Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ......

25
2. TINJAUAN PUST 2.1. Ikan Gabus Pangan Sumfier Albumin fkan gabus (Channa striata ,I merupakan jenis ikan perairan umum yang bemilai ekonomis. Ikan gabus masuk dalam Kingdom Animalia, Filum Chordata, Kefas Actinopterygii, Order Perciformis, Famili Channidae, Genus Channa, dm Spesies Channa striata. &an gabus merupakan ikan asli perairan tawar daerah tropis seperti Asia dm Afiika. Ikan gabus banyak ditemukan di perairan umum dan beIum dibudidayakan secara Iuas (Rahayu, 1992). Ikan gabus hidup di muara-muara sungai, danau d m dapat pula hidup di air kotor dengan kadar oksigen rendah, bahkan tahan terhadap kekeringan, dan dapat ditemukan di berbagai perairan umum di wilayah Indonesia, di antaranya Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali, Lornbok, Singkep, Flores, Ambon, dan Maluku dengan nama yang berbeda. Di Palembang ikan gabus dikenal dengan sebutan ikan deleg, di jawa dikenal dengan sebutan ikan krrtuk, dan di Kalimantan dikenal dengan ikan ntan atau ha~xan, dan di Sulawesi dikenai dengan sebutan ikan duluk. Ikan gabus dapat memijah sepanjang tahun dengan jumlah fekunditas untuk ikan dengan uhran panjang total 18,5- 50,5 cm dan bobot 60 - 1.020 gr berjumiah 2.585 - 12.880 butir. Ikan gabus bersifat karnivora dengan ciri-ciri fisik memiliki bentuk tubuh hamgir bulat, panjang dan rnakin ke belakang berbentuk pipih (conpresse~$. Bagian punggung cembung, perut rata dan kepala pipih seperti ular (head snah). Warna tubuh pada bagian punggmg hijau kehitaman dan baggian perut benvarna krem atau putih. Sirip ikan gabus tidak rnerniliki jari-jari yang keras, mempunyai sirip punggung dm sirip anal yang panjang dan lebar, sirip ekor berbentuk setengah lingkaran, sirip dada lebar dengan ujung membulat. Xkan gabus dapat mencapai panjang 90 - 110 cm. Morfologi ikan gabus disajikan pada Gambar 2. Ikan gabus mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan yang buruk. fkan gabus banyak ditemukan di sungai-sungai dan rawa, kadang-kadang terdapat di air payau berkadar garam rendah. Masyarakat telah mengenal d m memanfaat ikan gabus untuk berbagai keperluan, rnisalnya sebagai bahan baku produk olahan seperti kerupuk dan pempek (Palembang), ikan asin dan ikan asap (salai) gabus yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Di Kalimantan Selatan ikan gabus (hawan) biasanya digunakan sebagai masakan lauk pauk seperti haruan

Transcript of Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ......

Page 1: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

2. TINJAUAN PUST

2.1. Ikan Gabus Pangan Sumfier Albumin

fkan gabus (Channa striata ,I merupakan jenis ikan perairan umum yang

bemilai ekonomis. Ikan gabus masuk dalam Kingdom Animalia, Filum Chordata,

Kefas Actinopterygii, Order Perciformis, Famili Channidae, Genus Channa, d m

Spesies Channa striata. &an gabus merupakan ikan asli perairan tawar daerah tropis

seperti Asia dm Afiika. Ikan gabus banyak ditemukan di perairan umum dan beIum

dibudidayakan secara Iuas (Rahayu, 1992). Ikan gabus hidup di muara-muara sungai,

danau dm dapat pula hidup di air kotor dengan kadar oksigen rendah, bahkan tahan

terhadap kekeringan, dan dapat ditemukan di berbagai perairan umum di wilayah

Indonesia, di antaranya Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali, Lornbok, Singkep, Flores,

Ambon, dan Maluku dengan nama yang berbeda. Di Palembang ikan gabus dikenal

dengan sebutan ikan deleg, di jawa dikenal dengan sebutan ikan krrtuk, dan di

Kalimantan dikenal dengan ikan ntan atau ha~xan, dan di Sulawesi dikenai dengan

sebutan ikan duluk. Ikan gabus dapat memijah sepanjang tahun dengan jumlah

fekunditas untuk ikan dengan uhran panjang total 18,5- 50,5 cm dan bobot 60 - 1.020 gr berjumiah 2.585 - 12.880 butir.

Ikan gabus bersifat karnivora dengan ciri-ciri fisik memiliki bentuk tubuh

hamgir bulat, panjang dan rnakin ke belakang berbentuk pipih (conpresse~$. Bagian

punggung cembung, perut rata dan kepala pipih seperti ular (head snah). Warna

tubuh pada bagian punggmg hijau kehitaman dan baggian perut benvarna krem atau

putih. Sirip ikan gabus tidak rnerniliki jari-jari yang keras, mempunyai sirip punggung

dm sirip anal yang panjang dan lebar, sirip ekor berbentuk setengah lingkaran, sirip

dada lebar dengan ujung membulat. Xkan gabus dapat mencapai panjang 90 - 110 cm.

Morfologi ikan gabus disajikan pada Gambar 2.

Ikan gabus mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan

yang buruk. fkan gabus banyak ditemukan di sungai-sungai dan rawa, kadang-kadang

terdapat di air payau berkadar garam rendah. Masyarakat telah mengenal d m

memanfaat ikan gabus untuk berbagai keperluan, rnisalnya sebagai bahan baku

produk olahan seperti kerupuk dan pempek (Palembang), ikan asin dan ikan asap

(salai) gabus yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Di Kalimantan Selatan

ikan gabus (hawan) biasanya digunakan sebagai masakan lauk pauk seperti haruan

Page 2: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

bakar, sayur asam haruan dan masakan habang yang bisanya disajikan dengan nasi

kuning.

Gambar 2. Morfologi Ikan Gabus

Ikan gabus diketahui mengandung senyawa-senyawa penting yang berguna

bag8 tubuh, diantaranya protein, dan beberapa mineral (Sediaoetama, 1985). Kadar

protein ikan gabus bias mencapai 25,5 %, yang berarti Iebih tinggi dibanding dengan

protein ikan bandeng (20,O %), ikan emas (16,O %I, ikan kakap (20,O %I, rnaupun

ikan sarden (21,I %). Kadar albumin ikan gabus bisa mencapai 6,22 %, dan daging

ikan gabus mengandung mineral seng dengan kadar 1,74 mg/100 gram (Carvalo,

1998).

lkan gabus telah diknal dan dipercaya oleh masyarakat sebagai rnakanan

yang dapat mempercepat proses penyembtlhan luka. Ibu yang habis melahirkan, anak

yang baru dilrhitan, dm juga pasien pasca operasi biasanya dianjurkan rnengkonsumsi

daging ikan gabus untuk rnempercepat penyembuhan (kering) iuka. Anjuran tersebut

sangat terkait dcngan komponen gizi (protein, albumin) ymg terkandung datam

daging ikan gabus. Di masyarakat telah dikenal berbagai produk berbahan baku ikan

gabus, diantaranya tablet, krim, dan ekstrtik ikan gabus. Komposisi gizi ikan gabus

disajikan pada Tabel I .

Sebagaimana protein ikan urnumnya, ikan gabus mengandung tiga jenis

protein yaitu protein larut (yang mudah dihilangkan dengan cara ekstraksi), protein

stroma jaringan ikat, dan protein kontraktil. Sarkoplasma merupalran cairan yang ada

di antara miofibril (deMan, 1997). Protein sarkoplasma disehut juga miogen,

Page 3: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

termasuk dalam protein ini adalah albumin, mioalbumin, mioprotein, globulin-X dan

miostromin. Albumin, mioalbumin dan mioprotein mempunyai sifat mudah larut

dalam air. Globulin dan miastromin sukar larut dalm air tetapi mudah larut dalam

larutan basa atau asam lernah. Protein ini larut. dalam air dan Iamtan garam

berkekuatan ion rendah (konsentrasi garam 4 5 %), dapat digumpalkan dengan suhu

tinggi (90' C).

Romponen Kimia

I I i Sumber: Sediauetarna, 1985

Protein (g) Lemak (g) Besi (mg) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Vit. A (SJ) Vit, B 3 (mg) Air

Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan

Jenis

berbeda antara jenis daging rnerah dm daging putih. Ikan berdaging putih

Ikan Gabus Segar

25,2 1,7 Q,9 62 176 150 0,04 69

mengandung protein sarkoplasma yang lebih tinggi dibanding yang merah. Rahayu

Ran Gabus Kering

58,O 4,o 0,7 15 100 I00 0,lO 24

(1992) menjelaskan bahwa proses rigor (kekakuan) dapat menurudmn kadar protein

sarkopiasma. Hal ini disebabkan proses dgormortis akan rnenyebabkan protein

sarkoplasma mengalami perubahan sifat: rnenjadi tidak. larut air. Perbedaan komposisi

fraksi protein ikan disajikan dalam Tabel 2.

Tabei 2. Komposisi fraksi protein beberapa spesies ikan

I Fraksi Protein

Sumber :Rahayu, 1992.

Kod (laut)

Mas (tawar) I

Kadar albumin ikan gabus dapat disebandingkan dengan bahan makanan

sumber albumin lainnya, misainya telur. Kadar albumin ikan gabus dm beberapa

bahan makanan disajikan dalam Tabel 3.

2 1

23-25

76

70-72

3

5

Page 4: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Tabs1 3. Kadsr Albumin beberapa bahan Makanan

2.2. Ebtrak Ikan Gabus dan aplikasinya dalam Diet

Ekstrak ikan gabus merupakan cairan yang didapat dari ekstraksi daging ikan

gabus. Prinsip dasar pernbuatan ekstrak ikan gabus adalah ekstraksi protein plasma

&an gabus. Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah dikenal oIeh

masyarakat, diantaranya adalah pengepresan langsung hancuran daging ikan gabus,

pengukusan, ekstraksi vakum, dan ekstraksi dengan pengontrolan suhu. Albumin

merupakan protein yang rentan terhadap panas, sehingga. suhu dan mekanisme proses

harus diperhatikan dengan baik dan benar. Dari penelitian diketahui bahwa ekstraksi

pada suhu 70 OC memberikan rendemen terbaik. Proses yang baik akan menghasiikan

ekstrak ikan gabus yang berwarna putih kenuningan, tidak banyak endapan, dan

berarorna khas ikan gabus (tajam), diln tidak amis. Untuk meningkatkan cita rasa

ekstrak ikan gabus sering d i tambean brbagai jenis rempah dalam pengolahnnya.

Hal-ha1 Penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan ekstrak ikan gabus,

adalab kualitas daging ikan gabus, ukuran potongan daging ymg diekstraksi, dan suhu

ekstraksi. Ikan gabus sebagai bahan baku pembuatan ekstrak ikan hams mempunyai

kualitas yang baik, j ib memungkinkan berasal dari ikan ymg masih hidup atau

belum mengalami proses rigor. Rahayu (1992) menjelaskan bahwa proses rigor mortis

dapat rnenurunkan kandungan protein plasma, karena sebagian protein yang Iarut

dalam air akan berubah menjadi protein yang tidak larut air. Perubahm kelmtan ini

Bahan Makanan Kadar

Albumin (% TP) Protein (%)

Kedelai

Kacang tanah

Peas

Beras

h3W2

Oats

Gandum

Putih telur (Oval dm Conal)

&an gabus

10

15

21

10.8

4.0

20.2

14.7

73

24

3 9

24.8

25.7

7.4

9.2

12.6

11.2

10,6

25,2

Page 5: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

akan berdarnpak pada rendernen. Perubahan protein karena rigor rnortis disajikan

dalam Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi fraksi protein dan keadaan ikan

Jika tidak rnemungkinkan untuk mendapatkan ikan yang masih hidup sebelum

proses, maka hams dipastikan bahwa ikan bermutu baik dengan tanda-tanda

sebagaimana terangkum dalam Tabel 5. Ikan gabus yang telah mengalami kerusakan

akan menghasilkan ekstrak ikan dengan aroma amis. Aroma amis ini relative sulit

dihilangkan atau dinetralisir. Aroma arnis disebablcan kslrena terbentuknya trirnetil

atnin oksida (TMAO). TMAO mempunyai sifat larut air, sehingga daIam proses

ekstrak senyawa ini akan ikut terekstrak.

Keadaan Ikm

Pra rigor

Pasca rigor

Pernotongan daging dimaksudkan untuk: rnernperkecil ukuran sehingga Iuas

permukaan a k a semakin besar. Semakin besar luas permukaan daging yang

bersinggungm dengan panas dnn air, semakin tinggi laju ekstriiksi. Tidak dianjurkan

untuk menghancurkan daging ikan gabus, karena dapat mernpercepat penggumpalan

seiama ekstraksi @emanasan) sehingga rnenghambat pengeluaran plasma dari daging.

Albumin, sebagaimana protein umumnya sangat rentan terhadap pengaruh

suhu, sehingga penerapan suhu yang tepat sangat diperlukan dalam proses untuk

Surnber :Rahayu, 1992

Tipe daging

Merah Putih Merah Putih

Ikan mengalami kerusakan

Keruh dan masuk ke dalam -

Merahicoklat gelap dan busuk

Kental dan aroma busuk

Sisik mudah dicabut dan

kusam

Lembek dan berair

Busuk

Parmeter

Mata

Insang

Lendir

Sisikkulit

KelenturanJkenyal

h m a

Sarkoplasma (%)

29.0 3 7.4 22.5 32.8

Ikan bermutu baik

Jernih dan cembung

Merah dan tidak busuk

Encer dan aroma segar

Sisik kuat dan mengkilat

Lenturkenyal

Segar

Miofibril(%)

62.4 59.2 66.1 61.3

Page 6: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

menghasilkan sari ikan yang berhalitas baik. Karena pemanasan akan mempengaruhi

permiabilitas dinding sel sehingga proses pengeluaran plasma dari jaringan bisa lebih

cepat. Penerapan yang terlalu tinggi dapat rnengkoagulasikan protein plasma. Suhu

koagulasi beberapa albumin disajikan dalam Tabel 6. Protein plasma yang

terkoagulasi &an menempel pada protein rniofibril (benang daging), sehingga dapat

menghalangi keluamya protein plasma dari daging, Penerapan suhu proses antara 70

- 80 OC memberikan basil yang baik. Pemanasan pada suhu 90 "C selama 10 menit

telah dapat menggumpalkan sebagain besar protein plasma sehingga tidak bisa

diekstrak.

Tabel 6. Suhu koagulasi beberapa albumin

Sumber albumin I Suhu koagulasi ("C) I I

Albumin telur 56 f Albumin serum (sapi)

Para praktisi gizi-kesehatan telah memanfaatkan ekstrak ikan gabus sebagai

makanan tambahan (menu ekstra) untuk penderita terindikasi hipoalbuminemia, luka

bakar, dan diet setelah operasi. Dari berbagai studi kasus dan penelitian diketahi

bahwa ekstrak ikan gabus secara nyata dapat meningkatkan kadx albumin pada

kasus-kasus alburninernia clan mempercepat proses penyembuhan luka pada kasus

pasca operasi (Asikin, 1999; Sugihastutik, 2002; Nilasanti, 2003). Suprayitno (2003)

telah mengungkapkan pemanfaatan ekstrak &an gabus sebagai pengganti serum

albumin yang biasanya digunakan unhk menyembuhkan luka operasi. Mudjiharto

(2007) rnenjelaskan bahwa ikan gabus merupakan bahan surnber albumin yang

potensial. Albumin ikan gabus dapat digunakan sebagai biofarma dan bahan subtitusi

albumin manusia. Agustini (2006) rnenyebutkan bahwa albumin ikan gabus secm

nyata dapat meningkatkan kadar albumin s e m dm mempercepat penutupan luka

pada tikus percobaan.

Albumin Susu @pi) 72

Sumber : de Man, 1997

Page 7: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

2.3. Albumin

Albumin merupaksrn fraksi u t m a protein plasma berbentuk elips dengan

panjang 150 A, mernpmyai berat moIekul dan pH isoelektfk bewariasi tergantung

spesies. Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telor 44.000, dan di

dalam daging mamalia adalah 63.000 (Murray, 1995, Montgomery, 1993). PH

isoelektrik albumin bervariasi antara 4,6 (albumin telor) sampsti 4,9 (albumin serum).

Albumin rnanusia yang matur terdiri dari suatu rantai polipeptida. Albumin kaya

akan asam amino lisin, arginin, asam glutamat, dm asam aspartat diatur dalam serial

a - k l ik dengan 17 jembatan sulfida(Gambar 3). Dengan enzirn protease albumin

dapat: dipecah menjadi 3 domain sebagaimana tersaji pada Gmbar 4.

Gambar 3. Lokasi ikatan -SN dalam molekul albumin

B

Domain

Garnbar 4. Pembagian Domain albumin

Albumin rnempunyai bent& elips, yang berxti protein ini tidak banyak

rneningkatkan viskositas plasma. Albumin mempunyai struktur yang Ientur (karena

adanya perubahan disulfida) dan mudah berubah benhtk sesuai dengan variasi kondisi

lingkungan dm dengan pengikatan Iigan (Murray, et al, 1999 ; Sunatria, 2003). Letak

Page 8: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

ikatan -SH dalarn rnolekul albumin yang dikaitkan dengan sifat pengikatan albumin

dengan logam atau radikal (Garnbar 4).

Albumin merupakan protein sederhana, berstruktur globular yang tersusun

dari ikatan polipeptida tunggal dengan susunan asam amino sebagaimana ditunjukan

pada Tabel 7. Albumin mencakup semua protein yang larut dalam air bebas ion, dan

ammonium sulfat 2,03 mol / L, Fraksi protein plasma ini dapat diendapkan dengan

penambahan ammonium sulfat berkonsentrasi tinggi (70 - 100%) atau pengaturan pH

sampai mencapai pH iso elektriknya.

Albumin rnernpunyai Iima karakter penting yaitu lanit dalam 2,03 mol A,

ammonium sulfat, dapat didialisa dengan air destiiat, keeepatan gerak dalam

elektroforesa adalah 6,0 didalam buffer berkekuatan ion 0,l pH 8,6, berat molekulnya

berkisar 66.000 KD, bebas karbohidrat, dan merupakan fraksi protein normal dalam

semm manusia. Kadar aibumin antara suatu spesies dengan spesies lainnya berbcda

sebagaimana ditunjukan pada Tabel 8. Salah satu faktor yang rnenentukan kadar

albumin dalam jaringan adalah nutrisi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar

albumin adalah nutrisi, lingkungan, harmon dan ada tidaknya suatu penyakit. A s m

amino rnernpunyai peranan yang sangat penting bagi sintesa albumin dalam jasingan.

Tabel 7. Komposisi asam amino albumin

Asam Amino

Glisin Alanin Valin Leusin Isoleusin Serin Treonin Sistein !4 Metionin FeniIalanin Tirosin Prolin Asam Aspartat Asam Glutamat Lisin Arginin Histidin Sumber : de M m (1 997)

Albumin serum (g M I 0 0 g protein)

633 539 12,3 2,6 4,2 538 650 038 0,6 531 438 10,9 16,5 12,9 5,9

Albumin dapat terkoagulasi oleh pmas sebagaimana sifat umum protein

dengan suhu koagulan yang berbeda tergantung dari jenis albuminya sebagai mana

Page 9: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

ditunjufian dalam Tabel 6. Perbedaan suhu koagulasi albumin dalam beberapa

sumber albumin tersebut erat kstitannya dengan kandungan asam amino sistin dan

sistein dalam albumin tersebut (Montgomery, 1993; de Man, 1997).

Tabel 8. Kandungan atburnin pada beberapa organisme

Afbwnin mempunyai fungsi yang sangat banyak, di antaranya adalah fungsi

pengikatan dan transport, pengatwan tekanan osmotik, penghambatan pembentukan

flatelet dan anti trombosit, permiabilitas seI dan fungsi sebagai antioksidan (Sunatrio,

2003). Albumin mencakup hampir 50 % dari protein plasma dan bertanggung jawab

atas 75 - 80 % dari tehnan osmotik pada plasma rnanusia (Murray, et al, 1999).

Montgomery (1 993) menjeiaskan bahwa albumin mempunyai dua fungsi utama yaitu

mengangkut molekul-moiekul kecil meIewati plasma dan cairn sel, serta memberi

tekanan osmotik didalam kapiler.

Fungsi pertama albumin sebagai pembawa molekul-molekul kecil erat

kaitannya dengan bahan metaboiisme dm berbagai macam obat yang kurang larut.

Bahan metaboIisrne tersebut adalah asam-asam lemak bebas dan bilirubin. Dua

senyawa kimia tersebut kurang dapat larut dalam air tetapi hams diangkut melalui

dstrah dari organ satu Ice organ lain agar dapat dirnetabolisme atau diekskresi.

Albumin berperan membawa senyawa kimia tersebut, dan perm ini disebut protein

pengangkut non spesifik. Jenis obat-obatan yang tidak mudah larut air yang

memerlukan peran albumin adaiah aspirin, antikaagulan, dan obat-obat tidur. Selain

itu albumin juga berperan sebagai pengikat anion dan kation kecil, diantaranya adalah

kalsium (Ca). Dan sebagian tembaga plasma terikat dengan aIbumin

Fungsi albumin Iainnya adaIah menyediakan 80 % pengaruh osmotik plasma.

Hal ini disebabkan albumin merupakan protein dalam plasma, yang jika dihitung atas

dasar berat rnernpunyai jumlah paling besar dm stibumin memiliki berat molekul

rend& dibanding fraksi protein plasma lainnya Montgomery (19931, dan Murray, et

Organisme

Sapi Kuda Kera Kelinci Anjing Kucing

Albumin (% Protein plasma)

34,3 29,3 5 0,O 63,3 39,6 41,4

Page 10: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

al, (1999) menginformasikan bahwa preparat albumin digunakan dalam terapi syok

hemorahgik dan Iuka bakar.

Albumin dapat berperan sebagai antioksidan (Papas, 1998: Turninah 2000).

Albumin mempunyai ikatan sulfhidrii yang dapat berfbngsi sebagai pengikat radikal,

dan struktur ini rnempunyai peranan penting dalam kasus sepsis. Albumin terlibat

daIam pernbersihan radikal bebas oksigen yang diimplikasikan dalam patogenesis

infiamasi. Lamtan fisiologis albumin serum manusia tefah diperlihatkan menghambat

produksi radikal bebas oleh leukosit polimorfonuklear. Kernampuan pengikatan ini

berhubungan dengan rnelirnpahnya gugus sulfhidril (-SH) dalam albumin (Sunatrio,

2003).

Kondisi hipaalbuminemia kerap dijumpai pada sirosis hati. Hal ini disebabkan

oleh penurunan mekanisme sintesis karena disfungsi liver atau diet protein rendah,

peningkatan kataboIisme atburnin, serta adanya asites. Indikasi terapi albumin pada

sirosis hati adalah adanya asites, sindrom hepatorenal, adanya SBP, dan kadar

albumin di bawah 2,5 gYo. fenggunaan albumin dimaksudkan untuk mernelihara

colloid oncotic pressure (COP), mengikat dan menyalurkan obat, dan sebagai

penangkap radikal bebas. Albumin juga memiIiki efek antikoagulan, efek

prokoagulatori, efek pemeabilitas vaskular, serta ekspansi volume plasma, Pungsi

albumin sebagai antioksidan juga disebutkan oleh Chen, et a!, (2001). Chen

menyebutkan bahwa albumin mempunyai efek antioksidan, dan berperan dalam

penangkapan radikal, bebas pada proses pembentukan urolithiasis dan asam sialik.

2.4. Anatorni dan fisiologis Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian

teratas dalam abdomen sebelah kanan dan di bawah diafragma (Pearce, 1987;

Junqueira, 1988). Hati mempunyai berat sekitar 1,3 kg atau 2 % berat badan orang

dewasa, dengan ukwan 12 - 15 cm (Price, 2006). Hati memiliki pemukaan superior

yang cembung dan terletak dibawah kubah kanan diafragma dan sebstgian kubah kiri.

Bagian bawah hati berbentuk cekung dan merupakan atap dari ginjal kanan, lambung,

pancreas, sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

Page 11: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Transuerse Colon

Dcscend~nn Colon

Asutndtng Cdon

Gambar 5. Letak organ hati dalam tubuh

Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi

menjadi segmen anterior dan posterior oleh fisura segementalis kanan yang tidak

terlihat dari luar. Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh

ligamenturn falsiformis yang GrIihat dari iuar. Ligamentus falsiformis berjalan dari

hati ke diafiagma dm dinding depan abdomen. Pemukaan hati diliputi oleh

peritoneum viseralis kecuali daerah kecil pada pemukaan posteriar yang melekat:

langsung pada diahgma. Garnbaran anatomi hati disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Anatomi Hati

Secara lebih rinci hati terbagi menjadi empat lobus yang tersusun dari bagian-

bagian berbentvk segi enam yang disebut lobulus. Skema lobulus hati disajikan pada

Gambar 7.

Page 12: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Gambar 7. Lobulus hati

Jika jaringan hati dipotong melintang akan terlihat (dengan pengamatan

mikroskopis) setiap Iobulus berbentuk segi enam. Di tengah lobufus terdapat

pernbuluh darah. Setiap lobus hati terbagi menjadi struktut-struktur yang disebut

dengan bbulus, yang merupakan unit mikroskopis d m hgsional organ. Lobulus hati

membentuk massa poligonal prismatis jaringan hati dengan ukuran sekitar 0,7 x 2

mm (Junqueira, 1988). Lobuius-lobulus tersusun radial rnengetilingi vena sentralis

yang mengalirkan darah dari lobulus. Diantara lempengan sel hati terdapat kapiler-

kapiler yang disebut dengan sinusoid yang merupakan cabang vena porta dan arteria

hepatika. Sinusoid dibatasi oleh sel-sei fagositik atau sel kupffer (Price, 2006). Sel

kupffer merupakan sistern monosit mnkrufag yang hngsi utamanya adalah menelan

bakteri atau benda-benda asing. Pada binatang tertentu lobulus-lobulus dipisahkan

satu sama lain dan dibatasi dengan jelas oleh lapism jaringan penyambung. Hal ini

tidak terdapat pada hati manusia. Potongan rnelintztng jaringan hati disajikan pada

Gambar 8.

Gambar 8. Potongan meIintang jaringan hati

Page 13: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Hati rnempunyai dua surnber suplai darah. Dari saluran cerna dan limpa

melalui venaporta hepatika, dan dari aorta melalui arteria hepatika. Sekitar sepertiga

darah yang masuk ke hati adaiah darah Heria, dan dua pertiganya adalah darah vena

dari vena porta. Vena porta di dalarn jslringan hati menempel melingkari lobulus hati,

kemudian mempercabangkan vena-vena interloburafis yang mengalir diantm

lobulus-lobulus hati. Vena-vena lobulus ini selstnjutnya membentuk sinusoid yang

berada diiempengan hepatosit dan bermtlara daiam vena sentralis. Vena sentralis dari

beberapa lobulus bersatu membentuk vena sublobularis yang selanjutnya membentuk

vena hepatika.

2.5. Fungsi hsti dalam tubuh

Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalarn tubuh dan mempunyai suplai

darah yang besar (1 - 1,s liter per menit) (Gibson, 2002). Hati rnempunyai hiingsi

yang sangat banyak. Hati sangat penting untuk mernpertahankan hidup dan perperan

dalam hampir setiap fungsi metabolik hbuh yang terutama bertanggung jawab atas

iebih dari 500 aktivitas berbeda. (Price, 2006). Secara garis besar hati berfungsi

dalam aktivitas sintesis, ekskretoris, dan fungsi metabolik (Chandrasoma, 2006).

Hati merupakan sumber albumin plasma, globulin, dan banyak protein.

Protein-protein tersebut disintesis daIam retihlum endoplasma. Berbeda dengan sel-

sel pada kelenjar lain, hepatosit tidak menyimpan protein dalam sitoplasmnya tetapi

secara lambat mengeluarkan protein yang telah disintesisnya ke dalam darah. Sekitar

5 % protein yang dikeluarkan hnti dihasilkan oleh sei-sel sistem makrofag (KupEer),

dan sisanya dihasilkan oleh hepatosit (Junqueira, 1988). Disamping sintesis protein

hati juga berperan dan sekresi empedu, bilirubin, dan transport beberapa mt warna.

Lipid dan karbohidrat disimpan dalam hati &lam bentuk lemak dan glikogen.

Kernampurn menyimpan metabolit-metabolit energitik ini sangat penting karena hati

terkait dengan suplai energi antara selang waktu makan. Hati juga berperan sebagai

tempat penyimpanan utama vitamin-vitamin.

Hati berperan penting dalam berbagsri hngsi metabolik, diantaranya

metabolism lemak, karbohidrat, protein, s e m dalam detoksifikasi. Asam lemak bebas

dari jaringan adiposa dan asam lemak rantai sedang atau pendek yang diserap di usus

diangkut ke hati. Trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid disintesis di hati dari asarn

lemak dm berikan secara kompleks dengan protein akseptor Iemak spesifik

Page 14: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

mernbentuk lipoprotein berdensitas rendah yang memasuki plasma. Hati juga terlibat

dalarn proses rnetabolisme lipoprotein berdensitas sedang dan rendah.

Dalam rnetabolisrne karbobidrat, hati merupakan sumber utama glukosa

plasma. Setelah makan, glukosa diperoleh dari absorbsi usus. Pada keadmn puasa

glukosa diperoleh dari proses glikogenolisis dan glukoneogenesis di dalam hati. Hati

merupakan tempat penyimpanan glikogen utama dalarn tubuh, jika tubuh mengalami

defisiensi glukosa hati memetabolisme asam lemak rnenjadi badan keton yang

berperan sebagai sumber energi alternatif bagi jaringan.

Daiam metabolisme protein-sebagai tambahan bagi b g s i sintesisnya- hati

adalah organ katabolisme protein. Urea disekresi oleh hati ke dalam plasma untuk

dikeluarkan melalui ginjal, Sebagian besar degradasi asam amino dimulai di dalam

hati melalui proses demninasi. Ammonia yang dihasilkan kemudian disintesis menjadi

urea dan diekskresikan oleh ginjaZ d m usus (Price, 2006; Chandrasoma, 2006).

Dalam rnekanisme detoksifikasi, hati berperan sangat penting. Fungsi

detoksifikasi dilakukan oleh enzim-enzim hati melalui proses oksidasi, reduksi,

hidralisis, dan konjugasi, serta mengubahnya menjadi zat yang secara fisiologis tidak

berbahaya bagi tubuh. Zat-zat endogen (seperti indol, skatol, dn fenol) dan zat-zat

eksogen (obat-obatan) didetoksifikasi oleh hati dengan mekanisme beragam tersebut.

Enzim-enzim yang berperan dalam proses detoksifikasi ini diduga terutama terdapat

dalam retikulum endoplasma, diantaranya adalah Glukoronil tranferase yang berperan

dalam banyak metaboIisme obat. Secara umum metabolisme obat dalam tubuh dibagi

menjadi dua fase, yaitu fase fungsionalisasi yang meliputi reaksi oksidasi, reduksi,

hidrolisis, hidrasi, detioasetilasi, dan isomerasi, serta fase dua yang meliputi reaksi

glukoronidasi, sulfas, metilasi, asetilasi, serta konjugase dan kondensasi (Gibson,

2006; Junqueria, 1998).

2.6. Kerusakan Hati

Hati rnerupakan organ yang potensial, mengalami kerusakan karma merupakan

organ pertama setelah saluran pencemaan yang terpapar oleh bahan-bahan yang

bersifat toksik. Sebagai organ detoksifikasi hati sangat rentan oleh serangan radikal-

radikal bebas. Proses detoksifikasi memungkinkan terbentuknya senyawa-senyawa

yang bersifat lebih toksik dibanding senyawa asalnya @ewi, 2007).

Mekanisme kerusakan diawali dengan pemaparan taksin atau radikal bebas

yang dapat menyebabkan cidera hati. Pada &hap berikutnya akan terjadi inflamasi

Page 15: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

hati, fibroblas dan pada akhirnya sirosis hati. Rangkaian kerusakan hati disajikan pada

Gambar 9. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh beberapa ha], di antaranya oleh

infeksi oleh virus hepatitis A, B, C, E dan non-A non-B, cytomegalovirus, herpes

simplex virus, Epsteins-Barr), Obat-obatan (parasetamol, isoniazid, monoamin oksida

inhibitor, ekstasi, non steroidal anti inflarnatory), Kelainan rnetabolik seperti penyakit

Wilson, Penyakit kardiavaskuler fiskemik hepatitis), perlemakan hati karena berbagai

faktor.

"fihmcytax"

dmtrucllan

"fihmcytax"

dmtrucllan

Gambar 9. Rangkaian kerusakan Hati

Beberapa toksikan dapat menyebabkan berbagai jenis kerusakan organel

dalam sel hati sebagaimana disajikan dalarn Tabel 9. Kerusakan hati dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, yaitu perlemakan hati (steatusis), nekrosis

hati, kolestasis, dan sirosis (Lu, 2006). Perlemakan hati adalah keadaan hati yang

rnengandung lemak febih dari 5 %. Beberapa toksikan (seperti tetrasiklin) dapat

menyebabkan banyak butiran lernak dalam sel hati, sedang toksikan lainnya (etanot)

menyebabkan butiran lemak yang besar sehingga menggantikan sel hati. Etanol dapat

menyebabkan kerusakan hati dengan membentuk blebs akibat terganggunya stnbilitas

membrane yang mernpengamhi kestabilan siioskelet. Mekanisrne umum kemsakan

hati tipe perlemakan ini adalah rusaknya pelepasan trigliserida dari hati ke plasma,

sehingga terjadi penimbunan lernak dalam sel hati.

Kematian sel yang bersamaan dengan pecahnya membran plasma dapat

menyebabkan perubahan morfologik antara lain edema sitoplasrna, dilatasi retikulum

endoplasma, dan disagregasi polisom, serta akumulasi trigliserida da lm sel. Bebempa

Page 16: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

toksikan yang dapat menyebabkan nekrosis adalah Carbon Tetraklorida (CCb),

dimana CC4 akan berikatan secara kovalen dengan protein dan Iipida tidak jenuh

sehingga menyebabkan peroksidasi lipida.

Nekrosis hati adalah kematian hepatosit. Nekrosis merupakan rnanifestasi

toksik yang sangat berbahaya, tetapi tidak selalu kritis karena sel hati mempunyai

kemmpuan pertumbuhan yang luar biasa (Lu, 2006). Banyak obat-obatan dapat

rnenyebabkan nekrosis hati. Asetaminofen merupakan contoh obat yang dapat

menyebabkan nekrosis hati. Asetaminofen secara normal dimetabolisme oleh sistem

glutation redukase. Pada dosis berlebih glutation menjadi jenuh dan alur metabolism

altematif (sistern PdS0) menghasiIkan bahan toksik. Bahan toksik (NAPQI) inilah yang

dapat menyebabkan nekrosis hati (Candrasoma, 2006).

Kalestasis adalah jenis kerusakan hati yang biasanya bersifat akut.

Menumnnya aktifitas ekskresi empedu pa& membran hal ikuius merupakan

mekanisme utama kolestasis. Kolestasis disebabkan oleh steroid anabolic, kontrasepsi

oral, fenotiazin, dan antidiabetik oral.

Sirosis hati ditandai oleh adanya septa koiagen yang tersebar disebagian besar

Tabel 9. Efek Toksikan pada organel sub sel hati

hati. Kurnpulan hepatosit muncul sebagai nodul yang dipisahkan oleh lapisan berserat:

(kolagen) tersebut, Senyawa toksikan yang bersifat karsinogen seperti CC4 pada

- Contoh Toksikan

Faloidin

Aflatoksin, berilium, dimetil nitrosamin CC14, Dimeti1 nitrosamin, fosfor Berilium, CC14, fosfor

pp

CC14, dimetil nitrosarnin, fosfor

Litokolat, taurokolat

Triclor etiien, lemak tinggi

Organel

Membran sel

Inti sel

Mitokondria

Lisosom

Sumber : Lu, 2006

Fungsi

Pemasukan, sekresi

Kontrol sel

Respirasi sef

Penyimpanan

Efek

Kebocoean enzirn

Mutasi

Bengkak

Akumulasi Degranulasi, prolifemsi

Dilatasi

Proliferasi

Retikulum E.

Kanalikuli Empedu

Peroksisom

-' Sintesa

Sekresi empedu Oksidasi

Page 17: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

jangka panjang dapat menyebabkan sirosis pada hewan, dan pada rnanusia

penyebabkan sirosis adanya konsurnsi kronis minuman beralkohol (Lu, 2006).

Wati yang sehat berwarna cokelat kemerahan dengan struktur jaringan

(parenkim) yang rata. Kerusakan jaringan hati akan mengubah penampakan faal dan

jaringm hati sebagaimana divisualisasikan pada Gambar 10.

Gambar 10. Perubahan faal dan struktur hati

2.7. Deteksi disfungsi hati

Hati memerankan berbagai fungsi metabolik, maka banyak pula metode yang

dipergunakan untuk mengetahui normal dan tidaknya fungsi hati. Lebih dari 100 jenis

uji yang diterapkan untuk mengukur faal hati, namum sebenarnya hanya beberapa

jenis uji saja yang benar-benar dapat mengukur faal hati. Diantaranya jenis uji

tersebut tidak ada uji tunggal yang efektif mengukur faal hati secara keseluruhan

(Satyawirawan, 1983). Pada pengujian kemsakan hati, gangguan biokimia ymg

terlihat adalah peningkatan permiabiiitas dinding sel, berkwrangnya kapasitas sintesis,

Page 18: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

gangguan ekskresi, penurunan kapasitas penyimpanan, serta gangguan pada fungsi

detoksifikasi.

Penanda biokmia untuk gangguan hngsi hati seperti GOT dan GPT (AST dan

ALT) menunjukkan adanya kerusakan hepatosit (Anonimous, 2002). GOT dan GPT

merupakan enzim-enzim intrstseluler hati, sehingga akan meningkat kadarnya dalam

darah jika terjadi kerusakan hati. Biasanya GPT meningkat lebih tinggi dari GOT

pada kerusakan hati akut, sebaliknya GOT akan meningkat lebih tinggi pada

kerusakan hati yang lanjut. Hal ini disebabkan GPT merupakan enzim yang hanya

terdapat dalam sitoplasma, sedangka GOT terdapat dalam sitoplasma dan mitokondria

(Satyawirawan, 1983). Enzim-enzim ini terdapat dalam konsentrasi tinggi di otot,

hati, dan otak. Kenaikan konsentrasi enzirn-enzim ini di dalam dwah menunjukkan

adanya nekrosis atau kerusakan khususnya pada ketiga organ tersebut, terutama organ

hati (Murray, et al, 1999).

Indikasi gangguan fungsi hati yang Iebih lmjut adalah penurunan kadar

albumin darah. Albumin menrpakan bagian protein plasma yang disintesis di hati.

Sintesis albumin mengalami penekanan pada sejumlah penyakit khususnya penyakit

hati. Plasma darah penderita penyakit hati seringkali memperlihathn penurunan rasio

albumin terhadap globulin. Penurunan albumin juga terjadi pada keadaan malnutrisi,

seperti kwashiorkor (Murray, ef a/, 1999)

Di dalam aplikasi klinik, SherIock menpsufkan pola tes-tes fungsi hati pada

beberapa jenis kelainan hepatobiler. Untuk diagnose iherus diusulkannya uji alkali

fosfatase, elektroforesa protein serum, dan enzirn amino tranferase (GOT dan GPT).

Penilaian berat-ringannya kerusakan hati dilakukan dengan memeriksa secara serial

bilirubin serum, albumin, amino transferase, dan massa protrombin setelah pemberian

vitamin K. kerusakan sel hati yang minimal didiagnosa dengan kenaikan kadar

bilirubin serum dan aktivitas arninitranferase, tetapi jika dikaitkan dengan alkohol

dilakukan dengan analisis GGT. Untuk pemeriksaan penyaring, Schmidt rnengusulkan

perneriksaan tiga macam enzim, yaitu GFT untuk kemsakan hati, GGT untuk

kolestasis, dan kholin esterase untuk fail sintesis hati (Satyawirawan, 1983).

Analisis histologi (hati) sangat rnenunjang adanya dugaan kerusakan jaringan

hati. Secara normal sel merupakan mikrokosmos yang berdenyut tanpa henti, secara

tetap mengubah struktur dan kngsinya untuk memberi reaksi terhadap tantangan dan

tekanan yang selalu berubah. Trauma, panas atau dingin yang luar biasa, perubahan

tekanan atmosfir yang rnendadak, radiasi, listrik, dan senyawfa-senya~va radikal dapat

Page 19: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

menyebabhn kerusakan pada sel terlebih lagi sel-sel hati. Radikal bebas dapat

rnenyebabkan peroksidasi lernak daiam selaput organel sampai merusak retikulurn

endoplasma, mitokondria dan komponen lain. Hubungan silang asam amino dengan

senyawa radikal juga dapat menyebabkan kerusakan sel secara Iuas, misalnya

terjadinya inaktiviasi enzim. Interaksi senyawa radikal dengan asam nukleat dapat

rnenyebabkan mutasi pada kode genetik yang jika tidak bisa diperbaiki berakibat

gangguan pada sel Wobbins, 1995).

23. ParasetamoI

Parasetamol atau asetaminofen adalah bentuk aktif dari fenasitin. Perbedam

parasetamol dengan fenasitin adaiah parasetamol tidak menunjukkan sifat

karsinogenik sebaimana fenasitin. Parasetain01 dipergunakan sebagai analgesik dan

antipiretik sebagaimana aspirin, tetapi parasetamot tidak seefektif aspirin dalam hat

penanganan inflamasi. Rumus kimia parasetmol adalah CsH9NU2 dengan berat

molekul 15 1,17 glmol, krdensitas 1,263 glcm3, bertitik didik 169 OC, dan mempunyai

keiarutan daIam air 0,l - 0,5 g/lOO mi pada suhu 20 OC. Parasetam01 memiliki cincin

benzene dengan satu pgus hidroksil dan satu atom nitrogen pada gugus amida.

Struktur kimia parasetamol disajikan pada Gambar 1 f

Gambar I. 2 . Struktur Kirnia Paracetamol

Metabotisrne parasetmol di hati dengan rnekanisme sulfat dan glukoronat

konjugase. Hanya beberapa bagian kecil (5 %) secara normal parasetamol

dietabolisme rnelalui sistem sitokrom Pd50. Konjugase dengan glukoronat dan sulfat

akan menghasilkm asam merkapturat yang dapat diekskresikan rnelalui ginjal.

Metabolism melalui sitokrom P450 &an menghasiIkan N-ace@-p-bemo-qztinone-

imine (NAPQI). NAPQI bersifat iebih reaktif dibandingkan dengan parasetamol.

Gambaran metabolisme parasetamol disajihn pada Gambar 12.

Page 20: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Parasetarnal dosis toksik dapat menyebabkan kerusakan pada hati. Kerusakan

hati teijadi bukan karena reaksi antam parasetamol dengan jaringan hati, tetapi reaksi

antara hasil metabolik parasetamol If.TAPQI) dengan sel-sel hati. Mekanisme

kerusakan hati karena NAPQT diawali dengan penumnan enzim glutation hati.

Penumnan glutation juga berkaitan dengan adanya stress oksidatif yang berhubungan

dengan gangguan produksi ATP. Penurunan glutation menyebabkan NAPQI bereaksi

dengan membran s d yang pada akhirnya menyebabkan kemsakan membran. Dosis

toksik parasetarnol untuk anak adalah 200 mg/kg bbhari, sedangkan untuk manusia

dewasa 150 mg/kg bbkari. Pemberian parasetamol dosis 250 mg/kb BBhari selama 5

minggu per oral secara nyata dapat menyebabkan kerusakan hati yang ditandai

dengan adanya degenerasi hidrofik, degenerasi melernak, dan nekrosis (Suarsana,

2005).

Glucuronld% conjugatr Prsrecdamol

Hz-

C S O ~ O - W a C n a

4" Marcap*u r l c aeld

ccbrrJugrrttax < t 4 9 0 > excreta& In urlna

Gambar 12. Metabolisme Parasetamot

2.9. Antiohidan dan Hepatopratektor

Antioksidan adaIah zat yang mampu memperfatnbat atau mencegah proses

oksidasi, dimana dengan penghambatan proses oksidasi tersebut kerusakan oksidatif

suatu target dapat diicurangi atau dihentikan . Ditinjau dari rnekanisme kerja

antioksidan ddapat dikelornpokkarr rnenjadi antioksidan primer dan antioksidan

sekunder. Antioksidan primer bereaksi dengan senyawa radikal dan atau

mengubahnya rnenjadi produk yang stabil, sedangkan antioksidan sekunder

rnengwangi laju reaksi awal (tahap inisiasi) reaksi oksidasi (Schuler, 1990 ; Gordon,

1990).

Page 21: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Antioksidan dapat berasal dari dalam tubuh (endogen) maupun dari makanan

(eksogen). Antioksidan dengan berat moIekul kecil ditemukan di dalam makanan,

seperti vitamin E, vitamin C, d m karotenoid. Antioksidan dapat disintesis di dahm

sel, seperti glutation dan superoksida dismutase. Zat gizi memerankan peranan

penting dalam menjaga pertahanan enzirn tubuh terhadap radikal bebas. Beberapa

mineral dilibatkan dalam susunan atau aktivitas enzim-enzim antioksidan tubuh.

KaiEan zat gizi dengan antioksidan tubuh disajikan daiam Tabel 10.

Antioksidan mempunyai keterkaitan yang erat dengan kerusakan sel-sel hati.

Fungsi fisioIogis antioksidan adalah mencegah kerusakan komponen seiuier akibat

radikal bebas, sedangkan produksi radikal bebas terjadi secara terus menerus di dalam

sel (Dewi, 2007). Keberadaan antioksidan dapat melindungi sel-sel hati dari

senyawa-senyawa radikal baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh.

Tabel 10. Zat Gizi dan antioksidan tubuh

I Zat Gizi

MI, Cu, Zn

Protein

Riboflavin

Peranan terkait dengan antioksidan tubuh I

Vitamin C

Besi

Cu, Zn- SOD, eaeuropiasmin, stabilisasi strzlktur membran

Sintesis GSN, SOD, kataiase, peroksidase, transport logam

Glutation reduktase, perbaikan fungsi mitokondria, sistesis

FMN dan FAD

Perlindungan terhadap oksidasi lipid, dm stabilisasi IFungsl

Hemoglobin, katalase, dan perbaikan fungsi mitokondria

membran sel

Hidroksilase, pengikatan nitrosamine, daur ulang

I antioksidan vitamin E I ( Pernberih singlet 0, pengikat radikal peroksil, pengharnbat I / peroksidasi lipid I I Sintesis NAD, NADH, NADPH unNk sintesis Glutation (

I reduktase.

Sumber : Tuminah, 2000

Beberapa jenis tanaman secara nyata dapat berfungsi sebagai hepatoprotektor.

Komponen dalam tanaman tersebut dapat memberikan perlindungan jaringan hati

terhadap senyawa-senyawa kimia yang bersifat hepatotoksik, misalnya karbon

tetraklorida (CC14), parasetarnol, dan jamur pada hewan percobaan (Simon, et al.,

Page 22: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

2000). Diantara tanaman sumber hepatoprotektor tersebut adalah kunyit (Curcuma

dontestica Vahl), dan temulawak (Curcurnu xanthorrhiza Roxb) dengan komponen

aktifnya bernama kurkuminoid (Kiso et al., 1983 ; Atmaja et al., 1997). Tanaman

suku Zingiberaceae dapat befingsi sebagai hepatoprotektor dengan komponen

aktifnya gingerol, sogaol dan diarilheptanoid (Hikino, 1985). Senyawa lain yang

mempunyai aktifitas hepatoprotektor adalah ekstrak bawang putih (Hidayati, 2003).

Komponen terlarut dalam bawang putih dapat digwakan sebagai hapatoprotektor

dengan cam menetralisir radikal bebas (oksidan) dalam sei tubuh dan melindungi

mikrosom hati tikus dari peroksidasi Iipida. Bawang putih mengandung komponen

organosulhr yang dapat berfungsi sebagai kemopreventif terhadap hepatotoksisitas.

Ekstrak rimpang bangle (Arafah, at al, 2004) dapat befingsi sebagai hepatoprotehor

dan anti inflamasi yang secara nyata dapat mereduksi kerusakan hati tikus yang

diinduksi oIeh CC4. SacogoIotis gabonensis (Maduka, 2005) berfungsi sebagai

hepatoprotektor dengan komponen aktifnya berupa antioksidan j3 - karoten,

purpuragolin, tokoferoi, eugenol, dm berbagai mineral (Fe, Zn, Mn, Cu) yang dapat

rnencegah terjadinya kerusakan sel dan proteksi dari keracunan hati. Lesitin dapat

melindungi terjadinya hepatotoksisitas pa& hati tikus yang diinduksi dengan CC4

dengan mekanisme mencegah terjadinya peroksidasi Iipida /sebagai antioksidan

@ewi, 2007). Dari penulusuran pustaka diketahui bahwa sebagaian besar komponen

yang berfungsi sebagai hepatoprotektor bersifat antioksidan.

Pernanfmtan kurkurnin secara lebih rinci dijelaskan oleh Penelitian Sugiharto

(2003). Dalam penelitian Sugiharto tersebut dijelaskan bahwa infus rimpang

temuiawak mengandung bahan aktif curczrmin, minyak atsiri, flavonoid, serta

beberapa kation (Fe, Ca, Na, K). Inhs rimpang temu fawak dapat menaikkan kembali

kadar hemoglobin, nilai PCV dan MCHC (walaupun peningkatan nilai PCV dan

MCHC menunjukkan hasii tidak berbeda nyata) pada tikus putih yang diberi farutan

timbal. Kandungan bahan aktif inks rimpang temulawak (terutama curcumin) d q a t

meningkatkan aktivitas dm sintesis enzim detoksikasi dalam hati. Timbal yang

diabsorbsi dari saluran pencemaan akan ditransporksikan oleh sistem vena porta

hepatika menuju hati, kemudian dinetralisir atau ditingkatkan ekskresinya sehingga

dapat rnencegah atau menghilangkan efek toksiknya. Curcztmin dapat beperan

sebagai zat anti oksidan dan detoksikasi dengan cam meningkatkan aktivitas enzim

Gluthatione S-tuamferme (GST) serta kelompok enzim Glutharione lain (GS-x)

Page 23: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

dalam hati. Curcunzin dapat meningkatkan aktivitas dan sintesis protein haptoglobin

dan hemopexin yang terdapat dalam hati. Sehingga timbal yang berikatan dengan

hemoglobin dapat didestruksi dan dinetralisir di hati. Hemopexin adalah protein yang

berfungsi mengikat heme dan membawa heme bersirkuiasi ke hati, sedangkan protein

haptoglobin berfungsi antara lain untuk mengikat hemoglobin, peningkatan aktivitas

enzim peroksidase, serta reaksi inflamasi. Kurkurni dan ion-ion (Fe, Ca, Na, K) yang

terkandung daiam infus rimpangtemulawak, berperan sebagai agen preventif dengan

cara rneningkatkan kompetisi terhadap timbsti sebab absorbsi timbal &lam saluran

pencernaan melalui jalur y m g sama dengan penyerapan ion yang lain. Peningkatan

kandungan ion (terutama Fe) akan meningkatkan cadangan protein transferin da lm

hati dan sumsum tulang untuk digunakan kembali dalam biosintesis hemoglobin dm

eritrosit.

Mekanisrne proteksi senyawa-senyawa hepatoprotektor adalah dengan cam

melindungi hati dari pengaruh radikal bebas. Toksikan bersifat radikal bebas yang

cenderung mengambil partikel atau menempel pada molekul lain sehingga

rnenyebabkan ketidakstabilan bahkan kenrsakan malekul tersebut. Kerusakan hati

merupakan salah satu akibat dari semngan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan

diperlukan oleh tubuh untuk rnenangkal bahaya radikal bebas yang dihasilkan oleh

metabolisme tubuh maupun dari luar tubuh.

Aktivitas hepatoprotecror suatu senyawa atau kompanen dapat diketahui

dengan rnenpkur perubahan (penurunan) kadar SGOT dan SGPT yang rnerupakan

enzim spesifik didalam jaringan hati, dan perneriksaan histopatofogis hewan

percobaan yang terpapar oleh senyawa hepatotoksik. Peningkatan kadar SGOT dan

SGPT darah menunjukkan adanya kerusakan jaringan hati.

2.10. Degenermi dan Sel Radang

Jaringan tubuh tersusun oleh sei-sel parenkirn yang dikhususkan untuk fimgsi

tertentu pada jaringan, dan unsur jaringan pengikat yang bekerja sebagai kerangka

penopang jaringan tersebut. Berbagai tekanan dapat menyebabkan perubahan

morfologi pada sel, diantaranya karena hipoksi, bahan kirnia dan obat, pengaruh fisik,

mikroorganisrne, mekanisme imun, ketidakseimbangan zat gizi, dan penuaan

(Robbins, 1995). Dijelaskan oleh Chandrasoma (2006) bahwa kerusakan rnernbran

sel dapat disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh, aktivitas sistern komplernen,

Page 24: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

lisis oleh enzirn, lisis oleh virus, dan lisis oleh senyawa kimia dm tekanan fisik.

Radihl-radikal bebas dapat berikatan dengan membran seI (lipid) yang menyebabkan

peroksidasi lipid. Peroksidasi iipid menyebabkan kerusakan membmn sel. Rasil

metabolisrne obat (parasetamol) dapat berikatan dengan biomakromolerkuler (protein)

pada membran yang pada akhirnya merusakan memberan sel tersebut.

Kerusakan biokimia - akibat pengamh agen-agen pencedera sel - dapat

menyebabkan perubahan s t m h r dan fungsi sel. Degenerasi sel merupakan tahap

awal perubahan sel akibat pegstruh agen-agen pencedera seI. Degenemsi sel dapat

bersifat reversibel tetapi apabila cedera sel berlanjut dm proses perbaikan tidak baik

dapat menyebabkan nekrosis. Jika sel-sel mengalami cedera tetapi tidak mati, sel-sel

tersebut sering rnenunjukkan manifestasi perubahan morfologik, Bentuk penrbahan

degenerasi sel yang paling sering dijumpai adalah penimbunan air di daIam sel. Hal

ini disebabkan sei mengalami ganggum pengatwan voIurne pada bagian-bagian sel.

Akibat penimbunan air ini adalah pembengkakan seluler (cloudy swelling). Jika aliran

air yang masuk sangat besar dan menyerang organel sitoplasma seperti retikulum

endoplasma, maka pada pemeriksaan mikroskopis akan tampak sitoplasma yang

bervakuola yang disebut dengan perubahan hidrofik. Pembahan selanjutnya adalah

penimbunan Iipid intra seluler di dalam sei-sel yang mengalami degenerasi. Pada

pengamatan mikroskopis sel-sel yang mengalami degenerasi bervakuola dan berisi

minyak. Jenis perubahan ini adalah perubahan berlernak ahu steatosis (Lorraine,

2006).

Respon lain yang terjadi pada sel-sel yang mengalami kerusakan adalah

pengurangan masa sel atau atrofi. Dalam perjalanan menjadi atrofi, sel hams

lnengabsorbsi diri sendiri. Bila organel sitoplasma rusak, organel. tersebut diasingkan

di dalam vakuola sitoplasma dan dicernakan secara enzimatis. Proses ini cenderung

meninggalkan bekas-bekas yang tidak tercerna yang sedikit-demi sedikit tertimbun di

dalam sel.

Jika pengaruh buruk pada sef tidak dapat dihentikan, maka sel akan

mengalami kernatian. Semua sel memiliki enzirn di dalamnya. S e w a h sel hidup,

enzirn-enzim ini tidak menimbulkan kerusakan sel, tetapi pada sel yang mengalami

kerusairan (kematian) enzim-enzim ini dapat menyerang dan melarutkan berbagai

unsur di dalam sel. Kerusalcan (kematian) sel ini akan menyababkan perubahan

biokimia dan memancing adanya respon dari sei-sel hidup diseki&mya. Aktivitas

peradangan merupakan bagian dari respan terhadap cedera (degenerasi) sei ini.

Page 25: Kefas Channa, Afiika. · Kadar protein sarkoplasma berbeda pada setiap jenis ikan bahkan Jenis ... Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah ... adalab kualitas daging ikan

Peradangan adalah reaksi lokal pada vaskuler dan unsur-unsur pendukung

jaringan terhadap cedera. Peradangan mempakan respon protektif sistem imun

nonspesifik yang bekerja untuk melokalisasi, menetralisasi, atau menghancurkan agen

pencedera dalam persiapan untuk proses penyembuhan. Sel-sel yang terlibat dalam

proses peradangan adalah leukosit fagositik (neutrofil, makrofag, eosinofii), trombosit

d m limfosit. Keluarnya sel-sel dari pembuluh darah pada peradangan akut diawali

dengan pengeluaran neutrofil, kemudian makrofag, dan jika berlanjut didominasi oleh

limfosit (Price, 2006).

Penyembuhan sel dad cedera (regenerasi) menrpakan serangkaian langkah

yang dipicu oleh beberapa fitktor, diantaranya adalah suplai darah yang baik ke sel

yang mengalami cedera, usia, ketersediaan zat gizi, dan kngsi leukosit serta respon

peradangan yang normal. Pergantian sel-sel parenkim yang hilang dengan

pembelahan sel parenkirn disekitarnya dapat puia memuIitrkan jaringan yang

mengalami cedera. Kernampuan regenerasi sel ditentukan oleh kemampuan sel untuk

membelah diri, jumlah sel-sel viable yang bertahan, dan keberadaan kerangka

jaringan ikat.

Berkurangnya suplai darah ke sel yang mengalami peradangan sangat

berpengaruh terhadap proses penyembuhan. Individu yang mengalami kerusakan

jaringan, dm tidak mampu memproduksi eksudat seluler akan menyebabkan

terjadinya infeksi yang berat.

Proses penyembuhan sangat bergantung pada proliferasi seluler dan aktivibs

sintetik. Aktivitas sintetik sangat dipengamhi oleh ketersediaan zat-zat gizi. Pada

individu yang mengalami kekurangan gizi penyembuhan luka tidak akan optimal

(Lorraine, 2006). Kekurangan salah satu faktor diet menyebabkan gangguan

metabotisme yang pada akhirnya rnenyebabkan gangguan pada proses penyembuhan

luka.