PERBANDINGAN HASIL PENETAPAN KADAR MINERAL PADA TOMAT APEL DAN TOMAT CHEERY (Rampai) DENGAN ...
-
Upload
fegama2302 -
Category
Documents
-
view
29 -
download
1
description
Transcript of PERBANDINGAN HASIL PENETAPAN KADAR MINERAL PADA TOMAT APEL DAN TOMAT CHEERY (Rampai) DENGAN ...
PERBANDINGAN HASIL PENETAPAN KADAR MINERAL PADA TOMAT APEL DAN TOMAT CHEERY (Rampai) DENGAN
ANALISIS AAS (Spektofotometer Serapan Atom)
(Proposal)
Ning Manda Yanti
10311019
JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia termasuk kedalam daerah tropis, banyak tumbuh-tumbuhan
yang dapat tumbuh subur di negara ini. Dengan kekayaan hayati yang cukup,
masyarakat Indonesia mampu menanam berbagai jenis tanaman. Pusat penyebaran
tanaman di negara tropis, antara lain Brazilia, Saudi Arabia, Sudan, Taiwan dan
Indonesia. Di Indonesia, pengembangan budidaya tanaman tomat mendapat
prioritas perhatian sejak tahun 1961 (Anonim, 2009).
Buah tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat dikenal
oleh masyarakat, rasa buah tomat adalah manis-manis segar yang dapat
memberikan kesegaran pada tubuh kita (Fitriani, 2012). Dalam buah tomat
terdapat kandungan berbagai kadar mineral yang belum diketahui oleh masyarakat
Lampung khususnya. Mineral didalam buah tomat diantaranya: kalsium, fosfor,
zat besi, natrium, kalium, dan magnesium. Bagian utama tomat yang umumnya
dimasak dan menjadi bahan makanan adalah daging buahnya, yang merupakan
sumber protein yang mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Penelitian
tomat sebelumnya sudah dilakukan oleh Pingsi Harlina, 2013. Namun, penelitian
mineralnya hanya beberapa mineral yang diteliti dan hanya satu jenis tomat yaitu
tomat apel tidak dengan tomat cherry. Mineral dapat dibedakan beberapa jenis,
mineral makro dan mineral mikro. Mineral mikro antara lain : natrium, kalium,
kalsium, dan magnesium sedangkan mineral makro antara lain mangan, zink, besi,
dan tembaga (Roida dan Muftri).
Mineral merupakan unsur essensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh. Tubuh tidak mampu
mensintesa mineral sehingga unsur-unsur ini harus disediakan lewat makanan.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg per hari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg per
hari (Rida dan Muftri, 2011). Penetapan kadar mineral dapat dilakukan dengan
metode gravimetri, kompleksometri, spektrometri dan ICP (Kurniati, dkk, 2012).
AAS adalah Metode Spektrofotometri Serapan Atom berdasarkan pada
absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dasar analisis menggunakan
teknik spektrofotometri serapan atom adalah bahwa dengan mengukur besarnya
absorpsi oleh analit, maka konsentrasi analit dapat ditentukan (Ganjar dan
Rohman, 2007). Analisis AAS cocok untuk analisis logam karena kepekaan yang
tinggi, pelaksanaan relatif sederhana, dan intensitasnya sedikit (Ganjar dan
Rohman, 2007). Dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
menaalisis kadar mineral pada dua jeis tomat yang berbeda yaitu: tomat apel dan
tomat cherry (Rampai), serta membandingkan hasilnya.
1.2 Perumusan Masalah
1. Berapakah kadar mineral pada tomat apel dan tomat cherry (Rampai) dengan
analisis AAS?
2. Adakah perbedaan kadar mineral pada tomat apel dan tomat cherry (Rampai)
dengan analisis AAS?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui berapa kadar mineral tomat apel dan tomat cherry (Rampai)
2. Untuk mengetahui adakah perbedaan kadar mineral pada tomat apel dan tomat
cherry (Rampai)
1.4 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai perbedaan kadar mineral
jenis tomat apel dan jenis tomat cherry (Rampai).
1.5 Hipotesis
Ada perbedaan kadar mineral antara buah tomat apel dan tomat cherry (Rampai)
dalam jumlah tertentu.