Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
-
Upload
suriyadi-cekya -
Category
Documents
-
view
96 -
download
0
Transcript of Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode Discovery
LearningDengan Metode Tanya Jawab Di Kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun
Pelajaran 2010/2011
Oleh : Arif Harianto,S.Pd
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahMatematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting diajarkan di
sekolah. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha meningkatkan mutu pembelajaran
matematika, diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, penyempurnaan kurikulum,
meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran maupun melanjutkan
pendidikan formal. Namun kenyataannya di lapangan menunjukan bahwa usaha-usaha
tersebut masih belum memberikan hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran
matematika. Hal ini terlihat dari masih banyaknya guru yang belum menggunakan
metode pembelajaran yang terpusat pada siswa dan terciptanya kondisi pembelajaran
yang kondusif dan menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung secara
efektif danefisien.
Dalam konteks pembelajaran yang menyenangkan, suatu kegiatan pembelajaran tidak selalu
menjamin siswa dapat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebaik apapun gurumerancang suatu program pembelajaran, apabila tidak didukung dengan pemilihan
dan penggunaan metode yang tepat maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Atas
dasar itu, metode dalam kegiatan pembelajaran berfungsi menciptakan kondisi pernbelajaran
yang memungkinkan bagi siswa memperoleh kemudahan dalam mempelajari bahan ajar.
Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran matematika agar
terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan adalah metode tanya
jawab.Sebagai sebuah bentuk interaksi proses pembelajaran, metode tanya jawab
mengandung keunggulan diantaranya adalah siswa lebih aktif dibandingkan denganpenerapan metode ceramah yang bersifat monoton, partisipasi siswa lebih besar dan
berusaha mendengarkan pertanyaaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan
jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif. Dalam metode
tanya jawab guru bermaksud meneliti kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran yang dipelajari.Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami konsep matematika, sehingga menyebabkan hasil belajar tetap
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
rendah. Hal ini terlihat dari hasil ujian mid semester genap Tahun Pelajaran 2010/2011,
seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.Tabel 1: Nilai Rata-Rata Ujian Mid Semester Matematika Siswa Kelas X SMK
Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011No Kelas Jumlah Siswa Rata- Rata Nilai Ujian Mid Semeste
1 X TGB 27 53,52
2 X TKK 29 52,93
3 X TFL 1 37 53,78
4 X TFL 2 34 54,41
5 X TKR 1 32 55,00
6 X TKR 2 35 52,03
7 X TITL 37 53,89
(Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 2 Sungai Penuh)Keterangan :X TGB : Kelas XTeknik Gambar BangunanX TKK : Kelas X Teknik Konstruksi KayuX TFL : Kelas X Teknik Fabrikasi LogamX TKR : Kelas X Teknik Kendaraan RinganX TITL : Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Berdasarkan tabel 1 diatas, terlihat bahwa nilai rata-rata hasil ujian matematika
siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh pada semester genap tahun pelajaran
2010/2011 masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu 60,00. Jika masalah yang dikemukakan diatas tidak diatasi maka tujuan
peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran matematika sulit dicapai. Untuk
mengatasi masalah diatas diharapkan guru dapat menggunakan
berbagai metode pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran siswa aktif yang
salah satunya adalah dengan menggunakan metodeDiscovery Learning pada
pembelajaran matematika. Dengan metode Discovery Learning ini memungkinkan siswa
untuk mengalami sendiri bagaimana cara menemukan keterkaitan-keterkaitan baru dan
bagaimana cara meraih pengetahuan melalui kegiatan mandiri.Ahmadi (2005:22) menyatakan:Dalam sistim belajar mengajar
metode discovery learning, guru tidak menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk final, tetapi
siswa diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan
teknik pemecahan masalah.Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut yang berjudul Perbandingan Hasil Belajar
Matematika Yang Menggunakan Metode Discovery LearningDengan Metode
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Tanya Jawab Di Kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran
2010/2011.1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan diatas, maka diidentifikasikan penyebabkurangnya pencapaian hasil belajar matematika siswa di antaranya adalah sebagai
berikut:1. Belum diterapkannya metode pembelajaran yang terpusat pada siswa.2. Pembelajaran matematika masih bersifat konvensional yang menempatkanguru
sebagai pusat belajar.3. Minat dan Motivasi belajar siswa kurang.4. Interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran belum optimal.5. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.
1.3 Batasan MasalahMengingat keterbatasan waktu, tenaga, dana dan untuk lebih terpusatnya penelitian
ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :1. Penelitian dilakukan di kelas XSMK Negeri 2 Sungai Penuh
padaSemester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.2. Materi pokok yang dibahas
adalah memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan
linear.3. Data yang diambil adalah hasil belajar kognitif.4. Hasil belajar siswa yang dianalisis meliputi hasil belajar melalui penggunaan
metode discovery learning dan metode tanya jawab.
1.4 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbandingan hasil belajar
matematika siswa antara yang menggunakan Metode discovery learning dengan metode tanya
jawabdi kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.1.5 Tujuan penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika antara
yang menggunakan Metode discovery learning dengan metode tanya jawabdi kelas X SMK
Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan ini memberi manfaat :
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
1 Sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti dalam mengajarkan mata pelajaran
matematika dimasa yang akan datang.2 Masukan bagi guru matematika sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat
diterapkan di sekolah.
3 Meningkatkan kinerja dan kemampuan guru dalam
menentukan metode pembelajaran yang paling tepat.4 Bagi siswa, untuk dapat belajar lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar.5 Sebagai sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas
proses pembelajaran matematika pada umumnya dan bahan masukan bagi peneliti
pada khususnya.1.7 Asumsi
Dalam http://www . infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Penelitian-
Kuantitatif-Skripsi.htmldijelaskan asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar
tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan
penelitian.Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah :
1 Siswa diberi kesempatan belajar yang sama2 Nilai ujian matematika menggambarkan kemampuan matematika siswa.
1.8 Hipotesis PenelitianHo = Tidak terdapat perbandingan hasil belajar matematika antara
yang menggunakan metode discovery learningdengan metode tanya jawabdi kelas X
SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.Hi= Terdapat perbandingan hasil belajar matematika
antara yang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya jawabdi
kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika
Pendidikan kejuruan bukan hanya perlu membekali siswa dengan keterampilan
kejuruan, namun juga kemampuan adaptasi yang cukup dan sesuai dengan kejuruan yang
diampunya; sehingga siswa siap menghadapi perubahan yang akan terjadi di masa
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
mendatang. Kemampuan adaptasi untuk siswa SMK sebetulnya telah dibekali melalui
kelompok mata pelajaran adaptif yang dituangkan pada standar kompetensi mata
pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang lebih dikenal dengan istilah
Matematika dan Sain. Menurut Hamzah (2009:129) :
Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,
berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan
individualitas serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetika, aljabar,
geometri dan analisis.
7
Mengingat matematika memiliki beberapa unit yang satu sama lain saling
berhubungan, maka yang penting dalam pembelajaran matematika adalah bagaimanakemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematika. Hal ini didasarkan pada
pemikiran bahwa materi matematika merupakan materi yang abstrak, dan dalam pemilahan
materi keilmuan matematika merupakan salah satu jenis materi ilmu ide abstrak. Jenis materi
ilmu ide abstrak ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan materi ilmu lainnya. Dalam
hal ini, matematika menuntut kemampuan penalaran dalam mempelajarinya. Dalam konteks
ini belajar matematika secara keseluruhan merupakan belajar memecahkan masalah. Ini
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Schoenfeld dalam Hamzah (2009:130) yang
menyatakan Belajarmatematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya
dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan pengamatan,penyelidikan dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial.Menurut Depdiknas
(2008:9) :Pembelajaran Matematika dan Sain di SMK diharapkan mampu : (1)
Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif; (2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan; (3) Menunjukkan
kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri; (4)
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik; (5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan
masalah kompleks; (6) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam
dan sosial; (7) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung
jawab.2.2 Tinjauan Tentang Belajar dan Hasil Belajar
2.2.1 Hakikat BelajarPembelajaran meliputi dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar.
Belajar mengacu pada kegiatan siswa sedangkan mengajar mengacu pada
kegiatan guru. Belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri
seseorang. Pengertian belajar ini para ahli psikologi pendidikan mengemukakan
rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing.
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Tentu saja mereka mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.MenurutAhmadi (2005:17)Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahantingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan
meliputi segenap aspek pribadi. Sedangkan menurut Usman (1999:5) Belajar
diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.Walaupun terdapat perbedaan rumusan pengertian belajar, namun pada
hakekatnya pendapat di atas mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.Menurut Depdiknas (2008:3) menjelaskan ciri-ciri belajar, yaitu:
1) Pelakunya adalah siswa yang bertindak belajar atau pembelajar.2) Tujuan belajar adalah memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.3) Prosesnya terjadi secara internal pada diri pembelajar.4) Tempat belajar di sembarang tempat.5) Lama belajar sepanjang hayat.6) Syarat terjadinya belajar yaitu ada motivasi belajar yang kuat.7) Ukuran keberhasilan dari belajar adalah dapat memecahkan masalah.8) Faedah belajar bagi pembelajar adalah dapat mempertinggi martabat pribadi.9) Hasil belajar adalah dampak yang diperoleh dari pengajar
Menurut Hamzah (2009:1) Pembelajaranatau pengajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar siswa tidak hanya berinteraksi
dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan
keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yangdiinginkan. Sedangkan Menurut Suryosubroto (1997:19) Proses pembelajaran
meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.
Selanjutnya Winkel dan Paulina (2001:24) Pembelajaran sebagai aktivitas
mental dan fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, bersifat tetap dan
membekas. Pembelajaran bukan proses pemindahan pengetahuan melainkan suatu
kegiatan yang memungkinkan siswa membentuk pengetahuan, mengkonstruksi
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
makna secara jelas dan kritis dalam menghadapi fenomena baru dan menemukan
cara-cara pemecahan permasalahan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah suatu
kegiatan atau proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atasdasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif sehingga tingkah laku
siswa berubah ke arah yang lebih baik untuk mencapai tujuan tertentu.2.2.2 Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar diperoleh melalui kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan
keputusan melalui penilaian kelas. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran
berlangsung dapat dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai
dengan hasil belajar yang akan dinilai. Dari hasil belajar diperoleh profil kemampuan
siswa dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar. Untuk mengetahui penguasaan
setiap siswa terhadap mata pelajaran tertentu maka perlu dilaksanakan evaluasi. Dari
hasil evaluasi itulah akan dapat diketahui kemajuan siswa.Menurut Winarno ( 1986 : 88 ) Hasilbelajar adalah hasil dimana guru melihat
bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah
menempatkan tingkah laku.Kemampuan siswa dalam menguasai konsep
pengetahuan yang disampaikan oleh guru akan bervariasi hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui penilaian.Selanjutnya Hamzah
(2009:139) Hasilbelajar biasanya mengikuti pelajaran tertentu yang harus dikaitkan
dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang dimiliki oleh siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran.2.3 Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran
Menurut Percival dan Ellington (1984) dalam Depdiknas (2008:6)
Metode(method) adalah cara yang umum untuk menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa atau mempraktekkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan
belajar.Metode juga diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku yang digunakan
untuk menyajikan materi pembelajaran kepada siswa. Dengan demikian, metode
merupakan suatu komponen pembelajaran yang sangatmenentukan terciptanya kondisi
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung secara efektif danefisien.Dalam konteks pembelajaran yang menyenangkan, suatu kegiatan pembelajaran
tidak selalu menjamin siswa dapat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebaik apapun
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
guru merancang suatu program pembelajaran, apabila tidak didukung dengan pemilihan
dan penggunaan metode yang tepat maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Atas dasar
itu, metode dalam kegiatan pembelajaran berfungsi menciptakan kondisi pernbelajaran
yang memungkinkan bagi siswa memperoleh kemudahan dalam mempelajari bahanajar.Menurut Depdiknas (2008:10) :
Ciri-ciri metode yang berpeluang memfasilitasi siswa selama proses
pembelajaran, antara lain: (1) Memungkinkan terciptanya kondisi yang
kondusif selama proses pembelajaran, (2) Memberikan kemudahan bagi
siswa dalam mempelajari bahan ajar selama proses pembetajaran, (3)
Memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan
pernbelajaran, (4) Memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar
yang mencakup segenap potensi dalam dirinya secara seimbang, (5)
Memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi secara bebas terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan
sekitar, dan (6) Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian siswa,
utamanya sikap terbuka, demokratis, disiplin, tanggung-jawab dan toleran
serta komitmen terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya.2.4 Tinjauan Tentang Metode Discovery Learn ing
2.4.1 Pengertian Di scovery LearningSalah satu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan
penerapan pembelajaran tuntas di SMKadalah metode discovery. Metode discoverydalam
bahasa Indonesia sering diartikan sebagai metode penemuan. Menurut Carin (1985) dalam Kinkin
(2007:104) Discoveryadalah suatu proses mental dimana anak atau seseorang mengasimilasi
konsep dan prinsip-prinsip. Berdasarkan pendapat Carin ini, maka dengan
metode discoverysiswa dituntut untuk melibatkan proses mentalnya dalam kegiatan belajar.
Proses mental yang biasanya terjadi antara lain, mengamati, menggolong-golongkan memprediksi,
menjelaskan, mengukur dan menarik kesimpulan. Sedangkan menurut
Oemar Hamalik (2004:134):Metode discoveryadalah suatu komponen dari praktek pendidikan yang
sering disebut sebagaiheuristic teaching, yakni suatu tipe pengajaran yang
meliputi metode-metode yang didesain untuk memajukan rentang yang
luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses, membimbing diri
sendiri (self-directed), inkuiri, dan metode belajar reflektif. Pemecahan
masalah melalui discoveryakan mengembangkan style inkuiridan problem
solvinguntuk menyelesaikan sesuatu tugas yang dihadapi oleh
seseorang.Selanjutnya Hamalik(2004:187) menyatakan Metode belajar discoverypaling
baik dilaksanakan dalam kelompok belajar yang lebih besar. Metode ini dapat
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
dilaksanakan dalam bentuk komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah,
bergantung pada besarnya kelas. Dengan metode discoverymemungkinkan siswa
untuk mengalami sendiri bagaimana cara menemukan keterkaitan-keterkaitan baru
dan bagaimana cara meraih pengetahuan melalui kegiatan mandiri.
2.4.2 Keunggulan Metode Discovery LearningSetiap metode pembelajaran memiliki keunggulan-keunggulan sesuai dengan
materi pelajaran yang dipelajari. Keunggulan dari metode discovery
learning menurut Roestiyah (1998:20) adalah :(1) Membantu siswa mengembangkan; memperbanyak kesiapan; serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (2)
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi, (3) Dapat
membangkitkan kegairahan belajar siswa, (4) Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai kemampuannya, (5)Mampu mengarahkan cara siswa belajar, (6) Membantu siswa untuk
memperkuat dan menambah kepercayaan diri, dan (7) Strategi itu
berpusat pada siswa.Jadi keunggulan dari metode discovery learningsiswa diberi peluang untuk
mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik pemecahan
masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bruner (1985) dalam Kinkin
(2007:104) :Beberapa kelebihan metode discovery, antara lain (1) Siswa akan memahami
konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, (2) membantu menggunakan dayaingat dan transper pada situasi-situasi proses belajar baru, (3) mendorong siswa
untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, (4) mendorong siswa untuk
berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, (5) memberikan kepuasan
yang bersifat intrinsik, (6) situasi proses belajar menjadi lebih menggairahkan.MetodeDiscovery learning ini berpusat pada siswa dan tidak pada guru.
Guru hanya sebagai teman belajar atau fasilitator, guru membantu bila
diperlukan. Guru hanya memberikan masalah dan siswa disuruh memecahkan
masalah melalui percobaan-percobaan.2.4.3 Langkah-Langkah Utama Metode Discovery Learn ing
Menurut Wahyana (2000) dalam Rochmah (2007:139) Pendekatan
discovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental untuk
menemukan konsep atau prinsip. Dengan demikian, rancangan pembelajaran
harus memungkinkan siswa melakukan proses mental seperti mengamati,
menggolong-golongkan, mengukur, membuat hipotesis, menemukan dan membuat
kesimpulan. Penerapannya dalam proses pembelajaran, guru memberikan
informasi yang dipertanyakan dan setelah melalui tahap-tahap pembelajaran
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
akhirnya sampai pada informasi yang diberikan. Untuk sampai di informasi yang
diberikan yaitu kesimpulan sesuai dengan tujuan harus melalui beberapa tahap
pembelajaran. Tiap tahap merupakan kegiatan eksplorasi dan akan memperoleh
kesimpulan yang dapat dianggap sebagai pengenalan konsep. Kemudian konsep iniditerapkan dalam konteks lain sehingga diperoleh kesimpulan akhir atau masuk
pada informasi yang diberikan.Discovery learningdimulai dengan menghadapkan
siswa pada suatu masalah. Siswa berusaha sendiri membandingkan realita diluar
dirinya dengan Metode-Metode mental yang telah dimilikinya. Dengan
pengalaman-pengalamannya siswa akan mencoba untuk menyesuaikan kembali
struktur-struktur idenya dalam rangka untuk meningkatkan/ mengembangkannya
hingga mencapai keadaan seimbang.Langkah-langkah utama dari metode discovery learning adalah :
1. Guru memberikan masalah yang harus dipecahkan dalam bentuk pertanyaan
atau pernyataan2. Guru menentukan proses kegiatan mental yang akan dikembangkan3. Konsep atau prinsip yang akan diajarkan harus tertulis dengan jelas4. Alat-alat dan bahan yang diperlukan harus tersedia5. Pengarahan diberikan melalui tanya jawab6. Siswa melakukan penyelidikan atau percobaan sampai menemukan konsep atau
prinsip yang telah ditetapkan oleh guru7. Menyusun pertanyaan bersifat terbuka sebagai cara untuk mengarahkan
kegiatan.8. Guru membuat catatan sebagai bahan evaluasi program dan upaya memperoleh
masukan. Rochmah (2007:133)Discovery learningdimulai dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah.
Siswa berusaha sendiri membandingkan realita diluar dirinya dengan Metode-Metode
mental yang telah dimilikinya. Dengan pengalaman-pengalamannya siswa akan
mencoba untuk menyesuaikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk
meningkatkan/ mengembangkannya hingga mencapai keadaan seimbang.Dalam proses pelaksanaan pembelajaran matematika, penerapan model
discovery learning ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :1. Guru memberikan beberapa buah soal/ pertanyaan kepada siswa dan menyuruh siswa untuk
mencari sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut berpedoman pada buku paket.2. Siswa sendiri-sendiri mencari jawaban dari soal/ pertanyaan yang diberikan
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
3. Guru menfasilitasi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal atau masalah yang
diberikan.4. Siswa mengerjakan soal atau masalah yang diberikan dengan mencoba menemukan sendiri
konsep atau rumus dari masalah yang diberikan.
5. Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan materi yang dipelajari dan bersama-sama
siswa menentukan konsep atau prinsip dari masalah yang sedang dibahas.6. Siswa merumuskan atau menemukan sendiri konsep atau prinsip yang sedang dipelajari
berdasarkan pada penjelasan guru, masalah yang dibahas dan materi pada buku paket.7. Guru menjelaskan kembali materi yang terasa sulit bagi siswa dan kembali memberikan soal/
pertanyaan kepada siswa dengan menerapkan konsep atau prinsip yang telah dirumuskan.8. Siswa mencari jawaban sendiri dari pertanyaan yang diberikan guru.
2.5 Tinjauan Tentang Metode Tanya JawabMenurut Ahmadi (2005:56) Metode tanya jawab adalah suatu metode di dalam
pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang
bahan materi yang ingin diperolehnya. Guru menerapkan metode tanya jawab agar
siswa dapat mengerti dan mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, di dengar
ataupun di baca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.
Penggunaan metode tanya jawab biasanya baik untuk maksud-maksud yang diperlukan
untuk menyimpulkan atau mengikhtisarkan pelajaran. Dengan dibantu tanya jawab,
siswa akan tersusun jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.
Metode tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran, serta
mengembangkan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya,
sehingga pengetahuannya menjadi fungsional.Lebih lanjut Ahmadi (2005:56) :Segi positif metode tanya jawab adalah (1) Kelas akan hidup karena siswa
aktif berpikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara, (2) baik sekali
untuk melatih siswa agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisansecara teratur, (3) Timbulnya perbedaan pendapat diantara siswa akan
membawa kelas ke suasana diskusi. Sedangkan segi negatifnya adalah (1)
Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk
menyelesaikannya, (2) Kemungkinan akan terjadinya perhatian siswa
terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik
perhatiannya, tetapi bukan sasarannya yang dituju, (3) dapat menghambat
cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi ajar, (4)
Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang menguasai penerapan
metode tanya jawab ini.
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Dalam proses pembelajaran penerapan metode tanya jawab ini mengikuti
kegiatan sebagai berikut :1. Guru menyampaikan materi sesuai standar kompetensi yang dipelajari2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari.
3. Siswa menjawab pertanyaan guru.4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendalami konsep yang sedang
dipelajari dengan metode tanya jawab.5. Guru menfasilitasi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan dan
memberikan contoh soal dan pembahasannya.6. Siswa mengerjakan soal latihan untuk mencari jawabannya.7. Siswa mengumpulkan lembaran jawaban kepada guru.8. Guru menanyakan mana soal yang sulit kepada siswa, dan guru membimbing siswa
menyelesaikan soal tersebut di depan kelas.9. Guru memeriksa lembaran jawaban latihan siswa dan mencantumkan nilai yang
diperolehnya.2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan kegiatan berpikir yang menjadi dasar bagi peneliti
dalam melakukan penelitian. Mata pelajaran Matematika di SMK merupakan salah satu
mata pelajaran dalam kelompok adaptif pendukung mata pelajaran dasar kejuruan. Tujuan
pembelajaran Matematika adalah agar peserta didik berlatih berfikir logis, kritis, kreatif
dan inovatif.
Dengan demikian proses pembelajaran matematika harus diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk melakukan prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk
diagram sebagai berikut :Kelompok
Eksperimen I
Kelompok
Eksperimen II
Menggunakan MetodeDiscovery Learning
Menggunakan Metode Tanya Jawab
Siswa
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Evaluasi / Tes
Evaluasi / Tes
Analisis Statistik
Hasil Belajar
Hasil Belajar
Diagram 1: Diagram kerangka berpikirBAB III
METODOLOGI PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen. Suharsimi Arikunto (2008:26) menyatakan penelitian eksperimen
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau datasebagai hasil dari adanya suatuperlakuan atau treatment. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu
hipotesis yang dilandasi asumsi yang kuat akan adanya hubungan sebab akibat antara dua
variabel.Rancangan penelitian eksperimen ini menggunakan dua kelas yaitu kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II yang kedua kelas diterapkan perlakukan yang
berbeda. Pada kelas eksperimen I diterapkanmetode discovery learning, dankelas
eksperimen II diterapkan metode tanya jawab.Tabel 2 : Rancangan Penelitian
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Group Pretest Treatment Post test
Eksperimen I - X1 T1
Eksperimen II - X2 T2
X1 = Kelas dengan metodeDiscovery LearningX2 = Kelas dengan metode tanya jawabT1 = Tes akhir pada kelas eksperimen IT2 = Tes akhir pada kelas eksperimen II
21
3.2 Populasi dan Sampel3.2.1 Populasi
Populasi menurut Juriah (2005:121)adalah Keseluruhan objek penelitian
yang merupakan sumber data dan memiliki karakteristik tertentu di dalam
penelitian.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas
X SMK Negeri 2 Sungai Penuh yang terdiri dari tujuh kelas yang terdaftar pada
semester genap tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 232 siswa. Lebih
lengkapnya distribusi siswa setiap kelas dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3: Jumlah siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun
Pelajaran 2010/2011.No Kelas Jumlah Siswa
1 X TGB 27
2 X TKK 29
3 X TFL 1 37
4 X TFL 2 34
5 X TKR 1 326 X TKR 2 37
7 X TITL 36
Jumlah 232
(Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 2 Sungai penuh)3.2.2 Sampel
Sampel menurut Juriah (2005:121)adalah Sebagian anggota populasi yang
memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.Langkah-langkah penentuan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
1. Mengumpulkan nilaihasil ujian mid semester genap mata
pelajaran matematika siswa kelas X, kemudian nilai tersebut dikelompokan
menurut kelas masing-masing, setelah itu dihitung nilai rata-rata dan standar
deviasinya.
2. Melakukan uji homogenitas varians. Uji Homogenitas varians ini dilakukan
untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varians yang homogen. Uji
statistik yang digunakan adalah uji Bartlett. Harga-harga yang digunakan untuk
uji Bartlett adalah :Tabel 4: Harga-harga untuk uji Bartlett
Sampel ke Dk 1/dk S12 Log S12 (dk)
1
1
K
n11
n11
nk - 1
1/(n11)
1/(n11)
1/(nk1)
S12
S12
Sk2
Log S12
Log S12
Log Sk2
(n11)Log
(n11)Log
(n11)LogJumlah (n1-1) (n1-1) - - (n1
Dari daftar ini dihitung harga-harga yang diperlukan, yakni :a. Varians gabungan dari semua sampel :
S2= (1/n11) S12/(nk1)b. Harga satuan B dengan rumus : B = (log S22) (n11)c. Untuk uji Bartlett digunakan statistic Chi-Kuadrat :
2 = (In 10)(B-(n1-1) log S12).Dengan In 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dengan bilangan
10. Dengan taraf = 0,05 ditolak hipotesis jika 2 > 2(1-)(k-1),
dimana2(1-)(k-1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan
peluang (1-) dan dk = (k-1). (Sujana , 1996).3. Setelah dilakukan pengujian homogenitas terhadap populasi, dilakukan pemilihan
sampel secara acak dengan menggunakan undian.Dalam penelitian ini yang terpilih sebagai sampel adalah kelas X TKR 1 dan kelas
X TKR 2 dengan jumlah siswa 69 orang.Tabel 5 : Sampel Penelitian
Sampel Kelas Jumlah sampel Keterangan
1 X TKR 1 32 Kelas Eksperimen 1
2 X TKR 2 37 Kelas Eksperimen 2
Jumlah Total Sampel 69
3.3 Variabel PenelitianPada penelitian ini diambil variabel sebagai berikut :
a. Variabel bebas : Perbandingan hasil belajar matematika yang
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
menggunakan metode discovery learningdengan metodetanya jawab.
b. Variabel terikat : Hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melaluihasil tes akhir.
3.4 Jenis dan Sumber data
3.4.1 Jenis dataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data primer dan
data sekunder.1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh peneliti untuk tujuan khusus. Dalam hal ini data primer adalah data
hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang luar peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu
adalah data yang asli. Dalam penelitian ini data sekunder adalah nilai hasil
ujian mid semester genap siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun
Pelajaran 2010/2011.
3.4.2 Sumber data1. Data Primer bersumber dari siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai
Penuh yang menjadi sampel penelitian.2. Data Sekunder bersumber dari Tata Usaha dan Guru Matematika
kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh.
3.5 Prosedur PenelitianUntuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan perlu disusun prosedur
yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.3.5.1 Tahap Persiapan
a. Menentukan tempat penelitianb. Menentukan populasi dan sampelc. Memilih dua kelas sampel secara acakd. Menetapkan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
a. Persiapan pembelajaran
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
1) Menentukan materi pelajaran2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran3) Membuat bahan ajar berupa ringkasan materi pelajaran4) Menyusun Lembar Kerja Siswa dan tugas latihan
5) Mempersiapkan tes akhir
Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen I menggunakan MetodeDiscovery
Learning dan kelas eksperimen II menggunakan metode tanya jawab. Langkah-
langkah pembelajaran pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat
dilihat pada tabel berikut :Tabel 6: Perlakuan yang diberikan pada kedua kelas sampel
No Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II
1
2
3
1
2
Pendahuluan
a. Mengisi absen siswa
b. Guru memberi apersepsi,
motivasi, dan menyampaikan
indikator yang harus dicapai.
c. Guru menjelaskan metode yang
digunakan dalam pembelajaran
dan prosedur penilaian
Kegiatan Intia. Guru membagikan LKS dan
buku paket matematika kepadasiswa
b. Guru menjelaskan materi
secara singkat
c. Guru menulis beberapa buah
soal/ pertanyaan di papan tulis
dan menyuruh siswa untuk
mencari sendiri jawaban dari
pertanyaan tersebut
berpedoman pada buku paket
dan LKS
d. Siswa sendiri-sendiri mencarijawaban dari soal/ pertanyaan
yang diberikan
e. Guru menfasilitasi dan
membimbing siswa dalam
menyelesaikan soal atau
masalah yang diberikan dan
memberikan contoh soal dan
pembahasannya.
f. Guru menyuruh siswa untuk
bertukar jawaban untuk
diperiksa oleh temannya
sebangku.
Pendahuluan
a. Mengisi absen siswab. Guru memberi apersepsi,
motivasi menyampaikan
indikator yang harus
dicapai.
Kegiatan Intia. Guru
menyampaikan materisesuai standar kompetensi
yang dipelajari
b. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
tentang materi yang
sedang dipelajari.
c. Siswa menjawab
pertanyaan guru.
d. Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk mendalami konsepyang sedang dipelajari
dengan metode tanya
jawab.
e. Guru menfasilitasi dan
membimbing siswa dalam
menyelesaikan soal
latihan dan memberikan
contoh soal dan
pembahasannya.
f. Siswa mengerjakan soal
latihan untuk mencari
jawabannya.
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
3
g. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa yang mau
menjawab soal nomor satu
didepan kelas, dan setelah siswa
menuliskan jawaban maka guru
memberikan kesempatankepada siswa lain untuk
memberikan tanggapan, begitu
juga untuk soal-soal selanjutnya
diberikan kepada siswa yang
lain untuk mencari jawabannya
di depan kelas.
h. Siswa menjumlahkan skor yang
diperoleh dari jawaban latihan
temannya dan menyebutkannya,
dan guru memberikan
penghargaan dalam bentuknilai.
i. Guru menjelaskan kembali
materi yang terasa sulit bagi
siswa dan kembali memberikan
soal/ pertanyaan kepada siswa
j. Siswa mencari jawaban sendiri
dari pertanyaan yang diberikan
guru.
Penutup
a. Siswa dan guru menyimpulkan
pelajaran
b. Guru memberikan tugas rumah
yang akan diselesaikan siswa
c. Menyampaikan topik materi
pelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
g. Siswa mengumpulkan
lembaran jawaban kepada
guru.h. Guru menanyakan mana
soal yang sulit kepada
siswa, dan gurumembimbing siswa
menyelesaikan soal
tersebut di depan kelas.
i. Guru memeriksa
lembaran jawaban
latihan siswa dan
mencantumkan nilai yang
diperolehnya.
Penutupa. Siswa dan
gurumenyimpulkan
pelajaran
b. Guru memberikan tugas
rumah.c. Menyampaikan topik
materi pelajaran yang
akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
3.5.3 Tahap Penyelesaiana. Mengolah data dari kedua kelas sampel, baik kelas eksperimen I maupun kelas
eksperimen II.b. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai teknik analisa data.
3.6 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan
data. Dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil tes kepada kedua sampel.Instrumen
penelitian pada aspek kognitif berupa tes materi pelajaran yang diberikan selama
perlakukan berlangsung.
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Untuk mendapatkan tes yang benar-benar valid, reabilitas serta memperhatikan taraf
kesukaran dan daya beda soal maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :a. Membuat kisi-kisi soal tes
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi soal tes
c. Melakukan uji coba soal tes yang bertujuan untuk merevisi soal tes.
Soal diujicobakan kepada siswa kelas X SMK Negeri 4 Sungai Penuh karena
kelas ini rata-rata nilai ulangan hariannya berdistribusi normal dengan kelas
sampel.Hasil ujicoba soal dianalisis mempergunakan prosedur statistic yaitu :1. Validitas Soal
Menurut Arikunto (2009:160) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujianvaliditas terhadap hasil uji coba dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
produk momen yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2009;72), yaitu :
Dengan: rxy : koefisien korelasi product momentN : jumlah peserta tesY : jumlah skor totalX : jumlah skor butir soalX2: jumlah kuadrat skor butir soalXY:jumlah hasil kali skor butir soalDengan kriteria :0,8001,000 : validitas sangat tinggi0,6000,800 : validitas tinggi0,4000,600 : validitas cukup0,2000,400 : validitas rendah0,0000,200 : validitas sangat rendahDari hasil perhitungan validitas soal tes diperoleh rxy= 0,343 dengan kriterian
validitas rendah.2. Reliabilitas Soal
Menurut Arikunto (2009:101) reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Dengan kata lain reliabelitas soal merupakan ketetapan suatu tes apabila tes
dicobakan pada objek yang sama. Untuk menentukan reliabilitas suatu tes dipakai
rumus Kuder Richardson (K-R.21) yang dikemukakan
oleh Arikunto (2009:103), yaitu:
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
r11= 1 -
Dengan:S2=
M =
x dan Nx2(x2)
N N (n 1)
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhann : Jumlah butir soal
M : rata-rata skor tesN : Jumlah pengikut tesS2 : Varians totalKriteria reliabilitas tes dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 7.Tabel 7: Klasifikasi indeks reliabelitas soal
No Indeks Reliabelitas Klasifikasi
1 0,00 < r110,20 Sangat rendah
2 0,21 < r110,40 Rendah
3 0,41 < r110,60 Sedang
4 0,61 < r110,80 Tinggi
5 0,81 < r111,00 Sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk 10 butir soal adalah
0,888. Hal ini berarti soal tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi.3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal menurut Arikunto (2009:211) adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung
indeks daya beda adalah sebagai berikut:
( Arikunto, 2009: 213)D : Daya bedaBA: Jumlah kelompok atas yang menjawab dengan benarBB: Jumlah kelompok bawah yang menjawab dengan benarJA : Jumlah peserta kelompok atasJB : Jumlah peserta kelompok bawahProporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal:
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Tabel 8: Klasifikasi daya beda soalNo Daya beda soal Kriteria
1 0,000 < D 0,200 Jelek
2 0,201 < D 0,400 Cukup
3 0,401 < D 0,700 Baik4 0,701 < D 1,000 Baik sek
Dari hasil perhitungan diperoleh daya beda yaitu 0,182 (jelek) dan 0,545
(dipakai). Dari 15 soal tersebut 5 soal dinyatakan dibuang, jadi soal terpakai
sebanyak 10 butir.4. Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks
kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran, adalah:
(Arikunto, 2009: 208)Dengan:P : Indeks kesukaranB : Banyak siswa yang menjawab soal dengan benarJs : Jumlah seluruh siswa peserta tesKriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:Tabel 9: Klasifikasi Indeks kesukaran
No Indeks Kesukaran Kriteria
1 0,00P0,30 Sukar
2 0,30P0,70 Sedang
3 0,70P1,00 Mudah
Dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal diperoleh 0,773 (mudah)
dan 0,364 (sedang).3.7 Teknik Analisa data
Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian maka dilaksanakan pengujian
hipotesis secara statistik. Untuk melakukan uji statistik maka terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelompok.3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel
berdistribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan
uji Lillieford (Sujana, 1996:467) dengan langkah sebagai berikut :1. Data X1, X2, X,,Xnyang diperoleh dari data yang terkecil hingga
data yang terbesar.2.
Data X1,X2, X3, ,Xn dijadikan bilangan Z1, Z2, Z3,, Xn dengan
rumus : Zi = XiX
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
SKeterangan :Xi = Skor yang diperoleh siswa ke-iX = Skor rata-rataS = Simpangan baku
3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang F (Zi) = P (z < Zi)4. Dengan menggunakan propersi Z1, Z2, Z3,,Xnyang lebih kecil
atau sama dengan Zi, jika propersi ini dinyatakan dengan S (Zi) :S (Zi) =
banyak Z1, Z2, Z3 yang Zin
5. Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) yang kemudian harga mutlaknya.6. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut yang
disebut Lo.7. Membandingkan Lo dengan nilai kritis A yang terdapat pada taraf nyata =
0,05, kriteria terima yaitu hipotesis tersebut normal jika Lo < Lt, lain dari itu
ditolak. (Sujana , 1996 : 467).3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan menurut Sujana (1996:302) untuk melihat
apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Untuk
mengujinya dilakukan uji F. Uji ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :1. Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung harga F dengan
rumus :F =
Varians terbesarVarians terkecilKeterangan :F = Varians kelompok dataS12= Varians hasil belajar kelas eksperimen IS22= Varians hasil belajar kelas eksperimen II
2. Jika harga sudah didapat maka dibandingkan dengan F tersebut dengan harga
F yang terdapat dalam daftar distribusi F dengan taraf signifikan 95% dan dk
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
pembilang = n11 dan dk penyebut = n21. Bila F yang didapat dari
perhitungan lebih kecil dari harga F pada tabel maka kedua kelompok data
mempunyai varians yang homogen dan sebaliknya. (Sujana, 1996:305).3.7.3 Uji Hipotesis
Untuk melihat apakah terdapat atau tidaknya perbandingan hasil belajar
matematika yang menggunakan metode discovery learningdengan metode tanya
jawab, maka dilakukan pengujian hipotesis. Untuk uji hipotesis ini digunakan
uji-t (Sujana, 1996:239) dengan rumus:
t=
X1X2
1 + 1
n1 n2
S
Dengan :S2=
( (n11) S12 + (n21) S22n 1+ n22
Keterangan :
X1 = Nilai rata- rata kelas eksperimen IX2 = Nilai rata- rata kelas eksperimen IIS = Standar deviasi gabungann1 = Jumlah siswa kelas eksperimen Idk = Derajat kebebasan
n 2 = Jumlah siswa kelas eksperimen IIS2 = Varians gabungan
Harga thitung dibanding denganttabel, yang terdapat dalam tabel distrbusi t.
Kriteria pengujian hipotesis adalah terima Ho jika t t (1-) dengan dk = (n1+ n2
2) dan peluang (1 ). Untuk harga-harga lainnya Ho ditolak.
3.8 Tempat dan Waktu Penelitian3.8.1 Tempat Penelitian
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di
SMK Negeri 2 Sungai Penuh Jl. Kayu Aro KM. 03 Sungai Penuh Kecamatan
Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi .
3.8.2 Waktu PenelitianWaktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 04 Mei
sampai dengan 25 Mei 2011, tepatnya pada semester genap tahun
pelajaran 2010/2011.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Uji Coba Soal1. Hasil Validitas
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal maka diperoleh4.2 Deskripsi Data
Setelah kegiatan penelitian selesai dilaksanakan pada kedua kelas, maka
dilaksanakantes akhir untuk melihat hasil belajar siswa. Pada tes akhir dari yang telah
dilaksanakan diperoleh data hasil belajar siswa berupa nilai. Deskripsi data tes akhir
kedua kelas dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 10: Hasil tes akhir kedua kelas
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Kelas Sampel
N(Jumlah Siswa)
X(Nilai rata-rata)
S(Standar Deviasi)
S2(Varians)
Eksperimen I
Eksperimen II
32
37
65, 50
62, 84
12,07
7,50
145,74
56,31
Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I
lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II.
4.2 Analisis Data38
Tujuan dari analisis data adalah untuk melihat apakah terdapat perbandingan hasil
belajar matematika antarayang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya
jawabdi kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.Untuk mengetahui perbedaan tersebut digunakan uji t, namun terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil tes belajar
kedua kelas.4.2.1 Uji Normalitas
Dari uji normalitas yang dilakukan terhadap masing-masing kelompok
harga Lo. Harga ini kemudian dibandingkan dengan L tabeluntuk kedua kelompok
dapat dilihat pada tabel 11.Tabel 11: Data Uji Normalitas
Kelas Sampel Lo Ltabel Hasil Uji Ket
Eksperimen IEksperimen II
0,1185
0,1351
0,1380
0,1380
Lo < Ltabel
Lo < Ltabel
N
N
4.2.2 Uji HomogenitasDari uji homogenitas yang dilakukan terhadap masing-masing kelompok
diperoleh Fhitung.Selanjutnya Ftabeluntuk taraf nyata 0,10. Hasil yang diperoleh pada
tabel 12.Tabel 12: Data Uji Homogenitas
Varians N Fhitung Ftabel Hasil
Eksperimen I
Eksperimen II
32
37 1,588 1,820 Ho
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Dari tabel terlihat bahwa Fhitung < Ftabel berarti kedua kelas mempunyai varians
yang homogen dengan tingkat kepercayaan 90% dengan = 0,10.4.2.3 Uji Hipotesis
Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukan bahwa keduakelas normal dan mempunyai varians yag sama. Selanjutnya digunakan uji t untuk
mengetahui perbedaan dua rata-rata. Dengan memperhatikan persentil t dan tabel
distribusi t. Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan dk = 67diperoleh t hitung= 5,291,
hasil ini dapat dilihat pada tabel 13 .Tabel 13: Pengujian Hipotesis
Kelas N X
S
St thitung ttabel
Eksperimen I
Eksperimen II
32
37
65,50
62,84
12,07
7,50 11,917 5,291 1,670
4.3 PembahasanSetelah dilaksanakan perhitungan dengan menggunakan uji t didapat thitung sebesar
5,291 dan ttabel sebesar 1,670 ternyata thitunglebih besar dari ttabel pada taraf kepercayaan
95%, hal ini berarti hipotesis nol (Ho) yang menyatakan Tidak terdapatperbandingan hasil belajar matematika
antara yang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya jawab di kelas X
SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011,pada taraf kepercayaan 95%
ditolak.Berdasarkantes akhir yang dilaksanakan dikelas eksperimen I dan eksperimen II
didapatkan hasil bahwa terdapat perbedan hasil belajar matematika antara kelas
eksperimen dengan kelas control akibat perlakuan yang diberikan. Pada kelas
eksperimen I yang diajarkan dengan menerapkan pendekatan discovery learning dengan
hasil rata-rata tes akhir 65,50 dan standar deviasi 12,07. Sedangkan pada kelas
eksperimen II diajarkan dengan menerapkan metode tanya jawab diperoleh rata-rata tes
akhir sama dengan 62,84 dan standar deviasi 7,50.Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang
menggunakan pendekatandiscovery learninglebih baik dibandingkan dengan hasil belajar
siswa yang menerapkan metode tanya jawabdi kelas X SMK
Negeri 2 Sungai Penuh. Pada saat penelitian berlangsung siswa yang menggunakan
pendekatandiscovery learningsangat antusias mengikuti pelajaran dikarenakan dengan
pendekatan discovery learningsiswa dapat lebih memahami konsep-konsep yang
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
diajarkan, sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan teratur
berdasarkan tujuan pembelajaran.
BAB VPENUTUP
A. KesimpulanDari hasil uji hipotesis pada taraf kepercayaan 95% dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :2. Hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pendekatan discovery
learning (kelas eksperimen I) memperoleh nilai rata-rata 65,50 dengan standar
deviasi 12,07 dan siswa yang menerapkan metode tanya jawab (kelas eksperimen
II) memperoleh nilai rata-rata 62,84 dengan standar deviasi 7,50.3. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh thitung = 5,291dan ttabel =
1,670 berarti H0ditolak H1diterima, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa yang menggunakan pendekatandiscovery learninglebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode tanya jawabdi kelas X SMK
Negeri 2 Sungai Penuh.B. Saran
1.
42
Pendekatan discovery learning sebagai salah satu pendekatan pembelajaran prosespembelajaran matematika sangat bermanfaat sekali bagi guru maupun siswa, terutama sekali
dalam mata pelajaran matematika yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran yang
sulit. Penggunaan pendekatan pembelajaran ini dapat menarik perhatian dan motivasi
siswa untuk mempelajari suatu konsep. Oleh karena itu pada pembelajaran standar
kompetensi menjelaskan materimemecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear dan kuadrat disarankan kepada guru matematika menerapkan
pendekatan discovery learning untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.2. Setelah diketahui pendekatan pembelajaran discovery learning lebih baik dalam
menjelaskan materimemecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan
pertidaksamaan linear dan kuadrat , maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
mengenai penerapan pendekatan discovery learning untuk standar kompetensi
lainnya dalam bidang studi matematika.3. Khusus untuk SMK Negeri 2 Sungai Penuh diharapkan selalu mencoba
menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang baru dalam prosespembelajaran terutama bidang studi matematika agar minat dan motivasi siswa
meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka SetiaDepdiknas. 2008.Pengembangan dan Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Jakarta : DepdiknasHamzah B. Uno. 2009. Metode Pembelajaran. Jakarta : Bumi AksaraKinkin Suartini. 2007. Urgensi Pertanyaan dalam Pembelajaran Sains dengan
Metode Discovey-Inquiry. Jakarta : PIC UIN JakartaOemar Hamalik. 2004.Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara
Nurul Juriah. 2006.Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. BumiAksara
Paulina, P. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran.Direktorat Jenderal PendidikanTinggi Depdiknas. Jakarta.
Rochmah Yudhawati Dhewi. 2007.Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Menggunakan Pendekatan Discovery dan Inquiry dalam Fisika.Jakarta : PIC UIN
JakartaRoestiyah N.K. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka CiptaSuryosubroto. 1997.Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka CiptaSuharsimi Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
AksaraSujana. 1996.Metode Statistika. Edisi ke.5. Bandung : Penerbit Tarsito
-
5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode
http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto
Usman, Uzer Mohammad. 1999.Menjadi Guru Profesional. Edisi kedua.
Bandung : Remaja Rosdakarya.Winarno Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung :
Tarsito44