Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

download Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

of 29

Transcript of Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode Discovery

    LearningDengan Metode Tanya Jawab Di Kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun

    Pelajaran 2010/2011

    Oleh : Arif Harianto,S.Pd

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang MasalahMatematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting diajarkan di

    sekolah. Oleh sebab itu pemerintah terus berusaha meningkatkan mutu pembelajaran

    matematika, diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, penyempurnaan kurikulum,

    meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran maupun melanjutkan

    pendidikan formal. Namun kenyataannya di lapangan menunjukan bahwa usaha-usaha

    tersebut masih belum memberikan hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran

    matematika. Hal ini terlihat dari masih banyaknya guru yang belum menggunakan

    metode pembelajaran yang terpusat pada siswa dan terciptanya kondisi pembelajaran

    yang kondusif dan menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung secara

    efektif danefisien.

    Dalam konteks pembelajaran yang menyenangkan, suatu kegiatan pembelajaran tidak selalu

    menjamin siswa dapat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebaik apapun gurumerancang suatu program pembelajaran, apabila tidak didukung dengan pemilihan

    dan penggunaan metode yang tepat maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Atas

    dasar itu, metode dalam kegiatan pembelajaran berfungsi menciptakan kondisi pernbelajaran

    yang memungkinkan bagi siswa memperoleh kemudahan dalam mempelajari bahan ajar.

    Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran matematika agar

    terciptanya kondisi pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan adalah metode tanya

    jawab.Sebagai sebuah bentuk interaksi proses pembelajaran, metode tanya jawab

    mengandung keunggulan diantaranya adalah siswa lebih aktif dibandingkan denganpenerapan metode ceramah yang bersifat monoton, partisipasi siswa lebih besar dan

    berusaha mendengarkan pertanyaaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberikan

    jawaban yang tepat, sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif. Dalam metode

    tanya jawab guru bermaksud meneliti kemampuan siswa dalam memahami materi

    pelajaran yang dipelajari.Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam

    memahami konsep matematika, sehingga menyebabkan hasil belajar tetap

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    rendah. Hal ini terlihat dari hasil ujian mid semester genap Tahun Pelajaran 2010/2011,

    seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.Tabel 1: Nilai Rata-Rata Ujian Mid Semester Matematika Siswa Kelas X SMK

    Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011No Kelas Jumlah Siswa Rata- Rata Nilai Ujian Mid Semeste

    1 X TGB 27 53,52

    2 X TKK 29 52,93

    3 X TFL 1 37 53,78

    4 X TFL 2 34 54,41

    5 X TKR 1 32 55,00

    6 X TKR 2 35 52,03

    7 X TITL 37 53,89

    (Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 2 Sungai Penuh)Keterangan :X TGB : Kelas XTeknik Gambar BangunanX TKK : Kelas X Teknik Konstruksi KayuX TFL : Kelas X Teknik Fabrikasi LogamX TKR : Kelas X Teknik Kendaraan RinganX TITL : Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik

    Berdasarkan tabel 1 diatas, terlihat bahwa nilai rata-rata hasil ujian matematika

    siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh pada semester genap tahun pelajaran

    2010/2011 masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

    ditetapkan yaitu 60,00. Jika masalah yang dikemukakan diatas tidak diatasi maka tujuan

    peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran matematika sulit dicapai. Untuk

    mengatasi masalah diatas diharapkan guru dapat menggunakan

    berbagai metode pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran siswa aktif yang

    salah satunya adalah dengan menggunakan metodeDiscovery Learning pada

    pembelajaran matematika. Dengan metode Discovery Learning ini memungkinkan siswa

    untuk mengalami sendiri bagaimana cara menemukan keterkaitan-keterkaitan baru dan

    bagaimana cara meraih pengetahuan melalui kegiatan mandiri.Ahmadi (2005:22) menyatakan:Dalam sistim belajar mengajar

    metode discovery learning, guru tidak menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk final, tetapi

    siswa diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan

    teknik pemecahan masalah.Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka mendorong penulis untuk

    mengadakan penelitian lebih lanjut yang berjudul Perbandingan Hasil Belajar

    Matematika Yang Menggunakan Metode Discovery LearningDengan Metode

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Tanya Jawab Di Kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran

    2010/2011.1.2 Identifikasi masalah

    Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan diatas, maka diidentifikasikan penyebabkurangnya pencapaian hasil belajar matematika siswa di antaranya adalah sebagai

    berikut:1. Belum diterapkannya metode pembelajaran yang terpusat pada siswa.2. Pembelajaran matematika masih bersifat konvensional yang menempatkanguru

    sebagai pusat belajar.3. Minat dan Motivasi belajar siswa kurang.4. Interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran belum optimal.5. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

    1.3 Batasan MasalahMengingat keterbatasan waktu, tenaga, dana dan untuk lebih terpusatnya penelitian

    ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :1. Penelitian dilakukan di kelas XSMK Negeri 2 Sungai Penuh

    padaSemester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.2. Materi pokok yang dibahas

    adalah memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan

    linear.3. Data yang diambil adalah hasil belajar kognitif.4. Hasil belajar siswa yang dianalisis meliputi hasil belajar melalui penggunaan

    metode discovery learning dan metode tanya jawab.

    1.4 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan

    masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbandingan hasil belajar

    matematika siswa antara yang menggunakan Metode discovery learning dengan metode tanya

    jawabdi kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.1.5 Tujuan penelitian

    Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini

    adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar matematika antara

    yang menggunakan Metode discovery learning dengan metode tanya jawabdi kelas X SMK

    Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.1.6 Manfaat Penelitian

    Penelitian tindakan ini memberi manfaat :

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    1 Sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti dalam mengajarkan mata pelajaran

    matematika dimasa yang akan datang.2 Masukan bagi guru matematika sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat

    diterapkan di sekolah.

    3 Meningkatkan kinerja dan kemampuan guru dalam

    menentukan metode pembelajaran yang paling tepat.4 Bagi siswa, untuk dapat belajar lebih aktif sehingga dapat meningkatkan hasil

    belajar.5 Sebagai sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas

    proses pembelajaran matematika pada umumnya dan bahan masukan bagi peneliti

    pada khususnya.1.7 Asumsi

    Dalam http://www . infoskripsi.com/Proposal/Proposal-Penelitian-

    Kuantitatif-Skripsi.htmldijelaskan asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar

    tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan

    penelitian.Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah :

    1 Siswa diberi kesempatan belajar yang sama2 Nilai ujian matematika menggambarkan kemampuan matematika siswa.

    1.8 Hipotesis PenelitianHo = Tidak terdapat perbandingan hasil belajar matematika antara

    yang menggunakan metode discovery learningdengan metode tanya jawabdi kelas X

    SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.Hi= Terdapat perbandingan hasil belajar matematika

    antara yang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya jawabdi

    kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika

    Pendidikan kejuruan bukan hanya perlu membekali siswa dengan keterampilan

    kejuruan, namun juga kemampuan adaptasi yang cukup dan sesuai dengan kejuruan yang

    diampunya; sehingga siswa siap menghadapi perubahan yang akan terjadi di masa

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    mendatang. Kemampuan adaptasi untuk siswa SMK sebetulnya telah dibekali melalui

    kelompok mata pelajaran adaptif yang dituangkan pada standar kompetensi mata

    pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang lebih dikenal dengan istilah

    Matematika dan Sain. Menurut Hamzah (2009:129) :

    Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

    berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang

    unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas dan

    individualitas serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetika, aljabar,

    geometri dan analisis.

    7

    Mengingat matematika memiliki beberapa unit yang satu sama lain saling

    berhubungan, maka yang penting dalam pembelajaran matematika adalah bagaimanakemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematika. Hal ini didasarkan pada

    pemikiran bahwa materi matematika merupakan materi yang abstrak, dan dalam pemilahan

    materi keilmuan matematika merupakan salah satu jenis materi ilmu ide abstrak. Jenis materi

    ilmu ide abstrak ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan materi ilmu lainnya. Dalam

    hal ini, matematika menuntut kemampuan penalaran dalam mempelajarinya. Dalam konteks

    ini belajar matematika secara keseluruhan merupakan belajar memecahkan masalah. Ini

    sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Schoenfeld dalam Hamzah (2009:130) yang

    menyatakan Belajarmatematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya

    dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Matematika melibatkan pengamatan,penyelidikan dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial.Menurut Depdiknas

    (2008:9) :Pembelajaran Matematika dan Sain di SMK diharapkan mampu : (1)

    Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,

    kreatif, dan inovatif; (2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,

    kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan; (3) Menunjukkan

    kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri; (4)

    Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang

    terbaik; (5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan

    masalah kompleks; (6) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam

    dan sosial; (7) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung

    jawab.2.2 Tinjauan Tentang Belajar dan Hasil Belajar

    2.2.1 Hakikat BelajarPembelajaran meliputi dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar.

    Belajar mengacu pada kegiatan siswa sedangkan mengajar mengacu pada

    kegiatan guru. Belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri

    seseorang. Pengertian belajar ini para ahli psikologi pendidikan mengemukakan

    rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing.

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Tentu saja mereka mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara

    ilmiah.MenurutAhmadi (2005:17)Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat

    pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahantingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan

    meliputi segenap aspek pribadi. Sedangkan menurut Usman (1999:5) Belajar

    diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

    interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.Walaupun terdapat perbedaan rumusan pengertian belajar, namun pada

    hakekatnya pendapat di atas mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu

    belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

    dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.Menurut Depdiknas (2008:3) menjelaskan ciri-ciri belajar, yaitu:

    1) Pelakunya adalah siswa yang bertindak belajar atau pembelajar.2) Tujuan belajar adalah memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.3) Prosesnya terjadi secara internal pada diri pembelajar.4) Tempat belajar di sembarang tempat.5) Lama belajar sepanjang hayat.6) Syarat terjadinya belajar yaitu ada motivasi belajar yang kuat.7) Ukuran keberhasilan dari belajar adalah dapat memecahkan masalah.8) Faedah belajar bagi pembelajar adalah dapat mempertinggi martabat pribadi.9) Hasil belajar adalah dampak yang diperoleh dari pengajar

    Menurut Hamzah (2009:1) Pembelajaranatau pengajaran adalah upaya untuk

    membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar siswa tidak hanya berinteraksi

    dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan

    keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yangdiinginkan. Sedangkan Menurut Suryosubroto (1997:19) Proses pembelajaran

    meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan

    sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif

    untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.

    Selanjutnya Winkel dan Paulina (2001:24) Pembelajaran sebagai aktivitas

    mental dan fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

    menghasilkan perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, bersifat tetap dan

    membekas. Pembelajaran bukan proses pemindahan pengetahuan melainkan suatu

    kegiatan yang memungkinkan siswa membentuk pengetahuan, mengkonstruksi

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    makna secara jelas dan kritis dalam menghadapi fenomena baru dan menemukan

    cara-cara pemecahan permasalahan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah suatu

    kegiatan atau proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atasdasar timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif sehingga tingkah laku

    siswa berubah ke arah yang lebih baik untuk mencapai tujuan tertentu.2.2.2 Hakikat Hasil Belajar

    Hasil belajar diperoleh melalui kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan

    keputusan melalui penilaian kelas. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran

    berlangsung dapat dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai

    dengan hasil belajar yang akan dinilai. Dari hasil belajar diperoleh profil kemampuan

    siswa dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar. Untuk mengetahui penguasaan

    setiap siswa terhadap mata pelajaran tertentu maka perlu dilaksanakan evaluasi. Dari

    hasil evaluasi itulah akan dapat diketahui kemajuan siswa.Menurut Winarno ( 1986 : 88 ) Hasilbelajar adalah hasil dimana guru melihat

    bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah

    menempatkan tingkah laku.Kemampuan siswa dalam menguasai konsep

    pengetahuan yang disampaikan oleh guru akan bervariasi hal ini dapat dilihat dari

    hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui penilaian.Selanjutnya Hamzah

    (2009:139) Hasilbelajar biasanya mengikuti pelajaran tertentu yang harus dikaitkan

    dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dari beberapa pendapat di atas

    dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang dimiliki oleh siswa

    setelah mengikuti proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tingkat

    keberhasilan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran.2.3 Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran

    Menurut Percival dan Ellington (1984) dalam Depdiknas (2008:6)

    Metode(method) adalah cara yang umum untuk menyampaikan materi pelajaran kepada

    siswa atau mempraktekkan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan

    belajar.Metode juga diartikan sebagai cara yang berisi prosedur baku yang digunakan

    untuk menyajikan materi pembelajaran kepada siswa. Dengan demikian, metode

    merupakan suatu komponen pembelajaran yang sangatmenentukan terciptanya kondisi

    pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran

    berlangsung secara efektif danefisien.Dalam konteks pembelajaran yang menyenangkan, suatu kegiatan pembelajaran

    tidak selalu menjamin siswa dapat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa sebaik apapun

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    guru merancang suatu program pembelajaran, apabila tidak didukung dengan pemilihan

    dan penggunaan metode yang tepat maka pembelajaran menjadi tidak efektif. Atas dasar

    itu, metode dalam kegiatan pembelajaran berfungsi menciptakan kondisi pernbelajaran

    yang memungkinkan bagi siswa memperoleh kemudahan dalam mempelajari bahanajar.Menurut Depdiknas (2008:10) :

    Ciri-ciri metode yang berpeluang memfasilitasi siswa selama proses

    pembelajaran, antara lain: (1) Memungkinkan terciptanya kondisi yang

    kondusif selama proses pembelajaran, (2) Memberikan kemudahan bagi

    siswa dalam mempelajari bahan ajar selama proses pembetajaran, (3)

    Memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan

    pernbelajaran, (4) Memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar

    yang mencakup segenap potensi dalam dirinya secara seimbang, (5)

    Memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi secara bebas terhadap

    pengalaman belajar yang diperoleh ketika berinteraksi dengan lingkungan

    sekitar, dan (6) Mendorong tumbuh-kembangnya kepribadian siswa,

    utamanya sikap terbuka, demokratis, disiplin, tanggung-jawab dan toleran

    serta komitmen terhadap nilai-nilai sosio-budaya bangsanya.2.4 Tinjauan Tentang Metode Discovery Learn ing

    2.4.1 Pengertian Di scovery LearningSalah satu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan

    penerapan pembelajaran tuntas di SMKadalah metode discovery. Metode discoverydalam

    bahasa Indonesia sering diartikan sebagai metode penemuan. Menurut Carin (1985) dalam Kinkin

    (2007:104) Discoveryadalah suatu proses mental dimana anak atau seseorang mengasimilasi

    konsep dan prinsip-prinsip. Berdasarkan pendapat Carin ini, maka dengan

    metode discoverysiswa dituntut untuk melibatkan proses mentalnya dalam kegiatan belajar.

    Proses mental yang biasanya terjadi antara lain, mengamati, menggolong-golongkan memprediksi,

    menjelaskan, mengukur dan menarik kesimpulan. Sedangkan menurut

    Oemar Hamalik (2004:134):Metode discoveryadalah suatu komponen dari praktek pendidikan yang

    sering disebut sebagaiheuristic teaching, yakni suatu tipe pengajaran yang

    meliputi metode-metode yang didesain untuk memajukan rentang yang

    luas dari belajar aktif, berorientasi pada proses, membimbing diri

    sendiri (self-directed), inkuiri, dan metode belajar reflektif. Pemecahan

    masalah melalui discoveryakan mengembangkan style inkuiridan problem

    solvinguntuk menyelesaikan sesuatu tugas yang dihadapi oleh

    seseorang.Selanjutnya Hamalik(2004:187) menyatakan Metode belajar discoverypaling

    baik dilaksanakan dalam kelompok belajar yang lebih besar. Metode ini dapat

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    dilaksanakan dalam bentuk komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah,

    bergantung pada besarnya kelas. Dengan metode discoverymemungkinkan siswa

    untuk mengalami sendiri bagaimana cara menemukan keterkaitan-keterkaitan baru

    dan bagaimana cara meraih pengetahuan melalui kegiatan mandiri.

    2.4.2 Keunggulan Metode Discovery LearningSetiap metode pembelajaran memiliki keunggulan-keunggulan sesuai dengan

    materi pelajaran yang dipelajari. Keunggulan dari metode discovery

    learning menurut Roestiyah (1998:20) adalah :(1) Membantu siswa mengembangkan; memperbanyak kesiapan; serta

    penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa, (2)

    Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi, (3) Dapat

    membangkitkan kegairahan belajar siswa, (4) Memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai kemampuannya, (5)Mampu mengarahkan cara siswa belajar, (6) Membantu siswa untuk

    memperkuat dan menambah kepercayaan diri, dan (7) Strategi itu

    berpusat pada siswa.Jadi keunggulan dari metode discovery learningsiswa diberi peluang untuk

    mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik pemecahan

    masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bruner (1985) dalam Kinkin

    (2007:104) :Beberapa kelebihan metode discovery, antara lain (1) Siswa akan memahami

    konsep-konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik, (2) membantu menggunakan dayaingat dan transper pada situasi-situasi proses belajar baru, (3) mendorong siswa

    untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, (4) mendorong siswa untuk

    berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, (5) memberikan kepuasan

    yang bersifat intrinsik, (6) situasi proses belajar menjadi lebih menggairahkan.MetodeDiscovery learning ini berpusat pada siswa dan tidak pada guru.

    Guru hanya sebagai teman belajar atau fasilitator, guru membantu bila

    diperlukan. Guru hanya memberikan masalah dan siswa disuruh memecahkan

    masalah melalui percobaan-percobaan.2.4.3 Langkah-Langkah Utama Metode Discovery Learn ing

    Menurut Wahyana (2000) dalam Rochmah (2007:139) Pendekatan

    discovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental untuk

    menemukan konsep atau prinsip. Dengan demikian, rancangan pembelajaran

    harus memungkinkan siswa melakukan proses mental seperti mengamati,

    menggolong-golongkan, mengukur, membuat hipotesis, menemukan dan membuat

    kesimpulan. Penerapannya dalam proses pembelajaran, guru memberikan

    informasi yang dipertanyakan dan setelah melalui tahap-tahap pembelajaran

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    akhirnya sampai pada informasi yang diberikan. Untuk sampai di informasi yang

    diberikan yaitu kesimpulan sesuai dengan tujuan harus melalui beberapa tahap

    pembelajaran. Tiap tahap merupakan kegiatan eksplorasi dan akan memperoleh

    kesimpulan yang dapat dianggap sebagai pengenalan konsep. Kemudian konsep iniditerapkan dalam konteks lain sehingga diperoleh kesimpulan akhir atau masuk

    pada informasi yang diberikan.Discovery learningdimulai dengan menghadapkan

    siswa pada suatu masalah. Siswa berusaha sendiri membandingkan realita diluar

    dirinya dengan Metode-Metode mental yang telah dimilikinya. Dengan

    pengalaman-pengalamannya siswa akan mencoba untuk menyesuaikan kembali

    struktur-struktur idenya dalam rangka untuk meningkatkan/ mengembangkannya

    hingga mencapai keadaan seimbang.Langkah-langkah utama dari metode discovery learning adalah :

    1. Guru memberikan masalah yang harus dipecahkan dalam bentuk pertanyaan

    atau pernyataan2. Guru menentukan proses kegiatan mental yang akan dikembangkan3. Konsep atau prinsip yang akan diajarkan harus tertulis dengan jelas4. Alat-alat dan bahan yang diperlukan harus tersedia5. Pengarahan diberikan melalui tanya jawab6. Siswa melakukan penyelidikan atau percobaan sampai menemukan konsep atau

    prinsip yang telah ditetapkan oleh guru7. Menyusun pertanyaan bersifat terbuka sebagai cara untuk mengarahkan

    kegiatan.8. Guru membuat catatan sebagai bahan evaluasi program dan upaya memperoleh

    masukan. Rochmah (2007:133)Discovery learningdimulai dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah.

    Siswa berusaha sendiri membandingkan realita diluar dirinya dengan Metode-Metode

    mental yang telah dimilikinya. Dengan pengalaman-pengalamannya siswa akan

    mencoba untuk menyesuaikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk

    meningkatkan/ mengembangkannya hingga mencapai keadaan seimbang.Dalam proses pelaksanaan pembelajaran matematika, penerapan model

    discovery learning ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :1. Guru memberikan beberapa buah soal/ pertanyaan kepada siswa dan menyuruh siswa untuk

    mencari sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut berpedoman pada buku paket.2. Siswa sendiri-sendiri mencari jawaban dari soal/ pertanyaan yang diberikan

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    3. Guru menfasilitasi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal atau masalah yang

    diberikan.4. Siswa mengerjakan soal atau masalah yang diberikan dengan mencoba menemukan sendiri

    konsep atau rumus dari masalah yang diberikan.

    5. Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan materi yang dipelajari dan bersama-sama

    siswa menentukan konsep atau prinsip dari masalah yang sedang dibahas.6. Siswa merumuskan atau menemukan sendiri konsep atau prinsip yang sedang dipelajari

    berdasarkan pada penjelasan guru, masalah yang dibahas dan materi pada buku paket.7. Guru menjelaskan kembali materi yang terasa sulit bagi siswa dan kembali memberikan soal/

    pertanyaan kepada siswa dengan menerapkan konsep atau prinsip yang telah dirumuskan.8. Siswa mencari jawaban sendiri dari pertanyaan yang diberikan guru.

    2.5 Tinjauan Tentang Metode Tanya JawabMenurut Ahmadi (2005:56) Metode tanya jawab adalah suatu metode di dalam

    pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang

    bahan materi yang ingin diperolehnya. Guru menerapkan metode tanya jawab agar

    siswa dapat mengerti dan mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, di dengar

    ataupun di baca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.

    Penggunaan metode tanya jawab biasanya baik untuk maksud-maksud yang diperlukan

    untuk menyimpulkan atau mengikhtisarkan pelajaran. Dengan dibantu tanya jawab,

    siswa akan tersusun jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.

    Metode tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran, serta

    mengembangkan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya,

    sehingga pengetahuannya menjadi fungsional.Lebih lanjut Ahmadi (2005:56) :Segi positif metode tanya jawab adalah (1) Kelas akan hidup karena siswa

    aktif berpikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara, (2) baik sekali

    untuk melatih siswa agar berani mengembangkan pendapatnya dengan lisansecara teratur, (3) Timbulnya perbedaan pendapat diantara siswa akan

    membawa kelas ke suasana diskusi. Sedangkan segi negatifnya adalah (1)

    Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk

    menyelesaikannya, (2) Kemungkinan akan terjadinya perhatian siswa

    terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik

    perhatiannya, tetapi bukan sasarannya yang dituju, (3) dapat menghambat

    cara berpikir, apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi ajar, (4)

    Situasi persaingan bisa timbul, apabila guru kurang menguasai penerapan

    metode tanya jawab ini.

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Dalam proses pembelajaran penerapan metode tanya jawab ini mengikuti

    kegiatan sebagai berikut :1. Guru menyampaikan materi sesuai standar kompetensi yang dipelajari2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari.

    3. Siswa menjawab pertanyaan guru.4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendalami konsep yang sedang

    dipelajari dengan metode tanya jawab.5. Guru menfasilitasi dan membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan dan

    memberikan contoh soal dan pembahasannya.6. Siswa mengerjakan soal latihan untuk mencari jawabannya.7. Siswa mengumpulkan lembaran jawaban kepada guru.8. Guru menanyakan mana soal yang sulit kepada siswa, dan guru membimbing siswa

    menyelesaikan soal tersebut di depan kelas.9. Guru memeriksa lembaran jawaban latihan siswa dan mencantumkan nilai yang

    diperolehnya.2.6 Kerangka Konseptual

    Kerangka konseptual merupakan kegiatan berpikir yang menjadi dasar bagi peneliti

    dalam melakukan penelitian. Mata pelajaran Matematika di SMK merupakan salah satu

    mata pelajaran dalam kelompok adaptif pendukung mata pelajaran dasar kejuruan. Tujuan

    pembelajaran Matematika adalah agar peserta didik berlatih berfikir logis, kritis, kreatif

    dan inovatif.

    Dengan demikian proses pembelajaran matematika harus diselenggarakan secara

    interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi

    aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk melakukan prakarsa, kreativitas, dan

    kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

    Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk

    diagram sebagai berikut :Kelompok

    Eksperimen I

    Kelompok

    Eksperimen II

    Menggunakan MetodeDiscovery Learning

    Menggunakan Metode Tanya Jawab

    Siswa

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Evaluasi / Tes

    Evaluasi / Tes

    Analisis Statistik

    Hasil Belajar

    Hasil Belajar

    Diagram 1: Diagram kerangka berpikirBAB III

    METODOLOGI PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian

    Sesuai dengan masalah penelitian, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian

    eksperimen. Suharsimi Arikunto (2008:26) menyatakan penelitian eksperimen

    dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau datasebagai hasil dari adanya suatuperlakuan atau treatment. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu

    hipotesis yang dilandasi asumsi yang kuat akan adanya hubungan sebab akibat antara dua

    variabel.Rancangan penelitian eksperimen ini menggunakan dua kelas yaitu kelas

    eksperimen I dan kelas eksperimen II yang kedua kelas diterapkan perlakukan yang

    berbeda. Pada kelas eksperimen I diterapkanmetode discovery learning, dankelas

    eksperimen II diterapkan metode tanya jawab.Tabel 2 : Rancangan Penelitian

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Group Pretest Treatment Post test

    Eksperimen I - X1 T1

    Eksperimen II - X2 T2

    X1 = Kelas dengan metodeDiscovery LearningX2 = Kelas dengan metode tanya jawabT1 = Tes akhir pada kelas eksperimen IT2 = Tes akhir pada kelas eksperimen II

    21

    3.2 Populasi dan Sampel3.2.1 Populasi

    Populasi menurut Juriah (2005:121)adalah Keseluruhan objek penelitian

    yang merupakan sumber data dan memiliki karakteristik tertentu di dalam

    penelitian.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas

    X SMK Negeri 2 Sungai Penuh yang terdiri dari tujuh kelas yang terdaftar pada

    semester genap tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 232 siswa. Lebih

    lengkapnya distribusi siswa setiap kelas dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3: Jumlah siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun

    Pelajaran 2010/2011.No Kelas Jumlah Siswa

    1 X TGB 27

    2 X TKK 29

    3 X TFL 1 37

    4 X TFL 2 34

    5 X TKR 1 326 X TKR 2 37

    7 X TITL 36

    Jumlah 232

    (Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 2 Sungai penuh)3.2.2 Sampel

    Sampel menurut Juriah (2005:121)adalah Sebagian anggota populasi yang

    memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.Langkah-langkah penentuan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    1. Mengumpulkan nilaihasil ujian mid semester genap mata

    pelajaran matematika siswa kelas X, kemudian nilai tersebut dikelompokan

    menurut kelas masing-masing, setelah itu dihitung nilai rata-rata dan standar

    deviasinya.

    2. Melakukan uji homogenitas varians. Uji Homogenitas varians ini dilakukan

    untuk mengetahui apakah populasi mempunyai varians yang homogen. Uji

    statistik yang digunakan adalah uji Bartlett. Harga-harga yang digunakan untuk

    uji Bartlett adalah :Tabel 4: Harga-harga untuk uji Bartlett

    Sampel ke Dk 1/dk S12 Log S12 (dk)

    1

    1

    K

    n11

    n11

    nk - 1

    1/(n11)

    1/(n11)

    1/(nk1)

    S12

    S12

    Sk2

    Log S12

    Log S12

    Log Sk2

    (n11)Log

    (n11)Log

    (n11)LogJumlah (n1-1) (n1-1) - - (n1

    Dari daftar ini dihitung harga-harga yang diperlukan, yakni :a. Varians gabungan dari semua sampel :

    S2= (1/n11) S12/(nk1)b. Harga satuan B dengan rumus : B = (log S22) (n11)c. Untuk uji Bartlett digunakan statistic Chi-Kuadrat :

    2 = (In 10)(B-(n1-1) log S12).Dengan In 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dengan bilangan

    10. Dengan taraf = 0,05 ditolak hipotesis jika 2 > 2(1-)(k-1),

    dimana2(1-)(k-1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan

    peluang (1-) dan dk = (k-1). (Sujana , 1996).3. Setelah dilakukan pengujian homogenitas terhadap populasi, dilakukan pemilihan

    sampel secara acak dengan menggunakan undian.Dalam penelitian ini yang terpilih sebagai sampel adalah kelas X TKR 1 dan kelas

    X TKR 2 dengan jumlah siswa 69 orang.Tabel 5 : Sampel Penelitian

    Sampel Kelas Jumlah sampel Keterangan

    1 X TKR 1 32 Kelas Eksperimen 1

    2 X TKR 2 37 Kelas Eksperimen 2

    Jumlah Total Sampel 69

    3.3 Variabel PenelitianPada penelitian ini diambil variabel sebagai berikut :

    a. Variabel bebas : Perbandingan hasil belajar matematika yang

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    menggunakan metode discovery learningdengan metodetanya jawab.

    b. Variabel terikat : Hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melaluihasil tes akhir.

    3.4 Jenis dan Sumber data

    3.4.1 Jenis dataJenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data primer dan

    data sekunder.1. Data primer

    Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber

    data oleh peneliti untuk tujuan khusus. Dalam hal ini data primer adalah data

    hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II.2. Data sekunder

    Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan

    dilaporkan oleh orang luar peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu

    adalah data yang asli. Dalam penelitian ini data sekunder adalah nilai hasil

    ujian mid semester genap siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun

    Pelajaran 2010/2011.

    3.4.2 Sumber data1. Data Primer bersumber dari siswa kelas X SMK Negeri 2 Sungai

    Penuh yang menjadi sampel penelitian.2. Data Sekunder bersumber dari Tata Usaha dan Guru Matematika

    kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh.

    3.5 Prosedur PenelitianUntuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan perlu disusun prosedur

    yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

    persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.3.5.1 Tahap Persiapan

    a. Menentukan tempat penelitianb. Menentukan populasi dan sampelc. Memilih dua kelas sampel secara acakd. Menetapkan kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

    3.5.2 Tahap Pelaksanaan

    a. Persiapan pembelajaran

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    1) Menentukan materi pelajaran2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran3) Membuat bahan ajar berupa ringkasan materi pelajaran4) Menyusun Lembar Kerja Siswa dan tugas latihan

    5) Mempersiapkan tes akhir

    Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen I menggunakan MetodeDiscovery

    Learning dan kelas eksperimen II menggunakan metode tanya jawab. Langkah-

    langkah pembelajaran pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat

    dilihat pada tabel berikut :Tabel 6: Perlakuan yang diberikan pada kedua kelas sampel

    No Kelas Eksperimen I Kelas Eksperimen II

    1

    2

    3

    1

    2

    Pendahuluan

    a. Mengisi absen siswa

    b. Guru memberi apersepsi,

    motivasi, dan menyampaikan

    indikator yang harus dicapai.

    c. Guru menjelaskan metode yang

    digunakan dalam pembelajaran

    dan prosedur penilaian

    Kegiatan Intia. Guru membagikan LKS dan

    buku paket matematika kepadasiswa

    b. Guru menjelaskan materi

    secara singkat

    c. Guru menulis beberapa buah

    soal/ pertanyaan di papan tulis

    dan menyuruh siswa untuk

    mencari sendiri jawaban dari

    pertanyaan tersebut

    berpedoman pada buku paket

    dan LKS

    d. Siswa sendiri-sendiri mencarijawaban dari soal/ pertanyaan

    yang diberikan

    e. Guru menfasilitasi dan

    membimbing siswa dalam

    menyelesaikan soal atau

    masalah yang diberikan dan

    memberikan contoh soal dan

    pembahasannya.

    f. Guru menyuruh siswa untuk

    bertukar jawaban untuk

    diperiksa oleh temannya

    sebangku.

    Pendahuluan

    a. Mengisi absen siswab. Guru memberi apersepsi,

    motivasi menyampaikan

    indikator yang harus

    dicapai.

    Kegiatan Intia. Guru

    menyampaikan materisesuai standar kompetensi

    yang dipelajari

    b. Guru memberikan

    pertanyaan kepada siswa

    tentang materi yang

    sedang dipelajari.

    c. Siswa menjawab

    pertanyaan guru.

    d. Guru memberi

    kesempatan kepada siswa

    untuk mendalami konsepyang sedang dipelajari

    dengan metode tanya

    jawab.

    e. Guru menfasilitasi dan

    membimbing siswa dalam

    menyelesaikan soal

    latihan dan memberikan

    contoh soal dan

    pembahasannya.

    f. Siswa mengerjakan soal

    latihan untuk mencari

    jawabannya.

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    3

    g. Guru memberikan kesempatan

    kepada siswa yang mau

    menjawab soal nomor satu

    didepan kelas, dan setelah siswa

    menuliskan jawaban maka guru

    memberikan kesempatankepada siswa lain untuk

    memberikan tanggapan, begitu

    juga untuk soal-soal selanjutnya

    diberikan kepada siswa yang

    lain untuk mencari jawabannya

    di depan kelas.

    h. Siswa menjumlahkan skor yang

    diperoleh dari jawaban latihan

    temannya dan menyebutkannya,

    dan guru memberikan

    penghargaan dalam bentuknilai.

    i. Guru menjelaskan kembali

    materi yang terasa sulit bagi

    siswa dan kembali memberikan

    soal/ pertanyaan kepada siswa

    j. Siswa mencari jawaban sendiri

    dari pertanyaan yang diberikan

    guru.

    Penutup

    a. Siswa dan guru menyimpulkan

    pelajaran

    b. Guru memberikan tugas rumah

    yang akan diselesaikan siswa

    c. Menyampaikan topik materi

    pelajaran yang akan dipelajari

    pada pertemuan berikutnya.

    g. Siswa mengumpulkan

    lembaran jawaban kepada

    guru.h. Guru menanyakan mana

    soal yang sulit kepada

    siswa, dan gurumembimbing siswa

    menyelesaikan soal

    tersebut di depan kelas.

    i. Guru memeriksa

    lembaran jawaban

    latihan siswa dan

    mencantumkan nilai yang

    diperolehnya.

    Penutupa. Siswa dan

    gurumenyimpulkan

    pelajaran

    b. Guru memberikan tugas

    rumah.c. Menyampaikan topik

    materi pelajaran yang

    akan dipelajari pada

    pertemuan berikutnya.

    3.5.3 Tahap Penyelesaiana. Mengolah data dari kedua kelas sampel, baik kelas eksperimen I maupun kelas

    eksperimen II.b. Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai teknik analisa data.

    3.6 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan

    data. Dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil tes kepada kedua sampel.Instrumen

    penelitian pada aspek kognitif berupa tes materi pelajaran yang diberikan selama

    perlakukan berlangsung.

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Untuk mendapatkan tes yang benar-benar valid, reabilitas serta memperhatikan taraf

    kesukaran dan daya beda soal maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :a. Membuat kisi-kisi soal tes

    b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi soal tes

    c. Melakukan uji coba soal tes yang bertujuan untuk merevisi soal tes.

    Soal diujicobakan kepada siswa kelas X SMK Negeri 4 Sungai Penuh karena

    kelas ini rata-rata nilai ulangan hariannya berdistribusi normal dengan kelas

    sampel.Hasil ujicoba soal dianalisis mempergunakan prosedur statistic yaitu :1. Validitas Soal

    Menurut Arikunto (2009:160) validitas adalah suatu ukuran yang

    menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Pengujianvaliditas terhadap hasil uji coba dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi

    produk momen yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2009;72), yaitu :

    Dengan: rxy : koefisien korelasi product momentN : jumlah peserta tesY : jumlah skor totalX : jumlah skor butir soalX2: jumlah kuadrat skor butir soalXY:jumlah hasil kali skor butir soalDengan kriteria :0,8001,000 : validitas sangat tinggi0,6000,800 : validitas tinggi0,4000,600 : validitas cukup0,2000,400 : validitas rendah0,0000,200 : validitas sangat rendahDari hasil perhitungan validitas soal tes diperoleh rxy= 0,343 dengan kriterian

    validitas rendah.2. Reliabilitas Soal

    Menurut Arikunto (2009:101) reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu

    instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.

    Dengan kata lain reliabelitas soal merupakan ketetapan suatu tes apabila tes

    dicobakan pada objek yang sama. Untuk menentukan reliabilitas suatu tes dipakai

    rumus Kuder Richardson (K-R.21) yang dikemukakan

    oleh Arikunto (2009:103), yaitu:

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    r11= 1 -

    Dengan:S2=

    M =

    x dan Nx2(x2)

    N N (n 1)

    r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhann : Jumlah butir soal

    M : rata-rata skor tesN : Jumlah pengikut tesS2 : Varians totalKriteria reliabilitas tes dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 7.Tabel 7: Klasifikasi indeks reliabelitas soal

    No Indeks Reliabelitas Klasifikasi

    1 0,00 < r110,20 Sangat rendah

    2 0,21 < r110,40 Rendah

    3 0,41 < r110,60 Sedang

    4 0,61 < r110,80 Tinggi

    5 0,81 < r111,00 Sangat tinggi

    Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas untuk 10 butir soal adalah

    0,888. Hal ini berarti soal tersebut memiliki reliabilitas sangat tinggi.3. Daya Pembeda

    Daya pembeda soal menurut Arikunto (2009:211) adalah kemampuan

    suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

    siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung

    indeks daya beda adalah sebagai berikut:

    ( Arikunto, 2009: 213)D : Daya bedaBA: Jumlah kelompok atas yang menjawab dengan benarBB: Jumlah kelompok bawah yang menjawab dengan benarJA : Jumlah peserta kelompok atasJB : Jumlah peserta kelompok bawahProporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.Proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar.

    Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal:

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Tabel 8: Klasifikasi daya beda soalNo Daya beda soal Kriteria

    1 0,000 < D 0,200 Jelek

    2 0,201 < D 0,400 Cukup

    3 0,401 < D 0,700 Baik4 0,701 < D 1,000 Baik sek

    Dari hasil perhitungan diperoleh daya beda yaitu 0,182 (jelek) dan 0,545

    (dipakai). Dari 15 soal tersebut 5 soal dinyatakan dibuang, jadi soal terpakai

    sebanyak 10 butir.4. Taraf Kesukaran

    Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks

    kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran, adalah:

    (Arikunto, 2009: 208)Dengan:P : Indeks kesukaranB : Banyak siswa yang menjawab soal dengan benarJs : Jumlah seluruh siswa peserta tesKriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:Tabel 9: Klasifikasi Indeks kesukaran

    No Indeks Kesukaran Kriteria

    1 0,00P0,30 Sukar

    2 0,30P0,70 Sedang

    3 0,70P1,00 Mudah

    Dari hasil perhitungan indeks kesukaran soal diperoleh 0,773 (mudah)

    dan 0,364 (sedang).3.7 Teknik Analisa data

    Untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian maka dilaksanakan pengujian

    hipotesis secara statistik. Untuk melakukan uji statistik maka terlebih dahulu dilakukan

    uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua kelompok.3.7.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok sampel

    berdistribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan

    uji Lillieford (Sujana, 1996:467) dengan langkah sebagai berikut :1. Data X1, X2, X,,Xnyang diperoleh dari data yang terkecil hingga

    data yang terbesar.2.

    Data X1,X2, X3, ,Xn dijadikan bilangan Z1, Z2, Z3,, Xn dengan

    rumus : Zi = XiX

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    SKeterangan :Xi = Skor yang diperoleh siswa ke-iX = Skor rata-rataS = Simpangan baku

    3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

    dihitung peluang F (Zi) = P (z < Zi)4. Dengan menggunakan propersi Z1, Z2, Z3,,Xnyang lebih kecil

    atau sama dengan Zi, jika propersi ini dinyatakan dengan S (Zi) :S (Zi) =

    banyak Z1, Z2, Z3 yang Zin

    5. Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) yang kemudian harga mutlaknya.6. Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut yang

    disebut Lo.7. Membandingkan Lo dengan nilai kritis A yang terdapat pada taraf nyata =

    0,05, kriteria terima yaitu hipotesis tersebut normal jika Lo < Lt, lain dari itu

    ditolak. (Sujana , 1996 : 467).3.7.2 Uji Homogenitas

    Uji homogenitas bertujuan menurut Sujana (1996:302) untuk melihat

    apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Untuk

    mengujinya dilakukan uji F. Uji ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

    berikut :1. Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung harga F dengan

    rumus :F =

    Varians terbesarVarians terkecilKeterangan :F = Varians kelompok dataS12= Varians hasil belajar kelas eksperimen IS22= Varians hasil belajar kelas eksperimen II

    2. Jika harga sudah didapat maka dibandingkan dengan F tersebut dengan harga

    F yang terdapat dalam daftar distribusi F dengan taraf signifikan 95% dan dk

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    pembilang = n11 dan dk penyebut = n21. Bila F yang didapat dari

    perhitungan lebih kecil dari harga F pada tabel maka kedua kelompok data

    mempunyai varians yang homogen dan sebaliknya. (Sujana, 1996:305).3.7.3 Uji Hipotesis

    Untuk melihat apakah terdapat atau tidaknya perbandingan hasil belajar

    matematika yang menggunakan metode discovery learningdengan metode tanya

    jawab, maka dilakukan pengujian hipotesis. Untuk uji hipotesis ini digunakan

    uji-t (Sujana, 1996:239) dengan rumus:

    t=

    X1X2

    1 + 1

    n1 n2

    S

    Dengan :S2=

    ( (n11) S12 + (n21) S22n 1+ n22

    Keterangan :

    X1 = Nilai rata- rata kelas eksperimen IX2 = Nilai rata- rata kelas eksperimen IIS = Standar deviasi gabungann1 = Jumlah siswa kelas eksperimen Idk = Derajat kebebasan

    n 2 = Jumlah siswa kelas eksperimen IIS2 = Varians gabungan

    Harga thitung dibanding denganttabel, yang terdapat dalam tabel distrbusi t.

    Kriteria pengujian hipotesis adalah terima Ho jika t t (1-) dengan dk = (n1+ n2

    2) dan peluang (1 ). Untuk harga-harga lainnya Ho ditolak.

    3.8 Tempat dan Waktu Penelitian3.8.1 Tempat Penelitian

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

    penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di

    SMK Negeri 2 Sungai Penuh Jl. Kayu Aro KM. 03 Sungai Penuh Kecamatan

    Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi .

    3.8.2 Waktu PenelitianWaktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

    penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 04 Mei

    sampai dengan 25 Mei 2011, tepatnya pada semester genap tahun

    pelajaran 2010/2011.

    BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Uji Coba Soal1. Hasil Validitas

    Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal maka diperoleh4.2 Deskripsi Data

    Setelah kegiatan penelitian selesai dilaksanakan pada kedua kelas, maka

    dilaksanakantes akhir untuk melihat hasil belajar siswa. Pada tes akhir dari yang telah

    dilaksanakan diperoleh data hasil belajar siswa berupa nilai. Deskripsi data tes akhir

    kedua kelas dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 10: Hasil tes akhir kedua kelas

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Kelas Sampel

    N(Jumlah Siswa)

    X(Nilai rata-rata)

    S(Standar Deviasi)

    S2(Varians)

    Eksperimen I

    Eksperimen II

    32

    37

    65, 50

    62, 84

    12,07

    7,50

    145,74

    56,31

    Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I

    lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II.

    4.2 Analisis Data38

    Tujuan dari analisis data adalah untuk melihat apakah terdapat perbandingan hasil

    belajar matematika antarayang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya

    jawabdi kelas X SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011.Untuk mengetahui perbedaan tersebut digunakan uji t, namun terlebih

    dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil tes belajar

    kedua kelas.4.2.1 Uji Normalitas

    Dari uji normalitas yang dilakukan terhadap masing-masing kelompok

    harga Lo. Harga ini kemudian dibandingkan dengan L tabeluntuk kedua kelompok

    dapat dilihat pada tabel 11.Tabel 11: Data Uji Normalitas

    Kelas Sampel Lo Ltabel Hasil Uji Ket

    Eksperimen IEksperimen II

    0,1185

    0,1351

    0,1380

    0,1380

    Lo < Ltabel

    Lo < Ltabel

    N

    N

    4.2.2 Uji HomogenitasDari uji homogenitas yang dilakukan terhadap masing-masing kelompok

    diperoleh Fhitung.Selanjutnya Ftabeluntuk taraf nyata 0,10. Hasil yang diperoleh pada

    tabel 12.Tabel 12: Data Uji Homogenitas

    Varians N Fhitung Ftabel Hasil

    Eksperimen I

    Eksperimen II

    32

    37 1,588 1,820 Ho

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Dari tabel terlihat bahwa Fhitung < Ftabel berarti kedua kelas mempunyai varians

    yang homogen dengan tingkat kepercayaan 90% dengan = 0,10.4.2.3 Uji Hipotesis

    Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukan bahwa keduakelas normal dan mempunyai varians yag sama. Selanjutnya digunakan uji t untuk

    mengetahui perbedaan dua rata-rata. Dengan memperhatikan persentil t dan tabel

    distribusi t. Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan dk = 67diperoleh t hitung= 5,291,

    hasil ini dapat dilihat pada tabel 13 .Tabel 13: Pengujian Hipotesis

    Kelas N X

    S

    St thitung ttabel

    Eksperimen I

    Eksperimen II

    32

    37

    65,50

    62,84

    12,07

    7,50 11,917 5,291 1,670

    4.3 PembahasanSetelah dilaksanakan perhitungan dengan menggunakan uji t didapat thitung sebesar

    5,291 dan ttabel sebesar 1,670 ternyata thitunglebih besar dari ttabel pada taraf kepercayaan

    95%, hal ini berarti hipotesis nol (Ho) yang menyatakan Tidak terdapatperbandingan hasil belajar matematika

    antara yang menggunakan metode discovery learning dengan metode tanya jawab di kelas X

    SMK Negeri 2 Sungai Penuh Tahun Pelajaran 2010/2011,pada taraf kepercayaan 95%

    ditolak.Berdasarkantes akhir yang dilaksanakan dikelas eksperimen I dan eksperimen II

    didapatkan hasil bahwa terdapat perbedan hasil belajar matematika antara kelas

    eksperimen dengan kelas control akibat perlakuan yang diberikan. Pada kelas

    eksperimen I yang diajarkan dengan menerapkan pendekatan discovery learning dengan

    hasil rata-rata tes akhir 65,50 dan standar deviasi 12,07. Sedangkan pada kelas

    eksperimen II diajarkan dengan menerapkan metode tanya jawab diperoleh rata-rata tes

    akhir sama dengan 62,84 dan standar deviasi 7,50.Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang

    menggunakan pendekatandiscovery learninglebih baik dibandingkan dengan hasil belajar

    siswa yang menerapkan metode tanya jawabdi kelas X SMK

    Negeri 2 Sungai Penuh. Pada saat penelitian berlangsung siswa yang menggunakan

    pendekatandiscovery learningsangat antusias mengikuti pelajaran dikarenakan dengan

    pendekatan discovery learningsiswa dapat lebih memahami konsep-konsep yang

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    diajarkan, sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan teratur

    berdasarkan tujuan pembelajaran.

    BAB VPENUTUP

    A. KesimpulanDari hasil uji hipotesis pada taraf kepercayaan 95% dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut :2. Hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pendekatan discovery

    learning (kelas eksperimen I) memperoleh nilai rata-rata 65,50 dengan standar

    deviasi 12,07 dan siswa yang menerapkan metode tanya jawab (kelas eksperimen

    II) memperoleh nilai rata-rata 62,84 dengan standar deviasi 7,50.3. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh thitung = 5,291dan ttabel =

    1,670 berarti H0ditolak H1diterima, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

    siswa yang menggunakan pendekatandiscovery learninglebih baik dibandingkan

    dengan hasil belajar siswa yang menerapkan metode tanya jawabdi kelas X SMK

    Negeri 2 Sungai Penuh.B. Saran

    1.

    42

    Pendekatan discovery learning sebagai salah satu pendekatan pembelajaran prosespembelajaran matematika sangat bermanfaat sekali bagi guru maupun siswa, terutama sekali

    dalam mata pelajaran matematika yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran yang

    sulit. Penggunaan pendekatan pembelajaran ini dapat menarik perhatian dan motivasi

    siswa untuk mempelajari suatu konsep. Oleh karena itu pada pembelajaran standar

    kompetensi menjelaskan materimemecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan

    pertidaksamaan linear dan kuadrat disarankan kepada guru matematika menerapkan

    pendekatan discovery learning untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.2. Setelah diketahui pendekatan pembelajaran discovery learning lebih baik dalam

    menjelaskan materimemecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan

    pertidaksamaan linear dan kuadrat , maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    mengenai penerapan pendekatan discovery learning untuk standar kompetensi

    lainnya dalam bidang studi matematika.3. Khusus untuk SMK Negeri 2 Sungai Penuh diharapkan selalu mencoba

    menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang baru dalam prosespembelajaran terutama bidang studi matematika agar minat dan motivasi siswa

    meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abu Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka SetiaDepdiknas. 2008.Pengembangan dan Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis

    Kompetensi. Jakarta : DepdiknasHamzah B. Uno. 2009. Metode Pembelajaran. Jakarta : Bumi AksaraKinkin Suartini. 2007. Urgensi Pertanyaan dalam Pembelajaran Sains dengan

    Metode Discovey-Inquiry. Jakarta : PIC UIN JakartaOemar Hamalik. 2004.Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi Aksara

    Nurul Juriah. 2006.Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. BumiAksara

    Paulina, P. 2001. Konstruktivisme dalam Pembelajaran.Direktorat Jenderal PendidikanTinggi Depdiknas. Jakarta.

    Rochmah Yudhawati Dhewi. 2007.Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah

    Menggunakan Pendekatan Discovery dan Inquiry dalam Fisika.Jakarta : PIC UIN

    JakartaRoestiyah N.K. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka CiptaSuryosubroto. 1997.Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka CiptaSuharsimi Arikunto. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

    AksaraSujana. 1996.Metode Statistika. Edisi ke.5. Bandung : Penerbit Tarsito

  • 5/22/2018 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Yang Menggunakan Metode

    http:///reader/full/perbandingan-hasil-belajar-matematika-yang-menggunakan-meto

    Usman, Uzer Mohammad. 1999.Menjadi Guru Profesional. Edisi kedua.

    Bandung : Remaja Rosdakarya.Winarno Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung :

    Tarsito44