Perawatan Ruang Isolasi

6
Perawatan Ruang Isolasi BAB II PROSES PERAWATAN RUANG ISOLASI 2.1. Pengertian ruang Isolasi Ruang Isolasi adalah dilakukan terhadap penderita penyakit menular, isolasi menggambarkan pemisahan penderita atau pemisahan orang atau binatang yang terinfeksi selama masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah atau mengurangi terjadinya penularan baik langsung maupun tidak langsung dari orang atau binatang yang rentan.Sebaliknya, karantina adalah tindakan yang dilakukan untuk membatasi ruang gerak orang yang sehat yang di duga telah kontak dengan penderita penyakit menular tertentu. CDC telah merekomendasikan suatu “Unversal Precaution atau Kewaspadaan Umum” yang harus diberlakukan untuk semua penderita baik yang dirawat maupun yang tidak dirawat di Rumah Sakit terlepas dari apakah penyakit yang diderita penularanya melalui darah atau tidak. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita (sekresi tubuh biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor Cerebrospinalis, cairan synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat mengandung Virus HIV, Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah.

Transcript of Perawatan Ruang Isolasi

Page 1: Perawatan Ruang Isolasi

Perawatan Ruang Isolasi

BAB II

PROSES PERAWATAN RUANG ISOLASI

2.1. Pengertian ruang Isolasi

Ruang Isolasi adalah dilakukan terhadap penderita penyakit menular, isolasi

menggambarkan pemisahan penderita atau pemisahan orang atau binatang yang terinfeksi selama

masa inkubasi dengan kondisi tertentu untuk mencegah atau mengurangi terjadinya penularan

baik langsung maupun tidak langsung dari orang atau binatang yang rentan.Sebaliknya, karantina

adalah tindakan yang dilakukan untuk membatasi ruang gerak orang yang sehat yang di duga

telah kontak dengan penderita penyakit menular tertentu.

CDC telah merekomendasikan suatu “Unversal Precaution atau Kewaspadaan Umum”

yang harus diberlakukan untuk semua penderita baik yang dirawat maupun yang tidak dirawat di

Rumah Sakit terlepas dari apakah penyakit yang diderita penularanya melalui darah atau tidak.

Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa darah dan cairan tubuh dari penderita (sekresi

tubuh biasanya mengandung darah, sperma, cairan vagina, jaringan, Liquor Cerebrospinalis,

cairan synovia, pleura, peritoneum, pericardial dan amnion) dapat mengandung Virus HIV,

Hepatitis B dan bibit penyakit lainnya yang ditularkan melalui darah.

2.2. Tujuan isolasi

Tujuan dari pada di lakukannya “Kewaspadaan Umum” ini adalah agar para petugas

kesehatan yang merawat pasien terhindar dari penyakit-penyakit yang di tularkan melalui darah

yang dapat menulari mereka melalui tertusuk jarum karena tidak sengaja, lesi kulit, lesi selaput

lendir.

Alat-alat yang dipakai untuk melindungi diri antara lain pemakaian sarung tangan, Lab jas,

masker, kaca mata atau kaca penutup mata. Ruangan khusus diperlukan jika hygiene penderita

jelek. Limbah Rumah Sakit diawasi oleh pihak yang berwenang.

2.3. Macam-macam isolasi

1.      Isolasi ketat

Page 2: Perawatan Ruang Isolasi

Kategori ini dirancang untuk mencegah transmisi dari bibit penyakit yang sangat virulen

yang dapat ditularkan baik melalui udara maupun melalui kontak langsung. Cirinya adalah selain

disediakan ruang perawatan khusus bagi penderita juga bagi mereka yang keluar masuk ruangan

diwajibkan memakai masker, lab jas, sarung tangan. Ventilasi ruangan tersebut juga dijaga

dengan tekanan negatif dalam ruangan.

2.      Isolasi kontak

Diperlukan untuk penyakit-penyakit yang kurang menular atau infeksi yang kurang serius,

untuk penyakit-penyakityang terutama ditularkan secara langsung sebagai tambahan terhadap hal

pokok yang dibutuhkan, diperlukan kamar tersendiri, namun penderita dengan penyakit yang

sama boleh dirawat dalam satu kamar, masker diperlukan bagi mereka yang kontak secara

langsung dengan penderita, lab jas diperlukan jika kemungkinan terjadi kontak dengan tanah

atau kotoran dan sarung tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang infeksius.

3.      Isolasi pernafasan;

Dimaksudkan untuk mencegah penularan jarak dekat melalui udara, diperlukan ruangan

bersih untuk merawat penderita, namun mereka yang menderita penyakit yang sama boleh

dirawat dalam ruangan yang sama. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang diperlukan,

pemakaian masker dianjurkan bagi mereka yang kontak dengan penderita, lab jas dan sarung

tangan tidak diperlukan.

4.      Isolasi terhadap Tuberculosis (Isolasi BTA)

Ditujukan bagi penderita TBC paru dengan BTA positif atau gambaran radiologisnya

menunjukkan TBC aktif. Spesifikasi kamar yang diperlukan adalah kamar khusus dengan

ventilasi khusus dan pintu tertutup. Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang dibutuhkan

masker khusus tipe respirasi dibutuhkan bagi mereka yang masuk ke ruangan perawatan, lab jas

diperlukan untuk mencegah kontaminasi pada pakaian dan sarung tangan atidak diperlukan.

Page 3: Perawatan Ruang Isolasi

5.      Kehati-hatian terhadap penyakit Enterie

Untuk penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan langsung atau tidak langsung melalui tinja.

Sebagai tambahan terhadap hal-hal pokok yang diperlukan, perlu disediakan ruangan khusus

bagi penderita yang hygiene perorangannya rendah. Masker tidak diperlukan jika ada

kecenderungan terjadi soiling dan sarung tangan diperlukan jika menyentuh bahan-bahan yang

terkontaminasi

2.4. Prinsip isolasi

Ruang Perawatan isolasi terdiri dari :

  Ruang ganti umum

  Ruang bersih dalam

  Stasi perawat

  Ruang rawat pasien

  Ruang dekontaminasi

  Kamar mandi petugas

Prinsip kewaspadaan  airborne harus diterapkan di setiap ruang perawatan isolasi yaitu: 

  Ruang rawat harus dipantau agar tetap dalam tekanan negatif  dibanding tekanan di koridor. 

  Pergantian sirkulasi udara 6-12 kali perjam

  Udara harus dibuang keluar,  atau diresirkulasi dengan  menggunakan filter HEPA (High-

Efficiency Particulate Air)

Setiap pasien harus dirawat di ruang rawat tersendiri. Pada saat petugas atau orang lain

berada di ruang rawat, pasien harus memakai masker bedah  (surgical mask) atau  masker N95

(bila mungkin). Ganti masker setiap 4-6 jam dan buang di tempat sampah infeksius. Pasien tidak

boleh membuang ludah atau dahak di lantai gunakan penampung dahak/ludah tertutup sekali

pakai (disposable).

2.5. prosedur perawatan di ruang isolasi

1.         Persiapan sarana

Baju operasi yang bersih, rapi (tidak robek) dan sesuai ukuran badan. Sepatu  bot karet yang

bersih, rapih (tidak robek) dan sesuai ukuran kaki. Sepasang sarung tangan DTT (Desinfeksi

Tingkat Tinggi) atau steril ukuran pergelangan dan sepasang sarung bersih ukuran lengan yang

sesuai dengan ukuran tangan. Sebuah gaun luar dan apron DTT dan penutup kepala yang bersih.

Page 4: Perawatan Ruang Isolasi

Masker N95 dan kaca mata pelindung  Lemari berkunci tempat menyimpan pakaian dan barang

– barang pribadi.

2.         Langkah awal saat masuk ke ruang perawatan isolasi

Lakukan hal sebagai berikut: 

o   Lepaskan cincin, jam atau gelang 

o   Lepaskan pakaian luar 

o   Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama pakaian

o   Lipat pakaian luar dan simpan dengan perhiasan dan barang–barang pribadi lainnya di dalam

lemari berkunci yang telah disediakan. 

3.      Mencuci tangan

4.         Kenakan sepasang sarung tangan sebatas pergelangan tangan

5.         Kenakan gaun luar/jas operasi

6.         Kenakan sepasang sarung tangan sebatas lengan

7.         Kenakan masker

8.         Kenakan masker bedah

9.         Kenakan celemek plastik/apron

10.     Kenakan penutup kepala

11.     Kenakan alat pelindung mata (goggles/kacamata)

12.     Kenakan sepatu boot karet