perawatan metode kanguru

9
Kanggaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK) KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini. Terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapatdirawat dengan KMC meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI  peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian minum. Metode Kanguru adalah suatu metode perawatan BBLR yang diilhami oleh cara seekor kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam  posisi te gak ( upright ) atau prone (bila ibu berbaring), hanya memakai popok dan  penutup kepala, didekap di antara kedua payudara ibu, bersentuhan kulit dengan kulit, dada dengan dada secara berkesinambungan. Gambar 1: Cara perawatan metode kanguru dan berbagai posisi dalam kegiatan sehari-hari. Dikutip dari Alisjahbana dkk., 1998

Transcript of perawatan metode kanguru

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    1/9

    Kanggaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kangguru (PMK)

    KMC adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini. Terus menerusdan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi

    kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil.

    KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi

    tetap dapatdirawat dengan KMC meskipun belum dapat menyusu, berikan ASI

    peras dengan menggunakan salah satu alternative pemberian minum.

    Metode Kanguru adalah suatu metode perawatan BBLR yang diilhami oleh

    cara seekor kanguru merawat anaknya yang selalu lahir prematur. Bayi dalam

    posisi tegak (upright) atauprone(bila ibu berbaring), hanya memakai popok dan

    penutup kepala, didekap di antara kedua payudara ibu, bersentuhan kulit dengan

    kulit, dada dengan dada secara berkesinambungan.

    Gambar 1: Cara perawatan metode kanguru dan berbagai posisi

    dalam kegiatan sehari-hari. Dikutip dari Alisjahbana dkk., 1998

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    2/9

    A. Durasi1. Dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu

    atau sampai kurang nyaman dengan KMC, misalnya:

    a. Sering bergerakb. Gerakan ekstrimitas berlebihanc. Bila akan dilakukan KMC lagi bayi nangis

    2. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugaskesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan, bayi diberi pakaian hangat

    dan topi, dan diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.

    3. Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu untukmenyapih bayi dari KMC dan dapat melakuka kontak kulit lagi pada

    waktu bayi sehabis mandi, waktu malam yang dingin, atau kapan saja dia

    menginginkan.

    B. Pakaian dan posisi1. Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan

    lebih dulu.

    2. Letakkan bayi di dada ibua. Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakaj kepala

    bayi sudah terfiksasi pada dada ibu

    b. Posisikan bayi dalam frog position yaitu fleksi pada siku dantangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak

    ekstensi.

    3. Tutupi bayi dengan pakaian ibu di tambah selimuti yang sudahdihangatkan sebelumnya.

    a.

    Tidak perlu baju khusus bila baju dikenakan sudah cukup hangat dannyaman selama bayi kontak kulit ibu.

    b. Pada waktu uadar dingin, kamar harus hangatc. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan

    handuk atau kain (dilipat diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau

    peniti yang aman di baju ibu), kain lebar yang elastic, atau kantong

    yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    3/9

    d. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu,bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan. Kemudian

    ibu memakai selendang yang dilitkan di perut ibu agar bayi tidak

    jatuh.

    C. Aktivitas ibu1. Ibu dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan, makan dan

    mengobrol.

    2. Pada waktu tidue, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibusetengah duduk (15 horizontal) atau dengan jalan meletakkan beberapa

    bantal di belakang punggung ibu.

    D. Nutrisi dan pertumbuhan bayi1. Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi2. Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar3. Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar

    mampu melakukannya

    4. Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakansalah satu alternative cara pemberian minum.

    5. Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusicatat waktu ibu menyusui bayinya.

    6. Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya.E. Pemantauan

    1. Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal sertakemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu

    waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.

    2.

    Jelaskan pula KMC penting agar pernafasan bayi baik dan menguangiresiko terjadinya apnea, disbanding bila bayi diletakkan dalam boks.

    3. Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, ataumenyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau

    sekitar mulut atau pernafasan berhenti lama.

    a. Tidak perlu melakukan pemantuan suhu selama bayi kontak dengankulit ibu.

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    4/9

    b. Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.

    c. Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormalF. Memulangkan bayi

    Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap dipulangkan,

    tergantung berat lahir.

    Ibu dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi:

    1. Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit2. Berat badan naik > 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut

    Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan

    KMC di rumah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak

    lanjut secara rutin.

    G. Kunjungan tindak lanjut1. Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan

    dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu. Beri dukungan pada

    ibu

    2. Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayiberumur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 gram. Timbang bayi

    dan nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang

    toleran (lihat di atas)

    3. Bila sudah lepas KMC,lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulansampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum

    dan tumbuh kembang bayi. `H. Perawatan Metode Kanguru

    1. Perhatikan keadaan umum dan suhu bayi2. Pastikan tidak ada komplikasi dan tidak membutuhkan perawatan intensif.3. Tempat perawatan metode kanguru dalam keadaan hangat (suhu ruangan

    22o-24oC)

    4. Jaga kebersihan ibu terutama area dada dan perut ibu dalam keadaanhanggat.

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    5/9

    5. Bayi dalam keadaan hangat, setiap bayi berkemih/defekasi harus segeradibersihkan dan dikerinngkan.

    6. Pstikan kancing dan ikat telah terpasang baik dan uat untuk mencegah bayitidak jatuh.

    7. Perhatikan keamanan bayi pada saat berada dalam dekapan ibu.8. Pastikan bai tetap bisa bernapas, kepala agak ekstensi dipalingkan ke kiri

    dan ke kanan.

    9. Cuci tangan sbelum dan sesudah melakukan tindakan.I. Keuntungan menggunakan metode kanguru.

    1.Peningkatan hubungan emosi ibu-bayiHubungan emosional ibu dengan bayi dimulai sejak kehamilan.

    Ikatan emosional yang disebut attachment atau bonding ini merupakan

    suatu proses hubungan bayi dengan orangtuanya. Kebutuhan bayi

    terhadap orangtua bersifat absolut, tetapi kebutuhan orangtua terhadap

    bayi bersifat relatif. Neonatus secara total sangat tergantung secara fisik

    dan emosional kepada yang merawatnya. Bayi dengan kontak yang dini

    dengan ibunya, lebih sedikit menangis, lebih sering tersenyum, dan lebih

    banyak memanfaatkan ASI daripada bayi yang kontak dengan ibunya

    terlambat atau tidak adekuat.

    Tessier dkk melaporkan bahwa ibu-ibu yang menggunakan metode

    kanguru merasa lebih percaya diri dalam merawat bayinya dibanding

    kelompok kontrol, dan apabila bayinya bermasalah sehingga perlu dirawat

    lebih lama di rumah sakit, perasaan khawatir akan keadaan anaknya lebih

    besar daripada kelompok kontrol. Di samping itu metode kanguru juga

    meningkatkan rasa kedekatan ibu dengan bayinya,mengurangi perasaanstres pada ibu sebagaimana pada bayi, serta membuat ibu dan bayi lebih

    tenang dan rileks. Semakin dini metode kanguru diterapkan hasilnya akan

    semakin baik. Di Colombia, ibu dari bayi yang lahir prematur sering

    menolak kehadiran bayinya karena dianggap tidak akan bertahan hidup.

    Akibatnya banyak BKB 3g mati karena kurang diperhatikan dan terjadi

    sindrom gagal tumbuh. Dengan diterapkannya metode kanguru penolakan

    terhadap BKB menjadi berkurang dan sebaliknya ikatan emosi ibu-bayi

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    6/9

    meningkat.

    2. Stabilisasi suhu tubuhTerdapat beberapa cara untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat

    yaitu dengan metode kanguru, ruangan hangat, botol yang dihangatkan,

    radiantwarmer, tempat tidur berisi air yang dihangatkan, dan inkubator.

    Metode kanguru tanpa biaya, kecuali. Suatu fenomena menarik tentang

    pengaturan suhu tubuh ibu yang menggunakan metode kanguru

    ditemukan oleh LudingtonHoe, dkk. Didapatkan bahwa suhu ibu akan

    meningkat bila bayi mulai dingindan bila bayi telah hangat maka suhu

    ibu menurun kembali. Hal ini tanpa disadari oleh ibu tersebut. Mereka

    menyebut fenomena ini sebagai maternal-neonatal thermal synchrony.

    Christenson K dkk. melakukan penelitian terhadap 80 bayi yang berisiko

    rendah terhadap hipotermia di RS Pendidikan di Lusaka, Zambia. Secara

    acak bayi-bayi tersebut dibagi menjadi dua kelompok, kelompok I

    mendapat perawatan metode kanguru (skin-to-skin / STS) dibandingkan

    dengan kelompok II yang dirawat di inkubator dengan suhu 35C;

    kemudian suhu rektal diukur secara berkala. Hasilnya pada menit ke-240

    didapatkan bahwa 90% bayi kelompok I (metode kanguru) mencapai suhu

    normal (36,5C), sedangkan pada kelompok II (inkubator) hanya 60%.22

    Pada metode kanguru tidak terjadi proses kehilangan panas baik

    melalui radiasi, konveksi, evaporasi, maupun konduksi.

    3. Stabilisasi laju denyut jantung dan pernapasanLudington-Hoe dkk. dalam penelitiannya menggunakan alat monitor

    kontinyu, menemukan bahwa selama perawatan menggunakan metode

    kanguru laju denyut jantung bayi relatif stabil dan konstan sekitar 140-160 kali per menit. Ketika bayi tidur saat perawatan metode kanguru,

    denyut jantung menjadi Teratur.

    4. Pengaruh terhadap berat badan dan pertumbuhanPertumbuhan secara keseluruhan bukan hanya berat badan, dapat

    meningkat selama perawatan dengan metode kanguru. Hal ini terjadi

    karena bayi dalam keadaan rileks, beristirahat dengan posisi yang

    menyenangkan, mirip dengan posisi dalam rahim, sehingga kegelisahan

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    7/9

    bayi berkurang dan tidur lebih lama. Pada keadaan demikian konsumsi

    oksigen dan kalori berada pada tingkat paling rendah, sehingga kalori

    yang ada digunakan untuk menaikkan berat badan. Selain itu peningkatan

    berat badan juga disebabkan oleh produksi ASI yang meningkat dan

    frekuensi menyusu yang lebih sering.

    5. Pengaruh terhadap tingkah laku bayiPada bayi yang dirawat dengan metode kanguru, respons seperti

    frekuensi jantung, pernafasan, warna kulit dan lain-lain tidak terjadi.

    Apabila kita mengetuk punggung bayi perlahan-lahan atau membuat

    keributan di dekatnya, reaksi bayi hanya berupa kerutan wajah serta

    pergerakan jari tangan dan kaki yang berlangsung singkat. Selanjutnya

    bayi melanjutkan tidurnya dengan tenang tanpa terbangun. Bahkan di

    Colombia bayi dengan metode kanguru tidak semuanya menangis saat

    diambil darahnya.Anderson dkk. meneliti kadar kortisol saliva pada bayi

    yang dipisahkan dari ibunya dibandingkan dengan yang dirawat sendiri

    oleh ibunya. Secara teoritis kadar kortisol akan meningkat pada saat stres.

    Dilaporkan bahwa kadar kortisol saliva meningkat bermakna pada bayi

    yang dirawat terpisah dari ibunya.Pada perawatan metode kanguru bayi

    tidur dua kali lebih sering, serta lebih lama dan dalam. Hal ini penting

    agar bayi dapat waspada (alert), sehingga bayi dapat melakukan kontak

    mata dengan ibunya dan memper-kuat ikatan ibu-bayi. Masa waspada

    bayi berlangsung lebih lama saat perawatan metode kanguru daripada

    bayi yang dirawat terpisah dari ibu.

    6. Peningkatan produksi air susu ibuAir Susu Ibu pada kelompok metode kanguru jumlahnya lebih

    banyak secara bermakna dibanding kelompok kontrol. Peningkatan

    produksi ASI dapat terjadi dengan menguatnya ikatan emosi ibu-bayi

    sehingga terjadi letdown refleks yang penting bagi pengeluaran ASI. Di

    samping itu, stres yang biasa terjadi pada ibu-ibu yang bayinya dirawat di

    rumah sakit akan berkurang bila ibu diberi kesempatan mendekap bayinya

    dalam metode kanguru, hal ini berpengaruh positif terhadap produksi ASI.

    7. Pengaruh terhadap kejadian infeksi

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    8/9

    Tidak satu pun laporan tentang penggunaan metode kanguru yang

    menyatakan adanya peningkatan kejadian sepsis.

    8. Berkurangnya hari rawat di Rumah SakitDengan diterapkannya metode kanguru hari rawat di rumah sakit

    menjadi jauh berkurang, meskipun jumlah kunjungan untuk kontrol

    meningkat. Hal ini menyebabkan penghematan biaya perawatan,

    berkurangnya beban perawat di rumah sakit serta menurunnya kejadian

    infeksi nosokomial.

  • 5/25/2018 perawatan metode kanguru

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    Sudarti dkk. 2010.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak

    Balita.Yogyakarta: Nuha Medika

    Wahyuni, Sari. 2010.Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita; Penuntun Belajar

    Praktik Klinik. Jakarta: EGC

    Pediatri, Sari. 2010. Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator untuk BBLR.

    Online.http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdf Diunduh pada Jumat, 7

    Maret 2014 pukul 10.00 Wita.

    http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdfhttp://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdfhttp://saripediatri.idai.or.id/pdfile/2-1-5.pdf