PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …. BUKU I_KEBIJAKAN SPMI.pdfbuku i kebijaka n spmi...

22
BUKU I KEBIJAKAN SPMI LAMPIRAN: 1 PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : ... TAHUN 2017 TENTANG : SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS PERJUANGAN UNIVERSITAS PERJUANGAN Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya, 46115

Transcript of PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …. BUKU I_KEBIJAKAN SPMI.pdfbuku i kebijaka n spmi...

BUKU I

KEBIJAKAN SPMI

LAMPIRAN: 1 PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI

NOMOR : ... TAHUN 2017

TENTANG : SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS PERJUANGAN

UNIVERSITAS PERJUANGAN Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya, 46115

KATA PENGANTAR

Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah No.12 tahun 2012 tentang Standar Nasional Pendidikan mewajibkan seluruh

institusi perguruan di Indonesia untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Hal

tersebut terjadi karena pemerintah dan masyarakat memandang bahwa penjaminan mutu

pendidikan merupakan program dasar yang sangat penting dalam upaya menghasilkan lulusan

lembaga dan institusi pendidikan yang bermutu.

Atas dasar peraturan perundangan tersebut serta atas dasar logika kebenaran sistem

penjaminan mutu pendidikan, maka Universitas Perjuangan telah berkomitmen untuk

menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Komitmen tersebut

ditunjukkan oleh Universitas Perjuangan dengan merumuskan dokumen SPMI yang terdiri atas

Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, Manual Prosedur SPMI, dan Borang/Formulir

SPMI. Dokumen SPMI tersebut dijadikan pedoman oleh seluruh pelaksana pendidikan di

Universitas Perjuangan dalam melaksanakan proses pembelajaran di Universitas Perjuangan

mulai dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi dan penilaian

pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan pembelajaran. Diharapkan dengan

dijalankannya SPMI di Universitas Perjuangan maka dapat menghasilkan lulusan yang bermutu

serta dapat meningkatkan daya saing Universitas Perjuangan baik dalam skala lokal, nasional,

regional maupun internasional.

Tasikmalaya, April 2017

Tim Penyusun,

ii

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2. Ruang Lingkup Dokumen SPMIUnper ....................................................................... 2

1.3. Daftar Istilah Dalam Dokumen SPMI ......................................................................... 4

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN UNPER .......................................................................... 4

2.1. 2.1. Visi ........................................................................................................................ 7

2.2. Misi .............................................................................................................................. 7

2.3. Tujuan .......................................................................................................................... 7

BAB III. KEBIJAKAN SPMI UNPER ...................................................................................... 9

3.1. Latar Belakang Penetapan Kebijakan SPMI.................................................................... 9

3.2. Luas Lingkup Kebijakan SPMI ....................................................................................... 9

3.3. Garis Besar Kebijakan SPMI ..................................................................................... 10

3.3.1. Tujuan dan Strategi SPMI .................................................................................. 10

3.3.2. Prinsip/Asas-Asas Pelaksanaan SPMI ............................................................... 11

3.3.3. Manajemen SPMI ............................................................................................... 12

3.3.4. Unit Organisasi Penanggung Jawab SPMI ......................................................... 13

3.3.5. Jenis Standar SPMI ............................................................................................ 16

3.4. Hubungan Kebijakan SPMI dengan Dokumen Perguruan Tingg...................................18

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Yayasan Universitas Siliwangi setelah mengantarkan satu perguruan tinggi swasta

menjadi perguruan tinggi negeri (PTN), saat ini melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 603/E/O/2014 telah mendirikan Universitas

Perjuangan Tasikmalaya, yang selanjutnya disingkat Unper. Unper didirikan berdasarkan pada

fakta bahwa kesadaran masyarakat untuk menimba ilmu melalui pendidikan tinggi semakin

meningkat. Sementara Universitas Siliwangi yang sudah berstatus PTN hanya dapat

menampung mahasiswa dengan jumlah yang sangat terbatas. Oleh karena itu, dengan hadirnya

Universitas Perjuangan yang ada di bawah naungan Yayasan Universitas Siliwangi diharapkan

dapat menampung anak-anak muda harapan bangsa untuk menimba ilmu yang berkualitas di

Unper untuk menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan

Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,dan Undang-Undang No.

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mengamanahkan bahwa setiap Perguruan Tinggi

wajib melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu. Dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu

pendidikan tinggi tersebut, telah diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi. Dalam peraturan perundang-undangan tersebut ditegaskan bahwa Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-PT) bertujuan menjamin pemenuhan Standar

Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang

budaya mutu. Oleh karena itu melaksanakan dan menyelenggarakan sistem penjaminan mutu

di perguruan tinggi merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing

perguruan tinggi. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, maka Unper sebagai

salah satu perguruan tinggi yang baru tumbuh, dituntut untuk mencapai Standar Mutu

Pendidikan Nasional dan terus meningkatkan mutunya sesuai dengan StandarNasional

Pendidikan.

Berdasarkan atas pengalaman beberapa perguruan tinggi dalam mengelola proses

pembelajarannya menunjukkan, bahwa SPM-PT hanya akan dapat dilaksanakan oleh

perguruan tinggi yang memiliki tata kelola yang baik. Sedangkan untuk melaksanakan tata

2

kelola yang baik membutuhkan KOMITMEN semua pihak, termasuk MANAJEMEN

PUNCAK, untuk melakukan dan menjaga proses perbaikan secara berkesinambungan, serta

memerlukan DUKUNGAN DARI YAYASAN sebagai Badan Penyelenggara Perguruan

Tinggi Swasta. Menyadari akan pentingnya SPM-PT serta dalam upaya mengembangkan

kualitas pendidikan di Unper, maka seluruh pemangku kepentingan internal Unper mulai dari

Pimpinan Yayasan sebagai Badan Penyelenggara Unper beserta jajarannya, Pimpinan

Universitas, Senat Universitas, Dekan Fakultas, Ketua Lembaga, Ketua Program Studi, dan

Kepala Biro beserta jajarannya, telah berkomitmen dan sepakat untuk menjalankan dan

melaksanakan SPM-PT dengan baik di Unper.

SPM-PT di Unper terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem

Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI Unper akan dilaksanakan, dikendalikan, dan

dikembangkan oleh Unperdi bawah komando dan koordinasi Lembaga Pengembangan

Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), sedangkan SPME Unper akan dilakukan melalui

akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan/atau Lembaga

Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi (LAM-PT) sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Atas dasar hal tersebut di atas, maka Unper dipandang perlu untuk menyusun Dokumen

Sistem Penjaminan Mutu Internal. Dokumen SPMI Unper terdiri atas dua jenis dokumen yaitu

dokumen utama dan dokumen pendukung. Dokumen utama SPMI Unper terdiri atas Buku I

yang berisi Kebijakan SPMI, Buku II yang berisi Manual SPMI, dan Buku III yang berisi

Standar SPMI. Tujuan penyusunan dokumen utama tersebut adalah untuk memberikan arahan

dan pegangan bagi seluruh stakeholders internal Unper mulai dari penyusun kebijakan,

pelaksana kebijakan, sampai pada pengawas kebijakan di Unper.Sedangkan dokumen

pendukung SPMI Unper terdiri atas Manual Prosedur atau Standard Operating Procedure

(SOP) dan Borang/Formulir SPMI Unper. Tujuan penyusunan dokumen pendukung tersebut

adalah untuk mengendalikan proses pelaksanaan SPMI di Unper agar berjalan pada jalur yang

benar sesuai dengan yang telah disepakati serta dapat mencapai dan memenuhi standar-standar

serta indikator-indikator yang telah ditetapkan.

1.2. Ruang Lingkup Dokumen SPMI Unper

1.2.1. Dokumen Kebijakan SPMI

Dokumen Kebijakan SPMI berisi statmen tentang komitmen Unper dalam

melaksanakan SPMI di Unper yang terdiri atas tujuan dan startegi SPMI, prinsip dan azas

pelaksanaan SPMI, manajemen SPMI, dan unit organisasi penanggung jawab SPMI. Kebijakan

3

SPMI tersebut harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan SPMI di Unper untuk

membangun budaya mutu dan meningkatkan kualitas Unper secara berkelanjutan.

1.2.2. Dokumen Manual SPMI

Dokumen Manual SPMI berisi panduan dalam menyusun standar. Manual SPMI terdiri

atas 5 (lima) manual yaitu:

1. Manual Penetapan Standar,

2. Manual Pelaksanaan Standar,

3. Manual Evaluasi Standar,

4. Manua Pengendalian Standar, dan

5. Manual Peningkatan atau Pengembangan Standar.

1.2.3. Dokumen Standar SPMI

Dokumen standar SPMI merupakan patokan dalam melaksanakan proses pembelajaran

di Unper yang meliputi Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Sesuai dengan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 yang diubah dengan Peraturan Menteri Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015, pada Pasal 1 ayat (l) sampai (4)

menytakan bahwa jenis Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atas 3 (tiga) jenis standar

yakni Standar Pendidikan, Strandar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada

Masyarakat.Ketiga jenis standar tersebut merupakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang

wajib dijalankan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia.

Mengacu kepada Permenristek-Dikti No. 44 tahun 2015 tersebut, maka Universitas

Perjuangan menetapkan standar pendidikan tinggi Unper yang terdiri atas Standar Pendidikan,

Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat sebagai Standar Nasional dan

sekaligus menjadi Standar Universitas Perjuangan yang wajib dijalankan oleh Universitas

Perjuangan. Oleh karena itu, jenis Standar SPMI Universitas Perjuangan terdiri atas tiga jenis

standar SPMI yaitu 1) Standar Pendidikan, 2) Standar Penelitian, dan 3) Standar Pengabdian

kepada Masyarakat. Ketiga jenis standar SPMI Unper tersebut melingkupi bidang akademik

dan non akademik.

1.2.4. Dokumen Formulir SPMI

4

Dokumen formulir SPMI Unper berisi kumpulan formulir/proforma/borang yang

digunakan dalam mengimplementasikan Standar SPMI. Formulir digunakan untuk mendukung

seluruh proses pelaksanaan SPMI untuk mencapai standar yang telah ditetapkan.

1.3. Daftar Istilah Dalam Dokumen SPMI

Definisi berbagai istilah yang digunakan dalam Dokumen SPMI Unper ini diperlukan

agar tidak menimbulkan salah pengertian. Pendefinisian istilah tersebut telah diusahakan

seoperasional mungkin sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahami arti inti dari istilah

tersebut. Berikut beberapa istilah yang digunakan dalam dokumen SPMI Unper:

1. Universitas adalah Universitas Perjuangan yang selanjutnya disingkat Unper, merupakan

perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Kota Tasikmalaya yang menyelenggrakan

program pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

dan olah raga, serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dan

profesi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Yayasan adalah Yayasan Universitas Siliwangi sebagai Badan Penyelenggara Universitas

Perjuangan.

3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SPM-PT adalah

kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan

berkelanjutan.

4. Sistem Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya disingkat SPMI adalah kegiatan

sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh Unper secara otonom untuk

mengendalikan dan meningkatkan pelayanan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan.

5. Kebijakan SPMI adalah pernyataan tertulis yang berisi garis besar penjelasan tentang

pemikiran, sikap, dan pandangan, serta komitmen Unper terhadap penerapan dan

pelaksanaan SPMI dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan tinggi di Unper guna

mencapai budaya mutu.

6. Manual SPMI adalah dokumen tertulis yang berisi petunjuk praktis mengenai panduan

bagaimana penetapan, pemenuhan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan standar SPMI

diimplementasikan.

7. Standar SPMI adalah dokumen tertulis yang berisi kriteria, patokan, ukuran/indikator,

dan/atau spesifikasi tentang sesuatu yang harus dicapai atau dipenuhi.

8. Formuir/Borang SPMI adalah dokumen tertulis yang berisi kumpulan formulir /borang

yang digunakan dalam mengimplementasikan Standar SPMI.

9. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan

tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi.

5

10. Standar Pendidikan Tinggi adalah standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Standar

yang ditetapkan oleh perguruan tinggi terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi

yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh

Perguruan Tinggi.

11. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan

berlaku secara nasional yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional

Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat yang ditetapkan oleh

Pemerintah.

12. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu yang selanjutnya disingkat

LP3M adalah organ penjamin mutu internal di tingkat universitas.

13. Gugus Kendali Mutu yang selanjutnya disingkat GKM adalah organ penjamin mutu

internal di tingkat fakultas.

14. Gugus Penjamin Mutu yang selanjutnya disingkat GPM adalah organ penjamin mutu

internal di tingkat program studi.

15. Standar Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

tinggi di Unper.

16. Standar Penelitian adalah kriteria minimal tentang system penelitian di Unper.

17. Standar Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria minimal tentang system

pengabdian kepada masyarakat di Unper.

18. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup aspek, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dinyatakan dalam

rumusan Kompetensi/Learning Outcomes/Capaian Pembelajaran lulusan.

19. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan

materi pembelajaran.

20. Standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan

pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan.

21. Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan

hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

22. Standar Dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi

dan kompetensi Dosen dan tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan

dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

23. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan

prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan.

6

24. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan

pembelajaran pada tingkat program studi.

25. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen dan

besaran biaya investasi dan biaya operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan

capaian pembelajaran lulusan.

26. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara

sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan

pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

27. Penelitian dasar atau fundamental merupakan penelitian ilmu dasar yang sangat berkaitan

dengan pengembangan teori dan yang mendasari kemajuan ilmu pangetahuan tertentu.

28. Penelitian terapan merupakan kegiatan penelitian untuk menerapkan ilmu dasar agar dapat

menghasilkan produk teknologi yang kelak bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

29. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan

pengetahuan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan

kehidupan bangsa.

30. Monitoring dan evaluasi yang selanjutnya disingkat MONEV adalah kegiatan untuk

mengetahui pemenuhan standar SPMI selama proses implementasi standar SPMI mulai

dari tingkat universitas sampai pada tingkat yang paling bawah.

31. Audit Mutu Internal yang selanjutnya disingkat AMI adalah kegiatan untuk mengetahui

ada tidaknya ketidak patuhan terhadap pemenuhan standar SPMI setelah proses

implementasi standar SPMI selesai dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan Unper mulai

dari tingkat universitas sampai pada tingkat yang paling bawah.

32. Kegiatan akademik adalah kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

33. Kegiatan non akademik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penunjang kegiatan

akademik seperti kegiatan kemahasiswaan, kerjasama, pengelolaan keuangan, pengelolaan

sarana dan prasarana, pengelolaan tenaga pendidik, dan pengelolaan tenaga kependidikan.

7

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN UNPER

2.1. Visi

Visi Universitas Perjuangan sebagai berikut:

“Melalui penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi berbasis kearifan lokalyang berkualitas

pada tahun 2040 Universitas Perjuangan Tasikmalaya bermutu dan unggul dalam membentuk

karakter kejuangan (yang terimplementasi dalam perilaku cageur, bageur, pinter, bener, tur

singer) pada bidang ilmu yang dipelajarinya”.

2.2. Misi

Misi Universitas Perjuangan sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan proses pendidikan secara kondusif, disiplin, dan tanggung jawab dalam

membentuk lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kejuangan yang

sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya

b. Melaksanakan program penelitian ilmiah dengan mematuhi prinsip kejujuran, kecermatan,

dan kemanfaatan dalam membentuk lulusan yang mampu melaksanakan penelitian sesuai

dengan bidang ilmu yang dan memenuhi etika ilmiah yang berlaku

c. Melakukan program pengabdian pada masyarakat dalam bentuk menyumbangkan

pengetahuan, keterampilan, dan temuan-temuan ilmiah sesuai dengan bidang ilmu yang

dipelajari untuk kesejahteraan masyarakat dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan

d. Menciptakan suasana kehidupan akademik yang sehat, mengembangkan temuan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan humaniora, serta membangun karakter kejuangan secara

optimal dengan memberdayagunakan sumber daya,sarana yang ada.

2.3. Tujuan

Tujuan Universitas Perjuangan sebagai berikut:

a. Terbentuknya lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap disiplin,

tanggung jawab, toleran dan mandiri dalam bidang keilmuan yang dipelajarinya.

b. Terbentuknya lulusan yang mampu melaksanakan penelitian ilmiah dengan mematuhi

prinsip kejujuran, kecermatan, dan kebermaknaan sehingga dapat menghasilkan temuan

yang berguna untuk pengembangan keilmuan dan kesejahteraan masyarakat.

8

c. Terbentuknya lulusan yang dapat mengabdikan pengetahuan dan keterampilan yang

dimilikinya dalam rangka ikut serta membangun dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di sekitarnya.

d. Terbangunnya karakter sivitas akademika yang patuh atau disiplin terhadap etika akademik

dan Tata kerja Universitas Perjuangan Tasikmalaya, produktif dalam menghasilkan

temuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora, serta tumbuh jiwa kewirausahaan.

9

BAB III

KEBIJAKAN SPMI UNPER

3.1. Latar Belakang Penetapan Kebijakan SPMI

Pendidikan tinggi di perguruan tinggi dinyatakan bermutu atau berkualitas, apabila

perguruan tinggi tersebut mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan

misinya (aspek deduktif). Selain itu, mampu memenuhi kebutuhan stakeholders, berupa

societal needs (kebutuhan kemasyarakatan), industrial needs (kebutuhan dunia kerja), dan

professional needs (kebutuhan profesional). Untuk mewujudkan Universitas Perjuangan

menjadi perguruan tinggi yang bermutu dan mampu mempertahankan eksistensinya, maka

Universitas Perjuangan mutlak harus menjalankan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi.

Atas dasar pemikiran tersebut maka langkah awal yang harus dilakukan oleh

Universitas Perjuangan adalah melakukan kebijakan untuk menetapkan dan menyelenggarakan

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Tujuan utama SPMI Unper adalah untuk mencapai

dan bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Oleh karenanya Unper harus

membangun SPMI. SPMI Universitas Perjuangan adalah kegiatan sistemik tentang penjaminan

mutu pendidikan tinggi yang dilakukan secara otonom, untuk mengendalikan dan

meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

SPMI Unper dijalankan sebagai bentuk kesadaran Unper terhadap pengembangan mutu

pendidikan di Unper (internally driven) guna memenuhi atau melampaui standar Nasional

pendidikan secara berencana dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Unper

serta memenuhi kebutuhan stakeholders.

3.2. Ruang Lingkup Kebijakan SPMI

Cakupan kebijakan SPMI Universitas Perjuangan meliputi pernyataan kebijakan SPMI,

tujuan pelaksanaan SPMI, prinsip dan asas-asas pelaksanaan SPMI, manajemen dan organisasi

pelaksana SPMI, serta jenis-jenis standar SPMI. Disamping itu, Kebijakan SPMI Unper

mencakup semua unsur dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di Universitas Perjuangan

baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Fokus utama cakupan bidang akademik

adalah pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Pendidikan,

Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat. Oleh karena itu, pada tahap

awal Universitas Perjuangan memiliki 24 jenis standar. Untuk pengembangan standar lainnya,

yakni standar non akademik yang tidak berkaitan dengan kegiatan akademik dan proses

pendidikan, akan disusun sesuai kebutuhan di kemudian hari.

10

3.3. Garis Besar Kebijakan SPMI

3.3.1. Pernyataan Kebijakan SPMI

Kebijakan SPMI Universitas Perjuangan sebagai berikut:

“Untuk mencapai Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Perjuangan secara efektif, efisien, dan

akuntabel, maka Universitas Perjuangan berkomitemen untuk melaksanakan sistem

penjaminan mutu internal, dan oleh karenanya setiap unit kerja di lingkungan Universitas

Perjuangan dalam merancang serta melaksanakan tugas, fungsi, dan pelayanannya, harus

berorientasi pada pencapaian, pemenuhan, dan peningkatan standar mutu yang telah

ditetapkan secara berkelanjutan”.

3.3.2. Tujuan dan Strategi SPMI

Tujuan SPMI Universitas Perjuangan adalah untuk:

a. Menjamin setiap layanan akademik kepada Mahasiswa dilakukan sesuai standar.

b. mendorong agar masukan yang berupa calon mahasiswa baru, proses yang berupa

pelaksanaan pembelajaran, dan produk yang berupa lulusan, karya penelitian, dan karya

pengabdian kepada masyarakat Universitas Perjuangan memenuhi standar mutu yang telah

disepakati dan ditetapkan bersama.

c. Menjadikan acuan bagi seluruh unit kerja dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, evaluasi dan perbakan, serta peningkatan mutu Universitas Perjuangan.

d. memelihara dan meningkatkan standar mutu secara berkelanjutan.

e. mewujudkan visi, misi dan tujuan Universitas Perjuangan.

f. memenuhi kebutuhan para stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan

Tinggi

Strategi yang diterapkan di Universitas Perjuangan dalam pelaksanaan SPMI adalah

sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan Dokumen SPMI dengan Peraturan Badan Penyelenggara.

b. Membentuk organisasi penjamin mutu di tingkat universitas dalam bentuk Lembaga

Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), di tingkat fakultas/lembaga

dalam bentuk Gugus Kendali Mutu (GKM), dan di tingkat program studi dalam bentuk

Gugus Penjamin Mutu (GPM).

c. Membentuk organisasi pengawas manajemen dan keuangan di tingkat universitas dalam

bentuk Satuan Pengawas Internal (SPI).

d. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkat Universitas, Fakultas, Lembaga, Biro,

Program Studi, Laboratorium, dan UPT dalam seluruh tahapan implementasi SPMI dari

11

mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan pengembangan

/peningkatan.

e. Melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha, dan pemerintah sebagai pengguna

lulusan, khususnya pada tahap perencanaan SPMI.

f. Melakukan sosialisasi secara internal kepada seluruh pelaku Universitas Perjuangan baik

pejabat struktural bidang akademik maupun non akademik, staf administrasi, maupun

mahasiswa dan secara eksternal kepada pemangku kepentingan tentang fungsi dan tujuan

SPMI, Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar-standar SPMI, Standar Operasional

Prosedur (SOP), dan Formulir (Borang) secara periodik.

g. Melakukan pelatihan, lokakarya, seminar secara terstruktur dan terencana baik bidang

akademik maupun non akademik bagi seluruh pejabat struktural dan staf administrasi, dan

secara khusus melakukan pelatihan auditor internal.

h. Melakukan studi banding ke berbagai universitas yang telah dengan baik

mengimplementasikan SPMI.

i. Menjalankan fungsi pengawasan, evaluasi, dan audit mutu internal dan eksternal oleh

LP3M kepada seluruh unit kerja penggerak pembelajaran pada setiap siklus SPMI.

j. Menjalankan fungsi pengawasan, evaluasi, dan audit manajemen dan keuangan internal

oleh Satuan Pengawas Internal (SPMI).

3.3.3. Prinsip/Asas-Asas Pelaksanaan SPMI

SPMI Universitas Perjuangan didasarkan atas prinsip-prinsip/asas-asas sebagai berikut:

a. Asas Akuntabilitas, yaitu bahwa dalam pelaksanaan kebijakan SPMI harus dapat

dipertanggunggugatkan secara ilmiah dan terbuka.

b. Asas Transparansi, yaitu bahwa kebijakan SPMI dilaksanakan secara terbuka didasarkan

pada tatanan dan aturan yang jelas yang senantiasa berorientasi pada rasa saling percaya

untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan menjamin terwujudnya

sinergisme.

c. Asas Kualitas, yaitu bahwa kebijakan SPMI dilaksanakan dengan senantiasa

mengedepankan peningkatan kualitas input, proses, output, dan outcome dan senantiasa

mengacu pada perkembangan keilmuan yang mutakhir dan dinamis.

d. Asas Kebersamaan, yaitu bahwa kebijakan SPMI dilaksanakan secara terpadu, terstruktur,

sistematik, komprehensif dan terarah, dengan berbasis pada visi, misi dan tujuan

kelembagaan.

e. Asas Hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak

12

langsung dalam pelaksanaan kebijakan SPMI harus taat pada hukum yang berlaku yang

penegakannya dijamin oleh negara.

f. Asas Manfaat, yaitu bahwa kebijakan SPMI dilaksanakan untuk memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi segenap civitas akademika, institusi, bangsa, dan negara.

g. Asas Kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan SPMI dilaksanakan atas dasar persamaan hak

untuk menjamin terciptanya lingkungan akademik yang egaliter.

h. Asas Kemandirian, yaitu bahwa pelaksanaan kebijakan SPMI senantiasa didasarkan pada

kemampuan institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan sumber daya yang ada

untuk mengoptimalkan kemampuan institusi yang terus berkembang secara sistematik dan

terstruktur.

3.3.4. Manajemen SPMI

Pelaksanaan SPMI di Universitas Perjuangan dikendalikan melalui model manajemen

kendali mutu. Model manajemen kendali mutu yang digunakan adalah model Plan, Do, Check,

dan Action (PDCA). Model tersebut dilaksanakan guna menghasilkan perbaikan mutu

Universitas Perjuangan secara berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen (Gambar

3.1). Implementasi model PDCA dengan manajemen kaizen dalam pengelolaan penjaminan

mutu di Universitas Perjuangan diatur dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan. Dalam tahap ini Pimpinan Universitas Perjuangan menetapkan perencanaan

(Plan) berupa tujuan yang akan dicapai melalui strategi yang dituangkan dalam Kebijakan

SPMI dengan berbagai Standar SPMI serta serangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan

sistem penjaminan mutu internal Universitas Perjuangan.

2. Pelaksanaan. Dalam tahap ini mengharuskan seluruh tingkatan unit kerja baik akademik

maupun non akademik melaksanakan (Do) aktivitas sesuai dengan Standar SPMI, Standar

Operasional Prosedur (SOP) dan Formulir (Borang) yang telah ditetapkan.

3. Pengendalian dan Evaluasi. Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan

pengendalian dan evaluasi (Check) untuk menilai kinerja unitnya pada setiap akhir

semester dengan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilakukan

audit internal. Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap terbuka, kooperatif dan siap

diperiksa oleh tim auditor internal LP3M. Audit internal dilakukan secara berkala yaitu

sekali dalam setiap tahun akademik dan atau atas permintaan pimpinan Universitas

Perjuangan dan atau pimpinan unit kerja. Berdasarkan hasil temuan, tim auditor membuat

rekomendasi dan melaporkannya kepada pimpinan unit kerja terkait dan Rektor.

4. Pengembangan. Dalam tahap ini, pimpinan unit kerja terkait dan Rektor membuat

13

keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan terhadap hasil evaluasi dan

audit serta hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor. Bila hasil audit ternyata Standar

SPMI yang ditetapkan belum atau tidak tercapai, maka harus segera dilakukan tindakan

atau Action dengan melakukan kaji ulang untuk diintegrasikan pada Standar SPMI

berikutnya. Bila hasil audit telah mencapai standar, maka standar pada siklus berikutnya

yang dirumuskan dalam proses perencanaan harus ditingkatkan dengan melakukan

benchmarking sehingga menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan

(continuous improvement).

Gambar 3.1. Model Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal

Universitas Perjuangan

3.3.5. Unit Organisasi Penanggung Jawab SPMI

Agar pelaksanaan penjaminan mutu internal di Universitas Perjuangan dapat terlaksana

dengan baik, maka dibentuk unit organisasi penanggung jawab SPMI. Unit organisasi

penanggungjawab SPMI adalah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu,

yang disingkat LP3M. LP3M bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan Universitas dan

berkoordinasi dengan Dekan, Ketua Lembaga, Ketua Program Studi, dan Kepala UPT. Tugas

Pokok dan fungsi LP3M Universitas Perjuangan adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan sistem penjaminan mutu secara

14

keseluruhan di Universitas Perjuangan.

b. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen mutu dan perangkat yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan non akademik di Universitas

Perjuangan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu akademik dan non akademik dengan

seluruh unit kerja yang terkait di Universitas Perjuangan.

d. Memantau, menilai, mengaudit, dan mengevaluasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu

akademik dan non akademik di Universitas Perjuangan.

e. Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam melaksanakan penjaminan mutu

maupun penilaian penjaminan mutu (Audit Internal) di Universitas Perjuangan.

f. Melakukan kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu akademik maupun non

akademik oleh unit kerja dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor.

g. Membantu mempersiapkan Akreditasi Program Studi dan Akreditas Institusi.

h. Melaksanakan Evaluasi Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas

Perjuangan.

Sedangkan fungsi LP3M adalah:

a. Menyelenggarakan penjaminan mutu akademik dan non akademik secara keseluruhan di

Universitas Perjuangan, dalam mencapai indikator- indikator kinerja sesuai target yang

telah ditetapkan.

b. Mengembangkan sistem penjaminan mutu akademik dan non akademik yang konsisten

dan berkelanjutan di Universitas Perjuangan.

SPMI Universitas Perjuangan melingkupi tiga level yaitu tingkat universitas, tingkat

fakultas/lembaga, dan tingkat program studi (Gambar 3.2). Di tingkat universitas SPMI

dijalankan dan dikendalikan oleh Pusat Penjaminan Mutu (PPM) LP3M, di tingkat fakultas

SPMI dijalankan dan dikendalikan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM), dan di tingkat program

studi SPMI dijalankan oleh Gugus Penjamin Mutu (GPM).

LP3M dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh Sekretaris dan Bagian

Administrasi. LP3M dalam menjalankan tugas dan fungsinya membentuk Pusat Penjaminan

Mutu, Pengembangan Karakter, dan Pusat Pengembangan Pembelajaran. Pusat dipimpin oleh

Kepala Pusat dan dibantu oleh Staf Ahli. Kepala Pusat dan Staf Ahli diangkat oleh Rektor

dengan Surat Keputusan (SK) Rektor atas usulan Ketua LP3M. Di Tingkat Fakultas dibentuk

Gugus Kendali Mutu (GKM) yang tugas dan fungsinya melekat (embeded) dengan tugas dan

fungsinya pada fakultas. Sedangkan di tingkat Program Studi (Prodi) dibentuk Gugus Penjamin

Mutu (GPM) yang tugas dan fungsinya melekat (embeded) dengan tugas dan fungsinya pada

15

program studi. GKM dan GPM berada di bawah Pusat Penjaminan Mutu LP3M dan

bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penjaminan Mutu LP3M.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SPMI Universitas Perjuangan

Dalam implementasi SPMI, Pusat Penjaminan Mutu (PPM) LP3M berkoordinasi

dengan GKM dan GPM seluruh unit kerja di Universitas Perjuangan. Tugas pokok dan fungsi

PPM dan GKM merumuskan kebijakan SPMI, manual SPMI, dan standar SPMI, serta

melakukan monitoring, evaluasi, dan atau audit pelaksanaan penjaminan mutu fakultas dan

program sudi. Audit yang dilaksanakan oleh PPM dan GKM adalah audit internal dengan

tujuan untuk memeriksa kesesuaian pelaksanaan standar dengan standar yang telah ditetapkan

serta penetapan standar baru setelah dilakukan kaji ulang berdasarkan hasil audit internal.

Sedangkan tugas pokok dan fungsi GPM adalah melakukan pengendalian dan pengawalan

pelaksanaan penjaminan mutu program studi. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PPM, GKM,

dan GPM dilakukan terhadap seluruh kegiatan akademik dan non akademik sesuai dengan

prosedur, ketentuan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tujuan agar unit kerja

16

yang bersangkutan dapat memenuhi standar dan sasaran mutu yang telah ditetapkan.

Selanjutnya PPM, GPM dan GKM melakukan evaluasi untuk tindakan korektif terhadap

seluruh aktivitas penyelenggaraan pendidikan baik akademik dan non akademik dan

melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kepada pimpinan universitas.

3.3.6. Jenis Standar SPMI

Pasal 54 Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi,

menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah terdiri atas (l) standar nasional pendidikan

tinggi yang ditetapkan oleh menteri dan (2) standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh

perguruan tinggi. Namun demikian, perkembangan terkini tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi seperti yang diatur oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi No. 44 tahun 2015, Pasal 1 ayat (l) sampai ayat (4) telah memperluas jenis Standar

Nasional Pendidikan Tinggi dari satu jenis standar menjadi 3 (tiga) jenis standar yakni Standar

Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat menjadi Standar

Nasional Pendidikan Tinggi yang wajib dijalankan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia.

Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut maka Unper akan

melaksanakan dan mengembangkan 3 (tiga) jenis Standal Nasional Pendidikan tersebut

menjadi Standar SPMI Unper dengan rincian sebagai berikut:

1) Standar Pendidikan, terdiri atas:

1. Standar kompetensi lulusan;

2. Standar isi pembelajaran;

3. Standar proses pembelajaran;

4. Standar penilaian pembelajaran;

5. Standar Dosen dan tenaga kependidikan;

6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

7. Standar pengelolaan pembelajaran; dan

8. Standar pembiayaan pembelajaran.

2) Standar Penelitian, yang terdiri atas:

9. Standar hasil penelitian;

10. Standar isi penelitian;

11. Standar proses penelitian;

12. Standar penilaian penelitian;

13. Standar peneliti;

14. Standar sarana dan prasarana penelitian;

17

15. Standar pengelolaan penelitian; dan

16. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

3) Standar Pengabdian kepada Masyarakat, yang terdiri atas:

17. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

18. Standar isi pengabdian kepada masyarakat;

19. Standar proses pengabdian kepada masyarakat;

20. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat;

21. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

22. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

23. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

24. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat

3.4. Hubungan Kebijakan SPMI dengan Dokumen Perguruan Tinggi

Dokumen utama Universitas Perjuangan adalah Statuta. Statuta merupakan sumber

hukum bagi Unper disamping peraturan perundang-undangan resmi dari Pemerintah. Statuta

Unper pada Bab V Pasal 77 ditegaskan bahwa Unper wajib melaksanakan Sistem Penjaminan

Mutu Internal (SPMI). SPMI tersebut dijalankan oleh organisasi penjamin mutu internal yakni

Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M). Disamping itu dalam

Pasal 77 ayat (4) disebutkan bahwa bidang penjaminan mutu internal meliputi operasionalisasi

penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan

Pasal 77 Statuta tersebut maka SPMI Unper merupakan pelaksanaan serta penjabaran dari

Dokumen Universitas Perjuangan.

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.l8 Tahun 2003 tentang Penelitian, Pengembangan,dan Penerapan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen.

7. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelengaraan Pendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 201 0 tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2009 Tentang Dosen.

15. Peraturan Presiden Repubik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka

KualifikasiNasional Indonesia (KKNI).

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 63 Tahun 2009 Tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2013

Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014

Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2014

Tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.

20. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44

Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pergruan Tinggi.

19

21. Keputusan MenterI Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 056/U/1994

tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa.

22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/Tahun 2000

Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa.

23. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality

Assurance) Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

24. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2006. Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan

Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) Bidang Akademik. Departeman Pendidikan Nasional.

Jakarta.

25. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2008. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal Perguruan Tinggi. Departeman Pendidikan Nasional. Jakarta.

26. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2014. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi. Dirjen Dikti. Kemendikbud. Jakarta.

27. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2014. Buku panduan Pengembangan Kurikulum

Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi yang merujuk pada SN-DIKTI

dan KKNI. Dijen Dikti. Kemendikbud. Jakarta.

28. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2015. Panduan workshop SPMI, Direktorat

Penjaminan Mutu Kemenristekdikti. Jakarta.