PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

66
BUKU III STANDAR SPMI LAMPIRAN: 3 PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : ... TAHUN 2017 TENTANG : SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS PERJUANGAN UNIVERSITAS PERJUANGAN Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya, 46115

Transcript of PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

Page 1: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

BUKU III

STANDAR SPMI

LAMPIRAN: 3 PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : ... TAHUN 2017

TENTANG : SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS PERJUANGAN

UNIVERSITAS PERJUANGAN Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya, 46115

Page 2: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

KATA PENGANTAR

Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah No.12 tahun 2012 tentang Standar Nasional Pendidikan mewajibkan seluruh

institusi perguruan di Indonesia untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Hal

tersebut terjadi karena pemerintah dan masyarakat memandang bahwa penjaminan mutu

pendidikan merupakan program dasar yang sangat penting dalam upaya menghasilkan lulusan

lembaga dan institusi pendidikan yang bermutu.

Atas dasar peraturan perundangan tersebut serta atas dasar logika kebenaran sistem

penjaminan mutu pendidikan, maka Universitas Perjuangan telah berkomitmen untuk

menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Komitmen tersebut

ditunjukkan oleh Universitas Perjuangan dengan merumuskan dokumen SPMI yang terdiri

atas Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, Manual Prosedur SPMI, dan

Borang/Formulir SPMI. Dokumen SPMI tersebut dijadikan pedoman oleh seluruh pelaksana

pendidikan di Universitas Perjuangan dalam melaksanakan proses pembelajaran di

Universitas Perjuangan mulai dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses

pembelajaran, evaluasi dan penilaian pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan

pembelajaran. Diharapkan dengan dijalankannya SPMI di Universitas Perjuangan maka dapat

menghasilkan lulusan yang bermutu serta dapat meningkatkan daya saing Universitas

Perjuangan baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun internasional.

Tasikmalaya, April 2017

Tim Penyusun,

Page 3: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

ii

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2. Ruang Lingkup Standar SPMI ..................................................................................... 1

1.3. Tujuan Penetapan Standar SPMI ................................................................................. 2

1.4. Jenis Standar SPMIUnper ........................................................................................ 2

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN UNPER ......................... Error! Bookmark not defined.

2.1. Visi ............................................................................. Error! Bookmark not defined.

2.2. Misi ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

2.3. Tujuan ........................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB III. STANDAR PENDIDIKAN ........................................................................................ 4

3.1. Rasionale ..................................................................................................................... 4

3.2. Ruang Lingkup Standar Pendidikan............................................................................. 4

3.3. Pihak Yang Bertanggungjawab .................................................................................... 4

3.4. Jenis Standar Pendidikan.............................................................................................. 5

3.5. Strategi Pencapaian Standar Pendidikan .................................................................... 39

BAB IV.STANDAR PENELITIAN ........................................................................................ 40

4.1 Rasionale .................................................................................................................. 40

4.2 Ruang Lingkup Standar Penelitian ........................................................................... 40

4.3 Pihak Yang Bertanggungjawab ................................................................................ 40

4.4 Jenis Standar Penelitian ............................................................................................ 41

4.5 Strategi Pencapaian Standar Penelitian ..................................................................... 49

BAB V. STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ....................................... 50

5.1. Rasionale .................................................................................................................... 50

5.2. Ruang Lingkup Standar Pengabdian Kepada Masyarakat ......................................... 50

5.3. Pihak Yang Bertanggungjawab .................................................................................. 50

5.4. Jenis Standar Pengabdian Kepada Masyarakat .......................................................... 51

5.5. Strategi Pencapaian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat .................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................66

Page 4: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dokumen Kebijakan SPMI Unper telah mewajibkan Unper untuk melaksanakan

sistem penjaminan mutu secara internal (SPMI) dalam pelaksanaan proses pendidikan dan

pembelajarannya. Pelaksanaan penjaminan mutu secara internal tersebut merupakan bukti

kepatuhan Unper terhada p peraturan perundang-undangan serta bukti kepedulian seluruh

pelaksana Unper terhadap kualitas mahasiswa sebagai stakeholder utama Unper. Tujuan

utama Unper melaksanakan SPM adalah untuk menjamin mutu input, proses, output, dan

outcome pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Unper.

Namun demikian, dalam rangka mencapai tujuan utama SPMI Unper tersebut maka

diperlukan patokan-patokan atau standar mutu. Standar tersebut merupakan kriteria minimal

tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Unper yang

harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan di Unper. Penentuan dan perumusan standar

tersebut harus didasarkan atas pertimbangan komponen-komponen sistem penyelenggaraan

pendidikan dan pembelajaran di Unper yang mencakup input, proses, output, dan outcome.

Sehubungan dengan telah dirumuskannya visi, misi, dan tujuan Unper, serta

diembannya tri dharma perguruan tinggi, maka standar SPMI Unper paling tidak harus

mencakup tiga bidang yaitu bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Oleh karena itu Standar SPMI Unper telah dirumuskan dan ditetapkan terdiri atas

Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga

Standar SPMI Unper tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dan pembelajaran dalam rangka mewujudkan

pendidikan nasional yang bermutu. Oleh karena itu seluruh Standar SPMI Unper terebut perlu

ditetapkan secara legal dan didokumentasikan dengan baik agar dapat dengan mudah

dijadikan acuan dan patokan dalam melaksanakan seluruh kegiatan pendidikan dan

pembelajaran.

1.2 Ruang Lingkup Standar SPMI

Ruang lingkup standar SPMI Unper disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 yang diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Peraturan menteri tersebut menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi wajib memenuhi

Page 5: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

2

standar nasional pendidikan tinggi. Sedangkan standar nasional pendidikan tinggi

berdasarkan Peraturan Menteri tersebutyakni pada Pasal 1 ayat (l) sampai (4) terdiri atas 3

(tiga) jenis standar yakni Standar Pendidikan, Strandar Penelitian, dan Standar Pengabdian

Kepada Masyarakat.Ketiga jenis standar tersebut merupakan Standar Nasional Pendidikan

Tinggi yang wajib dijalankan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia.

Mengacu kepada Permenristek-Dikti No. 44 tahun 2015 tersebut, maka Universitas

Perjuangan menetapkan standar pendidikan tinggi Unper yang terdiri atas Standar

Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat sebagai Standar

Nasional dan sekaligus menjadi Standar Universitas Perjuangan yang wajib dijalankan oleh

Universitas Perjuangan. Oleh karena itu, ruang lingkup Standar SPMI Universitas Perjuangan

meliputi 1) Bidang Pendidikan dan Pembelajaran, 2) Bidang Penelitian, dan 3) Bidang

Pengabdian kepada Masyarakat.

1.3 Tujuan Penetapan Standar SPMI

Tujuan dari penetapan standar SPMI Unper adalah sebagai berikut:

a. Menjamin tercapainya tujuan pendidikan Unper baik dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun menerapkan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan;

b. Menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat yang diselenggarakan oleh Unper mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan

c. Mendorong agar Unper dapat mencapai dan melampaui mutu pembelajaran, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan

Tinggi secara berkelanjutan.

1.4 Jenis Standar SPMIUnper

Pasal 54 Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi,

menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah terdiri atas (l) standar nasional

pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh menteri dan (2) standar pendidikan tinggi yang

ditetapkan oleh perguruan tinggi. Namun demikian, perkembangan terkini tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi seperti yang diatur oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015, Pasal 1 ayat (l) sampai ayat (4) telah memperluas jenis

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dari satu jenis standar menjadi 3 (tiga) jenis standar

yakni Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

menjadi Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang wajib dijalankan oleh setiap Perguruan

Page 6: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

3

Tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut

maka Unper akan melaksanakan dan mengembangkan 3 (tiga) jenis Standal Nasional

Pendidikan tersebut menjadi Standar SPMI Unper dengan rincian sebagai berikut:

1) Standar Pendidikan, terdiri atas:

1. Standar kompetensi lulusan;

2. Standar isi pembelajaran;

3. Standar proses pembelajaran;

4. Standar penilaian pembelajaran;

5. Standar Dosen dan tenaga kependidikan;

6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

7. Standar pengelolaan pembelajaran; dan

8. Standar pembiayaan pembelajaran.

2) Standar Penelitian, yang terdiri atas:

9. Standar hasil penelitian;

10. Standar isi penelitian;

11. Standar proses penelitian;

12. Standar penilaian penelitian;

13. Standar peneliti;

14. Standar sarana dan prasarana penelitian;

15. Standar pengelolaan penelitian; dan

16. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

3) Standar Pengabdian kepada Masyarakat, yang terdiri atas:

17. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

18. Standar isi pengabdian kepada masyarakat;

19. Standar proses pengabdian kepada masyarakat;

20. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat;

21. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

22. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

23. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

24. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat

Page 7: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

4

BAB II

STANDAR PENDIDIKAN

2.1 Rasional

Unper menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanan pendidikan merupakan salah satu

tugas dan fungsi utama dari Perguruan Tinggi. Pendidikan tersebut merupakan core bussiness

dari sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu pendidikan harus mendapat perhatian serius.

Perhatian serius terhadap bidang pendidikanharus ditunjukkan dengan jaminan mutu yang

jelas. Pelaksanaan penjaminan mutu merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban

perguruan tinggi kepada seluruh stakeholders. Pertanggungjawaban penyelenggaraan

pembelajaran yang baik hanya dapat dilakukan dengan menjamin proses pembelajaran secara

berkualitas.

Proses pembelajaran perguruan tinggi akan berkualitas hanya jika institusi

pelaksananya menjalankan sistem penjaminan mutu. Penjaminan mutu pendidikan tinggi

adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan pembelajaran di perguruan

tinggi secara konsisten dan berkelanjutan sehingga stakeholders memperoleh kepuasan.

Standar-standar tersebut merupakan patokan dan acuan serta target capaian dalam

menjalankan pendidikan. Oleh karena itu guna menjamin mutu hasil pendidikan di Unper

perlu disusun dan ditetapkan standar pendidikan.

2.2 Ruang Lingkup Standar Pendidikan

Ruang lingkup standar pendidikan Unper meliputi bidang akademik dan non akademik.

Bidang akademik meliputi seluruh aspek pembelajaran yang terdiri atas delapan standar yaitu

1) Standar kompetensi lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran;

4) Standar penilaian pembelajaran; 5) Standar Dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar

sarana dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8) Standar

pembiayaan pembelajaran. Sedangkan aspek non akademik meliputi seluruh kegiatan yang

menunjang pelaksanaan proses pembelajaran seperti tata pamong, kepemimpinan, mahasiswa

dan lulusan,dan sistem informasi.

2.3 Pihak Yang Bertanggungjawab

Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan, penetapan, pelaksanaan,

penilaian, pengendalian, dan pengembangan standar pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Rektor

2. Wakil Rektor

Page 8: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

5

3. Dekan

4. LP2M

5. LP3M

6. GKM

7. GPM

8. Kaprodi

2.4 Jenis Standar Pendidikan

2.4.1 Standar Kompetensi Lulusan

2.4.1.1 Pernyataan Standar Kompetensi Lulusan

1. Setiap Program Studi harus merumuskan kompetensi lulusan berdasarkan Spesifikasi

Program Studi sebelum penyusunan kurikulum dan proses pembelajaran program studi

dimulai.

2. Program Studi harus merumuskan Kompetensi Lulusan yang berisi kriteria minimal

tentang kualifikasi kemampuan lulusan program studi yang dinyatakan dalam Capaian

Pembelajaran Lulusan.

3. Program Studi dalam merumuskan Kompetensi Lulusan harus mencakup aspek sikap

dan tata nilai, penguasaan pengetahuan/keilmuan, keterampilan, dan pengalaman

kerja Mahasiswa.

a. Ranah sikap dan tata nilai harus merupakan penghayatan mahasiswa tentang

nilai, norma, dan aspek kehidupan yang terbentuk dari proses pendidikan,

lingkungan kampus, lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, atau

pengalaman kerja mahasiswa. Deskripsi capaian pembelajaran dari aspek sikap

dan tata nilai, minimal lulusan harus:

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap

religius;

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama, moral dan etika;

berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila;

bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

Page 9: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

6

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri;

menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

memiliki nilai-nilai kejuangan sebagai jati diri lulusan Unper.

b. Ranah pengetahuan harus merupakan penguasaan teori oleh mahasiswa dalam

bidang ilmu dan keahlian tertentu, atau penguasaan konsep, fakta, informasi, dan

metode dalam bidang pekerjaan tertentu. Capaian pembelajaran lulusan dalam

ranah pengetahuan harus sesuai dengan hasil rumusan yang disusun oleh forum

program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau pengelola program studi

dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.

c. Ranah keterampilan harus merupakan kemampuan psikomotorik dan

kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui

pendidikan, pelatihan, atau pengalaman kerja mahasiswa. Deskripsi capaian

pembelajaran dari aspek keterampilan, minimal lulusan harus mampu :

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam

konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang

sesuai dengan bidang keahliannya;

Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu

pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai

humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan

etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik

seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi

atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan

tinggi;

Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi

atau laporan tugas akhir;

Page 10: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

7

Mampu mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain/seni hasil

karyanya, yang memenuhi syarat tata tulis ilmiah hingga dapat diakses

oleh masyarakat akademik;

Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian

masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan

data;

Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan

pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil atas pencapaian hasil

kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap

penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di

bawah tanggungjawabnya;

Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang

berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran

secara mandiri; dan

Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan

menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah

plagiasi.

d. Pengalaman kerja mahasiswa harus merupakan pengalaman dalam kegiatan di

bidang tertentu dan pada jangka waktu tertentu, seperti berbentuk pelatihan kerja,

magang, simulasi pekerjaan, kerja praktek, atau praktek kerja lapangan.

4. Program studi dalam merumuskan kompetensi yang dinyatakan dalam capaian

pembelajaran lulusan harus:

a. searah dengan pencapaian visi, misi, dan tujuan program studi, fakultas, dan/atau

universitas.

b. mengacu pada deskripsi capaian pemebelajaran lulusan KKNI dan

c. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

5. Program studi harus menggunakan rumusan kompentensi yang dinyatakan dalam capaian

pembelajaran lulusan sebagai dasar dalam pengembangan standar isi pembelajaran,

standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar Dosen dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan

pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran, standar penelitian, dan standar

pengabdian kepada masyarakat.

Page 11: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

8

2.4.1.2 Indikator Standar Kompetensi Lulusan

1. Tersedianya Kurikulum Berbasis Kopetensi dan Sesuai dengan KKNI

2. Tersedianya rumusan Kopetensi Lulusan yang sesuai dengan visi, misi Prodi, fakultas,

dan universitas

3. Mahasiswa dan lulusan memiliki:

a. Integritas (moral dan etika)

b. Kemampuan profesionalisme

c. Kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

d. Kemampuan bekerjasama yang baik di dalam tim kerja

e. Kemampuan pengembangan diri.

2. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan minimal 2,75.

3. Rata-rata masa studi lulusan maksimal 9 semester.

4. Persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu lebih dari 50%.

5. Rata-rata skor TOEFL institusional lulusan minimal 425.

6. Rata-rata masa tunggu kerja pertama lulusan kurang dari 6 bulan.

7. Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi lebih dari 50%

2.4.2 Standar Isi Pembelajaran

2.4.2.1 Pernyataan Standar Isi Pembelajaran

1. Program studi harus menjabarkan capaian pembelajaran lulusan ke dalam kriteria

minimal tingkat kedalaman dan keluasan meteri pembelajaran dengan mengacu

pada diskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI level enam yang menyatakan

bahwa lulusan program sarjana paling sedikit harus menguasai konsep teoritis bidang

pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus

dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam.

2. Program studi harus menjabarkan dan menuangkan tingkat kedalaman dan keluasan

materi pembelajaran ke dalam bahan kajian serta distrukturkan dalam bantuk mata

kuliah.

3. Program Studi harus menyusun dan memiliki kurikulum sebelum pembelajaran dimulai.

4. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus sesuai dengan visi, misi, dan tujuan

program studi, fakultas, dan universitas yang dapat membekali lulusan dengan

kemampuan untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan level 6 (enam) pada KKNI.

5. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus melibatkan berbagai stakeholders serta

asosiasi bidang ilmu.

Page 12: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

9

6. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester yang

bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu, teknologi, dan

seni, serta dievaluasi dan direvisi sesuai dengan scienticif vision, market signal (user),

dan keinginan stakeholder secara berkala minimal lima tahun sekali.

7. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mempertimbangkan jabaran dari

rumusan kompetensi lulusan, capaian pembelajaran lulusan, tingkat kedalaman dan

keluasan materi pembelajaran, bahan kajian, bahan pembelajaran, dan mata kuliah,

8. Program studi dalam menyusun struktur kurikulum harus terdiri atas rumusan

kompetensi lulusan, capaian pembelajaran lulusan, tingkat kedalaman dan keluasan

materi pembelajaran, bahan kajian, bahan pembelajaran, mata kuliah, metode

pembelajaran, indikator capaian pembelajaran, serta cara evaluasi hasil pembelajaran dan

evaluasi proses pembelajaran.

9. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mempertimbangkan jumlah mata kuliah

wajib umum dan jumlah mata kuliah keahlian berdasarkan keilmuan program studi, guna

memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik agar dapat memiliki capaian

pembelajaran secara utuh.

a. Mata Kuliah Wajib Umum adalah mata kuliah yang ditujukan untuk membentuk

sikap dan tata nilai yang wajib ditempuh semua peserta didik untuk mencapai

capaian pembelajaran lulusan. Mata kuliah umum terdiri dari atas:

1. Agama

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKN)

3. Bahasa Indonesia

4. Seni Budaya dan Kearifan Lokal

b. Mata Kuliah Wajib Program Studi adalah mata kuliah yang ditujukan untuk

menghasilkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan dan kemampuan

mengelola kewenangan serta tanggung jawabnya.

c. Mata Kuliah Pilihan adalah mata kuliah di dalam atau di luar programstudi yang

bersangkutan yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat

mahasiswa. Mahasiswa harus mengambil Mata Kuliah Pilihan > dari 9 SKS.

10. Mahasiswa harus memiliki Dosen Pembimbing Akademik/Dosen Wali selama

melaksanakan proses pembelajaran pada program studi.

11. Mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir harus dibimbing oleh 2 (dua) orang

Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

12. Program Studi harus mengembangkan suasana akademik yang kodusif.

Page 13: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

10

2.4.2.2 Indikator Standar Isi Pembelajaran

1. Terjabarkannya kompetensi lulusan secara lengkap (kompetensi utama, kompetensi

pendukung, dan kompetensi lain) ke dalam :

a. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan

b. Rumusan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

c. Daftar bahan kajian

d. Struktur mata kuliah

2. Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum yang terdiri atas standar kompetensi

dan mata kuliah

3. Seluruh mata kuliah (teori dan praktikum) dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran

Semester mata kuliah yang selalu dimutahirkan.

4. Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 4 tahun sekali dengan

melibatkan/ mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan

eksternal, serta dimutahirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di

bidangnya.

5. Program studi memiliki mekanisme pengangkatan Dosen pembimbing akademik dan

monitoring proses pembimbingan.

6. Jumlah total mahasiswa bimbingan/perwalian per Dosen pembimbing akademik

maksimal 20 orang

7. Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per Dosen pembimbing akademik minimal 4 kali

per semester

8. Program studi memiliki mekanisme pengangkatan Dosen pembimbing tugas akhir dan

pengendalian penyelesaian tugas akhir.

9. Bidang keahlian Dosen pembimbing tugas akhir sesuai dengan topik tugas akhir

mahasiswa.

10. Jumlah mahasiswa bimbingan tugas akhir per Dosen pembimbing maksimal 10 orang

mahasiswa per tahun.

11. Rata-rata jumlah pertemuan/ pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir minimal 8

kali.

12. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa maksimal 6 bulan.

13. Program studi memiliki program peningkatan suasana akademik dalam rencana

operasional.

Page 14: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

11

14. Program studi menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah peningkatan

suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal

sekali dalam setahun.

2.4.3 Standar Proses Pembelajaran

2.4.3.1 Pernyataan Standar Proses Pembelajaran

a. Standar Karakteristik Proses Pembelajaran

1. Setiap program studi harus menjalankan proses pembelajaran pada setiap semester

dalam tahun akademik dengan ketentuan bahwa :

a. semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling

sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian

akhir semester,

b. satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester.

2. Program Studi harus menjalankan proses pembelajaran dengan karakteristik sebagai

berikut:

a. Interaktif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih dengan

mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan Dosen .

b. Holistik adalah bahwa proses pembelajaran harus dapat mendorong

terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi

keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

c. Integratif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui

proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran

lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan

antardisiplin dan multidisiplin.

d. Saintifik adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui

proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta

lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu

pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

e. Kontekstual adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui

proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan

menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

f. Tematik adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui

proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program

Page 15: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

12

studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan

transdisiplin

g. Efektif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih secara

berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar

dalam kurun waktu yang optimum.

h. Kolaboratif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui

proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu

pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

i. Berpusat pada mahasiswa adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus

diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan

kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta

mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

b. Standar Perencanaan Proses Pembelajaran

1. Program Studi wajib menyusun dan memiliki perencanaan pembelajaran setiap mata

kuliah yang disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebelum proses

pembelajaran pada program studi dimulai.

2. Dosen mata kuliah paling lambat tiga minggu sebelum pembelajaran semester dimulai

harus menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berisi:

a. Nama Program Studi

b. Nama mata kuliah, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama Dosen

pengampu;

c. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;

d. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk

memenuhi capaian pembelajaran lulusan;

e. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;

f. Metode pembelajaran;

g. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap

pembelajaran;

h. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang

harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;

i. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan

j. Daftar referensi yang digunakan.

Page 16: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

13

3. Dosen mata kuliah harus meninjau dan menyesuaikan RPS dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi minimal setahun sekali.

4. Program studi harus mengadakan Rapat Koordinasi Semesteran (RKS) dengan

mengundang seluruh Dosen Mata Kuliah Program Studi paling lambat satu minggu

sebelum perkuliahan dimulai.

5. Dosen mata kuliah harus mempresentasikan RPS pada Rapat Koordinasi Semesteran

(RKS).

c. Standar Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1. Dosen mata kuliah harus melaksanakan proses pembelajaran sebanyak minimal 14

kali tatap muka dalam satu semester dalam bentuk interaksi antara Dosen , mahasiswa,

dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu, sesuai dengan RPS,dan bersifat

interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, serta

berpusat kepada mahasiswaselama satu semester atau 16 minggu efektif.

2. Mahasiswa harus melaksanakan proses pembelajaran sebanyak minimal 75 % dari

seluruh proses pembelajaran yang dilakukan oleh Dosen mata kuliah dalam satu

semester.

3. Fakultas/Program Studi harus menyediakan Buku Ajar mata kuliah

4. Fakultas/Program Studi harus menyediakan Modul/Penuntun Praktikum untuk setiap

mata kuliah praktikum.

5. Dosen harus menyediakan bahan ajar (hand out) untuk setiap mata kuliah yang

diajarkannya.

6. Mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dalam

bentuk skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setaraharus sesuai

dengan standar penelitian SPMI Universitas dan mendapat bimbingan dari 2 (dua)

orang Dosen pembimbing.

7. Mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian

kepada masyarakat harus sesuai dengan standar pengabdian kepada masyarakat SPMI

Universitas dan mendapat bimbingan dari seorang Dosen pembimbing lapangan

(DPL).

8. Program studi dalam menjalankan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler

wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan

dengan beban belajar yang terukur.

Page 17: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

14

9. Dosen mata kuliah yang menjalankan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler

wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik

mata kuliah seperti diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,

pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis

masalah, atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran yang dapat secara efektif

memfasilitasi pencapaian kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah

dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan selama satu semester.

10. Dosen mata kuliah dalam menjalankan proses pembelajarannya dapat menggunakan

gabungan bentuk pembelajaran seperti kuliah, responsi dan tutorial, praktikum,

praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan, penelitian, perancangan,

pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.

11. Mahasiswa yang menjalankan proses pembelajaran dalam bentuk pembelajaran

penelitian, perancangan, pengembangan, atau pengabdian kepada masyarakat harus

dibimbing oleh Dosen Pembimbing dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan pengalaman otentik mahasiswa, guna mencerdaskan kehidupan

bangsa serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa.

d. Standar Beban Belajar Mahasiswa

1. Program studi harus merancang beban belajar mahasiswa yang dinyatakan dalam

besaran Satuan Kredit Semester (SKS) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit

16 (enam belas) kali, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

b. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi, dan tutorialadalah

setara dengan 170 menit kegiatan belajar per minggu per semester mencakup

kegiatan untuk tatap muka sebanyak 50 menit/minggu/semester, tugas

terstruktur sebanyak 60 menit/minggu/semester, dan belajar mandiri sebanyak

60 menit/minggu/semester.

c. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain

yang sejenis adalah setara dengan kegiatan tatap muka sebanyak 100

menit/minggu/semseter dan kegiatan mandiri sebanyak 70 (tujuh puluh)

menit/minggu/semester.

d. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran praktikum, prktik studio, praktik

bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan atau proses

Page 18: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

15

pembelajaran lain yang sejenis adalah setara dengan 170 (seratus tujuh puluh)

menit/minggu/semester.

2. Mahasiswa harus menyelesaikan beban belajar sebanyak minimal 144 SKS yang

terdiri atas Mata Kuliah Wajib Umum paling sedikit 12 (dua belas) SKS, Mata Kuliah

Wajib Program Studi dan Mata Kuliah Pilihan paling sedikit 126 (seratus dua puluh

enam) SKS, serta Mata Kuliah Tugas Akhir yang terdiri atas Kuliah Kerja Nyata,

Kerja Praktik/Praktik Pengenaan Lapangan, Seminar Proposal Penelitian Skripsi,

Seminar Hasil Penelitian Skripsi, Ujian Skripsi, dan Pendadaran paling sedikit 6

(enam) SKS dalam masa studi minimal 7 (tujuh) semester dan maksimal 14 (empat

belas) semester.

3. Program studi dapat menjalankan semester antara yang pelaksanaannya dilakukan

antara semester genap ke semester ganjil tahun akademik berikutnya.

4. Program studi yang menyelenggarakan pembelajaran pada Semester Antara harus

sesuai dengan beban belajar mahasiswa agar dapat memenuhi capaian pembelajaran

yang telah ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan selama delapan minggu

b. Beban belajar mahasiswa paling banyak sembilan SKS

c. Jumlah tatap muka paling sedikit 16 kali termasuk Ujian Tengah Semester

Antara dan Ujian Akhir Semester Antara.

2.4.3.2 Indikator Standar Proses Pembelajaran

1. Seluruh mata kuliah dilengkapi dengan RPS yang mencakup materi kuliah, metode

pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan cara-cara evaluasinya.

2. Dosen mata kuliah melaksanakan peinjauan dan penyesuaian RPS mata kuliah dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara berkala.

3. Program studi menyelenggarakan rapat koordinasi semester pada setiap awal semester.

4. Dosen menyampaikan RPS pada rapat koordinasi semester

5. Dosen melaksanakan kontrak pembelajaran yang berisi RPS pada pertemuan pertama

proses pembelajaran.

6. Persentase jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan Buku Ajar minimal 75%

7. Persentase jumlah mata kuliah praktikum yang dilengkapi dengan Modul/Penuntun

Praktikum minimal 90%.

8. Seluruh mata kuliah memiliki buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout).

9. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang

Page 19: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

16

10. Persentase jumlah Dosen mata kuliah yang menerapkan sistem pembelajaran dengan

SCL (Student Centered Learning) minimal 50%.

11. Persentase jumlah mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem e-learning (blended

system) minimal 50%.

12. Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran

Dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester.

13. Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya

dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat

mengukur kompetensi yang dirumuskan.

14. Jumlah beban belajar seorang mahasiswa paling sedikit 144 sks.

15. Seluruh Dosen melaksanakan kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum minimal 14 kali

pertemuan dengan jumlah waktu sesuai dengan beban kredit mata kuliah.

16. Seluruh Mahasiswa melaksanakan kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum minimal

80% dari seluruh kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum yang dilaksanakan oleh Dosen

17. Mahasiswa melaksanakan praktikum dengan menggunakan fasilitas laboratorium yang

dimiliki oleh program studi atau yang dapat diakses oleh program studi.

2.4.4 Standar Penilaian Pembelajaran

2.4.4.1 Pernyataan Standar Penilaian Pembelajaran

1. Program studi harus melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa pada

saat dan/atau akhir proses pembelajaran.

2. Program studi dapat menugaskan penilaan proses dan hasil belajar mahasiswa kepada:

a. Dosen pengampu

b. Tim Dosen pengampu;

c. Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu dengan mengikutsertakan

mahasiswa; dan/atau

d. Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu dengan mengikutsertakan

stakeholders yang relevan.

3. Dosen /Tim Dosen Pengampu mata kuliah dalam melakukan penilaian proses dan hasil

belajar mahasiswa harus memperhatikan prinsip penilaian, teknik dan instrumen

penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan

penilaian, dan kelulusan mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Prinsip penilaian harus mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel,

dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

Page 20: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

17

- Prinsip edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar

mampu:

a. memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan

b. meraih capaian pembelajaran lulusan.

- Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar

yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan

mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

- Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang

disepakati antara Dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh

subjektivitas penilai dan yang dinilai.

- Prinsip akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan

prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami

oleh mahasiswa.

- Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya

dapat diakses oleh semua stakeholders.

b. Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes

lisan, dan angket.

Teknik penilaian observasi dapat digunakan untuk melakukan penilaian

sikap.

Teknik penilaian partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket

atau kombinasi dari berbagai teknik penilaian tersebut dapat digunakan

untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan

keterampilan khusus.

c. Instrumen penilaian terdiri atas instrumen penilaian proses dan instrumen

penilaian hasil pembelajaran

Instrumen untuk penilaian proses dapat menggunakan rubrik

Instrumen penilaian hasil dapat menggunakan portofolio atau karya desain.

d. Hasil akhir penilaianyang dilakukan oleh Dosen /Tim Dosen Pengampu mata

kuliah harus merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian

yang digunakan.

e. Mekanisme Penilaian yang dilakukan oleh Dosen/Tim Dosen Pengampu mata

kuliah harus terdiri atas:

Page 21: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

18

menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria,

indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan

rencana pembelajaran;

melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen,

kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20;

memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil

penilaian kepada mahasiswa; dan

mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara

akuntabel dan transparan.

f. Prosedur penilaian yang dilakukan oleh Dosen /Tim Dosen Pengampu mata

kuliah harus mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal,

observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir.

g. Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui penilaian

bertahap dan/atau penilaian ulang.

h. Pelaksanaan penilaian harus dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran.

i. Pelaporan penilaian harus berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam

menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:

huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;

huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;

huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;

huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau

huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.

4. Universitas dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0

(nol) sampai 4 (empat).

5. Program studi harus mengumumkan hasil penilaian kepada mahasiswa setelah satu tahap

pembelajaran selesai sesuai dengan rencana pembelajaran.

6. Program studi harus merumuskan hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap

semester ke dalam indeks prestasi semester (IPS).

7. Program studi harus merumuskan hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada

akhir program studi ke dalam indeks prestasi kumulatif (IPK).

8. Program Studi harus mentapkan prestasi Mahasiswa dalam Indeks Prestasi Semester

(IPS) yang dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan

Page 22: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

19

perkalian antara bobot nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS mata

kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil dalam satu

semester.

9. Program Studi harus menetapkan prestasi mahasiswa dalam Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) yang dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan

perkalian antara bobot nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS mata

kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil yang telah

ditempuh.

10. Program studi harus menyatakan kelulusan bagi mahasiswa apabila mahasiswa telah

menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran

lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih

besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol), tidak memiliki nilai E, dan apabila

memiliki nilai D maka maksimal nilai D adalah 3 (tiga) mata kuliah.

11. Program studi harus menentukan predikat kelulusan mahasiswa dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Memuaskan, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76

(dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nol nol);

b. Sangat Memuaskan, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK)

3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); atau

c. Pujian, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari

3,50 (tiga koma nol).

12. Universitas harus memberikan ijazah, gelar, dan surat keterangan pendamping ijazah

kepada Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus.

2.4.4.2 Indikator Pencapaian Standar Penilaian Pembelajaran

1. Program studi menyelenggarakan proses penilaian mengikuti prinsip edukatif, otentik,

objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.

2. Program Studi/Dosen Mata Kuliah melaksanakan penilaian pembelajaran dengan

menggunakan salah satu atau lebih teknik penilaian seperti observasi, partisipasi, unjuk

kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket.

3. Dosen memberikan umpan balik dan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mempertanyakan hasil penilaian.

4. Dosen dan Program Studi mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar

mahasiswa secara akuntabel dan transparan.

Page 23: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

20

5. Dosen melakukan prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian

tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai

akhir.

6. Dosen menyerahkan/mengupload hasil penilaian pembelajaranpaling lambat 2 (dua)

minggu setelah pelaksanaan penilaian

7. Program studi memasukkan hasil penilaian seluruh mata kuliah semester berjalan pada

Kartu Hasil Studi (KHS) seluruh mahasiswa paling lambat 3 (tiga) minggu setelah

pelaksanaan ujian.

2.4.5 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

2.4.5.1 Pernyataan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

a. Standar Dosen

1. Program Studi harus memiliki Dosen Program Studi yang terdiri atas Dosen tetap

paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari jumlah seluruh Dosen Program Studi

dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) orang dan Dosen tidak tetap paling banyak

40% dari seluruh Dosen Program Studi sebelum pembukaan program studi dimulai.

2. Dosen program studi harus:

a) Memiliki kualifikasi minimal S2 yang setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI

yang dibuktikan dengan memiliki ijazah, memiliki IPK minimal 3,0 (skala 4)

yang dibuktikan dengan memiliki traskrip nilai, dan memliki bidang ilmu yang

relevan dengan program studi, serta linier antara ijazah S1 dengan ijazah S2,

b) Memiliki kompetensi pendidik yang ditunjukkan dengan sertifikat pendidik

dan/atau sertifikat profesi,

c) Sehat jasmanai dan rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat

jasmani dari dokter serta surat keterangan sehar rohani dari psikiater,

d) Memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka

pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang baik.

3. Semua Dosen tetap dan Dosen tidak tetap harus melaksanakan pembelajaran

matakuliah serta melakukan pembimbingan penelitian dan pembimbingan pengabdian

kepada masyarakat sesuai dengan bidang kepakarannya.

4. Dosen tetap wajib melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat

minimum masing-masing 1 kali dalam setahun serta wajib mempublikasikan hasil

penelitiannya dalam seminar Nasional/Internasional atau jurnal nasional/nasional

terakreditasi atau jurnal internasional.

Page 24: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

21

5. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus mendorong dan memotivasi Dosen untuk

mencapai gelar pendidikan tertinggi (doktor) sesuai bidang keahliannya.

6. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus mendorong dan memotivasi Dosen untuk

mencapai jabatan akademik tertinggi (guru besar) sesuai bidang keahliannya.

7. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus berusaha mencapai jumlah Dosen di

program studi memiliki rasio Dosen mahasiswa 1 : 30 untuk bidang ilmu sosial dan 1

: 20 untuk bidang ilmu eksata.

8. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus berusaha memberdayakan Dosen secara

efektif.

9. Universitas harus melakukan penilaian beban kerja Dosen paling sedikit sekali dalam

setahun yang didasarkan pada:

a. Kegiatan pokok Dosen , yang mencakup:

1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran;

2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran;

3. pembimbingan dan pelatihan;

4. penelitian; dan

5. pengabdian kepada masyarakat;

b. Kegiatan pelaksanaan tugas tambahan; dan

c. Kegiatan penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

10. Dosen harus melaksanakan kinerja minimal sebagai Dosen yang setara dengan 12

kredit/minggu (1 kredit = 3 jam/minggu) dan maksimum 16 kredit/minggu dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. tingkat kehadiran >90%

b. Beban kerja Dosen pada kegiatan pokok disesuaikan dengan besarnya beban

tugas tambahan, bagi Dosen yang mendapatkan tugas tambahan.

c. Beban kerja Dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam

rangka penyusunan skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang

setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.

d. Beban kerja Dosen sebagai pembimbing kedua dalam penelitian terstuktur dalam

rangka penyusunan skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang

setara, paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa.

11. Dosen dalam menjalankan tugas keprofesiannya berhak:

a. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar

dan sarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat,

Page 25: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

22

b. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan,

c. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan

peserta didik,

d. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/keilmuwan,

e. mendapatkan gaji, honorarium, tunjangan kerja, tunjangan fungsional, tunjangan

profesi, dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan Yayasan dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku,

f. mendapatkan insentif atau penghargaan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku

apabila melaksanakan kinerja melebihi 16 kredit/semester.

12. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, Dosen mempunyai kewajiban:

a) melaksanakan kinerja setara dengan 12-16 kredit/semester.

b) melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

c) merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil

pembelajaran,

d) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik,

e) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran,

f) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilai-nilai

agama, dan etika

13. Universitas harus memiliki sistem sanksi dan penghargaan dalam kaitannya dengan

pelaksanaan tridarma perguruan tinggi Dosen .

14. Dosen harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang

rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional, dan internasional.

15. Dosen harus mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran

dan memilih yang paling cocok untuk mencapai keluaran (outcome) pembelajaran

yang dikehendaki.

16. Dosen harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media

untuk pembelajaran.

17. Dosen harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang

dilakukan.

18. Universitas harus memberikan insentif/penghargaan kepada Dosen (Dosen ) yang

bekerja melebihi beban kerja standar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 26: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

23

b. Standar Tenaga Kependidikan

1. Universitas harus memiliki Tenaga Kependidikan yang terdiri atas Tenaga

Administrasi, Laboran, Teknisi, Pustakawan, dan Programer.

2. Tenaga Administrasi harus memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau

sederajat yang dinyatakan dengan ijazah serta sesuai dengan kualifikasi tugas pokok

dan fungsi keadministrasiannya.

3. Tenaga Kependidikan bidang khusus seperti Laboran, Teknisi, Pustakawan, dan

Programer harus memiliki kualifikasi akademik paling rendah program diploma tiga

(D3) yang dinyatakan dengan ijazah, IPK minimal 2.75 (skala 4), memiliki

kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya sebagai

Tenaga Akademik Bidang Khusus, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik,

serta memiliki keterampilan dalam bidang kualifikasi tugas pokok dan fungsinya

sebagai Tenaga Akademik Bidang Khusus yang baik.

4. Tenaga Kependidikan harus memenuhi Beban Kerja Tenaga Kependidikan sebanyak

39 jam kerja/minggu (8 jam/hari termasuk 1 jam hak istirahat).

5. Universitas harus memberikan insentif/penghargaan kepada Tenaga Kependidikan

yang bekerja melebihi beban kerja standar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.4.5.2 Indikator Pencapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

a. Indikator Pencapaian Standar Dosen

1. Yayasan/Universitas memiliki peraturan/pedoman proses seleksi, perekrutan,

penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian Dosen.

2. Yayasan/Universitas mengembangkan dan melaksanakan proses seleksi, perekrutan,

penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian Dosen sesuai dengan

peraturan/pedoman yang berlaku.

3. Yayasan/Universitas harus mengangkat Dosen Tetap yang ditugaskan secara penuh

waktu untuk menjalankan proses pembelajaran program studi paling sedikit 6 (enam)

orang per program studi.

4. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang kealliannya sesuai dengan

bidang program studi adalah 1 : 40 (untuk bidang sosial), dan l : 20 (untuk bidang

eksakta).

5. Jumlah Dosen tetap pada setiap Program Studi minimal 90% dari jumlah seluruh

Dosen.

Page 27: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

24

6. Seluruh Dosen Program Studi memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan

magister.

7. Persentase Dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau NIDK

minimal 90 % dari seluruh Dosen program studi.

8. Persentase Dosen Tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai

dengan kompetensi program studi sesuai standar BAN-PT.

9. Perbandingan jumlah Dosen Tetap yang memiliki jabatan Asisten Ahli, Lektor,

Lektor Kepala, dan Guru Besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi

program studi minimal 2:4:4:1.

10. Persentase Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional lebih dari 75%

11. Persentase Dosen tetap yang menjadi anggota himpunan/persatuan masyarakat

bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional sesuai standar

BANPT.

12. Setiap Dosen Tetap program studi mengikuti kegiatan seminar lmiah / lokakarya /

penataran / workshop/pagelaran/pameran/peragaan (nasional / internasional) baik

sebagai pembicara ataupun peserta minimal sekali dalam setahun.

13. Rata-rata tingkat kehadiran Dosen tetap dalam mengajar 14-16 kali

14. Program studi mendatangkan Dosen Tamu / Dosen Pakar dari luar Unper minimal

satu orang per semester.

15. Program Studi memiliki program pengembangan Dosen untuk meningkatkan

kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi.

16. LP3M melakukan evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) secara periodik dan teratur

17. Rata-rata beban kerja Dosen per semester (Fulltime Teaching Equiva-lent): 12-16

SKS.

b. Indikator Pencapaian Standar Tenaga Kependidikan

1. Program Studi memiliki Tenaga Kependidikan yang sesuai dengan

kompeten/kualifikasi bidang administrasi minimal 1 (satu) orang per program studi.

2. Tenaga Kependidikan bidang administrasi memiliki kualifikasi akademik paling

rendah SMA atau sederajat.

3. Program Studi memiliki jumlah Tenaga Kependidikan bidang keahlian khusus

(laboran, Pustakawan, Teknisi) dengan kualifikasi yang sesuai minimal 1 orang.

Page 28: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

25

4. Tenaga Kependidikan bidang keahlian khusus (Laboran, Pustakawan, Teknisi)

memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga)

dengan kualifikasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

5. Seluruh Tenaga Kependidikan bidang keahlian khusus memiliki sertifikat

kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.

6. Universitas/Fakultas/Program Studi memiliki dan melaksanakan perencanaan

program pelatihan bagi Tenaga Kependidikan untuk meningkatkan kompetensi

tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan belajar/pelatihan, pemberian

fasilitas, dan jenjang karir) dalam bidangnya minimal satu kali dalam setahun.

2.4.6 Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

2.4.6.1 Pernyataan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

a. Standar Sarana Pembelajaran

1. Yayasan Badan Penyelenggara dan atau universitas wajib menyediakan prasarana

pembelajaran dengan kualitas, kuantitas, dan spesifikasi yangsesuai dengan karakteristik

program studi, laboratorium, serta standar minimum akreditasi guna memenuhi

efektivitas proses pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran mata kuliah,

capaian pembelajaran program studi, dan kompetensi lulusan, serta dalam rangka

memenuhi kebutuhan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang paling sedikit

meliputi:

a) perabot;

b) peralatan pendidikan;

c) media pendidikan;

d) buku, buku elektronik, dan repositori;

e) sarana teknologi informasi dan komunikasi;

f) instrumentasi eksperimen;

g) sarana olahraga;

h) sarana berkesenian;

i) sarana fasilitas umum;

j) bahan habis pakai; dan

k) sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.

2. Universitas, fakultas/lembaga, program studi, laboratorium, dan unit lainnya harus

menyusun perencanaan penyediaan sarana pendidikan paling lambat dua bulan sebelum

tahun akademik baru dimulai.

Page 29: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

26

3. Universitas, fakultas, lembaga, program studi, dan unit lain harus meakukan inventarisasi

seluruh sarana yang tidak habis pakai dalam Buku Inventarisasi Sarana serta melaporkan

hasilnya kepada atasan unit kerja yang ada di atasnya.

4. Universitas, fakultas, lembaga, program studi, dan unit lain harus memasukkan data

sarana baru ke dalam buku daftar inventaris universitas, agar kondisi sarana pendidikan

padasetiap program studi dapat diketahui dengan cepat dan benar.

5. Yayasan Badan Penyelenggara/Universitas harus menyediakan perpustakaan universitas

yang dapat menampung sejumlah mahasiswa universitas yang sesuai dengan standar

BAN PT.

6. Yayasan Badan Penyelenggara/Universitas/Fakultas/Lembaga harus meningkatkan

kapasitas jaringan internet untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan ketercapaian

kompetensi lulusan.

7. Yayasan/Universitas harus menyediakan sarana pembelajaran yang dapat diakses oleh

mahasiswa berkebutuhan khusus.

b. StandarPrasarana pembelajaran

1. Yayasan Badan Penyelenggara dan atau Universitas harus menyediakan prasarana

pendidikan dengan kualitas, kuantitas, dan spesifikasi yangsesuai dengan karakteristik

program studi, laboratorium, serta standar minimum akreditasi guna memenuhi

efektivitas proses pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran mata kuliah,

capaian pembelajaran program studi, dan kompetensi lulusan.

2. Universitas/Fakultas/Lembaga, Program Studi harus menyusun rencana pemenuhan dan

peningkatan prasarana untuk memperbaiki pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

yang meliputi:

a) Lahan;

b) Ruang kelas;

c) Ruang Pimpinan Universitas;

d) Ruang Pimpinan Fakultas;

e) Ruang Pimpinan Lembaga;

f) Ruang Pimpinan Program Studi;

g) Ruang Dosen ;

h) Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa;

i) Ruang Tata Usaha Universitas;

j) Ruang Tata Usaha Fakultas;

Page 30: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

27

k) Ruang Tata Usaha Lembaga;

l) Ruang Tata Usaha Program Studi; dan

m) Perpustakaan;

n) Laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;

o) Tempat berolahraga;

p) Ruang untuk berkesenian; \

q) Fasilitas Kesehatan;

r) Ruang Kantin; dan

s) Fasilitas umum.

3. Yayasan Badan Penyelenggara dan atau Universitas harus menyediakan fasilitas umum

yang memadai, seperti :

a) jalan;

b) air;

c) listrik;

d) jaringan komunikasi suara; dan

e) data.

4. Yayasan Badan Penyelenggara dan/atau universitas harus mengalokasikan penggunaan

prasarana lahan bangunan, lahan praktik, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan

pertamanan yang nyaman dengan luas lahan sebanding dengan kebutuhan luasan untuk

prasarana terkait dengan memperhatikan building coverage ratio sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan agar Unper memiliki lingkungan yang secara ekologis

nyaman dan sehat.

5. Yayasan Badan Penyelenggara harus melakukan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan serta pengawasan pembangunan secara profesional yang terhindar dari

kolusi, korupsi, dan nepotisme.

6. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan bangunan dengan standarkualitas

minimal kelas A dan sesuai dengan peraturan menteri yang menangani urusan

pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

7. Yayasan Badan Penyelenggara harus mengusahakan dan menyediakan bangunanyang

memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan keamanan, serta

dilengkapi instalasi listrik, instalasi limbah domestik, maupun limbah khusus yang

memadai,

8. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan prasarana pembelajaran yang dapat

diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus.

Page 31: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

28

9. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang kuliah bagi setiap program

studi dengan ketentuan:

a) setiap program studi harus mempunyai ruang kuliah paling sedikit 6 (enam) buah

ruang kelas.

kapasitas ruang kuliah paling banyak adalah 40 (empat puluh) orang dengan

rasio luas ruang kuliah paling sedikit 1,5 (satu setengah) m2/mahasiswa

dengan ketentan luas ruang kuliah tidak kurang dari 20 (dua puluh) m2;

kapasitas ruang kuliah untuk kuliah mimbar/umum paling sedikit adalah 80

(delapan puluh) orang dengan rasio luas ruang 1 (satu) m2/mahasiswa;

b) Setiap Ruang Kuliah di Unper harus dilengkapi dengan peralatan penunjang

pembelajaran berupa kursi kuliah sesuai jumlah mahasiswa pengguna ruang,

meja kursi Dosen, dan media pembelajaran yang berupa komputer dan LCD.

c) Ruang kelas program studi di Unper harus nyaman digunakan untuk

meningkatkan proses pembelajarn dan harus dilengkapi dengan AC.

10. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang kerja Pimpinan Universitas dan

Pimpinan Fakultas dengan luas paling sedikit 12 (dua belas) m2 per orang, dilengkapi

dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi,

peralatan penunjang sistem informasi yang memadai.

11. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang kerja Dosen tetap pada setiap

program studi dengan luas paling sedikit 4 (empat) m2 per Dosen, dilengkapi dengan

perabot kerja, perabot penyimpanan berkas arsip, dan akses informasi dan komunikasi

yang memadai.

12. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang kerja staf administrasi, laboran,

teknisi, dan pustakawan dengan luas paling sedikit 4 (empat) m2 per orang yang

dilengkapi dengan peralatan komunikasi, perabot kerja, dan perabot penyimpanan

peralatan kantor.

13. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan Perpustakaan Program Studi yang

dapat diakses oleh seluruh Mahasiswa Program Studi dengan ketentuan sebagai berikut:

a) untuk program studi dengan jumlah mahasiswa sampai dengan 400 (empat ratus)

orang, luas ruang perpustakaan paling sedikit 0,5 (setengah) m2 per mahasiswa,

dan untuk jumlah mahasiswa lebih besar dari 400 (empat ratus) orang luas ruang

perpustakaan >200 (dua ratus) m2;

Page 32: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

29

b) dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan multimedia, dan

perlengkapan pendukung pengelolaan perpustakaan.

14. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang akademik khusus berupa

laboratorium, studio, bengkel kerja, lahan praktik, atau tempat praktik lainnya dengan

luas yang memenuhi syarat gerak dan spesifikasi aktivitas praktikum, bengkel dan

studio, dan didasarkan pada efektivitas keberlangsungan proses pembelajaran untuk

ketercapaian capaian pembelajaran praktik.

15. Universitas dan atau Fakultas harus mengusahakan akredtasi prasarana pendidikan

laboratorium yang diselenggarakan melalui Badan Akreditasi yangberwenang.

16. Yayasan Badan Penyelenggara harus menyediakan ruang-ruang penunjangyang meliputi

tempat beribadah, ruang kesehatan, ruang organisasi kemahasiswaan, jamban, gudang,

bengkel pemeliharaan, dan tempat parkir di setiap fakultas dengan jumlah dan luas

ruangyang sesuai dengan jumlah penggunanya.

17. Universitas harus melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan dan

pembelajaran secara berkaladan berkesinambungan sesuai dengan masa pakai.

2.4.6.2 Indikator Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

a. Indikator Pencapaian Standar Sarana Pembelajaran

1. Ruang kuliah dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan

tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan

internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu).

2. Coverage wifi di dalam gedung di sekitar kampus adalah 100%

3. Kapasitas internet dengan bandwith minimal 5 Kbps/mahasiswa.

4. Ruang Kerja Dosen dilengkapi dengan sarana yang dapat membantu dosen dalam

melaksanakan tridarma PT dan minimal terdiri atas meja kerja (1), kursi kerja dosen

(1), kursi tamu (2), rak buku (1), filing cabinet (1), komputer yang terhubung internet

(1), printer (shared), line telepon (PABX).

5. Ruang kerja Tenaga Kependidikan dilengkapi dengan sarana yang dapat membantu

pekerjaannya dan minimal terdiri dari: meja kerja (1), kursi kerja (1), area untuk tamu

(shared), almari arsip (shared), komputer yang terhubung internet (1), printer (shared),

line telepon (PABX).

6. Laboratorium/studio untuk praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana

praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis)

yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari.

Page 33: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

30

7. Program studi memiliki sistem pengolahan data pembelajaran yang dilengkapi dengan

perangkat yang lengkap seperti:

a) Komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih

b) Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet (kapasitas akses

internet: 1 kpbs per mahasiswa)

c) Sistem teknologi informasi yang selalu ditata dan di-upgrade minimal 1 tahun 1

kali

d) Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi

yang tertelusurdan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN)

e) Sistem informasi yang mudah diakses oleh Dosen , mahasiswa dan pegawai

lainnya terhadap fasilitas komputer minimal 18 jam per hari

f) Adanya kebijakan pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana

yang memadai

g) Rasio jumlah komputer dengan jumlah mahasiswa di laboratorium komputer

minimal 1:10

h) Ketersediaan sarana e-learning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak

dan manual yang memadai dan dapat dioperasikan, serta dipelihara secara layak.

i) Fakultas memiliki situs web berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan

informasi akademik dan non-akademik bagi pemangku kepentingan, dan

datanya selalu dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu).

8. Memiliki koleksi perpustakaan yang memadai:

a) Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu dengan tahun terbitan tiga

tahun terakhir minimal 144judul per program studi.

b) Jumlah koleksi skripsi/tugas akhir dengan tahun terbitan tiga tahun terakhir

minimal 200 judul per program studi.

c) Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai bidang ilmu dengan tahun

terbitan tiga tahun terakhir minimal ≥ 3 judul per program studi dengan nomor

lengkap.

d) Jumlah jurnal terakreditasi non-Dikti yang sesuai bidang ilmu dengan tahun

terbitan tiga tahun terakhir minimal ≥ 3 judul per program studi dengan nomor

lengkap.

e) Jumlah jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi yang sesuai bidang dengan

tahun terbitan tiga tahun terakhir minimal ≥ 3 judul per program studi dengan

nomor lengkap.

Page 34: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

31

f) Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai bidang ilmu dengan tahun terbitan

tiga tahun terakhir minimal ≥ 2 judul per program studi dengan nomor lengkap.

g) Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang ilmu dengan tahun terbitan tiga

tahun terakhr minimal> 6 judul per program studi.

9. Mahasiswa memiliki akses yang mudah ke perpustakaan lain di luar universitas.

10. Memiliki fasilitas listrik yang mencukupi dan tersedia setiap saat serta dilengkapi

dengan instalasi yang baik, memenuhi persyaratan teknis, ramah lingkungan, dan

selalu dipelihara secara rutin.

11. Memiliki fasilitas air bersih yang memenuhi persyaratan air bersih dan tersedia

setiap saat di seluruh bangunan, serta dilengkapi dengan reservoir, perpipaan, dan

perlengkapannya yang memenuhi persyaratan teknis maupun keamanan.

12. Memiliki fasilitas gas yang mencukupi dan tersedia setiap saat, serta dilengkapi

dengan instalasi gas yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan teknis dan

keamanan.

13. Memiliki instalasi/peralatan/perlengkapan pengelolaan sampah mulai dari

pewadahan (sekaligus pemilahan), pengumpulan, tempat pembuangan sementara,

tempat pembuangan akhir (bila diolah dengan kualitas baik) dengan emisi tidak

melampaui ambang batas serta memperhatikan jarak lokasi dengan gedung kuliah

dan bangunan lainnya.

14. Memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah Laboratorium dan Limbah Domestik

yang dapat mengelola limbah B3 dengan aman dan memenuhi persyaratan teknis

pengeolahan limbah B3.

15. Tersedianya sarana pembelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa berkebutuhan

khusus.

b. Indikator Pencapaian Standar Prasarana Pembelajaran

1. Prasarana bangunan memenuhi persyaratan teknis dan keamanan dengan jumlah dan

luas yang mencukupi, seperti:

a) Luas ruang kerja pimpinan minimal 15 m2 per orang.

b) Luas ruang administrasi kantor minimal 2 m2 per orang

c) Luas ruang kerja Dosen minimal 4 m2 per orang

d) Luas ruang kerja tenaga kependidikan minimal 4 m2 per orang

e) Luas ruang kuliah minimal 1,5 m2 per mahasiswa

f) Luas ruang ujian sidang sarjana 16 m2 per mahasiswa

Page 35: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

32

g) Ruang perpustakaan dengan luas minimal 0,5 m2 per mahasiswa

h) Ruang baca perpustakaan minimal 0,3 m2 per mahasiswa

i) Laboratorium/studio dengan luas minimal 2 m2 per mahasiswa

j) Ruang komputer minimal 2,5 m2 per work station

k) Jumlah komputer 1 work station per mahasiswa peserta praktikum

2. Memiliki toilet yang memenuhi persyaratan teknis, jumlahnya mencukupi, tersedia

air bersih setiap saat, berfungsi baik, dan dilakukan pembersihan secara rutin

minimal 2 kali sehari.

3. Memiliki Kantin dengan luas minimal 45 m2, memenuhi persyaratan teknis dan

keamanan, ventilasi baik, fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi persyaratan

sanitasi dengan didukung fasilitas air bersih untuk cuci tangan dan pencucian

peralatan yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup, dan penjaja makanan yang

memenuhi persyaratan higiene.

4. Memiliki Ruang Himpunan Mahasiswa dengan luas minimal 25 m2 per ruangan

5. Memiliki Poliklinik yang memenuhi persyaratan untuk poliklinik.

6. Memiliki Auditorium dengan luas sesuai dengan jumlah mahasiswa yang akan

melaksanakan kegiatan mahasiswa baru dan wisuda.

7. Memiliki Asrama Mahasiswa dengan luas dan jumlah kamar yang sesuai dengan

daya tampung 2 orang per kamar), bermutu baik dan dirawat secara rutin.

8. Memiliki Gedung Olahraga yang memenuhi kriteria gedung (indoor) untuk

pemakaian jenis cabang olah raga tertentu, berkualitas baik, dan dapat diakses

dengan mudah.

9. Memiliki Tempat Ibadah (mushola/mesjid) dengan luas mencukupi, bermutu baik,

dan memenuhi persyaratan teknis dan keamanan.

10. Tersedianya prasarana pembelajaran yang dapat diakses oleh mahasiswa

berkebutuhan khusus.

2.4.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran

2.4.7.1 Pernyataan Standar Pengelolaan Pembelajaran

a. Standar Perencanaan Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran

1. Universitas harus menyusun rencana pengelolaan pembelajaran yang dituangkan

dalam Kalender Akademik minimal satu bulan sebelum tahun akademik baru

dimulai

Page 36: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

33

2. Dosen Pembimbing Akademik harus menyusun rencana pembimbingan akademik

kepada Mahasiswa minimal satu minggu sebelum pelaksanaan semester dimulai.

3. Program Studi harus menyusun rencana penugasan pembelajaran mata kuliah kepada

Dosen yang dinyatakan dalam Jadwal Kuliah sesuai dengan Surat Pernyataan

Kesediaan Dosen minimal satu minggu sebelum pembelajaran semester dimulai.

4. Universitas harus membuat dan memiliki Rencana Pengembangan Pendidikan

Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Operasional, Rencana Kerja Tahunan,

dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan.

Rencana Pengembangan Pendidikan Jangka Panjang berisi kebijakan

penyelenggaraan pendidikan Universitas Perjuangan yang akan dicapai dalam

kurun waktu minimal 20 tahun sebagai penjabaran kebijakan pemerintah.

Rencana Strategis (Renstra) berisi tujuan yang akan dicapai dalam kurun

waktu lima tahun, dalam bidang akademik dan nonakademik sebagai

penunjang keberlangsungan proses pembelajaran dan penjabaran Rencana

Pengembangan Pendidikan Jangka Panjang.

a) Rencana strategis bidang akademik meliputi penetapan norma dan

kebijakan operasional serta pelaksanaan Tridarma;

b) Rencana strategis bidang nonakademik meliputi penetapan norma dan

kebijakan operasional serta pelaksanaan organisasi; keuangan;

kemahasiswaan; ketenagaan; dan sarana prasarana.

Rencana Operasional merupakan penjabaran dari Rencana Strategis untuk

kurun waktu lima tahun yang berisi rumusan rencana dan target pencapaian

yang bersifat kuantitatif dan operasional dari setiap indikator kinerja

pencapaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Rencana Kerja Tahunan disusun berdasarkan Rencana Operasional sebagai

dasar pengelolaan universitas selama satu tahun. Rencana Kerja Tahunan

paling sedikit memuat Program dan Kegiatan sebagai berikut:

a) Bidang Non Akademik

o pengadaan sarana dan prasarana pendidikan;

o pengadaan dan persediaan minimal bahan habis pakai;

b) Bidang Akademik

o Program pendidikan;

o program penelitian;

Page 37: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

34

o program pengabdian kepada masyarakat;

o program penjaminan mutu;

o program kerjasama;

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan yang didasarkan pada

Rencana Kerja Tahunan sebagai dasar pengelolaan universitas yang memuat

ketentuan mengenai pendanaan dan pembiayaan program/kegiatan Universitas.

Yayasan Badan Penyelenggara harus menetapkan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Universitas minimal dengan Surat

Keputusan Yayasan yang bersifat mengikat kepada Yayasan Badan

Penyelenggara dan Universitas, serta segenap pihak yang berkepentingan.

Universitas harus mensosialisasikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang,

Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Tahunan pada setiap kesempatan.

b. Standar Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran

1. Unversitas, Fakultas/Lembaga, Program Studi, UPT dan unit lainnya harus

melaksanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana Rencana

Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan

2. Universitas harus membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek

pelaksanaan pengelolaan pembelajaran yang mudah dibaca dan diperoleh oleh pihak

yang berkepentingan yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional agar

pengelolaan pembelajaran dapat dilaksanakan secara akuntabel, transparan,

berkualias, serta efektif, dan efisien

3. Universitas dalam membuat Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Pembelajaran

minimal harus berisi :

a) kurikulum setiap program studi dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

setiap mata kuliah;

b) kalender akademik per tahun yang menunjukkan seluruhan kategori kegiatan

selama satu tahun yang dirinci secara semesteran, bulanan, dan meingguan;

c) struktur organisasi perguruan tinggi;

d) pembagian tugas Dosen ;

e) pembagian tugas tenaga kependidikan;

Page 38: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

35

f) peraturan akademik;

g) tata tertib Dosen , tenaga kependidikan, dan mahasiswa;

h) penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana;

i) kode etik hubungan antara sesama warga universitas dan hubungan antara

warga Universitas Perjuangan dengan masyarakat;

j) biaya investasi dan biaya operasional Universitas Perjuangan.

4. Universitas harus merevisi Pedoman Pelaksanaan Pengeloaan Pembelajaran setiap

tahun agar sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Universitas.

5. Universitas harus mensosialisasikan pedoman pengelolaan pembelajaran dan bersifat

mengikat kepada seluruh sivitas akademika dan segenap pihak yang berkepentingan.

6. Program studi harus melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum

dan pedoman pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap semester

dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Proses pembelajaran harus diarahkan untuk meningkatkan rasa ingin tahu

mahasiswa dan mahasiswa mampu mengomunikasikan pengetahuan pada

pihak lain.

b) Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan

belajar mandiri dan belajar kelompok dengan proporsi yang wajar, dengan

metode pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai

tujuan pembelajaran, dengan cara efektif dan efesien dalam menggunakan

fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang tersedia.

c) Proses pembelajaran harus diperkaya dengan hasil-hasil penelitian dan

pengabdian Dosen .

7. Dosen harus melaksanakan program pembelajaran dalam rangka mencapai capaian

pembelajan lulusan sesuai dengan standar isi, standar proses, standar pengelolaan,

dan standar penilaian hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam Rencana

Pembelajaran Semester (RPS) yang dilakukan dengan melibatkan mahasiswa secara

aktif (student center learning), dan diarahkan agar mahasiswa mencapai “hifh order

thinking” dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektual

yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan, meneliti dan memprediksi

selama minimal 16 minggu efektif.

8. Program Studi yang melaksanakan pengelolaan pembelajaran yang menyimpang dari

Rencana Kerja Tahunan maupun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang sudah

ditetapkan, harus mendapat persetujuan dari Rektor.

Page 39: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

36

c. Standar Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Pembelajaran

1. Universitas melalui GKM-Fakultas atau PPM-LP3M harus melakukan pemantauan,

evaluasi, dan/atau audit pelaksanaan pengelolaan pembelajaran secara periodik

dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaranpada awal tahun

akademik yang sedang berjalan.

2. Universitas melalui Satuan Pengawas Internal (SPI) harus melakukan pengawasan

pengelolaan pembelajaran bidang nonakademik secara periodik dalam rangka

menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan pembelajaran bidang nonakademik.

3. Universitas melalui LP3M dan atau GKM-Fakultas dalam melakukan pemantaun,

evaluasi, dan/atau audit pengelolaan pembelajaran bidang akademik harus menunjuk

Tim Monev atau Tim Audit Internal yang independen pada awal tahun akademik

yang sedang berjalan.

4. SPI dalam melakukan pemantaun, evaluasi, dan/atau audit pengelolaan pembelajaran

bidang non akademik harus menunjuk Tim Monev atau/atau Tim Audit Internal yang

independen pada awal tahun akademik yang sedang berjalan.

5. Universitas di bawah koordinasi LP3M atau SPI harus melakukan tindak lanjut hasil

pemantauan, evaluasi, dan atau audit pengelolaan pembelajaran dalam rangka

menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran secara berkelanjutan

d. Standar Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Pembelajaran

1. Universitas, Fakultas, Lembaga, Program Studi, UPT, dan unit lainnya harus

menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan pengelolaan pembelajaran semester

paling lambat satu bulan setelah semester berjlan berakhir.

2. Setiap unit kerja di universitas harus membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit

Kerja (LAKUK) tahunan paling lambat satu bulan setelah tahun akademik berakhir.

3. Unversitas harus mengkompilasi LAKUK menjadi Laporan Pertanggungjawaban

Universitas dan melaporkannya kepada Yayasan Badan Penyelenggara yang

ditembuskan kepada seluruh unit kerja universitas dan stakeholders eksternal paling

lambat satu bulan setelah tahun akademik berakhir.

4. Universitas harus melaporkan data dan informasi hasil pelaksanaan pengelolaan

pembelajaran yang terkait dengan pemenuhan dan pelampauan standar nasional

pendidikan tinggi (SNPT) kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Menristekdikti) melalui sistem Pengkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) pada

setiap ahir semetser.

Page 40: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

37

5. Rektor sebagai pimpinan tertinggi universitas harus bertanggungjawab atas

pelaksanaan pengelolaan pendidikan mulai dari perencanaan pengelolaan

pembelajaran, pelaksanaan pengelolaan pembelajaran, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan pengelolaan pembelajaran, dan pelaporan hasil pelaksanaan pengelolaan

pembelajaran.

2.4.7.2 Indikator Pencapaian Standar Pengelolaan Pembelajaran

1. Program studi memiliki kurikulum yang disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Program studi dan Dosen menyelenggarakan proses pembelajaran untuk mencapai

capaian pembelajaran lulusan sesuai dengan standar isi, standar proses, dan standar

penilaian.

3. Dosen mata kuliah melaksanakan proses pembelajaran mata kuliah sesuai dengan

rencana pembelajaran semester (RPS).

4. Program studi melaksanakan kegiatan yang dapat menciptakan suasana akademik dan

budaya mutu yang baik.

5. LP3M melaksanakan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran secara periodik

dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.

6. LP3M menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran untuk

menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran.

7. Universitas, Fakultas, Lembaga, Program Studi, UPT, dan unit lainnya melaporkan hasil

proses pembelajaran secara periodik sebagai sumber data dan informasi dalam

pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran.

2.4.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran

2.4.8.1 Pernyataan Standar Pembiayaan Pembelajaran

1. Rektor, dekan, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit lain yang terkait

sebagai pengguna anggaran dalam mengelola keuangan harus berdasarkan karakteristik

pengelolaan keuangan yang terbuka, taat aturan, efisien, efektif, dan akuntabel dalam

setiap laporan anggaran sekurang-kurangnya selama satu tahun sekali.

2. Rektor diwajibkan membentuk pengawas internal universitas bidang keuangan yang

disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI), dalam mengelola anggaran pembiayaan

yang sesuai dengan rencana anggaran dalam waktu satu tahun.

3. Rektor, dekan, ketua program studi, ketua lembaga, atau unit-unit terkait dalam proses

pengelolaan keuangan berdasarkan pada Rencana Strategi (Renstra), Rencana

Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja

Page 41: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

38

Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dan Laporan Akuntabilitas dan

Kinerja Unit Kerja Universitas (LAKUKU) untuk dijadikan sebagai acuan dalam

anggaran pembiayaan yang dikeluarkan selama 5 tahun.

4. Rektor, dekan, ketua program studi dan ketua lembaga atau unit-unit terkait harus

mengetahui pemasukan dan pengeluran jumlah dana yang dikelola oleh universitas untuk

menjamin pengelolaan dana dan pembiayaan sesuai dengan rencana anggaran secara

trasparan dalam kurun waktu 5 tahun.

5. Rektor, dekan, ketua program studi dan ketua lembaga atau unit-unit terkait harus

mengetahui penentuan alokasi dana anggaran untuk tiap-tiap unit kerja yang mengacu

pada program-program Rapat Kerja Tahunan Universitas Perjuangan selama satu tahun.

6. Universitas diwajibkan memiliki prosedur dalam penyusunan anggaran dengan

memperhatikan masukan dari tingkat fakultas, dan program studi untuk pengembangan

fakultas, jurusan, dan program studi di lingkungan Universitas Perjuangan dalam

kegiatan kurikuler, ko kurikuler dan ekstrakurikuler sekurang-kurangnya dalam waktu 5

tahun.

7. Universitas harus memiliki prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung

kelancaran setiap pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan secara baik, bermutu,

dan berkualitas untuk mencapai lembaga yang bermutu dan berkualitas tinggi sekurang-

kuranya satu tahun.

8. Yayasan Badan Penyelenggara dan Universitas harus menetapkan alokasi biaya investasi,

biaya operasi, dan biaya personal dari total anggaran tahunan untuk menjadikan kampus

Universitas Perjuangan dengan program-program unggulan tercapai sesuai penentuan

anggaran dana yang sudah ditentukan berdasarkan kesepatan.

2.4.8.2 Indikator Pencapaian Standar Pembiayaan

1. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan

kegiatan/kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur/mekanisme

yang berlaku dan terdokumentasi secara baik dan tertelusur.

2. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki rata-rata dana operasional (pendidikan,

penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih dari 10 juta per

mahasiswa per tahun.

3. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki rata-rata dana penelitian Dosen minimal Rp

5 juta per Dosen tetap per tahun.

Page 42: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

39

4. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat minimal Rp 3 juta per Dosen tetap per tahun.

5. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki rata-rata kegiatan kepakaran Dosen tetap

minimal satu kali per tahun per Dosen tetap dengan dana minimal Rp 1 juta per Dosen

tetap per tahun.

6. Universitas/fakultas/Program Studi memiliki pendanaan untuk kegiatan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat lebih dari 10% dari total pemasukan dana.

7. Universitas/fakultas/Program Studi mengelola dana (mencakup gaji, tunjangan

fungsional, biaya PPM, insentif kinerja Dosen , kepakaran, tunjangan sertifikasi Dosen ,

dan kerjasama) lebih dari Rp 30 juta per Dosen tetap per tahun.

2.5 Strategi Pencapaian Standar Pendidikan

Dalam upaya mempercepat pencapaian standar pendidikan, maka perlu disusun

beberapa strategi. Adapun strategi dimaksud adalah melalui :

1. Menyusun Renstra, Renop, dan Rencana Kerja Tahunan Bidang Pendidikan

2. Sosialisasi Renstra, Renop, dan Rencana Kerja Tahunan Bidang Pendidikan

3. Penyediaan dana bantuan Studi Lanjut bagi Dosen dari Anggaran Universitas

4. Melaksanakan pelatihan SPMI bagi seluruh Dosen

5. Melaksanakan Audit SPMI kepada seluruh unit kerja mulai dari universitas, fakultas,

lebaga, Program Studi, Biro, dan unit lainnya.

6. Membekali semua Dosen dengan pedoman kerangka dasar dan struktur kurikulum

berbasis KKNI.

7. Membekali semua Dosen dengan sistem kredit semester

8. Memberikan insentif penyusunan buku ajar dan monograf

9. Melaksanakan pelatihan PEKERTI dan Aplied Aproach bagi seluruh Dosen .

Page 43: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

40

BAB III

STANDAR PENELITIAN

3.1 Rasional

Penelitian sebagai salah satu dari 3 (tiga) pilar Tridharma Perguruan Tinggi, adalah

hal yang wajib dilakukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi.

Perguruan Tinggi harus mampu melaksanakan dan memanfaatkan hasil penelitian untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dalam suatu proses pembelajaran untuk memperoleh suatu

perubahan-perubahan yang akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih maju dan terdepan.

Oleh karena itu diperlukan standar penelitian untuk peningkatan kualitas hasil penelitian serta

untuk memacu peningkatan penelitian secara berkelanjutan.

3.2 Ruang Lingkup Standar Penelitian

Standar penelitian Unper melingkupi hal-hal yang berkaitan dengan hasil, isi, proses,

penilaian, pelaksanaan, sarana dan prasarana, pengelolaan, serta pendanaan penelitian. Oleh

karena itu standar penelitian Unper terdiri atas delapan standar yaitu 1) Standar hasil

penelitian; 2) Standar isi penelitian; 3) Standar proses penelitian; 4) Standar penilaian

penelitian; 5) Standar pelaksana penelitian; 6) Standar sarana dan prasarana penelitian; 7)

Standar pengelolaan penelitian; dan 8) Standar pembiayaan penelitian.

3.3 Pihak Yang Bertanggungjawab

Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan, pengendalian, maupun

pengawasan dan evaluasi, dan bahkan audit pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Rektor dan Wakil Rektor

2. Dekan dan Wakil Dekan

3. LP2M

4. LP3M

5. GKM

6. GPM

7. Kaprodi

8. Dosen

Page 44: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

41

3.4 Jenis Standar Penelitian

3.4.1 Standar Hasil Penelitian

3.4.1.1 Pernyataan Standar Hasil Penelitian

1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan penelitian minimal sekali dalam setahun

2. Mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan penelitian minimal satu kali selama masa

pembelajaran di program studi dalam bentuk penelitian untuk Skripsi.

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dosen harus diarahkan untuk mengembangkan

materi pembelajaran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang

dapat menunjang pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

4. Hasil penelitian Mahasiswa harus diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi tepat guna yang dapat menunjang pengembangan UMKM guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa, terpenuhinya capaian

pembelajaran lulusan, serta sesuai dengan ketentuan dan peraturan hasil penelitian di

Universitas.

5. Universitas, LP2M, dan Program Studi harus mendorong Dosen dan/atau Mahasiswa

untuk melaksanaan penelitian yang memperoleh HAKI minimal 1 judul per program

studi pertahun.

6. Kegiatan penelitian untuk skripsi yang dilakukan oleh Mahasiswa harus dinyatakan dalam

besaran satuan kredit semester (SKS).

7. Hasil penelitian Dosen dan/atau Mahasiswa yang tidak bersifat rahasia, tidak

mengganggu, dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib

disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain

yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat

3.4.1.2 Indikator Pencapaian Standar Hasil Penelitian

1. Dosen melaksanakan penelitian minimal satu judul/topik setiap tahun.

2. Mahasiswa mendapatkan pengalaman peneitian minimal satu kali selama proses

pembelajaran dalam bentuk skripsi.

3. Dosen melaksanakan penelitian yang diarahkan untuk mendukung pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tepat guna yang dapat menunjang pengembangan UMKM

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa, terpenuhinya

capaian pembelajaran lulusan.

4. Hasil penelitian Dosen dan Mahasiswa didesimanasikan dalam seminar ilmiah dan atau

Page 45: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

42

dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional atau internasional.

3.4.2 Standar Isi Penelitian

3.4.2.1 Pernyataan Standar Isi Penelitian

1. Universitas/Fakultas/Lembaga/Pusat/Program Studi/Dosen harus memiliki road map

penelitian

2. Dosen dan Mahasiswa harus diarahkan untuk melaksanakan materi Penelitian Dasar dan

atau Penelitian Terapan.

3. Dosen dan Mahasiswa yang melaksanakan penelitian dasar harus berorientasi pada hasil

penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala,

fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.

4. Dosen dan Mahasiswa yang melaksanakan penelitian terapan harus berorientasi pada

hasil penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dapat menunjang pengembangan masyarakat, dunia usaha, dan/atau

industri UMKM.

5. Dosen dan Mahasiswa yang melaksanakan penelitian dasar maupun terapan harus

mencakup materi kajian khusus untuk kepentingan nasional serta memuat prinsip-

prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang

3.4.2.2 Indikator Pencapaian Standar Isi Penelitian

1. Jumlah Fakultas/Program Studi/Dosen yang memiliki road map penelitian minimal

90%.

2. Perbandingan materi penelitian Dosen dan Mahasiswa antara penelitian dasar atau

penelitian terapan minimal 50:50.

3. Jumlah penelitian dengan materi penelitian dasar berorientasi pada luaran penelitian yang

berupa penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah,

model, atau postulat baru minimal 75% dari seluruh peneitian dasar.

4. Jumlah penelitian dengan materi penelitian terapan berorientasi pada luaran penelitian

yang berupa inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat

menunjang pengembangan masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri UMKM minimal

75% dari seluruh penelitian terapan.

3.4.3 Standar Proses Penelitian

3.4.3.1 Pernyataan Standar Proses Penelitian

1. Dosen dan Mahasiswa dalam melaksanakan penelitian harus memperhatikan road map

dan kedalaman serta keluasan materi penelitian.

Page 46: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

43

2. Dosen dalam melaksanakan setiap proyek penelitian harus melibatkan mahasiswa

sekurang-kurangnya 2 orang.

3. Dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian harus memenuhi kaidah dan metode

ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik,

mempertimbangkan standar mutu keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta

keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

4. Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan penelitian dalam kerangka penelitian untuk

menyusun skripsi (Tugas Akhir) wajib mengikuti proyek penelitian Dosen atas biaya

dari proyek penelitian Dosen.

5. Mahasiswa yang melaksanakan penelitian dalam rangka melaksanakan tugas akhir

skripsi harus memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan

otonomi keilmuan dan budaya akademik, harus mempertimbangkan standar mutu

keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan

lingkungan, harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan, serta

harus memenuhi ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.

3.4.3.2 Indikator Pencapaian Standar Proses Penelitian

1. Jumlah Dosen yang melaksanakan penelitian sesuai dengan road map dan kedalaman

serta keluasan materi penelitian minimal 75%.

2. Seluruh penelitian yang dilaksanakan Dosen dan Mahasiswa memenuhi kaidah dan

metode ilmiah serta keselamatan kerja peneliti dan masyarakat maupun lingkungan.

3. Jumlah Dosen yang melibatkan mahasiswa dalam proyek penelitiannya minimal 90%.

4. Jumlah Mahasiswa yang dilibatkan dalam proyek penelitian Dosen minimal dua orang

setiap proyek penelitian.

5. Jumlah Mahasiswa yang melaksanakan penelitian skripsi dengan mengikuti proyek

penelitian Dosen minimal 90 % dari seluruh mahasiswa yang menyusun skripsi.

3.4.4 Standar Penilaian Penelitian

3.4.4.1 Pernyataan Standar Penilaian Penelitian

1. LP2M harus melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan penilaian proses, hasil, dan luaran

penelitian yang dilakukan oleh Dosen sebelum waktu penelitian berakhir.

2. Dosen Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir harus melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan

penilaian proses, hasil, dan luaran penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

bimbingannya sebelum waktu penelitian berakhir.

3. Dosen dan Mahasiswa yang melaksanakan penelitian harus dinilai secara terintegrasi

Page 47: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

44

dengan prinsip penilaian paling sedikit:

a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus

meningkatkan mutu penelitiannya;

b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh

subjektivitas;

c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria

dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan

d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan.

4. Penilaian proses dan hasil penelitian dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa, selain

memenuhi prinsip-prinsip penelitian, juga harus memperhatikan kesesuaian dengan

standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.

5. Penilaian penelitian dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa harus dilakukan dengan

menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran

ketercapaian kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian.

6. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan skripsi

harus memenuhi ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Program Studi.

3.4.4.2 Indikator Pencapaian Standar Penilaian Penelitian

1. Tersedianya Pedoman Pengawasan, evaluasi, dan penilaian penelitian Dosen dan

Mahasiswa.

2. LP2M melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan penilaian proses dan hasil penelitian

yang dilakukan oleh seluruh Dosen

3. Seluruh Dosen Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir melaksanakan pemantauan, evaluasi,

dan penilaian proses dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa bimbingannya.

4. Setiap penilaian penelitian Dosen maupun Mahasiswa dilakukan secara terintegrasi

dengan menggunakan prinsip penilaian edukatif, objektif, akuntabel, transparan, serta

sesuai dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.

5. Setiap penilaian penelitian Dosen dan Mahasiswa menggunakan metode dan instrumen

yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan

pencapaian kinerja hasil penelitian.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Dosen memiliki jangkauan rencana penelitian jangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

7. Pelaksana penelitian yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa memiliki kesesuaian

Page 48: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

45

dengan proposal penelitian

8. Isi penelitian yang dilakukan oleh Dosen dan mahasiswa memeiliki kesesuaian dengan

proposal penelitian

9. Waktu penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen dan mahasiswa memiliki kesesuaian

dengan proposal penelitian.

10. Dana penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen memiliki kesesuaian dengan proposal

penelitian

11. Penilai penelitian mengisi check list borang penilaian penelitian

12. Penilai penelitian memberikan usulan tindakan koreksi kepada peneliti

3.4.5 Standar Peneliti

3.4.5.1 Pernyataan Standar Peneliti

1. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian wajib memiliki kemampuan tingkat

penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian,

serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman penelitian.

2. Kemampuan Dosen sebagai peneliti yang akan melakukan penelitian harus ditentukan

berdasarkan:

a. kualifikasi akademik; dan

b. track record hasil penelitian.

3. Kemampuan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian yang akanmelakukan penelitian

untuk Skripsi harus ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik.

4. Kemampuan penelitian Dosen dan Mahasiswa dapat digunakan untuk menentukan

kewenangan melaksanakan penelitian.

3.4.5.2 Indikator Pencapaian Standar Peneliti

1. Seluruh topik/tema penelitian yang dilakukan oleh Dosen memiliki kesesuaian dengan

bidang ilmu Dosen .

2. LP2M menyediakan skema penelitian sesuai dengan kualifikasi akademik dan track

record penelitian Dosen .

3. Dosen pembimbing skripsi/tugas akhir melaksanakan pembimbingan metodologi

penelitian bagi mahasiswa bimbingannya untuk meningkatkan kualifikasi akademik

mahasiswa bimbingannya.

3.4.6 Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

3.4.6.1 Pernyataan Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

1. Universitas, Fakultas, LP2M, dan/atau Program Studi harus menyediakan sarana dan

Page 49: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

46

prasarana yang dapat digunakan untuk melaksanakan proses penelitian paling sedikit

yang terkait dengan bidang ilmu program studi.

2. Sarana dan prasarana penelitian sebagai fasilitas universitas harus dapat dimanfaatkan

juga untuk proses pembelajaran dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

3. Sarana dan prasarana penelitian harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,

kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

3.4.6.2 Indikator Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

1. Seluruh Program Studi memiliki prasarana dan sarana penelitian.

2. Seluruh sarana dan prasarana penelitian program studi memenuhi standar mutu,

keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarakat, dan

lingkungan.

3.4.7 Standar Pengelolaan Penelitian

3.4.7.1 Pernyataan Standar Pengelolaan Penelitian

Universitas wajib memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan perpaduan dari rencana

strategis penelitian fakultas dan atau program studi.

1. Fakultas dan/atau Program Studi wajib menyusun dan mengusulkan rencana program

strategis penelitian kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(LP2M).

2. LP2M wajib menerima dan menuangkan usulan rencana program strategis penelitian

dari fakultas dan/atau program studi ke dalam rencana program strategis penelitian

universitas.

3. LP2M wajib melaksanakan rencana strategis pengelolaan penelitian tingkat Universitas

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta

pelaporan kegiatan penelitian.

4. Universitas melalui LP2Mwajib :

a. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu

internal penelitian;

b. memfasilitasi pelaksanaan penelitian;

c. memfasilitasi pelaksanaan diseminasi dan publikasi hasil penelitian;

d. memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,

penulisan artikel ilmiah, dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI);

e. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan fungsi penelitian dalam

menjalankan program penelitian secara berkelanjutan;

Page 50: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

47

f. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian

dalam melaksanakan program penelitian;

g. menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut

aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar;

h. memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil,

standar isi, dan standar proses penelitian;

i. mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui

program kerja sama penelitian;

j. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi

sarana dan prasarana penelitian; dan

k. memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi.

l. menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam

menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data

pendidikan tinggi (PDPT)

m. menyampaikan laporan kinerja atau fungsi Program Studi dalam bidang penelitian

melalui pangkalan data pendidikan tinggi (PDPT).

3.4.7.2 Indikator Pencapaian Standar Pengelolaan Penelitian

1. Adanya kesesuaian kegiatan penelitian yang dilakukan oleh Dosen dengan Rencana

Induk Pengembangan Penelitian, Rencana Strategis Penelitian, dan road map penelitian.

2. Adanya panduan pelaksanaan penelitian, pengadministrasian, dan pengelolaan kegiatan

penelitian.

3. Adanya panduan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian

4. Adantya laporan pertanggungjawaban pelaksanaan penelitian.

5. Adanya sistem penjaminan mutu penelitian.

6. Adanya pelatihan peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian,

publikasi, dan kepemilikan hak kekayaan intelektual.

7. Adanya diseminasi hasil-hasil penelitian.

8. Persentase jumlah Dosen yang mengikuti pelatihan, lokakarya, dan seminar hasil

penelitian minimal 50%.

3.4.8 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

3.4.8.1 Pernyataan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

1. Universitas melalui LP2M wajib menyediakan dana penelitian internal.

Page 51: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

48

2. Universitas, LP2M, Fakultas, dan/atau Program Studi wajib mengusahakan sumber

pendanaan penelitian dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain baik di dalam

maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.

3. Pendanaan penelitian harus meliputi pendanaan bagi Dosen yang akan melakukan

penelitian dan pendanaan pengelolaan penelitian pada LP2M.

4. Pendanaan penelitian bagi Dosen harus digunakan untuk membiayai:

a. perencanaan penelitian;

b. pelaksanaan penelitian;

c. pengendalian penelitian;

d. pemantauan dan evaluasi hasil penelitian;

e. pelaporan hasil penelitian; dan

f. diseminasi hasil penelitian.

5. Pendanaan untuk pengelolaan penelitian pada LP2M, Fakultas, dan/atau Program Studi

harus digunakan untuk membiayai:

a. manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi,

pelaporan, dan diseminasi hasilpengabdian kepada masyarakat;

b. peningkatan kapasitas pelaksana penelitian

6. Pengelola Penelitian dan Peneliti harus mematuhi mekanisme pendanaan dan

pembiayaan penelitian.

3.4.8.2 Indikator Pencapaian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

1 Universitas menyediakan dana penelitian minimal 10% dari total anggaran universitas.

2 Persentase jumlah Dosen yang dapat mengakses dana penelitian dari sumber dana internal

universitas maksimal 75%.

3 Jumlah dana penelitian dari anggaran internal universitas minimal Rp. 5.000.000 (lima

juta rupiah) per Dosen per tahun.

4 Pengelolaan dana penelitian oleh LP2M dialokasikan untuk mendanai pengelolaan

penelitian di LP2M dan mendanai pelaksanaan penelitian oleh peneliti.

5 Pendanaan pengelolaan penelitian di LP2M digunakan untuk membiayai seleksi proposal,

pemantauan dan evaluasi, kompilasi pelaporan seluruh penelitian, diseminasi hasil

penelitian, peningkatan kapasitas peneliti, dan insentif publikasi ilmiah atau insentif

kekayaan intelektual (HAKI).

Page 52: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

49

6 Pendanaan pelaksanaan penelitian oleh peneliti dialokasikan untuk membiayai

pelaksanaan penelitian, pengendalian penelitian, pelaporan hasil penelitian, diserninasi

dan publikasi hasil penelitian.

7 Persentase jumlah Dosen yang dapat mengakses dana penelitian dari sumber dana

eksternal minimal 50 % per tahun.

7.1 Strategi Pencapaian Standar Penelitian

Dalam upaya mempercepat pencapaian standar penelitian, maka perlu disusun

beberapa strategi. Adapun strategi dimaksud adalah melalui :

1. Menyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan Road Map Penelitian Universitas,

Fakultas, dan Program Studi.

2. Menyusun Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop), dan Rencana

Kerja Penelitian Universitas, Fakultas, dan Program Studi.

3. Sosialisasi RIP, Road Map, Renstra, Renop, dan Rencana Kerja Penelitian Universitas,

Fakultas, dan Program Studi.

4. Pelatihan Penyusunan Road Map Penelitian Dosen

5. Penyediaan dana bantuan Penelitian dari Anggaran Universitas melalui LP2M

6. Pemberian Bantuan Biaya Seminar Nasional Hasil Penelitian kepada Dosen Pemakalah

7. Pemberian Insentif Publikasi Hasil Penelitian pada Jurnal Nasional/Jurnal Internasional

8. Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian dari berbagai sumber dana penelitian

9. Penyusunan Pedoman Pengajuan Penelitian Sumber Dana Universitas

10. Penyusunan SOP Penelitian Sumber Dana Universitas

11. Sosialisasi Pedoman dan SOP Pengajuan Penelitian sumber dana Universitas

12. Melaksanakan review proposal penelitian

13. Melaksanakan Monev Penelitian

14. Melaksanakan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi negeri/swasta,

institusi/lembaga penelitian negeri/swasta, dan pemerintah daerah kabupaten/kota,

provinsi, ataupun pemerintah pusat.

Page 53: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

50

BAB IV

\STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4.1 Rasional

Pengabdian kepada masyarakat merupakas salah satu dharma dari tri dharma

perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika (Dosen dan Mahasiswa).

Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk menerapakan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni (IPTEKS)yang telah dihasilkan oleh civitas akademika melalui pendidikan dan

penelitian kepada masyarakat sekitar kampus. Melalui pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi yang diciptakan oleh civitas akademika

perguruan tinggi akan mengalir kepada masyarakat sehingga akan terjadi perubahan pola

hidup masyarakat dari konvensional menjadi masyarakat yang melek ilmiah. Dengan

demikian tuduhan tentang menara ganding kepada perguruan tinggi tidak akan terjadi, dan

bahkan kesenjangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi antara kampus dengan

masyarakat akan semakin tidak kentara. Namun demikian kualitas pengabdian kepada

masyarakat suatu perguruan tinggi sangat bergantung pada standar yang akan dicapai. Atas

dasar pemikiran tersebut maka diperlukan standar pengabdian kepada masyarakat yang harus

dicapai oleh institusi perguruan tinggi mulai dari program studi, fakultas, universitas, maupun

individu/kelompok Dosen perlu dirumuskan dengan baik sesuai dengan kemampuan

universitas, fakultas, program studi, maupun Dosen .

4.2 Ruang Lingkup Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

Standar pengabdian kepada masyarakat Unper melingkupi hal-hal yang berkaitan

dengan hasil, isi, proses, penilaian, pelaksanaan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan

pendanaan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu standar pengabdian kepada masyarakat

Unper terdiri atas delapan standar yaitu 1) Standar hasil penelitian; 2) Standar isi penelitian;

3) Standar proses penelitian; 4) Standar penilaian penelitian; 5) Standar pelaksana penelitian;

6) Standar sarana dan prasarana penelitian; 7) Standar pengelolaan penelitian; dan 8) Standar

pembiayaan penelitian.

4.3 Pihak Yang Bertanggungjawab

Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan, pengendalian, maupun

pengawasan dan evaluasi, dan bahkan audit pelaksanaan standar pengabdian kepada

masyarakat adalah sebagai berikut:

Page 54: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

51

1. Rektor

2. Wakil Rektor

3. Dekan

4. LP2M

5. LP3M

6. GKM

7. GPM

8. Kaprodi

9. Dosen

10. Tenaga Kependidikan

4.4 Jenis Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.1 Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.1.1 Pernyataan Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Dosen wajib melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setiap semester

untuk menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal satu

kali selama masa pembelajaran di program studi dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata

(KKN).

3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa harus dinyatakan

dalam besaran satuan kredit semester (SKS)

4. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa harus

diarahkan untuk:

a. penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas

akademik yang relevan;

b. pemanfaatan teknologi tepat guna;

c. bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

d. bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

4.4.1.2 Indikator Pencapaian Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Seluruh Dosen Tetap melaksanakan pengabdian kepada masyarakat minimal sekali per

semester.

2. Mahasiswa melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja

Nyata (KKN) minimal satu kali selama masa pembelajaran di program studi.

Page 55: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

52

3. Persentase hasil pengabdian kepada masyarakat berupa penyelesaian masalah yang dihadapi

masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan minimal 25%.

4. Persentase hasil pengabdian kepada masyarakat berupa pemanfaatan teknologi tepat guna

minimal 25%.

5. Persentase hasil pengabdian kepada masyarakat berupa bahan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi minimal 25%.

6. Persentase hasil pengabdian kepada masyarakat berupa bahan ajar atau modul pelatihan untuk

pengayaan sumber belajar minimal 25%.

4.4.2 Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.2.1 Pernyataan Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Dosen dan Mahasiswa harus memperhatikan kedalaman dan keluasan isi/materi

pengabdian kepada masyarakat.

2. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen

dan Mahasiswa harus mengacu pada standar hasil pengabdian kepada masyarakat.

3. Kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen

dan Mahasiswa harus bersumber dari hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

4. Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diabdikan

kepada masyarakat oleh Dosen dan Mahasiswa harus meliputi:

a. hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat

pengguna;

b. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan

masyarakat;

c. teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup

dan kesejahteraan masyarakat;

d. model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat

diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau

e. hak kekayaan intelektual (HKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia

usaha, dan/atau industri.

4.4.2.2 Indikator Pencapaian Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Persentase pelaksanaan pengabdian masyarakat yang menggunakan materi dari hasil penelitian

minimal 25%.

2. Persentase pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan ilmu

Page 56: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

53

pengetahuan dan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat minimal 10%.

3. Persentase pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam model pemecahan masalah,

rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh

masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah minimal 15%.

4. Persentase pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan teknologi

tepat guna minimal 25%.

5. Persentase pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan HAKI pada

masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri minimal 25%.

4.4.3 Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.3.1 Pernyataan Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Dosen yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus

mengikuti proses sebagai berikut:

a. Pengajuan proposal

b. Evaluasi proposal,

c. Persetujuan proposal,

d. Pelaksanaan pengabdian masyarakat, dan

e. Pelaporan,

2. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa dapat

berupa:

a. pelayanan kepada masyarakat;

b. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

c. peningkatan kapasitas masyarakat; atau

d. pemberdayaanmasyarakat.

3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa wajib

mempertimbangkan standar mutu, menjamin keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta

keamanan pelaksana, masyarakat, dan lingkungan.

4. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen harus melibatkan

mahasiswa sekurang-kurang 2 orang.

5. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu

dari bentuk pembelajaran harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan

serta memenuhi ketentuan dan peraturan di Universitas

6. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa harus dinyatakan

dalam besaran satuan kredit semester (SKS).

Page 57: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

54

7. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan

terprogram.

4.4.3.2 Indikator Pencapaian Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Tersedianya proposal pengabdian kepada masyarakat

2. Seluruh proposal pengabdian kepada masyarakat dinilai kelayakannya oleh reviewer

3. Dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh

reviewer di lapangan.

4. Tersedianya laporan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

5. Persentase proses pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat

minimal 25%.

6. Persentase proses pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan ilmu pengetahuan

dan teknologi minimal 25%.

7. Persentase proses pengabdian kepada masyarakat dalam bentukpeningkatan kapasitas

masyarakat minimal 25%.

8. Persentase proses pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pemberdayaanmasyarakat

minimal 25%.

9. Jumlah mahasiswa yang dilibatkan dalam proyek pengabdian kepada masyarakat Dosen

minimal 2 orang/proyek.

4.4.4 Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.4.1 Pernyataan Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen

dan Mahasiswa harus dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip penilaian paling

sedikit:

a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus

meningkatkan mutu penelitiannya;

b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh

subjektivitas;

c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan kriteria

dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti;

d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat

diakses oleh semua pemangku kepentingan.

2. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen

dan Mahasiswa , selain memenuhi prinsip-prinsip pengabdian, juga harus memperhatikan

Page 58: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

55

kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada

masyarakat.

3. Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh

Dosen dan Mahasiswa harus meliputi:

a. tingkat kepuasan masyarakat;

b. terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai

dengan sasaran program;

c. dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara

berkelanjutan;

d. terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan

sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

atau; dan

e. teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh

pemangku kepentingan.

4. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen

dan Mahasiswa harus dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen yang

relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan

pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.

5. Penilaian pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam

bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

dikeluarkan oleh LP2MUniversitas .

4.4.4.2 Indikator Pencapaian Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Tersedianya instrumen penilaian pelaksaan pengabdian kepada masyarakat baik untuk Dosen

maupun Mahasiswa yang edukatif, objektif, transparan, akuntabel dan mewakili ukuran

ketercapaian kinerja proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat.

2. Ukuran ketercapaian kinerja proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat pada instrumen

penilaian pengabdian kepada masyarakat meliputi :

a. Tingkat kepuasan masyarakat minimal 80%.

b. Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai

dengan sasaran program minimal 75%.

c. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara berkelanjutan

minimal 80%.

d. Terciptanya pengayaan sumber belajar minimal 75%.

Page 59: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

56

e. Teratasinya masalah sosial masyarakat minimal 50%.

f. Terumuskannya rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku

kepentingan minimal 50%.

4.4.5 Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.5.1 Pernyataan Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Dosen dan atau Mahasiswa sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki

penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis

kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.

2. Kemampuan Dosen dan atau Mahasiswa sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat

harus ditentukan berdasarkan:

a. Kualifikasi akademik;

b. Hasil pengabdian kepada masyarakat.

3. Kemampuan Dosen dan atau Mahasiswa sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat

dapat digunakan untuk menentukan kewenangan melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat

harus sesuai dengan peraturan dalam pedoman rinci yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal.

4.4.5.2 Indikator Pencapaian Standar PelaksanaPengabdian Kepada Masyarakat

1. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat minimal terdiri atas satu orang ketua pelaksana dan

satu orang anggota pelaksana.

2. Kualifikasi Ketua Pelaksana pengabdian kepada masyarakat serendah-rendahnya

berpendidikan magister, memiliki NIDN atau NIDK, memiliki jabatan fungsional minimal

Asisten Ahli, dan memiliki track record penelitian yang mendukung topik pengabdian kepada

masyarakat.

3. Ketua Pelaksana pengabdian kepada masyarakat memberikan curahan waktu maksimum

4 (empat) jam/hari.

4. Kualifikasi Anggota Pelaksana pengabdian kepada masyarakat serendah-rendahnya

berpendidikan magister dan memiliki NIDN atau NIDK.

5. Anggota Pelaksana pengabdian kepada masyarakat memberikan curahan waktu

maksimum 3 (tiga) jam/hari.

Page 60: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

57

4.4.6 Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.6.1 Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Universitas, Fakultas, dan atau Program Studi harus menyediakan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk menunjang proses pengabdian kepada masyarakat paling sedikit yang terkait

dengan penerapan bidang ilmu dari Program Studi guna dapat memenuhi standar hasil

pengabdian kepada masyarakat.

2. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat sebagai fasilitas Program Studi harus

dapat dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran dan kegiatan penelitian.

3. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu,

keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

4.4.6.2 Indikator Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pengabdian Kepada

Masyarakat

1. Tersedianya sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat yang sekaligus dapat

dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dan kegiatan penelitian.

2. Sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat memenuhi standar teknis, keselamatan

kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

4.4.7 Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.7.1 Pernyataan Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Program Studi harus bekerjasama dengan LP2M untuk melakukan pengelolaan pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen dan atau Mahasiswa mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, sampai pada pelaporan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat.

2. Universitas, Fakultas, dan atau Program Studi wajib:

a. menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat sesuai

dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat Fakultas dan Universitas;

b. menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal

kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

c. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

e. melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;

f. memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada

masyarakat;

Page 61: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

58

g. memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang

berprestasi;

h. menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikelolanya.

3. Universitas, Fakultas, LP2M dan atau Program Studi wajib:

a. memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari

rencana strategis fakultas dan universitas;

b. menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit

menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan,

mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan

kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;

c. menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan dan pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat secara berkelanjutan;

d. memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat dengan

mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada

masyarakat;

e. mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama pengabdian

kepada masyarakat;

f. melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan

prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan

g. menyampaikan laporan kinerja atau fungsi Program Studi dalam bidang pengabdian

kepada masyarakat melalui pangkalan data pendidikan tinggi (PDPT).

4.4.7.2 Indikator Pencapaian Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Universitas, Fakultas, LP2M dan/atau Program Studi memiliki rencana strategis pengabdian

kepada masyarakat.

2. LP2M memiliki :

1. Pedoman penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat.

2. Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat yang berisi kriteria pelaksana pengabdian

kepada masyarakat, kriteria penilaian kelayakan proposal pengabdian kepada

masyarakat,prosedur pemantauan, evaluasi, dan penilaian pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat, serta acuan penyusunan laporan hasil pengabdian kepada masyarakat.

3. Terkoneksinya kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada pangkalan data pendidikan tinggi

(PDPT).

Page 62: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

59

4.4.8 Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat

4.4.8.1 Pernyataan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada

Masyarakat

1. Universitas melalui LP2Mwajib menyediakan dana internal untuk pelaksanan pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen .

2. Universitas melalui Lp2M wajib mengusahakan sumber danauntuk pengabdian kepada

masyarakat baik dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain, dan atau dari

masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat harus meliputi pendanaan bagi Dosen yang

akanmelakukan pengabdian dan pendanaan pengelolaan pengabdian kepada

masyarakayat pada LP2M.

4. Pendanaan pengabdian kepada masyarakat bagi Dosen harus digunakan untuk

membiayai:

a. perencanaan pengabdian kepada masyarakat;

b. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

c. pengendalian pengabdian kepada masyarakat;

d. pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;

e. pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan

f. diseminasi dan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

5. Pendanaan untuk pengelolaan pengabdian kepada masyarakat pada LP2M harus

digunakan untuk membiayai:

a. manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas seleksi proposal,

pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasilpengabdian kepada

masyarakat; serta

b. peningkatan kapasitas pelaksana

6. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur

berdasarkan ketentuan di Universitas.

4.4.8.2 Indikator Pencapaian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada

Masyarakat

1. Universitas menyediakan dana pengabdian kepada masyarakat minimal sebesar 5% dari

total anggaran universitas.

Page 63: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

60

2. Universitas menyediakan dana pengabdian kepada masyarakat minimal Rp 3.000.000 (tiga

juta rupiah)/Dosen/tahun.

3. Persentase jumlah Dosen yang dapat mengakses dana pengabdian kepada masyarakat dari

sumber dana internal universitas maksimal 75%.

4. Pengelolaan dana pengabdian kepada masyarakat oleh LP2M dialokasikan untuk mendanai

pengelolaan proses pengabdian kepada masyarakat di LP2M dan mendanai pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat oleh peneliti.

5. Pendanaan pengelolaan pengabdian kepada masyarakat di LP2M digunakan untuk

membiayai seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan seluruh pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat, diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat,

peningkatan kapasitas pelaksana pengabdian kepada masyarakat, dan insentif/bantuan

publikasi atau hak kekayaan intelektual (HAKI).

6. Pendanaan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat oleh pelaksanan pengabdian

kepada masyarakat dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan pengabdian kepada

masyarakat, pengendalian pengabdian kepada masyarakat, pelaporan hasil pengabdian

kepada masyarakat, diserninasi dan publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

7. Persentase jumlah Dosen yang dapat mengakses dana pengabdian kepada masyarakat dari

sumber dana eksternal minimal 25 % per tahun.

4.5 Strategi Pencapaian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat

1. Penyusunan Renstra, Renop, dan Rencana Kerja Tahunan Pengabdian kepada

Masyarakat

2. Sosialisasi Renstra, Renop, dan Rencana Kerja Tahunan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas

3. Penyusunan Road Map Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

4. Sosialisasi Road Map Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

5. Pelatihan Penyusunan Road Map Pengabdian kepada Masyarakat bagi Dosen

6. Penyediaan dana bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Anggaran Universitas

melalui LP2M.

7. Pemberian Insentif kepada Program Studi dan/atau Dosen yang membuat Desa Binaan.

8. Pelatihan Penyusunan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat dari berbagai sumber

dana pengabdian.

9. Penyusunan Pedoman Pengajuan Proposal dan Pelaksanaan Pengabdian Kepada

Masyarakat Sumber Dana Universitas

Page 64: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

61

10. Penyusunan SOP Pengajuan Proposal dan Pelaksaaan Pengabdian kepada Masyarakat

Sumber Dana Universitas

11. Sosialisasi Pedoman dan SOP Pengajuan Proposal dan Pelaksanaan Pengabdian kepada

Masyarakat Sumber Dana Universitas

Page 65: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

62

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.l8 Tahun 2003 tentang Penelitian, Pengembangan,dan Penerapan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan

Tinggi.

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2009 tentang

Dosen.

7. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelengaraan Pendidikan.

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 Tahun 201 0 tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2009 Tentang Dosen.

Page 66: PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR : …

63

15. Peraturan Presiden Repubik Indonesia No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka

KualifikasiNasional Indonesia (KKNI).

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 63 Tahun 2009 Tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2013

Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014

Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2014

Tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.

20. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 44

Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pergruan Tinggi.

21. Keputusan MenterI Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 056/U/1994 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/Tahun 2000

Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar

Mahasiswa.

23. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality

Assurance) Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

24. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2006. Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan

Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) Bidang Akademik. Departeman Pendidikan Nasional.

Jakarta.

25. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2008. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu

Internal Perguruan Tinggi. Departeman Pendidikan Nasional. Jakarta.

26. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2014. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan Tinggi. Dirjen Dikti. Kemendikbud. Jakarta.

27. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2014. Buku panduan Pengembangan Kurikulum

Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi yang merujuk pada SN-

DIKTI dan KKNI. Dijen Dikti. Kemendikbud. Jakarta.