PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik...

16
PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 6 TAHUN 2019 TENTANG PENERIMAAN MAHASISWA BARU TINGKAT FAKULTAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO, Menimbang: a. bahwa Penerimaan Mahasiswa Baru merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Undip sebagai implementasi Anggaran Dasar Organisasi Mahasiswa Universitas Diponegoro. b. bahwa perlu adanya penyesuaian peraturan yang mengatur tentang Penerimaan Mahasiswa Baru.

Transcript of PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik...

Page 1: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

PERATURAN

SENAT MAHASISWA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

NOMOR 6 TAHUN 2019

TENTANG

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TINGKAT FAKULTAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO,

Menimbang:

a. bahwa Penerimaan Mahasiswa Baru merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh

Undip sebagai implementasi Anggaran Dasar Organisasi Mahasiswa Universitas

Diponegoro.

b. bahwa perlu adanya penyesuaian peraturan yang mengatur tentang Penerimaan

Mahasiswa Baru.

Page 2: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

c. bahwa dalam rangka menciptakan ketertiban, kepastian, dan penegakan hukum dalam

pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru.

Mengingat:

1. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan nasional

Nomor : 38/DIKTI/Kep/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan mahasiswa

Baru di Perguruan Tinggi;

2. Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor :101/SK/J07/2003

tentang Penghapusan Penghapusan Penyelenggaraan Segala macam Bentuk

Perpeloncoan Dalam Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Diponegoro;

3. Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pendidikan

Karakter Universitas Diponegoro;

4. Pedoman Pokok Organisasi (PPO) Organisasi Mahasiswa Universitas Diponegoro.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Peraturan Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Tingkat Fakultas.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Penerimaan Mahasiswa Baru di tingkat fakultas yang selanjutnya disebut PMBF

adalah rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Organisasi Mahasiswa Fakultas

Page 3: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro dalam rangka penyambutan dan

pembinaan mahasiswa baru.

2. Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang

selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif ditingkat fakultas yang

dipimpin oleh seorang ketua dan bertindak sebagai pengawas dalam PMBF/J.

3. Hakim PMBF adalah alat kelengkapan yang bertugas untuk menyelesaikan sengketa

atau pelanggaran dalam pelaksanaan PMBF.

4. Pengawas PMBF adalah alat kelengkapan PMBF dalam fungsi pengawasan dalam

pelaksanaan PMBF.

5. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Diponegoro yang selanjutnya disebut BEMF adalah lembaga eksekutif ditingkat

fakultas yang bertindak sebagai pelaksana PMBF.

6. Himpunan Mahasiswa yang selanjutnya disebut HM adalah lembaga eksekutif di

tingkat jurusan yang bertindak sebagai pelaksana PMB tingkat jurusan / departemen.

7. Panitia Pelaksana PMBF adalah alat kelengkapan PMBF yang bertugas melaksanakan

PMBF sesuai konsep yang telah disusun oleh BEMF dan HM di FISIP Undip.

8. Peserta adalah mahasiswa baru Fisip Undip yang diterima melalui jalur Seleksi Bibit

Unggul Berprestasi (SBUB), International Undergraduate Program (IUP), Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Ujian Mandiri (UM).

9. Tim Komisi Disiplin adalah Tim yang bertugas untuk menertibkan peserta apabila

tidak sesuai dengan tata tertib, dengan keanggotannya terdiri dari dua perwakilan tiap

HM dan BEMF.

Pasal 2

PMB dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali bertempat di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Page 4: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Bagian Pertama

Asas

Pasal 3

PMB berdasarkan asas religiusitas, rasionalitas, intelektualitas, pengabdian, dan pendidikan.

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 4

Tujuan pelaksanaan PMB adalah memperkenalkan dan menumbuhkan rasa kecintaan

terhadap Undip khususnya FISIP Undip sebagai wadah bersama mahasiswa beserta semua

elemen yang berada di dalamnya.

BAB III

ALAT KELENGKAPAN

Pasal 5

1. Alat kelengkapan PMB terdiri dari:

a. Peraturan PMB

b. Pengawas PMB

c. Hakim PMB

d. Panitia Pelaksana PMB

e. Tim Komisi Disiplin

Page 5: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

BAB IV

MASA PELAKSANAAN DAN MASA KERJA ALAT KELENGKAPAN

Pasal 6

1. Masa pelaksanaan PMB:

a. Pra PMB adalah masa sebelum mahasiswa baru melakukan verifikasi masuk

perguruan tinggi.

b. Waktu pelaksanaan PMB adalah dimulai dari pasca verifikasi mahasiswa baru

sampai sebelum LKMM Pradasar.

2. Masa kerja alat kelengkapan PMB adalah selama PMB berlangsung.

BAB V

STRUKTUR DAN MEKANISME KEANGGOTAAN ALAT KELENGKAPAN

Pasal 7

Peraturan PMB adalah peraturan yang dibuat, disahkan dan diundangkan oleh SMF sebagai

pedoman dalam pelaksanaan PMB.

Pasal 8

Keanggotaan Pengawas PMB

1. Keanggotaan Hakim PMB direkomendasikan oleh pimpinan SMF dan ditetapkan oleh

SMF.

2. Anggota Hakim PMB terdiri dari tiga orang.

3. Hakim PMB bertanggung jawab kepada Pimpinan Fakultas melalui Wakil Dekan I FISIP

Undip.

4. Anggota Hakim PMB tidak diperbolehkan menjadi alat kelengkapan lain.

Page 6: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

Pasal 9

Keanggotaan Pengawas PMB

1. Keanggotaan Pengawas PMB terdiri dari SMF yang ditentukan oleh ketua SMF.

2. Pengawas PMB bertanggung jawab kepada Wakil Dekan I Fisip Undip.

3. Anggota pengawas PMB tidak diperbolehkan menjadi alat kelengkapan lain.

Pasal 10

Keanggotaan Pelaksana PMBF

1. BEMF adalah sebagai koordinator panitia pelaksana PMBF.

2. Panitia pelaksana PMBF tingkat Fakultas ditentukan oleh BEMF.

3. BEMF bertanggung jawab kepada SMF dan Pimpinan Fakultas melalui Wakil Dekan I

FISIP Undip.

Pasal 11

Keanggotaan Pelaksana PMBJ

1. HM adalah pelaksana PMBJ.

2. Panitia Pelaksana PMBJ ditentukan oleh HM.

3. HM bertanggung jawab kepada SMF dan BEMF.

Pasal 12

Keanggotaan Komisi Kedisiplinan

1. Tim Komisi Disiplin adalah Tim yang bertugas melakukan penertiban peserta PMB.

Page 7: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

2. Keanggotaan Tim Komisi Disiplin dengan keanggotannya terdiri dari dua perwakilan tiap

HM dan BEMF oleh Panitia Pelaksana PMB.

3. Tim Komisi Disiplin bertanggungjawab kepada Pengawas PMBF.

BAB VI

HAK, KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN ALAT KELENGKAPAN

Pasal 13

Hakim PMB

1. Hakim PMB berwenang memberi putusan yang bersifat mengikat terhadap para pihak

yang bersengketa.

2. Hakim PMB berkewajiban menyelesaikan sengketa atau pelanggaran dengan kategori

sedang yang terjadi selama proses PMB.

3. Hakim PMB bersifat Independen.

4. Apabila ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (2) tidak terpenuhi maka akan diserahkan

kepada Pimpinan Fakultas melalui Wakil Dekan I FISIP Undip.

5. Ketentuan pada ayat (1), (2), dan (4) tidak berlaku apabila permasalahan menyangkut

delik pidana.

Pasal 14

Pengawas PMB

1. Pengawas PMB berhak untuk:

a. Menegakkan peraturan PMB.

b. Berhak meminta dan menerima laporan dari peserta dan atau panitia apabila

menemukan pelanggaran selama kegiatan PMB.

c. Mengetahui konsep PMB.

Page 8: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

d. Memberikan teguran kepada Panitia Pelaksana PMB ketika terjadi ketidaksesuaian

proses PMB dari konsep yang diberikan oleh BEMF.

2. Pengawas PMB berkewajiban untuk:

a. Melakukan monitoring dan controlling terhadap pelaksanaan PMB.

b. Melakukan evaluasi terhadap keberjalanan PMB.

c. Melaporkan pelanggaran atau sengketa antar alat kelengkapan, antara peserta dengan

alat kelengkapan, dan antar peserta kepada Hakim PMB.

d. Menyampaikan bukti-bukti perkara yang ditemukan atas pelanggaran atau sengketa

antar alat kelengkapan, antara peserta dan alat kelengkapan, dan antar peserta kepada

Hakim PMB.

3. Pengawas PMB berwenang meminta dan menerima laporan keberjalanan pelaksanaan

PMB, pelanggaran atau sengketa antar alat kelengkapan, antara peserta dan alat

kelengkapan, dan antar peserta.

Pasal 15

Penyelenggara PMBF

1. BEMF berhak untuk meminta keterangan kepada Pengawas PMB atas penyimpangan

pelaksanaan yang dilakukan oleh Panitia Pelaksana PMBF.

2. BEMF berkewajiban untuk:

a. Menyelenggarakan PMBF seperti yang telah diatur dalam Peraturan PMBF melalui

bidang PSDM di BEMF.

b. Membuat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis PMBF.

c. Membentuk Panitia Pelaksana PMBF.

d. Membuat konsep PMBF.

3. BEMF berwenang memberi masukan kepada Pengawas PMB terkait dengan sengketa

atau pelanggaran yang terjadi dalam PMBF.

Page 9: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

Pasal 16

Pelaksana PMBJ

1. HM berhak untuk meminta keterangan kepada Pengawas PMB atas penyimpangan

pelaksanaan yang dilakukan oleh Panitia Pelaksana PMBJ.

2. HM berkewajiban untuk membentuk Panitia Pelaksana PMBJ.

3. HM berwenang memberi masukan kepada Pengawas PMB terkait dengan sengketa atau

pelanggaran yang terjadi dalam PMBJ.

Pasal 17

Komisi Disiplin

1. Tim Komisi disiplin berhak ;

a. Memberikan teguran terhadap peserta jika tidak mematuhi peraturan.

b. Melaporkan peserta jika didapat pelanggaraan kepada Pengawas PMB.

2. Tim Komisi Disiplin Berwewenang ;

a. Menjadi alat kelengkapan independen yang bertugas membantu pengawas PMB

dalam melaksanakan fungsi penertiban peserta.

b. Memberikan sanksi berupa teguran jika didapat pelanggaran dan melaporkannya

kepada pengawas PMB.

BAB VII

WILAYAH STERIL PMB

Pasal 18

1. Wilayah steril PMB adalah wilayah tempat berlangsungnya kegiatan PMB dalam hal ini

disebut dengan zona steril.

Page 10: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

2. Hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam zona steril adalah melaksanakan kegiatan diluar

rangkaian kegiatan PMB dalam hal ini tidak berkoordinasi dan mendapatkan persetujuan

dari panitia pelaksana PMB dan pengawas PMB.

BAB VIII

PESERTA

Pasal 19

1. Peserta berkewajiban:

a. Mengikuti seluruh acara yang telah ditentukan dan bersikap sopan.

b. Menjaga kelancaran PMB.

c. Mentaati tata tertib peserta dan Peraturan PMB.

2. Peserta berhak untuk:

a. Melaporkan kepada Pengawas PMB bila terjadi permasalahan atau sengketa dengan

alat kelengkapan PMB lainnya.

b. Meminta penjelasan tentang instruksi yang diberikan oleh Panitia Pelaksana PMB.

c. Mendapatkan dispensasi dari Panitia Pelaksana PMB apabila memiliki hambatan

kesehatan dengan melaporkan ke Panitia Pelaksana PMB dengan membawa surat

keterangan dokter, atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Menolak instruksi dari Panitia Pelaksana PMB apabila instruksi tersebut bertentangan

dengan norma agama dan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

e. Peserta yang memberikan laporan terkait pelanggaran yang terjadi selama PMB

berlangsung diberikan jaminan keselamatan dan dijaga kerahasiaan identitasnya.

Page 11: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

BAB IX

PELANGGARAN DAN SANKSI

PANITIA PELAKSANA DAN PESERTA

Bagian Pertama

Pelanggaran

Pasal 20

1. Pelanggaran terdiri dari:

a. Ringan

b. Sedang

c. Berat

2. Pelanggaran ringan berupa:

a. Tidak menggunakan atribut yang ditentukan.

b. Membawa rokok atau sejenisnya.

c. Mengganggu jalannya kondusifitas kegiatan di dalam ruang kelas.

3. Pelanggaran sedang berupa :

a. Terlambat hadir.

b. Tidak melaksanakan tugas yang ditentukan.

c. Tidak mengindahkan teguran dan atau peringatan lebih dari 2 kali.

d. Tidak datang dengan alasan yang tidak dapat diterima.

e. Meninggalkan lokasi PMB tanpa izin.

f. Merokok selama kegiatan di zona steril PMB.

g. Membawa kendaraan roda empat.

4. Pelanggaran berat berupa:

a. Melakukan tindakan kekerasan secara fisik pada saat PMB.

b. Melakukan tindakan pidana.

Page 12: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

c. Melakukan hal-hal yang menyinggung sentimen SARA.

d. Melakukan perusakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan PMB.

e. Membawa dan mengkonsumsi minuman keras, narkotika dan zat adiktif lainnya

selama pelaksanaan PMB.

Bagian Kedua

Sanksi

Pasal 21

1. Sanksi yang diberikan tidak berupa hukuman kontak fisik.

2. Sanksi berupa hukuman yang bersifat mendidik intelektual mahasiswa.

3. Ketentuan pada ayat (1) dan (2) tidak berlaku pada perbuatan yang memenuhi tindakan

pidana.

4. Sanksi berupa tindakan pidana sepenuhnya merupakan wewenang dari pihak berwajib.

Pasal 22

1. Sanksi terdiri atas:

a. Sanksi ringan

b. Sanksi sedang

c. Sanksi berat

2. Sanksi ringan berupa peringatan dan teguran oleh Komdis PMB.

3. Sanksi sedang berupa:

a. Peringatan lisan dari Hakim PMB dan permintaan maaf secara terbuka dari pelanggar.

b. Pemberian tugas yang bersifat mendidik.

c. Peringatan tertulis dari Hakim PMB.

d. Sanksi tidak diperkenankan mendapatkan sertifikat dan wajib mengikuti PMB pada

tahun berikutnya, jika pelanggar melakukan Pelanggaran Sedang sebanyak dua kali.

Page 13: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

e. Peringatan langsung dari Wakil Dekan I baik lisan dan tertulis.

f. Pemberhentian kegiatan PMB secara langsung dari Wakil Dekan I.

4. Sanksi dengan kategori berat akan dilimpahkan kepada Wakil Dekan I Fisip Undip atas

rekomendasi dari Hakim PMB.

5. Ketentuan pada ayat (1), (2), (3) dan (4) tidak berlaku pada perbuatan yang memenuhi

tindakan pidana.

BAB X

PENEGAKAN HUKUM

Bagian Pertama

Mekanisme Pelaporan

Pasal 23

1. Laporan dapat diajukan oleh:

a. Peserta PMB

b. Panitia Pelaksana PMB

c. Pengawas PMB

d. Tim Komisi Disiplin

2. Laporan dapat diajukan kepada Pengawas PMB dan ditindaklanjuti oleh pihak yang

berwenang.

Pasal 24

1. Laporan disampaikan secara tertulis yang berisi:

a. Identitas pelapor

b. Waktu dan tempat kejadian

c. Identitas pelanggar

Page 14: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

d. Identitas saksi

e. Uraian kejadian

f. Bukti pelanggaran

2. Laporan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pengawas PMB

selambat-lambatnya 48 jam sejak terjadinya pelanggaran atau sengketa dalam PMB.

Bagian Kedua

Penyidikan

Pasal 25

1. Pengawas PMB menyerahkan laporan pelanggaran atau sengketa kepada Hakim PMB

untuk kemudian diselesaikan perkaranya.

2. Proses penyidikan pelanggaran atau sengketa melalui tahapan sebagai berikut :

a. Menghadirkan pelanggar dan pihak-pihak yang bersengketa.

b. Menunjukkan sekurang-kurangnya dua alat bukti atas pelanggaran atau sengketa.

Bagian Ketiga

Persidangan

Pasal 26

1. Persidangan dalam menyelesaikan sengketa dinyatakan terbuka untuk umum.

2. Persidangan dapat dilanjutkan, jika dalam hal pembuktian memenuhi mekanisme

pelaporan.

3. Jika tidak memenuhi mekanisme pelaporan maka sidang ditunda dan/atau pihak pelapor

mencari alat bukti tambahan

Page 15: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

.

4. Penundaan sidang maksimal selama 2 x 24 jam, dan bila masih belum menemukan alat

bukti tambahan maka Hakim PMB memutuskan pelanggar atau pihak yang dilaporkan

lepas dari segala tuntutan.

5. Pelanggar dan/atau pihak yang dilaporkan dapat mengajukan alat bukti lain sebagai

bentuk pembelaan atas laporan pelanggaran atau sengketa.

6. Pihak terlapor yang dinyatakan bersalah melalui putusan Hakim PMB bisa menggugat

kembali putusan yang dikeluarkan, apabila menemukan bukti baru yang belum dibawa

pada sidang Hakim PMB sebelum putusan dikeluarkan.

Pasal 27

1. Hakim PMB harus mendengarkan keterangan para pihak dan saksi serta memperhatikan

segala sesuatu yang dapat dijadikan alat bukti dalam mengadili suatu sengketa.

2. Hakim PMB bersifat aktif dalam meminta keterangan dari saksi tentang sengketa

tersebut, jika alat bukti lainnya tidak menimbulkan keyakinan untuk memutuskan suatu

sengketa dalam mengadili.

Pasal 28

1. Hakim PMB wajib memberi putusan terhadap pelanggaran atau sengketa selambat-

lambatnya 24 jam sejak mendengarkan keterangan dari para pihak yang bersengketa dan

menerima alat bukti.

2. Semua putusan Hakim PMB adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum tetap apabila

diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum.

3. Putusan Hakim PMB adalah bersifat final dan tidak bisa diganggu gugat.

4. Para pihak yang bersengketa wajib menghormati setiap putusan Hakim PMB.

Page 16: PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU ......Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro yang selanjutnya disebut dengan SMF adalah lembaga legislatif

BAB XI

PENUTUP

Pasal 29

1. Peraturan ini berlaku pada tanggal dipublikasikan.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan PMB akan diatur dalam peraturan di

bawahnya selama tidak bertentangan dengan isi Peraturan PMB.

Ditetapkan di : Semarang

Hari : Kamis

Tanggal : 23 Mei 2019

Pukul : 19.12

Ketua Senat Sekretaris Umum

Ashabil Firdaus Al-Ghafiqi Zahra Putri Fauziah

NIM. 14050117140058 NIM. 14020217130047

Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

FISIP Undip

Dr. Hedi Pudjo Santosa, M.Si

NIP. 19610510.198902.1.002