PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan...

37
P R E S I D E N R E P U B L I K I N D O N E S I A PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa dalam rangka pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasa 221 Pasa 245 dan Pasa 255 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa Mengingat 1 Pasa 5 ayat 2 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2 Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2008 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849 MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL BAB KETENTUAN UMUM Pasa 1 Dalam Peraturan Pemerintah n yang dimaksud dengan 1 Kecelakaan Kapa adalah suatu kejadian dan/atau peristiwa yang disebabkan oleh faktor eksternal dan/atau nterna dar kapa yang dapat mengancam dan/atau membahayakan keselamatan kapa wa manusia kerug an harta benda dan kerusakan lingkungan mar t m 2 Mahkamah l , l , l l; . l ( ) ; . I , ); : . I l i i : . l i l i l, , i , i i . l, ji . . . .

Transcript of PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan...

Page 1: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2019

TENTANG PEMERIKSAAN

KECELAKAAN KAPAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang bahwa dalam rangka pelaksanaan lebih lanjut ketentuan Pasa 221 Pasa 245 dan Pasa 255 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa

Mengingat 1 Pasa 5 ayat 2 Undang Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

2 Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2008 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849

MEMUTUSKAN

Menetapkan PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL

BAB KETENTUAN UMUM

Pasa 1

Dalam Peraturan Pemerintah n yang dimaksud dengan

1 Kecelakaan Kapa adalah suatu kejadian dan/atau peristiwa yang disebabkan oleh faktor eksternal dan/atau nterna dar kapa yang dapat mengancam dan/atau membahayakan keselamatan kapa wa manusia kerug an harta benda dan kerusakan lingkungan mar t m

2 Mahkamah

l , l , l

l;

. l ( ) ;

. I

, );

:

.

I

l

i i :

. l

i l i l,

, i ,

i i .

l, ji

. . . .

Page 2: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 -

2 Mahkamah Pelayaran adalah pane ahli yang berada d

bawah dan bertanggung awab kepada Menter yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa

3 Anggota Pane Ahli adalah anggota Mahkamah Pelayaran yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa

4 T m Pane Ahli adalah t m yang dibentuk oleh ketua Mahkamah Pe ayaran untuk melaksanakan pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa

5 Syahbandar ada ah pejabat pemerintah d pelabuhan yang diangkat o eh Menter dan memiliki kewenangan tertingg untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran

6 Nakhoda ada ah sa ah seorang dari awak kapa yang menjad pemimpin tertingg d kapal dan mempunya wewenang dan tanggung awab tertentu sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

7 Perwira Kapa adalah para mualim mas n s perwira rad o kapa dan perwira teknik e ektro

8 Pandu ada ah pelaut yang mempunyai keahlian d bidang nautika yang te ah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pemanduan kapa

9 Terduga ada ah Nakhoda dan/atau Perwira Kapa yang diduga melakukan kesalahan dan/atau kelalaian da am penerapan standar profesi kepelautan yang menyebabkan Kecelakaan Kapa

10 Terperiksa ada ah pihak-pihak yang dimintai keterangan da am pembuatan berita acara pemeriksaan pendahu uan

11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi administratif o eh Menteri berdasarkan rekomendasi dari Keputusan Mahkamah Pelayaran yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

12 Saks

. l i j i

l.

. l

l.

. i l i l

l l.

. l i l i

i

.

. l l l i i i i

j i .

. l , i i , i l, l .

. l i l

l.

. l l l

l.

. l l

l .

. l l

.

. i . . .

Page 3: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 3 -

12 Saks adalah setiap orang yang memberikan keterangan dalam pemeriksaan pendahuluan atau pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa atas peristiwa Kecelakaan Kapa yang d dengar d hat atau dialami send r atau p hak a n yang berwenang yang secara langsung atau tidak langsung berka tan dengan kapal yang mengalam kecelakaan atau peristiwa kecelakaan tersebut

13 Ahli adalah orang yang memiliki keahlian d bidang tertentu yang memberikan keterangan sesua dengan keahliannya dalam pemeriksaan pendahuluan atau pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa untuk membuat terang suatu peristiwa Kecelakaan Kapa

14 Kapa Negara adalah kapa milik negara digunakan o eh instansi Pemerintah tertentu yang diberi fungs dan kewenangan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menegakkan hukum serta tugas-tugas Pemerintah a nnya

15 Kapa Perang adalah kapa Tentara Nasional Indonesia yang ditetapkan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

16 Kapa Niaga ada ah kapa yang digunakan untuk media bisnis oleh orang perseorangan atau badan usaha

17 Menter adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya d bidang pe ayaran

BAB MEKANISME PEMERIKSAAN KECELAKAAN KAPAL

Bag an Kesatu

Umum

Pasa 2

1 Kecelakaan Kapa berupa a kapa tengge am b kapa terbakar c kapa tubrukan dan d kapa kandas

(2 Kece akaan

. i

l l l i , ili , i i,

i l i i i

.

. i i

l l.

. l l l i

i

l i .

. l l i

. l l l .

. i i l .

II

i

l

( ) l : . l l ; . l ; . l ; . l .

) l . . .

Page 4: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 4 -

2 Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan tanggung awab Nakhoda kecuali dapat dibuktikan a n

Pasa 3

1 Pemeriksaan Kece akaan Kapa merupakan serangka an kegiatan pengusutan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yang berwenang untuk mengetahu sebab- sebab dan faktor-faktor pendukung terjadinya Kecelakaan Kapa

2 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1

dilakukan terhadap

a kapa berbendera Indonesia atau berbendera as ng yang ter ad d dalam wilayah perairan Indonesia dan

b kapa berbendera Indonesia yang terjadi d uar wilayah pera ran Indones a

3 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1

me put

a pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dan

b pemeriksaan lan utan Kecelakaan Kapa

Bag an Kedua Pemeriksaan Pendahu uan Kecelakaan Kapa

Paragraf 1

Umum

Pasa 4

1 Pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa

sebagaimana dimaksud dalam Pasa 3 ayat 3 huru a yang ter ad d wilayah perairan Indonesia, dilakukan o eh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menter untuk mencar keterangan dan/atau bukt awa atas terjadinya Kecelakaan Kapa

(2 Pem er ksaan

( ) l ( ) j

l i .

l

( ) l l i

i

l.

( ) ( ) :

. l i j i i ;

. l i l i i .

( ) ( )

li i:

. l;

. j l.

i

l l

l

( ) l

l ( ) f j i i

l l i i i

l l.

) i . . .

Page 5: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 5 -

2 Pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud dalam Pasa 3 ayat 3 huru a yang terjad d luar perairan Indonesia dilaksanakan o eh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk sete ah menerima aporan Kecelakaan Kapa dar perwakilan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau dari pejabat pemerintah negara setempat yang berwenang o eh Menter untuk mencari keterangan dan/atau bukt awa atas terjadinya Kecelakaan Kapa

3 Da am ha Kecelakaan Kapa yang melibatkan Kapa

Negara atau Kapa Perang pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 terhadap kedua kapa tersebut dilaksanakan o eh nstansi yang bertanggung awab terhadap Kapa Negara atau Kapa Perang

Pasa 5

1 Da am ha Kecelakaan Kapa berupa tubrukan sebagaimana dimaksud dalam Pasa 2 ayat 1 huru c terjad antara Kapa Niaga dengan Kapa Negara atau Kapa N aga dengan Kapa Perang pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dilakukan oleh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menter

2 Pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan instansi yang bertanggungjawab terhadap Kapa Negara atau Kapal Perang

Paragraf 2

Laporan Kecelakaan Kapa

Pasa 6

Nakhoda yang mengetahu Kecelakaan Kapa lain atau mengalam Kecelakaan Kapa wa b

a mengambi tindakan penanggulangan;

b meminta dan/atau memberikan pertolongan;

c m enyebar uaskan

( ) l l ( ) f

i i l

l l l i

l i i l l.

( ) l l l l

l , l ( )

( ) l l i j l

l .

l

( ) l l l l ( ) f

i l l l i l ,

l

i.

( ) l ( ),

, l

.

l

l

i l

i l ji :

. l

.

. l . . .

Page 6: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 6 -

c menyebarluaskan berita mengena kecelakaan tersebut

kepada p hak a n dan

d menyampaikan aporan

Pasa 7

1 Nakhoda wajib menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud da am Pasa 6 huru d secara tidak tertu is melalu alat telekomunikasi pada kesempatan pertama dan secara tertu s yang ditujukan kepada

a Syahbandar pelabuhan terdekat apabila Kecelakaan Kapa ter ad d dalam wilayah perairan Indonesia atau

b pejabat perwakilan Pemerintah Republik Indonesia terdekat dan pejabat pemerintah negara setempat yang berwenang apabila kejadian Kecelakaan Kapa berbendera Indonesia d luar wilayah perairan ndones a

2 Laporan secara t dak tertulis sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 berupa penyampaian berita Kecelakaan Kapa dengan cara s stem telekomunikasi.

3 Laporan secara tertu s sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 paling sed k t memuat

a dentitas Nakhoda

b dentitas kapa yang mengalami kecelakaan

c jumlah pe ayar

d en s dan jumlah muatan

e posis dan waktu ke ad an

jenis kece akaan

g dampak yang ditimbulkan kecelakaan;

h kronologi Kece akaan Kapa dan

sebab terjadinya kece akaan

4 Laporan secara tertu s sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disampaikan paling lambat 3 t ga kali dalam 24 dua puluh empat am terhitung sejak tiba d pelabuhan

(5 Da am

. i i l i ;

. l .

l

( ) l l f l

i li :

. l j i i ;

.

l i

I i .

( ) i ( )

l i

( ) li ( ) i i :

. i ;

. i l ;

. l ;

. j i ;

. i j i ;

f. l ;

.

. l l;

i. l .

( ) li ( ) ( i )

( ) j i .

) l . . .

Page 7: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 7 -

5 Da am ha Nakhoda t dak dapat menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 karena berha angan meninggal dun a atau hilang da am Kecelakaan Kapa aporan Kecelakaan Kapa wa b d sampaikan o eh Perw ra Kapa atau anak buah kapa berdasarkan urutan kepangkatan dan tanggungjawab yang ber aku d atas kapa

6 Laporan secara tertu s sebagaimana dimaksud pada

ayat 3 merupakan bukt awal pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa yang diverifikas o eh

a Syahbandar pelabuhan terdekat, apabila

Kece akaan Kapa terjad d dalam wilayah perairan ndones a atau

b pejabat perwakilan Pemerintah Republik Indonesia

terdekat dan pejabat pemerintah negara setempat yang berwenang apabila kejadian Kecelakaan Kapa berbendera Indonesia d luar wilayah perairan ndones a

Pasa 8

1 Laporan Kecelakaan Kapa Berbendera ndonesia yang

diterima o eh Syahbandar sebagaimana dimaksud dalam Pasa 7 ayat 6 huru a segera diteruskan kepada Menter

2 Laporan Kece akaan Kapa berbendera asing yang terjad

d dalam wilayah pera ran Indonesia yang diterima o eh Syahbandar disampaikan kepada Menteri untuk diteruskan kepada perwakilan negara bendera kapal d Indonesia atau negara bendera kapa

3 Laporan Kecelakaan Kapa berbendera Indonesia d luar

wilayah perairan Indonesia yang diterima oleh pejabat perwakilan Pemerintah Republik Indonesia terdekat dan pejabat pemerintah negara setempat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasa 7 ayat 6 huru b d sampaikan kepada Menter

Paragra 3

( ) l l i ( )

l , i , l l, l l ji

i l i l l

l i l.

( ) li ( ) i

l i l :

. l l i i

I i ;

.

, l i

I i .

l

( ) l I l

l ( ) f i.

( ) l l i

i i l

i l.

( ) l i

i i.

l ( ) f

f . . .

Page 8: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 8 -

Paragra 3

Mekanisme Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapa

Pasa 9

Pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud dalam Pasa 4 wajib dilaksanakan paling lambat 7 tu uh har ker a terhitung se ak diterimanya laporan tertulis dari Nakhoda

Pasa 10

1 Pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa

sebagaimana dimaksud dalam Pasa 9 dilaksanakan o eh Syahbandar untuk Kecelakaan Kapa berbendera Indonesia yang ter ad d wilayah perairan Indonesia

2 Dalam ha Syahbandar yang melaksanakan pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa berhalangan, Menteri menugaskan pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menter

3 Dalam ha Kecelakaan Kapa berbendera asing terjadi d wilayah perairan Indones a pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat menyertakan pejabat pemerintah negara bendera kapa

4 Dalam ha Kecelakaan Kapa berbendera Indonesia terjad d uar wilayah perairan Indonesia pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud dalam Pasa 9 di aksanakan o eh Syahbandar atau pejabat yang ditunjuk o eh Menter setelah menerima aporan Kecelakaan Kapa dari pejabat perwakilan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau pejabat pemerintah negara setempat yang berwenang.

Pasa 11

1 Pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasa 10 ayat 2 me puti

a pejabat pemeriksa keselamatan kapa

b pejabat pemeriksa kelaiklautan dan keamanan kapa as ng dan

c penyidik

f l

l

l l

( j ) i j j .

l

( ) l l l

l j i i .

( ) l l

l i.

( ) l l i i ,

l ( )

l.

( ) l l i i l ,

l l l l

l i l l

l

( )

l ( ) li :

. l;

. l i ;

. . . .

Page 9: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 9 -

c penyidik pegawa neger sipil yang bertugas d bidang pe ayaran

2 Pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menter sebagaimana dimaksud pada ayat 1 telah mengikuti pendidikan dan pe at han pemeriksaan Kecelakaan Kapa yang dibuktikan dengan sert fikat

Pasa 12

1 Dalam pelaksanaan pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menter dapat meminta keterangan dari p hak terka t ya tu

a Nakhoda

b anak buah kapa

c pemilik/operator kapa

d petugas Pandu

e badan usaha pelabuhan atau terminal khusus yang mengelola dan mengoperasikan pemanduan; dan

pihak terka t a nnya

2 Pihak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang dipanggil dan d minta keterangan oleh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri dalam pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa harus hadir dan memberikan keterangan

3 Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menteri bertanggungjawab untuk menghadirkan p hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk memberikan keterangan

Pasa 13

Dalam ha Kece akaan Kapa d wilayah perairan ndonesia melibatkan kapa berbendera asing dan kapal melarikan d r keluar wilayah pera ran Indones a pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dilakukan dengan

a meminta bantuan negara bendera kapal dan/atau negara pelabuhan yang disinggahi kapa dan

b menugaskan

. i i i

l .

( ) i ( ),

l i l i .

l

( ) l, l i

i i , i :

. ;

. l;

. l;

. ;

.

f. i l i .

( ) ( ) i

l, .

( ) l i

( ) .

l

l l l i I l i i

i i , l :

. l;

. . . .

Page 10: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 10 -

b menugaskan Syahbandar atau pejabat pemerintah yang

d tunjuk o eh Menter untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa ke negara bendera kapa dan/atau negara pelabuhan yang disinggahi kapa

Paragraf 4 Has Pemeriksaan Pendahuluan Kecelakaan Kapa

Pasa 14

1 Has pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa

dituangkan dalam berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa

2 Berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan

Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 paling sedikit memuat

a keterangan terperiksa dan data kapa

b bukt terjadinya Kecelakaan Kapa

c jalannya peristiwa Kecelakaan Kapa dan

d dugaan faktor penyebab terjadinya Kecelakaan Kapa

3 Berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan

Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditandatangani o eh Terperiksa dan pemeriksa

4 Berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan

Kapa yang te ah ditandatangani oleh Terperiksa dan pemeriksa diverifikas oleh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri paling lambat 3 t ga har kerja terhitung sejak selesainya pemeriksaan

Pasa 15

1 Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menteri melaporkan has pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud dalam Pasa 14 kepada Menter

2 Selain

. i l i

l l l.

il l

l

( ) il l

l.

( ) l ( )

:

. l;

. i l;

. l;

. l.

( ) l ( )

l .

( ) l l

i

( i ) i .

l

( ) l

il l l i.

( ) . . .

Page 11: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 11 -

2 Se a n melaporkan has pemeriksaan pendahuluan

Kecelakaan Kapa kepada Menter sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Syahbandar atau pejabat pemerintah yang d tunjuk o eh Menter melaporkan hasil pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapal kepada

a Mahkamah Pe ayaran dalam hal ditemukan keterangan atau bukt awal mengenai dugaan kesalahan dan/atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi kepelautan yang dilakukan o eh Nakhoda dan/atau perwira kapal atas terjadinya Kecelakaan Kapa

b penyidik pegawa neger s p dalam ha ditemukan keterangan atau bukt awa mengenai dugaan tindak pidana pelayaran sebaga faktor penyebab terjadinya Kecelakaan Kapa dan/atau

c penyidik Po s Negara Republik Indonesia, dalam ha d temukan keterangan atau bukt awa mengenai dugaan tindak pidana umum sebaga faktor penyebab terjadinya Kecelakaan Kapa

3 Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dilakukan paling lambat 7 tu uh har kerja terhitung sejak berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa te ah diverifikas o eh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang d tunjuk o eh Menter

Pasa 16

Ketentuan eb h lanjut mengena tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasa 7 kualifikasi, kompetensi, dan tata cara penugasan pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menter sebagaimana dimaksud da am Pasa 11 dan tata cara pemanggilan pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasa 12 diatur dengan Peraturan Menter

Bagian Ket ga Pemeriksaan Lan utan Kecelakaan Kapa

Paragra 1

Umum

Pasa 17

( ) l i il

l i ( ),

i l i :

. l , i

l

l;

. i i i il, l i l

i l;

. li i l i i l

i l.

( ) ( ) ( ) ( j ) i

l l i l

i l i.

l

l i i l ,

l i l l ,

l , i.

i j l

f

l . . .

Page 12: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 12 -

Pasa 17

1 Pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa dilakukan o eh

Mahkamah Pe ayaran

2 Pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa di aksanakan untuk menindaklanjuti pemeriksaan pendahuluan Kece akaan Kapa yang dilakukan oleh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk oleh Menter

3 Pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa dilakukan secara terbuka untuk umum

Paragra 2 Pelaksanaan S dang Mahkamah Pelayaran

Pasa 18

1 Mahkamah Pelayaran melakukan pemeriksaan

kelengkapan dokumen berita acara pemeriksaan pendahu uan dan dokumen pendukung lainnya yang disampaikan Syahbandar atau pejabat pemerintah yang ditunjuk o eh Menter

2 Dalam ha dokumen berita acara pemeriksaan pendahuluan dan dokumen pendukung lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 belum engkap Mahkamah Pe ayaran meminta Syahbandar atau pejabat pemerintah yang d tunjuk oleh Menteri untuk d engkapi.

Pasa 19

1 Ketua Mahkamah Pelayaran membentuk Tim Pane Ahli dalam jangka waktu paling lambat 7 tu uh har kerja terhitung se ak diterimanya berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dan dokumen pendukung pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa secara engkap

2 Pembentukan Tim Pane Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan menunjuk ketua dan anggota T m Pane Ah sesua keahlian yang dibutuhkan dalam pemer ksaan anjutan Kecelakaan Kapa

Pasa 20

l

( ) l l l .

( ) l l

l l i.

( ) l .

f i

l

( )

l

l i.

( ) l

( ) l , l

i il

l

( ) l ( j ) i

j l

l l .

( ) l ( )

i l li i i l l.

l . . .

Page 13: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 13 -

Pasa 20

1 Jumlah keanggotaan Tim Pane Ahl harus ganji dan paling sed k t 5 ma orang terdiri atas

a 1 satu orang ah nautika tingkat sebaga ketua

b 1 satu orang ah nautika tingkat

c 1 satu orang ah teknika tingkat

d 1 satu orang sarjana teknik perkapalan dan

e 1 satu orang sarjana hukum

2 Dalam ha tertentu ketua Mahkamah Pelayaran dapat menentukan umlah atau susunan keanggotaan Tim Pane Ahli yang berjumlah ganji paling sedikit 3 t ga orang disesuaikan dengan bobot en s Kecelakaan Kapa serta sa ah satunya sarjana hukum

Pasa 21

Dalam ha ketua atau anggota Tim Panel Ahli berhalangan dalam melaksanakan s dang ketua Mahkamah Pelayaran menunjuk ketua atau anggota Tim Pane Ahl pengganti sesua dengan keah annya

Pasa 22

1 T m Pane Ah sebagaimana dimaksud dalam Pasa 19 ayat 1 dibantu oleh sekretaris Tim Pane Ahli yang bertugas mencatat pe aksanaan s dang

2 Sekretaris T m Pane Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditunjuk o eh ketua Mahkamah Pelayaran dar unsur sekretariat Mahkamah Pelayaran yang berkualifikasi sarjana hukum

Pasa 23

T m Pane Ahli harus melaksanakan sidang pertama paling lambat 20 dua pu uh har kerja terhitung se ak dibentuk o eh ketua Mahkamah Pe ayaran

Pasa 24

l

( ) l i l i i (li ) , :

. ( ) li I i ;

. ( ) li I;

. ( ) li I;

. ( ) ;

. ( ) .

( ) l , j

l l ( i ) j i l

l .

l

l i ,

l i i li .

l

( ) i l li l ( ) l

l i .

( ) i l ( ) l i

.

l

i l ( l ) i j

l l .

l . . .

Page 14: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 14 -

Pasa 24

Pelaksanaan s dang dilangsungkan d tempat kedudukan Mahkamah Pelayaran atau d luar tempat kedudukan Mahkamah Pe ayaran

Pasa 25

1 Mahkamah Pelayaran memanggil Terduga, Saks dan Ahli untuk didengar keterangannya dalam pelaksanaan sidang pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa

2 Surat pangg an kepada Terduga, Saksi dan Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus sudah diterima o eh yang bersangkutan dalam angka waktu paling lambat 7 tu uh har kerja sebelum har s dang

3 Dalam pelaksanaan sidang pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa Terduga Saks dan Ahli wajib hadir untuk memberikan keterangan yang diperlukan.

4 Tim Pane Ahl me a u Mahkamah Pelayaran dapat memanggil dan meminta keterangan dari Terduga, Saks dan Ah untuk melakukan pemeriksaan d lapangan atau ha a n yang dianggap per u

Pasa 26

Dalam ha Saks dan/atau Ahli tidak dapat hadir dalam pelaksanaan sidang karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, T m Pane Ahli dapat meminta bantuan Syahbandar untuk meminta kepada Saksi dan/atau Ahl memberikan keterangan secara tertu s

Pasa 27

1 Tim Pane Ahli memeriksa berdasarkan data fakta da am dokumen pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dan alat bukt atau surat dokumen lainnya yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum

(2 T m

l

i i i

l .

l

( ) i,

l.

( ) il , ( ),

l j ( j ) i i i .

( ) l l, , i,

( ) l i l l i i,

li i l l i l .

l

l i

i l

i li .

l

( ) l l l

i

.

) i . . .

Page 15: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 15 -

2 Tim Pane Ahli men a alat bukt yang disampaikan bersama dokumen berita acara pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa dan dokumen pendukung lainnya yang diajukan dalam pelaksanaan s dang dengan memperhatikan kesesuaian antara a at bukt yang satu dengan alat bukt yang a nnya

Pasa 28

Alat bukt sebagaimana dimaksud dalam Pasa 27 berupa

a surat atau tu san

b keterangan Terduga

c keterangan Saks

d keterangan Ah

e keterangan para p hak

petunjuk atau gambar dan/atau

g nformasi yang diucapkan dikirimkan, d ter ma atau disimpan dengan alat optik atau yang serupa dengan tu

Pasa 29

Dalam pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa Tim Pane Ahli me a u ketua Mahkamah Pelayaran dapat menghadirkan pejabat pemerintah d bidang keselamatan dan keamanan pelayaran dan pihak terkait ainnya sebaga Saks dan/atau Ah

Pasa 30

1 Da am pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa pem k atau operator kapa wajib menghadirkan Nakhoda dan/atau anak buah kapa yang ditetapkan sebaga Terduga dan/atau Saks

2 Da am ha pemilik atau operator kapal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat menghadirkan Terduga dan/atau Saks dalam pelaksanaan s dang maka pelaksanaan s dang tetap dilaksanakan

Paragraf 3

( ) l il i i

l

i l i i l i .

l

i l :

. li ;

. ;

. i;

. li;

. i ;

f. ;

. i , i i , i .

l

l l i

i li.

l, l i

l i

l

( ) l l, ili l

l i i.

( ) l l ( ) i i ,

i .

. . .

Page 16: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 16 -

Paragraf 3 Keputusan Mahkamah Pelayaran

Pasa 31

Has pelaksanaan sidang oleh Tim Pane Ahli dalam pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa merupakan Keputusan Mahkamah Pelayaran paling sedikit memuat:

a ikhtisar kejadian Kecelakaan Kapa

b has pembuktian yang diperoleh dalam pelaksanaan s dang

c pendapat Mahkamah Pelayaran mengenai:

1 kapa dokumen kapa dan awak kapa

2 keadaan cuaca

3 muatan/penumpang;

4 navigasi dan o ah gerak

5 sebab Kecelakaan Kapa

6 upaya penyelamatan dan

7 kesalahan dan/atau ke a a an

d sanksi administratif kepada Nakhoda dan/atau Perwira Kapa sepanjang Nakhoda dan/atau Perwira Kapa terbukti melakukan kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profes kepe autan

Pasa 32

1 Pengambilan Keputusan Mahkamah Pelayaran berupa pengenaan sanks admisitratif harus dihadiri o eh seluruh T m Pane Ah

2 Dalam pemungutan suara mengena pengambilan Keputusan Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 d awa dar anggota Tim Panel Ahli dan diakhiri o eh ketua Tim Pane Ah

3 Bag anggota T m Pane Ahli yang berbeda pendapat dengan has pelaksanaan s dang wajib menyampaikan perbedaan pendapat dan dimasukkan dalam Keputusan Mahkamah Pe ayaran

Pasa 33

l

il l

l

. l;

. il i ;

.

. l, l, l;

. ;

.

. l ;

. l;

. ;

. l l i .

. l l

i l .

l

( ) i l

i l li.

( ) i

( ), i li i l l li.

( ) i i l il i ,

l .

l . . .

Page 17: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 17 -

Pasa 33

1 Pengambilan Keputusan Mahkamah Pelayaran berdasarkan alat bukt hukum internasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan d bidang

pe ayaran

2 Keputusan Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 d tuangkan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani o eh ketua Tim Panel Ahli anggota Tim Pane Ah dan sekretar s Tim Panel Ah

Pasa 34

1 Berdasarkan Keputusan Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasa 33 Mahkamah Pelayaran merekomendasikan kepada Menter secara tertulis berupa pengenaan sanksi administrati kepada Nakhoda dan/atau Perwira Kapa

2 Se a n merekomendasikan pengenaan sanks administratif kepada Nakhoda dan/atau Perwira Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Mahkamah Pelayaran dapat menyampaikan kepada Menter

a rekomendas mengena pengenaan sanksi kepada pemilik atau operator yang tidak melaksanakan kewa ban sebagaimana dimaksud dalam Pasa 30 dan /atau

b laporan tertu s apabila berdasarkan bukt awa diduga te ah terjad pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan oleh pejabat pemerintah atau pihak ain yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan sebab terjadinya Kecelakaan Kapa

Pasa 35

1 Menteri sete ah menerima rekomendasi Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasa 34 ayat 1 menetapkan pengenaan sanks administratif.

2 Penetapan pengenaan sanks administrati sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bersifat na

3 Dengan

l

( ) i,

i

l .

( ) ( ) i

l , l li, i li.

l

( ) l ,

i f

l.

( ) l i i l

. i i

( ), i:

ji l ;

. li i l l i

l

l.

l

( ) l l

( ) i

( ) i f ( ) fi l.

( ) . . .

Page 18: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 18 -

3 Dengan pertimbangan tertentu Menteri dapat mengenakan sanks administratif d luar sanks administratif yang direkomendasikan Mahkamah Pe ayaran

Pasa 36

Ketentuan eb h lanjut mengena tata cara pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa diatur dengan Peraturan Menter

BAB SANKS ADMINISTRATIF

Pasa 37

Nakhoda dan/atau Perwira Kapa yang terbukti melakukan kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profes kepelautan d kenakan sanks administrati berupa

a per ngatan atau

b pencabutan sementara sertifikat keahlian pelaut untuk jangka waktu paling lama 2 dua tahun

Pasa 38

1 Pengenaan sanks administratif berupa peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasa 37 huru a dikenakan terhadap Kecelakaan Kapa yang tidak mengakibatkan korban wa atau kerugian harta benda

2 Pengenaan sanks administratif berupa pencabutan sementara sertifikat keahlian pelaut sebagaimana dimaksud da am Pasa 37 huru b d kenakan

a untuk jangka waktu antara 1 satu bu an sampa dengan 6 enam bulan terhadap Kecelakaan Kapa yang mengakibatkan korban wa tetap t dak terdapat kerugian harta benda atau tidak ada korban wa tetap terdapat kerugian harta benda

b untuk jangka waktu antara 7 tu uh bu an sampa dengan 12 dua be as bulan terhadap Kecelakaan Kapa yang mengakibatkan korban wa dan kerugian harta benda atau

c untuk

( ) , i i i

l .

l

l i i l l i.

III I

l

l i

i i f :

. i ;

. ( ) .

l

( ) i

( ) i

l f

l ji .

l l f i :

. ( ) l i ( ) l

ji i i

ji i ;

. ( j ) l i ( l )

l ji ;

. . . .

Page 19: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 19 -

c untuk jangka waktu antara 13 (tiga be as bulan sampa dengan 24 (dua puluh empat) bu an terhadap Kecelakaan Kapa yang mengakibatkan korban jiwa, kapa tenggelam dan faktor a n

BAB V MAHKAMAH PELAYARAN

Bagian Kesatu Kedudukan Fungs Tugas dan Wewenang

Mahkamah Pelayaran

Pasa 39

1 Mahkamah Pelayaran dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Menter

2 Organisasi dan tata kerja Mahkamah Pelayaran ditetapkan dengan Peraturan Menteri setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari menter yang menyelenggarakan urusan pemerintahan d bidang pendayagunaan aparatur negara

Pasa 40

1 Mahkamah Pelayaran dipimpin oleh seorang ketua

2 Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dijabat o eh ah nautika tingkat ah teknika tingkat sarjana hukum atau sar ana teknik perkapalan

Pasa 41

1 Ketua Mahkamah Pelayaran diangkat dan diberhentikan o eh Menter

2 Pengangkatan dan pemberhentian ketua sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d bidang aparatur s p negara

Pasa 42

. l ) i l

l l , l i .

I

, i, ,

l

( ) i.

( )

i i

.

l

( ) .

( ) ( ) l li I, li I,

, j .

l

( ) l i.

( )

i il .

( ) i i

l . . .

Page 20: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

i

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 20 -

Pasa 42

1 Untuk ke ancaran pelaksanaan tugas dan ungs

Mahkamah Pe ayaran Mahkamah Pelayaran didukung o eh sekretariat Mahkamah Pe ayaran

2 Sekretariat Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertugas memberikan dukungan teknis dan administratif kepada Mahkamah Pe ayaran

3 Sekretariat Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdir atas sekretaris Mahkamah Pelayaran dan perangkat d bawahnya

4 Sekretaris Mahkamah Pelayaran dan perangkat d bawahnya sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diangkat dan diberhentikan o eh Menter

5 Pengangkatan dan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dilaksanakan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d b dang aparatur s p negara

Pasa 43

1 Mahkamah Pelayaran memiliki fungs untuk melaksanakan pemeriksaan lanjutan atas Kecelakaan Kapa dan menegakkan kode etik profesi dan kompetensi Nakhoda dan/atau Perwira Kapa sete ah dilakukan pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa

2 Dalam melaksanakan pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Mahkamah Pelayaran bertugas

a mene t sebab Kecelakaan Kapa dan menentukan ada atau t dak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan yang dilakukan o eh Nakhoda dan/atau Perwira Kapa atas terjadinya Kecelakaan Kapa dan

b merekomendasikan kepada Menteri mengena pengenaan sanks administratif atas kesalahan atau ke a a an yang dilakukan oleh Nakhoda dan/atau Perwira Kapa

3 Mahkamah

l

( ) l f i l ,

l l .

( ) ( )

l .

( ) ( ) i

i .

( ) i ( ),

( )

i il .

l

l i.

( ) i i i

( ) i

l l l

l.

( ) l l ( ),

:

. li i l i

l l

l;

. i i

l l i l.

( ) . . .

Page 21: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 21 -

3 Mahkamah Pelayaran dalam melaksanakan tugas

melakukan pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huru a dilakukan melalu pelaksanaan sidang o eh Tim Pane Ah

Pasa 44

1 Mahkamah Pelayaran berwenang melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap tubrukan yang ter ad antara Kapa Niaga dengan Kapa N aga Kapa N aga dengan Kapa Negara atau Kapa Niaga dengan Kapa Perang

2 Da am ha ter ad tubrukan antara Kapa Niaga dengan

Kapa Negara atau Kapa Niaga dengan Kapa Perang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Mahkamah Pelayaran dalam melakukan pemeriksaaan anjutan Kecelakaan Kapa berkoordinasi dengan instansi yang bertanggung jawab terhadap Kapa Negara atau Kapa Perang

Bagian Kedua

Anggota Pane Ahli

Paragra 1 Keanggotaan

Pasa 45

1 Anggota Pane Ahl bukan merupakan abatan aparatur

s p negara

2 Anggota Pane Ah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berasa dar

a pegawa neger s p dengan penugasan khusus dan/ atau

b non-pegawa neger s p

3 Anggota Pane Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdir atas beberapa orang ah nautika tingkat ah teknika tingkat sarjana hukum dan sarjana teknik perkapa an

4 Anggota

( ) l l

( ) f i l l li.

l

( ) j i

l l i , l i l , l l

.

( ) l l j i l l l l

( ), l

l l l

.

l

f

l

( ) l i j i il .

( ) l li ( ), l i:

. i i i il ;

. i i i il.

( ) l ( ) i li I, li

I, , l .

( ) . . .

Page 22: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 22 -

4 Anggota Pane Ah sebagaimana dimaksud pada ayat 1

berjumlah paling banyak 20 dua pu uh orang

Paragraf 2 Pengangkatan dan Pemberhentian

Pasa 46

Anggota Pane Ah diangkat dan diberhentikan oleh Menter

Pasa 47

1 Anggota Pane Ah yang berasal dari pegawa negeri s p menduduki jabatan sejak tanggal ditetapkannya Keputusan Menter mengena pengangkatan Anggota Pane Ah

2 Pengangkatan dan pemberhentian jabatan Anggota Pane Ahli yang berasa dar pegawa negeri sipil diatur sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d bidang aparatur s p negara

3 Anggota Pane Ahl yang berasa dari pegawai negeri s p menduduki jabatan sampa dengan usia 58 lima pu uh de apan tahun dan dapat diangkat kembali dengan status non-pegawa neger s p

4 Pengangkatan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat 3 d lakukan me a u se eks oleh Menteri

Pasa 48

Anggota Pane Ahli yang berasa dari non-pegawai neger s p menduduki jabatan sampa dengan usia 65 enam puluh ma tahun

Pasa 49

Menter melakukan evaluas kinerja Anggota Pane Ahli secara berka a

Pasa 50

( ) l li ( ) ( l ) .

l

l li i.

l

( ) l li i i il

i i l li.

( ) l l i i i

i i il .

( ) l i l i il i ( l

l ) i i i il.

( ) ( ) i l l i l i .

l

l l i i il i (

li ) .

l

i i l

l .

l . . .

Page 23: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 23 -

Pasa 50

1 Untuk dapat diangkat menjad Anggota Pane Ahli yang berasa dar pegawa negeri sipil dengan penugasan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasa 45 ayat 2 huru a pegawa neger sipil harus memenuhi persyaratan sebaga ber kut

a bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b set a kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

c sehat jasman dan rohan

d pernah menduduki abatan administrator atau fungsiona madya

e masa kerja sekurang-kurangnya 15 ma be as tahun sebaga aparatur s p negara dan

ah nautika tingkat ah teknika tingkat sar ana hukum atau sarjana teknik perkapalan

2 Untuk dapat diangkat menjad Anggota Pane Ahli yang

berasa dar non-pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasa 45 ayat 2 huru b seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai ber kut

a bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b set a kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

c sehat jasman dan rohan dan

d mempunya pengalaman d bidang ah nautika tingkat ah teknika tingkat sarjana hukum atau sarjana teknik perkapalan selama 10 sepu uh tahun

3 Untuk dapat diangkat sebaga ketua Mahkamah

Pe ayaran pegawa neger s p harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan persyaratan jabatan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d bidang aparatur s p negara

Pasa 5 1

. ;

. i ;

. i i;

. j l ;

. (li i i il ;

f. li I, li

l

( ) i l

l i i

f , i i

i i :

l ( )

l )

, .

( ) i l

l i

I, j

l ( ) f , i :

. ;

. i ;

. i i;

. i i li I, li I, ,

( l ) .

( ) i l , i i i il

( ) i

i i il .

l . . .

Page 24: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 24 -

Pasa 51

Anggota Pane Ah diberhentikan dengan hormat o eh Menter karena

a meninggal dun a

b masa jabatan te ah berakh r

c permintaan send r

d tidak cakap asman dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sebaga Anggota Pane Ah atau

e berdasarkan hasil evaluasi oleh Menter

Pasa 52

Anggota Panel Ahli diberhentikan dengan tidak hormat o eh Menter dengan ketentuan sebaga ber kut

a Anggota Pane Ahli yang berasa dari pegawa neger s p diberhentikan tidak dengan hormat sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan d bidang aparatur s p negara dan

b Anggota Pane Ahli yang berasa dari non-pegawai neger s p diberhentikan tidak dengan hormat dari abatannya dengan pert mbangan

1 dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang te ah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan abatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan abatan dan/atau pidana umum

2 dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang te ah memilik kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 dua tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana

3 melanggar kode et k Anggota Panel Ah

4 melakukan

l

l li l i :

. i ;

. l i ;

. i i;

. j i i

l li;

. i.

l

l i i i :

. l l i i i il i i

i il ;

. l l i i il j

i :

. l

j j

;

.

l i

( ) ;

. i li;

. . . .

Page 25: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 25 -

4 melakukan pelanggaran disiplin berat

5 melalaikan kewajibannya dalam menjalankan tugas pekerjaannya dan/atau

6 melanggar sumpah atau an abatan.

Pasa 53

Ketentuan eb h anjut mengena pengangkatan dan pemberhentian Anggota Pane Ahl diatur dengan Peraturan Menter

Bag an Ketiga Hak Keuangan

Pasa 54

1 Anggota Pane Ah yang ditunjuk menjadi Tim Pane Ahli

dan unsur sekretariat Mahkamah Pelayaran yang ditunjuk menjad sekretaris Tim Panel Ahli diberikan hak keuangan da am melaksanakan tugas sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2 Dalam ha Anggota Pane Ahli berhenti atau te ah berakhir masa jabatannya, Anggota Panel Ahli t dak diberikan pens un dan/atau pesangon sebaga Anggota Pane Ah

3 Ketentuan eb h anjut mengenai hak keuangan bag Anggota Pane Ah dan sekretaris Tim Pane Ahli diatur dalam Peraturan Pres den

BAB V PENDANAAN

Pasa 55

Pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Mahkamah Pe ayaran dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Be an a Negara

BAB V

. ;

.

;

. j ji j

l

l i l i l i

i.

i

l

( ) l li l

i l i

.

( ) l l l i

i i l li.

( ) l i l i l li l

i .

l

l l j .

I . . .

Page 26: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 26 -

BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasa 56

Da am ha terdapat dampak yang ditimbulkan Kecelakaan Kapa mengakibatkan kerugian aut pencemaran lingkungan mar t m dan kerugian laut la nnya penanganannya dilakukan sesua dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasa 57

Terhadap keputusan yang dikeluarkan oleh badan peradilan asing d bidang Kecelakaan Kapa mengenai kesalahan atau kelalaian da am menerapkan standar profesi kepelautan yang d lakukan o eh Nakhoda atau pemimpin kapa dan/atau Perw ra Kapa yang memiliki sertifikat keahlian pelaut yang diterbitkan o eh Pemerintah Indonesia Menter melaksanakan putusan dengan terlebih dahulu meminta pertimbangan Mahkamah Pe ayaran

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasa 58

1 Pada saat Peraturan Pemerintah n mula ber aku

anggota Mahkamah Pelayaran yang diangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa sebagaimana te ah d ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa tetap menjalankan tugas sebaga Anggota Pane Ah berdasarkan Peraturan Pemerintah n

2 Segala keputusan yang te ah dikeluarkan sebaga anggota Mahkamah Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dinyatakan tetap ber aku

(3 Hak

I

l

l l l l ,

i i , i , i

.

l

i l l

i l l i l

l , i

l .

II

l

( ) i i i l ,

l l i

i i.

l i l li

( ) l i

( ) l .

) . . .

Page 27: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 27 -

3 Hak keuangan anggota Mahkamah Pelayaran

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tetap diberikan sampai dengan diterbitkannya peraturan pelaksanaan terkait hak keuangan Anggota Pane Ah

Pasa 59

Dalam jangka waktu paling lama 1 satu tahun se ak Peraturan Pemerintah n ber aku keanggotaan Mahkamah Pelayaran wajib disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah n

BAB V KETENTUAN PENUTUP

Pasa 60

Pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah n Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3724 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kece akaan Kapa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4369 dicabut dan dinyatakan t dak ber aku

Pasa 61

Peraturan Pemerintah n mu a berlaku pada tangga diundangkan

Agar

( ) ( ),

l li.

l

i i l , ( ) j

i i.

III

l

i i,

l ( ,

),

l l ,

), i l .

l

i i l i l .

. . .

Page 28: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 28 -

Agar set ap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah n dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik ndones a

Ditetapkan d Jakarta pada tanggal 22 Februari 2019

PRESIDEN REPUBLIK INDONES A

ttd

JOKO WIDODO

D undangkan d Jakarta pada tangga 26 Februari 2019

MENTER HUKUM DAN HAK ASAS MANUSIA REPUBLIK INDONES A

ttd

YASONNA H LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 37

Salinan sesua dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

Asisten Deputi Bidang Perekonom an

i i i

I i .

i

I ,

.

i i l

I I I ,

.

.

i

i ,

Page 29: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2019

TENTANG PEMERIKSAAN

KECELAKAAN KAPAL

UMUM

Penyelenggaraan pelayaran sebaga sa ah satu moda transportasi te ah diatur dalam satu kesatuan s stem transportasi nasiona dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pe ayaran Penyelenggaraan pelayaran dilaksanakan untuk tujuan mewujudkan penyediaan transportasi d perairan yang seimbang dengan tingkat kebutuhan serta tersedianya pelayanan angkutan d perairan yang se amat aman cepat ancar tert b teratur nyaman dan efisien dengan biaya yang wajar serta terjangkau o eh daya be masyarakat.

Peraturan Pemerintah tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa ditetapkan sebaga peraturan pelaksanaan dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang merupakan pengganti atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa sebagaimana te ah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapa yang merupakan amanat dar Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pe ayaran Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah n segala ha yang menyangkut aspek pemeriksaan Kecelakaan Kapa tunduk pada Peraturan Pemerintah n

Pemeriksaan Kecelakaan Kapa dilakukan untuk mengetahu faktor penyebab terjadinya Kecelakaan Kapa Atas hasil pemeriksaan Kecelakaan Kapa tersebut nantinya dapat diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya Kecelakaan Kapa dengan sebab- sebab kecelakaan yang sama

Pemeriksaan Kecelakaan Kapa meliputi pemeriksaan pendahuluan Kecelakaan Kapa yang dilakukan oleh Syahbandar atau pejabat pemerintah yang d tunjuk o eh Menter atas dasar aporan kejadian Kecelakaan Kapa dan pemeriksaan anjutan Kecelakaan Kapa yang dilakukan o eh Mahkamah Pe ayaran

Pemeriksaan

i l l i l

l .

i i

l , , , l , i , , , l li

l i

l l

l i

l . i i, l l

i i.

l i l.

l , l

.

l l

i l i l l l l

l l .

. . .

Page 30: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 2 -

Pemeriksaaan lanjutan dilakukan atas dasar Pemeriksaan

Pendahuluan Kecelakaan Kapa untuk memeriksa ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan yang dilakukan oleh Nakhoda dan/atau Perwira Kapa untuk menghasilkan Keputusan Mahkamah Pelayaran berupa rekomendas kepada Menter untuk menjatuhkan sanksi administrasi berupa peringatan atau pencabutan sertifikat keahlian pelaut bagi yang bertugas dalam jabatan tertentu d atas kapa

Ruang lingkup Peraturan Pemerintah n meliputi

1 pemeriksaan pendahuluan Kece akaan Kapa 2 pemeriksaan lanjutan Kecelakaan Kapa 3 sanks administratif; 4 Mahkamah Pe ayaran 5 pendanaan

PASAL DEM PASAL

Pasa 1 Cukup jelas.

Pasa 2 Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2

Yang dimaksud dengan “d buktikan lain” adalah berdasarkan pembuktian te ah dilakukan upaya dan melaksanakan kewajiban berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan

Pasa 3 Cukup jelas.

Pasa 4

Cukup jelas.

Pasa 5

Cukup e as

Pasa 6

l

l i

i

i l.

i i :

. l l;

. l;

. i

. l ;

. .

I

l

l ( )

( )

i l

.

l

l

l

j l .

l . . .

Page 31: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

Pasa 6

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c Yang dimaksud dengan “pihak lain” dalam ketentuan n antara a n Nakhoda kapa ain yang berada d sekitar lokasi kecelakaan stasiun radio panta dan pejabat berwenang terdekat yang memilik kewenangan untuk menindaklanjuti proses kecelakaan tersebut

Huruf d Cukup jelas.

Pasa 7 Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2 Yang dimaksud dengan “penyampaian berita Kecelakaan Kapa dengan cara s stem telekomunikasi” antara ain melalui stas un rad o panta vessel traffic information system (VT S semaphore, morse, serta sarana a n yang dapat digunakan untuk menyampaikan berita atau menarik perhatian bagi pihak a n

Ayat 3 Cukup elas.

Ayat 4 Cukup elas.

Ayat 5 Cukup jelas.

Ayat 6 Cukup jelas.

Pasa 8 Cukup jelas.

Pasa 9

Cukup e as

Pasa 10

l

i i l i l l i

, i, i

.

l ( )

( ) l

i l i i i, I ),

l i l i .

( ) j

( ) j

( )

( )

l

l

j l .

l . . .

Page 32: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 4 -

Pasa 10 Ayat 1

Cukup jelas.

Ayat 2 Yang dimaksud dengan “berhalangan” antara ain Syahbandar setempat tidak berada ditempat atau sumber daya manusia yang tidak memenuhi persyaratan

Ayat 3 Cukup jelas.

Ayat 4 Cukup jelas.

Pasa 11 Cukup jelas.

Pasa 12 Cukup jelas.

Pasa 13

Cukup jelas.

Pasa 14 Cukup jelas.

Pasa 15 Cukup jelas.

Pasa 16 Cukup jelas

Pasa 17 Cukup jelas

Pasa 18 Cukup jelas

Pasa 19

Cukup e as

Pasa 20

l ( )

( ) l

.

( )

( )

l

l

l

l

l

l .

l

.

l

.

l

j l .

l . . .

Page 33: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

Pasa 20 Ayat 1

Bag calon anggota Tim Pane Ahli yang memenuh persyaratan sebaga ah nautika tingkat dan ah teknika tingkat diutamakan yang memilik kualifikas Kesyahbandaran dan pejabat pemeriksa keselamatan kapa

Bag calon anggota Tim Pane Ahli yang memenuh persyaratan sebaga sarjana hukum diutamakan yang berpengetahuan d bidang pe ayaran

Bag calon anggota Tim Pane Ahli yang memenuhi persyaratan sebaga sarjana tekn k perkapalan diutamakan yang memiliki jurusan bangunan kapa

Ayat 2

Yang dimaksud dengan “tertentu” antara a n

a kecelakaan me batkan kapa GT 35 (tiga puluh lima Gross Tonnage) ke bawah dan kapa layar motor

b berupa kecelakaan tungga

c Nakhoda memilik sertifikat ANT V ANT V atau Surat Keterangan Kecakapan SKK

d dak terdapat korban iwa

Pasa 21 Cukup jelas.

Pasa 22 Cukup jelas

Pasa 23 Cukup jelas

Pasa 24

Cukup jelas

Pasa 25

Cukup jelas

Pasa 26

Cukup e as

Pasa 27

l ( )

i l i i li I li I

i i l.

i l i i i

l .

i l i i

l.

( )

. li l .

l i :

l ;

. l;

. i I , , ( );

. i j .

l

l .

l

.

l

.

l

.

l

j l .

l . . .

Page 34: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

Pasa 27 Ayat 1

Yang dimaksud dengan “dokumen lainnya” adalah semua surat- surat yang terkait dengan terjadinya Kecelakaan Kapa ba k yang bersifat teknis maupun yang bersifat administratif.

Ayat 2 Cukup jelas.

Pasa 28 Cukup jelas.

Pasa 29 Yang dimaksud dengan “pihak terkait lainnya” dalam ketentuan n adalah badan usaha yang bergerak d bidang pelayaran

Pasa 30 Cukup jelas.

Pasa 31 Cukup jelas.

Pasa 32 Cukup jelas.

Pasa 33 Cukup jelas.

Pasa 34 Cukup jelas.

Pasa 35

Ayat 1 Cukup jelas.

Ayat 2 Cukup jelas

Ayat 3

Yang dimaksud dengan “pertimbangan tertentu” antara a n Menter mempunyai data-data ain terhadap Nakhoda dan/atau Perwira Kapa sebaga Terduga

Pasa 36

l ( )

l i

( )

l

l i i

i .

l

l

l

l

l

l ( )

( ) .

( )

l i i l

l i .

l . . .

Page 35: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

Pasa 36 Cukup jelas.

Pasa 37

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Yang dimaksud dengan “sertifikat keahlian pelaut” dalam ketentuan n termasuk Surat Keterangan Kecakapan SKK

Pasa 38 Cukup jelas

Pasa 39

Cukup jelas

Pasa 40 Cukup jelas

Pasa 41

Cukup jelas

Pasa 42

Cukup jelas

Pasa 43

Cukup jelas.

Pasa 44

Cukup jelas

Pasa 45

Ayat 1 Cukup jelas

Ayat 2 Huru a

Yang dimaksud dengan “penugasan khusus” ada ah penugasan pegawa neger s p untuk melaksanakan tugas jabatan secara khusus d luar instansi pemerintah dalam angka waktu tertentu

H uru b

l

l

i i ( ).

l

.

l .

l .

l

.

l .

l

l .

l

( ) .

( ) f

l i i i il

i j .

f . . .

Page 36: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 8 -

Huru b

Cukup jelas.

Ayat 3 Cukup jelas.

Ayat 4 Cukup jelas.

Pasa 46 Cukup jelas

Pasa 47 Cukup jelas.

Pasa 48 Cukup jelas.

Pasa 49 Cukup jelas

Pasa 50 Cukup jelas.

Pasa 51 Cukup jelas.

Pasa 52 Cukup jelas.

Pasa 53 Cukup jelas.

Pasa 54

Cukup jelas

Pasa 55 Cukup jelas.

Pasa 56

Cukup e as

Pasal 57

f

( )

( )

l .

l

l

l .

l

l

l

l

l

.

l

l

j l .

.

Page 37: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 … · dalam pembuatan berita acara pemeriksaan pendahuluan. 11 Terhukum ada ah terduga yang dijatuhi sanksi ... pemeriksaan l lanjutan

P R E S I D E N

R E P U B L I K I N D O N E S I A

- 9 -

Pasa 57 Cukup jelas.

Pasa 58 Cukup jelas.

Pasa 59 Cukup jelas

Pasa 60 Cukup jelas

Pasa 61 Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6319

l

l

l

.

l

.

l .