PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI...
Transcript of PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI...
PERATURAN DIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 02 TAHUN 2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TAHUN 2016
MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN
1PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DAN PENDIDIKAN MASYARAKATJalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai III, Senayan, Jakarta 10270
Telepon 021-5725061, Fax 021-5725484 Tromol Pos : 1303 Kode Pos 10013Laman : www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 02 TAHUN 2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESADIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKATKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Menimbang :untuk mengoptimalkan pengembangan modelpendidikananakusiadinidanpendidikanmasyarakatpada Balai Pengembangan Pendidikan Anak UsiaDini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD danDikmas) serta Pusat Pengembangan PendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat(PP-PAUDdan Dikmas), perlu ditetapkan Peraturan DirekturJenderal PendidikanAnakUsiaDini dan PendidikanMasyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) tentangPetunjuk Teknis Pengembangan Model PendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat;
2 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Mengingat : 1. UndangUndangNomor20tahun2003tentangSistem Pendidikan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4301);
2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005tentangStandarNasionalPendidikan,dan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013tentang Perubahan atas Peraturan PemerintahNomor19tahun2005tentangStandarNasionalPendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor17tahun2010tentangPengelolaandanPenyelenggaraanPendidikan.
5. PeraturanPresidenNomor14Tahun2015tentangKementerianPendidikandanKebudayaan;
6. PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor49 tahun 2007 tentang Standar PengelolaanPendidikanolehSatuanPendidikanNonformal.
7. PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor39 tahun2013 tentangPetunjukTeknisJabatan Fungsional Pamong Belajar Dan AngkaKreditnya;
8. PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor81tahun2013tentangPendirianSatuanPendidikanNonformal.
9. PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor 11 tahun 2015 tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Pendidikan danKebudayaan;
10. PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi danTata Kerja Pusat Pengembangan PendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat;
11. PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanNomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan
3PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TataKerjaBalaiPengembanganPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakat.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT.
Pasal1Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak UsiaDini dan Pendidikan Masyarakat (UPT Ditjen PAUD dan Dikmas)melaksanakanpengembanganmodelPendidikanAnakUsiaDinidanPendidikan Masyarakat berdasarkan petunjuk teknis sebagaimanatercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari PeraturanDirektur Jenderal PendidikanAnakUsiaDinidanPendidikanMasyarakatini.
Pasal2PeraturanDirekturJenderalinimulaiberlakupadatanggalditetapkan.
DitetapkandiJakartapadatanggal20April2016DirekturJenderal,
HarrisIskandar
4 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LampiranIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalammeningkatkankualitasmanusia.Melaluipendidikanmasyarakatdapat mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhanhidupnya.Selainitu,pendidikanjugadapatmemberikanmanfaatberupa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, senidanbudaya, sertapeningkatankualitashidup.Pendidikan jugamerupakansalahsatusaranauntukmenanggulangikemiskinan,meningkatkankeadilandankesetaraangender,memahaminilai-nilai dan keberagaramanbudaya, sertameningkatkan keadilansosial. Oleh karena itu, pembangunan PAUD dan Dikmasharus mampu menjamin pemerataan dan peningkatan mutupendidikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalammenghadapitantangannasionaldanglobal.
PAUD dan Dikmas dapat memberikan kontribusi terhadappeningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui programpengembanganpotensianakusiadinisecaraholistik.Selainitu,PAUD dan Dikmas dapat dijadikan sebagai sarana pendidikankeaksaraan dan kesetaraan, sarana pengembangan kecakapanhidup, dan sarana pengembangan pendidikan keluarga untukmembentuk karakter dan budaya bangsa. Memasuki eraMasyarakatEkonomiASEAN(MEA)dantuntutankualitashidupyang semakinmeningkat, PAUD dan Dikmas jugamenghadapi
5PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
berbagai tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Hal ini juga berimplikasi terhadap tuntutan masyarakat akanlayananPAUDdanDikmasyangberkualitas.
Tahun2015tidakkurangdari220.524satuanPAUDdanDikmastelahmemberikanlayananberbagaijenisprogram(diantaranyasatuanPAUDsebanyak188.117 lembaga, LembagaKursusdanPelatihan sebanyak 18.805 lembaga, Pusat Kegiatan BelajarMasyarakatsebanyak10.182lembaga,TamanBacaanMasyarakatsebanyak 3.020 lembaga, dan Rumah Pintar sebanyak 400lembaga).Berbagaijenisprograminiumumnyadiselenggarakanolehmasyarakat. Hanya sekitar 5% yang diselenggarakan olehpemerintah. Untuk memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat,Ditjen PAUD dan Dikmas menelurkan berbagai kebijakanberupa program-program yang diselenggarkaan oleh satuanPAUD dan Dikmas. Program-program dan kebijakan yangditelurkan diupayakan agar dapat memenuhi kebutuhanmasyarakat, fleksibel dalam penyelenggaraannya, praktismateri pembelajarannya, dan dapat disesuaikan waktu dantempatpendidikannyadengankondisimasyarakat.Olehkarenaitu, dalam rangka menetapkan kebijakan yang inovatif dankreatif, Ditjen PAUD dan Dikmasmemerlukan berbagai modelpengembangan satuan dan program PAUD dan Dikmas untukmenjaminketersediaan,keterjangkauan,kualitas,relevansi,dankepastian layanan pendidikan dalam rangkamembentuk insanserta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakterdenganberlandaskangotongroyong.
TugaspokokdanfungsiPP-PAUDdanDikmassertaBP-PAUDdanDikmas adalah mengembangkan model, program, dan mutupendidikan.DalambeberapadekadePP-PAUDdanDikmassertaBP-PAUDdanDikmas telahmenghasilkan banyakmodel. Akantetapi, model dan program yang telah dikembangkan belumbanyakdimanfaatkanolehmasyarakat.Hal inidisebabkanoleh
6 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
beberapa faktor, di antaranya: (a) sebagianbesarmodel yangdikembangkan tidak mengacu pada kebijakan pemerintah; (b)prosedurpengembangankurangmemenuhikaidah-kaidahilmiah;(c) pengembangan kurang didukung oleh data yang valid danreliabel;(d)hasilpengembangantidakdivalidasiolehdirektoratteknisterkait,dan(e)hasilpengembangantidakdisosialisasikankepadamasyarakatcalonpengguna.Untukmengaturlebihlanjuttentang pengembangan model diperlukan sebuah pedomanyangdapatdigunakansebagaiacuanbagiPP-PAUDsertaDikmasdanBP-PAUDdanDikmasdalammerencanakan,melaksanakan,dan mengendalikan program-program pengembangan model.HalinisesuaidenganIKKDitjenPAUDdanDikmasdalamRenstraKemendikbud tahun 2015, yakni model yang dikembangkandivalidasi danditerapkan. Ini berarti setiapmodel yangdibuatolehUPTDitjenPAUDdanDikmaswajibdivalidasidanditerapkanpadamasyarakat.
B. Tujuan Panduan
Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuankepadapamongbelajardiPP-PAUDdanDikmassertaBP-PAUDdanDikmasdalammelaksanakantugaspengembanganmodel.Selainitu,petunjukteknisinijugabertujuanmemberikanacuankepada PP-PAUDdanDikmas dan BP-PAUDdanDikmas dalammelaksanakan pembinaan dan pengawasan kepada pamongbelajardalammengembangkanmodel.
7PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
BAB IIKONSEP PENGEMBANGAN MODEL
A. Pengertian
Dalam panduan pengembangan ini pengertian tentang modelakandiberibatasan.1. Model adalah representasi yang akurat dari proses aktual
yang memungkinkan seseorang atau sekelompok oranguntukbertindakberdasarkanpijakanyangdirepresentasikanolehmodelitu.Modeljugadapatdiartikansebagaivisualisasiataukerangkakonseptualyangdigunakansebagaipedomandalam melaksanakan kegiatan, sehingga model dapatberwujud : (1) tipe ataudesain; (2) deskripsi atau analogiyangdipergunakanuntukmembantuprosesvisualisasi;dan(3)deskripsidarisuatusistemyangmungkinatauimajiner.Di samping itu, model juga memiliki tujuan yang hendakdicapai danmemiliki prosedur atau langkah-langkah yangdigunakanuntukmencapaitujuan.
2. Pengembangan model PAUD dan Dikmas adalah prosespenelitian terapan berupa rancangan tipe, desain, bentukdeskripsi,dansistemkegiatanyangdiprosesdengankaidah-kaidan penelitian ilmiah. Hasil penelitian dapat digunakanolehkelompoksasaranuntukmemecahkanmasalahbidangpendidikan PAUD dan Dikmas. Hasil penelitian berupamodel programpembelajarandapat digunakanbila sudahdivalidasiolehpraktisidandiujicobakan.Dengandemikiandiharapkan akan lahir sebuah model pembelajaran yangefektif,efisien,praktisdanmenarikketikadigunakanuntukmemecahkan masalah pembelajaran dalam memenuhikebutuhanmasyarakat.
3. Model yang dikembangkan dapat berbentuk: a) ModelProgrambaruyangdikembangkansendiriolehpengembanguntukmemenuhikebutuhanbelajarmasyarakat.Selain itujuga dibutuhkan Model program PAUD dan Dikmas baruyang merupakan pengayaan dari program-program yang
8 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
selama ini sudah diselenggarakan oleh direktorat teknis.Pengembangan model program baru, dikembangkanoleh seluruh komponen pembelajaran (8 SNP); b) Modelkomponen pembelajaran dan manajerial program PAUDdanDikmasmerupakanpengembangankomponendariSNPprogramPAUDdanDikmasyangtelahadadandikembangkanagar menjadi lebih efektif, efisien, menarik, dan dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran. Pengembanganadaptifinilebihmudahdandapatlebihcepatditerapkandisetiapsatuanpendidikan.
B. Tujuan Pengembangan Model
Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan pengembanganmodelPAUDdanDikmasadalahsebagaiberikut:1. Memecahkan permasalahan masyarakat melalui program
dan pembelajaran inovatif serta adaptif pada PAUD danDikmas.
2. MeningkatkanmutupengelolaanprogramdanpembelajaranpadaPAUDdanDikmas.
3. Memberdayakan potensi lokal di lingkungan masyarakatkelompoksasaranmelaluiprosespengelolaanprogramdanpembelajaraninovatifsertaadaptifpadaPAUDdanDikmas.
4. Mendorongkemandiriandankreativitasmasyarakatdalammengelola program dan pembelajaran pada PAUD danDikmas.
C. Manfaat Pengembangan Model
Manfaat yang diperoleh dari pengembangan model yangdilakukanolehPP-PAUDdanDikmasdanBP-PAUDdanDikmasadalah:1. Berbagai model empirik dalam membuat kebijakan
pengelolaanprogramdanpembelajarandapatdimilikiolehDirektoratJenderalPAUDdanDikmas.
9PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
2. Berbagai pilihan model yang efektif, efisien, praktis, danmenarikdapatdigunakanolehmasyarakat.
D. Fokus Pengembangan Model
Pengembanganmodeldifokuskanpadaaspek-aspekpengelolaanprogram, pembelajaran, dan evaluasi pada PAUD dan Dikmas.Pengembangan dilakukan pada dimensi yang lebih luas untukmeningkatkan kualitas pengelolaan program, pembelajaran,evaluasiPAUDdanDikmas,sertamembantumasyarakatdalammeningkatkankualitashidupdanpenghidupannya.
E. Sasaran Pengembangan Model
Sasaran pengembangan model adalah kelompok masyarakatyangmenghadapipermasalahanpendidikan.
F. Prinsip-prinsip Pengembangan Model
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembanganmodeladalahsebagaiberikut:1. RelevansidanKeakuratan Model yang dikembangkan hendaknya relevan dengan
perkembanganilmupengetahuandanteknologi,kebutuhandan karakteristik calon sasaran, serta masyarakat secaraumum. Selain itu, model yang dikembangkan juga harustepatsasarannya.
2. FleksibilitasdanKepatutan Model yang dikembangkan hendaknya dirancang secara
fleksibel sehingga dapat dilakukan perubahan padawaktuproses implementasi. Selain itu juga perlu diperhatikanketepatan, kecocokan, dan kewajaran model yangdikembangakandengansosialbudayamasyarakatsetempat.
10 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3. Efisiensi Model yang dikembangkan hendaknya dapat
diimplementasikan dengan menggunakan peralatansederhanadanberbiayamurah.
4. Kontinuitas Model yang dikembangkan hendaknya dapat
diimplementasikan secara berkesinambungan meskipunprosespengembangansudahselesai.
5. EfektivitasdanManfaat Model yang dikembangkan hendaknya meperoleh hasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dapatdimanfaatkandenganbaikolehcalonsasaran(tepatsasaran)
6. Inovatif Modelyangdikembangkanhendaknyamampumenunjukkan
sesuatuyangbarudanmemperolehtujuanyangefektifdanefisien.
7. Menarik Modelyangdikembangkanhendaknyamampumendorong
sasaranuntukmelakukankegiatanyangsamasetelahprosespengembanganberakhir,danmampumendorongpenggunamodeluntukmenggunakanmodelyangdikembangkan.
8. Ilmiah Pengembangan model hendaknya menerapkan kaidah-
kaidah,metodedanprosedurpenelitiandanpengembangan.9. Originalitas Model yang dikembangkan hendaknya hasil pemikiran,
rancangan,validasidanujicobayangdilakukansendiri.10. Konstruktif Modelyangdikembangkanhendaknyamampumemerbaiki
danmeningkatkanpengelolaanprogramdanpembelajaranpadaPAUDdanDikmas.
G. Hasil dan Pemanfaatan Hasil Pengembangan Model
1. HasilPengembanganModel Hasil pengembanganmodel berupa perangkat pendukung
11PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
danpedomanpenggunaannyasertaLaporanhasilpenelitiandanpengembanganmodel(analisis).
2. PemanfaatanHasilPengembanganModela. Memperbaiki dan meningkatkan proses belajar yang
selama ini telah berjalan dan diselenggarakan olehmasyarakat
b. Menambah berbagaimodel program baru yang layakdijadikanprogramunggulanPAUDdanDikmas
c. Memberikanberbagaialternatifbagimasyarakatuntukmemilih danmenggunakanmodel-model yang sesuaidengankondisidaerahmasing-masing.
H. Pelaksana Pengembangan Model
1. Pelaksana pengembangan model adalah pamong belajaryang berkualifikasi teknis serta mampu mengembangkanmodelPAUDdanDikmas.
2. Pengendali pengembangan model adalah pejabat eselonIVyangberadadibawahkoordinasiteknisdanadministrasipejabateselonIII.
3. Untukmemperolehhasilyangdapatdipertanggungjawabkan,baikdariaspeksubstansimaupunaspekpenelitian, setiappengembanganmodel harus didampingi oleh 2 orang timteknis.Timteknisterdiriatastimteknissubstansiyangsesuaidenganmodelakandikembangkandantimteknisprosedurpengembanganmodel.
4. Strukturdantugaspelaksanapengembanganmodeladalahsebagaiberikut:a. Kepala UPT eselon II bertindak sebagai penanggung
jawabpelaksanaankegiatansecaraumum.b. KepalaUPTeselonIIIatauPejabateselonIIIbertindak
sebagaipenanggungjawabteknissekaligusadministrasikegiatan.KepalaUPTeselonIIIatauPejabateselonIIIinibertugasmelakukankoordinasirencanapengembangan,koordinasi internal dan eksternal, menentukan target
12 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
danmelakukanrevisi,dankoordinasidenganpimpinanyanglebihtinggi.
c. Pejabat eselon IV bertindak sebagai supervisorpelaksanaanpengembanganyangbertugasmenyiapkanperangkat administrasi, melakukan pengendalianinternaldaneksternal,mengendalikanjadwalkegiatan,danmengendalikanpelaksanaan.
d. Pamong belajar bertindak sebagai pelaksana kegiatan(berfikir, mengembangkan, mengujicobakan,menganalisis,danmenyusunlaporanujicoba).
5. Tim teknis substansi dan teknis pengembangan modelbertugas memberikan masukan, bimbingan, dan arahanuntukmemperkuatpenerapankaidah-kaidahpenelitiandanpengembangan.
I. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengembangan Model
Berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan model diantaranya:1. KepalaUnitPelaksanaTeknis,KepalaBidang,KepalaSeksi,
danPamongBelajar;2. Dinas pendidikan Kabupaten/Kota beserta aparatnya yang
membantupelaksanaanujicobadilapangan;3. Direktorat Teknis di lingkungan PAUD dan Dikmas sebagai
pengguna(user)hasilpengembangansekaliguspemvalidasi(validator)hasilpengembangan;
4. Tim Teknis yang relevan dengan substansi yang akandikembangkan.
5. TimAkademisidanPraktisiyangmembantupelaksanaanujicobadananalisispengembanganmodel.
6. Masyarakat di lokasi uji coba sebagai pelaku uji cobalapangan.
7. Kelompokmasyarakatyangmenjadisasaranujicoba.
13PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
BAB IIIPROSEDUR PENGEMBANGAN MODEL
Di dalam Renstra Kemendikbud tahun 2015—2019 terdapat satutarget yang terkait dengan pengembangan model, yakni modelyangdikembangkandapatdivalidasi danditerapkandimasyarakat.Artinyamodel-model yang selama ini dikembangkan oleh lembagapengembanganmodelharusdapatdibakukanolehdirektoratteknisdandapatdimanfaatkanataudisebarluaskanpadamasyarakat.
Prosedur pengembangan model PAUD dan Dikmas memaparkanproseduryangditempuholehpengembangdalammengembangkanmodel. Dalam pengembangan model, pengembang menetapkandanmenjelaskan komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.Selain itu,pengembangjugabertugasmenjelaskanhubunganantarkomponendalammodelsebagaisistem.
Intipengembanganmodeladalah:1)Studiekplorasi;2)perumusanmodel;3)ujicobamodel,revisidananalisis;serta4)validasimodeldanpenerapanProsedur pengembangan model ditempuh dengan menerapkanlangkah-langkahkegiatansebagaiberikut:
Langkah Pertama Langkah Kedua
Langkah KetigaLangkah Keempat
Penyusunan Draft Model
(Model Konseptual)
untuk MemecahkanMas
alah Bidang PAUD dan
Dikmas
Studi PendahuluanMengkaji Kondisi
Masyarakatdan Permasalahan yang
Dihadapi
Studi LiteraturMengkaji Teori,Hasil Penelitian,
Regulasi, Kbijakan,RPJM, dll
Hasil Studi PendahuluanMenemukan Masalah
danKebutuhan Masyarakat.
Digunakan untuk Menetapkan
Topik Pengembangan Model
Analisis dan Revisi Model Konseptual
Model Operasional
Diseminasi dan Implementasi
Pembakuan Model
Validasi oleh Direktorat Terkait
Model Akhir Analisis dan Revisi Model
Uji Coba Model OperasionalMinimal 3 Kelompok
Penulisan Laporan AkhirBerisi Hasil Studi Pendahuluan, Validasi Model Konseptual, Uji Coba Mdel
Konseptual Skala Terbatas, dan Uji Coba Model Operasional
Replikasi Model
Analisis dan Revisi Model
Ujicoba Model Konseptual. Skala Terbatas
Model Konseptual
Validasi Model Konseptual Melalui FGD
dengan Akademisi,
Praktisi, Stakeholders, dan lain-lain
14 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
A. LANGKAH PERTAMA (STUDI PENDAHULUAN)
1. Studi Pendahuluana. Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan
identifikasi permasalahan yang dijumpai dalampengelolaanprogramataupembelajaran.
b. Sebelum melaksanakan studi pendahuluan,pengembangmenetapkankelompoksasaran.
c. Datadaninformasiyangperludiidentifikasiantaralain:1) Latar belakang ekonomi, sosial budaya, geografi,
dandemografi2) Permasalahanyangseringdihadapiolehmasyarakat3) Potensi-potensi yang dimiliki terkait dengan
ekonomi, sosial budaya, geografi, demografi, danpendidikan
4) Minat,harapan,aspirasi,dankeinginanmasyarakat5) Hambatanataukendalayangseringmunculdalam
penyelenggaraan program PAUD dan Dikmas danpemberdayaanmasyarakat.
6) Masalah atau kendala yang seringmuncul dalampelaksanaanpembelajaranpadaPAUDdanDikmas.
7) Peluang-peluang yang mungkin dapat direalisasiuntukmendukungprogramPAUDdanDikmas.
d. Apabila mengembangkan model yang sudah ada,studi pendahuluan dilakukan untuk mengidentifikasikelemahanunsur-unsuryangadadalammodel.
e. Membuat simpulan hasil analisis data dan informasimenjadi beberapa permasalahan yang dihadapimasyarakat.Permasalahanyangdisimpulkanhendaknyaberkaitan dengan aspek pendidikan, sosial budaya,ekonomi,geografi,dandemografi.
f. Menyusun skala prioritas berbagai permasalahanyang telah ditemukan. Apabila terkait denganmasalah program PAUD dan Dikmas, pengembangmenggunakan delapan standar nasional pendidikanuntuk memfokuskan permasalahan yang hendak
15PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
dikembangkan.g. Menyusun beberapa alternatif topik pengembangan
model sebagai upaya memecahkan masalah yangdihadapimasyarakatsesuaidenganfokusmasalahyanghendakdikembangkan.
h. Mendiskusikan berbagai alternatif topik yang telahdirumuskan dengan pimpinan, pengambil keputusan(stakeholders), dan kelompok sasaran untuk memilihtopikyangpalingsesuai.
i. Topik yang sudah disepakati oleh berbagai pihakkemudian dikonsultasikan kepada direktorat terkaituntukmemperolehpersetujuan.
j. Dokumen dan hasil penelitian pendahuluan wajibdimiliki dan dijadikan sebagai bukti atas pelaksanaanpenelitianpendahuluan.
2. Studi Literatur a. Pengembang hendaknya mengkaji peraturan
perundang-undangan, kebijakan nasional PAUD danDikmas, teori dan hasil penelitian dari buku, laporanpenelitian,sertajurnalilmiah.
b. Tujuan pengkajian teori dan hasil penelitian yaituuntukmempertajam fokusmodel yangdikembangkandan membangun konstruksi model konseptual yangdirumuskandalambentukgrafik(chart)model.
Pada tahap studi pendahuluan atau studi eksplorasipengembangwajibmemilikidokumenkerjaberupalaporanstudieksplorasiyangdiketahuiolehpimpinanunitkerja.
Laporan tersebut sekurang-kurangnya mencakupkerasionalan,dasar, tujuan,pelaksana,waktudan tempat,metode, instrumen, proses pelaksanaan, hasil studieksplorasi, rumusan masalah, dan tema-tema yang layakdikembangkanmenjadimodel.
16 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
B. LANGKAH KEDUA (PENYUSUNAN DRAF MODEL)
1. Penyusunan Draf Model a. Sebelummenyusundrafmodel,pelaksanapengembang
model wajib menguasai substansi dengan banyakmembaca jurnal, laporan hasil penelitian, kebijakan,danbuku-bukuyangrelevandengansubstansi.
b. Penyusunandrafmodeldapatdilakukanapabila topiksudahditetapkandantim teknis yang relevandengantopikyangakandikembangkansudahdimiliki.
c. Drafmodelyangdisusunharus:1) berdasarkan hasil analisis penelitian terdahulu
(tema-tema yang disajikan dalam penelitianterdahulu harus relevan dengan upayamemecahkan masalah), peraturan perundang-undangan,kebijakanPAUDdanDikmas,sertateoridanhasilpenelitianyangrelevan;
2) beorientasi pada manajemen dan pembelajaranpada PAUD dan Dikmas serta sebagai berupayamenyajikanpemecahanmasalah;
3) disusunsecarasistematis,rinci,tidakberbelit-belit,mudahdipahami,dandilaksanakanolehkelompoksasaran;
4) bersifat inovatif (kreasi baru) dan adaptif, belumpernah ada atau memperbaiki (memodifikasi)model yang telah ada dan disesuaikan dengansituasidankondisikelompoksasaran;
5) saranadanprasarana,sumberdayamanusia,danteknologiyangdigunakanmudahdidapatkanolehkelompoksasaran.
2. Validasi Draf Model Konseptual a. Persiapan
1) Menyiapkandrafmodeldanperangkatpendukungmodel yang terdiri atas draf model programbaru beserta perangkat pendukungnya (8 SNP).
17PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
Kemudian mempersiapkan model komponenprogram(parsial)besertapetunjukpenggunaannya.Modelparsialdapatmenjadiacuanpengembanganmodelkurikulum,bahanajar,alatevaluasi,metodebelajar, manajemen, pengelolaan pendanaan,pengelolaankelas,media,pendidikankarakter,dankemitraan.
2) Menyiapkan instrumen yang digunakan untukmenilaipanduandanperangkatpendukungmodelyangtelahdikembangkan.
3) Menetapkanjadwalpelaksanaankegiatan.4) Menetapkan pihak yang akan dimintai penilaian
danmasukanatasdrafmodeldanpanduan yangdikembangkan,antaralaintimteknisyangrelevan,praktisiyangrelevan,danakademisiyangrelevan.
b. PelaksanaanValidasiDrafModelKonseptualKegiatan validasi model konseptual dilaksanakandenganmenerapkanmetodediskusiterpumpun(Focus Group Discussion).Diskusiterpumpunbertujuanuntukmemperoleh penilaian dan masukan dari peserta.Kriteriayangdigunakanyaitu:1) adaptif ‘adanya kesesuaian antara model dan
perangkat model dengan permasalahan yangdihadapiolehkelompoksasaran‘;
2) inovatif ’terdapat sesuatu yang baru yang dapatmembedakanmodelyangsatudenganmodelyanglain’;
3) memilikikelogisanstrukturmodel;4) mudahdipahamidanditerapkan;5) berkualitas;6) memilikikelogisanprosedurpelaksanaanujicoba.
3. Prosedur Diskusi Terpumpuna. Pengembang memaparkan garis besar draft model
besertaperangkatmodelyangdikembangkan.b. Peserta mempelajari serta memberikan penilaian
18 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
dan saran atas model dan perangkat model yangdikembangkan.
c. Pengembangmelaksanakandiskusidenganpesertadanmencatathal-halpentingyangdapatdijadikansebagaipertimbangan dalam merevisi model dan perangkatmodelyangdikembangkan.
d. Akhirvalidasidrafmodel1) Menganalisisdatadaninformasihasilpenilaiandari
pesertadengancaramenghitungrata-rata(mean)dan persentase untuk memperoleh gambarantentangtingkatvaliditasataukelayakanmodeldanperangkatmodelyangakandiujicobakan.Selainitu,analisis jugadapatmemberikaninformasitentangkelemahan-kelemahanmodeldanperangkatmodelyangperludirevisi.
2) Merevisimodeldanperangkatmodelberdasarkanbeberapa temuan yang diperoleh dari hasilanalisis data dan saran-saran yang disampaikanoleh peserta diskusi. Model yang telah direvisidinamakanmodelkonseptual.
3) Mendokumentasikan hasil analisis data validasimodelkonseptual.
4) Mencetak model konseptual dan perangkatmodelyang telahdirevisi secara rapi karenaakandigunakansebagaibahanujicobamodelkonseptaldimasyarakatsecaraterbatas.
C. LANGKAH KETIGA (UJI COBA MODEL KONSEPTUAL DAN MODEL OPERASIONAL)1. Persiapan
a. Menetapkan rancangan uji coba terbatas, minimalmenggunakan salah satu rancangan uji coba berikut(bolehmenggunakanrancanganujicobalain):Rancanganujicobasatukelompokdesaintesawaldantesakhirgambaranujicobasebagaiberikut:
19PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
TesAwal Perlakuan TesAkhir√ √ √
Uji coba dilakukan terhadap satu kelompok subjekdenganjumlahanggotapalingsedikit25orang.Setiapkelompokakandiujisebelumdansetelahpelaksanaanuji coba. Untukmenguji keefektifanmodel digunakananalisist-tessampelberpasangan.Rancanganuji cobadesain kelompok control tes awaldantesakhirsecaraacakRancanganinidapatdigambarkansebagaiberikut:
Kelompok TesAwal Perlakuan TesAkhir
Eksperimen √ √ √
Kontrol √ --- √
Subjekujicobaterdiriatasduakelompoksasaran,yaitukelompok eksperimen ‘kelompok yang memperolehperlakuanmodelyangdiujicobakan’kelompokkontrol‘kelompok yang tidak memperoleh perlakuan modelyang diujicobakan’. Subjek uji coba pada kelompokeksperimen paling sedikit beranggotakan 20 orang,dan kelompok kontrol paling sedikit beranggotakan20 orang. Setiap anggota kelompok eksperimen dankelompokkontrolakandiujiduakali,yaitusebelumdansetelahpelaksanaanujicoba.Datayangtelahterkumpulkemudiandianalisissebagaiberikut:1) membandingkan skor tes awal kelompok
eksperimendankelompokkontroldengananalisist-tes sampel independen. Kemampuan anggotakedua kelompok tersebut akan lebih baik apabilahasilujit-testidakmenunjukkanadanyaperbedaanyangsignifikan;
2) membandingkan skor tesawaldan tesakhir,baikpada kelompok eksperimen maupun kelompok
20 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
kontrol,dengananalisist-tessampelberpasangan. Hasil t-tes pada kedua kelompok akan lebih baikapabilamenunjukkanperbedaanyangsignifikan.
3) membandingkan skor tes akhir kelompokeksperimendankelompokkontroldengananalisist-tessampelindependen.Modelyangdiujicobakandikatakanefektifapabilahasilujit-tesmenunjukkanadanya perbedaan dan skor rata-rata kelompokeksperimenlebihtinggidibandingkandenganskorrata-ratakelompokkontrol.
b. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan model danperangkat pendukungmodel yang akan diujicobakan,instrumen observasi untuk mencatat berbagaikejadianyangmunculdalamprosespembelajaran,daninstrumen wawancara untuk memperoleh data daninformasi tentang responpenyelenggaradanpendidikterhadap keterlaksanaan atau kepraktisan modelyang diujicobakan, serta partisipasi belajar pesertadidik dalam mengikuti pembelajaran. Selanjutnyamempersiapkan kelompok sasaran (peserta didik,pendidikdanataupengelola)sesuaidenganpersyaratanyangtelahditetapkansebagaisasaranujicoba.Halyangtakbolehdilupakanadalahmempersiapkanalat,bahan,ruang belajar teori dan praktik untuk mendukungpelaksanaanujicobamodelkonseptual.
2. Pelaksanaana. Menyampaikanmodeldanperangkatpendukungmodel
kepadapenyelenggaraprogramdanpendidikyangakanmelaksanakanpembelajaran.
b. Memberikan orientasi teknis tentang model yangdikembangkan dan perangkat pendukungmodel yangakandiujicobakankepadapesertadidik,penyelenggaraprogram, dan pendidik yang akan melaksanakanpembelajaran.
21PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
c. Menyampaikanbahanajarkepadapesertadidik.d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaranyangtelahdirancang.e. Melaksanakanobservasiterhadapprosespembelajaran
dan mencatat atau merekam semua kejadian yangmuncul.
f. Melaksanakan wawancara kepada peserta didik,penyelenggara, dan pendidik untuk memperolehinformasi tentang keterlaksanaan atau kepraktisanmodel dan perangkat pendukung model yangdiujicobakan.
g. Melaksanakan evaluasi tes awal dan tes akhir ataskemampuan peserta didik sebelum dan setelahmengikutipembelajaran.
3. Akhir Uji Coba Model Konseptuala. Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk
mengukur tingkat keefektifan, keterlaksanaan ataukepraktisan,dankemenarikan.1) Ujikeefektifanmenggunakananalisist-tes.2) Ujiketerlaksanaanataukepraktisanmenggunakan
analisisrata-rata(mean)danpersentase.3) Uji kemenarikan menggunakan analisis rata-rata
(mean)danpersentase.b. Tim pengembang mendiskusikan hasil analisis data
untukmengetahuikekuatandankelemahanmodel.c. Merevisi model dan perangkat pendukung model
berdasarkanpadahasilanalisisdanmasukan-masukandari penyelenggara dan pendidik yang melaksanakankegiatan pembelajaran. Model yang telah direvisidisebutmodeloperasional.
d. Mendokumentasikanhasilujicobaterbatas.e. Mencetak panduan model dan perangkat pendukung
modelsesuaidenganstandaryangtelahditetapkan.
22 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4. Penulisan Laporana. Penulisan laporan dilakukan untuk menyampaikan
informasi tentang proses dan hasil pengembanganmodel.
b. Laporan ditulis secara sistematis dan menggunakankaidahpenulisankaryailmiah.
c. Untuk menghindari plagiasi, setiap kutipan langsungharusditunjukkansumbernya.
d. IsilaporanbagianBabIVberisitentanghasil:1) studipendahuluan;2) validasikonseptual;3) ujicobamodelkonseptual;4) ujicobamodeloperasional.
Catatan:modelygtelahdiujicobasecaraterbatasdapatdisebutmodelapabilaseluruhprosestelahdilewatidandianalisissesuaidengan prosedur pengembangan model dan dilakukan revisi.Model ini dapat divalidasi oleh direktorat teknis dan wajibdilengkapidenganhasilanalisisselamaujicobaberlangsung.Model yang layak dinilai dalam angka kredit pamong belajarminimalsetelahujicobakonseptual.Pengembangdapatmenggunakanmetodetertentuselamasesuaidengan pelaksanaan ujicoba dan dapat dipertanggungjawabkansesuaidenganhakikatpenelitian
5. Uji Coba Model Operasionala. Prosedurpelaksanaanujicobamodeloperasionalsama
denganprosedurujicobamodelkonseptual.b. Subjekujicobapalingsedikitterdiriatastigakelompok
diwilayahataudaerahyangberbeda.c. Kegiatan uji coba model operasional tidak boleh
dilaksanakan di kelompok sasaran dan wilayah yangsamadengankegiatanujicobamodelkonseptualnamuntetapmemilikilatarbelakangyangrelatifsamadengankondisidaerahsaatstudipendahuluan.
d. Model yang telah diuji coba operasional dan telahdirevisidinamakanmodelakhir.
23PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
Catatan : model operasional yg telah diujicoba dapat disebutmodelapabilaseluruhprosestelahdilewatidandianalisissesuaidengan prosedur pengembangan model dan dilakukan revisi.Modeloperasionaliniwajibdilakukanpembakuanolehdirektoratteknisdanwajibdilengkapidenganhasilanalisis selamaujicobaberlangsung
D. LANGKAH KEEMPAT (PEMBAKUAN MODEL, DISEMINASI, IMPLEMENTASI, DAN REFLIKASI)1. Pembakuan Model
a. Pembakuan model dilakukan melalui kegiatan diskusiterpumpununtukmemperolehmasukandaridirektoratterkait
b. Kegiatan diskusi diikuti oleh tim pengembang modeldantimdaridirektoratterkait.
c. Model dan perangkat pendukungmodel disampaikankedirektoratterkaitpalinglambatduaminggusebelumdilaksanakankegiatandiskusi.
d. Model dan perangkat pendukung model yangtelah divalidasi oleh direktorat terkait selanjutnyamendapatkanpengesahandaridirektoratterkait.
e. Model dan perangkat pendukung model yang dinilaipaling baik akan dijadikan sebagai dasar penyusunankebijakandirektoratterkait.
f. Bukti bahwa model tersebut sudah dibakukan olehdirektorat teknis yang terkait adalah surat keterangandaridirektoratteknisyangrelevandilingkunganDitjenPAUDdanDikmas
Tatacarapembakuanmodeladalahsebagaiberikut:a. Pembakuanmodel secarakolektif, artinyapembakuan
hasil penyusunan seluruh UPT akan dilakukan olehDitjenPAUDdanDikmassetiapbulanJulidanDesember.Setiap UPT mengirim model yg telah dikembangkanbesertaanalisisnyakemudianmemaparkannyadidepantimdaridirektoratteknis,Balitbangdanakademisi.
24 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
b. Pembakuan model secara mandiri, artinya prosespembakuan diselenggarakan oleh UPT sendiri denganmenghadirkantimdaridirektoratteknis.
c. Model dianggap layak untuk disebarluaskan kemasyarakat apabila sudah disetujui oleh direktoratteknis. Persetujuan tersebut dalam bentuk suratketerangan.
2. Diseminasi dan ImplementasiDiseminasi dilakukan untuk memperkenalkan ataumenyebarluaskanmodel yang telah lolosuji cobakepadacalonpenggunamodel.Kegiatandiseminasidapatdilakukanmelaluiseminardengandiikutiolehcalonpenggunamodel.Implementasi yaitu denganmemberikan pelatihan kepadapengguna untukmemahamimodel yang akan diterapkan,memberikan pendampingan kepada pengguna agar tidakmengalami kesulitan dalam menerapkan model, danmenggandakanhasilpengembanganuntukdisebarluaskan
3. ReplikasiModel-model hasil pengembangan yang sudah divalidasidapatdireplikasipadakelompoksasaranyangmemilikilatarbelakangberbedaHalinidisebabkanolehperbedaankondisilatar belakang sehingga model ini dapat diperbarui ataudirekayasa kembali untuk diujicobakan kepada kelompoksasaranyangberbeda.
25PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
BAB IVPENUTUP
Pengembangan model merupakan proses yang harus dilakukanoleh orang-orang yang kompeten dalam bidangnya dan kompetendalampenelitian terapan.Olehkarena itu, setiaptimpengembangwajibmenguasai permasalahan dan kaidah pengembanganmodel.Panduan ini merupakan garis besar pelaksanaan pengembangan.Ide,substansi,danprosespelaksanaanmenjaditanggungjawabparapengembang model. Dengan panduan ini kita memiliki keyakinanuntukbangkitmelaksanakanpekerjaansecaraoptimalsesuaidenganpanduan.
26 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LampiranIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
SISTEMATIKA USULAN PENGEMBANGAN MODEL
Sistematikapenulisanusulan(proposal)pengembanganmodelberisitigababsebagaiberikut:BabI PendahuluanBabII KajianPustakaBabIII MetodePengembangan
Bab I PendahuluanPendahuluan mengantarkan pembaca untuk dapat menjawabpertanyaanapayangdikembangkan sertauntukapadanmengapapengembangan itu dilakukan. Bab pendahuluanmemuat: (1) latarbelakangmasalah;(2)rumusanmasalah;(3)tujuanpengembangan;(4)manfaatpengembangan,dan(5)spesifikasimodel.
1. Latar Belakang MasalahLatar belakangmasalahberisi: (a) pemaparan konteks (kondisiempirik) pengembangan model dalam masalah yang hendakdipecahkan; (b) identifikasi kesenjangan-kesenjangan antarakondisi nyata dengan kondisi ideal, dan (c) berbagai alternatifpemecahan masalah yang bersifat adaptif dan inovatif sertadisertai dengan identifikasi faktor-faktor penghambat danpendukungnya. Berbagai alternatif pemecahan masalah yangditawarkanbeserta alasannyaharusdikemukakanpadabagianakhir dari paparan latar belakang masalah. Penyampaianalternatif pemecahan masalah perlu didukung dengan teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan model yangdikembangkan.
27PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
2. Rumusan MasalahRumusan masalah merupakan pemetaan faktor-faktor, aspek-aspek, dan/atau variabel-variabel yang terkait. Hal-hal yangpentingdalamperumusanmasalahsebagaiberikut:a. masalahdapatdirumuskandalambentukpertanyaanatau
pernyataanyangterfokuspadapemecahanmasalah;b. masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana, pendek,
danpadat;c. rumusan masalah mencakup empat komponen, yaitu
berkaitan dengan studi eksplorasi, pengembangan desainmodel,validasiahlidanpraktisi,dankeefektifanmodel.
3. Tujuan PengembanganPerumusan tujuan pengembangan didasarkan pada rumusanmasalah yang ingin dipecahkan dengan menggunakan modelyangdipilih.Tujuanpengembangandinyatakandengankalimatdeklaratif yang berkaitan dengan: (1) studi eksplorasi; (2)pengembangandesainmodel;(3)validasiahlidanpraktisi;dan(4)ujicobalapangan.
4. Manfaat PengembanganManfaat pengembangan model adalah kegunaan hasilpengembangan bagi pemangku kepentingan sebagai calonpenggunamodel.
5. SpesifikasiModela. Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
lengkap tentang karakteristikmodel yang diharapkan darikegiatan pengembangan.
b. Karakteristik model mencakup identitas yang dapatdigunakan untukmembedakan satumodel denganmodellainnya.
c. Model yangdimaksuddapatberupapengelolaanprogramataupembelajaranpadaPAUDdanDikmas.
28 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Bab II Kajian Pustaka
Bagian kajian pustaka berisi pembahasan teori dan hasil-hasilpenelitian terdahulu. Kajian pustaka bertujuan membantupengembang dalam menyusun kerangka berpikir pengembanganmodel beserta perangkat pendukung model yang akan dihasilkan.Padaakhirpenyusunankerangkaberpikirdisajikangrafikmodelyanghendakdikembangkan.
Bab III Metode Pengembangan
Bagianmetodepengembanganberisi:1. RancanganPenelitiandanPengembangan Rancangan penelitian dan pengembangan berisi metode
penelitianyangdigunakanuntukmelakukanstudipendahuluan(misalnya menggunakan metode studi kasus, survei, danevaluasi), validasi konseptual (misalnya mengunakan diskusiterpumpun), serta uji coba model (misalnya menggunakanmetodeeksperimensatukelompokdesaintesawaldantesakhir)
2. Prosedur Pengembangan Bagian ini memaparkan prosedur yang digunakan dalam
melakukan penelitian dan pengembangan model. Dalampenelitian dan pengembangan terdapat sembilan tahapsebagaimana disajikan dalam prosedur pengembangan Bab IIpetunjukteknisini.
3. WaktudanTempatPenelitiandanPengembangan Bagian ini memaparkan durasi waktu yang digunakan untuk
melakukan penelitian dan pengembangan serta tempat yangdigunakanuntukmelaksanakanstudipendahuluan,validasiahlidanpraktisi,danujicobalapangan.
4. SubjekPenelitiandanPengembangan Karakteristik subjek penelitian dan pengembangan perlu
29PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
diidentifikasisecarajelasdanlengkap,termasukcarapemilihansubjekstudieksplorasi,validasiahlidanpraktisi, sertaujicobalapangan.
Dalamsubjekstudipendahuluanperludijelaskansiapadanberapaorang yang akan diambil datanya. Selain itu, perlu dijelaskanjugateknikapayangakandigunakanuntukpengambilansubjek.Dalamsubjekvalidasimodelkonseptualperludijelaskansiapadanberapaorangyangakandijadikansebagaievaluatormodelyangtelahdirancang.Dalamsubjekujicobamodelkonseptualperludijelaskankarakteristiknyadanberapaorangyangakanmenjadisubjek,sertateknikapayangakandigunakanuntukpengambilansubjek.Dalamsubjekujicobamodeloperasionalperludijelaskankarakteristiknya dan berapa orang yang akan menjadi subjek,teknikapayangakandigunakanuntukpengambilansubjek,dandimanaujicobaituakandilaksanakan.
5. VariabelPenelitiandanPengembangan Variabel penelitian adalah atribut subjek penelitian yang akan
diukur.Padabagianiniperludijelaskanmengenaivariabelyanghendak diukur dalam kegiatan studi eksplorasi, validasimodelkonseptual,sertaujicobamodelkonseptualdanoperasional.
6. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data Instrumen penelitian dan pengembangan dapatmenggunakan
instrumenyangsudahbakuatauinstrumenyangdikembangkansendiri oleh pengembangan model. Aspek lain yang perludiperhatikan adalah cara pemberian skor atau kode masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan. Instrumen yangdigunakanuntukmengumpulkandatadapatditerapkandenganmenggunakan berbagai metode pengumpulan data, sepertiwawancara,observasi,kuesioner,angket,dantes.
7. Analisis Data Teknikdanproseduranalisisyangdigunakanuntukmenganalisis
data studi eksplorasi dan uji coba model dikemukakan dalam
30 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
bagianinidandisertaialasannya.Uraianyangsangatrincitidakdiperlukan bila teknik analisis yang digunakan sudah cukupdikenal.Akantetapi,bilatekniktersebutbelumbanyakdikenal,uraianperludipaparkansecararinci.
31PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
LampiranIIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
SISTEMATIKA PENGEMBANGAN DESAIN MODEL
Sistematika pengembangan disain model berisi lima bab sebagaiberikut:BabI PendahuluanBabII KonsepModelyangDikembangkanBabIII PenyelenggaraanBabIV PenjaminanMutuBab V Penutup
Bab I PendahuluanBagian pendahuluan mengantarkan pembaca untuk memahamialasan-alasan penyelenggaraan program dan untuk apa modelitu disusun. Bab pendahuluan memuat latar belakang dan tujuanpenulisan.1. Latar Belakang Bagian latar belakang berisi alasan-alasan penyelenggaraan
program yang disertai dengan data dan informasi tentangkebijakanpemerintahdanhasilanalisisdaristuditerdahulu.
2. Dasar Hukum Bagianiniberisilandasanperundang-undanganyangdigunakan
dalampengembanganmodel.3. Tujuan Bagianiniberisitujuanpengembangandesainmodel.
Bab II Konsep Model yang DikembangkanBagian ini menggambarkan model yang dikembangkan sehinggadapat diketahui adanya perbedaan dengan model sejenis lainnya.
32 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Melaluideskripsisingkatpadabagianinijugadapatdiketahuiadanyainovasi yang dikembangkan dalam model. Oleh karena itu, perludirumuskan:
a. pengertianyangberisidefinisiprogramyangdikembangkanataudiselenggarakan;
b. tujuanprogramyangberisitentangapayangakandicapaidalampenyelenggaraanprogram.Rumusantujuanprogramharusjelasdan terukur karena dijadikan sebagai dasar untuk mengukurkeberhasilanprogramyanghendakdiselenggarakan;
c. karakteristikprogramyangberisitentangciri-ciriprogramyangdapat membedakan antara satu program dengan programsejenis lainnya.Melalui pengkajian karakteristik ini akandapatdiketahuiinovasiyangdikembangkanolehpengembangmodel.
Bab III Penyelenggaraan ProgramBagianiniberisitentangkomponen-komponenyangharusadaagarprogramdapatdiselenggarakandenganbaik.Komponen-komponenyangharusadayaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan Berisi tentang kriteria capaian pembelajaran lulusan program
yang mencakup sikap dan tata nilai, pengetahuan keahlian,dan keterampilan, serta menggambarkan Kerangka KualifikasiNasionalIndonesia(KKNI)
2. Kurikulum Berisi tentangmata pelajaran pokok dan penunjang serta jam
belajar.Disampingitu,jugaperluditetapkanbebanbelajarteoridanpraktik.
3. Pembelajaran Berisi tentang gambaran pembelajaran teori dan praktik serta
modelpembelajaranyangakandigunakan.Disampingitu,jugaperludigambarkankegiatan-kegiatanyangharusdilakukanolehpendidikdanpesertadidikdalampembelajaranteoridanpraktik.
33PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
4. Peserta didik Berisitentanggambarankualifikasiataupersyaratanadministraif
yangharusdipenuhiolehpesertadidikdancara-caraperekrutan.5. Pendidik Berisitentanggambarankualifikasidankompetensiyangharus
dipenuhiolehpendidik.6. Pengelolaan Berisitentangstrategiyangdigunakanuntukmengelolaprogram.7. Sarana dan prasarana Berisitentangbahanbelajar,mediapembelajaran,sertaalatdan
bahanuntukpembelajaranpraktik.8. Pembiayaan Berisi tentang biaya operasional yang digunakan dalam
menyelenggarakanprogram.9. Penilaian Berisi tentang instrumen yang digunakan untuk menilai hasil
belajardengandisertairubrikpenilaian.
Apabila hanya parsial (komponen pembelajaran atau manajemen)silahkandipaparkanprototipemodelygakandikembangkan
Bab IV Penjaminan Mutu Penjaminan mutu dimaksudkan untuk mengendalikan kegiatanatau penyelenggaraan program berupa pemonitoran (monitoring)dan evaluasi yang berisi tentang aspek-aspek yang akan dimonitordan dievaluasi serta teknik-teknik yang akan digunakan. Selain itu,diperlukanjugatindaklanjutyangberisitentangkegiatanyangakandilakukansetelahmengkajihasilkegiatanpemonitorandanevaluasi.
Bab V PenutupBagianpenutupberisitentangharapan-harapanpengembangmodeldanpersyaratan-persyaratan yangharusdipenuhi agarmodel yangdikembangkandapatberhasil.
34 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LampiranIVPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
SISTEMATIKA LAPORAN PENGEMBANGAN MODELSistematika laporan pengembanganmodel terdiri atas tiga bagian,yaitubagianawal,bagianinti,danbagianpenutup.
A. Bagian Awal Bagianawallaporanpengembanganmodelterdiriatassampul,
lembar judul,abstrakdalambahasa Indonesia,katapengantar,daftarisi,daftartabel(kalauada),daftargambar(kalauada),dandaftarlampiran(kalauada).1. Sampul Sampul laporan pengembangan model memuat logo PP-
PAUD dan Dikmas atau BP-PAUD dan Dikmas, judul, namalengkap dan nomor induk pegawai ketua pelaksana, namaPP-PAUDdanDikmasatauBP-PAUDdanDikmas,sertatahunpenyelesaian.
2. Lembar Judul Lembar judul sama dengan halaman sampul, dicetak pada
kertasberwarnaputih.
3. RingkasanEksekutif Bagian ini berisi judul pengembangan model, dilanjutkan
dengandeskripsi ringkas isi laporan.Panjang tulisan kuranglebihtigahalamandenganspasisatusetengah.
4. Kata Pengantar BagianiniberisisambutandaripimpinanPP-PAUDdanDikmas
atauBP-PAUDdanDikmas.Katapengantardinarasikandalambentukparagraf.
35PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
5. Prakata Bagian ini berisi prakata untuk mengantarkan pembaca
dalam memahami naskah laporan dan dilengkapi ucapanterimakasihkepadapihak-pihakyangmemberikankontribusidalammenyelesaikanpengembanganmodel.Ucapanterimakasih disusun berdasarkan tingkat kontribusinya dalampenyusunanlaporan.Prakatadisusundalambentuknarasi.
6. DaftarIsi Daftar isi memuat judul yang terdapat pada bagian awal
laporanpengembanganmodelyakni,halamanjudul,daftartabel,daftargambar,daftarlampiran(jikaada),danbagianisilaporandaribabsatuhinggababterakhir.SemuabagiandituliskapitalKecualijudulsubbab.
7. DaftarTabel Daftar tabel memuat nomor dan judul tabel lalu disusul
nomorhalamandimanatabeldimuat.Judultabelyanglebihdarisatubarisdiketikdenganspasisatu.Jarakantarajudultabelyangsatudengantabelyanglainsatusetengahspasi.
8. DaftarGambar Daftargambarmemuatnomordanjudulgambar,kemudian
disusul nomorhalamangambardalam teks. Judul gambaryang lebih dari satu baris diketik dengan spasi satu. Jarakantara judul gambar yang satu dengan gambar yang laindalamdaftaritusatusetengahspasi.
9. DaftarLampiran Daftar lampiran disusun dengan sistematika nomor urut
(angkaarab),judullampiran,sertanomorhalaman.Nomorhalaman lampiran merupakan kelanjutan dari nomorhalamanisilaporan.
36 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
B. BagianIntiBagian inti laporan pengembangan model PAUD dan Dikmasterdiriataslimabab,yaitupendahuluan,kajianpustaka,metodepengembangan,hasilpengembangan,sertasimpulandansaran.Babpendahuluan, kajianpustaka,danmetodepengembangansudahdisajikandalampenyusunanusulanpengembanganmodelsehinggatidakperludijelaskanlagipadabagianini.
Bab IV Hasil PengembanganBagianhasilpenelitiandanpengembanganberisitigakomponenpokok,yaitu:(1)hasilstudieksplorasi;(2)hasilvalidasiahlidanpraktisi,dan(3)hasilujicobalapangan.
1. Hasil Studi Eksplorasi Hasil studi eksplorasi berisi deskripsi data yang diperoleh.
Pendeskripsiandatadidasarkanpadavariabel-variabelyangmenjadi fokuspenelitian.Pendeskripsiandatadapatberisitentangkebutuhanbelajarcalonsasaran(apabilamodelyanghendak dikembangkan adalahmodel baru) atau kekuatandankelemahanmodelyangdilaksanakanolehlembagaataumasyarakat (apabila pengembang ingin mengembangkanataumemodifikasimodel).
2. Hasil Validasi Model Konseptual Hasilvalidasiahlidanpraktisiberisihasilanalisisdatadan
revisi model dan perangkat pendukungnya. Data yangdikumpulkandarikegiatanvalidasiahlidanpraktisibersamapakar dan praktisi disajikan dalam bagian ini. Penyajiandatasebaiknyadituangkandalambentuktabel,bagan,ataugambar yang dapat mengomunikasikan data secara jelas.Simpulan hasil analisis perlu dikemukakan dalam bagianakhir, dan simpulan ini digunakan sebagai dasar dalammelakukanrevisimodel.
Simpulanyangditarikdarihasilanalisisdatatentangmodelyang divalidasi ahli dan praktisi digunakan sebagai dasar
37PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
dalam menetapkan revisi model. Keputusan merevisimodel hendaknya disertai dengan alasan pembenaranbahwasetelahdirevisi,modelituakanmenjadilayakuntukdiujicobakan.Komponen-komponenyangdirevisidanhasilrevisiharusdikemukakansecarajelas.
3. Hasil Uji Coba Lapangan Hasil uji coba lapanganberisi hasil analisis datadan revisi
model. Data yang dikumpulkan dari kegiatan uji cobalapangandisajikandalambagianini.Penyajiandatasebaiknyadituangkan dalambentuk tabel, bagan, atau gambar yangdapat mengkomunikasikan data secara jelas. Kesimpulanhasil analisis perlu dikemukakan dalam bagian akhir, dansimpulan ini digunakan sebagai dasar dalam melakukanrevisimodel.Keputusanmerevisimodelhendaknyadisertaidenganalasanpembenaranbahwasetelahdirevisi,modelituakanmenjadilebihefektif,efisien,danmenarik.Komponen-komponenyangdirevisidanhasilrevisiharusdikemukakansecarajelas.
Bab V PenutupBagianpenutupberisisimpulandansaran.Simpulanmerupakanjawaban dari permasalahan penelitian. Simpulan dinyatakandalam bentuk poin-poin yang dirumuskan secara singkat dantepatberdasarkanhasilanalisis.Sarandirumuskanberdasarkansimpulan.Pengajuansarandiarahkanpadapemanfaatanmodelyang dikembangkan dan diungkapkan dengan menggunakanpernyataanataukalimatyangjelasdanlugas.
C. Bagian AkhirIsibagianakhirdari laporanpengembanganmodel terdiri atasdaftarrujukanataudaftarpustakadanlampiran-lampiran.1. DaftarRujukan Bahan pustaka yang dimasukkan dalam rujukan pustaka
harus disebutkan dalam teks. Dalam arti, bahan pustaka
38 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
yangdigunakansebagaibahanbacaan,namuntidakdirujukdalam teks hendaknya tidak dimasukkan dalam daftarrujukan.Sebaliknya,bahanpustakayangdisebutkandalamisilaporanpengembanganharusdicantumkandalamdaftarrujukan. Penulisan daftar pustaka menggunakan sistemModernLanguangeAssociation(MLA).
2. Lampiran-lampiran Lampiran berisi tentang instrumen pengumpulan data,
datahasilpenelitiandanpengembangan,hasilperhitunganstatistika,daninformasilainyangmendukungisilaporan.
Catatan:Penulisanlaporanmenggunakanjenisfontcalibri,
ukuran12danspasi1.5
39PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
LampiranVPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
Contoh surat keterangan
SURAT KETERANGANNOMOR………………………………
Yangbertandatangandibawahini:Nama : ……………………………………………………………..Jabatan : ……………………………………………………………..Alamat : ………………………………………………………………
Menjelaskan dan menyetujui bahwa model denganjudul……………………………………………………………………………………………yang dikembangkan oleh PP-PAUD dan Dikmas serta BP-PAUD danDikmas……………………………… Layak untuk disebarluaskan kepadasatuanpendidikan,program…………….dankemasyarakatdalamupayameningkatkanprosespembelajaranprogram……………………
Demikiansuratketeranganagardapatdipergunakansebaik-baiknya.
Jakarta……………………… Dikretur……………………
-----------------------------------------
40 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LampiranVIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
LAPORAN AWAL PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL
NAMA UPT :JUMLAH TARGET PENGEMBANGAN MODEL :ANGGARAN DALAM DIPA 2016 : Rp
CONTOH FORMAT
NO JUDUL MODEL LOKASI UJI COBA TIM TEKNIS TIM
PELAKSANAJADUAL PELAKSANAAN
(SESUAITAHAPANJUKNIS)
1 Modelpembudayaananakusiadiniuntukberanimengeluarkanpendapat
Di PAUD cerahmeriahdidesa…..kab…….
Dr.Edi……..ahliperkembangananak.Lulusan…….Jurusan……..
Ketua:…….Wakil:……Anggota……(SKTerlampir)
1.April:selesaipemetaanmutu
2.Mei:koordinasidengandriektoratteknis
3.Mei-juni;penyusunandarfmodeldanFGD
4.Juli-september:Ujicobaterbatas
5.Hasilujiocobapertama.Rencanatidak/akan
dilakukanujicobalanjutan(cantumkan)
6.oktober:pembakuanhasil
2
3
…………………………2016 Kepala
………………………………….
41PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
LampiranVIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN MODEL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
LAPORAN AKHIR HASIL PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL
NAMA UPT :JUMLAH TARGET PENGEMBANGAN MODEL :ANGGARAN DALAM DIPA 2016 : Rp
CONTOH FORMAT
NO JUDUL MODELTIM TEKNIS
DAN TIM PELAKSANA
Telahdiujicoba
TelahdivalidasiTimDirektorat HasilValidasi
1 Modelpembudayaananakusiadiniuntukberanimengeluarkanpendapat
Dr.Edi……..ahliperkembangananak. Lulusan…….Jurusan……..
TIM PELAKSANA:Ketua:WakilKetua:Anggota:
PadaBulan………s.d…………….di……………..
1.divalidasitanggal………
2.TimValidatordariDirektorat………..sbba.Ketua:b.wakilKetua:c.Anggota:
1.sudah100%layakditerapkan
2.bolehditerapkandenganperbaikan
3.ditolakolehTimDirektorat
2
3
Catatan :Hasilpengembanganmodelterlampir.
…………………………2016Kepala ………………………………….