Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan...

48
Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 1 Peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran dan retribusi parkir masih tidak berjalan secara efektif dan rancangan peraturan daerah kota surabaya tentang perubahan atas Peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran dan restribusi parkir masih perlu adanya perbaikan. Dengan fakta-fakta yang ada, yaitu : 1. Meski sudah diberlakukan, Dinas Perhubungan (Dishub) masih belum terbentuk piranti atas aturan-aturan yang dicantumkan dalam peraturan daerah surabaya nomor 1 tahun 2009. Piranti yang dimaksud adalah belum adanya kerja sama pemerintah kota surabaya dengan pihak asuransi. 2. Pasal 6 ayat 1 huruf (c) peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 menyebutkan penyelenggara tempat parkir oleh orang atau badan wajib mengasuransikan terhadap kehilangan kendaraan. Dengan demikian setiap kendaraan berarti wajib diasuransikan, begitu juga pasal 6 ayat 3 peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 yang menegaskan bahwa jika penyelenggara tempat parkir tidak mengasuransikan terhadap kehilangan kendaraan maka penyelenggara parkir bertanggung jawab penuh dan wajib mengganti kehilangan kendaraan yang dimaksud. Namun pasal ini tidak berjalan efektif pada kenyataannya karena banyak tempat parkir yang tidak

Transcript of Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan...

Page 1: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 1

Peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan

perparkiran dan retribusi parkir masih tidak berjalan secara efektif dan rancangan

peraturan daerah kota surabaya tentang perubahan atas Peraturan daerah kota

surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran dan restribusi

parkir masih perlu adanya perbaikan. Dengan fakta-fakta yang ada, yaitu :

1. Meski sudah diberlakukan, Dinas Perhubungan (Dishub) masih belum terbentuk

piranti atas aturan-aturan yang dicantumkan dalam peraturan daerah surabaya

nomor 1 tahun 2009. Piranti yang dimaksud adalah belum adanya kerja sama

pemerintah kota surabaya dengan pihak asuransi.

2. Pasal 6 ayat 1 huruf (c) peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009

menyebutkan penyelenggara tempat parkir oleh orang atau badan wajib

mengasuransikan terhadap kehilangan kendaraan. Dengan demikian setiap

kendaraan berarti wajib diasuransikan, begitu juga pasal 6 ayat 3 peraturan

daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 yang menegaskan bahwa jika

penyelenggara tempat parkir tidak mengasuransikan terhadap kehilangan

kendaraan maka penyelenggara parkir bertanggung jawab penuh dan wajib

mengganti kehilangan kendaraan yang dimaksud. Namun pasal ini tidak berjalan

efektif pada kenyataannya karena banyak tempat parkir yang tidak

mengasuransikan terhadap kehilangan kendaraan bahkan juga tidak mengganti

rugi pada kendaraan yang hilang, disebabkan adanya klausula baku yang

diletakkan pada lahan parkirnya ini jelas melanggar pasal 18 undang-undang

nomor 8 tahun 1999, biasanya berbunyi "segala bentuk risiko

kehilangan/kerusakan bukan tanggung jawab kami" atau "segala

kehilangan/kerusakan kendaraan tanggung jawab pemilik”.

3. Meskipun telah bahwa penyelenggaraan parkir harus mendapatkan izin sesuai

pasal 4 ayat 1 perda kota surabaya nomor 1 tahun 2009, namun pada kenyataan

masih banyak penyelenggaraan secara liar tanpa adanya izin terutama yang

Page 2: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 2

sering terjadi pada parkir di tepi jalan umum, oleh karena itu seharusnya

Pemerintah Kota sudah memfasilitasi semua titik parkir tepi jalan umum yang ada

di Surabaya dengan rambu khusus yang mudah dikenali dan dipasang di tempat

yang mudah dilihat. Hal ini untuk membedakan mana tempat yang memang

merupakan titik parkir tepi jalan umum, dan mana yang liar. Sehingga jika ada

kendala atau permasalahan antara petugas parkir dan pemilik kendaraan, dasar

hukum yang dipakai bisa jelas. Sebagai contoh disekeliling jalan siola.

4. Dengan adanya parkir berlangganan sebagimana yang diatur dalam rancangan

peraturan daerah kota surabaya tentang perubahan atas Peraturan daerah kota

surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran dan

restribusi parkir, untuk penerapan komisi petugas parkir berdasarkan pemasukan

parkir (jumlah kendaraan yang parkir). Hal ini akan menjadi sulit ketika semua

kendaraan yang parkir sudah mengikuti parkir berlangganan, maka karcis parkir

tidak akan terpakai. Dan jika cara menghitung komisi dilihat dari karcis yang

terpakai, tentu hal ini tidak akan cocok lagi untuk digunakan.

5. Pada peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 bab XIV diatur

mengenai struktur dan besarnya tarif dikategorikan dalam tiga hal, yakni parkir di

tepi jalan umum, parkir insidentil dan parkir zona, sebagaimana diatur pada pasal

30 sampai dengan 31 peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009. Di

dalam pasal 30 peraturan daerah kota Surabaya nomor 1 tahun 2009 dijelaskan

bahwa :

“Struktur dan besarnya tarif parkir di tepi jalan umum ditetapkan sebagai

berikut :

a. Untuk satu kali parkir :

1. kendaraan truck dengan gandengan, trailer atau kendaraan yang sejenis,

dikenakan retribusi sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah);

Page 3: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 3

2. kendaraan truck, bus atau alat besar / berat yang sejenis, dikenakan retribusi

sebesar Rp. 4.000,00 (empat ribu rupiah);

3. kendaraan truck mini atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan retribusi

sebesar Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah) ;

4. kendaraan mobil sedan, pick up atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah);

5. kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 500,00 (lima ratus

rupiah);

b. untuk satu kali parkir di tempat parkir insidentil :

1. kendaraan truck dengan gandengannya, trailer atau kendaraan lain yang

sejenis, dikenakan retribusi sebesar Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) ;

2. kendaraan truck, bus atau alat besar / berat lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah);

3. kendaraan truck mini atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan retribusi

sebesar Rp. 4.000,00 (empat ribu rupiah);

4. kendaraan mobil sedan, pick up, atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;

5. kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.500,00 (seribu lima

ratus rupiah) ;

c. untuk satu kali parkir di tempat parkir zona :

1. kendaraan truck dengan gandengannya, trailer atau kendaraan lain yang

sejenis, dikenakan retribusi sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah) ;

2. kendaraan truck, bus atau alat besar / berat lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah);

3. kendaraan truck mini atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan retribusi

sebesar Rp. 7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah);

Page 4: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 4

4. kendaraan mobil sedan, pick up, atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) ;

5. kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu

rupiah);

6. kendaraan sepeda, dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah)”.

Dan di dalam pasal 31 peraturan daerah kota Surabaya nomor 1 tahun 2009

dijelaskan bahwa :

“Struktur dan besarnya tarif retribusi parkir di Tempat Khusus Parkir ditetapkan

sebagai berikut :

a. Untuk satu kali parkir di Pelataran/lingkungan/gedung/taman :

1. kendaraan bus, truck atau alat besar/berat lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 4.000,00 (empat ribu rupiah);

2. kendaraan mobil sedan, pick up, mini bus dan kendaraan lain yang sejenis,

dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah);

3. kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 500,00 (lima ratus

rupiah);

4. kendaraan sepeda, dikenakan retribusi sebesar Rp. 200,00 (dua ratus rupiah);

b. Untuk satu kali parkir di tempat wisata:

1. kendaraan bus, atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan retribusi sebesar

Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah);

2. kendaraan mobil sedan, pick up, mini bus atau kendaraan lain yang sejenis,

dikenakan retribusi sebesar Rp. 3.000,00 (tiga ribu rupiah);

3. kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.000,00 (seribu

rupiah);

4. kendaraan sepeda, dikenakan retribusi sebesar Rp. 500,00 (lima ratus rupiah)”.

Page 5: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 5

Hal ini tidak berjalan secara efektif, sebagai contoh ini fakta yang dapat dilihat

bahwa di beberapa lokasi Surabaya terjadi banyaknya pungutan juru parkir,

seperti :

- Di Taman Bungkul misalnya, untuk sepeda motor, pengedara harus

membayar Rp 2.000,- sampai dengan Rp. 3.000,- untuk sekali parkir.

- Di kebun Binatang untuk lokasi parkir insidentil ini bisa baik 10 kali lipat dari

peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009. Yakni Rp 5.000,- untuk

sekali parkir.

6. Ketidak jelasan peraturan parkir semakin Nampak, apabila melihat pada jalan

urip Sumoharjo, dimana terdapat dua hal yamg menyebabkan ketidak efektifan

yang saling tumpang tindih pada prakteknya, yaitu : di jalan tersebut sudah

terdapat rambu larangan parkir, namun di pihak Dinas Perhubungan Kota

Surabaya juga membuat marka berupa garis-garis parkir di pinggir jalan. Hal ini

menyebabkan Polisi tidak berani menindak karena ada institusi yang melegalkan

kendaraan parkir di area jalan urip sumoharjo.

7. Karcis parkir yang diatur dalam pasal 12 peraturan daerah kota Surabaya nomor 1

tahun 2009 mengatur mengenai muatan data yang harus tercantum didalam

karcis. Namun pada kenyataannya hal ini tidak berjalan secara efektif, sebagai

contoh :

- PT. POS di jalan Jemurandayani juga tidak menggunakan karcis parkir. Hanya

menggunakan potongan karton bernomor dan dilaminating

8. Pelanggaran terhadap pasal 14 dan 15 peraturan daerah Surabaya nomor 1 tahun

2009 ini masih Nampak mengenai ;

- batas-batas parkir/petak parkir yang telah ditetapkan

Page 6: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 6

- menempatkan kendaraan yang dapat mengurangi atau merintangi kebebasan

kendaraan-kendaraan yang akan keluar atau masuk tempat parkir dan/atau

dapat menyebabkan terganggunya kelancaran lalu lintas

- menyerahkan karcis parkir yang masih berlaku dan menerima pembayaran

retribusi parkir atau sewa parkir sesuai dengan tarif parkir yang ditetapkan

- pelayanan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir yang menjadi

tanggung jawab petugas parkir.

Sebagai contoh :

Di jalan Praban banyak parkir liar yang terjadi, dimana sebuah lahan luas

dipetak-petak sebagai lahan parkir. Mereka melakukan hal ini untuk mengejar

omset sebagaiman yag telah ditetapkan oleh penguasa parkir yang berada di

area lahan parkir tersebut.

seperti praktik bertahun tahun terjadi di parkiran Jl Margoyoso samping Hotel

Tunjungan, sering menggunakan karcis yang telah daluwarsa atau bahkan ada

juru parkir menggunakan karcis dari buatannya sendiri yang di buat dari

kertas yang dilaminating.

9. Penolakan pansus terhadap rancangan peraturan daerah atas perubahan

peraturan daerah nomor 1 tahun 2009 itu tak terlepas dari beberapa hal, yaitu :

a. penerapan Peraturan daerah nomor 1 tahun 2009 di lapangan belum

maksimal. Terbukti masih bocornya penerimaan retribusi parkir sehingga

Pendapatan Asli Daerah Surabaya juga tak maksimal.

b. jika dilihat dari hukum, pengajuan Raperda Parkir Berlangganan tak sesuai

dengan konsep retribusi parkir konvensional. Di mana konsumen membayar

jasa setelah menikmati layanan. Sedangkan untuk parkir berlangganan,

sebelum konsumen menikmati jasa, mereka diharuskan membayar dulu di

depan. Hal ini menyebabkan juru parkir tidak mungkin menagih kembali,

dibuktikan dengan adanya stiker.

Page 7: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 7

Manfaat dari rancangan peraturan daerah kota surabaya tentang perubahan atas

Peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan

perparkiran dan restribusi parkir , yaitu :

a. Adanya peningkatan pendapatan asli daerah, dengan adanya parkir berlangganan

dapat memberikan pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) yang sangat besar.

Berdasarkan perhitungan Dinas Hubungan Kota Surabaya, parkir berlangganan

akan menyumbang Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 120.000.000.000,- setiap

tahun. Sebagai contoh :

- Pendapatan yang diterima Pemkot Surabaya dari parkir hanya sekitar Rp.

10.000.000.000. Dengan penerapan parkir berlangganan pendapatan yang

diterima dari parkir bisa mencapai Rp. 82.000.000.000,-, apabila dilakukan

dalam satu bulan minimal parkir sebanyak sebanyak 12 kali.

- Penerapan parkir berlangganan, pada warga yang melakukan perpanjanggan

STNK di Samsat akan dikenai tarif parkir Rp54.000 per-tahun untuk sepeda

motor, sedangkan untuk mobil Rp150.000 per-tahun. Pendapatan parkir

tersebut, 85% diberikan ke Pemerintah kota Surabaya dan 15% ke propinsi. Ini

jelas akan membuat pendapatan asli daerah Surabaya akan meningkat.

b. Terdapat Kejelasan, yaitu :

- Objek retribusi tempat khusus parkir yang ditujukan kepada pemerintah

daerah

- Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

dipersamakan, terdapat kejelasan mengenai dokumen lain yang

dipersamakan untuk pungutan retribusi, dapat berupa dapat berupa karcis,

kupon dan kartu langganan.

Dari fakta-fakta maupun penjelasan diatas menjelaskan Peraturan daerah kota surabaya

nomor 1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perparkiran dan restribusi parkir masih

tidak berjalan secara efektif dan rancangan peraturan daerah kota surabaya tentang

Page 8: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 8

perubahan atas Peraturan daerah kota surabaya nomor 1 tahun 2009 tentang

penyelenggaraan perparkiran dan restribusi parkir masih perlu adanya perbaikan. Untuk

itulah perlu adanya rancangan peraturan daerah kota Surabaya yang dapat

menyelesaikan atau mengatasi semua permasalahan yang dijelaskan dari fakta-fakta

diatas.

Sebuah rancangan peraturan daerah harus mampu mengidentifikasi suatu

permasalahan yang ada dari peraturan daerah yang ada sebelumnya. Dengan kata lain

bahwa sebuah rancangan peraturan daerah harus dapat menjawab permasalahan yang

ditimbul dari peraturan daerah sebelumnya, serta mampu menjawab semua kelemahan-

kelemahan yang ada untuk mencegah terjadinya suatu pelanggaran ataupun kejahatan

yang dimungkinkan akan timbul. Jadi dapat disimpulkan dari fakta-fakta diatas :

a. Masih terlihat banyak petugas parkir yang tidak menggunakan karcis parkir yang

masih berlaku maupun menggunakan lahan yang tidak sesuai bagi peruntukkannya.

Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya mendapat uang untuk disetorkan kepada

penguasa parkir. Bahkan, banyak ditemukan juga yang sama sekali tidak

menggunakan karcis parkir, malah menggunakan potongan karton bernomor dan

berlaminating atau lainnya.

b. Masih terlihat banyak area parkir yang dikuasai oleh penguasa parkir, bahkan juga

mendirikan area parkir di daerah terlarang. Dimana hal ini menunjukkan penguasa

parkir menguasai semua uang parker sebelum ke pemerintah kota, oleh karena itu

banyak dana yang tersedot ke kantong penguasa parkir yang layaknya sebagai

preman ini.

c. Dinas hubungan dan Satuan polisi pamong praja selaku pengatur jalannya

perparkiran tidak mampu untuk mengusir para preman parkir yang ada. Bahkan

dinas hubungan dan satuan polisi pamong praja terkesan membiarkan para oknum

parkir ini semakin merajalela.

d. Pengguna parkir tidak ikut berpartisipasi dalam perparkiran, sebagai contoh

meminta karcis parkir. Hal ini justru mempermudah tugas para petugas parkir untuk

Page 9: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 9

mengurangi hasil parkir kepada pemerintah kota. Tindakan pengguna parkir ini juga

dapat membuat rugi negara.

Solusi-solusi yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan sebagaimana

terdapat pada kesimpulan, yaitu :

1. Pemerintah Kota memfasilitasi semua titik parkir tepi jalan umum yang ada di

Surabaya dengan rambu khusus yang mudah dikenali dan dipasang di tempat

yang mudah dilihat. Hal ini untuk membedakan mana tempat yang memang

merupakan titik parkir tepi jalan umum, dan mana yang liar. Sehingga jika ada

kendala atau permasalahan antara petugas parkir dan pemilik kendaraan, dasar

hukum yang dipakai bisa jelas.

2. Pemerintah harus berusaha untuk mengurangi parkir-parkir liar juga harus tetap

digalakkan. Dan petugas parkir yang sudah ada, langsung diterima sebagai

petugas parkir resmi. Biasanya hal ini seringkali dimanfaatkan oknum-oknum

untuk mempersulitnya. Meminta sejumlah uang agar petugas parkir yang sudah

ada mendapatkan registrasi sebagai petugas parkir resmi.

3. Tarif yang sesuai supaya tidak menyulitkan, seperti 300 rupiah untuk sepeda

motor.

4. Optimalkan posko pengaduan masyarakat yang rencananya akan dibangun pada

5 tempat di Surabaya.

5. Manfaatkan program berhadiah yang diundi dari karcis retribusi parkir yang

diterima dari petugas parkir. Dengan cara ini, maka pemilik kendaraan terpacu

untuk meminta karcis parkir. Karena akan diundi secara berkala.

6. Petugas parkir mendapatkan bukti menerima tiket parkir dari Dinas

Perhubungan. Setelah selesai bertugas, petugas parkir wajib membayarkan

sejumlah bonggol karcis yang digunakan pada loket Dispenda. Dengan bukti

pembayaran ini, petugas parkir baru dapat mengambil bonggol tiket karcis parkir

baru. Harga 1 bonggol karcis (biasanya berisi 100 lembar) sudah ditentukan

secara transparan. Misalnya 20 ribu untuk setiap bonggol parkir sepeda motor.

Page 10: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 10

Dan 60 ribu untuk setiap bonggol parkir mobil. Dengan cara ini, petugas parkir

akan mendapatkan karcis parkir dengan nilai semestinya. Sehingga mereka pun

bisa mengenakan tarif yang sesuai dengan perda (tercantum pada karcis parkir)

pada pemilik kendaraan.

7. Petugas parkir harus memiliki nomor registrasi, yang dipasang pada tanda

pengenal yang dilengkapi dengan foto. Tanda pengenal ini wajib digunakan

selama mereka bertugas. Pemilik kendaraan berhak tidak memberikan uang jika

petugas tidak mampu menunjukkan tanda pengenal dan karcis retribusi resmi

sesuai dengan fungsinya. Data petugas parkir dikelola secara lengkap, termasuk

titik tempatnya bekerja serta data karcis parkir yang digunakan. Dengan data ini,

pemerintah dapat mengatur gaji serta komisi yang akan diberikan. Agar tidak

terjadi antrian pada saat penyerahan gaji, sebaiknya memanfaatkan jasa

perbankan untuk pembayaran gaji dan komisi. Walau masih terdapat kekurangan

di sana sini, namun penggunaan komputerisasi terbukti cukup ampuh

memberantas pungli-pungli yang tidak semestinya.

8. Khusus bagi pemilik kendaraan yang ingin menggunakan jasa parkir

berlangganan, tetap diijinkan untuk memanfaatkannya tanpa ada paksaan.

Keuntungannya adalah mereka dapat parkir tanpa perlu membayar lagi.

Tentunya pada titik-titik parkir tepi jalan yang dilengkapi dengan rambu khusus.

9. Para Jukir mendapat pendidikan dari Dishub baik itu yang ditunjuk langsung oleh

dishub atau mengajukan permohonan izin serta bertanggung jawab pada dishub.

Selain itu aturan bagi jukir ini juga dipertegas sanksinya. Para Jukir juga harus

selalu terdaftar secara komputerisasi sehingga sulit untuk melakukan

pelanggaran karena identitas diketahui secara jelas.

10. Para juru parkir akan menerima bayaran Rp1 juta per bulan, sedangkan di

Surabaya saat ini ada sekitar 3.000 juru parkir. Hal ini tentu dapat dibayar karena

dari penggunaan parkir berlangganan saja dapat mencapat 100 miliar lebih.

Dengan begitu maka penyelewengan uang retribusi parkir dapat dtekan

semaksimal mungkin

Page 11: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 11

11. Apabila menemukan mobil atau kendaraan yang tidak memiliki tiket parkir,

petugas akan mengeluarkan kartu bukti pelanggaran yang langsung dicetak dari

mobile printer berbasis thermal sekaligus mencantumkan pasal berapa yang

dilanggar oleh pengguna kendaran serta besaran denda yang harus dibayar di

tempat. Dan yang lebih menarik lagi, dengan kemudahan teknologi informasi saat

ini, mereka memiliki alat hand held terminal yang telah dilengkapi GPRS, GPS,

GSM dan kamera digital sehingga bukti pelanggaran yang dilakukan pemilik

kendaraan bisa dengan mudah diambil foto-nya. Apabila ada keluhan atas denda

yang dibebankan petugas, mereka bisa melihat buktinya secara langsung,

termasuk terintegrasinya sistem yang mereka miliki dengan ‘Samsat’. Pada saat

memberikan surat bukti pelanggaran, nomor polisi kendaraan tersebut akan ter-

update secara langsung sehingga pada saat mereka tidak mau membayar denda

parkir, ada konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu ada denda atas denda yang

terlambat dibayar, dan denda ini akan otomatis terakumulasi saat membayar

pajak kendaraan bermotor mereka pada tahun depan. Dengan demikian, mereka

semua tidak lagi bisa mengelak. Memang pada tahap awal akan banyak sekali

terjadi denda kepada masyarakat, tetapi seiring dengan didapatkannya kepastian

hukum yang sama oleh semua orang, maka secara perlahan sistem ini bisa

diterima oleh masyarakat.

12. Tiket parkir ini dijual pada agen-agen yang telah direkrut sebagai mitra

kerjasama, kemudian di sisi lain, tenaga informal tukang parkir, akan menjadi

pelengkap penjualan tiket parkir ini pada saat mereka melihat adanya kendaraan

yang akan parkir tetapi belum dilengkapi dengan tiket parkir ini. Kalau di

Malaysia, mungkin karena jumlah tukang parkir tidak terlalu banyak maka agen

tiket akan mendapatkan insentif sebesar 5 % dari harga tiket, sementara di

Indonesia mungkin bisa dilakukan metode yang sama tetapi dengan insentif yang

bisa diatur mekanismenya dan dalam besaran insentif yang lebih tinggi – 15-20 %

dari harga tiket.

Page 12: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 12

Suatu rancangan perundang-undangan yang baik, manfaatnya harus lebih besar

dari pada biaya. Baik itu manfaat ekonomi ataupun sosial. Oleh karena itu, biaya untuk

melaksanakan rancangan peraturan daerah untuk merubah perda nomor 1 tahun 2009

ini, harus lebih kecil dari manfaatnya yang ditimbulkan.

Manfaat Ekonomi dari pemberlakuan rancangan peraturan daerah ini adalah :

1. Dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

2. Pendapatan dapat diterima di depan, sebagai contoh: Dengan penerapan parkir

berlangganan, maka pendapatan ini akan diterima di . Warga yang melakukan

perpanjanggan STNK di Samsat akan dikenai tarif parkir Rp54.000 per-tahun

untuk sepeda motor, sedangkan untuk mobil Rp150.000 per-tahun. Pendapatan

parkir tersebut, 85% diberikan ke Pemkot Surabaya dan 15% ke propinsi. Dengan

begitu, maka terdapat dana yang dapat digunakan untuk pembangunan daerah

dari kota tersebut.

3. Pendapatan dapat diprediksi secara tepat dan pasti.

4. Kebocoran keuangan dapat ditekan seminimal mungkin.

Manfaat secara sosial dari penerapan pemecahan masalah ini adalah :

1. Para penguna parkir dapat merasa tenang untuk memarkirkan kendaraanya

tanpa terganggu ulah para jukir yang menaikkan tarif seenaknya.

2. Para juru parkir akan menerima bayaran Rp2 juta per bulan, sedangkan di

Surabaya saat ini ada sekitar 3.000 juru parkir, sehingga gaji para juru parkir

mencapai Rp600 juta setiap bulannya. Hal ini tentu dapat dibayar karena dari

penggunaan parkir berlangganan saja dapat mencapat 100 miliar lebih. Dengan

begitu maka penyelewengan uang retribusi parkir dapat dtekan semaksimal

mungkin.

3. Dari pihak pemerintah kota, maka PAD yang besar ini dapat digunakan untuk

membangun daerah Surabaya. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang sangat besar.

Dengan begitu masyarakat pun juga akan menikmati PAD ini.

Page 13: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 13

Biaya dari penerapan pemecahan masalah ini, adalah:

a. Gaji 1 juta perorang dimana jumlah juru parkir di Surabaya adalah 3000 orang.

Maka dari itu akan menghabiskan biaya sebesar 3 miliar per bulannya.

b. Gaji koordinator juru parkir yaitu Rp 1.500.000/ orang dimana jumlahnya 1/4 dari

juru parkir yaitu 750 orang 1.125.000.000/ bulan

c. Pendidikan Juru parkir per tahunnya 500 ribu/orang. Jadi biayanya adalah 15

juta/ tahun

Dengan begitu, maka bila dibandingkan dengan pengguna parkir berlangganan yaitu :

a. Jumlah motor sebanyak 3 juta x 54 ribu = 162 miliar/tahun, jadi 13.500.000.000 /

bulan

b. Jumlah mobil sebanyak 1.5 juta x 150 ribu = 225 miliar/ tahun, jadi

18.750.000.000 /bulan

Bila dilihat dari keterangan diatas maka biaya yang dikeluarkan tiap bulannya

lebih kecil daripada manfaat yang diperoleh dari pemecahan masalah ini.

Page 14: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 14

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

NOMOR....TAHUN.....

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

DAN RETRIBUSI PARKIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA,

Menimbang :

a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang perparkiran

serta untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan kelancaran lalu lintas, telah

Page 15: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 15

diatur ketentuan mengenai Penyelenggaraan Perparkiran dan Retribusi Parkir

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009;

b. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun

2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran dan Retribusi Parkir perlu ditinjau

kembali;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,

perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota

Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran dan Retribusi

Parkir.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar

Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat dan Daerah

Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2

Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran

Negara Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4389);

Page 16: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 16

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor

4844);

5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004

Nomor 132 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444);

6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96 Tambahan Lembaran Negara Nomor

5025);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130 Tambahan Lembaran Negara Nomor

5049);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983

Nomor 36 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas

Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63 Tambahan Lembaran Negara Nomor

3529);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi

(Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 64 Tambahan Lembaran Negara Nomor

3530);

Page 17: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 17

11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2001 Nomor 119 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005

Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun

2006 Nomor 86 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4655);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4737);

15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas

Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir

Untuk Umum;

17. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 4 Tahun 1994 tentang Tata Cara

Parkir;

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata

Cara Pemungutan Retribusi Daerah;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Tata Cara

Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah;

Page 18: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 18

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah;

21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 245 Tahun 2004 tentang Pedoman

Penetapan Tarif Retribusi Jasa Umum;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan

Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah;

23. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2004 tentang Penyidik Pegawai

Negeri Sipil Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2004 Nomor 2/E);

24. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kota Surabaya (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2007 Nomor 3);

25. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 8 Tambahan

Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota

Surabaya Tahun 2009 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor

12);

26. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surabaya

Tahun 2008 Nomor 11 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 11);

Page 19: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 19

27. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan

Perparkiran dan Retribusi Parkir (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009

Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 1);

28. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2009 tentang Bangunan

(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2009 Nomor 7 Tambahan Lembaran

Daerah Kota Surabaya Nomor 7).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURABAYA

dan

WALIKOTA SURABAYA,

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

DAN RETRIBUSI PARKIR.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Perparkiran dan Retribusi Parkir (Lembaran Daerah Kota

Surabaya Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 1),

diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Surabaya.

Page 20: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 20

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Surabaya.

3. Kepala Daerah adalah Walikota Surabaya.

4. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

6. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik

yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi

perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam

bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,

yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga

dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha

tetap.

7. Jalan adalah prasarana transportasi darat meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang

berada pada permukaan tanah dan/atau air kecuali jalan kereta api, jalan lori dan

jalan kabel.

8. Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.

9. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat

sementara.

Page 21: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 21

10. Juru Parkir adalah orang yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota

Surabaya untuk mengelola tempat parkir di tepi jalan umum.

11. Koordinator Juru Parkir adalah orang yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Perhubungan

Kota Surabaya yang bertugas mengkoordinir dan mengawasi satu dan/atau lebih

juru parkir sesuai dengan wilayah kerja yang telah ditentukan, serta bertanggung

jawab atas hasil parkir yang akan disetorkan.

12. Tempat Parkir adalah fasilitas parkir kendaraan yang disediakan, baik yang berada di

tepi jalan umum, gedung, taman dan pelataran.

13. Tempat Parkir di Tepi Jalan Umum adalah fasilitas parkir kendaraan di tepi jalan

umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

14. Tempat Parkir Insidentil, adalah tempat parkir di tepi jalan umum yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah secara tidak tetap atau tidak permanen

karena adanya suatu kepentingan atau keramaian.

15. Tempat Khusus Parkir adalah tempat yang secara khusus disediakan, dimiliki

dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi pelataran/lingkungan

parkir, taman parkir dan gedung parkir.

16. Tempat Parkir Wisata adalah tempat khusus parkir yang disediakan untuk melayani

dan menunjang kegiatan wisata.

17. Rambu Parkir adalah rambu untuk menyatakan sepanjang sisi jalan dimana rambu

tersebut ditempatkan dapat digunakan untuk parkir kendaraan.

18. Marka Parkir adalah garis-garis di tempat parkir yang menunjukkan cara parkir.

Page 22: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 22

19. Petak Parkir adalah bagian-bagian dari tempat parkir untuk memarkir kendaraan

yang ditandai dengan marka parkir.

20. Sewa Parkir adalah pembayaran atas pemakaian tempat parkir yang

diselenggarakan oleh orang atau badan.

21. Karcis Parkir adalah tanda bukti parkir pembayaran atas pemakaian tempat parkir

kepada setiap kendaraan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah.

22. Retribusi Parkir adalah pungutan yang dikenakan atas penyediaan jasa pelayanan

parkir bagi kendaraan angkutan orang atau barang yang memanfaatkan parkir di

tepi jalan umum atau tempat khusus parkir.

23. Bangunan Umum adalah bangunan yang fungsinya untuk kepentingan umum, baik

berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya.

24. Mesin Parkir adalah suatu alat yang dipasang atau dipergunakan untuk menghitung

sewa atau retribusi parkir secara otomatis.

25. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor

atau kendaraan tidak bermotor.

26. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan

mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel.

27. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh tenaga

manusia dan/atau hewan.

Page 23: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 23

28. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

29. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah

Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat

pula disediakan oleh sektor swasta.

30. Retribusi Parkir Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum yang selanjutnya disebut

retribusi, adalah pungutan sebagai pembayaran atas penyediaan pelayanan parkir di

tepi jalan umum.

31. Retribusi Tempat Khusus Parkir yang selanjutnya disebut retribusi, adalah

pembayaran atas pelayanan tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan/atau

dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk tempat parkir yang disediakan,

dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha

Milik Daerah dan Pihak Swasta.

32. Parkir Pasca Bayar adalah suatu bentuk pelayanan jasa parkir, dengan membayar

atas pelayanan parkir kepada juru parkir setelah selesai parkir.

33. Parkir Zona adalah suatu bentuk pelayanan jasa parkir, dengan ditetapkan tarif

parkir tersendiri untuk setiap zona atau kawasan tertentu.

34. Parkir Progresif adalah suatu bentuk pelayanan jasa parkir, dengan tarif sewa parkir

bertambah setiap 1 (satu) jam berikutnya.

Page 24: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 24

35. Parkir Vallet atau parkir yang memberikan pelayanan yang sejenis adalah suatu

bentuk pelayanan jasa parkir, dengan pelaksanaan parkir dilakukan oleh petugas

parkir, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna jasa parkir.

36. Parkir Khusus adalah suatu bentuk pelayanan jasa parkir dengan mengkhususkan

petak parkir tertentu untuk kendaraan bernomor polisi tertentu.

37. Parkir Berlangganan adalah suatu bentuk pelayanan jasa parkir yang mana pengguna

jasa parkir membayar retribusi parkir setiap tahun.

38. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan

perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi,

termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu.

39. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat SKRD, adalah

surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang

terutang.

40. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB,

adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran

retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang

atau seharusnya tidak terutang.

41. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk

melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau

denda.

2. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 3

Page 25: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 25

(1) Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah Daerah meliputi :

a. Parkir di Tepi Jalan Umum;

b. Tempat Khusus Parkir.

(2) Penyelenggaraan Tempat parkir dapat dilakukan dengan cara :

a. Parkir Pasca Bayar;

b. Parkir Zona;

c. Parkir Progresif;

d. Parkir Berlangganan.

3. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4

(1) Penyelenggaraan tempat parkir hanya dapat dilakukan badan, setelah memperoleh

izin dari Kepala Daerah.

(2) Untuk memperoleh izin penyelenggaraan tempat parkir sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Daerah melalui

Kepala Dinas dengan melampirkan persyaratan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(3) Kepala Daerah dapat melimpahkan kewenangan pemberian izin sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Dinas.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh izin

penyelenggaraan tempat parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dengan

Peraturan Kepala Daerah.

4. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Page 26: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 26

Pasal 6

(1) Penyelenggara tempat parkir oleh orang atau badan wajib :

a. menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran dalam kawasan lokasi parkir;

b. melaporkan kepada pemberi izin apabila akan mengalihkan penyelenggaraan

tempat parkir kepada pihak lain;

c. bertanggung jawab atas hasil parkir setiap harinya kepada koordinator pakir

sesuai dengan jumlah karcis yang berkurang pada tiap lot

d. mengasuransikan terhadap kehilangan kendaraan;

e. membayar pajak parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat dalam surat izin.

(3) Dalam hal penyelenggara tempat parkir tidak mengasuransikan terhadap kehilangan

kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, maka penyelenggara parkir

bertanggung jawab penuh dan wajib mengganti kehilangan kendaraan dimaksud.

5. Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 11

(1) Pengadaan Karcis Parkir pada tempat parkir yang diselenggarakan oleh Pemerintah

Daerah maupun oleh badan hanya dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dan wajib

diporporasi.

(2) Pencetakan karcis parkir wajib memenuhi standar teknis pengamanan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis pengamanan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

6. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Page 27: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 27

Pasal 15

Petugas parkir berkewajiban untuk :

a. memberikan pelayanan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir yang

menjadi tanggung jawabnya;

b. menjaga ketertiban dan keamanan terhadap kendaraan yang diparkir di tempat parkir

yang menjadi tanggung jawabnya;

c. menyerahkan karcis parkir yang masih berlaku dan menerima pembayaran retribusi

parkir atau sewa parkir sesuai dengan tarif parkir yang ditetapkan;

d. mematuhi batas-batas parkir/petak parkir yang telah ditetapkan.

e. melaporkan kepada piha yang berwajib apabila ada gangguan keamanan dari pihak

tertentu

f. menyerahkan dan bertanggung jawab atas hasil parkir kepada koordinator parkir

7. Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 18

Atas pelayanan parkir di tepi jalan umum yang disediakan oleh Pemerintah Daerah,

dipungut retribusi dengan nama retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum.

8. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 20

Objek retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir

di Tepi Jalan Umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

9. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Page 28: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 28

Pasal 21

(1) Objek retribusi tempat khusus parkir adalah pelayanan tempat khusus parkir yang

disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pelayanan tempat parkir yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh

Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan pihak

swasta.

10. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 22

Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan/menikmati pelayanan jasa parkir di tepi jalan umum.

11. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 23

Subjek retribusi Tempat Khusus Parkir adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan/menikmati pelayanan jasa parkir di tempat khusus parkir.

12. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 24

Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan umum digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

13. Diantara Pasal 31 dan Pasal 32 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 31A, sehingga

berbunyi sebagai berikut :

Pasal 31A

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi parkir berlangganan ditetapkan sebagai berikut:

Page 29: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 29

1. kendaraan truck dengan gandengannya, trailer atau kendaraan lain yang sejenis,

dikenakan retribusi sebesar Rp. 480.000,00 (empat ratus delapan puluh ribu

rupiah) setiap tahun;

2. untuk kendaraan truck, bus dan alat besar/berat lainnya, dikenakan retribusi

sebesar Rp. 384.000,00 (tiga ratus delapan puluh empat ribu rupiah) setiap

tahun;

3. untuk kendaraan truck mini atau kendaraan lain yang sejenis, dikenakan

retribusi sebesar Rp. 240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) setiap

tahun;

4. untuk kendaraan mobil sedan, pick up atau kendaraan lain yang sejenis,

dikenakan retribusi sebesar Rp. 96.000,00 (sembilan puluh enam ribu rupiah)

setiap tahun;

5. untuk kendaraan sepeda motor, dikenakan retribusi sebesar Rp. 48.000,00

(empat puluh delapan ribu rupiah) setiap tahun.

(2) Tarif retribusi Parkir berlangganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku

untuk parkir di Tepi Jalan Umum dan di Tempat Khusus Parkir.

14. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 32

Page 30: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 30

(1) Besarnya tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 31A sudah

termasuk pembayaran premi asuransi kehilangan kendaraan .

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembayaran premi asuransi dan tata cara

penggantian kehilangan kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Kepala Daerah.

15. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 34

(1) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

dipersamakan.

(2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

berupa karcis, kupon dan kartu langganan.

(3) Hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31 dan

Pasal 31A disetor ke Rekening Kas Umum Daerah.

(4) Retribusi yang terutang dipungut di Wilayah Daerah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi diatur

dengan Peraturan Kepala Daerah.

16. Ketentuan Pasal 41 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 41

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),

Pasal 6 ayat (1), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 13, Pasal

Page 31: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 31

14 atau Pasal 15, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau

denda paling banyak Rp. 50. 000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan

keuangan Daerah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau

denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi yang terutang yang tidak atau

kurang dibayar.

(3) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah

pelanggaran.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Surabaya.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal

WALIKOTA SURABAYA

BAMBANG DWI HARTONO

Page 32: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 32

PENJELASAN

ATAS

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

NOMOR TAHUN

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA

NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

DAN RETRIBUSI PARKIR

I. UMUM

Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan perparkiran di kota Surabaya khususnya

pelayanan parkir di tepi jalan umum dan pelayanan parkir di tempat khusus parkir serta

dalam rangka penyesuaian substansi/materi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka Peraturan

Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perparkiran dan

Retribusi Parkir perlu ditinjau kembali.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran dan Retribusi Parkir.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I :

Angka 1 : Cukup jelas.

Angka 2 : Cukup jelas .

Angka 3 : Cukup jelas.

Angka 4 : Cukup jelas.

Angka 5 : Cukup jelas.

Angka 6 : Cukup jelas.

Angka 7 : Cukup jelas.

Angka 8 : Cukup jelas.

Angka 9 : Cukup jelas.

Page 33: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 33

Angka 10 : Cukup jelas.

Angka 11 : Cukup jelas.

Angka 12 : Cukup jelas.

Pasal II : Cukup jelas.

Page 34: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 34

TUGAS PLKH Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan

Nama : Stefani Kaonang

NRP : 2070813

Kelas : B

Fakultas Hukum

Universitas Surabaya

2010

Page 35: Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Per Park Iran Dan Restribusi Parkir Tidak Berjalan Efektif

Tugas PLKH Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 35