PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun...

37
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN WALINAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. b. c. bahwa sejalan dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan nagari yang diikuti dengan perkembangan sosial masyarakat nagari yang semakin kritis, terbuka dan demokratis dapat membawa dampak pada tuntutan masyarakat terhadap berbagai perubahan pada semua aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan termasuk juga pemilihan Walinagari; bahwa penyelenggaraan pemilihan Walinagari yang merupakan wahana demokrasi untuk menuju kesinambungan dan peningkatan kualitas pemerintahan nagari perlu diatur tersendiri; bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan b perlu diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Transcript of PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun...

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM

NOMOR 13 TAHUN 2007

T E N T A N G

PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN WALINAGARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI AGAM,

Menimbang : a.

b.

c.

bahwa sejalan dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan nagari yang diikuti dengan perkembangan sosial masyarakat nagari yang semakin kritis, terbuka dan demokratis dapat membawa dampak pada tuntutan masyarakat terhadap berbagai perubahan pada semua aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan termasuk juga pemilihan Walinagari; bahwa penyelenggaraan pemilihan Walinagari yang merupakan wahana demokrasi untuk menuju kesinambungan dan peningkatan kualitas pemerintahan nagari perlu diatur tersendiri; bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan b perlu diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam.

Mengingat : 1.

2.

3.

4.

5.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

2

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4594); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2007 Nomor 2).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM

dan

BUPATI AGAM

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN

PEMBERHENTIAN WALINAGARI

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan ;

1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga

perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Bupati adalah Bupati Agam.

5. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Agam.

6. Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan filosofi adat minangkabau (adat basandi syara, syara basandi kitabullah)

dan atau berdasarkan asal usul adat setempat.

7. Badan Permusyawaratan Nagari selanjutnya disebut BAMUS NAGARI adalah lembaga

yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Nagari

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Nagari.

8. Pemerintahan Nagari adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Nagari dan Badan Permusyawaratan Nagari dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintah Nagari adalah Walinagari dan Perangkat Nagari sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Nagari.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari selanjutnya disebut APB Nagari adalah

rencana keuangan tahunan pemerintah nagari yang dibahas dan disetujui bersama

oleh Pemerintah Nagari dan BAMUS NAGARI, yang ditetapkan dengan Peraturan

Nagari.

11. Panitia Pemilihan adalah lembaga yang dibentuk oleh BAMUS NAGARI, bersifat netral

untuk menyelenggarakan pemilihan Walinagari.

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

4

12. Panitia pengawas adalah pengawas pemilihan walinagari yang dibentuk oleh BAMUS

NAGARI yang melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan pelaksanaan

pemilihan.

13. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan untuk

mendapatkan calon walinagari dari anak nagari.

14. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan baik dari segi

administrasi maupun kemampuan dan kepemimpinan calon guna ditetapkan sebagai

calon tetap walinagari yang berhak dipilih.

15. Calon yang berhak dipilih adalah calon walinagari yang telah memenuhi persyaratan

untuk mengikuti pemilihan dan ditetapkan oleh panitia pemilihan.

16. Calon terpilih adalah calon walinagari yang memperoleh suara terbanyak dalam

pemilihan walinagari.

17. Penduduk nagari adalah warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di nagari

yang bersangkutan, yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau KTP

18. Anak nagari adalah putra-putri yang dilahirkan menurut garis keturunan ibu

(matrilineal) dalam adat Minangkabau, dan orang yang diakui dan diterima sepanjang

adat dalam suatu nagari.

19. Pemilih adalah penduduk nagari yang bersangkutan yang telah memenuhi persyaratan

untuk menggunakan hak pilihnya.

20. Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihannya.

21. Kampanye adalah kegiatan calon walinagari untuk meyakinkan para pemilih dengan

menawarkan visi, misi dan program-programnya.

22. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara selanjut disingkat KPPS adalah yang

melaksanakan pemungutan suara di TPS, yang dibentuk oleh panitia pemilihan

walinagari.

23. Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih

memberikan suara pada hari pemungutan suara pemilihan.

BAB II

PEMILIHAN

Bagian Pertama

Persiapan Pemilihan

Pasal 2

BAMUS NAGARI memberitahukan kepada Walinagari mengenai akan berakhirnya masa

jabatan Walinagari secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

5

Pasal 3

(1) BAMUS NAGARI memproses pemilihan Walinagari paling lambat 4 (empat) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan Walinagari.

(2) Dalam memproses pemilihan Walinagari sebagaimana dimaksud ayat (1), BAMUS

NAGARI membentuk Panitia Pemilihan dan Panitia Pengawas.

Bagian Kedua

Panitia Pemilihan

Pasal 4

(1) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2) terdiri dari unsur Perangkat

Nagari, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dan tokoh masyarakat yang berjumlah 5

(lima) orang, dengan memperhatikan keterwakilan jorong.

(2) Susunan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :

a. Ketua merangkap anggota;

b. Wakil Ketua merangkap anggota;

c. Anggota.

(3) Ketua dan Wakil Ketua Panitia Pemilihan dipilih dari dan oleh Anggota Panitia

Pemilihan.

(4) Dalam melaksanan tugasnya panitia pemilihan dibantu oleh sekretariat yang dipimpin

oleh seorang sekretaris yang berasal dari salah seorang perangkat nagari.

(5) Sekretariat Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (4) bertanggungjawab

kepada Panitia Pemilihan.

Pasal 5

Panitia Pemilihan mempunyai tugas:

a. Merencanakan penyelenggaraan pemilihan Walinagari;

b. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan Walinagari ;

c. Mengesahkan daftar pemilih ;

d. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua tahapan

pelaksanaan pemilihan Walinagari;

e. Menetapkan tanggal dan tata cara pelaksanaan kampanye, serta pemungutan suara

pemilihan Walinagari;

f. Melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon walinagari sesuai persyaratan;

g. Meneliti persyaratan calon Walinagari;

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

6

h. Menetapkan Calon Tetap yang telah memenuhi persyaratan;

i. Mengumumkan calon tetap yang berhak dipilih kepada masyarakat ditempat yang

terbuka ;

j. Melaksanakan pemungutan suara;

k. Menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilihan

Walinagari;

l. Mengusulkan calon Walinagari terpilih dengan berita acara;

m. Melaporkan pelaksanaan pemilihan Walinagari dan penggunaan dana pemilihan

Walinagari kepada BAMUS NAGARI dengan melampirkan seluruh dokumen yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan;

n. Mengajukan rencana biaya kepada BAMUS NAGARI;

o. Mengambil keputusan bila timbul permasalahan dalam proses pemilihan Walinagari;

p. Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di setiap TPS, dengan

jumlah sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan

Anggota serta petugas keamanan.

Pasal 6

Panitia Pemilihan berkewajiban :

a. memperlakukan Calon secara adil dan setara;

b. menyampaikan laporan kepada BAMUS NAGARI untuk setiap tahap pelaksanaan

pemilihan dan menyampaikan informasi kegiatannya kepada masyarakat;

c. memelihara arsip dan dokumen pemilihan serta mengelola barang inventaris pemilihan;

d. melaksanakan semua tahapan pemilihan Walinagari secara tepat waktu

Pasal 7

Tugas Sekretariat Panitia Pemilihan adalah membantu pendaftaran pemilih dan tugas-

tugas administrasi Panitia Pemilihan.

Pasal 8

Panitia dan Sekretariat Pemilihan berhak:

a. mendapatkan perlindungan keamanan dalam pelaksanaan tugas

b. mendapatkan uang lelah sesuai kemampuan keuangan nagari

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

7

Bagian Ketiga

Panitia Pengawas

Pasal 9

(1) Untuk mengawasi jalannya pemilihan Walinagari dibentuk Panitia Pengawas dengan

Keputusan BAMUS NAGARI.

(2) Keanggotaan Panitia Pengawas sebagaimana dimaksud ayat (1) berjumlah 5 (lima)

orang yang terdiri dari unsur ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang

dan generasi muda.

(3) Susunan panitia pengawas sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri dari :

a. Ketua merangkap anggota;

b. Sekretaris merangkap anggota;

c. Anggota

(4) Ketua dan Sekretaris Panitia Pengawas dipilih dari dan oleh Anggota Panitia Pengawas.

Pasal 10

(1) Panitia Pengawas mempunyai tugas:

a. mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilihan;

b. menerima laporan pelanggaran ketentuan peraturan pemilihan;

c. menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilihan;

d. meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan kepada instansi yang

berwenang;

(2) Panitia Pengawas berkewajiban:

a. memperlakukan calon secara adil dan setara;

b. melakukan pengawasan pelaksanaan pemilihan secara aktif;

c. meneruskan temuan dan laporan yang merupakan pelanggaran kepada pihak yang

berwenang;

d. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada BAMUS NAGARI .

(3) Pihak-pihak terkait wajib memberikan kemudahan kepada panitia pengawas pemilihan

untuk memperoleh informasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Laporan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 ayat (1) huruf b,

disampaikan secara lisan/tertulis yang berisi:

a. nama dan alamat pelapor;

b. waktu dan tempat kejadian perkara;

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

8

c. nama dan alamat pelanggar;

d. nama dan alamat saksi-saksi; dan

e. uraian kejadian.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada panitia pengawas

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak terjadinya pelanggaran.

(3) Tata cara pelaporan diatur lebih lanjut oleh panitia pengawas.

Pasal 12

(1) Panitia pengawas mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.

(2) Panitia pengawas memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah

laporan diterima.

(3) Dalam hal laporan yang bersifat sengketa dan tidak mengandung unsur pidana,

diselesaikan oleh panitia pengawas.

(4) Dalam hal laporan yang bersifat sengketa mengandung unsur tindak pidana,

penyelesaiannya diteruskan kepada aparat penyidik.

(5) Laporan yang mengandung unsur tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (4),

yang telah memperoleh putusan pengadilan dan telah mempunyai kekuatan hukum

tetap, yang berakibat calon terpilih tidak memenuhi persyaratan, ditindaklanjuti dengan

pembatalan calon.

Pasal 13

(1) Panitia pengawas dalam menyelesaikan sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12 Ayat (3), dilakukan melalui tahapan:

a. mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa melakukan musyawarah untuk

mencapai kesepakatan;

b. dalam hal tidak tercapai kesepakatan sebagaimana tersebut pada huruf a, pengawas

pemilihan membuat keputusan;

c. keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf b, bersifat final dan mengikat.

(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling lambat 14 (empat

belas) hari sejak pihak-pihak yang bersengketa dipertemukan.

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

9

Pasal 14

Panitia Pengawas berhak:

a. mendapatkan perlindungan keamanan dalam pelaksanaan tugas

b. mendapatkan uang lelah sesuai kemampuan keuangan nagari

Bagian Keempat

Larangan Panitia

Pasal 15

Panitia Pemilihan dan Panitia Pengawas dilarang menjadi Calon Walinagari

Pasal 16

(1) Apabila Panitia Pemilihan menjadi Calon Walinagari, maka kedudukannya digantikan

dari unsur yang sama.

(2) Apabila Panitia Pengawas menjadi calon Walinagari, maka kedudukannya diganti dari

unsur yang sama.

BAB III

HAK MEMILIH DAN DIPILIH

Bagian Pertama

Hak Memilih

Pasal 17

Penduduk nagari yang pada hari pemungutan suara pemilihan walinagari sudah berumur

17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah menikah mempunyai hak memilih

Pasal 18

(1) Penduduk nagari yang berhak memilih harus terdaftar sebagai pemilih.

(2) Untuk dapat didaftar sebagai pemilih, penduduk nagari sebagaimana dimaksud ayat (1)

harus memenuhi syarat :

a. nyata-nyata tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya;

b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

(3) Seorang penduduk nagari yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata tidak lagi

memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat menggunakan hak

pilih.

(4) Seorang pemilih hanya terdaftar 1 (satu) kali dalam daftar pemilih.

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

10

Pasal 19

(1) Pemilih sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (1) diberi tanda bukti pendaftaran.

(2) Tanda bukti pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditukarkan dengan kartu

suara pada hari pemilihan.

Pasal 20

(1) Berdasarkan daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), Panitia

Pemilihan menyusun dan menetapkan daftar pemilih sementara.

(2) Daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan untuk

mendapat tanggapan masyarakat.

(3) Pemilih yang belum terdaftar dalam daftar pemilih sementara dapat mendaftarkan diri

ke Panitia Pemilihan Walinagari dan dicatat dalam daftar pemilih tambahan.

(4) Daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tambahan ditetapkan sebagai daftar

pemilih tetap.

(5) Daftar pemilih tetap disahkan dan diumumkan oleh Panitia Pemilihan Walinagari.

Bagian Kedua

Hak Untuk Dipilih

Pasal 21

Calon Walinagari adalah penduduk dan anak nagari yang memenuhi persyaratan :

a. bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan syariat Islam secara kaffah,

berakhlakul karimah dan pandai membaca Al Quran;

b. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-undang Dasar negara republik

Indonesia tahun 1945, dan kepada negara Kesatuan Republik Indonesia, serta

pemerintahan;

c. berpendidikan sekurang-kurangnya tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau

pendidikan sederajat;

d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun;

e. bersedia menjadi calon walinagari dan tidak akan mengundurkan diri sebagai Calon

Walinagari;

f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman

hukuman 5 (lima) tahun atau lebih;

g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap;

h. berkelakuan baik, jujur dan adil;

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

11

i. belum pernah menjabat sebagai Walinagari selama 2 (dua) kali masa jabatan terhitung

semenjak dibelakukannya Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2001;

j. belum pernah mengundurkan diri sebagai walinagari dalam masa jabatan;

k. sehat jasmani dan rohani;

l. mengenal nagarinya dan dikenal oleh masyarakat nagari setempat;

m. memahami, menghayati dan mengamalkan adat yang berlaku dalam nagari;

n. tidak dalam status sebagai Penjabat Walinagari;

o. tidak sebagai pengurus partai politik;

p. tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Walinagari atau Pegawai

Negeri, atau pejabat/pegawai pada lembaga/Badan;

q. bertempat tinggal di nagari yang bersangkutan dan atau mudah dijangkau setelah

terpilih menjadi walinagari;

Pasal 22

(1) Pegawai Negeri Sipil, POLRI dan TNI yang mencalonkan diri sebagai Walinagari harus

memiliki surat keterangan persetujuan dari pejabat yang berwenang;

(2) Pegawai Negeri Sipil, POLRI dan TNI yang terpilih menjadi Walinagari dibebaskan

sementara dari jabatan organiknya selama menjadi Walinagari tanpa kehilangan hak

dan statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil, POLRI dan TNI.

(3) Penghasilan tetap Walinagari yang berasal dari PNS, Polri, dan TNI hanya setengah

dari penghasilan tetap Walinagari yang bukan berasal dari PNS, Polri dan TNI.

Pasal 23

(1) Walinagari yang akan berakhir masa jabatannya pada periode pertama dapat

mencalonkan diri kembali dengan ketentuan sebagai berikut :

a. menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan nagari kepada Bupati

melalui Camat paling lama 5 (lima) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

b. Menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan kepada

BAMUS NAGARI paling lama 5 (lima) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

c. Menyampaikan surat permohonan cuti kepada Bupati saat ditetapkan sebagai calon

Walinagari.

(2) Bagi Walinagari yang melaksanakan cuti sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c,

Bupati mengangkat Sekretaris Nagari atau Perangkat Nagari lainnya sebagai Pelaksana

Tugas Walinagari atas usul BAMUS NAGARI kepada Bupati melalui Camat.

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

12

Pasal 24

Perangkat Nagari yang mencalonkan diri sebagai Walinagari, harus mengajukan

permohonan cuti kepada Walinagari sejak ditetapkan sebagai calon Walinagari.

Pasal 25

Anggota BAMUS NAGARI yang mencalonkan diri sebagai Walinagari harus mengajukan cuti

kepada Bupati melalui Camat yang diketahui oleh Pimpinan BAMUS NAGARI.

BAB IV

PENCALONAN, PENJARINGAN DAN PENYARINGAN

Bagian Pertama

Pencalonan

Pasal 26

(1) Pantia Pemilihan mengumumkan pelaksanaan, tata cara dan persyaratan pemilihan

Walinagari.

(2) Bakal calon walinagari dapat diajukan oleh lembaga - lembaga nagari, jorong, dan

lembaga lainnya.

(3) Tatacara pencalonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh

panitia pemilihan.

(4) Permohonan menjadi Bakal Calon Walinagari diajukan secara tertulis kepada Panitia

Pemilihan dengan dilengkapi persyaratan-persyaratan dalam rangkap 3 (tiga).

Bagian Kedua

Penjaringan

Pasal 27

(1) Panitia Pemilihan menerima permohonan Bakal Calon.

(2) Waktu penerimaan ditetapkan selama 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang apabila

Bakal Calon belum memenuhi jumlah minimal.

Bagian Ketiga

Penyaringan

Pasal 28

(1) Panitia Pemilihan meneliti persyaratan administrasi bakal calon walinagari dengan

melakukan klarifikasi kepada instansi/lembaga yang berwenang dan dapat mendengar

pendapat masyarakat.

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

13

(2) Panitia Pemilihan menyampaikan hasil penelitian sebagaimana dimaksud ayat (1)

kepada bakal calon.

(3) Kepada Bakal Calon yang belum lengkap persyaratannya diberikan kesempatan untuk

melengkapi kembali persyaratan dalam waktu 3 (tiga) hari.

Pasal 29

(1) Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Panitia Pemilihan

menetapkan Calon Walinagari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan sebanyak-

banyaknya 5 (lima) orang yang dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Calon.

(2) Calon sebagaimana dimaksud ayat (1) diumumkan secara luas selama 7 (tujuh) hari

berturut-turut.

(3) Penetapan dan pengumuman Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final

dan mengikat.

Pasal 30

(1) Apabila Calon mengundurkan diri secara administrasi dianggap tidak mengundurkan

diri.

(2) Apabila Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pemilihan ternyata

memperoleh suara terbanyak, perolehan suara tersebut dinyatakan batal.

(3) Atas pembatalan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Calon yang

mendapatkan dukungan suara terbanyak kedua dinyatakan sebagai Calon Terpilih.

BAB V

KAMPANYE

Pasal 31

(1) Calon walinagari dapat melakukan kampanye.

(2) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan selama 7 (tujuh) hari dan

berakhir 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

(3) Jadwal dan lokasi kampanye ditetapkan oleh Panitia Pemilihan dengan memperhatikan

usul Calon Walinagari.

Pasal 32

(1) Kampanye dapat dilaksanakan melalui :

a. pertemuan terbatas;

b. tatap muka dan dialog;

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

14

c. media cetak dan media elektronik;

d. penyebaran bahan kampanye kepada umum;

e. pemasangan alat peraga ditempat umum;

f. rapat umum;

g. tanda gambar calon walinagari; dan/atau

h. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

(2) Calon walinagari diharuskan menyampaikan visi, misi dan program secara lisan dan

tertulis melalui BAMUS NAGARI kepada masyarakat.

(3) Visi, misi dan program sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disosialisasikan pada

masa kampanye yang difasilitasi oleh panitia pemilihan.

(4) Penyampaian materi kampanye dilakukan dengan cara yang sopan, tertib dan bersifat

edukatif.

Pasal 33

Dalam kampanye dilarang :

a. mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

b. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, dan calon walinagari;

c. menghasut atau mengadu domba perseorangan dan/atau kelompok masyarakat;

d. menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan atau menganjurkan penggunaan

kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat;

e. mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;

f. mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mengambil alih

kekuasaan dari pemerintahan yang sah;

g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye calon lain;

h. menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah, pemerintah daerah dan pemerintah

nagari;

i. menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan; dan

j. melakukan pawai atau arak-arakan yang dilakukan dengan berjalan kaki dan/atau

dengan kendaraan di jalan raya.

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

15

Pasal 34

(1) Dalam kampanye dilarang melibatkan :

a. Walinagari dan Perangkat Nagari;

b. Ketua dan anggota BAMUS NAGARI.

(2) Calon Walinagari dilarang melibatkan Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, dan anggota

POLRI sebagai peserta kampanye dan juru kampanye.

Pasal 35

(1) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g merupakan

tindak pidana dan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(2) Pelanggaran atas ketentuan larangan pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33 huruf h, huruf i dan huruf j, dan Pasal 34 merupakan pelanggaran tata

cara kampanye dikenai sanksi:

a. peringatan tertulis apabila penyelenggara kampanye melanggar larangan walaupun

belum terjadi gangguan;

b. penghentian kegiatan kampanye di tempat terjadinya pelanggaran.

Pasal 36

(1) Calon Walinagari dilarang menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya

untuk mempengaruhi pemilih.

(2) Calon yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) dikenai

sanksi pembatalan sebagai Calon Walinagari oleh Panitia Pemilihan.

BAB VI

PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 37

(1) Pemungutan suara pemilihan Walinagari diselenggarakan paling lambat 30 (tiga puluh)

hari sebelum masa jabatan Walinagari berakhir.

(2) Pemberian suara untuk pemilihan dilakukan dengan mencoblos photo calon walinagari

pada surat suara.

(3) Jumlah, jenis, bentuk, ukuran dan warna surat suara sebagaimana dimaksud ayat (2)

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

16

Pasal 38

(1) Jumlah surat suara dicetak sama dengan jumlah pemilih tetap dan ditambah paling

banyak 2,5% (dua setengah per seratus) dari jumlah pemilih tersebut.

(2) Tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai

cadangan di setiap TPS untuk mengganti surat suara yang rusak.

(3) Penggunaan tambahan surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuatkan

berita acara.

(4) Format Berita Acara dan Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah

sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 39

(1) Pemilih tuna netra atau yang mempunyai halangan fisik lain saat memberikan suaranya

di TPS dapat dibantu oleh Panitia Pemilihan atau orang lain atas permintaan pemilih.

(2) Panitia pemilihan atau orang lain yang membantu pemilih sebagaimana dimaksud ayat

(1) wajib merahasiakan pilihan pemilih.

Pasal 40

(1) Jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS serta jumlah pemilih disetiap TPS ditetapkan

oleh Panitia Pemilihan.

(2) TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan lokasinya di tempat yang mudah

dijangkau, termasuk oleh penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat

memberikan suaranya secara langsung, bebas dan rahasia.

Pasal 41

(1) Untuk keperluan pemungutan suara dalam pemilihan Walinagari disediakan kotak, bilik

suara, dan kelengkapan lainnya.

(2) Jumlah, bahan, bentuk dan ukuran kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 42

(1) Pemberitahuan pemungutan suara kepada Pemilih disampaikan melalui pengumumam

resmi dan surat panggilan.

(2) Pemungutan suara dilakukan mulai pukul 08.00 s/d 14.00 WIB dibuka oleh Ketua TPS.

(3) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia Pemilihan melakukan :

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

17

a. pembukaan kotak suara;

b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan; serta

d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.

(4) Kegiatan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh

saksi dari Calon, pemantau dan warga masyarakat.

(5) Kegiatan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuatkan berita

acara yang ditandatangani oleh anggota Panitia Pemilihan dan dapat ditandatangani

oleh saksi dari Calon.

Pasal 43

(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2), Panitia

Pemilihan memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara.

(2) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh Panitia Pemilihan

berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.

(3) Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara

pengganti kepada Panitia Pemilihan, kemudian Panitia Pemilihan memberikan surat

suara pengganti hanya satu kali.

Pasal 44

(1) Pemilih hanya dapat menggunakan hak pilihnya satu kali.

(2) Pemilih yang telah memberikan suara di TPS diberi tanda khusus oleh Panitia

Pemilihan.

(3) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 45

Surat suara dianggap sah apabila:

a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS;

b. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kolom segi empat yang memuat nomor, foto

dan nama calon yang telah ditentukan; atau

c. tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kolom segi empat yang

memuat nomor, foto dan nama calon; atau

d. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kolom segi empat yang memuat nomor,

foto dan nama calon.

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

18

Pasal 46

(1) Calon Walinagari yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan

suara terbanyak.

(2) Dalam hal 2 (dua) orang atau lebih calon walinagari memperoleh suara terbanyak yang

sama, harus diadakan pemilihan ulang.

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling lama 21 (dua

puluh satu) hari terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara penghitungan

suara.

(4) Apabila dalam pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih terdapat

jumlah suara yang sama, penentuan calon terpilih ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

(5) Tata cara penentuan calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan

dengan Peraturan Bupati.

BAB VII

PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 47

(1) Penghitungan suara dilakukan di TPS, setelah selesai pemungutan suara.

(2) Hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam

Berita Acara Hasil Penghitungan Suara dan Laporan pelaksanaan pemungutan suara

yang ditandatangani oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota KPPS.

(3) Format berita acara dan Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah

sebagaimana tercantum pada Lampiran II Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(4) Berita acara dan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat dalam rangkap 2

(dua) dan diserahkan kepada Panitia Pemilihan paling lambat 1 (satu) hari setelah

penghitungan suara.

Pasal 48

(1) Berita Acara Hasil penghitungan suara dan laporan Pelaksanaan Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada Pasal 47 ayat (2), direkapitulasi oleh Panitia Pemilihan.

(2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dituangkan dalam Berita Acara Hasil

Pemilihan dan Laporan Pelaksanaan Pemillihan yang ditandatangani oleh Ketua, Wakil

Ketua dan Anggota Panitia Pemilihan.

(3) Berita acara dan laporan sebagaimana dimaksud ayat (2) disampaikan kepada BAMUS

NAGARI paling lambat 2 (dua) hari.

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

19

(4) Format Berita acara dan laporan sebagaimana dimaksud ayat (3) adalah sebagaimana

tercantum pada Lampiran III Peraturan Daerah ini dan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB VIII

PENGESAHAN DAN PELANTIKAN

Pasal 49

(1) Calon Walinagari terpilih ditetapkan dengan Keputusan BAMUS NAGARI.

(2) Keputusan sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan oleh BAMUS NAGARI kepada

Bupati melalui Camat untuk pengesahan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 50

(1) Walinagari dilantik oleh Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk paling lama 15 (lima

belas) hari terhitung tanggal penerbitan Keputusan Bupati tentang pengesahan

penetapan Walinagari definitif.

(2) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rapat paripurna

BAMUS NAGARI

(3) Sebelum memangku jabatannya, Walinagari mengucap sumpah.

(4) Susunan kata-kata sumpah Walinagari sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah

sebagai berikut :

Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku

Walinagari dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;

Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan syariat Islam dan norma adat serta

mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara;

Dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar

1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-

lurusnya yang berlaku bagi nagari, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 51

Masa jabatan walinagari adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak pelantikan dan dapat

dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

20

BAB IX

PEMBIAYAAN

Pasal 52

Biaya penyelenggaraan pemilihan dan pelantikan Walinagari dibebankan kepada APB

Nagari dan APBD serta sumber – sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

BAB X

PEMBERHENTIAN WALINAGARI DAN PENGANGKATAN PENJABAT WALINAGARI

Bagian Pertama

Pemberhentian Walinagari

Pasal 53

(1) Walinagari berhenti, karena :

a. meninggal dunia;

b. permintaan sendiri;

c. diberhentikan.

(2) Walinagari diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :

a. berakhir masa jabatannya;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap

secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

c. dinyatakan melanggar sumpah jabatan;

d. tidak melaksanakan kewajiban Walinagari;

e. melanggar larangan bagi Walinagari.

(3) Usul pemberhentian Walinagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diusulkan

oleh BAMUS NAGARI kepada Bupati melalui Camat.

(4) Usul pemberhentian Walinagari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c

dan ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e disampaikan oleh BAMUS NAGARI

kepada Bupati melalui Camat berdasarkan keputusan BAMUS NAGARI yang dihadiri oleh

2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BAMUS NAGARI.

(5) Pengesahan pemberhentian Walinagari sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat

(4) ditetapkan dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak usul

diterima.

(6) Setelah pemberhentian sebagaimana dimaksud ayat (5), Bupati mengangkat Sekretaris

Nagari atau Pejabat lain yang ditunjuk sebagai Penjabat Walinagari.

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

21

Pasal 54

(1) Walinagari diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BAMUS NAGARI

apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh

kekuatan hukum tetap.

(2) Walinagari diberhentikan oleh Bupati tanpa melalui usulan BAMUS NAGARI apabila

terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan

putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Pasal 55

Walinagari diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BAMUS NAGARI

karena berstatus sebagai tersangka melakukan tindakan pidana korupsi, tindak pidana

terorisme, makar dan atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Pasal 56

(1) Walinagari yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud Pasal 54 ternyata

terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan putusan

pengadilan, Bupati harus merehabilitasi dan mengaktifkan kembali Walinagari yang

bersangkutan sampai akhir masa jabatan.

(2) Apabila Walinagari yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

telah berakhir masa jabatannya, Bupati hanya merehabilitasi Walinagari yang

bersangkutan.

Pasal 57

Dalam hal Walinagari diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ,

Sekretaris Nagari melaksanakan tugas dan kewajiban Walinagari sampai dengan adanya

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 58

Dalam hal Walinagari diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 , Bupati

mengangkat Penjabat Walinagari dengan tugas pokok menyelenggarakan pemilihan

Walinagari paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

22

Bagian Kedua Pengangkatan Penjabat Walinagari

Pasal 59

(1) Pengangkatan Penjabat Walinagari dilakukan karena :

a. Pembentukan nagari baru;

b. Meninggal dunianya Walinagari;

c. Diberhentikannya Walinagari sebelum masa jabatan berakhir

d. Habisnya masa jabatan walinagari, sedangkan pemilihan belum dilaksanakan

(2) Tugas penjabat walinagari adalah :

a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan nagari sampai terpilihnya walinagarii

hasil pemilihan dan atau selambat-lambatnya 6 (enam) bulan;

b. mengangkat perangkat nagari bagi nagari baru;

c. membentuk BAMUS NAGARI, dan lembaga kemasyarakatan bagi nagari baru.

(3) Pengangkatan Penjabat Walinagari ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(4) Sebelum memangku jabatannya, Penjabat Walinagari diambil sumpah oleh Bupati atau

Pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan Pasal 50 ayat (3).

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 60

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Walinagari yang masa jabatannya masih

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari tetap

menjalankan tugasnya sampai dengan berakhirnya masa jabatan atau dilantiknya

Walinagari yang baru.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 61

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

23

Pasal 62

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Agam.

Ditetapkan di Lubuk Basung pada tanggal 10 Desember 2007

BUPATI AGAM,

ARISTO MUNANDAR Diundangkan di Lubuk Basung pada tanggal 10 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH Drs. H. AZWAR RISMAN THAHER NIP. 410003648 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2007 NOMOR 13

Page 24: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

24

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM

NOMOR 13 TAHUN 2007

T E N T A N G PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN WALINAGARI

I. UMUM Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005

tentang Desa sebagai tindak lanjut dari hal yang berkenaan dengan desa (nagari)

akibat ditetapkannya Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti

Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka

Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan

Nagari harus disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005

sebagai pengganti dari Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang

Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Disamping adanya perubahan Peraturan perundang-undangan dalam pengaturan

nagari, dan tuntutan perubahan pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan

nagari, juga memperhatikan dinamika yang berkembang ditengah kehidupan

masyarakat dan hal-hal yang timbul dalam implementasi penyelenggaraan

pemerintahan nagari seperti perkembangan penyelenggaraan pemerintahan nagari

yang diikuti dengan perkembangan sosial masyarakat nagari yang semakin kritis,

terbuka dan demokratis dapat membawa dampak pada tuntutan masyarakat terhadap

berbagai perubahan pada semua aspek penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan termasuk juga pemilihan Walinagari

Untuk itu penyelenggaraan pemilihan Walinagari yang merupakan wahana demokrasi

untuk menuju kesinambungan dan peningkatan kualitas pemerintahan nagari perlu

diatur tersendiri dalam perubahan dan penyempurnaan terhadap Peraturan Daerah

Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Nagari.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas

Pasal 2 Cukup jelas

Pasal 3 Ayat (1)

Cukup jelas

Page 25: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

25

Ayat (2) Yang dimaksud dengan “membentuk” adalah BAMUS NAGARI menetapkan ketua, sekretaris dan anggota Panitia Pemilihan dan Panitia Pengawas dengan keputusan BAMUS NAGARI.

Pasal 4 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan tokoh masyarakat adalah Tokoh Adat, Tokoh Agama, Cadiak Pandai, Bundo Kanduang dan Tokoh Pemuda.

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Sekretariat diangkat dan diberhentikan oleh Walinagari, yang terdiri dari Sekretaris Nagari sebagai Sekretaris dibantu oleh Kepala Urusan dan Kepala jorong.

Ayat (5) Cukup jelas

Pasal 5 Huruf a

Yang dimaksud merencanakan adalah memuat tahapan pemilihan, pembagian tugas dan tanggung jawab panitia, lokasi pemungutan suara, dan lain-lain yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan pemilihan.

Huruf b Cukup jelas

Huruf c Cukup jelas

Huruf d Cukup jelas

Huruf e Cukup jelas

Huruf f Cukup jelas

Huruf g Cukup jelas

Huruf h Cukup jelas

Huruf i Cukup jelas

Huruf j Cukup jelas

Huruf k Cukup jelas

Huruf l Cukup jelas

Huruf m Cukup jelas

Huruf n Cukup jelas

Huruf o Cukup jelas

Page 26: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

26

Huruf p Cukup jelas

Pasal 6 Cukup jelas

Pasal 7 Cukup jelas

Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Cukup jelas

Pasal 10 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 11

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 12 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 13

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 14 Cukup jelas

Pasal 15 Cukup jelas

Page 27: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

27

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 17

Cukup jelas Pasal 18

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Huruf a

Dinyatakan dengan surat keterangan dari Dokter Pemerintah Huruf b

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 19

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 20 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 21

Huruf a Yang dimaksud dengan menjalankan Islam secara kaffah antara lain melaksanakan sholat 5 (lima) waktu, pandai baca Al’Quran, rajin kemesjid, tidak melakukan tindakan-tindakan yang dilarang oleh agama. Pembuktiannya dengan surat pernyataan yang bersangkutan diatas materai dan diketahui oleh pengurus mesjid tempat domisili.

Huruf b Yang dimaksud dengan “setia” adalah tidak pernah terlibat gerakan sparatis, tidak pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk mengubah Dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Yang dimaksud dengan “setia kepada Pemerintah” adalah yang mengakui pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Dinyatakan dengan surat pernyataan yang bersangkutan di atas meterai.

Page 28: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

28

Huruf c Tingkatan pendidikan yang bersangkutan dibuktikan dengan ijazah/surat tanda tamat belajar yang dikeluarkan oleh instansi berwenang, yang dimaksud dengan sederajat adalah Program Paket C.

Huruf d Usia yang bersangkutan dibuktikan dengan foto copy KTP.

Huruf e Kesediaan dibuat dalam surat pernyataan bermeterai

Huruf f Surat keterangan dari pengadilan negeri tempat domisili

Huruf g Surat keterangan dari pengadilan negeri tempat domisili

Huruf h Surat keterangan dari kepolisian

Huruf i Yang dimaksud 2 (dua) kali masa jabatan adalah tidak termasuk jabatan Kepala Desa sebelum kembali ke sistem Pemerintahan Nagari sesuai dengan Perda 31 Tahun 2001.

Huruf j Cukup jelas

Huruf k Surat keterangan dari dokter pemerintah

Huruf l Cukup jelas

Huruf m Surat keterangan dari KAN

Huruf n Cukup jelas

Huruf o Cukup jelas

Huruf p Cukup jelas

Huruf q Cukup jelas

Pasal 22 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 23

Ayat (1) Huruf a

Cukup jelas Huruf b

Cukup jelas Huruf c

Selama menjalankan cuti, Walinagari berhak memperoleh penghasilan tetap. Ayat (2)

Cukup jelas

Page 29: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

29

Pasal 24 Selama menjalankan cuti, Perangkat Nagari berhak memperoleh penghasilan tetap.

Pasal 25 Selama menjalankan cuti, Anggota BAMUS NAGARI berhak memperoleh uang representatif.

Pasal 26 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 27

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 28 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 29

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 30 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 31

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 32 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas

Page 30: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

30

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Cukup jelas

Pasal 33 Cukup jelas

Pasal 34 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Yang dimaksud dilarang melibatkan PNS, TNI dan POLRI adalah Pegawai Negeri hanya diperbolehkan menyaksikan kampanye dan tidak aktif dalam kampanye.

Pasal 35 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 36

Ayat (1) Yang dimaksud menjanjikan dan atau memberikan uang atau materi lainnya dengan kompensasi untuk memilih Calon Walinagari tertentu.

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 37 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 38

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Cukup jelas

Pasal 39 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 40

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Page 31: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

31

Pasal 41 Ayat (1)

Yang dimaksud kelengkapan lainnya adalah seperti paku pencoblos surat suara, bantal, tinta, spidol, kertas dan lain-lain.

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 42 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas Pasal 43

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 44 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Pasal 45

Cukup jelas Pasal 46

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Yang dimaksud pemilihan ulang adalah hanya diikuti calon walinagari yang memperoleh suara terbanyak sama.

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Cukup jelas

Ayat (5) Cukup jelas

Pasal 47 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas

Page 32: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

32

Ayat (4) Rangkap dua diperuntukan arsip bagi KPPS dan Panitia Pemilihan.

Pasal 48 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 49

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 50 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 51

Cukup jelas Pasal 52

Yang dimaksud sumber-sumber sah lainnya adalah iuran, sumbangan perantau yang ditetapkan dalam Peraturan Nagari.

Pasal 53 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Huruf a Cukup jelas

Huruf b Cukup jelas

Huruf c Yang dimaksud “dinyatakan melanggar sumpah” adalah setelah dilakukan pengkajian yang komprehensif oleh BAMUS NAGARI dan dengan memperhatikan rekomendasi lembaga-lembaga terkait BAMUS NAGARI membuat Keputusan yang menyatakan bahwa Walinagari telah melanggar sumpah

Huruf d Cukup jelas

Huruf e Cukup jelas

Ayat (3) Cukup jelas

Ayat (4) Cukup jelas

Page 33: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

33

Ayat (5) Yang dimaksud pengesahan pemberhentian adalah setelah Bupati melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap usulan yang disampaikan BAMUS NAGARI, dan untuk melakukan pengkajian dimaksud Bupati dapat membentuk sebuah Tim.

Ayat (6) Cukup jelas

Pasal 54 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Pasal 55

Cukup jelas Pasal 56

Ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) Cukup jelas

Pasal 57 Cukup jelas

Pasal 58 Yang dimaksud “Penjabat Walinagari” adalah sekretaris nagari atau pejabat lain yang ditunjuk dan diangkat oleh Bupati

Pasal 59 Ayat (1)

Cukup jelas Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas Ayat (4)

Cukup jelas Pasal 60

Cukup jelas Pasal 61

Cukup jelas Pasal 62

Cukup jelas

Page 34: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

43

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 10 Desember 2007

BERITA ACARA

Nomor : …./KPPS/….- 2008

TENTANG PENGGUNAAN TAMBAHAN SURAT SUARA

PEMILIHAN WALINAGARI …….................................................. KECAMATAN …….................. KABUPATEN AGAM

PERIODE 2008 S/D 2014

Pada hari ini …… tanggal …... bulan …… tahun 2008, Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari dan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Walinagari, dan Keputusan BAMUS NAGARI..............Nomor...............Tahun 200......Tanggal.............Bulan ..........Tahun ...........

Kami yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).....

Nagari …… Kecamatan …… Kabupaten Agam tahun 2008, dengan ini melakukan penambahan surat suara sebanyak .......................................................................lembar.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sesungguhnya,untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……………………,………………………..2008

KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)

NAMA TANDA TANGAN

KETUA …………………………………… ( …………… )

WAKIL KETUA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

BUPATI AGAM,

dto

ARISTO MUNANDAR

Page 35: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

44

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 10 Desember 2007

BERITA ACARA

Nomor : …./KPPS/….- 2008

TENTANG HASIL PENGHITUNGAN SUARA DAN LAPORAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA

PEMILIHAN WALINAGARI …….................................................. KECAMATAN …….................. KABUPATEN AGAM

PERIODE 2008 S/D 2014

Pada hari ini …… tanggal …... bulan …… tahun 2008, Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari dan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Walinagari, dan Keputusan BAMUS NAGARI..............Nomor...............Tahun 200......Tanggal.............Bulan ..........Tahun ...........

Kami yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)..... Nagari …… Kecamatan …… Kabupaten Agam tahun 2008, dengan ini telah melakukan penghitungan suara masing-masing Calon Walinagari dengan memperoleh hasil suara sebagai berikut :

NO URAIAN Pemilih/Suara 1 Jumlah pemilih terdaftar .........................Pemilih 2 Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih .........................Pemilih 3 Jumlah pemilih yang melaksanakan hak pilih .........................Pemilih 4 Perolehan Suara 1....................................... ..........................Suara 2....................................... ..........................Suara 3.Dan seterusnya ..........................Suara 5 Suara Batal ..........................Suara

Berdasarkan hasil penghitungan suara tersebut calon yang memperoleh suara terbanyak adalah Nama ........................................ Nomor Urut ...................................

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sesungguhnya,untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……………………,………………………..2008

KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)

NAMA TANDA TANGAN

KETUA …………………………………… ( …………… )

WAKIL KETUA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

SAKSI-SAKSI DARI CALON WALINAGARI

NAMA SAKSI NAMA CALON WALINAGARI/NO. URUT TANDA TANGAN

…………………… …………………………………………………. ( …………… )

…………………… …………………………………………………. ( …………… )

Dan seterusnya Dan seterusnya Dan seterusnya

BUPATI AGAM,

dto

ARISTO MUNANDAR

Page 36: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

45

LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 10 Desember 2007

BERITA ACARA

NOMOR…………TAHUN………

TENTANG

HASIL PEMILIHAN DAN LAPORAN PELAKSANAAN PEMILIHAN WALINAGARI ……………. TERPILIH

KECAMATAN ………..……..KABUPATEN AGAM PERIODE 2008 S/D 2014

Pada hari ini …… tanggal …... bulan …… tahun 2008, Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Agam Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari dan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Walinagari, dan Keputusan BAMUS NAGARI..............Nomor...............Tahun 200......Tanggal.............Bulan ..........Tahun ..........., Kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pemilihan Walinagari (P2WN) …… Kecamatan …… Kabupaten Agam, dengan ini telah melakukan sidang penetapan hasil pemilihan Calon Walinagari terpilih berdasarkan laporan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara(KPPS), dengan jumlah hasil suara sebagai berikut :

NO URAIAN Pemilih/Suara 1 Jumlah pemilih terdaftar .........................Pemilih 2 Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih .........................Pemilih 3 Jumlah pemilih yang melaksanakan hak pilih .........................Pemilih 4 Perolehan Suara 1....................................... ..........................Suara 2....................................... ..........................Suara 3.Dan seterusnya ..........................Suara 5 Suara Batal ..........................Suara

Berdasarkan hasil penghitungan suara tersebut calon maka, Panitia Pemilihan Walinagari (P2WN)………. Memutuskan dan menetapkan yang memperoleh suara terbanyak adalah : Nama ........................................ Nomor Urut ...................................

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani dengan sesungguhnya,untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……………………,………………………..2008 Ketetapan ini selanjutnya diterbitkan melalui Keputusan Bamus Nagari untuk diusulkan kepada Bupati

Agam melalui Camat ………. .

PANITIA PEMILIHAN WALINAGARI (P2WN)

NAMA TANDA TANGAN

KETUA …………………………………… ( …………… )

WAKIL KETUA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

Dan seterusnya Dan seterusnya Dan seterusnya

SAKSI-SAKSI DARI CALON WALINAGARI

NAMA SAKSI NAMA CALON WALINAGARI/NO. URUT TANDA TANGAN

…………………… …………………………………………………. ( …………… )

Dan seterusnya Dan seterusnya Dan seterusnya

BUPATI AGAM,

dto

ARISTO MUNANDAR

Page 37: PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 … file1 peraturan daerah kabupaten agam nomor 13 tahun 2007 t e n t a n g pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian walinagari dengan rahmat

46

BERITA ACARA NOMOR TAHUN

TENTANG PENGGUNAAN TAMBAHAN SURAT SUARA

Pada hari ini..................tanggal.....................bulan......................tahun 2008, kami

yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara (KPPS)

Nagari.................Kecamatan....................Kabupaten Agam tahun 2008, dengan ini telah

melakukan penambahan Surat Suara sebanyak................(lembar surat suara) atau

....................% dari jumlah pemilih.

KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA (KPPS)

NAMA TANDA TANGAN

KETUA …………………………………… ( …………… )

WAKIL KETUA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

ANGGOTA …………………………………… ( …………… )

BUPATI AGAM,

ARISTO MUNANDAR