PERATURAN BUPATI PANDEGLANG KABUPATEN …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/dokumen... · Rencana...

108

Transcript of PERATURAN BUPATI PANDEGLANG KABUPATEN …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/dokumen... · Rencana...

PERATURAN BUPATI PANDEGLANGNOMOR 23 TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013

BUPATI PANDEGLANG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional, serta untuk mewujudkan program dalam RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 yang dijabarkan dalam kegiatan, maka perlu menetapkan Rencana KerjaPemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013;

Mengingat : 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan ProvinsiBanten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan LembaranNegara Nomor 4010);

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4355);

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4421);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah MenjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, TambahanLembaran Negara Nomor 4548);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraTahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Nomor 4578);

Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah(Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, TambahanLembaran Negara Nomor 4593);

Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Nomor 4503);

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Struktur Organisasidan Tatalaksana Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 19,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi danTugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816);

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2005 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 11);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang ProsedurPenyusunan Produk Hukum Daerah;

Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Provinsi Banten Tahun 2007-2012;

Memperhatikan :

19.

20.

21.

1.

2.

3.

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008, TentangPembentukan, Susunan Oraganisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah tahun 2004 Nomor 12 SeriD.1).

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2012 TentangSistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah(Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 7)

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2012 TentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025(Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2012 Nomor 8)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentangPerubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Peraturan Bupati Pandeglang Nomor Tahun 2011 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten PandeglangTahun 2011 – 2016;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2012 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangTahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi PelaksanaanRencana Pembangunan Daerah;

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai Unsur PenyelenggaraanPemerintahan Daerah;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Pandeglang;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang yang selanjutnya disebut DPRD adalahDPRD Kabupaten Pandeglang;

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah KabupatenPandeglang;

6. Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut TAPD diketuai olehSekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang;

7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut BAPPEDA adalahKoordinator Pembangunan Kabupaten Pandeglang;

8. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset yang selanjutnya disebut DPKA adalah Bendahara UmumDaerah Kabupaten Pandeglang;

9. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Pandeglang adalah pengawas penyelenggaraanPemerintahan Kabupaten;

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 – 2016yang selanjutnya disebut dengan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 adalahDokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejakTahun 2011 sampai dengan Tahun 2016;

11. Rencana Pembangunan Tahunan yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Kabupaten Pandeglang adalah Dokumen Perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu)Tahun;

12. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat RKASKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan,rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasarpenyusunan APBD;

13. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja-SKPD adalahdokumen perencanaan SKPD untuk kurun waktu 1 (satu) tahun;

14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencanakeuangan tahunan Pemerintahan Daerah.

Pasal 21. RKPD Tahun 2013 adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk kurun waktu

1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dan berakhir pada tanggal 31 Desember2013;

2. RKPD Tahun 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat evaluasi pelaksanaan RKPDTahun 2013, rancangan kerangka ekonomi dan rancangan keuangan daerah, prioritas dansasaran pembangunan daerah, indikasi program dan kegiatan beserta pendanaannya;

3. RKPD Tahun 2013 sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) berfungsi sebagai :

a. Pedoman bagi Pemerintahan Daerah melalui TAPD untuk penyusunan Kebijakan UmumAnggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara sebagai tahapan dalam penyusunanRancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.

b. Pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk menyusun RKA –SKPD Tahun Anggaran2013.

BAB IIRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

Pasal 3RKPD Tahun 2013 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut dalam lampiran PeraturanBupati ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUNLALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH

BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB VI : PENUTUP

LAMPIRAN

BAB IIILAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Pasal 41. Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib membuat laporan triwulan dan akhir Tahun Anggaran 2013

atas pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2013 baik yang berasal dari APBDKabupaten Pandeglang, APBD Provinsi Banten, APBN, PHLN, serta dari pihak swasta;

2. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Bappeda, DPKPA, danInspektorat, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah akhir bulan, triwulan, dan akhir tahun anggaran2013;

3. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi bahan evaluasi, pengendalianpembangunan, pelaporan keuangan serta pengawasan penyelengaraan Pemerintahan Daerahyang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan.

BAB IVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 5Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang wajib menelaah kesesuaianantara RKA-SKPD Tahun Anggaran 2013 dengan RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013.

Pasal 6Dalam hal Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 yang ditetapkan sebagaimana dimaksudPasal 2 Peraturan Bupati ini berbeda dengan hasil pembahasan TAPD dengan Tim AnggaranDPRD, maka yang dipergunakan adalah Program dan Kegiatan hasil pembahasan denganDPRD.

Pasal 7Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang.

Ditetapkan di PandeglangPada tanggal 31 Mei 2012

BUPATI PANDEGLANG

H. ERWAN KURTUBI

Diundangkan di PandeglangPada Tanggal :

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG,

DODO DJUANDA

BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2012 NOMOR 23

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat-Nya, Alhamdulillah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenPandeglang Tahun 2013 dengan tema “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DANSUPRASTRUKTUR WILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DANPARIWISATA” telah tersusun sesuai jadwal yang ditetapkan.

Adapun substansi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini,meliputi hasil evaluasi pencapaian kinerja, proyeksi anggaran pendapatan tahun2013, prioritas pembangunan, rencana kerja beserta pagu indikatif.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2013 disusunberdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 serta dalam penyusunannya telahmelalui tahapan dan tata cara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang selanjutnya akandibahas secara demokratis, partisipatif dan dialogis bersama stakeholders padamusrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013.

Semoga RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 ini setelahdisempurnakan dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi semua pihak dalammelaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Pandeglang.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Pandeglang, Mei 2012

BUPATI PANDEGLANG,

H. ERWAN KURTUBI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat-Nya, Alhamdulillah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenPandeglang Tahun 2013 dengan tema “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DANSUPRASTRUKTUR WILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DANPARIWISATA” telah tersusun sesuai jadwal yang ditetapkan.

Adapun substansi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini,meliputi hasil evaluasi pencapaian kinerja, proyeksi anggaran pendapatan tahun2013, prioritas pembangunan, rencana kerja beserta pagu indikatif.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2013 disusunberdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 serta dalam penyusunannya telahmelalui tahapan dan tata cara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang selanjutnya akandibahas secara demokratis, partisipatif dan dialogis bersama stakeholders padamusrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013.

Semoga RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 ini setelahdisempurnakan dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi semua pihak dalammelaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Pandeglang.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Pandeglang, Mei 2012

BUPATI PANDEGLANG,

H. ERWAN KURTUBI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat Rahmat-Nya, Alhamdulillah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) KabupatenPandeglang Tahun 2013 dengan tema “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DANSUPRASTRUKTUR WILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DANPARIWISATA” telah tersusun sesuai jadwal yang ditetapkan.

Adapun substansi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ini,meliputi hasil evaluasi pencapaian kinerja, proyeksi anggaran pendapatan tahun2013, prioritas pembangunan, rencana kerja beserta pagu indikatif.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2013 disusunberdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 serta dalam penyusunannya telahmelalui tahapan dan tata cara sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang selanjutnya akandibahas secara demokratis, partisipatif dan dialogis bersama stakeholders padamusrenbang RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013.

Semoga RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 ini setelahdisempurnakan dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi semua pihak dalammelaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Pandeglang.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Pandeglang, Mei 2012

BUPATI PANDEGLANG,

H. ERWAN KURTUBI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DDAAFFTTAARR IISSII

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ............................................................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................I - 11.1. Latar Belakang..................................................................................................... I - 11.2. Dasar Hukum Penyusunan.........................................................................................................DASARI - 21.3. Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................................I - 41.4. Sistematika Dokumen RKPD ......................................................................................................I - 41.5. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................I - 6

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN .....................................................II - 12.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ............................................................................................II - 1

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ..................................................................................................II - 12.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat...............................................................................................II - 52.1.3 Aspek Pelayanan Umum .............................................................................................................II - 162.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ...........................................................................................................II –33

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalandan Realisasi RPJMD ...................................................................................................................

II –37

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah........................................................................................II - 42

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH ............................................................................................................III - 13.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..............................................................................................III - 13.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................................................................III - 9

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ............................................IV - 14.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...........................................................................................IV – 134.2. Prioritas dan Pembangunan ......................................................................................................IV - 16

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ................................V - 1

BAB VI PENUTUP .....................................................................................................................................VI-1

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DDAAFFTTAARR IISSII

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ............................................................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................I - 11.1. Latar Belakang..................................................................................................... I - 11.2. Dasar Hukum Penyusunan.........................................................................................................DASARI - 21.3. Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................................I - 41.4. Sistematika Dokumen RKPD ......................................................................................................I - 41.5. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................I - 6

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN .....................................................II - 12.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ............................................................................................II - 1

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ..................................................................................................II - 12.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat...............................................................................................II - 52.1.3 Aspek Pelayanan Umum .............................................................................................................II - 162.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ...........................................................................................................II –33

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalandan Realisasi RPJMD ...................................................................................................................

II –37

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah........................................................................................II - 42

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH ............................................................................................................III - 13.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..............................................................................................III - 13.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................................................................III - 9

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ............................................IV - 14.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...........................................................................................IV – 134.2. Prioritas dan Pembangunan ......................................................................................................IV - 16

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ................................V - 1

BAB VI PENUTUP .....................................................................................................................................VI-1

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DDAAFFTTAARR IISSII

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ............................................................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................I - 11.1. Latar Belakang..................................................................................................... I - 11.2. Dasar Hukum Penyusunan.........................................................................................................DASARI - 21.3. Hubungan Antar Dokumen ........................................................................................................I - 41.4. Sistematika Dokumen RKPD ......................................................................................................I - 41.5. Maksud dan Tujuan .....................................................................................................................I - 6

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN .....................................................II - 12.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ............................................................................................II - 1

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi ..................................................................................................II - 12.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat...............................................................................................II - 52.1.3 Aspek Pelayanan Umum .............................................................................................................II - 162.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ...........................................................................................................II –33

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalandan Realisasi RPJMD ...................................................................................................................

II –37

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah........................................................................................II - 42

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH ............................................................................................................III - 13.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..............................................................................................III - 13.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................................................................III - 9

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ............................................IV - 14.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...........................................................................................IV – 134.2. Prioritas dan Pembangunan ......................................................................................................IV - 16

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ................................V - 1

BAB VI PENUTUP .....................................................................................................................................VI-1

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan ......................................................................................................................II - 2Tabel. 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ...............................................II - 3Tabel. 2.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 5Tabel. 2.4. PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 7Tabel. 2.5. Indeks Implisit dan inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun

2006-2009 .......................................................................................................................................II - 9Tabel. 2.6. Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ..........................................................II - 10Tabel. 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ............................................II – 11Tabel. 2.8. Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ......................................II - 11Tabel. 2.9. Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II – 12Tabel. 2.10. Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

.........................................................................................................................................................II - 13Tabel. 2.11. Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 14Tabel. 2.12. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.13. Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun

2005-2010........................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.14. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ..................................II - 16Tabel. 2.15. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat

Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Pandeglang Tahun2010 ..............................................................................................................................................

II - 17

Tabel. 2.16. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 17

Tabel. 2.17. APM dan APK Kabupaten Pandeglang Menurut JenjangPendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2008-2010 ....................................................................

II - 18

Tabel. 2.18. Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid-Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 ........................................................

II - 18

Tabel. 2.19. Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.20. Angka Kesakitan dan Rata-Rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.21. Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008-2010 ...........................................................................................................................

II - 20

Tabel. 2.22. Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang Tahun2009-2010........................................................................................................................................

II - 22

Tabel. 2.23. Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi diKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010.................................................................................

II - 24

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan ......................................................................................................................II - 2Tabel. 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ...............................................II - 3Tabel. 2.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 5Tabel. 2.4. PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 7Tabel. 2.5. Indeks Implisit dan inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun

2006-2009 .......................................................................................................................................II - 9Tabel. 2.6. Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ..........................................................II - 10Tabel. 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ............................................II – 11Tabel. 2.8. Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ......................................II - 11Tabel. 2.9. Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II – 12Tabel. 2.10. Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

.........................................................................................................................................................II - 13Tabel. 2.11. Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 14Tabel. 2.12. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.13. Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun

2005-2010........................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.14. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ..................................II - 16Tabel. 2.15. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat

Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Pandeglang Tahun2010 ..............................................................................................................................................

II - 17

Tabel. 2.16. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 17

Tabel. 2.17. APM dan APK Kabupaten Pandeglang Menurut JenjangPendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2008-2010 ....................................................................

II - 18

Tabel. 2.18. Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid-Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 ........................................................

II - 18

Tabel. 2.19. Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.20. Angka Kesakitan dan Rata-Rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.21. Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008-2010 ...........................................................................................................................

II - 20

Tabel. 2.22. Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang Tahun2009-2010........................................................................................................................................

II - 22

Tabel. 2.23. Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi diKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010.................................................................................

II - 24

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Penggunaan Lahan ......................................................................................................................II - 2Tabel. 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ...............................................II - 3Tabel. 2.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 5Tabel. 2.4. PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten

Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010......................................................II - 7Tabel. 2.5. Indeks Implisit dan inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun

2006-2009 .......................................................................................................................................II - 9Tabel. 2.6. Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ..........................................................II - 10Tabel. 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang ............................................II – 11Tabel. 2.8. Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ......................................II - 11Tabel. 2.9. Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II – 12Tabel. 2.10. Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

.........................................................................................................................................................II - 13Tabel. 2.11. Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 14Tabel. 2.12. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-

2010 ................................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.13. Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun

2005-2010........................................................................................................................................II - 15Tabel. 2.14. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010 ..................................II - 16Tabel. 2.15. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Tingkat

Pendidikan yang Ditamatkan di Kabupaten Pandeglang Tahun2010 ..............................................................................................................................................

II - 17

Tabel. 2.16. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 17

Tabel. 2.17. APM dan APK Kabupaten Pandeglang Menurut JenjangPendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2008-2010 ....................................................................

II - 18

Tabel. 2.18. Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid-Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 ........................................................

II - 18

Tabel. 2.19. Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.20. Angka Kesakitan dan Rata-Rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010 ................................................................................

II - 19

Tabel. 2.21. Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008-2010 ...........................................................................................................................

II - 20

Tabel. 2.22. Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang Tahun2009-2010........................................................................................................................................

II - 22

Tabel. 2.23. Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi diKabupaten Pandeglang Tahun 2009-2010.................................................................................

II - 24

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

Tabel. 2.24. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan danKecamatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010.................................................................

II - 27

Tabel. 2.25. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Subsektor Industridi Kabupaten Pandeglang Tahun 2010......................................................................................

II - 31

Tabel. 2.26. Aspek Daya Saing Bidang Kemampuan Ekonomi Daerah ....................................................II - 34Tabel. 2.27. Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun

2011.................................................................................................................................................II - 37

Tabel. 2.28. Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PembangunanTahun 2013 ...................................................................................................................................II - 47

Tabel. 3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB KabupatenPandeglang Menurut Lapangan usaha Tahun 2010 dan ProyeksiTahun 2013 .................................................................................................................................... V - 5III - 5

Tabel. 3.2. PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) KabupatenPandeglang Tahun 2010 dan proyeksi Tahun 2013 ................................................................III - 6

Tabel. 3.3. Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun2008-2012 .......................................................................................................................................III - 7

Tabel. 4.1. Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran ............................................................IV - 5Tabel. 4.2. Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013 ....................................................................................IV - 10Tabel. 4.3. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan .....................................................IV - 13Tabel. 4.4. Prioritas Pembangunan Daerah ................................................................................................IV - 16Tabel. 4.5. Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah ............................................................IV - 19

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

Tabel. 2.24. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan danKecamatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010.................................................................

II - 27

Tabel. 2.25. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Subsektor Industridi Kabupaten Pandeglang Tahun 2010......................................................................................

II - 31

Tabel. 2.26. Aspek Daya Saing Bidang Kemampuan Ekonomi Daerah ....................................................II - 34Tabel. 2.27. Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun

2011.................................................................................................................................................II - 37

Tabel. 2.28. Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PembangunanTahun 2013 ...................................................................................................................................II - 47

Tabel. 3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB KabupatenPandeglang Menurut Lapangan usaha Tahun 2010 dan ProyeksiTahun 2013 .................................................................................................................................... V - 5III - 5

Tabel. 3.2. PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) KabupatenPandeglang Tahun 2010 dan proyeksi Tahun 2013 ................................................................III - 6

Tabel. 3.3. Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun2008-2012 .......................................................................................................................................III - 7

Tabel. 4.1. Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran ............................................................IV - 5Tabel. 4.2. Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013 ....................................................................................IV - 10Tabel. 4.3. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan .....................................................IV - 13Tabel. 4.4. Prioritas Pembangunan Daerah ................................................................................................IV - 16Tabel. 4.5. Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah ............................................................IV - 19

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

Tabel. 2.24. Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan danKecamatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010.................................................................

II - 27

Tabel. 2.25. Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Subsektor Industridi Kabupaten Pandeglang Tahun 2010......................................................................................

II - 31

Tabel. 2.26. Aspek Daya Saing Bidang Kemampuan Ekonomi Daerah ....................................................II - 34Tabel. 2.27. Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun

2011.................................................................................................................................................II - 37

Tabel. 2.28. Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PembangunanTahun 2013 ...................................................................................................................................II - 47

Tabel. 3.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Kontribusi PDRB KabupatenPandeglang Menurut Lapangan usaha Tahun 2010 dan ProyeksiTahun 2013 .................................................................................................................................... V - 5III - 5

Tabel. 3.2. PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) KabupatenPandeglang Tahun 2010 dan proyeksi Tahun 2013 ................................................................III - 6

Tabel. 3.3. Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun2008-2012 .......................................................................................................................................III - 7

Tabel. 4.1. Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran ............................................................IV - 5Tabel. 4.2. Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013 ....................................................................................IV - 10Tabel. 4.3. Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan .....................................................IV - 13Tabel. 4.4. Prioritas Pembangunan Daerah ................................................................................................IV - 16Tabel. 4.5. Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah ............................................................IV - 19

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku KabupatenPandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010 ....................................................`II - 5

Gambar 2.2. Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Secara Sektoral Tahun 2005-2010 ....................................................II - 6

Gambar 2.3. Grafik PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 ................................II - 8

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku KabupatenPandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010 ....................................................`II - 5

Gambar 2.2. Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Secara Sektoral Tahun 2005-2010 ....................................................II - 6

Gambar 2.3. Grafik PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 ................................II - 8

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku KabupatenPandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010 ....................................................`II - 5

Gambar 2.2. Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Secara Sektoral Tahun 2005-2010 ....................................................II - 6

Gambar 2.3. Grafik PDRB adhk dan Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 ................................II - 8

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, mengamanatkan bahwa dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusunperencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaanpembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, PengendalianDan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah meliputi RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).Ketiga dokumen perencanaan tersebut satu sama lain saling berkaitan danmerupakan satu kesatuan yang utuh.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangkawaktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Terkait dengan amanat tersebut,Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah menyusun Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2025 yangditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun2010 dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun2011- 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011.

Selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebutdijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang memuat rancangankerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja danpendanaanya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) danRencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Rencana Kerja PembangunanDaerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun Ketigadari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenPandeglang Tahun 2011-2016, dengan memperhatikan hasil kinerjapembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya. Fenomena yang ada danisu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD,mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah serta penjaringanaspirasi secara bertahap melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari TingkatDesa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten yang selanjutnya diformulasikanmelalui Forum SKPD, Forum Gabungan SKPD dan Musyawarah PerencanaanPembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, mengamanatkan bahwa dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusunperencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaanpembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, PengendalianDan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah meliputi RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).Ketiga dokumen perencanaan tersebut satu sama lain saling berkaitan danmerupakan satu kesatuan yang utuh.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangkawaktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Terkait dengan amanat tersebut,Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah menyusun Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2025 yangditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun2010 dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun2011- 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011.

Selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebutdijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang memuat rancangankerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja danpendanaanya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) danRencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Rencana Kerja PembangunanDaerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun Ketigadari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenPandeglang Tahun 2011-2016, dengan memperhatikan hasil kinerjapembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya. Fenomena yang ada danisu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD,mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah serta penjaringanaspirasi secara bertahap melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari TingkatDesa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten yang selanjutnya diformulasikanmelalui Forum SKPD, Forum Gabungan SKPD dan Musyawarah PerencanaanPembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, mengamanatkan bahwa dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusunperencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaanpembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, PengendalianDan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah meliputi RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).Ketiga dokumen perencanaan tersebut satu sama lain saling berkaitan danmerupakan satu kesatuan yang utuh.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangkawaktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Terkait dengan amanat tersebut,Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah menyusun Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2025 yangditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun2010 dan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun2011- 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011.

Selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebutdijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang memuat rancangankerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja danpendanaanya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) danRencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten. Rencana Kerja PembangunanDaerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 merupakan penjabaran tahun Ketigadari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenPandeglang Tahun 2011-2016, dengan memperhatikan hasil kinerjapembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya. Fenomena yang ada danisu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD,mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah serta penjaringanaspirasi secara bertahap melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari TingkatDesa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten yang selanjutnya diformulasikanmelalui Forum SKPD, Forum Gabungan SKPD dan Musyawarah PerencanaanPembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-2

Pagu indikatif yang menjadi substansi penting pada RKPD inimerupakan gambaran investasi Pemerintah yang dalam penjabarannyadiinteraksikan dengan komponen sumberdaya yang lain, seperti dekonsentrasimaupun tugas pembantuan. Terhadap kegiatan yang dibiayai dari danadekonsentrasi dan tugas pembantuan, dokumen RKPD ini merupakan subsistem penting sebagai input dalam penyusunan program dan penganggaranSKPD.

Dokumen RKPD ini merupakan dokumen publik, sehingga pelibatansemua stakeholders dalam proses penyusunan rencana program dan kegiatanmenjadi pengarusutamaan (mainstreaming) dalam proses penyusunan dokumenRKPD . Dengan prinsip tersebut, diharapkan dokumen RKPD ini dapat diaksesoleh semua stakeholders baik dalam tahap pelaksanaan, pengawasan,pengendalian dan evaluasi.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan Hukum Penyusunan RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun2013 mengacu pada sejumlah peraturan yang digunakan sebagai rujukan, antaralain :1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan KeuanganNegara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia No. 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran NegaraNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telahditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran NegaraTahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan danPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-2

Pagu indikatif yang menjadi substansi penting pada RKPD inimerupakan gambaran investasi Pemerintah yang dalam penjabarannyadiinteraksikan dengan komponen sumberdaya yang lain, seperti dekonsentrasimaupun tugas pembantuan. Terhadap kegiatan yang dibiayai dari danadekonsentrasi dan tugas pembantuan, dokumen RKPD ini merupakan subsistem penting sebagai input dalam penyusunan program dan penganggaranSKPD.

Dokumen RKPD ini merupakan dokumen publik, sehingga pelibatansemua stakeholders dalam proses penyusunan rencana program dan kegiatanmenjadi pengarusutamaan (mainstreaming) dalam proses penyusunan dokumenRKPD . Dengan prinsip tersebut, diharapkan dokumen RKPD ini dapat diaksesoleh semua stakeholders baik dalam tahap pelaksanaan, pengawasan,pengendalian dan evaluasi.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan Hukum Penyusunan RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun2013 mengacu pada sejumlah peraturan yang digunakan sebagai rujukan, antaralain :1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan KeuanganNegara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia No. 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran NegaraNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telahditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran NegaraTahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan danPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-2

Pagu indikatif yang menjadi substansi penting pada RKPD inimerupakan gambaran investasi Pemerintah yang dalam penjabarannyadiinteraksikan dengan komponen sumberdaya yang lain, seperti dekonsentrasimaupun tugas pembantuan. Terhadap kegiatan yang dibiayai dari danadekonsentrasi dan tugas pembantuan, dokumen RKPD ini merupakan subsistem penting sebagai input dalam penyusunan program dan penganggaranSKPD.

Dokumen RKPD ini merupakan dokumen publik, sehingga pelibatansemua stakeholders dalam proses penyusunan rencana program dan kegiatanmenjadi pengarusutamaan (mainstreaming) dalam proses penyusunan dokumenRKPD . Dengan prinsip tersebut, diharapkan dokumen RKPD ini dapat diaksesoleh semua stakeholders baik dalam tahap pelaksanaan, pengawasan,pengendalian dan evaluasi.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan Hukum Penyusunan RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun2013 mengacu pada sejumlah peraturan yang digunakan sebagai rujukan, antaralain :1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan KeuanganNegara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia No. 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran NegaraNomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telahditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran NegaraTahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuanganantara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan danPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang PelaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4124);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi danTatalaksana Pemerintahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TugasPembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan LembaranNegara Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4663);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008, TentangPembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKabupaten Pandeglang;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 tahun 2010 tentangSistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016;

21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2013;

22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RKPD ProvinsiBanten Tahun 2013;

23. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011, tentang PetunjukPelaksanaan Rangkaian Musrenbang RKPD dan Tata Cara PenyusunanRencana Kerja SKPD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang PelaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4124);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi danTatalaksana Pemerintahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TugasPembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan LembaranNegara Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4663);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008, TentangPembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKabupaten Pandeglang;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 tahun 2010 tentangSistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016;

21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2013;

22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RKPD ProvinsiBanten Tahun 2013;

23. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011, tentang PetunjukPelaksanaan Rangkaian Musrenbang RKPD dan Tata Cara PenyusunanRencana Kerja SKPD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang PelaporanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4124);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi danTatalaksana Pemerintahan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EvaluasiPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TugasPembantuan (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan LembaranNegara Nomor 4816);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendaliandan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4663);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentangUrusan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

17. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008, TentangPembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKabupaten Pandeglang;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 tahun 2010 tentangSistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016;

21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2012 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2013;

22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 8 Tahun 2012 Tentang RKPD ProvinsiBanten Tahun 2013;

23. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011, tentang PetunjukPelaksanaan Rangkaian Musrenbang RKPD dan Tata Cara PenyusunanRencana Kerja SKPD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 memilikihubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya, yakni disusundengan memperhatikan RPJM Nasional 2009 - 2014 yang tertuang dalamPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009.

Selain itu juga mempertimbangkan asas kesinambungan dari penjabaranprogram-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD KabupatenPandeglang 2011 - 2016 (Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011) jugamempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang telah dimuat dalamRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang, serta mempertimbangkanpula hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) Kabupaten Pandeglang 2005 – 2025 (Peraturan Daerah KabupatenPandeglang Nomor 8 Tahun 2010).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 yangberisi sasaran, arah kebijakan, program, dan prioritas kegiatan, menjadi rujukansekaligus landasan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan PrioritasPlafon Anggaran Sementara (PPAS), Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (RAPBD), dan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) serta penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban(LKPJ) kepala daerah, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa RKPD merupakan rencanapembangunan tahunan dari RPJMD Kabupaten yang selanjutnya akan menjadipedoman penyusunan RKUA dan RPPAS yang dijadikan dasar penyusunanRAPBD dan APBD Kabupaten. Sedangkan Renja SKPD merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari penyusunan RKPD yang dalam penyusunannya harusmengacu pada RKPD.

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

RKPD ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumenRKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematikadokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPDKabupaten Pandeglang Tahun 2013.1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, prosespenyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 2012 dalam periodedokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengandokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 memilikihubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya, yakni disusundengan memperhatikan RPJM Nasional 2009 - 2014 yang tertuang dalamPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009.

Selain itu juga mempertimbangkan asas kesinambungan dari penjabaranprogram-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD KabupatenPandeglang 2011 - 2016 (Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011) jugamempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang telah dimuat dalamRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang, serta mempertimbangkanpula hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) Kabupaten Pandeglang 2005 – 2025 (Peraturan Daerah KabupatenPandeglang Nomor 8 Tahun 2010).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 yangberisi sasaran, arah kebijakan, program, dan prioritas kegiatan, menjadi rujukansekaligus landasan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan PrioritasPlafon Anggaran Sementara (PPAS), Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (RAPBD), dan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) serta penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban(LKPJ) kepala daerah, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa RKPD merupakan rencanapembangunan tahunan dari RPJMD Kabupaten yang selanjutnya akan menjadipedoman penyusunan RKUA dan RPPAS yang dijadikan dasar penyusunanRAPBD dan APBD Kabupaten. Sedangkan Renja SKPD merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari penyusunan RKPD yang dalam penyusunannya harusmengacu pada RKPD.

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

RKPD ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumenRKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematikadokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPDKabupaten Pandeglang Tahun 2013.1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, prosespenyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 2012 dalam periodedokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengandokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 memilikihubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya, yakni disusundengan memperhatikan RPJM Nasional 2009 - 2014 yang tertuang dalamPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2009.

Selain itu juga mempertimbangkan asas kesinambungan dari penjabaranprogram-program pembangunan yang termuat dalam RPJMD KabupatenPandeglang 2011 - 2016 (Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011) jugamempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang telah dimuat dalamRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang, serta mempertimbangkanpula hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah(RPJPD) Kabupaten Pandeglang 2005 – 2025 (Peraturan Daerah KabupatenPandeglang Nomor 8 Tahun 2010).

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang 2013 yangberisi sasaran, arah kebijakan, program, dan prioritas kegiatan, menjadi rujukansekaligus landasan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan PrioritasPlafon Anggaran Sementara (PPAS), Rancangan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (RAPBD), dan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) serta penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban(LKPJ) kepala daerah, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah.

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa RKPD merupakan rencanapembangunan tahunan dari RPJMD Kabupaten yang selanjutnya akan menjadipedoman penyusunan RKUA dan RPPAS yang dijadikan dasar penyusunanRAPBD dan APBD Kabupaten. Sedangkan Renja SKPD merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari penyusunan RKPD yang dalam penyusunannya harusmengacu pada RKPD.

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

RKPD ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumenRKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematikadokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPDKabupaten Pandeglang Tahun 2013.1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, prosespenyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 2012 dalam periodedokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengandokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-5

1.2. Dasar Hukum PenyusunanMemberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakandalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupunlokal.

1.3. Hubungan Antar DokumenBagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lainyang relevan beserta penjelasannya.

1.4. Sistematika Dokumen RKPDMengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD sertagaris besar isi setiap bab didalamnya.

1.5. Maksud dan TujuanMemberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumenRKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD KabupatenPandeglang Tahun 2013.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DANCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANEvaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasilevaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumenRPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentangkondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraanpemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di KabupatenPandeglang.2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisidaerah yang meliputi aspek geografi dan demografi sertaindikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.1.3. Aspek Pelayanan Umum2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun2011 dan Realisasi RPJMDMengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatanpembangunan daerah tahun lalu.

2.3. Permasalahan Pembangunan DaerahPermasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umumpermasalahan pembangunan daerah.2.3.1. Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintah Daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-5

1.2. Dasar Hukum PenyusunanMemberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakandalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupunlokal.

1.3. Hubungan Antar DokumenBagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lainyang relevan beserta penjelasannya.

1.4. Sistematika Dokumen RKPDMengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD sertagaris besar isi setiap bab didalamnya.

1.5. Maksud dan TujuanMemberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumenRKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD KabupatenPandeglang Tahun 2013.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DANCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANEvaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasilevaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumenRPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentangkondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraanpemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di KabupatenPandeglang.2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisidaerah yang meliputi aspek geografi dan demografi sertaindikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.1.3. Aspek Pelayanan Umum2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun2011 dan Realisasi RPJMDMengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatanpembangunan daerah tahun lalu.

2.3. Permasalahan Pembangunan DaerahPermasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umumpermasalahan pembangunan daerah.2.3.1. Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintah Daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-5

1.2. Dasar Hukum PenyusunanMemberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakandalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupunlokal.

1.3. Hubungan Antar DokumenBagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lainyang relevan beserta penjelasannya.

1.4. Sistematika Dokumen RKPDMengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD sertagaris besar isi setiap bab didalamnya.

1.5. Maksud dan TujuanMemberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumenRKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD KabupatenPandeglang Tahun 2013.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DANCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANEvaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasilevaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumenRPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentangkondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraanpemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di KabupatenPandeglang.2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisidaerah yang meliputi aspek geografi dan demografi sertaindikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.1.3. Aspek Pelayanan Umum2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun2011 dan Realisasi RPJMDMengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatanpembangunan daerah tahun lalu.

2.3. Permasalahan Pembangunan DaerahPermasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umumpermasalahan pembangunan daerah.2.3.1. Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintah Daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-6

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAHMemuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraantahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhanekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintahdaerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerahmeliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan 2011 danPerkiraan Tahun 2012

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012dan Tahun 2014

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH.TAHUN2013Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaranpembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasipelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakandalam RPJMD.4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITASDAERAHMengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritasdaerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan,kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yangdirencanakan dalam RPJMD.

BAB VI PENUTUPMenguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidahpelaksanaannya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD ini untuk mewujudkan sinergitas antaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-6

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAHMemuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraantahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhanekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintahdaerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerahmeliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan 2011 danPerkiraan Tahun 2012

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012dan Tahun 2014

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH.TAHUN2013Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaranpembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasipelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakandalam RPJMD.4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITASDAERAHMengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritasdaerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan,kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yangdirencanakan dalam RPJMD.

BAB VI PENUTUPMenguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidahpelaksanaannya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD ini untuk mewujudkan sinergitas antaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-6

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAHMemuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraantahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhanekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintahdaerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerahmeliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan 2011 danPerkiraan Tahun 2012

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012dan Tahun 2014

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH.TAHUN2013Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaranpembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasipelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakandalam RPJMD.4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITASDAERAHMengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritasdaerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan,kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yangdirencanakan dalam RPJMD.

BAB VI PENUTUPMenguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidahpelaksanaannya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD ini untuk mewujudkan sinergitas antaraperencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-7

mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunandaerah.

Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunanperencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Pandeglang yangbersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasardalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi:1. Penyusunan Renja SKPD, RKUA dan RPPAS, serta RAPBD;2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi

non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan KabupatenPandeglang Tahun 2013.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-7

mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunandaerah.

Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunanperencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Pandeglang yangbersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasardalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi:1. Penyusunan Renja SKPD, RKUA dan RPPAS, serta RAPBD;2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi

non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan KabupatenPandeglang Tahun 2013.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 I-7

mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunandaerah.

Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunanperencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Pandeglang yangbersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasardalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi:1. Penyusunan Renja SKPD, RKUA dan RPPAS, serta RAPBD;2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi

non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan KabupatenPandeglang Tahun 2013.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang Tahun2013, disusun berdasarkan Evaluasi hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 danPerkiraan Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2013. Kegiatan evaluasi kinerjapada dasarnya dapat dipandang dari dua fungsi utamanya yakni: (1) bagikeperluan ”eksternal pemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai saranapertanggungjawaban pemerintah atas capaian kinerja yang berhasil diperolehselama ini. Esensi capaian kinerja tersebut merujuk kepada sampai sejauhmanavisi, misi, tujuan dan sasaran strategis telah dicapai. (2) bagi keperluan ”internalpemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai sarana monitoring pencapaian kinerjaoleh manajemen pemerintah bagi upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang.Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen pemerintah dapatmerumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerjapemerintah dapat ditingkatkan dimasa mendatang secara berkelanjutan.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota diProvinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa, memiliki luas wilayah2.747 Km2 (274.689,91 ha) atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten denganpanjang pantai mencapai 307 km. Secara geografis terletak antara 6021’- 7010’Lintang Selatan dan 104048’- 106011’ Bujur Timur, dengan batas wilayah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dan4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak

Sumberdaya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda, yaitusebagai modal pembangunan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan,untuk itu pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam haruslah bijaksanadengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Wilayah KabupatenPandeglang memiliki potensi sumberdaya alam yang mendukung pembangunanpertanian, kehutanan, pertambangan, perikanan dan kelautan, serta pariwisata.

Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010didominasi sektor pertanian. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahanyang digunakan untuk pertanian. Dari 278.339 hektar luas Pandeglang, 243.380hektar (87,44 persen) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian sepertipersawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak, kolam/tebat/empang, lahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang Tahun2013, disusun berdasarkan Evaluasi hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 danPerkiraan Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2013. Kegiatan evaluasi kinerjapada dasarnya dapat dipandang dari dua fungsi utamanya yakni: (1) bagikeperluan ”eksternal pemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai saranapertanggungjawaban pemerintah atas capaian kinerja yang berhasil diperolehselama ini. Esensi capaian kinerja tersebut merujuk kepada sampai sejauhmanavisi, misi, tujuan dan sasaran strategis telah dicapai. (2) bagi keperluan ”internalpemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai sarana monitoring pencapaian kinerjaoleh manajemen pemerintah bagi upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang.Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen pemerintah dapatmerumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerjapemerintah dapat ditingkatkan dimasa mendatang secara berkelanjutan.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota diProvinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa, memiliki luas wilayah2.747 Km2 (274.689,91 ha) atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten denganpanjang pantai mencapai 307 km. Secara geografis terletak antara 6021’- 7010’Lintang Selatan dan 104048’- 106011’ Bujur Timur, dengan batas wilayah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dan4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak

Sumberdaya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda, yaitusebagai modal pembangunan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan,untuk itu pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam haruslah bijaksanadengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Wilayah KabupatenPandeglang memiliki potensi sumberdaya alam yang mendukung pembangunanpertanian, kehutanan, pertambangan, perikanan dan kelautan, serta pariwisata.

Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010didominasi sektor pertanian. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahanyang digunakan untuk pertanian. Dari 278.339 hektar luas Pandeglang, 243.380hektar (87,44 persen) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian sepertipersawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak, kolam/tebat/empang, lahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIANKINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang Tahun2013, disusun berdasarkan Evaluasi hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2011 danPerkiraan Capaian Pelaksanaan RKPD Tahun 2013. Kegiatan evaluasi kinerjapada dasarnya dapat dipandang dari dua fungsi utamanya yakni: (1) bagikeperluan ”eksternal pemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai saranapertanggungjawaban pemerintah atas capaian kinerja yang berhasil diperolehselama ini. Esensi capaian kinerja tersebut merujuk kepada sampai sejauhmanavisi, misi, tujuan dan sasaran strategis telah dicapai. (2) bagi keperluan ”internalpemerintah”, menjadikan evaluasi sebagai sarana monitoring pencapaian kinerjaoleh manajemen pemerintah bagi upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang.Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen pemerintah dapatmerumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerjapemerintah dapat ditingkatkan dimasa mendatang secara berkelanjutan.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota diProvinsi Banten yang berada di ujung Barat Pulau Jawa, memiliki luas wilayah2.747 Km2 (274.689,91 ha) atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten denganpanjang pantai mencapai 307 km. Secara geografis terletak antara 6021’- 7010’Lintang Selatan dan 104048’- 106011’ Bujur Timur, dengan batas wilayah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang;2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda;3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; dan4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak

Sumberdaya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda, yaitusebagai modal pembangunan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan,untuk itu pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam haruslah bijaksanadengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Wilayah KabupatenPandeglang memiliki potensi sumberdaya alam yang mendukung pembangunanpertanian, kehutanan, pertambangan, perikanan dan kelautan, serta pariwisata.

Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010didominasi sektor pertanian. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahanyang digunakan untuk pertanian. Dari 278.339 hektar luas Pandeglang, 243.380hektar (87,44 persen) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian sepertipersawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak, kolam/tebat/empang, lahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-2

untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan sisanya digunakan untukpekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya, lahan yangsementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya gambaranpenggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel2.1.

Tabel 2.1Penggunaan Lahan

Jenis Lahan Luas Lahan (Ha)2006 2007 2008 2009 2010

Irigasi 26.184 24.046 25.234 25.234 25.273Non Irigasi 26.412 28.550 28.717 28.717 32.327Ladang/Huma 25.482 24.722 24.178 24.178 24.178Tegal/Kebun 47.903 48.341 48.213 48.213 48.213Kolam/Tabat/Empang 886 945 958 958 958Tambak 539 539 539 539 539Pengembalaan/Padang Rumput 3.438 3.438 3.443 3.443 3.443Perkebunan Besar 15.219 15.157 15.005 15.005 15.005Hutan Rakyat 12.600 12.574 11.925 11.925 11.925Lain-lain 11.087 11.242 11.345 11.345 7.696Bangunan dan Halaman 13.542 13.626 14.088 14.088 14.088Sementara Tidak Diusahakan 5.594 5.591 6.011 6.011 6.011Hutan Negara 85.732 85.847 84.962 84.962 84.962Rawa Tidak Ditanami 72 72 72 72 72Jumlah 274.690 274.690 274.690 274.690 274.690

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Sementara itu pengembangan sumberdaya hutan didukung olehkeberadaan hutan rakyat dan hutan negara yang relatif luas diantaranyaKawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), KawasanAKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, Gunung Pulosari) sertabeberapa Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Pandeglang guna pemanfaatanhasil hutan.

Kabupaten Pandeglang juga memiliki potensi kawasan pertambanganyang cukup besar, baik dari jenis, maupun kandungannya. Jenis bahan galianyang ada di Kabupaten Pandeglang seperti lempung, bentonit, kaolin, zeolit, toseki-feldspar, batu pasir kuarsa, batu gamping, kalsit-marmer, batu sempur, tras, batubelah, sirtu, opal, batu pasir, batubara, emas dan perak.

Pengelolaan sumberdaya alam juga dimanfaatkan untuk pengembanganpariwisata melalui pengembangan Kawasan Pariwisata Gunung Karang,Kawasan Pariwisata Cikedal, Kawasan Pariwisata Carita, Kawasan PariwisataTanjung Lesung, Kawasan Pariwisata Taman Nasional Ujung Kulon, danKawasan Pariwisata Pantai Selatan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-2

untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan sisanya digunakan untukpekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya, lahan yangsementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya gambaranpenggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel2.1.

Tabel 2.1Penggunaan Lahan

Jenis Lahan Luas Lahan (Ha)2006 2007 2008 2009 2010

Irigasi 26.184 24.046 25.234 25.234 25.273Non Irigasi 26.412 28.550 28.717 28.717 32.327Ladang/Huma 25.482 24.722 24.178 24.178 24.178Tegal/Kebun 47.903 48.341 48.213 48.213 48.213Kolam/Tabat/Empang 886 945 958 958 958Tambak 539 539 539 539 539Pengembalaan/Padang Rumput 3.438 3.438 3.443 3.443 3.443Perkebunan Besar 15.219 15.157 15.005 15.005 15.005Hutan Rakyat 12.600 12.574 11.925 11.925 11.925Lain-lain 11.087 11.242 11.345 11.345 7.696Bangunan dan Halaman 13.542 13.626 14.088 14.088 14.088Sementara Tidak Diusahakan 5.594 5.591 6.011 6.011 6.011Hutan Negara 85.732 85.847 84.962 84.962 84.962Rawa Tidak Ditanami 72 72 72 72 72Jumlah 274.690 274.690 274.690 274.690 274.690

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Sementara itu pengembangan sumberdaya hutan didukung olehkeberadaan hutan rakyat dan hutan negara yang relatif luas diantaranyaKawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), KawasanAKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, Gunung Pulosari) sertabeberapa Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Pandeglang guna pemanfaatanhasil hutan.

Kabupaten Pandeglang juga memiliki potensi kawasan pertambanganyang cukup besar, baik dari jenis, maupun kandungannya. Jenis bahan galianyang ada di Kabupaten Pandeglang seperti lempung, bentonit, kaolin, zeolit, toseki-feldspar, batu pasir kuarsa, batu gamping, kalsit-marmer, batu sempur, tras, batubelah, sirtu, opal, batu pasir, batubara, emas dan perak.

Pengelolaan sumberdaya alam juga dimanfaatkan untuk pengembanganpariwisata melalui pengembangan Kawasan Pariwisata Gunung Karang,Kawasan Pariwisata Cikedal, Kawasan Pariwisata Carita, Kawasan PariwisataTanjung Lesung, Kawasan Pariwisata Taman Nasional Ujung Kulon, danKawasan Pariwisata Pantai Selatan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-2

untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan sisanya digunakan untukpekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya, lahan yangsementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya gambaranpenggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel2.1.

Tabel 2.1Penggunaan Lahan

Jenis Lahan Luas Lahan (Ha)2006 2007 2008 2009 2010

Irigasi 26.184 24.046 25.234 25.234 25.273Non Irigasi 26.412 28.550 28.717 28.717 32.327Ladang/Huma 25.482 24.722 24.178 24.178 24.178Tegal/Kebun 47.903 48.341 48.213 48.213 48.213Kolam/Tabat/Empang 886 945 958 958 958Tambak 539 539 539 539 539Pengembalaan/Padang Rumput 3.438 3.438 3.443 3.443 3.443Perkebunan Besar 15.219 15.157 15.005 15.005 15.005Hutan Rakyat 12.600 12.574 11.925 11.925 11.925Lain-lain 11.087 11.242 11.345 11.345 7.696Bangunan dan Halaman 13.542 13.626 14.088 14.088 14.088Sementara Tidak Diusahakan 5.594 5.591 6.011 6.011 6.011Hutan Negara 85.732 85.847 84.962 84.962 84.962Rawa Tidak Ditanami 72 72 72 72 72Jumlah 274.690 274.690 274.690 274.690 274.690

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Sementara itu pengembangan sumberdaya hutan didukung olehkeberadaan hutan rakyat dan hutan negara yang relatif luas diantaranyaKawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), KawasanAKARSARI (Gunung Aseupan, Gunung Karang, Gunung Pulosari) sertabeberapa Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Pandeglang guna pemanfaatanhasil hutan.

Kabupaten Pandeglang juga memiliki potensi kawasan pertambanganyang cukup besar, baik dari jenis, maupun kandungannya. Jenis bahan galianyang ada di Kabupaten Pandeglang seperti lempung, bentonit, kaolin, zeolit, toseki-feldspar, batu pasir kuarsa, batu gamping, kalsit-marmer, batu sempur, tras, batubelah, sirtu, opal, batu pasir, batubara, emas dan perak.

Pengelolaan sumberdaya alam juga dimanfaatkan untuk pengembanganpariwisata melalui pengembangan Kawasan Pariwisata Gunung Karang,Kawasan Pariwisata Cikedal, Kawasan Pariwisata Carita, Kawasan PariwisataTanjung Lesung, Kawasan Pariwisata Taman Nasional Ujung Kulon, danKawasan Pariwisata Pantai Selatan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-3

Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang totalsekitar 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 SatuanWilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara ituKabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiriDAS Cibaliung, DAS Cibungur, DAS Cidanau, DAS Ciliman, DAS Ciujung danDAS Ujung Kulon. Keberadaan SWS dan DAS tersebut selain memiliki fungsipelestarian lingkungan hidup khususnya pelestarian sumberdaya air sekaligusberfungsi sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat maupun untuk pengairan.

Keberadaan SWS dan DAS tersebut juga memberikan berkah untukpengembangan sektor perikanan air tawar. Di lain pihak, sektor kelautan danperikanan juga ditopang oleh panjang pantai yang mencapai 307 km, yangmemungkinkan penggalian potensi perikanan air laut. Di perairan yang cukupluas ini hidup beraneka ragam sumberdaya hayati yang berpotensi sebagai lahanbudidaya ikan juga terdapat potensi hutan mangrove dengan jenis bakau, sertajenis lainnya yang sangat potensial untuk menjaga kondisi pantai dari erosi airlaut.

Jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang sampai dengan tahun 2010berdasarkan Sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 tercatat sebanyak 1.149.610orang

Adapun rincian jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010,dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 20101 2 3 4 5 6 7 81 Sumur 21,354 21,696 21,813 22,173 22,747 22,7542 Cimanggu 36,243 36,923 37,121 37,496 36,745 36,6343 Cibaliung 25,486 25,894 26,033 26,342 28,876 28,7814 Cikeusik 48,604 49,382 49,647 50,199 51,223 51,0125 Cibitung 19,484 19,796 19,903 20,163 21,227 21,1806 Cigeulis 37,987 38,595 27,724 33,722 33,922 33,8567 Panimbang 77,227 78,463 46,686 47,283 49,024 48,9108 Sobang 37,735 38,117 35,125 35,0349 Munjul 22,355 22,713 22,836 23,182 22,187 22,17610 Angsana 26,562 26,987 27,124 27,522 25,633 25,57811 Sindangresmi 21,073 21,410 21,527 21,863 21,402 21,25912 Picung 33,305 33,838 34,023 34,513 35,214 35,12013 Bojong 33,094 33,623 33,804 34,209 33,785 33,59014 Saketi 39,614 40,248 40,465 41,056 43,057 42,95515 Cisata 31,007 31,503 22,150 22,481 23,403 23,37116 Pagelaran 33,169 33,700 33,882 34,409 33,997 33,943

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-3

Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang totalsekitar 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 SatuanWilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara ituKabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiriDAS Cibaliung, DAS Cibungur, DAS Cidanau, DAS Ciliman, DAS Ciujung danDAS Ujung Kulon. Keberadaan SWS dan DAS tersebut selain memiliki fungsipelestarian lingkungan hidup khususnya pelestarian sumberdaya air sekaligusberfungsi sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat maupun untuk pengairan.

Keberadaan SWS dan DAS tersebut juga memberikan berkah untukpengembangan sektor perikanan air tawar. Di lain pihak, sektor kelautan danperikanan juga ditopang oleh panjang pantai yang mencapai 307 km, yangmemungkinkan penggalian potensi perikanan air laut. Di perairan yang cukupluas ini hidup beraneka ragam sumberdaya hayati yang berpotensi sebagai lahanbudidaya ikan juga terdapat potensi hutan mangrove dengan jenis bakau, sertajenis lainnya yang sangat potensial untuk menjaga kondisi pantai dari erosi airlaut.

Jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang sampai dengan tahun 2010berdasarkan Sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 tercatat sebanyak 1.149.610orang

Adapun rincian jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010,dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 20101 2 3 4 5 6 7 81 Sumur 21,354 21,696 21,813 22,173 22,747 22,7542 Cimanggu 36,243 36,923 37,121 37,496 36,745 36,6343 Cibaliung 25,486 25,894 26,033 26,342 28,876 28,7814 Cikeusik 48,604 49,382 49,647 50,199 51,223 51,0125 Cibitung 19,484 19,796 19,903 20,163 21,227 21,1806 Cigeulis 37,987 38,595 27,724 33,722 33,922 33,8567 Panimbang 77,227 78,463 46,686 47,283 49,024 48,9108 Sobang 37,735 38,117 35,125 35,0349 Munjul 22,355 22,713 22,836 23,182 22,187 22,17610 Angsana 26,562 26,987 27,124 27,522 25,633 25,57811 Sindangresmi 21,073 21,410 21,527 21,863 21,402 21,25912 Picung 33,305 33,838 34,023 34,513 35,214 35,12013 Bojong 33,094 33,623 33,804 34,209 33,785 33,59014 Saketi 39,614 40,248 40,465 41,056 43,057 42,95515 Cisata 31,007 31,503 22,150 22,481 23,403 23,37116 Pagelaran 33,169 33,700 33,882 34,409 33,997 33,943

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-3

Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang totalsekitar 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 SatuanWilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara ituKabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiriDAS Cibaliung, DAS Cibungur, DAS Cidanau, DAS Ciliman, DAS Ciujung danDAS Ujung Kulon. Keberadaan SWS dan DAS tersebut selain memiliki fungsipelestarian lingkungan hidup khususnya pelestarian sumberdaya air sekaligusberfungsi sebagai penyedia air bersih bagi masyarakat maupun untuk pengairan.

Keberadaan SWS dan DAS tersebut juga memberikan berkah untukpengembangan sektor perikanan air tawar. Di lain pihak, sektor kelautan danperikanan juga ditopang oleh panjang pantai yang mencapai 307 km, yangmemungkinkan penggalian potensi perikanan air laut. Di perairan yang cukupluas ini hidup beraneka ragam sumberdaya hayati yang berpotensi sebagai lahanbudidaya ikan juga terdapat potensi hutan mangrove dengan jenis bakau, sertajenis lainnya yang sangat potensial untuk menjaga kondisi pantai dari erosi airlaut.

Jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang sampai dengan tahun 2010berdasarkan Sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 tercatat sebanyak 1.149.610orang

Adapun rincian jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010,dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 20101 2 3 4 5 6 7 81 Sumur 21,354 21,696 21,813 22,173 22,747 22,7542 Cimanggu 36,243 36,923 37,121 37,496 36,745 36,6343 Cibaliung 25,486 25,894 26,033 26,342 28,876 28,7814 Cikeusik 48,604 49,382 49,647 50,199 51,223 51,0125 Cibitung 19,484 19,796 19,903 20,163 21,227 21,1806 Cigeulis 37,987 38,595 27,724 33,722 33,922 33,8567 Panimbang 77,227 78,463 46,686 47,283 49,024 48,9108 Sobang 37,735 38,117 35,125 35,0349 Munjul 22,355 22,713 22,836 23,182 22,187 22,17610 Angsana 26,562 26,987 27,124 27,522 25,633 25,57811 Sindangresmi 21,073 21,410 21,527 21,863 21,402 21,25912 Picung 33,305 33,838 34,023 34,513 35,214 35,12013 Bojong 33,094 33,623 33,804 34,209 33,785 33,59014 Saketi 39,614 40,248 40,465 41,056 43,057 42,95515 Cisata 31,007 31,503 22,150 22,481 23,403 23,37116 Pagelaran 33,169 33,700 33,882 34,409 33,997 33,943

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-4

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 201017 Patia 27,033 27,466 27,612 28,136 27,358 27,24218 Sukaresmi 32,969 33,496 33,674 34,181 33,865 33,81719 Labuan 50,814 51,627 51,903 52,786 54,534 53,86120 Carita 31,408 31,911 32,086 32,412 32,103 32,03521 Jiput 32,765 33,289 29,795 30,186 28,472 28,39522 Cikedal 30,076 30,557 30,721 30,997 30,522 30,39523 Menes 48,065 48,834 35,692 36,084 35,423 35,27424 Pulosari 26,599 26,960 27,593 27,48625 Mandalawangi 43,968 44,671 44,910 45,343 45,851 46,80526 Cimanuk 36,951 37,542 37,745 38,235 38,309 38,24727 Cipeucang 27,517 27,957 28,107 28,387 27,955 28,03328 Banjar 29,831 30,308 30,463 30,927 29,855 29,78029 Kaduhejo 33,169 33,700 33,880 34,505 34,626 34,47430 Mekarjaya 20,334 20,659 20,769 21,492 18,958 19,01631 Pandeglang 85,197 86,560 38,590 39,291 39,759 41,03932 Majasari 42,153 42,379 44,714 46,12633 Cadasari 32,775 33,300 30,936 31,377 31,413 31,42534 Karangtanjung 37,253 37,849 29,799 30,285 32,419 32,36435 Koroncong 17,069 17,374 17,768 17,643Jumlah 1,106,788 1.124.497 1,130,514 1,146,067 1,149,064 1.149.610Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkanhasil sensus penduduk tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun2000 sampai dengan 2010 mencapai 1,30 persen. Semakin menurunnya lajupertumbuhan penduduk di Kabupaten Pandeglang dari periode tahun 60-ansampai dengan sekarang tahun 2010 menunjukkan wujud keberhasilan dalammenjalankan program Keluarga Berencana (KB).

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihatpada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB KabupatenPandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksiatau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk DomestikRegional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun2010 sebesar 8,424 triliun rupiah (atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai inimeningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang nilainya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-4

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 201017 Patia 27,033 27,466 27,612 28,136 27,358 27,24218 Sukaresmi 32,969 33,496 33,674 34,181 33,865 33,81719 Labuan 50,814 51,627 51,903 52,786 54,534 53,86120 Carita 31,408 31,911 32,086 32,412 32,103 32,03521 Jiput 32,765 33,289 29,795 30,186 28,472 28,39522 Cikedal 30,076 30,557 30,721 30,997 30,522 30,39523 Menes 48,065 48,834 35,692 36,084 35,423 35,27424 Pulosari 26,599 26,960 27,593 27,48625 Mandalawangi 43,968 44,671 44,910 45,343 45,851 46,80526 Cimanuk 36,951 37,542 37,745 38,235 38,309 38,24727 Cipeucang 27,517 27,957 28,107 28,387 27,955 28,03328 Banjar 29,831 30,308 30,463 30,927 29,855 29,78029 Kaduhejo 33,169 33,700 33,880 34,505 34,626 34,47430 Mekarjaya 20,334 20,659 20,769 21,492 18,958 19,01631 Pandeglang 85,197 86,560 38,590 39,291 39,759 41,03932 Majasari 42,153 42,379 44,714 46,12633 Cadasari 32,775 33,300 30,936 31,377 31,413 31,42534 Karangtanjung 37,253 37,849 29,799 30,285 32,419 32,36435 Koroncong 17,069 17,374 17,768 17,643Jumlah 1,106,788 1.124.497 1,130,514 1,146,067 1,149,064 1.149.610Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkanhasil sensus penduduk tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun2000 sampai dengan 2010 mencapai 1,30 persen. Semakin menurunnya lajupertumbuhan penduduk di Kabupaten Pandeglang dari periode tahun 60-ansampai dengan sekarang tahun 2010 menunjukkan wujud keberhasilan dalammenjalankan program Keluarga Berencana (KB).

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihatpada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB KabupatenPandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksiatau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk DomestikRegional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun2010 sebesar 8,424 triliun rupiah (atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai inimeningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang nilainya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-4

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009 201017 Patia 27,033 27,466 27,612 28,136 27,358 27,24218 Sukaresmi 32,969 33,496 33,674 34,181 33,865 33,81719 Labuan 50,814 51,627 51,903 52,786 54,534 53,86120 Carita 31,408 31,911 32,086 32,412 32,103 32,03521 Jiput 32,765 33,289 29,795 30,186 28,472 28,39522 Cikedal 30,076 30,557 30,721 30,997 30,522 30,39523 Menes 48,065 48,834 35,692 36,084 35,423 35,27424 Pulosari 26,599 26,960 27,593 27,48625 Mandalawangi 43,968 44,671 44,910 45,343 45,851 46,80526 Cimanuk 36,951 37,542 37,745 38,235 38,309 38,24727 Cipeucang 27,517 27,957 28,107 28,387 27,955 28,03328 Banjar 29,831 30,308 30,463 30,927 29,855 29,78029 Kaduhejo 33,169 33,700 33,880 34,505 34,626 34,47430 Mekarjaya 20,334 20,659 20,769 21,492 18,958 19,01631 Pandeglang 85,197 86,560 38,590 39,291 39,759 41,03932 Majasari 42,153 42,379 44,714 46,12633 Cadasari 32,775 33,300 30,936 31,377 31,413 31,42534 Karangtanjung 37,253 37,849 29,799 30,285 32,419 32,36435 Koroncong 17,069 17,374 17,768 17,643Jumlah 1,106,788 1.124.497 1,130,514 1,146,067 1,149,064 1.149.610Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkanhasil sensus penduduk tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun2000 sampai dengan 2010 mencapai 1,30 persen. Semakin menurunnya lajupertumbuhan penduduk di Kabupaten Pandeglang dari periode tahun 60-ansampai dengan sekarang tahun 2010 menunjukkan wujud keberhasilan dalammenjalankan program Keluarga Berencana (KB).

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

A. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihatpada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB KabupatenPandeglang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksiatau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk DomestikRegional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun2010 sebesar 8,424 triliun rupiah (atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai inimeningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang nilainya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-5

4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasa-jasa(seperti terlihat pada Tabel 2.3 dan Gambar 2.1).

Tabel 2.3

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.737.068 2.553.805 35,54 30,32 8,01Pertambangan & Penggalian 5.374 6.240 0,11 0,07 3,03Industri Pengolahan 556.527 881.858 11,39 10,47 9,64Listrik, Gas dan Air Bersih 39.822 224.330 0,81 2,66 41,30Bangunan 211.013 406.589 4,32 4,83 14,02Perdagangan, Hotel danRestoran 1.118.747 1.978.450 22,89 23,49 12,08

Pengangkutan danKomunikasi

307.591 665.576 6,29 7,90 16,69

Bank & Lembaga Keuanganlainnya

211.309 489.751 4,32 5,81 18,31

Jasa-jasa 699.955 1.217.469 14,32 14,45 11,71KABUPATEN 4.887.405 8.424.068 100,00 100,00 11,50BANTEN 84.622.288 148.976.220 5,78 5,65 11,98Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.1

Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-5

4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasa-jasa(seperti terlihat pada Tabel 2.3 dan Gambar 2.1).

Tabel 2.3

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.737.068 2.553.805 35,54 30,32 8,01Pertambangan & Penggalian 5.374 6.240 0,11 0,07 3,03Industri Pengolahan 556.527 881.858 11,39 10,47 9,64Listrik, Gas dan Air Bersih 39.822 224.330 0,81 2,66 41,30Bangunan 211.013 406.589 4,32 4,83 14,02Perdagangan, Hotel danRestoran 1.118.747 1.978.450 22,89 23,49 12,08

Pengangkutan danKomunikasi

307.591 665.576 6,29 7,90 16,69

Bank & Lembaga Keuanganlainnya

211.309 489.751 4,32 5,81 18,31

Jasa-jasa 699.955 1.217.469 14,32 14,45 11,71KABUPATEN 4.887.405 8.424.068 100,00 100,00 11,50BANTEN 84.622.288 148.976.220 5,78 5,65 11,98Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.1

Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-5

4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasa-jasa(seperti terlihat pada Tabel 2.3 dan Gambar 2.1).

Tabel 2.3

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.737.068 2.553.805 35,54 30,32 8,01Pertambangan & Penggalian 5.374 6.240 0,11 0,07 3,03Industri Pengolahan 556.527 881.858 11,39 10,47 9,64Listrik, Gas dan Air Bersih 39.822 224.330 0,81 2,66 41,30Bangunan 211.013 406.589 4,32 4,83 14,02Perdagangan, Hotel danRestoran 1.118.747 1.978.450 22,89 23,49 12,08

Pengangkutan danKomunikasi

307.591 665.576 6,29 7,90 16,69

Bank & Lembaga Keuanganlainnya

211.309 489.751 4,32 5,81 18,31

Jasa-jasa 699.955 1.217.469 14,32 14,45 11,71KABUPATEN 4.887.405 8.424.068 100,00 100,00 11,50BANTEN 84.622.288 148.976.220 5,78 5,65 11,98Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Gambar 2.1

Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga BerlakuKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-6

Dari Grafik tersebut, tergambar bahwa perekonomian di wilayahKabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertaniandengan kontribusi 30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah)yang berarti bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalammenggerakan perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnyayang memberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,49 persen serta Sektor Jasa-jasasebesar 14,45 persen.

Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha sepertitersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah.Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaituSektor Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), SektorSekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta SektorBangunan), dan Sektor Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran,Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa).Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersiermemberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian KabupatenPandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, disusul oleh Sektor Primerdan Sektor Sekunder (Gambar 2.2).

Gambar 2.2

Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-6

Dari Grafik tersebut, tergambar bahwa perekonomian di wilayahKabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertaniandengan kontribusi 30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah)yang berarti bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalammenggerakan perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnyayang memberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,49 persen serta Sektor Jasa-jasasebesar 14,45 persen.

Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha sepertitersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah.Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaituSektor Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), SektorSekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta SektorBangunan), dan Sektor Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran,Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa).Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersiermemberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian KabupatenPandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, disusul oleh Sektor Primerdan Sektor Sekunder (Gambar 2.2).

Gambar 2.2

Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-6

Dari Grafik tersebut, tergambar bahwa perekonomian di wilayahKabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertaniandengan kontribusi 30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah)yang berarti bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalammenggerakan perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnyayang memberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,49 persen serta Sektor Jasa-jasasebesar 14,45 persen.

Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha sepertitersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah.Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaituSektor Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), SektorSekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta SektorBangunan), dan Sektor Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran,Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa).Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersiermemberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian KabupatenPandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, disusul oleh Sektor Primerdan Sektor Sekunder (Gambar 2.2).

Gambar 2.2

Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-7

mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudiandiikuti oleh Bank & Lembaga Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun,Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 persen per tahun, Bangunan 14,02 persenper tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran sebesar 12,08 persen per tahun sertajasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhantotal PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar Rp.8,42Trilyun. Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun2005 sebesar Rp. 3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86trilyun. Kontribusi PDRB adhk terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitusebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 32,18 persen pada tahun 2010,kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa danindustri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut dalam Tabel 2.4 danGambar 2.3.

Tabel 2.4

PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010

LAPANGAN USAHA

PDRB adhk(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.225.999 1.369.416 36,07 32,18 2,24

Pertambangan & Penggalian 3.835 3.272 0,11 0,08 (3,12)

Industri Pengolahan 398.818 473.164 11,73 11,12 3,48

Listrik, Gas dan Air Bersih 23.628 106.695 0,70 2,51 35,19

Bangunan 150.426 210.512 4,43 4,95 6,95

Perdagangan, Hotel danRestoran 822.060 1.055.110 24,19 24,79 5,12

Pengangkutan danKomunikasi 188.665 268.795 5,55 6,32

7,34

Bank & Lembaga Keuanganlainnya 162.874 225.188 4,79 5,29 6,69

Jasa-jasa 422.284 543.452 12,43 12,77 5,17

KABUPATEN 3.398.590 4.255.603 100,00 100,00 4,60

BANTEN 58.106.948 76.307.360 5,85 5,58 5,56

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-7

mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudiandiikuti oleh Bank & Lembaga Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun,Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 persen per tahun, Bangunan 14,02 persenper tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran sebesar 12,08 persen per tahun sertajasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhantotal PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar Rp.8,42Trilyun. Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun2005 sebesar Rp. 3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86trilyun. Kontribusi PDRB adhk terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitusebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 32,18 persen pada tahun 2010,kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa danindustri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut dalam Tabel 2.4 danGambar 2.3.

Tabel 2.4

PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010

LAPANGAN USAHA

PDRB adhk(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.225.999 1.369.416 36,07 32,18 2,24

Pertambangan & Penggalian 3.835 3.272 0,11 0,08 (3,12)

Industri Pengolahan 398.818 473.164 11,73 11,12 3,48

Listrik, Gas dan Air Bersih 23.628 106.695 0,70 2,51 35,19

Bangunan 150.426 210.512 4,43 4,95 6,95

Perdagangan, Hotel danRestoran 822.060 1.055.110 24,19 24,79 5,12

Pengangkutan danKomunikasi 188.665 268.795 5,55 6,32

7,34

Bank & Lembaga Keuanganlainnya 162.874 225.188 4,79 5,29 6,69

Jasa-jasa 422.284 543.452 12,43 12,77 5,17

KABUPATEN 3.398.590 4.255.603 100,00 100,00 4,60

BANTEN 58.106.948 76.307.360 5,85 5,58 5,56

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-7

mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudiandiikuti oleh Bank & Lembaga Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun,Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 persen per tahun, Bangunan 14,02 persenper tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran sebesar 12,08 persen per tahun sertajasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhantotal PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar Rp.8,42Trilyun. Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun2005 sebesar Rp. 3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86trilyun. Kontribusi PDRB adhk terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitusebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 32,18 persen pada tahun 2010,kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa danindustri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut dalam Tabel 2.4 danGambar 2.3.

Tabel 2.4

PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000

Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010

LAPANGAN USAHA

PDRB adhk(Jutaan Rupiah) Kontribusi (%) Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2010

(%)2005 2010 2005 2010

Pertanian 1.225.999 1.369.416 36,07 32,18 2,24

Pertambangan & Penggalian 3.835 3.272 0,11 0,08 (3,12)

Industri Pengolahan 398.818 473.164 11,73 11,12 3,48

Listrik, Gas dan Air Bersih 23.628 106.695 0,70 2,51 35,19

Bangunan 150.426 210.512 4,43 4,95 6,95

Perdagangan, Hotel danRestoran 822.060 1.055.110 24,19 24,79 5,12

Pengangkutan danKomunikasi 188.665 268.795 5,55 6,32

7,34

Bank & Lembaga Keuanganlainnya 162.874 225.188 4,79 5,29 6,69

Jasa-jasa 422.284 543.452 12,43 12,77 5,17

KABUPATEN 3.398.590 4.255.603 100,00 100,00 4,60

BANTEN 58.106.948 76.307.360 5,85 5,58 5,56

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-8

Gambar 2.3

Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai lajupertumbuhan terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti olehPengangkutan dan Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun,serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhkKabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 4,60 persen pertahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar Rp.4,26 Trilyun.

B. Laju InflasiInflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi

merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakatyang berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.Semakin tinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakatsehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-8

Gambar 2.3

Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai lajupertumbuhan terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti olehPengangkutan dan Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun,serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhkKabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 4,60 persen pertahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar Rp.4,26 Trilyun.

B. Laju InflasiInflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi

merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakatyang berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.Semakin tinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakatsehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-8

Gambar 2.3

Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai lajupertumbuhan terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti olehPengangkutan dan Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun,serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhkKabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 4,60 persen pertahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar Rp.4,26 Trilyun.

B. Laju InflasiInflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi

merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakatyang berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.Semakin tinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakatsehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-9

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 2.5Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral

Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010Rata-rata lajupertumbuhan2005-2006 (%)

PDRB adhb(Milyar Rp)

4.887.405 5.633.527 6.122.594 6.939.119 7.472.785 8.424.068 11,50

PDRB adhk(Milyar)

3.398.590 3.535.392 3.667.467 3.824.712 3.985.777 4.255.603 4,60

IndeksImplisit/DeflatorPDRB

143,81 159,35 166,94 181,43 187,49 197,95 6,60

Inflasi diTingkatProdusen

8,20 10,81 4,77 8,68 3,34 5,58 -7,40

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Pada Tabel 2.5 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasisektoral tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persensedangkan pada tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiringdengan meningkatnya harga BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan hargabarang lainnya. Sementara pada tahun 2009, dan 2010 mengalami penurunaankembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 5,58 persen. Sementara rata-ratalaju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 sebesar minus -7,40 persen pertahun.

C. Angka Kemiskinan

Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalamangka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidakdiharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlahpenduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.Selama kurun waktu tahun 2005-2010 prosentase penduduk miskin diKabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkanada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 menjadi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-9

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 2.5Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral

Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010Rata-rata lajupertumbuhan2005-2006 (%)

PDRB adhb(Milyar Rp)

4.887.405 5.633.527 6.122.594 6.939.119 7.472.785 8.424.068 11,50

PDRB adhk(Milyar)

3.398.590 3.535.392 3.667.467 3.824.712 3.985.777 4.255.603 4,60

IndeksImplisit/DeflatorPDRB

143,81 159,35 166,94 181,43 187,49 197,95 6,60

Inflasi diTingkatProdusen

8,20 10,81 4,77 8,68 3,34 5,58 -7,40

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Pada Tabel 2.5 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasisektoral tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persensedangkan pada tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiringdengan meningkatnya harga BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan hargabarang lainnya. Sementara pada tahun 2009, dan 2010 mengalami penurunaankembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 5,58 persen. Sementara rata-ratalaju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 sebesar minus -7,40 persen pertahun.

C. Angka Kemiskinan

Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalamangka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidakdiharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlahpenduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.Selama kurun waktu tahun 2005-2010 prosentase penduduk miskin diKabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkanada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 menjadi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-9

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 2.5Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral

Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009

Sektor 2005 2006 2007 2008 2009 2010Rata-rata lajupertumbuhan2005-2006 (%)

PDRB adhb(Milyar Rp)

4.887.405 5.633.527 6.122.594 6.939.119 7.472.785 8.424.068 11,50

PDRB adhk(Milyar)

3.398.590 3.535.392 3.667.467 3.824.712 3.985.777 4.255.603 4,60

IndeksImplisit/DeflatorPDRB

143,81 159,35 166,94 181,43 187,49 197,95 6,60

Inflasi diTingkatProdusen

8,20 10,81 4,77 8,68 3,34 5,58 -7,40

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Pada Tabel 2.5 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasisektoral tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persensedangkan pada tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiringdengan meningkatnya harga BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan hargabarang lainnya. Sementara pada tahun 2009, dan 2010 mengalami penurunaankembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 5,58 persen. Sementara rata-ratalaju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 sebesar minus -7,40 persen pertahun.

C. Angka Kemiskinan

Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalamangka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidakdiharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlahpenduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan.Selama kurun waktu tahun 2005-2010 prosentase penduduk miskin diKabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkanada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 menjadi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-10

11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnyagambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapatterlihat sebagaimana Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.

Tabel 2.6

Persentasi Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

No UraianTahun

2005 2006 2007 2008 2009 20101 Jumlah Penduduk

(Jiwa)1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610

2 Jumlah RumahTangga (KK)

296.958 301.709 303.044 305.815 301.417 272.937

3 AngkaKemiskinan (%)

13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 11,14

4 Garis Kemiskinan(Rp/Kapita/Bulan)

135.943 144.543 151.763 162.059 190.256 202.483

Sumber : Hasil Analisis dan Susenas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-10

11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnyagambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapatterlihat sebagaimana Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.

Tabel 2.6

Persentasi Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

No UraianTahun

2005 2006 2007 2008 2009 20101 Jumlah Penduduk

(Jiwa)1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610

2 Jumlah RumahTangga (KK)

296.958 301.709 303.044 305.815 301.417 272.937

3 AngkaKemiskinan (%)

13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 11,14

4 Garis Kemiskinan(Rp/Kapita/Bulan)

135.943 144.543 151.763 162.059 190.256 202.483

Sumber : Hasil Analisis dan Susenas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-10

11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnyagambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapatterlihat sebagaimana Tabel 2.6 dan Tabel 2.7.

Tabel 2.6

Persentasi Penduduk Miskin

Kabupaten Pandeglang

No UraianTahun

2005 2006 2007 2008 2009 20101 Jumlah Penduduk

(Jiwa)1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 1.149.610

2 Jumlah RumahTangga (KK)

296.958 301.709 303.044 305.815 301.417 272.937

3 AngkaKemiskinan (%)

13,89 15,82 15,64 14,49 12,01 11,14

4 Garis Kemiskinan(Rp/Kapita/Bulan)

135.943 144.543 151.763 162.059 190.256 202.483

Sumber : Hasil Analisis dan Susenas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-11

Tabel 2.7

Laju Pertumbuhan Penduduk MiskinKabupaten Pandeglang

No UraianLaju Pertumbuhan Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2009

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,60 0,54 1,38 0,26 0,55 0,76

2 Jumlah Rumah Tangga(KK) 1,6 0,44 0,91 -1,44 -9,45 -1,67

3 Jumlah Penduduk Miskin(%) 15,72 -0,61 -6,54 -16,48 -7,39 -3,63

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

A. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atasyang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi96,35 persen atau meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,85 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka melek huruf di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.8.

Tabel 2.8

Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka MelekHuruf (%)

95.50 95.50 95.61 96.50 96.30 96.35 0.18

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-11

Tabel 2.7

Laju Pertumbuhan Penduduk MiskinKabupaten Pandeglang

No UraianLaju Pertumbuhan Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2009

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,60 0,54 1,38 0,26 0,55 0,76

2 Jumlah Rumah Tangga(KK) 1,6 0,44 0,91 -1,44 -9,45 -1,67

3 Jumlah Penduduk Miskin(%) 15,72 -0,61 -6,54 -16,48 -7,39 -3,63

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

A. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atasyang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi96,35 persen atau meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,85 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka melek huruf di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.8.

Tabel 2.8

Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka MelekHuruf (%)

95.50 95.50 95.61 96.50 96.30 96.35 0.18

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-11

Tabel 2.7

Laju Pertumbuhan Penduduk MiskinKabupaten Pandeglang

No UraianLaju Pertumbuhan Rata-rata

PertumbuhanTh 2005-2009

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Penduduk (Jiwa) 1,60 0,54 1,38 0,26 0,55 0,76

2 Jumlah Rumah Tangga(KK) 1,6 0,44 0,91 -1,44 -9,45 -1,67

3 Jumlah Penduduk Miskin(%) 15,72 -0,61 -6,54 -16,48 -7,39 -3,63

Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial

A. Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atasyang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi96,35 persen atau meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,85 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka melek huruf di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.8.

Tabel 2.8

Angka Melek Huruf di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka MelekHuruf (%)

95.50 95.50 95.61 96.50 96.30 96.35 0.18

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-12

B. Angka rata-rata lama sekolahRata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenispendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah diKabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010menjadi 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,07 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,22 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai rata-rata lama sekolah di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.9.

Tabel 2.9

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka rata-ratalama sekolah(tahun)

6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 6,47 0,22

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

C. Angka Partisipasi Kasar (APK)Angka partisipasi kasar adalah persentase penduduk yang bersekolah

pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia pendidikantertentu. Angka partisipasi kasar tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglangpada tahun 2005 sebesar 103,75 persen dan pada tahun 2010 sebesar 109,37persen atau meningkat sebesar 5,62% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar1,06 persen per tahun. Angka partisipasi kasar tingkat SMP sederajat pada tahun2005 sebesar 51,56 persen dan pada tahun 2010 sebesar 63,28 persen ataumeningkat sebesar 11,72 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 4,18persen per tahun. Sementara angka partisipasi kasar tingkat SMA sederajat padatahun 2005 sebesar 22,20 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,27 persen ataumeningkat sebesar 23,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 19,13persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi kasar di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.10.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-12

B. Angka rata-rata lama sekolahRata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenispendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah diKabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010menjadi 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,07 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,22 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai rata-rata lama sekolah di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.9.

Tabel 2.9

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka rata-ratalama sekolah(tahun)

6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 6,47 0,22

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

C. Angka Partisipasi Kasar (APK)Angka partisipasi kasar adalah persentase penduduk yang bersekolah

pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia pendidikantertentu. Angka partisipasi kasar tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglangpada tahun 2005 sebesar 103,75 persen dan pada tahun 2010 sebesar 109,37persen atau meningkat sebesar 5,62% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar1,06 persen per tahun. Angka partisipasi kasar tingkat SMP sederajat pada tahun2005 sebesar 51,56 persen dan pada tahun 2010 sebesar 63,28 persen ataumeningkat sebesar 11,72 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 4,18persen per tahun. Sementara angka partisipasi kasar tingkat SMA sederajat padatahun 2005 sebesar 22,20 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,27 persen ataumeningkat sebesar 23,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 19,13persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi kasar di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.10.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-12

B. Angka rata-rata lama sekolahRata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan

oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenispendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah diKabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010menjadi 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,07 persen dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,22 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai rata-rata lama sekolah di kabupaten pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.9.

Tabel 2.9

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka rata-ratalama sekolah(tahun)

6,40 6,80 6,50 6,40 6,44 6,47 0,22

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

C. Angka Partisipasi Kasar (APK)Angka partisipasi kasar adalah persentase penduduk yang bersekolah

pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia pendidikantertentu. Angka partisipasi kasar tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglangpada tahun 2005 sebesar 103,75 persen dan pada tahun 2010 sebesar 109,37persen atau meningkat sebesar 5,62% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar1,06 persen per tahun. Angka partisipasi kasar tingkat SMP sederajat pada tahun2005 sebesar 51,56 persen dan pada tahun 2010 sebesar 63,28 persen ataumeningkat sebesar 11,72 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 4,18persen per tahun. Sementara angka partisipasi kasar tingkat SMA sederajat padatahun 2005 sebesar 22,20 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,27 persen ataumeningkat sebesar 23,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 19,13persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi kasar di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.10.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-13

Tabel 2.10

Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiKasar (%) :

a.SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 109,37 1,06

b.SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 63,28 4,18

c.SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 53,27 19,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

D. Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan persentase penduduk usia sekolah tertentu yangbersekolah pada jenjang sekolah tersebut terhadap jumlah penduduk usiasekolah dimaksud. Angka partisipasi murni tingkat SD sederajat di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 91,48 persen dan pada tahun 2010 sebesar93,18 persen atau meningkat sebesar 1,70% dengan rata-rata laju pertumbuhansebesar 0,37 persen per tahun. Angka partisipasi murni tingkat SMP sederajatpada tahun 2005 sebesar 42,51 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,51 persenatau meningkat sebesar 11,00 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar4,71 persen per tahun. Sementara angka partisipasi murni tingkat SMA sederajatpada tahun 2005 sebesar 19,90 persen dan pada tahun 2010 sebesar 34,02 persenatau meningkat sebesar 14,12 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar11,32 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi murni di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.11.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-13

Tabel 2.10

Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiKasar (%) :

a.SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 109,37 1,06

b.SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 63,28 4,18

c.SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 53,27 19,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

D. Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan persentase penduduk usia sekolah tertentu yangbersekolah pada jenjang sekolah tersebut terhadap jumlah penduduk usiasekolah dimaksud. Angka partisipasi murni tingkat SD sederajat di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 91,48 persen dan pada tahun 2010 sebesar93,18 persen atau meningkat sebesar 1,70% dengan rata-rata laju pertumbuhansebesar 0,37 persen per tahun. Angka partisipasi murni tingkat SMP sederajatpada tahun 2005 sebesar 42,51 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,51 persenatau meningkat sebesar 11,00 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar4,71 persen per tahun. Sementara angka partisipasi murni tingkat SMA sederajatpada tahun 2005 sebesar 19,90 persen dan pada tahun 2010 sebesar 34,02 persenatau meningkat sebesar 14,12 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar11,32 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi murni di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.11.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-13

Tabel 2.10

Angka Partisipasi Kasar di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiKasar (%) :

a.SD Sederajat 103,75 109,01 112,54 114,71 114,96 109,37 1,06

b.SMP Sederajat 51,56 66,83 68,43 54,64 57,07 63,28 4,18

c.SMU Sederajat 22,20 28,89 28,80 29,86 33,04 53,27 19,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

D. Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan persentase penduduk usia sekolah tertentu yangbersekolah pada jenjang sekolah tersebut terhadap jumlah penduduk usiasekolah dimaksud. Angka partisipasi murni tingkat SD sederajat di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 91,48 persen dan pada tahun 2010 sebesar93,18 persen atau meningkat sebesar 1,70% dengan rata-rata laju pertumbuhansebesar 0,37 persen per tahun. Angka partisipasi murni tingkat SMP sederajatpada tahun 2005 sebesar 42,51 persen dan pada tahun 2010 sebesar 53,51 persenatau meningkat sebesar 11,00 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar4,71 persen per tahun. Sementara angka partisipasi murni tingkat SMA sederajatpada tahun 2005 sebesar 19,90 persen dan pada tahun 2010 sebesar 34,02 persenatau meningkat sebesar 14,12 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar11,32 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angkapartisipasi murni di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel2.11.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-14

Tabel 2.11

Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiMurni (%) :

a.SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 93,18 0,37

b.SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 53,51 4,71

c.SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 34,02 11,32

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

E.Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistempendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkatSD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persendan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% denganrata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasisekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan padatahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen. Semetaraangka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen atau meningkat sebesar 14,49persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,01 persen per tahun. Untuklebih jelasnya gambaran umum mengenai angka partisipasi sekolah diKabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.12.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-14

Tabel 2.11

Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiMurni (%) :

a.SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 93,18 0,37

b.SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 53,51 4,71

c.SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 34,02 11,32

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

E.Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistempendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkatSD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persendan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% denganrata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasisekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan padatahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen. Semetaraangka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen atau meningkat sebesar 14,49persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,01 persen per tahun. Untuklebih jelasnya gambaran umum mengenai angka partisipasi sekolah diKabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.12.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-14

Tabel 2.11

Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaPartisipasiMurni (%) :

a.SD Sederajat 91,48 96,12 95,61 97,10 97,21 93,18 0,37

b.SMP Sederajat 42,51 55,00 58,55 46,08 48,49 53,51 4,71

c.SMU Sederajat 19,90 25,90 25,94 21,55 24,93 34,02 11,32

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

E.Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistempendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkatSD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persendan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% denganrata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasisekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan padatahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen. Semetaraangka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen atau meningkat sebesar 14,49persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,01 persen per tahun. Untuklebih jelasnya gambaran umum mengenai angka partisipasi sekolah diKabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.12.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-15

Tabel 2.12

Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka PartisipasiSekolah (%)

a.SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 96,42 0,91

b.SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 70,54 2,65

c.SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 41,34 9,01

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

F. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidupsampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiranhidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup danpada tahun 2010 menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkatsebesar 0,01 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen pertahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kelangsunganhidup bayi di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.13.

Tabel 2.13

Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

AngkaKelangsunganHidup Bayi(1000KH)

942 943 944 945 946 947 0,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-15

Tabel 2.12

Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka PartisipasiSekolah (%)

a.SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 96,42 0,91

b.SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 70,54 2,65

c.SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 41,34 9,01

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

F. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidupsampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiranhidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup danpada tahun 2010 menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkatsebesar 0,01 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen pertahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kelangsunganhidup bayi di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.13.

Tabel 2.13

Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

AngkaKelangsunganHidup Bayi(1000KH)

942 943 944 945 946 947 0,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-15

Tabel 2.12

Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Angka PartisipasiSekolah (%)

a.SD Sederajat 92,13 96,80 98,00 97,95 98,36 96,42 0,91

b.SMP Sederajat 61,89 80,07 74,78 74,94 77,72 70,54 2,65

c.SMU Sederajat 26,85 36,34 33,74 32,28 37,49 41,34 9,01

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

F. Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidupsampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiranhidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup danpada tahun 2010 menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkatsebesar 0,01 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen pertahun. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kelangsunganhidup bayi di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.13.

Tabel 2.13

Angka Kelangsungan Hidup Bayi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

AngkaKelangsunganHidup Bayi(1000KH)

942 943 944 945 946 947 0,13

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-16

G. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umurseseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi63,77 tahun atau meningkat sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,34 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.14.

Tabel 2.14

Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaHarapanHidup (tahun)

62,70 62,80 62,90 63,30 63,52 63,77 0,34

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Aspek pelayanan umum merupakan kondisi yang sangat penting untukmelihat sejauh mana keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikanpelayanan publik melalui program dan kegiatan yang dijalankan. Programkegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah terbagi kedalam urusanwajib dan pilihan dimana masing-masing urusan mempresentasikan sejauhmana keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerahterhadap masyarakat.

2.1.3.1. Pendidikan

Untuk mensukseskan program wajib belajar pendidikan dasar (WajarDikdas) 9 tahun di Kabupaten Pandeglang diperlukan kerja keras, konsistensi,kemauan yang tulus (political will) serta sinergi yang baik antar stake holder dalammenjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan program Wajar Dikdas 9tahun. Program ini dikatakan berhasil apabila angka partisipasi sekolah anakusia 7‐15 tahun mencapai 100 persen. Atau dengan kata lain seluruh anak usiaSD dan SMP di Pandeglang dalam keadaan bersekolah.

Melihat perkembangan tahun‐tahun sebelumnya, untuk mencapairata‐rata lama sekolah 9 tahun akan memerlukan waktu yang cukup panjang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-16

G. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umurseseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi63,77 tahun atau meningkat sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,34 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.14.

Tabel 2.14

Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaHarapanHidup (tahun)

62,70 62,80 62,90 63,30 63,52 63,77 0,34

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Aspek pelayanan umum merupakan kondisi yang sangat penting untukmelihat sejauh mana keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikanpelayanan publik melalui program dan kegiatan yang dijalankan. Programkegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah terbagi kedalam urusanwajib dan pilihan dimana masing-masing urusan mempresentasikan sejauhmana keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerahterhadap masyarakat.

2.1.3.1. Pendidikan

Untuk mensukseskan program wajib belajar pendidikan dasar (WajarDikdas) 9 tahun di Kabupaten Pandeglang diperlukan kerja keras, konsistensi,kemauan yang tulus (political will) serta sinergi yang baik antar stake holder dalammenjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan program Wajar Dikdas 9tahun. Program ini dikatakan berhasil apabila angka partisipasi sekolah anakusia 7‐15 tahun mencapai 100 persen. Atau dengan kata lain seluruh anak usiaSD dan SMP di Pandeglang dalam keadaan bersekolah.

Melihat perkembangan tahun‐tahun sebelumnya, untuk mencapairata‐rata lama sekolah 9 tahun akan memerlukan waktu yang cukup panjang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-16

G. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umurseseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di KabupatenPandeglang pada tahun 2005 sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi63,77 tahun atau meningkat sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata lajupertumbuhan sebesar 0,34 persen per tahun. Untuk lebih jelasnya gambaranumum mengenai angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang dapat terlihatsebagaimana Tabel 2.14.

Tabel 2.14

Angka Harapan Hidup di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2010

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Lajupertumbuhan

rata-rataTahun 2005-

2010 (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1AngkaHarapanHidup (tahun)

62,70 62,80 62,90 63,30 63,52 63,77 0,34

Sumber : Bappeda dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Aspek pelayanan umum merupakan kondisi yang sangat penting untukmelihat sejauh mana keberhasilan pemerintah daerah dalam memberikanpelayanan publik melalui program dan kegiatan yang dijalankan. Programkegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah terbagi kedalam urusanwajib dan pilihan dimana masing-masing urusan mempresentasikan sejauhmana keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah daerahterhadap masyarakat.

2.1.3.1. Pendidikan

Untuk mensukseskan program wajib belajar pendidikan dasar (WajarDikdas) 9 tahun di Kabupaten Pandeglang diperlukan kerja keras, konsistensi,kemauan yang tulus (political will) serta sinergi yang baik antar stake holder dalammenjalankan berbagai kebijakan yang terkait dengan program Wajar Dikdas 9tahun. Program ini dikatakan berhasil apabila angka partisipasi sekolah anakusia 7‐15 tahun mencapai 100 persen. Atau dengan kata lain seluruh anak usiaSD dan SMP di Pandeglang dalam keadaan bersekolah.

Melihat perkembangan tahun‐tahun sebelumnya, untuk mencapairata‐rata lama sekolah 9 tahun akan memerlukan waktu yang cukup panjang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-17

Pada intinya kebijakan yang dibutuhkan adalah bagaimana mempermudahakses masyarakat ke sarana pendidikan setingkat SMP, baik dari segi lokasigeografis maupun biaya pendidikan. Sarana pendidikan perlu dibangun denganmempertimbangkan kebutuhan, yaitu dengan memperhatikan banyaknyapenduduk usia sekolah di suatu wilayah. Hal lain yang dapat dilakukan antaralain dengan melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat di wilayahpedesaan bahwa pemerintah membebaskan biaya pendidikan dasar sepertidijamin dalam UUD 1945, sekaligus menyadarkan masyarakat akan artipentingnya pendidikan dalam rangka memutus rantai kemiskinan sehinggamereka termotivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi.

Berikut disajikan tabel capaian pelayanan umum di bidang pendidikanyang telah di capai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang :

Tabel 2.15.

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan yangDitamatkan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Laki‐laki Perempuan TotalTidak/Belum TamatSD/MI/Sederajat

28,1 30,4 29,3

SD/MI/Sederajat 39,6 43,4 41,5SMP/Sederajat 15,8 14,5 15,1SMA/SMK/Sederajat 12,8 9,1 11,0Universitas 3,7 2,6 3,2J U M L A H 100,00 100,00 100,00

Tabel 2.16.

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia SekolahPenduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Kelompok Umur 2008 2009 2010Usia 7 – 12 tahunLaki‐laki 98,48 95,82 95,99Perempuan 97,36 96,95 96,95Laki‐laki + Perempuan 97,95 96,36 96,42Usia 13 – 15 tahunLaki‐laki 70,65 71,02 68,89Perempuan 79,16 73,22 71,17Laki‐laki + Perempuan 74,94 72,09 70,54Usia 16 – 18 tahunLaki‐laki 34,79 46,49 36,93Perempuan 28,42 47,62 47,12Laki‐laki + Perempuan 32,28 46,96 41,34

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-17

Pada intinya kebijakan yang dibutuhkan adalah bagaimana mempermudahakses masyarakat ke sarana pendidikan setingkat SMP, baik dari segi lokasigeografis maupun biaya pendidikan. Sarana pendidikan perlu dibangun denganmempertimbangkan kebutuhan, yaitu dengan memperhatikan banyaknyapenduduk usia sekolah di suatu wilayah. Hal lain yang dapat dilakukan antaralain dengan melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat di wilayahpedesaan bahwa pemerintah membebaskan biaya pendidikan dasar sepertidijamin dalam UUD 1945, sekaligus menyadarkan masyarakat akan artipentingnya pendidikan dalam rangka memutus rantai kemiskinan sehinggamereka termotivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi.

Berikut disajikan tabel capaian pelayanan umum di bidang pendidikanyang telah di capai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang :

Tabel 2.15.

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan yangDitamatkan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Laki‐laki Perempuan TotalTidak/Belum TamatSD/MI/Sederajat

28,1 30,4 29,3

SD/MI/Sederajat 39,6 43,4 41,5SMP/Sederajat 15,8 14,5 15,1SMA/SMK/Sederajat 12,8 9,1 11,0Universitas 3,7 2,6 3,2J U M L A H 100,00 100,00 100,00

Tabel 2.16.

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia SekolahPenduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Kelompok Umur 2008 2009 2010Usia 7 – 12 tahunLaki‐laki 98,48 95,82 95,99Perempuan 97,36 96,95 96,95Laki‐laki + Perempuan 97,95 96,36 96,42Usia 13 – 15 tahunLaki‐laki 70,65 71,02 68,89Perempuan 79,16 73,22 71,17Laki‐laki + Perempuan 74,94 72,09 70,54Usia 16 – 18 tahunLaki‐laki 34,79 46,49 36,93Perempuan 28,42 47,62 47,12Laki‐laki + Perempuan 32,28 46,96 41,34

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-17

Pada intinya kebijakan yang dibutuhkan adalah bagaimana mempermudahakses masyarakat ke sarana pendidikan setingkat SMP, baik dari segi lokasigeografis maupun biaya pendidikan. Sarana pendidikan perlu dibangun denganmempertimbangkan kebutuhan, yaitu dengan memperhatikan banyaknyapenduduk usia sekolah di suatu wilayah. Hal lain yang dapat dilakukan antaralain dengan melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat di wilayahpedesaan bahwa pemerintah membebaskan biaya pendidikan dasar sepertidijamin dalam UUD 1945, sekaligus menyadarkan masyarakat akan artipentingnya pendidikan dalam rangka memutus rantai kemiskinan sehinggamereka termotivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi.

Berikut disajikan tabel capaian pelayanan umum di bidang pendidikanyang telah di capai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang :

Tabel 2.15.

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan yangDitamatkan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Tingkat Pendidikan Laki‐laki Perempuan TotalTidak/Belum TamatSD/MI/Sederajat

28,1 30,4 29,3

SD/MI/Sederajat 39,6 43,4 41,5SMP/Sederajat 15,8 14,5 15,1SMA/SMK/Sederajat 12,8 9,1 11,0Universitas 3,7 2,6 3,2J U M L A H 100,00 100,00 100,00

Tabel 2.16.

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia SekolahPenduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Kelompok Umur 2008 2009 2010Usia 7 – 12 tahunLaki‐laki 98,48 95,82 95,99Perempuan 97,36 96,95 96,95Laki‐laki + Perempuan 97,95 96,36 96,42Usia 13 – 15 tahunLaki‐laki 70,65 71,02 68,89Perempuan 79,16 73,22 71,17Laki‐laki + Perempuan 74,94 72,09 70,54Usia 16 – 18 tahunLaki‐laki 34,79 46,49 36,93Perempuan 28,42 47,62 47,12Laki‐laki + Perempuan 32,28 46,96 41,34

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-18

Tabel 2.17.

APM dan APK Kabupaten Pandeglang menurut Jenjang Pendidikandan Jenis KelaminTahun 2008 ‐ 2010

Kelompok Umur2009 2010

APM APK APM APKSD/MI/SederajatLaki‐laki 92,01 103,91 93,79 108,92Perempuan 90,96 108,93 92,41 109,92Laki‐laki + Perempuan 91,51 106,28 93,18 109,37SMP/SederajatLaki‐laki 59,25 75,45 53,88 63,47Perempuan 60,14 79,97 53,15 63,1Laki‐laki + Perempuan 59,68 77,65 53,51 63,28SMA/SMK/SederajatLaki‐laki 31,46 41,29 28,81 42,95Perempuan 32,98 52,41 41,26 66,77Laki‐laki + Perempuan 32,09 45,91 34,20 53,27

Tabel 2.18

Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid‐Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

2.1.3.2. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan yang digariskan dalam SistemKesehatan Nasional diarahkan agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih luasdan merata sehingga dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkanderajat kesehatan masyarakat sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebihproduktif, baik secara ekonomi maupun sosial.

Masalah kesehatan merupakan persoalan penduduk selama hidup, olehkarenanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sangatlah penting.Bahkan pemerintah telah mengarahkan agar Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara/Daerah (APBN/APBD) lebih diprioritaskan ke sektor kesehatan selainpendidikan dasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan

Jenjang SekolahJumlahSekolah

JumlahGuru

JumlahMurid

RasioMurid‐Guru

RasioMurid‐Sekolah

SD/MI/Sederajat 1.020 11.616 188.613 16,24 184SMP/Sederajat 274 5.442 69.404 12,75 253SMA/SMK/Sederajat 144 3.486 34.716 9,96 241

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-18

Tabel 2.17.

APM dan APK Kabupaten Pandeglang menurut Jenjang Pendidikandan Jenis KelaminTahun 2008 ‐ 2010

Kelompok Umur2009 2010

APM APK APM APKSD/MI/SederajatLaki‐laki 92,01 103,91 93,79 108,92Perempuan 90,96 108,93 92,41 109,92Laki‐laki + Perempuan 91,51 106,28 93,18 109,37SMP/SederajatLaki‐laki 59,25 75,45 53,88 63,47Perempuan 60,14 79,97 53,15 63,1Laki‐laki + Perempuan 59,68 77,65 53,51 63,28SMA/SMK/SederajatLaki‐laki 31,46 41,29 28,81 42,95Perempuan 32,98 52,41 41,26 66,77Laki‐laki + Perempuan 32,09 45,91 34,20 53,27

Tabel 2.18

Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid‐Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

2.1.3.2. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan yang digariskan dalam SistemKesehatan Nasional diarahkan agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih luasdan merata sehingga dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkanderajat kesehatan masyarakat sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebihproduktif, baik secara ekonomi maupun sosial.

Masalah kesehatan merupakan persoalan penduduk selama hidup, olehkarenanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sangatlah penting.Bahkan pemerintah telah mengarahkan agar Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara/Daerah (APBN/APBD) lebih diprioritaskan ke sektor kesehatan selainpendidikan dasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan

Jenjang SekolahJumlahSekolah

JumlahGuru

JumlahMurid

RasioMurid‐Guru

RasioMurid‐Sekolah

SD/MI/Sederajat 1.020 11.616 188.613 16,24 184SMP/Sederajat 274 5.442 69.404 12,75 253SMA/SMK/Sederajat 144 3.486 34.716 9,96 241

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-18

Tabel 2.17.

APM dan APK Kabupaten Pandeglang menurut Jenjang Pendidikandan Jenis KelaminTahun 2008 ‐ 2010

Kelompok Umur2009 2010

APM APK APM APKSD/MI/SederajatLaki‐laki 92,01 103,91 93,79 108,92Perempuan 90,96 108,93 92,41 109,92Laki‐laki + Perempuan 91,51 106,28 93,18 109,37SMP/SederajatLaki‐laki 59,25 75,45 53,88 63,47Perempuan 60,14 79,97 53,15 63,1Laki‐laki + Perempuan 59,68 77,65 53,51 63,28SMA/SMK/SederajatLaki‐laki 31,46 41,29 28,81 42,95Perempuan 32,98 52,41 41,26 66,77Laki‐laki + Perempuan 32,09 45,91 34,20 53,27

Tabel 2.18

Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid‐Guru MenurutJenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010

2.1.3.2. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan yang digariskan dalam SistemKesehatan Nasional diarahkan agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih luasdan merata sehingga dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat meningkatkanderajat kesehatan masyarakat sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebihproduktif, baik secara ekonomi maupun sosial.

Masalah kesehatan merupakan persoalan penduduk selama hidup, olehkarenanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan sangatlah penting.Bahkan pemerintah telah mengarahkan agar Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara/Daerah (APBN/APBD) lebih diprioritaskan ke sektor kesehatan selainpendidikan dasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan

Jenjang SekolahJumlahSekolah

JumlahGuru

JumlahMurid

RasioMurid‐Guru

RasioMurid‐Sekolah

SD/MI/Sederajat 1.020 11.616 188.613 16,24 184SMP/Sederajat 274 5.442 69.404 12,75 253SMA/SMK/Sederajat 144 3.486 34.716 9,96 241

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-19

masyarakat antara lain tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yangmemadai dan mutu makanan yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebutharus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosialekonomi yang terkait.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat derajatkesehatan penduduk adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka harapanhidup (AHH). Selain itu aspek penting lainnya yang turut mempengaruhikualitas fisik penduduk adalah status kesehatan, yang antara lain diukur melaluiangka kesakitan atau tingkat keluhan kesehatan.

Tabel 2.19

Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Indikator Derajat Kesehatan 2008 2009 2010Angka Kematian Bayi 55,4 53,8 52,8Angka Harapan Hidup (tahun) 63,3 63,5 63,77

Tabel 2.20

Angka Kesakitan dan Rata‐rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010

Indikator Kesehatan2009 2010

L P Total L P TotalAngka Kesakitan (%) 20,69 24,82 22,74 46,26 49,95 48,06Rata‐rata Lamanya Sakit(hari)

6,25 7,38 6,86 5,09 4,95 5,02

2.1.3.3. Ketenagakerjaan

Pembangunan bidang ketenagakerjaan memegang peranan pentingdalam mewujudkan masyarakat sejahtera sesuai dengan yang apa yangdicita‐citakan oleh pemerintah melalui pelaksanaan program pembangunan.Masalah ketenagakerjaan di Pandeglang masih cukup memprihatinkan, ditandaiantara lain dengan jumlah pengangguran yang cukup besar dan pendapatanpekerja yang relatif rendah. Tingkat pengangguran yang tinggi merupakanpemborosan sumber daya. Selain itu, potensi yang ada akan menjadi bebankeluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan dan dapat mendorongpada peningkatan keresahan sosial dan kriminal. Hal tersebut pada akhirnyaakan menghambat proses pembangunan dalam jangka panjang.

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang digambarkan melaluibeberapa indikator karakteristik ketenagakerjaan. Indikator ketenagakerjaantersebut diantaranya adalah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), tingkat

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-19

masyarakat antara lain tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yangmemadai dan mutu makanan yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebutharus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosialekonomi yang terkait.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat derajatkesehatan penduduk adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka harapanhidup (AHH). Selain itu aspek penting lainnya yang turut mempengaruhikualitas fisik penduduk adalah status kesehatan, yang antara lain diukur melaluiangka kesakitan atau tingkat keluhan kesehatan.

Tabel 2.19

Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Indikator Derajat Kesehatan 2008 2009 2010Angka Kematian Bayi 55,4 53,8 52,8Angka Harapan Hidup (tahun) 63,3 63,5 63,77

Tabel 2.20

Angka Kesakitan dan Rata‐rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010

Indikator Kesehatan2009 2010

L P Total L P TotalAngka Kesakitan (%) 20,69 24,82 22,74 46,26 49,95 48,06Rata‐rata Lamanya Sakit(hari)

6,25 7,38 6,86 5,09 4,95 5,02

2.1.3.3. Ketenagakerjaan

Pembangunan bidang ketenagakerjaan memegang peranan pentingdalam mewujudkan masyarakat sejahtera sesuai dengan yang apa yangdicita‐citakan oleh pemerintah melalui pelaksanaan program pembangunan.Masalah ketenagakerjaan di Pandeglang masih cukup memprihatinkan, ditandaiantara lain dengan jumlah pengangguran yang cukup besar dan pendapatanpekerja yang relatif rendah. Tingkat pengangguran yang tinggi merupakanpemborosan sumber daya. Selain itu, potensi yang ada akan menjadi bebankeluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan dan dapat mendorongpada peningkatan keresahan sosial dan kriminal. Hal tersebut pada akhirnyaakan menghambat proses pembangunan dalam jangka panjang.

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang digambarkan melaluibeberapa indikator karakteristik ketenagakerjaan. Indikator ketenagakerjaantersebut diantaranya adalah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), tingkat

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-19

masyarakat antara lain tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yangmemadai dan mutu makanan yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebutharus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosialekonomi yang terkait.

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat derajatkesehatan penduduk adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka harapanhidup (AHH). Selain itu aspek penting lainnya yang turut mempengaruhikualitas fisik penduduk adalah status kesehatan, yang antara lain diukur melaluiangka kesakitan atau tingkat keluhan kesehatan.

Tabel 2.19

Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2008‐2010

Indikator Derajat Kesehatan 2008 2009 2010Angka Kematian Bayi 55,4 53,8 52,8Angka Harapan Hidup (tahun) 63,3 63,5 63,77

Tabel 2.20

Angka Kesakitan dan Rata‐rata Lamanya Sakit PendudukKabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010

Indikator Kesehatan2009 2010

L P Total L P TotalAngka Kesakitan (%) 20,69 24,82 22,74 46,26 49,95 48,06Rata‐rata Lamanya Sakit(hari)

6,25 7,38 6,86 5,09 4,95 5,02

2.1.3.3. Ketenagakerjaan

Pembangunan bidang ketenagakerjaan memegang peranan pentingdalam mewujudkan masyarakat sejahtera sesuai dengan yang apa yangdicita‐citakan oleh pemerintah melalui pelaksanaan program pembangunan.Masalah ketenagakerjaan di Pandeglang masih cukup memprihatinkan, ditandaiantara lain dengan jumlah pengangguran yang cukup besar dan pendapatanpekerja yang relatif rendah. Tingkat pengangguran yang tinggi merupakanpemborosan sumber daya. Selain itu, potensi yang ada akan menjadi bebankeluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan dan dapat mendorongpada peningkatan keresahan sosial dan kriminal. Hal tersebut pada akhirnyaakan menghambat proses pembangunan dalam jangka panjang.

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang digambarkan melaluibeberapa indikator karakteristik ketenagakerjaan. Indikator ketenagakerjaantersebut diantaranya adalah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), tingkat

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-20

kesempatan kerja (TKK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Indikatorketenagakerjaan tersebut merupakan gambaran kegiatan penduduk yangtermasuk sebagai penduduk usia kerja (PUK) dalam bekerja memperoleh ataumembantu memperoleh pendapatan. Berdasarkan Survei Angkatan KerjaNasional (Sakernas) tahun 2010, penduduk Kabupaten Pandeglang yang masukkategori usia kerja sebanyak 839.286 jiwa. Angka ini meningkat 9,17 persendibandingkan tahun 2009. Meningkatnya jumlah penduduk usia kerja akanmempengaruhi karakteristik ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang.Diharapkan dari setiap penambahan penduduk usia kerja akan diikuti jugadengan peningkatan partisipasinya untuk masuk dalam angkatan kerja sehinggadapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), padatahun 2010 persentase penduduk Kabupaten Pandeglang yang masuk dalam usiakerja dan aktif dalam bekerja dan mencari pekerjaan (TPAK) tercatat sebesar63,76 persen atau mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahunsebelumnya yang mencapai 65,44 persen. Angka tersebut sekaligus memberikangambaran bahwa hanya sekitar 63,76 persen dari penduduk usia kerja diKabupaten Pandeglang yang berpotensi untuk mendapatkanpendapatan/penghasilan, walaupun di dalamnya masih termasuk mereka yangmencari pekerjaan.

Tabel 2.21

Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008 ‐ 2010

Karakteristik 2008*) 2009*) 2010

1. Penduduk Usia Kerja

2. Angkatan Kerja

a. Bekerja

b. Pengangguran

3. Bukan Angkatan Kerja :

a. Sekolah

b. Mengurus RT

c. Lainnya

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

6. Tingkat Kesempatan Kerja (%)

749.534

490.497

435.924

54.573

259.037

40.182

173.827

45.028

65,44

11,13

88,87

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,52

10,98

89,02

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,76

11,34

88,66

Sumber : Bappeda dan Biro Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-20

kesempatan kerja (TKK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Indikatorketenagakerjaan tersebut merupakan gambaran kegiatan penduduk yangtermasuk sebagai penduduk usia kerja (PUK) dalam bekerja memperoleh ataumembantu memperoleh pendapatan. Berdasarkan Survei Angkatan KerjaNasional (Sakernas) tahun 2010, penduduk Kabupaten Pandeglang yang masukkategori usia kerja sebanyak 839.286 jiwa. Angka ini meningkat 9,17 persendibandingkan tahun 2009. Meningkatnya jumlah penduduk usia kerja akanmempengaruhi karakteristik ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang.Diharapkan dari setiap penambahan penduduk usia kerja akan diikuti jugadengan peningkatan partisipasinya untuk masuk dalam angkatan kerja sehinggadapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), padatahun 2010 persentase penduduk Kabupaten Pandeglang yang masuk dalam usiakerja dan aktif dalam bekerja dan mencari pekerjaan (TPAK) tercatat sebesar63,76 persen atau mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahunsebelumnya yang mencapai 65,44 persen. Angka tersebut sekaligus memberikangambaran bahwa hanya sekitar 63,76 persen dari penduduk usia kerja diKabupaten Pandeglang yang berpotensi untuk mendapatkanpendapatan/penghasilan, walaupun di dalamnya masih termasuk mereka yangmencari pekerjaan.

Tabel 2.21

Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008 ‐ 2010

Karakteristik 2008*) 2009*) 2010

1. Penduduk Usia Kerja

2. Angkatan Kerja

a. Bekerja

b. Pengangguran

3. Bukan Angkatan Kerja :

a. Sekolah

b. Mengurus RT

c. Lainnya

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

6. Tingkat Kesempatan Kerja (%)

749.534

490.497

435.924

54.573

259.037

40.182

173.827

45.028

65,44

11,13

88,87

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,52

10,98

89,02

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,76

11,34

88,66

Sumber : Bappeda dan Biro Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-20

kesempatan kerja (TKK) dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Indikatorketenagakerjaan tersebut merupakan gambaran kegiatan penduduk yangtermasuk sebagai penduduk usia kerja (PUK) dalam bekerja memperoleh ataumembantu memperoleh pendapatan. Berdasarkan Survei Angkatan KerjaNasional (Sakernas) tahun 2010, penduduk Kabupaten Pandeglang yang masukkategori usia kerja sebanyak 839.286 jiwa. Angka ini meningkat 9,17 persendibandingkan tahun 2009. Meningkatnya jumlah penduduk usia kerja akanmempengaruhi karakteristik ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang.Diharapkan dari setiap penambahan penduduk usia kerja akan diikuti jugadengan peningkatan partisipasinya untuk masuk dalam angkatan kerja sehinggadapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), padatahun 2010 persentase penduduk Kabupaten Pandeglang yang masuk dalam usiakerja dan aktif dalam bekerja dan mencari pekerjaan (TPAK) tercatat sebesar63,76 persen atau mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahunsebelumnya yang mencapai 65,44 persen. Angka tersebut sekaligus memberikangambaran bahwa hanya sekitar 63,76 persen dari penduduk usia kerja diKabupaten Pandeglang yang berpotensi untuk mendapatkanpendapatan/penghasilan, walaupun di dalamnya masih termasuk mereka yangmencari pekerjaan.

Tabel 2.21

Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten PandeglangTahun 2008 ‐ 2010

Karakteristik 2008*) 2009*) 2010

1. Penduduk Usia Kerja

2. Angkatan Kerja

a. Bekerja

b. Pengangguran

3. Bukan Angkatan Kerja :

a. Sekolah

b. Mengurus RT

c. Lainnya

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

6. Tingkat Kesempatan Kerja (%)

749.534

490.497

435.924

54.573

259.037

40.182

173.827

45.028

65,44

11,13

88,87

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,52

10,98

89,02

768.797

488.347

434.745

53.602

280.450

39.388

187.530

53.532

63,76

11,34

88,66

Sumber : Bappeda dan Biro Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-21

2.1.3.4. Perumahan

Salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang adalahpapan atau hunian tempat tinggal. Selain sebagai tempat berlindung danmempertahankan diri dari kondisi lingkungan, baik lingkungan fisik maupunsosial, rumah juga dapat menunjukkan status sosial seseorang. Status sosialseseorang berbanding lurus dengan kualitas/kondisi rumahnya. Semakin tinggistatus sosial seseorang semakin besar peluang untuk memenuhi kebutuhan akantempat tinggal dengan kualitas yang lebih baik.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akanperumahanpun meningkat. Namun keterbatasan lahan untuk pemukiman danpenawaran perumahan yang hanya tertuju pada suatu golongan masyarakattertentu merupakan kendala bagi sebagian besar masyarakat dalam memenuhikebutuhan akan perumahan. Hal lain yang menjadi permasalahan adalahbesarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk membangunperumahan yang layak huni, sementara tingkat pendapatan penduduk masihrelatif rendah.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 sebagian besar rumah tanggadi Pandeglang menempati rumah milik sendiri/orang tua/ saudara (97,21persen). Sedangkan sisanya sebesar 2,79 persen rumah tangga masih menempatirumah sewa/ kontrak ataupun rumah dinas/bebas sewa.

Kriteria rumah yang layak dan sehat untuk dijadikan tempat tinggaladalah apabila rumah tersebut memiliki dinding terluas yang terbuat daritembok atau kayu, atap terluas berupa beton atau genteng serta luas lantaiterluas bukan berupa tanah. Selain itu menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),salah satu kriteria rumah sehat adalah rumah yang memiliki luas lantai perorang minimal 10m2 . Menurut Pedoman Rumah Sederhana Sehat, kebutuhanruang per orang dihitung berdasarkan aktifitas dasar manusia di dalam rumahyang meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci, masak, dan ruanggerak lainnya. Dan menurut Kementerian Kesehatan, salah satu persyaratanrumah sehat adalah jika penguasaan luas lantai per kapitanya minimal 8m2 .Jikamelihat hasil kajian, maka kebutuhan ruang per orang adalah 9m2 denganperhitungan rata-rata ketinggian langit-langit adalah 2,80 m.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 tidak terdapat rumah tanggadi Pandeglang yang penguasaan luas lantai rumah perkapitanya kurang dari 10m2.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-21

2.1.3.4. Perumahan

Salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang adalahpapan atau hunian tempat tinggal. Selain sebagai tempat berlindung danmempertahankan diri dari kondisi lingkungan, baik lingkungan fisik maupunsosial, rumah juga dapat menunjukkan status sosial seseorang. Status sosialseseorang berbanding lurus dengan kualitas/kondisi rumahnya. Semakin tinggistatus sosial seseorang semakin besar peluang untuk memenuhi kebutuhan akantempat tinggal dengan kualitas yang lebih baik.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akanperumahanpun meningkat. Namun keterbatasan lahan untuk pemukiman danpenawaran perumahan yang hanya tertuju pada suatu golongan masyarakattertentu merupakan kendala bagi sebagian besar masyarakat dalam memenuhikebutuhan akan perumahan. Hal lain yang menjadi permasalahan adalahbesarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk membangunperumahan yang layak huni, sementara tingkat pendapatan penduduk masihrelatif rendah.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 sebagian besar rumah tanggadi Pandeglang menempati rumah milik sendiri/orang tua/ saudara (97,21persen). Sedangkan sisanya sebesar 2,79 persen rumah tangga masih menempatirumah sewa/ kontrak ataupun rumah dinas/bebas sewa.

Kriteria rumah yang layak dan sehat untuk dijadikan tempat tinggaladalah apabila rumah tersebut memiliki dinding terluas yang terbuat daritembok atau kayu, atap terluas berupa beton atau genteng serta luas lantaiterluas bukan berupa tanah. Selain itu menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),salah satu kriteria rumah sehat adalah rumah yang memiliki luas lantai perorang minimal 10m2 . Menurut Pedoman Rumah Sederhana Sehat, kebutuhanruang per orang dihitung berdasarkan aktifitas dasar manusia di dalam rumahyang meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci, masak, dan ruanggerak lainnya. Dan menurut Kementerian Kesehatan, salah satu persyaratanrumah sehat adalah jika penguasaan luas lantai per kapitanya minimal 8m2 .Jikamelihat hasil kajian, maka kebutuhan ruang per orang adalah 9m2 denganperhitungan rata-rata ketinggian langit-langit adalah 2,80 m.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 tidak terdapat rumah tanggadi Pandeglang yang penguasaan luas lantai rumah perkapitanya kurang dari 10m2.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-21

2.1.3.4. Perumahan

Salah satu kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang adalahpapan atau hunian tempat tinggal. Selain sebagai tempat berlindung danmempertahankan diri dari kondisi lingkungan, baik lingkungan fisik maupunsosial, rumah juga dapat menunjukkan status sosial seseorang. Status sosialseseorang berbanding lurus dengan kualitas/kondisi rumahnya. Semakin tinggistatus sosial seseorang semakin besar peluang untuk memenuhi kebutuhan akantempat tinggal dengan kualitas yang lebih baik.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akanperumahanpun meningkat. Namun keterbatasan lahan untuk pemukiman danpenawaran perumahan yang hanya tertuju pada suatu golongan masyarakattertentu merupakan kendala bagi sebagian besar masyarakat dalam memenuhikebutuhan akan perumahan. Hal lain yang menjadi permasalahan adalahbesarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk membangunperumahan yang layak huni, sementara tingkat pendapatan penduduk masihrelatif rendah.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 sebagian besar rumah tanggadi Pandeglang menempati rumah milik sendiri/orang tua/ saudara (97,21persen). Sedangkan sisanya sebesar 2,79 persen rumah tangga masih menempatirumah sewa/ kontrak ataupun rumah dinas/bebas sewa.

Kriteria rumah yang layak dan sehat untuk dijadikan tempat tinggaladalah apabila rumah tersebut memiliki dinding terluas yang terbuat daritembok atau kayu, atap terluas berupa beton atau genteng serta luas lantaiterluas bukan berupa tanah. Selain itu menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),salah satu kriteria rumah sehat adalah rumah yang memiliki luas lantai perorang minimal 10m2 . Menurut Pedoman Rumah Sederhana Sehat, kebutuhanruang per orang dihitung berdasarkan aktifitas dasar manusia di dalam rumahyang meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci, masak, dan ruanggerak lainnya. Dan menurut Kementerian Kesehatan, salah satu persyaratanrumah sehat adalah jika penguasaan luas lantai per kapitanya minimal 8m2 .Jikamelihat hasil kajian, maka kebutuhan ruang per orang adalah 9m2 denganperhitungan rata-rata ketinggian langit-langit adalah 2,80 m.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2010 tidak terdapat rumah tanggadi Pandeglang yang penguasaan luas lantai rumah perkapitanya kurang dari 10m2.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-22

Tabel 2.22

Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010(Persen)

Indikator Fasilitas Perumahan 2009 2010

Rumah milik sendiri/ Orang tua/ Saudara 97,77 97,21

Lantai terluas bukan tanah 78,42 88,89

Luas lantai rumah perkapita < 10 m2 29,4 -

Atap rumah dari beton dan genteng 85,57 85,41

Dinding rumah berupa tembok 47,08 49,14

Mengkonsumsi air minum kemasan dan airledeng

10,41 8,12

Bahan bakar memasak:

‐ Gas

‐ Minyak tanah

‐ Kayu bakar

‐ Lainnya

22,49

1,79

75,06

0,66

21,46

1,24

76,46

0,84

Menggunakan fasilitas buang air besar 52,48 54,48

Menggunakan Listrik PLN dan non PLN 93,09 92,69

2.1.3.5. Kependudukan dan KB

Kependudukan

Dalam proses pembangunan, disamping sebagai pelaksanapembangunan, penduduk juga merupakan sasaran akhir dari semua targetprogram pembangunan seperti peningkatan kesejahteraan, kesehatan,keamanan, kualitas sumber daya manusia dan sebagainya. Oleh sebab itupembangunan bidang kependudukan perlu dimanage dengan baik sehinggamenghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat menunjangkeberhasilan pembangunan. Karakteristik penduduk menjadi acuan bagipemerintah dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan.Begitu juga untuk bahan evaluasi, data mengenai kependudukan dapat dijadikansebagai dasar untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan dampak darikebijakankebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator pentingdalam penentuan kebijakan bidang kependudukan. Berdasarkan hasil sensuspenduduk pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang tercatatsebanyak 1.011.788 jiwa. Selama periode tahun 1990‐2000 rata‐rata laju

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-22

Tabel 2.22

Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010(Persen)

Indikator Fasilitas Perumahan 2009 2010

Rumah milik sendiri/ Orang tua/ Saudara 97,77 97,21

Lantai terluas bukan tanah 78,42 88,89

Luas lantai rumah perkapita < 10 m2 29,4 -

Atap rumah dari beton dan genteng 85,57 85,41

Dinding rumah berupa tembok 47,08 49,14

Mengkonsumsi air minum kemasan dan airledeng

10,41 8,12

Bahan bakar memasak:

‐ Gas

‐ Minyak tanah

‐ Kayu bakar

‐ Lainnya

22,49

1,79

75,06

0,66

21,46

1,24

76,46

0,84

Menggunakan fasilitas buang air besar 52,48 54,48

Menggunakan Listrik PLN dan non PLN 93,09 92,69

2.1.3.5. Kependudukan dan KB

Kependudukan

Dalam proses pembangunan, disamping sebagai pelaksanapembangunan, penduduk juga merupakan sasaran akhir dari semua targetprogram pembangunan seperti peningkatan kesejahteraan, kesehatan,keamanan, kualitas sumber daya manusia dan sebagainya. Oleh sebab itupembangunan bidang kependudukan perlu dimanage dengan baik sehinggamenghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat menunjangkeberhasilan pembangunan. Karakteristik penduduk menjadi acuan bagipemerintah dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan.Begitu juga untuk bahan evaluasi, data mengenai kependudukan dapat dijadikansebagai dasar untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan dampak darikebijakankebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator pentingdalam penentuan kebijakan bidang kependudukan. Berdasarkan hasil sensuspenduduk pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang tercatatsebanyak 1.011.788 jiwa. Selama periode tahun 1990‐2000 rata‐rata laju

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-22

Tabel 2.22

Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009‐2010(Persen)

Indikator Fasilitas Perumahan 2009 2010

Rumah milik sendiri/ Orang tua/ Saudara 97,77 97,21

Lantai terluas bukan tanah 78,42 88,89

Luas lantai rumah perkapita < 10 m2 29,4 -

Atap rumah dari beton dan genteng 85,57 85,41

Dinding rumah berupa tembok 47,08 49,14

Mengkonsumsi air minum kemasan dan airledeng

10,41 8,12

Bahan bakar memasak:

‐ Gas

‐ Minyak tanah

‐ Kayu bakar

‐ Lainnya

22,49

1,79

75,06

0,66

21,46

1,24

76,46

0,84

Menggunakan fasilitas buang air besar 52,48 54,48

Menggunakan Listrik PLN dan non PLN 93,09 92,69

2.1.3.5. Kependudukan dan KB

Kependudukan

Dalam proses pembangunan, disamping sebagai pelaksanapembangunan, penduduk juga merupakan sasaran akhir dari semua targetprogram pembangunan seperti peningkatan kesejahteraan, kesehatan,keamanan, kualitas sumber daya manusia dan sebagainya. Oleh sebab itupembangunan bidang kependudukan perlu dimanage dengan baik sehinggamenghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat menunjangkeberhasilan pembangunan. Karakteristik penduduk menjadi acuan bagipemerintah dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan.Begitu juga untuk bahan evaluasi, data mengenai kependudukan dapat dijadikansebagai dasar untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan dampak darikebijakankebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Laju pertumbuhan penduduk merupakan salah satu indikator pentingdalam penentuan kebijakan bidang kependudukan. Berdasarkan hasil sensuspenduduk pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang tercatatsebanyak 1.011.788 jiwa. Selama periode tahun 1990‐2000 rata‐rata laju

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-23

pertumbuhan penduduk (LPP) menunjukkan angka sekitar 2,14 persen pertahun, sedangkan pada periode tahun 2000 – 2010 rata‐rata laju pertumbuhanpenduduk mencapai 1,30 persen. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa lajupertumbuhan penduduk periode tahun 2000‐2010 lebih lambat dibandingkanperiode tahun 1990‐2000. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya angkalaju pertumbuhan penduduk diantaranya adalah keberhasilan program keluargaberencana, pendewasaan usia perkawinan dan banyaknya penduduk KabupatenPandeglang yang migrasi ke Kota/Kabupaten lain. Meningkatnya jumlahpenduduk akan berdampak pada berbagai masalah kependudukan yang sangatkompleks. Oleh karena itu sasaran pembangunan bidang kependudukandisamping berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangkamencapai kesejahteraan, juga harus mampu menekan angka laju pertumbuhanpenduduk tetap pada batas normal.

Dengan luas wilayah sebesar 2.746,89 km2 dan jumlah penduduksebanyak 1.149.610 jiwa, maka pada tahun 2010 setiap km2 wilayah di KabupatenPandeglang rata‐rata ditempati oleh 419 jiwa. Seperti disajikan Tabel 2.2,penyebaran penduduk antar kecamatan di Kabupaten Pandeglang pada tahun2010 masih belum merata. Kepadatan penduduk berbeda sesuai dengankarakteristik wilayah masing‐masing. Kecamatan dengan kepadatan pendudukpaling besar adalah Kecamatan Labuan, yaitu 3.439 jiwa per km2. Angka inimengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yanghanya sebesar 3.371 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan paling kecil kepadatanpenduduknya adalah Kecamatan Sumur, yaitu 88 jiwa per km2.Kecamatan‐kecamatan sekitar ibukota kabupaten lebih padat dibandingkankecamatan‐kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang. Berbagaikebijakan telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Pandeglang unutk mengatasipenyebaran penduduk yang tidak merata, yang paling terkenal adalah denganmelakukan pemekaran kecamatan.

Pemekaran kecamatan dilaksanakan dengan tujuan mendekatkanpelayanan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu pemekaran merupakansalah satu usaha pemerintah dalam pemerataan program dan hasil‐hasilpembangunan. Tingginya tingkat kepadatan penduduk akan berpengaruh padausaha memperbaiki tingkat kesejahteraan, terutama menyangkut pemenuhankebutuhan perumahan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Pembangunanyang dilaksanakan di daerah-daerah yang tinggi tingkat kepadatannya harusmempertimbangkan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangankerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tingkat pengganguranpenduduk dapat ditekan serendah mungkin untuk menghindari dampak sosialnegatif yang mungkin muncul.

Keluarga Berencana

Persentase akseptor KB selama dua tahun terakhir terlihat mengalamipeningkatan. Pada tahun 2009 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi 140.284pasangan usia subur (PUS) atau 67,90 persen dari 206.613 PUS menjadi akseptor

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-23

pertumbuhan penduduk (LPP) menunjukkan angka sekitar 2,14 persen pertahun, sedangkan pada periode tahun 2000 – 2010 rata‐rata laju pertumbuhanpenduduk mencapai 1,30 persen. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa lajupertumbuhan penduduk periode tahun 2000‐2010 lebih lambat dibandingkanperiode tahun 1990‐2000. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya angkalaju pertumbuhan penduduk diantaranya adalah keberhasilan program keluargaberencana, pendewasaan usia perkawinan dan banyaknya penduduk KabupatenPandeglang yang migrasi ke Kota/Kabupaten lain. Meningkatnya jumlahpenduduk akan berdampak pada berbagai masalah kependudukan yang sangatkompleks. Oleh karena itu sasaran pembangunan bidang kependudukandisamping berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangkamencapai kesejahteraan, juga harus mampu menekan angka laju pertumbuhanpenduduk tetap pada batas normal.

Dengan luas wilayah sebesar 2.746,89 km2 dan jumlah penduduksebanyak 1.149.610 jiwa, maka pada tahun 2010 setiap km2 wilayah di KabupatenPandeglang rata‐rata ditempati oleh 419 jiwa. Seperti disajikan Tabel 2.2,penyebaran penduduk antar kecamatan di Kabupaten Pandeglang pada tahun2010 masih belum merata. Kepadatan penduduk berbeda sesuai dengankarakteristik wilayah masing‐masing. Kecamatan dengan kepadatan pendudukpaling besar adalah Kecamatan Labuan, yaitu 3.439 jiwa per km2. Angka inimengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yanghanya sebesar 3.371 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan paling kecil kepadatanpenduduknya adalah Kecamatan Sumur, yaitu 88 jiwa per km2.Kecamatan‐kecamatan sekitar ibukota kabupaten lebih padat dibandingkankecamatan‐kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang. Berbagaikebijakan telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Pandeglang unutk mengatasipenyebaran penduduk yang tidak merata, yang paling terkenal adalah denganmelakukan pemekaran kecamatan.

Pemekaran kecamatan dilaksanakan dengan tujuan mendekatkanpelayanan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu pemekaran merupakansalah satu usaha pemerintah dalam pemerataan program dan hasil‐hasilpembangunan. Tingginya tingkat kepadatan penduduk akan berpengaruh padausaha memperbaiki tingkat kesejahteraan, terutama menyangkut pemenuhankebutuhan perumahan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Pembangunanyang dilaksanakan di daerah-daerah yang tinggi tingkat kepadatannya harusmempertimbangkan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangankerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tingkat pengganguranpenduduk dapat ditekan serendah mungkin untuk menghindari dampak sosialnegatif yang mungkin muncul.

Keluarga Berencana

Persentase akseptor KB selama dua tahun terakhir terlihat mengalamipeningkatan. Pada tahun 2009 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi 140.284pasangan usia subur (PUS) atau 67,90 persen dari 206.613 PUS menjadi akseptor

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-23

pertumbuhan penduduk (LPP) menunjukkan angka sekitar 2,14 persen pertahun, sedangkan pada periode tahun 2000 – 2010 rata‐rata laju pertumbuhanpenduduk mencapai 1,30 persen. Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa lajupertumbuhan penduduk periode tahun 2000‐2010 lebih lambat dibandingkanperiode tahun 1990‐2000. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya angkalaju pertumbuhan penduduk diantaranya adalah keberhasilan program keluargaberencana, pendewasaan usia perkawinan dan banyaknya penduduk KabupatenPandeglang yang migrasi ke Kota/Kabupaten lain. Meningkatnya jumlahpenduduk akan berdampak pada berbagai masalah kependudukan yang sangatkompleks. Oleh karena itu sasaran pembangunan bidang kependudukandisamping berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangkamencapai kesejahteraan, juga harus mampu menekan angka laju pertumbuhanpenduduk tetap pada batas normal.

Dengan luas wilayah sebesar 2.746,89 km2 dan jumlah penduduksebanyak 1.149.610 jiwa, maka pada tahun 2010 setiap km2 wilayah di KabupatenPandeglang rata‐rata ditempati oleh 419 jiwa. Seperti disajikan Tabel 2.2,penyebaran penduduk antar kecamatan di Kabupaten Pandeglang pada tahun2010 masih belum merata. Kepadatan penduduk berbeda sesuai dengankarakteristik wilayah masing‐masing. Kecamatan dengan kepadatan pendudukpaling besar adalah Kecamatan Labuan, yaitu 3.439 jiwa per km2. Angka inimengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yanghanya sebesar 3.371 jiwa per km2. Sedangkan kecamatan paling kecil kepadatanpenduduknya adalah Kecamatan Sumur, yaitu 88 jiwa per km2.Kecamatan‐kecamatan sekitar ibukota kabupaten lebih padat dibandingkankecamatan‐kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Pandeglang. Berbagaikebijakan telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Pandeglang unutk mengatasipenyebaran penduduk yang tidak merata, yang paling terkenal adalah denganmelakukan pemekaran kecamatan.

Pemekaran kecamatan dilaksanakan dengan tujuan mendekatkanpelayanan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu pemekaran merupakansalah satu usaha pemerintah dalam pemerataan program dan hasil‐hasilpembangunan. Tingginya tingkat kepadatan penduduk akan berpengaruh padausaha memperbaiki tingkat kesejahteraan, terutama menyangkut pemenuhankebutuhan perumahan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Pembangunanyang dilaksanakan di daerah-daerah yang tinggi tingkat kepadatannya harusmempertimbangkan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangankerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tingkat pengganguranpenduduk dapat ditekan serendah mungkin untuk menghindari dampak sosialnegatif yang mungkin muncul.

Keluarga Berencana

Persentase akseptor KB selama dua tahun terakhir terlihat mengalamipeningkatan. Pada tahun 2009 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi 140.284pasangan usia subur (PUS) atau 67,90 persen dari 206.613 PUS menjadi akseptor

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-24

KB aktif, sedangkan pada tahun 2010 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi151.288 PUS atau 69,89 persen dari 216.472 PUS. Diantara banyak cara/alatkontrasepsi, ternyata suntik dan pil merupakan pilihan terbanyak para akseptorKB. Lebih 60 persen akseptor KB menggunakan alat kontrasepsi suntik dansebayak 22,23 persen menggunakan pil. Selebihnya akseptor menggunakan alatkontrasepsi IUD, MOP/MOW, IMPLANT dan KONDOM.

Tabel 2.23

Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi di KabupatenPandeglang. Tahun 2009‐2010

Cara/Alat Kontrasepsi2009 2010

Jumlah Persentase Jumlah PersentasePil 31.074 22,15 33.635 22,23AKDR/IUD 6.557 4,67 7.340 4,85Suntik 85.714 61,10 91.046 60,18Susuk KB/Norplant 12.804 9,13 14.282 9,44Tubektomi 2.214 1,58 2.184 1,44Vasektomi 1.336 0,95 1.588 1,05Kondom 179 0,13 585 0,80Tradisional/Lainnya 0 0,00 0 0,00T o t a l 140.284 100.00 151.288 100,00Jumlah PUS 206.613 216.472% Akseptor KB Aktif 67,90 69,89

2.1.3.6. Perhubungan

Prasarana dan sarana transportasi memiliki peran penting dalammendukung mobilitas manusia dan memperlancar arus lalu lintas dan distribusibarang. Prasarana dan sarana transportasi tersebut diantaranya adalahinfrastruktur jalan, terminal dan angkutan umum. Sistem transportasi diKabupaten Pandeglang didominasi oleh transportasi darat, untuk ituinfrastruktur jalan, jembatan dan terminal menjadi infrastruktur yang memilikiperan strategis dalam upaya percepatan pembangunan. Lebih lanjut,pembangunan infrastruktur jalan yang baik di Kabupaten Pandeglang terutamaberperan untuk mengangkut komoditas hasil pertanian dari pedesaan ataupunsentra produksi pertanian ke perkotaan.

Keberadaan jalan tersebut juga berperan sebagai moda transportasiumum, dimana masyarakat umum memanfaatkan beberapa moda transportasidarat untuk mobilitasnya. Beberapa pilihan moda transportasi darat tersebutadalah kendaraan bis Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yangmelayani rute Labuan-Jakarta-Cirebon, kendaraan Angkutan Antar Kota DalamProvinsi (AKDP) berjenis minibus dan mikrobus yang melayani rute tujuanCilegon dan Serang sekaligus rute beberapa kecamatan di wilayah selatanPandeglang, seperti Cibaliung, Cikeusik, Munjul dan Panimbang. Moda

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-24

KB aktif, sedangkan pada tahun 2010 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi151.288 PUS atau 69,89 persen dari 216.472 PUS. Diantara banyak cara/alatkontrasepsi, ternyata suntik dan pil merupakan pilihan terbanyak para akseptorKB. Lebih 60 persen akseptor KB menggunakan alat kontrasepsi suntik dansebayak 22,23 persen menggunakan pil. Selebihnya akseptor menggunakan alatkontrasepsi IUD, MOP/MOW, IMPLANT dan KONDOM.

Tabel 2.23

Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi di KabupatenPandeglang. Tahun 2009‐2010

Cara/Alat Kontrasepsi2009 2010

Jumlah Persentase Jumlah PersentasePil 31.074 22,15 33.635 22,23AKDR/IUD 6.557 4,67 7.340 4,85Suntik 85.714 61,10 91.046 60,18Susuk KB/Norplant 12.804 9,13 14.282 9,44Tubektomi 2.214 1,58 2.184 1,44Vasektomi 1.336 0,95 1.588 1,05Kondom 179 0,13 585 0,80Tradisional/Lainnya 0 0,00 0 0,00T o t a l 140.284 100.00 151.288 100,00Jumlah PUS 206.613 216.472% Akseptor KB Aktif 67,90 69,89

2.1.3.6. Perhubungan

Prasarana dan sarana transportasi memiliki peran penting dalammendukung mobilitas manusia dan memperlancar arus lalu lintas dan distribusibarang. Prasarana dan sarana transportasi tersebut diantaranya adalahinfrastruktur jalan, terminal dan angkutan umum. Sistem transportasi diKabupaten Pandeglang didominasi oleh transportasi darat, untuk ituinfrastruktur jalan, jembatan dan terminal menjadi infrastruktur yang memilikiperan strategis dalam upaya percepatan pembangunan. Lebih lanjut,pembangunan infrastruktur jalan yang baik di Kabupaten Pandeglang terutamaberperan untuk mengangkut komoditas hasil pertanian dari pedesaan ataupunsentra produksi pertanian ke perkotaan.

Keberadaan jalan tersebut juga berperan sebagai moda transportasiumum, dimana masyarakat umum memanfaatkan beberapa moda transportasidarat untuk mobilitasnya. Beberapa pilihan moda transportasi darat tersebutadalah kendaraan bis Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yangmelayani rute Labuan-Jakarta-Cirebon, kendaraan Angkutan Antar Kota DalamProvinsi (AKDP) berjenis minibus dan mikrobus yang melayani rute tujuanCilegon dan Serang sekaligus rute beberapa kecamatan di wilayah selatanPandeglang, seperti Cibaliung, Cikeusik, Munjul dan Panimbang. Moda

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-24

KB aktif, sedangkan pada tahun 2010 jumlah akseptor KB aktif naik menjadi151.288 PUS atau 69,89 persen dari 216.472 PUS. Diantara banyak cara/alatkontrasepsi, ternyata suntik dan pil merupakan pilihan terbanyak para akseptorKB. Lebih 60 persen akseptor KB menggunakan alat kontrasepsi suntik dansebayak 22,23 persen menggunakan pil. Selebihnya akseptor menggunakan alatkontrasepsi IUD, MOP/MOW, IMPLANT dan KONDOM.

Tabel 2.23

Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi di KabupatenPandeglang. Tahun 2009‐2010

Cara/Alat Kontrasepsi2009 2010

Jumlah Persentase Jumlah PersentasePil 31.074 22,15 33.635 22,23AKDR/IUD 6.557 4,67 7.340 4,85Suntik 85.714 61,10 91.046 60,18Susuk KB/Norplant 12.804 9,13 14.282 9,44Tubektomi 2.214 1,58 2.184 1,44Vasektomi 1.336 0,95 1.588 1,05Kondom 179 0,13 585 0,80Tradisional/Lainnya 0 0,00 0 0,00T o t a l 140.284 100.00 151.288 100,00Jumlah PUS 206.613 216.472% Akseptor KB Aktif 67,90 69,89

2.1.3.6. Perhubungan

Prasarana dan sarana transportasi memiliki peran penting dalammendukung mobilitas manusia dan memperlancar arus lalu lintas dan distribusibarang. Prasarana dan sarana transportasi tersebut diantaranya adalahinfrastruktur jalan, terminal dan angkutan umum. Sistem transportasi diKabupaten Pandeglang didominasi oleh transportasi darat, untuk ituinfrastruktur jalan, jembatan dan terminal menjadi infrastruktur yang memilikiperan strategis dalam upaya percepatan pembangunan. Lebih lanjut,pembangunan infrastruktur jalan yang baik di Kabupaten Pandeglang terutamaberperan untuk mengangkut komoditas hasil pertanian dari pedesaan ataupunsentra produksi pertanian ke perkotaan.

Keberadaan jalan tersebut juga berperan sebagai moda transportasiumum, dimana masyarakat umum memanfaatkan beberapa moda transportasidarat untuk mobilitasnya. Beberapa pilihan moda transportasi darat tersebutadalah kendaraan bis Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yangmelayani rute Labuan-Jakarta-Cirebon, kendaraan Angkutan Antar Kota DalamProvinsi (AKDP) berjenis minibus dan mikrobus yang melayani rute tujuanCilegon dan Serang sekaligus rute beberapa kecamatan di wilayah selatanPandeglang, seperti Cibaliung, Cikeusik, Munjul dan Panimbang. Moda

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-25

transportasi lainnya yang tersedia adalah kendaraan angkutan kota danangkutan pedesaan, serta keberadaan taksi walaupun masih dalam jumlahterbatas.

Mobilitas kendaraan angkutan umum tersebut didukung olehkeberadaan sarana dan prasarana terminal angkutan. Pengembangan terminalangkutan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari terminal regional dan subregional. Terminal regional berada di Kecamatan Labuan sedangkan subregional berada di Kecamatan Saketi, Panimbang, Cibaliung dan Pandeglang.

Prasarana dan sarana perhubungan laut di Kabupaten Pandeglangberupa keberadaan infrastruktur pelabuhan laut yang sebagian besardimanfaatkan sebagai pelabuhan penangkapan ikan oleh para nelayan.Pelabuhan laut tersebut terdapat di Kecamatan Cikeusik, Sumur, Panimbang,Labuan dan Carita yang kesemuanya merupakan sentra produksi perikanan laut.

2.1.3.7. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangandaerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 terdiri atas 35 Kecamatandengan 13 Kelurahan dan 322 Desa. Pemekaran kecamatan terakhir terjadi padabulan Juli 2007. Proses pemekaran diharapkan membawa dampak yang positifterhadap pelaksanaan program pembangunan maupun pemerataan hasil-hasilnya. Sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 meningkatklasifikasinya dari desa Swakarya menjadi desa Swasembada. Jika pada tahun2008 Kabupaten Pandeglang terdiri atas 149 Desa swakarya dan 189 desaswasembada, maka pada tahun 2010 terdiri atas 136 Desa swakarya dan 199 desaswasembada.

Pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didukung oleh13.505 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri atas 7.527 orang laki-laki dan5.978 orang perempuan. Apabila dilihat dari pendidikan, maka 140 orangberpendidikan sarjana strata 2/3 (S2/S3), 3.784 orang berpendidikan sarjana strata1 (SI), 5.542 orang berpendidikan sarjana muda (D-I/II/III), 3.761 orangberpendidikan SLTA, 244 orang berpendidikan SLTP dan 124 orangberpendidikan SD.

APBD Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 masih seperti tahunsebelumnya dimana penerimaan daerah masih mengandalkan transfer danaperimbangan dari pemerintah pusat, yaitu mencapai 92 persen dari seluruhpenerimaan daerah.

Adapun realisasi penerimaan daerah tercatat sebesar 821,8 miliar rupiah,yang terdiri dari pandapatan asli daerah (PAD) sebesar 31,921 miliar rupiah dantransfer sebesar 789,879 miliar rupiah. Sementara untuk realisasi pengeluaranpada tahun 2010 tercatat sebesar 726,665 miliar rupiah, dengan pengeluaranterbesar untuk belanja pegawai sebesar 517,567 miliar rupiah.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-25

transportasi lainnya yang tersedia adalah kendaraan angkutan kota danangkutan pedesaan, serta keberadaan taksi walaupun masih dalam jumlahterbatas.

Mobilitas kendaraan angkutan umum tersebut didukung olehkeberadaan sarana dan prasarana terminal angkutan. Pengembangan terminalangkutan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari terminal regional dan subregional. Terminal regional berada di Kecamatan Labuan sedangkan subregional berada di Kecamatan Saketi, Panimbang, Cibaliung dan Pandeglang.

Prasarana dan sarana perhubungan laut di Kabupaten Pandeglangberupa keberadaan infrastruktur pelabuhan laut yang sebagian besardimanfaatkan sebagai pelabuhan penangkapan ikan oleh para nelayan.Pelabuhan laut tersebut terdapat di Kecamatan Cikeusik, Sumur, Panimbang,Labuan dan Carita yang kesemuanya merupakan sentra produksi perikanan laut.

2.1.3.7. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangandaerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 terdiri atas 35 Kecamatandengan 13 Kelurahan dan 322 Desa. Pemekaran kecamatan terakhir terjadi padabulan Juli 2007. Proses pemekaran diharapkan membawa dampak yang positifterhadap pelaksanaan program pembangunan maupun pemerataan hasil-hasilnya. Sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 meningkatklasifikasinya dari desa Swakarya menjadi desa Swasembada. Jika pada tahun2008 Kabupaten Pandeglang terdiri atas 149 Desa swakarya dan 189 desaswasembada, maka pada tahun 2010 terdiri atas 136 Desa swakarya dan 199 desaswasembada.

Pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didukung oleh13.505 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri atas 7.527 orang laki-laki dan5.978 orang perempuan. Apabila dilihat dari pendidikan, maka 140 orangberpendidikan sarjana strata 2/3 (S2/S3), 3.784 orang berpendidikan sarjana strata1 (SI), 5.542 orang berpendidikan sarjana muda (D-I/II/III), 3.761 orangberpendidikan SLTA, 244 orang berpendidikan SLTP dan 124 orangberpendidikan SD.

APBD Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 masih seperti tahunsebelumnya dimana penerimaan daerah masih mengandalkan transfer danaperimbangan dari pemerintah pusat, yaitu mencapai 92 persen dari seluruhpenerimaan daerah.

Adapun realisasi penerimaan daerah tercatat sebesar 821,8 miliar rupiah,yang terdiri dari pandapatan asli daerah (PAD) sebesar 31,921 miliar rupiah dantransfer sebesar 789,879 miliar rupiah. Sementara untuk realisasi pengeluaranpada tahun 2010 tercatat sebesar 726,665 miliar rupiah, dengan pengeluaranterbesar untuk belanja pegawai sebesar 517,567 miliar rupiah.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-25

transportasi lainnya yang tersedia adalah kendaraan angkutan kota danangkutan pedesaan, serta keberadaan taksi walaupun masih dalam jumlahterbatas.

Mobilitas kendaraan angkutan umum tersebut didukung olehkeberadaan sarana dan prasarana terminal angkutan. Pengembangan terminalangkutan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari terminal regional dan subregional. Terminal regional berada di Kecamatan Labuan sedangkan subregional berada di Kecamatan Saketi, Panimbang, Cibaliung dan Pandeglang.

Prasarana dan sarana perhubungan laut di Kabupaten Pandeglangberupa keberadaan infrastruktur pelabuhan laut yang sebagian besardimanfaatkan sebagai pelabuhan penangkapan ikan oleh para nelayan.Pelabuhan laut tersebut terdapat di Kecamatan Cikeusik, Sumur, Panimbang,Labuan dan Carita yang kesemuanya merupakan sentra produksi perikanan laut.

2.1.3.7. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangandaerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 terdiri atas 35 Kecamatandengan 13 Kelurahan dan 322 Desa. Pemekaran kecamatan terakhir terjadi padabulan Juli 2007. Proses pemekaran diharapkan membawa dampak yang positifterhadap pelaksanaan program pembangunan maupun pemerataan hasil-hasilnya. Sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 meningkatklasifikasinya dari desa Swakarya menjadi desa Swasembada. Jika pada tahun2008 Kabupaten Pandeglang terdiri atas 149 Desa swakarya dan 189 desaswasembada, maka pada tahun 2010 terdiri atas 136 Desa swakarya dan 199 desaswasembada.

Pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didukung oleh13.505 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri atas 7.527 orang laki-laki dan5.978 orang perempuan. Apabila dilihat dari pendidikan, maka 140 orangberpendidikan sarjana strata 2/3 (S2/S3), 3.784 orang berpendidikan sarjana strata1 (SI), 5.542 orang berpendidikan sarjana muda (D-I/II/III), 3.761 orangberpendidikan SLTA, 244 orang berpendidikan SLTP dan 124 orangberpendidikan SD.

APBD Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 masih seperti tahunsebelumnya dimana penerimaan daerah masih mengandalkan transfer danaperimbangan dari pemerintah pusat, yaitu mencapai 92 persen dari seluruhpenerimaan daerah.

Adapun realisasi penerimaan daerah tercatat sebesar 821,8 miliar rupiah,yang terdiri dari pandapatan asli daerah (PAD) sebesar 31,921 miliar rupiah dantransfer sebesar 789,879 miliar rupiah. Sementara untuk realisasi pengeluaranpada tahun 2010 tercatat sebesar 726,665 miliar rupiah, dengan pengeluaranterbesar untuk belanja pegawai sebesar 517,567 miliar rupiah.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-26

2.1.3.8. Lingkungan Hidup

Pengelolaan sumberdaya alam di Kabupaten Pandeglang masih belumsepenuhnya berkelanjutan ataupun belum sepenuhnya memperhatikankelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini harus diantisipasi agar tidakmenimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Beberapa kondisi yang menggambarkan keberadaan tersebut diantaranyaadalah kondisi sumber daya hutan saat ini perlu perhatian lebih serius walaupunbelum pada tahap sangat mengkhawatirkan akibat meningkatnya praktikpembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu, meningkatnyatuntutan atas lahan dan sumber daya hutan yang tidak pada tempatnya;beberapa sungai berada pada kondisi yang menunjukkan kualitas yang menurundengan parameter terjadinya pendangkalan sungai dan penurunan kualitas airsungai yang diakibatkan pencemaran dan sedimentasi sungai; kondisi ini jugaditambah dengan indikasi terjadinya kerusakan DAS yang salah satunya dipacuoleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir sertakelembagaannya yang masih lemah.

Salah satu dampak atas kondisi tersebut adalah terjadinya peningkatanfrekuensi banjir dimana beberapa kecamatan termasuk rawan terhadap banjir,yaitu Kecamatan Patia, Sukaresmi, Pagelaran dan Cikeusik.

2.1.3.9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah yang subur dan kaya akansumber daya alam. Akan tetapi, semua potensi yang ada belum dimanfaatkandengan optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, sehinggasampai tahun 2010 masih terdapat 138.003 penduduk miskin di KabupatenPandeglang.

Dari 326 desa dan 13 kelurahan yang ada, sebanyak 141 desa/kelurahan(42,09%) merupakan desa/kelurahan tertinggal dan 198 desa/kelurahan (57,91%)merupakan desa/kelurahan maju. Penentuan desa/kelurahan tertinggal iniberdasarkan Surat dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah TertinggalRepublik Indonesia Nomor : B.038/M-PDT/IV/2006 Tanggal 17 April 2006 PerihalPenentuan Desa Tertinggal Seluruh Indonesia, yang menggunakan acuan datapotensi Desa Tahun 2005 dan telah dilakukan verifikasi oleh Pemda KabupatenPandeglang. Kriteria yang digunakan dalam menentukan Kategori Desa Majudan Tertinggal yaitu : (1) Perekonomian Masyarakat; (2) Sumber Daya Manusia;(3) Infrastruktur, dan (4) Aksesibilitas

2.1.3.10. Kebudayaan

Kabupaten Pandeglang memiliki karakteristik budaya yang religius atauagamis. Hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang Pandeglang sebagai bagiantak terpisahkan dari Kesultanan Banten yang menjadi salah satu corong

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-26

2.1.3.8. Lingkungan Hidup

Pengelolaan sumberdaya alam di Kabupaten Pandeglang masih belumsepenuhnya berkelanjutan ataupun belum sepenuhnya memperhatikankelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini harus diantisipasi agar tidakmenimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Beberapa kondisi yang menggambarkan keberadaan tersebut diantaranyaadalah kondisi sumber daya hutan saat ini perlu perhatian lebih serius walaupunbelum pada tahap sangat mengkhawatirkan akibat meningkatnya praktikpembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu, meningkatnyatuntutan atas lahan dan sumber daya hutan yang tidak pada tempatnya;beberapa sungai berada pada kondisi yang menunjukkan kualitas yang menurundengan parameter terjadinya pendangkalan sungai dan penurunan kualitas airsungai yang diakibatkan pencemaran dan sedimentasi sungai; kondisi ini jugaditambah dengan indikasi terjadinya kerusakan DAS yang salah satunya dipacuoleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir sertakelembagaannya yang masih lemah.

Salah satu dampak atas kondisi tersebut adalah terjadinya peningkatanfrekuensi banjir dimana beberapa kecamatan termasuk rawan terhadap banjir,yaitu Kecamatan Patia, Sukaresmi, Pagelaran dan Cikeusik.

2.1.3.9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah yang subur dan kaya akansumber daya alam. Akan tetapi, semua potensi yang ada belum dimanfaatkandengan optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, sehinggasampai tahun 2010 masih terdapat 138.003 penduduk miskin di KabupatenPandeglang.

Dari 326 desa dan 13 kelurahan yang ada, sebanyak 141 desa/kelurahan(42,09%) merupakan desa/kelurahan tertinggal dan 198 desa/kelurahan (57,91%)merupakan desa/kelurahan maju. Penentuan desa/kelurahan tertinggal iniberdasarkan Surat dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah TertinggalRepublik Indonesia Nomor : B.038/M-PDT/IV/2006 Tanggal 17 April 2006 PerihalPenentuan Desa Tertinggal Seluruh Indonesia, yang menggunakan acuan datapotensi Desa Tahun 2005 dan telah dilakukan verifikasi oleh Pemda KabupatenPandeglang. Kriteria yang digunakan dalam menentukan Kategori Desa Majudan Tertinggal yaitu : (1) Perekonomian Masyarakat; (2) Sumber Daya Manusia;(3) Infrastruktur, dan (4) Aksesibilitas

2.1.3.10. Kebudayaan

Kabupaten Pandeglang memiliki karakteristik budaya yang religius atauagamis. Hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang Pandeglang sebagai bagiantak terpisahkan dari Kesultanan Banten yang menjadi salah satu corong

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-26

2.1.3.8. Lingkungan Hidup

Pengelolaan sumberdaya alam di Kabupaten Pandeglang masih belumsepenuhnya berkelanjutan ataupun belum sepenuhnya memperhatikankelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini harus diantisipasi agar tidakmenimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Beberapa kondisi yang menggambarkan keberadaan tersebut diantaranyaadalah kondisi sumber daya hutan saat ini perlu perhatian lebih serius walaupunbelum pada tahap sangat mengkhawatirkan akibat meningkatnya praktikpembalakan liar (illegal logging) dan penyelundupan kayu, meningkatnyatuntutan atas lahan dan sumber daya hutan yang tidak pada tempatnya;beberapa sungai berada pada kondisi yang menunjukkan kualitas yang menurundengan parameter terjadinya pendangkalan sungai dan penurunan kualitas airsungai yang diakibatkan pencemaran dan sedimentasi sungai; kondisi ini jugaditambah dengan indikasi terjadinya kerusakan DAS yang salah satunya dipacuoleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir sertakelembagaannya yang masih lemah.

Salah satu dampak atas kondisi tersebut adalah terjadinya peningkatanfrekuensi banjir dimana beberapa kecamatan termasuk rawan terhadap banjir,yaitu Kecamatan Patia, Sukaresmi, Pagelaran dan Cikeusik.

2.1.3.9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah yang subur dan kaya akansumber daya alam. Akan tetapi, semua potensi yang ada belum dimanfaatkandengan optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, sehinggasampai tahun 2010 masih terdapat 138.003 penduduk miskin di KabupatenPandeglang.

Dari 326 desa dan 13 kelurahan yang ada, sebanyak 141 desa/kelurahan(42,09%) merupakan desa/kelurahan tertinggal dan 198 desa/kelurahan (57,91%)merupakan desa/kelurahan maju. Penentuan desa/kelurahan tertinggal iniberdasarkan Surat dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah TertinggalRepublik Indonesia Nomor : B.038/M-PDT/IV/2006 Tanggal 17 April 2006 PerihalPenentuan Desa Tertinggal Seluruh Indonesia, yang menggunakan acuan datapotensi Desa Tahun 2005 dan telah dilakukan verifikasi oleh Pemda KabupatenPandeglang. Kriteria yang digunakan dalam menentukan Kategori Desa Majudan Tertinggal yaitu : (1) Perekonomian Masyarakat; (2) Sumber Daya Manusia;(3) Infrastruktur, dan (4) Aksesibilitas

2.1.3.10. Kebudayaan

Kabupaten Pandeglang memiliki karakteristik budaya yang religius atauagamis. Hal ini tidak terlepas dari sejarah panjang Pandeglang sebagai bagiantak terpisahkan dari Kesultanan Banten yang menjadi salah satu corong

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-27

penyebaran agama Islam di wilayah barat pulau jawa. Dengan latar belakangtersebut maka tidak heran apabila akar budaya Islam mengakar kuat dalamhampir semua produk budaya masyarakat Pandeglang.

Akulturasi budaya yang terjadi antara nilai-nilai budaya Islam danbudaya asli masyarakat lokal juga menciptakan satu keunikan tersendiri dalamsetiap produk budaya seperti rampak bedug, debus, dan tari saman sehinggamenambah khasanah dan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Selainbudaya bercorak Islam, Pandeglang juga memiliki beberapa peninggalan bendacagar budaya yang berasal dari zaman pra Islam, mulai dari menhir, situs-situspurba, bahkan arca yang terbuat dari batu.

2.1.3.11. Pekerjaan Umum

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenangNegara 169,27 kilometer dan di bawah wewenang Pemerintah Provinsi Banten151,18 kilometer. Sedangkan sisanya sepanjang 723,03 kilometer di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Jumlah ini meningkat pesatdibandingkan tahun 2008 yang hanya 434,6 km. Penambahan ini disebabkan olehadanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupunantar desa di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2010.

Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemkab. Pandeglang,berupa aspal 526,63 kilometer, batu/kerikil 128,6 kilometer dan tanah 9,38kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 11,16 persen dalamkondisi baik, 37,17 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalamkeadaan rusak dan rusak berat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihatsebagaimana Tabel 2.24

Tabel 2.24

Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalandan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

1 Sumur 10,00 2,00 12,70 24,702 Cimanggu 18,10 4,00 14,00 36,103 Cibaliung 11,50 - 7,00 18,504 Cibitung 4,90 14,10 - 19,005 Cikeusik 9,20 13,10 4,60 26,906 Cigeulis 9,70 7,70 - 17,407 Panimbang 18,40 - 15,00 33,408 Sobang 6,00 - - 6,009 Munjul 8,20 13,50 6,00 28,20

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-27

penyebaran agama Islam di wilayah barat pulau jawa. Dengan latar belakangtersebut maka tidak heran apabila akar budaya Islam mengakar kuat dalamhampir semua produk budaya masyarakat Pandeglang.

Akulturasi budaya yang terjadi antara nilai-nilai budaya Islam danbudaya asli masyarakat lokal juga menciptakan satu keunikan tersendiri dalamsetiap produk budaya seperti rampak bedug, debus, dan tari saman sehinggamenambah khasanah dan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Selainbudaya bercorak Islam, Pandeglang juga memiliki beberapa peninggalan bendacagar budaya yang berasal dari zaman pra Islam, mulai dari menhir, situs-situspurba, bahkan arca yang terbuat dari batu.

2.1.3.11. Pekerjaan Umum

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenangNegara 169,27 kilometer dan di bawah wewenang Pemerintah Provinsi Banten151,18 kilometer. Sedangkan sisanya sepanjang 723,03 kilometer di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Jumlah ini meningkat pesatdibandingkan tahun 2008 yang hanya 434,6 km. Penambahan ini disebabkan olehadanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupunantar desa di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2010.

Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemkab. Pandeglang,berupa aspal 526,63 kilometer, batu/kerikil 128,6 kilometer dan tanah 9,38kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 11,16 persen dalamkondisi baik, 37,17 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalamkeadaan rusak dan rusak berat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihatsebagaimana Tabel 2.24

Tabel 2.24

Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalandan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

1 Sumur 10,00 2,00 12,70 24,702 Cimanggu 18,10 4,00 14,00 36,103 Cibaliung 11,50 - 7,00 18,504 Cibitung 4,90 14,10 - 19,005 Cikeusik 9,20 13,10 4,60 26,906 Cigeulis 9,70 7,70 - 17,407 Panimbang 18,40 - 15,00 33,408 Sobang 6,00 - - 6,009 Munjul 8,20 13,50 6,00 28,20

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-27

penyebaran agama Islam di wilayah barat pulau jawa. Dengan latar belakangtersebut maka tidak heran apabila akar budaya Islam mengakar kuat dalamhampir semua produk budaya masyarakat Pandeglang.

Akulturasi budaya yang terjadi antara nilai-nilai budaya Islam danbudaya asli masyarakat lokal juga menciptakan satu keunikan tersendiri dalamsetiap produk budaya seperti rampak bedug, debus, dan tari saman sehinggamenambah khasanah dan keragaman budaya yang ada di Indonesia. Selainbudaya bercorak Islam, Pandeglang juga memiliki beberapa peninggalan bendacagar budaya yang berasal dari zaman pra Islam, mulai dari menhir, situs-situspurba, bahkan arca yang terbuat dari batu.

2.1.3.11. Pekerjaan Umum

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenangNegara 169,27 kilometer dan di bawah wewenang Pemerintah Provinsi Banten151,18 kilometer. Sedangkan sisanya sepanjang 723,03 kilometer di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Jumlah ini meningkat pesatdibandingkan tahun 2008 yang hanya 434,6 km. Penambahan ini disebabkan olehadanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupunantar desa di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2010.

Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemkab. Pandeglang,berupa aspal 526,63 kilometer, batu/kerikil 128,6 kilometer dan tanah 9,38kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 11,16 persen dalamkondisi baik, 37,17 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalamkeadaan rusak dan rusak berat. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihatsebagaimana Tabel 2.24

Tabel 2.24

Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalandan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

1 Sumur 10,00 2,00 12,70 24,702 Cimanggu 18,10 4,00 14,00 36,103 Cibaliung 11,50 - 7,00 18,504 Cibitung 4,90 14,10 - 19,005 Cikeusik 9,20 13,10 4,60 26,906 Cigeulis 9,70 7,70 - 17,407 Panimbang 18,40 - 15,00 33,408 Sobang 6,00 - - 6,009 Munjul 8,20 13,50 6,00 28,20

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-28

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

10 Angsana 4,40 6,70 - 11,1011 Sindangresmi 6,30 11,60 - 17,9012 Picung 19,50 - - 19,5013 Bojong 6,58 1,00 - 7,5814 Saketi 19,70 12,70 - 32,4015 Cisata 17,30 5,20 - 22,5016 Pagelaran 30,50 - - 30,5017 Patia 0,60 - 6,40 7,0018 Sukaresmi 9,90 14,40 - 24,3019 Labuan 5,90 - - 5,9020 Carita 18,55 - - 18,5521 Jiput 22,10 - - 22,1022 Cikedal 19,50 - - 19,5023 Menes 17,70 - - 17,7024 Pulosari 15,90 0,30 - 16,2025 Mandalawangi 30,30 30,80 3,80 34,6026 Cimanuk 22,70 - - 22,7027 Cipeucang 6,00 5,00 - 11,0028 Banjar 23,05 0,50 - 23,5529 Kaduhejo 31,00 5,50 - 36,5030 Mekarjaya 18,55 - - 18,5531 Pandeglang 19,40 - - 19,4032 Majasari 20,30 - - 20,3033 Cadasari 20,50 - - 20,5034 Karangtanjung 28,50 28,50 - -35 Koroncong 4,50 - - 4,50

JUMLAH2010 536,23 121,10 65,70 723,032009 526,63 128,60 67,80 723,03

Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang

Prasarana dan sarana pengairan berupa sistem prasarana dan saranapengairan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan airbaku bagi kegiatan permukiman dan kegiatan produksi seperti infrastrukturirigasi, keberadaan situ/waduk maupun Daerah Aliran Sungai (DAS).

Daerah Irigasi (DI) yang terdapat di wilayah Kabupaten Pandeglangterbagi kedalam tiga daerah kewenangan yaitu kewenangan kabupaten (DI <1000 Ha), kewenangan provinsi (DI 1000 – 3000 Ha), dan kewenangan pusat (DI> 3000 Ha). Jumlah daerah irigasi di bawah kewenangan provinsi terdapat 3daerah irigasi, yaitu DI Cilemer, DI Cisata/Syphon, dan DI Pasir Eurih,sedangkan di bawah kewenanganan pusat terdapat 2 daerah irigasi yaitu DI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-28

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

10 Angsana 4,40 6,70 - 11,1011 Sindangresmi 6,30 11,60 - 17,9012 Picung 19,50 - - 19,5013 Bojong 6,58 1,00 - 7,5814 Saketi 19,70 12,70 - 32,4015 Cisata 17,30 5,20 - 22,5016 Pagelaran 30,50 - - 30,5017 Patia 0,60 - 6,40 7,0018 Sukaresmi 9,90 14,40 - 24,3019 Labuan 5,90 - - 5,9020 Carita 18,55 - - 18,5521 Jiput 22,10 - - 22,1022 Cikedal 19,50 - - 19,5023 Menes 17,70 - - 17,7024 Pulosari 15,90 0,30 - 16,2025 Mandalawangi 30,30 30,80 3,80 34,6026 Cimanuk 22,70 - - 22,7027 Cipeucang 6,00 5,00 - 11,0028 Banjar 23,05 0,50 - 23,5529 Kaduhejo 31,00 5,50 - 36,5030 Mekarjaya 18,55 - - 18,5531 Pandeglang 19,40 - - 19,4032 Majasari 20,30 - - 20,3033 Cadasari 20,50 - - 20,5034 Karangtanjung 28,50 28,50 - -35 Koroncong 4,50 - - 4,50

JUMLAH2010 536,23 121,10 65,70 723,032009 526,63 128,60 67,80 723,03

Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang

Prasarana dan sarana pengairan berupa sistem prasarana dan saranapengairan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan airbaku bagi kegiatan permukiman dan kegiatan produksi seperti infrastrukturirigasi, keberadaan situ/waduk maupun Daerah Aliran Sungai (DAS).

Daerah Irigasi (DI) yang terdapat di wilayah Kabupaten Pandeglangterbagi kedalam tiga daerah kewenangan yaitu kewenangan kabupaten (DI <1000 Ha), kewenangan provinsi (DI 1000 – 3000 Ha), dan kewenangan pusat (DI> 3000 Ha). Jumlah daerah irigasi di bawah kewenangan provinsi terdapat 3daerah irigasi, yaitu DI Cilemer, DI Cisata/Syphon, dan DI Pasir Eurih,sedangkan di bawah kewenanganan pusat terdapat 2 daerah irigasi yaitu DI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-28

No KecamatanJenis Permukaan

JumlahDiaspal

BatuKerikil Tanah

10 Angsana 4,40 6,70 - 11,1011 Sindangresmi 6,30 11,60 - 17,9012 Picung 19,50 - - 19,5013 Bojong 6,58 1,00 - 7,5814 Saketi 19,70 12,70 - 32,4015 Cisata 17,30 5,20 - 22,5016 Pagelaran 30,50 - - 30,5017 Patia 0,60 - 6,40 7,0018 Sukaresmi 9,90 14,40 - 24,3019 Labuan 5,90 - - 5,9020 Carita 18,55 - - 18,5521 Jiput 22,10 - - 22,1022 Cikedal 19,50 - - 19,5023 Menes 17,70 - - 17,7024 Pulosari 15,90 0,30 - 16,2025 Mandalawangi 30,30 30,80 3,80 34,6026 Cimanuk 22,70 - - 22,7027 Cipeucang 6,00 5,00 - 11,0028 Banjar 23,05 0,50 - 23,5529 Kaduhejo 31,00 5,50 - 36,5030 Mekarjaya 18,55 - - 18,5531 Pandeglang 19,40 - - 19,4032 Majasari 20,30 - - 20,3033 Cadasari 20,50 - - 20,5034 Karangtanjung 28,50 28,50 - -35 Koroncong 4,50 - - 4,50

JUMLAH2010 536,23 121,10 65,70 723,032009 526,63 128,60 67,80 723,03

Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang

Prasarana dan sarana pengairan berupa sistem prasarana dan saranapengairan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan airbaku bagi kegiatan permukiman dan kegiatan produksi seperti infrastrukturirigasi, keberadaan situ/waduk maupun Daerah Aliran Sungai (DAS).

Daerah Irigasi (DI) yang terdapat di wilayah Kabupaten Pandeglangterbagi kedalam tiga daerah kewenangan yaitu kewenangan kabupaten (DI <1000 Ha), kewenangan provinsi (DI 1000 – 3000 Ha), dan kewenangan pusat (DI> 3000 Ha). Jumlah daerah irigasi di bawah kewenangan provinsi terdapat 3daerah irigasi, yaitu DI Cilemer, DI Cisata/Syphon, dan DI Pasir Eurih,sedangkan di bawah kewenanganan pusat terdapat 2 daerah irigasi yaitu DI

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-29

Ciliman dan DI Cibaliung. Keseluruhan daerah irigasi di wilayah KabupatenPandeglang terdiri dari jaringan primer sepanjang 165.779 km dan jaringansekunder sepanjang 562.030 km yang mengairi sawah seluas 46.057 Ha.

Prasarana dan sarana pengairan penting lainnya adalah keberadaansitu/waduk yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya sertapenyediaan air bersih. Di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat 20 situ dan 2waduk, dari jumlah tersebut Waduk Cikuranten yang berada di Desa Pagerbatukecamatan Pandeglang memiliki volume tampungan paling besar yaitu sekitar693.072 m3 yang bersumber dari Sungai Cikuranten. Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat sebagaimana Tabel 2.11

2.1.3.12. Pertanian

Pertanian

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanianmerupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebandingdengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.690hektar luas Pandeglang, 239.731 hektar (87,27 persen) diantaranya digunakanuntuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolamtambak, kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara..Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan danhalaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakandan lain sebagainya.

Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran danbuah-buahan. Tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung,umbiu-mbian dan kacang-kacangan. Data tanaman pangan dirinci menurut luaspanen, produktifitas dan produksi. Pada tahun 2010, luas panen dan produksikomoditas padi dan palawija secara umum mengalami peningkatan dibandingtahun 2008. Untuk padi (padi sawah dan padi ladang), luas panen meningkat1,95 persen menjadi 129.478 hektar yang diikuti dengan peningkatan produksisebesar 4,22 persen, yaitu menjadi 669.363 ton.

Perkebunan

Sub sektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalampembangunan sektor pertanian. Salah satu tujuan pembangunan sub sektorperkebunan perkebunan. Kegiatan sub sektor perkebunan di KabupatenPandeglang dilaksanakan oleh perusahaan perkebunan besar, baik swastamaupun milik Negara dan perkebunan rakyat. Komoditi tanaman perkebunanyang potensial adalah kelapa, cengkeh, kopi, kelapa sawit dan karet.

Menurut catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan KabupatenPandeglang, selain tanaman lada, luas tanaman perkebunan rakyat umumnyatidak mengalami banyak perubahan dari tahun 2008 ke 2010. Luas areal tanaman

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-29

Ciliman dan DI Cibaliung. Keseluruhan daerah irigasi di wilayah KabupatenPandeglang terdiri dari jaringan primer sepanjang 165.779 km dan jaringansekunder sepanjang 562.030 km yang mengairi sawah seluas 46.057 Ha.

Prasarana dan sarana pengairan penting lainnya adalah keberadaansitu/waduk yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya sertapenyediaan air bersih. Di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat 20 situ dan 2waduk, dari jumlah tersebut Waduk Cikuranten yang berada di Desa Pagerbatukecamatan Pandeglang memiliki volume tampungan paling besar yaitu sekitar693.072 m3 yang bersumber dari Sungai Cikuranten. Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat sebagaimana Tabel 2.11

2.1.3.12. Pertanian

Pertanian

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanianmerupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebandingdengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.690hektar luas Pandeglang, 239.731 hektar (87,27 persen) diantaranya digunakanuntuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolamtambak, kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara..Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan danhalaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakandan lain sebagainya.

Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran danbuah-buahan. Tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung,umbiu-mbian dan kacang-kacangan. Data tanaman pangan dirinci menurut luaspanen, produktifitas dan produksi. Pada tahun 2010, luas panen dan produksikomoditas padi dan palawija secara umum mengalami peningkatan dibandingtahun 2008. Untuk padi (padi sawah dan padi ladang), luas panen meningkat1,95 persen menjadi 129.478 hektar yang diikuti dengan peningkatan produksisebesar 4,22 persen, yaitu menjadi 669.363 ton.

Perkebunan

Sub sektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalampembangunan sektor pertanian. Salah satu tujuan pembangunan sub sektorperkebunan perkebunan. Kegiatan sub sektor perkebunan di KabupatenPandeglang dilaksanakan oleh perusahaan perkebunan besar, baik swastamaupun milik Negara dan perkebunan rakyat. Komoditi tanaman perkebunanyang potensial adalah kelapa, cengkeh, kopi, kelapa sawit dan karet.

Menurut catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan KabupatenPandeglang, selain tanaman lada, luas tanaman perkebunan rakyat umumnyatidak mengalami banyak perubahan dari tahun 2008 ke 2010. Luas areal tanaman

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-29

Ciliman dan DI Cibaliung. Keseluruhan daerah irigasi di wilayah KabupatenPandeglang terdiri dari jaringan primer sepanjang 165.779 km dan jaringansekunder sepanjang 562.030 km yang mengairi sawah seluas 46.057 Ha.

Prasarana dan sarana pengairan penting lainnya adalah keberadaansitu/waduk yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya sertapenyediaan air bersih. Di wilayah Kabupaten Pandeglang terdapat 20 situ dan 2waduk, dari jumlah tersebut Waduk Cikuranten yang berada di Desa Pagerbatukecamatan Pandeglang memiliki volume tampungan paling besar yaitu sekitar693.072 m3 yang bersumber dari Sungai Cikuranten. Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat sebagaimana Tabel 2.11

2.1.3.12. Pertanian

Pertanian

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanianmerupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebandingdengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.690hektar luas Pandeglang, 239.731 hektar (87,27 persen) diantaranya digunakanuntuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolamtambak, kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara..Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan danhalaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakandan lain sebagainya.

Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran danbuah-buahan. Tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung,umbiu-mbian dan kacang-kacangan. Data tanaman pangan dirinci menurut luaspanen, produktifitas dan produksi. Pada tahun 2010, luas panen dan produksikomoditas padi dan palawija secara umum mengalami peningkatan dibandingtahun 2008. Untuk padi (padi sawah dan padi ladang), luas panen meningkat1,95 persen menjadi 129.478 hektar yang diikuti dengan peningkatan produksisebesar 4,22 persen, yaitu menjadi 669.363 ton.

Perkebunan

Sub sektor perkebunan memiliki kontribusi yang cukup besar dalampembangunan sektor pertanian. Salah satu tujuan pembangunan sub sektorperkebunan perkebunan. Kegiatan sub sektor perkebunan di KabupatenPandeglang dilaksanakan oleh perusahaan perkebunan besar, baik swastamaupun milik Negara dan perkebunan rakyat. Komoditi tanaman perkebunanyang potensial adalah kelapa, cengkeh, kopi, kelapa sawit dan karet.

Menurut catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan KabupatenPandeglang, selain tanaman lada, luas tanaman perkebunan rakyat umumnyatidak mengalami banyak perubahan dari tahun 2008 ke 2010. Luas areal tanaman

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-30

lada menurun drastis dari 2.653 hektar pada tahun 2008 menjadi sekitar 233,20hektar pada tahun 2010.

Peternakan

Pembangunan sektor peternakan ditujukan untuk meningkatkanpopulasi dan produksi ternak/unggas dalam rangka meningkatkan pendapatanpetani ternak, khususnya di daerah pedesaan. Jenis ternak/unggas yangdiusahakan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau,kuda), ternak kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam buras,ayam pedagingdan itik).

Populasi ternak terbanyak tahun 2010 adalah ayam buras dengan jumlah2.281.609 ekor, sedangkan yang paling sedikit adalah kuda dengan jumlah 51ekor. Dibandingkan tahun 2008 populasi ternak relatif mengalami peningkatanpada semua jenis ternak kecuali ternak kuda dan ayam buras.

Produksi daging ternak pada tahun 2010 secara umum meningkat daritahun sebelumnya. Peningkatan produksi daging ternak tertinggi sebesar 5,24persen untuk ternak domba. Sementara itu produksi peningkatan produksidaging unggas tertinggi sebesar 1,85 persen untuk ternak itik. Produksi kulitternak pada tahun 2010 secara umum juga mengalami peningkatan dibandingtahun sebelumnya.

2.1.3.13. Kehutanan

Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu hutanlindung, hutan produksi, dan hutan konservasi (hutan suaka alam dan hutanpelestarian alam). Tabel 5.4.1 menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2010,luas hutan konservasi di Kabupaten Pandeglang seluas 76.214 hektar ataumeliputi 66,15 persen dari luas hutan keseluruhan.

Perkembangan produksi kehutanan Kabupaten Pandeglang selama tahun2010 berdasarkan data BKPH Kecamatan Sobang dan Cikeusik tercatat sebanyak37.604, 4 m3 kayu. Produksi kayu mangium tercatat sebanyak 21.672,420 m3 atausekitar 57,6 persen dari total produksi. Sedangkan produksi hutan rakyat padatahun 2010 tercatat sebanyak 83.394 m3 kayu yang terdiri atas 41.460,17 m3 kayubulat dan 41.934,78 m3 kayu olahan.

2.1.3.14. Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang,tahun 2010 produksi budidaya perikanan air tawar mencapai 875,315 ton atausenilai 13,08 milyar rupiah dengan produksi tertinggi berupa budidaya ikan mas,yaitu sebesar 435 ton. Sedangkan produksi budidaya perikanan air payaumencapai 108,085 ton atau senilai 2,718 milyar rupiah dengan produksi tertinggi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-30

lada menurun drastis dari 2.653 hektar pada tahun 2008 menjadi sekitar 233,20hektar pada tahun 2010.

Peternakan

Pembangunan sektor peternakan ditujukan untuk meningkatkanpopulasi dan produksi ternak/unggas dalam rangka meningkatkan pendapatanpetani ternak, khususnya di daerah pedesaan. Jenis ternak/unggas yangdiusahakan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau,kuda), ternak kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam buras,ayam pedagingdan itik).

Populasi ternak terbanyak tahun 2010 adalah ayam buras dengan jumlah2.281.609 ekor, sedangkan yang paling sedikit adalah kuda dengan jumlah 51ekor. Dibandingkan tahun 2008 populasi ternak relatif mengalami peningkatanpada semua jenis ternak kecuali ternak kuda dan ayam buras.

Produksi daging ternak pada tahun 2010 secara umum meningkat daritahun sebelumnya. Peningkatan produksi daging ternak tertinggi sebesar 5,24persen untuk ternak domba. Sementara itu produksi peningkatan produksidaging unggas tertinggi sebesar 1,85 persen untuk ternak itik. Produksi kulitternak pada tahun 2010 secara umum juga mengalami peningkatan dibandingtahun sebelumnya.

2.1.3.13. Kehutanan

Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu hutanlindung, hutan produksi, dan hutan konservasi (hutan suaka alam dan hutanpelestarian alam). Tabel 5.4.1 menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2010,luas hutan konservasi di Kabupaten Pandeglang seluas 76.214 hektar ataumeliputi 66,15 persen dari luas hutan keseluruhan.

Perkembangan produksi kehutanan Kabupaten Pandeglang selama tahun2010 berdasarkan data BKPH Kecamatan Sobang dan Cikeusik tercatat sebanyak37.604, 4 m3 kayu. Produksi kayu mangium tercatat sebanyak 21.672,420 m3 atausekitar 57,6 persen dari total produksi. Sedangkan produksi hutan rakyat padatahun 2010 tercatat sebanyak 83.394 m3 kayu yang terdiri atas 41.460,17 m3 kayubulat dan 41.934,78 m3 kayu olahan.

2.1.3.14. Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang,tahun 2010 produksi budidaya perikanan air tawar mencapai 875,315 ton atausenilai 13,08 milyar rupiah dengan produksi tertinggi berupa budidaya ikan mas,yaitu sebesar 435 ton. Sedangkan produksi budidaya perikanan air payaumencapai 108,085 ton atau senilai 2,718 milyar rupiah dengan produksi tertinggi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-30

lada menurun drastis dari 2.653 hektar pada tahun 2008 menjadi sekitar 233,20hektar pada tahun 2010.

Peternakan

Pembangunan sektor peternakan ditujukan untuk meningkatkanpopulasi dan produksi ternak/unggas dalam rangka meningkatkan pendapatanpetani ternak, khususnya di daerah pedesaan. Jenis ternak/unggas yangdiusahakan di Kabupaten Pandeglang terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau,kuda), ternak kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam buras,ayam pedagingdan itik).

Populasi ternak terbanyak tahun 2010 adalah ayam buras dengan jumlah2.281.609 ekor, sedangkan yang paling sedikit adalah kuda dengan jumlah 51ekor. Dibandingkan tahun 2008 populasi ternak relatif mengalami peningkatanpada semua jenis ternak kecuali ternak kuda dan ayam buras.

Produksi daging ternak pada tahun 2010 secara umum meningkat daritahun sebelumnya. Peningkatan produksi daging ternak tertinggi sebesar 5,24persen untuk ternak domba. Sementara itu produksi peningkatan produksidaging unggas tertinggi sebesar 1,85 persen untuk ternak itik. Produksi kulitternak pada tahun 2010 secara umum juga mengalami peningkatan dibandingtahun sebelumnya.

2.1.3.13. Kehutanan

Menurut fungsinya hutan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu hutanlindung, hutan produksi, dan hutan konservasi (hutan suaka alam dan hutanpelestarian alam). Tabel 5.4.1 menunjukkan bahwa sampai dengan tahun 2010,luas hutan konservasi di Kabupaten Pandeglang seluas 76.214 hektar ataumeliputi 66,15 persen dari luas hutan keseluruhan.

Perkembangan produksi kehutanan Kabupaten Pandeglang selama tahun2010 berdasarkan data BKPH Kecamatan Sobang dan Cikeusik tercatat sebanyak37.604, 4 m3 kayu. Produksi kayu mangium tercatat sebanyak 21.672,420 m3 atausekitar 57,6 persen dari total produksi. Sedangkan produksi hutan rakyat padatahun 2010 tercatat sebanyak 83.394 m3 kayu yang terdiri atas 41.460,17 m3 kayubulat dan 41.934,78 m3 kayu olahan.

2.1.3.14. Kelautan dan Perikanan

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang,tahun 2010 produksi budidaya perikanan air tawar mencapai 875,315 ton atausenilai 13,08 milyar rupiah dengan produksi tertinggi berupa budidaya ikan mas,yaitu sebesar 435 ton. Sedangkan produksi budidaya perikanan air payaumencapai 108,085 ton atau senilai 2,718 milyar rupiah dengan produksi tertinggi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-31

berupa udang Vannamae, yaitu sebesar 81.9 ton. Sementara itu budidayaperikanan air laut mencapai 346,5 ton atau senilai 3,5 milyar rupiah.

2.1.3.15. Perindustrian

Sektor Industri merupakan sektor penyumbang terbesar nomor empatdalam pembentukan PDRB Kabupaten Pandeglang selama sembilan tahunterakhir. Di Indonesia, industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok,yaitu industri besar (lebih dari 100 tenaga kerja), industri sedang/menengah (20-99 tenaga kerja), industri kecil (5-19 tenaga kerja) dan industri mikro (1-4 tenagakerja). Pengelompokkan ini didasarkan pada Jumlah pekerja yang terlibatdidalamnya, tanpa memperhatikan penggunaan mesin industri yang digunakanataupun modal yang ditanamkan.

Pada tahun 2010 jumlah perusahaan industri di Pandeglang mencapai11.099 perusahaan atau bertambah sebanyak 416 perusahaan dibanding tahun2008. Peningkatan jumlah perusahan diikuti dengan meningkatnya penyerapantenaga kerja dan nilai produksi. Pada tahun 2010, pekerja yang terlibat diperusahaan industri meningkat 3,9 persen menjadi 22.345 orang. Sementara nilaiproduksi dan bahan baku juga meningkat masing-masing sebesar 31,15 persendan 24,56 persen menjadi 133,09 milyar rupiah dan 79,45 milyar rupiah.

Tabel 2.25

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja MenurutSubsektor Industri di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Subsektor Industri JumlahPerusahaan

JumlahTenaga Kerja

Industri Makanan dan Minuman 9.984 19.005

Industri pakaian jadi, tekstil danbarang dari kulit

94 134

Industri kayu, barang dari kayu danperabot rumah tangga

121 252

Industri kertas, barang dari kertas,percetakan dan penjilidan

69 207

Industri kimia, minyak bumi,batu bara, karet dan plastik

1 16

Industri barang galian bukan logam 356 533Industri logam dasar - -Industri barang dari logam 75 140Industri pengolahan lainnya 28 850Industri jasa pengerjaan logam 371 1.208Jumlah Total 11.099 22.345

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-31

berupa udang Vannamae, yaitu sebesar 81.9 ton. Sementara itu budidayaperikanan air laut mencapai 346,5 ton atau senilai 3,5 milyar rupiah.

2.1.3.15. Perindustrian

Sektor Industri merupakan sektor penyumbang terbesar nomor empatdalam pembentukan PDRB Kabupaten Pandeglang selama sembilan tahunterakhir. Di Indonesia, industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok,yaitu industri besar (lebih dari 100 tenaga kerja), industri sedang/menengah (20-99 tenaga kerja), industri kecil (5-19 tenaga kerja) dan industri mikro (1-4 tenagakerja). Pengelompokkan ini didasarkan pada Jumlah pekerja yang terlibatdidalamnya, tanpa memperhatikan penggunaan mesin industri yang digunakanataupun modal yang ditanamkan.

Pada tahun 2010 jumlah perusahaan industri di Pandeglang mencapai11.099 perusahaan atau bertambah sebanyak 416 perusahaan dibanding tahun2008. Peningkatan jumlah perusahan diikuti dengan meningkatnya penyerapantenaga kerja dan nilai produksi. Pada tahun 2010, pekerja yang terlibat diperusahaan industri meningkat 3,9 persen menjadi 22.345 orang. Sementara nilaiproduksi dan bahan baku juga meningkat masing-masing sebesar 31,15 persendan 24,56 persen menjadi 133,09 milyar rupiah dan 79,45 milyar rupiah.

Tabel 2.25

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja MenurutSubsektor Industri di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Subsektor Industri JumlahPerusahaan

JumlahTenaga Kerja

Industri Makanan dan Minuman 9.984 19.005

Industri pakaian jadi, tekstil danbarang dari kulit

94 134

Industri kayu, barang dari kayu danperabot rumah tangga

121 252

Industri kertas, barang dari kertas,percetakan dan penjilidan

69 207

Industri kimia, minyak bumi,batu bara, karet dan plastik

1 16

Industri barang galian bukan logam 356 533Industri logam dasar - -Industri barang dari logam 75 140Industri pengolahan lainnya 28 850Industri jasa pengerjaan logam 371 1.208Jumlah Total 11.099 22.345

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-31

berupa udang Vannamae, yaitu sebesar 81.9 ton. Sementara itu budidayaperikanan air laut mencapai 346,5 ton atau senilai 3,5 milyar rupiah.

2.1.3.15. Perindustrian

Sektor Industri merupakan sektor penyumbang terbesar nomor empatdalam pembentukan PDRB Kabupaten Pandeglang selama sembilan tahunterakhir. Di Indonesia, industri pengolahan dibagi menjadi empat kelompok,yaitu industri besar (lebih dari 100 tenaga kerja), industri sedang/menengah (20-99 tenaga kerja), industri kecil (5-19 tenaga kerja) dan industri mikro (1-4 tenagakerja). Pengelompokkan ini didasarkan pada Jumlah pekerja yang terlibatdidalamnya, tanpa memperhatikan penggunaan mesin industri yang digunakanataupun modal yang ditanamkan.

Pada tahun 2010 jumlah perusahaan industri di Pandeglang mencapai11.099 perusahaan atau bertambah sebanyak 416 perusahaan dibanding tahun2008. Peningkatan jumlah perusahan diikuti dengan meningkatnya penyerapantenaga kerja dan nilai produksi. Pada tahun 2010, pekerja yang terlibat diperusahaan industri meningkat 3,9 persen menjadi 22.345 orang. Sementara nilaiproduksi dan bahan baku juga meningkat masing-masing sebesar 31,15 persendan 24,56 persen menjadi 133,09 milyar rupiah dan 79,45 milyar rupiah.

Tabel 2.25

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja MenurutSubsektor Industri di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010

Subsektor Industri JumlahPerusahaan

JumlahTenaga Kerja

Industri Makanan dan Minuman 9.984 19.005

Industri pakaian jadi, tekstil danbarang dari kulit

94 134

Industri kayu, barang dari kayu danperabot rumah tangga

121 252

Industri kertas, barang dari kertas,percetakan dan penjilidan

69 207

Industri kimia, minyak bumi,batu bara, karet dan plastik

1 16

Industri barang galian bukan logam 356 533Industri logam dasar - -Industri barang dari logam 75 140Industri pengolahan lainnya 28 850Industri jasa pengerjaan logam 371 1.208Jumlah Total 11.099 22.345

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-32

2.1.3.16. Energi dan Sumber Daya Mineral

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Pandeglang dipenuhi olehPT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun demikian belum semua wilayahpedesaan telah tersambung oleh jaringan PLN. Hingga tahun 2010, diperkirakantidak sampai 50 persen dari jumlah desa di Pandeglang yang sudah dialiri listrikPLN

Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglangtercatat sebanyak 156.081 pelanggan, atau menurun dibandingkan tahunsebelumnya yang berjumlah 163.394 pelanggan. Namu demikian, jumlah dayalistrik terjual meningkat pesat dari 78.280, 6 MWH pada tahun 2008 menjadi133.658, 4 MWH pada tahun 2010.

Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah pelangganPDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 tercatat sebanyak 11.653pelanggan, atau meningkat dibanding tahun 2008 yang tercatat sebanyak 10.967pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih didominasi oleh rumah tanggabiasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 10.656 pelanggan pada tahun 2010.

Sektor penggalian merupakan sektor dengan kontribusi terkecil terhadapperekonomian Pandeglang. Sektor ini sempat tumbuh sangat fantastis padatahun 2008 yang ditandai dengan meningkatnya produksi batu untuk memenuhikebutuhan pembangunan PLTU Labuan. Pada tahun 2010 produksi sektorpenggalian hanya berupa batu andesit sebanyak 65.557,92 M3 atau menurundrastis dibandingkan tahun 2008 yang mampu mencatatkan produksi batuandesit sebanyak 116.369,69 M3.

2.1.3.17. Perdagangan

Kegiatan Perdagangan merupakan usaha yang menghubungkan antaraprodusen dengan konsumen yang dalam teori ekonomi mempunyai fungsi Timeand Place Utility. Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barangdari suatu tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yangmempunyai nilai lebih tinggi.

Dalam perekonomian Pandeglang, sektor perdagangan merupakansektor dengan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian. Peranan sektorini dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin menurunnyaperanan sektor pertanian. Dengan kata lain, perekonomian pandeglang sedangmengalami transformasi dari ekonomi berbasis pertanian menuju ekonomiberbasis jasa, dimana perdagangan menjadi sektor pendukung utama.

Sebagai salah satu indikator yang dapat menunjukkan pertumbuhansektor perdagangan, penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di KabupatenPandeglang selama periode tahun 2008-2010.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-32

2.1.3.16. Energi dan Sumber Daya Mineral

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Pandeglang dipenuhi olehPT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun demikian belum semua wilayahpedesaan telah tersambung oleh jaringan PLN. Hingga tahun 2010, diperkirakantidak sampai 50 persen dari jumlah desa di Pandeglang yang sudah dialiri listrikPLN

Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglangtercatat sebanyak 156.081 pelanggan, atau menurun dibandingkan tahunsebelumnya yang berjumlah 163.394 pelanggan. Namu demikian, jumlah dayalistrik terjual meningkat pesat dari 78.280, 6 MWH pada tahun 2008 menjadi133.658, 4 MWH pada tahun 2010.

Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah pelangganPDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 tercatat sebanyak 11.653pelanggan, atau meningkat dibanding tahun 2008 yang tercatat sebanyak 10.967pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih didominasi oleh rumah tanggabiasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 10.656 pelanggan pada tahun 2010.

Sektor penggalian merupakan sektor dengan kontribusi terkecil terhadapperekonomian Pandeglang. Sektor ini sempat tumbuh sangat fantastis padatahun 2008 yang ditandai dengan meningkatnya produksi batu untuk memenuhikebutuhan pembangunan PLTU Labuan. Pada tahun 2010 produksi sektorpenggalian hanya berupa batu andesit sebanyak 65.557,92 M3 atau menurundrastis dibandingkan tahun 2008 yang mampu mencatatkan produksi batuandesit sebanyak 116.369,69 M3.

2.1.3.17. Perdagangan

Kegiatan Perdagangan merupakan usaha yang menghubungkan antaraprodusen dengan konsumen yang dalam teori ekonomi mempunyai fungsi Timeand Place Utility. Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barangdari suatu tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yangmempunyai nilai lebih tinggi.

Dalam perekonomian Pandeglang, sektor perdagangan merupakansektor dengan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian. Peranan sektorini dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin menurunnyaperanan sektor pertanian. Dengan kata lain, perekonomian pandeglang sedangmengalami transformasi dari ekonomi berbasis pertanian menuju ekonomiberbasis jasa, dimana perdagangan menjadi sektor pendukung utama.

Sebagai salah satu indikator yang dapat menunjukkan pertumbuhansektor perdagangan, penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di KabupatenPandeglang selama periode tahun 2008-2010.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-32

2.1.3.16. Energi dan Sumber Daya Mineral

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Pandeglang dipenuhi olehPT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Namun demikian belum semua wilayahpedesaan telah tersambung oleh jaringan PLN. Hingga tahun 2010, diperkirakantidak sampai 50 persen dari jumlah desa di Pandeglang yang sudah dialiri listrikPLN

Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglangtercatat sebanyak 156.081 pelanggan, atau menurun dibandingkan tahunsebelumnya yang berjumlah 163.394 pelanggan. Namu demikian, jumlah dayalistrik terjual meningkat pesat dari 78.280, 6 MWH pada tahun 2008 menjadi133.658, 4 MWH pada tahun 2010.

Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah pelangganPDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 tercatat sebanyak 11.653pelanggan, atau meningkat dibanding tahun 2008 yang tercatat sebanyak 10.967pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih didominasi oleh rumah tanggabiasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 10.656 pelanggan pada tahun 2010.

Sektor penggalian merupakan sektor dengan kontribusi terkecil terhadapperekonomian Pandeglang. Sektor ini sempat tumbuh sangat fantastis padatahun 2008 yang ditandai dengan meningkatnya produksi batu untuk memenuhikebutuhan pembangunan PLTU Labuan. Pada tahun 2010 produksi sektorpenggalian hanya berupa batu andesit sebanyak 65.557,92 M3 atau menurundrastis dibandingkan tahun 2008 yang mampu mencatatkan produksi batuandesit sebanyak 116.369,69 M3.

2.1.3.17. Perdagangan

Kegiatan Perdagangan merupakan usaha yang menghubungkan antaraprodusen dengan konsumen yang dalam teori ekonomi mempunyai fungsi Timeand Place Utility. Keuntungan kegiatan perdagangan selain memindahkan barangdari suatu tempat ke tempat lain juga mengangkut barang ke tempat yangmempunyai nilai lebih tinggi.

Dalam perekonomian Pandeglang, sektor perdagangan merupakansektor dengan kontribusi terbesar kedua setelah sektor pertanian. Peranan sektorini dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan semakin menurunnyaperanan sektor pertanian. Dengan kata lain, perekonomian pandeglang sedangmengalami transformasi dari ekonomi berbasis pertanian menuju ekonomiberbasis jasa, dimana perdagangan menjadi sektor pendukung utama.

Sebagai salah satu indikator yang dapat menunjukkan pertumbuhansektor perdagangan, penerbitan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di KabupatenPandeglang selama periode tahun 2008-2010.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-33

020406080100120140160180

PT

Grafik 2.1

Jumlah Penerbitan Surat Izin Usaha PerdaganganTanda Daftar Gudang, & Tanda Daftar Perusahaan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009 dan 2010

2.1.3.18. Pariwisata

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peranpariwisata dalam kegiatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dankesempatan berusaha dengan tujuan meningkatkan penerimaan devisa danpendapatan masyarakat. Upaya pemerintah daerah dalam melakukanpengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan daerahselama ini masih terkendala dengan buruknya infrastruktur jalan yang menjadiakses ke daerah tujuan wisata.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Banten, kegiatanpariwisata di Kabupaten Pandeglang cukup potensial untuk menunjangpembangunan daerah. Perkembangan sektor pariwisata diantaranya dapatdilihat melalui jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata dan jumlah tamuyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi yang ada di KabupatenPandeglang

Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke sejumlah objek wisatadi Kabupaten Pandeglang selama tahun 2010 sebanyak 351.881 orang. Sedangkanyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi sebanyak 157.570 orang.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkanbarang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dayasaing daerah di Kota Semarang dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomidaerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber dayamanusia.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-33

PT CV Perseorangan

Grafik 2.1

Jumlah Penerbitan Surat Izin Usaha PerdaganganTanda Daftar Gudang, & Tanda Daftar Perusahaan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009 dan 2010

2.1.3.18. Pariwisata

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peranpariwisata dalam kegiatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dankesempatan berusaha dengan tujuan meningkatkan penerimaan devisa danpendapatan masyarakat. Upaya pemerintah daerah dalam melakukanpengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan daerahselama ini masih terkendala dengan buruknya infrastruktur jalan yang menjadiakses ke daerah tujuan wisata.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Banten, kegiatanpariwisata di Kabupaten Pandeglang cukup potensial untuk menunjangpembangunan daerah. Perkembangan sektor pariwisata diantaranya dapatdilihat melalui jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata dan jumlah tamuyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi yang ada di KabupatenPandeglang

Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke sejumlah objek wisatadi Kabupaten Pandeglang selama tahun 2010 sebanyak 351.881 orang. Sedangkanyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi sebanyak 157.570 orang.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkanbarang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dayasaing daerah di Kota Semarang dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomidaerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber dayamanusia.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-33

2009

2010

Grafik 2.1

Jumlah Penerbitan Surat Izin Usaha PerdaganganTanda Daftar Gudang, & Tanda Daftar Perusahaan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009 dan 2010

2.1.3.18. Pariwisata

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan peranpariwisata dalam kegiatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dankesempatan berusaha dengan tujuan meningkatkan penerimaan devisa danpendapatan masyarakat. Upaya pemerintah daerah dalam melakukanpengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan daerahselama ini masih terkendala dengan buruknya infrastruktur jalan yang menjadiakses ke daerah tujuan wisata.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Banten, kegiatanpariwisata di Kabupaten Pandeglang cukup potensial untuk menunjangpembangunan daerah. Perkembangan sektor pariwisata diantaranya dapatdilihat melalui jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata dan jumlah tamuyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi yang ada di KabupatenPandeglang

Jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung ke sejumlah objek wisatadi Kabupaten Pandeglang selama tahun 2010 sebanyak 351.881 orang. Sedangkanyang menginap pada tempat penyedia jasa akomodasi sebanyak 157.570 orang.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing merupakan kemampuan sebuah daerah untuk menghasilkanbarang dan jasa untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dayasaing daerah di Kota Semarang dapat dilihat dari aspek kemampuan ekonomidaerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber dayamanusia.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-34

1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusipendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggitidak akan banyak membawa tingkat kesejahteran masyarakat manakalapertumbuhan tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakatsedangkan masyarakat lain tidak menikmati. Kemampuan ekonomi juga dapatdilihat dari produktivitas pada masing-masing sektor lapangan usaha PDRBKabupaten Pandeglang.

Tabel. 2.26

Aspek Daya Saing bidang Kemampuan Ekonomi Daerah

2006 2007 2008 2009 2010Produktivitas Daerah Setiap Sektor

Pertanian 1,842,783 1,958,332 2,240,855 2,300,011 2.553,81

Pertambangan & Penggalian 6,098 6,742 7,494 8,685 6,84

Industri Pengolahan 638,181 695,305 775,724 818,031 881,86

Listrik, Gas dan Air Bersih 40,376 41,122 48,849 55,155 224,33

Bangunan 262,966 287,974 337,298 367,428 406,59

Perdagangan, hotel dan restoran 1,307,263 1,418,943 1,586,313 1.774,247 1.978,45

Pengangkutan dan komunikasi 411,319 465,705 544,710 595,449 665,58

Bank & Lembaga Keuangan Lainnya 248,205 347,843 384,115 441,173 489,75

Jasa-jasa 818,275 919,880 864,628 1.105,046 1.217,47

LAPANGAN USAHAPDRB ADHB (jutaan rupiah)

Dari tabel tersebut, kontribusi sektor usaha terbesar terhadap PDRBKabupaten Pandeglang adalah sektor Pertanian, perdagangan, hotel danrestoran dan sektor Jasa-jasa serta sektor usaha Industri pengolahan. Padatahun 2010 kontribusi masing-masing sektor usaha tersebut adalah sebagaiberikut : Pertanian sebesar 30,81 %, Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar23,77 %, sektor Jasa-jasa sebesar 14,4 % dan industri pengolahan sebesar 10,96%. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakatPandeglang didominasi oleh sektor Pertanian, perdagangan, hotel dan restoran,jasa-jasa dan sektor industri pengolahan. Sektor pertanian dan perdagangan danjasa inilah yang akan kembangkan sebagai aktivitas utama warga masyarakat.

2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia danbarang antar daerah dan antara kabupaten/kota, yang meliputi fasilitastransporlasi (jalan, jembatan, pelabuhan), fasilitas kelistrikan, fasilitas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-34

1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusipendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggitidak akan banyak membawa tingkat kesejahteran masyarakat manakalapertumbuhan tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakatsedangkan masyarakat lain tidak menikmati. Kemampuan ekonomi juga dapatdilihat dari produktivitas pada masing-masing sektor lapangan usaha PDRBKabupaten Pandeglang.

Tabel. 2.26

Aspek Daya Saing bidang Kemampuan Ekonomi Daerah

2006 2007 2008 2009 2010Produktivitas Daerah Setiap Sektor

Pertanian 1,842,783 1,958,332 2,240,855 2,300,011 2.553,81

Pertambangan & Penggalian 6,098 6,742 7,494 8,685 6,84

Industri Pengolahan 638,181 695,305 775,724 818,031 881,86

Listrik, Gas dan Air Bersih 40,376 41,122 48,849 55,155 224,33

Bangunan 262,966 287,974 337,298 367,428 406,59

Perdagangan, hotel dan restoran 1,307,263 1,418,943 1,586,313 1.774,247 1.978,45

Pengangkutan dan komunikasi 411,319 465,705 544,710 595,449 665,58

Bank & Lembaga Keuangan Lainnya 248,205 347,843 384,115 441,173 489,75

Jasa-jasa 818,275 919,880 864,628 1.105,046 1.217,47

LAPANGAN USAHAPDRB ADHB (jutaan rupiah)

Dari tabel tersebut, kontribusi sektor usaha terbesar terhadap PDRBKabupaten Pandeglang adalah sektor Pertanian, perdagangan, hotel danrestoran dan sektor Jasa-jasa serta sektor usaha Industri pengolahan. Padatahun 2010 kontribusi masing-masing sektor usaha tersebut adalah sebagaiberikut : Pertanian sebesar 30,81 %, Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar23,77 %, sektor Jasa-jasa sebesar 14,4 % dan industri pengolahan sebesar 10,96%. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakatPandeglang didominasi oleh sektor Pertanian, perdagangan, hotel dan restoran,jasa-jasa dan sektor industri pengolahan. Sektor pertanian dan perdagangan danjasa inilah yang akan kembangkan sebagai aktivitas utama warga masyarakat.

2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia danbarang antar daerah dan antara kabupaten/kota, yang meliputi fasilitastransporlasi (jalan, jembatan, pelabuhan), fasilitas kelistrikan, fasilitas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-34

1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu mencerminkan distribusipendapatan yang adil dan merata. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tinggitidak akan banyak membawa tingkat kesejahteran masyarakat manakalapertumbuhan tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakatsedangkan masyarakat lain tidak menikmati. Kemampuan ekonomi juga dapatdilihat dari produktivitas pada masing-masing sektor lapangan usaha PDRBKabupaten Pandeglang.

Tabel. 2.26

Aspek Daya Saing bidang Kemampuan Ekonomi Daerah

2006 2007 2008 2009 2010Produktivitas Daerah Setiap Sektor

Pertanian 1,842,783 1,958,332 2,240,855 2,300,011 2.553,81

Pertambangan & Penggalian 6,098 6,742 7,494 8,685 6,84

Industri Pengolahan 638,181 695,305 775,724 818,031 881,86

Listrik, Gas dan Air Bersih 40,376 41,122 48,849 55,155 224,33

Bangunan 262,966 287,974 337,298 367,428 406,59

Perdagangan, hotel dan restoran 1,307,263 1,418,943 1,586,313 1.774,247 1.978,45

Pengangkutan dan komunikasi 411,319 465,705 544,710 595,449 665,58

Bank & Lembaga Keuangan Lainnya 248,205 347,843 384,115 441,173 489,75

Jasa-jasa 818,275 919,880 864,628 1.105,046 1.217,47

LAPANGAN USAHAPDRB ADHB (jutaan rupiah)

Dari tabel tersebut, kontribusi sektor usaha terbesar terhadap PDRBKabupaten Pandeglang adalah sektor Pertanian, perdagangan, hotel danrestoran dan sektor Jasa-jasa serta sektor usaha Industri pengolahan. Padatahun 2010 kontribusi masing-masing sektor usaha tersebut adalah sebagaiberikut : Pertanian sebesar 30,81 %, Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar23,77 %, sektor Jasa-jasa sebesar 14,4 % dan industri pengolahan sebesar 10,96%. Hal tersebut menggambarkan bahwa aktivitas ekonomi masyarakatPandeglang didominasi oleh sektor Pertanian, perdagangan, hotel dan restoran,jasa-jasa dan sektor industri pengolahan. Sektor pertanian dan perdagangan danjasa inilah yang akan kembangkan sebagai aktivitas utama warga masyarakat.

2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur akan meningkatkan mobilitas manusia danbarang antar daerah dan antara kabupaten/kota, yang meliputi fasilitastransporlasi (jalan, jembatan, pelabuhan), fasilitas kelistrikan, fasilitas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-35

komunikasi, fasilitas pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianyainfrastruktur yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudanpembangunan suatu daerah.

a. Aksesibilitas Daerah

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di ProvinsiBanten yang terletak di sebelah selatan, berjarak 20 Km dari ibu kota provinsidan 100 Km dari ibu kota negara. Kabupaten Pandeglang merupakan kabupatenyang memiliki potensi disektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanandan memiliki potensi yang sangat besar disektor pariwisata. Sebagai daerahtujuan pariwisata dan agribisnis maka eksistensi jalan yang layak dan memadaisangat dibutuhkan untuk memudahkan akses pemasaran, kunjungan wisatawan,sampai kepada investasi.

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2001yang mencapai 729.76 km selanjutnya bertambah mencapai 1.043,48 km padatahun 2010. Dari panjang jalan tersebut, panjang jalan yang berada di bawahwewenang Negara/Pemerintah Pusat 169,27 km, di bawah wewenangPemerintah Provinsi Banten sepanjang 151,18 km dan 723,03 km di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan jenis permukaannya, jalan dengan permukaan aspalsepanjang 526,63 km, batu/kerikil 128,6 km dan tanah 9,38 km. Berdasarkankondisi jalan, hanya 11,16 % dalam kondisi baik, 37,17 % dalam kondisi sedang,sementara selebihnya dalam keadaan rusak dan rusak berat yang dapat ditemuidi beberapa wilayah selatan Kabupaten Pandeglang.

a. Penataan Wilayah

Untuk mewujudkan penataan ruang wilayah yang terstruktur dansistematis, serta sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah, makaditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang. AdapunKebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang diantaranya:

a. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Utara antara lain :

Menetapkan Kecamatan Pandeglang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) dan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pandeglang;

Mengembangkan sarana dan prasarana wilayah skala kabupaten;

b. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Tengah antara lain :

Menetapkan Kecamatan Labuan sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Carita, Labuan, Sukaresmi, Panimbang, danCigeulis, sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pelabuhan,kawasan industri prospektif, pengembangan energi, pariwisata ,perikanan laut dan budidaya kelautan;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-35

komunikasi, fasilitas pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianyainfrastruktur yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudanpembangunan suatu daerah.

a. Aksesibilitas Daerah

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di ProvinsiBanten yang terletak di sebelah selatan, berjarak 20 Km dari ibu kota provinsidan 100 Km dari ibu kota negara. Kabupaten Pandeglang merupakan kabupatenyang memiliki potensi disektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanandan memiliki potensi yang sangat besar disektor pariwisata. Sebagai daerahtujuan pariwisata dan agribisnis maka eksistensi jalan yang layak dan memadaisangat dibutuhkan untuk memudahkan akses pemasaran, kunjungan wisatawan,sampai kepada investasi.

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2001yang mencapai 729.76 km selanjutnya bertambah mencapai 1.043,48 km padatahun 2010. Dari panjang jalan tersebut, panjang jalan yang berada di bawahwewenang Negara/Pemerintah Pusat 169,27 km, di bawah wewenangPemerintah Provinsi Banten sepanjang 151,18 km dan 723,03 km di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan jenis permukaannya, jalan dengan permukaan aspalsepanjang 526,63 km, batu/kerikil 128,6 km dan tanah 9,38 km. Berdasarkankondisi jalan, hanya 11,16 % dalam kondisi baik, 37,17 % dalam kondisi sedang,sementara selebihnya dalam keadaan rusak dan rusak berat yang dapat ditemuidi beberapa wilayah selatan Kabupaten Pandeglang.

a. Penataan Wilayah

Untuk mewujudkan penataan ruang wilayah yang terstruktur dansistematis, serta sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah, makaditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang. AdapunKebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang diantaranya:

a. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Utara antara lain :

Menetapkan Kecamatan Pandeglang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) dan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pandeglang;

Mengembangkan sarana dan prasarana wilayah skala kabupaten;

b. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Tengah antara lain :

Menetapkan Kecamatan Labuan sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Carita, Labuan, Sukaresmi, Panimbang, danCigeulis, sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pelabuhan,kawasan industri prospektif, pengembangan energi, pariwisata ,perikanan laut dan budidaya kelautan;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-35

komunikasi, fasilitas pendidikan, dan fasilitas air bersih. Tersedianyainfrastruktur yang memadai merupakan nilai tambah bagi perwujudanpembangunan suatu daerah.

a. Aksesibilitas Daerah

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di ProvinsiBanten yang terletak di sebelah selatan, berjarak 20 Km dari ibu kota provinsidan 100 Km dari ibu kota negara. Kabupaten Pandeglang merupakan kabupatenyang memiliki potensi disektor pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanandan memiliki potensi yang sangat besar disektor pariwisata. Sebagai daerahtujuan pariwisata dan agribisnis maka eksistensi jalan yang layak dan memadaisangat dibutuhkan untuk memudahkan akses pemasaran, kunjungan wisatawan,sampai kepada investasi.

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2001yang mencapai 729.76 km selanjutnya bertambah mencapai 1.043,48 km padatahun 2010. Dari panjang jalan tersebut, panjang jalan yang berada di bawahwewenang Negara/Pemerintah Pusat 169,27 km, di bawah wewenangPemerintah Provinsi Banten sepanjang 151,18 km dan 723,03 km di bawahwewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan jenis permukaannya, jalan dengan permukaan aspalsepanjang 526,63 km, batu/kerikil 128,6 km dan tanah 9,38 km. Berdasarkankondisi jalan, hanya 11,16 % dalam kondisi baik, 37,17 % dalam kondisi sedang,sementara selebihnya dalam keadaan rusak dan rusak berat yang dapat ditemuidi beberapa wilayah selatan Kabupaten Pandeglang.

a. Penataan Wilayah

Untuk mewujudkan penataan ruang wilayah yang terstruktur dansistematis, serta sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah, makaditetapkan kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang. AdapunKebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Pandeglang diantaranya:

a. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Utara antara lain :

Menetapkan Kecamatan Pandeglang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah(PKW) dan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pandeglang;

Mengembangkan sarana dan prasarana wilayah skala kabupaten;

b. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Tengah antara lain :

Menetapkan Kecamatan Labuan sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Carita, Labuan, Sukaresmi, Panimbang, danCigeulis, sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pelabuhan,kawasan industri prospektif, pengembangan energi, pariwisata ,perikanan laut dan budidaya kelautan;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-36

Pengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda;

Pengembangan Bandara Banten Selatan di Kecamatan Panimbang danSobang;

c. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Selatan antara lain :

Menetapkan Kecamatan Cibaliung sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cibaling danCikeusik sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pariwisata,perikanan laut dan budidaya kelautan;

Mengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda danSamudera Hindia;

Mengembangan Pelabuhan Samudera Banten Selatan di KecamatanCikeusik;

3. Fasilitas Iklim Berinvestasi

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhifaktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasiperbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiataninvestasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yangmendorong berkembangnya investasi antar lain fasilitas keamanan danketertiban wilayah, kemudahan proses perjinan, dan ketersediaan sumberdayamanusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

a. Keamanan dan Ketertiban

Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban sampai dengan tahun 2010relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiataninvestasi. Berbagai tindakan kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogokkerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertibanmasyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur pemerintah. Situasitersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakatdengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamananlingkungannya.

b. Kemudahan Perijinan

Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasiadalah prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untukberinvestasi. Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayananperijinan satu pintu (One Stop Services), melalui Badan Pelayanan PerijinanTerpadu (BPPT) Kabupaten Pandeglang. Kepastian prosedur, waktu dankeamanan perijinan merupakan kinerja utama pelayanan investasi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-36

Pengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda;

Pengembangan Bandara Banten Selatan di Kecamatan Panimbang danSobang;

c. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Selatan antara lain :

Menetapkan Kecamatan Cibaliung sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cibaling danCikeusik sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pariwisata,perikanan laut dan budidaya kelautan;

Mengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda danSamudera Hindia;

Mengembangan Pelabuhan Samudera Banten Selatan di KecamatanCikeusik;

3. Fasilitas Iklim Berinvestasi

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhifaktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasiperbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiataninvestasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yangmendorong berkembangnya investasi antar lain fasilitas keamanan danketertiban wilayah, kemudahan proses perjinan, dan ketersediaan sumberdayamanusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

a. Keamanan dan Ketertiban

Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban sampai dengan tahun 2010relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiataninvestasi. Berbagai tindakan kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogokkerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertibanmasyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur pemerintah. Situasitersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakatdengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamananlingkungannya.

b. Kemudahan Perijinan

Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasiadalah prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untukberinvestasi. Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayananperijinan satu pintu (One Stop Services), melalui Badan Pelayanan PerijinanTerpadu (BPPT) Kabupaten Pandeglang. Kepastian prosedur, waktu dankeamanan perijinan merupakan kinerja utama pelayanan investasi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-36

Pengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda;

Pengembangan Bandara Banten Selatan di Kecamatan Panimbang danSobang;

c. Kebijakan Wilayah Pengembangan Pandeglang Selatan antara lain :

Menetapkan Kecamatan Cibaliung sebagai Pusat Kegiatan skala Wilayah(PKW);

Menetapkan Kecamatan Sumur, Cimanggu, Cibitung, Cibaling danCikeusik sebagai kawasan pesisir dan pengembangan pariwisata,perikanan laut dan budidaya kelautan;

Mengembangan dan pengelolaan pulau-pulau kecil di Selat Sunda danSamudera Hindia;

Mengembangan Pelabuhan Samudera Banten Selatan di KecamatanCikeusik;

3. Fasilitas Iklim Berinvestasi

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhifaktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasiperbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiataninvestasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yangmendorong berkembangnya investasi antar lain fasilitas keamanan danketertiban wilayah, kemudahan proses perjinan, dan ketersediaan sumberdayamanusia yang berkualitas dan mampu bersaing.

a. Keamanan dan Ketertiban

Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban sampai dengan tahun 2010relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiataninvestasi. Berbagai tindakan kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogokkerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertibanmasyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur pemerintah. Situasitersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakatdengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamananlingkungannya.

b. Kemudahan Perijinan

Faktor pendukung yang sangat erat kaitannya dalam melakukan investasiadalah prosedur dan tata cara perolehan ijin atau pengurusan ijin untukberinvestasi. Proses perijinan dalam berinvestasi dilaksanakan dengan pelayananperijinan satu pintu (One Stop Services), melalui Badan Pelayanan PerijinanTerpadu (BPPT) Kabupaten Pandeglang. Kepastian prosedur, waktu dankeamanan perijinan merupakan kinerja utama pelayanan investasi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-37

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMD

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah dapatmelaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab Satuan KerjaPerangkat Daerah. Sebanyak 27 sasaran yang akan dicapai selama tahun 2011telah dilaksanakan seluruhnya, dan secara umum telah tercapai dengan sangatbaik, dengan rata-rata pencapaian sasaran berdasarkan misi KabupatenPandeglang adalah sebesar 84,97 %.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagaiberikut :

Tabel 2.27.

Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun 2011

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

Men

ingk

atka

n pe

reko

nom

ian

daer

ah b

erba

sis

pert

ania

n da

n Pa

riw

isat

a

1 Meningkatnyainvestasi danperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

15 13.75 91.67 1.20 110.00

119.32

2 Tersedianyapengklasteranpertanian,perkebunan,kehutanan,perikanan danpeternakan

13 14.84 114.17 1.02 116.45

3 Meningkatnyaketahanan panganyang berbasispemberdayaanmasyarakat

16 22.49 142.21 1.08 153.59

4 Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguranyangdiprioritaskanpada kantong-kantongkemiskinandenganmemprioritaskan

12 23.21 193.45 0.96 185.71

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-37

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMD

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah dapatmelaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab Satuan KerjaPerangkat Daerah. Sebanyak 27 sasaran yang akan dicapai selama tahun 2011telah dilaksanakan seluruhnya, dan secara umum telah tercapai dengan sangatbaik, dengan rata-rata pencapaian sasaran berdasarkan misi KabupatenPandeglang adalah sebesar 84,97 %.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagaiberikut :

Tabel 2.27.

Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun 2011

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

Men

ingk

atka

n pe

reko

nom

ian

daer

ah b

erba

sis

pert

ania

n da

n Pa

riw

isat

a

1 Meningkatnyainvestasi danperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

15 13.75 91.67 1.20 110.00

119.32

2 Tersedianyapengklasteranpertanian,perkebunan,kehutanan,perikanan danpeternakan

13 14.84 114.17 1.02 116.45

3 Meningkatnyaketahanan panganyang berbasispemberdayaanmasyarakat

16 22.49 142.21 1.08 153.59

4 Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguranyangdiprioritaskanpada kantong-kantongkemiskinandenganmemprioritaskan

12 23.21 193.45 0.96 185.71

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-37

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai TahunBerjalan dan Realisasi RPJMD

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah dapatmelaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab Satuan KerjaPerangkat Daerah. Sebanyak 27 sasaran yang akan dicapai selama tahun 2011telah dilaksanakan seluruhnya, dan secara umum telah tercapai dengan sangatbaik, dengan rata-rata pencapaian sasaran berdasarkan misi KabupatenPandeglang adalah sebesar 84,97 %.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagaiberikut :

Tabel 2.27.

Nilai Capaian Per Misi Per Sasaran Kabupaten Pandeglang Tahun 2011

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

Men

ingk

atka

n pe

reko

nom

ian

daer

ah b

erba

sis

pert

ania

n da

n Pa

riw

isat

a

1 Meningkatnyainvestasi danperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

15 13.75 91.67 1.20 110.00

119.32

2 Tersedianyapengklasteranpertanian,perkebunan,kehutanan,perikanan danpeternakan

13 14.84 114.17 1.02 116.45

3 Meningkatnyaketahanan panganyang berbasispemberdayaanmasyarakat

16 22.49 142.21 1.08 153.59

4 Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguranyangdiprioritaskanpada kantong-kantongkemiskinandenganmemprioritaskan

12 23.21 193.45 0.96 185.71

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-38

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

pemberdayaanmasyarakat untukmencapai tujuanMilleniumDevelopmentGoal’s

5 TersedianyaBadan Usaha MilikDaerah (BUMD)untukmenstimuluspertumbuhanekonomi daerah

12 11.90 99.20 0.84 83.33

6 TerlaksananyaIntensifikasi,eksplorasi danpendayagunaanpotensi-potensiSumber DayaAlam danpemanfaatansumber energidenganmemperhatikankeberlanjutan sertakelestarianlingkungan hidup

14 10.40 74.27 0.90 66.84

Misi ke-2 Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian

CapaianMisi

Mem

berd

ayak

an U

MK

M d

anK

oper

asi d

alam

bid

ang

pert

ania

n da

n ja

sapa

riw

isat

ase

rta

usah

a pe

nduk

ungn

ya

- Meningkatnyapemberdayaan Koperasi,pengusaha mikro, kecildan menengah

14 14.76 105.43 105.43

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-38

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

pemberdayaanmasyarakat untukmencapai tujuanMilleniumDevelopmentGoal’s

5 TersedianyaBadan Usaha MilikDaerah (BUMD)untukmenstimuluspertumbuhanekonomi daerah

12 11.90 99.20 0.84 83.33

6 TerlaksananyaIntensifikasi,eksplorasi danpendayagunaanpotensi-potensiSumber DayaAlam danpemanfaatansumber energidenganmemperhatikankeberlanjutan sertakelestarianlingkungan hidup

14 10.40 74.27 0.90 66.84

Misi ke-2 Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian

CapaianMisi

Mem

berd

ayak

an U

MK

M d

anK

oper

asi d

alam

bid

ang

pert

ania

n da

n ja

sapa

riw

isat

ase

rta

usah

a pe

nduk

ungn

ya

- Meningkatnyapemberdayaan Koperasi,pengusaha mikro, kecildan menengah

14 14.76 105.43 105.43

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-38

Misi-1

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilai

Capaian

CapaianAkuntabilitasBerdasarkan

Misi

pemberdayaanmasyarakat untukmencapai tujuanMilleniumDevelopmentGoal’s

5 TersedianyaBadan Usaha MilikDaerah (BUMD)untukmenstimuluspertumbuhanekonomi daerah

12 11.90 99.20 0.84 83.33

6 TerlaksananyaIntensifikasi,eksplorasi danpendayagunaanpotensi-potensiSumber DayaAlam danpemanfaatansumber energidenganmemperhatikankeberlanjutan sertakelestarianlingkungan hidup

14 10.40 74.27 0.90 66.84

Misi ke-2 Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian

CapaianMisi

Mem

berd

ayak

an U

MK

M d

anK

oper

asi d

alam

bid

ang

pert

ania

n da

n ja

sapa

riw

isat

ase

rta

usah

a pe

nduk

ungn

ya

- Meningkatnyapemberdayaan Koperasi,pengusaha mikro, kecildan menengah

14 14.76 105.43 105.43

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-39

Misike-3

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n ku

alita

s SD

M y

ang

agam

is,c

erda

s, k

reat

ifda

n in

ovat

if1 Meningkatnya

implementasinorma agama,ilmupengetahuan,dankewirausahaanberwawasankebangsaan

14 13.50 95.50 1.11 106.01

102.892 Meningkatnya

PemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak

15 10.84 72.27 0.87 62.87

3 Meningkatnyaetos kerja danproduktivitasmasyarakat

13 17.82 137.04 1.02 139.78

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n la

yana

n pe

ndid

ikan

dan

kes

ehat

an m

asya

raka

t

1 Meningkatnyaaksesibilitaspelayananpendidikankepada seluruhmasyarakat

17 4.82 28.35 1.28 36.29

53.67

2 Meningkatnyakapasitaspemudaberprestasi dansarana olahraga

12 11.73 97.75 0.68 66.47

3 Meningkatnyakualitas danaksesibilitaskesehatan bagiseluruhmasyarakat

12 9.32 77.70 1.16 90.13

4 Mengendalikanangka kelahirandenganmeningkatkankualitas

13 3.22 24.75 0.88 21.78

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-39

Misike-3

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n ku

alita

s SD

M y

ang

agam

is,c

erda

s, k

reat

ifda

n in

ovat

if1 Meningkatnya

implementasinorma agama,ilmupengetahuan,dankewirausahaanberwawasankebangsaan

14 13.50 95.50 1.11 106.01

102.892 Meningkatnya

PemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak

15 10.84 72.27 0.87 62.87

3 Meningkatnyaetos kerja danproduktivitasmasyarakat

13 17.82 137.04 1.02 139.78

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n la

yana

n pe

ndid

ikan

dan

kes

ehat

an m

asya

raka

t

1 Meningkatnyaaksesibilitaspelayananpendidikankepada seluruhmasyarakat

17 4.82 28.35 1.28 36.29

53.67

2 Meningkatnyakapasitaspemudaberprestasi dansarana olahraga

12 11.73 97.75 0.68 66.47

3 Meningkatnyakualitas danaksesibilitaskesehatan bagiseluruhmasyarakat

12 9.32 77.70 1.16 90.13

4 Mengendalikanangka kelahirandenganmeningkatkankualitas

13 3.22 24.75 0.88 21.78

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-39

Misike-3

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n ku

alita

s SD

M y

ang

agam

is,c

erda

s, k

reat

ifda

n in

ovat

if1 Meningkatnya

implementasinorma agama,ilmupengetahuan,dankewirausahaanberwawasankebangsaan

14 13.50 95.50 1.11 106.01

102.892 Meningkatnya

PemberdayaanPerempuan danPerlindunganAnak

15 10.84 72.27 0.87 62.87

3 Meningkatnyaetos kerja danproduktivitasmasyarakat

13 17.82 137.04 1.02 139.78

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n la

yana

n pe

ndid

ikan

dan

kes

ehat

an m

asya

raka

t

1 Meningkatnyaaksesibilitaspelayananpendidikankepada seluruhmasyarakat

17 4.82 28.35 1.28 36.29

53.67

2 Meningkatnyakapasitaspemudaberprestasi dansarana olahraga

12 11.73 97.75 0.68 66.47

3 Meningkatnyakualitas danaksesibilitaskesehatan bagiseluruhmasyarakat

12 9.32 77.70 1.16 90.13

4 Mengendalikanangka kelahirandenganmeningkatkankualitas

13 3.22 24.75 0.88 21.78

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-40

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

reproduksi

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n pe

mba

ngun

an in

fras

truk

tur k

husu

snya

per

desa

an

1 TerlaksananyaPembangunandan peningkatansaranaprasaranakhususnya jalanmenuju kawasanagribisnis,destinasipariwisata danpusatpemerintahankecamatan

4 1.17 29.31 1.26 36.93

54.44

2 Terlaksananyapembangunan,peningkatan danpemeliharaaninfrastrukturirigasi

2 1.07 53.65 1.19 63.84

3 Berkembangnyapusatpertumbuhanekonomi lokal diperdesaan dankawasan-kawasanstrategis

11 3.31 30.10 0.91 27.39

4 Tertatanyakawasanpermukimanperkotaan padaPusat KegiatanWilayah (PKW),Pusat KegiatanWilayah Promosi(PKWp), PusatKegiatan Lokal(PKL), Pusat

2 0.66 33.00 1.05 34.65

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-40

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

reproduksi

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n pe

mba

ngun

an in

fras

truk

tur k

husu

snya

per

desa

an

1 TerlaksananyaPembangunandan peningkatansaranaprasaranakhususnya jalanmenuju kawasanagribisnis,destinasipariwisata danpusatpemerintahankecamatan

4 1.17 29.31 1.26 36.93

54.44

2 Terlaksananyapembangunan,peningkatan danpemeliharaaninfrastrukturirigasi

2 1.07 53.65 1.19 63.84

3 Berkembangnyapusatpertumbuhanekonomi lokal diperdesaan dankawasan-kawasanstrategis

11 3.31 30.10 0.91 27.39

4 Tertatanyakawasanpermukimanperkotaan padaPusat KegiatanWilayah (PKW),Pusat KegiatanWilayah Promosi(PKWp), PusatKegiatan Lokal(PKL), Pusat

2 0.66 33.00 1.05 34.65

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-40

Misike-4

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaiCapaian

CapaianMisi

reproduksi

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n pe

mba

ngun

an in

fras

truk

tur k

husu

snya

per

desa

an

1 TerlaksananyaPembangunandan peningkatansaranaprasaranakhususnya jalanmenuju kawasanagribisnis,destinasipariwisata danpusatpemerintahankecamatan

4 1.17 29.31 1.26 36.93

54.44

2 Terlaksananyapembangunan,peningkatan danpemeliharaaninfrastrukturirigasi

2 1.07 53.65 1.19 63.84

3 Berkembangnyapusatpertumbuhanekonomi lokal diperdesaan dankawasan-kawasanstrategis

11 3.31 30.10 0.91 27.39

4 Tertatanyakawasanpermukimanperkotaan padaPusat KegiatanWilayah (PKW),Pusat KegiatanWilayah Promosi(PKWp), PusatKegiatan Lokal(PKL), Pusat

2 0.66 33.00 1.05 34.65

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-41

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Kegiatan Lokalpromosi (PKLp),Pusat PelayananKawasan (PPK)serta PusatPelayananLingkungan(PPL)

5 Meningkatkanrasio elektrifikasidi perdesaan,meningkatkansarana danprasarana sertateknologiinformasi gunamendukungpertumbuhanekonomi

8 5.94 74.29 0.98 72.80

6 Terwujudnyajaringantransportasiregional daninternasional

2 1.69 84.42 0.70 59.09

7 Terlaksananyaoptimalisasifungsi kawasan,perencanaan tataruang,pemanfaatanruang, danpengendalianpemanfaatanruang sertapelestarianlingkunganhidup

16 15.18 94.91 0.91 86.36

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-41

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Kegiatan Lokalpromosi (PKLp),Pusat PelayananKawasan (PPK)serta PusatPelayananLingkungan(PPL)

5 Meningkatkanrasio elektrifikasidi perdesaan,meningkatkansarana danprasarana sertateknologiinformasi gunamendukungpertumbuhanekonomi

8 5.94 74.29 0.98 72.80

6 Terwujudnyajaringantransportasiregional daninternasional

2 1.69 84.42 0.70 59.09

7 Terlaksananyaoptimalisasifungsi kawasan,perencanaan tataruang,pemanfaatanruang, danpengendalianpemanfaatanruang sertapelestarianlingkunganhidup

16 15.18 94.91 0.91 86.36

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-41

Misike-5

Sasaran Target Realisasi Capaian BobotNilaicapaian

CapaianMisi

Kegiatan Lokalpromosi (PKLp),Pusat PelayananKawasan (PPK)serta PusatPelayananLingkungan(PPL)

5 Meningkatkanrasio elektrifikasidi perdesaan,meningkatkansarana danprasarana sertateknologiinformasi gunamendukungpertumbuhanekonomi

8 5.94 74.29 0.98 72.80

6 Terwujudnyajaringantransportasiregional daninternasional

2 1.69 84.42 0.70 59.09

7 Terlaksananyaoptimalisasifungsi kawasan,perencanaan tataruang,pemanfaatanruang, danpengendalianpemanfaatanruang sertapelestarianlingkunganhidup

16 15.18 94.91 0.91 86.36

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-42

Misike-6

Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian Bobot

Nilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n Ta

ta K

elol

a K

epem

erin

taha

n D

aera

h1 Terwujudnya

Good Governancedalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yangkondusif

8 1.12 14.06 1.20 16.87

53.31

2 Terkembangkannyadatabase potensidaerah untukmewujudkanpembangunan yangberbasiskanteknologiinformasi

2 1.67 83.33 0.96 80.00

3 Meningkatnyakapasitas fiskaldaerah

12 11.38 94.80 1.08 102.38

4 Terciptanyamasyarakat yangdemokratis

2 1.33 66.67 0.90 60.00

5 TerciptanyaSupremasi hukum

8 3.56 44.44 1.02 45.33

6 Menurunnyaancaman dangangguan bencana

12 2.18 18.18 0.84 15.27

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas dan SasaranPembangunan Daerah

Permasalahan dasar yang muncul selama proses pembangunan daerahselama ini, berimplikasi pada masa depan. Jika permasalahan dasar itu belumdapat di atasi sehingga mengakibatkan keberlanjutan secara terus meneruskonsekuensinya akan terjadi proses komplikasi dalam kehidupanbermasyarakat. Keseluruhan upaya untuk mewujudkan kehidupan rakyat yangsejahtera akan berdiri di atas pondasi yang rapuh, sehingga akan menimbulkanketidakadilan dan peluruhan martabat warga masyarakat. Beberapapermasalahan Kabupaten Pandeglang dapat diidentifikasikan di antaranya:

1. Masih banyak desa tertinggal dimana sampai tahun 2010 terdapat sekitar42,09% dari total desa.

2. Tingkat kemiskinan cukup tinggi (tahun 2010) sekitar 11,14 % dari totalpenduduk atau berjumlah 127.800 jiwa.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-42

Misike-6

Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian Bobot

Nilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n Ta

ta K

elol

a K

epem

erin

taha

n D

aera

h1 Terwujudnya

Good Governancedalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yangkondusif

8 1.12 14.06 1.20 16.87

53.31

2 Terkembangkannyadatabase potensidaerah untukmewujudkanpembangunan yangberbasiskanteknologiinformasi

2 1.67 83.33 0.96 80.00

3 Meningkatnyakapasitas fiskaldaerah

12 11.38 94.80 1.08 102.38

4 Terciptanyamasyarakat yangdemokratis

2 1.33 66.67 0.90 60.00

5 TerciptanyaSupremasi hukum

8 3.56 44.44 1.02 45.33

6 Menurunnyaancaman dangangguan bencana

12 2.18 18.18 0.84 15.27

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas dan SasaranPembangunan Daerah

Permasalahan dasar yang muncul selama proses pembangunan daerahselama ini, berimplikasi pada masa depan. Jika permasalahan dasar itu belumdapat di atasi sehingga mengakibatkan keberlanjutan secara terus meneruskonsekuensinya akan terjadi proses komplikasi dalam kehidupanbermasyarakat. Keseluruhan upaya untuk mewujudkan kehidupan rakyat yangsejahtera akan berdiri di atas pondasi yang rapuh, sehingga akan menimbulkanketidakadilan dan peluruhan martabat warga masyarakat. Beberapapermasalahan Kabupaten Pandeglang dapat diidentifikasikan di antaranya:

1. Masih banyak desa tertinggal dimana sampai tahun 2010 terdapat sekitar42,09% dari total desa.

2. Tingkat kemiskinan cukup tinggi (tahun 2010) sekitar 11,14 % dari totalpenduduk atau berjumlah 127.800 jiwa.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-42

Misike-6

Sasaran Target RealisasiNilaiCapaian Bobot

Nilaicapaian

CapaianMisi

Men

ingk

atka

n Ta

ta K

elol

a K

epem

erin

taha

n D

aera

h1 Terwujudnya

Good Governancedalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yangkondusif

8 1.12 14.06 1.20 16.87

53.31

2 Terkembangkannyadatabase potensidaerah untukmewujudkanpembangunan yangberbasiskanteknologiinformasi

2 1.67 83.33 0.96 80.00

3 Meningkatnyakapasitas fiskaldaerah

12 11.38 94.80 1.08 102.38

4 Terciptanyamasyarakat yangdemokratis

2 1.33 66.67 0.90 60.00

5 TerciptanyaSupremasi hukum

8 3.56 44.44 1.02 45.33

6 Menurunnyaancaman dangangguan bencana

12 2.18 18.18 0.84 15.27

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan Dengan Prioritas dan SasaranPembangunan Daerah

Permasalahan dasar yang muncul selama proses pembangunan daerahselama ini, berimplikasi pada masa depan. Jika permasalahan dasar itu belumdapat di atasi sehingga mengakibatkan keberlanjutan secara terus meneruskonsekuensinya akan terjadi proses komplikasi dalam kehidupanbermasyarakat. Keseluruhan upaya untuk mewujudkan kehidupan rakyat yangsejahtera akan berdiri di atas pondasi yang rapuh, sehingga akan menimbulkanketidakadilan dan peluruhan martabat warga masyarakat. Beberapapermasalahan Kabupaten Pandeglang dapat diidentifikasikan di antaranya:

1. Masih banyak desa tertinggal dimana sampai tahun 2010 terdapat sekitar42,09% dari total desa.

2. Tingkat kemiskinan cukup tinggi (tahun 2010) sekitar 11,14 % dari totalpenduduk atau berjumlah 127.800 jiwa.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-43

3. Masih tingginya tingkat pengangguran mencapai 11,34% dari total angkatankerja atau sebesar 60.681 jiwa.

4. Masih banyaknya daerah rawan pangan (tahun 2010) di antaranya tiga ke-camatan yang patut diwaspadai lantaran berpotensi rawan pangan yaituKecamatan Pandeglang, Majasari, dan Labuan. Kecamatan Pandeglangdengan jumlah populasi 41.309 jiwa total produksi pangannya mencapai3.620 ton. Kecamatan Majasari yang berpopulasi 46.126 jiwa memilikiproduksi pangan mencapai 2.878 ton, dan Kecamatan Labuan yang berpop-ulasi 53.861 jiwa jumlah produksi pangannya sebesar 2.847 ton.

5. Rendahnya kualitas SDM (tahun 2010), hal ini tercermin dari kurangnyapenyerapan tenaga kerja di sektor yang membutuhkan keterampilan sepertijasa-jasa atau hanya sebesar 61.720 jiwa atau sebesar 9,57% dari total jumlahpenduduk yang bekerja. Sementara pada sektor pertanian sebesar 208.452jiwa atau sebesar 46,72% dari total jumlah penduduk yang bekerja.

6. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat (tahun 2010), hal initercermin dari tingkat pendidikan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglangyang berusia 10 tahun ke atas. Tingkat pendidikan universitas/perguruantinggi sebesar 3,16% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun, SLTAsebesar 10,99% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun dan yang belumtamat SD/MI sebesar 29,22% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun.Sementara angka rata-rata sekolah penduduk Kabupaten Pandeglangmencapai 6,47 tahun.

7. Masih belum memadainya layanan kesehatan masyarakat (tahun 2010), halini tercermin dari persentasi jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlahpenduduk. Jumlah dokter sebesar 0,008%, paramedis/perawat sebesar0,038% dan tenaga kesehatan masyarakat sebesar 0,001%.

8. Investasi belum kondusif bagi peningkatan perekomian daerah, hal initerlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB merupakanbesarnya investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktutertentu. PMTB Kabupaten pandeglang pada tahun 2010 sebesar 706,22milyar.

9. Belum optimalnya nilai tambah sektor primer, sekunder dan tersierKabupaten Pandeglang terhadap Provinsi Banten (tahun 2010). Sektorprimer sebesar 22,60 %, sekunder 2,00% dan tersier 6,79%. Sektor primer(2010): pertanian 22,92 % dan pertambangan-penggalian 3,28%. Sektorsekunder : industri pengolahan 1,40%, listrik, gas dan air bersih 3,25% danbangunan 8,92%. Sektor tersier (2010): perdagangan, hotel dan restoran6,48%, pengangkutan dan komunikasi 3,48%, bank dan lembaga keuanganlain 7,47% dan jasa-jasa lain 14,28%.

10. Tingginya konversi lahan pertanian (dalam tiga tahun terakhir 2005-2010sekitar 1.304 ha ladang / huma, 214 ha perkebunan besar, 675 ha hutan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-43

3. Masih tingginya tingkat pengangguran mencapai 11,34% dari total angkatankerja atau sebesar 60.681 jiwa.

4. Masih banyaknya daerah rawan pangan (tahun 2010) di antaranya tiga ke-camatan yang patut diwaspadai lantaran berpotensi rawan pangan yaituKecamatan Pandeglang, Majasari, dan Labuan. Kecamatan Pandeglangdengan jumlah populasi 41.309 jiwa total produksi pangannya mencapai3.620 ton. Kecamatan Majasari yang berpopulasi 46.126 jiwa memilikiproduksi pangan mencapai 2.878 ton, dan Kecamatan Labuan yang berpop-ulasi 53.861 jiwa jumlah produksi pangannya sebesar 2.847 ton.

5. Rendahnya kualitas SDM (tahun 2010), hal ini tercermin dari kurangnyapenyerapan tenaga kerja di sektor yang membutuhkan keterampilan sepertijasa-jasa atau hanya sebesar 61.720 jiwa atau sebesar 9,57% dari total jumlahpenduduk yang bekerja. Sementara pada sektor pertanian sebesar 208.452jiwa atau sebesar 46,72% dari total jumlah penduduk yang bekerja.

6. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat (tahun 2010), hal initercermin dari tingkat pendidikan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglangyang berusia 10 tahun ke atas. Tingkat pendidikan universitas/perguruantinggi sebesar 3,16% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun, SLTAsebesar 10,99% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun dan yang belumtamat SD/MI sebesar 29,22% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun.Sementara angka rata-rata sekolah penduduk Kabupaten Pandeglangmencapai 6,47 tahun.

7. Masih belum memadainya layanan kesehatan masyarakat (tahun 2010), halini tercermin dari persentasi jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlahpenduduk. Jumlah dokter sebesar 0,008%, paramedis/perawat sebesar0,038% dan tenaga kesehatan masyarakat sebesar 0,001%.

8. Investasi belum kondusif bagi peningkatan perekomian daerah, hal initerlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB merupakanbesarnya investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktutertentu. PMTB Kabupaten pandeglang pada tahun 2010 sebesar 706,22milyar.

9. Belum optimalnya nilai tambah sektor primer, sekunder dan tersierKabupaten Pandeglang terhadap Provinsi Banten (tahun 2010). Sektorprimer sebesar 22,60 %, sekunder 2,00% dan tersier 6,79%. Sektor primer(2010): pertanian 22,92 % dan pertambangan-penggalian 3,28%. Sektorsekunder : industri pengolahan 1,40%, listrik, gas dan air bersih 3,25% danbangunan 8,92%. Sektor tersier (2010): perdagangan, hotel dan restoran6,48%, pengangkutan dan komunikasi 3,48%, bank dan lembaga keuanganlain 7,47% dan jasa-jasa lain 14,28%.

10. Tingginya konversi lahan pertanian (dalam tiga tahun terakhir 2005-2010sekitar 1.304 ha ladang / huma, 214 ha perkebunan besar, 675 ha hutan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-43

3. Masih tingginya tingkat pengangguran mencapai 11,34% dari total angkatankerja atau sebesar 60.681 jiwa.

4. Masih banyaknya daerah rawan pangan (tahun 2010) di antaranya tiga ke-camatan yang patut diwaspadai lantaran berpotensi rawan pangan yaituKecamatan Pandeglang, Majasari, dan Labuan. Kecamatan Pandeglangdengan jumlah populasi 41.309 jiwa total produksi pangannya mencapai3.620 ton. Kecamatan Majasari yang berpopulasi 46.126 jiwa memilikiproduksi pangan mencapai 2.878 ton, dan Kecamatan Labuan yang berpop-ulasi 53.861 jiwa jumlah produksi pangannya sebesar 2.847 ton.

5. Rendahnya kualitas SDM (tahun 2010), hal ini tercermin dari kurangnyapenyerapan tenaga kerja di sektor yang membutuhkan keterampilan sepertijasa-jasa atau hanya sebesar 61.720 jiwa atau sebesar 9,57% dari total jumlahpenduduk yang bekerja. Sementara pada sektor pertanian sebesar 208.452jiwa atau sebesar 46,72% dari total jumlah penduduk yang bekerja.

6. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat (tahun 2010), hal initercermin dari tingkat pendidikan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglangyang berusia 10 tahun ke atas. Tingkat pendidikan universitas/perguruantinggi sebesar 3,16% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun, SLTAsebesar 10,99% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun dan yang belumtamat SD/MI sebesar 29,22% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun.Sementara angka rata-rata sekolah penduduk Kabupaten Pandeglangmencapai 6,47 tahun.

7. Masih belum memadainya layanan kesehatan masyarakat (tahun 2010), halini tercermin dari persentasi jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlahpenduduk. Jumlah dokter sebesar 0,008%, paramedis/perawat sebesar0,038% dan tenaga kesehatan masyarakat sebesar 0,001%.

8. Investasi belum kondusif bagi peningkatan perekomian daerah, hal initerlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB merupakanbesarnya investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktutertentu. PMTB Kabupaten pandeglang pada tahun 2010 sebesar 706,22milyar.

9. Belum optimalnya nilai tambah sektor primer, sekunder dan tersierKabupaten Pandeglang terhadap Provinsi Banten (tahun 2010). Sektorprimer sebesar 22,60 %, sekunder 2,00% dan tersier 6,79%. Sektor primer(2010): pertanian 22,92 % dan pertambangan-penggalian 3,28%. Sektorsekunder : industri pengolahan 1,40%, listrik, gas dan air bersih 3,25% danbangunan 8,92%. Sektor tersier (2010): perdagangan, hotel dan restoran6,48%, pengangkutan dan komunikasi 3,48%, bank dan lembaga keuanganlain 7,47% dan jasa-jasa lain 14,28%.

10. Tingginya konversi lahan pertanian (dalam tiga tahun terakhir 2005-2010sekitar 1.304 ha ladang / huma, 214 ha perkebunan besar, 675 ha hutan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-44

rakyat dan 770 ha hutan negara telah berubah fungsi menjadi lahanperumahan dan lainnya).

11. Sumberdaya air belum termanfaatkan bagi pengembangan perekonomiandan kesejahteraan masyarakat (18 aliran sungai dengan panjang total sekitar835 km).

12. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya kelautan (perikanan tangkapbaru dimanfaatkan sektiar 50% dari potensi lestarinya, potensi budidayarumput laut di pantai barat dan potensi lahan tambak baru dimanfaatkan60%).

13. Belum berkembangnya potensi pariwisata berbasis sejarah, pantai, tirta, danalam. Destinasi Pariwisata (214 objek/kawasan wisata yang terdiri dariwisata pantai 11 objek/kawasan , wisata tirta 19 objek/kawasan, sejarah 183objek, wisata alam 1 kawasan), namun yang banyak dikunjungi wisatawanhanya 18 objek/kawasan wisata.

14. Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan Akarsari bagipelestarian lingkungan dan pemanfaatnnya bagi kesejahteraan masyarakat(forest for society).

15. Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belummendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan,terminal, irigasi,drainase, instalasi air bersih, listrik, komunikasi, tanggap darurat bencana).

16. Belum memadainya sarana dan prasarana bagi peningkatan layananpendidikan dan kesehatan masyarakat.

17. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkatdaerah (sarana dan prasarana perkantoran, mobilitas, pelayanan publik,regulasi).

18. Belum memadainya kuantitas dan kualitas SDM aparatur (tahun 2010)sekitar 27,68% berpendidikan strata 1 (S-1) serta strata 2/ strata3 (S2/S3)sebesar 1,09%.

19. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

20. Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayahmeliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal,kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan danPandeglang sebagai kawasan pendidikan, pariwisata dan budidayapertanian serta kegiatan pendukungnya.

Dari seluruh masalah yang telah diidentifikasi, permasalahan pokoknyadapat dirumuskan sebagai berikut:1. Pertumbuhan ekonomi daerah belum menunjukkan tingkat perkembangan

yang signifikan, permasalahan ini terkait dengan belum optimalnya ikliminvestasi yang prospektif dan kondusif, belum berkembangnya jiwa

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-44

rakyat dan 770 ha hutan negara telah berubah fungsi menjadi lahanperumahan dan lainnya).

11. Sumberdaya air belum termanfaatkan bagi pengembangan perekonomiandan kesejahteraan masyarakat (18 aliran sungai dengan panjang total sekitar835 km).

12. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya kelautan (perikanan tangkapbaru dimanfaatkan sektiar 50% dari potensi lestarinya, potensi budidayarumput laut di pantai barat dan potensi lahan tambak baru dimanfaatkan60%).

13. Belum berkembangnya potensi pariwisata berbasis sejarah, pantai, tirta, danalam. Destinasi Pariwisata (214 objek/kawasan wisata yang terdiri dariwisata pantai 11 objek/kawasan , wisata tirta 19 objek/kawasan, sejarah 183objek, wisata alam 1 kawasan), namun yang banyak dikunjungi wisatawanhanya 18 objek/kawasan wisata.

14. Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan Akarsari bagipelestarian lingkungan dan pemanfaatnnya bagi kesejahteraan masyarakat(forest for society).

15. Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belummendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan,terminal, irigasi,drainase, instalasi air bersih, listrik, komunikasi, tanggap darurat bencana).

16. Belum memadainya sarana dan prasarana bagi peningkatan layananpendidikan dan kesehatan masyarakat.

17. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkatdaerah (sarana dan prasarana perkantoran, mobilitas, pelayanan publik,regulasi).

18. Belum memadainya kuantitas dan kualitas SDM aparatur (tahun 2010)sekitar 27,68% berpendidikan strata 1 (S-1) serta strata 2/ strata3 (S2/S3)sebesar 1,09%.

19. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

20. Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayahmeliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal,kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan danPandeglang sebagai kawasan pendidikan, pariwisata dan budidayapertanian serta kegiatan pendukungnya.

Dari seluruh masalah yang telah diidentifikasi, permasalahan pokoknyadapat dirumuskan sebagai berikut:1. Pertumbuhan ekonomi daerah belum menunjukkan tingkat perkembangan

yang signifikan, permasalahan ini terkait dengan belum optimalnya ikliminvestasi yang prospektif dan kondusif, belum berkembangnya jiwa

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-44

rakyat dan 770 ha hutan negara telah berubah fungsi menjadi lahanperumahan dan lainnya).

11. Sumberdaya air belum termanfaatkan bagi pengembangan perekonomiandan kesejahteraan masyarakat (18 aliran sungai dengan panjang total sekitar835 km).

12. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya kelautan (perikanan tangkapbaru dimanfaatkan sektiar 50% dari potensi lestarinya, potensi budidayarumput laut di pantai barat dan potensi lahan tambak baru dimanfaatkan60%).

13. Belum berkembangnya potensi pariwisata berbasis sejarah, pantai, tirta, danalam. Destinasi Pariwisata (214 objek/kawasan wisata yang terdiri dariwisata pantai 11 objek/kawasan , wisata tirta 19 objek/kawasan, sejarah 183objek, wisata alam 1 kawasan), namun yang banyak dikunjungi wisatawanhanya 18 objek/kawasan wisata.

14. Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan Akarsari bagipelestarian lingkungan dan pemanfaatnnya bagi kesejahteraan masyarakat(forest for society).

15. Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belummendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan,terminal, irigasi,drainase, instalasi air bersih, listrik, komunikasi, tanggap darurat bencana).

16. Belum memadainya sarana dan prasarana bagi peningkatan layananpendidikan dan kesehatan masyarakat.

17. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkatdaerah (sarana dan prasarana perkantoran, mobilitas, pelayanan publik,regulasi).

18. Belum memadainya kuantitas dan kualitas SDM aparatur (tahun 2010)sekitar 27,68% berpendidikan strata 1 (S-1) serta strata 2/ strata3 (S2/S3)sebesar 1,09%.

19. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

20. Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayahmeliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal,kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan danPandeglang sebagai kawasan pendidikan, pariwisata dan budidayapertanian serta kegiatan pendukungnya.

Dari seluruh masalah yang telah diidentifikasi, permasalahan pokoknyadapat dirumuskan sebagai berikut:1. Pertumbuhan ekonomi daerah belum menunjukkan tingkat perkembangan

yang signifikan, permasalahan ini terkait dengan belum optimalnya ikliminvestasi yang prospektif dan kondusif, belum berkembangnya jiwa

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-45

kewirausahaan di daerah perdesaan serta belum optimalnya pemanfaatandan pengembangan pertanian, pariwisata dan potensi sumberdaya alam.

2. Kualitas SDM masih rendah, permasalahan ini terkait dengan masihrendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan kurangnya berdayanyamasyarakat pedesaan.

3. Penataan ruang dan kawasan / kewilayahan Kabupaten Pandeglang masihbelum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya tata guna lahan yangterintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang diprioritaskan sesuaidengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada. Selain itupermasalahan tersebut terkait dengan belum optimalnya fungsi kawasandan tata ruang wilayah.

4. Sarana dan prasarana dasar belum memadai, permasalahan ini terkaitdengan kurang optimalnya sarana dan prasarana publik khususnya saranadan prasarana pendidikan dan kesehatan.

5. Tata kelola dan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah masih lemah,permasalahan ini terkait dengan masih lemahnya kapasitas kelembagaandan kualitas aparatur pemerintahan daerah.

Dengan memperhatikan hasil analisa terhadap kondisi umum diKabupaten Pandeglang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahanpembangunan yang perlu menjadi perhatian dan fokus pembangunan sebagaiberikut:

(1) Pertumbuhan perekonomian daerah(2) Ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat pendidikan

masyarakat(3) Penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan(4) Tata kelola pemerintahan daerah.

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan PemerintahanDaerah

Seiring dengan perjalanan dan perkembangan penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah, ada beberapa hal mendasar yangmerupakan isu dan permasalahan mendesak pemerintahan dalam pembangunanyang dihadapi secara umum di Kabupaten Pandeglang yang dipengaruhi olehlingkungan strategis baik di lingkungan intern maupun ekstern. Untuk itu secaragaris besar isu dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang dapatdikelompokkan sebagai berikut :

1) Kemiskinan dan kesenjangan sosial, beberapa permasalahan mendasar yangdapat diidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Masih tingginya angka/jumlah penduduk miskin, dimana data jumlahpenduduk miskin di Kabupaten Pandeglang berdasarkan Susenas tahun2010 sebanyak 127.800 (11,14 %) dengan Garis Kemiskinan Rp. 202.483(Rp/kapita/bulan);

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-45

kewirausahaan di daerah perdesaan serta belum optimalnya pemanfaatandan pengembangan pertanian, pariwisata dan potensi sumberdaya alam.

2. Kualitas SDM masih rendah, permasalahan ini terkait dengan masihrendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan kurangnya berdayanyamasyarakat pedesaan.

3. Penataan ruang dan kawasan / kewilayahan Kabupaten Pandeglang masihbelum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya tata guna lahan yangterintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang diprioritaskan sesuaidengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada. Selain itupermasalahan tersebut terkait dengan belum optimalnya fungsi kawasandan tata ruang wilayah.

4. Sarana dan prasarana dasar belum memadai, permasalahan ini terkaitdengan kurang optimalnya sarana dan prasarana publik khususnya saranadan prasarana pendidikan dan kesehatan.

5. Tata kelola dan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah masih lemah,permasalahan ini terkait dengan masih lemahnya kapasitas kelembagaandan kualitas aparatur pemerintahan daerah.

Dengan memperhatikan hasil analisa terhadap kondisi umum diKabupaten Pandeglang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahanpembangunan yang perlu menjadi perhatian dan fokus pembangunan sebagaiberikut:

(1) Pertumbuhan perekonomian daerah(2) Ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat pendidikan

masyarakat(3) Penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan(4) Tata kelola pemerintahan daerah.

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan PemerintahanDaerah

Seiring dengan perjalanan dan perkembangan penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah, ada beberapa hal mendasar yangmerupakan isu dan permasalahan mendesak pemerintahan dalam pembangunanyang dihadapi secara umum di Kabupaten Pandeglang yang dipengaruhi olehlingkungan strategis baik di lingkungan intern maupun ekstern. Untuk itu secaragaris besar isu dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang dapatdikelompokkan sebagai berikut :

1) Kemiskinan dan kesenjangan sosial, beberapa permasalahan mendasar yangdapat diidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Masih tingginya angka/jumlah penduduk miskin, dimana data jumlahpenduduk miskin di Kabupaten Pandeglang berdasarkan Susenas tahun2010 sebanyak 127.800 (11,14 %) dengan Garis Kemiskinan Rp. 202.483(Rp/kapita/bulan);

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-45

kewirausahaan di daerah perdesaan serta belum optimalnya pemanfaatandan pengembangan pertanian, pariwisata dan potensi sumberdaya alam.

2. Kualitas SDM masih rendah, permasalahan ini terkait dengan masihrendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan kurangnya berdayanyamasyarakat pedesaan.

3. Penataan ruang dan kawasan / kewilayahan Kabupaten Pandeglang masihbelum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya tata guna lahan yangterintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang diprioritaskan sesuaidengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada. Selain itupermasalahan tersebut terkait dengan belum optimalnya fungsi kawasandan tata ruang wilayah.

4. Sarana dan prasarana dasar belum memadai, permasalahan ini terkaitdengan kurang optimalnya sarana dan prasarana publik khususnya saranadan prasarana pendidikan dan kesehatan.

5. Tata kelola dan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah masih lemah,permasalahan ini terkait dengan masih lemahnya kapasitas kelembagaandan kualitas aparatur pemerintahan daerah.

Dengan memperhatikan hasil analisa terhadap kondisi umum diKabupaten Pandeglang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahanpembangunan yang perlu menjadi perhatian dan fokus pembangunan sebagaiberikut:

(1) Pertumbuhan perekonomian daerah(2) Ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat pendidikan

masyarakat(3) Penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan(4) Tata kelola pemerintahan daerah.

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan PemerintahanDaerah

Seiring dengan perjalanan dan perkembangan penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan daerah, ada beberapa hal mendasar yangmerupakan isu dan permasalahan mendesak pemerintahan dalam pembangunanyang dihadapi secara umum di Kabupaten Pandeglang yang dipengaruhi olehlingkungan strategis baik di lingkungan intern maupun ekstern. Untuk itu secaragaris besar isu dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang dapatdikelompokkan sebagai berikut :

1) Kemiskinan dan kesenjangan sosial, beberapa permasalahan mendasar yangdapat diidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Masih tingginya angka/jumlah penduduk miskin, dimana data jumlahpenduduk miskin di Kabupaten Pandeglang berdasarkan Susenas tahun2010 sebanyak 127.800 (11,14 %) dengan Garis Kemiskinan Rp. 202.483(Rp/kapita/bulan);

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-46

Rendahnya kemampuan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhandasar;

Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, dimana TingkatPengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010 sebesar 11,34%;

Naiknya harga berbagai kebutuhan hidup, mengakibatkan semakinrendahnya daya beli masyarakat;

Masih banyaknya jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang,dimana data jumlah desa tertinggal sampai dengan tahun 2010 sebanyak141 desa (42,09%), sedangkan desa/kelurahan maju sebanyak 194desa/kelurahan (57,91%).

2) Belum optimalnya pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Masih rendahnya investasi yang mendayagunakan potensi dan sumberdaya daerah;

Rendahnya daya saing dan akses pemasaran produk unggulan daerah;

Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya lokal;

Masih rendahnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian sebagaicore bussines pembangunan di Kabupaten Pandeglang;

Masih rendahnya pendayagunaan potensi objek-objek wisata dalammendukung pencapaian visi Kabupaten Pandeglang;

Dampak krisis ekonomi global yang mempengaruhi perekonomiannasional dan regional yang berakibat pada penurunan permintaankomoditas akibat penurunan daya beli dan tingkat kesejahteraan.

3) Pendidikan dan kesehatan, beberapa permasalahan mendasar yang dapatdiidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Terbatasnya kualitas dan kuantitas prasana dan sarana pendidikan dankesehatan. Kualitas SDM dapat tergambar dari Indeks PembangunanManusia (IPM) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 69,14yang lebih rendah dari IPM Banten 71,19 (Tahun 2010);

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan;

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

Belum optimalnya manajemen pelayanan kesehatan;

Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan;

Tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan;

Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan masyarakat berkenaandengan perilaku hidup sehat dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-46

Rendahnya kemampuan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhandasar;

Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, dimana TingkatPengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010 sebesar 11,34%;

Naiknya harga berbagai kebutuhan hidup, mengakibatkan semakinrendahnya daya beli masyarakat;

Masih banyaknya jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang,dimana data jumlah desa tertinggal sampai dengan tahun 2010 sebanyak141 desa (42,09%), sedangkan desa/kelurahan maju sebanyak 194desa/kelurahan (57,91%).

2) Belum optimalnya pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Masih rendahnya investasi yang mendayagunakan potensi dan sumberdaya daerah;

Rendahnya daya saing dan akses pemasaran produk unggulan daerah;

Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya lokal;

Masih rendahnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian sebagaicore bussines pembangunan di Kabupaten Pandeglang;

Masih rendahnya pendayagunaan potensi objek-objek wisata dalammendukung pencapaian visi Kabupaten Pandeglang;

Dampak krisis ekonomi global yang mempengaruhi perekonomiannasional dan regional yang berakibat pada penurunan permintaankomoditas akibat penurunan daya beli dan tingkat kesejahteraan.

3) Pendidikan dan kesehatan, beberapa permasalahan mendasar yang dapatdiidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Terbatasnya kualitas dan kuantitas prasana dan sarana pendidikan dankesehatan. Kualitas SDM dapat tergambar dari Indeks PembangunanManusia (IPM) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 69,14yang lebih rendah dari IPM Banten 71,19 (Tahun 2010);

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan;

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

Belum optimalnya manajemen pelayanan kesehatan;

Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan;

Tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan;

Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan masyarakat berkenaandengan perilaku hidup sehat dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-46

Rendahnya kemampuan masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhandasar;

Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, dimana TingkatPengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2010 sebesar 11,34%;

Naiknya harga berbagai kebutuhan hidup, mengakibatkan semakinrendahnya daya beli masyarakat;

Masih banyaknya jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang,dimana data jumlah desa tertinggal sampai dengan tahun 2010 sebanyak141 desa (42,09%), sedangkan desa/kelurahan maju sebanyak 194desa/kelurahan (57,91%).

2) Belum optimalnya pengembangan ekonomi daerah dan masyarakat,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Masih rendahnya investasi yang mendayagunakan potensi dan sumberdaya daerah;

Rendahnya daya saing dan akses pemasaran produk unggulan daerah;

Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya lokal;

Masih rendahnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian sebagaicore bussines pembangunan di Kabupaten Pandeglang;

Masih rendahnya pendayagunaan potensi objek-objek wisata dalammendukung pencapaian visi Kabupaten Pandeglang;

Dampak krisis ekonomi global yang mempengaruhi perekonomiannasional dan regional yang berakibat pada penurunan permintaankomoditas akibat penurunan daya beli dan tingkat kesejahteraan.

3) Pendidikan dan kesehatan, beberapa permasalahan mendasar yang dapatdiidentifikasi pada isu strategis ini yaitu:

Terbatasnya kualitas dan kuantitas prasana dan sarana pendidikan dankesehatan. Kualitas SDM dapat tergambar dari Indeks PembangunanManusia (IPM) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 69,14yang lebih rendah dari IPM Banten 71,19 (Tahun 2010);

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan;

Belum memadainya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan;

Belum optimalnya manajemen pelayanan kesehatan;

Terbatasnya jumlah tenaga kesehatan;

Tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan;

Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan dan masyarakat berkenaandengan perilaku hidup sehat dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-47

4) Keterbatasan infrastruktur dan degradasi kualitas lingkungan hidup,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Keterbatasan infrastruktur (kualitas maupun kuantitas) pelayanan dasar(seperti cakupan air bersih dan sanitasi) serta infrastruktur penggerakroda perekonomian);

Meningkatnya kerusakan hutan akibat perambahan dan illegal loging;

Belum memadainya pengendalian banjir dan kekeringan serta belumoptimalnya penanganan lahan kritis;

Terjadinya kerusakan kualitas lingkungan laut dan pesisir;

Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan danpelestarian lingkungan hidup;

Belum terpadunya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).

5) Tata pemerintahan yang baik dan bersih, dengan permasalahan dan isustrategis:

Belum optimalnya beberapa pelayanan publik, di lain pihak tingkatpengharapan masyarakat terhadap aparatur pemerintah untuk meningkatkankualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersihsemakin meningkat. Harapan masyarakat tersebut didasarkan guna mendukungpeningkatan kompetensi masyarakat serta peningkatan investasi melalui peranswasta dalam keikutsertaan pembangunan daerah.

Selain itu, dalam rangka sinergitas, sinkronisasi dan integrasi antarapembangunan daerah dan pembangunan nasional maka diperlukan keterpaduanisu strategis dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, ProvinsiBanten maupun Nasional pada Tahun 2013 sebagaimana tercantum dalamRencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Provinsi Banten Tahun 2013.

Tabel 2.28

Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak Pembangunan Tahun 2013

Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PrioritasPemb. Kab.Pandeglang

No.

Isu danPermasalahan

Nasional ProvinsiBanten

KabupatenPandeglang

1. PenyediaanInfrastrukturPenggerakPertumbuhanEkonomi Wilayah

√ √ √ Prioritas 1 & 2

3. Tercapainya WajibBelajar 9 (Sembilan)Tahun

√ √ √ Prioritas 5

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-47

4) Keterbatasan infrastruktur dan degradasi kualitas lingkungan hidup,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Keterbatasan infrastruktur (kualitas maupun kuantitas) pelayanan dasar(seperti cakupan air bersih dan sanitasi) serta infrastruktur penggerakroda perekonomian);

Meningkatnya kerusakan hutan akibat perambahan dan illegal loging;

Belum memadainya pengendalian banjir dan kekeringan serta belumoptimalnya penanganan lahan kritis;

Terjadinya kerusakan kualitas lingkungan laut dan pesisir;

Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan danpelestarian lingkungan hidup;

Belum terpadunya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).

5) Tata pemerintahan yang baik dan bersih, dengan permasalahan dan isustrategis:

Belum optimalnya beberapa pelayanan publik, di lain pihak tingkatpengharapan masyarakat terhadap aparatur pemerintah untuk meningkatkankualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersihsemakin meningkat. Harapan masyarakat tersebut didasarkan guna mendukungpeningkatan kompetensi masyarakat serta peningkatan investasi melalui peranswasta dalam keikutsertaan pembangunan daerah.

Selain itu, dalam rangka sinergitas, sinkronisasi dan integrasi antarapembangunan daerah dan pembangunan nasional maka diperlukan keterpaduanisu strategis dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, ProvinsiBanten maupun Nasional pada Tahun 2013 sebagaimana tercantum dalamRencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Provinsi Banten Tahun 2013.

Tabel 2.28

Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak Pembangunan Tahun 2013

Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PrioritasPemb. Kab.Pandeglang

No.

Isu danPermasalahan

Nasional ProvinsiBanten

KabupatenPandeglang

1. PenyediaanInfrastrukturPenggerakPertumbuhanEkonomi Wilayah

√ √ √ Prioritas 1 & 2

3. Tercapainya WajibBelajar 9 (Sembilan)Tahun

√ √ √ Prioritas 5

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-47

4) Keterbatasan infrastruktur dan degradasi kualitas lingkungan hidup,beberapa permasalahan mendasar yang dapat diidentifikasi pada isustrategis ini yaitu:

Keterbatasan infrastruktur (kualitas maupun kuantitas) pelayanan dasar(seperti cakupan air bersih dan sanitasi) serta infrastruktur penggerakroda perekonomian);

Meningkatnya kerusakan hutan akibat perambahan dan illegal loging;

Belum memadainya pengendalian banjir dan kekeringan serta belumoptimalnya penanganan lahan kritis;

Terjadinya kerusakan kualitas lingkungan laut dan pesisir;

Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan danpelestarian lingkungan hidup;

Belum terpadunya pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).

5) Tata pemerintahan yang baik dan bersih, dengan permasalahan dan isustrategis:

Belum optimalnya beberapa pelayanan publik, di lain pihak tingkatpengharapan masyarakat terhadap aparatur pemerintah untuk meningkatkankualitas pelayanan dan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersihsemakin meningkat. Harapan masyarakat tersebut didasarkan guna mendukungpeningkatan kompetensi masyarakat serta peningkatan investasi melalui peranswasta dalam keikutsertaan pembangunan daerah.

Selain itu, dalam rangka sinergitas, sinkronisasi dan integrasi antarapembangunan daerah dan pembangunan nasional maka diperlukan keterpaduanisu strategis dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, ProvinsiBanten maupun Nasional pada Tahun 2013 sebagaimana tercantum dalamRencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Provinsi Banten Tahun 2013.

Tabel 2.28

Identifikasi Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak Pembangunan Tahun 2013

Keterkaitan Isu dan Masalah Mendesak PrioritasPemb. Kab.Pandeglang

No.

Isu danPermasalahan

Nasional ProvinsiBanten

KabupatenPandeglang

1. PenyediaanInfrastrukturPenggerakPertumbuhanEkonomi Wilayah

√ √ √ Prioritas 1 & 2

3. Tercapainya WajibBelajar 9 (Sembilan)Tahun

√ √ √ Prioritas 5

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-48

4. TercapainyaPelayanan Kesehatanyang Berkualitas

√ √ √ Prioritas 6

5. MeningkatnyaKualitas LH danKeseimbanganPemanfaatan Ruang

√ √ √ Prioritas 8

6. Penguatan EkonomiDaerah

√ √ √ Prioritas 1 &2

7. PemantapanReformasi Birokrasidan Hukum

√ √ √ Prioritas 7

Penjelasan dari identifikasi isu dan masalah pembangunan Tahun 2013 diatasadalah :

1. Isu dan permasalahan Penyediaan Infrastruktur Penggerak PertumbuhanEkonomi Wilayah dimaksudkan pada upaya tercapainya percepatanpembangunan wilayah melalui penyediaan dan koordinasi infrastruktursebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi baik di perkotaan maupunperdesaan meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatanserta infrastruktur ekonomi lainnya seperti pariwisata dan perdagangan.Selain itu, pemerintah juga dituntut menyediakan infrastruktur pelayanandasar bagi masyarakat meliputi pemukiman yang layak, penyediaancakupan air bersih dan sanitasi dan fasilitas umum lainnya.

2. Isu dan Permasalahan Tercapainya Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahundimaksudkan pada upaya peningkatan penyediaan dan pemenuhuankecukupan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitaspelayanan pendidikan, dalam rangka optimalisasi pencapaian AngkaPartisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

3. Isu dan Permasalahan Tercapainya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitasdimaksudkan pada upaya peningkatan kualitas dan kecukupan sarana danprasarana pelayanan kesehanan serta keterjangkauan pelayanan kesehatanbagi masyarakat tidak mampu, termasuk peningkatan pelayanan kesehatanibu dan anak.

4. Isu dan Permasalahan Meningkatnya Kualitas LH dan KeseimbanganPemanfaatan Ruang, dan Upaya Pencegahan Perusakan LH dan SDAdimaksudkan pada upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaranlingkungan hidup, perusasakan sumberdaya alam serta memperhatikanketerkaitan hulu dan hilir secara kewilayahan melalui sinkronisasi penataanruang.

5. Isu dan Permasalahan Penguatan Ekonomi Daerah, serta Pelayanan PasarTradisional dan Penataan Pedagang kaki lima dimaksudkan melalui upayapeningkatan produktivitas dan aksesbilitas pemanfaatan potensi sumberdayaunggulan daerah, serta aksesbilitas pemasaran komoditas pada pasar

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-48

4. TercapainyaPelayanan Kesehatanyang Berkualitas

√ √ √ Prioritas 6

5. MeningkatnyaKualitas LH danKeseimbanganPemanfaatan Ruang

√ √ √ Prioritas 8

6. Penguatan EkonomiDaerah

√ √ √ Prioritas 1 &2

7. PemantapanReformasi Birokrasidan Hukum

√ √ √ Prioritas 7

Penjelasan dari identifikasi isu dan masalah pembangunan Tahun 2013 diatasadalah :

1. Isu dan permasalahan Penyediaan Infrastruktur Penggerak PertumbuhanEkonomi Wilayah dimaksudkan pada upaya tercapainya percepatanpembangunan wilayah melalui penyediaan dan koordinasi infrastruktursebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi baik di perkotaan maupunperdesaan meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatanserta infrastruktur ekonomi lainnya seperti pariwisata dan perdagangan.Selain itu, pemerintah juga dituntut menyediakan infrastruktur pelayanandasar bagi masyarakat meliputi pemukiman yang layak, penyediaancakupan air bersih dan sanitasi dan fasilitas umum lainnya.

2. Isu dan Permasalahan Tercapainya Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahundimaksudkan pada upaya peningkatan penyediaan dan pemenuhuankecukupan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitaspelayanan pendidikan, dalam rangka optimalisasi pencapaian AngkaPartisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

3. Isu dan Permasalahan Tercapainya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitasdimaksudkan pada upaya peningkatan kualitas dan kecukupan sarana danprasarana pelayanan kesehanan serta keterjangkauan pelayanan kesehatanbagi masyarakat tidak mampu, termasuk peningkatan pelayanan kesehatanibu dan anak.

4. Isu dan Permasalahan Meningkatnya Kualitas LH dan KeseimbanganPemanfaatan Ruang, dan Upaya Pencegahan Perusakan LH dan SDAdimaksudkan pada upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaranlingkungan hidup, perusasakan sumberdaya alam serta memperhatikanketerkaitan hulu dan hilir secara kewilayahan melalui sinkronisasi penataanruang.

5. Isu dan Permasalahan Penguatan Ekonomi Daerah, serta Pelayanan PasarTradisional dan Penataan Pedagang kaki lima dimaksudkan melalui upayapeningkatan produktivitas dan aksesbilitas pemanfaatan potensi sumberdayaunggulan daerah, serta aksesbilitas pemasaran komoditas pada pasar

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-48

4. TercapainyaPelayanan Kesehatanyang Berkualitas

√ √ √ Prioritas 6

5. MeningkatnyaKualitas LH danKeseimbanganPemanfaatan Ruang

√ √ √ Prioritas 8

6. Penguatan EkonomiDaerah

√ √ √ Prioritas 1 &2

7. PemantapanReformasi Birokrasidan Hukum

√ √ √ Prioritas 7

Penjelasan dari identifikasi isu dan masalah pembangunan Tahun 2013 diatasadalah :

1. Isu dan permasalahan Penyediaan Infrastruktur Penggerak PertumbuhanEkonomi Wilayah dimaksudkan pada upaya tercapainya percepatanpembangunan wilayah melalui penyediaan dan koordinasi infrastruktursebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi baik di perkotaan maupunperdesaan meliputi pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatanserta infrastruktur ekonomi lainnya seperti pariwisata dan perdagangan.Selain itu, pemerintah juga dituntut menyediakan infrastruktur pelayanandasar bagi masyarakat meliputi pemukiman yang layak, penyediaancakupan air bersih dan sanitasi dan fasilitas umum lainnya.

2. Isu dan Permasalahan Tercapainya Wajib Belajar 9 (Sembilan) Tahundimaksudkan pada upaya peningkatan penyediaan dan pemenuhuankecukupan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitaspelayanan pendidikan, dalam rangka optimalisasi pencapaian AngkaPartisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

3. Isu dan Permasalahan Tercapainya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitasdimaksudkan pada upaya peningkatan kualitas dan kecukupan sarana danprasarana pelayanan kesehanan serta keterjangkauan pelayanan kesehatanbagi masyarakat tidak mampu, termasuk peningkatan pelayanan kesehatanibu dan anak.

4. Isu dan Permasalahan Meningkatnya Kualitas LH dan KeseimbanganPemanfaatan Ruang, dan Upaya Pencegahan Perusakan LH dan SDAdimaksudkan pada upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaranlingkungan hidup, perusasakan sumberdaya alam serta memperhatikanketerkaitan hulu dan hilir secara kewilayahan melalui sinkronisasi penataanruang.

5. Isu dan Permasalahan Penguatan Ekonomi Daerah, serta Pelayanan PasarTradisional dan Penataan Pedagang kaki lima dimaksudkan melalui upayapeningkatan produktivitas dan aksesbilitas pemanfaatan potensi sumberdayaunggulan daerah, serta aksesbilitas pemasaran komoditas pada pasar

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-49

tradisional dan penataan kaki lima sebagai penciptaan lapangan kerjaproduktif baik formal maupun non formal.

6. Isu dan Permasalahan Optimalisasi Pelayanan Air Bersih dimaksudkan padaupaya pelayanan air bersih pada perumahan dan pemukiman bagimasyarakat berpenghasilan rendah.

7. Isu dan Permasalahan Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukumdimaksudkan pada upaya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yangbaik dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-49

tradisional dan penataan kaki lima sebagai penciptaan lapangan kerjaproduktif baik formal maupun non formal.

6. Isu dan Permasalahan Optimalisasi Pelayanan Air Bersih dimaksudkan padaupaya pelayanan air bersih pada perumahan dan pemukiman bagimasyarakat berpenghasilan rendah.

7. Isu dan Permasalahan Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukumdimaksudkan pada upaya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yangbaik dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 II-49

tradisional dan penataan kaki lima sebagai penciptaan lapangan kerjaproduktif baik formal maupun non formal.

6. Isu dan Permasalahan Optimalisasi Pelayanan Air Bersih dimaksudkan padaupaya pelayanan air bersih pada perumahan dan pemukiman bagimasyarakat berpenghasilan rendah.

7. Isu dan Permasalahan Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukumdimaksudkan pada upaya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yangbaik dan bersih.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek vital bagi suatudaerah dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Agenda pembangunanyang diusung oleh berbagai daerah pada akhirnya adalah kesejahteraan ekonomibagi seluruh masyarakat. Kinerja di bidang ekonomi merupakan hal yang sangatpenting untuk menunjukkan seberapa besar capaian ekonomi yang akan di raiholeh sebuah daerah. Oleh karena itu sangat penting bagi daerah KabupatenPandeglang untuk memiliki kebijakan ekonomi daerah yang tepat menujumasyarakat yang adil dan sejahtera.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Dalam rangka penciptaan peningkatan kesejahteraan masyarakat, arahkebijakan ekonomi Kabupaten Pandeglang tahun 2013 berupaya seoptimalmungkin untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat dan stabilitas ekonomi daerahsesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pemerintah DaerahProvinsi Banten untuk tahun 2013.

A. Pertumbuhan Ekonomi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomiyang tinggi merupakan elemen yang sangat vital. Pertumbuhan ekonomi yangtinggi menggambarkan terjadinya peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomisuatu daerah. Peningkatan tersebut akan mendorong pada terbukanyakesempatan kerja baru bagi rakyat. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang positifmemungkinkan suatu daerah untuk meningkatkan akumulasi modal (baik fisikmaupun sumber daya manusia) yang kemudian akan berdampak positif padaproduktifitas. Terbukanya lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitaspada akhirnya berimplikasi positif pada penghasilan yang diterima masyarakatdengan demikian kesejahteraan rakyat pun akan mengalami peningkatan.

Guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi perlu diambillangkah-langkah tepat sasaran, diantaranya :

1. Peningkatan investasi.

Investasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalampertumbuhan ekonomi. Terciptanya akumulasi modal dapat meningkatkanproduktivitas seiring dengan tingkat investasi yang tinggi. Karena kebutuhaninvestasi masih belum mampu dipenuhi dari dalam daerah maka perludiupayakan adanya investasi dari luar yaitu dengan menciptakan ikliminvestasi yang kondusif.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek vital bagi suatudaerah dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Agenda pembangunanyang diusung oleh berbagai daerah pada akhirnya adalah kesejahteraan ekonomibagi seluruh masyarakat. Kinerja di bidang ekonomi merupakan hal yang sangatpenting untuk menunjukkan seberapa besar capaian ekonomi yang akan di raiholeh sebuah daerah. Oleh karena itu sangat penting bagi daerah KabupatenPandeglang untuk memiliki kebijakan ekonomi daerah yang tepat menujumasyarakat yang adil dan sejahtera.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Dalam rangka penciptaan peningkatan kesejahteraan masyarakat, arahkebijakan ekonomi Kabupaten Pandeglang tahun 2013 berupaya seoptimalmungkin untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat dan stabilitas ekonomi daerahsesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pemerintah DaerahProvinsi Banten untuk tahun 2013.

A. Pertumbuhan Ekonomi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomiyang tinggi merupakan elemen yang sangat vital. Pertumbuhan ekonomi yangtinggi menggambarkan terjadinya peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomisuatu daerah. Peningkatan tersebut akan mendorong pada terbukanyakesempatan kerja baru bagi rakyat. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang positifmemungkinkan suatu daerah untuk meningkatkan akumulasi modal (baik fisikmaupun sumber daya manusia) yang kemudian akan berdampak positif padaproduktifitas. Terbukanya lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitaspada akhirnya berimplikasi positif pada penghasilan yang diterima masyarakatdengan demikian kesejahteraan rakyat pun akan mengalami peningkatan.

Guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi perlu diambillangkah-langkah tepat sasaran, diantaranya :

1. Peningkatan investasi.

Investasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalampertumbuhan ekonomi. Terciptanya akumulasi modal dapat meningkatkanproduktivitas seiring dengan tingkat investasi yang tinggi. Karena kebutuhaninvestasi masih belum mampu dipenuhi dari dalam daerah maka perludiupayakan adanya investasi dari luar yaitu dengan menciptakan ikliminvestasi yang kondusif.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu aspek vital bagi suatudaerah dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Agenda pembangunanyang diusung oleh berbagai daerah pada akhirnya adalah kesejahteraan ekonomibagi seluruh masyarakat. Kinerja di bidang ekonomi merupakan hal yang sangatpenting untuk menunjukkan seberapa besar capaian ekonomi yang akan di raiholeh sebuah daerah. Oleh karena itu sangat penting bagi daerah KabupatenPandeglang untuk memiliki kebijakan ekonomi daerah yang tepat menujumasyarakat yang adil dan sejahtera.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Dalam rangka penciptaan peningkatan kesejahteraan masyarakat, arahkebijakan ekonomi Kabupaten Pandeglang tahun 2013 berupaya seoptimalmungkin untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat dan stabilitas ekonomi daerahsesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pemerintah DaerahProvinsi Banten untuk tahun 2013.

A. Pertumbuhan Ekonomi

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomiyang tinggi merupakan elemen yang sangat vital. Pertumbuhan ekonomi yangtinggi menggambarkan terjadinya peningkatan dan perluasan kegiatan ekonomisuatu daerah. Peningkatan tersebut akan mendorong pada terbukanyakesempatan kerja baru bagi rakyat. Selain itu pertumbuhan ekonomi yang positifmemungkinkan suatu daerah untuk meningkatkan akumulasi modal (baik fisikmaupun sumber daya manusia) yang kemudian akan berdampak positif padaproduktifitas. Terbukanya lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitaspada akhirnya berimplikasi positif pada penghasilan yang diterima masyarakatdengan demikian kesejahteraan rakyat pun akan mengalami peningkatan.

Guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi perlu diambillangkah-langkah tepat sasaran, diantaranya :

1. Peningkatan investasi.

Investasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalampertumbuhan ekonomi. Terciptanya akumulasi modal dapat meningkatkanproduktivitas seiring dengan tingkat investasi yang tinggi. Karena kebutuhaninvestasi masih belum mampu dipenuhi dari dalam daerah maka perludiupayakan adanya investasi dari luar yaitu dengan menciptakan ikliminvestasi yang kondusif.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-2

2. Peningkatan pemasaran produk daerah.

Pemasaran produk daerah merupakan sumber yang tidak kalah pentingnyabagi pertumbuhan ekonomi. Meskipun secara statistik pemasaran produklokal mengalami peningkatan terutama di sektor pertanian dan pariwisatanamun harus diakui bahwa nilai tersebut belum sepadan dibandingkandengan potensi yang tersedia. Untuk itu diperlukan peningkatan daya saingproduk daerah dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur,mengeliminasi pungutan liar dan simplifikasi terhadap prosedur perizinansehingga biaya ekonomi tinggi dapat ditekan.

3. Peningkatan daya beli masyarakat.

Kebijakan menjaga daya beli masyarakat merupakan hal yang sangat pokokagar masyarakat dapat membeli barang sehari-hari atau kebutuhan pokokdengan sangat mudah dan disisi lain pendapatan terus mengalamipeningkatan. Untuk itu pemerintah daerah berupaya menjaga tingkat inflasiterutama yang berkaitan dengan proses distribusi dan pergerakan hargadipasar.

B. Pemerataan Ekonomi

Pemerataan pembangunan ekonomi adalah pembangunan yangmemberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi danberkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara.Dengan demikian pemerataan ekonomi menciptakan kesempatan bagi semuadan memastikan akses yang sama terhadap kesempatan tersebut.

Pembangunan pemerataan ekonomi didukung oleh kebijakan pada sektortenaga kerja, kemiskinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Kebijakan tenaga kerja meliputi pelatihan, pembekalan dan pengembangansekolah menengah kejuruan (SMK). Sementara itu kebijakan pengurangankemiskinan diarahkan kepada pemberian akses yang sama pada kesempatankerja dan pemberian bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar (kesehatandan pendidikan). Kebijakan pengembangan UMKM sangat diperlukan untukpemerataan pembangunan ekonomi karena sektor formal untuk menampungtenaga kerja sangat terbatas. Oleh karena itu pengembangan sektor informalmelalui UKM sangat penting untuk dilakukan.

C. Stabilitas Ekonomi Daerah

Terciptanya stabilitas ekonomi makro merupakan kondisi yang tidak kalahpentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan prasyarat bagipertumbuhan ekonomi. Perekonomian daerah hanya akan memberikan kinerjayang baik apabila didukung kestabilan ekonomi yang kokoh. Fluktuasi padaharga barang, tingkat pertumbuhan ekonomi atau utang pemerintah dapatmemberikan gangguan pada perekonomian terutama sektor swasta yang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-2

2. Peningkatan pemasaran produk daerah.

Pemasaran produk daerah merupakan sumber yang tidak kalah pentingnyabagi pertumbuhan ekonomi. Meskipun secara statistik pemasaran produklokal mengalami peningkatan terutama di sektor pertanian dan pariwisatanamun harus diakui bahwa nilai tersebut belum sepadan dibandingkandengan potensi yang tersedia. Untuk itu diperlukan peningkatan daya saingproduk daerah dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur,mengeliminasi pungutan liar dan simplifikasi terhadap prosedur perizinansehingga biaya ekonomi tinggi dapat ditekan.

3. Peningkatan daya beli masyarakat.

Kebijakan menjaga daya beli masyarakat merupakan hal yang sangat pokokagar masyarakat dapat membeli barang sehari-hari atau kebutuhan pokokdengan sangat mudah dan disisi lain pendapatan terus mengalamipeningkatan. Untuk itu pemerintah daerah berupaya menjaga tingkat inflasiterutama yang berkaitan dengan proses distribusi dan pergerakan hargadipasar.

B. Pemerataan Ekonomi

Pemerataan pembangunan ekonomi adalah pembangunan yangmemberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi danberkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara.Dengan demikian pemerataan ekonomi menciptakan kesempatan bagi semuadan memastikan akses yang sama terhadap kesempatan tersebut.

Pembangunan pemerataan ekonomi didukung oleh kebijakan pada sektortenaga kerja, kemiskinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Kebijakan tenaga kerja meliputi pelatihan, pembekalan dan pengembangansekolah menengah kejuruan (SMK). Sementara itu kebijakan pengurangankemiskinan diarahkan kepada pemberian akses yang sama pada kesempatankerja dan pemberian bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar (kesehatandan pendidikan). Kebijakan pengembangan UMKM sangat diperlukan untukpemerataan pembangunan ekonomi karena sektor formal untuk menampungtenaga kerja sangat terbatas. Oleh karena itu pengembangan sektor informalmelalui UKM sangat penting untuk dilakukan.

C. Stabilitas Ekonomi Daerah

Terciptanya stabilitas ekonomi makro merupakan kondisi yang tidak kalahpentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan prasyarat bagipertumbuhan ekonomi. Perekonomian daerah hanya akan memberikan kinerjayang baik apabila didukung kestabilan ekonomi yang kokoh. Fluktuasi padaharga barang, tingkat pertumbuhan ekonomi atau utang pemerintah dapatmemberikan gangguan pada perekonomian terutama sektor swasta yang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-2

2. Peningkatan pemasaran produk daerah.

Pemasaran produk daerah merupakan sumber yang tidak kalah pentingnyabagi pertumbuhan ekonomi. Meskipun secara statistik pemasaran produklokal mengalami peningkatan terutama di sektor pertanian dan pariwisatanamun harus diakui bahwa nilai tersebut belum sepadan dibandingkandengan potensi yang tersedia. Untuk itu diperlukan peningkatan daya saingproduk daerah dengan meningkatkan ketersediaan infrastruktur,mengeliminasi pungutan liar dan simplifikasi terhadap prosedur perizinansehingga biaya ekonomi tinggi dapat ditekan.

3. Peningkatan daya beli masyarakat.

Kebijakan menjaga daya beli masyarakat merupakan hal yang sangat pokokagar masyarakat dapat membeli barang sehari-hari atau kebutuhan pokokdengan sangat mudah dan disisi lain pendapatan terus mengalamipeningkatan. Untuk itu pemerintah daerah berupaya menjaga tingkat inflasiterutama yang berkaitan dengan proses distribusi dan pergerakan hargadipasar.

B. Pemerataan Ekonomi

Pemerataan pembangunan ekonomi adalah pembangunan yangmemberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi danberkontribusi dalam proses pertumbuhan ekonomi dengan status yang setara.Dengan demikian pemerataan ekonomi menciptakan kesempatan bagi semuadan memastikan akses yang sama terhadap kesempatan tersebut.

Pembangunan pemerataan ekonomi didukung oleh kebijakan pada sektortenaga kerja, kemiskinan dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Kebijakan tenaga kerja meliputi pelatihan, pembekalan dan pengembangansekolah menengah kejuruan (SMK). Sementara itu kebijakan pengurangankemiskinan diarahkan kepada pemberian akses yang sama pada kesempatankerja dan pemberian bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar (kesehatandan pendidikan). Kebijakan pengembangan UMKM sangat diperlukan untukpemerataan pembangunan ekonomi karena sektor formal untuk menampungtenaga kerja sangat terbatas. Oleh karena itu pengembangan sektor informalmelalui UKM sangat penting untuk dilakukan.

C. Stabilitas Ekonomi Daerah

Terciptanya stabilitas ekonomi makro merupakan kondisi yang tidak kalahpentingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan prasyarat bagipertumbuhan ekonomi. Perekonomian daerah hanya akan memberikan kinerjayang baik apabila didukung kestabilan ekonomi yang kokoh. Fluktuasi padaharga barang, tingkat pertumbuhan ekonomi atau utang pemerintah dapatmemberikan gangguan pada perekonomian terutama sektor swasta yang

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-3

membutuhkan kepastian dalam menjalankan usahanya yang pada akhirnya akanmempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi yang kokoh maka stabilitasharga harus dapat dijaga. Gejolak harga yang tinggi selain mengurangi daya belimasyarakat juga akan menimbulkan ketidakpastian dalam berusaha. Disampinghal tersebut Pemerintah Daerah juga berupaya menjaga stabilitas ekonomidaerah dengan meyediakan ketersediaan pangan yang memadai agar tidakterjadi gejolak dimasyarakat.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka arah fokus kebijakan ekonomiKabupaten Pandeglang tahun 2013 diarahkan pada :

1. Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhankebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangankewirausahaan untuk mendorong daya saing;

2. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif dengan memberikankemudahan dalam perizinan dan regulasi yang memberikan ruang lebihbagi para investor.

3. Peningkatan dan pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yangberorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi;

4. Peningkatan dan pengembangan pemasaran produk unggulan daerah;5. Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan

cadangan pangan masyarakat, daerah, dan perbaikan distribusi pangan;

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2013.

Seperti diketahui, ekonomi Pandeglang selama ini bertumpu pada sektorpertanian. Pada tahun 2010 sektor pertanian mampu menyumbang 30,32 persendari total penciptaan nilai tambah dan menyerap 43,94 persen tenaga kerja diPandeglang. Ketahanan sektor pertanian terhadap tekanan perekonomian antaralain disebabkan oleh elastisitas yang tinggi dalam substitusi input danpenyesuaian terhadap target pasar yang sangat luas mengingat komoditas hasilpertanian merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, sektor ini jugamemiliki basis yang kuat di dalam negeri, memiliki kelenturan dalam halteknologi dan pembiayaan.

Ekonomi Pandeglang yang merupakan bagian dari sistem ekonomiregional tidak dapat berdiri sendiri, melainkan ikut dipengaruhi perkembangansituasi perekonomian wilayah sekitar. Sebagai wilayah agraris dengan shareekonomi yang kecil (5,26 persen dari PDRB Banten 2010), dampak krisis ekonomiyang dirasakan di Pandeglang diantaranya terlihat dari melambatnyapertumbuhan beberapa sektor yang terkait dengan bidang finansial sepertiperdagangan eceran dan bank. Meningkatnya harga barang yang diproduksioleh industri di luar Pandeglang akibat melemahnya kurs rupiah menyebabkandaya beli masyarakat berkurang. Disamping itu, ketatnya kondisi likuiditasmenyebabkan perbankan semakin selektif dalam menyalurkan kredit sehinggasedikit menghambat pergerakan sektor riil.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-3

membutuhkan kepastian dalam menjalankan usahanya yang pada akhirnya akanmempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi yang kokoh maka stabilitasharga harus dapat dijaga. Gejolak harga yang tinggi selain mengurangi daya belimasyarakat juga akan menimbulkan ketidakpastian dalam berusaha. Disampinghal tersebut Pemerintah Daerah juga berupaya menjaga stabilitas ekonomidaerah dengan meyediakan ketersediaan pangan yang memadai agar tidakterjadi gejolak dimasyarakat.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka arah fokus kebijakan ekonomiKabupaten Pandeglang tahun 2013 diarahkan pada :

1. Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhankebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangankewirausahaan untuk mendorong daya saing;

2. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif dengan memberikankemudahan dalam perizinan dan regulasi yang memberikan ruang lebihbagi para investor.

3. Peningkatan dan pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yangberorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi;

4. Peningkatan dan pengembangan pemasaran produk unggulan daerah;5. Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan

cadangan pangan masyarakat, daerah, dan perbaikan distribusi pangan;

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2013.

Seperti diketahui, ekonomi Pandeglang selama ini bertumpu pada sektorpertanian. Pada tahun 2010 sektor pertanian mampu menyumbang 30,32 persendari total penciptaan nilai tambah dan menyerap 43,94 persen tenaga kerja diPandeglang. Ketahanan sektor pertanian terhadap tekanan perekonomian antaralain disebabkan oleh elastisitas yang tinggi dalam substitusi input danpenyesuaian terhadap target pasar yang sangat luas mengingat komoditas hasilpertanian merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, sektor ini jugamemiliki basis yang kuat di dalam negeri, memiliki kelenturan dalam halteknologi dan pembiayaan.

Ekonomi Pandeglang yang merupakan bagian dari sistem ekonomiregional tidak dapat berdiri sendiri, melainkan ikut dipengaruhi perkembangansituasi perekonomian wilayah sekitar. Sebagai wilayah agraris dengan shareekonomi yang kecil (5,26 persen dari PDRB Banten 2010), dampak krisis ekonomiyang dirasakan di Pandeglang diantaranya terlihat dari melambatnyapertumbuhan beberapa sektor yang terkait dengan bidang finansial sepertiperdagangan eceran dan bank. Meningkatnya harga barang yang diproduksioleh industri di luar Pandeglang akibat melemahnya kurs rupiah menyebabkandaya beli masyarakat berkurang. Disamping itu, ketatnya kondisi likuiditasmenyebabkan perbankan semakin selektif dalam menyalurkan kredit sehinggasedikit menghambat pergerakan sektor riil.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-3

membutuhkan kepastian dalam menjalankan usahanya yang pada akhirnya akanmempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka menciptakan stabilitas ekonomi yang kokoh maka stabilitasharga harus dapat dijaga. Gejolak harga yang tinggi selain mengurangi daya belimasyarakat juga akan menimbulkan ketidakpastian dalam berusaha. Disampinghal tersebut Pemerintah Daerah juga berupaya menjaga stabilitas ekonomidaerah dengan meyediakan ketersediaan pangan yang memadai agar tidakterjadi gejolak dimasyarakat.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka arah fokus kebijakan ekonomiKabupaten Pandeglang tahun 2013 diarahkan pada :

1. Peningkatan dan pengembangan peran UMKM dalam pemenuhankebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor, serta pengembangankewirausahaan untuk mendorong daya saing;

2. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif dengan memberikankemudahan dalam perizinan dan regulasi yang memberikan ruang lebihbagi para investor.

3. Peningkatan dan pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yangberorientasi ekspor dan memiliki daya saing tinggi;

4. Peningkatan dan pengembangan pemasaran produk unggulan daerah;5. Peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan ketersediaan

cadangan pangan masyarakat, daerah, dan perbaikan distribusi pangan;

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun 2013.

Seperti diketahui, ekonomi Pandeglang selama ini bertumpu pada sektorpertanian. Pada tahun 2010 sektor pertanian mampu menyumbang 30,32 persendari total penciptaan nilai tambah dan menyerap 43,94 persen tenaga kerja diPandeglang. Ketahanan sektor pertanian terhadap tekanan perekonomian antaralain disebabkan oleh elastisitas yang tinggi dalam substitusi input danpenyesuaian terhadap target pasar yang sangat luas mengingat komoditas hasilpertanian merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, sektor ini jugamemiliki basis yang kuat di dalam negeri, memiliki kelenturan dalam halteknologi dan pembiayaan.

Ekonomi Pandeglang yang merupakan bagian dari sistem ekonomiregional tidak dapat berdiri sendiri, melainkan ikut dipengaruhi perkembangansituasi perekonomian wilayah sekitar. Sebagai wilayah agraris dengan shareekonomi yang kecil (5,26 persen dari PDRB Banten 2010), dampak krisis ekonomiyang dirasakan di Pandeglang diantaranya terlihat dari melambatnyapertumbuhan beberapa sektor yang terkait dengan bidang finansial sepertiperdagangan eceran dan bank. Meningkatnya harga barang yang diproduksioleh industri di luar Pandeglang akibat melemahnya kurs rupiah menyebabkandaya beli masyarakat berkurang. Disamping itu, ketatnya kondisi likuiditasmenyebabkan perbankan semakin selektif dalam menyalurkan kredit sehinggasedikit menghambat pergerakan sektor riil.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-4

Beberapa peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2010 seperti PemiluKepala Daerah (Pemilukada) yang berlangsung hingga 2 kali mampumendorong pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektorindustri yang sebagian besar merupakan industri kecil, terutama industri bahancetakan dan tekstil. Peristiwa lain yang akan berdampak secara ekonomi adalahberoperasinya PLTU Labuan tahap 2 dan 2 secara penuh dengan kapasitasmasing-masing 300 MW yang secara otomatis mendongkrat nilai tambah padasektor listrik di Kabupaten Pandeglang. Dengan beroperasinya PLTU tersebut,diperkirakan nilai tambah yang tercipta pada subsektor listrik di tahun 2010akan meningkat drastis karena proses penciptaan nilai tambah tidak hanyaterjadi pada proses pendistribusian, tetapi juga terjadi pada prosespembangkitan listrik.

Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada semua sektorekonomi di Pandeglang kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Akselerasipertumbuhan pada beberapa sektor andalan seperti sektor pertanian, listrik, gasdan air bersih; perdagangan dan jasa-jasa menyebabkan laju pertumbuhanekonomi Pandeglang tumbuh jauh lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.Satu hal yang melegakan adalah tetap terjaganya pertumbuhan sektor pertaniansebagai pilar ekonomi Pandeglang. Pertumbuhan ekonomi Pandeglang selamaini dikenal sangat elastis terhadap sektor pertanian. Penurunan di sektorpertanian akan menyebabkan perlambatan roda perekonomian mengingatkontribusi sektor ini yang dominan terhadap pembentukan PDRB.

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 dapat dilihatpada perkembangan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) KabupatenPandeglang yang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas prosesproduksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2013.Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasarharga berlaku Tahun 2013 diperkirakan sebesar 12,651 triliun rupiah (atau senilai12.651.006 juta rupiah), meningkat dari PDRB adhb pada Tahun 2010 yang senilai8,424 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Jasa-jasa, sertaindustri pengolahan (seperti terlihat pada Tabel 3.1).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-4

Beberapa peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2010 seperti PemiluKepala Daerah (Pemilukada) yang berlangsung hingga 2 kali mampumendorong pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektorindustri yang sebagian besar merupakan industri kecil, terutama industri bahancetakan dan tekstil. Peristiwa lain yang akan berdampak secara ekonomi adalahberoperasinya PLTU Labuan tahap 2 dan 2 secara penuh dengan kapasitasmasing-masing 300 MW yang secara otomatis mendongkrat nilai tambah padasektor listrik di Kabupaten Pandeglang. Dengan beroperasinya PLTU tersebut,diperkirakan nilai tambah yang tercipta pada subsektor listrik di tahun 2010akan meningkat drastis karena proses penciptaan nilai tambah tidak hanyaterjadi pada proses pendistribusian, tetapi juga terjadi pada prosespembangkitan listrik.

Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada semua sektorekonomi di Pandeglang kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Akselerasipertumbuhan pada beberapa sektor andalan seperti sektor pertanian, listrik, gasdan air bersih; perdagangan dan jasa-jasa menyebabkan laju pertumbuhanekonomi Pandeglang tumbuh jauh lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.Satu hal yang melegakan adalah tetap terjaganya pertumbuhan sektor pertaniansebagai pilar ekonomi Pandeglang. Pertumbuhan ekonomi Pandeglang selamaini dikenal sangat elastis terhadap sektor pertanian. Penurunan di sektorpertanian akan menyebabkan perlambatan roda perekonomian mengingatkontribusi sektor ini yang dominan terhadap pembentukan PDRB.

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 dapat dilihatpada perkembangan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) KabupatenPandeglang yang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas prosesproduksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2013.Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasarharga berlaku Tahun 2013 diperkirakan sebesar 12,651 triliun rupiah (atau senilai12.651.006 juta rupiah), meningkat dari PDRB adhb pada Tahun 2010 yang senilai8,424 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Jasa-jasa, sertaindustri pengolahan (seperti terlihat pada Tabel 3.1).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-4

Beberapa peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2010 seperti PemiluKepala Daerah (Pemilukada) yang berlangsung hingga 2 kali mampumendorong pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektorindustri yang sebagian besar merupakan industri kecil, terutama industri bahancetakan dan tekstil. Peristiwa lain yang akan berdampak secara ekonomi adalahberoperasinya PLTU Labuan tahap 2 dan 2 secara penuh dengan kapasitasmasing-masing 300 MW yang secara otomatis mendongkrat nilai tambah padasektor listrik di Kabupaten Pandeglang. Dengan beroperasinya PLTU tersebut,diperkirakan nilai tambah yang tercipta pada subsektor listrik di tahun 2010akan meningkat drastis karena proses penciptaan nilai tambah tidak hanyaterjadi pada proses pendistribusian, tetapi juga terjadi pada prosespembangkitan listrik.

Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada semua sektorekonomi di Pandeglang kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Akselerasipertumbuhan pada beberapa sektor andalan seperti sektor pertanian, listrik, gasdan air bersih; perdagangan dan jasa-jasa menyebabkan laju pertumbuhanekonomi Pandeglang tumbuh jauh lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.Satu hal yang melegakan adalah tetap terjaganya pertumbuhan sektor pertaniansebagai pilar ekonomi Pandeglang. Pertumbuhan ekonomi Pandeglang selamaini dikenal sangat elastis terhadap sektor pertanian. Penurunan di sektorpertanian akan menyebabkan perlambatan roda perekonomian mengingatkontribusi sektor ini yang dominan terhadap pembentukan PDRB.

Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB)

Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 dapat dilihatpada perkembangan Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) KabupatenPandeglang yang merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas prosesproduksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2013.Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasarharga berlaku Tahun 2013 diperkirakan sebesar 12,651 triliun rupiah (atau senilai12.651.006 juta rupiah), meningkat dari PDRB adhb pada Tahun 2010 yang senilai8,424 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangannilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 berturut-turut adalahSektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Jasa-jasa, sertaindustri pengolahan (seperti terlihat pada Tabel 3.1).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-5

Tabel 3.1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(jutaan rupiah) KONTRIBUSI (%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi2013

1. Pertanian 2.553.805 3.819.553 30,32 30,19

2. Pertambangan & Penggalian 6.240 13.660 0,07 0,11

3. Industri Pengolahan 881.858 1.411.772 10,47 11,16

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 224.330 79.350 2,66 0,63

5. Bangunan 406.589 728.040 4,83 5,75

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 1.978.450 2.946.333 23,49 23,29

7. Pengangkutan danKomunikasi

665.576 1.328.004 7,90 10,50

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya 489.751 889.407 5,81 7,03

9. Jasa-jasa 1.217.469 1.434.887 14,45 11,34

JUMLAH 8.424.068 12.651.006 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Dari tabel di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah KabupatenPandeglang pada tahun 2013 didominasi oleh Sektor Pertanian dengankontribusi 30,32 % (atau menyumbang sebesar 3,819 triliun rupiah) yang berartibahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakanperekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yangmemberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,29 % serta Sektor Jasa-jasa sebesar11,34 %.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan LajuPertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. LPE Kabupaten Pandeglangpada Tahun 2010 sebesar 6,77%, pada tahun 2013 diperkirakan akan terustumbuh sebesar 5,10%. Hal ini dengan asumsi terjadinya kenaikan pertumbuhanpada beberapa sektor yaitu sektor Pertanian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-5

Tabel 3.1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(jutaan rupiah) KONTRIBUSI (%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi2013

1. Pertanian 2.553.805 3.819.553 30,32 30,19

2. Pertambangan & Penggalian 6.240 13.660 0,07 0,11

3. Industri Pengolahan 881.858 1.411.772 10,47 11,16

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 224.330 79.350 2,66 0,63

5. Bangunan 406.589 728.040 4,83 5,75

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 1.978.450 2.946.333 23,49 23,29

7. Pengangkutan danKomunikasi

665.576 1.328.004 7,90 10,50

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya 489.751 889.407 5,81 7,03

9. Jasa-jasa 1.217.469 1.434.887 14,45 11,34

JUMLAH 8.424.068 12.651.006 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Dari tabel di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah KabupatenPandeglang pada tahun 2013 didominasi oleh Sektor Pertanian dengankontribusi 30,32 % (atau menyumbang sebesar 3,819 triliun rupiah) yang berartibahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakanperekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yangmemberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,29 % serta Sektor Jasa-jasa sebesar11,34 %.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan LajuPertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. LPE Kabupaten Pandeglangpada Tahun 2010 sebesar 6,77%, pada tahun 2013 diperkirakan akan terustumbuh sebesar 5,10%. Hal ini dengan asumsi terjadinya kenaikan pertumbuhanpada beberapa sektor yaitu sektor Pertanian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-5

Tabel 3.1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRBKabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHB(jutaan rupiah) KONTRIBUSI (%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi2013

1. Pertanian 2.553.805 3.819.553 30,32 30,19

2. Pertambangan & Penggalian 6.240 13.660 0,07 0,11

3. Industri Pengolahan 881.858 1.411.772 10,47 11,16

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 224.330 79.350 2,66 0,63

5. Bangunan 406.589 728.040 4,83 5,75

6. Perdagangan, Hotel danRestoran 1.978.450 2.946.333 23,49 23,29

7. Pengangkutan danKomunikasi

665.576 1.328.004 7,90 10,50

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya 489.751 889.407 5,81 7,03

9. Jasa-jasa 1.217.469 1.434.887 14,45 11,34

JUMLAH 8.424.068 12.651.006 100,00 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

Dari tabel di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah KabupatenPandeglang pada tahun 2013 didominasi oleh Sektor Pertanian dengankontribusi 30,32 % (atau menyumbang sebesar 3,819 triliun rupiah) yang berartibahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakanperekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yangmemberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah SektorPerdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,29 % serta Sektor Jasa-jasa sebesar11,34 %.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan LajuPertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. LPE Kabupaten Pandeglangpada Tahun 2010 sebesar 6,77%, pada tahun 2013 diperkirakan akan terustumbuh sebesar 5,10%. Hal ini dengan asumsi terjadinya kenaikan pertumbuhanpada beberapa sektor yaitu sektor Pertanian, Industri Pengolahan, Listrik, Gas

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-6

dan Air Bersih, Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta Bank & LembagaKeuangan Lainnya tetapi pertumbuhannya tidak sebesar tahun 2010.

Meningkatnya laju pertumbuhan Sektor Pertanian harus didukungdengan peningkatan produksi hasil pertanian, khususnya pertanian tanamanpangan dengan meningkatnya produksi dan produktivitas hasil panen yangdidorong dengan meningkatnya program dan kegiatan pemerintah di SektorPertanian. Sedangkan peningkatan laju pertumbuhan di Sektor Listrik, Gas danAir Bersih menunjukkan peningkatan produksi di sektor tersebut seiring denganpenambahan pelanggan dan penggunaan listrik, gas dan air bersih. Demikianjuga dengan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun - tahunberikutnya akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya hasilpertambangan yang didorong melalui peningkatan kegiatan pertambangan danpenggalian khususnya pertambangan emas yang ada di Cimanggu yang dikelolaoleh PT. Cibaliung Sumber Daya. Laju pertumbuhan ekonomi KabupatenPandeglang, secara lengkapnya dapat dilihat pada Table 3.2.

Tabel 3.2.

PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten PandeglangTahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHK 2000(jutaan rupiah)

LPE(%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi

2013

1. Pertanian 1.369.416 1.515.316 4.11

2. Pertambangan & Penggalian 3.272,48 5.621 -63.42

3. Industri Pengolahan 473.163,81 536.483 7.80

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 106.694,59 30.333 219.64

5. Bangunan 210.511,67 237.934 6.80

6. Perdagangan, Hotel danRestoran

1.055.1101.258.811

5,91

7. Pengangkutan dan Komunikasi 268.794,82 323.179 6.95

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya

225.188,00335.359

5.78

9. Jasa-jasa 543.451,94 661.382 5.69

JUMLAH 4.255.603 4.904.418 6.77

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-6

dan Air Bersih, Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta Bank & LembagaKeuangan Lainnya tetapi pertumbuhannya tidak sebesar tahun 2010.

Meningkatnya laju pertumbuhan Sektor Pertanian harus didukungdengan peningkatan produksi hasil pertanian, khususnya pertanian tanamanpangan dengan meningkatnya produksi dan produktivitas hasil panen yangdidorong dengan meningkatnya program dan kegiatan pemerintah di SektorPertanian. Sedangkan peningkatan laju pertumbuhan di Sektor Listrik, Gas danAir Bersih menunjukkan peningkatan produksi di sektor tersebut seiring denganpenambahan pelanggan dan penggunaan listrik, gas dan air bersih. Demikianjuga dengan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun - tahunberikutnya akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya hasilpertambangan yang didorong melalui peningkatan kegiatan pertambangan danpenggalian khususnya pertambangan emas yang ada di Cimanggu yang dikelolaoleh PT. Cibaliung Sumber Daya. Laju pertumbuhan ekonomi KabupatenPandeglang, secara lengkapnya dapat dilihat pada Table 3.2.

Tabel 3.2.

PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten PandeglangTahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHK 2000(jutaan rupiah)

LPE(%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi

2013

1. Pertanian 1.369.416 1.515.316 4.11

2. Pertambangan & Penggalian 3.272,48 5.621 -63.42

3. Industri Pengolahan 473.163,81 536.483 7.80

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 106.694,59 30.333 219.64

5. Bangunan 210.511,67 237.934 6.80

6. Perdagangan, Hotel danRestoran

1.055.1101.258.811

5,91

7. Pengangkutan dan Komunikasi 268.794,82 323.179 6.95

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya

225.188,00335.359

5.78

9. Jasa-jasa 543.451,94 661.382 5.69

JUMLAH 4.255.603 4.904.418 6.77

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-6

dan Air Bersih, Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta Bank & LembagaKeuangan Lainnya tetapi pertumbuhannya tidak sebesar tahun 2010.

Meningkatnya laju pertumbuhan Sektor Pertanian harus didukungdengan peningkatan produksi hasil pertanian, khususnya pertanian tanamanpangan dengan meningkatnya produksi dan produktivitas hasil panen yangdidorong dengan meningkatnya program dan kegiatan pemerintah di SektorPertanian. Sedangkan peningkatan laju pertumbuhan di Sektor Listrik, Gas danAir Bersih menunjukkan peningkatan produksi di sektor tersebut seiring denganpenambahan pelanggan dan penggunaan listrik, gas dan air bersih. Demikianjuga dengan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun - tahunberikutnya akan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya hasilpertambangan yang didorong melalui peningkatan kegiatan pertambangan danpenggalian khususnya pertambangan emas yang ada di Cimanggu yang dikelolaoleh PT. Cibaliung Sumber Daya. Laju pertumbuhan ekonomi KabupatenPandeglang, secara lengkapnya dapat dilihat pada Table 3.2.

Tabel 3.2.

PDRB adhk dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten PandeglangTahun 2010 dan Proyeksi Tahun 2013

LAPANGAN USAHA

PDRB ADHK 2000(jutaan rupiah)

LPE(%)

Capaian2010

Proyeksi2013

Capaian2010

Proyeksi

2013

1. Pertanian 1.369.416 1.515.316 4.11

2. Pertambangan & Penggalian 3.272,48 5.621 -63.42

3. Industri Pengolahan 473.163,81 536.483 7.80

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 106.694,59 30.333 219.64

5. Bangunan 210.511,67 237.934 6.80

6. Perdagangan, Hotel danRestoran

1.055.1101.258.811

5,91

7. Pengangkutan dan Komunikasi 268.794,82 323.179 6.95

8. Bank & Lembaga Keuanganlainnya

225.188,00335.359

5.78

9. Jasa-jasa 543.451,94 661.382 5.69

JUMLAH 4.255.603 4.904.418 6.77

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-7

Laju Inflasi Sektoral

Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasimerupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yangberimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakintinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akanmengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 3.3

Indeks Implisit dan Inflasi SektoralKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2012

SEKTORTAHUN

2008 2009 2010 2011* 2012*PDRB adhb (MilyarRp.)

6,939,119 7.472.748 8,424.067 9,905,138 11.186.909

PDRB adhk (MilyarRp.)

3,824,711 3.985.776 4,255.062 4,439,989 4.666.429

IndeksImplisit/Deflator PDRB 181.43 187.49 197.95 223.09 223.09

Inflasi di TingkatProdusen/Sektoral (%)

8.68 3.34 5,58 7.30 7.46

Pada Tabel di atas terlihat bahwa inflasi berfluktuasi tetapi masih beradapada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2010 sebesar 5,58 persen meningkatdibandingkan tahun 2009 yang sebesar 3,34 persen dengan demikian dapatdikatakan bahwa secara umum harga komoditas barang dan jasa penyusunPDRB sebagai dampak kenaikan BBM dan krisis ekonomi global. Pada tahun2009 inflasi sektoral mengalami penurunan menjadi 3,47 seiring dengan semakinstabilnya perekonomian nasional Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 meningkat5,58% dibandingkan tahun sebelumnya.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-7

Laju Inflasi Sektoral

Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasimerupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yangberimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakintinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akanmengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 3.3

Indeks Implisit dan Inflasi SektoralKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2012

SEKTORTAHUN

2008 2009 2010 2011* 2012*PDRB adhb (MilyarRp.)

6,939,119 7.472.748 8,424.067 9,905,138 11.186.909

PDRB adhk (MilyarRp.)

3,824,711 3.985.776 4,255.062 4,439,989 4.666.429

IndeksImplisit/Deflator PDRB 181.43 187.49 197.95 223.09 223.09

Inflasi di TingkatProdusen/Sektoral (%)

8.68 3.34 5,58 7.30 7.46

Pada Tabel di atas terlihat bahwa inflasi berfluktuasi tetapi masih beradapada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2010 sebesar 5,58 persen meningkatdibandingkan tahun 2009 yang sebesar 3,34 persen dengan demikian dapatdikatakan bahwa secara umum harga komoditas barang dan jasa penyusunPDRB sebagai dampak kenaikan BBM dan krisis ekonomi global. Pada tahun2009 inflasi sektoral mengalami penurunan menjadi 3,47 seiring dengan semakinstabilnya perekonomian nasional Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 meningkat5,58% dibandingkan tahun sebelumnya.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-7

Laju Inflasi Sektoral

Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasimerupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yangberimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakintinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akanmengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung denganmetode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnyaperubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya.Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atauyang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan olehmasing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhbdengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari perhitungan PDRBdisebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit(Indeks Harga Produsen).

Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Denganmenggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatusektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisitsetiap tahunnya.

Tabel 3.3

Indeks Implisit dan Inflasi SektoralKabupaten Pandeglang Tahun 2008-2012

SEKTORTAHUN

2008 2009 2010 2011* 2012*PDRB adhb (MilyarRp.)

6,939,119 7.472.748 8,424.067 9,905,138 11.186.909

PDRB adhk (MilyarRp.)

3,824,711 3.985.776 4,255.062 4,439,989 4.666.429

IndeksImplisit/Deflator PDRB 181.43 187.49 197.95 223.09 223.09

Inflasi di TingkatProdusen/Sektoral (%)

8.68 3.34 5,58 7.30 7.46

Pada Tabel di atas terlihat bahwa inflasi berfluktuasi tetapi masih beradapada level 1 digit. Inflasi sektoral tahun 2010 sebesar 5,58 persen meningkatdibandingkan tahun 2009 yang sebesar 3,34 persen dengan demikian dapatdikatakan bahwa secara umum harga komoditas barang dan jasa penyusunPDRB sebagai dampak kenaikan BBM dan krisis ekonomi global. Pada tahun2009 inflasi sektoral mengalami penurunan menjadi 3,47 seiring dengan semakinstabilnya perekonomian nasional Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 meningkat5,58% dibandingkan tahun sebelumnya.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-8

Pendapatan Perkapita

PDRB per kapita penduduk Kabupaten Pandeglang setiap tahunnyamengalami peningkatan. Pada Tahun 2010, PDRB per kapita pendudukKabupaten Pandeglang sebesar 11,51% dibandingkan tahun sebelumnya yaitudari Rp.6,57 juta menjadi Rp.7,33 juta. Bila diteliti lebih lanjut ternyatapeningkatan angka PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tidakmenggambarkan peningkatan pendapatan secara riil, tetapi lebih disebabkanadanya pengaruh kenaikan harga (inflasi). Nilai PDRB per kapita atas dasarharga berlaku cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Biladihitung dengan menggunakan harga konstan 2000 akan diketahui pertumbuhanPDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2010 PDRB perkapita ADHK pandeglangmeningkat sebesar 5,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dariRp.3,50 juta menjadi sebesar Rp.3,70 juta

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012 dan Tahun2013.

Prediksi perekonomian Kabupaten Pandeglang tahun 2013 diharapkanakan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomidiharapkan akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan optimismepemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persendan inflasi terjaga pada posisi 4-6 persen dalam kurun waktu 2010-2014.

Namun disisi lain ketidakpastian cuaca sampai dengan tahun 2011 dandiperkirakan akan terus berlanjut merupakan kondisi tersendiri yangmemerlukan penanganan khusus. Selama ini Kabupaten Pandeglang memilikisektor andalan yang sangat tergantung kepada cuaca yaitu pertanian, kelautandan perikanan serta pariwisata. Curah hujan yang tinggi rawan akan bencanabanjir dan menggenangi lahan pertanian. Demikian pula anomali cuaca yangterjadi diperkirakan menurunkan kunjungan wisatawan terutama ke daerahpantai dan juga berpengaruh terhadap produktivitas nelayan akibat gelombangbesar.

Meskipun pemerintah pusat optimis dengan pertumbuhan ekonomi yangpositif, namun pemerintah daerah harus tetap waspada terhadap terhadapsituasi perekonomian global yang fluktuatif dan harga minyak yang belum stabilyang secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap perekonomiandaerah. Apalagi dengan dikeluarkannya wacana kenaikan tariff BBM pada tahun2012 ini akan berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian daerah.

Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas/globalisasi menuntutpeningkatan kualitas produk barang dan jasa secara lebih kompetitif. Untuk itudalam rangka mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produklokal di pasar regional ataupun global, tantangan ke depan adalah meningkatkankualitas dan produktivitas barang dan jasa secara bertahap dengan tetapmengacu pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional sertakejelasan akan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-8

Pendapatan Perkapita

PDRB per kapita penduduk Kabupaten Pandeglang setiap tahunnyamengalami peningkatan. Pada Tahun 2010, PDRB per kapita pendudukKabupaten Pandeglang sebesar 11,51% dibandingkan tahun sebelumnya yaitudari Rp.6,57 juta menjadi Rp.7,33 juta. Bila diteliti lebih lanjut ternyatapeningkatan angka PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tidakmenggambarkan peningkatan pendapatan secara riil, tetapi lebih disebabkanadanya pengaruh kenaikan harga (inflasi). Nilai PDRB per kapita atas dasarharga berlaku cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Biladihitung dengan menggunakan harga konstan 2000 akan diketahui pertumbuhanPDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2010 PDRB perkapita ADHK pandeglangmeningkat sebesar 5,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dariRp.3,50 juta menjadi sebesar Rp.3,70 juta

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012 dan Tahun2013.

Prediksi perekonomian Kabupaten Pandeglang tahun 2013 diharapkanakan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomidiharapkan akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan optimismepemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persendan inflasi terjaga pada posisi 4-6 persen dalam kurun waktu 2010-2014.

Namun disisi lain ketidakpastian cuaca sampai dengan tahun 2011 dandiperkirakan akan terus berlanjut merupakan kondisi tersendiri yangmemerlukan penanganan khusus. Selama ini Kabupaten Pandeglang memilikisektor andalan yang sangat tergantung kepada cuaca yaitu pertanian, kelautandan perikanan serta pariwisata. Curah hujan yang tinggi rawan akan bencanabanjir dan menggenangi lahan pertanian. Demikian pula anomali cuaca yangterjadi diperkirakan menurunkan kunjungan wisatawan terutama ke daerahpantai dan juga berpengaruh terhadap produktivitas nelayan akibat gelombangbesar.

Meskipun pemerintah pusat optimis dengan pertumbuhan ekonomi yangpositif, namun pemerintah daerah harus tetap waspada terhadap terhadapsituasi perekonomian global yang fluktuatif dan harga minyak yang belum stabilyang secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap perekonomiandaerah. Apalagi dengan dikeluarkannya wacana kenaikan tariff BBM pada tahun2012 ini akan berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian daerah.

Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas/globalisasi menuntutpeningkatan kualitas produk barang dan jasa secara lebih kompetitif. Untuk itudalam rangka mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produklokal di pasar regional ataupun global, tantangan ke depan adalah meningkatkankualitas dan produktivitas barang dan jasa secara bertahap dengan tetapmengacu pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional sertakejelasan akan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-8

Pendapatan Perkapita

PDRB per kapita penduduk Kabupaten Pandeglang setiap tahunnyamengalami peningkatan. Pada Tahun 2010, PDRB per kapita pendudukKabupaten Pandeglang sebesar 11,51% dibandingkan tahun sebelumnya yaitudari Rp.6,57 juta menjadi Rp.7,33 juta. Bila diteliti lebih lanjut ternyatapeningkatan angka PDRB per kapita atas dasar harga berlaku tidakmenggambarkan peningkatan pendapatan secara riil, tetapi lebih disebabkanadanya pengaruh kenaikan harga (inflasi). Nilai PDRB per kapita atas dasarharga berlaku cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Biladihitung dengan menggunakan harga konstan 2000 akan diketahui pertumbuhanPDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2010 PDRB perkapita ADHK pandeglangmeningkat sebesar 5,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dariRp.3,50 juta menjadi sebesar Rp.3,70 juta

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012 dan Tahun2013.

Prediksi perekonomian Kabupaten Pandeglang tahun 2013 diharapkanakan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomidiharapkan akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan optimismepemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8 persendan inflasi terjaga pada posisi 4-6 persen dalam kurun waktu 2010-2014.

Namun disisi lain ketidakpastian cuaca sampai dengan tahun 2011 dandiperkirakan akan terus berlanjut merupakan kondisi tersendiri yangmemerlukan penanganan khusus. Selama ini Kabupaten Pandeglang memilikisektor andalan yang sangat tergantung kepada cuaca yaitu pertanian, kelautandan perikanan serta pariwisata. Curah hujan yang tinggi rawan akan bencanabanjir dan menggenangi lahan pertanian. Demikian pula anomali cuaca yangterjadi diperkirakan menurunkan kunjungan wisatawan terutama ke daerahpantai dan juga berpengaruh terhadap produktivitas nelayan akibat gelombangbesar.

Meskipun pemerintah pusat optimis dengan pertumbuhan ekonomi yangpositif, namun pemerintah daerah harus tetap waspada terhadap terhadapsituasi perekonomian global yang fluktuatif dan harga minyak yang belum stabilyang secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap perekonomiandaerah. Apalagi dengan dikeluarkannya wacana kenaikan tariff BBM pada tahun2012 ini akan berpengaruh terhadap stabilitas perekonomian daerah.

Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas/globalisasi menuntutpeningkatan kualitas produk barang dan jasa secara lebih kompetitif. Untuk itudalam rangka mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk-produklokal di pasar regional ataupun global, tantangan ke depan adalah meningkatkankualitas dan produktivitas barang dan jasa secara bertahap dengan tetapmengacu pada Standar Mutu Nasional maupun Standar Mutu Internasional sertakejelasan akan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-9

Disamping hal tersebut diatas, tantangan berikutnya bagi perekonomianKabupaten Pandeglang adalah bagaimana memberikan stimulus bagipertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dan memiliki aspek keadilanbagi seluruh masyarakat, mampu mengurangi pengangguran dan meningkatkandaya beli masyarakat secara umum. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi diarahkanpada sektor pertanian dalam pengertian luas (pertanian, perkebunan, kehutanan,kelautan dan perikanan, peternakan), UMKM yang tangguh dan sinergis denganusaha skala besar, serta pada sektor pariwisata yang berbasis pada masyarakat(community based tourism), dimana ketiga sektor tersebut merupakan sektorandalan di Kabupaten Pandeglang dan memiliki potensi yang sangat besaruntuk dikembangkan lebih jauh.

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (13)merupakan hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih dalam periode tahun terkait. Pendapatan Daerah menurut PPNo. 55 Tahun 2005 dikelompokkan atas :

a. PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkanperaturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.PAD pada umumnya terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasilpengelolaan kekayaan yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang Sah;

b. Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari dana penerimaanAnggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang dialokasikankepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana perimbanganterdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus;

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi hibah, dana darurat, DBHpajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan otsus,serta bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemda lainnya.

Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2013 yang merupakan potensidaerah dan sebagai penerimaan Kabupaten Pandeglang sesuai urusannyadiarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajakdaerah, retribusi daerah dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukanoleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah :

1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional PemungutanPendapatan Daerah;

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah

dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Propinsi Banten.;4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya

peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-9

Disamping hal tersebut diatas, tantangan berikutnya bagi perekonomianKabupaten Pandeglang adalah bagaimana memberikan stimulus bagipertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dan memiliki aspek keadilanbagi seluruh masyarakat, mampu mengurangi pengangguran dan meningkatkandaya beli masyarakat secara umum. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi diarahkanpada sektor pertanian dalam pengertian luas (pertanian, perkebunan, kehutanan,kelautan dan perikanan, peternakan), UMKM yang tangguh dan sinergis denganusaha skala besar, serta pada sektor pariwisata yang berbasis pada masyarakat(community based tourism), dimana ketiga sektor tersebut merupakan sektorandalan di Kabupaten Pandeglang dan memiliki potensi yang sangat besaruntuk dikembangkan lebih jauh.

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (13)merupakan hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih dalam periode tahun terkait. Pendapatan Daerah menurut PPNo. 55 Tahun 2005 dikelompokkan atas :

a. PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkanperaturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.PAD pada umumnya terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasilpengelolaan kekayaan yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang Sah;

b. Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari dana penerimaanAnggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang dialokasikankepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana perimbanganterdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus;

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi hibah, dana darurat, DBHpajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan otsus,serta bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemda lainnya.

Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2013 yang merupakan potensidaerah dan sebagai penerimaan Kabupaten Pandeglang sesuai urusannyadiarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajakdaerah, retribusi daerah dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukanoleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah :

1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional PemungutanPendapatan Daerah;

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah

dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Propinsi Banten.;4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya

peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-9

Disamping hal tersebut diatas, tantangan berikutnya bagi perekonomianKabupaten Pandeglang adalah bagaimana memberikan stimulus bagipertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas dan memiliki aspek keadilanbagi seluruh masyarakat, mampu mengurangi pengangguran dan meningkatkandaya beli masyarakat secara umum. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi diarahkanpada sektor pertanian dalam pengertian luas (pertanian, perkebunan, kehutanan,kelautan dan perikanan, peternakan), UMKM yang tangguh dan sinergis denganusaha skala besar, serta pada sektor pariwisata yang berbasis pada masyarakat(community based tourism), dimana ketiga sektor tersebut merupakan sektorandalan di Kabupaten Pandeglang dan memiliki potensi yang sangat besaruntuk dikembangkan lebih jauh.

3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 pasal 1 ayat (13)merupakan hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih dalam periode tahun terkait. Pendapatan Daerah menurut PPNo. 55 Tahun 2005 dikelompokkan atas :

a. PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkanperaturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.PAD pada umumnya terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasilpengelolaan kekayaan yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang Sah;

b. Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari dana penerimaanAnggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN) yang dialokasikankepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah. Dana perimbanganterdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus;

c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi hibah, dana darurat, DBHpajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, dana penyesuaian dan otsus,serta bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemda lainnya.

Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2013 yang merupakan potensidaerah dan sebagai penerimaan Kabupaten Pandeglang sesuai urusannyadiarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajakdaerah, retribusi daerah dan dana perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukanoleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah :

1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional PemungutanPendapatan Daerah;

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah

dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Propinsi Banten.;4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya

peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-10

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upayameningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah;

6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil dalampeningkatan pelayanan dan pendapatan.

7. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.8. Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan

sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut :a. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), dan PPh Pasal 21;b. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar

perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan;

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan PemerintahPusat dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-10

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upayameningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah;

6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil dalampeningkatan pelayanan dan pendapatan.

7. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.8. Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan

sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut :a. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), dan PPh Pasal 21;b. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar

perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan;

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan PemerintahPusat dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-10

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upayameningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah;

6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil dalampeningkatan pelayanan dan pendapatan.

7. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah.8. Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan

sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut :a. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), dan PPh Pasal 21;b. Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar

perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan;

Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten dan PemerintahPusat dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-11

Proyeksi Pendapatan DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Pendapatan TA. 2012

Pendapatan TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 54 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 65,052,550,800.00 70,465,755,466.00 5,413,204,666.004 1 1 HASIL PAJAK DAERAH 7,342,512,000.00 16,969,037,674.00 9,626,525,674.004 1 2 HASIL RETRIBUSI DAERAH 19,001,610,000.00 43,755,805,500.00 24,754,195,500.00

4 1 3HASIL PENGELOLAAN KEKAYAANDAERAH YANG DIPISAHKAN

6,439,742,000.00 6,750,912,292.00 311,170,292.00

4 1 4LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLIDAERAH YANG SAH

32.268.686.800,00 2.990.000.000,00 (29.278.686.800,00)

4 2 DANA PERIMBANGAN 1.043.397.413.883,00 935.332.567.773,00 (108.064.846.110,00)

4 2 1BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKANPAJAK

57.564.420.883,00 54.362.244.773,00 (3.202.176.110,00)

4 2 2 DANA ALOKASI UMUM 880.970.323.000,00 880.970.323.000,00 0,004 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 104.862.670.000,00 0,00 (104.862.670.000,00)

4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAHYANG SAH 69.763.879.477,00 35.346.970.558,00 (34.416.908.919,00)

4 3 2 PENDAPATAN HIBAH 1.000.000.000,00 0,00 (1.000.000.000,00)

4 3 3DANA BAGI HASIL PAJAK DARIPROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAHLAINNYA

30.563.879.477,00 35.346.970.558,00 4.783.091.081,00

4 3 4DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMIKHUSUS

- - -

4 3 5BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSIATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

38.200.000.000,00 0,00 (38.200.000.000,00)

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1,178,213,844,160.00 1,041,145,293,797.00 (137,068,550,363.00)Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-11

Proyeksi Pendapatan DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Pendapatan TA. 2012

Pendapatan TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 54 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 65,052,550,800.00 70,465,755,466.00 5,413,204,666.004 1 1 HASIL PAJAK DAERAH 7,342,512,000.00 16,969,037,674.00 9,626,525,674.004 1 2 HASIL RETRIBUSI DAERAH 19,001,610,000.00 43,755,805,500.00 24,754,195,500.00

4 1 3HASIL PENGELOLAAN KEKAYAANDAERAH YANG DIPISAHKAN

6,439,742,000.00 6,750,912,292.00 311,170,292.00

4 1 4LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLIDAERAH YANG SAH

32.268.686.800,00 2.990.000.000,00 (29.278.686.800,00)

4 2 DANA PERIMBANGAN 1.043.397.413.883,00 935.332.567.773,00 (108.064.846.110,00)

4 2 1BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKANPAJAK

57.564.420.883,00 54.362.244.773,00 (3.202.176.110,00)

4 2 2 DANA ALOKASI UMUM 880.970.323.000,00 880.970.323.000,00 0,004 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 104.862.670.000,00 0,00 (104.862.670.000,00)

4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAHYANG SAH 69.763.879.477,00 35.346.970.558,00 (34.416.908.919,00)

4 3 2 PENDAPATAN HIBAH 1.000.000.000,00 0,00 (1.000.000.000,00)

4 3 3DANA BAGI HASIL PAJAK DARIPROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAHLAINNYA

30.563.879.477,00 35.346.970.558,00 4.783.091.081,00

4 3 4DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMIKHUSUS

- - -

4 3 5BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSIATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

38.200.000.000,00 0,00 (38.200.000.000,00)

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1,178,213,844,160.00 1,041,145,293,797.00 (137,068,550,363.00)Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-11

Proyeksi Pendapatan DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Pendapatan TA. 2012

Pendapatan TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 54 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 65,052,550,800.00 70,465,755,466.00 5,413,204,666.004 1 1 HASIL PAJAK DAERAH 7,342,512,000.00 16,969,037,674.00 9,626,525,674.004 1 2 HASIL RETRIBUSI DAERAH 19,001,610,000.00 43,755,805,500.00 24,754,195,500.00

4 1 3HASIL PENGELOLAAN KEKAYAANDAERAH YANG DIPISAHKAN

6,439,742,000.00 6,750,912,292.00 311,170,292.00

4 1 4LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLIDAERAH YANG SAH

32.268.686.800,00 2.990.000.000,00 (29.278.686.800,00)

4 2 DANA PERIMBANGAN 1.043.397.413.883,00 935.332.567.773,00 (108.064.846.110,00)

4 2 1BAGI HASIL PAJAK/ BAGI HASIL BUKANPAJAK

57.564.420.883,00 54.362.244.773,00 (3.202.176.110,00)

4 2 2 DANA ALOKASI UMUM 880.970.323.000,00 880.970.323.000,00 0,004 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 104.862.670.000,00 0,00 (104.862.670.000,00)

4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAHYANG SAH 69.763.879.477,00 35.346.970.558,00 (34.416.908.919,00)

4 3 2 PENDAPATAN HIBAH 1.000.000.000,00 0,00 (1.000.000.000,00)

4 3 3DANA BAGI HASIL PAJAK DARIPROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAHLAINNYA

30.563.879.477,00 35.346.970.558,00 4.783.091.081,00

4 3 4DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMIKHUSUS

- - -

4 3 5BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINSIATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

38.200.000.000,00 0,00 (38.200.000.000,00)

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 1,178,213,844,160.00 1,041,145,293,797.00 (137,068,550,363.00)Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-12

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 merupakan semua kewajibandaerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan. Pada dasarnya terdapat dua jenis belanja menurutPermendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah untuk keduakalinyadengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, menyatakan bahwa belanja terdiri daribelanja tidak langsung dan belanja langsung.

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitansecara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi belanjapegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuankeuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung merupakan belanja yangmemiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputibelanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerahtahun 2013 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi padapencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerjasetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan tugas, pokok danfungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaranserta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanjaprogram/kegiatan.

Kebijakan belanja daerah tahun 2013 tetap diarahkan untuk mendukungpencapaian prioritas pembangunan, diperlukan perencanaan kegiatan-kegiatan yangberorientasi pencapaian prioritas pembangunan. Dengan perencanaan anggaranyang konsisten dan fokus.

Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian visi dan misiBupati diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,pariwisata, pertanian, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerahtahun 2013 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional,efisien dan efektif, antara lain melalui :

1. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkanperekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukanpeningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupayamelaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong prosespenetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yangberbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai systempelaporan yang makin akuntabel.

3. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan minimal sebesar 20% dari totalbelanja daerah tahun 2013.

4. Meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan, menjadi 10% sesuai perintahUU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas danaksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indekskesehatan masyarakat.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-12

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 merupakan semua kewajibandaerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan. Pada dasarnya terdapat dua jenis belanja menurutPermendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah untuk keduakalinyadengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, menyatakan bahwa belanja terdiri daribelanja tidak langsung dan belanja langsung.

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitansecara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi belanjapegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuankeuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung merupakan belanja yangmemiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputibelanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerahtahun 2013 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi padapencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerjasetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan tugas, pokok danfungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaranserta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanjaprogram/kegiatan.

Kebijakan belanja daerah tahun 2013 tetap diarahkan untuk mendukungpencapaian prioritas pembangunan, diperlukan perencanaan kegiatan-kegiatan yangberorientasi pencapaian prioritas pembangunan. Dengan perencanaan anggaranyang konsisten dan fokus.

Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian visi dan misiBupati diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,pariwisata, pertanian, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerahtahun 2013 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional,efisien dan efektif, antara lain melalui :

1. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkanperekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukanpeningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupayamelaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong prosespenetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yangberbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai systempelaporan yang makin akuntabel.

3. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan minimal sebesar 20% dari totalbelanja daerah tahun 2013.

4. Meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan, menjadi 10% sesuai perintahUU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas danaksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indekskesehatan masyarakat.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-12

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah menurut UU No. 33 Tahun 2004 merupakan semua kewajibandaerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahunanggaran yang bersangkutan. Pada dasarnya terdapat dua jenis belanja menurutPermendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah untuk keduakalinyadengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, menyatakan bahwa belanja terdiri daribelanja tidak langsung dan belanja langsung.

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitansecara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi belanjapegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuankeuangan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung merupakan belanja yangmemiliki keterkaitan secara langsung dengan program dan kegiatan yang meliputibelanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerahtahun 2013 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi padapencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerjasetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pelaksanaan tugas, pokok danfungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaranserta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanjaprogram/kegiatan.

Kebijakan belanja daerah tahun 2013 tetap diarahkan untuk mendukungpencapaian prioritas pembangunan, diperlukan perencanaan kegiatan-kegiatan yangberorientasi pencapaian prioritas pembangunan. Dengan perencanaan anggaranyang konsisten dan fokus.

Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian visi dan misiBupati diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi,pariwisata, pertanian, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerahtahun 2013 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional,efisien dan efektif, antara lain melalui :

1. Esensi utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkanperekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukanpeningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan berupayamelaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan mendorong prosespenetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2. Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran yangberbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai systempelaporan yang makin akuntabel.

3. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan minimal sebesar 20% dari totalbelanja daerah tahun 2013.

4. Meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan, menjadi 10% sesuai perintahUU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan guna peningkatan kualitas danaksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indekskesehatan masyarakat.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-13

5. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secaraterukur dan terarah, yaitu:a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional

kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai

pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD;c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-

program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD,program/kegiatan prioritas yang telah menjadi komitmen PemerintahKabupaten Pandeglang (committed budget), untuk dilaksanakan pada TA 2013.

6. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS,belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kepadaPemerintah Desa, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan,dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untukpenanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya.

7. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu CommonGoals dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidaklangsung dan belanja langsung dengan visi dan misi Pemerintah KabupatenPandeglang, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap penggunaanggaran tetap terukur.

8. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas pembangunan, PemerintahKabupaten Pandeglang akan merintis skema pelaksanaan program/kegiatanpembangunan melalui Tugas Pembantuan.

9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepadaPemerintah Desa.

Proporsi belanja tahun 2013 berdasarkan urusan terbagi menjadi 26 urusanwajib dan 9 urusan pilihan, yang berdasarkan peraturan perundang-undanganfungsi pendidikan sebesar 20% (PMK Nomor 84/PMK.07/2009 Tahun 2009 yangmenjelaskan bahwa dana fungsi pendidikan meliputi dana kegiatan fungsipendidikan formal, non formal dan informal beserta gaji dan tunjangan seluruhpenyelenggara pendidikan), fungsi kesehatan diupayakan sebesar 10% (merujukUndang-undang Nomor 36 Tahun 2009 yang masih menunggu PeraturanPemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur pendanaan fungsikesehatan). Selanjutnya bidang-bidang lainnya disesuaikan dengan prioritas dankebijakan Bupati terpilih merujuk kepada RPJMD Tahun 2011-2016, serta kebutuhanpembangunan sesuai dengan perkembangan kebutuhan aktual.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-13

5. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secaraterukur dan terarah, yaitu:a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional

kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai

pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD;c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-

program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD,program/kegiatan prioritas yang telah menjadi komitmen PemerintahKabupaten Pandeglang (committed budget), untuk dilaksanakan pada TA 2013.

6. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS,belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kepadaPemerintah Desa, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan,dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untukpenanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya.

7. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu CommonGoals dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidaklangsung dan belanja langsung dengan visi dan misi Pemerintah KabupatenPandeglang, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap penggunaanggaran tetap terukur.

8. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas pembangunan, PemerintahKabupaten Pandeglang akan merintis skema pelaksanaan program/kegiatanpembangunan melalui Tugas Pembantuan.

9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepadaPemerintah Desa.

Proporsi belanja tahun 2013 berdasarkan urusan terbagi menjadi 26 urusanwajib dan 9 urusan pilihan, yang berdasarkan peraturan perundang-undanganfungsi pendidikan sebesar 20% (PMK Nomor 84/PMK.07/2009 Tahun 2009 yangmenjelaskan bahwa dana fungsi pendidikan meliputi dana kegiatan fungsipendidikan formal, non formal dan informal beserta gaji dan tunjangan seluruhpenyelenggara pendidikan), fungsi kesehatan diupayakan sebesar 10% (merujukUndang-undang Nomor 36 Tahun 2009 yang masih menunggu PeraturanPemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur pendanaan fungsikesehatan). Selanjutnya bidang-bidang lainnya disesuaikan dengan prioritas dankebijakan Bupati terpilih merujuk kepada RPJMD Tahun 2011-2016, serta kebutuhanpembangunan sesuai dengan perkembangan kebutuhan aktual.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-13

5. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secaraterukur dan terarah, yaitu:a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional

kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil);b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai

pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD;c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-

program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD,program/kegiatan prioritas yang telah menjadi komitmen PemerintahKabupaten Pandeglang (committed budget), untuk dilaksanakan pada TA 2013.

6. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS,belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kepadaPemerintah Desa, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan,dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untukpenanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya.

7. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu CommonGoals dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidaklangsung dan belanja langsung dengan visi dan misi Pemerintah KabupatenPandeglang, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap penggunaanggaran tetap terukur.

8. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas pembangunan, PemerintahKabupaten Pandeglang akan merintis skema pelaksanaan program/kegiatanpembangunan melalui Tugas Pembantuan.

9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepadaPemerintah Desa.

Proporsi belanja tahun 2013 berdasarkan urusan terbagi menjadi 26 urusanwajib dan 9 urusan pilihan, yang berdasarkan peraturan perundang-undanganfungsi pendidikan sebesar 20% (PMK Nomor 84/PMK.07/2009 Tahun 2009 yangmenjelaskan bahwa dana fungsi pendidikan meliputi dana kegiatan fungsipendidikan formal, non formal dan informal beserta gaji dan tunjangan seluruhpenyelenggara pendidikan), fungsi kesehatan diupayakan sebesar 10% (merujukUndang-undang Nomor 36 Tahun 2009 yang masih menunggu PeraturanPemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur pendanaan fungsikesehatan). Selanjutnya bidang-bidang lainnya disesuaikan dengan prioritas dankebijakan Bupati terpilih merujuk kepada RPJMD Tahun 2011-2016, serta kebutuhanpembangunan sesuai dengan perkembangan kebutuhan aktual.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-14

Proyeksi Belanja DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Belanja TA. 2012

Belanja TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 803,621,525,134.00 830,033,907,974.00 26,412,382,840.00

5 1 1 BELANJA PEGAWAI 756,427,299,590.00 785,780,344,974.00 29,353,045,384.00

5 1 4 BELANJA HIBAH 12,460,500,000.00 14,306,063,000.00 1,845,563,000.005 1 5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 2,000,848,000.00 500,000,000.00 (1,500,848,000.00)

5 1 6BELANJA BAGI HASIL KEPADAPEMERINTAH DESA 6,383,025,000.00 6,383,025,000.00 0.00

5 1 7BELANJA BANTUAN KEUANGANKEPADA PEMERINTAH DESA 22,564,475,000.00 18,064,475,000.00 (4,500,000,000.00)

5 1 8 BELANJA TIDAK TERDUGA 3,785,377,544.00 5,000,000,000.00 1,214,622,456.00

5 2 BELANJA LANGSUNG 442,147,868,900.00 211,111,385,823.00 (231,036,483,077.00)5 2 1 BELANJA PEGAWAI 49,050,094,246.00 23,419,842,318.33 (25,630,251,927.67)5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 178,588,534,900.00 85,270,281,158.73 (93,318,253,741.27)5 2 3 BELANJA MODAL 214,509,239,754.00 102,421,262,345.94 (112,087,977,408.06)

JUMLAH BELANJA DAERAH 1,245,769,394,034.00 1,041,145,293,797.00 (204,624,100,237.00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-14

Proyeksi Belanja DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Belanja TA. 2012

Belanja TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 803,621,525,134.00 830,033,907,974.00 26,412,382,840.00

5 1 1 BELANJA PEGAWAI 756,427,299,590.00 785,780,344,974.00 29,353,045,384.00

5 1 4 BELANJA HIBAH 12,460,500,000.00 14,306,063,000.00 1,845,563,000.005 1 5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 2,000,848,000.00 500,000,000.00 (1,500,848,000.00)

5 1 6BELANJA BAGI HASIL KEPADAPEMERINTAH DESA 6,383,025,000.00 6,383,025,000.00 0.00

5 1 7BELANJA BANTUAN KEUANGANKEPADA PEMERINTAH DESA 22,564,475,000.00 18,064,475,000.00 (4,500,000,000.00)

5 1 8 BELANJA TIDAK TERDUGA 3,785,377,544.00 5,000,000,000.00 1,214,622,456.00

5 2 BELANJA LANGSUNG 442,147,868,900.00 211,111,385,823.00 (231,036,483,077.00)5 2 1 BELANJA PEGAWAI 49,050,094,246.00 23,419,842,318.33 (25,630,251,927.67)5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 178,588,534,900.00 85,270,281,158.73 (93,318,253,741.27)5 2 3 BELANJA MODAL 214,509,239,754.00 102,421,262,345.94 (112,087,977,408.06)

JUMLAH BELANJA DAERAH 1,245,769,394,034.00 1,041,145,293,797.00 (204,624,100,237.00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-14

Proyeksi Belanja DaerahKabupaten Pandeglang

Tahun Anggaran 2012 s.d 2013

KODEREK URAIAN Belanja TA. 2012

Belanja TA. 2013 SelisihLebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 803,621,525,134.00 830,033,907,974.00 26,412,382,840.00

5 1 1 BELANJA PEGAWAI 756,427,299,590.00 785,780,344,974.00 29,353,045,384.00

5 1 4 BELANJA HIBAH 12,460,500,000.00 14,306,063,000.00 1,845,563,000.005 1 5 BELANJA BANTUAN SOSIAL 2,000,848,000.00 500,000,000.00 (1,500,848,000.00)

5 1 6BELANJA BAGI HASIL KEPADAPEMERINTAH DESA 6,383,025,000.00 6,383,025,000.00 0.00

5 1 7BELANJA BANTUAN KEUANGANKEPADA PEMERINTAH DESA 22,564,475,000.00 18,064,475,000.00 (4,500,000,000.00)

5 1 8 BELANJA TIDAK TERDUGA 3,785,377,544.00 5,000,000,000.00 1,214,622,456.00

5 2 BELANJA LANGSUNG 442,147,868,900.00 211,111,385,823.00 (231,036,483,077.00)5 2 1 BELANJA PEGAWAI 49,050,094,246.00 23,419,842,318.33 (25,630,251,927.67)5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 178,588,534,900.00 85,270,281,158.73 (93,318,253,741.27)5 2 3 BELANJA MODAL 214,509,239,754.00 102,421,262,345.94 (112,087,977,408.06)

JUMLAH BELANJA DAERAH 1,245,769,394,034.00 1,041,145,293,797.00 (204,624,100,237.00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-15

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluarandaerah. Kebijakan pembiayaan yang timbul karena jumlah pengeluaran lebihbesar daripada penerimaan sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaandaerah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer daridana cadangan (DCD), penyertaan modal, pembayaran hutang pokok yang jatuhtempo dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.

Penerimaan pembiayaan selama ini hanya bersumber dari sisa lebihperhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA). Besaran SiLPA yang relatifbesar ini, terutama disebabkan over target pendapatan dan efisiensi penggunaananggaran. Besaran SiLPA menunjukkan tren menurun, yang dapat diartikanbahwa, disparitas antara perencanaan pendapatan dan belanja daerah denganpelaksanaannya yang semakin mengecil menunjukkan bahwa prosesperencanaan dilaksanakan dengan lebih cermat sehingga akan lebih baik padatingkat pelaksanaannya.

Pengeluaran pembiayaan merupakan kewajiban pemerintah KabupatenPandeglang dalam bentuk penyertaan Modal kepada BUMD/PDAM danBPR/LPK yang menurut Perda sampai dengan TA. 2014.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-15

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluarandaerah. Kebijakan pembiayaan yang timbul karena jumlah pengeluaran lebihbesar daripada penerimaan sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaandaerah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer daridana cadangan (DCD), penyertaan modal, pembayaran hutang pokok yang jatuhtempo dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.

Penerimaan pembiayaan selama ini hanya bersumber dari sisa lebihperhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA). Besaran SiLPA yang relatifbesar ini, terutama disebabkan over target pendapatan dan efisiensi penggunaananggaran. Besaran SiLPA menunjukkan tren menurun, yang dapat diartikanbahwa, disparitas antara perencanaan pendapatan dan belanja daerah denganpelaksanaannya yang semakin mengecil menunjukkan bahwa prosesperencanaan dilaksanakan dengan lebih cermat sehingga akan lebih baik padatingkat pelaksanaannya.

Pengeluaran pembiayaan merupakan kewajiban pemerintah KabupatenPandeglang dalam bentuk penyertaan Modal kepada BUMD/PDAM danBPR/LPK yang menurut Perda sampai dengan TA. 2014.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-15

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluarandaerah. Kebijakan pembiayaan yang timbul karena jumlah pengeluaran lebihbesar daripada penerimaan sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaandaerah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer daridana cadangan (DCD), penyertaan modal, pembayaran hutang pokok yang jatuhtempo dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.

Penerimaan pembiayaan selama ini hanya bersumber dari sisa lebihperhitungan anggaran tahun sebelumnya (SiLPA). Besaran SiLPA yang relatifbesar ini, terutama disebabkan over target pendapatan dan efisiensi penggunaananggaran. Besaran SiLPA menunjukkan tren menurun, yang dapat diartikanbahwa, disparitas antara perencanaan pendapatan dan belanja daerah denganpelaksanaannya yang semakin mengecil menunjukkan bahwa prosesperencanaan dilaksanakan dengan lebih cermat sehingga akan lebih baik padatingkat pelaksanaannya.

Pengeluaran pembiayaan merupakan kewajiban pemerintah KabupatenPandeglang dalam bentuk penyertaan Modal kepada BUMD/PDAM danBPR/LPK yang menurut Perda sampai dengan TA. 2014.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-16

Proyeksi PembiayaanKabupaten Pandeglang

Tahun 2012 s.d tahun 2013

KODEREK URAIAN Pembiayaan

TA. 2012

PembiayaanTA. 2013 Selisih

Lebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

6 PEMBIAYAAN DAERAH 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 1 1 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAHTAHUN SEBELUMNYA (SiLPA) 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)6 2 2 PENYERTAAN MODAL 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)

PEMBIAYAAN NETTO 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUNBERKENAAN (SiLPA) 1.222.300.000,00 0,00 (1.222.300.000,00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-16

Proyeksi PembiayaanKabupaten Pandeglang

Tahun 2012 s.d tahun 2013

KODEREK URAIAN Pembiayaan

TA. 2012

PembiayaanTA. 2013 Selisih

Lebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

6 PEMBIAYAAN DAERAH 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 1 1 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAHTAHUN SEBELUMNYA (SiLPA) 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)6 2 2 PENYERTAAN MODAL 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)

PEMBIAYAAN NETTO 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUNBERKENAAN (SiLPA) 1.222.300.000,00 0,00 (1.222.300.000,00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 III-16

Proyeksi PembiayaanKabupaten Pandeglang

Tahun 2012 s.d tahun 2013

KODEREK URAIAN Pembiayaan

TA. 2012

PembiayaanTA. 2013 Selisih

Lebih/(Kurang)Proyeksi

1 2 3 4 5

6 PEMBIAYAAN DAERAH 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 1 1 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAHTAHUN SEBELUMNYA (SiLPA) 72.977.849.874,00 0,00 (72.977.849.874,00)

6 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)6 2 2 PENYERTAAN MODAL 4.200.000.000,00 0,00 (4.200.000.000,00)

PEMBIAYAAN NETTO 68.777.849.874,00 0,00 (68.777.849.874,00)

6 3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUNBERKENAAN (SiLPA) 1.222.300.000,00 0,00 (1.222.300.000,00)

Sumber : Data Olahan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 merupakan tahunkedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 setelah pada tahun sebelumnya (2012) RKPD diarahkan pada penataan pondasipembangunan yaitu reformasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur secaraumum. Maka untuk tahun 2013 rencana kerja pemerintah daerah lebih difokuskankepada apa yang menjadi visi dan misi RPJMD sehingga diharapkan pada tahunakhir RPJMD, visi Kabupaten Pandeglang yaitu “Kabupaten Pandeglang sebagaidaerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasispembangunan perdesaan” dapat tercapai dengan baik.

Seperti yang dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016 bahwa visi dan misi Kabupaten Pandeglang diarahkan pada upaya peningkatanpembangunan pada dua sektor unggulan utama yaitu sektor pariwisata danpertanian dimana kedua sektor tersebut memang merupakan sektor-sektor yangmemiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar yang dimiliki oleh KabupatenPandeglang untuk dikembangkan. Dan hal ini pula sejalan dengan tujuan utamaRencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pandeglang 2011-2031 yaitumewujudkan ruang wilayah kabupaten sebagai pusat agroindustri dan pariwisata diProvinsi Banten yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Namun demikian harus diakui bahwa pembangunan sektor pariwisata danpertanian di Kabupaten Pandeglang dirasakan belum maksimal dibandingkandengan potensi yang tersedia, terutama infrastruktur yang diharapkan dapatmenunjang perkembangan pariwisata dan pertanian di Pandeglang. Oleh karena itupenanganan secara intensif terhadap kedua sektor tersebut (terutama infrastruktur)perlu dioptimalkan dan fokus pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah DaerahTahun 2013 diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunaninfrastruktur yang dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian dan kunjunganwisatawan secara signifikan. Dengan meningkatnya kapasitas produksi pertaniandan pariwisata diharapkan akan memiliki multiplier effect terhadap sektor-sektoryang lainnya misalnya pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat secaraumum.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013

Pemerintah menetapkan Tema Pembangunan Nasional yang dituangkandalam Rancangan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Tahun 2013 adalah :

”Memperkuat Perekonomian Domestik bagi Peningkatan dan PerluasanKesejahteraan Rakyat”.

Untuk menjalankan agenda pembangunan nasional tersebut, makaditetapkan 14 (empat belas) prioritas pembangunan yaitu diantaranya :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 merupakan tahunkedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 setelah pada tahun sebelumnya (2012) RKPD diarahkan pada penataan pondasipembangunan yaitu reformasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur secaraumum. Maka untuk tahun 2013 rencana kerja pemerintah daerah lebih difokuskankepada apa yang menjadi visi dan misi RPJMD sehingga diharapkan pada tahunakhir RPJMD, visi Kabupaten Pandeglang yaitu “Kabupaten Pandeglang sebagaidaerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasispembangunan perdesaan” dapat tercapai dengan baik.

Seperti yang dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016 bahwa visi dan misi Kabupaten Pandeglang diarahkan pada upaya peningkatanpembangunan pada dua sektor unggulan utama yaitu sektor pariwisata danpertanian dimana kedua sektor tersebut memang merupakan sektor-sektor yangmemiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar yang dimiliki oleh KabupatenPandeglang untuk dikembangkan. Dan hal ini pula sejalan dengan tujuan utamaRencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pandeglang 2011-2031 yaitumewujudkan ruang wilayah kabupaten sebagai pusat agroindustri dan pariwisata diProvinsi Banten yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Namun demikian harus diakui bahwa pembangunan sektor pariwisata danpertanian di Kabupaten Pandeglang dirasakan belum maksimal dibandingkandengan potensi yang tersedia, terutama infrastruktur yang diharapkan dapatmenunjang perkembangan pariwisata dan pertanian di Pandeglang. Oleh karena itupenanganan secara intensif terhadap kedua sektor tersebut (terutama infrastruktur)perlu dioptimalkan dan fokus pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah DaerahTahun 2013 diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunaninfrastruktur yang dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian dan kunjunganwisatawan secara signifikan. Dengan meningkatnya kapasitas produksi pertaniandan pariwisata diharapkan akan memiliki multiplier effect terhadap sektor-sektoryang lainnya misalnya pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat secaraumum.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013

Pemerintah menetapkan Tema Pembangunan Nasional yang dituangkandalam Rancangan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Tahun 2013 adalah :

”Memperkuat Perekonomian Domestik bagi Peningkatan dan PerluasanKesejahteraan Rakyat”.

Untuk menjalankan agenda pembangunan nasional tersebut, makaditetapkan 14 (empat belas) prioritas pembangunan yaitu diantaranya :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013 merupakan tahunkedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 setelah pada tahun sebelumnya (2012) RKPD diarahkan pada penataan pondasipembangunan yaitu reformasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur secaraumum. Maka untuk tahun 2013 rencana kerja pemerintah daerah lebih difokuskankepada apa yang menjadi visi dan misi RPJMD sehingga diharapkan pada tahunakhir RPJMD, visi Kabupaten Pandeglang yaitu “Kabupaten Pandeglang sebagaidaerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasispembangunan perdesaan” dapat tercapai dengan baik.

Seperti yang dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016 bahwa visi dan misi Kabupaten Pandeglang diarahkan pada upaya peningkatanpembangunan pada dua sektor unggulan utama yaitu sektor pariwisata danpertanian dimana kedua sektor tersebut memang merupakan sektor-sektor yangmemiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar yang dimiliki oleh KabupatenPandeglang untuk dikembangkan. Dan hal ini pula sejalan dengan tujuan utamaRencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pandeglang 2011-2031 yaitumewujudkan ruang wilayah kabupaten sebagai pusat agroindustri dan pariwisata diProvinsi Banten yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan.

Namun demikian harus diakui bahwa pembangunan sektor pariwisata danpertanian di Kabupaten Pandeglang dirasakan belum maksimal dibandingkandengan potensi yang tersedia, terutama infrastruktur yang diharapkan dapatmenunjang perkembangan pariwisata dan pertanian di Pandeglang. Oleh karena itupenanganan secara intensif terhadap kedua sektor tersebut (terutama infrastruktur)perlu dioptimalkan dan fokus pembangunan pada Rencana Kerja Pemerintah DaerahTahun 2013 diarahkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunaninfrastruktur yang dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian dan kunjunganwisatawan secara signifikan. Dengan meningkatnya kapasitas produksi pertaniandan pariwisata diharapkan akan memiliki multiplier effect terhadap sektor-sektoryang lainnya misalnya pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat secaraumum.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2013

Pemerintah menetapkan Tema Pembangunan Nasional yang dituangkandalam Rancangan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Tahun 2013 adalah :

”Memperkuat Perekonomian Domestik bagi Peningkatan dan PerluasanKesejahteraan Rakyat”.

Untuk menjalankan agenda pembangunan nasional tersebut, makaditetapkan 14 (empat belas) prioritas pembangunan yaitu diantaranya :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-2

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;2. Pendidikan;3. Kesehatan;4. Penanggulangan Kemiskinan;5. Ketahanan Pangan;6. Infrastruktur;7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;8. Energi;9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik;11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi;12. Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;13. Bidang Perekonomian;14. Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2013

Memperhatikan dan mencermati isue-isue strategis ditingkat Global danNasional serta mengacu pada permasalahan pembangunan di wilayah ProvinsiBanten, maka ditetapkan Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2013sebagaimana berikut :

“Bersinergi Mewujudkan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi untukKesejahteraan Rakyat dengan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Kawasan danWilayah”

Selanjutnya dalam rangka perwujudan tema tersebut, maka ditempuh melaluipelaksanaan 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Daerah sesuai dengan RPJMD Provinsi BantenTahun 20012–2017, adalah sebagai berikut:

a) Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;b) Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan

Peningkatan Kesejahteraan Sosial;c) Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;d) Pemantapan Kualitas Sumber Daya Manusia;e) Pemantapan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Perekonomian;f) Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan

Hidup; dang) Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten PandeglangTahun 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang tahun2013 harus sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah daerah.Prioritas pembangunan dirumuskan melalui penelaahan evaluasi pelaksanaanpembangunan sebelumnya dengan menganalisis kondisi lingkungan internal

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-2

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;2. Pendidikan;3. Kesehatan;4. Penanggulangan Kemiskinan;5. Ketahanan Pangan;6. Infrastruktur;7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;8. Energi;9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik;11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi;12. Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;13. Bidang Perekonomian;14. Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2013

Memperhatikan dan mencermati isue-isue strategis ditingkat Global danNasional serta mengacu pada permasalahan pembangunan di wilayah ProvinsiBanten, maka ditetapkan Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2013sebagaimana berikut :

“Bersinergi Mewujudkan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi untukKesejahteraan Rakyat dengan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Kawasan danWilayah”

Selanjutnya dalam rangka perwujudan tema tersebut, maka ditempuh melaluipelaksanaan 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Daerah sesuai dengan RPJMD Provinsi BantenTahun 20012–2017, adalah sebagai berikut:

a) Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;b) Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan

Peningkatan Kesejahteraan Sosial;c) Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;d) Pemantapan Kualitas Sumber Daya Manusia;e) Pemantapan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Perekonomian;f) Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan

Hidup; dang) Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten PandeglangTahun 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang tahun2013 harus sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah daerah.Prioritas pembangunan dirumuskan melalui penelaahan evaluasi pelaksanaanpembangunan sebelumnya dengan menganalisis kondisi lingkungan internal

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-2

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;2. Pendidikan;3. Kesehatan;4. Penanggulangan Kemiskinan;5. Ketahanan Pangan;6. Infrastruktur;7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;8. Energi;9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik;11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi;12. Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;13. Bidang Perekonomian;14. Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2013

Memperhatikan dan mencermati isue-isue strategis ditingkat Global danNasional serta mengacu pada permasalahan pembangunan di wilayah ProvinsiBanten, maka ditetapkan Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2013sebagaimana berikut :

“Bersinergi Mewujudkan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi untukKesejahteraan Rakyat dengan Prioritas Pembangunan Infrastruktur Kawasan danWilayah”

Selanjutnya dalam rangka perwujudan tema tersebut, maka ditempuh melaluipelaksanaan 7 (tujuh) Prioritas Pembangunan Daerah sesuai dengan RPJMD Provinsi BantenTahun 20012–2017, adalah sebagai berikut:

a) Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;b) Ketahanan Pangan, Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan

Peningkatan Kesejahteraan Sosial;c) Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;d) Pemantapan Kualitas Sumber Daya Manusia;e) Pemantapan Kualitas Pertumbuhan dan Pemerataan Perekonomian;f) Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan

Hidup; dang) Pengembangan dan Pembangunan Pusat Pertumbuhan dan Kawasan.

Tema dan Prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten PandeglangTahun 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pandeglang tahun2013 harus sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah daerah.Prioritas pembangunan dirumuskan melalui penelaahan evaluasi pelaksanaanpembangunan sebelumnya dengan menganalisis kondisi lingkungan internal

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-3

maupun eksternal, memperhatikan isu strategis dan permasalahan mendesak yangterjadi serta prospek pembangunan yang dihadapi ke depan. Perumusan prioritaspembangunan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota perlu salingmenyesuaikan dan terintegrasi sehingga tercapai sinergitas pembangunan.

Prioritas pembangunan daerah tahun 2013 seperti yang telah diutarakan,diarahkan pada pembangunan infrastruktur kedaerah-daerah pariwisata danpertanian sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian danpariwisata. Selama ini kontribusi sektor unggulan di Kabupaten Pandeglang(Pertanian dan Pariwisata) meskipun secara kuantitas memberikan sumbangan yangbesar terhadap PDRB Kabupaten Pandeglang, namun hal tersebut belum sebandingdengan potensi yang dimiliki. Sebagai perbandingan dapat diberikan gambaranbahwa produksi padi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 sebanyak 686.145 ton(sumber : Pandeglang Dalam Angka) atau sekitar 1,03 % dari total produksi padinasional yang mencapai jumlah 66.411.469 ton (sumber : Kementrian Pertanian RI).Demikian pula pada sektor pariwisata Kabupaten Pandeglang hanya menyerap 0,9 %dari total jumlah wisatawan nusantara secara nasional yaitu 122.312.000 orang(sumber : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), sedangkan jumlahwisatawan nusantara yang berkunjung ke Pandeglang hanya berjumlah 1.192.994orang (sumber : Pandeglang Dalam Angka).

Dari uraian diatas dapat dikemukakan beberapa isu strategis pembangunandi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 yaitu diantaranya:

1. Masih tingginya angka kemiskinan;

2. Masih banyaknya desa tertinggal;

3. Rendahnya sarana dan prasarana infrastruktur terutama di kawasan pertaniandan pariwisata;

4. Masih rendahnya investasi pada sektor pertanian dan pariwisata;

5. Masih rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

6. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan dan kesehatan;

7. Belum optimalnya kapasitas aparatur dan tata kelola pemerintahan daerah.

8. Belum optimalnya penataan ruang dan Pengembangan kawasan / kewilayahan;

Tema pembangunan Kabupaten Pandeglang untuk tahun 2013 sejalandengan RKP dan RKPD Provinsi berdasarkan isu strategis dan permasalahan yangmengitarinya yaitu “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTURWILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DAN PARIWISATA”.dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

1. Pengentasan desa tertinggal;

2. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dan suprastruktur sektorpertanian dan pariwisata;

3. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pola kemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-3

maupun eksternal, memperhatikan isu strategis dan permasalahan mendesak yangterjadi serta prospek pembangunan yang dihadapi ke depan. Perumusan prioritaspembangunan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota perlu salingmenyesuaikan dan terintegrasi sehingga tercapai sinergitas pembangunan.

Prioritas pembangunan daerah tahun 2013 seperti yang telah diutarakan,diarahkan pada pembangunan infrastruktur kedaerah-daerah pariwisata danpertanian sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian danpariwisata. Selama ini kontribusi sektor unggulan di Kabupaten Pandeglang(Pertanian dan Pariwisata) meskipun secara kuantitas memberikan sumbangan yangbesar terhadap PDRB Kabupaten Pandeglang, namun hal tersebut belum sebandingdengan potensi yang dimiliki. Sebagai perbandingan dapat diberikan gambaranbahwa produksi padi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 sebanyak 686.145 ton(sumber : Pandeglang Dalam Angka) atau sekitar 1,03 % dari total produksi padinasional yang mencapai jumlah 66.411.469 ton (sumber : Kementrian Pertanian RI).Demikian pula pada sektor pariwisata Kabupaten Pandeglang hanya menyerap 0,9 %dari total jumlah wisatawan nusantara secara nasional yaitu 122.312.000 orang(sumber : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), sedangkan jumlahwisatawan nusantara yang berkunjung ke Pandeglang hanya berjumlah 1.192.994orang (sumber : Pandeglang Dalam Angka).

Dari uraian diatas dapat dikemukakan beberapa isu strategis pembangunandi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 yaitu diantaranya:

1. Masih tingginya angka kemiskinan;

2. Masih banyaknya desa tertinggal;

3. Rendahnya sarana dan prasarana infrastruktur terutama di kawasan pertaniandan pariwisata;

4. Masih rendahnya investasi pada sektor pertanian dan pariwisata;

5. Masih rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

6. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan dan kesehatan;

7. Belum optimalnya kapasitas aparatur dan tata kelola pemerintahan daerah.

8. Belum optimalnya penataan ruang dan Pengembangan kawasan / kewilayahan;

Tema pembangunan Kabupaten Pandeglang untuk tahun 2013 sejalandengan RKP dan RKPD Provinsi berdasarkan isu strategis dan permasalahan yangmengitarinya yaitu “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTURWILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DAN PARIWISATA”.dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

1. Pengentasan desa tertinggal;

2. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dan suprastruktur sektorpertanian dan pariwisata;

3. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pola kemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-3

maupun eksternal, memperhatikan isu strategis dan permasalahan mendesak yangterjadi serta prospek pembangunan yang dihadapi ke depan. Perumusan prioritaspembangunan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota perlu salingmenyesuaikan dan terintegrasi sehingga tercapai sinergitas pembangunan.

Prioritas pembangunan daerah tahun 2013 seperti yang telah diutarakan,diarahkan pada pembangunan infrastruktur kedaerah-daerah pariwisata danpertanian sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi pertanian danpariwisata. Selama ini kontribusi sektor unggulan di Kabupaten Pandeglang(Pertanian dan Pariwisata) meskipun secara kuantitas memberikan sumbangan yangbesar terhadap PDRB Kabupaten Pandeglang, namun hal tersebut belum sebandingdengan potensi yang dimiliki. Sebagai perbandingan dapat diberikan gambaranbahwa produksi padi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 sebanyak 686.145 ton(sumber : Pandeglang Dalam Angka) atau sekitar 1,03 % dari total produksi padinasional yang mencapai jumlah 66.411.469 ton (sumber : Kementrian Pertanian RI).Demikian pula pada sektor pariwisata Kabupaten Pandeglang hanya menyerap 0,9 %dari total jumlah wisatawan nusantara secara nasional yaitu 122.312.000 orang(sumber : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), sedangkan jumlahwisatawan nusantara yang berkunjung ke Pandeglang hanya berjumlah 1.192.994orang (sumber : Pandeglang Dalam Angka).

Dari uraian diatas dapat dikemukakan beberapa isu strategis pembangunandi Kabupaten Pandeglang pada tahun 2013 yaitu diantaranya:

1. Masih tingginya angka kemiskinan;

2. Masih banyaknya desa tertinggal;

3. Rendahnya sarana dan prasarana infrastruktur terutama di kawasan pertaniandan pariwisata;

4. Masih rendahnya investasi pada sektor pertanian dan pariwisata;

5. Masih rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

6. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan dan kesehatan;

7. Belum optimalnya kapasitas aparatur dan tata kelola pemerintahan daerah.

8. Belum optimalnya penataan ruang dan Pengembangan kawasan / kewilayahan;

Tema pembangunan Kabupaten Pandeglang untuk tahun 2013 sejalandengan RKP dan RKPD Provinsi berdasarkan isu strategis dan permasalahan yangmengitarinya yaitu “PENGUATAN INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTURWILAYAH GUNA MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN DAN PARIWISATA”.dengan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

1. Pengentasan desa tertinggal;

2. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dan suprastruktur sektorpertanian dan pariwisata;

3. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pola kemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah;

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-4

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui penyediaansarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas serta kemudahan akses bagimasyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan dasar yang layak;

5. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu;

6. Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah;

7. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah daerah;

8. Pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah;

Dari keseluruhan aspek prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2013diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, menanggulangi ketertinggalandaerah yang dihadapi Kabupaten Pandeglang, serta secara umum dapat memajukankesejahteraan masyarakat Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-4

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui penyediaansarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas serta kemudahan akses bagimasyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan dasar yang layak;

5. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu;

6. Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah;

7. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah daerah;

8. Pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah;

Dari keseluruhan aspek prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2013diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, menanggulangi ketertinggalandaerah yang dihadapi Kabupaten Pandeglang, serta secara umum dapat memajukankesejahteraan masyarakat Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-4

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui penyediaansarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas serta kemudahan akses bagimasyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan dasar yang layak;

5. Peningkatan aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu;

6. Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan daerah;

7. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintah daerah;

8. Pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah;

Dari keseluruhan aspek prioritas pembangunan daerah untuk tahun 2013diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, menanggulangi ketertinggalandaerah yang dihadapi Kabupaten Pandeglang, serta secara umum dapat memajukankesejahteraan masyarakat Pandeglang.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-5

Tabel 4.1

Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

1 Pengentasan desa tertinggal Pengentasan desa tertinggal Berkurangnya desa tertinggaldi Kabupaten Pandeglang.

2 Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dansuprastruktur sektor pertanian dan pariwisata

Pembangunan dan peningkatan saranaprasarana khusunya jalan menujukawasan destinasi pariwisata.

Peningkatan dan pemeliharaaninfrastruktur irigasi.

Pembangunan jalan poros desaterutama yang dapat menghubungkansentra-sentra pertumbuhan ekonomilokal.

Pembangunan dan pengembanganjaringan listrik dan teknologi informasidi perdesaan yang merupakan sentrapertumbuhan ekonomi.

Penyusunan regulasi dan penguatankelembagaan sektor Pertanian danPariwisata

Berkembangnya potensidan produk unggulandaerah (pariwisata,pertanian, perkebunan,kehutanan dan kelautan)serta tersedianyainfrastruktur yangmemadai gunamenggerakkan rodaperekonomian masyarakat.

Tersedianya regulasi danmenguatnya kelembagaansektor pertanian danpariwisata

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-5

Tabel 4.1

Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

1 Pengentasan desa tertinggal Pengentasan desa tertinggal Berkurangnya desa tertinggaldi Kabupaten Pandeglang.

2 Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dansuprastruktur sektor pertanian dan pariwisata

Pembangunan dan peningkatan saranaprasarana khusunya jalan menujukawasan destinasi pariwisata.

Peningkatan dan pemeliharaaninfrastruktur irigasi.

Pembangunan jalan poros desaterutama yang dapat menghubungkansentra-sentra pertumbuhan ekonomilokal.

Pembangunan dan pengembanganjaringan listrik dan teknologi informasidi perdesaan yang merupakan sentrapertumbuhan ekonomi.

Penyusunan regulasi dan penguatankelembagaan sektor Pertanian danPariwisata

Berkembangnya potensidan produk unggulandaerah (pariwisata,pertanian, perkebunan,kehutanan dan kelautan)serta tersedianyainfrastruktur yangmemadai gunamenggerakkan rodaperekonomian masyarakat.

Tersedianya regulasi danmenguatnya kelembagaansektor pertanian danpariwisata

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-5

Tabel 4.1

Prioritas Pembangunan, Agenda Pokok dan Sasaran

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

1 Pengentasan desa tertinggal Pengentasan desa tertinggal Berkurangnya desa tertinggaldi Kabupaten Pandeglang.

2 Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dansuprastruktur sektor pertanian dan pariwisata

Pembangunan dan peningkatan saranaprasarana khusunya jalan menujukawasan destinasi pariwisata.

Peningkatan dan pemeliharaaninfrastruktur irigasi.

Pembangunan jalan poros desaterutama yang dapat menghubungkansentra-sentra pertumbuhan ekonomilokal.

Pembangunan dan pengembanganjaringan listrik dan teknologi informasidi perdesaan yang merupakan sentrapertumbuhan ekonomi.

Penyusunan regulasi dan penguatankelembagaan sektor Pertanian danPariwisata

Berkembangnya potensidan produk unggulandaerah (pariwisata,pertanian, perkebunan,kehutanan dan kelautan)serta tersedianyainfrastruktur yangmemadai gunamenggerakkan rodaperekonomian masyarakat.

Tersedianya regulasi danmenguatnya kelembagaansektor pertanian danpariwisata

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-6

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

3 Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomi daerah

Diversifikasi dan intensifikasi UKM,koperasi, industri kecil dan rumahtangga.

Diversifikasi dan intensifikasi produksidan pemasaran hasil pertanian,peternakan, perkebunan, kelautan danperikanan.

Pengelolaan dan peningkatan hasilhutan, tambang dan sumber dayamineral dengan tetap memperhatikankualitas lingkungan hidup.

Peningkatan ketahanan panganmasyarakat.

Pengembangan e-business gunamenunjang pemasaran produkunggulan daerah.

Peningkatan investasi dalampengembangan potensi sumber dayaalam dan industri prospektif.

Mendorong peran perbankan dalampenyaluran kredit usaha rakyat.

Terciptanya lapangan kerjabaru.

Meningkatnya tarafkesejahteraan ekonomimasyarakat.

Tercapainya pertumbuhanekonomi yang berkualitas.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-6

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

3 Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomi daerah

Diversifikasi dan intensifikasi UKM,koperasi, industri kecil dan rumahtangga.

Diversifikasi dan intensifikasi produksidan pemasaran hasil pertanian,peternakan, perkebunan, kelautan danperikanan.

Pengelolaan dan peningkatan hasilhutan, tambang dan sumber dayamineral dengan tetap memperhatikankualitas lingkungan hidup.

Peningkatan ketahanan panganmasyarakat.

Pengembangan e-business gunamenunjang pemasaran produkunggulan daerah.

Peningkatan investasi dalampengembangan potensi sumber dayaalam dan industri prospektif.

Mendorong peran perbankan dalampenyaluran kredit usaha rakyat.

Terciptanya lapangan kerjabaru.

Meningkatnya tarafkesejahteraan ekonomimasyarakat.

Tercapainya pertumbuhanekonomi yang berkualitas.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-6

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

3 Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomi daerah

Diversifikasi dan intensifikasi UKM,koperasi, industri kecil dan rumahtangga.

Diversifikasi dan intensifikasi produksidan pemasaran hasil pertanian,peternakan, perkebunan, kelautan danperikanan.

Pengelolaan dan peningkatan hasilhutan, tambang dan sumber dayamineral dengan tetap memperhatikankualitas lingkungan hidup.

Peningkatan ketahanan panganmasyarakat.

Pengembangan e-business gunamenunjang pemasaran produkunggulan daerah.

Peningkatan investasi dalampengembangan potensi sumber dayaalam dan industri prospektif.

Mendorong peran perbankan dalampenyaluran kredit usaha rakyat.

Terciptanya lapangan kerjabaru.

Meningkatnya tarafkesejahteraan ekonomimasyarakat.

Tercapainya pertumbuhanekonomi yang berkualitas.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-7

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

Peningkatan penggunaan teknologitepat guna untuk meningkatkan dayasaing hasil produksi lokal.

4 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber dayamanusia melalui penyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskin untuk mendapatkanpendidikan dasar yang layak.

Penuntasan Wajib Belajar PendidikanDasar (Wajardikdas) 9 Tahun.

Peningkatan kualitas sarana danprasarana pendidikan.

Peningkatan aksesbilitas pendidikanbagi masyarakat tak mampu danmasyarakat perdesaan.

Peningkatan mutu pendidik dantenaga pendidik.

Pembinaan masyarakat yang agamis.

Pembinaan dan peningkatan peranserta pemuda dalam pembangunan.

Pemberian beasiswa bagi pelajarberprestasi dari keluarga tidak mampu.

Pemberantasan buta huruf bagi usiaproduktif.

Peningkatan minat baca dimasyarakat.

Terwujudnya sumber dayamanusia yang berkualitas danmemiliki daya saing tinggi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-7

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

Peningkatan penggunaan teknologitepat guna untuk meningkatkan dayasaing hasil produksi lokal.

4 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber dayamanusia melalui penyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskin untuk mendapatkanpendidikan dasar yang layak.

Penuntasan Wajib Belajar PendidikanDasar (Wajardikdas) 9 Tahun.

Peningkatan kualitas sarana danprasarana pendidikan.

Peningkatan aksesbilitas pendidikanbagi masyarakat tak mampu danmasyarakat perdesaan.

Peningkatan mutu pendidik dantenaga pendidik.

Pembinaan masyarakat yang agamis.

Pembinaan dan peningkatan peranserta pemuda dalam pembangunan.

Pemberian beasiswa bagi pelajarberprestasi dari keluarga tidak mampu.

Pemberantasan buta huruf bagi usiaproduktif.

Peningkatan minat baca dimasyarakat.

Terwujudnya sumber dayamanusia yang berkualitas danmemiliki daya saing tinggi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-7

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

Peningkatan penggunaan teknologitepat guna untuk meningkatkan dayasaing hasil produksi lokal.

4 Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber dayamanusia melalui penyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskin untuk mendapatkanpendidikan dasar yang layak.

Penuntasan Wajib Belajar PendidikanDasar (Wajardikdas) 9 Tahun.

Peningkatan kualitas sarana danprasarana pendidikan.

Peningkatan aksesbilitas pendidikanbagi masyarakat tak mampu danmasyarakat perdesaan.

Peningkatan mutu pendidik dantenaga pendidik.

Pembinaan masyarakat yang agamis.

Pembinaan dan peningkatan peranserta pemuda dalam pembangunan.

Pemberian beasiswa bagi pelajarberprestasi dari keluarga tidak mampu.

Pemberantasan buta huruf bagi usiaproduktif.

Peningkatan minat baca dimasyarakat.

Terwujudnya sumber dayamanusia yang berkualitas danmemiliki daya saing tinggi.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-8

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

5 Peningkatan aksebilitas dan mutu pelayanankesehatan terutama bagi masyarakat miskin/tidakmampu.

Peningkatan kualitas dan kuantitassarana dan prasarana Kesehatan.

Peningkatan pelayanan kesehatan bagimasyarakat tak mampu, ibu hamil danmelahirkan serta balita.

Peningkatan kualitas dan kuantitastenaga kesehatan/medis serta kaderkesehatan desa.

Pemenuhan gizi masyarakat terutamaanak-anak.

Peningkatan pelayanan KB.

Meningkatnya derajatkesehatan masyarakatdengan indikatorkesehatan, diantaranya:meningkatnya AngkaHarapan Hidup,menurunnya AngkaKematian Bayi dan AngkaKematian Ibu sertameningkatnya Status GiziBalita.

Meningkatnya keluargasehat dan sejahtera.

6 Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Peningkatan kapasitas kelembagaanmasyarakat.

Peningkatan program pemerintah yangbersifat padat karya.

Peningkatan partisipasi perempuandan kelompok masyarakat rentantermarginalkan dalam pembangunan.

Terciptanya masyarakat yangmandiri dan berdaya guna.

7 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

Restrukturisasi kelembagaanpemerintah daerah Pengelolaansumber daya alam dan lingkungan

Meningkatnya kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-8

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

5 Peningkatan aksebilitas dan mutu pelayanankesehatan terutama bagi masyarakat miskin/tidakmampu.

Peningkatan kualitas dan kuantitassarana dan prasarana Kesehatan.

Peningkatan pelayanan kesehatan bagimasyarakat tak mampu, ibu hamil danmelahirkan serta balita.

Peningkatan kualitas dan kuantitastenaga kesehatan/medis serta kaderkesehatan desa.

Pemenuhan gizi masyarakat terutamaanak-anak.

Peningkatan pelayanan KB.

Meningkatnya derajatkesehatan masyarakatdengan indikatorkesehatan, diantaranya:meningkatnya AngkaHarapan Hidup,menurunnya AngkaKematian Bayi dan AngkaKematian Ibu sertameningkatnya Status GiziBalita.

Meningkatnya keluargasehat dan sejahtera.

6 Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Peningkatan kapasitas kelembagaanmasyarakat.

Peningkatan program pemerintah yangbersifat padat karya.

Peningkatan partisipasi perempuandan kelompok masyarakat rentantermarginalkan dalam pembangunan.

Terciptanya masyarakat yangmandiri dan berdaya guna.

7 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

Restrukturisasi kelembagaanpemerintah daerah Pengelolaansumber daya alam dan lingkungan

Meningkatnya kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-8

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

5 Peningkatan aksebilitas dan mutu pelayanankesehatan terutama bagi masyarakat miskin/tidakmampu.

Peningkatan kualitas dan kuantitassarana dan prasarana Kesehatan.

Peningkatan pelayanan kesehatan bagimasyarakat tak mampu, ibu hamil danmelahirkan serta balita.

Peningkatan kualitas dan kuantitastenaga kesehatan/medis serta kaderkesehatan desa.

Pemenuhan gizi masyarakat terutamaanak-anak.

Peningkatan pelayanan KB.

Meningkatnya derajatkesehatan masyarakatdengan indikatorkesehatan, diantaranya:meningkatnya AngkaHarapan Hidup,menurunnya AngkaKematian Bayi dan AngkaKematian Ibu sertameningkatnya Status GiziBalita.

Meningkatnya keluargasehat dan sejahtera.

6 Peningkatan Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Peningkatan kapasitas kelembagaanmasyarakat.

Peningkatan program pemerintah yangbersifat padat karya.

Peningkatan partisipasi perempuandan kelompok masyarakat rentantermarginalkan dalam pembangunan.

Terciptanya masyarakat yangmandiri dan berdaya guna.

7 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

Restrukturisasi kelembagaanpemerintah daerah Pengelolaansumber daya alam dan lingkungan

Meningkatnya kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-9

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

hidup secara lestari.

Revitalisasi SKPD terutama yangmenangani sektor unggulan

8 Pelestarian sumber daya alam dan lingkunganhidup serta penyelerasannya dengan penataanruang daerah.

Pengelolaan sumber daya alam danlingkungan hidup secara lestari.

Mitigasi bencana alam.

Penanganan degradasi kualitaslingkungan.

Penanganan illegal loging.

Pengelolaan persampahan yangterintegrasi.

Peningkatan perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang.

Meningkatnyapemanfaatan SDA & LHserta pengelolaan tataruang wilayah secaraberkesinambungan.

Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampelestarian SDA.

Meningkatnya upayakonservasi dan rehabilitasihutan sejalan denganupaya pemanfaatan potensikehutanan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-9

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

hidup secara lestari.

Revitalisasi SKPD terutama yangmenangani sektor unggulan

8 Pelestarian sumber daya alam dan lingkunganhidup serta penyelerasannya dengan penataanruang daerah.

Pengelolaan sumber daya alam danlingkungan hidup secara lestari.

Mitigasi bencana alam.

Penanganan degradasi kualitaslingkungan.

Penanganan illegal loging.

Pengelolaan persampahan yangterintegrasi.

Peningkatan perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang.

Meningkatnyapemanfaatan SDA & LHserta pengelolaan tataruang wilayah secaraberkesinambungan.

Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampelestarian SDA.

Meningkatnya upayakonservasi dan rehabilitasihutan sejalan denganupaya pemanfaatan potensikehutanan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-9

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN AGENDA POKOK SASARAN YANG HENDAKDICAPAI

hidup secara lestari.

Revitalisasi SKPD terutama yangmenangani sektor unggulan

8 Pelestarian sumber daya alam dan lingkunganhidup serta penyelerasannya dengan penataanruang daerah.

Pengelolaan sumber daya alam danlingkungan hidup secara lestari.

Mitigasi bencana alam.

Penanganan degradasi kualitaslingkungan.

Penanganan illegal loging.

Pengelolaan persampahan yangterintegrasi.

Peningkatan perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang.

Meningkatnyapemanfaatan SDA & LHserta pengelolaan tataruang wilayah secaraberkesinambungan.

Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampelestarian SDA.

Meningkatnya upayakonservasi dan rehabilitasihutan sejalan denganupaya pemanfaatan potensikehutanan.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-10

Prioritas Pembangunan Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 tersebutdiatas juga menjadi pedoman dalam menentukan program dan kegiatan yangakan dilaksanakan oleh perangkat daerah dalam hal ini oleh satuan kerjaperangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Program dankegiatan indikatif dimaksud melekat pada urusan pemerintah daerah, untuk ituberikut disajikan pemetaan prioritas pembangunan ke dalam urusan dan SKPDpenanggungjawab.

Tabel 4.2

Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp)SKPD

Penanggungjawab

1 Pengentasan DesaTertinggal

Urusan Bersama Bappeda

2 Pembangunan danpeningkataninfrastruktur dansuprastruktursektor pertaniandan pariwisata

Pekerjaan Umum 26,384,860,500 Dinas Pekerjaan Umum

1,006,000,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Perumahan 27,264,000,000 Dinas Pekerjaan Umum

Perhubungan 1,068,800,350 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

Komunikasi danInformatika

100,000,000 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

3 Pemberdayaanekonomkerakyatan melaluipola kemitraandengan melibatkaninvestor gunamempercepatpertumbuhanekonomi daerah

Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah

1,715,886,000 Dinas Koperasi, UsahaKecil dan Menengah

Penanaman Modal 70.000.000 Bappeda

Pariwisata 2,324,171,750 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Perdagangan 300,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Perindustrian 690,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Sumber DayaEnergi dan Mineral

2,374,210,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Pertanian 2,008,160,315 Dinas Pertanian danPerkebunan

1,262,306,318 Dinas Peternakan danKesehatan Hewan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-10

Prioritas Pembangunan Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 tersebutdiatas juga menjadi pedoman dalam menentukan program dan kegiatan yangakan dilaksanakan oleh perangkat daerah dalam hal ini oleh satuan kerjaperangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Program dankegiatan indikatif dimaksud melekat pada urusan pemerintah daerah, untuk ituberikut disajikan pemetaan prioritas pembangunan ke dalam urusan dan SKPDpenanggungjawab.

Tabel 4.2

Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp)SKPD

Penanggungjawab

1 Pengentasan DesaTertinggal

Urusan Bersama Bappeda

2 Pembangunan danpeningkataninfrastruktur dansuprastruktursektor pertaniandan pariwisata

Pekerjaan Umum 26,384,860,500 Dinas Pekerjaan Umum

1,006,000,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Perumahan 27,264,000,000 Dinas Pekerjaan Umum

Perhubungan 1,068,800,350 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

Komunikasi danInformatika

100,000,000 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

3 Pemberdayaanekonomkerakyatan melaluipola kemitraandengan melibatkaninvestor gunamempercepatpertumbuhanekonomi daerah

Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah

1,715,886,000 Dinas Koperasi, UsahaKecil dan Menengah

Penanaman Modal 70.000.000 Bappeda

Pariwisata 2,324,171,750 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Perdagangan 300,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Perindustrian 690,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Sumber DayaEnergi dan Mineral

2,374,210,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Pertanian 2,008,160,315 Dinas Pertanian danPerkebunan

1,262,306,318 Dinas Peternakan danKesehatan Hewan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-10

Prioritas Pembangunan Kabupaten Pandeglang Tahun 2013 tersebutdiatas juga menjadi pedoman dalam menentukan program dan kegiatan yangakan dilaksanakan oleh perangkat daerah dalam hal ini oleh satuan kerjaperangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Program dankegiatan indikatif dimaksud melekat pada urusan pemerintah daerah, untuk ituberikut disajikan pemetaan prioritas pembangunan ke dalam urusan dan SKPDpenanggungjawab.

Tabel 4.2

Pemetaan Prioritas ke dalam Urusan dan SKPD Penanggungjawab

beserta Pagu Indikatifnya Tahun 2013

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp)SKPD

Penanggungjawab

1 Pengentasan DesaTertinggal

Urusan Bersama Bappeda

2 Pembangunan danpeningkataninfrastruktur dansuprastruktursektor pertaniandan pariwisata

Pekerjaan Umum 26,384,860,500 Dinas Pekerjaan Umum

1,006,000,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Perumahan 27,264,000,000 Dinas Pekerjaan Umum

Perhubungan 1,068,800,350 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

Komunikasi danInformatika

100,000,000 Dinas Perhubungan,Komunikasi danInformatika

3 Pemberdayaanekonomkerakyatan melaluipola kemitraandengan melibatkaninvestor gunamempercepatpertumbuhanekonomi daerah

Koperasi dan UsahaKecil dan Menengah

1,715,886,000 Dinas Koperasi, UsahaKecil dan Menengah

Penanaman Modal 70.000.000 Bappeda

Pariwisata 2,324,171,750 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Perdagangan 300,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Perindustrian 690,000,000 Dinas Perindustrian,Perdagangan dan Pasar

Sumber DayaEnergi dan Mineral

2,374,210,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Pertanian 2,008,160,315 Dinas Pertanian danPerkebunan

1,262,306,318 Dinas Peternakan danKesehatan Hewan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-11

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kehutanan 1,046,312,400 Dinas Kehutanan

Kelautan danperikanan

1,912,340,000 Dinas Kelautan danPerikanan

Tenaga Kerja 925,300,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketransmigrasian 125,000,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketahanan Pangan 1,145,000,000 Kantor KetahananPangan

1,470,679,950 Badan PelaksanaPenyuluhan Pertanian,Perikanan danKehutanan

4 Peningkatankualitas dankuantitas sumberdaya manusiamelaluipenyediaan saranadan prasaranapendidikan yangberkualitas sertakemudahan aksesbagi masyarakatmiskin untukmendapatkanpendidikan dasaryang layak;

Pendidikan 18,272,550,800 Dinas Pendidikan

Kebudayaan 325,000,000 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Kepemudaan danOlahraga

1,222,040,000 Dinas Pemuda danOlahraga

Perpustakaan 350,000,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

5 Peningkatanaksebilitas danmutu pelayanankesehatan terutamabagi masyarakatmiskin/tidakmampu;

Kesehatan 17,668,389,750 Dinas Kesehatan

22,918,833,500 RSUD

Keluarga Berencana& KeluargaSejahtera

690,000,000 Badan PemberdayaanPerempuan,PerlindunganAnak dan KB

6 Pemberdayaanmasyarakat dalampembangunandaerah

PemberdayaanMasyarakat danDesa

4,085,291,500 Badan PemberdayaanMasyarakat danPemerintahan Desa

PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak

1,264,100,000 Badan PemberdayaanPerempuan,Perlindungan Anak danKB

Sosial 1,802,921,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-11

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kehutanan 1,046,312,400 Dinas Kehutanan

Kelautan danperikanan

1,912,340,000 Dinas Kelautan danPerikanan

Tenaga Kerja 925,300,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketransmigrasian 125,000,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketahanan Pangan 1,145,000,000 Kantor KetahananPangan

1,470,679,950 Badan PelaksanaPenyuluhan Pertanian,Perikanan danKehutanan

4 Peningkatankualitas dankuantitas sumberdaya manusiamelaluipenyediaan saranadan prasaranapendidikan yangberkualitas sertakemudahan aksesbagi masyarakatmiskin untukmendapatkanpendidikan dasaryang layak;

Pendidikan 18,272,550,800 Dinas Pendidikan

Kebudayaan 325,000,000 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Kepemudaan danOlahraga

1,222,040,000 Dinas Pemuda danOlahraga

Perpustakaan 350,000,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

5 Peningkatanaksebilitas danmutu pelayanankesehatan terutamabagi masyarakatmiskin/tidakmampu;

Kesehatan 17,668,389,750 Dinas Kesehatan

22,918,833,500 RSUD

Keluarga Berencana& KeluargaSejahtera

690,000,000 Badan PemberdayaanPerempuan,PerlindunganAnak dan KB

6 Pemberdayaanmasyarakat dalampembangunandaerah

PemberdayaanMasyarakat danDesa

4,085,291,500 Badan PemberdayaanMasyarakat danPemerintahan Desa

PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak

1,264,100,000 Badan PemberdayaanPerempuan,Perlindungan Anak danKB

Sosial 1,802,921,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-11

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kehutanan 1,046,312,400 Dinas Kehutanan

Kelautan danperikanan

1,912,340,000 Dinas Kelautan danPerikanan

Tenaga Kerja 925,300,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketransmigrasian 125,000,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

Ketahanan Pangan 1,145,000,000 Kantor KetahananPangan

1,470,679,950 Badan PelaksanaPenyuluhan Pertanian,Perikanan danKehutanan

4 Peningkatankualitas dankuantitas sumberdaya manusiamelaluipenyediaan saranadan prasaranapendidikan yangberkualitas sertakemudahan aksesbagi masyarakatmiskin untukmendapatkanpendidikan dasaryang layak;

Pendidikan 18,272,550,800 Dinas Pendidikan

Kebudayaan 325,000,000 Dinas Kebudayaan danPariwisata

Kepemudaan danOlahraga

1,222,040,000 Dinas Pemuda danOlahraga

Perpustakaan 350,000,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

5 Peningkatanaksebilitas danmutu pelayanankesehatan terutamabagi masyarakatmiskin/tidakmampu;

Kesehatan 17,668,389,750 Dinas Kesehatan

22,918,833,500 RSUD

Keluarga Berencana& KeluargaSejahtera

690,000,000 Badan PemberdayaanPerempuan,PerlindunganAnak dan KB

6 Pemberdayaanmasyarakat dalampembangunandaerah

PemberdayaanMasyarakat danDesa

4,085,291,500 Badan PemberdayaanMasyarakat danPemerintahan Desa

PemberdayaanPerempuan danPerlindungan Anak

1,264,100,000 Badan PemberdayaanPerempuan,Perlindungan Anak danKB

Sosial 1,802,921,000 Dinas Sosial TenagaKerja dan Transmigrasi

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-12

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kependudukan &Catatan Sipil

1,612,200,000 Dinas Kependudukan &Catatan Sipil

7 Peningkatankapasitaskelembagaan danaparaturpemerintah daerah;

PerencanaanPembangunan

4,070,000,000 Bappeda

Kesatuan Bangsa &Politik DalamNegeri

1.200.000.000 Satuan Pol PP

1,309,006,400 Badan Kesatuan BangsaPolitik dan Linmas

Otonomi Daerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian, danPersandian

14,020,785,500 Sekretariat Daerah

8.600.000.000 Sekretariat DPRD

9,178,219,544 Dinas PengelolaanKeuangan, Pendapatandan Aset

3,495,000,000 Badan KepegawaianDaerah

1.550.000.000- Inspektorat

1,093,165,000 Badan PelayananPerizinan Terpadu(BPPT)

17,990,671,746.00 Kecamatan

2,265,742,750.00 Kelurahan

Statistik 215.200.000 Bappeda

30,000,000 Kantor Perpustakaan danArsip

30,000,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Kearsipan 420,980,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

8 Pelestarian sumberdaya alam danlingkungan hidupsertapenyelerasannyadengan penataanruang daerah.

Penataan Ruang 1,263,182,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Lingkungan Hidup 975,078,750 Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-12

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kependudukan &Catatan Sipil

1,612,200,000 Dinas Kependudukan &Catatan Sipil

7 Peningkatankapasitaskelembagaan danaparaturpemerintah daerah;

PerencanaanPembangunan

4,070,000,000 Bappeda

Kesatuan Bangsa &Politik DalamNegeri

1.200.000.000 Satuan Pol PP

1,309,006,400 Badan Kesatuan BangsaPolitik dan Linmas

Otonomi Daerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian, danPersandian

14,020,785,500 Sekretariat Daerah

8.600.000.000 Sekretariat DPRD

9,178,219,544 Dinas PengelolaanKeuangan, Pendapatandan Aset

3,495,000,000 Badan KepegawaianDaerah

1.550.000.000- Inspektorat

1,093,165,000 Badan PelayananPerizinan Terpadu(BPPT)

17,990,671,746.00 Kecamatan

2,265,742,750.00 Kelurahan

Statistik 215.200.000 Bappeda

30,000,000 Kantor Perpustakaan danArsip

30,000,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Kearsipan 420,980,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

8 Pelestarian sumberdaya alam danlingkungan hidupsertapenyelerasannyadengan penataanruang daerah.

Penataan Ruang 1,263,182,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Lingkungan Hidup 975,078,750 Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-12

No.Prioritas

PembangunanDaerah

Nama Urusan Pagu Indikatif (Rp) SKPDPenanggungjawab

Kependudukan &Catatan Sipil

1,612,200,000 Dinas Kependudukan &Catatan Sipil

7 Peningkatankapasitaskelembagaan danaparaturpemerintah daerah;

PerencanaanPembangunan

4,070,000,000 Bappeda

Kesatuan Bangsa &Politik DalamNegeri

1.200.000.000 Satuan Pol PP

1,309,006,400 Badan Kesatuan BangsaPolitik dan Linmas

Otonomi Daerah,PemerintahanUmum,AdministrasiKeuangan Daerah,Perangkat Daerah,Kepegawaian, danPersandian

14,020,785,500 Sekretariat Daerah

8.600.000.000 Sekretariat DPRD

9,178,219,544 Dinas PengelolaanKeuangan, Pendapatandan Aset

3,495,000,000 Badan KepegawaianDaerah

1.550.000.000- Inspektorat

1,093,165,000 Badan PelayananPerizinan Terpadu(BPPT)

17,990,671,746.00 Kecamatan

2,265,742,750.00 Kelurahan

Statistik 215.200.000 Bappeda

30,000,000 Kantor Perpustakaan danArsip

30,000,000 Dinas Pertambangan danEnergi

Kearsipan 420,980,000 Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi

8 Pelestarian sumberdaya alam danlingkungan hidupsertapenyelerasannyadengan penataanruang daerah.

Penataan Ruang 1,263,182,000 Dinas Tata Ruang,Kebersihan danPertamanan

Lingkungan Hidup 975,078,750 Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-13

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tujuan dan sasaran pembangunan daerah Menjelaskan tentanghubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yangdiambil dari dokumen RPJMD sebagaimana dijelaskan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

No Visi/Misi Tujuan Sasaran

1. Meningkatkanperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

Meningkatkankesejahteraan dankemandirianmasyarakat

a. Meningkatnya investasidan perekonomian daerahberbasis pertanian danPariwisata.

b. Tersedianya pengklasteranpertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan danpeternakan

c. Meningkatnya ketahananpangan yang berbasispemberdayaan masyarakat

d. Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguran yangdiprioritaskan padakantong-kantongkemiskinan denganmemprioritaskanpemberdayaan masyarakatuntuk mencapai tujuanMillenium DevelopmentGoal’s

e. Tersedianya Badan UsahaMilik Daerah (BUMD)untuk menstimuluspertumbuhan ekonomidaerah.

f. TerlaksananyaIntensifikasi, eksplorasidan pendayagunaanpotensi-potensi SumberDaya Alam danpemanfaatan sumberenergi dengan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-13

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tujuan dan sasaran pembangunan daerah Menjelaskan tentanghubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yangdiambil dari dokumen RPJMD sebagaimana dijelaskan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

No Visi/Misi Tujuan Sasaran

1. Meningkatkanperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

Meningkatkankesejahteraan dankemandirianmasyarakat

a. Meningkatnya investasidan perekonomian daerahberbasis pertanian danPariwisata.

b. Tersedianya pengklasteranpertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan danpeternakan

c. Meningkatnya ketahananpangan yang berbasispemberdayaan masyarakat

d. Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguran yangdiprioritaskan padakantong-kantongkemiskinan denganmemprioritaskanpemberdayaan masyarakatuntuk mencapai tujuanMillenium DevelopmentGoal’s

e. Tersedianya Badan UsahaMilik Daerah (BUMD)untuk menstimuluspertumbuhan ekonomidaerah.

f. TerlaksananyaIntensifikasi, eksplorasidan pendayagunaanpotensi-potensi SumberDaya Alam danpemanfaatan sumberenergi dengan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-13

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Tujuan dan sasaran pembangunan daerah Menjelaskan tentanghubungan visi/misi dan tujuan/sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yangdiambil dari dokumen RPJMD sebagaimana dijelaskan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

No Visi/Misi Tujuan Sasaran

1. Meningkatkanperekonomiandaerah berbasispertanian danPariwisata

Meningkatkankesejahteraan dankemandirianmasyarakat

a. Meningkatnya investasidan perekonomian daerahberbasis pertanian danPariwisata.

b. Tersedianya pengklasteranpertanian, perkebunan,kehutanan, perikanan danpeternakan

c. Meningkatnya ketahananpangan yang berbasispemberdayaan masyarakat

d. Tertanggulanginyakemiskinan danpengangguran yangdiprioritaskan padakantong-kantongkemiskinan denganmemprioritaskanpemberdayaan masyarakatuntuk mencapai tujuanMillenium DevelopmentGoal’s

e. Tersedianya Badan UsahaMilik Daerah (BUMD)untuk menstimuluspertumbuhan ekonomidaerah.

f. TerlaksananyaIntensifikasi, eksplorasidan pendayagunaanpotensi-potensi SumberDaya Alam danpemanfaatan sumberenergi dengan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-14

memperhatikankeberlanjutan sertakelestarian lingkunganhidup

2 MemberdayakanUMKM dankoperasi dalamusaha pertaniandan jasapariwisata sertausahapendukungnya

Meningkatkanperanan koperasi danusaha mikro kecilmenengah (UMKM)

meningkatnya pemberdayaanKoperasi, pengusaha mikro,kecil dan menengah

3 Meningkatkankualitas SDMyang agamis,cerdas, kreatifdan inovatif

Membangunsumberdaya manusia

a. Meningkatnyaimplementasi normaagama, ilmu pengetahuan,dan kewirausahaanberwawasan kebangsaan

b. MeningkatnyaPemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak

c. Meningkatnya etos kerjadan produktivitasmasyarakat

4 Meningkatkanlayananpendidikan dankesehatanmasyarakat

Meningkatkansumber dayamanusia yangberkualitas

a. Meningkatnya aksesibilitaspelayanan pendidikankepada seluruhmasyarakat

b. Meningkatnya kapasitaspemuda berprestasi dansarana olahraga

c. Meningkatnya kualitas danaksesibilitas kesehatan bagiseluruh masyarakat

d. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

5 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturkhususnyaperdesaan

1. Mendorongpercepatanpertumbuhanekonomi di sektoragribisnis dan

a. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

b. Terlaksananya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-14

memperhatikankeberlanjutan sertakelestarian lingkunganhidup

2 MemberdayakanUMKM dankoperasi dalamusaha pertaniandan jasapariwisata sertausahapendukungnya

Meningkatkanperanan koperasi danusaha mikro kecilmenengah (UMKM)

meningkatnya pemberdayaanKoperasi, pengusaha mikro,kecil dan menengah

3 Meningkatkankualitas SDMyang agamis,cerdas, kreatifdan inovatif

Membangunsumberdaya manusia

a. Meningkatnyaimplementasi normaagama, ilmu pengetahuan,dan kewirausahaanberwawasan kebangsaan

b. MeningkatnyaPemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak

c. Meningkatnya etos kerjadan produktivitasmasyarakat

4 Meningkatkanlayananpendidikan dankesehatanmasyarakat

Meningkatkansumber dayamanusia yangberkualitas

a. Meningkatnya aksesibilitaspelayanan pendidikankepada seluruhmasyarakat

b. Meningkatnya kapasitaspemuda berprestasi dansarana olahraga

c. Meningkatnya kualitas danaksesibilitas kesehatan bagiseluruh masyarakat

d. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

5 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturkhususnyaperdesaan

1. Mendorongpercepatanpertumbuhanekonomi di sektoragribisnis dan

a. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

b. Terlaksananya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-14

memperhatikankeberlanjutan sertakelestarian lingkunganhidup

2 MemberdayakanUMKM dankoperasi dalamusaha pertaniandan jasapariwisata sertausahapendukungnya

Meningkatkanperanan koperasi danusaha mikro kecilmenengah (UMKM)

meningkatnya pemberdayaanKoperasi, pengusaha mikro,kecil dan menengah

3 Meningkatkankualitas SDMyang agamis,cerdas, kreatifdan inovatif

Membangunsumberdaya manusia

a. Meningkatnyaimplementasi normaagama, ilmu pengetahuan,dan kewirausahaanberwawasan kebangsaan

b. MeningkatnyaPemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak

c. Meningkatnya etos kerjadan produktivitasmasyarakat

4 Meningkatkanlayananpendidikan dankesehatanmasyarakat

Meningkatkansumber dayamanusia yangberkualitas

a. Meningkatnya aksesibilitaspelayanan pendidikankepada seluruhmasyarakat

b. Meningkatnya kapasitaspemuda berprestasi dansarana olahraga

c. Meningkatnya kualitas danaksesibilitas kesehatan bagiseluruh masyarakat

d. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

5 Meningkatkanpembangunaninfrastrukturkhususnyaperdesaan

1. Mendorongpercepatanpertumbuhanekonomi di sektoragribisnis dan

a. Mengendalikan angkakelahiran denganmeningkatkan kualitasreproduksi

b. Terlaksananya

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-15

pariwisata sertameningkatkanaksesibilitasinfrastrukturterutama diperdesaan

2. Mempercepatpembangunanpermukiman yangsehat berkualitasdan layak huni

3. Membangun sistemenergi listrikperdesaan,meningkatnyasarana danprasarana sertateknologi informasiguna mendukungpertumbuhanekonomi

4. Mengoptimalkanpenataan ruangwilayah yangberkelanjutan danberwawasanlingkungan

pembangunan,peningkatan danpemeliharaan infrastrukturirigasi

c. Berkembangnya pusatpertumbuhan ekonomilokal di perdesaan dankawasan-kawasan Strategis

d. Tertatanya kawasanpermukiman perkotaanpada Pusat KegiatanWilayah (PKW), PusatKegiatan Wilayah Promosi(PKWp), Pusat KegiatanLokal (PKL), PusatKegiatan Lokal promosi(PKLp), Pusat PelayananKawasan (PPK) serta PusatPelayanan Lingkungan(PPL)

e. Meningkatkan rasioelektrifikasi di perdesaan,meningkatkan sarana danprasarana serta teknologiinformasi gunamendukung pertumbuhanekonomi

f. Terwujudnya jaringantransportasi regional daninternasional

g. Terlaksananya optimalisasifungsi kawasan,perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatanruang serta pelestarianlingkungan hidup

6 Meningkatkantata kelolakepemerintahandaerah

1. Menciptakanpemerintahan yangbaik dan bersihdalam melakukanpelayanan publik

2. Meningkatnyakapasitas keuangan

a. Terwujudnya GoodGovernance dalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yang kondusif

b. Terkembangkannyadatabase potensi daerahuntuk mewujudkan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-15

pariwisata sertameningkatkanaksesibilitasinfrastrukturterutama diperdesaan

2. Mempercepatpembangunanpermukiman yangsehat berkualitasdan layak huni

3. Membangun sistemenergi listrikperdesaan,meningkatnyasarana danprasarana sertateknologi informasiguna mendukungpertumbuhanekonomi

4. Mengoptimalkanpenataan ruangwilayah yangberkelanjutan danberwawasanlingkungan

pembangunan,peningkatan danpemeliharaan infrastrukturirigasi

c. Berkembangnya pusatpertumbuhan ekonomilokal di perdesaan dankawasan-kawasan Strategis

d. Tertatanya kawasanpermukiman perkotaanpada Pusat KegiatanWilayah (PKW), PusatKegiatan Wilayah Promosi(PKWp), Pusat KegiatanLokal (PKL), PusatKegiatan Lokal promosi(PKLp), Pusat PelayananKawasan (PPK) serta PusatPelayanan Lingkungan(PPL)

e. Meningkatkan rasioelektrifikasi di perdesaan,meningkatkan sarana danprasarana serta teknologiinformasi gunamendukung pertumbuhanekonomi

f. Terwujudnya jaringantransportasi regional daninternasional

g. Terlaksananya optimalisasifungsi kawasan,perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatanruang serta pelestarianlingkungan hidup

6 Meningkatkantata kelolakepemerintahandaerah

1. Menciptakanpemerintahan yangbaik dan bersihdalam melakukanpelayanan publik

2. Meningkatnyakapasitas keuangan

a. Terwujudnya GoodGovernance dalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yang kondusif

b. Terkembangkannyadatabase potensi daerahuntuk mewujudkan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-15

pariwisata sertameningkatkanaksesibilitasinfrastrukturterutama diperdesaan

2. Mempercepatpembangunanpermukiman yangsehat berkualitasdan layak huni

3. Membangun sistemenergi listrikperdesaan,meningkatnyasarana danprasarana sertateknologi informasiguna mendukungpertumbuhanekonomi

4. Mengoptimalkanpenataan ruangwilayah yangberkelanjutan danberwawasanlingkungan

pembangunan,peningkatan danpemeliharaan infrastrukturirigasi

c. Berkembangnya pusatpertumbuhan ekonomilokal di perdesaan dankawasan-kawasan Strategis

d. Tertatanya kawasanpermukiman perkotaanpada Pusat KegiatanWilayah (PKW), PusatKegiatan Wilayah Promosi(PKWp), Pusat KegiatanLokal (PKL), PusatKegiatan Lokal promosi(PKLp), Pusat PelayananKawasan (PPK) serta PusatPelayanan Lingkungan(PPL)

e. Meningkatkan rasioelektrifikasi di perdesaan,meningkatkan sarana danprasarana serta teknologiinformasi gunamendukung pertumbuhanekonomi

f. Terwujudnya jaringantransportasi regional daninternasional

g. Terlaksananya optimalisasifungsi kawasan,perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatanruang serta pelestarianlingkungan hidup

6 Meningkatkantata kelolakepemerintahandaerah

1. Menciptakanpemerintahan yangbaik dan bersihdalam melakukanpelayanan publik

2. Meningkatnyakapasitas keuangan

a. Terwujudnya GoodGovernance dalam rangkamenciptakan ikliminvestasi yang kondusif

b. Terkembangkannyadatabase potensi daerahuntuk mewujudkan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-16

dan pembiayaanpembangunandaerah

3. Meningkatnyakualitas kehidupandemokrasi

4. Menciptakanketaatan hukum

5. Meningkatkanpenyelenggaraanpenanggulanganbencana

pembangunan yangberbasiskan teknologiinformasi

c. Meningkatnya kapasitasfiskal daerah

d. Terciptanya masyarakatyang demokratis

e. Terciptanya Supremasihokum

f. Menurunnya ancaman dangangguan bencana

4.2. Prioritas dan Pembangunan

Suatu prioritas pembangunan daerah pada dasarnya adalah gambaran prioritaspembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan programpembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana. Keterhubungannya dijelaskandalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Prioritas Pembangunan Daerah

No Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)

Prioritas Pembanguan daerah

(RKPD)

1 Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Program Perluasan JaringanBisnis dan Pasar Produk Pertanian

Program Peningkatan Peran danFungsi Kelembagaan Agribisnis(hulu-hilir)

ProgramPembangunan/PengembanganIndustri di Bidang Agribisnis

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu ProdukTanaman Holtikultura

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Pemberdayaan masyarakatdalam pembangunan daerah

Pemberdayaan ekonomikerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepatpertumbuhan ekonomi daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-16

dan pembiayaanpembangunandaerah

3. Meningkatnyakualitas kehidupandemokrasi

4. Menciptakanketaatan hukum

5. Meningkatkanpenyelenggaraanpenanggulanganbencana

pembangunan yangberbasiskan teknologiinformasi

c. Meningkatnya kapasitasfiskal daerah

d. Terciptanya masyarakatyang demokratis

e. Terciptanya Supremasihokum

f. Menurunnya ancaman dangangguan bencana

4.2. Prioritas dan Pembangunan

Suatu prioritas pembangunan daerah pada dasarnya adalah gambaran prioritaspembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan programpembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana. Keterhubungannya dijelaskandalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Prioritas Pembangunan Daerah

No Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)

Prioritas Pembanguan daerah

(RKPD)

1 Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Program Perluasan JaringanBisnis dan Pasar Produk Pertanian

Program Peningkatan Peran danFungsi Kelembagaan Agribisnis(hulu-hilir)

ProgramPembangunan/PengembanganIndustri di Bidang Agribisnis

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu ProdukTanaman Holtikultura

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Pemberdayaan masyarakatdalam pembangunan daerah

Pemberdayaan ekonomikerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepatpertumbuhan ekonomi daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-16

dan pembiayaanpembangunandaerah

3. Meningkatnyakualitas kehidupandemokrasi

4. Menciptakanketaatan hukum

5. Meningkatkanpenyelenggaraanpenanggulanganbencana

pembangunan yangberbasiskan teknologiinformasi

c. Meningkatnya kapasitasfiskal daerah

d. Terciptanya masyarakatyang demokratis

e. Terciptanya Supremasihokum

f. Menurunnya ancaman dangangguan bencana

4.2. Prioritas dan Pembangunan

Suatu prioritas pembangunan daerah pada dasarnya adalah gambaran prioritaspembangunan tahun rencana yang diambil dan dikaitkan dengan programpembangunan daerah (RPJMD) tahun rencana. Keterhubungannya dijelaskandalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Prioritas Pembangunan Daerah

No Program Prioritas Tahun Rencana(RPJMD)

Prioritas Pembanguan daerah

(RKPD)

1 Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Program Perluasan JaringanBisnis dan Pasar Produk Pertanian

Program Peningkatan Peran danFungsi Kelembagaan Agribisnis(hulu-hilir)

ProgramPembangunan/PengembanganIndustri di Bidang Agribisnis

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu ProdukTanaman Holtikultura

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Pemberdayaan masyarakatdalam pembangunan daerah

Pemberdayaan ekonomikerakyatan melalui polakemitraan dengan melibatkaninvestor guna mempercepatpertumbuhan ekonomi daerah

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-17

Program Peningkatan ProduksiHasil Peternakan

Program Peningkatan PemasaranHasil Produksi Peternakan

Program Pengelolaan, Pemasarandan Pengembangan Sumber DayaKelautan dan Perikanan

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Program PengembanganInformasi dan Regulasi Pariwisata

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Program Pengelolaan Kekayaandan Keragaman Budaya

Program Pengembangan UsahaPariwisata

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Program Perlindungan Konsumendan dan PengamananPerdagangan

Program Peningkatan EfisiensiPerdagangan Dalam Negeri

Program Peningkatan NilaiTambah, Daya Saing, IndustriHilir dan Pemasaran HasilPertanian

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

2 Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Program Peningkatan Kualitasdan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun

Program Peningkatan Kuantitasdan Kualitas Tenaga Pendidikandan Kependidikan

Peningkatan kualitas dankuantitas sumber daya manusiamelalui penyediaan sarana danprasarana pendidikan yangberkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskinuntuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-17

Program Peningkatan ProduksiHasil Peternakan

Program Peningkatan PemasaranHasil Produksi Peternakan

Program Pengelolaan, Pemasarandan Pengembangan Sumber DayaKelautan dan Perikanan

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Program PengembanganInformasi dan Regulasi Pariwisata

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Program Pengelolaan Kekayaandan Keragaman Budaya

Program Pengembangan UsahaPariwisata

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Program Perlindungan Konsumendan dan PengamananPerdagangan

Program Peningkatan EfisiensiPerdagangan Dalam Negeri

Program Peningkatan NilaiTambah, Daya Saing, IndustriHilir dan Pemasaran HasilPertanian

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

2 Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Program Peningkatan Kualitasdan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun

Program Peningkatan Kuantitasdan Kualitas Tenaga Pendidikandan Kependidikan

Peningkatan kualitas dankuantitas sumber daya manusiamelalui penyediaan sarana danprasarana pendidikan yangberkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskinuntuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-17

Program Peningkatan ProduksiHasil Peternakan

Program Peningkatan PemasaranHasil Produksi Peternakan

Program Pengelolaan, Pemasarandan Pengembangan Sumber DayaKelautan dan Perikanan

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Program PengembanganInformasi dan Regulasi Pariwisata

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Program Pengelolaan Kekayaandan Keragaman Budaya

Program Pengembangan UsahaPariwisata

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Program Perlindungan Konsumendan dan PengamananPerdagangan

Program Peningkatan EfisiensiPerdagangan Dalam Negeri

Program Peningkatan NilaiTambah, Daya Saing, IndustriHilir dan Pemasaran HasilPertanian

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

2 Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Program Peningkatan Kualitasdan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun

Program Peningkatan Kuantitasdan Kualitas Tenaga Pendidikandan Kependidikan

Peningkatan kualitas dankuantitas sumber daya manusiamelalui penyediaan sarana danprasarana pendidikan yangberkualitas serta kemudahanakses bagi masyarakat miskinuntuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-18

3 Program Upaya KesehatanMasyarakat

Program Perbaikan GiziMasyarakat

Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular

Program PeningkatanKeselamatan Ibu Melahirkan danAnak

Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutamabagi masyarakat miskin/tidakmampu.

4 Program Peningkatan Kualitasdan Akses Informasi Sumber DayaAlam dan Lingkungan

Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup sertapenyelerasannya denganpenataan ruang daerah.

5 Program Peningkatan KapasitasSumber Daya AparaturPemerintah Daerah

Program peningkatan kualitaspelayanan public

Peningkatan kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

6 ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Program PembangunanInfrastruktur Perdesaan

Program Pengentasan DesaTertinggal

Pembangunan dan peningkataninfrastruktur sektor pertaniandan pariwisata Pengentasan desa tertinggal

Masing-masing prioritas pembangunan daerah sebagaimana dijelaskandalam table 4.4 lebih lanjut dijelaskan dalam program dan kegiatan prioritasterkait, sebagai berikut :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-18

3 Program Upaya KesehatanMasyarakat

Program Perbaikan GiziMasyarakat

Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular

Program PeningkatanKeselamatan Ibu Melahirkan danAnak

Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutamabagi masyarakat miskin/tidakmampu.

4 Program Peningkatan Kualitasdan Akses Informasi Sumber DayaAlam dan Lingkungan

Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup sertapenyelerasannya denganpenataan ruang daerah.

5 Program Peningkatan KapasitasSumber Daya AparaturPemerintah Daerah

Program peningkatan kualitaspelayanan public

Peningkatan kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

6 ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Program PembangunanInfrastruktur Perdesaan

Program Pengentasan DesaTertinggal

Pembangunan dan peningkataninfrastruktur sektor pertaniandan pariwisata Pengentasan desa tertinggal

Masing-masing prioritas pembangunan daerah sebagaimana dijelaskandalam table 4.4 lebih lanjut dijelaskan dalam program dan kegiatan prioritasterkait, sebagai berikut :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-18

3 Program Upaya KesehatanMasyarakat

Program Perbaikan GiziMasyarakat

Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular

Program PeningkatanKeselamatan Ibu Melahirkan danAnak

Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutamabagi masyarakat miskin/tidakmampu.

4 Program Peningkatan Kualitasdan Akses Informasi Sumber DayaAlam dan Lingkungan

Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup sertapenyelerasannya denganpenataan ruang daerah.

5 Program Peningkatan KapasitasSumber Daya AparaturPemerintah Daerah

Program peningkatan kualitaspelayanan public

Peningkatan kapasitaskelembagaan dan aparaturpemerintah daerah;

6 ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Program PembangunanInfrastruktur Perdesaan

Program Pengentasan DesaTertinggal

Pembangunan dan peningkataninfrastruktur sektor pertaniandan pariwisata Pengentasan desa tertinggal

Masing-masing prioritas pembangunan daerah sebagaimana dijelaskandalam table 4.4 lebih lanjut dijelaskan dalam program dan kegiatan prioritasterkait, sebagai berikut :

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-19

Tabel 4.5.

Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

1 Pengentasan Desa Tertinggal Pembangunan dan peningkatan

infrastruktur sektor pertanian danpariwisata.

Program Pengentasan DesaTertinggal

Jumlah Jalanlingkungan, drainasedan gorong-gorongyang dibangun danditingkatkan Jumlah Air bersih yang

disediakan Jumlah Sumur

Resapan yangdisediakan Jumlah Sanitasi bagi

masyarakat Meningkatnya rasio

elektrifikasi desatertinggal Jumlah sarana dan

prasarana kesehatan Jumlah sarana dan

prasarana pendidikan

16 Desa DPU

Distamben

DTRKP

Kantor LH

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-19

Tabel 4.5.

Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

1 Pengentasan Desa Tertinggal Pembangunan dan peningkatan

infrastruktur sektor pertanian danpariwisata.

Program Pengentasan DesaTertinggal

Jumlah Jalanlingkungan, drainasedan gorong-gorongyang dibangun danditingkatkan Jumlah Air bersih yang

disediakan Jumlah Sumur

Resapan yangdisediakan Jumlah Sanitasi bagi

masyarakat Meningkatnya rasio

elektrifikasi desatertinggal Jumlah sarana dan

prasarana kesehatan Jumlah sarana dan

prasarana pendidikan

16 Desa DPU

Distamben

DTRKP

Kantor LH

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-19

Tabel 4.5.

Penjelasan Program Prioritas Pembangunan Daerah

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

1 Pengentasan Desa Tertinggal Pembangunan dan peningkatan

infrastruktur sektor pertanian danpariwisata.

Program Pengentasan DesaTertinggal

Jumlah Jalanlingkungan, drainasedan gorong-gorongyang dibangun danditingkatkan Jumlah Air bersih yang

disediakan Jumlah Sumur

Resapan yangdisediakan Jumlah Sanitasi bagi

masyarakat Meningkatnya rasio

elektrifikasi desatertinggal Jumlah sarana dan

prasarana kesehatan Jumlah sarana dan

prasarana pendidikan

16 Desa DPU

Distamben

DTRKP

Kantor LH

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-20

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Jumlah Panjang Jalan kedaerah Pariwisata &Pertanian yang dibangun

20 KM DPU

Program Pembangunan InfrastrukturPerdesaan

Penunjang PNPMPerkotaan/Perdesaan Penunjang P2WKSS Peningkatan

InfrastrukturPermukiman

339 Desa/Kelurahan

2 Desa

DPU

2 Pemberdayaan ekonomi kerakyatanmelalui pola kemitraan denganmelibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomidaerah

Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Peningkatanproduktiifitas, efisiensidan nilai tambah produkpertanian unggulan danlimbahnya

600.000 Ton Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Meningkatnya produksi,produktivitas dan mutuproduk tanamanperkebunanberkelanjutan

70 % Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi HasilPeternakan

Jumlah produksiternak sapi Jumlah produksi

ternak kerbau Jumlah produksi

ternak kecil Jumlah produksi

297 Ekor Disnakeswan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-20

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Jumlah Panjang Jalan kedaerah Pariwisata &Pertanian yang dibangun

20 KM DPU

Program Pembangunan InfrastrukturPerdesaan

Penunjang PNPMPerkotaan/Perdesaan Penunjang P2WKSS Peningkatan

InfrastrukturPermukiman

339 Desa/Kelurahan

2 Desa

DPU

2 Pemberdayaan ekonomi kerakyatanmelalui pola kemitraan denganmelibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomidaerah

Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Peningkatanproduktiifitas, efisiensidan nilai tambah produkpertanian unggulan danlimbahnya

600.000 Ton Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Meningkatnya produksi,produktivitas dan mutuproduk tanamanperkebunanberkelanjutan

70 % Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi HasilPeternakan

Jumlah produksiternak sapi Jumlah produksi

ternak kerbau Jumlah produksi

ternak kecil Jumlah produksi

297 Ekor Disnakeswan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-20

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ProgramPembangunan/Pemeliharaan Jalandan Jembatan

Jumlah Panjang Jalan kedaerah Pariwisata &Pertanian yang dibangun

20 KM DPU

Program Pembangunan InfrastrukturPerdesaan

Penunjang PNPMPerkotaan/Perdesaan Penunjang P2WKSS Peningkatan

InfrastrukturPermukiman

339 Desa/Kelurahan

2 Desa

DPU

2 Pemberdayaan ekonomi kerakyatanmelalui pola kemitraan denganmelibatkan investor gunamempercepat pertumbuhan ekonomidaerah

Pemberdayaan masyarakat dalampembangunan daerah

Program Peningkatan ProdukPertanian Unggulan

Peningkatanproduktiifitas, efisiensidan nilai tambah produkpertanian unggulan danlimbahnya

600.000 Ton Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi,Produktivitas, dan Mutu TanamanPerkebunan

Meningkatnya produksi,produktivitas dan mutuproduk tanamanperkebunanberkelanjutan

70 % Dinas Pertanian danPerkebunan

Program Peningkatan Produksi HasilPeternakan

Jumlah produksiternak sapi Jumlah produksi

ternak kerbau Jumlah produksi

ternak kecil Jumlah produksi

297 Ekor Disnakeswan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-21

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ternak unggas

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Tersedianya saranafasilias wisata unggulan

3300 M2 Disbudpar

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Jumlah peningkatanmutu pengelola lembagaekonomi pariwisata

4 lembaga Disbudpar

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Luas lahan yang dibeliuntuk pengembanganwisata cisolong dan situscitaman

5800 M2 Disbudpar

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Luas lahan budidayakawasan budidaya laut,air payau dan air tawar

70 % DKP/BP4K

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

Peningkatan SDMsektor usaha kecilmenengah Peningkatan jumlah

Koperasi dan UMKMsektor pertanian danpariwisata

6 kegiatan

5 desa

120 Koperasi

Dinas Koperasi danUMKM

3 Peningkatan kualitas dan kuantitassumber daya manusia melaluipenyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas sertakemudahan akses bagi masyarakat

Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Pengadaan bukubacaan Jumlah lokasi kegiatan

layanan perpustakaankeliling dan

5000 exp

8 lokasi

KPAD

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-21

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ternak unggas

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Tersedianya saranafasilias wisata unggulan

3300 M2 Disbudpar

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Jumlah peningkatanmutu pengelola lembagaekonomi pariwisata

4 lembaga Disbudpar

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Luas lahan yang dibeliuntuk pengembanganwisata cisolong dan situscitaman

5800 M2 Disbudpar

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Luas lahan budidayakawasan budidaya laut,air payau dan air tawar

70 % DKP/BP4K

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

Peningkatan SDMsektor usaha kecilmenengah Peningkatan jumlah

Koperasi dan UMKMsektor pertanian danpariwisata

6 kegiatan

5 desa

120 Koperasi

Dinas Koperasi danUMKM

3 Peningkatan kualitas dan kuantitassumber daya manusia melaluipenyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas sertakemudahan akses bagi masyarakat

Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Pengadaan bukubacaan Jumlah lokasi kegiatan

layanan perpustakaankeliling dan

5000 exp

8 lokasi

KPAD

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-21

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

ternak unggas

Program Peningkatan ProdukPariwisata Unggulan

Tersedianya saranafasilias wisata unggulan

3300 M2 Disbudpar

Program PengembanganKelembagaan Ekonomi Pariwisata

Jumlah peningkatanmutu pengelola lembagaekonomi pariwisata

4 lembaga Disbudpar

Program Pengembangan DestinasiPariwisata

Luas lahan yang dibeliuntuk pengembanganwisata cisolong dan situscitaman

5800 M2 Disbudpar

Program Pengembangan KawasanBudidaya laut, Air payau dan AirTawar

Luas lahan budidayakawasan budidaya laut,air payau dan air tawar

70 % DKP/BP4K

Program PengembanganKewirausahaan dan KeunggulanKompetitif Usaha Kecil Menengah

Peningkatan SDMsektor usaha kecilmenengah Peningkatan jumlah

Koperasi dan UMKMsektor pertanian danpariwisata

6 kegiatan

5 desa

120 Koperasi

Dinas Koperasi danUMKM

3 Peningkatan kualitas dan kuantitassumber daya manusia melaluipenyediaan sarana dan prasaranapendidikan yang berkualitas sertakemudahan akses bagi masyarakat

Program PengembanganPerpustakaan dan Budaya BacaMasyarakat

Pengadaan bukubacaan Jumlah lokasi kegiatan

layanan perpustakaankeliling dan

5000 exp

8 lokasi

KPAD

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-22

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

miskin untuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

perpustakaan umum

Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja

jumlah pencari kerja 400 OrangDinsosnakerttans

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun ProgramWajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

Terwujudnya SPMPendidikan DasarSembilan Tahun

214.929 orang

Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Kuantitas danKualitas Tenaga Pendidikan danKependidikan

Peningkatan jumlah dandistribusi tenagapendidik dankependidikan

2950 orang

Dinas Pendidikan

4 Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu.

Program Upaya KesehatanMasyarakat

Peningkatan KualtasLingkungan danPengawasan Obat,Makanan serta Minumansesuai Standar Kesehatan

338 desa/kelurahan

Dinas Kesehatan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Baita BGM

210 orang

Dinas Kesehatan

Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular

Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Balita

80 %

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-22

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

miskin untuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

perpustakaan umum

Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja

jumlah pencari kerja 400 OrangDinsosnakerttans

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun ProgramWajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

Terwujudnya SPMPendidikan DasarSembilan Tahun

214.929 orang

Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Kuantitas danKualitas Tenaga Pendidikan danKependidikan

Peningkatan jumlah dandistribusi tenagapendidik dankependidikan

2950 orang

Dinas Pendidikan

4 Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu.

Program Upaya KesehatanMasyarakat

Peningkatan KualtasLingkungan danPengawasan Obat,Makanan serta Minumansesuai Standar Kesehatan

338 desa/kelurahan

Dinas Kesehatan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Baita BGM

210 orang

Dinas Kesehatan

Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular

Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Balita

80 %

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-22

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

miskin untuk mendapatkan pendidikandasar yang layak.

perpustakaan umum

Program Peningkatan Kualitas danProduktivitas Tenaga Kerja

jumlah pencari kerja 400 OrangDinsosnakerttans

Program Wajib Belajar PendidikanDasar Sembilan Tahun ProgramWajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

Terwujudnya SPMPendidikan DasarSembilan Tahun

214.929 orang

Dinas Pendidikan

Program Peningkatan Kuantitas danKualitas Tenaga Pendidikan danKependidikan

Peningkatan jumlah dandistribusi tenagapendidik dankependidikan

2950 orang

Dinas Pendidikan

4 Peningkatan aksebilitas dan mutupelayanan kesehatan terutama bagimasyarakat miskin/tidak mampu.

Program Upaya KesehatanMasyarakat

Peningkatan KualtasLingkungan danPengawasan Obat,Makanan serta Minumansesuai Standar Kesehatan

338 desa/kelurahan

Dinas Kesehatan

Program Perbaikan Gizi Masyarakat Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Baita BGM

210 orang

Dinas Kesehatan

Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular

Mengurangi angkakematian Ibu, Bayi danangka kesakitan sertamenurunkan Balita

80 %

Dinas Kesehatan

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-23

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

dibawah Garis Merah(BGM)

Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan dan Anak

Menurunkan angkakematian ibu, bayi danbalita

36 puskesmasDinas Kesehatan

5 Peningkatan kapasitas kelembagaan danaparatur pemerintah daerah;

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur PemerintahDaerah

Meningkatnyakompetensi pegawaidalam melaksanakantugas

70 orangBKD/ SETDA/KPAD/ BPMPD/BAPPEDA

Program peningkatan kualitaspelayanan publik

Prosentase tingkatkepuasan masyarakatdalam pelayanan publik

80%

INSPEKTORAT

6 Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah.

Program Peningkatan Kualitas danAkses Informasi Sumber Daya Alamdan Lingkungan

Prosentase kualitas danakses informasi SDA danlingkungan

60 % Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-23

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

dibawah Garis Merah(BGM)

Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan dan Anak

Menurunkan angkakematian ibu, bayi danbalita

36 puskesmasDinas Kesehatan

5 Peningkatan kapasitas kelembagaan danaparatur pemerintah daerah;

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur PemerintahDaerah

Meningkatnyakompetensi pegawaidalam melaksanakantugas

70 orangBKD/ SETDA/KPAD/ BPMPD/BAPPEDA

Program peningkatan kualitaspelayanan publik

Prosentase tingkatkepuasan masyarakatdalam pelayanan publik

80%

INSPEKTORAT

6 Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah.

Program Peningkatan Kualitas danAkses Informasi Sumber Daya Alamdan Lingkungan

Prosentase kualitas danakses informasi SDA danlingkungan

60 % Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 IV-23

No Prioritas pembangunan Program/PembangunanKinerja

SKPDIndikator Target

dibawah Garis Merah(BGM)

Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan dan Anak

Menurunkan angkakematian ibu, bayi danbalita

36 puskesmasDinas Kesehatan

5 Peningkatan kapasitas kelembagaan danaparatur pemerintah daerah;

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur PemerintahDaerah

Meningkatnyakompetensi pegawaidalam melaksanakantugas

70 orangBKD/ SETDA/KPAD/ BPMPD/BAPPEDA

Program peningkatan kualitaspelayanan publik

Prosentase tingkatkepuasan masyarakatdalam pelayanan publik

80%

INSPEKTORAT

6 Pelestarian sumber daya alam danlingkungan hidup serta penyelerasannyadengan penataan ruang daerah.

Program Peningkatan Kualitas danAkses Informasi Sumber Daya Alamdan Lingkungan

Prosentase kualitas danakses informasi SDA danlingkungan

60 % Kantor LingkunganHidup

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Untuk Menjabarkan Misi RJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016,berbagai program dan kegiatan disusun oleh SKPD dalam bentuk program dankegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013. Program danKegiatan tiap SKPD terdapat pada lampiran.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Untuk Menjabarkan Misi RJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016,berbagai program dan kegiatan disusun oleh SKPD dalam bentuk program dankegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013. Program danKegiatan tiap SKPD terdapat pada lampiran.

RKPD Kabupaten Pandeglang Tahun 2013

Kabupaten Pandeglang 2012 V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Untuk Menjabarkan Misi RJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016,berbagai program dan kegiatan disusun oleh SKPD dalam bentuk program dankegiatan prioritas yang akan dilaksanakan pada Tahun 2013. Program danKegiatan tiap SKPD terdapat pada lampiran.