KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA...

178
KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA TAHUN 2012-2014) DALAM FUNGSI LEGISLASI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara oleh Victoria Hidayat Tullah NIM 6661083076 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, JUNI 2015

Transcript of KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA...

Page 1: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN

PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

TAHUN 2012-2014) DALAM FUNGSI

LEGISLASI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

oleh

Victoria Hidayat Tullah

NIM 6661083076

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, JUNI 2015

Page 2: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 3: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 4: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 5: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Dengan segala kerendahan hati dan

kekurangan, serta dengan seganap rasa

hormat , kupersembahkan karya ini

untuk yang teristimewa dalam hidupku:

Kedua orangtuaku tercinta, Adiku

tersayang, dan Bidadari yang kelak

menjadi pendamping hidupku

Page 6: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

ABSTRAK

Victoria Hidayat Tullah. NIM. 6661083076. Skripsi. Kinerja Anggota DPRD

Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam

Fungsi Legislasi. Pembimbing I: Dr. Suwaib Amirudin., M.Si. dan

Pembimbing II: Listyaningsih, S.Sos., M.Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Kinerja

DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014)

Dalam Funsi Legislasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder. Data diolah dari hasil pengamatan dan wawancara dengan

anggota DPRD serta pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi DPRD Kabupaten Pandeglang. Sedangkan data sekunder diperoleh

dari secretariat DPRD dan Tokoh Masyarakat. Objek dalam penelitian ini adalah

DPRD Kabupaten Pandeglang sebagai suatu lembaga organisasi. Adapun variabel

dalam penelitian ini adalah Responsivitas, Responbiitas dan Akuntabilitas sebagai

variabel Independen. Sedangkan yang menjadi variable dependen adalah kinerja

DPRD Kabupaten Pandeglang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja

DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 sudah baik tapi belum

maksimal. Hal ini dapat dilihat dari indicator Responsivitas, Responbilitas dan

Akuntabilitas. Belum maksimalnya kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang ini

dikarenakan banyaknya ketidak sesuaian kebijakan DPRD dengan apa yang di

aspirasikan oleh masyarakat, , karena masih lambannya pelayanan, dalam hal

pengaduan aspirasi, kritik dan permasalahan yang dialami konstituennya Dalam

peran serta pemberdayaan DPRD untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja

DPRD Pandeglang dimasa yang akan datang Perlu dilakukan peningkatan kualitas

anggota, baik dari segi pengalaman dan juga pelatihan yang berhubungan dengan

tugas dan fungsinya agar kualitas kinerja anggota semakin baik.

Kata Kunci : Kinerja, Responsivitas, Responsibilitas dan Akuntabilitas

Page 7: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

ABSTRACT

Victoria Hidayat Tullah. NIM. 6661083076. The Performance Of DPRD As

Well As The Factors That Affect The Performance Of DPRD Pandeglang

Period 2009-2014 (In Years 2012-2014) In The Legislative Functtion. The 1st

advisor is Dr. Suwaib Amirudin., M.Si. and the 2nd advisor is Listyaningsih,

S.Sos., M.Si.

The purpose of this study was to determine and describe the performance of

DPRD Pandeglang Period 2009-2014 (In Years 2012-2014). The data used in this

study are primary and secondary data. Data compiled from the observations and

interviews with legislators and the parties related to the execution of the duties

and functions of DPRD Pandeglang. While secondary data obtained from the

secretariat of DPRD and Community Leaders. The object of this research is

Pandeglang district legislature as an institution organization. The variables in

this study are the responsiveness, Responbiitas and Accountability as an

independent variable. While the dependent variable is the performance

Pandeglang district legislature. The analysis method used in this research is

descriptive qualitative. These results indicate that the performance of DPRD

Pandeglang 2009-2014 period has been good but not maximized. It can be seen

from the indicators Responsiveness, Responbilitas and Accountability. Not

maximal performance DPRD is because many discrepancies policy in DPRD with

the aspiration of public, because they slow the service, in terms of the aspirations

of complaints, critic and problems experienced by constituents in the role and

empowerment of DPRD to improve and enhance the performance of DPRD in the

future need to improve the quality of members, both in terms of experience and

also training related to the duties and functions that the better the quality of the

performance of members.

Keywords: Performan ce, Responsiveness, Accountability and Responsibility

Page 8: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan mengucap alhamdulilah penulis bersyukur atas berkat rahmat

Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Karena dengan izinNya lah

penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini dengan sebaik mungkin. Shalawat

beserta salam senantiasa selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi

besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta tidak lupa kita yang selalu

istiqomah dan ikhlas untuk menjadi umatnya.

Penulisan skripsi diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian

sarjana S-1 pada program studi Administrasi Negara Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul : “Kinerja Anggota DPRD

Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam

Fungsi Legislasi”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak akan berhasil

dan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada orang tua

yang sangat penulis cintai yaitu Bapak dan Ibu. Terima kasih selama ini telah

memberikan semangat dan tak henti-hentinya selalu memanjatkan do‟a untuk

penulis dan selalu memberikan kasihsayangnya sehingga penulis dengan

semangat dalam penulisan skripsi dan dengan segera untuk menyelesaikannya.

Akhirnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan

skripsi ini, yaitu kepada :

Page 9: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.S.i, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto Nugroho S.sos, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Mia Dwiana M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultang Ageng Tirtayasa

5. Gandung Ismanto S.Sos, MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rahmawati S.Sos, M.Si., Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati, M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultang Ageng

Tirtayasa.

8. Anis Fuad S.Sos, M.S.i, Dosen pembimbing akademik yang

memberikan arahan selama perkuliahan.

9. Dr. Suwaib Amirudin, M.Si., Dosen pembimbing I skripsi yang

memberikan arahan dan motivasi selama melakukan proses

penyusunan skripsi.

Page 10: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

10. Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Dosen pembimbing II skripsi yang

memberikan arahan dan motivasi selama melakukan proses

penyusunan skripsi.

11. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

12. Sekretaris Dewan Sekretariat DPRD yang telah memberikan ijin

kepada peniliti untuk melakukan penelitian di Sekretariat DPRD.

13. Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, serta para Staf di Sekretariat

DPRD yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti.

14. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda Drs. Taupik Hidayat,M. M.Pd.,

dan Ibunda Asmawati, S.Pd., yang selalu mengiringi setiap langkahku

dengan do‟a dan restunya dan adiku tersayang Vitaria Hidayati yang

selalu memberi wwarna keceriaan di dalam keluarga.

15. Nuri Sulhatul Imamah A.Md.Keb., Terimakasih telah memberikan

support dan perhatian nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

16. Sahabatku Aif, Emat, Yayat, Om Ipul, Ompong, John, Ojan, Alul,

Bombom, terimakasih atas persahabatan yang luar biasa ini, suka duka

telah kita lewati bersama selama masa perkuliahan ini.

17. Saudara-saudara seperjuangan kelas G Administrasi Negara 2008

selama kita menuntut ilmu terima kasih atas kenangan selama

perkuliahan.

Page 11: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

18. Para informan yang telah membantu dengan meluangkan waktunya

untuk wawancara dengan peneliti.

Selain itu peneliti sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan-

kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak. Dilain sisi peneliti juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb

Serang, Juni 2015

Peneliti

Victoria Hidayat Tullah

Page 12: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJIAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERSEMBAHAN

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ............................................ 13

1.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 14

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................... 15

1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 15

1.6. Sistematika Penelitian ............................................................................ 15

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 19

2.1.1. Organisasi Publik ............................................................................ 19

2.1.2. Kinerja ............................................................................................. 23

2.1.3. Kinerja Organisasi Publik ............................................................... 27

2.1.4. Pengukuran Kinerja ......................................................................... 29

2.1.5. Faktor-Faktor Kinerja ...................................................................... 31

2.1.6. Peraturan Daerah ............................................................................. 39

2.1.7 Konsep DPRD .................................................................................. 42

2.2 Kerangka Berfikir .................................................................................... 46

Page 13: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian .................................................................................. 54

3.2. Ruang Lingkup ....................................................................................... 54

3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 55

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 55

3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................ 55

3.4.2 Definisi Operesional ......................................................................... 56

3.5 Intstrument Penelitian .............................................................................. 58

3.6 Informan Penelitian .................................................................................. 59

3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 61

3.7.1 Wawancara ....................................................................................... 61

3.7.2 Observasi ........................................................................................ 65

3.7.3 Studi Dokumentasi ......................................................................... 66

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................ 66

3.9 Jenis Penelitian ........................................................................................ 69

3.10 Sumber Data ........................................................................................... 70

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 73

4.1.1. Deskripsi Kabupaten Pandeglang ................................................... 73

4.1.2. Kependudukan ................................................................................. 74

4.1.3 Gambaran Umum DPRD Kabupaten Pandeglang............................ 75

4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................... 76

4.1.5 Bentuk Struktur Organisasi .............................................................. 77

4.1.6 Uraian Tugas .................................................................................... 77

4.1.7 Daftar Keanggotaan Alat Kelengkapan DPRD ................................ 82

4.1.8 Susunan Fraksi DPRD ...................................................................... 83

4.1.9 Pembidangan Komisi-Komisi .......................................................... 86

4.2. Deskripsi Data ........................................................................................ 90

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 92

Page 14: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

4.3.1 Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang

Periode 2012-2014 .......................................................................... 92

4.3.2 Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang .................................. 96

4.3.2.1 Kemampuan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam mengenali

kebutuhan masyarakat .............................................................. 99

4.3.2.2 Keselarasan Program-Program DPRD dengan Aspirasi

Masyarakat ................................................................................ 104

4.3.3 Responsibilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam

Bidang Legislasi .............................................................................. 107

4.3.3.1 Pelaksanaan Kegiatan DPRD Kabupaten Pandeglang

sesuai dengan Fungsi dan Tugas DPRD dalam bidang

Legislasi .................................................................................... 108

4.3.4 Akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang

Legislasi ........................................................................................... 111

4.3.4.1 Kesesuaian Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang

dalam Bidang Legislasi ............................................................. 112

4.3.4.2 Tindakan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam

Pembuatan kebijakan ................................................................ 114

V. PENUTUP

5.1.Kesimpulan .............................................................................................. 118

5.2.Saran ....................................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 15: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 RAPERDA Tahun 2012 ................................................................................. 4

1.2 RAPERDA Tahun 2013 ................................................................................. 5

1.3 RAPERDA Tahun 2014 .................................................................................. 5

1.4 Tingkat Pendidikan ......................................................................................... 8

3.1 Informan Penelitian ........................................................................................ 60

3.2 Pedoman Wawancara 1 ................................................................................. 62

3.3 Pedoman Wawancara 2 ................................................................................. 64

3.4 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 70

4.1 Fraksi Demokrat ............................................................................................. 83

4.2 Fraksi PPP ....................................................................................................... 83

4.3 Fraksi Golkar ................................................................................................... 84

4.4 Fraksi PDIP .................................................................................................... 84

4.5 Fraksi PKS ...................................................................................................... 84

4.6 Fraksi PBB ..................................................................................................... 85

4.7 Fraksi Hanura Plus ......................................................................................... 85

4.8 Fraksi Akir ..................................................................................................... 85

4.8 Komisi I Bidang Pemerintahan dan Perundang-undangan ............................. 86

4.9 Komisi II Bidang Perekonomian, Keuangan Dan Asset Daerah .................... 87

4.10 Komisi III Bidang Pembangunan ................................................................. 88

4.11 Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat ...................................................... 89

Page 16: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................................... 51

3.1 Analisis data menurut Miles & Huberman ..................................................... 67

4.1 Peta Kabupaten Pandeglang .......................................................................... 73

Page 17: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah satu lembaga

atau badan perwakilan rakyat di Daerah yang mencerminkan struktur dan sistem

pemerintahan demokratis di Daerah, sebagaimana terkandung dalam pasal 18

UUD 1945, penjabarannya lebih lanjut pada UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah. DPRD berdasarkan pasal 1 ayat (4) UUD No. 32 Tahun

2004 adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan Daerah. Hal ini menunjukan bahwa secara hukum DPRD

mempunyai kedudukan yang strategis dalam melaksanakan kebijaksanaan

pembangunan di Daerah. Sebab DPRD merupakan suatu lembaga Perwakilan

Rakyat yang mencerminkan aspirasi politik masyarakat. DPRD berkedudukan

sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Daerah, sehingga mampu

memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan mengembangkan prinsip–

prinsip Good Governance.

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

adalah Negara yang berkedaulatan rakyat yang dalam pelaksanaannya menganut

prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Untuk melaksanakan prinsip - prinsip kedaulatan

rakyat tersebut perlu diwujudkan lembaga perwakilan rakyat baik di pusat

Page 18: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

maupun di Daerah yang mampu mewujudkan nilai-nilai demokrasi dalam

kehidupan ketatanegaraan. Untuk mengembangkan kehidupan demokrasi dalam

penyelenggara pemerintahan Daerah bersama dengan Pemerintah Daerah yang

diharapkan mampu mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

DPRD dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai hak (Pasal 19, 20 dan

21), wewenang (Pasal 18) dan kewajiban (Pasal 22) didalam mengemban tugas

sebagai wakil rakyat. Pemberian hak-hak yang luas kepada DPRD, merupakan

suatu petunjuk bahwa upaya demokratisasi pemerintahan Daerah diharapkan

makin menunjukkan bentuk yang lebih nyata. Pada masa reformasi sekarang ini

sering mendapat sorotan kritis dari masyarakat, dimana selama pelaksanaan

otonomi Daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian dirubah

dengan UU No. 32 Tahun 2004 diharapkan peran dan fungsi DPRD ini dapat

ditingkatkan.

DPRD semakin populer dikalangan masyarakat. Terbukti dari semakin

banjirnya kelompok masyarakat dan mahasiswa yang datang aktif memanfaatkan

DPRD untuk dapat mengaspirasikan aspirasi mereka. Disisi lain, sering sekali

terdengar suara sumbang dari masyarakat terhadap keberadaan DPRD seperti

anekdot 5 D, yaitu datang, duduk, dengar, diam, duit. Anekdot ini sering muncul

sebagai akibat belum optimalnya fungsi DPRD sebagai aspirsi rakyat Daerah.

Selain itu suara–suara lainnya mengenai kualitas Anggota Dewan, akibat sistem

Page 19: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

rekruitment yang belum sepenuhnya mencerminkan kemandirian Lembaga

Legislatif.

Secara umum, fungsi badan perwakilan berkisar pada fungsi perundang-

undangan, fungsi keuangan dan fungsi pengawasan. Keseluruhan hak DPRD yang

diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pada dasarnya telah memuat fungsi-

fungsi tersebut. Sebagai lembaga legislatif, DPRD berfungsi membuat peraturan

perundang-undangan. Melalui fungsi ini DPRD mengaktualisasikan diri sebagai

wakil rakyat. Pasal 18 (d) dan 19 (d) UU Nomor 32 Tahun 2004 mengatur

kewenangan DPRD dalam menjalankan fungsi perundang-undangan.

Fungsi lain DPRD adalah menetapkan kebijaksanaan keuangan. Dalam

UU Nomor 32 Tahun 2004 telah diatur hak anggaran sebagai salah satu hak

DPRD. Hak anggaran memberi kewenangan kepada DPRD untuk ikut

menetapkan atau merumuskan kebijakan Daerah dalam menyusun Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Disamping itu, DPRD juga mempunyai

hak untuk menentukan anggaran belanja sendiri (pasal 19 g). Dalam konteks

pengawasan, penetapan kebijakan dan peraturan perundangan oleh DPRD,

merupakan tahap pertama dari proses pengawasan. Penilaian terhadap

pelaksanaan peraturan-peraturan Daerah oleh eksekutif adalah bentuk pengawasan

lainnya. DPRD sebagai lembaga politik melakukan pengawasan secara politis,

yang tercermin dalam hak-hak DPRD yaitu hak mengajukan pertanyaan, hak

meminta keterangan dan hak penyelidikan.

Selanjutnya, DPRD sebagai organisasi publik. Senantiasa mengalami

dinamika dan perubahan yang diakibatkan oleh adanya perubahan lingkungan,

Page 20: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

sehingga dalam organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar

lebih efektif, efisien, kompetitif, adaptif dan responsibility dalam pencapaian

tujuan.

Kinerja para pejabat Daerah dan anggota lembaga Daerah juga dipandang

masih rendah, dan ini telah menjadi perbincangan luas dikalangan masyarakat.

Sebagai contoh adalah dalam pembuatan perda pada masa persidangan tahun

2012,2013 dan 2014 perda yang telah ditentukan belum memenuhi target hal ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.1

RAPERDA Tahun 2012

No RAPERDA STATUS

1 Pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun

anggaran 2011 SELESAI

2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012 SELESAI

3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

4 Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah SELESAI

5 Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) SELESAI

6 Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten

Pandeglang SELESAI

7 Pembentukan Sekretariat Korpri Kabupaten

Pandeglang TIDAK SELESAI

8 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus TIDAK SELESAI

9 Pengelola Daerah Penyangga Taman Nasional

Ujung Kulon (TNUK) TIDAK SELESAI

10 Biaya Transportasi Jamaah Haji dan Panitia

Penyelenggara Haji Daerah TIDAK SELESAI

11 Pengelolaan Zakat TIDAK SELESAI

12 Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata di

Kabupaten Pandeglang TIDAK SELESAI

Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Page 21: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Tabel 1.2

RAPERDA Tahun 2013

No RAPERDA STATUS

1 Pertangguangjawaban Pelaksanaan APBD Tahun

Anggaran 2012 SELESAI

2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

4 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus TIDAK SELESAI

5 Pembentukan PDAM TIDAK SELESAI

6 Pembentukan SOTK Perangkat Daerah TIDAK SELESAI

7 Insentif Pajak dan Retribusi Daerah KEK

Pariwisata Tanjung Lesung TIDAK SELESAI

8 Raperda Tentang Pengelolaan Daerah Penyangga

Taman Nasional Ujung Kulon SELESAI

9 Raperda Tentang Biaya Transportasi Jamaah Haji

dan Panitia Penyelenggara Haji Daerah SELESAI

10 Raperda Tentang Pengelolaan Zakat TIDAK SELESAI

11 Raperda Tentang Standar Pelayanan Mnimal TIDAK SELESAI

12 Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata di

Kabupaten Pandeglang TIDAK SELESAI

13 Raperda Tentang Bongkaran aset Daerah TIDAK SELESAI

Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Tabel 1.3

RAPERDA Tahun 2014

No RAPERDA STATUS

1 Pertangguangjawaban Pelaksanaan APBD Tahun

Anggaran 2013 SELESAI

2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 SELESAI

3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014 SELESAI

4 Pembentukan SOTK Perangkat Daerah SELESAI

5 Pembentukan PDAM SELESAI

6 Raperda Tentang Insentif Pajak dan Retribusi

Daerah KEK Pariwisata Tanjung Lesung TIDAK SELESAI

7 Raperda Tentang Pengelolaan Sampah TIDAK SELESAI

8 Dana Cadangan Pemilu Kepala Daerah TIDAK SELESAI

9 Retribusi Perpanjangan Ijin Memperkerjakan

Tenaga Kerja Asing TIDAK SELESAI

10 Raperda Tentang Ijin Usaha Jasa Konstruksi TIDAK SELESAI

11 Pelayanan Publik TIDAK SELESAI

Page 22: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

12 Raperda Tentang Bongkaran Aset Daerah TIDAK SELESAI

13 Revisi Raperda Tentang Rencana Tata Ruang dan

Rencana Tata Wilayah TIDAK SELESAI

14 Raperda Tentang arencana Induk Pengelolaan

Pariwisata di Kabupaten Pandeglang TIDAK SELESAI

15 Raperda Tentang Pemerataan Modal BUMD TIDAK SELESAI

Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Lembaga perwakilan memiliki peran sentral untuk secara optimal

mewujudkan apa yang menjadiharapan masyarakat atau paling tidak

memperjuangkan aspirasi rakyatnya (konstituen). Dalam konteks ini, perlu

tercipta kedekatan hubungan antar konstituen, baik dalam arti pemilih maupun

dalam arti penduduk wilayah yang diwakili, dengan wakil-wakilnya di DPRD.

Dalam lain perkataan, apa yang dilakukan DPRD semestinya dalam rangka

menuju apa yang menjadi harapan masyarakat dan tentu saja kesemuanya itu

harus mampu dipertanggungjawabkan pada rakyat (accountable).

Untuk dapat mennetukan kebijaksanaan yang sesuai dengan kehendak

rakyat yang diwakilinya, DPRD dapat memperhatikan kepentingan dan aspirasi

rakyat. Kepentingan dan aspirasi rakyat ini beraneka ragam, baik karena jumlah

rakyat yang sangat besar, maupun karena rakyat terdiri dari berbagai lapisan yang

masing - masing memiliki kepentingan sendiri - sendiri. Aspirasi atau kepentingan

rakyat dapat berwujud material seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan,

dan sebagainya, maupun bersifat spiritual seperti pendidikan, kebebasan.

Keadilan, keagamaan, dan sebagainya. Kadang-kadang keinginan tersebut saling

bertentangan satu sama lain.

Kepentingan rakyat tersebut akan dapat diselenggarakan dengan baik

ketika wakil rakyat itu mengetahui aspirasi mereka yang diwakili dan kemudian

Page 23: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

memiliki kemampuan untuk merumuskan secara jelas dan umum serta menetukan

cara-cara pelaksanaannya. Sehingga adanya hubungan timbal balik bagi

masyarakat maupun anggota Dewan.

Pendidikan dapat memberikan pengetahuan yang luas dan mendalam

tentang bidang yang dipilih atau yang dipelajari seseorang. Dan juga dapat

melatih berfikir secara rasional dan menggunakan kecerdasan kearah yang tepat,

melatih manusia menggunakan akalnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

berfikir, menyatakan pendapat maupun bertindak. Pendidikan juga dapat

memberikan kemampuan dan keterampilan kepada amnesia untuk merumusakan

pikiran, pendapat yang hendak disampaikan orang lain secara logis dan sistematis

sehingga mudah dimengerti.

Hal itu akan diperoleh anggota DPRD bila mereka memperoleh

pendidikan yang cukup, pengetahuan yang luas dan mendalam akan memberikan

kemampuan untuk mengartikulasi segala kepentingan rakyat serta menetukan cara

yang lebih tepat dan efisien. Kemampuan berfikir secara rasional diperlukan

untuk mempertimbangkan dan menilai berbagai kepentingan rakyat dan cara-cara

pelaksanaannya serta menetapkan kebijaksanaan Daerah berdasarkan urutan

prioritas dan kemampuan dari Pemerintah Daerah.

Keterampilan untuk merumuskan pikiran secara logis dan sitematis

diperlukan untuk merumusakan kebijaksanaan Daerah, sehingga mudah dipahami

oleh para pelaksana dan masyarakat umum. faktor latar belakang keilmuan dan

latar belakang pekerjaan menjadi catatan tersendiri dalam melihat kendala DPRD

Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan fungsi legislasinya. Dari 50 anggota

Page 24: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DPRD Kabupaten Pandeglang periode 2009-2014 yang berlatar belakang

pendidikan hukum hanya 5 orang.

Tabel 1.4

Tingkat Pendidikan

No Anggota DPRD berdasar latar

belakang pendidikan Jumlah Prosentase

1 Pendidikan setara sarjana dengan

latar belakang bidang Hukum 5 10 %

2 Pendidikan setara sarjana dengan

latar belakang non Hukum 18 36 %

3 Pendidikan dibawah sarjana 27 54%

Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Menjadi ironi manakala lembaga yang bertugas memproduk aturan namun

diisi oleh orang-orang dengan pengalaman minim dibidangnya. Tidak heran

ketika aturan yang dihasilkannya banyak yang berorientasi pada pemenuhan solusi

pemerintahan yang tidak sistematis. Apalagi dari ke 50 anggota DPRD tersebut

ada yang belum pernah mengenyam pendidikan diperguruan tinggi. Akan terjadi

pemaksaan ide ketika kekuasaan legislasi dipegangnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 2003

tentang Susunan dan Kedudukan MPR/DPR/D/DPD dan UU No. 32 tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kekuasaan membuat Peraturan

Daerah (Perda) kepada DPRD sebagaimana yang diamanahkan dalam bab Ketiga

Pasal 77 tentang Fungsi DPRD yaitu “DPRD Kabupaten/Kota mempunyai fungsi:

a. Legislasi;

b. Anggaran dan c. Pengawasan

Sedangkan pasal 78 mengatur tentang tugas dan wewenang DPRD, “DPRD

Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan wewenang:

Page 25: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

a. Membentuk peraturan Daerah yang dibahas dengan bupati/walikota untuk

mendapat persetujuan bersama;

b. Menetapkan APBD Kabupaten/Kota bersama-sama dengan

bupati/walikota;

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Daerah

dan peraturan perundang-undangan lainnya, keputusan bupati/walikota,

APBD, kebijakan pemerintah Daerah dalam melaksanakan

programpembangunan Daerah, dan kerjasama internasional di Daerah.

d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wakil bupati

atau walikota/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui

gubernur;

e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota terhadap rencana perjanjian internasional yang

menyangkut kepentingan Daerah; dan

f. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam

pelaksanaan tugas desentralisasi.

Ketentuan tersebut diatur juga dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dalam pasal 41 “DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran,

dan pengawasan”. Dan Pasal 42 yang berbunyi :

DPRD mempunyai tugas dan wewenang :

a. Membentuk peraturan Daerah yang dibahas dengan bupati/walikota untuk

mendapat persetujuan bersama;

b. Menetapkan APBD Kabupaten/Kota bersama-sama dengan

bupati/walikota;

c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Daerah

danperaturan perundang-undangan lainnya, keputusan bupati/walikota.

APBD, kebijakan pemerintah Daerah dalam melaksanakan

programpembangunan Daerah, dan kerjasama internasional di Daerah.

d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wakil bupati atau

walikota/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur;

e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota terhadap rencana perjanjian internasional yang

menyangkut kepentingan Daerah; dan

f. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam

pelaksanaan tugas desentralisasi.

Namun pergeseran kekuasan legislasi di Daerah dari eksekutif kepada

legislative tersebut belum disertai dengan peningkatan produktifitas DPRD dalam

memproduk Peraturan Daerah yang berasal dari inisiatif DPRD, itulah yang

Page 26: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

selama ini terjadi di DPRD Kabupaten Pandeglang. Rancangan Peraturan Daerah

Kabupaten Pandeglang masih tetap lebih banyak berasal dari eksekutif dari pada

legislatif, lalu dimana letak urgensi dari pergeseran tersebut kalau pergeseran itu

tidak dibarengi dengan peningkatan baik kualitas maupun kuantitas peraturan

Daerah dari inisiatif DPRD.

Kesinergisan hubungan yang harmonis antara penyelengara Daerah yaitu

DPRD dengan masyarakat, maka perlunya adanya komunikasi timbal balik antara

penyelenggara pemerintah DPRD sebagai jembatan aspirasi dari masyarakat

sebagai pembuat kebijakan dengan masyarakat Kabupaten Pandeglang sebagai

bagian dari pertimbangan pembuat serta pengawas kebijakan.

Komunikasi politik dapat memberikan pengaruh dalam proses pembuatan

kebijakan, juga berfungsi sebagai jalan mengalirnya informasi politik, sehingga

secara lebih spesifik dapat mengetahui apa-apa yang menjadi aspirasi rakyat yang

akan dirumuskan dalam suatu kebijakan yang dapat dirasakan oleh rakyat sebagai

aspirasi mereka. Melalui kegiatan komunikasi politik yang dilandasi oleh

kepentingan seluruh rakyat serta memberikan kelangsungan hidup dari lembaga

perwakilan rakyat Daerah sekaligus berfungsinya lembaga tersebut yang bekerja

dalam suatu sistem politik melalui informasi-informasi dari hasil komunikasi-

komunikasi politik yang merupakan input bagi DPRD.

Komunikasi DPRD dapat berjalan efektif dan efesien jika adanya alat

penunjang sebagai jembatan aspirasi dan penyaluran informasi antara masyarakat

dengan anggota dewan, atupun sebaliknya anggota dewan terhadap masyarakat

salah satunya yaitu dengan adanya website. Masyarakat dapat berinteraksi secara

Page 27: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

efesien dan adanya transparansi mengenai agenda kegaiatan-kegiatan yang

dilaksankan DPRD serta keterbukaan data-data mengenai APBD.

Kinerja DPRD dapat dilihat melalui pelaksanaan kegiatan reses. Kegiatan

reses merupakan kewajiban bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dalam rangka

jaring aspirasi masyarakat secara berkala untuk bertemu konstituen pada daearah

pemilihan masing-masing. Bertujuan untuk meyerap dan menghimpun aspirasi

konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala, untuk menampung dan

menindaklanjuti aspirsi dan pengaduan masyarakat, dan guna memberikan

pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di Daerah

pemilihannya.

Ketidakpuasan yang dirasakan masyarakat mengenai kinerja anggota

dewan dapat dilihat dari data aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan

mahasiswa. Unjuk rasa merupakan salah satu bentuk kekecewaan masyarakat

terhadap kinerja anggota DPRD dalam hal kinerja dan hasil perda. Disinilah

anggota dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menjelaskannya kepada

masyarakat sebagai konstituennya mengenai hasil-hasil kebijakan yang di

keluarkan DPRD.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh lembaga

legislatif sebagai representasi dari masyarakat/rakyat yang diwakilinya,

peningkatan kinerja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan output guna

pencapaian tujuan dari keberadaan lembaga ini.

Kinerja organisasi adalah seberapa jauh output yang dihasilkan memenuhi

target (rencana yang telah ditetapkan), sehingga optimalisasi peran DPRD

Page 28: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Kabupaten Pandeglang dalam pelaksanaan otonomi Daerah Kabupaten

Pandeglang menjadi sangat krusial. Itu bukan saja karena ia merupakan tempat

lahirnya semua peraturan yang menjadi landasan bagi setiap kebijakan publik

yang diterapkan di DaerahKabupaten Pandeglang, tetapi karena posisinya yang

menentukan dalam proses pengawasan pemerintahan. Karena itu, penguatan

posisi lembaga DPRD di era otonomi Daerah ini merupakan kebutuhan yang

harus diupayakan jalan keluarnya, agar dapat melaksanakan tugas, wewenang dan

hak-haknya secara efektif sebagai lembaga legislatif DaerahKabupaten

Pandeglang.

Optimalisasi peran ini sangat dipengaruhi, baik faktor internal maupun

eksternal lembaga ini. Peran yang diharapkan dari Lembaga DPRD amat strategis

dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan

DaerahKabupaten Pandeglang. DPRD diharapkan mampu menjadi penyambung

aspirasi dan kepentingan masyarakat DaerahKabupaten Pandeglang, guna

kemajuan kemakmuran masyarakat sehingga dengan keluarnya Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 membawa perubahan dan paradigma baru terhadap

penyelenggaraan pemerintahan Daerah.

Sebagai lembaga perwakilan rakyat di DaerahKabupaten Pandeglang,

DPRD mempunyai peran yang sangat besar dalam mewarnai jalannya

pemerintahan Daerah otonom. Denganyang demikian itu, aspek responsibilitas

dalam pelaksanaan tugas menjadi salah satu faktor penentu dalam memaknai dan

memberikan manfaat terhadap jalannya pemerintahan di Daerah guna

mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaulat. Pemahaman ini sekaligus

Page 29: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

menyajikan pandangan bahwa lembaga legislatif perlu terus mengembangkan

dirinya, yang tentunya tidak bisa terlepas dari dinamika kualitas infrastruktur

politik, hubungan dengan lembaga lainnya dalam bingkai nilai-nilai pemerintahan

nasional.

Dari masalah kinerja anggota DPRD yang belum maksimal tersebut dalam

rangka mencapai efektivitas kinerjanya diperlukan penerapan kode etik atau tata

tertib yang mengatur segala akitivitasnya. Disamping itu dengan memberikan

motivasi yang intensif diharapkan akan menciptakan kondisi kinerja yang selalu

semangat dan termotivasi dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain bahwa

setiap perilaku, sikap dan kinerjanya menjadi kewajiban dan tanggung jawab

seluruh individu anggota DPRD. Dari uraian di atas penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian lebih lanjut yang diberi judul :“Kinerja Anggota Dprd

Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam

Fungsi Legislasi”

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang

masalah diatas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kinerja anggota DPRD dalam pembentukan PERDA sebagai penjabaran

dari fungsi legislasi belum sesuai target.

2. Disiplin anggota DPRD belum optimal. Dari absensi kehadiran anggota

DPRD yang jarang terlihat di kantor, di komisi ataupun rapat-rapat,

anggota mempunyai kesibukan masing–masing. Dan masih belum adanya

Page 30: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

perubahan yang begitu signifikan yang dirasakan oleh masyarakat

Kabupaten Pandeglang.

3. Kurangnnya pemahaman anggota DPRD terhadap legislasi.

4. Masih banyaknya aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD, merupakan salah

satu bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja anggota dewan.

5. Tingkat pendidikan para anggota DPRD Kabupaten Pandeglang (2009-

2014) yang masih rendah.

Setelah melakukan identifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam

Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun

2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi, maka peneliti melakukan pembatasan ruang

lingkup masalah yang akan diteliti. Yaitu sebagai berikut : Kinerja Anggota

DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014)

Dalam Fungsi Legislasi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

(Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Responsivitas Dalam

Fungsi Legislasi ?

2. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

(Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Responsibilitas Dalam

Fungsi Legislasi ?

Page 31: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

(Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Akuntabilitas Dalam Fungsi

Legislasi ?

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Anggota DPRD Kabupaten

Pandeglang Periode 2009-2014(Pada Tahun 2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adpun manfaat penelitian dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat

praktis.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Bagi khasanah keilmuan dan civitas akademika, hasil penelitian ini dapat

menambah khasanah keilmuan dan bahan referensi bagi pengembangan

pengetahuan serta penelitian yang akan datang.

1.5.2 Manfaat Praktis

Dapat memberikan hasil atau manfaat dalam usaha meningkatkan serta

mengembangkan kualitas agar menghasilkan kinerja yang lebih baik sebagai

lembaga DPRD, khususnya DPRD Kabupaten Pandeglang

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar Belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Page 32: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti

dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga

menukik ke masalah yang spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengidentifikasikan dikaitkan dengan tema/topic/judul dan fenomena

yang akan diteliti.

1.3 Rumusan masalah

Mengidentifikasikan dikaitkan dengan tema/topic/judul dan fenomena

yang akan diteliti.

1.4 Tujuan penelitian

Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah dirumuskan.

1.5 Manfaat penelitian

Menjelaskan masnfaat teoritis dan praktis temuan peneliti.

BAB II DESKRIPSI TEORI

Teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian.

Kerangka berfikir yang menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori. Yang terdiri dari:

2.1 Tinjauan Pustaka

Mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusun secara teratur dan rapi

yang digunakan untukmerumuskan asumsi dasar. Deskripsi teori harus mengikuti

Page 33: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan merujuk ke sumber

aslinya. Untuk meningkatkan kualitas kajian teori, pembahasannya perludikaitkan

dengan hasil-hasil penelitian terdahulu.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur berfikir peneliti dalam

penelitiannya.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelum nya, yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menggambarkan tentang metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini, kemudian instrumen penelitian, populasi dan

sampel penelitian, teknik pengolahan dan analisis data serta lokasi dan jadwal

penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari

deskripsi obyek penelitian, deskripsi data, kemudian dilakukan pengujian

hipotesis dan ditafsirkan data tersebut dalam bentuk interpretasi hasil penelitian,

serta dilakukan pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini. Deskripsi

obyek penelitian memaparkan tentang obyek penelitian yang meliputi lokasi

penelitian dengan jelas, struktur organisasi yang telah ditentukan serta hal lain

yang berhubungan dengan obyek penelitian.

Page 34: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Sementara, deskripsi data menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah

diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan yang menyimpulkan hasil penelitian

secara singkat, jelas serta sesuai dengan permasalahan penelitian. Serta saran yang

berisi masukan dari peneliti terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis dan

praktis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 35: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Organisasi Publik

Untuk memahami konsep organisasi publik secara utuh, perlu memahami

definisi dari “organisasi” dan makna kata “publik” itu sendiri. Banyak pakar yang

telah mendefinisikan organisasi, berikut ini beberapa pakar yang memberikan

pendefinisian tersebut, yaitu :

Menurut Prajudi Atmosudirdjo menggambarkan bahwa organisasi memiliki sifat

yang abstrak, sulit dilihat namun bisa dirasakan eksistensinya. (Prajudi

Atmosudirdjo, 1982:77)

Menurut James D. Mooney, organisasi adalah segala bentuk setiap

perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Inu Kencana

Syafiie, 2006:113)

Menurut D. Millet, organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana

pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan

bersama. (Inu Kencana Syafiie, 2006:113)

Menurut Herbert A. Simon, organisasi adalah sebagai pola komunikasi

yang lengkap dan hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang. (Inu

Kencana Syafiie, 2006:113)

Secara teoritis, organisasi memang dapat dipahami dari berbagai macam

sudut pandang atau perspektif. (Miftah Thoha, 2008:35) Lebih lanjut Miftah

Page 36: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Thoha memaknai organisasi sebagai kesatuan rasional dalam upaya untuk

mengejar tujuan, sebagai koalisi pendukung yang kuat di mana organisasi

merupakan instrumen untuk mengejar kepentingan masing-masing, sebagai suatu

sistem terbuka di mana kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung input

dari lingkungan, sebagai alat dominasi dan banyak lagi perspektif yang dapat

dipakai untuk memaknai organisasi.

Paling tidak ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan untuk

memaknai organisasi yaitu pendekatan struktural dan pendekatan behavioral atau

perilaku. Pendekatan struktural menyoroti organisasi sebagai wadah, sehingga

dapat dikatakan pendekatan ini melihat organisasi sebagai sesuatu yang statis.

Organisasi disini diartikan sebagaitempat penyelenggaraan berbagai kegiatan

dengan penggambaran yang jelas tentang hierarki kedudukan, jabatan serta

saluran wewenang dan pertanggungjawaban.

Adapun organisasi dengan pendekatan perilaku menyoroti organisasi

sebagai suatu organisasi yang bersifat dinamis yang dapat juga dikatakan bahwa

organisasi merupakan proses kerjasama yang serasi antara orang-orang di dalam

perwadahan yang sistematis, formal dan hirarkial yang berfikir dan bertindak

seirama demi terciptanya tujuan secara efektif dan efisien.

Teori tentang Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat

pesat dari waktu ke waktu dari mulai Teori klasik, Teori Modern sampai dengan

teori Post Modern. Teori Klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur

hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-

kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang

Page 37: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

bekerjasama. Teori Modern lebih menekankan bahwa organisasi harus bersifat

terbuka atau berhubungan dengan lingkungan, sedangkan Teori Post Modern lebih

memperhatikan pada sifat politis organisasi dimana organisasi merupakan koalisi

dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan yang berbeda-beda.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas maka pada dasarnya terdapat

kesamaan pengertian dari keseluruhan definisi tentang organisasi yaitu

menyatakan bahwa organisasi sebagai satu kesatuan sosial dari kelompok

manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap

anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing. Dari pengertian

tersebut maka jika diuraikan secara lebih terperinci setiap organisasi pasti akan

memiliki berbagai dimensi yang penting sebagai ciri suatu organisasi yaitu, antara

lain :(Miftah Thoha, 2008:36)

a. Wadah atau struktur yang menjadi kerangka orang-orang yang menjadi

bagian dari organisasi tersebut melakukan aktivitasnya;

b. Anggota yang menjadi bagian dari organisasi;

c. Interaksi yang terpolakan dengan mekanisme tertentu sehingga terjadi

koordinasi yang baik antara satu orang atau bagian dengan orang atau bagian

yang lain; dan

d. Tujuan bersama yang ingin diwujudkan oleh orang-orang yang menjadi

bagian dari organisasi tadi.

Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus

hidup. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya

manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit

dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai

menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan

lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman. (Herbert G.

Hicks & G. Ray Gullet, 1996:646)

Page 38: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people”

berkenaan dengan masyarakat. Mengenai pengertian publik, (Inu Kencana Syafiie

dkk 1999) memberikan pengertian sebagai berikut: “Sejumlah manusia yang

memiliki kebersamaan berpikir,perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang

benar danbaik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki”. Itulah

sebabnya, Inu Kencana Syfiie dkk. , mengatakan bahwa publik tidak langsung

diartikan sebagai penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena

kata-kata tersebut berbeda.

Organisasi publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang

dikenal sebagai birokrasi pemerintah (organisasi pemerintahan). Menurut Prof.

Dr. Taliziduhu Ndraha Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan untuk

memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan civil. (Taliziduhu

Ndraha, 2005:18)Organisasi publik adalah organisasi yang terbesar yang

mewadahi seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan

mempunyai kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi

pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban

melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak untuk pendanaan, serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi

penegakan peraturan.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat

tidak pada profit/laba/untung.

Page 39: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Miftah Thoha telah memprediksi organisasi-organisasi dimasa mendatang

yang salah satunya di bidang penataan organisasi, dimana organisasi dimasa

mendatang akan mempunyai sifat-sifat yang unik. Struktur organisasi formal

akan mengalami penambahan dan perubahan yang bervariasi, sehingga banyak

dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa menganalisis lebih lanjut struktur

formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi tandingan yang

nonstruktural. Keadaan seperti ini sering dinamakan gejala proliferation dalam

organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat dari suatu organisasi, sehingga banyak

dijumpai organisasi-organisasi formal yang nonstruktural yang dibentuk untuk

menerobos kesulitan birokrasi.

Kelebihan dari kejadian diatas adalah organisasi akan lebih memberikan

perhatian terhadap pemecahan persoalan dibandingkan dari penekanan program.

Dengan demikian, organisasi-organisasi masa mendatang akan merupakan suatu

kombinasi dari gejala-gejala adaptasi (adaptive process), pemecahan masalah

(problem solving), sistem temporer (temporary system) dari aneka macam

spesialis, dan evaluasi staf tidak lagi didasarkan atas hierarki vertikal berdasarkan

posisi dan pangkat. Inilah bentuk organisasi masa depan yang bakal menganti

birokrasi. (Miftah Thoha, 2006:196)

2.1.2 Kinerja

Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk

mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun

organisasi. Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan

Page 40: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

untuk menilai prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu. Beberapa

pendapat mengenai kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dari performance

yang sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk rasa” atau “prestasi”. Hal ini

juga sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008:67) bahwa istilah

kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yakni prestasi

kerja atau prestasi yang ingin dicapai.

Menurut Keban (2004:183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai

menurut pelaku yaitu:

1. Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang

telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil

yang telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

2. Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang

elah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang

telah ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

3. Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu

kelompok telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai

visi dan misi institusi.

4. Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-

kegiatan dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai

tujuan dari program tersebut.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006

:25).

Kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh

pelaksanaan fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 :

109).

Page 41: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Menurut The Scibner Bantam English Dictionary terbitan Amerika Serikat

dan Canada tahun 1979 (Widodo, 2005:77-78) kinerja diartikan sebagai berikut :

1. To do or carry out; execute.

2. To discharge or fulfill; as a vow.

3. To potray, as a character in a play.

4. To render by the voice or a musical instrument.

5. To execute or complete an undertaking.

6. To act a part in a play.

7. To perform music.

8. To do what is expectedof a person in machine.

Dalam Encyclopedia of Public Administration and Public Policy tahun

2003, Kinerja menggambarkan sampai seberapa jauh organisasi tersebut mencapai

hasil ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous performance)

dibandingkan dengan organisasi lain (brenchmarking) dan sampai seberapa jauh

pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. ” (Keban, 2004:193).

Menurut Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (Pasolong,

2007:175) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Menurut Prawirosentono (Pasolong, 2007:176) berpendapat bahwa kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau kelompok pegawai dalam

suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa konsep

kinerja adalah gambaran mengenai pencapaian oleh pegawai atau kelompok

dalam suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program, kebijaksanaan guna

Page 42: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini menjelaskan pula bahwa konsep kinerja berhubungan erat dengan konsep

organisasi. Adapun pengertian organisasi dijelaskan oleh beberapa ahli sebagai

berikut :

Menurut Reitz (Prastowo, 1999:20) yang menyatakan suatu organisasi

adalah unit sosial yang dibentuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan. Pengertian

sebuah organisasi bergantung dari sudut pandang yang digunakan untuk melihat

Hal itu. Dua pendekatan dalam memahami pengertian organisasi yang umumnya

yaitu pandangan obyektif dan subyektif.

a. Pandangan obyektif mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah sesuatu

yang bersifat fisik dan konkrit, dan merupakan sebuah struktur.

b. Pandangan subyektif memandang organisasi sebagai sebuah kegiatan yang

dilakukan orang-orang dari tindakan-tindakan, interaksi dan transaksi yang

melibatkan orang-orang. (Paca dan Faules, 2000:11).

Menurut Mooney (Wursanto, 2005:52), menyatakan bahwa “Organization

is the form of every human association for the attainment of common purpose”

(organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai

suatu tujuan bersama).

Mahsun (2006:1) memberikan konsep organisasi yaitu Organisasi sering

dipahami sebagai kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara

yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah

ditetapkan bersama. Kumpulan pedagang, kumpulan mahasiswa, kumpulan

pegawai, kumpulan pengusaha, bahkan kumpulan para pengangguran pun

merupakan suatu organisasi jika mereka mempunyai tujuan dan sasaran tertentu

yang hendak dicapai.

Page 43: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Menurut Hodges (Sutarto, 1993:27) mengemukakan Organization was

defined as the procces of building, for any enterprise, a structure that will provide

for the separation of activities to be performed and for the arrangement of the

activities in a framework which indicated their hierarchical importance and

fungsional associations.

2.1.3 Kinerja Organisasi Publik

Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak

dapat dipisahkan dalam suatu lembaga organisasi, baik itu lembaga pemerintahan

maupun lembaga swasta. Dua pengertian konsep sebelumnya setidaknya

menjelaskan dimana posisi kinerja dan dimana posisi organisasi ketika dua konsep

tersebut masih berjalan secara terpisah. Jika digabungkan, konsep kinerja dan

organisasi membentuk satu variabel baru yaitu kinerja organisasi adalah

kemampuan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada organisasi

dengan sebaik-baiknya guna mencapai sasaran yang telah disepakati.

Jadi disini bukan hanya menitikberatkan pada pencapaian tujuan belaka

melainkan juga pada proses mengelola sub-sub tujuan dan hasil evaluasinya,

kondisi intern organisasi pengaruh lingkungan luar dan tenaga kerja atau pihak-

pihak yang terlibat.

Menurut Swanson (Keban, 2004:193) Kinerja organisasi adalah

mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah sesuai dengan

kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah

struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki

kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah

Page 44: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang

diinginkan; dan apakah organisasi tersebut menciptakan dan memelihara

kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan sumber dayanya.

Kinerja organisasi oleh Bastian (2001:329) sebagai gambaran mengenai

tingkaat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam upaya

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut

Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi

dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengeruhi oleh sumber daya

yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa

fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi,

dan kebijakan, maka untuk lebih memahami mengenai faktor-faktor yang mampu

mempengaruhi sebuah kinerja organisasi.

Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi

publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan

pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada

untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan

baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum. Sementara itu

(Dalam Pedoman Penerapan Pelaporan Kinerja InstansiPemerintah (AKIP) yang

diterbitkan oleh LAN di Jakarta pada tahun 2002), Kinerjadiartikan sebagai

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaankegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visiorganisasi. Dari berbagai definisi

kinerja organisasi di atas maka dapat disimpulkanbahwa kinerja organisasi ialah

hasil yang ditunjukkan oleh sebuah organisasi atautingkat pencapaian pelaksanaan

Page 45: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

tugas suatu organisasi dalam upaya mewujudkansasaran, tujuan, misi dan visi

organisasi tersebut. Dan dapat diketahui bahwa unsurunsuryang terdapat dalam

kinerja organisasi terdiri dari :

a. Hasil-hasil atau evaluasi fungsi pekerjaan

b. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/pegawai

seperti: motivasi, kecakapan, persepsi peranan, dan sebagainya.

c. Pencapaian tujuan organisasi.

d. Periode waktu tertentu.

2.1.4 Pengukuran Kinerja

Untuk dapat mempelajari kinerja suatu organisasi, harus diketahui ukuran

keberhasilan untuk menilai kinerja tersebut. Sehingga indikator atau ukuran

kinerja itu tentunya harus dapat merefleksikan tujuan dan misi dari organisasi

yang bersangkutan, karena itu berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Dalam organisasi publik, masih sulit untuk menentukan kriteria kinerja

yang sesuai. Bila ditinjau dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik

adalah untuk memenuhi dan melindungi kepentingan publik, maka kinerja

organisasi publik dapat dikatakan berhasil apabila mampu mewujudkan tujuan dan

misinya dalam memenuhi kepentingan dan kebutuhan publik tersebut. Mengenai

kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini dikemukakan oleh Agus

Dwiyanto

“Kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi publik sebagian muncul

karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali bukan hanya sangat

kabur, tetapi juga bersifat multidimensional. Organisasi publik memiliki

stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi

swasta. Staekholders organisasi publik seringkali memiliki kepentingan

yang berbenturan antara satu dengan yang lain”. (Dwiyanto1995:1)

Namun berdasarkan atas pemahaman terhadap tujuan dan misi organisasi,

Dwiyanto lebih lanjut mengemukakan ada lima indikator untuk menilai kinerja

Page 46: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

organisasi publik, yaitu : produktifitas, kualitas layanan, responsivitas,

responsibilitas dan akuntabilitas. Mirip dengan pendapat tersebut Lenvine

mengusulkan tiga konsep untuk menilai kinerja organisasi publik, yaitu

:responsivenees (daya tanggap), responsibility (tanggung jawab) dan

accountability (pertanggungjawaban) (Dwiyanto, 1995:7). Guna mewujudkan

lembaga ini agar berfungsi sebagaimana keinginan tersebut maka kedudukan,

susunan, tugas, wewenang, hak dan kewajibannya diatur dalam Undang-Undang.

Hal mana lembaga perwakilan rakyat di Daerah melaksanakan fungsi legislatif

sepenuhnya sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat. Sebagaimana dikemukakan

Imawan bahwa tujuan dari perwakilan politik adalah menerjemahkan will of the

people menjadi will of the state dimana fungsinya dibedakan kedalam 2 (dua)

katagori besar, yakni fungsi wakil dan fungsi lembaga perwakilan. (Imawan,

2000:23)

Lebih lanjut dikemukakan Imawan bahwa sebagai institusi, para wakil

dalam dewan atau lembaga perwakilan memiliki 4 (empat) fungsi dasar adalah :

(Imawan, 2000:8)

1. Fungsi legislasi (perundangan) meliputi pembuatan aturan sendiri,

menentukan pucuk pimpinan Eksekutif secara mandiri, serta menjadi

mediator kepentingan rakyat dan pemerintah.

2. Fungsi budget (penganggaran) meliputi merancang dan menentukan

arah serta tujuan aktivitas pemerintahan.

3. Fungsi pengawasan, meliputi aktivitas memfasilitasi perkembangan

kepentingan dalam masyarakat vis-à-vis agenda yang telah ditentukan

oleh pemerintah. Lembaga perwakilan menilai apakah aktivitas

pemerintahan masih selaras dengan aspirasi masyarakat, serta

memastikan bahwa perkembangan aspirasi masih bisa diakomodir

dalam rencana kerja pemerintah.

4. Fungsi regulator konflik, meliputi aktivitas menampung dan menyerap

konflik kepentingan yang berkembang dalam masyarakat, sehingga

konflik pada tataran masyarakat dapat diubah menjadi konflik internal

Page 47: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

lembaga perwakilan sebagai bagian dari sebuah sistem politik.

(Imawan, 2000:8)

Dari keempat fungsi dasar lembaga perwakilan tersebut maka dalam

menjalankan tugas-tugasnya ia memiliki hak-hak untuk mengajukan pertanyaan,

mengajukan usul pernyataan pendapat, meminta keterangan (interplasi),

mengadakan penyelidikan (angket) dan mengubah aturan yang berlaku

(amandemen). Dalam mengaktualisasikan fungsi dan haknya anggota Dewan atau

lembaga perwakilan rakyat sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal. Kedua faktor ini sekaligus merefleksikan kualitas dan akuntabilitasnya

sebagai wakil rakyat.

Menurut Arbi Sanit, DPRD mempunyai fungsi legislasi, pengawasan,

anggaran, pemilihan pejabat, internasional dan perwakilan, DPRD sebagai salah

satu unsur Pemerintah Daerah merupakan fungsi legislatif yang mewakili

kepentingan atau aspirasi masyarakat. Sedangkan hak dan kewajiban DPRD

adalah melaksanakan secara konsekuen GBHN, Ketetapan-Ketetapan MPR, serta

mentaati segala Peraturan Perundangan yang berlaku. Kemudian DPRD bersama

Kepala Daerah menyusun APBD untuk kepentingan Daerah dalam batas-batas

wewenang yang diserahkan kepada Daerah atau melaksanakan Peraturan

Perundangan yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Daerah.

2.1.5 Faktor – Faktor Kinerja

Faktor-faktor yang menentukan kinerja dari sebuah organisasi adalah

faktor-faktor internal maupun eksternal organisasi yang menyumbang atau

memprediksikan keberhasilan organisasi. Setiap organisasi memiliki ukuran dan

Page 48: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

faktor penentunya sendiri dalam mencapai kinerja sebab setiap organisasi

memiliki keunikan sendiri-sendiri.

Sejalan dengan itu Imawan mengemukakan bahwa mengklasifikasikan

faktor-faktor yang dapat menghambat anggota legislatif dalam melaksanakan

fungsinya kedalam 2 (dua) faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

(Imawan, 1993:79)

1. Faktor-faktor internal meliputi :

a. Peraturan Tata Tertib

Tujuan diciptakannya sebuah peraturan adalah agar tugas-tugas

yang dijalankan dapat dilaksanakan secara tertib dan efisien. Namun

bila peraturan itu terlalu detail, hal ini dapat menghambat pelaksanaan

satu tugas. Peraturan tata tertib yang terlalu detail yang menjerat para

anggota legislatif untuk melaksanakan tugasnya.

b. Data dan Informasi

Hal yang paling menonjol dalam topik ini adalah terlambatnya

anggota legislatif dalam memperoleh informasi yang diperlukan

dibandingkan pihak Eksekutif. Kondisi ini dapat dimaklumi, sebab

pihak Eksekutiflah yang bergelut dengan masalah kenegaraan sehari-

hari. Selain itu untuk memutuskan satu tindakan/kebijakan yang

sifatnya kolektif organisasi jauh lebih sulit dibandingkan pada pihak

Eksekutif, mengingat banyaknya kepentingan yang ada dalam lembaga

legislatif sehingga perlu adanya bargaining para anggota/kelompok.

c. Kualitas Anggota Legislatif

Secara formal, kualitas teknis anggota legislatif mengalami

peningkatan, akan tetapi hal ini tidak berimplikasi secara signifikan

terhadap peningkatan kinerja anggota legislatif. Persoalannya

terpulang pada tekad dan mental anggota legislatif untuk benar-benar

mewakili rakyat. Bahkan rahasia umum, bahwa karena mereka

dicalonkan oleh partai sehingga banyak anggota legislatif yang tidak

memiliki akar dalam masyarakat. Kondisi semacam ini menimbulkan

banyaknya anggota legislatif yang berperan seperti seorang birokrat,

yang berfikir bahwa mereka harus dilayani rakyat dan bukan

sebaliknya.

2. Sedangkan yang termasuk dalam katagori faktor eksternal, adalah :

a. Mekanisme Sistem Pemilu

Sistem Pemilu yang kita anut, sebenarnya sudah sangat memadai

untuk mendapatkan wakil rakyat yang representatif, namun mekanisme

pelaksanaan sistem perwakilan berimbang dengan stelsel daftar yang

kita anut, telah banyak memunculkan tokoh-tokoh masyarakat

karbitan. Pengguna vote getter yang dikenal selama ini, telah

Page 49: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

membuka kemungkinan bagi munculnya tokoh yang sama sekali tidak

dikenal oleh masyarakat.

b. Kedudukan Eksekutif dan Legislatif

Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lemabaga legislatif

ditempatkan sebagai partner eksekutif. Partner dalam konteks ini lebih

bersifat kooptasi, dimana satu pihak (eksekutif) kedudukannya jauh

lebih kuat dari pihak yang lain (legislatif) sehingga kondisi ini sangat

berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing

institusi/lembaga.

Adapun argumen yang penulis ajukan adalah bahwa walaupun DPRD

merupakan lembaga politik, tetapi kinerjanya sebagai suatu organisasi tetap tidak

dapat dilepaskan dari faktor kelembagaan (organisasi), Sumber Daya Manusia dan

informasi. Walaupun diakui faktor politik memberi pengaruh terhadap kinerja

DPRD sebagai lembaga politik, tetapi ke 3 (tiga) faktor tersebut juga memberi

pengaruh pula terhadap kinerja DPRD sebagaimana halnya kinerja organisasi

pada umumnya.

Selain itu penelitian ini merupakan studi dibidang administrasi publik,

oleh karena itu layak pula menganalisis kinerja DPRD dari faktor kelembagaan

(organisasi), Sumber Daya Manusia dan informasi dan bukan dari faktor politik.

Maka variabel penjelas dari kinerja lembaga DPRD tersebut adalah :

1. Kelembagaan (Organisasi)

Organisasi dapat diartikan 2 macam yaitu :1). Dalam arti statis,

organisasi sebagai wadah kerja sama sekelompok orang yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2). Dalam arti dinamis,

organisasi sebagai sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk

mencapai tujuan tertentu. (Syamsi, 1994:13) Sebagai kelembagaan

posisi dan bentuk DPRD sebagai institusi lembaga Daerah,

Page 50: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

sebenaranya sudah cukup jelas, namun apakah hal ini dengan

sendirinya akan menjadi hal positif? syarat apa yang masih diperlukan?

Menurut Suhartono, ada dua hal yang perlu diperhatikan, Pertama,

bagaimana lembaga Daerah akan menjadi oposisi dari Eksekutif, tentu

akan dipandang sebagai gangguan atas kemampuan yang sudah ada.

Dalam posisi yang demikian, institusi atau kekuatan sosial politik apa

yang diharapkan akan mendorong pelaksanaan lembaga Daerah,

sehingga kualitas lembaga Daerah (DPRD) tidak dicemari oleh unsur-

unsur Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kedua, sebagai

organisasi yang akan bekerja bagi kepentingan rakyat banyak, tentu

saja secara teknis, lembaga Daerah akan membutuhkan sarana dan

prasarana operasional. Yang menjadi masalah siapa atau dari mana

kebutuhan tersebut akan dipenuhi. (Suhartono, dkk, 2000:202)

Terhadap masalah ini muncul beberapa dugaan : 1) Pengurus lembaga

Daerah akan malas sebab tidak ada insentif yang jelas; 2) Pihak Daerah

(Perangkat Daerah) akan bisa mengendalikan karena pembiayaan masuk dalam

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dikelola oleh Eksekutif; dan

3) Akan terjadi konflik baru di Daerah, sehubungan dengan kemungkinan

administrasi operasional DPRD pada rakyat. (Suhartono, dkk, 2000:204)

Dari berbagai uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pelaksanaan fungsi dan tugas serta kinerja dari DPRD terletak dari daya dukung

organisasi dan sarana prasarana yang tersedia yang ada untuk menyelaraskan

berbagai kepentingan atau pihak yang terlibat, sehingga memungkinkan kerja

Page 51: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

lembaga tersebut lebih efektif dan efisien. Maka untuk mengetahui kinerja DPRD

dapat dilihat dari seberapa jauh kemandirian organisasinya.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam menuju misi,

tujuan dan pencapaian hasil organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia

proses yang ada dalam organisasi tidak dapat dijalankan. Dari berbagai sumber

daya yang ada dalam organisasi, manusia merupakan sumber daya yang paling

penting dalam organisasi untuk mencapai keberhasilan. Sebab sumber daya

manusia merupakan satu-satunya yang punya akal, perasaan keinginan,

kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. (Gomes,

1995:211)

Sebelum membahas mengenai kemampuan anggota DPRD, terlebih

dahulu penyusun akan membahas obyek yang menjadi fokus perhatian atau

orientasi anggota DPRD adalah kebijaksanaan yang dibahas atau yang disusun.

Dalam kaitan ini, ia dapat cenderung kepada pihak terwakil (pemilih), organisasi

politik yang mendukungnya, pihak eksekutif (pusat atau Daerah), atau dirinya

sendiri. Kecenderungan tindakan ini dapat dibedakan dalam lima kemungkinan

orientasi anggota DPRD yaitu :(Sanit,,1985:211)

1. Tipe Perwakilan : tipe ini menunjukkan anggota DPRD mempunyai

kebebasan yang banyak dalam memberikan dukungan atau suaranya

kepada pilihan-pilihan yang tersedia dalam proses perumusan dan

pemutusan suatu kebijaksanaan.

2. Tipe Perwakilan delegasi atau utusan : tipe ini menunjukkan, dimana

mereka tidak bebas mengambil keputusan, dan tetapi mengikuti

instruksi dan pihak kliennya. Dalam tipe ini, bila dalam rangka

pengambilan keputusan para anggota diharuskan berkonsultasi terlebih

dahulu dengan pihak yang diwakili atau harus mengikuti petunjuk

mereka.

Page 52: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3. Tipe Perwakilan Partisan : tipe ini menunjukkan bahwa orientasi

anggota ditujukan kepada organisasi politik yang mendudukkan mereka

dalam lembaga DPRD.

4. Tipe Perwakilan Policio : tipe ini merupakan gabungan dari tipe wali

dan delegasi. Orientasi anggota disesuaikan dengan isu atau

permasalahan yang diperdebatkan. Sekiranya isu atau masalah tersebut

menyangkut kepentingan pihak yang diwakili, maka ia (wakil)

bertindak sebagai utusan dan jika isu atau masalah itu langsung

menyangkut kepentingan dari anggota, maka ia (wakil) bertindak

sebagai wali.

5. Tipe Perwakilan Eksekutif : tipe ini menunjukkan bahwa orientasi

anggota ditujukan kepada pihak pemerintah, terutama Pemerintah

Daerah. (Sanit,,1985:211)

Memperhatikan kelima tipe tersebut di atas, yang menjadi fokus utama

atau fokus perhatian adalah fokus perhatian wakil terhadap terwakil. Secara

jelasnya untuk melihat bagaimana orientasi para anggota DPRD bila mana

dihubungkan dengan konsep orientasi di atas, adalah terutama ditujukan kepada

pelaksanaan pemerintahan Daerah. Dalam kaitannya dengan kinerja DPRD yang

langsung berhubungan dengan anggota DPRD Kabupaten Pandeglang. Jika

dikaitkan dengan kualitas kemampuan, maka dapat dikatakan bahwa anggota

DPRD yang berkualitas adalah anggota DPRD yang mempunyai kemampuan

dalam pelaksanaan tugas, sehingga bisa menjadi teladan bagi anggota DPRD

lainnya.

Sedangkan menurut Miftah Toha, arti penting manusia dalam organisasi

dikatakan sebagai berikut :

“Betapapun majunya suatu organisasi dan betapapun modernnya peralatan

yang digunakan, manusia dalam organisasi tetap menduduki peranan yang

menentukan. ” (Thoha, 1989:60)

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan manusia

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan maupun kegagalan dalam suatu

organisasi. Untuk mencapai keberhasilan dalam pembuatan kebijakan yang tepat

Page 53: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

dan bermutu, melalui tahap dan proses yang tidak mudah kerena kebijakan publik

menyangkut berbagai aspek kehidupan masyarakat yang sangat kompleks.

Sebagaimana pendapat Levelt yang menyatakan membuat Undang-

Undang merupakan pekerjaan yang sulit. Untuk itu, disamping pengetahuan

tentang hukum tata negara dan hukum tata usaha negara, diperlukan juga

penguasaan sepenuhnya materi yang diatur, demikian pula pengalaman rutin.

(Prakoso, 1985:7) Sehingga untuk menunjang keberhasilan DPRD dituntut

kemampuan yang tinggi, keahlian dan pengalaman tertentu.

Kemampuan disini dapat ditempuh melalui pendidikan formal dan

pengalaman. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang aktifitasnya di

sekolah dan bermanfaat untuk mengembangkan daya fikir. Arti penting

pendidikan ialah dapat memberi pengetahuan yang luas dan mendalam, melatih

manusia berfikir rasional dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, serta

memberi kemampuan dan keterampilan untuk merumuskan fikiran dan

pendapatnya. (Kaho, 1991:72)

Sementara itu, Miftah Toha mengungkapkan bahwa kemampuan

seseorang dalam organisasi ditempuh dengan pengalaman. Pengalaman adalah

keseluruhan pelajaran yang dapat dipetik dari segenap peristiwa atau hal-hal yang

dilalui dalam perjalanan hidup seseorang. Dari pengalaman, seseorang akan

mendapat pengetahuan sehingga menjadikan mereka lebih menguasai bidang

kerja yang ditekuninya dan pengalaman banyak membantu seseorang dalam

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. (Thoha, 1989:60)

Page 54: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Dengan demikian pengalaman suatu hal yang telah dikerjakan oleh

seseorang, apa yang telah dikerjakan oleh seseorang itu kadang benar dan kadang

salah. Dan bisa juga apa yang telah dilakukan pada masa lalu itu manis atau pahit,

sehingga hal ini akan membekas pada kehidupan seseorang yang tentu saja hal ini

akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa potensi sumber daya manusia

akan menentukan kinerja organisasi. Dalam penelitian ini, sumber daya manusia

dilihat dari tingkat pendidikan yang pernah ditempuh dan pengalaman dibidang

organisasi.

3. Informasi

Dalam masyarakat modern peranan dan pengaruh informasi dalam

kehidupan seseorang dan organisasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang

dilakukan oleh masyarakat dan organisasi, yang tidak memerlukan informasi.

Demikian pentingnya informasi khususnya dalam suatu oranisasi, informasi

dianalogikan sebagai Daerah dalam organisasi. Ini berarti kalau aliran darah

mengalami hambatan maka organisasi akanjatuh pada posisi tidak sehat.

(Wahyudi Kumorotomo, dan Subando, Margono, Agus, 1998:11) Dalam setiap

organisasi, keterangan atau informasi dianggap bahan pokok bagi setiap

pembuatan keputusan.

Informasi adalah data yang tersusun sedemikian rupa sehingga bermakna

dan bermanfaat karena dapat dikemukakan pada seseorang yang akan

menggunakannya untuk membuat suatu keputusan. (Wahyudi Kumorotomo, dan

Subando, Margono, Agus, 1998:11)

Page 55: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Dengan demikian bahwa informasi sangat berguna dalam menunjang

pelaksanaan fungsi DPRD, baik informasi dari media cetak seperti koran lokal

dan buletin lokal maupun informasi dari masyarakat dengan melakukan

pertemuan-pertemuan (dialog) dalam menjaring dan menampung informasi

masyarakat. Maka apabila terhambatnya suatu informasi akan mengakibatkan

tidak dapat berjalan dengan baik fungsi dan tugas DPRD sebagai wakil rakyat.

Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu informasi

merupakan hal yang penting untuk mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi dan

tugas DPRD. Dalam penelitian ini, informasi dapat dilihat dari sumber informasi

yang digunakan, keterbukaan menerima dan menyampaikan informasi dan

intensitas dalam menyerap informasi masyarakat.

2.1.6 Peraturan Daerah

Peraturan perundang-undangan menurut Bagir Manan (Moleong, 2001:13)

adalah yang dibuat oleh suatu jabatan atau pejabat yang berwenang (pemangku

jabatan Negara atau pejabat pemerintah) yang berisi aturan tingkah laku yang

bersifat atau yang mengikat secara umum.

Peraturan Daerah adalah instrument hukum yang bermaksud menjadi

pedoman dan mengarahkan perubahan masyarakat kearah perubahan yang lebih

maju dan demokratis, serta mampu mengaktualisasikan prinsip-prinsip otonomi

yang luas, nyata, dan bertanggung jawab secara benar.

Menurut Bagir Manan (Moleong 2001:13), “Peraturan Daerah adalah

peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pemerintah Daerah atau salah

satu unsur pemerintahan Daerah yang berwenang membuat peraturan perundang-

Page 56: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

undangan tingkat Daerah”. Unsur-unsur yang terdapat dalam batasan pengertian

peraturan perundang-undangan tingkat Daerah tersebut adalah :

1. Peraturan

2. Undang-undang

3. Tingkat Daerah

4. Pemerintah Daerah

5. Kewenangan

Unsur peraturan yang terdapat dalam rumusan batasan pengertian

peraturan yang terdapat dalam rumusan pengertian peraturan perundang-undangan

tingkat Daerah adalah peraturan hukum yang mengatur tingkah laku orang

termasuk mengatur fungsi lembaga sabagi badan hukum. Unsur Undang-undang

adalah mengandung pengertian yang luas, yaitu segala peraturan hukum yang

dibuat oleh badan publik baik di pusat maupun di Daerah. Pandangan ini

berangkat dari pendapat Wirjono Projodikoro yang mengatakan undang-undang

adalah suatu peraturan hukum bersifat istimewa, sebagai peraturan hukum maka

isi dari undang-undang adalah untuk mengatur berbagai kepentingan dalam

masyarakat. Unsur tingkat Daerah adalah tingkatan lembaga pemerintahan yang

mengandung pengertian sub kordinasi, berada di bawah pemerintahan pusat, yang

merupakan satuan Daerah otonom, yang terdiri dari Daerah otonom provinsi,

Kabupaten dan kota.

Unsur pemerintahan Daerah yang dimaksud Bagir Manan itu adalah bukan

pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam ketentuan UU No 32/2004

ataupun UU No 22/1999, melainkan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan UU

Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, yang

menunjuk pada unsur pemerintah Daerah yang terdiri dari Kepala Daerah dan

Page 57: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DPRD. Kewenangan adalah kekuasaan dan hak untuk melakukan sesuatu, dalam

hal ini kekuasaan dan hak membuat peraturan perundang-undangan. Kewenangan

yang demikian, di Daerah ada pada Kepala Daerah dan DPRD.

Untuk membuat suatu peraturan Daerah, DPRD harus mampu lebih dahulu

mengakomodasikan keinginan dan tuntutan masyarakat. Peraturan yang dibuat

harus membawa dampak yang positif dan memiliki keberpihakan pada rakyat

tanpa mengesampingkan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai oleh

pemerintah Daerah setempat. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam

pasal 42 ayat (1 a) UU No 32 Tahun 2004 dan pasal 78 ayat (1 a) UU No DPRD

mempunyai tugas dan wewenang membentuk Perda yang dibahas dengan kepala

Daerah untuk mendapat persetujuan bersama.

Dilihat dari jenisnya Peraturan Daerah dapat dikelompokan menjadi dua

macam yaitu :

1. Kelompok rutin seperti pengesahan APBD, perubahan APBD, pengesahan

APBD.

2. Kelompok incidental meliputi semua peraturan Daerah yang dibuat hanya

sekali, sesuai dengan kebutuhan.

Perda sejak proses penyusunan sampai dengan

pengundangan/pemberlakuannya sepenuhnya menjadi wewenang dan

tanggungjawab pemerintah Daerah, sehingga ketika perda telah diundangkan,

maka sejak itulah perda yang bersangkutan langsung berlaku. Perda mengatur

urusan rumah tangga di bidang otonomi dan urusan rumah tangga di bidang tugas

pembantuan.

Page 58: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Dengan demikian yang dimaksud dengan peraturan Daerah adalah

peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD yang

harus memenuhi syarat-syarat formal tertentu dan mempunyai kekuatan hukum

yang mengikat dalam upaya mengatur hidup bersama, melindungi hak dan

kewajiban manusia dalam masyarakat Daerah yang bersangkutan. Dengan

demikian, selain sebagai sarana demokrasi peraturan Daerah juga menjadi sarana

komunikasi timbal balik antara pemerintah Daerah dengan masyarakat di Daerah

tersebut.

2.1.7 KONSEP DPRD

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat Daerah dan berkedudukan

sebagai unsur penyelenggara pemerintah Daerah (Marbun,2006:156). Kedudukan

DPRD sebagai lembaga Pemerintrahan Daerah mempunyai kedudukan dan fungsi

yang sama dengan Pemerintah Daerah dalam membangun dan mengusahakan

dukungan dalam penetapan kebijakan Pemerintah Daerah, yang dapat menampung

dan menyalurkan aspirasi masyarakat sehingga kebijakan dimaksud dapat dierima

oleh masyarakat luas. Oleh karena itu DPRD yang merupakan bagian dari

Pemerintahan Daerah wajib menerapkan prinsip – prinsip Good Governance

yaitu: efisien, efektif, ekonomis, transparan, bertanggungjawab, keadilan,

kepatuhan dan manfaat dalam melaksanakan kegiatannya untuk pencapaian

sasaran program – program yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD). Dalam hal inilah maka pokok – pokok pikiran DPRD

dirumuskan sebagai manifestasi dari aspirasi rakyat untuk dituanngkan dalam arah

Page 59: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

kebijakan umum yang selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam dokumen

APBD.

2.1.7.1 Peran DPRD

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan Daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah, DPRD adalah lembaga

perwakilan rakyat di Daerah yang merupakan wahana untuk melaksanakan

demokrasi di Daerah berdasarkan Pancasila. DPRD sebagai badan legislatif

Daerah dan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan Daerah.

UU No 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) serta pasal 40 menyatakan :

1. Pasal 1 ayat (2) berbunyi: “Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah oleh pemerintah Daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prisip-

prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia

2. Pasal 1 ayat (4) berbunyi : “Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah”

3. Pasal 40 berbunyi :”DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat

Daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

Daerah”

Peranan DPRD dalam pembentukan peraturan Daerah sebagaimana

telah diatur dalam UU No 32 Tahun 2004 terdapat dalam beberapa pasal

yaitu :

a. Pasal 42 ayat 1 a berbunyi ”DPRD mempunyai tugas dan

wewenang membentuk Perda yang dibahas dengan kepala

Daerah untuk mendapat persetujuan bersama”

b. Pasal 42 ayat 1 b berbunyi ”DPRD mempunyai tugas dan

wewenang membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang

APBD bersama dengan kepala Daerah”

c. Pasal 136 ayat 1 berbunyi ”Perda ditetapkan oleh kepala

Daerah setelah mendapat persetujuan bersama DPRD”

d. Pasal 140 ayat 1 berbunyi ”Rancangan Perda dapat berasal dari

DPRD, Gubernur, atau Bupati/Walikota”

Page 60: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

2.1.7.2 Fungsi DPRD

DPRD Kabupaten/Kota mempunyai fungsi, yaitu ;

1. fungsi legislasi yaitu untuk membentuk peraturan Daerah

Kabupaten/kota bersama Bupati/Walikota.

2. fungsi Anggaran adalah fungsinDPRD Kabupaten/Kota bersama –

sama dengan pemerintah Daerah untuk menyusun dan menetapkan

APBD yang didalamnya termasuk anggaran untuk pelaksanaa fungsi,

tugas, dan wewenang DPRD Kabupaten/Kota.

3. fungsi Pengawasan adalah fungsi DPRD Kabupaten/Kota untuk

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaa undang – undang,

peraturan Daerah, dan keputusan bupati/walikota serta kebijakan yang

ditetapkan oleh pemerintah Daerah.

2.1.7.3 Tugas DPRD

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat Daerah dan berkedudukan

sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang memiliki fungsi

legilasi, anggaran dan pengawasan. Berdasarkan fungsi tersebut DPR memiliki

tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Membentuk perda yang dibahas dengan kepala Daerah untuk

mendapat persetujuan bersama;

2. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama

dengan kepala Daerah;

3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan peraturan

perundang-undangan lainnya, peraturan kepala Daerah, APBD,

kebijakan pemerintah Daerah dalam melaksanakan program

pembangunan Daerah, dan kerjasama internasional di Daerah;

4. Mengusulkan peningkatan dan pemberhentian kepala Daerah/wakil

kepala Daerah kepada priseden melalui menteri dalam negeri bagi

DPRD provinsi, dan kepada menteri dalam negeri, melalui gubernur

bagi DPRD Kabupaten/Kota

5. Memilih wakil kepala Daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan

wakil kepala Daerah;

6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah Daerah

terhadap rencana perjanjian internasional di Daerah;

7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional

yang dilakukan oleh pemerintah Daerah;

8. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala Daerah

dalam penyelenggaraan pemerintah Daerah;

9. Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala Daerah;

Page 61: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

10. Melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam

penyelenggaraan pemilihan kepala Daerah;

11. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antara Daerah

dan dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan Daerah.

2.1.7.4 Hak dan Kewajiban DPRD

Hak anngota DPRD :

1. Hak interpelasi adalah hak DPRD untuk meminta keterangan kepada

kepala Daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada

kehidupan masyarakat, Daerah dan Negara.

2. Hak angket adalah pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk

melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala

Daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada

kehidupan masyarakat, Daerah, dan Negara yang diduga bertentangan

dengan peraturan perundang – undangan.

3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPRD untuk menyatakan

pendapat terhadap kebijakan kepala Daerah atau sebagai lembaga

mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di Daerah disertai dengan

rekopmendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan

hak interpelasi dan hak angket.

Adapun kewajiban DPRD adalah sebagai berikut:

1. Mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD Negara RI Tahun 1945

dan mentaati segala peraturan perundang-undangan

2. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan Daerah

3. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan

NKRI

4. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat di Daerah

5. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi

masyarakat

6. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,

kelompok dan golongan

7. Memberikan pertanggungjawaban atas tugas dan kinerjanya selaku

anggota DPRD sebagai wujud tanggung jawab moral dan politis

terhadap Daerah pemilihannya.

8. Menaati peraturan tata tertib, kode etik, dan sumpah janji anggota

DPRD

9. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga yang

terkait

Page 62: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

2.1.7.5 Alat Kelengkapan DPRD

Alat kelengkapan DPRD, terdiri atas:

1. Pimpinan

2. Komisi

3. Panitia musyawarah

4. Panitia anggaran

5. Badan kehormatan

6. Alat kelengkapan lain yang diperlukan.

2.1.7.6 Jenis Rapat DPRD

1. Rapat Paripurna merupakan forum rapat tertinggi anggota DPRD dalam

pengambilan keputusan yang dipimpin oleh ketua atau wakil ketua DPRD.

2. Rapat paripurna istimewa merupakan rapat anggota DPRD yang dipimpin

oleh ketua atau wakil ketua untuk melaksanakan acara tertentu dan tidak

mengambil keputusan.

3. Rapat pimpinan DPRD merupakan rapat anggota pimpinan DPRD yang

dipimpin oleh ketua atau wakil ketua.

4. Rapat Fraksi adalah rapat anggota fraksi yang dipimpin oleh pimpinan

fraksi

5. Rapat Badan Musyawarah merupakan rapat anggota Badan Musyawarah

yang dipimpin oleh ketua atau wakil ketua Badan Musyawarah.

6. Rapat kerja merupakan rapat antara DPRD dan Bupati atau pejabat yang

ditunjuk antara Badan Anggaran, komisi, gabungan komisi, atau panitia

khusus dan Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

7. Rapat dengar pendapat merupakan rapat antara DPRD dan pemerintah

Daerah.

8. Rapat dengar pendapat umum merupakan rapat antara DPRD dan

masyarakat baik lembaga atau organisasi kemasyarakatan maupiun

perseorangan atau antara komisi, gabungan, komisi, atau panitia khusus

dan masyarakat baik lembaga atau organisasi kemasyarakatan maupun

perseorangan.

2.2 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca, maka

berdasarkan judul penelitian tersebut kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu

ketika terjadi masalah kinerja anggota DPRD Kabupaten Pandeglang seperti

masalah anggota DPRD yang tidak disiplin, iklim kerja atau lingkungan kerja

Page 63: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

yang kurang nyaman, serta kurang adanya tindakan yang tegas dari pimpinan

terhadap masalah anggota DPRD yang dapat menghambat kinerja DPRD.

Masalah tersebut dianggap dapat menghambat kinerja DPRD dan dapat dapat

menghambat kemajuan yang seharusnya dicapai. Yang menjadi fokus penelitian

adalah Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014.

Dalam Pasal 20A ayat (1) UUD 1945, DPRD memiliki fungsi legislasi,

fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Dengan lahirnya UU No. 22 Tahun

2003 serta UU No. 32 Tahun 2004, telah member petunjuk kuat bahwa kalangan

legislatif harus mempertanggungjawabkan setiap tugas dan wewenang serta

kewajiban yang diamanatkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi. Kewajiban Anggota DPRD selain diatur dalam UU No. 32 Tahun

2004, yang diantaranya adalah memberikan pertanggungjawaban atas tugas dan

kinerjanya selaku anggota DPRD sebagai wujud tanaggungjawab moral dan

politik terhadap Daerah pemilihannya.

Pelaksanaan fungsi legislasi DPRD tidak terlepas`dari hubungan

organisasi DPRD dengan lingkungannya. Hubungan yang saling mempengaruhi

tersebut terjadi secara sistematis dan dependen. Perubahan yang tejadi pada

lingkungan akan mempengaruhi organisasi dan begitu juga sebaliknya. Apalagi

jika hubungan tersebut dikaitkan dengan isu-isu globalisasi, good governance, dan

demokrasi dan otonomi Daerah. Isu-isu tersebut bergerak mamasuki setiap sendi

kehidupan masyarakat khususnya di Kabupaten Pandeglang.

Sehubungan dengan Hal itu perlu dilakukan pendeskripsian terhadap

hubungan yang terjadi antara DPRD dan masyarakat untuk memberi gambaran

Page 64: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

mengenai fungsi legislasi DPRD dalam mengartikulasikan aspirasi menjadi

kebijakan Daerah yang aspiratif. Melalui pendeskripsian ini diharapkan dapat

dikembangkan sebagai institusi poliik formal yang berpihak kepada rakyat dengan

menghasilkan kebijakan yang aspiratif. Kajian penetapan kebijakan dipandang

sebagai suatu proses politik yang terdapat pada lembaga tersebut dan menjadi

sesuatu yang harus ada pada kajian organisasi sistem terbuka.

Pembentukan Peraturan DaerahKebijakan Pemerintahan Daerah dapat

berupa Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Menurut pasal 136 ayat

(1) Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan bersama

DPRD. UU No 32 Tahun 2004 memberikan peranan yang lebih besar pada DPRD

untuk menjadi sumber inisiatif, ide, dan konsep mengenai berbagai Peraturan

Daerah. Hal ini dapat dilihat dari adanya kebebasan untuk menyusun anggaran

sendiri, memiliki 8 (delapan) hak-hak penting (pasal 44 ayat 1) yaitu :

1. Mengajukan rancangan Perda;

2. Mengajukan pertanyaan;

3. Menyampaikan usul dan pendapat;

4. Memilih dan dipilih;

5. Membela diri;

6. Imunitas;

7. Protokoler; dan Keuangan dan administratif.

Peraturan Daerah merupakan produk dari dua lembaga penyelenggara

pemerintahan Daerah yang mana dalam penetapan kebijakan tersebut dilakukan

melalui suatu mekanisme tertentu. Mekanisme yang digunakan dalam penetapan

kebijakan Daerah, baik yang berasal dari usul eksekutif maupun legislatif, diatur

dalam peraturan tata tertib DPRD.

Page 65: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Peraturan Daerah tersebut merupakan produk dari dua lembaga

penyelenggara pemerintahan Daerah yang mana dalam pembentukan tersebut

dilakukan melalui suatu mekanisme tertentu. Mekanisme yang digunakan dalam

pembentukan tersebut dilakukan melalui mekanisme tertentu. Peraturan tersebut

juga memuat bentuk kemitraan antara pemerintah Daerah dan DPRD dalam

penyelenggaraan pemerintahan Daerah sebagaimana dibunyikan dalam UU No 32

Tahun 2004.

Kinerja legislatif dinilai oleh rakyat dan hasilnya tercermin pada Pemilu

yang dilakukan setiap lima tahun. Oleh karena itu, kinerja DPRD harus dapat

menimbulkan rasa aman dan adil sesuai dengan harapan dari konstituennya.

Untuk lebih jelasnya, kerangka berfikir peneliti dalam penelitian Lenvine

(Dwiyanto, 1995:7) mengusulkan tiga konsep yang dapat dipergunakan untuk

menilai kinerja birokrasi publik, yaitu :

1. Responsvitas, yakni kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Secara singkat, responsiviti disini menunjukan keselarasan

antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja

karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi

publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan dengan

ketidakselarasan antara pelayanan dan kebutuhan masyarakat. Hal itu jelas

menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan

organisasi publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan

sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula.

2. Responsibilitas, yakni menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik secara implisit atau eksplisit.

3. Akuntabilitas, menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk

melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten

Page 66: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

dengan kehendak masyarakat banyak. Kinerja organisasi publik tidak hanya

bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik

atau pemerintah, seperti pencapaian target, akan tetapi kinerja sebaiknya

harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang berlaku

dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik memiliki akuntabilitas

yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan

norma yang berkembang dalam masyarakat.

Indikator tersebut dianggap cocok untuk mengatasi permasalah tersebut,

dan diharapkan akan terwujudnya kinerja yang baik di DPRD Kabupaten

Pandeglang. Berikut alur kerangka berfikir Kinerja Anggota DPRD Kabupaten

Pandeglang :

Page 67: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Gambar 2. 2

Kerangka Berfikir

Sumber : Peneliti 2015

Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode

2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam Bidang Legislasi

Masalah Kinerja Legislasi Anggota DPRD

1. Kinerja anggota DPRD dalam pembentukan PERDA sebagai

penjabaran dari fungsi legislasi belum sesuai target

2. Masih banyaknya aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD,

merupakan salah satu bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap

kinerja anggota dewan.

3. Disiplin anggota DPRD belum optimal. Dari absensi kehadiran

anggota DPRD yang jarang terlihat di kantor, di komisi ataupun

rapat - rapat, anggota mempunyai kesibukan masing – masing. Dan

masih belum adanya perubahan yang begitu signifikan yang

dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang

4. Kurangnnya pemahaman anggota DPRD terhadap legislasi.

5. Tingkat pendidikan para anggota DPRD Kabupaten Pandeglang

(2009-2014) yang masih rendah.

Tiga konsep Lenvine untuk mengukur

kinerja organisasi publik (Dwiyanto1995:7)

1. Responsivitas 2. Responsibilitas

3. Akuntabilitas

Kineja Anggota DPRD Kabupaten

Pandeglang Semakin Baik

Page 68: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

2.3 Penelitian Terdahulu

No ITEM Siti Aisyah Martono

1 Judul Pelaksanaan Fungsi-fungsi

DPRD Studi Kasus di DPRD

Kota BOGOR

Kinerja DPRD

Kabupaten Sintang

Dalam Melaksanakan

Fungsi Legislasi

2 Tahun 2004 2010

3 Tujuan Untuk mengetahui pelaksanaan

fungsi-fungsi DPRD perlu

diketahui terlebih dahulu

hakikat dari perwakilan politik.

Menjelaskan dan

mengkaji secara lebih

mendalam mengenai

kinerja dari Anggota

DPRD Kab. Sintang

4 Teori Alfred de Gracia, dalam Arbi

Sanit (1985) mendefinisikan

perwakilan politik sebagai

hubungan di antara dua pihak,

yakni wakil dan terwakil,

dimana wakil memegang

peranan untuk melakukan

berbagai tindakan yang

berkenan dengan kesepakatan

yang dibuatnya dengan

masyarakat yang diwakilinya

Fatah (1999:19),

mendefinisikan kinerja

atau prestasi kerja

(performance) diartikan

sebagai”ungkapan

kemapuan yang didasari

oleh pengetahuan,

sikap, keterampilan,

dan motivasi dalam

mengehasilkan sesuatu”

5 Metode Deskriptive Kualitatif Deskriptive Kualitatif 6 Hasil

Penelitian

Berdasarkan analisa kinerja

DPRD Kota Bogor dapat

disimpulkan bahwa: pertama,

produkproduk

DPRD Kota Bogor belum

sepenuhnya mencerminkan

kepentingan dan masyarakat

kota

Bogor. Produk legislasi hampir

sebagian besar mengatur

tentang pajak dan retribusi

Daerah,

pembentukan dinas dan

organisasi tata laksana serta

APBD beserta perubahannya.

Berdasarkan hasil

peneitian diketahui

bahwa DPRD

Kabipaten Sintang dala

menjalankan fungsinya

kurang berperan, karena

dari 23 jumlah PERDA

yang diusulkan pada

2010 hanya 3 usulan

yang berasal dari

DPRD. Tetapi di dalam

pelaksanaan hak

mengadakan perubahan

atas RAPERDA sudah

dikatakan meningkat,

karena terlihat lebih

baik dari sebelum

adanya perubahan

berdasarkan asas-asas

Page 69: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

pembentukan

perundang-undangan.

7 Sumber (Jurnal Organisasi dan

Manajemen, Voume. 2, Nomor

1, Maret 2006, 50 – 59)

Koleksi Perpustakaan

Universitas Terbuka

13/40899

Page 70: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiono (2008:2), metode penelitian pada dasarnya cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

mengenai akuntabilitas kinerja anggota DPRD dapil satu Kabupaten Serang,

metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif

kualitatif.

Bogdad dan Taylor (Moleong, 2007:4) mendefinisikan metodelogi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang - orang dan perilaku yang diamati. Menurut

mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

(utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi

kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari

suatu keadaan utuh.

3.2 Ruang Lingkup

Dimensi Legislasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang legislasi

a. Kemampuan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam mengenali

kebutuhan masyarakat.

b. Keselarasan Program-Program DPRD dengan Aspirasi Masyarakat

Page 71: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

2. Responsibilitas DPRD Kabupaten Pandeglang mengenai Pelaksanaan

Kegiatan DPRD Kabupaten Pandeglang sesuai dengan Fungsi dan Tugas

DPRD dalam bidang Legislasi

3. Akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang legislasi

a. Tingkat kesesuaian kinerja DPRD dalam bidang legislasi

b. Tindakan DPRD dalam pembuatan kebijakan

3.3 Lokasi Penelitian

Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretariat DPRD

Kabupaten Pandeglang yang berlokasi di Jalan Pendidikan no. 1 Pandeglang.

3.4 Variabel Penelitian/Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

3.4.1.1 Konsep Kinerja

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia dari kata dasar "kerja"

yang menterjemahkan kata dari bahasa asing „performance‟. Bisa pula berarti

“hasil kerja”. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau

tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Mangkunegara (2000 :

67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Sulistiyani (2003 : 223)

“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Menurut Hasibuan (2001:34)

mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang

Page 72: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Sedangkan menurut Nawawi (2001) yang dimaksud dengan kinerja adalah ”Hasil

dari pelaksanaan suatu pekerjaan, baik yang bersifat fisik/mental maupun non

fisik/non mental.

3.4.2 Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari kelompok objek

yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam

kelompok tersebut. Sugiyono dalam Husein Umar (2004:47).

Dalam penelitian ini variabel dan definisi operasional yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Pertama : Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai

variable Independen (berpengaruh)” dengan definisi operasionalnya adalah:

sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pemerintah dalam hal ini badan legislatif

yaitu DPRD sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk membuat suatu kinerja

yang baik dalam mengatur tata kehidupan masyarakat pada suatu Daerah.

Dwiyanto (2006:50-51), menjelaskan 5 (Lima) indikator yang digunakan

untuk menilai kinerja, yaitu sebagai berikut:

1. Produktivitas, yaitu: tidak hanya menilai tingkat efisiensi, tetapi

juga menilai efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya

dipahami sebagai ratio antra input dengan output.

2. Kualitas Layanan, yaitu: cenderung menjadi penting dalam

menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik. Banyak

Page 73: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik

muncul karena ketidakpuasan publik terhadap kualitas.

3. Akuntabilitas, yaitu: menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan birokrasi publik tunduk pada para pejabat politik yang

dipilih oleh rakyat. Asumsinya ialah bahwa para pejabat politik

tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu

memprioritaskan kepentingan public, konsisten dengan kehendak

publik.

4. Responsivitas, yaitu: kemampuan birokrasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan,

dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan aspirasi masyarakat. Secara

singkat responsivitas di sini menunjuk pada keselarasan antara

program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat.

5. Responsibilitas, yaitu: menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan

birokrasi public itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip

administrasi yang benar.

Kedua : Fungsi Legislasi meliputi pembuatan aturan sendiri, menentukan

pucuk pimpinan Eksekutif secara mandiri, serta menjadi mediator kepentingan

rakyat dan Pemerintah.

Page 74: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3.5 Instrumen penelitian

Dalam penelitian kualitatif ini, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri, Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya

observasi langsung ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen

meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek

penelitian baik secara akademik maupun logistik (Sugiono, 2005:1).

Menurut Nasution (Sugiyono, 2005: 61-62), peneliti sebagai instrumen

penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memilik ciri-ciri antara lain:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat beraksi terhadap segala stimulus

dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi

peneliti.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen

berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi

kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Jadi, untuk memahaminya kita perlu

sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang

diperoleh dan ia dapat menafsirkannya.

Page 75: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

dengan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan,

perubahan, perbaikan.

7. Dalam manusia sebagai instrumen, respon yang aneh dan menyimpang

diberi perhatian. Respon yang lain dari pada yang lain, bahkan yang

bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan

tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

Hal ini sejalan dengan pendapat Irawan (2006: 17) yang menyatakan

bahwa dalam sebuah penelitian kualitatif yang menjadi instrumen terpenting

adalah peneliti sendiri. Sedangkan menurut Moleong (2005: 19) pencari tahu

alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya

sebagai alat pengumpul data. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri dengan membuat pedoman wawancara dan pedoman

obeservasi dalam rangka mempermudah proses pengumpulan dan analisis data.

Sehingga peneliti dapat mengumpulkan data secara lebih utuh dan alamiah dalam

rangka memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam.

3.6 Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang dapat memberikan

informasi kepada peneliti atau lapisan yang yang berkaitan dan dianggap perlu

oleh peneliti. Penentuan penelitian ini menggunakan purposive, yaitu teknik

penentuan informan dengan pertimbangan tertentu yang sengaja ditentukan oleh

peneliti.

Page 76: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu: anggota DPRD

Kabupaten Pandeglang, Tokoh masyarakat Kabupaten Pandeglang dan wartawan

media lokal. Informan-informan yang diambil dalam penelitian ini akan

dilengkapi dengan informan diluar anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dengan

pendekatan teknik pengumpulan data yaitu snowball sampling (sampling

berkembang) yaitu informan diambil sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka

peneliti mengambil sumber data dari beberapa orang yang dianggap mempunyai

informasi yang relevan dengan fokus penelitian dan purposive sampling yaitu cara

pengambilan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu.

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Katagori

Informan Kode Unsur Keterangan

1 Staf SEKWAN I1 SEKWAN DPRD

Kabupaten Pandglang

Key Informant

merupakan staf

DPRD yang

memiliki informasi

strategis tentang

kinerja DPRD

2 Anggota Dewan I2 Anggota Dewan DPRD

Kabupaten Pandeglang

Secondry Key

Merupakan anggota

dewan yang

membuat kebijakan

3 Mastarakat I3

Tokoh Masyarakat,LSM,

Akademisi dan Aktivis

Kabupaten Pandeglang

Third Key

merupakan pihak-

pihak yang

menyoroti setiap

langkah-langkah

DPRD di Publik.

Page 77: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :

3.7.1 Wawancara

Menurut Mulyana, (2008:180) wawancara adalah bentuk komunikasi

antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu. Sedangkan menurut Bungin (2001: 88) wawancara dalam suatu

penelitian bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia

dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian itu merupakan suatu pembantu

utama dari metode utama (pengamatan). Oleh karena itu, wawancara dalam

penelitian kualitatif bersifat mendalam (In-dept Interview).

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

tak terstruktur. Jika dalam wawancara terstruktur, pewawancara menetapkan

sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, maka pada wawancara

tak terstruktur pertanyaan biasanya disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang

unik dari informan, pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan

sehari-hari. Adapun kisi-kisi wawancara tak terstruktur pada penelitian ini adalah

berupa poin-poin pokok yang akan ditanyakan pada informan dan dikembangkan

pada saat wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara

berlagsung secara alami dan mendalam seperti yang diharapkan dalam penelitian

kualitaitif.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang dibutuhkan yaitu sample informan kriteria informan dan

Page 78: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

pedoman wawancara disusun dengan rapih dan terlebih dahulu dipahami peneliti

sebelum melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal

sebagai berikut :

1. menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian.

2. menjelaskan alasan informan terpilih untuk diwawancarai.

3. Menjelaskan institusi atau badan yang melaksanakan penelitian.

Hal-Hal itu bertujuan untuk memberikan motivasi kepada informan untuk

melakukan wawancara dengan menghindari keasingan serta rasa curiga informan

untuk memberikan dengan jujur, selanjutnya peneliti mencatat keterangan-

keterangan yang diperoleh dengan cara pemendekan kata-kata dan merangkainya

kembali dalam bentuk kalimat. (Nazir, 1985:234-242).

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara 1

SEKWAN DPRD Kabupaten Pandeglang

Indikator Sub Indikator Kisi-Kisi Wawancara

Kinerja

(Dwiyanto,

1995:7)

Responsivitas

1. Bagaimana tindakan DPRD

dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

2. Bagaimana respon DPRD

terhadap aspirasi masyarakat

dan apa bukti yang terealisasi ?

3. Apa saja Program-program

Pelayanan Publik yang dibuat

oleh DPRD ?

4. Bagaimana kualitas dari hasil

kerja DPRD ?

5. Upaya apa yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas

kerja anggota DPRD ?

Page 79: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Responsibilias

1. Apa banleg berjalan sesuai

dengan fungsinya ?

2. Apakah pelaksanaan kegiatan

birokrasi public dilakukan

sesuai dengan prinsip-prinsip

administrasi yang benar ?

3. Apa saja kendala yang dihadapi

dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

4. Apakah proses pembuatan

kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

Akuntabilitas

1. Bagaimana respon masyarakat

terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

2. Bagaimana langkah Koordinasi

yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

3. Apakah setiap kebijakan yang

dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

4. Apa saja yang menjadi kendala

dalam proses pembuatan

kebijakan ?

5. Apakah setiap kebijakan yang

dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Page 80: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara 2

Anggota DPRD dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Pandeglang

Indikator Sub Indikator Kisi-Kisi Wawancara

Kinerja

(Dwiyanto, 1995:7)

Responsivitas

1. Bagaimana respon DPRD

terhadap aspirasi masyarakat

dan apa bukti yang

terealisasi?

2. Apa saja Program-program

Pelayanan Publik yang dibuat

oleh DPRD?

3. Apakah program-program

DPRD sudah selaras dengan

aspirasi masyarakat?

Responsibilias

1. Apa banleg berjalan sesuai

dengan fungsinya

2. Apakah pelaksanaan

kegiatan birokrasi public

dilakukan sesuai dengan

prinsip-prinsip administrasi

yang benar ?

3. Apakah proses pembuatan

kebijakan sudah sesuai

dengan tahapan

Akuntabilitas

1. Bagaimana respon

masyarakat terhadap

kebijakan yang dibuat oleh

DPRD

2. Bagaimana langkah

Koordinasi yang dilakukan

DPRD kepada masyarakat

3. Apakah setiap kebijakan

yang dibuat oleh DPRD

sudah sesuai dengan harapan

masyarakat

4. Apakah setiap kebijakan

yang dibuat oleh DPRD

sudah terealisasi.

Page 81: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3.7.2 Pengamatan/Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan secara sistematik

kejadian-kejadian perilaku, objek-objek yang dilihat dan hal-hal lain yang

diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Berdasarkan

konsep yang dikemukakan oleh Faisal (Sugiyono, 2005:64) yang

mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant

observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt

observation and covert observation), dan observasi yang tidak berstruktur

(unstructured observation). Maka, observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah obeservasi secara terus terang dan tersamar, dimana peneliti dalam

melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,

bahwa sedang melakukan penelitian. Sehingga mereka yang diteliti mengetahui

sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi, dalam suatu saat peneliti

juga tidak harus berterus terang atau tersamar dalam observasi. Tujuannya adalah

untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih

dirahasiakan. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kemungkinan bila

dilakukan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan suatu

observasi.

Observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan

sistematis terhadap hal-hal yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti langsung

meninjau lokasi penelitian dan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek-

obyek yang diteliti, kemudian dari pengamatan tersebut melakukan pencatatan-

pencatatan data-data yang diperoleh yang berkaitan dengan aktivitas penelitian.

Page 82: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3.7.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, yakni pengumpulan data yang bersumber dari

dokumen yang resmi dan relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

Dokumen yang diperoleh tersebut dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

khususnya dalam melakukan wawancara adalah:

1. Buku catatan: untuk mencatat pencatatan dengan sumber data.

2. Tape recorder: untuk merekam semua percakapan karena jika hanya

menggunakan buku catatan, peneliti sulit untuk mendapatkan

informasi yang diberikan oleh informan.

3. Kamera: untuk memotret kegiatan yang berkaitan dengan penelitian.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keabsahan penelitian.

Selanjutnya sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini terbagi atas

data primer. Data primer diambil langsung dari informan penelitian. Dalam hal

ini data primer diambil melalui wawancara (interview). Oleh karena itu, dalam

penelitian ini, data sekunder diperoleh melalui data-data dan dokumen-dokumen

yang relevan dengan masalah yang diteliti. Data-data tersebut merupakan data

yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang dibahas penelitian ini.

3.8 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, kegiatan analisis data dimulai sejak peneliti

melekukan kegiatan pra-lapangan smapai dengan selesainya penelitian. Analis

data dilakukan secara terus-menerus tanpa henti sampai data tetsebut bersifat

Page 83: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

jenuh. Dalam prosesnya, analisis data dalam penelitain ini menggunakan model

interaktif yang telah dikembangkan oleh Mles & Huberman, yaitu selama proses

pengumpulan data dilakukan tiga kegiatan penting, diantaranya; reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan verivikasi (verification).

Apabila digambarkan proses tersebut akan nampak seperti berikut ini :

Gambar 3. 1

Analisis data menurut Miles & Huberman

Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa pada prosesnya peneliti dapat

melakukan kegiatan berulang-ulang secara terus –menerus. Ketiga hal utama itu

tersebut merupakan sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan

sesudah pengumpulan data. Kegiatan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Selama proses pengumulan data dari berbagai sumber, tentunya akan

sangat banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama peneliti

berada di lapangan, maka data yang didapatkan akan semakin kompleks

dan rumit, sehingga apabila tidak diolah akan dapat menyulitkan peneliti,

oleh karena itu proses analisis data pada tahap ini juga harus dilakukan.

Data

colecting Data Display

Data

Reduction

Verification

Page 84: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Untuk memeperjelas data yang didapatkan dan mempermudah peneliti

dalam pengumpulan data selanjutnya, maka dilakukan reduksi data.

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penederhanaan, pengabstakan dan transformasi data kasar

yang muncul dalam catatan-catatan yang muncul di lapangan. Reduksi

data berlangsung selama proses pengumpulan data masih berlangsung.

Pada tahap ini juga berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas dan

membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini berlanjut terus

sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap.

2. Penyajian Data (Data Display)

Langkah penting selanjutnya dalam kegiatan analisis data kualitatif adalah

penyajian data. Secara sederhana penyajian data dapat diartikan sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan keseimpulan dan pengambilan tindakan.

Dalam sebuah penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Namun pada penelitian ini, penyajian data yang peneliti

lakukan dalam penelitian ini adalah bentuk teks narasi. Sealai itu

penyajian data dalam bentuk bagan dan jejaring juga dilakukan pada

penelitian ini. Penyajian data bertujuan agar peneliti dapat memahami

apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya.

Page 85: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3. Verifikasi / Penarikan Kesimpulan (Verification)

Langkah ketiga dalam tahapan analisis inetaktif menurut Miles &

Huberman adalah penariakan kesimpulan dan verifikasi. Darai permulaan

pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti dari hubungan-hubungan,

mencatat keteraturan, pola-pola dan menarik kesimpulan. Asumsi dasar

dan kesimpulan awal yang dikemukakan dimuka masih bersifat

sementara, dan akan terus berubah selama peroses pengumpulan data

masih terus berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut

didukung oleh bukti0bukti (data) yang valid dan konsisten yang peneliti

temukan di lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan.

3.9 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif

diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku

yang didapat dari apa yang diamati. (Nawawi, 1994:203) Penelitian deskriptif

digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang di teliti dan

berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang apa yang

diteliti dan menjadi pokok permasalahan.

Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini diajukan untuk mempelajari

kasus atau fenomena yang terjadi pada lembaga DPRD sebagai salah satu unsur

Pemerintah Daerah merupakan fungsi legislatif yang mewakili kepentingan atau

aspirasi masyarakat.

Page 86: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

No

2013 2014 2015

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

1 Observasi

Awal √

2 Pengajuan

Judul Skripsi √

3 Perizinandan

Observasi √ √ √

4 Pengumpulan

Data √ √

5 Bimbingan

Skripsi √ √ √ √

√ √

√ √

6 Penyusunan

Proposal

7 Seminar

Proposal √

8 Revisi

Proposal

9

Penyusunan

Pedoman

Wawancara

√ √

10 Wawancara

11

Pengolahan

dan Analisis

Data

12 Sidang

Skripsi

13 Revisi

Skripsi

3.10 Sumber Data

Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan sumber data adalah anggota

DPRD Kabupaten Pandeglang Dan Sekretariat DPRD Kabupten Pandeglang

Page 87: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

yang dianggap mempunyai informasi kunci (key-informan) yaitu dengan

menggunakan :

1. Data Khusus (Primer)

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumbernya,

melalui observasi dan wawancara dengan sumber informasi terpilih. Hasil

observasi dicek kebenarannya dengan sumber data lain (data sekunder).

2. Data Umum (Sekunder)

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari

sumbernya, melalui dokumen-dokumen atau catatan tertulis. Data yang tertulis

yang bersumber pada dokumen, sehingga disebut data dokumenter, yaitu data atau

gambaran tentang lokasi penelitian, yang meliputi: keadaan geografis, demografi,

ekonomi dan sosial budaya serta keadaan Tata Pemerintahan Daerah dan DPRD

baik yang berupa data ststis maupun yang bersifat dinamais.

a. Uji Keabsahan Data

Keabsahan merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Artinya data

yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono,

2005:117). Untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini dilakukan melalui

teknik triangulasi data yang merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu. Teknik triangulasi data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan

menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Page 88: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Triangulasi sumber menurut Moleong (2005: 330) berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh

melalui alat dan waktu yang berbeda dalam penelitian kualitatif. . Triangulasi

sumber sendiri dapat dicapai dengan cara :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi

3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang tentang situasi

peneliti dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, berpendidikan,

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatau dokumen yang

berkaitan.

Triangulasi teknik menurut Sugiyono (2005:127) yaitu

“menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda”.

Pengecekan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi,

dan studi dokumentasi. Selain itu peneliti pun melakukan membercheck, yaitu

proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan

membercheck adalah mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan

apa yang diberikan oleh pemberi data. Setelah membercheck dilakukan, maka

pemberi data dimintai tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah

melakukan membercheck. (Moleong, 2005:276)

Page 89: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kabupaten Pandeglang

Wilayah Kabupaten Pandeglang berada pada bagian Barat Daya Propinsi

Banten dan secara Geografis terletak antara 6o21‟ – 7

o10‟ Lintang Selatan (LS)

dan 104o8‟ – 106

o11‟ Bujur Timur ( BT ), dengan batas administrasinya adalah :

- Sebelah Utara : Kabupaten Serang

- Sebelah Timur : Kabupaten Lebak

- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

- Sebelah Barat : Selat Sunda

Gambar 4. 1

Peta Kabupaten Pandeglang

(Pandeglangkab. go. id)

Page 90: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Luas wilayah Kabupaten Pandeglang adalah 274. 689,91 Ha atau 2.

747Km2 dan secara wilayah kerja administrasi terbagi atas 35 kecamatan, 322

desa dan 13 kelurahan. Dataran di Kabupaten Pandeglang sebagian besar

merupakan dataran rendah yakni di Daerah bagian tengah dan selatan, dengan

variasi ketinggian antara 0 – 1. 778 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan

luas sekitar 85,07% dari luas wilayah Kabupaten. Secara umum perbedaan

ketinggian di Kabupaten Pandeglang cukup tajam, dengan titik tertinggi 1. 778 m

diatas permukaan laut (dpl) yang terdapat di Puncak Gunung Karang pada Daerah

bagian utara dan titik terendah terletak diDaerah pantai dengan ketinggian 0 m

dpl.

4.1.2 KEPENDUDUKAN

Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang berdasarkan

Sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 adalah 1. 149. 610 orang dengan

komposisi penduduk laki-laki sebanyak 589. 056 orang dan perempuan sebanyak

560. 554 orang. Berdasarkan data di atas, rasio jenis kelamin pada tahun 2010

sebesar 105,08.

Sebaran penduduk per kecamatan relatif tidak merata. Kecamatan dengan

penduduk terjarang yaitu Kecamatan Sumur dengan rata-rata sebanyak 88

jiwa/Km2, sementara wilayah yang terpadat adalahKecamatan Labuan, yaitu

sebanyak 3. 439 jiwa/Km2. Sedangkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten

Pandeglang adalah 419 jiwa/Km2.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Pandeglang, jumlah penduduk 15 tahun

ke atas yang bekerja berjumlah 384. 657 jiwa. Lapangan pekerjaan utama

Page 91: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

penduduk berupa pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan;

industri; perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; dan jasa

kemasyarakatan, sosial dan perorangan.

Secara umum, pekerja di Kabupaten Pandeglang bekerja di sektor informal

(83,67%) dan sisanya bekerja di bidang formal (16,33%) dari jumlah pekerja di

atas 15 tahun berjumlah 434. 746 jiwa(Indikator Kesejahteraan Rakyat, 2009).

Dari jumlah pekerja 434. 746 jiwa, pekerja dengan status pekerjaan berusaha

sendiri memiliki proporsi yang terbesar yaitu 23,67%, sedangkan pekerja dengan

status pekerjaan berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tidak dibayar memiliki

proporsi terkecil (2,32%).

(Pandeglangkab. go. id)

4.1.3 Gambaran Umum DPRD Kabupaten Pandeglang

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah sebuah Lembaga Perwakilan

Rakyat di Daerah yang terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum

(Pemilu) yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. Sekretariat DPRD Kabupaten

Pandeglang merupakan alat kelengkapan DPRD Kabupaten Pandeglang untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD, dibentuk Sekretariat DPRD yang

personelnya terdiri atas Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat DPRD dipimpin seorang

Sekretaris DPRD yang diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Pimpinan DPRD.

DPRD juga berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintahan Daerah yang

memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. DPRD berada di setiap Daerah di

Page 92: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Indonesia. Anggota DPRD berjumlah 20-50 orang. Masa jabatan anggota

DPRD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPRD yang baru

mengucapkan sumpah/janji.

DPRD merupakan mitra kerja bupati/walikota (eksekutif). Sejak

diberlakukannya UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah, Bupati/Walikota tidak

lagi bertanggung jawab kepada DPRD , karena dipilih langsung oleh rakyat melalui

Pilkada.

Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi

kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan

oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah. Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang berlokasi di Jalan

Pendidikan no. 1 Pandeglang.

(Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang)

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan bagan yang menggambarkan suatu

hubungan kerjasama yang melibatkan sejumlah orang dengan pembagian tugas

dan pelimpahan wewenag, sehingga dengan adanya Hal itu dapat memberikan

kejelasan pada bagian-bagian yang memegang jabatan dalam struktur organisasi,

untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih teratur dan terarah guna mencapai

tujuan.

Page 93: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

4.1.5 Bentuk Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ditetapkan DPRD dan Sekretariat DPRD

Kabupaten Pandeglang berbentuk garis dan staf. Otoritas garis memudahkan

setiap anggota mengetahui siapa atasan dan siapa bawahan, sedangkan otoritas

staf adalah sebagai pembantu dalam bidang tertentu untuk pimpinan, garis vertikal

menunjukan kewenangan dalam bentuk intruksi dari atasan ke bawahan,

sedangkan garis horizontal menunjukan koordinasi.

4.1.6 Uraian Tugas

Agar tujuan organisasi tercapai maka dilakukan pembagian tugas seseuai

dengan tanggung jawab dan wewenang, adapun uraian tugas tersebut secara

singkat adalah sebagai berikut :

A. Komisi DPRD Kabupaten Pandeglang

- mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

- melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan Daerah dan

rancangan keputusan DPRD;

- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Daerah dan

APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi;

- membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian

masalah yang disampaikan oleh Bupati dan/atau masyarakat kepada

DPRD;

- menerima, menampung dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi

masyarakat;

Page 94: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

- memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di Daerah;

- melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan

pimpinan DPRD;

- mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat;

- mengajukan usul kepada pimpinan DPRD yang termasuk dalam

ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi; dan

- memberikan laporan tertulis kepada pimpinan DPRD tentang hasil

pelaksanaan tugas komisi.

B. Badan Legislasi DPRD

a. menyusun rancangan program legislasi Daerah yang memuat daftar

urutan dan prioritas rancangan peraturan Daerah beserta alasannya

untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPRD;koordinasi untuk

penyusunan program legislasi Daerah antara DPRD dan pemerintah

Daerah;

b. menyiapkan rancangan peraturan Daerah usul DPRD

berdasarkanprogram prioritas yang telah ditetapkan;

c. melakukan pemantapan konsepsi rancangan peraturan Daerah

yangdiajukan anggota, komisi dan/atau gabungan komisi sebelum

rancangan peraturan Daerah tersebut disampaikan kepada pimpinan

DPRD;

d. memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan Daerah

yang diajukan oleh anggota, komisi dan/atau gabungan komisi, di

luar prioritas rancangan peraturan Daerah tahun berjalan atau di

Page 95: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

luar rancangan peraturan Daerah yang terdaftar dalam program

legislasi Daerah;

e. mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap

pembahasan materi muatan rancangan peraturan Daerah melalui

koordinasi dengan komisi dan/atau panitia khusus;

f. memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan

peraturan Daerah yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan

g. membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD

baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat

digunakan sebagai bahan oleh Badan Legislasi Daerah pada masa

keanggotaan berikutnya.

C. Badan Anggaran DPRD

a. memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran

DPRD kepada bupati dalam mempersiapkan rancangan anggaran

pendapatan dan belanja Daerah paling lambat 5 (lima) bulan sebelum

ditetapkannya APBD;

h. melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada

komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka

pembahasan rancangan kebijakan umum APBD serta prioritas dan

plafon anggaran sementara;

i. memberikan saran dan pendapat kepada bupati dalam

mempersiapkan rancangan peraturan Daerah tentang perubahan APBD

dan rancangan peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban

Page 96: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

pelaksanaan APBD;

j. melakukan penyempurnaan rancangan peraturan Daerah tentang

APBD dan rancangan peraturan Daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi

gubernur bersama tim anggaran pemerintah Daerah;

k. melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah Daerah

terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan

prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh

bupati; dan

l. memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan

anggaran belanja DPRD.

D. Badan Kehormatan DPRD

a. memantau dan mengevaluasi disiplin dan/atau kepatuhan terhadap

moral, kode etik, dan/atau peraturan tata tertib DPRD dalam

rangka menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas DPRD;

b. meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD

c. terhadap peraturan tata tertib dan/atau kode etik DPRD;

d. melakukan penyelidikan, verifikasi, dan klarifikasi atas pengaduan

pimpinan DPRD, anggota DPRD, dan/atau masyarakat; dan

e. melaporkan keputusan Badan Kehormatan atas hasil penyelidikan,

verifikasi, dan klarifikasi sebagaimana dimaksud pada huruf c

kepada rapat paripurna DPRD. Dalam melaksanakan penyelidikan,

verifikasi, dan klarifikasi, Badan Kehormatan dapat meminta

Page 97: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

bantuan dari ahli independen.

f. Badan Musyawarah DPRD

g. menetapkan agenda DPRD untuk 1(satu) tahun sidang, 1(satu) masa

persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan

waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian

rancangan peraturan Daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan

rapat paripurna untuk mengubahnya;

h. memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan

garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang

DPRD;

i. meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan

DPRD yang lain untuk memberikan keterangan/penjelasan

mengenai pelaksanaan tugas masing-masing;

j. menetapkan jadwal acara rapat DPRD;

k. memberi saran/pendapat untuk memperlancar kegiatan;

l. merekomendasikan pembentukan panitia khusus; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna

kepada Badan Musyawarah.

E. Sekretariat DPRD

a. Penyelenggaraan daministrasi kesekretariatan DPRD;

b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;

Page 98: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

d. Penyediaan dan pengordinasian tenaga ahli yang di perlukan oleh

DPRD;

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang)

4.1.7 Daftar Keangotaan Alat Kelengkapan DPRD

Alat kelengkapan DPRD Kabupaten Pandeglang terdiri atas: Pimpinan,

Komisi, Badan Musyawarah,Badan Legislasi, Badan Kehormatan, Badan

Anggaran, dan alat kelengkapan lain yang diperlukan.

Pimpinan DPRD terdiri dari :

Ketua : Roni Bahroni. Sag dari fraksi Demokrat

Wakil ketua I : TB. Tengku Abdurrahman. SE dari fraksi PPP

Wakil ketua II : TB. H. Ramjani Soegiri. SH dari fraksi Golkar

Wakil ketua III : Eri Suhaeri dari fraksi PDIP

Anggota DPRD berjumlah 50 orang terdiri dari :

A. 7 orang anggota dari unsur Partai Demokrat

B. 6 orang anggota dari unsur Partai Persatuan Pembangunan

C. 6 orang anggota dari unsur Partai Golongan Karya

D. 6 orang anggota dari unsur Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

E. 5 orang anggota dari Unsur Partai Keadilan Sejahtera

F. 5 orang anggota dari unsur Partai Bulan Bintang

G. 3 orang anggota dari unsur Partai Amanat Nasional

H. 3 orang anggota dari unsur Partai Kebangkitan Bangsa

Page 99: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

I. 3 orang anggota dari unsur Partai Hati Nurani Rakyat

J. 2 orang anggota dari unsur Partai Gerakan Indonesia Raya

K. 2 orang anggota dari unsur Partai Peduli Rakyat Nasional

L. 1 orang anggota dari unsur Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia

M. 1 orang anggota dari unsur Partai Karya Peduli Bangsa

(Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang)

4.1.8 Susunan Fraksi DPRD Kabupaten Pandeglang

Jumlah fraksi yang terdapat di DPRD Kabupaten Pandeglang ada 8 fraksi

yaitu :

Tabel 4.1

Fraksi Demokrat

NO Nama Keterangan

1 H. Rain Fachrudin. SE Ketua Fraksi

2 Rahmat Hidayat Wakil Ketua Fraksi

3 Yuliana Yusuf. SPd Sekretaris Fraksi

4 Roni Bahroni. Sag Anggota

5 Ade Permana Suta Anggota

6 H. Dade Masrur Anggota

7 Muhadi Anggota

Tabel 4.2

Fraksi PPP

No Nama Keterangan

1 H. Entjep Mundajat Ketua Fraksi

2 H. Wahyudin Wahab. SH Wakil Ketua Fraksi

3 Heryanto Iswandi. SH Sekretaris Fraksi

4 Tengku Abdurrahman.

SE Anggota

5 H. M. Yusuf Anggota

6 Hj. Neneng Suciati Anggota

Page 100: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Tabel 4.3

Fraksi Golkar

No Nama Keterangan

1 H. S. Sudiana Sasmita. BA Ketua Fraksi

2 H. Lili Atjang Soleh Wakil Ketua Fraksi

3 H. Anton Haerul Samsi. SE Sekretaris Fraksi

4 H. TB. Ramjani Soegiri. SH Anggota

5 HJ. Heryani Anggota

6 Uus Usamah Anggota

Tabel 4.4

Fraksi PDIP

No Nama Ketrangan

1 Duriyat. DH. S. Sos. MM Ketua Fraksi

2 H. Dadan Sudarma. S. Sos Wakil Ketua Fraksi

3 Ade Kadar Solikhat Sekretaris Fraksi

4 Eri Suhaeri Anggota

5 Yadi Murodi Anggota

6 R. M. Toha Alamsyah. NTK Anggota

Tabel 4. 5

Fraksi PKS

No Nama Keterangan

1 E. Mahfud. . S. Ag Ketua Fraksi

2 Encep Barlianto.

SE Wakil Ketua Fraksi

3 Maman Lukman Sekretaris Fraksi

4 Wahab Markus Anggota

5 Yayan Mulyana.

ST Anggota

Page 101: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Tabel 4.6

Fraksi PBB

No Nama Keterangan PARPOL

1 H. Rangga Nurkusumah.

SE Ketua Fraksi PBB

2 H. Sulaeman Sarwan Wakil Ketua Fraksi PPRN

3 Nazamudin. SH Sekretaris Fraksi PBB

4 H. Edwin Juliansyah. SE Anggota PBB

5 Iwan Coanda Anggota PBB

6 Hj. Nani Hariani. SH Anggota PBB

7 Hj. Dra. Rusiah Minarti Anggota PPRN

Tabel 4.7

Fraksi Hanura Plus

No Nama Keterangan PARPOL

1 Oman Aryaman Ketua Fraksi Hanura

2 Ir. Ade Sutrisno Wakil Ketua Fraksi PKPB

3 Merlin Verona. . S.

Kep Sekretaris Fraksi PPPI

4 H. Sujai Anggota Hanura

5 H. Fery Irawan Anggota Hanura

Tabel 4.8

Fraksi Akir

No Nama Keterangan PARPOL

1 Edi Suhaendi Ketua Fraksi PAN

2 Sumista Wakil Ketua Fraksi Gerindra

3 Entong Djubaedil Muksin. Sag Sekretaris Fraksi PKB

4 M. Ilma Fatwa. S. Pd Anggota PAN

5 H. Endjat Djanika Anggota PKB

6 Nawawi Nurhadi. SE Anggota PKB

7 Riski. SE Anggota Gerindra

8 Fahrul Rozi. SH Anggota PAN

(Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang)

Page 102: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

4.1.9 Pembidangan Komisi – komisi

Jumlah komosi yang terdapat di DPRD Kabupaten Pandeglang ada

4komisi yaitu :

Komisi I : Bidang pemerintahan dan Perundang-undangan

Komisi II : Bidang perekonomian dan aset Daerah

Komisi III : Bidang pembangunan

Komisi IV : Bidang kesejahteraan rakyat

Tabel 4.8

Komisi I (Bidang Pemerintahan dan Perundang-undangan)

No Nama Keterangan PARPOL

1 Yadi Murodi Ketua PDIP

2 H. Wahyudin Wahab.

SH Wakil Ketua PPP

3 Encep Barlianto. SE Sekretaris PKS

4 H. Dade Masrur Anggota Demokrat

5 Muhadi Anggota Demokrat

6 Heryanto Iswandi. SH Anggota PPP

7 H. S. Sudiana Sasmita.

BA Anggota Golkar

8 Duriyat. DH. S. Sos. MM Anggota PDIP

9 Dra. Hj. Rusiah Minarti Anggota PPRN

10 H. Enjat Jatnika Anggota PKB

11 Fahrul Rozi. SH Anggota PAN

12 Ir. Ade Sutrisno Anggota PKPB

Mitra kerja Komisi I yaitu :

1. Sekretariat DPRD

2. Pemerintahan dengan mitra kerja :

a. Assisten Pemerintahan dan Kesra terdiri dari

- Kepala Bagian Pemerintahan Umum

Page 103: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

- Kepala Bagian Hukum

b. Asissten Administrasi Umum terdiri dari Bagian :

- Bagian Umum

- Bagian Organisasi

- Bagian Humas

3. Inspektorat

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan Desa

5. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

6. Badan Kepegawaian Daerah

7. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

8. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

9. Dinas Pemuda dan Olah Raga

10. Satuan Polisi Pamong Praja

Tabel 4.9

Komisi “II” Bidang Perekonomian, Keuangan Dan Asset Daerah

No Nama Keterangan PARPOL

1 Rahmat Hidayat Ketua Demokrat

2 H. Anton Haerul Samsi.

SE Wakil Ketua Golkar

3 Oman Aryaman Sekretaris Hanura

4 H. Entjep Munadjat Anggota PPP

5 Ade Kadar Solikhat Anggota PDIP

6 Wahab Markus Anggota PKS

7 H. Edwin Juniarsyah.

NTK Anggota PBB

8 Nazamudin Anggota PBB

9 Edi Suhaedi Anggota PAN

10 Nawawi Nurhadi Anggota PKB

11 H. Rain Fachrudin. SE Anggota Demokrat

Page 104: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Mitra kerja Komisi II, yaitu :

1. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar

2. Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset

3. Dinas Pertanian dan Perkebunan

4. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

5. Dinas Kelautan dan Perikanan

6. Dinas Kehutanan

7. Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Setda

8. PDAM dan LPK

Tabel 4.10

Komisi “III” Bidang Pembangunan

No Nama Keterangan PARPOL

1 Hj. Heryani Ketua Demokrat

2 H. Fery Irwan Wakil Ketua Golkar

3 H. Sulaeman Sarwan Sekretaris Hanura

4 H. Dadan Sudarma. S.

Sos Anggota PPP

5 Hj. Neneng Suciati Anggota PDIP

6 Yuliana Yusuf. SPd Anggota Demokrat

7 Hj. Nani Iriani. SH Anggota PBB

8 H. Lili Atjang Soleh Anggota PBB

9 E. Djubaedi Muksin. S.

Ag Anggota PAN

10 Yayan Mulyana. STP Anggota PKS

11 H. Sujai Anggota Hanura

12 Riski. SE Anggota Gerindra

Page 105: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Mitra kerja komisi III, yaitu :

1. BAPPEDA

2. Dinas Pekerjaan Umum

3. Dinas tata Ruang, Pertamanan dan Kebersihan

4. Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika

5. Dinas Pertambangan dan Energi

6. Kantor Lingkungan Hidup

7. Bagian Adminsitrasi pembangunan Setda

Tabel 4.11

Komisi IV Bidang Kesejahteraan Rakyat

No Nama Keterangan PARPOL

1 H. M. Yusuf Ketua PPP

2 Ade Permana Suta Wakil Ketua Demokrat

3 Maman Lukman Sekretaris PKS

4 H. Toha Alamsyah. NTK Anggota PDIP

5 H. Rangga Nurkusumah. SE Anggota PBB

6 Iwan Coanda Anggota PBB

7 E. Mahfud. S. Ag Anggota PKS

8 Uus Usamah Anggota Golkar

9 M. Ilma Fatwa. Spd Anggota PAN

10 Sumista Anggota Gerindra

11 Merlin Verona. S. Kep Anggota PPPI

Mitra Kerja Komisi IV, yaitu :

1. Badan Pemberdayaan Perempuan Kesehatan Anak dan KB

2. Dinas Pendidikan

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Page 106: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

5. Dinas Sosial Ketenaga kerjaan dan Transmigrasi

6. Dinas Koperasi dan UMKM

7. RSUD

8. Kantor pelaksana penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan

9. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi

10. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

11. Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah

(Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang)

4.2 Deskripsi Data dan Analisa Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari

hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik

analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini mengenai Kinerja DPRD Kabupaten

Pandeglang, data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa kata-kata dan

tindakan yang peneliti peroleh melalui proses wawancara dan observasi. Dalam

penelitian ini kata-kata dan tindakan orang yang diwawancara merupakan sumber

utama dalam penelitian. Sumber data ini kemudian oleh peneliti dicatat dengan

menggunakan catatan tertulis atau dengan menggunakan alat perekam yang

peneliti gunakan dalam penelitian.

Data yang peneliti dapatkan juga berupa data-data dalam bentuk tindakan,

dalam penelitian ini juga peneliti menggunakan data dokumentasi yang berada

diunit pelaksanaan penelitian, yaitu dikantor DPRD Kabupaten Pandeglang. studi

pustaka dan juga dokumentasi yang sengaja peneliti ambil sendiri melalui

pengamatan berperan serta. Dokumen tersebut bermacam-macam bentuknya,

Page 107: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

diantaranya adalah, Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang nomor 2 tahun 2010

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang.

Dokumentasi yang peneliti ambil saat melakukan pengamatan berperan

serta adalah catatan berupa catatan lapangan peneliti dan juga foto aktivitas orang-

orang yang peneliti amati selama peneliti berada dilapangan,alasan peneliti

menggunakan data berupa foto adalah karena foto dapat menghasilkan data

deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah dan

menganalisis obyek-oyek yang diteliti melalui segi-segi subyektif.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka dalam proses

menganalisis datanya pun peneliti melakukan analisa secara bersamaan. Seperti

yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, bahwa dalam prosesnya analisa

dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan model interaktif yang telah

dikembangkan oleh Milles dan Huberman, yaitu selama penelitian dilakukan

dengan menggunakan tiga kegiatan penting, diantaranya; DataReduction (Reduksi

data), Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,

dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya jika diperlukan.

Data Display (Penyajian Data), Setelah data direduksi, langkah

selanjutnya adalah mendisplaykan data, penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan selanjutnya, yang

Page 108: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah difahami.

Conclusion Drawing /verification (Penarikan Kesimpulan), langkah ketiga

dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apa bila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Selanjutnya untuk menjaga keabsahan data selama penelitian berlangsung,

peneliti juga menggunakan aktivitas triangulasi, triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini oleh peneliti yaitu dengan menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi teknik.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2019-2014

(Pada Tahun 2012-2014) Dalam Bidang Legislasi

Kinerja merupakan gambaran mengenai pencapaian oleh pegawai atau

kelompok dalam suatu organisasi dalam pelaksanaan kegiatan, program,

kebijaksanaan guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi yang telah

Page 109: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

ditetapkan sebelumnya. Hal ini menjelaskan pula bahwa konsep kinerja

berhubungan erat dengan konsep organisasi.

Kinerja para pejabat Daerah dan anggota lembaga Daerah juga dipandang

masih rendah, dan ini telah menjadi perbincangan luas dikalangan masyarakat.

Sebagai contoh adalah dalam pembuatan perda pada masa persidangan tahun

2012,2013 dan 2014 perda yang telah ditentukan belum memenuhi target.

Berdasarkan RAPERDA tahun 2012 menjelaskan bahwa kinerja dari

DPRD Kabupaten Pandeglang masih dikatakan belum maksimal, dari target 12

RAPERDA yan terlaksana hanya 6 saja. Hal tersebut dipertegas Fahriadi yang

menyatakan bahwa “banyak program dan kebijakan yang telah dibuat oleh DPRD

tidak dapat dilaksanakan, hal itu dikarenakan adanya ketidak sesuaian antara

SOP dari DPRD dengan SOP dari Eksekutif “. Dari penyataan tersebut

tergambarkan bahwa kinerja DPRD dalam pembuatan kebijakan masih kurang

baik, seharusnya sebelum pembuatan kebijakan dilakukan DPRD tidak hanya

berkoordinasi langsung dengan masyarakat, akan tetapi seharunya melakukan

koordinasi langsung wacana kebijakan tersebut dengan lembaga eksekutif.

pada tahun 2013 DPRD Kabupaten Pandeglang kembali lagia belum

menunjuna kenierjanya secara maksimal, hal tersebut dapat terlihat dari

RAPERDA yang direncakan sebanyak 13, akan tetapi yang terlaksana dan selesai

hanya 5 RAPERDA saja. RAPERDA yang selesai dilaksanakan hanyalah

perbaikan dari RAPERDA pada tahun sebelumnya. Hal itu memperlihatkan

bahwa angota DPRD belum menunjukan gebrakan baru yaitu dengan membuat

dan melaksanakan PERDA baru. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang

Page 110: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

menjadi penghambat tidak terlaksananya RAPERDA tahun 2013, yaitu kurangnya

koordinasi antara lembaga legislasi dan lembaga eksekutif mengenai anggaran

yang akan dileuarkan untuk melaksanan sebuah peraturan baru. Selanjutnya yang

menjadi hambatan adalah masih lemahnya SDM dari masing–masing lembaga.

Indikasi tersebut terlihat dari kurangnya pemahaman tentang RAPERDA yang

akan dilaksanakan.

Gambaran dari lemahnya kinerja DPRD periode ini juga dapat dilihat dari

RAPERDA tahun 2014. Lembaga perwakilan rakyat seharusnya memberikan

sumbangsih yang lebih ektra dan cekatan dalam menanggapi aspirasi masyarakat,

yaitu dengan membuat sebuah peraturan daerah sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Akan tetapi hal itu belum terjadi pada DPRD

Kabupaten Pandeglang. Karena dari RAPERDA yang di rencakan sebanyak 15

yang terlaksana dan selesai hanya 5 saja. Jika kita melihat RAPERDA pada tahun

2014 sungguh ironin karena RAPERDA yag diselesaikan hanyalah peraturan

daerah yang diperbaiki pada tahun sebelumnya. Ketidakmapuan DPRD dalam

menyelesaikan tugasnya terbentur oleh kendala yang terindikasi dari kurangnya

anggaran, lemahnya SDM, kurangnya koordinadi lembaga legislasi dengan

lembaga eksekutif. Sehingga RAPERDA yang dibuat tidak dapat dilaksanakan.

Kinerja DPRD Bidang Legislasi Kabupaten Pandeglang yang dimaksud

merupakan hasil kerja yang dicapai DPRD Kabupaten Pandeglang pada bidang

Legislasi, berikut adalah tugas dan fungsi DPRD Kabupaten Pandeglang. Kinerja

yang dimaksud merupakan kesesuaian program-program yang telah ditentukan

sebelumnya oleh DPRD Kabupaten Pandeglang. Pencapaian hasil dari kegiatan

Page 111: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

yang dilakukan DPRD Kabupaten Pandeglang untuk mengetahui dan menilai

kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang Legislasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan KABAG Hukum Sekretariat Dewan,

Menurut Fahriadi (52 Tahun)

“sejauh ini DPRD Kabupaten Pandeglang sudah berjalan sesuai dengan

fungsinya, hal ini dibuktikan dengan terlaksananya program-program yang

dicanangkanoleh DPRD Periode sekarang berjalan dengan baik, misalnya

adalah terciptanya perda inisiatif yang merupakan produk DPRD. Contoh

lain adalah Program DPRD Pandeglang yaitu kunjungan rutin ke

kecamatan. ”

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

DPRD Kabupaten Pandeglang sudah berjalan dengan tugas dan fungsinya,

Hal itu dapat dibuktikan oleh anggota DPRD melalui Produk Perda dan Program-

program pelayanan public,misalnya adalah kunjungan anggota DPRD ke

kecamatan yang dilakukannya rutin. Program tersebut dilakukan untuk

menunjukan kinerja DPRD kepada masyarakat.

Penilaian kinerja tersebut tidak terlepas dari proses penyelesaian dari

kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang itu sendiri. Dengan adanya indikator-

indikator tersebut maka kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang

Legislasi dapat berjalan secara optimal. Akan tetapi Hal itu berbeda dari

penjelasan dari Taufik Iskandar warga kelurahan Pagadungan kecamatan

Karangtanjung, menyatakan bahwa:

“saya menilai kenerja DPRD masih belum baik, coba saja kita liat

dibeberapa kecamatan, masih banyak masyarakat yang komplen tentang program

atau perda yang menurut DPRD pro masyarakat, sejauh ini masyarakat masih

belum merasakan hasil kinerja DPRD, karena selama ini pertemuan antara DPRD

dengan masyarakat hanya dijadikan sebagai formalitas saja. ”

(wawancara,Sabtu, jam 16.00, 25 Februari 2015, Alun-alun Pandeglang)

Page 112: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Sejauh ini masyarakat masih belum puas dengan kinerja DPRD Kabupaten

Pandeglang, masyarakat menilai perda yang dibuat DPRD masih belum mewakili

aspirasi masyarakat. Ini juga bias dilihat masih banyaknya masyarakat yang

berdemo untuk menuntut pemerintah ataupun dewan agar membuat sebua

program atau perda yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas bahwa DPRD seharusnya lebih terbuka dan

memaksimalkan berdiskusi menerima semua aspirasi dengan semua kalangan

masyarakat sebelum membuat perda atau program, Hal itu dilakukan agar apa

yang di kerjakan oleh DPRD dapat di rasakan langsung dan sesuai apa yang

harapakan oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang secara umum. Hasil dari

sebuah kinerja sangat penting untuk diketahuidi dalam pelaksanaan suatu

organisasi, karena dapat dijadikan sebagai dasar acuanpenentu keberhasilan tujuan

yang akan dicapai. Adapun indicator yang digunakandalam penelitian mengenai

kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang Legislasi terdiri dari

responsivitas, responsibilitas,dan akuntabilitas.

4.3.2 Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang

Responsivitas merupakan cara yang efisien dalam memanage atau

mengatur urusan baik di tingkat pusat maupun tingkat Daerah atau lokal dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat, karenanya baik pemerintah pusat

maupun Daerah dikatakan responsif terhadap kebutuhan masyarakat apabila

kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi oleh instansi pemerintahan. Kemampuan

organisasi untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas

perlu dimasukan ke dalam indikator kinerja karena menggambarkan secara

Page 113: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

langsung kemampuan organisasi pemerintah dalam menjalankan misi dan

tujuannya.

Dalam oprasionalisasinya, responsivitas lembaga legislatif dijabarkan

melalui adanya beberapa keluhan masyarakat, sikap anggota Dewan dalam

merespon keluhan masyarakat serta penggunaan keluhan masyarakat sebagai

referensi bagi penyusunan kebijakan dan langkah perbaikan dimasa mendatang.

Keluhan yang disampaikan oleh masyarakat merupakan indikator yang

memperlihatkan bahwa fungsi perwakilan yang diemban oleh lembaga legislatif

daerah belum maksimal dengan harapan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Tubagus Wahyudi (25 Tahun) yang

merupakan sebagai masyarakat dan berperan aktif bergabung dalam organisasi

KUMANDANG (Keluarga Mahasiswa Pandeglang) yang senantiasa berperan

aktif menyoroti, memberikan masukan dan mengawasi kinerja DPRD

Pandeglang, beliau mengatakan :

“sejauh ini DPRD masih berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu

menerima aspirasi masyarakat dan telah di buktikan dengan beberapa

Peraturan Daerah yang pernah kami ajukan adalah mengenai Waralaba dan

peningkatan pelayan publik. ”

(Wawancara,Minggu jam 07.30, 25 Maret 2015,Alun-alun Pandeglang)

Peraturan yang dibuat oleh DPRD Pandeglang merupakan hasil dari

diskusi antara masyarakat, aktivis dan dewan. Hal itu untuk membuktikan bahwa

DPRD sesuai dengan funginya, yaitu merespon aspirasi masyarakat dengan baik

dan menjadi acuan untuk program atau perda yang akan dibuat oleh DPRD.

Page 114: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Berdasarkan wawancara dengan Anggota DPRD Pandeglang yaitu H.

Dedi (49 Tahun) selaku anggota BANLEG pada periode 2009-2014, beliau

mengatakan

“DPRD periode tahun ini sangat cukup baik dalam merespon aspirasi dari

masyarakat ataupun akademisi yang terkait problematika yang terjadi di

masyarakat, justru kami sangat terbantu dengan adanya masyarakat yang

kritis dan selalu berperan aktif dalam memberikan aspirasi mereka demi

kebangkitan dan kemajuan Kabupaten Pandeglang. Beberapa hasil diskusi

kami dengan masyarakat adalah telah kami buat tentang program

pelayanan yang sudah direalisasikan contohnya adalah pemasangan

papinblok dan perbaikan jalan di setiap kecamatan. ”

(Wawancara,Jum‟at jam 14.10, 23 Maret 2015, DPRD Pandeglang)

Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang cukup baik dan senantiasa

merespon aspirasi masyarakat, kritikan masyarakat sangat membantu dewan

dalam membuat produk unggulan yang dibutuhkan masyarakat dimasing-masih

kecamatan.

Berdasarkan uraian diatas menjelaskan bahwa sejauh ini DPRD berjala

sesaui dengan fungsinya. DPRD Kabupaten Pandeglang merespon semua aspirasi

masyarakata Pandeglang dengan cara mengajak masyarakat untuk duduk bersama

mendiskusikan permasalahan yang sedang terjadi dan membicarakan apa yang

dibutuhkan masyarakat. Hal itu dapat dibuktikan dengan dibuatnya perda inisiatif

dan program DPRD yang pro terhadapa masyarakat, misalnya adalah

tereaisasinay perda inisiatif tentang peningkatan palayanan public, perbaikan jalan

di setiap kecamatan dan perda inisiatif tentang waralaba, sehingga dapat

disimpulan bahwa respon DPRD Kabupaten Pandeglang dapat dikatakan cukup

baik.

Page 115: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Responsivitas memerlukan kesiapan dari seluruh aparatur yang sebagai

pembuat kebijakan, penyedia/pelaksana layanan publik, sikap cepat tanggap yang

dimiliki oleh para pembuat kebijakan, senantiasa dipelihara sehingga pelayanan

kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik, efektif dan efisien.

4.3.2.1 Kemampuan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam mengenali

kebutuhan masyarakat

Kemampuan mengenali kebutuhan masyarakat dipengaruhi oleh cepat

tidaknya pemberian pelayanan DPRD Kabupaten Pandeglang kepada Masyarakat.

Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dapat dilihat dari responsivitas DPRD

sebagai pembuat kebijakan, penyedia/pelaksana layanan publik, sikap cepat

tanggap yang dimiliki oleh para pembuat kebijakan, senantiasa dipelihara

sehingga pelayanan dapat diberikan dengan efektif dan efisien. Responsivitas

sangat diperlukan dalam pelayanan publik karena Hal itu merupakan bukti

kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda

dan prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik

sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fahri (52 Tahun) selaku kepala

bagian hukum sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang

“Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dilakukan secara koordinasi

oleh DPRD kepada Masyarakat. Hal ini juga dipertegas dengan

dilakukannya wawancara dengan Masyarakat. ”

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa responsivitas DPRD

terhadap polemik yang terjadi di Kabupaten Pandeglang sudah terkoordinasi

dengan baik dan sudah kami tanggapi denggan baik, akan tetapi tidaklah cukup

Page 116: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

sampai merespon saja, justru sampai saat ini masih saja ada kendala dalam

merealisasikan program yang sudah DPRD rencanakan karena tergantung pada

Pemerintah Daerah yang melaksakannya. Responsivitas yang dilakukan DPRD

Kabupaten Pandeglang sangat diperlukan dalam pelayanan publik dalam hal ini

pelayanan kepada Masyarakat. Karena Hal itu merupakan bukti kemampuan

organisasi untuk mengenali kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh Masyarakat,

menyusun agenda kebijakan dan prioritas pelayanan serta mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan para stakeholders

agar tercipta pelayanan yang lebih cepat, efektif dan efisien. Koordinasi dengan

para stakeholders juga dilakukan DPRD bukan hanya dari Masyarakat, tetapi juga

DPRD menerima masukan-masukan dari pihak lain yaitu Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) yang juga ikut mengawasi jalannya pembuatan kebijakan di

Kabupaten Pandeglang. LSM berkerjasama dengan DPRD sebagai pengamat

jalannya sebuah kebijakan yang dalam pelaksanaannya bisa juga memberikan

masukan-masukan kepada DPRD.

Selain itu Fahriadi juga menyampaikan bahwa :

“pihak LSM juga sering dilibatkan oleh DPRD dalam rapat-rapat atau

musyawarah yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten Pandeglang.

Hal ini dikarenakan DPRD Kabupaten Pandeglang ingin melakukan

transparansi publik, atau sebagai bentuk keterbukaan DPRD Kabupaten

Pandeglang dalam menerima masukan-masukan dari luar, untuk

selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh DPRD sebagai upaya untuk

melakukan daya tangkap yang responsif dan secara cepat terhadap segala

bentuk masukan-masukan yang diterima oleh DPRD. ”

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menerangkan bahwa DPRD

senantiasa melibatkan LSM dalam rapat atau musyawarah yang diselenggarakan

Page 117: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

oleh DPRD Kabupaten Pandeglang, Disamping itu, Hal ini dikarenakan DPRD

Kabupaten Pandeglang ingin melakukan transparansi publik, atau sebagai bentuk

keterbukaan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam menerima masukan-masukan

dari luar, untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti oleh DPRD sebagai upaya untuk

melakukan daya tangkap yang responsif dan secara cepat terhadap segala bentuk

masukan-masukan yang diterima oleh DPRD LSM juga dapat berperan sebagai

lembaga social control pada saat proses pembuatan kebijakan berlangsung. Jika

ada kekurangan atau terjadi indikasi-indikasi dan issu-issu yang berkembang

diluar, LSM berhak melapor kepada DPRD untuk selanjutnya laporan itu

ditampung oleh DPRD sebagai sebuah masukan. Namun laporan-laporan yang

masuk kepada DPRD Kabupaten Pandeglang tidak serta merta langsung ditindak

lanjuti. DPRD pun terlebih dahulu menimbang dan melakukan uji kebenaran atas

segala bentuk laporan-laporan dan masukan-masukan yang terkait masalah dalam

pembuatan kebijakan.

Serangkaian tahapan pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh DPRD

memang memerlukan daya tangkap yang cepat dari DPRD Kabupaten Pandeglang

sebagai pembuat kebijakan di Kabupaten Pandeglang. Meningkatnya jumlah

partisipasi atau keikutsertaan Masyarakat yang semakin meningkat, membuat

DPRD harus lebih responsif dalam menangkap segala bentuk permasalahan pada

saat pembuatan kebijakan, permasalahan yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan H. Dedi (49 Tahun) selaku anggota

BANLEG pada periode 2009-2014 menyatakan bahwa:

“proses pembuatan kebijakan di DPRD sesuai dengan tahapannya yaitu

dari BANLEG ke Paripurna terus Bansus dan di bahas lagi di paripurna.

Page 118: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Selain itu dalam menanggapi aspirasi masyarakat dan dalam membuat

kebijakan DPRD selalu melibatkan ketua agama, akademisi, tokoh

masyarakat serta forum camat, sehingga apa yang kami bahas benar-benar

mencakup dari bebagai masalah dimasyarakat. ”

(Wawancara,Jum‟at jam 14.10, 23 Maret 2015, DPRD Pandeglang)

Proses pembuatan kebijakan DPRD sesuai dengan tahapannya, selain itu

DPRD Kabupaten Pandeglang senantiasa melibatkan tokoh masyarakat, tokoh

agama, akademisi dalam proses pembuatan kebijakan. Walaupun banyak factor

yang mempengaruhi pembuatan kebijakan.

Permasalahan yang terjadi pada saat proses pembuatan kebijakan bukan

hanya ada pada kinerja DPRD, tetapi juga pada kesiapan Dinas-dinas terkait.

Berdasarkan hasil wawancara, ternyata pada saat proses pembuatan kebijakan ada

sejumlah Masyarakat yang tidak setuju, terdapat beberapa Masyarakat yang

kurang responsif dalam menerima kebijakan dari DPRD Kabupaten Pandeglang.

Hal ini tentunya menjadi kendala yang harus disikapi DPRD dengan responsif.

Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang legislasi telah

melaksanakan tugasnya dengan baik, Badan Legislasi dalam melaksanakan

tugasnya secara reaktif menyikapi permasalahan-permasalahan yang terjadi secara

cepat dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi

dengan sikap dan respon yang cepat, DPRD dengan seluruh aparatur di dalamnya

telah mempersiapkan segala keperluan 1 (satu) tahun sebelum proses pembuatan

kebijakan dimulai. Sehingga kendala-kendala yang akan muncul pada saat proses

pembuatan kebijakkan sedikitnya telah dapat diprediksi oleh DPRD.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Feri Hasanudin selaku sekretaris

DPRD Kabupaten Pandeglang. Beliu mengatakan bahwa :

Page 119: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

“dalam proses pembuatan kebijakan DPRD tentunya tidaklah mudah, kami

sering berhadapan dengan kendala, misalnya adalah SOP legislative tidak

sejalan dengan SOP eksekutif, SKPD tidak sejalan dan banyak hal lagi

yang terkadang menjadi kendala dalam proses pembuatan kebijakan. ”

(Wawancara,Jum‟at jam 15.00, 23 Maret 2015, DPRD Pandeglang)

Uraian tersebut menerangkan bahwa proses pembuatan kebijakan tidaklah

mudah, masih banyak kendala yang harus dihadapi. Misalnya adalah tidak

seiringnya SOP legislative dengan SOP eksekuif dan masih banyak lagi. Meski

terdapat kendala yang terjadi pada saat proses pembuatan kebijakan berlangsung,

secara responsivitas DPRD memiliki daya tangkap yang cepat dalam menerima

masukan-masukan yang diterima. Serta DPRD pula memiliki integeritas yang

tinggi dalam memberikan pelayanan kepada peserta Masyarakat.

Berdasarkan uraian hasil wawancara diatas menunjukan bahwa daya

tanggap DPRD Kabupaten Pandeglangterhadap aspirasi masyarakat bisa

dikatakan baik, Hal itu tergambarkan dari hasil wawancara yang menjelaskan

bahwa sejauh ini DPRD menggapi semua aspirasi masyarakat Pandeglang,

melakukan diskusi rutin dengan beberapa LSM, akademisi, tokoh agama dan

tokoh masyarakat. Yakni untuk mengetahui polemic yang terjadi di masyarakat,

sehingga DPRD kebijakan yang dibbuat oleh DPRD benar mencakup apa yang

terjadi dalam ruang lingkup permasalahan di masyarakat. Koordinasi dan

komunikasi yang dilakukan DPRD Kabupaten Pandeglang dengan Masyarakat

cukup baik sehingga dapat dengan cepat mengatasi kekurangan-kekurangan yang

terjadi. Selain komunikasi dan koordinasi, daya tangkap DPRD dalam proses

pembuatan kebijakan juga menjadi salah satu penentu keberhasilan DPRD dalam

pembuatan kebijakan.

Page 120: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

4.3.2.2 Keselarasan Program-Program DPRD dengan Aspirasi Masyarakat

Pembuatan kebijakan dilakukan tujuan dan sasaran yang jelas, yakni untuk

memenuhi kepentingan masyarakat, tetapi dalam prakteknya banyak masyarakat

yang kurang responsif dalam menanggapi proses pembuatan kebijakan yang

dilakukan DPRD. Pada konteks ini, responsivitas bersinggungan dengan rasa

keadilan dan transparansi. Sikap responsif ini terbagi dalam dua konteks, yaitu

DPRD Kabupaten Pandeglang sebagai pihak yang melakukan pembuatan

kebijakan mampu melihat dan menanggapi isu-isu yang muncul ketika proses

pembuatan kebijakan berlangsung, dan DPRD mampu merespon harapan-harapan

dari para stakeholders dan juga masyarakat.

Harapan masyarakat dalam pelaksanaan pembuatan kebijakan yang

dilakukan oleh DPRD tidak terlalu mendapatkan respon yang antusias dari

masyarakat secara umumnya. Hal ini dikarenakan proses pembuatan kebijakan

sebelumnya sudah ditetapkan oleh DPRD Kabupaten Pandeglang, sehingga

sosialisasi kepada masyarakat terlaksana dan kurang mendapat tanggapan dari

masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang

telah cukup baik dalam pembuatan kebijakan, akan tetapi masyarakat kurang

mengetahui adanya kegiatan pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh DPRD.

Sebab masyarakat baru akan mengetahui setelah proses pembuatan kebijakan ini

selesai dilakukan, baru setelah itu ada respon dari masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fahriadi (52 Tahun) Sekretaris

Bagian Hukum DPRD Kabupaten Pandeglang yang mengatakan bahwa :

“setelah diumumkan Peraturan Daerah oleh DPRD, melakukan uji publik

terhadap suatu kebijakan. Pada dasarnya, masyarakat baru akan melihat

Page 121: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

dan mengetahui ketika Perda, setelah DPRD mengesahkan Perda tersebut.

Setelah dilakukan pembuatan kebijakan, barulah Masyarakat melakukan

penolakan sebuah kebijakan. “

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Berdasarkan uraian dari wawancara menjelaskan bahwa setelah

dilakukanya pengumuman PERDA oleh DPRD serta melakukan uji public

terhadap suatu kebjakan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara utuh hasil

kebijakan yang dibuat dan untuk mengetahui respon masyarakat menolak atau

tidak terhadap kebjakan yang telah dibuat. Penyelenggaraan demokrasi yang terus

mengalami perubahan dari tahun ke tahun dan proses dari reformasi itu sendiri

nampaknya tidak membawa banyak perubahan bagi kemajuan pembangunan yang

ada di Indonesia. Maraknya kasus-kasus korupsi, lemahnya kinerja parlemen,

tidak berjalannya parlemen sesuai dengan kehendak dan aspirasi masyarakat.

Merupakan indikasi munculnya paradigma masyarakat yang kurang begitu

merespon akan wakil masyarakat di kursi parlemen. Tidak adanya perubahan yang

begitu signifikan akan kinerja dari parlemen dari tiap penyelenggaraan pentas

demokrasi rakyat yaitu Pemilu, membuat masyarakat kurang memberikan

tanggapan atau masukan yang positif terhadap Anggota DPRD yangnotabennya

wakil rakyat sebagai lembaga yang menyalurkan aspirasi masyarakat. Keinginan

masyarakat dari serangkaian tahapan pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh

DPRD secara garis besar kurang diketahui atau kurang mendapatkan respon dari

masyarakat. Akan tetapi setelah DPRD Kabupaten Pandeglang telah menetapkan

sebuah PERDA, baru setelah itu muncul pernyataan atau spekulasi-spekulasi dari

masyarakat dalam menanggapi hasil pembuatan kebijakan DPRD tersebut.

Setelah dilakukan uji publik, hanya sebagian dari lapisan masyarakat yang bisa

Page 122: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

menanggapi dengan positif hasil pembuatan kebijakan DPRD Kabupaten

Pandeglang tersebut terkait PERDA yang yang telah ditetapkan DPRD. Antara

lain dari kalangan LSM, mahasiswa, dan pengamat atau pemerhati politik yang

dapat memberikan tanggapan terkait hasil pembuatan kebijakan yang telah

diumumkan DPRD.

Berdasarkan hasil wawancara penelitidengan Hj. Nenti (30 Tahun) selaku

anggota komisi 1:

“DPRD Kabupaten Pandeglang pada setiap tahapan pembuatan kebijakan,

membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari semua kalangan.

DPRD Kabupaten Pandeglang mengadakan rapat dengan berbagai

kalangan, mulai dari LSM, Organisasi Masyarakat (Ormas), aktivis politik,

dll. Hal ini dilakukan agar DPRD bisa mendapat masukan terhadap hasil

keputusan yang telah ditetapkannya. “

(Wawancara Senin, jam 10.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

DPRD Kabupaten Pandeglang pada setiap tahapan pembuatan kebijakan

membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari semua kalangan. DPRD

Kabupaten Pandeglang mengadakan rapat dengan berbagai kalangan, mulai dari

LSM, Organisasi Masyarakat (Ormas), aktivis politik, dll. Hal ini dilakukan agar

DPRD bisa mendapat masukan terhadap hasil keputusan yang telah

ditetapkannya. Selain itu, hal ini ditujukan agar terciptanya transparasi publik dan

meminimalisir timbulnya isu atau spekulasi dari semua kalangan, bahwa dalam

melakukan pembuatan kebijakan DPRD tidak transparan dan ada sistem tebang

pilih dalam pembuatan kebijakan dan DPRD Kabupaten Pandeglang harus

melakukan terobosan-terobosan baru selanjutnya, agar antusias masyarakat dan

animo masyarakat akan figur-figur yang akan mewakili mereka di parlemen bisa

lebih diterima oleh masyarakat. Disamping itu, proses pembuatan kebijakan harus

Page 123: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

menghasilkan PERDA-PERDA yang berkualitas, sehingga kinerja mereka bisa

dirasakan langsung oleh masyarakat secara merata.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat dikatakan

bahwa responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang Legislasi belum

cukup maksimal. Hal ini dapat terlihat dari kurang responsifnya tanggapan

masyarakat pada hasil pembuatan kebijakan yang dilakukan DPRD. Badan

Legislasi kurang peka terhadap kebutuhan para stakeholders serta terciptanya

komunikasi dan koordinasi yang dilakukan DPRD dengan Dinas-dinas terkait,

menjadi solusi yang dilakukan dalam meminimalisir kendala yang terjadi, akan

tetapi Hal itu tidak didukung oleh beberapa Masyarakat yang kurang responsif

dalam bidang Legislasi mengalami beberapa kendala yang terjadi pada proses

pelaksanaannya.

4.3.3 Responsibilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi

Responsibilitas merupakan Kemampuan organisasi dalam melaksanakan

program kerja yang peka akan sasaran dan target, serta mengembangkan program-

program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat merupakan

tanggung jawab yang harus dimiliki DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang

Legislasi. Responsibilitas merupakan suatu konsep yang menjelaskan persesuaian

pelaksanaan kegiatan organisasi publik dengan prinsip-prinsip administasi yang

benar atau dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit.

Responsibilitas berkaitan dengan kedisiplinan kerja telah melaksanakan

kedisiplinan kerja yang dapat dilihat dari kedisiplinan waktu kerja sesuai dengan

peraturan pemerintah. Kedisiplinan tersebut dilaksanakan sebagai komitmen dan

Page 124: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

konsisten terhadap program kerja yang telah ditetapkan DPRD Kabupaten

Pandeglang dalam pembuatan kebijakan. Responsibilitas berkaitan dengan

pelaksanaan evaluasi atau penilaian mengenai standar pelaksanaan kegiatan yang

sesuai standar yang dibuat tepat dengan situasi dan kondisi.

4.3.3.1 Pelaksanaan Kegiatan DPRD Kabupaten Pandeglang sesuai dengan

Fungsi dan Tugas DPRD dalam bidang Legislasi

Responsibilitas pemberian pelayanan publik salah satunya diukur melalui

pelaksanaan evaluasi atau penilaian mengenai standar pelaksanaan kegiatan yang

sesuai standar yang dibuat. Responsibilitas juga merupakan suatu usaha positif

dalam menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif

berhasil sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Memberikan

tanggungjawab kepada Masyarakat Kabupaten Pandeglang merupakan suatu cara

untuk dapat bekerja secara aktif dan berkompeten dalam melakukan pembuatan

kebijakan. Tanggung jawab yang telah dilaksanakan DPRD Kabupaten

Pandeglang dalam bidang Legislasi telah bekerja sesuai dengan peraturan DPRD

Nomor 03 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Pandeglang, Pembuatan kebijakan. Adanya tanggung jawab DPRD

merupakan kesediaan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi resiko terburuk

sekalipun, memberikan informasi dan kompensasi dalam melaksanakan tugas

merupakan salah satu bentuk tanggung jawab yang dilakukan DPRD. Informasi

yang diberikan DPRD Kabupaten Pandeglang kepada Masyarakat pada dasarnya

belum efektif.

Page 125: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fahriadi (52 Tahun) Kepala Bagian

Hukum sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang mengatakan bahwa:

“untuk membangun komunikasi dalam proses pembuatan kebijakan, kami

meminta Masyarakat menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan

yang akan di buat, antara Masyarakat dengan DPRD Kabupaten

Pandeglang. diharapkan Masyarakat yang bersangkutan dapat

berkomunikasi dengan baik dan secara intensif pada saat proses

pembuatan kebijakan. Masyarakat nantinya akan berkomunikasi dengan

Badan Legislasi dari DPRD Kabupaten Pandeglang perihal apa saja yang

dibutuhkan pada saat proses pembuatan kebijakan, disamping itu juga

menyangkut jika ada kekurangan dalam melengkapi kekurangan-

kekurangan. ”

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Berdasarkan uraian diatas menerangkan bahwa untuk membangun

komunikasi dengan masyarakat, diharapkan Masyarakat yang bersangkutan dapat

berkomunikasi dengan baik dan secara intensif pada saat proses pembuatan

kebijakan. Masyarakat nantinya akan berkomunikasi dengan Badan Legislasi dari

DPRD Kabupaten Pandeglang perihal apa saja yang dibutuhkan pada saat proses

pembuatan kebijakan, disamping itu juga menyangkut jika ada kekurangan dalam

melengkapi kekurangan-kekurangan. DPRD senantiasa membuka diri untuk

berdiskusi dengan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya Pemberian

informasi dapat terjalin dengan efektif sebelum dan sesudah proses pembuatan

kebijakan berlangsung karena adanya tim atau perwakilan dari Masyarakat yang

terus secara intensif berkomunikasi dengan Badan Legislasi, sehingga kelancaran

dari proses pembuatan kebijakan itu sendiri telah sesuai dengan prosedur dan

waktu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh DPRD Kabupaten Pandeglang.

Adapun kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi pada saat proses pembuatan

kebijakan, dikarenakan karena kurang responsifnya DPRD dalam menerima

Page 126: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

masukan dari Masyarakat. Adanya kendala dan permasalahan-permasalahan yang

terjadi pada proses pembuatan kebijakan memang telah diminimalisir, akan tetapi

DPRD kurang merespon apa saja masukan yang diberikan oleh Masyarakat.

Adanya sejumlah permasalahan yang terjadi ditubuh Masyarakat, diindikasi

menjadi salah satu penyebab kurang responsifnya anggota DPRD dalam

pembuatan sebuah kebijakan

Komunikasi dan koordinasi secara intensif yang dilakukan Anggota DPRD

Masyarakat mengenai proses pembuatan kebijakan dan sosialisasi perda

merupakan sebuah tanggung jawab yang dilakukan DPRD demi meningkatkan

kinerja pada saat proses pembuatan kebijakan berlangsung. Program-program

yang dilaksanakan DPRD Kabupaten Pandeglang selalu Berdasarkan hasil diskusi

dan koordinasi dengan tokoh masyarakat, LSM dan akademisi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fahriadi (52 Tahun) Kepala Bagian

Hukum sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang mengatakan bahwa:

“kita sering melakukan koordinasi kepada masyarakat seperti reses,

audiensi dan musrenbang. Selama masyarakat itu meminta untuk

berkoordinasi dengan DPRD pasti kita tanggapi. ”

(Wawancara Senin, jam 12.40, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Wawancara diatas menjelaskan bahwa DPRD sering melakukan

koordinasi dengan masyarakat seperti rese, audiensi dan Musrenbang. Hal itu

dilakukan DPRD Kabupaten Pandeglang selama masyarakat meminta

berkoordinasi. DPRD Memiliki rasa bertanggung jawab dalam setiap tindakan

yang telah dilakukan, khususnya selama melaksanakan tugasnya pada saat

berkomunikasi secara intensif dengan Masyarakat. Peran penting DPRD dalam

memberikan informasi dan sosialisai mengani peraturan Daerah yang telah di buat

Page 127: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

kepada Masyarakat, merupakan salah satu indikator yang cukup efektif demi

terciptanya proses pembuatan kebijakan yang sesuai dengan target yang telah

ditentukan. Terlaksananya program-program berupa rencana yang telah

ditetapkan oleh DPRD, merupakan bentuk keseriusan DPRD Kabupaten

Pandeglang dalam kinerjanya di bidang legislasi melalui tahapan pembuatan

kebijakan. Adanya delegasi yang ditugaskan DPRD kepada Masyarakat untuk

berkoordinasi dengan Badan Legislasi dalam memenuhi kekurangan-kekurangan

yang terjadi, sebagai bentuk kesiapan DPRD dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa kegiatan pembuatan

kebijakan yang dilakukan DPRD Kabupaten Pandeglang dilakukan dengan baik

sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dan sesuai dengan prosedur yang

telah yang berlaku. DPRD Kabupaten Pandeglang juga memiliki tanggung jawab

dan kerjasama yang dijalin dengan para stakeholders. Tanggung jawab yang telah

dilaksanakan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang Legislasi telah bekerja

sesuai dengan peraturan DPRD Nomor 03 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang, Pembuatan kebijakan.

4.3.4 Akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bdang Legislasi

Kesesuaian dari serangkaian tahapan pembuatan kebijakan yang dilakukan

oleh DPRD Kabupaten Pandeglang pada umumnya telah sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan oleh DPRD yang mengacu kepada peraturan-peraturan yang

digunakan pada saat proses pembuatan kebijakan. Untuk menuju pelayanan yang

adil dan merata maka diperlukan suatu pencapaian hasil yang sudah dilaksanakan

Page 128: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

dari seluruh rangkaian program-program yang telah terencana dan terlaksana

dengan baik. Adanya kegiatan yang dilaksanakan akan kegiatan tersebut dapat

diketahui apakah berhasil atau tidak, salah satu caranya ialah dapat dilihat dari

akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan sesuatu untuk mengurus dan mengaudit,

melakukan tanggung jawab, laporan kinerja, menjawab atas prilaku atau tindakan-

tindakan yang telah dilakukan, keputusan dan tindakan, terbuka bagi pemeriksaan

dan peradilan, bagian dari sanksi dan penghargaan.

4.3.4.1 Kesesuaian Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang

Legislasi

Peraturan dan dasar dari program kerja merupakan pedoman yang sangat

diperlukan oleh DPRD Kabupaten Pandeglang dalam menjalankan tugas dan

fungsinya dalam bidang Legislasi. Dasar acuan itu yang nantinya akan digunakan

DPRD apabila dalam teknis pelaksanaannya menghadapi kendala-kendala yang

terjadi, sehingga akuntabilitas DPRD pada saat pembuatan kebijakan bisa

dihasilkan dengan tepat dan akurat. Mewujudkan pelayanan yang adil, merata

dan menyeluruh kepada seluruh stakeholdersdalam bidang Legislasi diperlukan

suatu pencapaian hasil yang sudah direncanakan dan dilaksanakan sebelumnya

agar terciptanya suatu etos kerja yang bisa menjadi acuan DPRD Kabupaten

Pandeglang untuk kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan TB. Tengku Abdurahman. SE dari

Fraksi PPP yang menjabat sebagai wakil ketua 1 DPRD Kab. Pandeglang, beliau

menyatakan bahwa :

Page 129: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

“kami melaksanakan kinerja sudah sangat maksimal dan sudah sesuai

dengan aturan yang berlaku, melaksanakan fungsi kami sebagai anggota

DPRD seperti melaksanakan pembuatan kebijakan, pengawasan dan

penganggaran keuangan, memang kami sadari selama proses pembuatan

kebijakan belum maksimal dan belum menyentuh semua kalangan

masyarakat, akan tetapi kita semua disini akan terus melakukan perbaikan

demi melaksanakan aspirasi rakyat Pandeglang. ”

(Wawancara Rabu, jam 10.00, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Anggota DPRD khususnya merupakan pimpinan wakil ketua 1 DPRD Kab

Pandeglang sudah merasa selama ini kinerja yang dilaksanakan sudah cukup

maksimal. Dan sudah melaksanakan fungsi kami sebagai anggota DPRD seperti

melaksanakan pembuatan kebijakan, pengawasan dan penganggaran keuangan,

Akan tetapi tidak sejalan dengan yang dikatakan oleh warga masyarakat H. Urai

mustakim, warga kelurahan Cigadung, kecamatan Karangtanjung bahwa:

“kinerja anggota dewan belum maksimal, sedangkan mereka bisa duduk di

DPRD akibat dipilih oleh masyarakat, yang seharusnya lebih

memperhatikan lagi masyarakat. Meskipun anggota DPRD seringkali

berkerja keras dalam melaksanakan tugas dan membuat kebijakan atau

perda untuk meningkatkan pelayanan publik dan membuat program yang

sesuai aspirasi rakyat Pandeglang, namun secara dilapangan masyarakat

belum merasakan secara langsung dengan apa yang dilakukan anggota

DPRD tersebut. ”

(Wawancara Rabu, jam 10.10, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Masyarakat menilai bahwa kenerja DPRD masih belum maksimal, sejauh

ini masyarakat belum merasakan pengaruh yang signifikan dari kebijakan yang

telah dibuat oleh DPRD, serta belum adanya kesesuain anatar kebijakan yang

dibuat DPRD dengan apa yang benar dibutuhkan oleh masyarakat. kesesuaian

DPRD Kabupaten Pandeglang dalam melakukan pembuatan kebijakan mendapat

kendala-kendala dalam proses pelaksanaannya. Namun demikian, berdasarkan

atas program serta acuan yang telah ditetapkan DPRD sebelumnya, kendala-

kendala yang terjadi pada saat pembuatan kebijakan dapat teratasi. Hal itu

Page 130: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

tentunya tidak lepas dari kematangan DPRD dalam menentukan dan menjalani

program-program kerja yang dilakukan. Kesesuaian menjadi indikator penting

dalam menentukan sebuah kinerja yang berdasarkan atas akuntabilitas yang sesuai

dengan program kerja yang ada, Hal itu dapat menjadi penilaian DPRD

Kabupaten Pandeglang untuk menilai kinerja organisasinya sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara Masih banyaknya produk DPRD berupa

perda yang belum maksimal. Dimana perda yang tidak sesuai dan belum berpihak

pada masyarakat. Kewajiban dari DPRD Kabupaten Pandeglang ialah

mewujudkan kesesuaian kinerja dan keakuratan hasil-hasil yang telah diperoleh

selama kegiatan pembuatan kebijakan berlangsung. Kesesuaian dan tindakan yang

dilakukan oleh DPRD Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu indikator yang

sangat menentukan apakah akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang selama

melakukan proses pembuatan kebijakan tersebut telah sesuai dengan target yang

telah diharapkan sebelumnya atau tidak. Mewujudkan akuntabilitas merupakan

hal yang harus dilakukan DPRD demi menciptakan sebuah kinerja yang maksimal

dan sebagai dasar acuan dalam pengukuran kinerja agar dapat berjalan dengan

semestinya. Kesesuaian dalam menilai akuntabilitas DPRD Kabupaten

Pandeglang tentunya harus memiliki tahapan-tahapan yang dilakukan selama

proses pembuatan kebijakan dilaksanakan.

4.3.4.2 Tindakan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam pembuatan kebijakan

Mewujudkan akuntabilitas merupakan suatu keharusan dalam

menilaisebuah kinerja organisasi dan merupakan salah satu indikator penting

dalammenilai kinerja suatu organiasi untuk mencapai hasil yang akan dicapai oleh

Page 131: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DPRD. Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sebelumnya

merupakan langkah awal DPRD Kabupaten Pandeglang dalam menjalankan

seluruh rangkaian kegiatan pembuatan kebijakan. terdapat kendala-kendala yang

terjadi pada saat pembuatan kebijakan merupakan suatu hal teknis yang biasa

dialami oleh sebuah organisasi. Karena kendala yang muncul terhadap

pelaksanaan suatu program yang dijalankan oleh setiap organisasi ataupun

instansi pemerintahan merupakan hal yang bersifat kondisional dan dapat

sewaktu-waktu terjadi.

Akuntabilitas juga merupakan suatu instrumen untuk kegiatan kontrol di

dalam suatu organisasi terutama dalam pencapaian hasil kerja DPRD Kabupaten

Pandeglang. Dalam hal ini, diperlukan evaluasi kinerja yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta cara-cara yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan. Pengendalian (control) sebagai bagian penting dalam

manajemen yang baik merupakan hal yang saling menunjang akuntabilitas.

Dengan kata lain, pengendalian tidak dapat berjalan efisien dan efektif bila tidak

ditunjang dengan mekanisme akuntabilitas yang baik serta kesesuaian berupa

perencanaan terhadap program-program yang telah direncanakan sebelumnya

untuk dijadikan sebagai indicator keberhasilan organisasi. Bagi tercapainya

potensi demokrasi yang diwujudkan melalui pemilihan umum. Lembaga legislasi

Daerah menyampaiakan kepentingan dan aspirasi masyarakat yang diuabah

menjadi kebijakan.

Seperti yang diungkapkan oleh anggota DPRD Hj. Heryani (ketua fraksi

GOLKAR), beliau mengatakan bahwa :

Page 132: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

“setiap kebijakan yang anggota buat bersama eksekutif selalu berpihak

pada kepentingan rakyat banyak, kebijakan dibuat berasal dari aspirasi

masyarakat”

(Wawancara Senin, jam 09.10, 23 Maret 2015, Sekretariat Dewan)

Berdasarkan uraian hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa setiap

kebijakan yang anggota buat bersama eksekutif selalu berpihak pada kepentingan

rakyat banyak, kebijakan dibuat berasal dari aspirasi masyarakat. Dengan

demikian bisa dikatakan bahwa proses kebijakan publik itu berlangsung dalam

ruang yang dipenuhi oleh beragam kepentingan, baik dari para aktor pemerintah,

Parlemen, masyarakat sipil atau pun para pelaku ekonomi. Fungsi legislasi

merupakan suatu proses untuk mengakomodasi berbagai kepentingan para pihak

(stakeholders), untuk menetapkan bagaimana pembangunan di Daerah akan

dilaksanakan.

Namun pada praktiknya anggota dewan tidak melakukan kewajiban

sebagai anggota dewan, seperti yang dikatakan oleh warga yang bernama Dede

Rizki (33 Tahun) warga kecamatan Labuan, beliau mengatakan bahwa:

“ seperti yang saya pribadi rasakan selama ini, masyarakat tidak dilibatkan

dalam setiap proses pembuatan kebijakan, mereka hanya lebih

mementingkan kepentingan pribadi maupun kepentingan partai

politiknya.”

(Wawancara Senin, jam 16.40, 23 Maret 2015, Rumah Makan cep udin Labuan)

Masyarakat menilai selama ini masyarakat tidak dilibatkan dalam proses

pembuatan kebijakan, lebih jau lagi masyarakat menilai bahwa kebijakan yang

sudah dibuat bukanlah mewakili apa yang di harapkan masyarakat pada umumnya

melainkan hanya untuk kepentingan politik dan kelompok saja. Jika sebuah

Page 133: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

kebijakan tidak melibatkan masyarakat bawah, maka sebuah kebijakan itu akan

berdampak buruk bagi pembuat kebijakan, seperti masih banyaknya aksi

demonstrasi yang terjadi selama ini. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada

saat proses pembuatan kebijakan tentunya telah ditekan serendah mungkin oleh

DPRD Kabupaten Pandeglang agar pada saat pelaksanaan pembuatan kebijakan

tidak begitu menghambat kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam

menjalankan tugas dan fungsinya. Akuntabilitas berupa kesesuaian dari proses

pembuatan kebijakan yang telah dilakukan menjadi hal penting yang diperhatikan

DPRD demi kelancaran proses pembuatan kebijakan baik secara teknis di

lapangan maupun secara administratif. Adanya kerjasama yang terjalin antara

DPRD dengan Masyarakat merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar

kekurangan DPRD dapat diatasi dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien.

Page 134: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa kinerja anggota DPRD

sudah baik tetapi belum maksimal, dimana anggota dewan DPRD Kabupaten

Pandeglang belum melaksanakan peran dan fungsinya secara maksimal. Maka

dapat disimpulkan :

1. Responsivitas, kinerja Anggota DPRD dapat dikatakan baik, hal ini seringnya

DPRD merespon pengaduan dan surat yang masuk atau mengadakan rapat

kerja dengan Perangkat Daerah. Namun hal ini belum diimbangi dari

banyaknya tuntutan/aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada lembaga

ini, baik dalam bentuk unjuk rasa, mengirim delegasi hingga meminta audensi

dengan anggota DPRD.

2. Responsibilitas, Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa kegiatan

pembuatan kebijakan yang dilakukan DPRD Kabupaten Pandeglang

dilakukan dengan baik sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dan

sesuai dengan prosedur yang telah yang berlaku. Tanggung jawab yang

telah dilaksanakan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam bidang Legislasi

telah bekerja sesuai dengan peraturan DPRD Nomor 03 tahun 2010

tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Pandeglang, Pembuatan kebijakan.

Page 135: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

3. Akuntabilitas, dari seberapa besar kegiatan DPRD dan kebijakannya telah

sesuai dengan fungsi dan wewenangnya konsisten dengan kehendak

masyarakat dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat masih jauh

yang diharapkan. Dimana selama ini fungsi dan hak-hak DPRD yang ada

selalu digunakan sebagai alat pemenuhan kesejahtraan anggota DPRD semata

serta kepentingan partai politik dari anggota DPRD tersebut.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, berikut saran yang peneliti

berikan kepada nggota DPRD Kabupaten Pandeglang:

1. Memaksimalkan kinerja dengan lebih membuka keran informasi, dengan

memkasimalkan situs website yang di miliki anggota dewan. Harus lebih

sering mendatangi konstituennya untuk memberikan informasi yang

akurat, sehingga konstituen merasa diperhatikan anggota dewan.

2. Daya tanggap DPRD Kabupaten Pandeglang terhadap aspirasi masyarakat

bisa dikatakan baik, Hal itu tergambarkan dari hasil wawancara yang

menjelaskan bahwa sejauh ini DPRD menggapi semua aspirasi masyarakat

Pandeglang, melakukan diskusi rutin dengan beberapa LSM, akademisi,

tokoh agama dan tokoh masyarakat.

3. Meningkatkan pelayanan yang prima dengan melakukan kegiatan

pembekalan budaya kerja, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis

kepada anggota.

4. Mengevaluasi kembali perda atau kebijakan yang meyesengsarakan rakyat.

5. Lebih memperhatikan konstituennya untuk terlibat dalam pembuatan

Page 136: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

raperda (rancangan peraturan Daerah). Agar konstituen merasa dilibatkan

dalam proses pembuatan kebijakan.

6. Perlu dilakukan peningkatan kualitas anggota, baik dari segi pengalaman

dan juga pelatihan yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya agar

kualitas kinerja anggota semakin baik.

Page 137: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita,Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Graham

Ilmu.

Agustino, Leo. 2006. Politik & Kebijakan Publik. Bandung : AIPI – Puslit KP2W

Lemlit Unpad.

Andrianto,Nico. 2007. Good e-Government: Transoaransi dan Akuntabilitas

Publik Melalalui e-Government. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analaisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Dwiyanto, Agus, 1995, Penilian Kinerja Organisasi Publik, Makalah dalam

Seminar Sehari : Kinerja Organisasi Sektor Publik, Kebijakan dan

Penerapannya, Fisipol UGM, Yogyakarta.

------------------- 2001, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Pusat Studi

Kependudukan dan Kebijakan, UGM, Yogyakarta.

Echols, John M, and Shadily, Hassan, 1992, An English-Indonesian Dictionary

(Kamus Inggris Indonesia), PT Gramedia, Jakarta.

Furtwengler, Dale. Penilaian Kinerja Gaffar, Afan, 2000, Politik Indonesia :

Transisi Menuju Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Page 138: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Imawan, Riswandha, 2000, Agenda Politik dan Ekonomi Dalam Format

Reformasi Menuju Terbentuknya Masyarakat Madani, Dalam

Membongkar Mitos Masyarakat Madani, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

------------------------- 1993, Faktor-Faktor Yang Menghambat Usaha Optimasi

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Fungsi

Legislatif Dalam Sistem Politik Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.

Keban, Yeremias T, 1995, Indikator Kinerja Pemerintah Daerah : Pendekatan

Manajement dan Kebijakan, Seminar Sehari Kinerja Organisasi Sektor

Publik, Kebijakan dan Penerapan, 20 Mei 1995, Yogyakarta, MAP-UGM.

Kumorotomo, Wahyudi dan Subando, Margono, Agus, 1998, Sistem Informasi

Manajement Dalam Organisasi Publik, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Levelt Dalam Djoko Prakoso, 1985, Proses Pembuatan Peraturan Daerah dan

Beberapa Usaha Penyempurnaannya, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT.

Refika Aditama.

Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya

Pemberdayaan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Miles & Huberman. 1992. Analisis data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia

Pers.

Page 139: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Moleong, Lexy J 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Karya,

Bandung.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. : PT. Remaja

Rosdakarya.

Sanit, Arbi, 1985, Perwakilan Politik di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta.

Siagian, P. Sondang 2000, Organisasi, Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi,

PT. Gunung Agung, Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sugiono. 2008. METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF.

Bandung : ALFABETA.

Sumodiningrat,Gunawan.1999. Pemberdayaan masyarakat & JPS. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Thoha, Miftah 1989, Pembinaan Organisasi : Proses Diagnosa dan Intervensi,

Rajawali, Jakarta..

Widodo,Joko. 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Jawa timur:

Bayumedia Publishing

Page 140: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Peraturan Perundang-Undangan:

Peraturan Buapati Pandeglang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Pandeglang.

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 03

Tahun 2010 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Pandeglang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan

Nepotisme.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Page 141: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

MATRIKS HASIL WAWANCARA SEBELUM REDUKSI

Q

I1.1

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dilakukan secara

koordinasi oleh DPRD kepada Masyarakat. Hal ini juga dipertegas

dengan dilakukannya wawancara dengan Masyarakat

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Kami senantiasa menanggapi apa yang masyarakat inginkan, dan

sejauh ini kami sudah membuat program yang sesuai masyarakat

butuhkan, misalnya adalah pembangunan jalan di masing-masing

kecamatan.

Q3

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Banyak sekali program yang sudah dibuat, khususnya untuk

meningkatkan pelayan public.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

kita sendiri merasa apa yang kita lakukan untuk masyarakat khususnya

masyarakat dapil 1 sudah merasa maksimal.

Q5

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

anggota DPRD ?

Page 142: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Saling mendukung dan meningkatkan kembali komunikasi emosional

dan komunikasi politik

Q6

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

sejauh ini DPRD Kabupaten Pandeglang sudah berjalan sesuai

dengan fungsinya, hal ini dibuktikan dengan terlaksananya program-

program yang dicanangkanoleh DPRD Periode sekarang berjalan

dengan baik, misalnya adalah terciptanya perda inisiatif yang

merupakan produk DPRD. Contoh lain adalah Program DPRD

Pandeglang yaitu kunjungan rutin ke kecamatan

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Sajuah ini masih harus di perbaiki

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Hambatan selalu ada saja, ya itu tadi ketika menemukan masyarakat

yang kontra atau melihat sesuatu tidak secara keseluruhan.

Q9

Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

Itu jelas sekali, karena kalau tidak akan ada banyak yang protes

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Sejauh ini masyarakat sangat mendudung

Q11

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Page 143: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Pihak LSM juga sering dilibatkan oleh DPRD dalam rapat-rapat

atau musyawarah yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten

Pandeglang. Hal ini dikarenakan DPRD Kabupaten Pandeglang

ingin melakukan transparansi publik, atau sebagai bentuk

keterbukaan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam menerima

masukan-masukan dari luar, untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti

oleh DPRD sebagai upaya untuk melakukan daya tangkap yang

responsif dan secara cepat terhadap segala bentuk masukan-masukan

yang diterima oleh DPRD

Q12

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Tentu saja sudah sesuai, karena setiap kebijakan yang dibuat oleh

DPRD acuannya adalah masyarakat.

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan

kebijakan ?

Masih banyak kepentingan politik

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Belum semua, karena masih banyak kendala.

Page 144: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I1.2

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Banyak cara sudah kami lakukan untuk mengetahui apa yang

masyarakat butuhkan, misalnya adalah dengan cara mengajak

berdialog langsung dengan masyarakat.

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa bukti

yang terealisasi ?

Kami senantiasa menanggapi apa yang masyarakat inginkan, dan

sejauh ini kami sudah membuat program yang sesuai masyarakat

butuhkan, misalnya adalah pembangunan jalan di masing-masing

kecamatan.

Q3

Apa saja Program-pogram Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Kegiatan tidak hanya berupa sosialisasi kepada masyarakat, ajang

aspirassi masrakat atau yang kita sebut dengan reses, kita juga selalu

melaksanakan pengawasa – pengawasan.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Belum karena masih belum terasanya Pemerataan Pembangunan

Daerah.

Q5

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

anggota DPRD ?

Melakukan koordinasi yang baik antara legislative dan masyarakat

Q6 Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Page 145: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Sejauh ini sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Iya sudah.

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Banyak sekali kalau masalah kendala, dan sulit jika di ucapkan satu

persatu

Q9

Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

Jelas sekali sudah.

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Sejauh ini masyarakat masih merespon baik terhadapa kebijakan

yang telah kami buat, aka tetapi masih juga ada yang kontra

terhadap kebijakan. Wajar saja, kan Negara kita menganut

demokrasi

Q11

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Mengajak mereka berdiskusi

Q12

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Masih belum

Page 146: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan

kebijakan ?

Banyak sekali, terutama masalah SOP

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Masih sangat sulit untuk merealisasikannya.

Page 147: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I2.1

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dilakukan secara

koordinasi oleh DPRD kepada Masyarakat. Hal ini juga dipertegas

dengan dilakukannya wawancara dengan Masyarakat.

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Kami senantiasa menanggapi apa yang masyarakat inginkan, dan

sejauh ini kami sudah membuat program yang sesuai masyarakat

butuhkan, misalnya adalah pembangunan jalan di masing-masing

kecamatan.

Q3

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Kita selalu melaukan kegiatan salahsatunya yaitu kegiatan menampung

aspirasi konstituen, dimana kita melaksanakan ASMARA menjaring

aspirasi masyarakat yang sudah diatur didalam TATIB DPRD. Itu salah

satu bentuk pertanggungjawaban kita terhadap masyarakat.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

sudah , tapi mesti di tingkatkan lagi

Q5

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

anggota DPRD ?

Banyak berdiskusi dengan masyarakat

Q6 Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Page 148: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Banleg sudah berjalan sesuai dengan fungsinya

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Kami sadar masih banyak kekurangan dalam pelaksanaanya.

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Hambatan selau ada, tingga; bagaimana kita menyikapinya.

Q9

Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

Proses pembuatan kebijakan di DPRD sesuai dengan tahapannya

yaitu dari BANLEG ke Paripurna terus Bansus dan di bahas lagi di

paripurna. Selain itu dalam menanggapi aspirasi masyarakat dan

dalam membuat kebijakan DPRD selalu melibatkan ketua agama,

akademisi, tokoh masyarakat serta forum camat, sehingga apa yang

kami bahas benar-benar mencakup dari bebagai masalah

dimasyarakat

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Sejauh ini masih ini masih dikatakan baik

Q11

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Membuka diri kepada masyarakat untuk berdiskusi

Q12 Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Page 149: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, namun masih

banyak yang belum terealisasi setiap kebijakan yang anggota buat

bersama eksekutif selalu berpihak pada kepentingan rakyat banyak,

kebijakan dibuat berasal dari aspirasi masyarakat

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan

kebijakan ?

Masalah utama adalah tentang anggran

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Masih banyak yang belum

Page 150: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I2.2

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Banyak cara sudah kami lakukan untuk mengetahui apa yang

masyarakat butuhkan, misalnya adalah dengan cara mengajak

berdialog langsung dengan masyarakat.

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Kami senantiasa menanggapi apa yang masyarakat inginkan, dan

sejauh ini kami sudah membuat program yang sesuai masyarakat

butuhkan, misalnya adalah pembangunan jalan di masing-masing

kecamatan.

Q3

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Kisa selalu memberikan pelayanan secara maksimal untuk seluruh

masyarakat khususnya konstituen, jika ketika masyarakat mempunyai

keluhan atau saran, kita selalu tampung, dan sebisa mungkin, kita

selalu usahakan apa yang masyarakat mau dan minta dari kita.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Sudah sangat maksimal.

Q5

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

anggota DPRD ?

Harus benar benar mendengarkan aspirasi masyarakat

Q6 Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Page 151: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Sudah sanagt baik.

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Sudah cukup baik

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Sudah tentu hambatan itu pasti ada.

Q9

Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

DPRD Kabupaten Pandeglang pada setiap tahapan pembuatan

kebijakan, membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari

semua kalangan. DPRD Kabupaten Pandeglang mengadakan rapat

dengan berbagai kalangan, mulai dari LSM, Organisasi Masyarakat

(Ormas), aktivis politik, dll. Hal ini dilakukan agar DPRD bisa

mendapat masukan terhadap hasil keputusan yang telah

ditetapkannya

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Setelah diumumkan Peraturan Daerah oleh DPRD, melakukan uji

publik terhadap suatu kebijakan. Pada dasarnya, masyarakat baru

akan melihat dan mengetahui ketika Perda, setelah DPRD

mengesahkan Perda tersebut. Setelah dilakukan pembuatan

kebijakan, barulah Masyarakat melakukan penolakan sebuah

kebijakan.

Q11 Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Page 152: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Mengajak tokoh masyarakat, akademisi, lsm untuk berdiskusi

Q12

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Masih banyak masyarakat yang kontra

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan kebijakan ?

Dalam proses pembuatan kebijakan DPRD tentunya tidaklah mudah,

kami sering berhadapan dengan kendala, misalnya adalah SOP

legislative tidak sejalan dengan SOP eksekutif, SKPD tidak sejalan

dan banyak hal lagi yang terkadang menjadi kendala dalam proses

pembuatan kebijakan

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Masih banyak yang belum

Page 153: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I2.3

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Banyak cara sudah kami lakukan untuk mengetahui apa yang

masyarakat butuhkan, misalnya adalah dengan cara mengajak

berdialog langsung dengan masyarakat.

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

DPRD periode tahun ini sangat cukup baik dalam merespon aspirasi

dari masyarakat ataupun akademisi yang terkait problematika yang

terjadi di masyarakat, justru kami sangat terbantu dengan adanya

masyarakat yang kritis dan selalu berperan aktif dalam memberikan

aspirasi mereka demi kebangkitan dan kemajuan Kabupaten

Pandeglang. Beberapa hasil diskusi kami dengan masyarakat adalah

telah kami buat tentang program pelayanan yang sudah

direalisasikan contohnya adalah pemasangan papinblok dan

perbaikan jalan di setiap kecamatan

Q3

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Sangat banyak.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Sudah sangat maksimal menurut saya.

Q5 Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

Page 154: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

anggota DPRD ?

Menuruti apa yang menjadi asprasi masyarakat

Q6

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Sudah sesuai

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Masih perlu ada yang di tingkatkan

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Terkadang ada saja hamtannya, misalnya adalah tidak sesuainya

antara SOP Badan Legistalif dan Eksekutif

Q9

Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan ?

Sejauh ini sudah sesuai

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Ada yang pro da nada juga yang kontra

Q11

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Berkunjung secara rutin kepada masyarakat

Q12

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Page 155: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Masih banyak yang tidak sesuai

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan

kebijakan ?

Masalah SOP

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Ada yang sudah dan ada juga yang belum

Page 156: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I2.4

QI

Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

Banyak cara sudah kami lakukan untuk mengetahui apa yang

masyarakat butuhkan, misalnya adalah dengan cara mengajak

berdialog langsung dengan masyarakat.

Q2

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Kami senantiasa menanggapi apa yang masyarakat inginkan, dan

sejauh ini kami sudah membuat program yang sesuai masyarakat

butuhkan, misalnya adalah pembangunan jalan di masing-masing

kecamatan.

Q3

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Kita sebagaI anggota DPRD yaitu dengan cara menerima dan

menampung aspirasi masyarakat kita, ketika mereka daang ke kantor

kami, kita usahakan menampung aspirasi mereka.

Q4

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Kami melaksanakan kinerja sudah sangat maksimal dan sudah

sesuai dengan aturan yang berlaku, melaksanakan fungsi kami

sebagai anggota DPRD seperti melaksanakan pembuatan kebijakan,

pengawasan dan penganggaran keuangan, memang kami sadari

selama proses pembuatan kebijakan belum maksimal dan belum

menyentuh semua kalangan masyarakat, akan tetapi kita semua

disini akan terus melakukan perbaikan demi melaksanakan aspirasi

Page 157: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

rakyat Pandeglang

Q5

Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerja

anggota DPRD ?

untuk membangun komunikasi dalam proses pembuatan kebijakan,

kami meminta Masyarakat menyampaikan pendapatnya mengenai

kebijakan yang akan di buat, antara Masyarakat dengan DPRD

Kabupaten Pandeglang. diharapkan Masyarakat yang bersangkutan

dapat berkomunikasi dengan baik dan secara intensif pada saat

proses pembuatan kebijakan. Masyarakat nantinya akan

berkomunikasi dengan Badan Legislasi dari DPRD Kabupaten

Pandeglang perihal apa saja yang dibutuhkan pada saat proses

pembuatan kebijakan, disamping itu juga menyangkut jika ada

kekurangan dalam melengkapi kekurangan-kekurangan

Q6

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Sudah

Q7

Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar ?

Saya yakin betul sudah sesua Semua elemen masyarakat terlibat dalam

pembangunan pemerintahan, hanya mungkin jalurnya saja, aspirasi

masyarakat ditampung kemudian diwakili oleh tokoh masyarakat, dan

seterusnya, jadi aspirasi masyarakat yang paling bawah ikut sangat

berperan penting.

Q8

Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pelaksanaan

kegiatan birokrasi publik ?

Tidak semua kebijakan masyarakat menerima.

Q9 Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

Page 158: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

tahapan ?

Iya sudah

Q10

Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat

oleh DPRD ?

Masih banyak yang kontra

Q11

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Sajauh ini kamai terus membuka diri untuk berdiskusi

Q12

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Iya sudah sesuai, tapi masaih belum teralisasi semua

Q14

Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pembuatan

kebijakan ?

Banyak sekali

Q15

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Belum semu terealisasi, karena masih banyak kendala dalam

pelaksanaanya

Page 159: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I3.1

Q1

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Kualitas kerja dari ANGGOTA DEWAN itu masih sangat kurang,

masih banyak perlu ditingkatkan, Sumber daya manusia juga perlu

ditingkatkan masalah keterampilan kerja, harusnya dilaksanakan

south course atau kursus pendek dalam peningkatan kualitas kerja

Q2

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Biasanya Anggota memberikan kemudahan dalam hal Pengajuan

proposal dari masyarakat.

Q3

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Saya pribadi beluk maksimal.

Q4

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Masih harus di tingkatkan kembali

Q5

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Masih belum jelas dengan apa mereka lakukan

Q6

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Masih banyak yang tidak sesuai

Q7 Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Page 160: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Banyak yang belum, terutama tentang peningkatan pelayanan public

Page 161: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I3.2

Q1

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Sejauh ini anggota dewan masih sering mengajak masyarakat untuk

berdiskusi untuk membicarakan apa yang sebenarnay dibutuhkan

Q2

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Biasanya anggota dewan memberikan memo untuk membantu

kelancaran suatu acara atau pengajuan proposal.

Q3

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

saya menilai kenerja DPRD masih belum baik, coba saja kita liat

dibeberapa kecamatan, masih banyak masyarakat yang komplen

tentang program atau perda yang menurut DPRD pro masyarakat,

sejauh ini masyarakat masih belum merasakan hasil kinerja DPRD,

karena selama ini pertemuan antara DPRD dengan masyarakat

hanya dijadikan sebagai formalitas saja

Q4

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

sejauh ini DPRD masih berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu

menerima aspirasi masyarakat dan telah di buktikan dengan

beberapa Peraturan Daerah yang pernah kami ajukan adalah

mengenai Waralaba dan peningkatan pelayan public

Q5

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Page 162: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Kunjungan kerja

Q6

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Sudah sesuai, tapi masih perlu di tingkatkan

Q7

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Banyak yang belum teralisasi

Page 163: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I3.3

Q1

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Masih perlu di tingkatkan

Q2

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Biasanya mengadakan pertemuan.

Q3

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

kinerja anggota dewan belum maksimal, sedangkan mereka bisa

duduk di DPRD akibat dipilih oleh masyarakat, yang seharusnya

lebih memperhatikan lagi masyarakat. Meskipun anggota DPRD

seringkali berkerja keras dalam melaksanakan tugas dan membuat

kebijakan atau perda untuk meningkatkan pelayanan publik dan

membuat program yang sesuai aspirasi rakyat Pandeglang, namun

secara dilapangan masyarakat belum merasakan secara langsung

dengan apa yang dilakukan anggota DPRD tersebut

Q4

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

iya sudah

Q5

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Membuka diri untuk bekerjasama

Q6

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Page 164: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Masih ada yang tidak sesuai

Q7

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi ?

Ada yang sudah dan ada juga yang belum

Page 165: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

Q

I3.4

Q1

Bagaimana respon DPRD terhadap aspirasi masyarakat dan apa

bukti yang terealisasi ?

Banyak program yang sudah di bua oleh DPRD Pandeglang untuk

peningkatan pelayan public.

Q2

Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat oleh

DPRD ?

Belum maskimal sih menurut saya,.

Q3

Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

Menurut pendapat saya sih belum.

Q4

Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya ?

Sejauh ini masih masih bisa di katakana sesuai dengan fungsinya,

karena masih banak berinteraksi dengan masyarakat dala proses

pembuatan kebijakan, akan teratapi masih saja ada kendala dalam

pelaksanaannya

Q5

Bagaimana langkah Koordinasi yang dilakukan DPRD kepada

masyarakat ?

Melakukan kunjungan, memberikan kesempatan kepada masyarakat

untuk menyampaikan langsun apa yang masyarakat butukan

Q6

Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah sesuai

dengan harapan masyarakat ?

Masih perlu ditingkatkan

Q7 Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

Page 166: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

terealisasi ?

Masih banyak yang belum teralisasikan

Page 167: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

MATRIKS HASIL WAWANCARA SESUDAH REDUKSI

2 Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang

Q

6. Bagaimana tindakan DPRD dalam mengenali kebutuhan

masyarakat ?

I1.1

sejauh ini DPRD Kabupaten Pandeglang sudah berjalan sesuai

dengan fungsinya, hal ini dibuktikan dengan terlaksananya program-

program yang dicanangkanoleh DPRD Periode sekarang berjalan

dengan baik, misalnya adalah terciptanya perda inisiatif yang

merupakan produk DPRD. Contoh lain adalah Program DPRD

Pandeglang yaitu kunjungan rutin ke kecamatan.

I2.4

Banyak cara sudah kami lakukan untuk mengetahui apa yang

masyarakat butuhkan, misalnya adalah dengan cara mengajak

berdialog langsung dengan masyarakat.

I3.1

“kualitas kerja dari ANGGOTA DEWAN itu masih sangat kurang,

masih banyak perlu ditingkatkan, Sumber daya manusia juga perlu

ditingkatkan masalah keterampilan kerja, harusnya dilaksanakan

south course atau kursus pendek dalam peningkatan kualitas kerja

Q

7. Apa saja Program-program Pelayanan Publik yang dibuat

oleh DPRD?

I1.2

sejauh ini DPRD masih berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu

menerima aspirasi masyarakat dan telah di buktikan dengan beberapa

Peraturan Daerah yang pernah kami ajukan adalah mengenai

Waralaba dan peningkatan pelayan publik. ”

I3.3

“DPRD periode tahun ini sangat cukup baik dalam merespon aspirasi

dari masyarakat ataupun akademisi yang terkait problematika yang

terjadi di masyarakat, justru kami sangat terbantu dengan adanya

Page 168: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

masyarakat yang kritis dan selalu berperan aktif dalam memberikan

aspirasi mereka demi kebangkitan dan kemajuan Kabupaten

Pandeglang. Beberapa hasil diskusi kami dengan masyarakat adalah

telah kami buat tentang program pelayanan yang sudah direalisasikan

contohnya adalah pemasangan papinblok dan perbaikan jalan di

setiap kecamatan. ”

Q

8. Bagaimana kualitas dari hasil kerja DPRD ?

I1.2

Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang dilakukan secara

koordinasi oleh DPRD kepada Masyarakat. Hal ini juga dipertegas

dengan dilakukannya wawancara dengan Masyarakat.

I2.1

pihak LSM juga sering dilibatkan oleh DPRD dalam rapat-rapat atau

musyawarah yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten

Pandeglang. Hal ini dikarenakan DPRD Kabupaten Pandeglang

ingin melakukan transparansi publik, atau sebagai bentuk

keterbukaan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam menerima

masukan-masukan dari luar, untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti

oleh DPRD sebagai upaya untuk melakukan daya tangkap yang

responsif dan secara cepat terhadap segala bentuk masukan-masukan

yang diterima oleh DPRD

I3.1

Kualitas kerja dari ANGGOTA DEWAN itu masih sangat kurang, masih

banyak perlu ditingkatkan, Sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan

masalah keterampilan kerja, harusnya dilaksanakan south course atau

kursus pendek dalam peningkatan kualitas kerja

I3.4

kinerja anggota dewan belum maksimal, sedangkan mereka bisa

duduk di DPRD akibat dipilih oleh masyarakat, yang seharusnya

lebih memperhatikan lagi masyarakat. Meskipun anggota DPRD

seringkali berkerja keras dalam melaksanakan tugas dan membuat

kebijakan atau perda untuk meningkatkan pelayanan publik dan

Page 169: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

membuat program yang sesuai aspirasi rakyat Pandeglang, namun

secara dilapangan masyarakat belum merasakan secara langsung

dengan apa yang dilakukan anggota DPRD tersebut

3 Responsibilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi

Q

2 Apa banleg berjalan sesuai dengan fungsinya

I1.1

sejauh ini DPRD Kabupaten Pandeglang sudah berjalan sesuai

dengan fungsinya, hal ini dibuktikan dengan terlaksananya program-

program yang dicanangkanoleh DPRD Periode sekarang berjalan

dengan baik, misalnya adalah terciptanya perda inisiatif yang

merupakan produk DPRD. Contoh lain adalah Program DPRD

Pandeglang yaitu kunjungan rutin ke kecamatan

I3.2

sejauh ini DPRD masih berjalan sesuai dengan fungsinya, yaitu

menerima aspirasi masyarakat dan telah di buktikan dengan

beberapa Peraturan Daerah yang pernah kami ajukan adalah

mengenai Waralaba dan peningkatan pelayan public

Q

3 Apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi public dilakukan

sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

I1.2 Sejauh ini sudah berjalan sesuai dengan fungsinya..

I2.1

Semua elemen masyarakat terlibat dalam pembangunan

pemerintahan, hanya mungkin jalurnya saja, aspirasi masyarakat

ditampung kemudian diwakili oleh tokoh masyarakat, dan seterusnya,

jadi aspirasi masyarakat yang paling bawah ikut sangat berperan

penting.

Q

4 Apakah proses pembuatan kebijakan sudah sesuai dengan

tahapan

I1.2 proses pembuatan kebijakan di DPRD sesuai dengan tahapannya

yaitu dari BANLEG ke Paripurna terus Bansus dan di bahas lagi di

Page 170: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

paripurna. Selain itu dalam menanggapi aspirasi masyarakat dan

dalam membuat kebijakan DPRD selalu melibatkan ketua agama,

akademisi, tokoh masyarakat serta forum camat, sehingga apa yang

kami bahas benar-benar mencakup dari bebagai masalah

dimasyarakat.

I2.2

DPRD Kabupaten Pandeglang pada setiap tahapan pembuatan

kebijakan, membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari

semua kalangan. DPRD Kabupaten Pandeglang mengadakan rapat

dengan berbagai kalangan, mulai dari LSM, Organisasi Masyarakat

(Ormas), aktivis politik, dll. Hal ini dilakukan agar DPRD bisa

mendapat masukan terhadap hasil keputusan yang telah

ditetapkannya

4 Akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi

Q

d. Bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan yang

dibuat oleh DPRD

I1.1

Sejauh ini masyarakat masih merespon baik terhadapa kebijakan

yang telah kami buat, aka tetapi masih juga ada yang kontra terhadap

kebijakan. Wajar saja, kan Negara kita menganut demokrasi

I2.1

Setelah diumumkan Peraturan Daerah oleh DPRD, melakukan uji

publik terhadap suatu kebijakan. Pada dasarnya, masyarakat baru

akan melihat dan mengetahui ketika Perda, setelah DPRD

mengesahkan Perda tersebut. Setelah dilakukan pembuatan

kebijakan, barulah Masyarakat melakukan penolakan sebuah

kebijakan.

I2.3 kami melaksanakan kinerja sudah sangat maksimal dan sudah sesuai

Page 171: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

dengan aturan yang berlaku, melaksanakan fungsi kami sebagai

anggota DPRD seperti melaksanakan pembuatan kebijakan,

pengawasan dan penganggaran keuangan, memang kami sadari

selama proses pembuatan kebijakan belum maksimal dan belum

menyentuh semua kalangan masyarakat, akan tetapi kita semua disini

akan terus melakukan perbaikan demi melaksanakan aspirasi rakyat

Pandeglang. ”

Q

e. Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

sesuai dengan harapan masyarakat

I1.1 Tentu saja sudah sesuai, karena setiap kebijakan yang dibuat oleh

DPRD acuannya adalah masyarakat.

I2.2

Sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, namun masih

banyak yang belum terealisasi. setiap kebijakan yang anggota buat

bersama eksekutif selalu berpihak pada kepentingan rakyat banyak,

kebijakan dibuat berasal dari aspirasi masyarakat

I3.1

seperti yang saya pribadi rasakan selama ini, masyarakat tidak

dilibatkan dalam setiap proses pembuatan kebijakan, mereka hanya

lebih mementingkan kepentingan pribadi maupun kepentingan partai

politiknya

Q

f. Apakah setiap kebijakan yang dibuat oleh DPRD sudah

terealisasi

I1.1

Kita selalu memberikan pelayanan secara maksimal untuk seluruh

masyarakat khususnya konstituen kita dapil 1, jika ketika masyarakat

mempunyai keluhan atau saran, kita selalu tampung, dan sebisa

mungkin, kita selalu usahakan apa yang masyarakat mau dan minta

dari kita

Page 172: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

I2.4

Belum semu terealisasi, karena masih banyak kendala dalam

pelaksanaanya

Page 173: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

DOKUMENTASI

Page 174: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 175: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 176: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 177: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA
Page 178: KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG …repository.fisip-untirta.ac.id/569/1/FILE 2 KINERJA ANGGOTA DPRD... · KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Victoria Hidayat Tullah

Nomor Induk Mahasiswa : 6661083076

Tempat Tanggal Lahir : Rangkas Bitung, 4 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Telepon : 085283389989

Alamat :,Kp. Munjul, Rt/Rw. 07/08, Desa. Karyawangi,

,,,Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang.

Kode Pos : 42262

PENDIDIKAN FORMAL

1. Tahun 1996. TK Muslimat.

2. Tahun 1996-2002. Sekolah Dasar Negeri Karyawangi 1.

3. Tahun 2002-2005. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pulosari.

4. Tahun 2005-2008. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pandeglang.

5. Tahun 2008-2015. S-1 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.