Perapihan Dan Pengeboran Plat Besi

download Perapihan Dan Pengeboran Plat Besi

of 11

description

Perbengkelan Laporan

Transcript of Perapihan Dan Pengeboran Plat Besi

PERAPIHAN DAN PENGEBORAN PLAT BESI (Laporan Praktikum Perbengkelan)

Oleh Magdalena Tyas Pratiwi 1314071036

LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pekerjaanbengkelsalah satunya adalah kerja bangku. Rangkaian kegiatan kerja bangku ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat, dan mengebor. Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang pembelajaran secara praktis mengenai keterampilan mesin.

Seorang ahli mesin tidak hanya mamapu menggunakan peralatan kerja tangan, tetapi harus terus-menerus praktik sampai mahir. Kerja bangku merupakan pekerjaan bengkel yang menggunakan peralatan kerja tangan (hand tools) dan merupakan bagian penting dalam pekerjaan di bengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang benar disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita harus memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan aman dan kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baik adalah menjaga kondisi peralatan yang di gunakannya.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu : 1. Untuk mengetahui cara merapihkan plat besi dengan menggunakan gerinda tangan. 2. Untuk mengetahui cara mengebor plat besi dengan benar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat) sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan. Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau perpaduan dari keduanya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diantaranya adalah menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengalur, menyambung, dan lain-lain (Daryanto,1987). Dalam kerja plat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah 1. Penggores Ada 3 jenis penggores yang sering digunakan yaitu penggores teknik, penggores saku, dan penggores mekanika. Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Penggores (scriber) adalah alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau sebagai gantinya pensil apabila hendak menggambar di atas kertas.2. Penitik Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.3. Mistar baja Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

4. Mistarsiku Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuatdari bahan baja (Hendroprawoko, 1983).5. Kikir Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain: Kikir Rata, bulat, segi empat, setengah lingkaran, segi tiga, bujur sangkar6. Alat pemotong manual Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter. 7. Mesin bending manual dan promecam Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3 mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual. 8. Mesin bor Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan, dalam hal ini untuk menyambung pelat satu dengan yang lain menggunakan paku keling serta untuk jalan keluar panas pada benda yang dibuat. 9. Gergaji tangan Gergaji tanganmerupakan alat pemotong dan pembuat alur yang sederhana, bagian sisinya terdapat gigi-gigi pemotong yang dikeraskan. Bahan daun gergaji pada umumnya terbuat dari baja perkakas (tool steel), baja kecepatan tinggi (HSS/high speed steel), dan baja tungsten (tungsten steel) (Sudaryanto, 2001).

III. METODELOGI PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 Mei 2015 pukul 08.00-10.00 WIB di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu plat besi yang sudah disambung, gerinda tangan, penitik, palu, mesin bor, dan mistar siku.

3.3. Diagram Alir

vDidokumentasikan hasilnya yang sudah dibor dengan menggunakan mesin bor. Dilubangi plat besi menggunakan mesin bor meja pada titik yang telah ditandai. Dibuat tanda titik dengan menggunakan penitik lalu dipukul dengan menggunakan palu agar titiknya terlihat dengan jelas. Dirapihkan bagian-bagian plat besi dengan menggunakan gerinda tangan.

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini yaitu : FotoKeterangan

Plat besi yang sudah tersambung membentuk persegi yang kemudian dirapihkan dengan menggunakan gerinda tangan. Setelah itu, diukur dengan menggunakan mistar siku untuk memberi tanda titik untuk memudahkan proses pengeboran dengan menggunakan mesin bor.

4.2. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, plat besi yang sudah disambung membentuk persegi perlu diperhatikan kembali hasil sambungannya. Apabila pada bagian sambungan plat besi masih terlihat belum rata maka harus diratakan dengan menggunakan gerinda tangan agar terlihat lebih rapih dan halus.

Gambar diatas merupakan proses perapihan plat besi dengan menggunakan gerinda tanganPenggerindaan dilakukan di titik-titik sambungan yang sebelumnya telah dilumerkan elektroda. Selain itu juga plak-plak elektroda yang mengering di luar area penyambungan dapat dirapihkan menggunakan gerinda tangan. Cara perapihannya yaitu dengan mengarahkan mata gerinda ke arah bagian yang ingin dirapihkan.Apabila keseluruhan bagian plat besi sudah dirapihkan, maka praktikan melakukan percobaan selanjutnya yaitu pengeboran. Pengeboran dilakukan untuk membuat lubang pada bagian plat besi yang nantinya akan berfungsi sesuai kebutuhan dan keinginan teknisi. Percobaan dimulai dengan menentukan titik-titik mana saja yang akan dilubangi atau dibor. Pada percobaan kali ini titik pengeboran berada pada 4 cm dari ujung plat besi, untuk menentukan 4 cm tersebut dilakukan dengan cara mengukurnya menggunakan meteran. Setelah titik tersebut telah didapat, maka proses selanjutnya yaitu membuat lubang kecil pada titik tersebut menggunakan penitik. Hal tersebut bertujuan agar mata bor memiliki poros/tempat berputar, sehingga proses pemakanan plat besi tidak mengarah ke arah lain. Proses penitikan dilakukan dengan cara memukul penitik yang diarahkan pada titik yang telah ditentukan menggunakan palu.

Tahapan selanjutnya yaitu plat besi sudah siap untuk pengeboran, proses pengeboran dilakukan dengan cara menempatkan terlebih dahulu plat besi pada meja bor, lalu diposisikan titik yang telah dibuat sebelumnya dengan posisi turunnya mata bor ketika mesin dinyalakan nanti. Hal tersebut penting dilakukan agar hasil pengeboran sesuai dengan apa yang diharapkan. Jika telah terposisi dengan baik, maka praktikan harus menahan posisi tersebut, tidak boleh dipindahkan lagi.

Selanjutnya dihidupkan mesin bor, pengoperasian mesin bor dilakukan dengan cara memutar tuas yang akan menurunkan mata bor secara perlahan. Setelah mata bor sampai pada permukaan plat besi maka gaya tekan yang dilakukan teknisi harus diperhatikan, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil. Jika terlalu besar dengan memutar tuas secara kuat, maka ada kemungkinan mata bor akan patah. Sedangkan jika gaya terlalu rendah maka mata bor akan memakan waktu yang lama untuk memakan plat besi.

Ketika semakin dalam mata bor masuk permukaan, maka tuas akan semakin ringan untuk diputar. Namun gaya tekan harus tetap dipertahankan, hal tersebut lagi-lagi untuk mengurangi kemungkinan patahnya mata bor. Satu hal lagi yang harus diperhatikan ketika permukaan plat besi sudah terlubangi yaitu, dengan menekan putaran hingga mata bor benar-benar melewati/menembus permukaan plat besi. Lalu, baru tuas dapat diputar ke atas kembali secara perlahan. Dan yang terakhir yaitu mematikan kembali mesin bor.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Perapihan setelah pengelasan penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang rapih.2. Penggunakan kacamata pelindung penting bagi teknisi ketia melakukan penggerindaan, untuk menghindari kecelakaan kerja.3. Titik pengeboran dapat dibuat dengan cara memukul penitik menggunakan palu pada posisi yang telah ditentukan sebelumnya.4. Setelah permukaan semakin tipis, maka tuas akan lebih ringan diputar.5. Gaya tekan pada saat mata bor mulai memakan permukaan plat besi harus dipertahankan untuk menghindari mata bor patah.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1987. Mesin Pengerjaan Logam. Bandung : Penerbit Tarsito. Hendroprawoko. 1983. Perbengkelan Pertanian.Yogyakarta : Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gajah Mada.Sudaryanto. 2001. Modul Praktikum Perbengkelan Pertanian. Bandung : Jurusan Teknik danManajemen Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.