PERAN_PERAN_PERAWATTERAPI_SOMATIK_DAN_PSIKOFARMAKA.ppt
-
Upload
tri-wulandari -
Category
Documents
-
view
3 -
download
2
Transcript of PERAN_PERAN_PERAWATTERAPI_SOMATIK_DAN_PSIKOFARMAKA.ppt
Pengertian terapi somatik
Terapi somatik : terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa dengan tujuan mengubah prilaku yang maladaptif menjadi prilaku adaptif dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada kondisi fisik klienPerlakuan : fisik target : prilaku klien
PENGIKATAN
DEFINISI
Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk mengatasi mobilitas fisik klien.
TUJUAN
melindungi klien dan orang lain dari cidera fisik, khususnya apabila terapi lain seperti perubahan lingkungan dan strategi prilaku sudah tidak mempan lagi.
Pengikatan………
Indikasi : Klien tidak mampu mengendalikan prilaku Berisiko menciderai diri sendiri dan orang lain Mengalami toleransi dan tidak lagi responsif
terhadap obat yang menekan prilaku patologi. Mengalami gg kesadaran-bingung yang berisiko
mengalami cidera atau jatuh Butuh penurunan stimulasi dan istirahat tenang Klien yg butuh bantuan utk mendapatkan rasa
aman dan pengendalian dirinya.
TINDAKAN KEPERAWATAN1. Hargai hak azazi klien, cara: Identifikasi kejadian pencetushrs memenuhi
kriteria terapi. Observasi yg mengalami agitasi dokumentasi
prilaku Buat rencana tindakan sesuai standar dan
dokumentasikan.2. Lindungi klien dari cidera fisik Staf hrs cukup, min 4 org Gunakan pendekatan yg tepat 3. Sediakan lingkungan yang aman, bebas dr
benda berbahaya, bersih, bebas seranggasering observasi
Lanjutan…..4. Jaga integritas biologis Cek tanda vital Jaga kebersihan kulit Siapkan alat untuk bab dan bak Atur suhu ruangan nyaman Beri posisi anatomis Periksa daerah pengikatan Ganti posisi tiap 2 jam5. Jaga harga diri klien Pertahankan privasi klien Beri penjelasan pada klien lain jika ditanyakan
bahwa pengikatan utk mengendalikan prilaku Pertahankan komunikasi verbal Konsisten staf yang yang menangani klien (sejenis)
Lepas ikatan segera jika klien dpt mengendalikan
prilaku
Lanjutan…..6. Melepaskan ikatan Pastikan klien sdh dpt mengendalikan prilaku Pastikan jml prwt cukup Lepaskan dr anggota badan yg paling tidak dominan,
dominan. Anjurkan klien mobilisasi aktif di TT Anjurkan klien bergerak bertahap. Observasi prilaku klien Dokumentasi.
Isolasi
Pengertian: bentuk terapi dengan menempatkan klien sendiri diruangan sendiri.
Indikasi : Klien tidak mampu mengendalikan prilakunya yang tidak bisa
dikendalikan dengan cara lain.Tujuan : melindungi klien, org lain dan
lingkungan dari bahaya yg akan terjadiKontra indikasi : Klien resiko bunuh diri, klien
yg mengalami agitasi disertai gg pengaturan suhu tubuh akibat obat , prilaku sosial yg menyimpang.
Lanjutan….Tindakan keperawatan dlm ruang isolasi :
1. Bantu kebutuhan dasar
2. Observasi sesering mungkin
3. Pertahankan komunikasi verbal
4. Catat dan dokumentasi hasil observasi
5. Beri umpan balik ttg prilakunya shg klien sadar alasan dan tujuan isolasi.
6. Tetap berikan terapi lain utk menenangkan
7. Segera keluarkan dr ruang isolasi jk prilaku sdh terkendali.
TERAPI KEJANG LISTRIK
Pengertian
terapi kejang listrik atau electro convulsive therapy merpkan terapi pd klien dg menimbulkan kejang grand mall dg mengalirkan arus listrik mll elektrode yg ditempelkan pd pelipis.
Indikasi:klien gg afektif tipe depresi, skizoprenia.
Perbaikan :
o Klien depresi : 6 – 10x terapi
o Skizopenia : 20 – 30x terapi
Frekwensi : 2 – 3hr sekali (2x/mg)
Lanjutan…..
Kontra Indikasi :
1. Tumor intra cranial meningkatkan TIK
2. Kehamilan keguguran
3. Osteoporosis fraktur tl
4. Infark miokardium henti jtg
5. Asma branchial memperberat penyakit.
Lanjutan…..Peranan perawat:
1.Persiapan
o Atasi cemas, beri penjelasan ttg proseduro Lakukan pemeriksaan fisik dan labo Siapkan surat persetujuan tindakano Puasakan klien minimal 6 jam sebelum ECT.o Hentikan pemberian obato Lepaskan gigi palsu, kontak lensa,
persiapan o Pakaikan pakaian longgaro Bantu mengosongkan blast.
Lanjutan……2. Pelaksanaano Baringkan klien dg posisi telentango Siapkan alato Pasang bantalan gigio Sementara ECT, tahan persendian dengan
supel (sendi bahu, rahang, lutut)o Setelah selesai bantu nafas.
3. Setelah ECTo Observasi dan awasi tanda vital sampai
kondisi stabilo Setelah sadar bantu orientasi dg
menjelaskan apa yang terjadi.
Sleep Deprivation TherapyYaitu : terapi anti depresi pada klien secara total malam hari saat tidur.
Tujuan : meningkatkan aktivitas tidur 3,5 jam (bervariasi tergantung sugesti klien)
Mis: klien tidur jam 18.00, terbangun jam 02.00. Maka diberi terapi ini mencegah kekambuhan.
Indikasi : klien depresi dengan gej bervariasi tiap hari dan punya suhu yang abnormal malam hari (meningkat)
Photo therapi
Pemberian : 5 – 20 menit
Posisi : duduk, mata terbuka, klien tetap dapat melakukan ADL
Keuntungan: melindungi seseorang yg dlm pengobatan
Indikasi : klien depresi non psikotik dan gg afektif
Efek samping: sakit kepala, iritabilitas, insomnia, kelelahan, mual, gg hidung dan sinus.
THERAPI PSIKOFARMAKA
Prinsip pemberian obat1. Persiapan : pencocokan resep, tujuan
pemberian, cara kerja obat, dosis, efek samping,cara pemberian.
2. Pemberianpedoman pemberian obat
3. EvaluasiRespon klien dengan pengamatan : identifikasi TL (cara berjalan, saliva berlebihan), kaji fisik dan mental klien secara adequat, monitor keadaan klien, dokumentasi.
Penggolongan obatTerapi dg obat tujuan : mengurangi atau menghilangkan gej gg jiwa.
1. Obat anti psikotik
2. Anti depresan
3. Anti ansietas
4. Anti maniak
Anti Psikotik
Utk skizoprenia akut dan kronis (halusinasi, ansietas)
Klasifikasi obat:1. Derivat fenotiazin
- Klorpromazin (Largactil, promactil, ethibernal)- Trifluopereazin (Stelazine)- Fluferazin (Anatensol)- Thioridazin(Melleril)
1. Derivat butifenon- haloperidol (haldol, serenance)
Anti psikotik…..Efek utama : mensupresi gej psikosis spt gg proses
waham, gg persepsi (halusinasi), aktivitas psikomotor yang berlebihan (agresifitas)
Efek samping :GG neurologis1. Gej ektrapiramidal (gelisah motorik, tdk dpt ddk
diam)- Distonia akut (kekakuan otot)- Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor kasar)- Diskenesia tardif (grk’an involunter berulang)
2. Sindroma Neuroleptik maligna, gej darurat tanda:(febris tinggi, kejang2, nadi meningkat, keringat berlebihan, kesadaran menurun) terjd pd pemakaian kombinasi antipsikotik gol butirofenol dg garam lithium.
3. Penurunan ambang kejang perhatikan pd epilepsi yg diberi antipsikotik
Lanjutan…..GG Otonom1. Hipotensi ortostatik (penurunan TD pd
perub posisi)2. Gg ss gatrointestinal (mulut kering,
diare, obst, hipersalivasi)3. Gg ss urogenital (inkontinensia)4. Gg mata (sulit akomodasi, mata kabur,
fotophobia5. Gg hidung (hidung mampet)GG HormonalGG ss Hematologi
Anti depresan
Utk mengurangi atau menghilangkan gej depresif meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan serotonin
Jenis :
1. Amitriphylin (Laroxyl)
2. Amoxapin
3. Desipramin
4. Imipramin (Tofranil)
GG depresan berat dg kecendrungan bunuh diri jg dipertimbangkan ECT
Efek samping:
1. GG ss kardiovaskuler- hipotensi- hipertensi antidepresan gol MAOI klasik- perub gamb EKG gol trisiklik
1. GG ss otonomakibat efek antikolinergik
(obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mual, sakit kepala)
Antiansietas
Mengurangi kecemasan yg patologis tanpa byk pengaruh pd fs kognitif
Efek : SedatifPotensi : ketergantungan gol
benzodiazepin.Klasifikasi:1. Derivat benzodiazepin
(Kardiozepoksid/lubrium, diazepam/valium, bromazepam/lexotan, lorazepam/ativan, clobazam/frisium, alprazolam/xanam, buspiron/buspar)
2. Derivat gliserol (Meprobamat/deparon)3. Derivat Barbiturat(Fenobarbital/Luminal) Byk disalah gunakan efek hipnotik dan
Aman pemakaian dosis besar kec dikombinasikan.
Anti maniak (Mood stabilizer)Utk kasus gg afektif bipolar episode maniak dan mencegah kambuh.
Jenis :
1. Gol garam lithium
2. Karbamazepin
3. As. Valproal
Perlu diperhatikan kadarnya dlm darah
Dapat bersifat : toksis pada ginjal.
Lanjutan…..
Efek samping:1. Tremor halus2. Vertigo dan lelah3. Diare, muntah4. Oliguria dan anuria5. Kolvulsi6. Kesadaran menurun7. Edema8. Ataksia dan tremor kasar
Efek samping
Ngantuk berat
Sakit kepala
Nafsu makan meningkat
Ketergantungan
Gejala putus obat (gelisah, tremor, kejang)