Perang diponegoro xi s 3

8
Chintia Mayasari Naimah Rahmawati Qurrotul Afidah Bilqisti Rizka Nur Karima

Transcript of Perang diponegoro xi s 3

Page 1: Perang diponegoro   xi s 3

Chintia Mayasari

Naimah Rahmawati

Qurrotul Afidah BilqistiRizka Nur Karima

Page 2: Perang diponegoro   xi s 3

[ 1825 – 1830 ]

Page 3: Perang diponegoro   xi s 3

Peta Peperangan :v

Page 4: Perang diponegoro   xi s 3

[ Jenderal De Kock ] [ Pangeran Diponegoro ]

[ Kyai Modjo ][ Alibasah Sentot Prawirodirjo ][ Pangeran Mangkubumi ]

Page 5: Perang diponegoro   xi s 3

Rakyat dibelit oleh berbagai bentuk pajakdan pungutan yang menjadi beban turun-temurun.Pihak keraton Jogjakarta tidak berdayamenghadapi campur tangan politikpemerintah kolonial.Kalangan keraton hidup mewah dan tidakmempedulikan penderitaan takyat.

Pangeran Diponegoro tersingkir dari elite kekuasaan, karena menolak berkompromidengan pemerintah kolonial. PangeranDiponegoro memilih mengasingkan diri keTegalrejo untuk memusatkan perhatian padakehidupan keagamaan.Pemerintah kolonial melakukan provokasidengan membuat jalan yang menerobosmakam leluhur Pangeran Diponegoro.

Page 6: Perang diponegoro   xi s 3

Pertempuran terbuka berlangsung sangat sengit

sehingga bila suatu wilayah dapat dikuasai pasukan

Belanda pada siang hari, maka malam harinya wilayah itu

sudah direbut kembali oleh pasukan pribumi begitu pula

sebaliknya. Serangan-serangan besar rakyat pribumi

selalu dilaksanakan pada musim hujan, para senopati

menyadari sekali untuk bekerjasama dengan alam

sebagai "senjata" tak terkalahkan.

Belanda akan menyebarkan provokator ke desa dan kota

untuk menghasut, memecah belah dan bahkan menekan

anggota keluarga para pengeran dan pemimpin

perjuangan rakyat yang berjuang dibawah komando

Pangeran Diponegoro. Namun pejuang pribumi tersebut

tidak gentar dan tetap berjuang melawan Belanda.

Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih

dari 23.000 orang serdadu. suatu hal yang belum pernah

terjadi ketika itu di mana suatu wilayah yang tidak terlalu

luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga

oleh puluhan ribu serdadu.

Pada tahun 1827 Belanda melakukan penyerangan

terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem

benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada

Jalan

Page 7: Perang diponegoro   xi s 3

Dengan berbagai tipu daya, akhirnya satu per satu

pemimpin perlawanan tertangkap dan menyerah, antara

lain Pangeran Mangkubumi (menyerah 27 September

1829), dan Alibasah Sentot Prawirodirdjo (menyerah

tanggal 24 Oktober 1829). Kesemuanya itu merupakan

pukulan yang berat bagi Pangeran Diponegoro.

Melihat situasi yang demikian, pihak Belanda ingin

menyelesaikan perang secara cepat. Jenderal de Kock

melakukan tipu muslihat dengan mengajak berunding

Pangeran Diponegoro. De Kock berjanji apabila

perundingan gagal maka Diponegoro diperbolehkan

kembali ke pertahanan. Atas dasar janji tersebut,

Diponegoro mau berunding di rumah Residen Kedu,

Magelang pada tanggal 28 Maret 1830. Namun, De Kock

ingkar janji sehingga Pangeran Diponegoro ditangkap

ketika perundingan mengalami kegagalan. Pangeran

Diponegoro kemudian di bawa ke Batavia, di[indahkan ke

Menado, dan pada tahun 1834 dipindahkan ke Makassar

hingga wafatnya pada tanggal 8 Januari 1855.

Akhir PEPERANGAN

Page 8: Perang diponegoro   xi s 3