Perancangan Website Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”Ambon€¦ · (Sdri. Jessy Kerjapy )...
Transcript of Perancangan Website Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”Ambon€¦ · (Sdri. Jessy Kerjapy )...
1
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi pada saat ini telah berkembang dengan pesat yang
pada akhrirnya mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, seperti pengguna
komputer dan internet yang juga pada aplikasi sehari-hari telah mengalami
kemajuan. Salah satu faktor yang mendorong pesatnya perkembangan teknologi
tersebut adalah adanya tuntutan terhadap peningkatan efesiensi dan efektifitas kerja
di berbagai bidang. Dengan demikian perkembangan dari teknologi ini menuntut
manusia untuk memahami dan menguasainya guna mencapai tujuan yang
dikehendaki.
Sistem informasi pada umumnya berkembang dan banyak digunakan serta
dibutuhkan oleh beberapa perusahaan dan juga kantor, namun tidak menutup
kemungkinan adanya kebutuhan penggunaan sebuah sistem informasi di beberapa
bidang lainnya seperti organisasi gereja yang termasuk dalam bidang non-profit.
Gereja yang melayani jemaat dengan jumlah yang banyak, tentunya membutuhkan
sistem informasi yang berhubungan dengan peran gereja tersebut, sehingga anggota
jemaat bisa mendapatkan informasi yang jelas, tepat dan akurat mengenai
perkembangan seputar lingkup gereja lokal itu sendiri [1].
GPI “Jalan Suci” Ambon pada awalnya merupakan sebuah yayasan yang
bernama Yayasan Pekabaran Injil “Jalan Suci” dan berkembang sejak tahun 1980
hingga tahun 2002 di Ambon. Kemudian pada tahun 2002 telah berubah statusnya
menjadi lembaga gereja, yaitu Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”. GPI “Jalan
Suci” ini memiliki perkembangan jumlah anggota jemaat yang terus meningkat tiap
tahunnya sehingga pada akhirnya gereja dituntut untuk memiliki informasi yang
tepat mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, pelayanan,
serta informasi lainnya mengenai gereja tersebut. Informasi mengenai gereja hingga
saat ini sudah difasilitasi melalui warta jemaat yang diterbitkan setiap minggu.
Namun saat ini pengolahan data sistem keuangan, informasi warta,
renungan maupun pendataan anggota jemaat GPI “Jalan Suci” masih dilakukan
secara manual. Sebagian besar informasi baik mengenai anggota jemaat maupun
kelembagaan gereja masih tersimpan dalam bentuk arsip atau hardcopy. Sehingga
apabila ada data yang diinginkan maka sekretaris harus kembali mencari arsip data
yang dibutuhkan. Hal ini bisa menghambat pekerjaan GPI “Jalan Suci” secara
umum karena tidak efisien dilihat dari segi waktu maupun biaya yang dibutuhkan,
serta dapat mengurangi adanya kehilangan data.
Berdasarkan latar belakang, maka dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk merancang website GPI “Jalan Suci” Ambon. Mengingat banyaknya
keuntungan yang bisa diperoleh dari penggunaan sebuah website demi
mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia dalam membantu
menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks termasuk juga masalah rutin dan
juga penyimpanan data menjadi aman dan terstruktur, maka penelitian ini akan
ditetapkan pada sebuah gereja lokal yaitu Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”
Ambon. Perancangan aplikasi pada GPI “Jalan Suci” Ambon ini dibangun untuk
membantu mempermudah pihak gereja dalam pengolahan data anggota jemaat, data
keuangan, dan semua informasi yang terkait dengan gereja meliputi sejarah gereja,
2
informasi kontak dan sebagainya, sehingga jemaat lebih mudah mendapatkan
informasi yang tepat dan akurat.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen Gereja Berbasis Web menggunakan MVC, penelitian
ini merancang aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gereja di sinode Gereja
Kristen Alkitab Indonesia menggunakan Model View Controller. Aplikasi ini
dibangun untuk keperluan pengelolahan data gereja di lingkup GKAI. Hal ini
disebabkan karena data-data yang berhubungan dengan manajemen pada GKAI
serta pengolahan datanya masih manual. Metode yang digunakan sebagai solusi
dari masalah tersebut adalah dengan membangun Sistem Informasi Manajemen
Gereja berbasis web. Kesimpulan yang diperoleh adalah dibandingkan dengan
pengolahan data secara manual, implementasi sistem SIM gereja dapat
mempermudah pengolahan data dan memudahkan dalam memberikan informasi
serta membantu dalam proses pengambilan keputusan [2].
Penelitian dengan judul Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja
(Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga) membahas tentang bagaimana
membuat sebuah sistem informasi yang membuat jemaat dapat berkomunikasi
dengan administrasi gereja dan jemaat bisa mendapatkan arsip informasi seputar
kehidupan jemaat di lingkungan Gereja Kristen Indonesia Salatiga. Sistem ini
dibuat agar dapat mempermudah jemaat dalam memperoleh pelayanan baik yang
bersifat administratif, maupun yang bersifat penguatan penghayatan spiritual
jemaat secara pribadi maupun kolektif (persekutuan). Metode yang digunakan
menggunakan metode prototype, dan sistem ini dikembangkan menggunakan
media berbasis web, dengan script PHP dan database MySQL sebagai media
penyimpanan data. Masalah yang dibahas mengacu pada pola manajemen dan
metode tersebut digunakan untuk mengatasi masalah tersebut [3].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan
perancangan dan implementasi sistem informasi manajemen gereja, maka akan
dilakukan perancangan website Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci” Ambon.
Melalui penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kemudahan pada
pihak gereja baik dalam pengolahan data anggota jemaat hingga informasi yang
akan diberikan kepada anggota jemaat, dan juga mengenai hal-hal yang
mencangkup gereja dapat tersimpan secara rapi. Perbedaan dengan penelitian
sebelumnya adalah website GPI “Jalan Suci” Ambon memberi informasi seputar
gereja lokal tersebut, baik itu mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan
dalam gereja, jadwal pelayanan, donasi, serta informasi lainnya yang menyangkut
gereja tersebut. Untuk mempermudah hamba Tuhan dalam pelayanan menangani
anggota jemaat tersebut.
Pada penelitian yang dilakukan, dibangun sebuah website. Website dapat
diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data
gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
3
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi
website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik
website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, da nisi
informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.
Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis
adalah seperti facebook, multiply, dan lain-lainnya. Dalam sisi pengembangannya,
website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis
bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik [4].
GPI “Jalan Suci” Ambon pada awalnya merupakan sebuah yayasan yang
bernama Yayasan Pekabaran Injil “Jalan Suci”. Pelayanan Yayasan Pekabaran Injil
“Jalan Suci” Daerah Maluku berkembang sejak tahun 1980 hingga tahun 2002.
Kemudian pada tahun 2002 telah berubah statusnya menjadi lembaga gereja, yaitu
Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”.
Pemerintahan GPI “Jalan Suci” merupakan pelayanan dalam jemaat lokal
ber-Tubuh Kristus dan berada pada otoritas sidang penatua. GPI “Jalan Suci”
menganut sistem jemaat otonomi yang bebas dan bertanggung jawab dalam bidang:
kepemimpinan, pengembangan dan keuangan dengan tetap berpedoman pada
sistem rasuli pembangunan Tubuh Kristus. GPI “Jalan Suci” menganut sistem
kepenatuaan majemuk, dimana beberapa penatua adalah pemimpin bersama dalam
sebuah jemaat lokal. Sedangkan otoritas tertinggi ada di dalam Persidangan Ilahi
yang terdiri dari penatua-penatua, penganggungjawab-penanggungjawab, para
diaken dan jawatan roh. Persidangan Ilahi memiliki jenjang dari Nasional, Daerah,
Cabang sampai Ranting.
Dalam kepengurusan, GPI “Jalan Suci” memiliki beberapa biro meliputi
Biro Organisasi, Biro Pengembangan Jemaat, Biro Doa, Biro Musik dan Pujian,
Biro Pemuda dan Anak, dan Biro Wanita, dimana biro-biro tersebut harus
melaporkan aktivitas kegiatan kerja setiap tahunnya. Struktur organisasi GPI “Jalan
Suci” dapat dilihat pada Gambar 3.
4
3. Metode dan Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapaan penelitian yang
terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data,
(2) Perancangan sistem, (3) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil
pengujian, (4) Penulisan laporan hasil penelitian.
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML),
Perancangan Database, Perancangan Antarmuka
Implementasi dan Pengujian Sistem,
Serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Gambar 4 Tahapan Penelitian [4]
Gambar 3 Struktur Organisasi Gereja Pekabaran Injil “Jalan Suci”
Ketua (Pnt. Mezak Nababan)
Wakil Ketua (Pnt. Christ Imanuel)
Sekretaris (Pnj. Hengky Sairmaly, S.Pd)
Bendahara (Ibu. Sin Ambar)
Wakil Sekretaris 1 (Sdri. Jessy Kerjapy)
Wakil Sekretaris 2 (Bpk. Ape Imuly)
Wakil Bendahara 1 (Ibu. Lin Noya)
Wakil Bendahara 2 (Ibu. Djoeana Agoha)
Biro-biro
Biro Pengembangan
Jemaat 1. Pdt. Iwan
Sinaga 2. Pdt. Yosef
Ariel Sugito 3. Ibu. Efraci
Sairmaly
Biro Musik dan Pujian
1. Sdr. Ronald Tetty
2. Sdri. Nita Erlely
3. Sdr. Charlie Noya
Biro Pemuda 1. Sdr. Stevy
Soumury 2. Sdri. Fiolita
Tetty 3. Sdri. Yos
Sarupy
Biro Pekabaran Injil
1. Bpk. Betuel Romroma
2. Ev. Sophia Rahawarin
3. Ev. Dorcie Kerjapy
Biro Doa 1. Ibu. Yulin
Nababan 2. Ibu. Gita
Muliatera 3. Ibu. Paula
Tahitoe 4. Ibu. Pau
Erlely 5. Ibu. Nona
Rusfader 6. Sdri. Anto
Amahuat
Biro Anak 1. Ibu. Yohana
Imanuel 2. Ibu. Melkia
Tetty 3. Sdr.
Boanerges Kerjapy
4. Ibu. Nel Kafroly
Biro Pemberdayaan
Perempuan 1. Ibu. Ester
Nikijuluw 2. Ibu. Popi
Sapya
5
Tahapan penelitian pada Gambar 4, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap
pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis
kebutuhan apa saja yang dibutuhkan, dan pengumpulan data dari analisis kebutuhan
yang sudah dilakukan, kemudian akan disesuaikan apa saja yang harus dipenuhi
untuk membangun sistem informasi gereja. Analisis kebutuhan dan pengumpulan
data dilakukan dengan cara wawancara terhadap pihak gereja; Tahap kedua:
perancangan sistem yang meliputi perancangan proses dengan menggunakan
diagram Unified Modelling Language (UML) misalnya perancangan use case
diagram, activity diagram, dan class diagram. Perancangan proses dengan
menggunakan UML ini bertujuan untuk menggambarkan secara jelas alur yang ada
pada aplikasi yang akan dibangun. Perancangan database yaitu merancang tabel-
tabel database yang berfungsi untuk menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam
sistem, dan perancangan antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung interaksi
antara user dengan sistem, yang berupa tampilan interface; Tahap ketiga:
implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian yaitu melakukan
implementasi rancang dalam bentuk website sesuai dengan perancangan proses
pada tahap kedua, dengan menggunakan teknologi PHP dan database server yang
digunakan adalah MySQL. Semua teknologi yang digunakan pada perancangan
website ini merupakan teknologi opensource. Kemudian menempatkan sistem yang
telah dibuat secara online, dan kemudian dilakukan pengujian, selanjutnya
melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan
perbaikan; dan Tahap keempat: yaitu penulisan laporan hasil penelitian, yaitu
mendokumentasikan proses penelitian yang sudah dilakukan dari tahap awal hingga
akhir ke dalam tulisan, yang nantinya akan menjadi laporan hasil penelitian.
Gambar 5 menunjukkan tentang metode perancangan sistem yang
digunakan dalam merancang sistem informasi gereja. Metode ini dimualai dari
analisa dan pengumpulan data atau informasi terhadap sistem yang akan dibangun
dengan cara wawancara. Kemudian akan dilakukan perancangan sistem dengan
menggunakan UML (Unified Modelling Language), setelah itu akan dilakukan
pengujian sistem yang sudah dirancang. Dan program prototype ini dievaluasi oleh
customer. Metode ini masuk dalam tahapan penelitian pada tahap kedua.
Gambar 5 Prototyping Model [5]
6
Hasil analisis kebutuhan dan pengumpulan data adalah informasi mengenai
perlunya informasi gereja, untuk mendukung kegiatan gereja itu sendiri. Pada
proses wawancara yang dilakukan dengan Jemesima Getsmin Kerjapy selaku
sekretaris didapatkan data yang dibutuhkan seperti data jemaat, data Hamba Tuhan,
data gereja, data kegiatan gereja, form yang bersangkutan dengan keanggotaan
gereja, dan lain-lain.
Website yang diperlukan adalah bagaimana caranya agar jemaat dapat
menerima informasi yang jelas dan benar, dan perubahan apa saja yang
kemungkinan dapat terjadi dengan cepat dan diterima oleh jemaat. Semua jalur
informasi yang terjadi di dalam proses kehidupan bergereja membutuhkan sistem
yang baik yaitu dapat dengan mudah diakses, diperbaharui, jelas dan valid, dapat
menjangkau waktu dan tempat saat anggota gereja berada di lain tempat dan waktu.
Oleh karena itu, sistem informasi gereja ini memerlukan koneksi internet.
Update informasi dapat dilakukan secara realtime dan dapat memudahkan petugas
gereja dan jemaat dalam melakukan tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan
kondisi manajemen gereja yang masih kurang atau belum terstruktur dengan baik,
maka diperlukan sistem yang mampu mengolah data gereja baik data jemaat,
formulir yang menyangkut dengan keperluan gereja dan lainnya secara terstruktur.
Perancangan proses pada penelitian ini dilakukan menggunakan Unified
Modelling Language (UML) dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 6 menunjukan use case diagram sekretaris. Dimana sekretaris
berperan sebagai admin. Ada terdapat beberapa use case yaitu Jadwal Pelayanan,
Jadwal Sepekan, Kegiatan, Data Jemaat, Galeri, Renungan, Kesaksian, Khotbah
Mingguan, Donasi, Janji Iman, dan Registrasi Jemaat.
Gambar 6 Use Case Diagram Sekertaris
Gambar 7 Use Case Diagram Bendahara
7
Gambar 7 menunjukkan use case diagram bendahara. Bendahara berperan
sebagai salah satu aktor dalam sistem informasi ini. Dalam sistem ini bendahara
hanya dapat melihat data donasi, data janji iman dan juga dapat melihat laporan dari
donasi dan janji iman.
Gambar 8 menunjukkan use case diagram jemaat. Pada sistem ini jemaat
dapat mengola kesaksian dengan cara dapat melihat, edit, tambah, dan hapus
kesaksian. Dan juga dapat menambahkan janji iman.
Gambar 9 menunjukkan use case diagram guest. Guest hanya dapat
menginput donasi pada sistem ini.
Gambar 10 Activity Diagram
Gambar 8 Use Case Diagram Jemaat
Gambar 9 Use Case Diagram Guest
8
Gambar 10 menunjukkan Activity Diagram dari website GPI “Jalan Suci”.
Pada proses ini guest tidak perlu login terlebih dahulu dalam melakukan Donasi,
guest dapat melakukan donasi dengan mengisi form terlebih dahulu kemudian akan
disimpan dalam sistem dan selanjutnya sekretaris akan memvalidasi dengan data di
Bank dan kemudian akan disimpan. Kemudian bendahara akan menerima laporan
donasi. Selanjutnya jemaat yang telah menjadi member dapat mengisi data
kesaksian dan jika jemaat belum menjadi member maka terlebih dahulu jemaat
harus melakukan registrasi dan kemudian sekretaris akan memvalidasi untuk
menjadi member. Sekretaris akan memvalidasi kesaksian yang telah diinput oleh
jemaat dan akan tampil pada website dan jika tidak valid maka akan terhapus.
Selanjutnya, bendahara hanya dapat melihat laporan donasi.
Gambar 11 menunjukkan sequence diagram guest. Proses diawali dengan
guest yang akan melakukan donasi memilih menu lihat donasi dan kemudian akan
menginput donasi setelah itu akan disimpan pada database dan akan ditampilkan
pada menu guest.
Gambar 12 menunjukkan sequence diagram jemaat. Proses diawali dengan
jemaat harus login terlebih dahulu. Kemudian cek login, jika username dan
password benar maka jemaat dapat melihat menu jemaat. Selanjutnya jemaat dapat
menginput kesaksian dan akan disimpan pada database, dan setelah itu akan
Gambar 12 Sequence Diagram Jemaat
Gambar 11 Sequence Diagram Guest
9
ditampilkan pada menu jemaat. Kemudian jika jemaat menginputkan janji iman
maka akan di simpan pada database.
Gambar 13 menunjukkan sequence diagram sekretaris yang bertugas
sebagai admin dalam mengola sistem secara keseluruhan. Sekretaris dapat memilih
menu lihat, tambah, hapus, edit ketika akan mengolah data. Selanjutnya akan
disimpan kedalam database dan akan ditampilakan pada menu admin/sekretaris.
Data yang dikelolah oleh sekretaris adalah data jadwal pelayanan, data jadwal
sepekan, data kegiatan, data khotbah mingguan, data jemaat, data renungan, data
galeri, data donasi, data kesaksian, data janji iman, dan data registrasi jemaat.
Gambar 14 menunjukkan sequence diagram donasi. Proses diawali dengan
guest yang akan melakukan donasi dengan cara menginputkan donasi dan
selanjutnya akan disimpan ke dalam database. Kemudian sekretaris akan
memvalidasi donasi kemudian akan disimpan ke dalam database. Dan selanjutnya
bendahara akan melihat laporan donasi tersebut.
Gambar 13 Sequence Diagram Sekretaris
Gambar 14 Sequence Diagram Donasi
10
Gambar 15 menunjukkan class diagram yang merupakan gambaran struktur
data yang menjadi dasar dari website GPI “Jalan Suci”. Terdapat sepuluh class:
adm, hamba, khotbah, jadwal_warta, donasi, renungan, kesaksian, kegiatan,
foto_kegiatan dan jemaat. Class adm menyimpan data admin. Class hamba
menyimpan data-data hamba Tuhan GPI “Jalan Suci”. Class khotbah dan class
jadwal_warta masing-masing menyimpan data dan yang membedakan attribute
pelayan_firman dari class khotbah dan attribute oleh dari class jadwal_warta. Class
donasi menyimpan data donasi. Class renungan dan class kesaksian masing-masing
menyimpan data renungan dan kesaksian. Class kegiatan dan class foto_kegiatan
masing-masing menyimpan data kegiatan dan data foto setiap kegiatan pada GPI
“Jalan Suci”. Class jemaat menyimpan data-data jemaat pada GPI “Jalan Suci”,
class janji iman menyimpan data janji iman, dan class jemaat_reg menyimpan
registrasi jemaat.
Dalam pembuatan sistem ini, terdapat 12 buah tabel yang dibuat dalam
database. Tabel Adm berfungsi untuk menyimpan data-data admin. Tiap admin
memiliki username yang digunakan sebagai primary key. Struktur tabel adm dapat
dilihat pada Tabel 1.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. username varchar (50) Primary key
2. password varchar (50)
3. nama varchar (50)
4. level varchar (50)
Gambar 15 Class Diagram
Tabel 1 Tabel Adm
11
Tabel Hamba berfungsi untuk menyimpan data Hamba Tuhan yang ada di
GPI “Jalan Suci”. Tiap Hamba Tuhan memiliki kode yang digunakan sebagai
primary key. Struktur tabel Hamba dapat dilihat pada Tabel 2.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. nama varchar (1024)
3. tanggal_lahir date
4. mulai_bertugas date
5. selesai_bertugas date
6. catatan varchar (1024)
7. foto varchar (1024)
Tabel Khotbah berfungsi untuk menyimpan data khotbah. Pada tabel ini
digunakan kode sebagai primary key. Struktur tabel khotbah dapat dilihat pada
Tabel 3.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. judul varchar (1024)
3. isi text
4. tanggal timestamp
5. kode_hamba int Foreign key
6. url varchar (100)
Tabel Jadwal Warta berfungsi untuk menyimpan data jadwal warta. Dan
pada tabel ini kode sebagai primary key. Struktur tabel jadwal warta dapat dilihat
pada Tabel 4.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. tanggal date
3. judul varchar (1024)
4. isi text
5. jam_mulai varchar (50)
6. jam_selesai varchar (50)
7. lokasi varchar (50)
8. oleh varchar (50) Foreign key
Tabel Donasi berfungsi untuk menyimpan data donasi, dengan kode sebagai
primary key. Struktur tabel donasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 2 Tabel Hamba
Tabel 3 Tabel Khotbah
Tabel 4 Tabel Jadwal Warta
12
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. tanggal timestamp
3. nama varchar (100)
4. jenis int
5. jumlah decimal
6. cara int
7. catatan varchar (1024)
8. referensi varchar (1024)
9. bukti varchar (1024)
10. diperiksa_oleh varchar (50) Foreign key
11. disetujui int
Tabel Kegiatan berfungsi untuk menyimpan data-data kegiatan yang ada
pada GPI “Jalan Suci”. Pada tabel ini digunakan kode sebagai primary key. Struktur
tabel kegiatan dapat dilihat pada Tabel 6.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. jenis int
3. nama varchar (1024)
4. keterangan varchar (1024)
5. tanggal_mulai timestamp
6. tanggal_selesai timestamp
7. oleh varchar (50) Foreign key
Tabel Renungan berfungsi untuk menyimpan data renungan. Pada tabel ini
digunakan kode sebagai primary key. Struktur tabel renungan dapat dilihat pada
Tabel 7.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. judul varchar (1024)
3. isi text
4. tanggal timestamp
5. oleh varchar (50) Foreign key
6. url varchar (100)
Tabel Foto Kegiatan berfungsi untuk menyimpan data foto kegiatan. Pada
tabel ini kode digunakan sebagai primary key. Struktur tabel foto kegiatan dapat
dilihat pada Tabel 8.
Tabel 7 Tabel Renungan
Tabel 5 Tabel Donasi
Tabel 6 Tabel Kegiatan
13
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. kode_kegiatan int Foreign key
3. url varchar (1024)
4. keterangan varchar (1024)
5. tanggal timestamp
Tabel Jemaat berfungsi untuk menyimpan data-data jemaat. Pada tabel ini
kode digunakan sebagai primary key. Struktur tabel jemaat dapat dilihat pada Tabel
9.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode bigint Primary key
2. nama varchar (1024)
3. tempat_lahir varchar (1024)
4. tanggal_lahir date
5. jenis_kelamin varchar (2)
6. pekerjaan varchar (1024)
7. alamat varchar (1024)
8. baptis varchar (1024)
9. tahun_anggota varchar (5)
10. meninggal varchar (50)
11. kategori_usia varchar (50)
Tabel Kesaksian berfungsi untuk menyimpan data kesaksian. Pada tabel ini
digunakan kode sebagai primaty key. Struktur tabel kesaksian dapat dilihat pada
Tabel 10.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. judul varchar (1024)
3. isi text
4. tanggal timestamp
5. kode_jemaat Bigint Foreign key
6. disetujui Int
7. disetujui_oleh varchar (50) Foreign key
8. url varchar (100)
Tabel Jemaat Reg berfungi untuk menyimpan data registrasi. Pada tabel ini
digunakan username sebagai primary key. Struktur tabel dapat dilihat pada Tabel
11.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. username varchar(100) Primary key
2. password varchar(100)
Tabel 3.10 Tabel Kesaksian
Tabel 8 Tabel Foto Kegiatan
Tabel 9 Tabel Jemaat
Tabel 11 Tabel Jemaat Reg
14
3. nama_registrasi varchar(100)
4. tanggal timestamp
5. kode_jemaat bigint(20)
6. diperiksa_oleh varchar(50)
7. disetujui int
Tabel Janji Iman berfungsi untuk menyimpa data janji iman. Pada tabel janji
iman, kode berfungsi sebagai primary key. Struktur tabel janji iman dapat lihat pada
Tabel 12.
No Nama Field Tipe Data Keterangan
1. kode int Primary key
2. tanggal timestamp
3. kode_jemaat bigint(20)
4. jumlah decimal(20,2)
5. catatan varchar(1024)
6. diperiksa_oleh varchar(50)
7. disetujui int
Gambar 16 menunjukkan relasi antar-tabel. Tabel yang digunakan pada
sistem yang dibangun adalah tabel adm, tabel hamba, tabel jadwal warta, tabel
donasi, tabel kegiatan, tabel, renungan, tabel foto kegiatan, tabel kesaksian, dan
tabel jemaat.
Tabel 12 Tabel Janji Iman
Gambar 16 Relasi Antar-Tabel
15
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dibuat,
dijelaskan sebagai berikut.
Gambar 17 menunjukkan antarmuka halaman utama. Halam ini dapat
diakses oleh para pengunjung website. Ada terdapat 8 menu yang tersedia pada
website gereja ini, yaitu: Home, Tentang, Firman, Agenda, Informasi, Galeri,
Kontak, Donasi. Terdapat 6 submenu pada Tentang, yaitu: Lembaga, Sejarah, Visi,
Misi, Struktur, dan Hamba Tuhan. Terdapat 3 submenu pada Firman, yaitu:
Renungan, Kesaksian, dan Khotbah. Terdapat 4 submenu pada Agenda, yaitu:
Daerah (Kalender), Daerah (Timeline), Lokal (Kalender), dan Lokal (Timeline).
Pada Informasi terdapat 4 submenu, yaitu: Jadwal Ibadah (Kalender), Jadwal
Ibadah (Timeline), Ulang Tahun (Kalender), dan Ulang Tahun (Timeline).
Gambar 17 Tampilan Utama Bagian Atas
16
Gambar 18 menunjukkan tampilan utama (Home) bagian bawah. Halamn
ini menampilkan ringkasan jadwal ibadah sepekan, agenda kegiatan, jemaat yang
berulang tahun, dan kesaksian terbaru.
Gambar 19 merupakan tampilan halaman form input donasi. Form
menyediakan kolom-kolom berupa nama donatur, nomor handphone atau alamat
email, jenis donasi, jumlah donasi, dan cara pembayaran. Jika kolom tersebut diisi
dengan benar, maka halaman ucapan terima kasih akan ditampilkan, sebagai
informasi bahwa donasi telah dicatat oleh sistem.
Gambar 18 Tampilan Utama Bagian Bawah
Gambar 19 Tampilan Halaman Donasi
17
Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Kalender
1 var options = {
2 height: 650,
3 width: 980,
4 navHeight: 25,
5 labelHeight: 25,
6
7 };
8 var css = "<?php echo $css; ?>";
9 var events = [];
10 var rawdata = <?php echo $json; ?>;
11 var i = 0;
12 for(i=0;i<rawdata.length;i++){
13 events[i] = {
14 "EventID": rawdata[i].kode,
15 "Date": rawdata[i].tanggal_mulai.
16 replace(' ','T'),
17 "Title": rawdata[i].nama,
18 "URL": "#",
19 "Description": rawdata[i].keterangan,
20 "CssClass": css,
21 "Lokasi" : rawdata[i].lokasi,
22 "Waktu" : rawdata[i].tanggal_mulai
23 };
24 }
25 $.jMonthCalendar.Initialize(options, events);
Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan kalender pada
halaman Agenda dan Informasi Jadwal. Kalendar dibuat dengan menggunakan
bantuan library jMonthCalendar. Pada bagian awal, kalender diinisialisasikan
ukurannya (baris 2-5). Kemudian diisi ke dalamnya, data event seperti ulang tahun,
jadwal ibadah, dan kegiatan gereja (baris 12-22). Terakhir, ditampilkan kalender
tersebut pada web (baris 25).
Gambar 20 Tampilan Halaman Kalender Ulang Tahun
18
Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil
implementasi. Blackbox Testing, dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi
dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara
melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian
dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan pada
Tabel 1.
Test
ID
Deskripsi Hasil yang
Diharapkan
Output Sistem Kesimpulan
1. Donasi Guest mengisi
halaman donasi
dengan benar
Halaman pesan
sukses dan terima
kasih ditampilkan
Berhasil
2. Janji Iman Jemaat mengisi form
janji iman
Halaman sukses
ditampilkan
Berhasil
3. Registrasi
Membership Guest melakukan
registrasi
membership.
Halaman sukses
ditampilkan.
Guest belum bisa
login.
Berhasil
4. Registrasi
Membership
Admin menyetujui
data registrasi
Member dapat
melakukan login
Berhasil
5. Kesaksian Jemaat mengisi form
kesaksian
Halaman sukses
ditampilkan.
Kesaksian belum
ditampilkan di
halaman Firman
Berhasil
6. Kesaksian Admin menyetujui
input kesaksian Kesaksian
ditampilkan di
halaman Firman
Berhasil
Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa
fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Guest dapat
melakukan input data donasi, dan registrasi membership. Member (jemaat) dapat
mengisi form kesaksian.
Pada sistem yang telah dikembangkan, dilakukan pengujian terhadap 30
responden. Responden terdiri dari 10 jemaat pemuda, 10 jemaat orang tua, dan 10
guest. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 2. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan gereja dan jemaat.
Nomor Pertanyaan Ya Tidak
1 Sistem menampilkan informasi kegiatan gereja
dengan jelas.
30 0
2 Sistem menampilkan informasi jadwal gereja
dengan jelas.
30 0
Tabel 1 Hasil Blackbox Testing
Tabel 2 Hasil Pengujian Terhadap 30 Responden
19
3 Sistem menyediakan fasilitas pencatatan donasi,
dan janji iman yang mudah dimengerti.
30 0
4 Tampilan website menarik, dan informasi
tersusun dengan baik.
30 0
5 Kalendar memberikan kemudahan dalam
memahami jadwal kegiatan, jadwal ibadah, dan
informasi ulang tahun jemaat
29 1
Berdasarkan hasil pengujian responden, disimpulkan bahwa sistem telah
memenuhi kebutuhan yaitu menyediakan informasi kepada jemaat mengenai data
anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja, pelayanan, serta informasi lainnya
tentang gereja. Pada pertanyaan no 5, satu orang responden menjawab tidak dengan
alasan bahwa jadwal kegiatan gereja lebih mudah dilihat dalam bentuk
timeline/tabel.
Pengujian responden juga dilakukan pada fungsionalitas sistem untuk
Sekretaris dan Bendahara. Pengujian ini dilakukan terhadap satu orang Sekretaris
dan satu orang Bendahara. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 3.
Nomor Pertanyaan Ya Tidak
1 Untuk Sekretaris jemaat, sistem mempermudah
untuk mengolah data jemaat, jadwal ibadah dan
kegiatan, dan firman.
1
2 Untuk Bendahara jemaat, sistem mempermudah
untuk mengelola data donasi.
1
Berdasarkan hasil wawancara, disimpulkan bahwa sistem telah memenuhi
kebutuhan dalam mempermudah untuk mengolah data jemaat, jadwal ibadah dan
kegiatan, dan firman. Sistem juga mempermudah Bendahara dalam mengolah data
donasi.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian, pengujian dan analisis terhadap sistem, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Website gereja menyediakan informasi
kepada jemaat mengenai data anggota jemaat, kegiatan-kegiatan dalam gereja,
pelayanan, serta informasi lainnya tentang gereja; (2) Website gereja dapat
mempermudah Sekretaris Jemaat dalam mengelola data jemaat, jadwal ibadah dan
kegiatan, serta firman (kesaksian, khotbah, dan renungan); (3) Website gereja dapat
mempermudah Bendahara Jemaat dalam mendata donasi yang diberikan ke gereja.
Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah
Sistem dapat dilengkapi dengan forum untuk diskusi dan belajar Alkitab.
Tabel 3 Hasil Wawancara Terhadap Pengguna
20
6. Daftar Pustaka
[1]. Kattu, Pdt. Lambertus. 2007. Manajemen Modern dalam Konteks Gereja
Masa Kini. Jawa Timur: Penerbit Departemen Multimedia bagian Literatur
YPPII
[2]. Fedora, D. 2011. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen Gereja Berbasis Web Menggunakan MVC (Studi Kasus :
Gereja Kristen Alkitab Indonesia). Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
[3]. Tompira, M. 2010. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Gereja
(Studi Kasus di Gereja Kristen Indonesia Salatiga). Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
[4]. Wahana Komputer. 2001. Desain Web dengan Microsoft Front page 97.
Yogyakarta: Penerbit Wahana Komputer dan Andi
[5]. Hasibuan, Z. A., 20007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi.
[6]. Pressman, R. S. & Jawadekar, W. S. 1987. Software engineering. New
York 1992