PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG...

9
1 PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UNIT PEMBANGKITAN GRESIK Daonil, Sritomo Wignjosoebroto, dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] : [email protected] : [email protected] Abstrak Gudang adalah suatu tempat/bangunan untuk penyimpanan material yang memiliki peranan penting dalam suatu sistem produksi. Walaupun tidak memberikan nilai tambah dan membutuhkan biaya yang cukup besar, keberadaan gudang akan sangat menunjang peningkatan performansi dari suatu sistem produksi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan dan sistem yang baik untuk meningkatkan utilitas gudang dan mengurangi biaya atau kerugian yang terjadi pada gudang. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) - Unit Pembangkitan (UP) Gresik adalah salah satu unit dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memproduksi energi listrik untuk kawasan pulau Jawa dan Bali. Saat ini pada gudang PT. PJB - UP Gresik terjadi beberapa masalah pergudangan. Walaupun sistem inventori pergudangan pada perusahaan sudah terkomputerisasi, namun tata letak serta operasional dalam gudang masih belum baik, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam hal identifikasi lokasi material, proses material handling, dan terkadang terjadi kerusakan pada material. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki aturan yang jelas dalam penempatan material dalam gudang. Dalam penelitian ini, akan dievaluasi tata letak dan operasional pergudangan saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi maka dilakukan perancangan tata letak material yang optimal meliputi perancangan rak sebagai media penyimpanan dan alokasi material dalam gudang. Dari hasil perancangan tata letak material pada gudang didapatkan peningkatan utilitas sebesar 5.69% dan efisiensi proses material handling sebesar 23.2% dari kondisi saat ini. Selain itu, dengan rancangan tata letak material akan meningkatkan faktor keamanan dan estetika pada gudang. Kata kunci : tata letak, material handling, utilitas dan efisiensi. Abstract Warehouse is a building to store materials that drive important rule in a production system. Inspite of not giving an added value and spend much cost, the existence of warehouse will support performance improvement in that plant production system. Therefore, a good arrangement and system to improve warehouse utility and cost reduction or all losses in warehouse is needed. PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik is one unit of Perusahaan Listik Negara (PLN) that produce electric power to Java and Bali district. Recently, there are many problems in PT. PJB - UP Gresik warehouse. Although there is computerized warehousing inventory system in a company, the layout and operational system in the warehouse is not good enough. So, it causes difficulty to identify materials location, material handling process, and sometimes materials flaw occur. Besides that, company does not have brief rules in allocating materials in warehouse. This research aim to evaluate layout and warehouse operational at present. Based on the evaluation research, optimal materials layout design is then done including rack design as storage equipment and allocating materials in warehouse. This materials layout design will result increasing utility as 5.69% and material handling efficiency as 23.2% from the existing condition. Moreover, materials layout design will improve safety factor and warehouse esthetic view. Keywords : layout, material handling, utility and efficiency 1. Pendahuluan Kemampuan suatu sistem produksi akan sangat ditentukan oleh performansi sistem penunjangnya. Gudang merupakan salah satu penunjang dan bagian penting dari suatu sistem produksi. Kondisi dan pengaturan yang baik dalam gudang diharapkan dapat menghindari kerugian perusahaan dan meminimalisasi biaya yang terjadi serta mempercepat operasional dan layanan pada gudang. Tata letak gudang yang baik adalah yang mampu memanfaatkan ruang untuk penyimpanan secara efektif untuk meningkatkan utilitas ruang dan meminimalisasi biaya material handling (Heragu, 1997). Secara garis besar, beberapa faktor penting dalam merancang gudang

Transcript of PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG...

Page 1: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

1

PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL

PADA GUDANG PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI

UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

Daonil, Sritomo Wignjosoebroto, dan Arief Rahman

Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Email: [email protected]: [email protected]: [email protected]

Abstrak Gudang adalah suatu tempat/bangunan untuk penyimpanan material yang memiliki peranan penting

dalam suatu sistem produksi. Walaupun tidak memberikan nilai tambah dan membutuhkan biaya yang cukup

besar, keberadaan gudang akan sangat menunjang peningkatan performansi dari suatu sistem produksi

perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan dan sistem yang baik untuk meningkatkan utilitas gudang

dan mengurangi biaya atau kerugian yang terjadi pada gudang. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) - Unit

Pembangkitan (UP) Gresik adalah salah satu unit dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memproduksi

energi listrik untuk kawasan pulau Jawa dan Bali. Saat ini pada gudang PT. PJB - UP Gresik terjadi beberapa

masalah pergudangan. Walaupun sistem inventori pergudangan pada perusahaan sudah terkomputerisasi,

namun tata letak serta operasional dalam gudang masih belum baik, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam

hal identifikasi lokasi material, proses material handling, dan terkadang terjadi kerusakan pada material. Selain

itu, perusahaan juga belum memiliki aturan yang jelas dalam penempatan material dalam gudang. Dalam

penelitian ini, akan dievaluasi tata letak dan operasional pergudangan saat ini. Berdasarkan hasil evaluasi

maka dilakukan perancangan tata letak material yang optimal meliputi perancangan rak sebagai media

penyimpanan dan alokasi material dalam gudang. Dari hasil perancangan tata letak material pada gudang

didapatkan peningkatan utilitas sebesar 5.69% dan efisiensi proses material handling sebesar 23.2% dari

kondisi saat ini. Selain itu, dengan rancangan tata letak material akan meningkatkan faktor keamanan dan

estetika pada gudang.

Kata kunci : tata letak, material handling, utilitas dan efisiensi.

Abstract Warehouse is a building to store materials that drive important rule in a production system. Inspite of not

giving an added value and spend much cost, the existence of warehouse will support performance improvement

in that plant production system. Therefore, a good arrangement and system to improve warehouse utility and

cost reduction or all losses in warehouse is needed. PT. Pembangkitan Jawa Bali – Unit Pembangkitan Gresik is

one unit of Perusahaan Listik Negara (PLN) that produce electric power to Java and Bali district. Recently,

there are many problems in PT. PJB - UP Gresik warehouse. Although there is computerized warehousing

inventory system in a company, the layout and operational system in the warehouse is not good enough. So, it

causes difficulty to identify materials location, material handling process, and sometimes materials flaw occur.

Besides that, company does not have brief rules in allocating materials in warehouse. This research aim to

evaluate layout and warehouse operational at present. Based on the evaluation research, optimal materials

layout design is then done including rack design as storage equipment and allocating materials in warehouse.

This materials layout design will result increasing utility as 5.69% and material handling efficiency as 23.2%

from the existing condition. Moreover, materials layout design will improve safety factor and warehouse esthetic

view.

Keywords : layout, material handling, utility and efficiency

1. Pendahuluan

Kemampuan suatu sistem produksi akan sangat

ditentukan oleh performansi sistem

penunjangnya. Gudang merupakan salah satu

penunjang dan bagian penting dari suatu sistem

produksi. Kondisi dan pengaturan yang baik

dalam gudang diharapkan dapat menghindari

kerugian perusahaan dan meminimalisasi biaya

yang terjadi serta mempercepat operasional

dan layanan pada gudang. Tata letak gudang

yang baik adalah yang mampu memanfaatkan

ruang untuk penyimpanan secara efektif untuk

meningkatkan utilitas ruang dan

meminimalisasi biaya material handling

(Heragu, 1997). Secara garis besar, beberapa

faktor penting dalam merancang gudang

Page 2: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

2

adalah tinggi gudang, docking area, media

penyimpanan, bentuk dan ukuran aisle (gang),

tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi

yang digunakan untuk penyimpanan dan

pengambilan material. PT. PJB – UP Gresik

adalah perusahaan negara yang memproduksi

energi listrik. Untuk menunjang performansi

proses produksi maka perusahaan mendirikan

gudang yang berfungsi sebagai tempat

penyimpanan spare part mesin dan material

consumable. Pada PT. PJB – UP Gresik

terdapat 7 buah gudang yang fungsi dan

karakteristiknya sama serta satu buah gudang

limbah (open storage) untuk material yang

sudah rusak atau tidak digunakan lagi. Sistem

inventori pergudangan perusahaan sudah

terkomputerisasi. Namun demikian, tata letak

dan operasional di dalam gudang masih belum

baik dan terkesan tidak tertata dengan rapi.

Pihak perusahaan belum memiliki aturan yang

jelas dalam menempatkan material dalam

gudang. Hal ini mengakibatkan terjadinya

beberapa permasalahan, antara lain adalah

kesulitan dalam mengidentifikasi material,

kesulitan dalam akses dan mengangkut

material (material handling) dan terkadang

terjadi kerusakan pada material. Oleh karena

itu, perlu dilakukan penelitian untuk

merancang tata letak material yang optimal

pada gudang agar dapat meningkatkan utilitas

dan efisiensi operasional pada gudang.

Perancangan tata letak material meliputi

perancangan rak sebagai media penyimpanan

dan alokasi material dalam gudang. Penelitian

difokuskan pada gudang 2 dengan

pertimbangan:

1. Gudang 2 memiliki tata letak material

yang paling buruk.

2. Gudang 2 memiliki tingkat transaksi

material yang paling tinggi.

3. Rekomendasi dari pihak perusahaan.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian memberikan gambaran

proses penelitian secara menyeluruh yang

dirancang secara sistematis. Tahapan pertama

adalah identifikasi awal penelitian berfungsi

sebagai kerangka dasar dalam pelaksanaan

penelitian.Pada penelitian diidentifikasi bahwa

masalah yang terjadi pada obyek penelitian

adalah aktivitas operasional pergudangan

menjadi tidak efektif dan efisien karena tata

letak gudang yang tidak baik. Oleh karena itu,

maka harus dilakukan perancangan tata letak

material dalam gudang. Perancangan tata letak

material bertujuan untuk meningkatkan utilitas

gudang dan efisiensi operasional dalam

gudang.

Tahapan pengumpulan dan pengolahan data

terdiri dari pengumpulan data, penentuan

parameter performansi gudang, tahap

perancangan, evaluasi performansi hasil

rancangan. Tahapan akhir penelitian adalah

tahapan analisa dan kesimpulan

3. Perancangan Tata Letak Material

3.1 Analisa Kondisi Saat ini

Dari hasil pengamatan, wawancara terhadap

personal gudang dan analisis diketahui bahwa

beberapa fakta dan permasalahan pergudangan

yang terjadi antara lain:

Jumlah material yang disimpan melebihi

kapasitas ruang penyimpanan yang

tersedia, sehingga material terpaksa

diletakkan bertumpukan dan menempati

gang (aisle).

Tumpukan material yang menempati area

lantai dan gang menyebabkan petugas

kesulitan dalam mengidentifikasi lokasi

material, mengakses dan mengangkut

material. Selain itu, kondisi ini juga

mengakibatkan material rawan mengalami

kerusakan.

Penerapan sistem pengambilan First In

First Out (FIFO) untuk material yang

diletakkan di lantai tidak dapat dilakukan.

Perusahaan mencoba mengatasi masalah

diatas dengan melakukan penambahan rak.

Namun spesifikasi rak yang ada saat ini

tidak dapat mengakomodasi material baik

dari sisi dimensi maupun bobot material.

Terdapat beberapa material yang berupa

bahan kimia yang sebagian besar

berbahaya, tetapi belum ada perlakuan

khusus untuk sistem keamanannya.

Saat perhitungan stok (stock opname)

setiap tahun ada beberapa material yang

rusak atau hilang.

Page 3: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

3

3.2 Perhitungan Kebutuhan Ruang

Penyimpanan

Tabel 1. Perbandingan kebutuhan dan ketersedian

ruang penyimpanan pada gudang

Elektrik Reguler

1 Rak Elektrik 141 --- 150 Cukup

2 Rak 2010 2025 Cukup

3 Rak Pipa 73 50 Kurang

4 Lantai 199 96 Kurang

KeteranganRuang Penyimpanan

TersediaNo.

Media

Penyimpanan

Kebutuhan Ruang Penyimpanan

3.3 Perancangan Rak

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka

untuk penyimpanan material berupa pipa

dirancang cantilever rack, sedangkan untuk

penyimpanan di lantai akan diganti dengan

merancang selective pallet rack.

3.3.1 Perancangan cantilever rack Upright

tower

Diagonal

brace

Horizontal

brace

Tapered

arm

Safety

locking Base

Gambar 1. Rancangan cantilever rack

Konstruksi utama cantilever rack terdiri

atas bagian upright tower, tapered arm,

horizontal brace, diagonal brace dan base.

Material konstruksi rak adalah baja.

Bagian terpenting dari konstruksi adalah

upright tower dan base, sehingga untuk

bagian ini digunakan material dengan

struktur dan penampang yang lebih kuat.

Pada setiap ujung tapered arm dilengkapi

kunci pengaman (safety locking) berupa

batangan alumunium yang dapat dibuka-

tutup.

Dari hasil pengecekan konstruksi dengan

software SAP 2000 seperti disyaratkan

didapatkan bahwa rancangan dapat

menahan beban sebesar 300 kg untuk tiap

ruang penyimpanannya.

3.3.2 Perancangan selective pallet rack

Horizontal

brace

Diagonal

brace

Beams

Upright

Gambar 2. Rancangan selective pallet rack

Konstruksi utama selective pallet rack

adalah sisi tegak (upright) dan sisi

mendatar (beams).

Material konstruksi rak adalah baja.

Penempatan material pada rak

menggunakan palet yang terbuat dari

kayu. Selain itu, material harus dikemas

dengan menggunakan peti kayu

(container) sebelum diletakkan diatas

palet.

Panjang beams = 300 cm

10105 5

3 unit muatan dalam 1 beams

9090 90

Gambar 3. penempatan material pada beams

Bagian terpenting dari konstruksi terletak

pada bagian upright .

Untuk mengurangi tekanan atau gaya

yang terjadi maka pada upright dilengkapi

dengan horizontal brace dan diagonal

brace.

Bagian beams berfungsi sebagai wadah

tempat peletakan palet dan container.

Beams merupakan bagian yang rentan

mengalami defleksi sehingga diperlukan

konstruksi yang kuat.

Dari hasil pengecekan konstruksi

menggunakan software SAP 2000 seperti

disyaratkan didapatkan bahwa rancangan

dapat menahan beban sebesar 1200 kg

untuk tiap levelnya.

Page 4: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

4

3.3.3 Tata letak rak dalam gudang

Tabel 2. Ukuran gang media penyimpanan

No Media PenyimpananTipe lalu lintas /

material handling

Ukuran

gang (cm)

1 Rak elektrik Personil 90

2 Rak Personil/Lifter 90

3 Rak pipa dan cantilever rack Personil/Lifter 90

4 Selective pallet rack Forklift 420

5 Lantai Personil/Hydraulic Stacker 90

Oleh karena selective pallet rack dengan alat

material handling forklift membutuhkan gang

yang cukup luas maka digunakan gang utama

dengan lebar 600 cm, sehingga rak tersusun

vertikal terhadap dinding terpanjang. Selain

itu, efisiensi gang dilakukan dengan cara

menyatukan rak yang bersebelahan, sehingga

satu gang dapat digunakan untuk mengakses

rak sisi kiri dan rak sisi kanan.

3.3.4 Utilitas gudang Tabel 3. Perbandingan utilitas gudang

JumlahTotal ruang

penyimpananJumlah

Total ruang

penyimpanan

Rak elektrik 50 3 150 3 150

Rak 75 27 2025 27 2025

Rak pipa 50 1 50 1 50

Cantilever rack 12 --- --- 2 24

Lantai 6 16 96 2 12

Selective pallet rack 24 --- --- 8 192

Total 2321 2453

Kondisi Awal Kondisi Perbaikan

Media penyimpanan Kapasitas

Peningkatan utilitas pada gudang yaitu sebesar

24 ruang penyimpanan untuk material pipa dan

108 untuk material yang berukuran besar atau

secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar

132 ruang penyimpanan atau meningkat 5.69%

dari kondisi awal.

3.4 Perancangan Alokasi Material

3.4.1 Pengelompokkan material

Pengelompokkan material dibuat dengan

mengacu pada slotting decision tree (Frazelle,

2001) Tabel 4. Pengelompokkan material

KelTemperature

Families

Chemical

Families

Storage Mode

Families

Total

Transaksi

Jumlah

Material

Rata-Rata

Frekuensi

Transaksi

Acvtivity

Zone

Families

A Refrigerated Regular Rak Elektrik 406 125 3.25 Slow moving

B Ambient Regular Rak 5671 1549 3.66 Slow moving

C Ambient RegularRak Pipa dan

Cantilever Rack215 70 3.07 Slow moving

D Ambient RegularSelective Pallet

Rack434 129 3.36 Slow moving

E Ambient Corrosive Rak 106 15 7.07 Fast moving

F Ambient Flammable Rak 116 14 8.29 Fast moving

G Ambient Flammable Lantai 147 12 12.25 Fast moving

H Ambient Oxydizer Rak 49 12 4.08 Fast moving

I Ambient Toxic Rak 139 20 6.95 Fast moving

Penentuan kelompok material fast moving

Kel

Rata-rata

frekuensi

transaksi

% Rata-rata

frekuensi

transaksi

%

Kumulatif

Jumlah

material% Material

%

Kumulatif

Acvtivity

Zone

Families

G 12.25 23.57 23.57 12 0.62 0.62

F 8.29 15.95 39.52 14 0.72 1.34

E 7.07 13.60 53.12 15 0.77 2.11

I 6.95 13.37 66.49 20 1.03 3.13

H 4.08 7.85 74.34 12 0.62 3.75

B 3.66 7.04 81.38 1549 79.60 83.35

D 3.36 6.46 87.84 129 6.63 89.98

A 3.25 6.25 94.09 125 6.42 96.40

C 3.07 5.91 100 70 3.60 100

Fast

moving

Slow

moving

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan

bahwa:

Fast moving : 74.34 % transaksi dari 3.75

% material

Slow moving : 25.66 % transaksi dari

96.25% material

Pengelompokkan material refrigerated dan

reguler

Untuk material kelompok refrigerated (A) dan

material reguler (B, C, dan D) dikelompokkan

lebih lanjut berdasarkan atas kesamaan jenis

atau keterkaitan fungsi dari material-material

tersebut.

Tabel 5. Pengelompokkan material refrigerated - A

Kel MaterialJumlah Ruang

Penyimpanan

Rata-Rata

Transaksi

A1 Card, Chart dan Circuit 72 3.04

A2 Capacitor, Condensor, Conductivity dan Semiconductor 16 5.00

A3 Fuse, Solenoid dan Thermocouple 25 4.16

A4 Cell, Control, Photoelectric, Thermometer dan Transmitter 28 1.91

Tabel 6. Pengelompokkan material reguler (rak) - B

Kel MaterialJumlah Ruang

Penyimpanan

Rata-Rata

Transaksi

B1 Bolt, Nut, Ring, Screw dan Stud 245 3.96

B2 Komponen Otomotif 370 3.04

B3 Komponen Piping System 329 2.68

B4 Diaphragm, Element, Filter, Strainer dan Strip 71 5.59

B5 Hose, Clamp, Strap Rope, Trap dan Wire 46 5.25

B6 Seal 80 5.00

B7 Blade, Fan dan Vane 61 3.47

B8 Plate 22 5.47

B9 Komponen Elektrik dan Lampu 123 4.38

B10 Instrumen dan Kontrol 111 3.70

B11 Alat Ukur dan Peralatan Teknis 121 2.24

B12 Material Consumable 112 5.79

B13 Anode, Cathode dan Electrode 17 3.50

B14 Bottle, Pipette, Powder, Compound dan Penetrant 32 3.54

B15 Peralatan Mekanik dan Perkakas 79 3.59

B16 Mesin 21 2.50

B17 Peralatan Keamanan 9 5.20

B18 Gland Packing dan Packing Material 30 5.12

Page 5: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

5

A Mutlak perlu dekat

E Sangat penting 1 Dapat bereaksi menimbulkan bahaya kebakaran

I Penting 2 Dapat bereaksi menyebabkan kerusakan pada material

O Biasa 3 Tidak ada kontrakdiksi

U Tidak perlu 4 Material refrigerated membutuhkan ruang tersendiri

X Dijauhkan 5 Memiliki karakteristik yang hampir sama

Derajat Kedekatan Alasan

Tabel 7. Pengelompokkan material reguler

(rak pipa dan cantilever rack) - C

No. KelompokJumlah Ruang

Penyimpanan

Rata-Rata

Transaksi

C1 Pipe Metallic dan Tube Metallic 61 2.84

C2 Pipe Fibre dan Pipe Plastic 12 5.12

Tabel 8. Pengelompokkan material reguler

(selective pallet rack) - D

Kel MaterialJumlah Ruang

Penyimpanan

Rata-Rata

Transaksi

D1 Komponen Piping System 38 2.88

D2 Blade, Propeller dan Rotor 15 3.82

D3 Pump 24 2.00

D4 Belt dan Chain 18 4.17

D5 Gasket dan Motor 13 1.44

D6 Mesin dan Peralatan 20 2.83

D7 Filter, Radial dan Seal 17 6.31

D8 Bracket, Grating dan Sheet 12 3.58

D9 Rubber sheet, Plywood dan Wood 13 2.27

D10 Cylinder, Packing Material dan Tarpaulin 17 4.89

3.4.2 Activity Relationship Chart (ARC)

Activity Relationship Chart (ARC) dibuat

berdasarkan pengelompokkan karakteristik

material diatas. Tujuan dari ARC adalah untuk

mengetahui hubungan kedekatan antar

kelompok material dan menghindari terjadinya

kontradiksi antar material yang dapat

mengakibatkan kerugian

Refrigerated

Toxic

Oxydizer

Flammable

Corrosive

Regular

U

4U

4X

2

U

4O

3

U

4O

3

X

1

O

3

O

3

O

3

O

3

O

3

O

3

U

4

Gambar 4. ARC berdasarkan karakteristik material

Tabel 9. Keterangan derajat kedekatan dan alasan

3.4.3 Alokasi Material

Penempatan atau alokasi material dalam

gudang dibuat berdasarkan frekuensi transaksi

material dengan mengacu pada

pengelompokkan material dan Activity

Relationship Chart. Berdasarkan

pengelompokan karakteristik material maka

untuk kelompok material yang tergolong fast

moving akan diletakkan lebih dekat dengan

pintu I/O (Input/Output). Sementara dari ARC

didapatkan bahwa material flammable harus

dijauhkan dari material oxydizer dan material

reguler harus dijauhkan dari material corrosive.

Untuk alokasi kelompok material refrigerated

dan reguler pada rak penyimpanan dibuat

dengan bantuan software LINDO dengan

fungsi tujuan adalah meminimasi total jarak

perpindahan (material handling distance).

Selain itu juga dipertimbangkan kelompok

material.

Minimize

m

i

ij

n

j

p

k

kjik xdf1 1 1

Subject to

1. Semua material harus dialokasikan

n

j

iij Sx1

i = 1,2,...,m

2. Kapasitas ruang penyimpanan

j

m

i

ij Cx 1

j = 1,2,...,n

Dimana :

m = jumlah material

n = jumlah ruang penyimpanan

p = jumlah pintu input/output (I/O) (docking)

Si = jumlah ruang penyimpanan material i

Cj = kapasitas ruang penyimpanan j

fik = frekuensi keluar/masuk material i melalui

pintu I/O k

dkj = jarak ruang penyimpanan j dari pintu I/O

k

xij = integer, jika material i dialokasikan ke

ruang penyimpanan j; sebaliknya, 0

Tabel 10. Alokasi material refrigerated

A1 A2 A3 A4

RE1 9 16 25 --- 50

RE2 50 --- --- --- 50

RE3 13 --- --- 28 41

Total 72 16 25 28 141

Jumlah Ruang Penyimpanan Media

PenyimpananTotal

Page 6: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

6

Tabel 11. Alokasi usulan material reguler (rak)

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18

R1 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 43 --- --- --- --- --- --- 43

R2 --- --- --- --- 6 --- --- --- --- --- --- 69 --- --- --- --- --- --- 75

R3 --- --- --- --- 40 --- --- --- --- 5 --- --- --- --- --- --- --- 30 75

R4 --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R5 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R6 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R7 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R8 20 --- 24 --- --- --- --- --- --- 31 --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R9 --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R10 --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R11 --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R12 --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R13 --- --- 5 --- --- --- --- --- --- --- 70 --- --- --- --- --- --- --- 75

R14 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 51 --- --- --- --- 21 --- --- 72

R15 --- 70 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 70

R16 --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R17 --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R18 --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R19 --- --- --- --- --- --- 61 --- --- --- --- --- --- 14 --- --- --- --- 75

R20 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 17 18 40 --- --- --- 75

R21 --- 36 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 39 --- --- --- 75

R22 --- 39 --- --- --- --- --- --- 36 --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R23 --- --- --- 44 --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- 44

R24 --- --- --- 27 --- 17 --- 22 --- --- --- --- --- --- --- --- 9 --- 75

R25 --- --- --- --- --- 63 --- --- 12 --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

R26 --- --- --- --- --- --- --- --- 75 --- --- --- --- --- --- --- --- --- 75

Total 245 370 329 71 46 80 61 22 123 111 121 112 17 32 79 21 9 30 1879

Jumlah Ruang Penyimpanan Total

Media

Penyimpanan

Tabel 12. Alokasi material reguler

(rak pipa dan cantilever rack)

C1 C2

CR1 11 --- 11

CR2 --- 12 12

Rak Pipa 50 --- 50

Total 61 12 73

Media

Penyimpanan

Jumlah Ruang PenyimpananTotal

Tabel 13. Alokasi usulan material reguler

(selective pallet rack)

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10

SR1 --- --- --- 18 --- --- --- 6 --- --- 24

SR2 18 --- --- --- --- --- --- 6 --- --- 24

SR3 20 --- 4 --- --- --- --- --- --- --- 24

SR4 --- --- 20 --- --- --- --- --- --- --- 20

SR5 --- --- --- --- 11 --- --- --- 13 --- 24

SR6 --- 1 --- --- 2 20 --- --- --- --- 23

SR7 --- 14 --- --- --- --- --- --- --- 10 24

SR8 --- --- --- --- --- --- 17 --- --- 7 24

Total 38 15 24 18 13 20 17 12 13 17 187

Jumlah ruang penyimpananMedia

PenyimpananTotal

3.5 Perhitungan Jarak Perpindahan

Perhitungan jarak perpindahan dilakukan

dengan cara mengalikan jumlah transaksi

dengan jarak dari lokasi penyimpanan ke pintu

input/output (I/O) untuk seluruh material.

Total jarak perpindahan =

m

i

n

j

p

k

kjik df1 1 1

Tabel 14. Perbandingan total jarak perpindahan

Alokasi Saat ini Alokasi Perbaikan

A Material Refrigerated 6854.6 6111.4

B Material Regular (Rak) 173884.0 129660.8

C Material Regular (Rak Pipa & Cantilever Rack) 4214.0 7853.6

D Material Regular (Selective Pallet Rack) 9736.8 7220.3

E Material Corrosive (Rak) 2826.9 1833.8

F Material Flammable (Rak) 3167.6 1740.0

G Material Flammable (Lantai) 3605.6 2232.6

H Material Oxydizer (Rak) 787.5 686.0

I Material Toxic (Rak) 2972.4 2404.7

208049.4 159743.2

Kel Kelompok MaterialTotal Jarak Perpindahan (m)

Total

3.6 Analisa Harga Pokok Produksi

Penentuan harga pokok produk untuk kedua

jenis rak menggunakan data biaya kegiatan dan

harga material tahun 2005. Berikut ini adalah

rincian harga pokok produk dari cantilever

rack dan selective pallet rack.

Cantilever rack Tabel 15. Perhitungan harga pokok produksi

cantilever rack

Konstruksi rak Material Jumlah Satuan Harga Total (Rp)

Upright tower Baja 3 142.87 kg Rp. 6.750/kg 2893118

Horizontal brace Baja 6 27.48 kg Rp. 6.750/kg 1112738

Diagonal brace Baja 8 18.02 kg Rp. 6.750/kg 972851

Tapered arm Baja 30 15.31 kg Rp. 6.750/kg 3099769

Base Baja 3 129.53 kg Rp. 6.750/kg 2622881

Safety locking Aluminium 30 1250 cm³ Rp. 80.358/6750 cm³ 446433

Mur dan baut --- 36 unit Rp. 1500/unit 54000

11201789

Rp. 800/kg 1268309

Rp. 200/kg 317077

Rp. 100/kg 158539

--- 200000

1943925

13145713

1 Biaya material

Total

2 Biaya non material

Biaya fabrikasi (pemotongan, pengeboran dan pengelasan)

Biaya pengecatan

Biaya loading dan unloading

Biaya transportasi

Total

Harga Pokok Produksi

Selective pallet rack Tabel 16. Perhitungan harga pokok produksi

selective pallet rack

Konstruksi rak Material Jumlah Satuan Harga Total (Rp)

Upright Baja 6 59.29 kg Rp. 6.750/kg 2401129

Beams Baja 12 38.86 kg Rp. 6.750/kg 3147458

Horizontal brace Baja 12 5.65 kg Rp. 6.750/kg 457812

Diagonal brace Baja 9 10.53 kg Rp. 6.750/kg 639506

6645904

Rp. 800/kg 787663

Rp. 200/kg 196916

Rp. 100/kg 98458

--- 200000

1283036

7928940

1 Biaya material

Total

Harga Pokok Produksi

2 Biaya non material

Biaya fabrikasi (pemotongan, pengeboran dan pengelasan)

Biaya pengecatan

Biaya loading dan unloading

Biaya transportasi

Total

Dengan investasi rak diharapkan akan dapat

mengurangi terjadinya kerugian material Hal

ini dikarenakan dengan sistem penyimpanan

menggunakan rak material akan tertata lebih

baik, lebih mudah dikontrol, dan memudahkan

petugas melakukan perhitungan stok. Selain

itu, dengan penggunaan rak waktu siklus untuk

pencarian dan pengangkutan material menjadi

Page 7: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

7

lebih cepat karena kemudahan dalam

identifikasi dan akses material.

4. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan

ruang penyimpanan didapatkan bahwa

terjadi kekurangan 23 ruang penyimpanan

untuk material pipa dan 103 ruang

penyimpanan pada lantai untuk material

berukuran besar.

2. Untuk mengakomodasi seluruh material

dalam gudang maka dibutuhkan 2 unit

cantilever rack dan 8 unit selective pallet

rack.

3. Dari hasil perancangan gudang secara

keseluruhan didapatkan peningkatan

utilitas gudang sebesar 5.69% dan efisiensi

material handling sebesar 23.2% dari

kondisi saat ini.

5. Saran

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan sistem

penyimpanan dengan menggunakan rak,

karena penyimpanan dengan media lantai

sudah tidak efektif dan efisien.

2. Perusahaan sebaiknya menjadwalkan

kegiatan untuk pengawasan keamanan dan

kebersihan gudang secara rutin.

Daftar Pustaka

Ardhiyanto, Novy dan I.E Marie.(2004).

Perancangan Rack System Warehouse

di PT. X. Prosiding Seminar Nasional

“Facilities Planning Between Science &

Art in Applied Industry”. 4 Mei 2004,

Universitas Trisakti, Jakarta.

Frazelle, E.H.(2001). World-Class

Warehousing and Material Handling.

Mc Graw-Hill.

Fairuzi, D.(2006). Perancangan Ulang

Alokasi Penyimpanan Produk untuk

Meningkatkan Performansi Gudang

(Studi Kasus Divisi Distribusi dan

Pergudangan Gudang Phosfat I PT.

Petrokimia Gresik). Tugas Akhir

Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya.

Heragu, Sunderesh (1997). Facilities Design.

PWS Publishing Company.

Meyers, F.E dan M. P. Stephens (2000).

Manufacturing Facilities Design and

Material Handling, Second Edition.

Prentice Hall, Inc.

Moore, J.M.(1962). Plant Layout and Design.

The Macmillan Company.

Suma’mur P.K M.Sc (1987). Keselamatan

Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV

Haji Masagung. Jakarta

Suwarsono (1999). Perancangan Warehouse

untuk Meningkatakan Utilitas

Warehouse dan Meminimalkan

Material Handling (Studi kasus : PT.

OTS, Lawang). Tugas Akhir Jurusan

Teknik Industri Institut Teknologi

Sepuluh Nopember, Surabaya.

Tompkins, White, Bozer, dan Tanchoco

(2003). Facilities Planning, Third

Edition. John Wiley and Sons, Inc.

Wigroho, H.S.(2001). Analisa dan

Perancangan Struktur Frame

Menggunakan SAP 2000. Penerbit Andi

Yogyakarta.

Page 8: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

8

GAMBAR EXISTING LAYOUT GUDANG 2

Area Lantai - Depan

Are

a E

lektrik

(t < 2

0 °C

)

Area Lantai - Depan

Area Lantai - Tengah

Area Lantai - Belakang

Area Lantai - Belakang

Area Lantai - Tengah

RE3 RE2 RE1

R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8

R9

R10

R11

R12

R13

R14

R15

R17

R21

R20

R19

R25

R24

R23

R22

R27

R26

70 R18

300 300300300 300 300

70 300300400100 100

R1670

10

01

10

11

01

00

70

70

70

70

10

01

10

11

01

00

70

70

70

70

70

70

70

70

70

70

10

01

10

11

0

80 70 80 70 80 150

50

70

50

70

50

70

10

07

01

10

11

01

00

50

70

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

50

40

08

0

50

0

50

70

50

70

50

70

50

70

50

70

70

10

01

10

11

01

00

30

01

00

11

01

00

11

01

10

11

01

10

10

01

10

10

03

00

Rak Pipa

L2

L1

L5

L6

L3

L4

L8

L7

L10

L9

L13

L12

L15

L14

L11

L16

Keterangan :

RE1 - RE3 : Rak Elektrik/Refrigerated 1-3

R1 - R27 : Rak Regular 1-27

L1 - L16 : Lantai 1-16

Refrigerated

Reguler

Semua ukuran dalam satuan cm

Page 9: PERANCANGAN TATA LETAK MATERIAL PADA GUDANG …personal.its.ac.id/files/pub/2891-m_sritomo-ie-Makalah TA Daonil.pdf · tata letak dalam gudang dan tingkat otomasi ... parameter performansi

9

GAMBAR LAYOUT PERBAIKAN GUDANG 2 BESERTA ALOKASI MATERIAL

Area E

lektrik

(t < 2

0 °C

)

A4

A1

A1

A1

A4

A4

A4

A4

A4

A4

RE3

A1

A1

A1

A1

A1

A1

A1

A1

A1

A1

RE2

A3

A1

A1

A2

A2

A2

A3

A3

A3

A3

RE1

50

0

40

0

70

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

C1

30

03

00

90

30

03

00

90

30

03

00

90

30

03

00

30

03

00

90

30

03

00

90

30

03

00

90

30

03

00

90

C2

C2

90

15

03

00

C1

C1

90

15

0

80

90 70 90 70 90 120

90

10

0

100 400

30

0

70

709011011090110120

907070907011070 90 70 70 90 70 110 330

R1R2R3R4

R5R6R7R8

R9R10R11R12

R13R14

R26R25R24R23

R27

R18R17R16R15

R22R21R20R19

Rak Pipa

CR 2

CR 1

SR4

SR3

SR2

SR1

SR5

SR6

SR7

SR8 L1 L2

330

Keterangan :

RE1 -RE3 : Rak Elektrik/Refrigerated 1-3

L1 - L2 : Lantai 1-2

R1 - R27 : Rak Regular 1-27

SR1 - SR8 : Selective Pallet Rack 1-8

CR1 - CR2 : Cantilever Rack 1-2

Oxydizer

Toxic

Refrigerated

Reguler

Corrosive

Flammable

Semua ukuran dalam satuan cm

D4

D4

D4

D4

D8

D8

D8

D8

D1

D1

D1

D1

D1

D1

D1

D1

D1

D3

D3

D3

D3

D3

D3

D3

D5

D5

D5

D9

D9

D9

D2

D6

D6

D6

D6

D5

D10

D10

D2

D2

D2

D2

D7

D7

D7

D7

D10

D10

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B5

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B12

B5

B5

B5

B5

B5

B5

B5

B5

B10

B18

B18

B18

B18

B18

B18

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B1

B3

B3

B3

B3

B3

B10

B10

B10

B10

B10

B10

B1

B1

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B3

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B3

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B11

B16

B16

B16

B16

B11

B11

B11

B11

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B7

B7

B7

B7

B7

B7

B7

B14

B14

B14

B7

B7

B7

B7

B7

B15

B15

B15

B15

B15

B15

B15

B14

B14

B14

B14

B13

B13

B13

B15

B15

B15

B15

B15

B15

B15

B15

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B15

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B2

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B2

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B9

B6

B6

B9

B9

B9

B9

B9

B6

B6

B6

B6

B6

B6

B6

B6

B8

B8

B4

B4

B4

B4

B4

B6

B6

B6

B6

B17

B17

B8

B8

B4

B4

B4

B4

B4

B4

B4