PERANCANGAN TATA CARA

41
PERANCANGAN TATA CARA DAN PENGUKURAN KERJA Togama Siahaan 3210024

Transcript of PERANCANGAN TATA CARA

Page 1: PERANCANGAN TATA CARA

PERANCANGAN TATA CARADAN

PENGUKURAN KERJA

Togama Siahaan3210024

Page 2: PERANCANGAN TATA CARA

Penyederhanaan Kerja(Work Simplification) Sebagai Upaya Perbaikan Rancangan Tata Kerja

Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy) Sebagai Landasan Pokok Perancangan Tata Cara Kerja

Ergonomi : Faktor Manusia dalam Sebuah Sistem Kerja Interkasi Manusia dan Mesin dalam Sebuah Sistem Kerja (Man-

Machine Systems) Penelitian Kerja dalam Kaitannya dengan Upaya Peningkatan

Produktivitas Ruang Lingkup dan Phase-phase Penelitian Kerja Telaah Metoda Kerja; Formulasi Tujuan dan Prosedur

Pelaksanaannya Pengukuran Kerja : Macam dan Prosedur Penempatan Waktu (Out-

Put Standard) Pengukuran Kerja dengan Menggunakan “Direct Stop-Watching Time

Study” Pengukuran Kerja dengan Metoda Sampling Kerja Pengukuran Kerja dengan Cara tidak Langsung (Inderict Time Study)

PEMBAHASAN

Page 3: PERANCANGAN TATA CARA

Penelitian Kerja dalam Kaitannya dengan Upaya Peningkatan Produktivitas

Ruang Lingkup dan Phase-phase Penelitian Kerja Telaah Metoda Kerja; Formulasi Tujuan dan

Prosedur Pelaksanaannya Pengukuran Kerja : Macam dan Prosedur

Penempatan Waktu (Out-Put Standard) Pengukuran Kerja dengan Menggunakan “Direct

Stop-Watching Time Study” Pengukuran Kerja dengan Metoda Sampling

Kerja Pengukuran Kerja dengan Cara tidak Langsung

(Inderict Time Study)

PEMBAHASAN

Page 4: PERANCANGAN TATA CARA

Penyederhanaan kerja pada hakikatnya bertujuan untuk mencari cara kerja yang lebih mudah, lebih cepat, lebih efisien dang menghindari pemborosan-pemborosan material, waktu, tenaga, dan lain-lain.

Penyederhanaan Kerja(Work Simplification) Sebagai Upaya Perbaikan Rancangan Tata Kerja

Page 5: PERANCANGAN TATA CARA

Pemilihan kegiatan kerja yang diperbaiki.

Pengumpulan dan pencatatan data/fakta.

Analisa terhadap langkah-langkah kerja.

Usulan dan pengujian alternative metoda kerja yang lebih baik.

Aplikasi dan evaluasi metoda kerja baru.

Langkah - Langkah

Page 6: PERANCANGAN TATA CARA

Peta aliran proses adalah suatau peta yang akan menggambarkan semua aktivitas, baik aktivitas produktif maupun tidak produktif yag terlibat dalam proses pelaksanaan kerja.

Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)

Page 7: PERANCANGAN TATA CARA

Penggambaran peta aliran proses akan memuat dan menganalisa secara detail semua aktivitas yang ada, dan mencoba menjawab permasalahan seperti :

Apakah suatu aktivitas benar-benar perlu dilaksanakan atau dapatkah suatu aktivitas dihilangkan atau digabungkan saja agar lebih efisien?

Apakah langka-langkah urutan dari suatu aktivitas sudah benar dan adakah kemungkinan untuk merubah urutannya agar langka-langka kerja bisa lebih lancar lagi?

Apakah kegiatan trnasportasi (material handling) bisa dihindarkan atau kalu toh memang harus terjadi apakah jarak perpindahan material ini bisa lebih diperpendek lagi?

Apakah kegiatan menunggu (delay) bisa dihindari dengan perncanaan dan penjadwalan kerja yang lebih baik lagi?

Page 8: PERANCANGAN TATA CARA

Diagram aliran pada dasarnya persis samam dengan peta aliran proses hanya saja disini penggambarannya dilakukan di atas gambar layout dari fasilitas kerja. Disini symbol-simbol ASME dan nomor-nomor aktivitas masing-masing yang digambarkan. Tujuan pokok dalam pembuatan diagram aliran adalah utnuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas, disamping tentunya bisa dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan didalam desain layout fasilitas produksi yang ada.

Diagram Aliran (Flow Diagram)

Page 9: PERANCANGAN TATA CARA

Tidak seperti peta operasi atau peta aliran proses, maka peta tangan kiri dan tangan kanan diarahkan untuk menganlisa aktivitas kerja yang dilansanakan seorang operator dalam sebuah stasiun kerja. Peta akan menggambarkan gerakan-gerakan kerja yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan dengan tujuan utamnya adalah memperoleh keseimbangan gerkan kerja. Peta terutama untuk menganalisa kegiatan manual dan berlangusng berulang-ulang seperti yang terjadi dalam proses perakitan(assembling).

Peta Tangan Kiri & Tangan Kanan (Left & Right Hand Chart)

Page 10: PERANCANGAN TATA CARA

Didalam menganalisa dan mengevaluasi metoda kerja guna memperoleh metoda kerja yang lebih efisien, maka perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip eknomi gerakan (the principles of motion economy) Prinsip ekonomi gerakan ini bisa dipergunakan untuk menganalisa gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan bisa juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya.

Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan (Motion Economy) Sebagai Landasan Pokok Perancangan Tata Cara Kerja

Page 11: PERANCANGAN TATA CARA

Eliminasi sEmua kegiatan/aktivitas yang memungkinkan

Eliminasi kondisi yang tak beraturan dalam setiap kegiatan

Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya) sebagai “holding device”

Eliminasi gerakan-gerakan yang tidak semestinya, abnormal

Eliminasi penggunaan tanga otot untuk melaksanakan kegiatan statis atau fixed position

Eliminasi waktu kosong (idle time) atau waktu menunggu (delay time)

ELEMINASI KEGIATAN

Page 12: PERANCANGAN TATA CARA

Gantikan/kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah arahnya dengan sebuah gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva.

Kombinasikan beberapa aktivitas/fungsi yang mampu ditangani oleh sebuah peralatan kerja dengan membuat desain yang bersifat “multipurpose” (serbaguna atau berfungsi banyak).

Distribusikan kegiatan dengan membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan. Pola gerkan kerja yang simultan dan simetris akan member gerakan yang paling efektif. Bilamana kegiatan dilaksanakan secara kelompok maka diupayakan agar supaya terjadi beban kerja yang merata diantara anggota kelompok.

KOMBINASI GERAKAN ATAU AKTIVITAS KERJA

Page 13: PERANCANGAN TATA CARA

Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip kebutuhan energy otot yang digunakan minimal.

Kurangi kegiatan mencari-cari obyek kerja (peralatan kerja, material, dan lain-lain) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak berubah-ubah.

Letakkan fasilitas kerja berada dalam jangkauan tangan yang normal. Hal ini akan menyebabkan gerakan tangan berada pada jarak yang sependek-pendeknya.

Sesuaikan letak dari handles, pedals, levers, buttons, dan lain-lain dengan memperhatikan dimensi tubuh manusia (anthropometri) dan kekuatan otot yang dibutuhkan.

PENYEDERHANAAN KEGIATAN

Page 14: PERANCANGAN TATA CARA

Ergonomi atau ergonomics sebernatnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hokum. Dengan demikian ergonomic dimaksudakan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Disiplin ergonomic secara khusus akan mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinetraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya.

Ergonomi : Faktor Manusia dalam Sebuah Sistem Kerja

Page 15: PERANCANGAN TATA CARA

Anatomi (struktur), Fisiologi (bekerjanya) dan Anthrometri (ukuran) tubuh manusia.

Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.

Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia.

Analisa Ergonomi

Page 16: PERANCANGAN TATA CARA

Sistem manusia-mesin (man-machine system) ialah kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa mesin,dimana salah satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran – keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.

Interkasi Manusia dan Mesin dalam Sebuah Sistem Kerja (Man-Machine Systems)

Page 17: PERANCANGAN TATA CARA

Manual Man-Machine Systems Semi Automatic Man-Machine Systems Automatic Man-Machine Systems

3 macam hubungan (interaksi) manusia mesin

Page 18: PERANCANGAN TATA CARA

Analisa dan penelitian kerja adalah suatu aktivitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip – prinsip dan teknik –teknik mendapatkan rancangan sistem dan tata kerja yang paling efektif dan efisien

Penelitian Kerja dalam Kaitannya dengan Upaya Peningkatan Produktivitas

Page 19: PERANCANGAN TATA CARA

Siapa (who) yang akan melaksanakan kegiatan/kerja tersebut sudahkah pekerja yang akan melaksanakan kegiatan ini dipilih sesuai dengan persyaratan (job requirement) yang ada?

Bagaimanakah (how) kegiatan tersebut akan diselesaikan? Adakah metode kerja yang diterapkan sudah dirancang sebaik-baiknya ditinjau dari aspek kecepatan, kesederhanaan, kemudahan maupun ketelitian penyelesainnya, Bagaimanakah dengan penggunaan fasilitas kerja, apakah sudah dipilihkan fasilitas kerja yang mampu diaplikasikan guna memberikan penyelesaian dan hasil kerja yang lebih efektif dan efisien?

Dimanakah (where) kegiatan tersebut diselenggarakan? Apakah lingkungan dan kondisi tempat kerja sudah dirancang secara layak, guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi manusia maupun fasilitas kerja yang diinverstasikan dengan nilai mahal?

Page 20: PERANCANGAN TATA CARA

Pada tingkat unit terkecil dalam perusahaan, maka upaya peningkatan produktivitas akan difokuskan melalui perekayasaan tata cara kerja, isitilah ini diterjemahkan dari methods engineering atau methods study dan pengukuran kerja (work measurement). Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan secara analitis dan secara sistematis.

Ruang Lingkup dan Phase-phase Penelitian Kerja

Page 21: PERANCANGAN TATA CARA

Telaah metoda adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan secara seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau diusulkan untuk melaksanakan kerja. Sasaran pokok dari studi ini adalah mencari, mengembangkan dan menerapkan suatu metoda kerja yang lebih efektif dan efisen.

Telaah Metoda Kerja; Formulasi Tujuan dan Prosedur Pelaksanaannya

Page 22: PERANCANGAN TATA CARA

Perancangan dan pengaturan komponen-komponen dalam sebuah sistem kerja

Tujuan Pokok dari metoda telaah

Page 23: PERANCANGAN TATA CARA

Pengukuran Kerja yang dimaksudkan disini adalah pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik) dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal. Tujuan pokok dari aktivitas ini dengan sendirinya akan berkaitan erat dengan usaha menetapkan waktu baku (standard time). Secara historis dijumpai dua macam pendekatan didalam menentukan waktu baku ini, yaitu pendekatan dari bawah ke atas (botto-up) dan pendekatan adri atas ke bawah (top-down).

Pengukuran Kerja : Macam dan Prosedur Penempatan Waktu (Out-Put Standard)

Page 24: PERANCANGAN TATA CARA

Waktu normal (normal time). Waktu yang diperlukan untuk seorang operator yang terlatih dan memiliki keterampilan rata-rata untuk melaksanakan suatu aktivitas dibawah kondisi dan tempo kerja normal. Waktu normal disini tidak termasuk waktu longgar ataupun delay yang diperlukan bilamana kegiatan kerja tersebut harus dilaksanakan dalam waktu sehari penuh (8 jam/hari).

Tempo kerja normal (normal pace). Merupakan tempo kerja atau performasi kerja yang ditujukan oleh seorang operator yang memiliki keterampilan rata-rata, terlatih baik dan dengan kesadaran tinggi mau bekerja secara “normal” (tidak terlalu cepat tetapi juga tidak terlalu lambat) selama 8 jam/ hari (1 shift kerja).

Page 25: PERANCANGAN TATA CARA

Waktu pengamatan (actual time). Adalah waktu pengamatan yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran waktu yang diperlukan seorang operator untuk menyelesaikan sebuah aktivitas atau elemen kerja.

Kelonggran waktu (allowance time). Merupakan sejumlah waktu yang harus ditambahkan waktu normal untuk mengantisipasi terhadap kebutuhan waktu guna melepaskan lelah, kebutuhan yang bersifat pribadi dan kondisi menunggu/menganggur baik yang bisa dihindarkan ataupun tidak bisa dihindarkan.

Page 26: PERANCANGAN TATA CARA

Stopwatch Time Study Sampling Kerja Standard Data Predetermined Motion Time System

cara untuk mengukur dan menetapkan waktu standard

Page 27: PERANCANGAN TATA CARA

Dalam konteks pengukuran kerja, metoda direct stop-watch time study merupakan teknik pengukuran kerja dengan menggunakan stop watch sebagai alat ukur penagtur waktu yang ditunjukkan penyelesaian suatu aktivitas yang diamati (actual time). Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian dimodifikasikan dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan manambahkan dengan allowances.

Pengukuran Kerja dengan Menggunakan “Direct Stop-Watching Time Study”

Page 28: PERANCANGAN TATA CARA

R T R T R T R T1 5 (5) 18 (6) 27 (4) 40 (5)2 10 (5) 22 (4) 32 (5) 45 (5)3 12 (2) 23 (1) 35 (3) 47 (2)

SIKLUS PENAGAMATAN (DALAM MENIT)NOMOR ELEMEN

KEGIATAN1 2 3 4

Page 29: PERANCANGAN TATA CARA

Nomor Elemen1 = 5,00 menit2 = 4,75 menit3 = 2,00 menit +

Total Actual Time = 11,75 menit

Waktu Rata-Rata5 + 6 + 4 + 5 : 45 + 4 + 5 + 5 : 42 + 1 + 3 + 2 : 4

Page 30: PERANCANGAN TATA CARA

Waktu Normal = Total waktu x performans rating (%)= 11,75 x 115 % = 13,5125 menit

Waktu Standard = Waktu normal + %allowance x waktu normal= 15,134 menit = 0,2522 jam

Out put Standard = = 1 = 4 units0, 2522 jam

1Waktu Standar

Page 31: PERANCANGAN TATA CARA

t = Waktu pengamatan dari setiap elemen kerja untuk masing-masing siklus yang diukur.

k = Angka devisiasi standard untuk yang besarnya tergantung pada tingkat keyakinan (confidence level) yang diambil, dimana:

90% confidence level : k = 1.65 95% confidence level : k = 2.00 99% confidence level : k = 3.00 S = derajat ketelitian dari data 1 yang dikehendaki, yang

menunjukkan maksimum prosentasse penyimpangan yang bisa diterima dari nilai t yang sebenarnya. Nilai k/s dikenal sebagai “Confidence – Precision Ratio” dari time study yang dilaksanakan.

n = Jumlah siklus pengamatan/pengukuran awal yang telah dilakukan untuk elemen kegiatan tertentu yang dipilih.

N = jumlah siklus pengamatan/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan agar dapat diperoleh prosentase kesalahan (error) minimum mengestimasikan 1 yaitu sebesar S.

Page 32: PERANCANGAN TATA CARA

N = 32 Pengamatan.

Page 33: PERANCANGAN TATA CARA

Sampling kerja adalah suatu aktivitas pengukuran kerja untuk mengestimasikan proporsi waktu yang hilang (idle/delay) selama siklus kerja berlangsung atau untuk melihat proporsi kegitan produktif yang terjadi (ratio delay study).

Pengukuran Kerja dengan Metoda Sampling Kerja

Page 34: PERANCANGAN TATA CARA

Radom Number Interpretasi915 09.15 pagi725 07.25 pagi047 12.47 siang168 14.08 siang

Page 35: PERANCANGAN TATA CARA

Jumlah pengamatan yang menunjukkanProsentase delay/idle = kondisi idle/delay (tidak produktif)

Total pengamatan yang dilakukan

Page 36: PERANCANGAN TATA CARA

Contoh bilamana p = 0,25 confidence level 95 % dan derajat ketelitian ditetapkan 5% maka jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan adalah

N = 4800 Pengamatan

Page 37: PERANCANGAN TATA CARA

Pengukuran kerja dengan Stop-watch Time Study dan sampling kerja keduanya merupaka kegiatan pengukuran secara langsung. Pengertian “langsung” dalam hal ini adalah data kegiatan pengamatan/pengukuran umtuk memperoleh data pengamatan (waktu atau prosentase idle) haruslah dilaksanakan secara langsung di tempat kegiatan yang ingin diukur diselenggarakan. Di lain pihak dikenal pula adanya pengukuran kerja secara tidak langsung.

Pengukuran Kerja dengan Cara tidak Langsung (Inderict Time Study)

Page 38: PERANCANGAN TATA CARA

Pelaksanaan time study akan bisa lebih cepat dan murah.

Keajegan (consistency) darui hail yang diperoleh bisa teteap dijaga untuk stiap aktivitas time study. Demikian juga kemungkinan terjadi error pada studi bisa dikurangi.

Tidak diperlukan time study anlyst yang terlalu trampil di dalam penentuan waktu standard.

Bisa dimanfaatkan untuk mengestimasikan biaya dan merencanakan kegiatan produksi sebelum kegiatan itu sendiori dilaksanakan.

Mengurangi kericuhan yang mungkin terjadi di lapangan seperti halnya bisa dijumpai setiap kali aktivitas time study diselenggarakan.

Kegunaan dari aplikasi standard

Page 39: PERANCANGAN TATA CARA

proses penghimpunan standard data yang harus dilaksanakan secara intensive pada aktivitas study sebelumnya yang mana dalam hal ini akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Kekurangan

Page 40: PERANCANGAN TATA CARA

Time System yang dikenal luas aplikasinya yaitu factor – kator kerja (Work Factor).

Methods Time Measurement (MTM), disini nilai-nilai waktu dari berbagai macam elemen kerja dicari dari berbagai macam cara. Cara yang umum diaplikasikan adalan dengan Movie camera yan merekam atau mencatat gerakan-gerkan kerja secara detail dan mikro.

Page 41: PERANCANGAN TATA CARA

THANKS FOR THE ATTENTION