Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis...

29
Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara) Artikel Ilmiah Peneliti: Rolan Patani (692009077) Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs. Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Transcript of Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis...

Page 1: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Perancangan Media Informasi Pariwisata

Berbasis Multimedia

(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Rolan Patani (692009077)

Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.

Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Perancangan Media Informasi Pariwisata

Berbasis Multimedia

(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti:

Rolan Patani (692009077)

Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.

Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 3: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Persetujuan

Page 4: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Pengesahan

Page 5: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Pernyataan Persetujuan Akses

Page 6: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Tidak Plagiat

Page 7: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Pernyataan

Page 8: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi

Page 9: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Lembar Persetujuan Publish Jurnal

Page 10: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis Multimedia

(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

1 Rolan Patani,

2Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.,

3Anthony

Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711,Indonesia

Email: 1)[email protected], 2) [email protected], 3)

[email protected]

Abstract

Multimedia based tourism information media is very vital in supporting tourism

development in some areas. It is due to some elements possessed by multimedia such as

texts, sound, animation and video, which are attention-grabbing for people’s senses and

interest in accessing the information given. However, North Halmahera District owns the

great potential of natural resources such as some small islands, forests and beaches. One

of the most popular tourist destinations is Kakara and Tagalaya beaches, which are

famous with its marine park possessing natural and innumerable sea organism. In

communicating the tourism information, the North Halmahera Tourism and Culture

Office has used printed media such as brochure, newspaper advertisement, banner,

billboard and website. However, the information has not been detail and yet attractive.

By using qualitative method and prototype, information media of North Halmahera

District tourism has been produced and can be accessed by the potential tourists.

Keyword: Information media, tourism North Halmahera, Multimedia.

Abstrak

Media informasi pariwisata berbasis multimedia merupakan hal yang penting

dalam menunjang pengembangan pariwisata daerah, beberapa unsur yang dimiliki

multimedia seperti teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna

dalam mengakses informasi yang disajikan. Kabupaten Halmahera Utara memiliki

potensi alam berupa pulau-pulau kecil, hutan dan pantai. Salah satu obyek wisata andalan

adalah pantai Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki

aneka ragam biota laut yang masih alami. Dalam hal menyampaikan informasi pariwisata,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara menggunakan media

cetak dan media ruang seperti brosur, iklan koran, spanduk, baliho maupun website,

namun informasi wisata yang disajikan belum detail dan menarik. Dengan menggunakan

metode kualitatif dan strategi linear maka dapat menghasilkan media informasi pariwisata

Kabupaten Halmahera Utara yang bisa diakses oleh calon wisatawan.

Kata Kunci : Media Informasi, wisata Kabupaten Halmahera Utara, Multimedia.

1Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 11: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

1. Pendahuluan

Sektor pariwisata merupakan hal yang penting bagi pembangunan

ekonomi suatu negara maupun daerah. Hal ini disebabkan sumbangan sektor

pariwisata dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur dengan mudah

dari berbagai macam tolok ukur dimana hal yang paling penting adalah mengenai

sumbangan pada neraca pembayaran, pendapatan nasional (GDP), penciptaan

lapangan kerja dan sektor-sektor ikutan lainnya dari sektor pariwisata. Menurut

data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif, ranking devisa pariwisata

terhadap komoditas ekspor lainnya pada tahun 2014 memberikan kontribusi yang

cukup besar yakni menempati urutan ke-4 dengan nilai US $ 11 M [1].

Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dan manfaat

yang besar bagi masyarakat. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang

menonjol adalah bidang komputer, khususnya bidang multimedia yang sangat

berperan penting dalam penyampaian berita atau informasi. Kehadiran teknologi

membantu manusia dalam menjalankan aktivitas serta proses menyelesaikan tugas

yang relatif singkat.

Salah satu teknologi yang mendukung ialah penerapan multimedia dalam

menyajikaninformasi untuk menunjang pengembangan pariwisata. Multimedia

dalam menyajikan informasi memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan

media cetak maupun media ruang seperti brosur, koran, selebaran, spanduk,

baliho dll, hal ini disebabkan beberapa unsur yang dimiliki multimedia seperti

teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna dalam

mengakses informasi yang disajikan. Selain itu interaktivitas yang dimiliki

multimedia mengundang pengguna untuk mengakses media yang dikembangkan

dibandingkan dengan media cetak dan media ruang yang hanya berisi teks.

Berdasaran penelitian awal yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa

dalam hal menyampaikan informasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Halmahera Utara menggunakan media cetak dan media ruang seperti brosur, iklan

koran, spanduk, baliho dimana desain yang dibuat belum menarik dan juga

jangkauan penyebaran informasi yang terbatas serta menggunakan website namun

informasi yang disajikan hanya sebatas informasi profil Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan sementara informasi wisata yang disajikan belum terperinci.

Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-pulau

kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata yang ada

di antaranya adalah pantai Kakara, pantai Tagalaya, pantai Luari, pantai Meti,

pantai Kupa-kupa, telaga Duma dan masih banyak lagi pontensi wisata alam yang

lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai Kakara yang memiliki titik

snorkeling dan diving serta pantai Tagalaya yang terkenal dengan Taman Lautnya

yang memiliki biota laut yang beraneka ragam dan masih alami.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang media informasi

pariwisata berbasis multimedia kepada wisatawan maupun calon wisatawan yang

akan berkunjung ke Kabupaten Halmahera Utara.

Page 12: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul "Perancangan dan Implementasi Komunikasi

Visual Media Promosi wisata Berbasis Multimedia (studi kasus: Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Poso)" media promosi pariwisata di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Poso memenuhi kriteria baik sebagai media promosi

pariwisata dan membantu mempermudah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan

Kabupaten Poso dalam mempromosikan wisata kepada calon wisatawan untuk

menentukan lokasi wisata yang akan dituju, namun sisi layout media informasi

maupun tampilan galleri kurang interaktif karena layout yang dibuat

membingungkan serta berkesan rumit, juga perancangan sinematografi yang

belum video menarik [2].

Penelitian selanjutnya “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten

Halmahera Utara” Penelitian ini merancang video promosi Dinas Pariwisata

Kabupaten Halmahera Utara. Video yang dirancang memiliki informasi yang

jelas, dapat mewakili profil Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara,

promosi yang disampaikan sudah menarik. Namun informasi yang disampaikan

hanya berbentuk video [3].

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya ialah, perancangan media

informasi wisata berbasis multimedia diterapkan pada Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara, konten informasi dari setiap tempat

wisata dilengkapi dengan video, perancangan video dititik beratkan pada

sinematografi untuk menambah daya tarik calon wisatawan yang melihat, serta

penataan layout media informasi disesuaikan dengan tema pariwisata Kabupaten

Halmahera Utara agar menarik dan mudah untuk diakses.

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai

pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Kata media merupakan

bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang

lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima

dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Pengertian Media Informasi ialah sebagai alat untuk mengumpulkan dan

menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat

bagi penerima informasi, media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi

visual” [4].

Pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti

banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan atau bepergian.

Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali -kali atau berputar-putar

dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pengertian pariwisata secara luas dapat

dilihat dari beberapa definisi sebagai berikut : 1) Pariwisata berarti perpindahan

orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar

tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka

selama tinggal di tempat-tempat tujuan tersebut. 2) Pariwisata dapat didefinisikan

sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya

orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ

Page 13: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

untuk melakukan suatu pekerjaan penting yang memberikan keuntungan serta

bersifat permanen maupun sementara [5].

Definisi yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009

tentang Kepariwisataan (pasal 1), yaitu: 1) Wisata adalah kegiatan perjalanan

yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi

tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari

keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. 2)

Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. 3) Pariwisata adalah berbagai

macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. 4)

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan

bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan

setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,

sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. 5) Daya Tarik

Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang

berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang

menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. 6) Usaha Pariwisata adalah

usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan

wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. 7) Kawasan Strategis Pariwisata

adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi

untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu

atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan

sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan

keamanan. 8) Wisata kesehatan adalah perjalanan seseorang wisatawan dengan

tujuan tertentu untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana

ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani,

dengan mengunjungi tempat peristirahatan, seperti mata air panas yang

mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim

udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas

kesehatan lainnya [6].

Produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan

dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak meninggalkan tempat tinggalnya,

sampai daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah di

mana berangkat semula. Wisata seni dan budaya adalah berkaitan dengan ritual

budaya yang sudah menjadi tradisi, misalnya Sekaten di Surakarta dan

Yogyakarta, Ngaben di Bali. Wisata alam: Bentuk kegiatan wisata yang

memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan. Wisata Bahari

adalah Suatu kunjungan ke objek wisata, khususnya untuk menyaksikan

keindahan lautan, menyelam dengan perlengkapan selam lengkap. Wisata

Olahraga: Mengunjungi peristiwa penting di dunia olahraga, misalnya Asean

Games, Olimpiade. Pariwisata sebagai keseluruhan jaringan dan gejala yang

berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat yang

penting yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara [7].

Multimedia adalah penggunaan beberapa media yang berbeda untuk

menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik,

animasi dan video. Kata multimedia sendiri berasal dari bahasa latin yang terdiri

Page 14: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

dari kata multum (multi) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium

(media) yang berarti sesautu yang dipakai untuk menyampaiakan atau membawa

sesuatu. Multimedia menurut beberapa ahli antara lain: 1) Kombinasi dari tiga

elemen: suara, gambar dan teks, 2) Kombinasi antara komputer dan video, 3)

Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa

audio (suara/musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. 4) Alat yang dapat

menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks,

grafik, animasi, audio dan video. 5) Multimedia dalam konteks komputer adalah

pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio

video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi,

berkreasi, dan berkomunikasi [8].

Kelebihan Multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena

merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan [9].

Kabupaten Halmahera Utara dengan luas Wilayah ± 22.507,32 km2 yang

meliputi wilayah laut: 17.555,71 km2 (78%) dan wilayah daratan: 4.951,61 km2

(22%). Dengan batas wilayahnya: Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten

Pulau Morotai; Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten

Halmahera Timur dan Laut Halmahera; Sebelah Selatan, berbatasan dengan

Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat; Sebelah Barat,

berbatasan dengan Kecamatan Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo Kabupaten

Halmahera Barat. Serta jumlah penduduknya Tahun 2011 sebanyak 179.366 jiwa,

terdiri dari 92.620 jiwa laki-laki dan 86.746 jiwa perempuan.

"Pearl of The Pacific" atau dalam bahasa Indonesia berarti Mutiara di

Pasifik adalah Brand Image Kabupaten Halmahera Utara dimana eksotisme alam,

kekayaan bahari, untaian sejarah dan kebudayaan lokal menjadikan Halmahera

Utara pantas untuk dikunjungi [10].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai dengan

kondisi lapangan. Metode kualitatif menghasilkan data tidak dalam bentuk angka

melainkan berupa teks, dokumen, gambar, foto maupun objek-objek yang

ditemukan di lapangan selama penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh

melaluai metode kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara

[11].

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Tobelo yaitu Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. Alasannya ialah : 1) Berkaitan

dengan topik pembahasan penelitian yaitu studi kasus pada Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. 2) Letak geografis, biaya, efisiensi

waktu, dan tenaga dalam melakukan penelitian cukup terjangkau.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Desember 2015 yang

berlangsung selama lima bulan semenjak pengajuan proposal mengenai topik

penelitian kemudian pasca diterima, melakukan pra-penelitian selama satu bulan

yaitu bulan Juli 2015.

Page 15: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Fokus penelitian saat berada dilokasi ialah mengumpulkan semua data dan

informasi menyangkut objek wisata yang berada di Kabupaten Halmahera Utara

kemudian mendokumentasikan kedalam bentuk video dan foto.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mendukung dalam perancangan media informasi. Metode pengumpulan

data terdiri dari 2 yaitu, pengumpulan data secara primer melalui wawancara

dengan kepala dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dimana hasil yang

didapatkan yaitu:

1. Data wisata yang sedang berkembang dan potensi wisata unggulan di

Kabupaten Halmahera Utara.

2. Daftar benda-benda bersejarah yang ada di Kebudayaan Kabupaten

Halmahera Utara

3. Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara

4. Pemetaan lokasi wisata, serta sejarah dari semua tempat wisata

5. Mendapatkan warna corporate Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Halmahera Utara

6. Mendapatkan informasi mengenai akses transportasi dan akomodasi yang

tersedia disetiap tempat wisata

7. Data gambar tempat-tempat wisata

Sedangkan pengumpulan data secara sekunder yaitu melalui website Dinas

Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara mendapatkan bagan

struktur organisasi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera

Utara, buku-buku yang berhubungan dengan perancangan media informasi

berbasis multimedia dan perancangan video.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode prototype. Metode prototype adalah pengembangan yang cepat dan

pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan

berulang – ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis [12].

Proses utama dari metode ini yaitu listen to customer, build/revise mock-up dan

customer test-drives mock-up seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Metode Prototype

Page 16: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Tahapan – Tahapan prototype

Tahapan metode prototype adalah sebagai berikut:

Listen to customer

Langkah awal dalam pengembangan sistem adalah listen to customer.Hal

ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan apa saja yang akan dikembangkan

dalam sistem.Wawancara dengan kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata

Kabupaten Halmahera Utara yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan

hasil yaitu, Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-

pulau kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata

yang ada di antaranya adalah pantai Tagalaya, pantai Luari, dan masih banyak lagi

pontensi wisata alam yang lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai

Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki biota

laut yang beraneka ragam dan masih alami. Selain itu secara geografis Kabupaten

Halmahera Utara masuk dalam jalur segitiga terumbu karang (coral triangle)

untuk perairan di Indonesia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara dalam hal

menyampaikan informasi, menggunakan media cetak dan media ruang berupa

brosuriklan, koran, spanduk dan baliho. Penyampaian informasi wisata yang

dilakukan melalui media cetak dan media ruang selama ini, belum menarik dan

hanya memberikan sedikit informasi serta penyebarannya tidak merata. Disisi lain

penyampaian informasi yang dilakukan melalui website Dinas Pariwisata

Kabupaten Halmahera Utara, hanya sebatas profil Dinas, visi misi dan objek

wisata, namun informasi mengenai objek wisata yang disampaikan belum detail.

Build/Revise Mockup

Langkah selanjutnya adalah melakukan prototypingmedia informasi

(Build/Revise Mock-Up). Pada tahap ini dibuat prototyping aplikasi, dengan

membuat rancangan konten, diagram menu utama program, dan tampilan antar

muka aplikasi (User Interface).

Perancangan media

Proses perancangan media dilakukan untuk menggambarkan apa yang

akan dikembangkan dalam media informasi, Rancangan media yang dibuat

berdasarkan pada tahap listen to customer dan pengumpulan data. Pada Gambar 2

menjelaskan diagram menu utama media informasi yang dirancang.

Page 17: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Gambar 2. Diagram menu utama media informasi

Dalam media informasi yang dirancang terdapat dua menu utama, yaitu

menu wisata dan menu galeri, dalam menu wisata terdapat empat submenu yaitu

wisata bahari, wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner. Sedangkan pada

menu galeri terdapat foto-foto seluruh lokasi wisata yang berada di Halmahera

Utara. Didalam submenu wisata bahari terdapat lokasi-lokasi wisata bahari yang

ditampilkan dalam bentuk video, foto dan deskripsi, begitu juga dengan submenu

wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner.

Tahap selanjutnya ialah perancangan antarmuka pengguna atau user

interface. Antarmuka atau interface merupakan jembatan antara media informasi

yang dirancang dengan pengguna [13]. Oleh karena itu, diperlukan perancangan

yang baik agar media informasi dapat digunakan dengan mudah dan nyaman.

Langkah pertama dalam perancangan desain antarmuka adalah membuat

rancangan tampilan menggunakan software pengolah grafis. Menu pada media

informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu wisata dan galleri. Rancangan tampilan

antarmuka halaman menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rancangan User Interface media informasi

Keterangan :

Label 1 = Text Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara.

Label 2 = Text Media informasi pariwisata Halmahera Utara.

Button1 = Tombol navigasi untuk masuk ke menu wisata.

Page 18: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Button 2 = Tombol navigasi untuk masuk ke menu galleri.

Pada menu wisata terdapat pembagian empat jenis wisata yaitu: bahari,

tirta, sejarah dan kuliner. Rancangan tampilan antarmuka halaman menu wisata

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rancangan User Interface media informasi

Keterangan :

Label 3 = Text Selamat Datang di Wisata Kabupaten Halmahera Utara.

Button3 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata bahari.

Button4 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata tirta.

Button5 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata sejarah.

Button6 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata kuliner.

Button7 = Tombol navigasi kembali ke menu utama.

Proses perancangan antarmuka pengguna menggunakan tipografi/jenis

huruf serif agar informasi yang disampaikan mudah untuk dibaca, dapat

mendukung elemen utama, serta memberikan kesan dekoratif dan menarik. Huruf

yang digunakan dalam rancangan antarmuka ialah huruf "Blenda Script".

Pemilihan warna yang digunakan dalam rancangan tampilan antarmuka

ialah warna biru, hal ini dilakukan sesuai dengan warna corporate Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara selain itu warna biru

juga menggambarkan keberagaman jenis wisata dan potensi wisata bahari yang

merupakan wisata unggulan Kabupaten Halmahera Utara.

Setelah proses perancangan diagram menu utama dan perancangan

antarmuka pengguna, kemudian dilakukan perancangan konten media informasi.

Perancangan konten dilakukan guna informasi yang terdapat dalam media yang

dirancang dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh pengguna yang

mengakses media informasi. Dasar yang digunakan untuk merancang konten

berdasarkan wawancara dan diskusi dengan bapak Michel Bitjoli selaku kepala

bidang pariwisata yang menjelaskan bahwa Kabupaten Halmahera Utara memiliki

letak yang strategis, karena sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik,

sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Timur dan Laut

Halmahera, sedangkan sebelah selatan dan barat berbatasan dengan dengan

Kabupaten Halmahera Barat. Letaknya yang cukup strategis, maka dapat

dikatakan bahwa pengembangan wisata bahari menjadi isu sentral untuk

dikembangkan. Proses perancangan konten yang dilakukan sama dengan proses

perancangan video pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi,

produksi dan pasca produksi.

Page 19: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Perancangan Konten

Proses perancangan konten yang dilakukan sama dengan proses

perancangan video pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi,

produksi dan pasca produksi.

Pra produksi, yang dilakukan dalam tahap ini ialah menentukan konsep.

Konsep yang dipilih yaitu menampilkan keindahan dan keunggulan dari setiap

tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Halmhera Utara secara detail, agar

supaya calon wisatawan dapat mengetahui seluruh potensi wisata unggulan yang

ada di Halmhera Utara. Dalam proses pra produksi terdapat tiga tahap yaitu,

perancangan storyline, treatment dan storyboard.

Storyline merupakan kejadian- kejadian yang dirangkai menjadisebuah

cerita yang menarik [14]. Berdasarkan hasil diskusi, maka storyline yang

dijelaskan adalah storyline mengenai perancangan video wisata bahari pantai

tanjung Kakara. Hal ini dilakukan karena pantai tanjung Kakara merupakan salah

satu potensi wisata unggulan dari Kabupaten Halmahera Utara. Adapun storyline

yang dirancang adalah sebagai berikut: Menampilkan seorang wisatawan yang

mengunjungi pantai tanjung Kakara, wisatawan tersebut berjalan menuju sebuah

rumah adat yang digunakan sebagai Diving Center, di pantai ini terdapat fasilitas

bagi wisatawan untuk melakukan snorkeling dan diving tepatnya disebelah timur

pantai Kakara, adalah titik yang direkomendasikan untuk snorkeling karena akan

terlihat beragam terumbu karang yang indah saat air sedang surut. Selanjutnya

wisatawan tersebut berjalan menyusuri pantai sambil menikmati keindahan alam

tepi pantai yang diteduhi rimbunnya pepohonan, menikmati indahnya pantai

Kakara yang air lautnya sejernih kristal dari atas jembatan, menampilkan

jembatan yang berada digaris pantai dan keindahan yang ada disekitar,

menampilkan konstruksi awal rumah adat Hibualamo yang merupakan simbol

pemersatu masyarakat Halmahera Utara, menampilkan gapura selamat datang di

pantai tanjung Kakara dan cerahnya cuaca disiang hari saat itu.

Treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan

disuatu tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan

waktu [15]. Yang dijelaskan sebagai berikut :

Scene1 (MS)Int : (day)

Menampilkan seorang wisatawan yang berjalan menuju rumah adat sambil menikmati keindahan

pantai tanjung Kakara

Cut to....

Scene 2 (MS)Int : (day)

Menampilkan wisatawan yang sedang berjalan ditepi pantai

Cut to....

Scene 3 (FS)Int : (day)

Menampilkan wisatawan yang berjalan menuju rumah adat yang digunakan sebagai tempatDiving

Center

Cut to....

Scene 4 (LS)Int : (day)

Menampilkan seorang wisatawan yang menikmati keindahan pantai Kakara dari atas jembatan

Cut to....

Scene 5 (FS)Int : (day)

Menampilkangapura selamat datang dipantai Kakara

Page 20: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Cut to....

Scene 6 (FS)Int : (day)

Menampilkan rumah adat

Cut to....

Scene 7 (FS)Int : (day)

Menampilkan keadaan alam berupa pepohan yang ada disekitar pantai

Cut to....

Scene 8 (FS)Int : (day)

Menampilkan Menampilkan rumah adat yang digunakan sebagai tempat peristrahatan

Cut to....

Scene 9 (FS)Int : (day)

Sebagai penutup menampilkan suasana langit yang cerah saat itu.

Cut to....

Perancangan storyboard bertujuan untuk menggambarkan secara garis

besar bagaimana video akan ditampilkan. Rancangan storyboard video dapat

dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Storyboard video

No Scene Shoot/angle/moving Timeline Deskripsi

1

Medium

Shot/Normal

angel/Track in

0.01-

0.03

Diantara dua pohon

kelapa , berjalan

menikmati suasana di

pantai tanjung

Kakara.

2

Medium

Shot/Normal

angel/Still cam

0.04-

0.07

Menikmati

pemandangan pantai

yang indah sambil

berjalan ditepi pantai

3

Full Shot/Normal

angel/Track in

0.08-

0.11

Berjalan melihat

keunikan rumah adat,

yang juga merupakan

tempat Diving Center

4

Long Shot/Normal

angel/Track in

0.12-

0.14

Menikmati

pemandangan dari

atas jembatan

5

Full Shot/Normal

angel/Pedestal

0.15-

0.20

Gapura selamat

datang di objek wisata

pantai tanjung Kakara

6

Full Shot/Frog

eye/Sliding Right

0.21-

0.22

Menampilkan rumah

adat.

Page 21: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

7

Full Shot/Normal

angel/Track in

0.23-

0.25

Keindaan alam

disekitar pantai

8

Full Shot/Frog

eye/Sliding Left

0.26-

0.28

Menampilkan rumah

adat yang digunakan

sebagai tempat

istrahat/santai.

9

Full Shot/Normal

angel/ Still cam

0.29-

0.32

suasana langit yang

cerah siang itu

Proses produksi adalah proses pengambilan gambar, dan pemilihan

backsound. Pengambilan gambar disesuaikan dengan rancangan storyboard mulai

dari shoot, angle, dan camera moving. Sedangkan lokasi wisata yang ada dalam

proses pengambilan gambar, mengikuti daftar objek wisata yang diperoleh dari

list wawancara, hal ini dilakukan agar proses produksi lebih teratur dan terarah.

Aktivitas proses produksi dapat dilihat pada Gambar 5.

(a)MakeUptalent (b) Perlengkapan talent (c) Pengambilan gambar

Gambar 5. Aktivitas proses produksi

Pemilihan backsound yang digunakan pada perancangan video ini

menggunakan jenis musik instrumental. Hal ini dipilih untuk menambah suasana

yang terdapat dalam video.

Pasca Produksi, tahap terakhir dalam perancangan konten ialah pasca

produksi. Pada tahap ini dilakukan proses editing yaitu penataan sequence per

scene dan proses color grading.

Penataan sequence per scene bertujuan untuk menggabungkan potongan-

potongan gambar menjadi sebuah video. Penataan sequence per scene dapat

dilihat pada Gambar 6.

Page 22: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Gambar 6. Penataan Sequence per Scene

Color grading adalah proses penyesuaian warna untuk membangun

suasana pada video. Didalam color grading terdapat dua versi pada dasarnya yaitu

pemilihan warna hangat dan warna dingin. Proses color grading dilakukan dengan

memilih highlight, midtone pada objek video untuk mendapatkan kestabilan

warna dasar dan cenderung warna hangat. Proses color grading sebelum dan

sesudah dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Proses color grading sebelum dan sesudah

Customer Test – Drives Mockup

Langkah berikutnya ialah evaluasi prototyping (Customer Test-Drives

Mock-Up). Hal ini bertujuan mengetahui apa saja yang masih menjadi kekurangan

dari aplikasi yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pihak Dinas

dalam hal ini sebagai (customer) yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom. Jika masih

terdapat kekurangan dan belum sesuai dengan kebutuhan, maka revisi prototyping

dilakukan dan akan kembali ke tahap awal. Jika Customer Test-Drives Mock-Up

telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya akan kembali ke tahapan listen to

customer sampai pada akhirnya aplikasi sesuai dengan yang kebutuhan yang

diinginkan.

Dokumentasi Prototype

Dokumentasi prototype dari hasil perancangan adalah sebagai berikut:

A. Prototype1

Evaluasi pada prototype1 yaitu penempatan tombol menu wisata dan

galleri ditengah,banyak memberikan ruang yang kosong. Layout kurang

memberikan informasi mengenai menu. Pada bagian header dan footer masih

terlihat kaku dan ramai karena terdapat garis dibawahnya. Warna background biru

sesuai dengan permintaan sudah mulai menyatu dengan header dan footer.

Page 23: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

B. Prototype2

Evaluasi dari prototype 1 yaitu kurangnya informasi pada tombol menu

wisata dan galleri sehingga pada prototype 2, tombol menu yang didesain

berbentuk icon lokasi wisata,untuk mewakili tombol menu wisata dan

iconthumbnail image mewakili menu galleri agar mudah dipahami maka

ditambahkan animasi mouse over dan mouse out pada masing-masing tombol.

Penempatan tombol tidak memberikan kesan ruang kosong sudah terlihat

keserasian antara penggunaan huruf untuk header dan footer,sederhana serta

mudah untuk digunakan. Perpaduan warna biru yang dibuat sudah seimbang dan

menarik.

C. Prototype 3

Evaluasi Prototype 3 menjelaskan tampilan galleri dalam menu utama

yang berisi foto-foto tempat wisata Kabupaten Halmahera Utara hal ini dianggap

informasi yang disampaikan berulang-ulang karena didalam menu wisata sudah

terdapat galleri dari masing-masing tempat wisata.

D. Prototype 4

Pada prototype 4 dilakukan evaluasi dari prototype 3 yaitu informasi

dalam galeri menu utama yang berulang-ulang diganti menjadi galleri foto

Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan yaitu menggambarkan kota

Tobelo. Evaluasi yang dilakukan pada prototype 4 didasarkan pada pengujian

Page 24: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

rancangan media informasi oleh praktisi cinematographer yaitu bapak Martin

Setyawan, S.T, M.Cs.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada saat pertama kali media informasi diakses,akan menampilkan screen

pembuka yang berisi motto pariwisata Halmahera Utara yaitu "Hai Let Us

Together, Tobelove, Bersama Kita Saling Menyayangi". Terdiri dari dua kata

yaitu HALUT = Hai Let Us Together dan kata TOBELOVE dari kata Tobelo

sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Utara. Setelah screen pembuka,akan

tampil menu utama yaitu menu wisata dan menu galeri. Tampilan screen pembuka

dan menu utama dapat dilihat pada Gambar 8.

(a)hai let us together (b)Tobelove

(c) Bersama kita saling menyayangi

(d) menu utama

Gambar 8. Tampilan Screen pembuka dan halaman menu utama

Didalam menu wisata terdapat fasilitas untuk mengakses jenis-jenis wisata

Kabupaten Halmahera Utara yang terbagi dalam empat submenu yaitu wisata

bahari berisi mengenai informasi wisata bahari,wisata sejarah, wisata tirta, begitu

juga dengan wisata kuliner, serta sebuah fasilitas untuk kembali ke menu utama.

Halaman menu wisata dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Halaman menu wisata

Page 25: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Pada menu wisata bahari terdapat fasilitas untuk mengaksesinformasi

potensi wisata bahari yang dibagi dalam sepuluh submenu yaituunder

water(Bawah Laut) menampilkan keindahan bawah laut yang menjadi titik utama

snorkeling dan diving,pantai meti terkenal dengan air lautnya yang jernih, pantai

Kakara terdapat beraneka ragam terumbu karang yang masih alami dan

merupakan salah satu titik untuk aktivitas snorkeling dan diving, pantai Luari

yang lokasinya berhadapan langsung dengan samudera pasifik,pantai Pawole,

pantai dan resort Kupa-kupa,pantai dan resort Carlen,pantai Ruko,pantai Tupu-

tupu dan pantai Tagalaya yang terkenal akan beragam biota laut dengan

kedalaman 2-10 meter, pepohonan bakau yang tumbuh diatas pasir putih, terumbu

karang yang dijumpai disekitar akar bahar, serta danau air tawar. Didalam menu

wisata bahari juga terdapat fasilitas untuk kembali ke menu menu wisata.

Halaman wisata bahari dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Halaman wisata bahari

Menu wisata sejarah terdapat fasilitas untuk mengakses informasi wisata

sejarah yang dibagi dalam empat submenu yaitu monumen Pancasila atau juga

dikenal dengan nama bukit doa "Dukono Lamo" merupakan tempat untuk

menikmati indahnya panorama daratan Tobelo dari ketinggian, telaga Duma

merupakan danau terbesar di Halmahera dan memiliki nilai sejarah yang sangat

penting bagi masyarakat setempat serta cocok untuk aktivitas memancing dan

berperahu,selain itu telaga Duma juga masuk dalam jenis wisata tirta. Museum

Dabiloha merupakan tempat disimpannya benda-benda dan warisan budaya,

bunker dua ruangan dengan panjang 15 meter dan bangkai kapal

Kawiyamiyamaru dan Tosimaru di Kao yang merupakan peninggalan pendudukan

jepang selama masa perang dunia ke-II, serta terdapat sebuah fasilitas untuk

kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata sejarah dapat dilihat pada Gambar

11.

Gambar 11. Halaman wisata sejarah

Menu wisata tirta terdiri dari tiga submenu yaitu air terjun Sapoli dimana

lokasi air terjun ini tersembunyi dibelakang desa Samuda, dari beberapa air terjun

yang ada, air terjun ini merupakan air terjun tertinggi di Halmahera Utara,

Page 26: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

memiliki dua titik pancuran yang membuat seolah nampak seperti air terjun

kembar. Telaga Duma, telaga Paca yang lokasinya berlatar belakang Gunung dan

bebukitan serta dikelilingi hutan rindang menjadikan tempat ini sebagai tempat

rekreasi alam bebas yang menyenangkan, dan terdapat sebuah navigasi untuk

kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata tirta dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Halaman wisata tirta

Menu wisata kuliner terdapat menu wisata kuliner yaitu rumah makan ikan

bakar Talaga Mabunga. Rumah makan ini merupakan rumah makan yang

menyediakan kuliner khas dari masyarakat Halmahera Utara yaitu Pisang goreng

"Mulu Bebe", aneka jenis Ikan Bakar, Sayur daun Singkong dan Bunga Pepaya,

dan Dabu-dabu. Didalam menu wisata kuliner juga terdapat sebuah fasilitas untuk

kembali ke menu wisata. Keseluruhan informasi tersebut dikemas dalam bentuk

teks/deskripsi tempat wisata, foto lokasi wisata, dan video yang menampilkan

keindahan dan keunggulan dari setiap tempat wisata yang ada. Halaman wisata

kuliner dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Halaman wisata kuliner

Sedangkan fasilitas galeri yang terdapat pada menu utama, berisi galleri

foto Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan seperti keberadaan

masyarakat di Tobelo , pakaian adat, acara adat berupa tarian cakalele, maupun

suasan kota Tobelo Gambar. Halaman wisata kuliner dapat dilihat pada Gambar

14.

Page 27: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Gambar 14. Halaman galeri

Perancangan Media

Implementasi hasil rancangan dapat diaplikasikan keberbagai media yang

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(a) Sarana Informasi di Bandara (b)CD profile Dinas Website Pariwisata

Gambar 15. Perancangan Media

Sarana Informasi di Bandara

Media informasi yang dirancang dapat digunakan sebagai sarana informasi di

ditempat-tempat umum yang strategis seperti di Bandara, agar supaya jangkauan

penyampaian informasi lebih luas, serta dapat menarik minat calon wisatawan

yang berkunjung di Halmahera Utara.

Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata

Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan untuk dibagikan

kepada pengunjung pada saat diadakan pameran daerah, hal ini dilakukan agar

supaya calon wisatawan lain yang belum sempat berkunjung dapat mengetahui

informasi potensi wisata yang ada di Kabupaten halmahera utara, serta sebagai

media presentasi saat melakukan kunjungan keluar daerah.

Website Pariwisata

Rancangan media informasi dapat diaplikasikan kedalam website pariwisata yang

sudah dibuat sebelumnya, mengingat akses melalui jaringan internet memiliki

sifat penyebaran informasi yang luas, sehingga calon wisatawan dapat

memperoleh informasi melaluiwebsite.

Page 28: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian secara kualitatifkepada Dinas

Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dalam hal ini bapak Theo Sosebeko,

S.Ilkom, selaku kepala Dinas, untuk mengetahui apakah media informasiyang

telah dirancang sudah sesuai dengan kebutuhanuntuk menyampaikan informasi

mengenai potensi wisata apa saja yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara.

Wawancara dengan bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan hasil

yaitu, media informasi yang dirancang kontennya sudah sesuai dengan diskusi

ditahap awal, informasi wisata yang di tampilkan sudah menarik dari segi

deskripsi maupun visualisasi, pemilihan jenis musik dapat mendukung suasana

pada video yang ditampilkan, potensi-potensi wisata yang berkembang dan

sedang berkembang sudah disajikan secara detail dan menarik karena adanya foto

dan video, hal ini dipandang lebih menarik bila dibandingkan dengan media

informasi yang digunakan sebelumnya (brosur, koran, selebaran), penyebarannya

akan lebih luas karena akan segera diimplementasikan ke website pariwisata,

konten video yang terdapat dalam media informasi dapat digunakan sebagai video

promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, informasi yang ditampilkan

sudah dapat mewakili profil dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten

Halmahera Utara.

Pengujian yang kedua dilakukan kepadacinematographer sekaligus staf

pengajar UKSW yaitu bapak Martin Setyawan, S.T, M.Cs, untukmengetahui

apakah perancangan video, proses editing, pemilihan backsound, media informasi

serta pemilihan warnasudah sesuai. Dari pengujian yang telah dilakukan,

didapatkan hasil yaitu video yang telah dirancang sudah memiliki sinematografi

yang baik, memiliki komposisi warna dan lighting yang sesuai, dapat

menggambarkan suasana pada lokasi wisata, color grading sebagian besar sudah

sesuai namun pada beberapa video wisata bahari penggunaan warna biru terlalu

berlebihan, backsound instrumental pada video sudah mendukung suasana yang

terdapat dalam video, kesesuaian antara transisi video dengan backsound sudah

pas, pemilihan tipografi kurang jelas namun dapat dibaca, animasi yang

digunakan dalam media informasi sudah sesuai dan tidak mengganggu, pemilihan

warna yang menarik, layout yang terdapat dalam media tidak membingungkan,

secara keseluruhan jalan cerita dalam video sudah sesuai, akan tetapi pada video

wisata tirta Air terjun Sapoli, informasi yang ditampilkan belum terlalu jelas, dan

media informasi yang telah dirancang akan lebih menarik lagi jika diterapkan

mengikuti perkembangan tekonologi saat ini yaitu pada platform mobile.

5. Kesimpulan

Berdasarkan dengan hasil perancangan dan pengujian, maka dapat

disimpulkan bahwa media informasi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara yang

dirancang sudah sesuai dan layak untuk dijadikan media informasi mengenai

potensi wisata unggulan dan sedang berkembang, kepada calon wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Halmahera Utara. Konten media informasi telah sesuai

dan menarik karena adanya deskripsi yang detail mengenai tempat wisata, foto,

dan adanya video mengenai tempat wisata. Perancangan media informasi dapat

implementasikan keberbagai media yaitu pada, CD profile Dinas Pariwisata Dan

Page 29: Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10432/2/T1_692009077_Full... · data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif,

Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara,website dinas,sarana informasi di

Bandara. Agar supaya penyebaran informasi lebih luas jangkauannya, serta

diharapkan menarik minat calon wisatawan yang berwisata di Kabupaten

Halmahera Utara.

6. Daftar Pustaka

[1] Http://www.parekraf.go.id/asp/index.asp (diakses tanggal 19

Agustus 2015)

[2] Laemba, Anthony, 2013, Perancangan Dan Implementasi Komunikasi

Visual Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi

Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso). Artikel

Ilmiah.Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Stive Karimang, 2008, Video Promosi Pariwisata Kab. Halmahera

Utara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Halmahera Utara

Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile, Salatiga : Universitas

Kristen satya wacana

[4] Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Pembelajaran,

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/juhaeri-

multimedia_bagian1.pdf. (Diakses tanggal 25 Juni 2015)

[5] Spillane J. J, 1987, Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya,

Kanisius: Yogyakarta

[6] Nandi, 2008, Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia,

Jurnal "GEA" Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8, No.1

[7] Soekadijo, G. R. 2000, Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia

Media Pustaka Utama.

[8] Hofstetter, Fred T,2001. Multimedia Literacy. Third Edition.

McGraw- Hill

[9] Suheri, Agus, 2006, Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal

Media Teknologi, 2(1):1-7

[10] Buana Sari, 2013, Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang

Penggunaan Smartphone Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa UKSW.

Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[11] http://www.halmaherautara.com/guide/panduan-perjalanan-ke-

halmahera-utara (Diakses tanggal 9 Februari 2015)

[11] Creswell, John W, 2010, Research Design Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[12] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s

approach, McGraw-Hill, New York.

[13] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: making It Work. Edisi keenam.

Yogyakarta : Andi.

[14] P.C.S. Sutisno.1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi

dan Video.Jakarta: PT Grasindo.

[15] M.S. Gumelar. 2011. Academic Writing. Jakarta: Lulu.com