JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

18

Transcript of JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Page 1: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

ISSN 1907-9419

JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA Vol 8 No3 September 2013

Pengelola Jumal Kepariwisataan Indonesia

Pembina 1 Kepala Badan lgtengtmbangan Sumber Daya 2 Kepala Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan

Pemimpin Umum Drs Isdaryono MSi Pemimpin Editor Drs M Sudjana Wakil Pemimpin Editar lka Kusuma Permana Sari SH SEME

Editor Pelaksana 1 Drs Headro Sewoyo M Hum 2 Yeni Imaniar Hamzah S Hurl 3 Addin Maulana S ST Par

Dewan Editor

I Prof Drs Rusdi Muchtar MA 5 Dr M Baiqwli MA (Geografi Pariwisata) (Komunikasi dan Opini Publik) 6 Ir Kusmayadi MM (Agrowisata)

2 Prof Dr Phil I Ketut Ardhana MA 7 I Ketut Suryadiarta SP MA (Pmwisata SejarahlBu(iaya) (Sosiologi Pariwisata)

3 Dr Ir AA P Agung Suryawan Wiranatha 8 Sugeng P Syahrie SS MT MSc (Pengembangan Destinasi) (Pariwisata Budaya)

4 Prof Dr Phil Janianton Damanik MSi 9 Kiftiawati SS (BahasalLinguistik) (Kelembagaan dan Community Based) 10 Dr Yekti Maunat (Pariwisata Budaya)

Mitra Bestari 1 Thomas Daniel Hurst MA (Pariwisata Minat Khusus) 2 Dr Dyah Chitraria Liestyati KNP

(Komunikasi Budaya I Pariwisata) 3 Drs Ary Suhandi (Ekowisata)

Sekretariat 1 Nurlaila MSi 5 Intan Rulianti SKom 2 Ida Dhalia BA 6 Wahyu Hanono SH 3 Unisan 7 Ajeng Puspita TA SSTPar 4 Sri Rahayu

~~BadanPengembangan SumoorDaya middot 7 ~ t l bull Kementerian Pariwisata dan ~ono~i~tif~

MeriJ~kaBarat 17 Jakarta 10110 (id~taf~Oria Lantai 21 nZll2lt()l 3838587Fax

Foto sarnpul Upacara Keagarnaan di Pura Ulun Danu Bali (Faruk Alfian)

Daftar lsi ISSN 1907-9419

L9

DAFTARISi-middot

an m

cal

III

PENGANTAR REDAKSI

DAFTAR lSI Ill-IV

III LEMBAR ABSTRAK v-x

PENGARUH PARIWISATA TEIUADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

227-240

Muhammad Afdi l~izar

2 KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIi BIRA BLLUKUMBA SULA WESJ SELAT~N

Faehruddin Hari Anggara Putera Aehmad Fahrudin Niken T M Pratiwi Set yo Budi Susilo

241-254

3 KERELAAN MiltMBAY AR WISA TAWAN DALAM MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN KASUS DESA WiSATA DI YOGYAKARTA

255-271

loko Tri IIaryanto

4 POTENSI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI INTERAKTJF BAGI PARIWISATA INDONESIA

273-285

Yeni lmaniar Hamzah

5 REKOMENDASI MODEL PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DAERAH MELALUI PENGUATAN LEMBAGA KEPARIWISATAAN

287-303

Mawardin M Simpala Bra Baskoro

6 PENGARUH KEHARMONlSAN-DIRI TERHADAP LOYALITAS DESTINASI DENGAN MODERASI PENGALAMAN KUNJUNGAN PADA TAMAN REKREASI DI JAKARTA UTARA

305-321

Rudyanto

7 PENGELOLAAN SUMBER DAYA PARIWISATA DI DESA CANDIKUNING KABUPATEN TABANAN BALI

323-338

Made Heny Urnila Dewi Chafid Fandeli lanianton Damanik M Baiquni

iii

Junutil(ppariwisataan IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

8 TINJAUAN BUKU Tentang Kepariwisataan KUJapulan Tulisanku Seputar Kepariwisataan Nasional

339-343

Ditinjau oleh Destha Titi Raharjana

9 BIO DATA PENULIS 45-346

10 PEDQMAN PENUISAN 3lt17-348

iv

7-9419

1esia 6

Juni) Devisa Tukar

dsataan Gunay

ti()l1ship ade ill nce On 2010 (200 I)

e am c from Letttls

Ekonomi isius (20C 1) ach for ~ Cycles urnal 0 pp 426shy

(200 I) nivariate II Time onomics

John lrakabati 111 and

or A MultishyTourism

374

Fachrnddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIH RIRA BULUKUl1BA

SULAWESI SELATAN

Fachruddin Hari Anggara Putera l Achmad Fahrudin2 Niken T M PratiwP Setyo Budi Susiio4

IMahisiswa PascaSaljana Pro gam Sudi Pengelolaan Sumberd3ya Pesisir dan Laulan Fakultas Perikanan d~n IImu Kelautan Institut Pertanian Boger lKetua Komisi Fembimbiltg Staf Pcngajar Program Stuai Pengciolaan Sumberdaya Pesisir

dan Lauta1 FakJltas Ptrikanan dan Ilmu Kelautan - Institut Pcrtanian Bogor Anggota Komisi Penbimbing Staf Plte1gajar Proram Studi Pltngelolaar Sumberdaya Pesisir dan Lautan Fakllltas PCikanan dan lJmu Kelalltan Institut Pertanian Bobol 4Staf PengJur Pogram Studi Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan -Institut Pertanian Rogor

Abstract The cbjecives of this reseaTh is to assess slIstanability st1I11s of beach tourism

lI1anagemel1t ofBira IYhite Sand Beach Bulukumba South Sulawesi based 011 constructing a beach tourism management sllstainabili1y index (BTMS)

The result ofthis sJdy reveals that Rapbeachtollr method (Rapid Appraisal ofBeach Tourism) may be used as a methvd on appraising sllstoinability status of Beach Tourism Management Rapbeachtour analysis shJW that BTMSf lIJ Bira White Sand Beach Bulukumba South Suawesi is 3744 Thu sustainability status of beach tourism management of Bira White Sand Beach is not sustainability ~et Monte Carlo analysis method shows that indices from RapbeachtuUi analysis are very stable Leverage analysis reveals 2 indicator that are not sensitive It) BTMSI

Key words beach tourism Bira white sand beach management sustainability study Rapbeachtour

PENDAHULCAN Pantai Pasir Putih Bira adalah pantai mencapai 50 m Kedalaman

pantai yang teretak di Kabupaten Bushy pantai berkisar 1-2 m dan kemiringan~ lukumba Sulawesi Selatan Pantai ini nya tidak lebih dari 25deg Dengan terletak di 5deg365876 S-1200 27 demikian pantai ini merupakan pantai 2415 E dan merupakan sentra yang landai sehingga sangat cocok wisata terbesar di Bulukumba untuk kegiatan wisata pantai Di (BAPPEDA Kabupatcn Bulukumba samping itu perairan pantainya sashy2006) ngat cerah dengan thik kccerahan

Ada bbcrapa cid yang melOllshy mcncapai 100 Didukung oleh keceshyjol pada pantai ini PC1YJ11la secarel patan arus berkisar 015 mldt vegeshyekologi Pantai Pasir Putih Bira tlsi bempa kclapa dan lahan terbuka memiliki pamai dengan garis pantai serta tidak terdapat biota laut yang sepanjang 31 km dal~ hamparan panshy berbthaya membuat pantai ini sangat tainya berupa pasir putih dengan aman menjadi lokasi wisata substrat yang sangat hal us Pantai Kedua angka kunjungan wisashyPasir Putih Bira juga memiliki Iebar tawan nusantara dan mancanegara

241

Juma(Kpariwisataan lrufonesia

dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) ke Pantai Pasir Putih Bira mel1lll1shyjuKkan teljadi peningkatan setiap tashyhunnya yaitu tahlln 2008 sebesar 61614 pengunjung tahlln 2009 sebcsar 69700 pengunjung tahun 2() 10 sebesar 89900 pengunjung tltllln 201 3cbesar 90100 pengllnshyjung dan tabun 2012 sebesar 95970 p~llganjllng (Dillas Kebudayaan dan PrriwislU1 Kabupaten Buluklllllba 20 12b) Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmishyliki potensi pengUl~illllg yang besar

K~liga besarnya ngka kllnshyjungan wiSlltawan memberikan damshypak bagi pencapatan d3erah Dcta yang diperoleh memperlihatkan bahshywa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun ~erakhir Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daerltll sebesar Rp 165300000 tahlln ~009 sebes1r Rp 190400000 tahun 2010 scbcsar Rp 224500000 tah1I1 2011 sebcsa Rp 230000000 dan tahun 2012 scbcsar Rp 233450000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1shyba2012c)

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat yakni dari Rp 190000000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukumba 2012a) menjadi Rp 386000000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukull1ba 2013) Hal ini lllCshy

nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikeloa

Namun potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan karClllt1 kenyataan menut~ukal1 bahwa saat ini kondis Pantai Pasir Putih Bim

242

Vol 8 No3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak bershykelanjutan Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut Pertama kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta K~du penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf-wanll1g di pinggir pallfai dan pcrabll-per~hl nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata panshytai yang l11asih bclum teratuL Ketigil 1idak ada b~ta3an jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai Jumlah wisatawan yang bershykunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan I5cemshyPOl1 klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncnduklng pengclolaan wi sat palltai b~rkelanjuta1 Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam mengshyhasilkan barang dan jasa untuk dishypCljuabelikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai Dcngall potcnsi yang smgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut mashyka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1shyan berkelanjutan Dengan demikian evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkcshyianjUlan Kriteria pcmbangunan yang berkcl31~lItan pada prinsipnya adalah bahwa pembangunan yang dilaksanashykan harus mencakup berbagai dimensi (multidil11ensi) pembangunan serta dishylaksanakan secara terpadu (Susilo 2(03) Dahuri et al (2008) dan

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 2: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Daftar lsi ISSN 1907-9419

L9

DAFTARISi-middot

an m

cal

III

PENGANTAR REDAKSI

DAFTAR lSI Ill-IV

III LEMBAR ABSTRAK v-x

PENGARUH PARIWISATA TEIUADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

227-240

Muhammad Afdi l~izar

2 KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIi BIRA BLLUKUMBA SULA WESJ SELAT~N

Faehruddin Hari Anggara Putera Aehmad Fahrudin Niken T M Pratiwi Set yo Budi Susilo

241-254

3 KERELAAN MiltMBAY AR WISA TAWAN DALAM MENDUKUNG PARIWISATA BERKELANJUTAN KASUS DESA WiSATA DI YOGYAKARTA

255-271

loko Tri IIaryanto

4 POTENSI MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI INTERAKTJF BAGI PARIWISATA INDONESIA

273-285

Yeni lmaniar Hamzah

5 REKOMENDASI MODEL PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DAERAH MELALUI PENGUATAN LEMBAGA KEPARIWISATAAN

287-303

Mawardin M Simpala Bra Baskoro

6 PENGARUH KEHARMONlSAN-DIRI TERHADAP LOYALITAS DESTINASI DENGAN MODERASI PENGALAMAN KUNJUNGAN PADA TAMAN REKREASI DI JAKARTA UTARA

305-321

Rudyanto

7 PENGELOLAAN SUMBER DAYA PARIWISATA DI DESA CANDIKUNING KABUPATEN TABANAN BALI

323-338

Made Heny Urnila Dewi Chafid Fandeli lanianton Damanik M Baiquni

iii

Junutil(ppariwisataan IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

8 TINJAUAN BUKU Tentang Kepariwisataan KUJapulan Tulisanku Seputar Kepariwisataan Nasional

339-343

Ditinjau oleh Destha Titi Raharjana

9 BIO DATA PENULIS 45-346

10 PEDQMAN PENUISAN 3lt17-348

iv

7-9419

1esia 6

Juni) Devisa Tukar

dsataan Gunay

ti()l1ship ade ill nce On 2010 (200 I)

e am c from Letttls

Ekonomi isius (20C 1) ach for ~ Cycles urnal 0 pp 426shy

(200 I) nivariate II Time onomics

John lrakabati 111 and

or A MultishyTourism

374

Fachrnddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIH RIRA BULUKUl1BA

SULAWESI SELATAN

Fachruddin Hari Anggara Putera l Achmad Fahrudin2 Niken T M PratiwP Setyo Budi Susiio4

IMahisiswa PascaSaljana Pro gam Sudi Pengelolaan Sumberd3ya Pesisir dan Laulan Fakultas Perikanan d~n IImu Kelautan Institut Pertanian Boger lKetua Komisi Fembimbiltg Staf Pcngajar Program Stuai Pengciolaan Sumberdaya Pesisir

dan Lauta1 FakJltas Ptrikanan dan Ilmu Kelautan - Institut Pcrtanian Bogor Anggota Komisi Penbimbing Staf Plte1gajar Proram Studi Pltngelolaar Sumberdaya Pesisir dan Lautan Fakllltas PCikanan dan lJmu Kelalltan Institut Pertanian Bobol 4Staf PengJur Pogram Studi Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan -Institut Pertanian Rogor

Abstract The cbjecives of this reseaTh is to assess slIstanability st1I11s of beach tourism

lI1anagemel1t ofBira IYhite Sand Beach Bulukumba South Sulawesi based 011 constructing a beach tourism management sllstainabili1y index (BTMS)

The result ofthis sJdy reveals that Rapbeachtollr method (Rapid Appraisal ofBeach Tourism) may be used as a methvd on appraising sllstoinability status of Beach Tourism Management Rapbeachtour analysis shJW that BTMSf lIJ Bira White Sand Beach Bulukumba South Suawesi is 3744 Thu sustainability status of beach tourism management of Bira White Sand Beach is not sustainability ~et Monte Carlo analysis method shows that indices from RapbeachtuUi analysis are very stable Leverage analysis reveals 2 indicator that are not sensitive It) BTMSI

Key words beach tourism Bira white sand beach management sustainability study Rapbeachtour

PENDAHULCAN Pantai Pasir Putih Bira adalah pantai mencapai 50 m Kedalaman

pantai yang teretak di Kabupaten Bushy pantai berkisar 1-2 m dan kemiringan~ lukumba Sulawesi Selatan Pantai ini nya tidak lebih dari 25deg Dengan terletak di 5deg365876 S-1200 27 demikian pantai ini merupakan pantai 2415 E dan merupakan sentra yang landai sehingga sangat cocok wisata terbesar di Bulukumba untuk kegiatan wisata pantai Di (BAPPEDA Kabupatcn Bulukumba samping itu perairan pantainya sashy2006) ngat cerah dengan thik kccerahan

Ada bbcrapa cid yang melOllshy mcncapai 100 Didukung oleh keceshyjol pada pantai ini PC1YJ11la secarel patan arus berkisar 015 mldt vegeshyekologi Pantai Pasir Putih Bira tlsi bempa kclapa dan lahan terbuka memiliki pamai dengan garis pantai serta tidak terdapat biota laut yang sepanjang 31 km dal~ hamparan panshy berbthaya membuat pantai ini sangat tainya berupa pasir putih dengan aman menjadi lokasi wisata substrat yang sangat hal us Pantai Kedua angka kunjungan wisashyPasir Putih Bira juga memiliki Iebar tawan nusantara dan mancanegara

241

Juma(Kpariwisataan lrufonesia

dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) ke Pantai Pasir Putih Bira mel1lll1shyjuKkan teljadi peningkatan setiap tashyhunnya yaitu tahlln 2008 sebesar 61614 pengunjung tahlln 2009 sebcsar 69700 pengunjung tahun 2() 10 sebesar 89900 pengunjung tltllln 201 3cbesar 90100 pengllnshyjung dan tabun 2012 sebesar 95970 p~llganjllng (Dillas Kebudayaan dan PrriwislU1 Kabupaten Buluklllllba 20 12b) Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmishyliki potensi pengUl~illllg yang besar

K~liga besarnya ngka kllnshyjungan wiSlltawan memberikan damshypak bagi pencapatan d3erah Dcta yang diperoleh memperlihatkan bahshywa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun ~erakhir Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daerltll sebesar Rp 165300000 tahlln ~009 sebes1r Rp 190400000 tahun 2010 scbcsar Rp 224500000 tah1I1 2011 sebcsa Rp 230000000 dan tahun 2012 scbcsar Rp 233450000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1shyba2012c)

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat yakni dari Rp 190000000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukumba 2012a) menjadi Rp 386000000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukull1ba 2013) Hal ini lllCshy

nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikeloa

Namun potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan karClllt1 kenyataan menut~ukal1 bahwa saat ini kondis Pantai Pasir Putih Bim

242

Vol 8 No3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak bershykelanjutan Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut Pertama kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta K~du penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf-wanll1g di pinggir pallfai dan pcrabll-per~hl nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata panshytai yang l11asih bclum teratuL Ketigil 1idak ada b~ta3an jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai Jumlah wisatawan yang bershykunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan I5cemshyPOl1 klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncnduklng pengclolaan wi sat palltai b~rkelanjuta1 Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam mengshyhasilkan barang dan jasa untuk dishypCljuabelikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai Dcngall potcnsi yang smgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut mashyka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1shyan berkelanjutan Dengan demikian evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkcshyianjUlan Kriteria pcmbangunan yang berkcl31~lItan pada prinsipnya adalah bahwa pembangunan yang dilaksanashykan harus mencakup berbagai dimensi (multidil11ensi) pembangunan serta dishylaksanakan secara terpadu (Susilo 2(03) Dahuri et al (2008) dan

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 3: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Junutil(ppariwisataan IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

8 TINJAUAN BUKU Tentang Kepariwisataan KUJapulan Tulisanku Seputar Kepariwisataan Nasional

339-343

Ditinjau oleh Destha Titi Raharjana

9 BIO DATA PENULIS 45-346

10 PEDQMAN PENUISAN 3lt17-348

iv

7-9419

1esia 6

Juni) Devisa Tukar

dsataan Gunay

ti()l1ship ade ill nce On 2010 (200 I)

e am c from Letttls

Ekonomi isius (20C 1) ach for ~ Cycles urnal 0 pp 426shy

(200 I) nivariate II Time onomics

John lrakabati 111 and

or A MultishyTourism

374

Fachrnddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIH RIRA BULUKUl1BA

SULAWESI SELATAN

Fachruddin Hari Anggara Putera l Achmad Fahrudin2 Niken T M PratiwP Setyo Budi Susiio4

IMahisiswa PascaSaljana Pro gam Sudi Pengelolaan Sumberd3ya Pesisir dan Laulan Fakultas Perikanan d~n IImu Kelautan Institut Pertanian Boger lKetua Komisi Fembimbiltg Staf Pcngajar Program Stuai Pengciolaan Sumberdaya Pesisir

dan Lauta1 FakJltas Ptrikanan dan Ilmu Kelautan - Institut Pcrtanian Bogor Anggota Komisi Penbimbing Staf Plte1gajar Proram Studi Pltngelolaar Sumberdaya Pesisir dan Lautan Fakllltas PCikanan dan lJmu Kelalltan Institut Pertanian Bobol 4Staf PengJur Pogram Studi Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan -Institut Pertanian Rogor

Abstract The cbjecives of this reseaTh is to assess slIstanability st1I11s of beach tourism

lI1anagemel1t ofBira IYhite Sand Beach Bulukumba South Sulawesi based 011 constructing a beach tourism management sllstainabili1y index (BTMS)

The result ofthis sJdy reveals that Rapbeachtollr method (Rapid Appraisal ofBeach Tourism) may be used as a methvd on appraising sllstoinability status of Beach Tourism Management Rapbeachtour analysis shJW that BTMSf lIJ Bira White Sand Beach Bulukumba South Suawesi is 3744 Thu sustainability status of beach tourism management of Bira White Sand Beach is not sustainability ~et Monte Carlo analysis method shows that indices from RapbeachtuUi analysis are very stable Leverage analysis reveals 2 indicator that are not sensitive It) BTMSI

Key words beach tourism Bira white sand beach management sustainability study Rapbeachtour

PENDAHULCAN Pantai Pasir Putih Bira adalah pantai mencapai 50 m Kedalaman

pantai yang teretak di Kabupaten Bushy pantai berkisar 1-2 m dan kemiringan~ lukumba Sulawesi Selatan Pantai ini nya tidak lebih dari 25deg Dengan terletak di 5deg365876 S-1200 27 demikian pantai ini merupakan pantai 2415 E dan merupakan sentra yang landai sehingga sangat cocok wisata terbesar di Bulukumba untuk kegiatan wisata pantai Di (BAPPEDA Kabupatcn Bulukumba samping itu perairan pantainya sashy2006) ngat cerah dengan thik kccerahan

Ada bbcrapa cid yang melOllshy mcncapai 100 Didukung oleh keceshyjol pada pantai ini PC1YJ11la secarel patan arus berkisar 015 mldt vegeshyekologi Pantai Pasir Putih Bira tlsi bempa kclapa dan lahan terbuka memiliki pamai dengan garis pantai serta tidak terdapat biota laut yang sepanjang 31 km dal~ hamparan panshy berbthaya membuat pantai ini sangat tainya berupa pasir putih dengan aman menjadi lokasi wisata substrat yang sangat hal us Pantai Kedua angka kunjungan wisashyPasir Putih Bira juga memiliki Iebar tawan nusantara dan mancanegara

241

Juma(Kpariwisataan lrufonesia

dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) ke Pantai Pasir Putih Bira mel1lll1shyjuKkan teljadi peningkatan setiap tashyhunnya yaitu tahlln 2008 sebesar 61614 pengunjung tahlln 2009 sebcsar 69700 pengunjung tahun 2() 10 sebesar 89900 pengunjung tltllln 201 3cbesar 90100 pengllnshyjung dan tabun 2012 sebesar 95970 p~llganjllng (Dillas Kebudayaan dan PrriwislU1 Kabupaten Buluklllllba 20 12b) Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmishyliki potensi pengUl~illllg yang besar

K~liga besarnya ngka kllnshyjungan wiSlltawan memberikan damshypak bagi pencapatan d3erah Dcta yang diperoleh memperlihatkan bahshywa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun ~erakhir Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daerltll sebesar Rp 165300000 tahlln ~009 sebes1r Rp 190400000 tahun 2010 scbcsar Rp 224500000 tah1I1 2011 sebcsa Rp 230000000 dan tahun 2012 scbcsar Rp 233450000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1shyba2012c)

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat yakni dari Rp 190000000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukumba 2012a) menjadi Rp 386000000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukull1ba 2013) Hal ini lllCshy

nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikeloa

Namun potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan karClllt1 kenyataan menut~ukal1 bahwa saat ini kondis Pantai Pasir Putih Bim

242

Vol 8 No3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak bershykelanjutan Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut Pertama kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta K~du penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf-wanll1g di pinggir pallfai dan pcrabll-per~hl nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata panshytai yang l11asih bclum teratuL Ketigil 1idak ada b~ta3an jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai Jumlah wisatawan yang bershykunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan I5cemshyPOl1 klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncnduklng pengclolaan wi sat palltai b~rkelanjuta1 Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam mengshyhasilkan barang dan jasa untuk dishypCljuabelikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai Dcngall potcnsi yang smgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut mashyka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1shyan berkelanjutan Dengan demikian evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkcshyianjUlan Kriteria pcmbangunan yang berkcl31~lItan pada prinsipnya adalah bahwa pembangunan yang dilaksanashykan harus mencakup berbagai dimensi (multidil11ensi) pembangunan serta dishylaksanakan secara terpadu (Susilo 2(03) Dahuri et al (2008) dan

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 4: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

7-9419

1esia 6

Juni) Devisa Tukar

dsataan Gunay

ti()l1ship ade ill nce On 2010 (200 I)

e am c from Letttls

Ekonomi isius (20C 1) ach for ~ Cycles urnal 0 pp 426shy

(200 I) nivariate II Time onomics

John lrakabati 111 and

or A MultishyTourism

374

Fachrnddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN WISATA PANTAI DI PANTAI PASIR PUTIH RIRA BULUKUl1BA

SULAWESI SELATAN

Fachruddin Hari Anggara Putera l Achmad Fahrudin2 Niken T M PratiwP Setyo Budi Susiio4

IMahisiswa PascaSaljana Pro gam Sudi Pengelolaan Sumberd3ya Pesisir dan Laulan Fakultas Perikanan d~n IImu Kelautan Institut Pertanian Boger lKetua Komisi Fembimbiltg Staf Pcngajar Program Stuai Pengciolaan Sumberdaya Pesisir

dan Lauta1 FakJltas Ptrikanan dan Ilmu Kelautan - Institut Pcrtanian Bogor Anggota Komisi Penbimbing Staf Plte1gajar Proram Studi Pltngelolaar Sumberdaya Pesisir dan Lautan Fakllltas PCikanan dan lJmu Kelalltan Institut Pertanian Bobol 4Staf PengJur Pogram Studi Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan I1mu Kelautan -Institut Pertanian Rogor

Abstract The cbjecives of this reseaTh is to assess slIstanability st1I11s of beach tourism

lI1anagemel1t ofBira IYhite Sand Beach Bulukumba South Sulawesi based 011 constructing a beach tourism management sllstainabili1y index (BTMS)

The result ofthis sJdy reveals that Rapbeachtollr method (Rapid Appraisal ofBeach Tourism) may be used as a methvd on appraising sllstoinability status of Beach Tourism Management Rapbeachtour analysis shJW that BTMSf lIJ Bira White Sand Beach Bulukumba South Suawesi is 3744 Thu sustainability status of beach tourism management of Bira White Sand Beach is not sustainability ~et Monte Carlo analysis method shows that indices from RapbeachtuUi analysis are very stable Leverage analysis reveals 2 indicator that are not sensitive It) BTMSI

Key words beach tourism Bira white sand beach management sustainability study Rapbeachtour

PENDAHULCAN Pantai Pasir Putih Bira adalah pantai mencapai 50 m Kedalaman

pantai yang teretak di Kabupaten Bushy pantai berkisar 1-2 m dan kemiringan~ lukumba Sulawesi Selatan Pantai ini nya tidak lebih dari 25deg Dengan terletak di 5deg365876 S-1200 27 demikian pantai ini merupakan pantai 2415 E dan merupakan sentra yang landai sehingga sangat cocok wisata terbesar di Bulukumba untuk kegiatan wisata pantai Di (BAPPEDA Kabupatcn Bulukumba samping itu perairan pantainya sashy2006) ngat cerah dengan thik kccerahan

Ada bbcrapa cid yang melOllshy mcncapai 100 Didukung oleh keceshyjol pada pantai ini PC1YJ11la secarel patan arus berkisar 015 mldt vegeshyekologi Pantai Pasir Putih Bira tlsi bempa kclapa dan lahan terbuka memiliki pamai dengan garis pantai serta tidak terdapat biota laut yang sepanjang 31 km dal~ hamparan panshy berbthaya membuat pantai ini sangat tainya berupa pasir putih dengan aman menjadi lokasi wisata substrat yang sangat hal us Pantai Kedua angka kunjungan wisashyPasir Putih Bira juga memiliki Iebar tawan nusantara dan mancanegara

241

Juma(Kpariwisataan lrufonesia

dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) ke Pantai Pasir Putih Bira mel1lll1shyjuKkan teljadi peningkatan setiap tashyhunnya yaitu tahlln 2008 sebesar 61614 pengunjung tahlln 2009 sebcsar 69700 pengunjung tahun 2() 10 sebesar 89900 pengunjung tltllln 201 3cbesar 90100 pengllnshyjung dan tabun 2012 sebesar 95970 p~llganjllng (Dillas Kebudayaan dan PrriwislU1 Kabupaten Buluklllllba 20 12b) Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmishyliki potensi pengUl~illllg yang besar

K~liga besarnya ngka kllnshyjungan wiSlltawan memberikan damshypak bagi pencapatan d3erah Dcta yang diperoleh memperlihatkan bahshywa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun ~erakhir Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daerltll sebesar Rp 165300000 tahlln ~009 sebes1r Rp 190400000 tahun 2010 scbcsar Rp 224500000 tah1I1 2011 sebcsa Rp 230000000 dan tahun 2012 scbcsar Rp 233450000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1shyba2012c)

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat yakni dari Rp 190000000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukumba 2012a) menjadi Rp 386000000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukull1ba 2013) Hal ini lllCshy

nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikeloa

Namun potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan karClllt1 kenyataan menut~ukal1 bahwa saat ini kondis Pantai Pasir Putih Bim

242

Vol 8 No3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak bershykelanjutan Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut Pertama kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta K~du penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf-wanll1g di pinggir pallfai dan pcrabll-per~hl nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata panshytai yang l11asih bclum teratuL Ketigil 1idak ada b~ta3an jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai Jumlah wisatawan yang bershykunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan I5cemshyPOl1 klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncnduklng pengclolaan wi sat palltai b~rkelanjuta1 Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam mengshyhasilkan barang dan jasa untuk dishypCljuabelikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai Dcngall potcnsi yang smgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut mashyka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1shyan berkelanjutan Dengan demikian evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkcshyianjUlan Kriteria pcmbangunan yang berkcl31~lItan pada prinsipnya adalah bahwa pembangunan yang dilaksanashykan harus mencakup berbagai dimensi (multidil11ensi) pembangunan serta dishylaksanakan secara terpadu (Susilo 2(03) Dahuri et al (2008) dan

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 5: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Juma(Kpariwisataan lrufonesia

dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) ke Pantai Pasir Putih Bira mel1lll1shyjuKkan teljadi peningkatan setiap tashyhunnya yaitu tahlln 2008 sebesar 61614 pengunjung tahlln 2009 sebcsar 69700 pengunjung tahun 2() 10 sebesar 89900 pengunjung tltllln 201 3cbesar 90100 pengllnshyjung dan tabun 2012 sebesar 95970 p~llganjllng (Dillas Kebudayaan dan PrriwislU1 Kabupaten Buluklllllba 20 12b) Hal 1111 memflerlihatkan bahwa Pantai Pasir Putih Bira mcmishyliki potensi pengUl~illllg yang besar

K~liga besarnya ngka kllnshyjungan wiSlltawan memberikan damshypak bagi pencapatan d3erah Dcta yang diperoleh memperlihatkan bahshywa pcndapatan daerah pun lllcningkat dalam kurun waktlI 5 lahun ~erakhir Talllln 2008 membcrikan masukan pendapatan daerltll sebesar Rp 165300000 tahlln ~009 sebes1r Rp 190400000 tahun 2010 scbcsar Rp 224500000 tah1I1 2011 sebcsa Rp 230000000 dan tahun 2012 scbcsar Rp 233450000 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kubupaten Bulukull1shyba2012c)

KeempaL anggaran pendanaan pun mcningkat yakni dari Rp 190000000 pada tahun 2012 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukumba 2012a) menjadi Rp 386000000 pad a tahun 2013 (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupashyten Bulukull1ba 2013) Hal ini lllCshy

nunjukan bahwa Pantai Pasir Putih Bira cukllp mendapat perhatian oleh Pemerintah Daerah untuk dikeloa

Namun potensi yang sangat besar terse but tidaklah cukllp untuk menjamin pantai ini mel1iadi pantai yang berpotensi secara berkelanjutan karClllt1 kenyataan menut~ukal1 bahwa saat ini kondis Pantai Pasir Putih Bim

242

Vol 8 No3 Septemher 2013 ISSN 1907-9419

sangatlah berpotensi untuk tidak bershykelanjutan Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut Pertama kondisi Pantai Pasir Putih Bira saat ini cukup kotor Hal ini terlihat dari adanya sampah-sampah yang terdapat di hamparan panta K~du penataan kawasan wisata pantai yang masih bellll1l tcratuf Hal ini dapat dilihat dari adanya warunf-wanll1g di pinggir pallfai dan pcrabll-per~hl nelayan yang terparl--ir di kawasan wisata panshytai yang l11asih bclum teratuL Ketigil 1idak ada b~ta3an jumlah wisatawan yang berkunjung di kawasan wisata pantai Jumlah wisatawan yang bershykunjung eli kawasal1 wisata pantai yang mcJebihi d(lya dukung kawasan dapat mcnjadi penyebab wisata pantai tersebut tidak berkelanjutan I5cemshyPOl1 klirallSlIya partisiPasi Illasyarabt dalam tncnduklng pengclolaan wi sat palltai b~rkelanjuta1 Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya daya kreativitas masyarakat dalam mengshyhasilkan barang dan jasa untuk dishypCljuabelikan dalam mendukung kegiatan ckonomi wisata pantai Dcngall potcnsi yang smgat besar dan permasalaiJan yang ada tersebut mashyka pcngelol(jell1 wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira ini perlll dievaluasi kebcrlanjutannya

Pengelolaan wisata pantai harus mengacu kepada kaidah pembangul1shyan berkelanjutan Dengan demikian evaluHsi kebcrbnjutan pengelolaan wisala pantai juga harus l11engacu kepada kaidah pcmbangunan bcrkcshyianjUlan Kriteria pcmbangunan yang berkcl31~lItan pada prinsipnya adalah bahwa pembangunan yang dilaksanashykan harus mencakup berbagai dimensi (multidil11ensi) pembangunan serta dishylaksanakan secara terpadu (Susilo 2(03) Dahuri et al (2008) dan

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 6: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

9419

bershyarena mdisi ukup ianya It di ataan nasih lilihat IIlggll Iayan 1 panshy~liRlt lawan visata ~ bershypantrIi wasan pantai

arakat wisatl dapat daya

mengshyuk dishylukung pantai ar dan It mashyPantai

aluasi

i harus angunshynikiall elolaan engacu berkcshyn yang adalah tksanashylimensi erta dishySusilo I) dan

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Bengen (2004) mengemukakan bahshywa peml1angunan berkelanjutan meshymiliki empat dimensi yaitu ekologi sosial ekonomi sosial politik dan hukum dan kelembagaan Cincin-Sain amp Knecht (1998) dan Yulianda et al (2010) menyatakan bahwa pembashyngunan berkclailjutaq harus memeshyIuhi tiga dimcnsi yai~u ekologi soshysial dan ekol1omi OECD (1993) mcncatat baha sclain d ill1cl~si ekl)shylogi sosial dan ekonomi perlu juga dipertimbangbn GIIEensi moral dan kcel11bagaan Scbenarnya yang tcrshypcnting dalam menilai keberlanjutan pengeloJaan bukanlah terletak pada jumlah pengeJhnpokan dimensi pcmshybangunan tcrsebut tetapi seberapa bashynyak indikator pcmbangllnan pada seshytiap dimcnsi pembangunan yang dalat digunabn untuk menangkap kondisi lllasillg-masing dillensi terscbut dan dapat digunakall untuk mcnilai status keberlanjulan pcngclolaan tersebut (Susilo 2003) Dcngal1 demikian di dalam tesis ini berbagai indikator evaluasi kebcrianjutan pengelolaan wisata pantai dikclompokan mcnjadi cmpat dimcnsi yaitu ekologi sosial ckollollli~ dan kelemuagann

Salah 5atu alternatif metode yang dapat digunakan untuk evaluasi status kebcdanjutan pengelolaan wishysata pantai secara multidimensi adalah menggunakan metode Rapbeaehtour (Rapid Appraisal of Beach Tourism) Rapbeachtour mcrupakan pengemshybangall dari metode Rapfish (Rapid Appraisal olFisheries) Meto(lt Rapshyfish dikembangkan oleh Pitcher et al (1998) dan (erlls disempurnakan dan diaplikasikan untuk menilai kebcrlanshyjuta1 pembangunan perikanan tangshykap (Pitcher amp Preikshot 200 I Kavanagh 200 I Alder et al 2002 Fauzi amp Anna 2002) Penelitian ini

mencoba mengaplikasikan pendekatshyan Rapbeachtour dalam mengevaluasi kebcrlanjutan pengelolaan wisata panshytai dengan mengambil studi kasus di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

TI~jlnn penelitian ini adillah meshynilai keoerlanjlltan pengeloJaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi SelataE melalui penyusunan indcks keberlanjutan peshyngelolaan wisata pantai dan mendcshyterminasi tingkat kemrJuan maupun ketertinggalan dari setiap indikatcrshyindikator dimensi pCJ1gclolaan untuk diguuakan dalam pcnyusunan rekoshymendasi (cbljakan jJcngclolaan wisatl pantai yang berkclanjutan

METODEPlt~NELlTIAN

Waktu dan L9bsi PcnclitiUJ PCllelitian dilakukan pada bulan Janushyari ampai Fctruari 2012 dan padltl bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan wisala Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan (Gambar I)

Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri atas data kondisi ekologi sosial ekonomi dan kelel11bagaan Data kondisi ekoshylogi berupa kebersihan pantai keseshysuaian kawasan daya dukung kawasshyan dan penataan kawas3n Data kOI1shydisi sosial berupa pm1isipasi masyashyrakat peran pemerintlh peran swasta dan kearifan loka Data kondisi ekoshynomi berupa kcscjahteraan masyarashykat pendapatan darrah sumber penshydanaan dan anggaran pcndanaan Data kondisi kelcmbagaan berupa keberadaan lem baga peran lembaga ketersediaan peraturan dan penegakshykan peraturan Metode yang digunashykan untuk pengumpu Ian data tersebut

243

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 7: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Juma(1(fpariwisataan IndOnesia

menggunakan kOl1lbinasi beberapa metode yaitll wawancara pengatlatshyan langsung di lapangan pengukuran langsung di lapangan dan studi keshypustakaan Penentuan responde1 dilashykukan secara purposive sampling (Satriltl et al 2002)

Metode Allalisis Data Analisis keberlanjutan pengeloshy

ban wisata palltai ini menggtlllakan metode Rapbeachtour (Rapid Appraishysal of Beach Tourism) Metode Rapshybcaciltour berupa metode penilaian indikatormiddot indikator yang terdapat pashyda masing-masing dimensi pengeloshylaan wisata partai bcrkelanjutan

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Dimensi-dimensi yang terkait dengan p~ngelolaan Wlsata pantai berkelanshyjutan dalam penelitian ini meliputi dimensi ekologi sosial ekunomi dan kelembagaan

Hasil anal isis dari indikatorshyindikator tersehut berupa status kebcrshylanjutan pengelolaan wisata palliai Status keberlanjutan pengclolaan wisata pantai tersebut yang menjadi bahan untlk menyusun rckol11cndasl pengelolaan wisata pantai yang bershykclanjutan Secara ringkas metode Rapbcachtour dapat diuraikan menshyjadi beberapa tahapan sebagai berikut PertlI1Jg penentuan kajian penelitian dal(lm hal ini kajian keberlanjutan

lOlJ

IlL hLst~OALL hWASS WI51 I~ 1_1 Of fArTI rASJU JgtIIT1II lHHi ntlU 1JUlBA

StJtAYESI ~ELATA~

N

wlt~r 11370e

__~- Meiers

o 125 250 50Q 750 UCQ

~egenda

o SumberA1f

Jajan

DlIlal

Panb

SUMlr rhi RUL Uti 111]

lbil hf(rllJdl) CitltI QuC1bitllll IIHilSvnlt_ 111

OLpoundH FACiHtlllH HAHI AGGAIU rliHtu

Gambar I Peta lokasi penelitian Pantai Pasir Putih I3ira

244

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 8: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

107-9419

t dengan lerkelanshymeliputi omi dan

ndikatorshyus kebcrshy1 pantai 1ge1oiaan

menjadi Jlllendasi lang bcrshy

metode an menshyd berikut penelitian ~rlanjlltan

RJAI-l ~ nOGOi

~ WJSATA i~L1 AIUIUttJimA ~Ti~

~Me(-fS

50 1000

a~an

bi10H

pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukun~ba Sulaweshysi Selatan

Kedlla penentllan inciikator keshyberlanjlltan pengelolaan yakni indishykator yang dapat merepresentasikan pengelolaan wisata pantdi yang bershykelanjutan yang mencakLp empat dishymensi pengelolaan yaitu dimcnsi ekologi sosial ekOlOmi dan kelemshybagaan (Ross amp Wall 1999 Bjork 2000 Hall 200 I Wood 2002) Dishymeils ekologi menggambarkan tashytanan sistem lingkungan yang dapat mendukung bcrlangsungnya pengeloshylaan wisata pantai secara berkeshylanjutan Indikator yang dianalisis dalam Jimensi ekologi adalah kebershysihan pantai kesesuaian kawasan d1ya dukung kawasan dan penataan kawasan Dimensi sosial mencenninshykatl sistcm sosial mamsia yang dapat merclukung bcriangsmgnya pelgeshylolaan wisata pantai yltlg berkelanshyjutan Indikat0r yang dianalisis dalam dimensi sosial adalah pal1isipasi mashysyarakat peran pemerintal peran swasta dan kearifan lokal Dmensi ekonom i I1lcncerminkan bagaimana sumber pendanaan kawasan apakah dapat mcndukung beriangsllngnya pengelolaan wisata pamai yang bershykelanjutan serta bagaimana hasil pemanfaatan kawhsan wisata pantai apakah memperoleh hasH yang secara ekonomi dapat memberikan kesejahshyteraan bagi Irasyarakat dan pendashypatan bagi daerah Indikator yang dishyanal isis dalam cimensi ekonomi adashylah kesejahteraan masyarakat pendashypatan daerah sumber pendanaan dan anggaran tahunan Dimensi kelembashygaan mcrupakan cerminan dari sistem kelembagaan yang dapat mendukung berlangsungnya pengelolaan wisata pantai secara berkelanjutan Indikator

yang dianalisis dalam dimensi kelemshybagaan adalah kcberadaan lembaga peran lembaga ketersediaan peraturshyan dan penegakkan peraturan

Ketiga pcnentuan nilai untuk setiap indikator dalam skala ordinal yang mencelminkan rralitas kondis lokasi penelitian Ke~mpat ordinasi Rapbeachtour (multidimensioai scalshying) untuk s~tiap indikator Kelima penentuan statlS keberlanjuan pengeshy10laan wisata pantai berdasarkan inshydeks keberlanjutan pengelolaan wisashyta pantai Keenam anal isis Monte Corio untllk melillat kestabilan indeks keberianjlltan pengelolaan wisata panshytai dan anal isis Leverage untllk melishyhat reran setiap indikator tcrhadap indeks keberlanjlltan pengelolaan wishysata pantai Kehjuh penYlIsllnan rpshykomendasi pengelolaal wisata pantai berkelanjutan berdasarkan indikator yang sensitif

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil anal isis Rapbcachtour meshy

nunjukkan bahwa indeks kcberJanjuishyan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir l)utih Bira adaiah 3744 (Gambar 2) Dengan demikian status kcberlanjutan pcngclolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira adalah kurang berkelanjutan karena masuk dalam selang 26-50 CTabel 1) Hasil penilaian (pcmberian skor) dan acuallnya pada setiap indikator dapat dilihat pad a Tabcl 2

Hasil anal isis monte carlo menunjukkan bahwa indeks pengeshylolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira sangat stabil yang ditunshyjukkan oleh plot yang mengumpul (Gambar 3)

Pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan tersebut kurang

245

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 9: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

6p

11 DClVN

JumaCJ(Jpariwisataan Inaonesia

berkelanjutan karena terjadi ketimshypangan antar dimensi pengelolaan Analisis Rapbeachtour pada setiap dimensi menunjukkan bahwa dimensi sosial merupa(an dimensi yang paling lemah diantara semua dimensi yang dipertimbangkan (Gambar 4) Dishymensi sosial tersebut bam mencapai nilai indeks 1994 yang bermti status keberianjut()lll1ya buruk dislIsu I dimiddot mensi ekologi dcngan nilai 2663 yang berarti status keb~rlanj utannya kllrang kemudian di1l1Cnsi keem-

Vol 8 Nc 3 September 2013 ISSN 1901-9419

bagaan dengan nilai 3300 yang berarti status keberianjut(lnnya juga masih kurang dan hanya satu dimfnsi yang keberlanjutannya baik yaitu dimensi ekonomi dengan nilai 7260 (Tabel 3) Dimcnsi ekoiogi sosial ekol1omi dan kelembagaan hams seil11bang didalall1 pengelolaan berkelanjutan (Bengen 2003) Jika mcmpertilllbangkan hal terseblI~ rnaka pcngel1aan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira masih dalam status ktllang bcrkelanjutan

Odinasi RAl)BEACHTOUR 60

+Posisi Kebcrlanjulan

40

mTitik Rcferensi

0 20

0 - ] r

40 ~ 3744

11 ~ -20

-40

~

-60 SUUlbn X $elliab Rolasi Skala KeJerlalljlltall

GambaI 2 lndeks kcberlanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawcsi Selatan

246

Utaum

l Tilik Referensi Tambahan

GOOD 120

I I I

Ibull I I )

J J 1 1

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 10: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

yang a juga limensi

yaitu i 7260 sosial harus

elolaan ) Jika I~ maka Pantai

tl status

lanjutan

tcfercnsi

efercnsi aban

asir Putih

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengclolaan Wsata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira BuJukumba Sulawesi Selatan

Tabel Kategori status keberlanjutan pel~geolaan wisata pantai berdasarkan IKPWP (Sumuer Susilo 2003)

0-25 Buruk 26-50 Kumng 51-75 Cukup

76-100 Baik ---~

Tabe) 2 Reaiitas nilai untuk setiap indikator

Dimensi dan Indikato Nilai Dimcnsi Ekologi Keocrsihan pantai KeseslIaia1 kawasan Daya dukung kawasan Penataan kawasall Dimensl Sosial Partisipasi masyarakat Peran pemerintah Peran swasta Kearifan lobi Dimensi Ekonomi Kesejahteraan masyarakat Pendapatan daerah Sumber pendanaan Anggaran pendanaan Dimensi Kelembagaan Keberadaan Iembaga Peran lembaga Ketersediaat~ peratllran Penegakkan peraturan

O=ltbcrsih I =clIkllP bersih 2=bcsiil o O=tidak sesllai 1=sesllai 2=sangat scsuai 2 O=(gtDDK) I=(=DDK) 2=laquoDDK) o O=ltteTtata 1=cukup tertata 2=tcliata o

O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o O=rendah J=cukup 2=tinggi I O=rcndah 1=cukup 2=tinggi o

O=mcnurllll I=tetap 2=meningkat 2 O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2 O=-ktlrang 1=cukup 2= banyak o O=menurun 1=tetap 2=meningkat 2

O=kurang 1=clIkup 2=banyak 1 O=rendah 1=cukup 2=tinggi I O~kllrang I =cukup 2=banyak o O=rendah 1=cukup 2=tinggi o

247

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 11: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

a

Jurna2(Jpariwis IndOnesia Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1~07-9419ataan

Analisis IVloo1e Carlo

60 I

III Yshy _ - I I

+ ~

~-- -I

60

HasH anal isis A10nle CarloGambar 3

Skala Kcberlanjutan

-+-Skala Keberlanjutan I

Ekonomi

Gambar 4 Diagram layang indcks keberlanjutan pengelolaan wisata pantai

248

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 12: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

1419

I _____ 1

I I l

~---i 120

i

i I

rlanjutan

ai

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengeloaan Wisata Pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Tabel3 Indeks dan statlls keberIanjutan pengelolaan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan pada seliap dimensi pengelolaan

1994 7260

Ekologi Sosial Ekonomi

I) ilai skor pada indikator-indshyikator yang masuk dalam dimemi sosial ekologi dan ekonomi llemang enderung buruk hanya satu indikator yang memiliki nilai skor yang baik yaitu dunensi ekonomi

Pada dimensi sosial salah satu indikato yang kondisinya masih buruk adahh partisipasi masyaramt Hasil analisis menunjukan bahwa partisipasi masyarakat masih rCildah Partisipasi masyarakat mcmperoleh pengaruh rcndah karena prrrtisipasi masyarakat tersebut belul11 membeshyrikan manfaat yang cukup signifikan untuk pengcmbangan kawasan wisata paniai Hal ini dapat dilihat dari masil kurangnya partisipasi masyashyrakat dalal11 menciptakan sLlatu proshyduk untuk dipctjualbclikan dalam mendukung kegiatan ekonomi wisata pantai Sebagai contoh sebagian besar produk yang dipetjualbelikan bukan berasal dad produk hasil cipta masyarakat setempat seperti baiu bali sarung bali dan benda-benda pernakshypernik lainnya yang rata-rata berasal dari Bali Padahal sebenarnya til~ak

sedikit kearifan masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mengshyhasilkan prodllk-produk yang inovashytif seperti pembuatan kapal pinisi yang sangat terkenal hingga ke mancanegara dan pembuatan sarung

sutra bulllklll11ba yang jika dikemshybangkan akall menciptakan proouk yang tidak kalah bersaing dengan produk dari luar Kurang berkemshyban31lya partisipasi masyarakat terseshybut dikarenakan kuranglya pengeshytallllan musyarakat daJam mencipshytakan mengelola dan mcngembangshykan kcarifan-kcarifan yang ada

Pada dimcnsi ekologi salah satl yallg kondisi inJikatornya lI1asih buruk adalah daya dukung kawasan Daya elukung kawasan wisata pantai eli Pantai Pasir Putih Bira adalah 124 01 ang per hari atau jika di konversi kc tahun mcnjaeli 45260 orang per tahun Dcngan dClllikian jika mclihat pada kondisi nyata yang tctjadi di Japangall dalam lima tahull terakhir (jumlah pengunjung tahun 2008 = 61614 orang per tahun tahull 2009 =

69700 orallg per tahun talmn 20 I 0 =

89800 orang per tahun tahun 2011 90100 orang pei lahul1 tahull 2012 95970 orang per lahun) maka jumlah wisatawan eli Pantai Pasir Putih Bira tcbh mclebihi daya daya dukung kawasan Jumlah wisatawan di Pantai Pasir Putih Bira telah melebihi daya dukungnya disebabkan oleh bebcrapa hal berikut

Pertama kawasan Pantai Pasir Plltih Bira tidak memiliki aturan mengenai batasan jumiah pengunjul1g

249

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 13: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Jurna(1jpariwisataan Indonesia

yang dapat ditampung setiap harinya Hal ini tentunya mengakibatkan siapa saja dan kapan saja boleh masuk ke Pantai Pasir Putih Bira yang damshypaknya mengakibatkan jllmlah peshyngunjung akan melebihi daya dukung kaasan

K9(ll1 tidak adanya alman ini disebabkan karena kawasan Pantai Pasir Pulih Bira dimanfaatkan hallya untuk mCllgejar kenntungan ekonomi sellwta tlI1pa nemperhatikan kondisi lingkungan yang ada

K~tjpound kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat aparat pcmerintah mallplln sektor swasta mellgenai dayd dukung kaw~san icrshykait dengan keberlanjmun pcngeloshylaan kawasan wisata pantai

Pada dimensi keiembagl1n sashylah satu illdikator yang kondisinylt juga masih buruk adalah keterscdiaan peratman Hal ini karena peraturan yang ada baru bcrjumlah 2 yang dishytetapkan lewat peraturan daerah (Pershyda) Peratllfan daerah tersebut yaitu Peraturan Daerah NomOI lO Tahun 2012 tcntang Rdribusi Tempat Reshykreasi dan Olahraga dan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Parkir Paciahal melihat kondisi pengunjung kawasan wisata Pantai Pasir Putih Bira saat ini yang telah rnelebihi daya dukung kawasan maka salah satu Perda yang perlu dibuat yaill Perda mengenai batasan jumlah wisatawan Oisamping Perda pembatasan jumlah wisatawan Perda lainnya yang perlu diperhatikan ul1luk dibuat yaitu Perda mengenai keshyterlibatan masyarakat Hal ini diseshybabkan karena partisipasi masyarakat yang masih rendah Perlu peningshykatan kapasitas dan partisipasi masyashyrakat guna menUl1J3ng kegiatan WIshy

sata pantai

250

Vol 8 No 3 Sepl~mber 2013ISSN 1907-9419

Pada dimensi ekonomi satushysatunya indikator yang beum rnasuk dalam kategori baik adalah sumber pendanaan Berdasarkan data yang diperoleh sumber dukungan dana untuk kawasan wisata Pantai Pasir fgtutih Bira hanya berasal dari satu sumuer yakni berasal dari pcmerintah daeral dalarll hal ini Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Bulukumha Hal ini mcnyebabkan anggaran untuk pengelolaan kawasan wisata Pantai Pasir Putih Him masi1 sangat terbatas Dengan demikian uerdampak pada sasaran penggu1aan anggaran yang juga masih sangat terbltgttas Hal ini dapat dilihat dari penggunaan anggalan yang Iebih dishyarahkan pada pemeliharaan clan pemshybagunCln fasilitas aS0t Pemerintah Daerah

Hasil (lnalisis Leverage memshyperlihatkan bahwa diantara 16 indshykator yang digunakan untuk rnenilai status keberlanjutao pengelolaan wishysata pantai di Pantai Pasir Putih Bira terdapat 14 indikator yang paling sensitiC yaitu berturut-turut adalah kesejahteraan masyarakat pendapatshyan daerah anggaran pelldanaan keamiddot rifan tokal peran pemerintah partisishypasi masyarakat sumber pendanaan penataan kawasan daya dlkung kashywasan peran swasta keberadaan lemshybaga peran lernbaga ketersediaan peraturan dan kebersihan pantai Hashynya terdapat 2 indikator yang tidak [sensitif terhadap pembentukan indeks keberlanjttan pengelolaan wisata pantai yaitu kesesuaian kawasan wisata pantai dan penegakan peshyraturan (Gambar 5)

Empat belas indikator yang pashyling sensitif ini hendaknya rnendapat perh3tian oleh pengambil kebijakan pengelolaan wisata pantai di Pantai

F a n b it 6

Ie

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 14: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

-9419

satushynasuk umber

yang dana Pasir

j satu dari

al ini iwisata abkan lwasan masi

mikian gUI1aan sangat

at dari ~bih dishym pemshyleril~tah

memshy16 indshymenilai aan WIshy

lih Bira paling

adalah endapatshylan keamiddot partisishyndanaan cung kashylaan lel1shyrsediaan ntai Hashymg tidak U1 indeks

wisata kawasan

ikan peshy

yang pashymendapat kebijakan di Pantai

Fachruddin Had Anggara Putera dkk Kajian Keberlanjutan Pengelolaan Wisata Pantai di Pantai Pasir l~utih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

Pasir Putih Bira Kebijakan yang dishy Dengan demikian rekomendasi ambi pada dasamya adalah kebijakan kebijakan untuk dapat meningkatkan mempertahankan nilai indikator apashy status keberlanjutan pengelolaan wishybila telah baik dan Inemperbaiki nilai sata pantai di Pantai Pasir Putih Bira indikator apabila beU111 baik (Gambar adalah sebagai berikut 6)

A naIisis Lcvc 1- a gc

PClan IClrlllrrtl =-- LLplusmn~__~--_ Palijp1-t 01sYOxtk ~ 4 ~d~~~= 10

)ca Kaw ~l +u_~ -11

l D Julg haw 0- 11---shy[=1

KC-lJt1tll Jl middot~n rst t ltltH fO shy

KCUClhlhUll P~lnilt 1nL a 1 2 G 7

KtmiddotJ( illmiddot it~Lgt rt~l _ -(1 (Ul U(~Hmiddot

--- -----~-

1 ~

-r~ 1 -I

r i

nl~~raquo 2T2t

-1

Gambar 5 Hasil anal isis LC1erage

__

lndikator pClltitl~ ~pada ~etiap dimcilsi---1 -~--~ ~ I

r I Dipcrtaknkltlll Nilai indikator Dipcrbaiki

L_______ Baillt 13urllk I

-1 Kcbijakan yang r-rclevJ1l I

J

Gambai 6 Determinasi indikator penting dalam kerangka pembuatan kebijakan

251

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 15: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Juma 1jpariwisataan I tufmesiu

peJ1ama membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung kashywasan Dalam hal ini penglll~jung kashywasan ideal dalam 1 hari adalah 124 orang Dampak positifnya adalah seshycara ekologi akan menjamin kebershylanjulan kawasan wisata pmtai Nashymun daJ11pak negatifnya adtlah pengllrangall pendapatan masyarakat dill) dacrah Dcngan demihlJl il1aka lllltuk mcngurangi atau bahkan J11cnghilangknn dampak ncgatif ini peril dihuat behcrapa kebijakan yang dapat ll1Cmpel1ahankan b(1hkan mcshyn ingkatkan pendapatan bagi masyashyrakat dan daerah Kebijakan tersebut antara laill a I11cmbuat prl)d~lk dan asa yang dapat meningkatkan pengcshyIUMan wisatawan 111 isalnya iasa reshykrcasi akcl1lodasi kcrajinan dan makanan h MCl11inimalkan kcboshycoran ncndapatan nasyarakat lokal meia III i pengell1h(I1gall industri keci I dan kcrnjinan lokal c Mcnycdiakan pilihan akolllodasi lokal d Mellyeshydiakan pi lihan kegiatan rekreasi e Mcndorong pertlmbuhan konslll11si makanan lokal f Memastikan adanya program bagi hasil dari penerimaall kegiatan wisata pantai kepada pemcrintah dacrah

K~lIE membuat aturan meshyngcnni penataan kawasan dan meningkatkan kebersihpound1Jl pantai melalui penycdiann sarana dan prashysarann kebcrsihan palltai dan petugas kebersihall palllai Melalui peratllran tersebut lllakn nilai kawasan wisata Pantai Pasir PlItih Bira akan mcshyningkat Dcngan demikian tar if yang cukup besar dapat dikcnakan kcpada pcngunjung kawasan Uiltuk kegiatall yang bersifat ekollomi Hal ini tidak akan mcmberikan rasa beban kepada penglillJuni untuk I1lcngeluarkan biaya wis3tanya karena telah

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

dipenuhi rasa senang dan kaguJ11 karena dapat menikmati keindahan dan kebersillan Pantai Pasir Putih Bira Keindahan dan keber~ihan

pantai ini yang merupakan nilai jual kawasan 1111 AkilJatnya akan memberikan dampak ekoncmi bagi masyarakat dan daerah

Ketiga memhuat kebijabn yang dapal l1leningkatkan paliisipasi I1ldsyarakat lokal misalnya untuk jasa pcnldndu Visata peng(l1lbangan usaha kccil mcnengah dibidang kerqj inan pakaian dan makanan selia pengemhangan usaha kegiatan olahraga air

KeemB mcngcmbangkan pcndidikan dan kcterampilan l1lusyashyrakat lokal khususnya kcterampilan yallg diperlukan untuk dapat bershypltlltisipas i dalam keg intan wisata pantai K~lima mengcrnbangkan acara atau festial bernuansa lokal KeerEl rncmbuka kcscmpatan bag masyarakat lokal untuk merayakan tradisi budaya mercka

iltc1Wcll1 Illeningkatkan pcnm pemcrintah dalam mendukung kegishyalan wisata pantai misalnya pcnycshydiaall sarana dan prasarana yang meshymadai dalam mendllkung kegiatan wisata panlai akses jalan diperbaiki dukung2n anggaran dan penyediaan petugas keamanan dan kebersihan palltai

Kcdelapan membuat alman yang dapat mcnunjallg dan memperkuat pengelolaan wsata pantai yang oerkelanjut111 misaillya atllran yang dapat mcngakomodir partisipasi masyarakat aturan yang dapat I11CIl1shy

buat penataan kawasan menjadi lebill tcrawr dan atman mengcnai batasan jUllllah pengunjullg kawasan agar Jxngul1Jung dapat mcnikmati keinshydahan dan kenyamanan kawasan

t

252

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 16: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

l

Fachruddin Hari Anggara Putera dkk Kajiiln Kebellanjutan PClgelolaan Wisata)07-9419 Pantll di Pantai Pasir Putih Bira Bulukumba Sulawesi Selatan

kaguJ11 eindahan ir Putih ~ber~ihan

nilai jual a altan 2rni bagi

kebijabn )artisipasi ya untuk mbangan dibiddng

makanan kegiatan

mbangkan an masyashyterampilan iapat bershyan wisata ~mbangkan

ansa lokal patan bag mcrayakan

tkan peran kung kegishynya penyeshyla yang 111eshy

Ig kegiatan I diperbaiki penyediaan kebersihan

aturan yang memperkllat antai yang aturan yang

partisipasi dapat mell1shy

nenjadi lebih ~enai batasan iwasan agar ikmati keinshyan kawasan

yang Iebih baik Kesembilan meshyningkatkan promosi potensi kawasan agar dapat menarik investor dan lembaga-Iembaga lainnya dalam mendukung pengelolaan kegiatan wishysata pantai dan pengembangan objek wisata pantai

meningkatkan peshyran lemb2ga yang telah ada misalnya membantu promosi kawasan memberikan upah karyawall millimal se3ual standar UMP Sulawesi Selatan dan memberikan pCllyuluhan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata pantlti yang berkelanjutan

PENUTUP Penelitian 1111 menyimpulkan

bahwa status kcbcrlanj utan pcngeshylaban wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira Blllllkumba Sulmvcsi Selatan tCnnasuk kategori kurang berkelanjutan Untuk meningkatkan status keberianjutan pengelolaan wisata palltai di Pantai Pasir Putih BiTa perlu dibllat bcbcrapa kcbijakan yang dapat mcmperbaiki kondisi status keberlaqjutan penge lolaan Pertama menetapkan daya dukling kavasan wisata pantai di Pantai Pasir Putih Bira membuat rensana tata ruang kawasan dan meningkatan keLersihan pantai meningshykatkan partisipasi masyarakat peran pemerintah peran swasta dan keshyarifan loka masyarakat Keelllpat mencari lembaga yang dapat menshydukung pcngclolaan kawasan wisata pantai tcrsebut agar dapat dimunshyfaatkan seema optimal dan bcrkelanshyjutan Kelima mcmbllat peraturan daerah (Perda) yang dapat meningshykatkan keberlanjutan pengelolaan wisata pantai misalnya Perda tentang penetapan daya dukung kmvasan

Perda tentang penataan kawasan dan Perda tentang keterJibatan masyashyrakat didalam peng)oIaan kawasan wisata pantai

DAFTARPUSTAKA Alder l D Zeller T Pitcher dan R

SUlllaila (2002) A mcthod for evalui1l ing marine prokctCd area management Coastd A1aI10[(I11(1I

No 30 121 1 1 [BAPPEDA) Radrn Perelcanaan

Pemhangunan Daerah Kabupakn Bulukwllba (200(j) Data potenci sumberdaya daerah Kabupa1en Bulukumba BAPPEJA Kabupaten BuluKumba Bulukumba

Rengen DG (2003) Format keterpaduan dan berkebnjutan dalam pcngelolaan sthl1berdaya alam Warta Pesisir dan Lauall No 01 3-6

Bengen DG (2004) Sinopsi ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan lam sena prinsip pellgelolaannya Pus1t Kaj il1n SUl11berdQya Pesisir dan laut Insti(ut Pertanian Bogor Bogar 72p

Bjork P (~OOO) Ecotollrisl11 fiom a conceptual perspective an extended definition of a unique tourism form inlematiollal Journal TU1IIism Research 2 189-702

Cicin-Sain B amp Knecht (J 998) Integratcd coastal and ocean management concept and practices Island Press Washington

Dahuri R Rais J Ginting SP amp SiteIll Ml (2008) PcngeloiaQI1 sLllllberdaya wilayah pesisir dan butan seeara terpadu PT Pradnya Paramitila Jabrta 328p

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buhrkumba (20 I Alokasi lt1llggaran dana Pantai Pasir Putih bira tahun anggaran 2012 Dinas Kebudayaan dan Pariwisat] Kabupaten Bulnkumba Bulukumba

Dinas Kbuclayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulukumba (10 I

253

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)
Page 17: JURNAL KEPARIWISATAAN INDONESIA

Juma1ltjpan()lsataan lmfonesia

Angka kunjullgan wisatawan Pantai Pasir Putih Bira 5 lahun terakllir (2008-20 n) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata K3bupaten Bulukumba Bulukumba

Dinas Kcbudayaan dan Pariwisilta Kabupatell Blilukumba (2012c) Pcndapatan daerah melallli retribusi parkir dan retribllsi tiket masuk di kavasan wi~atu Pantai Pasir Putih Bira tlbm 200ll s3mpai lailun 2012 Dina Kebudayaan dan [ariwisata Kabupatcll Bulubmba Bulukumbr

Dinas KcbudayaJn dan Pariwisata Kabupatell BuluKumba (1013) A10ka~i angaran d~lIla Pantdi Pasir Pl1tih Rim (ahun allgamn 2011 Dinas KebudayalI1 dan Pariwisata Kabupatell BulLlkullIba Bulukumba

FallzL A Dan S Anna (2002) Evalliasi status keblr1aniutan pembangunn perikanan Aplikasi pClIdckatltln Raptish (Studi kasus perairan pcsisil DKI Jakarta) 111ma Pcsisir dan LalilCII1 Vol 4 middot13-55

Hall CM (100 I) Trends in )cCJIl find coaslal tourism the end of the last 1i0Il ier OclUIl amp Coasla Mal1agclI1el1t 44 601-618

Kavanagh P (1001) Rapid Appraisal of Fisheries (Rap fish J Project Rapfish Software Description (tor Microsotl Excel) University of British Columbia Fisheries Center Vancouver

Pitcher T A A Bundy n Preikshot T Hutton dn D Pauly (1998) Measuring the unmeasurable A multivariate and interdisciplinary method for rapid apprJisal of the health of fisheries ill Pitcher 1 J P HarL dan D Pauly (editor) Reinventing Fisheries Management Khmer London Hal 31-54

Vol 8 No3 September 2013 ISSN 1907-9419

Pitcher TJ amp Preikshot D (2001) RAPFISH A rapid appraisal teclmiqu to evaluate the sustairability status of fiheries Fisheries Research 49 255-270

Ross S amp Wall G (1999) Ecotourism towards congruence bptween theory and pracfice ToUtmiddotism Mana[ement 20 173-132

Sa~ria A Umbari A Fauzi A PurbaYll1lo A Sutarto E Muchsin L Muflikhati I Karim d M Smd S Oktariza W amp l11-an Z (2002) Aeuan singkat meluju

fi K

descntraiisasi pengeloiaan E sUlgt1berdJya pcriKanan Pusat Kajian ill AgrClria IPB Partnership for Governance Reform in Indonesia PT Pustlka Cideltindo Jakarta Selatan 96p

Susilo SB (2003) Keberlanjutan pemballglll1an pulau-pulall kecil Studi kasus kelurahan Pulau Panggang dall Pulull Pari KeptllallJn Seribu [disertasi] Sekolah Pscas3Ijana Institut Pertanian Boger Rogor i33p

W(Jod ME (2002) Ecotourism principles practices and policies for sutainability UNEP dan TIES UN Publications

Yulianda F FllImiddotudin A HutCbarat AA Hartcti S Kusharjani Kang HS amp Adrianto L (2010) Pengelolaan pe~isir dan iaJt s~eara terpadu Pusdiklat Kehutanan-Dcparternen Kehutanan Rl SEC EM-Korea International Cooperation Agency Bogor 134p

OECD (993) Coastal zone I1wnagcmcnt integrated polices Organization for Economic Coshyoperation and Development PaI15

254

  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (1)
  • Jurnal Kepariwisataan Indonesia_Setyo Budi Susilo_1 (2)