Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi...

20
Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna Kursi Roda Martiano Airlangga, Katherine Suteja Program Studi Desain Interior, Sekolah Tinggi Desain LaSalle Jakarta Email : [email protected] , [email protected] Abstrak Desain interior bioskop yang baik tentunya mengutamakan kesetaraan aksesibilitas bagi semua pengunjung tanpa terkecuali. Sehingga, desainer berperan penting dalam hal ini, menciptakan suasana yang baik, akses yang cukup serta efek psikologi yang baik bagi penggunanya. Perancangan ulang interior pada bioskop diharapkan mampu meningkatkan akses bagi para pengguna kursi roda dengan mengedepankan efektifitas pada desain. Dengan melakukan survey, dapat disimpulkan masalah pada interior bioskop terdapat pada area lobby, kamar kecil dan studio teater, diperlukan akses bagi pengguna kursi roda yang mandiri, serta bentuk furniture yang dapat mendukung aktivitas dengan baik. Keywords: Desain interior, aksesibel, desain bioskop, kursi roda.

Transcript of Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi...

Page 1: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna Kursi

Roda

Martiano Airlangga, Katherine Suteja

Program Studi Desain Interior, Sekolah Tinggi Desain LaSalle

Jakarta

Email : [email protected] , [email protected]

Abstrak

Desain interior bioskop yang baik tentunya mengutamakan kesetaraan aksesibilitas bagi semua

pengunjung tanpa terkecuali. Sehingga, desainer berperan penting dalam hal ini, menciptakan suasana

yang baik, akses yang cukup serta efek psikologi yang baik bagi penggunanya. Perancangan ulang

interior pada bioskop diharapkan mampu meningkatkan akses bagi para pengguna kursi roda dengan

mengedepankan efektifitas pada desain. Dengan melakukan survey, dapat disimpulkan masalah pada

interior bioskop terdapat pada area lobby, kamar kecil dan studio teater, diperlukan akses bagi

pengguna kursi roda yang mandiri, serta bentuk furniture yang dapat mendukung aktivitas dengan baik.

Keywords:

Desain interior, aksesibel, desain bioskop, kursi roda.

Page 2: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

I. Pendahuluan

Jumlah penyandang disabilitas di daerah khusus ibukota Jakarta yang berusia 17 tahun ke

atas di tahun 2019 berjumlah sebanyak 6.419 orang. Data ini terdiri atas penyandanga tuna

daksa (1.692), tuna netra (820), tuna rungu (976), tuna grahita (893), dan jenis disabilitias

lainnya (2.038). Jumlah ini meningkat setiap tahunnya namun tidak dikuti dengan perbaikan

fasilitas umum yang ada.

Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan non-disabilitas, baik itu dalam hal

pendidikan, berpendapat dan juga hak untuk hidup yang layak. Sementara, akses yang ada

di masyarakat masih sangat terbatas baik itu untuk dapat menikmati fasilitas umum

contohnya bioskop.

Pada umumnya, bioskop di Jakarta mempunyai fasilitas yang kurang untuk para disabilitas

sehingga menjadi hambatan untuk dapat menikmati fasilitas menonton. Pada umumnya, di

daerah lobby merupakan area yang aksesibel (dapat diakses) oleh para pengguna kursi roda

seperti contohnya tidak adanya lantai yang berundak, dan juga terdapat ramp di beberapa

titik. Namun ada beberapa area penting seperti toilet dan juga studio bioskop yang masih

menggunakan tangga sebagai akses masuk. Hal lain yang menjadi hambatan bagi para

pengguna kursi roda yaitu tidak adanya kursi khusus bagi pengguna kursi roda. Kesulitas lain

juga dihadapi ketika pengguna kursi roda ingin menonton di bagian atas (tengah), karena

mereka terpaksa harus duduk di bagian bawah, dimana posisi bagian bawah merupakan

area yang tidak ideal dan tidak nyaman.

Tujuan perancangan ini yaitu untuk:

- Menyusun ulang denah lobby sehingga lebih dapat diakses oleh pengguna kursi roda

- Menyusun ulang akses dan denah toilet baik pria maupun wanita dengan tetap

mengedepankan akses bagi pengguna kursi roda

- Menyusun ulang denah dan akses teater (studio) sehingga dapat diakses oleh pengguna

kursi roda.

II. Metode Perancangan

- Pengumpulan Data

Observasi Lapangan

Berdasarkan observasi yang dilakukan di bioskop Cinema XXI Summarecon Mal

Bekasi (SMB) madih ditemukan adanya desain yang belum dapat diakses oleh para

pengguna kursi roda seperti di area Lobby, Kamar kecil dan studio Teater.

- Pemecahan Masalah

1. Pendekatan fungsi : menitikberatkan pada pemecahan masalah berdasarkan fungsi

dari suatu benda, furniture atau akses yang bertujuan untuk menemukan solusi

terhadap masalah yang dihadapi seperti pada area lobby (meja counter), wastafel di

kamar kecil dan akses bagi pengguna kursi roda di dalam teater.

Page 3: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

2. Pendekatan teknis : menekankan pada sisi ergonomis, pendekatan ini merupakan

pendekatan lanjutan dari pendekatan fungsi.

3. Pendekatan estetis : menyimpulkan bagaimana desain, bentuk dan material yang

akan digunakan pada area yang telah diobservasi.

- Ide Perancangan

1. Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat

perubahan bentuk tangga menjadi ramp pada bagian studio.

2. Objek Interior : dilakukan penataan ulang bentuk meja counter, yaitu pada bagian

tinggi sehingga dapat dijangkau oleh pengguna kursi roda. Area lain yang mengalami

perubahan adalah bentuk dan ketinggian meja wastafel. Pada bilik kamar kecil juga

memiliki penambahan pegangan rambat, sehingga membantu pergerakan pengguna

kursi roda ketika pindah ke kursi roda ke jamban.

3. Aksesoris : tidak terdapat banyak perubahan hanya sedikit penambahan fungsi.

4. Elemen estetis : pemilihan material pada meja counter serta kamar kecil dilakukan

dengan tetap mengikuti standard dari Cinema XXI itu sendiri

5. Teknikal : perubahan posisi layar pada meja counter tentunya diikuti dengan

perubahan pola peletakan kabel yang ada sehingga rapih. Kemudian pada area

kamar kecil, peletakan pipa wastafel difabel disesuaikan dengan ukuran standard

dari ADA. Perubahan ini diperlukan dengan tujuan para pengguna kursi roda mampu

menggapai kran tanpa harus terantuk pada pipa atau meja wastafel. Pada bagian

studio teater, aka nada penambahan area bagi pengguna kursi roda sehingga

terdapat perubahan struktur jumlah dan posisi kursi dan penyesuaian pada bagian

tangga.

III. Kajian Pustaka

1. Desain aksesibel

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), arti dari aksesibel adalah dapat dijadikan

akses;hal dapat dikaitka; keterkaitan. Desain aksesibel adalah proses desain atau desain

yang mengedepankan akses bagi para penyandang disabilitas, sehingga memudahkan

mereka untuk dapat beraktivitas dengan sendirinya. Aksesibilitas harus mengacu pada

produk, layanan dan fasilitas yang ada. Konsep in terfokus pada pengadaan akses untk

kaum disabilitas, atau berkebutuhan khusus, atau akses melalui tekhnologi bantu

sebagaimana penelitian dan pengembangan tersebut memberikan keuntungan bagi

semua orang. Desain yang aksesible berkaitan dengan desain universal pada

umumnya, karena merupakan proses pembuatan produk/akses yang dapat diakses

oleh orang-orang dengan berbagai kemampuan dan dalam berbagai situasi.

2. Teknis Aksesibilitas

Dalam perancangan, berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 468/ KPTS/ 1998 TANGGAL: 1 DESEMBER 1998 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN13, maka ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu: Asas Aksesbilitas

Page 4: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

a. KEMUDAHAN, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan. b. KEGUNAAN, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan. c. KESELAMATAN, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang. d. KEMANDIRIAN, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan

mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu

lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.

Lingkup

Pedoman ini menetapkan persyaratan teknis aksesibilitas yang diperlukan oleh setiap

bangunan umum, yang dikunjungi dan digunakan oleh masyarakat umum, termasuk

para difabel.

3. Ergonomi

a. Ukuran Standar Kursi Roda Pada gambar dibawah terdapat ukuran standar kursi roda yang biasa digunakan

(kursi roda pada umumnya) oleh penyandang disabilitas.

Gambar 1: Ukuran standard kursi roda

b. Area Putar Dalam mendesain area putar bagi pengguna kursi roda, minimum diameter area yang diperlukan adalah 150 cm, hal ini dikarenakan tidak setiap pengguna kursi roda dapat berputar dengan sempurna.

Page 5: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 2: Radius putar minimum kursi roda

c. Rute Aksesibilitas

Rute yang digunakan oleh penyandang disabilitas dapat kita sebut sebagai “rute aksesible”. Dalam bab 4 di aturan standard ADA terdapat ukuran standard lebar 915 cm dan dapat dikurangi hingga 815 cm jika lebar jalan memiliki kedalaman 610 cm.

Gambar 3: Ukuran minimum lorong untuk kursi roda

Page 6: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Pada gambar kanan, ukuran area berbelok lebih besar daripada gambar kiri. Hal ini dikarenakan tidak semua pengguna kursi roda dapat berbelok dengan sempurna.

Gambar 4: Lebar area untuk berbelok

Page 7: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

d. Meja Resepsionis

Ukuran meja resepsionis yang ideal adalah antara 711 mm – 864 mm bagi pengguna kursi roda.

Gambar 5: Ukuran tinggi meja counter untuk pengguna kursi roda

Gambar 6: Detail ukuran meja counter

Page 8: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

e. . Jangkauan

Dalam gambar terdapat ukuran jangkauan yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda. Ukuran dibawah merupakan ukuran maksimum untuk panjang jangkauan.

Gambar 7: Tinggi meja counter untuk pengguna kursi roda

f. Ukuran Bagian Bawah Meja Untuk menghindari terbenturnya kaki dengan meja bagian bawah (jari kaki dan lutut) maka perlu diperhatkan ukuran dalam proses desain meja bagian bawah. Sehingga pengguna kursi roda dapat menjangkau lebih kedalam tanpa harus bersinggungan dengan meja bagian bawah.

Page 9: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 8: Ukuran bagian bawah untuk mata kaki

Gambar 9: Ukuran bagian bawah untuk lutut

g. Kamar Kecil - Ukuran standar kamar kecil

Sama seperti manusia pada umumnya, kaum disabilitas juga membutuhkan privasi. Dalam hal ini, kamar kecil menjadi salah satu hal yang vital. Terdapat ukuran minimum kamar kecil untuk penyandang disabilitas, dan harus dilengkapi dengan pegangan rambat. Untuk tinggi tiang serta peletakan pegengan rambat juga mengacu kepada ukuran ADA, akan dijelaskan pada poin c.

Gambar 10: Perbedaan ukuran berdasarkan pada perbedaan jenis toilet

Page 10: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 11: Ukuran berdasarkan area putar kursi roda

- Tipe pendekatan dalam kamar kecil Di dalam bilik kamar kecil terdapat 2 macam pendekatan, yaitu pendekatan diagonal dan pendekatan samping. Sebagaimana dapat dijelaskan digambar dibawah ini.

Gambar 12: Pendekatan metode diagonal dan metode samping

Page 11: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

- Pegangan Rambat (handrail) Toilet atau kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) yang memiliki posisi dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang cacat yang lain. Pegangan disarankan memiliki bentuk siku-siku mengarah ke atas untuk membantu pergerakan pengguna kursi roda.

Gambar 13: Letak pegangan rambat

Gambar 14 :Letak pegangan rambat

Page 12: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

h. Wastafel Hal-hal yang perlu diperhatikan melingkupi tinggi wastafel, area kosong dibawah wastafel serta ruang bebas area wastafel. Dengan ukuran sebagai berikut: - Tinggi Wastafel

Gambar 15: Ukuran tinggi wastafel

- Tipe Wastefel dengan Penutup Bawah

Gambar 16: Tampak potongan tinggi wastafel

Page 13: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

- Ruang bebas

Gambar 17: Ukuran ruang bebas pada area wastafel

i. Jumlah Kursi Disabilitas Dalam suatu bangunan yang digunakan oleh masyarakat banyak, seperti bangunan pertemuan, gedung pertunjukan, gedung bioskop dan kegiatan yang sejenis maka jumlah tempat duduk aksesibel yang harus disediakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Ukuran ruang bebas pada area wastafel

j. Jarak kursi dan area pandang

Jarak antar kursi perlu diperhatikan, terlebih jarak antar kursi didepan. Tentunya

hal ini memiliki keterkaintan dengan kenyamanan dan akses bagi penonton.

Yang ingin keluar masuk.

KAPASITAS TOTAL TEMPAT DUDUK

JUMLAH TEMPAT DUDUK DISABILITAS

4-25 1

26-50 2

51-300 4

301-500 6

>500 6, +1 untuk setiap ratusan

Page 14: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 18: Tinggi dan ukuran standar kursi bioskop

Posisi duduk yang dikatakan ideal adalah posisi duduk yang tidak

menghalangi/terhalangi oleh orang lain. Maka dari itu untuk pengguna kursi

roda, diperlukan lantai yang lebih tinggi, sehingga pandangannya tidak

terhalangi oleh penonton yang didepannya.

Gambar 19: Jangkauan area pandang di dalam bioskop

IV. Deskripsi Objek Perancangan

Hasil desain berikut diharapkan merupakan desain yang dapat mewakili para pengguna kursi

roda sehingga dapat melakukan aktivitas menonton bioskop dengan nyaman, mencakupi

area lobby, kamar kecil dan lobby.

1. Lobby

Hasil desain akhir pada meja counter pada Cinema XXI Summarecon Bekasi adalah

menempatkan meja untuk pengguna kursi roda pada bagian sebelah kiri karena akses

lebih nyaman ketika mengantri dan memebeli tiket. Perubahan lainnya adalah material

pada meja dengan menggunakan solid surface berwarna putih dan penambahan

marmer hitam sebagai aksen.

Page 15: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 20: Tampak meja counter dengan desain yang baru

Gambar 21: Tampak depan meja counter, dengan marmer hitam-emas sebagai aksen

Page 16: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 22: Tampak posisi meja counter bagian tiket dan meja bar di dalam area lobby utama

2. Toilet (Kamar kecil) pria dan wanita

Wastafel diletakkan berada lebih dekat ke bilik dan terdapat penambahan penganan

rambat pada bilik untuk membantu pengguna kursi roda ketika berpindah dari kursi

roda ke jamban. Perubahan signifikan lainnya yaitu perubahan bentuk pada area cuci

tangan dengan menggunakan meja (top table), dengan ketinggian sesuai standard yang

dapat dijangkau oleh pengguna kursi roda. Material yang dipakai adalah solid surface

dengna warna putih untuk kedua toilet mengikuti desain dari XXI.

Gambar 23: Bentuk wastafel yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda

Page 17: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 24: Gambar bilik untuk disabilitas dengan pegangan rambat

3. Studio

Penggunaan ramp pada studio bertujuan untuk memudahkan akses naik bagi pengguna

kursi roda menuju baris ke empat. Hal ini untuk menghindari posisi penonton yang

terlalu menengadah ke atas, jalur yang cukup lebar juga memudahkan pengguna kursi

roda untuk bergerak dan tidak mengganggu aktivitas dari pengguna kursi roda yang lain.

Pada Ramp, material yang digunakan adalah karpet, sedangkan pada area datar

menggunakan bahan vinyl/linoleum.

Gambar 25: Ramp berada pada sisi kanan dan kiri, memudahkan pengguna kursi roda untuk dapat

naik atau turun

Page 18: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

Gambar 26: Area disabilitas (pengguna kursi roda) dapat menampung 6 kursi roda

Gambar 27:Tampak aksonometri studio 1

Page 19: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

V. Hasil dan Pembahasan

Dengan adanya perancangan interior bioskop yang dapat diakses oleh pengguna kursi roda

pada area lobby, tinggi wastafel pada kamar kecil serta penambahan ramp pada studio

diharapkan dapat mengatasi masalah kesenjangan yang ada pada bioskop. Sehingga

pengguna kursi roda dapat menikmati film yang diputar pada bioskop dengan nyaman dan

juga mendapat pengalaman menonton film yang sama dengan yang lainnya.

Selain itu, diperlukan kesadaran bagi para desainer untuk lebih peka dan memahami

masalah-masalah yang ada pada area public. Diperlukan juga peran dari para komunitas

difabel sehingga masalah yang ada dapat diatasi dengan baik.

Page 20: Perancangan Interior Bioskop yang dapat Diakses oleh Pengguna … · 2020. 1. 23. · Segi Interior: tidak banyak perubahan pada elemen interior, hanya terdapat perubahan bentuk tangga

PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa ,Edisi Ke empat, Departemen Pendidikan Nasional:

Gramedia, Jakarta,2008

Boys, Jos. Disability, Space, Architecture. London and New York: Routledge, 2017.

------------. Doing Disability Differently: An alternative handbook on architecture, dis/ability and

designing for everyday life. London and New York: Routledge, 2014.

Panero, Julius., Martin Zelnik. Human Dimension & Interior Space: A source book of design

reference standard. New York: Crown Publishing Group, 1974.

Kent, Janis. ADA in Details: Interpreting the 2010 Americans with Disabilities Act Standards for

Accessible Design. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2017.

Rhoads, Marcela Abadi. Applying the ADA. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2013

2010 ADA Standards for Accessible Design. Department of Justice, 2010

Grimley, Chirs., Linda O'Shea, and Mimi Love. The Interior Design Reference & Specification

Book: Everything Interior Designers Need to Know Every Day. Massachussetts: Rockport Publishers,

2013.

McMorrough, Julia. The Architecture Reference & Specification Book: Everything Architects Need to

Know Every Day. Massachussetts: Rockport Publishers, 2013.

https://www.liputan6.com/pileg/read/3632474/kpu-dki-jakarta-tetapkan-dpt-pemilu-2019-sebanyak-

7-juta-lebih

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/01/13/5271-penyandang-disabilitas-terdaftar-

pilkada-dki-jakarta-2017 96

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 468/ KPTS/ 1998 TANGGAL: 1 DESEMBER 1998 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aksesibilitas

https://www.washington.edu/doit/what-difference-between-accessible-usable-and-universal-design https://difabel.tempo.co/read/1123329/mengenal-4-jenis-kursi-roda/full&view=ok Architectural Barriers Act (ABA) Standards (2015)