PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE...

14
Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI DENGAN TOGAF ADM 9.1 DI CV. COTELLIGENT INDONESIA Raden Sofian Bahri 5710111078 Universitas Komputer Indonesia Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Sistem Informasi Jalan Dipatiukur 112-116, Bandung 40132 Email : [email protected] ABSTRAK CV. Cotelligent Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perekrutan pegawai. Perusahaan memiliki client yang tersebar di Eropa dan Kanada dengan berkantor pusat di London. Perusahaan sudah memiliki sistem-sistem informasi namun tidak ada aliran informasi antar sistem. Selain itu, perusahaan tidak memiliki blueprint yang menggambarkan keseluruhan sistem sehingga tidak ada panduan yang bisa digunakan jika terjadi perubahan atau pengembangan. Perusahaan membutuhkan blueprint yang digunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem, membantu developer saat melakukan pengembangan, dan membantu kinerja operasional akan kebutuhan aliran informasi antar bagian dan sistem. Arsitektur enterprise adalah suatu rencana perekaman, cetak biru dari struktur, susunan, pengaturan, pengelompokan fungsional, antar muka, data, protokol, logika fungsional, integrasi, teknologi, dari sumber IT dan dibutuhkan untuk mendukung fungsi bisnis atau misi korporat atau organisasi (Minoli 2008). Sistem terpisah yang ada diprusahaan dapat saling berkomunikai dengan menggunakan webservice. Webservice dibangun dengan menggunakan SOA. Blueprint sistem informasi perusahaan dibangun dengan menggunakan TOGAF ADM 9.1. Kata kunci: Enterprie Architecture, TOGAF ADM 9.1, dan SOA 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah CV. Cotelligent Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perekrutan pegawai dengan client yang tersebar di Eropa dan Kanada dan berkantor pusat di London. Perusahaan memiliki beberapa produk jasa yang digunakan untuk menjaring pasar dengan jenis bisnis yang sama maupun perusahaan non- outsourcing yang memiliki lowongan pekerjaan tersendiri. Perusahaan ini sudah memiliki sistem informasi yang terlibat di dalam proses bisnis namun masih terpisah sesuai dengan fungsi bisnisnya. Aktor-aktor yang terlibat di dalam perusahaan membutuhkan pertukaran informasi antar sistem yang saat ini tidak dapat diakomodasi dengan baik karena seluruh sistem tidak dapat melakukan pertukaran informasi dan menggunakan informasi akun yang berbeda. Perbedaan lokasi menyebabkan perbedaan jam kerja dengan selisih waktu 6-7 jam sehingga bagian administrasi di London mengalami kesulitan dalam mengakses dokumen yang ada di Bandung dan sebaliknya. Dampak kerjasama dengan perusahaan lain adalah pengembangan sistem secara berkala. Tidak adanya blueprint yang bisa digunakan sebagai panduan dalam pengembangan sistem membuat developer kesulitan dalam melakukan perubahan karena harus mengetahui dampak yang bisa mempengaruhi kinerja sistem lain. Dari deskripsi yang dijelaskan, perusahaan sudah memiliki sistem informasi namun tidak ada aliran informasi antar sistem. Selain itu, perusahaan tidak memiliki blueprint yang menggambarkan keseluruhan sistem sehingga tidak ada panduan yang bisa digunakan jika terjadi perubahan atau pengembangan. Perusahaan membutuhkan blueprint yang digunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem, membantu developer saat melakukan pengembangan, dan membantu kinerja operasional akan kebutuhan aliran informasi antar bagian dan sistem. TOGAF ADM 9.1 digunakan sebagai metode dalam pembangunan arsitektur enterprise sebagai bentuk rencana strategis perusahaan sehingga diharapkan dapat diketahui kebutuhan sistem informasi berdasarkan kondisi

Transcript of PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE...

Page 1: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

1

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURESISTEM INFORMASI

DENGAN TOGAF ADM 9.1DI CV. COTELLIGENT INDONESIA

Raden Sofian Bahri5710111078

Universitas Komputer Indonesia

Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Sistem InformasiJalan Dipatiukur 112-116, Bandung 40132

Email : [email protected]

ABSTRAKCV. Cotelligent Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perekrutan pegawai.

Perusahaan memiliki client yang tersebar di Eropa dan Kanada dengan berkantor pusat di London. Perusahaansudah memiliki sistem-sistem informasi namun tidak ada aliran informasi antar sistem. Selain itu, perusahaantidak memiliki blueprint yang menggambarkan keseluruhan sistem sehingga tidak ada panduan yang bisadigunakan jika terjadi perubahan atau pengembangan. Perusahaan membutuhkan blueprint yang digunakanuntuk menggambarkan keseluruhan sistem, membantu developer saat melakukan pengembangan, danmembantu kinerja operasional akan kebutuhan aliran informasi antar bagian dan sistem. Arsitektur enterpriseadalah suatu rencana perekaman, cetak biru dari struktur, susunan, pengaturan, pengelompokan fungsional, antarmuka, data, protokol, logika fungsional, integrasi, teknologi, dari sumber IT dan dibutuhkan untuk mendukungfungsi bisnis atau misi korporat atau organisasi (Minoli 2008). Sistem terpisah yang ada diprusahaan dapatsaling berkomunikai dengan menggunakan webservice. Webservice dibangun dengan menggunakan SOA.Blueprint sistem informasi perusahaan dibangun dengan menggunakan TOGAF ADM 9.1.

Kata kunci: Enterprie Architecture, TOGAF ADM 9.1, dan SOA

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

CV. Cotelligent Indonesia adalahperusahaan yang bergerak di bidang jasaperekrutan pegawai dengan client yang tersebar diEropa dan Kanada dan berkantor pusat di London.Perusahaan memiliki beberapa produk jasa yangdigunakan untuk menjaring pasar dengan jenisbisnis yang sama maupun perusahaan non-outsourcing yang memiliki lowongan pekerjaantersendiri.

Perusahaan ini sudah memiliki sisteminformasi yang terlibat di dalam proses bisnisnamun masih terpisah sesuai dengan fungsibisnisnya. Aktor-aktor yang terlibat di dalamperusahaan membutuhkan pertukaran informasiantar sistem yang saat ini tidak dapat diakomodasidengan baik karena seluruh sistem tidak dapatmelakukan pertukaran informasi dan menggunakaninformasi akun yang berbeda. Perbedaan lokasimenyebabkan perbedaan jam kerja dengan selisihwaktu 6-7 jam sehingga bagian administrasi diLondon mengalami kesulitan dalam mengakses

dokumen yang ada di Bandung dan sebaliknya.Dampak kerjasama dengan perusahaan lain

adalah pengembangan sistem secara berkala. Tidakadanya blueprint yang bisa digunakan sebagaipanduan dalam pengembangan sistem membuatdeveloper kesulitan dalam melakukan perubahankarena harus mengetahui dampak yang bisamempengaruhi kinerja sistem lain.

Dari deskripsi yang dijelaskan, perusahaansudah memiliki sistem informasi namun tidak adaaliran informasi antar sistem. Selain itu, perusahaantidak memiliki blueprint yang menggambarkankeseluruhan sistem sehingga tidak ada panduanyang bisa digunakan jika terjadi perubahan ataupengembangan. Perusahaan membutuhkanblueprint yang digunakan untuk menggambarkankeseluruhan sistem, membantu developer saatmelakukan pengembangan, dan membantu kinerjaoperasional akan kebutuhan aliran informasi antarbagian dan sistem. TOGAF ADM 9.1 digunakansebagai metode dalam pembangunan arsitekturenterprise sebagai bentuk rencana strategisperusahaan sehingga diharapkan dapat diketahuikebutuhan sistem informasi berdasarkan kondisi

Page 2: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

2

perusahandan dituangkan dalam tesis dengan judul“Perancangan Enterprise Architecture SistemInformasi dengan TOGAF ADM 9.1di CV.Cotelligent Indonesia”.

1.2 Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, maka

dapat diidentifikasi permasalahan yang ada sebagaiberikut:

1. Sistem yang ada di perusahaan terpisahdan berdiri serta tidak ada aliran informasiantar sistem.

2. Adanya kebutuhan aliran informasi antarbagian dan sistem.

3. Developer sulit melakukan pengembangandan perubahan.

Perusahaan tidak memiliki blueprint yangdigunakan sebagai panduan dalam pengembangansistem.

1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam

perancangan arsitektur sistem informasi iniadalah sebagai berikut:

1. Merancang sistem informasi berorientasilayanan sesuai dengan kebutuhan dankondisi perusahaan.

2. Merancang arsitektur enterprise sisteminformasi dengan menggunakan TOGAFADM 9.1.

3. Merancang blueprint Sistem Informasiyang dapat digunakan sebagai panduandalam pengembangan sistem dan responsifterhadap perubahan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sistemkomputerisasi yang mengolah data (fakta) danmenghasilkan informasi (Shim 2000). Sikluspengolahan informasi terdiri dari empat operasiyaitu input, proses, output, dan penyimpanan.Informasi memiliki nilai dan berguna karena dapatmembantu pengambil keputusan.

Membangun sistem informasi di dalamkerangka kerja terencana dapat menghasilkansistem yang lebih baik dan membantuorganisasimenghindari kebutuhan menggabungkansekumpulan sistem informasi yang tidak sesuai.Oleh karena itu, pembangunan sistem informasimembutuhkan pemahaman terhadap proses bisnis,ilmu, kebijakan organisasi, keahlian di bidangnya,visi, dan kemampuan komunikasi yang baik.

2.2 Enterprise Architecture

Enterprise Architecture (EA) adalahkumpulan proses bisnis, aplikasi, teknologi, dandata yang mendukung strategi bisnis suatu

enterprise (Minoli 2008). Arsitektur enterpriseadalah suatu rencana perekaman, cetak biru daristruktur, susunan, pengaturan, pengelompokanfungsional, antar muka, data, protokol, logikafungsional, integrasi, teknologi, dari sumber IT dandibutuhkan untuk mendukung fungsi bisnis ataumisi korporat atau organisasi (Minoli 2008).

2.3 TOGAF

TOGAF adalah suatu framework (rincianmetode dan sekumpulan tools pendukung) untukmengembangkan arsitektur enterprise. (Group2011).

TOGAF mendefenisikan enterprise sebagaisekumpulan organisasi yang memiliki sekumpulantujuan (goal) (Group 2011).

Framework arsitektur merupakan strukturdasar, atau sekumpulan struktur, yang dapatdigunakan dalam membangun arsitektur yangberbeda(Group 2011). Framework mengandungsekumpulan tools dan memberikan penjelasanmengenai istilah yang digunakan dan sekumpulanrekomendasi standar yang bisa digunakan di dalambagian tersebut.

2.4 TOGAF Architecture DevelopmentMethod

TOGAF Architecture Development Method(ADM) memberikan proses teruji dan dapatdiulang untuk mengembangkan arsitektur (Group2011). ADM mencakup penetapan frameworkarsitektur, membangun konten arsitektur, peralihan,dan mengatur realisasi arsitektur.

Fase-fase yang ada di dalam ADM adalahsebagai berikut:

1. Fase preliminary menjelaskan aktifitaspersiapan dan permulaan yang dibutuhkanuntuk membuat Architecture Capabilitytermasuk penyesuaian TOGAF danpendefinisian prinsip arsitektur.

2. Fase A: Architecture Vision menjelaskanfase awal dari siklus pengembanganarsitektur yang mencakup informasimengenai penentuan ruang lingkuppembangunan arsitektur, identifikasistakeholder, pembuatan visi arsitektur, danmemperoleh izin untuk membangunarsitektur.

3. Fase B: Business Architecture menjelaskanpembangunan Business Architecture untukmendukung ArchitectureVision yang sudahdisetujui.

4. Fase C: Information System Architecturemenjelaskan pembangunan arsitektur sisteminformasi untuk mendukungArchitectureVision yang sudah disetujui.

5. Fase D: Technology Architecturemenjelaskan pembangunan arsitekturteknologi untuk mendukungArchitectureVision yang sudah disetujui.

Page 3: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

3

6. Fase E: Peluang dan Solusi berhubungandengan perencanaan implementasi awal danidentifikasi sarana pengiriman untukarsitektur yang didefenisikan pada fasesebelumnya.

7. Fase F: Migration Planning menjelaskanbagaimana bergerak dari garis awal ketarget arsitektur dengan mengakhiri rincianimplementasi dan rencana perpindahan.

8. Fase G: Implementation Governancememberikan kesalahan implementasi yangarsitektural.

9. Fase H: Architecture Change Managementmenetapkan prosedur untuk mengelolaperubahan terhadap arsitektur yang baru.

Requirement managementmemeriksa proses pengelolaan kebutuhanarsitektur melalui ADM.

2.5 Service-Oriented Architecture(SOA)

Service-oriented architecture adalah istilahyang merepresentasikan model penyusunan logikaotomasi menjadi lebih kecil, memperjelassekumpulan logika(Erl 2005). Jika dikumpulkan,unit-unit tersebut akan membangun bagian logikaotomasi bisnis yang lebih besar. Service-OrientedArchitecture (SOA) mendorong sekumpulan logikaindividual agar tetap ada secara otonomi dan tidaksaling terisolasi.

Gambar 1. Layanan dapat mengenkapsulasi berbagailogika.

3. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Kerangka Penelitian

Proses penelitian yang dilakukan dalammelakukan pembangunan arsitektur enterprise diCV. Cotelligent Indonesia dapat dilihat melaluikerangka penelitian yang ada di gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Penelitian Perancangan ArsitekturEnterprise TOGAF ADM di CV. Cotelligent Indonesia.

3.2 Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. CotelligentIndonesia dengan tujuan untuk mengumpulkan datayang terkait dengan perancangan arsitekturenterprise dengan TOGAF ADM. Adapunlangkah-langkah yang digunakan dalam melakukanpenelitian adalah sebagai berikut:

3.2.1 Studi Literatur

Tahapan ini di lakukan untuk mencariuraian mengenai teori-teori, temuan dan bahanpenelitian lainnya sebagai acuan untuk dijadikanlandasan teori dalam kegiatan penelitian yaitudengan melakukan studi terhadap literatur-literaturberupa buku, jurnal dan informasi dari internet danlain-lain.

3.2.2 Pengumpulan Data

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahuikondisi perusahaan saat ini, yaitu dengan cara:

1. ObservasiMerupakan metode pengumpulan datadengan cara pengamatan atau peninjauanlangsung terhadap obyek penelitian, yaitumengumpulkan, menelaah, dan mengematisetiap aktivitas beserta data administrasiperusahaan berkaitan dengan 6 tahapankerangka TOGAF ADM.

2. WawancaraMetode wawancara bertujuan untuk

Page 4: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

4

mengetahui informasi mengenai kebutuhanperusahaan, metode ini dilakukan dengancara mewawancarai pihak-pihak terkait yaitu: Business Manager, Bagian Administrasi,dan Direktur Utama.

3.2.3 Identifikasi Awal

Tahapan ini dilakukan sebagai tahapidentifikasi awal terhadap komponen-komponenyang terkait penelitian dengan cara observasi danstudi dokumen.

Langkah-langkahnya meliputi :1. Pengumpulan data-data terkait visi dan misi,

tujuan, dan struktur organisasi perusahaan.2. Melakukan identifikasi proses bisnis yang

sedang berjalan.3. Indentifikasi terhadap sistem informasidan

teknologi informasi yang digunakan saatini.4. Analisis SWOT terhadap sistem dan

teknologi informasi yang digunakan saat ini.Fase ini menghasilkan analisis SWOT yang

akan digunakan untuk mengetahui kondisi sistemyang digunakan oleh perusahaan.

3.2.4 Fase Preliminary : Framework andPricnciples

Tahapan ini merupakan tahap persiapan danpermulaan untuk mendefinisikan kerangka danprinsip yang bertujuan untuk mengkonfirmasikomitmen dari manajemen, penentuan kerangkakerja dan rincian metodologi yang akan digunakanpada perancangan arsitektur enterprise.

Adapun tahapan yang dilakukan di dalamfase ini adalah sebagai berikut:

1. Penentuan lingkup arsitektur enterprise yangdigambarkan melalui value chain.

2. Identifikasi stakeholder yang terlibatberdasarkan aktifitas value chain.

3. Identifikasi prinsip arsitektur yangdigunakan di dalam perusahaan.

4. Penentuan framework. Pada penelitian iniframework yang digunakan adalah TOGAFADM.

5. Penentuan tools yang akan digunakan. Toolsyang akan digunakan adalah value chain,BPMN, dan diagram UML.Prinsip arsitektur enterprise dibangun

berdasarkan kebutuhan dan budaya pekerjaanperusahaan sehingga diharapkan mampumendukung perusahaan dalam pencapaian misi.Setiap prinsip yang dibentuk memiliki implikasiyang menjadi acuan dalam pembangunanarsitektur.

3.2.5 Requirement Management

Tahapan ini dilakukan analisa danmendokumentasikan kebutuhan perusahaan.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi prosespengelolaan kebutuhan arsitektur enterprisesepanjang tahapan pada siklus ADM, menyimpankemudian memberikannya kepada tahapan yangrelevan.

Requirements dilakukan untuk setiaptahapan dari kerangka kerja TOGAF ADM tahap A(Arsitektur Visi) sampai dengan F (PerencanaanMigrasi) dengan mengumpulkan setiap bahan yangdibutuhkan untuk membangun arsitekturenterprise.

3.2.6 Architecture Vision (Visi ArsitekturSistem Informasi)

Tahapan ini membahas mengenai visi, danhasil akhir yang ingin dicapai dari perancanganarsitektur enterprise sistem informasi. Skenariobisnis pada lampiran digunakan untukmenghasilkan kebutuhan bisnis. Langkah-langkahyang akan dilakukan dalam membuat skenariobisnis adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi dan prioritaskan masalahperusahaan.

2. Identifikasi lingkungan bisnis danlingkungan teknologi.

3. Identifikasi objective yang diinginkan.4. Identifikasi aktor yang terlibat (manusia dan

komputer).5. Identifikasi peran, tanggung jawab, dan

ukuran kesuksesan aktor.Hasil dari skenario bisnis adalah solusi dari

masalah yang ada dan digunakan sebagai target.Solusi dari masalah tersebut harus memenuhiprinsip arsitektur yang ditetapkan pada langkahsebelumnya.

3.2.7 Business Architecture (PerancanganArsitekturBisnis)

Tahapan ini dilakukan analisis terhadapproses bisnis yang sedang berjalan saat ini.Langkah-langkah yang dilakukan meliputi :

1. Melakukan analisis terhadap proses bisnissaat ini.

2. Menentukan target arsitektur bisnis yangmendukung visi arsitektur.

3. Melakukan analisis kesenjangan (GapAnalysis) terhadap proses bisnis. Analaisiskesenjangan dilakukan terhadapkesenjangan bisnis, data, aplikasi danteknologi.Fase ini menghasilkan usulan proses bisnis

yang diajukan untuk memperbaiki proses bisnissaat ini dan mendukung pencapaian visipembangunan arsitektur.

Page 5: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

5

3.2.8 Information System Architecture(Arsitektur Sistem Informasi)

Tahapan ini dilakukan pemodelan terhadaparsitektur sistem informasi yang meliputipemodelan Arsitektur Data (DataArchitecture) danpemodelan Arsitektur Aplikasi (ArchitectureApplication).

Adapun langkah-langkah yang dilakukanadalah sebagi berikut:

1. Identifikasi data dan aplikasi saat ini.2. Identifikasi data dan aplikasi yang

dibutuhkan dan digunakan sebagai targetarsitektur sistem informasi.

3. Analisis gap antara kondisi data dan aplikasisaat ini dan target yang diharapkan.

4. Mengajukan usulan arsitektur data danaplikasi dengan menggunakan ERD dan usecase diagram.Fase ini menghasilkan usulan arsitektur data

dan aplikasi untuk mengakomodasi arsitektur bisnisdan mendukung pencapaian visi arsitektur.

3.2.9 Technology Architecture (ArsitekturTeknologi)

Tahapanini dilakukan perancangan terhadaparsitektur teknologi yang akan mendukungarsitektur sistem informasi meliputi perangkatkeras dan perangkat lunak.

Langkah-langkah yang dilakukan padatahapan ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat analisis kesenjangan kondisiteknologi saat ini dan kondisi teknologi yangmenjadi target.

2. Identifikasi kebutuhan teknologi sesuaidengan kebutuhan aplikasi.

3. Usulan perancangan infrastruktur danjaringan komputer.Fase ini menghasilkan arsitektur teknologi

yang diusulkan untuk mengakomodasi kebutuhanarsitektur sistem informasi yang diajukan pada fasesebelumnya dan mendukung pencapaian visiarsitektur.

3.2.10 Opportunities and Solutions (Peluangdan Solusi)

Tahapan ini menekankan pada manfaat yangdiperoleh dari perancangan arsitektur enterprise.Adapun tahapan yang akan dilakukan pada fase iniadalah sebagai berikut:

1. Menggabungkan dan mengulas hasil analisiskesenjangan dan solusi dari arsitektur bisnis,sistem informasi, dan teknologi.

2. Menentukan paket pekerjaan yangdibutuhkan berdasarkan solusi pada langkah1.

3.2.11 Migration Planning (RencanaPerpindahan)

Tahapan ini merencanakan proses peralihandari sistem yang lama ke sistem yang baru agarpenerepan sistem informasi yang dibangun menjaditerarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi inimeliputi penentuan prioritas proyek, penentuansumber daya, dan langkah yang ditempuh untukmeminmalisir resiko akibat terjadinya perubahan.

4. HASIL PENELITIAN

4.1 Fase Preliminary

Fase ini digunakan untuk menentukan ruanglingkup enterprise, dukungan pihak perusahaandalam pembangunan arsitektur enterprise, prinsiparsitektur yang akan dibangun, dan penentuandomain yang akan digunakan.

4.1.1 Ruang Lingkup Enterprise

Penentuan ruang lingkup enterprisedilakukan dengan menggunakan value chain yangdibagi menjadi dua aktifitas yaitu aktifitas utamadan aktifitas pendukung pada gambar 4.5.

Gambar 3.Value chain perusahaan.

Berdasarkan value chain pada gambar 3,aktifitas utama perusahaan bergerak di bagianadministrasi dengan proses bisnis intinya adalahpengolahan lowongan pekerjaan yang di-submitoleh client.

4.1.2 Dukungan Pembangunan ArsitekturEnterprise

Tahapan ini dilakukan untuk mendefinisikankomitmen perusahaan dalam pembangunanarsitektur enterprise. Pembangunan arsitekturenterprise sesuai dengan perencanaan yang sudahdisusun sebagai salah satu bentuk strategipenyesuaian misi untuk mencapai visi perusahaan.Lampiran D berisi salinan surat penelitian.

4.1.3 Prinsip Arsitektur Enterprise

Prinsip ini dibangun berdasarkan kebutuhandan budaya pekerjaan perusahaan. Prinsiparsitektur enterprise dibentuk berdasarkan prinsipbisnis, data, aplikasi, dan teknologi. Prinsip

Page 6: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

6

arsitektur enterprise yang digunakan dapat dilihatsebagai berikut:

1. Penggunaan sumber daya dan waktu sebaikdan sesingkat mungkin agar dapat mencapaitarget dalam jumlah yang banyak dan besar

2. Bisnis harus tetap beroperasi tanpaterganggu semua resiko yang mengancamterhentinya proses bisnis.

3. Data memiliki nilai bagi perusahaan. Nilaiyang dimaksud adalah mendatangkankeuntungan secara finansial.

4. Data yang digunakan adalah data yangpaling update dan hanya dapat diakses olehpihak dengan otoritas tertentu.

5. Aplikasi yang dibangun harus mampumengakomodasi kebutuhan pengguna dandapat mencakup berbagai sistem lain.

6. Perusahaan tidak memerlukan penggunaanteknologi canggih sebagai saranapenggunaan sistem yang akan dibangun.

7. Sistem yang dibangun harus sesuai denganteknologi yang sudah ada.

4.1.4 Penentuan Framework Arsitektur

Framework yang digunakan dalampembangunan arsitektur sistem informasi diperusahaan adalah TOGAF yang mengacu padaTOGAF ADM. Adapun fase yang digunakanadalah fase berikut ini:

1. Arsitektur Vision2. Business Architecture3. Information System Architecture4. Technology Architecture5. Opportunities and Solution6. Migration Planning

4.2 Fase Architecture Vision

Architecture vision digunakan sebagaitujuan yang ingin dicapai dalam pembangunanTOGAF. Visi arsitektur didapatkan dari skenariobisnis pada lampiran yang dimulai dari analisislingkungan bisnis secara internal dan eksternal danlingkungan teknologi perusahaan. Solusi yangdidapatkan dari masalah pada kedua lingkungantersebut dijadikan visi arsitektur yang harus dicapaidalam pembangunan arsitektur enterprise. Adapunvisi yang ingin dicapai dalam pembangunanarasitektur adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan sistem dengan kemampuaninteroperabilitas dimana terdapat satu antarmuka tunggal yang mampu berhubungandengan sistem lain dan cukup menggunakansatu informasi akun.

2. Sistem mampu mengakomodasi sinkronisasidata yang dibutuhkan.

3. Penyediaan area yang dapat digunakansebagai acuan dalam filterisasi data.

4.3 Fase Business Architecture

Fase arsitektur bisnis dimulai dari analisisterhadap proses bisnis saat ini sehingga dapatdiketahui masalah yang terjadi dan ingin dicapaioleh perusahaan. Kesenjangan antara masalah yangterjadi dan target yang ingin dicapai akan dianalisissehingga menghasilkan analisis gap yangdisesuaikan dengan visi arsitektur pada fasesebelumnya.

4.3.1 Proses Bisnis CV. Cotelligent Indonesia

Proses bisnis perusahaan di bagi menjadiempat aktifitas utama yaitu, aktifitas perekrutanpegawai, pencatatan waktu pekerjaan, pemasaran,dan kepegawaian.

4.3.1.1 Proses Bisnis Perekrutan Pegawai

Pada aktifitas ini bagian administrasi akanbekerja dengan dua sistem perekrutan pegawai FFdan RB dimana keduanya merupakan sistem yangberbeda dan terpisah namun memiliki proses bisnisyang sama.

Client adalah pihak yang memilikilowongan pekerjaan dan menunggu daftar kandidatyang akan diolah oleh bagian administrasi. Gambar4.6 menjelaskan bahwa administrasi akan mencarikandidat berdasarkan lowongan pekerjaan yangdiolah oleh client. Selama ini masing-masingadministrasi mengumpulkan dokumen-dokumenkandidat dalam folder tertentu. Nama folderdisesuaikan dengan nama lowongan pekerjaan. Jikadokumen selesai dianalisis dan sesuai kriterialowongan pekerjaan, maka dokumen kandidatterkait akan diupload.

Masalah yang terjadi adalah tidak adanyadata master kandidat yang dapat digunakansehingga sering terjadi duplikasi data kandidat padalokasi lowongan yang berbeda. Tidak seluruhadministrasi memiliki informasi mengenai statuskandidat, apkah kandidat sudah bekerja atau tidak.

Administrasi harus mencatat waktupekerjaan saat akan melakukan pencarian kandidat.Pencatatan waktu pekerjaan dilakukan denganmenggunakan sistem timesheet dengan lokasisistem yang berbeda.

4.3.1.2 Proses Bisnis Pencatatan WaktuPekerjaan

Pencatatan waktu pekerjaan dilakukan saatadministrasi melakukan aktifitas pencariankandidat pada proses bisnis perekrutan pegawai.

Bagian administrasi akan memilih pekerjaanyang sudah di-submit oleh client. Bagianadministrasi dapat mengisi deskripsi pekerjaankemudian memulai pekerjaan dengan menekantombol Mulai. Perhitungan waktu akan dilakukanhingga bagian administrasi menekan tombol

Page 7: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

7

Selesai.

Gambar 4. Proses bisnis pencatatan waktu pekerjaan.

Administrasi harus membuat laporanmenggunakan sistem dengan hasil akumulasi waktupekerjaan dalam file berformat xls, kemudianmengirimkannya ke bagian HRD melalui emailuntuk perhitungan gaji yang akan diterima.

4.3.1.3 Proses Bisnis Pemasaran

Aktifitas pemasaran dilakukan denganmengirimkan email secara masal terhadap targetemail potensial atau posting advert. Administrasiharus mengolah penerima email target berdasarkandata email kandidat yang diterima. Posting advertdilakukan oleh bagian marketing pada situs-situswebsite tertentu sesuai advert yang sudah dibuatoleh bagian administrasi sedangkan pengirimanemail masal dilakukan dengan menggunakanaplikasi lain (terpisah dengan sistem).

Penerima email yang tidak berkenan dapatmelayangkan tuntutan hukum karena telahmenerima email pemasaran yang tidak diinginkan.Penerima email yang tidak berkenan akanmemberikan peringatan terhadap pihak perusahaanuntuk tidak mengirimkan kembali email di lainwaktu yang dikenal dengan istilah unsubscribe.Penerima email dapat membalas email dengansubject unsubscribe atau dengan isi peringatan.Pihak perusahaan tidak memiliki daftar emailunsubscribe atau email kandidat yang sudahbekerja atau tidak tertarik terhadap layanan yangditawarkan sehingga dapat terjadi pengirimankembali ke alamat email yang sama.

Laporan yang dibutuhkan oleh pihak HRDadalah laporan jumlah waktu yang dibutuhkan olehbagian administrasi untuk melakukan suatupekerjaan (lowongan pekerjaan). Data waktu akandigunakan sebagai acuan dalam perhitunganpenggajian.

4.3.2 Target Arsitektur Bisnis

Target arsitektur bisnis yang dibangundidasarkan pada masalah yang ada pada prosesbisnis perusahaan saat ini dan digunakan sebagaikebutuhan-kebutuhan yang perlu diakomodasi

dalam pembangunan IT serta mendukungpencapaian visi pembangunan enterprise arsitekturdengan dilandasi prinsip arsitektur enterprise.Analisis gap dilakukan pada kondisi arsitekturbisnis saat ini dan target yang bisa dilihat padatabel 2.

Tabel 1. Analisis gap arsitektur bisnis.

Kondisi Saat Ini Gap Target

Administrasi harusmenunggu datalowongan pekerjaandari klien untukmencari kandidatyang sesuai

Terjadi perubahanproses bisnis saatmelakukanpencarian danposting kandidat.

Administrasidapat melakukanpengolahan datakandidat tanpabergantung padadata lowonganpekerjaan yangdi-submit olehclient.

Administrasi harusmengolah dataemail kandidat yangakan menjadi targetmailman.

Terjadi perubahanproses bisnisdalam penentuantarget mailman.

Administrasidapat langsungmenentukan targetmailman

Bagiankepegawaian harusmeminta dataperhitungan waktupekerjaan daribagian administrasiuntuk perhitunganpenggajian

Bagiankepegawaiandapat mengaksesinformasiperhitunganpenggajian secarareal time.

Bagiankepegawaiandapat melakukanperhitunganpenggajian tanpamenunggu dataperhitunganwaktu pekerjaan

4.3.2.1 Usulan Perancangan Proses BisnisPerekrutan Pegawai

Berdasarkan dokumen diskusi kelompokyang terdapat pada lampiran, perusahaan akanmelakukan perubahan proses bisnis dimanaadministrasi dapat mengolah data kandidat secaraindependen sehingga menjadikan data kandidatsebagai data master tanpa bergantung terhadaplowongan yang di-submit oleh client.

Setiap data kandidat eksternal yangditemukan akan diposting ke dalam pool yangdigunakan untuk menyimpan data kandidatsehingga sistem memiliki data master kandidat.Data kandidat yang sudah diposting dapatdiasosiasikan terhadap data lowongan yang diolaholeh client.

Dengan proses bisnis yang diajukan,administrasi dapat melakukan pencarian kandidattanpa harus menunggu adanya lowongan pekerjaanyang diolah client.

4.3.2.2 Usulan Proses Bisnis Pemasaran

Jika selama ini administrasi harus mengolahdata email kandidat yang akan menjadi target

Page 8: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

8

sebelum dilakukan pengiriman, maka denganproses bisnis yang diusulkan, administrasi dapatlangsung menentukan target email.

Administrasi tidak mengolah data emailtarget karena data email yang dibutuhkan dapatdiambil dari data kandidat pada sistem perekrutanpegawai.

4.3.2.3 Usulan Proses Bisnis PencatatanWaktu Pekerjaan

Pemberitahuan yang dilakukan oleh bagianadministrasi bertujuan memberikan informasibahwa pihak yang bersangkutan sudahmenyelesaiakan pekerjaan tertentu sehingga bagianHRD dapat melihat perubahan informasipenggajian.

4.4 Fase Information System Architecture

Fase ini dilakukan untuk mengetahuikondisi sistem informasi yang digunakan olehperusahaan. Analisis dilakukan terhadap targetsistem informasi yang diharapkan untukmendukung visi pembangunan arsitektur danmengakomodasi kebutuhan sistem berdasarkanproses bisnis yang diajukan.

Fase ini dibagi menjadi dua bagian, yaitufase arsitektur data dan fase arsitektur aplikasi.

4.4.1 Fase Arsitektur Data

Bagian ini menjelaskan kondisi sistem yangdigunakan oleh perusahaan melalui analisis kondisidata saat ini dan yang diajukan untukmengakomodasi kebutuhan pengguna.

Berdasarkan visi pembangunan arsitektur,perusahaan tidak memiliki pool data yangdigunakan sebagai acuan dalam melakukanfilterisasi data. Adapun sistem yang membutuhkanpool data adalah sistem pemasaran (mailman) dansistem perekrutan pegawai.

Pool data digunakan sebagai acuan dalamfilterisasi data. Strategi ini diambil untukmengakomodasi masalah yang terjadi pada prosesbisnis perekrutan pegawai dimana tidak ada datamaster kandidat sehingga dapat terjadi duplikasidata pada lowongan pekerjaan yang berbeda danproses bisnis pemasaran dimana bagian marketingtidak memiliki data yang digunakan sebagai acuandalam filterisasi data email unsubscribe.

Dengan menggunakan pool data kandidat,setiap administrasi dapat mencari data kandidatyang dibutuhkan berdasarkan kategori pekerjaantanpa menunggu client menambahkan datalowongan pekerjaan. Jika lowongan pekerjaanbertambah, maka administrasi dapat mencari datakandidat yang sesuai pada pool data danmengasosiasikan data kandidat dan data lowonganpekerjaan.

4.4.1.1 Data Sistem Mailman

Sistem mailman membutuhkan pool datayang digunakan sebagai acuan dalam melakukanpemilihan target pemasaran yang akan menerimaemail lowongan pekerjaan untuk menjaringkandidat.

Gambar 5. Skema relasi sistem mailman.

Gambar 5 adalah skema relasi yangdigunakan pada sistem mailman. Gambar 5menunjukan tidak adanya entitas pool data yangdigunakan sebagai acuan untuk filterisasi targetemail. Selama ini pengguna hanya mengubah statusemail master. Status ini memberikan keterangansebagai berikut:

1. Email sudah dikirimkan.

2. Penerima sudah bekerja.

3. (Unsubscribe) Penerima tidak inginmenerima email kembali

4. Email gagal dikirimkan

Tabel 3 berisi keterangan kondisi datasistem mailman saat ini yang harus diakomodasiuntuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Tabel 2. Analisis gap kondisi data sistem mailman.

No Kondisi SaatIni

Gap Target

1 Tidak adaentitas yangdigunakanuntukmenyimpandata-dataemailunsubscribe

Adanya entitasuntukmenyimpandata email yangsudahdikirimkantanpamempengaruhidata emailmaster

Ada entitasuntukmenyimpandata untuktujuanfilterisasi

2 Tidak adaketerangankapan emailterakhir kalidikirimkan

Adanya entitasuntukmenyimpaninformasikapan emailterakhirdikirimkan

Adaketaerangankapanemailterakhirdikirimkan

Gambar 6 adalah skema relasi yangdiajukan untuk mengakomodasi kebutuhan padatabel 3 dengan menggunakan entitas sentmail untukmenyimpan status penerima (unsubscribe, notinterest, atau gagal dikirimkan). Jika penerimasudah bekerja, maka status kandidat akan diganti

Page 9: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

9

pada sistem perekrutan pegawai. Entitas sentmailmerupakan bentuk akomodasi kebutuhan pada tabel3 nomor 2. Entitas ini berhubungan dengan entitastype yang digunakan untuk menentukan tipelayanan tujuan pengiriman email.

Gambar 6. Skema relasi database yang diajukan.

4.4.1.2 Data Sistem Perekrutan Pegawai

Perusahaan memiliki dua sistem denganproses bisnis yang sama namun dengan namadagang yang berbeda sebagai bentuk kerjasamadengan perusahaan lain.

Entitas candidates (selanjutnya disebutdengan entitas kandidat), berelasi terhadap entitasvacancies (selanjutnya disebut dengan entitiaslowongan) yang mendeskripsikan bahwa adminakan menyimpan data-data kandidat sesuai dengandata lowongan pekerjaan yang diolah oleh client.Sehingga 1 lowongan terdiri dari banyak kandidat.Tabel 4 menjelaskan kondisi data yang digunakanpada sistem perekrutan pegawai saat ini.

Tabel 3. Kondisi data sistem perekrutan pegawaisaat ini.

No KondisiSaat Ini

Gap Target

1 Tidak adaentitaskandidatsecaraindependen sehinggamenyebabkanduplikasidatakandidatkarena datakandidatsangatbergantungkepadadatalowonganpekerjaan.

Dibuat entitaskandidatsecaraindependenyang akanmengakomodasi kebutuhanakan datamasterkandidatsehinggaadministrasidapatmengolahdata kandidattanpabergantungterhadap datalowonganpekerjaan.

Ada pooldata yangdigunakanuntukmenyimpandatakandidatsecarakhusus tanpaketergantungan terhadaplowonganpekerjaan.

Dibuat entitasyang dapatmenampungasosiasi/penggabunganlowongan dankandidatsehinggatidakmengganggudata masterkandidat.

Entitas kandidat yang diajukan terpisah darientitas lowongan sehingga dapat digunakan untukmenyimpan data-data master kandidat. Keduanyamemiliki relasi banyak ke banyak sehinggamembutuhkan satu tabel untuk menyimpan keduaid. Hal ini memungkinkan penggunaan datakandidat di berbagai lowongan pekerjaan danmengakomodasi kebutuhan pada tabel 4 nomor 1.

4.4.2 Fase Arsitektur Aplikasi

Bagian ini menjelaskan kondisi sistem yangdigunakan oleh perusahaan melalui analisis kondisiaplikasi saat ini dan yang diajukan untukmengakomodasi kebutuhan pengguna.

4.4.3 Kondisi Aplikasi Saat Ini

Analisis aliran informasi digunakan untukmengetahui kebutuhan informasi antar unitorganisasi. Analisis ini digambarkan denganmenggunakan diagram konteks bisnis yang terdiridari unit organisasi, partner bisnis, dan sistem yangdihubungkan dengan tanda panah untuk mewakilipesan atau informasi.

Gambar 7 adalah diagram konteks yangdigunakan untuk menjelaskan aliran ainformasiantar unit, sistem, dan aplikasi yang terlibat.

Gambar 7. Aliran informasi antar bagian, sistem,dan aplikasi.

Terdapat lima sistem yang digunakan diperusahaan. Sistem RB dan sistem FF adalah duasistem terpisah namun memiliki proses bisnis yang

Page 10: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

10

sama. Sistem kepegawaian membutuhkan laporanpekerjaan yang didapatkan dari sistem Timesheet.Laporan pekerjaan harus diolah oleh bagianadministrasi. HRD tidak bisa mengakses informasiperhitungan waktu pekerjaan yang dihasilkansistem timesheet secara realtimekarenasistemtimesheet hanya diperuntukan bagi administrasi.

Tabel 5 menjelaskan kondisi aplikasi yangdigunakan perusahaan saat ini dan target yang ingindicapai.

Tabel 4. Analisis Gap keadaan sistem informasi.

KondisiSaat Ini

Gap Target

Penggunaan sistemsecaraterpisahdimanadibutuhkanaliraninformasiantarsistemtersebut.

Pembangunansistemterinteroperabilitas.

Penggunaansatu sistemyang dapatmengakomodasi sistem-sistem lainnya.

4.4.3.1 Pembangunan SistemInteroperabilitas

Sistem interoperabilitas ditujukan agaraktor-aktor inti yang terlibat di dalam proses bisnisdapat terhubung ke seluruh sistem sesuai otoritasyang dimiliki.

Pembangunan sistem interoperabilitasmemungkinkan perubahan konteks bisnisperusahaan yang diajukan seperti terlihat padagambar 8. Konteks bisnis yang diajukanmemungkinkan pertukaran informasi secararealtime karena terhubung dengan sistem bus yangmenghubungkan berbagai sistem lainnya.

Gambar 8. Konteks Bisnis yang diajukan.

Penghubung berbagai sistem ditunjukanoleh bagian berwarna merah. Penghubung inimemungkinkan aktor inti menggunakan satu sistemyang dapat terhubung dengan sistem lain sesuai

dengan otoritas yang dimiliki.Sistem yang ada akan berkomunikasi

berdasarkan layanan yang dapat diterapkan dandapat digunakan kembali oleh berbagai sistem.Arsitektur berorieantasi layanan (SOA)memungkinkan terjadinya integrasi diantara prosesbisnis dan infrastruktur teknologi informasi denganmelakukan tahap analisis dan perancangan terhadappenentuan service-service yang diturunkan dariproses bisnis.

Sistem berorientasi layanan dibangunsebagai bentuk akomodasi kebutuhan sisteminteroperabilitas yang menjadi visi pembangunanarsitektur enterprise. Tahapan dalam pembangunansystem dapat dimulai dari analisis berorientasilayanan hingga perancangan layanan.

Analisis dilakukan berdasarkan kebutuhansistem hingga kandidat service yang dilakukandengan menggunakan pendeketan entitas.

4.4.3.2 Identifikasi Kandidat OperasiBusiness Service Operation

Bagian ini bertujuan untuk melakukanidentifikasi dari langkah-langkah pada proses bisnisyang fungsi logikanya dapat dienkapsulasi kedalam kandidat operasi dari business service.Kandidat operasi service pada proses bisnis yangdapat dikategorikan sebagai proses logika yangpotensial untuk dienkapsulasi oleh kandidat serviceditentukan oleh 2 kriteria:

1. Langkah proses manual yang tidak bisa atautidak boleh diotomasi.

2. Langkah proses yang dilakukan oleh sistemyang sudah ada dimana pengenkapsulasianlayanan bukanlah suatu pilihan.Dengan menghilangkan langkah-langkah

tersebut, maka akan menyisakan langkah yangpaling relevan terhadap proses pemodelan service.

Identifikasi entitas ini akan menjadi acuandalam penentuan kandidat serviceyang berada padalayer business service.

Gambar 9 merupakan kandidat servicespada masing-masing layer sebagai bentuk hasilanalisis yang dilakukan dengan pendekatan entitas.

Kandidat service dilakukan denganmengidentifikasi aktifitas utama yaitu perekrutanpegawai, pencatatatan waktu pekerjaan (timesheet),pemasaran (mailman), dan kepegawaian. Keempataktifitas utama tersebut akan digunakan sebagaiorchestration logic layer.

Page 11: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

11

Gambar 9. Kandidat Services.

Business service layer ditentukanberdasarkan dekomposisi proses bisnis dan entitasyang terlibat pada masing-masing sistem. Tidaksemua entitas yang terlibat dapat digunakansebagai business service layer. Pada tahap analisis,prinsip SOA yaitu otonomi dan penggunaankembali juga digunakan untuk menentukankandidat business service layer. Seluruh entitaspada masing-masing sistem menunjukanketergantungan terhadap entitas user. Berdasarkankedua prinsip tersebut, maka dibuatlah kandidatservice otentitakasi user yang bisa digunakankembali di berbagai sistem dan masing-masingservice memiliki kuasa penuh terhadap operasiservice-nya.

Pada application layer service, harusdiidentifikasi operasi yang tidak langsung terkaitdengan proses bisnis tetapi lebih terkait denganaplikasi. Service upload dokumen dinilai sebagaiservice pada application layer yang menjadipendukung service pengolahan kandidat danlowongan.

4.5 Fase Technology Architecture

Fase ini dilakukan untuk mengetahuikondisi teknologi yang digunakan oleh perusahaan.Analisis dilakukan terhadap target teknologi yangdibutuhkan untuk menunjang kebutuhan arsitektursistem informasi.

4.5.1 Kondisi Teknologi Saat Ini

Gambar 10 adalah lingkungan teknologiyang digunakan di perusahaan yangmemperlihatkan banyaknya sistem yang terlibatnamun dengan lokasi terpisah. Sistem mailman,timesheet, dan HRD berada di satu lokasi servernamun merupakan sistem terpisah yang dibedakandengan URL. Server RB dan FF berada di lokasiberbeda yang dapat diakses menggunakan internet.Masing-masing sistem yang tersimpan di dalamserver dapat diakses dengan akun yang berbeda.Ketiga sistem yang ada di Bandung dapat diaksesdari London dengan menggunakan IP statik.

Gambar 10. Lingkungan teknologi saat ini.

Tabel 6 menjelaskan kondisi teknologi saatini dan target yang akan dicapai untukmengakomodasi kebutuhan arsitektur sisteminformasi dan pencapaian visi arsitektur.

Tabel 5. Analisis gap arsitektur teknologi.

Kondisi Saat Ini Gap Target

Sistem beradapada lokasi yangterpisah sehinggakomunikasi datahanya bisadilakukan denganterhubung kedatabase masing-masing sistemsecara langsung.

Pembangunanteknologi yangdapatmenghubungkanantar sistem danmampumengakomodasikebutuhanarsitektur sisteminformasi.

Semua sistemdapat salingberkomunikasiuntuk bertukarinformasi yangdibutuhkanwalau terbatasoleh kondisigeografis.

Tidak adasinkronisasi dataantar sistem yangdibutuhkan.

Adanyasinkronisasi dataantar sistemyangdibutuhkan.

Berdasarkan analisis gap pada tabel 4.23,teknologi yang digunakan harus salingberkomunikasi dan mendukung arsitektur sisteminformasi yang dibangun dengan menggunakanSOA.

Page 12: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

12

Gambar 11. Lingkungan teknologi yang diajukan

Gambar 11 adalah lingkungan teknologiyang diajukan dimana terdapat penambahan serverOJB yang digunakan untuk menyimpan data-datakandidat. semua sistem dapat saling berkomunikasidengan menggunakan web services. Server inidapat digunakan dalam kurun waktu 3 tahun kedepan.

Gambar 12 mendeskripsikan penempatanmasing-masing services pada masing-masingsistem dan keterhubungan antar sistem yangditunjukan oleh tanda panah. Sistem pengolahankandidat (OJB) akan digunakan untuk menampungsemua data-data kandidat yang diolah dan disimpanpada database perekrutan pegawai RB dan FF. Halini memungkinkan backup data kandidat denganmelakukan penyimpanan pada 3 tempat yaitu RB,FF, dan OJB sehingga dibutuhkan sinkronisasi datayang menjadi salah satu operasi service pengolahankandidat. OJB akan dijadikan acuan utama dalampenyimpanan data kandidat, sehingga FF dan RBakan menggunakan data kandidat yang ada padadatabase OJB.

Gambar 12. Penempatan masing-masing services.

Dokumen-dokumen kandidat yaitu CV,application letter, dan additional document jugaakan disimpan pada 3 tempat yang sama dengandata kandidat sehingga dibutuhkan aplikasisinkronisasi data dengan menggunakan FTP karenaketerbatasan hak akses secara langsung terhadapmasing-masing server. Sinkronisasi FTP akanmenjadi salah satu operasi services upload

dokumen.

4.6 Fase Opportunities and Solutions

Fase ini bertujuan untuk mengetahui paketkerja yang dibutuhkan berdasarkan analisis gappada fase sebelumnya. Tabel 4.24 berisi ulasananalisis gap fase B hingga fase D danmanfaat/peluang yang didapatkan berdasarkansolusi yang diambil untuk meraih tujuan yangdiharapkan.

Tabel 6. Tabel solusi.

Tujuan Solusi Hasil/Keuntungan

Pengukuran

Aksesinformasipada sistemterpisahsecara realtime

PembangunanservicesdenganSOA

Sistem dapatberbagiinformasi tanpaterbatas lokasigeografis

Semuasistem dapatberkomunikasi denganbaik

Memungkinkanpenggunaanreusableservices

Independentservices

Aksesberbagaisistemdenganinformasiakuntunggal

SingleSign On

Pengguna hanyamembutuhkansatu informasiakun untukmengaksessemua sistem

Sistem dapatdiaksessesuaiotoritaspengguna

Penyediaanarea yangdapatdigunakansebagaiacuan dalamfilterisasidata.

Perancanganentitasbasisdata yangdapatdijadikanacuandalamfilterisasidata

Tersedianyadata masteruntuk filterisasidata

Tidak adaduplikasidata padamasing-masingserver

Sinkronisasidata

Penggunaanserverkhusussebagaiacuan

Peluang untukmembuatproduk baruyangmenyediakandatabasekandidat

Semuaserver yangterhubungmemilikidata yangsama

Peluang yang didapatkan dari pembangunanservices dengan SOA adalah pencipataan produkbaru sehingga memungkinkan kandidat untukmelamar lowongan pekerjaan yang terdaftar padasistem perekrutan pegawai. Hal ini membantubagian adminsitrasi untuk melakukan pencariankandidat eksternal.

Penggunaan SOA juga memungkinkan kerjasama dengan perusahaan lain dengan menawarkanjasa perekrutan pegawai namun tetap menggunakanlabel atau merk dagang perusahaan tersebut (white

Page 13: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

13

label).Saat ini perusahaan memiliki aset tertidur

berupa satu server (server OJB) yang bisadigunakan untuk menyimpan data-data kandidatyang bisa digunakan sebagai acuan dalammelakukan sinkronsiasi data.

Solusi yang didapatkan pada tabel 7kemudian diturunkan ke dalam paket kerja yangakan dilakukan perusahaan untuk merealisasikantarget arsitektur. Tabel 8 adalah paket pekerjaanyang akan dilakukan perusahaan baik yang berasaldari dari analisis SWOT pada bagian IV.I.4maupun solusi dari tabel 7.

Tabel 7. Paket pekerjaan.

No Paket kerja

1 Pembangunan aplikasi batch2 Pembangunan dan penerapan basis data3 Pembangunan sistem SOA4 Konfigurasi server OJB5 Trial dan inkubasi sistem6 Pembangunan aplikasiback up berkala7 Perbaikan sistem8 Backupsistem lama dan

aktifasi sistem baru

4.7 Fase Migration Planning

Paket pekerjaan yang sudah ditentukan padafase sebelumnya disusun sesuai dengan prioritaskebutuhan perusahaan. Tabel 9 adalah rincianpekerjaan terurut yang diturunkan dari paketpekerjaan pada tabel 8.

Tabel 8. Rincian Pekerjaan.

No Pekerjaan

1 Pembangunan aplikasi batch

2 Pembangunan dan penerapan basis data

perancangan skema basis data

backup basis data

instalasi basis data (temp)

3 Pembangunan sistem SOA

Perancangan services

Pembangunan services

4 Konfigurasi server OJB

5 Trial dan inkubasi sistem

trial sistem

inkubasi sistem

6 Pembangunan aplikasi back up berkala

7 Perbaikan sistem

8 Backup sistem lama dan aktifasi sistembaru

No Pekerjaan

backup sistem lama

aktifasi sistem baru

Strategi perubahan yang diambil adalahrevolisuoner dimana perubahan dilakukan secarabertahap. Pembangunan aplikasi batch menjadiprioritas utama karena saat ini bagian administrasimembutuhkan sinkronisasi dokumen-dokumenkandidat pada komputer di Bandung dan diLondon.

Basis data yang dibangun pada urutanpekerjaan kedua masih berupa temporary yangakan digunakan saat pembangunan sistem.Pelatihan akan dilakukan saat trial sistem.

Pembangunan aplikasi back up berkaladilakukan saat sistem diinkubasi. Tujuan dariinkubasi sistem adalah pengujian kualitas sistemyang dilakukan oleh bagian IT Manager. Jikasistem sudah sesuai dengan kebutuhan danmemenuhi kualitas yang diterapkan maka sistemsiap aktif dan digunakan. Sistem lama akandibackup untuk menjaga kegagalan sistem yangbaru.

Gambar 13 adalah roadmap pekerjaan yangdiajukan berdasarkan rincian pekerjaan pada tabel9.

Gambar 13. Roadmap Pekerjaan.

5. KESIMPULAN

Berikut ini adalah kesimpulan yang dicapaiberdasakan hasil penelitian yang dilakuan.

1. Perancangan sistem informasi ServicesOriented Architecture merupakan sisteminformasi yang dapat mengakomodasikebutuhan perusahaan terhadap aliraninformasi antar bagian. Sistem yangterlibat dibangun service sebagai interfaceagar dapat berkomunikasi dengan sistemlain tanpa merubah stabilitas sistem.

2. TOGAF ADM 9.1 dapat digunakan untukmerancang arsitektur enterprise sisteminformasi sehingga dapat diketahui sisteminformasi yang dibutuhkan perusahaanbeserta pemetaannya. Skenario bisnisdigunakan untuk mengetahui visiarsitektur yang harus dicapai olehperusahaan dengan mempertimbangkanlingkungan bisnis dan lingkungan teknisperusahaan.

Page 14: PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE …elib.unikom.ac.id/files/disk1/718/jbptunikompp-gdl-radensofia...Magister Sistem Informasi UNIKOM 1 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM

Magister Sistem InformasiUNIKOM

14

3. Blueprint yang dihasilkan dariperancangan arsitektur enterprise denganmenggunakan TOGAF ADM 9.1 dapatdigunakan sebagai panduan dalammengembangkan sistem.

6. Saran

Berkut ini adalah saran yang dapatdilakukan untuk mengembangkan penelitian ini:

1. Pertimbangan keamanan pertukaraninformasi antar sistem.

2. Pertimbangan keamanan pada SSO (SingleSign On).

3. Document retreival pada dokumen CVkandidat sesuai kata kunci yang akanberguna pada pencarian dokumen terkait.

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] Adrienne Curry, P. F., Ivan Hollingsworth(2006). Managing Information and Systems.New York, Routledge.

[2] Erl, T. (2005). Service-Oriented Architecture:Concepts, Technology, and Design PrenticeHall PTR.

[3] Group, T. O. (2011). TOGAF® Version 9.1,Open Group Standard.

[4] Kenneth C. Laudon, J. P. L. (2006).Management Information Systems.MANAGING THE DIGITAL FIRM. NewJersey, Prentice Hall.

[5] Laplante, P. A. (2007). WHAT EVERYENGINEER SHOULD KNOW ABOUTSOFTWARE ENGINEERING. Florida, CRCPress.

[6] Minoli, D. (2008). Enterprise Architecture Ato Z. Frameworks, Business ProcessModeling, SOA, and InfrastructureTechnology. Florida, CRC Press.

[7] O’Docherty, M. (2005). Object-OrientedAnalysis and Design. Chichester, John Wiley& Sons Ltd.

[8] Roshen, W. (2009). SOA-Based EnterpriseIntegration. New York, The McGraw-HillCompanies.

[9] Shim, J. K. (2000). INFORMATIONSYSTEMS and TECHNOLOGY for the NONINFORMATION SYSTEMS EXECUTIVE.Florida, CRC Press.