SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS:...

243
SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN) Disusun Oleh: Ines Putri Karunia NIM: 1110093000041 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015M/1435H

Transcript of SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS:...

Page 1: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

SKRIPSI

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN

TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI

KASUS: DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN

KOTA TANGERANG SELATAN)

Disusun Oleh:

Ines Putri Karunia

NIM: 1110093000041

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1435H

Page 2: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

SKRIPSI

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN

TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI

KASUS: DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN

KOTA TANGERANG SELATAN)

Disusun Oleh:

Ines Putri Karunia

NIM: 1110093000041

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1435H

Page 3: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

ii

SKRIPSI

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN

TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD

(STUDI KASUS: DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN

PERMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN)

Oleh:

Ines Putri Karunia

NIM: 1110093000041

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015M/1435H

Page 4: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

iii

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN

TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD

(STUDI KASUS: DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN

PERMUKIMAN KOTA TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sistem Informasi (S.SI)

Oleh :

Ines Putri Karunia

NIM : 1110093000041

Menyetujui,

Pembimbing I

Elvi Fetrina, MIT

NIP. 19740625 200901 2 005

Pembimbing II

Evy Nurmiati, MMSI

NIP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Nia Kumaladewi, MMSI

NIP. 19750412 200710 2 002

Page 5: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan

TOGAF Architecture Development Method (Studi Kasus: Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan)” telah diuji dan dinyatakan

lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada hari 6 Agustus 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata (S1) pada program studi

Sistem Informasi.

Jakarta, 26 Agustus 2015

Menyutujui,

Penguji I Penguji II

A’ang Subiyakto, M.Kom Suci Ratnawati, MTI

NIP. 1976021920070 1 002 NIP.

Pembimbing I Pembimbing II

Elvi Fetrina, MIT Evy Nurmiati, MMSI

NIP. 19740625200901 2 005 NIP.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Sistem Informasi

Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si Nia Kumaladewi, MMSI

NIP. 197208161999031003 NIP. 1975041200710 2 002

Page 6: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 9 Juli 2015

Ines Putri Karunia

Page 7: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

vi

ABSTRAK

Ines Putri Karunia (1110093000041), Perancangan Enterprise Architecture

Menggunakan TOGAF (Studi Kasus: Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman Kota Tangerang Selatan). Dibawah Bimbingan ELVI FETRINA,

MIT dan EVY MURMIATI, MMSI.

Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan

(DTKBDP) merupakan instansi milik pemerintah dibawah pimpinan

pemerintahan daerah kota Tangerang Selatan. DTKBDP mempunyai peran

penting dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dan perbaikan sarana

pemerintahan dan non pemerintahan kota Tangerang Selatan, serta mempunyai

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan perizinan pada setiap bangunan

atau permukiman yang akan dibangun di Tangerang Selatan. Dalam

perkembangannya, DTKBDP telah memiliki infrastruktur teknologi yang cukup

bagus, namun aplikasi yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugasnya

hanyalah aplikasi standar yang tidak saling terintegrasi. Hal ini disebabkan karena

tidak adanya perencanaan teknologi informasi dan sistem informasi yang selaras

dengan proses bisnis dalam DTKBDP. Tidak adanya database management

system mejadikan penyimpanan dokumen, data serta informasi tidak tersusun

dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perancangan enterprise

architecture sebagai kerangka dasar solusi bisnis untuk menyelesaikan masalah

dalam mengoptimalkan penggunaan TI yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan

TOGAF (The Open Group Architecture Framework) yang terdiri dari fase

preliminary, arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur

teknologi peluang dan solusi, serta rencana migrasi. Dari semua fase tersebut akan

dihasilkan blueprint arsitektur dan roadmap implementasi aplikasi untuk

DTKBDP.

Kata Kunci : DTKBDP, enterprise architecture, teknologi informasi, sistem

informasi, database management system, TOGAF

V Bab + 204 Halaman + 55 Gambar + 40 Tabel + 22 Pustaka + Lampiran

Pustaka Acuan (20, 2005-2013)

Page 8: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobal’alamin. Dengan mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa tersirah

untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Amiin.

Skripsi yang berjudul “Perancangan Enterprise Architecture

Menggunakan TOGAF Architecture Development Metod (Studi Kasus: Dinas

Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan-DTKBDP)

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sistem

Informasi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

akhirnya telah rampung diselesaikan oleh penulis dengan sebaik-baiknya.

Berkenaan dengan selesainya penyusunan skripsi, maka dengan rasa

syukur serta hormat penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang

telah memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dukungan moril dan

materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-bersanya kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

Page 9: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

viii

3. Ibu Elvi Fetrina, MIT selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

membimbing penulis, memberikan ilmu dan motivasi selama proses

penyusunan skripsi.

4. Ibu Evi Nurmiati, MMSI selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

membimbing penulis, memberikan ilmu dan motivasi selama proses

penyusunan skripsi.

5. Seluruh dosen prodi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmunya.

6. Bapak Heri Asari S.Kom, Msi, selaku pembimbing dari Bidang IT

DTKBDP.

7. Untuk semua staff dan pegawai DTKBDP yang telah membantu penulis

dalam memperoleh kelengkapan data yang dibutuhkan.

8. Ayah dan mama, H. Abi Sindu Harto dan Marlina, kedua orangtuaku yang

sangat aku cintai dan sayangi, terimakasih telah merawat dan

membimbingku hingga sekarang atas cinta dan kasih sayang serta motivasi

dan doa yang selalu diberikan kepada anakmu ini. Tanpa kalian aku

bukanlah apa-apa.

9. Terimakasih juga kepaa adik-adikku, Ira dan Anya yang secara tidak

langsung turut membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk Pulung Wibowo, SE terimakasih atas semangatnya serta dukungan

untuk penulis, sehingga skripsi ini bisa selesai.

11. Untuk SIB wati, omah, alep, putri, minyi, tiwi, ika, ibon dan nda.

Terimakasih selama 5 tahun ini kalian sudah menjadi sahabat bahkan lebih

Page 10: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

ix

dari sahabat, suka dan duka kita lewati ebrsama. Semoga kita bisa meraih

kesuksesan dimasa depan. Amin.

12. Seluruh teman kelas Sistem Infromasi B 2010, semga kekompakkan kita

bisa bertahan hingga selamanya.

13. Terimakasih untuk keluarga serta sahabat-sahabat sepermainan yang juga

turut memberikan dukungan kepada penulis.

14. Dan pihak-pihak yang terkait dan berjasa dalam proses pembuatan skripsi

ini yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi

rasa hormat terimakasih untuk kalian semua dari penulis.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak

terutama kawan-kawan Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik

sebagai karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar penelitian

materi lebih lanjut.

Jakarta, 29 Juni 2015

Ines Putri Karunia

Page 11: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................... I

HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ............................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... V

ABSTRAK .......................................................................................................... Vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. Vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... X

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... Xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... Xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 10

1.6.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 10

1.6.2 Metode Perancangan ....................................................................... 10

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 13

Page 12: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perancangan .................................................................................... 15

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi....................................................................... 15

2.2.1 Pengertian Sistem............................................................................... 15

2.2.2 Pengertian Informasi........................................................................ 16

2.2.2.1 Kualitas Informasi................................................................ 17

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ............................................................ 17

2.3 Konsep Dasar Enterprise Architecture......................................................... 18

2.3.1 Pengertian Enterprise ...................................................................... 18

2.3.2 Pengertian Architecture.................................................................... 19

2.3.3 Pengertian Enterprise Architecture.................................................. 19

2.4 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)............................... 21

2.4.1 TOGAF Architecture Development Method (ADM)....................... 22

2.4.2 Preliminary ..................................................................................... 24

2.4.3 Requirement Management............................................................... 26

2.4.2.1 Phase A : Architecture Vision.............................................. 27

2.4.2.2 Phase B : Business Architecture ......................................... 28

2.4.2.3 Phase C : Information Systems Architecture....................... 31

2.4.2.4 Phase D : Technology Architecture..................................... 33

2.4.2.5 Phase E : Opportunities and Solution ................................. 35

2.4.2.6 Phase F : Migration Planning............................................. 36

2.4.2.7 Phase G : Implementation Governance............................... 37

2.4.2.8 Phase H : Architecture Change Management..................... 39

Page 13: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xii

2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan TOGAF................................................ 40

2.5 Tools Perancangan Arsitektur .................................................................... 41

2.5.1 Principle Catalog............................................................................ 41

2.5.2 Flowchart........................................................................................ 44

2.5.3 Value Chain ..................................................................................... 48

2.5.4 Stakeholder Map Matrix ................................................................. 50

2.5.5 Archimate........................................................................................ 51

2.5.6 Rich Picture..................................................................................... 52

2.5.7 Data Dissemination Diagram.......................................................... 53

2.5.8 Unified Modelling Laguage (UML) ............................................... 55

2.5.8.1 Sejarah UML....................................................................... 63

2.5.9 Principle Catalog ............................................................................ 64

2.5.10 Technology Portofolio Catalog .................................................... 65

2.5.11 Communication Engineering Diagram ........................................ 66

2.5.13 Matriks Analisis Gap..................................................................... 69

2.6 Metode Pengembangan Sistem rapid Application Development (RAD).. 69

2.6.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning).................................. 71

2.6.2 Proses Desain (Design Project)....................................................... 72

2.6.3 Implementasi (Implementation)....................................................... 73

2.7 Penelitian Sejenis....................................................................................... 73

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 47

3.1.1 Metode Observasi ........................................................................... 47

Page 14: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xiii

3.1.2 Metode Wawancara ......................................................................... 48

3.1.3 Metode Studi Pustaka ...................................................................... 50

3.1.4 Metode Studi Literatur .................................................................... 50

3.2 Metode Perancangan Enterprise Architecture ........................................... 55

3.2.1 Tahapan TOGAF.............................................................................. 55

3.2.2 Alasan Penulis Menggunakan TOGAF............................................ 60

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian..................................................................... 61

BAB IV PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

4.1 Preliminary Phase..................................................................................... 91

4.1.1 Prinsip-prinsip Perancangan Enterprise Architecture...................... 92

4.1.2 Identifikasi 5W+1H........................................................................ 96

4.2 Requirement Management........................................................................ 98

4.2.1 Kondisi Sistem Berjalan................................................................... 98

4.2.2 Issue Organisasi................................................................................ 110

4.2.3 Solusi Aktivitas................................................................................. 113

4.2.4 Data Inventaris Sarana dan Prasarana Pendukung TIK................... 115

4.3 Phase A : Architecture Vision................................................................... 115

4.3.1 Profil Instansi................................................................................... 115

4.3.2 Visi dan Misi Instansi..................................................................... 116

4.3.3 Struktur Organisasi dan Tupoksi DTKBDP................................... 117

4.3.4 Analisis Value Chain...................................................................... 121

4.3.5 Struktur Organisasi Usulan............................................................ 128

4.3.6 Pelatihan yang Diusulkan............................................................... 131

Page 15: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xiv

4.3.7 Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi...................... 133

4.4 Phase B: Business Architecture................................................................ 136

4.4.1 Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis, dan Fungsi Bisnis di

DTKBDP.................................................................................................... 136

4.4.2 Rancangan Architecture Business.................................................... 145

4.5 Phase C: Information System Application................................................. 154

4.5.1 Application Architecture.................................................................. 154

4.5.5.1 Arsitektur Aplikasi Permohonan Rekomendasi IMB........... 158

4.5.5.2 Arsitektur Aplikasi Rekomendasi SLF................................. 160

4.5.5.3 Arsitektur Aplikasi SPK Lelang........................................... 161

4.5.5.4 Arsitektur Aplikasi Progress Bangunan............................... 163

4.5.5.5 Arsitektur Aplikasi E-inventaris........................................... 164

4.5.5.6 Arsitektur Aplikasi E-keuangan........................................... 165

4.5.2 Data Architecture............................................................................. 166

4.5.2.1 Data Dissemination Diagram................................................ 167

4.5.2.2 Class Diagram....................................................................... 168

4.6 Phase D: Technology Architecture............................................................. 174

4.6.1 Infrastruktur Jaringan....................................................................... 174

4.6.2 Platform Teknologi........................................................................... 178

4.6.3 Konfigurasi Hardware dan Software............................................... 180

4.6.4 Technolgy Portofolio Catalog........................................................... 182

4.7 Phase E: Opportunities and Solution......................................................... 183

4.7.1 Analisis Gap..................................................................................... 183

4.8 Phase E: Migration Planning.................................................................... 194

4.8.1 Urutan Implementasi........................................................................ 194

Page 16: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xv

4.8.2 Roadmaps......................................................................................... 198

4.8.2.1 Penjelasan Roadmaps........................................................... 199

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan................................................................................................ 203

5.2 Saran........................................................................................................... 204

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xvi

Daftar Gambar

Gambar 2.1 ADM Process (The open Group, 2009).................................. 23

Gambar 2.2 Diagram Value chain (Porter, 1985)..................................... 49

Gambar 2.3 Contoh Rich Picure................................................................ 52

Gambar 2.4 Data Dissemination Diagram................................................. 54

Gambar 2.5 Contoh Model Use Case Diagram........................................ 59

Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram........................................... 62

Gambar 2.7 Contoh Communication Engineering Diagram.................... 67

Gambar 2.8 Platform Decomposition Diagram......................................... 68

Gambar 2.9 Fase Rapid Application Development (RAD)....................... 71

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.............................................................. 89

Gambar 4.1 Sistem Berjalan................................................................. 99

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Berjalan Level 0................................... 102

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Rekomendasi IMB......... 104

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Rekomendasi SLF.......... 105

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Pendataan Hasil

Musrembang......................................................................... 106

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Design........................... 107

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Progress Bangunan...... 108

Gambar 4.8 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Keuangan...................... 109

Gambar 4.9 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Inventaris..................... 110

Gambar 4.10 Struktur Organisasi DTKBDP................................................ 117

Gambar 4.11 Value Chain............................................................................ 122

Gambar 4.12 Struktur Organisasi Usulan DTKBDP.................................... 128

Gambar 4.13 Tree Diagram Pemetaan Layanan, Proses Bisnis dan Fungsi

Bisnis

DTKBDP............................................................................... 138

Gambar 4.14 Layanan Bisnis di DTKBDP................................................. 139

Gambar 4.15 Proses Bisnis Pada Layanan IMB DTKBDP......................... 139

Gambar 4.16 Proses Bisnis Pada Layanan Pembangunan DTKBDP.......... 140

Page 18: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xvii

Gambar 4.17 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendaftaran.................... 140

Gambar 4.18 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Persidangan..................... 141

Gambar 4.19 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Verifikasi Berkas SLF..... 142

Gambar 4.20 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendataan....................... 142

Gambar 4.21 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Design.............................. 143

Gambar 4.22 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Progress Bangunan......... 144

Gambar 4.23 Solusi Arsitektur Bisnis.......................................................... 147

Gambar 4.24 Solusi Arsitektur Bisnis Rekomendasi IMB&SLF..................148

Gambar 4.25 Solusi Arsitektur Bisnis SPK Lelang........................................149

Gambar 4.26 Solusi Arsitektur Bisnis Solusi Bisnis Progress Bangunan...151

Gambar 4.27 Solusi Arsitektur Bisnis E-inventaris...................................... 152

Gambar 4.28 Solusi Arsitektur Bisnis E-keuangan....................................... 153

Gambar 4.29 Arsitektur Aplikasi................................................................. 157

Gambar 4.30 Arsitektur Aplikasi Permohonan Rekomendasi IMB............. 158

Gambar 4.31 Arsitektur Aplikasi Rekomendasi SLF................................ 160

Gambar 4.32 Arsitektur Aplikasi SPK Lelang......................................... 161

Gambar 4.33 Arsitektur Aplikasi Progress Bangunan................................ 163

Gambar 4.34 Arsitektur Aplikasi E-inventaris........................................... 164

Gambar 4.35 Arsitektur Aplikasi E-keuangan........................................... 165

Gambar 4.36 Data Dissemination Diagram............................................. 167

Gambar 4.37 Arsitektur Data Aplikasi IMB dan SLF................................ 169

Gambar 4.38 Arsitektur Data Aplikasi SPK Lelang................................... 170

Gambar 4.39 Arsitektur Data Aplikasi Progress Bangunan........................ 171

Gambar 4.40 Arsitektur Data Aplikasi E-inventaris.................................. 172

Gambar 4.41 Arsitektur Data Aplikasi E-keuangan................................... 173

Gambar 4.42 Arsitektur Jaringan Awal Keseluruhan DTKBDP................ 176

Gambar 4.43 Arsitektur Jaringan Usulan Keseluruhan DTKBDP.............. 177

Gambar 4.44 Platform Teknologi.............................................................. 178

Gambar 4.45 Roadmap Aplikasi................................................................. 198

Page 19: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Principle Catalog.............................................................................. 41

Tabel 2.2 Simbol Penghubung Flowchart...................................................................... 45

Tabel 2.3 Simbol Proses Flowchart............................................................................... 46

Tabel 2.4 Simbol Input-Output...................................................................................... 47

Tabel 2.5 Contoh Stakeholder Map Matrix.................................................................... 50

Tabel 2.6 Daftar Simbol Use Case Diagram................................................................. 57

Tabel 2.7 Daftar Simbol Class Diagram........................................................................ 61

Tabel 2.8 Principle Catalog........................................................................................... 64

Tabel 2.9 Technology Portofolio Catalog...................................................................... 66

Tabel 3.1 Perbandingan Penelitian Sejenis.................................................................... 79

Tabel 3.2 Daftar Simbol Kerangka Penelitian................................................................ 90

Tabel 4.1 Principle Catalog........................................................................................... 94

Tabel 4.2 5W+1H........................................................................................................... 96

Tabel 4.3 Permasalahan dalam Aktivitas Organisasi..................................................... 111

Tabel 4.4 Solusi Aktivitas.............................................................................................. 113

Tabel 4.5 data Inventaris Sarana dan Prasarana Pendukung TIK.................................. 115

Tabel 4.6 Target Value Chain........................................................................................ 126

Tabel 4.7 Daftar Pelatihan Usulan................................................................................. 131

Tabel 4.8 Stakeholder Map Matrix................................................................................ 133

Tabel 4.9 Penjelasan Keterlibatan Stakeholder di Setiap Aktivitas............................... 134

Tabel 4.10 Pemetaan Kendala.......................................................................................... 145

Tabel 411 Application Portofolio.................................................................................... 154

Page 20: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xix

Tabel 4.12 Konfigurasi Hardware................................................................................... 180

Tabel 4.13 Konfigurasi Software..................................................................................... 181

Tabel 4.14 Technology Portofolio Catalog...................................................................... 182

Tabel 4.15 Analisis Gap Arsitektur Bisnis IMB dan SLF............................................... 186

Tabel 4.16 Analisis Gap Arsitektur Bisnis SPK Lelang.................................................. 187

Tabel 4.17 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Progress Bangunan...................................... 188

Tabel 4.18 Analisis Gap Arsitektur Bisnis E-keuangan.................................................. 189

Tabel 4.19 Analisis Gap Arsitektur Bisnis E-inventaris.................................................. 189

Tabel 4.20 Analisis Gap Arsitektur Aplikasi DTKBDP.................................................. 190

Tabel 4.21 Analisis Gap Arsitektur Data DTKBDP........................................................ 191

Tabel 2.22 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Teknologi DTKBDP.................................... 192

Tabel 2.23 Analisis Gap Matriks Aplikasi Terhadap Data.............................................. 194

Tabel 2.24 Front Office System........................................................................................ 195

Tabel 4.25 Back Office System......................................................................................... 195

Tabel 4.26 Urutan Implementasi...................................................................................... 197

Tabel 4.27 Roadmap Aplikasi Tahun 2015...................................................................... 199

Tabel 4.28 Roadmap Aplikasi Tahun 2016...................................................................... 201

Tabel 4.29 Roadmap Aplikasi Tahun 2017...................................................................... 202

Page 21: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xx

Simbol Use Case Diagram

(Sugiarti, 2013)

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai

unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit

atau aktor; biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja di awal frase nama

use case.

Nama Use Case

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang

akan dibuat itu sendiri; biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda di awal frase nama

aktor.

Asosiasi (association)

Komunikasi antara aktor dan use case yang

berpartisipasi pada use case.

Ekstensi (extend)

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tanpa use case

tambahan; biasanya use case tambahan

memiliki nama depan yang sama dengan use

case yang ditambahkan.

<<extend>>

Page 22: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xxi

Generalisasi (generalization)

Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum – khusus) antara dua buah use case

dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang

lebih umum dari lainnya.

Menggunakan (include)

Relasi use case tambahan ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk menjalankan

fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use

case ini. Dua sudut pandang mengenai include

di use case, yaitu :

1. Include berarti use case yang ditambahkan

akan selalu dipanggil saat use case tambahan

dijalankan.

2. Include berarti use case yang tambahan

akan selalu melakukan pengecekan apakah

use case yang ditambahkan telah dijalankan

sebelum use case tambahan dijalankan.

Kedua sudut pandang tersebut dapat

digunakan salah satu atau keduanya,

tergantung pada pertimbangan dan sudut

pandang yang dibutuhkan.

<<include>>

Page 23: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xxii

Simbol Deskripsi

Kelas

Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka (interface)

Sama seperti konsep interface

dalam pemrograman berorientasi

objek.

Asosiasi (association)

Relasi antar kelas dengan makna

umum; biasanya disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah (directed

association)

Relasi antar kelas dengan makna

kelas yang satu digunakan oleh

kelas yang lain; biasanya disertai

dengan multiplicity.

Generalisasi (generalization)

Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi – spesialisasi (umum –

khusus).

Kebergantungan (depedency) Relasi antar kelas dengan makna

nama_kelas

+Attribute

+Operation()

Simbol Use Case Diagram

(Sugiarti, 2013)

Page 24: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

xxiii

Simbol Business Service, Business Process, Business Function

(The Open Group, 2009)

Business Function

Elemen tindakan berdasarkan pada

sekumpulan kriteria yang dipilih

(kriteria yang dibutuhkan sumber

daya bisnis).

Triggering

Triggering menjelaskan tentang

hubungan sebab-akibat antara

proses-proses.

Flow

Flow menjelaskan tentang

pertukaran informasi diantara

proses bisnis dan fungsi bisnis.

kebergantungan antar kelas.

Simbol Keterangan

Business Service

Layanan yang memenuhi kebutuhan

bisnis untuk customer internal atau

eksternal organisasi.

Business Process

Elemen tindakan berdasarkan pada

urutan aktivitas. Proses bisnis

dimaksudkan untuk menetapkan

sekumpulan produk atau layanan

bisnis.

Page 25: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 26: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan sistem informasi dan teknologi dalam menjalankan proses bisnis

di era informasi saat ini sangat diperlukan. Teknologi merupakan salah satu solusi

terpenting untuk mengatasi dan membantu manusia dalam kehidupannya.

Semakin tinggi kebutuhan manusia akan teknologi, semakin tinggi pula kualitas

teknologi yang diharapkan.

Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis, ini akan menuntut

organisasi untuk melakukan perubahan dengan diterapkannya suatu perencanaan

bisnis yang matang agar dapat berjalan sesuai yang diharapkan perusahaan. Agar

suatu perencanaan bisnis bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan sebuah tool

yang dapat digunakan untuk menyediakan struktur dasar organisasi pada

perusahaan secara menyeluruh serta dapat menggambarkan hubungan antar aspek-

aspek yang ada didalamnya. Tool yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

Enterprise Architecture (EA).

Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman (DTKBDP) Kota Tangerang

Selatan terbentuk berdasarkan peraturan walikota No.59 Tahun 2009. Dinas Tata

Kota, bangunan dan Permukiman merupakan instansi milik pemerintah dibawah

pimpinan pemerintahan daerah kota Tangerang Selatan. Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman mempunyai peran penting dalam melaksanakan

Page 27: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

2

kegiatan pembangunan atau pemeliharaan sarana dan prasarana pemerintahan atau

non pemerintahan yang berada di kota Tanggerang Selatan, serta mempunyai

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan perizinan pada setiap bangunan

atau permukiman yang akan dibangun disekitar daerah kota Tangerang Selatan.

Dalam menjalankan tupoksi tersebut, Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman dituntut untuk menyiapkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,

salah satunya adalah infrastruktur SI/TI untuk membantu mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Namun dalam pelaksanaannya Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman belum menggunakan perencanaan Enterprise Architecture.

Sehingga proses bisnis tersebut belum berjalan secara optimal. Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman mempunyai lebih dari satu perangkat komputer yang

dimiliki oleh setiap bagian di dalam organisasi, namun investasi tersebut dirasa

belum mampu menunjang proses bisnis seperti yang terjadi pada pelayanan proses

bisnis untuk pengajuan permohonan perizinan mendirikan bangunan (IMB) di

daerah Tangerang Selatan yang masih menggunakan ms.office, dikarenakan

mereka belum mempunyai suatu aplikasi khusus untuk melaksanakan kegiatan

pelayanan pada IMB. Selain menyediakan pelayanan IMB, DTKBDP juga

melaksanakan pembangunan dan perbaikan di Tangerang Selatan, namun dalam

pelaksanaan proses pencatatan pembangunan, pemeliharaan bangunan, dana untuk

proses pembangunan dan perbaikan bangunan, serta pada proses pelaksanaan

lelang juga masih menggunakan ms.office, pada pelaksanaan lelang DTKBDP

masih harus mencari sendiri kontraktor yang nantinya akan membangun bangunan

Page 28: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

3

tersebut. Serta untuk mengetahui progress bangunan, pencatatan BMN (Barang

Milik Negara) dan keuangan, DTKBDP belum mempunyai sistem khusus,

sehingga pencatatan tersebut dilakukan hanya menggunakan ms.office. Hal ini

juga disebabkan oleh tidak adanya database management system yang dimiliki.

Maka dari itu diperlukan suatu perancangan arsitektur TI dalam Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan untuk dapat

mengintegrasikan sistem informasi dan database dalam DTKBP Tangsel.

EA merupakan suatu perencanaan, perancangan dan pengelolaan

infrastruktur SI/TI, serta mampu mengintegrasikan SI/TI didalam suatu arsitektur.

Menurut The Open Group (2009), dapat disimpulkan Enterprise Architechture

adalah blueprint organisasi yang menentukan bisnis, informasi, dan teknologi

yang digunakan agar tercapai misi organisasi. Enterprise Architecture berfungsi

sebagai penyedia cetak biru atau kerangka dasar (blueprint) untuk sistem dan

selama proses berlangsungnya proyek pengembangan sistem tersebut. EA

dikonsentrasikan pada infrastruktur yang meliputi hardware, software dan

network untuk dapat bekerja secara bersama dengan misi, sasaran, dan tujuan

organisasi untuk menjalankan proses bisnis organisasi dengan didukung oleh

Teknologi Informasi. Berbagai macam paradigma dan metode dapat digunakan

dalam perancangan enterprise architecture diantaranya adalah Zachman, TOGAF,

FEA dan gartner.

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan salah

satu acuan kerangka kerja untuk melakukan pengembangan, penerapan, dan

pengelolaan arsitektur di bidang Teknologi Informasi pada sebuah

Page 29: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

4

organisasi/perusahaan. TOGAF berupa panduan tahapan-tahapan dan prinsip-

prinsip yang memberikan keleluasaan dalam memilih teknik pemodelan yang

digunakan dan merupakan panduan gabungan dari berbagai framework

pengembangan arsitektur (FEAF, TEAF, DoDAF, dsb).

“TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana

membangun, mengelola dan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan

sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM)

(Surendro, 2009)”. Menjelaskan bagaimana menemukan sebuah arsitektur

perusahaan/organisasi secara khusus berdasarkan kebutuhan bisnisnya dan proses.

Selain itu TOGAF memiliki Resource Base yang memberikan sumber-sumber

informasi berupa guidelines, templates, checklists, latar belakang informasi dan

detil material pendukung yang membantu arsitek di dalam penggunaan ADM.

Resource Base juga menyediakan banyak material referensi.

Berbeda dengan TOGAF, framework Zachman adalah framework EA

yang menyediakan enam sudut pandang yang dijelaskan dalam sebuah cube.

Keenam sudut pandang tersebut adalah planner, owner, designer, builder,

subcontractor, builder, dan functioning.

Sedangkan FEAF menyediakan sebuah struktur untuk mengembangkan,

memelihara dan mengimplementasikan lingkungan operasional di top-level dan

mendukung implementasi dari sistem TI, namun FEAF tidak memiliki proses

arsitektur yang detil dan tidak ada standarisasinya.

Page 30: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

5

Terdapat beberapa penelitian di bidang EA menggunakan TOGAF yang

mendukung kesiapan dan kemampuan menggunakan TI, diantaranya oleh Vivi

Vydiani (2013) yang membuat Perancangan Model enterprise Architecture

Dengan Menggunakan TOGAF ADM Pada PT. SATYA KARYA UTAMA, Riffa

Ruffaida (2012), Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit

dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework), dan Syafrizal

(2013), Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Kerangka Kerja Togaf

Pada Kantor Pelayanan Umum dan Perizinan Kabupaten Solok Selatan). Ketiga

penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan dari infrastruktur teknologi

informasi secara menyeluruh dan terpadu untuk mencapai visi dan misi lembaga

menggunakan TOGAF.

Dengan permasalahan dan fakta yang sudah diuraikan diatas, maka

penulis tertarik untuk membuat perancangan Enterprise Architecture dalam

perencanaan SI/TI di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan dengan menggunakan framework TOGAF ADM (The Open

Group Architecture Framework). Oleh sebab itu, penulis mengajukan penelitian

sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas dengan judul

“PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN

TOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS

DINAS TATA KOTA, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN KOTA

TANGERANG SELATAN)”.

Page 31: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut.

1) Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman belum memiliki arsitektur

sistem informasi untuk menyelaraskan strategis SI/TI dengan strategi

bisnis.

2) DTKBP belum memiliki arsitektur sistem informasi untuk merancang

proses integrasi aplikasi DTKBP dan sistem basis data.

3) DTKBP belum memiliki arsitektur bisnis untuk merancang kegiatan di

dalam DTKBP yang meliputi, pelayanan permohonan perizinan serta

proses pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan dan non

pemerintahan serta administrasi.

4) DKTBP belum memiliki arsitektur teknologi yang berguna untuk

kepentingan investasi hardware, software, dan networking.

Dari masalah yang telah diidentifikasi, maka dapat dirumuskan masalah

“Bagaimana membuat perancangan enterprise architecture untuk

mengoptimalkan kegiatan dan layanan di dalam Dinas Tata Kota, Bangunan

dan Permukiman agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien?”

Page 32: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

7

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka batasan dari penelitian

ini adalah :

1) Penelitian ini dilakukan di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman

Kota Tangerang Selatan pada keseluruhan divisi organisasi.

2) Bisnis proses yang dilakukan hanya membahas proses tahapan awal

melakukan permohonan mendirikan pembangunan, survei lokasi proyek

sampai mendapatkan surat perizinan pembangunan. Serta untuk internal

DTKBDP sampai pada tahap proses pembangunan dan perbaikan sarana

dan prasaran di Tangerang Selatan. Dan tidak membahas bagian SDM.

3) Framework yang digunakan pada penelitian ini adalah The Open Group

Framework (TOGAF) dengan menggunakan Architecture Development

Method (ADM) sebagai metode pengembangan arsitektur. Penelitian ini

dibatasi hanya pada fase preliminary, arsitektur visi, arsitektur bisnis,

arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, peluang dan solusi, serta

perencanaan migrasi. Penelitian ini tidak membahas fase implementasi dan

manajemen perubahan arsitektur.

4) Tools yang digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan model

arsitektur, yaitu UML (Unified Model Language), Principle Catalog,

Technology Portfolio Catalog, Communication Engineering Diagram,

Matrix Gap Analysis dan Analisis Value Chain. Diagram UML yang

digunakan, yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Class

Diagram.

Page 33: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

8

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan

Enterprise Architecture pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini menghasilkan:

1. Rancangan suatu kerangka kerja berdasarkan konsep EA dengan

menggunakan metode TOGAF Architecture Development Method.

2. Analisis kebutuhan dari EA secara menyeluruh dan terpadu yang

dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Rancangan Arsitektur Visi Perusahaan untuk melakukan identifikasi dan

memprioritaskan komponen dari arsitektur saat ini.

4. Rancangan Arsitektur Bisnis Perusahaan yang menggambarkan strategi

produk dan layanan serta aspek lingkungan bisnis (organisasi, fungsi,

proses, dan informasi) berdasarkan pada prinsip bisnis, tujuan bisnis, dan

penggerak strategi.

5. Rancangan Arsitektur Sistem Informasi yang terdiri atas arsitektur data

yang menetapkan tipe dan sumber utama data yang diperlukan untuk

mendukung proses bisnis dan arsitektur aplikasi yang menetapkan jenis

sistem aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengolah data dan

mendukung bisnis.

6. Rancangan Arsitektur teknologi yang memetakan komponen aplikasi

yang telah ditetapkan pada fase arsitektur aplikasi ke dalam satu set

komponen teknologi yang mewakili komponen software dan hardware.

Page 34: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

9

7. Rancangan Peluang dan Solusi untuk menghasilkan sebuah implementasi

keseluruhan dan strategis migrasi dan sebuah rencana implementasi.

8. Rancangan Perencanaan Migrasi untuk memilih proyek implementasi

yang bervariasi menjadi urutan prioritas.

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat

berikut :

1. Memberikan gambaran tentang keselarasan proses bisnis dengan teknologi

untuk pengembangan arsitektur SI/TI pada Dinas Tata Kota, Bangunan

dan Permukiman.

2. Memberikan blueprint sebagai landasan untuk pengembangan SI/TI.

3. Memberikan pemahaman terhadap penggunaan metode TOGAF

Architecture Development Method dalam merancang Enterprise

Architecture.

4. Sebagai referensi utuk penelitian selanjutnya dibidang kajian Enterprise

Architecture.

Page 35: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

10

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metodologi ini terdiri dari dua macam, yaitu metodologi pengumpulan

data dan perancangan Enterprise Architecture. Metodologi pengumpulan data-data

yang telah dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Observasi dengan cara mengamati langsung objek untuk mendapatkan

data responden (Hartono, 2008).

2. Wawancara, merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data

responden (Hartono, 2008).

3. Studi Pustaka, dengan mencari sumber data sekunder yang akan

mendukung penelitian (Nazir, 2005).

1.6.2 Metode Perancangan

Untuk metodologi perancangan Enterprise Architecture adalah

menggunakan metodologi TOGAF ADM. Ada 7 tahapan yang akan dilakukan

pada skripsi ini, yaitu:

1. Preliminary Phase

Fase preliminary merupakan tahap awal untuk persiapan

perencanaan arsitektur enterprise. Tahapan ini dilakukan agar proses

pemodelan arsitektur dapat terarah dengan baik. Tahapan ini

menghasilkan prinsip-prinsip arsitektur yang merupakan bagian dari

Page 36: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

11

kebijakan teknologi informasi perusahaan yang akan mempengaruhi

keseluruhan proses desain dan untuk meyakinkan setiap orang yang

terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini berkomitmen untuk

kesuksesan proses arsitektur.

2. Phase A : Architecture Vision

Fase A bertujuan untuk menciptakan keselarasan pandangan

bagaimana pentingnya EA untuk pencapaian tujuan perusahaan dan

menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan dan

memetakan strategi. Visi arsitektur adalah kesempatan utama untuk

menjual keuntungan dari pengembangan yang disarankan kepada

pembuat keputusan enterprise sehingga memungkinkan tujuan bisnis

tanggap kepada penggerak strategis, sesuai dengan prinsip dan mencapai

maksud dan tujuan stakeholder, klarifikasi tujuan tersebut dan

menunjukkan bagaimana tujuan dapat dicapai oleh pengembangan

arsitektur yang disarankan.

3. Phase B : Business Architecture

Pada fase B, aspek bisnis dari proyek akan diperiksa. Fase ini

melibatkan pemodelan secara ekstensif dari arsitektur saat ini

menggunakan alat bantu seperti model business use case.

Page 37: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

12

4. Phase C : Information System Architecture

Fase C berfokus pada arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Pada

arsitektur data, harus ditentukan tipe dan sumber data utama yang

diperlukan untuk mendukung bisnis. Pada arsitektur aplikasi, ditentukan

jenis aplikasi penting untuk memproses data dan mendukung bisnis.

Kemudian, dibuat matriks dari aplikasi saat ini dan arsitektur aplikasi

tujuan, melakukan analisis gap dan melakukan korelasi fungsi bisnis

dengan aplikasi tujuan.

5. Phase D : Technology Architecture

Fase D berupa untuk memetakan komponen aplikasi yang

didefinisikan dalam arsitektur aplikasi menjadi satu set komponen

teknologi yang mewakili komponen software, hardware, dan jaringan,

dengan cara membeli ke pihak luar atau dikonfigurasi sendiri oleh

perusahaan ke dalam platform teknologi.

6. Phase E : Opportunities dan Solutions

Pada fase E akan dievaluasi model yang telah dibangun untuk

arsitektur saat ini dan target. Identifikasi proyek utama akan dilaksanakan

untuk mengimplementasikan arsitektur tujuan dan klasifikasi sebagai

pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem yang sudah ada.

Page 38: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

13

7. Phase F : Migration Planning

Pada fase F akan dilakukan analisis risiko dan biaya. Tujuan fase ini

untuk memilih proyek implementasi yang bervariasi menjadi urutan

prioritas. Aktivitasnya mencakup penaksiran ketergantungan, biaya,

manfaat dari proyek migrasi yang bervariasi.

1.2 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, dilakukan pembahasan dengan membagi

kedalam 5 bab. Pembagian tersebut dapat dijelaskan dengan struktur sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian yang digunakan dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang

digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan

sumber landasan teori tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi uraian metode penelitian yang

mencakup metode pengumpulan data dan metode

Page 39: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

14

perancangan pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman.

BAB IV PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

Bab ini menjelaskan perancangan Enterprise Architecture

Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman menggunakan

TOGAF berdasarkan analisis dari data data yang telah

diperoleh.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran serta

rekomendasi atas penelitian yang telah dilakukan.

Page 40: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 41: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perancangan

Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan

dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya

melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga

keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).

Proses perancangan memiliki tiga unsur penting yakni : pengetahuan

mengenai teknik perancangan, kebutuhan sistem, serta kendala yang mungkin

terjadi (Rizky, 2011).

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2005), “Sistem adalah suatu kumpulan komponen

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai sebuah tujuan

tertentu”. Menurut Agus Mulyanto (2009), “Sistem adalah kumpulan elemen-

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu

kesatuan”. Selain itu ada pengertian lain tentang sistem menurut Sanyoto

Gondodiyoto (2007), “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sumber daya

yang saling berkaitan secara terpadu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan

tertentu”.

15

Page 42: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

16

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu.

2.2.2 Pengertian Informasi

Definisi informasi menurut Agus Mulyanto (2009), “Informasi

merupakan pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan

menjadi sebuah kesimpulan, pengolahan data yang dibentuk agar berguna bagi

pemakainya”. Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2007), “Informasi adalah

merupakan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti (bermanfaat) bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan

kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan, sekarang maupun untuk masa depan”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulakan informasi

merupakan hasil dari pengolahan data. Sedangkan data merupakan kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata. Data sering kali

disebut sebagai bahan mentah dari informasi. Melalui proses transformasi, data

dibuat menjadi bermakna.

Page 43: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

17

2.2.2.1 Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005) untuk dapat berguna, maka informasi harus

didukung oleh tiga pilar sebagai berikut:

1. Relevan (Relevance), informasi harus mempunyai manfaat bagi

pemakainya.

2. Tepat Waktu (Timeliness), informasi harus tepat waktu datang

kepada penerima, dan tidak boleh terlambat.

3. Akurat (Accurate), informasi harus benar-benar nyata, dan tidak

boleh terjadi kesalahan-kesalahan yang nantinya akan menyesatkan

penerima informasi. Informasi yang disampaikan harus jelas maksud

dan tujuannya.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009), “Sistem informasi merupakan suatu

komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk

mencapai suatu tujuan”.

Adapula pengertian lain tentang sistem informasi menurut Jogiyanto

(2005), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-

prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada

Page 44: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

18

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan

keputusan yang cerdik.”

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses yaitu data menjadi

informasi, dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

2.3 Konsep Dasar Enterprise Architecture

2.3.1 Pengertian Enterprise

Enterprise merupakan kumpulan perusahaan atau organisasi yang

memiliki beberapa tujuan tertentu. Menurut para ahli, enterprise dapat

didefinisikan sebagi berikut :

1. “Enterprise bukan hanya perusahaan (company) yang berorientasi

kepada profit saja, tetapi juga bisa berupa organisasi non-profit atau

nirlaba. Seperti pemerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi

amal” (Surendro, 2009).

2. “Enterprise diartikan sebagai semua kumpulan organisasi yang

memiliki sekumpulan tujuan. Enterprise dapat merupakan sebuah

agen pemerintahan, sebuah korporasi keseluruhan, divisi korporasi,

departemen tunggal atau sebuah rantai organisasi yang berhubungan

tetapi berjauhan secara geografis” (The Open Group, 2009).

Page 45: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

19

Menurut definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa enterprise adalah suatu

kumpulan perusahaan atau organisasi yang mempunyai tujuan bisnis untuk

mencapai tujuan perusahaan/organisasi.

2.3.2 Pengertian Architecture

Menurut Surendro (2009), “Architecture merupakan suatu perencanaan

yang diwujudkan dengan model dan gambar dari bagian/komponen dari sesuatu

dengan berbagai sudut pandang”. Enterprise Architecture diperlukan karena

merupakan sebagai dasar sistem organisasi yang terdiri dari sekumpulan

komponen yang memiliki hubungan satu sama lainnya serta memiliki

keterhubungan dengan lingkungan sistem, dan memiliki aturan untuk perancangan

dan evaluasi (The Open Group, 2009).

Architecture pada awalnya hanyalah sebuah prinsip dan istilah yang

digunakan untuk membuat bangunan, tetapi didalam konteks teknologi informasi,

architecture diperlukan untuk membangun sebuah sistem.

2.3.3 Pengertian Enterprise Architecture

Enterprise Architecture merupakan perancangan proses bisnis dan

teknologi disetiap organisasi dan perusahaan, dan kemudian diintegrasikan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Surendro (2009), Enterprise Architecture

merupakan kumpulan prinsip, metode, dan model yang bersifat masuk akal yang

Page 46: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

20

digunakan untuk mendesain dan merealisasikan sebuah struktur organisasi

enterprise, struktur organisasi, sistem informasi dan sistem infrastrukturnya”.

Menurut The Open Group (2009) dapat disimpulkan Enterprise

Architechture adalah blueprint organisasi yang menentukan bisnis, informasi, dan

teknologi yang digunakan agar tercapai misi organisasi.

Enterprise Architecture dikonsentrasikan pada infrastruktur yang

meliputi hardware, software dan network untuk dapat bekerja secara bersama

dengan misi, sasaran, dan tujuan organisasi untuk menjalankan proses bisnis

organisasi dengan didukung oleh Teknologi Informasi. Berbagai macam

paradigma dan metode dapat digunakan dalam perancangan enterprise

architecture diantaranya adalah Zachman, TOGAF, FEAF dan gartner.

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan salah

satu acuan kerangka kerja untuk melakukan pengembangan, penerapan, dan

pengelolaan arsitektur di bidang Teknologi Informasi pada sebuah

organisasi/perusahaan. TOGAF berupa panduan tahapan-tahapan dan prinsip-

prinsip yang memberikan keleluasaan dalam memilih teknik pemodelan yang

digunakan dan merupakan panduan gabungan dari berbagai framework

pengembangan arsitektur (FEAF, TEAF, DoDAF, dsb).

“TOGAF memberikan metode yang detail mengenai bagaimana

membangun, mengelola dan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan

sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM)

(Surendro, 2009)”. Menjelaskan bagaimana menemukan sebuah arsitektur

Page 47: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

21

perusahaan/organisasi secara khusus berdasarkan kebutuhan bisnisnya dan proses.

Selain itu TOGAF memiliki Resource Base yang memberikan sumber-sumber

informasi berupa guidelines, templates, checklists, latar belakang informasi dan

detil material pendukung yang membantu arsitek di dalam penggunaan ADM.

Resource Base juga menyediakan banyak material referensi.

Berbeda dengan TOGAF, framework Zachman adalah framework EA

yang menyediakan enam sudut pandang yang dijelaskan dalam sebuah cube.

Keenam sudut pandang tersebut adalah planner, owner, designer, builder,

subcontractor, builder, dan functioning.

Sedangkan FEAF menyediakan sebuah struktur untuk mengembangkan,

memelihara dan mengimplementasikan lingkungan operasional di top-level dan

mendukung implementasi dari sistem TI, namun FEAF tidak memiliki proses

arsitektur yang detil dan tidak ada standarisasinya.

2.4 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan sebuah

framework dan sebuah metode untuk mengembangkan data dan melaksanakan

Enterprise Architecture. TOGAF memegang peranan penting membantu proses

pengembangan arsitektur, memungkinkan pengguna TI membangun solusi

berbasis sistem terbuka untuk kebutuhan bisnis mereka.

Page 48: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

22

Menurut The Open Group (2009), ada empat jenis arsitektur yang

umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan Enterprise Architecture, yaitu

:

a. Business architecture, yaitu mendefinisikan bagaimana proses bisnis

untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Data architecture, adalah penggambaran bagaimana penyimpanan,

pengelolaan, dan pengaksesan data pada perusahaan.

c. Application architecture, merupakan pendeskripsian bagaimana suatu

aplikasi dirancang dan bagaimana interaksi dengan aplikasi lain.

d. Technology architecture, yaitu gambaran mengenai infrastruktur

perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung aplikasi dan

bagaimana interaksinya.

2.4.1 TOGAF Architecture Development Method (ADM)

TOGAF Architecture Development Method meyediakan teruji dan

berulang dalam pengembangan arsitektur yang dibutuhkan perusahaan (The Open

Group, 2009). ADM merupakan hasil kerjasama generik yang berisikan

sekumpulan aktifitas yang mempresentasikan progresi dari setiap fase ADM dan

model arsitektur yang digunakan dan dibuat selama tahap pengembangan

Enterprise Architecture (Surendro, 2009).

Prinsip pengembangan enterprise dengan menggunakan metodelogi

TOGAF ADM terdiri dari tiga bagian, yaitu :

Page 49: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

23

1. Prinsip-prinsip enterprise, mendukung keputusan bisnis di seluruh

bagian organisasi/perusahaan.

2. Prinsip-prinsip teknologi informasi, mengarahkan penggunaan

sumber daya teknologi informasi di seluruh bagian

organisasi/perusahaan.

3. Prinsip-prinsip arsitektur, mengembangkan arsitektur proses

organisasi/perusahaan dan arsitektur implementasinya. Pada prinsip

ini dipengaruhi oleh rencana organisasi/perusahaan, strategi, faktor

pasar, sistem dan teknologi yang ada dalam organisasi/perusahaan.

ADM mempunyai 9 fase seperti gambar berikut :

Gambar 2.1 ADM process ( The Open Group, 2009)

Page 50: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

24

2.4.2 Preliminary

Fase preliminary merupakan tahap awal yang merupakan persiapan

arsitektur enterprise. Tahapan ini dilakukan agar proses pemodelan arsitektur

dapat terarah dengan baik. Tujuan dari fase preliminary adalah untuk meyakinkan

setiap orang yang terlibat didalamnya bahwa pendekatan ini berkomitmen untuk

kesuksesan dari setiap arsitektur yang akan dibuat.

Pada fase preliminary dilakukan identifikasi “who”, “what”, “why”,

“when”, dan “where” dari arsitektur itu sendiri (The Open Group, 2009).

1. “What” adalah ruang lingkup dari usaha arsitektur.

2. “Who” adalah siapa yang akan memodelkannya, siapa orang yang

bertanggung jawab untuk mengerjakan arsitektur tersebut, di mana

mereka akan dialokasikan dan bagaimana peranan mereka.

3. “How” adalah bagimana mengembangkan Enterprise Architecture,

menentukan Framework dan metode yang akan digunakan untuk

menangkap informasi.

4. “When”” adalah kapan tanggal penyelesaian arsitektur.

5. “Why” adalah mengapa arsitektur ini dibangun, hal ini berhubungan

dengan tujuan organisasi yaitu bagaimana arsitektur dapat memenuhi

tujuan organisasi.

6. “Where” adalah menunjukkan lokasi kerja dari organisasi.

Memungkinkan organisasi berada di satu bangunan, beberapa kantor

Page 51: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

25

atau di sekeliling dunia. Jika semua lokasi organiasi saling

terkoneksi maka diperlukan identifikasi terlebih dahulu.

Preliminary Phase memiliki input, serta langkah-langkah, dan berupa

output sebagai berikut:

a. Input

1. Prinsip-prinsip dan tujuan aktivitas.

b. Langkah-Langkah

1. Mendefinisikan dan membuat prinsip-prinsip arsitektur.

2. Menentukan ruang lingkup setiap unit-unit inti yang terlibat secara

langsung dalam perencanaan strategis sitem informasi.

c. Output

1. Prinsip-prinsip perencanaan strategis sistem informasi (principles

catalog). Prinsip-prinsip tersebut akan menjadi dasar dalam

pengembangan perencanaan startegis sistem informasi yang akan

menghasilkan beberapa arsitektur. Prinsip-prinsip tersebut akan

dijelaskan dalam principle catalog.

2. Tabel identifikasi 5W (What, Who, Why, When, Where) + 1H (How),

yang nantinya tabel ini akan menjelaskan dan menguraikan apa saja

yang akan dilakukan pada objek penelitian, siapa saja yang akan

mengerjakan serta bertanggung jawab dengan objek penelitian,

bagaimana cara kerja pada objek penelitian, kenapa pekerjaan dalam

objek dilakukan dan dimana tempat penelitian tersebut. Dalam

Page 52: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

26

penelitian ini, objek penelitian penulis dilakukan di Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan (DTKBDP)

2.4.3 Requirement Management

Reuqirement Management adalah proses pengelolaan kebutuhan

arsitektur di seluruh fase TOGAF ADM. Tujuan dari proses ini adalah untuk

menentukan kebutuhan arsitektur enterprise, kebutuhan itu disimpan lalu

dimasukkan ke dalam fase yang sesuai (The Open Group, 2009)

Sumber daya yang harus dikembangkan dalam tahapan ini adalah

skenario aktivitas. Skenario aktivitas mencakup process business (alur aktivitas)

dan issue (permasalahan dalam organisasi). Process business yang dimaksud

adalah penjelasan sistem yang sedang berjalan pada organisasi.

Requirement Management memiliki input, serta langkah-langkah, dan

berupa output sebagai berikut:

a. Input

1. Keadaan sistem pada saat ini.

2. Data inventaris sarana dan prasarana pendukung TIK.

b. Langkah-langkah

1. Menganalisa kekurangan dan kelebihan dari kondisi sistem pada saat

ini.

2. Identifikasi permasalahan dari kondisi sistem pada saat ini.

3. Membuat solusi dari setiap permasalahan pada kondisi sistem saat ini.

Page 53: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

27

c. Output

1. Tabel permasalahan organisasi, yang menjelaskan daftar permasalahan

dari setiap aktivitas organisasi.

2. Tabel solusi aktivitas, yang berisi tentang permasalahan dari setiap

aktivitas beserta solusi yang akan mengatasi permasalahan tersebut.

3. Tabel solusi sistem informasi, pada tabel ini hampir sama dengan tabel

solusi altivitas. Tetapi, perbedaannya ada pada kolom solusi. Pada

tabel ini, solusi yang akan diberikan sudah menyebutkan sistem atau

aplikasi apa saja yang nantinya seharusnya digunakan dalam mengatasi

permasalahan organisasi.

2.4.4 Phase A : Architecture Vision

Fase ini untuk menciptakan keselarasan pandangan bagaimana

pentingnya EA untuk pencapaian tujuan organisasi. Elemen kunci dalam fase ini

adalah visi, misi, strategi, serta tujuan perusahaan yang telah didokumentasikan.

Kesemuanya itu dibutuhkan untuk menetapkan visi arsitektur yang baru.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Menentukan/menetapkan proyek.

2. Mendefinisikan tujuan dan penggerak bisnis.

3. Review prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis.

4. Mendefinisikan apa yang di dalam dan luar ruang lingkup.

5. Mendefinisikan batasan-batasan.

Page 54: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

28

6. Mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan visi arsitektur.

Fase visi arsitektur memiliki input, langkah-langkah dan output sebagai

berikut:

a. Input

1. Prinsip aktivitas, sasaran aktivitas dan penggerak aktivitas.

b. Langkah-langkah

1. Menguraikan tujuan aktivitas, penggerak aktivitas, dan kendala

aktivitas.

2. Mendefinisikan apa saja yang ada di dalam dan di luar ruang

lingkup arsitektur pada saat ini.

3. Mengembangkan visi arsitektur.

c. Output

1. Mengidentifikasi semua aktivitas yang ada di dalam organisasi.

identifikasi tersebut dihasilkan dalam value chain, diagram yang

mengidentifikasi dan mengelompokkan seluruh aktivitas mana

saja yang nantinya akan masuk ke dalam kelompok aktivitas

utama dan aktivitas pendukung.

2. Hasil identifikasi stakeholder dengan aktivitas yang ada dalam

organisasi untuk mengetahui keterlibatan setiap stakeholder

dalam organisasi, dan untuk mengetahui kebutuhan stakeholder

dalam pembuatan arsitektur. Identifikasi ini nantinya akan

dijelaskan dalam stakeholder map matrix, matriks yang akan

Page 55: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

29

menjelaskan hubungan antara stakeholder dengan aktivitas dalam

organisasi.

2.4.5 Phase B : Business Architecture

Pada fase ini bertujuan untuk menguraikan deskripsi arsitektur bisnis

dasar, mengembangkan tujuan arsitektur bisnis dari proyek. Mengembangkan

target arsitektur bisnis yang menjelaskan bagaimana pelaksanaan kebutuhan

perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis dalam mendukung visi arsitektur yang

telah disetujui. Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan

pemodelan dari arsitektur saat ini serta yang diinginkan menggunakan alat bantu

seperti model proses bisnis atau model business usecase.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Melengkapi arsitektur bisnis.

2. Melakukan Gap analysis.

3. Mengembangkan deskripsi arsitektur bisnis saat ini untuk

mendukung arsitektur bisnis target.

4. Mengidentifikasi reference model, sudut pandang dan tools.

5. Menentukan kandidat calon roadmap.

6. Membuat dokumen definisi arsitektur.

7. Menyelesaikan arsitektur bisnis.

Page 56: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

30

Fase arsitektur bisnis memiliki input, langkah-langkah, dan output

sebagai berikut :

a. Input

1. Kondisi aktivitas pada saat ini.

b. Langkah-langkah

1. Mengembangkan deskripsi arsitektur aktivitas dasar.

2. Melakukan analisis gap.

3. Membuat arsitektur bisnis (aktivitas).

c. Output

1. Pemodelan arsitektur bisnis menggunakan archimate.

2. Rancangan arsitektur bisnis yang digambarkan menggunakan rich

picture.

3. Struktur organisasi usulan, merupakan rancangan struktur

organisasi yang baru untuk menunjang kinerja organisasi dan

kinerja sistem informasi agar dapat berjalan dengan baik.

Arsitektur bisnis dapat dijelaskan meggunakan beberapa konsep tambahan

berdasarkan orientasi layanan, yaitu konsep business service (layanan bisnis),

business process (proses bisnis), dan business function (fungsi bisnis).

a. Business Service

Business Service merepresentasikan kemampuan yang menawarkan

nilai tambah untuk lingkungan dan kemampuan ini direalisasikan

secara internal dan independen (The Open Group, 2009).

Page 57: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

31

b. Business Process

Business Process merepresentasikan alur kerja atau aliran nilai yang

terdiri atas proses atau fungsi lebih kecil. Tujuan dari business process

adalah untuk memuaskan customer (The Open Group, 2009).

c. Business Function

Business Function menetapkan elemen perilaku berdasarkan pada

sekumpulan kriteria terpilih. Business function mengelompokkan

perilaku berdasarkan pada sumber daya bisnis, kemampuan,

kompetensi dan pengetahuan yang dibutuhkan. Busniess function

adalah tugas-tugas khusus yang dilakuan dalam sebuah organisasi The

Open Group, 2009).

2.4.6 Phase C : Information Systems Architecture

Pada fase ini bertujuan untuk mendefinisikan tipe dan sumber utama

data yang diperlukan untuk mendukung bisnis. Pada tahap ini tidaklah

memperhatikan perancangan database, hanya menjelaskan pengembangan dari

arsitektur sistem informasi untuk mendukung fase A yang telah disetujui.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Arsitektur data, tujuannya adalah mendefinisikan entitas data yang relevan

dengan enterprise yang berhubungan dengan perusahaan, tetapi tidak

memperhatikan perancangan database.

Page 58: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

32

Arsitektur data memiliki input, langkah-langkah, dan output sebagai

berikut:

a. Input

1. Data principles saat ini, berisi prinsip-prinsip mengenai data yang

mendukung bisnis pada organisasi seperti prinsip penggunaan data

tersebut.

b. Langkah-langkah

1. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur data.

2. Mengembangkan deskripsi target arsitektur data.

3. Melakukan analisis gap.

4. Menyelesaikan arsitektur data.

c. Output

1. Rancangan diagram yang mengubungkan data, layanan bisnis dan

aplikasi. Rancangan tersebut menggunakan data dissemination

diagram.

2. Rancangan tipe data dan hubungan antara entiti data penting untuk

mendukung aktivitas pada organisasi. Rancangan tersebut

digambarkan dalam class diagram.

2. Arsitektur aplikasi, tujuannya adalah mendefinisikan berbagai jenis sistem

aplikasi utama yang diperlukan untuk memproses data dan bisnis, tidak

berhubungan dengan rancangan sistem aplikasi.

Page 59: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

33

Arsitektur aplikasi memiliki input, langkah-langkan, dan output sebagai

berikut :

a. Input

Application principles, berisi tentang prinsip-prinsip yang mengenai

aplikasi yang digunakan pada organisasi, seperti prinsip penggunaan

aplikasi tersebut.

b. Langkah-langkah

1. Melakukan analisis gap.

2. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur apikasi

3. Mengembangkan deskrispi target arsitektur aplikasi.

4. Menyelesaikan arsitektur aplikasi.

c. Output

1. Hasil identifikasi tersebut dijelaskan menggunakan application

portofolio catalog.

2. Rancangan penempatan distribusi aplikasi yang digunakan user di

dalam organisasi. rancangan tersebut digambarkan oleh application

and user location diagram.

3. Rancangan penggambaran interaksi antara aktor (user) dan perannya

dalam setiap aplikasi. Rancangan ini akan digambarkan dalam usecase

diagram.

Page 60: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

34

2.4.7 Phase D : Technology Architecture

Tujuan dari fase ini adalah untuk mengembangkan arsitektur teknologi

yang diinginkan yang sesuai dengan arsitektur data dan aplikasi, yang mewakili

perangkat lunak dan komponen perangkat keras, alternatif teknologi sampai

pelaksanaan analisis kesenjangan.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Mengidentifikasi model, sudut pandang dan tools yang digunakan.

2. Mengembangkan baseline arsitektur teknologi.

3. Mengembangkan deskripsi target arsitektur teknologi.

4. Membuat analisis gap.

5. Menentukan kandidat roadmap.

6. Menanggulangi seluruh dampak arsitektur.

7. Membuat review untuk stakeholder.

8. Menyelesaikan arsitektur teknologi.

9. Membuat dokumen definisi arsitektur.

Fase arsitektur teknologi memiliki input, langkah-langkah, dan output

sebagai berikut :

a. Input

1. Technology principles saat ini, berisi prinsip-prinsip mengenai

teknologi yang digunakan untuk mendukung aktivitas pada organisasi.

b. Langkah-langkah

1. Melakukan analisis gap.

Page 61: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

35

2. Menyelesaikan arsitektur teknologi.

3. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur teknologi.

4. Mengembangkan deskripsi target arsitektur teknologi.

c. Output

1. Rancangan komunikasi dalam arsitektur teknologi, seperti rancangan

jaringan yang melibatkan hardware untuk membuat suatu komunikasi

jaringan. Rancangan tersebut digambarkan dalam communication

engineering diagram.

2. Platform decomposition diagram menggambarkan platform teknologi

yang mendukung sistem informasi.

3. Identifikasi teknologi yang sudah digunakan dalam sistem yang

berjalan pada organisasi. hasil tersebut dapat dijelaskan menggunakan

technology portofolio catalog.

2.4.8 Phase E : Opportunities and Solution

Pada fase ini bertujuan untuk berkonsentrasi pada rencana pembuatan

implementasi awal dan identifikasi penyampaian arsitektur yang telah ditetapkan

pada fase sebelumnya. Pada tahapan ini pula akan dievaluasi model yang telah

dibangun untuk arsitektur saat ini dan target, identifikasi proyek utama yang akan

dilaksanakan untuk mengimplementasikan arsitektur tujuan dan klasifikasi

sebagai pengembangan baru atau penggunaan kembali sistem yang sudah ada.

Page 62: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

36

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Menentukan atribut key corporate change.

2. Menetapkan batasan-batasan bisnis.

3. Menggabungkan hasil analisis gap dari fase Business Architecture

sampai Technology Architecture.

4. Membuat ulasan persyaratan fungsi bisnis yang terkait.

5. Menggabungkan persyaratan operasi.

6. Mengesahkan ketergantungan.

7. Menetapkan kesiapan dan resiko transformasi bisnis.

8. Merumuskan implementasi dan migrasi.

9. Mengidentifikasi paket kerja kelompok utama.

10. Mengidentifikasi arsitektur transisi.

11. Membuat roadmap arsitektur dan implementasi migrasi.

Fase peluang dan solusi memiliki input, langkah-langkah dan output sebagai

berikut :

a. Input

1. Hasil analisis gap dari arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi.

b. Langkah-langkah

1. Merumuskan implementsi dan strategi migrasi.

2. Menentukan kendala aktivitas untuk implementasi.

3. Meninjau kembali dan menggabungkan hasil analisis gap dari fase B

sampai fase D.

Page 63: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

37

c. Output

1. Hasil analisis gap gabungan dari fase arsitektur bisnis sampai

arsitektur teknologi

2.4.9 Phase F : Migration Planning

Pada fase ini bertujuan untuk memilih proyek implementasi yang bervariasi

menjadi urutan prioritas. Aktivitas mencakup penilaian ketergantungan, biaya,

manfaat dari proyek migrasi yang bervariasi. Prioritas proyek akan berjalan untuk

membentuk dasar dari perencanaan implementasi detail dan rencana migrasi.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Menetapkan nilai bisnis untuk setiap paket kerja.

2. Memperkirakan kebutuhan sumberdaya, waktu proyek dan waktu

pengiriman.

3. Mengutamakan migrasi proyek berdasarkan perkiraan biaya dan

resiko.

4. Menyelesaikan rencana implementasi dan migrasi.

Fase rencana migrasi memiliki input, langkah-langkah dan output

sebagai berikut:

a. input

1. Implementation and migration plan, suatu rencana untuk menjadwalkan

migrasi data dan implementasi aplikasi.

Page 64: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

38

b. Langkah-langkah

1. Menetapkan model bisnis pada setiap proyek.

2. Membuat roadmap implementasi arsitektur dan perencanaan migrasi.

3. Memastikan interaksi kerangka kerja manajemen untuk rencana

implementasi dan migrasi.

4. Lebih memprioritaskan proyek migrasi melalui pelaksanaan penilaian

biaya.

c. output

1. Roadmap implementasi aplikasi.

2.4.10 Phase G : Implementation Governance

Pada fase ini, proyek dilaksanakan sebagai program rencana kerja,

serta pengelolaan proyek untuk mencapai keberhasilan arsitektur yang diinginkan.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Menetapkan ruang lingkup dan prioritas implementasi dengan

manajemen pengembangan.

2. Mengidentifikasi sumberdaya dan kemampuan.

3. Melakukan penetapan solusi pengembangan pada setiap

implementasi.

4. Menjalankan Enterprise Architecture yang telah dibuat/dirancang.

5. Mengimplementasikan manajemen bisnis dan operasi IT.

Page 65: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

39

6. Mengadakan post-implementation dan menyelesaikan

implementasi.

Fase tata kelola implementasi memiliki input, langkah-langkah dan

output sebagai berikut :

a. Input

1. Architecture roadmap

b. Langkah-langkah

1. Mengidentifikasi sumber daya.

2. Menerapkan bisnis operasi dan IT.

3. Melaksanakan tinjauan pasca implementasi dan menutupnya.

c. Output

1. Kontrak arsitektur yang telah ditandatangani

2.4.11 Phase H : Architecture Change Management

Tujuan fase ini adalah untuk memastikan bahwa arsitektur mencapai

target bisnis serta untuk menentukan/menetapkan proses manajemen perubahan

arsitektur untuk Enterprise Architecture yang baru. Proses ini menyediakan

monitoring berkelanjutan dari hal-hal seperti pengembangan teknologi baru dan

menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan Enterprise Architecture

berikutnya.

Beberapa tahap yang dilakukan di fase ini adalah:

1. Menetapkan nilai realisasi proses.

Page 66: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

40

2. Menetapkan monitoring tools.

3. Mengelola resiko.

4. Menyediakan analisis untuk manajemen arsitektur.

5. Menyediakan kebutuhan perubahan.

6. Mengelola proses tata kelola.

7. Mengaktifkan proses untuk menerapkan perubahan.

Fase manajemen perubahan arsitektutur memiliki input, langkah-langkah, dan

output sebagai berikut :

a. Input

1. Inovasi teknologi bisnis dan perubahan strategi.

b. Langkah-langkah

1. Mengelola resiko

2. Menyebarkan tools monitoring.

c. Output

1. Kontrak arsitektur yang telah diperbarui.

2. Perubahan kerangka arsitektur dan prinsip-prinsip.

3. Arsitektur yang diperbarui untuk proses pemeliharaan.

Page 67: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

41

2.4.12 Kelebihan dan Kekurangan TOGAF

Salah satu kelebihan menggunakan TOGAF adalah karena sifatnya yang

fleksibel dan bersifat open source. TOGAF memandang enterprise architecture

ke dalam empat kategori. Keempat kategori tersebut adalah business architecture,

application architecture, data architecture, dan technology architecture

(Setiawan, 2009).

Secara umum TOGAF memiliki struktur dan komponen sebagai berikut:

1. Architecture Development Method (ADM)

Merupakan bagian utama dari TOGAF yang memberikan gambaran rinci

bagaimana mementukan sebuah enterprise architecture secara spesifik

berdasarkan kebutuhan bisnisnya.

2. Foundation Architecture

Merupakan sebuah framework-within-a-framework dimana didalamnya

tersedia gambaran hubungan untuk pengumpulan arsitektur relevan, juga

menyediakan bantuan petunjuk pada saat terjadinya abstraksi level yang

berbeda. foundation Architecture dapat dikumpulkan melalui ADM.

3. Resource Base

Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidelines, templates,

checklist, latar belakang informasi dan detail material pendukung yang

membantu arsitek dalam penggunaan ADM.

Kekurangan framework TOGAF:

Page 68: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

42

1. Tidak adanya template standar untuk seluruh domain (misalnya untuk

membuat blok diagram).

2. Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made).

2.5 Tools Perancangan Arsitektur

2.5.1 Principle Cataloga

Bertujuan dari katalog ini adalah untuk menangkap bisnis dan prinsip-

prinsip yang menggambarkan solusi atau arsitektur yang seharusnya seperti apa.

Nantinya prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengevaluasi dan menyetujui hasil

dari arsitektur bisnis. Prinsip ini juga digunakan sebagai tools untuk membuat tata

kelola arsitektur yang mempunyai inisiatif perubahan. (The Open Group, 2009).

Tabel 2.1 Contoh Principle Catalog

No Prinsip Tujuan

1. Keputusan arsitektur harus

mengacu pada tujuan

strategis dan proses bisnis

pada Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Pemukiman.

Mendukung kemampuan adaptasi

terhadap proses bisnis

Memperkuat hubungan antara

infrastruktur dan proses bisnis

serta lebih mudah menyelaraskan

proses bisnis ketika perubahan

terjadi.

2. Pengelolaan arsitektur ini Meningkatkan kemampuan untuk

Page 69: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

43

diusahakan mudah. berbagi data dan sumber daya lain

dalam pelayanan kepada

pengguna dan membantu

kerjasama antar divisi.

3. Arsitektur yang

dikembangkan harus aman.

Dapat meminimalisasi dampak

atas bencana alam.

Mampu bertahan dari serangan

eksternal seperti virus, worm,

hack, syware, crack, phising,

denial of service.

4. Data Previlege

(Perlindungan Data)

Untuk melindungi dari akses

pihak-pihak yang tidak

berwenang.

Mengatur stakeholder dalam

mengolah data.

5. Arsitektur dirancang agar

mudah melakukan

penambahan dan

pengembangan.

Memungkinksn respon yang lebih

cepat apabila ada perubahan yang

dapat berakibat pada infrastruktur

yang bersifat adaptif.

6. Penerapan arsitektur multi-

tier dan arsitektur berbasis

komponen.

Memudahkan kegiatan

penggantian komponen yang

rusak (meningkatkan

availability).

Page 70: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

44

Memudahkan duplikasi dan

upgrading modul.

7. Menggunakan open

technology.

Menghindari ketergantungan pada

vendor.

Menjamin dukungan produk yang

kuat terhadap teknologi.

Meminimalisasi training manusia

yang harus dilakukan setiap kali

ada perubahan dalam pilihan

vendor.

8. Data yang konsisten. Tersedianya kebutuhan bagi pihak

yang membutuhkan.

Meminimalkan resiko akan

kerancuan jika ada

pengembangan yang akan

dikerjakan.

2.5.2 Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memerlihatkan urutan

dan hubungan antar proses beserta intruksinya. Gambaran ini dinyatakan

dengan simblo. Setiap simbol menggambarkan proses tertentu, sedangkan

Page 71: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

45

hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005).

Terdapat dua macam flowchart yang menggambarkan prosess komputer,

yaitu :

1. System Flowchart

Bagan yang menggambarkan proses dalam sistem dengan

menunjukkan alat media input, output serta jenis media penyimpanan

dalam proses pengolahan data.

2. Program flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan intruksi yang digambarkan

dengan simbol tertentu untuk emmecahkan masalah dalam suatu

program.

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu

menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang akan digunakan

dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu simbol penghubung/alur (flow direction

symbols), simbol proses (processing sysmbols), dan simbol input-output (input-

output symbols). Dengan uraian sebagai berikut.

1. Simbol penghubung/alur (Flow Direction Symbols)

Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu

dengan yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line. Simbol-simbol tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 72: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

46

Tabel 2.2 Simbol Penghubung Flowchart

Simbol Penjelasan

Arus/Flow

Untuk menyatakan jalannya arus

suatu proses.

Communication Link

Untuk menyatakan bahwa adanya

transisi suatu data/informasi dari

satu lokasi ke lokasi lainnya.

Connector

Untuk menyatakan sambungan

dari suatu proses ke proses lainnya

dalam halaman/lembar yang sama.

Off-line Connector

Untuk menyatakan sambungan

dari satu proses ke proses lainnya

dalam halaman/lembar yang

berbeda.

2. Simbol Proses (Processing Symbols)

Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu

proses/prosedur. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut.

Page 73: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

47

Tabel 2.3 Simbol Proses Flowchart

Simbol Penjelasan

Proses/penugasan

Untuk kegiatan pemrosesan input, pada

simbol ini dapat menuliskan operasi-

operasi yang dikenakan pada input.

Manual

Untuk menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh

komputer (manual).

Decision/logika

Untuk menunjukkan suatu kondisi

tertentu yang akan menghasilkan dua

kemungkinan jawaban, ya atau tidak.

Predefined Process

Pengolahan untuk member harga awal.

Terminal

Untuk menyatakan permulaan atau

akhir suatu program.

Page 74: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

48

Keying Operation

Untuk menyatakan segala jenis operasi

yang diproses dengan menggunakan

suatu mesin yang mempunyai

keyboard.

Offline-Line Storage

Untuk menunjukkan bahwa data dalam

simbol ini akan disimpan ke suatu

media tertentu.

Manual Input

Untuk memasukkan data secara manual

dengan menggunakan online keyboard.

3. Simbol Input-Output (Input-Output Symbols)

Tabel 2.4 Simbol Input-Output Flowchart

Simbol Penjelasan

Input-Output Untuk menyatakan proses input

dan output tanpa tergantung

dengan jenis peralatannya.

Punched Card

Untuk menyatakan input berasal

dari kartu atau output ditulis ke

kartu.

Page 75: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

49

Magnetic-tape Unit

Untuk menyatakan input berasal

dari pita magnetic atau output

disimpan ke pita magnetic.

Disk Storage

Untuk menyatakan input berasal

dari disk atau output disimpan disk.

Document

Untuk mencetak laporan ke printer.

Display

Untuk menyatakan peralatan

output yang digunakan berupa

layar (video dan komputer).

2.5.3 Value Chain

Porter (1985), dalam buku karangan Jogiyanto (2005), value chain

meliputi kegiatan-kegiatan yang terdiri dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-

aktivitas, yaitu:

1. Aktivitas utama, yang meliputi penanganan dan penyimpanan bahan

mentah yang berupa inbound logistics, operations, outbond logistics,

marketing and sales, dan services.

Page 76: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

50

2. Aktivitas pendukung yaitu infrastruktur perusahaan, yang berupa

firm infrastructure, human resources management, technology

development, dan procurement.

Untuk mencapai keunggulan kompetitif, dua aktivitas besar yang terdiri

dari sembilan kegiatan tersebut harus mempunyai nilai yang efektif dan efisien.

Nilai disetiap kegiatan harus dapat menciptakan nilai dimasing-masing kegiatan.

Gambar 2.2 : Diagram Value Chain (Porter, 1985)

2.5.3 Stakeholder Map Matrix

Tujuan dari Stakeholder Map Matrix ini adalah untuk mengidentifikasi

stakeholder untuk keterlibatannya di dalam aktivitas utama dan aktivitas

pendukung (The Open Group, 2009).

Page 77: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

51

Tabel 2.5 Contoh Stakeholder Map Matrix

Stakeholder

Aktivitas

Tat

a R

uan

g

Bid

. B

angunan

Bid

. T

eknik

Su

bb

ag.

Tat

a U

sah

a

Pem

ohon

Bag

. K

euan

gan

Kep

ala

Din

as

Pem

erin

tah

Non P

emer

inta

h

Aktivitas Utama

1. Rekomendasi IMB &SLF

2. Hasil Musrembang

3. Sidang

4. Survey Lokasi

5. DPA

6. Lelang Proyek

7. Rekomendasi IMB &SLF

8. Bangunan

Aktivitas Pendukung

1. Manajemen Keuangan

2. SDM

3. Inventaris

4. Perencanaan Bisnis Strategis

Pada tabel 2.5 digambarkan keterlibatan stakeholder terhadap aktivitas

yang ada di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang

Page 78: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

52

Selatan. Kolom pada matriks tersebut merupaka stakeholder yang ada di Dinas

Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan. Baris pada

matriks tersebut merupakan aktivitas-aktivitas yang ada pad DTKBDP. Warna

biru yang ada dalam matriks tersebut menandakan siapa saja stakeholder yang

terlibat dalam setiap aktivitas.

2.5.4 Archimate

Archimate adalah bahasa pemodelan untuk menggambarkan enterprise

architecture. ada standarisasi archimate, terbagi menjadi 3 layer, yaitu layer

teknologi, layer bisnis, dam layer aplikasi.

a. Layer bisnis

1. Konsep struktural antara peran bisnis, pelaku usaha dan entitas

yang melakukan prilaku seperti proses bisnis atau fungsi. Proses

bisnis disini menandakan tanggung jawab untuk satu atau lebih

proses bisnis atau fungsi bisnis.

2. Peran bisnis ditetapkan pada pelaku usaha. Pelaku usaha bisa

berupa individu atau kelompok masyarakatdan sumber daya yang

memiliki status permanen dalam organisasi.

b. Layer aplikasi

Konsep untuk layer ini adalah komponen aplikasi. Konsep ini

digunakan untuk memodelkan entitas struktural dalam lapisan aplikasi

dari perangkat lunak lengkap atau sistem informasi.

Page 79: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

53

c. Layer teknologi

Konsep struktural untuk lapisan teknologi ini adlaah node. Konsep ini

digunakan untuk memodelkan entitas struktural dlaam lapisan

teknologi.

2.5.5 Rich Picture

Merupakan penggambaran sistem atau situasi dengan menggunakan

gambar-gambar. Gambaran keseluruhan dari orang, objek, proses, struktur, dan

maslah pada keseluruhan proses bisnis yang ada di organisasi.

Subbag. Rumah Tangga

Aplikasi E-inventaris

2. Kelola Data Inventaris

Bagian Keuangan

3. View Laporan Inventaris

Bidang Teknik

1. Input Data Inventaris

Bidang Bangunan

1a. Input Data Inventaris

Gambar 2.3 Contoh Rich Picture

Menjelaskan bahwa pada pencatatan penggunaan inventaris di DTKBDP,

setiap bidang harus melakukan login terlebih dahulu kedalam sisem, kemudian

setiap bidang harus menginput data inventaris yang mereka gunakan setiap bulan.

Subbag. Rumah tangga melakukan login kedalam sistem untuk mengelola

data inventaris yang digunakan setiap bidang di DTKBDP. Bagian keuangan

melihat laporan inventaris melalui sistem E-inventaris.

Page 80: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

54

2.5.6 Data Dissemination Diagram

Data Dissemination Diagram menunjukkan hubungan antara entitas data,

layanan bisnis dan komponen aplikasi. Diagram ini menunjukkan bagaimana

entitas logis secara fisik diwujudkan dengan komponen aplikasi. Kemudian,

menggambarkan replika data dan sistem uta,a untuk data (The Open Group,

2009).

Gambar 2.4 Data Dissemination Diagram

Pada gambar 2.4 menggambarkan hubungan layanan Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan, aplikasi, dan data. Di

aplikasi IMB dan SLF terdapat data level, data user, data pegawai, data customer,

data tanah, data SLF, data IMB dan data bangunan. Aplikasi SPK Lelang terdapat

Page 81: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

55

data level, data user, data pegawai, data kontraktor, data material, data DPA, data

design proyek dan data lelang. Aplikasi progress bangunan terdapat data level,

data user, data pegawai, data proyek, data pengawas, data progress, dan data

kontraktor. Aplikasi E-inventaris terdapat data user, data level, data pegawai dara

registrasi_BMN, data peralatan, data kendaraan, data tanah, data bangunan dan

data aset_tak_berwujud. Aplikasi E-keuangan terdapat data level, data pegawai,

data periode, data klasifikasi_pengeluaran, data user, data pengeluaran dan data

general_ledger.

2.5.7 UML

Unified Modelling Laguage (UML) adalah salah satu alat bantu yang

sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini

disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang

memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi

mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan

mereka dengan yang lain.

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan

oleh Booch, Object Modelling Technique (OMT) dan Object Oriented

Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan

nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan

design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-

Page 82: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

56

obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian

interface dan implementasi.

Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk

menjadi diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain

sistem ini. UML memiliki beberapa diagram diantaranya (Munawar, 2005):

1. Diagram Use Case

Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif

pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara

user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita

bagaimana sebuah sistem dipakai (Munawar, 2005).

Usecase merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana

sistem akan terlihat di mata pengguna potensial. Use case terdiri dari sekumpulan

skenario yang dilakukan oleh seorang actor (orang, perangkat keras, urutan waktu

atau sistem yang lain). Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi

pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut

pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari

sistem, yaitu actor (pengguna), use case dan relationship (Munawar, 2005).

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:

(sugiarti, 2013):

Page 83: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

57

Tabel 2.6 Daftar Simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau aktor, biasanya

dinyatakan dengan menggunakan kata

kerja di awal frase nama use case.

Nama Use Case

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem

informasi yang akan di buat itu sendiri ;

biasanya dinyatakan menggunakan kata

benda di awal frase nama aktor.

Asosiasi (Association)

Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisipasi pada use case.

Ekstensi (Extend)

<<extend>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use

case dimana use case yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri

walau tanpa use case tambahan;

biasanya use case tambahan memiliki

nama depan yang sama dengan use case

Page 84: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

58

yang ditambahkan.

Generalisasi (Generalitation)

Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use

case dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari lainnya.

Menggunaan (Include)

Relasi use case ke sebuah use case

dimana use case yang ditambahkan

memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsinya atau sebagai

syarat dijalankan use case ini. Dua

sudut pandang mengenaik use case,

yaitu :

1. Include berarti use case yang

ditambahkan akan selalu

dipanggil saat use case tambahan

dijalankan.

2. Include berarti use case yang

tambahan akan selalu melakukan

pengecekan apakah use case

yang ditambahkan telah

Page 85: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

59

dijalankan sebelum use case

tambahan dijalankan. Kedua

sudut pandang tersebut dapat

digunakan salah satu atau

keduanya, tergantung pada

pertimbangan dan sudut pandang

yang dibutuhkan.

Gambar 2.5 Contoh Model Use Case Diagram

Pada gambar 2.5 menjelaskan use case diagram di sistem SPK lelang.

Arsitektur bisnis SPK Lelang memiliki 7 aktor dan 10 use case yang dapat

dilakukan dalam sistem SPK lelang. Aktor yang terlibat yaitu, admin, bagian

Pemerintah Kota

Input Hasil Musrembang Bagian Keuangan

Input DPA

Bidang Teknik

Input Design Proyek

Kontraktor

Input Proposal Proyek

Sekretariat

Memilih Kontraktor

Kepala Dinas

Pengesahan Proyek

View Laporan Proyek

Log in

Log Out

<<include>>

Admin

Manajemen User

Page 86: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

60

keuangan, pemerintah kota, kontraktor, bidang teknik, kepala dinas dan

sekretariat.

Use case yang terlibat dalam SPK lelang yaitu, login,logout, manajemen

user, input hasil musrembang, input DPA, input design proyek, input proposal

proyek, memilih kontraktor, pengesahan proyek, dan view laporan proyek.

2. Diagram Kelas

Class Diagram adalah deskripsi objek-objek dengan property, perilaku

(operasi) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan

pandangan global atas sebuah sistem. Class dalam notasi UML digambarkan

kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di

atas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau

lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap

suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class.

Atribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.

Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih atribute (Munawar, 2005).

Operation adalah sesuatu yang dilakukan oleh sebuah class atau yang

anda (atau class yang lain) dapat lakukan sebuah class. Responsibility adalah

keterangan tetang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh

atribute dan operation (Munawar, 2005).

Page 87: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

61

Tabel 2.7 Daftar Simbol Class Diagram

Simbol Penjelasan

Kelas

Kelas pada struktur sistem.

Antarmuka (Interface)

Sama seperti konsep interface

dalam pemrograman

berorientasi objek.

Asosiasi (Assosiation)

Relasi antar kelas dengan

makna umum; biasanya disertai

dengan multiplicity.

Asosiasi berarah (Directed

Association)

Relasi antar kelas dengan

makna kelas yang satu

digunakan oleh kelas yang lain;

biasanya disertai dengan

multiplicity.

Generalisasi (Generalization)

Relasi antar kelas dengan

makna generalisasi –

spesialisasi (umum – khusus)

Page 88: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

62

Kebergantungan (Depedency)

Relasi antar kelas dengan

makna kebergantungan antar

kelas.

Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram

Pada gambar 2.6 menjelaskan Class Diagram di sistem IMB dan SLF.

Arsitektur data IMB dan SLF memiliki 8 kelas, yaitu Level, user , Pegawai,

Customer, Tanah, Bangunan, SLF, dan IMB.

Kelas level memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Customer

+Id_Customer+Nama_Customer+TTL+Telp+Alamat+KTP+Akta

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Bangunan

+Id_Bangunan+Nama_Bangunan+Fungsi_Bangunan+Jenis_Bangunan+Luas_Bangunan+Lokasi_Bangunan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Tanah

+Id_Tanah+Status_Tanah+Status_Penggunaan+Pemilik_Tanah+Batas_Tanah

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1

1..*

1

1..*

1

1..*1

1

1

IMB

+No_IMB+Tanggal_IMB+Id_Customer+Id_Tanah+Id_Bangunan+Masa_Berlaku_IMB+Pengesahan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()+Print()

SLF

+No_SLF+Tanggal_SLF+Id_Customer+Id_Tanah+Id_Bangunan+Masa_Berlaku_SLF+Pengesahan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()+Print()

1..*1

1..* 1

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1

1

1

1..*

Page 89: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

63

banyak) terhadap kelas tanah dan bangunan. Kelas bangunan memilik multiplicity

11 (satu ke satu) terhadap kelas tanah. Kelas IMB dan SLF memiliki

multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas pegawai.

Kelas user memiliki multiciply 11 (satu ke satu) terhadap pegawai dan kelas

user juga memiliki multiciply 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak)

terhadap kelas customer.

2.5.6.1 Sejarah UML

Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, di gunakan beberapa metode

berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch

dari Grady Booch Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh

(OMT), dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson.

Banyaknya teknik yang di gunakan membatasi kemampuan untuk memakai

model-model pada proyek lain (mengurangi reuse) dan tim pengembang.

Konsekuesinya, teknik ini menghambat komunikasi antara anggota tim dan

pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi error di dalam proyek. Masalah ini

dan lainnya mendorong di lakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan

standar (Whitten et al. 2006).

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung

untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan

membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.

Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat

sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau

Page 90: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

64

metode berorientasi objek standar. Berdasarkan keja mereka dan hasil kerja

lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 di rilis pada

tahun 1997 (Whitten et.al, 2006).

2.5.7 Principle Catalog

Catalog ini digunakan untuk menetapkan beberapa prinsip bisnis dan

arsitektur perusahaan dalam memberikan solusi arsitektur yang tepat untuk

perusahaan. Catalog ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi implementasi

arsitektur serta menilai perubahan tata kelola arsitektur yang terjadi. (The Open

Group, 2011).

Tabel 2.8 Principle Catalog

No Prinsip Tujuan

1. Keputusan arsitektur harus

mengacu pada tujuan

strategis dan proses bisnis

pada Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Pemukiman.

Mendukung kemampuan adaptasi

terhadap proses bisnis

Memperkuat hubungan antara

infrastruktur dan proses bisnis

serta lebih mudah menyelaraskan

proses bisnis ketika perubahan

terjadi.

2. Pengelolaan arsitektur ini

diusahakan mudah.

Meningkatkan kemampuan untuk

berbagi data dan sumber daya lain

dalam pelayanan kepada

Page 91: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

65

pengguna dan membantu

kerjasama antar divisi.

3. Arsitektur yang

dikembangkan harus aman.

Dapat meminimalisasi dampak

atas bencana alam.

Mampu bertahan dari serangan

eksternal seperti virus, worm,

hack, syware, crack, phising,

denial of service.

4. Data Previlege

(Perlindungan Data)

Untuk melindungi dari akses

pihak-pihak yang tidak

berwenang.

Mengatur stakeholder dalam

mengolah data.

2.5.8 Technology Portofolio Catalog

Catalog ini digunakan untuk mengidentifikasi daftar teknologi yang

digunakan dalam perusahaan, seperti hardware, infrastructure software, dan

application software. Technology portfolio yang sudah disetujui akan menjadi

dasar standar teknologi perusahaan yang dapat mendukung siklus hidup produk

menajemen teknologi dan beberapa versi teknologi selanjutnya (The Open Group,

2011).

Page 92: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

66

Tabel 2.9 Technology Portofolio Catalog

Pada tabel 2.9 dijelaskan teknologi apa saja yang dibutuhkan dan akan

digunakan DTKBDP dalam arsitektur teknologi usulan untuk setiap aplikasi yang

akan dibangun.

2.5.9 Communications Engineering Diagram

Diagram ini menjelaskan maksud komunikasi antar aset dalam arsitektur

teknologi. Adanya koneksi logis antara clienT dan server dalam mengidentifikasi

batasan jaringan dan jaringan infrastruktur yang diperlukan secara fisik untuk

mengimplementasikan koneksi tersebut. Diagram ini tidak menjelaskan format

informasi ataupun konten, tetapi menjelaskan alamat protokol dan kapasitas (The

Open Group, 2009).

Page 93: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

67

Gambar 2.7 : Contoh Communication Engineering Diagram

2.5.10 Platform Decomposition Diagram

Menurut The Open Group (2009), platform decomposition diagram

menggambarkan platform teknologi yang mendukung operasional arsitektur

sistem informasi. Diagram ini mencakup semua aspek platform infrastruktur dan

menyediakan gambaran platform teknologi pada organisasi.

Page 94: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

68

Gambar 2.8 platform Decomposition Diagram

Pada gambar 2.8 menjelaskan platform teknologi menggambarkan bahwa

keseluruhan sistem yang diusuljan sudah berbasis web. Pada level client interface,

user eksternal dapat mengakses aplikasi yang berada di website DTKBDP melalui

web browser dan internet. User internal dapat mengakses keseluruhan sistem

aplikasi di website DTKBDP melalui internet atau jringan lokal (LAN) Apache

web server digunakan untuk mendukung berjalannya aplikasi berbasis web.

Aplikasi berbasis web dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP

(Hypertext Preprocessor). Bahasa pemrograman ini akan mengambil data dari

data storage.

Page 95: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

69

2.5.11 Matriks Analisis Gap

Menurut The Open Group, 2009 matrik ini menunjukan suatu ruang

lingkup dari sebuah paket pekerjaan yang harus diimplementasikan sebagai

bagian dari transformasi Road Map yang lebih luas dengan penggambaran

baseline architecture yang ada pada saat ini dan pergambaran target arsitektur

target. Premis dasar adalah untuk menyoroti kekurangan antara Arsitektur Dasar

dan Arsitektur Sasaran, yaitu item yang telah sengaja dihilangkan, sengaja

ditinggalkan, atau belum ditetapkan.

Sebuah langkah penting dalam mengevaluasi arsitektur adalah untuk

mempertimbangkan apa yang mungkin telah dilupakan. Arsitektur harus

mendukung semua kebutuhan pengolahan informasi penting dari organisasi.

Sumber yang paling penting dari gaps yang harus dipertimbangkan adalah

kekhawatiran stakeholder yang belum dibahas dalam karya arsitektur

sebelumnya.

2.6 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)

Metodologi pengembangan sistem adalah suatu aktivitas, metode, praktik

terbaik dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk

mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi

dan perangkat lunak (Whitten et al, 2006). Pengembangan sistem informasi

merupakan penyusunan suatu sistem untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Page 96: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

70

Rapid Application Development (RAD) yaitu suatu pendekatan

berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode

pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2006). Rapid

Application Development (RAD) adalah sebuah model proses

perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan

yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “kecepatan tinggi” dari

model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan

menggunakan pendekatan konstruksi berbasis pada komponen.

Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim

pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu

yang sangat pendek (kira-kira 45 sampai 90 hari). Model pengembangan ini

melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

1. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

2. Fase Proses Desain (Workshop Design)

3. Fase Implementasi (Implementation)

Model pengembangan software tradisional memiliki tahapan-tahapan yang

harus diselesaikan secara bertahap, sedangkan pada pengembangan menggunakan

Rapid Application Development (RAD), pengembang sistem dapat menyelesaikan

sebuah modul sampai diimplementasikan tanpa harus menunggu seluruh sistem

selesai. Berikut ini adalah gambaran mengenai perbedaan dari model

Page 97: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

71

pengembangan sistem secara tradisional dan dengan menggunakan Rapid

Application Development (RAD).

Gambar 2.9 Fase Rapid Application Development (RAD)

2.6.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk

melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi

kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah

adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan

proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya

dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi

sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing – masing user dapat terpenuhi

dengan baik. Di samping itu, dapat juga melakukan koordinasi dengan Chief

Information Office (CIO) atau bagian perencana strategis terutama untuk

mengembangkan suatu aplikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih detail

Page 98: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

72

akan tujuan dari suatu organisasi. Pertemuan semacam ini seringkali disebut Joint

Aplication Development.

2.6.2 Proses Desain (Design Workshop)

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan –

perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.

Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk

mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila

terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, user dan analyst berkumpul

menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa

melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Apabila memungkinkan, maka

masing-masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang

lain, sehingga masing-masing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung

memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision

Support System (GDSS). Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu

langkah yang ideal, karena user dan analyst dapat menyetujui desain yang dibuat

untuk kemudian dilanjutkan oleh programmer dalam pembuatan prototype dari

aplikasi yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada user hasilnya

dengan cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan

tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat.

Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang

sudah dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan- perbaikan. Dengan

demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.

Page 99: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

73

2.6.3 Implementasi (Implementation)

Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh

user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain

menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara

keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah

terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada

saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat

serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa

keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat

memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak

perlu dijalankan secara paralel dengan sistem yang baru.

2.7 Penelitian Sejenis

1. “Perencanaan Strategis Sistem informasi/Teknologi Informasi

Menggunakan Kerangka The Open Architecture framework (TOGAF)

(Studi Kasus: Pemda kabupaten Sumba Barat)”.

Skripsi ini disusun oleh Raimond Lukito Widiatmo pada tahun 2012.

Tujuan pembuatan skripsi ini adalah untuk menyusun enterprise

Architecture pada Pemda Kabupaten Sumba Barat agar tata kelola dan

administrasi berjalan dengan efektif dan efisien. Kekurangan pada skripsi

ini adalah penulis hanya menggunakan 4 phase dalam penelitiannya.

Page 100: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

74

Dirasa sangat tidak optimal, karena Pemda Sumba Barat dipastikan

membutuhkan usulan sistem yang maksimal.

2. “Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi di Lembaga

Penelitian (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Menggunakan

TOGAF Architecture Development Method (ADM)”.

Skripsi ini disusun oleh Aenun Jariyatul Umami (Fakultas Sains dan

Teknologi Informasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013) dengan

tujuan menganalisis kebutuhan dari infrastruktur teknologi Informasi

secara menyeluruh dan terpadu untuk mencapai visi dan misi Lemlit

menggunakan TOGAF. Kelebihan dari penelitian ini adalah perencanaan

Enterprise Architecture menghasilkan suatu dokumentasi perencanaan

infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi untuk mendukung

kebutuhan organisasi dan memberikan pensejajaran antara proses bisnis

Lemlit dengan teknologi informasi yang mengiringinya.

Kekurangan dari penelitian ini adalah analisis dan perencanaan

infrastruktur teknologi informasi dibatasi hanya pada fase Preliminary

Phase, Architecture vision (Tahapan A), Bussiness architecture (Tahapan

B), Information system architecture (Tahapan C), dan Technology

architecture (Tahapan D).

Page 101: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

75

3. Menggunakan TOGAF Architecture Development method Pada

PT. Satya Karya Utama”.

Skripsi ini disusun oleh Vivi Fyandiani Pratiwi pada tahun 2013

dengan tujuan memberikan usulan enterprise architecture agar proses

bisnis pada PT. Satya Utama yang bergerak dalam bidang property, design

interior, furniture dan jasa konsultan dapat berjalan dengan efektif dan

efisien. Adapun kelebihan pada penelitian ini adalah tingkat analisis yang

dinilai sangat detail. Dimulai dari pendahuluan sampai arsitektur

teknologi, sehingga memudahkan para stakeholder untuk memahami

rancangan arsitektur TI tersebut.

Kekurangan pada skripsi ini adalah tidak adanya relasi antara

entitas data-data yang akan digunakan sehingga menyulitkan

pekembangan lebih lanjut yang terkait dengan hubungan data-data.

Page 102: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 103: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

76

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pembuatan penelitian ini dilakukan menggunakan beberapa metode yang

dapat membantu penulis baik dalam hal pengumpulan data maupun informasi

yang diperlukan untuk mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan. Oleh

karena itu, riset atau penelitian dilakukan guna mendapatkan data dan referensi

yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data ini dilakukan agar data-data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini dapat terpenuhi dan supaya tercapainya tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dipilih tergantung pada faktor utama dan jenis

data. Berikut merupakan metode dari pengumpulan data yang dilakukan untuk

mendapatkan data dan referensi yang dibutuhkan.

3.1.1 Metode Observasi

Menurut (Jogiyanto, 2008) , “Observasi (observation) merupakan teknik

atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung

obyek datanya”. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses dan

kegiatan bisnis yang berjalan pada studi kasus Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman Kota Tangerang Selatan. Observasi dilakukan pada bulan Agustus

2014 yang bertempat di Jl. Raya Puspiptek, Setu, Ruko Boulevard No.A1 & A2

76

Page 104: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

77

Serpong-Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat proses bisnis

yang terjadi, dan segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk

penelitian. Hasil observasi yang didapat adalah:

a. Sejarah singkat Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan, visi dan misi yang ada.

b. Profil Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang

Selatan.

c. Sistem berjalan yaitu bagaimana proses pengajuan permohonan

perizinan dan perencanaan penataan kota di Tangerang Selatan.

Teknik observasi ini dimulai dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap proses bisnis dan strategi bisnis yang ada pada Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan, apa saja yang menjadi

dukungan agar proses bisnis bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan

perusahaan. Lalu mengamati apakah teknologi informasi sudah digunakan secara

selaras dengan proses bisnis tersebut.

3.1.2 Metode Wawancara

Metode ini dilakukan untuk membantu mencari informasi yang berkaitan

dengan kegiatan di Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang

Selatan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang dianggap

mengetahui semua hal yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi

yang berkaitan dengan proses bisnis Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman

Page 105: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

78

Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan wawancara untuk

mengumpulkan data yang diperlukan berkaitan dengan proses bisnis perusahaan

dan aliran input-proses-output untuk mempertahankan dan mengembangkan

bisnis serta untuk meningkatkat profit perusahaan.

Dari hasil wawancara tersebut, kemudian dikumpulkan data dan

informasi berupa tugas dan fungsi tiap-tiap unit kerja, permasalahan apa saja yang

dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja, serta pemanfaatan TI

terhadap tiap-tiap unit kerja. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang dimaksud:

1. Bagaimana gambaran secara umum mengenai aktifitas bisnis yang

ada pada Dinas tata Kota, Bangunan dan Permukiman?

2. Bagaimana dengan pengelolaan Sistem informasi yang ada pada

Dinas tata Kota, Bangunan dan Permukiman?

3. Apa yang menjadi fokus bisnis utama pada Dinas tata Kota,

Bangunan dan Permukiman?

4. Apakah Dinas tata Kota, Bangunan dan Permukiman sudah memiliki

Enterprise Architecture?

5. Bagaimana mengenai infrastruktur jaringan yang ada pada Dinas tata

Kota, Bangunan dan Permukiman?

Tabel transkrip wawancara yang dilakukan di Dinas tata Kota, Bangunan

dan Permukiman dengan dua narasumber dalam wawancara ini akan dilampirkan

pada halaman lampiran 1.

Page 106: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

79

3.1.3 Metode Studi Pustaka

Metode studi pustaka ini dilakukan dengan cara mencari sumber data

sekunder yang akan mendukung penelitian. Metode ini dilakukan dengan

mengumpulkan data dan informasi yang dijadikan sebagai acuan perancangan

model Enterprise Architecture, referensi-referensi tersebut berasal dari buku-buku

terkait maupun publikasi dari hasil penelitian, artikel, situs internet serta sumber

informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya mengenai konsep

sistem informasi, enterprise architecture, TOGAF, TOGAF ADM, serta meliputi

tools yang digunakan dalam perancangan enterprise architecture ini.

3.1.4 Studi Literatur

Tabel 3.1 Perbandingan Penelitian Sejenis

Penulis/Tahun Judul Keterangan Kekurangan &

Kelebihan

Vivi Fidyani

Pratiwi

Perancangan

Model

Enterprise

Architecture

dengan

Menggunakan

TOGAF PT.

Satya Karya

Utama

Menghasilkan

sebuah prinsip dalam

pembuatan arsitektur

perusahaan dan

menghasilkan

blueprint rancangan

arsitektur, namun

perancangan

enterprise

Kelebihan

penelitian

menghasilkan

sebuah prinsip

dalam pembuatan

arsitektur

perusahaan, dan

menghasilkan

blueprint

Page 107: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

80

architecture hanya

sampai pada tahap

ke empat saja, yaitu

tahap technology

architecture.

rancangan

arsitektur

Kekurangan

perancangan

enterpeise

architectire

hanya sampai

dengan taha[ ke

empat saja.

Anis

Khairunnisa

Perancangan

Strategis

Sistem

Informasi

menggunakan

TOGAF pada

PT. Dian Nikel

Mining

Merancang

perencanaan

strategis dan

menghasilkan

blueprint dan

roadmap. Namun

penempatan hanya

dilakukan dalam

beberapa fase

arsitektur bisnis,

sistem informasi dan

teknologi, belum

dijelaskan dalam

fase TOGAF ADM.

Kelebihan

penelitian ini

menghasilkan

perencanaan

strategis dan

menghasilkan

blueprint dan

roadmap.

Kekurangan ada

di penempatan

hanya dilakukan

dalam beberapa

fase arsitektur

bisnism sistem

Page 108: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

81

informasi dan

teknlogi namun

belum dijelaskan

dalam fase

ADM.

Muchtar Aham Rancang

Bangun

Arsitektur

Teknologi

Informasi pada

Pelayanan

Rumah Makan

menggunakan

TOGAF ADM.

Merancang dan

mengimplementasika

n areitektur

teknologi informasi

menggunakan

TOGAF ADM,

namun sistem hanya

terfokus pada

pelayanan dan

pembayaran saja.

Kelebihan pada

penelitian ini

adalah penelitian

dilakukan

mengenai

arsitektur

teknologi

informasi

menggunakan

TOGAF.

Kekurangan

sistem hanya

terfokus pada

pelayanan dan

pembayaran saja.

Raimond Lukito

Widiatmo

Perencanaan

Strategis

Sistem

Meyusun ususlan

SI/TI bagi emda

Kabupaten Sumba

Kelebihan pada

penelitian ini

adalah

Page 109: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

82

Informasi/Tek

nologi

Informasi

menggunakan

kerangka

TOGAF (Studi

Kasus: Pemda

Kabupaten

Sumba Barat)

Barat agar tata

laksana dan sistem

administrasi

pemerintahan dapat

berjalan lebih efektif

dan efisien, namun

perancangan EA

hanya pada sampai

tahap technology

architecture saja.

menghasilkan

model enterprise

architecture yang

dapat digunakan

sebagai pandual

pengelolaan

SI/TI dalam

jangka waktu 5

tahun kedepan.

Kekurangannya

adalah

perancangan EA

hanya sampai

dengan tahap ke

empat saja.

Page 110: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

83

3.2 Metode Perancangan Enterprise Architecture

Untuk metodologi perancangan Arsitektur Teknologi Informasi adalah

menggunakan metodologi TOGAF ADM. Ada enam tahap dalam metodologi

TOGAF ADM yang digunakan penulis yaitu:

3.2.1 Tahapan TOGAF

1. Fase Preliminary

Fase ini tentang mendefinisikan bagaimana melakukan perancangan

diperusahaan yang bersangkutan. Pada fase ini akan dilakukan beberapa tahapan

sebagai berikut:

1. Menentukan prinsip-prinsip sebagai acuan pengembangan arsitektur.

Prinsip-prinsip tersebut juga memodelkan karakteristik dari arsitektur

teknologi informasi yang akan dikembangkan.

2. Menentukan scope dari apa yang akan dibuat (What).

3. Menentukan siapa saja actor yang terlibat dalam pengembangan

arsitektur (Who).

4. Menentukan dimana lokasi objek perancangan enterprise architecture

yang akan dibuat (Where).

5. Menentukan kapan tanggal mulai dan target penyelesaian arsitektur

(When).

6. Menetapkan mengapa arsitektur ini dibangun (Why).

Page 111: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

84

7. Mendefinisikan bagaimana (How) rancangan enterprise architecture

ini dibuat.

2. Architecture Vision (Phase A)

Dalam fase ini bertujuan untuk menciptakan keseragaman pandangan

mengenai pentingnya enterprise architecture untuk mencapai tujuan organisasi

yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur

yang akan dikembangkan, untuk itu penulis menguraikan beberapa langkah untuk

menentukan visi arsitektur, yaitu:

1. Menentukan dan mendefinisikan visi perusahaan.

2. Menentukan seluruh aktifitas proses kerja perusahaan.

3. Menentukan dan mendefinisikan actor.

4. Merancang solusi visi arsitektur.

Tools yang digunakan pada fase ini adalah Value chain diagram.

3. Business Architecture ( Phase B )

Dalam fase ini bertujuan untuk membuat model bisnis (proses, fungsi dan

aktifitas) yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis yang sudah didefinisikan

pada tahapan Visi arsitektur. Untuk penjelasan alur bisnis ini dapat menggunakan

salah satu modeling UML yaitu Business Use Case Diagram.

Adapun keluaran atau hasil dari fase ini adalah:

1. Mengidentifikasi sejarah perusahaan.

Page 112: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

85

2. Menjelaskan struktur organisasi usulan beserta definisinya.

3. Rancangan arsitektur bisnis dengan menggunakan model use case.

Tools yang digunakan pada fase ini adalah: Business Use Case Diagram,

Organization Catalog.

4. Information Systems Architecture (Phase C)

Pada fase arsitektur bisnis sistem informasi ini membahas arsitektur data

dan arsitektur aplikasi yang didefinisikan berdasarkan hasil keluaran dari

Arsitektur bisnis yang sudah dibuat. Fase ini menekankan bagaimana arsitektur

sistem informasi dibangun meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang

akan digunakan oleh Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan.

Arsitektur Aplikasi

Pada arsitektur aplikasi, dilakukan dengan mengidentifikasi kandidat

aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan

mendukung bisnis, serta membuat pemodelan arsitektur aplikasi. Beberapa

tahapannya yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi aplikasi-aplikasi yang akan dirancang.

2. Memodelkan aplikasi-aplikasi yang akan dirancang.

3. Menjelaskan manfaat atau fungsi aplikasi yang dirancang.

4. Pemodelan menggunakan Activity Diagram.

Page 113: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

86

Tools yang digunakan yaitu: Activity Diagram, Aplication Portfolio

Catalog.

Arsitektur Data

Pada arsitektur data, dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh

komponen data yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi

yang dibutuhkan organisasi. untuk fase arsitektur data diuraikan beberapa tahapan

sebagai berikut:

1. Memodelkan data yang digunakan setiap aplikasi yang akan

dirancang pada arsitektur aplikasi.

2. Pada arsitektur data, perancangan menggunakan Class Diagram.

Dalam Arsitektur Data digunakan tools: Class Diagram.

5. Technology Architecture (Phase D)

Tujuan fase arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan teknologi-

teknologi utama yang dibutuhkan. Untuk fase arstektur teknologi diuraikan

beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan konfigurasi jaringan awal.

2. Menetapkan konfigurasi jaringan usulan.

3. Menentukan jenis kandidat teknologi dari sisi software dan

hardware yang diperlukan.

4. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam

usulan pemilihan teknologi.

Page 114: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

87

Tools yang dipakai dalam fase ini yaitu: Communications Engineering

Diagram, Platform Technology, Technology Portofolio Catalog.

6. Opportunities & Solutions (Phase E)

Pada tahapan ini akan diuraikan tahapan sebagai berikut:

1. Mengevaluasi model yang telah dibangun untuk semua arsitektur

(Bisnis, Aplikasi, Data, dan Teknologi.

2. Mengidentifikasi hubungan arsitektur data antar aplikasi.

3. Dalam tahapan ini rancangan dibuat menggunakan Matrik Analisis

Gap.

Tools yang digunakan pada fase ini yaitu: Matrix Analysis GAP.

7. Migration Planning (Phase F)

Pada fase ini bertujuan untuk perencanaan migrasi untuk menghasilkan

pemahaman aplikasi yang nantinya akan digunakan oleh user. Pada tahapan fase

perencanaan migrasi ini akan dilakukan beberapa tahap berikut:

1. Melakukan penyusunan proyek-proyek berdasarkan prioritas dari

berbagai perspektif (perspektif manajemen dan operasional) dan

manfaat dari proyek migrasi.

2. Membuat daftar urutan prioritas proyek yang akan berjalan untuk

membentuk dasar dari perencanaan implementasi detail dan rencana

migrasi.

Page 115: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

88

3. Menetapkan roadmap aplikasi perusahaan.

3.2.2 Alasan Penulis Menggunakan TOGAF ADM

TOGAF merupakan kerangka kerja arsitektur yang memberikan

gambaran-gambaran diantaranya desain, perencanaan, implementasi dan tata

kelola arsitektur pada perusahaan. Alasan penulis menggunakan TOGAF ADM

karena pada TOGAF terdapat metode-metode yang detail (fase-fase), serta

memiliki tools yang dapat membantu dalam perencanaan enterprise architecture

pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan.

Page 116: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

89

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian

Adapun kerangka berpikir penelitian yang dilakukan pada penulisan

skripsi ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Tahap

Pengumpulan

Data

Melakukan

Observasi

Melakukan

Wawancara

Melakukan Studi

Literatur

Melakukan

Studi Pustaka

Metode Observasi

(Jogiyanto, 2008)

Metode Wawancarai

(Nazir, 2005)

Metode Studi

Literaturi (Nazir,

2005)

Metode Studi

Pustaka (Nazir,

2005)

Tahap Perancangan

Enterprise

Architecture (TOGAF

ADM)

REQUIREMENTS

A. Architecture

Vision

B. Business

Architecture

C. Information

Systems

Architecture

D. Technology

Architecture

E. Opportunities

And Solutions

F. Migration

Planning

Blue Print

Selesai

TOGAF 9,

The Open Group (2009)

TOGAF 9,

Architecture Development Methodology

Gambar 3.1 - Kerangka Berpikir

Page 117: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

90

Tabel 3.2

Daftar Simbol Kerangka Penelitian

No Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan

1. Mulai / Selesai

Mendeskripsikan

permulaan penelitian

2. Tahapan

Mendeskripsikan tahapan

penelitian yang akan

dilakukan

3. Metode

Mendeskripsikan metode

yang digunakan perproses

4. Proses

Mendeskripsikan proses

penelitian.

5. Relasi

Mendeskripsikan aliran

proses

6. Petunjuk

Menunjukkan metode

yang digunakan.

Page 118: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 119: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

91

BAB IV

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

Bab ini berisi tentang analisis yang dilakukan pada Dinas Tata Kota

Bangunan Dan Permukiman serta perancangan Enterprise Architecture (EA)

menggunakan framework TOGAF ADM yang dimulai dari preliminary phase,

architecture vision, architecture business, information system architecture,

technology architecture, opportunities and soutions, sampai migration planning.

4.1 Preliminary Phase

Fase preliminary pada tahap ini merupakan tahap persiapan perusahaan

arsitektur enterprise, ini dilakukan agar proses pemodelan arsitektur dapat terarah

dengan baik. Pada tahap ini didefinisikan bagaimana arsitektur enterprise akan

dibuat. Prinsip-prinsip dimaksudkan untuk menyediakan suatu panduan bagi

pengambilan keputusan arsitektur teknologi informasi, menentukan struktur dan

komposisi komponen-komponen arsitektur, menentukan kriteria pemilihan

teknologi dan produk, serta dalam perencaaan dan pengimplementasian arsitektur.

Selain itu prinsip-prinsip arsitektur juga menggambarkan karakteristik dari

arsitektur teknologi informasi yang akan dikembangkan.

Sebagai acuan pengembangan, akan digunakan prinsip-prinsip arsitektur

sebagai berikut:

Keputusan arsitektur harus mengacu pada tujuan strategis dan proses

bisnis pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukimanan.

91

Page 120: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

92

2. Dalam pengelolaan arsitektur ini diusahakan mudah. Hasil dari kerja

prinsip ini adalah dapat membantu kerjasama antar divisi.

3. Arsitektur yang dikembangkan harus aman.

4. Data dan informasi harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak yang

tidak berwenang.

5. Arsitektur dirancang agar mudah melakukan penambahan dan

pengembangan.

6. Penerapan arsitektur multi-tier dan arsitektur berbasis komponen.

7. Menggunakan open technology.

8. Definisi dari data harus konsisten di semua bagian organisasi, harus

dikelola sebagai suatu aset, data harus tersedia bagi pihak yang

membutuhkan dalam tugasnya, serta harus ada pemilik yang bertanggung

jawab atas kualitasnya.

Setelah kerangka dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan

prinsip-prinsip yang akan digunakan. Pada tabel 4.1 menggambarkan segala

principle yang akan dipakai. Ini dapat dilihat jelas pada principle catalog

dibawah ini:

4.1.1 Prinsip-prinsip Perancangan Enterprise Architecture (EA)

Prinsip-prinsip berikut ini untuk memberikan bimbingan kepada proses

pengambilan keputusan arsiteltur teknologi informasi, menentukan struktur dan

komposisi dari komponen arsitektur, menentukan kriteria untuk memilih

Page 121: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

93

teknologi dna produk yang akan digunakan, dan juga dalam desain arsitektur dan

implementasi.

Prinsip-prinsip yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan

adlaah sebagai berikut:

1. Keputusan arsitektur yang dibuat harus sesuai dengan tujuan, aktivitas,

serta proses bisnis di Dinas Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan.

2. Arsitektur yang dikembangjan harus mendukung kesinambungan bisnis.

3. Arsitektur yang dikembangkan harus aman.

4. Dara (informasi) dan sistem harus dilindungi dari akses oleh pihak-pihak

yang tidak berwenang.

5. Data yang mudah diakses.

6. Perancangan arsitektur aplikasi yang mudah digunakan.

7. Penerapan arsitektur multi-tier dan arsitektur berbasis komponen.

8. Independensi teknologi.

Setelah prinsip-prinsip sudah ditetapkan maka dibuat tabel principle

catalog untuk lebih menggambarkan prinsip-prinsip yang akan dipakai oleh Dinas

Tata Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota Tangerang Selatan dan menjelaskan

tujuan dari setiap prinsip-prinsipnya.

Page 122: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

94

Tabel 4.1 Principle Catalog

No Prinsip Tujuan

1. Keputusan arsitektur harus

mengacu pada tujuan

strategis dan proses bisnis

pada Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Pemukiman.

Mendukung kemampuan adaptasi

terhadap proses bisnis

Memperkuat hubungan antara

infrastruktur dan proses bisnis

serta lebih mudah menyelaraskan

proses bisnis ketika perubahan

terjadi.

2. Pengelolaan arsitektur ini

diusahakan mudah.

Meningkatkan kemampuan untuk

berbagi data dan sumber daya lain

dalam pelayanan kepada

pengguna dan membantu

kerjasama antar divisi.

3. Arsitektur yang

dikembangkan harus aman.

Dapat meminimalisasi dampak

atas bencana alam.

Mampu bertahan dari serangan

eksternal seperti virus, worm,

hack, syware, crack, phising,

denial of service.

4. Data Previlege

(Perlindungan Data)

Untuk melindungi dari akses

pihak-pihak yang tidak

Page 123: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

95

berwenang.

Mengatur stakeholder dalam

mengolah data.

5. Arsitektur dirancang agar

mudah melakukan

penambahan dan

pengembangan.

Memungkinksn respon yang lebih

cepat apabila ada perubahan yang

dapat berakibat pada infrastruktur

yang bersifat adaptif.

6. Penerapan arsitektur multi-

tier dan arsitektur berbasis

komponen.

Memudahkan kegiatan

penggantian komponen yang

rusak (meningkatkan

availability).

Memudahkan duplikasi dan

upgrading modul.

7. Menggunakan open

technology.

Menghindari ketergantungan pada

vendor.

Menjamin dukungan produk yang

kuat terhadap teknologi.

Meminimalisasi training manusia

yang harus dilakukan setiap kali

ada perubahan dalam pilihan

vendor.

8. Data yang konsisten. Tersedianya kebutuhan bagi pihak

Page 124: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

96

yang membutuhkan.

Meminimalkan resiko akan

kerancuan jika ada

pengembangan yang akan

dikerjakan.

4.1.2 Identifikasi 5W+1H

Setelah prinsip-prinsip beserta tujuannya sudah sudah ditentukan, maka

langkah berikutnya adalah mengidentifikasi 5W+1H dalam perancangan arsitektur

ini untuk Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman.

Tabel 4.2 5W+1H

No Driver Deskripsi

1. What Objek: Lingkup arsitektur

Deskripsi: Membuat perancangan model

enterprise architecture

2 Who Objek: Siapa saja actor utama yang terlibat

dalam pemodelan enterprise arsitektur ini

Deskripsi:

Pemodelan: Ines Putri Karunia

Page 125: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

97

Tanggung Jawab: Staff TI dan Organisasi

3. How Objek: Menentukan bagaimana rancangan dibuat

Deksripsi: menggunakan motodologi TOGAF

ADM

4. When Objek: Waktu penyelesaian framework

Deksripsi: Oktober 2014

5. Why Objek: Mengapa arsitektur ini dibangun

Deskripsi: Agar perusahaan mempunyai

landasan dalam pembuatan kebijakan yang

meliputi tujuan dan sasaran, penyusunan strategi,

pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta

langkah-langkah atau implementasi yang harus

dilaksanakan oleh perusahaan

6. Where Objek: Menunjukkan lokasi kerja dan organisasi

Deskripsi: Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Pemukiman Kota Tangerang Selatan

Page 126: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

98

4.2 Requirement Management

Pada fase requirement management mempunyai tujuan untuk menentukan

kebutuhan proses dalam perancangan enterprise architecture pada Dinas Tata

Kota, Bangunan, dan Permukiman Kota Tangerang Selatan. Dalam fase

requirement management dibutuhkan skenario aktivitas yang menckup core

business, proces business, dan issue organisasi. Tetapi, sebelum mengembangkan

skenario aktivitas, terlebih dahulu untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan

di DTKBDP.

4.2.1 Kondisi Sistem Berjalan

Pada bagian ini akan menggambarkan sistem yang sedang berjalan dengan

rich picture untuk masing-masing aktivitas di DTKBDP, yaitu, permohonan IMB

dan SLF, pembangunan bangunan, proses lelang proyek, manajemen keuangan,

sumber daya manusia, inventaris dan perencanaan bisnis strategis.

Page 127: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

99

pemohon

1. Menyerahkan berkas

administrasi IMB

sekretariat

Proses Sidang

3. Melakukan proses

Sidang 1

Tim survey

4. Melaksanakan pemeriksaan

lapangan/survey

5. Mendapat rekomendasi

Site plan

TABG

6. Pemeriksaan berkas

administrasi

7. Konfirmasi kelengkapan

berkas

8. melakukan proses

Sidang 29. pemeriksaan berkas administrasi

10. Menyerahkan rekomendasi IMB

12. Menyerahkan Surat rekomendasiIMB

Tim panitia SLF

Pemerikasaan lapangan

13. Pemeriksaan berkas

administrasi SLF

15. Proses pemerikasaan

bangunan gedung

17. Memberikan surat

rekomendasi SLF

14. Konfirmasi kelengkapan

berkas administrasi SLF

Pemerintah Kota

18. Memberikan hasil

musrembang

Bag. Keuangan

19. Menyerahkan

DPA

Bidang Teknik

20. Menyerahkan

daftar proyek

Bidang bangunan

21. Menyerahkan

hasil design

Proses Lelang

22. Melaksanakan

proses lelang

Kepala Dinas

11. Pengesahan surat

rekomendasi IMB

16. Pengesahan surat

rekomendasi

SLF

Kontraktor

23. Pembangunan

Sie. Pengawasan

Bangunan

Sie. Data dan

Informasi26. Memberikan laporan

progress pembangunan

24.Memberikan data

progress pembangunan

25. Meminta laporan

progress bangunan

2. konfirmasi kelengkapan

Berkas administrasi IMB

27. Menyerahkan data inventaris

27a. Menyerahkan data inventaris

28. Menerima Laporan Inventaris

Bagian Rumah Tangga

Subbag. Tata Usaha

29. pencatatan

akuntansi

30. Pengajuan

IMB Musrembang

31. Pengajuan Rekomendasi

SLF Pemkot

Gambar 4.1 Sistem Berjalan

Page 128: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

100

Pemohon yang ingin membuat sertifikat permohonan IMB dan SLF,

datang ke kantor DTKBDP dan mengisi formulir IMB serta menyerahkan berkas-

berkas pengajuan rekomendasi IMB, apabila berkas dianggap sudah lengkap dan

memenuhi syarat maka bagian sekretariat akan mengkonfirmasi berkas tersebut,

tetapi apabila berkas belum lengkap berkas akan dikembalikan kepada pemohon

untuk dilengkapi. Apabila berkas tersebut sudah lengkap, maka bagian sekretariat

akan melakukan sidang pertama, sidang pertama berisikan tentang kelengkapan

berkas IMB.

Setelah selesai melaksanakan sidang, maka tim survey akan melakukan

survey pada lokasi yang nantinya akan didirikan bangunan, survey tersebut

menghasilkan site plan dan diberikan kepada pemohon. Setelah itu akan

dilakukan proses pemeriksaan berkas administrasi yang diberikan kepada TABG,

setelah dikonfirmasi maka akan dilakukan proses sidang kedua yang merupakan

revisi dari kelengkapan berkas pada sidang pertama kemudian diberikan kepada

TABG untuk ditindak lanjuti. Setelah itu memberikan rekomendasi IMB kepada

bagian sekretariat dan disahkan oleh kepala dinas kemudian diberikan kepada

pemohon. Setelah rekomendasi IMB diberikan, maka pemohon memberikan

berkas administrasi SLF (Sertifikat Layak Fungsional), kepada panitia SLF dan

dikonfirmasi kepada pemohon. Dilakukan pemeriksaan bangunan gedung oleh

pemeriksa lapangan, disahkan oleh kepala dinas dan panitia SLF memberikan

rekomendasi SLF kepada pemohon. SLF berisi tentang kecocokkan bangunan

yang sudah dituliskan pada isi rekomendai IMB sebelumnya.

Page 129: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

101

Pada proses pembangunan atau perbaikan gedung atau sarana dan

parasaran pemerintahan atau non pemerintahan, maka pemerintah kota Tangerang

Selatan memberikan hasil musyawarah rembuk bangunan (Musrembang) yang

didapat dari keluhan dari internal pemerintahan atau eksternal dari masyarakat

sekitar tentang sarana dan prasarana didaerah kota TangSel yang harus diperbarui

atau dibangun untuk kebutuhan masyarakat atau pemerintah. Setelah hasil

musrembang didapat dan diberikan kepada bagian sekretariat, kemudian

pemerintah kota memberikan daftar anggaran (DPA) kepada bagian keuangan.

DPA tersebut nantinya akan disesuaikan dengan bangunan yang akan dibangun.

Pemerintah kota menyerahkan daftar proyek kepada bidang teknik untuk

dibuatkan design sesuai yang diharapkan, kemudian design tersebut diberikan

kepada bidang bangunan untuk melaksanakan proses lelang. Apabila kontraktor

sudah sesuai dengan perjanjian dengan DTKBDP, maka kontraktor tersebut bisa

langsung mendirikan bangunan sesuai design yang sudah diberikan. Setelah

mendapatkan kontraktor yang sesuai, dan proses pembangunan sedang berjalan,

maka bidang bangunanan mengajukan rekomendasi IMB untuk pembangunan

pemerintahan ke sekretariat.

Seiring berjalannya proses pembangunan atau bahkan pembangunan

bangunan yang sudah selesai, diperlukan pemeriksaan bangunan secara berkala.

Pemeriksaan bangunan dilakukan untuk mengetahui kondisi detail setiap

bangunan, dari kondisi fisik atau kondisi material yang harus diperbaiki. Data

progress bangunan dikelola oleh pengawas bangunan dan data tersebut diberikan

kepada sie. Data dan informasi dan diberikan kepada kepala dinas sebagai laporan

Page 130: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

102

progress bangunan didaerah Tangerang Selatan. Setelah progress bangunan

selesai, maka bagian sie. Data dan Informasi mengajukan SLF ke sekretariat,

karena SLF berisi tentang kondisi fisik bangunan yang harus disesuaikan dengan

isi IMB.

Bagian Subbag. Tata Usaha melakukan pencatatan akuntansi dan membuat

laporan periode keuangan kemudian diberikan kepada bagian keuangan.

Pencatatan masih menggunakan ms.office kemudian di print, sehingga terkadang

laporan tersebut terselip oleh berkas-berkas lainnya.

1. Flowchart Level 0

Gambar 4.2 Flowchart Sistem berjalan Level 0

Flowchart pada level 0 menggambarkan semua proses grup yaitu aktivitas

utama dan aktivitas pendukung yang ada pad Dinas Tata Kota, Bangunan, dan

Rekomendasi

IMB & SLF

Pendataan

Hasil

Musrembang

Design Lelang

Proyek

Pengecekkan

Progress

Bangunan

Pembangunan

Keuangan

Inventaris

Page 131: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

103

Permukiman Kota Tangerang Selatan. Proses grup untuk aktivitas utama, yaitu,

rekomendasi IMB dan SLF, pendataan hasil musrembang, design, lelang proyek

dan pembangunan. Proses grup untuk aktivitas pendukung adalah keuangan dan

inventaris. Pada gambar di atas, terdapat arah dan warna tanda panah yang

menunjukan apakah proses group tersebut saling berkaitan dengan proses group

lainnya dengan alur aktivitas searah atau bolak balik.

Pada proses group rekomendasi IMB dan SLF memiliki tanda panah

berwarna hitam menuju proses pendataan hasil musrembang, design, lelang

proyek dan sampai pada proses group pengecekkan progress bangunan. Laporan

yang dikirim hanya akan menjadi laporan pasif alur aktivitasnya adalah satu arah.

Pada proses group aktivitas pendukung mempunyai panah berwarna merah, yaitu

proses group keuangan dan inventaris yang hanya terlibat pada pendataan hasil

musrembang untuk melakukan pencatatan laporan DPA (detail pagu anggaran)

pada setiap proyek yang nantinya di bangun. Sedangkan inventaris hanya untuk

melakukan pencatatan BMN (barang milik negara) yang digunakan di DTKBDP.

Page 132: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

104

2. Flowchart Level 1

a. Rekomendasi IMB

Mulai

Pendaftaran

Upload Berkas IMB

Pengecekkan

berkas IMB

Konfirmasi

kelengkapan berkas

IMB

Sidang

Survey lapangan

Mendapat siteplan

Cetak rekomendasi

IMB

Selesai

Gambar 4.3 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Rekomendasi IMB.

Page 133: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

105

Pada flowchart sistem berjalan bagian rekomendasi IMB di level 1,

digambarkan bahwa ada 8 proses yaitu pendaftaran, upload berkas IMB,

pengecekkan berkas IMB, konfirmasi kelengkapan berkas IMB, sidang, survey

lapangan, mendapat siteplan, cetak rekomendasi IMB.

b. Rekomendasi SLF

Mulai

Upload berkas

SLF

Pengecekkan

berkas SLF

Konfirmasi

kelengkapan

berkas SLF

Pengecekkan

kontruksi

bangunan

Cetak

rekomendasi SLF

selesai

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Rekomendasi SLF

Page 134: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

106

Pada flowchart sistem berjalan rekomendasi SLF di level 1, digambarkan

bahwa ada 5 proses yaitu proses upload berkas SLF, pengecekkan berkas SLF,

konfirmasi berkas SLF, engecekkan kontruksi bangunan dan cetak rekomendasi

SLF.

c. Pendataan Hasil Musrembang

Mulai

Pengecekkan hasil

musrembang

Penyerahan data

proyek

Mendapat DPA

(Detail Pagu

Anggaran)

Selesai

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Pendataan Hasil

Musrembang

Pada flowchart sistem berjalan bagian pendataan hasil musrembang di

level 1, digambarkan bahwa ada 3 proses yaitu proses pengecekkan hasil

musrembang, penyerahan data proyek dan mendapat DPA. Pada proses pertama

hasil musrembang di dapat dari rapat antar warga atau bagian pemerintahan yang

Page 135: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

107

nantinya akan dilakukan perbaikan atau pembangunan sarana dan prasarana

pemerintahan dan non pemerintahan di Tagsel. Setelah pengecekan hasil

musrembang, maka akan didaptkan DPA yang sudah di sesuaikan dengan

anggaran pembangunan yang nantinya akan dibangun.

d. Design

Mulai

Pembuatan design

sesuai proyek

Pelaksanaan

lelang

Pembangunan

Selesai

Gambar 4.6 Flowchart Sistem Berjalan Bagian design

Pada flowchart sistm berjalan bagian design di level 1, digambarkan

bahwa ada 3 proses yaitu proses pembuatan design seuai proyek, pelaksanaan

lelang dan pembangunan.

Page 136: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

108

e. Progress Bangunan

Mulai

Pengamatan

progress

bangunan

Pengecekkan

kontruksi

bangunan

Pembuatan

laporan progress

bangunan

Selesai

Gambar 4.7 Flowchart Sistem Berjalan Bagian progress bangunan

Pada flowchart sistem berjalan bagian progress bangunan di level 1,

digambarkan bahwa ada 3 proses, yaitu pengamatan progress bangunan,

pengecekkan kontruksi bangunan dan pembuatan laporan progress bangunan.

Progres bangunan dilakukan pada saat pembangunan sedang dilaksanakan,

fungsinya adalah untuk mengetahui secara rinci setiap tahapan proses

pembangunan.

Page 137: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

109

f. Keuangan

Mulai

Penyusunan

rencana anggaran

Membuat

dokumen

pelaksanaan

anggaran

Pengesahan

dokumen

pelaksanaan

anggaran

Melaksanakan

akuntansi

keuanagan

Membuat laporan

keuangan

Selesai

Gambar 4.8 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Keuangan

Pada flowchart sistem berjalan bagian keuangan level 1, digambarkan

bahwa ada 5 proses, yaitu penyusunan rencana anggaran, membuat dokumen

pelaksanaan anggaran, pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran,

melaksanakan akuntansi keuangan dan membuat laporan keuangan. Laporan

keunagn tersebut nantinya akan dilaporkan kepada bagian administrasi DTKBDP.

Page 138: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

110

g. Inventaris

Mulai

Melakukan pencatatan

BMN (Barang Milik

Negara)

Menyusun laporan barang

pengguna inventaris

Membuat laporan

pengelola pengguna

inventaris setiap bagian

Selesai

Gambar 4.9 Flowchart Sistem Berjalan Bagian Inventaris

pada flowchart sistem berjalan bagian inventaris level 1, terdpat 3 proses

yaitu, melakukan pencatatan BMN, menyusun laporan barang pengguna BMN

dan membuat laporan pengelola pengguna inventaris setiap bagian.

4.2.2 Issue Organisasi

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis yang dilakukan pada

seluruh aktivitas, maka didapatan beberpaa permasalahan yang dia alami

DTKBDP untuk memberikan dukungan SI/TI, seperti yang ditampilkan pada

tabel 4.3 seperti berikut :

Page 139: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

111

Tabel 4.3 Permasalahan dalam Aktivitas Organisasi

No Aktivitas Permasalahan Deskripsi

1. Pelayanan

rekomendasi IMB

dan SLF

Pengelolaan

data

pendaftaran

rekomendasi

IMB dan SLF

Pencatatan,

penyimpanan dan

pelaporan data

rekomendasi IMB dan

SLF masih manual,

dan terkadang terjadi

redudancy data.

2. Musrembang Pelaporan

proyek

Pelaporan proyek

masih dicatat

menggunakan

ms.office, belum

mempunyai suatu

aplikasi khusus dan

terkadang data tidak

tersimpan dengan baik

dan sulit utuk dicari.

3. Design Penggambaran

proyek

Pada penggambaran

proyek penyimpanan

gambar hanya

menggunakan aplikasi

seadanya, terkadang

Page 140: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

112

gambar banyak yang

hilang karena tidak

adanya penyimpanan

data yang baik.

4. Progress Bangunan Pelaporan

progress

proyek

Belum adanya

fasilitas untuk

pengelolaan data

progress bangunan,

karena pendataan

masih menggunakaan

proses manual.

5. Keuangan Pencatatan

Keuangan

Proses pencatatan

keuangan masih

bersifat manual

Kesulitan dalam

mebuat laporan

keuangan yang cepat

dan akurat

6. Inventaris Pendataan

inventaris

barang

Pendataan inventaris

barang masih manual

Kesulitan dalam

pencatatan inventaris

jika ada banyak

Page 141: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

113

perubahan.

4.2.3 Solusi Aktivitas

Pada bagian ini akan dianalisis solusi aktivitas untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan pada setiap aktivitas Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Permukiman Kota Tangerang Selatan. Solusi yang diberikan pada bagian ini

ditinjau dari sudut pandang proses kerja. Sasaran perbaikannya terfokus hanya

pada alur kerja agar menjadi lebih baik. Solusi aktivitas yang sudah dianalisis

dapat dilihat dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4 Solusi Aktivitas

No. Aktivitas Deskripsi Solusi Aktivitas

1. Pelayanan

rekomendasi

IMB dan SLF

Pencatatan, penyimpanan

dan pelaporan data

rekomendasi IMB dan SLF

masih manual, dan

terkadang terjadi redudancy

data.

Perancangan aplikasi

IMB dan SLF.

2. Musrembang

Pelaporan proyek masih

dicatat menggunakan

ms.office, belum

mempunyai suatu aplikasi

khusus dan terkadang data

Penyediaan fasilitas

untuk pelaporan data

proyek bangunan

yang saling

terintegrasi agar data

Page 142: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

114

tidak tersimpan dengan baik

dan sulit utuk dicari.

dapat disimpan

dengan baik.

3. Design Pada penggambaran proyek

penyimpanan gambar hanya

menggunakan aplikasi

seadanya, terkadang gambar

banyak yang hilang karena

tidak adanya penyimpanan

data yang baik.

Penyediaan fasilitas

untuk pengelolaan

data design agar data

tersimpan dengan

baik.

4. Progress

Bangunan

Belum adanya fasilitas

untuk pengelolaan data

progress bangunan, karena

pendataan masih

menggunakaan proses

manual.

Penyediaan fasilitas

untuk pelaporan

progress bangunan

yang nantinya mudah

di akses oleh

perbagian didalam

organisasi

5. Keuangan Proses pencatatan keuangan

masih bersifat manual

Kesulitan dalam mebuat

laporan keuangan yang

cepat dan akurat

Penyediaan fasilitas

untuk pencatatan

keuangan yang saling

terintegrasi.

6. Inventaris Pendataan inventaris barang Penyediaan fasilitas

Page 143: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

115

masih manual

Kesulitan dalam pencatatan

inventaris jika ada banyak

perubahan.

pelaporan data

inventaris yang saling

terintegrasi.

4.2.4 Data Inventaris Sarana dan Prasarana Pendukung TIK

Pada saat ini, Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman Kota

Tangerang Selatan memiliki inventaris prasarana pendukung TIK yang terdapat

dalam tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.5 Data Inventaris Sarana dan Prasarana Pendukung TIK

No Barang Fungsi Jumlah

1. Komputer Operasional 30

2. Printer Operasional 20

3. Laptop Operasional 10

4. Mobile Modem Operasional 5

4.3 Phase A : Architecture Vision

4.3.1 Profil Instansi

Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman terbentuk Berdasarkan

Peraturan walikota No.59 Tahun 2009 dan terdiri atas 4 Bidang dan 1 Sekretariat

yaitu :

Page 144: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

116

4.3.2 Visi dan Misi Instansi

Visi Instansi

“Terwujudnya tata ruang, bangunan dan lingkungan pemukiman yang

modern, religius dan berkelanjutan pada tahun 2015 ”.

Misi Instansi

a. Mewujudkan perencanaan yang transparan, efektif dan aplikatif

b. Meningkatkan pelayanan perencanaan teknis sesuai standar mutu

c. Meningkatkan kualitas manajemen dalam perumusan kebijakan

pembangunan kota

d. Mewujudkan perencanaan tata ruang yang modern dan serasi dengan

lingkungan

e. Mewujudkan dan mengendalikan ruang sesuai dengan fungsi dan

peruntukannya

f. Mewujudkan pusat pemerintahan yang handal dan berjati diri

g. Mewujudkan pelayanan bidang bangunan yang aspiratif dan optimal

h. Meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan pemukiman

i. Meningkatkan prasarana dan sarana dasar serta utilitas umum di

pemukiman

j. Mewujudkan pengelolaan sampah terpadu

k. Mewujudkan hunian yang layak dan sehat

Page 145: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

117

4.3.3 Struktur Organisasi dan Tupoksi DTKBDP

KEPALA DINAS

Ir. DENDI PRYANDANA, MT (IV/b)

NIP. 19661230 199603 1 00 1

SEKRETARIAT

Ir. LISHERNI, M.Si (IV/B)

NIP. 19660226 199303 2

KASI UMUM

Ir. Hj. DENIWATI, MM (IV/a)

NIP. 19650401 199803 1 006

KASUBAG KEUANGAN

Dra. IIS HASTATI ROCHIMAT (III/c)

NIP. 19641213 200501 2 001

KASUBAG PEP

RIKAS DIRGANTARI, ST, MT (IV/a)

NIP. 19691130 200501 1 007

Bidang Tata Ruang

TONNY SOEWANDI, ST (III/d)

NIP. 19701030 199803 1 005

Seksi Perencanaan Tata Ruang

H. BUDI FIRMANSYAH, ST, M.Si,

M.Ak (III/c)

NIP. 19690123 200212 1 002

Seksi Pemetaan

FARAH DIBA, ST, M.Si (III/c)

NIP. 19790531 200604 2 002

Seksi Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

MUHAMMAD HAFIZ, ST (III/c)

NIP. 19730707 200604 1 002

Bidang Perumahan

CARSONO, S.ST, MM (III/d)

NIP. 19691105 199101 1 001

Seksi Perumahan

BUWANA MAHARDDIKA, ST (III/

d)

NIP. 19780811 200112 1 003

Seksi Penataan Kawasan

DIAN NUGRAHA, S.Kom (III/c)

NIP. 19730124 200604 1 006

Seksi Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP)

DEWAN RIDWAN, SE, MM (III/d)

NIP. 19730923 200112 1 004

Bidang Bangunan

MUKODDAS SYUHADA, ST, MT

(III/d)

NIP. 19761028 200112 1 007

Seksi Bangunan Gedung

Pemerintahan

HERI ASARI S.Kom, M.Si (III/b)

NIP. 19800210 201001 1 001

Seksi Bangunan Non Pemerintahan

ASEEP HERMAWAN, ST (III/c)

NIP. 19750807 200212 1 004

Seksi Pemeliharaan Gedung

H. HERRY SURYADRMAWAN,

S.Sos, MM (III/d)

NIP. 19671226 200501 1 004

Seksi Data Informasi dan

Pengujian

TEGUH SUGARWONO, S.Sos

(IV/d)

NIP. 19691130 200501 1 007

Bidang Teknik

DEDENG DASA, ST (III/d)

NIP. 19740420 200112 1 003

Seksi Perenanaan

ADI HERMAWAN, ST, MT

(III/c)

NIP. 19741005 200112 1 003

Seksi Pengawasan

ACHMAD NASUHI, ST, MT

(III/c)

NIP. 19700416 199703 1 010

SUBBAGIAN

RUMAH

TANGGA

SUBBAGIAN

TATA USAHA DAN

SDM

Gambar 4.10 Struktur Organisasi DTKBDP

Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman mengepalai Sekretariat,

Bagian Umum, Bidang Tata Ruang, Bidang Perumahan, Bidang Bangunan dan

Bidang Teknik. Berikut ini merupakan tupoksi dari masing-masing bidang :

1. Sekretariat, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan membina

dan mengkoordinasikan serta melakukan pengendalian pada urusan

umum, kepegawaian keuangan serta program, evaluasi dan pelaporan.

Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

Page 146: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

118

a. Pelaksanaan Bagian Umum yang meliputi Subbagian Tata Usaha

dan SDM serta Subbagian Rumah Tangga.

b. Pelaksanaan Bagian Keuangan

c. Pelaksanaan Bagian PEP

Sekretariat terdiri dari:

1) Subbagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas merencanakan,

melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan serta pengawasan

dan pengendalian sertifikat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga

perlengkapan, pengelolaan administrasi dan kepegawaian.

2) Subbagian Keuangan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian

penyusunan rencana anggaran dan belanja dinas.

3) Subbagian Program Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas

Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta

pengawasan dan pengendalian program, evaluasi dan pelaporan.

2. Bidang Tata Ruang

Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta

pengawasan dan pengendalian program bidang pemanfaatan dan ruang, informasi

dan bina masyarakat, perencanaan Tata Kota dan Informasi.

Page 147: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

119

a. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian kota

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,

fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan Perencanaan, Pelaksanaan,

pembinaan dan koordinasi, pengawasan serta pengendalian bidang

pemanfaatan dan pengendalian Ruang.

b. Seksi Informasi dan Bina Masyarakat

Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta

pengawasan dan pengedalian program Informasi dan Bina Masyarakat.

c. Seksi Perencanaan Penataan Kota

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,

fasilitasi dan pembinaan, di bidang Perencanaan Penataan Ruang.

3. Bidang Bangunan

Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan

dan pengendalian kegiatan tugas tata bangunan.

a. Seksi Data dan Informasi

Merencanakan, melaksanakan pembinaan koordinasi serta pengawasan

dan pengendalian kegiatan pengolahan data dan informasi perencanaan

bangunan dan Pemukiman

b. Seksi Pengawasan Bangunan

Merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi kegiatan

Pengawasan Bangunan.

Page 148: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

120

c. Seksi Pemeliharaan Gedung

Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta

pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan gedung.

4. Bidang Perumahan dan Pemukiman

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan, fasilitasi

dan pembinaan di Bidang Perumahan dan Pemukiman.

a. Seksi Perumahan

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,

fasilitasi dan pembinaan di bidang Perumahan.

b. Seksi Air Bersih

Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan dan

pengendalian di Bidang Pengendalian Air bersih.

c. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)

Merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan

dan pengendalian, pengkajian penyehatan lingkungan pemukiman.

5. Bidang Teknik

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan fasilitasi,

pembinaan dan koordinasi perencanaan di bidang teknik.

Page 149: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

121

a. Seksi Perencanaan

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan

fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di bidang perencanaan.

b. Seksi Pengawasan

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,

fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di bidang pengawasan.

c. Seksi Pengujian/Laboratorium

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,

fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di bidang pengujian /

laboratorium.

4.3.4 Analisis Value Chain

Visi dari Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman adalah

terwujudnya tata ruang, bangunan dan lingkungan pemukiman yang modern,

religius dan berkelanjutan pada tahun 2015.

Sebelum membuat visi arsitektur-arsitektur yang akan dirancang, maka

perlu mendefinisikan dan menganalisis seluruh proses kerja yang ada di Dinas

Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman menggunakan analisis value chain. Analisis

value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam

organisasi menjadi dua kategori aktifitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas

pendukung. Aktivitas utama adalah aktivitas yang berhubungan sehingga proses

Page 150: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

122

kerja dapat berjalan. Sedangkan aktivitas pendukung digunakan untuk mendukung

dan mengawasi aktivitas utama.

Berikut diagram value chain pada DTKBDP :

Manajjhh

Inventarisvvh

=

Gambar 4.11 Value Chain

Aktivitas bisnis pada DTKBDP menurut analisa value chain sebagai berikut:

1. Aktivitas Utama, yang terdiri dari:

a. Inbound Logistic, pada DTKBDP aktivitas yang termasuk dalam inbound

logistic adalah rekomendasi permohonan pembuatan IMB (Izin

Mendirikan Bangunan), DTKBDP menerima permohonan IMB dari

pemohon yang akan mendirikan bangunan didaerah Tangerang Selatan.

Pembuatan IMB dan SLF bisa dilakukan oleh pihak internal dan eksternal.

Untuk pihak ekternal pembuatan IMB dan SLF tidak mencapai tahap

m

Sup

po

rt Activities

Manajemen Keuangan

Sumber Daya Manusia

Inventaris

Perencanaan Bisnis Strategis

Prim

ary A

ctivities

Inbound

Logistics :

1. Rekomendasi

IMB

2. Hasil

Musrembang

Operation:

1. Sidang

2. Survei

Lokasi

3. DPA

4. Lelang

Proyek

Outbond:

1. Rekomendasi

IMB

2. Bangunan

Marketing:

1. Web

Service:

1. SLF

2. Pengecekan

Progress

Bangunan

Kepuasan

Stakeholder

Page 151: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

123

pembangunan oleh DTKBDP. Namun untuk internal DTKBDP dilakukan

sampai tahap pembangunan sampai bangunan selesai. Pemerintah kota

Tangerang Selatan menyerahkan hasil Musrembang (Musyawarah

Rembuk Bangunan) pada bagian sekretariat yang kemudian akan mendata

dan menyiapkan perencanaan bangunan didaerah tangsel.

b. Operation, aktivitas yang dilakukan untuk proses pelaksanaan dalam

melakukan pembuatan rekomendasi IMB dan pembangunan bangunan

sesuai hasil musrembang. Dalam tahap ini ada 4 langkah yang dilakukan:

1. Sidang

Aktivitas ini dilakukan pada saat pembuatan rekomendasi IMB,

sidang dilakukan dengan beberapa tahapan utuk memerikasa

kelengkapan berkas dan mengetahui rincian setiap bangunan yang

nantinya akan didirikan.

2. Survey Lokasi

DTKBDP melakukan survey lapangan pada lahan yang nantinya

akan didirikan bangunan, survey dilakukan oleh tim survey. Hasil

dari survey lapangan ini berupa site plan atau gambaran kondisi pada

lahan yang akan didirikan bangunan.

3. DPA (Detail Pagu Anggaran)

DPA ini merupakan detail pagu anggaran yang diberikan kepada

DTKBDP. Anggaran ini didapatkan melalui BAPEDA (Badan

Pengawas Daerah), anggaran ini diberikan sesuai rincian dari rapat

Page 152: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

124

musrembang. Dan anggaran ini nantinya digunakan untuk

pembangunan bangunan dan fasilitas didaerah Tangerang Selatan.

4. Lelang Proyek

Aktivitas ini dilakukan pada saat bangunan yang akan dibangun

sudah selesai didesign oleh bidang teknik, dan kemudian bidang

bangunan melaksanakan proses lelang degan cara mencari kontraktor

yang bersedia melaksanakan proses pembangunan bangunan sampai

selesai.

c. Outbound Logistic, aktivitas ini merupakan hasil akhir, setelah melakukan

beberapa tahapan maka akan didapatkan rekomendasi IMB yang akan

diberikan kepada pemohon dan hasil bangunan yang sudah didirikan.

d. Marketing dan Sales, aktivitas ini berhubungan dengan informasi kepada

masyarakat tentang DTKBDP kota Tangerang Selatan. Informasi melalui

website merupakan aktivitas dalam rangka pengenalan tentang konsep kerja

DTKBDP.

e. Services, aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan atau memelihara nilai

produk/jasa. Pada DTKBDP, SLF merupakan sertifikat layak fungsional yang

nantinya akan diberikan kepada pemohon apabila bangunan sudah sesuai

dengan isi pada IMB. Pengecekkan progress bangunan dilakukan untuk

mengontrol proses bangunan yang sedang dibangun.

2. Aktivitas pendukung

Aktivitas di DTKBDP (Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman) yang

termasuk ke dalam aktivitas pendukung dalam analisis value chain, yaitu

Page 153: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

125

manajemen keuangan, sumber daya manusia, inventaris, perencanaan bisnis dan

strategis. Berikut ini penjelasan aktivitas pendukung :

a. Manajemen Keuangan

Merupakan aktivitas pendukung pada perusahaan, dimana sebuah

perusahaan pada umumnya memiliki bagian atau divisi yang membidangi

aktivitas-aktivitas ini. Aktivitas keuangan meliputi penyusunan rencana

dan program anggaran, pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan

keuangan.

b. Sumber Daya Manusia

Aktivitas ini mempunyai fokus kepada usaha recruiting SDM yang

mempunyai potensi, kemudian untuk sumber daya manusia yang sudah

dimiliki diberi pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kualitas SDM.

c. Inventaris

Aktivitas ini meliputi pencatatan dan pengelolaan barang milik negara,

pengamanan sarana dan prasarana yang digunakan oleh DTKBDP.

Pengelolaan dan pencatatan barang milik negara dilakukan oleh Subbagian

Rumah Tangga. Tetapi, menjaga dan memelihara sarana dan prasarana

dilakukan oleh seluruh pegawai DTKBDP yang sudah menggunakan

sarana-prasarana tersebut.

d. Perencanaan Bisnis dan Strategis

Aktivitas ini mempunyai tujuan melakukan perencanaan bisnis dan

strategis untuk menunjang rencana kegiatan yang akan dianggarkan satu

Page 154: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

126

tahun kedepan dalam rangka memperbaiki sektor pembangunan didaerah

Tangerang Selatan.

Tabel 4.6 Target Value Chain

Langkah dalam

value chain Aktivitas Output yang diharapkan

Inbound Logistic 1. Rekomendasi IMB

2. Hasil Musrembang

Penerapan pendaftaran online

Hasil musrembang yang

akurat, serta management

penyimpanan musrembang

yang baik

Operation 1. Sidang

2. Survey Lokasi

3. DPA

4. Lelang Proyek

Penerapan penggunaan

sistem pada proses sidang,

survey lokasi dan DPA

Penerapan penggunaan

sistem pada lelang proyek,

agar mendapatkan kontraktor

yang sesuai

Outbond Logistic 1. Rekomendasi IMB

Hasil rekomendasi IMB yang

akurat serta management

penyimpanan yang baik

2. Bangunan Hasil bangunan sesuai

dengan IMB dan

musrembang

Marketing & Sales Website Pemberitahuan informasi

Page 155: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

127

tentang DTKBDP kota

Tangerang Selatan meluas

kepada masyarakat

Service 1. SLF

2. Pengecekkan Progress

Bangunan

Sertifikat untuk kesesuaian

pembangunan dengan isi

IMB

Proses pengecekkan untuk

mengetahui kondisi

pembangunan secara detail

Aktivitas Pendukung 1. Manajemen Keuangan

2. Sumber Daya Manusia

3. Inventaris

4. Perencanaan Bisnis

Strategis

Laporan keuangan yang

tepat, akurat, terintegrasi dan

real time

Pengembangan kompetensi

setiap pegawai

Pencatatan dan pengelolaan

barang milik negara,

pengamanan sarana dan

prasarana yang digunakan

oleh DTKBDP menggunakan

sistem

Pengembangan bisnis dan

strategis untuk menujang

rencana kegiatan yang akan

dianggarkan

Page 156: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

128

4.3.5 Struktur Organisasi Usulan

Jika melihat struktur organisasi saat ini, DTKBDP belum memiliki

bagian yang khusus melakukan pengembangan dan perawatan untuk TI di

DTKBDP. Sedangkan, jika akan mengimplementasikan arsitektur-arsitektur yang

akan dibuat, maka sangat dibutuhkan peran bagian TI dalam proses tersebut.

Oleh karena itu, maka terdapat penambahan bagian dan subbagian untuk

struktur organisasi usulan, yaitu menambahkan bagian baru, yaitu bagian IT.

Berikut ini adalah gambar untuk struktur organisasi yang diusulkan.

KEPALA DINAS

Ir. DENDI PRYANDANA, MT (IV/b)

NIP. 19661230 199603 1 00 1

SEKRETARIAT

Ir. LISHERNI, M.Si (IV/B)

NIP. 19660226 199303 2

KASI UMUM

Ir. Hj. DENIWATI, MM (IV/a)

NIP. 19650401 199803 1 006

KASUBAG KEUANGAN

Dra. IIS HASTATI ROCHIMAT (III/c)

NIP. 19641213 200501 2 001

KASUBAG PEP

RIKAS DIRGANTARI, ST, MT (IV/a)

NIP. 19691130 200501 1 007

Bidang Tata Ruang

TONNY SOEWANDI, ST (III/d)

NIP. 19701030 199803 1 005

Seksi Perencanaan Tata Ruang

H. BUDI FIRMANSYAH, ST, M.Si,

M.Ak (III/c)

NIP. 19690123 200212 1 002

Seksi Pemetaan

FARAH DIBA, ST, M.Si (III/c)

NIP. 19790531 200604 2 002

Seksi Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

MUHAMMAD HAFIZ, ST (III/c)

NIP. 19730707 200604 1 002

Bidang Perumahan

CARSONO, S.ST, MM (III/d)

NIP. 19691105 199101 1 001

Seksi Perumahan

BUWANA MAHARDDIKA, ST (III/

d)

NIP. 19780811 200112 1 003

Seksi Penataan Kawasan

DIAN NUGRAHA, S.Kom (III/c)

NIP. 19730124 200604 1 006

Seksi Penyehatan Lingkungan

Permukiman (PLP)

DEWAN RIDWAN, SE, MM (III/d)

NIP. 19730923 200112 1 004

Bidang Bangunan

MUKODDAS SYUHADA, ST, MT

(III/d)

NIP. 19761028 200112 1 007

Seksi Bangunan Gedung

Pemerintahan

HERI ASARI S.Kom, M.Si (III/b)

NIP. 19800210 201001 1 001

Seksi Bangunan Non Pemerintahan

ASEEP HERMAWAN, ST (III/c)

NIP. 19750807 200212 1 004

Seksi Pemeliharaan Gedung

H. HERRY SURYADRMAWAN,

S.Sos, MM (III/d)

NIP. 19671226 200501 1 004

Seksi Data Informasi dan

Pengujian

TEGUH SUGARWONO, S.Sos

(IV/d)

NIP. 19691130 200501 1 007

Bidang Teknik

DEDENG DASA, ST (III/d)

NIP. 19740420 200112 1 003

Seksi Perenanaan

ADI HERMAWAN, ST, MT

(III/c)

NIP. 19741005 200112 1 003

Seksi Pengawasan

ACHMAD NASUHI, ST, MT

(III/c)

NIP. 19700416 199703 1 010

SUBBAGIAN

RUMAH

TANGGA

SUBBAGIAN

TATA USAHA DAN

SDM

Bagian IT

Application

System Analyst Programmer

Technological

Support

System

Administrator

Database

AdministratorHelpdisk

Gambar 4.12 Struktur Organisasi usulan DTKBDP

Page 157: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

129

Adapun penjelasan terhadap pembagian sub-sub pada divisi teknologi

informasi adalah sebagai berikut:

1. Application

a. Sistem analyst

System analyst berperan dalam mendesain sistem secara

keseluruhan, baik dari segi basis data, aplikasi, dan teknologi

informasi pendukung. Dalam merancang sistem, system analyst yang

telah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari pengguna.

Dengan adanya system analys maka diharapkan pengembangan dan

pembangunan aplikasi yang baru dapat berjalan dengan baik dan

sesuai dengan rencana. System analyst juga berfungsi untuk

memberikan gambaran yang baik kepada programmer untuk

membangun aplikasi agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

b. Programmer

Programmer berperan dalam tahap pembangun dan

pengembangan aplikasi-aplikasi yang telah didesain oleh system

analyst. Dengan adanya acuan desain sistem yang berasal dari

system analyst diharapkan programmer dapat mengerjakan dan

menyelesaikan pembuatan aplikasi secara tepat dan sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat.

Page 158: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

130

2. Technological Support

a. System administrator

System administrator berperan dalam melakukan konfigurasi

terhadap sistem jaringan komputer, baik server, client, dan system

software yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat

aplikasi dan data perusahaan. Sistem yang dimaksud adalah sistem

mail server, file sharing, proxy server dan application server. Selain

melakukan konfigurasi, system administrator juga bereperan dalam

hal maintenance dan melakukan control sistem agar dapat berjalan

dengan baik.

b. Database administrator

Database administrator berperan dalam mendesain arsitektur

database, melakukan install dan konfigurasi database software,

berpartisipasi pada desain dan pengembangan dengan programmer,

menjamin keamanan data, dan mengawasi serta meningkatkan

performansi database. Dinas Tata Kota, Bangunan, dan

Pemukiman membutuhkan tenaga yang mampu melakukakn semua

tugas diatas untuk mendukung aplikasi yang berjalan serta aplikasi

yang diusulkan. Sehingga basis data yang menyimpan data selalu

aman. Mem-backup, restore, authentication, dan role dari

pengguna juga merupakan tanggung jawab dari Database

administrator.

Page 159: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

131

c. Helpdisk

Helpdisk atau teknisi bertugas melakukan perawatan dan

perbaikan perangkat keras/perangkat lunak komputer, instalasi

perangkat keras/lunak, pemasangan jaringan LAN, Internet dan

Intranet dan menangani tindak lanjut atas keluhan dan pengguna

layanan dalam DTKBDP.

4.3.6 Pelatihan yang Diusulkan

Pelatihan ini diusulkan kepada bagian yang baru diusulkan dalam struktur

organisasi usulan di DTKBDP agar nantinya dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik. Berikut ini adalah daftra pelatihan usulan yang diperlukan oleh

pegawai DTKBDP.

Tabel 4.7 Daftar Pelatihan Usulan

No Jabatan Tugas Jenis Pelatihan

1. System Analyst Berperan dalam

mendesain sistem secara

keseluruhanm baik dari

segi basis data, aplikasi

dan teknologi.

Pelatihan yang diberikan

adalah untuk

mengembangkan kemampuan

untuk menganalisis dalam

perencanaan dan

pengembangan sistem

2. Programmer Perannya adalah untuk

tahap oembangunan dan

Pelatihan ini diberikan untuk

mengembangkan kemampuan

Page 160: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

132

pengembangan aplikasi

yang telah didesain oleh

system analyst.

programming sehingga dapat

mengembangkan aplikasi

sesuai dengan tujuan bisnis.

3. System

Administrator

Berperan dalam

melakukakan konfigurasi

terhadap sistem jaringan

komputer.

Pelatihan yang diberikan

adalah untuk kemampuan

membuat, mengembangkan

dan memelihara infrastruktur

jaringan yang ada.

4. Database

Administratir

Berperan dalam

mendesain arsitektur

database, melakukan

install dan konfigurasi.

Dan juga untuk

menjamin keamanan

data, dan mengawasi

serta meningkatkan

performansi database.

Pelatihan yang diberikan

adalah untuk

mengembangkan kemampuan

dalam mengelola keamanan

sistem untuk melindungi

sistem informasi dari hal-hal

yang dapat merusak

informasi.

5. Help Disk Berperan dalam

melakukan perawatan

dan perbaikan perangkat

keras/lunak komputer

apabila mendapat suatu

masalah.

Pelatihan yang diberikan

adalah untuk mengatur

pengaduan pengguna

mengenai masalah dan

kendala penggunaan sistem

tersebut.

Page 161: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

133

4.3.7 Hubungan Stakeholder dengan Aktivitas Organisasi

Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai proses bisnis di DTKBDP

memiliki beberapa stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap proses bisnis

utama dan pendukung yaitu :

1. Bidang Tata Ruang

2. Bidang Bangunan

3. Bidang Teknik

4. Subbag Tata Usaha dan SDM

5. Pemohon

6. Bagian Keuangan

7. Pemerintah

8. Non Pemerintah

9. Kepala Dinas

Tabel 4.8 Stakeholder Map Matrix

Stakeholder

Aktivitas

Tat

a R

uan

g

Bid

. B

angu

nan

Bid

. T

eknik

Su

bb

ag. T

ata

Usa

ha

Pem

ohon

Bag

. K

euan

gan

Kep

ala

Din

as

Pem

erin

tah

Non P

emer

inta

h

Aktivitas Utama

1. Rekomendasi IMB &SLF

2. Hasil Musrembang

3. Sidang

Page 162: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

134

4. Survey Lokasi

5. DPA

6. Lelang Proyek

7. Rekomendasi IMB &SLF

8. Bangunan

Aktivitas Pendukung

1. Manajemen Keuangan

2. SDM

3. Inventaris

4. Perencanaan Bisnis Strategis

Tabel 4.9 Penjelasan Keterlibatan Stakeholder di Setiap Aktivitas

No Aktivitas Stakeholder Keterlibatan

1. Rekomendasi IMB

dan SLF

Pemohon Memberikan berkas

Tata Ruang Mengkonfirmasi kelengkapan

berkas

Bidang Bangunan Mengecek kondisi tanah

Bidang Teknik membuatkan siteplan

Kepala Dinas Mengesahkan rekomendasi

2. Hasil Musrembang Tata Ruang Mengecek hasil muerembang

Kepala Dinas Mengesahkan musrembang

3. Sidang Bidang Bangunan Melaksanakan sidang berkas

Page 163: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

135

Bidang Teknik Membuat gambaran kondisi

lahan (siteplan)

4. Survei Lokasi Bidang Bangunan Pelaksanakan survei lapangan

untuk mengetahui kondisi lahan

yang nantinya akan dibangun

dan dibuatkan IMB

Bidang Teknik

5. DPA Bag. Keuangan Mengatur keuangan untuk

pembangunan sarana dan

prasarana pemerintah dan non

pemerintah yang sudah

disesuaikan dengan hasil

musrembang

6. Lelang Proyek Bidang Bangunan Mencari kontraktor untuk

melaksanakan pembangunan

7. Rekomendasi IMB

dan SLF

Tata Ruang Mencetak rekomendasi

Pemohon Mendapatkan rekomendasi

Kepala Dinas Mengesahkan rekomendasi

8. Bangunan Bidang Bangunan Mendapatkan hasil bangunan

yang sesuai

Pemerintah Menyelesaikan pembangunan

untuk pemerintah

Non Pemerintah Menyelesaikan pembangunan

untuk non pemerintah

Page 164: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

136

9. Manajemen

Keuangan

Bagian Keuangan Mengelola penggunaan

keuangan dan pencatatan

keuangan

Kepala Dinas Menerima semua laporan

aktivitas keuangan

10. SDM Subbag Tata Usaha Melakukan pelatihan kepada

setiap pegawai

11. Inventaris Subbag Tata Usaha Mengelola penggunaan

inventaris disetiap bagian

DTKBDP

Bagian Keuangan Mencatata laporan inventaris

12. Perencanaan Bisnis

Strategis

Subbag Tata Usaha Pelaksanaan proses perbaikan

berjangka setiap 5 tahun sekali

4.4 Phase B : Buseiness Architecture

4.4.1 Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis, dan Fungsi Bisnis di Dinas

Tata Kota Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan

Pemetaan layanan bisnis, proses bisnis, dan fungsi bisnis digambarkan

dengan bentuk seperti diagram pohon. Top Level dalam pemetaan ini adalah

layanan bisnis. Setiap layanan bisnis mempunyai beberapa proses bisnis dan sub

proses bisnis. Terakhir, setiap proses bisnis akan mempunyai beberapa fungsi

bisnis dan sub fungsi. Sub fungsi bisnis merupakan untuk aktivitas terkecil.

Page 165: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

137

Berikut ini adalah tree diagram untuk pemetaan gabungan layanan bisnis,

proses bisnis, dang fungsi bisnis di Dinas Tata Kota Bangunan dan Permukiman

KotaTangerangSelatan.

Page 166: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

138

Gambar 4.13 Tree Diagram Pemetaan Layanan Bisnis, Proses Bisnis dan Fungsi Bisnis DTKBDP

Page 167: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

139

1. Layanan Bisnis

Gambar 4.14 Layanan Bisnis di DTKBDP

Pada gambar 4.14 menjelaskan bahwa layanan pada DTKBDP terdapat

pelayanan yaitu IMB dan pembangunan.

1. Proses Bisnis

Gambar 4.15 Proses Bisnis Pada Layanan IMB DTKBDP

Pada gambar 4.15 menjelaskan bahwa pada layanan IMB memiliki

beberapa proses bisnis seperti proses pendaftaran, persidangan dan verifikasi SLF.

Page 168: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

140

Gambar 4.16 Proses Bisnis Pada Layanan Pembangunan DTKBDP

Pada gambar 4.16 menjelaskan pada layanan pembangunan DTKBDP

memiliki beberapa proses bisnis seperti proses pendataan, design dan progress

bangunan.

2. Fungsi Bisnis

a. Pendaftaran

Gambar 4.17 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendaftaran

Page 169: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

141

pada gambar 4.17 menjelaskan pada proses bisnis pendaftaran terdapat

beberapa fungsi bisnis seperti penyerahan berkas IMB dan SLF, pengecekkan

kelengkapan berkas, dan pengkonfirmasian kelengkapan berkas.

b. Persidangan

Gambar 4.18 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Persidangan

Pada gambar 4.18 menjelaskan pada proses bisnis persidangan terdapat

beberapa fungsu bisnis seperti sidang, survey lapangan, siteplan, pemeriksaan

berkas administrasi, konfirmasi kelengkapan berkas, rekomendasi IMB dan

pelaporan IMB.

Page 170: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

142

c. Verifikasi SLF

Gambar 4.19 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Verifikasi Berkas SLF

Pada gambar 4.19 menjelaskan pada proses bisnis verifikasi berkas SLF

terdapat beberapa fungsi binsis seperti pemeriksaan berkas SLF, konfirmasi

kelengkapan berkas, pemeriksaan gedung bangunan, pengesahan rekomendasi

SLF dan rekomendasi SLF.

d. Pendataan

Gambar 4.20 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Pendataan

Page 171: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

143

Pada gambar 4.20 menjelaskan pada proses bisnis pendataan terdapat

beberapa fungsi binsis seperti pengecekkan hasil musrembang dan penyerahan

data proyek.

e. Design

Gambar 4.21 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Design

Pada gambar 4.21 menjelaskan pada proses bisnis design terdapat

beberapa fungsi binsis seperti pembuatan design sesuai proyek, pelaksanaan

lelang dan pembangunan.

Page 172: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

144

f. Progress Bangunan

Gambar 4.22 Fungsi Bisnis pada Proses Bisnis Progress Bangunan

Pada gambar 4.22 menjelaskan pada proses bisnis Progress Bangunan

terdapat beberapa fungsi binsis seperti pengamatan Progress Bangunan,

pengecekkan kontruksi bangunan dan pembuatan laporan Progress Bangunan.

Page 173: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

145

4.4.2 Rancangan Architecture Business

Tabel 4.10 Pemetaan Kendala

No Bagian Kendala Solusi

1. Pelayanan IMB dan

SLF

Pelayanan masih

dilakukan papper

based, dan terlalu

banyak sidang

Perancangan aplikasi

IMB dan SLF

2. Tim survey IMB dan

SLF

Survey lokasi masih

dilakukan secara

manual

Perancangan sistem

pemetaan lokasi

3. DPA Belum ada

management database

Membuat DBMS

4. Sekretariat Pertukaran data masih

papper based

Sistem terintegrasi antar

bidang

5. Bangunan Proses lelang masih

manual

Pembuatan Sistem

Pendukung Keputusan

(SPK)

6. Keuangan Proses pencacatan

keuangan masih

bersifat manual

kesulitan dalam

membuat laporan

Pembuatan sistem

keuangan

Page 174: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

146

keuangan yang

cepat dan akurat

7. Inventaris Pendataan

inventaris barang

masih manual

Kesulitan dalam

pencatatan

inventaris jika ada

banyak perubahan

Pembuatan sistem E-

inventaris

Solusi visi arsitektur sesuai dengan solusi dari kendala yang ada sebagai

berikut:

Page 175: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

147

Portal DTKBDP

Pemohon1. Daftar IMB

2. Upload berkas SekretariatInformasi Publik

Tim Survey

Aplikasi E-IMB dan SLF

3. Cek BerkasTABG

5. Cek berkas

site plan6. Input

rekomendasi

7. Cetak rekomendasi IMB

8. Menyerahkan rekomendasi IMB

9. Upload SLF

Panitia SLF

10. Pemerikasaan

berkas SLF

12. Input berkas SLF

Pemerintah

Kota

13. Input hasil

musrembang

SPK LelangBagian Keuangan

14. Input DPA Kontraktor

16. Input spesifikasi

proyek

Bidang Teknik15. Input design

Pengawasan Bangunan

Aplikasi Progress

Bangunan

17. Manage data

pembangunan

18. Input progress

pembangunan

Kepala Dinas

19. View laporan

pembangunan

View Laporan

13. Cetak SLF

11. Konfirmasi

kontruksi bangunan

4. Survey Lapangan

Aplikasi E-Inventaris

Subbag. Rumah Tangga

Bidang Bangunan21. Manage Data Inventaris

20a. Input Data Inventaris

20. Input Data Inventaris

22. View Laporan Inventaris

Pengesahan

Aplikasi E-KeuanganSubbag Tata Usaha

Bagian Keuangan

23. Melakukakn pencantatan

akuntansi

24. Mengatur periode pembuatan

Laporan keuangan25. Melihat laporan keuangan

26. Input Rekomendasi

IMB Musrembang

27. Input Rekomendasi

SLF Pemkot

terintegrasi

Gambar 4.23 Solusi Arsitektur Bisnis

Page 176: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

148

1. Permohonan Rekomendasi IMB dan SLF

Pemohon Portal DTKBDP

1, Daftar IMB

2. Upload Berkas

Aplikasi E-IMB dan SLF

Tim Survey

3. Cek Berkas

4. Survey Lapangan

TABG

Integrasi

5. Cek Berkas Site Plan

Sekretariat

7. Cetak Rekomendasi IMB

8. menyerahkan Rekomendasi IMB

9. Upload SLF

Panitia SLF

10. Pemeriksaan Berkas

SLF

11. Konfirmasi Kontruksi

Bangunan

12. Cetak SLF

13. menyerahkan IMB musrembang

14. Input SLF pemkot

Pengawas Bangunan

Bidang Bangunan

15. cetak IMB musrembang

16. cetak SLF pemkot

Gambar 4.24 Solusi Arsitektur Bisnis Rekomendasi IMB & SLF

Solusi arsitektur bisnis rekomendasi IMB dan SLF ini akan mengubah

sistem pengelolaan data rekomendasi yang masih menggunakan ms.offfice

menjadi sistem terkomputerisasi melalui aplikasi E-IMB dan SLF. Pemohon harus

upload berkas IMB kedalam portal DTKBDP dan akan terintegrasi kedalam

aplikasi E-IMB dan SLF. Tim survey harus melakukan log in kedalam aplikasi E-

IMB dan SLF untuk mengecek berkas kemudilan melakukan survey lapangan

sesuai dengan isi IMB melalui gps. Bagian bidang bangunan memberikan IMB

musrembang dan bagian pengawas bangunan memberikan SLF pada saat

bangunan internal DTKBDP sudah dibangun.

Page 177: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

149

Setelah melakukan survey lokasi, maka akan didapatkan hasil siteplan

yang berisi kondisi lapangan yang nantinya akan didirikan bangunan. Sekretariat

log in ke aplikasi, kemudian mencetak rekomendasi IMB dan diserahkan kepada

pemohon. Setelah rekomendasi IMB selesai, makn dibuat SLF (Sertifikat Layak

Bangunan). Pemohon harus upload berkas SLF kedalam portal DTKBDP, panitia

SLF akan mengecek berkas, dan melakukan konfirmasi kontruksi bangunan

kedalam sistem. Apabila isi kontruksi bangunan sudah sesuai dengan isi IMB,

sekretariat mencetak rekomendasi SLF dan diberikan kepada pemohon.

Sekretariat juga memberikan berkas IMB dan SLF pada bangunan non

pemerintahan atau pemerintahan didaerah Tangerang Selatan setelah design

bangunan didapatkan dari hasil musrembang.

2. SPK Lelang

Pemerintah Kota Portal DTKBDP

1. Input Hasil Musrembang

Aplikasi SPK Lelang

Integrasi

Bagian Keuangan

2. Input DPA

Bidang Teknik

3. Input Design

Kontraktor4, Input

Spesifikasi Proyek

Gambar 4.25 Solusi Arsitektur Bisnis SPK Lelang

Page 178: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

150

Solusi arsitektur bisnis SPK Lelang ini akan mengubah sistem

pengelolaan data SPK Lelang yang masih menggunakan ms.offfice menjadi sistem

terkomputerisasi melalui aplikasi SPK Lelang. Pemerintah kota harus terlebih

dahulu menginput data musrembang (Musyawarah Rembuk Bangunan) yang

didapat dari hasil rembuk dari masyarakat atau pemerintah mengenai

pembangunan atau perbaikan sarana dan prasaran didaerah TangSel. Setelah

diinput maka akan terintegrasi kedalam aplikasi SPK Lelang.

Setelah hasil musrembang didapat, maka bagian keuangan harus login dan

menginput DPA (Detail Pagu Anggaran) kedalam sistem, yang nantinya DPA

tersebut disesuaikan dengan rencana pembangunan atau perbaikan bangunan di

TangSel. Bidang teknik harus login kedalam sistem dan input design bangunan

kedalam sistem. Kemudian kontrakor bisa masuk kedalam sistem dengan

melakukan login dan menginput spesifikasi proyek yang sedang dicari oleh pihak

kontraktor, apabila dirasa proyek di DTKBDP sesuai, maka DTKBDP akan

melakukan konfirmasi melalui sistem kepada kontraktor.

Page 179: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

151

3. Progress Bangunan

Pengawas Bangunan

Aplikasi Progress

Bangunan

Kepala Dinas

3. View Laporan

Pembangunan

1. kelola data bangunan

2. input progress bangunan

Gambar 4.26 Solusi Arsitektur Bisnis Progress Bangunan

Solusi arsitektur bisnis Progress Bangunan ini akan mengubah sistem

pengelolaan data progress bangunan yang masih menggunakan ms.offfice

menjadi sistem terkomputerisasi melalui aplikasi Progress Bangunan.

Pengawas bangunan harus terlebih dahulu melakukan login kedalam

aplikasi, dan melakukakn kelola data bangunan kemudian menginput kedalam

sistem. Kepala dinas melihat laporan progress bangunan dan melakukan login

kedalam sistem.

Page 180: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

152

4. E-inventaris

Subbag. Rumah Tangga

Aplikasi E-inventaris

2. Kelola Data Inventaris

Bagian Keuangan

3. View Laporan Inventaris

Bidang Teknik

1. Input Data Inventaris

Bidang Bangunan

1a. Input Data Inventaris

Gambar 4.27 Solusi Arsitektur Bisnis E-inventaris

Solusi arsitektur bisnis E-inventaris ini akan mengubah sistem pengelolaan

data inventaris yang masih menggunakan ms.offfice menjadi sistem

terkomputerisasi melalui aplikasi E-inventaris.

Pada pencatatan penggunaan inventaris di DTKBDP, setiap bidang harus

melakukan login terlebih dahulu kedalam sisem, kemudian setiap bidang harus

menginput data inventaris yang mereka gunakan setiap bulan.

Subbag. Rumah tangga melakukan login kedalam sistem untuk mengelola

data inventaris yang digunakan setiap bidang di DTKBDP. Bagian keuangan

melihat laporan inventaris melalui sistem E-inventaris.

Page 181: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

153

5. Keuangan

Subbag. Tata UsahaAplikasi E-keuangan

1. Melakukan Pencatatan

Akuntansi

Bagian Keuangan

2. Mengatur Periode

Pembuatan Laporan

Keuangan

Kepala Dinas

3. Melihat Laporan Keuangan

Gambar 4.28 Solusi Arsitektur Bisnis E-keuangan

Solusi visi arsitektur keuangan akan menggunakan aplikasi E-keuangan.

Aplikasi E-keuangan mengubah sistem keuangan sebelumnya hanya

menggunakan microsoft excel, dimana penggunaan tersebut rawan untuk menjaga

kualitas data keuangan. Bagian keuangan dan Tata Usaha yang terlibat dalam

aplikasi E-keuangan harus terlebih dahulu melakukan login.

Bagian keuangan mengelola periode pembuatan laporan keuangan,

menginput pemasukan keuangan. Aplikasi E-keuangan akan menghasilkan

laporan keuangan yang merupakan hasil dari pengelolaan terhadap pengeluaran

dan pemasukan keuangan tiap periodenya. Laporan keuangan tersebut akan dilihat

oleh kepala dinas sebagai bentuk pertanggungjawaban data keuangan.

Page 182: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

154

4.5 Phase C: Information System Application

4.5.1 Application Architecture

Portofolio ini dibuat untuk memudahkan dalam melakukan identifikasi

aplikasi berdasarkan proses bisnis.

Tabel 4.11 Application Portofolio

No Aplikasi Fungsi

1. Portal DTKBDP Aplikasi berbasis web yang

memudahkan pemohon untuk

mengajukan permohonan rekomendasi

IMB dan SLF

2. Aplikasi IMB & SLF Mengkonfirmasi permohonan

rekomendasi IMB dan SLF, pencatatan

pemohon, pencatatan laporan

pendaftaran rekomendasi IMB dan SLF

3. Aplikasi SPK Lelang Mengkonfirmasi hasil musrembang

didaerah Tangsel, dan mengetahui

anggaran sesuai musrembang.

Memberikan keputusan kepada

kontraktor yang nantinya terpilih untuk

membangun bangunan yang sudah

disesuaikan dengan design, dan

anggaran dari DTKBDP Tangsel

Page 183: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

155

4. Aplikasi Progress

Bangunan

Pencatatan hasil progress bangunan

yang sedang dibangun didaerah

Tangsel serta mengetahui grafik

pembangunan bangunan

5. Aplikasi E-inventaris Pencatatan penggunaan BMN (Barang

Milik Negara) tersebut akan selalu

terupdate pada setiap periode

semesteran atau pertahun.

6. Aplikasi Keuangan Melakukan pencatatan keuangan, untuk

mengetahui laporan keuangan di

DTKBDP. Dan mengatur periode

pembuatan laporan keuangan di dalam

sistem keuangan.

Page 184: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

156

Rancangan ini mencakup model bisnis usulan berdasarkan skenario

bisnis yang sudah diidentifikasikan berdasarkan fase sebelumnya. Berikut

penggambaran skenario bisnis dalam use case diagram.

Page 185: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

157

Gambar 4.29 Arsitektur Aplikasi

System

Tim Survey

Daftar Rekomendasi IMB

Upload Berkas IMB

View Berkas

Survey Lapangan

Pemohon

TABG Cek Berkas Site Plan

Input Rekomendasi IMB

Sekretariat

Cetak Rekomendasi IMB

Panitia SLF

Periksa Berkas Surat Layak Fungsioanal

Konfirmasi Kontruksi Bangunan

Cetak Rekomendasi Surat Layak Fungsional

Bagian Keuangan

Input DPA

Bidang Teknik

Input Design Proyek

KontraktorInput Proposal Proyek

Pengawas Bangunan

Manage Data Bangunan

Input Progress Bangunan

Kepala Dinas

View Laporan Progress Bangunan

View Laporan

Pengesahan

Pemerintah Kota

Input Hasil Musrembang

Memilih Kontraktor

Approve Proyek

Input Rekomendasi Surat Layak Fungsional

Subbag Rumah Tangga

Bidang Bangunan

Manage Data Inventaris

Input Pengguna Data Inventaris

Mencatat Laporan Keuangan

Manage Data Keuangan

Upload Berkas Surat Layak Fungsional

View Laporan Inventaris

View Laporan Keuangan

Input Rekomendasi SLF Pemkot

Input Rekomendasi IMB Musrembang

Log in

Log Out

<<include>>

Manajemen UserAdmin

Page 186: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

158

4.3.5.1 Arsitektur Aplikasi Permohonan Rekomendasi IMB

Gambar 4.30 Arsitektur Aplikasi Permohonan Rekomendasi IMB

Arsitektur bisnis permohonan rekomendasi IMB memiliki 7 aktor dan 12

usecase yang dapat dilakukan dalam sistem permohonan rekomendasi IMB. Aktor

yang terlibat yaitu admin, pemohon, TABG (Tenaga Ahli Bangunan Gedung),

kepala dinas, bidang bangunan, tim survey, dan sekretariat.

Use case yang terlibat dalam sistem permohonan rekomendasi IMB yaitu,

login, logout, manajemen user, daftar rekomendasi IMB, upload berkas IMB,

view berkas, survey lapangan, cek berkas siteplan, input rekomendasi IMB, cetak

Pemohon

Daftar Rekomendasi IMB

Upload Berkas IMB

Tim Survey

View Berkas

Survey Lapangan

TABG

Cek Berkas Site Plan

Input Rekomendasi IMB

Sekretariat

Kepala Dinas

Pengesahan Permohonan Sertifikat Layak FUngsional

Cetak Rekomendasi IMB

View Laporan Rekomendasi IMB

Bidang Bangunan

Log in

Log Out

<<include>>

Admin

Manajemen User

Input Rekomendasi IMB Musrembang

Page 187: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

159

rekomendasi IMB, pengesahan permohonan rekomendasi IMB, input

rekomendasi IMB musrembang dan view rekomendasi IMB.

Aktivitas dan fungsi bisnis Permohonan rekomendasi IMB dimulai dari

pemohon yang membuka website DTKBDP dan melakukan pendaftaran

rekomendasi IMB, kemudian pemohon mengupload berkas IMB. Tim survey

akan melihat kelengkapan berkas IMB, kemudian setelah berkas dirasa sudah

lengkap, maka tim survey mulai melakukan survey lapangan di lahan yang

nantinya akan dibuatkan IMB dan akan didirikan bangunan. Setelah tim survey

sudah melaksanakan survey lapangan, akan didapatkan siteplan yang berisi

gambaran kondisi lahan dan diberikan kepada bagian Tenaga Ahli Bangunan

Gedung (TABG) dan menginput rekomendasi IMB tersebut. kemudian

rekomendasi IMB dicetak oleh bagian Tenaga Ahli Bangunan Gedung (TABG)

dan disahkan oleh kepala dinas dan kepala dinas juga mempunyai wewenang

untuk melihat laporan rekomendasi IMB tersebut. Bidang bangunan juga

membuat rekomendasi IMB untuk musrembang di Dinas Tata Kota, Bangunan

dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan.

Page 188: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

160

4.3.5.2 Arsitektur Aplikasi Rekomendasi SLF

Gambar 4.31 Arsitektur Aplikasi Rekomendasi SLF

Arsitektur bisnis rekomendasi SLF memiliki 7 aktor dan 9 use case yang

dapat dilakukan dalam sistem rekomendasi SLF. Aktor yang terlibat yaitu admin,

pemohon, panitia SLF, kepala dinas, pengawas bangunan, pemeriksa lapangan

dan sekretariat.

Use case yang terlibat dalam sistem rekomendasi SLF yaitu , logout,

manajemen user, upload berkas SLF, periksa berkas sertifikat layak fungsional,

konfirmasi kontruksi bangunan, cetak rekomendasi sertifikat layak fungsional,

pengesahan sertifikat layak fungsional dan view laporan sertifikat

layakfungsional.

Pemohon

Upload Berkas SLF

Pemeriksa Lapangan

Panitia SLF

Periksa Berkas Surat Layak Fungsioanal

Konfirmasi Kontruksi Bangunan

Sekretariat

Cetak Rekomendasi Surat Layak Fungsional

Kepala Dinas

Pengesahan Permohonan Sertifikat Layak FUngsional

View Laporan Proyek

Pengawas Bangunan

Log in

Log Out<<include>>

AdminManajemen User

Input Rekomendasi SLF Pemkot

Page 189: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

161

Aktivitas bisnis pada proses rekomendasi SLF yaitu pemohon mengupload

berkas SLF, berkas SLF tersebut didapatkan dari hasil rekomendasi IMB. Panitia

SLF memerikas kelengkapan berkas kemudian bagian panitia lapangan

mengkonfirmasi kontruksi bangunan yang sebelumnya sudah tertulis didalam

rekomendasi IMB, hanya untuk memastikan kesesuaian antara isi dari IMB dan

bangunan yang sudah dibangun. Bagian sekretariat mencetak rekomendasi SLF

dan disahkan oleh kepala dinas. Pengawas bangunan membuat rekomendasi SLF

untuk pemerintah kota. SLF dibuat setelah bangunan sudah selesai dibangun.

4.3.5.3 Arsitektur Aplikasi SPK Lelang

Gambar 4.32 Arsitektur Aplikasi SPK Lelang

Arsitektur bisnis SPK Lelang memiliki 7 aktor dan 10 use case yang dapat

dilakukan dalam sistem SPK lelang. Aktor yang terlibat yaitu, admin, bagian

Pemerintah Kota

Input Hasil Musrembang Bagian Keuangan

Input DPA

Bidang Teknik

Input Design Proyek

Kontraktor

Input Proposal Proyek

Sekretariat

Memilih Kontraktor

Kepala Dinas

Pengesahan Proyek

View Laporan Proyek

Log in

Log Out

<<include>>

Admin

Manajemen User

Page 190: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

162

keuangan, pemerintah kota, kontraktor, bidang teknik, kepala dinas dan

sekretariat.

Use case yang terlibat dalam SPK lelang yaitu, login,logout, manajemen

user, input hasil musrembang, input DPA, input design proyek, input proposal

proyek, memilih kontraktor, pengesahan proyek, dan view laporan proyek.

Untuk melaksanakan pembangunan dan perbaikan didaerah Tangerang

Selatan maka pemerintah kota harus menginput hasil musrembang yang sudah

didapatkan dari rapat warga untuk pembangunan non pemerintahan dan rapat oleh

pemerintah untuk pembangunan pemerintahan. Hasil musrembang tersebut berisi

tentang perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana didaerah kota

Tangerang Selatan. Bagian keuangan menginput dana yang sudah disesuaikan

untuk pembangunan didaerah TangSel. Kemudian bidang teknik menginput hasil

design project pembangunan. Setelah design telah diinput, maka beberapa

kontraktor mulai menginput proposal project yang nantinya proposal tersebut

dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak dinas. Apabila proyek pembangunan

memerlukan dana dibawah 200 juta, maka pihak DTKBDP sudah mempunyai

kontraktor sendiri. Akan tetapi apabila dana yang diperlukan lebih dari 200 juta

maka pihak DTKBDP mencari kontraktor yang bersedia membangun proyek

tersebut sampai selesai. Kontraktor akan dipilih oleh sekretariat, apabila

kontraktor tersebut dirasa sudah memenuhi persyaratan, dan sudah melakukan

perjanjian kontrak maka kepala dinas akan melakukan pengesahan dan kemudian

melihat laporan.

Page 191: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

163

4.3.5.4 Arsitektur Aplikasi Progress Bangunan

Gambar 4.33 Arsitektur Aplikasi Progress Bangunan

Arsitektur bisnis progress bangunan memiliki 3 aktor dan 6 use case yang

dapat dilakukan dalam sistem progress bangunan. Aktor yang terlibat yaitu

admin, pengawas bangunan dan kepala dinas.

Use case yang terlibat dalm sistem progress bangunan yaitu login, logout,

manajemen user, manage data bangunan¸input progress bangunan dan view

laporan progress bangunan.

Aktivitas dan fungsi bisnis pada progress bangunan adalah untuk

mengetahui progress setiap bangunan yang sedang dibangun. Tujuannya adalah

untuk mengetahui bagaimana proses detail setiap bangunan yang dibangun.

Pengawas bangunan mempunyai tugas untuk mengelola data bangunan dan

menginputnya, dan kepala dinas melihat laporan progress bangunan.

Pengawas Bangunan

Manage Data Bangunan

Input Progress Bangunan

Kepala Dinas

View Laporan Progress Bangunan

Log in

Manajemen User

Admin

Log Out

<<extend>>

Page 192: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

164

4.3.5.5 Arsitektur Aplikasi E-inventaris

Gambar 4.34 Arsitektur Aplikasi E-Inventaris

Arsitektur bisnis E-inventaris memiliki 6 aktor dan 6 use case yang dapat

dilakukan dalam sistem E-inventaris. Aktor yang terlibat yaitu admin, bagian

keuangan, bidang bangunan, bidang teknik suubag rumah tangga dan kepala

dinas.

Use case yang terlibat dalam sistem E-inventaris yaitu, login, logout,

manajemen user , input data inventaris, manage data inventaris dan view laporan

inventaris.

Aktivitas bisnis dan fungsi bisnis pada E-Inventaris adalah untuk

mengelola data penggunaan Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh

bagian Subbag rumah tangga dan diinput kedalam sistem e-inventaris agar data

Subbag. Rumah Tangga

Bidang Teknik

Bagian Keuangan

Bidang Bangunan

Manage Data Inventaris

View Laporan Inventaris

Kepala Dinas

Log in

Manajemen User

Admin

Input Data Inventaris

Log Out

<<extend>>

Page 193: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

165

penggunaan Barang Milik Negara (BMN) tersebut akan selalu terupdate pada

setiap periode semsesteran atau pertahun. Kemudian, sistem E-inventaris akan

menghasilkan laporan inventaris per periode yang sudah ditentukan. Subbag

rumah tangga dapat melihat laporan inventaris tersebut untuk keperluan

pemerikasaan Barang Milik Negara (BMN) yang digunakan oleh DTKBDP secara

berkala. Bagian keuangan juga dapat melihat laporan inventaris untuk keperluan

pembuatan laporan keuangan.

4.3.5.6 Arsitektur Aplikasi E-keuangan

Gambar 4.35 Arsitektur Aplikasi E-Keuangan

Arsitektur bisnis E-keuangan memiliki 3 aktor dan 6 use case yang dapat

dilakukan dalam sistem E-keuangan. Aktor yang terlibat yaitu admin, bagian

keuangan dan kepala dinas.

Bagian Keuangan

pencatatan akuntansi

Manage periode pelaporan

Kepala DinasView Laporan Keuangan

Log in

Manajemen User

Admin

Log Out

<<extend>>

Page 194: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

166

Use case yang terlibat dalam sistem E-keuangan yaitu login, logout,

manajemen user, pencatatan akuntansi, manage periode pelaporan dan view

laporan keuangan.

Aktivitas bisnis dan fungsi bisnis pada bisnis E-keuangan adalah untuk

mengetahui laporan keuangan di DTKBDP. Subbag tata usaha akan melakukan

pengelolaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan DTKBDP. Staff tersebut juga

akan melakukan pencatatan akuntansi keuangan, serta mengatur periode

pembuatan laporan keuangan di dalam sistem keuangan. Sistem keuangan akan

menghasilkan output berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat

dilihat oleh kepala dinas DTKBDP.

4.5.2 Data Architecture

Pada tahapan ini akan dilakukan perancangan data architecture yang

bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan data yang berupa entitas-entitas yang

akan digunakan pada application architecture tetapi tidak berhubungan dengan

rancangan database. Rancangan data architecture akan menggunakan tools data

dessemination diaram dan class diagram.

Page 195: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

167

4.5.2.1 Data Dissemination Diagram

Gambar 4.36 Data Dessemination Diagram

Pada gambar 4.36 menggambarkan hubungan layanan Dinas Tata Kota,

Bangunan dan Permukiman Kota Tangerang Selatan, aplikasi, dan data. Di

aplikasi IMB dan SLF terdapat data level, data user, data pegawai, data customer,

data tanah, data SLF, data IMB dan data bangunan. Aplikasi SPK Lelang terdapat

data level, data user, data pegawai, data kontraktor, data material, data DPA, data

design proyek dan data lelang. Aplikasi progress bangunan terdapat data level,

data user, data pegawai, data proyek, data pengawas, data progress, dan data

Pelayanan IMB

dan SLF

Pembangunan

Page 196: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

168

kontraktor. Aplikasi E-inventaris terdapat data user, data level, data pegawai dara

registrasi_BMN, data peralatan, data kendaraan, data tanah, data bangunan dan

data aset_tak_berwujud. Aplikasi E-keuangan terdapat data level, data pegawai,

data periode, data klasifikasi_pengeluaran, data user, data pengeluaran dan data

general_ledger.

4.5.2.2 Class Diagram

Class Diagram digunakan untuk menggambarkan model konseptual data

yang berupa entitas, atribut, dan relasi. Class diagram juga berguna untuk

menunjukkan hubungan antar kelas dalam suatu sistem yang bertujuan untuk

mendefinisikan kebutuhan data yang berupa entitas-entitas yang akan digunakan

pada application architecture tetapi tidak berhubungan dengan rancangan

database. Class diagram digunakan sebagai tools dalam pendefinisian entitas ini.

Page 197: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

169

1. Rekomendasi Permohonan IMB dan SLF

Gambar 4.37 Arsitektur Data Aplikasi IMB dan SLF

Arsitektur data IMB dan SLF memiliki 8 kelas, yaitu Level, user ,

Pegawai, Customer, Tanah, Bangunan, SLF, dan IMB.

Kelas level memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai

banyak) terhadap kelas tanah dan bangunan. Kelas bangunan memilik multiplicity

11 (satu ke satu) terhadap kelas tanah. Kelas IMB dan SLF memiliki

multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas pegawai.

Kelas user memiliki multiciply 11 (satu ke satu) terhadap pegawai dan kelas

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Customer

+Id_Customer+Nama_Customer+TTL+Telp+Alamat+KTP+Akta

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Bangunan

+Id_Bangunan+Nama_Bangunan+Fungsi_Bangunan+Jenis_Bangunan+Luas_Bangunan+Lokasi_Bangunan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Tanah

+Id_Tanah+Status_Tanah+Status_Penggunaan+Pemilik_Tanah+Batas_Tanah

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1

1..*

1

1..*

1

1..*1

1

1

IMB

+No_IMB+Tanggal_IMB+Id_Customer+Id_Tanah+Id_Bangunan+Masa_Berlaku_IMB+Pengesahan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()+Print()

SLF

+No_SLF+Tanggal_SLF+Id_Customer+Id_Tanah+Id_Bangunan+Masa_Berlaku_SLF+Pengesahan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()+Print()

1..*1

1..* 1

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1

1

1

1..*

Page 198: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

170

user juga memiliki multiciply 1 1..* (satu ke antara satu sampai banyak)

terhadap kelas customer.

2. Sistem Penunjang Keputusan Lelang

Gambar 4.38 Arsitektur Data Aplikasi SPK Lelang

Arsitektur data SPK Lelang memiliki 7 kelas, yaitu, Level, user, Lelang,

Design_Proyek, Pegawai, Kontraktor dan Material.

Kelas level memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas user lelang memiliki multiplicity 1 1 (satu ke satu) terhadap

kelas pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu

sampai banyak) terhadap kelas lelang. Kelas lelang memiliki multiplicity 1 1

(satu ke satu) terhadap kelas design proyek. Kelas lelang memiliki mulplicity 1

DPA

+id_DPA+nama anggaran+budget

+Tambah()+Hapus()+Edit()

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Design_Proyek

+Id_Proyek+Nama_Design+Jenis_Design

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Lelang

+Id_Lelang+Nama_Proyek+Jenis_Proyek+Nomer_Lelang+Total_Biaya

+Operation1()

1 1

Material

+Id_Material+Jenis_Material+Satuan_Material+Jumlah_Material+Harga_Material

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1

1..*

1

*1

kontraktor

+Id_Kontraktor+Nama_Kontraktor+TTL+Alamat+Telp

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1..*

1

1 1..*

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1

1

Page 199: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

171

1..* (satu ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas kontraktor dan kelas

kontraktor generalisasi dengan kelas material.

3. Progress Bangunan

Gambar 4.39 Arsitektur Data Progress Aplikasi Bangunan

Arsitektur data Progress Bangunan memiliki 7 kelas, yaitu, Level,

Pegawai, Proyek, User, Progress, Kontraktor, dan Pengawas.

Kelas level memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1 1 (satu ke satu) terhadap kelas

user. Kelas user memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

pengawas. Kelas user memiliki multiplicity 1 * (satu ke banyak) terhadap kelas

progress. Kelas progress memilik multiplicity 11 (satu ke satu) terhadap kelas

kontraktor

+Id_Kontraktor+Nama_Kontraktor+TTL+Alamat+Telp

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Proyek

+Id_Proyek+Nama_Proyek+Nilai+Alamat+Status+Tanggal_Mulai+Tanggal_Selesai

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Progress

+Id_Progress+Rencana_Progress+Realisasi_Progress

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pengawas

+Id_Pengawas+Nama_Pengawas+Alamat+Telp+Email

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*

1

1

1

1

1 1

1..*

*

1

*

1

Page 200: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

172

proyek. Kelas proyek memiliki multiplicity 1 1..* (satu ke antara satu sampai

banyak) terhadap kelas kontraktor.

4. E-Inventaris

Gambar 4.40 Arsitektur Data Aplikasi E-inventaris

Arsitektur data E-Inventaris memiliki 9 kelas, yaitu, Level, user, Pegawai,

Registrasi_BMN, Peralatan, Kendaraan, Tanah, Bangunan, Aset_Tak_Berwujud.

Kelas level memiliki multiplicity 1* (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas user memiliki multiplicity 1 1 (satu ke satu) terhadap kelas

pegawai dan memiliki multiplicity 11..* (satu ke antara satu sampai banyak)

terhadap kelas registrasi_BMN. Kelas pegawai memiliki multiplicity 11..* (satu

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1 *1

Registrasi_BMN

+no_Registrasi+golongan+bidang+kelompok+id_kendaraan+id_peralatan+id_tanah+id_bangunan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Peralatan

+id_peralatan+nama_peralatan+merk+tipe+harga_peralatan+harga_perolehan+jumlah+kondisi

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Kendaraan

+id_kendaraan+merk+tipe+warna+mesin+thn_buat+thn_beli+no_polisi+tgl_bpkb+jumlah+kondisi

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Tanah

+Id_Tanah+Status_Tanah+Status_Penggunaan+Pemilik_Tanah+Batas_Tanah

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Bangunan

+Id_Bangunan+Nama_Bangunan+Fungsi_Bangunan+Jenis_Bangunan+Luas_Bangunan+Lokasi_Bangunan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Aset_Tak_Berwujud

+id_ATB+nama_ATB+merk+jumlah

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1..*1

1 1

1

1

1

1

1

1

1

1

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1

11..*

1

Page 201: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

173

ke antara satu sampai banyak) terhadap kelas registrasi_BMN. Kelas peralatan,

kendaraan, tanah, bangunan dan aset_tak_berwujud memiliki multiplicity 1 1

(satu ke satu) terhadap kelas registrasi_BMN.

5. E-Keuangan

Gambar 4.41 Arsitektur Data Aplikasi E-Keuangan

Arsitektur data E-Keuangan memiliki 7 kelas, yaitu, Level, user, Pegawai,

Periode, Klasifikasi_Pengeluaran, Pengeluaran,General_Ledger.

Kelas level memiliki multiplicity 1* (satu ke banyak) terhadap kelas

pegawai. Kelas user memiliki multiplicity 1 1 (satu ke satu) terhadap kelas

pegawai dan multiplicity 1* (satu ke banyak) terhadap kelas periode dan juga

kelas user memiliki multiplicity 1 1 (satu ke satu) terhadap kelas

general_ledger. Kelas pegawai memiliki multiplicity 1* (satu ke banyak)

Level

+id_level+nama_Level

+tambah()+hapus()

Pegawai

+NIP+Nama_Pegawai+TTL+Alamat+Telp+Id_Level+Id_Jabatan+Kode_Bangunan+Kode_Subbagian

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1

Periode

+id_periode+klasifikasi_periode+tgl_awal_periode+tgl_akhir_periode

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

General_Ledger

+id_jurnal+id_periode+id_pengeluaran+jumlah_pendapatan+jumlah_pengeluaran+keterangan

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Pengeluaran

+id_pengeluaran+nominal_pengeluaran+tanggal+id_klasifikasi_pengeluaran

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

Klasifikasi_Pengeluaran

+id_klasifikasi_pengeluaran+klasifikasi_pengeluaran

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

*1

1

1..*

1 *

1

1..*

User

+Nip+Username+Password

+Tambah()+Hapus()+Ubah()

1

1

11

*

1

Page 202: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

174

terhadap kelas periode. Kelas periode memiliki multiplicity 1..*1 (antara satu

sampai banyak ke satu) terhadap kelas general_ledger. Kelas pengeluaran

memiliki multiplicity 1..*1 1 (antara satu sampai banyak ke satu) terhadap kelas

general ledger. Kelas klasifikasi_pengeluaran memiliki multiplicity 1* (satu ke

banyak) terhadap kelas pengeluaran.

4.6 Phase D: Technology Architecture

Arsitektur teknologi menggambarkan dan menjelaskan infrastruktur

jaringan serta hardware dan software yang terlibat didalam jaringan tersebut

untuk mendukung pelayanan, arus data dan informasi, serta jalannya aplikasi yang

menunjang kegiatan di DTKBDP. Dalam arsitektur teknologi akan dijelaskan

infrastruktur jaringan awal dan usulan untuk DTKBDP, platform teknologi yang

digunakan dalam infrastruktur jaringan, serta konfigurasi hardware dan software

yang diperlukan dalam infrastruktur jaringan.

4.6.1 Infrastruktur Jaringan

a. Jaringan Awal

Pada gambar 4.21 merupakan arsitektur jaringan saat ini di DTKBDP

yang hanya mengandalkan router agar terhubung dengan internet. Router

tersebut berfungsi sebagai gateway untuk akses internet di DTKBDP saat

ini. Router menghubungkan internet ke lantai 3 melalui 1 switch,

Page 203: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

175

sedangkan untuk menghubungkan internet ke lantai ke lantai lain hanya

melalui wireless.

Switch yang digunakan dilantai 3 di ruang bidang bangunan yang

menghubungkan dengan ruang seksi pembangunan pemerintahan, ruang

seksi pembangunan non pemerintahan dan ruang seksi pemeliharaan

gedung. Terdapat wireless disetiap gedung 1 dan 2 yang tersebar disetiap

ruangan.

Page 204: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

176

Internet Service

Provider

Ruang kepala Bidang

Tata Kota

Ruang Perencanaan

Tata Ruang

Ruang seksi

pemetaan

Ruang seksi

pengendalian dan

pemanfaatan ruang

Lantai 1 Bidang Tata Kota

Ruang Penataan

Kawasan

Ruang Seksi

Perumahan

Ruang Seksi

Penyehatan

Lingkungan

Ruang Bid.

Perumahan dan

Permukiman

Lantai 2 Bidang Perumahan dan

Permukiman

Ruang Seksi

Pembangunan Non

Pemerintahan

Ruang Seksi

Pembangunan

Pemerintahan

Ruang

SeksiPemeliharaan

Gedung

Ruang Bidang

Bangunan

Lantai 3 Bidang Bangunan

Ruang Seksi

Pengawasan

Ruang Seksi

Perencanaan

Ruang Data Informasi

dan Pengujian

Ruang Bidang Teknik

Lantai 2 Bidang Teknik

Ruang Kasubag PEP

Ruang Kasubag

Keuangan

Ruang Subbag

Rumah Tangga

Ruang Kasi Umum

Lantai 3 Sekretariat

Ruang ResepsionisRuang Tunggu

Lantai 1 Lobby

Firewall

Router

Gambar 4.42 Arsitektur Jaringan Awal Keseluruhan DTKBDP

Page 205: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

177

Local Server

DTKBDP

IDC (Internet Data Center)

Web Server DTKBDP

Internet Service

Provider

Ruang kepala Bidang

Tata Kota

Ruang Perencanaan

Tata Ruang

Ruang seksi

pemetaan

Ruang seksi

pengendalian dan

pemanfaatan ruang

Lantai 1 Bidang Tata Kota

Ruang Penataan

Kawasan

Ruang Seksi

Perumahan

Ruang Seksi

Penyehatan

Lingkungan

Ruang Bid.

Perumahan dan

Permukiman

Lantai 2 Bidang Perumahan dan

Permukiman

Ruang Seksi

Pembangunan Non

Pemerintahan

Ruang Seksi

Pembangunan

Pemerintahan

Ruang

SeksiPemeliharaan

Gedung

Ruang Bidang

Bangunan

Lantai 3 Bidang Bangunan

Ruang Seksi

Pengawasan

Ruang Seksi

Perencanaan

Ruang Data Informasi

dan Pengujian

Ruang Bidang Teknik

Lantai 2 Bidang Teknik

Ruang Kasubag PEP

Ruang Kasubag

Keuangan

Ruang Subbag

Rumah Tangga

Ruang Kasi Umum

Lantai 3 Sekretariat

Ruang ResepsionisRuang Tunggu

Lantai 1 Lobby

Printer Scanner

Server

Router

Gambar 4.43 Arsitektur Jaringan Usulan Keseluruhan DTKBDP

Jaringan usulan menggunakan 2 sambungan yaitu, wireless dan LAN yang

terhubung ke tiap gedung dan ruangan. Terdapat IDC (Internet Data Center)

sebagai alat penyimpanan data di DTKBDP. Terdapat juga server aplikasi untuk

menyimpan data-data aplikasi.

Page 206: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

178

4.6.2 Platform Teknologi

Dari Platform teknologi gambar 4.21, dapat dilihat keseluruhan sistem

sudah berbasis web. Pada level client interface, user dapat mengakses sistem

melalui web browser. Pengguna dapat mengakses portal perusahaan melalui

jaringan internet. Sedangkan pengguna dari internal organisasi dapat mengakses

keseluruhan sistem melalui internet maupun jaringan lokal. Keamanan jaringan

menggunakan firewall untuk mengakses server aplikasi.

Platform teknologi meliputi client interface, network, network security,

presentation, application, dan database. Berikut usulan platform teknologi:

Gambar 4.44 Platform Teknologi

Page 207: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

179

Pada gambar diatas, dapat dilihat pemanfaatan teknologi sesuai dengan

layer tempat teknologi tersebut berada. Berikut penjelasan pembagian layer

teknologi :

1. Layer client interface, pengguna dapat mengakses sistem melalui web

browser sebagai interface antara pengguna dan sistem.

2. Layer network, menghubungkan antara lingkungan sistem dengan

lingkungan pengguna. Pemohon dapat mengakses pendaftaran melalui

jaringan internet dan pengguna dari internal dapat mengakses Sistem

Informasi DTKBDP melalui jaringan lokal.

3. Layer Network Security, keamanan jaringan menggunakan firewall

untuk mengakses server aplikasi.

4. Layer presentation, bagian aplikasi yang menampilkan content

aplikasi untuk memudahkan interaksi dengan pengguna sistem.

Apache web server digunakan dalam layer ini.

5. Layer application, merupakan tempat dilakukannya pemrosesan

aplikasi bisnis. Hypertext Prepocessor (PHP) digunakan untuk

memproses data menjadi informasi yang dibutuhkan pengguna.

6. Layer database, merupakan layer tempat disimpannya data hasil

pemrosesan informasi.

Page 208: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

180

4.6.3 Konfigurasi Hardware dan Software

Pada tahapan ini akan diusulkan konfigurasi hardware dan software

untuk mendukung arsitektur teknologi yang diusulkan. Berikut usulan konfigurasi

hardware:

Tabel 4.12 Konfigurasi Hardware

Hardware Spesifikasi

Server IBM System

Processor Intel Xeon 5500 series

Memory 192 GB

Storage 1 Terra Byte

Graphic Card SVGA 8Mb

Input Device mouse , keyboard

Ouput Device monitor LCD

Jumlah server yang diusulkan berjumlah 10 server utama yang terdiri dari

:

1. Web server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah total

2 server).

Page 209: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

181

2. Email server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah

total 2 server).

3. Database server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah

total 2 server).

4. Proxy server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah

total 2 server).

5. FTP server terdiri dari 1 server dan 1 back up server ( jumlah total

2 server).

Tabel 4.13 Konfigurasi Software

Software Spesifikasi

Operating System Windows Server 2008

Web Server Apache

Web Browser Google Chrome, Mozilla Firefox

DBMS MySQL

Coding PHP

Word Processing Microsoft Word 2013

Speadsheet Microsoft Excel 2013

Page 210: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

182

Presentation Microsoft Power Point 2013

4.6.4 Technology Portfolio Catalog

Pada tahapan ini berisi catalog untuk mengidentifikasi daftar infrastruktur

hardware, software, aplikasi software, dan jaringan.

Tabel 4.14 Technology Portfolio Catalog

Domain Portal DTKBD Sistem Informasi DTKBDP

Client interface Web Browser Web Browser

Presentation Apache Web server Apache Web Server

DBMS MySQL MySQL

Web Platform Windows Server Windows Server

Application

Platform

Windows Server Windows Server

Database Platform Windows Server Windows Server

Local Area Network Gigabit Ethernet

Wide Area Network Internet

Infrastruktur TCP/IP

Page 211: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

183

Jaringan Gigabit Ethernet, LAN, Wireless LAN

Access Point

4.7 Phase E: Opportunities and Solution

Pada pembahasan sebelumnya telah dilakukan pengelompokan

berdasarkan arsitektur bisnis, sistem informasi, dan teknologi. Selanjutnya pada

subbab ini dilakukan analisis terhadap peluang dan solusi dengan menggunakan

analisis gap terhadap komponen-komponen arsitektur bisnis, sistem informasi dan

teknologi.

4.7.1 Analisis Gap

Analisis gap berguna menjelaskan komponen-komponen apa saja yang

harus dipertahankan (retain) atau dihilangkan (remove) dari sistem yang sedang

berjalan di DTKBDP dan untuk menjelaskan komponen-komponen apa saja yang

harus diganti (replace) atau ditambahkan (add) dengan komponen baru dari

arsitektur usulan. Analisis gap dibuat dalam bentuk matriks, dengan ketentuan

sebagai berikut ini:

1. Komponen sistem yang sedang berjalan (existing) ditempatkan pada

kolom pertama paling kiri dan matriks. Komponen arsitektur usulan

(future) ditempatkan pada baris pertama paling atas dari matriks.

Page 212: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

184

2. Tambahkan keterangan “new” (komponen baru) pada baris pa;ing

terakhir dan ditempatkan pada kolom komponen sistem yang sedang

berjalan (existing). Tambahkan keterangan “eliminated” (komponen

yang akan dihapus) pada kolom paling kanan dan ditempatkan pada

baris komponen arsitektur usulan (future).

3. Jika komponen sistem yang sedang berjalan (existing) masih ada

dalam komponen arsitektur usulan (future), maka tandai sel yang

saling berpotongan tersebut dengan keterangan “retain” (komponen

lama masih dipertahankan dan digunakan). Jika komponen sistem

yang sedang berjalan (existing) mengalami pengembangan versi pada

komponen arsitektur usulan (future) maka tandai sel yang saling

berpotongan dengan keterangan “replace” (komponen yang lama

dikembangkan sehingga mempunyai versi baru).

4. Jika komponen sistem yang sedang berjalan (existing) tidak digunakan

lagi pada komponen arsitektur usulan (future), maka tandai dengan

keterangan “remove” pada kolom “eliminated”. Jika komponen

arsitektur usulan (future) tidak terdapat dalam komponen sistem yang

sedang berjalan (existing),maka tandai dengan keterangan “add” pada

baris “new”. Semua komponen yang diberi ketrangn “add” merupakan

gap yang harus dipenuhi.

Page 213: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

185

a. Analis Gap Rekomendasi IMB dan SLF

Page 214: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

186

Tabel 4.15 Analisis Gap Arsitektur Bisnis IMB dan SLF

Page 215: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

187

b. Analisis Gap SPK Lelang

FUTURE

EXISTING Input

musr

emban

g

onli

ne

Input

DP

A

ked

alam

isi

stem

Input

daf

tar

pro

yek

ked

alam

sis

tem

Input

des

ign

pro

yek

ked

alam

sist

em

Pem

ilih

an

spes

ifik

asi

kontr

akto

r m

elal

ui

sist

em

Pem

ban

gunan

ole

h

kontr

akto

r te

rpil

ih

EL

IMIN

AT

ED

Penyerahan

hasil

musrembang

sistem manual

Replace

Penyerahan

DPA sistem

manual

Replace

Penyerahan

daftar proyek

pembangunan

sistem manual

Replace

Penyerahan

hasil design

proyek

pembangunan

sistem manual

Replace

Pelaksanaan

proses lelang Replace

Pembangunan

oleh

kontraktor

terpilih

Reta

in

NEW

Tabel 4.16 Analisis Gap Arsitektur Bisnis SPK Lelang

Page 216: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

188

c. Analisis Gap Progress Bangunan

FUTURE

EXISTING Man

age

dat

a

pem

ban

gunan

ked

alam

sis

tem

Input

pro

gre

ss

lapora

n b

angun

an

ked

alam

sis

tem

Vie

w l

apora

n d

ata

ban

gunan

mel

alui

sist

em

EL

IMIN

AT

ED

Penyerahan data

progress bangunan

sistem manual

Replace

Penyerahan laporan

data bangunan

sistem manual

Replace

View laporan data

bangunan sistem

manual

Replace

NEW

Tabel 4.17 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Progress Bangunan

d. Analisis Gap Keuangan

FUTURE

EXISTING Pen

yusu

nan

ren

cana

pro

gra

m &

anggar

an

Pen

arik

an d

ana

Pen

gel

ola

an d

ata

Pen

canta

tan a

kunta

nsi

keu

angan

pad

a si

stem

kom

pute

r

Pem

buat

an l

apora

n

keu

angan

pad

a si

stem

kom

pute

r

EL

IMIN

AT

ED

Penyusunan

anggaran program &

anggaran

Retain

Penarikan dana Retain

Page 217: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

189

Pengelolaan dana Retain

Pencatatan akuntansi

secara manual Replace

Pembuatan laporan

keuangan sistem

manual

Replace

NEW

Tabel 4.18 Analisis Gap Arsitektur Bisnis E-Keuangan

e. Analisis Gap E-Inventaris

FUTURE

EXISTING Pen

cata

tan i

nven

tari

s

pad

a si

stem

kom

pute

r

Pen

yusu

nan

lap

ora

n

pen

gguna

BM

N p

ada

sist

em k

om

pute

r

Pen

yusu

nan

lap

ora

n

pen

gel

ola

inven

tari

s p

ada

sist

em k

om

pute

r

Pen

yer

ahan

lap

ora

n

pen

gguna

&&

pen

gel

ola

pad

a si

stem

kom

pute

r

EL

IMIN

AT

ED

Pencatatan inventaris

BMN sistem manual

Replace

Penyusunan laporan

penggunan BMN sistem

manual

Replace

Pengumpulan laporan

sistem manual

X

Penyusunan laporan

pengelola inventaris

sistem manual

Replace

Penyerahan laporan

pengguna & pengelola

sistem manual

Replace

NEW

Tabel 4.19 Analisis Gap Arsitektur Bisnis E-Inventaris

Page 218: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

190

2. Analis Gap Arsitektur Aplikasi

FUTURE

EXISTING

Port

al D

TK

BD

P

Apli

kas

i IM

B &

SL

F

Apli

kas

i S

PK

Lel

ang

Apli

kas

i P

rogre

ss

Ban

gunan

Apli

kas

i K

euan

gan

Apli

kas

i E

-Inven

tari

s

EL

IMIN

AT

ED

Portal DTKBDP Replace

NEW Add Add Add Add Add

Tabel 4.20 Analisis Gap Arsitektur Aplikasi DTKBDP

Page 219: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

191

3.Analisis Gap Arsitektur Data

: Replace

: New

: Delete

Tabel 4.21 Analisis Gap Arsitektur Data DTKBDP

Page 220: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

192

4. Analisis Gap Arsitektur Teknologi

Tabel 4.22 Analisis Gap Arsitektur Bisnis Teknologi DTKBDP

Page 221: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

193

5. Aplikasi Matriks Terhadap Data

FUTURE

EXISTING

Port

al D

TK

BD

P

Apli

kas

i IM

B &

SL

F

Apli

kas

i S

PK

Lel

ang

Apli

kas

i P

rogre

ss B

angunan

Apli

kas

i K

euan

gan

Apli

kas

i In

ven

tari

s

Pegawai C,R,U,D R R

Pemohon C C,R,U,D R

Bangunan C,R,U,D R R

IMB C,R,U,D

SLF C,R,U,D

Tanah C,R,U,D R R

DPA R C,R,U,D

Design Proyek C,R,U,D R

Lelang C,R,U,D

Kontraktor C,R,U,D R

Material C,R,U,D R

Proyek C,R,U,D C,R,U,D R

Progress C,R,U,D

Pengawas C,R,U,D

Periode C,R,U,D

Page 222: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

194

Pengeluaran C,R,U,D

Klasifikasi

Pengeluaran C,R,U,D

General Ledger C,R,U,D

Registrasi BMN C,R,U,D

Peralatan C,R,U,D

Aset Tak

Berwujud C,R,U,D

Kendaraan C,R,U,D

Tabel 4.23 Analisis Gap Matriks Aplikasi Terhdap Data

4.8 Phase E: Migration Planning

Tahapan perencanaan migrasi bertujuan untuk merencanakan proses

peralihan teknologi dari sistem lama (existing system) menuju ke sistem baru

(future system). Rencana migrasi yang dimaksud adalah membuat suatu rencana

untuk urutan pengimplementasian aplikasi sistem informasi sesuai prioritas serta

roadmap aplikasinya.

4.8.1 Urutan Implementasi

Untuk menentukan urutan implementasi aplikasi, maka diperlukan

perspektif organisasi dari sisi operasional. Perspective operational dibagi

menjadi dua bagian, yaitu kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya

langsung memberikan pelayanan kepada penggunanya (Front Office System) dan

kelompok sistem aplikasi yang orientasi fungsinya lebih banyak ditujukan untuk

Page 223: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

195

memberikan bantuan pekerjaan yang bersifat administrasi dan umum (Back Office

System).

a. Front Office System

Sesuai dengan orientasi fungsinya, maka kandidat aplikasi untuk

Front Office System dapat dilihat pada tabel 4.24 berikut :

Nama Aplikasi Fungsionalitas

Portal DTKBDP Pengajuan permohonan

rekomendasi IMB dan SLF,

pencatatan untuk kemudahan

tracking masalh dan FAQ,

memberikan informasi

publik tentang DTKBDP

b. Back Office System

Sesuai dengan orientasi fungsinya, maka kandidat aplikasi

untuk Back Office System dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut :

Nama Aplikasi Fungsionalitas

Aplikasi IMB dan SLF Mengkonfirmasi

permohonan rekomendasi

IMB dan SLF serta

Page 224: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

196

pembuatan laporan

pendaftaran rekomendasi

IMB dan SLF

Aplikasi SPK Lelang Pencatatan tentang daftar

tempat didaerah tangsel yang

akan diperbaiki, serta

pencatatan daftar DPA

(Detail Pagu Anggaran) serta

pemilihan kontraktor yang

sesuai

Aplikasi Proress Bangunan Pencatatan laporan proses

bangunan yang sudah berdiri

atau masih dibangun

disekitar tangsel

Aplikasi E-Inventaris Pencatatan laporan

penggunaan BMN (Barang

Milik Negara) yang

digunakan di DTKBDP

Aplikasi E-Keuangan Pencatatan laporan keuangan

di DTKBDP serta mengatur

periode pembuatan laporan

keuangan

Page 225: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

197

Berdasarkan perspective diatas, maka urutan implementasi kandidat

aplikasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.26 Urutan Implementasi

No Nama Aplikasi

1 Portal DTKBDP

2 Aplikasi IMB dan SLF

3 Aplikasi SPK Lelang

4 Aplikasi Progress

Bangunan

5 Aplikasi E-Inventaris

6 Aplikasi E-Keuangan

Page 226: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

198

4.8.2 Roadmaps

Roadmaps merupakan arahan pengembangan aplikasi yang bersifat

strategis. Urutan implementasi aplikasi dapat dilihat pada gambar berikut :

2015 2016 2017

Gambar 4.45 Roadmap Aplikasi

PORTAL DTKBDP

APLIKASI

IMB & SLF

TAHAP 1

APLIKASI

SPK LEANG

APLIKASI

PROGRESS BANGUNAN

TAHAP 2

APLIKASI

E-INVENTARIS

APLIKASI

E-KEUANGAN

TAHAP 3

Page 227: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

199

4.8.2.1 Penjelasan Roadmaps

Metode pengembangan sistem dalam pembuatan aplikasi pada Dinas

Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan menggunakan

metode RAD (Rapid Application Development). Pada metode ini, terdapat 3

tahapan yang dilakukan, yaitu requirements planning yaitu analisis sistem

berjalan dan usulan, Desain workshop RAD yaitu tahapan perancangan sistem

dan database, dan implementasi sistem yaitu tahapan pembuatan sistem

diantaranya coding, testing dan revisi.

Berikut ini merupakan tabel-tabel penjadwalan dan rincian dari roadmap

aplikasi portal dan aplikasi IMB dan SLF pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan

Pemukiman Kota Tangerang Selatan:

Tabel 4.27 Roadmap Aplikasi Tahun 2015

Pada pembuatan aplikasi yang pertama yaitu pembuatan portal Garda.

Portal DTKBDP bisa digunakan untuk membantu pihak eksternal seperti

Page 228: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

200

pemohon untuk membuat rekomendasi permohonan IMB dan SLF, portal juga

bisa digunakan oleh pihak eksternal dinas. Pada tahapan requirement planning,

analisis sistem berjalan mulai dilakukan pada bulan januari di minggu pertama

selama 2 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis sistem usulan mulai

dari minggu ketiga januari sampai dengan minggu pertama februari.

Selanjutnya pada tahapan desain sistem, perancangan sistem dan

perancangan database dilakukan dimulai dari minggu kedua februari sampai

dengan minggu ketiga maret atau dilakukas selama 6 minggu. Dilanjutkan dengan

tahapan selanjutnya yaitu tahapan implementasi, coding dimulai dari minggu

terakhir maret sampai dengan minggu ketiga mei. Setelah coding selesai

dilakukan, dilanjutkan dengan pelaksanaan testing aplikasi selama dua minggu,

dan jika ada perbaikan bisa dilakukan dimulai dari minggu kedua juni sampai

dengan akhir juni 2015.

Pada tabel roadmap aplikasi pada tahun 2016 terdapat perancangan

aplikasi SPK Lelang dan aplikasi Progress Bangunan. Tabel roadmap aplikasi

2016 dapat dilihat dibawah ini:

Page 229: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

201

Tabel 4.28 Roadmap Aplikasi Tahun 2016

Pada tabel 4.26 diatas, dijelaskan mengenai perencanaan penjadwalan

roadmap aplikasi SPK Lelang dan aplikasi progress bangunan yang dilakukan

pada tahun 2016. Pada awal tahun, dilakukan pembuatan aplikasi SPK Lelang, hal

ini dilakukan dengan pertimbangan, karena pencatatan bangunan baru atau lama

masih menggunakan ms.office sehingga terkadang data-data terselip atau

menumpuk di file, serta memudahkan untuk mencari kontraktor yang sesuai,

maka dari itu dengan harapan dibuatnya terlebih dahulu aplikasi ini memudahkan

piha DTKBDP untuk mencari data yang diperlukan serta memudahkan untuk

mendapatkan kontraktor yang sesuai. Analisis sistem berjalan dilakukan selama

dua minggu di awal tahun, lalu dilanjutkan dengan analisis sistem usulan selama

tiga minggu. Lalu ditahapan desain sistem, perancangan sistem dan perancangan

database dilakukan selama tujuh minggu dimulai dari minggu kedua februari

sampai dengan minggu keempat maret.

Setelah perancangan tersebut selesai dibuat, dilanjutkan tahap

pembangunan aplikasi selama tujuh minggu untuk tahapan coding, dua minggu

Page 230: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

202

untuk pelaksanaan testing sistem, dan tiga minggu untuk pelaksanaan revisi.

Begitu pula pembuatan aplikasi progress bangunan, pembuatan aplikasi progress

bangunan dilakukan setelah pembuatan aplikasi SPK Lelang selesai dibuat.

Dimulai dari awal bulan juli, sampai dengan bulan desember 2016.

Tabel 4.29 Roadmap Aplikasi Tahun 2017

Dan untuk perancangan penjadwalan roadmap aplikasi selanjutnya,

dilakukan untuk perencanaan dua aplikasi yaitu aplikasi E-inventaris dan aplikasi

E-keuangan. Aplikasi E-inventaris dimulai dengan analisis sistem berjalan selama

dua minggu, dilanjutkan dengan analisis sistem usulan selama tiga minggu. Lalu

pada tahapan desain perancangan sistem dan database dilakukan selama sembilan

minggu dimulai di minggu kedua bulan februari sampai dengan minggu kedua

bulan april. Pada tahapan implementasi sistem, coding dilakukan selama tujuh

minggu dimulai akhir bulan april sampai dengan minggu pertama bulan juni.

Pelaksanaan testing di duaminggu setelahnya dan tahapan revisi selama tiga

minggu yaitu sampai dengan akhir bulan juni.

Page 231: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 232: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

203

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dalam bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut ini:

1. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang diperoleh dalam penelitian

ini menggambarkan bahwa DTKBDP belum memiliki perencanaan

arsitektur enterprise. Oleh karena itu, penelitian ini membuat suatu

perencanaan arsitektur enterprise menggunakan framework TOGAF 9

agar dapat menyelaraskan strategi aktivitas. Perencanaan arsitektur

enterprise berupa blueprint (cetak biru) dari arsitektur utama pada

TOGAF, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data, dan

arsitektur teknologi.

2. DTKBDP belum memanfaatkan SI/TI secara maksimal untuk membantu

aktivitas disana, seperti untuk pegeloaan data. DTKBDP hanya

mengandalkan Microsoft Office untuk membantu aktivitas pengelolaan

data. Oleh karena itu, pada perencanaan arsitetur enterprise akan

dirancang arsitektur bisnis dan arsitektur sistem informasi untuk

memaksimalkan penggunaan SI/TI dengan cara mengomatisasi sistem

disana menggunakan aplikasi yang saling terintegrasi.

203

Page 233: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

204

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka ada beberapa

saran agar pengembangan penelitian ini di kemudian hari menjadi lebih baik,

yaitu :

1. Pada penelitian selanjutnya, fase-fase TOGAF ARCHITECTURE

DEVELOPMENT METHOD perlu dilanjutkan sampai fase tata kelola

teknologi informasi dan fase manajemen perubahan agar

pengimplementasian arsitektur pada perusahaan menjadi lebih mudah.

2. Setelah menyelesaikan setiap arsitektur, diharapkan penelitian selanjutnya

dapat membuat pengukuran ROI (return of investment) yang berguna

sebagai analisis biaya investasi yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

seluruh proses perencanaan strategis sistem informasi ini.

Page 234: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 235: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

DAFTAR PUSTAKA

Aham, Muchtar. 2012 Rancang Bangun Arsitektur Teknologi Informasi Pada

Pelayanan Rumah Makan (Studi Kasus : Rumah Makan Pecel Lele

Lela Cabang ke-33) Menggunakan TOGAF ADM. Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anggana, Ari. 2012 Perancangan Arsitektur Enterprise Berbasis Web dengan

TOGAF ADM di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

Bandung : Informatika

Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi + Pendekatan Cobit.

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Jakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 2008, Sistem Teknologi Informasi : Edisi III. Yogyakarta: ANDI.

Internal Staff Workshop, 2008. TOGAF For IT Planning. Pusat Ilmu

omputer Universitas Indonesia.

Khairunisa, Anis. 2013 Perancangan Strategis Sistem Informasi Menggunakan

TOGAF ADM pada PT. Dian Nikel Mining. Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Moh, Nazir 2009. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML, Yogyakarta : Graha Ilmu

Page 236: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

Pratiwi, Vivi Fydiani. 2013. Perancangan Model Enterprise Architecture dengan

Menggunakan TOGAF Architecture Development Method pada PT.

Satya Karya Utama. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Rizki, Soetam. (2011). Konsep Rekayasa Perangkat Lunak. Prestasi Pustaka:

Ruffaida, Ridda. 2012. Perancangan ArsitekturTeknologi Informasi Rumah Sakit

dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework).

Setiawa, Erwin Budi. 2009. Perancangan Strategis Sistem Informasi IT Telkom

untuk Menuju World Class University. Yogyakarta : Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009).

Surendro, Krisdanto, 2009. Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi,

Syafriza, 2013. Perancangan Architecture Enterprise Menggunakan Kerangka

Kerja Togaf Pada Kantor Pelayanan Umum dan Perizinan Kabupaten

Kota Solok.

The Open Group. 2009. TOGAF : Sample Catalog, Metrices and Diagram. San

Fransisco : The Open Group

The Open Group. 2009. TOGAF Version 9.1. San Fransisco : The Open Group.

Umami, Aenun Jariyatul. 2013. Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi di

Lembaga Penelitian (Lemlit) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fakultas Teknolgi Informasi Universitas Islam Negri.

Whitten JL,Bentley LD, Dittman KC. (2006). Tim Penerjemah Andi.

Widiatmo, Raymod Lukito. 2012. Perencanaan Strategis Sistem

Informasi/Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open

Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : Pemda

Kabupaten Sumba Barat. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Yogyakaerta:Andi.

Page 237: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

i

Page 238: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

Transkip wawancara I

Nama : Heri Asari S.Kom, Msi

Jabatan : Staff Bidang IT DTKBDP

Tanggal : 18 Agustus 2014

1. Bagaimana proses bisnis utama pada DTKBDP?

Proses bisnis utama dari DTKBDP adalah melakukan pelayanan

permohonan rekomendasi IMB dan SLF pada setiap bangunan yang

nantinya akan dibangun disekitar TangSel. Pelayanan tersebut ditujukan

untuk pihak eksternal, yaitu hanya pada sampai tahap pembuatan IMB dan

SLF. Namun pihak internal dinas juga memerlukan IMB dan SLF pada

setiap bangunan di TangSel. Selain melakukan pelayanan IMB, DTKBDP

juga melakukan proses pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan

atau non pemerintahan didaerah TangSel.

2. Bagaimana alur kerja dari pelayanan IMB dan proses pembangunan

didaerah Tangerang Selatan itu sendiri?

Pemohon yang ingin membuat IMB harus datang ke DTKBDP serta

membawa berkas-berkas yang sudah ditentukan, berkas tersbut akan

disidangkan untuk mengethui kelengkapan berkas tersebut, setelah berkas

diras lengkap, maka pihak DTKBDP akan melakukan survey pada lahan

yang nantinya akan dibangun, dari hasil survey tersebut akan didapatkan

siteplan, apabila siteplan sudah sesuai maka akan dicetak rekomendasi

Page 239: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

IMB. SLF akan dicetak setelah bangunan sudah didirikan. Dan untuk

proses pembangunan di daerah Tangsel, pemerintah kota akan melakukan

musrembang pada masyarakat, tujuannya untuk mengetahui bangunan apa

saja yang natinya akan dibangun atau diperbaiki, setelah musrembang

didapat, maka akan keluar DPA dari bapeda, kemudian bidang design akan

membuat gambar dan DTKBDP akan mencari kontraktor yang nantinya

akan membangun bangunan tersebut.

3. Apakah DTKBDP sudah mempunyai aplikasi khusus?

Untuk saat ini, DTKBDP hanya menggunakan Microsoft Exel dan word

untuk melakukan transaksi.

4. Apakah DTKBDP sudah memiliki suatu perencanaan strategis sistem

informasi?

DTKBDP belum memiliki perencanaan SI dan TI.

5. Bagaimana gambaran besar sistem informasi secara keseluruhan?

Kami disini sebagian besar hanya menggunakan Microsoft word maupun

Microsoft exel untuk mengolah data dan informasi. Belum ada sistem

informasi secara keseluruhan.

6. Bagaimana infrastruktur jaringan yang ada di DTKBDP?

Saat ini, agar semua bagian terkoneksi dengan internet maka DTKBDP

mengandalkan router di lantai 1 yang berfungsi sebagai gateway.

Kemudia, router tersebut akan terhubung dengan jaringan LAN dan

terhubung dengan wireless.

7. Aplikasi apa saja yang sudah dimiliki DTKBDP?

Page 240: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9

Yang khusus dikembangkan oleh DTKBDP sendiri belum ada. DTKBDP

hanya mempunyai website.

8. Bagaimana pengelolaan data pada DTKBDP saat ini?

Untuk pengelolaan data, kami hanya menggunakan aplikasi dasar yang

seperti microsoft word dan icrosoft exel.

9. Bagaimana rencana pengembangan sistem teknologi informasi

kedepannya?

Untuk kedepannya kami menginginkan pelayanan IMB dan SLF bisa

dilakukan secara online, begitu juga pada proses pembangunan agar

memudahkan DTKBD untuk memdapatkan kontraktor yang sesuai dan

juga adanya suatu sistem terintegrasi, sehingga memudahkan dalam

pertukaran data dan informasi.

Page 241: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9
Page 242: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9
Page 243: SKRIPSI PERANCANGAN ENTERPRISE  · PDF fileTOGAF ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: ... arsitektur visi, ... bukanlah apa-apa. 9