PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

14
ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26 13 ATRIUM: JURNAL ARSITEKTUR ISSN: 2442-7756 e-ISSN: 2684-6918 atrium.ukdw.ac.id Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah di Desa Pagerjurang, Paseban, Bayat, Klaten | Diterima pada 27 April 2021 | Disetujui pada 18 Mei 2021 | Tersedia online 25 Mei 2021 | | DOI: https://doi.org/10.21460/atrium.v7i1.150 | Azka Pintra 1 , Dwita Hadi Rahmi 2 1. Program Studi Magister Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 2. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.2, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakata 55284 Email: [email protected] Abstrak Wilayah kota Klaten dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut berpengaruh kepada seluruh kecamatan yang ada di dalamnya, salah satunya adalah kecamatan Bayat. Selain itu Bayat juga merupakan desa wisata gerabah dan religi. Banyak masyarakat dari luar kota yang berkunjung ke daerah ini. Tentunya hal tersebut membuat perubahan dan perkembangan rumah-rumah di Bayat. Desa Paseban merupakan desa gerabah di Bayat dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai pengrajin gerabah. Perubahan pada tata ruang rumah di Paseban tentunya memiliki banyak faktor yang mempengaruhinya. Pola perkembangan rumah yang ada di Paseban dahulu tidak semua masyarakat bermata penceharian sebagai pengrajin. Hal tersebut dimaksudkan bahwa ada perubahan fungsi ruang yang dahulunya digunakan sebagai hunian saja lalu sekarang berubah fungsi menjadi ruang-ruang untuk pembuatan gerabah. Adanya perubahan tersebut ingin melihat faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kualitatif, di mana penelitian didasarkan pada landasan teori sebagai alat untuk pengambilan data lapangan. Peneliti menggunakan kuesioner dan wawancara terhadap masyarakat Desa Paseban untuk mendapatkan data transformasi ruang. Kondisi rumah para pengrajin gerabah saat ini dilihat dari bentuk fisik rumah sudah cukup modern, namun masih ada rumah- rumah yang masih tradisional. Dari hasil wawancara dengan ketua Desa Paseban sudah hampir 90% berubah. Kata kunci: transformasi, ruang, rumah, pengrajin gerabah. Abstract Title: Space Transformation in Pottery Craftsman’s House in Pagerjurang Village, Paseban, Bayat, Klaten The development of the city of Klaten from year to year has experienced rapidly, it affects all the districts in it, one of which is the Bayat district. Besides in Bayat is also a pottery and religious tourism village. Many people from outside the city visit here. This has made changes and developments in the houses in Bayat. Paseban Village is a village of pottery in Bayat and the majority of the population earns income as pottery artisans. Changes to the layout of the house in Paseban certainly have many factors that influence it. The pattern of home development in Paseban was not all the livelihoods of artisans. It is intended that there is a change in the function of space which was previously used as a dwelling only and now is changing into functions for making pottery. The existence of these changes wants to see what factors influence it. This study uses a qualitative deductive approach, where research is based on a theoretical foundation as a tool for field data collection. Researchers used questionnaires and interviews with Paseban villagers to obtain spatial transformation data. The current condition of the pottery craftsmen's house is seen from the physical form of the house is quite modern, but there are still houses that are still traditional. From interviews with the village head of Paseban, almost 90% have changed. Keywords: transformation, space, house, craftsman.

Transcript of PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Page 1: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

13

ATRIUM: JURNAL ARSITEKTURISSN: 2442-7756 e-ISSN: 2684-6918atrium.ukdw.ac.id

Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah di DesaPagerjurang, Paseban, Bayat, Klaten

| Diterima pada 27 April 2021 | Disetujui pada 18 Mei 2021 | Tersedia online 25 Mei 2021 || DOI: https://doi.org/10.21460/atrium.v7i1.150 |

Azka Pintra1, Dwita Hadi Rahmi21. Program Studi Magister Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

2. Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah MadaJl. Grafika No.2, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakata 55284

Email: [email protected]

Abstrak

Wilayah kota Klaten dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang pesat, hal tersebut berpengaruhkepada seluruh kecamatan yang ada di dalamnya, salah satunya adalah kecamatan Bayat. Selain itu Bayatjuga merupakan desa wisata gerabah dan religi. Banyak masyarakat dari luar kota yang berkunjung kedaerah ini. Tentunya hal tersebut membuat perubahan dan perkembangan rumah-rumah di Bayat. DesaPaseban merupakan desa gerabah di Bayat dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagaipengrajin gerabah. Perubahan pada tata ruang rumah di Paseban tentunya memiliki banyak faktor yangmempengaruhinya. Pola perkembangan rumah yang ada di Paseban dahulu tidak semua masyarakatbermata penceharian sebagai pengrajin. Hal tersebut dimaksudkan bahwa ada perubahan fungsi ruang yangdahulunya digunakan sebagai hunian saja lalu sekarang berubah fungsi menjadi ruang-ruang untukpembuatan gerabah. Adanya perubahan tersebut ingin melihat faktor apa yang mempengaruhinya.Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kualitatif, di mana penelitian didasarkan pada landasanteori sebagai alat untuk pengambilan data lapangan. Peneliti menggunakan kuesioner dan wawancaraterhadap masyarakat Desa Paseban untuk mendapatkan data transformasi ruang. Kondisi rumah parapengrajin gerabah saat ini dilihat dari bentuk fisik rumah sudah cukup modern, namun masih ada rumah-rumah yang masih tradisional. Dari hasil wawancara dengan ketua Desa Paseban sudah hampir 90%berubah.

Kata kunci: transformasi, ruang, rumah, pengrajin gerabah.

Abstract

Title: Space Transformation in Pottery Craftsman’s House in Pagerjurang Village, Paseban, Bayat,Klaten

The development of the city of Klaten from year to year has experienced rapidly, it affects all the districtsin it, one of which is the Bayat district. Besides in Bayat is also a pottery and religious tourism village.Many people from outside the city visit here. This has made changes and developments in the houses inBayat. Paseban Village is a village of pottery in Bayat and the majority of the population earns income aspottery artisans. Changes to the layout of the house in Paseban certainly have many factors that influenceit. The pattern of home development in Paseban was not all the livelihoods of artisans. It is intended thatthere is a change in the function of space which was previously used as a dwelling only and now ischanging into functions for making pottery. The existence of these changes wants to see what factorsinfluence it. This study uses a qualitative deductive approach, where research is based on a theoreticalfoundation as a tool for field data collection. Researchers used questionnaires and interviews withPaseban villagers to obtain spatial transformation data. The current condition of the pottery craftsmen'shouse is seen from the physical form of the house is quite modern, but there are still houses that are stilltraditional. From interviews with the village head of Paseban, almost 90% have changed.

Keywords: transformation, space, house, craftsman.

Page 2: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

14

Pendahuluan

Bayat merupakan salah satu kecamatandi Kabupaten Klaten. KabupatenKlaten sendiri adalah sebuah kota yangberada di tengah dua kota besar yangmemiliki tingkat perkembanganwilayah yang tinggi, yaitu KotaSurakarta dan Kota Yogyakarta. Dalamkurun waktu sepuluh tahun terakhirwilayah-wilayah di kabupaten Klatenmengalami perkembanganpembangunan karena adanya potensisumber daya alam dan sumber dayamanusia yang baik. Bayat berbatasandengan pegunungan kapur (kendeng)di Gunung Kidul, Yogyakarta. Bayatmemang dikenal sebagai daerah rendahnamun tandus. Pada kasus di Bayat iniuntuk masyarakat awam (masyarakatyang bukan asli dari Jawa Tengah)masih belum banyak mengetahuipotensi yang dimiliki. Potensi yangdimiliki dari masyarakat Bayatmempunyai aset daya tarik berupaindustri gerabah, batik tulis, danindustri makanan ringan keripik belut.

Gambar 1. Masjid Besar SunanPandanaran, Bayat

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2019

Perkembangan suatu wilayah sangatterkait dengan ketersediaan sarana danprasarana wilayah, khususnya saranaperekonomian, pendidikan dankesehatan seringkali justru dominandalam peranannya mendukung

perkembangan atau kemajuan suatuwilayah (Abe, 1994). Pusatperkembangan suatu wilayah padaumumnya juga berfungsi sebagai pusatpelayanan yang mempunyai sarana danprasarana yang lebih besar jumlahnyasesuai dengan fungsi dan peranannyadi mana harus mampu memberikanpelayanan bagi wilayah sekitarnya.Namun, di wilayah-wilayah tertentuperkembangan wilayah yang maju danberkembang justru tidak berada dipusat wilayah, melainkan berada padawilayah yang memiliki potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusiayang baik. Perencanaan pengembanganwilayah yang didukung olehperencanaan tata ruang ruang yangakurat, pertumbuhan dan pemerataandalam bentuk keseimbanganpengembangan antar wilayah sertakeberlanjutan pengembangan akanmewujudkan pengembangan wilayahyang optimal. Pengembangan wilayahmerupakan suatu usaha yangdijalankan manusia untuk mengelolaproses perubahan yang terjadi di dalamsuatu wilayah dan untuk mencapaisuatu keseimbangan lingkungan yangharmonis. Upaya mewujudkanpengembangan wilayah yang harmonisdalam arti melaksanakanpengembangan wilayah yangberkesinambungan diharapkan dapatmeningkatkan tingkat perkembanganwilayah menjadi lebih baik.

Bayat selain memiliki aset dalambidang industri juga memiliki sejarahpada zaman Ki Ageng Pandanaranyang diutus oleh Sunan Kalijaga untukmelakukan perjalanan menyebarkanagama Islam dari Semarang. SunanKalijaga mengutus Sunan Pandanaranuntuk mengembara ke daerah selatanbersama istrinya, tanpa membawaharta. Sampailah beliau di daerahBayat di mana beliau membangun

Page 3: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

15

sebuah masjid di Desa Paseban sebagaiwujud syiar Islam. Dalam masjidtersebut beliau tempatkan sebuahwadah yang terbuat dari tanah liatuntuk menampung air wudhu. Tempatair wudhu tersebut oleh masyarakatsekitar kemudian dinamakan gentong(Danusaputro, 2000). Gentong tersebutdibuat sangat indah dengan mengambiltanah liat dari perbukitan setempat.Sunan Pandanaran pun mengajarkanbagaimana cara membuat gentong daritanah liat. Pertama-tama wargamembuat gentong tersebut untukkeperluan sendiri sebagai tempat airwudhu di rumah, tetapi ketika sudahbanyak yang dibuat, akhirnya gentongtersebut mulai dijual. Seiringperkembangan jaman, warga Bayatpada kurun waktunya mengembangkangentong ke bentuk-bentuk lainnya.Sehingga sampai saat ini Bayat,terutama di desa Paseban menjaditerkenal dengan hasil kerajinangerabahnya.

Pengrajin gerabah selain berada diPaseban, Bayat juga berada di Melikan,Wedi. Lokasi tempat tinggal pengrajingerabah tersebut masih dalam satuwilayah yang sama, yang bernamaPagerjurang. Sehingga Pagerjurangyang merupakan desa keramik terdapat2 kecamatan yang berbeda, Bayat danWedi. Secara administratif kedua desatersebut hanya dibatasi dengan kali(sungai kecil). Desa Paseban sendiriterdiri dari 1 Rukun Warga (RW)dengan 2 Rukun Tetangga (RT) dandesa Melikan terdiri dari 5 RukunWarga (RW). Menurut cerita penduduklokal di Paseban, Bayat konon awal

kerajinan gerabah berasal di DesaPaseban, Bayat. Oleh karena itu lokasiPaseban, Bayat ini dijadikan lokasipenelitian.

Gambar 2. Peta Desa Paseban, Bayat yangterlihat dibatasi dengan pegunungan kapur

dan Desa Melikan, WediSumber:

https://earth.google.com/web/search/Paseban,+Klaten+Regency,+Central+Java/@-

7.7776604,110.6264844,127.63869626a,847.83612103d,35y,360h,0t,0r/data=CigiJgokCRwNCqtrGx_AERQW26w8Hx_AGToYwKRfqFt

AIT4r3cPfp1tA, diakses April 2020

Kondisi rumah-rumah masyarakat desaPaseban, Bayat pada saat ini memilikikeberagaman perubahan, ada yangberubah sangat total dan berwujudmodern dan ada juga yang masihberwujud rumah tradisional. Rumahtradisonal yang dimaksud sepertirumah joglo, lantai rumah masingmenggunakan tanah, dan dindingrumah menggunakan gedek. Haltersebut menimbulkan keberagamandari proses perubahan rumah dariwaktu lampau hingga saat ini.Tentunya dari perubahan bentuk fisikrumah juga berpengaruh padaperubahan ruang yang ada di dalamnya.Pada penelitian ini akan berfokus padatransformasi ruang pada rumahpengrajin gerabah di Paseban, Bayat.

Page 4: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

16

Gambar 3. Rumah yang masih asli dan belum mengalami perubahanSumber: Dokumentasi peneliti, 2019

Lokasi Desa Paseban ini memilikibatas dengan bukit kapur yang tandus.Hal tersebut membuat kondisi desa inimenjadi berkontur. Kondisi desa yangmemiliki perbedaan ketinggian tanahantara yang satu dengan yang lainmembuat perbedaan bentuk fisikrumah. Kondisi pada RT 01 berada di

bawah dekat dengan jalan utama.Rumah-rumah yang berada di RT 01memiliki kecenderungan perubahansecara total dan terlihat sudah modern.Namun rumah-rumah yang berada diRT 02 memiliki kecenderunganperubahan rumah masih terlihattradisonal.

Gambar 4. Perbedaan perubahan rumah di Paseban, Bayat (kiri) rumah-rumah yangberada di bawah dan dekat dengan jalan utama, (kanan) rumah-rumah yang berada di atas

dekat dengan bukit kapurSumber: Dokumentasi peneliti, 2019

Melihat kondisi yang terlihat padawaktu saat ini, kondisi rumah parapengrajin gerabah dilihat dari bentukfisik rumah sudah cukup modern,namun masih ada rumah-rumah yangmasih tradisional, seperti halnya lantaimasih dari tanah dan masih adabeberapa elemen, seperti daun pintuyang merupakan peninggalan warisandari orang tua. Dari hasil wawancara

dengan ketua RT 02 Desa Pasebanyang bernama Bapak Teguh, rumah diDesa Paseban sudah hampir 90%berubah. Peneliti di sini ingin melihatdari perubahan bentuk fisik rumah-rumah yang berada di Paseban ini,tentunya hal yang ingin difokuskanadalah pada perubahan ruang-ruangpada rumah pengrajin gerabah diPaseban, Bayat.

Page 5: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

17

Tentunya semakin bertambahnyawaktu, penghuni rumah juga akanbertambah. jumlah keluarga yangmendiami rumah di dalamnya akanbertambah dari waktu ke waktu. Haltersebut akan membuat perubahanruang.

Ruang sebagai salah satu komponenarsitektur menjadi penting dalam studiini karena fungsinya sebagai wadahdari kegiatan manusia. Wadah-wadahtersebut biasanya terkait dalam suatusistem. Keterkaitan antar wadah inilahyang kemudian membentuk tata ruangyang merupakan bagian dari bentukarsitektur. (Haryadi dan Setiawan,1995). Seiring dengan berjalannyawaktu, nama “ruang” pada rumahtinggal masa kini mencerminkansecara jelas fungsi pemenuhankebutuhan fisiologis-biologis.Kebutuhan untuk sosial dan ungkapanbudaya kurang diperhatikan karenapenataan ruang-ruang tersebut lebihmenekankan aspek ekonomis danteknis (Tjahjono, 1989). Konsep ruangdalam rumah tinggal menurut tradisiarsitektur Jawa kenyataannya berbedadengan konsep ruang menurut tradisiBarat. Tidak ada sinonim kata ruangdalam bahasa Jawa, yang mendekatiadalah nggon, kata kerjanya menjadimanggon dan panggonan berarti,tempat atau place. Jadi bagi orangJawa lebih tepat pengertian tempat daripada ruang (Tjahjono,1989).

Melihat kondisi rumah yang sudahbanyak berubah, di sini peneliti inginmelihat berapa banyak dan besarperubahan ruang yang terjadi daribentuk asli rumah tersebut. Penelitimengkhawatirkan dari banyaknyaperubahan yang terjadi membuatrumah tradisional menjadi hilang dariwaktu ke waktu karena pengaruhperkembangan kota yang cukup besardari tahun ke tahun. Selain itu juga

akan melihat faktor apa saja yangpaling dominan mempengaruhiperubahan-perubahan ruang tersebut.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif yaitu dengan menggunakanmetode deduktif, di mana penelitiandidasarkan pada landasan teori sebagaialat untuk pengambilan data dilapangan. Pertanyaan “bagaimana”akan digunakan untuk menjawabtujuan pertama yaitu prosestransformasi ruang pada rumahpengrajin gerabah dan pertanyaan“mengapa” akan digunakan untukmenjawab tujuan kedua mengenaifaktor-faktor yang mempengaruhiperubahan pada ruang-ruang rumahpengrajin gerabah. Pendekatandeduktif adalah telaah teoritis,penalaran, perenungan danpengalaman untuk mengukur konsepdan menguji dalil atau teori pada ranahempirik (Ihalauw, 2008). Kualitatifadalah penelitian yang bermaksuduntuk memahami fenomena(fenomenologis) tentang apa yangdialami subjek penelitian, seperti:perilaku, persepsi, motivasi, tindakandan lain-lain secara holistik dandengan cara deskripsi dalam bentukkata-kata dan bahasa pada suatukonteks khusus yang alamiah dandengan memanfaatkan berbagaimetode alamiah (Kirk et.al dalamJailani, 2013). Peneliti di dalammengambil data rumah diambil secarasampling di setiap zonasi yang ada diPaseban. Paseban sendiri terdapat 2 RTdan 1 RW, di mana total keseluranwarganya berjumlah 44 KK yangbermata penceharian sebagai pengrajingerabah. Pada penelitian ini akandiambil 10 rumah sebagai samplingdata. Berikut titik rumah yangdijadikan sampling pengambilan data.

Page 6: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

18

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 5. Titik rumah yang dijadikan sampling dalam pengambilan dataSumber: : https://earth.google.com/web/search/Paseban,+Klaten+Regency,+Central+Java/@-

7.7776604,110.6264844,127.63869626a,847.83612103d,35y,360h,0t,0r/data=CigiJgokCRwNCqtrGx_AERQW26w8Hx_AGToYwKRfqFtAIT4r3cPfp1tA, diakses Maret 2021 dan sudah

dimodifikasi oleh peneliti

Pada pengambilan data penelitimengambil sampling sesuai denganzonasi yang sudah ditetapkan.Penetapan zonasi tersebut berdasarkanfungsi rumah yang digunakan dalamproduksi gerabah. Zonasi 1 merupakanarea yang berada di tepi jalan utama.Pada zonasi ini fungsi rumahdigunakan untuk tempat tinggal danarea penjualan gerabah saja. Pemilikrumah ini tidak memproduksi gerabah

sendiri, namun hanya sebagai penjualsaja. Pemasok gerabah yaitu padazonasi 2 dan 3 yang berada di belakangsampai atas bukit. Hal tersebutdikatakan oleh pemilik rumah bahwasudah dari warisan orang tua hanyamenjual gerabah saja dan tidakmemproduksi gerabah, sesuai denganletak rumah yang berada di tepi jalanutama.

Page 7: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

19

Gambar 6. Zonasi pengambilang sampling sesuai dengan posisi rumah dan fungsi rumahpada pengrajin gerabah

Sumber: https://earth.google.com/web/search/Paseban,+Klaten+Regency,+Central+Java/@-7.7776604,110.6264844,127.63869626a,847.83612103d,35y,360h,0t,0r/data=CigiJgokCRwNCqtr

Gx_AERQW26w8Hx_AGToYwKRfqFtAIT4r3cPfp1tA, diakses Maret 2021 dan sudahdimodifikasi oleh peneliti

Hasil dan Pembahasan

Transformasi ruang pada rumahpengrajin gerabah di desa Paseban,Bayat ini setelah diteliti memilikiperubahan yang berbeda-beda. Haltersebut dipengaruhi oleh penghasilansetiap Kepala Keluarga. Pada kasus inisebagaian besar warga desa Pasebanbermata penceharian sebagai pengrajingerabah. Hasil dari wawancara penelitiada yang meneruskan dari orang tua,ada yang memang dahulunya bekerjasebagai kuli bangunan kemudianpindah profesi sebagai pengrajingerabah, dan ada juga yang merupakansambilan karena mayoritas yangmembuat gerabah menggunakan caratradisional (menggunakan tangan)adalah kaum perempuan (istri). Bagipara kaum pria (suami) membuatgerabah dengan menggunakan cetakangerabah yang sudah dibuat. Jenismodel disetiap rumah berbeda-beda,dan hanya membuat satu jenis benda

saja, sebagai contoh genthong untuktempat cuci tangan setiap rumah yanglain memiliki bentuk dan motif yangberbeda-beda. Pembeli biasanyamembeli tempat cuci tangan 1 setdengan kursi duduknya, hal tersebutdidapat juga dari hasil wawancarapeneliti dengan penjual gerabah bahwauntuk kursi duduknya didapat daripengepul yang berbeda dengangenthong tempat air nya. Desa Pasebansudah terzonasi secara sendiriberdasarkan dari fungsi kebutuhanruangnya, hal tersebut dimaksudkanadalah rumah yang berfungsi sebagaihunian dan pemasaran gerabah saja,dan hunian dengan tempat produksi.Lokasi Desa Paseban itu sendiri beradadi perbatasan antara kecamatan Wedidengan Bayat, membuat dindingpembatasan yang secara langsung tidakbisa dibedakan dengan jelas, karenaketika sudah memasuki kawasanindustri ini terlihat selayaknyakampung pengrajin. Batas yang

Page 8: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

20

dipisahkan hanya dengan kali kecilatau orang jawa biasa menyebutkandengan peceren (got), hanya orangsetempat yang mengetahuinya. Olehkarena itu peneliti membuat 3 zonasiuntuk mempermudah membuat analisistransformasinya.

Pada kasus sampling di zona 1 yaitulokasi rumah yang berada di tepi jalanutama. Rumah yang berada di tepijalan utama hampir seluruhnya dipakaisebagai pemasaran atau penjualan

gerabah saja dan tidak memproduksigerabah. Hal tersebut dikatakan olehsalah satu pemilik rumah karenaketersediaan lahan memang terbatasdan sudah dipakai untuk hunian danarea penjualan. Tentunya pemilik jugasudah terbiasa dari peninggalan orangtua yang hanya menjalani penjualangerabah saja. Pada kasus rumah IbuSagiran, rumah tersebut merupakanwarisan dari orang tua hinggamelanjutkan profesi orang tua sebagaipenjual gerabah.

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 7. Rumah Ibu Sagiran yang berada di zona 1 dengan lokasi di tepi jalan utamaSumber: Analisis dan dokumen peneliti, 2021

Transformasi rumah yang terjadi padakediaman Ibu Sagiran adalah secaravertikal (atas). Hal tersebutdipengaruhi oleh ketersediaan lahanyang ada. Pada pemasaran gerabah IbuSagiran memajang hingga ke bagiandepan rumah. Perubahan ruang yangterjadi pada rumah Ibu Sagiran terjadikarena semakin berjalannya waktumembutuhkan ruang yang lebihbanyak untuk hunian dan areapemasaran gerabah. Hal tersebut

terjadi karena semakin bertambahnyaanggota keluarga yang mendiamirumah Ibu Sagiran. Kondisi lahan yangdimiliki oleh Ibu Sagiran membuatperubahan ruang yang bisa dilakukanadalah secara vertikal. Matapencaharian sebagai penjual gerabahsudah terjadi secara turun temurun dansudah melekat di keluarga Ibu Sagiran,tentunya hal tersebut ruang yangdimiliki harus dibagi antara fungsihunian dengan area pemasaran gerabah.

r. tidur(8 orang)

r. tamu

r. keluarga

gudang r. cuci

dapur

terasbelakang

11.0

9.0

2.5

tanah kosong dansebagian digunakan untukarea pemasaran gerabah

tahap 1

hunian palingujung jalan

jalan desa,hanya bisa

dilewati 1 mobildan 1 motor

jalan utama, jalur 2 arah,dilewati truk, mobil dan motor

teras

tahap 2

hunian palingujung jalan

jalan desa,hanya bisa

dilewati 1 mobildan 1 motor

jalan utama, jalur 2 arah,dilewati truk, mobil dan motor

area pemasaran gerabah

area pemasaran gerabah

r. tamu

r. keluarga

r. cuci

dapur

r. tidur3.0 r. tidur r. tidur

4.0 4.0 4.3 11.0

3.0

3.0

Page 9: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

21

tahap 3

hunian palingujung jalan

jalan desa,hanya bisa

dilewati 1 mobildan 1 motor

jalan utama, jalur 2 arah,dilewati truk, mobil dan motor

teras atas depan

r. tamu

r. keluarga

r. cuci

r. tidur

3.0 r. tidur

4.0 4.0 4.3 11.0

3.0

3.0

terassamping

atasr. keluarga

Gambar 8. Transformasi ruang rumah Ibu Sagiran, fungsi rumah sebagai hunian dan areapemasaran gerabah

Sumber: Analisis peneliti, 2021

Kasus selanjutnya pada rumah BapakWagiyan dari zona 1 yang berada ditepi jalan utama. Fungsi rumah BapakWagiyan sebagai hunian dan areapemasaran gerabah. Usaha pemasarangerabah Bapak Wagiyan sudah dirintissejak lama, dan merupakan warisanketurunan dari orang tua dan sekarangini sudah diwariskan kepada anaknyauntuk mengelola usaha gerabah ini.Gerabah bagi bapak Wagiyan sudahmenyatu di dalam keluarganya,

sehingga tidak ingin berpindah ataumenyambi profesi lainnya. BapakWagiyan tidak merasa takut akanperekonomian yang dihadapi, bagibeliau rejeki sudah diatur oleh SangMaha Kuasa. Tentunya bukan berartiprofesi sebagai penjual gerabah selalumengalami peningkatan secara terusmenerus, hal tersebut pernah dialamiketika kondisi pasar sedang turun atausepi. Berikut letak rumah bapakWagiyan.

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 9. Rumah Bapak Wagiyan yang berada di zona 1 dengan lokasi di tepi jalan utamaSumber: Analisis dan dokumentasi peneliti, 2021

Transformasi ruang yang terjadi padarumah Bapak Wagiyan tidakmengalami perubahan yang besarkarena dengan kondisi lahan yangdimiliki. Rumah tersebut dahuludigunakan oleh orang tua BapakWagiyan dengan menyewa oleh oranglain. Setelah orang tua bapak Wagiyanmeninggal pada tahun 2012, kemudianrumah tersebut dibeli oleh Bapak

Wagiyan. Pada tahun 2015 rumah yangsudah menjadi hak milik BapakWagiyan hanya ditambahkan terasdepan dan penutup atap untuk areapemasaran gerabah saja. Selain ituruang-ruang yang lain tetap samaseperti awalnya. Transformasi yangterjadi secara horizontal memanjang kedepan sesuai dengan fungsi sebagaiarea publik.

Page 10: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

22

rumah IBU SAGIRAN

tahap 1

RUMAH PAKJOKO

jalan utama, jalur 2 arah,dilewati truk, mobil dan motor

r. tamur. keluarga

dapur

r. tidur r. tidur

KM/WC

areapemasaran

gerabah

rumah IBU SAGIRAN

tahap 2

RUMAH PAKJOKO

jalan utama, jalur 2 arah,dilewati truk, mobil dan motor

r. tamur. keluarga

dapur

teras

area pemasaran gerabah

r. tidur

r. tidur r. tidur

KM/WC

area pemasaran gerabah

Gambar 10. Transformasi ruang rumah Bapak Wagiyan, fungsi rumah sebagai hunian danarea pemasaran gerabah

Sumber: Analisis peneliti, 2021

Pada kasus sampling rumah di zona 2yaitu lokasi yang sudah masuk kedalam dengan melalui jalan desa yanghanya bisa dilalui oleh 1 kendaraanroda empat dengan kendaran roda duasaja. Pada zona 2 ini fungsi hunianyang berada di tepi jalan desa masihberfungsi sebagai area pemasaran saja.Kemudian ketika memasuki lebihdalam lagi rumah yang berada didalam sudah merupakan rumahproduksi gerabah. Peneliti menemukanbahwa disetiap 1 rumah produksimemiliki ciri khas desain gerabahnyamasing-masing. Tentunya di sinimembuat keseimbangan yang baikantara pengrajin yang satu denganyang lainnya. Selain itu penelitimenemukan fakta bahwa pengrajin asliyang masih menggunakan tangan

adalah seorang wanita. Untuk parakaum laki-laki biasanya bekerjadengan menggunakan cetakan gerabah.

Pada kasus di zona 2 ini yaitu pemilikrumah yang bernama Bapak Budi,kebetulan adalah Ketua RT 2 DesaPaseban. Rumah Bapak Budi initergolong sangat sederhana, dengankondisi lahan yang ada. Transformasirumah Bapak Budi dahulunyamerupakan rumah peninggalan dariorang tua istri. Kemudian rumah asliyang pertama bagian dinding dankusen masih digunakan dan digunakanpada area produksi dan semakinberjalannya waktu Bapak Budimembangun rumah baru yangdifungsikan sebagai hunian tempattinggal.

Page 11: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

23

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 11. Kondisi rumah awal yang dinding dan kusen pintu masih ada dengan kondisibangunan yang baru untuk area produksi dan hunian

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2021

Transformasi ruang yang terjadi padarumah Bapak Budi ini adalah secarahorizontal, dengan memanfaatkanlahan yang kecil untuk dibangunhunian tempat tinggal yang baru.Rumah peninggalan orang tua istridijadikan tempat produksi gerabah,dengan kondisi bertahap direnovasiseperti dinding dan atapnya. Tetapidinding dan atap untuk area tungkupembakaran masih menggunakan yangasli. Ornamen seperti kusen jendeladan pintu juga masih digunakan. PakBudi memanfaatkan yang sekiranyamasih digunakan dengan baik.

Bangunan lama isi di dalamnya sudahdibongkar menjadi area produksi dantempat tungku pembakaran gerabah.Perubahan ruang terjadi karena inginmempunyai hunian yang layak, dankondisi rumah lama peninggalan dariorang tua istri sudah lapuk dan hampirroboh. Selain itu Pak Budi jugamempunyai 2 anak yang sudah cukupbesar, sehingga memerlukan ruangtidur terpisah. Harapan dari Pak Budidengan usaha sebagai pengrajingerabah ini dapat memperbaikiperekonomian dan mensejahterakankeluarga juga Desa Paseban.

rumah tetangga

rumah tetangga

rumah tetangga

KM/WC

r. tidur

dapur r. tidur

r. tidur

r. produksigerabah

r. keluargadan r. tamu

rumah tetangga

tahap 1tanah kosong

rumah tetangga rumah tetangga

rumah tetangga

tungku

rumah tetangga

rumah tetangga

rumah tetangga

rumah tetangga

r. produksigerabah

rumah tetangga

tahap 2

rumah tetangga rumah tetangga

tungku

r. tamu

dapur

r. tidur

KM/WC

r. tidurr. tidur

rumah tetangga

Gambar 12. Transformasi ruang rumah Bapak Budi, fungsi rumah sebagai hunian dan areaproduksi gerabah

Sumber: Analisis peneliti, 2021

Page 12: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

24

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 13. Rumah Bapak Ketua RT 02/13 yang berada di zona 2 yang berada masuk kedalam permukiman desa

Sumber: Analisis dan dokumentasi peneliti, 2021

Pada kasus di zona 3 ini adalah lokasiyang paling atas yang berdekatandengan bukit dan hutan pinus. Aksesjalan yang berada di atas sebagiansudah dibeton sebagian masih tanahkerikil. Rumah ini dahulunya adalahrumah milik orang tua dari Ibu DwiMarni. Rumah dahulunya adalah

bangunan joglo kemudian secarabertahap direnovasi dengan yang lebihmodern. Untuk bangunan joglosebagian masih difungsikan untuk areatempat tidur orang tua dan sebagianmasih untuk area produksi. Areapembakaran berada di luar sehinggatidak menyatu dengan hunian.

DESA MELIKANDESA

MELIKANDESA

MELIKAN

DESA BRANGKAL

DESA MELIKAN

google earth date 6/30/2020 dimodif oleh peneliti

Gambar 14. Kondisi rumah Ibu Dwi Marni yang memiliki akses paling susah dan sempit,memiliki lokasi paling atas dekat dengan hutan pinus

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2021

Rumah Ibu Dwi Marni terlihat daritampak fasad depan bahwa dahulurumah asli nya adalah rumah joglo.Namun seiring berjalannya wakturumah Bu Dwi direnovasi sebagianruangnya. Perbedaan warna dari depan

antara yang baru dengan yang lama.Transformasi yang terjadi yaitu secarahorizontal, dengan memanfaatkanlahan yang ada. Posisi tungku dahuluberada di luar rumah, dan sekarangdibuat lagi di dalam rumah.

Page 13: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

ATRIUM: Jurnal Arsitektur, Vol. 7, No.1, 2021, 13-26

25

hutan pohon pinus

lereng perbedaanlevel tanah

10.0

tahap 1

14.0teras r. tidurr. tamu

r. keluarga

area produksigerabah

r. tidur

tungku

rumah tetangga

hutan pohon pinus

lereng perbedaanlevel tanah

10.0

tahap 2

14.0teras dapur

area produksigerabah

r. tamu danr. keluarga

tungku

rumah tetangga

tungku r. tidur

r. tidur

r. tidur

KM/WC

Gambar 15. Transformasi ruang rumah Ibu Dwi Marni merubah sebagian ruang darirumah asli (joglo) menjadi modern

Sumber: Analisis peneliti, 2021

Dari ke tiga trasformasi di atas yangmasing-masing mewakili perzonasimemiliki bentuk perubahan yangberbeda-beda dan faktor yangditemukan bahwa merekamembutuhkan ruang yang lebih luasuntuk area pembuatan gerabah. Haltersebut karena mata penceharianadalah sebagai pengrajin. Fungsihunian tidak terlalu membutuhkanluasan yang besar,karena memangkondisi lahan yang terbatas.

Kesimpulan

Transformasi yang nampak padarumah pengrajin gerabah di desaPaseban, Bayat ditemukan bahwarumah pada asalnya adalah rumahtradisional jawa. Hal tersebut karenasejarah daerah adalah tempatpenyebaran agama Islam oleh SunanPandanaran. Hal tersebut membawadampak pada arsitektur dan budayasetempat.

Hasil perubahan atau transformasiruang pada rumah pengrajin gerabah diDesa Pagerjurang terlihat banyak yangmengalami perubahan ruang.Perubahan ruang yang dimaksud yaitupergantian fungsi ruang yangcenderung mengalami perubahan ruang.Sebagai contoh rumah pada awalnyayang difungsikan sebagai tempat

tinggal kemudian beralih fungsimenjadi tempat pembuatan gerabah(produksi), sehingga ruang tamuberalih fungsi menjadi ruang untukmeletakkan gerabah dan mengalamipenambahan satuan luas ruang karenamemerlukan ruang yang cukup besar.Perubahan-perubahan yang terjaditersebut sebagaian besar terjadi karenaoleh faktor kebutuhan ruang untuk areapemasaran dan produksi gerabah,selain itu juga untuk memiliki hunianyang lebih layak daripada sebelumnya.Hal tersebut memacu warga Pasebanuntuk menambah dan merubah ruangmereka menjadi lebih luas dan layakhuni.

Selain itu rumah-rumah di DesaPagerjurang masih banyak yangmemiliki halaman rumah yang cukupuntuk tempat proses pembuatangerabah. Masyarakat di sana hampirsebagian beralih mata pencehariansebagai pengrajin karena melihatpotensi gerabah di Klaten cukupmenjajikan. Sehingga bagi KecamatanBayat sendiri dapat menjadi daya tarikwisatawan untuk datang danberkunjung juga bagi warga sendirimembuat perekonomian menjadimeningkat.

Page 14: PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TEKNIK REDUKSI …

Pintra, Transformasi Ruang pada Rumah Pengrajin Gerabah…

26

Daftar Pustaka

Abe, A. (1994). Perencanaan daerahpartisipatif. Yogyakarta: PusatJogja Mandiri

Danusaputro, S. (2000). Kisah SunanBayat Ki Ageng Pandanaran.Jakarta: Yayasan Aqaba.

Haryadi & Setiawan, B. (1995).Arsitektur lingkungan danperilaku. Jakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Ihalauw, J. (2008). Konstruksi teori.Jakarta: Grasindo.

Jailani, M. S. (2013). Ragam penelitianqualitative (ethnografi,fenomenologi, grounded theory,dan studi kasus). Edu-Bio, 4, 41-50.

Tjahjono, G. (1989). Cosmos, center,and duality in javanesearchitectural tradition: thesymbolic dimensions of houseshapes in kota gede andsurroundings (Disertasi S3,University of California,Berkeley, 1989. Tidakdipublikasikan)