PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DISPLAY RADAR TNI AU BERBASIS · PDF filemengembangkan aplikasi...
Transcript of PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DISPLAY RADAR TNI AU BERBASIS · PDF filemengembangkan aplikasi...
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
DISPLAY RADAR TNI AU BERBASIS WEB
Senop Amos Sulle
13205604
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Dosen Pembimbing:
1. Ir. Nana Rachmana S.,M.Eng.
2. Dr. Andriyan Bayu Suksmono
ABSTRAK
Internet telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan ini, internet pun
menjadi suatu kebutuhan yang semakin mutlak dalam kehidupan manusia. Banyaknya layanan atau
fasilitas yang bisa di dapatkan melalui internet menjadi salah satu faktor pendukung betapa pentingnya
internet bagi kehidupan manusia. Tidak terkecuali di bidang militer. Berbagai macam riset telah di
lakukan untuk merancang dan menjalankan aplikasi militer berbasis internet dalam hal ini melalui website
(web based service), sehingga akan lebih mendukung keberhasilan operasi militer suatu negara. Dapat
dikatakan perang modern saat ini tidak terlepas dari penguasaan akan teknologi internet.
Dalam Tugas Akhir ini dikembangkan aplikasi flight monitoring berbasis web yang dinamakan
iRadar. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan layanan berbasis internet (internet based service) agar
dapat memantau pesawat yang sedang berada di wilayah udara Indonesia. Aplikasi ini terintegrasi dengan
sistem Radar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) sebagai alat pendeteksi adanya
obyek bergerak di udara dan sebagai sumber data bagi aplikasi ini. Aplikasi iRadar ini memanfaatkan
jaringan internet yang kemudian akan diterima dan ditampilkan perangkat penerima.
Informasi yang dapat diterima oleh pengguna yaitu berupa jumlah, posisi dan ketinggian pesawat
pada suatu periode waktu tertentu. Fungsi lain yang dapat di gunakan antara lain fungsi navigasi peta
seperti zoom in, zoom out dan pan, juga fungsi request informasi pesawat dan fungsi request posisi titik
pada peta.
Kata Kunci: Flight monitoring, Web based service, iRadar, Informasi pesawat.
I. PENDAHULUAN
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
memiliki satuan Radar (satrad) yang berfungsi
melakukan pengamatan terhadap setiap
penerbangan yang ada di wilayah Indonesia,
terutama terhadap penerbangan gelap. Hasil
pengamatan tersebut selanjutnya ditindak lanjuti
oleh komando atas sesuai prosedur yang
berlaku.
Permasalahan selama ini yang muncul adalah
dalam proses pengamatan tersebut terkendala
dengan lokasi karena seorang perwira
penanggung jawab operasi harus berada dalam
kabin operasi bila ingin memantau hasil
tangkapan radar, sehingga bila terjadi sesuatu
hal yang sifatnya perlu keputusan segera, akan
sulit dilakukan bila perwira tersebut berada
ditempat yang jauh dari kabin. Belum lagi
dalam latihan atau keadaan sebenarnya, tidak
mungkin membawa persenjataan ke dalam
kabin tersebut yang berukuran kecil, padahal
untuk penanggulangan awal dari adanya
ancaman, diperlukan senjata anti pesawat
terbang yang mempunyai data akurat tentang
sasaran, sehingga diharuskan untuk melihat
tampilan Radar. Hal ini sering menjadi kendala
bagi pengambil keputusan dalam hal ini baik
komandan lapangan maupun pimpinan di
tingkat pusat.
Dengan latar belakang ini, penulis
mengembangkan aplikasi berbasis web yang
dinamakan dengan iRadar. Dengan iRadar,
seorang pengguna atau pengambil keputusan
dapat melihat hasil tangkapan Radar melalui
tampilan web sehingga diharapkan akan
membantu dalam kecepatan dan ketepatan
pengambilan keputusan dan keakuratan
penggunaan senjata anti pesawat terbang.
II. DASAR TEORI
2.1 Radio Detection and Ranging (Radar)
TNI AU Radar adalah suatu peralatan yang mampu
mendeteksi keberadaan suatu obyek dengan cara
meradiasikan gelombang elektromagnetik dan
menangkap sinyal pantulan (echo) dari obyek
yang terkena radiasi gelombang
elektromagnetik.
Komponen-komponen Radar antara lain adalah :
1. Antena, berfungsi meradiasikan energi
gelombang elektromagnetik ke ruang bebas.
2. Transmitter, berfungsi menghasilkan sinyal
gelombang elektromagnetik yang kemudian
ditransmisikan ke antena untuk diradiasikan
ke udara bebas.
3. Receiver and processing (RP), berfungsi
menerima sinyal echo dari obyek yang
terkena gelombang elektromagnetik dan
memproses sinyal tersebut, selanjutnya
mengirim ke kabin operasi.
4. Display, berfungsi menampilkan hasil
tangkapan Radar yang telah di terima dan
diproses di RP.
5. Ancillaries, merupakan peralatan pelengkap
seperti generator dan peralatan komunikasi.
Pada kabin operasi terjadi pemrosesan data pada
komputer server yang diterima dari receiver and
processing (RP) melalui twisted cable dengan
modem. Data kemudian di proses pada server
menggunakan perangkat lunak MOC 2000
server. MOC 2000 server berfungsi menerima
dan mengolah data yang kemudian akan dikirim
ke komputer client. Perangkat lunak yang
menerima dan menampilkan data tersebut pada
monitor adalah MOC Client. MOC 2000 Server
dan Client merupakan perangkat lunak hasil
rancangan PT. Saka Graha.
Aplikasi perangkat lunak MOC 2000 Server
terbagi dua yaitu aplikasi real-time dan aplikasi
batch. Aplikasi real-time lebih dititikberatkan
ke aplikasi penerimaan dan pengiriman data,
proses encode dan decode serta data recording.
Sedangkan aplikasi batch adalah aplikasi
database dan data playback.
Tugas dari Server System adalah sebagai
berikut :
1. Menerima data dari RP (from RP) dan atau
dari SOC (from SOC).
2. Mengolah semua data yang diterima dari
RP atau SOC untuk kemudian dikirimkan
ke client.
3. Memantau seluruh aktifitas client.
MOC Client adalah perangkat lunak yang
running di komputer client dan berhubungan
dengan MOC 2000 Server. MOC Client
menerima data synthetic dari server untuk
menampilkan dalam bentuk display emulator
untuk digunakan dalam fungsi operasional dari
kabin operasi dalam menjalankan skenario
operasi.
MOC Client dapat menerima dan menampilkan
data rekaman dari MOC Server yang di-
playback oleh MOC Server. Data rekaman
inilah yang akan digunakan sebagai sumber data
dalam mengimplementasikan aplikasi iRadar.
2.2 Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis adalah integrasi dari
perangkat lunak, perangkat keras dan data
geografis untuk mengolah, menganalisa dan
menampilkan data-data yang membutuhkan
dukungan informasi geografi. Gambar dibawah
menunjukkan contoh struktur pada pembuatan
SIG.
Gambar 1. Strukutur Lapisan Pada
Pembuatan SIG
2.3 MapServer MS4W (MapServer For Windows) adalah
bundel instalasi MapServer untuk platform
Windows. Dimana MapServer merupakan
aplikasi freeware dan open source untuk dapat
menampilkan Sistem Informasi Geografis di
web. MapServer memungkinkan pengguna
untuk menampilkan data spasial atau peta di
halaman web.
MS4W dilengkapi dengan berbagai modul
tambahan (optional) yang mempermudah kita
membangun dan mengadministrasi sistem
WebGIS. Antara lain : Openlayers, MapLab,
KaMap, Chameleon, dan lain-lain. Openlayers
adalah suatu library atau framework yang
digunakan pada aplikasi yang penulis
kembangkan. Saat ini, selain dapat mengakses
MapServer sebagai program CGI, kita dapat
mengakses MapServer sebagai modul
MapScript, melalui berbagai bahasa
pemrograman, seperti PHP, Perl, Python, Java,
Javascript dan lain sebagainya.
MapServer mempunyai fitur-fitur antara lain
sebagai berikut:
1. Menampilkan data spasial dalam format
vektor seperti: Shapefile (ESRI), ArcSDE
(ESRI), PostGIS dan berbagai format data
vector lain dengan menggunakan library
OGR.
2. Menampilkan data spasial dalam format
raster seperti TIFF/GeoTIFF, EPPL7 dan
berbagai format data raster lain dengan
menggunakan library GDAL.
3. Menggunakan quadtree dalam indexing
data spasial, sehingga operasi operasi
spasial dapat dilakukan dengan cepat.
4. Dapat dikembangkan (customizable),
dengan keluaran yang dapat diatur
menggunakan file-file template.
5. Dapat melakukan seleksi objek berdasar
nilai, berdasar titik, area, atau berdasar
sebuah objek spasial tertentu.
6. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly
melalui parameter yang ditentukan pada
URL.
2.3 Openlayers Openlayers adalah sebuah library open source
dalam bahasa pemrograman JavaScript yang
dapat menampilkan peta pada web browser.
Openlayers dapat menyediakan sebuah API
(Application Programming Interface) untuk
membangun sebuah aplikasi berbasis web
sehingga mampu me-load peta dari berbagai
sumber antara lain website, web map service
(WMS), web feature service (WFS), Google
Maps ataupun MSN Virtual Earth. Openlayers
juga mendukung penggunaan AJAX
(Asynchronous JavaScript And XML) sehingga
sebuah obyek yang di letakkan di atas peta
dapat di-load tanpa me-refresh keseluruhan
halaman web, termasuk peta. Openlayers dapat
menampilkan ikon (markers) di atas peta, yang
data inputnya bersumber dari text, website
ataupun sumber lainnya. 2.4 JavaScript Javascript adalah bahasa yang berbentuk
kumpulan skrip yang pada fungsinya berjalan
pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah
bahasa pemrograman untuk memberikan
kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML
dengan mengijinkan pengeksekusian perintah
perintah di sisi user.
Javascript bergantung kepada browser
(navigator) yang memanggil halaman web yang
berisi skrip-skrip dari JavaScript dan terselip di
dalam dokumen HTML. JavaScript juga tidak
memerlukan kompilator atau penterjemah
khusus untuk menjalankannya (kompilator
JavaScript sendiri sudah termasuk di dalam
browser tersebut). Lain halnya dengan bahasa
Java yang memerlukan kompilator khusus untuk
menerjemahkannya di sisi client.
JavaScript di pengaruhi oleh banyak bahasa
pemrograman antara lain Java dan C, tetapi
sebenarnya memiliki perbedaan dengan Java.
2.5 AJAX AJAX adalah suatu teknik pemrograman
berbasis web untuk menciptakan aplikasi web
interaktif. AJAX memanfaatkan Javascript
dalam mengontrol class object
XMLHttpRequest untuk berkomunikasi dengan
server kemudian me-refresh atau meng-update
content yang ada dalam halaman web tanpa
melakuan reload keseluruhan halaman web
seperti pada web tradisional. Tujuannya adalah
untuk memindahkan sebagian besar interaksi
pada komputer web client, melakukan
pertukaran data dengan server di belakang layar,
sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang
secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna
melakukan perubahan. Hal ini akan
meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan
usability.
III. PERANCANGAN SISTEM DAN
APLIKASI
3.1 Gambaran Umum Aplikasi Dan Sistem Gambaran dari aplikasi yang akan di rancang
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Dapat mengambil dan mengolah data
output dari perangkat lunak MOC server
2000 untuk selanjutnya menjadi input bagi
database.
b. Dapat menampilkan pesawat hasil
tangkapan Radar, beserta pergerakan
pesawat.
c. Dapat memberikan informasi mengenai
jumlah, posisi (longitude dan latitude) dan
ketinggian (altitude) pesawat.
d. Dapat ditampilkan pada suatu perangkat
dengan menggunakan jaringan internet
melalui internet browser pada perangkat
tersebut.
3.2 Analisa Kebutuhan Sistem 1. Pada Server
a. Dapat mengintegrasikan perangkat lunak
MOC server 2000 dengan sistem database.
b. Memiliki data spasial (peta) untuk wilayah
jawa barat dan sekitarnya dalam format
MAP dengan spesifikasi WMS.
c. Dapat mengintegrasikan data spasial
dengan MapServer dan Openlayers menjadi
sebuah web GIS dengan bahasa
pemrograman AJAX, JavaScript dan PHP.
d. Dapat menyajikan informasi visual kepada
client.
2. Pada Client
a. Mampu berkomunikasi dengan server
menggunakan protokol http melalui aplikasi
web browser (support HTML, JavaScript
dan AJAX)
b. Mampu menampilkan data spasial dan
informasi tentang pesawat mengenai
jumlah, posisi (longitude dan latitude) dan
ketinggian (altitude) pesawat.
c. Mampu menampilkan pergerakan pesawat
sesuai dengan posisi dan ketinggiannya.
d. Mampu melakukan navigasi seperti zoom
in, zoom out dan pan.
e. Mampu menunjukkan posisi (longitude dan
latitude) suatu titik pada daerah pantauan.
f. Memiliki keamanan akses terhadap
pengguna dengan autentikasi username dan
password.
3.3 Arsitektur Sistem
Gambar 2. Arsitektur Sistem iRadar
3.4 Perancangan Aplikasi
Perancangan Aplikasi dibagi menjadi dua yaitu
perancangan aplikasi Adapter dan aplikasi Web
iRadar.
1. Aplikasi Adapter
Adapter adalah suatu aplikasi yang berfungsi
menerima data dari server (MOC 2000 Server)
kemudian memasukkan data tersebut ke
database (MySQL). Data ini selanjutnya
ditampilkan pada web. Untuk merancang
aplikasi ini, digunakan bahasa pemrograman
C++ dan SQL (Structured Query Language).
Gambar 3. Diagram Alir Aplikasi Adapter
Aplikasi Adapter dibangun menggunakan
library Microsoft Foundation Class (MFC)
dengan perangkat lunak Microsoft Visual Studio
2005. Aplikasi ini terdiri dari kelas dan fungsi
yang prosesnya seperti digambarkan dalam
diagram alir diatas.
Pada awalnya dilakukan proses pengambilan
data dari MOC server berupa nilai ID, X, Y dan
Alt. ID menunjukkan ID (identification)
pesawat, X merupakan jarak target secara
horizontal dari antena Radar, Y merupakan
jarak target secara vertikal dari antena Radar.
Alt merupakan ketinggian pesawat dari tanah
secara vertical dalam nilai satu per seratus
(1/100) feet. X dan Y bernilai tiga puluh dua
(32) kali dengan satuan Nautical Mile (NM)
sedangkan data yang diperlukan berupa
longitude dan latitude dalam satuan derajat,
sehingga perlu dilakukan proses konversi nilai.
Perhitungan yang di gunakan adalah sebagai
berikut :
x (derajat) = X/(32 x 60)
y (derajat) = Y/(32 x 60)
Angka 60 di gunakan karena 1 derajat sama
dengan 60 NM. Nilai ini kemudian dijumlahkan
dengan koordinat antena Radar untuk
memperoleh koordinat dari pesawat. Antena
Radar berada pada posisi 107.64180 BT dan
7.08350 LS, sehingga koordinat pesawat di
peroleh sebagai berikut :
Longitude = x + 107.64180
Latitude = y + 7.08350
Untuk nilai Alt dilakukan perhitungan sebagai
berikut :
Altutide (feet) = Alt x 100
Setelah diperoleh nilai tersebut, dilakukan
proses query ke database dengan menggunakan
bahasa SQL. Proses yang dilakukan adalah
pertama memeriksa apakah ada data dengan ID
yang sama, agar tidak terjadi penumpukan data
dan menyebabkan kebingungan jika ditampilkan
pada display. Jika ada maka hapus data tersebut,
jika tidak, maka langsung lakukan pengisian
data ke tabel. Proses ini berlangsung terus
selama ada data baru yang di terima oleh Radar.
Data ini kemudian menjadi data masukan bagi
web.
2. Aplikasi Web
Agar dapat digunakan dalam library
Openlayers, peta harus mempunyai spesifikasi
WMS. Perubahan pada file .MAP adalah
dengan menambahkan perintah sebagai berikut
pada fungsi utama :
layer = new OpenLayers.Layer.WMS
("OpenLayers WMS", "http://localhost/cgi-
bin/mapserv.exe?map=/ms4w/apache/htdocs/
data/map/wms.map&",{map:"/ms4w/apache
/htdocs/data/map/wms.map",layers:'propinsi
,kota'});
Selain database MySQL, iRadar juga
menggunakan database berupa text. Hal ini
dikarenakan Openlayers menggunakan data text
untuk untuk menampilkan informasi tentang
markers (icon). File text ini akan ditampilkan
sebagai suatu layer tersendiri selain layer peta
dan markers. Struktur file text terdiri dari point,
title, description dan icon. Point menunjukkan
longitude dan latitude pesawat, title
menunjukkan nomor atau identifikasi (ID)
pesawat, description menunjukkan altitude
pesawat dan icon menunjukkan gambar yang
digunakan untuk mewakili keberadaan suatu
pesawat.
Proses perancangan web dapat digambarkan
dengan use case diagram dan activity diagram.
Aktor-aktor yang berperan yaitu User, Admin
dan Server. Use Case Diagram aplikasi iRadar
adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Use Case Diagram Sistem
Aplikasi iRadar
Untuk menjelaskan perilaku dari sistem,
bagaimana proses berjalan antara state, di
gunakan activity diagram. Activity diagram dari
aplikasi iRadar adalah sebagai berikut :
Gambar 5. Proses Bisnis Aplikasi
IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses implementasi aplikasi iRadar
menggunakan perangkat keras dengan
spesifikasi sebagai berikut :
1. Notebook Toshiba Satellite M200, Intel Core
2 Duo 1,73 GHz, RAM 1,5 GHz
2. Wireless LAN 802.11 a/b/g
4.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk
implementasi aplikasi iRadar adalah sebagai
berikut :
1. Operating System Microsoft Windows Vista.
2. MS4W v.1.2.2 (MapServer For Windows).
Komponen yang terkait didalamnya adalah :
a. Openlayers
b. Apache web server 2.0.54
c. PHP 4.3.11
d. MapServer CGI
3. MOC Server 2000 dan MOC Client
4.Data spasial berupa peta Indonesia
menggunakan format MAP dengan spesifikasi
WMS.
5. Desain UML dengan Rational Rose 2003
Enterprise Edition.
6. Internet browser Mozilla Firefox 2.0.0.9.
7. MySQL Server 5.0.
4.3 Instalasi MS4W Pada Operating System
Windows MS4W yang digunakan dalam implementasi ini
adalah MS4W v1.2.2. Proses instalasinya adalah
sebagai berikut :
1. Download MS4W dari situs
http://mapserver.gis.umn.edu/download.
2. Ekstrak file .zip ke suatu direktori komputer,
misalkan di C:/.
3. Klik dua kali file apache-install.bat.
4. Buka web browser kemudian arahkan kepada
alamat http://localhost untuk memeriksa hasil
instalasi.
4.4 Instalasi Openlayers Openlayer berjalan diatas MS4W dengan
instalasi sebagai berikut :
1. Download Openlayers dari openlayers.org.
2. Ekstrak file.zip pada direktori C:/ms4w.
3. Buka browser kemudian arahkan pada alamat
http://localhost/openlayers untuk memeriksa
instalasi.
4.5 File Coding Yang Digunakan File coding yang digunakan adalah file
yang di-install pada server dengan fungsinya
masing-masing. File yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1. Pada Web Server
No File Fungsi
1. index.html halaman utama
untuk menampilkan
data spasial,
pesawat dan
pergerakannya
2. index.php halaman pembuka
untuk login
(autentikasi) dan
register anggota
3. checklogin.php memeriksa valid
tidaknya data user
dan password yang
di masukkan
dengan data pada
database
4. relogin.php halaman untuk
login ulang dan
memberi pesan
kesalahan bila data
user name dan
password tidak
valid
5. logout.php halaman penutup
bila user telah
keluar dari web
6. tulistext.php menulis data
pesawat dari
database ke file text
7. viewdatabase.php menampilkan data
pesawat dari
database ke
halaman utama
Tabel 1. File Coding Yang Digunakan Pada
Web Server
2. Pada Adapter
No File Fungsi
1 receiver.cpp menentukan perilaku
dari tiap kelas yang
digunakan
2 receiverDlg.cpp implementasi receive
data dan query
database
Tabel 2. File Coding Yang Digunakan Pada
Adapter
4.6 Pengujian 1. Pengujian fungsional
Pengujian fungsional dilakukan dengan cara
menguji fungsionalitas dari tiap modul
perangkat lunak. Hasilnya berupa capture
output perangkat lunak atau statement penilaian
berfungsi atau tidaknya modul tersebut. Pada
gambar berikut ini ditampilkan display utama
web iRadar dan beberapa fungsi yang lain.
Gambar 6. Tampilan Utama Web iRadar
Gambar 7. Tampilan Request Informasi
Pesawat
Gambar 8. Tampilan Request Posisi Titik
Pada Peta
Gambar 9. Tampilan Zoom In
Hasil pengujian fungsionalitas Dari hasil
implementasi aplikasi iRadar dapat di
perhatikan bahwa aplikasi dapat menampilkan
informasi spasial dan pesawat dengan informasi
yang di butuhkan secara baik.
2. Evaluasi Kinerja Aplikasi
Untuk menguji kinerja aplikasi iRadar,
dilakukan perbandingan hasil tampilan aplikasi
iRadar dengan tampilan MOC Client dalam hal
kemampuan menampilkan data pada display
pada rentang waktu tertentu. Hal ini dilakukan
untuk mengukur seberapa handal aplikasi ini
dan juga waktu yang dibutuhkan (menyangkut
delay) dalam menampilkan informasi spasial
dan pesawat. Dalam proses pengujian kinerja
akan di pilih tiga buah target (pesawat),
kemudian membandingkan waktu saat display
menunjukkan posisi dari target itu.
Hasil pengujian kinerja dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
1. ID Pesawat = 192 (titik awal 106,23347 BT
dan 3,67256 LS)
Longitude
(derajat)
Latitude
(derajat)
Waktu Yang
Dibutuhkan (detik)
MOC
Client
iRadar
106,22722
BT
3,65381
LS
12,16 13
106,18868
BT
3,58402
LS
49,28 50
2.ID Pesawat = 167 (titik awal 105,02097 BT
dan 5,80120 LS)
Longitude
(derajat)
Latitude
(derajat)
Waktu Yang
Dibutuhkan (detik)
MOC
Client
iRadar
104,97357
BT
5,77620
LS
32,44 33
104,97357
BT
5,76422
LS
8,92 10
104,77878
BT
5,64391
LS
171,36 172
3. ID Pesawat = 63 (titik awal 107,62253 BT
dan 3,00120 LS)
Longitude
(derajat)
Latitude
(derajat)
Waktu Yang
Dibutuhkan (detik)
MOC
Client
iRadar
107,62201
BT
3,00120
LS
8,92 9
107,62097
BT
3,00120
LS
159,18 160
107,62045
BT
3,00120
LS
179,24 180
Tabel 3. Hasil Pengujian Kinerja Aplikasi
iRadar
Hasil pengujian diatas menunjukkan aplikasi
iRadar dapat menampilkan informasi pesawat
dan pergerakannya dengan baik. Keandalan nya
kurang lebih sama dengan MOC Client. Hal ini
terlihat dari waktu yang dibutuhkan untuk
menampilkan informasi. Pada waktu tertentu,
perbedaan posisi suatu pesawat antara MOC
Client dengan iRadar tidak berbeda jauh atau
dapat dikatakan delay yang dihasilkan aplikasi
iRadar cukup kecil perbedaannya dengan MOC
Client. Rata-rata perbedaan waktu adalah
dibawah satu detik.
Dengan asumsi bahwa MOC Client dapat
menampilkan target secara real-time, berarti
aplikasi iRadar dapat menampilkan target secara
real-time pula.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
1. Display Radar dapat diwujudkan dalam
bentuk aplikasi web dengan
mengintegarasikan MOC Server, adapter
dan web server, kemudian dapat diakses
secara mobile berbasis teknologi IP.
2. iRadar mengintegrasikan sistem display
yang ada pada Radar TNI AU (MOC 2000
Server) dengan web berbasis GIS.
3. Data mengenai posisi dan ketinggian dari
pesawat yang tertangkap Radar TNI AU
dapat diakses dengan aplikasi iRadar.
4. Diperlukan internet browser khusus yang
support AJAX, JavaScript.
5. Kinerja Aplikasi iRadar cukup baik dalam
menampilkan informasi pesawat dan tidak
berbeda jauh dengan MOC Client.
5.2 Saran Untuk pengembangan aplikasi iRadar ada
beberapa saran yang penulis ajukan yaitu :
1. Membangun aplikasi internet browser
khusus sehingga tidak tergantung dari
dukungan internet browser pada perangkat
penerima.
2. Pengembangan keamanan aplikasi dengan
menambahkan sistem web/internet security
yang lebih baik sehingga lebih menjamin
keamanan data atau informasi.
3. iRadar dapat dikembangkan agar memiliki
fitur yang lebih lengkap seperti heading,
kecepatan pesawat dan lain-lain.
4. Dilakukan uji kinerja aplikasi dengan
cakupan Radar terintegrasi seluruh
Indonesia.
5. Implementasi iRadar dalam kondisi real
pada site Radar.
VI DAFTAR PUSTAKA
[1] Prahasta, Eddy. Membangun Aplikasi Web-
based GIS dengan MapServer, Informatika,
Bandung, 2006.
[2] Nuryadin, Ruslan. Panduan Menggunakan
MapServer, Informatika, Bandung, 2005.
[3] Syafi’I, M. Membangun Aplikasi Berbasis
PHP dan MySQL, Andi, Yogyakarta, 2006.
[4] Prosedur Tetap Operasi Pertahanan Udara
Nasional, TNI AU, 2003.
[5] http://www.maptools.org
[6] http://www.mapserver.gis.umn.edu
[7] http:/www.openlayers.org
[8] http://www.hatma.info
[9] http://www.w3schools.com/Ajax