PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN...

110
i PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Prodi Hukum Acara Peradilan dan Kekeluargaan pada Jurusan Peradilan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar Oleh : AHMAD YUSKIRMAN SAH NIM : 10100113006 FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN...

Page 1: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

i

PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM)

TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Hukum

(S.H.) Prodi Hukum Acara Peradilan dan Kekeluargaan pada Jurusan

Peradilan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Alauddin Makassar

Oleh :

AHMAD YUSKIRMAN SAH

NIM : 10100113006

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2016

Page 2: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI*

Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ahmad Yuskirman sah

NIM : 10100113006

Tepat/Tgl Lahir : Bulu Jaya 18 Agustus 1995

Jurusan: : Peradilan

Fakultas : Syari’ah dan Hukum

Almat : Asrama Kodim 1426 Takalar

Judil : Peran Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar

(YLBHM) Dalam membantu Pencari Keadilan yang tidak

mampu.

Menyatakan Dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat,

tiruan, plagiat, atau di buat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya maka skripsi dan

gelar yang di peroleh karenanya batal demi hukum.

Samata, 15 juni 2017

Penyusun,

Ahmad Yuskirman Sah NIM: 10100113006

Page 3: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi
Page 4: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

iv

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan skripsi kami yang berjudul Peranan Yayasan Lembaga bantuan Hukum

(YLBHM) Dalam Membantu Pencari Keadilan yang tidak Mampu.

skripsi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan skipsi ini ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan skripsi ini.

Terutama kepada Ibu saya yang tercinta ibunda Alm. Hj. Kumalasari Dg Ranti

binti Lappasa Dg Lari beserta Ayah Saya yang tercinta Ayahanda Kopka. Yaharuddin

Dg Ngempo Bin Roby Dg. Tompo yang telah melahirkan saya dan mendidik saya serta

memenuhi segala kebutuhan saya.

Terimakasih juga kepada sodara-sodara saya yang selalu menjadi pendorong

motivasi bagi saya yaitu kakanda Titin Yakarisnawanti, S.Pd, adinda-adinda saya Try

Indasari dan Resky kartika

Terimakasih pula kepada yang terhormat Bapak Rektor UIN Alauddin

Makassar dalam hal ini bapak Prof. Dr. H. Musafir Pababri, M.Si, beserta Civitas

akademik UIN Alauddin Terkhusus Ayahanda Dr. H. Supardin, M.H.I sebagai Ketua

Page 5: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

v

Jurusan Sekaligus Pembimbing II skripsi Saya, dan Terkhusus juga Kepada Ayahanda

Prof. Dr. Lomba Sultan, M.A sebagai Pembimbing I skripsi saya dalam membantu

menyelesaikan Skripsi ini.

Terimaksih juga kapada pihak Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar

(YLBHM) yang membantu dalam Penelitianan saya Terkhusus Bapak Adnan Buyung

Aziz, SH. MH, dan Bapak Safri Tunru S.Hi, M.H.

Terimaksih juga kepada Sodara-sodara dan sahabat-sahabat Jurusan Peradilan

Agama, HMJ peradilan, SEMA FSH 2015, Lembaga Informasi sayri’ah dan

Hukum(LISH), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII), serta Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

Terikasih Juga kapada Sahabat-Sahabat saya Terkhusus Khafifa Nurul Iqsha,

Marwan Regif Nur, S.H, Ahmad Humaydi Bj, Lauhin Ma’fus Kamil, Almy Achmad,

dan Seluruh rekan-rekan PA A Angkatan 2013yang selalu mendampingi saya dalam

susah maupun duka.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki skripsi ini.

Page 6: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

vi

Akhir kata kami berharap semoga skripsi kami yang ber judul Peranan Yayasan

Lembaga bantuan Hukum (YLBHM) Dalam Membantu Pencari Keadilan yang tidak

Mampu ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Samata, Juni 2017

Page 7: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

vii

DAFTAR ISI

JUDUL i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii

PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ix

ABSTRAK xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus 5

C. Rumusun Masalah 8

D. Kajian Pustaka 8

E. Tujuan Dan Kekunaan Penelitian 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS.

A. Tinjauan Umum Lembaga Bantuan Hukum 11

B. Tinjauan Umum Standar Oprasional 20

C. Tinjauan Umum Pencari Keadilan 23

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Lokasi Penelitian 26

B. Pendekatan Penelitian 27

C. Sumber Data 27

D. Metode Pengumpulan Data 28

E. Instrumen Penelitian 28

F. Tehnik Pengolahan Dan Analisa Data 31

G. Pengujian Keabsahan Data 32

Page 8: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

viii

BAB IV YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAKASSAR (YLBHM) DALAM

PERANNYA MEMBANTU PENCARI KEADILAN.

A. Gambaran Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum 35

B. Tugas Dan Fungsi Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar

(YLBHM) 44

C. Standar Oprasional Dalam Membantu Pencari Keadilan Yang

Tidak mampu 58

D. Standar Oprasional Dalam Membantu Pencari Keadilan Yang Mampu

62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 70

B. Saran 73

DAFTAR PUSTKA 74

LAMPIRAN.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.

Page 9: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif Tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba b be ب

ta t te ت

sa ṡ es (dengan titik di atas) ث

jim j je ج

ha ḥ ha (dengan titk di bawah) ح

kha kh ka dan ha خ

dal d de د

zal ż zet (dengan titik di atas) ذ

ra r er ر

zai z zet ز

sin s es س

syin sy es dan ye ش

sad ṣ es (dengan titik di bawah) ص

dad ḍ de (dengan titik di bawah) ض

ta ṭ te (dengan titik di bawah) ط

za ẓ zet (dengan titk di bawah) ظ

Page 10: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

x

ain ‘ apostrof terbalik‘ ع

gain g ge غ

fa f ef ف

qaf q qi ق

kaf k ka ك

lam l el ل

mim m em م

nun n en ن

wau w we و

ha h ha ه

hamzah , apostof ء

ya y ye ي

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda

apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda ( ).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal

atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tungggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut :

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Page 11: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xi

fatḥah a a ا

kasrah i i ا

ḍammah u u ا

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat

dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :

Tanda Nama Huruf Latin Nama

ى

fatḥah dan yā’

ai

a dan i

ى و

fatḥah dan wau

au

a dan u

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :

Harkat dan

Huruf

Nama

Huruf dan

Tanda

Nama

...ا | ...ى fatḥah dan alif

atau yā’ ā

a dan garis di

atas

kasrah dan yā’ i ىi dan garis di

atas

ḍammah dan wau ū ىوu dan garis di

atas

4. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang hidup atau

mendapat harkat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, yang transliterasinya adalah [t].

Page 12: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xii

Sedangkan tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun transliterasinya

adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’

marbūṭah itu transliterasinya dengan (h).

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda tasydid ( ), dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah

.maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah menjadi (i) ,(ىى )

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf لا (alif

lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi

seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf

qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-).

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop ( ) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di

awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Page 13: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xiii

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata,istilah atau

kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa

Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak lagi

ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata Al-Qur’an (dari al-

Qur’ān), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata-kata tersebut

menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi

secara utuh.

9. Lafẓ al-Jalālah (الله)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau

berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Adapun tā’ marbūṭah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-Jalālah

ditransliterasi dengan huruf [t].

10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam

transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan

huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku

(EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama

dari (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila

nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf

kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut

Page 14: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xiv

menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk

huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika

ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK,DP, CDK, dan DR).

Page 15: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xv

ABTRAK

Nama : Ahmad Yuskirman Sah

NIM : 10100113006

Judul :Pearanan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar(YLBHM)

Dalam membantu pencari yang tidak mampu.

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) Dalam membantu pencari keadilan

yang tidak mampu. Pokok masalah selanjudnya di breakdown kedalam beberapa

submasalah atau pertanyaan penelitian, Yaitu: 1) bagaimana Hambatan Yayasan

Lembag Bantuan Hukum dalam Makassar (YLBHM) dalam membantu pencari

keadilian. 2). bagaimana standar oprasional Yayasan Lembaga Bantuan Hukum dalam

membantu pencari keadilan.? 3) Bagaimana Standar Oprasional Yayasan Lembaga

Bantuan Hukum Makassar Dalam membantu pencari keadilan yang mampu. 3).

Penelitian ini tergolong kulitatif dengan pendekatan penelitian yang digukan adalah.

Pendekatan syar’i dan pendekatan yuridis. Adapun sumberdata penelitian ini adalah

Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM), Devisi litigasi

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) dan Devisi Non Litigasi

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassr (YLBHM). Selanjutnya, metode

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan

penulusuran referensi. Lalu, teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan dengan

melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi, data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kasus yang ditangani yayasan lembag

bantuan Hukum Makassar (YLBHM) tidak terlalu mempersulit pemberian bantuan

hukum dan pelayanan hukum untuk orang yang mampu. berasal dari dana yang kurang

dimana dalam melayani bantuan hukum yang jumlahnya bisa sampai 100 perkara

dalam setahun hanya di berikan dana dari kementrian hukum dan hak sekitar 35 juta

saja dalam setahun sedangkan jika di hitung dengan dana akomodasi dalam 1 perkara

dapat menghabiskan dana kisaran liam 5 juta sampai dengan 25 jata tentu saja sangat

tidak sebanding. Tetapi dalam membantu pencari keadilan yayasan lembaga bantuan

hukum Makassar (YLBHM) tidak terpaku pada dana yang diberiakan oleh kementrian

hukum dan ham. Dalam mengantisispasi atau membendung dana yang sedikit Yayasan

lembaga bantuan hukum berusaha mendapatkan dana dari 1) subsidi silang, 2) donor,

dan 3) dari pemerinta daerah.

Implikasi dalam penelitian ini adalah pemerintah ,Sebaiknya pemerintah herus

lebih memperhatikan pendanaan yang di berikan pada yayasan lembaga bantuan

hukum, agar para Advokat tidak kewalahan memberikan bantuan hukum kepada para

penacari keadilan. Sebaiknya pemerintah juga menajamin pada para aktivis Lembaga

Bantuan Hukum seperti para penegak Hukum dan praktisi Hukum lainnya agar

meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan karena alasana

Page 16: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

xvi

ekonomi.Dalam hal menajalankan Tugasnya paralegal seharusnya di berikan hak yang

sama dengan apa yang di amanahkan dalam Undang-undang. Dan keberadannyapun

harus diakui.

Page 17: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tolong menolong merupakan hal yang di perintahkan oleh Allah Swt. Yang

Merupakan kewajiban kita sebagai umat islam maupun sebagai warga Negara

Indonesia. Bukan hanya dari segi Agama dan Negara saja tapi sangat banyak petua-

petua adat yang menganjurkan untuk saling tolong menolong diantaranya Abulo

Sibitangyang berarti bekerja sama dan tolong menolong. Beberapa instantsi dan

lembaga juga menggunakan slogan tolong menolong salah satunya KODIM 01 ABS

dan Yayasan As’adiyah, dalam pribahasa juga dikatakan “tangan diatas lebih baik dari

pada tangan dibawah” yang menggambarkan tentang sebuah pemberian dalam hal ini

dapat di jadikan alasan untuk menolong, “berat sama dipikul ringan sama di jinjing”

juga menggambarkan arti pentingnya saling membantu.

Tidak hanya itu jauh sebelum manusia yang sekarang tepatnya pada zaman nabi

Adam AS. Beliapun diberikan pasangan hidup yang bernama Siti Hawa yang bertujuan

untuk menemani hidup dan sekaligus menjadi pendamping hidup Beliau. Baik untuk

membantu dari segi fisik maupun rohani Beliau. Dan pada perinsipnya manusiapun

hudup dengan dua status soisal yang mana pada status sosial yang pertama tidak

seberapa mempengaruhi sistem kehidupan yaitu manusia sebagai mahluk indifidu

tetapi status soisial. Kedua yaitu manusia sebagai mahluk sisoal secara tegas

menekankan bahwa manusia sebagai mahluk sosial tidak bisa hidup tanpa bantuan

orang lain.

Page 18: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

2

2

Oleh sebab itu sangat penting pendamping dalam menjalankan kehidupan

sehari-hari. Terlebih jika terdapat msalah hukum dalam kehidupan. Oleh sebab itu

advokat hadir mendampingi masyarakat dalam proses percarian keadilan.

Maka dari itu sangatlah penting tolong menolong pada semua bidang namun

saya hanya mengangkat tentang tolong menolong dalam mengahadapi proses hukum.

Baik dari Peradilan Agama, Peradilan Umum, peradilan Militer dan Peradilan Tata

Usaha Negara mulai dari awal pemeriksaan samapai pada putusan. Namun saya tidak

hanya memandang dari tolong menolong, tapi juga memeperhatikan dari segi tuujuan

hukum itu sendiri yakni kemanfaatan, keadilan dan kemanfaatan hukum sebgaimana

yang di jelaskan dalam QS aL- Maida/5:8.

مين لله شهداء بٱلقسط ول يجرمنكم شن أيها ٱلذين ءامنوا كونوا قو لل ي ا قو ع لل

وٱتقوا ٱلله إ ٱلله خبير بما تعملو ٱلدلوا هو لقرب للتقوى ٨تعدلوا

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.1

YLBHM adalah salah satu lembaga bantuan hukum yang berada di Borong,

Kecamatan Manggala kota Makassar yang mana tugasnya sama dengan LBH pada

1Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan. (Jakarta Timur: Darus Sunnah,2016)

h.109

Page 19: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

3

3

umumnya. Sebagaimana di kutip dari sebuah buku Lembaga bantuan hukum adalah

lembaga yang di bentuk untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. Dua tokoh

penting yaitu S. Tasrif, S.H. dan Adnan Buyung Nasution, S.H. S. Tasrif dalam sebuah

artikel yang ditulisnya di Harian Pelopor Baru tanggal 16 Juli 1968 menjelaskan bahwa

bantuan hukum bagi si miskin merupakan satu aspek cita-cita dari rule of the law.2

Selain itu dalam undang-undang nomor 16 tahun 2016.

1. Pasal 2

a. Bertujuan untuk menjamin dan memenuhi hak bagi penerima bantuan

hukum untuk memakses bantuan keadilan.

b. Mewujudkan hak konstitusional warga Negara sesuai dengan prinsip

persamaan kedudukan didalam hukum.

c. Menjamin kepastian bantuan hokum dilaksanakan secara merata di seluruh

wilayah republik Indonesia, dan .

d. Dapat di pertanggung jawabkan3.

Yang berdasar Pancasila Kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dan undang-

undang nomor 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum.

2Lembaga Bantuan Hukum,Sejarah Bantuan Hukum: Buku Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia (Jakarata: LBH, 2014), h.1.

3Lembaga Bantuan Hukum,Sejarah Bantuan Hukum: Buku Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia (Jakarata: LBH, 2014), h.1.

Page 20: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

4

4

2. Pasal 3

Bantuan hukum dilaksannakan beradasarkan:

a. Keadilan.

b.Persamaan kedudukan didalam hukum.

c. Keterbukaan.

d.Efesiensi.

e. Evektivitas.

f. Akuntabilitas.4

Namun pada faktanya masih banyak rakyat miskin yang belum tahu akan

adanya lembaga bantuan hukun dan bagai mana cara mendapatkan bantuan hukum.

Bantuan hukum hanya di kenal oleh sedikit masyarakat saja bukan karena minimnya

pengetahuan tentang lembaga bantuan hukum, pengkatagorian miskin dan kaya juga

belum jelas di tetapkan, kurangya pemahaman tentang pentingnya pendampingan

hukum,dan juga karena lembaga bantuan hukum belum mudah untuk di jangkau baik

ditinjau dari segi lokasi yang juga membutuhkan biaya. Kerena itu prinsip agama yang

menyatakan semua orang sama di hadapan Allah yang di singkronkan dengan keadilan

sangatlah jauh, malah yang tercipta hanyalah sebuah teori segitiga terbalik dimana

hukum runcing kebawah dan tumpukl keatas.

4 Republik Indonesia, “ Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2016 tentang bantuan Hukum“

( autralia: Austria),h.1

Page 21: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

5

5

Maka dari itu saya tertarik meneliti tentang peranan lembaga bantuan hukum

sejauh mana dan seberapa efektif lembaga bantuan hukum terkhusus YLBHM dalam

memberikan pelayananan bagi masyarakat terhusus masyarakat yang kurang mampu.

Apakah benar lembaga bantuan hukum mampu dengan ikhlas memberiakn pelayanan

pada orang miskin tanpa peduli jarak, tempat, dan berapa banyak uang yang ia terima.

Apakah dalam melayani simiskin dan sikaya itu sama dari segi hukum. Dengan

harapan agar kedepannya lembaga bantuan hukum bisa di jangkau oleh siapapun dan

dimanapun agar eqauliti before de law bisa terwujud dan keadilan di dapatkan oleh

siapa saja tanpa memandang kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, bisa terwujud

dan keadilan bisa di tegakkan se adil-adilnya.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Adalah lembaga yang memiliki garis koordinasi

dibawah Kementrian Hukum dan HAM (KEMENKUMHAM) yang berperan sebgai

lembaga non profit yang berfungsi sebagai pemberi bantuan hukum pada masyarakat,

baik dari segi pendampingan, pemberdayaan dan penyuluhan hukum. Memberikan

pendampingan baik di ruang lingkup Peradilan Agama, Peradilan Umum, Peradilan

Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer. Selain itu juga turut serta mangawal Hak

Asasi Manusia (HAM) terutama dibidang Hukum materil dan Hukum formil. LBH

juga turut andil dalam melakukan pendampingan hukum dalam membantu pencari

keadilan yang tidak mampu dalam hal ekonomi dan rela tidak menerima Honorarium

Page 22: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

6

6

dari klien tersebut, Namun apakah dalam pelaksanaannya sesuai dengan apa yang di

inginkan. ?

2. Bantuan hukum

Bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum

secara Cuma-Cuma kepada penerima bantuan hukum Pasal 34 ayat (1) UUD 1945.

Menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Secara ekstensif pasal ini juga berarti negara bertanggung jawab memberikan jaminan

hak ekonomi, sosial, politik, dan budaya serta hukum bagi fakir miskin, termasuk di

dalamnya hak atas bantuan hukum.

Terlebih lagi pasal 28D menyatakan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di

hadapan hukum. International Covenant on Civil and Political Rights yang telah

diratifikasi Indonesia dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 pada pasal 14

juga melindungi hak setiap orang untuk mendapatkan perlakuan hukum yang sama

tanpa adanya diskriminasi. Dengan demikian hak mendapatkan bantuan hukum

merupakan hak konstitusional bagi masyarakat di negara ini, tanpa terkecuali juga

terhadap masyarakat miskin.5

5Adnan Buyung Nasution, Bantuan Hukum Di Indonesia (Jakarta: LP3I3,2007) h, 2

Page 23: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

7

7

3. Santar oprasional dalm membantu pencari keadilan yang tidak mampu.

Pencari keadilan dalah orang yang sementara terikat dalam kasus Hukum baik

dari segi Hukum Pidana Umum, Pidana khusus, Perdata Umum dan perdata Khusus.

Hal ini sering kita sebut dengan sebutan Pelapor, Tersangka, Terduga, Terpidana,

Tergugat, dan Penggugat. Dalam ini tidak hanya menempu jalan litigasi yaitu melalui

jalan Acara peradilan tetapi juga non litigasi yaitu arbitrase dan sejenisnya. Baik dari

golongan kaya atau miskin. Yang menajdi persoalan berikutnya apakah bantuan hukum

yang di dapatkan sesuai dengan apa yang dinginkan dan tidak membeda bedakan satu

dengan yang lain, baik itu kaya maupun miskin.

4. Standar oprasional dalam membantu pencari keadilan yang mampu.

Membahas standar oprasinal dalam membantu pencari keadilan yang tidak mampu,

maka secara otomatis akan didapatkan pembanding dalam melayani proses bantuan

hukum itu sendiri dengan demikian akan terjawab peran yayasan lembaga bantuan

hukum Makassar itu sendiri, apahkah dalam mejalankan tugas dan kewajibannya dapat

menciptakan segala sesuatu teori hukum yang paling urjen itu sendiri adalah teori

equality before de law. Demi menjawab segala persalan hukum itu sendir.

Apakah sama cara mereka melayani ataukah malah tercipta diskriminasi karena

persoalan kemampuan itu sendiri. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat kurang

mampu enggan untuk memperjuangkan haknya.

Page 24: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

8

8

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana standar operasional dalam membantu pencari keadilan

tergolong tidak mampu?.

2. Bagaimana standar operasional dalam membantu pencari keadilan

yang tergolong mampu?.

3. Bagaimana Hambatan yayasan lembaga bantuan hukum Makassar

(YLBHM) dalam membantu pencari keadilan?.

D. Kajian Pustaka

1. Bantuan hukum untuk semua (fokus)

Dalam buku ini hanya membahas tentang gambaran umum LBH. Sedangkan

di karya tulis ilmiah ini saya akan membahas lebih jauh tenteng lembaga

bantuan hukum tersebut. Khususnya di pada standar operasional (SOP) LBH

itu sendiri.

2. Bantuan hukum untuk golongan tidak mampu dalam perkara hukum

keluarga di pengadilan Yogyakarta tahun 2011-2012.

Pada skripsi tersebut hanya membahas pada seputar kasus keluarga saja

sedangkan pada karya ilmiah ini saya akan membahas tentang bagaimana

LBH menangani kasus, Pidana , Perdata, dan Tata Usaha Negara.

3. Peranan lembaga bantuan hukum perguruan tinggi dalam pemberian

layanan konsultasi dan memberikan bantuan hukum kasus pidana

Page 25: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

9

9

(STUDI TERHADAP ASPEK NORMATIVE-EMPIRIS DI

SURAKARTA)

Dalam karya tulis tersebut hampir mirip dengana karya tulis ilmiah yang saya

akan bahas namun pada karya tulis yang saya miliki tidak membahas tentang

lembaga bantuan hukum yang ada pada perguruan tinggi tetapi lebih luas dan

umum yaitu lembaga bantuan hukum yang bersifat mandiri dan sudah

terakreditasi oleh kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

E. Tujuan dan Kegunaan penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan sebagi

berikut:

a. Tujuan oprasional dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui standar

oprasional Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) dalam

membantu pencari keadilan yang tergolong tidak mampu.

b. Bartujuan untuk mengetahui standar oprasional Yayasan Lembaga Bantuan

Hukum (YLBHM) dalam membantu pencari kedailan yang tergolong tidak

mampu.

c. Bertujuan menganalisis pengembangan LBH di Yayasan Lembaga Bantuan

Hukum Makassar (YLBHM) dalqm hal ini juga membandingkan standar

oprasional pencari kedailan yang tergolong mampu dan yang tergolong tidak

mampu demi terciptanya maksud dan tujuan UUD 1945 Pasal 27 ayat 1 dan

ayat 2.

Page 26: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

10

10

2. Kegunaan Penelitian.

Adapun kegunaan penelitian ini yang dapat berguna anatara lain sebagai

berikut:

a. Dapat bermanfaat dalam memebrikan informasi (Input) perkembangan ilmu

penegtahuan umumnya dan peranan Lembaga Bantuan Hukum dalam Hal

ini Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) dalam

membantu pencari keadilan demi terciptanya persamaan di depan hukum.

b. Dapat bermanfaat dalam memberikan wawasan dalam pengetahuan

Khususnya kepada saya (Penulis) dan pada umumnya bagi para mahasiswa

hukum mengenai Peranan Lembaga Bantuan Hukum dalam membantu para

pencari keadilan

c. Dapat bermanfaat bagi pengembangan displin ilmu pengetahuan dan

menjadi referensi sebagai literature tembahan bagai yang berminat untuk

meneliti lebih lanjud tentang masalah yang dibaha penelitian ini.

d. Yang terpenting adalah bergunu bagi penulis dalam memenuhi salah satu

syarat pencapaian gelar Sarjana Hukum (S.H) di UIN Alauddin Makassar

Fakultas Syari’ah dan Hukum jurusan Peradialan Prodi Hukum Acara

Peradilan dan Kekeluargaan.

Page 27: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjaun Umum Lembaga Bantuan Hukum

Ada beberapa tinjauan dalam mengkaji lembaga bantuan hukum antara lain

sebagai berikut:

1. Sejarah Bantuan Hukum.

Sebelum kemerdekaan bantuan Hukum diberikan secara dermawan pada

seseorang yang peduli terhadap bangsa Indonesia yang dijajah pada saat itu.

Maka dari itu pada zaman itu seseorang yang paham akan hukum memberikan

pertolongan bantuan hukum tanpa meminta imbalan pada sesorang penerima

bantuan hukum.

2. Pengertian Lembaga Bantuan Hukum

Lembaga Bantuan Hukum dalah sebuah lembaga yang memberikan

bantuan hukum pada semua pencari kedailan di seluruh Indonesia bahkan di

dunia. Berdasarkan surat mandat Departemen Kementrian Hukum dan Ham

terkait dengan penyelenggaraan bantuan hukum yang diatur dalam undang-

undang bantuan hukum.

3. Tugas dan Ruang Lingkup Lembaga Bantuan Hukum

Berdasarkan Undang-undang Bantuan Hukum No 16 Tahun 2011 Pasal

6 ayat 2, memeberikan Tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan kebijakan penyelengaraan Bantuan Hukum.

Page 28: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

12

b. Menyusun dan menetapkan standar Bantuan Hukum berdasarkan asas-

asas pemberian bantuan hukum.

c. Menyususn anggaran bantuan Hukum.

d. Mengelolah bantuan hukum secara efektif efesien, transparan, dan

akuntabel.

e. Menyusun dan menyampaikan laporan penyelengaraan bantuan hukum

kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada setiap akhir tahun anggaran.1

Selain tugas, mentri juga memberi beberapa wewenang bedasarkan

pasal 7 undang-undang bantuan hukum, mentri memberikan wewenang yaitu

mengawasi dan memastikan penyelengaraan bantuan hukum dan pemberian

bantuan hukum dijalankan sesuai dengan asas dan tujuan yang ditetapkan

dalam undang-undang ini. Dan melakukan verifikasi dan akreditasi terhadaap

lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan memenuhi kelayakan

sebagai lembaga bantuan hukum.2

a. Bantuan hukum diberikan kepada penerima bantuan hukum yang

menghadapi masalah hukum.

b. bantuan hukum meliputi masalah hukum pidana, perdata, dan tatausaha

Negara baik secara litigasi maupun nonlitigasi.

1 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bnatuan

Hukum. (Jakarta: Bphntv,2013) h.2

2 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bnatuan

Hukum. (Jakarta: Bphntv,2013) h.3

Page 29: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

13

c. Bantuan hukum yang dimaksud adalah menjalankan kuasa hukum,

mendampingi, mewakili, membela, dan melakukan tindakan bantuan

hukum lain untuk penerima bantuan hukum.3

4. Prinsip Bantuan hukum

a. Prinsip kepentingan keadilan.

Prinsip ini termaktub dalam international covemant on civil and

political rights (ICCPR). Prinsp ini banyak di adobsi dan di praktikkan di berbagai

Negara sebagai jalan utama bagi penguatan akses bagi masyarakat merjinal.

Bahkan secara jelas prinsip ini juga menjadi argumentasi dalam penjelasan

Undang-Undang No 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum.

Kepentingan dalam kasus tertentu ditentukan oleh pemikiran yang

serius tentang tindak pidana yang di tuduhkan oleh tersangka dalam kasus dan

ancaman hukum mati. bersangkutan kasus dengan ancaman hukum mati berhak

memilih perwakilan hukumnya dalam setiap proses pemeriksaan kasusnya.

Tersangka ancaman hukuman mati dapat membandingkan antara perwakilan

hukum pilihannya dengan yang di tunjuk oleh pengadilan. Selain itu narapidana

mati berhak untuk menunjuk penasehat untuk permohonan post-coniviction

judicial relief, permohnan grasi, keringanan hukuman, amnesti atau pengampunan.

Demgan prinsip ini, bantuan hukum dapat di terapkan terterhadap kasus

kasus mental disability seperti pengujian apakah penahanan tersangka/terdakwa

dapat dilanjutkan atau tidak (detention riview) dalam progress detention review

3 Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bnatuan Hukum.

(Jakarta: Bphntv,2013) h.2

Page 30: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

14

tersamgka atau terdakwa berhak di dampingi advokat. Bantuan hukum dapat

diterapkan untuk kasus-kasus kejahatan ringan, ketika kepentingan keadilan sendiri

dan juga lebih kondisi ekonomi dari tersngka atau terdakwa yang merupakan

unemployee serta karena kompleksitas. Bantuan hukum dapat diterapkan terhadap

kasu-kasu terorisme dan akses terdapat bantuan hukum tidak boleh dihambat saat

tersangka atau terdakwa diahan. Bahkan ketika Negara dalam keadaan darurat

bantuan hukum tidak boleh di tangguhkan. Tersangka tidak dapat meniadakan

penasihat hukum atas dasar ia telah di beri kesempatan untuk membela dirirnya

sendiri tetapi tidak menghendaki untuk membela dirinya.4

b. Prinsip tidak mampu

Prinsip tidak mampu juga sudah menjadi pandangan umum dari prinsip

pemberian bantuan hukum. Bantuan hukum di berikan kepada kelompok

masyarakat yang karena faktor ekonomi tidak dapat menyediakan advokat untuk

membela kepentingannya seorang tersangka atau terdakwa harus tidak mampu

secara finansial memebayar advokat. Namun dalam hal “tidak mampu memebayar”

tidak dapat hanya diartikan sebagai miskin tetapi juga dapat diartika apakah

seorang dari penghasilannya mampu menyisihkan dana untuk membayar jasa

sseorang pengacara. Seingga penting merumuskan standar dari kelompok yang

berhak menerima bantuan hukum.5

4 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

5 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

Page 31: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

15

c. Prinsip hak untuk memilih pengacara/pemberibatuan hukum

Prinsip ini menentukan Negara harus menjamin baha tersangka

terdakwa mempunyai hak untuk memilih advokatnya dan tidak dipaksa untuk

menerima advokat yang di tunjuk oleh pengadilan kepadanya. Selain itu Negara

harus menjamin kompetensi advokat yang data memberikan bantuan hukum secara

imarsial.

Kompetensi menjadi kunci utama, kerena pembelaan tidak bersifat

formal tetapi substansial, sehingga betul-betul membela dengan kesungguhan dan

porofesionalisme sebagaimana provesi penegak hukum pada umumnya6

d. Prinsip Negara memeberikan akses atas bantuan hukum di setiap

pemeriksaan.

Negara harus menjamin bahwa akses atas bantuan hukum di setiap

tingkat pemeriksaan. Sistem pemeriksaan yang tertutup seperti kasus-kasus

kejahatan terhadap Negara memungkinkan tidak adanya akses keatas bantuan

hukum harus tetap dijamin. Tersangka atau terdakwa berhak berkomunikasi

dengan advokat dan berhak atas akses kepengadilanuntuk menggugat atas

tindakan-tindakan kekerasan oleh petugas penjara (ill-treatment). Prinsip ini

akan dapat di hindari terjadinya abuse of pawer dalam penanganan perkara

seperti penggunaan cara-cara kekerasan, ataupun bahkan rekayasa kasus.7

e. Prinsip hak yang efektif

Saat pengadilan menyediakan bantuan hukum, maka advokat

yang di tunjuk harus memenuhi kualifikasi untuk mewakili dan membela

6 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

7 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

Page 32: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

16

tersangka. Seorang advokat yang di tunjuk oleh pengadilan, untuk mewakili

dan membela tersangka, harus mendapatkan pelatihan yang di perlukan dan

mempunyai pengalaman atas segala hal yang brhubungan dengan kasus tersbut.

1) Teori eqaliti befor de law

Yang menjelaskan bahwa semua orang sama di hadapah hukum.

2) Teori acces to justice

Yang menjelaskan tentang tata cara mendapatkan keadilan. 8

f. Pengertian bantuan hukum.

Sebelum membahas mengenai pengertian bantuan hukum, terlebih

dahulu perlu diketahui pengertian hukum itu sendiri. Pertanyaan mengenai

apakah hukum itu, senantiasa merupakan pertanyaan yang jawabannya tidak

mungkin satu. Dengan kata lain, perkataan, persepsi orang tentang hukum

itu beraneka ragam, tergantung dari sudut mana mereka memandangnya.

Kalangan hakim akan memandang pengertian hakim dari sudut pandang

profesi mereka sebagai hakim, kalangan ilmuan hukum akan memandang

hukum itu dari sudut pandang profesi keilmuan mereka, rakyat akan

memandang hukum dari sudut pandang mereka, dan sebagainya.

Berikut merupakan definisi hukum dalam pandangan beberapa ahli

diantaranya:

8 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

Page 33: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

17

a. Leon Duguit.

Hukum adalah tingkahlaku warga masyarakat, yang merupakan

aturan dimana daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh warga

masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang

melakukan pelanggaran.

b. Emmanuel Kant.

Hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi di mana terjadi kombinasi

antara keinginan-keinginan pribadi seseorang dengan keinginan-keinginan pribadi

rang lain sesuai dengan hukum umum tentang kemerdekaan.

c. John Austin.

Hukum adalah seperangkat perintah, baik langsung ataupun tidak

langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan

masyarakat politik yang independen, di mana otoritasnya (pihak yang berkuasa)

merupakan otoritas tertinggi.

d. Paul Scholten.

Hukum adalah suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan

apa yang tidak layak dilakukan. Jadi, hukum itu bersifat suatu perintah.

e. Achmad Ali.

Hukum adalah seperangkat kaidah atau hukum yang tersusun dalam

suatu sistem, yang menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

Page 34: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

18

dilakukan oleh manusia sebagai warga masyarakat dalam kehidupan

bermasyarakatnya, yang bersumber baik dari masyarakat sendiri, maupun dari

sumber lain, yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat

tersebut, serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai satu

keseluruhan) dalam kehidupannya, dan jika kaida tersebut dilanggar akan

memberikan kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang

sifatnya eksternal.9

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangUndang

Hukum Acara Pidana (KUHAP), telah menyinggung mengenai bantuan hukum.

Namun, hal yang diatur mengenai bantuan hukum dalam KUHAP hanya

mengenai kondisi untuk mendapatkan bantuan hukum, tanpa menjelaskan

pengertian bantuan hukum itu sendiri. Selain dalam KUHAP, bantuan hukum

juga telah tertuang dalam pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 18 Tahun

2003 Tentang Advokat.

Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat

secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. Jadi pengertian bantuan

hukum menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang

Advokat di atas, bahwa ketentuan hukum oleh seorang advokat yang diberikan

kepada seseorang (klien) secara cuma-cuma dalam hal penunjukan oleh hakim

karena klien yang tidak mampu.10

9 Achmad Ali. Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis). Cetakan

III. (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Tbk, 2002), h. 9-10.

10Andi Sofyan., Hukum Acara Pidana, Suatu pengantar (Jakarta: Sinar Grafika:2007)., h. 119.

Page 35: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

19

Pengertian bantuan hukum juga dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 1

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.Pasal 1 angka

1 menyatakan:

Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi

Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.Bantuan

atau dengan kata lain pertolongan ini diberikan kepada setiap orang yang

membutuhkan pertolongan dalam bidang hukum karena keterlibatannya dalam

masalah hukum. Karena kurang mengerti akan hukum dan atau tidak mampu

pengetahuannya tentang hukum dan miskin, ini membutuhkan pertolongan,

bantuan hukum, mereka ini disebut pencari keadilan, justiciable, dapat dibela,

sering juga disebut sebagai “klient” bagi pemberi bantuan hukum.

Jadi, bantuan hukum dapat diartikan jasa memberi bantuan hukum dengan

bertindak baik sebagai pembela dari seseorang yang tersangkut dalam perkara

pidana maupun sebagai kuasa dalam perkara perdata, ataupun dalam perkara tata

usaha negara di muka pengadilan, dan atau memberi nasehat hukum di luar

pengadilan11.Unsur-unsurnya adalah adanya jasa hukum, tindakan, pembela

artinya orang yang berwenang bertindak membela suatu perkara baik di luar

maupun di dalam pengadilan, adanya nasehat-nasehat hukum atau konsultasi

hukum.

11 Lasdin Wlas. Cakrawala Advokat Indonesia. (Yogyakarta: Liberty, 1989), h. 119

Page 36: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

20

B. Tinjauan Umum Standar Oprasional

1. Legal Aid

Bantuan hukum, sistem nasional yang diatur secara lokal dimana bantuan

hukum ditujukan bagi mereka yang kurang keuangannya dan kurang mampu

untuk membayar penasihat hukum pribadi. Dari pengertian ini jelas bahwa bantuan

hukum diarahkan pada sosok penasihat hukum sebagai ahli hukum yang dapat

membantu mereka yang tidak mampu untuk menyewa penasihat hukum. Jadi

Legal Aid berarti pemberian jasa di bidang hukum kepada seseorang yang terlibat

dalam suatu kasus atau perkara dimana dalam hal ini:

a. Pemberian jasa bantuan hukum dilakukan dengan cuma-cuma;

b. Bantuan jasa hukum dalam legal aid lebih dikhususkan bagi yang tidak

mampu dalam lapisan masyarakat miskin;

Dengan demikian motivasi utama dalam konsep legal aid adalah menegakkan

hukum dengan jalan berbeda kepentingan dan hak asasi rakyat kecil yang tidak punya

dan buta hukum.12

2. Legal Assistance

Makna dari legal assistance lebih luas jika dibandingkan dengan pengertian

legal aid. Legal assistance lebih memaparkan profesi dari penasihat hukum

sebagai ahli hukum. Sehingga dalam pengertian itu, sebagai ahli hukum ia dapat

12 M.Yahya Harahap. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP. (Jakarta:

Sinar Grafika, 2002), h. 334.

Page 37: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

21

memberikan jasa bantuan hukum tanpa terkecuali. Artinya, keahlian seorang ahli

hukum dalam memberikan bantuan hukum, tidak terbatas pada mereka yang miskin

saja, tetapi juga pada mereka yang mampu untuk membayar prestasi.

Bagi sebagian orang, legal aid selalu dihubungkan dengan orang tidak

mampu yang miskin, dan tidak mampu untuk membayar advokat. Namun,

sebagian orang pula menafsirkan bahwa legal aid sejatinya sama dengan legal

assistance yang selalu ditafsirkan pelayanan hukum yang diberikan oleh masyarakat

advokat kepada masyarakat yangmampu. Tafsiran umum yang berlaku akhir-akhir

ini, legal aid adalah model pemberian bantuan hukum untuk masyarakat tidak

mampu13

3. Legal Service

Clarence J. Diaz memperkenalkan pula istilah “legal service”. Pada umumnya,

kebanyakan orang lebih cenderung menggunakan memberi pengertian kepada

konsep dan makna legal service dibandingkan dengan makna dari legal aid dan

atau legal service. Bila diterjemahkan secara bebas, arti dari legal service adalah

pelayanan hukum. Jadi legal service adalah segala bentuk pemberian bantuan hukum

oleh kaum profesi hukum kepada khalayak di dalam masyarakat dengan maksud

untuk menjamin tak ada seorang pun dalam masyarakat yang tidak memperoleh

nasehat-nasehat hukum, karena alasan tidak mempunyai biaya.14

13 M.Yahya Harahap. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP. (Jakarta:

Sinar Grafika, 2002), h. 334.

14 M.Yahya Harahap. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP. (Jakarta:

Sinar Grafika, 2002), h. 334.

Page 38: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

22

Istilah legal service ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk

menjamin agar operasi sistem hukum di dalam kenyataan tidak akan menjadi

diskriminatif sebagai adanya perbedaan tingkat penghasilan, kekayaan dan sumber-

sumber lainnya yang dikuasai individu-individu di dalam masyarakat.

Hal ini dapat dilihat pada konsep dan ide legal service yang terkandung

makna dan tujuan sebagai berikut.

Memberi bantuan kepada anggota masyarakat yang operasionalnya

bertujuan menghapuskan kenyataankenyataan diskriminatif dalam penegakan dan

pemberian jasa bantuan antara rakyat miskin yang berpenghasilan kecil dengan

masyarakat kaya yang menguasai sumber dana dan posisi kekuasaan.

Dengan pelayanan hukum yang diberikan kepada anggota masyarakat yang

memerlukan, dapat diwujudkan kebenaran hukum itu sendiri oleh aparat penegak

hukum dengan jalan menghormati setiap hak yang dibenarkan hukum bagi setiap

anggota masyarakat tanpa membedakan yang kaya dan miskin.

Di samping untuk menegakkan hukum dan penghormatan kepada yang

diberikan hukum kepada setiap orang, legal service di dalam operasionalnya, lebih

cendrung untuk menyelesaikan setiap persengketaan dengan jalan menempuh cara

perdamaian.

Page 39: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

23

C. Tinjaun Umum Pencari Keadilan.

1. Pencari keadilan

Perjuangan mendapatkan keadilan telah melahirkan banyak elegi.

Penegakan hukum di Indonesia mencatat riwayat orang-orang yang

terjerembap ke dalam perangkap hukum meskipun mereka sebenarnya bukan

pelaku kejahatan. Sistem penegakan hukum yang tak transparan, korup, dan

pengungkapan kejahatan berbasis ‘pengakuan’ telah melahirkan korban seperti

Lingah dan Pacah.

Sejarah lain mencatat sederet elegi penegakan hukum yang menimpa

Sum Kuning, Sengkon-Karta, Marsinah, dan mungkin Pak De. Era reformasi

pun tak mampu meniadakan sepenuhnya noktah hitam dalam sejarah

penegakan hukum di Indonesia. Ada kasus Prita Mulyasari yang dikriminalisasi

karena curhat atas pelayanan buruk rumah sakit, ada kasus Nenek Minah yang

terjerat kasus pencurian kakao, hingga kisah sedih dua orang janda pejuang

mempertahankan rumah peninggalan suami.

Mereka yang memperjuangkan dan mengorbankan banyak hal untuk

mendapatkan keadilan lazim disebut justiciabelen atau justisiabelen. Kegigihan

perjuangan sejumlah justisiabelen -dibantu kelompok masyarakat yang peduli-

acapkali berhasil mengoreksi kekeliruan dan penyimpangan hukum. Apakah

sebenarnya arti justiciabelen?

Dalam kamus Belanda, lema justitiabelen diartikan sebagai orang yang

tunduk pada hukum. Kadang disebut juga sebagai rechtszoekenden, yang

mengandung makna rakyat pencari keadilan. Berasal dari lema recht (hukum,

Page 40: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

24

hak) dan zoeken yang berarti mencari. Orang yang melakukan pencarian

sesuatu disebut zoeker15 .

Dalam literatur hukum Indonesia, justiciabelen diartikan secara singkat

sebagai pencari keadilan16 (). Namun istilah asing itu belum masuk menjadi

entri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2002).

Yang ada hanya lema justifikasi yang berarti putusan (alasan, pertimbangan)

berdasarkan hati nurani. Justiciabelen, meski sering diucapkan akademisi dan

praktisi hukum Indonesia, belum masuk kata serapan. Yang ada lema justisi

yang diartikan sebagai pengadilan17

Kata justiciabelen sebenarnya bisa dipakai kepada siapa saja yang

berusaha mendapatkan keadilan. Tetapi dalam sehari-hari, kata itu lebih sering

dipakai untuk menggambarkan mereka yang tertindas melawan penguasa atau

melawan kesewenang-wenangan aparat. Yang lemah melawan yang kuat.

Justiciabelen seolah melekat pada wong cilik yang dengan segala keterbatasan

berusaha meraih keadilan hukum

2. Pencari keadilan yang tidak mampu.

Dalam hukum positif Indonesia, kata justiciabelen identik dengan

istilah Pencari Keadilan yang Tidak Mampu. Kita bisa melihat istilah itu dalam

15 Marjanne Termorshuizen, Kamus Hukum Belanda Indonesia. (Jakarta:

Djambatan, 1999) h. 189

16 Budiman Tanuredjo. Lingah-Pacah, Perjuangan Menggapai Keadilan.

(Jakarta: Sinar Harapan, 1995) h.13

17 JS Badudu, Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa

Indonesia,(Jakarta: Djambatan 2003) h.90.

Page 41: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

25

Pasal 22 ayat (1) UU No 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Para pencari keadilan

yang tidak mampu itu masih disebut klien, dan tidak didefinisikan sama sekali.

Barulah dalam PP No 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma, istilah ‘Pencari Keadilan

yang Tidak Mampu disingkat Pencari Keadilan diartikan. Yaitu orang

perseorangan atau sekelompok orang yang secara ekonomis tidak mampu, yang

memerlukan jasa hukum advokat untuk menangani atau menyelesaikan

masalah hukum.

Dalam konteks terakhir, justiciabelen dimaknai sebatas mereka yang

akan mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma karena ‘secara ekonomi

tidak mampu’. Suatu lema dalam bahasa memang bisa mengalami penyempitan

atau perluasan makna.

Page 42: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam mengumpulakan data dan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan

metode-metode sebagai berikut:

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode Field research kualitatif.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif yaitu “suatu tatacara penelitian yang menghasilkan data deskriptif-analitis,

yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan juga

perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.1

Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian

kualitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat penting dan diperlukan secara optimal.

Peneliti merupakan salah satu instrumen kunci yang secara langsung mengamati,

mewawancarai dan mengobservasi obyek yang diteliti.2

Dalam penelitian ini, peneliti merupakan pengamat penuh, yaitu mengamati

pengimplementasian bantuan hukum di Yayasan Lemaba Bantuan Hukum Makassar .

Lokasi penelitian ini berada di Ruko borong senter Makassar Provinsi Sulawesi selatan

Kota Makassar dengan fokus penelitian bagaimana Stanadar Oprasional YLBHM

dalama Masyarakat.

1Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Cet. III; Jakarta: UI Press, 1996), h. 250.

2Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Cet. III; Jakarta: UI Press, 1996), h. 250.

Page 43: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

27

Lokasi ini dipilih dari banayaknya keluhan masyarakat miskin tentang

mahalnya bantuan hukum. Tetapi YLBHM hadir Untuk menjawab hal tersebut,

dikarenkana ia YLBHM siap memberi bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak

mampu.

Tetapi yang menjadi sebuah pertanyaan samakah satandar oprasional berbayar

maupun tidak dalam melayani masyarakat yang tidak mampu? Hal inilah yang

membuat saya tertarik meneliti di YLBHM makassar

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pendekatan

sebagai berikut:

a. Pendekatan Syar’i, yaitu pendekatan dengan memperhatikan ketentuan syari’at

Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits.

b. Pendekatan Yuridis, yaitu metode pendekatan yang selalu memperhatikan

peraturan yang ada dan masih berlaku.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengeksplorasikan jenis data kualitatif

yang berkaitan dengan masing-masing fokus penelitian yang sedang diamati. Sumber

data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data adalah

para informan yang memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung di lokasi penelitian YLBHM

Sumber data primer ini adalah hasil dari wawancara terhadap pihak-pihak yang

Page 44: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

28

mengetahui atau menguasai permasalahan yang akan dibahas serta dokumen-

dokumen yang didapat langsung dari lokasi penelitian.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan (Library

Research) dan (field research) yakni dengan menghimpun data-data dan

peraturan perundang-undangan, buku-buku karya ilmiah, dan pendapat para ahli

terkait dengan masalah yang dibahas.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam pembahasan penulisan skrisi ini, diperlukan data yang cukup sebagai

bahan analisis. Selanjutnya untuk menentukan data yang diperlukan, maka digunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Wawancara, yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang

terkait langsung dengan masalah yang dibahas, dalam hal ini adalah pihak yang

berperan dalam pemberian bantuan hukum di Indonesia

2. Studi dokumentasi, yaitu penulis mengambil data dengan mengamati dokumen-

dokumen dan arsip-arsip yang terkait dengan penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah merupakan sebuah alat yang digunanakan untuk

mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan

penelitian. Isntrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 45: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

29

1. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),

pelaku, kegiatan objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan

peneliti untuk melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik

perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti

perilaku manusia dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek

tertentu, melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.3

Beberapa bentuk observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi

partisipasi, observasi tidak terstruktur dan observasi kelompok tidak terstruktur.

a. Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan

untuk menghimpun data penelitian mulai pengamatan dan pengindraan

dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian

responden.

b. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa

menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat

harus mampu menggambarkan daya pengamatannya dalam mengamati

suatu objek.

c. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok

terhadap sesuatu atau beberapa objek sekaligus.4

3 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, EQUILIBRIUM, Vol.5 no.9 (Januari-Juni 2009),

h. 7. File://c:/USER/Downloads/Jurnal-Penelitian-Kualitatif. Pdf. (Diakses 26 Maret 2017).

4 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, EQUILIBRIUM, Vol.5 no.9 (Januari-Juni 2009),

h. 7. File://c:/USER/Downloads/Jurnal-Penelitian-Kualitatif. Pdf. (Diakses 26 Maret 2017).

Page 46: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

30

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah

dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku

muncul) dan kualitas perilaku.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat recheking atau pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang dgunakan dalam

penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang diperhatikan peneliti saat mewawancarai responden adalah

intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata dan kepekaan

nonverbal. Dalam mencari informasi peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu

wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden dan wawancara keluarga

responden.

Beberapa tips saat melakukan wawancara yang digunakan penulis adalah

memulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari

pertanyaan multiple, jangan memulai pertanyaan pribadi sebelum dipersilahkan, ulang

kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan pesan positif dan kontrol emosi negatif.5

5 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, EQUILIBRIUM, Vol.5 no.9 (Januari-Juni 2009),

h. 6. File://c:/USER/Downloads/Jurnal-Penelitian-Kualitatif. Pdf. (Diakses 26 Maret 2017).

Page 47: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

31

3. `Dokumentasi

Merupakan sejumlah besar fakta yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan

harian, cenderamata, laporan, artefak, foto dan sebagainya. Sifat utama data ini tidak

terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.

Secara detail barang dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,

surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah

atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di wabsite, dan lain-lain.

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sistem analisa data kualitatif dan

kemudian dipaparkan secara deskrptif.

Analisa data secara kualitatif yaitu analisa data yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, megorganisasikan data memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan pada

orang lain.

Analisa data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai

mengumpulkan data, ini amat penting dan tidak mengacu pada kontribusi data tersebut

pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian lapangan (kualitatif) bisa

saja terjadi karena memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus

Page 48: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

32

penelitian. Ini dikarenakan perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga

fokus yang sudah didesain sejak awal dapat berubah di tengah jalan karena peneliti

menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya tidak terbayangkan.6

Lewat data tersebut kita dapat memperoleh informasi yang lebih bermakna data

atau informasi ini diperlukan pengertian mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan

konseptual, pengalaman eksperimen peneliti. Kualitas hasil dari pengolahan analisa

kualitatif ini sangat tergantung pada faktor tersebut. Sehingga penulis tertari

menggunakan analisa kualitatif sebagai bahan rujukan penulis dalam mengelolah data.

Melalui analisa diatas penulis menguraikan langsung hasil dari penelitian dari

studi hasil penelitian atas Advokat YLBHM . Untuk lebih mendapatkan gambaran

nyata yang selanjutnya akan disajikan secara deskriptif mengenai proses pemberian

bantuan Hukum

G. Pengujian Keabsahan Data

Dalam menguji data dan materi yang disajikan, digunakan metode sebagai

berikut:

1. Deksriptif

Merupakan metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-

sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis

dan menginterpretasikannya. Metode ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui,

tekni survay studi kasus (membedakan dengan suatu kasus). Yang pada umumnya

6 Chaedar Alwasilah. “Pkoknya Kualitatif”. (Jakarta: PT Dunia Pustaka, 2003), h. 48.

Page 49: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

33

digunakan dalam menguraikan, mengutip, atau memperjelas bunyi peraturan

perundang-undangan dan uraian umum, serta memberikan gambaran perbandingan

antara hasil penelitian dan teori yang digunakan.7

2. Komperatif

Merupakan studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku dan analisis

dokumenter. Yang pada umumnya digunakan dalam membandingkan perbedaan

pendapat terutama terhadap materi yang mungkin dapat menimbulkan ketidak

sepahaman serta dapat menimbulkan kerancauan, sehingga dibutuhkan anasilis dari

setiap hasil dari gerak dan tingkah laku serta dokumen-dokumen yang digunakan oleh

penulis dalam mengelola data.

3. Deduktif dan Induktif

Deduktif tolak ukurnya adalah peraturan perundang-undangan dan Syariat

Islam, sehingga dalam melakukan pengujian keabsahan data dari hasil penelitian ada

yang menjadi acuan dasar bagi peneliti. Guna memudahkan proses pengolahan data

sehingga tidak terjadi ketidak absahan hasil penelitian.

Sedangkan induktif adalah merupakan analisa berdasarkan fakta-fakta yang

ditemukan dilapangan. Ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terkait segala

bentuk aturan yang ditemukan dilapangan, baik berupa kejadian, hasil penemuan

menyusun logika untuk mengambil kesimpulan.

7 Suryana, Metodologi Penelitian Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif.

File://c/USER/Downloads/FILE_7.Pdf. (26 Maret 2017). h. 16.

Page 50: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

34

4. Kredibiltas

Untunk memberi penjelasan apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima

atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai keabsahan data adalah lama penelitian,

observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif,

membandingkan dengan hasil penelitian lain.8

5. Transferabilitas

Yaitu untuk memberikan penjelasan apakah hasil penelitian penulis ini dapat

diterapkan pada situasi yang lain. Yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat

kensistensi peneliti dalam mengumpulkan, membentuk dan menggunakan konsep-

konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.9

8 D. Retcliff. “Analytic Induction as Qualitatif Research Methood of Analysis”. Available

Online, 2001. h. 14. http://don.ratcliff.net/qual/anaytic.html.

9 D. Retcliff. “Analytic Induction as Qualitatif Research Methood of Analysis”. Available

Online, 2001. h. 16. http://don.ratcliff.net/qual/anaytic.html.

Page 51: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

35

BAB IV

YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAKASSAR (YLBHM) DALAM

PERANNYA MEMBANTU PENCARI KEADILAN.

A. Gambaran Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

Yayan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) adalah lembaga

organisasi non profit Yang di dalamnya terdapat beberapa unsur yang tidak dapat

tepisah. Yayasan lembaga bantuan hukum Makassar terletak di kota Makassar

kecamatan manggala kelurahan borong tepatnya di ruko bisnis senter borong, yang di

dalamnya terdiri dari direktur, skertaris, bendahara, devisi litigasi, devisi non litigas

devisis risert dan paralegal.1( MST, wawancara 2017)

1. Peranan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar.

Hadirnya yayasan lembaga bantuan hukum Makassar (YLBHM) sangat

membantu dalam menegakkan keadilan sebagaimana perannya dalam membantu orang

yang tidak mampu baik secarah ekonomi dan politik mewujukan penyamarataan

wanita dan melindungi anak. Yang di sepesifikkan menjadi: nelayan, tanih buruh

migran dan miskin kota demikian juga pada perlindungan anak dan perempuan.

Sehingga dapat terwujudnya cita-cita pancasila khususnya sila ke 5 keadilan sosial bagi

seluru rakyat Indonesia, bagitu juga dengan membantu menciptakan sebuah perinsip

hukum yang sangat popular ekualiti before the law yaitu persamaan di depan hukum

tanpa membedakan mampu atau tidak mampu.

1 Muh. Safri Tunru, SH. MH. Devisi Litigasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar,

Wawancara Gowa, 22 Mei 2017

Page 52: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

36

2. Latar belakang berdirinya Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar

(YBLHM)

a. Kurangnya advokat yang memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma.

Lembaga bantuan hukum pada umumnya dan terkhusus Yayasan Lembaga

Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) terbentuk dari sebuah keprihatinan advokat

terhadap pencari keadilan khususnya yang tidak mampu. Banyaknya dana yang harus

di keluarkan ketika ingin didampingi masyarakat sangatlah menyulitkan masyarakat

untuk memperjuangkan haknya. 2( MST, wawancara 2017)

b. Menumpuknya perkara yang tidak di damping advokat.

Sebagaimana beberapa undang-undang yang mewajibkan adanya Advokat

dalam beracara di pengadilan menekankan pentingnya hadir advokat. pasal 37 Undang

–Undang Nomor 4 tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman, setiap orang yang

tersangkut perkara berhak mendapatkan bantuan hukum. Bantuan hukum dalam pasal

ini diberikan oleh seorang penasehat hukum atau saat ini lebih dikenal dengan

“advokat”3. Dan menurut ketentuan pasal 38 Undang –Undang Nomor 4 tahun 2004

Tentang Kekuasaan Kehakiman, seorang tersangka sejak saat dilakukan penangkapan

dan/atau penahanan berhak menghubungi dan meminta bantuan advokat4. Selain itu

Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana (KUHAP) merupakan aturan-aturan yang mengatur bagaimana prosedur

pemeriksaan seorang yang disangka atau didakwa melakukan tindak pidana hingga ia

2 Muh. Safri Tunru, SH. MH. Devisi Litigasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum

Makassar, Wawancara Gowa, 22 Mei 2017

3 Republik Indonesia, “ undang-undang nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan

kehakiman” h 4

4 Republik Indonesia, “ undang-undang nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan

kehakiman” h 4

Page 53: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

37

diputus/divonis pengadilan. Di dalamnya juga mengatur hak-hak tersangka/terdakwa

yang wajib dihormati, dan dipenuhi oleh aparat penegak hukum yang memeriksa agar

pemeriksaan terhadap tersangka/terdakwa berjalan secara adil dan berimbang.

c. Amanat undang-undang dasar 1945

Hak tersebut tegas dijamin dalam Konstiutsi (UUD 1945) khususnya pasal 28

D ayat 1 yang menyatakan, “setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan

hukum”5. Dan juga pada sila ke 2 kemanusiaan yang adil dan beradap. Undang-Undang

Dasar sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 yaitu: “Segala warga Negara

bersamaan kedudukannya dalam hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya”6 dalam Pasal 27 Ayat 1 hubungannya dengan bantuan hukum adalah hak

dari setiap warga negara untum memperoleh persamaan kedudukan dalam bidang

hukum, yaitu berupa kesempatan yang sama guna mendapatkan bantuan hukum baik

di dalam maupun luar persidangan7.

3. Sejara Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

Yayasan lembaga bantuan hukum Makassar (YLBHM) di bentuk pada

tangggal 17 juni 2004 berdasarkan tuatan external yang mengharuskan memberikan

bantuan hukum secara cepat kepada masyarakat miskin. Oleh karena minimnya

5 Republik Indonesia: undang-udang dasar 1945.

6 Republik Indonesia: undang-udang dasar 1945.

Page 54: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

38

lembaga yang konsen terhadap bantuan hukum kepada masyarkat disisi lain kondisi

sosial, politik, dan hukum yang melemahkan masyrakat terkhusus petani, nelayan,

buruh, dan buruh atau buruh migran, miskin perkotaan serta lemahnya posisi

perempuan dan anak untuk mengakses dalam bergai bidang kasus ekonomi, sosial,

politik dan hukum.

4. Visi Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

a. Terwujudnya transformasi politik kearah yang lebih demokratis sebagi upaya

membongkar tatanan dominasi Negara dalam mewujudkan kedaulatan rakyat

yang berprspektif gender.

b. Mewujudkan system Hukum dan administrasi hukum yang

menjaminpartisipasi maysarakat dalam menentukan setiap keputusan politik

terutama yang berkaitan dengan kepentingan politik.8

5. Misi Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

a. Menanamkan, menumbuhkan dam menyebarluaskannilai nilai kedaulatan

rakyat dan Negara.

b. Hukum yang demokratis dan berkeadilan sosial kepada seluruh lapisan

masyarkat.

c. Mendorong tumbuhnya sifat kritis rakyat dalam merumuskan dan

mengekspresikan kepentingannya.

8. YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004)

Page 55: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

39

d. Mendorong tumbuhnya oraganisasi rakyat sebai saran perjuangan kolektif.

e. Mendorong kondisi awal yang mengadakan pembaharuan hukum yang

tanggap terhadap keutuhan masyarakat.9

6. Prinsi- Prinsi Perjuangan Yayasan Lembaga Bnatuan Hukum Makassar

(YLBHM).

a. Layanan bantuan Hukum bantuan hukum diberikan pada golongan yang tidak

mampu dari segi ekonomi dan tidak mampu dari segi politik.

b. Pengabdi hukum, menegakkam hukum dengan tidak membiarkan adanya

perbuatan yang melawan hukum dan tidak berkompromi dengan

penyelanggaraan hukum.

c. Pengabdi hukum selalu mendahulukan kepentingan kolektif dari pada

kepentingan pribadi.

d. Dama memperjuangkan tujuan dan misi yayasan lembaga bantuan hukum

Makassar (YLBHM), para aktivis tidak dibenarkan berkompromi dengan

ketidak adilan dan pelanggaran HAM10

7. Nilai-Nilai Kerja Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

a. Kejujuran.

b. Non diskriminasi.

c. Partisipasi.

9 . YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004) 10 . YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004)

Page 56: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

40

d. Transparan.

e. Akuntebel.

f. Non kekerasan.

g. Independen.

h. Imparsial.11

8. Fokus Issu.

a. Tanah dan sumber daya alam.

b. Lingkungan hidup.

c. Buruh, buruh migran dan miskin kota.

d. Perempuan dan anak.

e. Hak sipil dan politik ekonomi, social dan budaya.12

9. Program Kerja Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

a. Advokasi hukum dan ham.

b. pengembangan sumber daya hukum masyarakat.

c. Studi dan penelitian.

d. Pengembangan jaringan kerja informasi dan dokumentas.13

11 . YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004)

12 . YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004)

13 . YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid fundatiun, 2004)

Page 57: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

41

10. Struktur Kerja Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

a. Direktur.

Direktur sendiri yang menjalankan tugas sebagai kepala YLBHM yang

bertangggung jawab atas keseluruhan YLBHM. Yang saat ini di duduki Bapak Adnan

Buyung Aziz, SH. MH.

b. Sekretaris.

Dalam hal ini sekertaris tetap di fungsikan pada fungsinya yakni sebagai

pengatur persuratan ataupun penghendel jalannya persurantan. Baik surat masuk

maupun surat keluar.

c. Bendahara.

Bendahara berfugsi untuk mengatur keungan lembaga baik itu pengeluran dan

pemasukan kantor.

d. Devisi litigasi.

Devisi litigasi adalah devisi yang di berikan kewenangan Mengkafer jalannya

semua kasus yang bersifat litigasi yakni didalam pengadilan. Baik dari gugatan

samapai pada putusan yang bersifat tetap

e. Devisi non litigasi.

Devisi non litigasi adalah devisi yang berkaitan dengan penyelesain perkara di

luar pengadilan.

f. Devisis researt

Devisi reaseart berfungsi pada bidang penelitian jadi hal ini menunjukan bahwa

YLBHM tidak hanya menyelesaikan perkara tetapi juga peduli akan keilmuan itu

sendriri.

g. Para legal.

Dengan melihat pada masih terbatasnya jumlah advokat dan jangkauan wilayah

kerja advokat yang sebagian besar menjalankan tugasnya di wilayah perkotaan

mengikuti domisi Pengadilan Negeri sedangkan sebaran masyarakat miskin yang

membutuhkan bantuan hukum terdapat di wilayah pedesaan atau pelosok perkotaan.

Maka peran paralegal sangat penting untuk menjangkau akses terhadap keadilan bagi

masyarakat miskin. Peran paralegal telah ditegaskan dalam UU Nomor 16 Tahun 2011

tentang Bantuan Hukum yang menyatakan pemberi bantuan hukum diberikan hak

melakukan rekruitmen terhadap advokat, paralegal, dosen dan mahasiswa fakultas

hukum. Melalui UU ini maka paralegal telah memperoleh legitimasi hukum sehingga

eksistensinya harus diakui oleh aparat penegak hukum dan institusi terkait lainnya.

Ketentuan hukum internasional juga mengatur pemberian bantuan hukum dan

pengakuan peran paralegal dalam United Nations Principles and Guidelines on Access

to Legal Aid in Criminal Justice System namun sayangnya maish banyak yang tidak

mengakui keberadaannya.14.( ABA wawancara 2017)

14 Anan Buyung Aziz, Diriktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Wawancara,

Makassar 1 juli 2017

Page 58: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

42

10. Dasar Hukum Tugas Yayasan Lembag Bantuan Hukum Makassar

(YLBHM).

Undang-Undang Dasar sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1

yaitu: “Segala warga Negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan

Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” dalam Pasal 27 Ayat 1 hubungannya

dengan bantuan hukum adalah hak dari setiap warga negara untum memperoleh

persamaan kedudukan dalam bidang hukum15, yaitu berupa kesempatan yang sama

guna mendapatkan bantuan hukum baik di dalam maupun luar persidangan.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum Masalah

mengenai bantuan hukum terdapat dalam bab empat syarat dan tata cara pemberian

bantuan hukum pada Pasal 14 Ayat 1 dan 2, hubungan pasal tersebut dengan bantuan

adalah menjelaskan tentang persyaratan untuk memperoleh bantuan hukum dan tata

cara mengajukan permohonan baik secara lisan maupun tertulis16.

Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Penjelasan tentang bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu terdapat dalam

Pasal 18. Hubungan Pasal tersebut dengan bantuan hukum adalah seseorang yang

diperiksa berhak mandapatkan bantuan hukum sejak saat penyidikan sampai nadanya

putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap17.

15 Republik Indonesia: undang-udang dasar 1945

16 Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum

17 Republik Indonesia: Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia .

Page 59: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

43

4. PP No 83 Tahun Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum

Secara Cuma-Cuma

Penjelasan tentang antuan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu terdapat

dalam Pasal 2,3,5,10, dan 12. Hubungan Pasal 2 dengan bantuan hukum adalah

bahwasanya advokat diharuskan untuk memberikan bantuan hukum secara cumacuma

kepada lapisan masyarakat pencari keadilan dengan tidak memandang dari pangkat,

jabatan maupun golongan, ataupun status sosial lainnya yang ada didalam masyarakat.

Pasal 3 Ayat (1) dan (2) hubungannya dengan bantuan hukum bahwasanya

yang dimaksud dengan bantuan hukum yang diberikan secara cuma-cuma berlaku

disetiap tingkatan proses peradilan, baik didalam maupun diluar persidangan.

Pasal 5 hubungannya dengan bantuan hukum adalah suatu permohonan

bantuan hukum secara cuma-cuma boleh diajukan secara bersama-sama oleh pencari

keadilan apabila terdapat kepentingan yang sama dalam suatu persoalan hukum.

Pasal 10 hubungannya dengan bantuan hukum adalah advokat dalam

memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma harus memberikan perlakuan yang

sama dengan pemberian bantuan hukum yang dilakukan dengan pembayaran atau

honorarium.

Pasal 12 Ayat (1) dan (2) hubungannya dengan bantuan hukum adalah advokat

dilarang menolak permohonan bantuan hukum secara cuma-cuma, dan apabila terjadi

penolakan permohonan pemberian bantuan hukum, maka permohonan dapat

Page 60: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

44

mengajukan keberatan kepada organisasi advokat atau Lembaga Bantuan Hukum yang

bersangkutan18.

11. Sumber dana Yayan Lembag Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

a. Kementrian Hukun dan Hak Asasi Manusia.

Dalam sebuah MOU atau nota kesepakatan kementrian hukum dan ham

memberiakan dana sebesar 35 juta dalam setahun untuk mendampingi masyarakoat

pencari keadilan yang tidak mampu.

b. Klien yang mampu.

Klien yang mampu juga turut serta dalam pendanaan pencari keadilan bahkan

penduduki prinkat pertama dumber dana YLBHM.

c. Pembuatan Peraturan daerah (PERDA)

Dalam hal ini YLBHM juga turut andil dalam pembuatan peraturan daerah

(PERDA) yang tentu juga mandapatkan bagian dalam pembuatan perda tersebut jadi

dana yang di dapatkan dalam hal pembuatan Perda juga di masukkan sebagagai kas

YLBHM.

d. Donor

Donor yang yang turut membantu YLBHM adalah Organisasi yang memiliki

visi misi yang sama dengan YLBHM seperti legal aid dan asutralian aid19(ABA

wawancara 2017)

B. Tugas Dan Fungsi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM).

Melihat pengertian diatas maka peranan Lembaga Bantuan Hukum sangat

dibutuhkan bagi masyarakat miskin dalam hal penyelsaian dan pendampingan, layanan

hukum yang dapat diberikan mencakup layanan bantuan hukum litigasi dan nonlitigasi.

Adapun pengertian dan landasan Hukum beberapa tugas dan fungsi yayayan lembaga

bantuan hukum Makassar anatara lain:

18Republik Indoesia, PP No 83 Tahun Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan

Hukum Secara Cuma-Cuma.

19 Adana Buyung Asis, S.H, M.H, direktir Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar.

Wawan cara Makassar 23 Juli 2017

Page 61: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

45

1. Litigasi

Istilah Litigasidalam Bahasa Inggris “Litigation” artinya proses pengadilan,

sehingga litigasi adalah proses penyelesaian perkara melalui pengadilan, yang

dijalankan oleh pemberi bantuan hukum terhadap para pencari keadilan, dalam rangka

mempertahankan hak dan kepentingannya. Bantuan hukum meliputi bantuan hukum

dalam perkara pidana yang menempatkan pemberi bantuan hukum sebatas

mendampingi tersangka/terdakwadan mengadakan berdasarkan tata cara dan prosedur

hukum yang ada, baik menyangkut pembelaan, proses penyelesaian perkara, dan

lembaga yang berwenang menyelesaikan perkara adalah pengadilan20.

2. Nonlitigasi.

a. Pengertian Nonlitigasi

Non Litigasi adalah penyelesaian masalah hukum diluar proses Peradilan,

tujuannya adalah memberikan bantuan dan nasehat hukum dalam rangka

mengantisipasi dan mengurangi adanya sengketa, pertentangan dan perbedaan, serta

mengantisipasi adanya masalah-masalah hukum yang timbul. Adapun cara

penyelesaian sengketa alternative menurut Undang -Undang Nomor 30 tahun 1999

adalah:

20 Sunarti.Hukum Penyelesaian Sengeta.(Jakarta; Sinar Garfika,2007) h2

Page 62: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

46

b. Negosiasi

Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa dimana antara dua orang atau

lebih para pihak yang mempunyai hal atau bersengketa saling melakukan kompromi

atau tawar menawar terhadap kepentingan penyelesaian suatu hal atau sengketa untuk

mencapai kesepakatan Pihak yang melakukan negosiasi disebut negosiator, sebagai

seorang yang dianggap bisa melakukan negosiasi. Beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam menjalankan negosiasi, diantaranya:

1) Memahami tujuan yang ingin di capai.

2) Menguasai materi negosiasi.

3) Mengetahui tujuan negosiasi.

4) Menguasai keterampilan tehnis negosiasi, didalamnya menyangkut

keterampilan komunikasi.

c. Mediasi

Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa diluar peradilan yang kurang lebih

hampir sama dengan negosiasi. Bedanya adalah terdapat pihak ketiga yang netral dan

berfungsi sebagai penengah atau memfasilitasi mediasi tersebut yang biasa disebut

mediator. Pihak ketiga tersebut hanya boleh memberikan saran-saran yang bersifat

sugestif, karena pada dasarnya yang memutuskan untuk mengakhiri sengketa adalah

para pihak. Pihak ketiga tersebut juga harus netral sehingga dapat memberikan saran -

saran yang objektif dan tidak terkesan memihak salah satu pihak. Mediasi merupakan

prosedur wajib dalam proses pemeriksaan perkara perdata, bahkan dalam arbitrase

sekalipun dimana hakim atau arbiter wajib memerintahkan para pihak untuk

Page 63: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

47

melaksanakan mediasi dan jika mediasi tersebut gagal barulah pemeriksaan perkara

dilanjutkan. Tidak semua orang bisa menjadi mediator professional karena untuk dapat

menjadi mediator dibutuhkan semacam sertifikasi khusus

d. Arbitrasi

Arbitrase adalah suatu proses penyelesaian perselisihan yang merupakan

bentuk tindakan hukum yang diakui oleh undang - undang dimana salah satu pihak atau

lebih menyerahkan sengketanya dengan satu pihak atau lebih kepada satu orang arbitrer

ahli yang Profesional yang bertindak sebagai hakim atau peradilan yang menerapkan

tata cara hukum Negara yang berlaku sehingga disepakati bersama oleh para pihak

untuk sampai pada putusan terakhir dan mengikat.21

Selain tersebut diatas ada beberap tugas tambahan yang di bebankan oleh

yayasan lembaga bantuan hukum, diantaranya:

e. Penyuluhan Hukum.

Undang – Undang Dasar 1945 dalam penjelasan umumnya menyatakan secara

tegas, bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada hukum (rechstaat) dan

tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machsstaat). Dengan konsep negara hukum

tersebut, maka aturan hukum mengikat kepada segenap warga masyarakat tanpa

terkecuali para penguasa di negara Indonesia, dalam rangka untuk tercapainya fungsi

kontrol sosial dari hukum, mewujudkan ketertiban, keadilan dan ketentraman

masyarakat serta fungsi hukum untuk perubahan kehidupan sosial agar lebih

21 Sunardi. Litigasi dan Nonlitigasi Pengadilan,(mandar: PT mandar Maju 1999) h 5

Page 64: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

48

berkualitas, maju dan sejahtera, pembangunan yang terarah, komprehensif dan

berkesinambungan. Dan hasilnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sesuai dengan ketentuan UUD 1945, bahwa setiap warga negara mempunyai

kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, terhadap siapapun yang

melanggar hukum akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Dengan menyadari arti pentingnya fungsi hukum bagi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, maka pemerintah menyelenggarakan

pembinaan terhadap semua unsur-unsur sistem hukum. Sasaran pembinaan hukum

selain materi hukum dan lembaga hukum adalah juga pembinaan terhadap budaya

hukum.

Kesadaran akan perlunya pembinaan budaya hukum dikarenakan

berkembangnya pemikiran bahwa hukum baru akan mulai efektif apabila masyarakat

telah mengetahui, memahami dan melaksanakan aturan hukum secara konsisten.

Kegiatan pembinaan budaya hukum diantaranya adalah dengan penyuluhan hukum.

Kementerian Hukum dan HAM telah menerbitkan berbagai peraturan hukum

yang menjadi landasan operasional kegiatan penyuluhan hukum seperti Peraturan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor :

M01.PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan Hukum, serta telah

Page 65: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

49

dicanangkannya tahun 2008 sebagai Tahun Peningkatan Budaya Hukum dengan Hati

Nurani.

Pembuatan program dan perencanaan serta pelaksanaan secara konkret

kegiatan penyuluhan hukum telah dilakukan oleh para penyuluh, walaupun belum

optimal tetapi setidaknya mulai terbukalah fasilitas dan kemudahan untuk melakukan

berbagai kegiatan penyuluhan hukum. Penyuluhan hukum adalah bagian dari

pembangunan hukum nasional dan pembangunan hukum nasional adalah bagian dari

pembangunan nasional. Karenanya kegiatan penyuluhan hukum tidak dapat dilepaskan

dari rencana besar mengenai bagaimana kehidupan manusia (WNI) ingin dibangun

agar kualitasnya bertambah baik dan mengarahkan mereka yang intinya agar

berperilaku dan bersikap tindak sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam UUD

1945.

Mengacu pada Pasal 1 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M-

01.PR.08.10 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan

Hukum, yang dimaksud dengan penyuluhan hukum adalah salah satu kegiatan

penyebarluasan informasi dan pemahaman terhadap norma hukum dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku guna mewujudkan dan mengembangkan kesadaran

hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat atau

patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi

tegaknya supremasi hukum.

Page 66: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

50

Tujuan utama dari kegiatan penyuluhan hukum ini pada intinya adalah agar

masyarakat tahu hukum, paham hukum, sadar hukum, untuk kemudian patuh pada

hukum tanpa paksaan, tetapi menjadikannya sebagai suatu kebutuhan. Pemahaman

seseorang tentang hukum beranekaragam dan sangat tergantung pada apa yang

diketahui dari pengalaman yang dialaminya tentang hukum.

Lebih jelasnya Pasal 2 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M-

01.PR.08.10 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan

Hukum,menjelaskan mengenai tujuan diselenggarakannya penyuluhan hukum adalah

untuk mewujudkan kesadaran hukum masyarakat yang lebih baik sehingga setiap

anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga

negara dan mewujudkan budaya hukum dalam sikap dan perilaku yang sadar, taat dan

patuh terhadap hukum serta menghormati HAM.

Visi dan misi dari kegiatan penyuluhan hukum ini adalah agar dilaksanakannya

aturan-aturan hukum tanpa menyebabkan perasaan takut akan sanksi hukum melainkan

patuhnya mereka pada aturan hukum dikarenakan adanya kesadaran dan

penghargaannya terhadap hukum.

Didalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan hukum ada baiknya bila

materi hukum yang akan disuluhkan dibuat skala prioritas yang didasarkan pada

pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan terhadap materi hukum, sehingga untuk

materi hukum yang sangat penting untuk kehidupan berbangsa, bernegara dan

Page 67: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

51

bermasyarakt dapat segera disuluhkan agar segera dipahami dan dihayati oleh

masyarakat. Hal ini tentunya perlu diinventarisir dan ditelaah berdasarkan

pertimbangan yang kemprehensif serta didasarka pada hasil evaluasi, peta

permasalahan hukum, kepentingan negara dan kebutuhan masyarakat.

Mengingat begitu banyaknya jumlah peraturan perundang-undangan baik di

tingkat pusat maupun di daerah yang bermasalah, terlebih lagi apabila dikaitkan dengan

tingkat kecerdasan masyarakat untuk memahami materi peraturan perundang-

undangan yang sangat beraneka ragam, serta waktu yang tersedia bagi setiap

masyarakat dalam memahami hukum berbeda-beda. Disini penyuluh harus berperan

dalam memilih objek/materi hukum yang akan disuluhkan serta teknik penyuluhan

yang akan digunakan.

Kemudian para penyuluh harus dapat meyakinkan para masyarakat bahwa

dengan tahu dan paham hukum banyak hal positif atau keuntungan yang diperoleh,

antara lain :

a. Mendapat peluang untuk kemudahan yang dilindungi hukum;

b. Tidak mudah dikenai akibat hukum berupa sanksi atau penderitaan;

c. Tidak mudah dijadikan sasaran eksploitasi oleh advokat yang menjual hukum

untuk memenuhi kehidupannya.

d. Kesadaran Hukum Dalam Masyarakat Pasal 1 Peraturan Menteri Hukum dan

HAM RI Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor : M-01.PR.08.10

Page 68: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

52

Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan Hukum, mengatur mengenai pengertian

dari kesadaran hukum masyarakat adalah nilai yang hidup dalam masyarakat

dalam bentuk pemahaman dan ketaatan atau kepatuhan masyarakat terhadap

norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Didalam tujuan dari diselenggarakannya penyuluhan hukum yang dijelaskan

dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun

2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

Nomor : M-01.PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan Hukum, terdapat

kalimat “úntuk mewujudkan kesadaran hukum masyarakat”, berarti penyuluhan hukum

ini sangat erat kaitannya dengan peningkatan kesadaran hukum dalam masyarakat,

melalui kegiatan penyuluhan hukum inilah masyarakat menjadi sadar akan hukum.

Kesadaran hukum masyarakat merupakan output dari proses kegiatan

penyuluhan hukum yang ditandai dengan adanya rasa untuk menghargai hukum,

melalui praktek di lapangan, hanya cara atau teknik penyuluhan hukum yang bersifat

komunikatif dan mampu menyentuh hati nurani masyarakat untuk menghargai hukum,

yang dapat berjalan efektif untuk menimbulkan kesadaran hukum masyarakat. Pilihan

orang dalam berperilaku dan bersikap tindak sesuai dengan yang dikehendaki hukum

sangat dipengaruhi oleh moral dan karakter masyarakat, dikarenakan hukum tidak

pernah lepas dari lingkungan sosialnya.

Masyarakat dikatakan sadar hukum apabila masyarakat pada umumnya terdiri dari

orang – orang yang patuh hukum karena sadar hukum, dalam arti bukan patuh hukum

Page 69: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

53

karena adanya paksaan atau karena takut akan sanksi. Dari kesadaran hukum

masyarakat tersebut maka akan tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat

atau patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

demi tegaknya supremasi hukum. Budaya hukum diartikan sebagai sikap masyarakat

terhadap hukum dan sistem hukum yang mencakup kepercayaan, nilai, ide dan harapan

– harapan masyarakat terhadap hukum. Berjalannya hukum di tengah masyarakat

banyak ditentukan oleh sikap, pandangan serta nilai yang dihayati oleh anggota

masyarakat22.

3. Peranan penyuluhan hukum dalam meningkatnya kesadaran hukum

masyarakat.

Penyuluhan hukum adalah sistem kegiatan yang tujuan utamanya untuk

menjadikan masyarakat sadar hukum, untuk sampai pada sadar hukum, masyarakat

tidak cukup hanya sekedar tahu dan paham hukum, tetapi diperlukan proses lebih lanjut

berupa olah pemikiran. Dengan tercapainya kesadaran hukum maka orang tersebut

menjadikan norma atau kaidah hukum sebagai pilihannya untuk berperilaku. Dengan

diselenggarakannya kegiatan penyuluhan hukum diharapkan masyarakat tahu segala

peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah mereka tahu dan pemahaman

meningkat maka mereka akan tergerak untuk menghargai dan patuh pada aturan hukum

(peraturan perundang-undangan), maka akan tercipta budaya hukum dalam bentuk

22 Kosmargono, Penyuluhan Hukum. (Jakarta: Sinar Grafika 1989)

Page 70: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

54

tertib dan taat atau patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku demi tegaknya supremasi hukum.

Salah satu upaya dalam membangun dan menciptakan budaya hukum dalam

masyarakat adalah melalui pendidikan hukum secara umum kepada seluruh lapisan

masyarakat dalam bentuk penyuluhan hukum Untuk tahun 2009-2013 penyuluhan

hukum telah membuat suatu Grand Design yang disusun oleh Kementerian Hukum dan

HAM dengan menyesuaikan pada perkembangan dinamika masyarakat serta kemajuan

teknologi informasi. Pelaksanaan penyuluhan hukum kedepannya akan lebih banyak

menggunakan inovasi baru serta peningkatan penggunaan media komunikasi yang

lebih modern melalui media cetak, media elektronik dan media lainnya termasuk juga

dalam teknik dan metode penyuluhan hukum. Untuk mencapai peningkatan budaya

hukum dan membentuk kesadaran hukum masyarakat, kegiatan penyuluhan hukum

harus menetapkan arah kebijakan :

a. Melakukan edukasi dan pembudayaan hukum secara umum ditujukan kepada

seluruh masyarakat. Bahwa banyaknya pelanggaran hukum yang terjadi

dikarenakan lemahnya diseminasi dan penyuluhan hukum yang merupakan

bagian dari tanggung jawab penyelenggara negara dan aparat penegak hukum.

b. Meningkatkan penggunaan media komunikasi yang lebih modern dalam

pelaksanaan penyuluhan hukum yang dapat menunjang percepatan penyebaran,

pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan hukum.

Page 71: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

55

c. Meningkatkan koordinasi dalam melaksanakan sosialisasi hukum dengan

memanfaatkan partisipasi masyarakat aktif, media elektronik amupun non

elektronik dan juga dengan memanfaatkan teknologi informasi.

d. Meningkatkan dan memperkaya metode pengembangan dan penyuluhan

hukum untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan hak asasi

manusia secara terus menerus.

e. Memanfaatkan segala bentuk kampanye hukum baik langsung maupun tidak

langsung, dengan menciptakan slogan – slogan hukum yang melekat di hati

masyarakat sehingga masyarakat tergerak dengan sendirinya untuk

meningkatkan budaya hukum.

f. Meningkatkan profesionalisme dan kemampuan tenaga penyuluh hukum baik

dari substansi hukum, sosiologi serta pengenalan perilaku masyrakat setempat,

sehingga komunikasi dalam menyampaikan materi hukum yang disuluh dapat

lebih tepat, dipahami, diterima dengan baik oleh masyarakat.

g. Melalui kemampuan dan profesionalisme dalam melakukan penyuluhan

hukum, agar pesan yang disampaikan kepada masyarakat tercapai dan diterima

secara baik, maka harus melakukan langkah cerdas dalam penyuluhan hukum

dengan memberikan rasa percaya masyarakat kepada tenaga penyuluh.

h. Law enforcement harus dibarengi dengan upaya preventif dalam bentuk

sosialisasi produk – produk hukum karena hukum juga harus memberikan

perlindungan kepada rakyat untuk memperoleh keadilan bukan untuk

Page 72: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

56

menyengsarakan. Oleh karena itu penyuluhan hukum harus mendapatkan

perhatian yang serius23.

Pencanangan Tahun 2008 sebagai Tahun Budaya Hukum adalah sebuah

momentum penyuluhan hukum untuk berkiprah lebih baik. Eksistensi penyuluhan

hukum akan terasa lebih berarti dalam rekonstruksi budaya hukum. Eksistensi

penyuluhan hukum sangat diperlukan untuk meminimalisir konflik - konflik yang ada.

Dengan demikian dalam kondisi bagaimanapun, proses kegiatan penyuluhan

hukum harus mempunyai kemampuan untuk tetap membentuk opini masyarakat yang

baik tentang hukum, dan apabila kemampuannya lemah yang terjadi nanti adalah opini

yang membentuk persepsi negatif tentang hukum yang berakibat akan semakin jauhnya

harapan dari kegiatan penyuluhan hukum untuk membentuk “kesadaran hukum

masyarakat”.

f. Pemberdayaan Hukum.

Pemberdayaan Hukum dan Hak – Hak Rakyat dimaksudkan sebagai upaya

pemberdayaan masyarakat (community empowerment) di bidang hukum. Misi utama

pemberdayaan hukum adalah bagaimana membuat hukum – hukum lokal dan hukum

Negara dapat bermanfaat bagi masyarakat mengatasi berbagai persoalan dalam

hubungannya antara relasi masyarakat dan Negara atau pihak ketiga lainnya.

23 Kosmargono, Penyuluhan Hukum. (Jakarta: Sinar Grafika 1989)

Page 73: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

57

Persoalan hukum tidak hanya melulu dilihat dalam konteks hukum Negara,

melainkan juga hukum adat dan hukum lokal lainnya. Artinya, persoalan itu tidak

melulu dilihat sebagai problematika yang ditimbulkan oleh salah satu hukum saja,

misalnya oleh hukum Negara yang tidak adil pelaksanaannya, melainkan juga dilihat

dalam konteks belum diberdayakannya hukum-hukum adat maupun hukum lokal

lainnya dalam menghadapi sengketa atau konflik antara masyarakat dengan pihak

Negara maupun pihak luar lainnya. Problem utama yang mau dijawab dalam upaya

legal empowerment dalam konteks ini adalah menemukan sinergi antara berbagai

hukum yang tumbuh di tengah masyarakat dengan hukum Negara.

Upaya yang dilakukan adalah Pendampingan Hukum (Non Litigasi), Pendidikan

Hukum Kritis, dengan kelompok sasaran Masyarakat/Komunitas, Mahasiswa dan

Akademisi serta kelompok-kelompok strategis lainnya, dengan :

Mendorong tumbuhnya prakarsa dan peranserta masyarakat dan berbagai pihak (Multi

Stakeholder) dalam Pemberdayaan Hukum melalui Pendampingan dan

Pengorganisasian, Pelatihan, Kajian dan Penelitian serta kegiatan-kegiatan terpadu

lainnya yang terkait soal Pengelolaan Sumberdaya alam/agraria.

Mendorong upaya-upaya masyarakat untuk mendapat Pengakuan Hak serta Legalitas

dalam pengelolaan sumberdaya alam/agrarian.

Meningkatkan secara terus menerus Pemberdayaan Hukum sebagai Katalisator

Perubahan dan Gearakan Sosial dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam/Agraria kepada

berbagai pihak untuk penggalangan dukungan. Mengembangkan pendidikan alternatif

Page 74: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

58

dan karikatif bagi masyarakaFasilitasi kasus – kasus Pengelolaan Sumberdaya

Alam/Agraria berdimensi publik.

a. Kosultan hukum.

b. Pembutan gugatan.

4. Kasus Yang Tidak Bisa Didampingi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum

Makassar (YLBHM).

Peran Yayasan bantuan hukum ternyata tidak begitu saja menerima Klien untuk

didampingi. Tetapi ada beberapa kasus yang YLBHM tidak mau untuk

mendampinginya seperti yang dikatakan berikut ini.

Tidak semua perkara yang di tangani LBH. Ada beberapa perkara yang tidak bisa kami

layan. Diantaranya: perkara kekerasan dalam rumah tangga apabila ia adalah pelaku,

perkara narkoba apa bila ia seorang pengedar, perkara korupsi, dan perkara illegal

loging24.(MST, wawancara 2017).

C. STANDAR OPRASIONAL DALAM MEMBANTUN PENCARI KEADILAN

YANG TIDAK MAMPU.

1. Kategori tidak mampu dalam litigasi.

Tidak mampu yang dimaksud disini adalah bukan karena tidak kemampuan

dalam hal ketidak tahuan akan hukum saja. Tetapi yang terpenting disini yang

dimaksud tidak mampu adalah pada persoalan ekonomi. Adapu yang dimaksud dengan

miskin:

24Muh. Safri Tunru, SH. MH. Devisi Litigasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar,

Wawancara Gowa, 22 Mei 2017

Page 75: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

59

a. bahasa Arab.

Dalam bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang berarti

diam atau tenang, sedang kata masakin ialah bentuk jama’ dari miskin yang menurut

bahasa diambil dari kata sakana yang artinya menjadi diam atau tidak bergerak karena

lemah fisik atau sikap yang sabar dan qana’ah.25

b. al-Fairuz Abadi.

Menurut al-Fairuz Abadi dalam Al-Qamus “miskin” adalah orang yang tidak

punya apa-apa atau orang-orang yang sangat butuh pertolongan. Dan boleh dikatakan

miskin orang yang dihinakan oleh kemiskinan atau selainnya. Dengan kata lain miskin

adalah orang yang hina karena fakir jadi miskin menurut bahasa adalah orang yang

diam dikarenakan fakir.26

c. Yasin Ibrahim.

Sedangkan menurut Yasin Ibrahim sebagaimana yang diungkapkan oleh M.

Ridlwan Mas’ud dalam bukunya zakat dan kemiskinan, instrument pemberdayaan

umat lebih luas lagi yaitu orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,

mereka kebalikan dari orang-orang kaya yang mampu memenuhi apa yang

diperlukan27

25 Sidi Gazalba, Asas Agama Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1985), h. 134.

26 Teungku Hasby Ash-Shiddieqie, Pedoman Zakat, Semarang, PT. Pustaka Rizki Putra,

2006, h. 166.

27 Muh. Ridwan Mas’ud, Zakat dan Kemiskinan, Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat,

(Yogya: UII Press, 2005), h. 55.

Page 76: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

60

2. SOP Penanganan Kasus Melalui Jalur Litigasi Dan Non Litigasi

Penangana kasus melalui jalur Litigasi atau Nonlitigasi Jika penanganan melalui

jalur litigasi :

a. Direktur atau staf yang ditunjuk membuatkan surat kuasa.

b. korban/mitra/klien didampingi melapor ke aparat penegak hukum maka

dibuatkan surat kuasa.

c. jika korban/mitra/klien dirasakan membutuhkan tenaga penerjemah bahasa

isyarat maka direktur menyiapkannya.

d. tim memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga.

e. Direktur memanggil Korban/mitra/klien ke kantor, kemudian dipersilahkan

membaca dan tanda tangan surat Kuasa.

f. Pendokumentasian.

Jika Penanganan Melalui Jalur NonLitigasi :

a. Direktur memberikan rujukan ke lembaga jaringan;

b. jika korban/mitra/klien dirasakan membutuhkan tenaga penerjemah bahasa

isyarat maka direktur menyiapkannya.

c. Direktur memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga, kemudian

memberikan penjelasan terkait rujukan ke lembaga jaringan

d. tim memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga.

e. Pendokumentasian.nya.

Page 77: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

61

3. Persyartan pencari keadilan yang tidak mampu dalam ltigasi.

Persyaratan untuk mendapatkan layanan Bantuan Hukum secara cuma-cuma harus

memenuhi beberapa pensyaratan antara lain :

a. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kepala

Desa/Lurah/Kepala Wilayah setingkat yang menyatakan bahwa benar yang

bersangkutan tidak mampu membayar biaya perkara, atau.

b. Surat Jaminan Sosial.

Surat Keterangan Tunjangan Sosial lainnya seperti Kartu Keluarga Miskin

(KKM), Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Beras Miski

(Raskin), Kartu Program Harapan (PKH), Kartu Bantuan Langsung Tunai (BLT),

Kartu Perlindungan Sosial (KPS), atau dokumen lainnya yang berkaitan dengan daftar

penduduk kurang mampu (miskin) dalam basis data terpadu pemerintah yang

dikeluarkan oleh instansi lain yang berwenang untk memberikan keterangan tidak

mampu, atau.

c. Suart Pernyataan Tidak Mampu.

Surat Pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang dibuat dan

ditandatangani oleh pemohon layanan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum pemberi

layanan Yayasan lembaga bantuan hukum (YLBHM) yang terdiri dari :

a) Formulir permohonan

b) Dokumen persyaratan yang telah tertera.

c) Kronologis perkara seperti tanggal dan agenda persidangan

Page 78: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

62

d) Dokumen hukum yang telah di buat di Yayasan Lembaga Bnatuan Hukum.

e) Pernyataan telah diberikannya layanan yang di tandatangani oleh petugas

yayasan lembaga bantuan hukum dan penerima layanan darilayanan

yayasan blembaga bantuan hukum.

f) Apabila penerima layanan yayasan lembaga bantuan hukum Makassar

Tidak Sanggup Membayar Perkara, maka petugas YLBHM akan

memberikan Formulir Permohonan Pembebasan Biaya Perkara untuk

diajukan Kepada Ketua Pengadilan28.(ABA Wawancara 20017)

4. Sumber Dana Dalam Melaksanakan Bantuan Hukum Secara Proneo (Cuma-

Cuma)

Sumber Dana dalam melakukan bantuan hukum secara Cuma-Cuma ada dua

menurut hasil wawan cara.

a. Kementrian hukum dan ham.

b. Hasil dari subsidi silang.

c. Kerjasama pemerintah Daerah

d. Sponsor29.(ABA wawancara 2017)

28 Anan Buyung Aziz, Diriktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Wawancara,

Makassar 1 juli 2017 29

Page 79: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

63

D. STANDAR OPRASIONAL DALAM MEMBANTU PENCARI KEADILAN

YANG MAMPU.

Dalam proses pelayanan orang yang mampu belum ada standar oprasional yang

tertulis namun dalam proses pendampingan hukum yayasan lembag bantuan hukum

tetap bisa melayni klian yang di anggap mampu tetapi berbeda proses pelayannannya.

1. Kategori mampu dalam litigasi.

Adalah kategori yang tidak berhak untuk mendapatkan bantuan hukum secara

cuma-cuma. Namun tetap bisa di damping oleh Yayasan Lembaga bantuan hukum.

Bukan hanya mendapingi orang mampu namun apabila di mungkinkian menurut Safri

Tunru, S.H. Akan dilakukan subsidi silang dimana akan di bebankan atau separuh dari

honorarium yang di butuhkan akan diberikan kepada penerima bantuan hukum. Di

berikan yang dimaksud tentu saja bukan di berikan secara langsung tetapi

depergunakan untuk membantu masyarakat pencari keadilan yang tergolong tidak

mampu.

2. Persyaratan dalam mendapatkan bantuan hukum dalam litigasi .

Dalam hal ini persyaratan yang di berikan tidak cukup sulit. Hannya ada

berebarapa saja:

a. Menceritakan kronologis perkara.

Yang dimaksud dengan menceritakan kronologis suatu perkara adalah di

menceritakan sejak awak kejadian, klikmak kejadian sampai pada akhir kejadian. Yang

Page 80: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

64

dimana didalamanya terkandung beberapa unsur penting yang biasa di sebut tempus

dan lokus delikti.

Pengertian Tempus delicti dan locus delicti

1) Tempus delicti

Tempus delicti, yaitu berdasarkan waktu, untuk menentukan apakah suatu

undang-undang dapat diterapkan terhadap suatu tindak pidana mengenai penentuan

soal waktu (tempus delicti) dalam undang-undang hukum pidana tidak dijelaskan

secara rinci serta tidak ada ketentuan khusus yang mengaturnya, padahal keberadaan

tempus delicti perlu, demi untuk:

a) Menentukan berlakunya hukum pidana sebagaimana yang diatur dalam

Pasal 1 ayat 1 KUHP, yakni “tidak ada perbuatan yang dapat dihukum

selain atas kekuatan peraturan pidana dalam undang-undang yang diadakan

pada waktu sebelumnya”. Dalam hal apakah perbuatan itu adalah perbuatan

yang berkaitan pada waktu itu sudah dilarang dan dipidana. Jika undang-

undang dirubah sesudah perbuatan itu tejadi, maka dipakailah aturan yang

paling ringan bagi terdakwa.

b) Menentukan saat berlakunya verjarings termijn (daluwarsa) sehingga perlu

diketahui saat yang dianggap sebagai waktu permulaan terjadinya

kejahatan.

c) Menentukan hal yang berkaitan dengan Pasal 45 KUHP. Menurut pasal ini

hakim dapat menjalankan tiga jenis hukuman terhadap tersangka yang

belum genap berumur 16 tahun, yakni: (a) mengembalikan kepada orang

Page 81: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

65

tuanya, (b) menyerahkan kepada pemerintah dengan tidak menjatuhkan

hukuman, dan (c) menjatuhkan hukuman yang diancamkan terhadap

kejahatan yang dilakukan oleh terdakwa30.

2) Locus delicti

locus delicti adalah ketentuan tentang tempat terjadinya tindak

pidana.Penentuan tempat delik dalam bahasa latin dikenal dengan locus delicti31, yang

merupakan rangkaian dari kata locus dan delictum. Locus berarti ”tempat,” sedangkan

delictum berarti “perbuatan melawan hukum, kejahatan, dan tindak pidana”. Sehingga

locus delicti berarti “tempat kejadian dari kejahatan”. Akhirnya timbul penyebutan

dalam bidang hukum dengan locus regit actum yang berarti “tempat dari perbuatan

menentukan hukum yang berlaku terhadap perbuatan itu”. Ajaran mengenai tempat

delik ini belum diatur ketentuan yang khusus dalam KUHP, padahal mengenai soal

tempat delik ini sangat penting untuk:

a) Menentukan berlakunya undang-undang hukum pidana dari suatu negara.

Dikarenakan sebagaimana diterangkan di atas- soal ini tidak diatur oleh

undang–undang, maka sulit untuk mengetahui hukum pidana mana yang

berlaku terhadap orang yang melakukan delik di luar negara asalnya.

b) Menentukan apakah hukum pidana Indonesia berlaku terhadap perbuatan

pidana tersebut atau tidak. Hal ini berkaitan dengan Pasal 2-9 KUHP.

30 Soerodibroto soenarto, KHUP dan KHAP dilengkapi Yurisprudensi Mahkama

Agung,(jakarta: rajawali pers, 2001,h39

31Erwin Rudi T, kamus hukum (Bandung: sinar Grafika, 2006),h35

Page 82: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

66

c) Menentukan kejaksaan dan pengadilan mana yang harus mengurusi

perkaranya. Ini berkaitan dengan kompetensi relatif.

a) Teori perbuatan materil

Menurut teori ini maka yang menjadi locus delicti ialah tempat di mana

pembuat melakukan segala yang kemudian dapat mengakibatkan delik yang

bersangkutan. Oleh sebab itu, maka hanya tempat dimana perbuatanperbuatan itu yang

dapat disebut sebagai perbuatan materiil. Jadi tempat dimana delik itu diselesaikan

tidaklah penting32.

b) Teori alat yang dipergunakan

Menurut teori ini, maka delik dilakukan di tempat dimana alat yang

dipergunakan itu menyelesikannya. Menurut keputusan Hoge Raad, maka yang

menjadi locus delicti adalah tempat di mana ada alat yang dipergunakan itu33.

c) Teori akibat

Menurut teori akibat, maka yang menjadi locus delicti adalah tempat

munculnya akibat dari delik yang dilakukan.

3. Menandatangani surat kuasa.

Pasal 1972 BW mendefiniskan pemberian kuasa adalah “ suatu pesetujuan

dengan mana seseorang memberikan kuasanya (wewenang) kepada orang lain , yang

menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan”

32 Utomu warestu adi. Hukum kepolisian di Indonesia(Jakarta:prestasi pusatka 2006) h 5 33 Rocky marbun SH MH, cerdik dan taktis menghadapi kasusu hukum (Jakarta : jaya

karsa2009) h4

Page 83: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

67

Adapun sifat pemberian kuasa adalah sebagai berikut ;

a. Pemberian Kuasa terjadi dengan Cuma-Cuma, kecuali jika diperjanjikan

sebaliknya.

b. Si kuasa tidak dibolehkan melakukan Sesuatu apapun yang melampui

kuasanya.

c. Si Pemberi kuasa dapat menggugat secara langsung orang dengan siapa si kuasa

telah bertindak dalam kedudukannya dalam kedudukannya dan menuntut dari

padanya pemenuhan persetujuannya

Kewajiban Si Penerima Kuasa diatur dalam pasal 1800-1806 BW sedangkan

Kewajiban dari Si Pemberi Kuasa itu diatur dalam Pasal 1807-1812 BW.

Berakhirnya Surat Kuasa diatur dalam pasal 1813-1819 BW, yaitu sebagai berikut :

a. Ditariknya kembali kuasa si Penerima Kuasa.

b. Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh si kuasa.

c. Dengan Meninggal, Pengampuan, pailitnya si Pemberi Kuasa atau penerima

Kuasa.

d. Dengan Kawinnya Permpuan yang memberi kuasa atau menerima kuasa.

Setelah SEMA No.1115/B/3932/M/1963 dan Undang-Undang Pokok

Perkawinan No,or 1 tahun 1974, maka ketentuan tersebut tidak berlaku lagi.

e. Pengangkatan kuasa baru untuk mengurus hal yang sama menyebabkan

ditariknya kuasa pertama34.

34 Frans satriyo wicaksosno, Panduan lengkap surat-surat Kuasa ( jakarata Visi media:

2009)h.10

Page 84: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

68

4. Menandatangani kesepakatan honorarum .

yang dapat di hitung melalui Komponen Biaya yang Menentukan Besarnya

Tarip Pengacara. Di Indonesia belum ada undang-undang / aturan khusus dan baku

yang mengatur besarnya honorarium pengacara. Hal ini dikarenakan sifat dari jasa

pengacacara itu sendiri yang sulit untuk dibakukan. Jasa Pengacara tidaklah bisa

disamakan dengan suatu barang yang di produksi secara massal, karena jenis dan

kualitas barang tertentu tidak sulit untuk ditentukan harganya oleh produsen untuk jenis

dan kualitas barang yang sama. Sedangkan untuk tarip / harga jasa Pengacara tidaklah

semudah menentukan harga suatu barang. Karena Setiap kasus hukum tidak ada yang

identik sama tetapi mempunyai kekhasan yang berbeda-beda. Untuk kasus yang sama

prosedur penyelesaiannya bisa jadi sama akan tetapi hasilnya bisa berbeda-beda dan

sulit diprediksi baik waktu, biaya, resiko, tingkat keberhasilan dll.35

Saat ini ketentuan tarip honorarium jasa Pengacara hanya diatur secara umum

saja yaitu dalam UU Tentang Advokat dan Kode Etik Advokat. Meskipun tidak diatur

secara terperinci dan tegas namun secara moral dan etika harus dijadikan acuan oleh

para Advokat / Pengacara untuk menentukan besarnya honorarium yang dikenakan

kepada Klien. Adapun ketentuannya adalah sbb :

a. UU No.18 / 2003 Tentang Advokat

1) Pasal Ayat (7) : Imbalan Jasa yang diterima harus berdasarkan

kesepakatan dengan Klien

35 Republik Indonesia, surat edaran mahmakama agung no 5 tahun 1962.

Page 85: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

69

2) Pasal 2 Ayat (1) dan (2) : hanya menggariskan bahwa adanya hak untuk

menerima jasa honorarium atas jasa hukum yang telah diberikannya

kepada Klien. Sedangkan mengenai besarnya honorarium itu harus

ditetapkan secara wajar berdasarkan keputusan kedua belah pihak. Dalam

penjelasan pasal tersebut dikatakan bahwa yang dimaksud “secara wajar”

adalah dengan memperhatikan resiko, waktu, kemampuan dan

kepentingan klien36.

b. Kode Etik Advokat

1) Pasal 4 (d) menggariskan bahwa besarnya honorarium wajib

mempertimbangkan kemampuan klien.

2) Pasal 4 (e) disebutkan bahwa tidak dibenarkan untuk membebani klien

dengan biaya-biaya yang tidak perlu37.

Meskipun tarip jasa Pengacara tidak bisa disamaratakan serta tidak adanya patokan

baku , akan tetapi ada beberapa faktor / komponen biaya yang biasa dipakai sebagai

acuan dan mempengaruhi Pengacara untuk menentukan besarnya Tarip (honorarium)

yang dikenakan kepada kliennya, yaitu:

c. Waktu dan Tenaga.

Pengacara akan memperhitungkan waktu dan tenaga dalam menangani sebuah

kasus. Misalnya mengenai kegiatan acara sidang di pengadilan. Untuk satu kali acara

sidang bisa menghabi skan 1 hari penuh di pengadilan belum lagi didalam sidang

36 Republik Indonesia, undang-undang no 18 Tahun 2003 tentang advokat

37 peradin. Kode etik advokat 2017 bab iii

Page 86: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

70

sering terjadi debat dan adu argumentasi yang panjang. Misalnya satu perkara cerai

saja umumnya dilalui 7-10 kali tahapan sidang sehingga bisa dalam waktu 3-4 bulan.

d. Ilmu & Pengalaman

Pengacara Profesional adalah yang handal dan pakar di bidang hukum. Dia

mempunyai ilmu dan pengalaman serta strategi untuk memenangkan perkara dan

memberikan servis yang terbaik bagi kliennya. Suatu ilmu dan pengalaman didapat

dari pendidikanTeori & praktek yang panjang dan penuh pengorbanan dimana hal

tersebut merupakan suatu hal yang patut di apresiasi dengan harga yang sangat tinggi.

e. Tingkat Kesulitan / kompleksitas Kasus

Setiap kasus hukum mempunyai karakteristik / kompleksitas tersendiri dan

sangat bervariasi. Semakin sulit dan kompleks suatu kasus maka akan dikenakan tarip

honor Pengacara yang semakin tinggi demikian juga sebaliknya.

f. Biaya Transportasi / Akomodasi

MIsalnya jika Pengadilan yang memproses kasusnya mempunyai jarak yang

jauh dengan kantornya si Pengacara maka akan mempengaruhi besarnya tarip

pengacara tersebut.

g. Reputasi / Nama Besar

Pengacara kondang yang sudah mempunyai nama besar, berpengalaman dan

sering menangani kasus-kasus besar serta sering muncul di media akan banyak dicari

oleh klien kelas kakap sehingga dia memasang tarip yang sangat tinggi. Demikian

sebaliknya Pengacara yang masih baru / minim pengalaman maka taripnya tentu jauh

lebih rendah.

Page 87: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

71

h. Biaya operasional kantor Pengacara.

Meliputi : Biaya sewa kantor, Telepon, Listrik, Kertas, Printer, Tinta , Pulsa

dan sebagainya

Page 88: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Peran Yayasan Lembaga Bantuan Hukum sangatlah mebawa pengaruh besar

bagi para pencari keadilan Terutama yang tidak mampu khususnya pada buruh tani dan

masyrakat miskin terlebih lagi dalam pembelaan anak dan perempuan dan juga tidak

memberikan banyak beban kepada mereka kerana dalam mendaptakan bantuan Hukum

secara Cuma-Cuma tidaklah sangat sulit hanya membawa SKTM atau semacamnya

maka akan langsung direspon pada Pemberi Bantuan Hukum asalkan sesuai dengan

Tugas YLBHM dan Kasusnya bukanlah kasus yang tidak di tangani YLBHM seperti

narkoba ketika ia adalah pengedar, illegalloging, korupsi, dan kekerasan dalam rumah

tangga ketika ia adalah pelaku.

Dalam membantu masyarakat miskin meraka hanya menyiapkan SKTM,

selanjudnya di kasus akan seleksi apa sesuai dengan tugas dan fungsi Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum (YLBHM), setelah kasusnya telah dinyatakan diterimah

maka ia akan di Tanya persoalan kronologis kasus itu sendirir, setelah itu dibuatkanlah

gugatan atau aduan untuk dilanjudkan kepihak yang berwajib entah ia mau di damping

Namun sayangnya Dalam membantu pencari keadilan. Terkadang mengalami kendala

Khususnya pendanaan yang di berikan oleh Kementrian Hukum dan Hak asasi manusia

yamg bisa dibilang sangat sedikit dalam membantu pencari keadilan Jumlahnya yang

Page 89: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

71

Hanya Kurang Lebih 35 juta rupiah pertahun itupun hanya dicairkan 6 bulan sekali

sangat menyensarakan Advokat yang berjuang demi keadilan.Jiak di kalkulasi maka

dana yang dapat di tangani dengan hanya dana 35 juta hanya kurang lebih 5 sampai 6

kasusu saja sedangkan kasus yang di tangani oleh YLBHM bisa mencapai angka 15

kasus perbulanya ini yang berpotensi tidak tercapainya Tujuan lembaga bantuan

Hukum Itu sendiri.

Beda lagi ketika Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

membantu pencari keadilan yang tergolong mampu agak sedikat rumit dari pada

pencari keadilan yang tidak mampu, karena mereka akan di berikan syarata tambahan

yaitu menyetujui beberapa kesepakatan yaitu membayar uang transportasi, living kos

advokat, menanggung hidup advokat, belum lagi membayar sejumlah surat-surat, dan

tambah membayar honorarium advokat ketika perkara sudah putus yang bisa lebih

tinggi harganya letika advokat yang sewa adalah advokat senior.

Tetapi melihat hal seperit ini YLBHM pun Membuat subsidi silang agar tidak

ada alasan untuk tidak membantu Masyarakat miskin Indonesia dalam mendapatkan

keadilan. Sebahagian Dana yang di dapatkan dalam membantu pencari keadilan yang

mampu sebahagian di simpan untuk di jadikan biaya oprasiona dalam membantu

pencari keadilan.

Page 90: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

72

Selain Itu lemabga- lembaga maupun organisasi yang memiliki tujuan yang

sama dalm membantu Pencari keadilan ikut turut serta dalam membantu pencari

keadilan dengan cara memberikan donor kepada YLBHM.

Maka dari meskipun pemerintah memberikan dana yang kurang pada Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum (YLBHM). Tetetapi dengan kreativitas mereka tetap bisa

eksis dalam memberikan bantuan hukum secara Cuma-Cuma kepada pencari keadilan

yang tergolong tidak mampu. Tanpa harus membedakan pelayanan dengan pencari

keadilan yang mampu.

B. Saran-Saran.

1. Sebaiknya pemerintah herus lebih memperhatikan pendanaan yang di

berikan pad yayasan lembaga bantuan hukum, agar para Advokat tidak

kewalahan memberikan bantuan hukum kepada para penacari keadilan.

2. Sebaiknya pemerintah juga menajamin pada para aktivis Lembaga Bantuan

Hukum seperti para penegak Hukum dan praktisi Hukum lainnya agar

meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan karena alasana

ekonomi.

3. Dalam hal menajalankan Tugasnya paralegal seharusnya di berikan hak

yang sama dengan apa yang di amanahkan dalam Undang-undang. Dan

keberadaanyapu harus diakui.

Page 91: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

74

DAFTAR PUSTAKA

Ali, ahmad. Menguak Tabir Hukum Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis. Cet II.

Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Tbk, 2002.

Badudu, JS, Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia.Jakarta:

Djambatan 2003.

Chaedar, Alwasilah. Pkoknya Kualitatif. Jakarta: PT Dunia Pustaka, 2003.

Gazabla, didi. Asas Agama Islam . Jakarta: PT Bulan Bintang, 1985.

Hasbih, Tengkus. Pedoman zakat. Semarang: PT Pustaka Reski Putea, 2006.

Harahap, M.Yahya. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP.Jakarta:

Sinar Grafika, 2002.

Harahap, M.Yahya. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP.Jakarta:

Sinar Grafika, 2002.

Justiviie, Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua Jakarta selatan, 2012.

Kemenetrian, Agama, Al-Quram, Terj. Lajna pentashih mushf Al-Quran: RI, Jakarta

Timur: cv Darus Sunnah,2016, .

Lembaga, bantuan hukum,Sejarah Bantuan Hukum: Buku Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia Jakarata: LBH, 2014.

Masriani, Yulies Tiena, Pengantar Hukum Indoneisa,Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Marjanne,Termorshuizen Marjanne, Kamus Hukum Belanda Indonesia.Jakarta:

Djambatan, 1999.

Nasutiom, Buyung Adnan, Bantuan Hukum Di Indonesia, Jakarta: LP3I3,2007.

Peradin. Kode etik advokat.

Ridwan, Muhammad Zakat Dan Kemiskinan” Jogja:UII press.2005.

Retcliff, D. “Analytic Induction as Qualitatif Research Methood of Analysis”.

Available Online, 2001. http://don.ratcliff.net/qual/anaytic.html

Republik, Indonesia. undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2016 tentang bantuan

Hukum .

Republik, Indonesia. undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan

kehakiman.

Page 92: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

75

Republik indononesia. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak asasi

manusia.

Repuklik Indonesia. Peraturan Pemerinta Nomor 83 Tahun 2004 persyaratan dan

tatacara mendapat bantuan hukum. Secara Cuma-Cuma.

Republik Indonesia. Surat edaran Mahkama Agung Nomor 5 Tahun 1962.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat.

Rocky, Cerdik dan taktis menanggapi kasusu-kasus Hukum. Jakarta: Jaya Kuasa 2006.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum Cet. III; Jakarta: UI Press, 1996.

Tim Penyusun Pusat dan Lembaga Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia.Jakarata: Balai pustaka,1999.

Tanuredjo, Budiman. Lingah-Pacah, Perjuangan Menggapai Keadilan. Jakarta: Sinar

Harapan, 1995.

Utomo, wrestu. Hukum kepolisian di Indonesia. Jakarta: Prestasi Pustaka 2006.

Wicaksono, Satrio. Panduan lengkap suart-surat Kuasa Jakarta: UNI Media 2009.

Wals Lasdin, . Cakrawala Advokat Indonesia. Yogyakarta: Liberty, 1989.

YLBHM, provil yayasan lembaga bantuan hukum Makassar ( Makassar: legal aid

fundatiun, 2004)

Page 93: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO BERSAMA DIREKTUR YLBHM 7/6/2012

FOTO BERSAMA DEVISI LITIGASI YLBHM 4/6/2017

Page 94: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

FOTO BERSAMA DEVISI NON LITIGASI 14/6/2017

Page 95: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

FOTO KANTOR YLBHM 21/6/2017

RUANGAN RAPAT YLBHM 21/6/2017

Page 96: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

STAF YLBHM 21/6/2017

PROSEDUR YLBHM

Page 97: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

LEMBAGA DONOR YLBHM

Page 98: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

PEDOMAN WAWAN CARA.

Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar YLBHM

Bagaimana Sejara YLBHM sehingga dapat seperti sekarang ini.?

Bias anda jelaskan Tugas dan wewenag YLBHM dalam?

Dapatkah anda sebutkan Struktur organisasi YLBHM?

berapa banyak dan dapatkah anda memberikan data dan daftar pencari keadilan

yang di selnggarakan YLBHM?

Sekretaris Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

Dapatkah anda sebutkan apa saja kelengkapan berkas yang harus ada di

YLBHM ?

Dapatkah anda jelaskan Isi berkas ?

Apa saja Fungsi setiap berkas?

Bendahara

Dari mana Sumber keungan YLBHM.?

Bagaimana Pola penggunaan dana YLBHM.?

Devisi Litigasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

Bagaimana standar operasional dalam mencari keadilan yang mampu.?

Bagaimana satandar oprasional dalam membantu pencari keadilan yang tidak

mamapu.?

Page 99: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

Bias anda jelaskan data pencari keadilan yang diberikan bantuan hukum .?

Devisi Non litigasi Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM)

Bagaimana Stanadar oprasional dalam menagangani pencari keadilan yang

mampu.?

Bagaimana Standar oprasioanal dalam membantu pencari keadilan yang tidak

mampu.?

Bias anda jelaskan data pencari keadilan yang di berikan bantuan hukum.?

Page 100: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

Kepada Yth.:

Ketua Pengadilan Negeri/Agama/Mahkamah Syari’ah ………………..

Di

……………………………

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Abdul Raswinto

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 1 Januari 1974

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jalan. Candi walang Lrg. Purbo No. 2 RT/RW

03/03 Kelurahan Lawang – Banjarmasin

Dengan ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan layanan Jasa Bantuan

Hukum secara cuma-cuma pada POSBAKUMADIN di Pengadilan Negeri/Agama/

Mahkamah Syari’ah ………………………………………………………………...

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini dilampirkan : [1] Surat Gugatan atau

Surat Permohonan, [2] Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Demikian surat permohonan ini dibuat, atas pertimbangannya diucapkan terima kasih.

.......................................... 2012

Hormat Pemohon,

(………………….)

Contoh Blanko Permohonan Pelayanan POSBAKUM Perkara Perdata

Pdt-1

SEMA No. 10/2010 jo. Kep.DIRJEN BADILUM-M.A.R.I No. 1/DJU/OT.01.03/I/2012

Page 101: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

SURAT KETERANGAN Nomor : 003/Rt.03/I-04/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini Ketua RT/RW 03/05 Kelurahan Lawang Banjarmasin,

menerangkan bahwa :

Nama : Abdul Raswinto

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat/tgl. Lahir : Jakarta, 1 Januari 1974

Warga negara : Indonesia

Status Perkawinan : belum kawin/kawin/janda/duda

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

No. Kartu keluarga/NIK : 123-456-789

Alamat : Jln. Candi walang Lrg. Purbo No. 2

RT/RW 03/03 Kelurahan Lawang –

Banjarmasin

Keterangan ini dibuat untuk

keperluan

: Membuat Surat Keterangan Tidak

Mampu/ Miskin, untuk mendapatkan

bantuan hukum secara cuma-cuma

pada POSBAKUMADIN pada

Pengadilan Negeri Banjarmasin

Mengenai Gugatan atau Permohonan

…………………………………..

Demikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Banjarmasin, 04 Februari 2012

Ketua Rukun Tetangga 03

MUH. JAMHARI

Pdt -2

SEMA No. 10/2010 jo. Kep.DIRJEN BADILUM-M.A.R.I No. 1/DJU/OT.01.03/I/2012

Page 102: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

KECAMATAN BUKIT KECIL

KELURAHAN LAWANG

Jl. Brigjend Dani Effendi

SURAT KETERANGAN Nomor : 474 / 684 / 2012

1. Yang bertanda tangan dibawah ini :

a. Nama : Karnilias Sarwin, S.Sos

b. Jabatan : Lurah Lawang

Dengan ini menerangkan bahwa :

a. Nama : Abdul Raswinto

b. Umur : 38 tahun

c. Kebangsaan : Indonesia

d. Agama : Islam

e. Pekerjaan : Karyawan Swasta

f. Alamat : Jln. Candi walang Lrg. Purbo No. 2 RT/RW 03/03

Kelurahan Lawang – Banjarmasin

g. Bermaksud : Untuk mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma

2. Demikian surat keterangan ini di buat untuk di pergunakan seperlunya.

Banjarmasin, 21 Februari 2012

LURAH LAWANG

BANJARMASIN

KARNILIAS SARWIN, S.Sos

Nip : 123-456-789

Pdt -3

SEMA No. 10/2010 jo. Kep.DIRJEN BADILUM-M.A.R.I No. 1/DJU/OT.01.03/I/2012

Page 103: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

1

SOP - I

PENANGANAN KASUS OLEH ORGANISASI/LEMBAGA LAYANAN

I.SOP - KORBAN /MITRA/KLIEN DATANG SENDIRI

Penerimaan korban/mitra/klien 1. Korban/mitra/klien datang dan diterima oleh Staf lembaga. 2. Staf lembaga layanan bertanya tentang maksud dan tujuan kedatangan

korban/mitra/klien; 3. Staf lembaga layanan mempersilahkan korban/mitra/klien mengisi buku tamu,

jika tidak bisa mengisi, staf lembaga membantu mencatat serta menyuruh korban/mitra/klien membubuhi tanda tangan.

4. Staf lembaga layanan mengantar korban/mitra/klien menemui staf divisi Litigasi..

5. Staf divisi Litigasi melakukan wawancara dengan menggunakan SOP-WAWANCARA

6. Pendokumentasian

II.SOP - INISATIF LEMBAGA

A. Staf Lembaga mendapatkan informasi terkait kekerasan dari Masyarakat, Koran Lokal, TV, Radio, Telepon;

B. Tahapan pada lembaga.

1.Rapat internal direktur dengan staf divisi Litigasi non Litigasi dengan keputusan perkara ditangani atau tidak ditangani : a) jika ditangani direktur mengutus perwakilan/ Tim ke lokasi korban

dan/atau; b) melakukan Investigasi.

2.Apabla Tim melakukan investigasi maka yang dilakukan adalah : a) memetakan kondisi sosial kultural wilayah dan lokasi korban; b) mengidentifikasi tokoh-tokoh lokal, pemerintah setempat, keluarga korban

yang bisa menjadi kontak person; c) membangun kesepahaman dengan tokoh kunci ketika proses pendampingan

kasus. d) bertemu dengan korban dan menggali informasi; e) memperkenalkan diri dan lembaga kepada korban; f) melakukan verifikasi kejadian atas pemberitaan media dan korban; g) pendokumentasikan.

3.Tim melaporkan hasil investigasi kepada direktur. 4.Direktur melakukan rapat pleno guna menentukan strategi penanganan kasus 5.Rapat pleno hasil investigasi diputuskan dengan keputusan kasus dilanjutkan

atau dihentikan.

Page 104: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

2

6.Jika diterima maka direktur dapat menggunakan ; SOP – WAWANCARA dan/atau SOP- PENANGANAN KASUS dan/atau SOP-LITIGASI DAN NON LITIGAS.

7. Pendokumentasian.

III.SOP - PENERIMAAN KASUS ATAS RUJUKAN DARI LEMBAGA LAIN

Penerimaan Korban/mitra/klien 1. Korban /mitra/klien datang membawa surat rujukan dari lembaga lain. 2. Lembaga penerima rujukan mempelajari berkas rujukan yang diterima. 3. Apabila ada keterangan yang belum lengkap maka lembaga akan meminta

keterangan tambahan dari korban/mitra/klien 4. Korban/mitra/klien Mengisi buku register kasus rujukan 5. korban /mitra/klien diminta membaca persyaratan pendampingan. 6. Langkah-angka pendampingan kasus menggunakan SOP yang ada. 7. Pendokumentasian.

IV.SOP - WAWANCARA

1. Korban/mitra/klien mengisi Form yang disediakan dan staf divisi litigasi menjelaskan tentang form .

2. Korban/mitra/klien diminta menceritakan Kronologis Kasus. 3. Dalam melakukan wawancara staf divisi litigasi menggunakan metode 5 W + 1

H. 4. Apabila staf divisi litigasi ingin merekam maka terlebih dahulu meminta izin dan

menyampaikan alasan kepada korban/mitra/klien; 5. Dalam melakukan wawancara staf divisi litigasi tidak diperkenankan memotong

pembicaraan sebelum korban/mitra/klien selesai berbicara. 6. jika korban/mitra/klien dirasakan membutuhkan tenaga penerjemah bahasa

isyarat maka direktur menyiapkannya; 7. Staf divisi litigasi dalam melakukan wawancara harus memperhatkan kondisi

fisik dan psykis korban/mitra/klien. 8. Apabila korban/mitra/klien merasa lelah dan tidak mampu melanjutkan

kembali wawancaranya maka staf divisi litigasi mempertanyakan tentang kesiapan untuk diwawacara kembali.

9. Staf divisi litigasi meminta tanda tangan persetujuan dari korban/mitra/klien tentang kelanjutan pendampingan;

10. Staf divisi litigasi mencatat dan mendokumentasikan kronologis kasus dari korban/mitra/klien.

11. Staf divisi litigasi menyerahkan hasil wawancara kepada direktur 12. dan selanjutnya menggunakan SOP-PENANGANAN KASUS. 13. Pendokumentasian.

Page 105: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

3

V.SOP - PENANGANAN KASUS

1. Staf divisi litigasi mengundang tim internal lembaga dan direktur untuk melakukan rapat penanganan kasus.

2. Catatan hasil wawancara didiskusikan/dirapakan oleh tim internal lembaga dengan melibatkan staf yang punya kapasitas dalam menangani kasus, termasuk direktur;

3. Dalam rapat tersebut dengan pengambilan keputusan diterima atau ditolak 4. Apabila dalam rapat tersebut kasus korban /mitra/klien ditolak maka

dinformasikan kepada klien melalui telepon;. 5. Dan direktur dapat merujuk ke lembaga jejaring 6. Apabila dalam rapat tersebut kasus korban/mitra/ klien diterima,maka langkah

penanganan kasus dilanjutkan dengan dilakukan verifikasi data informasi, bukti bukti dan saksi oleh staf lembaga .

7. Apabila verifikasi data informasi,bukti bukti dan saksi belum lengkap maka disampaikan kembali ke korban/mitra/klien untuk dilengkapi;

8. Apabila verifikasi data informasi,bukti bukti dan saksi lengkap maka lanjut ke langkah penanganan kasus;

9. Direktur menentukan strategi penanganan kasus apakah litigasi atau non litigasi dan selanjutnya menggunakan SOP- PENANGANAN KASUS MELALUI JALUR LITIGASI DAN NON LITIGASI.

10. Pendokumentasian.

VI.SOP - PENANGANAN KASUS MELALUI JALUR LITIGASI DAN NON LITIGASI

Penangana kasus melalui jalur Litigasi atau Nonlitigasi A.Jika penanganan melalui jalur litigasi :

1. Direktur atau staf yang ditunjuk membuatkan surat kuasa; 2. korban/mitra/klien didampingi melapor ke aparat penegak hukum maka

dibuatkan surat kuasa; 3. jika korban/mitra/klien dirasakan membutuhkan tenaga penerjemah bahasa

isyarat maka direktur menyiapkannya; 4. tim memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga. 5. Direktur memanggil Korban/mitra/klien ke kantor, kemudian dipersilahkan

membaca dan tanda tangan surat Kuasa. 6. Pendokumentasian.

B. Jika penanganan melalui jalur non-litigasi :

1. Direktur memberikan rujukan ke lembaga jaringan; 2. jika korban/mitra/klien dirasakan membutuhkan tenaga penerjemah bahasa

isyarat maka direktur menyiapkannya; 3. Direktur memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga, kemudian

memberikan penjelasan terkait rujukan ke lembaga jaringan; 4. tim memanggil Korban/mitra/klien ke kantor lembaga. 5. Pendokumentasian.

Page 106: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

4

VII. SOP-RUJUKAN KE LEMBAGA JARINGAN

1. Direktur menghubungi lembaga jaringan guna merujuk kasus yang

direkomendasikan . 2. Tim divisi litigasi membawa hasil wawancara dan/atau hasil analisa kasus lainnya

beserta korban/mitra/klien kepada lembaga jaringan. 3. Tim divisi litigasi menyerahkan hasil wawancara dan/atau hasil analisa kasus

lainnya berserta korban/mitra/klien kepada lembaga jaringan dengan menggunakan SOP-LEMBAGA JARINGAN

4. Tim divisi litigasi melakukan montoring perkembangan kasus dengan menggunakan SOP-MONITORING.

5. Pemberian rujukan ke Lembaga lain dengan menggunkan masing-masing SOP sebagai berikut :

I. SOP-Shelter/Rumah Aman

a. Tim pendamping membawa korban ke shelter

b. Korban diterima oleh pengurus shelter dan staf menyiapkan berbagai

kebutuhan korban selama berada di shelter

c. Penanganan dishelter menggunakan SOP atau mekanisme tersendiri.

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di Shelter.

II. SOP- Psikolog/Psikiater

a. Tim pendamping membawa korban ke Psikolog/Psikiater

b. Korban diterima oleh pengurus Psikolog /Psikiater dan staf menyiapkan

berbagai kebutuhan korban selama berada di Psikolog /Psikiater

c. Penanganan di Psikolog /Psikiater menggunakan SOP atau mekanisme

tersendiri.

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di Psikolog /Psikiater).

III.SOP-Rumah sakit

a. Tim pendamping membawa korban ke Rumah sakit.

b. Korban diterima oleh pengurus Rumah sakit. dan staf menyiapkan berbagai

kebutuhan korban selama berada di Rumah sakit.

c. Penanganan di Rumah sakit. menggunakan SOP atau mekanisme tersendiri.

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di Rumah sakit.

IV.SOP-Kepolisian

a. Tim pendamping membawa korban kepolisian.

b. Korban diterima oleh kepolisian dan staf menyiapkan berbagai kebutuhan

korban selama berada di kepolisian

c. Penanganan di kepolisian menggunakan SOP atau mekanisme tersendiri.

Page 107: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

5

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di kepolisian.

V.SOP-OBH

- Rujukan ke OBH menggunakan SOP Korban/mitra/klien datang sendiri.

VI. SOP-Trauma Centre

a. Tim pendamping membawa ke Trauma Centre.

b. Korban diterima staf Trauma Centre dan staf menyiapkan berbagai kebutuhan

korban selama berada di Trauma Centre.

c. Penanganan di Trauma Centre menggunakan SOP atau mekanisme tersendiri.

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di Trauma Centre.

VII.SOP-P2TP2A

a. Tim pendamping membawa korban di P2TP2A.

b. Korban diterima di P2TP2A dan staf menyiapkan berbagai kebutuhan korban

selama berada di P2TP2A.

c. Penanganan di P2TP2A menggunakan SOP atau mekanisme tersendiri.

d. Jika diperlukan pendamping harus mengetahui isi SOP di P2TP2A.

VIII.SOP-MONITORING

A.Penanganan Kasus Litigasi 1. Tim divisi litigasi mencatat proses setiap tahapan penanganan kasus

perkara korban/mitra/klien. 2. Tim divisi litigasi bersama pimpinan/direktur melakukan diskusi hasil

pemantauan penanganan perkara korban/mitra/klien. 3. Hasil diskusi pemantauan dapat disampaikan kepada korban/mitra/klien. 4. Pendokumentasin .

B.Penanganan kasus Non Litigasi

1. Tim divisi litigasi meminta perkembangan hasil kegiatan lembaga jaringan. 2. Tim divisi litigasi bersama pimpinan/direktur melakukan diskusi

perkembangan hasil kegiatan lembaga jaringan. 3. Hasil divisi litigasi hasil kegiatan lembaga jaringan dapat disampaikan

kepada korban/mitra/klien. 4. Pendokumentasin .

Page 108: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

Daftar kausus yang di tangani Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Makassar

(YLBHM) Tahun 2014 sampai 2017

No Tahun Jenis Kasus Jumlah Total

1. 2014 Pidana 29 kasus

2. 2014 perdata 5 kasus 34 kasus

3. 2015 pidana 6 Kasus

4. 2015 perdata 5 kasus 11 kasus

6. 2016 pidana 21 kasus

7. 2016 perdata 5 kasus 26 kasus

8 2017 pidana 10 kasus

2017 Perdata 11 kasus 21 kasus

Page 109: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.

Ahmad Yuskirman Sah lahir di Bulu Jaya Tepatnya pada Bataliyon

Infanteri 726 Tamalatea Kompi Senapan A pada tanggal 18 Agustus

1995 dari seorang Ibu yang bernama Alm. Hj. Kumalasari Dg Ranti

Binti Lappasa Dg Lari dan Memiliki Seorang Ayah yang Bernama

Prn.TNI Yaharuddin Dg Ngempo Bin Roby Dg Tompo dan

bertempat tinggal di Desa Barana Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto. Dan

menempuh pendidikan di dasar Di SDN 58 BARANA pada Tahun 2001 sampai dengan

2007. Kemudian lanjud pendidikan di SMPN 1 BANGKALA BARAT pada tahun 2007

dan dinyatakan lulus pda tahun 2010. Dan pada tingkat sekolah menengah atas saya

melanjutkan Pendidikan di SMAN 3 TAKALAR MODEL SKM PBKL PSB. Pada tahun

2010 dan ditahun 2012 menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua LEMKARI ranting

smatrik. selesai pada tahun 2013. Kemudian memasuki jenjang perkuliahan pada tahun

2013 sekaligus ketua tingkat sampai semester 8, pada tahun 2014 menjawabat sebagai

anggota Himpunan Mahasiswa jurusan Peradilan Agama (HMJ PA) sekalugus menjadi

kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII) sampai sekrang. Kemudian pada

tahun 2015 menduduki jawabatan Wakil ketua II Himpunan Mahasiswa Jurusan Peradilan

(HMJ peradilan) dan juga pelopor berdirinya Lembaga Informasi Syari’ah dan Hukum

(LISH) di fakultas syari’ah dan Hukum ditambah menjadi aktivis Paralegal Yayasan

Lembaga Bantuan Hukum Makassar (YLBHM) sampai sekarang . Kemudian pada Tahun

2016 menduduki Jabatan sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa fakultas Syari’ah dan

Hukum (SEMA-FSH) sekaligus Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengembangan

(LITBANG) di Lembaga Informasi Syari’ah dan Hukum (LISH).

Page 110: PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM ...repositori.uin-alauddin.ac.id/3905/1/AHMAD.pdfi PERANAN YAYASAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (YLBHM) TERHADAP PENCARI KEADILAN YANG TIDAK MAMPU Skripsi