PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN...

131
KONTRIBUSI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten) Di susun oleh: W I N D I NIM: 104011000040 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M / 1430 H

Transcript of PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN...

Page 1: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

KONTRIBUSI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN

(TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS

AL-QUR'AN (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan, Propinsi Banten)

Di susun oleh:

W I N D I NIM: 104011000040

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2009 M / 1430 H

Page 2: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

KONTRIBUSI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN

(TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS

AL-QUR'AN (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mancapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)

Oleh:

W I N D I NIM: 104011000040

Pembimbing:

Dra. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag NIP: 150 228 871

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2009 M / 1430 H

Page 3: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : WINDI

NIM : 104011000040

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Juli 1985

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : "Kontribusi Taman Pendidikan Al-Qur'an

(TPA) Terhadap Pencapaian Kompetensi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an"

(Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung,

Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan).

Dosen Pembimbing : Dra. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggungjawab penuh secara akademis atas apa yang saya

tulis.

Demikian pernyataan ini saya buat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 29 Juni 2009 Mahasiswa Ybs,

W I N D I

NIM: 104011000040

Page 4: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

ABSTRAKSI

WINDI, 2009. "Kontribusi Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapaian Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an" (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan). Di bawah bimbingan Dra. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag. Fokus studi ini adalah ada atau tidaknya kontribusi yang diberikan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah terutama pada kemampuan baca-tulis al-Qur'an. Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI yang ikut pendidikan di TPA dengan yang tidak ikut pendidikan di TPA. Kemudian, instrument yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah berupa test, yang terdiri dari test tertulis (kemampuan pengetahuan baca-tulis al-Qur'an), test menulis huruf al-Qur'an dan test membaca al-Qur'an. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam pada TPA, pada dasarnya tidak jauh berbeda Sekolah Dasar, yang berbeda hanya persiapan dan metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Pada sekolah dasar, guru menggunakan metode yang bersifat klasikal, karena terbatasnya waktu. Sedangkan, guru TPA menggunakan metode dengan memberikan perhatian dan pembelajaran pada tiap-tiap anak (individu) secara langsung, sehingga terlihat jelas bahwa pembelajaran pada TPA lebih optimal dan efektif dalam penyampaian materi pembelajarannya. Kemudian, mengenai hasil belajar terlihat dengan jelas perbedaan antara siswa yang mengikuti pendidikan pada TPA dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan di TPA. Perbedaan tersebut terjadi pada semua penilaian, baik kemampuan mereka dalam memahami materi pelajaran tentang baca-tulis al-Qur'an, kemampuan menulis al-Qur'an maupun kemampuan mereka dalam membaca al-Qur'an. Siswa yang mengikuti pendidikan pada TPA tentu lebih menguasai (unggul) kemampuannya dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan pada TPA. Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah Pendidikan Agama Islam harus lebih diutamakan disamping pendidikan yang lainnya, kususnya mengenai pemahaman dalam baca-tulis al-Qur'an. Oleh karena itu, TPA sebagai tempat pendidikan non formal, tempat belajar baca-tulis al-Qur'an, hendaknya tidak dipandang "sebelah mata", karena keberadaannya dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah, terutama pada kemampuan baca-tulis al-Qur'an.

Page 5: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN
Page 6: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul: "Kontribusi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapaian Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an" (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten) diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada, 29 Juni 2009 dihadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, 29 Juni 2009

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, MA NIP. 19580112 198803 1 002

02 Juli 2009

………………

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Studi) Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag NIP. 19670328 200003 1 001

30 Juni 2009

………………

Penguji I Dra. Hj. Eri Rossatria, M. Ag NIP. 19470717 196608 2 001

30 Juni 2009

………………

Penguji II, Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag NIP. 19670328 200003 1 001

30 Juni 2009

………………

Mengetahui, Dekan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP. 19531018 198203 1 001

Page 7: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori dan konsep yang telah penulis uraikan di atas, maka perlu

dirumuskan sebuah kerangka berpikir yang akan penulis gunakan dalam

penelitian ini. Hal ini, diharapkan agar pembahasan dalam penelitian ini sesuai

dengan kaidah yang memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah karya ilmiah.

Sesuai dengan tema yang dibahas dalam penelitian ini, maka dapat diketahui

bahwa pembelajaran atau pengajaran sangat menentukan akan keberhasilan dari

proses pendidikan seorang siswa, sebagai peserta didik, dimanapun dan kapanpun

dia menempuh pendidikan serta pada setiap jenjang pendidikan apapun,

khususnya dalam pendidikan agama Islam.

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) adalah lembaga pendidikan dan

pengajaran Islam luar sekolah atau dapat disebut juga sebagai pendidikan non

formal untuk anak-anak usia SD (usia 7-12 tahun), yang mendidik santri agar

mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid

sebagai target pokoknya.

Secara psikologis, usia kelompok Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah

Dasar (SD) cukup kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan menghafal

al-Qur'an, serta penanaman nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Seiring

dengan itu, suasana belajar dan proses pembelajarannya disesuaikan dengan dunia

anak-anak dan karakteristik kepribadian yang senang bermain. Pilihan istilah

"taman" untuk nama unit atau lembaga tersebut adalah untuk mengacu pada asas

psikologis atau psiko-sosial, karena "taman" merupakan tempat yang kondusif

untuk bermain atau dapat juga dikatakan sebagai tempat yang menyenangkan.

Pembelajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dari segi materi

atau muatan pengajaran, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan materi atau

muatan pengajaran yang ada pada tatanan Sekolah Dasar (SD) atau pada sekolah

formal, bahkan lebih banyak muatan materi agamanya dibandingkan dengan

Page 8: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

pendidikan agama yang ada pada tatanan Sekolah Dasar (SD) atau sekolah formal

lainnya. Materi pengajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) terbatas pada

pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan.

Terutama untuk pengajaran yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara

tuntas melalui pendidikan di sekolah formal. Misalnya, baca-tulis al-Qur'an,

praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah

akhlak, pengetahuan keislaman dan lain sebagainya.

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada dasarnya adalah untuk

membantu peran orang tua selaku pendidik dan pengajar dirumah, serta

membantu peran guru-guru selaku pengajar di sekolah. Selain itu, keberadaan

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) juga dimaksudkan untuk mendukung dan

membantu program atau usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan Pendidikan

Nasional, khususnya dalam sisi penanaman akidah serta pengembangan iman dan

takwa juga budi pekerti yang baik (akhlakul karimah).

Melihat kenyataan yang ada, bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam

yang ada pada tatanan sekolah formal dirasa sangat kurang, dari segi materi atau

waktu yang disediakan, maka cukup strategis apabila peserta didik juga mengikuti

proses pembelajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) untuk dapat

menambah serta memperdalam materi Pendidikan Agama Islam.

Segala komponen yang terdapat dalam Pendidikan Agama Islam, baik yang

bersifat kognitif, afektif maupun psikomotorik, akan menentukan keberhasilan

para siswa dalam mencapai prestasi demi prestasi didalam pendidikannya juga

dalam kehidupannya, khususnya Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan

syari'at Islam itu sendiri.

Jadi, berdasarkan kesimpulan tersebut, apabila pelaksanaan pembelajaran

pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) berjalan dengan baik serta diikuti oleh

peserta didik, maka akan terlihat dengan jelas bahwa keberadaan Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA) dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap

prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di sekolah formal.

Page 9: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kita taufik, hidayah, inayah dan nikmat serta segala-galanya kepada

kita semua, sehingga dengan kekuatan dan ridha dari-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan dan

tersampaikan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW, sebagai

suri teladan dan tokoh idola yang paling sempurna bagi kita semua.

Sejak penulis belajar di Jurusan/Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, hingga penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini, betapa banyak

bantuan dan sumbangan, baik moril maupun materil, yang telah penulis terima

dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, melalui tulisan ini perkenankanlah penulis dari lubuk hati

yang paling dalam menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua dan sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan yang selalu memberikan bimbingan spirit kepada

penulis dalam menyelesaikan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dra. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag., sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih yang sebesar-

besarnya dan merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi

penulis bisa berada di bawah bimbingan beliau.

4. Ibu Een Sukaenah, Kepala Sekolah SDN 02 Pondok Pucung dan Bapak

Nasuha, S. Pd.I, Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SDN 02 Pondok

Pucung, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

i

Page 10: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

penelitian serta meluangkan waktu dan memberikan kemudahan dalam

melaksanakan penelitian.

5. Perpustakaan Umum serta Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan bantuan berupa bahan-bahan yang menjadi referensi dalam

penulisan skripsi ini.

6. Secara khusus skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua

penulis yang tercinta, Ayahanda H. Irham Muhur (Alm) dan Ibunda Armanah

yang senantiasa menjaga, membimbing dan memotivasi penulis dengan tulus

serta selalu mendo’akan agar penulis sukses dalam segala hal. Ananda sadar

semua yang telah Ayah dan Ibu berikan tidak akan dapat terganti dengan

apapun di dunia ini.

7. Suami tercinta, Dhonny Setiawan, SHI, yang selalu menemani, memotivasi

dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas

perhatian, kesabaran serta kasih sayangnya selama ini, mudah-mudahan Allah

selalu merahmati dan meridhoi langkah kehidupan kita.

8. Buah hati tersayang, Ananda Raisa Suci Ramadhani Setiawan, yang selalu

menjadi penyemangat penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, do’a

mamah selalu menyertai perjalanan hidupmu sayang.

9. Kakak-kakak (Murnih, Rita, Muryati, Wandi), adik-adik (Muhariya dan Ella)

dan keponakan tercinta, yang telah menghilangkan kepenatan dan rasa stres

penulis dengan semua canda, kasih sayang dan kebersamaan kalian, terima

kasih atas perhatian, dukungan dan do'anya.

10. Sahabat-sahabat penulis, diantaranya Idham Kholid, S. Sos.I yang sudah

memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, Jami',

Diyanti, Indah, Novi, Nurrahmah, Yoni dan semua teman-teman seperjuangan

PAI angkatan 2004, serta sahabat-sahabat lainnya yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan do'anya, kalian semua

yang terhebat dalam hidup ini.

ii

Page 11: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

Selain itu, tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf apabila

dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan, karena

penulis sadar bahwa tulisan ini masih jauh daripada kesempurnaan. Kritik dan

saran sangatlah penulis harapkan. Akhirnya, segala kesempurnaan hanyalah milik

Allah SWT dan mudah-mudahan semua yang telah penulis lakukan mendapat

ridha dari Allah SWT, semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Jakarta, 29 Juni 2009 M

6 Rajab 1430 H

Penulis

iii

Page 12: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR …………………………………………………...

DAFTAR ISI …………………………………………………………….

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….

i

iv

vii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………........... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………..

B. Identifikasi Masalah ……………………………………

C. Pembatasan Masalah …………………………………..

D. Perumusan Masalah ……………………………………

E. Tujuan Penelitian ………………………………………

F. Manfaat Penelitian ……………………………………..

1

7

7

8

8

9

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGAJARAN

AL-QUR'AN TINGKAT DASAR DAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM ………………………………………..

A. Pengajaran Al-Qur'an Tingkat Dasar …………………..

1. Pengertian Pengajaran Al-Qur'an …………………..

2. Tujuan Pengajaran Al-Qur'an ………………………

3. Model-model Pengajaran Al-Qur'an ……………….

B. Pendidikan Agama Islam…………………………….…

1. Pengertian dan Aspek-aspek Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam…………………………...

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam …………………..

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam……………………

C. Kerangka Berpikir …………………………………….

10

10

10

12

14

27

27

35

41

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………

A. Tujuan Penelitian……………………………………….

46

46

iv

Page 13: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

B. Unit Analisis …………………………………………...

C. Metode Penelitian ……………………………………..

D. Variabel Penelitian ……………………………………..

E. Populasi dan Sampel …………………………………...

F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………..

G. Teknik Pengolahan dan Analisis ……………………….

1. Tahap Pengolahan Data ……………………………

2. Tahap Pengorganisasian Data ……………………...

3. Tahap Analisis Data ……………………………….

46

47

47

48

48

51

51

51

51

BAB IV HASIL PENELITIAN ……………………………………

A. Gambaran Umum SDN 02 Pondok Pucung ……………

1. Sejarah Singkat dan Perkembangannya……….........

2. Visi, Misi dan Tujuan ……………………………....

3. Keadaan Guru dan Siswa ……………………….....

4. Sarana dan Prasarana ………………….…………..

B. Kontribusi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

Terhadap Pencapaian Kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar ………........

C. Studi Komparasi Kompetensi Dasar Pendidikan Agama

Islam di Sekolah Dasar dengan Kompetensi Dasar

Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan Al-

Qur'an (TPA) ………………………………………….

D. Analisis Perbandingan Hasil Belajar Pemahaman,

Menulis dan Membaca Al-Qur'an ………………..…….

1. Hasil Test Tulis teori Baca-Tulis Al-Qur'an………..

2. Hasil Test Menulis Huruf Al-Qur'an………………..

3. Hasil Test Membaca Al-Qur'an……………………..

53

53

53

54

56

58

59

60

61

62

67

76

BAB V PENUTUP …………………………………………..........

A. Kesimpulan…………………………………………….

B. Saran-saran…………………………………………….

81

81

82

v

Page 14: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………. 87

vi

Page 15: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

DAFTAR TABEL Halaman

1. Kompetensi Dasar Umum dan Materi Pendidikan Agama Islam di

tingkat Sekolah Dasar (SD)……………………………………………

2. Kisi-kisi instrument penelitian berupa test tulis, menulis dan lisan

Kontribusi Taman pendidikan Al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapaian

Kompetensi Pengajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah………….....................................................................................

3. Keadaan Dewan Guru SDN 02 Pondok Pucung Tahun Ajaran 2008-

2009 Berdasarkan Jenis kelamin dan Jabatan…………………………..

4. Keadaan siswa SDN 02 Pondok Pucung Tahun Ajaran 2008-

2009……..................................................................................................

5. Sarana dan prasarana yang terdapat di SDN 02 Pondok

Pucung…………………………………………………………………

6. Hasil atau Nilai Test Tertulis Responden tentang Pemahaman Siswa-

siswi mengenai Materi Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung ……………………………...

7. Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test

Tertulis Responden tentang Pemahaman Siswa-siswi mengenai Materi

Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02

Pondok Pucung…………………………………………………………

8. Perbedaan antara Fo dengan Ft …………………………………...........

9. Perhitungan untuk memperoleh Harga Kai Kuadrat pada Test

Tertulis…………………………………………………………………

10. Hasil atau Nilai Test Menulis Kembali Potongan Ayat Al-Qur'an pada

Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok

Pucung…………………………………………………………………..

11. Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test

Menulis atau Menyalin kembali Potongan Ayat Al-Qur'an pada Bidang

Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok

Pucung…………………………………………………………………

31

49

57

58

59

62

64

64

65

67

68

vii

Page 16: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

12. Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi

yang diharapkan/frekuensi Teoritis (ft) pada test

menulis……………………………….…………………………………

13. Perhitungan untuk memperoleh Harga Kai Kuadrat pada test

menulis………………………………………………………………….

14. Hasil atau Nilai Test Menulis Imla Huruf al-Qur'an…………………....

15. Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai test

Menulis Imla Huruf al-Qur'an ………………………………………….

16. Perbedaan Fo dengan Ft ……………………………………………......

17. Perhitungan untuk memperoleh harga Hitung Kai Kuadrat…………….

18. Hasil atau Nilai Test Tertulis Responden tentang kemampuan Siswa-

siswi mengenai Materi Membaca Al-Qur'an pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok

Pucung…………………………………………………………………

19. Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test

Kemampuan membaca Al-Qur'an Responden Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok

Pucung…………………………………………………………………

20. Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi

yang diharapkan/frekuensi Teoritis (ft) pada test membaca al-

Qur'an…………………………………………………………………

21. Perhitungan untuk memperoleh harga Kai Kuadrat pada test membaca

al- Qur'an………………………………………………………………

69

69

71

73

73

74

76

77

78

78

viii

Page 17: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

ABSTRAKSI

WINDI, 2009. "Kontribusi Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapaian Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah" (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan). Di bawah bimbingan Dra. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag. Fokus studi ini adalah ada atau tidaknya kontribusi yang diberikan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah terutama pada kemampuan baca-tulis al-Qur'an. Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI yang ikut pendidikan di TPA dengan yang tidak ikut pendidikan di TPA. Kemudian, instrument yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah berupa test, yang terdiri dari test tertulis (kemampuan pengetahuan baca-tulis al-Qur'an), test menulis huruf al-Qur'an dan test membaca al-Qur'an. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam pada TPA, pada dasarnya tidak jauh berbeda Sekolah Dasar, yang berbeda hanya persiapan dan metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Pada sekolah dasar, guru menggunakan metode yang bersifat klasikal, karena terbatasnya waktu. Sedangkan, guru TPA menggunakan metode dengan memberikan perhatian dan pembelajaran pada tiap-tiap anak (individu) secara langsung, sehingga terlihat jelas bahwa pembelajaran pada TPA lebih optimal dan efektif dalam penyampaian materi pembelajarannya. Kemudian, mengenai hasil belajar terlihat dengan jelas perbedaan antara siswa yang mengikuti pendidikan pada TPA dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan di TPA. Perbedaan tersebut terjadi pada semua penilaian, baik kemampuan mereka dalam memahami materi pelajaran tentang baca-tulis al-Qur'an, kemampuan menulis al-Qur'an maupun kemampuan mereka dalam membaca al-Qur'an. Siswa yang mengikuti pendidikan pada TPA tentu lebih menguasai (unggul) kemampuannya dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan pada TPA. Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah Pendidikan Agama Islam harus lebih diutamakan disamping pendidikan yang lainnya, kususnya mengenai pemahaman dalam baca-tulis al-Qur'an. Oleh karena itu, TPA sebagai tempat pendidikan non formal, tempat belajar baca-tulis al-Qur'an, hendaknya tidak dipandang "sebelah mata", karena keberadaannya dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah, terutama pada kemampuan baca-tulis al-Qur'an.

ix

Page 18: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek

kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan

tidak hanya berlangsung didalam kelas, akan tetapi juga berlangsung diluar kelas.

Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi mencangkup pula pendidikan

yang bersifat non formal.

Tugas manusia tidak selalu meningkatan kecerdasan, melainkan juga

mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan

merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.

Pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang besar dalam segi kehidupan

manusia, terlebih lagi pendidikan agama yang tentunya mempunyai pengaruh

yang sangat besar daripada pendidikan yang lain pada umumnya, apa lagi yang

hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata.1

Pendidikan agama Islam di Indonesia mendapat tempat yang layak serta

perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah mulai sejak taman kanak-

kanak sampai dengan perguruan tinggi. Dan pendidikan agama merupakan mata

pelajaran yang paling penting atau pokok di sekolah. Ini menunjukkan pentingnya

kedudukan pendidikan agama di sekolah dan didalam kehidupan masyarakat pada

umumnya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa Pendidikan Nasional

bertujuan memcerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memililki pengetahuan dan keterampilan,

1 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-II, h. 149.

1

Page 19: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

2

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan

bertanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.2

Dari tujuan pendidikan nasional di atas, ditegaskan bahwa salah satu ciri

manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional ialah manusia yang

beriman dan bertakwa. Agar beriman dan bertakwa ini dapat terwujud, mutlak

diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketakwaan. Dan itulah pendidikan

agama.

Tujuan Pendidikan Nasional tersebut, menempati hirerarki tertinggi jika

dilihat dari taksonomi tujuan pendidikan. Ibarat sebuah pohon dimana tujuan

pendidikan nasional sebagai batangnya, sedangkan tujuan kelembagaan

(institusional) dan tujuan pengajaran (kurikuler) adalah sebagai cabang dan

rantingnya.

Dengan demikian, antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan

pendidikan institusional serta tujuan kurikuler mempunyai unsur-unsur

persenyawaan yang berhubungan dan sinkron antara satu sama lain. Dalam

hubungan ini, salah satu unsur yang mengedepan dalam rumusan tujuan

pendidikan nasional adalah tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Hal ini, menunjukkan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga

pendidikan di Indonesia baik pada pendidikan yang bersifat formal (pendidikan

sekolah) maupun pada pendidikan non formal (pendidikan diluar sekolah).

Dengan mengacu pada rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

adanya penyelenggaraan pendidikan TK/TP al-Qur'an dapat dikatakan sebagai sub

sistem dari pendidikan nasional yang mengandung nilai strategi tersendiri dalam

upaya mengkondisikan kepribadian anak dalam mencapai tujuan pendidikan

nasional. Pada waktu yang sama adalah memperkuat proses belajar mengajar pada

pendidikan formal dalam sisi pendidikan keagamaan yang pada umumnya kurang

2 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006), h. 8-9.

Page 20: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

3

begitu intensif diterima oleh anak didik, baik di tingkat TK maupun ditingkat

Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).3

Hal ini, dilakukan karena umat Islam di Indonesia mengalami tantangan

keadaan. Yang dimaksud dengan tantangan keadaan adalah kenyataan obyektif

umat Islam Indonesia yang mengandung sisi-sisi negatif dan kelemahan-

kelemahan tertentu yang harus segera diatasi, dimana kemunculan dan keberadaan

TK/TP al-Qur'an merupakan salah satu alternatif dan langkah terobosan yang

harus dikembangkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Tantangan keadaan ini, terbatas pada bidang pendidikan dan moral

keagamaan, sebagai suatu penomena sosial budaya dan kultural, yang tentu saja

tidak terlepas kaitannya dengan masalah sosial lainnya. Tantangan dalam bidang

pendidikan dan moral keagamaan umat Islam tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tantangan Internal

Tantangan Internal yang cenderung meningkat dan merata di mana-

mana, antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatnya angka kebodohan Umat Islam (terutama generasi mudanya)

dalam hal membaca Al-Qur'an. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain sebagai berikut:

1) Lemahnya perhatian orang tua dalam membimbing putra-putrinya

secara langsung. Khususnya dalam pengajaran baca tulis huruf al-

Qur'an. Hal ini ditandai dengan menghilangnya tradisi pengajian sore,

yang dahulu, ketika bangsa kita belum memasuki era pertelevisian,

tradisi pengajian sore itu semarak dimana-mana, seperti dimasjid-

masjid, musholah-musholah atau surau-surau, bahkan dirumah-rumah

dengan tntunan langsung dari orang tuanya masing-masing. Kini

tradisi mengaji dan budaya khataman al-Qur'an itu dewasa ini nyaris

tergusur dan tergeser budaya baru yang tidak menentu. Daya tarik

tontonan televisi lebih kuat dari pada daya tarik mengaji. Akibatnya,

3 Tasyrifin Karim, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, (Jakarta: LPPTKA

BKPRMI Pusat, 2004), h. 26-28.

Page 21: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

4

tidak sedikit para remaja, pelajar dan anak-anak muslim yang merasa

"asing" terhadap kitab sucinya sendiri.

2) Lemahnya sistem pendidikan agama pada jalur pendidikan formal.

3) Kelemahan pendidikan agama pada jalur formal ini antara lain karena

sempitnya jam pelajaran sementara bahan pengajarannya cukup luas.

Di SD misalnya, untuk kelas I, II,III hanya 2 jam (2x40 menit) dan

untuk kelas IV, V dan VI ditambah I jam menjadi 3 jam (dalam satu

minggu). Dalam penerapan kurikulum Pendidikan Dasar 9 tahun

(mulai tahun 1994/1995), hanyalah 2 jam untuk semua tingkatan. Dan

kelemahan lainnya adalah dalam segi pendekatan kegiatan belajar-

mengajarnya yang bersifat klasikal (1 orang guru menghadapi puluhan

murid), dengan lebih sering menggunakan metode ceramah.

Akibatnya, Pendidikan Agama itu nilainya merosot menjadi sekedar

'Pengetahuan Agama' yang bersifat kering. Aspek keterampilan agama

dengan target agar tamat SD, si anak bias mengaji dan taat shalat,

sangat tipis kemungkinannya, sebab untuk keterampilan baca tulis Al-

Qur'an menuntut adanya pendekatan khusus yang sifatnya individunya

(Pendekatan Privat).4

b. Melemahnya pertahanan dan ketahanan umat Islam dalam menghadapi

serangan budaya luar, khususnya budaya Barat yang sekuler itu, dari hari

kehari semakin gencar dan semakin canggih, melalui berbagai media,

televisi, video, radio, majalah, tabloid, buku-buku, dan lain-lain. Dalam

kondisi umat Islam yang masih lemah dalam penguasaan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi,

sementara keakraban dan keterikatannya terhadap Al-Qur'an pun masih

lemah, maka kondisi demikian dapat membuat umat Islam menjadi obyek

serangan budaya Barat yang notabene didominasi oleh kaum Yahudi dan

Nasrani. Namun demikian, sesuai sunnatullah, di tengah-tengah mayoritas

umat yang masih terbelenggu oleh kejahilan dirinya itu, sudah mulai

4 Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA al-

Qur'an, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, 1996), cet. Ke-III, h. 8-10.

Page 22: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

5

nampak adanya gerakan-gerakan perbaikan yang dipelopori oleh para

ulama dan cendekiawan muslim, yang dalam terpojokannya oleh serangan

budaya luar itu mereka bertahan pada tembok-tembok pertahanan

akidahnya, lalu bangkit mengadakan perlawanan dan berusaha merebut

senjata IPTEK melalui proses alih teknologi dan lain sebagainya.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan yang bersifat eksternal ini adalah berupa gerakan pemikiran

dan aksi. Aksi yang bersifat kultural maupun sturktural yang berasal dari

kelompok yang berpijak pada basis pemikiran non Islam, yang secara

langsung maupun tidak langsung telah menjadikan umat Islam sebagai sasaran

gempuran mereka.

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) adalah lembaga Pendidikan luar

sekolah (non formal), jenis keagamaan. Oleh karenanya, muatan pengajarannya

lebih menekankan aspek keagamaan dengan mengacu pada sumber utamanya,

yaitu Al-Qur'an dan As-sunnah. Hal itu pun diatasi dan disesuaikan dengan taraf

perkembangan anak, yaitu untuk kelompok Taman Kanak-kanak Al-Qur'an

(TKA) untuk anak usia 4-6 tahun, sedangkan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

untuk anak usia 7-12 tahun (usia SD/MI). Dengan demikian, porsi pengajaran

tertentu yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara tuntas melalui

pendidikan sekolah formal. Misalnya, pengajaran baca tulis Al-Qur'an, pengajaran

shalat, hafalan ayat-ayat Al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah akhlak

dan sejenisnya.5

Pertumbuhan dan perkembangan Taman Pendidikan Al-Qur'an cukup

pesat dan semarak di seluruh tanah air. Hal itu, menunjukkan adanya sambutan

dan dukungan yang cukup baik dari masyarakat dan juga menunjukan kepedulian

umat dalam upaya pewarisan dan penanaman nilai keimanan dan ketakwaan

(IMTAQ) bagi generasi mendatang. Keberadaan dan pertumbuhan unit-unit

5 As'ad Humam, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Membaca, Menulis dan Memahami al-Qur'an (M3A) , (Yogyakarta: Balai Peneliian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an LPTQ Nasional, 2001), cet. Ke-XII, h. 7.

Page 23: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

6

pendidikan non formal jenis keagamaan itupun cukup strategis jika dilihat dari

tuntutan pembangunan bangsa yang menempatkan asas keimanan dan ketakwaan

sebagai asas utamanya, disamping asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK).

Dalam sisi yang lebih operasional lagi keberadaan TPA dapat dikatakan

sangat mendukung yaitu dalam rangka memberikan dukungan nyata atas

keputusan Pemerintah tentang pentingnya pengentasan buta aksara dan buta

makna Al-Qur'an, dalam rangka Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur'an dalam

kehidupan sehari-hari. Serta pusat kegiatan yang dilakukan dimasjid, mushalah,

majlis ta'lim dan lain sebagainya. Hal itu, dilakukan untuk memakmurkan masjid

sebagai pusat ibadah, dan pusat kebudayaan Islam.

Al-Qur'an mempunyai pengaruh yang besar terhadap jiwa manusia secara

umum al-Qur'an mampu menggetarkan, menawan dan memasuki lorong-

lorongnya apabila jiwa manusia semakin bersih, maka pengaruhnya juga semakin

besar. Sementara jiwa anak-anak jauh lebih besar daripada jenjang usia manusia

yang lain, fitrahnya suci dan setan tak luput tatkala berhadapan dengannya.

Oleh karena itu, kiranya tepat apabila keberadaan Taman Kanak-kanak Al-

Qur'an (TKA) dan atau Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) menjadi penting

sebagai usaha untuk memperkuat proses belajar mengajar pada pendidikan formal

dalam sisi pendidikan keagamaan yang pada umumnya kurang begitu intensif

diterima oleh anak didik, baik di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) maupun

ditingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Berdasarkan deksripsi di atas, maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul "PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-

QUR'AN (TPA) DALAM MENDUKUNG PENGAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kecamatan

Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten) ".

B. Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, maka penulis akan mengidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

Page 24: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

7

1. Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan.

2. Taman Kanak-kanak (TKA) atau Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) adalah

lembaga pendidikan dan pengajaran Al-Qur'an luar sekolah (non formal)

untuk anak usia TK (4-6 tahun) dan atau SD (7-12 tahun). Taman Pendidikan

Al-Qur'an dan As-Sunnah.

3. Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan

ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam,

serta bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan Agama

Islam salah satu mata pelajaran penting yang diberikan di pendidikan formal.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah penelitian yang akan dilakukan dan mempertajam

permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi permasalahan tersebut

pada Peran Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dalam mendukung pengajaran

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Pondok Pucung,

Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, dengan

spesifikasinya sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Pondok Pucung,

Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

2. Siswa yang menjadi obyek penelitian adalah siswa kelas 5 dan 6 SDN 02

Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Provinsi

Banten.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di

atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

"Bagaimanakah peran Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dalam

mendukung pengajaran Pendidikan Agama Islam?".

E. Tujuan Penelitian

Page 25: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

8

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) merupakan lembaga pendidikan non

formal yang setara dengan SD atau MI. Maka, diharapkan keberadaan Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) mampu mendukung pengajaran Pendidikan Agama

Islam pada kurikulum pendidikan formal. Adapun tujuan dilaksanakannya

penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di SDN

02 Pondok Pucung.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SDN 02 Pondok Pucung yang

melalui TPA pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SDN 02 Pondok Pucung yang tidak

melalui TPA pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung prestasi belajar

siswa SDN 02 Pondok Pucung dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam.

5. Untuk mengetahui peran Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dalam

mendukung pengajaran Pendidikan Agama Islam.

F. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas

bahwa keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sebagai lembaga

pendidikan non formal dapat mendukung pengajaran Pendidikan Agama Islam

pada kurikulum pendidikan formal.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khazanah ilmu pengetahuan bagi

dunia pendidikan pada umumnya dan bagi siapa saja yang membutuhkannya

pada khususnya.

Page 26: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

9

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini, terdiri dari enam bab

diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis tentang Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan

Pendidikan Agama Islam. Sub pertama, membahas tentang Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA), meliputi pembehasan tentang

Pengertian Taman Pendidikan al-Qur'an, Visi dan Misi Taman

Pendidikan al-Qur'an, serta Tujuan Pendidikan dan Pengejaran

Page 27: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

10

Taman Pendidikan al-Qur'an. Dan sub kedua, membahas tentang

Pendidikan Agama Islam, meliputi pembahasan Pengertian

Pendidikan Agama Islam, Dasar Pendidikan Agama Islam, Tujuan

Pendidikan Agama Islam, dan Fungsi Pendidikan Agama Islam.

BAB III Metodologi Penelitian, meliputi pembahasan tentang Metode

Pembahasan, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian, meliputi pembahasan tentang

Sejarah dan Letak Geografis, Keadaan Guru, Keadaan Siswa dan

Jumlah Kelas, Sarana dan Pra Sarana, Kurikulum Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Kelurahan Pondok

Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Propinsi

Banten.

BAB V Peranan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sebagai Pendukung

Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung.

Meliputi pembahasan tentang Proses Belajar Mengajar Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Prestasi Belajar Siswa

SDN 02 Pondok Pucung yang melalui TPA pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam, Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok

Pucung yang tidak Melalui TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam, Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Prestasi

Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung dalam Pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

BAB VI Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran-saran, dimana pada

bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 28: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

11

REFERENSI

Humam, As'ad, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan

Membaca, Menulis dan Memahami al-Qur'an (M3A), (Yogyakarta: Balai

Peneliian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an

LPTQ Nasional, 2001), cet. Ke-XII.

Page 29: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

12

Karim, Tasyrifin, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta:

LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004.

Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA

al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, 1996, cet. Ke-III.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan

Islam Depag RI, 2006.

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. Ke-II.

Page 30: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

13

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN

DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Taman Pendidikan Al-Qur'an

1. Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

Taman Pendidikan al-Qur'an adalah lembaga pendidikan dan

pengajaran Islam luar sekolah atau dapat disebut juga sebagai pendidikan non

formal untuk anak-anak usia SD (usia 7-12 tahun), yang mendidik santri agar

mampu membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid

sebagai target pokoknya.6

Secara psikologis, usia kelompok Taman Kanak-kanak (TK) dan

Sekolah Dasar (SD) cukup kondusif untuk menerima bimbingan membaca dan

menghafal al-Qur'an, serta penanaman nilai-nilai yang terkandung

didalamnya. Seiring dengan itu, suasana belajar dan proses pembelajarannya

disesuaikan dengan dunia anak-anak dan karakteristik kepribadian yang

senang bermain. Pilihan istilah taman untuk nama unit atau lembaga tersebut

adalah untuk mengacu pada asas psikologis atau psiko-sosial, karena "taman"

merupakan tempat yang kondusif untuk bermain atau dapat juga dikatakan

sebagai tempat yang menyenangkan.

Materi (muatan) pengajaran pada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

terbatas pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan

keagamaan. Terutama untuk pengajaran yang kurang memungkinkan dapat

tercapai secara tuntas melalui pendidikan di sekolah formal. Misalnya, baca-

tulis al-Qur'an, praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-Qur'an, do'a-do'a harian,

penanaman akidah akhlak dan lain sebagainya.

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada dasarnya adalah

untuk membantu peran orang tua selaku pendidik dan pengajar dirumah, serta

membantu peran guru-guru selaku pengajar di sekolah. Selain itu, keberadaan

6 Chairani Idris dan Tasyrifin Karim, PedomanPembinaan dan Pengembangan TKA/TPA,

(Jakarta: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, 1995), h. 2.

Page 31: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

14

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) juga dimaksudkan untuk mendukung dan

membantu program atau usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan

Pendidikan nasional, khususnya dalam sisi penanaman akidah serta

pengembangan iman dan takwa juga budi pekerti yang baik (akhlakul

karimah). Serta dalam rangka mengantisipasi buta huruf al-Qur'an dan sebagai

pengamalan daripada perintah Allah swt, dalam surat al-Alaq ayat 1-5;

Artinya: "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui". (QS. Al-Alaq; 1-5)

2. Visi dan Misi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

Salah satu visi daripada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada

dasarnya tercermin dari motto lembaga tersebut, yaitu menyiapkan generasi

qur'ani menyongsong masa depan gemilang.

Sedangkan misi daripada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) adalah

bersifat dwi tunggal, yaitu misi pendidikan dan misi dakwah Islamiyah.

Selaku pembawa misi pendidikan, Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) tampil

berdampingan dengan pendidikan formal, yaitu pendidikan yang sederajat

dengan pendidikan SD atau MI yang segala sesuatunya diatur oleh

pemerintah. Sedangkan, selaku pembawa misi dakwah, lembaga yang bersifat

non formal ini diharapkan dapat menjadi pemantap atau penunjang misi

pendidikan keagamaan (Islam) dalam kurikulum pendidikan formal yang

porsinya dipandang kurang.

3. Tujuan Pendidikan dan Pengajaran Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

Secara kelembagaan, tujuan daripada adanya Taman Pendidikan Al-

Qur'an (TPA) diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 32: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

15

a. membantu mengembangkan potensi anak kearah pembentukan sikap,

pengetahuan dan keterampilan keagaam, melalui pendekatan yang

disesuaikan dengan lingkungan dan taraf perkembangan anak berdasarkan

tuntunan ajaran al-Qur'an dan sunah rasul.

b. Mempersiapkan anak agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan

dan keterampilan keagamaan yang telah dimilikinya melalui program

pendidikan lanjutan.

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya

peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses

pendidikan.

Pendidikan dapat dikatakan sebagai ilmu yang sistematis atau

pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode-metode

pengajaran, pengawasan dan bimbingan murid didalam arti luas digantikan

dengan istilah pendidikan.7

Sedangkan, agama Islam secara etimologis dapat diartikan dengan

kekuasaan, hukum, syara', undang-undang atau penghisaban. Dengan kata

lain, Islam adalah tatanan Ilahi yang selain dijadikan oleh Allah SWT sebagai

penutup segala syari'at, juga sebagai tatanan kehidupan yang paripurna dan

meliputi seluruh aspeknya.8

Jadi, yang dimaksud dengan pendidikan agama Islam adalah usaha

untuk menyiapkan peserta didik meyakini, memahami, menghayati dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan

latihan untuk mewujudkan pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada

7 Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Malang: Usaha

Nasional, 1981), Cet. Ke-3, h. 3. 8 Abdurrahman An-Nawawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam

Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, (Bandung: CV. Diponegoro Darul Fikr, 1996), h. 33.

Page 33: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

16

Allah SWT agar tercapai kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan

akhirat.

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar

sesuatu tersebut berdiri dengan kokoh atau kuat. Demikian pula dalam

Pendidikan Agama Islam harus ada dasar agar dapat tegak dan kokoh serta

tidak akan mudah roboh karena angin kencang berupa ideology yang muncul,

baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Secara garis besar, dasar Pendidikan agama Islam dapat terbagi

menjadi tiga, yaitu diantaranya adalah al-Qur'an, as-Sunnah dan Undang-

undang yang berlaku di negara kita.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan akan dicapai setelah suatu

usaha atau kegiatan selesai dilaksanakan. Tujuan pendidikan berisi nilai-nilai

ideal yang hendak dicapai setelah seseorang menyelesaikan pendidikan pada

suatu lembaga pendidikan tertentu, serta berfungsi memberikan arah terhadap

pelaksanaan pendidikan, sehingga diharapkan akan terhindar dari segala

bentuk penyimpangan dan tindakan yang kurang efektif dalam pelaksanaan

pendidikan.

Secara garis besar, tujuan daripada Pendidikan Agama Islam adalah

mendidik anak-anak, pemuda-pemudi atau orang dewasa, supaya menjadi

seorang muslim sejati, beriman teguh, beamal soleh dan berakhlak mulia,

sehingga ia menjadi anggota yang sanggup hidup di atas kaki sendiri,

mengabdi kepada Allah SWT dan berbakti kepada bangsa dan Negara, bahkan

sesame umat manusia.9

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam, sebagai salah salah satu bidang yang

masuk dalam kurikulum pendidikan pada sekolah formal, mempunyai tiga

fungsi, diantaranya:

9 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1992), cet. Ke-17, h. 13.

Page 34: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

17

a. menanamtumbuhkan rasa keimanan yang kuat.

b. Menanamkembangkan kebiasaan (habbit vorming) dalam melakukan amal

ibadah, amal soleh dan akhlak mulia.

c. Menumbuhkembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai

anugerah Allah SWT kepada manusia.

Fungsi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam pada pendidikan

formal ini, sebagai suatu keseluruhan yang dapat dipandang sebagai

penjabaran dari fungsi pendidikan dan pengajaran agama Islam di sekolah,

karenanya secara keseluruhan itu pun merupakan fungsi pendidikan dan

pengajaran agama Islam disekolah-sekolah umum yang disesuaikan dengan

takaran atau tingkatannya.10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pembahasan

Penelitian ini pada dasarnya bersifat kuantitatif. Untuk memperoleh data

yang lengkap dan objektif serta dalam rangka mendukung penelitian ini, maka

peneliti melakukan beberapa langkah penelitian, diantaranya meliputi:

1. Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu penelitian dengan cara

mengumpulkan dan menelaah dari beberapa literatur buku-buku ilmiah dan

sumber-sumber lainnya yang memiliki relevansi dengan objek penelitian ini,

sebagai factor penunjang yang melandasi dasar-dasar teoritis (sebagai data

sekunder) dan kamus-kamus atau buku ensiklopedia dan lain-lain sebagainya

(sebagai data tersier).

10 Zakiah daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Akasara,

1995), cet. Ke-1, h. 174-175.

Page 35: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

18

2. Penelitian lapangan (field research), yaitu mengumpulkan data dengan cara

peneliti terjun dan mengamati langsung ke lokasi penelitian (sebagai data

primer).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penilitian ini adalah siswa-siswi SDN 02 Pondok Pucung.

Namun, mengingat jumlah populasi tersebut sangat banyak, maka sampel yang

diambil dalam penelitian ini hanya diambil dari siswa-siswi dari kelas 5 dan 6 di

sekolah tersebut. Penelitian ini didasarkan pada satu pertimbangan bahwa

diharapkan siswa-siswi yang menjadi responden tersebut dapat memberikan

penilaian atau jawaban yang obyektif terhadap masalah yang akan dibahas. Dalam

penentuan sampel ini, akan dipilih secara acak (random sampling) sebanyak 40%

(40 orang) dari jumlah siswa kelas 5 dan 6. Dengan ketentuan sebagian siswa

yang melalui TPA dan sebagian lagi siswa yang tidak melalui TPA.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data informasi yang obyektif, serta mencapai

arah dan sasaran yang diinginkan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan

sebagai berikut :

1. Questioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data secara tertulis dengan

cara mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden dengan disediakan

alternative jawaban dan responden diminta untuk memilih salah satu jawqban-

jawaban yang telah disediakan.

2. Interview atau wawancara, yaitu suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana

dua orang atau lebih berhadapan secara langsung, artinya dalam hal ini adalah

percakapan yang diarahkan kepada masalah tertentu atau pusat perhatian

untuk mendapatkan informasi secara mendalam dan tuntas. Untuk dapat

Page 36: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

19

memperoleh data yang dimaksud, peneliti melakukan wawancara dengan

Kepala Sekolah dan guru Agama di sekolah tersebut.

3. Observasi, yaitu proses penelitian atau usaha mendapatkan data secara

mendalam yang berkaitan dengan judul penelitian, dengan menggunakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan. Metode ini dimaksudkan untuk

mendapatkan data yang jelas dan akurat mengenai gambaran umum dan

kondisi lapangan penelitian. Dalam hal ini, di SDN 02 Pondok Pucung.

D. Teknik Analisa Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya data tersebut akan dianalisis secara

kuantitatif dan akan disajikan dalam variasi bentuk table persentase (%), dengan

menggunakan metode induktif, yaitu penulis menggunakan data yang bersifat

khusus untuk kemudian ditarik atau disimpulkan pada data yang bersifat umum.

Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah total prsentase, yaitu:

Rumus = P = F x100

N

Keterangan:

P = Prosentase (hasil yang didapat) N = Jumlah responden (jawaban)

F = Frekuensi

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-II, 1995.

Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 1995. 1 Syamsuddin, MZ. Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA

al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, cet. Ke-III, 1996.

_____, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta: LPPTKA

BKPRMI DKI JAYA, cet. Ke-III, 1998.

Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail al-Bukhori. Shoheh al-Bukhori bi Khasyiyati

al-Sanadi, Beirut: Daar Nahl al-Nail, tth.

Page 37: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

20

Idris, Chairani, dkk. PedomanPembinaan dan Pengembangan TKA/TPA, Jakarta:

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, 1995.

Tim Dosen IKIP Malang. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Malang: Usaha

Nasional,Cet. Ke-3, 1981.

An-Nawawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam

Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro Darul

Fikr, 1996.

Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya

Agung,cet. Ke-17, 1992.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Akasara, cet. Ke-1, 1995.

_____, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-3, 1996.

Zaini, Syahminan, Drs., Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Jakarta: kalam

Mulia, cet. Ke-1, 1986.

OUT LINE

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Perumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

G. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG TAMAN PENDIDIKAN

AL-QUR'AN (TPA) DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA)

1. Pengertian Taman Pendidikan al-Qur'an

2. Visi dan Misi Taman Pendidikan al-Qur'an

Page 38: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

21

3. Tujuan Pendidikan dan Pengejaran Taman Pendidikan al-

Qur'an

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pegertian Pendidikan Agama Islam

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

4. Fungsi Pendidikan Agama Islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Teknik Analisis Data

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Letak Geografis

B. Keadaan Guru

C. Keadaan Siswa dan Jumlah Kelas

D. Sarana dan Pra Sarana

E. Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok

Pucung

BAB V PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA)

SEBAGAI PENDUKUNG PENGAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SDN 05 PONDOK PUCUNG

A. Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di SDN 02

Pondok Pucung

B. Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung Yang Melalui

TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

C. Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung yang tidak

Melalui TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

D. Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Prestasi Belajar

Siswa SDN 02 Pondok Pucung dalam Pelajaran Pendidikan

Agama Islam

Page 39: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

22

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-II, 1995.

Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 1995. 1 Syamsuddin, MZ. Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA

al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, cet. Ke-III, 1996.

_____, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta: LPPTKA

BKPRMI DKI JAYA, cet. Ke-III, 1998.

Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail al-Bukhori. Shoheh al-Bukhori bi Khasyiyati

al-Sanadi, Beirut: Daar Nahl al-Nail, tth.

Page 40: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

23

Idris, Chairani, dkk. PedomanPembinaan dan Pengembangan TKA/TPA, Jakarta:

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA BKPRMI, 1995.

Tim Dosen IKIP Malang. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Malang: Usaha

Nasional,Cet. Ke-3, 1981.

An-Nawawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam

Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro Darul

Fikr, 1996.

Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya

Agung,cet. Ke-17, 1992.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Akasara, cet. Ke-1, 1995.

_____, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. Ke-3, 1996.

Zaini, Syahminan, Drs., Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Jakarta: kalam

Mulia, cet. Ke-1, 1986.

Page 41: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

24

PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA)

DALAM MENDUKUNG PENGAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SDN 02 Pondok Pucung, Kec. Pondok Aren, Kab. Tangerang)

Tugas ini dibuat sebagai pengganti UAS pada Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi

Dosen Pembimbing: Drs. Rusydi Zakariya

Di buat oleh:

W I N D I

NIM: 104011000040

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

Page 42: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

25

JAKARTA 2007 M / 1428 H

DAFTAR PUSTAKA

Abu Daud, Sunan Abu Daud, Kairo: Daar al-Hadist, 1980.

An-Nawawi, Abdurrahman, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam

Keluarga, di Sekolah dan di Masyarakat, Bandung: CV. Diponegoro

Darul Fikr, 1996.

Al-Toumy al-Syaibany, Falsafat Pendidikan Islam (terjemahan), Hasan

Langgulung dari falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyyah, Jakarta: Bulan

Bintang, 1979.

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet. Ke-3.

--------------, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara,

1995, cet. Ke-1.

Humam, As'ad, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan

Membaca, Menulis dan Memahami al-Qur'an (M3A), Yogyakarta: Balai

Peneliian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an

LPTQ Nasional, 2001, cet. Ke-12.

Page 43: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

26

Idris, Chairani, dan Tasyrifin Karim, PedomanPembinaan dan Pengembangan

TKA/TPA, Jakarta: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TKA

BKPRMI, 1995.

Karim, Tasyrifin, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta:

LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004.

Nasution, Harun, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 2001,

cet. Ke-2.

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997,

cet. Ke-1.

Rachman Shaleh, Abdul, Pendidikan Agama dan Keagamaan (Visi, Misi, dan

Aksi), Jakarta: PT. Gemawindu pancaperkasa, 2000, cet. Ke-1.

Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA

al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, 1996, cet. Ke-3.

--------------, dkk, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta:

LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004.

Tim Dosen IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, Malang: Usaha

Nasional, 1981, Cet. Ke-3.

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, cet.

Ke-2.

--------------, dan Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001,

cet. Ke-2.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan

Islam Depag RI, 2006.

Yunus, Mahmud, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: PT.

Hidakarya Agung, 1990, cet. Ke-3.

--------------, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: PT. Hidakarya Agung,

1992, cet. Ke-17.

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Page 44: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek

kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan

tidak hanya berlangsung di dalam kelas, akan tetapi juga berlangsung di luar

kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi mencakup pula

pendidikan yang bersifat non formal.

Tugas manusia tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan juga

mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Oleh karena itu, pendidikan

merupakan sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.

Pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang besar dalam segi kehidupan

manusia, terlebih lagi pendidikan agama yang tentunya mempunyai pengaruh

yang sangat besar daripada pendidikan yang lain pada umumnya, apa lagi yang

hanya menitik beratkan pada aspek kognitif semata.1

Pendidikan agama Islam di Indonesia mendapat tempat yang layak serta

perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah mulai sejak taman kanak-

kanak sampai dengan perguruan tinggi. Dan pendidikan agama merupakan mata

pelajaran yang paling penting atau pokok di sekolah. Ini menunjukkan pentingnya

kedudukan pendidikan agama di sekolah dan di dalam kehidupan masyarakat pada

umumnya.

1 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet. Ke-II, h. 149.

1

Page 45: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

2

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, memililki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggungjawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.2

Dari tujuan Pendidikan Nasional di atas, ditegaskan bahwa salah satu ciri

manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional ialah manusia yang

beriman dan bertakwa. Agar beriman dan bertakwa ini dapat terwujud, mutlak

diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketakwaan. Dan itulah pendidikan

agama.

Tujuan Pendidikan Nasional tersebut, menempati hirarki tertinggi jika dilihat

dari taksonomi tujuan pendidikan. Ibarat sebuah pohon dimana tujuan pendidikan

nasional sebagai batangnya, sedangkan tujuan kelembagaan (institusional) dan

tujuan pengajaran (kurikuler) adalah sebagai cabang dan rantingnya.

Dengan demikian, antara tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan

institusional serta tujuan kurikuler mempunyai unsur-unsur persenyawaan yang

berhubungan dan sinkron antara satu sama lain. Dalam hubungan ini, salah satu

unsur yang mengedepan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional adalah

tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Hal ini, menunjukkan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga

pendidikan di Indonesia baik pada pendidikan formal (pendidikan sekolah)

maupun pada pendidikan non formal (pendidikan diluar sekolah).

Dengan mengacu pada rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka

adanya penyelenggaraan pendidikan TK/TP al-Qur'an dapat dikatakan sebagai sub

sistem dari pendidikan nasional yang mengandung nilai strategi tersendiri dalam

upaya mengkondisikan kepribadian anak dalam mencapai tujuan pendidikan

2 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006), h. 8-9.

Page 46: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

3

nasional. Pada waktu yang sama adalah memperkuat proses belajar mengajar pada

pendidikan formal dalam sisi pendidikan keagamaan yang pada umumnya kurang

begitu intensif diterima oleh anak didik, baik di tingkat TK, tingkat Sekolah Dasar

(SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).3

Hal ini, dilakukan karena umat Islam di Indonesia mengalami tantangan

keadaan. Yang dimaksud dengan tantangan keadaan adalah kenyataan obyektif

umat Islam Indonesia yang mengandung sisi-sisi negatif dan kelemahan-

kelemahan tertentu yang harus segera diatasi, dimana kemunculan dan keberadaan

TK/TP al-Qur'an merupakan salah satu alternatif dan langkah terobosan yang

harus dikembangkan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Tantangan keadaan ini, terbatas pada bidang pendidikan dan moral

keagamaan, sebagai suatu penomena sosial budaya dan kultural, yang tentu saja

tidak terlepas kaitannya dengan masalah sosial lainnya. Tantangan dalam bidang

pendidikan dan moral keagamaan umat Islam tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tantangan Internal

Tantangan Internal yang cenderung meningkat dan merata di mana-mana,

antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatnya angka ketidakmampuan Umat Islam (terutama generasi

mudanya) dalam hal membaca Al-Qur'an. Hal ini disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

1) Lemahnya perhatian orang tua dalam membimbing putra-putrinya

secara langsung. Khususnya dalam pengajaran baca tulis huruf al-

Qur'an. Hal ini ditandai dengan menghilangnya tradisi pengajian sore,

yang dahulu, ketika bangsa kita belum memasuki era pertelevisian,

tradisi pengajian sore itu semarak dimana-mana, seperti dimasjid-

masjid, musholah-musholah atau surau-surau, bahkan dirumah-rumah

dengan tntunan langsung dari orang tuanya masing-masing. Kini

tradisi mengaji dan budaya khataman al-Qur'an itu dewasa ini nyaris

tergusur dan tergeser budaya baru yang tidak menentu. Daya tarik

3 Tasyrifin Karim, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, (Jakarta: LPPTKA

BKPRMI Pusat, 2004), h. 26-28.

Page 47: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

4

tontonan televisi lebih kuat dari pada daya tarik mengaji. Akibatnya,

tidak sedikit para remaja, pelajar dan anak-anak muslim yang merasa

"asing" terhadap kitab sucinya sendiri.

2) Lemahnya sistem pendidikan agama pada jalur pendidikan formal.

3) Kelemahan pendidikan agama pada jalur pendidikan formal ini antara

lain karena terbatasnya jam pelajaran sementara bahan pengajarannya

cukup luas. Di SD misalnya, untuk kelas I, II,III hanya 2 jam (2x40

menit) dan untuk kelas IV, V dan VI ditambah I jam menjadi 3 jam

(dalam satu minggu). Dalam penerapan kurikulum Pendidikan Dasar 9

tahun (mulai tahun 1994/1995), hanyalah 2 jam untuk semua

tingkatan. Dan kelemahan lainnya adalah dalam segi pendekatan

kegiatan belajar-mengajarnya yang bersifat klasikal (1 orang guru

menghadapi puluhan murid), dengan lebih sering menggunakan

metode ceramah. Akibatnya, Pendidikan Agama itu nilainya merosot

menjadi sekedar 'Pengetahuan Agama' yang bersifat kering. Aspek

keterampilan agama dengan target agar tamat SD, si anak bias mengaji

dan taat shalat, sangat tipis kemungkinannya, sebab untuk

keterampilan baca tulis Al-Qur'an menuntut adanya pendekatan khusus

yang sifatnya individu (Pendekatan Privat).4

b. Melemahnya pertahanan dan ketahanan umat Islam dalam menghadapi

serangan budaya luar, khususnya budaya Barat yang sekuler itu, dari hari

kehari semakin gencar dan semakin canggih, melalui berbagai media,

televisi, video, radio, majalah, tabloid, buku-buku, dan lain-lain. Dalam

kondisi umat Islam yang masih lemah dalam penguasaan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), khususnya teknologi informasi,

sementara keakraban dan keterikatannya terhadap Al-Qur'an pun masih

lemah, maka kondisi demikian dapat membuat umat Islam menjadi obyek

serangan budaya Barat yang notabenenya didominasi oleh kaum Yahudi

dan Nasrani. Namun demikian, sesuai sunnatullah, di tengah-tengah

4 Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA al-

Qur'an, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, 1996), cet. Ke-III, h. 8-10.

Page 48: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

5

mayoritas umat yang masih terbelenggu oleh kejahilan dirinya itu, sudah

mulai nampak adanya gerakan-gerakan perbaikan yang dipelopori oleh

para ulama dan cendekiawan muslim, yang dalam terpojokannya oleh

serangan budaya luar itu mereka bertahan pada tembok-tembok pertahanan

akidahnya, lalu bangkit mengadakan perlawanan dan berusaha merebut

senjata IPTEK melalui proses alih teknologi dan lain sebagainya.

2. Tantangan Eksternal

Tantangan yang bersifat eksternal ini adalah berupa gerakan pemikiran

dan aksi. Aksi yang bersifat kultural maupun sturktural yang berasal dari

kelompok yang berpijak pada basis pemikiran non Islam, yang secara

langsung maupun tidak langsung telah menjadikan umat Islam sebagai sasaran

gempuran mereka.

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) adalah lembaga Pendidikan luar sekolah

(non formal), jenis keagamaan. Oleh karenanya, muatan pengajarannya lebih

menekankan aspek keagamaan dengan mengacu pada sumber utamanya, yaitu Al-

Qur'an dan As-sunnah. Hal itu pun diatasi dan disesuaikan dengan taraf

perkembangan anak, yaitu untuk kelompok Taman Kanak-kanak Al-Qur'an

(TKA) untuk anak usia 4-6 tahun, sedangkan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

untuk anak usia 7-12 tahun (usia SD/MI). Dengan demikian, porsi pengajaran

tertentu yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara tuntas melalui

pendidikan sekolah formal. Misalnya, pengajaran baca tulis Al-Qur'an, pengajaran

shalat, hafalan ayat-ayat Al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah akhlak

dan sejenisnya.5

Pertumbuhan dan perkembangan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) cukup

pesat dan semarak di seluruh tanah air. Hal itu, menunjukkan adanya sambutan

dan dukungan yang cukup baik dari masyarakat dan juga menunjukan kepedulian

umat dalam upaya pewarisan dan penanaman nilai keimanan dan ketakwaan

(IMTAQ) bagi generasi mendatang. Keberadaan dan pertumbuhan unit-unit

5 As'ad Humam, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Membaca, Menulis dan Memahami al-Qur'an (M3A), (Yogyakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an LPTQ Nasional, 2001), cet. Ke-XII, h. 7.

Page 49: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

6

pendidikan non formal jenis keagamaan itupun cukup strategis jika dilihat dari

tuntutan pembangunan bangsa yang menempatkan asas keimanan dan ketakwaan

sebagai asas utamanya, disamping asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK).

Dalam sisi yang lebih operasional lagi keberadaan TPA dapat dikatakan

sangat mendukung, yaitu dalam rangka memberikan dukungan nyata atas

keputusan Pemerintah tentang pentingnya pengentasan buta aksara dan buta

makna Al-Qur'an, sebagai wujud Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur'an dalam

kehidupan sehari-hari. Serta pusat kegiatan yang dilakukan dimasjid, mushalah,

majlis ta'lim dan lain sebagainya. Hal itu, dilakukan untuk memakmurkan masjid

sebagai pusat ibadah dan pusat kebudayaan Islam.

Al-Qur'an mempunyai pengaruh yang besar terhadap jiwa manusia, secara

umum al-Qur'an mampu menggetarkan, menawan dan memasuki lorong-

lorongnya yang apabila jiwa manusia semakin bersih, maka pengaruhnya juga

semakin besar. Sementara jiwa anak-anak jauh lebih besar daripada jenjang usia

manusia yang lain, fitrahnya suci dan setan tak luput tatkala berhadapan

dengannya.

Oleh karena itu, kiranya tepat apabila keberadaan Taman Kanak-kanak Al-

Qur'an (TKA) dan atau Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) menjadi penting

sebagai usaha untuk memperkuat proses belajar mengajar pada pendidikan formal

dalam sisi pendidikan keagamaan yang pada umumnya kurang begitu intensif

diterima oleh anak didik, baik di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) maupun

ditingkat Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Berdasarkan deksripsi di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul "KONTRIBUSI TAMAN PENDIDIKAN AL-

QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN (Studi Kasus di SDN 02 Pondok

Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Propinsi

Banten) ".

Page 50: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

7

B. Identifikasi Masalah

Untuk mempermudah penelitian ini, maka penulis akan mengidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Di SDN 02 Pondok Pucung masih banyak ditemukan sistem pengajaran

Pendidikan Agama Islam yang kurang memadai dan belum mampu

menciptakan suasana belajar yang kondusif, seperti metode pengajaran yang

bersefat monoton atau teoritis ditingkat Sekolah Dasar (pendidikan formal).

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung kurang

memadai, sehingga tidak efektif atau kurang optimal, dalam arti belum

optimal dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan

dalam kurikulum nasional. Hal ini, salah satunya disebabkan kurangnya

jumlah jam pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah tersebut.

3. Masih banyak guru Pendidikan Agama Islam yang mengajar di Sekolah Dasar

(SDN 02 Pondok Pucung) menggunakan metode pembelajaran yang kurang

praktis, sehingga materi pelajaran dirasa kurang menarik dan tidak membekas

dalam jiwa peserta didik.

4. Kurang memadainya sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya

program pengajaran Pendidikan Agama Islam yang lebih optimal atau

inovatif, seperti tidak adanya masjid atau musholah, tidak memadainya media

visual atau audio visual dan lain sebagainya.

5. Adanya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi

Penddikan Agama Islam di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak permasalahan yang telah diidentifikasi, maka penulis

memfokuskan kajian terhadap:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah yang kurang memadai

dalam hal terbatasnya jumlah jam pelajaran, sehingga tidak efektif dan kurang

optimal dalam pencapaian tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada pembelajaran al-Qur'an di

Page 51: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

8

Sekolah Dasar. Aspek yang dikaji adalah kompetensi dan indikatornya, materi

yang disiapkan serta hasil belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi Pendidikan

Agama Islam di sekolah, dalam hal ini difokuskan pada Kompetensi

Pengajaran Pendidikan Agama Islam, tentang materi baca-tulis al-Qur'an yang

diajarkan di Sekolah Dasar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di

atas, maka untuk membahas permasalahan tersebut, berikut penulis

mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Kontribusi apa saja yang dapat diberikan oleh Taman Pendidikan al-Qur'an

(TPA) dalam menunjang pencapaian kompetensi Pendidikan Agama Islam di

sekolah?

2. Bagaimana Kompetensi Dasar pembelajaran Pendidikan Agama Islam

ditingkat Sekolah Dasar (SD) dengan Kompetensi Dasar pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA)?

3. Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti pendidikan di Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA) dengan yang tidak mengikuti pendidikan di

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA)?

E. Tujuan Penelitian

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) merupakan lembaga pendidikan non

formal yang setara dengan SD atau MI. Maka, diharapkan keberadaan Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) mampu mendukung dan dapat memberikan

kontribusi pada pencapaian kompetensi pengajaran Pendidikan Agama Islam

dalam kurikulum pendidikan formal. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian

ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kompetensi dan materi pembelajaran Pendidikan Agama

Islam ditingkat Sekolah Dasar serta kompetensi dan materi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA).

Page 52: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

9

2. Untuk mengetahui keterkaitan antara Pendidikan Agama Islam di tingkat

Sekolah Dasar dengan Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan al-

Qur'an (TPA).

3. Untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa SDN 02 Pondok Pucung yang

mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dengan yang

tidak mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA).

4. Untuk memperoleh gambaran kontribusi apa saja yang dapat diberikan oleh

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dalam menunjang pencapaian kompetensi

Pendidikan Agama Islam di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas

bahwa keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sebagai lembaga

pendidikan non formal dapat mendukung serta memberikan kuntribusi yang

besar dalam mencapai kompetensi pengajaran Pendidikan Agama Islam pada

kurikulum pendidikan formal.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi khazanah ilmu pengetahuan bagi

dunia pendidikan pada umumnya dan bagi siapa saja yang membutuhkannya

pada khususnya.

Page 53: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

10

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini, terdiri dari enam bab

diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis tentang Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan

Pendidikan Agama Islam. Sub pertama, membahas tentang Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA), meliputi pembehasan tentang

Pengertian Taman Pendidikan al-Qur'an, Visi dan Misi Taman

Pendidikan al-Qur'an, serta Tujuan Pendidikan dan Pengejaran

Taman Pendidikan al-Qur'an. Dan sub kedua, membahas tentang

Pendidikan Agama Islam, meliputi pembahasan Pengertian

Page 54: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

11

Pendidikan Agama Islam, Dasar Pendidikan Agama Islam, Tujuan

Pendidikan Agama Islam, dan Fungsi Pendidikan Agama Islam.

BAB III Metodologi Penelitian, meliputi pembahasan tentang Metode

Pembahasan, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian, meliputi pembahasan tentang

Sejarah dan Letak Geografis, Keadaan Guru, Keadaan Siswa dan

Jumlah Kelas, Sarana dan Pra Sarana, Kurikulum Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Kelurahan Pondok

Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kabupaten Tangerang, Propinsi

Banten.

BAB V Peranan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sebagai Pendukung

Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung.

Meliputi pembahasan tentang Proses Belajar Mengajar Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, Prestasi Belajar Siswa

SDN 02 Pondok Pucung yang melalui TPA pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam, Prestasi Belajar Siswa SDN 02 Pondok

Pucung yang tidak Melalui TPA pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam, Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung Prestasi

Belajar Siswa SDN 02 Pondok Pucung dalam Pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

BAB VI Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran-saran, dimana pada

bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 55: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENGAJARAN AL-QUR'AN

TINGKAT DASAR DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

A. PENGAJARAN AL-QUR'AN TINGKAT DASAR

1. Pengertian Pengajaran Al-Qur'an

Lembaga pendidikan umum yang bernaung di bawah Depertemen

Pendidikan dan Kebudayaan telah menempatkan Pendidikan Agama Islam

sebagai salah satu mata pelajaran pokok diberbagai jenjang pendidikan, dan

salah satu materi atau bahan yang dipelajari dalam pendidikan agama Islam

adalah baca-tulis al-Qur'an. Materi tersebut dianggap sangat penting untuk

diberikan kepada siswa, karena al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang

perlu untuk dipelajari, dihayati dan dipahami untuk menjadi pedoman hidup

bagi setiap orang Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian al-Qur'an berasal dari bahasa Arab yang secara etimologi

adalah masdar dari kata " ر أق " seimbang dengan kata ال نفع yang berarti

bacaan berbicara tentang apa yang tertulis padanya atau melihat dan

menelaahnya. Dalam pengertian ini kata ران ر berarti ق وءمق itu berbentuk

isim maf'ul, dari kata رأ -Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al 1.ق

Qur'an:

1 Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), Cet. 2,

h. 23.

10

Page 56: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

11

Artinya: "Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu". (QS. Al-Qiyaamah; 17-18)

Sedangkan, menurut ta'rif yang diberikan olah Ahli Ushul, diantaranya

adalah:

صحف المنزل على محمد القرأن هوآال م اهللا ي الم المكتوب ف

وم ة المخت دوء بالفاتح ا بالتواترالمب باللسان العربي المنقول الين

بالناس المتعبد بتالوته"Kitab al-Qur'an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis dalam mushaf, yang berbahasa Arab, yang telah dinukilkan (dipindahkan) kepada kita dengan jalan mutawatir, yang dimulai dengan surah al-Fatihah, diakhiri dengan surah an-Naash, yang dipandang pembacanya suatu ibadah".2

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa al-Qur'an adalah

kumpulan wahyu atau firman Allah SWT, yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai pedoman bagi umat manusia

untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Selanjutnya, Dra. Zuhairini, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

istilah mengajar memiliki arti memberikan pengetahuan kepada anak, agar

mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum ataupun proses

dari pengetahuan.3

2 Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1999), Cet. 6,

h. 188. 3 Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet.

8, h. 27.

Page 57: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

12

Pengajaran dapat juga dikatakan sebagai proses belajar-mengajar yang

didalamnya terdiri dari guru, murid, materi atau kurikulum, metode,

lingkungan belajar dan tujuan yang hendak dicapai.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengajaran al-

Qur'an adalah suatu usaha memberikan ilmu pengetahuan tentang al-Qur'an,

baik cara membaca, menulis, memahami kandungannya, secara lengkap dan

sempurna, dengan tujuan supaya al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang

menjadi pedoman dalam kehidupan dapat dibaca, dipahami serta diamalkan

dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku sehingga

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, al-Qur'an

yang selama ini terkesan hanya sebagai bahan pengajian yang secara rutin

dibaca melalui pengajaran, agar dapat ditingkatkan menjadi bahan kajian yang

menjadi acuan sikap seorang muslim dalam mengimplementasikan ajaran-

ajaran yang terkandung didalamnya.

2. Tujuan Pengajaran Al-Qur'an

Tujuan artinya ada sesuatu yang dituju, yaitu sesuatu yang hendak

dicapai dengan melalui proses atau kegiatan. Tujuan juga dapat dipahami

suatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau suatu kegiatan selesai.

Tujuan dalam proses pengajaran dalam pendidikan merupakan suatu yang

mutlak adanya, karena pekerjaan yang dilakukan tanpa adanya tujuan yang

jelas akan menimbulkan suatu ketidakpastian dalam prosesnya.

Tujuan pengajaran al-Qur'an menurut Prof. Dr. Mahmud Yunus,

diantaranya sebagai berikut4:

a. Agar para peserta didik dapat membaca al-Qur'an dengan fasih dan benar

menurut ilmu tajwid.

b. Agar peserta didik dapat membiasakan membaca al-Qur'an dalam

kehidupannya sehari-hari.

4 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hida Karya Agung,

1990), Cet. 20, h. 91.

Page 58: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

13

c. Memperkaya perbendaharaan kata-kata dan kalimat yang indah serta

menarik hati.

Selain itu, Ramlan Mardjoned berpendapat bahwa tujuan mempelajari al-

Qur'an diantaranya adalah5:

1) Agar pereserta didik mampu membaca al-Qur'an dengan benar dan lancar

sesuai dengan ilmu tajwid.

2) Agar peserta didik dapat menguasai secara fasih dan benar, huruf al-

Qur'an, sejumlah ayat-ayat pilihan, dan atau sejumlah surat-surat pilihan.

Tidak hanya itu, tujuan umum dari pengajaran al-Qur'an adalah membaca,

memahami, menghayati, mengamalkan untuk selanjutnya juga untuk

didakwahkan atau disampaikan kepada orang lain.6

Dari tujuan yang telah dikemukakan tersebut, maka pada akhirnya

diharapkan para siswa atau santri yang mempelajari al-Qur'an mampu

membaca, menulis, menghafal bahkan mengartikan serta memahami isi

daripada kandungan al-Qur'an.

Selain itu, pengajaran al-Qur’an juga bertujuan untuk tertanamnya rasa

keimanan dan ketakwaan serta kecintaan pada diri anak didik terhadap kitab

suci al-Qur'an dan menjadi pedoman hidupnya. Dengan rasa cinta tersebut,

diharapkan anak didik memiliki keinginan keras untuk menyelami dan

mempelajari kedalaman makna yang terkandung dalam al-Qur'an yang

selanjutnya dapat diamalkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Tujuan yang paling prinsipil daripada pengajaran al-Qur'an adalah untuk

beribadah kepada Allah SWT dan ini selaras dengan tujuan utama

diciptakannya manusia. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam al-

Qur'an:

5 Ramlan Mardjoned, Akhlak Belajar dan Mengajar al-Qur'an, (Jakarta: LPPTKA-

BKPRMI, 1994), Cet. I, h. 155. 6 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, (Surabaya: Karya

Abditama, 1995), h. 1.

Page 59: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

14

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (QS. Adz Dzariyaat; 51)

3. Model-model Pengajaran Al-Qur'an

Setiap mukmin yang mempercayai al-Qur'an mempunyai kewajiban dan

tanggungjawab terhadap kitab sucinya itu. Diantara kewajiban dan

tanggungjawab itu ialah mempelajari dan mengajarkannya, belajar dan

mengajarkan al-Qur'an itu adalah kewajiban suci dan mulia. Sebagaimana

rasulullah saw telah bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang

mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya".

Jadi, belajar al-Qur'an merupakan kewajiban yang utama bagi setiap

mukmin dan begitu pula mengajarkannya. Belajar al-Qur'an itu dapat dibagi

kepada beberapa tingkatan, yaitu belajar membaca sampai lancar dan baik

menurut kaidah-kaidah yang berlaku dalam qiraat dan tajwid, belajar arti dan

maksudnya, dan terakhir belajar menghafalnya diluar kepala, sebagaimana

yang dikerjakan oleh para sahabat di masa Rasulullah saw sampai pula pada

masa sekarang ini dibeberapa Negara Islam.

Ada beberapa keistimewaan, yang membuat pelajaran membaca al-

Qur'an menempati suatu ilmu tersendiri yang dipelajari secara khusus,

diantaranya sebagai berikut7:

a. Al-Qur'an adalah Kalamullah (wahyu Allah) yang dibukukan, kemurnian

dan eksistensinya dijamin pemeliharaannyaoleh Allah sendiri.

b. Al-Qur'an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap,

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pikiran, diterima oleh Nabi

dengan perasaan yang khusus.

c. Al-Qur'an mengandung ajaran yang bersifat universal, berlaku pada segala

tempat dan situasi, menjadi pedoman sepanjang zaman.

d. Al-Qur'an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat

ditandingi, baik dari segi isi, susunan kalimat dan keabadian berlakunya.

7 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), Cet. 1, h. 89-90.

Page 60: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

15

e. Kemurnian dan keaslian al-Qur'an terjamin dengan pemeliharaan Allah

sendiri.

f. Ajaran yang dikandung oleh al-Qur'an, secara umum dan prinsip, meliputi

seluruh aspek kehidupan.

g. Membaca al-Qur'an (walaupun belum mengerti terjemahannya), dinilai

sebagai suatu ibadah.

h. Kebenaran yang dibawa oleh al-Qur'an bersifat mutlak, tidak diragukan

dan tidak meragukan.

Selain hal itu, al-Qur'an juga merupakan ilmu teoritis, ia menjadi

pengetahuan yang bersifat keterampilan dan seni. Apalagi dengan adanya

hadis Nabi yang mengatakan bahwa bukanlah termasuk golongan kami orang

yang tidak melagukan al-Qur'an. Walaupun hal tersebut belum termasuk

anjuran wajib, namun cukup mempengaruhi orang Islam untuk

mempelajarinya.

Oleh karena itu, banyak para ahli yang melahirkan ilmu tajwid, ilmu

qira'at, ilmu nagham, ilmu makhraj dan lain sebagainya. Setiap orang ingin

berlomba membaca al-Qur'an dengan baik dan benar. Bahkan, pengajian anak-

anak pun sudah lama membudaya dalam masyarakat Islam. Hanya saja, sistem

dan caranya perlu dikembangkan lagi sesuai dengan perkembangan model-

model atau pola mengajarkan berbagai macam mata pelajaran. Model-model

pengajaran al-Qur'an itu perlu diperbaharui dan dikembangkan, karena

dibutuhkan oleh masyarakat Islam. Adapun isi pengajaran al-Qur'an itu

meliputi8:

1) Pengenalan huruf Hijaiyah, yaitu huruf Arab dari Alif ( ا ) sampai Ya (ي).

2) Cara membunyikan masing-masing huruf hijaiyyah dan sifat-sifatnya yang

dibicarakan dalam Ilmu makhraj.

3) Membentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syiddah, tanda panjang

(mad), tanwin dan sebagainya.

8 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus…, h. 91.

Page 61: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

16

4) Bentuk dan berfungsi tanda berhenti (waqof), seperti waqof mutlak, waqof

jawaz dan sebagainya.

5) Cara membaca, melakukan dengan bermacam-macam irama dan

bermacam-macam qira'at serta naghom.

6) Adabut tilawah, yang berisi tatacara dan etika membaca Al-Qur'an sesuai

dengan fungsi membaca itu sebagai ibadah.

Adapun perkembangan pengajaran di Indonesia, dalam madrasah-

madrasah yang modern, seperti yang didirikan oleh kelompok organisasi NU

dan Muhamadiyah, pengajaran membaca al-Qur'an ini sudah diatur lebih

sempurna. Anak-anak diajarkan membaca huruf Arab dan dilatih

membunyikan ayat-ayat al-Qur'an dengan lafal atau bacaan yang baik.

Dalam waktu terakhir ini banyak perkumpulan-perkumpulan Islam sudah

menciptakan sendiri kitab-kitab pelajaran membaca al-Qur'an dengan sistem

atau model pengajaran yang baik, kebanyakan dengan memperhatikan contoh-

contoh pelajaran dari Mesir.9

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian model yaitu pola

(contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.10 Jadi,

dapat dikatakan bahwa model artinya "acuan" yang teratur berfikir baik-baik

untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. Model

mengajar bermakna sebagai acuan kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh

guru dalam menyampaikan materi pelajaran ciri perkembangan murid-

muridnya, dan suasana alam sekitarnya juga tujuan mengajarkan murid-

muridnya untuk mencapai proses belajar yang diinginkan, serta perubahan

yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selanjutnya, menolong mereka

memperoleh pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, minat dan nilai-

nilai yang diinginkan.

Dalam pengajaran membaca al-Qur'an ini, ada beberapa sistem atau

model yang ada, serta berkembang di Indonesia. Para Ulama banyak yang

9 Abu Bakar Saleh, Sejarah al-Qur'an, (Solo: CV. Ramadhani, 1989), Cet. VII, h. 238. 10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 751.

Page 62: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

17

menciptakan model belajar membaca al-Qur'an dengan cepat. Sampai saat ini

setidaknya telah lahir kurang lebih 20 model, sebagian diantaranya11:

a) Model Bagdadiyah.

b) Model Hattaiyah di Riau.

c) Model al-Barqi di Surabaya.

d) Model Qira'ati di Semarang.

e) Model Iqra' di Yogyakarta.

f) Model Tunjuk Silang.

g) Model al-Banjari di Banjarmasin.

h) Model SAS (Struktural Analitik Sintetik) di Jawa Timur.

i) Model Tomak Alam di Sumatra Barat.

j) Dan lain-lain.

Model-model tersebut adalah hasil penelitian dari Litbang Departemen

Agama pada bulan Januari Tahun 1994. Model al-Barqi biasanya lebih tepat

digunakan secara klasikal dan dapat masuk dalam kegiatan Intrakulikuler.

Adapun model SAS (Struktural Analitik Sintetik), Iqra' dan al-Banjari

dapat digunakan dalam kelompok kecil dengan sistem tutorial, sehingga

pelaksanaanya lebih tepat diluar kulikuler. Namun, model Iqra' pada akhirnya

lebih banyak dipakai karena lebih mudah dan lebih cepat berhasil. Model ini

ditemukan oleh KH. As'ad Humam (1933-1996), pendiri Persatuan Pengajian

Anak-anak Kota Gede dan sekitarnya.12

Dalam upaya mencari model belajar dan mengajar membaca al-Qur'an,

berbagai buku menawarkan cara-cara baru, antara lain model Bagdadiyah,

model Tunjuk Silang, metode SAS (Struktural Analitik Sintetik), model

Qira'ati, model al-Barqi', model Iqra' dan lain sebagainya. Berikut akan

penulis jelaskan secara singkat beberapa model yang telah disebutkan tersebut.

1. Model Bagdadiyah

11 Hasan Muarif Ambari dan Taufik Abdullah, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar

Baru Van Hoeve, 1996), Jilid 2, h. 391. 12 Hasan Muarif Ambari dan taufik Abdullah, Ensiklopedia… , h. 219-220.

Page 63: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

18

Dalam dunia pengajaran al-Qur'an di Indonesia, telah lama dikenal

cara belajar membaca al-Qur'an melalui turutan. Turutan adalah bagian al-

Qur'an Juz ke-30, yang bagian awalnya diberikan tuntunan cara membaca

al-Qur'an. Cara membaca yang diperkenalkan dalam turutan dikalangan

guru mengaji atau mengajar al-Qur'an, disebut Kaidah Bagdadiyah.

Penggunaan turutan sebagai tahap awal mengaji sudah digunakan cukup

lama, cara ini cukup berhasil dan banyak memberi manfaat. Hal ini,

terbukti dan mayoritas generasi lama yang kini mampu membaca al-

Qur'an adalah dari penggunaan Kaidah Bagdadiyah, hanya saja

penggunaan kaidah tersebut diperlukan waktu yang relatif lama.

Kaidah Bagdadiyah adalah suatu kadiah yang membahas tentang

metode mengajarkan membaca al-Qur'an secara modern yang mempunyai

sistematika yang rapih.

Model ini mempunyai banyak manfaat dan cocok digunakan untuk

tingkat dasar yang belum dapat membaca al-Qur'an sama sekali.

Disamping itu, harus disertai dengan kerjasama antara guru dan murid.

Sistematika pengajaran Kaidah Bagdadiyah, adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan dan mengahafal huruf-huruf Hijaiyah menurut

urutan abjad sebagai 30 aksara dalam bentuk dasar tanpa diberi

syakal (tanda baca). Seperti:

ي, ...., خ, ح, ج, ث, ت, ب, ا2. Memperkenalkan Huruf Hijaiyah dalam bentuk dasar dengan harakat

fathah serta latihan mengucapkannya untuk masing-masing huruf,

seperti:

ي, ...., خ, ح, ج, ث, ت, ب, ا3. Memperkenalkan dan latihan mengucapkan huruf-huruf hijaiyah

dalam bentuk dasar dengan tiga macam syakal, fathah, kasrah dan

dhommah, seperti:

...., ت ت ت, ب ب ب, ا ا ا

Page 64: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

19

4. Memperkenalkan dan menghafal huruf-huruf hijaiyah dalam bentuk

dasar dengan tanda Tanwin (fathatain, kasrahtain dan dhomatain),

seperti:

...., ت ت ت, ب ب ب, ا ا ا5. Memperkenalkan dan melatih ucapan Lam Alif yang bertasdid

dengan harakat fathah sebanyak 26 ucapan, seperti:

... مال – ضال – جال –تال 6. Mengenalkan dan melatih ucapan Nun Sakinah yang bertanda Tasdid

dengan Kasrah dan Mad Ya sebanyak 28 ucapan, seperti:

... ضني – د ني – خني – جني – بني–إني 7. Memperkenalkan dan latihan membaca huruf Illat yang terletak

sesudah bermacam-macam huruf. Jumlah latihan 6 x 28 = 168

ucapan, seperti:

... جين – جون – جون – ان جان – أين –ن أو–ابن 8. Latihan mengucapkan kata-kata yang mengandung dua macam huruf

illat dalam satu kata, seperti:

– هو – طاظوا – راهو – رى – ذى – دو –خو

...هي

9. Latihan mengucapkan kata-kata yang berakhir dengan "Kum" ( م آ ).

Jumlah latihan 28 x 5 = 140 ucapan, seperti:

... شأن – دون – بين –انكم 10. Latihan mengucapkan kata-kata Arab yang dimulai dengan huruf

berharakat dhommah sebanyak 12 kata, seperti:

...قتل – غفر –رفع – ذآر –آتب

Page 65: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

20

11. Latihan mengucap kata-kata yang berakhir dengan huruf bertanda

tanwin fathah sebanyak 28 kata, seperti:

... آامال – نافال – رافعا –امنا 12. Latihan mengucap kata-kata yang berakhir dengan huruf bertanda

tanwin dhommah sebanyak 52 kali, seperti:

... سميع – با ئس – غفر –امن 13. Latihan mengucapkan kata-kata yang Nun Jama' sebanyak 32 kali,

seperti:

... تعلمون – خا لصين –امنين 14. Latihan mengucapkan huruf mati, dengan kata-kata sebanyak 27 kali,

seperti:

... اهوا – اطوا –بوا ا–ائوا 15. Latihan membaca kata-kata dan ungkapan yang berdapat dalam al-

Qur'an, sebanyak 120 kali, seperti:

... تفعلون – تشكرون –تسمعون 16. Latihan membaca kalimat-kalimat dalam bahasa Arab sebanyak 3

halaman. Seperti:

منت بااهللا وبااليوم اآلخرأ17. Latihan membaca al-Qur'an Surat al-Fatihah dan Juz Amma.

2. Model Tunjuk Silang

Model ini dirintis oleh Drs. Jalaluddin, yaitu: "suatu model

pengajaran membaca al-Qur'an dengan identifikasi huruf dan bunyi

hijaiyyah melalui huruf latin, dengan pertimbangan bahwa sekarang huruf

Page 66: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

21

latin lebih memasyarakat, terutama dikalangan para pelajar di kota

besar".13

Dikatakan model pengajaran tunjuk silang karena menggunakan

model atau sistem abjad berbahasa latin-Arab. al-Qur'an yang tertulis

dalam huruf dan bahasa Arab ditulis dengan huruf latin akan tampak

semacam persilangan letak huruf yang saling tunjuk silang itu serupa tanda

silang (X), karena:

a. Huruf awal pada huruf al-Qur'an yang terletak di kanan ditulis huruf

awal latinnya, tetapi letaknya dikiri.

b. Huruf akhir pada huruf al-Qur'an ditulis dengan huruf latin, tapi

letaknya berbeda tempat, yaitu pada huruf al-Qur'an dikiri dan latin

dikanan.

c. Jika huruf yang saling tunjuk silang tersebut dihubungkan dengan garis

lurus, maka terlukis garis silang, seperti:

Huruf al-Qur'an : Huruf akhir : Huruf awal

2 1

Huruf latin : Huruf awal : Huruf akhir

1 2

Contoh:

سبح هللا

Sabbaha Lillahi

3. Model SAS (Sintetis Analitis Sistem)

Model pengajaran SAS (Sintesis Analitis Sistem), mengandung

maksud diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengenalan dan pengamatan keseluruhan (struktural) secara sepihak.

13 Jalaluddin, Metode Tunjuk Silang, (Jakarta: Kalam Mulia, 1998), h. 5.

Page 67: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

22

2. Pengenalan dan pengamatan lebih jauh (analitik) sampai bagian-

bagian.

3. Pengenalan dan pengamatan mendalam (sintetik) sehingga dapat

memahami.

Dilihat dari segi penerapannya pendekatan yang digunakan dalam

model SAS ini, adalah pendekatan struktural yang dijabarkan melalui

analisa dan sintesa, sehingga struktur tersebut dapat dipahami dan

dihayati. Jadi, keseluruhan pendekatan struktur dan analisa sintesa itulah

yang disebut dengan model SAS atau dengan kata lain, model SAS berarti

cara penyampaian bahan pelajaran kepada orang lain dan guru

menganalisa serta mensintesakan struktur bahan pelajaran dalam

pencapaian tujuan pengajaran. Buku pelajaran yang dapat dipergunakan,

dengan memilih buku-buku yang berisi alif-bata, seperti juz amma dan

beberapa buku pelajaran al-Qur'an yang sudah banyak disusun. Yang

terpenting untuk pertama kali adalah pengenalan huruf dengan bunyinya

yang tepat.14

Adapun cara menganalisa dan mensintesa struktur contohnya yang

terdiri atas kalimat:

اهللا آبر اهللا اآبر

ا ل ل ه ا ك ب راهللا اآبر اهللا اآبر

Dengan melihat struktural kalimat atau kata lebih dulu, kemudian

secara bertahap menganalisanya sehingga menjadi huruf Hijaiyyah.

Selanjutnya, huruf hijaiyyah tersebut disintesakan kembali sehingga

menjadi struktur kalimat atau kata semula. Dengan cara belajar dan

mengajar yang demikian, maka anak-anak sekaligus mengenal huruf awal,

14 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), Cet. I, h. 93.

Page 68: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

23

tengah, akhir dan hijaiyyah, serta dapat membandingkan bentuk huruf-

huruf yang dimaksud.

Penggunaan model SAS ini, dikembangkan pelaksanaannya oleh

proyek pembinaan Pendidikan Dasar (P3D) serta oleh P2SD Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Model ini tidak dikembangkan

dimasyarakat, selain karena hanya diterapkan dilembaga formal, juga

karena agak sulit dicerna oleh anak-anak usia SD, apalagi anak yang

belum sekolah.

4. Model Qira'ati

Model ini dirintis oleh KH. Dahlan Salim Zarkasyi dari Semarang.

Beliau adalah pelopor pertama berdirinya TK al-Qur'an di Indonesia yang

pada perkembangan selanjutnya tumbuh menjamur dimasyarakat.

Hal yang perlu diketahui dalam model ini, adalah:

1. Buku pegangan dalam pengajarannya terdiri dari VI jilid.

2. Setiap kelas didisi oleh 20 orang murid dengan seorang guru khusus,

jilid satu setiap kelas terdiri dari 15 murid.

3. Mengajar jilid satu dan dua sebaiknya perorangan, seorang demi

seorang membaca dihadapan guru dengan tidak dituntun, sedangkan

yang lainnya belajar menulis.

4. Mengajar jilid tiga sampai jilid terakhir termasuk membaca al-Qur'an,

sebaiknya secara klasikal. Namun, setiap murid diberi kesempatan

membaca sekedar dua atau tiga baris untuk mengetahui kemampuan

baca, baik pelajaran buku atau pelajaran membaca al-Qur'an.

5. Murid diperbolehkan melanjutkan ke jilid berikutnya, jika mampu

membaca dengan baik dan lancar tanpa ada kesalahan.

6. Pelajaran shalat dan do'a diberikan menjelang usai pelajaran.

Model ini sifatnya bukan mengajar, namun mendorong kemampuan

siswa atau santri dengan menganggap mereka telah memiliki persiapan

pengetahuan yang ada. Murid membuka-buka buku dan membacanya

sendiri dari jilid satu sampai akhir. Model ini dianggap sebagai permulaan

Page 69: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

24

belajar mengajar membaca al-Qur'an yang dilengkapi dengan bacaan

tajwid, untuk anak umur lima atau enam tahun dan Insya Allah setelah

umur 10 tahun mereka akan dapat membaca al-Qur'an dengan baik dan

benar.15

Model pengajaran drill banyak tersirat dalam penggunaan metode

Qira'ati ini, adapun yang secara khusus menggunakan metode ini adalah

pada pelajaran ghorib, ilmu tajwid dan hafalan-hafalan al-Qur'an, seperti

hafalan bacaan shalat, surat-surat pendek, hadist dan do'a, mufradat bahasa

Arab dan lain sebagainya.

5. Model al-Barqi

Model ini juga sifatnya sama dengan model Qira'ati, yaitu bukan

mengajar akan tetapi mendorong, sehingga guru hanya Tut Wuri

Handayani, dengan menganggap murid telah memiliki persiapan dengan

pengetahuan yang tersedia. Murid membuka atau melihat alat peraga

(papan tulis, dll), tidak dalam keadaan kosong. Karena sudah punya

persiapan, maka murid tinggal membaca, memisahkan, memilih dan

memadu sendiri, dengan begitu akan terlihat jelas bahwa santri atau murid

tampak cerdas. Karena itulah, maka model al-Barqy dengan model yang

digunakan didalamnya memenuhi syarat untuk disebut dengan sebutan

Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang tepat digunakan untuk tingkat

pendidikan SD/MI, SMP/Mts, bahkan untuk anak-anak SMA, cukup dari 6

jam.16

6. Model Iqra'

Model Iqra' adalah model cara cepat belajar membaca al-Qur'an yang

terdiri dari beberapa jilid, yaitu dari jilid satu sampai dengan jilid enam

dan dilengkapi dnegan buku model tajwid praktis yang disusun secara

sistematis, dimulai dari hal-hal yang dianggap sederhana, meningkat tahap

15 Ahmad al-Wafa Wajih, Makalah Metode Qira'ati, (Gresik: ttp, 1996), h. 21-27. 16 Muhadjir Sulthon, al-Barqi, (Surabaya: Pena Suci, 1992), h. vi-viii.

Page 70: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

25

demi tahap sehingga terasa ringan bagi yang mempelajarinya, sejak usia

balita sampai manula mampu membaca al-Qur'an dalam waktu yang relatif

singkat, menjadi lebih mudah, cepat, efisien dan efektif.

Model iqra' mempunyai beberapa kekhususan, diantaranya adalah

sebagai berikut17:

1. Bacaan langsung tanpa dieja.

2. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), yang belajar adalah santri bukan

guru, sehingga santri harus didorong untuk aktif dan guru sifatnya

hanya membimbing saja.

3. Privat, artinya santri dalam membaca al-Qur'an harus berhadapan

langsung dengan gurunya.

4. Modul, yaitu santri dalam menyelesaikan materi iqra' tergantung

kemampuan dan usaha sendiri.

5. Asistensi, yaitu jika terpaksa kekurangan guru, maka menunjuk siswa

yang terpilih yang sudah mampu atau memiliki kemampuan yang lebih

diantara yang lainnya untuk menjadi asisten penyimak terhadap siswa

yang masih kurang cara membacanya.

6. Praktis, yaitu tujuan utama belajar dan mengajar al-Qur'an ini dalah

santri bias membaca al-Qur'an dengan mudah dan tepat.

7. Sistematis, artinya disusun secara lengkap dan sempurna sera

terencana dengan komposisi huruf yang seimbang.

8. Variatif, yaitu disusun secara berjilid, yang terdiri dari jilid satu sampai

jilid enam dengan symbol warna-warni yang harmonis.

9. Komunikatif, artinya ungkapan kata rambu-rambu pentunjuk akrab

dengan pembaca, sehingga menyenangkan bagi yang mempelajarinya.

10. Fleksibel, artinya iqra' dapat dipelajari oleh anak usisa pendidikan TK,

SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, mahasiswa bahkan orang-orang tua

(manula) dan lain sebagainya.

17 As'ad Humam, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Membaca,

Menulis dan Memahami al-Qur'an, (Yogyakarta: LPTQ Nasional, 2001), Cet. 12, h. 97-98.

Page 71: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

26

Model ini, adalah model pengajaran yang paling umum dan banyak

digunakan di Indonesia. Lembaga Badan Komunikasi Pemuda Remaja

Masjid Indonesia (BKPRMI), dengan cepat mengangkat model atau sistem

buku IQRA' dengan menggerakkan Pemuda Remaja Masjid di seluruh

Indonesia menjadikan Musholah atau Masjid sebagai pusat Pendidikan dan

Pengajaran al-Qur'an. Selain itu, dikembangkan pula model belajar-

mengajar al-Qur'an dengan cara bermain, bercerita dan menyanyi (BCM).

Dengan begitu, perpaduan antara metode CBSA dan BCM, akan dapat

mengembangkan gerakkan aktif pisik santri dengan bermain dan

bernyanyi yang dapat menimbulkan suasana gembira dan tidak

membosankan. Sedangkan, metode cerita dari guru, akan dapat melatih

santri "aktif mendengar, menyimak, menyimpulkan dan mengungkapkan

sesuatu dengan baik", serta membina suasana komunikasi dalam ukhuwah

dan silaturrahim.18

Dari semua model-model pengajaran yang ada tersebut, ruang lingkup

pengajaran membaca Al-Qur'an ini, lebih banyak berisi pengajaran

keterampilan khusus yang berkaitan dengan teori belajar banyak latihan

(metode drill), pembiasaan, bimbingan dan keteladanan.19

Demikian, sekilas tentang perkembangan model-model pengajaran al-

Qur'an dengan berbagai sistem yang ada dan diterapkan di Indonesia, sebagai

bukti bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh para ulama dan pemerintah

untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda kepada al-Qur'an, sekaligus

bertujuan mengentaskan buta huruf al-Qur'an dikalangan masyarakat,

khususnya umat Islam.

B. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Pengertian dan Aspek-aspek Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

18 Ramlan Mardjoned, Akhlak Belajar dan Mengajar al-Qur'an, (Jakarta: LPPTKA-

BKPRMI, 1994), Cet. 1, h. 156-158. 19 Fadilah Suralaga, dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN

Press, tth), h. 89-92.

Page 72: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

27

Istilah pendidikan bermula dari bahasa Yunani, yaitu paedagogle, yang

berati bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian

diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan education yang berarti

pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa Arab istilah ini

sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.20

Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadiaannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya

peradaban suatu masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses

pendidikan.

Kata pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.21

Sedangkan, pengertian agama Islam, secara etimologis dapat diartikan

dengan kekuasaan, hukum, syara', undang-undang atau penghisaban. Dengan

kata lain, Islam adalah tatanan Ilahi yang selain dijadikan oleh Allah SWT

sebagai penutup segala syari'at, juga sebagai tatanan kehidupan yang

paripurna dan meliputi seluruh aspeknya.

Jadi, apabila kata pendidikan dan agama Islam digabungkan, maka yang

dimaksud dengan pendidikan agama Islam adalah usaha untuk menyiapkan

peserta didik meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan untuk mewujudkan

pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT agar tercapai

kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan akhirat.

20 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet. III, h. 1. 21 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006), h. 3.

Page 73: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

28

Dr. Yusuf al-Qardhawi memberikan pengertian Pendidikan Agama

Islam, sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena Pendidikan Agama Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam dan perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikkan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.22

Dari penjelasan yang telah penulis paparkan tersebut, dapat diambil

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam adalah

usaha yang diarahkan pada pembentukkan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran agama Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir,

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta

bertanggungjawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.23

Selanjutnya, aspek-aspek pembelajaran dalam pengajaran Pendidikan

Agama Islam, kompetensi yang hendak dicapai, sebagaimana termaktub

dalam kurikulum tahun 2004, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengamalkan ajaran al-Qur'an dan al-Hadist dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menerapkan akidah Islam dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menerapkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia) dan menghindari

akhlak tercela dalam kehidupan segari-hari.

d. Menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari.

e. Mengambil manfaat dari sejarah Islam tentang keadaan masyarakat

Madinah sebelum dan sesudah Islam datang dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana diketahui, bahwa seiring dengan terjadinya pembaharuan

atau perubahan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional, yaitu dengan

dikeluarkannya Undang-Uandang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan dengan diberlakukannya sistem

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), inti ajaran pokok agama

Islam diantaranya meliputi24:

22 Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, (Jakarta: PT.

Logos Wacana Ilmu, 1998), Cet. 1, h. 5. 23 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet. II, h. 152. 24 Depertemen Pendidikan nasional, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Page 74: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

29

1) Masalah keimanan (akidah), yaitu bersifat i'tiqad batin, mengajarkan

keesaan Allah, Esa sebagai Tuhan yang menciptakan, mengatur dan

meniadakan alam ini.

2) Masalah keislaman (syari'ah), yaitu berhubungan dengan amal lahir dalam

rangka mentaati semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur

hubungan antara manusia dengan Tuhan dan mengatur pergaulan hidup

dan kehidupan manusia.

3) Masalah Ihsan (akhlak), yaitu suatu amalan yang bersikap pelengkap atau

penyempurna bagi kedua amal di atas dan yang mengajarkan tentang tata

cara pergaulan hidup manusia.

Ketiga ajaran pokok tersebut, kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun

iman, rukun Islam dan akhlak, serta dari ketiganya lahirlah beberapa keilmuan

agama, diantaranya yaitu tauhid, fikih, dan akhlak.

Ketiga kelompok ilmu tersebut, kemudian dilengkapi dengan

pembahasan dasar hukum Islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadist, serta ditambah

lagi dengan sejarah Islam (tarikh Islam), sehingga secara berurutan:

a) Al-Qur'an

b) Hadist

c) Akidah

d) Akhlak

e) Fikih

f) Tarikh Islam

Adapun sistematika pengajaran dan teknik penyajiannya diserahkan

kepada kebijakkan masing-masing pendidik, dengan memperhatikan bahan

atau materi dan waktu yang tersedia sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan. Cara penyajiannya tidak selalu harus terpisah-pisah, akan tetapi

bisa secara korelasi dan bahkan apabila memungkinkan diberikan secara

integrated kepada mata pelajaran lain, atau dengan metode proyek (unit).

Pada tingkat dasar, seperti halnya pada Taman Kanak-kanak, materi

Pendidikan Agama Islam bertujuan menanamkan pengenalan kepada Tuhan

Page 75: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

30

Yang Maha Esa dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup menurut agama

dengan perkembangan hidup, materi biasanya meliputi:

1. Mengenalkan ke-Esaan dan keagungan Tuhan.

2. Mengenalkan bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

3. Pengenalan suasana keagamaan melalui tempat-tempat ibadah, permainan,

nyanyian dan tari-tarian.

4. Membiasakan hidup sesuai dengan tuntunan agama.

Sedangkan, pada tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

materi pelajaran pendidikan agama Islam, meliputi masalah keyakinan, budi

pekerti, ibadah dan amalan dalam pergaulan hidup, baik sebagai individu

maupun anggota masyarakat. Hal tersebut, didasarkan pada kemampuan-

kemampuan yang tercantum dalam komponen Kemampuan Dasar yang

merupakan penjabaran dari kompetensi dasar umum yang harus dicapai di

tingkat Sekolah Dasar (SD), yaitu:

a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lainnya dengan

mengetahui fungsi serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak

peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horisontal.

b. Dapat membaca al-Qur'an surat-surat pilihan dengan baik dan benar,

menyalin dan mengartikannya.

c. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari'at

Islam, terutama ibadah mahdhah.

d. Dapat meneladani sikap, sifat dan kepribadian Rasulallah SAW serta

khulafaur Rasyidin.

Berikut akan penulis jabarkan pembagian materi mengenai pelajaran

pendidikan agama Islam ditingkat Sekolah Dasar (SD). Atau, lebih jelas lagi

kompetensi dasar tersebut, dapat dirinci menjadi kompetensi kelas dan

dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek pembelajarannya, seperti terangkum

dalam materi al-Qur'an, keimanan, akhlak, fiqih atau ibadah dan tarikh, yang

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) untuk Sekolah

Dasar (SD) sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

Page 76: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

31

Tabel 1. 1 Kompetensi Dasar Umum dan Materi Pendidikan Agama Islam

di tingkat Sekolah Dasar (SD)

Kelas I Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an 1. Melafalkan QS Al Fatihah dengan lancar 2. Menghafalkan QS Al Kausar dengan lancar 3. Menghafal QS An Nasr dengan lancar 4. Menghafal QS Al Asr dengan lancer

Akidah

1. Menunjukkan kekuasaan Allah SWT melalui ciptaan-Nya

2. Menyebutkan enam Rukun Iman 3. Menghafalkan Rukun Iman 4. Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul 5. Mengartikan dua kalimat syahadat 6. Menghafkan dua kalimat syahadat

Akhlak

1. Membiasakan perilaku jujur 2. Membiasakan perilaku tanggung jawab 3. Membiasakan perilaku hidup bersih 4. Membiasakan perilaku disiplin 5. Menampilkan perilaku rajin 6. Menampilkan perilaku tolong-menolong 7. Menampilkan perilaku hormat terhadap orangtua 8. Menampilkan adab makan dan minum 9. Menampilkan adab belajar

Fiqih

1. Menjelaskan pengertian bersuci 2. Mencontoh tata cara bersuci 3. Menirukan ucapan Rukun Islam 4. Menghafal Rukun Islam 5. Menyebutkan tata cara berwudu 6. Mempraktikkan tata cara berwudu

Tarikh - Kelas II

Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an 1. Mengenal huruf Hijaiah 2. Mengenal tanda baca (harakat) 3. Membaca huruf Hijaiah bersambu-ng 4. Membaca huruf Hijaiah bersambu-ng

Akidah 1. Menyebutkan lima dari Asmaul Husna 2. Mengartikan lima dari Asmaul Husna 3. Menyebutkan lima dari Asmaul Husna 4. Mengartikan Asmaul Husna

Akhlak

1. Menampilkan perilaku rendah hati 2. Menampilkan perilaku hidup sederhana 3. Menampilkan adab buang air besar dan kecil 4. Mencontoh perilaku hormat dan santun kepada

orangtua dan guru

Page 77: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

32

5. Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada tetangga

Fiqih

1. Membiasakan wudu dengan tertib 2. Membaca doa setelah berwudu 3. Melafalkan bacaan salat 4. Menghafalkan bacaan salat 5. Membiasakan salat secara tertib 6. Mempraktikkan salat secara tertib

Tarikh - Kelas III

Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an 1. Membaca kalimat dalam Alquran 2. Menulis kalimat dalam Alquran 3. Membaca huruf-huruf Alquran 4. Menulis huruf Alquran

Akidah 1. Menyebutkan lima sifat wajib Allah SWT 2. Mengartikan lima sifat wajib bagi Allah SWT 3. Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT 4. Mengartikan sifat mustahil Allah SWT

Akhlak

1. Menampilkan perilaku percaya diri 2. Menampilkan perilaku tekun 3. Menampilkan perilaku hemat 4. Menampilkan perilaku setia kawan 5. Menampilkan perilaku kerja keras 6. Menampilkan perilaku penyayang terhadap hewan 7. Menampilkan perilaku penyayang terhadap

lingkungan

Fiqih 1. Menghafal bacaan salat 2. Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan salat3. Melakukan salat fardu 4. Mempraktikkan salat fardu

Tarikh - Kelas IV

Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an

1. Membaca surah Al Fatihah dengan lancar 2. Membaca surah Al Ikhlas dengan lancar 3. Membaca surah Al Kausar dengan lancar 4. Membaca surah An Nasr dengan lancar 5. Membaca surah Al Asr dengan lancer

Akidah

1. Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT 2. Mengartikan sifat jaiz Allah SWT 3. Menjelaskan pengertian malaikat 4. Menyebutkan nama-nama malaikat 5. Menyebutkan tugas-tugas malaikat

Akhlak 1. Menceritakan kisah Nabi Adam AS 2. Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad

SAW

Page 78: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

33

3. Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW

4. Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS 5. Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi

Muhammad SAW 6. Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS 7. Menceritakan kisah Nabi Ismail AS 8. Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS 9. Meneladani perilaku Nabi Ismail AS

Fiqih

1. Menyebutkan rukun salat 2. Menyebutkan sunah salat 3. Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib salat 4. Menyebutkan hal-hal yang membatalkan salat 5. Melaksanakan zikir setelah salat 6. Membaca doa setelah salat

Tarikh - Kelas V

Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an 1. Mengartikan QS Al Lahab dan Al Kafirun 2. Membaca QS Al Ma`un dan Al Fil 3. Mengartikan QS Al Ma`un dan Al Fil

Akidah

1. Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT 2. Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima

kitab-kitab Allah SWT 3. Menjelaskan Alquran sebagai kitab suci terakhir 4. Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT 5. Menybutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari

para Rasul 6. Membedakan Nabi dan Rasul

Akhlak

1. Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS 2. Meneladani perilaku Nabi Musa AS 3. Meneladani perilaku Nabi Isa AS 4. Meneladani perilaku Khlaifah Abu Bakar RA 5. Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA

Fiqih

1. Melakukan azan dan iqamah sebelum salat dengan benar

2. Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa Ramadan

3. Menyebutkan himah puasa

Tarikh

1. Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS 2. Menceritakan kisah Nabi Musa As 3. Menceritakan kisah Nabi Isa As 4. Menceritakan kisah Khlaifah Abu Bakar RA 5. Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab

RA Kelas VI

Aspek Pembelajaran Kompetensi Dasar

Al-Qur'an 1. Membaca QS Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5 2. Mengartikan QS Al Qadr dan Al ‘Alaq ayat 1-5

Page 79: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

34

3. Membaca QS Al Maidah ayat 3 dan Surah Al Hujurat ayat 13

4. Mengartikan Surah Al Maidah ayat 3 dan Surah

Al Hujurat ayat 13

Akidah

1. Menyebutkan nama-nama hari akhir 2. Menjelaskan tanda-tanda hari akhir 3. Menunjukkan contoh-contoh qada’ dan qadar 4. Menunjukkan keyakinan terhadap qada’ dan

qadar

Akhlak

1. Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal

2. Meneladani perilaku kegigihan perjuangan kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik

Fiqih 1. Melaksanakan tarawih di bulan Ramadan 2. Melaksanakan tadarus Alquran 3. Menyebutkan macam-macam zakat 4. Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

Tarikh 1. Menceritakan perilaku Musailamah Abu Jahal dan

Abu Lahab 2. Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin 3. Menceritakan perjuangan kaum ansar

Sumber: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Depertemen Pendidikan Nasional

Demikianlah muatan materi yang terdapat pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam ditingkat Sekolah Dasar (SD) dalam sekolah formal, sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku. Adapun

materi pendidikan agama Islam pada lembaga non formal, dalam hal ini di

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), sebagai salah satu bentuk institusi yang

menjadi sorotan pada penelitian ini, materi (muatan) pengajarannya secara

khusus mengembangkan pada pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan

keterampilan keagamaan. Terutama untuk pengajaran yang kurang

memungkinkan dapat tercapai secara tuntas melalui pendidikan di sekolah

formal. Misalnya, baca-tulis al-Qur'an, praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-

Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman akidah akhlak dan lain sebagainya.

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada dasarnya adalah

untuk membantu peran orang tua selaku pendidik dan pengajar dirumah, serta

membantu peran guru-guru selaku pengajar di sekolah. Selain itu, keberadaan

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) juga dimaksudkan untuk mendukung dan

membantu program atau usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan

Page 80: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

35

Pendidikan Nasional, khususnya dalam sisi penanaman akidah serta

pengembangan iman dan takwa juga budi pekerti yang baik (akhlakul

karimah).

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan akan dicapai setelah suatu usaha

atau kegiatan selesai dilaksanakan. Tujuan pendidikan berisi nilai-nilai ideal

yang hendak dicapai setelah seseorang menyelesaikan pendidikan pada suatu

lembaga pendidikan tertentu, serta berfungsi memberikan arah terhadap

pelaksanaan pendidikan, sehingga diharapkan akan terhindar dari segala

bentuk penyimpangan dan tindakan yang kurang efektif dalam pelaksanaan

pendidikan.

Secara garis besar, tujuan daripada Pendidikan Agama Islam adalah

mendidik anak-anak, pemuda-pemudi atau orang dewasa, supaya menjadi

seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal soleh dan berakhlak mulia,

sehingga ia menjadi anggota yang sanggup hidup di atas kaki sendiri,

mengabdi kepada Allah SWT dan berbakti kepada bangsa dan Negara, bahkan

sesama umat manusia.

Jika dilihat dari ilmu pendidikan teoritis, tujuan pendidikan ditempuh

secara bertingkat, yang dijadikan batas sasaran kemampuan yang harus

dicapai dalam proses pendidikan pada tingkat tertentu dengan tujuan untuk

mempermudah proses kependidikan melalui tahapan yang makin meningkat

kearah tujuan akhir.

Berikut akan penulis paparkan tentang beberapa tujuan daripada

pendidikan, diantaranya25:

a. Tujuan Umum

Tujuan umum adalah tujuan yang hendak dicapai dengan sumua

kegiatan pendidikan. Tujuan umum itu, meliputi seluruh aspek

25 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Akasara, 2004), Cet. V, h. 30-

33.

Page 81: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

36

kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan

dan pandangan. Tujuan umum pendidikan agama Islam membentuk

kepribadian seseorang menjadi 'Insan Kamil", yaitu manusia utuh rohani

dan jasmani, seimbang dunia akhirat karena takwanya kepada Allah SWT.

Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan

Pendidikan Nasional negara tempat pendidikan itu dilaksanakan dan harus

dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan tersebut.

Tujuan Pendidikan Nasional dirumuskan berdasarkan pandangan

hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila, saehingga diharapkan lembaga

pendidikan Islam di Indonesia dapat melahirkan manusia muslim yang

berpancasila.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, dikatakan bahwa Pendidikan

Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memililki pengetahuan

dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap, mandiri dan bertanggungjawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.26

Dari tujuan pendidikan nasional di atas, ditegaskan bahwa salah satu

ciri manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional ialah

manusia yang beriman dan bertakwa. Agar beriman dan bertakwa ini dapat

terwujud, mutlak diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketakwaan.

Dan itulah pendidikan agama Islam.

b. Tujuan Akhir

Pendidikan agama Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan

akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.

26 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006), h. 8-9.

Page 82: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

37

Tujuan umum yang berbentuk insan kamil dengan pola takwa dapat

mengalami perubahan yang naik-turun, bertambah dan berkurang dalam

perjalanan hidup seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat

mempengaruhinya karena itulah pendidikan agama Islam itu berlaku

selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,

memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.

Orang yang sudah takwa dalam bentuk insan kamil, masih perlu

mendapatkan pendidikan dalam rangka pengembangan dan

penyempurnaan, sekurang-kurangnya pemeliharaan supaya tidak luntur

dan berkurang, meskipun pendidikan oleh diri sendiri dan bukan dalam

pendidikan formal.

Tujuan akhir pendidikan agama Islam itu sendiri, dapat dipahami

dalam firman Allah sebagai berikut:

Artinya: "Wahai orang-orang yangberiman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa; dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (menurut ajaran Islam)". (QS. Ali Imran; 102)

Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai muslim yang

merupakan ujung daripada takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas

berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang

dapat dianggap sebagai tujuan akhirnya. Insan Kamil yang mati dan akan

menghadap Allah merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan agama

Islam.

c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk tujuan

instruksional yang dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan

Page 83: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

38

khusus (TIU dan TIK) dapat dianggap sebagai tujuan sementara dengan

sifat yang agak berbeda.

Pada tujuan sementara bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah

terlihat meskipun dalam bentuk yang sederhana, sekurang-kurangnya

beberapa cirri pokok sudah terlihat pada pribadi anak didik. Tujuan

pendidikan agama Islam seolah-olah merupakan suatu lingkaran yang pada

tingkat paling rendah mungkin merupakan suatu lingkaran kecil. Semakin

tinggi tingkat pendidikannya, maka semakin besar bentuk lingkarannya.

Tetapi sejak dari tujuan pendidikan tingkat permulaan, bentuk

lingkarannya sudah harus terlihat.

Sejak tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD),

gambaran daripada insan kamil itu hendaknya sudah terlihat. Dengan kata

lain, bentuk insan kamil dengan pola takwa itu harus terlihat dalam semua

bentuk pola pendidikan agama Islam. Karena itu, setiap lembaga

pendidikan Islam harus dapat merumuskan tujuan pendidikan Agama

Islam sesuai dengan tingkat pendidikannya. Sebagai contoh, hal ini berarti

tujuan pendidikan agama Islam di tingkat madrasah Tsanawiyah berbeda

dengan tujuan di tingkat madrasah Aliyah dan tentu saja berbeda dengan

di SMTP. Meskipun demikian, polanya sama, yaitu takwa dibentuknya

sama, yaitu insan kamil. Yang berbeda hanya bobot dan mutunya saja.

d. Tujuan Oprasional

Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan

sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan

dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan

mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam pendidikan

formal, tujuan operasional ini disebut juga dengan tujuan instruksional

yang selanjutnya dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan

tujuan instruksional khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksional ini

merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit kegiatan

pengajaran.

Page 84: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

39

Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari anak didik

suatu kemampuan dan keterampilan tertentu. Sifat operasionalnya lebih

ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian. Untuk tingkat yang

paling rendah, sifat yang berisi kemampuan dan keterampilanlah yang

ditonjolkan. Misalnya, ia dapat berbuat, terampil melakukan, lancar

mengucapkan, mengerti, memahami, meyakini dan menghayati adalah

soal kecil. Dalam hal ini, terutama berkaitan dengan kegiatan lahiriyah,

seperti bacaan dan kaifiyat shalat, akhlak dan tingkah laku. Pada masa

permulaan yang penting adalah anak didik mampu dan terampil berbuat,

baik itu perbuatan lidah (ucapan) ataupun perbuatan anggota badan

lainnya. Kemampuan dan keterampilan yang dituntut pada anak didik,

merupakan sebagian kemampuan dan keterampilan insan kamil dalam

ukuran anak, yang menuju pada bentuk insane kamil yang semakin

sempurna (meningkat). Anak harus sudah terampil melakukan ibadah

(sekurang-kurangnya ibadah wajib), meskipun ia belum memahami dan

menghayati ibadah tersebut.

Dalam buku karangannya yang lain, Prof. Zakiah Daradjat, juga

memberikan penjabaran bahwa tujuan pendidikan identik dengan tujuan

hidup, yaitu tujuan yang paling prinsipil adalah untuk beribadah kepada Allah

SWT dan ini selaras dengan tujuan utama diciptakannya manusia.

Sebagaimana Allah SWT telah berrfirman dalam al-Qur'an:

Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (QS. Adz Dzariyaat; 51)

Menghambakan diri kepada Allah untuk mencari keridhaan Ilahi,

merupakan tujuan umum dari risalah. Dengan demikian, hal tersebut juga

merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh pendidikan dan pengajaran

agama Islam. Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan-tujuan yang

Page 85: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

40

bertitikkan pada tiga aspek, yaitu aspek iman, ilmu dan amal, sehingga

tercapai semua hubungan, baik antara manusia dengan Tuhannya maupun

hubungan antara manusia dengan sesamanya.Perwujudan ketiga aspek itu,

dalam diri manusia hanya dimungkinkan dengan penguasaan ilmu, tanpa ilmu

berarti seseorang itu belum siap atau belum patut untuk menyandang gelar

"Hamba Allah". 27

Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa tujuan Pendidikan Agama

Islam adalah agar peserta didik memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan

agama dan kebudayaan Islam, sehingga dapat membentuk dirinya menjadi

hamba Allah untuk mencapai keridhaan-Nya, dalam kehidupan dunia dam

akhirat.

Selain tujuan di atas, ada beberapa pendapat yang mengemukakan

tentang tujuan Pendidikan Agama Islam, diantaranya sebagai berikut:

1) Menurut Prof. Dr. Mohd. Athiyah Al-Abrasyi, tujuan daripada Pendidikan

Agama Islam, diantaranya adalah28:

a) Untuk membantu pembentukkan akhlak yang mulia.

b) Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

c) Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan

memuaskan keinginan hati untuk mengetahui (curiosity) dan

memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu.

d) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis dan perusahaan

supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknik tertentu dan

perusahaan tertentu agar ia dapat memperoleh rezeki yang baik dan

mulia disamping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.

2) Menurut Hasan Langgulung, tujuan Pendidikan Agama Islam harus

mampu mengakomodasikan tiga fungsi utama dari agama29, yaitu

diantaranya:

27 Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Akasara, 1995), Cet. 1, h. 155-157. 28 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), Cet. II,

h. 50-51. Lihat juga, Mohd. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1987), Cet. V, h. 1-4.

Page 86: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

41

a) Fungsi spiritual, yaitu yang berkaitan dengan akidah dan iman.

b) Fungsi psikologis, yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku individual

termasuk nilai-nilai akhlak yang mengangkat derajat manusia kederajat

yang lebih sempurna.

c) Fungsi sosial, yaitu yang berkaitan dengan aturan-aturan yang

menghubungkan manusia dengan manusia lain atau masyarakat,

dimana masing-masing dari hak-hak dan tanggungjawabnya untuk

menyusun masyarakat yang harmonis dan seimbang.

Dari berbagai tujuan yang telah dipaparkan di atas, secara garis besar

dapat disimpulkan, bahwa tujuan daripada pendidikan agama Islam adalah

mendidik anak-anak, pemuda-pemudi atau orang dewasa, supaya menjadi

seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhlak mulia,

sehingga ia menjadi seorang yang mampu hidup di atas kaki sendiri, mengabdi

kepada Allah SWT dan berbakti kepada kedua orang tua, agama, bangsa dan

negara, bahkan kepada sesama umat manusia.

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam, sebagai salah satu bidang yang masuk

dalam kurikulum pendidikan pada sekolah formal, mempunyai tiga fungsi,

diantaranya:

a. Menanamtumbuhkan rasa keimanan yang kuat.

b. Menanamkembangkan kebiasaan (habbit vorming) dalam melakukan amal

ibadah, amal soleh dan akhlak mulia.

c. Menumbuhkembangkan semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai

anugerah Allah SWT kepada manusia.

Fungsi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam pada pendidikan formal

ini, sebagai suatu keseluruhan yang dapat dipandang sebagai penjabaran dari

fungsi pendidikan dan pengajaran agama Islam di sekolah, karenanya secara

keseluruhan itu pun merupakan fungsi pendidikan dan pengajaran agama

29 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet. 1, h. 46. Lihat juga, Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka alhusna, 1988), Cet. II, h. 305-309.

Page 87: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

42

Islam disekolah-sekolah umum yang disesuaikan dengan takaran atau

tingkatannya.30

C. KERANGKA BERPIKIR

Salah satu unsur yang dikedepankan dalam rumusan tujuan pendidikan

nasional adalah tentang cita-cita terbentuknya manusia Indonesia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,

menunjukkan pentingnya pendidikan agama pada tiap lembaga pendidikan di

Indonesia.

Hal ini, dikarenakan umat Islam di Indonesia mengalami tantangan

keadaan. Tantangan keadaan ini, terbatas pada bidang pendidikan dan moral

keagamaan, sebagai suatu penomena sosial budaya dan kultural, yang tentu

saja tidak terlepas kaitannya dengan masalah sosial lainnya. Tantangan

tersebut diantaranya adalah tantangan internal, yaitu meningkatnya angka

"ketidakmampuan" Umat Islam (terutama generasi mudanya) dalam hal

membaca Al-Qur'an yang disebabkan oleh lemahnya perhatian orang tua

dalam membimbing putra-putrinya secara langsung dan lemahnya sistem

Pendidikan Agama Islam pada jalur pendidikan formal dikarenakan

terbatasnya atau sedikitnya jam pelajaran, sementara bahan pengajarannya

cukup luas, serta melemahnya pertahanan dan ketahanan umat Islam dalam

menghadapi 'serangan' budaya luar (Barat) yang sekuler melalui teknologi

yang disalah gunakan. Kemudian, tantangan eksternal yang berupa gerakan

pemikiran dan aksi. Aksi yang bersifat kultural maupun sturktural yang

berasal dari kelompok yang berpijak pada basis pemikiran non Islam, yang

secara langsung maupun tidak langsung telah menjadikan umat Islam sebagai

sasaran gempuran mereka.

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) adalah lembaga pendidikan dan

pengajaran Islam luar sekolah (non formal) untuk anak-anak usia TK/SD (usia

30 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Akasara,

1995), cet. Ke-1, h. 174-175.

Page 88: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

43

4-12 tahun), yang mendidik santri agar mampu membaca al-Qur'an dengan

baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target pokoknya.

Pembelajaran pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dari segi

materi atau muatan pengajaran, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan

materi atau muatan pengajaran yang ada pada tatanan Sekolah Dasar (SD) atau

pada sekolah formal, bahkan lebih banyak muatan materi agamanya

dibandingkan dengan pendidikan agama yang ada pada tatanan Sekolah Dasar

(SD) atau sekolah formal lainnya. Materi pengajaran pada Taman Pendidikan

al-Qur'an (TPA) secara khusus mengembangkan materi pembelajaran pada

pemberian bekal dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan keagamaan.

Terutama untuk pengajaran yang kurang memungkinkan dapat tercapai secara

tuntas melalui pendidikan di sekolah formal. Misalnya, baca-tulis al-Qur'an,

praktek shalat, hafalan ayat-ayat al-Qur'an, do'a-do'a harian, penanaman

akidah akhlak, pengetahuan keislaman dan lain sebagainya.

Melihat kenyataan yang ada, bahwa pembelajaran Pendidikan Agama

Islam yang ada pada tatanan sekolah formal dirasa sangat kurang, dari segi

materi atau waktu yang disediakan, sebagaimana telah dijabarkan di atas,

bahwa terbatasnya jam pelajaran yang ada disekolah formal, sementara bahan

pengajarannya cukup luas. Di SD misalnya, hanya 2 jam pelajaran (2x40

menit) dalam satu minggu. Selain itu, dalam segi pendekatan kegiatan belajar-

mengajarnya yang bersifat klasikal (1 orang guru menghadapi puluhan murid),

dengan lebih sering menggunakan metode ceramah. Akibatnya, Pendidikan

Agama itu nilainya merosot menjadi sekedar 'Pengetahuan Agama' yang

bersifat kering. Sehingga, aspek keterampilan agama dengan target agar tamat

SD, si anak bisa mengaji dan taat shalat, sangat tipis kemungkinannya, sebab

untuk keterampilan baca tulis Al-Qur'an menuntut adanya pendekatan khusus

yang sifatnya individunya (Pendekatan Privat). Maka, cukup strategis apabila

peserta didik juga mengikuti proses pembelajaran pada Taman Pendidikan al-

Qur'an (TPA) untuk dapat menambah serta memperdalam materi Pendidikan

Agama Islam pada sekolah formal.

Page 89: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

44

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) pada dasarnya adalah

untuk membantu peran orang tua selaku pendidik dan pengajar dirumah, serta

membantu peran guru-guru selaku pengajar di sekolah. Selain itu, juga

dimaksudkan untuk mendukung dan membantu program atau usaha

pemerintah menuju tercapainya tujuan Pendidikan Nasional, khususnya dalam

sisi penanaman akidah serta pengembangan iman dan takwa juga budi pekerti

yang baik (akhlakul karimah).

Jadi, berdasarkan kesimpulan tersebut, apabila pelaksanaan pembelajaran

pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) berjalan dengan baik serta diikuti

oleh peserta didik, terutama dalam hal pembelajaran al-Qur'an, dimana Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA) mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya

waktu belajar yang lebih banyak dan berjenjang serta curahan perhatian para

pengajar yang langsung diberikan pada tiap-tiap anak (individu) tidak seperti

di sekolah formal yang mengajar secara keseluruhan artinya tidak malatih

anak satu persatu, terlebih dalam aspek baca-tulis al-Qur'an, maka akan

terlihat dengan jelas bahwa keberadaan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA)

lebih optimal dan efektif dalam penyampaian materi pembelajaran agama

Islam, khususnya al-Qur'an, serta dapat memberikan kontribusi yang positif

terhadap kompetensi pengajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah formal.

Berikut, akan penulis gambarkan bagan pembahasan tentang Kontribusi

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) terhadap Pencapaian Kompetensi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah;

Komptensi PAI

Tujuan PAI

Page 90: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

45

Tantangan Internal Tantangan Eksternal

Sekolah Formal

TPA

Page 91: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penulisan skripsi yang berjudul Kontribusi Taman Pendidikan Al-

Qur'an (TPA) terhadap pencapaian Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di Sekolah Dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an ini, penulis akan menjelaskan

hal-hal yang berkaitan dengan penulisan skripsi tersebut, diantaranya sebagai

berikut:

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Kontribusi yang

signifikan yang diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap

pencapaian Kompetensi Dasar Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an.

B. Unit Analisis

Unit analisis merupakan satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek

penelitian. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V dan

kelas VI SDN 02 Pondok Pucung, sedangkan yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah Kontribusi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap

pencapaian Kompetensi Dasar Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Dalam Hal Baca-Tulis Al-Qur'an.

Penelitian ini dilakukan di SDN 02 Pondok Pucung beralamat di Kelurahan

Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten. Alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut, hal ini

46

Page 92: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

47

didasarkan pada informasi dan hasil pengamatan yang telah penulis peroleh dan

lakukan, bahwa disekolah tersebut terjadi perbedaan nilai hasil belajar yang cukup

signifikan, khususnya dalam hal baca-tulis al-Qur'an antara siswa-siswi yang

mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dengan yang tidak.

Penelitian dilakukan selama 3 bulan, terhitung mulai pada bulan Februari

sampai dengan April 2009. Sedangkan, pengambilan data primer, yaitu

pengukuran langsung terhadap responden untuk variabel bebas dilaksanakan pada

bulan Maret 2009.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kontribusi Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran pendidikan

Agama Islam di sekolah dalam hal baca-tulis al-Qur'an, melalui pengolahan data

yang diperoleh untuk kemudian dilaporkan sebagaimana adanya, dengan memilih

objek penelitian yaitu siswa Sekolah Dasar kelas V dan kelas VI yang masih aktif

sebanyak 20 orang, dengan ketentuan 10 orang siswa yang mengikuti pendidikan

di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) dan 10 orang siswa yang tidak mengikuti

pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) di SDN 02 Pondok Pucung

untuk kemudian dikaji secara mendalam.

D. Variabel Penelitian

Variebel Penelitian dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dapat

dijadikan objek pengamatan dalam penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua buah

variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, diantaranya:

1. Variabel bebas, dengan menggunakan symbol (X), yaitu Kontribusi Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA).

2. Variabel terikat, dengan menggunakan symbol (Y), yaitu Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama islam di Sekolah.

Page 93: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

48

Setelah diperoleh data dari masing-masing variabel tersebut, kemudian

keduanya dianalisis dengan menggunakan rumus statistik untuk mengetahui

seberapa besar pengaruhnya variabel (X) terhadap variabel (Y).

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang kita tentukan atau populasi juga dapat diartikan sebagai

keseluruhan objek dalam penelitian. Sedangkan, sampel adalah sebagian atau

wakil dari pada populasi yang sedang diteliti.1

Populasi dalam penilitian ini adalah siswa-siswi kelas V dan VI di SDN 02

Pondok Pucung, yang terbagi menjadi 4 lokal kelas, dengan jumlah siswa

seluruhnya 126 orang. Mengingat jumlah populasi tersebut cukup banyak, maka

peneliti menggunakan cluster sample atau sample kelompok dengan siswa yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 20 orang (kelas V

berjumlah 10 orang dan kelas VI berjumlah 10 orang), dengan ketentuan dari tiap-

tiap kelas tersebut diambil masing-masing 5 orang adalah siswa yang mengikuti

pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan 5 orang lagi adalah siswa

yang tidak mengikuti pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), jadi

jumlah seluruh sampel adalah masing-masing 10 orang siswa yang mengikuti

pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dan 10 orang lagi adalah siswa

yang tidak mengikuti pelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), dengan

begitu diharapkan siswa-siswi yang menjadi responden tersebut dapat

memberikan penilaian atau jawaban yang obyektif terhadap masalah yang akan

dibahas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data informasi yang obyektif, serta mencapai arah

dan sasaran yang diinginkan, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan

sebagai berikut :

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, h. 130-131.

Page 94: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

49

1. Kuesioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data secara tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui2, dengan cara

mengajukan pertanyaan tertulis kepada responden dengan disediakan alternatif

jawaban dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban-jawaban

yang telah disediakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman mereka terhadap materi Pelajaran Pendidikan Agama

pertanyaan yang fokus pada

den untuk mengetahui

riabel. Adapun kisi-kisi instrument dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Kon ian Kompetensi Pengajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

N Jumlah Item

Nomor

Islam.

2. Test Tertulis, yaitu pertanyaan-pertanyaan secara tertulis yang pada setiap

itemnya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban. Untuk mendapatkan data,

penulis memberikan pertanyaan kepada responden yang menjadi sampel

dalam penelitian ini sebanyak 20 item

pembelajaran tentang baca-tulis al-Qur'an.

3. Test Menulis dan Lisan, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang dibuat secara

tertulis maupun lisan yang diberikan kepada respon

tingkat kemampuan menulis dan membaca al-Qur'an.

Dalam metode test, peneliti menggunakan instrument berupa test atau soal-

soal test. Soal test terdiri dari banyak butir test (item) yang masing-masing

mengukur suatu jenis va

Tabel 3. 1

Kisi-kisi instrument penelitian berupa test tulis, menulis dan lisan tribusi Taman pendidikan Al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapa

o. Dimensi Indikator Item Menyebutkan letak atau urutan huruf hijaiyah

2 1, 2 1. Test Tertulis

an huruf 5 3, 4, 6, 7, 9

Menulis atau menyambung atau memisahk

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, h. 151.

Page 95: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

50

hijaiyah Cara penulisan lafadz bacaan (arab) yang 2 5, 13 benar Menentukan huruf yang dibaca panjang 3 8, 11, 12 atau pendek Menentukan hukum bacaan (Ilmu Tajwid) 2 10, 20

Melanjutkan potongan ayat al- 2 14, 17 Qur'an Mengartikan ayat al- 1 15 Qur'an Menyebutkan letak atau urutan surat dan 2 16, 18 ayat al-Qur'an Menentukan jumlah 1 19 huruf hijaiyah

2. Tes Menulis tongan - - Menulis/menyalin kembali poayat al-Qur'an

3. Membaca tongan

ayat al-Qur'an - - Test Membaca po

4. Interview atau wawancara, yaitu alat informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama

dari interviu adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari

informasi (interviewer) dengan sumber informasi (interviewee).3 Artinya

dalam hal ini adalah percakapan yang diarahkan kepada masalah tertentu atau

pusat perhatian untuk mendapatkan informasi secara mendalam dan tuntas.

Untuk dapat memperoleh data yang dimaksud, peneliti melakukan wawancara

mendapatkan data yang jelas dan akurat mengenai gambaran umum dan

dengan guru Agama (bidang studi) di sekolah tersebut.

5. Observasi, yaitu proses penelitian atau usaha mendapatkan data secara

mendalam yang berkaitan dengan judul penelitian, dengan menggunakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan. Metode ini dimaksudkan untuk

3 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), cet.

Ke-4, h. 165.

Page 96: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

51

kondisi lapangan penelitian. Dalam hal ini, di SDN 02 Pondok Pucung,

Kecamatan Pondok Aren.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data

1. Tahap Pengolahan Data

Data-data yang telah diperoleh, kemudian akan diproses melalui beberapa

tahapan. Adapun dalam tahap pengolahan data, peulis melakukan tahapan-

hatapan sebagai berikut:

a. Edditing, yaitu kegiatan mempelajari kembali berkas-berkas data yang

telah terkumpul sehingga keseluruhan berkas data itu dapat diketahui,

kemudian dapat disiapkan untuk diproses berikutnya.

b. Tabulating, yaitu mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban

responden ke dalam tabel.

c. Coding, yaitu mengklasifikasikan hasil jawaban responden menurut

macamnya dengan membuat kode-kode tertentu.

2. Tahap Pengorganisasian Data

Pengorganisasian data, yaitu tahap pengelompokkan data yang dilakukan

dengan cara berikut:

a. Menyusun nilai hasil tes belajar siswa tentang materi penelitian yang

dibahas.

b. Membuat tabulasi atau menyusun data kedalam bentuk tabel.

3. Tahap Analisis Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca. Berdasarkan jenis data yang terkumpul, maka teknik yang

digunakan adalah teknik analisis komparasional, dengan menggunakan rumus

stastistik "Kai Kuadrat" atau "Chi Square Test", yaitu teknik analisis

komparasional yang mendasarkan diri pada perbedaan frekuensi dari data

Page 97: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

52

yang sedang diselidiki.4 Kegunaan daripada rumus statistik tersebut adalah

untuk mencari atau menentukan harga Kai Kuadrat yang diperoleh dari data

responden yang telah didapatkan. Adapun rumus perhitungannya adalah

sebagai berikut:

Keterangan:

X2 = Harga Kai Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

( fo –ft )2

X2 = ∑ ft ft = Frekuensi teoritis

Setelah diperoleh angka harga Kai Kuadrat, maka selanjutnya dilakukan

interpetasi secara sederhana (kasar), yaitu dengan mencocokkan hasil

penelitian atau angka harga Kai Kuadrat yang didapat dengan harga Kai

Kuadrat yang tercantum pada Tabel Harga Kai Kuadrat, maka prosedur yang

dilalui adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan (membuat) Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil atau

Hipotesis Nol (Ho).

b. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah dirumuskan

tersebut, dengan jalan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat yang

telah diperoleh dalam proses perhitungan dengan besarnya harga Kai

Kuadrat yang tercantum dalam Tabel Harga kai Kuadrat, dengan terlebih

dahulu mencari derajat kebebasannya (db) atau degrees of freedom-nya

(df). Adapun rumusnya sebagai berikut:

df = (c – 1)(r – 1)

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2007), h. 287.

Page 98: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SD Negeri 02 Pondok Pucung

1. Sejarah Singkat dan Perkembangannya

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Pondok Pucung beralamat di Jalan

Kampung Utan No. 28 RT. 05/03, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok

Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dengan Nomor Statistik/NSS

101020418027. Letaknya yang srategis, berada ditengah-tengah lingkungan

masyarakat yang padat jumlah penduduknya dan akses jalan yang mudah

dijangkau, membuat sekolah ini menjadi pusat perhatian para orang tua yang ingin

menyekolahkan anak-anaknya.

Sejak berdiri pada tahun 19781 sampai dengan tahun 2008/2009 yang

sekarang berada di bawah pimpinan Ibu Een Sukaenah, S. Pd, SDN 02 Pondok

Pucung telah menamatkan alumni sebanyak 25 angkatan, mereka sebagian besar

melanjutkan ke Tingkat SMP dan MTs maupun Pondok Pesantren, baik negeri

maupun swasta.

Keberhasilan pendidikan merupakan tanggungjawab pemerintah, masyarakat

dan keluarga. Berarti penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilaksankan oleh

satu pihak, melainkan secara bersama-sama dilaksanakan oleh tiga unsur tersebut,

masing-masing berperan sesuai dengan fungsinya.

1 Een Sukaenah, Kepala sekolah SDN 02 Pondok Pucung, Wawancara Pribadi, (Pondok

Pucung, 8 Juni 2009).

53

Page 99: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

54

Sebagai sekolah negeri, SDN 02 Pondok Pucung yang merupakan mitra

pemerintah atau patner dalam menyelenggarakan sistem pendidikan membantu

program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Prioritas pembangunan pendidikan diarahkan untuk membantu program

pemerintah, yaitu memberikan kesempatan belajar yang saat ini salah satu

realisasinya adalah pelaksaan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9

Tahun, meningkatkan daya tampung siswa dan meningkatkan kualitas lulusan

perlu didukung oleh sarana belajar yang representatif untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar.

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Visi sekolah SDN 02 Pondok Pucung yaitu "Unggul dalam prestasi

bidang akademik dan non akademik, kreatif, inovatif, dan mandiri yang

berwawasan global dengan dilandasi Iman dan Taqwa (IMTAQ) dan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Kecamatan Pondok Aren tahun

2012".

b. Misi

Adapun Misi SDN 02 Pondok Pucung, yaitu :

1. Membekali siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap

sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dan tuntutan

kebutuhan perkembangan zaman.

2. Menanamkan keyakinan atau akidah melalui pengalaman ajaran

agama.

3. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan

lingkungan.

4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

5. Meningkatkan administrasi atau manajemen pendidikan yang berbasis

sekolah dan masyarakat.

Page 100: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

55

6. Mengembangkan minat baca kepada anak didik dan orang tua murid

serta mengembangkan olahraga atau kesenian.

7. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada guru dalam rangka

peningkatan profesionalisme.

8. Menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, indah, nyaman, aman

dan harmonis.2

c. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum SDN 02 Pondok Pucung dalam penyelenggaraan

pendidikan adalah meletakkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus SDN 02 Pondok Pucung, diantaranya adalah

sebagai berikut:

a) Meraih prestasi akademik maupun non akademik, minimal tingkat

kecamatan.

b) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknoligi sebagai

bekal untuk melanjutkan kejenjang sekolah yang lebih tinggi.

c) Mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan

kegiatan pembinaan.

d) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan masyarakat.

e) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.3

Disamping memperhatikan karakteristik anak usia Sekolah

Dasar (SD), implikasi pendidikan dapat pula bertolak dari kebutuhan

peserta didik. Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari

tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah

tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari

kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia

2 Dokumetasi Sekolah SDN 02 Pondok Pucung Tahun 2008-2009. 3 Dokumetasi Sekolah SDN 02 Pondok Pucung Tahun 2008-2009.

Page 101: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

56

dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas

berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut

menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan

kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Jadi, tujuan utama SDN 02 Pondok Pucung adalah menciptakan

dan mempersiapkan generasi yang mandiri dengan dibekali sejumlah

pengetahuan dasar, nilai-nilai religius dan keterampilan untuk hidup

sebagai upaya pengembangan potensi jasmani dan rohani peserta didik

agar dapat melaksanakan tugas, baik tugas yang diberikan oleh guru

maupun oleh masyarakat pada umumnya.

3. Keadaan Guru dan Siswa

Kemajuan sekolah tidak hanya dilihat dari gedung yang mewah, sarana dan

pra sarana yang memadai, akan tetapi juga dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas

para siswa serta dewan guru yang mengikuti dan atau menyelenggarakan

pendidikan di sekolah tersebut.

Berikut akan penulis gambarkan tentang keadaan Dewan Guru dan siswa

yang ada di SDN 02 Pondok Pucung.

a. Keadaan Dewan Guru

Guru adalah tenaga pendidik profesional yang menjalankan tugas sesuai

dengan bidangnya. Guru yang memberikan ilmu pengetahuan, kemampuan

serta pengalamannya untuk pengembangan potensi peserta didik.

Guru merupakan profesi atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus

sebagai seorang guru, seperti misalnya mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup,

kemudian mengajar berarti meneruskan dan mengajarkan ilmu pengetahuan

dan melatih, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-

keterampilan yang dimilki oleh para siswa.

Di SDN 02 Pondok Pucung, jumlah tenaga pendidik yang sedang

menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya berjumlah 20 orang, diantaranya

1 orang sebagai Kepala Sekolah, 10 orang sebagai guru kelas, dan 7 orang

Page 102: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

57

sebagai guru bidang studi, yang terdiri dari bidang studi Pendidikan Jasmani,

Pendidikan Agama Islam, Bahasa Asing, Komputer, Kesenian dan Muatan

Lokal (Mulok).

Secara lebih rinci, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 1

Kondisi Dewan Guru SDN 02 Pondok Pucung berdasarkan Jabatan dan Jenis kelamin

Jenis kelamin No. Jabatan L P Jumlah

1. Kepala Sekolah - 1 1

2. Guru Kelas 5 5 10

3. Guru Bidang Studi 3 4 7

4. Staf Tata Usaha (TU) - 1 1

5. Penjaga Sekolah 1 - 1

JUMLAH 9 11 20 Sumber: Data diperoleh dari dokumentasi sekolah

Selain guru, aktivitas pendidikan disekolah ini juga dibantu oleh 1 orang

pegawai yang bertugas sebagai staf Tata Usaha (TU) dan 1 orang lagi bertugas

sebagai penjaga sekolah.

Latar belakang pendidikan mereka pun berbeda-beda, diantaranya 12

orang berpendidikan Strata 1 (S. 1), 5 orang berpendidikan Diploma-II (D. II),

2 orang berpendidikan SMA dan 1 orang lagi berpendidikan SD.

b. Keadaan Siswa

Peserta didik atau yang lebih dikenal dengan sebutan siswa atau murid

adalah warga masyarakat yang memerlukan bantuan untuk pengembangan diri

dan potensinya melalui program pembelajaran formal disekolah untuk

pendidikan tigkat dasar, sebagaimana dimasa pertumbuhan dan

perkembangannya untuk dipersiapkan kepribadiannya dengan mempelajari

sejumlah pengetahuan dasar, baca-tulis, berhitung dan dasar-dasar ilmu

pengetahuan, budi pekerti serta seni-budaya.

Page 103: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

58

Peserta didik pada SDN 02 Pondok Pucung pada Tahun Ajaran

2008/2009 berjumlah 443 siswa, jumlah tersebut terdistribusi pada kelas 1

sampai dengan kelas VI, yang masing-masing kelas memiliki 2 rombongan

belajar.

Adapun keadaan siswa yang ada di SDN 02 Pondok Pucung dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Keadaan siswa SDN 02 Pondok Pucung Tahun Ajaran 2008-2009

Jenis kelamin Kelas L P Jumlah

I 55 38 93

II 48 37 85

II 33 37 70

IV 35 34 69

V 35 30 65

VI 31 30 61

JUMLAH 237 206 443 Sumber: Data diperoleh dari dokumentasi sekolah

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa jumlah siswa laki-laki lebih

banyak dari pada siswa perempuan.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana belajar adalah alat pendukung pendidik berupa benda yang diperlukan

dalam kegiatan belajar mengajar agar kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat

berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak akan terlepas dari

keberadaan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah. Sarana

dan prasarana juga merupakan faktor pendukung daripada keberhasilan

pendidikan.

Menurut hasil pengamatan penulis, sarana dan prasarana yang ada di SDN 02

Pondok Pucung sudah cukup memadai untuk dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung disekolah tersebut.

Page 104: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

59

Tabel 4.3 Sarana dan prasarana yang terdapat di SDN 02 Pondok Pucung

No. Sarana dan prasarana Jumlah

1. Ruang Belajar 6 buah

2. Ruang Kepala Sekolah 1 buah

3. Ruang Guru 1 buah

4. Ruang Perpustakaan 1 buah

5. Ruang Labolatorium Komputer 1 buah

6. Ruang Koperasi 1 buah

7. Ruang Kantin 1 buah

8. Lapangan Olah Raga 1 buah

9. Rumah Dinas Kepala Sekolah 1 buah

10. Ruang UKS 1 buah

11. Gudang 1 buah

12. Ruang Ibadah 1 buah

13. WC 3 buah Sumber: Data diperoleh dari dokumentasi sekolah

B. Kontribusi Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) Terhadap Pencapaian

Kompetensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar

Dari apa yang telah penulis paparkan, tentu memberikan jawaban yang

sangat jelas bahwa keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar. Hal serupa juga sejalan dengan

penjelasan yang telah diberikan oleh Nasuha, S. Ag, selaku guru bidang studi

Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung, yang mengatakan bahwa

dari sebagian siswa-siswi yang mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al-

Qur'an (TPA) tentu mempunyai kemampuan pemahaman yang lebih dalam mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak

Page 105: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

60

mengikutinya, karena para siswa-siswi yang mengikuti pendidikan di taman

pendidikan Al-Qur'an (TPA) lebih memiliki wawasan keagamaan yang lebih luas

terlebih lagi dalam hal mempelajari, membaca dan menulis materi al-Qur'an, yang

tentunya sangat membantu sekali dalam proses belajar-mengajar.4

Kontribusi yang diberikan oleh Taman pendidikan al-Qur'an (TPA) terhadap

pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar,

diantaranya:

1. Materi pengajaran al-Qur'an yang lebih dominant di TPA membuat siswa

lebih cepat dalam hal kemampuan baca-tulis al-Qur'an.

2. Metode pengajaran TPA yang memberikan perhatian langsung pada tiap-tiap

siswa (individu), membuat siswa lebih jelas dan paham dalam belajar.

3. Waktu yang lebih banyak, sehingga membuat proses belajar mengajar di TPA

lebih fokus.

C. Studi Komparasi Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) di

Sekolah Dasar dan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Taman Pendidikan al-

Qur'an (TPA)

Penelitian ini difokuskan pada kemampuan baca-tulis al-Qur'an. Dalam hal

ini, kajiannya diambil dari materi silabus bidang studi Pendidikan Agama Islam

(PAI) pada Sekolah Dasar, aspek al-Qur'an, khususnya pada kelas V dan kelas VI.

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar pada

kelas V, diantaranya siswa diharapkan mampu mambaca dan mengartikan QS. Al-

Lahab, QS. Al-Kafirun, QS. Al-Ma'un dan QS. Al-Fiil. Sedangkan, pada kelas VI,

diantaranya siswa diharapkan mampu membaca dan mengartikan QS. Al-Qadr,

QS. Al-Alaq' ayat 1-5, QS. Al-Maidah ayat 3 dan QS. Al-Hujurat ayat 13. Selain

itu, dalam pembelajarannya siswa juga diharapkan mampu memahami dan

menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwidnya.

4 Nasuha, Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SDN 02 Pondok Pucung,

Wawancara Pribadi, (Pondok Pucung, 14 April 2009).

Page 106: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

61

Kemudian, Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat

pada Taman Pendidikan al-Qur'an, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan

Kompetensi Dasar yang ada di Sekolah Dasar, yang berbeda hanya persiapan dan

metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Pada sekolah dasar, guru bidang studi hanya mempersiapkan meteri sesuai

dengan apa yang akan dipelajari dari Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku

penunjang lainnya, metode yang digunakan juga hanya bersifat klasikal, karena

terbatasnya waktu. Sedangkan, guru Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA)

menggunakan metode dengan memberikan perhatian dan pembelajaran pada tiap-

tiap anak (individu) secara langsung, sehingga terlihat jelas bahwa pembelajaran

pada Taman pendidikan al-Qur'an (TPA) lebih optimal dan efektif dalam

penyampaian materi pembelajarannya.

D. Analisis Perbandingan Hasil Belajar Pemahaman, Menulis dan membaca

AL-Qur'an

Untuk membandingkan hasil belajar pemahaman, menulis dan membaca al-

Qur'an siswa SDN 02 Pondok Pucung, penulis melakukan test terhadap 20 orang

siswa yang terdapat pada kelas V dan kelas VI, dengan ketentuan 10 orang siswa

yang mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an dan 10 orang siswa

yang tidak mengikuti pendidikan Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA). Adapun

instrument yang penulis gunakan dalam pengambilan data adalah berupa test,

yang terdiri dari:

1. Test Tertulis, yaitu untuk menguji kemampuan atau penguasaan pengetahuan

baca-tulis al-Qur'an dalam bentuk soal pilihan ganda yang seluruhnya

berjumlah 20 butir soal (item). Adapun instrument terlampir.

2. Test Menulis, yaitu mencangkup menulis ulang huruf-huruf atau potongan

ayat-ayat al-Qur'an dan juga imla,

3. Test Membaca, yaitu mencangkup kemampuan mereka dalam membaca al-

Qur'an, sesuai dengan makharijul huruf dan kaidah-kaidah ilmu tajwidnya

(panjang-pendeknya).

Page 107: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

62

Dari hasil penelusuran tentang masalah yang dibahas dalam penelitian ini,

didapat hasil nilai tentang kemampuan siswa dalam memahami materi al-Qur'an

yang diambil dari materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang terdapat pada

silabus, yang diketahui dari angket test yang dibagikan dan dikerjakan oleh

responden. Dari hasil tersebut, kemudian penulis mendata hasilnya dengan

menggolongkannya pada hasil atau nilai yang berada di atas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) dan hasil atau nilai yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah SDN

02 Pondok Pucung dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bidang studi

pendidikan Agama Islam disekolah tersebut, sebesar 70. Adapun hasilnya adalah

sebagai berikut:

a). Test Tulis Teori Baca-Tulis al-Qur'an

Tabel 4.4 Hasil atau Nilai Test Tertulis Responden tentang Pemahaman Siswa mengenai

Materi Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

Siswa yang ikut TPA 8 2 10

Siswa yang tidak ikut TPA 2 8 10

JUMLAH 10 10 20 Sumber: Data diperoleh dari hasil angket test yang dibagikan kepada responden

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 10 orang siswa yang mengikuti

pendidikan di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA), 8 orang diantaranya

mendapatkan nilai di atas Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah ditentukan oleh guru PAI di sekolah

tersebut, yaitu sebesar 70, dan 2 orang diataranya memperoleh nilai di bawah

KKM.

Kemudian, dari 10 orang siswa yang tidak mengikuti pendidikan di Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA), 2 orang diantaranya mendapatkan nilai di atas

Page 108: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

63

Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), dan 8 orang diataranya memperoleh nilai di

bawah KKM.

Tabel 4.4 tersebut, menjelaskan bahwa 10 orang (50 %) responden,

memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan oleh Guru bidang studi

Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung. Sedangkan, sisanya

sejumlah 10 orang (50 %) responden, memperoleh nilai di bawah KKM.

Jika faktor keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman Pendidikan al-

Qur'an tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian mereka mengenai pemahaman

tentang materi baca-tulis al-Qur'an yang ada pada materi bidang studi Pendidikan

Agama Islam, maka yang menjadi harapan penulis adalah bahwa presentase

siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan di bawah KKM disetiap golongan

siswa, akan sama dengan persentase yang bersangkutan di dalam sampel secara

keseluruhan. Dalam hal ini, secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah

10 orang siswa yang mengikuti pendidikan di Taman pendidikan Al-Qur'an, akan

terdapat sejumlah:

1) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Untuk siswa yang tidak mengikuti pendidikan di taman pendidikan Al-

Qur'an (TPA), secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah 10 orang

diantara mereka, akan terdapat sejumlah:

1) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Frekuensi yang diharapkan muncul (fh) atau expected frequency (fe) disebut

frekuensi teoritis (theoretical frequency = ft), apabila disajikan dalam bentuk

tabel, maka akan diperoleh data sebagai berikut:

Page 109: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

64

Tabel 4.5 Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test Tertulis

Responden tentang Pemahaman Siswa-siswi mengenai Materi Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

(1) (2) Siswa yang ikut TPA

5 5 10

(3) (4) Siswa yang tidak ikut TPA

5 5 10

JUMLAH 10 10 20

Jika dibandingkan antara tabel 4.4 dengan table 4.5, kedua tebel tersebut

masing-masing mempunyai 4 buah sel, yaitu sel nomor 1, 2, 3 dan 4. Perbedaan

yang dijumpai antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan

(frekuensi teoritis) dari masing-masing sel pada kedua tebel tersebut, adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi yang

diharapkan/frekuensi Teoritis (ft)

Nomor Sel

Frekuensi yang diobservasi (fo)

Frekuensi Teoritis (ft)

Beda/selisih antara fo dan ft

(fo–ft) 1 8 5 3

2 2 5 - 3

3 2 5 - 3

4 8 5 3

TOTAL 20 = N 20 = N 0

Kalau saja frekuensi yang diobservasi sama dengan frekuensi teoritis, maka

selisih antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi teoritis tersebut pasti

sama dengan nol. Dalam keadaan demikian, dapat dikatakan bahwa antara dua

Page 110: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

65

golongan siswa-siswi itu tidak terdapat perbedaan mengenai pemahaman mereka

tentang materi baca-tulis Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam.

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil nilai test yang diperoleh

tidak ada hubungannya dengan keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA); atau dengan kata lain tidak adanya kontribusi yang

diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar.

Sebaliknya, jika terdapat perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan

frekuensi teoritisnya, maka dapat disimpulkan perbedaan hasil nilai test yang

diperoleh ada hubungannya dengan keikutsertaan mereka pada pendidikan di

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA); atau dengan kata lain adanya kontribusi

yang diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar.

Ada kemungkinan perbedaan itu sedikit (kecil) sekali atau banyak (besar)

sekali. Untuk menentukannya, maka diperlukan Teknik Analisis Komparasional

berupa Test Kai Kuadrat atau Test Kai Pangkat Dua.

Jika diamati kolom ke-empat tabel 4.6, yaitu selisih atau beda antara Fo dan

ft = (fo–ft), maka apabila (fo–ft) itu dijumlahkan hasilnya pasti sama dengan nol.

Karena itu, ∑ (fo–ft) tidak dapat penulis gunakan sebagai ukuran untuk

menentukan ada atau tidaknya perbedaan yang berarti. Maka, (fo–ft) yang ada

pada kolom ke-empat tabel 4.6 masing-masing dikuadratkan terlebih dahulu;

setelah itu dijumlah, sehingga diperoleh ∑ (fo–ft)2. Setelah (fo–ft) dikuadratkan,

pada akhirnya dibagi dengan frekuensi teoritis (ft) dan dijumlahkan. Sehingga,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 7 Perhitungan untuk memperoleh Harga Kai Kuadrat

(fo–ft)2 Sel Fo ft (fo–ft) (fo–ft)2 ft

1 2 3 4

8 2 2 8

5 5 5 5

3 - 3 - 3 3

9 9 9 9

1,8 1,8 1,8 1,8

(fo–ft)2 TOTAL 20 = N 20 = N 0 = ∑(fo–ft) ∑ = ft = 7,2 = X2

Page 111: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

66

Sebelum nilai Kai Kuadrat yang penulis dapat dibandingkan dengan harga

Kritik Kai Kuadrat, terlebih dahulu ditetapkan degrees of freedomnya (df) atau

derajat kebebasannya (db) atau sama dengan hasil perkalian antara; banyaknya

kolom dikurangi 1 (yaitu c–1) dengan banyaknya jalur yang terdapat di tebel

perhitungan dikurangi 1 (yaitu r-1) atau lebih singkatnya df atau db = (c–1) (r–1).

Dari data yang ada, maka diperoleh c = 2 dan r = 2. Dengan demikian, df

atau db sebesar; (2–1) (2–1) = 1. Jika penulis menggunakan taraf signifikansi 5 %

pada table Nilai Harga kai Kuadrat, maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat

sebesar 3,841, sedangkan apabila penulis menggunakan taraf signifikansi 1 %,

maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat sebesar 6,635.

Untuk selanjutnya, penulis akan memberikan interpretasi terhadap Kai

Kuadrat yang telah diperoleh, yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu Hipotesis

Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:

Ha : "Terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam Hal Baca-Tulis

Al-Qur'an".

Ho : "Tidak adanya kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam Hal

Baca-Tulis Al-Qur'an ".

Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat

hasil perhitungan (X2o) dan harga-harga Kai Kuadrat yang tercantum pada tebel 4.

7, ternyata terdapat X2o adalah jauh lebih besar daripada X2

t, yaitu: 3,841 < 7,2 >

6,635. Dengan demikian, karena X2o lebih besar daripada X2

t, maka dapat

dinyatakan bahwa perbedaan antara fo dengan ft itu adalah perbedaan yang berarti

atau perbedaan yang meyakinkan (signifikan). Dengan demikian, Hipotesis Nihil

(Ho) ditolak; berarti terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

Page 112: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

67

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal test

tertulis.

b). Test Menulis Huruf al-Qur'an

Tabel 4.8 Hasil atau Nilai Test Menulis Kembali Potongan Ayat Al-Qur'an pada Bidang

Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

Siswa yang ikut TPA 9 1 10

Siswa yang tidak ikut TPA 7 3 10

JUMLAH 16 4 20 Sumber: Data diperoleh dari hasil angket test yang dibagikan kepada responden

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 10 orang siswa yang mengikuti

pendidikan di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA), 9 orang diantaranya

mendapatkan nilai di atas Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), dan 1 orang

diataranya memperoleh nilai di bawah KKM.

Kemudian, dari 10 orang siswa yang tidak mengikuti pendidikan di taman

pendidikan Al-Qur'an (TPA), 7 orang diantaranya mendapatkan nilai di atas

Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), dan 3 orang diataranya memperoleh nilai di

bawah KKM.

Tabel 4.8 tersebut, menjelaskan 16 orang (80 %) dari keseluruhan responden,

memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan oleh guru bidang studi

Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung. Sedangkan, sisanya

sejumlah 4 orang (20 %) dari keseluruhan responden, memperoleh nilai di bawah

KKM.

Jika faktor keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman Pendidikan al-

Qur'an tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian mereka mengenai test menulis

atau menyalin kembali potongan ayat al-Qur'an yang ada pada materi bidang studi

Pendidikan Agama Islam, maka yang menjadi harapan penulis adalah bahwa

Page 113: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

68

presentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan di bawah KKM disetiap

golongan siswa, akan sama dengan persentase yang bersangkutan di dalam sampel

secara keseluruhan. Dalam hal ini, secara teoritis penulis mengharapkan dari

sejumlah 10 orang siswa yang mengikuti pendidikan di Taman pendidikan Al-

Qur'an, akan terdapat sejumlah:

1) 80 % diantaranya (yaitu 8 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 20 % diantaranya (yaitu 2 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Untuk siswa yang tidak mengikuti pendidikan di taman pendidikan Al-

Qur'an (TPA), secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah 10 orang

diantara mereka, akan terdapat sejumlah:

1) 80 % diantaranya (yaitu 8 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 20 % diantaranya (yaitu 2 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Frekuensi yang diharapkan muncul (fh) atau expected frequency (fe) disebut

frekuensi teoritis (theoretical frequency = ft), apabila disajikan dalam bentuk

tabel, maka akan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.9

Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test Menulis atau Menyalin kembali Potongan Ayat Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan

Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

(1) (2) Siswa yang ikut TPA

8 2 10

(3) (4) Siswa yang tidak ikut TPA

8 2 10

JUMLAH 10 10 20

Jika dibandingkan antara tabel 4.8 dengan tabel 4.9, kedua tebel tersebut

masing-masing mempunyai 4 buah sel, yaitu sel nomor 1, 2, 3 dan 4. Perbedaan

yang dijumpai antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan

Page 114: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

69

(frekuensi teoritis) dari masing-masing sel pada kedua tebel tersebut, adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.10 Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi yang

diharapkan/frekuensi Teoritis (ft)

Nomor Sel

Frekuensi yang diobservasi (fo)

Frekuensi Teoritis (ft)

Beda/selisih antara fo dan ft

(fo–ft) 1 9 8 1

2 1 2 - 1

3 7 8 - 1

4 3 2 1

TOTAL 20 = N 20 = N 0

Jika diamati kolom ke-empat tabel 4.10, yaitu selisih atau beda antara Fo dan

ft = (fo–ft), maka apabila (fo–ft) itu dijumlahkan hasilnya pasti sama dengan nol.

Karena itu, ∑ (fo–ft) tidak dapat penulis gunakan sebagai ukuran untuk

menentukan ada atau tidaknya perbedaan yang berarti. Maka, (fo–ft) yang ada

pada kolom ke-empat tabel 4.10 masing-masing dikuadratkan terlebih dahulu;

setelah itu dijumlah, sehingga diperoleh ∑ (fo–ft)2. Setelah (fo–ft) dikuadratkan,

pada akhirnya dibagi dengan frekuensi teoritis (ft) dan dijumlahkan. Sehingga,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 11 Perhitungan untuk memperoleh Harga Kai Kuadrat

(fo–ft)2

Sel Fo Ft (fo–ft) (fo–ft)2 ft 1 2 3 4

9 1 7 3

8 2 8 2

1 - 1 - 1 1

1 1 1 1

0,125 0,5

0,125 0,5

(fo – ft)2 TOTAL 20 = N 20 = N 0 = ∑(fo – ft) ∑ = ft = 1,25 = X2

Sebelum nilai Kai Kuadrat yang penulis dapat dibandingkan dengan harga

Kritik Kai Kuadrat, terlebih dahulu ditetapkan degrees of freedomnya (df) atau

Page 115: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

70

derajat kebebasannya (db) atau sama dengan hasil perkalian antara; banyaknya

kolom dikurangi 1 (yaitu c–1) dengan banyaknya jalur yang terdapat di tebel

perhitungan dikurangi 1 (yaitu r-1) atau lebih singkatnya df atau db = (c–1) (r–1).

Dari data yang ada, maka diperoleh c = 2 dan r = 2. Dengan demikian, df

atau db sebesar; (2–1) (2–1) = 1. Jika penulis menggunakan taraf signifikansi 5 %

pada table Nilai Harga kai Kuadrat, maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat

sebesar 3,841, sedangkan apabila penulis menggunakan taraf signifikansi 1 %,

maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat sebesar 6,635.

Untuk selanjutnya, penulis akan memberikan interpretasi terhadap Kai

Kuadrat yang telah diperoleh, yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu Hipotesis

Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:

Ha : "Terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal menulis atau

menyalin kembali potongan ayat Al-Qur'an".

Ho : "Tidak adanya kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal

menulis atau menyalin kembali potongan ayat al-Qur'an".

Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat

hasil perhitungan (X2o) dan harga-harga Kai Kuadrat yang tercantum pada tebel 4.

11, ternyata terdapat X2o adalah jauh lebih kecil daripada X2

t, yaitu: 3,841 > 1,25

< 6,635. Dengan demikian, karena X2o lebih kecil daripada X2

t, maka dapat

dinyatakan bahwa perbedaan antara fo dengan ft itu adalah perbedaan yang tidak

berarti atau perbedaan yang tidak meyakinkan (signifikan). Dengan demikian,

Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak; berarti tidak terdapat kontribusi yang signifikan

yang diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam

hal test menulis huruf al-Qur'an.

Page 116: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

71

Akan tetapi, jika test tersebut dilakukan dengan cara imla, ternyata hasilnya

berbeda dengan hasil test menyalin huruf al-Qur'an di atas, siswa yang ikut Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA) lebih unggul daripada siswa yang tidak ikut TPA.

Berarti dalam hal ini, Hipotesis Nihil (Ho) ditolak; dan Hipotesis Alternatif (Ha)

yang diterima, berarti terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal test

menulis huruf al-Qur'an. Berikut akan penulis paparkan hasil test imla;

Tabel 4.12

Hasil atau Nilai Test Menulis Imla Huruf Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

Siswa yang ikut TPA 9 1 10

Siswa yang tidak ikut TPA 1 9 10

JUMLAH 10 10 20 Sumber: Data diperoleh dari hasil angket test yang dibagikan kepada responden

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 10 orang siswa yang mengikuti

pendidikan di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA), 9 orang diantaranya

mendapatkan nilai di atas Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah ditentukan oleh guru PAI di sekolah

tersebut, yaitu sebesar 70, dan 1 orang diataranya memperoleh nilai di bawah

KKM.

Kemudian, dari 10 orang siswa yang tidak mengikuti pendidikan di Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA), 1 orang diantaranya mendapatkan nilai di atas

Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), dan 9 orang diataranya memperoleh nilai di

bawah KKM.

Tabel 4.12 tersebut, menjelaskan bahwa 10 orang (50 %) responden,

memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan oleh Guru bidang studi

Page 117: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

72

Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung. Sedangkan, sisanya

sejumlah 10 orang (50 %) responden, memperoleh nilai di bawah KKM.

Jika faktor keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman Pendidikan al-

Qur'an tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian mereka mengenai pemahaman

tentang materi baca-tulis al-Qur'an yang ada pada materi bidang studi Pendidikan

Agama Islam, maka yang menjadi harapan penulis adalah bahwa presentase

siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dan di bawah KKM disetiap golongan

siswa, akan sama dengan persentase yang bersangkutan di dalam sampel secara

keseluruhan. Dalam hal ini, secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah

10 orang siswa yang mengikuti pendidikan di Taman pendidikan Al-Qur'an, akan

terdapat sejumlah:

1) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Untuk siswa yang tidak mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al-

Qur'an (TPA), secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah 10 orang

diantara mereka, akan terdapat sejumlah:

1) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 50 % diantaranya (yaitu 5 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Frekuensi yang diharapkan muncul (fh) atau expected frequency (fe) disebut

frekuensi teoritis (theoretical frequency = ft), apabila disajikan dalam bentuk

tabel, maka akan diperoleh data sebagai berikut:

Page 118: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

73

Tabel 4.13 Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test Imla Menulis

Huruf Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

(1) (2) Siswa yang ikut TPA

5 5 10

(3) (4) Siswa yang tidak ikut TPA

5 5 10

JUMLAH 10 10 20

Jika dibandingkan antara tabel 4.12 dengan table 4.13, kedua tebel tersebut

masing-masing mempunyai 4 buah sel, yaitu sel nomor 1, 2, 3 dan 4. Perbedaan

yang dijumpai antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan

(frekuensi teoritis) dari masing-masing sel pada kedua tebel tersebut, adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.14 Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi yang

diharapkan/frekuensi Teoritis (ft)

Nomor Sel

Frekuensi yang diobservasi (fo)

Frekuensi Teoritis (ft)

Beda/selisih antara fo dan ft

(fo–ft) 1 9 5 4

2 1 5 - 4

3 1 5 - 4

4 9 5 4

TOTAL 20 = N 20 = N 0

Kalau saja frekuensi yang diobservasi sama dengan frekuensi teoritis, maka

selisih antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi teoritis tersebut pasti

sama dengan nol. Dalam keadaan demikian, dapat dikatakan bahwa antara dua

golongan siswa-siswi itu tidak terdapat perbedaan mengenai pemahaman mereka

Page 119: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

74

tentang materi baca-tulis Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam.

Karena itu, dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil nilai test yang diperoleh

tidak ada hubungannya dengan keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA); atau dengan kata lain tidak adanya kontribusi yang

diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar.

Sebaliknya, jika terdapat perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan

frekuensi teoritisnya, maka dapat disimpulkan perbedaan hasil nilai test yang

diperoleh ada hubungannya dengan keikutsertaan mereka pada pendidikan di

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA); atau dengan kata lain adanya kontribusi

yang diberikan oleh Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian

kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar.

Ada kemungkinan perbedaan itu sedikit (kecil) sekali atau banyak (besar)

sekali. Untuk menentukannya, maka diperlukan Teknik Analisis Komparasional

berupa Test Kai Kuadrat atau Test Kai Pangkat Dua.

Jika diamati kolom ke-empat tabel 4.14, yaitu selisih atau beda antara Fo dan

ft = (fo–ft), maka apabila (fo–ft) itu dijumlahkan hasilnya pasti sama dengan nol.

Karena itu, ∑ (fo–ft) tidak dapat penulis gunakan sebagai ukuran untuk

menentukan ada atau tidaknya perbedaan yang berarti. Maka, (fo–ft) yang ada

pada kolom ke-empat tabel 4.14 masing-masing dikuadratkan terlebih dahulu;

setelah itu dijumlah, sehingga diperoleh ∑ (fo–ft)2. setelah (fo–ft) dikuadratkan,

pada akhirnya dibagi dengan frekuensi teoritis (ft) dan dijumlahkan. Sehingga,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 15 Perhitungan untuk memperoleh Harga Kai Kuadrat

(fo–ft)2

Sel Fo ft (fo–ft) (fo–ft)2 ft 1 2 3 4

9 1 1 9

5 5 5 5

4 - 4 - 4 4

16 16 16 16

3,2 3,2 3,2 3,2

(fo–ft)2 TOTAL 20 = N 20 = N 0 = ∑(fo–ft) ∑ = ft = 12,8 = X2

Page 120: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

75

Sebelum nilai Kai Kuadrat yang penulis dapat dibandingkan dengan harga

Kritik Kai Kuadrat, terlebih dahulu ditetapkan degrees of freedomnya (df) atau

derajat kebebasannya (db) atau sama dengan hasil perkalian antara; banyaknya

kolom dikurangi 1 (yaitu c–1) dengan banyaknya jalur yang terdapat di tebel

perhitungan dikurangi 1 (yaitu r-1) atau lebih singkatnya df atau db = (c–1) (r–1).

Dari data yang ada, maka diperoleh c = 2 dan r = 2. Dengan demikian, df

atau db sebesar; (2–1) (2–1) = 1. Jika penulis menggunakan taraf signifikansi 5 %

pada table Nilai Harga kai Kuadrat, maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat

sebesar 3,841, sedangkan apabila penulis menggunakan taraf signifikansi 1 %,

maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat sebesar 6,635.

Untuk selanjutnya, penulis akan memberikan interpretasi terhadap Kai

Kuadrat yang telah diperoleh, yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu Hipotesis

Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:

Ha : "Terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dalam Hal Baca-Tulis Al-

Qur'an".

Ho : "Tidak adanya kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dalam Hal Baca-

Tulis Al-Qur'an ".

Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat

hasil perhitungan (X2o) dan harga-harga Kai Kuadrat yang tercantum pada tebel 4.

7, ternyata terdapat X2o adalah jauh lebih besar daripada X2

t, yaitu: 3,841 < 12,8 >

6,635. Dengan demikian, karena X2o lebih besar daripada X2

t, maka dapat

dinyatakan bahwa perbedaan antara fo dengan ft itu adalah perbedaan yang berarti

atau perbedaan yang meyakinkan (signifikan). Dengan demikian, Hipotesis Nihil

(Ho) ditolak; berarti terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

Page 121: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

76

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal test

menulis imla huruf al-Qur'an.

c). Test Membaca Al-Qur'an

Tabel 4.16

Hasil atau Nilai Test Tertulis Responden tentang Kemampuan Siswa mengenai Materi Membaca Al-Qur'an pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SDN

02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

Siswa yang ikut TPA 7 3 10

Siswa yang tidak ikut TPA 1 9 10

JUMLAH 8 12 20 Sumber: Data diperoleh dari hasil test yang dilakukan secara langsung kepada responden

Dari tabel tersebut, diketahui bahwa 10 orang siswa yang mengikuti

pendidikan di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA), 7 orang diantaranya

mendapatkan nilai di atas Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah ditentukan oleh guru PAI di sekolah

tersebut, yaitu sebesar 70, dan 3 orang diataranya memperoleh nilai di bawah

KKM.

Kemudian, dari 10 orang siswa yang tidak mengikuti pendidikan di taman

pendidikan Al-Qur'an (TPA), 1 orang diantaranya mendapatkan nilai di atas

Kriteria ketuntasan Minimal (KKM), dan 9 orang diataranya memperoleh nilai di

bawah KKM.

Tabel 4.12 tersebut, menjelaskan bahwa 8 orang (40 %) dari keseluruhan

responden, memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan oleh guru bidang

studi Pendidikan Agama Islam di SDN 02 Pondok Pucung. Sedangkan, sisanya

sejumlah 12 orang (60 %) dari keseluruhan responden, memperoleh nilai di bawah

KKM.

Page 122: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

77

Jika faktor keikutsertaan mereka pada pendidikan di Taman Pendidikan al-

Qur'an tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian atas kemampuan mereka dalam

hal membaca al-Qur'an yang ada pada materi bidang studi Pendidikan Agama

Islam, maka yang menjadi harapan penulis adalah bahwa presentase siswa-siswi

yang memperoleh nilai di atas KKM dan di bawah KKM disetiap golongan siswa,

akan sama dengan persentase yang bersangkutan di dalam sampel secara

keseluruhan. Dalam hal ini, secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah

10 orang siswa yang mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur'an, akan

terdapat sejumlah:

1) 40 % diantaranya (yaitu 4 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 60 % diantaranya (yaitu 6 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Untuk siswa yang tidak mengikuti pendidikan di taman pendidikan Al-

Qur'an (TPA), secara teoritis penulis mengharapkan dari sejumlah 10 orang

diantara mereka, akan terdapat sejumlah:

1) 40 % diantaranya (yaitu 4 orang) memperoleh nilai di atas KKM,

2) 60 % diantaranya (yaitu 6 orang) memperoleh nilai di bawah KKM.

Frekuensi yang diharapkan muncul (fh) atau expected frequency (fe) disebut

frekuensi teoritis (theoretical frequency = ft), apabila disajikan dalam bentuk

tabel, maka akan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.17

Frekuensi yang diharapkan Muncul tentang Hasil atau Nilai Test Kemampuan membaca Al-Qur'an Responden Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

di SDN 02 Pondok Pucung

Hasil Test

Klasifikasi Siswa

Nilai di atas KKM

(70)

Nilai di bawah

KKM (70) TOTAL

(1) (2) Siswa yang ikut TPA

4 6 10

(3) (4) Siswa yang tidak ikut TPA

4 6 10

JUMLAH 8 12 20

Page 123: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

78

Jika dibandingkan antara tabel 4.12 dengan table 4.13, kedua tebel tersebut

masing-masing mempunyai 4 buah sel, yaitu sel nomor 1, 2, 3 dan 4. Perbedaan

yang dijumpai antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan

(frekuensi teoritis) dari masing-masing sel pada kedua tebel tersebut, adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.18 Perbedaan antara Frekuensi yang diobservasi (fo) dengan Frekuensi yang

diharapkan/frekuensi Teoritis (ft)

Nomor Sel

Frekuensi yang diobservasi (fo)

Frekuensi Teoritis (ft)

Beda/selisih antara fo dan ft

(fo–ft) 1 7 4 3

2 3 6 - 3

3 1 4 - 3

4 9 6 3

TOTAL 20 = N 20 = N 0

Jika diamati kolom ke-empat tabel 4.18, yaitu selisih atau beda antara Fo dan

ft = (fo–ft), maka apabila (fo–ft) itu dijumlahkan hasilnya pasti sama dengan nol.

Karena itu, ∑ (fo–ft) tidak dapat penulis gunakan sebagai ukuran untuk

menentukan ada atau tidaknya perbedaan yang berarti. Maka, (fo–ft) yang ada

pada kolom ke-empat tabel 4.18 masing-masing dikuadratkan terlebih dahulu;

setelah itu dijumlah, sehingga diperoleh ∑ (fo–ft)2. Setelah (fo–ft) dikuadratkan,

pada akhirnya dibagi dengan frekuensi teoritis (ft) dan dijumlahkan. Sehingga,

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 19 Perhitungan untuk memperoleh harga Kai Kuadrat

(fo – ft)2

Sel Fo Ft (fo – ft) (fo – ft)2 ft 1 2 3 4

7 3 1 9

4 6 4 6

3 - 3 - 3 3

9 9 9 9

2,25 1,5

2,25 1,5

(fo – ft)2 TOTAL 20 = N 20 = N 0 = ∑(fo – ft) ∑ = Ft = 7,5 = X2

Page 124: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

79

Sebelum nilai Kai Kuadrat yang penulis dapat dibandingkan dengan harga

Kritik Kai Kuadrat, terlebih dahulu ditetapkan degrees of freedomnya (df) atau

derajat kebebasannya (db) atau sama dengan hasil perkalian antara; banyaknya

kolom dikurangi 1 (yaitu c–1) dengan banyaknya jalur yang terdapat di tebel

perhitungan dikurangi 1 (yaitu r-1) atau lebih singkatnya df atau db = (c–1) (r–1).

Dari data yang ada, maka diperoleh c = 2 dan r = 2. Dengan demikian, df

atau db sebesar; (2–1) (2–1) = 1. Jika penulis menggunakan taraf signifikansi 5 %

pada tabel Nilai Harga kai Kuadrat, maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat

sebesar 3,841, sedangkan apabila penulis menggunakan taraf signifikansi 1 %,

maka akan diperoleh harga Kai Kuadrat sebesar 6,635.

Untuk selanjutnya, penulis akan memberikan interpretasi terhadap Kai

Kuadrat yang telah diperoleh, yaitu dengan merumuskan terlebih dahulu Hipotesis

Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil (Ho) sebagai berikut:

Ha : "Terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman Pendidikan

Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar khususnya dalam hal

membaca al-Qur'an".

Ho : "Tidak adanya kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh Taman

Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar khususnya

dalam hal membaca al-Qur'an ".

Dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat

hasil perhitungan (X2o) dan harga-harga Kai Kuadrat yang tercantum pada tebel 4.

7, ternyata terdapat X2o adalah jauh lebih besar daripada X2

t, yaitu: 3,841 < 7,5 >

6,635. Dengan demikian, karena X2o lebih besar daripada X2

t, maka dapat

dinyatakan bahwa perbedaan antara fo dengan ft itu adalah perbedaan yang berarti

atau perbedaan yang meyakinkan (signifikan). Dengan demikian, Hipotesis Nihil

(Ho) ditolak; berarti terdapat kontribusi yang signifikan yang diberikan oleh

Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) terhadap pencapaian kompetensi

Page 125: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

80

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar dalam hal test

membaca al-Qur'an.

Page 126: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai jawaban dari perumusan masalah dalam penelitian yang telah

penulis lakukan, akhirnya penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kontribusi yang diberikan oleh Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) terhadap

pencapaian kompetensi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah

dalam hal baca-tulis al-Qur'an, diantaranya:

a. Materi pengajaran al-Qur'an yang lebih dominant di TPA membuat siswa

lebih cepat dalam hal kemampuan baca-tulis al-Qur'an.

b. Metode pengajaran TPA yang memberikan perhatian langsung pada tiap-

tiap siswa (individu), membuat siswa lebih jelas dan paham dalam belajar.

c. Waktu yang lebih banyak, sehingga membuat proses belajar mengajar di

TPA lebih fokus.

2. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam pada Taman Pendidikan al-

Qur'an (TPA), pada dasarnya tidak jauh berbeda Sekolah Dasar, yang berbeda

hanya persiapan dan metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar

mengajar. Pada sekolah dasar, guru menggunakan metode yang bersifat

klasikal, karena terbatasnya waktu. Sedangkan, guru TPA menggunakan

metode dengan memberikan perhatian dan pembelajaran pada tiap-tiap anak

(individu) secara langsung, sehingga terlihat jelas bahwa pembelajaran pada

Page 127: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

81

Taman pendidikan al-Qur'an (TPA) lebih optimal dan efektif dalam

penyampaian materi pembelajarannya.

3. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka terlihat dengan jelas

perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pendidikan pada Taman

Pendidikan al-Qur'an (TPA) dengan siswa yang tidak mengikuti pendidikan

pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA). Perbedaan tersebut terjadi pada

semua penilaian, baik kemampuan mereka dalam memahami materi pelajaran

tentang baca-tulis al-Qur'an, kemampuan menulis al-Qur'an maupun

kemampuan mereka dalam membaca al-Qur'an. Siswa yang mengikuti

pendidikan pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) tentu lebih menguasai

(unggul) kemampuannya dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti

pendidikan pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA).

B. Saran-saran

1. Kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam, diharapkan

tidak memandang rendah keberadaan dari Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA),

sehingga berpendapat bahwa mendaftarkan putra-putrinya untuk mengikuti

pendidikan di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) adalah hal yang sia-sia.

2. Kepada Pemerintah, diharapkan dapat memperhatikan keberadaan Pendidikan

pada Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA), agar penyelenggaraan pendidikan

dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan cara memberikan bantuan baik

dalam hal sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses belajar-

mengajar.

3. Kepada orang tua, diharapkan dapat lebih mengutamakan perhatiannya dalam

hal pendidikan agama kepada putra-putrinya, khususnya dalam hal

pemahaman mengenai al-Qur'an dan agama Islam, serta dapat memberikan

motivasi kepada putra-putrinya agar dapat mengikuti proses pendidikan di

Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA).

4. Kepada guru bidang studi Pendidikan Agama Islam, agar lebih memberikan

bimbingan keagamaan dengan semaksimal mungkin kepada peserta didik,

Page 128: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

82

sehingga diharapkan kompetensi pembelajaran dari materi yang ada dapat

tercapai dengan baik.

5. Kepada siswa, agar dapat mempergunakan waktu belajar dengan sebaik-

baiknya, selain mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, alangkah

baiknya ditambah dengan mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar diluar

sekolah, seperti di Taman Pendidikan al-Qur'an (TPA) untuk menambah

pemahaman khususnya dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.

Page 129: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasyi, Mohd. Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Agama islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang, Cet. V, 1987.

Ambari, Hasan Muarif, dan Taufik Abdullah, Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid 2, 1996.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. XIII, 2006.

Ash-Shiddieqy, Hasbi, Pengantar Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. VI, 1999.

Azra, Azyumardi, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, Cet. 1, 1998.

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Akasara, Cet. 1, 1995.

______, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Akasara, Cet. V, 2004.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

______, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Een Sukaenah, Kepala Sekolah SDN 02 Pondok Pucung, Wawancara Pribadi, (Pondok Pucung, 8 Juni 2009).

Humam, As'ad, dkk, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan Membaca, Menulis dan Memahami al-Qur'an (M3A), Yogyakarta, Balai Peneliian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis al-Qur'an LPTQ Nasional, Cet. Ke-XII, 2001.

Ismail, Abdul Mujib, dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid, Surabaya,

Karya Abditama, 1995.

Page 130: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

84

Jalaluddin, Metode Tunjuk Silang, Jakarta: Kalam Mulia, 1998.

Karim, Tasyrifin, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA/TPA, Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004.

Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka alhusna, Cet. II, 1988.

Mardjoned, Ramlan, Akhlak Belajar dan Mengajar al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA-BKPRMI, Cet. 1, 1994.

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet. 1, 1997.

Nasuha, Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SDN 02 Pondok Pucung, Wawancara Pribadi, (Pondok Pucung, 14 April 2009).

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. III, 2002.

Saleh, Abu Bakar, Sejarah al-Qur'an, Solo: CV. Ramadhani, Cet. VII, 1989.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2007.

Sulthon, Muhadjir, al-Barqi, Surabaya: Pena Suci, 1992.

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. IV, 2004.

Suralaga, Fadilah, dkk, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Press, tth.

Syah, Ismail Muhammad, Filsafat Hukum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 1992.

Syamsuddin. MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Penelolaan TKA/TPA al-Qur'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI DKI JAYA, Cet. III, 1996.

Page 131: PERANAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA ... TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN (TPA) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DALAM HAL BACA-TULIS AL-QUR'AN

85

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: CV Pustaka Setia, Cet. II, 1999.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2006.

Wajih, Ahmad al-Wafa, Makalah Metode Qira'ati, Gresik: ttp, 1996.

WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1991.

Yunus, Mahmud, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hida Karya Agung, Cet. XX, 1990.

Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, Cet. VIII, 1983.

______, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 1995.