PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS...

145
PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Masarisa Zalukhu NIM: 061124027 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS...

Page 1: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN

SANTO FRANSISKUS ASISI

DALAM SEMANGAT PELAYANAN

PARA SUSTER OSF SIBOLGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Masarisa Zalukhu NIM: 061124027

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

i

PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI

DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Masarisa Zalukhu NIM: 061124027

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 3: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

ii

Page 4: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

iii

Page 5: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Seluruh anggota para Suster-Suster Fransiskanes dari Reute (OSF Sibolga)

Di mana pun berada yang telah memberi kesempatan kepada saya

Untuk menerima ilmu dan telah mendukung saya dengan caranya masing-masing

Selama kuliah di IPPAK Yogyakarta hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Dan semuanya demi pelayanan Kongregasi.

Page 6: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Agustus 2010

Penulis

Masarisa Zalukhu

Page 7: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

vi

MOTTO

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan

yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah,

tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus

dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil

rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”

(Filipi 2: 5-7)

Page 8: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

vii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS

PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA, dipilih berdasarkan fakta bahwa yang terjadi saat ini adalah sebagian masyarakat kurang meminati beberapa karya pelayanan para suster OSF Sibolga. Kenyataan yang terjadi dapat diamati dari berbagi bidang pelayanan para suster OSF Sibolga misalnya mulai berkurangnya jumlah anak-anak asrama, pendampingan terhadap anak-anak gadis tidak berjalan lagi dengan baik, anak-anak panti asuhan masih kurang merasa memiliki, bahkan sebagian kurang merasa bahagia tinggal di panti asuhan, poliklinik dan sekolah taman kanak-kanak tempat para suster OSF Sibolga berkarya kurang diminati masyarakat. Bertitik tolak pada kenyataan ini, Skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para suster OSF Sibolga untuk tetap setia menghidupi spritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para suster hingga dewasa ini.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah seberapa besar peranan spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para suster OSF Sibolga dan usaha apa yang dapat dilakukan untuk membantu para suster OSF Sibolga untuk tetap setia menghidupi spiritualitas persaudaraan Santo dalam pelayanan sehingga setiap orang yang dilayani mengalami kasih, sukacita dan damai. Untuk mengkaji masalah ini diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu pemberian angket kepada para suster OSF Sibolga telah dilaksanakan. Di samping itu studi pustaka juga diperlukan untuk memperoleh pemikiran-pemikiran untuk direfleksikan, sehingga diperoleh gagasan-gagasan yang dapat dipergunakan sebagai sumbangan membantu para suster OSF Sibolga untuk semakin mewujudkan semangat yang dihayati Santo Fransiskus Asisi yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan dan mengasihi sesamanya dengan segenap hatinya. Hal ini ditunjukkan oleh Santo Fransiskus Asisi melalui pengabdian dirinya secara total yang bekerja dengan tulus hati demi sesama manusia.

Hasil akhir menunjukkan bahwa spritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi memiliki peranan penting dalam semangat pelayanan para suster OSF Sibolga. Semangat spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi yang bersedia mengorbankan diri demi kepentingan orang–orang yang paling hina dina dan tersingkir masih sangat dibutuhkan. Semangat Santo Fransiskus Asisi ini sangat dibutuhkan dalam situasi zaman yang semakin sulit mewujudkan sikap peduli dan mangasihi di antara sesama manusia. Oleh karena itu, para suster perlu berusaha setia menghayati semangat Fransiskus yang melayani dengan kasih. Untuk keperluan itu penulis menawarkan suatu program rekoleksi, sekaligus dengan proses pelaksanaannya.

Page 9: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

viii

ABSTRACT

Sr. Laura. 2010. The Role of St. Francis Assisi’s Brotherhood Spirituality in the Ministerial Spirit of OSF Nuns in Sibolga. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: Guidance and Counseling Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. This undergraduate thesis is entitled “The Role of St. Francis Assisi’s Brotherhood Spirituality in the Ministerial Spirit of OSF Nuns of Sibolga”. This title has been chosen based on the fact that some part of the community are not interested in some programs run by the OSF nuns of Sibolga. This reality is observed in the nuns’ various ministerial services, such as in the decrease of children in the nuns’ boarding house, the unsmooth companion service for young girls, the inadequate sense of belonging observed among children in the nuns’ orphanage, and the limited number of visitors for the nun’s health polyclinic and nursery school. Based on the mentioned reality, this thesis has been meant to help the OSF nuns of Sibolga to devotedly continue living up St. Francis Assisi’s brotherhood spirit in their ministerial service. The main problems of this undergraduate thesis are how important the role of St. Francis Assisi’s ministerial spirit in the ministerial service of OSF nuns of Sibolga is and what attempts are made to help the nuns to devotedly continue living up the brotherhood spirit so that everyone receives services with love, joy and peace. To study these two problems, accurate data were needed. Therefore, a questionnaire was distributed to the OSF nuns of Sibolga. In addition, a literature study was needed to obtain ideas for reflection in order that those ideas could be offered as positive contribution for the OSF nuns of Sibolga in realizing St. Francis Assisi’s spirit, namely to love God with all strengths and to love others wholeheartedly. The spirit was shown by St. Francis Assisi in his total dedication to sincerely work for others. The final results of this study shows that St. Francis Assisi’s brotherhood spirituality has an important role in the ministerial spirit of the OSF nuns of Sibolga. The spirit to sacrifice oneself for the humblest and alienated people is very much needed in this era where it is difficult to realize concerns and love for fellow human beings. Therefore, the nuns should try to devotedly live up St. Francis’s spirit to serve with love. For this purpose, the write presents a recollection program as well as its implementation process.

Page 10: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Masarisa Zalukhu

Nomor Mahasiswa : 06 1124027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS

ASISI DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 9 Agustus 2010

Yang menyatakan

Masarisa Zalukhu

Page 11: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

ix

KATA PENGATAR

Puji syukur kepada Allah karena kasihNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN SPRITUALITAS

PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI DALAM

SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA.

Skripsi ini memuat pembahasan mengenai spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para suster OSF

Sibolga. Kemudian membuat suatu usulan rekoleksi bagaimana agar

spiritualitas persaudaraan Santo Fransisikus Asisi tetap menjiwai

semangat pelayanan para suster OSF sibolga sehingga pelayanan yang

dilakukan dijiwai oleh semangat fransiskan dalam persaudaraan yakni semangat

kesederhanaan, semangat kegembiraan, semangat untuk menjadi misionaris

perdamaian dan keadilan.

Penulis mengajukan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan

menempuh ujian sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2009/2010.

Dalam penyusunan skripsi ini, ada berbagai pihak yang terlibat

membantu penulis baik berupa sumbangan pemikiran dan dukungan

lainnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis dengan tulus hati

mengucapkan terima kasih kepada:

Page 12: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

x

1. Drs. H. J. Suhardiyanto, S.J., selaku Kaprodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma yang telah berkenan dan sabar membimbing penulis

selama kuliah di kampus IPPAK.

2. Bapak Dapiyanta SFK, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi IPPAK

Universitas Sanata Dharma yang telah berjasa mendidik dan

membimbing penulis dalam perkuliahan di kampus IPPAK

sekaligus selaku dosen penguji skripsi dan yang membantu dalam

melakukan penelitian selama menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. C. Putranto, S.J., selaku pembimbing utama skripsi dan dosen

pembimbing akademik yang telah rela meluangkan waktu dan dengan

penuh kesabaran mendidik dan membimbing penulis dari awal penyusunan

hingga sampai selesainya skripsi ini.

4. Dr. A. Rukiyanto, S.J., selaku dosen penguji skripsi yang telah dengan

sabar mendidik, mengajar dan membimbing penulis selama kuliah

di kampus IPPAK.

5. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan

membimbing penulis selama belajar hingga selesainya penulisan

skripsi ini.

6. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan

seluruh karyawan bagian lainnya yang telah memberi dukungan

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 13: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xi

7. Sahabat-sahabat mahasiswa khususnya angkatan 2006/2007 yang

turut berperan dalam menempah pribadi dan memurnikan motivasi

penulis menjadi pewarta kabar gembira di zaman yang penuh

tantangan ini.

8. Suster Sesilia Lie OSF Sibolga, sebagai Propinsial Kongregasi OSF

Sibolga di Indonesia yang telah mendukung dan memotivasi penulis

selama belajar hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Segenap suster Kongregasi OSF Sibolga, di komunitas-komunitas

Nias, Tapanuli Tengah, Medan, khusunya komunitas Yogyakarta

dan di manapun berada, baik yang masih belajar maupun yang

sudah berkarya, yang telah berpartisipasi memberi dukungan moral

dan material kepada penulis selama belajar sampai selesai skripsi

ini.

10. Bapa, ibu dan saudara-saudariku yang memberi semangat,

dukungan dan memotivasi penulis dengan cara mereka masing-

masing, mulai dari awal belajar di kampus USD Prodi IPPAK

Yogyakarta sampai selesai.

11. Segenap pihak, yang tidak dapat di sebutkan satu persatu, yang

selama ini dengan tulus telah memberi bantuan hingga selesainya

skripsi ini.

Semoga bantuan dan dukungan saudara-saudari yang telah

terwujud hingga selesainya penulisan skripsi ini, dapat membantu dan

mendorong para pembaca untuk semakin mengenal Santo Fransiskus

Page 14: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xii

Asisi yang telah memberi teladan pelayanan yang penuh pengorbanan

demi sesamanya sekaligus menjadi pemberi semangat bagi saudara-

saudari dalam menangggapi panggilan Allah untuk melayani dengan

kasih.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya pihak

yang berkepentingan.

Yogyakarta, 9 Agustus 2010

Penulis

Masarisa Zalukhu

Page 15: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................vii

ABSTRACT ....................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................xiii

DAFTAR SINGKATAN............................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Rumusan Permasalahan ...................................................... 6

C. Tujuan Penulisan ................................................................ 6

D. Manfaat Penulisan ............................................................. 7

E. Metode Penulisan .............................................................. 7

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 8

BAB II SPIRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS

ASISI DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF

SIBOLGA .......................................................................................................... 10

Page 16: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xiv

A. Latar belakang Hidup Santo Fransiskus Asisi .................................. 10

1. Tempat Lahir ................................................................................ 10

2. Suasana Keluarga ......................................................................... 13

B. Pengertian Spiritualitas ..................................................................... 12

1. Pengertian Spiritualitas Secara Umum ......................................... 12

2. Spiritualitas Persaudaraan dalam Terang Kitab Suci ................... 13

3. Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi ............................................. 15

4. Kekhasan Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi ............................. 17

a) Perjalanan Panggilan Hidup Santo Fransiskus Asisi ............... 19

b) Karya-karya Pelayanan Santo Fransiskus Asisi ....................... 22

1) Perjumpaan Fransiskus dengan Orang Kusta ...................... 22

2) Santo Fransiskus Sang Pembawa Damai ............................. 23

3) Santo Fransiskus Mencintai Kesederhanaan ....................... 24

4) Santo Fransiskus Mengandalkan Sang Pencipta ................. 26

5) Wafat dan Kanonisasi Santo Fransiskus Asisi .................... 29

C. Pelayanan Para Suster OSF Sibolga ................................................ 30

1. Sejarah Kongregasi OSF Sibolga ................................................. 30

2. Spiritualitas Kongregasi OSF Sibolga .......................................... 33

3. Semangat Dasar Pelayanan Para Suster OSF Sibolga .................. 36

4. Karya-karya Pelayanan Para Suster OSF Sibolga ........................ 39

D. Semangat Persaudaraan Sebagai warisan Santo Fransiskus

Asisi ............................................................................................. … 40

Page 17: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xv

E. Pentingnya Spiritualitas Persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam

Semangat Pelayanan Para Suster OSF Sibolga ................................. 43

F. Kerangka pikir dan hipotesis............................................................ . 45

1. Hubungan antara variabel .......................................................... . 45

2. Hipotesis ..................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 48

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 49

B. Desain Penelitian............................................................................... 49

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 49

D. Populasi Penelitian dan Sampel ........................................................ 50

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan data ......................................... 51

1. Jenis Data .................................................................................... 51

2. Teknik Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 51

3. Pengembangan Instrumen ........................................................... 53

a) Validitas ................................................................................ 53

b) Reliabilitas ............................................................................ 54

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 55

1. Uji Prasyarat Analisi Data........................................................... 54

2. Uji Hipotesis ............................................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 59

A. Data Hasil Penelitian ......................................................................... 59

B. Analisis Validitas dan Reliabilitas .................................................... 61

1. Validitas ........................................................................................ 61

Page 18: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xvi

2. Reliabilitas .................................................................................... 63

C. Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 64

1. Uji Prasyarat ................................................................................. 64

a) Uji Normalitas ........................................................................ 64

b) Uji Linieritas ........................................................................... 65

2. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ................................................... 66

3. Analisis Deskriptif ........................................................................ 67

a) Deskripti Spiritualitas ............................................................. 67

b) Deskriptif Pelayanan .............................................................. 70

4. Hasil Analisis Regresi Sederhana ................................................. 72

D. Pembahasan ....................................................................................... 75

E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 76

BAB V USULAN PROGRAM REKOLEKSI DALAM USAHA

MEMPERTAHANKANSPIRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

FRANSISKUS ASISI DALAM PELAYANAN PARA SUSTER OSF

SIBOLGA ...................................................................................... 77

A. Pengertian Rekoleksi ........................................................ 78

B. Tujuan Rekoleksi ............................................................. 79

C. Usulan Tema Rekoleksi .................................................... 79

D. Usulan Persiapan Rekoleksi .............................................. 81

BAB VI PENUTUP ....................................................................... 105

A. Kesimpulan ...................................................................... 105

B. Saran ............................................................................... 107

Page 19: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xvii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 108

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Permohonan Pengisian Kuisioner ......................... 110

Lampiran 2: Daftar Kuisioner .......................................................... 111

Lampiran 3: Daftar Hasil Angket ..................................................... 116

Lampiran 4: Frekuensi Statistik Spiritualitas ................................... 122

Lampiran 5: Frekuensi Statistik Pelayanan ...................................... 123

Lampiran 6: Doa Gita Sang Surya ................................................... 124

Lampiran 7: Lagu-lagu ................................................................... 125

Page 20: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Daftar Singkatan Kitab Suci

Semua singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti singkatan

Kitab Suci sesuai dengan daftar singkatan Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru dalam Alkitab Katolik Deutrokanonik cetakan tahun

2000 oleh Bimas Katolik Departemen Agama, Republik Indonesia dalam

rangka PELITA IV. Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal. 8.

Kej : Kejadian

Mat : Matius

Mrk : Markus

Luk : Lukas

Yoh : Yohanes

Kis : Kisah Para Rasul

Flp : Filipi

IKor : Korintus

Kol : Kolose

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II

tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.

GS : Gaudium Et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II

tentang Gereja di Dunia Dewasa ini, 7 Desember 1965.

C. Singkatan Lain

AngOrReg : Anggaran Dasar Ordo Ketiga Reguler Santo Fransiskus

AD : Anggaran Dasar

AngBul : Anggaran Dasar dengan Bulla

AngTBul : Anggaran Dasar Tanpa Bulla

Page 21: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

xix

Art : Artikel

Bdk : Bandingkan

Kons : Konstitusi

OSF Sibolga : Suster-Suster Fransiskanes dari Reute

Was : Wasiat

Page 22: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap religius dipanggil untuk senantiasa memiliki semangat

pelayanan. Perlu disadari bahwa para religius adalah anggota gereja

yang ikut serta dalam mengembangkan tugas pelayanan Gereja. Maka,

pelayanan adalah merupakan kenyataan panggilan hidup religius. Oleh

sebab itu setiap religius kembali kepada spiritualitasnya dalam

mengembangkan karya pelayanan bagi masyarakat dan Gereja.

Para suster OSF Sibolga adalah salah satu tarekat religius yang

ikut ambil bagian dalam tugas pelayanan Gereja dengan menghayati

semangat persaudaraan Santo Fransiskus Asisi. Kelima gadis sederhana

dan tidak terpelajar (Para pendiri pendahulu suster-suster OSF Sibolga)

yaitu Sr.Anna Maria Bloching, Sr.Maria Anna Braing, Sr.Helena

Schwer, Sr.Veronika Moll dan Sr.Magdalena Moll mengambil keputusan

untuk mengabdi Allah dengan melayani manusia yang menderita (Kronik

para Suster-suster OSF Sibolga, 1997). Para gadis yang sederhana dan

bersahaja ini merasa terpanggil dan menjawab panggilan Tuhan melalui

karya pelayanan sosial. Semangat para pendiri pendahulu menghidupi

semangat dan cita-cita hidup persaudaraan Santo Fransiskus Asisi. Cara

dan semangat Santo Fransiskus Asisi menjadi akar persaudaraan para

suster OSF Sibolga dalam setiap tugas pelayanan yang dilakukan,

Page 23: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

2

  

artinya bahwa para suster OSF Sibolga dalam menjawab dan

menanggapi panggilan Allah dalam hidup mereka menghidupi semangat

para pendiri pendahulu dengan cara hidup Santo Fransiskus Asisi.

Menghadapi tantangan-tantangan zaman saat ini, tidaklah mudah

bagi setiap religius khususnya para suster OSF Sibolga mempertahankan

kesetiaan menghidupi semangat melayani terlebih yang dijiwai oleh

spiritualitas Santo Fransiskus Asisi yang penuh dengan semangat doa,

persaudaraan dan kesederhanaan. Pelayanan yang mencerminkan

pancaran persatuan mesra kasih persaudaraan hanya akan mungkin dapat

dialami oleh sesama apabila cinta kasih persaudaraan tersebut dihayati.

Semangat pelayanan yang disemangati persaudaraan akan mampu menerobos

batas negara, agama, sosial-ekonomi dan suku di tengah dunia di antara sesama

manusia. Artinya bahwa, memperlakukan semua makhluk ciptaan sebagai

saudara dan saudari dan sebagai anugerah Allah yang mengagumkan. Kekhasan

semangat persaudaraan Fransiskus dalam pelayanan yakni adanya semangat

kesederhanaan, semangat kegembiraan, semangat untuk menjadi misionaris

perdamaian dan keadilan. Maka, sangatlah penting dipikirkan bagaimana

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi tetap menjiwai

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga, spiritualitas persaudaraan

yang dilakukan dengan semangat pelayanan akan dijiwai dengan sikap

ketulusan, keramahan, kemurahan, kelemah-lembutan dan penuh dengan

kasih yang mampu dialami oleh saudara yang lemah, miskin dan

menderita. Konstitusi OSF Sibolga dalam tugas dan perutusan tentang

Page 24: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

3

  

hidup dalam persaudaraan dikatakan bahwa asal, gambaran serta

kepenuhan setiap persaudaraan adalah Allah Tritunggal.

Berdasarkan kalimat di atas, sangat jelas apa yang menjadi sumber dan

tujuan persaudaraan para suster OSF Sibolga. Dalam konstitusi OSF Sibolga

dikatakan bahwa asal atau sumber persaudaraan adalah Allah Tritunggal,

demikian pun gambaran persaudaraan yang ingin diwujudkan adalah gambaran

Allah Tritunggal. Maksudnya bahwa dalam persaudaraan Pribadi Bapa sebagai

Pencipta nyata dalam hidup, Persaudaraan juga merupakan suatu nilai yang amat

penting bagi umat Kristiani, terlebih bagi seorang Fransiskan. Secara khusus

sebagai Fransiskan: persaudaraan mencakup hubungan dengan seluruh alam

ciptaan. Setiap makhluk yang dekat dengan Fransiskus akan mengalami

kehidupan, dan Fransiskus sangat erat relasinya dengan alam tersebut, bahkan

Fransiskus menyapa segala sesuatu dengan ‘saudara/saudari’ yang

menggambarkan makhluk lain itu tidak lebih rendah dari dirinya sendiri.

Allah telah memanggil setiap pribadi para suster OSF Sibolga

dalam satu persaudaraan. Setiap suster dipanggil untuk membagikan

anugerah yang diberikan Allah kepadanya dan untuk menjadikan

persekutuan tersebut sebagai tempat belaskasih, sukacita dan damai bagi

setiap orang (Konstitusi Suster-suster OSF Sibolga).

Kekayaan kerohanian dan kharisma para pendiri dalam melakukan

pelayanan yang dijiwai oleh spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus

Asisi yaitu penuh dengan kasih, sukacita dan damai bagi setiap orang

yang dilayani. Adapun karya-karya pelayanan para suster OSF Sibolga

Page 25: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

4

  

adalah yaitu mengasuh anak-anak yang tidak memiliki orang tua,

memdampingi dan membekali gadis-gadis desa yang tidak bersekolah,

melayani kesehatan masyarakat, asrama, mengajar di sekolah-sekolah,

melayani di rumah retret, dan berpastoral. Dalam setiap karya pelayan,

para suster OSF Sibolga sebenarnya diharapkan mampu membawa kasih,

sukacita dan damai bagi setiap orang yang dilayani; misalnya pelayanan

terhadap anak-anak yang tidak memiliki orang tua, para suster OSF

sibolga diharapkan dapat menjadi orang tua bagi anak-anak di mana

anak-anak mengalami kasih, sukacita dan damai), tentu demikian juga

para suster yang lain yang berkarya di tempat karya yang lain mampu

membawa kesembuhan bagi mereka yang sakit baik secara jasmani

maupun secara rohani, mampu meneguhkan sesama dalam imannya akan

Kristus, mampu mengajari dan mendampingi mereka yang tidak

bersekolah sehingga memiliki pengharapan masa depan hidupnya

singkatnya setiap orang yang dilayani mampu mengalami kasih, sukacita

dan damai. Namun kenyataan yang terjadi saat ini adalah sebagian

masyarakat kurang meminati beberapa karya pelayanan para suster OSF

Sibolga (Berita Regio, Persiapan Kapitel XII tentang karya : 2010,4)

misalnya berkurangnya jumlah anak-anak asrama, pendampingan

terhadap anak-anak gadis yang mulai berkurang bahkan tidak berjalan

dengan baik, anak-anak panti asuhan masih kurang merasa bahagia

tinggal di panti asuha, Poliklinik dan TK kurang diminati masyarakat.

Page 26: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

5

  

Menghadapi situasi aktual yang dialami oleh para suster OSF

Sibolga, bangkitlah kerinduan hati penulis untuk membaktikan diri

kepada terekat dengan ikut membantu menyumbangkan buah pemikiran.

Sumbangan pikiran tersebut memiliki tujuan yaitu membantu tarekat

menumbuhkan, mengembangkan dan memperdalam semangat

penghayatan para anggota di dalam menjalani tugas dan perutusan.

Dalam karya pelayanan yang dilakukan para suster OSF Sibolga

seharusnya dijiwai oleh semangat spiritualitas Santo Fransiskus Asisi

yang dijiwai dengan hidup doa, persaudaraan dan kesederhanaan bagi

setiap orang yang dilayani sehingga orang yang dilayanipun mampu

merasakan cinta kasih, sukacita dan damai. Namun seringkali hal

tersebut tidak terwujudkan. Terkadang pelayanan yang dilakukan masih

sebatas rutinitas belaka karena ditugaskan. Akibatnya, pelayanan yang

dilakukan bagaikan melakukan pekerjaan tanpa jiwa, tidak menyadari

dan memahami arah pelayanan tarekat yang jelas, sehingga spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi yang menjadi teladan hidup para

suster OSF Sibolga masih kurang berbicara dalam pelayanan para

suster.

Penulis mengatakan ”memberi sumbangan” karena sebelumnya

para suster OSF Sibolga telah menghidupi semangat persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dalam setiap tugas pelayanan yang dilakukan, namun

bagaimana tetap setia mempertahankan semangat persaudaraan tersebut

sehingga berpengaruh dalam tugas pelayanan yang mereka lakukan.

Page 27: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

6

  

Maka penulis memilih judul ”PERANAN SPIRITUALITAS

PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI DALAM

SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA”.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi?

2. Seberapa besar peranan spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus

Asisi dalam membantu para suster OSF Sibolga untuk meningkatkan

semangat pelayanan untuk zaman sekarang?

3. Usaha apa yang dapat dilakukan agar spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dapat lebih meningkatkan semangat pelayanan para

suster OSF Sibolga?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menggali lebih mendalam semangat persaudaraan yang dihayati

Santo Fransiskus Asisi yang menjadi semangat para suster OSF

sibolga dalam melakukan karya pelayanan.

2. Mengetahui bagaimana para suster OSF Sibolga menghayati

persaudaraan Santo Fransiskus dalam karya pelayanan.

Page 28: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

7

  

3. Memberi sumbangan bagaimana agar para suster OSF Sibolga tetap

setia mempertahankan semangat persaudaraan Santo Fransiskus Asisi

sehingga senantiasa menjiwai setiap pelayanan para suster OSF

Sibolga.

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan ini dapat memberi manfaat:

1. Bagi penulis semakin memahami spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dan mampu menjadi semangat dalam meningkatkan

karya pelayanan.

2. Supaya para suster OSF Sibolga semakin memahami dan menghayati

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus dalam meningkatkan

karya-karya pelayanan.

3. Memberi sumbangan bagi para pelayan sosial yang memiliki hati

dan siapa saja yang terlibat dalam pelayanan sosial agar senantiasa

memiliki semangat persaudaraan dalam melakukan tugas pelayanan

yang dilakukan.

E. METODE PENULISAN

Metode yang dipakai penulis adalah Deskriptif Analitis yaitu

menggambarkan secara faktual keadaan yang terjadi dalam upaya

meningkatkan kualitas pelayanan suster-suster OSF Sibolga melalui

penghayatan spiritualitas persaudaraan St. Fransiskus Asisi.

Page 29: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

8

  

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Judul yang dipilih adalah Peranan spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

Judul ini akan diuraikan dalam enam bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan: Latar belakang

penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Spiritualitas Persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dan Pelayanan

para Suster-suster OSF Sibolga.

Bab kedua ini memaparkan tentang spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi yang meliputi: pengertian spiritualitas, kekhasan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi, bagaimana

spiritualitas persaudaraan yang dihayati Santo Fransiskus Asisi.

Kemudian membahas tentang gambaran umum pelayanan para suster

OSF Sibolga: latar belakang karya pelayanan para suster OSF Sibolga,

lapisan masyarakat seperti apa yang melatarbelakangi sesama yang

dilayani, bentuk-bentuk karya pelayanan para suster OSF Sibolga dan

pentingnya spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

Page 30: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

9

  

BAB III Meodologi Penelitian

Bab ini berisi penelitian tentang penghayatan spiritualitas persaudaraan

Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para suster OSF Sibolga,

dengan pemahaman ini diharapkan para suster OSF Sibolga semakin

mampu setia mempertahankan nilai-nilai persaudaraan yang diwariskan

oleh Santo Fransiskus Asisi.

BAB IV Hasil dan pembahasan penelitian

Bab ini berisi hasil dan pembahasan penelitian penghayatan spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para suster OSF

Sibolga.

BAB V Usulan Program

Bab ini merupakan usulan program rekoleksi bagi para suster OSF

Sibolga yang meliputi: pengertian rekoleksi, tujuan rekoleksi, usulan

tema-tema rekoleksi, dan usulan persiapan rekoleksi.

BAB VI Penutup

Bab ini menyampaikan kesimpulan penulisan yang juga disertai dengan

saran-saran.

Page 31: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB II

SPIRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI

DALAM SEMANGAT PELAYANAN

PARA SUSTER OSF SIBOLGA

Mengenal dan memahami siapa itu Santo Fransiskus Asisi merupakan hal

penting untuk lebih memahami lebih mendalam semangat, bentuk dan nilai-nilai

pelayanan yang dilakukan oleh Santo Fransiskus Asisi yang hingga dewasa ini

juga menjadi teladan semangat pelayanan para suster OSF Sibolga. Oleh karena

itu bab II ini, akan terlebih dahulu menguraikan latar belakang Santo Fransiskus

Asisi, pengertian spiritualitas dan pelayanan Santo Fransiskus Asisi, kemudian

membahas tentang gambaran umum pelayanan para suster OSF Sibolga

dan bagian akhir akan menguraikan bagaimana pentingnya spiritualitas

persaudaraan santo Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga.

A. Latar belakang Hidup Santo Fransiskus Asisi

1. Tempat Lahir

Francesco, anak Pietro Bernardone, seorang pedagang tekstil yang sukses,

lahir di kota kecil Asisi, Italia, pada tahun 1181. Setelah menjadi orang ternama

sebagai pengikut Kristus, ia dikenal dengan nama Santo Fransiskus dari Asisi. Ia

meninggal pada sore hari tanggal 3 Oktober 1226. Dalam rentang waktu

Page 32: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

11

  

hidupnya yang hanya sekitar 45 tahun itu, ia ternyata membawa pengaruh besar

bagi dunia Kristiani zaman itu, bahkan juga sampai zaman kita. Kini, sewaktu

Gereja giat mencanangkan lagi perjuangan untuk keadilan dan damai, orang

teringat pada sosok Fransiskus sebagai pembawa damai dan kawan setia orang-

orang kecil. Fransiskus dengan semangat persaudaraannya yang mampu

menerobos batas-batas Negara, agama dan sosial ekonomi, terasa hadir kembali

di tengah dunia yang mendambakan persaudaraan antara semua manusia. Ia

bahkan dikenang sebagai orang yang memperlakukan semua makhluk ciptaan

sebagai “saudara dan saudarinya” dan sebagai anugerah Allah yang

mengagumkan, sehingga Paus Yohanes Paulus II merasa pada tempatnya

mengangkat dia sebagai pelindung pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup 29

November 1979 (Ladjar, 1988: 17).

2. Suasana Keluarga

Fransiskus pada awalnya diberi nama Yohanes oleh Ibunya, Dona Pika.

Ayahnya, Pietro Bernardone adalah seorang saudagar kain. Ia sering pergi keluar

Asisi untuk berdagang. Sewaktu Fransiskus lahir, Bernardone sedang berada di

Perancis. Setelah kembali ke Asisi, Bernardone memberinya nama Fransiskus

untuk mengingatkan kota Perancis yang sangat dikaguminya (Groenen, 2000:

27).

Fransiskus ingin menjadi seorang ksatria. Tentu saja hal ini mendapat

dukungan penuh dari ayahnya. Ksatria merupakan simbol dan status terpandang

dalam masyarakat yang diperoleh berkat kemenangan di medan pertempuran.

Page 33: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

12

  

Maka ketika pecah perang antara Asisi dengan Perugia, Fransiskus bergabung

ikut bertempur untuk membela kotanya. Tetapi ia ditangkap dan dipenjara di

Perugia selama satu tahun. Dia ditebus oleh ayanya dan kembali ke Asisi dalam

keadaan sakit dan patah semangat. Keinginannya untuk menjadi seorang ksatria

tidak pernah tercapai sebab ternyata Tuhan mempunyai rencana lain terhadapnya.

Tuhan memang menginginkannya menjadi ksatria, namun bukan ksatria duniawi,

melainkan ksatria surgawi bagi kaum papa.

B. Pengertian Spiritualitas

1. Pengertian Spiritualitas secara umum

Spiritualitas adalah istilah agak baru yang menandakan

’kerohanian’ atau ’hidup rohani’. Kata ini menekankan segi

kebersamaan, bila dibandingkan dengan kata yang lebih tua, yaitu

’kesalehan’, yang menandakan hubungan orang perorangan dengan

Allah. Selain itu spiritualitas dapat diterapkan pada aneka bentuk

kehidupan rohani, misalnya ’spiritualitas modern’ atau spiritualitas

kaum awam’. Spiritualitas mencakup dua segi, yakni askese atau usaha

melatih–diri secara teratur supaya terbuka dan peka terhadap sapaan

Allah. Segi lain adalah mistik sebagai aneka bentuk dan tahap pertemuan

pribadi dengan Allah. Askese menandakan jalan dan mistik tujuan hidup

keagamaan manusia. Dasar hidup rohani dan semua bentuk spiritualitas

sejati adalah Roh (= Spiritus; Lat.), yaitu Roh Kristus seperti tampaknya

Page 34: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

13

  

dalam Injil. Orang yang peka akan mengalami buah kehadiran Roh

dalam hatinya (Heuken, 2002:11).

Makna ’rohani’ melebihi kesanggupan untuk berhubungan dengan

Tuhan atau menyadari dari Yang-Illahi dalam lingkup hidup kita.

Manusia terpanggil untuk benar-benar mengenal Dia Yang hadir dalam

batinnya. Memang, Tuhan di mana-mana dan tiada sesuatu di luar

jangkauan-Nya. Tetapi, kehadiran Tuhan ’dalam’ batin manusia

bermakna khusus: kehadiran yang bersifat pribadi itu bukan masalah

jarak yang dapat diukur. Kehadiran dan hubungan antar pribadi

berlandaskan kodrat manusia sebagai makhluk yang berakal-budi dan

berkehendak bebas, sehingga dapat mengerti dan mencinta. Berkat

kodrat rohani inilah hubungan ’erat’ satu sama lain dapat dijalin antar

manusia dan Tuhan Yang adalah Roh semata. Hubungan pribadi dijalin

oleh kasih, dan dengan mengasihi kita baru mengerti. Maka, spiritualitas

menyangkut keberadaan orang beriman sejauh dialami sebagai anugerah

Roh Kudus yang meresapi seluruh dirinya (Heuken, 2002:11).

2. Spiritualitas Persaudaraan dalam terang Kitab Suci

Berfirmanlah Allah, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar

dan rupa kita” (Kej 1:26). Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-

Nya; diciptakan-Nya dia, laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (Kej

1:27).

Page 35: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

14

  

Bertitik tolak dari dari teks di atas, kita dapat melihat bahwa setiap

manusia diciptakan Allah menurut gambar-Nya sendiri. Dalam keserupaan

dengan Allah ini setiap manusia dalam pengertian dan cinta mengambil bagian

dalam hidup Allah. Umat manusia merupakan satu kesatuan karena asal yang

sama; karena Allah menjadikan semua bangsa dan umat manusia dari satu orang

saja ( Kej 17:26). Kesatuan ini lebih dikuatkan lagi dengan kedatangan Kristus ke

dalam dunia. Dalam Dia, semua manusia diangkat menjadi anak-anak Allah.

Karenanya, manusia menjadi saudara satu sama lain. Tuhan Yesus sendiri

berkata, “Kamu semua adalah saudara, Bapamu hanya satu yaitu yang ada di

surga” (bdk. Mat 23:8-9).

Kata “saudara” menunjuk kepada kesatuan yang paling dasariah dan tak

terpisahkan karena berasal dari bapa yang satu dan sama. Untuk lebih

memperjelas betapa eratnya kesatuan ini, Tuhan Yesus bersabda, “Akulah pokok

anggur dan kamulah ranting-rantingnya” ( Yoh 15:5). Seperti ranting mengambil

bagian kehidupan dari pokok anggur yang satu dan sama serta satu kesatuan

mengalami hidup bersama dan mati kalau terpisahkan dari pohonnya, demikian

juga hidup manusia ( bdk. Yoh 15:5-6).

Rasul Paulus mengungkapkan relasi kesatuan seperti yang disabdakan

oleh Yesus di atas dengan mengambil kesatuan tubuh manusia sebagai simbol. Ia

berkata, “karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan

segala anggota itu sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula

Kristus. Sebab dalam satu roh kita semua baik orang Yahudi maupun orang

Yunani, baik budak maupun orang merdeka telah dibabtis dan menjadi satu tubuh

Page 36: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

15

  

dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (I Kor 12:12-13). Karena itu kita

satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah

tubuh Kristus, dan kamu masing-masing adalah anggotanya (I Kor 12:26-27).

Teks inilah yang merupakan dasar solidaritas seluruh umat manusia

kepada sesamanya khusunya bagi mereka yang hina, miskin, lemah dan tertindas.

3. Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi

Santo Fransiskus dari Asisi mengalami yang tidak dialami oleh pendiri

mana pun juga, serbuan Roh Tuhan yang begitu hebat baik dalam hidup pribadi

maupun dalam misinya sebagai pelopor bentuk hidup baru. Dari pengalaman

itulah timbul keyakinannya atas jalan yang dia tempuh dan atas interpretasinya

untuk mengikuti Kristus. Ia mengatakan hal ini begitu jelas waktu mendiktekan

Wasiatnya, “Beginilah Tuhan menganugerahkan kepadaku, Saudara Fransiskus,

untuk mulai melakukan pertobatan”, ia mengulangi perkataan serupa itu

sebanyak tujuh kali: Tuhan sendiri mengilhami aku, Tuhan mewahyukan

kepadaku (Iriarte, 1995: 10).

Fransiskus sadar sepenuhnya bahwa panggilannya datang dari Allah,

Fransiskus menyebut dalam wasiat dengan istilah melakukan pertobatan.

Rumusan melakukan pertobatan menunjuk pada perjalanan panggilan yang harus

ditempuh Fransiskus, dalam terang sabda Allah. Secara bertahap dia sadar akan

rencana Allah terhadap dirinya. Karena itu, dia terikat pada Allah dengan iman

yang teguh. Hidup dalam pertobatan menurut Fransiskus adalah suatu perjalanan

hidup menurut Injil; hidup dalam pertobatan terus-menerus mesti dipandang

Page 37: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

16

  

sebagai suatu anugerah dari Tuhan. Rahmat itu diterima dengan menghayati

perubahan total secara batiniah dan lahiriah dalam hidup.

Spiritualitas setiap santo-santa merupakan cara khususnya untuk

menggambarkan Allah baginya, berbicara tentang-Nya, cara mendekati-Nya.

Setiap santo melihat gelar Allah dalam terang apa yang paling menyentuh

pikirannya, menyerap hatinya secara mendalam, yang menarik, menaklukkan

dirinya. Bagi setiap santo-santa, satu keutamaan khusus dari Kristus merupakan

cita-cita yang hendak diperjuangkan dalam hidupnya (Syukur, 2007:25).

Menyangkut kekhususan spiritualitas Santo Fransiskus Asisi, seseorang

Fransiskan mengatakan demikian: Jika sesuatu yang khusus dapat diamati pada

diri Fransiskus, hal itu adalah keinginan yang kuat untuk tidak memiliki

kekhususan. Spiritualitas Fransiskan adalah semata-mata menghayati Injil.

Namun karena dia adalah seorang pribadi yang unik dan menarik, Gereja

menemukan kharismanya yang khusus itu, yang disebut dengan spiritualitas

Fransiskus. Pius XII lebih jauh menyatakan, ajaran Fransiskan memandang Allah

adalah kudus, besar dan melampaui semua, baik sungguh baik. Allah juga dialami

sebagai kasih. Dia hidup karena kasih, menciptakan karena kasih, menjadi

daging, menebus, menyelamatkan dan menjadikan suci karena kasih. Fransiskus

memandang Yesus dalam kasih manusiawinya (Syukur, 2007:26).

Maka yang menjadi tekanan kuat spiritualitas Fransiskan terletak pada

kenyataan bahwa Allah adalah kasih. Dari tekanan pokok spiritualitas Fransiskan,

ada unsur-unsur pokok agar dapat menghidupi Injil seturut semangat Fransiskus

Asisi adalah: ”dalam persekutuan dengan Kristus yang miskin dan tersalib, dalam

Page 38: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

17

  

kasih Allah, dalam persaudaraan dengan semua orang dan segenap ciptaan,

berpartisipasi dalam hidup dan misi gereja, dalam pertobatan terus-menerus,

dalam hidup doa-liturgis, pribadi, bersama dan sebagai pembawa damai” (Syukur

2007:24). Dalam kenyataannya, salah satu unsur hakiki dari spiritualitas adalah

lebih hina dina dan pengikutnya menjadi saudara-saudara hina dina.

Hidup rohani Fransiskus dapat dirangkum demikian: konkret, khas, manusiawi serta etis. Ia memelihara devosi mendalam kepada kemanusiaan Jesus, khususnya kepada Kristus Yang tersalib, sehingga ia memperoleh stigmata. Devosi ini mempersiapkan kesenian realistis, yang agak seram pada abad keempat dan kelima belas. Akan tetapi, Fransiskus sendiri lebih cocok dengan cahaya yang lembut seperti tampak pada karya seni giotto. Santo ini memulai devosi pada kanak-kanak Jesus yang menumbuhkan kebiasaan membuat palungan Kanak-kanak Jesus pada Hari Natal. Fransiskus mengikuti Injil sekonkret mungkin. Injil menjiwai seluruh hidupnya, sehingga menjadi suatu tafsiran yang hidup. Ia patuh kepada Allah dan Gereja yang ia cintai, walaupun Gereja ini sedang mengalami krisis berat (Heuken, 2002:92).

4. Kekhasan Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi

Dalam Anggaran Ordo Ketiga Reguler Santo Fransiskus, ditegaskan cara

khas untuk menghayati Injil menurut teladan dan gaya yang telah ditunjukkan

oleh Fransiskus. Kehidupan religius fransiskan bagi saudara-saudari dalam Ordo

Ketiga Regular berdiri di atas 4 pilar nilai. Nilai pokok itu ialah: berdoa,

pertobatan, kedinaan dan kemiskinan. Penghayatan akan nilai-nilai ini akan

memunculkan khas Fransiskan dalam persaudaraan yakni semangat

kesederhanaan, semangat kegembiraan, semangat untuk menjadi misionaris

perdamaian dan keadilan.

Persaudaraan tidak dimasukkan dalam daftar ini karena persaudaraan

bermakna lebih luas dari pada sekedar suatu nilai. Persaudaraan adalah elemen

Page 39: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

18

  

utama dari struktur kehidupan; dasar utama yang di atasnya bertumbuhlah

keempat nilai dasariah. Itu berarti nilai-nilai yang ada dalam hidup Fransiskan

harus dihayati dalam persaudaraan. Semua nilai mesti mengandung dimensi

persaudaraan. Para pengikut Fransiskus melaksanakan pertobatan dalam

persaudaraan; kehinadinaan berasal dari kesadaran akan keberadaan sebagai

saudara dan saudari bagi semua, sebab kita semua adalah anak dari Bapa yang

satu; kemiskinan adalah suatu kebebasan batiniah untuk hidup dalam

persaudaraan dengan pemberian kasih satu sama lain; kontemplasi adalah pujian,

ucapan syukur atas rahmat dalam nyanyian kegembiraan akan hidup bersaudara

(Conti Martino, 2006: XXI)

Kemiskinan bagi Fransiskus tidak diartikan dalam arti sempit yang hanya

terbatas pada kaul kemiskinan. Kemiskinan bagi Fransiskus, lahir dari

penghayatan akan kemiskinan Kristus, yang “ walaupun Illahi, tetapi melepaskan

keillahian-Nya dan mengosongkan diri” (Flp 2:7). Kemiskinan itu dilaksanakan

dalam cara hidup mengikuti Kristus menurut gaya Fransiskus, sebagai “musafir

dan perantau” (AngBul VI: 3). Kemiskinan itu mengubah cara kita membawa diri

berhadapan dengan segala sesuatu, semua orang, Allah sendiri, sambil menuntut

sikap mengosongkan diri atau menolak barang-barang material, melayani sesama

secara timbal balik, serta sikap percaya dan bersyukur kepada Allah.

Kehinadinaan merupakan ciri khas dalam perjalanan hidup di dunia,

dalam bersikap terhadap orang lain, baik dalam komunitas, dalam lingkungan

kerja dan kerasulan. Fransiskus menghendaki para pengikutnya berada sebagai

saudara dina, paling kecil dari semua, hamba semua orang. Aspek kehinadinaan

Page 40: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

19

  

ini mengandung pembebasan dari segala bentuk penguasaan atau manipulasi

terhadap orang lain. Itulah gaya hidup hina dina. Karena dengan gaya hidup

seperti itulah, warta perdamaian dapat dibawa dan persekutuan dengan semua

orang dapat ditumbuhkan.

Berdoa dan semangat doa adalah nilai dasariah yang mengandung

kekayaan dan vitalitas dari dimensi kontemplatif hidup para fransiskanes. Dalam

doa yang ditandai oleh pujian dan syukur kepada Allah, Bapa Maha pencipta,

merupakan membina suatu gaya hidup berdoa dan belajar untuk memenuhi setiap

saat dalam hidup akan kesatuan dengan Tuhan sehingga mampu menciptakan dan

mempersembahkan kepada Tuhan tempat tinggal yang stabil dan pasti dalam diri.

Hidup dalam pertobatan menurut Fransiskus adalah suatu perjalanan

hidup menurut Injil; hidup dalam pertobatan terus-menerus mesti dipandang

sebagai suatu anugerah dari Tuhan. Rahmat itu diterima dengan menghayati

perubahan total secara batiniah dan lahiriah dalam hidup(Conti Martino, 2006:

XXI).

a) Perjalanan Panggilan Hidup Santo Fransiskus Asisi

Pada pendahuluan Wasiatnya Fransiskus mengisahkan jalan panggilan

pribadinya dengan kata-kata ini:

Beginilah Tuhan menganugerahkan kepadaku, Saudara Fransiskus, untuk mulai melakukan pertobatan. Ketika aku dalam dosa, aku merasa amat muak melihat orang kusta. Tetapi Tuhan sendiri menghantar aku ke tengah mereka dan aku merawat mereka penuh kasihan. Dan setelah aku meninggalkan mereka, apa yang tadinya terasa memuakkan, berubah bagiku menjadi kemanisan jiwa dan badan; dan sesudahnya aku sebentar menetap, lalu aku meninggalkan dunia (Iriarte, 1995: 17).

Page 41: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

20

  

Itulah pengalaman pribadi berkat rahmat Allah yang diterimanya waktu

ia bertobat. Pengalaman seperti itu biasanya menerangi dan menuntun seluruh

hidup si pentobat. Kata-kata Kristus kepada Santo Paulus, “ Akulah Yesus yang

kau aniaya itu” (Kis 9: 5) bagaikan sentakan lewat cahaya yang memancar, yang

menjiwai seluruh pandangan teoligisnya atas misteri Kristus Tuhan, yang hadir

dalam diri umat beriman. Inilah yang menggalakkan semangatnya untuk Injil

tanpa menunggu sejenak pun. Bagi Fransiskus, pertemuannya dengan Kristus

dalam diri kaum miskin, dan terutama dalam diri orang kusta, di mana perpaduan

kemiskinan dan kemelaratan, memperdalam pengertiannya perihal misteri

inkarnasi dan perihal “mengikuti Kristus“ saudaranya. Karena tabiat dan

kepekaan Kristianinya, Fransiskus yang masih usia muda gampang menaruh

belaskasihan terhadap orang-orang yang melarat.

Allah hadir dalam mimpi-mimpi Fransiskus dan mengusik nuraninya.

Maka dimulailah pergulatan seorang anak muda untuk menemukan jati diri dan

panggilannya. Ketika benak Fransiskus dipenuhi berbagai macam ketidak-pastian

hidup, dalam suatu keheningan ia bertanya, “Tuhan, apa yang Kauinginkan

supaya aku lakukan?”. Setelah bergulat sekian lama, ia memperoleh jawaban

yang ditunggunya dari Yesus yang tersalib di Gereja San Damiano, “Pergilah, hai

Fransiskus, dan perbaikilah rumah-Ku yang nyaris roboh ini” (Sejarah Singkat

Hidup Fransiskus dari Asisi: 21) Dengan gemetar dan heran ia berkata: “ Dengan

suka aku mau melaksanakannya, Tuhanku”. Hatinya dipenuhi dengan

kegembiraan besar dan cahaya terang. Ia tahu, siapa yang berbicara dengannya. Ia

Page 42: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

21

  

dipenuhi oleh Tuhannya. Baru ia mengetahui jalannya. Fransiskus merasa

bahagia, di mana dia benar-benar menemukan Tuhan di dalam dirinya.

Fransiskus telah menemukan panggilannya. Ia tinggalkan segalanya:

kekayaan, kekuasaan, cita-cita tentang kejayaan bahkan orang tuanya. Tanpa

menunda-nunda lagi, perintah Tuhan segera dilaksanakannya. Gereja San

Damiano yang nyaris runtuh dibangunnya kembali. Tetapi bukan itu maksud

Tuhan sebenarnya. Kemudian, Fransiskus sadar bahwa Gereja bukan pertama-

tama bangunan fisik. Ia sadar bahwa sebenarnya ia dipanggil untuk membarui

hidup menggereja dan menopangnya dengan hidup Injili yang sejati. Cita-cita

Injil tentang kerendahan hati, hidup yang bersahaja, persaudaraaan dan

perdamaian diwujudkannya dalam hidup sehari-hari. Yesus yang miskin telah

mengubah pandangannya tentang nilai hidup. Orang kusta yang dulu dipandang

menjijikkan kini begitu dikasihi dan dihormati.

Itulah Fransiskus Asisi, pencinta kemiskinan dan kesederhanaan yang

tidak membenci orang kaya. Ia adalah pencari keadilan tetapi menolak

pemberontakan; pendoa sejati yang riang-gembira dalam ketiadaan; pelaku tapa

keras tetapi lemah lembut terhadap semua ciptaanNya; bentara Tuhan tanpa

kemegahan dan keagungan. Hanyalah pakaian kasar satu-satunya pembalut tubuh

dalam segala cuaca. Kaki telanjang tanpa tongkat di tangan menelusuri seluruh

kota. Itulah Fransiskus, si miskin dari Asisi.

Page 43: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

22

  

b) Karya-karya Pelayanan Santo Fransiskus Asisi

Hal yang mendorong saudara-saudari untuk mengabdikan diri secara

penuh pada karya rasuli atau karitatif adalah perintah kasih, yang menjadi “jalan”

atau cara hidup bagi setiap orang dan seluruh persaudaraan. “perintah kasih “ itu

sekaligus menjadi misi yang harus diwujudkan (Conti Martino, 2006: 195)

Mereka yang melakukan pertobatan dan melayani Tuhan dalam

pertobatan, dibarui dalam pikiran, hati, kesadaran, sehingga mereka membuka

hatinya untuk mengasihi sesama, dan mencintai sesama seperti diri sendiri (Mat

22:29; Mrk 12:31), memperlihatkan belaskasih dan kemurahan hati Allah kepada

sesama seperti Tuhan melakukannya terhadap setiap orang (Anggaran Ordo

ketiga Reguler, VII).

1) Fransiskus berjumpa dengan Orang Kusta

Perjumpaan Santo Fransiskus dengan orang kusta merupakan titik awal

bagaimana Fransiskus melayani dan menaruh belaskasihan kepada sesama yang

menderita. Suatu hari ketika sedang menunggang kuda, Fransiskus berpapasan

dengan seorang kusta. Biasanya ia sangat jijik dengan orang kusta bahkan jika

mungkin dia akan berbalik menghindar. Tetapi hari itu, ia melakukan hal yang

luar biasa. Daya kekuatan Illahi telah menuntunnya. Ia mendekati orang kusta itu,

kemudian ia turun dari kuda dan memeluk serta mencium si kusta.

Beberapa tahun kemudian, ketika dalam keadaan sekarat, Fransiskus

mengingat kembali peristiwa yang sangat menentukan hidupnya ini. “Ketika aku

dalam dosa, aku merasa amat muak melihat orang kusta. Akan tetapi Tuhan

Page 44: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

23

  

sendiri menghantar aku ke tengah mereka dan aku merawat mereka penuh

kasihan (Was, 1981: 1-3).

Cara hidup Fransiskus ini memukau banyak orang. Dua tahun setelah

pertobatannya, beberapa orang segera bergabung dengannya. Mereka adalah

saudara Bernardus Quintavalle, Sdr. Petrus Catani, Sdr. Egidius dan kemudian

disusul beberapa saudara yang lain. Sepuluh tahun kemudian, Ordo ini

berkembang di seluruh Eropa dengan jumlah saudara lebih dari 3.000 saudara.

Pada tahun 1212, untuk pertama kalinya seorang perempuan datang dan

bergabung dengan Fransiskus. Ia adalah Klara, seorang putri dari bangsawan

Offraduccio. Klara menjadi pendiri gerakan baru yang sekarang dikenal sebagai

Putri Miskin Klara.

Selanjutnya, ada ratusan bahkan ribuan orang, laki-laki dan perempuan,

menikah dan bujang/perawan, yang ingin mengikuti Fransiskus. Untuk mereka

ini, Fransiskus menuliskan sebuah cara hidup sederhana yang kemudian dikenal

sebagai Ordo Ketiga Santo Fransiskus.

2) Santo Fransiskus Sang Pembawa Damai

Ketika pecah perang salib V, Fransiskus pergi Mesir khususnya ke Kota

Damietta. Ditemani oleh saudara Illuminatio, mereka menyeberangi arena

pertempuran menuju ke perkemahan tentara muslim. Tentara muslim pun

menangkap mereka dan membawa ke hadapan Sultan Melek el-Kamhil. Tak

disangka-sangka, Fransiskus dan Illuminatio diterima dengan ramah oleh Sultan.

Bahkan Sultan berkenan mendengarkan uraian Fransiskus tentang Allah

Page 45: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

24

  

Tritunggal Mahakudus dan tentang Yesus Kristus penyelamat semua orang.

Walaupun sultan tidak mau menerima pendamaian dan iman Kristiani,

keberanian dan kelembutan Fransiskus telah menimbulkan simpati dalam hati

Sultan Melek. Sewaktu, Fransiskus dan Illuminatio berpamitan, sultan

memberikan pengawal keamanan sampai batas daerah perkemahan tentara

Kristiani (Bodo, 2002: 145-149).

Saudara-saudara yang pergi di antara kaum muslim dapat membawa diri

secara rohani dengan dua cara. Cara yang satu ialah: tidak menimbulkan

perselisihan dan pertengkaran, tetapi hendaklah mereka tunduk kepada setiap

mahkluk insani karena Allah dan mengaku bahwa mereka adalah orang Kristiani.

Cara yang lain ialah: mewartakan firman Allah bila hal itu mereka anggap

berkenan kepada Allah, supaya orang percaya akan Allah Yang Mahakuasa, Bapa

dan Putra dan Roh Kudus, Pencipta segala sesuatu, dan akan Putra, Penebus dan

Penyelamat, dan supaya dibabtis dan menjadi Kristen.

3) Santo Fransiskus mencintai kesederhanaan

Pada tahun 1224, Fransiskus merayakan Natal di Grecio. Ia ingin

mendramakan kelahiran Yesus dan ingin melihat dengan mata kepala sendiri,

bagaimana kanak-kanak Yesus berbaring dalam palungan beralaskan jerami di

tengah-tengah keledai dan lembu. Fransiskus dan saudara-saudaranya

mengumpulkan orang-orang sederhana dari desa-desa sekitar Grecio. Mereka

sibuk membuat palungan, keledai dan lembu dibawa masuk ke tempat itu (Bodo,

2002:157).

Page 46: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

25

  

Malam itu, orang datang berkerumun dengan riang gembira, membawa

lilin dan obor. Mereka berdesak-desakan menyaksikan perayaan itu. Di atas

palungan itu, dipersembahkan Misa. Fransiskus sebagai diakon menyanyikan

kisah Lukas mengenai kelahiran Yesus dengan suara penuh haru. Kanak-kanak

dalam palungan mula-mula dilihat orang sebagai patung yang mati. Namun,

ketika dihampiri dan digendong Fransiskus, kanak-kanak itu tampaknya hidup

dan bangun dari tidurnya. Semua orang yang hadir tergerak hatinya dan

mencucurkan air mata sewaktu menyaksikan semua itu (Groenen, 1997: 53).

Sejak malam natal yang menakjubkan itu, semua orang Kristen senantiasa

merayakan natal, merayakan kelahiran Kristus dengan membuat kandang tempat

kelahiran Yesus di rumah mereka masing-masing. Bagi Santo Fransiskus hari

raya Natal merupakan kesempatan merayakan lahirnya kanak-kanak Kristus

kembali dalam hati umat manusia. Dia-lah Allah yang datang ke dunia sebagai

seorang anak kecil. Peristiwa ini amat menyentuh hati Fransiskus, Allah

menyatakan diri dalam rupa seorang anak kecil yang tidak berdaya. Juga Dia

menyatakan diri dan hadir dalam rupa roti. Betapa besar Allah menaruh

kepercayaan terhadap kita makhluk ciptaan-Nya. Kerinduan hati Santo

Fransiskus untuk mengasihi mereka yang menderita, tidak berdaya semakin

berkobar. Santo Fransiskus merasakan kehadiran mereka bagaikan anak-anak

kecil di hadapan Allah. Dia mewahyukan dirinya dalam diri orang-orang yang

kecil (Bodo, 2002: 159-160).

Page 47: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

26

  

4) Santo Fransiskus mengandalkan Sang Pencipta

Di kebun Biara San Damiano, dalam keadaan sakit dan menghadapi

berbagai cobaan, Fransiskus menggubah sebuah syair persaudaraan semesta yang

dikenal dengan nama Gita Sang Surya. Ia mengucapkan bait-bait berikut:

Terpujilah Engkau, Tuhanku, dengan sekalian makhluk-Mu

terutama tuanku saudara Surya,

dia itu siang dan menerangi dengan pancarannya.

Dia itu elok dan bersinar dengan teramat cerahnya,

pembawa lambang-Mu, sang Mahaluhur.

Terpujilah Engkau Tuhanku

karena saudari Air,

besar gunanya, merendah, mulia, dan murni.

Terpujilah Engkau, Tuhanku,

karena saudari kami, Ibu Pertiwi,

penyuap dan pengasuh kami,

penghasil buah-buahan,

bunga beraneka-warna dan hijau-hijauan

Puji dan muliakanlah Tuhanku,

beri syukur kepada-Nya,

abdilah Dia dengan kerendahan hati besar (Ladjar, 1988: 260).

Santo Fransiskus memuji Allah sebagai Allah Mahaluhur, Mahakuasa,

Tuhan yang baik, ia mengatakan milikMulah pujian, kemuliaan dan hormat dan

segala pujian. Santo Fransiskus menggambarkan karya penciptaan Allah sendiri

Page 48: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

27

  

yang menciptakan dunia yang kelihatan ini dengan segala kekayaannya, keaneka-

ragamannya. Melalui ciptaan-Nya Allah mengajarkan kebenaran-kebenaran yang

Allah wahyukan demi keselamatan kita (bdk DV 11).

Setiap makhluk (ciptaan Allah) memiliki kebaikan dan kesempurnaannya

sendiri. Dari tiap karya selama "enam hari itu", dikatakan: "Dan Allah melihat

bahwa semuanya itu baik", dikehendaki Allah. Matahari, bulan, air, udara dan ibu

pertiwi semua keanekaan dan ketidak-samaan yang tidak terhitung banyaknya itu

mengatakan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang mencukupi dirinya sendiri,

bahwa makhluk-makhluk hanya ada dalam ketergantungan satu sama lain untuk

saling melengkapi dalam pelayanan timbal balik. Inilah kemahakuasaan Allah

bagi Santo Fransiskus.

Allah menciptakan matahari yang mampu membawa terang yang bersinar

cemerlang bagi makhluk lainnya, sehingga setiap ciptaan lain mampu mengalami

keindahan terangnya. Matahari menjadi sebuah lambang yang mampu memberi

terang yang membawa kebahagiaan bagi orang lain. Santo Fransiskus memuji

kemuliaan Allah melalui matahari yang begitu indah dan dapat berguna untuk

makhluk ciptaan lainnya.

Allah menciptakan bulan, bintang dan cakrawala-cakrawala yang

gemerlapan, megah dan indah. Santo Fransiskus memuji Allah karena saudara

udara yang mampu menopang hidup setiap hidup makhluk ciptaan. Saudara Air

yang memiliki kegunaan yang luar biasa dalam hidup manusia. Air mampu

memberi kehidupan bagi orang lain. Air memiliki keunggulan yaitu selalu

Page 49: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

28

  

merendah dan murni. Saudara api menerangi malam, indah dan cerah ceriah, kuat

dan perkasa.

Saudara ibu pertiwi, Santo Fransiskus menggambarkan bumi sebagai

ciptaan yang menyuap dan mengasuh, menumbuhkan aneka ragam buah-buahan,

bunga warna-warni dan rumput-rumputan.

Keindahan ciptaan mencerminkan keindahan Pencipta yang tidak terbatas.

Ia harus membangkitkan rasa hormat dan menggerakkan manusia supaya

menundukkan akal budi dan kehendaknya kepada Pencipta. Allah menciptakan

segala sesuatu baik adanya, ”Allah melihat bahwa semuanya itu baik” (bdk Kej

1:25).

Santo Fransiskus mengagumi setiap ciptaan yang dikaruniai keunikan,

kebenaran dan kebaikannya sendiri. Makhluk-makhluk yang berbeda-beda itu

mencerminkan dalam kekhususan mereka yang dikehendaki Allah, tiap-tiapnya

dengan caranya sendiri, satu sinar kebijaksanaan dan kebaikan Allah yang tidak

terbatas. Karena itu manusia harus menghormati kodrat yang baik dari setiap

makhluk. Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia yang mampu

mengenal dan mengasihi Penciptanya (GS 12): ialah "yang di dunia merupakan

satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri" (GS 24):

hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta mengambil

bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar

utama bagi martabatnya.

Manusia diciptakan menurut citra Allah, manusia memiliki martabat

sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seorang. Ia mampu mengenal

Page 50: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

29

  

diri sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam kebebasan dan

hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan karena rahmat ia sudah

dipanggil ke dalam perjanjian dengan Penciptanya, untuk memberi kepada-Nya

jawaban iman dan cinta, yang tidak dapat diberikan suatu makhluk lain sebagai

penggantinya.

Umat manusia diciptakan menurut gambar Allah, yang “menghendaki

segenap bangsa manusia dari satu asal mendiami seluruh muka bumi “(Kis

17:26). Semua makhluk harus memiliki sikap solidaritas, karena semua mereka

mempunyai Pencipta yang sama, dan semua mereka diarahkan kepada

kemuliaan-Nya. "Hukum solidaritas dan cinta ini" menegaskan bahwa kendati

keaneka-ragaman pribadi, kebudayaan dan bangsa, semua manusia adalah benar-

benar saudara dan saudari.

5) Wafat dan Kanonisasi Santo Fransiskus

Ketika Fransiskus merasa ajalnya mendekat, ia memanggil semua saudara

yang hadir di Portiuncula. Ia menyuruh mengadakan perjamuan perpisahan,

seperti yang dibuat Yesus pada malam menjelang wafatNya. Injil yang dibacakan

selama perjamuan itu adalah bagian Injil Yohanes yang bercerita tentang Yesus

membasuh kaki para murid-Nya. Memang itulah yang selalu dikehendaki

Fransiskus: menjadi hamba dan pelayan semua orang. Kemudian, Fransiskus

menyuruh para saudara menanggalkan pakaian yang dipakai Fransiskus dan

dalam keadaaan telanjang ia diletakkan di tanah, sama seperti Yesus telanjang,

miskin secara total bergantung di salib yang keras. Sekali lagi, Fransiskus

Page 51: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

30

  

memberkati para saudaranya, lalu sambil menyanyi ia menyerahkan nyawanya

kepada Tuhan. Bersama Yesus, Fransiskus juga dapat berkata, “Selesailah

Sudah” (Groenen, 1997: 57).

Akhirnya pada 3 Oktober 1226 sore hari, ia bertemu muka dengan

Tuhannya yang di dunia ini dilihatnya dalam rupa roti di altar. Pada 4 Oktober

1226, Fransiskus dikuburkan di Gereja San Giorgio di Asisi. Dua tahun kemudian

tepatnya 6 Juli 1228, Fransiskus dikukuhkan sebagai orang kudus oleh Paus

Gregorius IX.

C. Pelayanan Para Suster OSF Sibolga

1. Sejarah Kongregasi OSF Sibolga

Kongregasi OSF Sibolga dimulai oleh lima wanita muda sederhana dan

tidak terpelajar dari Ehingen Jerman Barat, tahun 1848. Mereka melayani umat,

mengunjungi dan merawat sesama yang sakit dan menderita”. Rintangan yang

datang dari berbagai pihak tidak menyurutkan semangat mereka. Meskipun pada

mulanya tidak bermaksud menjadi biarawati, kehendak Allah menuntun mereka

sampai ke sana. Akhirnya komunitas kecil terbentuk, yang kemudian, didasari

oleh semangat dan spiritualitas Santo Fransiskus berkembang menjadi biara. Pada

tahun 1964, lima orang suster misionaris menampakkan kaki di Indonesia dan

menerima misi pertama di keuskupan Sibolga. Sekarang, selain di keuskupan

Sibolga sudah ada komunitas di keuskupan Medan, Semarang dan Flores.

Semangat perutusan para pendiri yakni “ melayani Allah dalam diri manusia yang

menderita”, yang mendasari semua karya tarekat OSF Sibolga. Pada zaman

Page 52: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

31

  

sekarang ini juga, di mana penderitaan manusia semakin banyak, dan kehidupan

kurang dihargai, banyak orang digerakkan oleh panggilan untuk melayani Allah

dalam diri manusia yang menderita.

Tarekat OSF Sibolga dimulai pada saat, di mana dalam keuskupan

Ronttenburg belum ada Suster-suster Belaskasih, juga tidak ada lagi lembaga

hidup bakti lain, malahan tidak ada kemungkinan, menurut pikiran manusia

bahwa dalam waktu dekat akan terbentuknya sebuah tarekat.

Empat puluh tahun telah berlalu sejak dibubarkan dan ditutupnya biara-

biara yang dulu pada dasawarsa pertama abad XIX begitu banyak di daerah

Oberschwaben. Para pemuda dan pemudi yang merasa terpanggil untuk hidup

menurut nasehat-nasehat Injili masih tetap harus meninggalkan tanah airnya dan

mengungsi ke biara-biara di Swis, Bayern dan Perancis, di mana mereka

memperoleh tempat perlindungan. Di daerah Wurttemberg, pemerintah melarang

biarawan-biarawati memakai jubah di depan umum. Pada masa itu, umat katolik

dibanjiri beraneka ragam pengaruh anti katolik, yang membuat umat katolik

bersikap acuh tak acuh terhadap agama dan sebagian lain terpengaruh oleh aliran

keterangan (Aufklarung) yang menyesatkan, sehingga menentang cita-cita

religius yang mendalam. Di antara para imam dan kaum awam, masih tetap ada

sebagian yang berpegang teguh dengan kesetiaan yang tak tergoyangkan terhadap

ajaran dan tradisi katolik yang kudus, dan mereka menyesalkan dengan rasa sedih

bahwa kehilangan berkat yang terpancar dari biara-biara dan harus menyaksikan

putera dan puteri yang baik dari daerah itu masuk biara di luar negeri (Kronik

OSF Sibolga, 1997: 8).

Page 53: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

32

  

Berulangkali mereka telah mengajukan permintaan dan usul-usul kepada

pemerintah dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, hendaknya paling sedikit

mengizinkan Suster-suster Belaskasih membuka biara yang dengan berkat Tuhan

berkarya di tempat lain di rumah sakit dan merawat orang sakit di rumah-rumah,

tetapi usaha itu gagal, karena mayoritas yang beragama Protestan sepakat

menolaknya.Setibanya 1848 terjadi badai revolusi yang berasal dari Perancis

yang dengan sangat cepat melanda hampir seluruh Eropa. Dalam keadaan sulit ini

pemerintah-pemerintah disibukkan dengan hal-hal lain dari pada

mempertahankan rintangan-rintangan yang menghimpit hidup gereja Katolik, dan

sikap yang baik dari rakyat yang beragama katolik memberi harapan, bahwa

menghayati agama di depan umum secara bebas. Pada tahun itu, saat tak

seorangpun mengetahui bagaimana kekacauan politik itu berakhir, Allah

berkenan menabur suatu benih, dari padanya tumbuh Tarekat OSF Sibolga

(Kronik OSF Sibolga, 1997: 9).

Boleh muncul juga suatu pertanyaan siapa sebenarnya yang mendirikan

Tarekat OSF Sibolga? Berkat jasa siapa Tarekat ini bisa berdiri? Jawaban atas

pertanyaan itu adalah seluruh sejarahnya: tarekat ini bukanlah semata-mata karya

manusia semata-mata, tetapi karya Allah. Kelima gadis sederhana dan bersahaja

memang memiliki niat untuk memulai karya dengan melihat tanda-tanda zaman

yang ada di sekitar mereka saat itu. Dengan melihat segala percobaan, tantangan

yang berulangkali datang dan nampaknya tidak dapat dijembatani namun mereka

tetap memiliki semangat untuk berkorban dan kekuatan jiwa untuk terus

melangkah, hal ini dapat dikatakan bahwa mereka dianugerahi rahmat panggilan

Page 54: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

33

  

dari Allah untuk tetap berpegang teguh pada keyakinan serta kesadaran yang

jelas, bahwa mereka tidak menuruti keinginan diri sendiri melainkan ilham dan

dorongan Roh Kudus.

Tarekat ini adalah karya Allah, Allah menghendakinya; Allah

memanggilnya dan karena itu Ia menyertainya dengan perlindungan dan berkat-

Nya yang melindungi dan memberkati Tarekat kita, selama Tarekat kita

meneruskan tugas perutusannya dengan setia seturut tujuan yang dikehendaki

Allah (Kronik OSF Sibolga, 1997).

2. Spiritualitas Kongregasi OSF Sibolga

Pada 1848, kelima gadis sederhana dan tidak terpelajar (Para

pendiri pendahulu suster-suster OSF Sibolga) yaitu Sr.Anna Maria

Bloching, Sr.Maria Anna Braing, Sr.Helena Schwer, Sr.Veronika Moll

dan Sr.Magdalena Moll mengambil keputusan untuk mengabdi Allah

dengan melayani manusia yang menderita (Kronik para Suster-suster

OSF Sibolga, 1997: 20). Para gadis yang sederhana dan bersahaja ini

merasa terpanggil dan menjawab panggilan Tuhan melalui karya

pelayanan sosial. Semangat dan cita-cita hidup persaudaraan

St.Fransiskus Asisi menjadi semangat Suster-suster OSF Sibolga dalam

setiap tugas pelayanan yang dilakukan, artinya bahwa para suster-suster

OSF Sibolga dalam menjawab dan menanggapi panggilan Allah dalam

hidup mereka mengikuti semangat dan cara hidup St. Fransiskus Asisi.

Page 55: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

34

  

Dalam pedoman hidup, para suster OSF Sibolga hampir tidak

mencantumkan spiritualitas demi mendengarkan Injil dan membiarkan

diri dipimpin oleh semangat Santo Fransiskus. Para suster OSF Sibolga

yang ingin ”melayani Allah dalam diri umat manusia yang menderita”,

dapat dikatakan bahwa apabila setia melaksanakan sabda Allah dalam

hidup sehari-hari maka dalam hal ini para suter OSF Sibolga

meneruskan karya penyelamatan-Nya (Kristus diperlihatkan melalui

kehadiran setiap suster).

“Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari

penyakit mereka” (Luk 6:18). Yesus menyembuhkan banyak orang dari berbagai

penyakit, Ia terdorong oleh cinta kasih Allah dan bersedia menolong setiap orang

yang datang kepadaNya. Sifat Yesus dalam Sabda inilah yang menjadi motivasi

daya penggerak para suster OSF Sibolga, artinya bahwa setiap suster diharapkan

juga memiliki sifat Yesus ini dalam melaksanakan pelayanan, membawa

kesembuhan, kebahagiaan, kedamaian dan tidak peduli akan penderitaan mereka

sendiri asal keselamatan Allah sampai pada manusia yang menderita.

Sebagai pengikut Yesus Kristus berdasarkan keteladanan Santo

Fransisikus Asisi, para Suster OSF Sibolga menghayati semangatnya

sebagaimana dikatakan di dalam konstitusi Kongregasi:

Seperti Fransiskus, yang kepadanya Tuhan sendiri mewahyukan bahwa dia harus “hidup menurut Injil Suci” (Wasiat 14), demikian juga kita dipanggil untuk mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya. Yesus Kristus adalah pusat hidup kita. Dia adalah jalan, kebenaran, dan kehidupan (Yoh 14:6). Kita mengikuti Kristus yang tersalib dan bangkit. Kita menyatakan Dia kepada manusia melalui hidup kita. (Konstitusi OSF Sibolga, 1992: no. 1).

Page 56: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

35

  

Kutipan di atas menyiratkan ciri khas spiritualitas para suster OSF

Sibolga, yaitu mencintai Yesus Kristus yang miskin dan menderita; hidup sesuai

dengan semangat Injil artinya memperlihatkan Kristus melalui hidup sehari-hari;

Yesus menjadi pusat hidup dan jalan yang mesti dilalui dengan segala

konsekuensinya.

Hidup Injili, sesuai dengan teladan Fransiskus. Artinya, seperti yang

diwujudkan oleh Fransiskus, Tuhan Yesus Kristus dan Injil-Nya harus

merupakan pusat kehidupan. Hidup menurut Injil artinya hidup sesuai dengan

Kabar Baik Tuhan Yesus Kristus, hidup sebagai anak-anak Allah, saudara dan

saudari Kristus, Kenisah Roh Kudus. Secara praktis setiap rinci kehidupan selalu

dicontohkan oleh Kristus yang membawa kedamaiaan dan kebahagiaan bagi

setiap orang. Kristus adalah “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6), maka para

pengikut Fransiskus harus memiliki keyakinan mendalam bahwa dengan

baptisan dan profesinya, mereka harus menjadi seperti Kristus yang tersalib dan

mengikuti Injil-Nya yang mampu membawa sukacita dan kedamaian bagi sesama

yang dilayani.

Anggaran Ordo Ketiga Reguler Santo Fransiskus Asisi meminta saudara-

saudari untuk memandang Kristus sebagai dasar satu-satunya eksistensi manusia

(vocazione di vita = panggilan hidup), eksistensi kristianitas (panggilan kristen)

dan hidup bakti (panggilan religius). Kristus dilihat dan ditampilkan tidak saja

sebagai pengantara (per Cristo) dan teladan (in Cristo) dalam tata penciptaan

(Kol 1:16), tetapi juga sebagai dasar dan ideal satu-satunya dalam hidup bakti

Page 57: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

36

  

yakni mereka yang pola hidupnya didasarkan pada kata-kata dan teladan penebus

kita ( Ladjar, 1988: 17).

Tugas para suster OSF Sibolga adalah mengerjakan kesucian dengan

penuh semangat, sehingga senantiasa rela berkarya dan berkorban dalam

pengabdian kepada orang yang menderita demi cinta kasih kita kepada Allah dan

dengan cara demikian para suster OSF Sibolga membaktikan dan menyerahkan

diri, sehingga sungguh mengabdi Tuhan Allah dalam diri orang sakit dan miskin,

ingin berkenan kepada Allah dan mencari ganjaran-Nya melulu (Kronik Suster-

suster OSF Sibolga, 1997:15-16).

3. Semangat Dasar pelayanan Para Suster OSF Sibolga

Dasar semangat pelayanan para suster OSF Sibolga bersumber dari

semangat pelayanan Yesus sendiri yang bersedia datang ke dunia untuk melayani

dan bukan untuk dilayani.

Pola hidup Saudara-Saudari Ordo Ketiga Reguler Santo Fransiskus ialah menepati Injil Suci Tuhan kita Yesus Kristus, dengan hidup dalam ketaatan, dalam kemiskinan dan kemurnian. Sebagai pengikut Yesus Kristus menurut teladan Fransiskus, mereka wajib mengerjakan hal-hal yang lebih besar dan luhur dengan menepati perintah dan nasihat Tuhan kita Yesus Kristus; dan mereka harus mengingkari diri sebagaimana mereka masing-masing telah janjikan kepada Allah (Anggaran Dasar art. 1). Para suster OSF memiliki semangat dasar yakni mengabdi Allah dalam

diri orang-orang yang menderita. Mengasihi kasih berarti mencintai Kristus,

menjadi solider dengan semua orang yang menderita seperti Kristus, dan

mengangkat mereka dari penderitaan dengan kekuatan kasih. Sesuai teladan santo

Fransiskus sendiri menjadi seorang miskin, seorang penderita, seorang yang

Page 58: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

37

  

rapuh, seorang pengasih yang luar biasa, seorang yang penuh sukacita. Fransiskus

sungguh mencintai Kasih maka ia juga melipatgandakan kasih itu di dunia ini.

Fransiskus mengajak para pengikutnya dengan berkata:

Kita meneruskan warisan para pendiri kita, selagi kita seperti Fransiskus hidup di tengah Saudara dan Saudari kita, terbuka untuk penderitaan zaman ini, sesuai teladan Kristus: “ Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” bdk Luk 22:27, (Anggaran Dasar, Tugas dan Perutusan art 4).

Berdasarkan semangat tugas dan perutusan yang terdapat dalam Anggaran

Dasar para suster OSF Sibolga, maka setiap suster OSF Sibolga hendaknya

membaktikan seluruh hidup dan segala daya kekuatan dalam pelayanan kepada

sesama manusia khususnya bagi mereka yang menderita. Dari kutipan di atas

para suster OSF Sibolga diarahkan pada suatu pemahaman bagaimana

sampai pada suatu proses penyadaran, bagaimana mewujudkan ”hidup

dan merasul di tengah-tengah masyarakat” dengan hidup sederhana, dan

tinggal bersama mereka.

Dalam konstitiusi para suster OSF Sibolga dikatakan bahwa asal

atau sumber persaudaraan adalah Allah Tritunggal.

Asal, gambar serta kepenuhan setiap persaudaraan adalah Allah Tritunggal. Dia telah memanggil kita bersama menjadi satu persaudaraan Rohani. Setiap suster dipanggil untuk membagikan anugerah yang diberikan Allah kepadanya dan untuk menjadikan persekutuan kita tempat belas kasih, sukacita dan damai bagi setiap orang (Konstitusi, Tugas dan Perutusan art 3).

Hal ini menunjukkan bahwa ”Persaudaraan” adalah merupakan

suatu nilai yang amat penting bagi umat Kristiani terlebih sebagai

seorang Fransiskan. Dalam konstitusi tugas dan perutusan di atas

Page 59: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

38

  

dikatakan bahwa sumber dan tujuan dibentuknya persaudaraan sangat

jelas. Sumber persaudaraan adalah Allah Tritunggal dan gambaran

persaudaraan yang ingin diwujudkan adalah gambaran Allah Tritunggal.

Para suster OSF Sibolga mengambil gambaran Allah Tritunggal sebagai

dasar, model dan dan cita-cita persaudaraan yang ingin diwujudkan.

Maksudnya bahwa dalam persaudaraan (membentuk komunitas) Pribadi Bapa

sebagai Pencipta nyata dalam hidup, Putera sebagai Penebus mampu mengangkat

manusia menjadi anak-anak Allah (yang bermartabat), dan Roh Kudus dirasakan

pembaharu yang menghiburkan (Persiapan Kapitel XII).

Setiap komunitas menjadi ruang mewujudkan cita-cita

persaudaraan. Pribadi-pribadi yang tinggal di dalamnya saling

membangun, tidak menghalangi kemajuan pribadi yang lain sebagaimana

gambar Allah Tritunggal. Secara khusus sebagai Fransiskan,

persaudaraan mencakup hubungan dengan seluruh alam ciptaan. Sebagai

ciptaan Allah yang sama, maka manusia tidak berhak

menghancurkannya. Fransiskus telah menunjukkkan teladan itu dengan

sangat konkrit, setiap makhluk yang dekat dengan Fransiskus mengalami

kehidupan dan Fransiskus sangat erat relasinya dengan alam. Fransiskus

menyapa segala sesuatu dengan ”saudara-saudari” yang menggambarkan

makhluk lain itu tidak lebih rendah dari dirinya sendiri.

Page 60: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

39

  

4. Karya-karya Pelayanan Para Suster OSF Sibolga

Kemampuan untuk mengabdi atau bekerja merupakan karunia

Allah. Karena itu saudara-saudara diminta untuk mengabdi dan bekerja,

tidak saja dengan ”setia” tetapi ”dengan penuh bakti”. (Syukur, 2006:

108)

Tugas para pendiri, yaitu ”melayani Allah dalam diri manusia

yang menderita”, mendasari semua karya tarekat OSF Sibolga. Bidang

karya OSF Sibolga tergantung pada zaman dan keadaan setempat. Karya

pelayanan merawat dan mengobati orang-orang sakit, cacat, anak-anak

dan jompo. Suster-suster lain bekerja di rumah tangga, bagian pertanian,

dan kerajinan tangan. Para suster OSF Sibolga melayani dalam bidang

pendidikan, pembinaan, seni hidup dan administrasi. Banyak suster

melaksanakan tugas pastoralnya bersamaan dengan tugasnya atau di

samping pekerjaan tetap mereka (Konstitusi OSF Sibolga ”Hidup

Kerasulan” ayat 9.1).

Sebagai orang miskin, saudara saudari yang mendapat dari Tuhan anugerah untuk mengabdi dan bekerja, hendaklah menjalankan pengabdian pekerjaannya dengan setia dan bakti. Dengan demikian mereka mengenyahkan pengangguran, musuh jiwa itu. Tetapi hendaknya mereka menjalankannya sedemikian, sehingga semangat doa dan kebaktian yang suci tidak mereka padamkan; kepadanya harus dibaktikan hal-hal lainnya yang bersifat sementara (Anggaran Dasar 18).

Para suster dari Reute mempersembahkan diri kepada Allah dan

mengabdikan diri kepada manusia yang tidak berdaya. Bagi para suster OSF,

orang cacat mental dan lanjut usia tidak merupakan masalah sosial, melainkan

mereka adalah manusia yang bermartabat. Di dalam diri orang-orang yang

Page 61: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

40

  

demikian para suster menemukan wajah Kristus yang menderita. Melalui

pengabdian pada orang yang menderita, para suster mewujudkan pilihan Santo

Fransiskus terhadap orang yang termiskin, mereka menampakkan Kristus yang

tersalib dan bangkit sebagaimana telah dinyatakan oleh Beata Elisabeth dan

kelima pendiri.

Berpedoman pada Injil dan semangat santo Fransiskus para suster OSF

Sibolga mengangkat martabat sesama manusia melalui pelayanan di Poliklinik,

klinik bersalin, asrama-asrama putri, Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Panti

Asuhan, rumah retret dan kursus-kursus kepandaian putri. Pelayanan para suster

OSF Sibolga tertuju kepada saudara-saudari yang kurang dijangkau oleh

pelayanan umum seperti Di Pulau Tello - Nias, Manduamas - Tapanuli Tengah,

Nangaroro Ende Flores, Gido – Nias. Para suster OSF Sibolga juga melibatkan

diri dalam karya misi di Brasil Timur Laut.

D. Semangat Persaudaraan sebagai warisan Santo Fransiskus Asisi

Bagi Santo Fransiskus Asisi, istilah saudara mengandung makna yang

sangat mendalam. Dalam tulisan-tulisannya, seperti Anggaran Dasar, Wasiat,

Petuah, dan surat-surat, ia selalu menyapa para pengikutnya atau orang yang

dialamatkannya dengan sapaan “Saudara.” Dalam mukadimah Anggaran Dasar

yang disahkan dengan Bulla, Fransiskus dengan terang menulis bahwa cara hidup

yang ia bangun ini ditujukan untuk orang-orang yang menamakan dirinya

Saudara-saudara Dina: “Demi nama Tuhan! Mulailah cara hidup Saudara-saudara

Dina” (Anggaran dasar dengan Bulla. I).

Page 62: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

41

  

Terhadap para pengikutnya, Fransiskus dengan jelas menasehatkan

bahwa: “Kamu semua adalah saudara” (Ang garan Dasar Tanpa Bulla XXII:

33). Sapaan tersebut bukan sekedar sebuah istilah formal melainkan ungkapan

keyakinannya bahwa para pengikutnya merupakan pribadi-pribadi yang

dianugerahkan Tuhan sendiri. Dalam Wasiatnya ia menulis demikian: “Sesudah

Tuhan memberi aku sejumlah saudara, tidak seorang pun menununjukkan

kepadaku apa yang harus kuperbuat; tetapi Yang Mahatinggi sendiri

mewahyukan kepadaku, bahwa aku harus hidup menurut pola Injil Suci.” (Wasiat

14).

Fransiskus menasehatkan para pengikutnya agar saling melayani sebagai

saudara dan saudari (sapaan untuk Santa Klara dan para pengikutnya), oleh

karena kesamaan martabat mereka di hadapan Allah. Sebab bagi Fransiskus

harkat manusia sesungguhnya terletak pada martabatnya sebagai citra Allah, dan

bukan karena kedudukan, jabatan, kuasa, atau kelebihan manusiawi lainnya.

Dengan menimbah Sabda Tuhan sendiri, Ia menghendaki agar para saudara agar

tidak menyebut seseorangpun sebagai bapa di bumi ini, atau sebagai rabi. “Sebab

Bapamu hanya satu di Surga, dan Rabimu hanya satu di Surga” (Anggaran Dasar

Tanpa Bulla XXII: 34-35).

Demikian halnya para saudara yang diberi kepercayaan untuk memimpin

saudara lain, hendaknya tidak menyebut diri sebagai pemimpin atau atasan

melainkan pelayan (minister). Fransiskus bahkan lebih tegas menghendaki agar

para pemimpin disebut hamba persaudaraan: “Saudara sekalian wajib selalu

mempunyai seorang saudara anggota tarekat ini sebagai minister jenderal dan

Page 63: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

42

  

hamba seluruh persaudaraan, dan mereka diwajibkan dengan keras untuk taat

kepadanya” (Anggaran Dasar Dengan Bulla VIII: 1). Para minister itu

hendaknya melayani para saudara dengan model pelayanan Yesus sendiri. “Aku

datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani”, firman Tuhan (Mat

20: 28). Bertolak dari nasehat Injil tersebut, Fransiskus, dalam Petuahnya,

mewariskan nasehat ini kepada para saudaranya: “Mereka yang ditetapkan

sebagai atasan bagi yang lain tidak boleh lebih berbangga atas tugas pimpinan itu

daripada kalau mereka diberi tugas membasuh kaki saudara-saudara” (Petuah IV:

2).

Dengan kata lain, persaudaraan merupakan warisan kunci kharisma

Fransiskus dari Asisi, ungkapan semangat kedinaan dari kedalam hatinya.

Persaudaraan merupakan spiritualitas Fransiskan. Fransiskus sendiri

menasehatkan para saudaranya agar menghayati semangat persaudaraan dalam

tugas pelayanan mereka, saling melayani lebih dari pelayanan seorang ibu kepada

anaknya. Misalnya pelayanan kepada saudara yang sakit, yang tua, yang datang

sebagai musafir dan perantau. Bahkan seluruh makhluk hidup, bagi Fransiskus

adalah saudara. Hal ini terangkum dalam madah pujian kepada Tuhan yang

digubahnya menjelang akhir hidupnya, yang dikenal dengan “Kidung saudara

Matahari”. Semangat persaudaraan semesta inilah yang menjadi dasar

spiritualitas yang coba dihayati olah para suster OSF sampai zaman ini.

Page 64: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

43

  

E. Pentingnya Spiritualitas Persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam

Semangat Pelayanan Para Suster OSF Sibolga

Spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi sangat penting dalam

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga. Hal ini disebabkan karena

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi merupakan jiwa setiap karya

pelayanan para suster OSF Sibolga. Spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus

Asisi merupakan sikap dasar yang mampu menyemangati dan menggerakkan

setiap suster dalam melaksanakan karya pelayanan. Setiap suster dipanggil untuk

membagikan anugerah yang diberikan Allah kepadanya dan untuk menjadikan

persekutuan kita tempat belas kasih, sukacita dan damai bagi setiap orang

(Konstitusi OSF Sibolga1992: 3).

Saudara-saudari hendaknya mengasihi dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Hendaknya mereka meluhurkan Tuhan dalam pekerjaan mereka, sebab untuk itulah mereka ke seluruh dunia, yakni untuk menjadi saksi suara-Nya dengan perkataan dan perbuatan dan untuk memberitahukan kepada semua orang, bahwa tak ada yang mahakuasa selain Dia (Anggaran Dasar Hidup Rasuli 9: 29)

Para suster OSF Sibolga diharapkan dapat bertumbuh dan menjadi lebih

baik apabila saling mengasihi dan dikasihi. Kasih itu disempurnakan dalam

penyerahan diri kepada orang-orang lain. Kasih yang sempurna seperti inilah

yang dimohon oleh Fransiskus. Santo Fransiskus telah melakukan kasih yang

diharapkan itu, dalam perjumpaannnya dengan orang-orang kusta membawa

perubahan yang radikal dalam hidupnya. Dedikasi Fransiskus untuk menolong

orang-orang kusta membuat caranya memandang dan merasakan menjadi berbeda

total dengan apa yang telah dialaminya sebelum itu. Santo Fransiskus heran

Page 65: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

44

  

terhadap dirinya sendiri dari mana dia menemukan kekuatan untuk mengatasi

rasa benci dan jijiknya terhadap orang kusta yang buruk-rupa di pinggir jalan,

menciumnya dan membersihkan luka-luka pada tubuh orang kusta. Bagi

Fransiskus, jawabnya terletak pada salib, penyerahan diri Kristus yang penuh

pengorbanan. Maka dia mohon kekuatan untuk memampukan dirinya dalam

melanjutkan apa yang telah dimulainya, yakni menolong orang-orang kusta.

Fransiskus meluaskan kasihnya pertama-tama kepada para penderita

kusta, kemudian meluaskannya kepada siapa saja, dengan hidup di tengah orang-

orang jelata dan yang dipandang hina, orang miskin dan lemah, orang sakit dan

orang kusta serta pengemis di pinggir jalan (Anggaran Dasar Tanpa Bulla IX:2).

Fransiskus menyadari bahwa dia tidak akan pernah dapat melakukan

semua itu sendiri: dia tahu dirinya memerlukan kasih, yang akan membuatnya

mampu untuk melihat sesama dalam terang yang baru dan memberikan dirinya

kepada mereka. Untuk itu dia membutuhkan suatu kasih yang akan menolongnya

untuk dilahirkan kembali dan mulai hidup baru. Itulah sebabnya mengapa dia

mohon diberikan suatu kasih yang sempurna melalui Roh Allah yang senantiasa

hadir mendampingi dan berkarya malalui umat-Nya.

Tanpa spiritualitas, karya dan pelayanan seseorang hanya menjadi suatu

rutinitas, pelayanan yang berjalan tanpa memiliki jiwa. Pelayanan yang

dilakukan tanpa jiwa tentu juga membawa dampak yang kurang baik bagi orang

yang dilayani. Spiritualitas yang dikatakan sebagai daya kekuatan atau Roh yang

mampu menggerakkan, maka dapat dikatakan bahwa setiap suster OSF Sibolga

Page 66: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

45

  

dalam melakukan karya pelayanan diharapkan berkarya atas dorongan Roh yang

mampu memberikan kekuatan yaitu Roh Allah sendiri seperti halnya Santo

Fransiskus yang mengandalkan Allah dalam setiap karya pelayanan yang

dilakukakannya. Santo Fransiskus mampu merawat orang kusta yang pada

awalnya menjijikkan dan memuakkan, namun karena kekuatan kasih Allah yang

hadir dalan dirinya, maka Santo Fransiskus pun mampu melaksanakannya.

F. Kerangka pikir dan hipotesis

1. Hubungan antara variabel

Spiritulitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi tampak dalam

seluruh perjalanan hidup dan karya pelayanannya. Unsur hakiki spiritualitas

Santo Fransiskus Asisi adalah hidup doa, Persaudaraan, dan kesederhanaan

(kemiskinan). Hidup doa bagi santo Fransiskus merupakan nafas kehidupan dan

sumber daya. Dalam Doa sesorang dapat menemukan dirinya sendiri yang

sungguh tergantung pada Tuhan, semakin bersatu dalam persaudaraan dan siap

sedia melayani demi kemuliaan Tuhan. Persaudaraan yang dihayati Santo

Fransiskus adalah segala sesuatunya dipandangnya sebagai saudara. Semua

makhluk ciptaan Allah adalah saudara, yang berpusatkan pada Kristus. Semua

menjadi saudara, terutama manusia, dipandangnya sebagai saudara yang paling

luhur, diciptakan seturut gambaran Allah sendiri. Persaudaraan harus dibangun

atas dasar anugerah Tuhan. Setiap saudara adalah Anugerah Tuhan, dan dalam

setiap saudara Allah meraja. Bagi Fransiskus, kemiskinan merupakan cara

hidupnya, sikap hati dan nyata dalam hidup yang dijalaninya. Apa yang perlu,

Page 67: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

46

  

yakni makanan dan pakaian, dianggapnya sudah cukup. Segala barang di dunia

ini hanyalah sebagai sarana saja untuk sampai pada penyerahan diri kepada Allah

saja, tidak boleh menghalangi penghayatan kemiskinan. Dengan hidup miskin,

orang diajak untuk menghampakan diri di hadapan Allah.

Pelayanan para suster OSF Sibolga adalah tindakan melayani

anak-anak panti asuhan, gadis-gadis yang tidak terpelajar, mendampingi

anak-anak asrama, merawat orang-orang sakit, melayani di rumah

retret, berpastoral serta mengajar anak-anak tingkat taman kanak-kanak

dan sekolah dasar yang diserta sikap keras, mau belajar dan melayani

dengan tulus.

Cara hidup dan karya pelayanan Santo Fransiskus yang dipenuhi

semangat hidup doa, persaudaraan dan kesederhanaan (kemiskinan) ini yang

diikuti oleh para suster OSF Sibolga. Para suster OSF Sibolga dalam tindakan

melayani harus memiliki semangat hidup doa, semangat persaudaraan dan rela

menghayati semangat kesederhanaan (kemiskinan). Semangat hidup doa,

persaudaraan dan semangat kesederhanaan (kemiskinan) dapat mambantu para

suster OSF Sibolga dalam pelayanan untuk memiliki sikap mau belajar, bekerja

keras dan melayani dengan tulus ikhlas.

Spiritualitas Santo Fransiskus Asisi berperan dalam pelayanan para suster

OSF Sibolga melalui hidup doa, persaudaraan dan kemiskinan. Dengan demikian

spiritualitas persaudaran santo Fransiskus Asisi memiliki peranan dalam

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

Page 68: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

47

  

Keterangan:

Gambar ini terbentuk dari dua variabel

X : Spiritualitas Persaudaran Santo Fransiskus Asisi

Y : Pelayanan para Suster OSF Sibolga

2. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka hipotesis yang dapat diajukan

dalam penelitian ini adalah

Ho : Tidak ada pengaruh spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus

Asisi dalam pelayanan para suster OSF Sibolga

H₁ : Ada peranan spiritualitas persaudaraan santo Fransiskus Asisi dalam

pelayanan para suster OSF Sibolga.

Hipotesis diuji pada taraf signifikansi 5%.

X Y

Page 69: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III ini akan menguraikan: jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, populasi dan sample, teknik pengumpulan data dan uji coba instrumen

yang dipakai penulis dalam penelitian tentang penghayatan spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi yang dibatasi pada perilaku doa,

persaudaraan dan kesederhanaan dan tindakan pelayanan para suster OSF Sibolga

yang disertai dengan sikap kerja keras, mau belajar dan melayani dengan tulus

ikhlas.

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif bersifat Ex post facto, yaitu penelitian yang menunjuk

kepada perlakuan variable bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti

tidak perlu memberikan perlakuan lagi, peneliti hanya melihat efeknya pada

variable terikat. Penelitian Ex post facto dapat mengkaji pengaruh dua variabel

bebas atau lebih dalam waktu bersamaan untuk menentukan efek variabel bebas

tersebut pada variabel terikat. Dengan penelitian ini peneliti akan melihat peranan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan yang

dilaksanakan oleh para suster OSF Sibolga.

Page 70: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

49

  

B. Desain penelitian

1) Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat

(Sugiyono, 2010: 4).

2) Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 4).

Peranan Spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga. Spiritualitas Persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi adalah variabel independen (X) dan semangat pelayanan para

suster OSF Sibolga adalah variabel dependen (Y).

C. Tempat dan waktu penelitian

1) Tempat

Penelitian ini akan dilaksakanan di setiap komunitas para suster OSF

Sibolga yang ada di Jogyakarta, Sumatera (Medan, Sibolga, Nias) dan Flores.

Komunitas para suster OSF Sibolga dipilih sebagai tempat atau lokasi penelitian,

karena berdasarkan pertimbangan. Pertama, yang mau diteliti adalah semangat

spiritualitas Santo Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga, maka yang perlu diteliti adalah para suster OSF Sibolga yang

Page 71: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

50

  

menghayati semangat spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi. Kedua,

peneliti lebih mudah memperoleh ijin melakukan penelitian karena peneliti

adalah salah seorang anggota dari Kongregasi suster OSF Sibolga.

2) Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010.

D. Populasi dan Sampel penelitian

1) Populasi

Menurut Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo, Populasi adalah jumlah

dari keseluruhan objek satuan-satuan/individu-individu yang karakteristiknya

hendak digunakan (Sunyoto, 2009:125). Dalam penelitian ini, yang menjadi

populasi adalah para suster OSF Sibolga yang berkarya dengan meneladani

semangat spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi.

2) Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendaknya

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih

sedikit dari pada jumlah populasi). Sampel penelitian ini adalah para suster OSF

Sibolga yang masih aktif berkarya sebanyak 60 responden (Sunyoto, 2009:125).

Teknik yang digunakan untuk menentukan ialah sampel terpakai yaitu sampel

diambil dari keseluruhan populasi.

Page 72: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

51

  

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis data

Skala interval adalah skala yang memberi jarak interval yang sama dari

suatu titik asal yang tidak tetap. Skala interval bukan saja menyusun urutan objek

atau kejadian berdasarkan jumlah atribut yang diwakili, melainkan juga

menetapkan interval yang sama di antara unit-unit ukuran. Perbedaan yang sama

dalam angka menunjukkan perbedaan yang sama pula dalam sifat atribut yang

sedang diukur. Termometer Fahrenheit dan Celcius merupakan contoh skala

interval. (Furchan, 2007:146) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data interval yaitu data mengenai peranan spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi terhadap semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

2. Teknik Instrument Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner, yaitu dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus, semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga. Dengan rincian spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus sebanyak 25

pertanyaan dan semangat pelayanan para suster OSF Sibolga sebanyak 25

pertanyaan. Data kuisioner ini menggunakan skala perbedaan semantik,

Perbedaan semantik merupakan skala yang terdiri dari lima tingkatan, tetapi akan

dimodifikasi menjadi empat tingkatan yakni: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak

Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS), di mana alternatif jawaban sangat

tidak setuju sampai dengan sangat setuju, nilai skor 1-4, yakni:

Page 73: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

52

  

Sangat Tidak Setuju mendapat nilai skor 1;

Tidak Setuju mendapat nilai skor 2;

Setuju mendapat nilai skor 3;

Sangat Setuju mendapat nilai skor 4.

Tabel- 1 Kisi-kisi Instrumen

No Dimensi Nilai Indikator Nomor Butir

1 a. Berdoa

• Hadir tepat waktu untuk berdoa

• Senang mendengarkan Firman Tuhan

1-2 3-4

b. Persaudaraan

• Menerima orang tanpa membedakan

• Menyapa orang lain dengan ramah dan sopan santun

• Mengganggap orang lain penting

• Mampu bekerja sama • Bersaudara dengan semua

orang

5-6 7-9 10-11 12-14 15-16

c. Kesederhanaan • Memakai barang sesuai kebutuhan

• Rendah hati meminta kebutuhan pribadi

• Berbagi dengan sesama

17-19 20 -22 23-25

2 a. Kerja keras

• Datang lebih awal di tempat kerja

• Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya

• Disiplin

26-27 28-30 31-32

b. Mau belajar

• Senang menemukan pengetahuan baru

• Mempelajari berbagai ketrampilan yang mendukung pelayanan

• Mau bertanya dan bersedia

33-34 35-37 38-40

Page 74: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

53

  

menerima teguran

c. Melayani dengan tulus ikhlas

• Rela berkorban • Tidak mengharapkan

imbalan • Kesediaan berkarya di

mana saja. • Melayani dengan sepenuh

hati

41-44 45-46 47-48 49-50

PENILAIAN

Spiritualitas Persaudaraan Santo Fransiskus Asisi

Skor tiap butir soal 4x25 = 100 (total skor)

Semangat Pelayanan Sosial Para Suster OSF Sibolga

Skor tiap butir soal 4x 25 = 100 untuk skala sikapnya.

Total skor keseluruhan adalah 200

3. Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrument terhadap peranan spiritualitaas persaudaraan

Santo Fransiskus Asisi dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai.

Artinya intrumen langsung untuk pengambilan data. Data yang telah diperoleh

digunakan untuk menganalisis instrumen. Instrumen yang tidak valid dibuang.

Data dari intrumen yang valid dipakai untuk uji hipotesis.

a) Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid atau tidaknya suatu

kuisioner. Kuisioner valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Sunyoto,

Page 75: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

54

  

2009:72). Mengukur tingkat validitas dilakukan dengan menghitung antara skor

masing-masing butir pertanyaan dan total skor.

Ho = skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.

Ha = skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor kontruk.

Pengujian untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom = n-k,

dalam hal ini 56-2 atau df 54 dan satu daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05

didapat r tabel 0,266. Jika r hitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai positif

dan lebih besar dari r table (lihat corrected item-total correlation) maka butir

pertanyaan tersebut dikatakan valid. Data yang diperoleh diolah, dan setelah

dianalisis dengan program excel dapat ditemukan 2 butir soal yang tidak

signifikan dalam taraf 5% yakni soal nomor 5 dan 44. Kedua soal yang tidak

valid tersebut akan dibuang.

b) Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan reliabel atau andal apabila

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten (Sunyoto: 2009, 67).

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One shot atau pengukuran sekali

saja. Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan

kuisioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antarskor

jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan computer Statistical

program for Society Science (SPSS), dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu

Page 76: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

55

  

konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >

0,60 (Sunyoto: 2009, 68).

F. Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini berjenis interval. Analisis dilakukan dalam tiga

langkah, yakni: Uji persyarat, analisis deskriptif dan analisis regresi dengan dua

prediktor. Uji persyaratan yang dilakukan berupa uji normalitas dan linieritas,

autokorelasi, multikolinieritas melalui SPSS 12.0 for windows 2007. Analisis

data penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan analisis regresi.

1. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang berjaring

berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka analisis

untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Analisis dilakukan dengan bantuan

computer program SPSS 12.0 for windows 2007. Data dianggap normal jika

keluar analisis regresi pada Normal Probability Plots titik-titik data membentuk

pola linier sehingga konsisten dengan distribusi normal. Data tidak terjadi

autokorelasi jika nilai pada tabel Model Summary pada kolom Durbin-Watson di

temukan 2,113 dalam arti tidak kurang dari satu atau lebih dari tiga.

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang

linier antara variabel bebas dan terikat. Hubungan variabel bebas dan terikat

dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikansi 5%, bila F dihitung < F

tabel berarti hubungan linear.

Page 77: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

56

  

Uji multikolinieritas persyaratan untuk dapat dilaksanakan teknik analisis

regresi adalah tidak terjadi multikolinieritas atau hubungan yang erat antara

variabel independent. Tingginya korelasi antara variabel bebas (X) merupakan

indikasi adanya masalah kolinieritas, hal ini dapat didentitifikasi dari besarnya

nilai determinasi (r²) jika nilai determinasi (0,05) berarti tidak terjadi masalah

kolinieritas.

Analisi deskriptif dilakukan untuk memperoleh nilai rata-rata setiap

variabel dan mengklasifikasikan data setiap variabel dalam empat tingkatan,

dengan kriteria sebagai tampak dalam tabel berikut:

Tabel- 2 Kriteria Klasifikasi Spiritualitas

Klasifikasi

Skor

Sangat Baik 78 - 96

Baik 60 – 77,9

Cukup 41,9 – 59,9

Kurang 24 – 41,9

Kriteria di atas diambil dari skor maksimal-skor minimal/jumlah

tingkatan dari setiap variabel adalah:

Skor minimal : 1 x 24 = 24

Skor Maksimal: 4 x 24 = 96

N : 4

Interval: (Smax-Smin)/n = (96-24)/4 = 18

Page 78: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

57

  

Tabel 3. Kriteria Klasifikasi Semangat Pelayanan

Klasifikasi

Skor

Sangat Baik 78 - 96

Baik 60 – 77,9

Cukup 42 – 59,9

Kurang 24 – 41,9

2. Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi

dan analisis deskripsi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Variabel yang akan diuji

yaitu spiritualitas Santo Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan para suster

OSF Sibolga. Uji hipotesis ini untuk membuktikan hipotesis awal yang telah

dirumuskan oleh peneliti berdasarkan kajian pustaka yang menyatakan bahwa

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi berperan dalam pelayanan para

suster OSF Sibolga. Analisis penelitian menggunakan analisis regresi sederhana

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Analisis regresi

dengan bantuan computer program SPSS dimana nilai x dan nilai y harus dicari

Χ→Υ untuk mencari signifikannya dengan taraf 5%.

Page 79: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

58

  

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga. Berdasarkan tujuan tersebut maka teknik statistik yang digunakan dalam

uji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik regresi product moment, dengan

menggunakan jasa computer program SPSS 12.0 for windows 2007.

Page 80: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan menguraikan laporan dan pembahasan penelitian yang

telah dijabarkan dalam Bab III mengenai penghayatan nilai-nilai spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dan tindakan pelayanan para suster OSF

Sibolga.

A. Data Hasil Penelitian

Peneliti menyebarkan kuisioner kepada para suster OSF Sibolga sebanyak

60 responden. Kuisioner yang terkumpul kembali kepada peneliti 56 responden

dan semuanya memenuhi standar untuk dijadikan subjek penelitian.

Tabel Skor Total Varibel X dan Y.

Tabel- 4 Skor total Variabel X dan Y

No. Urut NAMA Spiritualitas Pelayanan

X Y 1 PS 1 88 85 2 PS 2 79 85 3 PS 3 79 85 4 PS 4 78 85 5 PS 5 82 85 6 PS 6 83 76 7 PS 7 77 69 8 PS 8 64 76 9 PS 9 91 83 10 PS 10 82 75 11 PS 11 81 75 12 PS 12 81 83

Page 81: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

60

  

27 PS 27 97 88 28 PS 28 82 78 29 PS 29 90 80 30 Ps 30 87 90 31 PS 31 80 82 32 PS 32 87 86 33 PS 33 74 69 34 PS 34 76 73 35 PS 35 80 74 36 PS 36 81 76 37 PS 37 69 70 38 PS 38 90 86 39 PS 39 81 87 40 PS 40 83 77 41 PS 41 87 84 42 Ps 42 84 78 43 PS 43 81 94 44 PS 44 75 62 45 PS 45 83 84 46 PS 46 78 77 47 PS 47 66 64 48 PS 48 69 65 49 PS 49 75 87 50 PS 50 93 95 51 PS 51 81 74

No. Urut NAMA Spiritualitas Pelayanan

X Y 13 PS 13 76 74 14 PS 14 90 77 15 PS 15 85 78 16 PS 16 88 76 17 PS 17 90 80 18 PS 18 89 73 19 PS 19 89 80 20 PS 20 98 96 21 PS 21 92 75 22 Ps 22 88 90 23 PS 23 89 77 24 PS 24 86 77 25 PS 25 86 82 26 PS 26 88 65

Page 82: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

61

  

No. Urut NAMA Spiritualitas Pelayanan

X Y 52 PS 52 86 79 53 PS 53 95 90 54 PS 54 93 85 55 PS 55 83 79 56 PS 56 67 62

Keterangan:

• X merupakan variabel Spiritualitas Persaudaraan Santo Fransiskus Asisi

• Y merupakan semangat pelayanan para suster OSF Sibolga

B. Analisis validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Valid berarti tepat, sahih dan mengukur apa yang diukur. Evaluasi yang

baik ialah yang memberikan informasi seturut yang diharapkan. Pada penelitian

ini jumlah responden atau N adalah 56, sehingga diketahui dari R table product

moment signifikansi 5% adalah 0,264.

Tabel- 5. Kriteria klasifikasi tingkat validitas

Val = 0,08 hingga 1,00 Sangat tinggi

Val = 0,60 hingga 0,79 Tinggi

Val = 0,40 hingga 0,59 Cukup

Val = 0,20 hingga 0,39 Rendah

Val = 0,00 hingga 0,19 sangat rendah

Page 83: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

62

  

Tabel- 6 Analisis Soal atau Instrumen

Soal Val Soal Val Keterangan

1 0,34 26 0,48 1. Ada dua instrumen yang

tergolong rendah dan

dalam hal ini dikatakan

tidak valid sehingga kedua

intrumen ini dibuang yaitu

intrumen nomor 5 dan 44.

2. Selebihnya semua instrumen

yang berjumlah 48 instrumen

tergolong kriteria cukup

tinggi dan tinggi sehingga

bisa dikatakan semua

intrumen ini adalah valid.

3. Semua instrumen yang valid

diolah dalam program SPSS

untuk analisis regresi linier,

untuk variabel X

(Spiritualitas Persaudaraan)

terdiri dari nomor 1 sampai

25 dan variabel Y (Semangat

Pelayanan) dari nomor 26

sampai 50.

2 0,37 27 0,6

3 0,5 28 0,48

4 0,44 29 0,57

5 0,23 30 0,53

6 0,64 31 0,58

7 0,44 32 0,62

8 0,38 33 0,37

9 0,43 34 0,38

10 0,4 35 0,47

11 0,32 36 0,36

12 0,54 37 0,46

13 0,52 38 0,56

14 0,54 39 0,61

15 0,55 40 0,63

16 0,54 41 0,62

17 0,61 42 0,55

18 0,53 43 0,4

19 0,52 44 0,21

20 0,61 45 0,39

21 0,47 46 0,53

22 0,47 47 0,61

23 0,69 48 0,54

24 0,62 49 0,63

25 0,54 50 0,61

Page 84: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

63

  

2. Reliabilitas

Reliabilitas berarti kehandalan dan keajengan. Keadaan yang mempunyai

rentangan dari rendah sampai tinggi. Serangkaian evaluasi tidak pernah berada

pada rentang rendah sekaligus tinggi.

Tabel- 7 Kriteria klasifikasi tingkat validitas

Val = 0,08 hingga 1,00 Sangat tinggi

Val = 0,60 hingga 0,79 Tinggi

Val = 0,40 hingga 0,59 Cukup

Val = 0,20 hingga 0,39 Rendah

Val = 0,00 hingga 0,19 sangat rendah

Tabel- 8 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.739 .740 2

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach, reliabilitas adalah 0,739, maka berdasarkan kriteria klasifikasi tingkat

reliabilitas di atas memiliki reliabilitas yang tinggi.

Page 85: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

64

  

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan

a. Uji normalitas

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

3

6

9

12

15

Freq

uenc

y

Mean = -5.59E-16Std. Dev. = 0.991N = 56

Dependent Variable: Pelayanan

Histogram

Page 86: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

65

  

Dari hasil grafik histogram, didapatkan garis kurva normal, berarti data

yang diteliti di atas berdistribusi normal. Demikian juga dari Normal Probability

Plots, menunjukkan berdistribusi normal karena garis (titik-titik) mengikuti garis

diagonal.

b. Uji Linieritas

Tabel- 9 ANOVA(b)

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 1154.759 1 1154.759 28.686 .000(a)

Residual 2173.741 54 40.254 Total 3328.500 55

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Pelayanan

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 87: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

66

  

a Predictors: (Constant), Spiritualitas

b Dependent Variable: Pelayanan

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearitas sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa antara variabel Spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus

Asisi dan semangat pelayanan para suster OSF terdapat hubungan yang linear.

2. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Tabel- 10 Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,589

(a) ,347 ,335 6,345 2,113

a. Predictors: (Constant), Spiritualitas

b. Dependent Variable: Pelayanan

Dari tabel Model Summary pada kolom Durbin-Watson ditemukan

2,113 dalam arti tidak kurang dari satu atau lebih dari tiga. Maka, dapat

disimpulkan bahwa di atas tidak terjadi autokorelasi.

Page 88: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

67

  

3. Analisi Deskriptif

1. Deskriptif Spiritualitas Persaudaraan

Tabel- 11 Frequencies Statistics Spiritualitas

N Valid 56

Missing 0

Mean 79.34

Median 79.00

Mode 77

Std. Deviation 7.499

Variance 56.228

Skewness -.417

Std. Error of Skewness .319

Kurtosis .087

Std. Error of Kurtosis .628

Range 34

Minimum 60

Maximum 94

Sum 4443

Pada tabel statistik tentang spiritualitas dapat dilihat bahwa N Valid 56,

Mean sebesar 79.34, Median sebesar 79.00 (a), mode 77, Std. Deviation 7,499,

Variance 56.228, Range 34, nilai terendah (Minimum) 60, nilai tertinggi

(Maxsimun) 94, dan Sum 4443 (b).

Untuk variabel spiritualitas pada bagian sub variabel spiritualitas dengan

jumlah 24 instrumen, diketahui skor maksimal adalah 96 dan skor minimum

Page 89: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

68

  

adalah 24. Maka untuk mengetahui klasifikasi intervalnya adalah skor maksimal

dikurangi skor minimal dibagi interval.

= (96 – 24) : 4

= 18

Jadi diketahui batas skala sub variabel spiritualitas adalah 18 Untuk

mengetahui seberapa persen jumlah masing-masing kategori dari spiritualitas

adalah jumlah para suster dari masing-masing kategori dibagi jumlah responden

dikali 100%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kategori dari:

• Sangat Baik = ( 33 : 56) X 100% = 58,92%

• Baik = (23 : 56) X 100% = 41,07 %

Tabel-12 Spiritualitas

Kategori Interval Jumlah Para

Suster

%

Sangat Baik 78 – 96 33 58,92%

Baik 60 - 77,9 23 41,08%

Cukup Baik 42 – 59,9 0 0%

Kurang Baik 24- 41,9 0 0%

Jumlah 100%

Page 90: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

69

  

Tabel di atas menunjukkan bahwa para suster memiliki spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah para suster yang menyatakan sangat baik sebanyak 33 orang (58.92%),

yang menyatakan baik sebanyak 23 orang (41.08%) cukup baik (0%) dan kurang

baik 0%.

Dari hasil setiap sub variabel di atas dapat disimpulkan bahwa para suster

OSF Sibolga memiliki spiritualitas persaudaraan dalam pelayanan tergolong

sangat baik. Ini dapat dilihat dari hasil masing-masing sub variabel yang

menyatakan bahwa para suster OSF Sibolga memiliki semangat berdoa,

persaudaraan dan kesederhanaan dalam pelayanan sehingga mampu melakukan

pelayanan dengan semangat persaudaraan Santo Fransiskus.

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat Baik 58.92%

Baik 41.08%

Cukup Baik 0%

Kurang Baik 0%

Page 91: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

70

  

2. Deskriptif Pelayanan

Tabel-13 Frequencies Statistics Pelayanan

N Valid 56

Missing 0

Mean 76.75

Median 76.00

Mode 83

Std. Deviation 7.779

Variance 60.518

Skewness -.158

Std. Error of Skewness .319

Kurtosis -.138

Std. Error of Kurtosis .628

Range 34

Minimum 59

Maximum 93

Sum 4299

Deskripsi data pelayanan meliputi rata-rata (Mean) sebesar = 76.75 nilai

tengah (Median) = 76.00, standar deviasi = 7,779, rentang skor (range) = 34, skor

terendah (Minimum) = 59 dan skor tertinggi (Maksimum) = 93, serta nilai yang

sering muncul dalam data pelayanan (Mode) = 83, skor total (Sum) = 4298

Untuk variabel Pelayanan pada bagian sub variabel pelayanan dengan

jumlah 24 instrumen, diketahui skor maksimal adalah 96 dan skor minimum

adalah 24. Maka untuk mengetahui klasifikasi intervalnya adalah skor maksimal

dikurangi skor minimal dibagi interval.

= (96 – 24) : 4

Page 92: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

71

  

= 18

Jadi diketahui batas skala sub variabel pelayanan adalah 18. Untuk

mengetahui seberapa persen jumlah masing-masing kategori dari pelayanan

adalah jumlah para suster dari masing-masing kategori dibagi jumlah responden

dikali 100%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kategori dari:

• Sangat Baik = (24 : 56) X 100% = 42.85 %

• Baik = (32 : 56) X 100% = 57.15 %

Tabel-14 Pelayanan

Kategori Interval Jumlah Para

Suster

%

Sangat Baik 78 – 96 24 42.85%

Baik 60 – 77,9 32 57.15%

Cukup Baik 42 - 59,9 0 0%

Kurang Baik 24 – 41,9 0 0%

Jumlah 100%

Page 93: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

72

  

4. Hasil Analisis Regresi Sederhana

Tabel-15 Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate 1 .589(a) .347 .335 6.345

a Predictors: (Constant), Spiritualitas b Dependent Variable: Pelayanan

R square sebesar 0,347 yang digunakan untuk mengetahui persentase

pengaruh variabel X (Predictor) terhadap perubahan variabel Y (dependent) dan

diketahui bahwa nilai koefisiensi determinasi = 0,347. Artinya bahwa pengaruh

variabel X (Predictor) terhadap perubahan variabel Y (dependent) adalah 34,7%.

Besarnya kesalahan standar setimasi sebesar 6,345.

Tabel-17 Descriptive Statistics

Mean Std.

Deviation N Pelayanan 76.75 7.779 56Spiritualitas 79.34 7.499 56

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat Baik 42.85%

Baik 57.15%

Cukup Baik 0%

Kurang Baik 0%

Page 94: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

73

  

Dari tabel descriptive di atas, rata-rata variabel Y (Semangat Pelayanan)

adalah 76.75 dan simpangan baku sebesar 7,779. Sedangkan rata-rata variabel X

(Spiritualitas Persaudaraan) adalah 79,34 dengan simpangan baku 7,499. Jumlah

N adalah 56 responden.

Tabel-18 Correlations

Pelayanan Spiritualitas Pearson Correlation

Pelayanan 1.000 .589

Spiritualitas .589 1.000 Sig. (1-tailed) Pelayanan . .000 Spiritualitas .000 . N Pelayanan 56 56 Spiritualitas 56 56

Pada tabel di atas terdapat besarnya korelasi antara spiritualitas

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dan semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga adalah 0,589 dengan signifikansi 0,000. Maka disimpulkan bahwa ada

peranan yang nyata dan signifikan antara spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dan semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

Tabel-19 Variables Entered/Removed(b)

Mode

l

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Spiritualit

as(a). Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Pelayanan

Page 95: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

74

  

Model regresi yang digunakan dalam pengolahan data SPSS dengan

menggunakan model atau metode enter.

Tabel-20 Coefficients(a)

Model Unstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

95% Confidence

Interval for B

B

Std. Erro

r Beta Lower Bound

Upper Bound

1 (Constant) 28.269 9.09

1 3.109 .003 10.041 46.496

Spiritualitas .611 .114 .589 5.356 .000 .382 .840

a Dependent Variable: Pelayanan

Keterangan:

• Konstanta 28.269 (a) dan spiritualitas (x) adalah 0.611 maka persamaan garis

regresi antara spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dan semangat

pelayanan para suster OSF Sibolga dapat disusun sebagai berikut:

Y = 28.269 + 0.611x

• Nilai T test = 5.356 untuk mengetahui apakah variabel X berpengaruh secara

signifikan terhadap perubahan nilai variabel Y. Adapun ketentuan penerimaan

atau penolakan apaabila signifikan di bawah atau sama dengan 0,005.

• Nilai signifikansi sebesar 0,000 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Page 96: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

75

  

TAbel-21 Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std.

Deviation N Predicted Value 64.93 85.71 76.75 4.582 56 Residual -15.598 15.679 .000 6.287 56 Std. Predicted Value -2.579 1.955 .000 1.000 56

Std. Residual -2.458 2.471 .000 .991 56 a Dependent Variable: Pelayanan

D. Pembahasan

Pada analisis deskriptif tampak bahwa para suster OSF Sibolga rata-rata

mendapat kategori yang sangat baik dan baik mengenai pemahaman akan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi. Dari tiga aspek variabel

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi yaitu hidup doa, persaudaraan

dan kesederhanaan, para suster OSF Sibolga mempunyai kategori yang sangat

baik dan baik.

Spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi melalui hidup doa,

persaudaraan dan kesederhanaan membantu semangat pelayanan para suster OSF

Sibolga melalui sikap kerja keras, mau belajar dan melayani dengan tulus.

Menghadapi era globalisasi zaman ini, yang dipenuhi dengan sikap

konsumtif, egoisme yang berlebih, tidaklah mudah bagi para suster OSF Sibolga

mempertahankan kesetiaan pada semangat melayani terlebih yang dijiwai oleh

spiritualitas Santo Fransiskus Asisi yang dipenuhi dengan semangat doa,

persaudaraan dan kesederhanaan.

Page 97: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

76

  

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa spiritualitas persaudaraan

Santo Fransiskus Asisi secara signifikan menyumbangkan terhadap pelayanan

para suster OSF Sibolga.

Dalam penelitian ini peneliti melihat adanya hubungan yang saling

mendukung dan mempengaruhi. Hal ini dapat dilihat melalui hasil analisis data

antara variabel X dan variabel Y.

Pada masing-masing aspek di atas dapat diketahui bahwa peran

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi memiliki pengaruh dalam

rangka meningkatkan pelayanan para suster OSF Sibolga. Perlu disadari juga

bahwa semangat pelayanan para suster OSF Sibolga tidak hanya di pengaruhi

oleh spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi tetapi didukung juga oleh

faktor-faktor lain. Faktor-faktor yang lain yang mampu mempegaruhi kualitas

pelayanan misalnya latar belakang pendidikan, perkembangan hidup rohani

melalui refleksi.

E. Keterbatasan Penelitian

• Penulis menyadari adanya keterbatasan pada penelitian ini yakni adanya

sebagian item yang tidak mewakili setiap aspek yang terungkap pada alat.

• Ada pula keterbatasan pada instrumen yang dikembangkan dengan

menggunakan skala Likert dengan empat skala: Sangat Tidak Setuju (STS),

Tidak Setuju (TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS) maka pertanyaan-

pertanyaan sebagai bahan penelitian cenderung tidak dijawab dengan jujur.

Page 98: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB V

USULAN PROGRAM REKOLEKSI

DALAM USAHA MEMPERTAHANKAN

SPIRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI

DALAM PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA

Bab IV skripsi ini, telah menguraikan hasil penelitian antara

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi dalam pelayanan para

suster OSF Sibolga menunjukkan bahwa spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi secara signifikan menyumbangkan terhadap pelayanan

para suster OSF Sibolga. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka,

bab V ini penulis berusaha membuat langkah kongkrit bagaimana para

suster OSF Sibolga tetap menghayati nilai-nilai spiritualitas

persaudaraan santo Fransiskus Asisi dalam setiap pelayanan yaitu

melalui usulan program rekoleksi. Dengan pelaksanaan rekoleksi ini

diharapkan: pertama, para suster memiliki kesempatan untuk memahami

dan merenungkan kembali bagaimana semangat persaudaraan yang

dihidupi oleh santo fransiskus Asisi dalam perjalanan panggilan dan

karya pelayanannya terhadap sesama. Kedua melalui kegiatan rekoleksi

ini membantu setiap suster OSF Sibolga mampu menumbuhkan sikap

dan kesadaran baru untuk tetap setia menghayati nilai-nilai semangat

persaudaraan Santo Fransiskus. Oleh karena itu, Bab V ini terdiri dari 4

Page 99: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

78

  

bagian, meliputi: Pengertian rekoleksi, Tujuan rekoleksi, Usulan tema-

tema rekoleksi, dan Usulan persiapan rekoleksi.

A. Pengertian Rekoleksi

Kata ”rekoleksi” berasal dari dua kata yaitu ”re” yang berarti

kembali dan ”koleksi” berarti mengumpulkan. Dengan demikian,

rekoleksi berarti sebuah usaha untuk mengumpulkan kembali. Apa yang

dikumpulkan? Banyak hal yang bisa dikumpulkan. Secara khusus,

rekoleksi mau mengajak peserta untuk mengumpulkan kembali

pengalaman-pengalaman akan kasih Allah yang berserahkan.

Pengalaman-pengalaman itu dihadirkan kembali, direnungkan, dimaknai

dan diolah agar sungguh berguna bagi hidup selanjutnya (Hartana,

2008:12).

Rekoleksi, recollection, sebagai usaha untuk memperkembangkan

kehidupan iman atau rohani (Mangunhardjana, 1985: 7).

Untuk mengerti letak rekoleksi dalam rangka keseluruhan usaha

mengembangkan kehidupan iman atau rohani, kita perlu melihatnya

dalam kaitan dengan retret dan pemeriksaan batin. Kata retret berasal

dari kata Prancis Ia retraite yang berarti pengunduran diri, menyendiri,

menyepi, menjauhkan diri dari kesibukan sehari-hari, meninggalkan

dunia ramai (Mangunhardjana, 1985: 7).

Page 100: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

79

  

B. Tujuan Rekoleksi

Tujuan umum rekoleksi dapat diletakkan pada segi operasional

atau pada segi formatif. Tujuan umum rekoleksi yang sifatnya

operasional bermaksud untuk meningkatkan cara, metode, teknik,

kecakapan, ketrampilan para peserta rekoleksi dalam bidang

pengembangan hidup pribadi, hidup bersama orang lain dan dalam

bidang pelaksanaan tugas pekerjaan baik pribadi maupun kerjasama

dengan orang lain (Mangunhardjana, 1985: 29). Tujuan rekoleksi yang

bersifat formatif atau sering juga disebut edukasional, bermaksud

meningkatkan kualitas para peserta, baik secara pribadi maupun secara

bersama sebagai kelompok. Hal-hal yang termasuk dalam kualitas yang

ditingkatkan itu meliputi: spiritualitas, sikap, pandangan, perasaan,

pengetahuan, motivasi cita-cita, panggilan hidup, gaya hidup

(Mangunhardjana, 1985: 29-30).

C. Usulan Tema-Tema Rekoleksi

Program ini dapat dilaksanakan pada saat para suster OSF Sibolga

mempersiapkan diri dan hati menyambut Hari Raya St. Fransiskus dari Asisi

yang biasanya dirayakan setiap tanggal 4 Oktober. Dalam menyambut Hari Raya

St. Fransiskus Asisi para suster mempersiapkan diri dan hati dengan

melaksanakan rekoleksi lima tema dan dilaksanakan dalam enam kali dalam

bentuk rekoleksi yaitu:

1. Spiritualitas St. Fransiskus Asisi

Page 101: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

80

  

a. Kesederhanaan

b. Persaudaraan “Gita Sang Surya” sebagai inti persaudaraan Fransiskus Asisi

2. Spiritualitas Seorang Pelayan

a. Sikap siap bebagi (bdk Yoh 6: 1-5)

b. Spiritualitas janda miskin (bdk Mrk 12:41-44)

c. Rela Berkorban (bdk Mrk 14:32;15: 37)

d. Dia semakin besar dan aku semakin kecil (bdk Yoh 3:22-36)

3. Pola pelayanan Santo Fransiskus Asisi

4. Belajar dari kepemimpinan kegembalaan Yesus dalam pelayanan

a. Yesus Sang pemimpin utama yang melayani dengan memiliki sikap seorang

gembala (bdk.Yoh 10:11-13)

b. Yesus yang terlibat melayani (bdk. Mrk 2: 1- 12)

c. Yesus pelayan sejati /tulus (tanpa pamrih) bdk Mat 6: 1-4

5. Pelayanan Yesus yang dibangun atas dasar kesatuan dengan Bapa

a. Menjadi pelayan yang membiarkan diri dipimpin oleh rahmat Tuhan

b. Menjadi pelayan yang peduli terhadap sesama

Harapan dari rekoleksi ini semoga para suster semakin mampu setia

menjaga dan mempertahankan spiritualitas Fransiskus dalam setiap tugas

pelayanan yang dilakukan sehingga semakin mencintai Kristus melalui semangat

Santo Fransisikus dari Asisi yang menjadi semangat setiap para suster OSF

Sibolga dalam melaksanakan pelayanan.

Page 102: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

81

MATRIKS PROGRAM REKOLEKSI BAGI

PARA SUSTER OSF SIBOLGA

NO SUB TEMA TUJUAN SUB

TEMA

JUDUL PERTEMUAN

TUJUAN PERTEMUAN

MATERI METODE SARANA SUMBER BAHAN

01. Kesederhanaan Agar peserta mengenal dan memahami lebih mendalam kesederhanaan yang dihayati Fransiskus

1. Kesederhanaan Fransiskus menjadi teladan kesederhanaan suster OSF Sibolga

2. Kesederhanaan sebagai penjiwaan hidup dalam pelayan

3. Makna penghayatan kaul kemiskinan (kesederhanaan) dalam pelayanan zaman sekarang

Agar peserta berusaha menghayati kesederhanaan Fransiskus yang menjadi teladan hidup suster OSF Sibolga

Hidup pertobatan Fransiskus Kesederhanaan yang membahagiakan Semangat kesederhanaan Fransiskus Flp 2:1-11Ia kaya, namun bersedia menjadi miskin (hidup sederhana tanpa mempertahankan kekayaan yang dimiliki)

Informasi Refleksi Penugasan Sharing kelompok

Laptop LCD Kertas Flap

Spidol Madah Bakti

Ladjar Leo (1988). “Fransiskus Asisi karya-karya-Nya”

Konstitusi 6, OSF Sibolga

Conti Martino (2006). “Identitas Fransiskan”

Kitab Suci Perjanjian Baru. Jakarta, 2000, Lembaga Alkitab Indonesia

02. Persaudaraan Agar peserta

1. Spiritualitas Persaudaraan

Bersama peserta

Spiritualitas persaudaraan

Informasi Nonton

Teks Lagu “Cintailah

Madah Bakti Conti

Page 103: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

82

semakin menghayati semangat persaudaraan Fransiskus dalam karya pelayanan.

merupakan warisan kharisma Fransiskus

2. Semangat Persaudaraan yang mampu memberi kehidupan bagi sesama yang dilayani

3. “Gita Sang Surya” mencerminkan persaudaraan Fransiskus Asisi

berusaha menemukan Allah dalam seluruh ciptaan-Nya sehingga semakin mampu menghayati persaudaraan Fransiskus dalam melakukan pelayanan setiap har.

Fransiskus dalamAnggaran Dasar,Wasiat, Petuahdan surat-suratnya. Perjumpaan Fransiskus dengan orangkusta sebagaititik awalmemulai persaudaraan Persaudaraan Fransiskus dengan seluruhciptaan.

film Refleksi pribadi

Sharing kelompok

Diskusi

Sesamamu” dan “ Sungguh Besar Kau Allahku” Anggaran Dasar Film “Perjumpaan Fransiskus dengan orang kusta”

LCD Laptop Air sungai Gambar Santo Fransiskus

Doa “Gita Sang Surya”

Martino (2006). “Identitas Fransiskan”

Ladjar Leo (1988). “Fransiskus Asisi karya-karya-Nya

Bodo Murray (2002) “Fransiskus Perjalanan dan Impian”.

03. Spiritualitas seorang pewarta

Peserta semakin menyadari bahwa dalam pelayana

1. Pelayan yang memiliki sikap siap berbagai

2. Pelayanan yang siap diutus

3. Belajar dari

Bersama peserta menghayati sikap siap rela berbagi seorang anak

Yoh 6:1-5 “Sikap anak kecil yang siap berbagi” Dan Mrk 12:41-44

Informasi Refleksi pribadi Tanya jawab Diskusi

Teks lagu “Jangan Lelah” dan

“ Betapa Baiknya”

Gitar

Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002, “Tafsiran

Page 104: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

83

n perlu memiliki semangat sikap siap berbagi, siap diutus, rela berkorban dan yang diwartakan adalah Yesus Kristus

Yesus Sang pelayan yang rela berkorban

4. Yohanes adalah seorang pelayan yang memiliki sikap kerendahan hati

kecil dan seorang janda miskin siap diutus, rela berkorban dan memiliki sikap kerendahan hati demi kebahagiaan dan keselamatan sesamanya.

“Persembahan seorang janda miskin”

Mrk 15:20b-32 “Yesus disalibkan” Yesus menjadi seorang sahabat yang memberikan nyawa-Nya untuk semua orang yang dikasiNya.

Yoh 3:22-36 “ Dia semakin besar dan aku semakin kecil”

Kelompok Sharing pengalaman

Laptop LCD Kertas flap dan spidol

Alkitab perjanjian baru”.

Kitab Suci Perjanjian Baru. Jakarta, 2000, Lembaga Alkitab Indonesia.

Hadiwiyata, 2008, Tafsiran Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius

Madah Bakti Pengalaman peserta

04. Pola pelayanan Fransiskus Asisi

Agar peserta semakin memperdalam pemahaman akan pola pelayanan Fransiskus

Pelayanan Fransiskus adalah pelayanan yang memberi kehidupan

Bersama peserta berusaha menghayati pelayanan Fransiskus yang mampu memberi kehidupan bagi

Bekerja atas dasar kasih persaudaraan (menerima dan menghormati orang kusta)

Memberikan diri, melayani siapa saja yang

Informasi Refleksi pribadi Tanya jawab Diskusi Kelompok Sharing pengalama

Teks lagu “Kasih saudara”

Gitar Laptop LCD Kertas flap

dan spido

Conti Martino (2006). “Identitas Fransiskan”

Ladjar Leo (1988). “Fransiskus Asisi karya-karya-Nya

Page 105: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

84

orang-orang yang dilayani setiap hari

membutuhkan terutama kelompok jemaat yang tersingkir.

Mau belajar dan bekerja keras

Mengabdi dan bekerja dengan tidak memadamkan semangat doa dan kebaktian suci. Identitas Fransikan “Cara mengabdi dan bekerja Bab V”

n

Iriarte Lazaro (2005) ”Panggilan Fransiskan”

Kumpulan Lagu-lagu fransiskan “Terpujilah Engkau Tuhanku” No. 99

05. Belajar dari pola kepemimpinan kegembalaan Yesus

Agar para peserta mengenal dan memahami pola kepemimpinan kegembalaan Yesus

1. Yesus Sang pemimpin utama yang melayani dengan memiliki sikap seorang gembala

Bersama peserta berusaha menghayati semangat kepemimpinan Yesus yang besikap sebagai seorang

1. Yoh 10:11-13 “Gembala yang baik”

Permainan “ Gembala

dan Domba” Tanya jawab Diskusi keolompok Rangkuman/informasi

LCD Laptop Teks lagu

“Tuhanlah Gembala” gitar

Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002, Tafsiran Alkitab perjanjian baru.

Page 106: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

85

sebagai teladan dan sumber inspirasi dalam pelayanan

2. Yesus yang

terlibat melayani

3. Yesus pelayan

sejati /tulus (tanpa pamrih)

gembala, terlibat melayani dan melakukan pelayanan dengan tulus.

2. (Yoh 5:1-9,

Mrk 2: 1- 12, Mat 8: 14- 17) “Yesus menyembuhkan orang sakit, membebaskan dari kesulitan).

3. Mat 6: 1-4 “Hal memberi

sedekah”

Hadiwiyata, 2008, Tafsiran Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius

Kitab Suci Perjanjian Baru. Jakarta, 2000, Lembaga Alkitab Indonesia.

Soenarto, dkk, 2006 “Yesus Pokok Anggur” Yogyakarta: Kanisius

Pengalaman peserta

06. Pelayanan Yesus yang dibangun atas dasar kesatuan dengan Bapa

Bersama peserta menghayati pelayanan Yesus yang mengandalkan kekuatan

1. Menjadi pelayan yang membiarkan diri dipimpin oleh rahmat Tuhan

1. Bersama peserta berusaha menghayati semangat pelayanan yang membiarkan

Yoh 5:30; 6:39 “Yesus melaksanakan pekerjaan Dia yang mengutus-Nya”.

Mrk 6:1-6a

Informasi Refleksi Penugasan Sharing kelompok

Laptop LCD Madah Bakti

Kitab Suci Perjanjian Baru. Jakarta, 2000, Lembaga Alkitab Indonesia.

Hadiwiyata,

Page 107: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

86

Allah dalam setiap karya pelayanan-Nya

2. Yesus yang

taat dan setia

diri dipimpin oleh rahmat Tuhan sehingga memiliki keberanian dalam menghadapi segala konsekuensi yang dihadapi dalam pelayanan

2. Besama peserta berusaha memiliki sikap peduli terhadap sesama yang membutuhkan dalam kehidupan sehari-hari

“Yesus ditolak di Nazaret”

Mrk 14:32-42 “Yesus di Taman Getsemani”

2008, Tafsiran Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius

Page 108: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

87

  

D. Usulan Persiapan Rekoleksi

Dalam usulan persiapan rekoleksi ini, penulis hanya menguraikan

dua tema yang akan digunakan sebagai bahan rekoleksi dalam upaya

membantu para suster OSF Sibolga untuk menjaga dan tetap

mempertahankan penghayatan spiritualitas persaudaraan Santo

Fransiskus Asisi dalam pelayanan setiap hari. Dua tema yang akan

diuraikan yaitu: pertama, persaudaraan Fransiskus merupakan teladan

hidup Suster OSF Sibogla dan kedua, Spiritualitas seorang Pewarta

yang siap berbagi, siap diutus, rela berkorban dan memiliki sikap

kerendahan hati.

1. Persiapan Rekoleksi I

Tabel-18 Langkah-langkah kegiatan rekoleksi I

No. Hari Waktu Kegiatan I

Sabtu

16.00-16.30 Snack

16.30-16.45 16.45-17.45

17.45-18.00

Pembuka Lagu pembuka Doa pembuka Pengantar

Kegiatan inti I Penjelasan persaudaraan Santo Fransiskus dari Anggaran Dasar, Identitas Fransiskan

Nilai persaudaraan berdasarkan Kitab Suci Mat 22:37-39

Penutup Doa Penutup Lagu penutup

18.00-18.30 Ibadat sore

18.30-19.00 Makan malam

Page 109: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

88

  

19.00-20.00 Kegiatan Inti II

“Semangat Persaudaraan yang mampu memberi kehidupan bagi sesama yang dilayani” (Peserta menonton film bagaimana St. Fransiskus memulai persaudaraan terhadap orang kusta)

20.00-21.00 Refleksi pribadi

21.00-21.30 Ibadat penutup

II

Minggu

06.00-06.30 Ibadat bersama

06.30-07.00

Makan pagi

08.00-08.30

08.30-09.30

09.30-10.00

Kegiatan Inti III “Gita Sang Surya mencerminkan Persaudaraan Fransiskus Asisi” Peserta diajak mengamati gambar

St. Fransiskus yang sedang berdiri di tengah alam yang membuka tangan terhadap seluruh makhluk ciptaan, di samping gambar dituliskan doa “gita sang surya” yang dibuat oleh St. Fransikus.

Peserta diajak untuk berdialog dengan alam (air, matahari, udara dll)

Peserta masuk dalam kelompok kecil

10.00-10.30

Snack

10.30-11.45 11.45-12.00

Kegiatan Inti IV Sharing Kelompok (Peserta memplenokan hasil

pengalaman berdialog dengan alam dalam kelompok besar)

Peneguhan

12.00-13.00

Perayaan Ekaristi

13.00 Makan siang dan Sayonara

Page 110: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

89

  

Langkah-langkah:

1. Tema : Persaudaraan Fransiskus Merupakan Teladan Hidup

Pelayanan Suster OSF Sibolga

2. Tujuan : Peserta menemukan Allah dalam seluruh ciptaan-Nya

sehingga semakin mampu menghayati semangat

persaudaraan Fransiskus dalam melakukan pelayanan

setiap hari.

3. Waktu : Sabtu Pkl 16.30 – Minggu Pkl 13.00 Wib

4. Peserta : Para Suster OSF Sibolga

5. Proses Pelaksanaan

a. Pembuka

1) Doa Pembuka

Ya Tuhan kami bersyukur kepada-Mu atas segala kasih-Mu dalam hidup

kami sehingga kami semua dapat berkumpul di tempat ini dan dapat memulai

rekoleksi kami ini. Dalam rekoleksi ini kami ingin merenungkan bagaimana

persaudaraan Fransiskus yang mampu membahagiakan sesama, sehingga kami

pun boleh belajar untuk mewujudkannya dalam setiap karya pelayanan kami

setiap hari. Tuhan Bapa yang Mahakasih, kami menyadari bahwa segala yang

indah dan menakjubkan berasal dari-Mu. Syukur kami haturkan kepada-Mu,

karena kami boleh menikmati segala yang indah dan menakjubkan itu. Tuhan

Bapa Yang Mahamurah, semoga lewat alam dan sesama kami semakin

Page 111: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

90

  

menemukan dan mengenal Engkau serta mampu mensyukuri karuniaMu. Demi

Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

2) Lagu Pembuka: “Cintailah Sesamamu” MB 775 ( Lampiran 9)

3) Pengantar

Para suster yang terkasih dalam pertemuan ini, kita akan bersama-sama

memahami dan merenungkan bagaimana semangat persaudaraan yang telah

dilakukan oleh Santo Fransiskus yang menjadi teladan kita dalam segala bentuk

karya pelayanan kita zaman sekarang ini. Semoga melalui kesempatan

mempelajari, memahami hingga merenungkan, kita pun sebagai pengikut-

pengikut Santo Fransiskus semakin mampu belajar dan melakukan semangatnya

itu dan sehingga setiap pelayanan yang kita lakukan di jiwai oleh semangat

persaudaraan St. Fransiskus yang mampu memberi kehidupan.

b. Kegiatan Inti I

1) Menjelaskan persaudaraan St. Fransiskus dalam tulisan-tulisannya seperti

Anggaran Dasar, Wasiat, Petuah dan surat-surat.

a) Semangat persaudaraan merupakan kharisma Fransiskus Asisi.Bagi Santo

Fransiskus Asisi, istilah saudara mengandung makna yang sangat mendalam.

Dalam tulisan-tulisannya, seperti Anggaran Dasar, Wasiat, Petuah, dan surat-

surat, ia selalu menyapa para pengikutnya atau orang yang dialamatkannya

dengan sapaan “Saudara.” Dalam mukadimah Anggaran Dasar yang disahkan

dengan Bulla, Fransiskus dengan terang menulis bahwa cara hidup yang ia

bangun ini ditujukan untuk orang-orang yang menamakan dirinya Saudara-

Page 112: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

91

  

saudara Dina: “Demi nama Tuhan! Mulailah cara hidup Saudara-saudara

Dina” (Anggaran Dasar dengan Bulla. I).

b) Kepada para pengikutnya ia dengan jelas menasehatkan bahwa: “Kamu

semua adalah saudara” (Anggaran dasar Tanpa Bulla XXII: 33).

c) Fransiskus menasehatkan para pengikutnya agar saling melayani sebagai

saudara dan saudari (sapaan untuk Santa Klara dan para pengikutnya), oleh

karena kesamaan martabat mereka di hadapan Allah. Sebab bagi Fransiskus

harkat manusia sesungguhnya terletak pada martabatnya sebagai citra Allah,

dan bukan karena kedudukan, jabatan, kuasa, atau kelebihan manusiawi

lainnya.

d) Dengan menimbah Sabda Tuhan sendiri, Ia menghendaki agar para saudara

agar tidak menyebut seorangpun sebagai Bapa di bumi ini, atau sebagai rabi.

“Sebab Bapamu hanya satu di Surga, dan Rabimu hanya satu di Surga” (Bdk.

Anggaran Dasar Tanpa Bulla XXII: 34-35).

e) Kekhasan spiritualitas persaudaraan St. Fransiskus adalah berpusat pada sikap

hidup yang mengabdi pada sesama.

2) Yesus sendiri memberikan hukum utama, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan

segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budi.

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Hukum yang kedua, yang

sama dengna itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”

(Mat 22: 37-39).

Page 113: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

92

  

c. Kegiatan Inti II

1) Peserta menonton film bagaimana St. Fransiskus memulai persaudaraan

terhadap orang kusta

a) Perjumpaan Santo Fransiskus dengan orang kusta merupakan titik awal

bagaimana Fransiskus melayani dan menaruh belaskasihan kepada sesama

yang menderita.

b) Perjumpaan dengan orang kusta Santo Fransikus melakukan hal yang luar

biasa, Santo Fransiskus mengalami daya kekuatan Ilahi yang memberi

kekeuatan kepadanya untuk melayani sesama

c) Perjumpaan dengan orang kusta Santo Fransiskus memilki keberanian

meninggalkan segala kekayaan yang dimilikinya (Fransiskus mendekati orang

kusta itu, kemudian ia turun dari kuda dan memeluk serta mencium si kusta).

2) Refleksi Pribadi

a) Nilai-nilai yang dapat dipelajari dari pengalaman Santo Fransiskus melalui

perjumpaannya dengan orang kusta?

b) Sejauh mana pengalaman Santo Fransiskus ini telah berbicara juga dalam

setiap pelayanan yang kita lakukan selama ini?

c) Apakah kita juga memiliki pengalaman seperti yang dialami Santo Fransiskus?

Ceritakanlah!

d. Kegiatan Inti III

a) Peserta diajak mengamati gambar St. Fransiskus yang sedang berdiri di tengah

alam yang membuka tangan terhadap seluruh makhluk ciptaan, di samping

Page 114: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

93

  

gambar dituliskan doa “Gita sang surya” yang dibuat oleh St. Fransikus.

(Lampiran 8)

b) Peserta diajak untuk berdialog dengan alam (air, matahari, udara dll). Dalam

hal ini peserta boleh memilih untuk berdialog dengan air, matahari, atau udara.

Salah satu contoh panduan untuk mengajak peserta misalnya dengan “ Air”

(Peserta diajak untuk menikmati air sungai).

Pada kesempatan ini kita akan menyapa alam sekitar kita, merasakan

kesegaran dan kesejukan serta kelembutan dari air. Sekarang Anda kami

persilahkan untuk pergi ke sungai. Usahakan bagian tubuh Anda menyentuh

air dan jangan takut basah! Sapalah air itu, ajaklah untuk bercanda dan

nikmatilah keseju kannya. Biarkan air itu menyapa diri Anda.

c) Peserta masuk dalam kelompok kecil

(Sesudah kembali dari sungai peserta dibagi dalam kelompok untuk sharing

pengalaman atas kegiatan yang baru dilaksanakan).

e. Kegiatan Inti IV

1) Diskusi

Pertanyaan untuk membantu mengungkapkan pengalaman:

a) Bagaimana perasaan Anda sewaktu bermain dan bercanda dengan air di

sungai tadi?

b) Apakah Anda menemukan sesuatu yang baru?

c) Pleno

Page 115: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

94

  

(Masing-masing dari wakil kelompok membagikan hasil sharing kelompok

kepada seluruh peserta).

2) Peneguhan

Untuk bisa menghargai dan menyadari bahwa melalui alam ciptaan dapat

menemukan Allah sendiri kiranya kita patut belajar dari seorang tokoh yakni

Santo Fransiskus dari Asisi. Pada tahun 1979 Yohanes Paulus II mengangkat

Fransiskus menjadi pelindung semua orang yang mengusahakan perlindungan

dan pelestarian alam/lingkungan hidup. Mengapa demikian? Fransiskus adalah

tokoh yang sangat dekat dengan alam dan dengan rendah hati menyadari bahwa

manusia merupakan bagian dari suatu keseluruhan yang jauh lebih besar dari

pada manusia sendiri yaitu keseluruhan surga. dan bumi, Pencipta dan alam

ciptaan.

Fransiskus memandang alam ciptaan Tuhan sebagai sesamanya. Ia tidak

menempatkan diri di atas melainkan disamping mereka. Segala makhluk hidup

diakuinya sebagai partner dan teman. Melalui alam ciptaan ia dapat melihat

keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta. Tuhan mahamurah telah menciptakan

semuanya demi kebahagiaan kita. Rekan-rekan marilah kita bersama-sama

mensyukuri apa yang telah dikaruniakan-Nya bagi kita semua.

Page 116: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

95

  

f. Penutup

1) Doa penutup “ Gita Sang surya”

Peserta diajak secara bersama-sama melambungkan pujian dengan doa

yang digubah oleh Santo Fransiskus sendiri (Lampiran 8)

2) Lagu penutup “Sungguh Besar Kau Allaku “ (Lampiran 9)

2. Persiapan Rekoleksi II

Tabel-19 Langkah-langkah kegiatan rekoleksi II

No. Hari Waktu Kegiatan I

Sabtu

16.00-16.30 Snack

16.30-16.45 16.45-17.45

17.45-18.00

Pembuka Lagu pembuka “ Jangan Lelah”

Doa pembuka Pengantar

Kegiatan inti I Pengertian spiritualitas Spiritualitas seorang pewarta yang siap berbagi (Belajar dari seorang anak kecil dan janda miskin)

Penutup Doa Penutup Lagu penutup

18.00-18.30 Ibadat sore

18.30-19.00 Makan malam

19.00-20.30 Kegiatan Inti II Peserta diberi waktu masuk dalam kelompok untuk merenungkan sikap anak kecil dan janda miskin yang memiliki sikap siap berbagi dengan mempersembahkan apa yang dimiliki kemudian peserta

Page 117: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

96

  

menvisualisasikannya. Spiritualitas seorang pewarta yang siap diutus

20.30-21.00 Refleksi pribadi

21.00-21.30 Ibadat penutup

II

Minggu

06.00-06.30 Ibadat bersama

06.30-07.00

Makan pagi

08.00-10.00

Kegiatan Inti III Spiritualitas seorang pewarta

yang rela berkorban Belajar dari sikap Yohanes yang

memiliki sikap kerendahan hati dalam melakukan tugas pelayanan

10.00-10.30

Snack

10.30-11.45 11.45-12.00

Kegiatan Inti IV Refleksi pribadi tentang

pelayanan yang dilakukan berdasarkan spiritualitas seorang pewarta dari sesi I, II dan III.

Sharing kelompok

12.00-13.00

Perayaan Ekaristi

13.00 Makan siang dan Sayonara

Langkah-langkah:

1. Tema : Spiritualitas Seorang Pewarta

2. Tujuan : Peserta semakin menyadari bahwa dalam pelayanan perlu memiliki

semangat sikap berbagi, spiritualitas janda miskin, siap diutus, rela

berkorban dan yang diwartakan adalah Yesus Kristus.

Page 118: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

97

  

3. Peserta : Para Suster OSF Sibolga

4. Waktu : Sabtu 16.30 – Minggu 13.00 WIB

5. Proses Pertemuan

1. Pembuka

a. Pendamping mengajak peserta untuk membuka pertemuan dengan lagu

pembuka “ Jangan Lelah” (Lampiran 9)

b. Doa pembuka (Pendamping meminta salah seorang peserta)

c. Pengantar

(Peserta mendengarkan informasi singkat dari pendamping tentang materi

dan proses kegiatan tentang “ Spiritualitas Seorang Pewarta”).

1) Sebagai orang-orang yang terpanggil secara khusus , identitas kita didasari

oleh cinta kasih anugerah-Nya yang tidak lain adalah karya Roh Kudus yang

terus membimbing, memberdayakan, dan membantu pelaksanaan tugas

pengutusan kita. “… bukan kamu yang memilih Aku tapi akulah yang memilih

kamu” (Yoh 15:16). Kalau Allah yang memilih maka Allah juga yang akan

melaksanakan karyaNya. Karya Allah di dalam Puteranya menjadi jaminan

dan kekuatan hidup kita. Dengan itu pelaksanaan tugas pewartaan dan

pelayanan di dalam iman merupakan tanggapan terhadap rahmat-Nya dan

didorong oleh rasa tanggung jawab (tugas pengutusan) kita di dalam

kehidupan, kebutuhan serta dinamika perkembangan Gereja.

2) Para suster yang terkasih diharapkan supaya sungguh menghidupi sikap dan

semangat Yesus. Sikap dan semangat pelayanan-Nya itulah yang dijadikan

pedoman, cara hidup dan semangat kita di dalam melayani dan membantu

Page 119: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

98

  

kehidupan jemaat dalam memperkembangkan imannya. Hidup-Nya menjadi

arah, dasar dan pusat pelayanan kita. Maka dari itu perlu ditegaskan kembali

para suster tidak mewartakan dirinya tetapi mewartakan hidup dan cinta kasih

Yesus Kristus. Yesus Kristus sendirilah yang menjadi pusat segala bentuk

pelayanan kita. Yesus Kristus adalah pelayan yang utama dan pertama. Ia

adalah pewarta sabda, yang dengan penuh kesetiaan menghayati sabdaNya,

sehingga seluruh hidupNya merupakan pewartaan dan perwujudan

kehendakNya. Yesus adalah teladan, sumber inspirasi dan pola hidup para

suster dalam setiap tugas pelayanan.

2. Kegiatan Inti I

a. Pengertian Spiritualitas

Pengertian spiritualitas seperti yang telah dibahas dalam bab II

Spiritualitas mencakup dua segi, yakni askese atau usaha melatih–diri

secara teratur supaya terbuka dan peka terhadap sapaan Allah. Segi lain

adalah mistik sebagai aneka bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan

Allah (Heuken, 2002:11). Maka spiritualitas adalah Roh Allah yang

memotivasi dan menyemangati, menjiwai, memberi kekuatan, membimbing serta

meneguhkan agar tidak mudah putus asa dalam melaksanakan tugasnya. Para

suster OSF Sibolga mampu setia dalam melaksanakan tugasnya dalam karya

serta pelayanan demi mewujudkan Kerajaan Allah.

Seorang pewarta perlu mengetahui dan menghidupi apa yang

seharusnya menjadi spiritualitas pelayanan. Spiritualitas pewarta merupakan

Page 120: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

99

  

semangat yang menjiwa untuk selalu memotivasi dan menyemangati, menjiwai

memberi kekuatan, memberi serta meneguhkan agar tidak mudah putus asa dalam

melaksanakan tugasnya dengan setia. Dengan semangat Roh yang dihidupi dan

senantiasa membimbingnya maka seorang pewarta dapat mampu bekerja sama

baik antar sesama pewarta maupun dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam

tugas pelayanan Gereja dengan bersikap terbuka dan rendah hati. Sikap ini akan

membantunya untuk maju dan berkembang dalam pelayanannya.

Akhirnya dapat dikatakan bahwa Spiritualitas pewarta merupakan

spiritualitas injil yang dihayati yakni:”Bukan lagi aku sendiri yang hidup,

melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.

b. Sikap berbagi (bdk Yoh 6: 1-15)

Ay. 5-7 menarik sekali bahwa dalam kisah Yohanes, Yesus mengambil

inisiatif dalam mengemukakan masalah kepada para murid “di manakah kita

akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan? hal itu dikatakan-Nya untuk

mencobai dia, sebab Ia tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya” (ay 5-6). Dalam

hal ini Yesus memberi kesempatan kepada para murid untuk menunjukkan

seberapa dalamnya iman mereka akan Dia. Tetapi para murid menunjukkan

bahwa masih tebatas pada roti duniawi.

Dalam perikop di atas tampak sikap anak kecil yang mau membagi roti

yang dimilikinya. Seorang anak kecil memiliki sikap kerelaan yang tulus untuk

memberi apa yang dimilikinya. Sikap anak kecil yang mau memberi dan berbagi

ini digunakan Yesus untuk menjadi berkat bagi orang banyak. Kata seorang

Page 121: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

100

  

murid Yesus “di sini ada seorang anak kecil, yang mempunyai lima roti jelai dan

dua ikan; tetapi apa artinya itu untuk orang banyak” (ay 9). Yesus mengambil

roti dan ikan anak kecil itu dan mengucap syukur lalu membagi-bagikannya

kepada orang banyak. Filipus dan Andreas mengemukakan pernyataan tentang

besarnya kebutuhan. Si anak kecil dan bekal yang sedikit merupakan kontras

yang dramatis dengan kelimpahan makanan yang diberikan oleh Yesus.

c. Spiritualitas janda miskin (bdk Mrk 12:41-44)

12:41: Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan

memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam

peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.

12:42: Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua

peser, yaitu satu duit.

12:43: Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi

lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam

peti persembahan.

12:44: Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini

memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh

nafkahnya."

Yesus berkata kepada para murid-Nya bahwa sesungguhnya janda

miskin ini memberi lebih banyak…”. Artinya Tuhan sungguh menghargai

pelayanan yang kita lakukan walau sekecil apapun. Tuhan lebih menghargai dan

Page 122: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

101

  

lebih berarti bagi-Nya persembahan/pemberian yang diberikan dengan ketulusan

dan kerelaan.

Setiap pribadi memberikan apa yang mampu diberi dan

mempersembahkan apa yang bisa dipersembahkan. Satu hal yang penting yang

menjadi tujuan pelayanan pewartaan kita adalah bagaimana berusaha membantu

umat untuk semakin mengenal, mencintai dan mengimani YESUS dalam hidup

mereka. Marilah kita belajar dari janda miskin yang bersedia memberi dari

kekurangan dan mempersembahkan seluruh kemampuan yang kita dimiliki demi

kemuliaan Tuhan (hadirnya Kerajaan Allah).

3. Kegaitan Inti II

a. Sebelum masuk kegiatan inti II peserta diberi waktu masuk dalam kelompok

untuk merenungkan sikap anak kecil dan janda miskin yang memiliki sikap

siap berbagi dengan mempersembahkan apa yang dimiliki (Pendamping

meminta 2 kelompok untuk menvisualisasikan spiritualitas anak kecil dan

janda miskin berdasarkan Yoh 6: 1-15 atau Mrk 12:41-44).

b. Siap diutus (Mrk 8:31-9:1)

Allah Bapa mengutus anak-Nya Yesus Kristus sebagai penyelamat

dunia.Yesus sebagai utusan Bapa telah taat dan melakukan kesetiaan total. Dia

telah rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan banyak orang. Tujuan

Yesus mengemban tugas perutusan itu adalah menyelamatkan manusia dari dosa

dan membawanya kepada Bapa yang mengutus Dia (Yesus sungguh mencintai

manusia). Yesus sebagai anak Allah telah datang ke dunia dan bahkan tinggal di

Page 123: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

102

  

tengah-tengah kita umat-Nya untuk mewartakan Kabar Gembira (Keselamatan).

Dalam melalukan tugas perutusan-Nya Yesus mengalami yang namanya diitolak,

di hina, disingkirkan dan bahkan dibunuh. Hal ini menunjukkan sikap ketaatan

dan kesetiaan Yesus dalam melakukan tugas perutusan-Nya dari Bapa.

Yesus sebagai utusan Bapa menjadi teladan ketaatan dan kesetiaan kita

dalam pelayanan, maka kita juga yang ingin menjadi seorang pewarta hendakya

juga kita belajar dari pelayanan Yesus yang memiliki semangat utusan.

Bersemangat utusan berarti: Mengandal Dia yang mengutus kita dalam tugas

pelayanan yang dilakukan, perlu menjiwai yang mengutus (ketulusan, kerelaan

dan kerendahan hati serta memiliki hati yang mampu mencintai) dan tidak mudah

menyerah atau putus asa bila mengalami kesulitan/ tantangan (kesetiaan dalam

tugas pelayanan).

4. Kegiatan Inti III

a. Rela berkorban (Mrk 14:32-15: 37)

Yesus Kristus dalam mewartakan dan mewujudkan Kerajaan Allah

dipenuhi dengan perjuangan, dijalankan di dalam kesetiaan dan ketaatan sejak

lahir di kandang sampai wafat di salib. Suatu perjuangan yang berat, tetapi karena

yang menjadi dasar adalah cintaNya pada Bapa dan pada manusia secara total,

yang berat dihayati dengan penuh kebebasan dan pengorbanan sebagai Yahwe

yang berkenan menderita bersama manusia yang menderita agar dapat

menghapus penderitaan manusia. Itulah kehendak Bapa untuk menebus dan

menyelamatkan manusia. Allah menghendaki supaya setiap manusia dapat

Page 124: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

103

  

mengalami kesempurnaan dan kelimpahan hidup (bdk Yoh 10:10). Yesus

menjadi seorang sahabat yang memberikan nyawaNya untuk semua orang yang

dikasiNya. Ia adalah Anak manusia yang datang bukan untuk dilayani, melainkan

untuk melayani dan memberikan nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang

(bdk. Mrk 10:45). Hidup Yesus seluruhnya dilimpahkan bagi kepenuhan dan

keselamatan manusia.

b. Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil (bdk Yoh 3:22-36)

Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa, perikob di atas merupakan

kesaksian terakhir Yohanes Pembaptis tetang dirinya sendiri yang hanya sebagai

utusan artinya bahwa dalam tugas perutusannya Yohanes memberi tempat kepada

Yesus. Hal ini tampak dalam perkataan Yohanes “Ia harus makin besar, tetapi

aku harus makin kecil” (ay. 30). Dengan kata-kata di atas Yohanes menyadari

bahwa inti pewartaannya adalah Kristus, maka dalam pewartannya juga ia

mengharapkan agar setiap jemaat yang mendengarkan pewartaaannya semakin

memuliakan Yesus. Yohanes mengatakan”… aku harus semakin kecil” ini sikap

kerendahan hati Yohanes dalam melakukan pelayanan, dalam pelayanan Yohanes

tidak mewartakan dirinya sendiri. Yohanes adalah seorang saksi yang tahu akan

perannya, Pembaptis menunjuk orang lain tanpa menarik perhatian untuk dirinya

sendiri (lih. Mat 11:11; Luk 7:28).

Page 125: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

104

  

5. Kegiatan Inti IV

Pendamping mengajak peserta untuk refleksi pribadi tentang pelayanan

yang dilakukan berdasarkan spiritualitas seorang pewarta di atas melalui panduan

pertanyaan:

1) Spiritualitas manakah yang telah saya miliki dalam pelayanan?

2) Spiritulitas mana yang masih belum saya miliki? Jelaskan!

3) Pilih salah satu perikob spiritulitas seorang pewarta di atas kemudian

temukanlah nilai-nilai yang mendukung pelayanan?

6. Penutup

a. Lagu Penutup “ Betapa Hatiku” (Lampiran 18)

b. Doa penutup (Pendamping meminta salah seorang peserta)

Page 126: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perjumpaan Santo Fransiskus Asisi dengan orang kusta membawa

perubahan dalam dirinya dalam penziarahan jiwanya menuju Kristus. Kekhasan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi adalah berpusat pada sikap

hidup yang mengabdi pada sesama. Semangat inilah yang dihayati dan dihidupi

oleh para suster OSF Sibolga juga dalam karya pelayanan. Semangat para

pendiri pendahulu para suster OSF Sibolga menghidupi semangat dan

cita-cita hidup persaudaraan Santo Fransiskus Asisi ”Mengabdi Allah

dengan melayani manusia yang menderita” (Kronik para Suster-suster

OSF Sibolga, 1997:14). Oleh karena itu sebagai pengikut-pengikut Santo

Fransiskus, para suster juga diharapkan semakin mampu belajar dan melakukan

semangatnya itu sehingga setiap pelayanan yang dilakukan dijiwai oleh semangat

persaudaraan Santo Fransiskus Asisi yang mampu memberi kehidupan bagi

setiap sesama yang dilayani.

Santo Fransiskus memandang alam ciptaan Tuhan sebagai sesamanya. Ia

tidak menempatkan diri di atas melainkan di samping mereka. Segala makhluk

hidup diakuinya sebagai partner dan teman. Melalui alam ciptaan ia dapat melihat

keagungan dan kemuliaan Sang Pencipta. Tuhan mahamurah telah menciptakan

semuanya demi kebahagiaan manusia. Santo Fransiskus mengajak para

pengikutnya, marilah bersama-sama mensyukuri apa yang telah dikaruniakan-

Page 127: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

106

  

Nya bagi kita semua. Semangat persaudaraan yang telah dilakukan oleh Santo

Fransiskus Asisi yang menjadi teladan para suster OSF Sibolga dalam segala

bentuk karya pelayanan zaman sekarang ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat mengatakan

bahwa Spiritualitas Persaudaran Santo Fransiskus dalam semangat pelayanan

para suster OSF Sibolga memiliki peranan yang sangat bermanfaat dan berarti,

semakin memahami spiritulitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi, pelayanan

para suster juga semakin di jiwai oleh semangat Santo Fransiskus. Artinya bahwa

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi memberi pengaruh bagi

semangat pelayanan para suster OSF Sibolga.

Oleh karena itu penulis menawarkan salah satu cara dan usaha membantu

para suster untuk tetap setia menghayati spiritualitas persaudaraan Santo

Fransisikus Asisi dalam setiap tugas pelayanan yaitu melalui kegiatan rekoleksi.

Melalui rekoleksi ini, peserta akan diajak untuk membaharui, merenungkan

spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus, spiritualitas seorang pewarta/pelayan

(siap berbagi, siap diutus, rela berkorban dan memiliki sikap rendah hati) dalam

setiap tugas pelayanan dan juga berupa peningkatan pola pelayanan, yang

berusaha belajar dari pola pelayanan Santo Fransiskus dan pola pelayanan Yesus

sendiri. Melalui kegiatan rekoleksi ini diharapkan menumbuhkan sikap dan

kesadaran baru untuk tetap setia menghayati nilai-nilai semangat persaudaraan

Santo Fransiskus.

Page 128: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

107

  

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mengusulkan beberapa

saran sebagai berikut:

a. Para anggota OSF Sibolga meningkatkan semangat pelayanannya dengan

semakin terbuka menerima sesama terlebih mereka yang membutuhkan

kasih.

b. Sebagai orang terpanggil, para suster OSF Sibolga diharapkan dapat melayani

dengan hati yang penuh dengan ketulusan, sehingga sampai pada suatu

pemahaman bahwa pelayanan yang dilakukan senantiasa diarahkan kepada

Tuhan melalui pelayanan kepada sesama.

c. Para anggota OSF Sibolga sebaiknya selalu memelihara semangat para

pendahulu untuk semangat baru bagi pelayanan dewasa ini.

d. Sebaiknya, para suster OSF Sibolga berusaha senantiasa menggali lebih

mendalam secara menarik, kreatif dan menyentuh tentang

semangat/spiritualitas Santo Fransiskus, sehingga setiap pribadi suster tetap

setia menghayati nilai-nilai spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus Asisi

dalam setiap tugas pelayanan.

e. Selalu memberi dan menyediakan waktu kepada anggota OSF Sibolga untuk

dapat mensharingkan spiritualitas persaudaraan Santo Fransiskus yang masih

relevan melalui tindakan hidup pelayanan yang dilakukan. Dengan ada

kesempatan yang seperti ini, diharapkan para suster OSF juga semakin

mampu memberi pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh orang-orang

yang dilayani.

Page 129: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, OSF. 1997. Berdirinya Tarekat OSF-Teute. (Penerjemah: Beikircher, Leonhard, OFM Cap.) Jerman: Reute. (Buku asli diterbitkan tahun 1874).

Bodo Murray, 2006. Fransiskus Perjalanan dan Impian. Jakarta: SEKAFI

Conti, Martino, OFM. 2006. Identitas Fransiskan. (Penerjemah: Syukur, Paskalis, OFM). Jakarta: SEKAFI. (Buku asli terbit tahun 1986)

Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002. Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Furchan, Arief, 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Groenen, 2000. Riwayat hidup Santo Fransiskus dari Asisi. Sekafi. Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Hadiwiyata, 2008. Tafsiran Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius Dokumen Konsili Vatikan II.(1993) Terjemahan R. Hardawiryana, SJ

Jakarta: Obor. Hartana, 2008. 11 Langkah Menuju Pribadi Unik, Cerdas, Solider, dan

Beriman. Yogyakarta: Kanisius Heuken. A. (2002). Spiritualitas Kristiani. Jakarta: Yayasan Cipta Loka

caraka. Iriarte, Lazaro. (1995). Panggilan Fransiskan. (Penerjemah: telambanua,

Marianus). Sibolga: Propinsi Kapusin. (Buku asli diterbitkan tahun 1975).

Ladjar, Leo, OFM. 1988. Fransiskus Asisi Karya-karyanya. Yogyakarta: Kanisius.

Lagu-lagu fransiskan, Terpujilah Engkau Tuhanku. (2004). Sekafi. Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Lembaga Alkitab Indonesia. 1976. Kitab Suci Perjanjian Baru. Jakarta: LAI.

Lembaga Biblika Indonesia.2002. Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru. (Editor: Bergant, CSA dan Karris, OFM.

Mangunhardjana, 1985. Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius Soenarto, dkk, 2006. Katekese Komuni Pertama Anak. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono Dr. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:

Media Pressindo. Suster-suster Ordo Santo Fransiskus Konstitusi Suster-suster

Fransiskanes dari Reute.

Page 130: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

109

Suster-suster Fransiskanes Reute Sibolga. (2010). Berita Regio, Persiapan Kapitel XII tentang karya.

Syukur, Paskalis. 2006. Identitas Fransiskan. Sekafi. Jakarta _____________. 2007). Spiritualitas Fransiskan Untuk Kaum Awam.

Sekafi. Jakarta. Uyanto. Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Candi

Gebang Permai. Yogyakarta.

Page 131: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

LAMPIRAN

Page 132: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

110  

Lampiran 1 : Surat Permohonan Pengisian Kuisioner Kepada Setiap Komunitas

Yogyakarta, 06 Mei 2010

Kepada Ytk:

Sr. Irene OSF

Di Biara San Damiano

Pandan - Sibolga

Salam kasih,

Suster Sr. Irene OSF yang terkasih, setelah saya mendapat persetujuan dari suster

profinsial yaitu Sesilia Lie OSF untuk dapat saya melakukan penelitian skripsi

dengan judul “PERANAN SPIRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

FRANSISKUS ASISI DALAM SEMANGAT PELAYANAN PARA SUSTER

OSF SIBOLGA”, maka pada kesempatan ini saya ingin meminta bantuan kepada

suster untuk menyampaikan kuisioner penelitian saya ini kepada para suster yang

ada di komunitas ini. Di sini telah saya kirimkan sebanyak jumlah para suster di

komunitas ini, mohon masing-masing para suster mengisi dan satu minggu

setelah menerima kuisioner ini mohon dikirim kembali kepada saya. Di sini juga

telah saya kirimkan amplop dan prangko pengiriman. Untuk segala kebaikan,

perhatian dan bantuannya saya sungguh mengucapkan banyak terimakasih.

Semoga Tuhan memberkati.

Salam dan hormat saya,

 

Sr. Laura, OSF

Page 133: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

111  

Lampiran 2: Daftar Kuisioner

Petunjuk Pengisian Kuisioner

Suster yang terkasih, berikut ini terdapat skala yang berisi sejumlah

pertanyaan-pertanyaan yang suster jawab. Mohon dibaca dan dipahami setiap

pertanyaan. Pilihlah dan lingkarilah salah satu jawaban yang suster anggap paling

sesuai pengalaman yang suster alami.

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Setiap pribadi dapat memiliki jawaban yang berbeda dan tidak ada

jawaban yang dianggap salah, dan pastikan tidak ada pertanyaan yang

terlewatkan untuk dijawab. Informasi yang suster berikan akan sangat berguna

bagi saya dalam melakukan penelitian dengan judul “SPIRITUALITAS

PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS ASISI DALAM SEMANGAT

PELAYANAN PARA SUSTER OSF SIBOLGA”. Besar harapan saya para

suster mengerjakan skala ini dengan penuh keseriusan dan kesungguhan karena

sangat membantu penelitian ini. Terimakasih atas kesediaan dan partisipasi suster

dalam membantu saya.

Page 134: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

112  

Soal Ujicoba

A. Spiritualitas Persaudaran St. Fransiskus Asisi

NO

PERNYATAAN

Alternatif

Jawaban

1. Saya berdoa tepat waktu setiap hari STS TS S SS

2. Saya berusaha hadir dalam doa

komunitas

STS TS S SS

3. Bagi saya membaca dan merenungkan

Kitab Suci setiap hari bermanfaat

STS TS S SS

4. Saya selalu mengambil waktu secara

pribadi untuk mendalami Firman Tuhan

STS TS S SS

5. Tuhan hadir dalam setiap pribadi

manusia

STS TS S SS

6. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan

yang memiliki derajat yang sama

STS TS S SS

7. Saya berusaha menyapa orang lain

dengan ramah dan sopan santun

STS TS S SS

8. Saya selalu terbuka menerima setiap

orang

STS TS S SS

9. Saya mau mengungkapkan kata-kata

yang menghargai orang lain

STS TS S SS

10. Saya mau mengesampingkan kebutuhan

pribadi demi kepentingan orang lain

STS TS S SS

11. Saya dapat merelakan waktu pribadi

untuk orang lain yang dilayani

STS TS S SS

12. Saya mau menghargai karya orang lain STS TS S SS

Page 135: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

113  

13. Saya mengakui bahwa setiap manusia

merupakan pribadi yang unik

STS TS S SS

14. Saya mau menerima pendapat orang lain STS TS S SS

15. Saya mampu mengakui kelebihan orang

lain

STS TS S SS

16. Saya bersikap ramah terhadap setiap

orang merupakan salah satu sikap dasar

menghargai orang lain sebagai saudara

STS TS S SS

17. Saya pernah berkata cukup dengan

barang-barang pribadi

STS TS S SS

18. Saya menggunakan segala sesuatu sesuai

kebutuhan saja

STS TS S SS

19. Saya mampu menikmati makanan yang

telah disediakan apa adanya

STS TS S SS

20. Saya terbuka menyatakan kebutuhan

pribadi

STS TS S SS

21. Saya bersedia meminta kebutuhan

pribadi kepada Ibu komunitas

STS TS S SS

22. Saya terbuka mengungkapkan penyakit

yang diderita

STS TS S SS

23. Saya mau menyumbangkan kelebihan-

kelebihanku dalam tugas pelayanan

STS TS S SS

24. Saya merelakan kesenangan pribadi demi

pelayanan.

STS TS S SS

25. Saya bersedia memberikan milik pribadi

untuk orang lain yang membutuhkan

STS TS S SS

Page 136: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

114  

B. Semangat Pelayanan Para Suster OSF Sibolga

NO

PERNYATAAN

Alternatif Jawaban

26. Saya mau merelakan waktu bila

pekerjaan yang dikerjakan masih

membutuhkan waktu

STS TS S SS

27. Saya selalu datang ke tempat karya tepat

waktu

STS TS S SS

28. Saya selalu pulang dari tempat karya

dengan tepat waktu sesuai yang telah

ditentukan

STS TS S SS

29. Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu

STS TS S SS

30. Saya mau melayani dengan tidak mudah

mengeluh

STS TS S SS

31. Saya mampu memberi teladan

kedispilinan pada karyawan dalam

pelayanan

STS TS S SS

32. Saya mengupayakan melaksanakan

ketentuan yang telah disepakati bersama

STS TS S SS

33. Saya berani mencoba mempelajari

sesuatu yang belum diketahui

STS TS S SS

34. Saya bersedia mempelajari berbagai

ketrampilan yang mendukung

perkembangan karya pelayanan

STS TS S SS

35. Saya senang menemukan pengetahuan

baru misalnya melalui membaca

STS TS S SS

36. Saya rela mengalami kesulitan dalam

proses belajar

STS TS S SS

Page 137: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

115  

37. Saya tidak mudah putus asa dalam

kegagalan yang dialami dalam pelayanan

STS TS S SS

38. Saya bersedia bertanya kepada orang lain STS TS S SS

39. Saya selalu terbuka mendengarkan orang

lain

STS TS S SS

40. Saya dapat menerima teguran dari orang

lain dengan rendah hati

STS TS S SS

41. Saya rela memberikan diri dalam

pelayanan

STS TS S SS

42. Saya menerima kritik dari orang lain

sebagai masukan yang memotivasi

STS TS S SS

43. Saya selalu merelakan waktu demi orang

lain

STS TS S SS

44. Saya bersedia ditolak STS TS S SS

45. Saya melakukan pelayanan dengan ikhlas

tanpa pamrih

STS TS S SS

46. Saya memberikan upah kerasulan ke

komunitas dengan penuh kerelaan

STS TS S SS

47. Saya selalu menerima setiap perutusan

dengan gembira

STS TS S SS

48 Saya mampu memandang perutusan

sebagai pelayanan

STS TS S SS

49. Saya melaksanakan perutusan dengan

penuh tanggung jawab

STS TS S SS

50. Saya menerima dan bersedia

berkarya di tempat mana saja (RT,

sekolah, panti asuhan, asrama dll)

STS TS S SS

Page 138: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

120

NO 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 E2 TOT

NAMAPS 1 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 83 167

PS 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 83 158

PS 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 83 159

PS 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 83 158

PS 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 83 161

PS 6 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 152

PS 7 4 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 67 140

PS 8 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 73 133

PS 9 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 81 168

PS 10 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 150

PS 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 72 149

PS 12 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 80 157

PS 13 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 72 144

PS 14 4 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 75 162

PS 15 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 75 156

PS 16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73 157

PS 17 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 77 164

PS 18 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 71 157

PS 19 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 77 162

PS 20 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 93 187

PS 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 73 161

Ps 22 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 88 173

PS 23 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 74 159

PS 24 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 75 157

PS 25 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 79 161

PS 26 4 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 1 64 148

PS 27 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 86 179

PS 28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 76 154

PS 29  3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 79 165

Ps 30 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 88 171

DAFTAR HASIL ANGKETPelayanan

Page 139: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

121PS 31 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 79 155

PS 32 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 84 167

PS 33 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 67 138

PS 34 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71 144

PS 35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 148

PS 36 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 73 150

PS 37 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 68 134

PS 38 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 83 169

PS 39 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 83 160

PS 40 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 75 154

PS 41 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 81 164

Ps 42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 75 155

PS 43 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 91 168

PS 44 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 60 131

PS 45 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 81 161

PS 46 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 2 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 75 149

PS 47 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 62 125

PS 48 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 63 129

PS 49 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 84 155

PS 50 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 181

PS 51  3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71 148

PS 52 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 76 158

PS 53 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 86 178

PS 54 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 83 173

PS 55 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 77 156

PS 56 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 59 123

E 196 183 160 177 169 176 189 171 183 184 163 172 193 172 166 196 167 164 184 190 167 194 195 188 4299 8742

N

Var but 0.45 0.42 0.392 0.418 0.343 0.275 0.27 0.309 0.32 0.3 0.32 0.25 0.25 0.29 0.25 0.2 0.29 0.28 0.28 0.27 0.29 0.291 0.488

Var tot 14.89

reliab  185.6

Val 0.6 0.49 0.574 0.522 0.575 0.628 0.36 0.373 0.47 0.34 0.44 0.57 0.61 0.62 0.62 0.5 0.4 0.38 0.54 0.59 0.54 0.639 0.609

Page 140: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

122

Lampiran 4: Frequencies Statistics Spiritualitas

Spiritualitas

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent Valid 60 1 1.8 1.8 1.8 63 1 1.8 1.8 3.6 64 1 1.8 1.8 5.4 66 2 3.6 3.6 8.9 71 3 5.4 5.4 14.3 72 1 1.8 1.8 16.1 73 2 3.6 3.6 19.6 74 1 1.8 1.8 21.4 75 2 3.6 3.6 25.0 76 3 5.4 5.4 30.4 77 6 10.7 10.7 41.1 78 3 5.4 5.4 46.4 79 3 5.4 5.4 51.8 80 2 3.6 3.6 55.4 81 1 1.8 1.8 57.1 82 3 5.4 5.4 62.5 83 3 5.4 5.4 67.9 84 3 5.4 5.4 73.2 85 3 5.4 5.4 78.6 86 3 5.4 5.4 83.9 87 3 5.4 5.4 89.3 88 1 1.8 1.8 91.1 89 1 1.8 1.8 92.9 90 1 1.8 1.8 94.6 92 1 1.8 1.8 96.4 93 1 1.8 1.8 98.2 94 1 1.8 1.8 100.0 Total 56 100.0 100.0

Page 141: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

123

Lampiran 5: Frequencies Statistics Pelayanan

Pelayanan

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent

Valid 59 1 1.8 1.8 1.8 60 1 1.8 1.8 3.6 62 1 1.8 1.8 5.4 63 1 1.8 1.8 7.1 64 1 1.8 1.8 8.9 67 2 3.6 3.6 12.5 68 1 1.8 1.8 14.3 71 3 5.4 5.4 19.6 72 4 7.1 7.1 26.8 73 5 8.9 8.9 35.7 74 1 1.8 1.8 37.5 75 6 10.7 10.7 48.2 76 2 3.6 3.6 51.8 77 3 5.4 5.4 57.1 79 3 5.4 5.4 62.5 80 1 1.8 1.8 64.3 81 3 5.4 5.4 69.6 82 1 1.8 1.8 71.4 83 7 12.5 12.5 83.9 84 2 3.6 3.6 87.5 86 2 3.6 3.6 91.1 88 2 3.6 3.6 94.6 91 1 1.8 1.8 96.4 92 1 1.8 1.8 98.2 93 1 1.8 1.8 100.0 Total 56 100.0 100.0

Page 142: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

124  

Lampiran 6: Gambar dan Doa Fransiskus Asisi

Doa Gita Sang Surya

Yang Mahaluhur, Mahakuasa, Tuhan yang baik, milik-Mulah pujaan, kemuliaan dan hormat dan segala pujian. KepadaMu saja, Yang Mahaluhur, semuanya itu patut disampaikan, namun tiada insan satupun layak menyebut namaMu. Terpujilah Engkau, Tuhanku, bersama semua makhlukMu, terutama Tuan Saudara Matahari; dia terang siang hari, melalui dia kami Kauberi terang. Dia indah dan bercahaya dengan sinar cahaya yang cemerlang; tentang Engkau, Yang Mahaluhur, dia menjadi tanda lambang. Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Bulan dan Bintang-bintang, di cakrawala Kaupasang mereka, gemerlapan, megah dan indah. Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Angin, dan karena udara dan kabut, karena langit yang cerah dan segala cuaca, dengannya Engkau menopang hidup makhluk ciptaanMu. Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Air,

dia besar faedahnya,selalu merendah, berharga dan murni. Terpujilah Engkau, Tuhanku,karena Saudara Api, dengannya Engkau menerangi malamdia indah dan cerah ceria, kuat dan perkasa.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Ibu Pertiwi, dia menyuap dan mengasuh kami, dia menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rumput-rumputan. Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena mereka yang mengampuni demi kasihMu, dan yang menanggung sakit dan duka derita. Berbahagialah mereka, yang menanggungnya dengan tenteram, karena olehMu, Yang Mahaluhur, mereka akan dimahkotai.

 

(St. Fransiskus dari Asisi)

Page 143: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

125

Lampiran 7: Lagu-lagu Untuk Program Rekoleksi

1. Jangan Lelah

Jangan lelah

bekerja diladang-Nya Tuhan

Roh Kudus mbri kekuatan

Yang mengajar dan menopang

Tiada lelah

Bekerja bersama-Mu Tuhan

Yang selalu mencukupkan

Akan segalanya

Reff: Ratakan tanah bergelombang

Timbunlah tanah yang berlobang

Menjadi siap dibangun

Di atas dasar iman (2x)

2. Betapa Hatiku

Betapa hatiku, berterima kasih Yesus.

Kau mengasihiku, Kau memilikiku.

Hanya ini Tuhan persembahanku,

segenap hidupku, jiwa dan ragaku.

S’bab tak kumiliki harta kekayaan,

yang cukup berarti‘tuk

kupersembahkan.

Hanya ini Tuhan permohonanku,

terimalah Tuhan persembahanku.

Pakailah hidupku sebagai alat-Mu,

seumur hidupku.

Page 144: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

126

3. Cintailah Sesamamu

Hidup kita dalam dunia

Satu dengan sesama

Marilah kita saling cinta

dalam persaudaraan

Amalkan cinta Tuhan buanglah kebencian,

Hidup dalam damai-Nya

Agar hidup didunia berkenan kepada Tuhan

Satu di dalam perjuangan

Memperoleh anug’rah

Jadi saksi pembawa damai

Melayani sesama

Jauhkan cinta diri, kembangkan dengan giat

Sikap rela berkurban

Yang setia sampai akhir, akan hidup selamanya.

4. Tuhan Adalah Gembalaku

Tuhan adalah gembalaku,

takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku,

di padang yang berumput hijau.

Ia membimbingku,

ke air yang tenang.

Ia menyegarkan jiwaku.

Ia menuntunku,

ke jalan yang benar,

oleh karna nama-Nya.

Sekalipun aku berjalan, dalam lembah kekelaman.

Page 145: PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO FRANSISKUS …repository.usd.ac.id/22714/2/061124027_Full.pdf · vii ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PERANAN SPRITUALITAS PERSAUDARAAN SANTO

127

5. Sungguh Besar Kau Allahku

O Tuhanku sungguh kuterpesona

menyaksikan ciptaanMu semua.

Sgala bintang halilintar di angkasa

tanda bukti agungMu di dunia

KepadaMu jiwaku berlagu

sungguh besar Kau Allahku

kepadaMu jiwaku berlagu

sungguh besar Kau Allahku.

6. Kasih Saudara

Marilah saudara satukan hati

Ciptakanlah bersaudara

Melangkah bersama satukan harapan

Menuju kehidupan bahagia

Betapa indahnya hidup sebagai saudara

Bila kita saling mengsihi

Betapa nikmatnya hidup sebagai saudara

Bila kita kita saling melayani

Marilah saudara kita hunjukkan

Melayani saudara yang lemah

Beri perhatian dan tunjukkan kasih sayang

Itu tanda kita bersaudara.