PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3...

127
i PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK BAYAT DI DESA JARUM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI disajikan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana Oleh Dwi Arum Sari 5401410035 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3...

Page 1: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

i

PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN

BATIK BAYAT DI DESA JARUM

KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Konsentrasi Tata Busana

Oleh

Dwi Arum Sari

5401410035

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

ii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Dwi Arum Sari

NIM : 5401410035

Jurusan : PKK Tata Busana S1

Fakultas : Teknik

Judul Skripsi : Peranan Perajin Dalam Melestarikan Batik Bayat Di Desa Jarum

Kabupaten Klaten.

Menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya salah (tidak benar),

maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Semarang, September 2014

Dwi Arum Sari

NIM. 5401410035

Page 3: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang, pada:

Hari :

Tanggal :

Menyetujui

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Dra. Wahyuningsih, M.Pd Dra. Widowati, M.Pd

NIP. 196008081986012001 NIP.196303161987022001

Page 4: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang pada

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Januari 2015

Panitia Ujian

Ketua Sekertaris

Dra. Wahyuningsih, M.Pd Dra. Musdalifah, M.Si

NIP. 196008081986012001 NIP. 196211111967022001

Penguji I Penguji II

Dra. Sicilia Sawitri, M.Pd Siti Nurrohmah, S.Pd, M.Sn

NIP. 195701201986012001 NIP. 197502062000032001

Penguji/ Pembimbing

Dra. Widowati, M.Pd

NIP.196303161987022001

Page 5: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

د ادا ار هن .1 يا ل ه ن عاي ا ف عن ب ه ة خر ادا ار هن م ل عاي لن ف ع و ل ه هوا اراد هن ال عاي لن ف ع ل

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu,

barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu, dan

barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah

dengan ilmu” (HR. Ibnu Asakir).

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

1. Ayah, Ibu, dan Kakakku yang selalu

mendoakan saya.

2. Sahabat-sahabatku yang selalu berbagi dalam

suka maupun duka.

3. Almamater UNNES

Page 6: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

vi

KATA PENGANTAR

Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa indonesia perlu

dilestarikan keberadaannya, terutama batik Bayat. Perkembangan batik Bayat

belum berkembang pesat seperti batik di daerah-daerah lain. Masalah dalam

produksi, promosi dan pemasaran menjadi penyebab belum berkembangnya batik

Bayat dengan baik. Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa Jarum

Kabupaten Klaten melalui peranan produksi, peranan promosi dan peranan

pemasaran. Hasil penelitian Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa

Jarum Kabupaten Klaten termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase

71.33%.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa Jarum Kabupaten

Klaten.”

Keberhasilan dan kesuksesan dalam menyusun skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan, bantuan, dan bimbingan dari pihak terkait. Penulis menyampaikan

terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis menjadi mahasiswa UNNES.

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

kemudahan dalam pengurusan surat ijin dalam penelitian ini.

Page 7: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

vii

3. Ketua Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan ijin untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. Widowati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, petunjuk dan pengarahan dengan sabar sehingga penulis dapat

menyelesaiakn penyusunan skripsi ini.

5. Budi Sumanto, SE. selaku kasi industri kecil dan menengah, Dinas Perindustrian

Perdagangan dan Penanaman modal Kota Klaten yang telah memberikan informasi

tentang hal-hal yang berkaitan dengan skripsi.

6. Hj. Suratmi selaku Kepala Desa Jarum yang telah memberikan ijin untuk

dapat melakukan penelitian.

7. Para pengrajin batik di Desa Jarum yang telah memberikan ijin untuk dapat

melakukan penelitian, sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.

8. Ayah, Ibu dan Kakak tercinta yang dengan tulus ikhlas berdo’a dan memberikan

dorongan materi serta semangat yang begitu besar.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga ALLAH SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang

telah mereka berikan selama ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Semarang, September 2014

Peneliti

Page 8: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

viii

ABSTRAK

Dwi Arum Sari, 2014. “Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa

Jarum Kabupaten Klaten”. Skripsi, PKK Konsentrasi Tata Busana S1. Jurusan

Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Dra. Widowati, M.Pd.

Kata Kunci : Peranan perajin, melestarikan batik Bayat.

Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni

masyarakat Jawa khususnya Kota Klaten di Kecamatan Bayat, salah satu daerah

produktif penghasil batik adalah Desa Jarum. Batik dari Desa Jarum terkenal

karena pembatikannya yang halus. Produk dari desa ini tidak hanya berupa kain

batik, melainkan batik kayu. Kendala terbesar pengrajin dalam menjalankan usaha

ini adalah keterbatasan dalam promosi dan keterbatasan dalam memasarkan hasil

produksi, sehingga produk-produk yang dihasilkan sulit untuk menembus pasar dan

sulit untuk bersaing dengan produk batik dari daerah lainnya, seperti : batik Solo,

batik Yogyakarta dan batik Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(1) peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa Jarum Kabupaten

Klaten dan (2) seberapa besar peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di

desa Jarum Kabupaten Klaten.

Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi penelitian berjumlah 25

orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Metode pengumpulan data

menggunakan angket, dokumentasi dan observasi. Data penelitian di analisis

menggunakan analisis deskriptif persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perajin dalam melestarikan

batik Bayat di desa Jarum Kabupaten Klaten mendapatkan persentase 71.33%

termasuk dalam kategori tinggi, dengan sub variabel peranan produksi mendapat

skor 1678 dan persentase 43.02%, peranan promosi mendapat skor 481 dan

persentase 12.33%, dan peranan pemasaran mendapat skor 623 dan persentase

15.98%.

Simpulan bahwa peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di desa

Jarum Kabupaten Klaten berada dalam kategori tinggi dengan persentase 71.33%.

Saran bagi perajin batik Bayat di desa Jarum, hendaknya dalam mempromosikan

batik Bayat untuk lebih ditingkatkan melalui media internet karena internet dapat

diakses didalam maupun diluar negeri. Saran bagi Pemerintah untuk dapat

mematenkan motif batik Bayat melalui jalur hukum agar tidak diklaim oleh Negara

lain karena batik adalah budaya dan identitas bangsa.

Page 9: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i

PERNYATAAN …………………………………………………………… ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………… iii

PENGESAHAN …………………………………………………………… iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 4

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 5

1.4 Manfaat penelitian………………………………………………………….. 5

1.5 Penegasan Istilah …………………………………………………………… 6

1.6 Sistimatika Skripsi …………………………………………………………. 8

BAB 2 LANDASAN TEORI ………………………………………………. 9

2.1 Peranan Perajin……………………………………………………………… 9

2.2 Melestarikan Batik Bayat ………………………………………………….. 17

2.3 Batik………………………………………………………………………… 22

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN …………………………………… 37

3.1 Metode Penelitian ………………………………………………………….. 37

3.2 Variabel Penelitian …………………………………………………………. 37

3.3 Populasi dan Sampel ……………………………………………………….. 38

Page 10: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

x

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 39

3.5 Instrumen Penelitian………………………………………………………… 40

3.6 Uji Instrumen Penelitian……………………………………………………. 41

3.7 Validitas dan Reliabilitas…………………………………………………… 42

3.8 Analisis Data ……………………………………………………………….. 44

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 47

4.1 Deskripsi Data ……………………………………………………………… 47

4.2 Analisis Data ……………………………………………………………….. 49

4.3 Pembahasan………………………………………………………………… 54

4.4 Keterbatasan Penelitian …………………………………………………….. 64

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN………………………………………… 65

5.1 Simpulan …………………………………………………………………... 65

5.2 Saran ………………………………………………………………………. 65

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 67

LAMPIRAN………………………………………………………………… 69

Page 11: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Variabel Penelitian ……………………………………………………....... 38

3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket ………………………………………………… 41

3.3 Interval Nilai ……………………………………………………………….. 46

4.1 Peranan Perajin Dalam Melestarikan Batik Bayat ……………………….... 48

4.2 Deskriptif Persentase Peranan Produksi……………………………………. 50

4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ………............... 51

4.4 Deskriptif Persentase Peranan Promosi ……………………………………. 52

4.5 Deskriptif Persentase Peranan Pemasaran …………………………………. 53

Page 12: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Proses Pembuatan Batik ……………………………………………. 12

2.2 Skema Metode Promosi ………………………………………………......... 14

2.3 Saluran Pemasaran Barang Konsumsi……………………………………… 16

2.4 Remukan……………………………………………………………………. 27

2.5 Latar Putih ………………………………………………………………….. 28

2.6 Kambil Secukil atau Kopi Pecah…………………………………………… 28

2.7 Batik Tulis Bayat Candi Lara Jonggrang…………………………………… 29

2.8 Gawangan…………………………………………………………………… 32

2.9 Bandul………………………………………………………………………. 32

2.10 Wajan ………………………………………………………………............. 33

2.11 Kompor …………………………………………………………….............. 33

2.12 Taplak………………………………………………………………………. 34

2.13 Saringan Malam…………………………………………………………….. 34

2.14 Dingklik ……………………………………………………………………. 35

2.15 Canting………………………………………………………………………. 35

2.16 Lilin Malam………………………………………………………………… 36

4.1 Grafik Deskriptif Persentase Peranan Perajin Batik ………………………... 48

4.2 Grafik Deskriptif Persentase Peranan Produksi ……………………………. 50

4.3 Grafik Deskriptif Persentase Peranan Promosi……………………………… 52

4.4 Grafik Deskriptif Persentase Peranan Pemasaran…………………………… 53

Page 13: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Angket …………………………………………….. 70

2. Kisi-kisi Wawancara Dengan Pemerintah (DISPERINDAG) ………….. 83

3. Sampel Penelitian ………………………………………………………. 84

4. Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………………… 85

5. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket ………………………….. 87

6. Angket Penelitian ……………………………………………………….. 90

7. Pedoman Wawancara Dengan Pemerintah (DISPERINDAG) ………….. 100

8. Lembar Observasi Proses Pembuatan Batik …………………………….. 102

9. Hasil Observasi Proses Pembuatan Batik ……………………………….. 104

10. Tabulasi Hasil Penelitian ………………………………………………... 105

11. Analisis Deskriptif Persentase ………………………………………….. 106

12. Motif Batik Bayat (Kain)………………………………………………. ... 107

13. Macam-macam Batik Kayu Bayat ……………………………………… 110

14. Dokumentasi Penelitian …………………………………………………. 113

15. Data Pengusaha Batik …………………………………………………… 126

16. Surat Usulan Pembimbing ………………………………………………. 128

17. Surat Keputusan Pembimbing …………………………………………… 129

18. Surat Ijin Penelitian ……………………………………………………… 130

19. Surat Keterangan Selesai Penelitian …………………………………….. 131

Page 14: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil

batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa

Tengah, dan Jawa Timur. Pada awalnya batik hanya dikenal oleh kalangan

keraton yang digunakan untuk upacara keagamaan maupun acara-acara kerajaan,

sehingga pada waktu itu batik banyak digunakan oleh para raja, bangsawan, dan

abdi kerajaan.

Batik mulai digunakan oleh masyarakat umum pada awal abad ke-19 dan

jenis batik pertama yang dikenal berupa batik tulis, kemudian berkembang

menjadi batik cap dan printing bermotif batik. Batik tidak hanya dipakai oleh

masyarakat lokal saja tetapi batik juga sangat popular dimasyarakat Internasional

karena keindahan dari berbagai motif serta mutu warna alami yang menarik.

Tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu

warisan budaya Indonesia yang layak untuk dimasukkan dalam Representative

List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, artinya bahwa batik telah

memperoleh pengakuan internasional sebagai salah satu mata budaya Indonesia,

sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para pengrajin

batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat (Syarif

Nurhidayat, 2010:15).

Page 15: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

2

Kabupaten Klaten mempunyai jumlah industri cukup banyak dengan jenis

yang beragam. Umumnya industri kecil tersebut mengelompok membentuk

sentra. Perkembangan industri kecil di Kabupaten Klaten terus meningkat ditandai

dengan munculnya industri kecil baru. Menurut data dari Dinas Perindustrian

Perdangangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, Pada tahun 2014 terdapat

32.920 unit usaha industri kecil dengan jumlah tenaga kerja sebesar 135.845

orang. Data industri Kabupaten Klaten tahun 2014 dapat dilihat bahwa jumlah

unit usaha industri kecil lebih besar daripada jumlah industri menengah dan besar.

Jumlah unit usaha industri kecil adalah 32.920 unit yang terdiri dari 6.164 unit

industri logam, mesin dan kimia. 10.722 unit industri aneka dan 16.034 unit

industri hasil pertanian dan kehutanan. Sedangkan jumlah unit usaha industri

menengah dan besar hanya sebanyak 126 unit yang terdiri dari 84 unit industri

mesin, logam dan kimia dan 42 unit industri hasil pertanian dan kehutanan

(Depperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten 2014).

Salah satu industri kecil yang terdapat di Kabupaten Klaten adalah industri

batik. Sentra batik yang terkenal di Kabupaten Klaten adalah di Desa Jarum

Kecamatan Bayat. Pada mulanya usaha batik di Desa Jarum merupakan warisan

nenek moyang yang mengandung banyak aspek sosial maupun budaya, karena

dorongan untuk melestarikannya. Kemudian, dengan semakin majunya peradaban

manusia dan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin kompleks, maka pada saat

ini usaha batik di Desa Jarum telah mampu menjadi sumber mata pencaharian

pokok sehari-hari bagi mereka selain bercocok tanam. Data dari Balai Desa Jarum

tahun 2014, jumlah pengrajin di Desa Jarum ada 25 dan masing-masing menyebar

Page 16: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

3

di tujuh dukuh yaitu di dukuh Pendem terdapat 9 pengrajin batik, dukuh Karang

Gumuk terdapat 4 pengrajin batik, dukuh Kebon Agung terdapat 4 pengrajin

batik, dukuh Jarum terdapat 1 pengrajin batik, dukuh Pudungrejo terdapat 3

pengrajin batik, dukuh Tunggul terdapat 2 pengrajin batik, dan dukuh Karang

Ploso terdapat 2 pengrajin batik (Balai Desa Jarum, 2014).

Batik dari Desa Jarum terkenal karena pembatikannya yang halus. Produk

dari desa ini tidak hanya berupa kain batik, melainkan ada beberapa pengrajin

yang membuat souvenir dari kayu yang bermotif batik, disebut juga dengan batik

kayu. Pemasaran Batik di Desa Jarum, tidak hanya disekitar Jawa Tengah, tetapi

juga dipasarkan ke luar pulau, bahkan mancanegara. Kendala terbesar perajin

dalam menjalankan usaha ini adalah keterbatasan dalam promosi, keterbatasan

dalam memasarkan hasil produksi, terbatasnya sumber daya manusia dan

ketidaktahuan masyarakat tentang keberadaan batik bayat dan keberadaan

kampung batik bayat menjadi penyebab belum berkembangnya batik Bayat

dengan baik. sehingga produk-produk yang dihasilkan sulit untuk menembus

pasar dan sulit untuk bersaing dengan produk batik dari daerah lainnya, seperti :

batik Solo, batik Yogyakarta dan batik Pekalongan. Ketersediaan bahan baku

yang jauh atau bahkan mungkin berada di luar wilayah industri, akan mempersulit

dalam proses produksi. Selain sulit didapat karena berada di luar wilayah industri

yaitu berada di Solo dan Yogyakarta, hal ini juga dapat menambah biaya untuk

transportasi dan juga lebih mahal. Minimnya minat generasi muda untuk

mengikuti jejak leluhur dalam mengembangkan usaha batik Bayat.

Page 17: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

4

Adanya hak paten terhadap batik, kemungkinan peluang batik Indonesia

untuk menembus pasar global semakin terbuka lebar. Kesempatan-kesempatan ini

yang kemudian dimanfaatkan daerah-daerah pusat batik untuk mengembangkan

usaha batik lebih besar lagi. Desa Jarum sebagai salah satu daerah sentra batik di

Klaten memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan, namun dalam

menjalankan usaha tersebut, perajin masih harus dihadapkan dengan berbagai

kendala yang menyebabkan kesulitan dalam mengembangkan usaha batik

tersebut. Belum banyak diketahui bagaimana upaya yang dilakukan dari berbagai

peran perajin, pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten (Pemkab) Klaten

untuk mendukung, mempertahankan, melestarikan serta mengembangkan

aktivitas membatik khususnya di Desa Jarum Kecamatan Bayat Kabupaten

Klaten.

Uraian di atas melatar belakangi perlunya dilakukan kajian lebih jauh

mengenai “PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK BAYAT

DI DESA JARUM KABUPATEN KLATEN”.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di Desa Jarum

Kabupaten Klaten?

1.2.2 Seberapa besar peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di Desa Jarum

Kabupaten Klaten?

Page 18: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

5

1.3 Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan yang ingin di capai ataupun diharapkan dalam penelitian ini

adalah :

1.3.1 Mengetahui peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di Desa Jarum

Kabupaten Klaten.

1.3.2 Mengetahui seberapa besar peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di

Desa Jarum Kabupaten Klaten.

1.4 Manfaat Penelitian

Hal penting dari sebuah penelitian adalah manfaat yang dapat dirasakan atau

diterapkan setelah terungkap hasil penelitian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

adalah:

1.4.1 Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian

dengan topik yang sama tetapi populasi yang berbeda.

1.4.2 Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi peneliti

mengenai batik Bayat di desa Jarum.

1.4.3 Bagi penulis, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan

ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman tentang batik Bayat di desa Jarum.

1.4.4 Bagi pemerintah yaitu sebagai masukan bagi pemerintah dalam melestarikan batik

Bayat di desa Jarum Kabupaten Klaten.

1.4.5 Bagi perajin yaitu sebagai motivasi kehidupan batik Bayat di masyarakat,

sehingga batik Bayat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Page 19: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

6

1.5 Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak

terjadi salah penafsiran. Perlu bagi penulis untuk mempertegas maksud dalam

judul “PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK BAYAT DI

DESA JARUM KABUPATEN KLATEN” tersebut di atas dengan terlebih dahulu

mempertegas batasan pengertian beberapa istilah dalam judul sebagai berikut:

1.5.1 Peranan

“Peranan adalah sesuatu bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan”

(Surayin, 2001:383). “Peranan adalah aspek dinamis kedudukan (status), apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

berarti dia menjalankan suatu peranan” (Soerjono Soekanto, 1982:212).

Simpulan dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa peranan yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah yang menjadi bagian dari perajin batik di

desa Jarum yaitu produksi, promosi dan pemasaran batik bayat.

1.5.2 Perajin

“Perajin adalah orang yang pekerjaanya membuat barang kerajinan”

(Surayin, 2001:295). “Perajin adalah sesuatu yang mendorong untuk menjadi

rajin” (Dendy Sugono, 2008:974).

Simpulan dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa perajin yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang pekerjaannya membuat

barang kerajinan batik Bayat di Desa Jarum, yaitu produsen (perajin batik).

Page 20: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

7

1.5.3 Melestarikan Batik

“Melestarikan adalah menjadi atau membiarkan tetap tidak berubah”

(Surayin, 2001:265). “Melestarikan adalah tetap seperti keadaannya semula, tidak

berubah, dan kekal” (Dendy Sugono, 2008:853).

“Batik adalah kain yang bergambar (bercorak) yang pembuatannya dengan

cara tertentu, mula-mula ditulis atau ditera dengan lilin atau diwarnakan dengan

soga” (Surayin, 2001:31). “Batik adalah sebuah teknik menahan warna dengan

lilin malam secara berulang-ulang di atas kain” (Rina Pandan sari, 2013:3)

Simpulan dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa melestarikan

batik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembuatan atau mengupayakan

sesuatu yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaan dan keaslian ciri motif

khas batik tulis bayat di desa Jarum.

1.5.4 Desa Jarum

Desa Jarum adalah salah satu desa yang berada Kecamatan Bayat dan

Kabupaten Klaten. Desa Jarum ini sejak ratusan tahun lalu dikenal sebagai sentra

batik di Bayat dan salah satu desa pusat pengrajin batik tulis yang terkenal dengan

warna alamnya (Ismadi, 2008:4).

1.6 SISTIMATIKA SKRIPSI

Penulisan skripsi yang baik harus memberi arahan yang jelas, dapat

membawa pembaca sesuai dengan alur pikiran penulis, dan mempermudah

pemahaman skripsi ini. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

Page 21: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

8

1.6.1 Bagian Awal

Bagian awal yang termasuk bagian awal adalah judul, halaman pengesahan,

halaman pernyataan, halaman motto dan persembahan, sari (abstrak), kata

pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar table, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi

BAB 1 PENDAHULUAN, bab ini terdiri atas latar belakang masalah,

Rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,

sistematika skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI, bab ini berisi tentang teori-teori yang

dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, yaitu Peranan Perajin,

Melestarikan Batik Bayat dan Batik.

BAB 3 METODE PENELITIAN, bab ini berisi tentang metode-metode

yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi, Jenis Penelitian, Variabel

Penelitian, Populasi dan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Uji Instrumen

Penelitian, Validitas dan Reliabilitas, serta Analisis Data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN, bab ini berisi

tentang pelaksanaan penelitian, yaitu hasil penelitian, dan pembahasan hasil

penelitian.

BAB 5 PENUTUP, bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian, serta

saran-saran atau sumbangan pikiran peneliti atas penelitian yang telah dilakukan.

1.6.3 Bagian akhir

Bagian akhir yang termasuk bagian akhir dari skripsi adalah daftar pustaka

dan lampiran-lampiran.

Page 22: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Peranan Perajin

Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila

seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia

menjalankan suatu peranan. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur

perilaku seseorang (Soerjono Soekanto,1982:212). Peranan adalah sesuatu bagian

dari tugas utama yang harus dilaksanakan (Surayin, 2001:383). Perajin adalah

orang yang pekerjaanya membuat barang kerajinan (Surayin, 2001:295). Peranan

perajin dalam penelitian ini adalah peranan produksi, peranan promosi dan

peranan pemasaran.

Fungsi pokok perusahaan atau industri adalah produksi, promosi, dan

pemasaran. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Basuswastha,1998:178).

2.1.1 Peranan Produksi

Tujuan utama kegiatan produksi dalam perusahaan adalah memaksimalkan

proses penciptakan atau penambahan nilai. Proses produksi merupakan semacam

kerangka kegiatan yang didalamnya berlangsung proses penciptaan atau

penambahan nilai (Darwin Bangun, 1989:87).

Proses membatik adalah rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam

membuat batik, mulai dari menyiapkan kain dasar (polos) sampai menjadi kain

batik yang siap digunakan sesuai keperluan. Proses pembuatan kain batik yaitu

Page 23: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

10

meliputi proses persiapan, proses pembatikan, proses pewarnaan, dan proses

penghilangan lilin (Kube Batik Sekar Kedaton, tanpa tahun :10).

2.1.1.1 Proses persiapan

Proses persiapan merupakan suatu langkah yang harus dikerjakan dalam

pembuatan batik yaitu meliputi memotong kain, pencucian, pengetelan,

penganjian, dan pengemplongan (Kube Batik Sekar Kedaton, tanpa tahun :10).

1. Memotong kain

2. Pencucian, pencucian dilakukan di dalam air.

3. Pengetelan, proses pemasakan kain dalam air panas dan proses penyabunan.

4. Penganjian, perendaman kain didalam larutan kanji.

5. Pengemplongan, meratakan atau menghaluskan permukaan kain mori yang akan

di batik dengan jalan dipukul berulang.

2.1.1.2 Proses pembatikan

Proses pembatikan merupakan suatu langkah yang harus dikerjakan dalam

pembuatan batik meliputi membatik kerangka, ngisen-iseni, nerusi, nembok dan

bliriki (Kube Batik Sekar Kedaton, tanpa tahun :10).

1. Membatik kerangka

Membatik kerangka dengan memakai pola disebut “mola”. Mori yang

sudah dibatik seluruhnya berupa kerangka atau disebut juga “klowongan”.

Canting yang dipergunakan adalah canting klowongan.

2. Ngisen-iseni

Ngisen-iseni dari kata “isi”, yaitu memberi isi atau mengisi. Ngisen-iseni

dengan mempergunakan canting cucuk kecil disebut juga canting isen.

Page 24: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

11

3. Nerusi

Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua. Batikan yang berupa

ngengrengan kemudian di balik permukaannya, dan dibatik kembali pada

permukaan kedua itu.

4. Nembok

Nembok merupakan bagian-bagian batik yang tidak akan diberi warna, atau

akan diberi warna sesudah bagian yang lain harus ditutup dengan malam. Cara

menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting

tembokan.

5. Bliriki

Bliriki merupakan nerusi tembokan agar bagian-bagian itu tertutup

sungguh-sungguh. Bliriki mempergunakan canting tembokan dan caranya seperti

nemboki.

2.1.1.3 Proses pewarnaan

Proses pewarnaan adalah memberikan warna pada kain yang sudah dibatik.

Proses pewarnaan pada bahan tekstil pada umumnya meliputi proses sebagai

berikut pencelupan dan pencapan (Kube Batik Sekar Kedaton, tanpa tahun :15).

1. Pencelupan yaitu pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dengan warna

yang sama pada seluruh bahan tekstil dengan 3 komponen bahan utama yaitu zat

warna, air dan obat bantu.

2. Pencapan adalah pemberian warna pada bahan tekstil secara setempat pada

permukaan bahan tekstil sehingga menimbulkan komposisi warna dan motif

Page 25: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

12

tertentu dengan 3 komponen bahan utama adalah zat warna, pengental dan obat

bantu.

2.1.1.4 Proses penghilangan lilin

Proses penghilangan lilin secara keseluruhan ini dilakukan dalam air yang

mendidih dan ditambakan obat pembantu yaitu waterglass atau soda abu. Cara

nglorod atau menghilangkan lilin adalah (Kube Batik Sekar Kedaton, tanpa tahun

:16).

1. Kain yang sudah dibatik dibasahi terlebih dahulu didalam bak air.

2. Kemudian dimasukan dalam air mendidih yang sudah diberi obat pembantu.

Setelah malamnya terlepas, kemudian diangkat dan langsung dicuci sampai

bersih.

3. Selanjutnya dijemur ditempat yang teduh tidak langsung kena sinar matahari.

Produk batik yang dihasilkan perajin batik Bayat di desa Jarum adalah batik

tulis, batik cap, batik printing. Dibawah ini merupakan skema proses produksi

batik Bayat yang perajin batik di Desa Jarum.

Bagan 2.1 Skema Proses Pembuatan Batik

(Kube Batik Sekar Kedaton :16)

Mori

Proses persiapan

Proses

pembatikan

Proses pewarnaan

Proses penghilangan lilin

Proses pencucian

Penjemuran

Proses produksi/ jahit

Pengemasan

Malam

Canting

Cap

Printing

Colet

Zat warna

Page 26: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

13

2.1.2 Peranan Promosi

Promosi adalah segala bentuk komunikasi marketing yang berusaha

memberikan informasi, meningkatkan dan membujuk konsumen atau lembaga-

lembaga lain untuk menggunakan, memperdagangkan atau merekomendesikan

pemakaian suatu produk atau gagasan tertentu (Darwin Bangun, 1989:131).

Tujuan promosi bagi perusahaan menurut Darwin Bangun (1989:132),

dapat dikelompokkan menjadi 5 yaitu :

1. Memberikan informasi kepada konsumen

2. Mendorong terjadinya peningkatan permintaan dari konsumen

3. Melakukan diferensiasi (pembedaan) produk

4. Memberikan penekanan keuntungan pemilikan produk

5. Menstabilkan volume penjualan

Metode promosi bagi perusahaan menurut Darwin Bangun (1989:132),

terdiri dari 4 macam yaitu adpertensi atau iklan, personal selling, publikasi

(publication), promosi penjualan (sales promotion).

1. Adpertensi atau iklan

Adpertensi atau iklan adalah penyebar luasan informasi tentang suatu

organisasi atau produk yang dihasilkannya secara non verbal kepada

masyarakat luas dengan menggunakan media massa seperti tv, radio,

surat kabar, majalah dan sebagainya.

2. Personal Selling

Personal Selling adalah Pemberian informasi kepada konsumen dan

membujuknya untuk membeli suatu produk tertentu melalui

komunikasi personal.

3. Publikasi (Publication)

Publikasi adalah penyebar luasan informasi suatu perusahaan atau

produk yang dihasilkan melalui media massa.

4. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan adalah komunikasi marketing yang tidak termasuk

ke dalam personal selling, iklan dan publikasi tetapi mempunyai

tujuan yang sama yakni mendorong konsumen atau perusahaan untuk

membeli atau merekomendasikan kepada pihak lain penggunaan

suatu produk tertentu.

Page 27: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

14

Promosi dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan dan dapat juga dengan

meminta bantuan biro jasa iklan atau promosi, diantaranya sebagai berikut :

1. Potongan harga

2. Pemberian contoh barang

3. Pameran-pameran

4. Undian dan pemberian kupon

5. Membuat iklan dan reklame

6. Menjadi sponsor (Singgih Wibowo dkk, 1986:72)

Metode promosi yang dilakukan masyarakat industri batik desa Jarum

adalah dengan Adpertensi atau iklan melalui media cetak berupa brosur, reklame,

kartu nama dan pameran-pameran. Dibawah ini merupakan skema metode

promosi menurut Darwin Bangun (1989:132) :

Bagan 2.2 Skema Metode Promosi

(Darwin Bangun, 1989:132)

2.1.3 Peranan Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

Metode Promosi

- Potongan harga

- Penjualan kredit

- Pameran

Non verbal :

- Majalah

- Surat kabar

- Brosur

Elektronik :

- TV

- Radio

- Internet

Cetak :

- Majalah

- Surat kabar

- Brosur

Media massa Penjual-pembeli

Adpertensi/iklan Personal selling Publikasi Promosi penjualan

Page 28: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

15

Pemasaran (marketing) berbeda dengan penjualan (sales). Pemasaran menurut

AMA (American Marketing Association) adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-

barang dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-

tujuan individual dan organisasi (Rina Rachmawati, 2009:29).

Proses pemasaran menurut (Rina Rachmawati, 2009:29), ada empat tahap

antara lain sebagai berikut :

1) Analisis peluang pasar

2) Pengembangan produk dan siklus hidup produk

3) Perencanaan program pemasaran

4) Pengelolaan usaha pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif

dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkkan, dan

mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep-

konsep inti pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, permintaan pasar, produk,

pertukaran, transaksi dan pasar (Basuswastha, 1984:12).

Pemasaran dipengaruhi beberapa faktor yang satu sama lain tergantung dan

berinteraksi. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Orang yang melakukan tugas pemasaran dalam hal ini adalah

pemasaran.

2. Sesuatu yang sedang dipasarkan.

3. Pasar yang dituju.

4. Para perantara yang ikut membantu dalam pertukaran (arus).

5. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi

perekonomian, faktor sosial, kekuasaan hokum dan politik serta

teknologi persaingan (Basuswastha, 1984:12).

Page 29: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

16

Tingkatan saluran pemasaran atau tipe saluran distribusi ada dua macam,

antara lain yaitu :

1. Saluran langsung

Pemasaran dengan pemasaran langsung ini penjual menjual langsung

produknya kepada konsumen. Saluran langsung ini meliputi 3 cara

yaitu penjual langsung dari rumah kerumah, penjual lewat pos dan

penjual melalui toko-toko perusahaan.

2. Saluran tidak langsung

Saluran tidak langsung adalah penjual menjual produknya melalui

perantara. Misalnya agen, pedagang besar dan pengecer. Bagi

produsen pedagang perantara tidak hanya berfungsi sebagai penyalur

produk, menggangkutnya, memberi kredit dan memberikan

informasi tentang produksi (Darwin Bangun, 1989:119).

Penjual dengan menggunakan perantara lebih mengantungkan dari pada

menjual produk secara langsung, untuk memperlancar produk dari produsen ke

konsumen diperlukan saluran pemasaran sebagai berikut :

Bagan 2.3 Saluran Pemasaran Barang Konsumsi (Darwin Bangun. 1989:119).

Pemasaran produk yang dilakukan oleh masyarakat industri batik di desa

Jarum melalui tiga sistem yaitu :

1. Pemasaran setempat, Pemasaran ini hanya di daerah Klaten dan Bayat sendiri

dengan membuka toko-toko atau showroom untuk menjual produk.

2. Pemasaran luar daerah, Pemasaran luar daerah ini sangat membawa keuntungan

yang lebih banyak karena pemasaran lokal (luar daerah) meliputi : daerah Solo,

Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan lain sebagainya.

Produsen Produsen Produsen Produsen

Agen Agen

Penyalur

Penyalur

Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen

Page 30: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

17

3. Pemasaran luar negeri, Pemasaran batik sudah dapat menembus pasaran luar

negeri yaitu Malaysia dan lain sebagainya.

2.2 Melestarikan Batik Bayat

Melestarikan adalah menjadi atau membiarkan tetap tidak berubah

(Surayin, 2001:265). Jacobus Ranjabar (2006:114) mengemukakan bahwa

melestarikan budaya adalah mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai

tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan

selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan

berkembang. Salah satu tujuan diadakannya pelestarian budaya adalah juga untuk

melakukan revitalisasi budaya (penguatan). Revitaliasasi kebudayaan dapat

didefinisikan sebagai upaya yang terencana, sinambung, dan diniati agar nilai-

nilai budaya itu bukan hanya dipahami oleh para pemiliknya, melainkan juga

membangkitkan segala wujud kreativitas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam

menghadapi berbagai tantangan (Jacobus Ranjabar, 2006:114).

Batik adalah kain yang bergambar (bercorak) yang pembuatannya dengan

cara tertentu, mula-mula ditulis atau ditera dengan lilin atau diwarnakan dengan

soga (Surayin, 2001:31). Batik Bayat memiliki ciri khas gaya dan bentuknya yaitu

menggunakan satu warna dan cenderung coklat tua dan hitam menjadi karakter

atau gaya batik Bayat. Batik bayat juga menggunakan warna natural, yang

merupakan pewarnaan kain batik dengan menggunakan bahan-bahan alami,

seperti dari kulit pohon mahoni, kilit pohon duwet, kulit pohon secang, dan kulit

pohon tangi. Batik tulis Bayat juga mempunyai motif khas, yang tidak ada pada

Page 31: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

18

daerah industri batik lainnya. Motif batik khas Bayat antara lain latar putih,

kambil secukil atau kopi pecah, dan remukan.

Simpulan dari pendapat diatas bahwa melestarikan batik Bayat merupakan

salah satu wujud untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian

dari ciri khas gaya dan bentuk batik Bayat serta ciri motif khas batik tulis Bayat di

desa Jarum. Upaya melestarian batik Bayat ini tidak hanya menjadi tanggung

jawab Pemerintah saja, masyarakat industri pembatik juga harus berperan aktif

dalam melestarikannya. Peranan masyarakat industri batik di desa Jarum ini

meliputi peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran.

1) Memproduksi batik bayat

Memproduksi batik dengan cara mempertahankan motif, bentuk, gaya dan

warna batik bayat, meningkatkan kualitas batik bayat seperti keawetan warna,

kenyamanan saat dipakai (kualitas bahan baku/mori). Memproduksi batik bayat

secara eksklusif, yaitu pengerjaan batik bayat secara manual (proses keseluruhan

menggunakan ketrampilan tangan) dengan jumlah yang relatif sedikit agar tidak

menimbulkan kebosanan bagi konsumen.

2) Mempromosikan batik bayat

Mempromosikan batik dgn cara iklan baik media cetak (majalah, surat

kabar, brosur, kartu nama) maupun media elektronik (TV, radio, Internet).

3) Memasarkan batik bayat

Memasarkan batik dengan teknik pemasaran yang sesuai dengan situasi dan

kondisi masyarakat maupun pasar sehingga sasaran pemasaran dapat tercapai,

mengefektifkan fasilitas pemasaran yang dimiliki pengrajin untuk menekan biaya

Page 32: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

19

produksi sehingga harga jual menjadi rendah dapat menarik pelanggan.

Memasarkan batik bayat di kota tujuan wisata sehinggga batik bayat bukan hanya

dikenal diwilayah bayat tetapi juga bisa dikenal di Indonesia bahkan sampai

keluar negeri.

2.2.1 Perajin Batik Bayat

Bayat merupakan wilayah di Kabupaten Klaten yang berbatasan dengan

Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Sukohardjo (Jateng), mempunyai

berbagai perajin yang patut dibanggakan. Perajin yang mampu menarik perhatian

adalah perajin batik tulis dan perajin batik keramik.

Perajin batik tulis berpusat diwilayah kelurahan Jarum, dan perajin keramik

berpusat dikelurahan Paseban. Perajin batik tulis di Kelurahan Jarum sebagian

besar merupakan perajin rumah tangga, dan terbesar di beberapa wilayah

pedukuhan, antara lain Dukuh Pendem, Pudungrejo, Karangnongko, dan

Gedangklutuk.

Hasil produksi batik tulis bukan hanya berupa kain, melainkan juga sudah

ada yang dipadukan dengan produk lain, yaitu kayu. Batik kain merupakan cikal

bakal perajin batik tulis di jarum, terutama batik kain jarik. Namun dengan

perkembangnya permintaan pasar dan perkembangan mode, maka produk batik

kain sudah meluas pada batik pakaian, batik kain, hiasan, dan aksesoris rumah

tangga lain seperti taplak, seprai, sajadah, sarung bantal dan lain-lain. Sehingga

jumlah produksi batik yang di buat dalam satu bulan mencapai dua lusin.

Jenis batik yang di produksi oleh masyarakat industri batik Bayat yaitu

batik tradisional dan batik modern. Teknik pembuatannya yang di gunakan dalam

Page 33: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

20

pembuatan batik Bayat yaitu batik tulis, batik cap, batik colet dan batik printing.

Perajin batik Bayat sebagian besar mengenal batik Bayat dari turun-temurun

nenek moyang terdahulu. Masing-masing perajin batik Bayat medesain produk

pakaian batik sendiri dan mereka mengembangkan desain dengan belajar dan

menambah pengetahuan serta selalu mengikuti tentang fashion atau trend yang

sedang berkembang di pasaran.

Batik tulis jarum mempunyai ciri motif khas, yang tidak ada pada daerah

industri batik lainnya. Motif batik khas jarum antara lain latar putih, kambil

secukil/kopi pecah dan remukan. Kelebihan yang dimiliki oleh pembatik jarum

adalah warna natural, yang merupakan pewarnaan kain batik dengan

menggunakan bahan-bahan alami, seperti dari kulit pohon mahoni, kulit pohon

duwet, kulit pohon secang dan kulit pohon tangi. Dari kulit pohon-pohon tersebut

diperoleh berbagai warna, antara lain cokelat, violet, merah hati, kuning dan

gambir. Bahkan warna-warna alami tersebut dapat dikombinasikan untuk

memperoleh efek warna baru, sehingga akan mendapatkan banyak pilihan warna.

Batik kayu merupakan hasil kreasi warga pembatik jarum. Hasil produk itu

meliputi batik wayang, sandal dan hiasan-hiasan rumah tangga. Pembatik jarum

membuka industri batik kayu dengan tujuan ingin mempertahankan usahanya,

menciptakan peluang pasar baru, dan berusaha melakukan kreasi-kreasi dengan

media batik selain kain.

Simpulan berdasarkan pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa perajin

batik di desa Jarum adalah perajin yang masih mempertahankan ciri khas batik

Page 34: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

21

Bayat antara lain motif “latar putih, kambil secukil/kopi pecah dan remukan”.

Keberadaan perajin batik berperan dalam melestarikan batik bayat.

2.2.2 Workshop dan Showroom Batik Bayat

2.2.2.1 Workshop batik bayat

Workshop adalah pelatihan kerja, yang meliputi teori dan praktek dalam

satu kegiatan terintegrasi. Workshop juga diartikan sebagai tempat tenaga kerja

(tempat pembuatan batik/proses pembuatan batik) melakukan kegiatan dari awal

sampai akhir proses kerja yg didukung dengan alat-alat kerja.

Desa Jarum merupakan daerah tempat tinggal para perajin batik. Daerah ini

terdapat 25 yang telah membuka pintunya untuk wisatawan. Disana dengan

leluasa dapat mengunjungi workshop pembuatan batik, mulai pembuatan batik

tulis dan cap serta batik kayu dan patung.

Pemerintah Klaten bekerja sama dengan dinas perindustrian perdagangan

koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kabupaten Klaten untuk

mengadakan pelatihan ketrampilan membatik dengan berbicara materi tentang

pengembangkan ketrampilan membatik, manajemen, kewirausahaan dan teknik

pemasaran dengan tujuan sebagai wawasan sehingga mereka akan mandiri dan

lebih siap dalam menghadapi persaingan pasar.

Simpulan berdasarkan pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa

workshop adalah tempat pembuatan batik dan pelatihan kerja bagi para wisatawan

atau pengunjung yang ingin berlatih membatik.

Page 35: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

22

2.2.2.2 Showroom batik bayat

Showroom adalah ruang pamer, ruang yang khusus digunakan sebagai

tempat memamerkan dan memajang batik seperti kain batik, blus batik, kemeja

batik, kaos batik, tas batik, telapak meja batik, seprai batik, sarung bantal batik,

sepatu batik, sandal batik, dan batik kayu lainnya . Masyarakat umum menyebut

demikian karena secara global sudah di artikan sebagai tempat untuk memajang

bernama showroom. Showroom juga dapat diartikan sebagai tempat display untuk

furniture ataupun barang yang memang untuk dipamerkan. Tujuan showroom

dibuat adalah untuk memberikan fasilitas akan kebutuhan.

Desa Jarum menjadi desa wisata batik, para pengusaha mulai membuka

gerai atau showroom yang menyediakan produk batik dengan berbagai corak dan

jenis. Mulai dari daster, kemeja, baju tidur, setelan kebaya, dan kemeja batik yang

terbuat dari batik tulis, cap, printing, colet, jemputan maupun sutera serta berbagai

batik kayu dan patung.

Simpulan berdasarkan pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa

showroom adalah tempat pajang hasil karya perajin batik Bayat di desa Jarum.

2.3 Batik

2.3.1 Pengertian Batik

Batik menurut Asti Musiman dan Ambar B. Arini (2011:2) adalah

Kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya

Indonesia (Khususnya Jawa) sejak lama. Rina Pandan Sari (2013:3) berpendapat

bahwa membatik adalah sebuah teknik menahan warna dengan lilin malam secara

berulang-ulang di atas kain. Ari Wulandari (2011:3) berpendapat bahwa batik

Page 36: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

23

adalah wujud hasil cipta karya seni yang adiluhung, diekspresikan pada motif kain

untuk pakaian, sarung, kain panjang dan dekoratif lainnya, kemudian berkembang

menjadi lukisan batik, sepatu, hingga patung kayu. Batik adalah kain yang

bergambar (bercorak) yang pembuatannya dengan cara tertentu, mula-mula ditulis

atau ditera dengan lilin atau diwarnakan dengan soga (Surayin, 2001:31).

Simpulan berdasarkan dari beberapa pendapat diatas dapat dikemukakan

bahwa batik adalah suatu karya seni pada sehelai kain dengan berbagai corak dan

warna yang dibuat dengan alat yang berupa canting dengan menggunakan

perintang warna, kemudian dicelupkan pada zat warna dan batik memiliki nilai

seni yang tinggi karena menjadi warisan dari budaya Indonesia.

2.3.2 Sejarah Batik Bayat

Batik Bayat diperkirakan sudah ada sejak masa pra Hindu dan mulai

berkembang sejak datangnya Ki Ageng Pandanaran. Sejak awal tahun 1900 an

pemasaran batik Bayat adalah ke kota Sala dan ke daerah Gunung Kidul (yang

berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten). Setelah kemerdekaan beberapa

perajin batik “pemula” mulai memasarkan kain batik Bayat ke kota Yogyakarta,

pada awalnya mereka menjual kain batik setengah jadi langsung kepada para

perajin batik di Yogya untuk diproses menjadi kain batik. Dengan demikian

proses produksi dapat dilakukan lebih singkat dan tidak memerlukan modal besar.

Dari keuntungan menjual kain batik setengah jadi tersebut dalam perjalanan

waktu yang cukup panjang selama antara 4 - 5 tahun akhirnya terkumpul modal

untuk memproses kain batik dari awal hingga menjadi kain batik siap pakai. Para

perajin pemula tersebut mulai membutuhkan bahan - bahan untuk pewarnaan

Page 37: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

24

batik selain bahan utama kain katun yang merupakan bahan import. Kemudahan

untuk memperoleh barang - barang import pada dapat dilakukan apabila menjadi

anggota sebuah koperasi batik, sedangkan koperasi batik terdekat yang sudah

berdiri baru ada di kota Solo dan Yogyakarta. Akhirnya para perajin batik Bayat

memutuskan untuk bergabung dalam keanggotaan ke Koperasi Batik BATARI di

Surakarta.

Para perajin batik Bayat bergabung dalam keanggotaan Koperasi Batik

“BATARI” di Surakarta antara tahun 1960 - 1967, batik Bayat berkembang cukup

pesat karena para anggota koperasi tersebut mendapatkan kemudahan baik dalam

mendapatkan bahan baku batik maupun dalam hal pemasarannya. Bahkan pada

tahun 1967 berdirilah Koperasi Batik “PBT” di Bayat yang anggotanya dari

Koperasi Batik BATARI, mereka mendirikan koperasi primer dan langsung

tergabung dalam koperasi induk Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).

Kejayaan Batik Bayat berlangsung hingga tahun 1975, hal ini dapat disimak dari

jumlah keanggotaan koperasi PBT (Perajin Batik Tulis) yang pada saat itu

mencapai sejumlah 460 orang. Setelah itu keanggotaan koperasi batik tersebut

terus berkurang seiring dengan jatuhnya industri batik Bayat, dan saat ini

keanggotaan koperasi batik PBT Bayat tinggal 116 orang. Dari jumlah 116

anggota yang masih aktif memproduksi kain batik tinggal 7 - 10 perajin.

Berkembangnya industri batik printing (pabrikan) yang dipelopori oleh Batik

Keris di Surakarta pada tahun 1970 merupakan salah satu pemicu hancurnya

industri batik tradisional, terutama kerajinan batik tulis yang memerlukan biaya

tinggi dan waktu relatif lama. .

Page 38: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

25

Kekhasan batik Bayat adalah batik tulis halus menggunakan bahan pewarna

alami (warna dari bahan-bahan tumbuhan) dengan latar ireng (dasaran warna

hitam atau gelap) dan motif tradisional gaya Keraton Surakarta. Produk yang

dihasilkan berupa kain panjang atau jarit motif parang rusak, trumtum, sido mukti,

dan lain-lain (Ismadi, 2008:167).

2.3.3 Bentuk dan Gaya Batik Bayat

Gaya merupakan bentuk tetap atau konstan, kualitas, dan ekspresi seni, baik

yang dihasilkan oleh individu maupun sebuah kelompok. Gaya dapat dilihat dari

aspek visual yang berupa garis, elemen bentuk atau motif, keterkaitan bentuk,

warna, tekstur. Djoko Soekiman menjelaskan bahwa suatu karya dapat dikatakan

mempunyai gaya bilamana memiliki bentuk (form), hiasan (versiering) dari benda

tersebut mempunyai keselarasan (harmonis), sesuai dengan kegunaan dan bahan

material yang dipergunakan (Ismadi, 2008:171). Djoko Soekiman membagi gaya

sebagai berikut :

1. Gaya objektif (objective stijl), yaitu gaya dari suatu benda atau

barang itu sendiri,

2. Subjective stijl atau persoonlijke stijl, yaitu gaya yang dimiliki oleh

sang seniman, penulis, pemahat, pelukis dan arsitek yang

merupakan sebuah ciri sebagai penanda dari hasil pekerjaannya,

3. Gaya massa (nationale stijl), yaitu gaya yang menjadi ciri atau

sebuah pertanda (watak) suatu bangsa, misalnya Indonesia, Eropa,

Timur Tengah dan lain-lain,

4. Gaya khusus pada suatu keistimewaan teknik (technische stijl),

yaitu tentang bahan atau material yang dipergunakan, seperti bahan

kayu, besi dari suatu bangunan atau karya yang dibuat seseorang.

Sekitar tahun 1978 batik Bayat menjadi karya seni yang banyak diburu

konsumen di Pasar Klewer, Solo. Batik motif lereng dengan satu warna coklat tua,

batik tipe ini hampir terdapat pada semua kios dan toko di pasar Klewer dan

Page 39: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

26

banyak disukai konsumen. Dibuat secara sederhana, yaitu mori biru di cap

tembokan parang rusak dan dicelup warna coklat tua inilah salah satu tipe batik

Bayat di tahun 1978. Ketertarikan konsumen pada saat itu dikarenakan jika dilihat

cukup indah seperti batik biasa, sedang harganya lebih rendah 25 % dari pada

batik pada umumnya. Namun kesederhanaan itu tidak semata-mata menjadi ciri

dari batik Bayat, karena ada beberapa produk yang lain dengan kualitas bahan

motif halus maupun kasar. Warna yang menggunakan satu warna dan cenderung

coklat tua dan hitam sepertinya menjadi karakter atau gaya batik Bayat pada

waktu itu.

Kini hasil produksi industri batik tulis bayat, bukan semata-mata hanya

berupa batik kain, melainkan sudah berkembang dengan produk lain, yaitu batik

kayu. Batik kain merupakan cikal bakal industri batik tulis di Jarum, terutama

batik kain jarik. Namun dengan perkembangnya permintaan pasar dan

perkembangan mode, maka produk batik kain sudah meluas pada batik pakaian,

batik kain hiasan, dan aksesoris rumah tangga lain seperti taplak,sarung bantal,

seprai, dan sajadah.

Batik tulis Bayat mempunyai motif khas, yang tidak ada pada daerah

industri batik lainnya. Motif batik khas Bayat antara lain latar putih, kambil

secukil atau kopi pecah, dan remukan. Sejak awal tahun 2011 daerah Bayat mulai

mengembangkan Batik Cagar Budaya yaitu mengenalkan motif-motif yang

diinspirasi dari objek Cagar Budaya, salah satu diantaranya motif ragam hias yang

ditemukan pada relief Candi. Daerah Bayat yang secara kultural tidak jauh dari

kawasan candi-candi di Prambanan dan sekitarnya, dari beberapa relief seperti

Page 40: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

27

misalnya Pohon Kalpataru dan Kinara-Kinari yang ditemukan di Kompleks Candi

Lara Jonggrang, Prambanan.

Industri batik tulis Bayat mempunyai beberapa kelebihan, selain motif khas

dan penciptaan kreasi baru. Kelebihan yang dimiliki oleh pembatik Jarum adalah

warna natural, yang merupakan pewarnaan kain batik dengan menggunakan

bahan-bahan alami, seperti dari kulit pohon mahoni, kilit pohon duwet, kulit

pohon secang, dan kulit pohon tangi. Dari kulit pohon-pohon tersebut diperoleh

berbagai warna, antara lain cokelat, violet, merah hati, kuning dan gambir.

Bahkan warna-warna alami tersebut dapat dikombinasikan untuk memperoleh

efek warna baru, sehingga akan mendapatkan banyak pilihan warna.

Gambar 2.4 Batik Remukan (Khas Batik Bayat)

(Sumber : Hasil Observasi di Batik Sekar Mawar, 2014)

Batik pada gambar diatas disebut batik remukan karena proses pembuatan batik

ini telah di modifikasi, yaitu dengan memecahkan malam pada pola batik yang

telah kering, sehingga pada proses pencelupan warnanya meresap pada retakan

malam yang telah berbentuk.

Page 41: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

28

Gambar 2.5 Batik Latar Putih (Khas Batik Bayat). Batik latar putih merupakan

batik yang warna dasarannya batik yaitu warna putih.

(Sumber : Hasil Observasi di Unik Batik, 2014)

Gambar 2.6 Proses Pembuatan Batik Kambil secukil atau kopi pecah

(Khas Batik Bayat)

(Sumber : Hasil Observasi di Batik Purwanti, 2014)

Gambar 2.7 Hasil Jadi dari Kambil secukil atau kopi pecah (Khas Batik Bayat)

(Sumber : Hasil Observasi di Batik Purwanti, 2014)

Page 42: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

29

Batik kambil secukil atau kopi pecah ini biasanya dibuat langsung pada

kemeja, blus, sajadah, bantal kursi dan lain-lainnya, kain tersebut masih polos

yang akan dibatik, dengan menggunakan dua kuas dan malam yang sudah cair

lalu motif yang sudah dibentuk ditutup dan kedua kuas diberi malam yang sudah

cair dan digesek-gesekan dua kuas tersebut (seperti gambar diatas).

Gambar 2.8 Batik tulis Bayat motif di ambil dari Pohon Kalpataru dan Kinara-

Kinari yang ditemukan di Kompleks Candi Lara Jonggrang, Prambanan.

(Sumber : Hasil Observasi di Sri Endah Batik, 2014)

2.3.4 Macam-macam batik

Murtihadi (1979:27), berpendapat bahwa batik digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu : batik tradisional, batik modern dan batik kontemporer.

2.3.4.1 Batik tradisional

Batik tardisional yaitu batik yang corak dan gaya motifnya terikat oleh

aturan-aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu pula tidak mengalami

perkembangan atau biasa dikatakan sudah pakem.

Page 43: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

30

2.3.4.2 Batik modern

Batik modern yaitu batik yang motif dan gayanya seperti batik tradisional,

tetapi dalam penentuan motif dan ornamennya tidak terikat pada ikatan-ikatan

tertentu

2.3.4.3 Batik kontemporer

Batik Kontemporer yaitu batik yang dibuat oleh seseorang secara spontan

tanpaenggunakan pola, tanpa ikatan atau bebas dan merupakan penuangan ide

yang ada dalam pikirannya. Sifatnya tertuju pada seni lukis.

2.3.5 Macam-macam teknik membatik

Rina Pandan Sari (2013:30) mengemukakan bahwa macam-macam teknik

membatik ada 3 yaitu : batik tulis, batik cap dan batik printing.

2.3.5.1 Batik tulis

Batik tulis merupakan batik yang eksklusif karena merupakan produk

handmade dan proses pembuatannya panjang sehingga memakan waktu lama.

2.3.5.2 Batik cap

Batik cap adalah batik yang proses pembatikannya menggunakan canting

cap, umumya canting cap berukuran sekitar 20 x 20 cm.

2.3.5.3 Batik printing

Batik printing atau batik sablon adalah jenis batik yang teknik

pembuatannya melalui proses sablon manual atau printing dengan mesin pabrik.

2.3.6 Susunan Motif Batik

Rina Pandan Sari (2013:26), Pola Batik merupakan susunan dari beberapa

unsur sehingga menjadi satu kesatuan yang baru. Pola batik tradisional biasanya

Page 44: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

31

terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu motif pokok, motif pengisi bidang dan motif

isen.

2.3.6.1 Motif pokok

Motif pokok merupakan unsure pokok dalam motif batik, yaitu berupa

gambar dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam

sebuah pola. Ornamen ini disebut juga ornamen pokok. Contoh ornamen pokok

adalah meru, pohon hayat, tumbuhan, garuda, burung, candi atau perahu

(bangunan), lidah api, naga, binatang, dan kupu-kupu.

2.3.6.2 Motif pengisi bidang atau motif pendukung

Motif pengisi bidang adalah motif di luar motif pokok yang mengisi bidang

secara keseluruhan. Motif pengisi bidang bentuknya lebih kecil dari pada motif

pokok. Ornamen ini digunakan sebagai pengisi bidang untuk memperindah motif

secara keseluruhan.Selain berukuran lebih kecil, ornamen ini juga berbentuk lebih

sederhana dibanding ornamen pokok. Contoh ornamen pengisi bidang adalah

ornamen berbentuk burung, kuncup, sayap, dan daun.

2.3.6.3 Motif isen

Motif isen adalah motif yang berfungsi untuk mengisi atau melengkapi

motif pokok. Motif isen biasanya berbentuk garis-garis dan titik-titik.

2.3.7 Peralatan dan bahan membatik

Rina Pandan Sari (2013:42),membagi macam-macam alat dan bahan untuk

membatik ada 12 yaitu : gawangan, bandul, wajan, kompor, taplak, saringan

malam, dingklik, canting, lilin malam, kain dan pewarna batik.

Page 45: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

32

2.3.7.1 Gawangan

Gawangan adalah perkakas untuk meletakkan dan membentangkan kain

mori saat dibatik. Gawangan dapat dibuat dari kayu atau bambu. Gawangan harus

mudah dipindah, kuat, dan ringan.

Gambar 2.9 Gawangan

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.2 Bandul

Bandul berfungsi untuk menahan kain mori agar tidak bergeser saat

dibatik. Bandul dapat dibuat dari timah, kayu, atau batu yang diletakkan di dalam

suatu kantong.

Gambar 2.10 Bandul

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.3 Wajan

Wajan merupakan perkakas yang digunakan bersama kompor untuk

mencairkan lilin malam. Wajan bias terbuat dari logam baja atau tanah liat. Wajan

Page 46: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

33

sebaiknya dipilih yang bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari

perapian.

Gambar 2.11 Wajan

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.4 Kompor

Kompor digunakan untuk memanaskan lilin malam di wajan supaya

mencair. Ukuran kompor disesuaikan dengan ukuran wajan.

Gambar 2.12 Kompor

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.5 Taplak

Taplak merupakan selembar kain. Taplak digunakan untuk menutup paha

pembatik supaya tidak terkena tetesan lilin malam panas saat membatik. Taplak

yang digunakan disini biasanya merupakan kain berkas atau kain perca.

Page 47: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

34

Gambar 2.13 Taplak

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.6 Saringan malam

Saringan digunakan untuk menyaring lilin malam panas yang banyak

kotorannya. Dengan disaring, kotoran pada lilin malam dapat dibuang sehingga

tidak menyumbat lubang pada canting saat dipergunakan untuk membatik.

Gambar 2.14 Saringan malam

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.7 Dingklik

Dingklik merupakan bangku kecil dengan kaki yang pendek. Dingklik

merupakan tempat duduk pembatik akan lebih nyaman sehingga tidak cepet

capek, tapi pembatik dapat juga duduk di atas tikar.

Page 48: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

35

Gambar 2.15 Dingklik

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.8 Canting

Canting adalah alat pokok untuk membatik. Canting dipergunakan untuk

melukiskan lilin malam pada kain dalam proses membuat motif batik.

Gambar 2.16 Canting

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.9 Lilin malam

Lilin malam merupakan bahan perintang dalam seni batik. Yang dimaksud

perintang yaitu menghalangi agar pewarna tidak mengenai kain yang dilapisi lilin

malam.

Page 49: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

36

Gambar 2.17 Lilin malam

(Sumber : http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html)

2.3.7.10 Kain

Kain merupakan komponen terpenting untuk melukiskan motif batik. Kain

untuk membatik umumnya merupakan kain dari serat alam seperti kain kapas dan

sutra. Kain dari serap alam memiliki daya serap yang baik terhadap lilin malam,

pewarna, dan suhu panas. Jenis kain yang digunakan untuk membatik antara lain,

yaitu :

2.3.7.11 Pewarna Batik

Ada dua jenis warna yang dapat digunakan untuk membatik, yaitu pewarna

dari bahan alami dan pewarna sintetis.

Page 50: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

37

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui

penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga

diperoleh masalah pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut (Syofian

Siregar, 2012: 7). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian (Suharsimi Arikunto,

2006: 126). Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif kuantitatif.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:161). Variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 60). Variabel dalam penelitian ini

merupakan variabel tunggal yaitu peranan perajin batik dan sub variabel yaitu

peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran dan memiliki

indikator sebagai berikut :

Page 51: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

38

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Peranan perajin batik Peranan produksi - Sejarah batik bayat

- Alat dan bahan baku

- Gaya dan bentuk batik

- Proses produksi

- Kapasitas produksi

- Tenaga kerja

- Workshop

Peranan promosi - Promosi penjualan

- Showroom

Peranan pemasaran - Wilayah pemasaran

- Teknik pemasaran

Sumber : Landasan Teori

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2010:173). 2010: 173). Syofian Siregar (2012:56), Populasi penelitian

merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa

manusia, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi

sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perajin batik

Bayat yang ada di desa Jarum yang berjumlah 25 perajin batik.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2010:174). Cara menentukan besarnya sampel adalah bila subyeknya

kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua dan jika subyeknya besar atau

lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25%. Sesuai dengan

Page 52: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

39

pernyataan tersebut teknik pengambilan sampling penelitian ini dengan cara total

sampling karena subyek pada penelitian ini kurang dari 100.

Sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha industri batik bayat di desa

Jarum diperoleh 25 orang pengusaha industri batik (lampiran 16, halaman 137).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan dalam penjelasan berikut.

3.4.1 Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto, 2010:194).Bentuk angket yang

dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni angket yang sudah

disediakan jawaban, responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang

telah disediakan, angket atau kuesioner ini merupakan metode utama dalam

penelitian ini berfungsi untuk mengungkap peranan perajin dalam melestarikan

batik bayat, meliputi peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran.

Angket dalam penelitian ini memuat 39 butir item tersebut dibagikan

kepada responden. Setiap subyek memilih salah satu dari empat jawaban alternatif

yang telah tersedia sesuai dengan keadaan mereka masing-masing. Adapun skor 4

= kriteria sangat baik, 3 = kriteria baik, 2 = kriteria cukup baik, dan 1 = kriteria

kurang baik. Dengan demikian skor minimum (terendah) 39x1 = 39, dan skor

maksimal (tertinggi) 39x4 = 156, berarti perajin batik mempunyai skor antara 39

sampai 156 dalam bentuk data kuantitatif.

Page 53: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

40

3.4.2 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber

pada tulisan (Suharsimi Arikunto, 2010:201). Metode dokumentasi pada

penelitian digunakan sebagai pelengkap angket untuk mengetahui gambaran

masyarakat industri batik didesa Jarum. Data diperoleh dari Kelurahan Jarum,

yaitu data pengusaha industri batik, gambar proses produksi batik, gambar

showroom batik dan foto dokumentasi penelitian.

3.4.3 Observasi

Observasi yaitu pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsimi

Arikunto, 2010:199). Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung

dengan penuh ketelitian, kecermatan serta hati-hati terhadap mengamati proses

produksi batik. Bertujuan untuk mengetahui apakah batik yang dibuat sesuai

dengan ciri khas motif dan warna batik bayat. Berikut ini ditampilkan tabel berisi

pedoman observasi.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh dari

para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama

(Syofian Siregar, 2012: 75). Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam

penelitian adalah berdasarkan landasan teori yang digunakan untuk menyusun

instrumen yang mengacu pada ruang lingkup tentang peranan perajin dalam

Page 54: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

41

melestarikan batik Bayat di desa Jarum Kabupaten Klaten. Untuk lebih jelasnya

dapat dijelaskan dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Sub variabel Indikator No Item Jumlah

Peranan

masyarakat

industri

batik

(pengusaha

batik bayat)

Peranan

produksi

- Sejarah batik bayat

- Alat dan bahan baku

- Gaya dan bentuk batik

- Proses produksi

- Kapasitas produksi

- Tenaga kerja

- Workshop

1-3

4-5

6-10

11-14

15-17

18-21

22-23

3

2

5

4

3

4

2

Peranan

promosi

- Promosi penjualan

- Showroom

24-28

29-31

5

3

Peranan

pemasaran

- Wilayah pemasaran

- Teknik pemasaran

32-34

35-39

3

5

Jumlah 39

Sumber : Landasan Teori

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen merupakan suatu yang mempunyai kedudukan paling penting

dalam penelitian ini. Benar tidaknya suatu data sangat menentukan mutu hasil

penelitian. Benar tidaknya suatu data, tergantung dari baik tidaknya instrumen

pengumpulan data. Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan

sebagai alat pembuktian (Suharsimi Arikunto, 2010:164). Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Populasi uji coba

instrumen dalam penelitian in adalah di luar desa Jarum, berada di desa Banaran

berjumlah 10 pengusaha.

Page 55: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

42

3.7 Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto,2010:211). Untuk

memperoleh validitas logis dalam penyusunan intrumen bertindak hati-hati

dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yaitu memecah

indikator menjadi sub indikator baru memasukkan dibutir-butir pertanyaan

sehingga menurut logika dicapai suatu validitas yang dikehendaki.

Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas alat pengumpulan data

menggunakan metode analisis butir soal dan rumus korelasi product moment

sebagai berikut:

rxy =

})(}{)({ 2222 YYNXXN

YXXYN

Dimana :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan

N : Jumlah subyek/siswa yang diteliti

∑ X : Jumlah skor tiap butir soal

∑ Y : Jumlah skor total

∑ X2 : Jumlah kuadrat skor butir soal

∑ Y2 : Jumlah kuadrat skor total

Cara untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan cara

mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisiensi korelasi dengan tabel nilai

koefisiensi korelasi dengan tabel nilai koefisiensi korelasi r pada taraf signifikan

Page 56: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

43

5% atau taraf kepercayaan 95%. Apabila r hitung > r tabel berarti instrumen tersebut

dapat dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data

sebaliknya bila r hitung < r tabel berarti instrumen tidak valid. Hasil perhitungan

validitas instrumen diperoleh r hitung > r tabel untuk N = 10, r hitung menghasilkan

angka 0.75 sedangkan r tabel 0.632 maka instrumen tersebut sudah layak untuk

mengambil data. Dari hasil uji coba instrumen yang berjumlah 46 butir soal

setelah dianalisis menghasilkan 39 butir soal valid dan 7 butir soal tidak valid.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen itu sudah baik (Suharsimi Arikunto,2010:221). Instrumen dikatakan

reliabel apabila alat tersebut sudah baik. Merupakan ketetapan atau

kondisikonsisten artinya jika alat tersebut dikenakan pada obyek yang sama pada

waktu yang berbeda hasilnya akan relatif sama atau tetap.

Pada penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menganalisis

konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik statistik. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha (Suharsimi Arikunto,

2010:221) digunakan untuk menguji reliabilitas instrument yang skala

pengukurannya berupa skala bertingkat atau skornya merupakan rentangan antara

beberapa nilai. Adapun rumus Alpha yang digunakan untuk mengukur tingkat

reliabilitas dalam penelitian ini adalah :

2

2

11 11

t

b

k

kr

Page 57: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

44

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varian butir

2

t = varian total

Selanjutnya 𝑟11diperoleh untuk masing-masing soal dikonsultasikan dengan nilai

rtabel untuk taraf signifikan 5 %. Jika harga 𝑟11>rtabel maka item instrumen dapat

dikatakan reliabel. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > rtabel. Sebaliknya jika r11 lebih kecil dari rtabel maka instrumen

tersebut tidak reliabel.

Dari hasil uji coba instrumen setelah dianalisis menghasilkan angka 0.973

setelah dikonsultasikan dengan nilai yang ada pada r tabel yaitu 0.632 sehingga

nilai koefisien hitung lebih besar dari nilai r tabel. Jadi angket tersebut dapat

digunakan sebagai alat pengumpulan data.

3.8 Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Data

yang telah diperoleh kemudian dianalisis, hasil analisis inilah yang dapat

menjawab permasalahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan uji

analisis deskriptif persentase.

3.8.1 Uji Analisis Diskriptif Persentase

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

persentase (DP). Analisis deskriptif persentase digunakan untuk menggambarkan

suatu keadaan atau fenomena (Suharsimi Arikunto 2006:239). Analisis deskriptif

Page 58: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

45

persentase digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan perajin dalam

melestarikan batik Bayat di desa Jarum. Adapun tahapan dalam analisis deskriptif

ini adalah :

1) Menentukan skor jawaban skala kesiapan dengan ketentuan untuk

setiap item terdapat option yang masing-masing option mempunyai

nilai yang berbeda yaitu 1, 2, 3, dan 4.

2) Menjumlahkan setiap skor yang diperoleh responden dalam setiap

variabel dan dalam setiap indikator yang ada dalam instrument.

3) Menentukan skor tertinggi/maksimal yang diperoleh responden.

4) Menentukan skor terendah/minimal yang diperoleh oleh responden.

5) Menentukan range dari setiap kriteria dengan cara :

skor tertinggi – skor terendah : jumlah kelas kriteria

6) Setelah diketahui skor pada masing-masing kelas/kategori, maka

langkah selanjutnya adalah jumlah total skor diperoleh masing-

masing responden dibagi dengan jumlah skor seluruhnya.

7) Langkah terakhir adalah memasukkan skor hitung yang diperoleh

kedalam kelas / kategori yang telah tersedia (Suharsimi Arikunto,

2006:239).

Analisis diskriptif persentase ini menggambarkan rumus sebagai berikut :

% = 𝑛

𝑁 x 100

Keterangan :

% = Persentase soal yang diperoleh

n = Jumlah skor yang diberi

N = Jumlah skor maksimum

(Muhammad Ali, 1998 : 184)

Setelah data deskriptif persentase yang berupa data statistik telah diketahui

kemudian menggolongkan atau mengklasifikasikan hasil yang ada ke dalam

kriteria yang telah ditentukan. Menentukan interval nilai persentase yang akan

digunakan sebagai dasar mengklasifikasikan hasil perhitungan persentase. Cara

yang dilakukan adalah sebagai berikut (Muhammad Ali, 1998 : 184).

Page 59: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

46

1)Menentukan skor persentase tertinggi dan terendah

100% x

terendahnilaiBobot

tertingginilaiBobot TertinggiSkor

% 100 % 100 x 4

4

100% x terbesarnilaiBobot

terendahnilaiBobot Terendah Skor

25% 100% x

4

1

2)Menentukan interval nilai

iKlasifikas Banyaknya

TerendahSkor - TertinggiSkor Nilai Interval

19 18,75 4

25 - 100

3)Menyusun klasifikasi tingkat presentase

Dengan panjang interval 19 dibuat interval kriteria sebagaimana terlihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3 Interval Nilai dan Kategorinya

Kelas Interval Kategori

81 – 100

61 – 80

41 – 60

21 – 40

Sangat tinggi

Tinggi

Rendah

Sangat Rendah

(Muhammad Ali, 1998 : 184)

Page 60: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

65

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan yang ada di bab 4 maka

dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1 Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di Desa Jarum Kabupaten Klaten

adalah peranan produksi, peranan promosi, dan peranan pemasaran.

5.1.2 Besarnya Peranan perajin dalam melestarikan batik Bayat di Desa Jarum

Kabupaten Klaten yaitu mendapatkan persentase 71.33% termasuk dalam kategori

tinggi.

5.2 Saran

Sesuai dengan hasil penelitian tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

disarankan beberapa hal sebagai berikut :

5.2.1 Bagi para pengrajin batik Bayat dan pemerintah hendaknya bekerja sama untuk

membangun kawasan berikat di Klaten sebagai suatu kawasan yang membuka

peluang dan kemudahan bagi usaha-usaha yang memerlukan alat dan bahan baku

terutama alat dan bahan baku batik, jadi para pengrajin batik kalau membeli alat

dan bahan baku batik tidak jauh dan tidak diluar wilayah industri yaitu di Solo,

Yogyakarta dan Pekalongan.

5.2.2 Bagi para pengrajin batik Bayat hendaknya lebih meningkatkan lagi dalam

promosi penjualan batik dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, yaitu

Page 61: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

66

66

melalui internet seperti facebook, blog dan lain-lain karena internet dapat diakses

didalam maupun diluar negeri. Sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan.

5.2.3 Bagi para pengrajin batik Bayat hendaknya lebih meningkatkan wilayah

pemasaran batik dengan memperluas wilayah pemasaran batik yaitu luar kota,

luar provinsi sampai ke luar negeri, sehingga batik Bayat dapat dikenal oleh

masyarakat luas dan batik Bayat dapat bersaing dengan batik dari daerah-daerah

lain.

Page 62: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

67

67

DAFTAR PUSTAKA

Ari Wulandari. 2011. Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan dan

Industri Batik.Yogyakarta : ANDI OFFSET.

Asti Musiman Dkk. 2011. Batik Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta : G-

Media.

Basuswastha. 1998. Azas-azas Marketing. Yogyakarta : Liberty.

Darwin Bangun. 1989. Manajemen Perusahaan. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Dendy Sugono. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Depperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten. 2014. Pemberdayaan

Depperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten. Tersedia di

http://www.pajak.go.id/content/news/workshop-pemberdayaan-umkm-

di-klaten (diakses 20/05/2014)

Gambar Alat-alat Membatik. Tersedia di

http://kantongseni.blogspot.com/2011/05/alat-alat-untuk-

membatik.html (diakses 07/4/2014)

Ismadi. 2008. Batik Bayat Klaten Tinjauan Sejarah, Bentuk dan Gaya.

Yogyakarta : Pendidikan Seni Rupa FBS UNY.

Jocobus Ranjabar. 2006. Melestarikan Budaya. Tersedia di

http://larantuka.com/blog/melestarikan-kebudayaan-lokal.html

(diakses 20/05/2014)

Kube Batik Sekar Kedaton. Mentranslasikan Cinta Budaya Melalui Belajar Batik

Melestarikan Budaya. Tersedia di http://larantuka.com/blog/melestarikan-

kebudayaan-lokal.html (diakses 20/05/2014)

Muhammad Ali. 1985. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Murtihadi Mukminatun. 1979. Pengetahuan Teknik Batik. Jakarta : Depdikbud.

Rina Pandan Sari. 2013. Ketrampilan Membatik Untuk Anak. Surakarta :

ARCITA.

Rina Rachmawati. 2009. Kewirausahaan Paparan Perkuliahan Mahasiswa.

Semarang : UNNES.

Page 63: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

68

68

Singgih Wibowo. Dkk. 1994. Petunjuk Mendirikan Usaha Kecil. Jakarta : Penebar

Swadaya.

Soerjono Soekanto. 2007. Sosiolosi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta

: Rineka Cipta.

________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Surayin. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya.

Syarif Nurhidayat. 2010. Sejarah Batik Indonesia. Yogyakarta : G-Media.

Syofian Siregar. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta :

PT Bumi Aksara.

Page 64: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

69

69

LAMPIRAN

Page 65: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang
Page 66: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

70

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET

“PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK BAYAT

DI DESA JARUM KABUPATEN KLATEN”

Indikator Sub Indikator Item Soal Skor Nilai

Peranan

produksi

- Sejarah batik

bayat

1. Keberadaan batik Bayat ini sudah ada sejak zaman dahulu, hal apa yang melatar

belakangi para pengusaha industri batik Bayat berdiri ?

a. Adanya turun-temurun dari nenek moyang kepada pemilik usaha industri batik

untuk menekuni usaha tersebut dengan tujuan untuk melestarikan batik Bayat

b. Untuk mencari pendapatan keuangan

c. Untuk kepentingan pribadi

d. Hanya sebagai usaha sampingan saja

2. Dalam memproduksi batik, jenis batik apa yang sering saudara produksi ?

a. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif ciri khas bayat

b. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif ciri khas bayat dan

motif campuran dari daerah lain

c. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif campuran dari

daerah lain

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

Lam

piran

1

Page 67: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

71

d. Hanya memproduksi batik modern saja dengan motif campuran dari daerah lain

3. Untuk melestarikan batik Bayat apa yang saudara lakukan ?

a. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian dari ciri

khas motif batik tulis Bayat dan warna alami dari batik Bayat

b. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian batik khas

bayat dengan motif ciri khas bayat dan motif serta warna batik campuran dari

daerah lain

c. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian batik bayat

dengan motif campuran dari daerah lain

d. Memproduksi batik bayat dengan motif campuran dari daerah lain dan tidak

menjaga kualitas dari batik bayat

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

- Alat dan

bahan baku

4. Jenis kain apa saja yang saudara gunakan dalam membuat batik Bayat ?

a. Kain mori, kain sutra ATBM, dan kain sutra polos

b. Kain satin dan kain katun

c. Kain sifon dan kain brokat

d. Kain kaca

5. Sebutkan macam-macam pewarna alam apa saja yang saudara gunakan untuk

mewarnai batik khas bayat?

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Page 68: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

72

a. Kayu tingi, daun talok, kayu secang, daun jati, kayu mahoni, dan daun mangga

b. Kayu secang dan daun talok

c. Daun jati dan rapid

d. Naphtol

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

- Gaya dan

bentuk batik

6. Sebutkan ciri khas motif dari batik Bayat yang saudara ketahui ?

a. Motif Latar putih, kambil secukil atau kopi pecah dan remukan

b. Motif Latar putih dan remukan

c. Motif candi lara jonggrang atau prambanan

d. Motif sidomukti

7. Kelebihan apa yang dimiliki dari produk batik bayat ?

a. Warna batik menggunakan warna natural atau warna alami khas batik bayat

b. Warna batik menggunakan warna sintetis dan warna alami khas batik bayat

c. Warna batik menggunakan warna natural dari batik khas daerah lain

d. Menggunakan zat warna kimia yang tidak berkualitas untuk bahan

8. Dari bahan-bahan pewarna alami dari kulit pohon tersebut diperoleh berbagai macam

warna, sebutkan warna apa saja yang saudara ketahui ?

a. Warna cokelat, violet, merah hati, kuning dan gambir

b. Warna cokelat dan kuning

c. Warna violet

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

Page 69: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

73

d. Warna biru muda

9. Dalam memproduksi batik untuk memilih motif batik, motif apa yang saudara pilih ?

a. Motif dibuat sesuai dengan ciri khas batik Bayat

b. Motif dibuat sesuai dengan trend

c. Sesuai dengan keinginan pembeli

d. Motif yang umum dipasaran

10. Warna apa yang saudara ketahui yang menjadi karakter atau gaya dari batik Bayat ?

a. Coklat tua dan hitam

b. Hitam

c. Coklat tua dan violet

d. Merah hati

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

- Proses

produksi

11. Proses membatik adalah rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam membuat batik,

mulai dari menyiapkan kain polos sampai menjadi kain batik yang siap digunakan

sesuai keperluan. Langkah proses membatik apa saja yang saudara lakukan dalam

membuat batik ?

a. Proses persiapan, proses pembatikan, proses pewarnaan dan proses penghilangan

lilin

b. Proses persiapan, dan proses pembatikan

a = 4

b = 3

Page 70: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

74

c. Proses pembatikan, proses pewarnaan dan proses penghilangan lilin

d. Proses pembatikan dan proses penghilangan lilin

12. Sebutkan proses persiapan membatik apa saja yang saudara lakukan dalam membuat

batik?

a. Memotong kain, pencucian kain, pengetelan kain, penganjian kain dan

pengemplongan kain

b. Memotong kain, pencucian kain dan pengetelan kain

c. Pencucian kain, pengetelan kain dan penganjian kain

d. Memotong kain, pencucian kain

13. Membatik kerangka, ngisen-iseni, nerusi, nembok dan bliriki, menurut saudara tahap

tersebut merupakan proses apa ?

a. Proses pembatikan

b. Proses persiapan

c. Proses pewarnaan

d. Proses penghilangan lilin

14. Sebutkan proses penghilangan lilin apa saja yang saudara lakukan dalam membuat

batik?

a. Kain dimasukan dalam bak air, kemudian dimasukan dalam air mendidih dengan

ditambahkan obat pembantu, diangkat serta di cuci sampai bersih, dan di jemur

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

Page 71: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

75

ditempat teduh

b. Kain dimasukan dalam bak air

c. Kain direndam di bak air selama 1 hari

d. Kain yang sudah di batik di sikat supaya malamnya terlepas

b = 3

c = 2

d = 1

- Kapasitas

produksi

15. Berapa jumlah produksi batik yang saudara buat dalam satu bulan ?

a. Lebih dari 10 lusin

b. 5-10 lusin

c. 3-5 lusin

d. Kurang dari 3 lusin

16. Alasan apakah yang melatar belakangi saudara dalam memproduksi batik sebesar itu

(Lihat no. 19) ?

a. Selalu melakukan proses produksi setiap hari dengan jumlah banyak

b. Kalau ada pesanan

c. Jika di showroom habis

d. Melakukan proses produksi tapi hanya sedikit

17. Berapakah biaya produksi setiap bulan ?

a. 20 juta lebih

b. 10 juta – 15 juta

c. 5 juta – 10 juta

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

Page 72: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

76

d. Kurang dari 5 juta d = 1

- Tenaga kerja 18. Berapa jumlah tenaga kerja yang ikut membantu saudara dalam proses produksi batik

?

a. Lebih dari 10 orang

b. 5-10 orang

c. 3-5 orang

d. Kurang dari 3 orang

19. Bagaimanakah saudara memperoleh tenaga kerja ?

a. Mengambil dari anggota keluarga sendiri dan tetangga sekitar

b. Mengambil dari anggota saudara sendiri

c. Mengambil dari tetangga sekitar

d. Tenaga dari luar daerah

20. Sudah berapa lama saudara berkecimpung dalam usaha batik ?

a. 10 tahun lebih

b. 6 - 10 tahun

c. 1 - 5 tahun

d. Kurang dari 1 tahun

21. Berapakah usia rata-rata tenaga kerja pada perusahaan saudara ?

a. 17 - 27 tahun

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

Page 73: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

77

b. 28 - 38 tahun

c. 39 - 49 tahun

d. Lebih dari 49 tahun

b = 3

c = 2

d = 1

- Workshop 22. Wisatawan dan pengunjung dapat mengunjungi workshop proses pembuatan batik

Bayat, yaitu proses pembuatan batik apa sajakah yang bisa dilihat oleh pengunjung ?

a. Pengunjung dapat melihat dan belajar dari mulai proses persiapan membatik-

proses pembatikan-proses pewarnaan-proses penghilangan lilin

b. Pengunjung hanya dapat melihat waktu proses pembatikan saja

c. Pengunjung hanya bisa melihat hasil produk batik yang sudah jadi di ruang

showroom saja

d. Pengunjung tidak dapat melihat ketika proses pembuatan batik berlangsung

23. Berapa lama pelatihan diadakan oleh Pemerintah dalam mengembangkan wawasan

dan pengetahuan tentang batik ?

a. 1 bulan sekali

b. 2 bulan sekali

c. 3 bulan sekali

d. Lebih 4 bulan

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Page 74: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

78

Peranan

promosi

- Promosi

penjualan

24. Menurut pendapat saudara sarana/ media apa yang dapat digunakan untuk

mempromosikan produk batik ?

a. Internet, surat kabar, televisi dan radio

b. Surat kabar, dan radio

c. Radio dan iklan

d. Brosur

25. Apa yang saudara lakukan untuk menarik pelanggan supaya menjadi pelanggan tetap

?

a. Memberi diskon atau potongan harga, disediakannya fasilitas yang nyaman,

menambah koleksi dan memberikan pelayanan yang memuaskan

b. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan potongan harga

c. Disediakannya fasilitas yang nyaman dan meningkatkan harga produk tanpa

memberi potongan harga

d. Memberikan pelayanan tidak memuaskan kepada konsumen

26. Sebutkan apa saja yang saudara ketahui macam-macam media cetak dalam

mempromosikan batik ?

a. Majalah, surat kabar, brosur, dan kartu nama pengusaha

b. Majalah, dan brosur

c. Surat kabar dan televisi

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

Page 75: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

79

d. Internet

27. Bagaimana perkembangan usaha batik saudara dengan mengikuti pameran ?

a. Banyak pesenan, banyak keuntungan dari penjualan selama pameran dan semakin

terkenal

b. Semakin terkenal

c. Banyak kerugian dari penjualan selama pameran

d. Tidak ada perkembangannya

28. Berapakah jumlah pelanggan tetap anda ?

a. Lebih dari 50 orang

b. 30 – 50 orang

c. 10 – 30 orang

d. Kurang dari 10 orang

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

- Showroom 29. Untuk penataan showroom saudara agar dapat menarik pelanggan biasanya produk

didalam showroom diganti tiap ?

a. 1-2 minggu sekali

b. 2-3 minggu sekali

c. 3-4 minggu sekali

d. Lebih dari 4 minggu sekali

30. Produk batik apa saja yang saudara pajang atau pamerkan di showroom ?

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Page 76: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

80

a. Kain batik, Blus batik, kemeja batik, kaos batik, tas batik, telapak meja batik,

seprai batik, sarung bantal batik, sepatu batik, dan sandal batik

b. Tas batik, telapak meja batik dan sepatu batik

c. Kemeja batik dan kaos batik

d. Hanya kemeja batik saja

31. Produk batik yang ada didalam showroom saudara itu merupakan produk dari ?

a. Produk buatan batik sendiri

b. Produk buatan dari orang lain

c. Produk titipan dari koperasi

d. Produk beli dipasar

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Peranan

pemasaran

- Wilayah

pemasaran

32. Produk batik yang saudara buat dipasarkan di wilayah mana ?

a. Antar desa dan wilayah dalam kota

b. Wilayah dalam kota

c. Wilayah luar kota

d. Wilayah luar negeri

33. Apakah saudara ada keinginan untuk memperluas wilayah pemasaran ?

a. Memperluas sampai luar negeri

b. Memperluas sampai keluar daerah (luar jawa)

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

Page 77: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

81

c. Memperluas hanya sampai keluar kota

d. Tidak perlu memperluas karena keuntungan sudah cukup banyak

34. Hasil produk batik saudara dipasarkan pada berapa luar kota ?

a. Lebih dari 6 kota

b. 4-6 kota

c. 2-4 kota

d. Kurang dari 2 kota

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

- Teknik

pemasaran

35. Bagaimana cara memasarkan produk batik yang saudara buat ?

a. Langsung ke konsumen, koperasi, pedagang besar dan agen

b. Ke koperasi dan agen

c. Pedagang besar dan di titipkan ke toko kecil

d. Hanya di jual dishowroom saja

36. Bagaimana cara saudara menentukan harga ?

a. Ada patokkan dari koperasi (Paguyuban)

b. Menentukan sendiri dengan mengambil sedikit keuntungan

c. Membandingkan dengan harga di daerah pemasaran

d. Menentukan sendiri dengan mengambil banyak keuntungan

37. Apabila ada produk yang sejenis tetapi harganya lebih rendah apa yang saudara

lakukan ?

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Page 78: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

82

a. Menurunkan harga dengan meningkatkan kualitas produk

b. Menurunkan harga dengan menurunkan kualitas produk

c. Menaikkan harga

d. Tidak menjual produk tersebut karena takut tidak laku

38. Untuk menghadapi persaingan harga apa yang saudara lakukan ?

a. Meningkatkan mutu, memberi potongan harga, memberi pelayanan yang

memuaskan dan menambah koleksi atau desain

b. Memberikan potongan harga dan menambah koleksi

c. Meningkatkan mutu dan menaikkan harga produk

d. Menurunkan kualitas produk

39. Berapakah produksi kain batik tulis di perusahaan saudara setiap bulan ?

a. Lebih dari 100 potong

b. 75 – 100 potong

c. 50 – 75 potong

d. Kurang dari 50 potong

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

a = 4

b = 3

c = 2

d = 1

Page 79: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

83

83

Lampiran 2

TABEL KISI-KISI WAWANCARA DENGAN PEMERINTAH

(DISPERINDAG)

Variabel Sub variabel Indikator Sub indikator

Peranan perajin

batik bayat

Peranan

produksi

- Sejarah batik bayat - Sejarah berdirinya batik bayat dan

upaya Pemerintah untuk

melestarikan batik bayat

- Alat dan bahan baku - Pengadaan bahan baku

- Bantuan bahan baku dari

pemerintah

- Gaya dan bentuk batik - Motif batik bayat, perlindungan hak

paten motif

- Proses produksi - Langkah-langkah proses produksi

batik

- Penerapan mutu produksi

- Kapasitas produksi - Jumlah peningkatan kapasitas

produksi dari tahun 2013 ke tahun

2014

- Tenaga kerja - Upaya pemerintah dalam

membantu pengrajin batik dalam

pengadaan tenaga kerja

- Standart khusus jam kerja

- Workshop - Pelatihan dari pihak Pemerintah

untuk pengembangan wawasan dan

pengetahuan tentang batik

Peranan

promosi

- Promosi penjualan

- Cara mempromosikan batik bayat

dan peran pemerintah dalam

mempromosikan batik bayat.

- Showroom - Apakah ada bantuan dari

Pemerintah untuk pembuatan

showroom batik

Peranan

pemasaran

- Wilayah pemasaran - Perluasan wilayah pemasaran

- Teknik pemasaran - Cara pemasaran dan Upaya yang

dihadapi dalam memasarkan produk

Page 80: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

84

84

Lampiran 3

SAMPEL PENELITIAN

No. Nama Usaha Pemilik Alamat Jenis Usaha

1 Batik Handy Craft

Adhimas

Suyanto Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

2 Bima Sena Batik Sularto / jeprik Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

3 Cavin Batik Miyono Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

4 Jino Batik Sajino Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

5 Zahira Batik Giyatno Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

6 Marcy Batik Hardi

Trimanto

Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

7 Batik Gatot kaca Hardiyo Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kayu

8 Sri Endah Batik Sri Endah Pandem, Rt 01 Rw 06 Batik kain

9 Danang Batik Sugiyarto Pandem, Rt 02 Rw 06 Batik kain

10 Edi Batik Edi Suryanto KR Gumuk, Rt 03 Rw 05 Batik kain

11 Batik Suhardjo Suhardjo KR Gumuk, Rt 03 Rw 07 Batik kayu

12 Raka Batik Indarto KR Gumuk, Rt 03 Rw 07 Batik kayu

13 Batik Unik Suroto Kebon Agung, Rt 03 Rw 01 Batik kain

14 Batik Natural Sarwidi Kebon Agung, Rt 03 Rw 01 Batik kain

15 Batik Putri Kawung Suratmi Kebon Agung, Rt 03 Rw 01 Batik kain

16 Nardho Batik Budi Susanto Jarum, Rt 01 Rw 05 Batik kain

17 Sekar Mawar Sarina, SE Kebon Agung, Rt 05 Rw 01 Batik kain

18 Batik Purwanti Purwanti /

Susana Dewi

Pudungrejo, Rt 01 Rw 02 Batik kain

19 Batik Suparman Suparman Pudungrejo, Rt 01 Rw 02 Batik kain

20 Batik Sihdi Sihdi Mulyono Tunggul, Rt 02 Rw 04 Batik kain

21 Batik Harsiyem Harsiyem Tunggul, Rt 03 Rw 04 Batik kain

22 Ellsa Batik Suhada Karang Gumuk, Rt 03 Rw 07 Batik kain

23 Batik Darji Sudarji Kr. Ploso, Rt 02 Rw 09 Batik kain

24 Batik Maritsa Hj. Suratmi Pudungrejo, Rt 01 Rw 05 Batik kain

25 Umi Batik Umiyanti Kr. Ploso, Rt 02 Rw 09 Batik kain

Sumber : Balai Desa Jarum tahun 2014

Page 81: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

85

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DAYA PENELITIAN UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

No Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 UC-1 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

2 UC-2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3

3 UC-3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3

4 UC-4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4

5 UC-5 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4

6 UC-6 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

7 UC-7 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4

8 UC-8 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4

9 UC-9 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3

10 UC-10 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2

30 30 35 34 37 29 34 36 31 31 31 29 32 37 36 37 39 32 33 35 33

0.75 0.71 0.67 0.34 0.35 0.64 0.67 0.337 0.71 0.75 0.64 0.639 0.75 0.7 0.67 0.7 0.75 0.373 0.75 0.67 0.7

Ket. Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid

σ2 0.888889 0.44 0.5 0.49 0.46 0.54 0.49 0.489 0.99 0.1 0.54 0.544 0.4 0.46 0.49 0.46 0.1 0.4 0.9 0.5 0.46

∑σi2 22.7

ni 46

2t 590.7222

r11 0.982941

rtabel 0.632

Kriteria RELIABEL

REL

IAB

ILIT

AS

VA

LIDIT

AS

Item Soal

X

xyrxyr

X X

xyr

Lam

piran

4

Page 82: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

86

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DAYA PENELITIAN UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 155

3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 165

4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 162

4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 175

4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 163

4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 163

4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 165

3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 157

4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 162

2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 88

36 34 34 34 31 33 37 29 34 36 33 35 35 39 35 30 33 35 35 36 29 36 36 36 33 1555

0.67 0.67 0.674 0.34 0.83 0.67 0.7 0.42 0.73 0.67 0.7 0.447 0.67 0.745 0.67 1 0.7 0.67 0.67 0.67 0.64 0.67 0.674 0.67 0.698

Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.49 0.49 0.489 0.49 0.32 1.12 0.46 0.32 0.93 0.49 0.46 0.278 0.5 0.1 0.5 0.22 0.46 0.5 0.5 0.49 0.54 0.49 0.489 0.49 0.456

Item Soal

∑Y

xyrXX

xyrX

xyrX

xyr

Page 83: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

87

67

87

Lampiran 5

PERHITUNGAN VALIDITAS ANGKET PENELITIAN

Rumus :

rxy =

})(}{)({ 2222 YYNXXN

YXXYN

Kriteria :

Butir soal Valid jika rxy > r tabel.

Perhitungan :

Berikut ini perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama.

No. KODE X Y X2

Y2

XY

1 UC-1 4 156 16 24336 624

2 UC-2 3 167 9 27889 501

3 UC-3 3 165 9 27225 495

4 UC-4 4 179 16 32041 716

5 UC-5 3 168 9 28224 504

6 UC-6 4 169 16 28561 676

7 UC-7 2 172 4 29584 344

8 UC-8 3 165 9 27225 495

9 UC-9 3 171 9 29241 513

10 UC-10 1 98 1 9604 98

∑ 30 1610 98 263930 4966

Page 84: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

88

88

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :

𝑟𝑋𝑌=

𝑁 𝑋𝑌 −( 𝑋 )( 𝑌)

√ 𝑁 𝑋 ²−( 𝑋 )² 𝑁 𝑌²−( 𝑌)²

= 10𝑥4966 −(30𝑥1610)

10𝑥98−(30)² 10𝑥263930 −(1610)²

= 0,759

Pada α = 5% dengan N = 10, diperoleh r tabel = 0, 632

Karena r xy > r tabel, maka soal No. 1 tersebut Valid.

Page 85: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

89

89

PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET PENELITIAN

Rumus :

2

2

11 11

t

b

k

kr

Kriteria :

Apabila r 11 > r tabel, maka soal tersebut Reliabel.

r 11 = (46

46−1)(1 −

22.7

524.4)

r 11 = 0.97

Pada α = 5% dengan N = 10, diperoleh r tabel = 0, 632

Karena rXY > r tabel, Variabel tersebut Reliabel.

Page 86: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

90

90

Lampiran 6

ANGKET PENELITIAN

Kepada Yth. Semarang, 7 September 2014

Bapak/Ibu pengusaha batik

Di Desa Jarum

Dalam rangka menyelesaikan studi stara 1 untuk mencapai gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas Negeri Semarang, peneliti akan menyusun skripsi

berjudul “Peranan Perajin Dalam Melestarikan Batik Bayat Di Desa Jarum

Kabupaten Klaten”.

Sehubung hal tersebut diatas, maka dengan kerendahan hati peneliti

mengharap bantuan saudara untuk mengisi semua soal dalam angket ini dengan

jujur sesuai kenyataan di lapangan sebagai sumber data dalam penelitian. Jawaban

yang saudara berikan tidak berpengaruh terhadap diri dan karier saudara.

Atas bantuan yang saudara berikan peneliti mengucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian Angket

1. Isilah data pribadi pada tempat yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik kemudian pilihlah salah satu alternatif

jawaban pada pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X).

Identitas Responden

Nama perajin :

Nama perajin :

Tahun pendirian perajin :

Alamat perajin :

Page 87: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

91

91

Selamat Mengerjakan

1. Keberadaan batik Bayat ini sudah ada sejak zaman dahulu, hal apa yang melatar

belakangi para pengusaha industri batik Bayat berdiri ?

a. Adanya turun-temurun dari nenek moyang kepada pemilik usaha industri batik

untuk menekuni usaha tersebut dengan tujuan untuk melestarikan batik Bayat

b. Untuk mencari pendapatan keuangan

c. Untuk kepentingan pribadi

d. Hanya sebagai usaha sampingan saja

2. Dalam memproduksi batik, jenis batik apa yang sering saudara produksi ?

a. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif ciri khas bayat

b. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif ciri khas bayat dan

motif campuran dari daerah lain

c. Memproduksi batik tradisional dan batik modern dengan motif campuran dari

daerah lain

d. Hanya memproduksi batik modern saja dengan motif campuran dari daerah lain

3. Untuk melestarikan batik Bayat apa yang saudara lakukan ?

a. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian dari ciri

khas motif batik tulis Bayat dan warna alami dari batik Bayat

b. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian batik khas

bayat dengan motif ciri khas bayat dan motif serta warna batik campuran dari

daerah lain

c. Memproduksi, menjaga dan mempertahankan keberadaan dan keaslian batik bayat

dengan motif campuran dari daerah lain

d. Memproduksi batik bayat dengan motif campuran dari daerah lain dan tidak

menjaga kualitas dari batik bayat

Page 88: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

92

92

4. Jenis kain apa saja yang saudara gunakan dalam membuat batik Bayat ?

a. Kain mori, kain sutra ATBM, dan kain sutra polos

b. Kain satin dan kain katun

c. Kain sifon dan kain brokat

d. Kain kaca

5. Sebutkan macam-macam pewarna alam apa saja yang saudara gunakan untuk

mewarnai batik khas bayat?

a. Kayu tingi, daun talok, kayu secang, daun jati, kayu mahoni, dan daun mangga

b. Kayu secang dan daun talok

c. Daun jati dan rapid

d. Naphtol

6. Sebutkan ciri khas motif dari batik Bayat yang saudara ketahui ?

a. Motif Latar putih, kambil secukil atau kopi pecah dan remukan

b. Motif Latar putih dan remukan

c. Motif candi lara jonggrang atau prambanan

d. Motif sidomukti

7. Kelebihan apa yang dimiliki dari produk batik bayat ?

a. Warna batik menggunakan warna natural atau warna alami khas batik bayat

b. Warna batik menggunakan warna sintetis dan warna alami khas batik bayat

c. Warna batik menggunakan warna natural dari batik khas daerah lain

d. Menggunakan zat warna kimia yang tidak berkualitas untuk bahan

8. Dari bahan-bahan pewarna alami dari kulit pohon tersebut diperoleh berbagai macam

warna, sebutkan warna apa saja yang saudara ketahui ?

a. Warna cokelat, violet, merah hati, kuning dan gambir

b. Warna cokelat dan kuning

c. Warna violet

d. Warna biru muda

Page 89: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

93

93

9. Dalam memproduksi batik untuk memilih motif batik, motif apa yang saudara pilih ?

a. Motif dibuat sesuai dengan ciri khas batik Bayat

b. Motif dibuat sesuai dengan trend

c. Sesuai dengan keinginan pembeli

d. Motif yang umum dipasaran

10. Warna apa yang saudara ketahui yang menjadi karakter atau gaya dari batik Bayat ?

a. Coklat tua dan hitam

b. Hitam

c. Coklat tua dan violet

d. Merah hati

11. Proses membatik adalah rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam membuat batik,

mulai dari menyiapkan kain polos sampai menjadi kain batik yang siap digunakan

sesuai keperluan. Langkah proses membatik apa saja yang saudara lakukan dalam

membuat batik ?

a. Proses persiapan, proses pembatikan, proses pewarnaan dan proses penghilangan

lilin

b. Proses persiapan, dan proses pembatikan

c. Proses pembatikan, proses pewarnaan dan proses penghilangan lilin

d. Proses pembatikan dan proses penghilangan lilin

12. Sebutkan proses persiapan membatik apa saja yang saudara lakukan dalam membuat

batik?

a. Memotong kain, pencucian kain, pengetelan kain, penganjian kain dan

pengemplongan kain

b. Memotong kain, pencucian kain dan pengetelan kain

c. Pencucian kain, pengetelan kain dan penganjian kain

d. Memotong kain, pencucian kain

Page 90: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

94

94

13. Membatik kerangka, ngisen-iseni, nerusi, nembok dan bliriki, menurut saudara tahap

tersebut merupakan proses apa ?

a. Proses pembatikan

b. Proses persiapan

c. Proses pewarnaan

d. Proses penghilangan lilin

14. Sebutkan proses penghilangan lilin apa saja yang saudara lakukan dalam membuat

batik?

a. Kain dimasukan dalam bak air, kemudian dimasukan dalam air mendidih dengan

ditambahkan obat pembantu, diangkat serta di cuci sampai bersih, dan di jemur

ditempat teduh

b. Kain dimasukan dalam bak air

c. Kain direndam di bak air selama 1 hari

d. Kain yang sudah di batik di sikat supaya malamnya terlepas

15. Berapa jumlah produksi batik yang saudara buat dalam satu bulan ?

a. Lebih dari 10 lusin

b. 5-10 lusin

c. 3-5 lusin

d. Kurang dari 3 lusin

16. Alasan apakah yang melatar belakangi saudara dalam memproduksi batik sebesar itu

(Lihat no. 19) ?

a. Selalu melakukan proses produksi setiap hari dengan jumlah banyak

b. Kalau ada pesanan

c. Jika di showroom habis

d. Melakukan proses produksi tapi hanya sedikit

Page 91: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

95

95

17. Berapakah biaya produksi setiap bulan ?

a. 20 juta lebih

b. 10 juta – 15 juta

c. 5 juta – 10 juta

d. Kurang dari 5 juta

18. Berapa jumlah tenaga kerja yang ikut membantu saudara dalam proses produksi batik

?

a. Lebih dari 10 orang

b. 5-10 orang

c. 3-5 orang

d. Kurang dari 3 orang

19. Bagaimanakah saudara memperoleh tenaga kerja ?

a. Mengambil dari anggota keluarga sendiri dan tetangga sekitar

b. Mengambil dari anggota saudara sendiri

c. Mengambil dari tetangga sekitar

d. Tenaga dari luar daerah

20. Sudah berapa lama saudara berkecimpung dalam usaha batik ?

a. 10 tahun lebih

b. 6 - 10 tahun

c. 1 - 5 tahun

d. Kurang dari 1 tahun

21. Berapakah usia rata-rata tenaga kerja pada perusahaan saudara ?

a. 17 - 27 tahun

b. 28 - 38 tahun

c. 39 - 49 tahun

d. Lebih dari 49 tahun

Page 92: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

96

96

22. Wisatawan dan pengunjung dapat mengunjungi workshop proses pembuatan batik

Bayat, yaitu proses pembuatan batik apa sajakah yang bisa dilihat oleh pengunjung ?

a. Pengunjung dapat melihat dan belajar dari mulai proses persiapan membatik-

proses pembatikan-proses pewarnaan-proses penghilangan lilin

b. Pengunjung hanya dapat melihat waktu proses pembatikan saja

c. Pengunjung hanya bisa melihat hasil produk batik yang sudah jadi di ruang

showroom saja

d. Pengunjung tidak dapat melihat ketika proses pembuatan batik berlangsung

23. Berapa lama pelatihan diadakan oleh Pemerintah dalam mengembangkan wawasan

dan pengetahuan tentang batik ?

a. 1 bulan sekali

b. 2 bulan sekali

c. 3 bulan sekali

d. Lebih 4 bulan

24. Apa yang saudara lakukan untuk menarik pelanggan supaya menjadi pelanggan tetap ?

a. Memberi diskon atau potongan harga, disediakannya fasilitas yang nyaman,

menambah koleksi dan memberikan pelayanan yang memuaskan

b. Memberikan pelayanan yang memuaskan dan potongan harga

c. Disediakannya fasilitas yang nyaman dan meningkatkan harga produk tanpa

memberi potongan harga

d. Memberikan pelayanan tidak memuaskan kepada konsumen

25. Sebutkan apa saja yang saudara ketahui macam-macam media cetak dalam

mempromosikan batik ?

a. Majalah, surat kabar, brosur, dan kartu nama pengusaha

b. Majalah, dan brosur

c. Surat kabar dan televise

d. Internet

Page 93: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

97

97

26. Sebutkan apa saja yang saudara ketahui macam-macam media elektronik dalam

mempromosikan batik ?

a. TV, radio, HP dan internet

b. Internet dan TV

c. Radio dan majalah

d. Brosur

27. Bagaimana perkembangan usaha batik saudara dengan mengikuti pameran ?

a. Banyak pesenan, banyak keuntungan dari penjualan selama pameran dan semakin

terkenal

b. Semakin terkenal

c. Banyak kerugian dari penjualan selama pameran

d. Tidak ada perkembangannya

28. Berapakah jumlah pelanggan tetap anda ?

a. Lebih dari 50 orang

b. 30 – 50 orang

c. 10 – 30 orang

d. Kurang dari 10 orang

29. Untuk penataan showroom saudara agar dapat menarik pelanggan biasanya produk

didalam showroom diganti tiap ?

a. 1-2 minggu sekali

b. 2-3 minggu sekali

c. 3-4 minggu sekali

d. Lebih dari 4 minggu sekali

Page 94: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

98

98

30. Produk batik apa saja yang saudara pajang atau pamerkan di showroom ?

a. Kain batik, Blus batik, kemeja batik, kaos batik, tas batik, telapak meja batik,

seprai batik, sarung bantal batik, sepatu batik, dan sandal batik

b. Tas batik, telapak meja batik dan sepatu batik

c. Kemeja batik dan kaos batik

d. Hanya kemeja batik saja

31. Produk batik yang ada didalam showroom saudara itu merupakan produk dari ?

a. Produk buatan batik sendiri

b. Produk buatan dari orang lain

c. Produk titipan dari koperasi

d. Produk beli dipasar

32. Produk batik yang saudara buat dipasarkan di wilayah mana ?

a. Antar desa dan wilayah dalam kota

b. Wilayah dalam kota

c. Wilayah luar kota

d. Wilayah luar negeri

33. Apakah saudara ada keinginan untuk memperluas wilayah pemasaran ?

a. Memperluas sampai luar negeri

b. Memperluas sampai keluar daerah (luar jawa)

c. Memperluas hanya sampai keluar kota

d. Tidak perlu memperluas karena keuntungan sudah cukup banyak

34. Hasil produk batik saudara dipasarkan pada berapa luar kota ?

a. Lebih dari 6 kota

b. 4-6 kota

c. 2-4 kota

d. Kurang dari 2 kota

Page 95: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

99

99

35. Bagaimana cara memasarkan produk batik yang saudara buat ?

a. Langsung ke konsumen, koperasi, pedagang besar dan agen

b. Ke koperasi dan agen

c. Pedagang besar dan di titipkan ke toko kecil

d. Hanya di jual dishowroom saja

36. Bagaimana cara saudara menentukan harga ?

a. Ada patokkan dari koperasi (Paguyuban)

b. Menentukan sendiri dengan mengambil sedikit keuntungan

c. Membandingkan dengan harga di daerah pemasaran

d. Menentukan sendiri dengan mengambil banyak keuntungan

37. Apabila ada produk yang sejenis tetapi harganya lebih rendah apa yang saudara

lakukan ?

a. Menurunkan harga dengan meningkatkan kualitas produk

b. Menurunkan harga dengan menurunkan kualitas produk

c. Menaikkan harga

d. Tidak menjual produk tersebut karena takut tidak laku

38. Untuk menghadapi persaingan harga apa yang saudara lakukan ?

a. Meningkatkan mutu, memberi potongan harga, memberi pelayanan yang

memuaskan dan menambah koleksi atau desain

b. Memberikan potongan harga dan menambah koleksi

c. Meningkatkan mutu dan menaikkan harga produk

d. Menurunkan kualitas produk

39. Berapakah produksi kain batik tulis di perusahaan saudara setiap bulan ?

a. Lebih dari 100 potong

b. 75 – 100 potong

c. 50 – 75 potong

d. Kurang dari 50 potong

Page 96: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

100

100

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PIHAK PEMERINTAH

(DISPERINDAG)

Peranan Produksi

1. Bagaimana peran pemerintah dalam pengadaan bahan baku untuk proses produksi

batik ?

2. Apakah pemerintah memberikan perlindungan hak paten batik motif daerah

khususnya batik Bayat ?

3. Bantuan apa saja yang diberikan pemerintah dalam proses produksi ?

4. Untuk mengembangkan desain batik, apakah pemerintah ikut campur tangan

langsung ?

5. Apakah pemerintah memberikan penerapan standart suatu produksi ?

Peranan Promosi

1. Bagaimana cara pemerintah dalam mensosialisasikan batik Bayat ?

2. Teknik promosi apakah yang pernah dilakukan pemerintah dalam melestarikan batik

Bayat ?

3. Apakah pemerintah pernah memfasilitasi dalam mempromosikan batik Bayat ini

yang berada di desa Jarum, khususnya industri batik ?

Peranan Pemasaran

1. Bagaimana upaya pemerintah dalam memasarkan produk batik ?

2. Bagaimana wilayah pemasaran produk batik selama ini ?

3. Seberapa jauh peran pemerintah dalam memperluas wilayah pemasaran ?

Page 97: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

101

101

4. Apakah pemerintah pernah memberikan pelatihan tentang bagaimana menjalin

hubungan dengan pelanggan ?

5. Bagaimana cara menciptakan kerjasama antara pengrajin dengan pelanggan (sistem

pemasaran) ?

6. Bagaimana upaya pemerintah dalam menghadapi persaingan dengan produk batik

daerah lain ?

Page 98: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

67

102

LEMBAR OBSERVASI PROSES MEMBATIK TULIS

Indikator Sub Indikator Jawaban

SB B CB KB

Proses persiapan 1. Memilih dan memotong mori

2. Pencucian

3. Pengetelan

4. Penganjian

Proses pembatikan 1. Pemolaan / Penentuan motif batik khas bayat

2. Ngreng-ngrengi

3. Ngisen-ngiseni

4. Nerusi

5. Nembok

6. Mbliriki

Lam

piran

8

Page 99: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

103

Proses pewarnaan 1. Mbironi

2. Pencelupan/pewarnaan

Proses penghilangan lilin dan malam 1. Nglorod

Keterangan :

SB : Sangat Benar (4) CB : Cukup Benar (2)

B : Benar (3) KB : Kurang Benar (1)

Page 100: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

104

HASIL OBSERVASI PROSES PEMBUATAN BATIK BAYAT

a b c d e f g h i j k l m

1 R-01 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 44

2 R-02 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 45

3 R-03 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 44

4 R-04 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 45

5 R-05 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 41

6 R-06 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 39

7 R-07 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 39

8 R-08 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 46

9 R-09 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 40

10 R-10 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 43

11 R-11 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 4 43

12 R-12 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 42

13 R-13 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 44

14 R-14 3 2 4 2 3 3 2 4 2 2 2 4 3 36

15 R-15 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 4 35

16 R-16 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 44

17 R-17 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 2 32

18 R-18 2 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 4 37

19 R-19 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 41

20 R-20 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 42

21 R-21 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 42

22 R-22 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 40

23 R-23 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 45

24 R-24 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 45

25 R-25 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 41

83 78 71 69 87 76 79 78 78 78 82 85 91 1035

Skor 4 10 6 3 1 14 4 8 9 8 6 10 13 19 111

Skor 3 13 16 15 17 9 18 13 10 12 16 12 9 3 163

Skor 2 2 3 7 7 2 3 4 6 5 3 3 3 3 51

Skor 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Skor 4 (%) 40.00 24.00 12.00 4.00 56.00 16.00 32.00 36.00 32.00 24.00 40.00 52.00 76.00 34.15

Skor 3 (%) 52.00 64.00 60.00 68.00 36.00 72.00 52.00 40.00 48.00 64.00 48.00 36.00 12.00 50.15

Skor 2 (%) 8.00 12.00 28.00 28.00 8.00 12.00 16.00 24.00 20.00 12.00 12.00 12.00 12.00 15.69

Skor 1 (%) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Ket. : a. Memilih dan Memotong kain/kayu e. Pemolaan/penentuan motif i. Nembok l. Pencelupan/Pewarnaan

b. Pencucian f. Ngreng-ngrengi j. Mbliriki m. Melorod

c. Pengetelan g.Ngisen-iseni k. Mbironi

d. Penganjian h. Nerusi

No. Kode Resp

Total

Objek yang diamatiTotal

Lam

piran

9

Page 101: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

105

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN DESKRIPTIF PERSENTASE

INSTRUMEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

1 R-01 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 1 1 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 126

2 R-02 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 1 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 126

3 R-03 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 1 2 3 2 1 3 4 1 3 3 4 2 3 4 3 116

4 R-04 1 3 3 4 2 3 2 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 4 4 2 1 4 3 1 3 3 1 1 4 3 4 4 2 2 4 4 3 2 108

5 R-05 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 4 2 2 1 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 123

6 R-06 3 2 2 2 2 1 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 4 1 4 2 3 1 1 2 2 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 104

7 R-07 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 4 3 3 4 3 3 1 4 1 3 1 2 4 3 3 1 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 117

8 R-08 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 1 4 2 4 1 4 4 2 2 1 2 4 3 2 4 4 2 2 4 3 3 113

9 R-09 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 1 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 115

10 R-10 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 3 3 4 2 1 4 3 3 4 3 3 1 1 2 4 4 4 3 4 2 4 4 3 116

11 R-11 4 3 3 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 4 4 4 3 2 2 3 4 4 2 107

12 R-12 3 4 3 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 3 1 1 2 1 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 119

13 R-13 3 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 1 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 1 4 1 4 1 1 2 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 110

14 R-14 4 3 4 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 1 2 2 1 1 4 4 2 3 2 4 3 4 4 2 105

15 R-15 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 2 3 3 4 2 4 1 3 1 3 3 2 1 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 115

16 R-16 3 4 3 2 2 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 1 1 1 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 107

17 R-17 4 3 3 1 3 4 2 3 2 4 1 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 98

18 R-18 1 4 3 3 2 1 1 2 1 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 97

19 R-19 4 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 1 3 4 3 3 1 3 2 4 3 3 1 2 2 1 1 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 111

20 R-20 3 4 3 3 2 1 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 1 3 1 1 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 102

21 R-21 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 2 1 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 1 1 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 113

22 R-22 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 4 1 1 3 3 1 2 3 1 1 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 109

23 R-23 3 4 3 1 1 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 1 1 3 1 1 4 4 3 4 2 2 2 4 4 3 109

24 R-24 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 1 3 2 4 3 1 1 1 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 112

25 R-25 4 3 3 1 2 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 4 2 1 1 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 104

81 80 78 63 61 78 81 83 59 89 72 68 75 72 78 89 74 81 62 85 44 69 56 78 43 57 58 30 39 85 91 78 85 70 68 69 94 88 71 2782

JMLH TO TAL

JUMLAH TOTAL

No

Peranan Promosi

Promosi Penjualan Showroom

Peranan Produksi Peranan Pemasaran

Wilayah Pemasaran Teknik PenjualanBatik Bayat Alat & Bahan Gaya & Bentuk Batik Proses Produksi Kapasitas Produksi Tenaga Kerja WorkshopKode Res

Lam

piran

10

Page 102: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

106

ANALISIS DESKRIPTIF PRESENTASE INSTRUMEN

Skor % Krit Skor % krit skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit Skor % Krit

1 R-1 9 75.00% T 8 100.00% ST 16 80.00% T 14 87.50% ST 12 100.00% ST 10 62.50% R 5 62.50% R 16 80.00% T 11 91.67% ST 9 75.00% T 16 80.00% T 126 80.77% T

2 R-2 10 83.33% ST 6 75.00% T 18 90.00% ST 12 75.00% T 11 91.67% ST 13 81.25% T 3 37.50% SR 11 55.00% R 12 100.00% ST 12 100.00% ST 18 90.00% ST 126 80.77% T

3 R-3 10 83.33% ST 5 62.50% R 17 85.00% ST 11 68.75% T 10 83.33% ST 14 87.50% ST 7 87.50% ST 11 55.00% R 8 66.67% T 7 58.33% R 16 80.00% T 116 74.36% T

4 R-4 7 58.33% R 6 75.00% T 15 75.00% T 12 75.00% T 7 58.33% R 12 75.00% T 5 62.50% R 11 55.00% R 8 66.67% T 10 83.33% ST 15 75.00% T 108 69.23% T

5 R-5 10 83.33% ST 6 75.00% T 18 90.00% ST 12 75.00% T 9 75.00% T 13 81.25% T 6 75.00% T 13 65.00% T 10 83.33% ST 8 66.67% T 18 90.00% ST 123 78.85% T

6 R-6 7 58.33% R 4 50.00% R 13 65.00% T 10 62.50% R 8 66.67% T 11 68.75% T 6 75.00% T 9 45.00% R 10 83.33% ST 10 83.33% ST 16 80.00% T 104 66.67% T

7 R-7 9 75.00% T 5 62.50% R 17 85.00% ST 13 81.25% T 10 83.33% ST 9 56.25% R 4 50.00% R 13 65.00% T 9 75.00% T 11 91.67% ST 17 85.00% ST 117 75.00% T

8 R-8 10 83.33% ST 5 62.50% R 16 80.00% T 10 62.50% R 10 83.33% ST 11 68.75% T 5 62.50% R 13 65.00% T 9 75.00% T 10 83.33% ST 14 70.00% T 113 72.44% T

9 R-9 11 91.67% ST 5 62.50% R 18 90.00% ST 13 81.25% T 9 75.00% T 11 68.75% T 5 62.50% R 10 50.00% R 8 66.67% T 8 66.67% T 17 85.00% ST 115 73.72% T

10 R-10 9 75.00% T 6 75.00% T 16 80.00% T 9 56.25% R 10 83.33% ST 10 62.50% R 7 87.50% ST 14 70.00% T 7 58.33% R 11 91.67% ST 17 85.00% ST 116 74.36% T

11 R-11 10 83.33% ST 4 50.00% R 17 85.00% ST 13 81.25% T 7 58.33% R 9 56.25% R 5 62.50% R 9 45.00% R 9 75.00% T 9 75.00% T 15 75.00% T 107 68.59% T

12 R-12 10 83.33% ST 5 62.50% R 17 85.00% ST 15 93.75% ST 12 100.00% ST 11 68.75% T 5 62.50% R 8 40.00% SR 12 100.00% ST 9 75.00% T 15 75.00% T 119 76.28% T

13 R-13 8 66.67% T 5 62.50% R 16 80.00% T 9 56.25% R 11 91.67% ST 14 87.50% ST 4 50.00% R 11 55.00% R 8 66.67% T 9 75.00% T 15 75.00% T 110 70.51% T

14 R-14 11 91.67% ST 3 37.50% SR 12 60.00% R 11 68.75% T 10 83.33% ST 11 68.75% T 5 62.50% R 9 45.00% R 9 75.00% T 7 58.33% R 17 85.00% ST 105 67.31% T

15 R-15 8 66.67% T 7 87.50% ST 18 90.00% ST 11 68.75% T 10 83.33% ST 12 75.00% T 5 62.50% R 12 60.00% R 8 66.67% T 10 83.33% ST 14 70.00% T 115 73.72% T

16 R-16 10 83.33% ST 4 50.00% R 15 75.00% T 14 87.50% ST 10 83.33% ST 9 56.25% R 6 75.00% T 8 40.00% SR 8 66.67% T 9 75.00% T 14 70.00% T 107 68.59% T

17 R-17 10 83.33% ST 4 50.00% R 15 75.00% T 7 43.75% SR 8 66.67% T 11 68.75% T 5 62.50% R 10 50.00% R 7 58.33% R 9 75.00% T 12 60.00% R 98 62.82% T

18 R-18 8 66.67% T 5 62.50% R 7 35.00% SR 12 75.00% T 10 83.33% ST 9 56.25% R 2 25.00% SR 8 40.00% SR 9 75.00% T 10 83.33% ST 17 85.00% ST 97 62.18% R

19 R-19 11 91.67% ST 4 50.00% R 17 85.00% ST 11 68.75% T 10 83.33% ST 9 56.25% R 7 87.50% ST 9 45.00% R 9 75.00% T 9 75.00% T 15 75.00% T 111 71.15% T

20 R-20 10 83.33% ST 5 62.50% R 10 50.00% R 12 75.00% T 8 66.67% T 11 68.75% T 4 50.00% R 9 45.00% R 8 66.67% T 9 75.00% T 16 80.00% T 102 65.38% T

21 R-21 11 91.67% ST 6 75.00% T 17 85.00% ST 10 62.50% R 10 83.33% ST 11 68.75% T 6 75.00% T 10 50.00% R 6 50.00% R 9 75.00% T 17 85.00% ST 113 72.44% T

22 R-22 10 83.33% ST 5 62.50% R 16 80.00% T 11 68.75% T 10 83.33% ST 10 62.50% R 4 50.00% R 10 50.00% R 9 75.00% T 10 83.33% ST 14 70.00% T 109 69.87% T

23 R-23 10 83.33% ST 2 25.00% SR 15 75.00% T 11 68.75% T 10 83.33% ST 11 68.75% T 7 87.50% ST 10 50.00% R 9 75.00% T 9 75.00% T 15 75.00% T 109 69.87% T

24 R-24 10 83.33% ST 6 75.00% T 17 85.00% ST 13 81.25% T 10 83.33% ST 9 56.25% R 4 50.00% R 11 55.00% R 7 58.33% R 9 75.00% T 16 80.00% T 112 71.79% T

25 R-25 10 83.33% ST 3 37.50% SR 17 85.00% ST 11 68.75% T 9 75.00% T 11 68.75% T 3 37.50% SR 11 55.00% R 5 41.67% SR 10 83.33% ST 14 70.00% T 104 66.67% T

239 8.60% T 124 4.45% R 390 14.01% T 287 10.31% T 241 8.66% T 272 9.78% T 125 4.50% R 266 9.56% R 215 7.73% T 233 8.38% T 390 14.02% T 2782 71.33% T

F F F F F F F F F F F F

0 3 1 1 0 0 3 3 1 0 0 0

2 14 2 5 2 9 14 17 4 2 1 1

6 6 10 16 6 14 4 5 15 13 16 24

17 2 12 3 17 2 4 0 5 10 8 0

20.00

64.00

12.00 68.00

12.00

68.00

20.00

0.00

12.00

56.00

16.00

16.00

0.00

36.00

56.00

8.00

56.00

24.00

8.00

4.00

8.00

40.00

48.00

12.00

Sangat Tinggi

0.00

8.00

24.00

68.00

Sangat Rendah

Rendah

Tinggi

0.00

4.00

64.00

0.00

8.00

24.00

0.00

8.00

52.00

4.00

16.00

60.00

Jumlah

% % % %

TOTAL

%

Kode

Resp

Batik BayatNo.

Alat & Bahan Gaya & Bentuk Batik Teknik PemasaranKapasitas Produksi Tenaga Kerja Workshop Promosi Penjualan Showroom Wilayah Pemasaran

0.00

4.00

96.00

0.00

Proses Produksi

% % %% % % %

32.0040.0020.00

4.00

Lam

piran

11

Page 103: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

107

10

7

Lampiran 12

MOTIF BATIK KAIN TULIS BAYAT

Motif : Kemonggo Motif : Kipas

Warna : indigo+teger Warna : Indigo+Teger

Sumber : Observasi di Unik Batik, 2014 Sumber : Observasi di Batik Putri Kawung, 2014

Motif : Pace Motif : Merak Kembar

Warna : Indigo+Teger Warna : Teger+soga

Sumber : Observasi di Batik Putri Kawung, 2014 Sumber : Observasi di Batik Purwanti, 2014

Motif : Boket Trumtum Motif : Daun Jambu

Warna : Indigo+Teger Warna : Jolawe Soga

Sumber : Observasi di Unik Batik, 2014 Sumber : Observasi di Batik Natural, 2014

Page 104: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

108

10

8

Motif : Daun Terong Motif : Parang Kembang

Warna : Indigo+Teger Warna : Indigo+Teger

Sumber : Observasi di Batik Sekar Mawar, 2014 Sumber : Observasi di EllsaBatik, 2014

Motif : Daun Johar Motif : Ikan

Warna : Indigo+Teger Warna : Indigo+Teger

Sumber : Observasi di Batik Maritsa, 2014 Sumber : Observasi di Batik Sihdi, 2014

Motif : Parang Motif : Romo

Warna : Indigo+Teger Warna : Indigo+teger

Sumber : Observasi di Sri Endah Batik, 2014 Sumber : Observasi di Batik Natural, 2014

Page 105: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

109

10

9

Motif : Dong Telo Motif : Merak Kembar

Warna : Jolawe Soga Warna : Teger+Soga

Sumber : Observasi di Batik Suparman, 2014 Sumber : Observasi di Batik Natural, 2014

Motif : Kupu Kembar Motif : Alas-alasan

Warna : Teger+Soga Warna : Coletan (merah,ungu,hijau)

Sumber : Observasi di Unik Batik, 2014 Sumber : Observasi di Batik Purwanti, 2014

Page 106: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

110

11

0

Lampiran 13

MACAM-MACAM BATIK KAYU BAYAT

Penampan Topeng, Patung Manten

Sumber : Observasi di Jino Batik, 2014 Sumber : Observasi di Bima Sena Batik, 2014

Gelang Sandal

Sumber : Observasi di Jino Batik, 2014 Sumber : Observasi di Jino Batik, 2014

Jam, Kaligrafi dan Gantungan Kunci Tempat Tisu, Tatakan

Sumber : Observasi di Cavin Batik, 2014 Sumber : Observasi di Jino Batik, 2014

Page 107: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

111

11

1

Tempat Buah Batik Mebel

Sumber : Observasi di Jino Batik, 2014 Sumber : Observasi di Cavin Batik, 2014

Gitar Topeng

Sumber : Observasi di Gatot Kaca Batik, 2014 Sumber : Observasi di Marcy Batik, 2014

Aneka Almari Dakon Lipat dan Dakon Naga

Sumber : Observasi di Batik Handy Craft Adhimas, 2014 Sumber : Observasi di RakaBatik, 2014

Page 108: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

112

11

2

Wayang Lampu Hias

Sumber : Observasi di Zahira Batik, 2014 Sumber : Observasi di Cavin Batik, 2014

Rono

Sumber : Observasi di Batik Handy Craft Adhimas, 2014

Page 109: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

113

11

3

Lampiran 14

DOKUMENTASI PENELITIAN

“Pengisian angket oleh pengusaha batik di Batik Purwanti, 5 September 2014”

“Pengisian angket oleh pengusaha batik di Nardho Batik, 7 September 2014”

Page 110: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

114

11

4

“Pengisian angket oleh pengusaha batik di Raka Batik, 5 September 2014”

“Wawancara dengan Responden, 5 September 2014”

Page 111: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

115

11

5

“Panpan nama MMT industri batik di Batik Sri Endah, 6 September 2014”

“Panpan nama MMT industri batik di Adhimas Asri, 6 September 2014”

Page 112: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

116

11

6

“Tempat showroom dan workshop di Batik Purwanti, 5 September 2014”

“Koleksi batik tulis sutra di showroom Batik Purwanti, 5 September 2014”

Page 113: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

117

11

7

“Koleksi batik tulis khas Bayat di showroom Unik Batik, 8 September 2014”

“Koleksi Tas Batik tulis dan cap di showroom Batik Natural, 8 September 2014”

Page 114: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

118

11

8

“Koleksi batik tulis kayu di showroom Raka Batik, 6 September 2014”

“Proses produksi menjahit kain yang akan dibatik di Batik Suparman, 8 September 2014”

Page 115: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

119

11

9

“Memotong batik yang akan dijahit di Batik Suparman, 8 September 2014”

“Para pengrajin batik tulis di Batik Putri Kawung, 9 September 2014”

Page 116: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

120

12

0

“Pengrajin batik tulis kayu di Bima Sena Batik, 10 September 2014”

“Pengrajin batik tulis kayu di Cavin Batik, 9 September 2014”

Page 117: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

121

12

1

“Perajin batik kambil secukil atau kopi pecah khas Bayat di Batik Umi, 10 September 2014”

“Hasil batik tulis kayu setengah jadi di Raka Batik, 7 September 2014”

Page 118: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

122

12

2

“Hasil batik tulis khas Bayat setengah jadi di Unik Batik, 10 September 2014,”

“pengrajin batik coletan khas bayat di Batik Sekar Mawar, 5 September 2014 ”

Page 119: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

123

12

3

“Mendesain motif batik tulis dikain di Batik Maritsa, 5 September 2014”

“Proses pewarnaan sintesis di Batik Sihdi, 10 September 2014”

Page 120: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

124

12

4

“Proses pewarnaan Alam di Batik Darji, 13 September 2014”

“malam batik (bahan untuk membatik), 11 September 2014”

Page 121: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

125

12

5

“macam-macam kayu yang digunakan sebagai pewarna alam di Batik Natural, 5 September 2014”

“Tempat penjemuran batik di Unik Batik, 5 September 2014 ”

Page 122: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

12

6

DATA PERAJIN BATIK DI DESA JARUM

KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

No. Nama Perajin Nama Perajin Tingkat Pendidikan Tahun Berdiri Produk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Batik Handy Craft Adhimas

Bima Sena Batik

Cavin Batik

Jino Batik

Zahira Batik

Marcy Batik

Gatot Kaca Batik

Sri Endah Batik

Danang Batik

Edi Batik

Batik Harsiyem

Batik Sihdi

Batik Suhardjo

Suyanto

Sularto

Miyono

Sajino

Giyatno

Hardi Trimanto

Hardiyo

Sri Endah

Sugiyarto

Edi Suryanto

Harsiyem

Sihdi Mulyono

Suhardjo

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMA

SMP

SMA

SMA

1994

1998

2000

1995

2000

1998

2001

2000

2012

2011

2004

2002

2006

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis dan cap

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Lam

piran

15

Page 123: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

12

7

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

Batik Indarto

Batik Unik

Batik Natural

Batik Putri Kawung

Nardho Batik

Sekar Mawar

Batik Purwanti

Batik Suparman

Ellsa Batik

Batik Darji

Batik Maritsa

Umi Batik

Indarto

Suroto

Sarwidi

Suratmi

Rudi Susanto

Sarina, SE.

Purwanti

Suparman

Suhada

Sudarji

Hj. Suratmi

Umiyanti

SMA

SD

SD

SMA

SMA

Sarjana S1

SMA

SMP

SMA

SMA

SMA

SMP

2001

1991

2006

2012

1994

1997

1968

2011

2001

2005

2009

2000

Batik tulis

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis, dan cap

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis dan cap

Batik tulis, cap dan colet

Batik tulis

Batik tulis

Batik tulis

Sumber : Balai Desa Jarum tahun 2014

Page 124: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

128

67

128

Lampiran 16

Page 125: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

129

12

9

Lampiram 17

Page 126: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

130

13

0

Lampiran 18

Page 127: PERANAN PERAJIN DALAM MELESTARIKAN BATIK …lib.unnes.ac.id/20798/1/5401410035-s.pdf · 4.3 Deskriptif Persentase Observasi Proses Pembuatan Batik ……… ... 1.1 Latar Belakang

131

13

1

Lampiran 19