PERANAN JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL...
Transcript of PERANAN JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL...
PERANAN JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DALAM MENDUKUNG
PELAKSANAAN SATU DATA INDONESIA
Adi Rusmanto
Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial
Cirebon, 23 Oktober 2019
SUMBER : KANTOR KEPRESIDENAN (KSP)
INDONESIA MAJU
– Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya
tertinggal untuk meraih cita-citanya
– Indonesia yang demokratis, yang hasilnya
dinikmati oleh seluruh rakyat
– Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum
– Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia
– Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia
yang semakin kompetitif
Permasalahan Data Pemerintah…
Kementerian - A 59,8 juta Ha
Kementerian - B44,2 juta Ha
Kementerian - BKementerian - A
27,2 32,6 11,6
Data Hutan Primer di Papua tahun 2009
Permasalahan Data Pemerintah…
Permasalahan Data Pemerintah…
Irigasi Koak Aweng di NTB (progress fisik: 100%)
4°18'54.8"S 121°58‘15"E
a) Pemda tidak mengukur produktivitas pertanian di area irigasi pra dan paska pembangunan aset bendungan, akibatnya tidak diketahui apakah
bendungan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas pertanian.
b) Pemda (Dinas Pertanian) tidak memiliki peta pemanfaatan irigasi, akibatnya tidak ada kecocokan program pertanian dengan daerah irigasi.
c) Pemda tidak mengukur kesejahteraan petani di daerah irigasi akibatnya lahan irigasi di tanam komoditas yang berbeda dengan padi.
d) Pemda tidak melakukan inspeksi dan pendataan struktur biaya produksi padi, akibatnya program pertanian tidak membantu petani agar tidak
semakin miskin.
HASIL VERIFIKASI LAPANGAN MENUNJUKKAN:
Irigasi Lambandia di Kab. Kolaka Timur, Sulteng (progress fisik: 100%)
4°18'54.8"S 121°58‘15 »E
MASALAH:
Tidak ada peta pemanfaat irigasi
LOKASI
LOKASI
Sumber : Kantor Staf Presiden
“Membuka akses informasi publik, mendorongpartisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik dan pengelolaan badan publik”
“Kami akan membuat Pemerintah tidak absen denganmembangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya”
Keterbukaan Data Pemerintah Sejalan dengan Agenda Nawacita
Nawacita Poin ke-2
vv
KONDISI SAAT INI
Data tidak terstandar dan sulitdibagipakaikan
KONDISI IDEAL
Data berkualitas danmudah diberbagipakaikan
Kondisi Ideal yang diharapkan
Informasi terstruktur yang
berfungsi untuk menjelaskan
isi dan sumber data sehingga
dapat mudah untuk
ditemukan, digunakan, atau
dikelola kembali
SATU METADATA BAKU
Standar yang mengatur
metodologi yang meliputi
konsep, definisi, cakupan,
klasifikasi, ukuran, satuan
dan asumsi
SATU STANDAR DATA
Kemampuan Data untuk
dipertukarkan atau
dibagipakaikan antarsistem
yang saling berinteraksi
INTEROPERABILITAS DATA
Prinsip Satu Data Indonesia
Strategi Implementasi Satu Data Indonesia
• Penataan regulasi dan kelembagaan
• Standardisasi & sinkronisasi data
• Memastikan interoperabilitas data lintas K/L/D
PERBAIKAN TATA KELOLA DATA
• Publikasi data dalam format terbuka
• Pengembangan portal Satu Data Indonesia (data.go.id)
• Mendorong pemanfaatan data baik internal maupun publik
RILIS & PEMANFAATAN DATA TERBUKA
JIGN DALAM SPBE
Sumber : Paparan Yanuar Nugroho, Deputi II KSP
SistemPemerintahan
BerbasisElektronik (SPBE)
TATA KELOLATEKNOLOGI INFORMASI
TATA KELOLA DATA
UU KIP
UU ITE
SATU DATA
KEBIJAKAN SATU PETA
Peraturan baru
Peraturan yang Sudah Ada
PPPNBP
Penataan Regulasi Terkait
Informasi Geospasial diperlukan di semua level pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dalam semua aspek pemerintahan secara nasional.
(Peraturan Presiden Nomor 27/2014)
13
1REFERENSI
STANDAR
BASIS DATA
GEOPORTALPercepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta.
(Peraturan Presiden Nomor 9/2016)
JIGN (Jaringan Informasi Geospasial Nasional)
UU 4/2011
Asas & Tujuan, Jenis, Penyelenggara, Penyelenggaraan, Pelaksana IG, Pembinaan
Metadata IG Kualitas IG Infrastruktur IG
PP 9/2014
Pelaksanaan UU IG
StandarKatalog IG Nasional
PERPRES 27/2014
JaringanInformasi
GeospasialNasional
SistemPenyelenggaraan
Pengelolaan IG
PERPRES 9/2016
PercepatanPelaksanaan
KebijakanSatu Peta
IG Tematik
PERATURAN PERUNDANGAN
JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL
❑Jaringan informasi geospasial nasional yang selanjutnya disebut jaringanIGN adalah suatu system penyelenggaraan pengelolaan IG secarabersama, tertib, terukur, terintegrasi, dan berkesinambungan sertaberdaya guna.
❑Jaringan IGN diselenggarakan melalui sarana jaringan informasi berbasisteknologi informasi dan komunikasi.(Pasal 2 Perpres 27/2014)
TARGET CONNECTED TO DO
K/L 57 28 29
Prov. 34 34 0
Kab./Kota 514 159 355
PPIDS 34 22 12
Simpul Jaringandan Kelembagaan IG
Perpres No. 27/2014: JIGN
PalapaPalapa
Palapa
Palapa
Palapa
IMPLEMENTASI PILAR JIGN DI SIMPUL JARINGAN
Keberlanjutan Simpul Jaringan
Menetapkan Kebijakan secara resmi
Membentuk Kelembagaan secara formal
Menyiapkan SDM Pengelola SJ
Konektifitas SJ ke PSJ menggunakan Aplikasi Palapa
Implementasi Standar
TEKNOLOGI
STANDAR
SDM
KELEMBAGAAN
KEBIJAKAN
5 pilar utama JIGN
JIGN
Huku
m &
Ke
bija
kan
Pe
nga
tura
n
Ke
lem
ba
gaan
SD
M
Te
kn
olo
gi
Sta
nd
ar
Ina-Geoportal
Data Publik
Unit Prod
Data
Unit Prod
Data
Unit Prod
Data
Data Government
Data
Internal/Konfidensial
Penghubung Simpul Jaringan
Unit Kliring SJ
(K/L)
Unit Kliring SJ
(Prov)
Unit Kliring SJ
(Kab/Kota)
SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
internet
Ina-SDI Network
WAN
External Producers/Users
Internal Producers/Users
LAN/WANLAN/WAN LAN/WAN
TOPOLOGI Datasharing Ina-SDI
Keb
ijaka
nSa
tuPeta
/K
SP
Kebijakan Satu Peta/KSP
Keb
ija
kan
Sa
tuPeta
/K
SP
Portal Geospasial Indonesia (Ina-Geoportal – Geoportal PSJ)
Portal pencarian dan integrasi informasi geospasial dari berbagaisumber terpercaya melalui Ina-SDI
http://tanahair.indonesia.go.id
Berfungsi sebagai gerbang utama akses informasigeospasial dan sebagai sarana berbagi data.
Managemen Harvesting metadata dengan standard CSW dari Simpul Jaringan ke Penghubung Simpul Jaringan.
Sebagai sarana pencarian metadata spasial dan metaservice.
Fasilitas pencarian data geospasial dalam JIGN denganformat WFS, WCS dan WMS.
Ina-Geoportal (Indonesia-Geospatial Portal) adalah portal GeospasialIndonesia yang dibangun dengan partisipasi berbagai Kementerian, lembaga dan Pemerintah Daerah di Indonesia.
1
2
3
4
New-Basemap
Update skala 5k
Basemap RBI 2014
Basemap RBI 2019Service bisa digunakan untuk basemapgeoportal/webgisContoh service batas wilayah NKRI :http://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/rest/services//Batas_Wilayah/Batas_Wilayah_50K/MapServer
Fitur : Data Simpul Jaringan
Inageoportal→Menampilkan + Mengintegrasikan data SJ di JIGN
STATISTIK PEMANFAATAN INA-GEOPORTAL
Jumlah user yang berkunjung sejak12 November 2015 s/d sekarangadalah
2.336.432 dariseluruh dunia.
Aplikasi Simpul Jaringan
PALAPAGeoportal Simpul Jaringan
Fitur Utama:
• Pencarian melalui katalog geospasial
• Pengelolaan, publikasi, dan penyimpananmetadata
• Unggah (upload) dan unduh (download) DG
• Penyajian peta yang interaktif
• Mendukung standar dan terintegrasi dengan Ina-Geoportal
DINAS PU
BAPPEDA
DINASTATA
RUANG
…
DINASPERHUBUNGAN
DINASKOMINFO
DKP
APLIKASIPALAPA
Simpul JaringanPemerintah Daerah
Aplikasi PALAPA
“Aplikasi simpul jaringan berbasis open source yang mendukung penyelenggaraan IG” o Pengumpulano Penyimpanano Pengamanano Penyebarluasan
Koneksi ke Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN)
Basis Data Spasial
Basis Data Non-Spasial
GIS Server Application
Services:•Web Map Service (WMS)•Web Feature Service (WFS)•Web Coverage Service (WCS)•Catalog Services for Web (CSW)
Geo-Portal/Clearinghouse
INA Geo-Portal
Simpul Jaringan K/L/D total 605 SJPortal KSP
User
Metadata
GEOdataFramework
Standards
Metadata
Standard
Discovery Access
Services
Visualization
KUGIKatalog Unsur Geografi Indonesia
DG/IGData & Informasi Geospasial
KONEKSI JIGN - SIMPUL JARINGAN VIA CLOUD COMPUTING
Simpul Jaringan Virtual (Cloud)
Storage : 80 GB,
Processor : Intel Xeon 2.4GHz, 2 core,
Network : 8 GBps,
Operating System,
1 public IP.
JUMLAH TOTAL (ags 2019) = 221
Rincian :
Simpul Jaringan Cloud :KAB/KOTA = 122
KAB/KOTA hasil Bimtek Palkar = 14
PROVINSI = 18
Simpul Jaringan Non-Cloud = 67
36.5%CAPAIAN :
Diajukan Minimal Oleh :Sekretaris Daerah.
Surat Permohonan Resmi
http://sulutprov.ina-sdi.or.id/Geoportal Prov. Sulut
Geoportal Kota ManadoGeoportal Prov. Kalteng
http://geoportal.manadokota.go.id/
Pala
pa
v 3
.2
Palapa
v 3.3
GEOPORTAL KEBIJAKAN SATU PETA
OVERVIEW KEBIJAKAN SATU PETA
Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000
TARGETPENCAPAIAN
▪ Acuan perbaikan data spasial
▪ Akurasi perencanaan tata ruang
▪ Akurasi dalam penyusunan kebijakan
dan pengambilan keputusan
1Sebagai acuan untuk:
PERPRESNO. 9 TAHUN 2016
TUJUAN KEBIJAKAN SATU PETA
REFERENSI
STANDAR
BASIS DATA
GEO-PORTAL
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA
KEGIATAN UTAMA KEBIJAKAN SATU PETA
Kompilasi Integrasi Sinkronisasi
33
Kebijakan Satu Peta merupakan upaya perwujudan satu peta yang akuran dan akuntabel, sebagai acuan bersama dalam perencanaan pembangunan
dan pemanfaatan ruang. Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta berkoordinasi di internal Kemenko Perekonomian dan lintas sektor, serta melibatkan Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
19 K/L Walidata:
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di 34 Provinsi:
Sumber : Sekretariat PKSP
• Pasal 8
Walidata IGT… mempunyai tugas: …b. mengelola dan memberikan akses berbagi data IGT melalui Jaringan IGN
19KEMENTERIAN/
LEMBAGA
34PROVINSI
85PETA TEMATIK
PRODUKKEBIJAKANSATU PETA
Kementerian/ Lembaga agar segeramelakukan penambahan Peta Tematikyang dibutuhkan untuk penyelesaikanmasalah tumpang tindih pemanfaatan
lahan
1
Kementerian/ Lembaga dan PemerintahDaerah agar segera memanfaatkan Peta
Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI) sebagai peta kerja untuk menyelesaikan
tumpang tindih pemanfaatan lahan
Kementerian/ Lembaga dan PemerintahDaerah agar segera memanfaatkanproduk Kebijakan Satu Peta dalam
perencanaan pembangunan berbasisspasial
Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah agar berkolaborasiuntuk menyelesaikan tumpang tindih
pemanfaatan lahan di lapangan
Kepala Daerah agar melakukan upayapercepatan penetapan Batas
Desa/Kelurahan, dan agar mengoordinasikan teknis pemetaannya
dengan Badan Informasi Geospasial(BIG)
BIG agar menyusun mekanisme data updating yang efektif, serta menyiapkan
peta dasar skala yang lebih besar agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah
Daerah dapat memulai pemetaantematik dengan skala yang lebih besar
2 3
4 5 6
7
ARAHAN PRESIDEN
dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan Satu Peta
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
ROLE AKSES (Klasifikasi kewenangan Akses Portal KSP)
User Portal KSP Portal KSP(Back-End)
Pengaturan Privilege( 5 Role/Aktor)
DIUNDUH
DILIHAT
TERTUTUP
KepresNo. 20 tahun2018 tentangKewenangan Aksesuntuk Berbagi Data danInformasi GeospasialMelalui JIGN, mengaturprotokol akses berbagi data Kebijakan Satu Peta
Pemegang Akun di K/L/P:1. Menteri dan Sekretaris Menteri2. Gubernur dan Sekda3. Bupati/Walikota dan SekdaJumlah akun > 1200Akun dapat diberikan Mandat kepada pejabatdibawahnya dengan pemberian surat mandat dariPejabat pemegang Akun
Presiden
Gubernur
Menteri/
Pimpinan
Lembaga
Wakil
Presiden
Bupati/
Walikota
GEOPORTALKEBIJAKAN SATU PETA
Presiden
Gubernur
Menteri/
Pimpinan
Lembaga
Wakil
Presiden
Bupati/
Walikota
GEOPORTALKEBIJAKAN SATU PETA
© Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, 201936
CAPAIAN BERBAGI DATA:PRODUK PKSP TELAH DAPAT MULAI DIMANFAATKAN OLEH K/L/P
IGT produk Integrasi PKSP saat ini
telah mulai dimanfaatkan untuk mendukung
implementasi berbagai program/ kebijakan nasional
berbasis spasial.
IGT Produk
Integrasi
CAPAIAN PEMBAGIAN AKSES GEOPORTAL
61 34 514
Keterangan:
Sudah menerimaakses Geoportal
Belum menerima
akses GeoportalMenteri/Kepala Lembaga
Bupati/Walikota
Gubernur
K/L/P diharapkan segera mengambil akses Geoportal PKSP dengan berkoordinasi dengan BIG sehingga produk PKSP dapat segera dimanfaatkan untukmendukung program/kebijakan berbasis spasial sesuai kewenangan masing-masing. K/L/P juga diharapkan mengupayakan peningkatan konektivitas Simpul
Jaringan K/L/P agar pemanfaatan produk PKSP pada Geoportal dapat berjalan dengan optimal.
10
387
127
27
7
27
34
Presiden
Gubernur
Menteri/
Pimp Lembaga
Wakil PresidenBupati/ Walikota
GEOPORTAL KSP
72.4%Total = 441
Diajukan Oleh :Kepala Daerah.
Surat Permohonan ResmiPenerima Mandat dan orang yang Mengambil/ttd bast harus sama
38
Produk Kebijakan Satu Peta harus dimanfaatkan sebagai acuan bersama, sehingga dapat memberikan kepastian dalam
perencanaan pembangunan dan pelaksanaan berbagai kebijakan di tingkat nasional dan daerah.
Produk Geospasial Kebijakan Satu Peta menjadi acuan pembangunan nasional yang lebih akurat dan komprehensif.
MANFAAT KEBIJAKAN SATU PETA
DALAM MENDUKUNG BERBAGAI KEBIJAKAN NASIONAL
PRODUKKEBIJAKAN SATU PETA
Penyusunan RTRW, RDTR, RZWP3K, dan RTRL
One Single Submission
(OSS)
Pengembangan KawasanIndustri dan KawasanEkonomi Khusus
Perencanaan Pembangunan Nasional (RPJMN, SDGs)
Reforma Agraria
Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN)
Sekretariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta
(Grup layer tema Perencanaan Ruang)
(Grup layer tema Perizinandan Pertanahan)
(Grup layer tema Kawasan Khususdan Transmigrasi)
(Grup layer tema Sarana Prasarana, SDA dan Lingkungan)
(8 Grup layer tema)
(Grup layer tema Perizinan danPertanahan, Kehutanan, Batas wil)
Landing Page Geoportal KSP
85 Peta Tematik, dibagi dalam 7 grup :o Batas Wilayaho Perijinan dan Pertanahano Perencanaan Ruango Kawasan Khusus dan Transmigrasio Sarana dan Prasaranao Kehutanano Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Alamat :https :// Portalksp.ina-sdi.or.id
Atau lewat link di ina geoportal :tanahair.Indonesia.go.id
Fitur-fitur Aplikasi KSP
1. Landing Page (Front End)2. Back End3. Fitur :
- Mapviewer- Analisis (Intersect, buffer)- Query (single condition)- Pengamanan Data (digital signature)- Validasi Data
Analisis
Download
Query
Fitur Overlay/Intersect
Sebelum Proses Overlay
Sesudah Proses Overlay
Overlay adalah operasi GIS dgn cara
tumpeng-tindih beberapa dataset yg berbeda
tema dengan tujuan untuk identifikasi
hubungan antar dataset. Overlay menghasilkan
peta ‘composite’ dengan menggabungkan
geometri dan atribut dari masing2 dataset.
Manfaat overlay : analisa spasial untuk melihat
daerah dengan kondisi tertentu yang disyaratkan,
misalnya daerah rawan longsor, daerah yang
sesuai untuk budidaya tanaman pangan, daerah
dengan tumpang tindih perijinan dll.
Menu mapviewer dan simpul jaringan
Tampilan Tema Perencanaan Ruang
Terkoneksi dengan simpul Jaringan
Pengamanan Data
Kendala pada Geoportal KSP v1.0 (Filebase)
• Download Data dengan volume besar lambatDownload
• Proses lebih beratGeoprocessing
• Saat ada perubahan data, Service harus di Publish ulang keseluruhan (baik yang berubahmaupun yang tidak ada perubahan)
Update
via Service
Geoportal KSP v 2.0
Fitur baru :❑ Akses Lebih cepat❑ Database system vs
filebase❑ GUI lebih friendly❑ Gagal download
diminimalisir❑ Analisis : buffer, overlay,
heatmap❑ Query (single, multiple
condition – advance)❑ Integrated Layer
Management❑ Legenda sesuai layer aktif
Mapviewer Geoportal KSP v 2.0
DesainInterface
lebih user-friendly
SatuManajemen
Layer
Download lebih handal
LegendaDinamis
Kontrol
Grid Atribut
Akses Data JIGN yang
stabil
PenambahanFitur Analisis
Spasial
Admin Dashboard
TERIMA KASIHPusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
2019