PERANAN HUMAS SMK PASUNDAN 1 KOTA SERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/674/1/PERANAN HUMAS SMK...
-
Upload
nguyenthuy -
Category
Documents
-
view
260 -
download
18
Transcript of PERANAN HUMAS SMK PASUNDAN 1 KOTA SERANG …repository.fisip-untirta.ac.id/674/1/PERANAN HUMAS SMK...
PERANAN HUMAS SMK PASUNDAN 1 KOTA SERANG DALAM MENJALIN KEMITRAAN DENGAN
DUNIA INDUSTRI (Studi Pada Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Disusun Oleh: Titi Mulyati
NIM. 6662121793
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULATAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2016
Keberhasilan Berasal dari Kerja Keras,
Ketekunan,
Kesabaran,
Pantang Menyerah
dan di Sertai Dengan Rasa Cinta Dalam Menjalankannya.
Kekuatan Cinta Memunculkan Tekad Yang Kuat
(Titi Mulyati)
Skripsi ini Ku persembahkan untuk
Kedua Orang Tua, Teteh, dan Aa tercinta yang selalu melimpahkan
kasih sayang dalam mendukung segala hal demi kesuksesan yang akan
dicapai oleh Adik tercintanya.
Terima kasih karena kalian telah memberikan segala hal yang
dibutuhkan Adik kecil kalian ini dan terus do’akan Adik kecil ini agar
sukses dan dapat membahagiakan kalian.
ABSTRAK
Titi Mulyati. NIM. 6662121793. Skripsi. Peranan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Dalam Menjalin Kemitraan Dengan Dunia Industri (Studi pada Program Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang. Pembimbing 1: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Burhanudin, S.E., M.Si SMK merupakan sekolah yang menyiapkan para lulusannya untuk siap bekerja. Demi tercapainya keinginan tersebut Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang membuat Bursa Kerja Khusus (BKK), sebagai wadah pemberi informasi ketenagakerjaan kepada para lulusan. Itulah sebabnya SMK Pasundan 1 Kota Serang perlu menjalin kemitraan dengan dunia industri. Sehingga, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri. Adapun konsep peranan humas yang digunakan dari Rosady Ruslan yaitu peranan humas sebagai communicator, relationship, back up management dan good image maker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik analisis data dari model Miles and Huberman. Hasil penelitian mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri, studi pada program BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, ialah (1) peranan humas sebagai communicator mereka memiliki Communication skill, Attitude, dan Knowledge level. Dan juga menjadi mediator diantara kepentingan sekolah maupun dunia industri. (2) Peranan sebagai pembina relationship dengan dunia industri selalu proaktif melakukan teknik menjemput bola dalam berkomunikasi. (3) peranan sebagai back up management dilakukan dengan melaksanakan management promosi, pemasaran, operasioanal dan personalia. (4) peranan humas sebagai good image maker dilakukan dengan menciptakan lulusan yang memiliki kualitas di bidangnya masing-masing.
Kata kunci: Peranan Humas, SMK, Kemitraan, BKK
v
ABSTRACT
Titi Mulyati. NIM. 6662121793. Thesis. The Role of Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang In Establish Partnership With Industry World (Study in Special Job Fair Program (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang. Advisor 1: Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si and Advisor II: Burhanuddin,S.E., M. Si Vocational is a school that prepares its graduates to be ready to work. In order to achieve these desires Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang make Job Fair Special (BKK), as the container provider of employment information to the graduates. That is why SMK Pasundan 1 Kota Serang need to establish partnerships with industry. So that, researchers interested in studying how The Role of Public Relations SMK Pasundan 1 Kota Serang In Establish Partnership With Industry World. The concept of the role public relations used of Rosady Ruslan that is the role of public relations as a communicator, relationship, back up management and good image maker. This research uses descriptive qualitative research method. With data analysis techniques of models Miles and Huberman. Results of research on the role of PR SMK Pasundan 1 Kota Serang in Establish Partnership With Industry World, study on the program BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, is (1) the role of public relations as a communicator they have the skill Communication, Attitude, and Knowledge level. And also a mediator of the interests of school dan industry. (2) The role as a builder relationship with the industry world always pick up the ball proactive techniques in communicating. (3) the role as back up management is done by carrying out promotion management, marketing, Operational and personnel. (4) the role of a good public relations image maker to create graduates who do have quality in their respective fields. Keywords: The Role of Public Relations, Vocational, Partnership, BKK
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiriat Allah SWT atas segala nikmat, kekuatan dan
karunia yang diberikan kepada hamba-Nya. Tak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa terkirim kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat dan
orang-orang yang menjadi pengikut setianya hingga akhir zaman. Hingga
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan
strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan
Masyarakat, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Peneliti telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “PERANAN HUMAS DALAM MENJALIN
KEMITRAAN DENGAN DUNIA INDUSTRI (Studi Pada Program Bursa Kerja
Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang).
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi ini sangat
peneliti harapkan. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan
terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses
penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada:
1. Bpk Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
2. Bpk Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si. selaku Dekan FISIP Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa dan Dosen
Pembimbing Akademik peneliti yang selalu memberikan dukungan
dan semangat serta menyempatkan waktunya dalam menjadi teman
konsultasi, terimakasi banyak Bunda.
4. Bpk Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing
Skripsi I, yang telah membantu memberikan arahan serta masukan
untuk menyelesaikan skripsi ini
vii
5. Bpk Burhanudin, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II,
yang telah membantu memberikan arahan serta masukan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bpk Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku ketua penguji dan Ibu
Uliviana Restu, S.Sos, M.I.Kom serta Bpk Ronny Yudhi Septa, M. Si
selalu anggota penguji skripsi. Terima kasih atas saran dan
masukannya dalam perbaikan skripsi ini
7. Para Bpk dan Ibu dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberikan ilmu selama perkuliahan di Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP Untirta Sulta Ageng Tirtayasa.
8. Bpk Wakhid Risanto, S.T., S.Pd., MM Wakabid Humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dan Bpk Anto Nuryulian, S.Pd koordinator
BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang. Terima kasih atas izin dan
bantuannya selama peneliti melakukan penelitian di SMK Pasundan 1
Kota Serang.
9. Bpk Sandi dari PT. Sayap Mas Utama dan Bpk Johan dari PT. Prima
Duta Sejati. Terima kasih telah bersedia untuk diwawancara sebagai
informan pendukung dalam membantu peneliti dalam penelitian
10. Ria Mulyani, Dudi Novianto dan Rosmalia para alumni SMK
Pasundan 1 Kota Serang selaku informan pendukung, yang telah
bersedia diwawancarai demi mendukung rampungnya skripsi ini
11. Kedua orang tua tercinta, Bapak yang telah bahagia disurga dan Ma
Umih yang senantiasa memberikan semangat dan doanya.
12. Teteh dan Aa Ku (Teh Yani, Teh Ade, The Emut, Aa Imron, Aa
Deden, Aa Endang) yang selalu memberikan dukunga baik moril
maupun materi. Dan kakak-kakak iparku tercinta (Aa Aep, Teh Linda,
The Tina, Aa Hilal, The Isah) terima kasi banyak telah memberi
semangat. Khususnya untuk Aa Aep yang telah menjadi teman diskusi
yang sangat menyenangkan dan memberikan masukan dalam proses
penyusunan skripsi ini.
viii
13. Teman-teman kelas C yang dimasa awal kuliah terus saling
memberikan dukungan, hingga kita sampai pada ujung perjuangan kita
di Universita tercinta ini.
14. Tema-teman Humas dan Jurnalistik FISIP Untirta angkatan tahun
2012. Terima kasih kebersamaan dan pertemanan kita selama ini yang
selalu di sertai dengan canda dan tawa
15. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih banyak.
Hanya allah SWT yang dapat memberikan balasan yang sangat
setimpal dengan apa yang telah mereka berikan. Terima kasih unutk
segalanya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi
peneliti dan pihak yang berkepentingan lainnya.
Serang, Oktober 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………….
ABSTRAK …………………………………………………………………..
ABSTRACT …………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
x
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Identifikasi Masalah ……………………………………………………...
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................
1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................
1.5.2 Manfaat Praktis ..................................................................................
BAB II DESKRIPSI TEORI ……………………………………………….
2.1 Komunikasi ………………………………………………………………
2.2 Komunikasi Organisasi ..............................................................................
2.3 Hubungan Masyarakat ……………………………………………………
2.3.1 Pengertian Hubungan Masyarakat .…………………………………
1
1
10
11
11
12
12
12
13
13
16
18
18
x
2.3.2 Tugas Hubungan Masyarakat ............................................................
2.3.3 Fungsi Hubungan Masyarakat ……………………………………...
2.3.4 Proses Hubungan Masyarakat .………...............................................
2.3.4.1 Proses Kegiatan Humas di Lembaga Pendidikan …..………….
2.4 Peranan Hubungan Masyarakat …………………………………………..
2.5 Kemitraan …………….…………………………………………………..
2.6 Dunia Industri …………………………………………………………….
2.7 Bursa Kerja Khusus ....................................................................................
2.8 Kerangka Berpikir ………………………..................................................
2.9 Penelitian Terdahulu ………………………………………….………….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………....
3.1 Metode Penelitian ......................................................................................
3.2 Jenis Data ...................................................................................................
3.3 Informan ….................................................................................................
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data …………………………………
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
3.4.2 Analisi Data ........................................................................................
3.5 Keabsahan Data ….....................................................................................
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian .....................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ……………………………………………….
4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Kota Serang ……………………………….
4.1.2 Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Kota Serang ………………………
4.1.3 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang ………………..
4.1.4 Profil Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ………………………
4.2 Deskripsi Data ……………………………………………………………
4.3 Hasil Penelitian …………………………………………………………..
4.3.1 Peranan Humas Sebagai Communicator ……………………………
4.3.2 Peranan Humas Sebagai Relationship ………………………………
19
20
21
22
23
25
28
30
33
35
39
39
40
41
44
44
46
48
50
51
51
51
53
53
56
59
61
63
67
xi
4.3.3 Peranan Humas Sebagai Back Up Management ……………………
4.3.4 Peranan Humas Sebagai Good Image Maker ………………………
4.4 Pembahasan ………...…………………………………………………….
4.4.1 Peranan Humas Sebagai Communicator ……………………………
4.4.2 Peranan Humas Sebagai Relationship ………………………………
4.4.3 Peranan Humas Sebagai Back Up Management ……………………
4.4.4 Peranan Humas Sebagai Good Image Maker ………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
5.2 Saran ……………………………………………………………………...
5.2.1 Saran Teoritis ………………………………………………………
5.2.2 Saran Praktis ……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………
71
74
77
78
82
86
90
94
94
97
97
98
99
102
153
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Jadwal Penelitian ..............................................................................
50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir …….....................................................
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang .....................
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang …….
34
55
56
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Mencari Data dari Prodi Ilmu
Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ……..
Lampiran 2 Surat Balasan Atas Permohonan Izin Mencari Data dari SMK
Pasundan 1 Kota Serang …………...……………………...….
Lampiran 3 Kartu Bimbingan Skripsi ………………………………..…....
Lampiran 4 Pedoman Observasi ……………………………………….….
Lampiran 5 Hasil Observasi ………………………………………….……
Lampiran 6 Pedoman Wawancara ………………………………….…......
Lampiran 7 Hasil Wawancara …………………………………………….
Lampiran 8 Data Siswa SMK Pasundan 1 Kota Serang dari Tahun Ajaran
2013-2015 ………………………………………………….…
Lampiran 9 Program Kerja Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Tahun
Ajaran 2015-2016 …………………………………………….
Lampiran 10 Surat Izin Operasional BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang
dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Serang .........
Lampiran 11 Data Daya Serap Lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang
(Kurun Waktu Tiga Tahun Terakhir) ………….……………..
Lampiran 12 Daftar Nama Perusahaan Mitra BKK SMK Pasundan 1 Kota
Serang ………………………………………………………...
Lampiran 13 MOU Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kerja antara SMK
Pasundan 1 Kota Serang dengan PT. Sayap Mas Utama ..…..
Lampiran 14 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang ….……....
Lampiran 15 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang .....
Lampiran 16 Uraian Jabatan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang …....…
Lampiran 17 Riwayat Hidup Peneliti …………………………………..…...
102
103
104
106
107
114
118
136
139
142
144
145
146
148
149
150
153
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan salah satu aspek
yang diperlukan oleh setiap organisasi baik itu organsasi yang bersifat
komersial maupun organisasi yang bersifat non komersial. Dilihat dari
sejarahnya Humas atau Public Relations di negara-negara maju berkembang
cukup pesat. Hal ini tidak mengeherankan jika melihat bahwa Humas
merupakan bidang aktivitas yang menciptakan hubungan dan saling
pengertian diantara publik dan organisasinnya.
Keberadaan Humas atau Public Relations di era globalisasi saat ini
sangat dibutuhkan, mulai dari perusahaan-perusahaan baik asing maupun
lokal, lembaga pemerintahan, rumah sakit, lembaga pendidikan yang bukan
hanya jenjang perguruan tinggi saja membutuhkan Humas, tetapi Humas juga
dibutuhkan kehadirannya pada sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Karena Humas salah satu bagian penting sebagai sumber informasi terpercaya
yang dimiliki organisasi dan memiliki tanggung jawab sebagai jembatan
untuk menjalin hubungan dengan publiknya terutama public eksternal. Serta
mampu menciptakan publikasi yang positif sehingga membangun nama baik
organisasi atau lembaga. Untuk itu Humas dapat dikatakan sebagai salah satu
yang menentukan keberlangsungan dan keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1
Hingga saat ini pengertian dari humas sendiri masih memiliki banyak
versi, Dr. Rex Harlow mengatakan “Public relations adalah fungsi
manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling
menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama
yang baik antara organisasi dengan publiknya1. Sementara itu Cutlip, Center
& Brown menyebutkan Publik Relations adalah fungsi manajemen secara
khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi,
pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara oraganisasi dengan berbagai
publiknya2. Rachmadi dalam bukunya yang berjudul Publik Relations dalam
Teori dan Praktek mendefinisikan Humas adalah kegiatan yang dilakukan
oleh suatu organisasi atau lembaga dalam rangka mengorganisasikan dan
mengkomunikasikan segala sesuatu guna mencapai saling pengertian yang
lebih baik antara organisasi dengan publik yang dituju3.
Memperhatikan dari beberapa penjelasan Humas diatas peneliti
mendapatkan gambaran bahwa Humas merupakan jembatan komunikasi
dalam menjalin hubungan yang baik terhadap publiknya dengan
menggunakan ilmu pengetahuan dan metode yang tepat. Sehingga membuat
terwujudnya hubungan secara terus menerus, akibat dari adanya hubungan
dua arah yang sehat antara publik dengan organisasi.
1 Rosady Ruslan. 2007. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.7
2 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Daasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. hal.14
3 F. Rachmadi. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hal.20
2
Keberadaan Humas sebagai jembatan komunikasi dan sumber informasi
terpercaya antara organisasi dengan publiknya dalam menjalin hubungan
sangat penting, sehingga peranan humas begitu diperlukan. Rosady Ruslan
dalam bukunya yang berjudul Manajemen Publik Relation dan Media
Komunikasi: Konsep dan Aplikasi menjelaskan ada empat peranan utama
humas yaitu sebagai communicator, membina relationship, peranan back up
management dan membentuk good image maker4.
Sekarang ini bukan hanya perusahaan profit saja yang membutuhkan
peranan Humas atau Publik Relations untuk menjembatani komunikasi dalam
rangka menjalin hubungan dengan publiknya. Tetapi juga perusahaan non
profit seperti, lembaga pendidikan membutuhkan peranan Humas, tak
terkecuali bagi Sekolah Menengah Kejuruann (SMK). Salah satu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki Humas adalah SMK Pasundan 1
Kota Serang.
Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ada dari awal berdirinya
sekolah, karena sekolah memiliki berbagai kepentingan dalam menunjang
kehidupan organisasi, khususnya dengan publik eksternalnya. Untuk itu SMK
sangat memerlukan orang yang terorganisasi untuk dapat melakukan
komunikasi dalam rangka menjalin kerjas sama. Sehingga dengan adanya
kepengurusan humas membuat kegiatan dapat dikerjakan secara fokus, lebih
terarah dan terencana.
4 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Rajawali. Jakarta. edisi revisi 9, hal. 26-27
3
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Serang
beralamat di Jl. Raya Jakarta Km.3 Pakupatan Serang berdiri pada tanggal 17
Juli 1984. Lembaga sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan
Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan yang berkedudukan di
Jl. Sumatra No.41 Bandung. SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki 3
bidang keahlian dengan 6 Kompetensi Keahlian yaitu :
1. Bidang Bisnis dan Manajemen dengan Kompetensi Keahlian :
1) Administrasi Perkantoran
2) Akuntansi
3) Penjualan
2. Bidang Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian :
1) Akomodasi Perhotelan
3. Bidang Teknologi Informasi dengan Kompetensi Keahlian :
1) Multimedia
2) Teknik Komputer Jaringan
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari arsip Tata Usaha (TU)
SMK Pasundan 1 Kota Serang, tercatat pada tahun ajaran 2012-2013 telah
meluluskan 537, tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 595 siswa-siswi,
sedangkan untuk tahun 2014-2015 meluluskan 573. Dari data tersebut
memperlihatkan bahwa sekolah swasta yang telah terakreditasi A ini memiliki
jumlah siswa yang tidak sedikit setiap tahunnya. Oleh karena itu dengan tidak
sedikitnya jumlah siswa-siswi yang menempuh pendidikan disekolah SMK
Pasundan 1 Kota Serang, membuat tanggung jawab yang dirasakan oleh SMK
4
Pasundan 1 Kota Serang pun semakin tinggi dalam mencetak lulusan-lulusan
berkompeten dibidangnya masing-masing.
Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:
“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”5.
Penjelasan tersebut dapat diartikan secara singkat bahwa idealnya
lulusan SMK dapat diserap langsung oleh lapangan pekerjaan. Namun,
keselarasan tersebut belum tercapai karena banyaknya lulusan SMK tiap
tahun bertambah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Banten tingkat pengangguran terbuka (TPT) presentasi tertinggi dialami oleh
lulusan SMK, Per Februari 2016 pengangguran terbuka lulusan SMK
sebanyak 9,29% 6.
Dalam mengatasi masalah tersebut SMK memerlukan sebuah wadah
sebagai pelayanan penempatan tenaga kerja yang merupakan kegiatan untuk
mempertemukan tenaga kerja (pencari kerja) dalam hal ini adalah siswa-siswi
yang lulus dari SMK dengan pemberi kerja (pengguna tenaga kerja) yaitu
dunia industri, agar lulusan SMK dapat terserap di dunia industri. Untuk itu
salah satu cara yang dilakukan oleh SMK Pasundan 1 Kota Serang adalah
dengan terbentuknya program Bursa Kerja Khusus (BKK). BKK berada
5 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf) diaksess pada 4 Mei 2016 jam 20.20 WIB
6 Kabar24.com : Rabu 11 Mei 2016 Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Banten Dipertanyakan (http://m.bisnis.com/kabar24/read/20160511/78/546219/url) diakses tanggal 5 Oktober 2016 pukul 15.30 WIB
5
dibawah tanggung jawab Humas Sekolah karena sebagian besar kegiatannya
adalah melakukan komunikasi dan berhubungan dengan publik eksternal,
sebagiamana yang kita tahu bahwa humas salah satu kegiatannya
berhubungan dengan publik eksternal. BKK ini berfungsi sebagai unit
penyelenggaraan pemberian fasilitas pelayanan dan informasi mengenai
lowongan pekerjaan, pelaksanaa pemasaran lulusan, penyaluran dan
penempatan lulusan di Dunia Industri.
Sejak berdirinya Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota
Serang pada Oktober 2007 telah menyalurkan beberapa lulusannya ke Dunia
Industri. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari pengelola Bursa Kerja
Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang tercatat pada tahun ajaran
2012-2013 telah menyalurkan sebanyak 97 atau sekitar 18% dari 537 jumlah
lulusan, pada tahun ajaran 2013-2014 tersalur sebanyak 124 atau 20% dari
595 jumlah lulusan dan untuk tahun ajaran 2014-2015 tersalur sebanyak 108
atau 19% dari 573 lulusan.
Adanya wadah sebagai tempat untuk menyampaikan informasi
lapangan kerja serta menyalurkan lulusan saja tidak cukup. Karena pada
dasarnya untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja
memerlukan suatu proses dalam pelaksanaanya. Pemberi kerja atau Dunia
Industri tidak akan sembarangan menerima tenaga kerja dari suatu lembaga
atau pengelola tertentu. Mereka akan melakukan perjanjian-perjanjian yang
nantinya tidak akan merugikan pihaknya maupun pihak lainnya.
6
Sebagaimana kita ketahui suatu kegiatan akan berjalan dengan baik dan
lancar jika adanya hubungan yang baik pula diantara para pelakunya. Hal ini
dipertegas dengan adanya pendapat dari F. Rachmadi dalam bukunya Public
Relations dalam Teori dan Praktek yang menyebutkan bahwa masalah
penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi, bisnis, sosial dan
politik setelah terjadinya revolusi industri adalah masalah hubungan.
Permasalahannya berkisar pada pertanyaan bagaimana membangun dan
mengembangankan hubungan-hubungan yang baik antar lembaga-lembaga
tersebut dalam masyarakat (publik) demi tercapaiannya tujuan lembaga atau
organisasi7. Oleh karena itu sangat diperlukan kerja sama atau kemitraan
antara lembaga atau pengelola penyalur tenaga kerja dengan Dunia Industri.
Apalagi sekarang ini jumlah SMK tidak sedikit, khususnya di Kota Serang
saja sebagi tempat domisilin SMK Pasundan 1 Kota Serang terdapat kurang
lebih 7 SMK Negeri dan 35 SMK Swasta8. Itu artinya persaingan dalam
menciptakan hubungan kemitraan dengan dunia industri semakin ketat.
Sekolah Kejuruan merupakan sekolah yang menyiapkan lulusannya
untuk dapat terserap langsung ke Dunia Kerja atau Dunia Industri. Sehingga
pada tahun 1993-1998 Mendiknas yang digagas oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman
Djojonegoro memperkenalkan konsep link and match atau konsep keterkaitan
7 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto. 2010 Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.7. hal.6
8 Badrun. 2015. Daftar Jurusan dan Alamat SMK Negeri Swasta Kota Serang. (http://blog.kartunmania.com/2015/06/daftar-jurusan-dan-alamat-smk-negeri-swasta-kota-serang/) diakses 30 Mei 2016 jam 21.33 WIB
7
dan kesepadanan (kesesuaian)9. Lebih lanjutnya terkait konsep tersebut
Mendikbud mengeluarkan keputusan Nomor 0490/1992 tentang Kerjasama
SMK dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI) yang bertujuan
meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang
diusahakan dengan saling menguntungkan10. Hal ini sudah memperjelas
bahwa memang hubungan kemitraan antara sekolah dengan Dunia Industri
sangat diperlukan untuk mendukung terselenggaranya program SMK.
Hubungan kemitraan antara SMK Pasundan 1 Kota Serang dengan
Dunia Industri memberikan manfaat yang bersifat win-win solution.
Keuntungan yang diperoleh bukan hanya dirasakan oleh pihak sekolah, akan
tetapi pola kerjasama seperti ini membawa dampak positif bagi perusahaan.
Sebagai contoh, ketika salah satu perusahaan yang ada di Kota Serang yaitu
PT. Sayap Mas Utama membutuhkan karyawan baru, mereka datang
menghubungi BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang dan menyampaikan
keriteria calon karyawan yang dibutuhkan. Permintaan perusahaan tersebut
kemudian dijadikan dasar untuk memilih lulusan. Dari fakta ini dapat dilihat
kedua belah pihak merasakan manfaat kerjasama. Pihak sekolah memiliki
akses kedunia kerja, sementara disisi lain pihak perusahaan terbantu
mendapatkan karyawan baru sesuai keriteria yang mereka inginkan.
9 Nur Ulwiyah. 2011. Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015. (Vol 1 No 1 2011) (http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/download/26/27) diakses 1 April 2016 jam 15.30 WIB
10 Shinta Delly Farnila. 2013. Teknik Bekerja Sama dan Bersinergi Dengan Industri dan Perusahaan yang Memerlukan Jasa Dibidang Pendidikaan “Nasional” Malang. (https://shintadellyfarnila. wordpress.com/2013/04/17/teknik-bekerja-sama-dan-bersinergi-dengan-industri-dan-perusahaan-yang-memerlukan-jasa-dibidang-pendidikan-di-smk-nasional-malang/) diakses 1 April 2016 jan 15.40 WIB
8
Kepercayaan yang diberikan perusahaan dengan mendatangi langsung
BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang untuk merekrut karyawan baru, sesuai
dengan keinginan mereka dari para lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang,
dapat dilatar belakangi oleh karyawan yang telah bekerja terlebih dahulu di
perusahaan tersebut, merupakan lulusan dari SMK Pasundan 1 Kota Serang
yang memiliki kemampuan sangat baik dalam bekerja. Sehingga hal tersebut
dijadikan salah satu pertimbangan perusahan untuk melakukan kemitraan
dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Tanpa adanya kemitraan yang terjalin dapat dipastikan visi misi SMK
tidak akan tercapai, dan itu akan membuat citra sekolah SMK menjadi buruk.
Sehingga kemitraan itu sangat diperlukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Kemitraan Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil Pasal 1 ayat 8 yang berbunyi:
“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pertimbangan dan pengembangan usaha oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan”11.
Kemitraan yang akan dijalankan SMK memerlukan sekelompok orang
yang terorganisasi untuk melaksanakannya. Dalam hal ini peranan humas lah
sebagai bagian dari pengelola manajemen dalam membantu keberhasilan
organisasi mencapai tujuannya. Humas di lembaga sekolah memiliki fungsi
11 Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, pasal 1 ayat 8, hal. 2 (http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/fl19845/parent/457) diakses 10 Maret 2016 jam 19.30
12 F. Rachmadi. 1996. Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badang Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. hal.21
9
ganda seperti yang dikemukakan oleh F. Rachmadi yaitu12; fungsi internal
dan fungsi eksternal. Fungsi humas internal lebih kepada membangun
komunikasi dan distribusi informasi pekerjaan. Sementara fungsi eksternal
humas lebih kepada pihak luar, membina, mengatur dan mengembangkan
hubungan dengan komite sekolah dan Dunia Industri.
Penjelasan permasalahan diatas menjelaskan bahwa peranan Humas
sangat dibutuhkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
dalam hal ini adalah SMK Pasundan 1 Kota Serang. Sesuai dengan uraian
diatas bahwasannya SMK Pasundan 1 Kota Serang memerlukan jalinan
kemitraan dengan Dunia Industri guna menunjang keberhasilan yang ingin
dicapai sebagai Sekolah Kejuruan yang mencetak lulusan-lulusan yang
berkompeten dibidangnya masing-masing dan mampu terserap langsung oleh
Dunia Industri. Lalu bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan sebelumnya maka rumasan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Peranan Humas SMK
Pasundaan 1 Kota Serang Dalam Menjalin Kemitraan Dunia Industri ?”
10
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat di identifikasikan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
Communicator dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
2. Bagaimanakah peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
relationship dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
3. Bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai back up
management dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
4. Bagaimanakah peranan humas SMK Pasundan 1 kota Serang sebagai good
image maker dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
Communicator dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri
2. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
relationship dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri
3. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
back up management dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri
4. Untuk mengetahui peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
good image maker dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri
11
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat yang berguna
bagi peneliti-peneliti di masa yang akan datang sebagai bahan referensi salah
satu bentuk penerapan ilmu komunikasi, terkait peranan humas Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam menjalin kemitraan dengan Dunia
Industri. Sehingga dapat memahami lebih dalam lagi peranan humas sebagai
communicator, relationship, back up management, dan good image maker
guna tercapaianya tujuan organisasi atau lembaga.
1.5.2 Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi praktisi humas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusunya SMK
Pasundan 1 Kota Serang. Dalam menjalankan perannya sebagai
communicator, relationship, back up management, dan good image maker.
Sehingga dapat memaksimalkan kemitraan dengan Dunia Industri yang
dijalankan dalam program Bursa Kerja Khusus (BKK). Demi terwujudnya
tujuan dari adanya SMK ini yaitu menciptakan lulusan yang siap langsung
terjun kedunia kerja berdasarkan bidangnya masing-masing.
12
BAB II
DESKRIPSI TEORI
2.1 Komunikasi
Istilah komuikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna13. Maka dapat diartikan
bahwa dalam prosesnya komunikasi harus memiliki kesamaan dalam unsur-
unsurnya agar pada saat pertukaran pikiran maupun pengertian antara sumber
dan penerimanya dapat sepaham. Jika kesepahaman diantara sumber dan
penerima maka komunikasi dapat dikatakan berhasil.
Gary Crokhite merumuskan empat asusmsi pokok komunikasi, yaitu14:
1. Komunikasi adalah suatu proses 2. Komunikasi adalah pertukaran pesan 3. Komunikasi adalah interaksi yang bersifat multidimensi artinya,
karakteristik sumber, saluran, pesan, audiens dan efek dari pesan semuanya berdimensi kompleks
4. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau maksud-maksud ganda.
Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer dalam bukunya Humas
Behavior mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-
13 Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek.. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.10. hal.9
14 A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Pustaka Getok Tular. Serang. hal.19
13
lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain15. Sedangkan
W. Weaver menyatakan komunikasi adalah semua prosedur dimanan pikiran
seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Sementara Hovland mengatakan
bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain16.
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik harus memiliki
komponen-komponen komunikasi. Menurut Lasswall ada lima komponen
komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek17:
1. Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain.
Dalam proses komunikasi keberadaan penerima adalah akibat dari
adanya sumber. Menurut David K. Berlo (1960), ada empat faktor yang
harus dimiliki komunikator untuk meningkatkan keberhasilan
komunikasi, yaitu18:
a. Communication skill yaitu kemampuan melakukan komunikasi meliputi berbicara, membaca, mendengar dan berpikir atau logika
b. Attitude yaitu sikap baik komunikator terhadap khalayak maupun materi komunikasi yang dibicarakan
c. Knowledge level yaitu pengetahuan tetang topic atau masalah yang sedang dibicarakan
d. Social-cultural system yaitu komunikator memiliki posisi didalam masyarakat, misalnya hli, pemuka pendapat atau tokoh masyarakat.
2. Pesan adalah isi atau maksud yang akan disampaiakan oleh satu pihak
kepada pihak lain. Salah satu tujuan dari komunikasi adalah
menyampaikan pesan itu sendiri. Sesuai yang diungkapkan Cangara:
15 Rosady Ruslan. 2007. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.17 16 Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Cet.10. hal.10 17 ibid 18 A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Pustaka Getok Tular. Serang. hal.40
14
“Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikaasi”19
3. Saluran adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan,
dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada atau suara20.
4. Komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari komunikator.
5. Umpan balik atau efek adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
pesan yang disampaikannya.
Berdasarkan pengertian dari komunikasi diatas dapat kita simpulkan
bahwa komunikasi adalah kegiatan menyampaikan suatu hal baik dalam
bentuk tulisan dan lisan untuk mempengaruhi orang lain dan juga mengubah
perilaku mereka sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator. Dengan
adanya kesamaan pikiran antara komunikator dan komunikan, yang akhirnya
akan melahirkan perubahan sikap dan perilaku sesuai keinginan komunikator.
Maka hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan berhasil.
Dalam komunikasi yang efektif dapat menciptakann hubungan yang baik.
Sehingga pada penelitian kali ini peneliti berupaya mengupas bagaimana
peranan humas dalam berkomunikasi guna menjalin kemitraan dengan Dunia
Industri.
19 Hafied Cangara. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.24 20 Daddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. hal.
136
15
2.2 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi merupakan bentuk komunikasi yang terjadi
dalam lingkungan organisasi. Organisasi dipandang sebagai sebuah sistem
dan bagaimanan individu berinteraksi dalam sistem tersebut21. Richard C.
Huseman, Cal. M. Logue dan Dwight L. Fresley dalam bukunya
Interpersonal and Organizational Communication mengungkapkan22:
“Sistem komunikasi organisasi mempunyai dua aspek, yaitu sistem formal dan sistem tidak formal. Sistem formal biasanya mengikuti garis-garis wewenang sebagaimana dituangkan dalam organigram. Kebijaksanaan-kebijaksanaan dan intruksi-intruksi organisasional umumnya ditrasnmisikan melalui sistem ini. Sistem tidak formal terdiri atas hubungan-hubungan sosial yang dapat mempunyai kekuatan untuk menentukan apakah wewenang yang ditrasnmisikan melaui sistem formal itu akan dapat diterima. Oleh karena itu, amat penting bila posisi wewenang pada sistem formal juga mencakup posisi wewenang pada sistem tidak formal”. Untuk Proses komunikasi antar manusia dalam organisasi, komunikasi
diawali oleh sumber, baik dari individu atau kelompok yang berusaha
berkomunikai dengan individu atau kelompok lainnnya.
Menurut Goldhaber memberikan definisi komunikasi organisasi adalah
proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan
yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak
pasti atau yang selalu berubah-ubah23. Hal-hal umum yang dapat disimpulkan
dalam komunikasi organisasi yaitu:
21 A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Getok Tular. Serang. hal.7 22 Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung:
Cet.10, hal.13 23 Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. hal.23
16
1. Terjadi dalam suatu sistem terbuka yang komplek yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan keterampilan atau kemampuannya24.
Komunikasi organisasi memang merupakan komunikasi yang bersifat
dua arah, transaksional dan saling ketergantungan satu dengan yang lainya.
Sesuai dengan definisi komunikasi organisasi menurut Zelko dan Dance yang
mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu sistem yang
saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan eksternalnya25.
Peneliti berpandangan bahwa komunikasi organisasi merupakan salah
satu aspek yang mendasari kegiata humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri. Karena satu-satunya cara
dalam mengelola aktivitas suatu organisasi adalah melalui proses komunikasi.
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat William V. Hanney dalam
bukunya, Communication and Organizational Behavior mengatakan
“Organization consists of a number of people; it involves interdependence;
interdependence alls for coordinations; and coordination requires
communication.” (Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan
keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi;
koordinasi mensyaratkan komunikasi)26.
24 Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. hal.25 25 Ahmad Kunia. 2010. Modul XI: Komunikasi Organisasi. (http://teknikkepemimpian.blogspot.com/
2010/08/modul-xi-komunikasi-organisasi.html?m=1) diakses 11 Maret 2016 jam 14.33 WIB 26 Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Cet.10. hal.116
17
2.3 Hubungan Masyarakat
2.3.1 Pengertian Hubungan Masyarakat
Menurut definisi kamus terbitan Institute Of Public Relation (IPR),
humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya27.
Internasional Public Relations Associations (IPRA) sebagai salah satu
organisasi PR atau humas di dunia mendefinisikan humas sebagai:
“Public Relations adalah suatu fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau public (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. Untuk mengaitkannya sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang mereka pakai untuk melakukan hal itu direncanakan dan disebarkanlah informasi yang lebih produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efisien”28
Cutlip, Center & Brown menyebutkan public relations is the distinctive
managemet function which help establish and mutual line of commucations,
understanding, acceptance and cooperation between on organization and its
public (PR adalah fungsi menajemen secara khusus yang mendukung
terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan,
dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya)29
Humas di lingkungan organisasi kerja atau instansi pemerintah
termasuk juga di bidang pendidikan adalah rangkaian kegiatan organisasi atau
27 M.LinggarAnggoro. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan. Bumi Aksara. Jakarta. hal.2 28 Soleh Soemirat dan Elvinaro A. 2010. Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung. Cet.7. hal.14 29 ibid
18
instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau
pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan
terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kerja secara sadar dan
sukarela30.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas pada dasarnya mempunyai
pengertian yang sama mengenai humas, yaitu humas merupakan komunikasi
yang terencana untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
2.3.2 Tugas Hubungan Masyarakat
Setiap bagian dalam struktur organisasi memiliki tugasnya masing-
masing, begitu juga dengan Humas. Pembagian tugas ini memudahkan dan
memperjelas pekerjaan apa saja yang harus dilaksanakan. Menurut Frida
Kusumastuti ada tiga tugas humas dalam organisasi atau lembaga yang
berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas humas
tersebut adalah sebagai berikut31:
1) Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan prilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi atau lembaga.
2) Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik. 3) Mengevaluasi program-program organisasi atau lembaga khususnya
yang berkaitan dengan publik.
Sementara itu dalam buku Dasar-dasar Public Relations Teori dan
Praktek Rumanti terdapat lima tugas pokok humas yaitu32:
30 Hadari Nawawi. 1997. Administrasi Pendidikan. Gunung Agung. Jakarta. Cet. 14 31 Frida Kusumastuti. 2002. Dasar-Dasar Humas. Ghalia Indonesia. Jakarta. hal.25 32 Maria Assumpta Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan Praktek. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. hal.39
19
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi lisan, tertulis, melalui gambar kepada publik.
2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan organisasi dengan lingkungan. Perubahan lingkungan terjadi sangat cepat, berarti organisasi harus mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi dan berpengaruh terhadap produk atau jasa organisasi.
3. Memperbaiki citra oragnisasi. Citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi juga terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercaya, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
4. Tanggung jawab sosial. Humas merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap semua kelompok. Penting diusahakan seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannnya dan memlukan informassi, itulah mentalitas budaya organisasi apabila ingin mendapatkan kepercayan publik.
5. Komunikasi. Humas mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modal. Dalam fungsinya komunikasi itu sentral, selain itu humas perlu juga memiliki pengetahuan manajemen dan kepemimpinan.
2.3.3 Fungsi Hubungan Masyarakat
Fungsi public relations menurut DR.Rex F. harlow yang dikutip oleh
Ruslan, dibagi menjadi dua yaitu :
1. Public Relations sebagai metode berkomunikasi (method of communication) Artinya public relations mengandung makna setiap pimpinan dari sebuah organisasi bagaimanapun kecilnya dapat melaksanakan fungsi-fungsi public relations. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antara public relations dan organisasi adalah sebagai metode komunikasi, yaitu mengefektifkan dan ngefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.
2. Public Relations sebagai perwujudan (stade of being) Adalah perwujudan suatu kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” ke dalam bentuk biro, bagian, divisi atau seksi. Artinya terdapat orang yang memimpin atau pejabat public relations suatu kelembagaan tertentu33.
33 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.35-36
20
Sementara itu menurut pakar Humas Internasional Cutlip & Center, and
Canfield (1982) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut34:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran
3. Mengidentifikasi segara sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikassi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya. Demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.
2.3.4 Proses Hubungan Masyarakat
Setiap kegiatan akan terlaksana dengan baik jika dilakukan dengan
urutan proses yang sesuai, yaitu dengan tidak mendahulukan yang akhir dan
mengakhirkan yang mestinya didahulukan. Untuk itu dalam kegiatan public
relations menurut Cultip dan Carter dalam bukunya F. Rachmadi proses
humas diantaranya35:
1) Perencanaan Program : Diartikan sebagai kegiatan membuat serangkaian rancangan keputusan mengenai tujuan yang hendak dicapai, cara dan sarana, penetapan public sasaran, waktu dan biaya serta keputusan lain yang ditujukan untuk terjadi di masa datang.
2) Pelaksanaan Program : Kegiatan pelaksanaan dari seperangkat rencana yang telah disusun dan dilakukan melalui komunikasi persuasif sehingga program berjalan lancar dan tujuan program tercapai.
3) Evaluasi : Kegiatan penilaian yang dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan dari program yang telah dijalankan.
34 ibid. hal.19 35 F. Rachmadi. 1996. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
hal.111
21
2.3.4.1 Proses Kegiatan Humas di Lembaga Pendidikan
Secara umum proses kegiatan humas di lembaga pendidikan dengan
humas pada umumnya adalah sama, dengan melakukan langkang-langkah
dari awal kegiatan hingga akhir sampai juga pada tahap evaluasi. Menurut
Suryosubroto proses kegiatan humas di lembaga pendidikan bisa ditempuh
melalui 4 tahap, yaitu36:
1. Tahap persiapan Pada tahap persiapan petugas humas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya, meliputi bahan informasi (message) yang akan disampaikan kepada publik, media yang akan digunakan, rumusan tentang maksud dan tujuan yang ingin dicapai, serta fasilitas yang dibutuhkan, antara lain waktu, tempat, dan sarana penunjang lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini petugas humas melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan diusahakan dapat terlaksana. Pesan hendaknya disampaikan dengan baik, baik menggunakan media atau tidak. Demikian pula waktu, tempat, atau sarana penunjang yang ada harus dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.
3. Tahap pengecekan tanggapan Pada tahap ini petugas humas berusaha mengetahui dengan pasti apakah kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan dan sambutan positif . Tanggapan tersebut dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Tanggapan tersebut dapat berbentuk dukungan moral, bantuan tenaga dan pemikiran, atau mungkin bantuan materi.
4. Tahap penilaian dan pengontrolan hasil Pada tahap ini petugas melakukan evaluasi pencapaian maksud dan tujuan kegiatan kehumasan yang baru dilaksanakan. Tolok ukur yang digunakan ialah rumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Apabila tidak terdapat penyimpangan tujuan, kegiatan humas dapat dikatakan berhasil.
36 B.Suryosubroto. 2001. Humas dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis. Mitra Gama Widya. Yogyakarta. hal.3-8
22
2.4 Peranan Hubungan Masyarakat
Peranan humas diharapkan dapat menjadi mata dan telinga serta tangan
kanan top manajemen dalam organisasi. Menurut Dozier (1992) peranan
petugas atau praktisi humas merupakan salah satu kunci penting untuk
pemahaman fungsi humas dan komunikasi organisasi. Peranan petugas
humas dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni peranan managerial dan
peranan teknis. Peranan managerial diuraikan menjadi 3 peranan, yakni
expert preciber communication, problem solving process facilitator, dan
communication facilitator37.
Berbicara mengenai peran hubungan masyarakat sangat erat
hubungannya dengan fungsi humas. Hal tersebut diperkuat dengan kutipan
pernyataan dari F. Rachmadi dalam bukunya Publik Relations dalam Teori
dan Praktek, yaitu38:
“Fungsi utama humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, internal maupun ekternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan organisasi atau perusahaan.“
Peranan komunikasi dalam suatu aktivitas manajemen organisasi atau
lembaga masa kini atau perusahaan biasanya diserahkan atau dilaksanakan
oleh pihak humas. Dari peranan yang dilaksanakan tersebut pejabat humas
akan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Menurut Rosady
37 Frida Kusumastuti. 2002. Dasar-Dasar Humas. Ghalia Indonesia. Jakarta. hal.24 38 F. Rachmadi. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
hal.21
23
Ruslan dalam bukunya Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi
peranan humas diuraikan sebagai berikut39:
1. Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (Spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader.
2. Relationship Kemampuan peranan humas membangun hubungan yang positif antar lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, upaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3. Back up Management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegaiatan lainnya, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasionnal, personalia dan sebagainnaya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
4. Good Image Maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra lembaga atau organisasi dan produk yang diwakilinya.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa penelitian ini ingin
mengetahui secara seksama tentang peranan humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri, studi pada program
Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK Pasundan 1 Kota Serang. Dan untuk
mencari dan mendapatkan jawaban tersebut peneliti menggunakan peranan
humas menurut Rosady Ruslan.
Pemilihan peranan humas menurut Rosady Ruslan dianggap peneliti
dapat memaparkan secara lebih rinci mengenai peranan humas SMK dalam
menjalin kemitraan dengan Dunia Industri. Peranan Humas menurut Rosady
39 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.26-27
24
Ruslan yaitu communication, relationship, back ap management dan good
image maker. Keempat peranan ini menjelaskan secara lebih khusus terkait
hal yang akan diteliti, melihat humas pada bahasan kali ini menjalankan
tugasnya membantu manajemen organisasi untuk mencapai tujuannya.
Sehingga hasil penelitian akan memaparkan secara lengkap dan jelas hingga
ke akarnya. Untuk itulah peranan humas Rosady Ruslan yang dipilih dari para
peranan humas menurut Dozier.
2.5 Kemitraan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kata mitra berarti teman,
kawan kerja, pasangan kerja, rekan”, sedangkan kemitraan adalah “perihal
hubungan atau jalinan kerjasama sebagai mitra”40. Sedangkan di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan pada pasal 1
angka 1 berbunyi bahwa41:
“Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan”.
Menurut Muhammad Jafar Hafsah kemitraan adalah suatu strategi
bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu
untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan
40 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. hal.652
41 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 tahun 1997 tentang Kemitraan pada pasal 1 angka 1, hal 2 (http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c2c9ad2e4b50/parent/316) diakses 6 Maret 2016 jam 20.19
25
saling membesarkan, karena merupakan strategi bisnis maka keberhasilan
kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitar
dalam menjalankan etika bisnis42.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemitraan adalah suatu usaha kerja sama yang dilakukan dua orang atau lebih
dengan memperlihatkan prinsip saling membutuhkan dan saling
menguntungkan. Hal ini semakin menegaskan bahwa kemitraan sebagai suatu
bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk suatu ikatan
kerja sama disuatu bidang kegiatan tertentu atau tujuan tertentu, sehingga
dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Kerjasama terpadu antara dua belah
pihak atau lebih, secara serasi, sinergi, terpadu, sistematis dan memiliki
tujuan dimaksudkan untuk menyatukan potensi dalam menghasilkan
keuntungan yang optimal.
Membangun kemitraan pada hakekatnya adalah sebuah proses
membangun komunikasi, berbagi ide, informasi dan sumber data atas dasar
saling percaya dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra
yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahama atau kesepakatan guna
mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.
Dengan adanya kemitraan pasti memberikan manfaat bagi kedua belah
pihak. Berikut manfaat yang diperoleh oleh Sekolah dan Dunia Industri 43:
42 Muhammad Jafar Hafsah. 1999. Kemitraan Usaha. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. hal 43 43 Rediyono. 2007. Manfaat Kerjasama Industri. (http://ronggolawetuban.blogspot.co.id/2007/12/
manfaat-kerjasama-industri.html) diakses 10 Maret 2016 jam 15.32 WIB
26
a. Bagi Sekolah
- Mengetahui informasi tentang dunia kerja
- Memperluas wawasan tentang teknologi baru.
- Industri sebagai sumber pengembangan sekolah.
- Sarana sebagai penyaluran tenaga kerja.
- Tempat mengirim peserta didik PKL/Prakerin.
- Sumber pengembangan sekolah dan lulusannya.
- Mengurangi waktu tunggu lulusan
b. Bagi Dunia Industri
- Promosi perusahaan.
- Sebagai pengabdian masyarakat.
- Mendapat sumber tenaga kerja.
- Tambahan daerah pemasaran.
Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jalinan kemitraan perlu
dibangun oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hal ini diperkuat dengan
dikeluarkannya konsep link dan match oleh Mendiknas pada tahu 1990 yaitu
konsep keterkaitan dan kesepadanan yang bertujuan adanya suatu jalinan
hubungan antara dunia pendidikan dan Dunia Industri, dalam meningkatkan
kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak. Oleh karena itu penelitian ini untuk
mengetahui sejauh mana peranan Humas di SMK Pasundan 1 Kota Serang
dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.
27
2.6 Dunia Industri
Kata industri berasal dari bahasa Francis kuno yaitu “Industrie” yang
berarti aktivitas, tetapi kata tersebut dasarnya berasal dari bahasa latin yaitu
“Industria” yang memiliki arti kerajinan dan aktivitas44. Menurut Dumairy
dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menyatakan bahwa istilah industri
memiliki dua arti, yaitu: pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaan-
perusahaan sejenis. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor
ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan
mentah menjadi bahan jadi atau barang setengang jadi45. Sedangkan menurut
I Made Sandy industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan
bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah
mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya46.
Kebanyakan orang mengasumsikan industri hanyalah kegiatan ekonomi
manusia yang mengelolah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang
setengah jadi atau bahan jadi. Padahal pengertian industri sangatlah luas,
proses industri ini meliputi semua kegiatan manusia dalam suatu bidang
tertentu yang sifatnya produktif dan komersial.
Produk industri tidak hanya berupa barang (manufaktur) tetapi juga
dalam bentuk jasa (pelayanan), contoh hasil produksi bentuk jasa misalnya
perbankan, asuransi, transportasi, jasa pengiriman barang dan sebagainya.
44 Rev Jazz. 2015. Pengertian Daasar Dunia Industri. (http://www.prosesindustri.com/2015/2/ pengertian-dasar-dunia-industri.html?m=1) diakses 2 Mei 2016 jam 20.32 WIB
45 Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Erlangga. Jakarta. hal. 227 46 I Made Sandy. 1985. Rebuplik Indonesia Geografi Regional. Puri Margasari. Jakarta. hal 148
28
Masuknya jasa dalam bentuk produksi industri ini pertegas dengan adanya
pengertian industri menurut UU RI Nomor. 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian pada pas 1 ayat 2 yang menjelaskan bahwa :
“Industri adalah seluruh kegiatan ekonomi yang mengelola bahan baku dan/ atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri”47.
Suatu industri indentik dengan tempat dimana berlangsungnya suatu
peridustrian yaitu pabrik, dalam arti luas pabrik adalah tempat manusia,
mesin atau teknologi, material, energi, modal dan sumber daya dikelola
bersama-sama dalam suatu sistem produksi dengan tujuan menghasilkan
suatu produk dan jasa yang efektif, efisien dan aman yang siap digunakan
oleh masyarakat umum maupun dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
jenis produk lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia industri
meskipun teknologi, bahan baku, modal dan lain sebagainya tersedia sangat
banyak, tetapi tanpa adanya manusia semua itu akan percumah. Karena
manusia lah yang mengendalikannya sehingga proses produksi industri
tersebut berjalan. Manusia dalam dunia industri ini dinamakan sebagai
tenaga kerja atau yang lebih sering kita sebut sebagai karyawan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa SMK merupakan
sekolah yang menyiapkan lulusanya untuk dapat bekerja langsung pada
47 Undang-Undang RI Nomor. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian, pasal 1 ayat 2
(http://www.kemenperin.go.id/download/5181/Undang-Undang-No-3-Tahun-2014-Perindustrian ) diakses 10 Maret 2016 jam 19.30
29
bidang tertentu, untuk itu dibuatlah Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK
dalam memudahkan para lulusan tersalur ke Dunia Industri. BKK SMK kali
ini yang akan dibahas adalah BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, karena
BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang ini dilaksanakan oleh bagian humas
SMK Pasundan 1 Kota Serang maka dari itu pada penelitian ini akan
membahas peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam Menjalin
kemitraan dengan Dunia Industri.
2.7 Bursa Kerja Khusus (BKK)
Dalam pemenuhan kebutuhan akan dunia kerja lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berperan dalam mengisi dunia kerja sebagai
tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kemampuan pada bidang
tertentu. Sebagaimana tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam
Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 1998 perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang
menyebutkan bahwa:
“Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional”48.
Kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja memang menjadi
pekerjaan umum bagi SMK, namun kesiapan kerja tanpa diimbangi dengan
ketidak tersediaan informasi lapangan kerja akan menjadikan usaha yang sia-
sia dan tidak bernilai.
48 PP RI Nomor 56 tahun 1998 tentang Pendidikan Menengah, (http://www.bpkp.go.id/uu/.../4/68/1317.bpkp) diakses 4 Mei 2016 jam 21.01 WIB
30
Sebagai salah satu bentuk nyata dari pemerintah dalam memperluas
kesempatan pencari kerja untuk mendapatkan informasi dan lowongan
pekerjaan, maka dibentuklah bursa kerja. Kali ini pemerintah
mengikutsertakan lembaga pendidikan sebagai pihak yang diberi
keistimewaan dan wewenang dalam penyaluran tenaga kerja melalui Bursa
Kerja Khusus. Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan menengah terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertugas
memberikan pelayanan antar kerja kepada alumni SMK yang bersangkutan.
Secara yuridis penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) dikuatkan
dengan perjanjian kerjasama Mendikbud dan Menaker No. 076/U/1993 dan
No. KEP.215/MEN/1993 tentang pembentukan Bursa Kerja dan Panduan
Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Tinggi. Selain itu, juga keputusan bersama Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah dengan Dirjen Binapenta No. 009/KEP/U/1994 dan No.
KEP.02/BP/1994 tentang pembentukan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan
Menengah dan Panduan Penyelenggaraan Bursa Kerja49.
Depnaker dan Depdikbud mengemukakan beberapa tugas dan fungsi
dari Bursa Kerja Khusus di Satuan Pendidikan Menengah diantaranya50:
a. Memberikan pelayanan informasi ketenagakerjaan pada pelajar dan alumni yang akan memasuki dunia kerja
b. Membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan swasta, termasuk dunia usaha dan alumni
49 Teguh Trianto. 2014. Peran Bursa Kerja Khusus Dalam Menyalurkan Lulusan Di SMK Muhammmadiyah 1 Tempel, Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi. UNY. hal. 29. (http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17481) diakses 5 Februari 2016 jam 19.32 WIB
50 Nur Yani. 2015. Strategi Kemitraan Bursa Kerja Khusus (BKK) Di SMK Negeri 2 Depok Sleman, Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. UNY. hal.15-16
31
dalam penyelenggaraan informasi tentang latihan kerja dan penyalurannya sebagai tenaga kerja.
c. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan seleksi calon pekerja/karyawan atas permintaan bantuan baik dari Depnaker/ lembaga pemerintah lain atau swasta atas bimbingan Depnaker.
d. Membina hubungan dengan alumni yang telah bekerja dan berhasil dalam bidang usaha untuk membantu memberikan peluang menyaluran, menempatkan alumni baru dari almamater yang memerlukan pekerjaan.
e. Membantu usaha pengembangkan dan penyempurnakan program pendidikan dan memperhatikan tuntutan lapangan kerja serta meningkatkan peran tenaga pengajar dalam pembinaan karir siswa dan alumni.
Bursa Kerja Khusus mempunyai peran penting dalam layanan antar
kerja diantaranya dengan memberikan informasi ketenagakerjaan, membina
dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah
dan swasta, melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan rekrutmen dan
seleksi, membina hubungan dengan alumni yang sudah bekerja serta
membantu usaha pengembangan dan penyempurnaan program pendidikan
yang membawa manfaat yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
BKK memberikan informasi mengenai ketenagakerjaan mulai dari
menerima, menampung, mengidentifikasi dan mendata jenis-jenis informasi
yang didapat dari dunia kerja kemudian menyampaikan informasi tersebut
kepada siswa dan alumni sekolah yang bersangkutan.
Dalam Bursa Kerja Khusus didalamnya terdapat sistem pelaksanaan
BKK. Sistem Pelaksanaan BKK adalah sekelompok bagian atau komponen
BKK yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur untuk
melaksanakan aktivitas BKK agar dapat mencapai maksud dan tujuan BKK.
Terkait sistem pelaksanaan BKK tersebut adalah Humas di Sekolah.
32
2.8 Kerangka Berpikir
Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pengelolaan
sebuah sekolah adalah keberhasilannya dalam pengembangan sumber daya
manusia yang tidak terlepas dari proses penyelenggaraan pendidikan.
Pendidikan Menengah Kejuruan berperan menyiapkan peserta didik agar siap
bekerja, baik membuka lapangan pekerjaan sendiri ataupun memasuki dunia
kerja perusahaan. SMK sebagai institusi pendidikan dituntut mampu
menghasikan tamatan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja.
SMK Pasundan 1 Kota Serang merupakan salah satu sekolah menengah
kejuruan yang berada di Kota Serang yang memiliki visi mengembangkan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas unggul dalam bidang keilmuan
dalam menghadapi persaingan, baik lokal, nasional, regional serta
internasional. Dalam menjalankan salah satu fungsinya SMK Pasundan 1
Kota Serang mengadakan program Bursa Kerja Khusus. Bursa Kerja Khusus
(BKK) ini digunakan sebagai wadah dalam menyalurkan para lulusan ke
Dunia Industri. Disinilah peranan humas yang sangat dominan dalam
keberlangsungan dan keberhasilan Program Bursa Kerja Khusus (BKK)
dengan adanya kemitraan yang terjalin dengan Dunia Industri.
Peranan humas adalah sebagai ujung tombak. Oleh karena itu humas
harus mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan mitra-mitra Dunia
Industri, karena tanpa adanya komunikasi dan hubungan itu maka tidak akan
adanya kerjasama dalam menyalurkan lulusan, sedangkan humas memiliki
33
tanggung jawab untuk menjadi informan dan penghubungan antara lulusan
dengan Dunia Industri.
Dimana dalam penelitian ini ingin mengetahui peranan humas sebagai
communicator, relationship, back up management dan good image maker.
Jhon Ledingham (2003) mendefinisikan organisasi dan hubungan publik
sebagai pernyataan keberadaan antara organisasi dan publik-publik kunci,
yang mana tindakan salah satunya dapat mempengaruhi ekonomi, sosial,
budaya atau politik pada orang lain51.
Untuk mengkonseptualkan kerangka berpikir penulis terhadap masalah
dalam penelitian ini tergambar pada bagan berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Peranan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
Communicator Relationship Back up Management
Good Image Maker
Menjalin Kemitraan Dengan DU/DI
Bagaimana humas melaksanakan
peranannya dalam melakukan
komunikasi baik secara langsung
atau tidak, melalui media, dan juga
bertindak sebagai mediator dalam
menjalin kemitraan dengan dunia
industri
Bagaimana humas menciptakan kepercayaan, pengertian,
dukungan, kerja sama dan toleransi dalam membangun
dan mempertahankan
hubungan kemitraan dunia
industri
Peranan Back Up Management yang dilakukan humas
sebagai manajemen promosi,
pemasaran, personalia,
operasional dalam menjalin kemitraan
dengan dunia industri
Nama baik atau citra sekolah yang
diciptakan oleh humas sebagai kekuatan yang
dimiliki sekolah dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri
51 Elvinaro Adrianto. 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. Hal. 199
34
Dalam alur proses penelitiannya peneliti melaksanakan pra riset terlebih
dahulu ke humas SMK Pasundan 1 Kota Serang untuk melihat kegiatan
humas dan berbincang dengan Wakabid humasnya, sebagai gambaran awal
bagaimana peranan humas yang dilakkan dalam menjalin kemitraan dengan
dunia industri. Sehingga program BKK terkait prekrutan tenaga kerja dari
para lulusan SMK Pasundan 1 Kota Serang dapat dilakukan di sekolah.
Kemudian dari temuan awal itu akan dikembangakan menjadi pertanyaan-
pertanyaan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memiliki
keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Sehingga akan memperjelas pernan
humas yang sudah dilakukan demi keberhasilan program BKK.
Setelah terkumpulnya data-data yang dibutuhkan dari awal pra riset
hingga pelaksanaan riset langsung, yang kemudian akan peneliti analisis
berdasarkan pada teori-teori yang sudah di cantumkan pada bahasan
sebelumnya. Yang pada akhirnya akan dibuatkan kesimpulan atas peranan
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai communicator, relationship,
back up management dan good image maker yang sudah dilakukan dalam
menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.
2.9 Penelitian Terdahulu
Sebagai rujukan dari penelitian terkait dengan tema yang diteliti,
peneliti berusaha mencari referensi hasil penelitian yang dikaji oleh peneliti-
peneliti terdahulu sehingga dapat membantu peneliti dalam mengkaji tema
yang diteliti. Dan berikut penelitian terdahulu yang diperoleh:
35
No ITEM Annisa Rizki Teguh Trianto Nur Yani 1
Judul
Peranan Humas PT PLN Persero APJ Banten Utara (Studi Kasus Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) Desember 2009)
Peranan Bursa Kerja Khusus Dalam Menyaluran Lulusan DI SMK Muhamadiyah 1 Tempel
Strategi Kemitraan Bursa Kerja Khusus (BKK) Di SMK Negeri 2 Depok Sleman
2 Tahun 2010 2014 2015 3
Tujuan
Penelitian
1. mengetahui peranan humas PT.PLN APJ Banten Utara sebagai fasilitator komunikasi, proses pemecahan masalah dan teknisi komunikasi.
1. Mengetahui peran BKK di SMK Muhammadiyah 1 Tempel dalam menyalurkan lulusan. 2. Mengetahui kepengurusan BKK SMK Muhammadiyah 1 Tempel
1.Mengetahui strategi kemitraan BKK SMK Negeri 2 Depok 2. Mengetahui kendala BKK dalam bermitra di SMK Negeri 2 Depok. 3. Mengetahui upaya mengatasi kendala kemitraan BKK di SMK N 2 Depok.
4
Teori
konsep peranan dari Dozier dan Glen M, sebagai bahan dasar penelitian.
Rumusan Departemen Tenaga Kerja mengenai fungsi dan tugas BKK di Satuan Pendidikan Menengah
Strategi menurut Sondang dengan analisis SWOT
5
Metode Kualitatif, studi kasus Kualitatif deskriptif Kualitatif deskriptif
6
Hasil
Penelitian
Peranan humas sebagai fasilitator komunikasi, proses pemecahan masalah dan teknisi komunikasi dalam perusahaan salah satu kunci untuk pemaham fungsi humas dan komunikasi terhadap publik & perusahaan. Humas melakukan peranannya untuk memberi informasi yang lengkap tentang segala kegiatan yang dilakukan perusahaan dan untuk memberi pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai alasan melakukan pemadaman listrik.
1. Pada tahun 2010 sebanyak 194 lulusan yang dapat tersalur, tahun 2011 sebanyak 267 lulusan yang tersalur, dan tahun 2012 sebanyak 267 orang. 2 Hambatan yang dihadapi: a.terkendala oleh ijin orang tua untuk bekerja jauh. b. Adanya keterbatasan dana yang dimiliki orang tua siswa. 3.Usaha mengatasi hambatan: a. Adanya pengarahan & wawasan untuk orang tua dari pengurus BKK. b. Pengarahan yang diberikan oleh pengurus BKK kepada calon tenaga kerja
1.Strategi, a. Strenghts Opportunities : meng-update DU/DI yang memiliki prospek bagus; b.Weakness Opportunities: penambahan tenaga kerja baru, & pengembangan teknologi; c. Strenghts Threats: kesiapan BKK menyed-iakan calon tenaga kerja; d. WeaknessThreats: meningkatkan pendid-ikan & pelatihan SDM 2. Kendala yang dihadapi: informasi link DU/DI minim, keterbatasan SDM & MOU belum maksimal 3. Upaya yang dilakukan: kegiatan roadshow, pemberdayaan guru, pendataan alumni,& koordinasi dengan DU/DI
7 Persamaan Membahas program yang dilaksanakan oleh humas organisasi atau perusahaan guna mencapai tujuan yang dikehendaki
8
Perbedaan
Jika pada dua penelitian lainnya
Jika Annisa R mengkaji peranan humas dalam
Meskipun sama-sama program BKK yang
36
program BKK menjadi bahan penelitian. Untuk penelitian karya Annisa Rizki ini menganalisis peranan human dari konsep peranan Dozier dan Glen M.
menghadapi masalah. Penelitian Teguh T mengkaji peranan BKK Sekolah dalam menyalurkan lulusan. Sedangkan penelitian Nur Yani membahas strategi BKK dalam menyalurkan lulusan.
dikaji sama seperti pada penelitian Teguh Trianto namun pada penelitian Nur Yani ini lebih mendalami strategi yang dilakukan pada saat menjalin kemitraan dengan DU/DI
9
Sumber
Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sulatan Ageng Tirtyasa (http://repository.fisip-untirta.ac.id/123/) diakses tanggal 20 Februari 2016
Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17481) diakses 5 Februari 2016
Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/28978/1/Nur%20Yani_11101241013.pdf) diakses 5 Mei 2016
Penelitian ini dengan tiga penelitian sebelumnya sama-sama
membahas program yang ada dalam organisasi atau perusahaan yang masing-
masing program tersebut di jalankan oleh humas. Tetapi yang menjadi
pembeda penelitian ini dengan ketiga penelitian terdahulunya yaitu
pemilihan konsep dalam menganalisis data yang diperoleh.
Untuk penelitian pertama yang dibuat oleh Annisa Rizki dengan judul
Peranan Humas PT.PLN Perseroan APJ Banten Utara (Studi Kasus
Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) Desember 2009) pada tahun
2010 meskipun sama membahas tentang peranan humas, tetapi pada
penelitian Annisa Rizki tersebut menggunakan konsep peranan humas
menurut Dozier dan Glem M dalam memaparkan peranan humas terkait
permasalahan yang dihadapi PT PLN Persero APJ Banten Utara. Sedangkan
pada penelitian kedua yang dibuat Teguh Triantoro tahun 2014 dengan judul
Peran Bursa Kerja Khusus Dalam Menyalurkan Lulusan Di SMK
37
Muhammadiyah 1 Tempel menggunakan peranan humas menurut Rumusan
Departemen Tenaga Kerja mengenai fungsi dan tugas BKK di Satuan
Pendidikan Menengah. Dan untuk penelitian ketiga yang dibuat oleh Nur
Yani pada tahun 2015 dengan judul Strategi Kemitraan BKK Di SMK Negeri
2 Depok Sleman. Sesuai dengan judulnya maka penenlitian ketiga ini
menekankan pada bagaimana strategi kemitraan yang dilakukan humas
sebagai pengelola BKK. Dengan menggunakan strategi menurut Sondang
dengan analisis SWOT.
Meskipun dua penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dibuat
peneliti sekarang ini sama-sama membahas terkait program BKK di SMK
tetapi tempat yang dipilih dan konsep peranan yang digunakan berbeda.
Untuk itu tempat yang dijadikan untuk proses penelitian yang dipilih oleh
peneliti (Titi Mulyati) adalah di SMK Pasundan 1 Kota Serang dan konsep
peranan yang digunakan adalah konsep dari Rosady Ruslan yang membahas
peranan humas sebagai communicator, relationship, back up management
dan good image maker dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian adalah kegiatan menelusuri data atau fakta sebenarnya untuk
memenuhi keingintahuan manusia tentang sesuatau yang dilihat atau didengar
dengan mempergunakan ukuran kebenaran yang dianut52. Pada penelitian kali
ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifaat
induktif dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada generalisasi53.
Sedangkan Menurut Bagda dan Taylor, sebagaimana yang dikutip oleh Lexy
J. Moleong, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati54.
Berdasarkan level of explanation penelitian kualitatif menghasilkan
informasi berbentuk deskriptif yang mengungkapkan atau memotret situasi
sosial secara menyeluruh, luas dan mendalam55.
52 Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodolegi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Cet.II. hal.20 53 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal.1 54 Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet. 22.
hal.4 55 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal.35
39
Adapun tujuan dari deskriptif adalah untuk membuat pemaparan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu.
Penelitian kualitatif deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa
yang diteliti, tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji
hipotesisi atau membuat prediksi. Melalui penelitian kualitatif penulis
berusaha sebaik mungkin untuk memperolah informasi secara menyeluruh
mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
communicator, relationship, back up management, dan good image maker
pada pengelola program Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam mejalin kemitraan
dengan Dunia Industri. Jadi dalam penelitian ini bukan semata-mata mencari
kebenaran tetapi lebih pada subjek terhadap dunia sekitarnya.
3.2 Jenis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam jenis data untuk
mendukung penelitian diantaranya:
1. Data Primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara) yang secara khusus di kumpulkan
oleh peneliti untuk menjawab permasalahan dalam penelitian56. Adapun
yang dimaksud sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah
informan kunci dan informan pendukung yang memiliki dan mengerti
tentang subjek penelitian.
56 Rosady Ruslan. 2004. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. PT. Raja Gravindo Persada. Jakarta. hal. 254
40
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Melainkan
data yang berupa artikel, dokumen, dokumentasi, studi kepustakaan, serta
literature yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.3 Informan
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
oleh Spradley dinamakan dengan istilah “social situation” yang terdiri atas 3
elemen, yaitu: tempat, pelaku, dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi.
Situasi tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin
diketahui apa yang terjadi didalamnya57.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi
sebagai narasumber, atau informan58. Informan yaitu berkaitan dengan
sekelompok orang atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu, sebagai
sumber utama data sehingga data dapat diperoleh oleh peneliti dengan cepat
dan akurat. Dengan kata lain informan adalah orang yang benar-benar tahu
dan terlibat dalam subjek penelitian.
Menurut Meleong, Miles, et al yang dikutip dari buku Elvinaro
Ardianto memaparkan ada dua macam informan, yaitu59:
1. Informan kunci (key informan) yaitu informan yang dianggap tahu banyak dalam memberi banyak jawaban yang dibutuhkan atas
57 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal. 49 58 ibid. 50 59 Elvinaro Ardianto. 2010. Metode penelitian Untuk Publik Relation Kuantitatif dan Kualitatif.
Simbiosa Rekatama Media. Bandung. hal.62
41
pertanyaan atau masalah penelitian dan yang mendukung penelitian (memberi bantuan paling besar)
2. Informan pendukung yaitu informan yang dianggap tahu atau memberi bantuan dan dapat memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian tetapi tidak lebih dari informan kunci.
Seperti pemaparan dari pengertian informan diatas maka informan
dipilih tidak asal-asalan tetapi mempunyai kriterian tertentu, Sanafiah Faisal
(1990) menyatakan bahwa sampel sebagai informan sebaiknya memiliki
kriteria60:
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui tetapi dihayati
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung pada kegiatan yang tengah diteliti
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya” sendiri.
Untuk itu Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dalam
mencari informan. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling
tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa61.
Pertimbangan yang ditentukan untuk informan kunci penelitian ini
adalah orang yang dianggap paling mengerti tentang peranan humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang sebagai communicator, relationship, back up
management dan good image maker dalam menjalin kemitraan dengan Dunia
Industri dan terlibat langsung dalam program. Sehingga informan kunci (Key
informan) yang dipilih dalam penelitian ini adalah:
60 Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. hal. 221 61 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal. 49
42
1. Wakabid Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Wakabid Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang adalah Bpk Wakhid
Risanto, ST., S.Pd., MM. Meskipun bukan Bpk Santo panggilan
akrabnya selaku Wakabid Humas yang secara langsung terjun
kelapangan tetapi beliaulah yang memiliki tanggung jawab dan segala
kebijakan kerjasama harus selalu dikoordinasikan dengannya.
2. Ketua BKK (Bursa Kerja Khusus) SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Bpk Anto N, S.Pd selaku ketua BKK memiliki tanggung jawab yang
lebih karena beliau yang terjun langsung ke Dunia Industri untuk
menjalin kemitraan sehingga lebih mengerti tentang pelaksanaannya.
Sementara itu informan pendukung yang dapat menjawab pertanyaan
peneliti dalam membantu menganalisis pelaksanaan peranan humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan adalah:
1. Dunia Industri yang menjadi mitra SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Pemilihan Dunia Industri sebagai informan pendukung ini untuk
memperkuat dan pembanding data yang diperoleh dari hasil wawancara
sebelumnya dengan kedua informan kunci. Dan Dunia Industri tersebut
yaitu PT. Sayap Mas Utama yang akan mewawancarai Bpk Sandi
selaku staf bagian Recruitment Section. Dan PT. Prima Duta Sejati
yang akan mewawancarai Bpk Johan selaku koordinator rekrutmen
tenaga kerja luar negeri.
2. Alumni SMK Pasundan 1 Kota Serang yang Bekerja di Dunia Industri
melalui bantuan BKK.
43
Selain wawancara dengan Dunia Industri untuk memperkuat dan
pembanding data yang diperoleh dari hasil wawancara sebelumnya
dengan kedua informan kunci peneliti juga mewawancarai alumni SMK
Pasundan 1 Kota Serang yang mamasuki dunia industri atau bekerja
pada dunia industri melalui bantuan BKK. Alumni yang dipilih adalah
yang lulus di 3 tahun terakhir, setiap tahun dipilih 1 orang alumni.
Alumni yang dipilih itu adalah Ria Mulyani alumni jurusan multimedia
tahun 2013, Dudi Novianto alumni jurusan pemasaran tahun 2014, dan
Rosmalia alumni jurusan pemasaran tahun 2015.
3.4 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Saat penelitian peneliti pasti membutuhkan data, karena tujuan utama
dari penelitian adalah medapatkan data. Tanpa mengetahui tekhnik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. Sehingga selama melakukan
penelitian agar memperoleh data yang akurat, valid dan bisa
dipertanggung jawabkan, maka teknik dalam mengumpulkan data
dilakukan melaui:
1. Wawancara Semistruktur
Wawancara semistruktur adalah pendekatan umum wawancara yang
menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan yang akan diajukan,
yaitu interviewer, dengan membuat garis besar pokok-pokok
44
pembicaraan62. Hal yang menjadi garis besar pokok dalam wawancara
dalam penelitian ini tentunya peranan humas sebagai communicator,
relationship, back up management dan good image maker. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menentukan permasalah secara lebih
terbuka, tetapi tidak terlepas dari jalur permasalahan yang ditanyakan.
Dimana pihak yang di wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Sehingga dimungkinkan pertanyaan dapat dikembanga sesuai dengan
situasi dan keadaan. Dengan harapan data yang didapat lebih lengkap.
2. Observasi Partisipasi Moderat
Observasi atau pengamatan menurut Syaodih N merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangan
menurut Margono observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian63. Observasi yang digunakan dalam mengumpulkan data
pada penelitian ini adalah observasi patisipatif moderat. Observasi
partisipasi merupakan observasi yang membuat peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Sementara itu observasi
partisipasi moderat merupakan observasi yang terdapat keseimbangan
antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar, artinya dalam
62 Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodolegi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung: Cet.II. hlm.135
63 Ibid. hal.105
45
mengumpulkan data peneliti dapat ikut observasi partisipasi dalam
beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya64.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik memperoleh informasi bukan dari orang
sebagai narasumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam
sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan65.
Dokumen tersebut dapat berupa foto, artikel Koran, surat, buku dan
lain sebagainya. Dari pengumpulan data dengan dokumen tersebut
peneliti membaca dan memahami tentang peranan humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan.
3.4.2 Analisis Data
Analisis data pada penelitian kualitatif berbeda dengan penlitian
kuantitatif. Jika dalam penelitian kuantitaif analisis datanya berbentuk
statistik maka dalam penelitian kualtatif berbentuk kata-kata atau kalimat,
gambar dan bukan berbentuk angka. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis model Miles and Huberman. Menurut
Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh66. Aktivitas
dalam analisis data ini yaitu:
64 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal. 66 65 Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodolegi Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Cet.II. hal.148 66 Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Cet.5. hal. 91
46
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting. Sehingga data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Data-
data yang direduksi dalam penelitian ini adalah mengenai peranan
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai pengelola Bursa Kerja
Khusus (BKK) dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri.
b. Data Display (Penyajian Data)
Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data dilakukan dalan
bentuk grafik, table, phice chard, pictogram, dan sejenisnya. Dengan
penyajian itu data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakain mudah difahami. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Yang paling sering digunakan untuk penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data ini merupakan sebuah
upaya menyususn, mengumpulkan informasi ke dalam sebuah matrik
agar mudah dipahami. Penyajian data yang sederhana akan mudah di
pahami adalah cara untuk menganalisi data deskriptif kualitatif.
c. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi terhadap data-
47
data yang telah dirangkum dan ditampilkan. Data-data tersebut
dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga menjawab
rumusan masalah penelitian yang telah ditentukan sejak awal.
3.5 Keabsahan Data
Untuk menghindari kesalahan data, perlu diadakan pemeriksahan
kembali (receck) terhadap data yang terkumpul sehingga dalam laporan
penulisan data yang disajikan dapat terhindar dari kesalahan. Adapun teknik
yang digunakan peneliti dalam pemeriksaan keabsahan data pada penelitin ini
adalah sebagai berikut67 :
1) Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument utama, sehingga
keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam mengumpulkan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat,
tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan penelitian saat
meneliti. Dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti mencoba untuk
mempelajari segala macam tindakan baik dari dalam maupun dari luar,
peneliti dapat menguji semua informasi yang peneliti peroleh.
2) Ketekunan Pengamatan
Dengan adanya pengamatan yang berperan serta dalam penelitian maka
akan diperoleh kedalaman data yang bisa disesuaikan dengan masalah
yang diteliti. Dalam ketekunan pengamatan peneliti mencoba untuk
67 Lexy J.Moelong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Cet.22.
hal. 327- 331
48
mengamati secara teliti dan rinci terhadap proses kerja yang dilakukan
terkait peranan humas dalam melaksanakan tugas sebagai
communication, relationship, back up management dan good image
maker dan segala hal lainnya yang berkaitan dengan menjalin kemitraan
dengan Dunia Industri. Kemudian peneliti menguraikan secara rinci
serta mencoba untuk memahaminya.
3) Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksahan keabsahan data yang
memanfaakan sesuatu yang lain diluar data itu.. Untuk penelitian ini
tringulasi yang digunakan oleh peneliti dalam memeriksa keabsahan
data adalah tringulasi sumber. Dengan triangulasi peneliti
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
serta dengan dokumen yang telah diperoleh dari informan kunci yaitu
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang yang akan dibadingkan dengan
data dari informan pendukung yaitu dunia industri dan para alumni
yang mendapatkan pekerjaan melalui BKK, yang berkenaan dengan
peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin
kemitraan dengan Dunia Industri. Sekolah. Kemudian peneliti
melakukan pengecekan kembali derajat kepercayaan penerimaan hasil
penelitian. Apabila terdapat perbedaan hasil diantara teknik tersebut
karena sudut pandang sumber yang berbeda-beda, maka peneliti akan
menanyakan kembali kepada sumber mana yang dianggap benar.
49
3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Pasundan 1 Kota Serang yang
beralamat di Jalan Raya Jakata KM.3 Pakupatan Serang. Jadwal penelitian
terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Bulan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt
1 Pra riset (Observasi) pengumpulan data awal
2 Bimbingan & penyusunan bab 1,2,3
3 Sidang Outline
4 Riset Mencari data dan wawancara
5 Penulisan bab 4 dan 5
6 Sidang Skripsi
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Kota Serang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Serang sebelumnya
bernama Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas (SMEA) Pasundan,
didirikan pada tanggal 17 Juli 1984. Berdasarkan keputusan Kepala Kanwil
Dikbud Propinsi Jawa Barat, pada tahun 1997 SMEA Pasundan Serang
berganti nama menjadi SMK Pasundan 1 Serang dengan Nomor Identitas
Sekolah (NIS) 400090 dan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 4022280402009.
Lembaga sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan
Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan yang berkedudukan di Jl. Sumatra
No.41 Bandung. Izin pendiriaannya diperoleh tahun 1986 dari kepala Kanwil
Dikbud Propinsi Jawa Barat dengan SK No. 546/02/Kep/E/86 Tgl 1
November 1986.
Awal berdirinya sekolah ini ingin berupaya memberikan kesempatan
kepada calon siswa baru untuk menuntut ilmu dengan ditawarkan program
keahlian atau jurusan Tata Usaha /Perkantoran. Untuk awal kegiatan belajar
mengajar dalam kurun waktu 6 (enam) bulan pertama dilaksanakan di gedung
SMEA Negeri yang memanfaatkan waktu sore hari. Selanjutnya kegiatan
belajar mengajar dialihkan ke tempat lain, yakni menumpang di SDN Serang
7 selama kurang lebih 18 bulan.
51
Pada tahun 1985 SMEA Pasundan memiliki kesempatan untuk membeli
tanah di Jl. Raya Jakarta Km.3 Pakupatan Serang, sehingga satu tahun
kemudian (1986) mulai membangun sebanyak dua lokal. Di tahun 1987
membangun lagi ruang kelas baru sebanyak 3 lokal dan 1 ruang kantor.
Dalam perjalanannya dari sejak berdiri sampai sekarang SMK Pasundan
1 Kota Serang telah mengalami banyak perubahan baik dari segi sarana
prasarana, pengelolaan manajemennya dan lain sebagainya. Terbukti dengan
terdapatnya kurang lebih 24 ruangan kelas yang semuanya terisi penuh baik
pada sekolah pagi maupun siang, 2 leb multimedia, sebuah leb akuntansi,
ruang peraktek perhotelan, aula yang dapat menampung 100 orang.
Sedangkan untuk tenaga pendidik atau Guru memiliki 75 orang dan tenaga
kependidikan atau TU terdapat 20 orang. Meskipun Sekolah yang terdapat
pelajaran Bahasa Sunda sebagai ciri khasnya ini telah berdiri 30 tahun lebih,
tetapi baru mengalami fase pergantian Kepala Sekolah selama 2 kali, yaitu :
1. Drs. Sunardi, S.Pd., MM : Periode 1985-2008
2. Drs. A. Hasan Anshori, M.Si : Periode 2008-Sekarang
SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki 3 bidang keahlian dengan 6
Kompetensi Keahlian yaitu: Pertama, Bidang Bisnis dan Manajemen dengan
Kompetensi Keahlian: Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Penjualan.
Kedua, Bidang Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian: Akomodasi
Perhotelan. Ketiga, Bidang Teknologi Informasi dengan Kompetensi
Keahlian: Multi Media dan Teknik Komputer Jaringan68.
68 Sejarah SMK Pasundan 1 Kota Serang, Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang.
52
4.1.2 Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Kota Serang
a. Visi SMK Pasundan 1 Kota Serang
Menghasilkan lulusan yang mandiri dan siap bersaing secara global yang
dilandasi nilai-nilai luhur budaya sunda dan keislaman.
b. Misi SMK Pasundan 1 Kota Serang
1. Mendidik peserta didik untuk memahami, menghayati, dan menguasai
bidang keahliannya dengan dilandasi nilai-nilai budaya sunda dan
keislaman
2. Mendidik peserta didik menjadi manusia yang responsive dan inovatif
dalam menghadapi persaingan global.
3. Menyiapkan tamatan yang kreatif, adaptif dan prodiktif sesuai dengan
bidang keahliannya
4. Memberikan kesempatan kepada tamatan untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5. Mendidik peserta didik menjadi wirausaha/membuka usaha sendiri
4.1.3 Struktrut Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang
Setiap organisasi baik yang profit dan non profit pada umumnya
memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi ini dibutuhkan agar
pembagian tugas dalam berkerja menjadi jelas. Dalam pembuatan struktur
organisasi ini untuk setiap organisasi pasti berbeda-beda, tergantung dari
kebutuhan organisasi tersebut. Begitu juga dengan SMK Pasundan 1 Kota
Serang dalam strukturnya Kepala Sekolah di bantu oleh 6 Wakil Kepala
53
Bidang (Wakabid), 1 Kepala Kependidikan (TU) dan 1 Kepala Unit
Peroduksi berikut penjabaran secara lebih rincinya:
1. Waka Bidang Manajemen Mutu 2. Waka Bidang Kurikulum 2.1. Pengembang Kurikulum
2.2. Ketua Komp. Keahlian Perkantoran
2.3. Ketua Komp. Keahlian Akuntansi
2.4. Ketua Komp. Keahlian Perhotelan
2.5. Ketua Komp. Keahlian Pemasaran
2.6. Ketua Komp. Keahlian Multimedia
2.7. Ketua Komp. Keahlian Teknik Komputer Jaringan
2.8. Kepala Perpustakaan
3. Waka Bidang Sarana Prasarana
3.1. Penanggung Jawab Laboratorium Bahasa
3.2. Penanggung Jawab Lab. Komputer, MM dan Teknisi Suhadi,S.Kom
4. Waka Bidang Hubungan Masyarakat
4.1. Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Karir
4.2. Koordinator BKK
4.3. Koordinator PRAKERIN
5. Waka Bidang Kesiswaan
5.1. Pembina Kesiswaan dan Paskibraka
5.2. Pembina Bidang GDS
5.3. Pembina Bidang Olah Raga
5.3.1. Pelatih Futsal
5.3.2. Pelatih Volley
5.3.3. Pelatih Basket
54
5.4. Pembina Pramuka
5.5. Pembina Kerohanian
5.6. Pembina Palang Merang Remaja (PMR)
6. Waka Bidang Keuangan (Bendahara)
6.1. Pembukuan
6.2. Kolektor Keuangan
7. Kepala Tenaga Kependidikan / KTU
7.1. Kepegawaian
7.2. Kesiswaan
7.3. Kesekretariatan
7.4 Sarana dan Prasarana
8. Kepala Unit Produksi
Dan berikut peneliti tampilkan struktur organisasi SMK Pasundan 1
Kota Serang yang peneliti peroleh dari bagian Tata Usaha (TU) SMK
Pasundan 1 Kota Serang.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang
(Sumber: Tata Usaha SMK Pasundan 1 Kota Serang)
55
4.1.4 Profil Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
Melihat dari struktur organisasi SMK Pasundan 1 Kota Serang di atas
bahwa salah satu Wakil Kepala Sekolah Bidang (Wakabid) yang dimiliki
adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang (Wakabid) Humas. Wakabid Humas
ini berdiri sejak awal Sekolah ini berdiri. Alasan penting terdapatnya Wakil
kepala bidang Humas di SMK Pasundan 1 Kota Serang ini adalah untuk
mengkomunikasikan langsung pesan-pesan lembaga kepada pihak-piha baik
internal maupun eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung
berkaitan dengan pengelolaan lembaga sekolah, misalnya sekolah memiliki
kebijakan dan harus diketahui pihak lain maka peranan humaslah yang
mengkomunikasikannya. Wakabid Humas Sendiri di kepalai oleh Bpk
Wakhid Risanto, ST.,MM sebagaimana terlihat pada struktur organisasi di
bawah ini.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang (Sumber: Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang)
56
Dalam melaksanakan tugasnya, bidang Humas selain menjalin
hubungan baik dengan masyarakat sekitar tetapi juga menangani dua unit
kerja lainnya, yakni Pendidikan Sistem Ganda (PSG) / Praktek Kerja Industri
(Prakerin) dan Bursa Kerja Khusus (BKK). Keduanya memiliki tugas dan
janggung jawab serta wewenangnya masing-masing, karena dalam
permasalahan kali ini yang dibahas adalah mengenai Peranan Humas dalam
Menjalin Kemitraaan dengan Dunia Industri dengan studi pada Program
Bursa Kerja Khusu (BKK). Maka berikut peneliti uraikan tugas dan
tanggung jawab serta wewenang BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang:
Koordinator Bursa Kerja Khusus memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Menyusun program kerja tahunan bidang BKK
2. Merumuskan sasaran mutu dan program pencapaian sasaran mutu
bidang BKK
3. Melakukan pemantauan sasaran mutu bidang BKK
4. Mengkoordinir tindakan korektif dan tindakan pencegahan untuk
bidang BKK
5. Melakukan pembinaan staf bidang BKK
6. Melayani industri dalam menyalurkan tenaga lulusan
7. Melayani permohonan penyerapan alumnus di dunia usaha/dunia
industri
8. Meningkatkan kemampuan leadership dan manajerial sesuai dengan
tuntutan tugas dan jabatan
57
9. Mematuhi dan melaksanakan kebijakan sekolah dengan sungguh-
sungguh dan penuh tanggung jawab
10. Menyusun laporan berkala dan insidentil bidang Bursa Kerja Khusus
Koordinator Bursa Kerja Khusus dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabanya memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Menyampaikan ide, gagasan, pertimbangan dan saran-saran kepada
Kepala Sekolah dalam upaya meningkatkan mutu diklat dan kinerja
sekolah
2. Mengajukan kebutuhan anggaran untuk kegiatan BKK
3. Mengatur pendistribusian tugas staf bidang BKK
4. Merekomendasikan pemberian reward dan punishment kepada Kepala
Sekolah untuk staf bidang BKK sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
5. Mengajukan kandidat untuk mengisi suatu jabatan dalam rangka
promosi
6. Mewakili Kepala Sekolah bila Kepala Sekolah tidak berada ditempat
terutama yang terkait dengan masalah Bursa Kerja Khusus
7. Mengkondisikan alumnus yang siap kerja
8. Menyeleksi alumnus untuk bekerja menurut kriteria industri69
69 Uraian Jabatan Wakil Kepala Bidang di SMK Pasundan 1 Kota Serang, Humas SMK Pasundan 1
Kota Serang
58
4.2 Deskripsi Data
Masalah yang diteliti adalah mengenai pelaksanaa menjalin kemitraan
pada program Bursa Kerja Khusus (BKK), yang dilaksanakan oleh Humas
SMK Pasundan 1 Kota Serang. Maka dari itu penelitian ini menganalisis
Peranan Humas SMK Pasundan dalam Menjalin Kemitraan dengan Dunia
Industri, Studi pada Program Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1
Kotas Serang. Program BKK ini dapat membantu para lulusan untuk
mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Karena pada dasarnya sekolah
SMK menyiapkan para lulusannya untuk dapat terserap langsung oleh Dunia
Industri. Dengan humas melaksanakan peranannya dengan baik maka
program BKK akan mencapai tujuan yang telah ditargetkan.
Sesuai dengan metode penelitian yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya bahwa pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
menanyakan tentang peranan humas sebagai communication, relationship,
back up management dan good image maker dalam menjalin kemitraan
dengan Dunia Industri. Selain melakukan sesi wawancara dalam
mengumpulkan data peneliti melakukan observasi dengan mengamati secara
langsung kegiatan humas dalam menjalankan peranannya. Bukan hanya
wawancara dan observasi saja dalam pengumpulan data penliti juga
melakukan dokumentasi sebagai pelengkap data yang dibutuhkan.
Sesi wawancara dilakukan kepada informan kunci dan informan
pendukung dengan menggunakan teknik wawancara semistruktur. Pemilihan
informan sendiri menggunakan teknik Sampling purposive yaitu teknik
59
pengambilan sample berdasarkan pertimbangan tertentu. Pertimbangan dalam
penentuan informan pada penelitian ini adalah yang benar-benar mengerti,
dan paham, serta orang yang terjun langsung langsung dalam menjalin
kemitraan dengan Dunia Industri.
Informan kunci pada penelitian ini adalah kepala Humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang Bpk Wakhid Risanto, ST., MM dan Koordinator
BKK Bpk Anto Nuryulian, S.Pd. Wawancara langsung dilakukaan pada 26
dan 27 Mei 2016, untuk daftar pertanyaan dan hasil wawancara dengan
narasumber dapat dilihat pada lembar lampiran. Wawancara juga dilakukan
kepada para lulusan dan perusahaan sebagai informan pendukung. Ada 3
(tiga) orang alumni atau lulusan yang diwawancara secara langsung yaitu Ria
Mulyani, Dudi Novianto, dan Romalia yang dilaksanakan pada 1 dan 2 Juni
2016. Sedangkan perusahaan yang diwawancarai adalah PT. Sayap Mas
Utama dan PT. Prima Duta Sejati yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Juni 2016.
Alasan peneliti melakukan wawancara dengan para lulusan dan perusahaan
yang menjalin kemitraan (informan pendukung) adalah sebagai tringulasi
sumber dan kroschek terhadap kebenaran data yang diperoleh peneliti dari
Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai informan kunci. Untuk daftar
pertanyaan dan jawaban dapat dilihat di lembar lampiran. Semua jawaban
pada sesi wawancara baik wawancara pada informan kunci maupun informan
pendukung termasuk kedalam data primer.
Jika data yang diperoleh dari hasil sesi wawancara termasuk kedalam
data primer maka observasi dan dokumentasi termasuk kedalam data
60
sekunder, karena data tersebut bukan peneliti dapat secara langsung dari
narasumber. Tapi diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumen atau arsip
yang sudah ada.
Data-data yang telah peneliti peroleh dari hasil wawancara, observasi
dan dokumentasi kemudian dikategorikan sesuai dengan identifikasi masalah
yang telah di buat sejak awal. Data tersebut dikategorikan mana saja yang
termasuk kedalam peranan humas sebagai communication, ralatioship, back
up management dan good image maker dalam menjalin kemitraan dengan
Dunia Industri. Lalu data tersebut dijabarkan perpoin secara jelas dan
terbuka sehingga dapat mempermudah dalam mengambil kesimpulan dari
penelitian mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam
menjalain kemitraan dengan Dunia Industri, studi pada program BKK SMK
Pasundan 1 Kota Serang.
4.3 Hasil Penelitian
Pada bagian sub bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian,
yaitu mengenai peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam
menjalin kemitraan dengan dunia industri studi pada BKK SMK Pasundan 1
Kota Serang. Data penelitian ini diperoleh hasil wawancara semistruktur,
observasi, dan dokumentasi.
Pembahasan yang membicarakan tentang pengangguran tidak akan
pernah ada habisnya. Setiap tahunya pengangguran semakain bertambah, hal
tersebut disebabkan oleh berbagai aspek baik yang muncul dari diri sendiri,
61
tekhnis di lapangan, iklim organisasi di tempat kerja atau dunia industri dan
lain sebagainya. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menekan
angka pengangguran tersebut adalah dengan dibuatnya sekolah kejuruan atau
Sekolah Menengah Kejuruan, dan pada SMK tersebut di buatlah wadah
sebagai tempat menyalurkan lulusan ke dunia kerja yang bernama Bursa
Kerja Khusus SMK. Sehingga lulusan dapat bekerja langsung tanpa
menganggur terlalu lama. Untuk itu SMK Pasundan 1 Kota Serang
memasukan BKK ini dibawah tanggung jawab Wakil Kepala Bidang
(Wakabid) humas karena kegiatan yang dilakukan BKK berhubungan dengan
publik eksternal, dan agar program lebih fokus dalam pengerjaannya dan
terencana. Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai pengurus dan
penanggung jawab program BKK yang fokus pada pengembangan karir para
alumni atau lulusan terutama penyaluran lulusan ke dunia industri baik dalam
maupun luar negeri tentu saja memiliki peranan yang sangat penting ketika
menjalin kemitraan dengan dunia industri demi kelancaran program tersebut.
Sebab salah satu tolak ukur berhasilan program BKK ini adalah dengan
banyaknya lulusan yang terserap di dunia industri. Hal tersebut juga sama
dengan apa yang di sampaikan oleh Bpk Wakhid Risanto selaku Wakabid
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam sesi wawancara bahwa:
“…… SMK bukan hanya sekedar meluluskan siswa-siswinya tapi juga memiliki peran menyalurkan lulusan. Karena itulah SMK Pasundan 1 Kota Serang membuat BKK yang berada di bawah lingkup kerja Wakabid Humas. Selain mendukung program pemerintah tersebut, dengan adanya BKK ini membantu lulusan berhubungan dengan industri. Sehingga dengan banyaknya lulusan atau alumni yang bekerja pada dunia industri setidaknya dapat mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan tarap ekonomi keluarga para lulusan
62
dan juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi sekolah. Untuk itu kepala sekolah memberikan tanggung jawab pengelolaan BKK pada humas sekolah, sebab kita semua percaya bahwa sebuah program tidak akan berhasil tanpa adanya pengurus yang melakukan peranannya secara fokus, maka salah satu peranan yang dibutuhkan adalah peranan humas ketika menjalin kerjasama dengan dunia industri”70. Dapat kita lihat dari penjelasan diatas bahwa ternyata peranan humas
sangat diperlukan agar program yang direncanakan atau dibuat dapat
dilaksanakan secara lebih fokus, dalam hal ini adalah peranan humas dalam
menjalain kemitraan dengan dunia industri demi tercapainya tujuan. Mengacu
pada konsep peranan humas menurut Rosady Ruslan, maka pernana humas
dapat ditelaah sebagai communicator, membina relationship, back up
management dan membentuk good image maker.
Berikut ini pemaparan hasil penelitian terkait keempat peranan yang
dijalankan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan
dengan dunia industri:
4.3.1 Peranan Humas sebagai Communicator
Dalam menjalin kemitraan diantara organisasi satu dengan organisasi
lainnya pasti didalamnya ada proses komunikasi. Sebelum melakukan
komunikasi tersebut salah satu hal utama yang harus dilakukan adalah
memilih komunikator yang akan mewakili organisasi tersebut. Memilih
komunikator tidak dapat dikatan mudah, karena harus memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik. Dan memilih komunikator dengan kriteria tertentu
70 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I hal.118
63
itu sangat penting sebagaimana yang di ungkapkan Wakabid humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang Bpk Wakhid Risanto bahwa:
“Setiap orang pasti mampu berkomunikasi, namun ketika berhubungan dengan industri sebagai perwakilan dari sekolah ada beberapa keriteria tertentu yang diperhatikan seperti dia memiliki personel yang komunikatif, memiliki akses dengan dunia industri, memiliki semangat dalam menjalin kerjasama partnership dengan dunia industri dan memiliki sikap koperatif dalam menjalankan program……..”71. Lebih lanjut lagi seorang komunikator juga harus memiliki kemampuan
membaca, mendengar dan berpikir terhadap situasi dan kondisi yang terjadi
disekitarnya, sebagai bahan peluang dalam menjalin kemitraan dengan dunia
industri. Analisis inilah yang membuat SMK Pasundan 1 Kota Serang
memiliki mitra lebih dari 10 industri, meskipun status sekolah adalah swasta.
Berikut penjelasan dari Bpk Anto N mengenai hal ini:
“Lembaga sekolah memandang bahwa pada prinsipnya perusahaan mencari tenaga kerja yang kompeten yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan perusahaan. Maka dari itu pihak sekolah berupaya menangkap peluang itu dengan cara membangun komunikasi dengan perusahaan dan menyakinkan meraka bahwa lulusan lembaga sekolah bisa memberikan calo tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahan”72
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan komunikasi
kita harus memperhatikan bagaimana proses komunikasi dapat berlangsung
dengan baik. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami sepenuhnya
oleh komunikan. Pemahaman sederhana ini lah yang membuat humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dapat berkomunikasi dengan baik dengan dunia
industri. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bpk Wakhid Risanto:
71 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I hal.120 72 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II hal.124
64
“Penerapan proses komunikasi yang dipilih menyesuaikan atas hasil pengamatan kita, memilih-milih kegiatan mana yang dapat dilakukan secara langsung atau tidak. Sebagai contoh kegiatan langsungnya kita dapat dengan mendatangi dunia industri tersebut dalam menyampaikan secara lisan potensi yang dimiliki oleh sekolah dan para lulusan terkait permohonan rekrutmen tenaga kerja dan segala hal lainnya yang pastinya dengan tujuan yang baik dengan menyertakan tatak ramah kita dalam bertamu. Dan untuk secara tidak langsungnya biasanya mengirimkan surat ke dunia industri terkait rekrutmen tenaga kerja ”73.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Bpk Sandi dari PT Sayap Mas
Utama yang mengatakan humas sekolah sebagai komunikator dalam proses
komunikasi ketika berkomunikasi dengan industri menyesuaikan dengan
kondisi yang sedang dihadap, sebagaimana yang dipaparkan sebagai berikut:
“…….biasanya sih mendatangi secara langsung ke perusahaan. Tetapi juga kadang melalui telepon untuk lebih memudahkan jika keadaan benar-benar terdesak atau harus mengkonfirmmasi dengan cepat. Meskipun lokasi yang dekat tetapi media surat menyurat sebagai bentuk komunikasi tidak langsung adalah cara komunikasi yang diwajibkan karena hal tersebut merupakan syarat administrasi yang harus dipenuhi sebagai tanda bukti tertulis dalam tahap baik awal maupun akhir atau perpanjangan jalinan kemitraan”74.
Adapun media yang digunakan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
ketika berkomunikasi dengan dunia industri yaitu media yang umum
digunakan, sehingga proses jalinan kemitraan dapat berjalan dengan lancar.
Dan media yang digunakannyapun sangat fleksibel, tidak kaku hanya
menggunakan satu media saja tetapi tergantung mana yang lebih diperlukan.
Hal ini senada dengan ungkapan Bpk Anto Nuryulian:
73 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.120 74 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Dunia Industri, hal.129
65
“.......... memilih media dalam berkomunikasi ketika menjalin kemitraan sama seperti media yang digunakan pada umumnya oleh sebuah organisasi dalam menunjang kegiatan. Yaitu media surat menyurat, telopon. Tetapi telepon lah yang sangat sering digunakan karena, praktis, cepat dan langsung mendapatkan feedback. Misalnya ketika dihadapkan pada persoalan akibat dari adanya kesalah pahaman maka persoalan tersebut dapat langsung kita konfirmasi melalui telepon pada saat itu juga”75.
Selain itu humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai komunikator
juga bertugas menjadi mediator sekolah dengan dunia industri ketika
bermitra, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bpk Anto Nuryulian sebagai
koordinator BBK:
“…….ketika sekolah membutuhkan dunia industri untuk membantu lulusannya mendapatkan pekerjaan dan dunia industri membutuhkan tenaga kerja maka disinilah terjadinya rekrutmren tenaga kerja sehingga diantara keduannya menjalin kemitraan. Pada proses menjalin kemitraan itu humas sebagai komunikator menyampaikan keinginan dan kebutuhan sekolah kepada dunia industri dan juga menyapaikan keinginan dan kebutuhan dunia industri kepada sekolah sehingga disinilah peranan komunikator sebagai mediator sehingga terjadinya kesepakatan untuk bermitra yang dituangkan dalam nokta akte kerjasama itu sendiri. Dan selama kegiatan rekrutmen itu berlangsung maka humas sebagai komunikator lah yang menyampaikan kepada sekolah dan lulusan kriteria yang dinginkan dunia industri dan juga bertugas mengkoordinir calon tenaga kerja yang akan mengikuti tes nantinya akan disampaikan ke dunia industri”76.
Lebih lanjut dari peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai
komunikator yang memediatori kebutuhan diantara kedua belah pihak, yaitu
sekolah dan dunia industri. Yang ternyata juga memiliki dampak yang sangat
baik terhadap lulusan terkait informasi lowongan pekerjaan. Sebagimana
yang diungkapkan oleh Rosmalia alumni jurusan pemasaran tahun 2015:
75 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II, hal.125 76 ibid
66
“……..informasi itu pertama kali diumumkan lewat pengeras suara yang tersambung kesemua kelas, bahwa ada peluang kerja. Yang keduanya dipasang pada papan Mading dan yang ketiga di informasikan lewat internet media sosial seperti Facebook. Dengan adanya informasi tersebut yang sampaikan oleh humas sangat membantu kita untuk dapat memilih tempat sesuai kemampuan kita. Namun jika kami ingin lebih detail lagi sih biasanya langsung datang saja ke sekertariat BKKnya”77.
Walaupun humas SMK Pasundan 1 Kota Serang telah menjalankan
peranannya sebagai komunikator dalam menjalin kemitraan dengan dunia
industri terkait kesuksesan program BKK dengan cukup baik, sehingga tak
kurang ada 15 industri yang telah menjadi mitra sekolah. Sehingga untuk
menjaga dan mempertahankan komunikassi agar terus berjalan diantara
sekoah dan industri humas selalu melakukan kunjungan rutin ke industri
minimal 1 kali dalam 2 atau 1 bulan, maupun mengundang industri untuk
hadir di acara-cara yang diadakan oleh sekolah.
4.3.2 Peranan Humas sebagai Relationship
Hubungan dengan publik diluar organisasi merupakan keharusan,
karena organisasi tidak mungkin berdiri sendiri tanpa adanya kerja sama
dengan organisasi lainnya. Tak terkecuali juga untuk Sekolah Menengah
Kejuruan, apalagi sekolah ini memiliki tujuan menyiapkan para lulusannya
agar dapat terserap langsung ke dunia industri. Yang artinya sekolah harus
menciptakan hubungan yang harmonis dengan dunia industri tersebut demi
tercapaian tujuan sekolah, dalam hal ini adalah demi suksesnya program BKK
77 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Alumni, Hal.135
67
di SMK Pasundan 1 Kota Serang. itulah alasannya mengapa dalam menjalin
kemitraan membutuhkan hubungan. Sebagaimana yang diutaranan oleh
Wakabid humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Bpk Wakhid Risanto:
“…….lembaga sekolah pendidikan SMK tidak lepas dari keberadaa dan peran dunia industri. Terutama yang berkaitan dengan penelusuran lulusan dalam bentuk penempatan tenaga kerja. Selain itu dapat dibayangkan jika kita tidak menjalin kemitraan dengan dunia industri program tidak akan berjalan dan berhasil”78.
Lebih lanjut ternyata hubungan kemitraan antara sekolah dengan dunia
industri bukan hanya dibutuhkan dan menguntungkan sekolah tetapi
dibutuhkan dan menguntukan dunia industri itu sendiri. seperti yang
diungkapakan oleh Bpk Sandi dari PT. Sayap Mas Utama:
“……. pihak industri atau perusahaan tidak menutup mata bahwa dengan adanya hubungan kemitraan ini kami memiliki keuntungan diantaranya industri dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam meminimalisir pengangguran, perusahaan bisa memilih secara objektif calon karyawan atau tenaga kerja yang dibutuhkan tanpa adanya pengaruh pihak ketiga, dan dengan adanya kerjasama atau kemitraan dengan sekolah biaya rekrutmen bisa diminimalisir, karena biasanya dari mulai pendaptaran serta penyediaan fasilitass rekrutmen telah disediakann oleh bihak BKK Sekolah”79.
Hal yang sama juga di rasakan oleh PT. Prima Duta Sejati yang
diungkapkan oleh Bpk Johan:
“……. perusahaan bisa mendapatkan calon tenaga kerja yang latar belakangnya jelas. Baik dari latar belakang pendidikan maupun keluargannya. Pihak perusahaan juga dapat melakukan presentasi secara klasik artinya jika perusahaan melakukan pemaparan tentang info pekerjaan diluar negeri pada para siswa-siswi disekolah lebih mudah karena disekolah siswa-siswi bertempat tinggal di beberapa daerah, kalau dilakukan di masyarakat umum biasanya akan sangat sulit………“80.
78 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.121
79 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Dunia Industri, hal.129 80 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Dunia Industri, hal.131
68
Maka disinilah peranan humas sekolah dibutuhkan untuk menciptakan
dan membina hubungan atau relationship dengan dunia industri. Lalu
muncul pertanyaan mengapa harus peranan humas yang bertugas akan hal
tersebut? Hal ini dikarenakan hubungan dengan dunia industri merupakan
suatu hubungan yang terjadi dengan publik eksternal organisasi dan biasanya
humas lah yang mengambil alih tugas tersebut sebagai perwakilan organisasi
dalam hal ini sekolah, karena tidak ada wakil kepala sekolah bidang BKK.
Seperti yang diungkapkan oleh Bpk Wakhid Risanto sebagai berikut:
“……dunia industri merupakan bagian dari publik eksternal organisasi (sekolah) dan segala hal yang berhubungan dengan publik eksternal organisasi adalah humas yang melaksanakannya. Untuk itulah BKK ini masuk ke dalam Wakabid humas”81. Berdasarkan hasil penelitian peneliti yang mengggali tentang peranan
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai relationship dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri terkait program BKK, humas sekolah selalu
menjemput bola agar selangkah lebih awal dari pada sekolah SMK lainnya
yang jumlahnya tidak sedikit, khususnya di Kota Serang ketika bersaing
untuk menjalin hubungan kemitraan dengan dunia industri. Hal ini di
ungkapan oleh Bpk Antor Nuryulian sebagai koordinator BKK SMK
Pasundan 1 Kota Serang:
“Untuk bermitra kita harus selalu proaktif dengan mendatangi langsung dunia industri atau perusahaan tersebut. Kegiatan ini dapat diawali dengan kegiatan silaturahmi terlebih dahulu memperkenalkan sekolah. Dan mengapa kita lah harus proaktif karena kalau dilihat disini kita lah yang butuh apalagi jika melihat banyaknya SMK di Banten tidak sedikit yang pastinya memiliki kelebihannya masing-,masing. Di Kota Serang
81 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.118
69
sendiri kurang lebih terdapat 7 SMK Negeri dan 35 SMK Swasta, itu artinya persaingan dalam menjalin kemitraan dengan dunia industi sangat ketat……….”82.
Lebih lanjutnya membina Relationship ini diungkapkan oleh Wakabid
Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang Bpk Wakhid Risanto yaitu:
“Ada beberapa cara yang dilakukan diantaranya cara pertama; dalam mengadakan kunjungan ke dunia industri untuk menjalin kerjasama dalam bidang rekrutmen tenaga kerja dengan melakukan langkah-langkah 1. Mengajukan proposal kerjasama, 2. menyodorkan draft kesepakatan dan kesepahaman (MOU), 3. penandatangan MOU, 4. perencanaan rekrutmen, 5. pelaksanaan rekrutmen. Cara Kedua; mengundang perwakilan dari dunia industri kesekolah, yang salah satu kegiatannya adalah menjadi guru tamu disekolah dengan meluangkan waktu beberapa jam dalam mendengarkan pemaparan seputar duni kerja atau perusahaan. Dan cara yang ketiga; mengundang dunia industri untuk menghadiri moment besar yang dilaksanakan sekolah, sebagai contoh pada saat pelepasan kelas XII….”83. Humas sekolah juga memiliki peranan untuk menentukan dunia industri
mana yang akan diajak menjalani hubungan kemitraan, dengan berdasarkan
pada kemampuan yang dimiliki oleh sekolah itu sendiri. Agar nantinya tidak
ada pihak yang merasa dirugikan. Pemilihan dunia industri yang dilakukan
bukan bermaksud jual malah atau pemilih cuman mereka mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan nantinya. Sebagaimana yang diungkapakan oleh Bpk
Wakhid Risanto ini:
“Hal yang harus diperhatikan sebelum bermitra dengan dunia industri adalah kita harus mengidentifikasi terlibih dahulu dunia industri yang tuntutan keriteria tenaga kerjanya sesuai dengan konfetensi keahlian yang dimilki oleh SMK Pasundan 1 Kota Serang. Jika kita tidak memilih dunia industri yang akan diajak bermitra tapi bukan berarti sekolah jual mahal atau pemilih, sebab jika langsung menjalin
82 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II, hal.124 83 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.120
70
kemitraan dan ternyata kebutuhan di dunia industri tidak sesuai dengan apa yang dimiliki sekolah maka nama baik sekolah juga yang nantinya akan jelek dimata dunia industri.”84. Peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam membina
hubungan kemitraan dengan dunia industri juga selalu menjaga kepercayaan
dalam sebuah hubungan kemitraan. Sehingga hubungan dapat tercipta secara
harmonis. Sesuai dengan apa yang Bpk Anto Nuryulian ungkapkan yakni:
“Hal yang harus dilakukan yaitu dengan selalu konsisten dalam menjaga komitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak (sekolah dan dunia industri) yang ditunagnkan dalam MOU. Jika kita konsisten maka hubungan sangat besar kemungkinan akan terus selalu berjalan yang nantinya akan memberikan keutungan lebih bagi sekolah, namun jika tidak konsisten maka hubungan akan putus ditengan atau bahkan mungkin kita (sekolah) tidak akan dapat menjalin kemitraan lagi dengan perusahaan tersebut”85.
4.3.3 Peranan Humas sebagai Back Up Management
Keberadaan wakil-wakil pada struktur organisasi baik profit maupun
nonprofit merupakan sebagai wakil pemimpin organisasi dalam meraih
kesuksesan yang diinginkan organisasi tersebut. Disekolah kepala sekolah
sebagai pemimpin tertinggi tidak dapat bekerja sendiri tetapi di bantu oleh
para wakil-wakilnya dalam mengelola manejement yang dijalankan. SMK
Pasundan 1 Kota Serang juga memiliki wakil kepala bidang (wakabid)
dalam membantu kepala sekolah salah satunya adalah wakabid humas.
Dengan adanya peranan humas sebagai back up management pengelola
program BKK membantu para stafnya mengerjakan tugas secara fokus,
84 ibid, hal.121 85 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II, hal.124
71
karena telah disusun sedemikian rupa agar terlaksana dengan baik. Selain itu
juga memback up kegiatan baik yang behubungan dengan publik internal dan
eksternalnya . Seperti yang diungkapkan Bpk Wakhid Risanto:
“Sebagai back up management sekolah humas melaksanakan perananannya dengan menentukan mekanisme kerja dibidang humas yang didalamnya terdapat peranan BKK, diikuti dengan jobdeskripsinya sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu meminta dukungan dari para stakeholder terutama dari warga SMK Pasundan 1 Kota Serang, seperti dukungan moral berupa semanga dan dorongan, dukungan informasi dan dukungan finalsial. Yang intinya humas ini menjadi penghubungan diantara public internal dan eksternal sekolah, demi keberhasilan program BKK ini.”86
Lebih lanjut lagi Bpk Anto Nuryulian menjelaskan bahwa :
“…….. yang dilakukan sebagai back up management yaitu: Pertama menyampaikan skema kompetensi dan jurusan yang dimiliki lembaga sekolah, hal ini dilakuka untuk memperkenalkan kualitas dan kuantitas yang ada di sekolah. Kedua melibatkan pihak industri untuk merumuskan pola pengayaan kurikulum contohnya ketika pada tahun ajaran baru sekolah akan mengajak industi untuk memberikan saran dan masukannya terkait pelajaran yang dibutuhkan disekolah yang nantinya sebagai modal untuk memasuki dunia kerja. Ketiga mengundang pihak industri untuk menjadi guru tamu, melibatkan pihak dunia industri ini dimasudkan untuk lebih mengakrabkan industri dengan sekolah dan sekaligus memberikan apresiasi kepada dunia industri karena telah bermitra dengan SMK”87.
Terlaksananya peranan humas SMK Paundan 1 Kota Serang sebagai
back up management dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri tak
dapat dipungkiri, akan berdampak cukup baik bagi para lulusan maupun calon
lulusan. Maksudnya adalah jika humas berhasil bermitra dengan dunia
industri terkait tujuan dari program BKK yaitu rekrutmen tenga kerja, itu
86 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal. 122 87 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II, hal.127
72
artinya humas mendapatkan informasi mengenai lowongan yang akan
disampaikan lulusan atau alumni dan juga berkesempatan melakukan
rekrutmen disekolah, sehingga membuat para lulusan dapat memperoleh
pekerjaaan setelah lulus nanti dengan batas waktu menganggur tidak terlalu
lama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dudi Novianto alumni atau
lulusan pemasaran tahun 2014 bahwa:
“Selama saya menuntut ilmu disekolah ini, pengelolaan BKK cukup baik. Terlihat dari ada beberapa perusahaan yang melakukan tes kerja disekolah dengan para alumni sekolah sebagai sasarannya. Saya ikut merasakan hasil kerja para humas, sehingga saya dapat diterima disalah satu perusahaan yang mengadakan tes disekolah. Meski ijasah belum ada”88. Selain itu pengelolaaan back up management yang baik juga dapat
menjadi salah satu pertimbangan dunia industri yang ingin bermitra dengan
sekolah. Hal ini terucap oleh Bpk Johan dari PT. Prima Duta Sejati yang
mengatakan bahwa:
“……..kami mendapatkan rekomendasi dari kantor Disnakertrans Kota Serang bahwa BKK yang sudah menjalin kerjsama dengan Disnakertrans adalah BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, karena kamiperusahaan atau industri yang menyalurkan tenaga kerja ke luar negri maka kami harus memilih calon-calon yang tidak sembarangan baik tempat maupun calon karyawan itu sendiri dengan BKK sekolah yang telah terdaptar di Disnakertrans memperlihatkan bahwa BKK tersebut adalah resmi. Dan selain kedua hal diatas pihak SMK Pasundan yang kooperatif, ketika kami menawarkan kerjasama rekrutmen tenaga kerja keluar negeri juga yang memantapkan kami bekerja sama”89.
88 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Alumni, hal.133 89 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Industri, hal. 130
73
4.3.4 Peranan Humas sebagai Good Image Maker
Organisasi yang memiliki kekuatan yang membedakannya dengan
organisasi lainnya akan sangat mudah dalam menjalin sebuah kemitraan.
Dengan memiliki kelebihan tersebut, maka mereka berani mengajukan
kerjasama terlebih dahulu, karena dapat memberikan apa yang diinginkan
atau dibutuhkan oleh organisai yang akan di ajak bermitra tersebut. Hal ini
juga berlaku bagi SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagaimana yang
diungkapkan oleh Bpk Wakhid Risanto, yaitu:
“SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki beberapa kompetensi keahlian yang diberikan kepada para siswa-siswinya. Dengan siswa atau siswi memiliki kompetensi keahlian tersebut maka sekolah atau humas yang memakili sekolah dapat mengeromendasikan siswa dengan kemampuan yang sesuai yang diinginkan perusahaan…….”.90
Kekuatan yang dimiliki akan semakin kuat lagi jika dibarengan dengan
citra positif (good image maker). Humas yang salah satu kegitannya
menciptakan citra positif, harus lebih mampu memperkokoh kekuatan yang
telah dimiliki yang nantinya menciptakan citra positif bagi orgnisasi tersebut.
Dengan dimilikinya good image maker pada suatu orgainisasi dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar. Salah satunya dapat memudahkan
jika organisasi tersebut akan menjalin suatu hubungan kerjasama dengan
organisasi lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bpk Wakhid Rianto yaitu:
“……..nama baik sekolah membuat kredibilitas sekolah itu sendiri menjadi tinggi sehingga akan memunculkan kepercayaan dari dunia industri. Yang akhirnya hal tersebut akan membuat proses menjalin kemitraan dengan dunia industri berjalan dengan baik…….”91
90 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.122 91 ibid.
74
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, langkah selanjutnya yang
dilakukan oleh humas SMK Pasundan 1 Kota Serang ketika sekolah telah
memiliki kelebiha dari adanya beberapa kompetensi keahlian yang ada
disekolah yang tidak dimiliki sekolah swasta lainnya, dalam melaksanakan
peranannya sebagai good image maker demi terjalinnya kemitraan dengan
dunia industri yaitu memberikan pembekalan pengetahuan dan arahan kepada
para siswa-siswi semenjak mereka duduk dikelas X. Baik dalam segi
perilaku, sopan santu dan tatak ramah ketika memasuki dunia kerja maupun
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa-siswi tersebut memiliki
kuantitas dan kualitas dimata dunia industri. Sebagaimana yang disampaikan
oleh Bpk Wakhid Risanto yang menjelaskan bahwa:
“…….. menciptakan good image maker agar mendapatkan kepercayaan dari dunia industri yang dilakukan oleh kami yaitu dengan mewujudkan kuantitas lulusan yang terserap di dunia industry. Dengan cara selalu diberikan pengetahuan dan arahan kepada siswa-siswi semenjak mereka duduk dikelas X……..”92.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bpk Anto Nuryulian yang
menjelahkan bahwa:
“……..yang diliat oleh dunia industri ketika akan bermitra dengan SMK seperti; melihat kualitas kemampuan lulusan atau alumni maksudnya apakah lulusan tersebut sesuai dengan keriteria yang dibutuhkan oleh dunia industri atau tidak. Dan adaptasi artinya mampu beradaptasi dengan iklim dunia industri, lembaga sekolah biasanya menyesuaikan diri dengan dunia industri……..”93.
92 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci I, hal.123 93 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Kunci II, hal.127
75
Pemaparan diatas yang mengenai peranan humas SMK Pasundan 1
Kota Serang sebagai good image maker, di perkuat kebenarannya dengan
adanya pendapat yang diungkapkan oleh Bpk Sandi dari PT. Sayap Mas
Utama sebagai salah satu dunia industri yang telah bermitra dengan SMK
Pasundan 1 Kota Serang yang telah terjalin selama 6 tahun, yaitu:
“……..perusahaan memiliki peluang untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan keriteria perusahaan yang memiliki kualitas baik”94. Selain itu sebagai wujud sekolah yang memiliki citra yang baik terkait
humas sekolah dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri pada program
BKK, bahwa BKK sekolah SMK Pasundan 1 Kota Serang telah memiliki
izin operasional dari Disnakertrans Kota Serang. Adanya izi dari
Disnakertrans ini membuat perusahaan atau dunia industri semakin percaya
bahwa sekolah memiliki integritas yang baik. Hal ini terungkap dari Bpk
Johan selaku mitra dari PT. Prima Duta Sejati yang menyebutkan bahwa:
“…… kami mendapatkan rekomendasi dari kantor Disnakertrans Kota Serang bahwa BKK yang sudah menjalin kerjsama dengan Disnakertrans adalah BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, karena kami perusahaan atau industri yang menyalurkan tenaga kerja ke luar negri maka kami harus memilih calon-calon yang tidak sembarangan baik tempat maupun calon karyawan itu sendiri dengan BKK sekolah yang telah terdaptar di Disnakertrans memperlihatkan bahwa BKK tersebut adalah resmi…..”95.
94 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Dunia IndustrI, hal.128 95 Lampiran 7 Hasil Wawancara Informan Pendukung Dunia Industri, hal.130
76
4.4 Pembahasan
Dalam pembahasan, peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai
dengan rumusan masalah, yaitu mengenai bagaimana peranan humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri,
studi pada program Bursa Kerja Khusus SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Setiap organisasi tertentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, hal
tesebut juga berlaku untuk sekolah, khususnya SMK. Tujuan SMK ini lebih
memprioritaskan menyiapkan lulusannya untuk dapat siap terjun langsung
kedunia kerja berdasarkan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya. Alasan
tersebut membuat SMK Pasundan 1 Kota Serang menyiapkan sebuah
wadah untuk dapat menjadi penjembatan lulusan ke dunia industri, yang
bernama Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa untuk dapat memasukan lulusan ke
dunia industri terlebih dahulu sekolah harus menjalin kemitraan dengan dunia
industri tersebut. Dalam hal ini memerlukan peranan humas sebagai
penjembatan komunikasi, yang diharapkan dapat menjadi mata dan telinga
serta tangan kanan top manajeman sekolah demi tercapainya tujuan.
Untuk memahami bagaimana peranan humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri terkait program BKK
SMK Pasundan 1 Kota Serang, peneliti terjun langsung dan mengamati
segala bentuk kegiatannya. Sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh
Rosady Ruslan, bahwa peranan humas dibagi menjadi empat, yaitu sebagai
communicator, relationship, back up management dan good image maker.
77
4.4.1 Peranan Humas sebagai Communicator
Komunikasi akan berjalan dengan baik jika semua komponen
komunikassi lengkap. Salah satu komponen yang sangat penting adalah
komunikator, karena komunikator adalah sumber yang mengawali terjadinya
komunikasi, tidak akan ada komunikan jika tidak ada sumber. Bayangka jika
tidak ada komunikator maka komunikasi tidak akan terjalin, sehingga tujun
organisasi tidak akan tercapai. Dalam hal ini adanya peranan humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang sebagai komunikator untuk menjalin kemitraan
dengan dunia industri.
Memilih komunikator sebagai perwakili organisasi dalam menjalin
hubungan dengan publiknya ternyata tidak mudah. Sebab salah satu
keberhasilan komunikasi adalah jika komunikator dapat mempengaruhi
komunikannya. Untuk itu diperlukan komunikator yang mempunyai
kemampuan berkomunikasi dengan baik, hal tersebut dipetegas dengan
adanya empat faktor menurut David K. Berlo yang harus dimiliki
komunikator untuk meningkatkan keberhasilan, yaitu:
a. Communication skill yaitu kemampuan melakukan komunikasi meliputi berbicara, membaca, mendengar dan berpikir atau logika
b. Attitude yaitu sikap baik komunikator terhadap khalayak maupun materi komunikasi yang dibicarakan
c. Knowledge level yaitu pengetahuan tetang topik atau masalah yang sedang dibicarakan
d. Social-cultural system yaitu komunikator memiliki posisi didalam masyarakat, misalnya ahli, pemuka pendapat atau tokoh masyarakat96.
96 A. Sihabudin dan Rahmi W. 2012. Komunikasi Antar Manusia. Pustaka Getok Tular. Serang. hal.40
78
Komunikator yang baik juga harus mampu memilih apakah komunikasi
yang dilakukan dengan publiknya dilakukan secara langsung atau tidak, serta
memilih media yang tepat guna menunjang keberhasilan komunikasi tersebut
dalam menyampaikan pesan yang ingin diberikan kepada komunikan.
Sebagaimana yang ditekankan oleh Cangara bahwa “Pesan yang dimaksud
dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi”97.
Selain itu komunikator harus mampu membuat keinginan pihak yang
diwakili maupun pihak lain dapat terpenuhi sesuai kebutuhan yang
diharapkan, tanpa merugikan salah satu pihak. Sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Rosady Ruslan “kemampuan sebagai komunikator baik
secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan
lisan (Spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga
bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuader” 98.
Berdasarkan pada hasil penelitian, peneliti melihat bahwa humas
SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam melaksanakan peranannya saat menjalin
kemitraan dengan dunia industri, terkait keberhasilannya dalam pelaksanaan
program BKK sekolah, mereka terlebih dahulu memilih orang yang mewakili
sekolah atau disebut sebagai komunikator yang memiliki kriteria secara nyata
untuk melakukan kerjsama dengan dunia industri.
97 Hafied Cangara. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.24 98 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.26-27
79
Jika melihat pada kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
komunikator yang dikemukakan oleh Davit K. Berlo, humas sebagai
komunikator yang mewakili SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri, berdasarkan hasil pengamatan (Observasi)
dan wawancara memiliki Communication skill, Attitude, dan Knowledge
level. Communication skill dapat dilihat dari kemampuan ketika mereka
membaca, mendengar dan berpikir atas peluang yang ada di dunia inudstri
bahwa industri tersebut membutuhkankan tenaga kerja yang berkompeten,
dengan peluang itu humas berusaha membangun komunikasi dengan dunia
industri dan menyakinkan mereka bahwa sekolah bisa memberikan calon
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Attitude terlihat dari
diterapkannya suasana kerja yang santai yang tidak terlepas dari tatak ramah
atau sopan santun dalam bertamu maupun saat berbicara dengan komunikan.
Dan yang ketiga memiliki kemampuan Knowledge leve, karena meskipun
semua pengurus humas khususnya staf BKK tidak memiliki background
pendidikan dibidang humas atau komunikasi tetapi mereka memiliki
kemampuan dalam berkomunikasi cukup baik saat berhubungan langsung
atau pun tidak langsung dengan industri yang akan diajak atau sudah bermitra
dengan sekolah, dan juga pengetahuan mereka yang sudah mengetahui secara
lengkap fungsi dari adanya BKK tersebut mulai dari proses hingga
pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja. Karena mereka telah berkerja dibidang
tersebut cukup lama kurang lebih 8 tahun.
80
Dengan memiliki setidaknya tiga kriteria komunikator yang baik seperti
uraian diatas dapat menjadikan humas sebagai communicator melakukan
perannanya dengan baik. Kemudian dalam bermitra komunikasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, kedua cara tersebut
dilakukan humas dalam proses menjalin kemitraan. Komunikasi secara
langsung (tatap muka) dilakukan sebagai langkah awal dalam menjalin
kemitran, karena mendatangin langsung pada pertemuan pertama
memberikan kesan baik untuk menunjukan keseriusan dalam menjalin
hubungan kemitraan. Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang mendatangi
langsung dunia industri tersebut untuk menyampaikan potensi yang dimiliki
oleh sekolah dan para lulusan terkait permohonan kemitraan BKK sebagai
jalur rekrutmen tenaga kerja. Sedangkan media surat menyurat merupakan
komunikasi tidak langsung yang dilakukan. Jika hubungan kemitraan sudah
terjalin cukup baik dan tidak adanya keperluan yang sangat mendesak, baik
humas maupun industri sering melakukan komunikasi melalui saluran telepon
atau handphone. Hal ini dilakukan selain informasi yang disampaian
diteriman dengan cepat tetapi juga efisin dalam memanfaatkan waktu diantara
pihak sekolah maupun pihak industri dan juga praktis.
Selain hal diatas hasil penelitian juga menunjukan bahwa humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang melaksanakan peranannya sebagai komunikator
dengan menjadi mediator diantara kepentingan sekolah maupun pihak dunia
industri. Terlihat dari humas menjadi penjembatan komunikasi saat sekolah
menginginkan lulusan dapat terserap ke dunia industri sedangkan dunia
81
industri membutuhkan tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya, maka
dibuatlah tes kerja yang bertempat disekolah. Dengan kriteria pelamar sesuai
dengan keinginan dunia industri.
Meskipun humas sekolah bekerja untuk SMK Pasundan 1 Kota Serang,
tetapi mereka menyadari, jika humas hanya mementingkan keinginan sekolah
tanpa mementingkan keinginan publiknya dalam hal ini pihak dunia industri
maka jalinan kerjasama tidak dapat berjalan kengan baik. Untuk itulah SMK
Pasundan 1 Kota Serang menjalankan perannanya sebagai komunikator
dengan sebaik mungkin sehingga kedua belah pihak yaitu sekolah dan dunia
industri merasakan manfaatnya tanpa ada yang merasa dirugikan salah
satunnya.
4.4.2 Peranan sebagai Relationship
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
pertanyaan kepada informan kunci dan pendukung serta studi dokementasi
dan observasi, menunjukan bahwa peranan humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang saat membina hubungan dengan dunia industri dalam menjalin
kemitraan selalu proaktif. Baik pada saat berkomunikasi menggunakan
media maupun dengan mendatangi langsung dunia industri tersebut guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Cutlip & Center, and Canfield (1982) yang menyebutkan
bahwa fungsi humas adalah Membina hubungan yang harmonis antara badan
82
atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran99. Untuk
itulah humas SMK Pasundan 1 Kota Serang melakukan teknik menjemput
bola dengan selalu aktif berkomunikasi dan mendatangi dunia industri 1 atau
2 kali dalam sebulan agar hubungan yang tercipta harmonis.
Dan ternyata komunikasi yang dilakukan saat menjalin kemitraan antara
sekolah dan dunia industri masuk dalam ranah komunikasi organisasi karena
kedua organisasi tersebut memilik ketergantungan satu sama lain, yaitu
sekolah membutuhkan dunia industri sebagai publik ekternalnya untuk
menyalurkan lulusan sedangkan dunia industri membutuhkan tenaga kerja
yang memiliki kriteria tertentu untuk menunjang kegiatan yang ada di
perusahaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Goldhaber bahwai
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan
dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah100.
Menurut Suryosubroto proses kegiatan humas di lembaga pendidikan
bisa ditempuh melalui 4 tahap, yaitu101:
1. Tahap persiapan : Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya, meliputi bahan informasi (message) yang akan disampaikan kepada publik, media yang akan digunakan, rumusan tentang maksud dan tujuan yang ingin dicapai, serta fasilitas yang dibutuhkan, antara lain waktu, tempat, dan sarana penunjang lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan : Melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan diusahakan dapat terlaksana.
99 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.19
100 Arni Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. hal.23 101 B.Suryosubroto. 2001. Humas dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan Praktis. Mitra Gama
Widya. Yogyakarta. hal.3-8
55
83
3. Tahap pengecekan tanggapan : Pada tahap ini petugas humas berusaha mengetahui dengan pasti apakah kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan dan sambutan positif. Tanggapan tersebut dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
4. Tahap penilaian dan pengontrolan hasil : Tolok ukur yang digunakan ialah rumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Apabila tidak terdapat penyimpangan tujuan, kegiatan humas dapat dikatakan berhasil.
Mengacu pada point diatas humas dalam melakukan peranannya
menciptakan dan membina hubungan dengan dunia industri dalam menjalin
kemitraan terkait program BKK, humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
melaukan beberapa proses kegiatan:
Pertama, tahap persiapan dalam mengadakan kunjungan ke dunia
industri untuk menjalin kerjasama dalam bidang rekrutmen tenaga kerja yaitu
dengan mempersiapan proposal kerjasama yang disusun sedemikian rupa
sehingga tujuan yang ingin dicapai terealisasikan. Proposal tersebut berisikan
kelebihan yang dimiliki sekolah baik dari segi kualitas lulusan dan fasilitas
penunjang kegiatan rekrutmen tenaga kerja yang akan dilakukan disekolah.
Kedua humas SMK Pasundan 1 Kota Serang kemudian mendatangi
dunia industri dengan mengajukan proposal kerjasama dan menyodorkan
draft kesepakatan dan kesepahaman (MOU). Dalam tahap ini sekolah dan
dunia industri membuat kesepakatan kesepakatan yang berisi pengajuan dari
pihak sekolah selaku pihak satu yang akan bermitra dengan dunia industri
sebagai pihak kedua dalam bidang rekrutmen tenaga kerja. Dan semua
fasilitas baik dari segi tempat, peralatan dan lain sebagainnya di sediakan oleh
pihak pertama yaitu sekolah, sedangkan materi tes di siapkan oleh perusahaan
berdasarkan kebutuhan yang diinginkan perusahaan. Serta hal lainnya yang
84
diperlukan yang dituangkan dalam MOU sebagi bukti tertulis, agar kedua
belak pihak mematuhi segala peraturan yang sudah disepakati bersama. Hal
tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan M. Jafar Hafsah mengenai
kemitraan bahwa, “kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih
keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling
membesarkan, karena merupakan strategi bisnis maka keberhasilan kemitraan
sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitar dalam
menjalankan etika bisnis”102.
Ketiga, pengecekan tanggapan jika proposal yang diajukan sekolah
diterima dan MOU yang dibuat telah disetujuan dunia industri dan MUO
telah di tandatangani oleh kedua belah pihak, maka dengan adanya
penandatangan MOU ini sebagai bukti tertulis bahwa sekolah SMK Pasundan
1 Kota Serang sudah bermitra dengan dunia industri tersebut. Dan
perencanaan rekrutmen sudah bisa dilakukan.
Keempat, tahap penilian dan pengontrolan hasil dalam pelaksanaan
rekrutmen tenaga kerja yang seduah dilakukan akan memperlihatkan apakah
lulusan sudah banyak terserap didunia industri atau belum, jika belum maka
humas harus terus kembangkan jalin kemitraan dengan dunia industri tersebut
dan dunia industri lainnya, melihat apa yang kurang dari proses bermitra
sebelumnya sehingga menjadi perbaikan di proses bermitra selanjutnya dan
juga meningkatkan kualitas lulusan.
102 Muhammad Jafar Hafsah. 1999. Kemitraan Usaha. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. hal 43
85
Selain itu dalam menjalankan peranannya membina hubungan dengan
dunia industri humas SMK Pasundan 1 Kota Serang juga mengundang
perwakilan dari dunia industri kesekolah, yang salah satu kegiatannya adalah
menjadi guru tamu disekolah dengan meluangkan waktu beberapa jam dalam
mendengarkan pemaparan seputar duni kerja atau perusahaan. Serta
mengundang dunia industri untuk menghadiri moment besar yang
dilaksanakan sekolah, sebagai contoh pada saat pelepasan kelas XII atau kelas
dua belas, hal ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi sekolah kepada dunia
industri karena telah bermitra dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Dan dalam menciptakan pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama
dan toleransi antara sekolah dan dunia industri terkait program BKK bidang
rekrutmen tenaga kerja humas selalu konsisten dalam menjaga komitmen
terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama yang tertuang dalam
MOU. Dan mengutamakan kepentingan yang diinginkan kedua belah pihak.
Serta selalu memberikan yang terbaik dalam sebuah kegiatan baik dari segi
sarana dan prasarana, suasana lingkungan kerja dan lain sebagainya.
4.4.3 Peranan sebagai Back Up Management
Peranan huma sebagai back up management suatu organisasi turut
menentukan sukses atau tidaknya misi, visi dan tujuan bersama yang ingin
dicapai dari organisasi tersebut. Pentingnya humas melaksanakan perananya
sebagai back up management juga diungkapkan oleh Bpk Anto Nuryulian
bahwa demi menunjang tercapainya keingingan yang diharapkan sekolah,
86
karena boleh dibilang humas ini tangan kanan sekolah untuk dunia industri103.
hal ini sesuai dengan pendapat Dozier yang mengatakan bahwa “peranan
petugas atau praktisi humas merupakan salah satu kunci penting untuk
pemahaman fungsi humas dan komunikasi organisasi104. Apalagi Willim V.
Hanney menyebutkan bahwa “organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia
melibatkan keadaan saling bergantungan; ketergantungan memerlukan
koordinasi; koordinasi mensyaratkan komunikasi”105. Hal tersebut memang
memperlihatkan bahwa SMK Pasundan 1 Kota Serangan sebagai organisai
non profit sangat bergantung pada dunia industri untuk mencapai tujuannya,
sehingga memerlukan orang untuk mengkoordinasikan apa yang diinginkan
sekolah kepada dunia industri. Untuk itu lah humas yang ditunjuk sebagai
perwakilan manajemen sekolah dalam pengelolaan program yang
dilaksanakan. Karena humas sebagai wakil kepala bidang disekolah yang
berhubungan dengan publik eksternal.
Cutlip & Center, and Canfield (1982) menyebutkan salah satu fungsi
public relations atau humas adalah Menunjang aktivitas utama manajemen
dalam mencapai tujuan bersama106. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukana peneliti dan melihat dari salah satu fungsi humas di atas bahwa
humas SMK Pasundan 1 Kota Serang telah melakukan peranannya sebagai
back up management terkait manajemen promosi, pemasran, operasional dan
103 Lampiran 7 Hasil wawancara informan kunci II, hal.127 104 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.19-20 105 Onong Uchjana Effendy. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Cet.10. hal.116 106 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.19
87
personalia khususnya sebagai pengelola program BKK dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri, dengan cukup baik hal ini terlihat dari
pertama; humas lah yang bertanggung jawab penuh terkait manajemen
pengelolaan promosi, pemasaran pada program BKK dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri, baik dari awal proses menjalin kemitraan
dengan memperomosikan keunggulan disekolah dari segi kualitas dan
kuantitas siswa, menyampaiakan skema kompetensi dan jurusan serta sarana
prasaranan yang dimiliki sekolah kepada dunia industri sehingga terjalinnya
kemitraan dengan dunia industri dan hingga akhirnya humas menjadi
penanggung jawab pada peleksanaan rekrutmen tenaga kerja disekolah.
Kedua; peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai back up
management terkait manajemen operasional ini untuk menciptakan kualitas
lulusan yang memiliki keahlian pada bidang tertentu, humas mengundang
dunia industri untuk dilibatkan dalam merumuskan pola pengayaan
kurikulum disekolah. Hal ini dilakukan agar siswa yang lulus di SMK
Pasundan 1 Kota Serang dapat memiliki kemapuan sesuai dengan tuntutan
industri atau perusahaan, yang kadangkala iklim dilingkungan kerja sering
berubah karena mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman. Dan cara
tersebut dirasa sangat membantu, terlihat dari dengan dilibatkannya PT. Indah
Kiat Pulp and Paper Tbk. Serang memberikan masukan untuk jurusan
akuntansi mengadakan mata pelajara yang mempelajari apalikasi MYOB.
Dimana aplikasi tersebut sedang sangat dibutuhkan industri. Pelaksanaan
kegiatan tersebut yang telah dilakukan oleh humas SMK Pasundan 1 Kota
88
Serang sesuai dengan apa yang diungkapan Rumanti mengenai salah satu
tugas humas yaitu “Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan dan
bertanggung jawab terhadap kehidupan organisasi dengan lingkungan.
Perubahan lingkungan terjadi sangat cepat, berarti organisasi harus
mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi dan berpengaruh terhadap
produk atau jasa organisasi maupun suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi”107.
Ketiga; sedangkan peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
sebagai back up management personalia humas selalu melibatkan publik
internal sekolah yaitu warga sekolah dalam kegiatan program BKK terkait
hubungan kemitraan dengan dunia industri dan juga pelaksanaan rekrutmen
tenaga kerja disekolah, karena dengan adanya dukungan baik moril, informasi
dan dukungan finalsial dari warga sekolah merupakan salah satu kekuatan
yang dimiliki sekolah dalam bermitra dengan dunia industri. Serta selalu
menciptakan dan menanamkan kondisi kerja antar sesama staf pengurus
humas dan BKK maupun dengan perwakilan dunia industri yang santai tetapi
serius agar lingkungan kerja menjadi nyaman. Dan untuk kelancaraan
kegiatan itu semua humas juga dalam peranannya sebagai back up
management membuat dan menentukan mekanisme kerja dibidang humas
yang didalamnya terdapat peranan BKK, diikuti dengan jobdeskripsinya agar
tugas dan peranannya dapat terarah dan jelas sehingga tujuan dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.
107 Maria Assumpta Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan Praktek. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. hal.39
89
4.4.4 Peranan sebagai Good Image Maker
Terciptanya citra positif atau good image maker pada suatu organisasi
sangat penting guna memperkenalkan dan memasarkan produk yang
dimilikinya. Dengan adanya good image maker ini memudahkan organisasi
tersebut dalam berhubunga maupun menjalin kemitraan dengan organisasi
lainnya guna menunjang keberhasilan tujuan yang diinginkan. Citra baik yang
dimiliki organisasi juga sebagai salah satu pertimbangan organisasi lain
dalam menyetujui sebuah hubungan kerjasama yang di ajukan kepadanya.
Agar terciptanya good image maker sesuai dengan program yang
akan dipasarkan atau dipromosikan sehingga memunculkan keingian untuk
menggunakannya dari pihak yang dijadikan sasaran, maka diperlukan peranan
bidang yang memetakan dan melaksanakan kegiatan apa yang harus dibuat
sehingga citra positif tersebut berhasil, dan bidang yang melaksanakan itu
semua adalah humas. Sebagaimana yang diungkapkan Rosady Rusalan
bahwa, “menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public
relations”108.
Dalam hal ini adalah peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
sebagai good image maker dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri
terkait program BKK. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil penelitian yang
ada, humas SMK Pasundan 1 Kota Serang menciptakan good image maker
dengan melaksanakan beberapa cara diantaranya:
108 Rosady Ruslan. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. hal.26-27
90
a. Salah satu kekuatan SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki 6
kompetensi keahlian yaitu, administrasi perkantoran, akuntansi,
penjualan, akomodasi perhotelan, multimedia, teknik komputer
jaringan. Dimana keenamnya merupakan kompetensi keahlian yang
mencakup seluruh kegiatan yang dibutuhkan dalam dunia kerja
sekarang ini. Untuk mengoptimalkan kekuatan yang telah ada
tersebut, sehingga humas memberikan pembekalan pengetahuan dan
arahan kepada para siswa-siswi semenjak mereka duduk dikelas X.
Baik dalam segi perilaku, sopan santun dan tatak ramah ketika
memasuki dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari dan juga
peningkatkan pengetahuan pelajaran yang ada disekolah baik umum
maupun pelajaran kejuruan, yang biasanya di sampaikan ketika
humas bertugas sebagai Pembina upacara di hari senin, atau bahkan
mengundang dunia industri untuk memberikan saran dan masukan
dalam pengayaan kurikulum disekolah sebagai tambahan ilmu ketika
memasuki perusahaan, maupun kegiatan lainnya yang dikhususkan
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa. Sehingga
siswa-siswi tersebut memiliki kuantitas dan kualitas dimata dunia
industri, dan akhirnya dunia industri bersedia menjadi mitra dalam
perekruitan tenaga kerja di sekolah.
b. Mendaftarkan BKK sekolah ke Disnakertrans Kota Serang sebagai
izin operasional dalam menyelenggarakan pelayanan penempatan
tenaga kerja. Sehingga mendapatkan kepercayaan dari dunia industri.
91
c. Menjaga kepercayaan dengan cara selalu konsisten dengan
kesepkatan yang telah dibuat dalam nokta kerjasama MOU. Dengan
pihak sekolah yang selalu menjaga dan tidak melanggar kesepakatan
yang telah dibuat dan disepakati secara bersama akan menimbulkan
kesan bahwa sekolah selalu menjaga komitemen demi keuntungan
bersama.
Dengan melihat poin diatas humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
dalam melaksanakan peranannya sebagai good image maker telah sesuai
dengan tugas humas yang diungkapkan Rumanti, yaitu Citra yang baik tidak
hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi juga terletak
pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercaya,
memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan
yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi109.
Organisasi yang dipercaya yaitu memiliki izin operasinal terbentuknya
BKK sekolah pada Disnakertrasn Kota Serang, selalu berupaya mematuhi
kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama antara sekolah dengan dunia
industri. Untuk kekuatan sebagaimana yang telah di sebutkan sebelumnya
bahwa sekolah memiliki kompetensi keahlian yang semuanya dibutuhkan
perusahaan. Sementara itu pihak sekolah yang memberikan mandatnya
kepada humas supaya mengundang dunia industri untuk memberikan
masukan dan saran dalam pengayaan kurikulum yang dibutuhkan disekolah
109 Maria Assumpta Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan Praktek. Gramedia
Widiasarana Indonesia. Jakarta. hal.39
92
sebagai modal memasuki perusahaan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
sekolah SMK Pasundan 1 Kota Serang mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.
Dari apa yang dilakukan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang diatas
hingga saat ini sudah ada sekitar 15 dunia industri atau Perusahaan yang
menjadi mitra sekolah antara lain PT. Sayap Mas Utama, PT. Sanfang
Indonesia, PT. Pokphan Indonesia, PT. Lapi Indonesia, PT. LPC, PT. Nippon
Saiki, PT. Swakarsa Insan Mandiri (SIM), PT. Mandom, PT. PEMI,
Hypermart, Matahari Departemen Store, PT. Mitra Reksaa Mandiri, PT.
Prima Duta Sejati dan PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang, Ramayana
Departemen Store Serang 110.
110 Daftar Nama Perusahaan Mitra BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, Humas SMK Pasudan 1 Kota
Serang
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di SMK Pasundan 1
Kota Serang mengenai Peranan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam
Menjalin Kemitraan Dengan Dunia Industri, Studi Pada Program Bursa Kerja
Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Serang, maka peneliti dapat
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai communicator
berdasarkan hasil wawancara dan observasi sudah memenuhi syarat
sebagai komunikator yang dapat meningkatkan keberhasilan
komunikasi yaitu memiliki, Communication skill, Attitude, dan
Knowledge level. Terkait proses komunikasinya humas mampu
melalakukan komunikasi secara langsung yaitu dengan mendatangi
dunia industry yang akan di ajak bermitra, sedangkan tidak langsungnya
mengirimkan surat permohonan kerjasama rekrutmen tenaga kerja.
Kemudian humas juga menggunakan saluran komunikasi yaitu HP,
karena informasi akan cepat diterima dan efektif serta efisien. Selain
itu humas juga menjadi mediator diantara kepentingan sekolah dan
pihak dunia industri, yaitu dengan menjadi penjembatan komunikasi
diantara keduannya, sehingga tujuan dan keinginan diantara keduanya
terpenuhi tanpa merasa saling dirugikan satu sama lain.
94
2. Peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai pembina
relationship dengan dunia industri dalam menjalin kemitraan selalu
proaktif dengan menerapkan teknik menjemput bola kepada dunia
industri. Selain aktif melakukan komunikasi dengan dunia industri atau
bahkan mengundang dunia industri dalam acara yang diselenggarakan
oleh sekolah, humas juga selalku melakukan komunikasi dengan warga
sekolah dan bahkan melibatkannya dalam kegiatan humas khususnya
saat acara BKK. Sedangkan dalam menciptakan pengertian,
kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara sekolah dan
dunia industri terkait program BKK bidang rekrutmen tenaga kerja
humas selalu konsisten dalam menjaga komitmen terhadap kesepakatan
yang telah disepakati bersama yang tertuang dalam MOU. Dan
mengutamakan kepentingan yang diinginkan kedua belah pihak. Serta
selalu memberikan yang terbaik dalam sebuah kegiatan baik dari segi
sarana dan prasarana, hidangan, lingkungan kerja dan lain sebagainya.
3. Peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai back up
management dalam rangka menjalin kemitraan dengan dunia industri
membackup kegiatan sebagai management promosi, pemasaran,
operasional dan personalia. Sebagai manajemen promosi dan
pemasaran dilakukan dengan menyampaikan skema kompetensi dan
jurusan yang dimiliki sekolah dan memperomosikan keunggulan
disekolah dari segi kualitas siswa dan lulusan yang dimiliki. Sementara
itu sebagai manajemen personalia humas melibatkan publik internal
95
sekolah dalam kegiatan, serta selalu menciptakan dan menanamkan
kondisi kerja yang santai tetapi serius baik dalam lingkungan internal
maupun eksternalnya agar lingkungan kerja menjadi nyaman.
Sedangkan sebagai manajemen operasional meminta dukungan dari
para stakeholder terutama dari warga SMK Pasundan 1 Kota Serang,
seperti dukungan moral berupa semangat dan dorongan, dukungan
informasi dan dukungan finalsial. Yang intinya humas menghubungan
dan mengelola diantara publik internal dan eksternal sekolah, demi
keberhasilan program BKK. Dan tak lupa juga membuat dan
menentukan mekanisme kerja dibidang humas yang diikuti dengan
jobdeskripsinya agar tugas dan peranannya dapat terarah dan jelas.
Tujuannya agar keinginan dan harapan yang telah disusun dan diatur
sedemikian rupa tercapai.
4. Peranan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai good image
maker dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri dilakukan
dengan cara (a) memberikan pembekalan pengetahuan dan arahan
kepada para siswa-siswi, baik dalam segi perilaku, sopan santu dan
tatak ramah juga peningkatan pengetahuan pelajaran baik umum
maupun pelajaran kejuruan masing-masing. Sehingga siswa-siswi
tersebut memiliki kuantitas dan kualitas dimata dunia industri. (b)
Mendaftarkan BKK sekolah ke Disnakertrans Kota Serang sebagai izin
operasional agar mendapatkan kepercayaan dari dunia industri.
96
5.2 Saran
Peneliti telah menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan pada tujuan
penelitian yang diinginkan. Kemudian peneliti membuat beberapa saran
teoritis dan praktis, dan berikut saran-saran tersebut:
5.2.1 Saran Teoritis
1. Komunikator yang baik bukan hanya mampu menguasai materi
yang akan disampaikan, tetapi juga harus memiliki kecepatan
dalam menanggapi apa yang diinginkan dan dibutuhkan
komunikan.
2. Ilmu komunikasi dapat lebih membantu dalam mengembangkan
cara mengenai bagaimana membangun sebuah hubungan kemitraan
yang lebih baik bagi suatu sekolah dalam rangka menciptakan
hubungan dengan dunia industri yang lebih luas guna menyalurkan
para lulusannya memasuki lapangan kerja.
3. Sebuah organisasi yang memiliki back up management dapat lebih
leluasa dalam pengembangan fokus kerja yang telah dibuat, karena
apabila fokus kerja tersebut dikelola oleh SDM yang mengerti dan
paham betul dengan fokus kerja yang akan dicapai. Maka
dampaknya akan baik pula bagi organisasi.
4. Dengan adanya humas pada sebuah organisasi atau perusahaan
sebagai mengelola citra positif organisasi, akan mempermudah
organisasi atau perusahaan pencapai tujuan yang diinginkan.
97
5.2.2 Saran Praktis
1. Sebaiknya humas dalam menentukan pengurus BKK, terutama
yang bertugas untuk mewakili sekolah kedunia industri
dikhususkan hanya bertugas sebagai pengurus BKK saja. Karena
jika diambil dari guru yang sudah ada akan mengganggu
konsentrasi dalam mengelola BKK dan dimungkinkan tugasnya
sebagai pengajar akan terganggu. Sehingga akan memberikan
dampak yang negative baik sebagai pengelola BKK maupun
tugasnya sebagai guru.
2. SMK Pasundan 1 Kota Serang melalui wakil kepala bidang humas
yang dimiliki harus terus melakukan inovasi dan terobosan baru
khususnya dalam menciptakan hubungan kemitraan dengan dunia
industri baru maupun membinan hubungan dengan dunia industri
yang sudah menjadi mitra.
3. Hendaknya Wakabid humas SMK Pasundan 1 Kota Serang
melakukan penambahan SDM untuk mengelola BKK, karena jika
pengelola di tangani oleh satu orang akan memperlambat proses
hubungan kerja sama. Jika ada dua atau tiga orang atau bahkan
lebih akan lebih efektif.
4. Humas harus lebih lagi meningkatkan dan menciptakan citra
positif sekolah dari segala bidang, agar semua pihak baik dunia
industri dan lainnya tertarik untuk bermitra dengan sekolah
98
DAFTAR PUSTAKA
Buku Anggoro, M. Linggar . 2000. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta:Bumi Aksara. Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Untuk Publik Relation Kuantitatif
Dan Kualitatif . Bandung: Simbiosa Rekatama Media Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi:Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. Cet.10 Jafar H, Muhammad. 1999. Kemitraan Usaha. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar-Dasar Humas. Jakarta: Ghalia Indonesia Moleong. Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Cet. 22 Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyana, Daddy. 2005. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Nawawi, Hadari. 1997. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. cet. 14 Rachmadi, F. 1996. Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam
Badang Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
_______. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Publik Relations Teori dan
Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada
99
_______. 2007. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
_______. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sandy, I Made. 1985. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta : Puri
Margasari
Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2010. Metodolegi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Cet. 2
Sihabudin, A dan Rahmi. W. 2012. Komunikasi Antarmanusia. Serang: Pustaka
Getok Tular Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2010. Dasar-Dasar Public Relations.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet.7 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta _______. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Cet. 5 Suryosubroto, B. 2001. Humas dalam Dunia Pendidikan Suatu Pendekatan
Praktis . Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Sumber lain Badrun. 2015. Daftar Jurusan dan Alamat SMK Negeri Swasta Kota Serang,
(http://blog.kartunmania.com/2015/06/daftar-jurusan-dan-alamat-smk- negeri -swasta-kota-serang/)
Farnila, Shinta Delly. 2013. Teknik Bekerja Sama dan Bersinergi Dengan Industri
dan Perusahaan yang Memerlukan Jasa Dibidang Pendidikaan “Nasional”Malang. (http://shintadellyfarnila.wordpress.com/2013/04/17/ teknik-bekerja-sama-dan-bersinergi-dengan-industri-dan-perusahaan-yang-memerlukan-jasa-dibidang-pendidikan-di-smk-nasional-malang/)
Kunia, Ahmad. 2010. Modul XI: Komunikasi Organisasi. (http://teknikkepemimp
inan.blogspot.com/2010/08/modul-xi-komunikasi-organisasi.html?m=1) diakses 11 Maret 2016
Ulwiyah, Nur. 2011. Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015. Vol 1 No 1. (http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/ seminas/article/download/26/27)
100
Peraturan Pemerintah RI Nomor 56 tahun 1998 tentang Pendidikan Menengah,
(http://www.bpkp.go.id/uu/.../4/68/1317.bpkp) Peraturan Pemerintah RI Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
(http://www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4c2c9ad2e4b50/parent/316)
Kabar24.com. 2016. “Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka di Banten
Dipertanyakan(http://m.bisnis.com/kabar24/read/20160511/78/546219/url) Rediyono. 2007. Manfaat Kerjasama Industri, (http://ronggolawe-tuban.blogspot.
co.id/2007/12/manfaat-kerjasama-industri.html) diakses 10 Maret 2016 Rev Jazz. 2015. Pengertian Daasar Dunia Industri. (http://www.prosesindustri.
com/2015/2/pengertian-dasar-dunia-industri.html?m=1) Rizki, Annisa. 2009. Peranan Humas PT PLN (PerseroP APJ Banten Utara
(Studi Kasus Pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) Desember 2009. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat FISIP, Universitas Sulatan Ageng Tirtyasa (http://repository.fisip-untirta.ac.id/123/)
Trianto, Teguh. 2014. Peran Bursa Kerja Khusus Dalam Menyalurkan Lulusan
Di SMK Muhammmadiyah 1 Tempel. Skripsi Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17481)
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
UU RI Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian. (http://www.kemenperin.
go.id/download/5181/Undang-Undang-No-3-Tahun-2014-Perindustrian) UU RI Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (http://www.hukumonline.com/
pusatdata/downloadfile/fl19845/parent/457) UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf)
101
102
103
104
105
PEDOMAN OBSERVASI
1. Lokasi penelitian : SMK Pasundan 1 Kota Serang
2. Kegiatan Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam melaksanakan
program BKK
3. Kondisi humas dalam pengelolaan BKK sebagai bagian dari penunjang
pelaksana kegiatan manajemen sekolah
4. Interaksi humas dalam melaksanakan program BKK sebagai komunikator
ketika berkomunikasi dalam menjalin kemitraan, baik secara langsung atau
tidak langsung
5. Fasilita media yang digunakan saat berkomunikasi dalam menjalin kemitraan
6. Rutinitas humas dalam membangun hubungan dengan dunia industri
7. Kegiatan humas untuk menciptakan kepercayaa, toleransi, pengertian dari
dunia industri agar dapat bermitra dengan sekolah
8. Rutinitas humas dalam menciptakan good image maker atau nama baik
sekolah dimata dunia industri
9. Kondisi yang tercipta antara sesama pengelola BKK ketika membahas
kemitraan yang akan dilaksana kan
10. Kondisi yang tercipta antara pengelola BKK SMK dengan dunia industri
ketika melaksanakan kesepakatan untuk bermitra
11. Rutinitas yang dilakukan humas ketika melaksanakan kegiatan manajemen
promosi, pemasaran, operasional, personalia dan lai-lain sebagai back up
management sekolah demi tercapaian tujuan sekolah dan terciptanya jalinan
kemitraan dengan dunia industry
106
HASIL OBSERVASI
No Hari/Tanggal Komponen Fokus
Pengamatan Deskripsi Hasil
1.
3 Mei 2016
Kondisi dan situasi lingkungan kerja humas baik secara fisik maupun iklim organisasi yang tercipta
Kata sederhana yang dapat menggambarkan ruangan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang yang terletak diarea belakang sekolah. Ruangan humas ini berukuran tak lebih sekitar 5x6 m2. Pada ruangan ini tidak hanya diisi oleh pengelola BKK tetapi juga terdapat pengelola Prakerin atau PSG. Selayaknya ruangan pada umumnya dirunga humas terdapat kurang lebih 3 meja kerja yang terdiri dari 1 meja kerja waka humas, 1 meja kerja kordinator PSG, dan 1 meja kerja kordinator BKK, selain meja terdapat lemari yang 2 lemari yang masing-masing dimiliki oleh BKK dan PSG dalam menyimpan berkas-berkas. Selain meja dan lemarin diruangan itu juga terdapat satu set sopa yang berfungsi untuk menjamu tamu humas. Ada juga pendingin ruangan Heksos dan pada dinding-dinding ruangan terdapat struktur organisasi humas, gambar presiden dan wakilnya dan juga lambang Negara Indonesia. Sehingga keadaan diruangan nyaman, santau dan tidak kaku. Pada saat mealakukan pengamatan pada hari itu, ada beberapa alumni yang menanyakan lowongan pekerjaan kepada BKK serta siswa yang mendatangi meja kordinator PSG untuk mengajukan atau mencari tempat melaksanaan PSG di semester yang akan datang. Dan juga terdapat beberapa guru bidang studi yang sedang mendatangi ruangan humas ada yang sekedar ikut nyantai atau memiliki keperluan dengan pengurus BKK atau PSG. Ada juga siswa yang datang kesitu hanya untuk sekedar berdiskusi dengan pengurus BKK mengenai dunia kerja dan peluangnya
107
dan humas selalu menerima dengan baik siswa-siswinya jika ingin berdiskusi selagi ada waktu tidak sebuk dengan pekerjaan. Sehingga ruangan humas selalu ramai.
2.
9 Mei 2016
Kondisi kerja antar sesama pengurus BKK maupun pengurus BKK dengan Dunia Industri
Kondisi kerja antar sesama pengurus BKK selama pengamatan yang dilakuka oleh peneliti sejauh ini terjalin cukup baik. Sesama anggota selalu berdiskusi dalam memecahkan masalah dan bahkan penenliti melihat bukan hanya dnegan pengrus inti BKK saja kadang kala BKK juga memit pendapat pada pengurus PSG taupun guru lainnya yang dianggap mengetahui tetang persoalan yang dibahas. Tak jarang dalam sesi diskusi yang dilakukan terjadi adu pendapat tetapi kadang selau diselingi dengan canda tawa. Sehingga suasana tidak terlalu formal lebih pada santai tetapi serius, situasi yang terjadi pun sangat nyaman. Sedangkan kondisi kerja diantara humas sebagai pengurus BKK dengan dunia industri sejauh peneliti mengamati tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan terhadap sesama pengurus BKK yaitu tidak terlalu formal. Suasana santai lebih dominan tetapi juga serius dikala waktu tertentu dengan tidak menghilangkan sikap tatak ramah dan sopan santun tetap tetap diterapkan oleh kedua belah pihak.
3.
18 Mei 2016
Aktifitas humas sebagai pelaksanakan program BKK dalam menjalin kemitraan dengan DI 1. Interaksi
komunikasi yang dilakukan dengan Dunia Industri serta media yang digunakan
2. Kegiatan dalam menjalin hubungan dengan dunia
1. Interaksi saat berkomunikasi yang dilakukan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang sebagai pengelola BKK Sekolah terjadi seperti yang dilakukan oleh organisasi lain pada umumnya yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung. Berdasarkan apa yang peneliti liat komunikasi langsung bukan hanya bertatap muka secara langsung antara para perwakilan dalam menjalain kerjasama baik saat humas sekolah datang ke dunia industri atau sebaliknya, tetapi juga menggunakan
108
industri 3. Menciptakan
kepercayaan, toleransi dan pengertian agar industri mau bermitra dengan sekolah
media telepon dalam kegiatan komunikasinya yang peneliti lihat sangat sering digunakan. Sedangkan komunikasi tidak langsung menggunakan media surat-menyurat, yang isinya tentang pengajuan bermitra, undangan Dunia industri untuk dapat menjadi guru tamu, kesepakatan bermitra dan lain sebagainya sebagai bentuk bukti tertulis.
2. Ketika sekolah ingin menjalin kemitraan dengan dunia industri hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Untuk itu membutuhkan aktifitas yang mampu menarik minat dunia industri serta keseriusan yang ditunjukan oleh sekolah ketika ingin bermitra. Sejauh pengamatan peneliti hal tersebut juga di laksanakan oleh humas SMK Paasundan 1 Kota Serang dengan selalu melakukan kunjungan kedunia industri 1 atau 2 kali dalam satu bulan. Selain itu menumbuhkan rasa diakui atau diangga sebagai mitra sehingga industri merasa sangat dihargai juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempererat hubungan. Sehingga humas SMK Pasundan juga mengagendakan untuk mengundang dunia industri untuk mejadi guru tamu dengan menyampaikan iklim organisasi maupun lowongan pekerjaan dan lain sebagainya yang berhubungan dengan dunia industri atau mengundang untuk hadir dicara besar sekolah dengan memperkenalkan dunia industri tersebut sebagai salah satu mitra sekolah.
3. Menciptakan kepercayaan, toleransi,
dan pengertian agar industri mau diajak untuk bermitra dengan sekolah memang tidak mudah. Apalagi sekarang ini banyak SMK di Banten khususnya Kota Serang
109
sendiri sehingga persaingan antar SMK untuk bermitra dengan dunia indusri sangat ketat. Melihat hal tersebut sejauh pengamatan yang dilakaukan terkait kegiatan humas SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam Menciptakan kepercayaan, toleransi, dan pengertian agar industry mau bermitra, peneliti mendapatkan bahwa humas selalu konsisten dalam menjaga komitmen yang telah disepakati diantara sekolah dengan dunia industri. Menjaga konsistensi tersebut humas ketika bertindak selalu mengacu pada perjanjian tersebut sehingga tidak akan ada yang dirigikan.
4.
20 Mei 2016
Aktifitas humas menciptakan good image maker dimata dunia industri
Tak dapat dipungkiri nama baik atau citra yang dimiliki sekolah merupakan salah satu askep yang menjadi pertimbanagn ketika dunia industri menyetujuin untuk bermitra dengan sebuah sekolah. Menciptakan good image maker bagi sekolah tidak dapat dianggap mudah karena dibutuhkan kejelian untuk melihat peluang yang baik sehingga dimata dunia industri hal tersebut memang baik dan layak. Hal tersebut berlaku juga untuk SMK Pasundan 1 Kota Serang dan sejauh ini hasil dari pengamatan peneliti untuk menciptakan good image maker sekolah yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan yang baik. Dengan cara membuat kegiatan yang dapat menambah pengetahuan dan skill siswa sebagai bekal memasuki dunia kerja seperti mengadakan acara pelatihan memandu acara atau berbicara yang baik dan benar di muka umum dengan megundang nara sumber dari Stikom Wangsa Jaya Banten dan selain itu juga selalu ditanamkan dari mulai kelas satu budaya sopan santu dan tatak ramah dalam bersikap yang biasanya disampaikan saat upacara hari senin saat perwakilan humas yang bertugass sebagi Pembina upacara atau bahkan saat berdiskusi diruangan
110
humas maupun ditempat lainnya saat mengobrol santai. Selain itu humas juga selalu menyampaikan segala informasi yang memang di harapakan oleh sekolah kepada dunia industri begitupun sebaliknyaa sehingga keduanya merassa diuntungkan. Dan dunia industri akan memberikan kepercayaan kepada sekolah karena selalu membuat puas dunia industri dengan pelayanan yang baik.
5.
23 Mei 2016
Aktifitas humas sebagai back up management sekolah demi tercapaian tujuan sekolah dan terciptanya jalinan kemitraaan dengan dunia industri
Humas merupakan bagian dari manajemen sekolah dalam membantu segala kegiatan demi tercapaian tujuan. Hal tersebut juga berlaku di SMK Pasundan 1 Kota Serang, dan sejauh ini aktifitas humas sebagai back up management sekolah demi tercapaian tujuan sekolah dan terciptanya jalinan kemitraaan dengan dunia industri berdasarkan hasil dari pengamatan penenliti adalah sebagai berikut: (1) Dibuatnya mekanisme kerja humas yang dituangkan dalam jobdes masing-masing bagian agar terarah (2) Menyampaikan jurusaan dan kompetensi yang dimiliki sekolah SMK Pasundan 1 Kota Serang ke dunia industrii (3) Melibatkan pihak dunia industri dalam merumuskan pola pengayaan kurikulum (4) Sebagai menyampai info loker kepada lulusan atau alumni dan mengkoordinir pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja yang berlokasi disekolah baik dari segi sarana dan prasaranan dan lain sebagainnya.
111
Kondisi dan situasi lingkungan kerja secara fisik dan iklim organisasi Humas SMK Pasundan 1 Kota Serang.
Suasana Kerja Humas dan perwakilan industri. Dalam menjaga hubungan antara industri dan sekolah.
Upaya humas menciptakan good image maker dengan menciptakan lulusan yang berkualitas dengan memberikan pembekalan. 1. (Acara pengenalan tentang dunia industri dari PT. Mandom, PT. Sayap Mas Utama dan PT. Sukses Mandiri Utama
kepada para murid sebagai tambahan ilmu ketika nanti memasuki dunia kerja)
112
2. (pelatihan IT serta public speaking dan Master of Ceremony (MC) kepada siswa-siswi dari UNSERA dan STIKOM Wangsa Jaya Banten)
Humas sebagai back up management sebagai pelaksana program BKK. (Suasana kegiatan rekrutmen tenaga keja bagi kelas 3 yang baru lulus diruang
Humas dan Aula SMK Pasundan 1 Kota Serang dari PT. Nipon Saiki)
(Suasana interview diaula SMK Pasundan 1 Kota Serang dalam acara rekrutmen tenaga kerja )
113
PEDOMAN WAWANCARA
Garis Besar Pedoman Wawancara
1) Sebagai Komunikator (Communicator)
1. Bagaimana humas memilih orang yang ditunjuk sebagai komunikator
dalam BKK untuk menjalin kemitraan?
2. Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung?
3. Media apa yang dipilih dalam proses komunikasinya?
4. Bagaimana komunikator menjalankan tugasnya sebagai mediator?
2) Relationship
1. Bagaimana cara untuk membangun hubungan atau relationship oleh humas
kepada DI?
2. Apa yang dilakukan humas untuk menciptakan kepercayaan, pengertian,
kerjasama pada sebuah hubungan?
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk terjalinnya sebuah hubungan?
4. Seberapa penting hubungann atau relationship ini dibutuhkan dalam
menjalin kemitraan?
3) Back Up Management
1. Bagaimana humas melaksanakan tugasnya sebagai back up management
dalam manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia terhadap
pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) demi tercapainya tujuan?
2. Bagaimana humas melaksanakan tugasnya sebagai back up management
dalam manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia saat
menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
4) Good Image Maker
1. Bagaimana good image maker diciptakan oleh humas dan seberapa besar
peran good image maker tersebut terhadap keberhasilan dalam menjalin
kemitraan dengan Dunia Industri terkait program Bursa Kerja Khusus
(BKK)?
114
Pedoman Wawancara Informan Kunci I
1. Apa alasannya SMK Pasundan 1 Kota Serang membuat Bursa Kerja Khusus?
2. Mengapa BKK berada dibawah naungan Wakabid Humas?
3. Apakah program BKK akab terus berjalan jika humas tidak terbentuk
disekolah?
4. Apakah setiap SMK mempunyai BKK?
5. Apa keuntungan dengan dibentuknya Bursa Kerja Khusus (BKK) di SMK
Pasundan 1 Kota Serang ini?
6. Apa yan harus dimiliki oleh komunikator dalam menjalankan program BKK
untuk menjalin kemitraan?
7. Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan humas dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri?
8. Apa cara yang dilakukan humas untuk membangun hubungan atau
relationship dengan dunia industri?
9. Seberapa penting hubungann atau relationship ini dibutuhkan dalam
menjalin kemitraan?
10. Apakah ada keriteria khusus dalam menentuka Dunia Industri yang akan
diajak kerjasama?
11. Bagaimana humas melaksanakan peranannya sebagai back up management
dalam pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) demi tercapainya tujuan?
12. Seberapa besar pengaruh nama baik sekolah terhadap keberhasilan dalam
menjalin kemitraan?
13. Apa yang menjadi daya jual atau kekuatan yang dimiliki sekolah yang
nantinya akan ditawarkan humas kepada dunia industri untuk diajak bermitra?
14. Ada berapa industri yang sudah menjalin kemitraan dengan sekolah?
115
Pedoman Wawancara Informan Kunci II
1. Bagaimana humas sebagai komunikator melihat peluang yang ada
disekitarnya untuk dapat menjalin kemitraan dengan dunia industri?
2. Bagaimana cara humas membangun hubungan kemitraan dengan industri?
3. Apa yang dilakukan humas untuk menciptakan kepercayaan, pengertian,
toleransi dan kerjasama pada sebuah hubungan kemitraan?
4. Seberapa penting penggunaan media dalam proses hubungan kemitraan?
Media apa yang dipilih dalam proses komunikasi ketika humas menjalin
kerjasama dengan dunia industri?
5. Media mana yang paling sering digunakan dan mengapa?
6. Bagaimana peranan humas ketika menjembatani keinginan diantara tujuan
yang ingin dicapai sekolah yang diwakilinya dengan dunia industri yang
diajak untuk bermitra?
7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk terjalinnya sebuah hubungan
kerjasama dengan dunia industri?
8. Biasanya kesepakatan bersama apa saja yang di dibuat antara sekolah dengan
dunia industri yang tertuang dalam MOU?
9. Apa yang menjadi dasar atau bahan pertimbangan dunia industri dapat diajak
bermitra dengan sekolah?
10. Bagaimana peranan humas sebagai back up management terhadap pengelolaan
Bursa Kerja Khusus (BKK) demi tercapainya tujuan?
11. Bagaimana humas melaksanakan tugasnya sebagai back up management
dalam manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia saat menjalin
kemitraan dengan Dunia Industri?
116
Pedoman Wawancara Informan Pendukung (Lulusan)
1. Bagaimana pengelolaan program BKK oleh humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang?
2. Bagaimana proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh humas
kepada para lulusan atau siswa yang akan lulus?
3. Apa nama industri tempat anda bekerja yang dibantu melalui BKK ini?
4. Seberapa penting adanya BKK pada sebuah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)?
5. Apa dampak yang dirasakan dengan adanya program BKK ini?
Pedoman Wawancara Informan Pendukung (Dunia Industri)
1. Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam menjalin kemitraan dengan
SMK Pasundan 1 Kota Serang?
2. Bagaimanan proses hubungan yang dijalankan oleh humas SMK Pasundan 1
Kota Serang dengan Dunia Industri dalam menjalin kemitraan?
3. Apakah ada jangka waktu tertentu yang di sepakati dalam sebuah hubungan
kerja sama?
4. Bagaimana cara komunikasi yang dilakukan oleh humas SMK Pasundan
dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
5. Apa keuntungan dengan adanya kemitraan antra Dunia Industri dengan SMK
Pasundan 1 Kota Serang?
117
HASIL WAWANCARA
INFORMAN KUNCI
INFORMANN KUNCI I (BPK WAHID RISANTO, ST., S.Pd., MM.)
1. Apa alasannya SMK Pasundan 1 Kota Serang membuat BKK?
Jawaban: Sebagaimana yang diinformasikan oleh pemerintah khususnya
Dirjen Pendidikan bahwa SMK menyiapkan lulusannya untuk dapat langsung
memasuki dunia kerja dan SMK bukan hanya sekedar meluluskan siswa-
siswinya tapi juga memiliki peran menyalurkan lulusan. Karena itulah SMK
Pasundan 1 Kota Serang membuat BKK yang berada di bawah lingkup kerja
Wakabid Humas. Selain mendukung program pemerintah tersebut, dengan
adanya BKK ini membantu lulusan berhubungan dengan industri. Sehingga
dengan banyaknya lulusan atau alumni yang bekerja pada dunia industri
setidaknya dapat mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan tarap
ekonomi keluarga para lulusan dan juga merupakan suatu kebanggaan
tersendiri bagi Sekolah. Untuk itu kepala sekolah memberikan tanggung
jawab pengelolaan BKK pada humas sekolah, sebab kita semua percaya
bahwa sebuah program tidak akan berhasil tanpa ada nya pengurus yang
melakukan peranannya secara fokus, karena program akan sulit mencapai
tujuannya, dan dimana salah satu peranan yang dibutuhkan untuk
menciptakan kerjasama dengan dunia industri terkai program BKK adalah
peranan humas.
2. Mengapa BKK ini berada dibawah naungan Wakabid Humas?
Jawaban: Karenan dunia industri merupakan bagian dari publik eksternal
organisasi (sekolah) dan segala hal yang berhubungan dengan publik
eksternal organisasi adalah humas yang melaksanakannya. Untuk itulah
BKK ini masuk ke dalam Wakabid humas.
118
3. Apakah program BKK akan terus berjalan jika humas tidak terbentuk
disekolah?
Jawaban: Jika pun tidak ada humas memang BKK akan terus berjalan, tetapi
di SMK Pasundan 1 Kota Serang sendiri program BKK ini masuk dalam
wakabid humas, karena BKK melakukan komunikasi lebih kepada pihak
eksternal, dan yang biasanya melakukan kegiatan eksternal dalam organisasi
adalah humas. Dan tidak ada juga wakil kepala sekolah dalam bidang BKK.
Selain itu masuknya program BKK dalam humas akan lebih terstruktur,
kemudian dalam bekerja akan lebih terfokus dan lebih terarah.
4. Apakah setiap SMK mempunyai BKK?
Jawaban: Idealnya memang ia setiap SMK mempunyai BKK sehingga
program pemerintah dapat tercapai. Apalagi BKK di SMK sendiri memiliki
peraturan dalam pengelolaanya sehingga hal tersebut menunjukan bahwa
BKK di SMK memang bukan sembarangan. Tapi faktanya belum semua
memiliki BKK, hal ini di karenakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki terbatas. Maksudnya hanya sedikit orang disekolah yang memiliki
kemampuan dalam melakukan komunikasi yang baik untuk berhubungan dan
melobi dunia industri. Disekolah sendiri hanya memiliki latar belakang
pendidikan keguruan, ekonomi dan TI, tidak memiliki background yang akhli
pada bidang komunikasi. Dan jikapun ada biasanya mereka yang telah lama
berkecimpung dikegiatan tersebut bukan merupakan ahli dibidang humas .
5. Apa keuntungan dengan dibentuknya Bursa Kerja Khusus (BKK) di
SMK Pasundan 1 Kota Serang ini?
Jawaban: Ada beberapa keuntungan yang dirasakan dengan adanya BKK ini
diantaranya turut membantu program pemerintah dalam mengatasi
pengangguran, artinya ketika siswa lulus maka siswa akan langsung
melakukan tes masuk perusahaan dan jika lolos maka mereka akan dapat
langsung bekerja sehingga mengurangi pengangguran terutama pada tingkat
SMK. Keutungan lainnya yaitu membantu para lulusan untuk mengakses
dunia kerja sehingga siswa tidak perlu kesana kemarin mencari lowongan
pekerjaan selain membutuhkan waktu yang lama passti kita juga perlu
119
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dan keutungan yang tidak kalah
pentingnya yaitu membantu tarap hidup ekonomi masyarakat, ini lah
keutungan yang paling dan sangat membantu. Dengan siswa yang dapat
keterima di dunia industri tersebut akan membantu perekonomian dirinya
sendiri maupun keluarganya. Keberhasilan para ulumni itu sendiri merupakan
suatu kebanggaan yang tak terkira bagi sekolahnya.
6. Apa yang harus dimiliki oleh komunikator dalam menjalankan
program BKK untuk menjalin kemitraan?
Jawaban: Setiap orang pasti mampu berkomunikasi, namun ketika
berhubungan dengan industri sebagai perwakilan dari sekolah ada beberapa
keriteria tertentu yang diperhatikan seperti dia memiliki personel yang
komunikatif, memiliki akses dengan dunia industri, memiliki semangat dalam
menjalin kerjasama partnership dengan dunia industri dan memiliki sikap
koperatif dalam menjalankan program. Dan sejauh ini meskipun pengelola
BKK bukan memiliki background pendidikan humas, tapi kami bisa
memlaksanakan peranan itu dengan baik sebagaimana yang di haruskan.
7. Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan humas dalam menjalin
kemitraan dengan dunia industri?
Jawaban: Penerapan proses komunikasi yang dipilih menyesuaikan atas
hasil pengamatan kita, memilih-milih kegiatan mana yang dapat dilakukan
secara langsung atau tidak. Sebagai contoh kegiatan langsungnya kita dapat
dengan mendatangi dunia industri tersebut dalam menyampaikan secara lisan
potensi yang dimiliki oleh sekolah dan para lulusan terkait permohonan
rekrutmen tenaga kerja dan segala hal lainnya yang pastinya dengan tujuan
yang baik dengan menyertakan tatak ramah kita dalam bertamu. Dan untuk
secara tidak langsungnya biasanya mengirimkan surat ke dunia industri
terkait rekrutmen tenaga kerja
8. Apa cara yang dilakukan humas untuk membangun hubungan atau
relationship dengan dunia industri?
Jawaban: Ada beberapa cara yang dilakukan diantaranya cara pertama;
dalam mengadakan kunjungan ke dunia industri untuk menjalin kerjasama
120
dalam bidang rekrutmen tenaga kerja dengan melakukan langkah-langkah 1.
Mengajukan proposal kerjasama, 2. menyodorkan draft kesepakatan dan
kesepahaman (MOU), 3. penandatangan MOU, 4. perencanaan rekrutmen, 5.
pelaksanaan rekrutmen. Cara Kedua; mengundang perwakilan dari dunia
industri kesekolah, yang salah satu kegiatannya adalah menjadi guru tamu
disekolah dengan meluangkan waktu beberapa jam dalam mendengarkan
pemaparan seputar duni kerja atau perusahaan. Dan cara yang ketiga;
mengundang dunia industri untuk menghadiri moment besar yang
dilaksanakan sekolah, sebagai contoh pada saat pelepasan kelas XII atau kelas
dua belas. Untuk memberikan sambutannya sebagai perwakillan dunia
industri atau perusahaan yang telah bermitra dengan sekolah.
9. Seberapa penting hubungann atau relationship ini dibutuhkan dalam
menjalin kemitraan?
Jawaban: Oh sangat sangat penting sekali dan sesuatu yang mendesak. Hal
ini disebabkan bahwa lembaga sekolah pendidikan SMK tidak lepas dari
keberadaa dan peran dunia industri. Terutama yang berkaitan dengan
penelusuran lulusan dalam bentuk penempatan tenaga kerja. Selain itu dapat
dibayangkan jika kita tidak menjalin kemitraan dengan dunia industri
program tidak akan berjalan dan berhasil.
10. Apakah ada keriteria khusus dalam menentuka Dunia Industri yang
akan diajak kerjasama?
Jawaban: Hal yang harus diperhatikan sebelum bermitra dengan dunia
industri adalah kita harus mengidentifikasi terlibih dahulu dunia industri
yang tuntutan keriteria tenaga kerjanya sesuai dengan konfetensi keahlian
yang dimilki oleh SMK Pasundan 1 Kota Serang. Jika kita tidak memilih
dunia industri yang akan diajak bermitra tapi bukan berarti sekolah jual mahal
atau pemilih, sebab jika langsung menjalin kemitraan dan ternyata kebutuhan
di dunia industri tidak sesuai dengan apa yang dimiliki sekolah maka nama
baik sekolah juga yang nantinya akan jelek dimata dunia industri.
121
11. Bagaimana humas melaksanakan peranannya sebagai back up
management dalam pengelolaan BKK demi tercapainya tujuan?
Jawaban: Sebagai back up management sekolah humas melaksanakan
perananannya dengan menentukan mekanisme kerja dibidang humas yang
didalamnya terdapat peranan BKK, diikuti dengan jobdeskripsinya agar tugas
dan peranannya dapat terarah dan jelas sehingga tujuan dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan. Selain itu meminta dukungan dari para stakeholder
terutama dari warga SMK Pasundan 1 Kota Serang, seperti dukungan moral
berupa semanga dan dorongan, dukungan informasi dan dukungan finalsial.
Yang intinya humas ini menjadi penghubungan diantara public internal dan
eksternal sekolah, demi keberhasilan kegiatan atau program BKK ini.
12. Seberapa besar pengaruh nama baik sekolah terhadap keberhasilan
dalam menjalin kemitraan?
Jawaban: Tentung sangat berpengaruh, karena nama baik sekolah membuat
kredibilitas sekolah itu sendiri menjadi tinggi sehingga akan memunculkan
kepercayaan dari dunia industri. Yang akhirnya hal tersebut akan membuat
proses menjalin kemitraan dengan dunia industri berjalan dengan baik.
Sekolah yang mempunyai citra yang baik serta ditunjang dengan pengelolaan
management sekolah yang baik pula dalam bermitra dengan beberapa dunia
industri atau perusahaan, sehingga keberhasilan tersebut dapat membuat
dunia industri lainnya dapat diajak kerjasama dengan mudah. Atau bahkan
dunia industri atau perusahan itu sendiri yang mengajukan kerjasama terlebih
dahulu.
13. Apa yang menjadi daya jual atau kekuatan yang dimiliki sekolah yang
nantinya akan ditawarkan humas kepada dunia industri untuk diajak
bermitra?
Jawaban: SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki beberapa kompetensi
keahlian yang diberikan kepada para siswa-siswinya. Dengan siswa atau siswi
memiliki kompetensi keahlian tersebut maka sekolah atau humas yang
memakili sekolah dapat mengeromendasikan siswa dengan kemampuan yang
sesuai yang diinginkan perusahaan. Misalnya jika ada industri atau
122
perusahaan yang akan bermitra bergerak dibidang pemasaran, maka kami
akan merekomendasikan anak-anak lulusan dari kompetensi keahlian
pemasaran, atau jika perusahaan bergerak dibidang perhotelan kita akan
merekomendasikan anak-anak perhotelan. Ada juga jika perusahaan
membutuhkan pekerja yang mampu dalam mengoprasikan komputer maupun
mendesai maka kami memiliki kompetensi keahlian multimedia.
14. Bagaimana good image maker diciptakan oleh humas?
Jawaban: Melanjut dari kekuatan yang kami miliki yaitu memiliki beberapa
kemptensi keahlian makan, dalam menciptakan good image maker agar
mendapatkan kepercayaan dari dunia industri yang dilakukan oleh kami yaitu
dengan menciptakan kualitas lulusan yang sangat baik. Dengan cara selalu
diberikan pengetahuan dan arahan kepada siswa-siswi semenjak mereka
duduk dikelas X baik dari segi pengetahuan tentang perusahaan, tatak ramah,
sopan santu dan juga humas selalu berdiskusi dengan ketua program keahlian
yang ada agar siswa-siswi memiliki pengetahuan dan keterampilan dari
kompetensi keahlian masing-masing siswa yang dipelajari dan diberikan oleh
masing-masing guru yang ahl dibidangnya masing-masing .
15. Ada berapa industri yang sudah menjalin kemitraan dengan sekolah?
Jawaban: Ada sekitar 15 dunia industri atau Perusahaan yang menja mitra
sekolah antara lain PT. Sayap Mas Utama, PT. Sanfang Indonesia, PT.
Pokphan Indonesia, PT. Lapi Indonesia, PT. LPC, PT. Nippon Saiki, PT.
Swakarsa Insan Mandiri (SIM), PT. Mandom, PT. PEMI, Hypermart,
Matahari Departemen Store, PT. Mitra Muda Reksaa Mandiri, PT. Prima
Duta Sejati dan PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang, Ramayana Serang
artinya rekrutmen tenaga kerja tidak ada, tetapi jalinan hubungan kemitraan
tetap terjalin.
123
INFORMAN KUNCI II (BPK ANTO NURYULIAN, S. Pd.)
1. Bagaimana humas sebagai komunikator melihat peluang yang ada
disekitarnya untuk dapat menjalin kemitraan dengan dunia industri?
Jawaban: Lembaga sekolah memandang bahwa pada prinsipnya perusahaan
mencari tenaga kerja yang kompeten yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan perusahaan. Maka dari itu pihak sekolah berupaya menangkap
peluang itu dengan cara membangun komunikasi dengan perusahaan dan
menyakinkan meraka bahwa lulusan lembaga sekolah bisa memberikan calo
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahan
2. Bagaimana cara humas membangun hubungan kemitraan dengan
industri?
Jawaban: Untuk bermitra kita harus selalu proaktif dengan mendatangi
langsung dunia industri atau perusahaan tersebut. Kegiatan ini dapat diawali
dengan kegiatan silaturahmi terlebih dahulu memperkenalkan sekolah. Dan
mengapa kita lah harus proaktif karena kalau dilihat disini kita lah yang butuh
apalagi jika melihat banyaknya SMK di Banten tidak sedikit yang pastinya
memiliki kelebihannya masing-,masing. Di Kota Serang sendiri kurang lebih
terdapat 7 SMK Negeri dan 34 SMK Swasta, itu artinya persaingan dalam
menjalin kemitraan dengan dunia industi sangat ketat. Sehingga kita lah
sebagai humas yang mengelola BKK harus yang proaktif jika tidak jangan
berharap program BKK akan berhasil.
3. Apa yang dilakukan humas untuk mempertahankan sebuah hubungan
kemitraan yang terjalin antara sekolah dengan industri?
Jawaban: Hal yang harus dilakukan yaitu dengan selalu konsisten dalam
menjaga komitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak (sekolah dan dunia industri) yang ditunagnkan dalam MOU. Jika
kita konsisten maka hubungan sangat besar kemungkinan akan terus selalu
berjalan yang nantinya akan memberikan keutungan lebih bagi sekolah,
namun jika tidak konsisten maka hubungan akan putus ditengan atau bahkan
124
mungkin kita (sekolah) tidak akan dapat menjalin kemitraan lagi dengan
perusahaan tersebut.
4. Seberapa penting penggunaan media dalam proses hubungan
kemitraan? Media apa yang dipilih dalam proses komunikasi ketika
humas menjalin kerjasama dengan dunia industri?
Jawaban: Penggunaan media ini sangat membantu sebagai sarana
mempermudah kita dalam berkomunikasi dengan dunia industri. Dan Kita
Memilihan media dalam berkomunikasi ketika menjalin kemitraan sama
seperti media yang digunakan pada umumnya oleh sebuah organisasi dalam
menunjang kegiatan. Yaitu media surat menyurat, telopon dan media sosial
5. Dari ketiga media tersebut mana yang paling sering digunakan dan
mengapa?
Jawaban: Telepon lah yang paling atau sangat sering digunakan mengapa
karena, praktis, cepat dan langsung mendapatkan feedback. Misalnya ketika
dihadapkan pada persoalan akibat dari adanya kesalah pahaman maka
persoalan tersebut dapat langsung kita konfirmasi melalui telepon sehingga
bisa diselesaikan.
6. Bagaimana peranan humas ketika menjembatani keinginan diantara
tujuan yang ingin dicapai sekolah yang diwakilinya dengan dunia
industri yang diajak untuk bermitra?
Jawaban: Ketika sekolah memiliki kepentingan dengan dunia industri
begitupun sebalikny, maka disinilah tugas humas sebagai komunikator
menyampaikan apa yang diinginkan sekolah kepada dunia industri dan
menyampaikan apa yang diinginka dunia industri kepada sekolah. Dalam
kasusu ini adalah ketika sekolah membutuhkan dunia industri untuk
membantu lulusannya mendapatkan pekerjaan dan tenyata dunia industri
membutuhkan tenaga kerja maka disinilah terjadinya rekrutmren tenaga kerja
sehingga diantara keduannya menjalin kemitraan. Pada proses menjalin
kemitraan itu humas sebagai komunikator menyampaikan keinginan dan
kebutuhan sekolah kepada dunia industri dan juga menyapaikan keinginan
dan kebutuhan dunia industri kepada sekolah sehingga disinilah peranan
125
komunikator sebagai mediator sehingga terjadinya kesepakatan untuk
bermitra yang dituangkan dalam nokta akte kerjasama itu sendiri. Dan
selama kegiatan rekrutmen itu berlangsung maka humas sebagai komunikator
lah yang menyampaikan kepada sekolah dan lulusan kriteria yang dinginkan
dunia industri dan juga bertugas mengkoordinir calon tenaga kerja yang
nantinya akan disampaikan ke dunia industri ada berapa jumlah yang
mengukiti tes.
7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk terjalinnya sebuah
hubungan kerjasama dengan dunia industri?
Jawaban: Jangka waktu dalam bermitra itu relatif, tergantung situasi dan
kondisi dunia industri yang kan di ajak bermitra atau kerjasama. Salah satu
yang mempengaruhi lamanya waktu bermitra juga dapat tergantung pada
dunia industri dalam mempelajari dan penandatanganan MOU. Minimalnya
untuk kerjasama yaitu 1 tahun, untuk di SMK Pasundan 1 Kota Serang
sendiri biasanya kami memiliki kesepakatan sekitar 2 atau 3 tahun dalam
kesepakatan MOU. Dikarenakan jika waktu 1 tahun dianggap terlalu cepat
dan jika 5 tahun terlalu lama ditakutkan ada kebijakan atau peraturan baru
baik di dunia industri maupun di sekolah. Untuk itu di ambillah jalan tengah
sekitar 2 atay 3 tahun.
8. Biasanya kesepakatan kerja sama apa saja yang di dibuat antara
sekolah dengan dunia industri yang tertuang dalam MOU?
Jawaban: Dalam kerjasama rekrutmen tenaga kerja antar sekolah dengan
industri terdiri atas pengajuan dari pihak sekolah selaku pihak satu yang akan
bermitra dengan dunia industri sebagai pihak kedua dalam bidang rekrutmen
tenaga kerja. Dan semua fasilitas baik dari segi tempat, peralatan dan lain
sebagainnya di sediakan oleh pihak pertama yaitu sekolah, sedangkan materi
tes di siapkan oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan yang diinginkan
perusahaan.
126
9. Apa yang menjadi dasar atau bahan pertimbangan dunia industri dapat
diajak bermitra dengan sekolah?
Jawaban: Memang ada yang diliat oleh dunia industri ketika akan bermitra
dengan SMK seperti; melihat kualitas kemampuan lulusan atau alumni
maksudnya apakah lulusan tersebut sesuai dengan keriteria yang dibutuhkan
oleh dunia industri atau tidak, adaptasi artinya mampukah beradaptasi dengan
iklim dunia industri, lembaga sekolah biasanya menyesuaikan diri dengan
pemakaian lulusan atau dunia industri, dan yang terakhir hubungan informal,
adanya jalinan komunikasi antara unsur sekolah dengan manajement
perusahaan atau industri di luar jalur formal (kekeluargaan).
10. Bagaimana peranan humas sebagai back up management terhadap
pengelolaan Bursa Kerja Khusus (BKK) demi tercapainya tujuan?
Jawaban: Yaitu melalukan sosialisasi terhadap warga sekolah khususnya
kelas XII atau dua belas tentang peluang-peluang kerja, mengundang oaring
tua untuk menyampaikan informasi peluang kerja, terutama peluang kerja di
luar negri, dan yang terakhir memberikan pembekalan kepada siswa siswi
kelas XII mengenai pemahaman untuk memasuki dunia kerja.
11. Bagaimana humas melaksanakan tugasnya sebagai back up management
saat menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
Jawaban: Adanya humas sebagai pelaksana back up management sekolah
sangat penting, demi menunjang tercapainya keingingan yang diharapkan
sekolah, karena boleh dibilang humas ini tangan kanan sekolah untuk dunia
industri. Dan yang dilakukan sebagai back up management yaitu pertama
menyampaikan skema kompetensi dan juruasan yang dimiliki lembaga
sekolah, hal ini dilakuka untuk memperkenalkan kualitas dan kuantitas yang
ada di sekolah, kedua melibatkan pihak industri untuk merumuskan pola
pengayaan kurikulum contohnya ketika pada tahun ajaran baru sekolah akan
mengajak industi untuk memberikan saran dan masukannya terkait pelajaran
yang dibutuhkan disekolah yang nantinya sebagai modal untuk memasuki
dunia kerja. Dan cara tersebut diangga cukup berhasil misalnya saja pada
waktu itu management PT. Indak Kiat Tbk Serang memberika masukan untuk
127
jurusan akuntasi pelajaran yang berkaitan tentang aplikasi MYOB yang
memang pada saat itu di Pasundan belum ada. Ketiga mengundang pihak
industri untuk menjadi guru tamu, melibatkan pihak dunia industri ini
dimasudkan untuk lebih mengakrabkan industri dengan sekolah dan sekaligus
memberikan apresiasi kepada dunia industi karena telah bermitra dengan
SMK.
INFORMAN PENDUKUNG
INFORMAN PENDUKUNG DUNIA INDUSTRI
DUNIA INDUSTRI I PT. SAYAP MAS UTAMA ( BPK SANDI )
1. Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam menjalin kemitraan
dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang?
Jawaban: Pertama; letak kampus atau sekolah yang relative dekat dengan
perusahaan sehingga adanya tuntutan moral untuk menjalin kerjasama atau
bermitra. Kedua; adanya permohonan dari SMK Pasundan 1 Kota Serang
untuk menjalin kemitraan atau kerjasama rekrutmen tenaga kerja. Ketiga
perusahaan memiliki peluang untuk mendapatkan calon karyawan yang
sesuai dengan keriteria perusahaan.
2. Bagaimanan proses hubungan yang dijalankan oleh humas SMK
Pasundan 1 Kota Serang dengan Dunia Industri dalam menjalin
kemitraan?
Jawaban: Biasanya pihak sekolah sendiri yang datang keperusahaan dan
mengajukan permohonan rekrutmen tenaga kerja yang pelaksanaannya
disekolah. Yang biasanya pihak sekolah akan bersilaturahmi terlebih dahulu
selain perkenalan ya kita membicarakan saling sering tentang tenaga kerja.
Tetapi jika kebutuhan perusahaan terdesak akan karyawan atau tenaga kerja
baru, maka kami dari industri atau perusahaanlah yang datang kesekolah dan
meminta pada sekolah untuk menyediakan calan karyawan atau tenaga kerja
128
sesuai dengan keriteria yang kami ajukan. Dan biasanya yang sudah diseleksi
oleh sekolah diminta datang lagsung keperusahaan atau industri untuk
mengikuti tes atau kita bisa tes disekolah.
3. Apakah ada jangka waktu tertentu yang di sepakati dalam sebuah
hubungan kerja sama?
Jawaban: Pasti ada, biasanya tergantung pada kesepakatan kedua belah
pihak yang isinya tidak merugikan kedua belah pihak tapi mengungtungkan.
Rata-rata sekolah mengajukan sekitar 2 sampai 3 tahun. Kalau kami dari
perusahaan sih tidak keberatan selagi hal tersebut tidak merugikan
perusahaan.
4. Bagaimana cara komunikasi yang dilakukan oleh humas SMK Pasundan
dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
Jawaban: Karena lokasi sekolah dan perusahaan yang dekat biasanya sih
mendatangi secara langsung ke perusahaan. Tetapi juga kadang melalui
telepon untuk lebih memudahkan jika keadaan benar-benar terdesak atau
harus mengkonfirmmasi dengan cepat. Meskipun lokasi yang dekat tetapi
media surat menyurat sebagai bentuk komunikasi tidak langsung adalah cara
komunikasi yang diwajibkan karena hal tersebut merupakan syarat
administrasi yang harus dipenuhi sebagai tanda bukti tertulis dalam tahap
baik awal maupun akhir atau perpanjangan jalinan kemitraan.
5. Apa keuntungan dengan adanya kemitraan antra Dunia Industri dengan
SMK Pasundan 1 Kota Serang?
Jawaban: Kami pihak industri atau perusahaan tidak menutup mata bahwa
dengan adanya hubungan kemitraan ini kami memiliki keuntungan
diantaranya industri dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam
meminimalisir pengangguran, perusahaan bisa memilih secara objektif calon
karyawan atau tenaga kerja yang dibutuhkan tanpa adanya pengaruh pihak
ketiga, dan dengan adanya kerjasama atau kemitraan dengan sekolah biaya
rekrutmen bisa diminimalisir, karena biasanya dari mulai pendaptaran serta
penyediaan fasilitass rekrutmen telah disediakann oleh bihak BKK Sekolah.
129
DUNIA INDUSTRI II PT. PRIMA DUTA SEJATI ( BPK JOHAN )
1. Apa yang menjadi pertimbangan utama dalam menjalin kemitraan
dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang?
Jawaban: Ada beberapa pertimbangan diantaranya: Kami mendapatkan data
dan informasi bahwa SMK Pasundan 1 Kota Serang memiliki siswa yang
relatife banyak itulah awal kami tertarik menjalin kerjasama dengan Sekolah
ini. Selain itu kami mendapatkan rekomendasi dari kantor Disnakertrans Kota
Serang bahwa BKK yang sudah menjalin kerjsama dengan Disnakertrans
adalah BKK SMK Pasundan 1 Kota Serang, karena kami perusahaan atau
industri yang menyalurkan tenaga kerja ke luar negri maka kami harus
memilih calon-calon yang tidak sembarangan baik tempat maupun calon
karyawan itu sendiri dengan BKK sekolah yang telah terdaptar di
Disnakertrans memperlihatkan bahwa BKK tersebut adalah resmi. Dan selain
kedua hal diatas pihak SMK Pasundan yang kooperatif, ketika kami
menawarkan kerjasama rekrutmen tenaga kerja keluar negri juga yang
memantapkan kami bekerja sama.
2. Bagaimanan proses hubungan yang dijalankan humas SMK Pasundan 1
Kota Serang dengan Dunia Industri dalam menjalin kemitraan?
Jawaban: Karena perusahaan kami bidang kerja luar negri, maka kamilah
yang lebih memberikan penjelasan kepada pihak sekolah. Dan disinilah pihak
sekolah yang memfasilitasi kami untuk berkomunikasi langsung dengan para
siswa maupun orang tua. Jadi untuk menyakinkan program kami ini, kami
melibatkan sekolah dan orang tua. Tetapi melihat humas SMK Pasundan
sendiri dalam bermitra selalu adanya komunikasi yang dilakukan untuk
menggali informasi terkait rekrutmen tenaga kerja luar negeri.
3. Apakah ada jangka waktu tertentu yang di sepakati dalam sebuah
hubungan kerja sama?
Jawaban: Ada, jangka waktu yang disepakati adalah lima tahun, waktu ini
lebih lama hal ini karena kami menyalurkan tenaga kerja keluar negri dan
dalam waktu ini kamilah yang lebih proaktif.
130
4. Apakah dengan jangka waktu tersebut pihak sekolah tidak keberatan?
Jawban: Tidak karena dalam perjanjian MOU kesepakatan sekolah dengan
kita sifatnya tidak mengharuskan pihak sekolah setiap tahunnya menyalurkan
lulusan untuk bekerja keluar negeri. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
bekerja keluar negeri bagi sebagian orang tua sangat berat melepas anaknya.
5. Bagaimana cara komunikasi yang dilakukan oleh humas SMK Pasundan
dalam menjalin kemitraan dengan Dunia Industri?
Jawaban: Sebagaimana yang telah di sebutkan sebelumnya bahwa dalam
jalinan kemitraan ini kamilah yang lebih banyak yang proaktif. Kami pihak
perusahaan lah yang datang langsung kesekolah dengan didampingi oleh
pegawai dari Disnakertrans Kota Serang. pertimbangannya karena persoalan
tenaga kerja luar negri lebih sensitif dan butuh kepercayaan, sehingga kami
harus menggandeng unsur pemerintah. Dan kedatangan kami disambut baik
oleh pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh Humas SMK Pasundan 1 Kota
Serang, sejauh ini komunikasi yang terjalin antara keduah belah pihak baik
kadang dilakukan secara langsung bertemu maupun melalui telepon. Tetapi
memang lewet telepon yang lebih sering sih karena lebih cepat dan praktis.
6. Apa keuntungan dengan adanya hubungan kemitraan antra Dunia
Industri dengan SMK Pasundan 1 Kota Serang?
Jawaban: Keutungan yang kami dapat rasakan perusahaan bisa mendapatkan
calon tenaga kerja yang latar belakangnya jelas. Baik dari latar belakang
pendidikan maupun keluargannya. Pihak perusahaan juga dapat melakukan
presentasi secara klasik artinya jika perusahaan melakukan pemaparan
tentang info pekerjaan diluar negri pada para siswa-siswi disekolah lebih
mudah karena disekolah siswa-siswi bertempat tinggal di beberapa daerah,
kalu dilakukan di masyarakat umum biasanya akan sangat sulit. Dan juga
dengan adanya kemitraan ini pihak sekolah turut serta melakukan
pendampingan terhadap calon karyawan atau tenaga kerja yang dikirim
131
INFORMAN PENDUKUNG ALUMNI ATAU LULUSAN
RIA MULYANI (Alumni Jurusan Multimedia tahun 2013)
1. Bagaimana pengelolaan program BKK oleh humas SMK Pasundan 1
Kota Serang?
Jawaban: Jika pengalamanan saya yang mendapatkan kesempatan bekerja
keluar negeri yaitu Malaysia melalui BKK ini, masi kurang memuaskan.
Karena BKK sekolah mendampingin alumninya hanya sampai pada tahap
pendaftaran dan pengumpulan berkas saja. Saya sih inginnya sekolah terus
mendampingi hingga siswa diberangkatkan keluar negri agar tidak ada pihak
yang memanfaatkan alumni yang masih awam terhadap hal tersebut.
Sehingga dapat merugikan para alumni terutama terkait kebutuhan materi
2. Bagaimana proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh humas
kepada para lulusan atau siswa yang akan lulus?
Jawaban: Melalui pengeras suara oleh pihak sekolah sebagai tahap awal.
Dan karena kerjanya keluar negeri maka sekolah mengadakan sosialisasi
prosedur kerja keluar negeri di aula seklah sehingga lebih jellas dengan
mendatangkan langsung perwakilan dari PT yang menjadi mitra sekolah
dalam menyalurkan lulusan tersebut.
3. Apa nama industri tempat anda bekerja yang dibantu melalui BKK ini?
Jawaban: Perusahaan yang menyalurkan sayabekerja keluarnegeri dan yang
bermitra dengan sekolah adalah PT Prima Duta Sejati yang kantor cabang
bantenya itu ada di kaligandu kota serang
4. Seberapa penting adanya BKK pada sebuah SMK?
Jawaban: Dengan adanya BKK ini mempermudah siswa untuk
mendapatkan pekerjaan di dunia industri. Sedangkan untuk industri sendiri
mereka dimudahkan dalam mencari pekerja, berdasarkan kriteria keahlian
yang industri inginkan.
5. Apa dampak yang dirasakan dengan adanya program BKK ini?
Jawaban: Mengurangi jumlah pengangguran siswa lulusan SMK karena
setelah lulus siswa akan melaksanakan tes kerja jika kemampuan siswa
132
memadai maka mereka akan langsung direkrut menjadi karyawan industri
tersebut. Selain itu adanya BKK ini akan memberikan pandangan yang baik
dari masyarakat untuk sekolah karena telah melahirkan generasi penerus yang
mampu terserap di dunia industri
6. Menurut anda apakah sejauh ini Humas SMK telah secara maksimal
dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri?
Jawaban:Menurut saya sih belum karena masih banyak lulusan yang belum
bekerja, seharusnya humas selalu pengelola BKK harus terus aktif apalagi
jika melihat SMK Pasundan 1 Kota Serang ini meluluskan siswa-siswinya
dengan jumlah yang tidak sedikit.
DUDI NOVIANTO (Alumni Jurusan Pemasaran tahun 2014)
1. Bagaimana pengelolaan program BKK oleh humas SMK Pasundan?
Jawaban: Selama saya menuntut ilmu disekolah ini, pengelolaan BKK cukup
baik. Terlihat dari ada beberapa perusahaan yang melakukan tes kerja
disekolah dengan para alumni sekolah sebagai sasarannya. Saya ikut
merasakan hasil kerja para humas, sehingga saya dapat diterima disalah satu
perusahaan yang mengadakan tes disekolah itu. Meski ijasah belum
dibagikan.
2. Bagaimana proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh humas
kepada para lulusan atau siswa yang akan lulus?
Jawaban: Setau saya biasanya di umumkan pekeras suara yang dimasing-
masing kelas terdapat soundny, kalau tidak di pasang dipapan mading dan
depan ruang humas atau BBK
3. Apa nama industri tempat anda bekerja yang dibantu melalui BKK ini?
Jawaban: PT. Sayap Mas Utama (SMU) itu yang industrinya berada di
depan SMK Pasundan sendiri pas kita mau masuk ke gang sekolah.
4. Seberapa penting adanya BKK pada sebuah SMK?
Jawaban: Sebenarnya sangat penting, tetapi masih ada SMK tidak tidak
memiliki BKK. Namun saya bersyukur bahwa di SMK tempat saya
133
bersekolah yaitu SMK Pasundan 1 Kota Serang ini memiliki BKK. Dengan
adanya BKK ini dapat membantu kami para lulusan memperoleh pekerja.
Apalagi rata-rata yang sekolah di SMK Pasundan 1 Kota Serang ini yang
keluarganya merupakan massyarakat ekonomi menengah kebawah, yang
sudah pasti oriantasi setelah lulus sekolah ya kerja.
5. Apa dampak yang dirasakan dengan adanya program BKK ini?
Jawaban: Ya tadi itu kami dapat memperoleh pekerjaan tanpa harus
mengeluarkan biaya yang banyak, karena tes dilakukan disekolah. Dan juga
tidak perlu mendatangi perusahan satu keperuahaan lainnya untuk mencari
lowongan pekerjaan, hanya cukup datang kesekolah.
6. Menurut anda apakah sejauh ini Humas SMK telah secara maksimal
dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri?
Jawaban: Melihat usahanya sih ada, tetapi jika melihat hasilnya masih
banyak lulusan atau alumni yang belum terserap kedunia industri. Entah itu
memang di dunia industrinya hanya membutuhkan karyawan sedikit.
Sedangkan di SMK Pasundan 1 ini siswa-siswinya kan banyak, ditahun saya
saja ada sekitar 500 lebih.
ROSMALIA ( Alumni Jurusan Pemasaran tahun 2015)
1. Bagaimana pengelolaan program BKK oleh humas SMK Pasundan 1
Kota Serang?
Jawaban: Setau saya di SMK Pasundan 1 Kota Serang itu sudah lama ada
BK dan saya juga melihat beberapa perusahaan mengadakan tes rekrutmen
tenaga kerja disekolah. Termasuk saya yang mengikuti tes pada Nippon Saiki
dan alhamduliah sebelum dapat ijasah saya sudah kerja. Dengan melihat itu
sajag sih BKK yang dikelolah oleh Humasnya telah melakukan tugasnya
cukup baik, adanya perusahaan melakukan rekrutemen disekolah telah
memperlihatkan bahwa Humas telah bekerja demi kami siswa-siswi yang
lulus dari sana agar tidak mengganggur lama.
2. Bagaimana proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh humas
kepada para lulusan atau siswa yang akan lulus?
134
Jawaban: Biasanya sih informasi itu pertama kali diumumkan lewat
pengeras suara yang tersambung kesemua kelas, bahwa ada peluang kerja.
Yang keduanya dipasang pada papan Mading dan yang ketiga di
informasikan lewat internet media sosial seperti Facebook. Dengan adanya
informasi tersebut yang sampaikan oleh humas sangat membantu kita untuk
dapat memilih tempat sesuai kemampuan kita. Namun jika kami ingin lebih
detail lagi sih biasanya langsung datang saja ke sekertariat BKKnya.
3. Apa nama industri tempat anda bekerja yang dibantu melalui BKK ini?
Jawaban: Nippon Saiki kawasan industri Cikande Moderen.
4. Seberapa penting adanya BKK pada sebuah SMK?
Jawaban: Yang jelas sangat membantu, karena kami belum berpengalaman
terutama saya dalam mencari kerja dengan adanya BKK itu sangat membantu
kami dan orang tua. Orang tua tidak perlu membantu mencari tempat kerja
karena telah di bantu oleh sekolah sebagai langkah awal memasuki dunia
kerja. Dengan cepatnya kita bekerja berarti kita bisa meringankan beban
orang tua dalam keadaaan ekonomi.
5. Apa dampak yang dirasakan dengan adanya program BKK ini?
Jawaban: Yang pasti dampak yang kami rasakan adalah dampat positif yang
menguntungkan kami. Banyak diantara teman-teman dan saya yang sudah
bisa kerja bekerja di industri atau perusahaan sebelum menerima ijasah
karena dengan hanya menyerahkan surat keterangan lulus saja kami bisa
mengikuti tes. Sehingga hal tersebut memudahkan kami untuk mengikuti tes
masuk dunia kerja. Jika bukan di bantu oleh sekolah mana mungkin kami bisa
ikut tes hanya dengan surat ketengan lulus saja. Itu lah kelebihan SMK.
6. Menurut anda apakah sejauh ini Humas SMK telah secara maksimal
dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri?
Jawaban: Kalau menurut saya sih belum secara maksimal sebab masih
banyak lulusan yang belum terserap semuanya di dunia industri. Sejauh saya
lihat humas hanya menjalin kemitraan dengan dunia industri yang sebagian
besarnya berada di kota serang mungkin bisa dicoba untuk menjalin dengan
dunia industri diluar kota serang misalnya tanggerang.
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
149
149
150
151
152
RIWAYAT HIDUP
Nama : Titi Mulyati
Tempat Tanggal Lahir : Serang, 27 Januari 1994
Agama : Islam
No. Handphone : 087774748412
Alamat : Jln. Serang -Pandeglang
Km.12 RT/RW 08/02 Baros, Kab. Serang - Banten
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan : 1998-1999 TK Bakti 5 Baros
1999-2006 SDN Baros 1
2006-2009 SMPN 1 Baros
2009-2012 SMK Pasundan 1 Kota Serang
2012-2016 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Riwayat Organisasi : Pengurus OSIS SMPN 1 Baros tahun 2006-2008.
Anggota Departemen Internal Ikatan Mahasiswa
Baros (IKAMABA) pada periode 2013-2015.
Bendahara Karang Taruna TEGAS Baros periode 2014-2018
153