Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

25
3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”- Bung Karno Kalimat diatas merupakan kalimat yang sangat menggetarkan hati. Bagaimana tidak seorang pemimpin bangsa seorang yang menjadi panutan sebuah negara, dengan gagah dan percayanya menyatakan kalimat yang bermakna betapa pentingnya peran seorang pemuda bagi bangsa ini. Kalimat diatas juga menggambarkan pada kita nasib bangsa ada ditangan pemuda/Generasi Muda itu sendiri. Karena jelas dimasa mendatang Generasi muda inilah yang menjadi tonggak bagi negara besar ini, Negara Indonesia. Selain itu juga, Mahesa Yodhabrata ( 2009 : 48 ) mengatakan “Sebagai tulang punggung bangsa, pemuda diharapkan memiliki sejumlah kesanggupan yakni tetap terus memompa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri dan memiliki kesetaikawanan sosial, dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bagsa dan negara.” Dengan ini juga dapat disimpulkan pentingnya peranan Generasi Muda(Pemuda) bagi bangsa ini. Pemuda atau lebih tepat kita meyebutnya Generasi Muda. Seperti kita ketahui bersama generasi muda tidak lain adalah kelompok atau golongan kaum muda. Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

description

Makalah sejarah

Transcript of Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

Page 1: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”-Bung Karno

Kalimat diatas merupakan kalimat yang sangat menggetarkan hati. Bagaimana tidak seorang pemimpin bangsa seorang yang menjadi panutan sebuah negara, dengan gagah dan percayanya menyatakan kalimat yang bermakna betapa pentingnya peran seorang pemuda bagi bangsa ini. Kalimat diatas juga menggambarkan pada kita nasib bangsa ada ditangan pemuda/Generasi Muda itu sendiri. Karena jelas dimasa mendatang Generasi muda inilah yang menjadi tonggak bagi negara besar ini, Negara Indonesia.

Selain itu juga, Mahesa Yodhabrata ( 2009 : 48 ) mengatakan “Sebagai tulang punggung bangsa, pemuda diharapkan memiliki sejumlah kesanggupan yakni tetap terus memompa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri dan memiliki kesetaikawanan sosial, dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bagsa dan negara.” Dengan ini juga dapat disimpulkan pentingnya peranan Generasi Muda(Pemuda) bagi bangsa ini.

Pemuda atau lebih tepat kita meyebutnya Generasi Muda. Seperti kita ketahui bersama generasi muda tidak lain adalah kelompok atau golongan kaum muda. Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan Bangsa Pemuda dan Pemudi ini diharapkan dapat menjadi penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”(Pembukaan UUD 1945).

Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 2: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita.

Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia. Inilah peran Generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan sehingga bisa mengatasi masalah-masalah tersebut. Nilai-nilai kebangsaan pada dasarnya menjadi dasar dalam penanaman, penumbuhan, dan pengembangan rasa, jiwa dan semangat kebangsaan serta memberikan panduan, tuntunan dan pedoman bagi Pemuda dan Pemudi bangsa Indonesiadalam melakukan perjuangan guna mencapai cita-cita nasional.

Dan pada akhirnya dibutuhkan “pelaku” untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan memahami, menjunjung, dan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis akan membahas bagaimana “Peranan Generasi Muda dalam Melestarikan Nilai-Nilai Kebangsaan”.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah yaitu “Bagaimana peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan?”

C. Tujuan

Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui pentingnya peranan generasi muda bagi bangsa ini2. Mengingatkan Generasi muda untuk tetap memahami dan menjaga nilai-nilai

kebangsaan3. Untuk memberikan evalusi kembali bagi generasi muda untuk menjawab permasalah

dibangsa ini dengan berpedoman pada nilai-nilai kebangsaan

D. ManfaatAdapun manfaat penulisan karya tulis ini :

1. Menyadarkan generasi muda agar sadar bahwa perlunya pemeliharaan terhadap nilai-nilai kebangsaan.

2. Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan penulis dalam menulis dan berbahasa.

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 3: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Peranan

Berikut adalah beberapa definisi peranan : Peranan bermakna tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu kegiatan

(Kamus Bahasa Indonesia, 2011:402). Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat

diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 845).

Soekanto (1984: 237) “Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status)”. Apabila seseorang yang melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.

Nasution (1994: 74 ) menyatakan bahwa “Peranan adalah mencakup kewajiban hak yang bertalian kedudukan”. Lebih lanjut Setyadi (1986 : 29 ) berpendapat ”Peranan adalah suatu aspek dinamika berupa pola tindakan baik yang abstrak maupun yang kongkrit dan setiap status yang ada dalam organisasi”.

Usman (2001 : 4 ) mengemukakan “ Peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Peranan tidak lain adalah pola tingkah laku yang dilakukan seseorang yang berkaitan dengan kedudukan atau status. Pola ini dilakukan secara dinamis, dinamis maksudnya dilakukan dengan penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan atau lingkungan.(Kamus Bahasa Indonesia, 2011:98).

B. Konsep Generasi Muda

Generasi muda sekarang ini menjadi bahan pembicaraan oleh semua kalangan masyarakat, karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya sebagai pemegang nasib bangsa ini, maka generasi mudalah yang menentukan semua apa yang dicita-citakan bangsa dan Negara ini.

Pengertian generasi menurut Prof. Dr Sartono Kartadiharjo : “Ditinjau dari dimensi waktu, semua yang ada pada lokasi sosial itu dapat dipandang sebagai generasi, sedangkan menurut Auguste Comte ( Pelopor sosiologi modern ) : “Generasi adalah jangka waktu kehidupan sosial manusia yang didasarkan pada dorongan keterikatan pada pokok-pokok pikiran yang asasi”

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 4: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Dalam pengertian GBHN 1993 telah dijelaskan menjadi anak, remaja, dan pemuda, sedangkan ditinjau dari segi usia adalah sebagai berikut :

 1.Usia 0-5 tahun di sebut balita2.Usia 5-12 tahun di sebut anak usia sekolah3.Usia 12-15 tahun di sebut remaja4.Usia 15-30 tahun di sebut pemuda, dan5.Usia 0-30 tahun di sebut generasi muda.

Mengenai persepsi tentang generasi muda sampai sekarang ini belum ada kesepakatan para ahli, namun pada dasarnya ada kesamaan mengenai pengertian generasi muda tersebut, yaitu beralihnya seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa remaja atau muda dengan disertai perkembangan fisik dan non fisik (jasmani, emosi, pola pikirannya dan sebagainya ). Jadi generasi muda itu adalah sebagai generasi peralihan. Dan dalam pandangan orang tua belum dewasa generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan dalam mencapai cita-cita bangsa, bila generasi muda telah dipercaya dan mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam memperjuangkan amanah itu maka suatu bangsa tidak akan sia-sia dalam mendidik generasi tersebut, maka dari itu nilai yang dibangun dalam membentuk generasi muda ini adalah untuk menyiapkan penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan, baik yang gugur membela bangsa dan  yang gugur dalam membangun bansa ini, namun apabila yang menjadi cita-cita bangsa ini gagal, maka akan hancurlah harapan dari bangsa yang tercinta ini.

Memang tidak semudah yang kita bayangkan dalam membangun generasi muda sebagai penerus bangsa ini, namun kita harus optimis bahwa yang kita persiapkan nantinya akan dapat mencapai hasil yang maksimal, masa muda yang penuh kesenangan dan diwarnai senda gurau, akan tetapi hal itu tidak dapat dibiarkan begitu saja karena bila tidak ada control yang jelas maka dampaknya mungkin kurang baik, untuk itu alangkah baiknya pada masa tersebut dimasukkkan nilai-nilai yang dapat membantu serta mendorong generasi agar bisa memberikan yang terbaik baik kepada keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

C. Konsep Melestarikan

A.W. Widjaja (1986)  mengartikan pelestarian sebagai kegiatan atau yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes, dan selektif (Jacobus, 2006:115).Kelestarian tidak mungkin berdiri sendiri, oleh karena senantiasa berpasangan dengan perkembangan, dalam hal ini kelangsungan hidup. Kelestarian merupakan aspek stabilisasi kehidupan manusia, sedangkan kelangsungan hidup merupakan percerminan dinamika. (Soekanto, 2003: 432)

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 5: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Menjadi sebuah ketentuan dalam pelestarian nilai-nilai kebangsaan akan adanya wujud seorang generasi muda yang mengambil peranan dalam hal ini. Sebagaimana dijelaskan diatas dimana suatu kelestarian tidak mungkin berdiri sendiri pasangan dalam hal ini kelangsungan hidup. Oleh sebab itu, dalam upaya melestarikan nilai-nilai kebangsaan penulis berharap generasi muda memengang kendali dalam melestarikan.

Dengan adanya pelestarian nilai-nilai kebangsaan ini diharapkan generasi muda dapat menjawab masalah-masalah kebangsaan saat ini. Meskipun dibutuhkan waktu dan tenaga yang lumayan besar tetapi inilah saatnya generasi muda mengambil peran.

D. Konsep Nilai Kebangsaan

Berbicara konsep Nilai kebangsaan, penulis menganggap nilai kebangsaan tidak lain adalah nilai Pancasila. Pancasila merupakan salah satu azas dasar bagi warga negara Indonesia yang menunjukkan kepribadian warga negara Indonesia dalam bermasayakat dan memiliki hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara Republik Indonesia. Lima azas yang terkandung dalam pancasila merupakan memiliki makna ataupun nilai tersendiri yang perlu diketahui oleh warga negara Indonesia. Adapun makna ataupun nilai yang terkandung dalam pancasila antara lain:

1. Nilai KetuhananNilai ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku deskriminatif antar umat beragama.

2. Nilai KemanusiaanNilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti, kesadaran sikap dan prilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

3. Nilai PersatuanNilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

4. Nilai KerakyatanNilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan/perwakilan, mengandung makna suatu pemerintahan dari

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 6: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

5. Nilai KeadilanNilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil, makmur secara lahiriah maupun batiniah.

Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif, karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan agar dapat bersifat operasional dan eksplisit. Perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental, contoh nilai instrumental itu adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. (http://se-cara.blogspot.com/, oleh Abdul Kholik)

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 7: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

BAB III

PEMBAHASAN

Pada Bab ini, penulis akan memaparkan penjalasan bagaimana masalah-masalah kebangsaan muncul, penyelesaian masalah-masalah kebangsaan dengan nilai-nilai kebangsaan itu sendiri, dan yang terpenting bagaimana peranan Generasi Muda(Pemuda) sebagai pelaku utama yang dengan kemampunya menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan ini. Sehinga genarasi muda dapat paham betapa pentingnya pelestarian nilai-nilai kebangsaan itu sendiri sehingga tidak terkikis dengan era globalisasi seperti saat ini.

Oleh sebab itu, dibutuhkan penjelasan/pembahasan mengenai nilai-nilai kebangsaan, keterkaitan antara nilai-nilai kebangsaan dengan peran generasi muda saat ini. Sehingga sudah sepantasnya generasi muda dapat mengetahui pentingnya “melestarikan” nilai-nilai kebangsaan. Sebelum penulis memaparkan baimana peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan, penulis terlebih dahulu memaparkan masalah-masalah kebangsaan yang nantinya masalah ini dapat diselesaikan dengan penerapan nilai-nilai kebangsaan, sehingga akan menjadikan nilai-nilai kebangsaan suatu hal yang penting dan pada akhirnya penulis menaruh harapan besar kepada generasi muda untuk berperan dalam melestarikan nilai-nilai terserbut.

A. Masalah-masalah Kebangasaan

1) Kurangnya minat memahami dan memaknai nilai-nilai kebangsaan

“Tak kenal maka tak sayang” begitulah pribahasa yang tidak asing bagi kita. Padahal memahami makna suatu kata, istilah yang sarat makna sangatlah diperlukan, apalagi kata itu adalah sesuatu yang perlu melekat pada diri kita. Maka kitaperlutahuapaituartidari nilai-nilai kebangsaan,. Pengenalankita yang dalamterhadapnilai-nilai kebangsaan, akanmerasukdalampikirandanhatikita, kemudiankitasecarasadarmaumengimplementasikansecaraterusmenerus.

Terlepas suka atau tidak suka, nilai-nilai kebangsaan yang layak untuk menjadi karakter kita sebagai bangsa dan negara Indonesia, tidak lain adalah “Pancasila”. Sila-sila yang terkandung dalam Pancasila, merupakan prinsip-prinsip dasar dalam membangun karakter bangsa. Dilihat dari kesejarahan dan nilai-nilai budaya luhur kita, implementasi Pancasila dapat mewujudkan sikap dan prilaku bela negara, sekaligus dapat menjadi identitas bangsa dan negara Indonesia yang bermartabat di lingkungan global.

Namun, Bila melihat kenyataan keseharian rasanya “Pancasila jangankan untuk dihayati dan diamalkan tapi mengenalnya saja kini terasa seperti terlupakan. Apalagi

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 8: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

dilihat dalam kehidupan generasi muda, Pancasila sudah terasa asing, tidak bergema, dan bahkan nyaris tanpa makna.

Masalah ini disebabkan kurangnya sosialisasi yang menyeluruh di kalangan masyarakat, terlebih lagi timbulnya sikap ‘masa bodoh’ di kalangan masyarakat bahkan generasi muda saat ini. Sikap masa bodoh inilah yang menjadi awal bagi generasi muda untuk melupakan pentingnya memaknai nilai-nilai kebangsaan. Sehingga kebanyakan dari generasi muda bertinda tidak sesuai atau bertolak belakang dari nilai-nilai kebangsaan itu sendiri.

Ironisnya, tidak hanya para generasi muda, di kalangan para penyelenggara Negara, Pancasila juga sudah seperti terlupakan. Cobalah lihat berbagai perkembangan pemikiran, kebijakan terkait masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, apakah nilai-nilai Pancasila banyak disinggung, menjadi rujukan utama? Bagaimana dengan berbagai produk perundang-undangan yang dibuat terakhir ini, apakah semangat dan nilai-nilai Pancasila tersebut ikut mewarnai?

Inilah masalah serius yang harus diperhatikan generasi muda saat ini. Generasi muda haru lebih jeli dan teliti lagi dalam melihat penerapan nilai-nilai kebangsaan(Pancasila) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini menjadi tugas berat bagi generasi muda namun inilah tantangannya, ditengah era globalisasi yang memuncak generasi muda harus mengambil peran untuk mempertahankan nilai-nilai kebangsaan(pancasila) dengan memakna dan memahami nilai-nilai kebangsaan itu sendiri dan sudahpantasnya tindak nyata dari pemaknaan itu.

Aksi nyata. Inilah yang dibutuhkan negara Indonesia saat ini. Bukan hanya opini dan wacana saja yang terus dikumandangkan. Dibutuhkan implementasi atau penerapan dari sikap memaknai nilai-nilai kebangsaan(Pancasila) sehingga dalam pengambilan kebijakan-kebijakan dapat berdasar pancasila. Inilah yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, dimana generasi muda berperan sebagai ‘tokoh utama’ dalam memaknai nilai-nilai Pancasila. Banyangkan saja bagaimana maju suatu negara jika mempunyai generasi mudanya yang sangat menghargai, menghayati, memaknai nilai-nilai kebangsaan. Luar Biasa.

Untuk itu, penulis menghimbau bagi kalian generasi muda Indonesia, jangan tunda lagi, ayo bergerak. Inilah saatnya Generasi Muda Berperan. Jadikan nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

Adapun makna dari nilai-nilai kebangsaan(Pancasila) itu sendiri seperti yang dijelaskan oleh Hernowo Hadiwonggo (LPPKB) Sebagai berikut :

“Nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berwujud atau mewujudkan diri secara statik menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara dinamik menjadi  semangat kebangsaan.

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 9: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Sebagai dasar negara nilai-nilai kebangsaan tersebut melandasi segala kegiatan pemerintahan negara, baik dalam pengelolaan pemerintahan negara maupun dalam membangun hubungan dengan negara-negara lain. Nilai-nilai kebangsaan dalam hal ini juga menjadi etika bagi penyelenggara negara.

Sedangkan sebagai ideologi nasional nilai-nilai kebangsaan melandasi pandangan (cara pandang) atau falsafah hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai kebangsaan tersebut mewujud dalam realita kehidpan bangsa Indonesia yang majemuk (pluralistik) yang menjadi kesepakatan dalam membangun kebersamaan. Sebagai ideologi, nilai-nilai kebangsaan tersebut menjadi etika dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta sekaligus menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia.

Sebagai jati diri bangsa, nilai-nilai kebangsaan tersebut berwujud menjadi sikap dan peri laku yang nampak pada atau ditunjukkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya, bagaimana seorang bangsa Indonesia harus bersikap dan berperilaku dalam kebersamaan sebagai anggota masyarakat, bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku dalam kebersamaan sebagai komponen bangsa, serta bagaimana ia harus bersikap dan berperi laku dalam kebersamaan sebagai warga negara Indonesia.

Nilai-nilai kebangsaan tersebut sebagai sistem nilai yang bersumber dari dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia itu telah disepakati dinamakan Pancasila.”( Hernowo Hadiwonggo,LPPKB.)

2) Pancasila Tidak Lagi Menjadi Karakter Keindonesiaan

Dalam sebuah makalah Transformasi nilai kebangsaan oleh Usman Yatim dijelaskan bahwa dalam rangka menjadikan Indonesia khususnya warga negaranya berkarakter dapat dilakukan dengan menjunjung nilai-nilai Pancasila.Berikut ulasan lebih lanjut mengenai Pancasila Tidak menjadi karakter keindonesiaan yang penulis anggap menarik untuk diketahui dan pahami dalam makalah tersebut. Terlebih khusus untuk Generasi Muda saat ini. Berikut ulasannya :

“Tampaknya, kita memang tidak ada lagi masalah dengan kesejarahan Pancasila. Namun, sebagaimana dikatakan tadi, masalah kebangsaan saat ini justru menyangkut penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila itu.

Kita justru layak mempertanyakan, sejauh mana lima sila Pancasila telah merefleksikan dalam kehidupan kita? Bila melihat kenyataan keseharian, rasanya Pancasila, jangankan untuk dihayati dan diamalkan tapi mengenalnya saja kini terasa seperti terlupakan. Apalagi dilihat dalam kehidupan generasi muda, Pancasila sudah terasa asing, tidak bergema, dan bahkan nyaris tanpa makna. Cobalah kita ajak anak-anak, generasi muda, seberapa pahamkah mereka tentang Pancasila?

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 10: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Sudah menjadi pembicaraan bahwa Pancasila, saat ini nyaris hanyalah sebagai kosa kata, istilah yang tidak lebih seperti ketika kita membincangkan Hari Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, dan sebagainya. Dia diingat ketika hari lahirnya, sedangkan nilai-nilainya seperti asing dalam kehidupan kita. Malahan, hari lahir Pancasila sajapun diperingati secara terbatas.

Padahal Pancasila pernah sering dikumandangkan sebagai falsafah, pandangan hidup, way of life, ideology, dasar Negara Indonesia. Kata-kata ini sampai kini tentu tidak banyak yang membantah, namun lagi-lagi tidak banyak dikedepankan sehingga terasa asing bagi banyak kalangan, terlebih di kalangan generasi muda. Bahkan, pernah pula, Pancasila dikaitkan dengan berbagai kosa kata lain, seperti demokrasi Pancasila, ekonomi Pancasila, pers Pancasila, dan sebagainya.

Harus diakui, kita tidak dapat melupakannya, Pancasila pernah demikian popular ketika masa Orde Baru. Pemerintahan masa Orde Baru memang sangat antusias mengusung Pancasila dalam segala sisi kehidupan bangsa dan Negara. Masa itu dikedepankan satu asas Pancasila bagi organisasi politik dan kemasyarakatan. Masa itu pula kita mengenal P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), BP-7 (Badan Pembinaan Pelaksananaan Pendidikan P-4), dan Tim P-7 (Tim Penasehat Presiden untuk Pelaksanaan P-4). Segala-galanya ketika itu orang menyebut Pancasila sehingga harus diakui pula banyak terjadi hal-hal yang kebablasan.

Seiring dengan pergantian masa dari Orde Baru ke era reformasi, Pancasila lantas dikesampingkan. Hujatan yang dialamatkan kepada pemerintahan Orde Baru telah berimbas kepada Pancasila dengan menyebut dan menuding, Pancasila disalahgunakan untuk kepentingan kekuasaan, dan penafsiran Pancasila dilakukan secara sepihak. Segala cacat yang ditimpakan kepada Orde Baru dinilai karena penyalahgunaan Pancasila.

Lucunya, boleh jadi ada penerapan atau pengamalan yang salah terhadap Pancasila tapi kenapa justru Pancasila yang dikebiri? Ibarat kita tidak pandai menari, lantai yang disalahkan. Pancasila kala itu kita tuding habis, termasuk menyalahkan para Bapak Bangsa yang telah mewariskan Pancasila tersebut. Pancasila kita hadapkan, pertentangkan atau bandingkan dengan agama, padahal berulangkali ditegaskan Pancasila bukanlah agama.

Kini, seribu alasan boleh kita kemukakan mengapa Pancasila sempat kita pinggirkan. Lantas, ketika ada pengakuan, kesadaran bahwa nilai-nilai Pancasila memang tidak terbantahkan untuk keindonesiaan kita.”(Transformasi nilai kebangsaan oleh Usman Yatim)

Berdasarkan ulasan itu, penulis setuju dengan opini dan ulasan makalah tersebut. Bagaimana tidak Pancasila yang kita ketahui sudah menajadi dasar yang sangat sempurna untuk menjadikan negara Indonesia menjadi Negara deangan karakter yang kuat di mata dunia. Berangkat dari hal ini, penulis menekankan kepada generasi muda saat ini untuk terus meningkatkan kemampuan diri sehingga menjadi orang yang mahir dibandangnya dan tak lupa terus menjunjung nilai-nilai kebangsaan atau nilai-nilai

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 11: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

pancasila. Untuk harapan kedepan penulis yakin jika generasi muda mempunyai paham kebangsaan yang tinggi dibarengi dengan jiwa Nasionalisme dan Patriotisme negara Indonesia ini akan menjadi Bangsa Besar yang akan datang.

Untuk itu, generasi muda saat ini teruslah raih cita-cita, kedepankan moral dan akhlak, jadikan generasi muda sebagai identitas negara yang berpendidikan dan bermoral. Tunjukkan pada dunia Indonesia Bisa. Jadikan Pancasila sebagai karakter Keindonesiaan.‘’Tatkala era kebebasan, kehidupan yang penuh keterbukaan, demokrasi demikian akrab dalam kehidupan kita saat ini, upaya menggelorakan, memasyarakatkan Pancasila merupakan suatu keharusan. Ketika kita tidak lagi berdebat soal kesejarahannya maka kinilah saatnya Pancasila benar-benar dapat kita jadikan sebagai salah satu identitas utama keindonesiaan kita. Salah satu karakter, jati diri Indonesia, haruslah itu Pancasila. Ketika kita mulai berpikiran sempit, sektarian, bersikap primordial, otonomi daerah yang kebablasan, ketika itu pulalah kita harus mengedepankan Pancasila.’’(Transformasi nilai kebangsaan oleh Usman Yatim)\

Itulah paparan singkat dari makalah Transformasi nilai kebangsaan oleh Usman Yatim. Opini-opini dalam makalah tersebut sudah sepantasnya dijadikan informasi yang lebih dari cukup untuk generasi muda. Generasi muda saat ini sudah sepantasnya mulai berpikir tentang keabsahan Pancasila sebagai Dasar negara. Bertambah lagi tugas berat Generasi muda. Sekali lagi inilah tantangan bangsa Indonesia saat ini.

B. Pentingnya Memaknai nilai-nilai Kebangsaan (Pancasila)

Berdasar dari masalah-masalah kebangsaan diatas penulis menyadari bangsa ini butuh dasar yang benar-benar menjadi dasar. Dasar dalam bertindak, dasar dalam berpikir, dan pada akhirnya dasar dalam bertingkahlaku dan dasar pengambilan keputusan, kebijakan, untuk negara ini. Negara INDONESIA

Penulis juga menyadari pentingnya nilai-nilai kebangsaan itu. Generasi muda saat ini harus bertindak, mengambil peran dalam meyadari betapa pentingnya nilai-nilai kebangsaan itu. Diawali dengan generasi muda mempunyai paham kebangsaan yang baik, sikap memaknai nilai-nilai pancasila, menjunjung nilai-nilai pancasila, menjadikan pancasila pedoman dalam bertindak dan bertingkahlaku.

Mengapa hanya Generasi Muda? Sebenarnya ini bukan hanya tugas generasi muda, tetapi semua elemen-elemen masyarakat, hanya dikhususkan dan dipusatkan untuk Generasi Muda, karena tak lain tak bukan generasi mudalah yang akan berperan dimasa yang akan datang.

Sebagaimana kita ketahui bersama nilai-nilai Pancasila dengan 5 sila yang mencakup keseluruhan dalam satu pedoman. Sungguh rapi dan indah jika kita pikirkan kembali. Dalam Pancasila terkandung nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuaan, Nilai Kerakyataan dan Nilai Keadilan. Sebenarnya bukan hanya itu saja, namun itulah yang menjadi pokok dasar. Banyak nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila dan sebagian tidak tersurat namun tersirat.

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 12: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Sebagai contoh, penulis mengambil nilai pancasila, yaitu Nilai Ketuhanan dan Nilai Kemanusian. Nilai Ketuhanan, “Nilai ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta.” Apabila generasi muda berpedoman dan berprilaku sesuai dengan nilai ketuhanan ini, maka dipastikan generasi muda Indonesia akan menjadi warga negara yang berakhlak dan bermoral. Dengan keyakinan bahwa setiap bertindak dan berprilaku kita diawasi oleh yang Maha Kuasa, sehingga generasi muda Indonesia akan menjadi generasi yang jujur dan tidak ada lagi terdengar “Korupsi” yang merajalela. Inilah dasar yang penulis maksud. Dimana dengan pentingnya suatu nilai-nilai kebangsaan (Pancasila) sangat perlu generasi muda untuk mengambil peran dalam melestarikan-nya.

Salah satu nilai Pancasila yang tersurat yaitu Nilai Kemanusian, “Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti, kesadaran sikap dan prilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.” Satu lagi poin penting yang menjadikan pancasila menjadi nilai-nilai kebangsaan yang sangat mendasar. Nilai ketuhan mestinya dijadikan suatu keharusan bagi setiap generasi muda. Inilah yang menjadikan Negara Indonesia sebagai negara dengan rasa soliaritas dan kekeluargaan yang tinggi. Menjunjung hak-hak setiap warga negara dan senantiasa memberikan pedoman dalam berprilaku, yaitu Pancasila.

Nilai Kemanusian ini juga bermakna Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, Saling mencintai sesama manusia, Mengembangkan sikap tenggang rasa. Yang dimana jika nilai-nilai ini diaplikasian dalam kehidupan sehari akan menjadi negara Indonesia menjadi negara dengan Karakter Kebangsaan yang kuat. Sebenarnya banyak sekali makna dan arti penting dalam nilai-nilai kebangsaan yang tak lain adalah nilai-nilai Pancasila. Namun, penulis memaparakan sebagian dari keseluruha. Mengapa Demikian? Generasi muda harus menemukan makna dan arti penting nilai-nilai kebangsaan itu sendiri baik dikarenakan pengalaman pribadi ataupun wacana yang ada. Penulis hanya meghimbau kepada generasi muda untuk tidak membaca suatu nilai namun maknai dan pahami nilai tersebut, dan dengan sendirinya akan menjadi bentuk wujud nyata, baik dalam sebuah ide, pikiran maupun tindak nyata dari generasi muda Indonesia.

C.Hubungan Antara Generasi Muda Dengan Pelestarian nilai-nilai Kebangsaan (Pancasila)

Langkah demi langkah. Inilah yang harus ditempuh generasi muda saat ini. Diawali dengan mengindentifikan masalah-masalah kebangsaan, memaknai nilai-nilai kebangsaan dan kurang lengkap tanpa adanya peran generasi muda untuk melestarikan nilai-nilai kebangsaan itu. Hal ini penulis lakukan untuk menjawab Bagaimana peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan.

Keterkaitan antar generasi muda dan nilai-nilai kebangsaan sangat erat hubungannya. Dimana generasi muda menjadi subyek yang menjaga nilai-nilai kebangsaan. Meskipun

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 13: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

semua elemen-elemen masyarakat harus turut berpartisipasi namun diharapkan generasi muda menjadi contoh dan patokan.

Melestarikan dan membangkitkan nilai-nilai kebangsaan untuk apa ? Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa bangsa tidak dapat terwujud atau terbentuk dengan sendirinya. Oleh sebab itu bangsa harus dibangun atau dibentuk oleh para pendiri dan pemimpin bangsa. Bangsa Indonesia dirintis pembentukannya melalui pembangkitan nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan, seperti misalnya oleh Wahidin Sudirohusodo, Cipto Mangunkusumo, Sutomo dan para perintis serta para pemimpin kebangsaan lainnya.

Usaha pelestarian dan membangkitkan nilai-nilai kebangsaan adalah untuk membangun satu bangsa, yang kemudian dinamakan bangsa Indonesia. Nilai kebangsaan yang secara umum terdapat pula dalam nilai-nilai budaya masyarakat suku bangsa yang terdapat di Indonesia tersebut, dijadikan tali pengikat atau simpai yang menjalin persatuan berbagai suku bangsa tersebut menjadi satu bangsa, bangsa Indonesia.

Disinilah dibutuhkan peran generasi muda dalam melestarikan dan membangkitkan nilai-nilai kebangsaan itu. Namun usaha menjalin persatuan bangsa Indonesia waktu itu masih dalam proses, karena nilai-nilai kebangsaan yang membingkai persatuan menjadi satu bangsa masih dalam proses penanaman atau inplantasi melalui pendidikan. Upaya penanaman tersebut ternyata memerlukan waktu satu generasi. Setelah satu generasi, generasi berikutnya inilah yang mewujudkan nilai-nilai kebangsaan dalam bentuk wujud nyata bangsa Indonesia. Dalam mewujudkan nilai-nilai kebangsaan ini dibutuhkan peran pemuda dalam mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat awam dengan tidak mengurangi makna dari nilai-nilai kebangsaan itu sendiri.

D. Generasi Muda dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan(Pancasila)

Penulis akan memaparkan hal-hal dan point-point yang menjadikan generasi muda dapat berperan dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan(Pancasila) yang bersumber dari Karya Ilmiah: PERANAN GENERASI MUDA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL oleh PRLILIA PRAMITASARI LAY yang dapat di pirkirkan dan dilakukan secara langsung dan bertahap oleh generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan sebagai berikut:

1. Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda Pembinaan dan pengembangan generasi muda mempunyai tujuan yang sangat

penting yakni untuk : Memelihara ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjaga dan

membina kerukunan antar umat beragama dan saling menghormati sesama manusia.

Memelihara secara terus menerus jiwa dan semangat sumpah pemuda 28 oktober untuk mempertebal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Mewujudkan penerus bangsa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang teguh pada pancasila.

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 14: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Melahirkan insan pembangunan yang berbudi luhur, kreatif, berilmu, dan terampil serta mempunyai jiwa kerakyatan.

Menanamkan nilai-nilai budaya bangsa serta kepribadian nasional. Mampu menumbuhkan Indonesia muda yang mandiri, bebas, disiplin,

bertanggung jawab dan memiliki harga diri sebagai syarat dalam pembangunan nasional.

Dengan adanya pembinaan dan pengembangan generasi muda ini akan sangat membantu generasi muda dalam bersosialisasi tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan pentingnya melestarikannya. Ini menjadi bekal dan persiapan untuk terjun di lingkungan masyarakat.

2. Generasi Muda Harus Bisa Menghargai WaktuSebagai generasi muda yang terampil dan cekatan, kita jangan biarkan waktu itu

berlalu begitu saja dan dibuang dengan percuma. Tunjukan pada generasi sebelumnya bahwa kita bukan generasi yang santai. Anggapan bahwa kita generasi muda adalah generasi yang santai, dari dulu hingga sekarang masih melekat pada generasi sebelumnya/generasi tua, mereka beranggapan bahwa generasi muda adalah generasi yang santai dan kurang bertanggung jawab.

Sebagai generasi muda, kita tidak akan mudah terbawa arus waktu, tanpa arah dan tujuan yang jelas.buktikan bahwa kita bukan generasi yang pemalas, santai dan kurang bertanggung jawab dalam segala hal. Sudah sepantasnya kita menghargai waktu dengan mengisinnya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi bangsa dan diri sendiri seperti melestarikan nilai-nilai kebangsaan.

3. Hal-Hal Yang Perlu Dihindari Oleh Generasi Muda

Usaha melestarikan pancasila. Generasi muda perlu menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan demokrasi pancasila, yaitu :

EgoismeMerupakan suatu sikap yang mendasar pada kepentingan pribadi. Sifat egoisme

ini, suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain, selalu main hakim sendiri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain. Fanatisme

Merupakan sikap egoisme yang hanya mementingkan pada pihak-pihak tertentu. Sikap ini lebih mengagungkan sesuatu yang menjadi panutan. Sukuisme

Merupakan sikap yang mementingkan suku tertentu atau hanya mementingkan ras tertentu.

4. Jalur-Jalur Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 15: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Pembinaan dan pengembangan generasi muda secara umum, memerlukan jalur-jalur yang mendukung agar pembinaan dan pengembangan generasi muda tidak menyimpang. Sesuai dengan maksud tersebut, maka pembinaan dan pengembangan generasi muda dilakukan melalui jalur-jalur berikut :

1. Jalur keluarga/pendidikan Pembinaan dan pengembangan generasi muda yang pertama adalah orang tua, serta keluarga terdekat yang memerlukan lingkungan tertua. Pertama dan utamanya pelaksanaan konsepsi pendidikan seumur hidup mencakup :

Jalur lembaga pendidikanJalur ini merupakan jalur lingkungan yang terdiri dari lembaga pendidikan misalnya SLTP, SLTA, pramuka dan karang taruna.

Jalur sekolahSekolah adalah tempat berlangsungnya pembinaan dan pengembangan generasi muda dan para pendidiknya adalah guru dan para pembantunya. Anak akan pintar, jika ia dididik dengan pendidikan yang mantap. Kehidupan mereka akan terarah dan terjamin, karena melalui sekolah, mutu pendidikan yang menjamin, dan ini semua membutuhkan kerja sama antara pihak guru, murid dan orang tua.

2. Jalur masyarakat/pendidikanPembinaan dan pengembangan generasi muda, juga biasanya dilakukan melalui masyarakat sperti organisasi budaya, media massa, kursus-kursus dll. Berbagai macam kegiatan akan dilakukan untuk memberi kegunaan demi mencapai tujuan tertentu, kegiatan tersebut yakni melalui :

Karang taruna Organisasi pemuda dan olahraga Gerakan pramuka

Itulah beberapa hal yang harus dilakukan terhadap Generasi Muda sebagaimana dalam Karya Ilmiah: PERANAN GENERASI MUDA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL oleh PRLILIA PRAMITASARI LAY yang penulis paparkan. Dengan harapan, generasi muda siap berperan aktif dalam pelestarian nilai-nilai kebangsaan(nilai-nilai Pancasila). Tidak ada lagi alasan untuk menghindar. Dan pada akhirnya generasi muda itu sendiri akan menemukan cara untuk menjawab “Bagaimana peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan?” berdasarkan karakter, kemampuan, dan pemahamannya sendiri. Dan pada akhirnya harapan akan terselesainya masalah-masalah kebangsaan dapat terwujud.

BAB  IV

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 16: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan paparan makanlah diatas, penulis menyimpulkan bahwa untuk menjawab pertanyaan Bagaimana peranan Generasi Muda dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan Perlunya pemabahasan masalah-masalah kebangsaan sekaligus pengidentifikasiannya setelah itu mengerahui pentingnya memakanai nilai-nilai kebangsaan sehingga timbul rasa untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut.

Oleh karena itu, dalam penulisan “PERANAN GENERASI MUDA DALAM MELESTARIKAN NILAI-NILAI KEBANGSAAN” penulis dapat menarik beberapa poin kesimpulan berikut :

1) Peranan generasi muda dapat terarah dengan baik apabila generasi sebelumnya dapat mengarahkan generasi muda sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki

2) Jangan dibantah, bila generasi muda mempunyai kreatifitas sebab tidak sedikit generasi muda yang pengecut, karena kreatifitasnya dibantai dengan cara yang tidak bijaksana / tidak adil.

3) Generasi muda hendaknya menggunakan waktu yang ada untuk belajar berkreasi demi pendewasaan diri dan generasi muda harus menunjukan kepada generasi sebelumnya, bahwa generasi muda bukanlah generasi yang santai, malas dan kurang bertanggung jawab.

4) Pentingnya generasi muda untuk memaknai nilai-nilai Kebangsaan sehingga menghasilkan wujud nyata dalam bentuk “bertindak”.

5) Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan untuk menjawab persoalan-persoalan/masalah-masalah Kebangsaan

B. Saran1) Bagi generasi sebelumnya disarankan untuk memeberi kesempatan dan kebebasan

kepada generasi muda agar dapat mengeluarkan ide atau pendapat serta dapat berkreasi.

2) Bagi generasi muda disarankan agar bisa menerima segala tantangan yang ada, dan jadikan tantangan tersebut sebagai suatu pengalaman, entah positif atau negatif.

3) Bagi seluruh pemerintah negara dalam wilayah Indonesia agar dapat membina dan mendidik generasi muda dalam mengembangkan kemampuan perananya sebagai penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan

Page 17: Peranan Generasi Muda Dalam Melestarikan Nilai-nilai Kebangsaan

3

Affandi, Andri. 2013. “Peran pemuda dalam pembangunan nasional di indonesia”. http://afandiandri.blogspot.com/2013/10/peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional.html diposting pada Minggu, 27 Oktober 2013.

KBBI, Balai Pustaka (1994 : 309)

Kholik, Abdul. 2013. “Makna Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila”. http://se-cara.blogspot.com/2013/05/makna-nilai-yang-terkandung-dalam.html/ Diaskes pada Rabu, 23 April 2014, jam 20.15 WITA.

Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara . (2009). Nilai-Nilai Kebangsaan Adalah Masa Kini dan Masa Depan Bangsa. Jakarta: LPPKB

Pramatasarilay, Aprilia. (2012). “Peranan Generasi Muda dalam Pembangunan Nasional”,NTT.

Soerjono Soekanto; 2009, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers Jakarta  

Suwarno, P.J. 1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Tangollinting, Philip. Pembinaan Generasi Muda. Obor Balai Pustaka, Jakarta 1984.

Yatim, Usman. (2010). “Transformasi Nilai-nilai Kebangsaan Melalui Media Massa dalam Membangun Karakter Bangsa : Kajian Kebangsaan”. Makalah DKBP Forum Komunikasi Kesadaran Bela Negara, Bogor.

Peranan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebangsaan