PERANAN ANALISIS KREDIT

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal dan Bursa Efek Perusahaan yang ingin mendapat atau menambah modal usahanya tentu harus mencarinya melalui sumber-sumber penawaran modal yang tersedia. Menurut Bambang Riyanto (1995:209) membagi sumber penawaran modal menurut asalnya menjadi dua bagian besar yaitu sumber internal (internal sources) dan sumber eksternal (external sources). Sumber penawaran modal eksternal yang utama adalah supplier, bank, dan pasar modal. Definisi pasar modal menurut Bambang Riyanto (1995:219) : “Pasar modal (capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.” Menurut Suad Husnan (2001:3) : “Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang deterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.” Ada tiga definisi pasar modal menurut Kamarudin Ahmad, SE., M.M. (2004:18): a. Definisi yang luas Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat kertas berharga/klaim, jangka panjang dan jangka pendek, primer dan tidak langsung. b. Definisi dalam arti menengah Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga- lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang

Transcript of PERANAN ANALISIS KREDIT

Page 1: PERANAN ANALISIS KREDIT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasar Modal dan Bursa Efek

Perusahaan yang ingin mendapat atau menambah modal usahanya tentu

harus mencarinya melalui sumber-sumber penawaran modal yang tersedia.

Menurut Bambang Riyanto (1995:209) membagi sumber penawaran modal

menurut asalnya menjadi dua bagian besar yaitu sumber internal (internal

sources) dan sumber eksternal (external sources). Sumber penawaran modal

eksternal yang utama adalah supplier, bank, dan pasar modal.

Definisi pasar modal menurut Bambang Riyanto (1995:219) :

“Pasar modal (capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di satu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.”

Menurut Suad Husnan (2001:3) :

“Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang deterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.”

Ada tiga definisi pasar modal menurut Kamarudin Ahmad, SE., M.M.

(2004:18):

a. Definisi yang luas

Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi,

termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang

keuangan, serta surat-surat kertas berharga/klaim, jangka panjang dan

jangka pendek, primer dan tidak langsung.

b. Definisi dalam arti menengah

Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-

lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang

Page 2: PERANAN ANALISIS KREDIT

berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham,

obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta

deposito berjangka.

c. Definisi dalam arti sempit

Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan

saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar,

komisioner dan para underwriter.

Dalam Undang-undang Pasar Modal No 8 Tahun 1995 Pasal 1 Angka

13 :

“Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang deterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa pasar modal

adalah tempat atau situasi terjadinya transaksi perdagangan efek seperti saham,

obligasi baik berupa transaksi penjualan maupun pembelian.

Definisi bursa efek dalam Undang-undang Pasar Modal No 8 Tahun

1995 Pasal 1 Angka 4 :

“Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.”

Sedangkan pengertian bursa efek menurut Kamaruddin Ahmad,SE.,

M.M. dan J. Bogen (2004:18):

“Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan

mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek

secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.”

Page 3: PERANAN ANALISIS KREDIT

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa bursa efek adalah suatu

organisasi yang menyelenggarakan pasar untuk memperdagangkan saham dimana

terdapat peraturan yang ketat untuk masuk ke dalamnya.

2.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam

pengambilan keputusan ekonomi.

Definisi akuntansi menurut Arens (2000:7) adalah :

“Accounting is the process of recording, elassifying and summarizing of

economical event in logical manner for the purpose of profiding

financial information for decision making.”

Dalam proses akuntansi di identifikasikan berbagai transaksi atau

peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui

pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat

keuangan sedemikian rupa sehingga hanya informasi yang relevan dan saling

berhubungan satu dengan lainnya yang mampu memberikan gambaran secara

layak tentang keadaan keuangan serta hasil usaha perusahaan dalam satu periode

yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan.

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan

keuangan, berikut dikemukakan beberapa pengertian laporan keuangan adalah

sebagai berikut:

Menurut IAI dalam SAK (2002:2) :

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul informasi tambahan yang

Page 4: PERANAN ANALISIS KREDIT

berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Sedangkan Kieso dan Weygandt (2004:2) menyatakan :

“Financial statement are the principal means throught which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statement provide the company’s history quantified in money terms. The financial statement most frequently provided are (1) the balance sheet, (2) the income statement, (3) the statement of cash flows, and (4) the statement of owner’s or stockholder’s equity. In addition, note disclosures are an integral part of each financial statement.”

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa laporan keungan terdiri dari

neraca, laporan laba rugi dan informasi keuangan lainnya yang merupakan

cerminan kinerja perusahaan pada periode tertentu dan merupakan alat untuk

peramalan kemampuan perusahaan dalam aspek-aspek ekonominya di masa

depan.

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut IAI dalam SAK (2002:4) adalah :

“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.”

Dengan membaca dan menganalisa laporan keuangan, para pemakai dapat

mengevaluasi keadaan perusahaan secara finansial sehingga dapat memprediksi

prospek perusahaan di masa yang akan datang, apakah menguntungkan atau tidak

informasi ini mencerminkan bagaimana perusahaan tersebut dalam melakukan

Page 5: PERANAN ANALISIS KREDIT

usahanya secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang semaksimal

mungkin. Pada akhirnya informasi ini digunakan oleh pemakai sebagai acuan

untuk mengambil keputusan yang tepat.

2.2.3 Pemakai Laporan Keuangan

Para pemakai laporan keuangan antara lain meliputi investor sekarang dan

investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditor usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Para pemakai tersebut menggunakan

laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda. Para

pemakai laporan keuangan menurut IAI dalam SAK (2002:2) meliputi :

1. Investor

Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus

membeli, menjual, atau menahan investasi tersebut. Pemegang saham juga

tertarik pada dari investasi yang mereka lakukan serta menilai kemampuan

perusahaan untuk membayar deviden.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan

kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar

saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

Page 6: PERANAN ANALISIS KREDIT

pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada

kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat perjanjian jangka panjang

dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan

dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk

mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai

dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, dan

bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi

disajikan untuk dapat digunakan semua pihak, sehingga selalu memperhatikan

semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.

2.2.4 Unsur-unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan

peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut

karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan

keuangan.

Menurut IAI dalam SAK (2002:12) unsur laporan keuangan tersebut

dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Unsur yang Berkaitan Secara Langsung dengan Pengukuran Posisi Keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan

disebut juga neraca.

Page 7: PERANAN ANALISIS KREDIT

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan

adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Pos-pos ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat

dari peristiwa di masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan

diharapkan akan diperoleh perusahaan.

b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas

keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi

semua kewajiban.

Neraca biasanya disusun pada akhir tahun (31 Desember). Aktiva (kekayaan)

disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban dan modal sendiri sisajikan di

sisi pasiva. Dengan demikian dalam neraca dapat dilihat bahwa: Kekayaan =

Kewajiban + Modal Sendiri.

2. Unsur yang Berkaitan Secara Langsung dengan Pengukuran Kinerja dalam

Laporan Laba Rugi

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja dalam

laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva

atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang

tidak bersal dari kontribusi penanaman modal.

b. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu

periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal.

Laporan laba rugi biasanya juga disusun setiap akhir tahun (31 Desember).

Apabila penghasilan lebih besar dari beban akan terjadi laba, sedangkan jika

penghasilan lebih kecil dari beban maka perusahaan mengalami kerugian. Dengan

Page 8: PERANAN ANALISIS KREDIT

demikian laporan laba rugi dapat diformulasikan bahwa : Laba = Penghasilan –

Beban.

Pengelompokan dari unsur-unsur laporan keuangan tersebut dengan

maksud untuk menyajikan informasi dengan cara yang paling berguna dan

memudahkan bagi pemakai untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi yang

tepat.

2.2.5 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut IAI dalam SAK (2002:7) disebutkan empat karakteristik utama

laporan keuangan, yaitu:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,

pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas

ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi

dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang

seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan

hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk

dapat dipahami oleh pemakai tertentu.

2 Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas

relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan

membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa

depan menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan (Reiliable)

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai

penyajian yang tulus (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Page 9: PERANAN ANALISIS KREDIT

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar

periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja

keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan secara relatif.

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat jika memiliki karakteristik

kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan

keuangan berguna bagi pemakai.

2.3 Analisis Laporan Keuangan

Menganalisis laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi

yang dikandung suatu laporan keuangan. Sebagaimana diketahui laporan

keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan.

Jika informasi ini disajikan dengan benar maka informasi tersebut sangat berguna

bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan

tersebut.

Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses

perbandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa

yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Disinilah arti pentingnya suatu

analisis terhadap laporan keuangan.

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan mencakup perangkap kerja dan teknik yang

memungkinkan para analisis memeriksa laporan keuangan masa lalu dan saat

sekarang, sehingga performa dan posisi keuangan perusahaan dapat dievaluasi dan

risiko serta potensi di masa depan dapat diestimasi.

Menurut Bernstein (1998:3) menjelaskan bahwa:

“Financial statement analysis applies analytical tools and techniques to

general purpose financial statements and related data to derive extimates

and inferences useful in business decisions.”

Page 10: PERANAN ANALISIS KREDIT

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap

(2002:189) adalah sebagai berikut:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kulantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa analisis laporan keuangan

adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memahami hubungan-hubungan

yang terdapat dalam laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan

kecenderungan-kecenderungannya.

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah

informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan

analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:195) adalah

sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari

suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan

4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern

laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari

luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,

peningkatan (rating).

Page 11: PERANAN ANALISIS KREDIT

6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan

merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

1) Dapat menilai prestasi perusahaan.

2) Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek

waktu tertentu :

a. Posisi keuangan (Aset, Kewajiban, dan Modal).

b. Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya).

c. Likuiditas

d. Solvabilitas

e. Aktivitas.

f. Rentabilitas atau Profitabilitas.

g. Indikator Pasar Modal.

4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

5) Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana.

7. Dapat menentukan pringkat (rating) perushaan menurut kriteria tertentu yang

sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik

posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

10. Bisa juga memproduksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang.

Dari sudut lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein

(1998:3) adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan

tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

Page 12: PERANAN ANALISIS KREDIT

2. Forecasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa

yang akan datang.

3. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah

yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.

4. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi,

dan lain-lain.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa dengan melakukan analisis laporan

keuangan maka informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan akan menjadi

lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos lain akan dapat

menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan.

2.3.3 Teknik-teknik Dasar Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kieso, Weygantd, dan Kimmel (2002:781) menyebutkan

beberapa teknik dasar dalam analisis laporan keuangan, yaitu :

“1. Horizontal analysis, evaluates a series of financial statement data over a period of time.

2. Vertical analysis, evaluates financial statement data by expressing each item in a financial statement as a percent of a base amount.

3. Rasio analysis, expresses the relationship among selected items of financial statement data.”

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan :

Analisis horizontal, sering juga disebut ternd analysis, adalah teknik untuk

mengevaluasi deretan data laporan keuangan selama kurun waktu tertentu.

Tujuannya untuk menentukan penurunan atau peningkatan yang telah terjadi.

Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan suatu pos tertentu yang sama

tetapi dua titik waktu atau lebih yang berbeda secara mendatar.

Analisis vertikal, sering juga disebut common size analysis, adalah suatu

teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang mengekspresikan tiap

item dalam laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasarnya. Analisis

Page 13: PERANAN ANALISIS KREDIT

ini dilakukan dengan cara membandingkan suatu pos tertentu atau kelompok dari

berbagai pos tertentu dengan totalitasnya secara keseluruhan secara tegak lurus

dan hanya meliputi satu titik waktu saja.

Analisis rasio, menggambarkan hubungan antara item tertentu dalam data

laporan keuangan. Hubungan ini digambarkan dalam bentuk persentase, tingkat

(rate), atau proporsi sederhana. Analisis rasio digunakan untuk perbandingan

dalam satu perusahaan, antar perusahaan, atau perbandingan dengan rata-rata

industri.

Teknik analisis manapun yang digunakan merupakan permulaan dari

proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan, dan setiap

teknik analisis mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membuat data lebih

dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

2.4 Analisis Rasio Keuangan

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis

keuangan perlu beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio.

Rasio menggambarkan suatu hubungan matematis antara satu jumlah dengan

jumlah yang lain, penggunaan alat analisis berupa rasio dapat menjelaskan baik

atau buruk kinerja keuangan perusahaan terutama bila angka rasio ini

dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.

2.4.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut Munawir (1995:37):

“Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui

hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi

secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”

Page 14: PERANAN ANALISIS KREDIT

Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2002:297):

“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil

perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya

yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).”

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa rasio keuangan adalah

angka-angka yang dihasilkan dari perbandingan pos-pos tertentu dengan pos-pos

lainnya yang ada dalam laporan keuangan dan juga merupakan hubungan

matematis antara satu kuantitas dengan kuantitas lainnya.

Rasio keuangan menyederhanakan informasi yang menggambarkan

hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita

dapat menilai secara cepat hubungan antara pos-pos tersebut dan dapat

membandingkan dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan

memberikan penilaian.

Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisis yang lain adalah future

oriented, oleh karena itu penganalisis harus mampu menyesuaikan faktor-faktor di

masa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau

hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau

manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan

penganalisis dalam menginterprestasikan data keuangan perusahaan yang

bersangkutan.

2.4.2 Keunggulan Analisis Rasio

Analisis rasio memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya.

Keunggulan analisis rasio tersebut dijelaskan oleh Sofyan Syafri Harahap

(2002:298), yaitu:

a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

dan ditafsirkan.

b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

Page 15: PERANAN ANALISIS KREDIT

d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi (z-score).

e. Menstandarkan size perusahaan.

f. Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”.

g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang

akan datang.

Dengan keunggulan yang dimiliki oleh analisis rasio tersebut di atas maka

teknik ini sangat lazim dan salah satu cara analisis yang paling banyak digunakan

oleh para analisis keuangan karena sangat penting dalam melakukan analisis

terhadap kondisis keuangan perusahaan.

2.4.3 Keterbatasan Analisis Rasio

Selain keunggulan dari analisis rasio, Sofyan Syafri Harahap (2002:298)

juga menjelaskan tentang keterbatasan dari anlisis rasio, antara lain:

1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya.

2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan teknik seperti ini:

a. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung

taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjektf.

b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan (cost) bukan harga pasar.

c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio.

4. Sulit jika data yang tersedia tidak singkron.

Page 16: PERANAN ANALISIS KREDIT

5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang

dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa

menimbulkan kesalahan.

Dengan keterbatasan tersebut maka analisis keuangan dengan

menggunakan analisis rasio harus digunakan dengan hati-hati oleh seorang analis.

2.4.4 Tipe Rasio Perbandingan

Analisis rasio tidak semata-mata menggunakan data yang ada di neraca

dan laporan rugi laba dan dimasukkan ke berbagai rumus perhitungan, namun

yang lebih penting adalah membaca dan mengerti hasil analisis rasio tersebut.

Menurut Dewi Astuti (2004:29) ada tiga tipe pembandingan hasil analisis

rasio keuangan, yaitu:

1. Analisis Cross-Sectional

Analisis cross-sectional adalah membandingkan hasil analisis rasio keuangan

suatu perusahaan dengan nilai analisis keuangan perusahaan sejenis dalam

industri yang sama dalam waktu yang sama. Biasanya yang menjadi

perusahaan pembanding adalah perusahaan pesaingnya, atau bisa juga hasil

analisis rasio keuangan perusahaan dibandingkan dengan nilai rasio rata-rata

industrinya. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri

akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek

finansial berada di atas rata-rata industri, berada pada rata-rata atau terletak di

bawah rata-rata.

2. Analisis Time-Series

Analisis time-series adalah mengevaluasi kinerja perusahaan dengan cara

membandingkan hasil analisis keuangan pada periode yang satu dengan hasil

analisis rasio keuangan pada periode yang lain dalam perusahaan yang sama.

Dengan cara pembandingan tersebut akan dapat diketahui perubahan-

perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun.

3. Analisis Gabungan

Analisis gabungan adalah gabungan antara analisis cross-sectional dan

analisis time-series.

Page 17: PERANAN ANALISIS KREDIT

Dengan membandingkan rasio finansial suatu perusahaan denga rasio

finansial dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis atau rasio rata-rata industri

atau dengan mengadakan analisis rasio historis dari perusahaan yang bersangkutan

selama beberapa periode, penganalis dapat membuat penilaian atau pendapat yang

lebih realitis.

2.4.5 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Pada dasarnya rasio keuangan itu banyak sekali. Karena rasio dapat dibuat

menurut kebutuhan penganalisis. Serangkaian rasio yang dipilih tergantung dari

alasan para analis dalam melakukan analisis rasio keuangan yang menurut mereka

cocok untuk memahami perusahaan.

Menurut Martono dan Agus Harjito (2002:53), rasio keuangan terdiri

dari:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),terdiri dari: a. Current Ratio b. Quick Ratio 2. Rasio Leverage (Leverage Ratio), terdiri dari: a. Debt to Total Assets b. Debt to Equity Ratio 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio), terdiri dari: a. Inventory Turnover b. Total Assets Turnover 4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), terdiri dari: a. Net Profit Margin Ratio b. Return on Investment c. Return on Equity

Rasio-rasio keuangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo.

Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja

yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Rasio likuiditas terdiri dari:

Page 18: PERANAN ANALISIS KREDIT

a. Current Ratio

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-

kewajiban lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan

hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi

kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dikatakan aman jika berada di

atas satu (1), atau dengan kata lain aktiva lancar harus lebih besar dari

jumlah hutang lancar. Rumusnya adalah:

b. Quick Ratio

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid untuk

mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin

baik. Rasio ini sering juga disebut Acid Test Ratio. Rumusnya adalah:

2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)

Rasio leverage atau rasio solvabilitas yaitu rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau

kewajiban-kewajiban apabila dilikuidasi. Atau rasio solvabilitas yaitu rasio

yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang (dana pihak

luar), sehingga dapat menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para

pemberi pinjaman (kreditur).

Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti

aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio leverage terdiri dari:

Page 19: PERANAN ANALISIS KREDIT

a. Debt to Total Assets

Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva,

lebih besar rasionya lebih aman (solvable). Rumusnya adalah:

b. Debt to Equity Ratio

Rasio ini menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi

hutang-hutang kepada pihak luar. Bagi pihak luar, semakin kecil rasio ini

semakin baik. Tetapi bagi pemegang saham atau manajemen rasio ini

sebaiknya besar. Rumusnya adalah:

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas

manajemen perusahaan dalam mengelole sumber-sumber yang dimilikinya.

Rasio aktivitas terdiri dari:

a. Inventory Turnover

Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus

produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap

bahwa kegiatan penjualan cepat. Rumusnya adalah:

b. Total Assets Turnover

Rasio ini menunjukan sejauh mana kemampuan semua aktiva menciptakan

penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik.

Rumusnya adalah :

Page 20: PERANAN ANALISIS KREDIT

4. Ratio Profitabilitas ( Profitabilitas Ratio )

Ratio profitabilitas yaitu rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba.

Ratio profitabilitas terdiri dari :

a. Net Profit Margin

Ratio ini menunjukan berapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan dari

setiap penjualan. Semakin besar ratio ini maka semakin baik karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

Rumusnya adalah :

b. Return On Investment ( ROI )

Ratio ini menunjukan beberapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila

diukur dari nilai aktiva. Semakin besar ratio ini maka akan semakin baik.

Rumusnya adalah :

c. Return on Equty ( ROE )

Ratio ini menunjukan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan

laba bersih bagi pemegang saham. Semakin besar ratio ini maka akan

semakin baik.

Rumusnya adalah :

Page 21: PERANAN ANALISIS KREDIT

2.5 Saham

2.5.1 Pengertian Saham

Menurut Asril Sitompul ( 2000:164 ) :

“Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Bukti kepemilikan ini terdapat dalam dua bentuk yaitu saham yang dikeluarkan atas nama pemiliknya disebut saham atas nama dan saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya disebut saham atas unjuk.”

Sedangkan menurut Martono dan Agus Harjito ( 2002;230 ) :

“Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemengangnya atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Saham juga merupakan bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas).”

Jadi dapat dijelaskan bahwa saham adalah surat bukti keikutsertaan dalam

permodalan perusahaan dan mempunyai hak atas bagian kekayaan perusahaan,

hal ini berarti seorang investor membeli saham, maka iapun menjadi pemilik

perusahaan tersebut, dimana proporsi kepemilikannnya sesuai dengan jumlah

kepemilikan saham yang dipunyai oleh pemengah saham tersebut. Wujud saham

adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah

pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.

2.5.2 Jenis-jenis Saham

Menurut Asril Sitompul (2000:164) jenis saham terdiri atas:

1. Saham Biasa (Common Stocks)

Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya tidak memiliki

prioritas utama terhadap pembagian deviden, dan hak atas kekayaan

perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan

saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

Page 22: PERANAN ANALISIS KREDIT

2. Saham Preferen (Preferred Stocks)

Saham preferen merupakan saham yang menempatkan pemiliknya memiliki

prioritas utama terhadap pembagian deviden, dan hak atas kekayaan

perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

2.5.3 Harga Saham

2.5.3.1 Pengertian Harga Saham

Saham biasanya diperdagangkan dilantai bursa dengan harga saham yang

akan berbeda-beda pada tiap-tiap waktunya, hal ini akan berkaitan dengan nilai

dari suatu saham tersebut. Menurut Sentanoe Kertonegoro (1995:102) berbagai

jenis nilai saham yaitu nilai nominal, nilai buku dan nilai intrinsik.

Nilai nominal adalah nilai yang mencantumkan dalam sertifikat saham dan

pencantumannya berdasarkan keputusan dan dari hasil pemikiran perusahaan yang

mempunyai saham tersebut. Jadi nilai nominal sudah ditentukan pada waktu

saham tersebut diterbitkan.

Nilai buku menunjukkan nilai bersih kekayaan perusahaan, artinya nilai

buku merupakan hasil perhitungan dari total aktiva perusahaan yang dikurangkan

dengan hutang serta saham preferen kemudian dibagi dengan jumlah saham yang

beredar. Nilai buku sering kali lebih tinggi dari pada nilai nominalnya.

Nilai instrinsik adalah nilai yang mengandung unsur kekayaan perusahaan

pada saat sekarang dan unsur poternsi perusahaan untuk menghimpun laba di

masa yang akan datang.

Kalau kemudian saham diperjualbelikan di pasar yaitu di bursa efek, maka

diperoleh harga pasar harga ini sering disebut kurs saham. Harga pasar saham

secara umum adalah harga saham yang dibentuk oleh kekuatan hukum permintaan

dan penawaran yaitu dimana saham banyak diminati oleh investor maka harganya

akan cenderung naik, namun sebaliknya apabila saham kurang diminati maka

harganya akan cenderung turun.

Namun bagaimana saham tersebut diminati atau tidaknya maka akan tetap

pada faktor yang mempengaruhi harga saham secara teoritis.

Page 23: PERANAN ANALISIS KREDIT

Menurut Weston dan Copeland (1995:183) mengatakan bahwa :

“Harga saham dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, risiko pasar,

risiko saham, dividen, dan tingkat pertumbuhan pendapatan

perusahaan yang diharapkan.”

Terdapat juga pendapat lain menurut Weston dan Bringham (1998:27)

yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi harga saham adalah:

“Keadaan di bursa saham secara keseluruhan itu sendiri, maksudnya

naik turunya harga saham saham sejalan dengan cerah lesunya

perdagangan dilantai pasar bursa saham.”

Apabila dibuhungkan dengan nilai intrinsik saham maka akan menghasilkan

dua kemungkinan kondisi harga saham. Undevalued yaitu kondisi dimana harga

saham lebih rendah dibandingkan nilai instrinsiknya, maka para invertor biasanya

cenderung membeli saham perusahaan tersebut. Dengan harapan akan

mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang bahwa harga saham tersebut

akan naik. Overvalued yaitu kondisi dimana harga pasar saham lebih tinggi

dibandingkan nilai intriksiknya, maka para investor biasanya cenderung akan

menjual sahamnya, dengan harapan dapat memperkecil tingkat risiko kerugian

yang akan membebaninya pada masa yang akan datang.

Menyangkut perubahan (fluktuasi) harga saham, sebaiknya dipahami dulu

kaitanya dengan analisis saham. Proses perubahan (fluktuasi) harga saham secara

teoritis berawal dari aktivitas evaluasi para investor. Proses evaluasi dilaksanakan

dengan jalan mengestimasi harapan perolehan pendapatan dan risikonya guna

menentukan nilai instrinsik saham menggunakan data yang paling akhir. Hasil

yang diperoleh diperbandingkan dengan harga saham pasar yang terjadi untuk

mengetahui wajar atau tidaknya harga saham tersebut. Dari penilaian kewajaran

tersebut diambil keputusan membeli atau menjual saham.

Page 24: PERANAN ANALISIS KREDIT

2.5.3.2 Penilaian Harga Saham

Dalam penentuan harga saham, pada praktiknya mengacu pada beberapa

pendekatan teori penilaian dimana dalam perkembangannya paralel dengan

persepsi investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di suatu

perusahaan yang terdaftar di lantai bursa. Investor akan memperhatikan apakah

perusahaan emiten dalam keadaan kontinyu, Bangkrut, atau dalam keadaaan

mengalami risiko likuidasi. Investor yang rasional akan selalu mempertimbangkan

risiko usaha.

Menurut Suad Husnan (2001:315) teknik analisis yang digunakan dalam

penilaian harga saham ada dua, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

1. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

Menurut Suad Husnan (2001:315) :

“Analisis Fundamental adalah teknik yang mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang denmgan cara (i) Mengistemasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan (ii) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.”

Analisis Fundamental mempelajari aspek-aspek fundamental seperti

penjualan, pertumbuhan penjualan, kebijakan deviden, kekayaan, biaya, dan

evaluasi manajemen perusahaan yang diperkirakan akan mempengaruhi harga

saham.

Sedangkan menurut Sentanoe Kertonegoro (1995:113) :

“Analisi fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasinal perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut.” Analisis fundamental ini bertitikan tolak dari anggapan dasar bahwa setiap

investor adalah makhluk yang rasional karena mereka menganggap adanya

hubungan antara kinerja perusahaan baik maka haraga saham akan cenderung

naik. Analisis terhadap rasio keuangan merupakan inti dari analisis fundamental

atas prestasi keuangan suatu perusahaan.

Page 25: PERANAN ANALISIS KREDIT

2. Analisis Teknikal ( Technical Analysis)

Menurut Suad Husnan (2001:349) :

“Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar diwaktu yang lalu). Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah (i) harga saham mencerminkan informasi yang relevan. (ii) informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan (iii) perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut akan berulang.”

Sedangkan menurut Sentanoe Kertonegoro (1995:133) :

“Analisis teknikal merupakan suatu studi yang dilakukan untuk

mempelajari barbagai kekuatan yang berpengaruh di pasar saham

dan implikasi yang ditimbulkan pada harga saham.”

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa semua hal seperti kondisi

ekonomi. Politik, fundamental, dan lain-lain sudah tercemin pada harga saham.

Analisis teknikal merupakan pendekatan untuk mencari pola pergerakan harga

saham yang bisa dipakai meramalkan pergerakan harga saham di kemudian hari.

Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan

membeli atau permintaan dan menjual atau penawaran harga saham.

2.6 Hubungan Rasio Profitabilitas Keuangan dengan Harga Saham

Tujuan investor melakukan analisis terhadap saham yang diminati untuk

menjadi alternatif investasi adalah supaya para invertor tersebut terdapat

gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan tersebut untuk

tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang serta keuntungan yang akan

diperoleh sehingga para investor tersebut dapat melakukan investasi pada

perusahaan yang tepat. Salah satu perhatian investor dalam menganalisis saham

yang diminatinya adalah harga saham itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa salah satu teknik penilaian harga saham yang sering digunakan

oleh para analisis sekuritas adalah analisis fundamental.

Page 26: PERANAN ANALISIS KREDIT

Menurut Sentanoe Kertonegoro (1995:113) :

“Analisis fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik opersional perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut.”

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa setiap investor adalah

mahkluk yang rasional dimana mereka menganggap adanya hubungan antara

kinerja perusahaan dengan harga saham, dalam arti apabila kinerja perusahaan

semakin baik maka harga saham juga akan naik. Data akuntasi sangat

mempengaruhi harga saham, dan untuk memahami bagaimana kinerja perusahaan

serta proyeksi keuangan, kita harus mengevaluasi informasi akuntansi yang

dilaporkan dalam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dirancang untuk

membantu mengevaluasi laporan keuangan. Dalam perhitungan analisis rasio

digunakan data yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Analisis rasio

keuangan ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage,

rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.

Dalam bentuk rasio keuangan inilah investor bisa mengukur dan

memberikan indikasi mengenai kinerja perusahaan. Apabila rasio-rasio keuangan

tersebut baik maka kinerja keuangan perusahaan tersebut juga baik sehingga

semakin besar pula kemungkinan harga saham akan naik, demikian pula

sebaiknya.