ANALISIS KREDIT

30
ANALISIS KREDIT RASIO SOLVABILITAS PT INDOFOOT SUKSES MAKMUR TBK CAECILIA ANTARI / 17861 JULIANTO /17862 BRIGITA DANASTRI / 17891 NIA KURNIAWATI / 17939 TJIA DESY NATALIA / 17949 FERNANDI WIJAYA / 17990

Transcript of ANALISIS KREDIT

Page 1: ANALISIS KREDIT

ANALISIS KREDIT RASIO SOLVABILITAS

PT INDOFOOT SUKSES MAKMUR TBK

CAECILIA ANTARI / 17861JULIANTO /17862

BRIGITA DANASTRI / 17891NIA KURNIAWATI / 17939

TJIA DESY NATALIA / 17949FERNANDI WIJAYA / 17990

Page 2: ANALISIS KREDIT

TUJUAN ANALISIS

• Mengetahui Komposisi Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang

• Mengetahui komposisi sumber dana yang berasal dari kreditur (berupa hutang) dan pemegang saham.

• Mengetahui kemampuan PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK dalam membayar bunga pinjaman.

Page 3: ANALISIS KREDIT

ALAT YANG DIGUNAKAN

• Common Size• Debt to Asset Ratio• Debt to Equity Ratio• Time Interest Ratio

Page 4: ANALISIS KREDIT

RASIO SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang bersifat jangka panjang. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 5: ANALISIS KREDIT

RASIO SOLVABILITAS

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari hutang atau menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman dengan jaminan aktiva tetap. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Page 6: ANALISIS KREDIT

RASIO SOLVABILITASDi tinjau arti solvabilitas, maka keadaan perusahaan di bedakan menjadi :

• Solvable, perusahaan mampu memenuhi semua kewajiban keuangan nya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

• Insolvable, perusahaan tidak mampu memenuhi semua kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi.

Page 7: ANALISIS KREDIT

RASIO SOLVABILITAS

Pengukuran rasio solvabilitas, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu :• Mengukur rasio-rasio neraca (Balance Sheet

Leverage Ratio) keuangan perusahaan dan sejauh mana pinjaman digunakan untuk permodalan.

• Melalui pendekatan coverage ratio yang biasanya bersumber dari laporan rugi laba perusahaan.

Page 8: ANALISIS KREDIT

Analisis Common Size

Analisis ini digunkan untuk mengetahui komposisi penggunaan utang jangka panjang dan jangka pendek PT Indofood Sukses Makmur TBK.

TUJUAN 1

Page 9: ANALISIS KREDIT

• Tahun 2006 = Utang jangka pendek = 60 % Total Utang

Utang jangka panjang = 40 % Total Utang

• Tahun 2007 = Jangka pendek = 68.59%

Jangka Panjang = 31.41% • Tahun 2008 = Jangka pendek = 61,5 %

Jangka Panjang = 38,5 % • Tahun 2009 = Jangka pendek = 44,8%

Jangka Panjang = 55.16%

TUJUAN 1

Page 10: ANALISIS KREDIT

Proporsi

Proporsi Hutang 2009

jangka pendekjangka panjang

Proporsi Hutang 2008

jangka pendekjangka panjang

Proporsi Hutang 2007

jangka pendekjangka panjang

Proporsi Hutang 2006

jangka pendekjangka panjang

TUJUAN 1

Page 11: ANALISIS KREDIT

Kesimpulan Common Size

Jadi, dalam tahun 2006-2008, PT Indofood lebih banyak menggunakan hutang jangka pendeknya, namun dalam tahun 2009, Pt Indofood lebih banyak menggunakan utang jangka panjang nya sebesar 55,16% untuk mendanai aktivitas pendanaan perusahaan. Sehingga menunjukkan makin besarnya resiko yang dihadapi oleh para kreditur terutama pada saat perusahaan dilikuidasi.

Page 12: ANALISIS KREDIT

Balance Sheet Leverage Ratio / Capital Structure Ratio

Analisis Solvabilitas PT Indofood Sukses Makmur Melalui 2 Pendekatan

Page 13: ANALISIS KREDIT

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)Rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Standar pengukuran untuk menilai baik tidaknya rasio perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri yang sejenis. • Debt to asset ratio = Total debt x 100 Total Assets

TUJUAN 2

Page 14: ANALISIS KREDIT

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Tahun Total Hutang( Rp ) Total aktiva( Rp )

2004 10.653.750.756.000 15.669.007.629.000

2005 10.059.357.000.000 14.859.203.000.000

2006 10.5771.995.000.000 16.267.483.000.000

2007 18.791.384.000.000 29.706.895.000.000

2008 26.432.369.000.000 39.591.309.000.000

2009 24.886.781.000.000 40.382.953.000.000

TUJUAN 2

Tabel 1 Sumber: PT Indofood sukses makmur. Tbk

Page 15: ANALISIS KREDIT

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

• Tahun 2006Total Debt to Total Asset Ratio =X 100% = 65%

Keterangan : Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2006 sebesar 65% artinya setiap total utang Rp 1000 dijaminkan oleh total aktiva sebesar Rp.650

• Tahun 2007Total Debt to Total Asset Ratio = X100%= 63%

Keterangan : Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2007 sebesar 63% artinya setiap total utang Rp 1000 dijaminkan oleh total aktiva sebesar Rp 630.

TUJUAN 2

Page 16: ANALISIS KREDIT

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)• Tahun 2008

Total Debt to Total Asset Ratio = X100%= 67%

Keterangan : Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2008 sebesar 67% artinya setiap total utang Rp 1000 dijaminkan oleh total aktiva sebesar Rp 670.

• Tahun 2009Total Debt to Total Asset Ratio = X 100% = 61%

Keterangan : Total Debt to Total Asset Ratio tahun 2009 sebesar 61% artinya setiap total utang Rp 1000 dijaminkan oleh total aktiva sebesar Rp 610

TUJUAN 2

Page 17: ANALISIS KREDIT

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)TUJUAN 2

2006 2007 2008 200957%58%59%60%61%62%63%64%65%66%67%

Total Debt to Total Asset Ratio

Total Debt to Total Asset Ratio

Page 18: ANALISIS KREDIT

Debt to Equity Ratio

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.Bagibank (kreditor) semakin besar rasioinimakaakansemakintidakmenguntungkanSebaliknyasemakinrendahrasioinimakasemakintinggitingkatpendanaan yang disediakanpemilik dan semakin besar batas pengamananbagipeminjamjikaterjadikerugiaanataupenyusutanterhadapnilaiaktiva.DER = x 100 %

TUJUAN 2

Page 19: ANALISIS KREDIT

Debt to Equity Ratio• Tahun 2006

Total Debt to Total Equity = =2.09 = 209%

Total utang PT Indofood sebesar 2.09 kali lebih besar dari modal ekuitasnya, atau pendanaan kredit PT Indofood adalah 2.09 untuk setiap Rp 1000 pendanaan ekuitas

• Tahun 2007Total Debt to Total Equity = = 2.61 =261%

Total utang PT Indofood sebesar 2.61 kali lebih besar dari modal ekuitasnya, atau pendanaan kredit PT Indofood adalah 2.61 untuk setiap Rp 1000 pendanaan ekuitas

TUJUAN 2

Page 20: ANALISIS KREDIT

Debt to Equity Ratio

• Tahun 2008Total Debt to Total Equity = =3.08 = 308%

Total utang PT Indofood sebesar 3.08 kali lebih besar dari modal ekuitasnya, atau pendanaan kredit PT Indofood adalah 3.08 untuk setiap Rp 1000 pendanaan ekuitas.

• Tahun 2009Total Debt to Total Equity = = 2.45 = 245%

Total utang PT Indofood sebesar 2.45 kali lebih besar dari modal ekuitasnya, atau pendanaan kredit PT Indofood adalah 2.45 untuk setiap Rp 1000 pendanaan ekuitas.

TUJUAN 2

Page 21: ANALISIS KREDIT

Debt to Equity RatioTUJUAN 2

2006 2007 2008 20090%

50%100%150%200%250%300%350%

Total Debt to Total Equity Ratio

Total Debt to Total Equity Ratio

Tabel 1 Sumber: PT Indofood sukses makmur. Tbk

Page 22: ANALISIS KREDIT

Coverage ratio

Rasio ini menyajikan perkiraan atas kemampuan perusahaan melunasi hutang-hutangnya.

TUJUAN 3

Page 23: ANALISIS KREDIT

Kemampuan untuk Membayar Bunga / Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Times Interest Earned)

• Rasio laba sebelum bunga pajak terhadap beban bunga. Rasio ini untuk mencari jumlah kali pembayaran bunga.

• Rasio ini juga merupakan rasio penutupan (coverage ratio), mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi (EBIT), sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dalam pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman.

Rumus: • TIER = EBIT (Earning Before Interest and Taxes)

Interest Expense

TUJUAN 3

Page 24: ANALISIS KREDIT

Times Interest Earned

• Tahun 2006 : 1962468 = 2.40 kali 816448

Times interest earned tahun 2006 adalah 2.40 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat ditutup 2.40 kali dari laba sebelum bunga dan pajak

• Tahun 2007 : 2876440 = 4.05 kali 710615

Times interest earned tahun 2007 adalah 4.05 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat ditutup 4.05 kali dari laba sebelum bunga dan pajak

TUJUAN 3

Page 25: ANALISIS KREDIT

Times Interest Earned

• Tahun 2008 : 4341476= 3.75 kali 1157562

Times interest earned tahun 2008 adalah 3.75 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat ditutup 3.75 kali dari laba sebelum bunga dan pajak

• Tahun 2009 : 5.004.209 = 3.25 kali 1.541.264Times interest earned tahun 2009 adalah 3.25 kali atau dengan kata lain, biaya bunga dapat ditutup 3.25 kali dari laba sebelum bunga dan pajak

TUJUAN 3

Page 26: ANALISIS KREDIT

Times Interest Earned

2006 2007 2008 20090

0.51

1.52

2.53

3.54

4.5

times interest earned

times interest earned

TUJUAN 3

Tabel 1 Sumber: PT Indofood sukses makmur. Tbk

Page 27: ANALISIS KREDIT

KESIMPULANNo Jenis Ratio 2007 standar

Industri2008 standar

Industri2009 standar

Industri

1 2 3

Debt to Asset RatioDebt to Equity RatioTimes Interest Earned

63% 261% 4.05 kali

58% 107%

5,26 kali

67% 308% 3.75 kali

53% 46%

6,07 kali

61% 245% 3.25 kali

53% 986%

5,4 kali

Page 28: ANALISIS KREDIT

Kesimpulan• Dari hasil uraian di atas Maka kami dapat mengambil kesimpulan

bahwa PT Indofood Sukses Makmur Tbk periode 2006-2009 dapat dikatakan insolvable, karena dapt dilihat dari beberapa Indikatornya

1. Debt to total asset ratio PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki rasio DAR yang melebihi 50% sementara ukuran umum yang dipakai untuk mengetahi apakah perusahaan tersebut solvabel atau tidak yaitu 50% dan dibiayai dengan utang melebihi rata-rata industri.

Page 29: ANALISIS KREDIT

2. Debt to total equity ratio Rasio rata-rata industri untuk debt to equity ratio tahun 2006-2009 di atas rata-rata industri. 3. Times Interest Earned Ratio Dilihat dari trend tahun ke tahun, TIER terus mengalami penurunan menunjukkan menurunya kemampuan perusahaan untuk membayar bunga dan biaya lainnya dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dilihat dari rata-rata industri, rasio TIER selalu dibawah rata-rata Industri yang dinilai kurang baik.

Page 30: ANALISIS KREDIT