PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK...

7
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan Ketua STTN BA TAN Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN lalan Babarsari KP 6101 YKBB Yogyakarta 55281 Tip: 0274489716, Fax: 0274 489715 Email: [email protected] Abstrak PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR. Pendidikan Ahli Teknologi nuklir dengan keputusan Dirjen Dikti No. 1640/D/O/86 mendapatkan ijin operasional. Kemudian dengan Keputusan Presiden No. 71 tahun 2001 tentang berdirinya Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir untuk meningkatkan PATN dari Diploma III berubah menjadi Diploma IV Dilanjut dengan Keputusan Kepala BATAN No. 360/KA/VII/2001 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, dan dikuatkan dengan Keputusan Kepala BATAN No. 542/KA/XI/2002 tentang Statuta STTN. Dengan mengikuti peraturan Kepres, Dikti dan Batan, STTN telah mendapatkan Akreditasi BAN PT dengan Peringkat B, pada Prodi Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi dan Elektromekanika melalui Keputusan BAN PT No. 006/BAN-PT/Ak-IV/XI dan Keputusan Kepala BATAN dimana STTN telah memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu SB 77 - 0001.80 : 2005 / SNI - 9001 - 2001. Dalam perannya STTN mengikuti pembelajaran : Iptek nuklir untuk Energi dan Iptek Nuklir Untuk 1ndustri, dikarenakan PLTN di Indonesia belum ada maka pembelajaran difokuskan Iptek Nuklir untuk Industri. Kata kunci : STTN, iptek nuklir, energi, industri, Keppress, Dikti, BATAN. Abstract PLAY THE ROLE OF PoINT - NNEA FOR PREPARING OF NUCLEAR ENGINEERING TECHNOLOGY HUMAN RESOURCES. Polytechnic of Nuclear Tecnology ( PoNT ) with agreed Operational by Directur General Higher Education No. 1640/D/O/86, And than with Presidential Decree No 71 years 2001 Poly technic Institute of Nuclear Technology ( PoINT) for increasing of Diplome III programme to Diplome IV programme. Furthermore with agreed of Head of National Nuclear Energy AgencyNo. 360/KA/VII/2001 facing toward Organitation and Arrangement System. Follow with the law and regulaty Presidential Decree, Directur Jenderal of Higher Educationand Head of National Nuclear Energy Agency, Polytechnic Institute of Nuclear Technology have been obtain AhTeditation of National Accritation Board-Higher Education ( NAB-HE) with range B in Nuclear Technochemistly, Electronics-Intrumentation and Electromecanics programme studi with agreed of NAB-HE No. 006/BAN-PT/AK-IV/XI and with Agreed of Head of National Nuclear Energy Agency that PoINT have been fulfil of prerequirement in Quality Controle SB 77 - 0001.80 : 2005 / SNI - 9001 - 2001. In the play the role of PoINT wioth education: Nuclear Technology for Energy and Nuclear Technology for Indust/y, because NPP in Indonesia is not ready, the education focus for nuclear technology for industri. Keywords: PoINT, Nuclear Technology, Energy, Industly, Presinditial Decree, NNEA. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 14 Kris Tri Basuki

Transcript of PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK...

Page 1: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR

Kris Tri BasukiMantan Ketua STTN BA TAN

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN lalan Babarsari KP 6101 YKBB Yogyakarta 55281Tip: 0274489716, Fax: 0274 489715

Email: [email protected]

Abstrak

PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR. Pendidikan Ahli Teknologinuklir dengan keputusan Dirjen Dikti No. 1640/D/O/86 mendapatkan ijin operasional. Kemudian denganKeputusan Presiden No. 71 tahun 2001 tentang berdirinya Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir untukmeningkatkan PATN dari Diploma III berubah menjadi Diploma IV Dilanjut dengan Keputusan KepalaBATAN No. 360/KA/VII/2001 ten tang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir, dandikuatkan dengan Keputusan Kepala BATAN No. 542/KA/XI/2002 tentang Statuta STTN. Dengan mengikutiperaturan Kepres, Dikti dan Batan, STTN telah mendapatkan Akreditasi BAN PT dengan Peringkat B, padaProdi Teknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi dan Elektromekanika melalui Keputusan BAN PT No.006/BAN-PT/Ak-IV/XI dan Keputusan Kepala BATAN dimana STTN telah memenuhi persyaratan SistemManajemen Mutu SB 77 - 0001.80 : 2005 / SNI - 9001 - 2001. Dalam perannya STTN mengikutipembelajaran : Iptek nuklir untuk Energi dan Iptek Nuklir Untuk 1ndustri, dikarenakan PLTN di Indonesiabelum ada maka pembelajaran difokuskan Iptek Nuklir untuk Industri.

Kata kunci : STTN, iptek nuklir, energi, industri, Keppress, Dikti, BATAN.

Abstract

PLAY THE ROLE OF PoINT - NNEA FOR PREPARING OF NUCLEAR ENGINEERING

TECHNOLOGY HUMAN RESOURCES. Polytechnic of Nuclear Tecnology ( PoNT ) with agreedOperational by Directur General Higher Education No. 1640/D/O/86, And than with Presidential Decree No71 years 2001 Poly technic Institute of Nuclear Technology ( PoINT) for increasing of Diplome III

programme to Diplome IV programme. Furthermore with agreed of Head of National Nuclear EnergyAgencyNo. 360/KA/VII/2001 facing toward Organitation and Arrangement System. Follow with the law andregulaty Presidential Decree, Directur Jenderal of Higher Educationand Head of National Nuclear EnergyAgency, Polytechnic Institute of Nuclear Technology have been obtain AhTeditation of National AccritationBoard-Higher Education ( NAB-HE) with range B in Nuclear Technochemistly, Electronics-Intrumentationand Electromecanics programme studi with agreed of NAB-HE No. 006/BAN-PT/AK-IV/XI and with Agreedof Head of National Nuclear Energy Agency that PoINT have been fulfil of prerequirement in QualityControle SB 77 - 0001.80 : 2005 / SNI - 9001 - 2001. In the play the role of PoINT wioth education:Nuclear Technology for Energy and Nuclear Technology for Indust/y, because NPP in Indonesia is notready, the education focus for nuclear technology for industri.

Keywords: PoINT, Nuclear Technology, Energy, Industly, Presinditial Decree, NNEA.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 14 Kris Tri Basuki

Page 2: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

2.

PRINSIP

MISII.

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

PENDAHULUAN

Berdirinya Sekolah Tinggi TeknologiNuklir ( STTN ) dilatarbelakangi atas adanya suatugaga san diperlukannya program diploma bagi parateknisi. Pada awal tahun 1983, gagasan inidikembangkan dengan membentuk Satuan TugasPersiapan Pendidikan Ahli Teknik Nuklirberdasarkan SK Dirjen BATAN No.08/DJI07 11/1983. Mengingat proses untukmelaksanakan tugas tersebut memerlukan waktu,tugas Satgas diperpanjang dengan SK DirjenBATAN No. 81/DJN/1984, diikuti kemudiandengan pembentukan Satuan Tugas pengelolaPendidikan Ahli Teknik Nuklir dengan singkatanPATN di Yogyakarta dibuka dengan resmi olehDirektur Jenderal BATAN, Bapak Ir. Djali Ahimsah.Ijin Operasional dari Dirjen Dikti diperoleh No.I 640/DI0/86 tanggal 15 September 1986.

Peningkatan PATN ( yangmenyelenggarakan Program Diploma III ke bawah )menjadi STTN ( Program Diploma IV), ditujukandalam rangka mencukupi kebutuhan SDM terdidikyang terampil dengan kemampuan teknis danakademis yang lebih baik. Pada bulan Agustus 1999diadakan pertemuan antara BATAN denganDepdiknas ( dahulu Depdikbud ) yang membahasrencana pendirian STTN. Selanjutnya pada tanggal31 Agustus 1999, BATAN mengajukan permohonanpendirian STTN BATAN ke Depdikbud. STTNSATAN dinyatakan layak didirikan denganpersetujuan Depdiknas tanggal 15 Maret 200 I.

Pembukaan Jurusan dan Program Studi (Prodi ) di STTN BATAN yogyakarta dilakukan olehDirektur Jenderal Pendidikan Tinggi pad a tanggal 20Maret 2001 dengan 2 Jurusan dan 3 Program Studi,yaitu Jurusan Teknokimia Nuklir dengan I ProgramStudi Tekno Kimia, dan Jurusan Teknofisika Nuklirdengan 2 Program Studi, yaitu Prodi ElektronikaInstrumentasi dan Prodi Elektromekanik.

Setelah dilakukan pembahasan antaraBATAN dan Kementrian Pendayagunaan AparturNegara ( MENPAN ), akhimya pada tanggal 8 Juni2001 diterbitkan KEPPRES Nomor 71 tahun 2001

ten tang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir.Keputusan ini ditindaklanjuti dengan KeputusanKepala BATAN Nomor 360/KAiVII/200 I ten tangOrganisasi dan Tata kerja STTN, dan KeputusanKepala BATANKepala SATAN Nomor542/KA/XI/2002 tentang Statuta Sekolah TinggiTeknologi Nuklir.

Sadan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi Republik Indonesia ( SAN PT ), melaluiKeputusan BAN PT No. 006/BAN-PT/Ak-IV/XI

menyatakan bahwa Program Studi Diploma-EmpatTeknokimia Nuklir, Elektronika Instrumentasi dan

Elektomekanika, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklirterakreditasi dengan peringkat Akreditasi B.Sertifikasi akreditasi program studi diploma iniberlaku 5 ( lima) tahun, sejak tanggal 9 Nopember2007 sampai dengan 9 Nopember 2012.Selanjutnya

Kepala SATAN dengan Sertifikasi SistemManajemen Mutu memutuskan bahwa STTNSATAN telah memenuhi persyaratan SistemManajemen Mutu SS 77 - 0001.80: 2005 1 SNI 19

9001 - 2001 dalam ruang lingkupPenyelenggaraan Pendidikan Program Diploma IVBidang Nuklir. Sertifikat tersebut diberikan denganmasa berlaku 3 ( Tiga ) tahun, sejak tanggal 04Desember 2009 sampai dengan 03 Desember 2012,dengan Nomor sertifikat 08/PSJMN/SMM/XII/2009.

ORGANISASI

Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Pedoman,Prinsip dan Nilai - nilai.

VISI

STTN memiliki visi : " Penyedia SDM IptekNuklir yang Profesional "

Menyeleggarakan dan mengembangkanpendikan, penelitian, dan pengabdiankepada masyarakat secara profesional danberkelanjutanMembangun dan menerapkan nilai-nilaimoral dan etika akademis

3. Menerapkan dan mengembangkan SistemMutu Terpadu

TUJUAN

Tujuan pendidikan Program Diploma IVSTTN adalah untuk menghasilkan lulusanyang berakhlaq mulia, siap kerja, profesional,dan mandiri yang berjiwa kewirausahaan.

STRATEGI

Untuk melaksanakan mlsmya STTN agardapat mencapai tujuan pendidikan yang telahditetapkan STTN menyelenggarakan danmengembangkan program pendidikan BidangTeknologi Nuklir yang sesuai dengankebutuhan masyarakat.

PEDOMANSegenap sivitas akademika dan karyawanSTTN senantiasa memiliki pedoman, berjiwapionir, bertradisi ilmiah, berorientasi padakebutuhan masyarakat, mengutamakankeselamatan, dan komunikatif.

Kris Tri Basllki 15 Sekolah Tznggi Teknologi NlIklir-BATAN

Page 3: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

Segenap kegiatan di STTN dilaksanakansecara profesional untuk tujuan damai,mengutamakan prinsip keselamatan personelserta keselamatan lingkungan.

NILAI - NILAI

STTN menganut nilai-nilai VIsIOnary,inovatif, excellent, dan accountable,kejujuran, kedisiplinan tanggungiawab,kreatif dan kesetiakawanan.

KEBIJAKAN MUTU DAN SASARAN MUTU

KEBIJAKAN MUTU STTN

Dalam rangka melaksanakan PendidikanProgram Diploma IV Bidang Nuklir, Ketua STTNmenetapkan Kebijakan Mutu sebagai berikut :1. STTN menjamin bahwa pendidikan program

diploma IV yang diselenggarakan, sesuaidengan kebutuhan mahasiswa, instansi,industri, dunia kerja, dan masyarakat,mengutamakan aspek keselamatan, mutuproduk, dan kepuasan pelanggan internalmaupun eksternal, mengikuti perundanganyang berlaku dengan cara melakukanperbaikan berkelanjutan dan menerapkanSistem Manajemen Mutu berdasar acuanyang standar.

2. STTN menjamin bahwa semua personelyang terlibatdalam setiap kegiatanmemahamidokumentasi mutu dan

menerapkan kebijakan dan prosedur didalampekerjaan,

3. Ketua STTN bertanggungiawab ataspenerapan Sistem Manajemen Mutu STTN

SASARAN MUTU

Sasaran Mutu STTN ditampilkan pada tabel1 sebagai berikut :

Tabel 1. : Sasaran Mutu STTNTarget

Minimal 3 : I

2 Lulusan sesuaiMinimal 80 %

3

Minimal 80 %4

Minimal 3,005

lulus SIBMinimal 80 %

6 INilai TOEFL lulusan minimal 450 (I

Minimal 80 %

7 IRata - rala kehadiran Dosen Teori /1

Minimal 80 %

8

Nilai Kinetja Dosen (dari Mhs 30%,Minimal 80 %

kehadiran 50% dan Penyerahan Nilai )9 KarvallmiahDosentetap1Minimal 80 %

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

KOMPETENSI

Agar organisasi dapat berjalan sesuaidengan amanat yang tertuang dalam KEPPRESNomor 71 tahun tentang pendirian Sekolah TinggiTeknologi Nuklir dan keputusan Kepala BATANNomor 3601KA!VII/2001 tentang organisasidan TataKerja STTN, serta Keputusan KepaIa BATANNomor 542/KA/XI/2002 tentang Statuta SekolahTinggi Teknologi Nuklir, maka STTN memfokuskanarah organisasi dengan kompetensi serta harapanpeluan kerja kepada lulusannya seperti ditampilkanpada tabel 2 sebagai berikut :Tabel 2. Program Studi, Kompetensi, dan PeluangK'

Prooram Studi KompetensiPeluanu KerjaTeknokimia

I.Proses Kimia I.Batan I2.

ProsesKimiaBappeten IRadiasi

ESDM3.

Analisis Kimia 2.Kemenlrian4.

ProteksiradiasiI Lembagadan

aplikasiT.3.BUMNNuklir

bidang4.Industri

industri5.Wirausaha

5.Pengelolaan

bahan bakar danlingkunl!3nElektronika

I.AplikasiNuklirII.Satan IIstrumentasi

Reaktor Bappeten I2. Aplikasi Medis

ESDM

3. Aplikasi Industri

2.Kementrian4.

Proteksiradiasidan I LembagaaplikasiT.

3.BUMN

Nuklir bidang industri

4.Industri5.

W ira usa ha

ElektromekanikaI.Mekanik I. BatanI

2.Elektro Bappelen I

3.Instrumentasi ESDM

Elektromekanik2. Kementrian

4.

Proteksi radiasi clan I Lembagaaplikasi

T.Nuklir 3. BUMN

bidang industri

4. Industri5. Wirnusaha

STAF PENGAJAR

Pada saat ini, jumlah dosen tetap STTNsebanyak 31 orang, yang terdiri dari 2 orangberpendidikan S3, 4 orang sedang menempuhprogram S3, 13 orang berpendidikan S2, 6 orangsedang menempuh program S2, 6 orangberpendidikan S 1 / DIY.

Ke 31 Dosen tetap tersebut semuanyamerupakan alumni MIPA atau Fakultas Teknik dan90 % nya berbasis pendidikan NukIir, 25 % dosenSTTN merupakan alumni Perguruan Tinggi dari luarNegeri ( Jepang, Perancis, Inggris, Pakistan dll ).Selain didukung oleh 31 orang dosen dosen tetap,STTN juga didukung dosen tidak tetap dari PTBN ­Serpong, PTAPB Yogyakarta, UGM, UNY, UIN,Untuk kelancaran administrasi STTN didukung 33tenaga administrasi.

PERKEMBANGAN JUMLAH ALUMNI STTN

Dalam perkembangannya dari tahun 1989alumni STTN dapan dilihat pada tabel 3 dibawah ini

Sekolah Jinggi Teknologi Nuklir-BATAN 16 Kris Tri Basuki

Page 4: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VIIYOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

Tabel 3. Perkembangan JumIah Alumni-WISUDA JURUSANJUMLAHTEMPAT

BEKERJATKNTFN BATANLUAR

1989

15122727-1990

7142121-1991

-151515-1992

20163636-1993

-36 3635I1995

II193030-1996

15274231II1997

-31 311417

1999

20234343-2001

-20 2020-2002

234366615

2003

-18 1818-2005

4053936132

2006

1839573621

2007

2325482820

2008

1443 571245

2009

3039691851

2010

36781146108

2011

4891139322

Wisuda 1419 Sep19 Sep

Sep 2011

20112011

Catatan :

I. Wisuda angkatan 1989 sid angkatan 2002program Diploma III

2. Wisuda angkatan 2003 Program DiplomaIV dan tahun2004 tidak ada wisuda

3. Wisuda tahun 2011 pada tanggal 14September 20 II dan data alumni dicatatpada tanggaI 19 September 2011

PEMANFAATAN IPTEK NUKLIR DIINDONESIALandasan Filosofis

Kegiatan Litbang Iptek Nuklir di Indonesiadilaksanakan untuk mendukung pencapaian visimenghasilkan teknologi berkeselamatan handal yangmampu menjawab berbagai tantangan dankebutuhan masyarakat di berbagai bidang sehinggadapat memicu dan memacu kesejahteraanmasyarakat. Kegiatan litbang tersebut dilaksanakanberdasarkan 3 (tiga) Landasan Filosofis, yaitu :1. IPTEK NUKLIR UNTUK TUJUAN

DAMAI. Kegiatan Penelitian dan pemanfaatanteknologi nuklir di Indonesia diarahkan untuktujuan peningkatan kesejahteraan masyarakatdan sarna sekali tidak akan digunakan untuktujuan untuk membuat persenjataan.

2. KESELAMATAN DAN KEAM ANAN

HARUS SELALU DIUTAMAKAN. Prinsippenggunaan teknologi nuklir adalahmengutamakan keselamatan danmengoptimalkan manfaat. Oleh karena itu,penguasaan teknologi nuklir diarahkan untukdapat menguasai teknologi setinggi-tingginyadan menekan resiko sekecil-kecilnya baikterhadap pekerja maupun masyarakat

3. "DEMAND DRIVEN" DAN

"STAKEHOLDER SA TlSFA CTlON".Pemanfaatan teknologi nuklir diarahkansebesar-besamya bagi peningkatankesejahteraan masyarakat, terutama untukpeningkatan ketahanan pangan, energi, danmemperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.Selain itu, penggunaan tenaga nuklirdiuapayakan juga untuk menjamin kondisilingkungan tetap bersih dan lestari.

Pemanfaatan IPTEK Nuklir non Energi diIndonesia

Pengembangan Teknologi Nuklir di IndonesiaSeperti telah disampaikan sebelumnya, Penelitiandan pengembangan (Iitbang) teknologi nuklir diIndonesia dilaksanakan sesuai visi pengembanganIptek untuk mampu menjawab berbagai kebutuhanbangsa. Saat ini litbang nuklir meliputi berbagaisektor yang menyentuh kebutuhan masyarakat, yaitupangan, air, kesehatan, industri dan energi.

Penerapan dalam Bidang PanganDalam Bidang Pangan, Penggunaan teknologi nuklirdiarahkan untuk meningkatkan produktivitas usaha­usaha di bidang pertanian dan perkebunan, karenahat tersebut merupakan bidang usaha dari sekitar 80% penduduk Indonesia dan kebutuhan utama.Hasil yang telah dicapai adalah penciptaan bibitunggul tanaman padi 16 varietas, kedelai 6 varietas,kacang hijau I varietas dan kapas I varietas.Tanaman lain yang sedang dikembangkan adalahtanaman sorgum (cantel) dan gandum. Benih unggulpadi dan kedelai BATAN sudah tersebar di 23propinsi dan sangat disenangi masyarakat karenamemiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap hamadan penyakit, lebih genjah. Beberapa varietas yangtelah banyak dimanfaatkan masyarakat diantaranyaMira-I, Diah Suci dan Bestari. Hingga tahun 2009tercatat telah lebih dari 2 juta hektar sawah yangmenggunakan varietas unggul padi hasil litbangIptek nuklir di seluruh Indonesia.Selain tanaman padi yang bisa ditanam di seluruhwilayah Indonesia, BATAN juga mengembangkanvarietas unggul padi lokal yang memiliki sifatkhusus, seperti rasanya pulen dan memiliki aromayang wangi. Dan penelitian tersebut pad a tahun20 I 0 melalui kerjasama dengan PemerintahKabupaten Cianjur dan PT. Sang Hyang Sri telahdihasilkan varietas Pandan Putri yang merupakanketurunan dari Van etas Pandan Wangi.Dalam Bidang Petemakan, Penggunaan suplemenpakan untuk temak sapi dan kambing yang kayadengan nutrisi temyata bisa meningkatkanproduktivitas daging dan susu. Dengan teknik nuklirtelah diciptakan berbagai ramuan suplemen yangsangat efektif untuk peningkatan produktivitas

Kris Tri Basuki 17 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Page 5: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

temak, yaitu urea molases multinutrient blok(UMMB/permen sap i), suplemen pakan multinutrien(SPM) dan suplemen pakan komplit. Produk tersebutterus disosialisasikan kepada para petani bersamaandengan sosialisasi benih unggul tanaman.Capaian lain dalam bidang petemakan adalahHormon Methyl Testoteron untuk penjantanan ikan,KIT Radio Immuno Assay (KIT RIA) untukpeningkatan kualitas kesehatan dan reproduksitemak serta Vaksin Koksivet Supra 95 untukmengatasi penyakit koksidiosis pad a temak ayam.Dengan meningkatkan pengetahuan para petaniterhadap teknologi benih unggul dan suplemenpakan, maka para petani menjadi memilki altematifpenghasilan lain selain dari bertani. PenggunaansupIemen pakan bisa mempercepat prosespenggemukan ternak.Menggunakan teknologi suplemen pakan ternak,BATAN bekerja sarna dengan PemerintahKabupaten Tanah Laut dan Universitas LambungMangkurat (Un lam) Kalimantan Selatan telahmembangun Pusat Pelatihan Pertanian danPetemakan Terpadu. Saat ini Pusat Pelatihan sudahefektif melakukan pembinaan dan pelatihan terhadappara petani dan peternak di wilayah KabupatenTanah Laut dan daerah-daerah di sekitamya.Selain melakukan pelatihan tentang teknologipertanian dan peternakan, pusat pelatihan ini jugatelah mengembangkan pakan supIemen sendiridengan berbasis pad a teknologi BATAN dan jugamengembangkan kompos organik dari kotoranternak dan produksi yogurt dari hasil pemerahansusu ternak peliharaannya.Pola penerapan hasil litbang 1ptek nuklir untukmendukung kegiatan masyarakat dan memunculkankemandirian dalam pemanfaatan teknologi tersebutjuga terus dikembangkan di berbagai daerah melaluiProgram Pemanfaatan Hasil Litbang Iptek Nuklir(PHLIN).

Penerapan dalam Pell!~awetan MakanallTeknologi nuklir juga dapat berkontribusi dalambidang pangan, khususnya dalam proses pengawetanpasca panen atau produksi. Teknik nuklir dapatdimanfaatkan untuk pengolahan pasca panenterhadap produk-produk perkebunan dan pertanian,serta hasil perikanan. Terutama terhadap komoditasbahan ekspor yang memerlukan persyaratan kualiastinggi, seperti umbi-umbian, bahan obat, bahanjamu, udang, paha kodok, tuna dB. Radiasi jugadapat digunakan untuk pengawetan makanan siapsaji, buah dan sayuran segar.Keunggulan penggunaan radiasi dibandingkandengan bahan pengawet adalah:

Tidak meninggalkan residu yangmembahayakan kesehatanDiproses pada suhu kamar

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

Pengawetan dilakukan sudah dalamkemasan

Produk yang sudah diawetkan dapatdisimpan pada suhu kamar

Penerapan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air• Air merupakan kebutuhan pokok bagi

setiap makhluk hidup, baik untuk minum,sebagai sarana pembersih, maupun untukkebutuhan pertanian. Teknologi nuklirdapat digunakan untuk mencari kandunganair tanah, terutama di daerah yang seringmengalami sulit air (kekeringan). Denganteknik tersebut BATAN telah membantu

masyarakat mengadakan air bersih untukdaerah-daerah yang sering mengalamikekeringan, yaitu di Madura, NusaTenggara Timur dan Barat, Klaten, Jepara,Magelang dan Gunung Kidu\.

• Khususnya di Gunung Kidul air bersihdiperoleh dari aliran sungai bawah tanahyang memang ban yak terdapat di wilayahtersebut. Untuk mengangkat air dari bawahtanah ke permukaan adalah dengan caramembendung muara aliran dan membuatsistem pembangkit listrik dari tenaga air.Tenaga listrik yang dihasilkan digunakanuntuk memompa air ke permukaan,sehingga untuk mendapatkan air di ataspermukaan masyarakat tidak memerlukanbiaya.

Penerapall dalam Bidang KesehatanDalam bidang kesehatan, Teknologi nuklirdapat digunakan untuk pemeriksaan fungsiorgan tubuh, pemeriksaan kesehatan danpenyembuhan terhadap penyakit. Untukmelakukan pemeriksaan kesehatan danpenyembuhan penyakit paramedismemerlukan peralatan untuk memudahkanhasil analisis dan menetapkan tindak lanjutdalam penyembuhan penyakit. Terkaitdengan hal itu, BATAN sudahmemproduksi berbagai peralatan yangdibutuhkan.

Berbagai produk radiosiotop danradiofarmaka diproduksi untuk memenuhikebutuhan rumah sakit yang memilikifasilitas kedokteran nuklir. Khususnyaunsur radioaktif untuk penyembuhandigunakan untuk penyakit tumor ataukanker yang masih sulit disembuhkanapabila hanya dengan operasi ataupengangkatan.Kerja sarna riset dan penguasaan teknologidi bidang kedokteran nuklir terus dibinaBATAN dengan berbagai rumah sakit untuk

Sekolah linggi Teknologi NlIklir-BATAN 18 Kris Tri Basllki

Page 6: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VIIYOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

meningkatkan kemampuan dalammenangani penyakit-penyakit yang masihsulit disembuhkan dengan teknikkonvensional.

Penerapan dalam Bidan2 IndustriDalam bidang industri, Radiasi dapatdigunakan untuk mengetahui kondisi cacatatau kerusakan terhadap berbagai peralatanatau mesin proses industri, seperti untukmengetahui cacat atau kerusakan bodipesawat terbang, cacat las, cor atausambungan logam, pengujian columnscanning dan lain-lain.Tidak hanya dari bahan logam, konstruksibangunan juga dapat diuji dengan radiasiuntuk mengetahui apakah kualitaskonstruksinya baik atau tidak. Teknik inipemah dilakukan untuk menguji konstruksibangunan setelah tertimpa gempa bumiyang besar di Aceh dan Sumatera Barat.

Peran Ener2i Nuklir untuk Kemaiuan Ban2sadan Ne2ara

Bangsa dan Negara Indonesia sebagai bangsayang "besar", tidak lepas dari permasalahankemajuan perkembangan Bangsa dan Negara.Salah satu permasalahan nasional yang sangatberhubungan dengan kemajuan bangsa adalahketersediaan energi. Energi memegangperanan penting dalam mendukungperkembangan bangsa dalam semua bidangkehidupan. Dengan ketidak tersediaan energiyang cukup, maka perkembangan kehidupansuatu bangsa akan tersendat, sebaliknyadengan ketersediaan energi yang cukup, akanmendukung kemajuan bangsa dan negarasecara cepat.Dalam bidang Energi, Tenaga nuklir sangatpotensial digunakan untuk pembangkit listrik.Sifat dari tenaga nuklir adalah dapatmembangkitkan daya listrik dengan kapasitasbesar, ramah lingkungan dan ekonomis.Bahan baku tenaga nuklir untuk pembangkitlistrik (PLTN) masih sangat melimpah dandapat dilakukan daur ulang terhadap bahanbekasnya. Dengan semakin menipisnya bahanbakar fosil, seperti minyak dan batubarauntuk pembangkit listrik maka pemerintahsudah merencakan untuk menggunakan PLTNsebagi solusi dalam memenuhi kebutuhanlistrik untuk pembangunan nasional di mas amendatang.Pengalaman pengoperasian PLTN di beberapanegara seperti Amerika Serikat, Inggris,Jepang, Korea dan India telah memberikankontribusi yang besar dalam memenuhi

kebutuhan listriknya. Saat ini pengoperasianPLTN di negara Perancis telahmenyumbangkan hampir 80 % dari seluruhkebutuhan listrik nasionalnya, bahkankelebihan listriknya telah diekspor.Pengoperasian PLTN juga sangat berperandalam mengurangi pelepasan emisi gas buangke udara yang dapat mengakibatkanperubahan iklim dan pemanasan global.Pemilihan Calon lokasi PLTN dilaksanakan

berdasarkan persyaratan khusus, dimanalokasi tersebut haruslah memiliki struktur

geologi yang kuat, berada di dekat laut,jumlah populasi sedikit, jauh dari pengaruhgempa, tsunami dan lain-lain serta tentu sajadapat diterima oleh masyarakat sekitar.Selain pengembangan penguasaan teknologiPLTN, Litbang iptek nuklir dalam bidangenergi juga diarahkan pada beberapa fokuskegiatan lain, yaitu :

Penggunaan teknik nuklir untukeksplorasi dan manajemen sumber panasbumi/geothermal (di Sibayak, Kamojangdan Lahendong) serta mikro-hidro (darisungai bawah tanah) di Bribin, GunungKidul, DIY.Introduksi penggunaan Mesin BerkasElektron (MBE) dalam mereduksi polusiudara (gas SOx dan NOx) daripembangkit listrik fosil.Litbang di bidang Fuel-Cell dan bahanbakar (Hidrogen).

Biofuel (bio-diesel-/bioethanol), mutationbreeding untuk mendapatkan tanamanpenghasil bio-diesel non eadible sertasweet-sorghum untuk bioethanol.

KESIMPULAN

1. Peran STTN dalam penyedia SDM IPTEKNuklir sudah dimulai sejak tahun 1986.

2. Pendidikan di STTN diarahkan untuk

memenuhi kebutuhan industri, tanpamengurangi kurikulum Iptek nuklir untukEnergi.

3. Penerimaan mahasiswa baru hanya padaprogram serapan lulusan STTN diduniakerja dalam dan luar negri, sambil merawatSDM PLTN khususnya

DAFTAR PUSTAKA

1. Keputusan Direktur Jenderal Badan TenagaAtom Nasional No 08/OJI071V1983 tentangSatuan Tugas Persiapan Pendidikan AhliTeknik Nuklir tahun 1983.

2. Keputusan Direktur Jenderal BadanTenaga Atom Nasional No 81/OJN/1984tentang Satuan Tugas PengelolaanPendidikan Ahli Teknik Nuklir tahun 1984.

Kris Tri Basuki 19 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

Page 7: PERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIRdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/1978-0176-2011-014.pdfPERAN STTN BATAN UNTUK PENYEDIA SDM IPTEK NUKLIR Kris Tri Basuki Mantan

3. Keputusan Direktur Jenderal PendidikanTinggi No. 1640/D/O/86 tentang IjinOperasional Pendidikan Ahli Teknik Nuklirtahun 1986.

4. Keputusan Presiden No. 71 talmn 2001tentang Pend irian Sekolah Tinggi TeknologiNuklir tahun 200l.

5. Keputusan Kepala Badan Tenaga NuklirNasional No. 3601KANII/2001 ten tangOrganisasi dan Tata Verja Sekolah TinggiTeknologi Nuklir tahun 200l.

6. Keputusan Kepala Badan Tenaga NuklirNasional No. 542/KA/XI/2002 tentangStatuta Sekolah Tinggi Teknologi Nuklirtahun 2002

7. Keputusan Badan Akreditasi NasionalPerguruan Tinggi Republik Indonesia No.006/BAN-PT/Ak-IV/XI tentang ProdiTeknokimia Nuklir, Elektronika

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 20

SEMINAR NASIONALSDM TEKNOLOGI NUKLIR VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011ISSN 1978-0176

Instrumentasi dan Elektromekanika, STTNdengan Peringkat B tahun 2007.

8. UU No 17 tahun 2007 tentang RPJPN 2005- 2025

9. UU No. 30 tahun 2007 ten tang Energi Mix2005 - 2025.

10. Keputusan Kepala BATAN memenuhipersyaratan Sistem Manajemen Mutu SB77 - 0001.80 : 2005 1 SNI - 9001 - 2001

tentang Penyelenggaraan PendidikanProgram Diploma IV Bidang Nuklir, tahun2009

11. Keputusan Ketua STTN No.225/STTN/X/2009 tentang PedomanAkademik Sekolah Tinggi Teknologi Nuklirtahun 2009

12. Keputusan Ketua STTN No.039/STTN/IV 12010 tentang RencanaStrategis Sekolah Tinggi Teknologi Nuklirtahun 2010 - 2014

Kris Tri Basuki