Peran Sosial Media Sebagai Kampanye Edukasi Masyarakat ...
Transcript of Peran Sosial Media Sebagai Kampanye Edukasi Masyarakat ...
Peran Sosial Media Sebagai Kampanye Edukasi Masyarakat Terhadap Covid-19
Ari Dwi Prasetio 1, Asriningati 2, Atinna Nurkamila Intan Bahtiar3, Aprillia Tirtasari4
Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang 1, Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang 2,
Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Semarang 3, Pendidikan Teknik Bangunan,
Universitas Negeri Semarang 4
Email : [email protected]
Dosen Pembimbing : Wulansari prasetyaningtyas s. Pd.,M.pd
Email : [email protected]
Abstract During the Covid 19 pandemic, which is being experienced at a time like this, it is very necessary to need
innovation regarding community service programs. With the existing limitations Semarang state universities
designed an innovation regarding community service programs aimed at helping the community in a
pandemic situation like this, the dedication innovation produced by UNNES is a joint field work against
Covid 19. One of the work programs of the Collective Community Service Program Against Covid -19,
namely exploring public education about COVID-19 through social media. The use of social media plays
an important role in the KKN process during the pandemic. The results of this educational campaign through
social media show that social media in Indonesia can act as teachers who are able to educate the public. In
addition, social media can play a role as public health service education, directing the public to their website
and landing page for the latest and reliable information related to COVID-19; market innovative services
such as health care social funding services; posting related case information, photos, and results (with
permission) related to COVID-19 to educate the public; and provide support among Indonesian citizens in
the face of the COVID-19 pandemic.
Keywords : Public Education, COVID-19 Pandemic, and Social Media
Abstrak
Pada masa pandemi covid 19 yang sedang dialami pada saat seperti ini sangat perlu memerlukan
inovasi mengenai progam-progam pengabdian kepada masyarakat. Dengan keterbatasan yang ada
universitas negeri semarang merancang sebuah inovasi mengenai progam pengabdian kepada masyarakat
yang ditujukan membantu masyarakat pada situasi pandemi seperti ini, inovasi pengabdian yang di hasilkan
oleh unnes yaitu Kuliah Kerja Nyata bersama melawan Covid 19. Salah satu program kerja dari KKN
Bersama Melawan Covid-19 yaitu mengeksplorasi tentang edukasi masyarakat terhadap COVID-19 melalui
media sosial. Penggunaan media sosial sangat berperan penting dalam proses KKN dimasa pandemi. Hasil
dari kampanye edukasi melalui media sosial ini menunjukan bahwa media sosial di Indonesia dapat
bertindak sebagai guru yang mampu mengedukasi masyarakat. Selain itu media sosial mampu berperan
sebagai pendidikan layanan kesehatan masyarakat, mengarahkan masyarakat ke situs web dan halaman
arahan mereka untuk informasi terkait COVID-19 terbaru dan terpercaya; memasarkan layanan inovatif
seperti layanan dana sosial perawatan kesehatan; posting terkait informasi kasus, foto, dan hasil (dengan izin)
yang berkaitan dengan COVID-19 untuk mengedukasi masyarakat; dan memberikan dukungan antar warga
negara Indonesia dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Kata Kunci : Edukasi Masyarakat, Pandemi COVID-19, dan Media Sosial
Pendahuluan
Program pengabdian yang di lakukan
oleh para mahasiswa Universitas Negeri
Semarang di wujudkan dalam sebuah program
yaitu Kuliah Kerja Nyata dengan fokus
kegiatannya adalah Bersama Melawan Covid di
mana kegiatan tersebut mengenai berbagai media
edukasi yang berisi berbagai informasi yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimasa
pandemi dengan segala keterbatasan yang ada.
Media edukasi yang dilakukan adalah
penyampaian informasi mengenai COVID-19,
PSBB, new normal, physcal distancing. Edukasi
tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat
dikarenakan pada masa pandemi seperti ini
sangat dibutuhkan peran nyata dari mahasiswa
untuk bisa memberikan informasi dengan
memanfaatkan media sosial. Dalam masa
pandemi seperti ini tentunya sangat di perlukan
inovasi diantaranya memberikan edukasi
terhadap masyarakat mengenai pencegahan,
penanganan, serta informasi terkait COVID-19
lainnya.
Komunikasi media massa dalam hal ini
adalah media sosial, merupakan komponen
mendasar dari banyak strategi promosi kesehatan
yang dirancang untuk mengubah perilaku risiko
kesehatan. Media sosial memiliki kapasitas untuk
menjangkau dan mempengaruhi jutaan orang
Indonesia secara bersamaan. Kekuatan media
yang paling jelas terletak pada jumlah individu
yang dapat mereka jangkau. Media sosial dapat
mempengaruhi perilaku individu dan nilai nilai
komunitas yang turut mendukung lingkungan dan
individu sehingga diperlukan untuk
mempertahankan kebiasaan atas perubahan
perilaku untuk sadar kesehatan.
Media sosial telah menjadi salah satu
media untuk edukasi, dimulai dari banyaknya
informasi dan peluang terjadinya interaksi serta
arahan untuk menuju pengembangan informasi
kedalam tautan lain. Hal tersebut menandakan
bahwa selain keterkaitannya sebagai media
hiburan, media sosial dapat dijadikan sebagai
alternatif sumber jawaban untuk pertanyaan
keseharian, termasuk info dan pertanyaan tentang
COVID-19.
Metode
Kegiatan ini dilakukan dalam program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan
pada periode bulan Juli - Agustus 2020. Kegiatan
dan program-program kerja dilakukan dengan
bertemu secara daring dan juga langsung. Salah
satu metode pada program kerja daring yaitu
menggunakan media sosial sebagai sarana
edukasi. Sedangkan program kerja langsung
menggunakan metode tatap muka dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu
kegiatan juga dilakukan secara daring melalui
kampanye edukasi terkait COVID-19 dengan
memanfaatkan sosial media.
Batasan kampanye edukasi terletak pada
cakupan media sosial yang dipilih, yaitu
Instagram dan Whatsapps. Data disajikan secara
deskriptif-analitis untuk membahas tentang
edukasi masyarakat terhadap COVID-19 melalui
media sosial dan budaya yang ada di dalamnya.
Lebih lanjut, kegiatan ini turut mengidentifikasi
bagaimana media mempengaruhi masyarakat dan
dengan melibatkan komunikasi media massa
dalam strategi untuk meningkatkan kesadaran
tentang usaha penanganan dan pencegahan
COVID-19. Diharapkan kegiatan ini dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai
COVID-19.
Hasil dan Pembahasan
Kampanye media edukasi mahasiswa
KKN terkait COVID-19 dilaksanakan melalui
media sosial selama Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Program kerja ini dilakukan sebagai upaya untuk
membantu warga dan masyarakat pengguna
media sosial memahami informasi terkait
COVID-19. Beberapa media edukasi yang
disebarluaskan melalui media sosial yaitu :
1. Media Edukasi Mengenai Covid-19
Gambar 1. Poster mengenai Covid-19
Menurut WHO COVID-19 disebabkan
oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru
dari coronavirus (kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus
Corona menyebabkan infeksi pernapasan ringan
sampai sedang, seperti flu, atau infeksi sistem
pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.
COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke
manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini
juga bisa menular dari manusia ke manusia.
Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah
(droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
bersin atau batuk memegang mulut, hidung, atau
mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah
menyentuh benda yang terkena droplet penderita
COVID-19. Kontak jarak dekat (kurang dari 2
meter) dengan penderita COVID-19 tanpa
mengenakan masker.
Gambar 2. Poster mengenai gejala umum,
penyebab, penularan dan pencegahan Covid-19
CDC dan WHO menyatakan COVID-19
juga bisa menular melalui aerosol (partikel zat di
udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya
terjadi dalam prosedur medis tertentu,
seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap
lendir, dan pemberian obat hirup
melalui nebulizer. Faktor Risiko COVID-19
COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja,
tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan
fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu
hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan
orang yang daya tahan tubuhnya lemah,
seperti penderita kanker. Karena mudah menular,
penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19.
Oleh karena itu, tenaga medis dan orang yang
melakukan kontak dengan pasien COVID-19
perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).
Gejala COVID-19 Gejala awal infeksi
COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan,
dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang
dan sembuh atau malah memberat. Penderita
dengan gejala yang berat bisa mengalami demam
tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di
atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
COVID-19. Secara umum, ada 3 gejala umum
yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
COVID-19, yaitu: Demam (suhu tubuh di atas
38°C),Batuk kering dan sesak napas. Selain gejala
di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang
terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi
COVID-19, yaitu: Mudah lelah,nyeri otot,
nyeri dada, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual
atau muntah, diare, pilek atau hidung tersumbat,
menggigil, bersin-bersin, hilangnya kemampuan
mengecap rasa atau mencium bau gejala COVID-
19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu
setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya.
Untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut
merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan
rapid test atau PCR.
Pada beberapa penderita, COVID-19
dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Orang yang sudah terkonfirmasi positif COVID-
19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak
mengalami gejala disebut sebagai kasus
konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa
menularkan COVID-19 ke orang.
2. Media Edukasi Physical Distancing
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
telah mulai menggunakan istilah physical
distancing atau jarak fisik sebagai cara untuk
menghindari penyebaran virus corona lebih luas.
Langkah ini disebut sebagai "arah yang tepat"
oleh para ahli. Penyebaran virus corona baru ini
tergolong cepat dan telah menjangkit ratusan
negara. Berbagai kebijakan pun dilakukan oleh
setiap negara yang mengonfirmasi COVID-19 di
negaranya, mulai dari penutupan bandara hingga
pemberlakuan pembatasan terhadap pergerakan
warganya.
Gambar 3. Poster mengenai physical distancing
Langkah ini tidak berarti bahwa secara
sosial, seseorang harus memutuskan hubungan
dan komunikasi dengan orang yang dicintai atau
dari keluarganya. "Saat ini, berkat teknlogi yang
telah maju, kita dapat tetap terhubung dengan
berbagai cara tanpa benar-benar berada dalam
ruangan yang sama dengan orang-orang lain
secara fisik," kata ahli epidemiologi WHO Maria
Van Kerkhove pada 20 Maret lalu. Maria
mengatakan, WHO mengubah istilah dengan
jarak fisik atau physical distancing secara sengaja
karena ingin agar orang-orang tetap terhubung.
Maria mengatakan, WHO mengubah
istilah dengan jarak fisik atau physical distancing
secara sengaja karena ingin agar orang-orang
tetap terhubung. Virus corona diketahui
penyebaran utamanya melalui tetesan
pernapasan, terutama saat orang yang terinfeksi
batuk atau bersin. Oleh karena itu, menjaga jarak
fisik yang aman dianjurkan untuk mengurangi
penularan.
WHO merekomendasikan menjaga jarak
lebih dari 1 meter dari orang lain. Sementara,
beberapa pakar kesehatan menyarankan untuk
menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang
lain. Sejumlah langkah dapat diambil untuk
meningkatkan ruang fisik antara orang-orang,
termasuk tinggal di rumah lebih banyak, bekerja
dari rumah jika mungkin, membatasi tamu di
rumah, menghindari pertemuan besar dan
transportasi umum. " Social distancing atau jarak
sosial terdengar seperti orang-orang harus
berhenti berkomunikasi satu sama lain.
Sebaliknya, kita harus menjaga sebanyak
mungkin komunitas yang dapat dijaga selama
melakukan physical distancing atau jarak fisik,"
kata Profesor Sosiologi di Universitas Stanford
AS Jeremy Freese sebagaimana dikutip Al
Jazeera. Freese menambahkan, jarak fisik
diperlukan untuk melindungi kondisi fisik semua
orang, tetapi kesehatan mental juga penting. Oleh
karena itu, isolasi sosial tidak baik untuk
kesehatan mental manusia sebagai makhluk
sosial.
3. Media Edukasi Pembuatan
Handsanitizer
Kebiasaan mencuci tangan dianggap
sepele namun jika tidak dilakukan secara rutin dan
tepat akan mengganggu kesehatan manusia.
Mencuci tangan merupakan salah satu langkah
untuk menghentikan penyabaran kuman dan
virus kepada orang lain. Mencuci tangan dengan
sabun dapat menghilangkan kuman dan virus dari
tangan. Kuman dapat masuk ke dalam makanan
atau minuman ketika kita sedang menyiapkan atau
memakan makanan, selain itu kuman dari tangan
dapat menyebar kepermukaan meja, mainan lalu
berpindah ke tangan orang lain. Menghilangkan
kuman dari tangan membantu mencegah
terjadinya penyebaran virus corona, mencegah
diare dan infeksi pernapasan, serta mencegah
infeksi pada kulit dan mata. Tidak mencuci tangan
dapat mebahayakan keselamatan anak-anak di
seluruh dunia, kurang lebih 1,8 juta anak-anak
dibawah usia 5 tahun meninggal setiap tahunnya
akibat penyakit diare dan pneumonia.
Penyakit tersebut sering ditangani dengan
pemberian antibiotika yang tidak perlu (overuse),
sehingga jika kita membiasakan mencuci tangan
maka akan mengurangi jumlah antibiotika yang
digunakan secara berlebihan dan mengurangi
terjadinya resistensi antibiotika.
Kegiatan mencuci tangan tidak hanya
dapat dilakukan menggunakan air bersih saja,
tetapi juga dapat menggunakan hand sanitizer.
Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan
yang memiliki kemampuan antibakteri dalam
menghambat hingga membunuh bakteri
(Retnosari dan Isdiartuti, 2006). Menurut Diana
(2012) terdapat dua hand sanitizer yaitu hand
sanitizer gel dan hand sanitizer spray. Hand
sanitizer gel merupakan pembersih tangan
berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan
atau menghilangkan kuman pada tangan,
mengandung bahan aktif alkohol 60%. Hand
sanitizer spray merupakan pembersih tangan
berbentuk spray untuk membersihkan atau
menghilangkan kuman pada tangan yang
mengandung bahan aktif irgasan DP 300 : 0,1%
dan alkohol 60%. Penelitian Diana (2012)
menyatakan, hand sanitizer yang berbentuk cair
atau spray lebih efektif dibandingkan hand
sanitizer gel dalam menurunkan angka kuman
pada tangan.
Dalam kegiatan ini, masyarakat diberikan
edukasi cuci tangan yang dilaksanakan secara
luring dan melakukan pembuatan poster dan koten
yang akan dibagikan melalui media sosial yaitu
Instagram.
Gambar 4. Langkah-langkah membuat
handsainitaizer
4. Media Edukasi Pembuatan Disinfektan
Disinfektan merupakan yang umumnya
dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, atau
alkohol yang bertujuan untuk membunuh bakteri,
virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya
lainnya yang terdapat pada ruangan atau
permukaan benda mati. Disinfektan biasanya
digunakan untuk membersihkan permukaan
benda-benda yang paling sering disentuk oleh
banyak orang. Misalnya, gagang pintu, keran
wastafel, meja, kursi, lemari dan lain-lain.
Disinfektan lebih efektif dalam mencegah
timbulnya bakteri dan mikroorganisme pada
permukaan benda mati apapun, yang menjadi
perantara paparan infeksi virus dan bakteri
berbahaya. Hal ini karena disinfektan mempunyai
konsentrasi biosida yang tinggi.
Gambar 5. Poster cara pembuatan disinfektan
Kegiatan edukasi pembuatan disinfektan
ini dilakukan dengan tujuan mencegah
penyebaran virus corona baru atau COVID-19
yang tengah mewabah di Iindonesia. Selain
menjaga daya tahan tubuh juga kebersihan diri,
menjaga kebersihan lingkungan juga penting
dilakukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan penggunaan disinfektan sebagai
pembasmi berbagai virus dan bakteri di sekitar
kita, termasuk corona virus.
5. Media Edukasi PSBB
Pada kondisi pengendalian dan
penanganan COVID-19, diberlakukan
pelonggaran kegiatan sosial ekonomi yang
disebut PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). PSBB ini diberlakukan secara bertahap
dengan tetap mengikuti prinsip dan protokol
kesehatan. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa
kembali produktif, sehat, dan aman dalam
beraktivitas di era new normal.
Gambar 6. Poster media edukasi PSBB
Kurangnya edukasi mengenai PSBB
menyebabkan masyarakat mengabaikan prinsip
dan protokol kesehatan. Media edukasi PSBB ini
dapat membantu menambah pengetahuan
masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-
19.
6. Sosialisasi PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat
dibutuhkan di masa pandemi COVID-19.
Kebiasaan berperilaku bersih dan menjaga tubuh
tetap sehat dapat menguatkan imunitas tubuh
sehingga tubuh tidak mudah terdampak berbagai
jenis penyakit. Oleh karena itu program kerja ini
dipilih untuk tetap mengingatkan masyarakat
akan pentingnya kebersihan dan kesehatan.
Program kerja ini dilakukan dengan cara
membagikan poster mengenai PHBS ke media
sosial Instagram dan Whatsapps.
Gambar 7. Poster mengenai PHBS
Gambar 8. Sosialisasi PHBS melalui Whatsapp
Group
Simpulan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Bersama
Melawan Corona (KKN BMC 2020)
Universitas Negeri Semarang (UNNES) sangat
perlu untuk dilaksanakan, terutama pada
masyarakat desa, masyarakat lanjut usia, serta
anak- anak. Masyarakat sangat berpotensi untuk
menularkan virus tersebut ketika melakukan
kegiatan rutin setiap hari. Program-program lebih
banyak diberikan secara daring atau secara online
melalui media sosial dibandingkan terjun https://manado.tribunnews.com/2020/04/04/3
langsung bertatap muka kepada masyarakat.
Edukasi- edukasi yang diberikan dalam program
ini dapat memberi manfaat ataupun minimal
memberikan pengetahuan kepada masyarakat
mengenai pentingnya mengkonsumsi buah dan
sayur secara rutin, langkah cuci tangan yang tepat
serta pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap
hari. Program edukasi baik melalui Whatsapps
Group ataupun melalui Instagram yang telah
dilakukan disesuaikan dengan kondisi
masyarakat setempat dan media sosial yang
banyak diakses oleh pengguna internet pada
umumnya, sehingga manfaat program akan tepat
sasaran.
Daftar Pustaka
Aditya. “Gubernur Jawa Timur Terbitkan Surat
Edaran Pencegahan Dan Penyebaran
Covid 19.” Headline.Co.Id. Last modified
2020. Accessed May 6, 2020.
https://www.headline.co.id/5816/gubern
ur-jawa-timur-terbitkan-surat-edaran-
pencegahan-dan-penyebaran-covid-19/.
Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat
Indonesia dalam Menghadapi Pandemi
Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga
Kesejahteraan Jiwa," Salam: Jurnal Sosial
dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).
https://www.covid19.go.id/kampanye/materi-
edukasi-baru/
0-gambar-poster-covid-19-atau-virus-
corona-yang-cocokdibagikan-untuk-
bahan-edukasi-di-medsos?page=4
Irianingsih, Endang Tri, Bani Sudardi, and Wakit
Abdullah Rais. “Pengaruh Era Media Baru
Dan Terjadinya Chaos Identitas.” Haluan
Sastra Budaya 2, no. 1 (2018): 60.
Kemkes. “Tentang Novel Coronavirus (NCOV).”
Last modified 2020. Accessed April 3,
2020.
https://www.kemkes.go.id/resources/do
wnload/info-terkini/COVID19/TENTANG
NOVEL CORONAVIRUS.pdf.
Mardiana, M. (2019). Pengaruh Media Sosial
Terhadap Tingkat Pidana Narkotika di
Sulawesi Tenggara. Communicatus: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 2(2), 101–108.
https://doi.org/10.15575/cjik.v2i2.3659
Nisa, N. K. (2015). Strategi Kreatif Iklan Layanan
Masyarakat (Ilm) Dalam Pemasaran Sosial.
Strategi Kreatif Iklan Layanan Masyarakat
(Ilm) Dalam Pemasaran Sosial, 4(2), 158–
164.
Zahrotunnimah. “Langkah Taktis Pemerintah
Daerah Dalam Pencegahan Penyebaran
Virus Corona Covid-19 Di Indonesia.”
Salam7, no. 3 (2020): 247–260.
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/sala
m/article/view/15103.
PELAKSANAAN PENANAMAN SAWI DAN BAYAM DENGAN SISTEM
HIDROPONIK DAN PEMBERIAN NUTRISI AB MIX
“Muh Hanif Rosyid Noor (3601417007), Ria Krisnawati (3401417013), Yuli
Putri Lestari (5101417032), Bella Dwi Widyaningrum (7101417259)”
Prodi Pendidikan IPS (FIS), Pendidikan Sosiologi dan Antropologi (FIS)
Pendidikan Teknik Bangunan (FT), Pendidikan Ekonomi Koperasi (FE)
Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang memiliki sektor pertanian
yang besar, sudah seharusnya memberikan kontribusi
kepada masyarakatnya. Namun, perkembangan jaman
yang tidak bisa dipungkiri menyebabkan lahan untuk
pertanian semakin berkurang. Sistem hidroponik adalah
salah satu solusi alternatif di bidang pertanian, sebab tidak
menggunakan lahan yang banyak. Desa Kalibening,
Kelurahan Kalibening, RT 01/RW 01, Kecamatan Tingkir,
Kota Salatiga, adalah salah satu lokasi yang digunakan
dalam penamanan sawi dan bayam. Selain itu, dalam
pelaksanaan hidroponik pada sayuran sawi dan bayam
juga ditambahkan nutrisi AB MIX yang sekiranya dapat
meningkatkan kualitas dari sayuran tersebut. Program ini
dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat desa Kalibening, memperdayakan masyarakat
agar memiliki inovasi dalam bidang pertanian,
memberikan pengetahuan terkait hidroponik dan
memberikan alterantif sebagai solusi terkait pemanfaatan
lahan.
Kata Kunci: Hidroponik, Sayuran Sawi dan Bayar,
Nutrisi AB Mix
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang
kaya akan sumber daya alamnya.
Menurut Kementerian Agraria dan
Tata Ruang (ATR) bersama Badan
Pusat Statistik (BPS) juga telah
mengumumkan luas lahan pertanian
tahun 2018 yang jumlahnya berbeda
dengan data Kementerian tahun
2016. Data luas lahan pertanian dari
Kementan tahun 2016 adalah 8,1 juta
hektare. Hal tersebut tidak salah jika
Indonesia disebut negara agraris.
Banyaknya potensi di sektor
pertanian menjadi salah satu hal yang
penting untuk dikembangkan dengan
berbagai cara. Namun, tidak sedikit
pada sektor pertanian di era sekarang
mengalami berbagai masalah.
Perkembangan jaman yang semakin
kompleks menjadikan lahan untuk
pertanian semakin berkurang. Hal
yang tidak bisa dipungkiri lagi, maka
seseorang harus bisa membuat suatu
inovasi pertanian agar tetap terjaga
salah satunya dengan sistem
hidroponik.
Menurut Izzuddin (dalam
Surahma Asti Mulasari, 2018)
Hidroponik adalah suatu metode
bercocok tanam tanpa menggunakan
media tanah, melainkan dengan
menggunakan larutan mineral
bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain
sebagai pengganti media tanah.
Sistem hidpronik salah satu solusi
sistem pertanian yang membutuhkan
lahan yang tidak banyak dan bisa
diterapkan di lahan yang minim
seperti dipekarangan. Tanaman
hidroponik bisa dilakukan secara
kecil-kecilan di rumah sebagai suatu
hobi ataupun secara besar-besaran
dengan tujuan komersial. Budidaya
tanaman ini tidak memerlukan lahan
yang luas, bisa juga dilakukan di
pekarangan atau di teras rumah.
Perawatan hidroponik ini sangat
mudah, karena tumbuhan, tanaman
atau sayur-sayuran dapat tumbuh
dengan mudah tanpa menggunakan
tanah, hanya dengan talang air,
botol-botol kemasan yang sudah
tidak terpakai dan juga bisa
memanfaatkan barang-barang yang
sudah tidak diperlukan seperti ember,
baskom dan sebagainya (Satya dkk,
2017).
Pada sistem hidroponik dapat
digunakan berbagai macam
tanamanan/sayuran salah satunya
adalah sayuran Sawi dan Bayam.
Menurut wikipedia, Sawi adalah
sekelompok tumbuhan dari marga
Brassica yang dimanfaatkan daun
atau bunganya sebagai bahan pangan
(sayuran), baik segar maupun diolah.
Sawi mencakup beberapa spesies
Brassica yang kadang-kadang mirip
satu sama lain. Sedangkan Bayam
(Amaranthus) adalah tumbuhan atau
sayuaran hijau biasa yang ditanam
untuk dikonsumsi dalam pemenuhan
kebutuhan pokok. Tumbuahan ini
dikenal sumber zat besi dan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kedua sayuran tersebut sangat cocok
dan tepat untuk ditanam dengan
sitem hidpronik, apalagi kedua
sayuran tersebut menjadi salah satu
kebutuhan rumah tangga.
Agar sistem penanaman
hidroponik pada sayuran sawi dan
bayam memiliki kualitas yang baik
maka perlunya penambahan suatu
zat, yakni nutrisi AB MIX. Nutrisi
hidroponik AB Mix merupakan
nutrisi hidroponik yang populer
digunakan untuk budidaya
hidroponik. AB Mix merupakan
campuran antara pupuk A dan pupuk
B. Pupuk A mengandung unsur
kalium sedangkan pupuk B
mengandung sulfat dan fosfat. Ketiga
unsur ini tidak boleh dicampur dalam
keadaan pekat agar tidak
menimbulkan endapan. Dengan
adanya sistem hidroponik dengan
penambahan nutrisi AB MIX
diharapkan dapat membantu
masyarakat agar memiliki kualitas
sawi dan bayam yang lebih baik.
Khususnya bagi masyarakat di Desa
Kalibening Kelurahan Kalibening
RT 01 RW 01 Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga. Tujuan diadakan
program ini adalah memperdayakan
masyarakat agar memiliki inovasi
dalam bidang pertanian, memberikan
pengetahuan terkait hidroponik dan
memberikan alternatif sebagai solusi
terkait pemanfaatan lahan.
METODE PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan pada
saat KKN BMC Universitas
Negeri Semarang 2020.
Dilaksanakan di Desa
Kalibening, Kelurahan
Kalibening, RT 01/RW 01,
Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga.
2. Alat dan Bahan
1. Benih kangkung atau sawi
2. Baskom
3. Ceting
4. Air
5. AB MIX
6. Kain flanel
3. Cara Penanaman
Mempersiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan
Kemudian siapkan
baskom yang berisi
larutan air dan AB MIX
sebagai nutrisi tanaman.
Letakkan kain flanel
yang seukuran dengan
ceting.
Taruhlah ceting ke dalam
lingkaran baskom.
Taburkan bibit bayam di
atas kain flanel tersebut
Letakkan bibit hidroponik di
daerah yang memiliki
pencahayaan sinar matahari.
HASIL DAN PEMABAHASAN
Hasil pada kegiatan ini adalah
sebuah inovasi tanaman hidropronik
pada sayuran sawi dan bayam.
Dengan adanya sistem ini diharapkan
dapat memberikan suatu alternatif
kepada masyarakat khususnya warga
Desa Kalibening, RT 01/RW 01 Kota
Salatiga. Mengingat semakin kesini
lahan untuk pertanian semakin
berkurang. Sistem ini juga sangat
cocok bagi masyarakat yang
sekiranya memiliki banyak kegiatan.
Sebab dalam pelaksanaan sistem ini
sangat mudah dan tidak
membutuhkan waktu yang banyak.
Kemudian, keunggulan dari
nutrisi hidroponik AB Mix ini adalah
terdapat pada kelengkapan unsur
haranya, sedangkan kekurangannya
adalah dapat meyebabkan tanaman
terbakar bila diberikan pada tanaman
dalam dosis yang terlalu banyak
(berlebihan).
Proses berkembangnya
tanaman bayam hidroponik dapat
diamati mulai seminggu bibit akan
bertumbuh menjadi bibit berukuran
kecil. Agar bayam dapat bertumbuh
dengan baik rajinlah untuk tahap
perawatan setiap 2/3 hari. Apabila
volume air berkurang maka
tambahkan dengan campuran nutrisi
AB MIX. Tanaman bayam
hidroponik dapat dipanen sekitar
umur 20-30 hari.
Keberlanjutan
Diharapakan dengan adanya
program kerja ini dapat memberikan
suatu inovasi baru kemudian dapat
memiliki keberlanjutan baik untuk
jangka pendek, menengah dan
panjang. Untuk jangka pendek dapat
memberikan pengetahuan terkait
inovasi baru untuk masyarakat
khususnya pada penanamana, jangka
menengah diharapkan dapat
dijadikan alternatif untuk kebutuhan
sehari-hari tanpa memerlukan biaya
pengeluaran yang mahal, dan jangka
panjangnya diharapkan sistem
hidrponik ini bisa digunakan sebagai
usaha masyarakat.
KESIMPULAN
Simpulan
Dari hasil kegiatan proram kerja
pelaksanaan penanaman sawi dan
bayam dengan sistem hidroponik dan
pemberian nutri AB MIX maka dapat
disimpulkan bahwa
1. Sistem ini akan memberikan
pengetahuan baru terkai
inovasi pertanian pada
masyarakat di desa
Kalibening, Kelurahan
Kalibening, RT 01/RW 01,
Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga.
2. Memiliki manfaat baik
jangka pendek, menengah
dan panjang.
3. Sistem ini tidak memakan
lahan dan waktu yang
banyak. Hal itu bisa dijadikan
alterantif solusi kepada
masyarakat bagi ingin
bercocok tanam.
Saran
Program ini diharapkan dapat
dikembangkan lebih baik lagi
khususnya dalam aspek kesehatan,
dan perlu pengawasan yang rutin.
Ucapan Terima Kasih
Tanpa adanya kerjasama
yang baik maka program ini tidak
akan berjalan dengan lancar. Maka
dari itu penulis mengucapkan
terimakasih pada masyarakat
Kalibening, Kelurahan Kalibening,
RT 01/RW 01, Kecamatan Tingkir,
Kota Salatiga, kepala desa/lurah, dan
tokoh masyarakat serta pihak yang
mendukung lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(ATR) bersama Badan Pusat
Statistik (BPS). 2018.
Mardina, Vivi, dkk. 2019. Sosialisasi
Sistem Penanaman
Hidroponik Limbah Tebu di
Gampong Sidorejo, Langsa,
Aceh. Jurnal Ilmiah
Pengabdian kepada
Masyarakat. Juni 2019, Vol
5 (2): 135-140. ISSN 2460-
8572, EISSN 2461-095X
Mulasari, Surahma Asti. 2018.
Penerapan Teknologi Tepat
Guna (Penanaman
Hidroponik enggunakan
Media Tanam) Bagi
Masyarakat Sosrowiajyan
Yogyakarta. Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi
Hasil Pengabdian kepada
Masyarakat. Vol. 2, No 3,
desember 2018, Hal 425-
430.
Phina, Devi, dkk. 2014. Laporan
Praktikum Hidroponik
Budidaya Sawi. Institut
Pertanian Bogor.
Utama, Hadiana Satria, dkk. 2006
Perancangan dan
Implementasi Sistem
Otomatisasi Pemeliharaan
Tanaman Hidroponik.
TELSA Jurnal Teknik
Elektro. Vol. 8 No. 1, 1 – 4.
Wikipedia. Definisi Bayam dan
Sawi. Diakses di
https://min.wikipedia.org/wi
ki/Bayam , pada tanggal 25
Agustus 2020.