PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

188
PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA TULIS AL-QUR’AN (Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang) Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: Annisa Fauziah NIM. 08310856 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ) JAKARTA 2015 M

Transcript of PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

Page 1: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS BACA TULIS AL-QUR’AN

(Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan Tangerang)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Annisa Fauziah

NIM. 08310856

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ)

JAKARTA

2015 M

Page 2: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS BACA TULIS AL-QUR’AN

(Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan Tangerang)

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Annisa Fauziah

NIM. 08310856

Pembimbing

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QURAN (IIQ)

JAKARTA

2015 M

Page 3: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan

Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an (Studi Kasus di Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang)” yang disusun oleh

Annisa Fauziah dengan Nomor Induk Mahasiswa 08310856

telah melalui proses bimbingan dengan baik dan dinilai oleh

pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diujikan di

sidang Munaqasyah.

Pembimbing

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Tanggal: 2015

Page 4: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan

Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an (Studi Kasus di Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang)” yang disusun oleh

Annisa Fauziah dengan Nomor Induk Mahasiswa 08310856

telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 31 Agustus

2015. Skripsi telah di terima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

Jakarta, 31 Agustus 2015

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Wasmini Yuyun Siti Zaenab, S.Pd.I

Penguji I Penguji II

Dr.KH.Ahmad Fathoni, Lc.M.Ag Dr.KH.Ahmad Fudhaili, M.Ag

Pembimbing

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Page 5: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Annisa Fauziah

NIM : 08310856

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 07 Maret 1988

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peran Perempuan

Dalam Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an (Studi

Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan

Tangerang)” adalah benar-benar asli karya saya kecuali

kutipan-kutipan yang telah disebutkan. Kesalahan dan

kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung

jawab saya

Jakarta, 28 Juli 2015

Annisa Fauziah

Page 6: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

iv

MOTTO

“Sebaik-baiknya orang diantara kamu adalah orang yang

mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”. (HR.

Bukhari).

Page 7: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

v

PERSEMBAHAN

Untuk Kedua Orangtua dan Suamiku tercinta, serta untuk

saudara-saudaraku tersayang.

Page 8: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, Dzat

yang telah memberikan rahmat, melimpahkan berbagai nikmat

dan karunia-Nya, khususnya kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Peran

Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-

Qur’an (Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan Tangerang)”.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, juga kepada

segenap keluarga, para sahabat, serta umat beliau diakhir

zaman ini. Amin. Penulis sangat menyadari adanya bantuan

dari berbagai pihak, baik berupa do’a, dukungan, motivasi,

kritik, dan saran selama penyelesaian skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis

ucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

membantu, baik berupa moril maupun materil, terutama

kepada:

Page 9: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

vii

1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Ibu

Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo MA.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an

(IIQ) Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing, Ibu Dr.

Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag, yang dengan

kesabaran dan ketelatenan beliau bersedia

memberikan pengarahan, bimbingan, wawasan

keilmuan yang sangat berharga bagi penulis,

meskipun dalam kesibukan beliau yang sangat

padat, tetapi masih bersedia meluangkan waktunya

untuk penulis. Sehingga sangat memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Tarbiyah IIQ

Jakarta, yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis, selama penulis berada

di bangku perkuliahan.

4. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah IIQ Jakarta, ibu

Wasmini dan ibu Yuyun Siti Zaenab, S.Pd.I, yang

telah membantu proses penulisan skripsi ini dari

awal sampai akhir.

5. Ayahanda Majuk dan Ibunda tercinta Hj. Rokoyah,

yang senantiasa mendidik, memberikan dukungan

Page 10: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

viii

serta do’a untuk penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Suami tercinta, Abang Heriyanto yang senantiasa

mencurahkan perhatian, kasih sayang, memotivasi,

mendo’akan, membantu mengurus segalanya tanpa

mengenal lelah, terimakasih atas segala

pengorbanan dan kesetiaan yang telah diberikan,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Kakak tersayang Fitria dan Maryati yang telah

banyak membantu dan memberikan dukungan serta

doa sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Bapak Ajat Sudrajat, ibu Elsi, dan Sdr. Ahmad

Madih, yang telah membantu penulis, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Sahabat-sahabatku angkatan 2008, yang sama-sama

menempuh pendidikan program S1 di IIQ Jakarta,

terutama kepada Dewi Maharani, Ibu Rahmi Pujiati,

Rosiana, Nur Husna, yang telah memberikan

informasi, motivasi dan do’a dalam penulisan

skripsi ini.

10. Para sahabat, saudara, dan berbagai pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

Page 11: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

ix

selalu mendukung dan mendoakan sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan.

Kepada semua yang telah disebutkan di atas, penulis

tidak dapat memberikan sesuatu yang berarti. Hanya doa yang

dapat penulis panjatkan, semoga Allah SWT membalas semua

kebaikan, yang telah diberikan baik berupa bantuan,

penjelasan, dukungan dan do`a. Semoga Allah SWT senantiasa

memberikan keberkahan, kesehatan, keselamatan, dan

lindunganNya baik di dunia maupun di akhirat

Terakhir, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

jauh dari sempurna. Kritik dan saran membangun sangat

diharapkan, semoga penelitian ini menjadi salah satu bagian

kecil yang dapat memberikan sumbangan bagi kemajuan

pendidikan anak bangsa.

Amin Ya Robbal `alamin.

Jakarta, 28 Juli 2015

Penulis

Page 12: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBINGi

LEMBAR PENGESAHANii

PERNYATAAN PENULISiii

MOTTO DAN PERSEMBAHANiv

KATA PENGANTARv

DAFTAR ISIviii

DAFTAR TABELx

ABSTRAKSIxiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 5

G. Tinjauan Pustaka 6

H. Hipotesis Penelitian 8

I. Sistematika Penulisan 8

J.

Page 13: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xi

BAB II KERANGKA TEORI

A. Peran Perempuan

1. Pengertian Perempuan10

2. Karakteristik Perempuan12

3. Penciptaan Perempuan20

4. Kedudukan Perempuan dalam Islam26

5. Peran Perempuan dalam Islam39

B. Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an41

2. Keutamaan Al-Qur’an44

3. Adab Pengajar dan Pelajar Al-Qur’an48

4. Adab Membaca dan Berinteraksi dengan

Al-Qur’an52

5. Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-

Qur’an60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian62

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian62

C. Variabel Penelitian63

D. Populasi dan Sampel64

E. Teknik Pengumpulan Data65

F. Prosedur Penelitian66

Page 14: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xii

G. Teknik Analisa Data67

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi70

B. Deskripsi Data73

C. Analisis Data88

D. Interpretasi Data90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan92

B. Saran92

DAFTAR PUSTAKA94

LAMPIRAN

Page 15: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Variabel Penelitian63

Tabel 2 Interpretasi Korelasi68

Tabel 3 Sarana dan Prasarana72

Tabel 4 Struktur Organisasi Majelis Taklim Nurul Fitri

Kreo

Larangan73

Tabel 5 Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Dalam

Mengajarkan

Kaum Ibu Baca Tulis Al-Qur’an74

Tabel 6 Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an dalam

Memberikan

Motivasi Belajar Kepada Kaum Ibu74

Tabel 7 Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Untuk

Bersikap Tenang

Dan Sabar Dalam Menghadapi Kaum Ibu Yang

Kurang Pandai.. 75

Tabel 8 Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Dalam

Menyampaikan Pesan/Informasi/Materi

Pelajaran75

Page 16: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xiv

Tabel 9 Tentang Kepekaan Guru Al-Qur’an Terhadap

Kebutuhan Dan

Kondisi Kaum Ibu Dalam Belajar Al-Qur’an 76

Tabel 10 Tentang Sikap Guru Al-Qur’an Dalam Menerima

Masukan

Dan Saran 76

Tabel 11 Tentang Sikap Guru Al-Qur’an Terhadap kaum Ibu

Yang Belum Mengerti Pelajaran77

Tabel 12 Tentang Guru Al-Qur’an Dapat Menjadi Figur

Teladan

Yang Baik Bagi Kaum Ibu77

Tabel 13 Tentang Peran Guru Al-Qur’an Telah Banyak

Membantu

Kaum Ibu Dalam Belajar Baca Tulis Al-Qur’an78

Tabel 14 Tentang Latar Belakang Pendidikan Guru Al-

Qur’an78

Tabel 15 Nilai (Skor) Peran Perempuan Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan79

Page 17: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xv

Tabel 16 Tentang Tujuan Kaum Ibu Mempelajari Baca Tulis

Al-Qur’an80

Tabel 17 Tentang Perasaan Kaum Ibu Setelah Mengikuti

Pelajaran

Baca Tulis Al-Qur’an81

Tabel 18 Tentang Mempraktekkan Kaidah Ilmu Tajwid

Dalam

Membaca Al-Qur’an81

Tabel 19 Tentang Sikap Kaum Ibu Ketika Guru Al-Qur’an

Memberikan Tugas82

Tabel 20 Tentang Kesulitan Kaum Ibu Dalam Memahami

Kaidah Ilmu Tajwid82

Tabel 21 Tentang Kesulitan Kaum Ibu Ketika Evaluasi Baca

Tulis

Al-Qur’an Dilakukan83

Tabel 22 Tentang Kemampuan Kaum Ibu Membaca Al-

Qur’an Sesuai

Page 18: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xvi

Dengan Kaidah Ilmu Tajwid83

Tabel 23 Tentang Kemampuan Kaum Ibu Menulis Al-

Qur’an84

Tabel 24 Tentang Kemampuan Kaum Ibu Menyebutkan

Hukum Tajwid

Dalam Bacaan Al-Qur’an84

Tabel 25 Tentang Kemampuan Kaum Ibu Menyebutkan

Hukum Tajwid

Yang Terdapat Pada surat Al-Baqarah Ayat 5

(Lima85

Tabel 26 Nilai (Skor) Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-

Qur’an

Kaum Ibu Majelis Taklim Nurul Fitri85

Tabel 27 Nilai Angket Peran Perempuan (Variabel X) dan

Peningkatan

Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an (Variabel Y86

Page 19: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xvii

Tabel 28 Korelasi Antara Variabel X (Peran Perempuan)

Dan

Variabel Y (Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-

Qur’an88

Page 20: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xviii

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Peran Perempuan Dalam

Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an (Studi Kasus di

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang)”,

dilakukan dengan latar belakang permasalahan yaitu masih

banyak orang Islam khususnya perempuan yang belum bisa

membaca dan menulis Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an

merupakan pedoman hidup bagi umat manusia. Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo, Larangan, Tangerang, merupakan salah satu

tempat khususnya bagi kaum ibu untuk belajar membaca dan

menulis Al-Qur’an, dengan tujuan agar kaum ibu di daerah

tersebut dapat membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik

dan benar. Objek dalam penelitian ini adalah kaum ibu Majelis

Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang yang seluruhnya

berjumlah 30 orang. Melalui penelitian ini penulis ingin

mengetahui hubungan antara peran perempuan dengan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur’an di Majelis Taklim

Nurul Fitri. Seberapa besar pengaruh hubungan antara peran

perempuan dengan peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur’an

di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

metode penelitian deskriptif korelasional. Teknik pengumpulan

datanya dengan wawancara, angket, dan dokumentasi. Adapun

teknik analisis datanya menggunakan korelasional Product

moment.

Dari hasil penelitian penulis memperoleh hasil analisis

data penelitian yang menunjukkan nilai koefisien korelasi

sebesar (0,232). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara peran perempuan

dengan peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur’an. Hal tersebut

Page 21: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

xix

menunjukkan hubungan antara peran perempuan dengan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur’an di Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang berada pada tingkat yang

rendah atau lemah.

Kata Kunci: Peran Perempuan, Peningkatan Kualitas Baca

Tulis Al-Qur’an

Page 22: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan

untuk seluruh umat manusia, yang berbeda latar belakang

baik ras, adat, budaya, bahasa, dan lain-lain. Al-Qur‟an

menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia.

Menerangkan segala sesuatu secara rinci untuk dapat

dijadikan pegangan hidup bagi kaum beriman, dalam

menyelesaikan berbagai problem kehidupan.

Menurut M. Quraish Shihab bahwa “Al-Qur‟an

adalah kalam (firman) Allah yang sekaligus merupakan

mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

dalam bahasa Arab, yang sampai kepada umat manusia

dengan cara al-tawattur (langsung dari Nabi Muhammad

SAW kepada orang banyak), yang kemudian termaktub

dalam bentuk mushaf, dimulai dari surat Al-Fatihah dan

ditutup dengan An-Nas”.1

1 M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulumul Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2008), Cet. Ke-VIII, h. 39.

Page 23: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

2

Begitu pentingnya Al-Qur‟an dalam kehidupan umat

manusia khususnya umat muslim, sudah seharusnya kita

mempelajari serta memahami isi kandungan Al-Qur‟an.

Agar Al-Qur‟an benar-benar dapat berfungsi sebagai

petunjuk dan pedoman hidup bagi kehidupan.

Dalam buku yang berbeda M. Quraish Shihab

menjelaskan bahwa “Al-Qur‟an merupakan petunjuk-Nya

yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai-

nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian

berbagai problem hidup. Apabila dihayati dan diamalkan

akan menjadi pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah kepada

realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan

ketentraman hidup pribadi dan masyarakat”2

Allah berfirman:

2 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an: Tafsir Tematik atas

Berbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 2007), h.19.

Page 24: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

3

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca

Kitab Allah (meneliti isinya, sehingga pekerjaannya

itu menjadi ciri dan tanda bagi mereka), dan

mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian

rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka,

dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka

itu mengharapkan perniagaan yang tidak merugi,

agar Allah menyampaikan kepada mereka karunia-

Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyayang”. (QS. Fathir[35]: 29-30).

Nabi Muhammad SAW. bersabda:

Page 25: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

4

Hajjaj bin Minhal menyampaikan kepada kami dari

syu‟bah, dari Alqamah bin Marstad yang

mengatakan, aku mendengar dari sa‟d bin Ubaidah,

dari Abu Abdurrahman as-Sulaimi, dari Utsman

bahwa Nabi saw. bersabda, “Orang terbaik di

antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-

Qur‟an dan mengajarkannya.” Sa‟d bin Ubaidah

berkata,”Abu Abdurrahman as-Sulaimi mengajarkan

Al-Qur‟an kepada orang-orang semenjak masa

kekhalifahan Utsman hingga masa Hajjaj. Abu

Abdurrahman berkata, „hadits itu yang telah

membuat betah duduk di tempat dudukku ini (untuk

mengajarkan Al-Qur‟an).” (HR. al-Bukhari).3

Memperhatikan makna ayat dan hadits di atas,

terlihat jelas bahwa begitu pentingnya setiap umat muslim

untuk dapat membaca dan memahami kandungan Al-

Qur‟an, serta akan lebih baik lagi untuk dapat

menghafalnya. Karena Al-Qur‟an merupakan sumber dari

segala sumber ajaran Islam, rujukan utama dari segala

rujukan, basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan,

maka sudah seharusnya jika kita mengaku sebagai seorang

muslim, untuk dapat menguasai dan mendalami Al-Qur‟an.

Fenomena yang belakangan ini terjadi di masyarakat

muslim, terasa semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al-

3 Imam al-Bukhâri, Shahîh al-Bukhâr, juz 6, Kitab Fadhâil Al-

Qur‟an, Bab Khoirukum Man Ta‟allam Al-Qur‟an wa „Allamahu, h. 192,

Hadis nomor 5027.

Page 26: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

5

Qur‟an. Hal ini disebabkan karena munculnya berbagai

produk sains dan teknologi serta derasnya arus budaya

asing yang banyak menggeser minat untuk belajar

membaca Al-Qur‟an. Faktanya masih banyak orang Islam

khususnya kaum perempuan yang belum bisa membaca dan

menulis ayat-ayat Al-Qur‟an.

Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan, karena

perempuan mempunyai peran sangat strategis dalam

pendidikan anak. Terkait dengan peran tersebut, kehadiran

perempuan sangat dibutuhkan, khususnya dalam

pengajaran Al-Qur‟an terutama di majelis-majelis taklim

dekat tempat tinggal mereka. Masyarakat kita, khususnya

kaum ibu akan sangat terbantu dalam belajar Al-Qur‟an

dengan hadirnya peran perempuan yang notabene lebih

banyak kita temukan dalam menghadiri dan belajar Al-

Qur‟an di majelis-majelis taklim.

Dalam Islam perempuan di samping perannya dalam

keluarga dan pendidikan anak, juga mempunyai peran di

dalam masyarakat dan lingkungan. Jika perempuan adalah

seorang yang ahli dalam ilmu Agama, maka wajib baginya

untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum

perempuan lainnya. Sebelum perempuan mengajar, maka

terlebih dahulu harus difasilitasi belajar. Oleh karena itu,

Page 27: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

6

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo, Larangan, Tangerang,

dibentuk untuk dapat memfasilitasi perempuan khususnya

kaum ibu di daerah tersebut, agar dapat belajar membaca

dan menulis Al-Qur‟an.

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo, Larangan,

Tangerang, merupakan salah satu tempat khususnya bagi

kaum ibu untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur‟an.

Dengan tujuan agar kaum ibu di daerah tersebut dapat

membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Majelis Taklim Nurul Fitri dibentuk pada tanggal 25 Juli

2010, oleh Ibu Hj. Rokoyah selaku Ketua sekaligus

pengajar Al-Qur‟an di majelis taklim tersebut. Majelis

Taklim Nurul Fitri bertempat di kediaman ibu Hj. Rokoyah,

tepatnya di jalan Chairil Anwar, Gang Swakarsa, No. 83

Rt. 004 Rw. 03, Kreo, Larangan, Tangerang. Pada awalnya

jumlah kaum ibu yang belajar Al-Qur‟an di majlis taklim

tersebut hanya sekitar 7 orang, namun seiring berjalannya

waktu serta semangat yang kuat dari kaum ibu untuk dapat

membaca dan menulis Al-Qur‟an, maka jumlah kaum ibu

yang belajar Al-Qur‟an di Majelis Taklim Nurul Fitri

jumlahnya semakin meningkat, yaitu berjumlah 30 orang.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis akan

meneliti sejauh mana Majelis Taklim Nurul Fitri berhasil

Page 28: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

7

memberikan pembelajaran Al-Qur‟an kepada masyarakat

khususnya perempuan. Penelitian ini penulis beri judul

“Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Baca

Tulis Al-Qur‟an (Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri

Kreo Larangan Tangerang)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Faktor pendukung dan penghambat proses

pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an.

2. Peran perempuan dapat mempengaruhi kualitas

baca tulis Al-Qur‟an kaum ibu di Majelis

Taklim Nurul Fitri.

3. Peran perempuan dapat meningkatkan kualitas

dan kuantitas baca tulis Al-Qur‟an kaum ibu di

Majelis Taklim Nurul Fitri.

4. Hubungan antara peran perempuan dengan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an kaum

ibu di Majelis Taklim Nurul Fitri.

5. Antusiasme perempuan dalam belajar baca tulis

Al-Qur‟an.

6.

Page 29: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

8

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak keluar dari

pokok bahasan, maka penulis membatasi masalah dalam

penelitian ini, yaitu: Hubungan antara peran perempuan

dengan peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah

terdapat hubungan antara peran perempuan dengan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an kaum ibu di

Majelis Taklim Nurul Fitri?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan pembatasan dan perumusan masalah

di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

peran perempuan dengan peningkatan kualitas baca tulis

Al-Qur‟an.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

Page 30: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

9

1. Hasil dari penelitian ini dalam rangka memberikan

kontribusi teoritik Lembaga Pendidikan Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

2. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan Agama

dalam hal meningkatkan kualitas baca tulis Al-Qur‟an

bagi Dosen, Mahasiswa, dan khususnya bagi penulis

sendiri sebagai calon guru.

3. Dapat dijadikan landasan, acuan, dan pedoman

khususnya seorang pendidik perempuan dalam

meningkatkan kualitas baca tulis Al-Qur‟an.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan penelitian

selanjutnya.

G. Tinjauan Pustaka

Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini, ada beberapa penelitian yang relevan dan

dapat dijadikan bahan telaah oleh penulis, diantaranya:

1. Maryani (IIQ Jakarta, 2008) dalam skripsinya yang

berjudul “Peran Perempuan Menurut Konsep

Pendidikan Keluarga Dalam Islam (Studi Kasus di

Lingkungan Rt: 001/03 Tegal Parang Mampang

Prapatan Jakarta Selatan)” yang menyimpulkan

bahwa peran perempuan di lingkungan Rt: 001/03

Page 31: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

10

Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan,

sangat berperan aktif dan sangat memperhatikan

keluarga, baik bagi suaminya maupun bagi anak-

anaknya. Sehingga tidak dapat diragukan lagi bahwa

berhasil atau gagalnya membentuk rumah tangga

yang sakinah tergantung pada peranan seorang

perempuan. Metodologi dalam penulisan skripsi ini

adalah lapangan dengan pendekatan kualitatif,

sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan

adalah penelitian lapangan dengan pendekatan

kuantitatif.

2. Zulfa Rosyidah (UIN Malang, 2008) dalam

skripsinya yang berjudul “Upaya Guru Pendidikan

Agama Islam Dalam Meningkatkan Kemampuan

Baca Tulis Al-Qur‟an Pada Anak Didik (Studi Kasus

di SDN Sidorejo 01 Doko Blitar)” yang

menyimpulkan bahwa upaya guru dalam dunia

pendidikan sangat berperan sekali dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kemampuan guru dalam baca tulis Al-Qur‟an juga

sangat penting, maka sudah seharusnya seorang yang

mengajar Al-Qur‟an harus profesional dalam

bidangnya. Metodologi dalam penulisan skripsi ini

Page 32: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

11

adalah lapangan dengan pendekatan kualitatif,

sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan

adalah penelitian lapangan dengan pendekatan

kuantitatif.

3. Fathur Rochim (Guru PAI SMPN 1 Ngemplak,

Boyolali, 2012) dalam penelitiannya yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an

Dengan Metode Karimah Siswa Kelas 7D Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Ngemplak Kabupaten

Boyolali Tahun 2008/2009” yang menyimpulkan

bahwa prosentase siswa yang dapat membaca Al-

Qur‟an mengalami peningkatan pada setiap siklus.

Dengan demikian jika guru melakukan upaya-upaya

(menanamkan pentingnya membaca Al-Qur‟an,

pengembangan belajar kreatif dengan pengoptimalan

metode karimah, drill, dan demonstrasi serta

pemberian motivasi) untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an, maka

siswa akan dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik

dan benar. Metodologi dalam penulisan skripsi ini

sama dengan metodologi penelitian yang akan

dilakukan saat ini, yaitu penelitian lapangan dengan

pendekatan kuantitatif.

Page 33: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

12

Dari penelitian di atas, jelas bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara penelitian

sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan

saat ini. Pada penelitian yang akan dilakukan saat ini

terdapat sedikit persamaan dari penelitian

sebelumnya, yaitu pada penelitian sebelumnya (poin

satu), sama-sama meneliti tentang peran perempuan,

namun perbedaannya penelitian yang akan dilakukan

saat ini membahas tentang Peran Perempuan Dalam

Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an di

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan

Tangerang, sedangkan penelitian sebelumnya

membahas tentang Peran Perempuan Menurut

Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Islam di

Lingkungan Rt: 001/03 Tegal Parang Mampang

Prapatan Jakarta Selatan.

Pada penelitian sebelumnya (poin dua dan

tiga) terdapat persamaan dengan penelitian yang

akan dilakukan saat ini, yaitu sama-sama meneliti

tentang Meningkatkan Baca Tulis Al-Qur‟an, namun

perbedaannya penelitian yang akan dilakukan saat ini

membahas tentang Peran Perempuan dalam

Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an. Oleh

Page 34: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

13

karena itu sejauh ini penulis belum menemukan

judul yang membahas tentang Peran Perempuan

Dalam Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an

(Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan Tangerang).

H. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka

penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:

Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat hubungan yang

signifikan antara peran perempuan dengan peningkatan

kualitas baca tulis Al-Qur‟an.

Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara peran perempuan dengan peningkatan

kualitas baca tulis Al-Qur‟an.

I. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berpedoman

pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi” yang diterbitkan oleh IIQ Press, cetakan ke II

tahun 2011. Penulisan skripsi ini terbagi dalam 5 (lima)

bab. Masing-masing bab tersebut memiliki hubungan yang

erat antara yang satu dengan yang lainnya.

Page 35: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

14

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari

dan memahami skripsi ini, maka penulis akan membagi

sistematika penulisan ini menjadi lima bab yaitu:

Bab I : Pendahuluan: Bab ini meliputi sejumlah

pembahasan, yaitu: Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

Hipotesis, dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Kerangka Teori: Bab ini meliputi sejumlah

pembahasan, yaitu: Pengertian Perempuan, Karakteristik

Perempuan, Penciptaan Perempuan, Kedudukan Perempuan

dalam Islam, Peran Perempuan dalam Islam, Pengertian Al-

Qur‟an, Keutamaan Al-Qur‟an, Adab Pengajar dan Pelajar

Al-Qur‟an, Adab Membaca dan Berinteraksi dengan Al-

Qur‟an, Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an.

Bab III : Metodologi Penelitian: Bab ini meliputi

sejumlah pembahasan, yaitu: Tempat dan Waktu Penelitian,

Jenis dan Pendekatan Penelitian, Variabel Penelitian,

Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan

Teknik Analisis Data.

Bab IV : Hasil Penelitian : Bab ini meliputi Sejarah

berdirinya Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan, Visi

Misi, Deskripsi Data, Analisis Data, Interpretasi Data.

Page 36: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

15

Bab V : Penutup : Bab ini merupakan pembahasan

terakhir yang mencakup dua (2) hal utama, yaitu:

Kesimpulan, dan Saran.

Page 37: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

16

Page 38: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Peran Perempuan

1. Pengertian Perempuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

“perempuan adalah orang (manusia) yang mempunyai

puki, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak,

menyusui, sama dengan wanita, istri, serta bini.”4

“Adapun pengertian perempuan secara etimologis

berasal dari kata empu yang berarti tuan, orang yang

mahir atau berkuasa, kepala, hulu, yang paling besar.”5

Sementara itu arti kata perempuan dari bahasa

asalnya Sansekerta, sangat berbeda dengan apa yang

ada di KBBI. Perempuan berasal dari kata per-empu-an.

Per itu berarti makhluk, empu berasal dari bahasa

Sansekerta yang berarti mulia, berilmu tinggi, pembuat

suatu karya Agung. Leluhur bangsa ini pun sudah

memberikan makna dalam kata perempuan sebagai

4 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kbbi.web.id/perempuan, diakses tanggal 28 Mei 2015. 5 Herman Saksono, Pusat Sudi Wanita, http://www.yoho.com,

diakses tanggal 28 Mei 2015.

Page 39: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

18

bentuk penghormatan yang tinggi kepada kaum

wanita.6

Kata perempuan berhubungan dengan ampu

sokong, yakni memerintah, penyangga, penjaga

keselamatan, bahkan wali. Perempuan seakar juga

dengan kata puan, yang merupakan sapaan hormat

kepada kaum hawa, merupakan pasangan kata tuan bagi

laki-laki. Oleh karena itu perempuan sejajar dengan

laki-laki. Bahkan lebih tinggi karena empunya. Atau

dalam kesusastraan Melayu klasik kita mengenal kata

empuan yang juga berarti "perempuan" yakni sebutan

bagi istri raja. Mungkin dari situlah muncul kata

perempuan yang lebih kurang berarti "orang yang

dimuliakan atau yang dihormati". Kata perempuan

dapat digunakan untuk segala usia (perempuan kecil,

perempuan dewasa atau perempuan tua).7

Dalam bukunya Zaitunah Subhan, perempuan

berasal dari kata empu yang artinya dihargai. Zaitunah

menjelaskan pergeseran istilah dari wanita ke

6“Perempuan dan Wanita,”

http://shofisme.wordpress.com/2013/04/21/perempuan-dan-wanita/htm,

diakses tanggal 28 Mei 2015.

7 “Wanita dan Perempuan”,

http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/wanita-dan-perempuan-

Bagaimana.htm, diakses tanggal 28 Mei 2015.

Page 40: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

19

perempuan. Kata wanita dianggap berasal dari bahasa

Sansekerta, dengan dasar kata Wan yang berarti nafsu,

sehingga kata wanita mempunyai arti yang dinafsui

atau merupakan objek seks. Jadi secara simbolik

mengubah penggunaan kata wanita ke perempuan

adalah mengubah objek menjadi subjek.8

Tetapi dalam bahasa Inggris wan ditulis dengan

kata want atau men dalam bahasa Belanda, wun dan

schen dalam bahasa Jerman. Kata tersebut mempunyai

arti like, wish, desire, aim. kata want dalam bahasa

Inggris bentuk lampaunya wanted. Jadi, wanita adalah

who is being wanted (seseorang yang dibutuhkan) yaitu

seseorang yang diingini.9

Sementara itu feminisme perempuan mengatakan

bahwa ”perempuan merupakan istilah untuk konstruksi

sosial yang identitasnya ditetapkan dan dikonstruksi

melalui penggambaran.”10

Dari sini dapat dipahami

bahwa kata perempuan pada dasarnya merupakan

8 Zaitunah Subhan, Kodrat Perempuan Taqdir dan Mitos,

(Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004), h.19. 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990). h.

448. 10

Maggie Human, Ensiklopedia Feminisme, (Yogyakarta: Fajar

Pesantren, 2001).

Page 41: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

20

istilah untuk menyatakan kelompok atau jenis yang

membedakan dengan jenis lainnya.

Sedangkan dalam pendapat yang lain perempuan

adalah sebutan yang digunakan untuk homo sapiens

berjenis kelamin dan mempunyai alat reproduksi berupa

vagina. Lawan jenis dari perempuan adalah laki-laki.

Perempuan adalah salah satu dari dua jenis kelamin

manusia, satunya lagi adalah lelaki. Berbeda dari

wanita, istilah perempuan dapat merujuk kepada orang

yang telah dewasa maupun yang masih anak-anak.

Sedangkan istilah wanita umumnya digunakan untuk

menggambarkan perempuan dewasa. Perempuan yang

sudah menikah juga biasa dipanggil dengan sebutan

ibu. Untuk perempuan yang belum menikah atau berada

antara umur 16 hingga 21 tahun disebut juga dengan

anak gadis. Perempuan yang memiliki organ reproduksi

yang baik akan memiliki kemampuan untuk

mengandung, melahirkan dan menyusui, yang tidak

bisa dilakukan oleh lelaki, ini yang disebut dengan

tugas perempuan/wanita/ibu. Perempuan memiliki

wewenang untuk bekerja dan menghidupi keluarga

bersama dengan sang suami. Tidak ada pembagian

peran perempuan dan laki-laki dalam rumah tangga.

Page 42: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

21

Pria dan wanita sama-sama berkewajiban mengasuh

anak hingga usia dewasa.11

Dari pengertian perempuan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa perempuan adalah salah satu dari

dua jenis kelamin manusia yang mengalami menstruasi,

dapat hamil, melahirkan anak, dan menyusui.

Perempuan berperan sebagai istri bagi suaminya, dan

berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya. Perempuan

merupakan makhluk ciptaan Allah yang diciptakan

sebagai pendamping laki-laki. Begitu pula sebaliknya,

keduanya tidak dapat berdiri sendiri, mereka saling

membutuhkan, dan saling bekerjasama satu sama lain.

Lelaki yang hidup tidak didampingi oleh

perempuan bagaikan perahu tanpa sungai, malam tanpa

bulan, atau biola tanpa senar. Tanpa perempuan, bayi

tak kan lahir, dan yang lahir pun tidak akan merasakan

kasih sayang. Tanpa perempuan, masa muda lelaki

menjadi gersang, masa matangnya menjadi hampa, dan

masa tuanya menjadi penyesalan. Allah menciptakan

perempuan dan lelaki untuk hidup berdampingan, agar

dapat saling melengkapi, dan saling mengisi, sehingga

11

“Perempuan” Wikipedia Bahasa Indonesia: Ensiklopedia Bebas”,

diakses tanggal 28 Mei 2015, dari http://id.wikipedia.org/wiki/perempuan.

Page 43: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

22

dapat mewujudkan cita-cita bersama di dalam

kehidupan.

2. Karakteristik Perempuan

Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-

pasangan. Diantaranya adalah pasangan perempuan

dengan lelaki. Keberpasangan tersebut mengandung

persamaan sekaligus perbedaan. Dalam hal ini

persamaan dan perbedaan yang dimaksud adalah

berkenaan dengan karakteristik masing-masing

individu. Lelaki dan perempuan harus dapat

mengetahui karakteristiknya masing-masing, agar dapat

bekerjasama menciptakan hubungan yang harmonis di

dalam menjalani kehidupannya. Sehingga dapat tercipta

tujuan dan cita-cita hidup yang mereka inginkan.

Perbedaan-perbedaan tersebut dirancang Allah agar

tercipta kesempurnaan di antara kedua belah pihak.

Karena antara lelaki dan perempuan memiliki kelebihan

dan kekurangan. Sehingga dengan keberpasangan

mereka, mereka dapat saling melengkapi satu sama

lain.

Menurut Almarhum syaikh Mahmud Syaltut,

mantan pemimpin tertinggi al-Azhar, Mesir,

Page 44: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

23

berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh M. Quraish

Shihab bahwa “tabi‟at kemanusiaan lelaki dan

perempuan hampir (dapat dikatakan) dalam batas yang

sama. Allah telah menganugerahkan kepada

perempuan, sebagaimana menganugerahkan kepada

lelaki, potensi yang cukup untuk memikul aneka

tanggung jawab yang menjadikan kedua jenis mampu

melaksanakan aneka kegiatan kemanusiaan yang umum

dan khusus.”12

Allah memandang perempuan dan lelaki di dunia

ini adalah sama, yang membedakan hanyalah tingkat

ketakwaannya kepada Allah SWT. Dalam Islam

perempuan dan lelaki sama-sama memiliki kewajiban

dan sama-sama memperoleh hak. Hal yang perlu

diperhatikan adalah tidak semua tugas lelaki dapat

dikerjakan oleh perempuan. Namun bukan berarti

bahwa perempuan itu lemah, hal ini berkenaan dengan

kodrat perempuan yang memiliki berbagai sifat dan

karakteristik yang berbeda dengan lelaki. Begitupula

sebaliknya, tidak semua tugas perempuan dapat

dilakukan lelaki, misalnya lelaki tidak dapat hamil,

12

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 7.

Page 45: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

24

melahirkan, dan menyusui anak. Karena tugas yang

demikian adalah bagian dari kodrat perempuan. Hal ini

dapat dikatakan adil karena menugaskan masing-

masing (lelaki dan perempuan) sesuai dengan kodrat

dan kemampuannya.

Perbedaan antara lelaki dan perempuan dari segi

fisik telihat sejak kelahirannya, bahkan perbedaan itu

semakin nampak saat mereka beranjak dewasa.

Misalnya, perempuan seiring dengan pertumbuhannya

memiliki rambut kepala yang tumbuh lebih subur

sehingga lebih panjang, dan lebih halus dibandingkan

dengan rambut lelaki. Otot-otot perempuan tidak

sekekar lelaki. Pertumbuhan perempuan lebih cepat

daripada lelaki. Perempuan ketika menjelang dewasa

suaranya halus dan kulitnya mulus, hal ini berbeda

dengan lelaki.13

“Secara biologis dari segi fisik, perempuan

dibedakan atas perempuan lebih kecil dari laki-laki,

suaranya lebih halus, perkembangan tubuh perempuan

terjadi lebih dini, kekuatan perempuan tidak sekuat

laki-laki, dan sebagainya. Perempuan mempunyai sikap

pembawaan yang kalem, perasaan perempuan lebih

13

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 9-10.

Page 46: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

25

cepat menangis dan bahkan pingsan apabila

menghadapi persoalan berat.”14

Menurut para ilmuan seperti Plato, berpendapat

sebagaimana yang dikutip oleh Murtadha Muthahari

bahwa “perempuan ditinjau dari segi kekuatan fisik

maupun spiritual, mental perempuan lebih lemah dari

laki-laki, tetapi perbedaan tersebut tidak menyebabkan

adanya perbedaan dalam bakatnya.”15

Penulis buku Dia Di Mana-mana dalam bukunya

berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh M. Quraish

Shihab bahwa dengan merujuk kepada sekian banyak

pakar kedokteran dan psikologi, penulis

mengemukakan beberapa perbedaan lain yang tidak

mudah diketahui oleh orang kebanyakan, antara lain

bahwa lelaki dan perempuan masing-masing memiliki

hormon khusus dan ciri biologis tertentu yang kadarnya

berbeda antara satu dengan yang lain. Darahnya pun

memiliki perbedaan-perbedaan. Jumlah butir-butir

darah merah pada perempuan lebih sedikit ketimbang

lelaki, kemampuannya dalam bernapas pun lebih

14

Murtadha Muthahari, Hak-hak Wanita dalam Islam, (Jakarta:

Lentera, 1995). Cet. Ke-3, h. 110-111. 15

Murtadha Muthahari, Hak-hak Wanita dalam Islam, (Jakarta:

Lentera, 1995). h. 108.

Page 47: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

26

rendah daripada lelaki. Namun perempuan tidak selalu

dapat dikatakan sebagai jenis yang lemah. Kemampuan

perempuan melawan kuman dan virus lebih besar

daripada lelaki. Karena itu pula usia rata-rata

perempuan melebihi usia rata-rata lelaki. Masa pubertas

pada gadis berlangsung antara 9-13 tahun, sedangkan

pada anak lelaki antara 10-14 tahun. Namun, lelaki

menghasilkan sperma yang tetap subur sejak masa

pubertas hingga akhir hayatnya, berbeda dengan

perempuan. Sel telur perempuan habis setelah mencapai

usia sekitar 51 tahun. Siklus menstruasinya ketika itu

berhenti dan ia tidak dapat lagi melahirkan.16

Murtadha Muthahari mengutip pendapat Will

Durant sebagaimana yang dikutip kembali oleh M.

Quraish Shihab, bahwa lagu cinta bermula dengan

mendekatnya masa baligh/ dewasa. Pada masa itu, jari-

jari perempuan memperoleh kelembutan dan gerak-

geriknya mulai memancing perhatian. Pinggulnya pun

mulai membesar, ini untuk mempermudah fungsi

keibuannya. Demikian juga penonjolan yang jelas pada

dadanya sebagai persiapan melaksanakan fungsi

16

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 11.

Page 48: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

27

penyusuan anak. “Apa yang menyebabkan semua itu?”

Tanya Will Durant, “Tidak ada yang mengetahui pasti,”

tapi jawab Durant lebih jauh, “ada teori dari Starlink,

yang mendapat dukungan dari banyak pakar,

menyatakan bahwa itu semua adalah kerja hormon-

hormon yang melahirkan perubahan-perubahan pada

jasmani fisik dan psikis yang menghasilkan ribuan

pengaruh yang beraneka ragam pada jiwa.”17

Menurut pakar psikologi Mesir, Zakaria Ibrahim

berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh M. Quraish

Shihab bahwa “perempuan memiliki kecenderungan

masokhisme/mencintai diri sendiri yang berkaitan

dengan kecenderungan untuk menyakiti diri

(berkorban) demi kelanjutan keturunan. Kecintaan

kepada dirinya yang disertai dengan kecenderungan itu

menjadikan perempuan kuasa mengatasi kesulitan dan

sakit yang memang telah menjadi kodrat yang harus

dipikulnya khususnya ketika haid, mengandung,

melahirkan, menyusukan serta membesarkan anak.”18

17

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 16-17. 18

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 13.

Page 49: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

28

Selanjutnya para pakar psikologi berpendapat

sebagaimana yang dikutip oleh M. Quraish Shihab

bahwa “perasaan perempuan lebih cepat bangkit

daripada lelaki sehingga sentimen dan rasa takutnya

segera muncul. Perempuan biasanya lebih cenderung

kepada upaya menghias diri, kecantikan, dan mode

yang beraneka ragam serta berbagai bentuk. Di sisi lain,

perasaan perempuan secara umum kurang konsisten

dibandingkan dengan lelaki. Perempuan lebih hati-hati,

lebih tekun beragama, cerewet, takut, dan lebih banyak

berbasa-basi. Perasaan perempuan lebih keibuan.

Cintanya kepada keluarga serta kesadarannya tentang

kepentingan lembaga keluarga lebih besar daripada

lelaki.”19

Menurut M. Quraish Shihab dua hal pokok yang

menjadi daya tarik perempuan adalah:

a. Sesuatu yang sudah melekat pada dirinya, bukan

tambahan. Seperti: bentuk badan, warna kulit,

mata, hidung, telinga, dan sebagainya.

b. Sesuatu yang ditambahkan pada tempat-tempat

tertentu pada badan perempuan. Seperti gelang,

cincin, kalung dan semacamnya yang digunakan

19

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 13-14.

Page 50: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

29

sebagai hiasan dalam rangka menampakkan

keindahan dan kecantikan.20

Seorang tokoh feminis, Mansour Fakih

mengatakan bahwa manusia baik laki-laki dan

perempuan diciptakan mempunyai ciri biologis

(kodrati) tertentu. Manusia jenis laki-laki adalah

manusia yang memiliki penis, memiliki jakala (Jawa:

kala menjing) dan memproduksi sperma. Sedangkan

perempuan memiliki alat reproduksi seperti, rahim dan

saluran untuk melahirkan, memproduksi telur, memiliki

vagina, dan mempunyai alat menyusui (payudara).

Alat-alat tersebut secara biologis melekat pada manusia

jenis laki-laki dan perempuan selamanya dan tidak bisa

ditukar.21

Kartini Kartono mengatakan bahwa “perbedaan

fisiologis yang alami sejak lahir pada umumnya

kemudian diperkuat oleh struktur kebudayaan yang ada,

khususnya oleh adat istiadat, sistem sosial-ekonomi dan

pengaruh pendidikan.”22

Menurut John Gray dalam bukunya yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh T.

Hermaya, berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh

20

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 64. 21

Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial,

(Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005). Cet. Ke-IX. h. 8. 22

Kartini Kartono, Psikologi wanita: Mengenal Gadis Remaja dan

Wanita Dewasa, (Bandung: Mandar Maju, 1989), Cet. Ke-2, h. 4.

Page 51: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

30

M. Quraish Shihab, bahwa jika dilihat dari segi bahasa,

bahasa perempuan berbeda dengan bahasa lelaki.

Bahasa Mars (lelaki) dan Venus (Perempuan), menurut

John Gray kedua bahasa tersebut kata-katanya memang

sama tetapi penggunaannya memberi makna yang

berbeda. Di samping itu untuk dapat mengungkapkan

perasaan secara utuh, perempuan menggunakan

berbagai macam superlatif, metafora, dan generalisasi.

Perempuan diibaratkan John Gray seperti gelombang.

Bila merasa dicintai, harga dirinya naik turun dalam

gerakan gelombang. Saat merasa senang, ia akan

mencapai suatu puncak, tetapi suasana hatinya bisa

berubah dengan tiba-tiba dan gelombangnya akan

terhempas turun, akan tetapi penurunan ini sifatnya

sementara. Setelah mencapai dasar, tiba-tiba suasana

hatinya berubah lagi dan ia kembali merasa senang

akan dirinya, sehingga gelombangnya mulai naik lagi.23

Prof. Reek, pakar psikologi Amerika yang telah

bertahun-tahun melakukan penelitian tentang lelaki dan

perempuan, berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh

M. Quraish Shihab bahwa keistimewaan masing-

23

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 18.

Page 52: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

31

masing lelaki dan perempuan dari segi jiwanya, antara

lain sebagai berikut:

a. Lelaki biasanya merasa jemu untuk tinggal di

samping kekasihnya. Hal ini berbeda dengan

perempuan yang merasa nikmat berada sepanjang

waktu bersama kekasihnya.

b. Lelaki senang tampil dalam wajah yang sama

setiap hari, berbeda dengan perempuan yang

setiap hari ingin bangkit dari pembaringannya

dengan wajah yang baru. Itu sebabnya mode

rambut dan pakaian perempuan sering berubah,

berbeda dengan mode lelaki.

c. Sukses di mata lelaki adalah kedudukan sosial

terhormat serta penghormatan dari lapisan

masyarakat, sedangkan bagi perempuan adalah

menguasai jiwa raga kekasihnya dan memilikinya

sepanjang hayat. Karena itu, lelaki pada saat

tuanya merasa sedih karena sumber kekuatan

mereka telah habis, yakni kemampuan untuk

bekerja, sedangkan perempuan merasa tenang dan

rela karena kesenangannya adalah di rumah

bersama suami dan anak cucu.

d. Kalimat yang paling indah didengar oleh

perempuan dari lelaki, adalah: “kekasihku,

sungguh aku cinta padamu,” sedangkan kalimat

yang paling indah diucapkan oleh perempuan

kepada lelaki yang dicintainya adalah: “Aku

bangga padamu.”24

24

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 14-15.

Page 53: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

32

Di Taman Kanak-kanak (TK), semua anak laki-

laki dan perempuan umumnya dididik oleh perempuan.

Karena hampir semua guru Taman Kanak-kanak adalah

perempuan. Misalnya Di daerah tempat tinggal penulis

sendiri pun bertebaran Taman Kanak-kanak,

diantaranya TKI As-Salam, Al-Bayan, Al-Irsyaad,

Jami‟at Khair, Ad-Dahiriyah, Al-Mubarok, dan masih

banyak lagi, dan memang benar adanya bahwa guru-

guru di TK tersebut hampir semuanya perempuan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa perempuan

memilih pekerjaan yang berkaitan dengan pendidikan,

dan pemeliharaan anak. Sifat keibuan yang dimiliki

oleh perempuan juga yang menjadi faktor perempuan

lebih banyak menjadi guru, khususnya guru Taman

Kanak-Kanak.

Kalangan feminis dalam konsep gendernya

berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh Mansour

Fakih bahwa “perbedaan suatu sifat yang melekat baik

pada kaum laki-laki maupun perempuan merupakan

hasil konstruksi sosial dan kultural.”25

Misalnya, bahwa

25

Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005) , Cet. Ke-IX, h. 9.

Page 54: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

33

perempuan itu dikenal lemah lembut, kasih sayang,

anggun, cantik, sopan, emosional atau keibuan, dan

perlu perlindungan. Sementara laki-laki dianggap kuat,

keras, rasional, jantan, perkasa, galak, dan melindungi.

Padahal sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang dapat

dipertukarkan. Berangkat dari asumsi inilah kemudian

muncul berbagai ketimpangan di antara laki-laki dan

perempuan.

Konstruksi sosial yang membentuk pembedaan

antara laki-laki dan perempuan itu pada kenyataannya

mengakibatkan ketidakadilan terhadap perempuan.

Pembedaan peran, status, wilayah dan sifat

mengakibatkan. perempuan tidak otonom. Perempuan

tidak memiliki kebebasan untuk memilih dan membuat

keputusan baik untuk pribadinya maupun lingkungan,

karena adanya pembedaan-pembedaan tersebut.

Berbagai bentuk ketidakadilan terhadap perempuan

tersebut adalah subordinasi, marginalisasi, stereotipe,

beban ganda dan kekerasan terhadap perempuan.26

26

Dwi Ambarsari, Kebijakan Publik dan Partisipasi Perempuan,

(Surakarta: pattiro, 2002), Cet. Ke-1. h. 3.

Page 55: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

34

Secara eksistensial, setiap manusia mempunyai

harkat dan martabat yang sama, sehingga secara asasi

berhak untuk dihormati dan diperlakukan sesuai dengan

harkat dan martabatnya. Secara mendasar, Hak Asasi

Manusia meliputi, hak untuk hidup, hak untuk merdeka,

hak untuk memiliki sesuatu, serta hak untuk

mengenyam pendidikan. Ketiga hak tersebut

merupakan kodrat manusia. Siapapun tidak boleh

mengganggu dan harus dilindungi. 27

Dalam ajaran Islam, seluruh umat manusia

adalah makhluk Tuhan Yang Satu, memiliki derajat

yang sama, apapun latar belakang kulturnya, dan karena

itu memiliki penghargaan yang sama dari Tuhan yang

harus dihormati dan dimuliakan. Maka diskriminasi

yang berlandaskan pada perbedaan jenis kelamin,

warna kulit, kelas, ras, teritorial, suku, agama dan

sebagainya tidak memiliki dasar pijakan sama sekali

dalam ajaran Tauhid. Hanya tingkat ketaqwaan kepada

27

Trisakti Handayanirakat, Memperjuangkan Hak Asasi Perempuan

dalam Suara Wanita, (Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan Universitas

Muhammadiyah Malang, 1996), h. 9.

Page 56: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

35

Allah yang menjadi ukuran perbedaan kelak di hari

pembalasan.28

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa

perempuan dan lelaki memiliki persamaan dan

perbedaan, persamaannya adalah sama-sama makhluk

ciptaan Allah SWT. Perbedaan perempuan dan lelaki

terdapat pada sifat dan karakteristiknya. Karakteristik

perempuan dan lelaki Allah ciptakan masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangan, Sebagaimana yang

telah penulis paparkan di atas. Kelebihan dan

kekurangan tersebut Allah ciptakan agar tercipta

kesempurnaan di antara kedua belah pihak.

Oleh karena itu perempuan dan lelaki Allah

ciptakan berpasang-pasangan, untuk saling melengkapi

satu sama lain, terkait dengan kelebihan dan

kekurangan dari sifat dan karakteristik yang mereka

miliki. Mereka tidak dapat berdiri sendiri. Perempuan

membutuhkan lelaki begitu pula sebaliknya. Perempuan

adalah pendamping terbaik lelaki, begitu pula

sebaliknya. Perempuan dan lelaki diciptakan Allah

28

Hussein Muhammad, Islam Agama Ramah Perempuan,

(Yogyakarta: LKIS, 2004), h. 1.

Page 57: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

36

untuk menyatu dalam satu keluarga untuk melanjutkan

keturunan dan membangun masyarakat yang utuh.

Sehingga dengan keberpasangan mereka diharapkan

dapat menuju pada kesempurnaan hidup.

3. Penciptaan Perempuan

Sebelum berbicara tentang kedudukan

perempuan dalam Islam, perlu terlebih dahulu

mengetahui asal kejadian perempuan dan hikmah

dibalik itu menurut pandangan Al-Qur‟an. Hal ini

penting karena penafsiran yang salah terhadapnya, bisa

menjadi pemicu awal anggapan rendah terhadap

perempuan.

Ayat yang menerangkan tentang awal

kejadian/penciptaan perempuan adalah firman Allah

dalam surat An-Nisa[4] ayat 1 yang berbunyi:

Page 58: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

37

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari

seorang diri, dan dari padanya Allah

menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya

Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan

perempuan yang banyak. Dan bertakwalah

kepada Allah yang dengan (mempergunakan)

nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,

dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa[4]:1)

Di dalam ayat ini diterangkan bahwa asal usul

kejadian manusia adalah satu. Tafsir dari satu tersebut

ada dua macam. Pertama tafsir yang biasa, yaitu pada

mulanya Allah hanya menjadikan satu diri saja, Adam.

Kemudian, dari diri yang satu itulah Allah ciptakan

untuknya seorang istri, yaitu Hawa. Di dalam sebuah

hadits (Mauquf Shahabi) dari Ibnu Abbas diterangkan

bahwa bagian diri Adam yang dijadikan untuk tubuh

istrinya ialah satu dari tulang rusuknya. Hal ini pun

tersebut di dalam Kitab Perjanjian Lama (Kejadian 2:

21-22). Namun, di dalam tafsir yang lain dikatakan

Page 59: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

38

bahwa nafsin wahidatin bukanlah semata-mata tubuh

yang kasar, melainkan pengertian biasa, yaitu diri. Diri

manusia pada hakikatnya ialah satu, kemudian dibagi

dua, satu menjadi bagian laki-laki dan yang satu lagi

menjadi bagian perempuan, jantan dan betina. Dengan

demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun

dua coraknya, jantan dan betina, hakikat jenisnya tetap

satu, yaitu manusia. Laki-laki dan perempuan sama-

sama manusia.29

Dengan demikian karena asalnya dari satu,

kemudian dibelah menjadi dua, maka yang satu tetap

membutuhkan yang lain. Hidup belum lengkap jika

keduanya (lelaki dan perempuan) belum dipersatukan,

dan apabila keduanya telah dipersatukan kembali

(menikah), maka dari sinilah asal usul berkembang

biaknya manusia.

Al-Thabaththaba‟i dalam tafsirnya menulis

sebagaimana yang dikutip oleh M. Rasyid Ridha bahwa

“perempuan (Hawa) diciptakan dari jenis yang sama

dengan Adam, dan ayat tersebut sedikitpun tidak

29

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 1-2.

Page 60: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

39

mendukung faham sementara mufassir yang

beranggapan bahwa perempuan diciptakan dari tulang

rusuk Adam.” Begitu juga pendapat Rasyid Ridho

dalam tafsir al-Manarnya dan rekannya al-Qasimi.

Mereka mengartikan kata nafs tidak sebagai Adam, tapi

mengartikannya dengan jenis. Artinya, Adam dan Hawa

diciptakan dari jenis yang sama, bukannya Hawa

diciptakan dari Adam.30

Tidak ada satu petunjuk pasti dari Al-Qur‟an

dan Sunnah yang mengantar kita untuk menyatakan

bahwa unsur perempuan diciptakan dari tulang rusuk,

atau bahwa unsur penciptaannya berbeda dengan lelaki.

Ide penafsiran tersebut menurut Rasyid Ridha adalah

akibat adanya pengaruh dari apa yang termaktub dalam

Perjanjian Lama (Kejadian II: 21-22) yang mengatakan

bahwa “ketika Adam tertidur lelap, maka diambil oleh

Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkannya pula

tempat itu dengan daging, maka dari tulang yang telah

dikeluarkan dari Adam tersebut, dibuat Tuhan menjadi

seorang perempuan.” Selanjutnya Muhammad Rasyid

Ridha, dalam Tafsir Al-Manar, menulis: "Seandainya

tidak tercantum kisah kejadian Adam dan Hawa dalam

Kitab Perjanjian Lama (Kejadian II:21-22) seperti

redaksi yang mengarah kepada pemahaman di atas,

niscaya pendapat yang menyatakan bahwa perempuan

30

M. Rasyid Ridha, Tafsir Al-Manar, Kairo: Dar Al-Manar, 1367

H.

Page 61: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

40

diciptakan dari tulang rusuk Adam tidak pernah akan

terlintas dalam benak seorang Muslim."31

Benar ada hadits yang berbunyi demikian, dan

yang dipahami secara keliru bahwa perempuan

diciptakan dari tulang rusuk Adam, yang kemudian

mengesankan kerendahan derajat kemanusiaannya

dibandingkan dengan lelaki. Namun, cukup banyak

ulama yang telah menjelaskan makna sesungguhnya

dari hadits tersebut. Tulang rusuk yang bengkok harus

dipahami dalam pengertian majazi (kiasan), dalam arti

bahwa hadits tersebut memperingatkan para lelaki agar

menghadapi perempuan dengan bijaksana. Karena ada

sifat, karakter, dan kecenderungan mereka yang tidak

sama dengan lelaki, hal mana bila tidak disadari akan

dapat mengantar kaum lelaki untuk bersikap tidak

wajar. Mereka tidak akan mampu mengubah karakter

dan sifat bawaan perempuan. Kalau pun mereka

berusaha akibatnya akan fatal, sebagaimana fatalnya

meluruskan tulang rusuk yang bengkok.32

31

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati,2014),

Cet. Ke-IX, h. 45. 32

M. Quraish Shihab, “Membumikan Al-Qur‟an,” diakses tanggal

28 Mei 2015, dari

http://media.isnet.org/islam/quraish/membumi/perempuan.html.

Page 62: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

41

Ulama-ulama klasik memahami hadits tersebut

secara harfiah sehingga timbul pemahaman seperti itu.

Sedangkan para ulama kontemporer banyak yang

memahami secara metafora, bahkan ada yang menolak

keshahihan hadits tersebut, para ulama yang memahami

secara metafora berpendapat bahwa hadits tersebut

berisi peringatan untuk kaum laki-laki agar senantiasa

bersikap hati-hati, bijaksana dan tidak kasar dalam

menghadapi perempuan. Karena mereka mempunyai

sifat, karakter dan kecenderungan yang tidak sama

dengan laki-laki. Siapapun tidak akan mampu

mengubah kodrat, termasuk kodrat perempuan. Kaum

laki-laki tidak akan mampu merubah karakter dan sifat

bawaan perempuan yang kadang membuat mereka

kesal, atau bahkan emosional. Kalaupun mereka

berusaha memaksa perubahan tersebut, maka akibatnya

akan fatal, sebagaimana fatalnya meluruskan tulang

rusuk yang bengkok.33

33

Aang Kunaepi, “Kedudukan Perempuan dalam Islam,” diakses

tanggal 28 Mei 2015, dari

http://alislamiyah.ui.ac.id/2013/08/23/mempertegas-kedudukan-perenpuan-

dalam-islam.html.

Page 63: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

42

Adapun hikmah dari disebutkannya hal tersebut

dalam surat An-Nisa ayat 1 adalah agar manusia (lelaki

dan perempuan) merasa mempunyai persamaan satu

sama lain. Manusia berasal dari nasab yang satu, bapak

yang satu, yaitu Adam, sehingga sudah seharusnya

hidup bersaudara, saling tolong-menolong dan saling

mengasihi. Dengan demikian, anggapan rendah

terhadap perempuan yang didasarkan pada surat An-

Nisa ayat 1 adalah tidak tepat sama sekali.

Diciptakannya perempuan dan laki-laki sama sekali

tidak bisa dijadikan legitimasi lebih tingginya derajat

kemanusiaan laki-laki atas perempuan.

“Terdapat banyaknya teks keagamaan yang

mendukung persamaan unsur kejadian lelaki dan

perempuan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat

Ali-Imran[3] ayat 195:”34

34

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 45.

Page 64: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

43

“Maka Tuhan mereka memperkenankan

permohonannya (dengan berfirman):

"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal

orang-orang yang beramal di antara kamu, baik

laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian

kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.

Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir

dari kampung halamannya, yang disakiti pada

jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh,

pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-

kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan

mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-

sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi

Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang

baik." (QS. Ali-Imran[3]:195).

Maksud ayat tersebut menurut M. Quraish

Shihab adalah, bahwa sebagian kamu (hai umat

manusia, yakni lelaki) berasal dari pertemuan ovum

perempuan dan sperma lelaki, dan sebagian yang lain

(yakni perempuan demikian juga halnya). Kedua jenis

kelamin ini sama-sama manusia, tak ada perbedaan

antara mereka dari segi asal kejadian kemanusiannya.

Page 65: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

44

Dengan konsiderasi ini, Al-Qur‟an

menegaskan,”Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan

amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik

laki-laki atau perempuan...” (QS. Ali-Imran[3]: 195)35

Maksud dari ayat-ayat semacam ini tidak lain

adalah untuk mengikis habis anggapan bahwa kaum

pria adalah superior dan kaum perempuan inferior.

Islam memandang kedua jenis kelamin ini dalam posisi

yang seimbang, karena pada hakikatnya semua manusia

adalah sama derajat kemanusiaannya. Tidak ada

kelebihan satu dibanding yang lainnya disebabkan oleh

suku, ras, golongan, agama, dan jenis kelamin

mereka.36

Menurut Islam, nilai kemuliaan manusia

semata-mata hanya terletak pada ketaqwaannya.

Sebagaimana Allah berfirman:

35

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX. h. 46 36

Aang Kunaepi, “Kedudukan Perempuan dalam Islam,” diakses

tanggal 28 Mei 2015, dari

http://alislamiyah.ui.ac.id/2013/08/23/mempertegas:kedudukan-perempuan-

dalam-islam-html.

Page 66: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

45

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya

kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya

orang yang paling mulia di antara kamu di sisi

Allah ialah orang yang paling taqwa di antara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat[49]:13)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Al-

Quran menolak pandangan-pandangan yang

membedakan unsur penciptaan (lelaki dan perempuan)

dengan menegaskan bahwa keduanya berasal dari satu

jenis yang sama. Dan bahwa dari keduanya secara

bersama-sama Allah mengembangbiakkan

keturunannya baik lelaki maupun perempuan. Lelaki

lahir dari pasangan pria dan wanita, begitu juga

perempuan. Karena itu, tidak ada perbedaan dari segi

kemanusiaan antara keduanya. Kekuatan lelaki

dibutuhkan oleh perempuan, dan kelembutan

Page 67: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

46

perempuan didambakan oleh lelaki. Jarum harus lebih

kuat dari kain, dan kain harus lebih lembut dari jarum.

Kalau tidak, jarum tidak akan berfungsi, dan kainpun

tidak akan terjahit. Dengan berpasangan, akan tercipta

pakaian yang indah, serasi dan nyaman.

4. Kedudukan Perempuan dalam Islam

“Perempuan pada masa jahiliyah (sebelum

diutusnya Rasulullah SAW.) berada pada tingkat

kehinaan dan kerendahan. Mereka menjadi simbol

keterbelakangan dan kehinaan. Mereka hidup sebagai

sampah dan kotoran masyarakat, dapat dijadikan

sebagai harta warisan, dan tidak berhak memiliki dan

menerima warisan kerabatnya.”37

Mereka tertindas,

bentuk penindasan ini dimulai sejak kelahiran bayi

perempuan. Merupakan aib besar bagi seorang ayah

pada masa itu apabila memiliki anak perempuan.

Sebagian mereka bahkan tega mengubur anak

perempuannya hidup-hidup, ada yang membiarkan

hidup tetapi dalam keadaan rendah dan hina.

Sebagaimana Allah berfirman:

37

Imarah Muhammad Imarah, Ketika Wanita Lebih Utama Dari

Pria, (Jakarta: Magfirah Pustaka, 2005), Cet. Ke-2, h. 7.

Page 68: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

47

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi

kabar dengan (kelahiran) anak perempuan

hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia

sangat marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari

orang banyak, disebabkan buruknya berita yang

disampaikan kepadanya. Apakah dia akan

memeliharanya dengan menanggung kehinaan

ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah

(hidup-hidup)?. Ketahuilah, Alangkah buruknya

apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-

Nahl[16]: 58-59)

Begitulah Al-Qur‟an menggambarkan sikap

seorang laki-laki Arab pada zaman jahiliyah terhadap

anak perempuan. Dia merasa malu dan murka jika

disaat sedang duduk bercengkrama dengan temannya,

tiba-tiba datang orang membawa berita bahwa istrinya

melahirkan anak, dan anak tersebut ialah perempuan.

Kesal benar hatinya, dia menjadi marah. Mukanya

menjadi hitam lantaran marah. Dia malu, kemudian

pergi menyisihkan diri. Dia pun berpikir, sikap apakah

yang akan diambilnya setelah menerima berita

tersebut?. Akan diapakan anak perempuan yang

Page 69: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

48

membawa kesialan tersebut?. Apa untung yang akan

didapat dari anak perempuan?. Anak perempuan tidak

dapat membantu. Dia hanya akan menjadi beban berat

dalam rumah tangga. Menjelang dewasa anak

perempuan tidak akan dapat menolong, dan setelah

dewasa dia mesti dinikahkan dengan anak laki-laki dari

kabilah lain atau keluarga lain. Sampai di sana dia telah

menjadi anak orang lain.38

Sayyidina Umar bin Khaththab mengatakan

sebagaimana yang dikutip oleh Buya Hamka bahwa,”di

zaman jahiliyah kami tidak memandang perempuan

ada, dan mereka tidak pernah kami masukan dalam

perhitungan kami.” Abdullah bin Abbas mengatakan,

“perempuan pada zaman jahiliyah jika mengandung,

setelah merasa sakit akan beranak, digalikanlah lubang,

lalu mereka disuruh mengejankan anaknya di muka

lubang tersebut. Setelah anak lahir, dilihat oleh

ayahnya. Jika yang lahir anak perempuan dibiarkanlah

bayi tersebut masuk langsung ke dalam lubang, dan

lubang tersebut langsung pula ditimbuni dengan tanah

jika yang lahir anak laki-laki, barulah disambut dengan

gembira.”39

38

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 27. 39

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 28.

Page 70: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

49

Sungguh kondisi yang sangat memprihatinkan

bagi kaum perempuan pada masa itu. Perempuan

diperlakukan secara tidak wajar, mereka terpaksa

menerima berbagai pelecehan dan siksaan dari kaum

lelaki. Bahkan kelahiran bayi perempuan masyarakat

Arab jahiliyah ditunggu untuk dapat dikubur hidup-

hidup. Pelecehan dan siksaan terhadap kaum

perempuan tidak hanya terjadi pada masyarakat Arab

jahiliyah, tetapi juga terjadi diberbagai belahan dunia.

Penulis akan mencoba memaparkan kondisi perempuan

pada masa lalu.

Pada zaman Yunani kuno, ketika hidup filosof-

filosof kenamaan semacam plato (427-347 SM),

Aristoteles (384-322 SM), dan Demosthenes (384-322

SM), martabat perempuan dalam pandangan mereka

sungguh rendah. Perempuan hanya dipandang sebagai

alat penerus generasi dan semacam pembantu rumah

tangga serta pelepas nafsu seksual lelaki sehingga

perzinaan sangat merajalela. Socrates (470-399 SM)

berpendapat bahwa dua sahabat setia harus mampu

meminjamkan istrinya kepada sahabatnya, sedangkan

Demosthenes (384-322 SM) berpendapat bahwa istri

hanya berfungsi melahirkan anak, filosof Aristoteles

menganggap perempuan sederajat dengan hamba

sahaya, sedangkan Plato menilai kehormatan lelaki

pada kemampuannya memerintah dan “kehormatan”

perempuan menurutnya adalah pada kemampuannya

Page 71: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

50

melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sederhana/hina

sambil terdiam tanpa bicara.40

Perempuan pada masa lampau juga dinilai tidak

wajar mendapat pendidikan. Elizabeth black Will,

dokter perempuan pertama yang menyelesaikan

studinya di Geneve Universiti pada 1849, diboikot oleh

teman-temannya sendiri dengan dalih bahwa

perempuan tidak wajar memperoleh pelajaran. Bahkan,

ketika sementara dokter bermaksud mendirikan Institut

kedokteran khusus perempuan di Philadelphia, Amerika

Serikat, ikatan dokter setempat mengancam akan

memboikot semua dokter yang mengajar di Institut

itu.41

Sejarah mencatat betapa suatu ketika perempuan

dinilai sebagai makhluk kelas dua. Dalam masyarakat

Hindu, keadaan perempuan tidak lebih baik. Dalam

ajaran Manu dinyatakan bahwa, “Wabah penyakit,

kematian, racun, ular, dan api kesemuanya lebih baik

daripada perempuan.” Istri harus mengabdi kepada

suaminya bagaikan mengabdi pada Tuhan. Ia harus

berjalan dibelakangnya, tidak boleh berbicara dan tidak

juga makan bersamanya, tetapi memakan sisanya.

Bahkan, sampai abad ke-17, seorang istri harus dibakar

hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar, kalau

ingin tetap hidup sang istri harus mencukur rambutnya

40

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 113. 41

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 115.

Page 72: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

51

dan memperburuk wajahnya agar terjamin bahwa ia

tidak lagi diminati lelaki.42

Selanjutnya, kendati Eropa telah mengalami

revolusi industri (1750 M) dan perbudakan telah

dikumandangkan penghapusannya, harakah dan

martabat perempuan belum juga mendapat tempat yang

wajar. Mereka bekerja di pabrik-pabrik, tetapi gajinya

lebih rendah daripada lelaki. Bahkan, di Inggris, sampai

dengan tahun 1805, perundang-undangan mereka

mengakui hak suami untuk menjual istrinya. Bahkan

menurut Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935) dalam

bukunya, Nida‟al-Jinsal-Lathif, mengutip koran Inggris

di pedalaman Inggris (hingga masa itu) masih

ditemukan suami yang menjual istrinya dengan harga

yang sangat murah. Sampai tahun 1882, perempuan di

sana belum memiliki hak kepemilikan harta benda

secara penuh, tidak juga berhak menuntut ke

pengadilan. Sisa-sisa dari pandangan ini menjadikan

seorang perempuan hingga masa kita ini “harus”

menghapus nama ayahnya yang menyertai namanya

sebelum ia menikah dan menggantinya dengan nama

suaminya, begitu ia menjadi istri dari seorang lelaki.43

Sementara para pakar berpendapat sebagaimana

yang dikutip oleh M. Quraish Shihab bahwa kenyataan

biologis yang membedakan lelaki dan perempuan

mengantar kepada lahirnya pandangan tentang harakah,

42

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 113-114. 43

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 115.

Page 73: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

52

martabat, serta peran utama kedua jenis makhluk Tuhan

ini. Ada yang memberi lelaki kedudukan yang lebih

tinggi dan peranan yang lebih besar, karena lelaki

dianggap lebih kuat, lebih potensial, dan lebih

produktif. Perempuan, kata Thomas Aquino (1225-

1274 M), adalah makhluk yang penciptaannya belum

sempurna, mereka terbatasi oleh kodratnya yang lemah,

karena organ reproduksinya menghalangi mereka

melakukan sekian aktivitas akibat, menstruasi, hamil,

melahirkan, dan menyusukan.44

Sejak muncul peradaban dan kebudayaan

Kristen sejati, menyatakan sebagaimana yang dikutip

oleh Buya Hamka bahwa setubuhan seks adalah aib,

cela, dan dosa. Persetubuhan adalah kelemahan.

Persetubuhan adalah sifat yang menonjol dari

kebinatangan. Menurut analisis Sigmund Freud, filosof

dan ahli jiwa Yahudi, kebebasan seks yang ada dalam

kebudayaan Barat modern sekarang ini adalah letusan

44

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 116.

Page 74: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

53

(overkompensasi) dari anggapan jijik kepada

persetubuhan yang diajarkan oleh Kristen.45

Pandangan hina terhadap perempuan telah

menjadi kepercayaan. Perempuan dipandang sebagai

najis ketika mereka sedang menstruasi sehingga wajib

dijauhi. Perempuan dipandang sebagai pangkal bala dan

pangkal dosa dalam dunia ini. “Seperti dilukiskan

dalam Kitab Kejadian yang telah disusun manusia

setelah naskah aslinya hilang karena Nebukadnezar dari

Babilon ke Yerusalem.46

Pandangan negatif terhadap perempuan, serta

anggapan kerendahan kualitasnya, semakin diperparah

oleh masyarakat dan pendidikan di keluarga yang

memprioritaskan anak lelaki dibandingkan anak

perempuan. Sebagaimana yang telah penulis paparkan

sebelumnya bahwa perempuan tidak wajar dan tidak

pantas memperoleh pengajaran dan pendidikan. Bahkan

lembaga pendidikan kedokteran yang ingin didirikan

khusus untuk perempuan pun diboikot oleh ikatan

dokter tersebut. Demikian kejamnya penindasan yang

terjadi terhadap kaum perempuan pada masa itu.

45

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 67-68. 46

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 68.

Page 75: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

54

Hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran

Islam yang memandang dan menempatkan perempuan

di tempat yang mulia dan terpuji. Dalam Islam

Perempuan sama mulianya dengan laki-laki. Di dalam

bukunya Buya Hamka menulis “Tidaklah memuliakan

atas perempuan melainkan orang yang mulia, dan

tidaklah yang menghinakannya melainkan orang yang

hina jua.”47

Setelah Rasulullah SAW. diutus Allah menjadi

Rasul-Nya yang terakhir, beliau mengajak manusia

untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Beliau

menentang keras kebiasaan-kebiasaan buruk

masyarakat jahiliyah yang salah satu diantara kebiasaan

buruk itu adalah membenci anak perempuan. Sejak di

Mekah turunlah wahyu Ilahi yang menentang keras

mengubur anak perempuan hidup-hidup. Sebagaimana

Allah berfirman dalam surat At-Takwir ayat 8-9:48

“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang

dikubur hidup-hidup ditanya, Karena dosa

Apakah dia dibunuh?.” (QS. At-Takwir[81]: 8-

9).

47

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 68. 48

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 28.

Page 76: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

55

“Ayat tersebut sangat berpengaruh bagi

masyarakat Arab, terutama masyarakat yang telah

menyatakan percaya kepada Nabi Muhammad SAW,

dan telah beriman kepada Allah SWT.”49

“Sejak ayat-

ayat ini turun, kaum perempuan Arab mendapat

kembali harga diri dan kepribadiannya.”50

Mereka tidak

lagi ditunggu kelahirannya untuk dikuburkan hidup-

hidup, sebagaimana kebiasaan masyarakat Arab

jahiliyah.

Tersebutlah bahwa Qais bin Ashim At-Tatimi

datang kepada Rasulullah SAW. Mengakui terus terang

bahwa pada zaman jahiliyah dia telah menguburkan

anak perempuan hidup-hidup delapan orang jumlahnya.

Rupanya tiap-tiap lahir adalah perempuan dan satu

persatu dikuburnya hidup-hidup. Lalu Rasulullah SAW.

Menyuruh Ashim memerdekakan delapan orang budak,

agar mudah-mudahan terhapus rasa berdosa yang

meliputi hatinya, setelah hati itu dimasuki Nur Islam.

Kata Nabi pula, sebab engkau kaya dengan peternakan

unta, kurbankanlah delapan ekor unta sebagai tambahan

dari memerdekakan delapan orang budak tersebut.51

49

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 29. 50

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 30. 51

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 31.

Page 77: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

56

“Pada masa Nabi Muhammad SAW. perempuan

diberi oleh Al-Qur‟an hak-hak dan kewajiban-

kewajibannya secara seimbang. Karena hak dan

kewajiban adalah bagaikan satu mata uang dengan dua

sisi. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-

Baqarah ayat 228:”52

“…Dan para wanita mempunyai hak yang

seimbang dengan kewajiban mereka menurut

cara yang ma‟ruf…” (QS. Al-Baqarah[2]: 228)

Ayat tersebut menerangkan bahwa perempuan

juga mempunyai hak. Penyebutan hak didahulukan

daripada kewajiban, hal ini merupakan penegasan

terhadap hak-hak tersebut, dan menunjukkan betapa

pentingnya hak perempuan untuk diperhatikan pada

masa itu (masa jahiliyah). Dengan hadirnya ayat ini

tidak sedikit perempuan pada masa Nabi Muhammad

SAW. yang cukup kritis dan berani berdiskusi, bahkan

menolak pendapat suaminya.

52

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Cet. Ke-IX, h. 122.

Page 78: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

57

Imam Bukhari meriwayatkan sebagaimana yang

dikutip oleh M. Quraish Shihab bahwa Umar Ibnu al-

Khaththab ra. Menceritakan: “Kami suku Quraish

(Penduduk Mekah) tadinya mengalahkan istri-istri

kami, tetapi ketika kami bertemu dengan al-Anshar

(kaum Muslim penduduk kota Madinah), kami

menemukan kaum perempuan (istri-istri) kami meniru

adab (kelakuan) perempuan-perempuan al-Anshar. Aku

bersuara keras terhadap istriku, lalu dia membantahku.

Maka aku tidak menerima hal tersebut. Dia lalu berkata

kepadaku: “Mengapa engkau keberatan, padahal demi

Allah, istri-istri Nabi SAW. pun berdiskusi dan biasa

menolak pendapat beliau, bahkan ada di antara mereka

yang tidak mengajaknya berbicara sampai malam,” hal

ini mengagetkanku, dan aku berpikir bahwa rugi dan

celakalah istri yang melakukan hal itu. Aku kemudian

menuju kepada Hafsah (anak Sayyidina Umar dan Istri

Nabi Muhammad SAW.) dan bertanya kepadanya:

“Apakah salah seorang di antara kalian ada yang kesal

dan marah terhadap Nabi SAW. (sebagai suami) sampai

sehari semalam?”, Hafsah menjawab: “Ya”.53

53

M. Quraish Shihab, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2014),

Page 79: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

58

“Kedudukan perempuan dalam Al-Qur‟an,

mendapat jaminan yang tinggi dan mulia. Telah terbukti

dalam sejarah hidup Rasulullah SAW. bahwa laki-laki

yang beriman sama haknya dengan perempuan

beriman, dan sama-sama mempunyai kewajiban dalam

Islam. Bahkan sebagian mereka menjadi penolong bagi

sebagian yang lain.”54

Sebagaimana Allah Berfirman:

Cet. Ke-IX, h. 122-123.

54 Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014). Cet. Ke-2, h. 17.

Page 80: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

59

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan

perempuan, sebahagian mereka (adalah)

menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf,

mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah

dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat

oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada

orang-orang mukmin lelaki dan perempuan,

(akan mendapat) surga yang di bawahnya

mengalir sungai-sungai, kekal mereka di

dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang

bagus di surga 'Adn. dan keridhaan Allah

adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan

yang besar.” (QS. At-Taubah[9]:71-72)

Diterangkan dengan jelas apa saja tugas

bersama yang mereka hadapi. Jelas terlihat betapa

beratnya tugas tersebut. Pertama ialah dalam

menegakkan agama: amar ma‟ruf. Menegakkan

kebenaran dan keadilan, mengokohkan akhlak yang

tinggi dalam pembangunan masyarakat. Demikian juga

nahi munkar, mencegah kemunkaran yang bisa

menjatuhkan mutu masyarakat dan merusak akhlak,

mengacaukan ketentraman yang telah dapat ditegakkan

selama ini. Kaum laki-laki beriman dan kaum

perempuan beriman sama saja tugasnya dalam amar

Page 81: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

60

ma‟ruf nahi munkar ini. Rasulullah telah berkali-kali

memperingatkan bahwasannya apabila amar ma‟ruf

dan nahi munkar tidak tegak lagi dalam satu

masyarakat, akan berakibat masyarakat tersebut akan

runtuh. 55

Kemudian kewajiban yang sama-sama harus

dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan adalah

kewajiban membayar zakat, jika dia (lelaki dan

perempuan) ada harta lebih dari satu nisab dan cukup

tahunnya, maka wajib dibayarkan zakatnya. Begitu pula

kewajiban shalat, berpuasa, dan kewajiban berhaji.

Meskipun laki-laki dan perempuan sama-sama

wajib mengerjakan shalat lima waktu dan dianjurkan

mengerjakan shalat-shalat yang sunnah (nawafil),

namun ketika perempuan menemui masa haid

(menstruasi), maka dia tidak diwajibkan shalat, dan dia

tidak wajib mengqadha shalat karena haidnya.

Selanjutnya Meskipun laki-laki dan perempuan

sama-sama diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan,

ketika haid datang, perempuan tidak boleh berpuasa,

tetapi wajib mengqadha puasa di hari lain yang

55

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 9-10.

Page 82: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

61

waktunya terbuka selama sebelas bulan dari pangkal

Syawal hingga ke ujung Sya‟ban.

“Ajaran Islam pada hakikatnya memberikan

perhatian yang sangat besar serta kedudukan terhormat

kepada perempuan.”56

Perbedaan yang digarisbawahi

dan yang kemudian meninggikan atau merendahkan

seseorang hanyalah nilai pengabdian dan ketakwaannya

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana Allah

berfirman:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan

kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-

bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling taqwa di antara kamu.

56

M. Quraish Shihab, “Membumikan Al Qur‟an,” diakses tanggal

28 Mei 2015, dari

http://media.isnet.org/islam/quraish/membumi/perempuan.html.

Page 83: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

62

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi

Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat[49]: 13)

Islam datang dengan cahayanya yang menerangi

dunia. Kedzaliman terhadap perempuan pun terangkat.

Islam menetapkan insaniyah (kemanusiaan) seorang

perempuan layaknya seorang lelaki. Sebagaimana Allah

berfirman:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami

menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan

perempuan...” (QS Al-Hujurat[49]: 13).

“Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada

Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari

jiwa yang satu, kemudian Dia ciptakan dari

jiwa yang satu itu pasangannya. Lalu dari

keduanya Dia memperkembangbiakkan laki-laki

Page 84: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

63

dan perempuan yang banyak…” (QS An-

Nisa[4]: 1)

Sebagaimana perempuan berserikat dengan

lelaki dalam memperoleh pahala dan hukuman atas

amalan yang dilakukan. Sebagaimana Allah berfirman:

“Siapa yang beramal shalih dari kalangan

laki-laki ataupun perempuan sedangkan ia

dalam keadaan beriman, maka Kami akan

menganugerahkan kepadanya kehidupan yang

baik, dan Kami akan memberikan balasan

pahala kepada mereka dengan yang lebih baik

daripada apa yang mereka amalkan.” (QS An-

Nahl[16]: 97).

Dan Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 73:57

57

Aang kunaepi, “Kedudukan Perempuan dalam Islam,” diakses

tanggal 28 Mei 2015,

http://alislamiyah.ui.ac.id/2013/08/23/mempertegas:kedudukan-perempuan-

dalam-islam.html.

Page 85: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

64

“Agar Allah mengazab orang-orang munafik,

baik dari kalangan laki-laki maupun

perempuan, dan orang-orang musyrik, baik dari

kalangan laki-laki maupun perempuan. Dan

agar Allah mengampuni orang-orang yang

beriman, baik dari kalangan laki-laki maupun

perempuan...” (QS al-Ahzab[33]: 73).

Allah mengharamkan perempuan dijadikan

barang warisan sepeninggal suaminya. sebagaimana

Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 19:

Page 86: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

65

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal

bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan

paksa, dan janganlah kamu menyusahkan

mereka karena hendak mengambil kembali

sebagian dari apa yang telah kamu berikan

kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan

pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah

dengan mereka secara patut. kemudian bila

kamu tidak menyukai mereka, (maka

bersabarlah) karena mungkin kamu tidak

menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan

padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-

Nisa[4]:19).

Sebagaimana kebiasaan adat masyarakat

jahiliyah, apabila seorang lelaki meninggal,

keluarganya yang terdekat, anak-anak atau saudara-

saudaranya yang laki-laki lebih berhak membawa

perempuan tersebut (istri si mayyit). Jika cantik dan

suka, maka perempuan tersebut dinikahi, jika tidak

cantik, ditahan saja di rumahnya, dikurung, tidak boleh

keluar ke mana-mana sampai perempuan tersebut

meninggal. Sementara keluarga perempuan tidak dapat

bertindak apapun, karena keluarga suaminya yang

meninggal dianggap lebih berhak atas perempuan

tersebut. Hal ini yang disebut mengambil perempuan

sebagai warisan dengan cara paksa. Jika keluarga si

perempuan ingin melindungi, maka perempuan tersebut

harus ditebus terlebih dahulu.58

58

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 86.

Page 87: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

66

Dalam Islam perempuan dijadikan sebagai salah

satu ahli waris dari harta kerabatnya yang meninggal.

Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 7:

“Bagi para lelaki ada hak bagian dari harta

peninggalan kedua orangtua dan kerabat-

kerabatnya. Dan bagi para perempuan ada hak

bagian dari harta peninggalan kedua orangtua

dan kerabat-kerabatnya, baik sedikit ataupun

banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.”

(QS. An-Nisa[4]: 7)

Dari Penggalan ayat tersebut, dapat dipahami

bahwa perempuan dalam Islam juga mendapat bagian

dari harta warisan, bukan laki-laki saja. Jelasnya, jika

seorang ayah atau seorang ibu meninggal dunia, anak-

anak (ahli waris) yang mereka tinggalkan sama-sama

mendapat pembagian harta pusaka. Pada zaman

jahiliyah, yang menerima harta warisan hanya anak

laki-laki yang besar-besar saja, sedangkan perempuan

Page 88: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

67

dan anak laki-laki yang masih kecil tidak mendapat

apa-apa.59

Datangnya ayat ini memberikan penjelasan

bahwa bukan laki-laki saja yang mendapat warisan,

serta tidak berdasarkan perhitungan umur, perempuan

dan anak laki-laki yang masih kecil pun mendapat

pembagian warisan. “Memang ada ketentuan bahwa

laki-laki mendapatkan dua bagian atau dua kali yang

didapat oleh perempuan. Hal ini adil karena laki-laki

tanggungjawabnya dua kali lipat dari perempuan.60

Dalam masalah pernikahan, Allah membatasi

laki-laki hanya boleh mengumpulkan empat istri,

dengan syarat harus berlaku adil dengan sekuat

kemampuannya diantara para istrinya. Dan Allah

wajibkan bagi suami untuk bergaul dengan ma‟ruf

terhadap istrinya. Sebagaimana Allah berfirman:

“…Dan bergaullah kalian dengan para istri

dengan cara yang ma‟ruf…” (QS. An-Nisa[4]:

19).

59

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 82. 60

Buya Hamka, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

(Jakarta: Gema Insani, 2014), Cet. Ke-2, h. 83.

Page 89: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

68

Allah menetapkan adanya mahar dalam

pernikahan sebagai hak perempuan yang harus

diberikan secara sempurna, kecuali bila si perempuan

merelakan dengan kelapangan hatinya. Sebagaimana

Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 4:61

“Dan berikanlah mahar kepada para

perempuan yang kalian nikahi sebagai

pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian

jika mereka menyerahkan kepada kalian

sebagian dari mahar tersebut dengan senang

hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu

sebagai sesuatu yang baik.” (QS. An-Nisa[4]:

4).

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa kedudukan perempuan dalam Islam mendapat

tempat yang mulia dan terpuji. Ajaran Islam pada

hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar

61

Aang Kunaepi, “Kedudukan Perempuan dalam Islam,” diakses 28

Mei 2015, http://alislamiyah.ui.ac.id/2013/08/23/mempertegas:kedudukan-

perempuan-dalam–islam.html.

Page 90: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

69

serta kedudukan yang terhormat kepada perempuan.

Hal itu telah terbukti dalam sejarah hidup Rasulullah

SAW. Bahwa laki-laki yang beriman sama haknya

dengan perempuan beriman, dan mereka sama-sama

mempunyai kewajiban dalam Islam, bahkan sebagian

mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, yang

kemudian meninggikan atau merendahkan seseorang

hanyalah nilai pengabdian dan ketakwaannya kepada

Allah SWT.

5. Peran Perempuan

Arti kata peran dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah “pemain sandiwara (film) atau

perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang

yang berkedudukan di masyarakat, watak peran yang

terutama ditentukan oleh ciri-ciri individual yang

sifatnya khas dan istimewa.”62

Adapun arti kata perempuan dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “orang

(manusia) yang mempunyai puki, dapat menstruasi,

hamil, melahirkan anak, dan menyusui, sama dengan

62

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kbbi.web.id/peran, diakses tanggal 28 Mei 2015.

Page 91: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

70

wanita, istri, serta bini.”63

Dari kedua arti di atas dapat disimpulkan bahwa

peran perempuan adalah serangkaian perilaku yang

diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan

kepada perempuan. Peran menerangkan pada apa yang

harus dilakukan perempuan dalam suatu situasi tertentu,

agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri dan

harapan orang lain.

Al-Qur‟an telah menjelaskan betapa pentingnya

peran perempuan, baik sebagai ibu, istri, saudara

perempuan, maupun sebagai anak. Demikian pula yang

berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-

kewajibannya. Peran perempuan dikatakan penting

karena banyak kewajiban berat yang harus

ditanggungnya, baik di dalam keluarga, masyarakat,

agama dan bangsa.

Berikut ini akan dikemukakan peran perempuan dalam

Islam:

a. Peran perempuan sebagai hamba Allah SWT

Sebagai hamba Allah, kaum perempuan

mempunyai tanggung jawab yang sama dengan

kaum lelaki, yaitu sama-sama berkewajiban untuk

63

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kbbi.web.id/peran, diakses tanggal 28 Mei 2015.

Page 92: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

71

mengabdikan diri kepada Allah SWT. Allah

berfirman yang artinya: “Dan tidaklah Aku

ciptakan jin dan manusia melainkan untuk

beribadah Kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariat[51]:

56).

b. Peran perempuan sebagai istri

Sebagai istri, perempuan adalah sahabat bagi

suaminya. Kepadanya melekat sejumlah kewajiban

yang harus dilaksanakan kepada suaminya. Antara

lain, seorang istri harus bisa menjaga rahasia suami

dan semua yang ada di rumah suaminya. Karena

semuanya itu adalah amanah, dan kelak akan

dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Sebagai rabbat al-bayt (pengurus rumah

tangga), seorang istri juga dituntut memiliki

keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan. Bukan

hanya keahlian dan keterampilan memasak, menata

rumah, menata penampilan, tetapi juga

pengetahuan dan keterampilan dalam masalah

kesehatan dan keuangan.

c. Peran perempuan sebagai ibu

Ibu adalah Madrasah pertama bagi anak-

anaknya. Darinya, anak pertama kali belajar.

Karena itu, seorang ibu dituntut agar ekstra hati-

hati, sebab dia mempunyai pengaruh yang besar

terhadap anak-anaknya. Ibu yang baik tentu akan

melahirkan generasi yang baik pula. Maka pantas

jika perempuan dinobatkan sebagai tiang Negara.

Demikian ungkapan bijak itu sering kita dengar.

Sejumlah penemuan baru tentang perkembangan

intelektual dan perilaku anak meniscayakan adanya

tanggung jawab yang besar kepada kedua

orangtuanya, khususnya ibu. Karena ibulah yang

paling sering berinteraksi dengan anak-anaknya.

Page 93: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

72

d. Peran perempuan sebagai anggota masyarakat

Seorang perempuan juga menjadi bagian dari

sebuah masyarakat. Dengan begitu, dia juga

memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan dan

kondisi sosialnya. Posisi ini menuntut peranan

seorang perempuan, tidak hanya dalam kehidupan

pribadi, tetapi juga kehidupan politik. Ini

merupakan bagian yang accommodate dalam

tanggung jawab amar ma‟ruf nahi munkar.

Peranan ini menuntut seorang perempuan untuk

mampu dan cakap dalam mengambil langkah-

langkah praktis yang dibutuhkan dalam melakukan

perubahan di tengah-tengah masyarakatnya.64

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

perempuan memiliki peran yang sangat penting di

dalam kehidupan. Tanpa peran perempuan kehidupan

tidak akan berjalan dengan semestinya. Sebab

perempuan adalah pencetak generasi baru, sekiranya di

muka bumi ini hanya dihuni oleh lelaki, kehidupan

mungkin sudah terhenti berabad-abad yang lalu. Oleh

karena itu perempuan tidak bisa diremehkan dan

diabaikan, karena dibalik semua keberhasilan dan

kontinuitas kehidupan pasti ada peran perempuan.

64

Panenblog, “Peran Wanita dan Kedudukannya dalam Islam,”

diakses tanggal 28 Mei 2015, dari

http://freeblogpanen.blogspot.com/2010/04/peranan-wanita-dan-

kedudukannya-dalam.html.

Page 94: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

73

B. Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Para ahli ilmu-ilmu Al-Quran pada umumnya

berasumsi bahwa kata Qur‟an terambil dari kata

qara‟a-yaqra‟u-qira‟atan-wa-qur‟anan

yang secara harfiah berarti bacaan.

Dalam Al-Qur‟an sendiri memang terdapat beberapa

kata Qur‟an yang digunakan untuk pengertian bacaan,

diantaranya:

”Apabila Kami telah selesai membacakannya,

maka ikutilah bacaannya itu.” (QS. Al-

Qiyamah[75]: 18)

“Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan

yang sangat mulia.” (QS. Al-Waqi‟ah[56]: 77)

“Dan Kami tidak mengajarkan sya‟ir

kepadanya (Muhammad) dan bersya‟ir itu

Page 95: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

74

tidaklah layak baginya. Al-Quran itu tidak lain

hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi

penerangan.” (QS. Yasin[36]: 69).65

Qur„an menurut pendapat yang paling kuat

seperti yang dikemukakan oleh Dr. Subhi Al Salih

berarti “bacaan”, asal kata qara‟a. kata Al-Qur‟an itu

berbentuk masdar dengan arti isim maf‟ul yaitu maqru

(dibaca), di dalam Al-Qur‟an sendiri ada pemakaian

kata Qur‟an dalam arti demikian sebagai tersebut dalam

surat Al-Qiyamah[75] ayat 17-18. Adapun Subhi Al-

Salih mendefinisikan Al-Qur‟an menurut istilah ialah

Kalam Allah SWT. yang merupakan mukjizat yang

diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad

SAW. yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan

mutawatir serta membacanya adalah ibadah.66

Senada dengan pendapat di atas, menurut Ulama

Ushul, Fiqh, dan Bahasa Arab sebagaimana yang

dikutip oleh M. Abdul Adzim Al-Zarqani bahwa Al-

Qur‟an adalah “Kalam yang mengandung kemukjizatan

yang diturunkan kepada Nabi SAW. yang tertulis dalam

mushaf-mushaf yang diriwayatkan secara mutawatir,

dan yang dinilai ibadah bila membacanya.”67

65

M. Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2000), Cet. Ke-1, h.20. 66

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta:

Mahkota, 1990), h. 13. 67

M. Abdul Adzim Al-Zarqani, Manahil Al-‟Urfan Fi‟Ulum Al-

Qur‟an, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), Cet. Ke-1, h. 9.

Page 96: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

75

Menurut M. Ali Ash Shabuuniy, Al-Qur'an

adalah firman Allah yang tiada tandingannya,

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. penutup

para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan malaikat

Jibril, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri

dengan surat An-Nas. dan ditulis dalam mushaf-mushaf

yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh

orang banyak), serta mempelajarinya merupakan

ibadah. Definisi tersebut telah disepakati oleh para

ulama dan Ahli Ushul.68

Adapun pengertian Al-Qur‟an menurut M.

Quraish Shihab adalah “Kalam (firman) Allah yang

sekaligus merupakan mukjizat yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad SAW. dalam bahasa Arab, yang

sampai kepada umat manusia dengan cara al tawattur

(langsung dari Nabi Muhammad SAW. kepada orang

banyak), yang kemudian termaktub dalam bentuk

mushaf, yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup

dengan surat An-Nas.”69

Selanjutnya menurut Afif „Abd al-Fattah

sebagaimana yang dikutip oleh M. Amin Suma bahwa

Al-Qur‟an ialah “Wahyu Allah yang diturunkan dari

68

M.Ali Ash-Shabuuniy, Studi Ilmu Al-Qur‟an, (Bandung: Pustaka

Setia, 1999), Cet.ke-1. h. 15. 69

M.Quraish Shihab, Sejarah dan Ulumul Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2008), Cet. ke-VIII, h. 39.

Page 97: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

76

sisi Allah, kepada Rasul-Nya Muhammad Ibn „Abd

Allah, penutup para nabi, yang dinukilkan daripadanya

dengan penukilan yang mutawatir nazham/lafal

maupun maknanya, dan merupakan kitab samawi yang

paling akhir penurunannya.”70

Sedangkan pengertian Al-Qur‟an menurut

Manna‟ Al-Qhattan adalah:

“Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. dan orang yang membacanya

memperoleh pahala.”

Adapun pengertian Al-Qur‟an menurut Al-

Jurjani adalah :

70

M. Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2000), Cet. ke-1, h. 25.

Page 98: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

77

“Yang diturunkan kepada Rasulullah SAW.

ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara

mutawatir tanpa keraguan.”71

Dari definisi-definisi tersebut terdapat beberapa

unsur Al-Qur‟an yang disepakati oleh para pakar ilmu-

ilmu Al-Qur‟an. Unsur-unsur Al-Qur‟an yang

dimaksudkan ialah:

a. Al-Qur‟an adalah wahyu atau kalam Allah

SWT.

Semua definisi yang diberikan para ahli, selalu

diawali dengan penyebutan Al-Qur‟an sebagai

Kalam atau wahyu Allah SWT.

b. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ini menunjukkan bahwa kalam atau wahyu

Allah yang diturunkan kepada para nabi dan

rasul Allah yang lain, tidak dapat dinamakan Al-

Qur‟an.

c. Al-Qur‟an disampaikan melalui malaikat Jibril.

Semua ayat Al-Qur‟an diwahyukan dengan

perantaraan malaikat Jibril.

d. Al-Qur‟an diturunkan dalam bentuk lafal Arab.

Dari keempat unsur Al-Qur‟an di atas, dapatlah

dikatakan bahwa Al-Qur‟an ialah kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. dalam

bentuk lafal Arab, dengan perantaraan Malaikat Jibril.

Sedangkan hal-hal lain seperti dinukilkan kepada kita

dengan cara mutawatir, diawali dengan surat Al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, serta ditulis

dalam Mushaf, itu menyangkut hal-hal yang bersifat

71

“Pengertian Al-Qur‟an,”

http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/06/makalah-pengertian-al-

qur‟an.html, diakses tanggal 28 Mei 2015.

Page 99: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

78

teknis bagi penyampaian dan pemeliharaan Al-

Qur‟an.72

Dengan pengertian tersebut, firman Allah yang

diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW.

tidak dinamakan Al-Qur‟an. Seperti kitab Taurat yang

diturunkan kepada umat Nabi Musa, atau kitab Injil

yang diturunkan kepada umat Nabi Isa. Demikian pula

firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW. yang membacanya tidak dianggap sebagai

ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-

Qur‟an.73

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian Al-Qur‟an adalah kitab suci umat

Islam yang berisi firman-firman Allah SWT. yang

diwahyukan dalam bahasa Arab, kepada Nabi

Muhammad SAW. melalui perantara malaikat Jibril,

dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan

surat An-Nas, ditulis dalam mushaf-mushaf yang

disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang

banyak), serta membacanya bernilai ibadah. Allah

menurunkan Al-Qur‟an agar dijadikan undang-undang

bagi umat manusia dan petunjuk atas kebenaran Rasul

72

M. Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2000), Cet. Ke-1, h. 24-27. 73

Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan terjemahnya, (Jakarta:

Mahkota, 1990), h. 13.

Page 100: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

79

dan penjelasan atas kenabian dan kerasulannya, juga

sebagai alasan yang kuat di hari kemudian bahwa Al-

Qur‟an benar-benar diturunkan dari Zat Yang

Mahabijaksana lagi Terpuji.

2. Keutamaan Al-Qur’an

a. Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an

Al-Qur‟an adalah sebuah kitab suci yang

harus dibaca, bahkan dianjurkan untuk dijadikan

bacaan harian umat Islam. Membacanya dinilai oleh

Allah sebagai ibadah. Pahala yang diberikan oleh

Allah bukan dihitung perkata atau perayat, namun

perhuruf.

Berikut ini akan dikemukakan ayat-ayat dan

hadits yang berkaitan dengan keutamaan membaca

dan mengkaji Al-Qur‟an menurut M. Ali Ash-

Shaabuuniy:

Ayat-ayat Al-Qur’an:

1) Allah berfirman :

Page 101: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

80

“Sesungguhnya orang-orang yang

selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan shalat, dan menafkahkan

sebahagian dari rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka dengan

diam-diam dan terang-terangan,

mereka itu mengharapkan perniagaan

yang tidak akan merugi. Agar Allah

menyempurnakan kepada mereka

pahala mereka, dan menambah kepada

mereka dari karunia-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun

lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fatir[35]:

29-30).

2) Allah berfirman :

“Dan apabila dibacakan Al-Qur‟an,

Maka dengarkanlah baik-baik, dan

perhatikanlah dengan tenang, agar

kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-

A‟raf[7]: 204)

Page 102: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

81

3) Allah berfirman :

“Maka Apakah mereka tidak

memperhatikan Al-Qur‟an ataukah hati

mereka terkunci?.” (QS.

Muhammad[47]: 24).

Hadits Nabi SAW:

Rasulullah SAW. bersabda:

Page 103: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

82

Hajjaj bin Minhal menyampaikan kepada

kami dari syu‟bah, dari Alqamah bin Marstad

yang mengatakan, aku mendengar dari sa‟d

bin Ubaidah, dari Abu Abdurrahman as-

Sulaimi, dari Utsman bahwa Nabi saw.

bersabda, “Orang terbaik di antara kalian

adalah orang yang mempelajari al-Qur‟an

dan mengajarkannya.” Sa‟d bin Ubaidah

berkata,”Abu Abdurrahman as-Sulaimi

mengajarkan Al-Qur‟an kepada orang-orang

semenjak masa kekhalifahan Utsman hingga

masa Hajjaj. Abu Abdurrahman berkata,

„hadits itu yang telah membuat betah duduk di

tempat dudukku ini (untuk mengajarkan Al-

Qur‟an).” (HR. al-Bukhari).74

Menurut Abdul Aziz Abdul Rauf,

keistimewaan tadabbur Al-Qur‟an adalah “Al-

Qur‟an akan benar-benar menjadi ruh (penggerak)

bagi kemajuan kehidupan manusia, jika selalu

dibaca dan ditadabburkan makna yang terkandung

dalam setiap ayat-ayatnya. Sebagaimana Allah

berfirman dalam surat Shaad ayat 29:”75

74

Imam al-Bukhâri, Shahîh al-Bukhâr, juz 6, Kitab Fadhâil Al-

Qur‟an, Bab Khoirukum Man Ta‟allam Al-Qur‟an wa „Allamahu, h. 192,

Hadis nomor 5027. 75

Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Dauroh Al Qur‟an, (Jakarta:

Alfin Press, 2006), Cet. Ke- XI, h. iv.

Page 104: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

83

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan

kepadamu penuh dengan berkah supaya

mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan

supaya mendapat pelajaran orang-orang yang

mempunyai fikiran.” (QS. Shaad[38]: 29)

Lebih lanjut Abdul Aziz Abdur Rauf

menjelaskan bahwa “Al-Qur‟an selain dibaca atau

direnungkan juga perlu dihafal, dipindahkan dari

tulisan ke dalam dada, karena hal ini merupakan ciri

khas orang-orang yang diberi ilmu, juga sebagai

tolok ukur keimanan dalam hati seseorang. Allah

SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 49:”76

“Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat

yang nyata di dalam dada orang-orang yang

diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari

76

Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Dauroh Al Qur‟an, (Jakarta:

Alfin Press, 2006), Cet. Ke-XI, h.v.

Page 105: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

84

ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang

zalim.” (QS. Al-Ankabut[29]: 49)

Dari pemaparan ayat dan hadits di atas dapat

disimpulkan bahwa terdapat banyak ayat Al-Qur‟an

dan hadits Nabi SAW. yang menunjukkan

kelebihan dan keagungan kitab suci Al-Qur‟an.

Diantaranya ada yang berhubungan dengan

keutamaan-keutamaan membaca dan

memperhatikannya, dan adapula yang berhubungan

dengan keutamaan tentang penghafalannya. Selain

itu, tidak sedikit pula tertera dalam kitab Allah

tentang ayat-ayat yang menyerukan kepada orang-

orang mukmin untuk menghayati dan menerapkan

hukum-hukumnya, di samping seruan untuk

mendengarkan bacaannya dengan penuh perhatian

ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur‟an.

Al-Qur‟an merupakan petunjuk serta pedoman

hidup bagi umat manusia. Manusia yang selamat

dan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat, adalah

yang senantiasa berpegangteguh kepada kitab suci

Al-Qur‟an, yaitu orang-orang yang istiqomah dalam

Page 106: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

85

membaca, mengkaji, serta mengamalkan Al-Qur‟an

di dalam kehidupannya.

Al-Qur‟an dapat menjadi obat dari segala

macam penyakit hati yang paling mujarab, karena

dengan membaca dan menghayati ayat-ayat Al-

Qur‟an, dapat menentramkan hati orang yang

membacanya. Sehingga orang yang membaca Al-

Qur‟an sekaligus menghayati maknanya akan

terhindar dari segala macam penyakit hati. Al-

Qur‟an juga dapat memberikan rahmat dan

syafa‟at/pertolongan kepada para pembacanya di

hari kiamat, dimana pada saat itu, tidak akan ada

lagi pertolongan selain pertolongan dari syafa‟at Al-

Qur‟an dan syafa‟at Rasulullah SAW. Dan Orang-

orang yang senantiasa membaca dan mengkaji Al-

Qur‟an serta mengamalkannya secara konsisten,

maka Allah akan memuliakan mereka, dan Allah

menjanjikan surga bagi mereka.

Page 107: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

86

3. Adab Pengajar dan Pelajar Al-Qur’an

a. Adab Pengajar Al-Qur’an

Menurut buku yang ditulis oleh Supian,

panduan atau adab pengajar Al-Qur‟an diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Pertama-tama yang mesti dilakukan oleh guru

dan pembaca adalah ikhlas hanya

mengharapkan keridhaan Allah SWT. (QS.

Al-Bayyinah[98]:5).

2) Hendaknya seseorang tidak memiliki tujuan

dengan ilmu yang dimilikinya untuk mencapai

kesenangan dunia berupa harta atau ketenaran,

kedudukan, keunggulan atas orang-orang lain,

pujian dari orang banyak, atau ingin

mendapatkan perhatian orang banyak dan hal-

hal seperti itu.

3) Hendaklah dia waspada agar tidak

memaksakan banyak orang yang belajar dan

orang yang datang kepadanya, hendaklah dia

tidak membenci murid-muridnya yang belajar

kepada orang lain selain dirinya.

4) Pengajar mesti memiliki akhlak yang baik,

berkelakuan terpuji dan sifat-sifat baik yang

diutamakan Allah SWT.

5) Seorang pengajar sudah sepatutnya bersikap

lemah lembut kepada muridnya dan

menyambutnya serta berbuat baik kepadanya

sesuai dengan keadaannya.

6) Seorang guru mesti memberikan nasihat yang

baik bagi muridnya.

Page 108: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

87

7) Sudah sepatutnya guru tidak menyombongkan

diri kepada para pelajar, tetapi bersikap lemah

lembut dan rendah hati terhadap mereka.

8) Sudah sepatutnya pelajar dididik secara

berangsur-angsur dengan adab-adab yang

luhur dan perilaku yang baik serta dilatih

dirinya atas perkara-perkara kecil yang terpuji.

9) Mengajar adalah fardhu kifayah jika tidak ada

orang yang mampu kecuali seorang saja, maka

wajib baginya mengajar. Jika ada beberapa

orang yang setengah dari mereka bisa

mengajar tetapi mereka menolak, maka

mereka berdosa. Jika setengah dari mereka

mengerjakannya, gugurlah tanggung jawab

dari yang selainnya. Jika salah seorang dari

mereka diminta sedang dia menolak, maka

pendapat yang lebih tepat ialah dia tidak

berdosa, tetapi dihukumkan makruh keatasnya

jika tiada halangan.

10) Diutamakan para guru untuk mementingkan

pengajaran dibandingkan dengan keperluan

dirinya yang bersifat duniawi yang bukan

keperluan utama yang amat mendesak.

11) Jika jumlah mereka banyak, maka dahulukan

yang pertama, kemudian yang berikutnya. Jika

yang pertama rela gurunya mendahulukan

selain dirinya, maka ia bisa mendahulukannya.

Hendaklah guru menunjukkan kegembiraan

dan muka yang berseri-seri, memeriksa

keadaan mereka dan menanyakan siapa yang

tidak hadir dari mereka.

12) Para ulama berkata: “Janganlah guru menolak

mengajari seseorang karena niatnya tidak

benar.”

Page 109: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

88

13) Termasuk adab seorang guru yang amat

ditekankan dan perlu diperhatikan ialah

menjaga kedua tangannya ketika mengajar

dari bermain-main dan menjaga kedua

matanya dari memandang kemana-mana tanpa

keperluan.

14) Guru tidak boleh melakukan perbuatan yang

dapat merendahkan derajat ilmunya, merusak

kehormatan dirinya baik di depan muridnya

maupun masyarakatnya.77

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan

bahwa seorang guru Al-Qur‟an harus dapat

memperhatikan, dan mengaplikasikan adab bagi

seorang guru Al-Qur‟an di dalam kegiatan belajar

mengajar Al-Qur‟an. Agar dapat tercipta suasana

belajar mengajar Al-Qur‟an yang harmonis dan

penuh keberkahan. Sebagai contoh, dengan adanya

salah satu adab, yaitu keikhlasan guru dalam

mengajar Al-Qur‟an, maka ilmu yang guru

sampaikan akan mudah diserap oleh murid-

muridnya. Keikhlasan guru dalam mengajar

merupakan faktor yang sangat penting, karena

dengan keikhlasan dapat mendatangkan keberkahan

ilmu yang bermanfaat. Selain itu, guru juga harus

77

Supian, Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 163-167.

Page 110: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

89

memiliki sifat lemah lembut, penuh kasih sayang,

sabar dan telaten dalam menghadapi murid-

muridnya.

Dengan adanya adab dan etika bagi guru Al-

Qur‟an, diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru

dalam bersikap, dan berakhlak terhadap murid-

muridnya, sehingga kekerasan guru terhadap murid-

muridnya dapat dihindari. Sebagaimana fenomena

yang seringkali terjadi saat ini yaitu kekerasan guru

terhadap murid-muridnya. Hal ini sungguh sangat

memprihatinkan, karena sangat tidak sesuai dengan

ajaran Islam, dan yang demikian adalah

penyimpangan terhadap adab dan etika bagi seorang

guru Al-Qur‟an. Islam telah mengatur adab bagi

seorang guru Al-Qur‟an. Guru adalah teladan, dan

panutan yang wajib memberikan contoh yang baik

bagi anak didiknya. Oleh karena itu bagi setiap guru

khususnya guru Al-Qur‟an, harus dapat

memperhatikan dan mematuhi adab bagi pengajar

Al-Qur‟an. Sehingga kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih kondusif dan nyaman.

Page 111: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

90

b. Adab Pelajar Al-Qur’an

Mempelajari Al-Qur‟an adalah mempelajari

kalam-kalam Allah, dan kalam Allah lebih mulia

dari apapun di muka bumi ini. Sehingga bersikap

ketika belajar Al-Qur‟an harus dapat dibedakan

dengan bersikap ketika belajar ilmu-ilmu lain,

karena sesungguhnya tidak akan mendapat berkah

dari ilmu Al-Qur‟an yang dipelajari jika adab-

adabnya tidak diperhatikan.

Menurut buku yang ditulis oleh Supian,

panduan atau adab Pelajar Al-Qur‟an diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Semua yang termasuk dalam adab pengajar

(guru) juga merupakan adab bagi pelajar.

2) Menjalani proses belajar dengan tekun, dan

menghindari diri dari perbuatan dan prilaku di

luar keperluan belajar, kecuali hal yang mesti

dilakukan karena keperluan. Hendaklah dia

membersihkan hatinya dari kotoran-kotoran

dosa supaya bisa menerima Al-Qur‟an,

menghafal, dan mengamalkannya.

3) Janganlah belajar kepada guru, kecuali dari

orang yang lengkap keahliannya, menonjol

keagamaannya, nyata pengetahuannya, dan

terkenal kebersihan dirinya.

4) Hendaklah memulai belajar di ruang/majelis

gurunya dalam keadaan memiliki sifat-sifat

Page 112: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

91

sempurna, keikhlasan dan budi pekerti yang

baik.

5) Hendaklah menunjukkan adab yang baik

terhadap teman sekelasnya dan orang-orang

yang menghadiri majelis gurunya.

6) Tidak belajar kepada guru ketika guru sedang

sibuk, atau dalam keadaan takut, sedih,

gelisah, dan hal-hal lain yang dapat

menghalangi guru untuk dapat mengajar

dengan baik dan serius. Hendaklah dia

manfaatkan waktu-waktu dimana gurunya

dalam keadaan sempurna.

7) Gemar, sungguh-sungguh dan tekun menuntut

ilmu pada setiap waktu yang dapat

dimanfaatkannya dan tidak puas dengan ilmu

yang sedikit, apabila bisa belajar banyak.

8) Hendaklah pergi kepada guru paling awal,

memelihara bacaan hafalannya dan tidak

mengutamakan orang lain pada waktu

gilirannya karena mengutamakan orang lain

dalam hal ibadah adalah makruh. Kecuali jika

guru melihat adanya kemaslahatan

mengutamakan orang lain.78

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

semua yang termasuk dalam adab bagi pengajar

Al-Qur‟an juga merupakan adab bagi pelajar Al-

Qur‟an. Adab bagi pelajar Al-Qur‟an wajib

diperhatikan dan ditaati oleh seluruh pelajar. Agar

78

Supian, Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 167-169.

Page 113: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

92

tercipta suasana belajar Al-Qur‟an yang harmonis,

kondusif, nyaman, dan penuh dengan keberkahan.

Seorang pelajar harus menghormati pengajar,

khususnya pengajar Al-Qur‟an, sebagaimana telah

dijelaskan sebelumnya mengenai ayat dan hadits

terkait dengan perintah agar menghormati

golongan Al-Qur‟an. Pengajar Al-Qur‟an adalah

orang yang mahir Al-Qur‟an, maka pengajar Al-

Qur‟an termasuk golongan Al-Qur‟an yang wajib

dihormati.

Para pelajar harus dapat mematuhi semua

perintah pengajar Al-Qur‟an, agar ilmu yang

diberikan oleh pengajar Al-Qur‟an menjadi berkah

dan menjadi ilmu yang bermanfaat. Serta

diharapkan nantinya para pelajar tersebut dapat

meneruskan perjuangan pengajar Al-Qur‟annya,

dengan berbagai inovasi dan metode-metode

mengajar Al-Qur‟an yang lebih baik lagi dari yang

sebelumnya.

Dengan adanya adab belajar Al-Qur‟an,

diharapkan dapat menjadi rambu-rambu bagi

pelajar untuk bersikap dan berakhlak kepada

Page 114: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

93

pengajar Al-Qur‟an. Sehingga diharapkan para

pelajar tidak hanya pandai dalam membaca,

menghafal, dan mengkaji Al-Qur‟an, tetapi juga

pandai dalam berakhlak, sesuai dengan akhlak Al-

Qur‟an.

4. Adab Membaca dan Berinteraksi dengan Al-Qur’an

a. Adab dan Etika Membaca Al-Qur’an

Bagi seorang muslim yang membaca Al-

Qur‟an hendaknya melazimi adab-adab membaca

Al-Qur‟an yang diajarkan Islam di dalam Al-

Qur‟an maupun Hadits. Dengan melazimi adab

membaca Al-Qur‟an, maka bacaan Al-Qur‟an

menjadi ibadah yang diterima Allah SWT.

Berikut ini akan dikemukakan adab dan

etika membaca Al-Qur‟an menurut buku yang

ditulis oleh Supian, diantaranya yaitu:

1) Hendaklah menghadirkan hatinya dalam

keadaan sedang bermunajat kepada Allah

dan membaca Al-Qur‟an seperti keadaan

orang yang melihat Allah, jika dia tidak bisa

melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah

melihatnya.

2) Sebelum membaca Al-Qur‟an, hendaklah

membersihkan mulut dengan siwak atau

lainnya. Apalagi apabila mulut dalam

keadaan bau dari bangun tidur atau berbau.

Page 115: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

94

Karena membaca Al-Qur‟an harus dalam

keadaan suci.

3) Membaca Al-Qur‟an disunnahkan di tempat

yang bersih dan terpilih. Terutama di masjid,

karena merupakan tempat yang bersih dan

mulia serta menghasilkan keutamaan lain,

yaitu i‟tikaf.

4) Diutamakan bagi pembaca Al-Qur‟an di luar

shalat supaya menghadap kiblat.

5) Jika akan memulai membaca Al-Qur‟an,

hendaklah membaca ta‟awudz, memohon

perlindungan Allah SWT.

6) Hendaklah membaca Al-Qur‟an selalu

membaca Basmalah pada awal setiap surah

selain surah At-Taubah.

7) Jika telah mulai membaca Al-Qur‟an,

hendaklah bersikap khusyu‟ dan

merenungkan maknanya ketika membaca.

8) Anjuran mengulang-ulang ayat untuk

direnungkan.

9) Menangis ketika membaca Al-Qur‟an.

10) Hendaklah membaca Al-Qur‟an dengan

tartil.

11) Diutamakan jika membaca ayat yang

mengandung rahmat agar memohon kepada

Allah, dan apabila membaca ayat yang

mengandung siksaan agar memohon

perlindungan kepada Allah dari siksaan itu.

12) Memuliakan Al-Qur‟an dari hal-hal yang

kadang-kadang diabaikan oleh sebagian

orang yang lalai ketika membaca Al-Qur‟an

bersama-sama. Diantaranya menghindari

tertawa, berbisik-bisik dan bercakap-cakap

di tengah pembacaan, kecuali perkataan

Page 116: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

95

yang perlu diucapkan. (QS. Al

A‟raf[7]:204).

13) Tidak boleh membaca Al-Qur‟an dengan

selain bahasa Arab, terutama dalam shalat,

karena shalatnya tidak sah. Kecuali di luar

shalat karena dengan maksud mempelajari

isi kandungannya, itupun sebaiknya dibaca

ayatnya terlebih dahulu.

14) Diharuskan membaca Al-Qur‟an dengan

tujuh qira‟at seperti bacaan yang disetujui.

Dan tidak boleh dengan selain yang tujuh

bacaan itu dan tidak pula dengan riwayat-

riwayat asing yang dinukil (diambil) dari

ketujuh ahli qira‟ah itu.

15) Jika memulai dengan bacaan salah satu

qiraat, maka hendaknya tetap dalam qiraah

tersebut selama masih dalam keadaan

membaca pada saat itu.

16) Sangat afdhal membaca menurut tertib

urutan Mushaf, mulai dari Al-Fatihah,

kemudian Al-Baqarah, Ali-Imran dan

seterusnya baik membacanya dalam shalat

atau di luar shalat.

17) Membaca Al-Qur‟an dari Mushaf lebih

utama dari pada membacanya dengan

hafalan karena memandang dalam Mushaf

adalah ibadah yang diperintahkan, maka

berkumpullah bacaan dan pandangan itu.

18) Anjuran membaca Al-Qur‟an oleh jama‟ah

secara bersama-sama dan keutamaan bagi

orang-orang yang membaca bersama-sama

dan yang mendengarkannya serta keutamaan

orang yang mengumpulkan, mendorong dan

menganjurkan mereka melakukan hal itu.

Page 117: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

96

19) Anjuran membaca Al-Qur‟an sambung

menyambung secara bergantian. Maksudnya

adalah sejumlah orang berkumpul, setengah

dari mereka membaca sepuluh ayat atau

sebagian kemudian diam dan lainnya

meneruskan bacaan, kemudian lainnya lagi.

Ini boleh dilakukan dan baik. Di Indonesia

sering dikenal dengan tadarus.

20) Dianjurkan membaca Al-Qur‟an dengan

suara yang nyaring, merdu dan kuat.

21) Sunnah mengindahkan suara pada waktu

membaca Al-Qur‟an.

22) Sunnah mencari guru Al-Qur‟an yang baik

dan bagus suaranya. Anjuran melakukan ini

disetujui oleh para ulama dan itu adalah

kebiasaan orang-orang baik dan ahli ibadah

serta hamba-hamba Allah SWT yang shaleh.

Perbuatan itu adalah sunnah dari Rasulullah

SAW.

23) Jika memulai membaca dari tengah surah

atau berhenti di tempat yang bukan

akhirnya, agar memulai permulaan kalam

yang saling berkaitan antara satu sama lain

dan berhenti pada kalimat yang sempurna.

24) Makruh membaca Al-Qur‟an dalam

beberapa keadaan, ruku‟, sujud dan tasyahud

serta keadaan-keadaan shalat lainnya,

kecuali jika berdiri. Makruh membaca lebih

dari Al-Fatihah bagi makmum dalam

keadaan sembahyang yang dikeraskan

bacaannya jika dia mendengar bacaan imam.

Makruh pula membacanya dalam keadaan

duduk di tempat buang hajat dan dalam

Page 118: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

97

keadaan mengantuk atau ketika khatib

sedang berkhutbah.

25) Apabila membaca Al-Qur‟an kemudian

menguap, maka hendaklah dia

menghentikan bacaannya hingga sempurna

keluarnya dengan menutup mulut, kemudian

setelah itu baru kembali membaca.

26) Tidak boleh membaca Al-Qur‟an yang

dimaksudkan sebagai ucapan. Karena itu

membaca Al-Qur‟an dengan tujuan urusan

dunia, terutama di dalam shalat.

27) Jika membaca sambil berjalan, kemudian

melewati orang lain, diutamakan

memutuskan bacaan dan memberi salam

kepada mereka, kemudian melanjutkan

bacaannya. Jika dia mengulangi ta‟awudz,

maka perbuatan itu lebih baik.

28) Apabila melewati orang yang sedang duduk

membaca Al-Qur‟an, pendapat yang lebih

utama adalah tidak memberi salam kepada

pembaca Al-Qur‟an, karena dia sedang

sibuk membaca.

29) Jika datang kepada pembaca Al-Qur‟an

orang yang berilmu atau terhormat atau

orang tua yang terpandang atau mereka

memiliki kehormatan sebagai pemimpin

atau lainnya, maka boleh berdiri untuk

menghormati dan memuliakannya, bukan

karena riya‟ dan membanggakan diri.

Perbuatan itu mustahab (sunnah), termasuk

dari perbuatan Nabi SAW. dan perbuatan

para sahabatnya dihadapan beliau, serta

perbuatan para tabi‟in dan ulama yang

shaleh setelah mereka.

Page 119: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

98

30) Melakukan sujud tilawah apabila bertemu

dengan ayat-ayat sajadah.

31) Waktu-waktu yang terbaik untuk membaca

Al-Qur‟an, yaitu:

a) Di dalam Shalat

b) Pada waktu malam, dan separuh malam

yang akhir lebih baik dari pada separuh

pertama.

c) Antara Magrib dan Isya‟.

d) Setelah shalat Subuh.

e) Hari-hari yang terpilih ialah Jum‟at,

Senin, Kamis, dan hari Arafah.

f) Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

g) Sepuluh hari pertama dari bulan

Dzulhijah

h) Sedang bulan yang paling utama ialah

bulan Ramadhan.

i) Di setiap waktu selalu dianjurkan

membaca Al-Qur‟an.

32) Jika menggunakan ingin berhujjah atau

menggunakan dalil dari suatu ayat, maka

harus berkata, Qalallahu Ta‟Ala Kadza

(Allah SWT telah berfirman demikian) atau

Allahu Ta‟ala Yaqulu Kadza (Allah SWT

berrfirman demikian) dan diawali dengan

Ta‟awudz.

33) Pada akhir surah atau ayat tertentu,

disunnahkan atau dianjurkan membaca do‟a,

takbir atau tasbih. 79

79

Supian, Ilmu-Ilmu Al Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 170-181.

Page 120: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

99

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

adab atau etika membaca Al-Qur‟an penting untuk

diketahui dan dipahami, agar yang membacanya

mendapatkan rahmat dan keberkahan dari bacaan

Al-Qur‟an tersebut. Dengan mengetahui dan

memperhatikan adab membaca Al-Qur‟an

seseorang dapat menghormati dan memuliakan Al-

Qur‟an sebagai kitab suci. Misalnya, ketika

seseorang hendak membaca Al-Qur‟an, maka

sebelumnya harus terlebih dahulu membersihkan

mulut, bersuci, dan harus dalam keadaan suci dari

hadats serta najis, begitu pula tempat yang

diperbolehkan untuk membaca Al-Qur‟an adalah

tempat yang bersih dan suci, karena Al-Qur‟an

adalah kitab suci.

Dengan adanya adab tersebut diatur pula

untuk memulai bacaan Al-Qur‟an dengan

membaca ta‟awudz dan basmalah terlebih dahulu,

kecuali pada surat At-Taubah, tidak dianjurkan

mengawalinya dengan membaca basmalah.

Dengan mengetahui adab tersebut, seseorang dapat

mengetahui waktu-waktu terbaik untuk membaca

Page 121: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

100

Al-Qur‟an. Sehingga dengan membacanya di

waktu-waktu yang terbaik maka akan bertambah

pahala dan keberkahan bagi pembacanya.

Keutamaan adab membaca Al-Qur‟an

adalah agar dapat mengetahui tata cara yang benar

ketika akan membaca Al-Qur‟an, sehingga akan

timbul ke hati-hatian bagi pembacanya, karena

dalam adab membaca Al-Qur‟an terdapat rambu-

rambu yang harus kita taati. Dengan demikian

seorang yang membaca Al-Qur‟an dengan

memperhatikan adab-adab membaca Al-Qur‟an

dengan baik, maka membaca Al-Qur‟an selain

mendapat ganjaran pahala juga akan mendapatkan

keberkahan dari Allah SWT.

b. Adab Khatam Al-Qur’an

Khatam Al-Qur‟an berarti menyelesaikan

membaca Al-Qur‟an dari awal hingga akhir, dan

sering juga difahami sebagai titik akhir setelah

selesainya membaca Al-Qur‟an. Untuk yang

pertama, pembacaan Al-Qur‟an dimulai dari awal

hingga akhir dalam satu tempat dan waktu tertentu,

sedangkan yang kedua bisa saja dalam waktu yang

lama dan bertahun-tahun, kemudian sampai selesai

dan khatam pada saat dan waktu tertentu. Biasanya

hal ini bagi pembaca Al-Qur‟an yang dalam masa

Page 122: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

101

belajar, atau orang yang tadarus Al-Qur‟an secara

bertahap dalam jumlah tertentu setiap hari atau

malamnya. Khatam Al-Qur‟an juga dapat dimaknai

sebagai selesainya hafalan Al-Qur‟an seseorang

sebanyak 30 juz.80

Umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa

berusaha mengkhatamkan Al-Qur‟an berulang kali

dalam rutinitas kehidupan harian mereka. Jika

mengingat kembali kisah para sahabat Nabi SAW.

mereka senantiasa berlomba-lomba dalam

mengkhatamkan Al-Qur‟an. Diriwayatkan ada

diantara mereka yang dapat mengkhatamkan Al-

Qur‟an sekali dalam sebulan. Ada juga yang dapat

mengkhatamkan Al-Qur‟an sekali dalam seminggu,

bahkan ada yang dapat mengkhatamkan Al-Qur‟an

setiap hari di dalam shalat mereka.

Dalam upaya mengkhatamkan Al-Qur‟an,

terdapat adab-adab yang perlu diperhatikan, agar

tata cara pembacaan Al-Qur‟an sesuai dengan

Sunnah Nabi SAW. Berikut ini akan dikemukakan

Adab khatam Al-Qur‟an menurut buku yang ditulis

oleh Supian diantaranya adalah sebagai berikut:

80

Supian, Ilmu-Ilmu Al Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 182.

Page 123: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

102

1) Khataman oleh pembaca sendirian

disunnahkan untuk dilakukan dalam shalat,

terutama dalam dua raka‟at sunnah Fajar

atau dua raka‟at sunnah Magrib.

2) Disunnahkan pertama khatam Al-Qur‟an di

siang hari dalam suatu rumah dan khatam

lainnya di akhir siang di rumah lain.

3) Apabila khataman di luar shalat dan

berjama‟ah, maka disunnahkan khataman itu

berlangsung di awal siang atau di awal

malam.

4) Diutamakan berpuasa pada hari khataman,

kecuali bertepatan dengan hari yang dilarang

berpuasa.

5) Diutamakan sekali menghadiri majelis

khataman Al-Qur‟an.

6) Berdo‟a sesudah khataman Al-Qur‟an sangat

disunnahkan.

7) Apabila selesai dari khataman Al-Qur‟an,

disunnahkan memulai lagi membaca Al-

Qur‟an, begitu juga khatam hafalan Al-

Qur‟an, maka harus memulai untuk

mengulang hafalannya. Tidak boleh lalai

dan menganggap bahwa membaca Al-

Qur‟an atau mengulang hafalan itu telah

selesai dengan selesainya khataman Al-

Qur‟an.81

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dengan mengetahui dan memperhatikan adab

81

Supian, Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 182-183.

Page 124: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

103

khatam Al-Qur‟an, dianjurkan untuk mendahulukan

sunnah-sunnah di dalam khataman Al-Qur‟an, agar

mendapatkan keberkahan yang menjadi nilai lebih

dari khataman Al-Qur‟an tersebut. Bagi siapa saja

yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur‟an, maka

Allah akan membalas mereka dengan ganjaran yang

luarbiasa, baik di dunia dan di akhirat. Di antara

ganjaran yang akan diterima oleh orang yang

mengkhatamkan Al-Qur‟an adalah mendapatkan

ketenangan hati dan jiwa, mendapatkan rahmat dari

Allah SWT. Do‟a-doanya diaminkan oleh malaikat,

waktu khataman Al-Qur‟an merupakan waktu yang

mustajab untuk berdo‟a, dan orang yang khatam Al-

Qur‟an dijanjikan pohon di dalam surga oleh Allah

SWT.

c. Adab Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Berinteraksi dengan Al-Qur‟an harus disertai

dengan melaksanakan segala tuntutan atau

kewajiban terhadapnya. Adapun kewajiban atau

adab berinteraksi dengan Al-Qur‟an menurut buku

yang ditulis Supian diantaranya yaitu:

1) Kaum muslimin wajib mengagungkan Al-

Qur‟an yang mulia secara mutlak, mensucikan

Page 125: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

104

dan menjaganya. Siapa yang mengingkari satu

huruf saja dari Al-Qur‟an atau menambah satu

huruf saja, maka hukumnya kafir.

2) Diharamkan menafsirkan Al-Qur‟an tanpa

ilmu dan berbicara tentang makna-maknanya

bagi siapa yang bukan ahlinya. Sedangkan

penafsirannya oleh ulama, itu sesuatu yang

diharuskan dan baik.

3) Diharamkan mira‟ (berbantah-bantahan dalam

keraguan) dalam Al-Qur‟an dan berbantah-

bantahan tentang Al-Qur‟an tanpa alasan yang

benar.

4) Makruh hukumnya seseorang yang

mengatakan, “Aku lupa ayat ini”. Harusnya

“Aku dilupakan” atau “Aku dibuat lupa

terhadapnya.”

5) Boleh menyebut surah Al-Baqarah, surah Ali-

Imran, surah An-Nisa dan surah lainnya. Ada

sebagian ulama mengharuskan menyebut

surah yang disebut Al-Baqarah di dalamnya

atau yang disebut Ali-Imran di dalamnya, dan

seterusnya.

6) Tidak makruh jika menyebutkan ini bacaan Si

Anu atau Si Anu.

7) Orang kafir dilarang mendengar Al-Qur‟an

(QS. At-Taubah: 6).

8) Para ulama berbeda pendapat tentang

penulisan Al-Qur‟an dalam bejana, kemudian

dicuci dan diberi minum kepada orang sakit.

Ada yang membolehkan dan ada yang tidak

menyukainya, begitu pun bila ditulis di atas

makanan kemudian memakannya.

9) Tidak boleh menulis Al-Qur‟an dan nama-

nama Allah SWT dibaju dan tempat-tempat

Page 126: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

105

yang dapat merendahkan atau merusak

kesucian Al Qur‟an.

10) Tentang meniup dengan membaca Al-Qur‟an

sebagai ruqyah. Sebagian ulama tidak

menyukai itu. Pendapat jumhur ulama adalah

tidak makruh, bahkan ada yang berpendapat

sunnah muakkad.

11) Setiap muslim wajib memuliakan dan

mengagungkan mushaf dan kitab-kitab yang

bertuliskan rasm Al-Qur‟an, tidak boleh

meletakkan kitab suci Al-Qur‟an

sembarangan, di tempat-tempat yang lebih

rendah dari tempat duduknya.

12) Termasuk etika dan adab terhadap kitab suci

Al-Qur‟an diletakkan pada tempat yang lebih

tinggi dari lantai tempat duduknya, seperti

menggunakan rehal (semacam meja kecil),

bantal atau diangkat dengan tangannya

sehingga Al-Qur‟an berada di atas lututnya.

13) Sekalipun tulisan ayat-ayat Al-Qur‟an Al-

Karim bercampur dengan tulisan-tulisan lain,

seperti dalam kitab-kitab Yasin, maka tetap

diperlakukan seperti adab terhadap Mushaf

Al-Qur‟an. Maka ketika membaca Yasin,

tidak boleh diletakkan begitu saja di atas

lantai, baik sebelum, sedang membaca

maupun setelah membacanya.

14) Apabila meletakkan Al-Qur‟an harus di

tempat yang lebih tinggi, dan apabila ada buku

atau kitab lain, maka Al-Qur‟an harus

diletakkan pada posisi yang paling tinggi.

15) Apabila membawa kitab suci Al-Qur‟an harus

dijaga selalu, jangan sampai Al-Qur‟an berada

pada posisi lebih rendah, seperti jika di dalam

Page 127: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

106

mobil maka Al-Qur‟an jangan diletakkan di

jok tempat duduk, apalagi lebih rendah dari

itu, atau ketika membawanya di dalam tas,

maka tas harus dijaga dan diperlakukan

sebagaimana kitab suci Al-Qur‟an yang ada di

dalamnya.

16) Al-Qur‟an Al Karim merupakan kitab suci,

maka apa saja yang terdapat padanya ayat-

ayat Al-Qur‟an yang suci, maka harus

diperlakukan sebagaimana layaknya kitab

suci. Kertas biasa, apabila belum dituliskan

ayat Al-Qur‟an, maka dapat saja diperlakukan

sesuka hati, tapi ketika telah ditulis ayat-ayat

Al-Qur‟an padanya, maka kertas itu menjadi

suci dan harus disucikan atau diperlakukan

sebagaimana layaknya kitab suci, tidak boleh

dibuang sembarangan atau dikoyak-koyak dan

dibuang ke tong sampah.

17) Apabila direnungkan logika poin sebelum ini

(poin 16), maka harus juga diperlakukan sama

terhadap Handphone (Hp) atau laptop atau

jenis-jenis peralatan teknologi yang

menyimpan ayat-ayat Al-Qur‟an di dalamnya,

apalagi sampai 30 juz, tidak boleh diletakkan

sembarangan atau isi/file-nya dicampur

dengan hal-hal yang tidak seronok seperti

video dan lain-lain.82

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

adab berinteraksi dengan Al-Qur‟an perlu diketahui

dan diperhatikan, sama halnya dengan adab-adab

82

Supian, Ilmu-Ilmu Al Qur‟an Praktis, (Jakarta: Gaung Press,

2012), Cet. Ke-1, h. 183-185.

Page 128: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

107

sebelumnya yang telah dibahas oleh penulis, yaitu

adab membaca Al-Qur‟an dan adab khatam Al-

Qur‟an. Adab berinteraksi dengan Al-Qur‟an

mengatur bagaimana cara bersikap dan berakhlak

terhadap Al-Qur‟an yang merupakan kitab suci

umat Islam. Dengan mengetahui adab berinteraksi

terhadap Al-Qur‟an, maka seseorang wajib

menghormati dan memuliakan Al-Qur‟an. Dan

harus dapat memperlakukan Al-Qur‟an dengan

hati-hati sesuai dengan adab yang telah disebutkan

di atas. Bagi para pengajar Al-Qur‟an sebaiknya

menyampaikan adab-adab dalam berinteraksi

dengan Al-Qur‟an, agar semakin banyak orang yang

belajar Al-Qur‟an dapat mengetahui dan memahami

cara berinteraksi dengan Al-Qur‟an yang baik dan

benar.

Orang yang senantiasa berinteraksi dengan Al-

Qur‟an disebut dengan Ahlul Qur‟an. Diantara

keutamaan orang yang senantiasa berinteraksi

dengan Al-Qur‟an/Ahlul Qur‟an yaitu Allah

mengangkat derajat Ahlul Qur‟an menjadi keluarga-

Nya, Ahlul Qur‟an disejajarkan derajatnya oleh

Page 129: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

108

Allah dengan para malaikat dan Nabi yang telah

diberi wahyu. Sementara orang yang bacaannya

masih terbata-bata dianugerahi dua pahala. Ahlul

Qur‟an adalah yang paling berhak menjadi imam

dalam Sholat. Ahlul Qur‟an selalu mendapatkan

ketenangan, rahmat, naungan malaikat, namanya

pun disebut-sebut oleh Allah. Dan Ahlul Qur‟an

selalu mendapat kebaikan dari Allah SWT, karena

mempelajari Al-Qur‟an adalah sebaik-baik

kesibukan.

5. Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

peningkatan adalah “proses, cara, perbuatan

meningkatkan (usaha, kegiatan, dan sebagainya).”

Sedangkan kualitas adalah “tingkat baik buruknya

sesuatu (kadar), derajat atau taraf (kepandaian,

kecakapan dan sebagainya), mutu, pribadi yang baik

bentuk tingkah laku yang baik seseorang sebagai warga

masyarakat atau warga negara yang dapat dijadikan

teladan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.”83

83

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diakses tanggal

28 Mei 2015,

http://kamusbahasaindonesia.org/kualitasKamusBahasaIndonesia.Org.

Page 130: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

109

Baca adalah “melihat serta memahami isi dari

apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya di

hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis,

mengucapkan (do‟a, mantra), mengetahui, meramalkan,

memperhitungkan, memahami.” Sedangkan tulis adalah

“ada huruf (angka dan sebagainya), yang dibuat

(digurat dan sebagainya) dengan pena (pensil, cat, dan

sebagainya), bersurat (yang sudah disetujui), yang ada

tulisannya: piagam yang berupa tembaga. Tulis-menulis

ialah perihal menulis (mengarang dan sebagainya).”84

Para pakar Al-Qur‟an mendefinisikan Al-Qur‟an

ialah “kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. dalam bentuk lafal Arab, dengan

perantaraan Malaikat Jibril.”85

Sedangkan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan

bahwa Al-Qur‟an adalah “Kitab suci umat Islam yang

berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW. dengan perantaraan malaikat Jibril,

84

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diakses tanggal

28 Mei 2015,

http://kamusbahasaindonesia.org/tulisKamusBahasaIndonesia.Org. 85

M. Amin Suma, Studi Ilmu-ilmu Al Qur‟an, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2000), Cet. Ke-1, h. 27.

Page 131: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

110

untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai

petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.”86

Dari uraian arti kata-kata di atas dapat

disimpulkan bahwa peningkatan kualitas baca tulis Al-

Qur‟an adalah suatu upaya untuk meningkatkan

kepandaian/kemahiran dalam melafalkan dan

memahami isi kandungan Al-Qur‟an, serta kemahiran

dalam menulis Kitab suci Al-Qur‟an, yang merupakan

petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia.

Karena Al-Qur‟an berfungsi sebagai pedoman hidup,

maka wajib bagi umat Islam untuk dapat membaca,

menulis, mengkaji, serta mengamalkan Al-Qur‟an

dalam kehidupan sehari-hari. Agar senantiasa selamat

dan berbahagia hidup di dunia dan akhirat.

86

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, diakses tanggal

28 Mei 2015,

http://kamusbahasaindonesia.org/alquranKamusBahasaIndonesia.org.

Page 132: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

111

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di

Majelis Taklim Nurul Fitri yang beralamat di jalan

Chairil Anwar, Gang Swakarsa No.83 Kreo, Larangan.

Majelis Taklim Nurul Fitri merupakan salah satu majelis

taklim yang terkait dengan Peran Perempuan Dalam

Meningkatkan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an Kaum Ibu,

karena anggotanya semuanya perempuan.

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Mei – 20

juni 2015, dan dibagi menjadi 2 tahap:

a. Tahap I dilaksanakan pada tanggal 28 Mei – 6 Juni

2015.

b. Tahap II dilaksanakan pada tanggal 10 Juni – 20 Juni

2015.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan korelasional

yang dimaksudkan untuk mencari hubungan antara

Page 133: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

112

variabel yang diteliti, yaitu hubungan antara peran

perempuan dengan peningkatan kualitas baca tulis Al-

Qur‟an di Majelis Taklim Nurul Fitri.

Karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian

kuantitatif, maka analisa yang dilakukan terhadap data

yang berwujud angka adalah dengan cara

mengklasifikasikan, lalu dilakukan perhitungan dengan

menggunakan analisis statistik uji korelasi product

moment.

C. Variabel Penelitian

Menurut Kerlinger yang dikutip dari Consuelo G.

Sevilla bahwa “variabel adalah konstruk atau sifat yang

diteliti”.87

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,

yaitu:

1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi

yaitu peran perempuan.

2. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi

yaitu peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an

kaum ibu Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan.

87

Consuelo G. Sevilla, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta:

Universitas Indonesia (UI), 1993), h. 22.

Page 134: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

113

Tabel 1

Daftar Variabel Penelitian

N

o

Variabel Indikator Jumla

h Item

No

Ite

m

1 Peran

Perempuan

- Efektifitas

peran

perempuan

dalam

pengajaran

baca tulis

Al-Qur‟an

- Kendala

perempuan

dalam

kegiatan

pengajaran

baca tulis

Al-Qur‟an

- Kemampua

n

perempuan

10

Item

Page 135: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

114

dalam

pengajaran

baca tulis

Al-Qur‟an

2 Peningkata

n Kualitas

Baca Tulis

Al-Qur’an

- Kemampua

n

melafalkan

dan menulis

huruf-huruf

Hijaiyah

- Kemampua

n membaca

dan menulis

Al-Qur‟an

- Pengetahua

n kaidah

ilmu tajwid

- Kemampua

n membaca

Al-Qur‟an

sesuai

dengan

10

Item

Page 136: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

115

kaidah ilmu

tajwid.

D. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.”88

Penelitian populasi hanya

dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya

tidak terlalu banyak.

Sedangkan yang dimaksud sampel adalah

“sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”89

Penelitian

sampel bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian, sampel yang dimaksud menggeneralisasikan

adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu

yang berlaku bagi populasi.

Menurut Suharsimi Arikunto “apabila subyeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga

88

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 117. 89

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-VIII, h. 117.

Page 137: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

116

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika

jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%,

atau 20-25% atau lebih.”90

Oleh karena kaum ibu di Majelis Taklim Nurul

Fitri hanya berjumlah 30 orang, maka penulis

mengambil seluruhnya untuk menjadi subyek penelitian.

Dengan demikian dalam penelitian ini penulis akan

mengadakan penelitian populasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan

sumber penelitian kepustakaan (library research).

Melalui penelitian kepustakaan, penulis mencoba

menelaah buku-buku untuk mendapatkan informasi yang

berkaitan dengan masalah yang akan dibahas, terutama

untuk mendeskripsikan kajian teori yang telah

ditetapkan. Selain itu, penulis juga melakukan studi

lapangan (field research) yaitu dengan mengadakan

penelitian secara langsung ke objek (lokasi) penelitian,

yaitu di Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan

Tangerang.

90

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-VIII, h. 134.

Page 138: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

117

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data yang valid dengan mengamati

secara langsung objek dan subjek yang ada.

2. Kuesioner/Angket

Kuesioner/Angket adalah “daftar pernyataan

yang dikirimkan kepada responden baik secara

langsung atau tidak langsung”.91

Sedangkan dalam

hal metode angket ini, penulis menggunakan angket

secara langsung dengan tipe tertutup. Responden

tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan

membubuhkan tanda silang (x) sesuai dengan

keadaan yang diketahui. Metode ini bertujuan untuk

mengidentifikasi respon atau komentar kaum ibu

terhadap variabel peran perempuan, dan kualitas

baca tulis Al-Qur‟an.

91

Amirul Hadi dan H. Haryono, Metodologi Penelitian, (Bandung:

Pustaka Setia, 2005), Cet, ke-III, h. 197.

Page 139: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

118

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah “pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen”.92

Peneliti

memperoleh data yang telah didokumentasikan oleh

pihak majelis taklim berupa data-data yang terkait

dengan majelis taklim, berupa sejarah berdirinya

Majelis Taklim Nurul Fitri, keadaan pengajar dan

kaum ibu yang belajar baca tulis Al-Qur‟an di

Majlis Taklim Nurul Fitri, struktur organisasi,

sarana prasarana, dan lain-lain.

4. Wawancara

Wawancara adalah “tanya jawab lisan antara

dua orang atau lebih secara langsung”.93

Teknik ini

digunakan untuk memperoleh gambaran serta data

yang berhubungan dengan peran perempuan.

Adapun metode wawancara yang digunakan adalah

wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang disusun secara terperinci yaitu dengan

mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden

atau yang terkait dalam penelitian ini, yaitu salah

92

Amirul Hadi dan H. Haryono, Metodologi Penelitian, (Bandung:

Pustaka Setia, 2005), Cet, ke-III, h. 110. 93

Amirul Hadi dan H. Haryono, Metodologi Penelitian, (Bandung:

Pustaka Setia, 2005), Cet, ke-III, h. 97.

Page 140: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

119

satu pengajar baca tulis Al-Qur‟an untuk

memperkuat data angket yang sudah ada, dengan

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

peran perempuan dalam meningkatkan kualitas baca

tulis Al-Qur‟an kaum ibu Majelis Taklim Nurul

Fitri Kreo Larangan.

F. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Penentuan judul penelitian

b. Merumuskan masalah penelitian

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan

landasan teori yang tepat mengenai variabel

penelitian

d. Menentukan dan menyusun instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menyebarkan instrumen yang berupa

wawancara kepada responden, yaitu kepada

Ketua Majelis Taklim Nurul Fitri yang sekaligus

pengajar kaum ibu Majelis Taklim Nurul Fitri,

dan menyebarkan angket kepada kaum ibu di

Majelis Taklim Nurul Fitri

b. Melakukan penyuntingan data yang masuk

Page 141: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

120

c. Melakukan analisis data

d. Melakukan interpretasi data sesuai dengan hasil

analisa data yang diperoleh

e. Menyimpulkan hasil penelitian

f. Menulis laporan hasil penelitian

G. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, penulis melakukan

analisis data berdasarkan korelasi product moment dari

karl pearson. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah terdapat korelasi antara variabel “peran

perempuan” (variabel X) dengan variabel “peningkatan

kualitas baca tulis Al-Qur‟an” (variabel Y). Di samping

itu, dimaksudkan untuk mengetahui apakah korelasi

kedua variabel di atas termasuk korelasi yang kuat,

cukup, atau lemah.

1. Scoring

Untuk menentukan scoring semua pertanyaan

angket akan ditabulasikan dengan skor setiap nilai

itemnya, dengan cara jawaban yang berupa huruf

akan berubah menjadi nilai angka, yaitu sebagai

berikut:

a. Untuk jawaban yang benar, diberi nilai 3

Page 142: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

121

b. Untuk jawaban yang mendekati benar, diberi

nilai 2

c. Untuk jawaban yang salah, diberi nilai 1

2. Rumus

Teknik analisis data yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel X dengan variabel Y

dalam penelitian uji korelasi product moment, cara

operasional analisis data yang dilakukan melalui

tahap berikut:

a. Mencari angka korelasi dengan rumus product

moment.

rxy=

2222 ][N

YYNXX

YXXYN

1) rxy : Angka indeks korelasi antara

variabel X dan Y

2) XY : Jumlah hasil perkalian antara

skor X dan Y

3) X : Jumlah seluruh skor X

4) Y : Jumlah seluruh skor Y

Page 143: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

122

5) X2 : Jumlah skor X yang

dikuadratkan

6) Y2 : Jumlah skor Y yang

dikuadratkan

b. Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu:

1) Interpretasi sederhana dengan cara

mencocokkan hasil perhitungan dengan

angka indeks korelasi “r” Product moment

seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Interpretasi Korelasi

Besarnya

“r”

Product

Moment

Interpretasi

0,00-0,20 Antar variabel X dan Y

memang terdapat korelasi,

akan tetapi korelasi itu

sangat lemah atau sangat

rendah

0,20-0,40 Antar variabel X dan Y

memang terdapat korelasi

Page 144: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

123

yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antar variabel X dan Y

memang terdapat korelasi

yang sedang atau cukup

0,70-0,90 Antar variabel X dan Y

memang terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antar variabel X dan Y

memang terdapat korelasi

yang sangat kuat

2) Interpretasi terhadap angka indeks korelasi

“r” product moment dengan jalan

berkonsultasi pada tabel nilai “r” product

moment. Apabila cara ini akan ditempuh,

menurut sudjiono prosedur yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan Hipotesis alternatif (Ha)

dan Hipotesis nihil (Ho).

b) Menguji kebenaran dari Hipotesa yang

telah dirumuskan dengan cara

membandingkan besarnya “r” product

Page 145: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

124

moment dengan “r” yang tercantum

dalam tabel nilai (rtabel), terlebih dahulu

mencari derajat bebasnya (db) atau

degress of freedomnya (df) yang

rumusnya adalah df= N-nr.

Page 146: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

125

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi

1. Sejarah Singkat Berdirinya Majelis Taklim Nurul

Fitri

Sejarah berdirinya Majelis Taklim Nurul Fitri

berawal dari kondisi masyarakat di sekitar wilayah

Kreo, tepatnya di jalan Chairil Anwar Gg. Swakarsa,

Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, masih banyak

kaum ibu yang belum bisa membaca dan menulis Al-

Qur‟an, serta belum adanya sarana dan prasarana

untuk belajar membaca dan menulis Al-Qur‟an,

khususnya untuk kaum ibu. Dengan tekad dan

semangat yang kuat, pendiri majelis taklim

membentuk kegiatan khusus kaum ibu dalam hal

membaca dan menulis Al-Qur‟an.

Tepatnya pada tanggal 25 Juli 2010 dibentuklah

perkumpulan pengajian untuk kaum ibu yang

dinamakan Majelis Taklim Nurul Fitri. Majelis taklim

tersebut bertempat di kediaman Ibu Hj. Rokoyah

selaku Ketua pengajian Majelis Taklim Nurul Fitri.

Page 147: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

126

Pada awalnya jumlah kaum ibu di majelis taklim

tersebut hanya sekitar 7 orang. Namun seiring

berjalannya waktu, jumlah kaum ibu yang mengaji di

majelis taklim tersebut semakin meningkat, dan saat

ini jumlah kaum ibu yang mengaji di Majelis Taklim

Nurul Fitri menjadi 30 0rang.

Adapun program kegiatan Majelis Taklim Nurul

Fitri ada yang dilaksanakan mingguan, bulanan, dan

tahunan. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya

yaitu:

a. Kegiatan pekanan, terdiri atas:

i. Yasin dan Tahlil

ii. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an

iii. Latihan Pembacaan Rawi dan Qasidah

b. Kegiatan Bulanan, yaitu: pengajian yang diisi oleh

guru-guru dari luar.

c. Kegiatan Tahunan, terdiri atas:

i. Pengajian Memperingati Maulid Nabi SAW

ii. Pengajian Memperingati Isra‟ Mi‟raj

iii. Pengajian Memperingati Tahun Baru Hijriyah

iv. Wisata Religi (Ziarah)

d. Kegiatan Sosial, yaitu: Santunan Yatim dan

Dhuafa

Page 148: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

127

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi Majelis Taklim Nurul Fitri, yaitu:

meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada

Allah SWT, serta menjadi insan yang berakhlakul

karimah.

b. Misi MT Nurul Fitri adalah:

i. Menumbuhkan rasa cinta, syukur, ikhlas serta

tawakal kepada Allah SWT, dan

mengharapkan keridhoan-Nya.

ii. Menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah

SAW, dengan menjalankan sunnahnya agar

memperoleh syafa‟at di yaumil akhir.

iii. Meningkatkan pemahaman keagamaan

melalui pengenalan dzikrullah dengan penuh

rasa keimanan.

iv. Mengedepankan rasa persaudaraan antara

sesama umat Islam.

v. Menumbuhkan rasa cinta kepada Al-Qur‟an,

agar memperoleh rahmat, hidayah, petunjuk,

serta syafa‟at Al-Qur‟an.

vi. Meningkatkan kualitas baca tulis Al-Qur‟an

kaum ibu.

Page 149: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

128

c. Tujuan MT Nurul Fitri adalah:

i. Sebagai penggerak kehidupan bermasyarakat

yang agamis, berakhlakul karimah, cinta

kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, dan

cinta kepada Al-Qur‟an.

ii. Sebagai wadah untuk memperbanyak ilmu

ajaran Agama Islam.

iii. Menjalin ukhuwah Islamiyah.

iv. Mengamalkan ajaran Islam sebagai rahmatan

lil‟alamin dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3. Sarana dan Prasarana

Fasilitas merupakan hal yang sangat penting

sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan pendidikan

yang diharapkan. Secara umum fasilitas yang dimiliki

Majelis Taklim Nurul Fitri dapat dikatakan cukup

memadai. Sebagai gambaran lebih lengkap mengenai

sarana dan prasarana yang dimiliki Majelis Taklim

Nurul Fitri, maka penulis akan kemukakan melalui

tabel berikut ini:

Page 150: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

129

Tabel 3

Sarana dan Prasarana

No Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang Belajar 1

2 Meja Belajar 31

3 Lemari 2

4 Papan Tulis 1

5 Karpet 10

6 Wireless 1

7 Kipas Angin 2

8 Al-Qur‟an 30

9 Buku Yasin &

Rawi

30

10 Rebana 1 Set

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat penting dan sangat

berperan demi suksesnya kegiatan-kegiatan di suatu

lembaga, baik lembaga informal maupun lembaga

formal. Hal ini bertujuan agar satu kegiatan dengan

kegiatan lainnya lebih terarah dan tidak saling

berbenturan. Selain itu struktur organisasi juga

Page 151: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

130

diperlukan agar terjadi pembagian tugas yang seimbang

dan objektif, yaitu memberikan tugas sesuai dengan

kedudukan dan kemampuan masing-masing

anggotanya.

Tabel 4

Struktur Organisasi Majelis Taklim Nurul Fitri

Kreo Larangan

No Nama Keterangan

1 Hj. Marfu‟ah Pembina

2 Hj. Rokoyah Ketua

3 Fitria Sekretaris

4 Maryati Bendahara

B. Deskripsi Data

Salah satu teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

angket. Hal tersebut untuk dapat memperoleh data tentang

korelasi antara peran perempuan (variabel X) dan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an kaum ibu

Majelis Taklim Nurul Fitri (variabel Y). Angket variabel

X peran perempuan berjumlah 10 item dan variabel Y

Page 152: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

131

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an kaum ibu

Majelis Taklim Nurul Fitri berjumlah 10 item.

Setelah diperoleh data dari hasil angket yang

diberikan kepada responden, kemudian data tersebut

diolah dalam bentuk tabel skripsi prosentase dengan

menggunakan rumus:

Keterangan:

P = Angka Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

1. Tabel Angka (prosentase) Peran Perempuan

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan

Tangerang

Tabel 5

Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Dalam

Mengajarkan Kaum Ibu Baca Tulis Al-Qur’an

Page 153: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

132

Skor F P

3 21 70%

2 9 30%

1 - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 70%

jawaban responden adalah benar, 30% mendekati

benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mampu mengajarkan kaum ibu

membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik.

Tabel 6

Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Dalam

Memberikan Motivasi Belajar Kepada Kaum

Ibu

Skor F P

3 28 93%

2 2 7%

1 - -

Jumlah 30 100%

Page 154: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

133

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 93%

jawaban responden adalah benar, 7% mendekati

benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mampu memberikan motivasi

belajar kepada kaum ibu.

Tabel 7

Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Untuk

Bersikap Tenang Dan Sabar Dalam

Menghadapi Kaum Ibu Yang Kurang Pandai

Skor F P

3 29 97%

2 1 3%

1 - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 97%

jawaban responden adalah benar, 3% mendekati

benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mampu bersikap tenang dan sabar

dalam menghadapi kaum ibu yang kurang pandai.

Page 155: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

134

Tabel 8

Tentang Kemampuan Guru Al-Qur’an Dalam

Menyampaikan Pesan/Informasi/Materi

Pelajaran Kepada Kaum Ibu

Skor F P

3 26 87%

2 4 13%

1 - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 87%

jawaban responden adalah benar, 13% mendekati

benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mampu menyampaikan

pesan/informasi/materi pelajaran dengan baik.

Tabel 9

Tentang Kepekaan Guru Al-Qur’an Terhadap

Kebutuhan dan Kondisi Kaum Ibu Dalam

Belajar Al-Qur’an

Page 156: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

135

Skor F P

3 17 57%

2 1 3%

1 12 40%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 57%

jawaban responden adalah benar, 3% mendekati

benar, dan 40% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

kepekaan guru Al-Qur‟an terhadap kebutuhan dan

kondisi kaum ibu dalam hal belajar Al-Qur‟an

masih tergolong rendah.

Tabel 10

Tentang Sikap Guru Al-Qur’an Dalam

Menerima Masukan Dan Saran

Skor F P

3 26 86%

2 2 7%

1 2 7%

Jumlah 30 100%

Page 157: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

136

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 86%

jawaban responden adalah benar, 7% mendekati

benar, dan 7% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mau menerima masukan dan saran.

Tabel 11

Tentang Sikap Guru Al-Qur’an Terhadap Kaum

Ibu Yang Belum Mengerti Pelajaran

Skor F P

3 10 33%

2 1 3%

1 19 64%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 33%

jawaban responden adalah benar, 3% mendekati

benar, dan 64% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

kemampuan guru Al-Qur‟an dalam hal

mempersilakan kaum ibu untuk mengajukan

pertanyaan tentang pelajaran yang belum

dimengerti masih tergolong rendah.

Page 158: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

137

Tabel 12

Tentang Guru Al-Qur’an Dapat Menjadi Figur

Teladan Yang Baik Bagi Kaum Ibu

Skor F P

3 22 74%

2 7 23%

1 1 3%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 74%

jawaban responden adalah benar, 23% mendekati

benar, dan 3% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an dapat menjadi teladan yang baik

bagi kaum ibu.

Tabel 13

Tentang Peran Guru Al-Qur’an Telah Banyak

Membantu Kaum Ibu Dalam Belajar Baca Tulis

Al-Qur’an

Page 159: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

138

Skor F P

3 23 77%

2 3 10%

1 4 13%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 77%

jawaban responden adalah benar, 10% mendekati

benar, dan 13% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an telah banyak membantu kaum ibu

dalam belajar baca tulis Al-Qur‟an.

Tabel 14

Tentang Latarbelakang Pendidikan Guru Al-

Qur’an

Skor F P

3 26 86,7%

2 4 13,3%

1 - -

Jumlah 30 100,0%

Page 160: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

139

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa

86,7% jawaban responden adalah benar, 13,3%

mendekati benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

guru Al-Qur‟an mempunyai latarbelakang

pendidikan Al-Qur‟an.

Tabel 15

Nilai (Skor) Peran Perempuan

Majelis Taklim Nurul Fitri Kreo Larangan

Tangerang

No

Nomor Item

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 27

2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 26

3 2 1 3 1 3 3 3 1 3 3 23

4 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 27

5 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28

6 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 26

7 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 23

8 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 27

9 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 25

Page 161: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

140

10 3 1 3 1 3 3 3 3 1 3 24

11 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28

12 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 27

13 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 27

14 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 27

15 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28

16 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28

17 3 3 3 1 3 1 2 2 3 3 24

18 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

19 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 25

20 3 3 3 1 3 3 2 3 1 2 24

21 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 25

22 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 24

23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28

24 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 27

25 3 1 3 1 3 3 3 2 3 3 25

26 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 27

29 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28

30 3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 24

Jumlah 81 88 89 86 65 84 51 81 79 86 790

Page 162: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

141

2. Tabel Angka (prosentase) Peningkatan Kualitas

Baca Tulis Al-Qur’an Kaum Ibu Majelis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang

Tabel 16

Tentang Tujuan Kaum Ibu Mempelajari Baca

Tulis Al-Qur’an

Skor F P

3 19 63%

2 6 20%

1 5 17%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 63%

jawaban responden adalah benar, 20% mendekati

benar, dan 17% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden sudah faham bahwa

tujuan mempelajari baca tulis Al-Qur‟an adalah

untuk mengetahui tatacara membaca dan menulis

Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Page 163: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

142

Tabel 17

Tentang Perasaan Kaum Ibu Setelah Mengikuti

Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an

Skor F P

3 19 63%

2 8 27%

1 3 10%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 63%

jawaban responden adalah benar, 27% mendekati

benar, dan 10% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelajaran

membaca dan menulis Al-Qur‟an, pengetahuan

responden tentang membaca dan menulis Al-Qur‟an

semakin bertambah.

Tabel 18

Tentang Mempraktekkan Kaidah Ilmu Tajwid

Dalam Membaca Al-Qur’an

Skor F P

3 29 97%

Page 164: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

143

2 1 3%

1 - -

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 97%

jawaban responden adalah benar, 3% mendekati

benar, dan 0% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden mengakui bahwa

mempraktekkan dan menerapkan kaidah ilmu

tajwid dalam membaca Al-Qur‟an adalah sangat

diperlukan bahkan wajib hukumnya.

Tabel 19

Tentang Sikap Kaum Ibu Ketika Guru Al-

Qur’an Memberikan Tugas

Skor F P

3 26 87%

2 1 3%

1 3 10%

Jumlah 30 100%

Page 165: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

144

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 87%

jawaban responden adalah benar, 3% mendekati

benar, dan 10% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden telah mengerjakan

tugas yang diberikan guru dengan baik.

Tabel 20

Tentang Kesulitan Kaum Ibu Dalam Memahami

Kaidah Ilmu Tajwid

Skor F P

3 16 53%

2 10 33%

1 4 14%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 53%

jawaban responden adalah benar, 33% mendekati

benar, dan 14% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa kesulitan

dalam memahami kaidah ilmu tajwid.

Page 166: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

145

Tabel 21

Kesulitan Kaum Ibu Ketika Evaluasi Baca Tulis

Al-Qur’an Dilakukan

Skor F P

3 16 53%

2 11 37%

1 3 10%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 53%

jawaban responden adalah benar, 37% mendekati

benar, dan 10% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa kesulitan

ketika evaluasi baca tulis Al-Qur‟an dilakukan.

Tabel 22

Tentang Kemampuan Kaum Ibu Membaca Al-

Qur’an Sesuai Dengan Kaidah Ilmu Tajwid

Skor F P

3 7 23%

2 6 20%

Page 167: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

146

1 17 57%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 23%

jawaban responden adalah benar, 20% mendekati

benar, dan 57% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan responden dalam

membaca Al-Qur‟an sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid masih tergolong rendah.

Tabel 23

Tentang Kemampuan Kaum Ibu Dalam Menulis

Al-Qur’an

Skor F P

3 19 63%

2 9 30%

1 2 7%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 63%

jawaban responden adalah benar, 30% mendekati

benar, dan 7% yang nyata salah. Hal ini

Page 168: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

147

menunjukkan bahwa kemampuan responden dalam

menulis Al-Qur‟an tergolong baik.

Tabel 24

Tentang Kemampuan Kaum Ibu Menyebutkan

Hukum Tajwid Dalam Bacaan Al-Qur’an

Skor F P

3 4 14%

2 19 63%

1 7 23%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 14%

jawaban responden adalah benar, 63% mendekati

benar, dan 23% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan responden

menyebutkan hukum tajwid dalam bacaan Al-

Qur‟an masih tergolong rendah.

Page 169: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

148

Tabel 25

Tentang Kemampuan Kaum Ibu Dalam

Menyebutkan Hukum Tajwid Yang Terdapat

Pada Surat Al-Baqarah Ayat 5 (Lima)

Skor F P

3 4 13%

2 4 13%

1 22 74%

Jumlah 30 100%

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 13%

jawaban responden adalah benar, 13% mendekati

benar, dan 74% yang nyata salah. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan responden dalam

menyebutkan hukum tajwid yang terdapat pada

surat Al-Baqarah ayat lima masih tergolong rendah.

Tabel 26

Nilai (Skor) Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-

Qur’an Kaum Ibu Majelis Taklim Nurul Fitri

Kreo Larangan Tangerang

Page 170: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

149

No

Nomor Item

Juml

ah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1 1 2 3 3 2 3 1 3 1 1 20

2 2 3 3 1 2 3 1 1 2 1 19

3 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 21

4 2 2 3 3 3 3 1 2 2 1 22

5 1 3 3 3 3 2 1 1 1 1 19

6 2 2 3 3 3 3 1 3 1 1 22

7 2 3 3 2 2 3 1 3 2 1 22

8 2 2 3 3 3 3 1 2 2 1 22

9 3 3 3 3 1 2 3 2 2 1 23

10 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 22

11 2 2 3 3 3 3 1 3 2 1 23

12 3 3 3 1 2 2 2 3 3 1 23

13 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 25

14 1 1 3 3 1 3 1 3 1 1 18

15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29

16 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29

17 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 22

18 2 2 3 3 3 3 1 3 2 1 23

19 1 3 3 3 2 2 3 3 1 1 22

Page 171: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

150

20 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 26

21 2 3 3 3 3 3 1 3 1 1 23

22 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 24

23 2 3 2 3 1 1 1 2 1 1 17

24 2 3 3 3 3 2 1 2 2 1 22

25 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 25

26 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 24

27 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

28 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 26

29 2 3 3 3 1 2 1 3 2 1 21

30 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 17

Juml

ah

6

1

7

6

8

9

8

3

7

2

7

3

5

0

7

7

5

7

4

2

680

Tabel 27

Nilai Angket Peran Perempuan (Variabel X)

Dan Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an

(Variabel Y) Kaum Ibu Majelis Taklim Nurul

Fitri Kreo Larangan Tangerang

No Nama

Responden

Variabel X Variabel

Y

1 Amsani 27 20

Page 172: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

151

2 Amsiyah 26 19

3 Ani Bambang 23 21

4 Atih 27 22

5 Ela 28 19

6 Eva 26 22

7 Fitri 23 22

8 Ida 27 22

9 Ida Masil 25 23

10 Ijah 24 22

11 Ira 28 23

12 Jati 27 23

13 Kunung 27 25

14 Lina 27 18

15 Muhaya 28 29

16 Nana 28 29

17 Natiah 24 22

18 Rani 29 23

19 Rina 25 22

20 Rini 24 26

21 Rohilah 25 23

22 Saniyah 24 24

23 Slamet 28 17

Page 173: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

152

24 Sri 27 22

25 Sri Damar 25 25

26 Tari 29 24

27 Titin 30 29

28 Yanti 27 26

29 Yusla 28 21

30 Yuyun 24 17

Jumlah 790 680

C. Analisa Data

Kemudian untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara peran perempuan (variabel X) dan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an (variabel Y),

maka penulis menggunakan rumus product moment

dengan memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel

sebagaimana tabel berikut.

Page 174: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

153

Tabel 28

Korelasi Antara Variabel X (Peran Perempuan)

Dan Variabel Y (Peningkatan Kualitas Baca Tulis

Al-Qur’an)

No S X Y X2

Y2

XY

1 A 27 20 729 400 540

2 B 26 19 676 361 494

3 C 23 21 529 441 483

4 D 27 22 729 484 594

5 E 28 19 784 361 532

6 F 26 22 676 484 572

7 G 23 22 529 484 506

8 H 27 22 729 484 594

9 I 25 23 625 529 575

10 J 24 22 576 484 528

11 K 28 23 784 529 644

12 L 27 23 729 529 621

13 M 27 25 729 625 675

14 N 27 18 729 324 486

15 O 28 29 784 841 812

16 P 28 29 784 841 812

17 Q 24 22 576 484 528

Page 175: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

154

18 R 29 23 841 529 667

19 S 25 22 625 484 550

20 T 24 26 576 676 624

21 U 25 23 625 529 575

22 V 24 24 576 576 576

23 W 28 17 784 289 476

24 X 27 22 729 484 594

25 Y 25 25 625 625 625

26 Z 29 24 841 576 696

27 AA 30 29 900 841 870

28 AB 27 26 729 676 702

29 AC 28 21 784 441 588

30 AD 24 17 576 289 408

Jumlah ∑X:

790

∑Y:

680

∑X2:

20908

∑Y2:

15700

∑XY:

17947

Dari tabel korelasi diperoleh angka-angka yang

diperlukan untuk perhitungan indek antara variabel X

dan variabel Y, yaitu N=30, ∑X= 790, ∑Y= 680, ∑X2 =

20908, ∑Y2 = 15700, ∑XY= 17947, maka dapat dicari

dengan rumus rxy

Page 176: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

155

rxy=

]][N[N2222

YYXX

YXXYN

rxy=

](680)-15700) x ][30(790)-20908 x [30

)680)(790(1794730

22

x

rxy=

462400]-1000624100][47-[627240

537200538410

rxy=

0)(3140)(860

1210

rxy=

27004000

1210

rxy=

53,5196

1210

rxy= 0, 232

Page 177: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

156

D. Interpretasi Data

Adapun dalam memberikan interpretasi terhadap

rxy atau ro dapat ditempuh dengan dua macam cara yaitu:

1. Interpretasi Sederhana

Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi

antara variabel X dengan variabel Y tidak bertanda

negatif yaitu 0,232 yang berarti diantara dua variabel

tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang

berjalan searah).

2. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r”

Product moment

Untuk menginterpretasikan data dengan

menggunakan tabel nilai “r” product moment maka

terlebih dahulu peneliti merumuskan Hipotesis

alternatif (Ha) dan Hipotesis nihilnya (Ho) sebagai

berikut:

a. Hipotesis alternatif (Ha) : Bahwa terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel X

(Peran Perempuan) dengan variabel Y

(Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an)

b. Hipotesis nol (Ho) : Bahwa tidak terdapat

korelasi yang signifikan antara variabel X

(Peran Perempuan) dengan variabel Y

Page 178: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

157

(Peningkatan Kualitas Baca Tulis Al-Qur‟an).

Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang

diajukan, maka penulis membandingkan antara

besarnya nilai rxy atau ro dengan rtabel dengan

cara terlebih dahulu mencari df (degree of

freedom) atau db (derajat bebas) dengan rumus

sebagai berikut:

Df=N-nr

Df = Degree of freedom

N = Number of cases

Nr = banyaknya variabel yang

dikorelasikan

Diperoleh df = 30 - 2 = 28, ternyata dengan df

sebesar 28 diperoleh rtabel pada taraf signifikan 5%

sebesar (0,361) sedangkan pada taraf signifikan 1%

diperoleh rtabel sebesar (0,463), dan rxy atau ro (yang

besarnya 0, 232).

Kemudian membandingkan nilai rhitung dengan

rtabel pada taraf signifikan:

Page 179: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

158

5% diperoleh ( 0,361 > 0,232)

1% diperoleh (0,463 > 0,232)

Dengan demikian dari hasil perhitungan di atas

rhitung lebih kecil dari rtabel pada taraf signifikan 5%

maupun pada taraf signifikan 1%, maka Hipotesis

alternatif (Ha) yang menyatakan adanya hubungan

yang signifikan antara peran perempuan dengan

peningkatan kualitas baca tulis Al-Qur‟an ditolak,

sedangkan Hipotesis nihil (Ho) diterima.

Dengan demikian dapat penulis simpulkan

bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara

peran perempuan dengan peningkatan kualitas baca

tulis Al-Qur‟an.

Page 180: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

159

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan dengan judul

“Peran Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Baca

Tulis Al-Qur‟an (Studi Kasus di Majelis Taklim Nurul

Fitri Kreo Larangan Tangerang)” maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang

signifikan antara peran perempuan dengan peningkatan

kualitas baca tulis Al-Qur‟an di Majelis Taklim Nurul

Fitri Kreo Larangan Tangerang.

Hal tersebut diperoleh dari hasil analisis data

penelitian menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar

0,232 dengan rtabel masing-masing sebesar 0,361 dan

0,463 dari perolehan df sebesar 28. Maka dengan

demikian, ro lebih kecil dari rtabel baik pada taraf 5% atau

1%. Hasil tersebut menunjukkan hubungan antara peran

perempuan dengan peningkatan kualitas baca tulis Al-

Qur‟an di Majelis Taklim Nurul Fitri berada pada tingkat

yang rendah atau lemah.

Page 181: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

160

Dengan demikian Hipotesis alternatif (Ha) yang

menyatakan “terdapat hubungan yang signifikan antara

peran perempuan dengan peningkatan kualitas baca tulis

Al-Qur‟an” ditolak, sedangkan Hipotesis nihil (Ho) yang

menyatakan “tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara peran perempuan dengan peningkatan kualitas

baca tulis Al-Qur‟an” diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di

atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Saran bagi Majelis Taklim

a. Hendaknya pengelola Majelis Taklim Nurul

Fitri menambahkan jumlah guru Al-

Qur‟annya, agar proses pengajaran Al-Qur‟an.

b. Hendaknya Majelis Taklim Nurul Fitri menata

kembali manajemennya, agar dapat

meningkatkan intensitas dan kualitas Majelis

Taklim tersebut.

2. Saran bagi Guru Al-Qur‟an

a. Hendaknya guru Al-Qur‟an lebih menekankan

kembali kepada kaum ibu untuk belajar baca

tulis Al-Qur‟an, sehingga kaum ibu merasa

bahwa sangat penting mempelajari baca tulis

Page 182: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

161

Al-Qur‟an, karena Al-Qur‟an merupakan

petunjuk dan pedoman hidup umat Islam.

b. Hendaknya ada koordinasi antara guru Al-

Qur‟an dengan kaum ibu dalam hal

menentukan waktu yang sesuai untuk belajar

baca tulis Al-Qur‟an, agar pembelajaran Al-

Qur‟an di Majelis Taklim Nurul Fitri lebih

efektif dan efisien.

c. Hendaknya guru Al-Qur‟an mempersiapkan

materi yang akan disampaikan secara matang,

serta dapat memanfaatkan metode pengajaran

baca tulis Al-Qur‟an yang tepat. Karena hal

ini sangat berperan penting dalam

keberhasilan kaum ibu dalam mempelajari

baca tulis Al-Qur‟an.

3. Saran bagi Kaum Ibu

a. Hendaknya kaum ibu memiliki kesadaran

yang tinggi akan pentingnya belajar Al-

Qur‟an dalam rangka meningkatkan kualitas

baca tulis Al-Qur‟an.

b. Hendaknya kaum ibu menyadari bahwa Al-

Qur‟an sebagai pedoman hidup bagi umat

Page 183: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

162

Islam wajib dipelajari dan diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 184: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

163

DAFTAR PUSTAKA

Agama RI, Departemen, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta:

Mahkota, 1990.

Ali Ash-Shabuuniy, Muhammad, Studi Ilmu Al-Qur‟an,

Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Ambarsari, Dwi, Kebijakan Publik dan Partisispasi

Perempuan, Surakarta: Pattiro, 2002.

Amin Suma, Muhammad, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur‟an, Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2000.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

Fakih, Mansour, Analisis Gender dan Transformasi Sosial,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Hadi, Amirul dan H. Haryono, Metodologi Penelitian,

Bandung: Pustaka Setia, 2005.

Hamka, Buya, Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,

Jakarta: Gema Insani, 2014.

Handayanirakat, Trisakti, Memperjuangkan Hak Asasi

Perempuan dalam Suara Wanita, Malang: Pusat Studi

Wanita dan Kemasyarakatan Universitas

Muhammadiyah, 1996.

Page 185: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

164

Human, Maggie, Ensiklopedia Feminisme, Yogyakarta: Fajar

Pesantren, 2001.

Ibnu Jarir, Al-Thabariy, Jami‟ al-Bayan fi Tafsir al-Qur‟an,

Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyyah, 1992.

Imarah, Muhammad Imarah, Ketika Wanita Lebih Utama Dari

Pria, Jakarta: Magfirah Pustaka, 2005.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kamusbahasaindonesia.

org/alquranKamusBahasaIndonesia.org, diakses tanggal

28 Mei 2015

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kamusbahasaindonesia.

org/kualitasKamusBahasaIndonesia.Org, diakses tanggal

28 Mei 2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kbbi.web.id/peran, diakses tanggal 28 Mei 2015

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kbbi.web.id/perempuan, diakses tanggal 28 Mei

2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online,

http://kamusbahasaindonesia.

org/tulisKamusBahasaIndonesia.Org, diakses tanggal 28

Mei 2015.

Kartono, Kartini, Psikologi wanita: Mengenal Gadis Remaja

dan Wanita Dewasa, Bandung: Mandar Maju, 1989.

Page 186: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

165

Kedudukan Perempuan dalam Islam,

http://alislamiyah.ui.ac.id/2013/08/23/ mempertegas-

kedudukan-perempuan-dalam-islam.html. diakses tanggal

28 Mei 2015.

Membumikan Al-Qur‟an,

http://media.isnet.org/islam/quraish/membumi/

perempuan.html. diakses tanggal 28 Mei 2015.

Muhammad, Hussein, Islam Agama Ramah Perempuan,

Yogyakarta: LKIS, 2004

Muthahari, Murtadha, Hak-hak Wanita dalam Islam, Jakarta:

Lentera, 1995.

Pengertian Al-Qur‟an,

http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/06/makalah-

pengertian-alqur‟an.html, diakses tanggal 28 Mei 2015.

Penyusun Kamus, Tim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat

dan Pembinaan Bahasa, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1990.

Peran Wanita dan Kedudukannya dalam Islam, http:

//freeblogpanen. blogspot. com/ 2010/ 04/ peranan-

wanita-dan-kedudukannya-dalam. html, diakses tanggal

28 Mei 2015.

Perempuan dan Wanita,

http://shofisme.wordpress.com/2013/04/21/perempuan-

dan-wanita/htm. diakses tanggal 28 Mei 2015.

Pusat Sudi Wanita, http://www.yoho.com, diakses tanggal 28

Mei 2015.

Page 187: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

166

Quraish Shihab, Muhammad, Wawasan Al-Qur‟an: Tafsir

Tematik atas Berbagai Persoalan Umat, Bandung:

Mizan, 2007.

, Perempuan, Jakarta: Lentera Hati, 2014.

, Sejarah dan Ulumul Qur‟an, Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2008.

Rasyid Ridha, M, Tafsir Al-Manar, Kairo: Dar Al-Manar, 1367

H.

Sevilla, Consuelo G, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta:

Universitas Indonesia (UI), 1993.

Subhan, Zaitunah, Kodrat Perempuan Taqdir dan Mitos,

Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004.

Supian, Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an Praktis, Jakarta: Gaung Press,

2012.

Wanita dan Perempuan: Bagaimana pemahamannya kini?,

http: //serbasejarah. blogspot. com/ 2011/ 03/ wanita -

dan -perempuan-Bagaimana.htm. diakses tanggal 28 Mei

2015.

Al-Zarqani, M. Abdul Adzim, Manahil Al-‟Urfan Fi‟Ulum Al-

Qur‟an, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001.

Page 188: PERAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACA …

167