Peran Pancasila

5
Peran Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang  Pancasila merupakan sebuah karunia yang sangat besarr dari Allah SWT dan ternyata merupakan sumber dari sagala sumber hukum bagi segenap bangsa Indonesia dari masa ke masa, serta sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, Pancasila selalu ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia, terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama- sama dengan UUD 1945. Bunyi dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam  permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 1. B. Tujuan Penulisan 1. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila 2. Memahami peran Pancasila dalam menyiapkan generasi muda 3. Memahami makna sila-sila dalam Pancasila BAB II PEMBAHASAN 1. A. Peran Generasi Muda dalam Kehidupan Bernegara  Sebagai ideologi terbuka, pancasila harus senantiasa ma mpu berinteraksi secara dinamis. Nilai- nilai pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Ideologi pancasila bersifat aktual,dinamis,dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Akibat  perkembangan jaman generasi muda banyak yang melupakan nilai-nilai pancasila. Padahal generasi muda memiliki posisi yang penting dan strategis karena menjadi poros bagi  punah atau tidaknya sebuah negara. Pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah yang dihadapi, akan tetapi bagi para pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti kondisi sekarang, cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha

Transcript of Peran Pancasila

Page 1: Peran Pancasila

7/18/2019 Peran Pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/peran-pancasila 1/5

Page 2: Peran Pancasila

7/18/2019 Peran Pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/peran-pancasila 2/5

mempertahankan situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih

 baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali. Dalam hal ini pancasila

dituntut untuk menjadi ideologi yang dapat menjadi acuan tingkah laku para generasi muda.

Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar,

 penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Denganorganisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang

lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi

saat ini justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi danterlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir

inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang ada. Pemuda atau generasi

muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral

dalam berbagai bidang untuk kemajuan antara lain :

1.  Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pemuda

harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya. Pemuda

atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi assetyang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin

 perubahan. Pemuda atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai OrganisasiKemasyarakatan Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Mereka

memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian

 proses kaderisasi formal dan informal dalam organisasi serta interaksi kuat dengan

 berbagai lapisan sosial termasuk dengan elit penguasa akan menjadi pengalaman(experience) dan ilmu berharga untuk mengusung perubahan.

2.  Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu

kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung olehkekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur.

 Namun bersatunya pemuda dalam satu perjuangan bukanlah persoalan mudah.

Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan.

Pertama, syarat dasar moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi dan perilaku moral kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan agenda

 perjuangan secara umum Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam

 perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam kebersamaan.3.  Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau

 pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda. Nasionalisme

adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Visi reformasi seperti pemberantasanKKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter

seharusnya juga dapat memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk

memulai setting agenda perubahan.

4.  Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jatidiri daerah. Semangatkebangsaan diperlukan sebagai identitas dan kebanggaan, sementara jatidiri daerah akan

menguatkan komitmen untuk membangun dan mengembangkan daerah. Keduanya

diperlukan agar anak bangsa tidak tercerabut dari akar budaya dan sejarahnya.

5.  Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam melaksanakan agenda-agenda Pembangunan. Energi pemuda yang bersatu cukup untuk mendorong terwujudnya

 perubahan. Sesuai karakter pemuda yang memiliki kekuatan (fisik), kecerdasan (fikir),

Page 3: Peran Pancasila

7/18/2019 Peran Pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/peran-pancasila 3/5

dan ketinggian moral, serta kecepatan belajar atas berbagai peristiwa yang dapat

mendukung akselerasi perubahan.

6.  Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yangsebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih menjadi bidang

eksklusif bagi sebagian orang termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari , bahwa

sumber daya (resource) negeri ini sebagai aset yang harus dipertahankan, tidak terjebakdalam konspirasi ekonomi kapitalis.7.  Secara khusus peranan pemuda di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung seharusnya lebih

 berorientasi kepada upaya membangun kualitas sumber daya manusia dan upaya menjaga

kualitas sumber daya alam Bangka Belitung agar tetap dapat mempunyai daya dukung bagi pembangunan Bangka Belitung dasawarsa kedepan dan untuk persiapan bagi

generasi mendatang. Sebagai suatu propinsi yang baru menginjak usia delapan tahun

 banyak hal yang harus diperbuat, diperjuangkan dan ditingkatkan agar propinsi ini dapat

sejajar serta dapat mengejar ketertinggalan dengan propinsi lainnya di Indonesia. Issueaktual tentang kerusakan lingkungan di Bangka Belitung hendaknya menjadi perhatian

serius dan utama mengingat eksploitasi terhadap biji timah yang sudah dimulai sejak

masa Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1710, kemudian dilanjutkan oleh bangsa asing kulit putih yaitu bangsa Inggris tahun 1812 dan bangsa Belanda sejak tahun

1814 hingga kemerdekaan, kemudian dilanjutkan eksploitasinya oleh perusahaan Timah

milik negara dan sekarang malah dieksploitasi secara bebas dan besar-besaran oleh rakyat

tanpa memperhatikan aturan-aturan dan kelestarian lingkungan, akan berakibat padakerusakan dan kehancuran. Dalam posisi inilah harusnya pemuda atau genersi muda

dapat berperan menghentikan kerusakan dan mengajukan alternatif solusi yang cerdas

 bagi penyelesaiannya dan terutama sekali solusi terbaik bagi penghidupan rakyat pascatimah. Saat ini suara, pemikiran dan tindakan nyata dari generasi muda atau pemuda,

mahasiswa, akademisi atau dari golongan elite terpelajar nyaris tak terdengar, sebetulnya

 banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang perlu dikritisi

secara arif.8.  Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan

atau pressure group agar kebijakan-kebijakan strategis daerah memang harus betul-betul

mengakar bagi kepentingan dan kemashlatan umat.

1.  B. Generasi Muda yang Pancasilais 

Pancasila mestinya tak pernah lekang dari generasi ke generasi Indonesia. Sebab, dia telah

dijadikan lambang negara, Garuda Pancasila. Kalau anak-anak bangsa didorong untuk mengenallambang negara, Garuda Pancasila akan selalu melekat dalam ingatan, di mana pun mereka

 berada.

Selain mengingat, persoalan berikutnya adalah memahami. Tentu dimulai dengan menjelaskan pertanyaan mengenai lima gambar yang terpampang di dada burung Garuda. Itulah Pancasila.

Berikutnya, pastilah pertanyaan tentang apa itu Pancasila? Ternyata, tak cukup dengan menyebut

urut-urutan kelima sila berikut maknanya. Masih ada pertanyaan lain. Bagaimanamengimplementasikannya atau mengaktualisasikannya? Ini pun bukan yang terakhir Kita masih

harus menunjuk lagi segala sesuatu yang boleh diklaim sebagai produk dari puluhan tahun

 bangsa ini mengimplementasikan kelima sila Pancasila

Page 4: Peran Pancasila

7/18/2019 Peran Pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/peran-pancasila 4/5

Sejak masih di sekolah dasar, generasi terdahulu sudah diperkenalkan pada Pancasila, termasuk

makna dan wujud nyata implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah dasar

negara yang menjadi filosofi atau way ol life hidup kebangsaan kita. Kewajiban kita untukmenjaga eksistensinya agar Pancasila selalu menjadi pegangan anak-anak kita, kini dan di masa

depan. Kita harus jelaskan bahwa produk Pancasila yang tetap terjaga hingga kini adalah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kendati terus dicoba oleh berbagai tantangan sebagaikonsekunsi dari perkembangan zaman dan peradaban, daya Pancasila masih begitu kuat untukselalu menghimpun ribuan pulau, ribuan suku, ribuan bahasa, dan agama-agama di dalam

 pangkuan Ibu Pertiwi Republik Indonesia. Anak bangsa memang berbeda-beda karena lahir di

 berbagai pulau dengan tradisi yang juga tidak sama. Tetapi semua anak bangsa diikat dalamPancasila.

Juga oleh karena perkembangan zaman dan peradaban, Pancasila tak pernah bebas daritantangan, baik tantangan dari luar maupun dari dalam. Kita bersyukur bahwa segenap elemen

masyarakat selalu mewaspadai tantangan dari luar. Namun, kita jangan lengah oleh munculnya

tantangan dari dalam. Beberapa survei menunjukkan bahwa generasi lahir setelah dasawarsa

1980-an kurang mengakrabi sila-sila Pancasila. Mereka diajari tentang Pancasila, tetapi merekatidak melihat bahwa semua sila telah diimplementasikan dengan benar. Korupsi terus menjadi

masalah. Keadilan, menurut mereka, bahkan sudah menjadi komoditas yang bisadiperdagangkan. Solidaritas sosial nyaris kehilangan wujudnya Segala sesuatu harustransaksional, dari bersekolah, mendapatkan perawatan kesehatan hingga perlindungan hukum.

Semuanya dengan uang, dihitung menurut mekanisme untung-rugi. Negara seperti nyaris

kehilangan peran.

Karena itu, relevan dan sangat beralasan jika Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

mengambil inisiatif untuk menyosialisasikan lagi Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat.Suka tak suka, kaum muda kita memang memerlukan penyegaran tentang hakikat Pancasila. Kita

melihat langkah MPR cukup agresif. Belum lama ini, misalnya, MPR. menjalin kerja sama

dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) guna menyosialisasikan Pancasila dan pilar-pilar bangsa

lainnya melalui 700 ribu masjid di Indonesia

Menurut kita, sektor pendidikan memainkan peran sangat penting untuk menjaga eksistensiPancasila bagi generasi penerus Kita berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa

memformat atau merumuskan kurikulum yang memuat program sosialisasi Pancasila. Diformat

sedemikian menariknya, bahkan kalau perlu dengan cara-cara yang populer-agar generasi muda

tertarik untuk memahami dan menghayati Pancasila. Pada saat bersamaan, para elite bangsaharus Pancasilais agar anak-anak kita memiliki panutan.

BAB III 

PENUTUP 

1.  A. Kesimpulan 

Page 5: Peran Pancasila

7/18/2019 Peran Pancasila

http://slidepdf.com/reader/full/peran-pancasila 5/5

Generasi muda yang berkepribadian pancasilais sangat dibutuhkan bangsa ini guna memajukan

 bangsa indonesia. Karena pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan hasil dari refleksi

(perenungan) manusia terhadap dunia kehidupannya. Generasi muda yang pancasilais merupakansuatu kesatuan gagasan dasar yang di dalamnya menyangkut kehidupan manusia baik individu,

sosial maupun dalam kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila juga berarti sebagai pandangan

hidup yang memberi petunjuk atau pedoman mengenai nilai kehidupan dalam mencapaikebahagiaan lahir dan batin. Para pemuda diharapkan menjadi sosok yang idealis, fleksibel, danrealistis sehingga mampu menerapkan atau mengamalkan nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai

 praxis.

1.  B. Saran 

- Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan generasi muda sangat diharapkan sebagai

 pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan.

- Generasi muda diharapkan mampu melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih

 baik di berbagai bidang, yaitu pendidikan, politik, budaya, keamanan, dsb.

- Oleh karena itu generasi muda haruslah orang-orang yang bermoral, bersikap, dan

 berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

DAFTAR PUSTAKA 

http://www.m2pc.web.id/2010/06/peranan-pancasila-dalam-mewujudkan.html 

http://id.shvoong.com/tags/pancasila-dan-generasi-muda 

Mudjimin, dkk, 2009, Modul Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.