Peran Komite Nasional Keselamatan Pasien ... - persi.or.id
Transcript of Peran Komite Nasional Keselamatan Pasien ... - persi.or.id
Program Komite Nasional KeselamatanPasien (KNKP) Mendorong PercepatanKesadaran Keselamatan Pasien Menuju
Fasilitas Pelayanan Kesehatan TanpaSeorangpun Cedera
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
Ketua KNKP
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
PENDIDIKAN:
• Dokter, FKUI 1979
• Sepamilwa ABRI , 1980
• Diktap POLRI , 1982
• Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif , FKUI 1989
• Konsultan Intensive Care , FKUI 1997
JABATAN SAAT INI:
• Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien , Kemenkes RI 2020 - 2023
• Wakil Ketua MAKERSI IRSJAM 2020 – 2023
• Wakil Ketua Institut Keselamatan Pasien RS PERSI , 2018 - 2021
• Ketua Dewan Spesialis dan Sub-spesialis, MPPK IDI 2018 – 2021
• Ketua Sub-komite Etik Rumah Sakit, RS Medistra 2010 - sekarang
• Ketua Komite Medik RS Premier Bintaro , 2009 - sekarang
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
RIWAYAT ORGANISASI DAN PEKERJAAN:
• Dokter POLRI 1981 - 2006
• Past President PERDATIN , 2007 - 2009 dan 2010 - 2013
• Anggota Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian PB IDI , 2009 - 2012 , 2012
- 2015 , 2015 - 2018
• Anggota BP2KB PB IDI 2009 - 2012 , 2012 - 2015
• Anggota Kompartemen Pengendalian Infeksi Rumah Sakit PERSI , 2012 – 2015
• Anggota Institut Keselamatan Pasien RS PERSI , 2012 - 2015 , 2015 - 2018
• Member of Safety and Quality of Patient Committee, World Federation of
Societies of Anaesthesiologists , 2012 - 2016
• Past Chairman of Confederation of ASEAN Society of Anesthesiologists , 2013 –
2015
• Anggota Komite Nasional Keselamatan Pasien , Kemenkes RI 2018 - 2021
What is patient safety?
• Patient safety is the absence of
preventable harm to a patient and
reduction of risk of unnecessary harm
associated with health care to an
acceptable minimum.
• An acceptable minimum refers to the
collective notions of given current
knowledge, resources available and the
context in which care was delivered
weighed against the risk of non-
treatment or other treatment.
• The discipline of patient safety is the
coordinated efforts to prevent harm,
caused by the process of health care
itself, from occurring to patients.
• Patient safety has been increasingly
recognized as an issue of global
importance.
• Keselamatan pasien (KP) adalah
✓ keadaan tidak adanya cedera yg dapat dicegah
pada pasien dan
✓ pengurangan risiko cedera yang tidak perlu terkait
dengan pelayanan kesehatan, seminimal mungkin
(yang dapat diterima).• Minimum yang dapat diterima mengacu pada gagasan kolektif dari
pengetahuan saat ini yang diberikan, sumber daya yang tersedia dan
konteks di mana pelayanan diberikan mempertimbangkan risiko non-
pengobatan atau pengobatan lain.
• Disiplin Keselamatan Pasien merupakan upaya
terkoordinasi untuk mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh proses pelayanan kesehatan itu sendiri
terhadap pasien.
• KP semakin diakui sebagai masalah global yang
penting.
(www.who.int/patientsafety/about/en/)
Pencanangan Gerakan Keselamatan PasienRumah SakitOleh Menteri Kesehatan
Seminar Nasional Persi 21 Agustus 2005JCC
WHO SEAR Patient Safety
Workshop on
“Patients for Patient Safety”
Jakarta Declaration
Jakarta, Hotel Four Seasons,
19 July 2007
1 Juni 2005, PERSI
membentuk badan
nasional : KKPRS
Sejak 2006 : Workshop
Keselamatan Pasien &
Manajemen Risiko Klinis,
telah diikuti hampir 1900
Staf RS (Dr, Perawat, dll)
dari + 250 RS seluruh
Indonesia
2006, KKI : Standar
Kompetensi Dokter :
Keselamatan Pasien
2008:
Keselamatan Pasien
RS telah mulai di
Akreditasi oleh
KARS
UU.N0.44 TH.2009
Tentang Rumah Sakit :
Keselamatan Pasien
wajib dilaksanakan oleh
Rumah Sakit
21 Agustus 2005 Pencanangan
Gerakan Keselamatan Pasien
oleh Menteri Kesehatan RI,
di Jakarta
2004, 27 Oktober : WHO
memimpin gerakan
keselamatan pasien
dengan membentuk :
World Alliance for
Patient Safety, sekarang
“WHO Patient Safety”
2000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2011
2011 :
PMK 1691/2011
ttg KPRS
2000 : To err is human.
Building a safer health
system
2017 :
PMK 11/2017 ttg
Keselamatan
Pasien
2001 :Crossing the
Quality Chasm: A
New Health System
for the 21st Century
2017 2020
WPSD
17-09-2020
2012
Std Akr RS 2012
KPRS
KemKes : KNKP
Juli 2012
Primum, non
nocere” (“First,
do no harm”)
Hippocrate
s (460-335
BC).
2021
KNKP
Agustus 2020
WPSD
17-09-2021
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuatasuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaanrisiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dariinsiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegahterjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambiltindakan yang seharusnya diambil.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuatasuhan pasien lebih aman,
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaanrisiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dariinsiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegahterjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambiltindakan yang seharusnya diambil.
Organisasi dg Keandalan TinggiHigh Reliability Organisation
Manajemen RisikoRisk Management
Sistim PembejaranLearning System
Permenkes no 11 tahun 2017 tentang KESELAMATAN PASIEN
Program Kerja Komite Nasional Keselamatan Pasien2020-2023 (4 sub komite)
• Menyiapkan Tim IT yang mengawal penyempurnaan SP2KN & sistim pelaporan di website untuk semua fasyankes
• Update Aplikasi E-Report & Alerts System
• Revisi Buku Pedoman Pelaporan IKP (sesuai Aplikasi e-report)
• Pengembangan metoda ilmiah untuk menganalisa laporan IKP
• Melakukan benchmark pelaksanaan sistem Keselamatan pasien dengan mengikuti konfrensi Internasional dan kunjungan kerja pada lembaga/negara sasaran
• Penyusunan kebijakan keselamatan pasien sebagai standar kompetensi seluruh profesi
• Memberikan masukan pada Penyusunan Kurikulum Pendidikan tentang Keselamatan pasien
• Penyusunan kurikulum dan modul diklat menajeman risiko dan keselamatan pasien untuk RS dan fasyankes yang lain dan lembaga pendidikan
• Harmonisasi konsep keselamatan pasien di RS dan Faskes lain serta lembaga pendididikan
• Pengembangan dan penyempurnaan Web site KNKP (keselamatanpasien.net)
• Penerbitan Buku-buku Pedoman Keselamatan Pasien
• Memperingati Hari Keselamatan Pasien / World Patient Safety Day
• dll
Global Patient Safety Action Plan
(2021-2030)
The GPSAP 2021–2030 draws its mandate from WHA resolution WHA72.6 on “Global action on patient safety”. The resolution requested the Director-General of WHO “to formulate a global patient safety action plan in consultation with Member States and all relevant stakeholders, including in the private sector”. The plan must be submitted to the 74th WHA in 2021 through the 148th session of the WHO Executive Board. The operating paragraphs of resolution WHA72.6 delineate the strategic and operational boundaries of this action plan.
Global Ministerial Summits on Patient Safety
keselamatan pasien.
(GMS-PS )
London Bonn Tokyo Jeddah X Swiss
• Keselamatan pasien (KP) dalam pelayanan kesehatan telah menjadi fokus internasional, penelitian
dan debat sejak sekitar pergantian abad, dan sekarang menjadi perhatian global yang serius.
• Meskipun sistem kesehatan berbeda dari satu negara ke negara lain, banyak ancaman terhadap KP
memiliki penyebab yang sama dan sering ditangani oleh solusi yang serupa.
• Ada banyak forum untuk debat akademis dan ahli tentang subjek ini tetapi kesempatan terbatas
bagi pakar internasional untuk terlibat dengan Menteri Kesehatan dan pembuat keputusan politik
tingkat tinggi lainnya atau untuk kolaborasi yang efektif antar negara.
- Th 2015, Dep Kes Inggris Raya dan KemKes Federal Jerman setuju untuk memulai serangkaian
GMS-PS untuk menutup kesenjangan ini, mempertemukan para ahli internasional dengan pembuat
keputusan politik. Dua KTT pertama diadakan di London pada Maret 2016 dan di Bonn pada Maret
2017.
- GMS-PS ini pada akhirnya bertujuan untuk menghasilkan dan mempromosikan gerakan global untuk
Global Ministerial Summits on Patient SafetyLondon Bonn Tokyo Jeddah X Swiss
• GMS-PS ke 1 di London pada Maret 2016, bertujuan untuk mendorong kebijakan internasional dan aktor
pemerintah untuk memprioritaskan keselamatan pasien di semu tingkatan.
• GMS-PS ke 2 di Bonn pada Maret 2017, mengidentifikasi bahwa keselamatan pasien harus menjadi tema
utama dalam membawa sistim pelayanan kesehatan kita lebih jauh secara internasional dan meningkatkan
keselamatan pasien sebagai sebagai prioritas kesehatan global.
• GMS-PS ke 3 di Tokyo pada April 2018, berfokus pada tema cakupan kesehatan universal dan keselamatan
pasien. Deklarasi Tokyo tentang keselamatan pasien, yang menegaskan kembali komitmen terhadap
keselamatan pasien secara global.
• GMS-PS ke 4 di Jeddah Maret 2019 difokuskan untuk mempromosikan keselamatan pasien di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah yang memiliki 2/3 dari beban bahaya pasien global. Deklarasi Jeddah
tentang Keselamatan Pasien yang berfokus pada rekomendasi untuk menjaga momentum gerakan
keselamatan pasien global, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
• GMS-PS ke 5 di Montreux Swiss pada 27-28 Februari 2020, dengan slogan “Pelayanan yang lebih baik lebih
sedikit bahaya – dari Resolusi hingga Implementasi” sebagai tema sentral.
VisiDunia di mana tidak seorangpun dirugikan dalam
Yan Kes, dan setiap pasien menerima pelayanan yg
aman dan terhormat, setiap saat, di mana saja
MisiMendorong kebijakan, strategi dan tindakan
berdasarkan sains, pengalaman pasien, desain
sistem dan kemitraan untuk menghilangkan
semua sumber risiko yang bisa dicegah dan
cedera pada pasien dan tenaga kesehatan
Tujuan
Capai pengurangan semaksimal mungkin pada
cedera yg bisa dihindari terkait Yan Kes yang tidak
aman secara global
1.Kebijakan untuk
menghilangkan
bahaya yg dapat
dihindari dlm Yan
Kes
1.1 Kebijakan KP,
strategi dan
kerangka
implementasi
1.2 Mobilisasi dan
alokasi sumber
daya
1.3 Tindakan
legislatif yang
bersifat protektif
1.4 Standar
keselamatan,
regulasi dan
akreditasi
1.5 World Patient
Safety Day dan
Global Patient
Safety Challenges
2. Sistem dengan
keandalan tinggi
2.1 Transparansi,
keterbukaan dan
budaya “Jangan
salahkan”
2.2 Tata kelola yang
baik untuk sistem
Yan Kes
2.3 Kapasitas
kepemimpinan
untuk fungsi klinis
dan manajerial
2.4 Faktor manusia
/ ergonomi utk
ketahanan sistem
Kesehatan
2.5 Rencana dan
proses kesiap-
siagaan darurat
3. Keamanan
proses klinis
3.1 Keamanan
prosedur klinis yang
rentan terhadap
risiko
3.2 Global Patient
Safety Challenges
:Obat2 Tanpa
Bahaya
3.3 PPI & resistensi
antimikroba
3.4 Keamanan alat
kesehatan, obat-
obatan, darah dan
vaksin
3.5 KP dalam
FKTP dan transisi
pelayanan
Kerangka Aksi – Matrix 7 x 5
Kerangka Aksi – Matrix 7 x 5
4. Keterlibatan
pasien &
keluarga
4.1Pengemban
gan bersama
kebijakan dan
program dgn
pasien
4.2 Belajar dari
pengalaman
pasien untuk
peningkatan
keselamatan
4.3 Advokasi
pasien dan
Champion KP
4.4 Pengungkap-
an /disclosure
insiden KP kepada
korban
4.5 Keterlibatan
pasien dalam
implementasi
rencana tindakan
5. Pendidikan,
keterampilan dan
keselamatan
nakes
5.1 KP dalam
pendidikan dan
pelatihan
profesional
5.2 Pusat
unggulan untuk
pendidikan dan
pelatihan KP
5.3 Kompetensi
KP sebagai
persyaratan
regulasi
5.4 Menghubung-
kan KP dengan
sistem penilaian
petugas kes
5.5 Lingkungan
kerja yang aman
bagi petugas kes
6. Informasi,
penelitian,
manajemen
risiko
6.1 Sistem
pelaporan dan
pembelajaran
insiden KP
6.2 Surveilans
KP dan sistem
informasi
6.3 Program
peningkatan KP
6.4 Program
penelitian KP
6.5 Teknologi
digital untuk KP
7. Sinergi,
kemitraan dan
solidaritas
7.1 Keterlibatan
pemangku
kepentingan
7.2 Pemahaman
bersama dan
komitmen
bersama
7.3 Jaringan dan
kolaborasi KP
7.4 Inisiatif lintas
geografis dan
multisektoral
untuk KP
7.5 Hubungan
dengan program
dan inisiatif teknis
The Ecosystem for Implementation of the Global Patient Safety Action Plan 2020-2031
A global reporting mechanism on a minimum set of core indicators and targets could help evaluate implementation progress at global, regional and national levels.
The indicators presented here are aligned with the seven strategic objectives of the global action plan.
• Indicator align with SO-1
• Number of countries that have developed a national action plan (or equivalent) for implementing patient safety policy and strategies
• Global targets
• Percentage of countries that have developed a national patient safety action plan or equivalent (2030: 90% of countries)
• Source of data
• Member State survey by WHO
• Indicator align with SO-2: Number of countries that have implemented a system for reporting of never events (or sentinel events)
• Global targets: Percentage of countries that have implemented a system for reporting of never events (or sentinel events) (2030: 90% of countries)
• Source of data:Member State survey by WHO or partner institution
• Indicator align with SO-3: Significant reduction in health care-associated infections
• Global targets: Percentage of countries that have achieved their national targets on reducing the health care-associated infection rate (2030: 80% of countries)
• Source of data: National health or patient safety information systems
• Indicator align with SO-3: Significant reduction in medication-related harm (adverse drug events)
• Global targets: Percentage of countries that have achieved their national targets on reducing medication-related harm (2030: 80% of countries)
• Source of data: National health or patient safety information systems
• Indicator align with SO-4: Number of countries that have a patient representative on the governing board (or an equivalent mechanism) in 60% or more hospitals
• Global targets: Percentage of countries with more than 60% of hospitals having a patient representative on the governing board (or an equivalent mechanism) (2030: 70% of countries)
• Source of data: Survey by partner patient organization designated by WHO
• Indicator align with SO-5: Number of countries that have incorporated a patient safety curriculum in education programmes or courses for health care professionals
• Global targets: Percentage of countries that have incorporated a patient safety curriculum in education programmes or courses for health care professionals (2030: 80% of countries)
• Source of data: Member State survey by WHO or partner institution
• Indicator align with SO-5: Number of countries that have signed up for implementation of the WHO Health Worker Safety Charter
• Global targets: Percentage of countries that have signed up for implementation of the WHO Health Worker Safety Charter (2030: 90% of countries)
• Source of data: Member State survey by WHO or partner institution
• Indicator align with SO-6: Number of countries that have 60% or more health care facilities participating in a patient safety incident reporting and learning system
• Global targets: Percentage of countries with 60% or more health care facilities participating in a patient safety incident reporting and learning system (2030: 80% of countries)
• Source of data: Survey by WHO or partner institution ; Reports from national patient safety incident reporting and learning system
• Indicator align with SO-6: Number of countries that publish an annual report on patient safety
• Global targets: Percentage of countries that publish an annual report on patient safety (2030: 70% of countries)
• Source of data:Member State survey by WHO
Other SDG’s related to Patient Safety: SDG-1, SDG-5, SDG-6, SDG-8, SDG-10, SDG-12
SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
3
STRATEGI & SASARAN ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020 - 2024Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan
Semesta
PENYEMPURNAAN SISTEM AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN PEMERITAH DAN
SWASTA
100
100
Gambar ini menunjukkan
kalau kita menjalankan apa
yang selama ini kita lakukan,
target penurunan kematian
neonatal tahun 2030
diperkirakan 18 per 1000
kelahiran hidup (target SDG
12), sedangkan kematian ibu
diperkirakan 212 per 100.000
kelahiran hidup (target SDG
70).
THEME:Safe maternal and newborn care
Campaign Slogan:– “Act now for safe and respectful childbirth!” –
Calls On: All stakeholders to accelerate the actions necessary for
ensuring safe and respectful childbirth
It is envisaged that the momentum generated by World Patient Safety Day 2021 will revamp stakeholders’ efforts to achieve universal health coverage for all women and newborns and ultimately the maternal and newborn SDG 3 targets.
Objectives 1. Raise global awareness on the issues of maternal and newborn safety, particularly during childbirth. 2. Engage multiple stakeholders and adopt effective and innovative strategies to improve maternal and newborn safety. 3. Call for urgent and sustainable actions by all stakeholders to scale up efforts, reach the unreached and ensure safe maternal and newborn care, particularly during childbirth. 4. Advocate the adoption of best practices at the point of care to prevent avoidable risks and harm to all women and newborns during childbirth.
Diharapkan momentum yang dihasilkan oleh Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2021 akanmengubah upaya para pemangku kepentingan untuk mencapai cakupan kesehatan universal untuk semua wanita dan bayi baru lahir dan pada akhirnya target SDG 3 ibu dan bayi baru lahir.
Tujuan :1. Meningkatkan kesadaran global tentang isu-isu keselamatan ibu dan bayi baru lahir, khususnya saat melahirkan. 2. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mengadopsi strategi yang efektif dan inovatif untuk meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir. 3. Menyerukan tindakan mendesak dan berkelanjutan oleh semua pemangku kepentinganuntuk meningkatkan upaya, menjangkau yang belum terjangkau dan memastikan perawatanibu dan bayi baru lahir yang aman, terutama saat melahirkan. 4. Mengadvokasi penerapan praktik terbaik di titik perawatan untuk mencegah risiko dan bahaya yang dapat dihindari bagi semua wanita dan bayi baru lahir selama persalinan.
Issues pertaining to patient safety in achieving SDG 3 targets(isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan pasien dalam mencapai target SDG 3)
Isu-isu yang berkaitan dengan keselamatan pasien dalam mencapai target SDG 3
Target SDG 3
3.2
Pada tahun 2030, mengakhirikematian yang dapat dicegahpada bayi baru lahir dan anak di bawah usia 5 tahun
Contoh bahaya yang dapat dihindari dalam pelayanan kesehatan
➢ Diagnosis yang terlewatkan dari kehamilan risiko tinggi
➢ Trauma kebidanan
➢ Penatalaksanaan komplikasi obstetrik yang tidak aman, seperti perdarahan pasca
persalinan dan persalinan macet
➢ Malpraktik ruang persalinan, seperti tekanan fundus yang berlebihan dan induksi yang
tidak perlu, episiotomi yang tidak perlu, dan penjepitan tali pusat segera
➢ Tromboemboli vena pada pra dan pasca melahirkan
3.1
Pada tahun 2030, mengurangi
rasio kematian ibu global menjadi
kurang dari 70 per 100.000
kelahiran hidup
➢ Komplikasi akibat perawatan prematur dan intrapartum yang tidak aman, misalnya asfiksia lahir
➢ Masalah keamanan imunisasi
➢ Diagnosis yang terlewatkan dari anomali kongenital
➢ Kesalahan dalam dosis obat pediatrik
➢ Jatuh di rumah sakit pada bayi baru lahir dan bayi
➢ Kegagalan resusitasi
➢ Sepsis bayi baru lahir
➢ Kesalahan dalam target oksigenasi
PENUTUP
Ajakan bagi semua pemangku kepentingan terutama para tenaga Kesehatan untukmeningkatkan kesadaran akan keselamatan pasien
Pada momentum WPSD 2021 ini , semua pemangku kepentingan untuk mempercepat tindakan yang diperlukan untuk memastikan persalinan yang aman dan terhormat
Gunakan standar, sasaran dan langkah-langkah Keselamatan Pasien (sistim keandalantinggi, manajemen risiko dan sistim pembelajaran) untuk meminimalisir cedera yang bisa dicegah pada pelayanan ibu hamil dan melahirkan, serta bayi baru lahir.