PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

19
1 PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI M. Marsal Amar Achmad Lutfi Program Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Abstrak Desa Cikarageman merupakan salah satu desakota yang berada dekat dengan Jakarta. Pembangunan perumahan skala besar telah mengkonversi lahan pertanian menjadi perumahan, telah membawa banyak perubahan pada desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrip sikan peran kepemimpinan Kepala Desa Cikarageman dalam meningkatkan produktivitas pegawai kantor desa dengan menggunakan teori dari Rivai mengenai peran kepemimpinan. Rivai mengungkapkan peran pokok kepemimpinan, yakni sebagai pengambil keputusan, pengendali konflik dan pembangun tim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa Kepala Desa Cikarageman cukup berperan kantor desa, khususnya dalam pengambilan keputusan dan pengendali konflik, namun masih perlu meningkatkan perannya sebagai pembangun tim. Kata kunci : peran kepemimpinan, produktivitas pegawai, desa. Abstract Cikarageman Village is one of rurban located close to Jakarta. Large-scale housing development has been converting its agricultural land into housing, brought many changes in the village. This study aimed to describe the role of Cikarageman’s village chief leadership at the village office by using the theory of Rivai on a leadership role. Rivai reveals the essential role of leadership, the decision-making, controlling conflict and team builder. This study uses a quantitative approach with a descriptive design. This study found that Cikarageman village head significant role village office, particularly in decision-making and control of conflict, but still needs to enhance its role as a team builder. Keywords: the role of leadership, officer productivity, village. 1. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai negara Kesatuan tersusun dalam pembagian wilayah besar dan kecil atau wilayah Pusat dan Daerah dengan bentuk dan susunan pemerintahan masing- masing yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang. Dalam pelaksanaan pemerintahan dan Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Transcript of PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

Page 1: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

1

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA

CIKARAGEMAN KECAMATAN SETU KABUPATEN BEKASI

M. Marsal Amar

Achmad Lutfi

Program Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Abstrak

Desa Cikarageman merupakan salah satu desakota yang berada dekat dengan Jakarta. Pembangunan perumahan skala besar telah mengkonversi lahan pertanian menjadi perumahan,

telah membawa banyak perubahan pada desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrip sikan peran kepemimpinan Kepala Desa Cikarageman dalam meningkatkan produktivitas pegawai

kantor desa dengan menggunakan teori dari Rivai mengenai peran kepemimpinan. Rivai mengungkapkan peran pokok kepemimpinan, yakni sebagai pengambil keputusan, pengenda li konflik dan pembangun tim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain

deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa Kepala Desa Cikarageman cukup berperan kantor desa, khususnya dalam pengambilan keputusan dan pengendali konflik, namun masih perlu

meningkatkan perannya sebagai pembangun tim. Kata kunci : peran kepemimpinan, produktivitas pegawai, desa.

Abstract

Cikarageman Village is one of rurban located close to Jakarta. Large-scale housing development has been converting its agricultural land into housing, brought many changes in the

village. This study aimed to describe the role of Cikarageman’s village chief leadership at the village office by using the theory of Rivai on a leadership role. Rivai reveals the essential role of

leadership, the decision-making, controlling conflict and team builder. This study uses a quantitative approach with a descriptive design. This study found that Cikarageman village head significant role village office, particularly in decision-making and control of conflict, but still

needs to enhance its role as a team builder.

Keywords: the role of leadership, officer productivity, village.

1. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia sebagai negara Kesatuan tersusun dalam pembagian wilayah

besar dan kecil atau wilayah Pusat dan Daerah dengan bentuk dan susunan pemerintahan masing-

masing yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang. Dalam pelaksanaan pemerintahan dan

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 2: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

2

penyelenggaraan kekuasaan, kewenangan dijalankan oleh aparatur Negara. Kelancaran

pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada

kepemimpinan dan kinerja aparatur Negara, khususnya pegawai negeri, pada semua tingkatan

tersebut.

Dalam rangka mencapai tujuan nasional yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang

taat hukum, adil, makmur, dan bermoral tinggi, maka aparatur negara yang bertugas sebagai abdi

masyarakat dituntut untuk memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat

dengan dilandasi pengabdian dan kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945. Selain itu para

aparatur Negara dituntut untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugas-tugasnya agar dapat

memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Tentunya dalam hal itu dibutuhkan suatu

kepemimpinan yang dapat memberikan suatu arahan kepada para aparatur negara untuk

mewujudkan hal tersebut di atas.

Salah satu unsur aparatur negara adalah kepala desa yang memimpin lembaga

pemerintahan negara atau birokrasi di tingkat desa. Desa adalah bagian dari sebuah kecamatan.

Setiap desa dipimpin oleh seorang kepala desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat di

desa tersebut. Masa jabatan kepala desa adalah enam tahun. Kepala Desa dapat dipilih kembali

hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Sesudah itu, kepala desa tidak boleh lagi

mengikuti pemilihan calon kepala desa. Untuk membentuk sebuah desa, diperlukan beberapa

syarat, antara lain (www.gunadarma.ac.id, 2010):

1. Jumlah penduduk; Di Jawa dan Bali paling sedikit 1.500 jiwa atau 300 kepala keluarga,

sedangkan di Sumatra dan Sulawesi paling sedikit 1.000 jiwa atau 200 KK. Adapun di

Kalimantan, NTB, NTT, Maluku, dan Papua paling sedikit 750 jiwa.

2. Luas wilayah; harus ada batas yang jelas.

3. Bagian wilayah kerja; terdiri atas beberapa dusun.

4. Perangkat desa.

5. Sarana dan prasarana; seperti kantor, jalan desa, pasar desa, jembatan desa, dan irigasi

untuk kelancaran pembangunan

Seorang Kepala desa dilantik oleh bupati/ wali kota. Kepala desa mendapatkan gaji (upah)

bukan dari pemerintah, tetapi dari hasil pengolahan tanah yang diserahkan untuk diolah. Di

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 3: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

3

daerah Jawa dikenal dengan tanah “bengkok” atau tanah “carik”. Kepala desa mempunyai tugas

dan tanggung jawab, di antaranya:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;

2. Membina perekonomian desa;

3. Membina kehidupan masyarakat desa;

4. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa;

5. Mendamaikan perselisihan yang terjadi pada masyarakat di desa;

6. Mewakili desanya baik di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa

hukumnya.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dijelaskan, dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dibentuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Badan ini berfungsi

melindungi berbagai adat istiadat dan menetapkan peraturan desa bersama kepala desa. Selain itu,

BPD berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa serta melakukan

pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD ialah wakil penduduk

desa bersangkutan. Mereka ditetapkan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Kepala desa memegang kendali sebagai pimpinan dalam struktur pemerintahan desa,

maka kepala desa dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas kepemimpinan agar dapat mencapai

keberhasilan dalam organisasi yang dipimpinnya. Sebagai pemimpin yang baik, kepala desa

harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan memberikan pelayanan semaksimal mungkin.

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun

sebagai kelompok tertentu, sangat tergantung pada pemimpin yang terdapat dalam organisasi

yang bersangkutan.

Agar pelayanan terhadap kepentingan masyarakat berjalan dengan baik, kepala desa perlu

melakukan pembenahan dan perbaikan terhadap kinerja organisasi yang dipimpinnya selain

kepala desa juga harus terus mengkaji bagaimana peran kepemimpinan yang telah dijalankan

selama ini. Sebagai pemimpin, kepala desa memiliki wewenang dan kemampuan diharapkan

dapat memberikan dorongan dan menggerakan para pegawai agar lebih meningkatkan mutu

dalam melaksanakan kegiatan di dalam organisasi atau instansi.

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 4: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

4

Sebagaimana desa-desa lainnya di Indonesia, terutama di wilayah yang kurang potensial

dan jauh dari kontrol wilayah pusat, tingkat mutu dan produktivitas kerja para aparatur negara

masih terbilang rendah. Hal itu biasanya dipengaruhi beberapa faktor di antaranya kurangnya

sarana dan prasarana kerja yang dimiliki oleh pegawai dan kurangnya kesadaran para pegawai

untuk menjalankan tugasnya, serta kurangnya perhatian kepala desa terhadap pegawainya. Pada

titik inilah peran kepemimpinan menjadi salah satu faktor dari berjalannya kehidupan

pemerintahan desa dengan baik sebagaimana akan kita gambarkan melalui penelitian di Desa

Cikarageman, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Untuk memudahkan dalam melihat perkembangan sosial budaya dan ekonomi di

Cikarageman, antara lain dapat dilihat dari bagaimana posisi Cikarageman sebagai sebuah

wilayah yang terkait dengan jaringan sosial budaya dan perekonomian kota. Mc Gee dkk. (1991)

membagi lima wilayah berdasarkan perbedaan ruang ekonomi yang terdiri dari :

1. Kota besar adalah daerah utama perkotaan yang biasanya pada konteks Asia terdiri dari

satu atau dua kota besar.

2. Peri-Urban adalah daerah yang mengitari kota besar dan tiap hari terdapat banyak

komuter yang menuju kota. Pada beberapa negara di Asia, wilayah ini terletak 30

kilometer dari kota besar.

3. Wilayah desakota adalah daerah dengan ciri adanya percampuran antara aktivitas

agrikultur dan non-agrikultur, terletak pada pintu masuk menuju kota besar (daerah

penyanggah). Biasanya berpenduduk padat dan didominasi oleh masyarakat yang bertani,

meski bukan pertanian beras.

4. Pedusunan padat penduduk adalah daerah yang biasanya di Asia adalah daerah pertanian

penghasil beras.

5. Wilayah perbatasan yang jarang penduduk adalah daerah yang biasanbya di Asia masih

memungkinkan untuk digunakan sebagai daerah kolonisasi lahan atau pengembangan

pertanian.

Berdasarkan lima jenis wilayah tersebut, Desa Cikarageman yang letaknya secara

geografis dihimpit antara wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi, dapat dimasukkan dalam

wilayah desakota atau juga dikenal dengan wilayah sub-urban. Meskipun tidak berbatasan secara

langsung dengan kedua daerah itu, masalah yang dihadapi oleh desa adalah khas masalah wilayah

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 5: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

5

sub-urban yaitu masalah kependudukan. Sulit sekali bagi pemerintah desa untuk mengontrol

penduduk yang datang dan pergi di wilayah Setu, termasuk wilayah desa Cikarageman sebagai

pintu masuk ke wilayah Kabupaten Bekasi dari arah wilayah Kabupaten Bogor.

Selain masalah kependudukan, masalah kriminalitas juga kerap muncul di wilayah

Cikarageman. Beberapa waktu lalu, beberapa tindak kejahatan yang dikaitkan dengan kejahatan

terorisme juga mulai terjadi di wilayah Setu. Mulanya kejahatan di wilayah ini hanya sebatas

perampokan pabrik-pabrik, tapi kini mulai berkembang menjadi kejahatan terorisme. Kawasan

desakota atau sub-urban yang cenderung lengang dan wilayah pemukiman yang terpisahkan oleh

lahan-lahan pertanian atau lahan kosong, cukup kondusif bagi berbagai tindakan kejahatan yang

terjadi.

Munculnya pemukiman-pemukiman baru secara otomatis juga menimbulkan

permasalahan baru diantara penduduk, khususnya sengketa tanah yang cukup dominan. Dalam

setahun terakhir ini, wilayah Cikarageman mulai bersentuhan dengan kegiatan pengembangan

Harvest City, suatu proyek perumahan dengan luas lahan 1.050 hektar. Tentunya jumlah itu telah

banyak mengkonversi lahan pertanian di wilayah Cikarageman menjadi bagian wilayah

perumahan. Konversi itu kemudian ikut mengubah pola mata pencaharian warga sekitar yang

semula menekuni pertanian beralih menjadi pedagang klontong di pasar atau berbagai usaha

sektor informal lainnya. Selain itu pola kekerabatan antar warga desa pun juga mulai terganggu

dengan hadirnya perumahan baru yang terkadang memisahkan batasan antara dua atau tiga desa

sekaligus.

Permasalahan yang serupa, juga dialami oleh dua tetangga desa Cikarageman, yaitu desa

Muktijaya dan desa Kertarahayu. Keduanya juga bersentuhan dengan masalah pembangunan

kawasan perumahan yang dilakukan oleh pengembang, namun gejolak yang terjadi di kedua desa

itu, tidak sesering yang terjadi di Cikarageman. Tampaknya perbedaan struktur demografi ketiga

desa itu cukup berpengaruh kepada perbedaan kondisi desa dalam menghadapi suatu

permasalahan. Menurut data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Setu, penduduk

Cikarageman lebih padat daripada penduduk kedua desa lainnya sehingga jumlah individu

(kepala keluarga) pemilik lahan yang terkonversi menjadi perumahan juga lebih banyak daripada

kedua desa lainnya. Berikut perbandingan demografi ketiga daerah tersebut:

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 6: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

6

Tabel 1

Perbandingan Data Demografi Desa Cikarageman, Muktijaya, dan Kertarahayu

Desa

Luas Wilayah Jumlah Penduduk Jumlah Kepala

Keluarga Darat Sawah Laki-Laki Perempuan

Cikarageman 448 hektar 162 hektar 4020 4096 2272

Muktijaya 256 hektar 371 hektar 2042 2078 1150

Kertarahayu 210 hektar 401 hektar 2016 1998 1015

Sumber: Kantor Kecamatan Setu, 2012.

Kesimpulan itu dapat juga diperkuat dengan data yang dimiliki oleh Kepolisian Sektor

(Polsek) Setu yang mengungkapkan bahwa kegiatan protes warga terhadap pengembang

perumahan Harvest City di wilayah desa Cikarageman --terutama pada 2011-- lebih sering terjadi

bila dibandingkan dengan kedua desa lainnya. Berikut data yang diolah dari keterangan Polsek

Setu :

Tabel 2

Data Demonstrasi Warga 2011 – 2012

Periode

Lokasi

Kwartal III

2011

Kwartal IV

2011

Kwartal I

2012

Kwartal II

2012

Kwartal III

2012

Cikarageman 4 2 2 2 2

Muktijaya 1 1 - 1 1

Kertarahayu 1 1 - - 1

Sumber: diolah dari data Humas Polsek Setu, 2011-2012.

Selain itu analisa lainnya yang menunjukkan kenapa di Cikarageman protes terhadap

pengembang perumahan Harvest City lebih sering terjadi adalah masalah akses jalan.

Dibandingkan dengan dua desa tetangganya, Cikarageman lebih dirugikan karena berdirinya

perumahan baru itu menyebabkan desa itu tidak bisa diakses langsung dari arah jalan utama

propinsi. Sejak berdirinya perumahan baru itu, warga desa Cikarageman harus berputar melalui

desa lain untuk mencapai desanya sendiri, hal yang tidak pernah mereka alami sebelumnya. Pada

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 7: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

7

titik ini dapat dimaklumi bahwa dengan berdirinya perumahan baru Harvest City, desa

Cikarageman mengalami dua kerugian sekaligus, yaitu tertutupnya akses jalan ke luar wilayah

desa dan terputusnya jalan ke desa tetangga.

Tentunya kondisi dan berbagai perubahan itu tidak dilalui dengan mudah oleh masyarakat

Cikarageman dan tentu menimbulkan berbagai hal baru, baik berupa peluang maupun tantangan.

Peluang dan tantangan itu harus dihadapi dengan baik oleh masyarakat desa, karena jika tidak

dihadapi keduanya akan menjadi permasalahan yang cukup serius bagi masyarakat desa

Cikarageman. Untuk mempertahankan eksistensi desa di tengah arus perubahan yang sedang

terjadi, diperlukan sistem aparatur desa yang baik dan memadai.

2. Kerangka Teori

Poerwadarminta mengartikan peranan sebagai “tindakan yang dilakukan seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu peristiwa” (Poerwadarminta, 1995:751). Sedangkan Robbins

berpendapat bahwa pengertian peranan adalah “seperangkat pola perilaku yang diharapkan yang

dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi tertentu dalam suatu satuan sosial”

(Robbins, 1998:99). Melengkapi dua pengertian itu, Soekanto (2002:243) mengatakan bahwa

peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya maka ia menjalankan suatu peranan.

Menurut Dubbin, kepemimpinan kadang kala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan

pembuat keputusan (Thoha, 2003: 225). Dalam pembicaraan sehari-hari konsep kepemimpinan

sering kali disamakan pengertiannya dengan manajemen. Padahal antara keduanya terdapat

perbedaan yang sangat penting. Thoha menjelaskan pada hakekatnya, kepemimpinan mempunyai

pengertian yang agak luas dibandingkan dengan manajemen. Manajemen merupakan jenis

pemikiran yang khusus dari kepemimpinan dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Kunci

perbedaan antara kedua konsep pemikiran ini terletak pada istilah organisasi (Thoha, 2003: 255).

Kepemimpinan berperan sangat besar dalam organisasi. Terdapat tiga peran utama

kepemimpinan dalam organisasi, yaitu mengambil keputusan, mengenda likan konflik dan

membangun tim Rivai (2007: 148). Secara rinci tiga peran tersebut akan dijelaskan sebagaimana

berikut:

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 8: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

8

2.1. Mengambil Keputusan

Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap

pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap

hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu

membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin. Pengambilan keputusan

dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk

mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinilai dari konsekwensi yang

ditimbulkannya (Rivai, 2007: 151). Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat

dari beberapa aspek, yaitu proses dan gaya pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan

keputusan dilakukan beberapa langkah berikut:

a. Identifikasi masalah

b. Mendefinisikan masalah

c. Memformulasikan dan mengembangkan alternative

d. Implementasi keputusan

e. Evaluasi keputusan

Sedangkan terkait denfan gaya pengambilan keputusan terdapat beberapa jenis sebagai berikut:

a. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil

keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek

b. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan

yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru

c. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang,

seringkali menekan solusi kreatif atas masalah

d. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik

dan mengupayakan penerimaan.

2.2. Mengendalikan Konflik

Berkaitan dengan dunia organisasi, konflik kerap kali terjadi misalnya saja konflik antara

pemimpin dengan yang dipimpinnya atau antara kelompok kerja yang satu dengan yang lain.

Konflik terjadi disebabkan oleh berbedanya kepribadian, kepentingan, latar belakang sosial,

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 9: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

9

budaya, agama dan sebagainya antara masing-masimg indivdu dalam organisasi tersebut. Konflik

tidak bisa dicegah melainkan hanya bisa dikendalikan, dikelola, bahkan disinergikan menjadi

sesuatu yang sangat dinamis dan harmonis. Dan ini adalah tugas dari seorang pemimpin dalam

kepemimpinannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas kepemimpinan seorang pemimpin

adalah dapat dinilai dari bagaimana ia mampu mengendalikan dan mengelola konflik begitu juga

sebaliknya.

Beberapa cara dalam mengendalikan konflik yang dapat dilakukan oleh seorang

pemimpin menurut Rivai (2007: 167) adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok untuk mengemukakan

pendapatnya tentang kondisi-kondisi penting yang diinginkan

b. Meminta satu pihak menempatkan diri pada posisi orang lain, dan memberikan

argumentasi yang kuat mengenai posisi tersebut

c. Kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok dalam pengambilan

keputusan atau memecahkan masalah secara efektif.

2.3. Membangun Tim

Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan untuk menyukseskan tujuan

bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat. Tujuan dari pembentukan tim di sini

adalah membangun unit kerja yang solider yang mempunyai identifikasi keanggotaan maupun

kerja sama yang kuat. Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan

pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok

anggotanya. Anggota kelompok itu yakin bahwa tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan

kontribusi setiap anggotanya untuk mencapai tujuan akhir yang sama (Rivai, 2007: 176). Peranan

pemimpin dalam suatu tim dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Memperlihatkan gaya pribadi

b. Proaktif dalam sebagian hubungan

c. Mengilhami kerja tim

d. Memberikan dukungan timbal balik

e. Membuat orang terlibat dan terikat

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 10: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

10

f. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi

g. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif

h. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja

i. Mengakui prestasi anggota tim

j. Berusaha mempertahankan komitmen

k. Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim.

3. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif (positivis).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan kepemimpinan seorang kepala

desa dapat berjalan baik dalam kehidupan masyarakat Desa Cikarageman yang terletak di

wilayah sub-urban Jakarta. Jenis penelitian ini berdasarkan tujuan dari penelitian adalah

penelitian deskriptif. Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini termasuk dalam

kategori penelitian lapangan (field research) yang kemudian menggunakan metode kualitatif

dalam menganalisa hasil penelitian lapangan. Penelitian lapangan dilakukan pada September -

Desember 2012 dengan cara melakukan pengamatan atas desa dan wawancara mendalam dengan

beberapa narasumber. Penelitian lapangan itu juga diperkuat dengan studi kepustakaan.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sebagaimana dituliskan oleh Rivai (2007: 148) bahwa suatu kepemimpinan berperan

sangat besar dalam organisasi. Menurutnya setidaknya ada tiga peran utama kepemimpinan

dalam organisasi, yaitu mengambil keputusan, mengendalikan konflik dan membangun tim. Dari

tiga hal tersebut akan dapat terlihat sejauh mana seorang pemimpin seperti kepala desa misalnya

dapat membawa organisasi yang ia pimpin dapat berjalan mencapai tujuannya. Dalam konteks

Desa Cikarageman kepemimpinan yang mempunyai tiga peran itu sangatlah dibutuhkan,

mengingat bahwa Desa Cikarageman adalah desa yang cukup potensial meski mempunyai

berbagai permasalahan khas wilayah sub-urban. Membuat keputusan dan mengambil tanggung

jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas seorang pemimpin. Sehingga jika seorang

pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 11: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

11

Setidaknya demikianlah pendapat yang disampaikan oleh seorang Kepala Dusun terkait dengan

eksistensi kepala desa bagi mereka:

”Kita memilih seorang kepala desa ya untuk menentukan apa yang mau diadakan di desa

ini buat kesejahteraan warga. kepala desa ya harus begitu, bisa memutuskan apa yang mau

dikerjakan buat desa.” (wawancara dengan Ojos Juhana, tanggal 3 Desember 2012).

Menurut Rivai (2007: 151) proses pengambilan keputusan dilakukan melalui beberapa

tahapan seperti: identifikasi masalah, mendefinisikan masalah, memformulasikan dan

mengembangkan alternative, implementasi keputusan, dan evaluasi keputusan. Dalam

pengambilan keputusan kepala desa Cikarageman tampaknya cukup berhati-hati dan tidak

gegabah dalam melakukannya. Terdapat usaha untuk mencerna masalah yang dihadapi dan

kemudian mengambil inisiatif dalam hubungannya dengan tujuan dan arah organisasi. Usaha

untuk mencerna masalah yang dihadapi dan kemudian mengambil inisiatif dalam hubungannya

dengan tujuan dan arah organisasi bisa disimpulkan dari pernyataan kepala desa sebagai berikut:

“ Dalam mengambil keputusan saya tidak langsung melakukan dengan buru-buru.

Terlebih dahulu saya pelajari apa yang terjadi di lapangan, lalu mencoba memahaminya,

mencoba membandingkan dengan pengalaman masa lalu. Kebetulan saya bukan orang

baru di desa ini, saya sudah bisa dibilang orang sini, sudah terlibat dalam

penyelenggaraan desa sejak lama. Nah, berdasarkan itu saya coba timbang-timbang dulu

suatu keputusan sebelum saya lakukan atau saya perintahkan staf desa untuk

melaksanakan. Lalu kalau ada hal yang baru, ide atau gagasan baru juga bisa kita

pertimbangkan, sambil kita lihat cocok nggak tuh kalau gagasan itu dilakukan di desa ini.

Pokoknya saya berusaha sesuai dengan visi desa lah, jadi lebih baik dari sebelumnya

dalam melayani warga.” (wawancara dengan Markun Hidayat, Kepala Desa

Cikarageman, tanggal 13 Desember 2012).

Dari penjelasan kepala desa dapat disimpulkan adanya beberapa pertimbangan yang

digunakan oleh kepala desa untuk mengambil suatu keputusan, yaitu pengalaman yang terjadi di

lapangan, gagasan atau pemikiran baru yang diterima, dan kesesuain suatu keputusan dengan

kondisi desa. Berdasarkan tiga hal inilah, tampaknya kepala desa telah melakukan suatu proses

pencernaan masalah yang kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan berbagai alternatif

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 12: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

12

pemikiran dalam pengambilan keputusan, sehingga sesuatu yang tekstual (pengalaman dan

pemikiran) dapat selaras dengan sesuatu yang kontekstual (kondisi desa).

Bagi para staf desa, kepemimpinan kepala desa yang baru berjalan setahun ini terasa lebih

baik daripada kepemimpinan sebelumnya. Selain lebih terpelajar kepala desa juga dikenal

sebagai sosok yang mampu mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang relevan sebanyak

mungkin, dan yang lebih penting lagi ia dianggap mampu menentukan prioritas pilihan diantara

alternatif yang ada. Banyak pemimpin yang mempunyai berbagai macam gagasan, ide, dan

inisiatif yang baru, tapi kemudian terlihat kesulitan atau tidak mampu dalam menentukan pilihan

mana yang seharusnya bisa dilakukan. Dalam wawancara dengan salah satu staf desa

ditemukan pendapat sebagai berikut:

“Pak Kades yang sekarang ini orangnya punya banyak ide atau gagasan, mungkin karena

latar belakang beliau yang anak sekolahan, jadi berpendidikan bukan orang partai atau

usaha apa gitu. Tapi mungkin juga karena sudah banyak pengalaman di desa ini, dulu kan

beliau juga pernah jadi staf desa banyak terlibat dalam pelaksanaan program desa. Dari

pengalaman itu banyak gagasan baru yang muncul lalu ditentukan mana yang cocok dan

mungkin dilakukan di Cikarageman. Nggak asal ikutan yang lagi laku aja gitu….”

(wawancara dengan Mardi Suryadi, Sekretaris Desa, tanggal 5 Desember 2012).

Di tengah-tengah delapan ribu lebih jumlah warga Cikarageman, hanya 30 orang yang

menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 115 yang bersekolah di level SMA, dan 207 yang

bersekolah SMP. Kepala Desa Cikarageman adalah salah seorang diantara 30 orang yang

berpendidikan hingga perguruan tinggi itu. Maka label “anak sekolahan” tersemat untuknya, bila

dibandingkan dengan beberapa kepala desa sebelumnya yang tidak mengenyam pendidikan

tinggi, dan hanya mengandalkan pengalaman atau kekuatan sumber daya lainnya dalam

memimpin desa. Selain pendidikannya, kapasitasnya sebagai kepala desa juga dite ntukan oleh

pengalaman keterlibatannya dengan berbagai program desa yang pernah berjalan sebelumnya.

Langkah selanjutnya dari pengambilan keputusan itu adalah pelaksanaan dari apa yang telah

diputuskan oleh kepala desa dan kemudian harus dilaksanakan oleh jajaran staf desa dan semua

perangkat yang ada di bawahnya. Selanjutnya kepala desa juga melakukan evaluasi yang sangat

diperlukan untuk mengetahui sejauh mana suatu program yang telah diputuskan dapat berjalan

dengan baik. Ukuran keberhasilan atau kegagalan suatu program dapat diketahui oleh para

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 13: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

13

pelaksana kebijakan melalui evaluasi. Terkait evaluasi ini Kepala Desa Cikarageman mengatakan

sebagai berikut:

“Setelah kita putuskan, suatu kebijakan kemudian harus kita pastikan dapat terlaksana

dengan baik dan benar-benar dilaksanakan oleh perangkat desa. Biasanya saya mengecek

ke mereka secara langsung, saya cek di lapangan, apakah keputusan yang kita ambil itu

benar-benar dilakukan atau tidak? Atau tanya juga ke warga masyarakat, apa benar-benar

sudah melihat atau merasakan kebijakan yang telah kita laksanakan. Kalau belum, ya kita

evaluasi, kita pelajari lagi kenapa belum terlaksana, kendalanya apa, halangan yang bikin

kebijakan nggak dilaksanakan apa, itu yang saya lihat….”(wawancara dengan Markun

Hidayat, Kepala Desa Cikarageman, tanggal 13 Desember 2012).

Terdapat dua evaluasi yang dilakukan oleh kepala desa, yaitu evaluasi yang dilakukan

dalam proses pelaksanaan dan evaluasi pada akhir pekerjaan. Dengan cara itu, kendala dan

hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan suatu program dapat teratasi dan program

dapat berjalan dengan baik.

Selain tahapan pengambilan keputusan yang sedemikian rupa, secara umum dapat

disimpulkan pula bahwa pola pengambilan keputusan pada jajaran pemerintahan Desa

Cikarageman bersifat Direktif karena terkesan efisien, yaitu mengambil keputusan secara cepat

dan berorientasi jangka pendek; dan juga bersifat Behavioral karena mencoba menghindari

konflik dan mengupayakan penerimaan. Hal itu terjadi karena kepala desa berpikira n bahwa apa

yang ia laksanakan melalui program desa harus bersifat langsung terasa manfaatnya bagi warga

desa. Selain itu mempertahankan situasi harmoni antar komponen desa juga menjadi salah satu

pertimbangan penting bagi kepala desa dalam menentukan pilihan kebijakan yang akan ia

laksanakan.

Konflik dalam bentuk pertentangan atau perselisihan pendapat adalah hal lumrah yang

kerap terjadi dalam suatu organisasi, termasuk organisasi setingkat desa. Konflik organisasi

didefinisikan sebagai ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-

kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi

sumber daya-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan/atau kenyataan bahwa

mereka mempunyai perbedaan status, nilai, atau persepsi. Meski mengedepankan prinsip harmoni

dalam pengambilan keputusan, di desa Cikarageman konflik atau pertentangan juga kerap terjadi

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 14: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

14

dalam skala kecil. Konflik tersebut adalah pertentangan kepentingan atau nilai yang dianut oleh

individu yang ada di dalamnya. Konflik tersebut biasanya bersumber pada hal-hal yang bersifat

struktural dan terkait dengan interaksi antar pribadi. Di desa Cikarageman tidak ada konflik yang

bernuansa ideologis atau bersumber pada hal-hal yang bersifat sensitif seperti aliran politik,

agama, dan ras.

Dalam konflik yang melekat pada struktur organisasi dan masyarakat peranan kepala

desa sangat dibutuhkan dalam menyelesaikannya dan mengatasi dampak yang muncul darinya.

Terkait dengan peranan ini, kepala desa di Desa Cikarageman telah melaksanaka n cara-cara

mengendalikan konflik sebagai berikut:

1. Memberi kesempatan pada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya

biasanya kepala desa menggunakan rapat harian atau mingguan yang biasa dilakukan di

kantor Desa Cikarageman sebagai forumnya.

2. Melakukan proses memanusiakan (Jawa: ngewongke) para pegawai desa dengan cara

meminta pendapat mereka satu persatu. Boleh jadi sebenarnya kepala desa sudah

mengetahui apa yang harus dilakukan, tapi usaha untuk mau mendengarkan suara staf yang

dipimpin adalah salah satu isyarat kearifan seorang pemimpin desa. Selain itu kebiasaan

untuk merembug atau memusyawarahkan segala sesuatu adalah salah satu budaya

masyarakat desa yang memang harus terus dipertahankan.

3. Meminta kepada masing-masing orang agar menempatkan diri pada posisi orang lain dan

memberikan argumentasi yang kuat mengenai posisi tersebut juga dilakukan pada forum

yang sama. Usaha ini biasanya dilakukan secara halus oleh kepala desa dengan memberikan

contoh apa yang terjadi di masyarakat sambil mengingatkan para stafnya bahwa mereka juga

bagian dari warga masyarakat itu sendiri.

4. Menggunakan kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok dalam

memecahkan suatu masalah secara efektif.

Terkait dengan poin yang terakhir itu, suatu contoh kasus dapat ditemui ketika terjadi

perselisihan antara warga desa yang tinggal di wilayah yang berbatasan dengan wilayah

perumahan baru (Harvest City) terkait dengan pengadaan jalan desa penghubung dengan desa

lain dan akses ke jalan raya propinsi, peranan kepala desa Cikaragemen cukup diakui oleh warga.

Pada akhirnya warga menyerahkan dan memercayakan penyelesaian persoalan konflik mereka

terhadap pihak luar kepada kepala desa. seorang pemimpin akan dapat menggunakan

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 15: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

15

kewenangannya secara efektif jika sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang

dipimpinnya. Dalam salah satu wawancara dengan kepala dusun tergambarkan hal sebagai

berikut:

“Mulanya warga demo, hampir konflik keras juga itu, karena pihak pengembang nggak

mau terima juga apa yang kita inginkan, harusnya kan jalan langsung dibuat begitu

perumahan berdiri, ini malah terus janji dan janji. Warga kesal dan hampir saja mulai

berbuat nggak-nggak, tapi ya untungnya kita percaya sama pak kades. Kita percaya kalau

pak kades nggak macam-macam dengan pihak pengembang, tapi justru membela warga.

Makanya ya apa kata pak kades aja berembug dengan pihak pengembang. Kita cuman

tunggu apakah jalan itu benar-benar diadakan oleh pengembang. Hasilnya ya

alhamdulillah, ada tuh jalan, jadi kita nggak kesulitan lagi melintas ke desa sebelah….…”

(wawancara dengan Alek Rustam, kepala dusun, tanggal 7 Desember 2012).

Sementara itu dalam pembentukan suatu tim kerja, tampaknya di Cikarageman hanya

dilakukan sebatas dengan mengadakan pertemuan pembentukan tim, kemudian dalam pertemuan-

pertemuan itu ditentukan tim seperti apa yang akan mereka bentuk dengan kesadaran akan

adanya kepentingan bersama dalam pembentukan tim tersebut. Umumnya karena para anggota

staf desa tersebut adalah warga Cikarageman sendiri dan sudah bekerja di kantor desa untuk

waktu yang cukup lama, empat atau lima tahun, maka hubungan kerjasama yang baik dapat

dengan mudah tercipta.

Dalam pembentukan tim kerja seperti ini peranan seorang pemimpin, dalam hal ini adalah

kepala desa sangatlah dibutuhkan. Bagaimana tahapan yang harus ditempuh dan gaya atau tipikal

kepemimpinan tertentu akan dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembentukan tim.

Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai jika setiap orang bersedia untuk bekerja dan

memberikan yang terbaik. Anggota tim yang baik seharusnya memiliki beberapa kriteria antara

lain sebagai berikut:

a. Mengerti tujuan yang baik.

b. Memiliki rasa saling ketergantungan dan saling memiliki.

c. Menerapkan bakat dan pengetahuannya untuk sasaran tim.

d. Dapat bekerja secara terbuka.

e. Dapat mengekspresikan gagasan, opini, dan ketidaksepakatan.

f. Mengerti sudut pandang satu dengan yang lain.

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 16: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

16

g. Mengembangkan keterampilan dan menerapkanya pada pekerjaan.

h. Mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal.

i. Berpartisipasi dalam keputusan tim.

Seorang pemimpin yang baik, dalam membentuk suatu tim harusnya mampu mendorong

agar setiap anggota tim dapat memiliki kriteria tersebut di atas dengan menggunakan beberapa

langkah sebagai berikut: pertama, memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang

berhubungan dengan tugas bawahan; kedua, mengkombinasikan kontribusi setiap anggota

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi; dan ketiga, memberi penghargaan kepada anggota

organisasi yang memiliki prestasi sehingga mendorong anggota lain untuk berprestasi juga.

Dalam konteks pemerintahan desa di Cikarageman, agaknya upaya kepala desa untuk

melakukan tiga langkah itu rupanya juga cukup terlihat, meski dalam skala yang masih minim

sekali. Setelah memberikan penugasan kepada staf-staf desa, mengontrolnya, kemudian

memberikan evaluasi atas hasi kerja, kepala desa di Cikarageman biasanya memberikan apresiasi

kepada staf yang dinilai berhasil dalam melakukan tugasnya. Namun demikian, apresiasi atas

suatu prestasi kerja di Cikarageman masih berbentuk sederhana, yaitu ucapan terima kasih dan

sedikit pujian, tidak ada imbalan materi yang didapatkan staf yang berhasil menghasilkan suatu

prestasi.

Dalam suatu wawancara, salah seorang staf desa mengatakan sebagai berikut:

“Ya biasanya setelah pekerjaan selesai, kita dapat ucapan terima kasih dari pak kades. itu

mah biasa, kita adakan rapat evaluasi atas hasil kerja, lalu biasanya jika dinilai berhasil

atau pak kades merasa puas dengan hasil kerja kita, beliau mengucapkan terima kasih.

Penghargaannya baru semacam itu, Itu sudah baik kalau menurut saya, karena kita diakui

bekerja. ” (wawancara dengan Oman, Kaur Kesejahteraan Rakyat, tanggal 5 Desember

2012).

Tampaknya pengakuan adalah unsur utama yang dianggap cukup sebagai apresiasi oleh

para staf desa atas hasil kerja yang telah dilakukan. Menurut keterangan kepala desa

Cikarageman, selama ini mereka tidak mempunyai cukup anggaran untuk memberikan hadiah

atau semacamnya untuk mengapresiasi prestasi para pegawai desa. Selain memberikan apresiasi

terhadap prestasi pegawai desa yang baik, juga memberikan perhatian kepada staf yang dianggap

kurang berpresatsi (tidak baik). Meski, tidak berupa sanksi yang tegas, tapi teguran atau

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 17: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

17

peringatan dan pertimbangan untuk memberhentikan juga ada dalam usaha kepala desa dalam

menghadapi prestasi kerja yang dihasilkan oleh para pegawai desa yang ia pimpin.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa

secara umum peran kepemimpinan Kepala Desa Cikarageman berpengaruh cukup efektif dalam

jalannya pemerintahan dan kehidupan Desa Cikarageman. Bila dilihat dari tiga dimensi yang

menjadi fokus penelitian ini, yaitu peranan dalam mengambil keputusan, menghadapi konflik,

dan membentuk tim, telah dilakukan dengan cukup baik oleh kepala desa.

Dalam hal pengambilan keputusan, kepala desa melakukan beberapa langkah sebagai

berikut: Mencerna masalah yang dihadapi dan mengambil inisiatif dalam hubungannya de ngan

tujuan dan arah organisasi; Mengidentifikasi alternatif yang relevan sebanyak mungkin;

Menentukan prioritas pilihan diantara alternatif yang ada; dan Mengimplementasikan keputusan

yang telah dipilih dan melakukan evaluasi terhadapnya. Dengan tahapan langkah yang

dilakukan itu peranan kepala desa dalam pengambilan keputusan dapat berjalan secara efektif.

Dalam hal menghadapi konflik, kepala desa melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

Memberi kesempatan pada semua anggota kelompok untuk mengemukakan pendapatnya

mengenai kondisi-kondisi penting yang diinginkan; Meminta satu pihak menempatkan diri pada

posisi orang lain dan memberikan argumentasi yang kuat mengenai posisi tersebut; dan

Menggunakan kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok dalam memecahkan

masalah secara efektif. Dengan tahapan langkah yang dilakukan itu peranan kepala desa dalam

menghadapi konflik dapat berjalan cukup efektif.

Sementara itu, dalam hal membentuk tim kepala desa melakukan beberapa langkah

sebagai berikut: Memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan

dengan tugas bawahan; Mengkombinasikan kontribusi setiap anggota organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi; dan Memberi penghargaan kepada anggota organisasi yang

memiliki prestasi sehingga mendorong anggota lain untuk berprestasi juga. Terkait dengan

pembentukan tim ini, langkah pertama dan kedua sudah berjalan cukup efektif, tapi tidak

demikian dengan langkah ketiga yang tidak berjalan dengan efektif.

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 18: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

18

6. Saran

Adapun saran-saran berdasarkan rekomendasi hasil penelitian yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Hendaknya kepala desa lebih berperan aktif dalam meningkatkan motivasi pegawainya

dalam meningkatkan produktivitasnya. Banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya

dengan melakukan pendekatan secara pribadi serta memberikan berbagai pelatihan bagi

para pegawai agar dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul dengan lebih

baik.

2. Kualitas mental kerja pegawai perlu terus lebih ditingkatkan khususnya yang berkaitan

dengan kegiatan pelayanan masyarakat, sehingga produktivitas kerja pegawai senantiasa

dapat terus meningkat. Selain memberikan sarana yang memadai bagi pegawai untuk bisa

bekerja dengan baik, pemberian penghargaan bagi staf atau pegawai yang berprestasi juga

sangat perlu dilakukan untuk memacu semangant dan loyalitas pegawai dalam bekerja.

3. Perlu lebih sering diadakan evaluasi kerja yang melibatkan masukan-masukan dari

masyarakat yang dilayaninya dan bawahan atau pegawai yang langsung terlibat dalam

pekerjaannya sehari-hari. Maksudnya bila terjadi permasalahan, maka akan dapat

ditemukan peyelesaian yang baik dan dapat memuaskan seluruh pihak. Selama ini sudah

ada forum-forum rapat yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi tersebut.

Budaya harmoni harus dibarengi dengan budaya keterbukaan dalam masyarakat desa.

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013

Page 19: PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CIKARAGEMAN ...

19

Kepustakaan

Mc Gee, T.G, (ed.). The Extended Metropolis: Settlement Transition in Asia. University of Hawaii Press, 1991.

Purwodarnita, W.J.S. Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Rivai, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Robbins, Stephen P. Prilaku Organisasi: Konsep kontraversi Aplikasi. Jakarta: Prenhalilindo, 1998.

Soekanto, Soerjono. 2002, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Thoha, Miftah. 2003. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sumber internet:

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/perbadaan- lurah-dan-kepala-desa/. 22 Februari 2010.

Perbedaan Lurah dan Kepala Desa. Diunduh pada tanggal 23 Oktober 2012.

Sumber perundangan:

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Sumber lainnya:

Desa Cikarageman. Data Kependudukan tahun 2012

Humas Polsek Setu. Data Demonstrasi Warga tahun 2011-2012

Wawancara bersama:

Alek Rustam

Mardi Suryadi

Markun Hidayat,

Ojos Juana,

Oman

Peran kepemimpinan..., M Marsal Amar, FISIP-UI, 2013