Peran Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

147
PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. PANDI KENCANA MURNI JAKARTA SKRIPSI Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jenjang Pendidikan Strata Satu Program Studi Manajemen Keuangan dan Perbankan Diajukan Oleh : ZAHIR SYAH NPM : 11.113.6189 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRI DHARMA WIDYA JAKARTA 2013

description

Tipologi kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan, jadi implikasi dari skripsi ini adalah manifestasi efektifitas dari tipologi kepemimpinan.

Transcript of Peran Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

  • PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

    DI PT. PANDI KENCANA MURNI JAKARTA

    SKRIPSI

    Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna mencapai gelar

    Sarjana Ekonomi Jenjang Pendidikan Strata Satu Program Studi Manajemen

    Keuangan dan Perbankan

    Diajukan Oleh :

    ZAHIR SYAH

    NPM : 11.113.6189

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRI DHARMA WIDYA

    JAKARTA

    2013

  • Lampiran 1 (TANDA PERSETUJUAN OUTLINE)

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

    TRI DHARMA WIDYA JAKARTA

    (STIE-TDW)

    NAMA : ZAHIR SYAH

    NPM : 11.113.6189

    Program Studi : Manajemen

    Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S.1)

    JUDUL

    PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.

    PANDI KENCANA MURNI JAKARTA

    Jakarta, ...............

    Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

    Amir Faisal, S.E.,M.M A. Hikmaluddin,S.H,.M.H

  • Lampiran 2 (TANDA PENGESAHAN)

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

    TRI DHARMA WIDYA JAKARTA

    (STIE-TDW)

    NAMA : ZAHIR SYAH

    NPM : 11.113.6189

    Program Studi : Manajemen

    Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S.1)

    JUDUL

    PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.

    PANDI KENCANA MURNI JAKARTA

    Secara substansi telah disetujui dan dinyatakan siap untuk diujikan/

    dipertahankan.

    Jakarta,................

    Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

    Amir Faisal, S.E.,M.M A. Hikmaluddin,S.H,.M.H

  • Lampiran 3 (PENGESAHAN HASIL UJIAN)

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

    TRI DHARMA WIDYA JAKARTA

    (STIE-TDW)

    NAMA : ZAHIR SYAH

    NPM : 11.113.6189

    Program Studi : Manajemen

    Judul Skripsi : PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

    KARYAWAN DI PT. PANDI KENCANA MURNI

    Telah dipertahankan dihadapan tim penguji yang dibentuk oleh Sekolah

    Tinggi Ilmu Ekonomi TDW dan dinyatakan lulus dalam sidang uji

    komperhensif pada hari................. tanggal............... bulan.............

    tahun......... dengan hasil.................. ( )

    Tim penguji

    Penguji III Penguji II Penguji I

    Disahkan di jakarta, .................

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi TDW

    Ketua,

  • Lampiran 4 (PERNYATAAN)

    Dengan sesungguhnya saya menyatakan bahwa :

    1. Tugas akhir saya ini yaitu skripsi, adalah asli belum pernah diajukan

    untuk diujikan dalam mendapat gelarak akademik, baik di STIE TDW,

    maupun di perguruan tinggi lain.

    2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya,

    dengan arahan dosen pembimbing.

    3. Semua pendapat, karya yang telah ditulis atau dipublikasikan orang

    lain yang ada dalam skripsi ini dan dijadikan acuan dalam naskah,

    telah disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar

    pustaka.

    4. Apabila dikemusdian hari, ternyata terdapat penyimpangan dan

    ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima

    sanksi hukum maupun sanksi akademik yang berlaku di perguruan

    tinggi ini.

    Jakarta, .................

    Yang membuat pernyataan,

    Tanda tangan (Materai Rp.6.000)

    Nama : Zahir Syah

    NPM : 11.113.6189

  • Lampiran 5 (ABSTRAKSI)

    Judul Skripsi : Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

    Di PT. Pandi Kencana Murni

    NPM : 11.113.6189

    Kata Kunci : Kepemimpinan dan Kinerja

    Isi Abstrak :

    Dalam outline ini yang diteliti adalah peranan kepemimpinan untuk mengatasi

    problematika perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan pada

    perusahaan (example PT. Pandi Kencana Murni) di Jakarta. Dalam

    penelitian terdapat dua variabel, yaitu kepemimpinan sebagai variabel

    independen (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y).

    Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, serta observasi

    lapangan melalui wawancara dengan pihak perusahaan dan Stake Holder

    pada perusahaan PT. Pandi Kencana Murni

    Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan sangat

    besar dan signifikan dalam mengatasi problematika pada perusahaan.

    Keterbatasan penelitian ini adalah meneliti variabel kepemimpinan dan

    kinerja pada PT. Pandi Kencana Murni. Walaupun masih banyak variabel

    lainnya mempengaruhinya. Hal ini dapat penulis lanjutkan pada penelitian

    selanjutnya.

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : Zahir Syah

    Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 25 januari 1990

    Domisili : Menteng Jakarta Pusat

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    RIWAYAT PENDIDIKAN :

    1. (1996) Lulus Taman Kanak-kanak Rhoudhotul Athfal Pasuruan

    2. (2002) Lulus SDN 1 Rejoso Pasuruan

    3. (2005) Lulus SMPN1 Rejoso Pasuruan

    4. (2009) Lulus MA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya

    KEMAMPUAN :

    1. Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point)

    2. Bahasa Inggris

    PENGALAMAN ORGANISASI :

    1. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fisip

    2. Kabid. Pemberdayaan Ummat Himpunan Mahasiswa Islam Cabang

    Pustara.

    3. Ketua Remaja Masjid Samudra Indonesia Depok

    PENGALAMAN KERJA :

    1. PT. Pandi Kencana Murni Jakarta

    Jabatan : Accounting Cabang Jakarta

    Periode : 2012-2013 (selama tiga bulan)

    2. Bimbel Generasi Maju Depok

  • Jabatan : General Manager sekaligus Tenaga Pengajar

    Periode : 2011-2013

  • iSkripsi ini diujikan pada hari ..

    Tanggal, dengan hasil, ......

    Jakarta, . 2013

    Penguji, I Penguji II Penguji III

    Mengetahui,

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

    Tri Dharma Widya

    Ketua,

    ANDI SUKARMIN, SE. MM

  • ii

    TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

    Nama : Zahir Syah

    Nomor Pokok Mahasiswa : 11.113.6189

    Jurusan : Manajemen

    Program Studi : Keuangan dan Perbankan

    Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)

    Judul Skripsi : Peranan Kepemimpinan TerhadapKinerja

    Karyawan di PT. Pandi Kencana Murni

    Jakarta, 2013

    Menyetujui

    Pembimbing Teknis, Pembimbing Materi,

    Hikmaluddin, S.H.,M.H. Amir Faisal, S.E.,M.M.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat

    dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

    ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar kita

    Muhammad SAW. Semoga Allat SWT selalu melimpahkan rahmat dan

    keselamatan serta keberkahan kepadanya, keluarga, sahabat dan orang-

    orang yang senantiasa istiqomah di jalanNYA. Judul skripsi ini adalah

    Peranan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pandi Kencana

    Murni.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan atas bantuan dan

    dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rasa tulus dan

    hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs. H. Andi Anwar Parenrengi, S.H., selaku Pimpinan Yayasan

    Tri Dharma Widya Jakarta.

    2. Bapak Andi Sukarmin, S.E, M.M., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

    Ekonomi (STIE) Tri Dharma Widya Jakarta

    3. Bapak Amir Faisal, S.E, M.M., selaku pembimbing materi yang telah

    memberikan petunjuk dan saran-saran yang sangat bermanfaat bagi

    penulisan skripsi ini.

  • iv

    4. Bapak A. Hikmaluddin, S.H., M.H., selaku pembimbing teknis, yang

    telah memberikan petunjuk dan saran-saran yang sangat bermanfaat

    bagi penulisan skripsiini.

    5. Semua rekan-rekan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

    Tri Dharma Widya Jakarta yang tidak dapat saya sebutkan satu-

    persatu yang sudah banyak membantu dalam pembuatan skripsiini

    sampai selesai.

    6. Bapak H. Zaenal Mustofa Syah, M.pdi., sebagai Kepala Divisi

    Corporate Secretary PT. Pandi Kencana Murni yang sangat berjasa

    dalam persiapan maupun pelaksanaan skripsiini, baik dari ide,

    masukan & saran serta bahan yang diperlukan dalam rangka

    penyusunan skripsiini sehingga selesai.

    7. Keluarga saya yang sangat teristimewa ibunda, saudara, yang tidak

    henti-hentinya memberikan kasih sayang, dorongan, doa dan

    semangat baik moril maupun spiritual yang sangat dibutuhkan selama

    proses pembuatan skripsi.

    Akhirnya dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mohon maaf

    apabila terdapat kekeliruan dan kekhilafan dalam penulisan skripsiini, karena

    penulis sadar skripsi ini pasti tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.

    Namun, penulis sangat bersyukur untuk setiap kritikan, masukan dan saran

    yang membangun.

  • vPenulis berharap semoga skripsi ini bisa bisa bermanfaat bagi penulis dan

    pihak lain yang membutuhkan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan

    banyak terima kasih, semoga Tuhan YME memberkati kita semua, Amin.

    Jakarta, .. 2013

    Hormat saya

    Penulis

    Zahir Syah

  • vi

    DAFTAR ISI

    Judul i

    Pengajuan Skripsi....................................................................................... ii

    Tanda Persetujuan Skripsi. iii

    Kata Pengantar iv

    Daftar isi. vii

    Abstraksi.................................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

    1. Latar Belakang Masalah... 1

    2. Batasan Masalah... 9

    3. Rumusan Masalah. 9

    4. Tujuan & Kegunaan Penelitian 9

    5. Hipotesis. 10

    6. Metodologi Penelitian... 11

    6.1 Variabel operasional 12

    7. Sistematis pembahasan.. 15

  • vii

    BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 16

    1. Kepemimpinan.......... 16

    1.1Teori Kepemimpinan... 22

    1.2Tipologi Kepemimpinan. 24

    2. Pengertian Kinerja 29

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja.. 33

    4. Tolak Ukur Kinerja 36

    5. Karyawan 38

    5.1Metode Perekrutan Karyawan 40

    5.2 Diklat. 46

    5.3 Metode Pengawasan Kinerja Karyawan 49

    5.4Metode Evaluasi kinerja karyawan...................................... 51

    5.5Penilaian kinerja karyawan.. 53

    5.6Reward dan punishment... 56

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................... 60

    1. Sejarah Singkat PT. Pandi Kencana Murni... 60

    1.1 Legalitas PT. Pandi Kencana Murni. 60

    1.2 Tujuan dan Manfaat Berdirinya PT. Pandi Kencana Murni.. 64

    2. Bagan Struktur PT. Pandi Kencana Murni. 65

  • viii

    BAB IVPEMBAHASAN.............................................................................. 66

    A. Hasil Analisis.. 66

    B. Pembahasan................................................................................... 69

    1. Pola Kepemimpinan PT. Pandi Kencana Murni.. 70

    2. Kinerja Karyawan PT. Pandi Kencana Murni.. 76

    3. Hubungan Etika Kerja antara Pemimpin dengan Karyawan di PT.

    Pandi Kencana Murni. 80

    BAB V : PENUTUP................................................................................... 93

    1. Kesimpulan 93

    2. Saran... 92

    DAFTAR PUSTAKA

  • ix

    ABSTRAKSI

    PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI

    PT. PANDI KENCANA MURNI

    Zahir Syah

    Dalam outline ini yang diteliti adalah peranan kepemimpinan untuk mengatasi

    problematika perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan pada

    perusahaan (example PT. Pandi Kencana Murni) di Jakarta. Dalam

    penelitian terdapat dua variabel, yaitu kepemimpinan sebagai variabel

    independen (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y).

    Dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, serta observasi

    lapangan melalui wawancara dengan pihak perusahaan dan Stake Holder

    pada perusahaan PT. Pandi Kencana Murni

    Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan sangat

    besar dan signifikan dalam mengatasi problematika pada perusahaan.

    Keterbatasan penelitian ini adalah meneliti variabel kepemimpinan dan

    kinerja pada PT. Pandi Kencana Murni. Walaupun masih banyak variabel

    lainnya mempengaruhinya. Hal ini dapat penulis lanjutkan pada penelitian

    selanjutnya.

    Kata Kunci : kepemimpinan dan kinerja

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang.

    Perkembangan zaman mengantarkan pada kemajuan pola

    fikir manusia dalam praktek berbisnis. Pada zaman modern

    banyak sekali industri-industri besar yang mulai bermunculan,

    menuntut masyarakat untuk berkompetisi. Dalam hal ini,

    lingkungan sangat berperan dalam membentuk pola fikir

    masyarakat, tidak hanya lingkungan akan tetapi sebuah

    organisasipun mempunyai sumbangsih dalam perubahan pola

    fikir.

    Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks

    dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk

    bersikap lebih responsive atau agresif agar sanggup bertahan dan

    terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

    tersebut, maka diperlukan adanya perubahan individu. Proses

    menyelaraskan perubahan organisasi dengan perubahan individu

    ini tidak mudah dikendalikan oleh sosok pemimpin saja

    Pemimpin merupakan panutan dalam sebuah organisasi.

    Sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas

    yaitu pemimpin itu sendiri hingga paling bawah. Organisasi

    memerlukan pemimpin yang reformis yang mampu menjadi motor

  • 2penggerak dan yang mampu mendorong perubahan organisasi atau

    perusahaan. Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu

    membutuhkan kepemimpinan (Dr. Kartini Kartono, 2001:31). Jadi

    harus ada pemimpin yang sukses dalam mewujudkan efisiensi kerja,

    baik bagi dirinya maupun karyawan.

    Bentuk perkembangan pola bisnis di Indonesia melahirkan

    banyak perusahaan. Dalam dunia bisnis, kepemimpinan berpengaruh

    kuat terhadap jalannya suatu organisasi perusahaan. Peran

    kepemimpinan sangat strategis dan penting dalam sebuah

    perusahaan ataupun organisasi karena merupakan sebagai salah

    satu penentu keberhasilan dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan

    suatu organisasi yang dibentuk dalam suatu perusahaan.

    Dalam dunia bisnis, diperlukan adanya suatu manajemen yang

    baik. Organisasi yang baik adalah organisasi dimana diperlukan

    seorang pemimpin yang mampu membawa perusahaan ke arah yang

    lebih baik. Peran kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap

    perkembangan dan kemajuan perusahaan bisnis. Tugas utama

    seorang pemimpin adalah menciptakan semangat dan gairah kerja

    kepada seluruh karyawannya. Kepemimpinan sangat berperan dalam

    kemajuan organisasi ataupun perusahaan. Porter (1996) dalam

    Sunarsih (2001). Green Berg dan Baron (2000:444) dalam Sunarsih

  • 3(2001), menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu unsur

    kunci dalam keefektifan organisasi.

    Perusahaan adalah organisasi yang struktural. Struktur

    merupakan tata ukur, tata hubung, tata letak dalam suatu sistem

    yang membentuk satuan kerja. Struktur organisasi perusahaan

    adalah sebuah garis hierarki yang ada dan berlaku pada perusahaan

    yang menunjukkan bentuk kepengurusan akan mengarahkan kepada

    efektifitas Job Description.

    Salah satu wujud kemampuan mengelola suatu perusahaan

    dengan baik adalah menentukan struktur formal organisasi. Struktur

    organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota organisasi

    melihat bagaimana organisasi disusun. Sehingga, masing-masing

    anggota dalam struktur organisasi mengetahui tugasnya secara jelas.

    Jika ada persoalan yang ingin dipecahkan, penyelesaiannya mudah

    diselesaikan dengan adanya kejelasan struktur tersebut (Husein

    Umar, 2005:392).

    Struktur organisasi dapat diinterpretasikan sebagai mekanisme

    formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan

    kerangka dan susunan perwujudan pola tetap berhubungan diantara

    bagian, fungsi, atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan

    kedudukan tugas atau wewenang, dan tanggung jawab yang

    berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung

  • 4unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi,

    atau disentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan

    kerja.

    Ruang lingkup pemahaman teori organisasi, pada struktur dan

    desain organisasi. (Stephen P. Robbin, Irham Fahmi, 2012:178).

    Pembentukan struktur dan desain yang representatif akan melahirkan

    organisasi yang memiliki daya tahan dan adaptasi tinggi terhadap

    perubahan. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif

    maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut. (Stephen P. Robbin,

    Irham Fahmi,(2012:178)). Dari teori tersebut menjelaskan bagaimana

    organisasi sebenarnya harus disusun strukturnya yang terintegrasi

    dan menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikontruksikan

    guna meningkatkan keefektifan.

    Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari

    bagian-bagian menurut pola yang diinginkan, seperti adanya

    ketertiban, penyusunan yang logis, dan hubungan yang serasi. Jadi

    dalam suatu organisasi terdapat kerangka menunjukkan segenap

    tugas untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-

    fungsi, serta wewenang tanggung jawab tiap anggota organisasi.

    Organisasi adalah sistem kegiatan terkoordinir dari kelompok

    orang yang bekerjasama mengarah pada tujuan bersama dibawah

    kewenangan dan kepemimpinan. Menurut James D. Mooney:

  • 5Organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai

    tujuan bersama. Jadi, organisasi adalah sekumpulan orang

    terstruktur yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan. Dalam organisasi perusahaan dibutuhkan dari seorang

    pemimpin. Saat ini, pemimpin dan kepemimpinan adalah ibarat

    sekeping mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan. Dalam arti

    bisa dikaji secara terpisah namun harus dilihat sebagai satu

    kesatuan. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan,

    dan jiwa kepemimpinan dari seorang pemimpin tidak bisa diperoleh

    dengan cepat. Namun, sebuah proses yang terbentuk dari waktu ke

    waktu hingga mengkristal menjadi sebuah karakteristik.

    Perkataan pemimpin/leader penuh dengan relativitas definisi,

    yakni sebanyak pribadi yang meminati masalah pemimpin tersebut.

    pemimpin dalam artian luas adalah seseorang yang memimpin

    dengan jalan yang memprakarsai tingkah laku sosial dengan

    mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha

    orang lain, kekuatan atau posisi. Dalam artian terbatas, pemimpin

    adalah orang yang membimbing, memimpin dengan bantuan

    kemampuan persuasifnya dan akseptasi penerimaan secara sukarela

    oleh pengikutnya (Henry Pratt Fairchild, Dr. Kartini Kartono,

    2001:38).

  • 6Organisasi yang berorientasi profit oriented lebih didominasi

    oleh sosok pemimpin. Pemimpin dalam organisasi profit oriented

    mempunyai peranan besar terhadap maju atau mundurnya suatu

    perusahaan. Dalam pemimpin perusahan yang profit oriented sosok

    pemimpin yang innovatif sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan

    perusahaan. Sosok pemimpin yang innovatif dan selalu mempunyai

    ide kretivitas yang tinggi. Sejarah telah banyak membuktikan, bahwa

    kegagalan pemimpin atau kepemimpinan itu pada umumnya

    disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah pada tuntutan hati

    nurani rakyat.

    Keinginan rakyat yang tidak terwujud dalam menjalin interaksi

    yang terbuka dengan pemerintah dan kurang menggalang

    perlembagaan serta saran-saran yang dapat mendorong partisipasi

    rakyat, serta pengembangan potensi dan kemampuan rakyat. Ada

    yang harus difahami oleh pemimpin, bahwa pemimpin yang baik

    adalah pemimpin yang mengerti dengan benar dimana dia

    meletakkan tipe kepemimpinan tersebut sesuai dengan tempatnya.

    Seorang pemimpin yang tidak baik adalah tidak mengerti bagaimana

    dia harus bersikap.

    Jika kondisi organisasi bersifat kondusif dan semua berjalan

    sesuai dengan rencana, maka kepemimpinan demokratis dan

    partisipatif layak untuk diterapkan. Namun, jika kondisi tidak baik atau

  • 7perlu penanganan serius serang pemimpin harus mengkaji apa tipe

    kepemimpinan yang feasible atau realistis untuk diterapkan.

    Misalnya dengan penggunaan gaya yang cenderung bersifat

    otoritatif.

    Peranan sosok pemimpin berpengaruh bagi karyawan.

    Karyawan merupakan salah satu bentuk aset internal yang paling

    berharga dimiliki oleh perusahaan. Irham Fahmi (2012:100). Artinya

    dengan kebijakan dan usaha kuat untuk selalu menjaga dan

    mempertahankan karyawan maka diharapkan akan mampu

    menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan tidak tercapainya

    tujuan organisasi. Dalam suatu organisasi fungsi dan peran pemimpin

    dalam mendorong pembentukan organisasi diharapkan menjadi

    dominan. Pada era globalisasi kepemimpinan yang dibutuhkan

    adalah yang memiliki nilai kompetensi yang tinggi, dan potensi itu

    biasa diperoleh jika pemimpin tersebut telah memiliki experience

    (pengalaman), science (ilmu pengetahuan) yang maksimal.

    Persoalan semua ini baru akan terjadi dalam waktu panjang,

    dan sifatnya berotasi. Ini sebagaimana dikatakan oleh Andreas

    Harefa, dalam buku Irham Fahmi, (2012:99) bahwa penguasa

    berkomptensi baru akan terjadi jika pemimpin mengalami proses

    rotasi untuk mengerjakan tugas yang berbeda sehingga ia terus

    belajar. Rotasi ini dapat terjadi dalam bentuk pemindahan tugas dari

  • 8satu tempat ketempat lainnya. Lebih jauh pemimpin harus memahami

    kepemilikan karakteristik karyawannya.

    Pada perusahaan PT. Pandi Kencana Murni, antara aplikasi

    gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh sosok pemimpin

    perusahaan menunjukkan akibat yang negatif terhadap kinerja

    karyawan. Disisi lain, kinerja karyawan merupakan faktor penting

    untuk mendorong kelancaran bisnis perusahaan. Pemimpin yang

    mampu memenuhi hasrat keinginan karyawannya salah satu faktor

    pendorong bagi peningkatan kualitas kerja karyawan.

    Kemajuan zaman atau yang kita kenal dengan zaman modern,

    perusahaan yang menyediakan jasa berkembang dengan pesat.

    Perusahaan PT. Pandi Kencana Murni, merupakan salah satu

    perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Pada tahun 2015 yang

    akan datang, perlu kita ketahui bahwa tantangan bagi perusahaan

    nasional lebih besar, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius

    dari berbagai pihak untuk mempertahankannya, dalam era globalisasi

    ekonomi yang akan segera kita hadapi. Dari uraian diatas dapat

    penulis simpulkan begitu pentingnya untuk kita ketahui Peranan

    Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Pandi

    Kencana Murni

  • 91. Batasan Masalah

    Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat kita simpulkan

    bahwa skripsi ini dibatasi, hanya membahas permasalahan seperti

    berikut :

    1. Peranan kepemimpinan

    2. Kinerja karyawan yang dipengaruhi oleh peranan kepemimpinan

    pada perusahaan profit oriented seperti PT. Pandi Kencana

    Murni.

    2. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang dan batasan masalah diatas maka dapat

    penulis rumuskan masalah yang dibahas dalam skripsi ini :

    1. Bagaimana pola kepemimpinan pada PT. Pandi Kencana Murni ?

    2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. Pandi Kencana Murni ?

    3. Bagaiman peranan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan

    pada PT. Pandi Kencana Murni ?

    3. Tujuan dan kegunaan penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk menganalisi faktor-faktor yang berperan dalam perubahan

    perkembangan perusahaan.

  • 10

    2. Menganalisa perkembangan perusahaan terhadap kinerja

    karyawan.

    3. Menganalisa hubungan pemimpin perusahaan dengan karyawan.

    Sementara kegunaan penelitian ini adalah :

    1. Bagi penulis khususnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

    sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

    selama mengikuti kuliah.

    2. Bagi perusahaan diharapkan melalui pembahasan ini dapat

    mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam membantu

    perusahaan meningkatkan profit.

    3. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini berguna untuk

    memberikan gambaran mengenai peranan kepemimpinan.

    4. Hipotesis

    Hipotesis adalah hubungan yang diduga secara logis antara dua

    variable atau lebih yang dapat diuji secara empiris (Arikunto,

    1999:67). Dengan demikian hipotes hipotesis yang dirumuskan

    dalam penelitian ini adalah :

    1. H0 = Peranan kepemimpinan berpengaruh negatif dan tidak

    signifikan terhadap kinerja karyawan

  • 11

    2. H1 = Peranan kepemimpinan berpengaruh posistif dan signifikan

    terhadap kinerja karyawan

    5. Metodologi penelitian

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan Rukan kirana cawang, Jl. DI panjaitan No 45

    Ruko 3-5 Jakarta timur Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni

    2013

    B. Sifat Penelitian

    Penelitian terhadap peranan kepemimpinan terhadap kinerja

    karyawan di Jakarta Timur ini menggunakan metode kualitatif. Dalam

    penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui

    pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan

    berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari

    naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan,

    memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi

    tujuan dari penelitian ini adalah ingin menggambarkan realita

    empirik dibalik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas.

    Penelitian ini menggunakan metode data primer dan data

    sekunder. Data primer adalah data yang dapat diperoleh

    langsung dari lapangan Nasution, M.A.,S. Azas-azas Kurikulum,

  • 12

    (1964:34). Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan

    informasi langsung tentang peranan kepemimpinan terhadap

    kinerja karyawan di PT. Pandi Kencana Murni di Jakarta timur

    yaitu dengan cara wawancara langsung kepada direktur utama

    perusahaan dan karyawan-karyawannya.

    Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber

    bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari

    surat-surat pirbadi, buku harian. Data sekunder juga dapat

    berupa majalah, bulletin, publikasi dari berbagai organisasi, hasil-

    hasil studi, hasil survey, dan sebagainya. Penulis menggunakan

    data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi

    informasi yang telah diikumpulkan melalui interview langsung

    dengan direktur utama perusahaan.

    Dalam penulisan ini penulis menggunakan dua variable yaitu :

    1. Variable bebas (variable independen)

    X = Kepemimpinan (pemimpin dengan karyawan)

    2. Variable terikat (variable dependen)

    Y = kinerja karyawan (karyawan dengan karyawan)

    C. Data yang Dikumpulkan

    Data-data yang dikumpulkan penulis terdiri atas data kualitatif.

    Data-data yang dikumpulkan antara lain:

    1. Data interview karyawan PT. Pandi Kencana Murni

  • 13

    2. Data interview Manager PT. Pandi kencana Murni

    3. Data kualitatif mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi

    perusahaan, struktur organisasi, produk-produk perusahaan,

    pelayanan yang diberikan perusahaan, perjalanan dan penghargaan

    yang diperoleh perusahaan serta kebijakan pemasaran perusahaan.

    D. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

    menggunakan teknik nonprobability sampling dimana teknik

    pengambilan sampel tidak memberikan kesempatan yang sama

    bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis

    teknik yang digunakan penulis adalah purposive sampling dimana

    penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dengan

    mengambil sumber data yang ahli dalam bidang terkait. Penulis

    menggunakan teknik ini dalam melakukan pendekatan kualitatif

    yang akan membantu penulis menguraikan kebijakan pemasaran

    pihak PT. Pandi Kencana Murni untuk mendukung data-data

    yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Penulis dalam hal ini

    melakukan wawancara dengan karyawan dan pimpinan Jakarta

    timur

    E. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

    Sumber data primer penelitian ini penulis dapatkan dari data

    internal PT. Pandi Kencana Murni Jakarta Timur melalui pengambilan

  • 14

    data-data dari Human resource devolepment Jakarta Timur.

    Sedangkan sumber data sekunder penelitian ini berasal dari studi

    literatur dan hasil wawancara dengan Manager PT. Pandi Kencana

    Murni Jakarta Timur.

    6. Sistematika Penulisan

    Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran

    yang lebih jelas tentang isi dari skripsi ini, maka pembahasan

    dilakukan secara komperhensif dan sistematik yang meliputi :

    BAB I Pendahuluan

    Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

    sistematika pembahasan.

    BAB II Landasan Teori

    Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi

    penelitian ini dan beberapa tinjauan pustaka tentang penelitian

    terdahulu.

    BAB III Gambaran Umum perusahaan

  • 15

    Bab ini berisi mengenai gambaran perusahaan sesuai

    lokasi/tempat penelitian. Historisasi perusahaan, reward dan regulasi

    karier perusahaan serta cabang-cabang yang telah didirikan

    diberbagai daerah.

    BAB IV Pembahasan (Analisi pembahasan)

    Bab ini berisi tentang deskripsi data, hasil pengujian hipotesis,

    pengujian asumsi klasik, analisis data beserta penjelasan dan

    interpretasi dari hasil-hasil yang didapatkan.

    BAB IV Penutup (kesimpulan dan saran)

    Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran dari

    penelitian, dan deskripsi untuk peneitian berikutnya.

  • 16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    1. Kepemimpinan

    Kepemimpinan secara etimologi menurut kamus Besar

    Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar Mimpin dengan

    menambah awalan Pe menjadi pemimpin yang berarti

    menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing. Seorang

    pemimpin seharusnya membimbing bawahannya untuk

    bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pemimpin

    merupakan tampil karena pengakuan orang, thingking radical,

    yang secara alami di ikuti oleh bawahannya tanpa ada paksaan.

    Sejarah peradaban manusia berawal dari kehidupan

    berkelompok dan berpindah-pindah atau yang kita kenal dengan

    istilah nomaden. Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya

    peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi Adam atau nenek

    moyang manusia. Pada zaman Nabi Adam mereka telah memiliki

    pola hidup yang berkelompok lalu bekerjasama untuk

    mempertahankan eksistensi hidupnya mendatang serta bertahan

  • 17

    dari kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi

    kerjasama antarmanusia dan unsur kepemimpinan telah dapat kita

    temui dalam cerita mengenai nabi Adam As dalam Al-Quran. Pada

    saat itu, pribadi yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah orang-orang

    yang paling kuat, paling cerdas dan paling berani. Dengan demikian

    dapat disimpulkan, pemimpin dan kepemimpinan itu di mana pun

    juga dan kapan pun juga selalu diperlukan, khususnya pada zaman

    modern sekarang dan dimasa mendatang.

    Kepemimpinan secara empiris merupakan proses yang berisi

    rangkaian kegiatan yang saling mempengaruhi, berkesinambungan

    dan terarah pada suatu tujuan. Rangkaian-rangkaian itu berwujud

    kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan, memimpin serta

    terarah pada tujuan yang telah disepakati bersama. Kepemimpinan

    merupakan kemampuan untuk mempengaruhi antar pribadi atau

    kelompok, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses

    komunikasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

    Pemimpin merupakan pribadi yang memiliki kecakapan dan

    kelebihan, sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk

    mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan yang demokratis adalah tipe

    kepemimpinan yang menghargai karakteristik dan kemampuan

    seseorang yang menggunakan kemampuan. Pemimpin demokratis

  • 18

    ini memberikan ruang lingkup gerak terhadap karyawan untuk dapat

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Ajaran Islam memberikan gambaran tentang istilah

    kepemimpinan yang dikenal dengan kata khalifah. Secara

    terminologis, kata khalifah mengandung interpretasi sebagai kepala

    negara dalam pemerintah dan kerajaan Islam masa lalu atau dalam

    kata lain khalifah adalah pemimpin. Pada kesempatan ini, penulis

    akan menguraikan ayat-ayat dalam kitab suci al-quran yang

    membicarakan tentang kepemimpinan.

    Dalam QS. Al-Baqarah : 30, Allah berfirman yang artinya :

    Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada para malaikat :

    Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka

    bumi. Mereka berkata : mengapa Engkau hendak menjadikan

    (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya

    dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih

    dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman :

    Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

    Dari kandungan QS. Al-Baqarah 30 : menjelaskan tentang

    nikmat Allah SWT, nikmat diciptakannya Nabi Adam dalam bentuk

    sedemikian rupa disamping kenikmatan memiliki ilmu dan berkuasa

  • 19

    penuh untuk mengatur alam semesta sebagai fungsi khalifah penuh.

    Hal tersebut merupakan manifestasi kenikmatan yang paling agung

    yang patut disyukuri oleh keturunannya dengan cara taat

    kepadaNYA. Dari uraian ayat diatas juga menjelaskan bahwa wajib

    mengangkat khalifah yang dapat memutuskan berbagai keputusan

    dengan kebijaksanaannya.

    Beberapa istilah yang merujuk pada pengertian pemimpin.

    Salah satunya adalah, kata Umara yang sering disebut juga ulul

    amri. Hal itu dikatakan dalam Al-Quran suart an-Nisa: 59, yang

    secara singkatnya yaitu dalam ayat tersebut dikatakan bahwa ulil

    amri atau pejabat adalah orang yang mendapat amanah untuk

    mengurus urusan orang lain, dengan kata lain pemimpin adalah

    orang yang mendapat amanah untuk mengurus rakyat. DR.K.H.Didin

    hafidhuddin, M.Sc.(2003:119)

    Menurut Shihab (2000) dalam (Fuad Nashori, 2009: 17), imam

    dan khalifah adalah dua istilah yang digunakan Al-Quran untuk

    menunjuk pemimpin. Kata imam diambil dari kata amma-ya ummu,

    yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani. Kata khalifah

    berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti di belakang.

    Kata khalifah sering diartikan pengganti karena yang menggantikan

    selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya.

  • 20

    Selanjutnya ia menyatakan bahwa Al-Quran menggunakan kedua

    istilah ini untuk menggambarkan ciri seorang pemimpin, ketika di

    depan menjadi panutan, dan ketika di belakang mendorong,

    sekaligus mengikuti kehendak dan arah yang dituju oleh

    pemimpinnya.

    Menurut Syekh Muhammad al-Mubarok dalam buku Didin

    Hafidhuddin (2003:131). Menyatakan ada empat syarat seseorang

    untuk menjadi pemimpin.

    1. Memiliki akidah yang benar (aqidah salimah)

    2. Memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas

    3. Memiliki akhlak yang mulia (akhlakul karimah)

    4. Memiliki kecakapan manajerial, memahami ilmu-ilmu administrasi

    dan manajemen dalam mengatur urusan-urusan duniawi. Inilah

    syarat-syarat yang harus dijadikan tolak ukur oleh kaum muslimin

    dalam memilih seorang pemimpin.

    Pengertian kepemimpinan menurut Robbins (2001:39), yaitu

    kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu

    kelompok kearah tercapainya tujuan. Sedangkan menurut Hersey

    dan Blanchard (1999:167), yaitu kepemimpinan adalah konsep yang

    lebih luas dari manajemen. Manajemen dipandang sebagai jenis

  • 21

    kepemimpinan khusus yang harus mencapai tujuan organisasi,

    sedangkan kepemimpinan tidak hanya usaha untuk pencapaian

    tujuan organisasi, tetapi dapat juga tujuan-tujuan lain yang tidak ada

    kaitannya dengan tujuan organisasi.

    Beberapa uraian diatas yang mengemukakan tentang

    kepemimpinan maka, dapat penulis Tarik kesimpulannya bahwa

    kepemimpinan merupakan kemampuan personal yang menjabat

    sebagai pemimpin dalam suatu organisasi dalam rangka

    mengarahkan setiap personil yang dia pimpin untuk searah dengan

    tujuan organisasi yang telah ditentukan. Maksud dari uraian

    mencapai tujuan organisasi, yaitu tujuan yang telah direncanakan

    secara bersama-sama dengan anggota, sedangkan maksud diluar

    tujuan orgaanisasi yaitu setiap variabel yang mungkin muncul dan

    merupakan bagian dari tantangan dan rintangan untuk mewujudkan

    tujuan organisasi tersebut yang sepintas seperti tidak ada kaitannya

    dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

    Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan

    seorang pimpinan, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh

    bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang

    konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari

    perilaku seseorang.

  • 22

    1.1 Teori Kepemimpinan

    Kartini Kartono dalam bukunya, (Irham Fahmi, 1983:29 ) Ada

    tiga teori yang menjelaskan sebab musababnya pemimpin :

    1. Teori Genetis

    Teori ini menyatakan : bahwa pemimpin itu sudah ada bakat

    sejak lahir dan tidak dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan

    untuk menjadi pemimpin. Teori ini menganut pandangan

    deterministis artinya pandangan yang sudah ditentukan sejak

    dulu.

    Teori genetis dalam buku (Kartini kartono, 2011: 33) menyatakan:

    a. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin

    oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.

    b. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi kondisi

    yang bagaimanapun juga, yang khusus.

    c. Secara filosofi, teori tersebut menganut pandanagn

    deterministis

    2. Teori sosial

    Teori ini menyatakan : teori ini menyatakan seorang

    pemimpin tidak dilahirkan akan tetapi sebagi calon pemimpin

    dapat disiapkan dididik dan dibentuk agar dia menjadi pemimpin

  • 23

    yang hebat dikemudian hari. Setiap orang bisa menjadi pemimpin

    melalui latihan dan dorongan berbagai pihak.

    Teori sosial dalam buku (Kartini kartono, 2011: 33) menyatakan:

    a. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak

    terlahirkan begitu saja.

    b. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha

    penyiapan dan latihan, serta dorongan oleh kemajuan

    sendiri

    3. Teori ekologi

    Teori ini menyatakan : bahwa seseorang akan sukses

    menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat

    pemimpin. Kemudian bakat itu dikembangkan melalui latihan,

    dorongan dan pengalaman yang akan membentuk pribadi

    seorang pemimpin.

    Teori ekologis dalam buku (Kartini kartono, 2011: 34)

    menyatakan : (sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih

    dahulu) teori dalam buku Kartini kartono tidak jauh berbeda

    dengan dalam buku Irham fahmi.

  • 24

    1.2 Tipologi kepemimpinan

    Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak

    dan kepribadian sendiri yang unik khas sehingga tingkah laku dan

    gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style

    hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe

    kepemimpinannya. Sehingga muncul beberapa tipe kepemimpinan.

    Misalnya tipe kharismatik, patrenalistis, otokratis, laissez faire,

    populis administrative dan demokratis.

    Dalam buku kartini kartono (2011:80) tipe kepemimpinan terbagi

    menjadi delapan yaitu :

    1. Tipe kharismatik

    2. Tipe patrenalistis dan maternalistis

    3. Tipe militeristis

    4. Tipe otokratis/otoritatif (authoritative, dominator)

    5. Tipe laisser faire

    6. Tipe populistis

    7. Tipe administrative

    8. Tipe demokratis (group developer)

    Penjelasan dari tipologi kepemimpinan :

    1. Tipe kharismatik

  • 25

    Tipe kharismatik ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan

    peribawa yang luar biasa untuk mempengruhi orang lain, sehingga

    dia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan

    pengawal-pengawal yang bisa dipercayai, bahkan dia dianggap

    mempunyai kekuatan ghaib (supranatural power) dan

    kemampuan-kemampuan yang super human. Dalam buku Irham

    Fahmi (2012:73), menyatakan, pemimpin kharismatik merupakan

    kekuatan energy, daya tarik yang luar biasa yang akan diikuti oleh

    para pengikutnya.

    2. Tipe patrenalistis

    Yakni kpemimpinan yang kebapakan, dengan sifat-sifat antara

    lain sebagai berikut :

    a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang

    tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu

    dikembangkan.

    b. Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).

    c. Jarang dia memberikan kesempatan kepada bawahannya

    untuk mengambil keputusan sendiri.

    d. Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan

    kepada bawahan untuk berinisiatif.

    e. Dia tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah

    memberikan kesempatan kepada pengikutnya dan

  • 26

    bawahannya untuk mengembangkan imajinasi dan daya

    kreativitas mereka sendiri.

    Dalam buku Irham Fahmi (2012:73) bahwa tipe pemimpin

    patrenalistis bersikap melindungi bawahannya sebagai

    seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih saying.

    3. Tipe militeristis

    Tipe ini sifatnya sok kemiliteran-militeran. Hanya gaya

    luarnya saja yang mencontoh gaya militer. Tetapi jika di amati

    secara seksama tipe ini menyerupai tipe kepemimpinan otoriter.

    Adapun sifat-sifat pemimpin militeristis. Dalam buku Irham Fahmi

    (2012:73), tipe kepemimpinan militeristis banyak menggunakan

    sistem perintah, sistem komando dari atasan kebawahan sifatnya

    keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh,

    penuh secara formalitas.

    4. Tipe otokratis

    Otokrat berasal dari perkataan autos yang artinya sendiri,

    dan kratos yaitu kekuasaan, kekuatan. Jadi otokrat bearti

    penguasa absolute. Kepemimpinan ini mendasarkan diri pada

    kekuatan dan paksaan yang mutlak harus dipenuhi. Dalam buku

    Irham Fahmi (2012:73), kepemimpinan otokratis berdasarkan

    kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipenuhi.

  • 27

    5. Tipe laissez faire (kontradiksi kharismatis)

    Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini Sang pemimpin

    praktis tidak memimpin dia membiarkan kelompoknya dan setiap

    orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin ini tidak berpartisipasi

    sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Dia merupakan

    pemimpin symbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis

    Dalam buku Irham Fahmi (2012:73), pemimpin ini membiarkan

    bawahan bebuat semaunya sendiri semua pekerjaan dan

    tanggung jawab dilakukan oleh bawahan.

    6. Tipe pemimpin populistis

    Profesor Peter Worsley dalam bukunya The Third World

    mendefinisikan sebagai kepemimpinan yang dapat

    membangunkan solidaritas rakyat. Dalam buku Irham Fahmi

    (2012:73), tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia

    berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.

    7. Tipe pemimpin administratifn atau eksekutif

    Kepemimpinan administrative ialah kepemimpinan yang

    mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.

    Sedang peran para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan

    administrator-administratur yang mampu menggerakkan dinamika

    modernisasi dan pembangunan. Dalam buku Irham Fahmi

    (2012:73), dalam tipe kepemimpinan administrative tidak jauh

  • 28

    berbeda dalam buku Kartini kartono (2011), yang mana hanya

    mengoreksi sistem administrasi yang dijadikan tolak ukur

    kesuksesan kinerja bawahannya.

    8. Tipe kepemimpinan demokratis

    Tipe kepemimpinan demokratis dapat digolongkan dalam :

    a. Pemimpin demokratis tulen, dan

    b. Pemimpin demokratis palsu/pura-pura (pseudo-demokratis)

    Pemimpin demokratis tulen itu merupakan pembimbing yang baik

    bagi kelompoknya. Dia menyadari akan tugasnya yakni

    mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas dari anggota dengan ihklas

    dan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya pada bawahannya

    untuk berbuat kesalahan kemudian dibandingkan dan diperbaiki agar

    bawahan itu tidak berbuat lagi kesalahan yang sama, Selalu

    berusaha mengutamakan kerja sama dan team work dan Bersedia

    menerima saran, pendapat bahkan kritikan dari bawahan.

    Pemimpin pseudo-demokratis pada umumnya mempunyai sifat-

    sifat sebagai berikut, dia memang berusaha bersikap demokratis,

    akan tetapi karena dia berkarakter lemah, merasa selalu bimbang

    dan tidak mempunyai pendirian, maka penampilannya tidak jauh

    beda dengan baby otokrat bedanya dia lebih sentimental.

  • 29

    2. Pengertian kinerja

    Menurut Irham Fahmi dalam bukunya manajemen

    kepemimpinan (2012:226), Kinerja adalah hasil yang diperoleh

    oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit

    oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu

    periode waktu. Amstron dan Baron mengatakan kinerja

    merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

    dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

    memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998:15).

    Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah

    deskripsi mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

    kegiatan, program, dan kebijaksanaan dalam mewujudkan

    sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

    perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.

    Dari uaraian definisi kinerja diatas penulis lebih cenderung

    kepada uraian yang pertama, karena menurut penulis, kinerja

    adalah hasil pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan

    target dan tujuan organisasi atau pun perusahaan. Target dan

    tujuan yang ditetapkan atas kesepakatan organisasi untuk dicapai

    dan dijadikan acuan dalam bekerja.

  • 30

    Kerja pada awalnya suatu keinginan untuk memenuhi

    kebutuhan hidupnya. Kerja merupakan kerelaan untuk

    mengerjakan kewajiban yang harus diselesaikan dalam kurun

    waktu, dengan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan apa

    yang dikerjakannya. Dengan motivasi mendapatkan imbalan, hal

    itulah yang membuat seseorang rela untuk berkerja demi

    memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan pekerjaan merupakan

    sejumlah tugas yang merupakan kewajiban yang harus dilakukan

    oleh setiap individu dalam organisasi. Dan kerja merupakan

    kesatuan kegiatan dalam organisasi atau pun perusahaan yang

    terdiri dari beberapa langkah, yang menggunakan alat, metode

    dan prosedur tertentu yang menghasilkan suatu bentuk yaitu yang

    biasa disebut dengan kinerja baik berupa barang maupun jasa

    Konsepsi dasar pekerjaan merupakan perbandingan suatu

    standar dengan hasil dari pada pengerahan usaha fisik dan

    mental. Kepentingan yang paling signifikan terletak perbandingan

    dengan suatu standar. Nilai yang paling esensial dari

    perbandingan adalah yang mempunyai basis bisa di jadikan tolak

    ukur dalam penilaian yang dilakukan dengan membandingkan

    yang sudah dilakukan dengan yang sedang dilakukan. Hal itu

    akan memacu kemajuan dalam bekerja untuk mencapai target

    dan tujuan pekerjaan dalam organisasi atau perusahaan.

  • 31

    Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

    melaksanakaan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya

    didasarkan atas kecakapan, pengalaman kesungguhan serta

    waktu. Kinerja perusahaan jasa pada PT. Pandi Kencana Murni,

    merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti

    pelayanan tiket pesawat, pengiriman barang, Haji dan umrah, tour

    wisata baik dalam negeri maupun luar negeri. Kinerja pada

    perusahaan PT. Pandi Kencana Murni lebih memprioritaskan

    pelayanan dan kepuasan terhadap konsumen.

    Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang

    atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan

    wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka

    upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

    tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

    Menurut Suyadi Prawirosento (2008:2). Dalam Kamus Besar

    bahasa Indonesia yang dikuti oleh Hadari Nawawi (2006:63)

    mengatakan bahwa kinerja adalah :

    a. Sesuatu yang dicapai

    b. Prestasi yang diperlihatkan

    c. Kemampuan kerja.

    Definisi lain mengenai kinerja menurut Hadari Nawawi

    (2006:63) adalah kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja

  • 32

    dapat diselesaikan pada waktu atau tidak melampaui batas yang

    ditentukan.

    Dari beberapa pengertian diatas, dapat penulis simpulkan

    bahwa kinerja karyawan adalah kemampuan mancapai

    persyaratan-persyaratan pekerjaan, dimana suatu target dapat

    diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak malampaui batas

    waktu yang ditentukan sehingga tujuannya akan sesuai dengan

    kode etik perusahaan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat

    berkontribusi bagi perusahaan tersebut.

    Salah satu tugas seorang pemimpin didalam organisasi

    adalah memberikan peningkatan pada manajemen kinerja

    organisasi yang bersangkutan. Pada saat organisasi mengalami

    degradasi, maka banyak analisis yang menyimpulkan bahwa

    manajemen kinerja organisasi tersebut rendah. Sehingga untuk

    membangun kinerja itu kembali membutuhkan pemimpin yang

    memiliki kecakapan yang tingggi. Salah satu untuk cara untuk

    memilih pemimpin yang memiliki kecakapan yang tinggi adalah

    melakukan feat and proper test. Selektif dengan tujuan untuk

    memperoleh pemimpin yang kompeten..

    Pemimpin yang kompeten biasanya mampu menguasai

    manajemen kinerja. Manajemen kinerja mampu mengatur setiap

    kinerja yang di lakukan, untuk mencapai tujuan yang telah

  • 33

    ditetapkan. Untuk mencapai suatu kinerja yang diinginkan dalam

    organisasi atau pun perusahaan tergantung bagaimana efektifitas

    dalam manajemen kinerja.

    Manajemen kinerja adalah proses kerjasama yang

    mengaitkan planning, organizing, actuating dan controlling

    (POAC). Manajemen kinerja merupakan dasar dari keberhasilan

    dari suatu kinerja, karena dalam kinerja yang sesuai dengan

    tujuan dari organisasi terlihat dari manajemen kinerjanya yang

    efektif. Kinerja yang efektif mampu menyelesaikan pekerjaannya

    secara tepat dan benar yang sesuai prosedur dari perusahaan.

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

    Dalam suatu organisasi fungsi dan peran pemimpin dalam

    mendorong pembentukan organisasi yang diharapkan menjadi

    dominan. Pada era globalisasi kepemimpinan yang dibutuhkan

    adalah kepemimpinan yang memiliki nilai kompetensi yang tinggi

    dan kompetensi itu bisa diperoleh jika pemimpin tersebut telah

    memiliki experience (pengalaman) dan science (ilmu

    pengetahuan) yang maksimal.

    Dari pendapat diatas dapat penulis tarik satu pemahaman,

    bahwa seseorang pemimpin memiliki pengaruh besar terhadap

    kemajuan dan peningkatan kinerja para karyawan. Adanya faktor

    dari kepemimpinan dan faktor lain diharapkan memiliki pengaruh

  • 34

    pada kualitas kerja sesuai dengan harapan perusahaan. Artinya

    bahwa konsumen akan menyukai hasil produk (output) yang

    dihasilkan, dan hal itu berdampak pada kondisi peningkatan

    perolehan keuntungan perusahaan khususnya. Perolehan

    keuntungan artinya kinerja keuangan (financial performance) yang

    dihasilkan telah tercapai sesuai harapan.

    Kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam

    melaksanakan kerja, atau kemampuan untuk mencapai tujuan

    yang telah ditetapkan. Kinerja yang baik bila tujuan dicapai

    dengan baik. Kinerja tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi

    oleh beberapa faktor antara lain :

    Kepuasan kerja dan imbalan

    Keterampilan

    Sifat-sifat individu

    Harapan

    Dorongan (motivasi)

    Kebutuhan

    Sifat persepsi terhadap tugas

    Tujuan

    Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001:82)

    faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja,

    yaitu :

  • 35

    1. Kemampuan mereka

    2. Motivasi,

    3. Dukungan yang diterima,

    4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan

    5. Hubungan mereka dengan organisasi

    Dari beberapa uraian faktor-faktor yang mempengaruhi

    kinerja penulis lebih cenderung kepada uraian yang pertama,

    karena kepuasan dan keterampilan, sifat individu, harapan,

    motivasi, kebutuhan dan sifat persepsi terhadap tugas, merupakan

    faktor yang sangat signifikan dalam mempengaruhi kinerja, akan

    tetapi tidak menegasikan peran seorang pemimpin yang mampu

    mempengaruhi kinerja karyawan-karyawannya. Kinerja karyawan

    dipengaruhi oleh ketetapan tujuan yang harus di jadikan tolak ukur

    dalam kinerjanya.

    4. Tolak ukur kinerja

    Usaha untuk mencapai tujuan dilaksanakan melalui

    pelakanaan berbagai macam tugas atau pekerjaan tersebut

    berbeda-beda untuk setiap tenaga kerja. Pekerjaan itu harus

    dilakukan secara efektif dan efisien untuk membantu organisasi

    mencapai SOP (standar operation prosedur) dalam perusahaan.

    Supaya efektif dan efisien, pekerjaan tersebut harus dilakukan

    oleh tenaga kerja ahli. Tenaga kerja ahli memiliki kemampuan

  • 36

    untuk mengerjakan pekerjaannya dengan efektif yang nantinya

    sesuai dengan SOP (standar operation prosedur) perusahaan.

    Dalam SOP (standar operation prosedur) perusahaan telah

    ditetapkan standarisasi atau tolak ukur kerja yang dijadikan

    sebagai panduan untuk mencapai SOP (standar operation

    prosedur) perusahaan.

    Perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun produksi

    barang mempunyai standarisasi atau tolak ukur dalam kinerja.

    Tolak ukur kinerja individu ditetapkan oleh pencapaian SOP

    (standar operation prosedur) yang ditetapkan oleh perusahaan.

    Penetapan SOP (standar operation prosedur) suatu perusahaan

    merupakan tolak ukur bagi kinerja karyawan-karyawannya. Rasio

    atau perbandingan tolak ukur kinerja karyawan dilihat dari prestasi

    kerja sebelumnya, maka penilaian kinerja dapat dinilai atau

    memenuhi standarisasi kerja yang telah ditetapkan oleh

    perusahaan.

    Dalam dunia kerja, kinerja merupakan tolok ukur kontribusi

    karyawan terhadap perusahaan. Kinerja seorang karyawan

    dikatakan baik jika karyawan tersebut memberikan hasil kerja

    maksimal sesuai standar yang telah ditetapkan atau standar yang

    telah disepakati bersama. Penilaian kinerja karyawan perusahaan,

  • 37

    yang biasanya dituangkan dalam bentuk form penilaian kerja

    karyawan, adalah bentuk evaluasi kinerja karyawan.

    Dari kedua uraian pendapat diatas mengenai pengukuran

    kinerja, penulis lebih cenderung kepada uraian pendapat kedua,

    karena rating menyesuaikan dengan kinerja dalam kontek

    kuantitas dari kinerja. Rating tidak akan efektif jika tolak ukur

    melebihi dari kuantitas kinerja. Kuantitas kinerja merupakan

    tingkat kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan.

    Perusahaan jasa mempunyai standarisasi kinerja yang

    efektif. Standarisasi kinerja yang efektif dilihat dari tujuan dari

    kinerja tersebut. Kinerja yang memenuhi standarisasi yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan dan telah disepakati bersama.

    Standarisasi kinerja yang efektif dalam perusahan jasa merupakan

    manifestasi pelayanan dan kepuasan konsumen. Pelayanan dan

    kepuasan konsumen merupakan hasil dari penerimaan konsumen

    terhadapa jasa yang telah diberikan oleh perusahaan jasa.

    Penulis dapat menarik kesimpulan dari beberapa uraian

    dalam tolak ukur kinerja, indikator dalam tolak ukur kinerja yang

    perlu diterapkan adalah :

    a. Tercapaian tujuan dalam perusahaan yang dituangkan

    melalui SOP yang harus diikuti oleh karyawan atau pekerja

    b. Peningkatan kuantitas kinerja karyawan

  • 38

    c. Perbandingan kinerja dengan tahun sebelumnya

    d. Prestasi karyawan

    e. Kepemimpinan dan keputusan manajer

    f. Tingkat upah insentif karyawan.

    5. Karyawan

    Perusahaan adalah tempat kegiatan kerja dalam mencapai

    tujuannya. Kegiatan dalam perusahaan dikerjakan oleh karyawan

    yang kompeten. Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai

    dengan kebutuhan perusahaan, supaya efektif dan efisien dalam

    menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

    Karyawan/pegawai merupakan seorang yang bekerja tetap

    yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapatkan

    kompensasi serta jaminan. Karyawan adalah aset utama

    perusahaan yang menjadi perencanaan dan pelaku aktif dari

    setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai fikiran, perasaan,

    keinginan, status, dan latar belakang latihan, usia, dan jenis

    kelamin yang heterogen yang dibawah kedalam organisasi

    perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan material yang

    sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam

    mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

    Karyawan merupakan titik fital dalam perusahaan.

    Perusahaan tanpa adanya karyawan seperti halnya mesin tanpa

  • 39

    bahan bakar, yang artinya tidak ada kegiatan apapun dalam

    perusahaan tersebut.

    Pengertian Karyawan adalah sesorang yang ditugaskan

    sebagai pekerja dari sebuah organisasi untuk melakukan

    operasional organisasi dan dia bekerja bukan hanya untuk di gaji

    tetapi juga untuk selalu mengembangkan program-program yang

    ada dalam organisasi tersebut. Pengembangan program

    merupakan kreativitas, dan innovasi dalam kinerja.

    Dalam berhubungan dengan karyawan takkan lepas dari

    kinerja karyawan maka dari setiap perusahaan akan selalu

    melakukan penilaian kinerja karyawan. menurut Henry Simamora

    dalam buku yang berjudul Manajemen Sumber Daya

    Manusia(1995:327), kinerja Karyawan adalah tingkat pemahaman

    pemimpin terhadap dimana para karyawan mencapai persyaratan-

    persyaratan pekerjaan. Persyaratan-persyaratan yang maksudkan

    memenuhi standarisasi kinerja yang telah ditetapkan oleh

    perusahaan.

    Penilaian kinerja adalah proses untuk mengukur prestasi

    kerja pegawai berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan,

    dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan

    persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu standar pekerjaan yang

    telah ditetapkan selama periode tertentu.

  • 40

    5.1 Metode perekrutan

    Pegawai/karyawan merupakan sumber daya manusia yang

    paling penting dalam organisasi public. Pegawai yang baik dan

    memenuhi standar kualifikasi, hanya akan dapat diperoleh melalui

    upaya penarikan (recruitment) tenaga kerja yang efektif. Agar

    dapat melakukan proses rekrutmen yang efektif, harus tersedia

    informasi yang akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan

    kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai

    tugas kelompok dan fungsi organisasi. Keberhasilan rekrutmen

    tenaga kerja dapat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan

    fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen sumber daya manusia lain

    yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilakukan.

    Rekrutmen sebagai pintu masuk, maka rekrutmen

    diselenggarakan secara serius dan berhati-hati.

    Pengertian dari penarikan tenaga kerja atau rekrutmen

    adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar

    untuk menjadi pegawai pada dan oleh organisasi tertentu, atau

    sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja

    dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang

    diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasikan

    dalam perencanaan kepegawaian (Sulistiyani & Rosidah, 2009)

    Danang Sunyoto (2012:93)

  • 41

    Pengertian recruitment menurut Malayu S. P. Hasibuan

    edisi revisi I (2000:40)

    recruitment adalah masalah penting dalam pengadaan

    tenaga kerja. Jika penarikan berhasil artinya banyak pelamar

    yang memasukkan lamaran-lamarannya, peluang untuk

    mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar, karena

    perusahaan dapat memilih terbaik dari yang baik.

    Dari kedua uraian pendapat diatas penulis lebih cenderung

    kepada uraian pendapat kedua, karena recruitment bertujuan

    untuk mencari karyawan yang berkompeten atau tenaga ahli.

    Maksud tujuan rekrutmen untuk memperoleh suatu persediaan

    seluas mungkin dari calon-calon pelamar sedemikian rupa,

    sehingga perusahaan mempunyai kesempatan untuk melakukan

    pilihan tenaga kerja bermutu yang diperlukan.

    Perekrutan karyawan didalam perusahaan dibagi menjadi

    dua, yaitu :

    a. Rekrutmen umum

    Ini dilakukan bilamana perusahaan memerlukan sekelompok

    tenaga kerja jenis tertentu, terutama karyawan pelaksana

    (operatif), misalnya seperti tenaga kerja administrasi atau

    pramuniaga, disini diterapkan prosedur yang sederhana.

    b. Rekrutmen khusus

  • 42

    Ini digunakan terutama bagi tenaga pimpinan (eksekutif) atau

    ahli-ahli khusus. Hal ini dilakukan bilamana perusahaan

    memerlukan individu-individu dari jenis yang khusus. Para

    calon pelamar akan memperoleh perhatian khusus secara

    individual selama masa waktu yang luas.

    Maka dapat disimpulkan pengertian dari rekrutmen adalah

    penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan job

    tertentu yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

    Pengertian lain menurut Bernadian dan Russel (1993),

    dalam buku Danang Sunyoto (2013:93), rekrutmen merupakan

    proses penemuan dan penarikan para pelamar yang tertarik dan

    memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang dibutuhkan. Aktivitas

    rekrutmen menjadi penting karena :

    Mayoritas organisasi baik publik maupun swasta berasumsi,

    bahwa akan mengalami kekurangan pegawai yang memiliki

    keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk pegawai-pegawai

    modern.

    Perampingan organisasi dan langkah-langkah penghematan

    biaya yang dilancarkan dalam tahun-tahun terakhir telah

    menyebabkan anggaran semakin kecil dibandingkan dengan

    sebelumnya

  • 43

    Dari kedua alasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa

    rekrutmen menjadi penting untuk mendapatkan pegawai yang

    kompeten dan memiliki komitmen tinggi kepada tugas dan fungsi

    dalam organisasi perusahaan. Khususnya organisasi publik

    dewasa ini terjadi penataan kembali atau restrukturisasi.

    Calon karyawan akan diterima bekerja sesuai dengan

    perusahaan, maka harus ditentukan standarisasi tenaga kerja

    terlebih dahulu. Standar kerja tersebut merupakan persyaratan

    minimum yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja agar dapat

    melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Penentuan standar

    kerja ini meliputi :

    Desain pekerjaan

    Tugas dan kewajiban pekerjaan untuk menentukan

    kemampuan tenaga kerja yang diperlukan.

    Menurut Danang Sunyoto (2012:95), upaya mendapatkan

    pegawai yang baik dan memiiliki komitmen yang tinggi

    memerlukan rancangan program yang baik. Dasar rekrutmen yang

    baik mencakup faktor-faktor sebagai berikut :

    Program rekrutmen memikat banyak pelamar yang memenuhi

    syarat.

    Program rekrutmen tidak pernah mengkompromisasikan

    standar seleksi

  • 44

    Berlangsung atas dasar yang berkesinambungan

    Program rekrutmen itu kreatif, imajinatif, dan inovatif.

    Dari uraian rekrutmen penulis dapat mengambil point dari

    beberapa uraian diatas, dalam metode rekrutmen antara lain :

    a. Melalui surat kabar.

    Kebaikannya adalah sourcing banyak dan memperkenalkan

    perusahaan. Hambatannya adalah :

    Tidak efektif dan efisien (tidak sesuai dengan kualifikasi)

    Perlu pemilihan calon tenaga kerja

    b. Pengiklanan intern perusahaan

    Kebanyakan adalah budget kecil dan source sudah terpilah.

    Hambatannya adalah source sedikit.

    c. Rekan dekat dan anggota keluarga karyawan perusahaan

    sendiri.

    Kelebihanya adalah tidak ada budget dan source sudah terpilah

    Kekurangannya adalah source sedikit

    d. Sumber masa lalu.

    Kelebihannya adalah tidak mengeluarkan budget.

    Hambatanya adalah source sedikit.

    e. Agen-agen tenaga kerja, job fair dan pameran.

  • 45

    Kelebihanya adalah sourcing banyak (tergantung

    penyelenggara), memperkenalkan peruasahaan, lebih efektif

    dan efisien.

    f. Kunjungan kampanye

    5.2 Pendidikan dan Pelatihan (diklat)

    Pelatihan tenaga kerja bagi suatu organisasi atau

    perusahaan aktivitas yang cukup penting dilakukan, dimana hal itu

    akan dapat mempengaruhi tingkat produktivitas kerja dan prestasi

    kerja bagi tenaga kerja itu sendiri dan organisasi atau perusahaan

    dimana tenaga kerja tersebut bekerja. Menurut Bernadian dan

    Rusell yang dikutip oleh Cardoso (1999), pelatihan kerja adalah

    setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerjaan yang ada

    kaitannya dengan pekerjaan.

    Metode pelatihan harus berdasarkan kepada kebutuhan

    pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya,

    jumlah peserta, tingkat latihan dasar peserta, latar belakang

    peserta dan lain-lain.

    Metode-metode diklat menurut Andrew F. Sikula dalam buku

    Malayu S. P. hasibuan edisi revisi (2000:77) :

    a. On the job

    Latihan yang dilakukan dengan menggunakan bagan, gambar,

    pedoman, contoh yang sederhana, demonstrasi, dan lain-lain.

  • 46

    Para peserta langsung belajar pada kenyataan pekerjaan dan

    peralatan. Kekurangannya pelaksanaan sering tidak teratur

    (tidak sistematis) dan kurang efektif jika pengawas kurang

    pengalaman.

    b. Vestibule

    Metode pelatihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel

    yang biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan untuk

    memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih

    mereka mengerjakan pekerjaan tersebut.

    c. Demonstration and example

    Metode pelatihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan

    penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu

    pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang

    didemonstrasikan. Hal ini dilengkapi dengan gambar, teks,

    diskusi, video dan lain-lain

    d. Simulation

    Simulasi merupakan situasi yang ditampilkan semirip mungkin

    dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan

    saja.

    e. Apprentichip

    Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian

    pertukangan sehingga para karyawan yang berrsangkutan

    dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaan.

  • 47

    f. Classroom methods

    Methods merupakan method pertemuan dalam kelas meliputi

    lecture (pengajaran), conference (rapat), program instruction,

    method diskusi dan seminar

    Table 4

    Perbedaan pelatihan dengan pendidikan

    Perbedaan Pelatihan Pendidikan

    1. Peserta

    2. Tujuan

    3. Metode

    4. Waktu

    5. Biaya

    6. Tempat

    Karyawan operasional

    Technical skills

    Metode pelatihan

    Jangka pendek

    Relative kecil

    Lapangan praktek

    Karyawan manajerial

    Managerial skill

    Metode pendidikan

    Jangka panjang

    Relatif besar

    Didalam kelas

    Dengan kata lain pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan

    karwayan diperusahaan berbeda, pengembangan karyawan dalam bentuk

    pelatihan diperuntukkan untuk karyawan yang baru diterima kerja atau

    pengembangan skill. Pengembangan karyawan dalam bentuk pendidikan

    diperuntukkan karyawan manajerial.

    Tabel 5

    Kaitan tujuan pelatihan dengan metode pelatihan

  • 48

    Tujuan pelatihan Metode pelatihan yang sesuai

    Orientasi kerja Kuliah, film-film, surat selebaran

    Keterampialan pekerjaan Demonstrasi

    Keterampilan-keterampilan manusia Diskusi kelompok dan permainan peran

    Keterampilan manajemen Diskusi kelompok dan studi-studi kasus

    Pendidikan Kuliah, kerja, buku-buku, studi dirumah

    5.3 Metode pengawasan kinerja karyawan

    Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara

    suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif, serta lebih jauh

    mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi. Menurut

    Fremont E. kast dan James E. Rosenweig dalam buku Irham

    Fahmi (2012:138) : pengawasan merupakan tahap proses

    manajerial mengenai pemelliharaan kegitan organisasi dalam

    batas-batas yang diizinkan yang diukur dari harapan-harapan.

    Sedangkan menurut T. Hani Handoko: mengatakan pengawasan

    merupakan kegiatan penilaian terhadap organisasi/kegiatan

    dengan tujuan agar organisasi/ kegiatan tersebut melaksanakan

    fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuan yang telah

    ditetapkan.

  • 49

    Peran pengawasan akan signifikan jika seorang pemimpin

    menerapkan konsep pengawasan secara efektif. Namun peran

    pengawasan manjadi tidak efektif jika pemimpin tidak ikut terlibat

    secara penuh ikut serta dalam mewujudkan terbentuknya

    pengawasan dimaksud.

    Secara konsep pengawasan tersebut memiliki banyak tipe.

    Menurut T. Handoko ada tiga tipe pengawasan yaitu :

    Pengawasan pendahuluan,

    Pengawasan concurrent. Dan

    Pengawasan umpan balik.

    Untuk memahami lebih luas, menjelaskan bahwa,

    pengawasan pendahuluan, atau sering disebut steering control,

    dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau

    penyimpangan-pengimpangan dari standar atau tujuan dan

    memungkinkan koreksi dibuat sebulum suatu tahap kegiatan

    tertentu diselesaikan. Sedangkan concurrent tipe pengawasan

    ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur

    harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu

    sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan atau menjadi

    semacam double check yang lebih menjamin ketepatan

    pelaksanaan suatu kegiatan.

    Secara umum ada beberapa alasan mengapa dalam suatu

    organisasi diperlukan pengawasan, yaitu :

  • 50

    a. Agar kualitas output yang dihasilkan menjadi lebih baik dan

    sesuai dengan keinginan banyak pihah, khususnya pengguna

    produk.

    b. Terbentuknya konsep manajemen sesuai dengan yang

    diinginkan oleh pihak komisaris maupun manajemen

    perusahaan.

    c. Dengan adanya pengawasan maksimal diharapkan tujuan dan

    keinginan terbentuknya Good Corporate Governance (GCG)

    akan dapat diwujudkan.

    5.4 Metode evaluasi kinerja karyawan

    Kata evaluasi bersal dari kata bahasa inggris yang bearti

    penilaian atau penaksiran, sedangkan menurut istilah evaluasi

    merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

    sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya

    dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

    Evaluasi juga mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu

    proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Tujuan evaluasi

    kinerja karyawan ini adalah kegiatan atau proses penentuan nilai

    kerja, sehingga dapat diketahui kualitas dari kinerja karyawan

    Dalam proses penilaian, dilakukan perbandingan antara

    informasi-informasi yang telah berhasil dihimpun dengan criteria

    tertentu, untuk kemudian diambil keputusan atau diformulasikan

  • 51

    kenijakan tertentu. Kriteria atau tolak ukur yang dipegang tidak lain

    adalah tujuan yang sudah ditentukan telebih dahulu dalam kinerja

    yang dilaksanakan .

    Dari aspek pelaksanaan, evaluasi adalah keseluruhan

    kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengelolaan,

    penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan. Evaluasi

    merupakan proses yang sistematis mulai dari penentuan tujuan

    (obyektif) sampai menentukan keputusan, dimana prosesnya

    diawali dengan menentukan sasaran (obyek) yang akan

    dievaluasi, menentukan instrument (alat ukur), cara mengukur,

    mencatat data, menganalisis, menginterpretasi hasil analisis,

    mengambil kesimpulan dan menetapkan keputusan.

    Dari beberapa uraian yang menjelaskan tentang evaluasi

    penulis dapat menarik kesimpulan bahwa, evaluasi merupakan

    penilaian dari kinerja karyawan yang kemudian diperbaiki apabila

    ada yang perlu diperbaiki.. harus memiliki dan berdasarkan criteria

    keberhasilan yaitu keberhasilan dari, :

    Peran kepemimpinan

    Kinerja karyawan

    Kepuasan dari konsumen.

    Evaluasi merupakan alat bukan tujuan yang digunakan untuk

    menilai apakah proses perkembangan telah berjalan semestinya.

  • 52

    Perusahaan telah memberikan suatu penilaian yang digunakan

    tolak ukur dalam kinerja karyawan guna mencapai target yang

    telah ditetapkan oleh perusahaan.

    5.5 Penilaian kinerja karyawan

    Setelah karyawan diterima atau sudah bekerja dalam kurun

    waktu yang telah ditentukan dan kelayakan untuk dinilai. Manajer

    selanjutnya melakukan penilaian pretasi terhadap karyawan.

    penilaian prestasi karyawan harus mutlak dilakukan untuk

    mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan. Apakah

    prestasi yang dicapai setiap karyawan baik, sedang, atau kurang.

    Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi

    perusahaan untuk menetapkan tindakan kebijaksanaan

    selanjutnya.

    Dengan penilaian prestasi bearti para bawahan mendapat

    perhatian dari atasannya sahingga mendorong mereka bergairah

    bekerja, asalkan proses penilaiannya jujur dan obyektif serta ada

    tindak lanjutnya. Tindak lanjut karyawan ini memungkinkan

    karyawan dipromosikan, diposisikan, dikembangkan dan balas

    jasanya dinaikkan.

    Dari uraian prestasi diatas penulis dapat menyimpulkan

    bahwa :

  • 53

    Penilaian prestasi ini merupakan evaluasi terhadap perilaku,

    prestasi kerja, dan potensi pengembangan yang telah

    dilakukan

    Penilaian prestasi ini dilaksanakan oleh manajer terhadap

    bawahannya.

    Penilaian prestasi ini akan menentukan kebijaksanaan

    selanjutnya.

    Ruang lingkup penilaian prestasi dicakup dalam what, why,

    where, when, who, dan how atau sering disingkat dengan 5W +

    1H.

    1. What (apa) yang dinilai

    Yang dinilai perilaku dan prestasi kerja karyawan seperti

    kesetiaan, kejujuran, kerjasama, kepemimpinan, loyalitas,

    pekerjaan saat sekarang, potensi akan dating, sifat, dan hasil

    kerja.

    2. Why (mengapa) dinilai

    Dinilai karena :

    Untuk menambah tingkat kepuasan kerja para

    karyawan dengan memberikan pengakuan terhadap

    hasil kerjanya

    Untuk memelihara potensi kerja

    Untuk mengukur prestasi kerja para karyawan

    Untuk mengukur kemampuan dan kecakapan karyawan

  • 54

    Untuuk mengumpulkan data guna menetapkan program

    kepegawaian selanjutnya.

    3. Where (dimana) penilaian dilakukan

    Tempat penilaian dilakukan didalam pekerjaan dan diluar

    pekerjaan.

    Dalam pekerjaan (on the job performance) secara

    formal

    Diluar pekerjaan (off the job performance) baik secara

    formal maupun informal.

    4. When (kapan) penilaian dilakukan

    Waktu penilaian dilakukan secara formal dan informal

    Formal : penilaian yang dilakukan secara periodik.

    Informal : penilaian yang dilakukan terus-menerus.

    5. Who (siapa) akan dinilai

    Yang akan dinilai yaitu semua tenaga kerja yang melakukan

    pekerjaan di perusahaan.

    6. How (bagaimana) menilainya

    Metode penilaian apa yang digunakan dan problemnya apa

    yang dihadapi oleh penilai dalam melakukan penilaian

    Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan :

  • 55

    1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang

    digunakan untuk promosi, demosi, pemberhentian, dan

    penetapan besarnya balas jasa.

    2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan

    bisa sukses dalam pekerjaanya.

    5.6 Reward dan punishment

    Reward merupakan manifestasi hadiah yang diberikan oleh

    perusahaan kepada karyawan yang berprestasi dalam kinerjanya.

    Karyawan yang berprestasi merupakan karyawan yang kinerjanya

    sesuai dengan SOP (standar operation prosedur), yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan. Reward juga bearti ganjaran, hadiah,

    penghargaan, atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward

    merupakan salah satu alat untuk meningkatkan motivasi para

    pegawai. Metode ini bisa mengasosiasikan perbuatan dan perilaku

    seseorang dengan perasaan bahagia, senang dan biasanya akan

    membuat mereka melakukan suatu pekerjaan dengan yang baik

    secara berulang-ulang, selain motivasi, reward juga bertujuan

    agar seseorang menjadi semakin giat dalam usaha memperbaiki

    atau meningkatkan prestasi kerja yang telah dicapainya.

    Pada prinsipnya sanksi (punisment) adalah segala sesuatu

    yang dapat memperlemah perilaku dan cenderung untuk

    mengurangi frekuensi yang yang berikutnya biasanya terdiri dari

    permintaan suatu konsekuensi yang diharapkan. Sanksi yang

  • 56

    dimaksud merupakan konsekuensi yang tidak menyenangkan

    terhadap respon perilaku tertentu. maka secara umum sanksi

    adalah tindakan berupa hukuman yang dikenakan kepada orang

    yang melakukan kesalahan atau pelanggaran tertentu seperti

    pelanggaran peraturan yang telah ditetapkan dan sebagainya.

    Berdasarkan pernyatan tersebut dapat dijelaskan bahwa sanksi

    adalah suatu konsekunsi yang tidak menyenangkan (hukuman)

    terhadap suatu respon perilaku tertentu dengan tujuan untuk

    memperlemah perilaku tersebut dan mengurangi frekuensi

    perilaku yang berikutnya.

    Ngalim Purwanto (1988) membagi sanksi (punishment)

    menjadi dua macam yaitu

    1. Sanksi prefentif, yaitu sanksi yang dilakukan dengan maksud

    atau supaya tidak terjadi pelanggaran. Sanksi ini dimaksudkan

    untuk mencegah agar tidak terjadi pelanggaran, sehingga hal

    ini dilakukannya sebelum terjadinya pelanggaran. Contoh

    perintah, larangan, pengawasan, perjanjian dan ancaman.

    2. Sanksi represif yaitu sanksi yang dilakukan oleh karena

    adanya pelanggaran, oleh adanya kesalahan yang telah

    diperbuat. Jadi sanksi itu terjadi setelah terjadinya kesalahan.

    Pada suatu organisasi sangat diperlukan adanya peraturan

    dan sanksi. Peraturan dan sanksi diperlukan alat pengendali agar

    kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat berjalan

  • 57

    dengan baik. Jika dalam suatu organisasi atau perusahaan

    peraturan dan sanksi tidak diterapkan, maka secara umum

    organisasi atau perusahaan tersebut tidak akan berjalan dengan

    baik, karean syarat akan timbulnya konflik kepentingan baik antar

    individu ataupun antar kelompok dalam organisasi atau

    perusahaan.

    Pada perusahaan jasa PT. Pandi Kencana Murni sistem

    reward dan punishment diterapkan dalam kinerja karyawan-

    karyawanya. Reward diberikan kepada karyawan yang berprestasi

    dalam kinerjanya. Begitupun juga bagi karyawan yang tidak mampu

    mancapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau

    melakukan kesalahan sampai berulang kali akan diberikan

    punishment. Punishment yang diberikan oleh perusahaan kepada

    karyawan sesuai dengan kuantitasnya.

  • 58

    BAB III

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    Perusahaan PT. Pandi Kencana Murni muncul dari ide

    seorang Hamimzar yang merasa prihatin terhadap perekonomian

    Indonesia. Banyak perusahaan yang masih dikuasai oleh investor

    dan pengusaha asing. Dari rasa keprihatinan sosok Hamimzar

    bertekad membangun usaha travel yang melayani tour, haji,

    umrah, dan ticketing. Dari usaha yang dibangunnya bertujuan

    untuk mensinergiskan tenaga muda dan secara tidak langsung

    mengurangi pengangguran.

    1. Izin usaha & sejarah berdirinya :

    PT. Pandi Kencana Murni berdiri secara resmi Tahun 2004

    Akta notaris H. Haryanto, S.H, MBA no 15, Tanggal 24 Mei

    2004

    Pengesahan MENHUMHAM : AHU-69715AH 01.02 Tahun

    2005

    Izin haji : Depag Republic Indonesia no D/445 tahun 2011

    Izin umrah : Depag Republic Indonesia no D/39 tahun 2011

    Izin pariwisata : Kep 28 BPW/03/1999

    ASITA No 0604/VIII/DPP/99

  • 59

    Logo Perusahaan :

    Gambar 2: Logo PT. Pandi kencana MurniSumber: Data internal PT. Pandi kencana Murni

    Visi :

    Menjadi perusahaan jasa yang tangguh dan pilihan utama

    pelanggan

    Misi :

    1. Mengelola dan mengembangkan perusahaan biro perjalanan

    yang menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna jasa

    2. Ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan lapangan pekerjaan

    bagi generasi muda yang produktif

    3. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi dan

    pengembangan kompetensi sumber daya manusia

    4. Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas

    manfaat bagi semua pihak yang terlibat (stake holder) dalam

    perusahaan (pemegang saham) karyawan, investor dan mitra

    usaha perusahaan

    Bidang usaha produk :

  • 60

    PT. Pandi Kencana Murni bergerak dibidang

    1. Pariwisata tour domestic dan internasional

    2. Ticketing, domestic dan internasional

    3. Penyelenggara haji umrah

    4. Reservasi hotel

    5. Expedisi antar provinsi

    1. Kedudukan kantor :

    Kantor pusat :

    Rukan kirana cawang, Jl. DI panjaitan No 45Ruko 3-5 Jakarta timur

    Kantor cabang :

    1. Jl. Todonopuli raya No 64 B makasar, Sulawesi selatan

    2. Grand Al-hijrah hotel (bintang 4A)

    3. Palembang

    4. Sumatra

    5. Jogja

    6. Surabaya

    Kerjasama Perhotelan Timur tengah

    Madinah Movenpick Hotel (Bintang 5 A )

  • 61

    Golden Al Anshor Hotel (Bintang 5 )

    Durraat Fairuz Hotel ( Bintang 4 )

    2. Travel Partner :

    Flywell Indonesia ( Jakarta )

    Smiling Tours ( Singapore )

    Hahneman Travel ( Singapore )

    Mabruroh Tours ( Surabaya )

    Gesya Tours & Travel ( Jakarta )

    Intan Salsabila ( Jakarta )

    3. International Airlines :

    Kuwait Airways

    Yemen Airways

    Srilanka Airways

    Garuda Indonesia

    Qatar Airways

    4. Domestic Airlines :

    PT Lion Mentari

    Batavia Air

  • 62

    Merpati Nusantara

    Sriwijaya Air

    5. Catering :

    Al-Ahmadi Catering ( Makkah )

    Restaurant Jakarta ( Madinah )

    Mr. Sate ( Jeddah )

    6. Tujuan & manfaat berdirinya PT. Pandi Kencana Murni

    Tujuan dan manfaat berdirinya peusahaan jasa PT. Pandi

    Kencana Murni merupakan untuk mengurangi pengangguran

    yang ada di daerah-daerah. Pengangguran di daerah agar

    bekerja di perusahaan PT. Pandi Kencana Murni. Manfaat

    berdirinya perusahaan PT. Pandi Kencana Murni adalah

    melayani masyarakat dalam aktivitasnya.

  • 63STRUKTUR ORGANISASI PT. PANDI KENCANAMURNI

    (PAKEM TOURS)

    Sumber : Web PT. pandikencanamurni.com

    GM Perhotelan

    Komisaris Utama(HJ. Husniyah Syahdin, S.

    Sos)

    Komisaris

    Direktur Utama(H. Hamimzar Arif, S. Sos)

    DirekturKeuangan

    (Tamyiz, S.T)

    DirekturPengembangan& Pemasaran

    DirekturOperasional

    (H. Kaharuddin)

    DirekturSumber DayaManusia

    (DRS. H. Nasrullah)

    Audit Internal(H. Asri Razak)

    Branch ManagerMaros (PJS)

    (Suhartono, S.Ip)

    Branch ManagerJakarta

    (H. Muhammadfatwa)

    Branch ManagerPekan Baru

    (H. Wahyudin)

    Branch ManagerMakasar

    (H. Anjas Hsain, S.Ip)

    RepresentativeLuar Negeri

    (H. Aziz Ishoma)(Tamyiz, S.T)

  • 64

    BAB IV

    ANALISI PEMBAHASAN

    A. Hasil penelitian

    Penelitian ini akan membahas mengenai peranan

    Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini

    diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner sebanyak 44 orang yang

    ditujukan untuk mengetahui apakah Kepemimpinan berpengaruh

    terhadap kinerja karyawan. Sebelum melakukan analisa dari hasil

    pembahasan penelitian, terlebih dulu akan disajikan tabel mengenai

    distribusi frekuensi berikut ini:

    Tabel 4.5

    TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL KEPEMIMPINAN

    NO

    ITEM

    1 2 3 4 5

    F % F % F % F % F %

    1 7 15.90 10 22.72 20 45.45 7 15.90

    2 1 2.27 8 18.18 9 20.45 18 40.90 8 18.18

    3 4 9.09 9 20.45 18 40.90 13 29.54

    4 5 11.36 2 4.54 21 47.72 16 36.36

    5 2 4.54 10 22.72 18 40.90 14 31.81

    6 1 2.27 5 11.36 25 56.81 13 29.54

    7 1 2.27 3 6.81 2 4.54 17 38.63 21 47.72

    8 3 6.81 9 20.45 19 43.18 13 29.54

    9 1 2.27 1 2.27 5 11.36 27 61.36 10 22.72

    10 3 6.81 6 13.63 25 56.81 10 22.72

    Sumber: Hasil Kuisioner (telah diolah)

  • 65

    Dari tabel 4.5 dapat diketahui pada item no 1 bahwa responden

    yang menyatakan sangat setuju sekali dengan kepemimpinan pemimpin

    perusahaan 7 orang (15.90%), responden yang menyatakan sangat

    setuju berjumlah 20 orang (45.45%), yang menyatakan setuju berjumlah

    10 orang (22,72%), responden yang menyatakan kurang setuju

    berjumlah 7 orang (15.90%), dan responden yang menyatakan tidak

    setuju tidak ada. Data tersebut menunjukkan hampir sebagian besar

    karyawan merasa tipe kepemimpinan situasional sangat ideal.

    Dari tabel 4.5 dapat diketahui pada item no 2 bahwa responden

    yang menyatakan sangat setuju sekali akan kepuasan terhadap

    jaminan kesehatan dan santunan berjumlah 8 orang (18.18%),

    responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 18 orang

    (40.90%), yang menyatakan setuju berjumlah 9 orang (20.45%),

    responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 8 orang (18.18%),

    dan responden yang berjumlah 1 orang (2,27). Data tersebut

    menunjukkan karyawan merasa senang dengan penyampaian misi

    perusahaan dengan antusias.

    Dari tabel 4.5 dapat diketahui pada item no 3 bahwa responden

    yang menyatakan sangat setuju sekali akan perhatian pimpinan

    terhadap kondisi karyawan diluar pekerjaan berjumlah 13 orang

    (29.54%), responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 18

    orang (40.90%), yang menyatakan setuju berjumlah 9 orang (20,45%),

    responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 4 orang (9.90%),

  • 66

    dan responden yang menyatakan tidak setuju tidak ada. Data tersebut

    menunjukkan hampir sebagian besar karyawan merasa senang akan

    diberikan kesempatan untuk mencapai suatu Tugas dengan cara saya

    sendiri.

    Dari tabel 4.5 dapat diketahui pada item no 4 bahwa responden

    yang menyatakan sangat setuju sekali akan perhatian pimpinan terhadap

    jaminan hari tua berjumlah 16 orang (36.36%), responden yang

    menyatakan sangat setuju berjumlah 21 orang (47.72%), yang

    menyatakan setuju berjumlah 2 orang (4.45%), responden yang

    menyatakan kurang setuju berjumlah 5 orang (11.36%), dan responden

    yang menyatakan tidak setuju tidak ada. Data tersebut menunjukkan

    karyawan puas akan jaminan hari tua yg diberikan pimpinan.

    Dari tabel 4.5 dapat diketahui pada item no 5 bahwa responden

    y