PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN...

108
i PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP NEGERI 3 MERTOYUDAN Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh EKA KURNIYANTI NIM: 111-13-096 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN...

Page 1: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

i

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI) DI SMP NEGERI 3 MERTOYUDAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

EKA KURNIYANTI

NIM: 111-13-096

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

ii

Page 3: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

iii

Page 4: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

iv

Page 5: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

v

Page 6: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

vi

MOTTO

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,

niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.”

(Q.S. Al- Zalzalah :7)

Page 7: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

vii

Persembahan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Maka

kupersembahkan skripsi ini untuk :

1. Bapakku Suhaldi dan Ibuku Kobsah yang selalu memberikan doa, kasih

sayang semangat kepada penulis, hormat dan baktiku akan selalu tertuju

untukmu.

2. Adikku tersayang (Dwi Kurniasih) yang selalu mendukung di setiap

langkahku.

3. keluarga kost di Salatiga, (Ibu Maria, bapak Habib, Eka Widi riyanti,

Naely Murodah, Reni, Alfi, Bunga, Vela, dll). terimakasih atas doa dan

dukungnnya selama aku tinggal di Salatiga.

4. Sahabatku Susi Fitriyanti yang selalu menemaniku dalam suka duka

terimakasih atas segalanya.

5. Bapak H. Achmad Maimun, M. Ag. Selaku pembimbing akademik yang

telah banyak membantu, membimbing, memotivasi, dan memberi saran

yang terbaik buat saya.

6. Dosen pembimbing skripsi Bapak Mufiq, S. Ag,. M.Phil. Yang

membimbing dan mendidikku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

7. Teman teman PPL dan KKN yang selalu membantu dan mendukungku

selama ini

8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 8: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

viii

Kata pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha

Penyayang. Segala puji dan syukur seantiasa penulis haturkan Kepaa Allah

AWT. Atas segala limpakan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

diberikan kemudahan dan menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta

salam tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut

setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk

memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah dan keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis

mengcapakan terimaksih yang sedalam-dalamya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Ruhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI).

4. Bapak Mufiq, S. Ag,. M. Phil. Sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan

waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Achmad Maimun, M. Ag. Selaku pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skrispsi ini.

Page 9: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

ix

7. Bapak dan Ibu Serta keluarga besar yang telah mendoakan dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih

sayang dan kesabaran.

8. Seluruh sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu dan

mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

Harapan penulis, semoga amal baik dan mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga

bisa bermanfaat penulis khusussnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamua’alaikum

Salatiga, 29 Agustus 2017

Penulis

Eka Kurniyanti

NIM.111-13-096

Page 10: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

x

ABSTRAK

Kurniyanti, Eka. 2017. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Profesionalisme Guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan,

Kabupaten Magelang. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembmbing: Mufiq,. S. Ag., M. Phil.

Kata kunci : Peran, kepala sekolah, profesiaonalisme guru

Guru yang profesional itu sangat dipelukan, karena dengan

keprofesionalisme tersebut guru mampu menghadapi perubahan yang cepat dari

masyarakat. Dan itu harus dimiliki oleh guru pendidikan agama Islam. Dan pada

dasarnya profesioalisme guru tersebut bisa tejadi dari berbagai pihak. kepala

sekolah merupakan komponen terpenting dalam untuk meningkatkan

pofesionalisme guru. Supaya dapat meningkatkan haasil yang lebih baik dari

sebelumnya dan sesui tujuan yang di inginkan sekolah.

Fokus Penelitian yang dikaji adalah : (1) Proses pembelajaran PAI

SMP Negeri 3 Mertoyudan. (2) Proses peningkatan profesionalisme guru PAI di

SMP Negeri 3 Mertoyudan. (3) Peran kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertyudan, Kecamatan Mertoyudan,

Kabupaten Magelang.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian bertindak

langsung sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam dan terlibat

langsung dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para

informan sedangkan data tambahan berupa dokumentasi. Analisis data dilakukan

dengan cara menelaah data yang ada, lalu melakukan reduksi data penyajiaan

data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisis data ini adalah

mengadakan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi.

Hasil penelitian adalah (1) proses pembelajaran pendidikan agama

Islam guru mengunakan membuat RPP, menggunakan model pembelajaran,

mengelola kelas, dan memberikan evaluasi dengan semua itu dimaksudkan supaya

untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.(2) Proses peningkatan profesionalisme

guru pendidikan agama Islam juga sudah berkerjasama dengan kepala sekolah

melakukan beberapa cara dalam meningkatkan profesionalisme kepala sekolah

mengikut kasertakan guru pendidikan agama Islam dalam kegiatn MGMP,

pelatihan-pelatihan, IHT. (3) Dan Peran kepala sekolah dalam meningkatkan

profesionalisme guru pedidikan yaitu sebagai pemimpin, supervisor dan

administrator yaitu dengan Tindakan-tindakan berupa pengawasan, pengecekan.

Dan menyediakan sarrana prasarana untuk proses pembelajaran.

DAFTAR ISI

Page 11: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

xi

COVER .................................................................................................. i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................... v

MOTTO ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

E. Telaah Pustaka .......................................................................... 6

F. Penegasan Istilah ....................................................................... 7

G. Metode Penelitian ..................................................................... 10

1. Pedekatan dan jenis penelitian ............................................. 10

2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 10

3. Sumber Data ......................................................................... 11

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 11

5. Analisis Data ........................................................................ 13

6. Pengecekan Keabsahan Data ................................................ 14

H. Sistematika Penulisan ............................................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Peran Kepala Sekolah ............................................... 17

B. Kepala Sekolah ...................................................................... 18

C. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin ....................................... 20

Page 12: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

xii

D. Kepala Sekolah Sebagai Surpervisor ...................................... 26

E. Kepala Sekolah Sebagai Administrator ................................. 29

F. Profesionalisme Guru.............................................................. 30

G. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan

Profesionalisme guru PAI ....................................................... 39

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Letak Geografis SMP Negeri 3 Mertoyudan ......................... 43

B. Profil SMP Negeri 3 Mertoyudan .......................................... 43

C. Sarana dan Prasarana ............................................................. 45

D. Visi dan Misi .......................................................................... 46

E. Tata Tertib SMP Negeri 3 Mertoyudan .................................. 47

F. Temuan Data Penelitian .......................................................... 50

BAB IV PEMBAHASAN

A. Proses Pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ...... 56

B. Proses Peningkatan Profesionalisme Guru PAI

di SMP Negeri 3 Mertoyudan ................................................. 60

C. Peran Kepala Sekolah dalam Upaya Peningktan

Profesionalisme Guru PAI SMP Negeri 3 Mertoyudan ............ 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 70

B. Saran ....................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 3 Mertoyudan 42

Tabel 3.2 Sarana pendukung belajar/mengajar 44

Page 14: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

xiv

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing Skrispi

Lampiran 3 lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 Daftar Nilai SKK

Lampiran 6 Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 7 Foto Tentang SMP Negeri 3 Mertoyudan Kab. Magelang.

Page 15: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan dasar pembangunan suatu bangsa. Pendidikan

juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk pembentukan karakter

sebuah peradaban dan kemajuan yang mengiringinya. Disamping itu,

pendidikan merupakan wahana untuk menciptakan generasi muda yang

kompeten untuk masa depan.

Bangsa ini akan semakin terpuruk karena anak didiknya bertindak

tidak sesui dengan kemajuan zaman yang terus berkembang secara cepat.

Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas diperlukan kerja sama semua

pihak yang berkompeten untuk memberikan yang terbaik dalam memajukan

pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

Menghadapi dinamika kehidupan dan perkembangan masyarakat yang

sangat cepat, pemerintah sebagai pihak yang berwenang telah melakukan

berbagai macam usaha dan cara untuk mengatasi permasalahan pendidikan ini.

Salah satunya adalah peningkatan kualitas dan profesionalitas tenaga pendidik

(guru), misalnya dengan diadakan program sertifikasi guru dan dosen.

Meskipun pada realitasnya program serifikasi guru dan dosen ini masih

mendapatkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Guru merupakan komponen terpenting dalam pendidikan. Kualitas

dan profesionalitas guru harus benar-benar diperhatikan. Guru merupakan

profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.

Page 16: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

2

Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar

kependidikan meskipun pada kenyataannya masih dilakukan orang di luar

kependidikan. Inilah yang menyebabkan jenis profesi guru paling mudah

terkena pencemaran (Moh. Uzer Usman, 2005: 6-7)

Melihat realita semacam ini, guru Pendidikan Agama Islam juga di

tuntut untuk meningkatkan profesionalismenya guna untuk menghadapi

perubahan yang cepat dari masyarakat. Dalam proses belajar mengajar dan

menguasai materi, startegi pembelajarannya harus dikuasai agar dapat

mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Hal ini merupakan tantangan berat

yang harus di hadapi oleh sepanjang masa. Untuk itulah seoarang guru

Pendidikan Agama Islam harus memiliki wawasan dalam arti menguasai

materi pengajaran dan wawasan kependidikan dalam mengajar materi

pendidikan agama kepada peserta didik di sekolah dan mempunyai wawasan

profesionalisme guru

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga

diartikan sebagai suatujabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan

pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan

akademis yang intensif (Kunandar, 2007: 45).

Peningkatan kualitas dan profesioanlisme guru merupakan tanggung

jawab kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Kepala sekolah merupakan

salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam

meningkatkan kualiatas pendidikan. Seperti diungkapkan Supriadi (1998:

346) bahwa: Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai

Page 17: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

3

aspek kehidupan sekolah dengan berbagai aspek sekolah seperti disiplin

sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta

didik. Dalam pada itu kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen

pendidikan secara micro, yang secara langsung berkaitan dengan proses

pembelajaran di sekolah (Mulyasa, 2007: 25).

Oleh karena itu banyak hal yang harus dilakukan oleh kepala sekolah

dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam, supaya

tujuan yang dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini

peran kepala sekolah sangat penting karena kepala sekolah sebagai seseorang

yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Kepala sekolah disini

berperan sebagai pemimpin yang menjadi kekuatan penggerak kehidupan

sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsinya

demi mencapai keberhasilan dalam meningkatkan profesionalisme guru

Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82)

Profesionalisme guru merupakan faktor penting dalam belajar

mengajar. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah guru

dituntut dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dalam lembaga

pendidikan keguruan kedalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sehingga pembelajaran bukan hanya sebagai proses

penyampaian materi saja tetapi juga sebuah proses penanaman nilai yang dapat

direlisasikan dalam kehidupan peserta didik.

Keadaan pendidikan sebagaimana diatas merupakan sebuah tantangan

bagi lembaga pendidikan untuk merancang suatu sistem pembelajaran yang

relevan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. SMP Negeri 3

Page 18: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

4

Meroyudan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diharapakan dapat

menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Guru dituntut

dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif sehingga tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Mertoyudan dituntut

untuk dapat menjalankan tugas profesinya dengan baik. Yang pada mulanya

kurang berkualitas karena kurangya kemampuan dalam mengajar. Namun,

dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami perubahan yang pada mulanya

kurang berkulitas menjadi lebih berkualitas. Perubahan ini nampak pada

terjadiya peningkatan jumlah siswa dan peningkatan rata-rata UAS yang lulus

dari tahun ke tahun.

Profesionalisme guru Pedidikan Agama Islam tidak berkembang

bilamana tidak ada peran serta dari kepala sekolah. Kepala sekolah berperan

sebagai pemimpin di sekolahdalam meningkatkan profesioanalisme guru.

Untuk itu berbagai usaha telah kepala sekolah lakukan diantaranya dengan

memberi kritikan, saran, motivasi kepada guru Pedidikan Agama Islam.

Usaha-usaha yang telah kepala sekolah lakukan akan berdampak pada

bekualitasnya sekolah ini. Untuk itu, kepala sekolah sangat dibutuhkan guna

memajukan dan mengembangkan profesionalisme guru Pedidikan Agama

Islam di sekolah ini.

Berdasarkan realita dan fenomena tersebut, penulis mengadakan

sebuah penelitian lapangan dengan judul “ Peran Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di SMP

Negeri 3 Mertoyudan”.

Page 19: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat

beberapa rumusan masalah yang akan sebagai acuan dalam pembahasan

selanjutnya. Adapun rumusan masalah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ?

2. Bagaimana proses peningkatkan profesionalime guru PAI di SMP Negeri 3

Mertoyudan ?

3. Bagaimana peran kepala sekolah dalam upaya peningkatan profesionalisme

guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dari rumusan masalah di atas tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 3

Mertoyudan.

2. Untuk mengetahui proses peningkatan profesionalime guru PAI di SMP

Negeri 3 Mertoyudan.

3. Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam upaya peningkatan

profesionalisme guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan

masyarakat pada umumnya dan khususnya dapat bermafaat bagi para guru dan

seluruh anggota sekolah. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai

berikut:

Page 20: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

6

1. Manfaat Teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

mengembangkan teori tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan

profesioanalisme guru PAI.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi atau

acuan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI.

E. Telaah Pustaka

Setelah penulis membaca hasil penelitian yang berkaitan dengan peran

kepala sekolah di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

memang belum ada yang secara langsung mengangkat tema tersebut. Beberapa

skripsi yang terkait dengan tema tersebut antara lain:

1. Skripsi Agus Yulis Setiyawan, berjudul “ Upaya Upaya Kepala sekolah

dalam Mengembangkan Profesionalime Guru di MTs Assalafi Susukan,

Kabupaten Magelang.” Agus dalam skripsinya tersebut membahas upaya

kepala sekolah dalam mengembangkan profesionalisme guru di MTs

Assalafi Susukan.Hasil penelitian tersebut menyatakan profesioalisme guru

sudah baik. Kepala sekolah melakukan beberapa cara untuk

mengembangkan profesionalisme guru. Tindakan tindakan tersebut berupa

nasehat, motivasi, pengecekan dana pengawasan.

2. Skripsi Siti Lazimatun Nasyifah, berjudul “Peranan Supervisi Pendidikan

dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Penedidikan Agama Islam di

SMA N Se-Salatiga Tahun 2015.” Skripsi tersebut membahas peranan

Page 21: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

7

supervisi pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan

agama Islam di SMA N Se-Salatiga. Penelitian ini di harapkan akan

memberikan informasi dan masukan bagi para pengawas sekolah, tenaga

pengajar dalam melaksanakan pembelajaran kepada perserta didiknya agar

senantiasa meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan

pendidikan tujuan pendidikan dapat tercapai.

3. Skripsi Tsani Murtafiah, yang berjudul “Peranan Kepala Sekolah dalam

Meningkatkan Profesioanlisme Guru di MIN Pajang Ambarawa.” Skripsi

ini membahas peranan kepala sekolah dalam meningkatkan

profesiaonalisme guru di MIN Panjang Ambarawa. Dari penelitian tersebut

diketahui kepala sekolah sangat berperan penting dalam meningkatkan

profesioanalisme guru. Sehingga dalam peroses belajar mengajar menjadi

baik dan sesui dengan tujuan pendidikan bisa tercapai.

Berdasarkan tinjuan pustaka, dapat ditarik kesimpulan bahwa

penelitian yang akan penulis lakukan memiliki perbedaan dengan perbedaan

dengan hasil penelitian- penelitian diatas. Penelitian ini lebih menyoroti

tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI.

Disamping itu lokasi dan subjek yang diteliti juga berbeda dengan penelitian-

penelitian di atas.

F. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi salah dalam penafsiran terhadap judul skripsi di atas

, maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

Page 22: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

8

1. Peran Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 854). Peran di artikan

perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yag

berkedudukan di masyarakat.

Menurut Soekanto (1990 :268), peran adalah aspek dinamis dari

kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya

sesuai dengan kedudukan, maka dia menjalankan suatu peran.

Jadi peran adalah perangkat tingkah laku yang dinamis oleh seseorang

yang berkedudukan di masyarakat atau lembaga. Dalam hal ini, kepala

sekolah perlu menjalankan perannya sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Sedangkan kepala sekolah terdiri dari dua kata yaitu “kepala” dan

“sekolah”. Kata “kepala” dapat diartikan “ketua” dan “pemimpin” dalam

suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan “sekolah” adalah sebuah

lembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Kepala

sekolah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang

diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana di selenggarakan proses

belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yng

memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo,

2007: 83).

Jadi peran kepala sekolah disini penulis mengartikan sebagai

seperangkat perilaku yng diharapkan dilakukan oleh seorang kepala sekolah

yang telah diberikan tugas untuk memimpin sesuai dengan kedudukan, dan

hak dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin.

Page 23: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

9

2. Profesionalisme guru

Profesionalisme Guru Profesionalisme berasal dari kata profesi yang

artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh

seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau

pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan

kusus yanag diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif

(Webstar,1989: 45).

Sementara itu yang dimaksud profesionalisme adalah kondisi, arah,

nilai tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang

berkaitan dengan pencaharian seseorang. Profesionalisme guru

merupakan kondisi, arah, nilai,tujuan dan kualitas suatu keahlian dan

kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan

dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian(Kunandar,

2011: 45-46).

Prefesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan

kualitas suatau keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan

pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi

mata pencaharian. Sementara itu guru yang profesional adalah guru

yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas

pendidikan dan pengajaran. Karena dari empat kompetensi yang ada dan

salah satunya kompetensi profesional. Kompetensi disini meliputi

pengetahuan, sikap, dan keterampilan professional baik yang bersifat

pribadi, sosial, maupun akademis.

Page 24: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

10

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian guru

professional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian

khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas

dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang

professional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta

memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Kunandar, 2007: 45-

47).

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Di tinjau dari objeknya, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan

dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif

merupkan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

mengunakan statistik atau kuantitatif lainnya. Penelitian kualitatif adalah “

penelitian yang bermaksud untuk memehami fenomena tentang apa yang di

alami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tidakan

dan lain-lain (Moleong, 2008: 6)

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi. Strategi-strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung

observasi partisipa, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-

teknik perlengkapan seperti foto, rekaman, dan lain-lain. (Zuriah, 2009: 95)

2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Mertoyudan, Kec.

Mertoyudan, Kab. Magelang. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

data tentang peran kepala sekolah dalam meningkatakan profesionalisme

Page 25: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

11

guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan. Adapun waktu penenelitian pada

bulan April tahun 2017 sampai dengan selesai.

3. Sumber Data

Sumber data terdiri dari dua yaitu data primer dan data sekunder. Data

primeradalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak

tersedia dalambentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini

harus dicari melaluinara sumber atau dalam istilah teknisnya responden

yaitu orang yang kita jadikanobjek penelitian atau orang yang kita jadikan

sebagai sarana mendapatkan informasiataupun data (Umi Narimawati, 2008

:98).Sedangkan menurut Sugiono (2008:402) data sekunder adalah sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepadapengumpul data.

Sumber data primer disini dalam penelitian ini adalah sumber data

yang dikumpulkan langsung dari informan utama yaitu Kepala Sekolah

SMP Negeri 3 Mertoyudan

Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang mendukung

penelitian yaitu guru pendidikan agama Islam dan juga bahan bahan

pustaka dan dokumentasi lapangan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu:

a. Interview/ wawancara

Menurut Esterberg ( 2002) wawacara merupakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikontruksikan makna dalm suatu topik tertentu (Sugiyono, 2014:

317). Sedangkan menurut Dudung Abdurrahaman (2003: 10) wawancara

Page 26: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

12

adalah suatau metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui

interaksi verbal langsung antara pewawacara, dengan responden.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan bertanya, namun dalam

pelaksanaanya, ada dua cara dilakukan, yaitu secara lisan dan

menggunakan tulisan.

Dalam penelitian ini jenis wawacara yang dilakukan menggunakan

pentunjuk umum wawacara. Jenis wawancara ini mengharuskan

pewawancara membuat kerangka dan garis besar meteri yang

dirumuskan dan tidak perlu ditanyakan secara beruntutan. (Moleong,

2009: 187)

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai 3 orang yaitu kepala

sekolah dan 2 guru pendidikan agama Islam.

b. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagianya (Arikunto, 1996:

234).

Metode dokumnetasi ini digunakan untuk memperoleh data yang

berupa peran kepala sekolah, guru PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

c. Metode Obsevasi

Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indra (Arikunto, 1996: 145)

Page 27: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

13

Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulkan data

kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data

yang berkaitan dengan situasi dan kondisi SMP Negeri 3 Mertoyudan.

5. Analisis Data

Analisis adalah proses mencari data menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawanacara, cacatan lapangan, dan bahan bahan

lain, sehingga dapat mudah di pahami dan temuannya dapat diinfomasikan

kepada orang lain. Analis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun ke dalam suatu pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2014: 334).

Menurut Bogdon dan Biklen analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Moleong, 2009:248). Tujuan analisis data untuk menyederhanakan seluruh

data yang terkumpul, menyajikanya dalam suatu susunan yang sistematis,

kemudian mengolah dan menafsirkanya atau memaknai (Imam dan Tobroni,

2003: 134)

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah metode analisis

data kualitatif, yaitu data yang berbetuk uraian kemudian penulis tafsirkan

untuk mendapatkan makna yang terkandung. Dengan menggunakan metode

ini tidaklah dimaksudkan untuk memperoleh penelitian yang baru akan

Page 28: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

14

tetapi hanya mendapatkan kejelasan atau penjelasan suatau pengertian

tertentu dari penelaahan objek penelitian. Metode yang digunakan untuk

membahas sekaligus kerangka pikir pada penelitian adalah sebagai berikut:

a. Reduksi data

Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2014:338)

Dalam reduksi data, penulis mengumpulkan data dari observasi

sesuai wawancara atau informasi lain. Hasil data ataupun informasi yang

di peroleh disusun secara sistematis dan indentifikasi secara sederhana

agar memeperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Menyusun Kategorisasi

Katagorisasi adalah upaya memilih-milih setiap satuan kedalam

bagian bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2009:288). Penulis

kemudian mengklarifiakasi atau mengolah berdasarkan katagori masing

masing menurut fokus masalahnya.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk keabsahan data yang diperoleh, penulis menggunakan cara

ketekunan dan keajegan penggunakan pengamatan serta triangulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu (Moleong, 2009: 330). Dalam pelaksanaannya peneliti

membandingkan data dari informan primer dengan informan lain, sehingga

Page 29: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

15

data benar- benar dapat teruji kebenaranya. Ada dua macam triangulasi yang

digunakan yaitu:

a. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber

yang beberda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2011: 241)

b. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa tehnik pengumpulan

data dengan metode yang sama (Moleong, 2011: 331).

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar suatu penelitia dapat dengan mudah dipahami oleh orang yag

membacanya, maka selaknya dapat sistematika penulisan. Adapun sistematika

penulisan skripsi ini adalah :

BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisikan tentang latar

belakang,rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

telaahpustaka, metodologi penelitian, dana sistematika penulisanskripsi.

BAB II Landasan Teori. Dalam bab ini berisikan tentang hakikat

peranan kepala sekolah, pengertian kepala sekolah, syarat-syarat

kepemimpinan, Kepala sebagai pemimpin, kepala sekolah sebagai administrasi,

kepala sekolah sebagai suversisor, profesionalisme guru, serta peran kepala

sekolah dalammeningkatkan profesionalisme gurupendidikan agama islam.

BAB III Laporan Hasil Penelitian. Dalam bab ini berisiskan tentang

gambaran umum SMP Negeri 3 Mertoyudan meliputi profil SMPNegeri 3 dan

Page 30: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

16

letakgeografis SMP Negeri 3 Mertoyudan, sarana dan prasarana SMP Negeri 3

Mertoyudan, visi dan misi SMP Negeri 3 Mertoyudan, peraturan SMP Negeri 3

Mertoyudan, dan temuan data penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan. Dalam bab ini berisiskan

tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu, peran kepala

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI dan prsoses

pelaksanaannya.

BAB V Penutup. Dalam bab ini berisikan tentang uraian mengenai

kesimpulan dan saran. Sedangkan bagian akhir skripsi berisikan tentang

lampiran-lampiran yang mendukung isi dari skripsi, kemudian daftar pustaka.

Page 31: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Peran Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 845), peran berarti

perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di masyarakat. Sedangkan kepala sekolah berarti seorang tenaga

fungsional guru yang diberi tugas memimpin suatu lembaga pedidikan di mana

terjadi proses belajar mengajar (Wahjosumidjo, 2007: 88). Jadi peran kepala

sekolah yaitu perangkat tingkah laku yang dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di suatu lembaga pendidikan dan diberi tugas untuk memimpin.

Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam

pelaksanaan pelajaran sekolah dari waktu ke waktu. Ia adalah orang yang

bertanggungjawab, baik ke dalam maupun keluar. Ke dalam artinya ia

bertanggungjawab untuk memberdayakan guru, staf, sekolah, tenaga teknisi

dan siswa. Ke luar artinya bertanggungjawab kepada pengguna sekolah dan

secara kedinasan keatasnya (Damin, 2005: 77)

B. Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah satu komponen pedidikan yang paling

berperan dalam meningkatkan kualitas pendidik dan penanggung jawab atas

terselenggaranya pedidikan, aministrasi sekolah, pembinaan tenaga

pedidikan lainnya, pendayaguna serta pemeliharaan sarana dan prasarana

juga sebagai surpervisor pada untuk menjadi kepala sekolah(Mulyasa, 2007:

24).

Page 32: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

18

Menurut Saroni (2006, 47). Kepala sekolah adalah bapak sekaligs

ibu dari semua guru yang bertugas di sekolah tesebut. Hal ini memberikan

konsekwensi logis bahwa seorang kepala sekolah haruslah mempunyai

tingkat kemampuan lebih sehingga dapat mengkontibusi segala kebutuhan

guru-guru yang bersifat psikis dan bahkan bersifat fisik. Sebagaimana yang

diinginkan anak buahnya.

Dalam kaitanya peran kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja

tenaga kepedidikan perlu dipahami bahwa setiap kelapa sekolah

bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi tenaga kependidikan,

dan dia sendiri harus berbuat baik (Mulyasa, 2007: 160).

2. Syarat-Syarat Kepala Sekolah

Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik

sesuai dengan kepemimpinan yang akan dipegangnya. Ia hendaknya

memiliki sifat-sifat jujur, adil dan dapat dipercaya, suka menolong dan

membantu guru dalam menjalankan tugas dan mengatasi kesulitan-

kesulitan, bersifat supel dan ramah, mempunyai sifat tegas dan konsekuen

yang tidak kaku. Seorang kepala sekolah harus berjiwa nasioal dan memiliki

filsafah hidup yang sesuai dengan falsafah dasar negara kita.

Berdasarkan teori di atas, maka syarat seorang kepala sekolah

adalah sebagai beikut:

a. Memiliki ijazah yang sesui dengan ketentuan atau peratuan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah.

b. Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, disekolah yang sejenis

dengan sekolah yag dipimpinnya.

Page 33: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

19

c. Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat

kepribdian yang diperlukan bagi kepentingan kependidikan.

d. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai

bidang-bidang pengetahuan perkerjaan yang diperlukan bagi sekolah

yang dipimpinya.

e. Mempunyai ide inisiatif yag baik untuk kemajuan dan perkembangan

sekolahnya. (Daryanto, 2008:92)

C. Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepemimpinan berasal dari

kata “pimpin” yang berati tuntunan, bimbingan, hasil memimpin.

Kepemimpinan yaitu tindakan atau perbuatan seseorang yang menjadikan

suatu kelompok bergerak ke arah dan tujuan-tujuan tertentu. Seseorang

dikatakan sebagai pemimpin apabila orang itu dapat mempengaruhi pikiran,

perasaan, dan perilaku orang lain baik dalam bentuk individu, maupun

kelompok untuk mencapai tujuan tertentun.

Menurut Soepari dalam Mulyasa (2002: 107) kepemipinan

merupakan kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi

mengajak, mengarahkan, menasehati,membimbing, menyuruh, memerintah

melarang dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan

maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka

mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.

MenurutKoontz O’Donnel dan Weihrich. Kepemimipinan

merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga

Page 34: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

20

mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan

organisasi (Wahjosumidjo, 2007: 103).

Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka

pengelolaan, oleh sebab itu kemampuan memimpin secara efektif

merupakan kunci keberhasilan organisasi. Esensi kepemimpinan adalah

kepengikutan kemauan orang lain untuk mengikuti keinginan pemimpin.

Kepala sekolah sebagai pemimpi harus hampu:

a. Menimbulkan kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya

dari para bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing.

b. Memberikan bimbingan dan mengarahkan para bawahan serta

memberikan dorongan, mamacu dan berdiri di depan demi kemajuan

dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

Apabila seorang kepala sekolah ingin berhasil menggerakkan

bawahan, seorang kepala sekolah harus:

a. menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang bersifat memaksa

atau bertindak keras.

b. Mampu melakukan tindakan yang melahirkan kemauan untuk bekerja

dengan semangat dan percaya diri.

c. Mampu membujuk bawahan sehingga bawahan yakin apa yang

dilakukan adalah benar (Wahjosumidjo, 2007: 5).

Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan yang dimaksud

kepemimipinan kepala sekolah adalah tindakan yang dilakukan oleh

seseorang kepala sekolah dengan maksud untuk mempengaruhi,

Page 35: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

21

menggerakkan, megembangkan lingkungan kerja yang produktif dan

memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya mampu menciptakan proses

pembelajaran peserta didik meningkat.

2. Tipe-tipe Kepemimipinan Kepala Sekolah

Tipe kepemimpinan akan identik dengan gaya kepemimipinan

seseorang melaksanakan suatu kepemimpinan. Berbagia tipe kepemimpinan

banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari termasuk di sekolah.

Pemimpin pendidikan khususya sekolah atau madrasah formal adalah orang

yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintah maupun yayasan, atau

melalui pemilihan. Adapun tipe- tipe kepemimpinan pada umumnya sebagai

berikut:

a. Kepemimpinan Otokratis

Seorang pemimpin yang tergolong otokratis memiliki serangkaian

karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif.

Dengan kata lain kepemimpinan otokratis adalah seoarang pemimipin

yang memiliki sifat egois (Mulyadi, 2010: 45).

b. Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan ini lebih diidentikkan degan kepemimpinan yang

kebapakan. Kepemimpinan ini seperti menggunakan pengaruh yang

bersifat kebapakan dalam menggerakkan bawahannya dalam mencapai

tujuan.

c. Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor tepenting

dalam sebuah organisasi. Dalam kependidikan ini setiap individu,

Page 36: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

22

sebagai dihargai atau dihormati eksistensinya dan perannya dalam

memajukan dan mengembangkan organisasi. Oleh karena itu perilaku

dalam gaya kepemimpinan yang dominan pada tipe kepemimpinan ini

adalah perilaku perlindungan dan penyelamatan, perilaku memajukan

dan mengembangkan organisasi serta perilaku eksekutif (Purwanto,

2014: 51-52).

d. Kepemimpinan pribadi.

Dalam sistem ini kepemimpinan adalah segala sesuatu tindakan

yang dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi dan dilakukan secara

lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimipin yang

bersangkutan dengan pegawainya.

e. Kepemimpinan non pribadi

Dalam kepemimpinan ini segala sesuatu kebijakan dilaksakan

bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah

juga pengawasan (Asmani, 2009: 100).

f. Kepeimimpinan Laissez-Faire

Dalam tipe ini sebenarnya pemimipin tidak memberkan

pemimpinan. Tipe ini diartikan sebagai memberikan orang-orang berbuat

sehendaknya. Dan pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak

memiliki keterampilan tidak mempunyai wibawa, tidak memilki

keterampilan teknis, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu

melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja

yang kooperatif (Siagian, 2003: 38).

Page 37: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

23

3. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimipin

Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus

memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah

dengan bijak dan terarah serta mengarahkan kepada pencapaian tujuan yang

maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolahnya

yang tertentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan anak didik sehingga

bisa mengembangkan dan menyimpan masa depan yang cerah. Dan berikut

ini peran

a. Sebagai pelaksana (executive)

Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak

sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha mejalankan atau

memenuhi kehendak dan kebutuhan kelompoknya juga program yang

telah di tetapkan bersama.

b. Sebagai perencana (planner)

Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun

perencaan, sehingga segala sesuatu yang diperbuatanya dan tindakannya

di perhitungkan dan bertujuan.

c. Sebagai seorang ahli (expert)

Seorang pemimpin haruslah mempunyai keahlian, terutama

keahlian yang berhubungan dengan tugas jabatan kepemimpinan yang

dipeganganya.

Page 38: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

24

d. Mewakili kelompok dalam tindakan keluar (external gruop

representative)

Pemimpin harus menyadari bahwa baik buruknya tindakannya di

luar kelompoknya mencerminkan baik buruknya kelompok yang

dipimpinnya.

e. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kekolompok (controller of

internal relentionship)

Seorang pemimpin harus menjaga jangan sampai terjadi

perselisihan dan berusaha membngun hubungan yang harmonis dan

menimbulkan semangat berkerja kelompoknya.

f. Bertidak sebagai pemberi gajaran atau pujian dan hukuman (purvoyer of

reward and punishment)

Pemimpi harus dapat membesarkan hari anggotanya yang giat

berkerja dan banyak sumbangannya terhadap kelompoknya dan berani

pula menghukum anggota yang berbuat merugikan kelompoknya.

g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mendiator)

Pemimpin harus dapat bertindak tegas, tidak pilih kasih atau

mementingkan golongan dalam menyelesaikan perselisihan (Purwanto,

2014: 65-66).

Dari semua peran tersebut sangat berguna bagi kepala sekolah

dalam menjalankan perannya. Karena kepala sekolah merupakan seorang

panutan bagi guru, jadi ia haruslah dapat menjadi contoh yang baik.

Seorang kepala sekolah juga harus dapat memberikan bimbingan dan

arahan serta pelindungan kepada guru.

Page 39: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

25

D. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

1. Pengertian kepala sekolah sebagai supervisor

Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir, dan

membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru baik secara pribadi

mapun kelompok agar lebih memahami dan lebih efektif dalam

mewujudkan seluruh fungsi pengajaran (Subari, 2008: 5).

Kepala sekolah sebagai seorang supervisor hendaknya selalu

memberikan bimbingan dan pengarahan untuk meningkatkan kemampuan

guru baik dari segi mengajar guru maupun menjalankan tugas-tugas

sekolah. Kepala sekolah hendak pandai meneliti, mencari dan menentukan

syarat-syarat mana sajakah yang sangat diperlukan bagi peningkatan

kemampuan guru sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah semaksimal

mungkin dapat tercapai. Ia harus dapat meneliti dan menentukan syarat-

syarat mana yang telah ada, yang belum ada atau kurang mencukupi yang

perlu diusahakan dan dipenuhi.

Peran kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam

kemampuan menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan

serta memanfaatkan hasilnya. Dalam pelaksanaanya kepala sekolah sebagai

supervisor harus memperhatikan prinsip-prinsip : hubungan konsultatif

kolegial dan bukan hirarkis, dilakasanakan secara demokratis, berpusat pada

tenaga kependidikan, dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga

kependidikan, dan merupakan bantuan profesional ( Mulyasa, 2007: 113).

Page 40: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

26

2. Tugas Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Tugas kepala sekolah sebagai supervisor dalam pembinaan

kurikulum memerlukan beberapa lamgkah yang perlu dikerjakan yaitu:

a. Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat

b. Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan pelajaran

yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan

masyarakat.

c. Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk di obsevasi pada saat

guru mengajar dan selanjutnya didiskusikan dengan guru.

d. Pada awal pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai

dengan kurikulum yang berlaku.

e. Menyelenggarakan rapat utuk membahas kurikulum pelaksanaannnya di

sekolah

f. Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilian bersama terhadap

program sekolah (Purwanto, 2012: 88-89)

3. Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kegiatan atau usaha-usaha yag dapat dilakukan oleh kepala sekolah

sesuai dengan fungsinya sebagai supervisor antara lain adalah:

a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah dalam

menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.

b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah

termasuk media instruksional yang dipelukan bagi kelancaran dan

keberhasilan proses belajar-mengajar.

Page 41: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

27

c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan mengunakan

metode-metode mengajaran yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum

yag sedag berlaku

d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan

pegawai sekolah lainnya.

e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai

sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,

menyediakan perpustakaan sekolah, dan mengirim mereka untuk

mengikuti penataran-perantaran, seminar sesuai dengan bidangnya

masing-masing.

4. Teknik teknik supervisi

Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan

agar apa yang diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan, secara garis

besar cara atau teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu teknik

perseorangan dan teknik kelompok:

a. Teknik perseorangan

1) Mengadakan kunjungan kelas

2) Mengadakan kunjungan observasi

3) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa

dan atau mengawasi problem yang dialami siswa.

4) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yag berhubungan dengan

pelaksanaan kurikulum sekolah

b. Teknik kelompok

1) Mengadakan pertemuan atau rapat

Page 42: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

28

2) Mengadakan diskusi kelompok.

3) Mengadakan penataran-penataran (Purwanto, 2012: 120-122)

E. Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Pengertian kepala Sekolah sebagai Administrator.

Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari atas

kata ad da ministrate. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to

dalam bahasa inggris, yang artinya “ke” atau “kepada”. Dan ministraresama

artinya dengan kata to serve atau to conduct yag artinya “melayani”,

“membantu”, atau “mengarahkan”.

Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”,

“memelihara” dan mengarahkan. Administrasi dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan atau usaha untuk membatu, melayani, mengarahkan, atau mengatur

semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujua.

Jadi, kepala sekolah sebagai admnistrator pedidikan bertanggung

jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pedidikan dan pengajaran

disekolahnya. Oleh karena itu untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan

baik, kepada sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan mampu

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkeanaan dengan fungsinya sebagai

administrator pendidik.

2. Fungsi kepala sekolah sebagai admiistrator sebagai berikut :

a. Membuat perencaanaan

Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap

organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan baik perseorangan

Page 43: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

29

maupun kelompok. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan

mengalami kesulitan dan bahkan mungkin juga kegagalan.

b. Menyusun organisasi sekolah

Organisasi merupakan tempat kegiatan-kegiatan administrasi itu

dilaksanakan. Dan dipandang sebagai proses, maka organisasi merupakan

kegiatan-kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan-hubungan

kerja antarpersonal.

c. Bertindak sebagai koodinator dan pengarahan

Adanya koodinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan

dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak

sehat antarbagian atau personal sekolah, dan atau kesimpangsiuran dalam

tindakan.

d. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian

Kegiatan pengelolaan kepegawaian ialah masalah kesejahteraan

personel. Yang dimaksud dengan kesejahteraan personel bukan sekedar

kesejahteraan yang berupa materi atau uang, tetapi juga kesejahteraan

yang bersifat rohani dan jasmani, yang dapat mendorong para personel

sekolah berkerja lebih giat dan bergairah (Purwanto, 2012: 106-112).

F. Profesioalisme Guru

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan

sebagai suatu jalan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan

dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang itensif.

Jadi profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian

Page 44: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

30

tertetun. Artinya satu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat

dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui

pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesional adalah pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

kehidupan yang memerlukan keahlia, kemahiran atau kecakapan yang

memenuhi standar (Kunandar, 2007: 45).

Guru adalah orang yang memberi ilmu pegetahuan kepada anak didik.

Guru dalam padangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidik

ditempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa

juga di masjid di surau/mushola, di rumah, dan sebagainya (Djamarah, 2005:

31).

1. Indikator Guru Profesional

Ada 7 indikatr untuk menjadi guru Profesional

a. Memiliki Ketrampilan mengajar yang baik

Guru yang mempunyai kompetensi pedagogik tinggi adalah guru yang

senantiasa mempunyai ketrampilan mengajar yang sangat baik, yaitu

dengan berbagai cara dalam memilih model, strategi dan metode

pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik Kompetensi Dasar

dan karakteristik peserta didiknya.

b. Memiliki Wawasan yang luas

Seorang Guru hendaknya secara terus menerus mengembangkan dirinya

dengan meningkatkan penguasaan pengetahuan secara terus menerus

sehingga pengetahuan yang dimilikinya senantiasa berkembang

mengikuti perkembangan jaman. Menguasai KurikulumKurikulum dapat

Page 45: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

31

berubah sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan dan masukan para

pakar. Saat ini di semua satuan tingkat pendidikan menerapkan

KBK/KTSP,

c. Menguasai media pembelajaran

Guru profesional harus mampu menguasai media pembelajaran,

Pengembangan alat/media pembeljaran dapat berbasis kompetensi lokal

maupun modern dan berbasi ICT. Saat ini Dinas Pendidikan Kota /

Kabupaten telah mewajibkan guru tersertifikasi memiliki laptop guna

meningkatkan kuaitas pembelajaran.

d. Penguasaan teknologi

Penguasaan teknologi mutlak diperlukan oleh guru. Guru hendaknya

menguasai materi dan sekaligus metode penelitiannya sesuai dengan

kedalaman materi yang diajarkan. jaringan dengan Perguruan Tinggi,

Lembaga Penelitian dan Instansi yang terkait lainnya.

e. Memiliki kepribadian yang baik

Jika seorang pendidik mempunyai karakter seperti diatas, akan disenangi

oleh peserta didik, dengan sendirinya akan disenangi ilmu yang

diajarkannya juga. Banyak siswa yang membenci suatu ilmu atau materi

pembelajaran karena watak gurunya yang keras, kasar dan cara mengajar

guru yang sulit. Nah dan disisi lain pula siswa menyukai dan terarik

untuk mempelajari suatu ilmu atau mata pelajaran, karena cara perlakuan

yang baik, kelembutan, keteladanannya yang indah dari gurunya.

Page 46: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

32

f. Menjadi teladan yang baik

Guru hendaknya menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya. Untuk

memperoleh jawaban tentang ciri-ciri ideal seorang guru yang dapat

dijadikan teladan oleh peserta didik, peling tidak harus melakukan

pendekatan terhadap peserta didiknya (http://www.san-

ha.com/2011/12/7-indikator-guru-profesional.htmL, 2017)

2. Fungsi dan Peran Guru

Sebagai pembimbing, guru perlu memliki kemampuan untuk dapat

membimbing siswa, memberi dorongan psikologi agar siswa dapat

mengesampingkan faktor-faktor internal dan eksternal yang akan

mengganggu proses pembelajaran.

Dan guru perlu juga memberikan sebanyak mungkin kesempatan

pada siswa untuk dapat menerapkan teori dalam praktik sehingga siswa

memperoleh pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu

untuk menjadi guru yang profesioal, maka seorang guru harus mengerti dan

memahami fungsi dan perannnya (Suparlan, 2006: 40). Berikut ini adalah

fungsi dan perannya:

a. Pendidik

Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan

materi pelajaran yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang pendidik,

ilmu adalah syarat utama. Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti

informasi, dan responsif terhadap masalah kekinian sangat menunjang

kualitas ilmu guru

Page 47: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

33

b. Pemimpin

Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa

menguasai, mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya

tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru

harus terbuka, demokratis, dan menghindari cara-cara kekerasan.

c. Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk

menemukan dan mengembangkan bakatnya secar pesat. Menemukan

bakat anak didik bukan persoalan mudah, ia membutuhkan

eksperimentasi maksimal, latihan terus menerus, dan evaluasi rutin.

d. Motivator

Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu

membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik

bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya.

e. Administrator

Tugas administrator yaitu dalam mengajar, guru harus mengabsen

terlebih dahulu, mengisi jurnal kelas dengan lengkap, mulai dari nama,

materi yang disampaikan, kondisi siswa, dan tanda tangan. Pada waktu

ujian, ia harus membuat soal ujian, mengawasi, mengoreksi,

memberinilai rapor kepada wali kelas.

f. Evaluator

Dalam mengevaluasi, guru bisa memakai banyak cara, dengan

merenungkan sendiri proses pembelajaran yang diterapkan, meneliti

kelemahan dan kelebihan, atau dengan cara yang lebih objektif, meminta

Page 48: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

34

pendapat orang lain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan murid-

muridnya. Khusus para murid, guru bisa menggunakan metode lisan,

namun lebih objektif kalau menggunakan tulisan dengan menggukana

quasioner berupa pertanyaan-pertanyaan kritis dalam lembar khusus yang

berisi masukan bebas dengan tanpa identitas nama muridnya, sehingga

mereka tidak terbebai dengan apa yang akan ditulisnya (Ma’mur, 2010:

39-54).

Sedang menurut Chabib Thoha profesionalisme guru Pendidikan

Agama Islam itu dilihat dari pengertian dan fungsinya atau guru dalam

pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut :

1) Murobbi

Guru sebagai murrobi harus memiliki sikap bertanggungjawab dan

kasih sayang terhadap peserta didik.

2) Mu’allim

Guru sebagai m’allim harus menguasai ilmu teoritik, memiliki

kreatifitas, komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap

hidup yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah didalam

kehidupan sehari-hari

3) Ta’dib

Sebagai seorang guru harus mampu mensinergiskan antara ilmu dan

amalya sekaligus. Karena hilangya dimensi amal akan menghapus

citra dan esensi pedidikan Islam ( Chabib Thoha, 1996: 11-12)

3. Syarat-syarat Profesionalisme Guru

Suatu pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yakni:

Page 49: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

35

a. Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu

pengetahuan yang mendalam.

b. Menekankan pada suatu bidang tertentu sesuai dengan bidang profesiya

c. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.

d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yag

dilaksanakannya.

e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan

(Kunandar, 2007: 47).

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru

Pada hakekatnya kemampuan seorang guru dalammelaksanakan

tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar tidaklepas dari beberapa

unsur yang akan mempengaruhi tugasnya seorangguru, baik itu unsur yang

datang dari dalam dirinya (faktor internal)maupun unsur yang datang dari

luar (faktor eksternal).

a. Faktor Internal.

1) Latar belakang pendidikan guru

2) Kepribadian guru

3) Pengetahuan guru dalam mengajar

4) Keadaan kesehatan guru

5) Keadaan kesejahteraan guru

b. Faktor Ekternal

1) Sarana dan prasarana pendidikan

2) Kedisiplinan kerja di sekolah

3) Pengawasan kepala sekolah

Page 50: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

36

Jadi, keberhasilan guru dalam melaksankan tugas profesionalnya

tidak lepas dari faktor internal dan eksternal.

5. Kompetesi Guru

Kompetensi guru merupakan kewajiban-kewajiban secara

bertanggung jawab dan kemampuan dan kewenangan guru dalam

melakasanakan profesi keguruan, menurut Mulyasa (dalam Asdiqoh, 2013:

24).

Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial. Menjelaskan sedikitnya terdapat dua kategori kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu : kompetensi kepribadian adalah

kemampuan yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi

teladan bagi peserta didik, dan berakhlaq mulia (Mulyasa, 2008: 117).

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,

sesama pendidi, tenaga kependidikan orang tua/wali peserta didik dan

masyarakat sekitar (Mulyasa, 2008: 173).

Kedua kompetensi tersebut haruslah dijalankan secara bersama-

sama kerena untuk dapat memiliki kompetesi sosial yang baik harus

mempunyai kompetesi kepribadian yang baik pula. Dan kompetensi

kepribadian dan kompentensi sosial yang guru memiliki merupakan modal

besar bagi guru dalam menjalakan tugas keguruannya secara profesional.

Menurut Asamani (dalam Asdiqoh, 2013: 29) bahwa pengertian

kompetensi profesional adalah pengusaan materi pembelajaran secara luas

Page 51: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

37

dan mendalam mencakup penguasaan materi kurikulum pelajaran di sekolah

dan subtansi keilmuan secara fisolofis.

Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru,

secara umum dapat diidentifikasi dan disarikan tentang indikator profesioal

guru sebagai berikut:

a. Guru dituntut menguasai bahan ajar.

b. Guru mampu mengelola program belajar mengajar.

c. Guru mampu mengelola kelas.

d. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran.

e. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan.

f. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar.

g. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan

pengajaran.

h. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan.

i. Guru mengenal dan mampu ikut penyelenggaraan administrasi sekolah.

j. Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu

menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan

pengajaran (Kunandar, 2007: 55-56).

Guru Pendidik Agama Islam yang profesional harus memiliki

kompetensi-kompetensi sebagi berikut

a. Penguasaan materi al Islam yang komprehensif serta wawasan dan bahan

pertanyaan, terutama pada bidang-bidang yang menjadi tugasnya.

Page 52: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

38

b. Penguasaan strategi (mencakup pendekatan, metode dan teknik)

pendidikan Islam, termasuk kemampuan evaluasinya.

c. Penguasaan ilmu dan wawasan pendidikan.

d. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan

pada umumnya guna keperluan pengembangan pendidikan Islam.

e. Memiliki kepekaan informasi secara langsung dan tidak langsung yang

mendukung kepentingan tugasnya (Munardji, 2004: 66).

Pendidik akan berhasil menjalankan tugasnya apabila mempunyai

kompetensi personal-religius, sosial-religius, dan profesional-religius. Kata

religius selalu dikaitkan dengan tiap-tiap kompetensi, karena menunjukkan

adanya komitmen pendidik dengan ajaran Islam sebagai kriteria utama,

sehingga segala masalah pendidikan dihadapi, dipertimbangkan, dan

dipecahkan, serta ditempatkan dalam perspektif Islam.

Tiga kompetensi yang harus dimiliki guru dalam pendidikan Islam

adalah:

a. Kompetensi personal-religius, yaitu memiliki kepribadian berdasarkan

islam. Di dalam dirinya melekat nilai-nilai yang dapat diinternalisasikan

kepada peserta didik, seperti jujur, adil, suka musyawarah, disiplin, dan

lain-lain.

b. Kompetensi sosial-religius, yaitu memiliki kepedulian terhadap

persoalan-persoalan sosial yang selaras dengan ajaran Islam. Sikap

gotong-royong, suka menolong, egalitarian, toleransi, dan sebagainya

merupakan sikap yang harus dimiliki pendidik yang dapat diwujudkan

dalam proses pendidikan.

Page 53: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

39

c. Kompetensi profesional-religius, yaitu memiliki kemampuan

menjalankan tugasnya secara profesional, yang di dasarkan atas ajaran

Islam Kompetensi pendidik yang tidak kalah pentingnya adalah

memberikan uswah hasanah dan meningkatkan kualitas dan

profesionalitasnya yang mengacu pada masa depan (Mujib, 2006: 97).

6. Sasaran Sikap Profesional

a. Sikap terhadap peraturan perundang-undangan

Guru memiliki kode etik sebagai ketentuan dasar yang harus

dijadikan pedoman dalam melaksakan tugas perofesionalnya. Kode etik

tersebut. Kode etik tersebut mengatur tentang apa yang harus dilakukan

dan yang tidak boleh dilakukan guru dalam menjalakan tugas

profesionalnya.

b. Sikap terhadap organisasi profesi

Sikap ini diperlukan sebagai wadah untuk meningkatan

profesionalisme guru. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya: dengan melakukan penataran, pendidikan lanjut,

pendidikandalam jabatan, studi perbandingan dan berbagai kegiatan

akademik lainnya.

c. Sikap terhadap teman sejawat

Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama

guru di lingkungan kerjanya serta dapat menciptakan semangat

kekeluargaan dan kekeluaragaan dan kesetiakawanan sosial di dalam di

luar lingkungan kerja.

d. Sikap terhadap anak didik

Page 54: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

40

Guru dalam mendidik tidak hanya mengutamakan pengetahuan

atau perkembangan intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan

perkembangan seluruh pribadi peserta didik baik jasmani, rohani, sosial,

maupun yang lainnya yang sesuai dengan hakikat pendidikan.

e. Sikap terhadap pekerjaan

Jabatan guru merupakan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan

jabatan lain. Oleh karena itu, seorang guru haruslah memahami betul

jabatannya. Guru harus bisa mencintai profesinya dengan penuh hati

(Soetjipto, 1999: 46-53).

G. Peran kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI.

Tenaga kependidikan merupakan salah satu kunci utama berhasil atau

tidaknya gerakkan pendidikan dalam rangka memenuhi standar mutu, baik

standar produk dan pelayanan maupun standar customer pendidikan pada

umumnya.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam meningkatkan profesionalisme

guru pendidikan agama Islam, harus dilakukan secara sistematis, dalam arti

direncanakan secara matang. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas

memberikan pengawasan, bantuan, bimbingan dan lainnya. Pada masalah

yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan pendidikan pengajaran

yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan dan pengajaran

untuk dapat menciptakan situasi proses belajar mengajar yang menyenangkan.

Dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam,

kepala sekolah dituntut untuk memiliki peran yang bisa memudahkan kepala

sekolah tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, dalam usaha

Page 55: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

41

untuk meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam yang

harus digunakan oleh kepala sekolah yaitu:

1) Mengikutkan guru dalam Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Guru

(PPTG) dan tenaga kependidikan pada umumnya.

2) Memotivasi guru

Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap pencapaian

tujuan dengan melalui orang lain atau karyawan, mereka diharapkan

mempunyai kemampuan untuk memotivasi para karyawan.dengan

memahami apa yang menjadi kebutuhan mereka dan berusaha untuk

menyiapkan alat-alat pemenuhan kebutuhan para karyawan maka seorang

yang berkualitas dan menghasilkan lulusan yang berprestasi.

3) Penataran dan lokakarya

Pelaksanakan penataran dan lokakarya untuk meningkatkan

kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dapat

dilakukan oleh sekelompok guru yang mempunyai maksud sama.

Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengundang seorang atau

beberapa orang pakar sebagai narasumber (Swasto, 1996: 68 – 71).

4) Supervisi

Supervisi dilakukan dengan tujuan memberikan layanan dan

bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada

gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja

memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk pengembangan potensi

kualitas guru (Purwanto, 2010: 76)

5) Menumbuhkan kreativitas guru

Page 56: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

42

Para guru dipandang sebagai orang yang paling mengetahui kondisi

belajar, juga permasalahan belajar yang dihadapi oleh para peserta didiknya.

Karena hampir setiap hari mereka berhadapan dengan peserta didik mereka

(Notoatmodjo, 1998: 115)

Kepala sekolah sangat berperan dalam peningkatan profesionalisme

guru. Selain usaha dari kepala sekolah dalam peranya untuk meningkatkan

profesionalisme. Guru pendidikan Agama Islam juga harus menambah

wawasannya sendiri dengan mengikuti kegiatan kegiatan yang dapat

mendukung dalam pembelajaran. Dengan saling kerjasama tersebut akan

menimbulkan sekolah yang maju.

Page 57: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

43

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Letak Geografis SMP Negeri 3 Mertoyudan

SMP Negeri 3 Mertoyudan berada di kelurahan Donorojo,

Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Lebih rincinya lokasi SMP

Negeri 3 Metoyudan di sebelah utara dan timur berbatasan dengan Dusun

Citran, desa Donorejo, Kec Mertoyudan, Kab Magelang, di sebelah barat dan

selatan berbatasan dengan Dusun Gadungan, Kec Mertoyudan, Kabupaten

Magelang.

SMP Negeri 3 Mertoyudan dengan luas tanah 1200 𝑚2. Ditinjau

dari letak geografisnya SMP Negeri 3 Mertoyudan sangat strategis karea

berada dijalur kabupaten dan berada dipinggir jalan raya, yang mudah

diakses, dapat dilihat dan diketahui keberadaanya oleh masyarakat umum.

Lokasi dan letak sangat mempengaruhi perkembangan dan

perubahan kemajuan suatu sekolah. Bila lingkungan sekolah dan masyarakat

mendukung maka perkembangan akan mengalami kemajuan pesat.

B. Profil SMP Negeri 3 Mertoyudan

Tabel 3.1

1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah :

SMP NEGERI 3

MERTOYUDAN

2 NPSN : 20307597

3 Jenjang Pendidikan : SMP

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Jl. Letnan Tukiyat Km. 04

RT / RW : 14 / 3

Page 58: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

44

Kode Pos : 56172

Kelurahan : Donorojo

Kecamatan : Kec. Mertoyudan

Kabupaten/Kota : Kab. Magelang

Provinsi : Prop. Jawa Tengah

Negara :

6 Posisi Geografis : -7,5664 Lintang

110,2016 Bujur

2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : 0363/0/1991

8 Tanggal SK Pendirian : 1991-06-20

9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

10 SK Izin Operasional : -

11 Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01

12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada

13 Nomor Rekening : 2-108-01898-1

14 Nama Bank : BANK JATENG

15 Cabang KCP/Unit :

BANK JATENG KANCA

BOROBUDUR

16 Rekening Atas Nama :

SEKOLAH SMP NEGERI 3

MERTOYUDAN

17 MBS : Ya

18 Luas Tanah Milik (m2) : 12000

19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0

20 Nama Wajib Pajak :

SMP NEGERI 3

MERTOYUDAN

21 Nomor Telepon : 0293-788551

22 Nomor Fax : -

23 Email : [email protected]

24 Website : -

4. Data Periodik

Page 59: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

45

25 Waktu Penyelenggaraan : Pagi

26 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima

27 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

28 Sumber Listrik : PLN

29 Daya Listrik (watt) : 5500

30 Akses Internet : 3 (Tri)

31 Akses Internet Alternatif : -

5. Data Lainnya

32 Kepala Sekolah : Ismundari

33 Operator Pendataan : Mashuri

34 Akreditasi : A

35 Kurikulum : KTSP

C. Sarana dan Prasarana

a. Tanah

1) Luas tanah : 1200 (m2)

b. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar

Tabel 3.2

Sarana Pendukung Belajar/Mengajar

No Jenis Ruang Jumlah

Kondisi (Unit)

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat

1. Ruang Kelas 18

2. Ruang kepala

sekolah

1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Tata Usaha 1

5. Ruang

perpustakaan 1

Page 60: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

46

6. Ruang UKS 1

7. Ruang BK 1

8. Ruang

laboraturium

Komputer

1

9. Ruang

Laboratorium

Biologi

1

10 Ruang

Laboratorium

Fisika

1

11. Ruang

Laboratorium

Bahasa

1

12. Ruang Kesenian 1

13. Toilet Guru 4

14. Toilet Siswa 10

15. Masjid 1

D. . Visi dan Misi

Visi

“Terwujudnya lulusan yang taqwa, tangguh dan berbudi pekerti luhur.”

Misi

1. Mewujudkan lulusan yang cerdas, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa.

2. Mewujudkan KTSP sesuai dengan kebutuhan.

3. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

4. Mewujudkan sarana dan prasarana pedidikan yang relevan, memadai dan

mutakhir.

5. Mewujudkan tenaga pendidikan dan kependidikan yang profesional.

Page 61: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

47

6. Mewujudkan pengelolaan administrasi yang tertib, bersih, rapi, transparan

dan akuntabel.

7. Mewujudkan standar penilian pedidikan yang objektif, jujur dan adil.

8. Mewujudkan penggalangan dana dan pengelolaan pembiayaan pendidikan

yang memadai, transparan dan akuntabel.

9. Mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman

E. Tata Tertib SMP Negeri 3 Mertoyudan

Keadaan kepribadian siswa SMP Negeri 3 Mertoyudan pada

umunya sudah baik. beberapa siswa masih sering melanggar peraturan

sekolah, diantaranya : bolos sekolah, meninggalkan jam pelajaran, tidak

mengikuti upacara bendera dan terlambat datang ke sekolah. Untuk

meminimalisir, sekolah memberikan arahan, pedekatan dan bimbingan

kepada siswanya agar tidak melanggar hukum.

Upaya untuk membentuk pribadi siswa yang mempunyai akhlaq

baik, dalam penampilan pebuatan, pergaulan dan menjaga ketertiban siswa

maka SMP Negeri 3 Mertoyudan membuat peraturan tata tertib, yaitu:

1. Tata Tertib

a. Ketentuan Kegiatan Belajar Mengajar

1) Waktu KBM dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13. 30

WIB.

2) Peserta didik wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin

sesuai jadwal yang ditentukan.

3) Peserta didik tidak diperkenankan berada di luar kelas saat KBM.

Page 62: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

48

4) Peserta didik tidak diperkenakan melakukan ativitas yang tidak

berkaitan dengan pelajaran.

5) Perseta didik wajib membawa buku pelajaran pada jam pelajaran

yang bersangkutan.

b. Kerajinan/Kedisiplinan

1) Peserta didik hadir sebelum pukul 07.00 WIB.

2) Peserta didik yang terlambat datang ke sekolah dicatat oleh guru BK,

Guru Piket.

3) Mengikuti sholat Dhuhur berjamaah.

4) Peserta didik tidak diperkenankan meninggalkan pelajaran tertentu

tanpa ijin.

5) Apabila peserta didik meninggalkan sekolah sebelum waktunya

tanpa ijin dari sekolah, maka dinggap membolos.

6) Siswa harus melaksanakan tugas yang diberikan guru atau sekolah.

c. Kerapian

1) Pakaian seragam ditentukan oleh sekolah.

2) Peserta didik berpakaian rapi, bersih dan sopan.

3) Bagi peserta didik rabut tidak boleh berrambut gondrong, potongan

tidak rapi, kuku pajang, dicat, dan anggota badan ditato.

d. Perhiasan

1) Bagi peserta didik putra tidak diperkenankan memakai perhiasan

(gelang, kalung atau anting).

2) Bagi peserta putri tidak diperkenankan memakai perhiasan yang

berlebihan.

Page 63: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

49

3) Bagi peserta didik tidak diperkenankan mamaki make upyang

berlebihan.

e. Kebersihan

1) Peserta didik diwajibkan menjaga kebesihan lingkungan sekolah

2) Peserta didik tidak diperkenakan mencoret-coret tembok dan sarana

dan prasarana sekolah dan lain-lain.

f. Pelanggaran

1) Peserta didik membawa barang-barang tanpa rekomendasi dari guru

terkait, misalnya : kartu remi, kaset CD dan VCD porno, HP, dan

buku buku yang tidak berkaitan dengan pelajaran.

2) Peserta didik mengendarai kendaraan bermotor roda 2 atau lebih.

3) Peserta didik membawa, menyimpan, mempergunakan, meminum,

dan menghisap, misalnya rokok, minuman beralkohol, obat-obatan

terlarang, dan benda benda tajam yang tidak berkaitan dengan KBM.

4) Peserta didik melakukan perjudian, dan mencuri.

5) Peserta didik berkelahi di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

6) Berbuat keonaran atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan

citra jelek sekolah.

7) Peserta didik melakukan perbuatan yang melanggar norma agama,

etika, dan susila.

Page 64: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

50

F. Temuan Data Penelitian

1. Profil Responden

a. Ismundari (IS)

IS merupakan kepala sekolah SMP Negeri 3 Mertoyudan.

Lahir di Jakarta pada tanggal 18 Januari 1967. Beliau lulusan dari

Universitas Sebelas Maret (UNS) 1990. Beliau sudah menjadi kepala

sekolah sudah 6 tahun, dan baru 2 tahun menjadi Kepala Sekolah di

SMP Negeri 3 Mertoyudan. Menurut IS menjadi Kepala Sekolah

merupakan amanat yang sangat besar ditanggungnya. Baik yang

berupa tanggung jawab yang besar, kebijakan-kebijakan yang strategis

ditanganya. Berkaitan dengan sistem yang ada di dalam maupun di

luar sekolah.

Kebijakan kepala sekolah yang menjadi acuan dalam

menjalankan pedidikan yang baik. SMP Negeri 3 Mertoyudan

merupakan sekolah yang di bawah naungan Dinas Pendidikan.

b. Bahrudin (BD)

BD adalah seorang guru PAI. Belau lahir di Magelang pada

tanggal 7 Juli 1959. Selain menjadi guru PAI, BD juga mendapat

tugas di kesiswaan. BD berpendapat sebagai guru PAI dan tugasya

dalam kesiswaan itu sangat berikatan dalam tingkah laku anak agar

sesuai dengan syariat agama Islam.

c. Munifah Ahmad (MA)

MA adalah seorag guru PAI. Beliau lahir di Kulon Progo

pada tanggal 12 April 1990. Beliau lulusan dari Universitas Islam

Page 65: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

51

Negeri Sunan Kalijaga. Selain menjadi guru PAI beliau juga

memegang amanat sebagai petugas perpustakaan. Menurut beliau

bahwa kunci sukses pada murid adalah dengan rajin membaca buku,

supaya kita akan lebih dekat dengan dunia.

2. Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di SMP Negeri 3

Mertoyudan oleh penelitian. Ditemukan peran kepala sekolah dalam

meningkatkan profesioanalisme guru PAI. Dan ditemukan juga upaya

guru PAI untuk meningkatkan profesioanalismenya dalam proses beljar

mengajar. Yang diungkapkan oleh beberapa respoden sebagai berikut:

a. Kepala sekolah

1) Apa yang dilakukan kepala sekolah terkait dengan tugas dan

fungsinya sebagai pemimpin dalam rangka meningkatkan

profesionlisme guru PAI?

“Menurut kepala sekolah (IS) untuk meningkatkan profesioalisme

guru PAI dengan mengikutkan guru tersebut MGMP, seminar, IHT,

dan lainya. Dengan tujuan supaya menambah pengalaman dan

pengetahuan guru tersebut dalam proses pembelajaran”.

2) Faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan peningkatan

profesioalisme guru PAI?

“Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peningkatan

pofesioanlaisme guru PAI. Dari faktor akademis guru tersebut,

pengalaman mengajar, menyukai profesinya, dan mempunyai

kepriadian yang baik. dan SMP ini alhamdulillah sudah baik itu

khususya guru PAI sendiri”.

3) Apa tujuan yang ingin dilakukan dalam pelaksaaan peningkatan

profesionalisme guru PAI?

Page 66: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

52

“Tujuan yang diinginkan menurut (IS) supaya guru PAI bisa

menciptakan atau membuat anak menjadi berkhlaq baik dan bisa

diterima di masyarakat”.

4) Terkait dengan pembelajaran PAI apakah selalu mempunyai RRP

untuk pembelajaranya?

“Iya menurut (IS) beliau selalu meminta guru PAI untuk menyerahkan

RPP kepadanya. Dan selalu mengecek dari RPP tersebut supaya

dalam pemebelajaranya lebih baik dan lebh meningkatkan hasil”.

5) Apakah anda selalu mengarahkan dan memberi saran untuk mencari

model dan metode pembelajaran yang baik untuk guru PAI dalam

proses pembelajaan?

“Iya. Bagi (IS) dengan mengunakan metode dan model pembelajaran

yang baik juga bisa meningkatkan hasil dari pembelajaran PAI.

Biasanya dengan mengikutkan pelatian, seminar, studi bading

keguruan supaya dalam memilih motode dan model pembelajara yang

baik”.

6) Apakah anda selalu mengawasi, mengotrol dan mengoreksi pekerjaan

yang dilakukan oleh guru PAI?

“Iya, saya (IS) dengan mengobservasi, survisi memantau dan intervieu

dengan guru PAI tersebut. Supaya tgas yang sedang dikerjakan lebih

baik dan tertata dengan baik”.

7) Bagaimana cara menumbuhkan semangat kerja , tanggung jawab, dan

membangun ide-ide kreatif untuk memajukan sekolah ini dan

khususnya guru PAI ?

“Kata (IS), beliau memfasilitasi, memberi inovasi, mendata,

mengevaluasi kegiatan keagamaan dan untuk membangun ide-ide

kreatif dan melihat dari sekolah lain lalu mengadopsinya dan

menerapkan di sekolah ini. Untuk guru PAI juga saya (IS) sarakan

untuk selalu membaca dan mengikui kegiatan yang mendukung dalam

proses belajar mengajar”.

Page 67: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

53

8) Apakah dan selalu memberikan kriktikan dan saran kepada guru

PAI?

“Kata (IS) iya beliau selalu memberi saran dan krikita setelah

kegiatan yang dilakukan oleh guru PAI. Untuk lebih profesional

dalam tugasnya”.

9) Apakah anda mengunjungi kelas untuk lebih tahu bagaimana cara

guru mengajar?

“ iya saya melakukan kunjungan kelas supaya lebih mengetahi

bagaimana cara guru tersebut dalam pembelajaran”.

10) Apakah anda mengunjungi kelas untuk lebih tahu bagaimana cara

guru mengajar?

“ iya saya menyediakan sarana dan prasana yang mendukung dalam

pembelajaran PAI.”

b. Guru PAI

1. Apakah anda membuat RPP setiap mengajar ?

“Dari (BD) dan (AH) beliau berkata ya karena dengan RPP materi yang

akan di jarkan lebih tertata”.

2. Bagaimana cara kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat kerja

dan tanggung jawab anda?

“Kata (BD). Dengan memfasilitasi dan memberi kegiatan yang

berkaitan dengan kegamaan. Dan menurut (MA) juga memfasilitasi

dan memeber inovasi terhadap guru PAI”.

3. Bagaimana cara anda agar materi pelajaran yang disampaikan dapat

siswa terima atau tangkap dengan baik di mana kemampuan setiap

siswa dalam menerima pelajaran itu berbeda-beda?

“Kata (MA) dengan cara mengulang materi yang tela di ajarkan supaya

lebih paham dengan materi tersebut”. Dan kata (BD) dengan

menggukan cerita karena dengan cerita biasanya lebih mudah di cerna

dan lebih paham”.

4. Bagaimana cara anda menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman,

dan menyenangkan?

“Menurut (BD dan MA), menggunakan cara kreatif nyanyian, tanya

jawab, dan mengatr tempat duduk supaya lebih mudah”.

Page 68: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

54

5. Media dan metode apa saja yang anda pergunakan dalam kegiatan

belajar mengajar?

“Untuk metode dan model yang diterapkan (BD) dan (MA)

menggunkan cermah, diskusi, tanya jawab. Karena disini masih

menggunakan kurikulum KTSP dan biasaya saya menggunakan media

buku LKS, buku paket, dan LCD”.

6. Terkait dengan peningkatan profesionalisme guru PAI, apa saja usaha

yang dilakukan sebagai guru PAI?

“Kata (BD) beliau mengikuti MGMP, seminar, workshop, pelatihan,

membaca buku, dll. Untuk meningkatkan profesionalisme saya. Dan

kata (MA) karena masih baru mengajar, baru mengikuti MGMP. beliau

selalu mengikuti pelatihan, seminar dan kajian kajian untuk

meningkatkan profesioanlisme guru PAI.”

7. Apakah kepala sekolah sering memberikan arahan dan petunjuk kepada

anda sehubungan dengan pelaksanaan tugas terutama dalam kegiatan

belajar mengajar?

“Menurut (BD dan MA) kepala sekola selalu memberi arahan khususya

untuk meningkatkan profesionalismenya dalam pemebelajaran. Untuk

lebih menigkatkan hasil penilaian”.

8. Apakah pihak sekolah khususnya kepala sekolah juga ada langkah-

langkah tersediri dalam peningkatan profesionalime guru PAI?

“iya kata (BD) dan (MA) dengan selalu mengontrol dan mengawasi

apa yang kami lakukan. Melakukan kunjungan kelas dan memberi

penilaian terhadap kami. Dan selalu mengokoordinsikan segala apa

yang terjadi da khususy guru PAI.”

9. Apakah peningkatan kinerja ada ini melibatkan peran kepala sekolah

sekolah? Kalau ya dalam hal apa misalnya?

“Iya (BD) dan (MA) dengan kepala sekolah tahu apa yang dilakukan itu

akan lebih terawasi dan lebih terkontrol”.

10. Adakah kendala yang dihadapi dalam peningkatan pofesionalisme

guru PAI?

“Menurut (BD) dan (MA) masih ada yang kedalanya kurangnyasarana

dan prasarananya, pogram dan waktu untuk meningkatkan

profesionalisme mereka”.

Page 69: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

55

11. Bagaimanakah pandangan anda mengenai peran kepala sekolah dalam

meningkatkan profesioanlisme guru PAI?

“Padangan (BD) dan (MA) sangat positif dan selalu mengarahkan

untuk meningkatkan profesionalismenya”

Page 70: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

56

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengelola Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 3

Mertoyudan

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri

3 Mertoyudan selalu mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Dengan

persiapan tersebut Sangat bermanfaat bagi setiap guru.

Temuan data penelitian menunjukkan bahwa dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai bentuk prosfesionalisme guru

tersebut, melakukan berbagai persiapan untuk menunjang proses

pembelajaran sebagaimana penuturan BD “Saya selalu mempersipkannya

dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)”. Penuturan ini

juga dipertegas oleh MA yang mengatakan bahwa “ beliau selalu membuat

RPP dalam setiap meteri pembelajaran sesuai dengan silabus yang ada

supaya lebih mudah dalam proses pembelajaran yang berlangsung”. Selain

mempersiapkan dari segi materi dengan membuat RPP menurut BD dan MA

mengatakan “dalam persiapakan KBM hal yang dilakukan dengan

memperhatikan dari segi persiapan dari pribadi sebagaimana dalam

menyampaikan materi sudah mengusai topik dan memepersiapkan bahan

yag akan diajarkan”. Jadi, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik, maka guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3

Mertoyudan telah melakukan persiapan untuk proses pembelajaran dengan

membuat RPP yang sesuai dengan silabus yang ada dan mematangkan materi

Page 71: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

57

dengan menguasai materi yang akan di ajarkan mempersiapkan mental dan

kesehatan fisik.

Kedua, proses belajar mengajar sebagai praktek dari RRP yang telah

dibuat. Dalam proses belajar mengajar tercermin dari sikap dan cara guru

dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang baik bilamana kelas tercipta

situasi belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan. Sebagaimana

peraturan BD “dalam mengajar saya menjelaskan materi pelajaran secara

berurutan dan menggunakan media yang dapat memudahkan siswa untuk

memahami materi yang dijelaskan”.

Sedangkan menurut MA diilakukan sebagaimana penuturanya “saya

selalu melibatkan siswa agar aktif di kelas dalam mengajar tidak terpaku

pada satu metode pembelajaran. Agar siswa aktif di kelas, saya berikan

umpan balik (saya bertanya, siswa menjawab atau sebaliknya) hal ini untuk

mengetahui materi yang telah siswa pahami dan yang belum siswa pahami.

Dalam penyempaian materi, saya tidak terpaku pada satu metode saja.

Kadang-kadang saya juga memberikan tugas rumah untuk membangun

kreativitas siswa”.

Selain mengelola kelas guru di SMP Negeri 3 Mertoydan juga

mengunakan metode dan model pembelajaran yang ada. Dan itu diungkapka

oleh BD dan MA “ MA bagi saya dengan mengunakan metode dan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di berikan itu sagat membantu

siswa untuk menerima materi yang saya ajarkan. Dan saya kebanyakan

mengunakan metode ceamah kareana di sini masih mengunakan kurikulum

2006, tapai adang saya ganti metode yang alain supaya siswa tiak bosen

Page 72: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

58

dalam pembelajaran. Dan itu uga di sarankan oleh kepala sekolah”. Senada

dengan MA, menurut BD mengatakan “ kalau saya juga menggunakan

metode ceramah dan model pembelajaran yang sesuai materi. Selain dengan

ceramah saya juga mengguaka metde diskusi supaya kelas bisa hidup dalam

pemebelajaran”. Dan perkataan dari MA dan BD di bearkan oleh kepala

sekolah “iya benar apa yang dikatakan oleh guru pedidikan agama Islam

sudah menggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai materi

yang ada supaya dapat meningkatkan hasil yang baik, tidak membuat siswa

jenuh dalam pembelajaran”.

Keempat, valuasi atau penilaian merupakan suatu bentuk

profesioanalisme guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang telah diberikan/diajarkan. Seperti dituturkan oleh BD “ dalam

menilaian hasil siswa saya sesuaikan dengan kriteria penilaian yang telah

ditentukan oleh sekolah. Dalam penilian saya menggunakan ulangan harian

tertulis dan praktik tapi lebih banyak dengan tertulis. Senada dengan BD

menurut MA juga untuk mengevaluasi hasil kerja siswa menurutnya “ saya

juga mengunakan ulangan harian tertulis dan praktik kalau memungkin

untuk di praktikan”. Untuk siswa yang masih tertinggal/ mendapat lain yang

kurang dalam materi yang di ajarkan MA dan BD menurutnya “ kami

memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang mengalami kesulitan dan

MA selalu memberikan tugas supaya siswa tersebut tidak tertinggal”.

Dari hasil penelitian di SMP Negeri 3 Mertoyudan, peneliti

menemukan usaha dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru

Page 73: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

59

pendididkan agama Islam untuk meningkatkan hasil yang lebih baik dari

sebelumnya, yaitu dengan :

1. Membuat RPP

RPP disini dibuat untuk memudahkan guru pendidikan agama islam

dalam proses pembelajaran. RPP yang dibuat guru pendidikan agama

Islam sesuai apa yang ada dalam silabus. Karena materi yang akan di

sampaikan lebih tertata dengan baik dan memudahkan guru pendidikan

agama Islam untuk menjelaskan kepada siswanya. Sehingga siswa lebih

mudah menerima materi yang disampaiaka guru pendidikan agama Islam.

2. Metode dan model pembelajaran

Selain dengan membuat RPP yang baik guru pendidikan agama Islam

disini juga menggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. Biasanya guru pedidikan disini

menggunakan diskusi, ceramah, dan tanya jawab karena untuk

memudahkan siswa untuk memahami materi yang ada dan membuat

siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran yang sedang

berlangsung.

3. Mengelola kelas

Mengelola disini sangat juga sangat penting dalam proses pembelajaran

yang sedang berlagsug karena dengan mengelola kelas dapat membaut

siswa senang dan nyaman dalam pembelajaran yang sedag berlangsung.

Dan di guru pedidikan agama Islam juga mengelola kelas dengan baik.

supaya siswanya lebih enak dalam menerima meteri mebelajra yang

sedang berlangsung.

Page 74: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

60

4. Evaluasi

Evaluasi disini juga sangat penting untuk mengetahui apa siswa

sudah mengetahui/ paham dengan materi yang diberikan. Guru

pendidikan agama Islam juga mengevaluasi materi yang sudah diberikan

biasanya dengan ulanga hararin secara tertulis dan jika memungkin

apabila ada materi yang perlu di praktikan akan di pratikan supaya siswa

lebih paham mendapat nilai yang lebih baik lagi.

Dengan temuan yang ada di SMP Negeri 3 Mertoyudan untuk proses

pembelajaran pendidikan agama Islam. Pada dasarnya sudah dilakukan

dengan baik dan sesuai apa yang disarankan oleh sekolah terbut. Terbutkti

dengan pembuatan RPP, menggukan metode dan model pembelajaran,

mengelola kelas dan evaluasi.

B. Proses Peningkatan Profesioalisme Guru PAI di SMP Negeri 3

Mertoyudan.

Dalam proses peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri 3

Mertoyudan. Mengenai peningkatan profesionalisme guru menurut IS beliau

mengatakan “saya denga mengikutkan guru pendidikan agama Islam tersebut

MGMP, Semnar, IHT, dll. Dengan tujuan supaya menambah pengalaman

dan pengetahuan guru tersebut dalam proses pembelajaran.” Itu dibenarkan

oleh BD menurutnya “ saya mengikuti kegiatan kegiatan yang disarankan

oleh kepala sekolah. Saya megikuti MGMP , Seminar, IHT, dll.” Dan

Menurut MA beliau berkata “karena saya masih bar dalam pengajar saya

belum mengikuti MGMP, tapi saya mengikuti seminar dan IHT yang

disarankan kepla sekolah untk sementara ini”. Selain dengan mengikutkan

Page 75: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

61

kegiatan kegiatan tersebut kepala sekolah juga menyediakan buku buku yang

mendukung dalam peingkatan profesioanalisme guru pendidikan agama

Islam , seperti apa yang dikatakan oleh kepala sekolah “ beliau berkata.

Selain degan mengikutkan kegiatan kegiatan saya juga menyediakan buku

buku yang mendukung dalam peningkatan profesionalisme guru pendidikan

Agama Islam”. Senada dengan apa yang dikatakan oleh kepala sekolah BD

dan MA mengatakan “ iya, benar apa yang dikatakan oleh ibu kepala

sekolah. Di sini ibu kepala sekolah menyediakan buku-buku yang mendukung

untuk meningkatkan profesionalisme guru dan dalam proses pembelajaran”.

Dan menurut MA selain dengan menyediakan buku-buku kepala sekolah juga

menyarankan untuk mengikuti kegiatan kegiatan yang sesuai apa yang

dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Terutama saya

karena saya masih baru dalam pengajar dan belum banyak pengalaman”.

Selain itu semua Menurut BD “ selain itu semua saya sendiri juga serig

mengikuti latihan-latian yang dapat meningkatkan profesionalisme saya

sendidri dalam pembelajaran”. dan kata IS “ dari sekolah dan guru

pendididkan agama Islam juga saling bekejama untuk meningkatkan

profesionalismenya sesui apa yag dikataan BD yang serig mengikuti latihan

latihan untuk itu saya juga senang dengan apa yang dilakukan selama ini.

Dan saling membantu”.

Jadi, dalam proses peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri

3 Mertoyudan. Banyak hal yang dilakukan baik itu dari kepala sekolah atau

guru itu sendiri untuk meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.

Kerena dengan saling berkerja sama antara guru dan kepala sekolah proses

Page 76: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

62

peningkatan profesionalisme guru tersebut akan cepat dan akan mudah. Dan

itu dilakukan di SMP Negeri 3 Mertoyudan sendiri. Karena berbagai faktor

yang mengharuskan guru pendidikan agama Islam disini untuk peningkatkan

profesionalismenya baik dari segi pengalaman mengajar itu sendiri waupaun

disekolah ini sudah baik tapi tetap dilakukan supaya lebih profesioalisme

dalam pembelajaran lebih baik lagi. Cara/ proses peningkatannya dengan dari

kepala sekolah sendiri lebih condong dengan mengikutkan guru pendidikan

agama Islam MGMP, seminar, mengadakan IHT.

Dengan mengikutkan MGMP tersebut kepala sekolah bertujuan

supaya dapat bertemu dengan sesama guru pedidikan agama Islam utuk saling

bertukar pikiran sat satu sama lain. Selain mengikutkan MGMP kepala juga

megkiutkan dengan seminar dan IHT bagi guru pendidikan di SMP Negeri 3

Mertoyudan semiar sendiri bertujuan supaya guru lebih mengetahui tentang

pentignya profesionalisme guru pada saat ini sedangkan IHT di SMP Negeri

3 Mertoyudan ini juga di lakukan setiap tahun supaya lebih mengetahui

tetang pembelajaran yang efektif kompetensi materi dan pembelajaran dan

penilaian yang baik. dan tidak lupa juga mengikutkan guru dalam pelatihan

pelatihan yang masih berhubungan dengan proses peningkatan

profesioalismenya. Selain itu kepala sekolah juga menyediakan buku-buku

yang mendukung untuk meningkatkan profesioalisme guru pedidikan Islam.

Dari segi guruya proses yang dilakukan untuk meningkatkan

profesionalismenya guru pendidikan agama Islam sesuai apa yang disuruh ibu

kepala sekolah. Tapi untuk lebih lagi guru pedidikan agama Islam di sini

Page 77: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

63

mengkuti sepert kajian-kijian yang mendukung untuk lebih profesionalisme

dalam pembelajaran.

C. Peran Kepala Sekolah dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme Guru

PAI di SMP Negeri 3 Mertoyudan

Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki peran penting dalam

memimpin para guru. Peran yang dipegang kepala sekolah itu sangat banyak

dari meningkatkan mutu sekolah dan untuk meningkatkan sekolah dibutuhkan

guru yang profesional. Setiap guru tidak dapat menjalankan tugasnya dengan

profesioanal bilamana tidak ada dukungan dari kepala sekolah dan begitu

juga sebaliknya. Untuk itu komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan

guru harus terjalin yang sangat kuat untuk memudahan kepala sekolah

meningkatkan profesionlisme guru tersebut.

Kepala sekolah sanagat berperan dalam peningkatan pofesionalisme

guru dan salah satunya guru pendidikan agama islam. Dalam hal

pembelajaran dari perencanaan, proses KBM dan penilaian, kepala sekolah

ikut berperan. Sesuai penuturan kepala sekolah “ mengenai perencanaan

sebelumnya mengajar guru harus membuat RPP dan saya mengecek dulu

setiap RPP yang telah dibuat guru pendidikan agama islam supaya dalam

proses KMB lebih baik dan meningkatkan hasil yang lebih baik”. Dari

penuturan kepala itu dibenarkan oleh BD dan MA “ ya benar apa yang

dikatakan ibu kepala sekolah selalu menyuruh untuk membuat RPP dan

setelah itu mengecek RPP tersebut yang telah dibuat supaya lebih baik

sesuai materi yang akan diajarakan kepada siswa dan mudah diterima oleh

siswa”.

Page 78: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

64

Selain dalam pembuatan RPP kepala sekolah juga mengarahkan dalam

hal metode dan model yang baik dalam meningkatkan pembelajaran seperti

penuturannya “iya selain mengecek RPP yang sudah dibuat saya juga

memeberi saran kepada guru pendidikan agama islam supaya menggunakan

metode dan model pembelajaran yang baik sesuai materi atau silabus yang

ada. Dan itu juga dibenarkan MA “ benar yang dikatakan ibu kepala sekolah,

beliau selalu megarakan saya sebagai guru pendidikn agama islam untuk

mengunakaan metode dan model pembelajran yang sesuai materi yang

ada”.Selain dalam hal kegiatan pembelajaran, kepala sekolah selaku

pemimpin berusaha meningkatkan profesioalisme guru dengan melakukan

supervisi secar individual. Dalam hal ini teknik supervisi yang dilakukan

kepala sekolah untuk guru pendidikan agama islam beliau mengatakan “ saya

melakuka kujungan kelas, kadang melalui pembicaran individual. Dan disini

saya lebih sering melakukan kujungan kelas yang sedang berlangsung mata

pelajaran pendidikan agama Islam. Dalam hal ini saya lakukan supaya lebih

bisa mengamati dan melihat sendiri bagaimana cara guru pendidikan agama

Islam dalam menyampaikan materi yang diajarkan kunjungan saya lakukan

di luar kelas kadang juga di dalam kelas supaya guru yang sedang mengajar

tidak merasa ternganggu dan merasa tidak nyaman degan adanya saya.

Setelah melihat dan mengamati guru pendidikan agama Islam khususnya

saya menyampaikanya dengan guru tersebut apa yang kurang atau salah.

Dengan semua itu saya mengharapkan supaya guru tersebut lebih

profesionalisme dalam pembelajaran. Dari penuturan ibu kepala sekolah

tersebut BD dan MA mengatakan” bagi kami yang dilakukan Ibu kepala

Page 79: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

65

sekolah untuk mengunjungi atau mengamati saat pembelajaran berlangsung

itu sudah baik. dan terlebih bagi MA yang masih baru dalam mengajar bagi

MA sendiri saya senang sekali apa yang dilakukan ibu kepala sekolah kerena

dapat membantu saya untuk lebih profesional dalam KMB atau tugas tugas

yang lainya. Dan untuk pembicaraan individual BD mengatakan itu juga baik

karena lebih mengena pada sasaran pada setiap guru dengan kemampuan

yang dimiliki sehigga dapat meningkatkan kemampuanya dengan saran dan

kritik dari kepala sekolah.

Demikian supervisi yang dilakukan ibu kepala sekolah dalam upaya

meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama islam itu baik dan

disetujui oleh guru pendidik agama islam tersebut. Kerena dengan adanya

perhatian dari kepala sekolah akan lebih memacu guru pendidikan agama

untuk meningkatkan profesionalismenya.

Selain dengan individual teknik supervisi yang dilakukan dengan

kelompok biasanya kepala sekolah dengan mengadakan rapat guru. Seperti

yang dituturkan ibu kepala sekolah “untuk meningkatkan profesionalisme

guru dan salah satunya guru pedidikan agama islam diadakan rapat. Dalam

rapat tersebut dilakukan pembinaan terhadap kinerja guru, pelaksakanaan

program sekolah, kegiatan kegiatan yang ada di sekolah baik itu dari

administrasi, kedisiplinan dan membahas berbagai persoalan yang dihadapi

untuk di bahas bersama.

Selain dengan cara supervisi kepala sekolah juga sebagai

administrator. Di sini kepala sekolah meyediakan sarana dan prasarana di

SMP Negeri 3 Mertoyuda. Seperti apa yang dikatakan oleh kepala sekolah IS

Page 80: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

66

“ beliau berkata, saya di sini sebagai kepala sekolah menyediakan sarana

yang mendukung proses pembelajaran dan prasarana yang baik bag guru

guru di sini dan terutama guru pendidikan agama Islam. Dengan saraa dan

prasarana yang baik dan mencukupi dalam pembelajaran dapat membantu

meningkatkan hasil yang lebih baik. dan juga membantu guru untk bisa

meningkatkan profesionalisme guru tersebut”. Senada dengan apa yang di

katakan kepala sekolah BD mengatakan “ benar, dengan apa yang dilakukan

kepala sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang baik dan

mendukung dalam pembelajaran terutama mata pelajaaran yang saya ajar it

sangat membantu saya untuk lebih baik dalam pembelajaran dan dapat

memanfaatkannya “. Sama dengan BD, MA juga mengatakan “ saya juga

meras terbantu dengan kepala sekolah memberikan saraa dan prasana untuk

membantu pembelajaran”.

Jadi untuk menciptakan guru pendidikan agama Islam yang

profesional kepala sekolah disini berperan yang sangat penting karena dengan

bantuan kepala sekolah mampu mengarahkan guru pendidikan agama Islam

untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar.

Peran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan

profesionalisme guru pendidikan agama Islam yaitu dengan :

1. Kepala sekolah sebagai pemimpin

Disini kepala sekolah mempunyai kuasa penuh dalam mempimpin

anak buahnya (guru). Peran kepala sekolah disini menjalankan banyak hal

untuk meningkatkan profesioanalisme guru pendidikan agama Islam.

Karena guru tidak dapat menigkatkan profesionalisme dengan baik tanpa

Page 81: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

67

bantuan dari kepala sekolah. Kepala SMP Negeri 3 Mertoyudan disini juga

sangat berpengaruh dalam kegiatan pembelajaran dari proses KBM dan

penilaian. Dari kegiatan pembelajaran kepala sekolah disini hanya

memberi silabus dan menyuruh guru pedidikan agama Islam untuk

membuat RPP dan setelah itu mengoreksinya ketika tidak sesuai dengan

materi yang ada. Untuk penilaian atau evaluasi dari hasil pebelajaran disini

kepala sekolah sudah memberi kriteria sendiri sesuai dengan KKM yang

sudah ada baik itu dengan praktik atau tertulis.

Sebagai pemimpin kepala sekolah di sini juga mengarahkan dan

mendukung kegiatan kegiatan yang akan dilangsungkan terutama dengan

keagamaan karena dengan kegiatan kegitan yang berkaitan dengan

keagamaan seperti itu dapat membuat siswa berakhlaq yang baik dan dapat

di terapkan di masyarakat.

2. Kepala sekolah sebagai supervisor

Kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor yaitu memberi

bimbingan dan mengarahkanguru untuk lebih baik dalam proses

pembelajaran. Disini kepala SMP Negeri 3 Mertoyudan mengunakan

supervisi individual dan kelompok. Secara individual kepala sekolah

dengan melakukan kunjungan kelas itu dilakukan kepala sekolah untuk

mengetahui bagaimana cara guru saat proses pembelajaran berlangsung

dan terutama kepada guru pedindikan agama Islam. Kunjugan yang

dilakukan kepala sekolah saat pembelajaran berlangsung supaya lebih bisa

mengamati dan mengoreksi guru pendidikan agama Islam. Setelah itu

Page 82: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

68

menyampaikan hasil dari pegamatan dan memberi koreksi supaya dalam

pembelajaran guru pendidikan agama Islam lebih baik lagi.

Selain dengan individu kepala sekolah juga dengan mengunakan

kelompok disini kepala sekolah menggunkan rapat dan itu dilakukan

dengan semua guru dan termasuk guru pendidikan agama Islam dengan

menyampaikan kekurangan setiap guru dalam pembelajaran dengan

memberi saran dan kritik supaya untuk lebih baik lagi dalam pembelajaan,

program sekolah dan kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah

tersebut.

3. Kepala sekolah sebagai administrator

Kepala sekolah sebagai administrator juga mempunyai peran yang sangat

penting karena dengan kepala atministrator sekolah tersebut semua yang

ada akan tertata dengan baik. kepala SMP Negeri 3 Mertoyudan juga

melakukan itu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang

mendukung dalam pembelajaran agama di sekolah itu. Dengan

menyediakan buku- buku, mengatur siswa untuk ke perpustakaan dan

mengatur alat alat yang bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa kepala berperan

penting dalam peningkatan profesioalisme guru pendiddikan agama Islam di

SMP Negeri 3 Mertoyudan. Dengan melakukan kunjungan kelas dan

mengatur semua kegiatan kegiata yang akan di lakukan supaya dalam

kegiatan tertata dengan baik.

Page 83: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran kepala sekolah dalam

meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri

3 Mertoyudan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3

Mertoyudan terlihat dalam proses pembelajaran yang guru lakukan dari

kegiatan sebelum mengajar membuat RPP, menggunakan model

pembelajaran, mengelola kelas, dan memberikan evaluasi dengan semua

itu dimaksudkan supaya untuk meningkatkan hasil yang lebih baik.

2. Proses peningkatan profesionalisme guru pendidikan Agama Islam SMP

Negeri 3 Mertoyudan yaitu sekolah mengikutkan guru pendidikan agama

Islam MGMP, seminar IHT, latihan-latihan yang mendukung

profesionalisme guru pendidikan agama Islam

3. Peranan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru

pedidikan yaitu sebagai pemimpin, supervisor dan administrator. Sebagai

pemimpin, kepala sekolah memimpin dan mengatur semua kegiatan.

Sebagai supervisor, kepala sekolah mengunjungi guru PAI dan melihat

bagaimana cara guru dalam pembelajaran. Sebagai administrator, kepala

sekolah menyediakan sarna dan prasrana untuk mendukung pembelajaran

PAI.

B. Saran

Page 84: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

70

1. Guru pendidikan agama Islam sebaiknya memiliki motivasi untuk

selalu meningkatkan profesionalismenya.

2. Kepala sekolah sebaiknya berusaha untuk terus meningkatkan

peranannya dalam peningkatkan profesionalisme guru.

3. Perlu adanya kerjasama yang terus menerus antara kepala sekolah dan

guru pendidikan agama Islam guna peningkatan profesionalisme guru

dan peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 3 Mertoyudan.

Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat nikmat, karunia serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada

kita, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat

serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW

yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir kelak.

Penulis karaya ilmiah atau skripsi ini tidak luput dari keterbatasan

peegetauan dan kekilafan penulis. Oleh karena itu tidak menutup

kemungkinan terdapat kekurangan dan kesalahan. Maka penulis memohon

maaf yang sebesar-besarnya serta kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sangat penlis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi

masukan bagi pembacanya. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimkasih

kepala seluruh pihak yang telah membantu sampai terselesainya skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalasnya atas kebaikan dan bantuannya.

Page 85: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

Daftar Pustaka

Abdul Mujib. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asdiqoh Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trust Media

Pubilishing.

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenankan dan

Profesional. Jogjakarta: Power Books.

Damin, Sudarmawan. 2005. Mejandi Komuitas Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara.

Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful dan Tobroni. 2003. Metodologi Sosial Agama. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Imam, Suprayogo dan Tobroni. 2003. Metodologi Sosial Agama. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Kunandar 2007, Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta :PT.

Raja Grafindo Persada.

_______. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Meleong, Lexy. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Media Group

_______. Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Media Group

Moh. Uzer Usman 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT.

RemaRosdakarya.

Mulyadi, H. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan

Budaya Mutu. Malang: UIN Maliki Press.

Page 86: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

Mulyasa, E. 2002. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

_______. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

_______. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Munardji. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Ilmu.

Notoatmodjo, Soekidjo. 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Purwanto, M Ngalim. 2001. Administrasi da Supervisi Pendidikan. Badung: PT

Remaja Rsdakarya.

_______. 2010. Administrasi da Supervisi Pendidikan. Badung: PT Remaja

Rsdakarya

_______. 2012. Administrasi da Supervisi Pendidikan. Badung: PT Remaja

Rsdakarya

Saroni, Muhammmad. 2006. Manajemen Sekolah Kiat Menjadi Pendidik Yang

Kompeten. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

Soetjipto, Raflis. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Swasto, Bambang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Fakultas

Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Time Peyusun Kamus Pusat Bahasa Indonesia, 2007. Kamus Besar Bahasa

Indoesia. Jakarta: Balai Pustaka

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Grafido

Persada

Page 87: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

LAMPIRAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Page 88: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

WAWANCARA

Narasumber : Dra. Ismudari

Jabatan : Kepala Sekolah

Waktu Wawancara : 18 Mei 2017

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah terkait dengan tugas dan fungsinya sebagai

pemimpin dalam rangka meningkatkan profesionlisme guru PAI?

“iya. Yang saya lakukan meningkatkan profesioalisme guru PAI dengan

mengikutkan guru tersebut MGMP, seminar, IHT, dan lainya. Dengan tujuan

supaya menambah pengalaman dan pengetahuan guru tersebut dalam proses

pembelajaran”.

2. Faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan peningkatan profesioalisme guru

PAI?

“Banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peningkatan pofesioanlaisme

guru PAI. Dari faktor akademis guru tersebut, pengalaman mengajar, menyukai

profesinya, dan mempunyai kepriadian yang baik. dan SMP ini alhamdulillah

sudah baik itu khususya guru PAI sendiri”.

3. Apa tujuan yang ingin dilakukan dalam pelaksaaan peningkatan

profesionalisme guru PAI?

“tujuan yang ingikan supaya guru PAI bisa menciptakan atau membuat anak

menjadi berkhlaq baik dan bisa diterima di masyarakat”.

5. Terkait dengan pembelajaran PAI apakah selalu mempunyai RRP untuk

pembelajaranya?

“Iya. selalu meminta guru PAI untuk menyerahkan RPP kepadanya. Dan selalu

mengecek dari RPP tersebut supaya dalam pemebelajaranya lebih baik dan

lebh meningkatkan hasil”.

Page 89: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

6. Apakah anda selalu mengarahkan dan memberi saran untuk mencari model dan

metode pembelajaran yang baik untuk guru PAI dalam proses pembelajaan?

“Iya. Bagi saya dengan mengunakan metode dan model pembelajaran yang

baik juga bisa meningkatkan hasil dari pembelajaran PAI. Biasanya dengan

mengikutkan pelatian, seminar, studi bading keguruan supaya dalam memilih

motode dan model pembelajara yang baik”.

7. Apakah anda selalu mengawasi, mengotrol dan mengoreksi pekerjaan yang

dilakukan oleh guru PAI?

“Iya, saya dengan mengobservasi, survisi memantau dan intervieu dengan guru

PAI tersebut. Supaya tgas yang sedang dikerjakan lebih baik dan tertata dengan

baik”.

8. Bagaimana cara menumbuhkan semangat kerja , tanggung jawab, dan

membangun ide-ide kreatif untuk memajukan sekolah ini dan khususnya guru

PAI ?

“saya memfasilitasi, memberi inovasi, mendata, mengevaluasi kegiatan

keagamaan dan untuk membangun ide-ide kreatif dan melihat dari sekolah lain

lalu mengadopsinya dan menerapkan di sekolah ini. Untuk guru PAI juga saya

(IS) sarakan untuk selalu membaca dan mengikui kegiatan yang mendukung

dalam proses belajar mengajar”.

9. Apakah dan selalu memberikan kriktikan dan saran kepada guru PAI?

“iya dengan selalu memberi saran dan krikita setelah kegiatan yang dilakukan

oleh guru PAI. Untuk lebih profesional dalam tugasnya”.

10. Apakah anda mengunjungi kelas untuk lebih tahu bagaimana cara guru

mengajar?

“ iya saya melakukan kunjungan kelas supaya lebih mengetahi bagaimana

cara guru tersebut dalam pembelajaran”.

11. Apakah anda mengunjungi kelas untuk lebih tahu bagaimana cara guru

mengajar?

“ iya saya menyediakan sarana dan prasana yang mendukung dalam

pembelajaran PAI.”

Page 90: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

Narasumber : Bahrudin

Jabatan : Guru PAI

Waktu Wawancara : 16 Mei 2017

12. Apakah anda membuat RPP setiap mengajar ?

“saya selalu membuat RPP materi yang akan di ajarkan lebih tertata”.

13. Bagaimana cara kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat kerja dan

tanggung jawab anda?

“iya kepala sekolah memfasilitasi dan memberi kegiatan yang berkaitan

dengan kegamaan.

14. Bagaimana cara anda agar materi pelajaran yang disampaikan dapat

siswa terima atau tangkap dengan baik di mana kemampuan setiap siswa dalam

menerima pelajaran itu berbeda-beda?

“saya mengunakan dengan cara mengulang materi yang tela di ajarkan supaya

lebih paham dengan materi tersebut”. Dan kata (BD) dengan menggukan cerita

karena dengan cerita biasanya lebih mudah di cerna dan lebih paham”.

15. Bagaimana cara anda menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman,

dan menyenangkan?

“iya selalu menggunakan cara kreatif nyanyian, tanya jawab, dan mengatr

tempat duduk supaya lebih mudah”.

16. Media dan metode apa saja yang anda pergunakan dalam kegiatan belajar

mengajar?

“Untuk metode dan model yang diterapkan menggunkan cermah, diskusi, tanya

jawab. Karena disini masih menggunakan kurikulum KTSP dan biasaya saya

menggunakan media buku LKS, buku paket, dan LCD”.

17. Terkait dengan peningkatan profesionalisme guru PAI, apa saja usaha

yang dilakukan sebagai guru PAI?

“saya mengikuti MGMP, seminar, workshop, pelatihan, membaca buku, dll.

Untuk meningkatkan profesionalisme saya. Dan kata (MA) karena masih baru

mengajar, beliau belum mengikuti MGMP. Tapi beliau selalu mengikuti

pelatihan, seminar dan kajian kajian untuk meningkatkan profesioanlisme guru

PAI.”

Page 91: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

18. Apakah kepala sekolah sering memberikan arahan dan petunjuk kepada

anda sehubungan dengan pelaksanaan tugas terutama dalam kegiatan belajar

mengajar?

“benar. kepala sekolah selalu memberi arahan khususya untuk meningkatkan

profesionalismenya dalam pembelajaran. Untuk lebih menigkatkan hasil

penilaian”.

19. Apakah pihak sekolah khususnya kepala sekolah juga ada langkah-langkah

tersediri dalam peningkatan profesionalime guru PAI?

“iya dengan selalu mengontrol dan mengawasi apa yang kami lakukan.

Melakukan kunjungan kelas dan memberi penilaian terhadap kami. Dan selalu

mengokoordinsikan segala apa yang terjadi da khususy guru PAI.”

20. Apakah peningkatan kinerja ada ini melibatkan peran kepala sekolah

sekolah? Kalau ya dalam hal apa misalnya?

“ iya betul dengan kepala sekolah tahu apa yang dilakukan itu akan lebih

terawasi dan lebih terkontrol”.

21. Adakah kendala yang dihadapi dalam peningkatan pofesionalisme guru PAI?

“ masih ada yang kedalanya kurangnyasarana dan prasarananya, pogram dan

waktu untuk meningkatkan profesionalisme mereka”.

22. Bagaimanakah pandangan anda mengenai peran kepala sekolah dalam

meningkatkan profesioanlisme guru PAI?

“bagi saya sangat positif dan selalu mengarahkan untuk meningkatkan

profesionalismenya”

Narasumber : Munifah Ahmad S. Pd.I

Jabatan : Guru PAI

Waktu Wawancara : 16 Mei 2017

1. Apakah anda membuat RPP setiap mengajar ?

“saya selalu membuat RPP materi yang akan di ajarkan supaya lebih rapi dlam

pembelajaran”.

2. Bagaimana cara kepala sekolah dalam menumbuhkan semangat kerja dan

tanggung jawab anda?

Page 92: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

“bagi saya kepala sekolah juga memfasilitasi dan memberi inovasi terhadap

guru PAI”.

3. Bagaimana cara anda agar materi pelajaran yang disampaikan dapat siswa

terima atau tangkap dengan baik di mana kemampuan setiap siswa dalam

menerima pelajaran itu berbeda-beda?

“saya mengunakan dengan cara mengulang materi yang tela di ajarkan supaya

lebih paham dengan materi tersebut”.

4. Bagaimana cara anda menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan

menyenangkan?

“iya selalu menggunakan cara kreatif nyanyian, tanya jawab, dan mengatur

tempat duduk supaya lebih mudah siswa untuk meeima materi yang saya

sampaikan”.

5. Media dan metode apa saja yang anda pergunakan dalam kegiatan belajar

mengajar?

“ Untuk metode dan model yang diterapkan menggunukan sama dengan gur

yang lainya dengan cermah, diskusi, tanya jawab. Karena disini masih

menggunakan kurikulum KTSP dan biasaya saya menggunakan media buku

LKS, buku paket, dan LCD”.

6. Terkait dengan peningkatan profesionalisme guru PAI, apa saja usaha yang

dilakukan sebagai guru PAI?

“untuk saya sendiri karena masih baru mengajar, baru mengikuti MGMP. Saya

selalu mengikuti pelatihan, seminar dan kajian kajian untuk meningkatkan

profesioanlisme guru PAI.”

7. Apakah kepala sekolah sering memberikan arahan dan petunjuk kepada anda

sehubungan dengan pelaksanaan tugas terutama dalam kegiatan belajar

mengajar?

“ sama bagi saya. kepala sekolah selalu memberi arahan khususya untuk

meningkatkan profesionalismenya dalam pembelajaran. Untuk lebih

menigkatkan hasil penilaian”.

8. Apakah pihak sekolah khususnya kepala sekolah juga ada langkah-langkah

tersediri dalam peningkatan profesionalime guru PAI?

Page 93: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

“iya dengan selalu mengontrol dan mengawasi apa yang kami lakukan.

Melakukan kunjungan kelas dan memberi penilaian terhadap kami. Dan selalu

mengokoordinsikan segala apa yang terjadi da khususya guru PAI.”

9. Apakah peningkatan kinerja ada ini melibatkan peran kepala sekolah sekolah?

Kalau ya dalam hal apa misalnya?

“ iya betul dengan kepala sekolah tahu apa yang dilakukan itu akan lebih

terawasi dan lebih terkontrol”.

10. Adakah kendala yang dihadapi dalam peningkatan pofesionalisme guru PAI?

“ masih ada yang kedalanya kurangnya sarana dan prasarananya, pogram dan

waktu untuk meningkatkan profesionalisme”.

11. Bagaimanakah pandangan anda mengenai peran kepala sekolah dalam

meningkatkan profesioanlisme guru PAI?

“bagi saya sangat positif dan selalu mengarahkan untuk meningkatkan

profesionalismenya”

Page 94: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 95: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 96: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 97: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 98: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 99: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

DAFTAR NILAI

SURAT KETERANGAN KEGIATAN MAHASISWA

Nama : Eka Kurniyanti

NIM : 111-13-096

Jurusan : PAI

Dosen Pembimbingan Akademik : Achmad Maimun, M. Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nila

i

1. OPAK STAIN SALATIGA

2013“Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas, Peka, dan

Peduli”.

26-27

Agustus 2013

Peserta 3

2. OPAK TARBIYAH 2013 STAIN

SALATIGA“ Menjunjung Tinggi

Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sebagai

Identitas Pendidikan Indonesia”

29 Agustus

2013

Peserta 3

3. “Library User Education (Pendidikan

Pemakai Perpustakaan)” oleh UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

SALATIGA.

16 September

2013

Peserta 2

4. Training Pembuatan Makalah “Oleh

Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Darul Amal STAIN Salatiga

18 September

2013

Peserta 2

5. INTERNASIONAL SEMINAR On

The Inauguration Of IAIN Salatiga “

ASEAN Economic Community 2015 ;

Prospect and Challenges for Islamic

Higher Education “ Oleh IAIN

28 februari

2015

Peserta 8

Page 100: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

Salatiga

6. SEMINAR NASIONAL

KEWIRAUSAHAAN bersama Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan

koperasi (Disperindagkop) Salatiga “

Jiwa Muda, Berani Berwirausaha”

30 Oktober

2015

Peserta 8

7. SEMINAR NASIONAL “ Peingkatan

Profesionalisme Guru Sebagai Dalam

Pembelajaran Di Era Globalisasi “ oleh

DEMA FTIK

23 November

2015

Peserta 8

8. SEMINAR NASIONAL “ Musik,

Islam, dan Nusantara “ oleh Seni

Musik Club (SMC) IAIN Salatiga

5 Desember

2015

Peserta 8

9. SEMINAR NASIONAL “

Pembangunan Karakter Bangsa Upaya

Mewujudkan Generasi Muda Yang

Berbudaya Untuk Indonesia

Bermartabat “ oleh Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) Cabang

Salatiga

9 April 2016 Peserta 8

10. SEMINAR NASIONAL “ Indonesia

Budayaku Indonesia Warisanku

(Salatiga Kota Pustaka) “ Himpunan

Mahasiswa Jurusan PGMI IAIN

Salatiga

2 Juni 2016 Peserta 8

11. Kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan “ Dalam Lomba Olahraga

dan Permainan Tradisional Tingakat

Sekolah Dalam Rangka Memperingati

HUT NKRI ke 71 di SMP Negeri 9

15-17

Agustus 2016

Panitia

3

Page 101: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

Salatiga “

12. Kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan “ Perkemahan Sabtu-

Minggu GUDEP 01-107/01-108

Dalam Pelantikan Anggota Baru dan

Peningkatan Ketrampilan Kemandirian

Serta Kedisiplinan Pramuka

Penggalang di SMP Negeri 9 Salatiga

27-28

Agustus 2016

Panitia 3

13. Kegiatan Pratik Pengalaman Lapangan

“ Mendampingi ESTAFET TUNAS

KELAPA , GUDEP 01-107/01-108 Di

Salatiga”

4 September

2016

Panitia 3

14. SEMINAR INTERNASIONAL “

Petani Untuk Negeri” Dalam

Rangkaian Kegiatan Festival

Solidaritas Untuk Petani Indonesia.

Oleh Krida Taruna “Bumi Persada “

18 September

2016

Peserta 2

15. SEMINAR NASIONAL “Nasional

Achievemet Motivation Training “

Solusi Cerdas, Sukses Akademisdan

Organisasi “ oleh Lembaga Dakwa

Kampus (LDK) IAIN Salatiga

1 Oktober

2016

Peserta 8

16. SEMINAR NASIONAL “

Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

Melalui Usaha Online Untuk

Masyarakat Ekonomi Mandiri “ oleh

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Cabang Salatiga

10 Desember

2016

Peserta 8

Page 102: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

17. SEMINAR NASIONAL “ Dengarkan

Bisikan Alam Tentang Manusia” Oleh

MAPALA MITAPASA IAIN Salatiga

22 April 2017 Peserta 8

18. SEMINAR INTERNASIONAL “

Menjadi Mobilepreuner Dalam Era E-

commerce” Oleh TAPP

25 April 2017 Peserta 8

19. SEMINAR NASIONAL “ Unlocking

Students Pontentil to Deal With

Globalization” oleh Communicative

English Club (CEC).

6 Mei 2017 peseta 8

20 SEMINAR NASIONAL “ Serukan

Persatuan Umat Islam Dengan

Mewaspadai Kospirasi Permutadan”

oleh Volunter Community Salatiga

(VCS)

15 Mei 2017 Peserta 8

21. SEMINAR NASIONAL “ Metode

Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif

Untuk Membangun Peradaban Islam

Di Indonesia “ oleh ITTAQO

23 Mei 2017 Peserta 8

Jumlah 125

Page 103: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eka Kurniyanti

Tempat/tanggal lahir : Magelang, 10 Mei 1995

Alamt : Noyoditan, Rt 3 Rw 5, Banjarnegoro, Kec. Mertoyudan,

Kab.Magelang

Agama : Islam

Nama Ayah : Suhaldi

Nama Ibu : Kobsah

Page 104: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan

No Handphone : 085725771119

Riwayat Pendidikan :

TK Masyitoh Lulus Tahun 2002

SD Negeri Banjarnegoro 1 Lulus Tahun 2007

SMP Negeri 3 Mertoyudan Lulus Tahun 2010

SMA Negeri 2 Grabag Lulus Tahun 2013

IAIN Salatiga

LAMPIRAN

FOTO

Page 105: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 106: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 107: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan
Page 108: PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1926/1/EKAAKAKA.pdf · Pendidikan Agama Islam (Wahjosumidjo, 2007: 81-82) Profesionalisme guru merupakan