PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap...

103
PERAN GENDER, KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI HORTIKULTURA (Kasus di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur) NOVI PUSPITASARI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Transcript of PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap...

Page 1: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

PERAN GENDER, KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN

DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI

HORTIKULTURA (Kasus di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur)

NOVI PUSPITASARI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

2

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Peran Gender, Kontribusi

Ekonomi Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Petani Hortikultura (Kasus di

Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

adalah karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Oktober 2012

Novi Puspitasari

NIM I24070012

Page 3: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

3

ABSTRACT

NOVI PUSPITASARI. The Role of Gender, Women's Economic Contribution and

Family Welfare Horticulture Farmers (Case in Padajaya Village, Sindangjaya Village,

District Cipanas, Cianjur). Guided by HERIEN PUSPITAWATI and TIN HERAWATI.

This study aimed to analyze the role of gender, women's economic contribution and well-

being of the family farmer horticulture that involving 30 families purposively with the

criteria as a vegetable farmer husband and wife worked as a cut flower crop farmers. The

data was collected through interviews by using questionnaires. Gender roles consist of

domestic and public activities that include farm financial management. Economic

contribution was measured by the proportion of women and family income. In addition

subjective well-being was measured by the satisfaction of sample. Morever, data was

analyzed descriptively and inferentially using Pearson correlation. The results showed an

average of women's economic contribution of 11,3 percent. Gender roles in domestic and

public activities were categorized as moderate and gender roles in farm financial

management are in high category. Subjective well-being of the family generally grouped

as moderate. Women's economic contribution significantly positively related to objective

and subjective well-being.

Keywords: economic contribution, family welfare, gender roles

ABSTRAK

NOVI PUSPITASARI. Peran Gender, Kontribusi Ekonomi Perempuan dan

Kesejahteraan Keluarga Petani Hortikultura (Kasus di Dusun Padajaya, Desa

Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur). Dibimbing oleh HERIEN

PUSPITAWATI dan TIN HERAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran gender, kontribusi ekonomi perempuan

dan kesejahteraan keluarga petani hortikultura yang melibatkan 30 keluarga secara

purposive dengan kriteria suami sebagai petani sayuran dan istri bekerja sebagai petani

tanaman bunga potong. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan bantuan

kuesioner. Peran gender terdiri dari aktivitas domestik dan publik yang mencakup

manajemen keuangan usaha tani. Kontribusi ekonomi diukur berdasarkan proporsi

pendapatan perempuan dan keluarga. Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan

kepuasan contoh. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan korelasi Pearson.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kontribusi ekonomi perempuan sebesar 11,3

persen. Peran gender pada aktivitas domestik dan publik berada pada kategori sedang dan

peran gender dalam manajemen keuangan usaha tani berada pada kategori tinggi.

Kesejahteraan subjektif keluarga termasuk kategori sedang. Kontribusi ekonomi

perempuan berhubungan positif signifikan dengan kesejahteraan objektif dan subjektif.

Kata kunci : kesejahteraan keluarga, kontribusi ekonomi, peran gender

Page 4: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

4

RINGKASAN

NOVI PUSPITASARI. Peran Gender, Kontribusi Ekonomi Perempuan dan

Kesejahteraan Keluarga Petani Hortikultura (Kasus di Dusun Padajaya, Desa

Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur). Dibimbing oleh HERIEN

PUSPITAWATI dan TIN HERAWATI.

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui peran gender, kontribusi ekonomi

perempuan dan kesejahteraan keluarga petani hortikultura. Tujuan khusus penelitian ini

adalah (1) Mengidentifikasi pembagian peran gender dalam keluarga (2) Mengidentifikasi

kontribusi ekonomi perempuan terhadap pendapatan total keluarga (3) Mengidentifikasi

tingkat kesejahteraan subjektif keluarga contoh (4) Menganalisis hubungan antara

karakteristik contoh dan keluarga, peran gender, kontribusi ekonomi perempuan dan

kesejahteraan subjektif keluarga contoh.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan teknik

pengambilan contoh dilakukan secara purposive. Penelitian dilakukan di Dusun Padajaya,

Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Contoh penelitian ini adalah

istri yang bekerja sebagai petani tanaman bunga potong dan suami sebagai petani sayuran

di Kecamatan Cipanas. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang dikumpulkan terdiri atas

data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada

responden dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari kantor desa

setempat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji korelasi Pearson. Data merupakan bagian dari penelitian Gender in Integrated Pest Management

Collaborative Research Support Program (IPM-CRSP): Comparative Studies 2010-2012,

kerjasama konsorsium universitas antara IPB, Virginia Tech USA, Clemson University

USA, UPLB dan Combodia (dengan koordinator pihak IPB adalah Dr.Ir.Herien

Puspitawati M.Sc., M.Sc.)

Karakteristik contoh menunjukkan bahwa rata-rata usia contoh tergolong dewasa

awal dan rata-rata usia suami adalah dewasa menengah dengan pendidikan sebagian besar

contoh (90.0%) dan suami (83,3%) adalah tamat Sekolah Dasar (SD). Rata-rata besar

keluarga contoh adalah kecil yaitu ≤ 4 orang. Rata-rata pendapatan keluarga sebesar

Rp1.485 .933,33 dan rata-rata pendapatan per kapita keluarga adalah Rp.381.111,90.

Rata-rata pengeluaran keluarga per bulan Rp1.513.366,67 dan rata-rata pengeluaran per

kapita keluarga adalah Rp364.807,38. Hampir tiga perempat contoh (70,0%) memiliki

pendapatan yang lebih kecil daripada pengeluaran. Rata-rata pengeluaran untuk pangan

dan non pangan sebesar Rp1.129.650,00 dan Rp383.716,67. Hal ini berarti pengeluaran

pangan jauh lebih besar daripada pengeluaran non pangan.

Kerjasama peran gender yang dilakukan dalam aktivitas domestik dan publik

berada pada kategori sedang. Artinya sudah terdapat kerjasama atau kompromi antara

suami dan istri meskipun masih terdapat salah satu yang dominan. Dalam hal manajemen

keuangan usaha tani kerjasama gender termasuk kategori tinggi, artinya sudah terdapat

kerjasama yang baik antara suami istri terutama dalam hal manajemen keuangan hasil

usaha tani.

Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar

11,3 persen. Hal ini berarti contoh memiliki kontribusi terhadap pendapatan total

keluarga, meskipun tidak terlalu besar.

Tingkat kesejahteraan keluarga secara fisik, sosial dan psikologi termasuk dalam

kategori sedang, dan pada indikator kesejahteraan ekonomi termasuk dalam kategori

rendah. Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat kesejahteraan subjektif total

dengan kategori sedang. Artinya, keluarga contoh merasa cukup puas terhadap semua

kesejahteraan subjektif yang dimiliki. Terbukti kondisi kesejahteraan subjektif keluarga

contoh tergolong cukup puas dengan rata-rata skor sebesar 54,8 persen.

Page 5: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

5

Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara usia contoh,

usia suami, pengeluaran total, kontribusi ekonomi suami dan istri dengan kesejahteraan

objektif (pendapatan total). Hal ini berarti semakin tinggi usia contoh, usia suami,

pengeluaran total, kontribusi ekonomi suami dan istri maka kesejahteraan keluarga

objektif akan semakin meningkat. Hasil korelasi Pearson juga menunjukkan terdapat

hubungan yang positif signifikan antara pendapatan total, kontribusi ekonomi suami dan

kontribusi ekonomi istri dengan kesejahteraan subjektif keluarga contoh, artinya semakin

tinggi pendapatan total, kontribusi ekonomi suami dan kontribusi ekonomi istri maka

kesejahteraan subjektif akan semakin meningkat. Besar keluarga berhubungan negatif dan

signifikan dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Hal ini berarti semakin sedikit jumlah

anggota keluarga, maka kesejahteraan subjektif keluarga semakin tinggi. Tidak terdapat

hubungan yang nyata antara peran gender dengan kesejahteraan keluarga objektif dan

subjektif.

Kata kunci: kesejahteraan keluarga, kontribusi ekonomi perempuan, peran gender

Page 6: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

6

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian dan seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

7

PERAN GENDER, KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN

DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI

HORTIKULTURA (Kasus di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur)

NOVI PUSPITASARI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 8: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

8

Judul : Peran Gender, Kontribusi Ekonomi Perempuan dan Kesejahteraan

Keluarga Petani Hortikultura (Kasus di Dusun Padajaya, Desa

Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

Nama : Novi Puspitasari

NIM : I24070012

Disetujui,

Diketahui,

Tanggal Lulus :

Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc, M.Sc

Pembimbing I

Dr. Tin Herawati, SP, M.Si

Pembimbing II

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Page 9: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

9

PRAKATA

Puji syukur pada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Peran

Gender, Kontribusi Ekonomi Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga Petani

Hortikutura di Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten

Cianjur. Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc. dan Ibu Dr. Tin Herawati SP,

M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan,

saran, dan nasihat-nasihat selama penulisan skripsi ini dilakukan.

2. Ibu Dr.Ir. Dwi Hastuti, M.Sc sebagai pembimbing akademik penulis selama

masa perkuliahan yang selalu memberikan saran serta motivasinya.

3. Ibu Dr.Ir. Euis Sunarti, M.Si dan Ibu Irni Rahmayani Johan SP, MM sebagai

dosen penguji skripsi serta Ibu Alfiasari, SP, M.Si sebagai dosen pemandu

seminar untuk masukan dan sarannya agar skripsi ini lebih baik lagi.

4. Kantor Desa Padajaya, Ketua RT 01 sekaligus ketua kelompok tani

Sindangjaya atas segala bantuan dalam pengambilan data dan atas

kemudahan dalam penelitian. Seluruh responden dalam penelitian ini yang

sudah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai.

5. Orangtua tercinta Bapak Agus Suhaya dan Ibu Acih Rukaesih S.Pd yang telah

memberikan doanya, mendukung dan memotivasi. Selain itu untuk kakak

tercinta Rudi Firmansyah SP dan Andri Lahardi ST yang selalu memberikan

semangat, serta Wahyu Firmansyah S.Sos atas doa, perhatian, dan semangat

penuh kepada penulis.

6. Latifatul Hayati, Fauziah Fajrin, Atirah dan Ayunda sebagai teman

seperjuangan, seluruh teman-teman IKK 44 dan IKK 45 yang telah menjadi

keluarga selama perkuliahan berlangsung, tempat mencurahkan perasaan dan

berbagi suka serta duka serta selalu memberikan kekompakan, Teh Tika atas

doa, motivasi, bantuan dan masukan yang telah diberikan selama ini.

7. Terakhir, kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan, penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas semua dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun

demikian penulis tetap mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembacanya.

Bogor, Oktober 2012

Novi Puspitasari

Page 10: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

10

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiii

PENDAHULUAN ..................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................. 1

Perumusan Masalah .......................................................... 3

Tujuan Penelitian .............................................................. 5

Kegunaan Penelitian .......................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7

Pendekatan Teori Keluarga ............................................... 7

Pengertian Keluarga ...................................................... 7

Pendekatan Teori Struktural Fungsional ....................... 8

Pendekatan Konsep Gender dalam Kehidupan Keluarga ... 10

Konsep Gender .............................................................. 10

Persepsi Peran Gender ................................................... 12

Peran Perempuan (istri) dalam Keluarga ...................... 13

Kontribusi Ekonomi Perempuan ........................................ 14

Kesejahteraan Keluarga ..................................................... 15

Hasil Penelitian Terdahulu ................................................. 18

KERANGKA PEMIKIRAN ..................................................... 21

METODE PENELITIAN .......................................................... 25

Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian ................................. 25

Teknik Pengambilan Contoh .............................................. 25

Jenis dan Pengambilan Data ............................................... 26

Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 27

Definisi Operasional .......................................................... 29

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 31

Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................. 31

Karakteristik Contoh dan Keluarga .................................... 32

Usia Contoh dan Suami ................................................. 31

Page 11: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

11

Tingkat Pendidikan Contoh dan Suami ........................ 33

Besar Keluarga Contoh ................................................. 33

Kondisi Tempat Tinggal ............................................... 34

Kepemilikan Aset ........................................................... 36

Pendapatan Keluarga per Bulan .................................... 37

Pengeluaran Keluarga per Bulan ................................... 39

Perbandingan Pendapatan dan Pengeluaran Keluarga

Per kapita ........................................................................ 40

Pengeluaran Pangan dan non Pangan ............................. 41

Pembagian Peran Gender dalam Keluarga ......................... 42

Peran Gender dalam Aktivitas Domestik ....................... 42

Peran Gender dalam Aktivitas Publik ............................ 44

Kontribusi Ekonomi Perempuan terhadap Pendapatan

Total Keluarga .................................................................... 48

Kesejahteraan Keluarga Subjektif ....................................... 50

Hubungan Antar Variabel .................................................. 58

Hubungan Karakteristik Contoh, Keluarga Contoh,

Kontribusi Ekonomi Contoh, Peran Gender , dan

Kesejahteraan Keluarga ............................................... 58

Pembahasan Umum ........................................................... 61

Keterbatasan Penelitian ..................................................... 63

SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 65

Simpulan ........................................................................... 65

Saran .................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 67

LAMPIRAN ............................................................................... 75

RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 87

Page 12: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

12

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Penelitian terdahulu terkait topik penelitian ...................... 19

2. Jenis data, peubah, contoh, alat dan cara pengukuran

skala data ........................................................................... 25

3. Sebaran contoh berdasarkan usia contoh dan suami ......... 32

4. Sebaran contoh berdasarkan pendidikan contoh dan

suami .................................................................................. 33

5. Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga ...................... 33

6. Sebaran contoh berdasarkan kondisi tempat tinggal ......... 35

7. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan aset .................. 36

8. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga

per bulan ............................................................................ 37

9. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga

per kapita ........................................................................... 38

10. Sebaran contoh berdasarkan rata-rata pendapatan

per kapita dibawah garis kemiskinan ................................. 39

11. Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran

keluarga per bulan .............................................................. 39

12. Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran per kapita ......... 40

13. Sebaran contoh berdasarkan perbandingan pendapatan

dan pengeluaran per kapita ................................................ 40

14. Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran pangan dan non

pangan ................................................................................ 42

15. Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam aktivitas

domestik ............................................................................. 43

16. Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam

aktivitas domestik .............................................................. 44

17. Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam aktivitas

publik ................................................................................. 45

18. Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam

aktivitas publik .................................................................. 46

19. Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam

manajemen keuangan usaha tani ....................................... 47

20. Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam

manajemen keuangan usaha tani ....................................... 48

Page 13: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

13

21. Sebaran contoh berdasarkan kontribusi ekonomi

perempuan terhadap pendapatan total keluarga ................. 50

22. Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan

fisik .................................................................................... 51

23. Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan

fisik .................................................................................... 52

24. Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan

ekonomi ............................................................................. 52

25. Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan

ekonomi ............................................................................. 53

26. Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan

sosial ................................................................................... 54

27. Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan

sosial ................................................................................... 55

28. Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan

psikologi ............................................................................. 56

29. Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan

psikologi ............................................................................. 56

30. Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan

subjektif total .................................................................... 57

31. Sebaran koefisien korelasi Pearson karakteristik contoh,

keluarga contoh, kontribusi ekonomi contoh, peran gender

dan kesejahteraan keluarga ................................................. 59

Page 14: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pemikiran ........................................................... 23

2. Teknik Pengambilan Contoh .............................................. 25

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel .................... 75

2. Skala pengkategorian dan pengukuran variabel penelitian . 76

3. Jenis tanaman yang ada di pekarangan ................................ 78

4. Aktivitas pertanian di pekarangan dan kebun ...................... 80

5. Alat pertanian di pekarangan dan kebun ............................. 82

6. Pembagian hasil kebun dan pekarangan .............................. 84

7. Foto kegiatan ....................................................................... 86

Page 15: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan pertanian mempunyai peranan yang strategis dalam

penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia, yaitu dengan tingginya

penyerapan tenaga kerja sekitar 44 persen dari 91 juta penduduk yang bekerja

(BPS 2004). Selanjutnya berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas) tahun 2009 menunjukkan bahwa dari sejumlah 104 juta penduduk

berumur 15 tahun ke atas, terdapat 43 juta orang yang lapangan pekerjaan

utamanya di sektor pertanian. Pentingnya sektor pertanian dalam penurunan

jumlah penduduk miskin dan dalam penyediaan lapangan kerja menyebabkan

banyaknya program-program pemerintah yang menunjang perkembangan sektor

pertanian di tiap daerah.

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten dengan sektor

unggulan pertanian. Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Cianjur, lapangan

pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar

62,99 persen dan sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80

persen1. Sebagai daerah beriklim tropis, di wilayah Cianjur tumbuh subur tanaman

sayuran dan tanaman hias. Salah satu daerah yang mendominasi tanaman sayuran

dan tanaman hias berupa bunga potong adalah Kecamatan Cipanas. Sebagian

besar penduduk di daerah ini menggantungkan hidup dari sektor pertanian, baik

tanaman pangan maupun hortikultura dengan komoditas sayuran dan tanaman

bunga potong. Hal ini berkorelasi dengan ketersediaan produksi untuk konsumsi

penduduk yang cenderung mengalami peningkatan.

Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah utama. Meskipun

pemerintah selalu berupaya mengkaitkan program pembangunan dengan

penanggulangan kemiskinan tetapi hingga saat ini kelompok masyarakat atau

rumah tangga miskin masih belum dapat dihilangkan.

1http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

Page 16: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

2

Populasi penduduk miskin menurut data BPS (2010) di Indonesia pada

bulan Maret 2010 adalah sebesar 31.02 juta orang (13.33%), dan jika

dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2009 yang berjumlah

32.53 juta (14.15%), berarti terdapat penurunan sebesar 1.51 juta orang. Angka ini

menunjukkan bahwa setiap tahunnya terjadi pengurangan penduduk yang berada

di bawah garis kemiskinan. Selama periode Maret 2009-Maret 2010, penduduk

miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 0.81 juta (dari 11.91 juta pada

Maret 2009 menjadi 11.10 juta pada Maret 2010), sementara di daerah perdesaan

berkurang sebesar 0.69 juta orang (dari 20.62 juta pada Maret 2009 menjadi

19.93 juta pada Maret 2010).

Analisis yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistika Indonesia (BPS)

mengenai penurunan angka kemiskinan yang terjadi diakibatkan oleh beberapa

faktor, salah satu diantaranya adalah sekitar 70 persen penduduk miskin yang

berada di daerah pedesaan bekerja di sektor pertanian, baik tanaman pangan

maupun tanaman hortikultura seperti sayuran, tanaman buah- buahan, tanaman

hias dan obat-obatan. Hal ini didukung dengan data BPS (2006), yaitu lapangan

usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja secara berturut-turut adalah

pertanian, perdagangan, dan industri dengan proporsi masing-masing sebesar

44,5 persen, 19,5 persen, dan 12,2 persen.

Tekanan ekonomi dan semakin meningkatnya kebutuhan rumahtangga,

menyebabkan banyak perempuan yang ikut bekerja untuk menambah penghasilan

keluarga. Dalam keluarga miskin, peran perempuan di sektor publik diharapkan

dapat membantu mengatasi masalah ekonomi keluarga, dan peran perempuan atau

istri di sektor domestik diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Keterlibatan seluruh keluarga dalam mengelola usaha tani mutlak

dibutuhkan. Keterlibatan perempuan memiliki peran yang besar dalam keluarga

baik untuk kegiatan rumah tangga maupun kegiatan ekonomi yang dapat

menunjang pendapatan rumahtangga. Perempuan (istri petani) secara langsung

maupun tidak langsung ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam mengelola

kegiatan usaha yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Namun, perempuan umumnya dihargai dengan upah yang lebih rendah

dibandingkan laki-laki. Seringkali upah yang dihasilkan istri untuk keluarga

Page 17: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

3

dianggap sebagai hasil kontribusi suami terhadap pendapatan keluarga. Kontribusi

ekonomi perempuan masih dianggap sekunder dan hanya sebagai pelengkap hasil

dari laki-laki (Sobari 1992). Hal ini dikarenakan perempuan seringkali dipandang

sebagai orang kedua yang hanya membantu pasangan (subordinat), berpendidikan

rendah, dan memiliki keterbatasan keterampilan untuk menghasilkan kontribusi

ekonomi bagi keluarga. Sejauh ini, berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa

peran dan kontribusi perempuan terhadap kesejahteraan keluarga cukup

memegang peranan penting. Namun demikian, pada kenyataanya perempuan

masih saja dipandang sebelah mata dalam masyarakat (Zehra 2008).

Untuk itu, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana peran gender,

kontribusi ekonomi perempuan dan kesejahteraan subjektif keluarga petani

hortikultura di Kampung Padajaya, Kabupaten Cianjur.

Perumusan Masalah

Pada tahun 2004 tingkat kemiskinan di Kabupaten Cianjur adalah 26,7

persen dari total jumlah penduduk, tetapi pada tahun 2008 telah mencapai 34,01

persen dari total jumlah penduduk. Data dari Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Cianjur menunjukkan pada tahun 2005 tingkat kemiskinan

naik menjadi 28,34 persen, tahun 2006 naik menjadi 35,92 persen, dan tahun 2007

sempat turun menjadi 32,44 persen, tetapi kemudian pada tahun 2008 kembali

naik menjadi 34,01 persen. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Cianjur

tercatat 2.138.465 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 727.291 jiwa. Tingkat

pengangguran walaupun masih banyak tetapi sudah mengalami penurunan. Sebab

sebagian besar sudah dan dapat diserap melalui berbagai kegiatan. Penyerapan

tenaga kerja terbanyak ada di sektor pertanian sebesar 48,12 persen, dan sektor

perdagangan 23,73 persen2.

Dampak keluarga miskin dan banyaknya pengangguran dalam era

globalisasi menuntut perempuan untuk memberikan sumbangan yang lebih bagi

keluarga, tidak hanya terbatas pada pekerjaan domestik, seperti melayani suami,

mengurus rumah tangga, dan merawat anak. Hal ini menyebabkan banyak wanita

2http ://cianjur.go.id (diakses 15 Mei 2011)

Page 18: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

4

yang terdorong untuk ikut bekerja mencari nafkah yang dimotivasi oleh ekonomi

keluarganya, namun mayoritas perempuan yang bekerja di daerah perdesaan

berada pada status pekerja keluarga tidak dibayar. Rasio perempuan di bidang

pertanian yang mengubah tenaga kerja mereka menjadi uang tunai sangat rendah

(Gulcubuk 2010).

Daerah Cianjur, terutama Desa Padajaya memiliki potensi pertanian dengan

komoditas utama yaitu sayuran dan tanaman bunga potong. Lahan untuk

menanam sayuran biasanya di kebun yang pekerjaannya dominan dilakukan oleh

suami dan tanaman bunga potong ditanam di daerah pekarangan yang

pekerjaannya dominan dilakukan oleh istri. Di Dusun Padajaya, istri ikut

memberikan kontribusi ekonomi dalam peran publik, dengan memanfaatkan lahan

pekarangan yaitu menanam tanaman bunga potong yang kemudian dijual untuk

menambah penghasilan keluarga. Namun, adanya kendala terhadap lahan yang

masih sempit, terbatasnya modal, akses dan pengetahuan mengenai pertanian,

menyebabkan potensi yang dimiliki tersebut kurang optimal. Penghasilan yang

diperoleh oleh keluarga petani, cenderung dipengaruhi oleh besarnya lahan yang

mereka miliki, termasuk lahan pekarangan. Istri yang memiliki lahan pekarangan

luas, dapat ditanami oleh berbagai tanaman bunga potong yang lebih bervariasi

dan bernilai jual tinggi, sebaliknya, perempuan yang memiliki lahan pekarangan

yang sempit, akan lebih terbatas dalam meningkatkan kuantitas produksi hasil

pekarangannya.

Masalah utama perempuan yang bekerja dalam bidang pertanian

diantaranya, tidak memiliki akses berkualitas seperti rendahnya akses pendidikan

dan kesehatan, melakukan pekerjaan berstatus dan penghasilan rendah, tidak

adanya jaminan sosial, besarnya peran tradisional terutama dalam hal aktivitas

domestik, dan rendahnya kesempatan (Gulcubuk 2010). Dalam aktivitas publik

secara umum, pada petani sayuran, istri kurang terlihat ikut terlibat dalam

pemasaran secara ekonomi, sehingga akses istri terbatas.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka masalah-masalah

dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana pembagian gender dalam keluarga?

2. Bagaimana kontribusi ekonomi perempuan terhadap pendapatan total keluarga?

Page 19: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

5

3. Bagaimana tingkat kesejahteraan objektif dan subjektif keluarga contoh?

4. Bagaimana hubungan antara karakteristik contoh dan keluarga, peran gender,

kontribusi ekonomi perempuan dan kesejahteraan keluarga contoh secara

objektif dan subjektif?

Tujuan

Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui peran gender,

kontribusi ekonomi perempuan dan kesejahteraan keluarga petani hortikultura

(studi kasus di Kampung Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas,

Kabupaten Cianjur).

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pembagian peran gender dalam keluarga.

2. Mengidentifikasi kontribusi ekonomi perempuan terhadap pendapatan total

keluarga.

3. Mengidentifikasi tingkat kesejahteraan objektif dan subjektif keluarga contoh.

4. Menganalisis hubungan antara karakteristik contoh dan keluarga, peran gender,

kontribusi ekonomi perempuan dan kesejahteraan keluarga contoh secara

objektif dan subjektif.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk :

1. Sarana untuk mengembangkan diri dan memperluas pengetahuan serta

wawasan peneliti mengenai pentingnya peran gender dan kontribusi ekonomi

perempuan terhadap kesejahteraan keluarga.

2. Sumbangan informasi bagi pengembangan IPTEK di Indonesia terutama yang

berkaitan dengan keluarga.

3. Bahan masukan bagi pemerintah dan pihak terkait yang peduli dengan

keluarga, sehingga akan bermanfaat bagi pembangunan dan kemajuan bangsa

Indonesia.

Page 20: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

6

4. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai peran dan kedudukan istri yang membantu perekonomian

keluarganya dan mengetahui kontribusinya terhadap kesejahteraan ekonomi

keluarga.

5. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca khususnya mengenai peran

gender dan kontribusi ekonomi perempuan terhadap kesejahteraan keluarga

serta dapat berguna sebagai literatur bagi penelitian selanjutnya.

Page 21: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

TINJAUAN PUSTAKA

Pendekatan Teori Keluarga

Pengertian Keluarga

Keluarga menurut UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10 adalah

unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan

anak-anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (BKKBN 1992).

Menurut Saxton (1990) keluarga merupakan suatu hubungan antar dua orang atau

lebih yang dipersatukan melalui kelahiran, adopsi, atau perkawinan, dan hidup

bersama-sama dalam suatu rumah tangga. Hal yang sama juga diungkapkan oleh

Gunarsa&Gunarsa (2004) bahwa keluarga yaitu sekelompok orang yang diikiat

oleh perkawinan atau pertalian darah, biasanya meliputi ayah, ibu, dan anak.

Menurut Mattessich dan Hill (Zeitlin 1995) keluarga merupakan suatu kelompok

yang berhubungan kekerabatan, tempat tinggal, atau hubungan emosional yang

sangat dekat yang memperlihatkan empat hal (yaitu interdepensi intim,

memelihara batas-batas yang terseleksi, mampu untuk beradaptasi dengan

perubahan dan memelihara identitas sepanjang waktu, dan melakukan tugas-tugas

keluarga).

Keluarga merupakan suatu manajerial unit yang mampu mengelola

sumberdaya keluarga yang dimiliki untuk mencapai tujuan keluarga (Gross,

Crandal, dan Knoll 1973). Menurut Duvall dan Miller (1985) keluarga adalah

sekelompok orang dengan ikatan perkawinan, ikatan darah, adopsi, dan kelahiran

yang bertujuan untuk menciptakan serta mempertahankan kebudayaannya. Tujuan

membentuk keluarga adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan

bagi anggota keluarganya, serta untuk melestarikan keturunan dan budaya suatu

bangsa (Landis 1989).

Fungsi keluarga utama yang telah diuraikan didalam resolusi majelis

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah keluarga sebagai wahana untuk

mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan

seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan

baik, serta memberikan kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya

keluarga sejahtera (Megawangi 2009). Definisi-definisi tersebut menunjukkan

Page 22: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

8

bahwa selain adanya ikatan yang terjalin antara anggota keluarga, keluarga juga

mempunyai tujuan dan fungsinya. Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 21

Tahun 1994 dalam BKKBN (1996) terdapat delapan fungsi utama keluarga dalam

proses untuk mengembangkan potensinya agar dapat terwujud keluarga sejahtera

yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi

melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi,

dan fungsi pembinaan lingkungan.

Pendekatan Teori Struktural- Fungsional

Pendekatan struktural-fungsional adalah pendekatan teori sosiologi yang

diterapkan dalam suatu institusi keluarga. Keluarga sebagai sebuah institusi

dalam masyarakat mempunyai prinsip-prinsip serupa yang terdapat dalam

kehidupan sosial masyarakat. Pendekatan ini mengakui adanya segala keragaman

dalam kehidupan sosial. Keragaman ini merupakan sumber utama dari adanya

struktur masyarakat, dan akhirnya keragaman dalam fungsi sesuai dengan posisi

seseorang dalam struktur sebuah sistem (Megawangi 1999). Penganut pandangan

teori struktural fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang

seimbang, harmonis, dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-

bagian dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir

(Puspitawati 2012)

Pendekatan teori struktural fungsional dapat digunakan untuk

menganalisis peran anggota keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk

menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat (Newman dan Grauerholz 2002).

Salah satu aspek penting dari perspektif struktural fungsional adalah bahwa pada

setiap keluarga yang sehat terdapat pembagian peran atau fungsi keluarga yang

jelas, fungsi tersebut terpolakan dalam struktur hirarkis yang harmonis, dan

adanya komitmen terhadap pelaksanaan peran atau fungsi tersebut. Peran adalah

sejumlah kegiatan yang diharapkan bisa dilakukan oleh setiap anggota keluarga

sebagai subsistem keluarga dengan baik, untuk mencapai tujuan sistem. Menurut

Levy dalam Megawangi (1999) harmoni dalam pembagian dan penyelenggaraan

fungsi dan peran, alokasi solidaritas, komitmen terhadap hak, kewajiban dan nilai-

nilai bersama ini merupakan kondisi utama bagi berfungsinya suatu keluarga.

Page 23: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

9

Menurut Puspitawati (2012) aspek struktural menciptakan keseimbangan sebuah

sistem yang tertib (social order), ketertiban keluarga akan tercipta jika ada

struktur atau strata dalam keluarga, yaitu masing-masing mengetahui peran dan

posisinya dan patuh pada nilai yang melandasi struktur tersebut.

Levy dalam Megawangi (1999) mengatakan bahwa tanpa adanya

pebagian peran dan tugas yang jelas pada masing-masing anggota dengan status

sosialnya, maka fungsi keluarga akan terganggu yang nantinya akan berpengaruh

terhadap sistem yang lebih besar lagi. Jika hal ini terjadi, maka akan ada satu

posisi yang tidak dapat dipenuhi, sehingga akan dapat menimbulkan konflik bagi

keluarga, dan akhirnya keberadaan institusi keluarga tidak akan

berkesinambungan. Persyaratan struktural yang harus dipenuhi agar struktur

keluarga sebagai suatu sistem dapat berfungsi antara lain:

1. Adanya diferensiasi peran, dari serangkaian tugas dan aktivitas yang harus

dilakukan dalam keluarga, maka harus ada alokasi peran untuk setiap

anggota dalam keluarga. Terminologi diferensiasi peran bisa mengacu

pada umur, gender, generasi, juga posisi status ekonomi dan politik dari

masing- masing aktor.

2. Alokasi solidaritas, distribusi relasi antar anggota keluarga menurut cinta,

kekuatan, dan intensitas hubungan. Cinta dan kepuasan menggambarkan

hubungan antaranggota. Misalnya keterikatan emosional antara seorang

ibu dan anaknya. Kekuatan mengacu pada keutamaan sebuah relasi relatif

terhadap relasi lainnya. Hubungan antara bapak dan anak laki-laki

mungkin lebih utama daripada hubungan suami dan istri pada suatu

budaya tertentu. Sedangkan intensitas adalah kedalaman relasi

antaranggota menurut kadar cinta, kepedulian, ataupun ketakutan.

3. Alokasi ekonomi, yaitu distribusi barang-barang dan jasa untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan. Diferensiasi tugas ini juga ada

terutama dalam hal produksi, distribusi, dan konsumsi dari barang dan jasa

dalam keluarga.

4. Alokasi politik, distribusi kekuasaan dalam keluarga dan siapa yang

bertanggung jawab atas tindakan anggota keluarga. Agar keluarga dapat

berfungsi maka diperlukan distribusi kekuasaan pada tingkat tertentu.

Page 24: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

10

5. Alokasi integrasi dan ekspresi, distribusi teknik atau cara untuk sosialisasi,

internalisasi, dan pelestarian nilai-nilai dan perilaku yang memenuhi

tuntutan norma yang berlaku untuk setiap anggota.

Pendekatan Konsep Gender dalam Kehidupan Keluarga

Konsep Gender

Kata “gender” dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status,

dan tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan

(konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu

generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian, gender adalah hasil

kesepakatan antarmanusia yang tidak bersifat kodrati. Oleh karena itu, gender

bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari satu waktu ke waktu berikutnya

(Puspitawati 2012). Hubungan antara laki-laki dan perempuan seringkali sangat

penting untuk menentukan hubungan keduanya. Demikian pula, jenis-jenis

hubungan yang bisa berlangsung antara perempuan dan laki-laki akan menjadi

pendefinisian perilaku gender yang semestinya oleh masyarakat. Pekerjaan yang

dilakukan oleh perempuan dan laki-laki dalam masyarakat tertentu ditetapkan oleh

kelas, gender, dan suku (Mosse 2002).

Puspitawati (2012) menyatakan bahwa gender menyangkut aturan sosial

yang berkaitan dengan jenis kelamin manusia laki-laki dan perempuan. Perbedaan

biologis dalam hal alat reproduksi antara laki-laki dan perempuan memang

membawa konsekuensi fungsi reproduksi yang berbeda (perempuan mengalami

menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui; sedangkan laki-laki membuahi

dengan spermatozoa). Jenis kelamin biologis inilah merupakan ciptaan Tuhan,

bersifat kodrat, tidak dapat berubah, tidak dapat dipertukarkan dan berlaku

sepanjang zaman. Konsep gender yang digunakan oleh Kantor Menteri Negara

Urusan Perempuan (1996) adalah perbedaan-perbedaan sifat perempuan dan pria

yang tidak mengacu pada perbedaan biologis, tetapi pada nilai-nilai sosial budaya

yang menentukan peranan perempuan dan pria dalam kehidupan pribadi dan

dalam setiap bidang masyarakat.

Kebudayaan yang dimotori oleh budaya patriarkhi menafsirkan perbedaan

biologis menjadi indikator kepantasan dalam berperilaku yang akhirnya berujung

Page 25: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

11

pada pembatasan hak, akses, partisipasi, kontrol, dan menikmati manfaat dari

sumberdaya dan informasi. Akhirnya, tuntutan peran, tugas, kedudukan dan

kewajiban yang pantas dilakukan oleh laki-laki atau perempuan dan yang tidak

pantas dilakukan oleh laki-laki atau perempuan sangat bervariasi dari masyarakat

satu ke masyarakat lainnya (Puspitawati 2012).

Menurut Puspitawati (2012) Pembagian peran gender bertujuan untuk

mendistribusikan tugas dalam rangka menjaga efisiensi dan keseimbangan sistem

keluarga dan masyarakat. Umumnya masyarakat membagi peran berdasarkan

tradisi para leluhur yang sudah dibakukan dalam internalisasi dan sosialisasi

norma masyarakat.

Kesetaraan gender yaitu kondisi perempuan dan laki-laki menikmati

status yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara

penuh hak-hak asasi dan potensinya bagi pembangunan di segala bidang

kehidupan. Sedangkan keadilan gender yaitu suatu kondisi adil untuk perempuan

dan laki-laki melalui proses budaya dan kebijakan yang menghilangkan

hambatan-hambatan berperan bagi perempuan dan laki-laki (Puspitawati 2012),

Menurut Puspitawati (2009) wujud kesetaraan dan keadilan gender antara lain :

1. Akses, yaitu kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki terhadap

sumberdaya pembangunan, contoh: memberikan kesempatan yang sama

baik kepada laki-laki ataupun perempuan dalam memperoleh informasi

pendidikan dan kesempatan untuk meningkatkan karir.

2. Partisipasi, yaitu perempuan dan laki-laki memiliki partisipasi yang sama

dalam proses pengambilan keputusan, contoh: memberikan peluang yang

sama baik kepada laki-laki ataupun perempuan untuk ikutn serta dalam

menentukan pilihan pendidikan di dalam rumahtangga.

3. Kontrol, yaitu perempuan dan laki-laki mempunyai kekuasaan yang sama

pada sumberdaya pembangunan, contoh: memberikan kesempatan yang

sama bagi laki-laki dan perempuan dalam penguasaan terhadap

sumberdaya baik materi maupun non materi dan mempunyai kontrol yang

mandiri dalam menentukan apakah laki-laki dan perempuan mau

meningkatkan jabatan struktural menuju jenjang yang lebih tinggi.

Page 26: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

12

4. Manfaat, yaitu pembangunan harus mempunyai manfaat yang sama bagi

perempuan dan laki-laki, contoh: Program Pendidikan dan Latihan (Diklat)

harus memberikan manfaat yang sama bagi laki-laki dan perempuan.

Persepsi Peran Gender

Pandangan laki-laki lebih cocok untuk melakukan peran produktif dan

perempuan lebih cocok untuk mengerjakan peran reproduktif secara tradisional

ditanamkan dalam benak individu tentang kekhasan perilaku seorang perempuan

(feminin) dan kekhasan perilaku laki-laki (maskulin) yang oleh Hurlock (1980)

disebut sebagai peran gender, dan akhirnya akan membentuk suatu pendapat yang

dapat menjadi suatu norma di dalam masyarakat. Pada dasarnya pembagian peran

gender dalam keluarga petani antara aktivitas domestik rumah tangga dan

aktivitas pertanian, istri petani paling dominan dalam melakukan aktivitas

domestik dan suami dalam aktivitas pertanian (Whatmore 1991).

Pada budaya patriarkhi, terdapat pembagian peran gender yang bervariasi

antara laki-laki dan perempuan. Umumnya masyarakat membagi peran

berdasarkan sosialiasi norma masyarakat, dengan kata lain, norma membatasi apa

yang pantas dilakukan oleh laki-laki dan yang tidak pantas dilakukan oleh laki-

laki, sebaliknya juga dengan perempuan. Ada sebagian masyarakat yang sangat

kaku membatasi peran yang pantas dilakukan baik oleh laki-laki dan perempuan,

misalnya tabu bagi seorang laki-laki masuk ke dapur atau menggendong anaknya

di depan umum dan tabu bagi seorang perempuan untuk sering keluar rumah

untuk bekerja. Namun demikian, ada juga masyarakat yang fleksibel dalam

memperbolehkan laki-laki dan perempuan melakukan aktivitas sehari-hari,

misalnya perempuan diperbolehkan bekerja sebagai kuli bangunan sampai naik ke

atap rumah atau memanjat pohon kelapa, sedangkan laki-laki sebagian besar

menyabung ayam untuk berjudi (Puspitawati 2012).

Scanzoni dan Supriyantini (2002) dalam Rachmawati (2010) membedakan

pandangan peran gender melalui dua bagian yaitu peran gender tradisional dan

peran gender modern.

Page 27: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

13

1. Peran gender tradisional

Pandangan ini membagi tugas secara tegas berdasarkan jenis kelamin.

Laki-laki yang mempunyai pandangan peran gender yang tradisional, tidak ingin

perempuan menyamakan kepentingan dan minat diri sendiri dengan kepentingan

keluarga secara keseluruhan.

2. Peran gender modern

Tidak ada lagi pembagian tugas yang berdasarkan jenis kelamin secara

kaku, kedua jenis kelamin diperlakukan sejajar atau setingkat. Laki-laki mengakui

minat dan kepentingan perempuan sama pentingnya dengan minat laki-laki,

menghargai kepentingan pasangannya dalam setiap masalah rumahtannga dan

memutuskan masalah yang dihadapi secara bersama-sama. Perempuan yang

berpandangan modern, berusaha memusatkan perhatiannya untuk mencapai

minatnya sendiri yang tidak lebih rendah dari minat suami.

Peran Perempuan (Istri) dalam Keluarga

Gender dalam rumahtangga adalah perbedaan status dan peran antara

laki-laki (suami) dan perempuan (istri) dalam menjalankan fungsi-fungsi

rumahtangga. Gender dalam rumahtangga dapat mencakup pembagian kerja bagi

anggota keluarga, adanya pembagian kerja tersebut akan menentukan peran dan

tanggungjawab masing-masing anggota keluarga. Adanya peran anggota keluarga

pun dapat menentukan seberapa besar partisipasi anggota keluarga dapat

berkontribusi tehadap ekonomi keluarga.

Telah diakui adanya peran ganda (multy roles) dari perempuan, baik

sebagai istri, ibu dan sebagai pekerja, serta anggota masyarakat. Jadi perempuan

dapat memainkan peranannya baik di sektor publik, domestik dan

kemasyarakatan. Perempuan dikenal sebagai individu yang dapat mengerjakan

berbagai kegiatan pada waktu yang sama (overlapping activities) sehari-hari. Hal-

hal yang biasa dilakukan peempuan di desa adalah aktivitas-aktivitas seperti

menggendong anak sambil menyapu halaman rumah di pagi hari atau sambil

menunggu menjemur padi dan menjemur pakaian, atau aktivitas-aktivitas seperti

mengasuh anak sambil menunggu di rumah, sambil memasak air dan menunggu

menjemur pakaian. Peran perempuan di sektor publik dalam menambah

Page 28: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

14

pendapatan keluarga tidak dapat dipandang sebelah mata. Telah dibuktikan oleh

realita bahwa ternyata perempuan dapat menjadi penyelamat keluarga dan juga

penyelamat bangsa di masa krisis ekonomi dengan keuletannya dalam beraktifitas

mencari tambahan uang bagi keluarganya (family generating income) (Puspitawati

2009).

Hubeis (2000) menyebutkan bahwa pembagian kerja dalam perspektif

gender mengacu pada cara-cara dimana semua jenis-jenis pekerjaan (reproduktif,

produktif dan sosial) dibagi antara pria dan wanita serta bagaimana pekerjaan

tersebut dinilai dan dihargai secara kultural dalam masyarakat tertentu. Pekerjaan

reproduktif atau domestik adalah kegiatan yang terkait dengan pemeliharaan

sumber daya manusia dan tugas-tugas kerumah tanggaan seperti menyiapkan

makanan, berbelanja, mengasuh dan mendidik anak. Pekerjaan produktif

menyangkut segala pekerjaan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa untuk

dikonsumsi sendiri atau diperdagangkan. Sedangkan pekerjaan sosial adalah

pekerjaan atau aktifitas yang terkait dengan aspek status kekuasaan atau

kewajiban kewajiban bagi seseorang yang terbentuk secara kultural pada struktur

masyarakat dimana ia tinggal.

Kontribusi Ekonomi Perempuan

Keluarga yang hidup dalam kondisi miskin melakukan suatu strategi untuk

dapat bertahan di tengah keterbatasan. Rumahtangga petani-petani di perdesaan

contohnya menerapkan pola nafkah ganda sebagai bagian dari strategi ekonomi.

Dalam pola itu sejumlah anggota keluarga usia kerja terlibat mencari nafkah di

berbagai sumber, baik on farm maupun off farm. Dalam strategi nafkah tersebut,

wanita seperti juga pria memiliki peran yang sangat penting sebagai pencari

nafkah. Wanita tidak hanya terlibat dalam kegiatan reproduksi yang tidak

langsung menghasilkan pendapatan, tetapi juga dalam kegiatan produksi yang

langsung menghasilkan pendapatan (White, Hart, Pudjiwati Sajogyo dalam

Sitorus 1991).

Masalah rendahnya produktivitas perempuan dalam pengembangan

ekonomi keluarga sama sekali belum disentuh secara mendetail dan

berkesinambungan. Produktivitas perempuan dalam hal ini diukur berdasarkan

Page 29: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

15

kontribusi pekerjaan publik yang dibayar, sedangkan pekerjaan perempuan di

aspek domestik tidak diperhitungkan (Puspitawati 2012). Di daerah perdesaan,

wanita memiliki peranan besar dalam kegiatan mencari nafkah, di samping

mengatur rumahtangga. Berbagai kegiatan usahatani spesifik gender dilakukan

wanita, seperti: menanam, menyiang, panen dan pasca panen, bahkan menentukan

tenaga kerja, pemasaran, dan perputaran kredit. Peran wanita tersebut sangat

dipengaruhi oleh: 1) tingkat pendapatan (makin miskin suatu rumahtangga, maka

makin besar kontribusi tenaga atau waktu wanita yang tercurah); 2) kondisi sosial

budaya (tingkat pendidikan, kesehatan, posisi dalam proses pengambilan

keputusan, mobilitas yang sangat dipengaruhi nilai atau norma sosial dan

keseimbangan; 3) umur dan status perkawinan (Roosganda 2007).

Pada umumnya peran perempuan secara ekonomi adalah menambah

penghasilan keluarga. Karena itu penghasilan tambahan dari aktifitas ekonomi

perempuan dapat mengentaskan keluarga dari kemiskinan (Rahardjo 1995).

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditunjukkan bahwa perempuan merupakan

sumber daya manusia yang cukup nyata berpartisipasi, khususnya dalam

memenuhi fungsi ekonomi keluarga dan rumahtangga bersama dengan laki-laki.

Perempuan di Perdesaan sudah diketahui secara umum tidak hanya mengurusi

rumahtangga sehari-hari saja, tetapi tenaga dan pikirannya juga terlibat dalam

berbagai kegiatan usaha tani dan non usaha tani, baik yang sifatnya komersial

maupun sosial (Sajogyo 1981). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kaum

wanita memberikan kontribusi setengah atau lebih dari total tenaga kerja

usahatani (Roosganda 2007). Kontribusi perempuan terhadap pendapatan

pertanian keluarganya adalah sebesar 66,6 persen (Ukoha 2003).

Kesejahteraan Keluarga

Kesejahteraan merupakan harapan dan tujuan hidup setiap orang.

Tingkat kesejahteraan setiap orang dapat berbeda-beda dalam arti keadaan

kesejahteraan yang dialami seseorang belum tentu sama bagi orang lain.

Kesejahteraan menurut Sawidak (1985) merupakan sejumlah kepuasan yang

diperoleh seseorang dari hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima, namun

demikian tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang bersifat

Page 30: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

16

relatif karena tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari hasil

mengkonsumsi pendapatan tersebut. Kesejahteraan ekonomi dari suatu keluarga

biasanya didefinisikan sebagai tingkat kepuasan atau tingkat pemenuhan

kebutuhan yang telah diperoleh oleh keluarga (Park & Kim 2002).

Secara umum, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat dibedakan

melalui dua pendekatan yaitu kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif.

Pengukuran menggunakan pendekatan objektif didasarkan pada standar yang telah

disepakati negara atau provinsi, namun pada pengukuran kesejahteraan subjektif

didasarkan pada pertimbangan individual (Raharto dan Romdiati 2000).

Puspitawati (2012) menjelaskan bahwa kesejahteraan keluarga objektif dapat

diukur salah satunya berdasarkan pendapatan yang dibandingkan dengan garis

kemiskinan. Garis kemiskinan diartikan sebagai tingkat pendapatan yang layak

untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum. Suatu keluarga yang berpendapatan

di bawah garis kemiskinan, tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan secara

materia, sehingga digolongkan pada keluarga miskin.

Diener (2009) mendefinisikan kesejahteraan subjektif sebagai istilah

yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan seseorang atau

keluarga sesuai dengan evaluasi subjektif terhadap kehidupan mereka.

Kesejahteraan subjektif adalah kepuasan hidup berdasarkan atas standar personal

(Chen 2010). Pengukuran kesejahteraan bersifat subjektif manakala berkaitan

dengan aspek psikologis yaitu diukur dari kebahagiaan dan kepuasan (Sunarti

2008). Terdapat perbedaan pandangan kesejahteraan secara subjektif berdasarkan

wilayah regional maupun geografi serta nilai sosial-budaya yang ada di

masyarakat (Raharto & Romdiati 2000).

Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kewajiban

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya yang meliputi agama, psikologi,

makan dan minum dan sebagainya. Adapun tujuan membentuk keluarga yaitu

untuk mewujudkan kesejahteraan bagi anggota keluarganya. Keluarga yang

sejahtera diartikan sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan

yang sah, mampu memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang layak, bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki hubungan yang serasi, selaras dan

Page 31: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

17

seimbang antar anggota keluarga dan antar keluarga dengan masyarakat dan

lingkungannya (Landis 1989; BKKBN 1992).

Pembangunan keluarga sejahtera pada hakekatnya adalah meningkatkan

keberdayaan dan kemampuan serta peran seluruh anggota keluarga dalam

membangun keluarga yang berkualitas sesuai dengan tahapan-tahapannya.

Sasaran dari pembangunan keluarga sejahtera adalah keluarga secara utuh dengan

sasaran difokuskan kepada ibu atau perempuan. Hal ini dipertimbangkan karena

ibu atau perempuan merupakan anggota keluarga yang paling rentan dan memiliki

pengaruh yang besar serta resiko yang tidak dimiliki oleh anggota keluarga lain.

Ibu juga merupakan anggota keluarga yang memiliki peranan yang besar dalam

mengembangkan dan melaksanakan fungsi keluarga yang selama ini belum

banyak diberikan dukungan. Dengan demikian seluruh dukungan yang diberikan

kepada ibu akan memberikan nilai lebih pada keluarga dibandingkan dengan bila

diberikan kepada anggota keluarga yang lain (BKKBN 1998).

Kualitas hidup manusia meliputi domain kehidupan manusia antara lain 1)

Domain Being (domain yang berkaitan dengan keadaan badan atau makhluk) yang

terdiri dari kesejahteraan fisik, kesejahteraan psikologi, sosial dan keadaan

spiritual; 2) Domain belonging (domain berkaitan dengan harta milik dan barang-

barang) yang meliputi harta fisik, harta sosial, dan harta masyarakat (Universitas

Toronto 2003 dalam Puspitawati 2012).

Kesejahteraan keluarga pada hakikatnya mempunyai dua dimensi yaitu

dimensi material dan spiritual (Sunarti 2008). Untuk menciptakan kesejahteraan

suatu keluarga, maka diperlukan suatu keluarga kecil yang bahagia, namun

dengan ekonomi yang kuat. Keluarga dengan ekonomi yang kuat dapat terwujud

apabila fungsi ekonomi dalam keluarga tersebut dapat dipersiapkan dan dibangun

dengan baik (BKKBN 1998).

Berdasarkan penelitian Khairunnisa (2010) kesejahteraan subjektif itu

dipengaruhi oleh jumlah anak. Sedangkan berdasarkan penelitian Irzalinda (2010)

bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif keluarga adalah

permasalahan keluarga itu sendiri, dan dinyatakan faktor determinan

kesejahteraan subjektif adalah pendidikan kepala rumah tangga, umur kepala

rumah tangga, persepsi kerja, dan pendapatan. Berdasarkan hasil penelitian

Page 32: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

18

Puspitawati (2009) ditemukan adanya pengaruh positif dari besar keluarga. lama

pendidikan suami, umur istri, umur balita, pengeluaranlkapitalbulan dan nilai

ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga untuk kegiatan domestik pekerjaan

pemeliharaan rumah terhadap kesejahteraan keluarga subjektif. Sementara itu,

faktor yang berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan keluarga subjektif adalah

umursuami. Sedangkan Chen (2010) menjelaskan bahwa faktor yang

mempengaruhi kesejahteraan lansia di China adalah perbedaan gender dan

frekuensi peran. Frekuensi peran yang tinggi akan meningkatkan rata-rata

kesejahteraan perempuan.

Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait peran gender, kontribusi ekonomi perempuan dan

kesejahteraan keluarga telah banyak dilakukan. Penelitian Puspitawati dan Fahmi

(2008) menyatakan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan

domestik khususnya dalam mengurus anak dan memelihara rumahtangga lebih

banyak dilakukan oleh istri, dan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan

publik/ekonomi (mencari nafkah) lebih banyak dilakukan oleh suami, tetapi pada

kegiatan mencari nafkah terlihat pula keterlibatan istri, sedangkan kegiatan-

kegiatan yang berhubungan dengan usaha tani dilakukan secara bersama-sama

antara suami istri.

Penelitian Puspitawati dan Fahmi (2008) menunjukkan juga bahwa keluarga

petani mempunyai pola pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan yang

diperoleh, permasalahan dalam usaha tani yang paling banyak dialami adalah

rendahnya produksi pertanian. Berdasarkan penelitian terdahulu ini faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap pembagian peran gender dalam keluarga adalah

pendapatan/kapita/bulan, frekuensi perencanaan, dan permasalahan umum

keluarga, adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembagian peran

gender dalam usaha tani adalah jumlah anggota keluarga, frekuensi perencanaan

dan permasalahan umum keluarga.

Fausia dan Prasetyaningsih (2005) menyatakan bahwa mayoritas perempuan

di pedesaan kurang memiliki akses terhadap sumberdaya pertanian seperti

terbatasnya akses dan hak atas lahan dan sumberdaya lainnya. Penelitian

Page 33: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

19

Simanjuntak (2010) menjelaskan bahwa relasi gender yang semakin responsif dan

tingkat stres ibu yang semakin rendah memberikan pengaruh langsung terhadap

kesejahteraan keluarga subjektif, sedangkan ekonomi keluarga yang semakin baik

dan strategi koping yang semakin sedikit akan memberikan pengaruh tidak

langsung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga subjektif. Hasil penelitian

terdahulu tersebut dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun hasil penelitian

terdahulu terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1 Penelitian pendahulu terkait topik penelitian No. Tahun Penulis Judul Hasil

1. 2003 Ukoha Contribution of Women

to Farm Family income

in Ikuwano Local

Government Area of

Abia State, Nigeria

Kontribusi perempuan

terhadap pertanian

keluarganya adalah sebesar

66,6 persen

2. 2010 Khaerunisa

Nurul Firdausi

Analisis Pengaruh

Kontribusi Ekonomi

Perempuan dan

Manajemen Keuangan

Keluarga terhadap

Kesejahteraan

Keluarga TKW

Kontribusi ekonomi TKW

tidak berpengaruh pada

kesejahteraan keluarga

Kesejahteraan subjektif

dipengaruhi nyata positif

oleh jumlah anak

3. 2010 Vivi Irzalinda Kontribusi Ekonomi,

Peran Perempuan dan

Kesejahteraan

Keluarga di Kota dan

Kabupaten Bogor

Rata-rata kontribusi nilai

ekonomi pekerjaan istri

terhadap pendapatan total

keluarga adalah 16,4 dan

46,2 persen pada masing-

masing dua daerah lokasi

penelitian

Faktor yang berpengaruh

terhadap kesejahteraan

keluarga subjektif adalah

permasalahan keluarga.

4. 2010 Sinta Rahmi

Putri

Relasi Gender pada

Rumahtangga Petani

Sayuran Dataran

Rendah

Pada masyarakat petani

sayuran pola pengambilan

keputusan masih di

dominasi oleh laki-laki

sebagai kepala keluarga.

Perempuan hanya

memiliki dominasi

kekuasaan dalam

mengambil keputusan pada

kegiatan domestik.

Keterlibatan perempuan di

kegiatan produktif

sebagian besar terbatas

pada mencabut dan

mengikat sayuran pada

akhir periode tanam.

Mayoritas kegiatan yang

dilakukan oleh laki-laki

Page 34: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

20

No. Tahun Penulis Judul Hasil

adalah di sektor produktif

yaitu mengelola lahan

pertanian sayuran dengan

memegang kontrol

terhadap reproduksi hingga

pemasaran

5. 2011 Wiwik

Gustina

Pengaruh Kontribusi

Ekonomi Perempuan

dan Peran Gender

terhadap Kesejahteraan

Keluarga di Kecamatan

Ampek Angkek,

Kabupaten Agam,

Sumatera Barat.

Rata-rata kontribusi

pendapatan istri terhadap

pendapatan total keluarga

perbulan adalah 43,3

persen.

Faktor-faktor yang

berpengaruh positif

terhadap kontribusi

ekonomi perempuan

adalah umur istri dan

kepemilikan aset.

Faktor-faktor yang

berpengaruh positif

terhadap peran gender

dalam pengambilan

keputusan adalah

kepemilikan aset dan

kontribusi ekonomi

perempuan.

Faktor-faktor yang

berpengaruh positif

terhadap kesejahteraan

keluarga subjektif adalah

kepemilikan aset dan

pendapatan total keluarga.

Page 35: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

21

KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural fungsional yang

memiliki asumsi dasar bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar maka fungsi-

fungsi harus dijalankan dan harus ada struktur tertentu demi berlangsungnya suatu

keseimbangan atau homoeostatik (Klein dan White 1996; Megawangi 1999).

Aplikasi teori yang digunakan adalah pembagian peran gender dalam menjalankan

fungsi ekonomi keluarga untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga baik secara

objektif maupun subjektif.

Keluarga merupakan subsistem dalam sistem masyarakat yang luas dan

saling berinteraksi (Deacon dan Firebaugh 1988). Keluarga sebagai sistem sosial

mempunyai tugas atau fungsi supaya sistem tersebut dapat berjalan. Berdasarkan

pendekatan teori struktural fungsional, sebuah struktur keluarga membentuk

kemampuannya untuk berfungsi secara efektif, bahwa sebuah keluarga inti

tersusun dari seorang laki-laki sebagai pencari nafkah dan perempuan sebagai ibu

rumahtangga adalah yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan anggota

keluarga (Parson dan Bales 1995 dalam Hill 2006). Levi dalam Megawangi

(2005) mengatakan bahwa tanpa adanya pembagian tugas yang jelas pada masing-

masing aktor dengan status sosialnya, maka fungsi keluarga akan terganggu. Hal

ini bisa terjadi jika ada satu posisi yang perannya tidak dapat dipenuhi, atau

konflik akan terjadi karena tidak adanya kesepakatan dalam pembagian tugas.

Dengan demikian penting adanya pembagian peran dalam keluarga antara suami

dan istri dalam segala apapun yang menyangkut urusan keluarga.

Berdasarkan aspek ekonomi, suatu keluarga dapat mengelola kegiatan

ekonomi keluarga, pembagian kerja dan fungsi, yang menghasilkan pendapatan,

jenis produksi dan jasa yang dihasilkan (Raharjo 1989). Tujuan terbentuknya

keluarga adalah untuk mewujudkan keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial,

ekonomi, psikologis atau mental dan spiritual. Kesejahteraan keluarga akan

tercapai dengan maksimal apabila kerjasama kemitraan antara suami dan istri

dalam keluarga tercipta dengan optimal. Secara tradisional peran gender seorang

istri adalah di sektor domestik yaitu sebagai ibu rumahtangga dengan tugas

mengurus rumah dan mengasuh anak, sedangkan suami berperan sebagai kepala

rumahtangga dengan tugas mencari nafkah. Namun pada kenyataannya saat ini

Page 36: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

22

sudah banyak istri yang bekerja di sektor publik yang menghasilkan uang untuk

menambah penghasilan keluarga, namun, hal tersebut juga tidak lepas dari

karakteristik istri. Menurut Zhang (2007) salah satu faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan keluarga adalah usia dan pendidikan.

Menurut Lasswell dan Lasswell (1987) kontribusi ekonomi perempuan

dalam keluarga akan menghasilkan peningkatan dalam keuangan keluarga,

kepemilikan barang mewah, standar hidup yang lebih tinggi dengan pencapaian

rasa aman yang lebih baik sehingga berdampak pada peningkatan status sosial

keluarga. Wiryono (1994) menjelaskan bahwa keikutsertaan perempuan dalam

mencari nafkah akan membawa dampak positif yaitu adanya peningkatan terhadap

struktur sosial dalam keluarga. Pembagian kerja antara sesama anggota keluarga

(laki-laki dan perempuan) dalam keluarga inti menunjukkan adanya diferensiasi

gender yang merupakan suatu prasyarat struktural untuk kelangsungan keluarga

inti (Megawangi 1999). Semakin baiknya kerjasama antara suami dan istri akan

semakin meningkatkan kesejahteraan keluarga yang diharapkan.

Penelitian ini difokuskan pada peran gender, kontribusi ekonomi

perempuan dan kesejahteraan keluarga objektif dan subjektif. Pada penelitian ini

diduga terdapat hubungan antara karakteristik contoh dan keluarga contoh, peran

gender, kontribusi ekonomi contoh, dan kesejahteraan keluarga objektif dan

subjektif. Bagan kerangka pemikiran secara menyeluruh dapat dilihat pada

Gambar 1.

Page 37: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

23

Gambar. 1 Kerangka Pemikiran

Karakteristik Ibu

- Umur

‐ Pendidikan

‐ Pendapatan

Kontribusi Ekonomi

Perempuan

terhadap Pendapatan Total

Keluarga

Pembagian Peran Gender dalam

Keluarga

Kesejahteraan

Keluarga Objektif

dan Subyektif

Karakteristik Keluarga:

- Umur suami

- Pendidikan suami

- Besar keluarga

- Pendapatan keluarga

‐ Pemilikan asset

Page 38: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat
Page 39: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat
Page 40: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

24

METODE PENELITIAN

Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu

penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.

Penelitian ini dilakukan di Kampung Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan

Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

purposive sampling dengan kriteria suami bekerja sebagai petani sayuran dan istri

bekerja di sektor informal yaitu petani tanaman bunga potong. Waktu penelitian

dimulai dari bulan Juni sampai Juli 2011.

Teknik Pengambilan Contoh

Populasi dari penelitian ini adalah keluarga yang suami dan istrinya

bekerja sebagai petani sayuran dan tanaman bunga potong. Responden penelitian

merupakan istri yang memiliki pekerjaan sebagai petani tanaman bunga potong.

Teknik penarikan contoh dilakukan secara purposive dengan kriteria suami

bekerja sebagai petani sayuran dan istri sebagai petani tanaman bunga potong,

berasal dari keluarga lengkap (mempunyai suami) dan bersedia untuk dijadikan

responden. Jumlah contoh adalah 30 orang yang tinggal dan menetap di wilayah

yang sama. Teknik pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

RW 4 = 7 orang RW 5 = 23 orang

RT 1 =

1 orang

RT 3 =

2 orang

RT 4 =

4 orang

RT 1 =

13 orang

RT 2 =

7 orang

RT 3 =

2 orang

RT 4 =

1 orang

Keluarga petani yang merupakan

anggota Kelompok Tani

Padajaya

Page 41: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

25

Jenis dan Pengambilan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung

menggunakan alat bantu kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti.

Data primer yang diperoleh dengan bantuan kuesioner meliputi :

1. Karakteristik contoh (umur contoh, pendidikan contoh, pendapatan

contoh).

2. Karakteristik keluarga contoh (umur suami, pendidikan suami, besar

keluarga, pendapatan keluarga dan kepemilikan aset).

3. Pembagian peran gender contoh.

4. Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga.

5. Kesejahteraan objektif dan subjektif keluarga contoh.

Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, internet, dan literatur-

literatur yang dikeluarkan lembaga-lembaga terkait serta bahan pustaka yang

diambil dari hasil penelitian sebelumnya.

Tabel 2 Jenis data, peubah, contoh, alat dan cara pengukuran, skala data Jenis Data Peubah Contoh Alat & Cara

Pengukuran

Skala

Data

Primer Karakteristik contoh

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Pendapatan

Istri Kuesioner dan

wawancara

Rasio

Rasio

Nominal

Rasio

Primer Karakteristik keluarga contoh

Umur suami

Pendidikan suami

Pekerjaan suami

Jumlah anak

Besar keluarga

Pendapatan suami

Pendapatan total (kesejahteraan

objektif)

Istri Kuesioner dan

wawancara

Rasio

Rasio

Nominal

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Primer Peran gender contoh Istri Kuesioner dan

wawancara

Ordinal

Primer Kesejahteraan subjektif contoh Istri Kuesioner dan

wawancara

Ordinal

Sekunder Potensi dan profil daerah yang

diteliti serta hasil-hasil penelitian

sebelumnya

Page 42: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

26

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara sesuai

dengan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan berupa gambaran umum

lokasi penelitian. Secara rinci peubah, skala, contoh, alat dan cara pengukuran

penelitian disajikan pada Tabel 2 dan skala pengkategorian serta pengukuran

variabel penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2.

Data merupakan bagian dari penelitian Gender in Integrated Pest Management

Collaborative Research Support Program (IPM-CRSP): Comparative Studies 2010-2012,

kerjasama konsorsium universitas antara IPB, Virginia Tech USA, Clemson University

USA, UPLB dan Combodia (dengan koordinator pihak IPB adalah Dr.Ir.Herien

Puspitawati M.Sc., M.Sc.).

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data mencakup tahapan editing, entry, transfer, coding,

cleaning, dan analyzing. Analisis data dengan menggunakan program Microsoft

Excel dan SPSS 17.0 for Window. Analisis statistik yang digunakan untuk

mengolah data adalah :

1. Analisis deskriptif untuk menyajikan berbagai gambaran variabel yang

diteliti

2. Uji korelasi Pearson untuk menguji hubungan karakteristik contoh,

karakteristik keluarga contoh, peran gender, kontribusi ekonomi, dan

kesejahteraan keluarga contoh

Data primer yang dianalisis secara deskriptif terdiri dari karakteristik

contoh, karakteristik keluarga, peran gender, kontribusi ekonomi, dan

kesejahteraan keluarga. Data sekunder yaitu data mengenai keadaan umum dan

potensi wilayah penelitian disajikan pula dalam bentuk deskriptif.

Peran gender dalam keluarga, terdiri atas 3 bagian antara lain peran gender

dalam aktivitas domestik, publik dan dalam manajemen usaha tani. Setiap butir

pertanyaan dalam peran gender aktivitas domestik dan publik disediakan 6

jawaban, yaitu suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan

istri diberi skor 3, istri dominan diberi skor 4, istri saja diberi skor 5, dan lainnya

diberi skor 6. Selanjutnya untuk melihat kerjasama gender, dilakukan recode skor

menjadi: suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan istri

diberi skor 3, istri dominan diberi skor 2, istri saja diberi skor 1 dan lainnya diberi

skor 0. Skor tersebut dijumlahkan dan diperoleh skor total. Dalam manajemen

Page 43: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

27

kegiatan usaha tani, setiap butir pertanyaan disediakan hanya 5 butir jawaban,

tanpa ada lainnya.

Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan keluarga contoh diolah

dengan menggunakan rumus :

Kontribusi ekonomi (%) = Pendapatan contoh (Rp/bulan) x100%

Pendapatan keluarga (Rp/bulan)

Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan tingkat kepuasan subjektif

keluarga (Subjective Quality of Life). Semakin puas ibu terhadap kehidupan dan

sumber daya keluarga maka keluarga tersebut semakin sejahtera.

Pada saat melakukan pengolahan, data variabel peran gender dan

kesejahteraan subjektif diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara indeks, dengan

rumus sebagai berikut :

Setelah mendapatkan skor setiap variabel, selanjutnya skor dikelompokkan

menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk menentukan cut off

peran gender dan kesejahteraan subjektif, maka perlu dicari interval kelasnya

(Slamet 1993 ; Babbie 1989) dengan menggunakan rumus :

Dengan menggunakan rumus di atas, maka interval kelas untuk variabel-

variabel tersebut yaitu :

Interval Kelas (IK) = (100%-0%) = 33,3%

3

Dengan demikian cut off bagi peran gender dan kesejahteraan subjektif,

yaitu:

a. Rendah : 0% - 33,3%

b. Sedang : 33,4% - 66,6%

c. Tinggi : 66,7% - 100%

Interval Kelas = (Skor Maksimum – Skor minimum)

Jumlah Kategori

Indeks = skor yang dicapai – skor terendah x100

skor tertinggi-skor terendah

Page 44: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

28

Analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson karena data memiliki

skala rasio. Uji korelasi Pearson digunakan untuk menganalisis karakteristik

contoh dan keluarga contoh, peran gender, kontribusi ekonomi contoh dan

kesejahteraan subjektif keluarga contoh.

Definisi Operasional

Keluarga petani hortikultura adalah keluarga yang suaminya bekerja sebagai

petani sayuran dan istrinya bekerja sebagai petani tanaman bunga

potong.

Contoh adalah istri petani yang bekerja sebagai petani tanaman bunga potong.

Perempuan adalah perempuan usia produktif (15-55 tahun) yang telah menikah

dan tinggal bersama suami dalam satu rumah.

Keluarga adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang anggotanya

terkait oleh adanya hubungan perkawinan (suami dan istri) serta

hubungan darah (anak kandung) atau adopsi (anak angkat).

Pendapatan perempuan adalah hasil yang diperoleh responden dari kerja

produktif yang dilakukan oleh perempuan.

Pendapatan keluarga adalah jumlah pendapatan yang didapatkan oleh seluruh

anggota keluarga, baik dari hasil usaha tani, maupun dari pendapatan

lainnya.

Pengeluaran rumahtangga adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga

dalam kurun waktu selama enam bulan terakhir untuk pengeluaran

pangan maupun nonpangan.

Gender adalah perbedaan peranan sosial antara laki-laki dan perempuan,

pembagian kegiatan domestik, publik yang didalamnya termasuk

manajemen keuangan usaha tani.

Pembagian peran gender dalam keluarga adalah kebijakan didalam masing-

masing keluarga contoh terhadap tindakan pembagian tugas dalam

rumahtangga.

Peran gender adalah pembagian kerja antara suami dan istri di dalam rumah

maupun dalam komunitas yang dinyatakan dalam kategori suami saja,

suami dominan, suami dan istri, istri dominan dan istri saja.

Page 45: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

29

Kontribusi ekonomi perempuan adalah proporsi pendapatan perempuan

terhadap pendapatan total keluarga.

Kontribusi suami adalah proporsi pendapatan suami terhadap pendapatan total

keluarga.

Kesejahteraan keluarga objektif berdasarkan BPS adalah keluarga dikatakan

sejahtera apabila pendapatan atau pengeluaran per kapita per bulan di

atas garis kemiskinan Kabupaten Cianjur Rp 202 438,00 per kapita per

bulan (BPS 2010).

Kesejahteraan keluarga subjektif adalah tingkat kepuasan contoh terhadap

keadaan keluarga baik secara fisik, ekonomi, sosial, dan psikologi

berdasarkan persepsinya (subjektif).

Page 46: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

30

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sindangjaya yang merupakan salah satu desa

inti Agropolitan yang terletak di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Propinsi

Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah sentra sayuran yang cukup potensial dan

cukup pesat perkembangannya. Desa Sindangjaya secara geografis memiliki

batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : Desa Cimacan

b. Sebelah selatan : Desa Sukatani

c. Sebelah timur : Kabupaten Sukabumi

d. Sebelah barat : Desa Sindanglaya

Desa Sindangjaya memiliki luas wilayah sebesar 512 ha, dengan wilayah

terbesar digunakan untuk pertanian sayur-sayuran yaitu 321 ha yang dapat

menghasilkan 4.815.000 ton per tahun. Kondisi topografi daerah ini berupa

dataran tinggi yang memiliki ketinggian ± 1.100 m dari permukaan laut.

Banyaknya curah hujan sebesar 3.000 mm/tahun dengan suhu udara rata-rata 25º

- 30º C.

Desa Sindangjaya terdiri dari lima dusun. Total Rukun Warga berjumlah

sembilan RW dan total Rukun Tetangga berjumlah 45 RT. Lokasi penelitian yaitu

di RW 4 yang terdiri dari RT 1, 3, dan 4, sedangkan di RW 5 terdiri dari RT 1,2,3

dan 4. Desa Sindangjaya dihuni oleh 3.022 Kepala Keluarga dengan jumlah

penduduk keseluruhan adalah 11.448 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki

berjumlah 5.975 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 5.509 jiwa, dan hanya

30 Kepala Keluarga yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu anggota

kelompok tani Padajaya.

Pada usia produktif penduduk Desa Sindangjaya memiliki mata

pencaharian atau pekerjaan yang beragam, namun pekerjaan yang paling banyak

digeluti oleh penduduk berada pada sektor pertanian. Sebagian besar penduduk

Sindangjaya (1.943 orang) bekerja pada sektor pertanian atau petani. Jenis

pekerjaan penduduk lainnya di seluruh sektor yaitu bekerja sebagai karyawan

(149 orang), wiraswasta ( 1.297 orang), pertukangan (48 orang), buruh tani (598

orang) dan pensiunan (52 orang). Jumlah penduduk menurut kelompok tenaga

Page 47: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

31

kerja yaitu usia 20-26 tahun sebanyak 1.655 orang dan usia 27-40 tahun sebanyak

2.727 orang.

Desa Sindangjaya merupakan daerah sentra sayuran yang cukup potensial

dan cukup pesat perkembangannya, disamping sebagai daerah tujuan wisata, Desa

ini juga cukup strategis dalam pemasaran produk sayuran ke daerah Ibu Kota dan

sekitarnya. Adanya potensi yang besar dari daerah ini dalam bidang pertanian

khususnya produk sayuran dan hortikultura, maka terbentuklah kelompok tani

Padajaya, kelompok tani ini bermula dari kerjasama antara pemerintah desa,

petani, dan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. Kelompok tani Padajaya berdiri

pada tanggal 15 Juli 2002, didirikan oleh sembilan orang perwakilan para petani

di daerah Padajaya.

Karakteristik Contoh dan Keluarga

Usia Contoh dan Suami

Usia contoh dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok usia

dewasa awal (18-40 tahun), dewasa menengah (41-60 tahun) dan dewasa lanjut

(>60 tahun) (Hurlock 1980). Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa lebih

dari separuh (63,3 %) usia contoh berada pada rentang usia 18-40 dengan rata-

rata usia contoh yaitu 37,7 tahun dan lebih dari separuh usia suami (53,3 %)

berada pada rentang 41-60 dengan rata-rata usia suami yaitu 43,3 tahun. Hal ini

menunjukkan bahwa usia contoh didominasi pada tahap dewasa awal, sedangkan

usia suami didominasi tahap dewasa menengah menurut kategori Hurlock (1980).

Tabel 3 Sebaran contoh berdasarkan usia contoh dan suami

No. Kategori Usia* Contoh Suami

n % n %

1. Dewasa awal (18-40 Tahun) 19 63,3 13 43,4

2. Dewasa menengah (41-60

Tahun)

11 36,7 16 53,3

3. Dewasa lanjut (>60 Tahun) 0 0,0 1 3,3

Total 30 100,0 30 100,0

Rata-rata 37,7

23,0

60,0

9,0

43,3

29,0

70,0

9,2

Minimum

Maksimum

Standar deviasi *Kategori usia berdasarkan Hurlock 1980

Page 48: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

32

Tingkat Pendidikan Contoh dan Suami

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar contoh (90,0%) mengenyam

pendidikan tamat SD dan hanya sebagian kecil contoh (10,0%) yang tidak tamat

SD. Persentase terbesar (83,3%) tingkat pendidikan suami adalah tamat SD,

sedangkan suami yang tingkat pendidikan SMP dan SMA masing-masing yaitu

3,3 persen. Sesuai dengan pernyataan Guhardja et al. (1992) bahwa situasi

keluarga di pedesaan dicirikan oleh sumber daya manusia yang tingkat

pendidikannya rendah.

Tabel 4 Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan contoh dan suami

No. Kategori Pendidikan Contoh Suami

n % n %

1. Tidak Tamat SD 3 10,0 3 10,0

2. Tamat SD 27 90,0 25 83,3

3. Tamat SMP 0 0,0 1 3,3

3. Tamat SMA 0 0,0 1 3,3

Total 30 100,0 30 100,0

Besar Keluarga Contoh

Besar keluarga dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga kelompok

yaitu 1) Keluarga kecil yang jumlah anggotanya kurang dari atau sama dengan

empat orang; 2) Keluarga sedang yang jumlah anggotanya antara lima sampai

dengan tujuh orang; 3) Keluarga besar apabila jumlah anggota keluarganya lebih

dari atau sama dengan delapan orang (BKKBN 2005). Berdasarkan Tabel 5 lebih

dari separuh keluarga contoh (60,0%) merupakan tipe keluarga kecil yaitu ≤ 4

orang. Rata-rata besar keluarga contoh adalah empat orang.

Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan besar keluarga

No. Besar Keluarga* Jumlah (n=30) Persentase(%)

1. Keluarga Kecil (≤ 4 Orang) 18 60,0

2. Keluarga Sedang (5-7 Orang) 12 40,0

3. Keluarga Besar (> 7 Tahun) 0 0,0

Total 30 100,0

Rata-rata 4,0

Minimum 2,0

Maksimum 7,0

Standar deviasi 1,4 * Klasifikasi berdasarkan BKKBN (2005)

Ukuran keluarga berhubungan erat dengan pengeluaran dalam

rumahtangga. Apabila terjadi penambahan anggota keluarga dalam rumahtangga

Page 49: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

33

maka akan merangsang keluarga tersebut untuk lebih giat lagi dalam bekerja agar

kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi dengan cara lebih banyak menggali

pendapatan lainnya. Hasil penelitian Prabawa (1998) menunjukkan bahwa

semakin banyak jumlah anggota keluarga maka pendapatan per kapita yang

diperoleh akan lebih sedikit dan konsumsi keluarga akan semakin tinggi sehingga

beban untuk kepala keluarga akan semakin berat.

Kondisi Tempat Tinggal

Kualitas tempat tinggal mempunyai arti penting dalam tolak ukur tingkat

kesejahteraan suatu keluarga. Derajat kelayakan rumah diukur dari dua aspek

yaitu kualitas fisik dan kualitas fasilitas. Kualitas fisik rumah diukur melalui jenis

jenis atap terluas, jenis dinding terluas, jenis lantai terluas, dan luas lantai

perkapita, sedangkan kualitas fasilitas rumah diukur melalui sumber air minum,

sumber penerangan, dan ketersediaan fasilitas tempat BAB (BPS 2010).

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar contoh (90,0%) memiliki

dinding rumah tembok, dan seluruh contoh (100,0%) memiliki atap rumah

genteng (Tabel 6). Persentase terbesar (90,0%) contoh memiliki lantai rumah

plester semen atau keramik, dan hanya sebagian kecil contoh (10,0%) memiliki

lantai rumah kayu. Tabel 6 menunjukkan lebih dari separuh contoh (60,0%)

memiliki jumlah ruangan di rumah sebanyak 7-9 ruangan, dan kurang dari

separuh contoh (46,7 %) memiliki jumlah ruangan yang berjendela 7-9 ruangan.

Berdasarkan hasil penelitian lebih dari tiga perempat contoh (76,7%)

menggunakan sumber air minum dan sumber air untuk mandi atau mencuci

berasal dari PAM, sedangkan seluruh contoh (100,0%) melakukan aktivitas

mandi, mencuci, dan buang air besar di WC sendiri. Dilihat dari kondisi tempat

tinggal, sebagian besar contoh sudah memiliki tempat tinggal yang layak untuk

ditempati.

Page 50: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

34

Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan kondisi tempat tinggal

Keadaan Tempat Tinggal Jumlah (n) Persentase (%)

Jenis dinding

Bilik/kayu 3 10,0

Setengah tembok 0 0,0

Tembok 27 90,0

Atap Rumah

Rumbia/daun kelapa kering 0 0,0

Seng 0 0,0

Genteng 30 100,0

Lantai Rumah

Tanah 0 0,0

Kayu 3 10,0

Plester semen/keramik 27 90,0

Jumlah ruangan di rumah

1-3 0 0,0

4-6 7 23,4

7-9 18 60,0

10-12 4 13,3

13-15 1 3,3

Jumlah ruangan yang berjendela

1-3 1 3,3

4-6 11 36,7

7-9 14 46,7

10-12 3 10,0

13-15 1 3,3

Sumber Air Minum

Sungai 0 0,0

Sumur/mata air 7 23,3

PAM 23 76,7

Sumber air untuk mandi/cuci

Sungai 0 0,0

Sumur/mata air 7 23,3

PAM 23 76,7

Tempat mandi atau mencuci

Sungai/pancuran 0 0,0

WC umum 0 0,0

WC sendiri 30 100,0

Tempat BAB

Kebun/sungai/empang 0 0,0

WC umum 0 0,0

WC sendiri 30 100,0

Page 51: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

35

Kepemilikan Aset

Material aset merupakan sumber aset keluarga yang memiliki nilai

ekonomi dan dapat digunakan untuk melindungi, merubah, mengkonsumsi, atau

memproduksi/investasi (Deacon dan Firebaugh 1988). Aset ini terdiri dari lahan

pertanian berupa kebun dan pekarangan, rumah, sawah, kolam, kendaraan,

televise, kulkas, handphone, emas, dan hewan ternak seperti kambing, ayam,

bebek/itik, kerbau/sapi dan ikan. Pada penelitian ini kepemilikan aset dalam

keluarga dibagi atas: (1) Tidak punya, (2) Bawaan istri, (3) Bawaan Suami, (4)

Dibeli bersama.

Berdasarkan kepemilikan aset pada Tabel 7, lebih dari separuh contoh

(60,0%) memiliki kebun dengan status bawaan istri dan kurang dari separuh

contoh (33,3%) merupakan bawaan suami, kebun yang merupakan bawaan istri

biasanya merupakan warisan yang diberikan orangtua. Aset lain seperti

pekarangan (33,3%), rumah (50,0%), televisi (56,7%) dan handphone (50,0%)

merupakan barang yang dibeli bersama. Sebagian besar contoh tidak memiliki

sawah (90,0%), kolam (90,0%), kulkas (90,0%), ayam (86,7%) dan ikan (83,3%).

Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan aset

Jenis Aset

Status Kepemilikan (%)

Tidak Punya Bawaan Istri Bawaan

Suami

Dibeli

bersama

Kebun 0,0 60,0 33,3 6,7

Pekarangan 0,0 33,3 33,3 33,3

Rumah 6,7 23,3 20,0 50,0

Sawah 90,0 3,3 6,7 0,0

Kolam 90,0 6,7 0,0 3,3

Kendaraan 50,0 0,0 10,0 40,0

Televisi 43,3 0,0 0,0 56,7

Kulkas 90,0 0,0 0,0 10,0

Handphone 40,0 6,7 3,3 50,0

Emas 70,0 10,0 3,3 16,7

Kambing 66,7 0,0 6,7 26,7

Ayam 86,7 3,3 0,0 10,0

Ikan 83,3 3,3 0,0 3,3

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar contoh tidak

memiliki aset berharga. Menurut Bryant (1990), keluarga yang memiliki aset

banyak cenderung lebih sejahtera dibandingkan dengan keluarga yang memiliki

aset terbatas. Rothwel (2011) juga menyatakan bahwa aset merupakan hal yang

Page 52: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

36

penting karena aset akan dapat membantu seseorang untuk lebih maju dan

sebaliknya keterbatasan aset yang dimiliki akan berdampak pada kesulitan

ekonomi dan stress pada keluarga.

Pendapatan Keluarga per Bulan

Deacon dan Firebaugh (1988), sumberdaya keuangan keluarga yang utama

didapatkan dari pendapatan keluarga. Menurut Sumarwan (2002) pendapatan

merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan yang telah

dilakukannya dalam mencari nafkah. Pendapatan keluarga merupakan jumlah dari

seluruh pendapatan yang diperoleh keluarga. Pendapatan ini dapat berasal dari

suami, istri, anak, dan anggota keluarga lain baik dari pekerjaan utama maupun

sampingan. Besarnya pendapatan akan mempengaruhi daya beli keluarga tersebut.

Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan pendapatan keluarga per bulan

No. Pendapatan (Rp/bulan) Jumlah (n=30) Persentase (%)

1. ≤ 810 371,00 12 40,0

2. 810 372,00-1 620 742,00 7 23,3

3.

4.

1 620 743,00-2 431 113,00

≥ 2 431 114,00

5

6

16,7

20,0

Rata-rata (Rupiah) 1 485 933,33

Minimum 340 000,00

Maksimum 4 500 000,00

Standar deviasi 1 175 855,05 Kategori pendapatan keluarga perbulan berdasarkan UMR Kabupaten Cianjur 2011 (Rp

810 371,00)

Garis Upah Minimum Rata-rata (UMR Kabupaten Cianjur) tahun 2011

adalah Rp810.371. Nilai ini selanjutnya digunakan sebagai batasan apakah contoh

memiliki pendapatan dibawah atau diatas garis UMR. Hasil penelitian

menunjukkan rata-rata pendapatan contoh adalah Rp1.485.933,33 dengan kisaran

Rp340.000,00 sampai Rp4.500.000,00. Keluarga yang memiliki pendapatan

terbesar adalah keluarga yang memiliki kontribusi istri paling besar yaitu

Rp1.500.000 perbulan dan memiliki pendapatan lain dari ternak domba sebesar

Rp120.000 perbulan. Tabel 9 menunjukkan bahwa hampir separuh contoh

(40,0%) memiliki pendapatan keluarga sebesar ≤ Rp810.371,00. Berdasarkan

UMR Kabupaten Cianjur, hampir separuh contoh ini termasuk dalam kategori

dibawah UMR.

Page 53: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

37

Pendapatan per kapita merupakan gambaran kemampuan konsumsi untuk

setiap anggota keluarga. Pendapatan per kapita merupakan indikator penting

dalam pembangunan suatu negara karena pendapatan per kapita ini dapat

menentukan pendapatan yang layak untuk mencukupi kebutuhan minimal.

Pendapatan per kapita per bulan diperoleh melalui hasil pembagian antara

pendapatan keluarga per bulan dengan jumlah anggota keluarga. Hasil penelitian

menunjukkan hampir separuh contoh (40,0%) memiliki pendapatan per kapita per

bulan sebesar ≤ Rp202.438,00 dengan rata-rata pendapatan sebesar

Rp381.111,90. Sebaran contoh berdasarkan pendapatan per kapita dapat dilihat

pada Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan pendapatan per kapita

No. Pendapatan (Rp/bulan) Jumlah (n=30) Persentase (%)

1. ≤ 202 438,00 12 40,0

2. 202 439,00-404 876,00 9 30,0

3.

4.

404 877,00-607 314,00

> 607 315,00

4

5

13,3

16,7

Rata-rata (Rupiah) 381 111,90

Minimum 68 000,00

Maksimum 1 700 000,00

Standar deviasi 378 056,46 Kategori pendapatan per kapita berdasarkan Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur tahun

2010 (Rp 202 438)

Berdasarkan pendapatan per kapita keluarga contoh, maka hampir separuh

contoh memiliki pendapatan per kapita dibawah garis kemiskinan, hal ini berarti,

keluarga tersebut kurang sejahtera. Sebaran contoh berdasarkan rata-rata

pendapatan per kapita yang berada dibawah garis kemiskinan dapat dilihat di

Tabel 10.

Page 54: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

38

Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan rata-rata pendapatan per kapita

dibawah garis kemiskinan dan besar keluarga

No. Rata-rata pendapatan/kapita/bulan

(Rp) Besar Keluarga (Orang)

1 68 000,00 5

2 75 714,29 7

3 91 666,67 6

4 104 000,00 5

5 120 000,00 3

6 121 666,67 3

7 137 500,00 4

8 140 000,00 3

9 145 000,00 5

10 180 000,00 3

11 182 666,67 3

12 200 000,00 4

Pengeluaran Keluarga per Bulan

Pengeluaran dapat digunakan sebagai indikator pendapatan keluarga yang

dapat menggambarkan kondisi keuangan keluarga (Sumarwan 2002). Kondisi

pengeluaran lebih besar daripada pendapatan adalah hal yang wajar karena

pendapatan bukan bukan satu-satumya sumberdaya keluarga yang dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, misalnya dengan cara meminjam

atau berhutang. Lebih dari separuh contoh (63,3%) memiliki pengeluaran dengan

selang Rp810.372,00 - Rp1.620.742,00 dan rata-rata pengeluaran keluarga per

bulan sebesar Rp1.513.366,67. Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran keluarga

per bulan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran keluarga per bulan

No. Pengeluaran (Rp/bulan) Jumlah (n=30) Persentase (%)

1. ≤ 810 371,00 3 10,0

2. 810 372,00-1 620 742,00 19 63,3

3.

4.

1 620 743,00-2 431 113,00

≥ 2 431 114,00

5

3

16,7

10,0

Rata-rata (Rupiah) 1 513 366,67

Minimum 758 000,00

Maksimum 4 358 000,00

Standar deviasi 845 911,07 Kategori pengeluaran keluarga perbulan berdasarkan UMR Kabupaten Cianjur 2011 (Rp

810 371,00)

Pengeluaran per kapita keluarga dapat dibandingkan dengan garis

kemiskinan. Semakin pengeluaran keluarga berada di atas garis kemiskinan maka

Page 55: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

39

keluarga tersebut dapat dikatakan sejahtera. Garis kemiskinan Kabupaten Cianjur

tahun 2010 yaitu sebesar Rp202.438,00. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh (60%) memiliki pengeluaran per

kapita sebesar Rp202.439,00 hingga Rp404.876,00 dan rata-rata pengeluaran per

kapita sebesar Rp364.807,38. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh

contoh memiliki pengeluaran per kapita diatas garis kemiskinan. Sebaran contoh

berdasarkan pengeluaran per kapita dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran per kapita

No. Pendapatan (Rp/bulan) Jumlah (n=30) Persentase (%)

1. ≤ 202 438,00 4 13,3

2. 202 439,00-404 876,00 18 60,0

3.

4.

408 877,00-607 314,00

> 607 315,00

6

2

20,0

6,7

Rata-rata (Rupiah) 364 807,38

Minimum 184 456,12

Maksimum 1 089 500,00

Standar deviasi 113 142,86 Kategori pengeluaran per kapita berdasarkan Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur tahun

2010 (Rp 202 438)

Perbandingan Pendapatan dan Pengeluaran Per kapita

Berdasarkan hasil penelitian, hampir tiga perempat contoh (70,0%)

memiliki pendapatan per kapita yang lebih kecil daripada pengeluaran per kapita

(Tabel 13), dan kondisi ini menyebabkan mereka berusaha memenuhi kebutuhan

dengan cara berhutang. Sepertiga contoh (30,0%) memiliki pendapatan per kapita

yang lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran per kapita. Pendapatan dan

pengeluaran per kapita ini cenderung dipengaruhi juga oleh banyaknya anggota

keluarga, anggota keluarga yang semakin banyak, maka akan memiliki

pendapatan dan pengeluaran per kapita yang lebih sedikit.

Tabel 13 Sebaran contoh berdasarkan perbandingan pendapatan dan pengeluaran

per kapita

Per kapita per bulan Jumlah (n=30) Persentase (%)

Pendapatan > Pengeluaran 9 30,0

Pendapatan = Pengeluaran 0 0,0

Pendapatan < Pengeluaran 21 70,0

Page 56: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

40

Pengeluaran Pangan dan Nonpangan

Pengeluaran keluarga terdiri dari dua kelompok, yaitu pengeluaran pangan

dan nonpangan. Pengeluaran pangan yaitu pengeluaran yang dialokasikan untuk

kebutuhan makanan sehari-hari seperti makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran,

buah-buahan, minuman, dan jajanan lainnya, sedangkan pengeluaran nonpangan

dialokasikan untuk kebutuhan di luar kebutuhan pangan seperti pendidikan, bahan

bakar, pakaian, kesehatan, dan keperluan pertanian. Tabel 14 menunjukkan bahwa

rata-rata pengeluaran untuk pangan contoh sebesar Rp1.129.650,00 sedangkan

untuk nonpangan sebesar Rp383.716,67. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran

untuk kebutuhan pangan jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan untuk non

pangan. Rahardjo (2000) menyatakan bahwa keluarga yang berpendapatan rendah

akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk pangan dan membeli

pangan dengan harga yang lebih murah. Pada keluarga dengan pendapatan yang

tinggi akan membeli pangan dengan harga yang lebih mahal dan mengalokasikan

pengeluaran non pangan lebih besar. Oleh karena itu besarnya proporsi

pengeluaran untuk pangan dapat dijadikan sebagai indikator kesejahteraan

keluarga.

Tingkat kesejahteraan contoh yang rendah dalam penelitian ini dapat

dilihat dari pengeluaran pangan yang lebih besar daripada non pangan. Menurut

BPS (1994), terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi pendapatan, maka

semakin berkurang presentase pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan dan

semakin tinggi tingkat kesejahteraan, begitu juga sebaliknya bahwa semakin

rendah pendapatan, maka alokasi untuk konsumsi makanan semakin besar dan

semakin rendah tingkat kesejahteraan. Hal ini sesuai dengan teori Maslow bahwa

pemenuhan kebutuhan hidup dimulai dari kebutuhan primer (basic need), yaitu

tingkatan paling rendah (kebutuhan makanan, minuman, dan sex) kemudian

berpindah pada tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi. Sebaran contoh

berdasarkan pengeluaran pangan dan nonpangan dapat dilihat di Tabel 14.

Page 57: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

41

Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan pengeluaran pangan dan nonpangan Pengeluaran Keluarga Rata-rata ± std

(Rp)

Min-Maks (Rp) Persentase

(%)

Pangan

(Makanan pokok,lauk

pauk,sayuran, buah-

buahan,minyak goreng,

minuman, dan jajanan)

1 129 650,00±

577 616,06

575 000,00-

2 960 000,00

74,6

Nonpangan

(Pendidikan, bahan

bakar, pakaian,

kesehatan, kebutuhan

bahan dan alat

pertanian)

383 716,67±

324 745,84

93 000,00-

1 738 000,00

25,4

Pembagian Peran Gender dalam Keluarga

Peran Gender dalam Aktivitas Domestik

Pembagian kerja antara sesama anggota keluarga (laki-laki dan

perempuan) dalam keluarga inti menunjukkan adanya diferensiasi gender yang

merupakan prasyarat struktural untuk kelangsungan keluarga inti (Megawangi

1999). Pada penelitian ini, pembagian peran gender yang diteliti adalah

pembagian peran gender dalam aktivitas domestik dan publik yang termasuk

didalamnya manajemen keuangan usaha tani.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan pekerjaan-pekerjaan domestik seperti memasak atau menyiapkan makanan

(66,7%), mengasuh anak (43,3%), membersihkan rumah (50,0%), mencuci

pakaian (80,0%), menyetrika pakaian (76,7%), belanja kebutuhan sehari-hari

(56,7%), menyapu halaman (63,3%), mengambil air untuk mandi/masak (50,0%),

menata meja makan (56,7%), mengatur menu makanan (50,0%), membersihkan

rak piring (60,0%), mencuci piring (66,7%), mengambil sayuran di pekarangan

untuk dimasak (40,0%) lebih banyak dilakukan oleh istri (Tabel 15). Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleha (2003) dan Puspitawati

(2008) yang menunjukkan bahwa pada masyarakat berlaku pola pembagian kerja

di sektor domestik yang merupakan tanggungjawab istri, meskipun dalam

beberapa kasus dimana suami bersedia untuk berbagi pekerjaan dengan istri.

Ihromi (1990) juga mengatakan bahwa pekerjaan domestik utamanya berada

dalam tanggung jawab istri. Berdasarkan Tabel 15 belanja peralatan rumahtangga

(43,3%) dilakukan oleh suami dan istri, sedangkan membeli gas untuk kompor

(26,7%) dilakukan oleh suami saja.

Page 58: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

42

Tabel 15 Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam aktivitas domestik

No Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 Modus

1. Memasak atau

menyiapkan makanan

0,0 0,0 0,0 33,3 66,7 0,0 5

2. Mengasuh anak 0,0 0,0 20,0 43,3 36,7 0,0 4

3. Membersihkan rumah 0,0 0,0 6,7 43,3 50,0 0,0 5

4. Mencuci pakaian 0,0 0,0 0,0 16,7 80,0 3,3 5

5. Menyetrika pakaian 0,0 0,0 0,0 13,3 76,7 10,0 5

6. Belanja kebutuhan

sehari- hari

0,0 3,3 3,3 36,7 56,7 0,0 5

7. Menyapu halaman 0,0 0,0 0,0 33,3 63,3 3,3 5

8. Belanja peralatan rumah

tangga

0,0 3,3 43,3 6,7 46,7 0,0 5

9. Mengambil air untuk

mandi/masak

3,3 0,0 0,0 46,7 50,0 0,0 5

10. Menata meja makan 0,0 0,0 0,0 43,3 56,7 0,0 5

11. Mengatur menu

makanan

0,0 0,0 6,7 40,0 50,0 3,3 5

12. Membersihkan rak

piring

0,0 0,0 0,0 40,0 60,0 0,0 5

13. Mencuci piring 0,0 0,0 3,3 26,7 66,7 3,3 5

14. Membeli gas untuk

kompor

26,7 20,0 16,7 13,3 16,7 6,7 1

15. Mengambil sayuran di

pekarangan untuk

dimasak

0,0 6,7 3,3 33,3 40,0 16,7 5

Keterangan : 1. Suami saja 2.Suami dominan 3.Suami dan Istri 4. Istri dominan 5. Istri

saja 6. Lainnya

Pembagian peran gender dalam aktivitas domestik, publik dan manajemen

usaha tani yang dikategorikan rendah, sedang, dan tinggi menjelaskan bahwa : 1)

Kerjasama rendah artinya baik suami atau istri kurang melakukan kerjasama

dalam aktivitas domestik, publik maupun manajemen, contoh: pada pekerjaan

domestik memasak dilakukan oleh istri saja dan pada pekerjaan publik menanam

tanaman di kebun dilakukan oleh suami saja; 2) Kerjasama sedang artinya suami

dan istri mulai melakukan kerjasama namun masih didominasi oleh salah

satunya, misalnya suami dan istri sama-sama ikut mengontrol keuangan usaha

tani, namun suami lebih dominan; 3) Kerjasama tinggi artinya suami dan istri

melakukan kerjasama secara bersama atau melakukan secara bersama-sama,

contohnya suami dan istri bersama-sama memutuskan membelanjakan uang usaha

tani.

Tabel 16 menunjukkan bahwa kerjasama antar suami-istri pada kegiatan

domestik (66,6%) termasuk kategori sedang dengan rata-rata sebesar 48,1 persen.

Page 59: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

43

Artinya, masih terdapat kerjasama atau kompromi antara suami dan istri dalam

semua kegiatan tugas dalam rumahtangga atau kegiatan domestik, meskipun

masih ada salah satu yang dominan. Pembagian peran keluarga contoh cukup

seimbang meskipun cenderung dilakukan oleh istri. Keterlibatan suami dalam

urusan rumahtangga sangat diharapkan untuk meringankan tugas istri. Salah satu

faktor yang mempengaruhi seorang suami ikut berpartisipasi dalam pekerjaan

rumahtangga adalah pandangan gender yang dianut oleh suami. Menurut William

dan Best (1990) pandangan peran gender merupakan kepercayaan normatif

tentang bagaimana seharusnya penampilan seorang laki-laki atau perempuan, apa

yang seharusnya dikerjakan oleh laki-laki atau perempuan, dan bagaimana

keduanya berinteraksi.

Tabel 16 Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam aktivitas

domestik*

Peran gender Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 8 26,7

Sedang ( 33,4-66,7) 20 66,6

Tinggi (>66,7) 2 6,7

Rata-rata (skor) 48,1

Minimum 28,9

Maksimum 71,1

Standar deviasi 12,9 *Skala di tabel 15 di recode: 1=1 ; 2=2; 3=3; 4=2; 5=1; 6=0

Peran Gender dalam Aktivitas Publik

Megawangi (1999) menyatakan bahwa dalam keluarga perlu adanya

alokasi kewajiban tugas yang harus dilakukan agar keluarga sebagai sistem tetap

ada. Moser (1993) mengemukakan adanya tiga kategori peranan gender yaitu

peranan produktif (publik), peranan reproduktif dan peran pengelolaan

masyarakat. Peran gender aktivitas publik dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

yaitu wilayah pekarangan dan kebun, hal ini berdasarkan adanya pembagian

gender yang lebih dominan di masyarakat, yaitu wilayah pekarangan yang

dominan di kerjakan oleh istri dan kegiatan di kebun yang lebih banyak dilakukan

oleh suami.

Page 60: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

44

Tabel 17 Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam aktivitas publik

Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 Modus

Pekarangan

Mempersiapkan lahan 20,0 33,3 20,0 16,7 10,0 0,0 2

Membeli bibit 23,3 20,0 23,3 10,0 16,7 6.7 1,3

Menanam tanaman 0,0 3,3 23,3 43,3 30,0 0,0 4

Memberi pupuk 16,7 10,0 13,3 36,7 23,3 0,0 4

Menyiangi tanaman 0,0 3,3 10,0 36,7 50,0 0,0 5

Pemanenan 3,3 10,0 10,0 36,7 33,3 6,7 4

Membersihkan bunga 3,3 6,7 6,7 6,7 33,3 43,3 6

Mengikat atau

mengemas bunga

0,0 6,7 13,3 6,7 33,3 40,0 6

Memasarkan hasil

tanaman pekarangan

3,3 16,7 10,0 13,3 36,7 20,0 5

Kebun

Mempersiapkan lahan 50,0 46,7 0,0 0,0 0,0 3,3 1

Membuat saluran air 56,7 20,0 0,0 0,0 0,0 23,3 1

Membeli bibit 53,3 20,0 10,0 6,7 6,7 3,3 1

Menanam tanaman 26,7 30,0 36,7 3,3 0,0 3,3 3

Memberi pupuk 53,3 30,0 13,4 0,0 0,0 3,3 1

Penggunaan peralatan

pertanian (bajak, arit,

cangkul)

73,4 23,3 0,0 0,0 0,0 3,3 1

Menyiangi tanaman 36,7 46,7 6,7 3,3 3,3 3,3 2

Pemanenan 30,0 26,7 6,7 0,0 0,0 36,7 6

Membersihkan sayuran 20,0 33,3 3,3 0,0 0,0 43,3 6

Mengikat atau

mengemas sayuran

23,3 33,3 3,3 0,0 0,0 40,0 6

Memasarkan hasil

kebun

36,7 26,7 0,0 0,0 0,0 36,7 1,6

Keterangan : 1. Suami saja 2.Suami dominan 3.Suami dan Istri 4. Istri dominan 5. Istri

saja 6. Lainnya

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan-kegiatan di pekarangan seperti

menanam tanaman (43,3%), memberi pupuk (36,7%), dan pemanenan (36,7%)

lebih dominan dikerjakan oleh istri, sedangkan menyiangi tanaman (50,0) dan

memasarkan hasil (36,7%) lebih banyak dilakukan oleh istri saja (Tabel 17).

Kegiatan yang lebih banyak dilakukan oleh suami yaitu mempersiapkan lahan,

sedangkan membeli bibit dilakukan oleh suami dan istri (23,3%) dan suami saja

(23,3%). Kegiatan membersihkan bunga (43,3%) dan mengikat atau mengemas

bunga (40,0%) lebih banyak dilakukan oleh lainnya yaitu seperti tengkulak.

Berdasarkan Tabel 17, kegiatan aktivitas publik di kebun seperti

mempersiapkan lahan (50,0%), membuat saluran air (56,7%), membeli bibit

Page 61: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

45

(53,3%), memberi pupuk (53,3%), penggunaan alat pertanian di kebun (73,4%)

lebih banyak dilakukan oleh suami saja.

Kegiatan lain seperti menanam tanaman (36,7%) dilakukan oleh suami dan

istri secara bersama-sama, menyiangi tanaman (46,7%) dilakukan oleh suami

secara dominan, sedangkan pemanenan (36,7), membersihkan sayuran (43,3%),

mengikat atau mengemas sayuran (40,0%) lebih banyak dilakukan oleh lainnya

seperti tengkulak. Kegiatan memasarkan hasil kebun masing-masing 36,7 persen

banyak dilakukan oleh suami saja dan oleh tengkulak. Hal ini senada dengan hasil

penelitian Gustina (2011) yang menyatakan bahwa peran publik lebih dominan

dilakukan oleh suami. Berdasarkan Levy dalam Megawangi (1999) salah satu

syarat strukutural agar keluarga sebagai sebuah sistem dapat berfungsi maka harus

ada diferensiasi peran dari serangkaian tugas dan aktivitas yang dilakukan dalam

keluarga. Berdasarkan hasil penelitian, sudah terdapat alokasi diferensiasi peran

antara suami dan istri dalam melakukan aktivitas publik dan domestik, sehingga

kerjasama dalam struktur keluarga sudah dapat dikatakan setara dan seimbang.

Aktivitas pertanian yang dilakukan oleh istri di pekarangan biasanya

adalah aktivitas yang tidak terlalu sulit, sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh

suami di kebun, biasanya merupakan aktivitas yang memerlukan tenaga yang

lebih besar. Aktivitas yang biasa dilakukan di pekarangan dan kebun dapat dilihat

pada Lampiran 4. Selain itu alat yang biasa digunakan di pekarangan adalah

perkakas ringan untuk merawat bunga, sedangkan di kebun biasanya perkakas

yang lebih berat yang biasa digunakan untuk mengolah tanah dalam luas lahan

yang lebih besar (Lampiran 5).

Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam aktivitas

publik*

Peran gender Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 3 10,0

Sedang ( 33,4-66,7) 27 90,0

Tinggi (>66,7) 0 0,0

Rata-rata (skor) 46,2

Minimum 28,3

Maksimum 73,0

Standar deviasi 8,4 *Skala di tabel 17 di recode: 1=1 ; 2=2; 3=3; 4=2; 5=1; 6=0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama antar suami-istri pada

kegiatan publik (90,0%) dengan rata-rata skor sebesar 46,2 persen termasuk

Page 62: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

46

kategori sedang (Tabel 18). Artinya, pembagian peran gender dalam aktivitas

publik sudah terdapat kerjasama antara suami dan istri meskipun masih ada salah

satu yang dominan. Dalam aktivitas publik di pekarangan lebih banyak dilakukan

oleh istri, sedangkan kegiatan tani di kebun, lebih banyak dilakukan oleh suami.

Menurut Megawangi (1999) pembagian kerja antara anggota keluarga (laki-laki

dan perempuan) dalam keluarga inti menunjukkan adanya “diferensiasi peran

gender” yang merupakan suatu prasyarat struktural untuk kelangsungan keluarga

inti. Becker (1965) diacu dalam Rohaeni dan Lokollo (2005) menyatakan bahwa

tingkat partisipasi anggota rumahtangga dipengaruhi oleh perbedaan jenis

kelamin. Perempuan akan mengalokasikan waktu untuk pekerjaan rumahtangga,

sedangkan laki-laki banyak mengalokasikan waktu untuk pekerjaan mencari

nafkah.

Pembagian peran sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan dalam

menjalankan fungsi keluarga menuju terwujudnya tujuan keluarga. Berkaitan

dengan gender dan pemenuhan hidup, diketahui adanya kerjasama antara

perempuan dan laki-laki di tingkat keluarga dan masyarakat (Bappenas 2008).

Dalam aktivitas publik terdapat juga pembagian tugas dalam manajemen

keuangan usaha tani. Hasil penelitian pada Tabel 19 menunjukkan bahwa

kegiatan mengelola uang usaha tani (33,3%) lebih banyak dilakukan oleh suami

saja.

Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan peran gender dalam manajemen keuangan

usaha tani

No. Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 4 5 Modus

1. Merencanakan keuangan usaha tani 16,7 16,7 56,7 6,7 3,3 3

2. Mengontrol keuangan usaha tani 26,7 23,3 40,0 3,3 6,7 3

3. Mengelola uang usaha tani 33,3 23,3 30,0 3,3 10,0 1

4. Memutuskan membelanjakan uang

usaha tani 20,0 30,0 50,0 0,0

0,0

3

Keterangan : 1. Suami saja 2.Suami dominan 3.Suami dan Istri 4. Istri dominan 5. Istri

saja

Kegiatan manajemen keuangan lainnya seperti merencanakan keuangan

usaha tani (56,7%), mengontrol keuangan usaha tani (40,0%), dan memutuskan

membelanjakan uang usaha tani (50,0%) dilakukan bersama antara suami dan

istri. Hal ini sejalan dengan pernyataan Klein dan White (1996) bahwa pembagian

peran gender dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keluarga dalam

Page 63: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

47

menjalankan fungsi keluarga menuju terwujudnya tujuan keluarga. Suami dan istri

bersepakat dalam membagi peran dan tugas sehari-hari, bertanggung jawab

terhadap peran dan tugasnya masing-masing, dan saling menjaga komitmen

bersama.

Hampir separuh contoh (43,4%) memiliki kerjasama suami dan istri dalam

manajemen keuangan usaha tani dalam kategori tinggi (Tabel 20). Artinya bahwa

dalam melakukan manajemen keuangan usaha tani dilakukan secara bersama-

sama oleh suami dan istri atau sudah terdapat kerjasama dan kompromi secara

seimbang antara suami dan istri. Hal ini sesuai dengan pendekatan teori struktural-

fungsional yang menekankan keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga

dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat. Levi dalam Megawangi (1999)

juga menguatkan bahwa harmoni dalam pembagian peran dan penyelenggaran

fungsi-peran, alokasi solidaritas, komitmen terhadap hak, kewajiban, dan nilai-

nilai bersama adalah kondisi utama berfungsinya keluarga.

Tabel 20 Sebaran contoh berdasarkan kategori peran gender dalam manajemen

keuangan usaha tani*

Peran gender Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 8 26,7

Sedang ( 33,4-66,7) 9 30,0

Tinggi (>66,7) 13 43,3

Rata-rata (skor) 57,5

Minimum 0,0

Maksimum 100,0

Standar deviasi 34,1 *Skala di tabel 15 di recode: 1=1 ; 2=2; 3=3; 4=2; 5=1

Kontribusi Ekonomi perempuan terhadap Pendapatan Total Keluarga

Kontribusi ekonomi perempuan yaitu peran perempuan dalam

menjalankan fungsi ekonomi keluarga yang merupakan proporsi antara

pendapatan istri dengan pendapatan total keluarga, sebagai usaha dalam

mewujudkan kesejahteraan keluarga. Perempuan di Kampung Padajaya ini sudah

mulai terlihat memiliki kontribusi terhadap pendapatan total keluarga, meskipun

kontribusi yang dihasilkan belum terlalu maksimal, namun sudah ada kemauan

dan kemampuan dari perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam aktivitas publik.

Kontribusi yang diberikan oleh perempuan, mereka dapatkan dari hasil

pengolahan pekarangan, yaitu dengan menanam tanaman bunga potong yang

Page 64: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

48

memiliki nilai jual di pasaran. Terdapat berbagai macam bunga potong yang biasa

ditanam di pekarangan untuk dijual diantaranya bunga ruskus, anggrek, pandan,

aepi, grasena, rosmeri, kuping gajah, pakis bintang, lidah buaya, ciklok kodok,

ekor bajing, lilih, sansifera, amarilis, bunga terompet, bunga melati, mawar, pakis

doren, agrisera, astalias, roskol dan terdapat juga berbagai macam tanaman buah

seperti jambu air, jambu batu, jambu brazil, terong belanda, dan lain-lain. Jenis

tanaman yang ada di pekarangan dapat dilihat pada Lampiran 3. Berbagai macam

tanaman tersebut memiliki waktu panen yang berbeda, dan biasanya bunga potong

dapat dipanen dalam waktu tiga bulan sekali. Tanaman bunga potong ini dijual

kepada tengkulak dengan harga yang bervariasi, ada yang Rp3.000,00 per pot,

bahkan ada yang Rp200.000,00 per pohon. Pendapatan yang diperoleh oleh

perempuan ini tergantung pada luas lahan pekarangan yang dimiliki, variasi bunga

potong yang ditanam serta proses pemeliharaan yang dilakukan. Gambaran

kondisi pekarangan rumah dapat dilihat di Lampiran 3.

Kegiatan yang biasa perempuan lakukan di pekarangan sama halnya

seperti yang biasa dikerjakan oleh laki-laki di kebun seperti menanam tanaman,

mengoyos, menyiram, memupuk, memotong bunga yang layu, mencabut rumput,

membersihkan bunga dan bahkan ada yang mencangkul dan menyiapkan lahan.

Proses pemanenan seperti mengikat dan memotong bunga biasanya dilakukan

langsung oleh tengkulak. Hasil keuangan dari penjualan tanaman bunga potong ini

sebagian besar dipegang oleh istri sebagai tambahan untuk pemenuhan kebutuhan

keluarga, seperti tambahan uang jajan untuk anak, membeli bumbu dapur, dan

biaya membeli buku untuk anak sekolah. Hampir seluruh responden menjual dan

memegang hasil pekarangannya sendiri. Keterangan lebih lanjut mengenai

pembagian hasil pekarangan dan kebun dapat dilihat di Lampiran 6.

Page 65: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

49

Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan kontribusi ekonomi perempuan terhadap

pendapatan total keluarga

No. Kontribusi

Ekonomi(%)

Rupiah

(Rp) Jumlah (n=30) Persentase(%)

1. 0,0 – 0,9 50 000 1 3,3

2. 1-10 125 000 15 50,0

3. 11-20 177 000 9 30,0

4.

5.

21-30

31-40

200 000

1 500 000

4

1

13.3

3,3

Rata-rata (skor) 11,3

Minimum 0,6

Maksimum 33,3

Standar deviasi 8,6

Tabel 21 menunjukkan bahwa sebesar 50,0 persen contoh memiliki

persentase kontribusi pendapatan terhadap keluarga sebesar 1-10 persen, dengan

rata-rata kontribusi sebesar 11,3 persen, dan terdapat empat orang contoh yang

memiliki kontribusi ekonomi sebesar 21-30 persen, keempat responden ini

memiliki lahan pekarangan yang luas dan memiliki variasi bunga yang beragam.

Satu orang contoh yang memiliki kontribusi terbesar diantara contoh lain,

responden tersebut memiliki kontribusi sebesar 33,3 persen terhadap pendapat

total keluarga dengan penghasilan sebulan dapat mencapai Rp1.500.000,00.

Responden tersebut memiliki lahan pekarangan yang paling luas, serta memiliki

berbagai variasi tanaman bunga potong yang paling lengkap. Tanaman bunga

potong yang dimilikinya diperhatikan dan dirawat dengan baik, sehingga memiliki

kualitas dan kuantitas yang tinggi.

Kesejahteraan Keluarga Subjektif

Kesejahteraan subjektif yaitu kepuasan pribadi seseorang atas

terpenuhinya semua kebutuhan hidup baik itu dalam hal fisik, sosial, ekonomi

maupun psikologis. Guhardja et al. (1992) menyatakan bahwa ukuran kepuasan

ini dapat berbeda-beda untuk setiap individu atau bersifat subjektif. Hal ini berarti

semakin tinggi tingkat kepauasan contoh maka semakin tinggi pula tingkat

kesejahteraan subjektif tersebut. Menurut Santamarina dalam Sunarti (2008)

terdapat enam kategori kesejahteraan (quality of life atau individual well-being)

yaitu: 1) Fisik, 2) Psikologis, 3) Tingkat kemandirian, 4) Sosial, 5) Lingkungan

dan 6) Spiritual.

Page 66: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

50

Hasil penelitian berdasarkan indikator kesejahteraan fisik menunjukkan

bahwa kurang dari separuh contoh merasa tidak puas dan merasa puas dengan

keadaan kesehatan keluarga, masing-masing memiliki presentase sebesar 36,7

persen. Hampir separuh contoh (46,7%) merasa sudah puas dengan kesehatannya,

hal ini karena kondisi lingkungan di sekitar rumah masih alami dan tidak ada

polusi udara yang mengganggu kesehatan. Kurang dari separuh contoh (43,3%

dan 40,0%) merasa cukup puas dengan keadaan makanan di keluarga dan

kebersihan di dalam rumah. Kurang dari separuh contoh merasa tidak puas dan

cukup puas dengan kebersihan di pekarangan dengan presentase masing-masing

sebesar 40,0 persen, dan lebih dari separuh contoh (63,3%) merasa puas dengan

keadaan air di sekitar (Tabel 22). Berdasarkan data-data tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat kepuasan yang relatif cukup baik terdapat pada

keadaan kesehatan contoh dan keadaan air di sekitar.

Tabel 22 Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan fisik

No. Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 Modus

1. Keadaan kesehatan keluarga 36,7 26,7 36,7 1,3

2. Keadaan kesehatan Anda 26,7 26,7 46,7 3

3. Keadaan makanan keluarga anda 36,7 43,3 20,0 2

4. Kebersihan di dalam rumah 36,7 40,0 23,3 2

5. Kebersihan pekarangan 40,0 40,0 20,0 1,2

6. Keadaan air di sekitar 3,3 33,3 63,3 3 Keterangan : 1.Tidak Puas 2.Cukup Puas 3.Puas

Penggolongan kategori kesejahteraan fisik dibagi menjadi tiga, yaitu

rendah, sedang dan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, lebih dari separuh contoh

(56,7%) memiliki kesejahteraan fisik yang termasuk dalam kategori sedang

dengan rata-rata sebesar 52,5 persen (Tabel 23). Hal ini menunjukkan bahwa

contoh sudah merasa cukup puas dengan kesejahteraan fisik yang dimilikinya,

terutama keadaan kesehatan dan keadaan air sekitar yang masih bersih dan alami.

Kesehatan yang baik ditunjang oleh udara yang masih bersih tanpa polusi,

banyaknya tanaman sehingga kaya akan oksigen, dan asupan gizi makanan yang

baik yang berasal dari sayuran dan buah-buahan.

Page 67: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

51

Tabel 23 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan fisik

Kesejahteraan Fisik Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 7 23,3

Sedang ( 33,4-66,7) 17 56,7

Tinggi (>66,7) 6 20,0

Rata-rata (skor) 52,5

Minimum 16,7

Maksimum 91,7

Standar deviasi 20,0

Hasil penelitian berdasarkan indikator kesejahteraan ekonomi pada Tabel

24 menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh merasa tidak puas dengan

keadaan keuangan keluarga (56,7%) dan keadaan pendapatan (56,7%). Kurang

dari separuh contoh (43,3%) merasa sudah puas dengan keadaan tempat tinggal

keluarga, lebih dari tiga perempat contoh (76,7%) tidak puas dengan keadaan

materi/aset keluarga, kurang dari seperempat contoh masing-masing 40,0 persen

merasa belum puas dengan keadaan pakaiannya dan keadaan pakaian keluarga.

Tabel 24 Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan ekonomi

No. Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 Modus

1. Keadaan keuangan keluarga 56,7 23,3 20,0 1

2. Keadaan pendapatan anda 56,7 23,3 20,0 1

3. Keadaan tempat tinggal keluarga anda 33,3 23,3 43,3 3

4. Keadaan materi/aset keluarga anda 76,7 16,7 6,7 1

5. Keadaan pakaian keluarga 40,0 33,3 26,7 1

6. Keadaan pakaian Anda 40,0 33,3 26,7 1

7. Fasilitas dan alat-alat pertanian 33,3 13,3 53,3 3

8. Kepemilikan lahan pertanian 63,3 16,7 20,0 1

9. Hasil panen sayuran 43,3 30,0 26,7 1 Keterangan : 1.Tidak Puas 2.Cukup Puas 3.Puas

Lebih dari separuh contoh (53,3%) merasa puas dengan fasilitas dan alat-

alat pertanian yang dimilikinya (Tabel 24), sedangkan lebih dari separuh contoh

(63,3%) merasa tidak puas dengan kepemilikan lahan pertanian karena mereka

merasa bahwa lahan pertanian yang dimilikinya masih kurang, dan kurang dari

separuh contoh (43,3%) merasa tidak puas terhadap hasil panen sayuran yang

biasa mereka dapatkan, karena mereka merasa hasil panennya kurang banyak dan

biasanya kualitas hasil panen pun kadang tidak sesuai dengan harapan mereka.

Hal ini dikarenakan hasil panen sayuran ditentukan oleh kondisi alam seperti

Page 68: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

52

curah hujan dan cuaca. Jika musim hujan, biasanya hasil panen sayuran kurang

bagus, karena sayuran banyak yang busuk dan pestisida yang digunakan akan

boros, namun petani dapat menanggulanginya dengan membuat atap dan

perubahan pola tanam.

Berdasarkan data-data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

kepuasan yang masih kurang terdapat pada keadaan keuangan keluarga, keadaan

pendapatan contoh, keadaan aset yang dimiliki oleh keluarga, keadaan pakaian,

kepemilikan lahan pertanian yang masih kurang dan hasil panen sayuran,

sedangkan tingkat kepuasan yang relatif sudah baik yaitu keadaan tempat tinggal

dan fasilitas alat-alat pertanian yang dimiliki.

Tabel 25 menunjukkan bahwa kesejahteraan ekonomi contoh termasuk

dalam kategori rendah (50,0%). Hal ini berarti keadaan ekonomi yang dimiliki

oleh contoh masih kurang baik, sehingga contoh masih merasa tidak puas

terutama dalam hal keadaan keuangan, kurangnya pendapatan, kepemilikan aset

yang masih terbatas, dan kepemilikan lahan pertanian yang sempit.

Tabel 25 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan ekonomi

Kesejahteraan Ekonomi Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 15 50,0

Sedang ( 33,4-66,7) 9 30,0

Tinggi (>66,7) 6 20,0

Rata-rata (skor) 38,9

Minimum 0,0

Maksimum 100,0

Standar deviasi 32,0

Hasil penelitian berdasarkan indikator kesejahteraan sosial menunjukkan

bahwa lebih dari separuh contoh (63,3%) merasa tidak puas dengan keadaan

pendidikan anak mereka (Tabel 26). Hal ini karena sebagian besar penduduk di

daerah tersebut kurang memprioritaskan pendidikan, sehingga anak-anaknya pun

cenderung mengikuti pemikiran orangtuanya, hal ini mengakibatkan anak kurang

memiliki kemauan untuk melanjutkan sekolah. Orangtua memiliki pemikiran

bahwa setinggi apapun anaknya sekolah maka pada akhirnya akan menjadi petani

pula seperti mereka.

Lebih dari separuh contoh (66,7%) merasa puas dengan gaya manajemen

waktunya. Mereka merasa sudah dapat membagi waktu antara pekerjaan domestik

dan publik yang mereka lakukan. Kurang dari separuh contoh (masing-masing

Page 69: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

53

36,7%) merasa tidak puas dan cukup puas dalam manajemen keuangan. Kurang

dari separuh contoh (43,3%) merasa sudah puas dengan keadaan pekerjaannya,

mereka merasa bersyukur dan menikmati pekerjaan yang saat ini ditekuninya

yaitu sebagai petani. Sebagian besar contoh puas dengan hubungan antara suami

dan istri (93,3%), hubungan dengan saudara atau kerabat (96,7%), hubungan

antara orangtua dan anak (80,0%), dan seluruh contoh (100,0%) merasa puas

melakukan komunikasi dengan tetangga. Hal ini terbukti dengan kehidupan yang

begitu dekat dan rukun antara tetangga dalam kehidupan bermasyarakat. Kurang

dari separuh contoh (46,7%) tidak puas dengan akses informasi penyuluhan. Hal

ini dikarenakan mereka kurang mendapat pemberitahuan atau informasi jika ada

kegiatan penyuluhan, serta masih kurang adanya kegiatan penyuluhan pertanian

yang ada di desa tersebut.

Berdasarkan data-data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

kepuasan terhadap kesejahteraan sosial yang sudah baik diantaranya keadaan

pekerjaan, hubungan antara suami dan istri, hubungan dengan saudara atau

kerabat, hubungan antara orangtua dan anak, serta hubungan atau komunikasi

dengan tetangga, sedangkan tingkat kesejahteraan yang relatif belum puas yaitu

keadaan pendidikan anak dan akses informasi penyuluhan.

Tabel 26 Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan sosial

No. Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 Modus

1. Keadaan pendidikan anak 63,3 20,0 16,7 1

2. Gaya manajemen waktu anda 20,0 13,3 66,7 3

3. Gaya manajemen keuangan anda 36,7 36,7 26,7 1,2

4. Keadaan pekerjaan anda 30,0 26,7 43,3 3

5. Hubungan antara suami dan istri 0,0 6,7 93,3 3

6. Hubungan dengan saudara/ kerabat 0,0 3,3 96,7 3

7. Hubungan antara orangtua dan anak 3,3 16,7 80,0 3

8. Hubungan/komunikasi dengan tetangga 0,0 0,0 100,0 3

9. Akses informasi penyuluhan 46,7 16,7 36,7 1 Keterangan : 1.Tidak Puas 2.Cukup Puas 3.Puas

Tabel 27 menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh (53,3%) memiliki

tingkat kesejahteraan sosial dalam kategori sedang, dan tidak terdapat contoh yang

memiliki tingkat kesejahteraan sosial rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kesejahteraan sosial contoh sudah cukup baik, terutama dalam hal berhubungan

atau berkomunikasi dengan orang lain, seperti antara suami dan istri, hubungan

Page 70: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

54

dengan saudara atau kerabat, hubungan orangtua dan anak, serta hubungan atau

komunikasi dengan tetangga. Adat masyarakat di Dusun Padajaya ini masih kental

dengan sifat gotong royong dan kekeluargaan, mereka memiliki hubungan yang

rukun dengan tetangga dan tidak terlihat individualis.

Tabel 27 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan sosial

Kesejahteraan Sosial Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 0 0,0

Sedang ( 33,4-66,7) 16 53,3

Tinggi (>66,7) 14 46,7

Rata-rata (skor) 70,0

Minimum 44,4

Maksimum 100,0

Standar deviasi 13,9

Hasil penelitian berdasarkan indikator kesejahteraan psikologi

menunjukkan bahwa kurang dari separuh contoh (40,0%) merasa puas dengan

kelakuan atau kepribadian anaknya. Mereka beranggapan bahwa anaknya sudah

memiliki kepribadian yang baik karena mereka selalu membantu orangtuanya,

tidak terlalu banyak menuntut, dan masih selalu menjalankan perintah agama

seperti mengaji dan sholat. Lebih dari separuh contoh (53,3%) puas dengan

keadaan spiritual atau keagamaan keluarga, dan separuh contoh (50,0%) puas

dengan keadaan spiritual atau keagamaannya. Kegiatan keagaaman masih selalu

rutin dilakukan di Dusun Padajaya, seperti pengajian majlis ta’lim ibu-ibu,

pengajian bapak-bapak dan pengajian muda-mudi serta sekolah agama yang biasa

dilakukan sore hari. Lebih dari separuh contoh cukup puas dengan keadaan mental

keluarga (63,3%) dan keadaan mentalnya (53,3%). Kurang dari separuh contoh

(40,0%) puas dengan pengetahuan dan keterampilan istri yang dimiliki tentang

pertanian, dan separuh contoh (50,0%) merasa cukup puas dengan keoptimisan

keluarga dalam menatap masa depan. Keoptimisan ini dimiliki karena contoh

beranggapan bahwa selama ada kemauan dan terus bekerja keras, maka mereka

akan mendapatkan hasil yang baik teruitama dari hasil pertanian sayuran dan

pekarangan. Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan psikologi dapat

dilihat di Tabel 28.

Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa

tingkat kepuasan yang relatif cukup baik terdapat pada kepribadian anak, keadaan

Page 71: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

55

spiritual atau keagamaan keluarga, keadaan spriritual contoh, dan pengetahuan

serta keterampilan yang dimiliki oleh istri dalam bidang pertanian.

Tabel 28 Sebaran contoh berdasarkan indikator kesejahteraan psikologi

No. Pernyataan Persentase (%)

1 2 3 Modus

1. Kelakuan/ kepribadian anak anda 23,3 36,7 40,0 3

2. Keadaan spiritual/ keagamaan keluarga 10,0 36,7 53,3 3

3. Keadaan spiritual/ keagamaan Anda 10,0 40,0 50,0 3

4. Keadaan mental keluarga 20,0 63,3 16,7 2

5. Keadaan mental anda 20,0 53,3 26,7 2

6. Pengetahuan dan keterampilan istri yang

dimiliki tentang pertanian 30,0 30,0 40,0

3

8. Keoptimisan keluarga 16,7 50,0 33,3 2 Keterangan : 1.Tidak Puas 2.Cukup Puas 3.Puas

Tabel 29 berdasarkan kategori kesejahteraan psikologi menunjukkan

bahwa tingkat kesejahteraan psikologi contoh termasuk dalam kategori sedang

(60,0%). Hal ini menunjukkan bahwa keadaan kesejahteraan psikologi contoh

sudah cukup baik terutama dalam hal spiritual atau keagamaan. Kondisi tersebut

dibuktikan dengan masih aktifnya kegiatan keagamaan di masyarakat dan kuatnya

norma-norma agama yang diberlakukan di lingkungan masyarakat, seperti cara

berpakaian, cara bergaul, bahkan cara hidup sehari-hari dalam bermasyarakat.

Tabel 29 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan psikologi

Kesejahteraan Psikologi Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 5 16,7

Sedang ( 33,4-66,7) 18 60,0

Tinggi (>66,7) 7 23,3

Rata-rata (skor) 57,5

Minimum 0,0

Maksimum 100,0

Standar deviasi 26,3

Berdasarkan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat

kesejahteraan subjektif maka di kategorikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi,

yaitu rendah (< 33,3), sedang (33,4-66,7), tinggi (>66,7). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh (60,0%) memiliki tingkat

kesejahteraan subjektif total yang termasuk dalam kategori sedang dengan rata-

Page 72: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

56

rata 54,8 persen (Tabel 30). Hal ini berarti lebih dari separuh contoh cukup puas

dalam kesejahteraan psikologi.

Menurut Guhardja et al. (1992) menyatakan bahwa ukuran kepuasan ini

dapat berbeda-beda untuk setiap individu dan bersifat subjektif. Puas atau

tidaknya seseorang dapat dihubungkan dengan nilai yang dianut oleh orang

tersebut dan tujuan yang diinginkan. Konsep kesejahteraan adalah sesuatu yang

bersifat subjektif dimana setiap orang mempunyai pedoman, tujuan dan cara hidup

yang berbeda-beda sehingga memberikan nilai-nilai yang berbeda-beda sehingga

memberikan nilai-nilai yang berbeda pula tentang faktor-faktor yang menentukan

tingkat kesejahteraan.

Tabel 30 Sebaran contoh berdasarkan kategori kesejahteraan subjektif total

Kesejahteraan Keluarga Jumlah (n=30) Skor

Rendah (< 33,3) 5 16,7

Sedang ( 33,4-66,7) 18 60,0

Tinggi (>66,7) 7 23,3

Rata-rata (skor) 54,8

Minimum 23,4

Maksimum 90,6

Standar deviasi 20,0

Frankl (1963) yang dikutip Puspitawati et al. (2010) menyatakan bahwa

kepuasan seseorang terhadap kualitas kehidupan dapat dipengaruhi oleh sosial

ekonomi seperti keadaan keluarga, pekerjaan, tetangga, kelompok masyarakat,

kesehatan fisik, tingkat pendidikan dan spiritual (agama). Sebaran contoh

berdasarkan kategori kesejahteraan keluarga subjektif (Subjektif Quality of Life)

total dapat dilihat pada Tabel 30.

Hubungan Antar Variabel

Hubungan Karakteristik Contoh, Keluarga Contoh, Peran Gender,

Kontribusi Ekonomi Contoh, dan Kesejahteraan Keluarga

Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson diketahui terdapat hubungan positif

dan signifikan antara usia contoh dan usia suami terhadap kesejahteraan objektif.

Artinya, semakin tinggi usia contoh dan usia suami contoh, maka semakin tinggi

pula tingkat kesejahteraan objektif keluarga contoh. Berdasarkan pengamatan di

lapang semakin tua usia seorang petani, maka cenderung memiliki lahan kebun

dan pekarangan yang lebih luas, sehingga pendapatan keluarga yang dimiliki pun

Page 73: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

57

semakin besar, selain itu, semakin tinggi usia petani maka anggota keluarga yang

menjadi tanggungan pun akan semakin berkurang, dan kesejahteraan objektif pun

akan semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan dengan Zhang (2007) yang

menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan keluarga adalah

usia, peran gender dan pendidikan.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan sangat

signifikan antara pengeluaran total dan kesejahteraan objektif (pendapatan total

keluarga). Artinya, semakin tinggi pengeluaran total keluarga petani, semakin

tinggi pula kesejahteraan objektif keluarga petani. Penelitian Rambe (2004)

menyatakan bahwa pendapatan total berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengeluaran total keluarga. Hal ini berarti, keluarga yang memiliki pendapatan

total tinggi maka memiliki pengeluaran total yang tinggi pula.

Terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kontribusi

ekonomi contoh dan kontribusi suami contoh dengan kesejahteraan objektif

(Tabel 31). Artinya, semakin tinggi kontibusi ekonomi yang diberikan oleh

contoh dan suami, maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan objektif

keluarga contoh. Hal ini didukung oleh Puspitawati (2008) yang menyatakan

bahwa kontribusi pendapatan istri terhadap pendapatan keluarga berkorelasi

positif signifikan dengan kesejahteraan keluarga.

Besar keluarga memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan

kesejahteraan subjektif, artinya semakin sedikit besar keluarga, maka

kesejahteraan subjektif semakin tinggi. Hasil ini didukung oleh Hatmadji dan

Anwar (1993) yang menyatakan bahwa semakin sedikit jumlah anggota keluarga,

maka beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga akan semakin

berkurang sehingga tingkat kesejahteraan akan semakin meningkat. Menurut

Alabi et al. (2006) semakin besarnya anggota keluarga, maka kebutuhan uang

akan semakin besar, sehingga semakin banyak anggota keluarga, kesejahteraan

keluarga akan semakin menurun. Lewin dan Maurin (2005) menjelaskan bahwa

besar keluarga merupakan faktor penting yang menentukan kesejahteraan

keluarga dan menjadi alat ukur untuk memprediksi tingkat kemiskinan keluarga.

Semakin sedikit jumlah anggota keluarga maka semakin sedikit alokasi

pengeluaran keluarga sehingga semakin besar peluang keluarga untuk sejahtera.

Page 74: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

58

Pendapatan total keluarga memiliki hubungan yang positif dan sangat

signifikan dengan kesejahteraan subjektif. Artinya, semakin tinggi tingkat

pendapatan total keluarga maka kesejahteraan subjektif semakin tinggi. Hal ini

Sejalan dengan Alabi et al. (2006) yang menjelaskan bahwa pendapatan

merupakan sumberdaya utama keluarga yang akan digunakan untuk membeli

berbagai kebutuhan keluarga. Semakin pendapatan keluarga meningkat maka

keluarga akan semakin dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga

kesejahteraan keluargapun dapat terwujud. Pendapatan yang rendah merupakan

hambatan yang menyebabkan rumahtangga tidak mampu membeli pangan dalam

jumlah yang mencukupi (Sajogyo et al. 1994)

Tabel 31 Sebaran koefisien korelasi Pearson karakteristik contoh, keluarga

contoh, kontribusi ekonomi contoh, peran gender,dan kesejahteraan

keluarga

Variabel Kesejahteraan

objektif (pendapatan

total)

Kesejahteraan

subjektif

Usia contoh .361* .247

Usia suami

Pendidikan contoh

Pendidikan suami

.407*

.128

-.035

.258

.064

-.046

Besar keluarga

Pendapatan total

.163

1

-.375*

.526**

Pengeluaran total .713** .308

Kontribusi ekonomi contoh

Kontribusi suami contoh

Peran gender domestik

Peran gender publik +

manajemen keuangan

.629**

.975**

-.249

-.054

.373*

.500**

.109

-.091

Keterangan : ** berkorelasi signifikan pada 0,01 level (2-tailed)

* berkorelasi signifikan pada 0,05 level (2-tailed)

Kontribusi ekonomi contoh dan kontribusi ekonomi suami berhubungan

positif signifikan dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Hal ini menunjukkan

semakin tinggi kontribusi ekonomi yang diberikan oleh contoh dan suami, maka

akan meningkatkan kesejahteraan subjektif keluarga contoh. Menurut Adriyani

(2000), tinggi rendahnya kontribusi ekonomi wanita ditentukan oleh jumlah

anggota rumah tangga yang bekerja mencari nafkah dan memperoleh pendapatan

berupa uang. Apabila kontribusi ekonomi yang diberikan istri tinggi terhadap

pendapatan keluarga, maka kebutuhan keluarga dapat terpenuhi dan kesejahteraan

subjektif keluarga akan meningkat.

Page 75: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

59

Tabel 31 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara peran gender baik itu dalam aktivitas domestik maupun publik dengan

kesejahteraan subjektif keluarga. Guhardja et al. (1992) menyatakan bahwa

ukuran kepuasan ini dapat berbeda-beda untuk setiap individu atau bersifat

subjektif karena berkaitan dengan kepuasan akan aspek input, proses (manajemen

sumberdaya keluarga) dan output yang diperolehnya. Puas atau tidaknya

seseorang dapat dihubungkan dengan nilai yang dianut oleh orang tersebut dan

ekspektasi dari tujuan yang diinginkan.

Page 76: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

60

Pembahasan Umum

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori struktural fungsional

melalui pelaksanaan fungsi ekonomi keluarga, terutama difokuskan pada peran

gender, kontribusi ekonomi perempuan, dan kesejahteraan keluarga. Menurut

Megawangi (1999) pendekatan struktural fungsional menganggap bahwa setiap

keluarga merupakan sistem yang terdiri dari subsistem-subsistem yang saling

berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Pendekatan teori struktural fungsional

dapat digunakan untuk menganalisis peran anggota keluarga agar dapat berfungsi

dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan masyarakat (Newman dan

Grauerholz 2002). Salah satu aspek penting dari perspektif struktural fungsional

adalah bahwa pada setiap keluarga yang sehat terdapat pembagian peran atau

fungsi keluarga yang jelas, fungsi tersebut terpolakan dalam struktur hirarkis yang

harmonis, dan adanya komitmen terhadap pelaksanaan peran atau fungsi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan pekerjaan

domestik dan publik, sebagian besar contoh termasuk ke dalam keluarga yang

mempunyai kerjasama antara suami istri dengan kategori sedang. Artinya, sudah

mulai ada kerjasama yang baik antara suami dan istri walaupun sedikit. Hal ini

membuktikan bahwa sudah ada tanggung jawab bersama antara suami dan istri

meskipun dalam hal mencari nafkah masih dominan dilakukan oleh suami dan

pekerjaan rumahtangga masih dominan dilakukan oleh istri. Backer (1965)

menyatakan bahwa tingkat partisipasi anggota keluarga dipengaruhi oleh

perbedaan jenis kelamin. Perempuan akan mengalokasikan waktu untuk pekerjaan

rumahtangga sedangkan laki-laki untuk mencari nafkah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dalam aktivitas publik manajemen keuangan usaha tani,

keluarga mempunyai kerjasama antara suami dan istri dengan kategori tinggi. Hal

ini berarti sudah terjalin kerjasama dan tanggungjawab bersama dalam mengelola

keuangan hasil dari usaha tani. Menurut Megawangi (1999) pembagian antara

sesama anggota keluarga (laki-laki dan perempuan) dalam keluarga inti

menunjukkan adanya “diferensiasi peran gender” yang merupakan suatu prasyarat

struktural untuk kelangsungan keluarga inti. Hasil penelitian dalam bidang

pertanian di Nigeria menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peran berdasarkan

jenis kelamin pada para petani terutama petani tanaman. Pria lebih terlibat dalam

Page 77: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

61

semua kegiatan produksi pangan kecuali pengolahan makanan. Tingkat partisipasi

perempuan yang rendah adalah akibat dari perubahan sikap, dataran tanah

pertanian yang sulit, kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan dan

pendekatan pelayanan penyuluhan pertanian yang berfokus hanya pada petani pria

saja, bukan dari keluarga secara keseluruhan (Uzokwe 2009). Audu (2009)

menjelaskan bahwa kegiatan pertanian lebih dikenal dilakukan oleh laki-laki,

sedangkan peran perempuan lebih dikenal dalam kegiatan rumahtangga dan

mengurus anak, pria lebih mendominasi kegiatan produksi dan pertumbuhan

tanaman pangan serta pengaturan uang tunai dibandingkan perempuan. Dalam

penelitian di Ethiopia diketahui bahwa peran perempuan dalam kegiatan pertanian

lebih besar dibandingkan laki-laki, namun peran penting perempuan tersebut tidak

diakui dan tidak dihargai (Ogato et al. 2009)

Perempuan seringkali dianggap sebagai orang kedua yang hanya

membantu pasangan (subordinat), berpendidikan rendah, dan memiliki

keterbatasan keterampilan untuk menghasilkan kontribusi ekonomi bagi keluarga

(Zehra 2008). Seiring dengan perkembangan zaman, peran perempuan sebagai

pengurus rumahtangga yang bekerja di sektor domestik telah mengalami

pergeseran. Saat ini perempuan tidak hanya bekerja di sektor domestik saja tetapi

juga sebagai pencari nafkah utama maupun tambahan (Sayogyo 1981). Hal

tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan

sudah memiliki kontribusi ekonomi terhadap pendapatan total dengan rata-rata

sebesar 11,3 persen yang diperoleh dari hasil pendapatan bunga potong. Elfina

(2011) menyatakan bahwa pendapatan istri seimbang dengan suami dalam

ekonomi keluarga, walaupun tingkat upah pada pekerjaan yang sama lebih murah

dibandingkan yang diterima oleh laki-laki. Gulcubuk (2010) menjelaskan bahwa

rasio perempuan di bidang pertanian yang mengubah tenaga kerja mereka menjadi

uang tunai sangat rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa perempuan juga memiliki

kontribusi dalam menunjang perekonomian keluarga disamping pendapatan suami.

Pembagian peran dan kontribusi anggota keluarga sangat dibutuhkan

untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan fungsi keluarga menuju

terwujudnya tujuan keluarga yaitu kesejahteraan, baik secara objektif maupun

subjektif. Kesejahteraan objektif dapat dilihat berdasarkan pendapatan total

Page 78: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

62

keluarga. Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan yang menunjukkan

perasaan kepuasan pribadi akan kehidupan keluarganya. Menurut Chen (2010)

kesejahteraan subjektif merupakan kepuasan hidup yang diukur berdasarkan

standar personal. Schmidth dan Welsh (2010) menjelaskan bahwa kesejahteraan

subjektif terdiri dari tiga bagian yaitu perasaan positif, perasaan negatif, dan

kepuasan yang dirasakan dalam hidup yang akan stabil dan tidak berubah dalam

jangka waktu yang lama. Guhardja et al. (1992) menyatakan bahwa ukuran

kepuasan ini dapat berbeda-beda untuk setiap individu atau bersifat subjektif,

karena berkaitan dengan kepuasan akan aspek input, proses (manajemen

sumberdaya keluarga) dan output yang diperolehnya. Puas atau tidaknya seseorang

dapat dihubungkan dengan nilai yang dianut oleh orang tersebut dan ekspektasi

dari tujuan yang diinginkan.

Keterbatasan Penelitian

Salah satu keterbatasan atau konsekuensi dari penelitian non probability

sampling adalah tidak dapat menggambarkan kasus yang sama di tempat yang

berbeda atau tidak dapat digeneralisasikan. Keterbatasan tersebut juga berlaku

untuk penelitian ini yang hanya menggunakan 30 contoh dengan karakteristik

sosial ekonomi yang cenderung homogen. Penelitian ini hanya dilakukan di satu

desa sehingga dari lokasi kurang representatif. Penelitian juga hanya

menggunakan istri sebagai responden.

Page 79: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

63

Page 80: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

64

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kerjasama gender dalam aktivitas domestik dan publik termasuk dalam

kategori sedang, artinya sudah terdapat kerjasama atau kompromi antara suami

dan istri meskipun masih terdapat salah satu yang dominan. Dalam aktivitas publik

manajemen keuangan usaha tani, kerjasama gender termasuk kategori tinggi,

artinya sudah terdapat kerjasama yang baik antara suami istri dalam hal

manajemen keuangan hasil usaha tani.

Rata-rata kontribusi istri terhadap pendapatan total keluarga adalah

sebesar 11,3 persen. Kontribusi ini diperoleh dari hasil penjualan tanaman bunga

potong yang ditanam di pekarangan rumah. Berdasarkan pengamatan di lapang,

besarnya pendapatan tergantung dari luas lahan pekarangan yang dimiliki dan

variasi bunga yang ditanam.

Tingkat kesejahteraan subjektif contoh secara fisik, sosial dan psikologi

termasuk dalam kategori sedang, sedangkan tingkat kesejahteraan subjektif

ekonomi termasuk dalam kategori rendah. Kesejahteraan subjektif secara total

termasuk dalam kategori sedang (cukup puas) dengan rata-rata sebesar 54,8

persen.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara usia contoh, usia suami, pengeluaran total, kontribusi ekonomi

contoh dan kontribusi suami dengan kesejahteraan objektif (pendapatan total). Hal

ini berarti semakin tinggi usia contoh, usia suami, pengeluaran total, kontribusi

ekonomi contoh dan kontribusi ekonomi suami, maka kesejahteraan keluarga

objektif akan semakin meningkat. Hasil korelasi Pearson juga menunjukkan

terdapat hubungan yang positif signifikan antara pendapatan total, kontribusi

ekonomi contoh, dan kontribusi ekonomi suami contoh dengan kesejahteraan

subjektif keluarga contoh, artinya semakin tinggi pendapatan total, kontribusi

ekonomi contoh dan kontribusi ekonomi suami contoh maka kesejahteraan

subjektif akan semakin meningkat. Besar keluarga berhubungan negatif dan

signifikan dengan kesejahteraan subjektif keluarga. Hal ini berarti semakin sedikit

jumlah anggota keluarga, maka kesejahteraan subjektif keluarga semakin tinggi.

Page 81: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

65

Saran

1. Melihat kenyataan bahwa tanggung jawab pelaksanaan tugas-tugas di sektor

domestik lebih banyak dibebankan pada pihak istri, maka dirasakan perlu

dilakukan sosialisasi nilai yang menganjurkan adanya pembagian kerja

domestik antara suami dan istri dengan tujuan untuk meringankan beban

kerja istri dalam keluarga tanpa mengganggu tujuan keluarga tersebut.

2. Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan perlunya strategi

penyuluhan atau pemberdayaan keluarga yang dapat memberikan

pembekalan tentang pentingnya pembagian peran gender dengan kerjasama

yang baik antara suami dan istri untuk menjaga keseimbangan dalam

menjalankan fungsi keluarga.

3. Berdasarkan hasil korelasi terdapat hubungan yang positif signifikan antara

kontribusi ekonomi perempuan dengan kesejahteraan keluarga baik secara

objektif atau subjektif. Beranjak dari hasil penelitian tersebut, maka

diperlukan peningkatkan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan

contoh dalam mengelola pekarangan agar dapat meningkatkan kualitas dan

kuantitas tanaman bunga potong yang dihasilkan, sehingga pendapatan yang

diperoleh pun akan semakin tinggi dan kesejahteraan keluarga akan semakin

meningkat.

Page 82: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

66

DAFTAR PUSTAKA

_________. 2009. http://cianjurkab.go.id. [ 15 Mei 2011]

[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2008. Kajian Keluarga

Sejahtera dan Peran Gender di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jawa

Tengah, Sumatera Selatan. The Pro Door Planning and Budgeting Project.

Working Papaer No.7. www.Bappenas.go.id [15 Januari 2012].

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-

undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN.

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1996. Opini

Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN.

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1998.

Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: BKKBN.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 1994. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk

Indonesia 1993: Expenditure for Consumption of Indonesia 1993. Jakarta:

CV Arief Brothers.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia 2004. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Indonesia 2006. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Data Kemiskinan Indonesia. Jakarta: Badan

Pusat Statistik.

Adriyani Y. 2000. Pengaruh Kontribusi Ekonomi Wanita Bekerja terhadap Pola

Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kesejahteraan dalam Rumahtangga

Nelayan (Kasus Dusun Petoran, Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan,

Kabupaten Cirebon). [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor

Alabi D.L, Ogbimi, G.E, dan Soyebo K.O. (2006). Factor Enhancing Effective

Financial Management of Rural Women in Osun State. Research Journal of

Social Sciences. Obafemy Awolowo University, Ile-Ife, Nigeria.

Audu SI. 2009. Gender Roles in Agricultural Production in The Middle Belt

Region of Nigeria. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture,

3(4): 626-629.

Babbie E. 1989. The Practice of Social Research. Fifth edition. Belmont,

California. Wadsworth Publishing Company.

Page 83: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

67

Becker GS. 1965. The Economic Approach to Human Behaviour. The University

of Chicago Press. Chicago USA.

Bryant, W.K. (1990). The Economic Organization of The Household. United

States of America: Cambridge University Press. Chen. 2010. Factor Related to Well-Being Among The Elderly In Urban China

Focusing on Multiple Roles: BioScienceTrends. 4(2): 61-71.

Deacon RE. Firebaugh FM.1998. Family Resource Management Principles and

Application. Ed ke -2. Massachusetts: Allyn and Bacon Inc.

Diener Ed. 2009. Subjektive Well Being: a General Overview, South African

Journal of Psychology, 39(4) : 391-406.

Duvall, E., Miller, C. M. (1985). Marriage and Family Development 6th ed. New

York: Harper & Row Publisher.

Elfina, M. 2001. Wanita Minangkabau dan Otonomi dalam Rumah Tangga,

Universitas Andalas Padang.

Fahmi, SH. 2008. Analisis Nilai Ekonomi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan Peran

Gender serta Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani.

[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Fakih, Mansour. 2003. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Fausia, L, dan Prasetyaningsih, N. 2005. Gender dan Kawasan DAS Citanduy:

Kajian aktivitas reproduktif dan produktif perempuan dalam sumberdaya

alam [Laporan Penelitian]. Bogor: Kerjasama dengan Partnership For

Governance Reform In Indonesia- UNDP.

Guhardja et al. 1992. Diktat Manajemen Sumber Daya Keluarga. Jurusan Gizi

Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor.

Gulcubuk Bulent. 2010. The Dimensions Of Women’s Contribution To The

Workfoce In Agriculture: The Turkey Case. International Business &

Economic Research Journal. Ankara University. 9(5). 143.

Gunarsa S & Gunarsa YSD. 2004. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta:

Gunung Mulia.

Gustina Wiwik. 2011. Pengaruh Kontribusi Ekonomi Perempuan dan Peran

Gender terhadap Kesejahteraan Keluarga di Kecamatan Ampek Angkek,

Kabupaten Agam, Sumatera Barat [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana. Institut

Pertanian Bogor.

Page 84: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

68

Hatmadji S, Anwar E.N. 1993. Transisi Keluarga di Indonesia: Perspektif Global.

Makalah Seminar Mengisi Hari Keluarga Nasional 1993. Jurusan Gizi

Masyarakat Sumberdaya Keluarga bekerjasama dengan Kantor Menteri

Negara Kependudukan dan BKKBN.

Hubeis Aida. 2000. Gender Analysis Pathway (GAP) in Policy Outlook and

ActionPlanning in Co-operatives and Small – Medium Enterprises.

Bappenas: Jakarta.

Hurlock EB. 1980. Psikologi Perkembangan. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

Ihromi TO.1990. Laporan Penelitian: Para Ibu yang Berperan Tunggal dan yang

Berperan Ganda. Kelompok Studi Wanita FISIP UI. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Irzalinda V. 2010. Kontribusi Ekonomi, Peran Istri, dan Kesejahteraan Keluarga di

Kota dan Kabupaten Bogor [skripsi]. Program studi Ilmu Keluarga dan

Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Klein, D.M & White, J.M. 1996. Family Theories. An Introduction. Sage

Publication.

Landis. 1986. Sociology: Concept and Characteristics (6th

Ed). California:

Wadsworth Inc.

Lasswell, M & Lasswell, T.1997. Mariage & The Family. California: Wadsworth

Pub.

Lewin A.C., Maurin, E. (2005) The Effect of Family Size on Incentive Effect of

Welfare Transfers in Two Parent Families. Sage Publication. 6(29). 507-

529.

Megawangi R. 1999. Membiarkan berbeda : Sudut Pandang Baru tentang Relasi

Gender. Bandung: Mizan.

Meylasari I. 2010. Pengaruh Kontribusi Ekonomi dan Sumberdaya Pribadi

Perempuan Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Rumah Tangga

[skripsi]. Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan

Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Moser, Caroline. 1993. Gender Planning and Development: Theory, Practice, and

Training. London : Routledge.

Mosse, J. C. 2002. Gender dan Pembangunan. Diterjemahkan oleh Hartian

Silawati. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Newman, D. M. & Grauerholz, L. 2002. Sociology of families. Thousand Oaks,

CA: Pine Forge Press.

Page 85: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

69

Nurulfirdausi K. 2010. Analisis Pengaruh Kontribusi Ekonomi Perempuan dan

Manajemen Keuangan Keluarga terhadap Kesejahteraan Keluarga pada

Keluarga Tenaga Kerja Wanita [skripsi]. Program studi Ilmu Keluarga dan

Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Ogato GS et al. 2009. Gender Roles in Crop Production and Management

Practices: A Case Study of Three Rural Communities in Ambo District,

Ethiopia. Journal of Human Ecology. 27(1) : 1-20.

Park M, Kim K. 2002. The Level Of Subjective Well-Being and Household

Consumption Expenditures. Journal Consumers and Families As Market

Actors. Helsinki.

Prabawa, S. 1998. Sumberdaya Keluarga dan Tingkat Kesejahteraan Rumahtangga

Petani, Studi Desa Water Jaya, Kecamatan Cijeruk. Kabupaten Bogor,

Jawa Barat [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Puspitawati H, Fahmi SH. 2008. Analisis Pembagian Gender pada Keluarga

Petani. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 2(1): 24-33.

Puspitawati H . 2009. Teori Struktural Fungsional dan Aplikasinya dalam

kehidupan keluarga [diktat]. Bogor : Departemen Ilmu Keluarga dan

Konsumen,.

Puspitawati H. 2009. Konsep dan Teori Gender [diktat]. Bogor : Departemen Ilmu

Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian

Bogor.

Puspitawati H.2009. Modul Peningkatan Fungsi Keluarga Menuju Ketahanan

Pangan Keluarga Petani. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen.

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Puspitawati H. 2009. Pengaruh Nilai Ekonomi Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

terhadap Kesejahteraan Keluarga Subjektif. Jurnal Ilmu Keluarga dan

Konsumen. 2(1): 11-20.

Puspitawati H. 2012. Gender dan Keluarga Konsep dan Realita di Indonesia.

Bogor: IPB Press.

Rachmawati, Ary. 2010. Strategi koping dan faktor-faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan subjektif pada keluarga penerima program keluarga sejahtera

(PKH). [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen.

Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Rahardjo, Diah. 1995. Wanita, Lingkungan dan Pembangunan. Jakarta: Pusat

Penelitian dan pembangunan Ketenagakerjaan.

Page 86: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

70

Raharjo. 1989. Metode Pelibatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

Pedesaan. Makalah Diskusi Periodik di PSPP Lemlit UNS, Surakarta 21

Oktober 1989.

Raharto A., Romdiati H. (2000). Identifikasi Rumah Tangga Miskin. Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) VII. Jakarta: Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bappenas, UNICEF, Deptan, Depkes dan

BPS.

Rambe A. 2004. Alokasi Pengeluaran Rumah Tangga dan Tingkat Kesejahteraan

(Kasus di Kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara) [Tesis]. Bogor:

Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rohaeni S & Lokolfo E. 2005. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Keputusan

Ekonomi Rumah Tangga Petani Di Kelurahan Setugede Kota Bogor. Jurnal

Agroekonomi, 23(2): 133-158.

Roosganda. 2007. Peran Ganda Wanita Tani sebagai Motivator Mencapai Strategi

Ketahanan Pangan Rumahtangga Petani di Perdesaan. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Badan Penelitian dan

Pengembangan. Departemen Pertanian.

Rothwel D.2011. Exploring Asset and Family Stress. Centre for Research

Children and Family. McGill School of Social Work.

Sajogyo P. 1981. Peranan Wanita dalam Pembangunan di Berbagai Lingkungan,

Desa dan Kota; Suatu Tinjauan Sosiologi. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut

Pertanian Bogor.

Sajogyo et al. 1994. Menuju gizi baik yang merata di Pedesaan dan di Kota

Yogyakarta. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sakernas. 2009. Jumlah penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas berdasarkan

pekerjaan utama. http://www.demografi.go.id [diakses tanggal 10 Mei

2011]

Saleha Qoriah. 2003. Manajemen Sumberdaya Keluarga: Suatu Analisis Gender

dalam Kehidupan Keluarga Nelayan di Pesisir Bontang Kuala, Kalimantan

Timur [Tesis]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Saxton. 1990. The individual, Marriage, and Family (7th

ed). California : A

Division of Wadsworth. Inc.

Schmidt C.K, dan Welsh A.C. 2010. College Adjusment and Subjektive Well Being

When Coping With a Family Members Illness. Journal of Counseling and

Development.

Page 87: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

71

Simanjuntak M. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga

dan Prestasi Belajar Anak pada Keluarga Penerima Program Keluarga

Harapan (PKH). [tesis]. Institut Pertanian Bogor.

Sinta Rahmi Putri. 2010. Relasi Gender Pada Rumah Tangga Petani Sayuran

Dataran Rendah [Skripsi]. Sains Komunikasi dan Pengembangan

Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Slamet Y. 1993. Analisis Kuantitatif untuk Data Sosial. Solo : Dabara Publisher.

Sumarwan U.2002. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sunarti, Euis. 2008. Naskah Akademik Indikator Keluarga Sejahtera. Bogor.

Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor.

Ukoha O.O. (2003). Contributions of Women to Farm Family Income in Ikwuano

Local Government Area of Abia State, Nigeria. Journal of Agr Food Sci.

1(2), 125-130.

Uzokwe U.N. 2009. Gender roles in agricultural production in the Seychelles.

Nigerian Agricultural Journal. 40 (1-2).

Whatmore, Sarah. 1991. Farming Women (Gender, Work, and Family Enterprise).

British : University of Bristal.

Williams, J.E, & Best, D.L. (Eds.). 1990. Sex and psyche: Gender and self viewed

cross cuturally. Newbury Park. CA: Sage Publications.

Wiryono, B. 1994. Diferensiasi Peran Wanita dalam Mencari Nafkah dan Pola

Pengasuhan Anak di Pedesaan (Studi Kasus di Kecamatan Sewon

Kabupaten Bantul, Yogyakarta. [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor.

Zehra. 2008. The Economic Contribution of Pakistan Women Through Unpaid

Labour. Pakistan: Society for Alternative Media and Research.

Zeitlin MF. 1995. Strenghening The Family Implication for International

Development. Tokyo, Japan. The United Nation University Press.

Zhang W, Liu G. (2007). Childlessness, psychological wellbeing and life

satisfaction among the elderly in China. Journal of Cross Cult Gerontol.

22, 185-203.

Page 88: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

72

LAMPIRAN

Page 89: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

73

Page 90: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat
Page 91: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

75

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian

Hubungan antar variabel penelitian

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12

X1 1

X2 .948** 1

X3 -.174 -.250 1

X4 .126 .059 .215 1

X5 -.112 -.070 -.272 -.148 1

X6 .361* .407* -.035 .128 .163 1

X7 .003 .056 .045 .079 .333 .713** 1

X8 .305 .372* -.032 .125 .097 .975** .696** 1

X9 .390* .341 -.028 .078 .318 .629** .446* .439* 1

X10 -.175 -.116 .000 -.002 -.135 -.249 -.317 -.207 -.282 1

X11 .222 .121 .028 .028 -.113 -.071 .042 -.120 .131 -.307 1

X12 .247 .258 -.046 .064 -.375* .526** .308 .500** .373* .109 -.144 1

X1 Umur istri X10 Peran gender dalam aktivitas domestik

X2 Umur suami X11 Peran gender dalam aktivitas publik+manajemen keuangan

X3 Pendidikan suami X12 Kesejahteraan keluarga subjektif

X4 Pendidikan istri

X5 Besar keluarga

X6 Pendapatan total (kesejahteraan objektif)

X7 Pengeluaran total

X8 Kontribusi suami

X9 Kontribusi ekonomi perempuan

Page 92: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

76

Lampiran 2 Skala pengkategorian dan pengukuran variabel penelitian

No Variabel penelitian Pengkategorian/pengukuran

1 Usia contoh Umur digolongkan menjadi tiga berdasarkan

kategori menurut Hurlock (1980), yaitu:

1. Dewasa awal (18-40 tahun)

2. Dewasa menengah (41-60 tahun)

3. Dewasa lanjut (>60 tahun)

2 Tingkat pendidikan contoh Berdasarkan jenjangnya, lama pendidikan

dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:

1. Tidak tamat SD

2. Tamat SD

3. Tamat SMP

4. Tamat SMA

3 Umur suami contoh Umur digolongkan menjadi tiga berdasarkan

kategori menurut Hurlock (1980), yaitu:

1. Dewasa awal (18-40 tahun)

2. Dewasa menengah (41-60 tahun)

3. Dewasa lanjut (>60 tahun)

4 Tingkat pendidikan suami

contoh

Berdasarkan jenjangnya, lama pendidikan

dibedakan menjadi empat kategori, yaitu:

1. Tidak tamat SD

2. Tamat SD

3. Tamat SMP

4. Tamat SMA

5 Besar keluarga contoh Besar keluarga digolongkan menjadi tiga

berdasarkan kategori menurut BKKBN

(1998), yaitu:

1. Kecil (≤ 4 orang)

2. Sedang (5-7 orang)

3. Besar (> 7 orang)

6 Kepemilikkan aset Kepemilkan aset dibedakan menjadi dua

yaitu memiliki aset dan tidak memiliki aset.

Keluarga yang memiliki aset dibedakan

menjadi:

1= Tidak punya

2= Bawaan istri

3= Bawaan suami

4= Dibeli bersama

7 Pendapatan keluarga per

bulan

Pendapatan keluarga per bulan berdasarkan

Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten

Cianjur tahun 2011

1. < Rp 810 371,00

2. Rp 8 10 371,00 – Rp 1 620 742,00

3. Rp 1 620 743,00 – Rp 2 431 113,00

4. > Rp 2 431 114,00

8 Pendapatan perkapita

keluarga per bulan

Pendapatan per kapita per bulan berdasarkan

Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur BPS

2011 sebesar Rp 202 438,00:

Page 93: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

77

No Variabel penelitian Pengkategorian/pengukuran

1. ≤ Rp 202 438,00

2. Rp 202 438,00-Rp 404 876,00

3. Rp 404 877,00-Rp 607 314,00

4. > Rp 607 315,00

9 Pengeluaran keluarga per

bulan

Pendapatan keluarga per bulan berdasarkan

Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten

Cianjur tahun 2011

1. < Rp 810 371,00

2. Rp 8 10 371,00 – Rp 1 620 742,00

3. Rp 1 620 743,00 – Rp 2 431 113,00

4. > Rp 2 431 114,00

10 Pengeluaran perkapita per

bulan

Pendapatan per kapita per bulan berdasarkan

Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur BPS

2010 sebesar Rp 202 438,00 :

1. ≤ Rp 202 438,00

2. Rp 202 438,00-Rp 404 876,00

3. Rp 404 877,00-Rp 607 314,00

4. > Rp 607 315,00

11 Kontribusi ekonomi

contoh terhadap

pendapatan keluarga

Dihitung berdasarkan persentase pendapatan

contoh terhadap pendapatan keluarga:

1. 0-5 %

2. 6-10 %

3. 11-15%

4. 16-20%

5. 21-30%

6. >31

12 Peran gender dalam

aktivitas domestik

1. Rendah (< 33,3)

2. Sedang (33,4-66,7)

3. Tinggi (>66,7)

13 Peran gender dalam

aktivitas publik

1. Rendah (< 33,3)

2. Sedang (33,4-66,7)

3. Tinggi (>66,7)

14 Peran gender dalam

aktivitas manajemen

keuangan usaha tani

1. Rendah (< 33,3)

2. Sedang (33,4-66,7)

3. Tinggi (>66,7)

15 Kesejahteraan keluarga

subjektif

1. Rendah (< 33,3%)

2. Sedang (33,4-66,7%)

3. Tinggi (>66,7%)

Page 94: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

78

Lampiran 3 Jenis tanaman yang ada di pekarangan

No Jenis Tanaman yang ada di halaman rumah

1 Bunga ruskus, ekor bajing, pakis doren, pohon jambu

2 Bunga Laderlip, grasena, ekor bajing, ruskus, aepi, melati, pakis bintang, lidah buaya,anggrek

3 Bunga ruskus, anggrek, Pandan, Aepi, Grasena, Rosmeri, Kuping gajah

4 Ekor bajing, pohon jambu, bunga ruskus

5 Pakcoy, ekor bajing, ruskus, roskol, daun bawang, jambu batu, melati, lili, ciklok.

6 Bunga ruskus, ekor bajing, elpi, roskol, pohon jeruk, binbin, jambu, ecorbia, pohon kurma.

7 Bunga ruskus, singklok, palem, agrasena, jeruk, jambu batu, lilih tarompet, lilih amarilis

8 Pohon jeruk, pohon jambu, binbin, ruskus, ekor bajing, siklok kodok, lilih

9 Bunga buntut bajing, malika, aepi, melati, anggrek, arbei, waluh, jambu, kol, kacang, daun sirih, pakis doren, ros kol, kolam ikan

10 Bunga ruskus, pakis doren, Ekor bajing, Jambu brazil, Ecorbia, Kencring manis, Pohon jambu batu

11 Bunga ruskus, ekor bajing, grasena, jambu brazil

12 Jambu bool, bunga ruskus, jambu batu, palem, sansivera, bunga terompet, ayam 1 ekor, burung 1 ekor

13 Bunga ruskus

14 Bunga ruskus, ekor bajing.

15 Bunga ruskus, seledri, Jambu air, daun bawang

16 Bunga ruskus, jambu air, siklok kodok, ekor bajing, jambu batu, terong belanda, ikan, rumput packing, jambu brazil

17 Kolam ikan, ruskus, anggrek, ciklok, terompet

18 Daun bawang, ekor bajing, pakcoy.

19 Bunga siklok kodok

20 Bunga ruskus

21 Jambu, ruskus, kupa ladah, ekor bajing, yuka, anggrek pandan, seku putih, sisipera tulang, lidah buaya, lilih, feruk, pakis, pinus

22 Pohon pakis duren

23 Bunga siklok kodok, lilih, ruskus, ekor bajing, pakis doren

24 Daun bawang, jambu, ruskus, sensifera, jeruk, semai pokcoy, jambu siam, jambu air, jambu bool, amarilis, sirih

Page 95: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

79

No Jenis Tanaman yang ada di halaman rumah

25 Bunga amarilis, pakcoy, pot

26 Bunga ruskus, ciklok kodok

27 Bunga grasena, ruskus, ekor bajing, esparagus bitang, parigata, pakis doren, roskol, son of india, kedondong, jambu brazil, jeruk, daun

bawang

28 Buntut Bajing, astalias, roskol,Agrisera

29 Ekor bajing, pakcoy, roskol, belimbing, jeruk, grasena, daun bawang, kartes danes, ciklok kodok

30 Ciklok kodok, ruskus, strawberri

Page 96: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

80

Lampiran 4 Aktivitas pertanian di pekarangan dan kebun

No Aktivitas pertanian di pekarangan Aktivitas pertanian di kebun

1 Menyapu, membersihkan halaman, menyiram, menggunting Menanam, mencangkul, menyemprot, memupuk,menyiangi,menyiram

2 Menanam, menyiram, memupuk, memotong, membersihkan, menyapu Mencangkul, menyemprot, menanam, memupuk

3 Menyapu, merawat bunga, Menanam, menyiram, memotong Menyemprot, mencangkul, memupuk, menanam

4 Ngoyos,Memupuk, menanam, menyiram, menyapu, memotong Mencangkul, menyemprot, menanam, memupuk

5 Menanam, menyapu, memupuk, memotong Menanam, mencangkul, menyemprot, memupuk,menyiangi,menyiram

6 Membersihkan halaman, menyapu, menanam, menyiram, Memupuk Mencangkul, menyemprot, menanam, memupuk, menyiram, panen

7 Mengoyos, menanam, menyiram, memupuk, menyapu Menyemprot, menanam, mencangkul, menyiangi, memupuk, menyiram

8 Membersihkan rumput, menanam, memupuk, menyiram, menyapu, memotong Mencangkul, memupuk, menyemprot, menanam, menyiram

9 Menyiram, menanam, menyapu, memupuk Mencangkul, menanam, memupuk, menyiangi, menyemprot

10 Menanam, menyiram, Menyapu, memtong, memupuk Menyiram, menyemprot, mencangkul, menanam, memupuk

11 Menanam, memupuk, memotong, menyiram, Membersihkan Mencangkul, menanam, memupuk, menyiangi, menyemprot, menyiram

12 Membersihkan, merawat, menyapu, menyiram, memotong Mencangkul, menanam, memupuk, menyiangi, menyemprot, menyiram

13 Membersihkan, merawat, menyapu, menyiram, memotong Mencangkul, menanam, memupuk, menyiangi, menyemprot, menyiram

14 Menyapu, menyiram Mencangkul, memupuk, menyemprot, menanam, menyiram

15 Menyapu, ngoyos, memupuk, menyiram, menanam, Memotong Mencangkul, menanam, menyemprot, menyiram, memupuk

16 Menyiangi, mencabut rumput Menyemprot, memupuk

17 Menanam, menyiram, memupuk,Mencangkul Mencangkul, memupuk, menyiram, memanen

18 Menanam, menyiram, menyemai Mencangkul, menyemprot, menanam

19 Menanam, menyiram, mencabut rumput Menyemprot, menanam

20 Menanam, menyiram, memupuk Menyemprot ketika ada hama, menanam

21 Membersihkan rumput, menyiram Mencangkul, menyemprot

22 Menanam, Menyiram, mencabut rumput, memupuk,menjual Mencangkul, menyemprot, menanam, panen

23 Menanam, mencangkul Menyemprot, memupuk

Page 97: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

81

No Aktivitas pertanian di pekarangan Aktivitas pertanian di kebun

24 Menyiangi, menanam pakcoy Menyemprot, memupuk

25 Menanam, menyiangi Menanam, mencangkul, menyemprot, memupuk

26 Menanam, pisah bunga, memupuk, memanen, menyiram Menanam, mencangkul, memanen, menyemprot

27 Menyiram, menyapu, menyiangi, mencangkul Mencangkul,menyemprot, menanam, memupuk

Page 98: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

82

Lampiran 5 Alat pertanian yang digunakan di pekarangan dan kebun

No Alat yang digunakan di pekarangan Alat yang digunakan di kebun

1 gunting, cangkul kecil, sapu, emrat Parang, alat semprot,cangkul, emrat

2 gunting, cangkul kecil, emrat, sapu Cangkul, parang, alat semprot, emrat

3 Emrat, sapu, gunting, cangkul kecil Cangkul, parang, alat semprot, emrat

4 gunting, sapu, emrat, cangkul kecil, garpu kecil Parang, alat semprot,cangkul, emrat

5 gunting, cangkul kecil, sapu, emrat Cangkul, kampak, garpu kecil, emrat

6 Emrat, sapu, cangkul kecil, pupuk Cangkul, alat semprot, parang, emrat

7 Cogek, gunting, sapu, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat

8 Sapu, cangkul kecil, gunting, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat

9 Gunting potong, cangkul kecil, sapu, emrat Cangkul,alat semprot, emrat, parang

10 gunting, cangkul kecil, sapu, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat

11 gunting,sapu,cangkul kecil,emrat Cangkul, parang, alat semprot, emrat

12 Cangkul kecil, sapu lidi, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat, pestisida

13 Cangkul kecil, sapu lidi, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat, pestisida

14 Sapu, emrat Cangkul, alat semprot, parang, emrat

15 Sapu, gunting, cangkul kecil Cangkul, alat semprot, parang, emrat

16 Sapu, emrat, gunting kecil Kampak

17 selang, garpu kecil, gayung cangkul, selang, piring

18 Cangkul, teko, arit Cangkul, kampak

19 Cangkul kecil Alat semprot pestisida, cangkul

20 Cangkul kecil, pompa teko, pupuk Cangkul, suplier, parang

21 Parang, cangkul kecil, emrat Cangkul, kampak

22 Garpu kecil, cangkul kecil Cangkul, kampak, parang

23 Cangkul, garpu kecil, teko plastik Cangkul, kampak

24 Gunting, sapu, garpu kecil Pompa, pacul, parang

Page 99: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

83

No Alat yang digunakan di pekarangan Alat yang digunakan di kebun

25 Cangkul, parang, tali Cangkul, parang, kampak

26 Cangkul, ember Cangkul, kampak

27 Selang, sapu, garpu kecil, sarung tangan

Sepatu boat, topi, sarung tangan, cangkul, linggis,

parang

28 Selang,garpu,polibag Cangkul, Parang

29 Garpu kecil, cangkul kecil Kampak, cangkul, parang, garpu

30 Garpu kecil Kampak,Cangkul,parang

Page 100: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

84

Lampiran 6 Pembagian hasil kebun dan pekarangan

No Yang menjual

hasil kebun

Yang memegang

hasil kebun

Istri diberi berapa

persen?

Yang menjual hasil

pekarangan

Yang memegang

hasil pekarangan

Istri diberi berapa

persen?

1 Bapak Bapak 45% Ibu Ibu 100%

2 Bapak Bapak 40% Ibu Ibu 100%

3 Bapak Bapak 30% Ibu Ibu 100%

4 Bapak Ibu 20% untuk dapur Ibu Ibu 100%

5 Bapak Ibu 100% Ibu Ibu 100%

6 Bapak Ibu 60% Ibu Ibu 100%

7 Bapak Bapak 30% untuk dapur Ibu Ibu 100%

8 bapak Ibu 30% untuk dapur Ibu Ibu 100%

9 Bapak Bapak 25% untuk dapur Bapak Bapak 25% untuk jajan anak

10 Bapak Ibu 35% untuk dapur Ibu Ibu 100%

11 Bapak Ibu 20% untuk dapur Ibu Ibu 100%

12 Bapak Bapak 25% untuk dapur Bapak+Ibu Ibu 100%

13 Bapak Bapak 25% untuk dapur Ibu Ibu 100%

14 Bapak Bapak 20% untuk dapur Ibu Ibu 100%

15 Bapak Ibu 40% untuk dapur Ibu Ibu 100%

16 Bapak Bapak 100 ribu per hari Ibu Ibu 100%

17 Bapak Ibu 70% ibu Ibu 100%

18 Bapak Bapak ibu 30% ibu Ibu 70%

19 Bapak Ibu 100% Ibu Ibu 100%

20 Bapak Ibu 100% Ibu Ibu 100%

21 Bapak Ibu 70% Ibu Ibu 100%

22 Bapak Ibu 90% Ibu Ibu 100%

23 Bapak Ibu 100% Ibu Ibu 100%

Page 101: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

85

No Yang menjual

hasil kebun

Yang memegang

hasil kebun

Istri diberi berapa

persen?

Yang menjual hasil

pekarangan

Yang memegang

hasil pekarangan

Istri diberi berapa

persen?

24 Bapak Ibu 100% Bapak Ibu 100%

25 Bapak Ibu 80% Ibu Ibu 100%

26 Bapak Bapak 50% Ibu Ibu 100%

27 Bapak Ibu 100% Ibu Ibu 100%

28 Bapak Ibu 25% Ibu Ibu 100%

29 Bapak Bapak 10% Ibu Ibu 100%

30 Bapak Bapak 100 rb/mggu Ibu Ibu 100%

Page 102: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

86

Lampiran 3 Foto Kegiatan

Gambar 1 dan 2 Beberapa contoh suami dan istri bekerja sama dalam aktivitas

publik

Gambar 3 Suami sedang melakukan Gambar 4 Istri sedang melakukan

pekerjaan domestik aktivitas domestik

Gambar 5 Sayuran hasil kebun Gambar 6 Tanaman bunga potong di

wilayah pekarangan rumah

Page 103: PERAN GENDER KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN DAN ... · Rata-rata kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan total keluarga sebesar ... Lebih dari separuh contoh (60,0) memiliki tingkat

87

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Novi Puspitasari dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal

13 Maret 1989. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Agus Suhaya dan Ibu Acih Rukaesih S.Pd. Tahun 2001 penulis lulus dari

SD Negeri Margaluyu, kemudian pada tahun 2004 penulis menyelesaikan studi di

SMP Negeri 1 Salawu. Sejak di SMP penulis aktif sebagai ketua OSIS.

Selanjutnya penulis lulus dari SMA Negeri 1 Singaparna pada tahun 2007. Selama

di SMA, penulis aktif sebagai ketua umum Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan

aktivis DKM (Dewan Keluarga Masjid) SMA Negeri 1 Singaparna.

Tahun 2007 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada Program

Studi Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia. Selama menjadi

mahasiswa penulis aktif di berbagai kelembagaan baik intern maupun ekstern,

diantaranya anggota Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA) periode

2007-2009, Ketua Family Club HIMAIKO IPB periode 2009-2010. Selain itu

penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan kepanitian seperti Conference of Human

Ecology in Indonesia, Family and Consumer Day, Masa Perkenalan Departemen

serta berbagai kegiatan HIMAIKO. Penulis memperoleh beasiswa BBM selama

empat semester periode tahun 2010-2011 dan 2011-2012.