Peran Dinkes Pada Upaya Tanggap Darurat
-
Upload
arya-leonhart -
Category
Documents
-
view
352 -
download
32
Transcript of Peran Dinkes Pada Upaya Tanggap Darurat
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PENANGANAN TANGGAP DARURAT
BENCANA
PENDAHULUAN
Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu Provinsi yang rawan terjadi bencana
Bencana yang rawan terjadi meliputi : Banjir, Tanah longsor, Angin puyuh, kebakaran, kerusuhan sosial dan Gempa
Pada setiap kejadian bencana dari aspek kesehatan akan terjadi masalah terkait dengan kesakitan , termasuk trauma / gangguan kejiwaan dan kematian.
Peran besar bidang kesehatan diperlukan terutama pada saat bencana maupun pada masa pasca bencana terjadi.
Banjir 2007, 2008, 2009,
Tanah Longsor 2009, Angin Pt. Beliung 2008
Banjir 2007, 2008, 2009, Angin Pt. Beliung 2008
Banjir & Tanah Longsor 2008, 2009,
Angin Pt. Beliung 2007
Banjir 2007, 2008, 2009, Tanah
Longsor 2009, Angin Pt. Beliung
2008
Banjir 2007, 2008, 2009, Tanah
Longsor 2009, Angin Pt. Beliung 2008
Banjir 2007, 2008 Tanah Longsor
2007
Banjir 2008, 2009 Tanah Longsor 2008 Angin Pt. Beliung 2008
Banjir 2007, 2008, Tanah Longsor 2008, Angin Pt. Beliung 2008 Banjir 2007, 2008,
2009, Angin Pt. Beliung 2007, 2009
Banjir 2007, 2008, 2009, Angin Pt.
Beliung 2007 , 2008, 2009
Banjir 2008 Tanah Longsor 2007,
2008
Banjir 2008, Angin Pt. Beliung 2008
Banjir 2008
Angin Pt. Beliung 2009
Banjir 2007 Tanah Longsor 2007, Angin Pt. Beliung 2007,
2008
Banjir 2007, 2008
Banjir 2008
Banjir 2007, 2008, 2009, Angin Pt. Beliung 2007, 2008, 2009
Banjir 2007, 2009, Angin Pt. Beliung
2008
Banjir 2007, Angin Pt. Beliung 2008
Angin Pt. Beliung 2008, 2009
Banjir 2008, 2009, Angin Pt. Beliung
2008, 2009
DASAR PEMBENTUKAN Awal terbentuknya sejak tahun 1998 masih
periode Kanwil Depkes Prov. Sulsel, Peluncuran Buku Pedoman Penanggulangan Bencana di Provinsi Sulawesi Selatan.
SK Menkes No. 679/MENKES/SK/VI/2007 Organisasi Pusat Penanggulangan Krisis Reg.
Keputusan Gub. Sulawesi Selatan No.2536/ IX/ 2007 tanggal 3 September 2007
SARANA & PRASARANA
Alat Kesehatan, Obat dan bhn habis pakai menggunakan fasilitas Dinas Kesehatan setempat, Puskesmas,RS setempat dan Rumah Sakit Rujukan.
Alat Transportasi menggunakan Ambulans RS. dan unit 118.
Peralatan Penunjang dan Bahan Sanitasi, Rumah Sakit Lapangan bekerjasama dengan PPK Regional.
KEGIATAN PENANGGULANGAN
Penanggulangan masalah kesehatan pada bencana dikoordinir oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Kadinkes melakukan kontak ke Ketua Tim rapid health assesment dan Brigade siaga untuk segera berangkat ke lapangan dalam rangka respon time
Koordinasi unit pelayanan Setempat, pengiriman petugas medis dan paramedis untuk pelayanan kesehatan di lokasi bencana
UPAYA YG DILAKUKAN PADA KONDISI
TANGGAP DARURAT
Rapid Health Assesmen ( RHA) Bantuan : Tim Reaksi Cepat (TRC)
Logistik Kes.Bencana.
Sanitasi Bencana
Survailans Bencana
Gizi Bencana Pencatatan dan pelaporan
KA. DINKES/WAKA DINAS KESEHATAN
SBG. KETUA/WAKA TIM
KA. TIM RHA, UNSUR RS, TNI/ POLRI, DAN BSB /PSC/TBM
PERSIAPAN LAPANGAN
KA. SUBDIN P2PL SBG. SEKRETARIS
PEMANTAPAN TIM UTK SEGERA BERANGKAT KE LAPANGAN 2 JAM STLH TERIMA LAPORAN
TIM RHA MENGUMPUL DATA MELAKSANAKAN KORDINASI MENGKOORDINASIKAN KOMANDO PELAK. DILAPANGAN. MENGKORDINIR TIM TGC
ENAM JAM PERTAMA TIM MEMBERI LAPORAN KE KETUA MELALUI JALUR KOMUNIKASI CEPAT
KA. SUBDIN P2PL ADAKAN PERTEMUAN
PENENTUAN LANGKAH AWAL & TL PENANGGULANGAN tanggap darurat dan Pasca
PEMANTAPAN ANGGOTA TIM, PERSIAPAN UTK ACTION DI LAPANGAN
MEKANISME PENANGGULANGAN
KOORDINASI ACTION
ADVANCE TIM UNTUK PERSIAPAN
TIM ADVANCE BERANGKAT KE LAPANGAN
TIM TGC MELAKSANAKAN PELAYANAN
PENYATUAN TIM ADVANCE TIM KOMANDO KETUA TIM
TIM MELAKSANAKAN PELAYANAN
TIM MELAPOR SECARA
PERIODIK KE KEPALA
DINAS
KEGIATAN PADA SAAT BENCANA
1. Melapor ke Gubernur dan menginformasikan ke Pusat penanggulangan Krisis
2. Mengaktifkan POSKO Kesehatan Tk. Provinsi.
3. Berkordinasi dgn RS untuk persiapan rujukan dan bantuan tenaga ahli bila diperlukan pada lokasi benCana dan pengungsi
4. Berkordinasi dengan RS pendidikan untuk bantuan Medis dan Brigade Siaga Bencana
5. Berkordinasi dgn Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan RHA dan evaluasi pelakasanaan kegiatan pel. Kesehatan
6. Memobilisasi tenaga Kesehatan dan berkordinasi dgn sektor terkait utk penanganan benCana.
7. Menuju Lokasi Bencana dan Pengungsi.
8. Melakukan Penanggulangan berupa Evakuasi, Triase, dan penanganan korban massal . . . . . . . . . . Laporan
9. Melakukan pelayanan kesehatan pada pengungsi. . . . . . . . . . . .Laporan
DAFTAR WILAYAH TERKENA BANJIR, TANAH LONGSOR DAN ANGIN PUTING BELIUNG DI PROVINSI SULAWESI SELATAN, JANUARI – DESEMBER 2008
SELURUHNYA BENCANA SELURUHNYA BENCANA
1 Makassar 14 14 143 24
2 Maros 14 4 103 4
3 Pangkep 12 1 102 1
4 Barru 7 4 54 6
5 ParePare 3 6 21 8
6 Pinrang 12 4 104 7
7 Sidrap 11 8 105 11
8 Enrekang 11 2 116 4
9 Tana Toraja 40 2 310 2
10 Soppeng 7 2 70 2
11 Wajo 14 8 176 19
12 Bone 27 13 372 21
13 Sinjai 9 3 80 5
14 Bulukumba 10 5 126 7
15 Bantaeng 8 3 67 6
16 Jeneponto 11 4 113 5
17 Takalar 9 4 77 7
18 Gowa 18 11 167 13
19 Luwu 21 7 192 19
20 Luwu Utara 11 17 171 40
21 Luwu Timur 11 5 99 7
22 Palopo 9 2 48 5
23 Selayar 10 - 74 -
T O T A L 299 129 2890 223
JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA/KEL.NO KABUPATEN/KOTA
8. Kab. Luwu Utara - - - - 11 Januari 2009
9. Kab. Maros 3579 KK - - - 01 Februari 2009
10. Makassar - 308 - 1 02 Februari 2009
11. Makassar 59 KK - - - 12 Februari 2009
12. Kab. Luwu Timur 2440 388 - - 12 Maret 2009
4 PKK Pada Bencana Gempa Bumi
1 kali 1. Papua Barat - 53 - 4 04 Januari 2009
5PKK Pada Bencana Tanah Longsor 2 kali 1. Kab. Tana Toraja - - 1 2 21 Januari 2009
2. Palopo - - - - 22 Februari 20093. Kab. Luwu Timur - - - - 12 Maret 2009
6PKK Pada Bencana Kapal Tenggelam 1 kali 1. Kab. Majene, Sulbar 267 - 35 9 11 Januari 2009
7PKK Pada Bencana Kebakaran 1 kali 1. Makassar 1489 1489 85 1 20 Maret 2009
JUMLAH14313 dan 3638 KK
2169 1483 27
1PKK Pada Bencana Banjir
6 kali 1. Palopo - - - - 22 Mei 2009
2. Kab. Luwu 8310 - - - 22 Mei 2009
3. Kab. Pinrang - - - - 29 Mei 2009
4. Kab. Tana Toraja - - - - 29 Mei 2009
5. Kab. Luwu Timur - - - - 30 Mei 2009
6. Kab. Bone - - - - 07 Juni 2009
235 rumah terbakar
5947 Rumah
TRIWULAN II
Ratusan rumah terendam banjir
Rusak ringan : 3806 rumah ; Rusak berat : 1588 rumahLongsor menimbun areal persawahan2 rumah rusak-
-
Banjir merendam 60 rumah dan puluhan hektar tambakBanjir merendam 2 kecamatan
Banjir merendam beberapa areal pemukiman
Banjir merendam 57 rumah dan 1 unit Puskesdes
Banjir merendam sekitar 5 desa
Banjir merendam 4 desa Ratusan rumah terendam banjir2 rumah rusakBanjir merendam beberapa rumah warga, ratusan hektar lahan perkebunan dan persawahan100 rumah dan 1 unit sarana air minum terendam banjir
2PKK Pada Bencana Tanah Longsor
2 kali 1. Kab. Tana Toraja - - - - 23 Mei 2009
2. Kab. Tana Toraja 6 - - 6 29 Mei 2009
JUMLAH 8316 0 0 6
1PKK Pada Bencana Angin Kencang 1. ParePare - - - - 28 September 2009
JUMLAH 0 0 0 0
22629 2169 1483 27
Keterangan :Bulan April, Juli dan Agustus 2009 Nihil (tidak ada kejadian bencana)
6052
1 Rumah
TOTAL KESELURUHAN
Tanah longsor menimbun 2 titik jalan poros2 rumah tertimbun
104 Rumah
TRIWULAN III1 rumah 2 lantai runtuh dihantam angin kencang
KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN
Penanggulangan Bencana pada Beberapa Daerah di Kab/ Kota di Sulawesi Selatan ( Banjir Bandang Sinjai, Luwu, tanah longsor di Gowa, banjir di Lutra, Lutim, Wajo, Barru, Maros dan Angin Putting Beliung Pinrang, Barru, Maros, Pangkep Takalar, dsb).
Penanggulangan Bencana Gempa di Manokwari (Papua), Gempa Padang (Sumbar ), Banjir Bandang Sulbar.
PELAYANAN KESEHATAN DALAM KONDISI DARURAT
Upaya Mengevakuasi Korban Banjir Dan Tanah Longsor
Dampak Bencana Banjir
Penanganan korban gempa Manokwari Papua Barat
Kegiatan :
Operasi orthopedi
Pelayanan Korban Gempa
Di Padang Sumatra Barat
Kegiatan :
Pelayanan kesehatan gratis
PERAN DINAS KESEHATAN PADA UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA
1. Mendorong dan melakukan pengaturan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana bidang kesehatan. Di Kab/ Kota
2. Meningkatkan koordinasi lintas program, lintas sektor termasuk TNI POLRI pada upaya pra bencana dan pada masa tanggap darurat
3. Meningkatkan komunikasi / informasi dengan daerah Kab/ Kota khususnya daerah rawan bencana.
4. Penyiapan SDM terlatih dan sumberdaya kesehatan, termasuk penyiapan tim reaksi cepat bidang kesehatan.
5. Mendorong kemandirian Kab/ Kota dalam upaya penanggulangan bencana di daerahnya, serta memberikan bantuan sesuai kebutuhan pada saat terjadi bencana.
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka meminimalisir dampak berupa kesakitan, kematian dan cacat, serta pengurangan resiko terhadap terjadinya KLB akibat bencana dan pengungsian.