PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK...

120
PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH DI KUA TANAH ABANG JAKARTA PUSAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) Oleh: Syarifudin NIM: 207044100715 PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH KONSENTRASI PERADILAN AGAMA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Transcript of PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK...

Page 1: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK KELUARGA

SAKINAH DI KUA TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Syarifudin NIM: 207044100715

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH KONSENTRASI PERADILAN AGAMA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011 M

Page 2: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK KELUARGA

SAKINAH DI KUA TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Syarifudin NIM: 207044100715

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA NIP. 19570312 198503 1 003

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYYAH KONSENTRASI PERADILAN AGAMA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011 M

Page 3: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah
Page 4: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 03 Agustus 2011

Syarifudin NIM: 207044100715

Page 5: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur terucap hanya untuk dzat yang maha Tawwab. Atas karunia,

rahmat hidayah, dan inayah-Nya, diri ini bisa merasakan keagungan ayat-ayat

kauniyah-Nya. Atas kebesaran-Nya, diri ini masih tabah menghadapi laju perjalanan

kehidupan yang bertabur debu problematika. Atas bimbingan-Nya, terpatri rasa sadar

bahwa hidup ini adalah sebuah ujian bagi para hamba-Nya, skripsi ini dapat

terselesaikan, walaupun tak sedikit diri ini menjumpai kesulitan dan hambatan yang

menghadang.

Shalawat dan salam teriring mahabbah semoga tetap tercurah limpahkan

kepada sang penghulu alam, bapak Revolusi dunia, Baginda Rasul Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat dan tentunya kita selaku para pengikutnya. Do’a dan

harapan kita, semoga di padang mahsyar nanti kita termasuk pada golongan orang-

orang yang mendapatkan Syafa’at al-‘Uzhma.

Penulis sadar sepenuh hati bahwa skripsi ini hanya setitik debu jalanan untuk

orang-orang besar. Namun dalam kapasitas penulis yang serba dha’if dan dikepung

dengan berbagai keterbatasan, skripsi ini rasanya sebuah pencapaian monumental

yang membuat diri ini besar, minimal membesarkan perasaan penulis dan

mengobarkan bara semangat untuk memburu pencapaian-pencapaian berikutnya yang

dianggap besar oleh orang-orang besar. Lebih dari itu, skripsi ini merupakan seteguk

air dalam rentang kemarau studi yang penulis tempuh selama ini. Tidak ada

Page 6: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

ii

kesuksesan yang berhasil dilakukan dalam kesendirian, di dalam kesuksesan selalu

ada partisipasi orang lain. Penulis juga sadar sepenuhnya bahwa diri ini berhutang

budi kepada banyak pihak yang telah berkontribusi langsung maupun tidak langsung

dalam penulisan skripsi ini.

Penghargaan yang tulus bagi setiap orang yang ikut serta membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Karenanya penulis ucapkan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H.,MA. dan Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag. masing-masing

sebagai Ketua Program Studi Ahwal Syakhshiyyah dan Ketua Koordinator Teknis

Program Non Reguler. Hj. Rosdiana, MA. dan Mufidah, S.Hi., yang keduanya

adalah Sekretaris Program Studi Ahwal Syakhshiyyah dan Sekretaris Program

Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Pembimbing Skripsi Penulis, Dr. H. Ahmad Mukri Aji, MA. yang sudah

meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya untuk membimbing penulis. Penulis

ucapkan terima kasih yang tak terhingga karena beliau telah dengan maksimal

membimbing penulis.

5. Segenap pengurus dan staf KUA Tanah Abang Jakarta Pusat, yang telah

memberikan penulis izin untuk melaksanakan observasi dan wawancara selama

penulis mengadakan penelitian, khususnya Drs. H.A. Syahroni dan Drs. Maman

Page 7: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

iii

Taofik Rahman yang telah memberikan informasi kepada penulis serta membantu

penulis dalam mendapatkan data-data primer penelitian.

6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

memberikan penulis izin untuk melaksanakan observasi dan wawancara selama

penulis mengadakan penelitian, khususnya Lurah Bapak Maskur S.Sos dan Ibu Sri

Rahayu selaku Kasi Kesmas Kelurahan Karet Tengsin.

7. Segenap Pengurus Masjid Mathla’ul Anwar Karet Tengsin Kecamatan Tanah

Abang, yang telah memberikan penulis izin untuk melaksanakan observasi dan

wawancara selama penulis mengadakan penelitian, khususnya Bapak Ahmad

Fatemi selaku Sekretaris harian Masjid Mathla’ul Anwar.

8. Segenap Pengurus Majelis Ta’lim al-Ishlah Kelurahan Petamburan Kecamatan

Tanah Abang, yang telah memberikan penulis izin untuk melaksanakan observasi

dan wawancara selama penulis mengadakan penelitian, khususnya Ibu Hj.

Maspuah selaku ketua Majelis Ta’lim al-Ishlah.

9. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membekali penulis dengan

ilmu yang berharga, dan seluruh staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

maupun perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas palayanannya

yang sangat membantu penulis dalam memperoleh referensi-referensi untuk karya

ilmiyah ini.

10. Sembah bakti penulis haturkan kepada ayahanda dan ibunda tercinta (Almarhum

Bapak H. Manshur dan ibunda Hj. Paenusa) yang tak henti-hentinya selalu

memberikan support dan kasih sayang serta merawat dan mendidik penulis yang

Page 8: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

iv

tak terhitung jasa-jasanya, maafkan jika anak bungsumu ini belum bisa sesaleh

yang diidamkan. Kasih sayang mereka yang tak pernah kering telah membuat diri

ini mampu bertahan di tengah derasnya lika-liku kehidupan.

11. Kakanda ku yang tercinta Maslihah (Almarhum), Sulaiman, Su’ud dan Syarifah,

yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk selalu sabar dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Serta keponakan-keponakanku yang

tersayang; Uun Unaeni, Iim Sa’diah, Muthmainnah, Sopyan, Arif, Mujahid, Syahri

Ramadhan, Nabil serta Kholil. Mudah-mudahan kalian selalu berbakti kepada

orang tua dan diberikan ilmu yang bermanfaat.

12. Teman-teman senasib dan seperjuangan di Pondok Modern Darussalam Gontor

Ponorogo, wabil khusus Alumni 2003: Syuhada, Imam Baihaki, Gifari, Faozan

Muhaimin, Mujiburrahman, Ust. Firdaus, Syarif hidayat, Yos Hendra, Yazid

Syukri, Usep, Edi, Mamduh, Yos Hendra, Anto Hendra, Mus’ab, Hendri, Kemas,

Rinto, drg. Nicky Nur Fajri, Zakaria, Hamdan, Hudan, Jimron, Seno, Reki Meizon,

Ahmad Subhan, Suryono, Syukri Ismail, Yusron, Zaenal, Arief Muzaky, dan

Zaini. Terimakasih atas pertemanan yang tulus, masukan dan sharingnya.

13. Teman-teman seperjuangan di Prodi Ahwal Syakhshiyyah, Konsentrasi Peradilan

Agama Non Reguler angkatan 2007: Deni Hamdani, Deni Kurniawan, Achmad

Charist, Muchammad Arifin, Muhiddin, Bapak Ibnu Tamim, Marlianita, Nurmila

Sari, Rahman Hakim, Raihan Fajri, dan Indro Wibowo. Walaupun jumlah kita

hanya 12 orang dalam sekelas, tapi al-hamdulillah kita selalu menjadi teman

Page 9: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

v

belajar, diskusi dan bertukar pikiran, baik di dalam maupun di luar kelas hingga

selesainya penelitian skripsi ini. Semoga tali silaturrahim kita selalu terjalin.

14. Teman-teman di Lembaga Survey Indonesia (LSI), Khususnya Para Koordinator:

Zezen Zainal Muttaqien, Ridwan, Uun Badrudin, Acun, M. Syafa’at, Muttaqien.

Terimakasih telah memberikan freelance untuk memenuhi hajat hidup.

Akhir kata hanya kepada Allah SWT jualah penulis memanjatkan doa,

semoga Allah SWT memberikan balasan berupa amal yang berlipat kepada mereka,

atas dorongan, dukungan dan kontribusi mereka, penulis hanyalah hamba yang dhaif.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi orang banyak.

Ciputat, 03 Ramadhan 1432 H

03 Agustus 2011M

Penulis

Page 10: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………. ix

BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………….. 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………..... 14

D. Review Studi Terdahulu………………………………………... 16

E. Metode Penelitian ……………………………………………… 17

F. Sistematika Penulisan………………………………………….. 21

BAB II: TINJAUAN TEORITIS TENTANG BP4 DAN

KELUARGA SAKINAH………………………………………… 23

A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Terbentuknya BP4…......23

B. Pengertian Keluarga Sakinah…………………………………....35

C. Kriteria Keluarga Sakinah……………………………………… 41

D. Struktur Organisasi………………………………………………50

Page 11: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

vii

BAB III: GAMBARAN UMUM KUA KECAMATAN TANAH

ABANG JAKARTA PUSAT…………………………………….. 53

A. Sejarah singkat KUA Kecamatan Tanah Abang ………............ 53

B. Demografi KUA Kecamatan Tanah Abang………………..........57

C. Visi dan Misi KUA Kecamatan Tanah Abang……………..........59

D. Tugas, fungsi serta wewenang KUA Tanah Abang…………….60

E. Organisasi KUA Kecamatan Tanah Abang………………….......64

F. Gambaran umum pelaksanaan tugas…………………………… 68

BAB IV: DESKRIPSI DAN ANALISA HASIL PENELITIAN…………...75

A. Peran dan Kontribusi BP4 KUA Tanah Abang

Dalam Membentuk Keluarga Sakinah……………………….......75

B. Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah

BP4 KUA Tanah Abang…………………………………………80

C. Faktor pendukung dan faktor penghambat

yang dihadapi BP4 KUA Tanah Abang terhadap

pembentukan keluarga sakinah…………………………………. 90

BAB V: PENUTUP……………………………………………………….... 95

A. Kesimpulan....................................................................................95

B. Saran……………………………………………………………..97

Page 12: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

viii

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..100

LAMPIRAN……………………………………………………………………….108

Page 13: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Angka Perceraian dan Angka Pernikahan di Indonesia dari 27

Tahun 1951-1976

2. Tabel 2 Nama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan di 53

Kotamadya Jakarta Pusat

3. Tabel 3 Nama-Nama Kepala KUA dari Tahun 1951-Sekarang 55

4. Tabel 4 Data Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama Tahun 2009 58

5. Tabel 5 Rekapitulasi Data Tempat Ibadah Kecamatan Tanah 59

Abang Tahun 2009

6. Tabel 6 Surat Masuk ke KUA Tanah Abang Tahun 2009 69

7. Tabel 7 Surat Keluar dari KUA Tanah Abang ke Instansi Lainnya 70

Page 14: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

sayang sebagai sebuah rahmat dari-Nya. Di mana semua itu bertujuan agar

manusia dapat saling berkasih sayang, antara laki-laki dan perempuan sebagai

makhluk-Nya,1 dan juga merupakan cara untuk mengembangkan

2 keturunan yang

bisa meneruskan perjuangan mereka. Dengan adanya perbedaan jenis ini,

dimungkinkan adanya keturunan, sehingga manusia sebagai salah satu spesies

tidak musnah.3 Setiap manusia yang terlahir, padanya tersemat kewajiban menjaga

kelestarian spesiesnya melalui proses reproduksi.4 Sebagaimana telah diabadikan

oleh firman Allah SWT dalam al- Quran:

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

1Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, cet.III, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.

22. 2Abdul Aziz, Perkawinan yang Harmonis, cet.III, (Jakarta: CV Firdaus, 1993), h. 1.

3Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, cet. I, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995), h. 51.

4Departemen Agama RI, Tuntunan Keluarga Sakinah Bagi Remaja Usia Nikah Seri

Kesehatan, (Jakarta: Departemen Agama RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat

Urusan Agama Islam, 2005), h. 3.

Page 15: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

2

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir.” (Q.S. al-Ruum /30; 21)5

Dalam ayat tersebut terkandung tiga makna yang dituju oleh suatu

perkawinan, yakni:

1. Litaskunu ilaiha, artinya supaya tenang. Maksudnya, sebuah perkawinan dapat

menyebabkan ketenangan jiwa bagi pelakunya.

2. Mawaddah, membina rasa cinta. Akar kata mawaddah adalah wadada

(membara atau menggebu-gebu)6 yang berarti meluap tiba-tiba, karena itulah

pasangan muda di mana rasa cintanya sangat tinggi yang termuat kandungan

cemburu, sedangkan rahmahnya/rasa sayangnya masih rendah, banyak terjadi

benturan karena tak mampu mengontrol rasa cinta yang memang terkadang

sangat sulit dikontrol.

3. Rahmah, yang berarti sayang. Bagi pasangan muda rasa sayangnya demikian

rendah sedangkan rasa cintanya sangat tinggi. Dalam perjalanan hidupnya

semakin bertambahnya usia pasangan, maka rahmahnya semakin naik,

sedangkan mawaddahnya semakin menurun. Itulah sebabnya kita melihat

kakek-kakek dan nenek-nenek kelihatan mesra berduaan, itu bukanlah gejolak

wujud cinta (mawaddah ) yang ada pada mereka tetapi sayang (rahmah). Di

mana rasa sayang tidak ada kandungan rasa cemburunya.7

5Departmen Agama RI, al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: CV. Indah Press, 1995), h.

644. 6Achmad Mubarok, Nasehat Perkawinan dan Konsep Hidup Berkeluarga, (Jakarta:

Jatibangsa, 2006), h. 18. 7A. Basiq Djalil, Tebaran Pemikiran Keislaman di Tanah Gayo, (Jakarta: Qalbun Salim, t.t),

h. 86-88.

Page 16: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

3

Dan kalau benar-benar dipahami ayat tersebut kita akan mengakui bahwa apa

yang menjadi idam-idaman dari banyak orang di zaman sekarang itu, itu jugalah

yang oleh Allah SWT dinyatakan sebagai tujuan bersuami istri, yakni adanya

ketentraman, damai serasi, hidup bersama dalam suasana cinta mencintai. Islam

pun menginginkan bahwa antara suami istri itu terdapat saling percaya, saling

menghargai, saling menghormati, saling membantu, serta saling menasehati.

Ketentraman itu bersemayam dalam hati. Tinggal bersama dan bergaul serumah

dengan istri yang cocok menyebabkan sang suami itu pikirannya menjadi mantap,

dan bilamana sang istri benar-benar bijaksana, di samping mencintai suaminya,

sang suami ini akan menjadi betah di rumah dan kemudian tentram dalam hati, dan

juga sebaliknya. Adapun rukun dan damai tidak boleh diartikan bahwa mereka itu

tidak pernah berselisih paham. Karena di antara suami dan istri yang tidak pernah

terjadi konflik, belum tentu terdapat kerukunan.8

Perkawinan sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat guna

melangsungkan kehidupan umat manusia serta untuk mempertahankan eksistensi

kemanusiaan di muka bumi ini. Ia sangat disenangi oleh setiap pribadi manusia

dan merupakan hal yang fitrah bagi setiap mahluk Tuhan. Dengan perkawinan

akan tercipta suatu masyarakat kecil dalam bentuk keluarga dan dari sana pula

8Departemen Agama RI, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, (Jakarta, Departemen Agama,

2001), h. 89.

Page 17: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

4

akan lahir beberapa suku dan bangsa.9 Bagi kaum muslim, lembaga perkawinan

yang berdasarkan kepentingan dan kasih sayang antara pasangan suami istri

merupakan suatu manifestasi yang luhur dari kehendak dan tujuan ilahi.10

Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti mendambakan kebahagiaan

dan salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan itu adalah dengan jalan

perkawinan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974

tentang perkawinan Bab I pasal 1 bahwa:

“ Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.11

Yang dimaksud dengan arti perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri. Dengan ikatan lahir batin,

dimaksudkan perkawinan ini tidak hanya cukup dengan adanya ikatan lahir atau

ikatan batin saja, melainkan harus kedua-duanya. Suatu ikatan lahir adalah ikatan

yang dapat dilihat. Mengungkapkan adanya suatu hubungan hukum antara seorang

pria dengan wanita untuk hidup bersama, dengan kata lain sebagai suami istri.

Sebaliknya suatu ikatan batin adalah merupakan hubungan yang tidak dapat

dilihat. Walaupun tidak nyata, tetapi ikatan itu harus ada. Karena tanpa ikatan

batin, ikatan lahir akan menjadi rapuh.

9Abdul Aziz bin Abdurrahman, Perkawinan dan Masalahnya. Penerjemah Musifin As’ad,

dkk, cet.II, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993), h. 14. 10

Murtadha Muthahhari, Etika Seksual dalam Islam, Penerjemah M. Hashem, cet.V, (Jakarta:

PT Lentera Basritama, 1996), h. 9. 11

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, (Surabaya:

Arkola, t.th), h. 5.

Page 18: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

5

Sesuai dengan pasal (2) Bab II Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan

perkawinan menurut hukum Islam adalah:

“Akad yang sangat kuat atau mitsaaqan ghaliidzan untuk menaati perintah Allah

dan melaksanakannya merupakan sebuah bentuk ibadah”.

Sedangkan dalam pasal (3) Bab II Kompilasi Hukum Islam menyatakan:

“Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang

sakinah, mawaddah dan rahmah”.12

Inti dari pasal tersebut dapat ditarik sebuah pemahaman bahwa tujuan

perkawinan adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang sakinah mawaddah

wa rahmah. Senada dengan itu, Allah menganugerahkan lembaga perkawinan bagi

umat manusia bukan untuk kesengsaraan dan penderitaan batin, melainkan untuk

ketenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.13

Prinsip-prinsip hukum perkawinan yang bersumber dari al-Quran dan al-

Hadits, yang kemudian dituangkan dalam garis-garis hukum melalui Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam

Tahun 1991 mengandung 7 (tujuh) asas atau kaidah hukum, yaitu sebagai berikut:

a. Asas membentuk keluarga yang bahagia dan kekal;

b. Asas keabsahan perkawinan didasarkan pada hukum agama dan kepercayaan

bagi pihak yang melaksanakan perkawinan;

c. Asas monogami terbuka;

12

Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Lampiran III, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 286. 13

BP4 Pusat, Perkawinan dan Keluarga; Muhasabah dibalik Musibah, edisi 457/xxxviii/2010,

(Jakarta: BP4 Pusat, 2010), h. 26.

Page 19: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

6

d. Asas calon suami dan calon istri telah matang jiwa dan raganya;

e. Asas mempersulit terjadinya perceraian;

f. Asas keseimbangan hak dan kewajiban antara suami dan istri;

g. Asas pencatatan perkawinan.14

Perkawinan merupakan pertemuan dua hati yang saling melengkapi satu sama

lain dan dengan dilandasi dengan rasa cinta (mawaddah) dan kasih sayang

(rahmah), pada dasarnya setiap calon pasangan suami istri yang akan

melangsungkan atau akan membentuk suatu rumah tangga akan selalu bertujuan

untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera serta kekal untuk

selamanya,15

namun impian semua itu tidak selamanya indah. Agar cita-cita dan

tujuan tersebut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya, maka suami istri yang

memegang peran utama dalam mewujudkan keluarga sakinah perlu meningkatkan

pengetahuan dan pengertian tentang bagaimana membina kehidupan keluarga

sesuai dengan tuntunan agama dan ketentuan hidup bermasyarakat.16

Ada beberapa tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan disyariatkannya

perkawinan dalam Islam, di antaranya adalah untuk terciptanya rasa tentram dan

kasih sayang antara pasangan yang melangsungkan perkawinan, sebagaimana

14

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, cet.I, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h.

7-8. 15

Abdul Muhaimin As’ad, Risalah Nikah Penuntun Perkawinan, (Surabaya: Bintang Terang

99, 1993), h. 10. 16

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) DKI Jakarta, Membina

keluarga sakinah, (Jakarta: BP4 DKI Jakarta, 2001), h. 1.

Page 20: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

7

diisyaratkan dalam surat ar-Rum ayat 21, tujuan lainnya adalah untuk memelihara

pandangan mata, menjaga kehormatan diri, mendapatkan keturunan yang sah,

sehat jasmani, rohani maupun sosial, juga dapat mempererat silaturahmi serta

untuk mencapai masa depan individu dan keluarga yang lebih baik.17

Islam membangun kehidupan keluarga dan masyarakat atas dasar dua tujuan,

yakni menjaga keluarga dari kesesatan dan bertujuan untuk menciptakan wadah

yang bersih sebagai tempat lahir sebuah generasi yang berdiri di atas landasan

yang kokoh dan teratur tatanan sosialnya.18

Oleh karena itu, Islam melarang

adanya perzinahan, gundik dan mengambil istri yang tidak halal tanpa ikatan yang

sah sebagaimana larangan Allah SWT. Lebih jauh dari semua itu, pernikahan

merupakan hubungan manusia yang berlawanan jenis, yang menghasilkan

kedamaian jiwa, ketenangan fisik dan hati, ketentraman hidup dan penghidupan,

keceriaan ruh dan rasa, kedamaian laki-laki dan wanita, kebersamaan di antara

keduanya untuk meretas kehidupan baru dan membuahkan generasi baru pula yang

di dalamnya tumbuh rasa kasih dan cinta.19

Selain itu alasan mengapa perkawinan mempunyai arti penting bagi

kehidupan manusia yaitu menyangkut harga diri, sebagaimana dikatakan oleh

Sayuti Thalib:

17

Departemen Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji, Membina Sakinah, (Jakarta, Depag RI, 2003), h. 10-12. 18

Abduttawab Hakal, Rahasia perkawinan Rasulullah SAW, Poligami Dalam Islam vs

Monogami Barat, cet.I, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 8-9. 19

Ibid., h. 9.

Page 21: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

8

“Dalam masyarakat setiap bangsa, ditemui suatu penilaian yang umum ialah

bahwa orang yang berkeluarga atau pernah berkeluarga mempunyai kedudukan

yang lebih dihargai dari mereka yang tidak kawin”.20

Perkawinan tidak hanya melampiaskan nafsu syahwat belaka, jauh dari itu

perkawinan mempunyai dimensi lain. Perkawinan yang disyariatkan agama Islam

mempunyai beberapa segi atau dimensi, di antaranya ialah: segi ibadat, segi

hukum dan segi sosial.21

Pernikahan merupakan salah satu sunnatullah yang bersifat umum dan berlaku

bagi semua makhluk termasuk di dalamnya hewan dan tumbuh-tumbuhan serta

keberadaan malam berganti siang. Allah berfirman:22

Artinya:“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah.” (Q.S al-Dzariat /51; 49)

Artinya: “Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan

semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka

maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Q.S Yasin /36; 36)

Pada kedua ayat di atas disebutkan “segala sesuatu berpasang-pasangan”,

yang berarti meliputi semua makhluk ciptaan Allah. Firman Allah tersebut secara

20

Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, cet.V, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986), h.

48. 21

Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

t.th), h. 14. 22

Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan; Analisa Perbandingan antar Madzhab,

cet. I, (Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006), h. 2.

Page 22: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

9

real dapat disaksikan melalui alam raya ini dan segala yang ada. Bentuk pasang-

pasangan ciptaanNya merupakan realisasi keseimbangan kehidupan dunia yang

mengikuti sunnatullah. Apabila terdapat keganjilan dalam ciptaan seperti tidak

adanya keseimbangan sunnatullah, maka akan terjadi malapetaka bagi kehidupan

makhluk secara keseluruhan. Pernikahan yang dilakukan manusia merupakan

naluri Ilahiyah untuk berkembang biak dan melakukan regenerasi yang akan

mewarisi tugas mulia dalam rangka mengemban amanat Allah sebagai khalifah di

muka bumi.23

Setiap pernikahan yang dilakukan oleh setiap pasangan, mereka akan selalu

mengharapkan bahwa apa yang ia lakukan akan membawa kebahagiaan dunia dan

akhirat. Tetapi apakah perkawinan ini dikemudian hari dapat terwujud ataukah

malah sebaliknya, terwujud tidaknya kebahagiaan tersebut tergantung dari saling

pengertian dari setiap pasangan. Bagaimana ia bisa saling memberikan

kebahagiaan, bisa saling terbuka, saling mau untuk mengalah, dan dari saling

pengertian inilah nantinya akan dapat menghasilkan dan mewujudkan apa yang

selalu diharapkan dan diidam-idamkan oleh setiap pasangan. Dalam setiap

perkawinan akan selalu membawa makna dan misteri apa yang akan terjadi dalam

satu alur yang panjang, yang terpencar menggelinding mengikuti roda berputar

yang kadang tanpa disangka perkawinan merupakan sebuah neraka dunia yang

panas, tetapi akan lebih sering suatu pernikahan terjadi akan membawa

23

Ibid., h. 3.

Page 23: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

10

kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.24

Namun demikian, bila masing-

masing telah berusaha untuk menyelesaikan perbedaan agar rumah tangga mereka

rukun kembali ternyata tidak juga berhasil, maka untuk menghindari perselisihan

yang lebih parah lagi di antara mereka diperlukan hadirnya pihak ketiga yang

bertindak selaku hakam (juru damai), sebagaimana yang difirmankan oleh Allah

SWT dalam al-Quran Surat an-Nisa (4) ayat 35:

Artinya:”Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka

kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga

perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan,

niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”.(Q.S an-Nisa /4; 35)

Meningkatnya angka perceraian di tanah air dari beberapa tahun terahir

mendapat perhatian oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Nasaruddin

Umar MA, karena selain fenomenanya cenderung terus meningkat juga yang

melakukan gugatan justru lebih banyak dari pihak istri. Dewasa ini, posisi suami

tak selalu dominan dalam rumah tangga. Jika sedikit saja tak ada kecocokan, pihak

istri biasa lebih cepat mengajukan gugatan untuk bercerai. Bercerai, yang

dibenarkan menurut agama Islam dan dibenci oleh Allah, itu kini dapat diperoleh

seperti orang kebanyakan membeli kacang goreng di warung. Belum lagi tayangan

infotainment, ikut memberi peran mendorong peningkatan angka perceraian di

24

Hj. Ny. Nurdin Ilyas, Pernikahan yang Suci Berlandaskan Tuntutan Agama, cet.I,

(Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2000), h. 1-2.

Page 24: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

11

tanah air lantaran pasangan suami istri usia muda meniru perilaku selebriti. Usia

perkawinan 5 tahun, sebanyak 80% bercerai karena pengaruh tayangan tersebut.

Selain itu, perceraian juga dapat terjadi karena disebabkan beberapa faktor, antara

lain disebabkan adanya poligami, nikah di bawah umur, jarak usia suami istri

terlalu jauh, perbedaan agama, kekerasan dalam rumah tangga. Termasuk pula

disebabkan faktor tingkat atau jarak intelektual antara pasangan terlalu jauh,

perbedaan sosial, faktor ekonomi, politik, ketidaksesuaian akibat keras kepala,

perselingkuhan akibat orang ketiga, salah satu terkena pidana, dan cacat fisik

permanen.25

Sebagai upaya untuk melihat kualitas keluarga, pada tahun 1950-1954

telah diadakan penelitian yang hasilnya menyatakan bahwa dari pernikahan yang

telah dilaksanakan pada tahun tersebut hampir 60% diantaranya cerai.26

Dengan dilandasi oleh permasalahan-permasalahan di atas, yakni sering

terjadinya perselisihan dalam keluarga yang disebabkan oleh adanya perbedaan

karakter dan keinginan antara pasangan suami istri yang berkonsekuensi pada

peceraian, maka dalam tatanan kehidupan bermasyarakat dibutuhkan suatu badan

atau lembaga untuk menangani dan berusaha menyelesaikan permasalahan-

permasalahan atau perselisihan yang terjadi antara pasangan suami istri yang

sering kali terjadi. Sehingga, dengan adanya bantuan dari badan atau lembaga

tersebut akan memberikan suatu kontribusi yang cukup besar dan berarti agar

25

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari http//www.antaranews.com/…/mencari-keluarga-

sakinah-di-tengah-maraknya-perceraian. 26

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peran-

bp4-dalam-menurunkan-angka-perceraian/.

Page 25: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

12

terwujud keutuhan dan keharmonisan suatu keluarga (rumah tangga) yang sakinah,

mawaddah wa rahmah. Dan badan atau lembaga tersebut adalah yang biasa kita

kenal dengan sebutan Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan

(BP4). Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) adalah

merupakan badan atau lembaga yang telah mendapatkan pengakuan resmi dari

pemerintah, yaitu dengan dikeluarkannya surat keputusan (SK) Menteri Agama

Nomor 85 tahun 1961 yang telah menetapkan BP4 sebagai satu-satunya badan

atau lembaga yang bergerak pada bidang penasihatan perkawinan dan pencegahan

terjadinya perceraian. Salah satu tugas dan fungsi daripada dibentuknya BP4

adalah untuk mendamaikan pasangan suami istri yang sedang bersengketa atau

berselisih atau juga dalam hal tertentu memberikan nasehat bagi calon pasangan

suami istri yang akan melangsungkan pernikahan atau perkawinan.27

Untuk menekan angka perceraian itu, kini sedang dilakukan berbagai upaya-

upaya, antara lain, reaktualisasi BP4 serta memperpanjang waktu bimbingan

pranikah. Upaya tersebut memang perlu dapat dukungan dari semua pihak,

termasuk dari kalangan akademisi. Yang mana BP4 ini bekerja sama dengan KUA

selaku badan pemerintahan yang menangani segala sesuatu hal yang berkaitan

dengan pernikahan. Maka secara tidak langsung KUA atau BP4 pun sangat

berperan dan berkontribusi dalam upaya pembentukan keluarga sakinah.28

27

Ibid, sururudin.wordpress.com. 28

Ibid, sururudin.wordpress.com.

Page 26: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

13

Atas dasar itulah, penulis merasa tertarik untuk meneliti hal tersebut menjadi

sebuah informasi yang bersumber dari penemuan-penemuan ilmiah melalui

metode empirik. Untuk lebih khususnya persoalan ini, maka penulis lebih

memfokuskan penelitiannya, yang berkisar pada “Peran dan Kontribusi BP4

dalam Membentuk Keluarga Sakinah di KUA Tanah Abang Jakarta Pusat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk mempermudah penelitian dan memperjelas pokok-pokok masalah yang

akan dibahas dan diuraikan dalam skripsi ini serta tidak terlalu luas lingkup

pembahasannya, maka penulis membatasi masalah tersebut pada peran dan

kontribusi BP4 dalam membentuk keluarga sakinah di Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat. Pembatasan di sini

lebih menekankan terhadap upaya-upaya BP4 dalam pembentukan keluarga

sakinah.

Untuk lebih terarahnya perumusan skripsi ini, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa peran dan kontribusi BP4 KUA Tanah Abang dalam melaksanakan

pembentukan keluarga sakinah?

2. Bagaimana strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4

KUA Tanah Abang Jakarta Pusat?

3. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi oleh BP4 dalam

perannya membentuk keluarga sakinah di KUA Tanah Abang Jakarta Pusat?

Page 27: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

14

Untuk lebih jelasnya dalam pembatasan dan perumusan masalah ini, penulis

juga menjelaskan tentang pengertian daripada peran, kontribusi, dan sakinah itu

sendiri.

Peran merupakan bagian dari tugas utama yang harus dilakukan baik itu

proses, cara, pembuatan memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan

dengan kedudukan seseorang, jadi dikaitkan dengan permasalahan tersebut berarti

seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat.29

Kontribusi adalah sumbangan/sumbangsih kepada suatu perkumpulan yang

mempunyai arti sumbangan yang diberikan oleh suatu badan atau lembaga kepada

kelompok orang atau masyarakat sesuai dengan tugas dan tujuannya.30

Sedangkan Sakinah adalah rasa tentram, aman dan damai. Seorang akan

merasakan sakinah apabila terpenuhi unsur-unsur hajat hidup spiritual dan material

secara layak dan seimbang.31

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peran dan kontribusi BP4 KUA Kecamatan Tanah Abang Jakarta

Pusat dalam upaya pembentukan keluarga sakinah.

29

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet.I, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), h. 667. 30

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet.I. Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 592. 31

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta,

Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: BP4 Provinsi DKI Jakarta, 2010), h. 5.

Page 28: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

15

2. Mengetahui strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4

KUA Kecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta Pusat.

3. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi oleh BP4

KUA Tanah Abang Jakarta Pusat terhadap pembentukan keluarga sakinah.

Menurut hemat penulis, melalui penulisan ini setidaknya ada beberapa

manfaat yang dapat diambil, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Di kalangan KUA sendiri adalah untuk memenuhi kewajiban dan tuntutan

sebagai pelaksana bimbingan dan penyuluhan, serta memberikan bimbingan

konsultasi hukum kepada masyarakat sebagaimana yang ditetapkan oleh

Departemen Agama dalam membantu menyelesaikan perselisihan dan

perceraian serta dalam pelestarian perkawinan;

2. Dikalangan akademisi untuk dapat dijadikan kajian dan pengembangan ilmu

pengetahuan, dan tidak hanya dianggap sebagai sebuah teori akan tetapi

menunjukkan bahwa pelaksanaan dari BP4 itu benar-benar bisa dimanfaatkan

serta dikembangkan bagi golongan akademisi ketika berkecimpung di tengah-

tengah masyarakat;

3. Di kalangan masyarakat sendiri agar tidak terjadi perselisihan dalam rumah

tangga, sehingga kerukunan rumah tangga tetap terjalin sesuai dengan harapan,

dan masyarakat sendiri benar-benar telah merasa memiliki sebuah badan

penasehat ketika mereka dihadapkan pada sebuah permasalahan sehingga

mengurangi dan bahkan mempersulit terjadinya perceraian.

Page 29: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

16

D. Review Studi Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dan sesuai dengan aspek-aspek

dalam penelitian tentang “ Peran dan kontribusi BP4 dalam Membentuk Keluarga

Sakinah di KUA, di antaranya adalah:

1. Ahmad Faisal; Efektivitas BP4 dan Perannya dalam Memberikan Penataran atau

Bimbingan Pada Calon Pengantin (Studi Pada BP4 KUA Kecamatan

Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

keberadaan BP4 berperan besar dalam memberikan bimbingan pada calon

pengantin sebelum melaksanakan akad nikah.

2. Dhonny Setiawan; Peran Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) dalam Mencegah Terjadinya Perceraian (Studi Kasus di BP4

KUA Kecamatan Pamulang, Kabupaten Tangerang). Jakarta: UIN Jakarta,

2006. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberadaan BP4

berperan sangat besar dalam mencegah terjadinya perceraian.

3. Riana Maruti; Pengaruh Perkawinan di Bawah Umur Terhadap Pembentukan

Keluarga Sakinah (Studi pada Kecamatan Cakung Jakarta Timur). Jakarta: UIN

Jakarta, 2008. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mereka

yang melakukan perkawinan di bawah umur belum tentu tidak dapat

membentuk keluarga sakinah, ini terbukti dari mereka yang melakukan

perkawinan di bawah umur yang sampai saat ini masih berlangsung dan telah

dikaruniai beberapa anak dan mereka dapat membentuk keluarga sakinah.

Page 30: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

17

Adapun perbedaan penelitian dengan skripsi-skripsi yang di atas yang penulis

lakukan dengan peneliti sebelumnya adalah:

a. Pertama: lokasi tempat penelitian berbeda dengan peneliti sebelumnya. Penulis

melakukan penelitian di KUA Kecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta

Pusat, dan penulis sudah memastikan sendiri bahwa belum ada penelitian

sebelumnya di BP4 KUA Tanah Abang mengenai pembentukan keluarga

sakinah;

b. Kedua: masalah pokok yang diteliti oleh penulis berbeda dengan peneliti

sebelumnya. Masalah pokok penelitian yang penulis lakukan adalah peran dan

kontribusi BP4 di KUA Kecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta Pusat

dalam membentuk keluarga sakinah.

E. Metode Penelitian

Penelitian berhubungan dengan usaha untuk mengetahui sesuatu. Selain itu,

penelitian berhubungan dengan usaha untuk mencari jawaban atas suatu atau

beberapa permasalahan.32

Dengan adanya keingintahuan manusia yang terus

menerus, maka ilmu akan terus berkembang dan membantu persepsi serta

kemampuan berfikir yang logis.33

Dalam rangka untuk memperoleh data, maka penulis berpegang kepada

pedoman penelitian yang disebut dengan metodologi penelitian. Yang dimaksud

32

Yayan Sopyan, Metode Penelitian untuk Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, (Jakarta:

Fakutas Syariah dan Hukum, 2009), h. 1. 33

Ibid., h. 2.

Page 31: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

18

dengan metodologi penelitian adalah cara meluluskan sesuatu dengan

menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan

menganalisis pada penyusunan laporan.34

Suatu metode merupakan cara kerja atau

tata kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu

pengetahuan yang bersangkutan. Metode adalah pedoman cara seorang ilmuwan

mempelajari dan memahami langkah-langkah yang dihadapi.35

Sehingga dapat

memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau

tujuan pemecahan permasalahan.36

Adapun metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memakai pendekatan

kualitatif, berlandaskan pada prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, yang berupa kata-kata tertulis.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat deskriptif analisis yaitu jenis

penelitian yang menggambarkan dan memberikan analisa terhadap kenyataan

yang ada di lapangan.

34

Cholid Narboko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Pustaka, 1997),

h. 1. 35

Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Press,

1986), h. 6. 36

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,

2006), h. 1.

Page 32: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

19

3. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini, maka sumber

data yang penulis gunakan, yaitu dari data primer dan data sekunder.

a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan

mengadakan tinjauan langsung pada obyek yang diteliti. Dalam hal ini adalah

pihak Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta

Pusat.

b. Data Sekunder, merupakan semua bahan yang memberikan penjelasan

mengenai sumber data primer, seperti Peraturan Perundang-Undangan, buku-

buku, karya-karya dari kalangan pakar hukum, dan literatur lain yang ada

hubungannya dengan skripsi ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Library Research (Pengumpulan data melalui studi kepustakaan),

yaitu suatu metode pengumpulan data dari berbagai macam literatur yang

relevan dengan pokok masalah yang dijadikan sumber penulisan skripsi ini.

b. Metode Field Research (Penelitian lapangan), yaitu menggunakan penelitian

dengan cara langsung datang ke lokasi yang ada hubungannya dengan tulisan

ini, yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kotamadya Jakarta

Pusat.

Page 33: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

20

Cara yang dilakukan antara lain, adalah sebagai berikut:

1). Observasi

Mengadakan pengamatan secara sistematis dan mencatat segala kejadian-

kejadian yang terjadi terhadap objek penelitian baik secara langsung

maupun tidak langsung.

2). Interview

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak

yang bersangkutan yaitu Kepala BP4 Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tanah Abang Kotamadya Jakarta Pusat dan staf-staf yang berwenang.

3). Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengambil informasi dari arsip-

arsip yang berasal dari BP4 Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah

Abang Kotamadya Jakarta Pusat, yang kesemuanya berhubungan erat

dengan persoalan yang dibahas.

5. Analisis Data

Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, baik primer maupun sekunder. Setelah dipelajari dan ditelaah,

maka langkah penulis berikutnya adalah mereduksi data, dengan jalan

merangkum masalah yang penulis teliti. Dalam menganalisa data, penulis

menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Dianalisa secara kualitatif dan

dicari pemecahannya, kemudian disimpulkan dan digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada.

Page 34: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

21

6. Tehnik Penulisan Skripsi

Adapun pedoman yang digunakan dalam penulisan proposal Skripsi ini adalah

Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah pembahasan dan penulisan pada skripsi ini

maka penulis mengklasifikasikan permasalahan dalam lima bab, dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I :PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, review studi terdahulu,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II :TINJAUAN TEORITIS TENTANG BP4 DAN

KELUARGA SAKINAH

Dalam bab ini menerangkan gambaran umum dan sejarah

singkat terbentuknya BP4, pengertian keluarga sakinah,

kriteria keluarga sakinah, dan struktur organisasi.

BAB III :GAMBARAN UMUM KUA KECAMATAN TANAH

ABANG JAKARTA PUSAT

Dalam bab ini membahas tentang sejarah singkat KUA Tanah

Abang, demografi Tanah Abang, visi dan misi KUA Tanah

Page 35: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

22

Abang, tugas, fungsi serta wewenang KUA Tanah Abang,

organisasi KUA Tanah Abang, dan gambaran umum

pelaksanaan tugas.

BAB IV :DESKRIPSI DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang peran dan kontribusi BP4

KUA Tanah Abang dalam membentuk keluarga sakinah,

strategi pembentukan keluarga sakinah BP4 KUA Tanah

Abang, dan faktor pendukung serta faktor penghambat yang

dihadapi BP4 KUA Tanah Abang terhadap pembentukan

keluarga sakinah.

BAB V :PENUTUP

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-

saran dari penulis tentang kajian yang dimaksud.

Page 36: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

23

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG BP4 DAN KELUARGA SAKINAH

A. Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Terbentuknya BP4

Nasehat perkawinan (yang dalam bahasa asing disebut: Marriage counseling)

adalah suatu proses pertolongan yang diberikan kepada pria dan wanita, sebelum

dan/sesudah kawin, agar mereka memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan

dalam perkawinan dan kehidupan kekeluargaannya.1

Nasehat perkawinan sebelum kawin (pre-marital counseling) pada dasarnya

diberikan kepada pemuda dan pemudi atau calon-calon suami-istri, agar mereka

memahami secara objektif peranan-peranannya dalam perkawinan dan

menginsyafi tanggung jawabnya masing-masing dalam mencapai kerukunan dan

kebahagiaan hidup berumah tangga dan berkeluarga.2

Nasehat perkawinan sesudah kawin pada dasarnya bersifat pemeliharaan

hubungan perkawinan dan kekeluargaan supaya tetap berada dalam suasana rukun

dan harmonis yang menjadi syarat mutlak bagi kebahagiaan kehidupan

perkawinan dan keluarga, dan manakala perkawinan sepasang suami istri

mengalami kemacetan atau krisis, proses nasehat perkawinan diwujudkan dalam

bentuk usaha-usaha pertolongan untuk perbaikan dan mengembalikan keadaan

“sehat” bagi perkawinan dan keluarga yang bersangkutan.

1Amidhan , dkk, BP4 Pertumbuhan dan Perkembangan, (Jakarta: BP4 Pusat, 1977), h. 110.

2Ibid., h. 110.

Page 37: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

24

Pada umumnya orang awam selalu mengatakan bahwa memberi nasihat

adalah pekerjaan yang paling gampang, yang bisa dilakukan oleh siapapun juga.

Kalau pengertian nasihat di sini hanyalah nasihat sebagaimana arti sehari-hari,

memang betul mudah. Akan tetapi bukan demikian halnya dengan yang

dimaksud.3

Penasihatan secara ilmiah mempunyai pengertian tersendiri dan hanya dapat

dilakukan oleh orang-orang tertentu yang menguasai ilmu atau setidak-tidaknya

menguasai metode untuk itu. Karena itu metode penasihatan perkawinan perlu

dipelajari, dan yang lebih penting lagi adalah pengalaman dari pihak yang

memberikan nasihat, baik pengalaman bagaimana cara mempraktekkan metode

penasihatan maupun mempraktekkan masalah yang dinasihatkan sampai batas-

batas tertentu.4

Penasihatan perkawinan adalah suatu proses penyampaian nasehat atau

pendapat kepada seseorang atau kelompok orang, agar mereka mengerti dan

menghayati tentang perkawinan, bersikap, bertingkah laku serta berbuat sehingga

terwujud tujuan perkawinan dan tidak terjadi konflik, perselisihan rumah tangga

atau tidak terjadi perceraian.5

3Departemen Agama RI, Modul TOT Kursus Calon Pengantin, (Jakarta: Departemen Agama

RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah,

2001), h. 16. 4Ibid., h. 16.

5BP4 Pusat, Petunjuk Pelaksanaan Penasihatan dan Konsultasi Perkawinan, (Jakarta: BP4

Pusat, 1987), h. 3.

Page 38: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

25

Konsultasi perkawinan adalah suatu proses dialog seseorang dengan

konsultan/penasehat perkawinan di mana orang tersebut dapat mengambil

kesimpulan dan mengekalkan rumah tangga.6

Penasihatan perkawinan adalah suatu pelayanan social mengenai masalah

keluarga, khususnya hubungan suami istri, tujuan yang hendak dicapai ialah

terciptanya situasi yang menyenangkan dalam suatu hubungan suami istri,

sehingga dengan situasi yang menyenangkan tersebut suatu keluarga dapat

mencapai kebahagiaan.7

Penasihatan perkawinan adalah suatu proses, jadi memerlukan waktu yang

relatif lama, tidak hanya sekali jadi. Mungkin untuk sepasang suami istri

(keluarga) membutuhkan waktu beberapa tahun, tetapi mungkin juga ada yang

hanya beberapa bulan saja. Hal ini tergantung kepada kondisi masing-masing

keluarga.8

Sekurang-kurangnya ada lima unsur sebagai persyaratan suatu penasehatan

atau bimbingan perkawinan, yaitu:9

1. Yang dinasehati, yaitu seorang yang membutuhkan nasehat baik pria maupun

wanita, remaja maupun dewasa yang akan melangsungkan pernikahan.

6Ibid., h. 3.

7Departemen Agama RI, Pegangan Calon Pengantin, (Jakarta: Departemen Agama RI

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan

Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001), h. 12. 8Departemen Agama RI, Modul TOT Kursus Calon Pengantin, (Jakarta: Departemen Agama

RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah,

2001), h. 16-17. 9Departemen Agama RI, Pembinaan Keluarga Pra Sakinah dan Sakinah I, (Jakarta:

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji

Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah Jakarta, 2001), h. 6.

Page 39: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

26

2. Masalah atau problem, yaitu kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan

yang tidak dapat dipecahkan sendiri oleh individu atau pasangan calon

mempelai yang bersangkutan.

3. Penasehat, yaitu perorangan ataupun badan yang melakukan bimbingan

kepada individu atau pasangan yang membutuhkannya.

4. Penasehatan, yaitu upaya penasehatan atau bimbingan yang diberikan oleh

para penasehat kepada yang dinasehati.

5. Sarana, yaitu perangkat penunjang keberhasilan penasehatan baik fisik

maupun non fisik.10

Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan atau yang

disingkat dengan BP4 adalah merupakan organisasi semi resmi11

yang bernaung di

bawah Departemen Agama yang bergerak dalam bidang konsultasi perkawinan,

perselisihan dan perceraian.

Kelahiran BP4 dalam bidang konsultasi perkawinan dan keluarga adalah

sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab untuk mengatasi konflik dan

perceraian dalam upaya mewujudkan sebuah keluarga bahagia dan sejahtera. Juga

sebagai tuntutan sejarah dan masyarakat juga menyadari akan rendahnya suatu

mutu perkawinan di Indonesia, sekitar tahun 1950-an, dimana setiap perkawinan

terjadi perceraian sekitar 50-60%. Angka tersebut lebih besar dibandingkan

10

Departemen Agama RI, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen

Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelengaraan Haji Proyek

Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001), h. 72. 11

Artikel diakses pada 6 Juli 2011 dari http://rifka-annisa.or.id/go/revitalisasi-peran-bp4/.

Page 40: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

27

dengan angka perkawinan.12

Berikut data angka perceraian dan angka pernikahan

dari tahun 1951 sampai dengan tahun 1976:

Tabel 1

Angka Perceraian dan Angka Pernikahan di Indonesia dari Tahun 1951-1976

Tahun Talak / Cerai Nikah / Rujuk Prosentase Talak/ Cerai

1951 814.342 1.443.271 56, 42 %

1952 782.625 1.310.268 59,73%

1953 723.009 1.416.483 51,64%

1954 732.823 1.375.091 53,29%

1955 759.534 1.313.480 57,82%

1956 583.479 1.082.469 53,90 %

1957 598.576 1.148.847 52,10 %

1958 672.039 1.292.039 54,10 %

1959 696.673 1.319.770 52.78 %

1960 652.015 1.247.840 52.25 %

1961 595.745 1.040.734 57.24 %

1962 641.745 1.464.372 43, 84 %

1963 651.831 1.293. 181 50, 40 %

1964 612.819 1.130.460 54, 20 %

1965 578. 143 1.777.849 32, 52 %

1966 512. 792 1.096.895 46, 75 %

1967 447. 408 1.127.060 39, 69 %

1968 481. 746 1.101. 163 43, 74 %

1969 363. 500 954. 078 38. 10 %

1970 229. 886 889.316 25.85 %

1971 292. 004 956.578 30, 53 %

1972 308. 916 1.009. 208 30, 60 %

1973 318.545 1.018.546 31, 27 %

1974 312.314 1.176.916 27, 38 %

1975 315.161 1.244.180 25, 33 %

1976 101.819 931.932 10, 92 %

12

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian, artikel diakses pada 6 Juli

2011 dari http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka-

perceraian/.

Page 41: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

28

Beranjak dari rasa sebuah keprihatinan yang timbul karena tingginya angka

perceraian di Indonesia yang pada 1950 sampai dengan 1954 dari data statistik

pernikahan di seluruh Indonesia mencapai 50-60% (rata-rata 1300-1400 kasus

perceraian per hari), dan angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan angka

pernikahan yang terjadi pada waktu itu. HSM Nasarudin Latif (almarhum)

mencetuskan dan mensyaratkan keberadaan BP4, pada tanggal 4 April 1954 di

Jakarta bersama dengan Seksi Penasehatan Perkawinan (SPP) pada Kantor Urusan

Agama se-Kotapraja Jakarta Raya. Kemudian pada tanggal 3 Oktober 1954 Abdul

Rauf Hamidy (almarhum) atau yang lebih dikenal dengan sebutan pak Arhatha

juga membentuk organisasi yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu dengan

nama Badan Penasehatan Perkawinan dan Penyelesaian Perkawinan (BP4).13

Pada saat itu, Abraham Stone salah seorang pakar penasehatan perkawinan

dari Amerika Serikat pernah mengunjungi seksi penasehatan perkawinan yang

berdiri di Jakarta. Beliau terkesan dengan pilot project dalam usaha menstabilkan

perkawinan yang dirintis di Indonesia, sehingga ia mengundang HSM Nasarudin

Latif yang pada saat itu menjabat sebagai kepala Kantor Urusan Agama (KUA)

Kotapraja Jakarta Raya untuk mengadakan studi perbandingan serta saling tukar

pengalaman dibidang marrige counseling antara Indonesia dengan Amerika.14

Pada tahun 1956 atas prakarsa dari HSM Nasarudin Latif diselenggarakan

musyawarah yang diikuti oleh wakil-wakil dari 21 organisasi wanita yang

13

Amidhan , dkk, BP4 Pertumbuhan dan Perkembangan, h. 18. 14

Ibid., h. 26.

Page 42: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

29

sebagian besar tergabung dalam KOWANI, di mana secara bulat menyepakati

Seksi Penasehatan Perkawinan dikembangkan menjadi “Panitia Penasehatan

Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian” atau yang disingkat dengan P5 yang

diketuai oleh Ny. SR Poedjotomo dan HSM Nasarudin Latif sebagai penasehat.

Wadah baru ini berstatus sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di

bidang usaha mengurangi perceraian dan mempertinggi nilai perkawinan. Gerak

langkah P5 kemudian meluas sampai ke daerah-daerah di luar Jakarta, seperti

Malang, Surabaya, Kediri, Lampung, dan Kalimantan. Daerah-daerah tersebut

dikunjungi oleh HSM Nasarudin Latif dalam rangka memasyarakatkan P5 dan

membentuk cabang setempat.15

Sedangkan pada tahun 1958 bersama Hj. Alfiyah Muhadi, ibu KH. Anwar

Musaddad dan ibu HK. Samawi di Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah

berdiri Badan Kesejahteraan Rumah Tangga (BKRT). Kemudian, dikukuhkan

kepengurusan yang permanen yang diketuai oleh Kepala Kantor Urusan Agama

(KUA) daerah Istimewa Yogyakarta, KH. Farid Ma’ruf. Sedangkan di kabupaten

juga dibentuk Balai BKRT yang langsung diketuai oleh kepala KUA Kabupaten.

Sebagai aparat Departemen Agama pada waktu itu, pembentukan lembaga tersebut

memang merupakan kebutuhan mendesak dalam upaya mengatasi banyaknya

problematika perkawinan dan rumah tangga yang terjadi di daerah-daerah di

15

Ibid., h. 27-28.

Page 43: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

30

Indonesia. Sedangkan dalam skala luas, lembaga ini cukup menunjang misi

Departemen Agama dalam upaya pembinaan keluarga dan kehidupan beragama.16

Arhatha yang juga membentuk cabang Badan Penasehatan Perkawinan di

beberapa kota lainnya, HSM Nasarudin Latif membina dan mengembangkan peran

dan profesi penasehatan perkawinan (marriage counseling) di Indonesia. Sampai

saatnya, dalam pertemuan pengurus Badan Penasehatan Perkawinan Tingkat I se-

Jawa yang dilakukan pada tanggal 3 Januari 1960, disepakati gagasan peleburan

organisasi-organisasi penasehatan perkawinan yang bersifat lokal itu menjadi

badan nasional yang diberi nama Badan Penasehatan Perkawinan dan

Penyelesaian Perceraian (BP4). Kesepakatan tersebut, setelah dibahas dalam

konferensi Dinas Departemen Agama ke VII yang berlangsung pada tanggal 25-30

Januari 1960, di Cipayung Bogor, kemudian dikukuhkan melalui Surat Keputusan

Menteri Agama RI Nomor 85 Tahun 1961. Dengan demikian BP4 resmi terbentuk

secara Nasional dengan berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang-cabang di

seluruh Indonesia.17

Kepengurusan BP4 Pusat yang pertama dilantik pada tanggal 20 Oktober

1961 oleh Menteri Agama yang waktu itu dijabat oleh Bapak KH. Wahib Wahab.

Langkah-langkah yang dilakukan pertama kali setelah pelantikan pengurus BP4

Pusat, di antaranya adalah:18

16

Ibid., h. 29-30. 17

Ibid., h. 33. 18

Ibid., h. 35.

Page 44: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

31

a. Mengusahakan atau melengkapi segera terbentuknya BP4 di tingkat wilayah di

daerah-daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Adapun pembentukan BP4 tingkat

Karesidenan dan daerah tingkat II (kabupaten/kotapradja) adalah tugas BP4

wilayah begitupun pembentukan BP4 kecamatan adalah tugas BP4 daerah

tingklat II.

b. Setelah BP4 tingkat wilayah atau propinsi seluruhnya terbentuk, maka

sebaiknya segera diadakan konferensi umum oleh pusat yang dihadiri oleh

wakil-wakil BP4 wilayah.

c. Menerbitkan majalah atau brosur yang berkaitan dengan soal-soal sekitar BP4

dan hasil laboratorium atau konferensi tersebut sebagaimana disebutkan pada

poin kedua.

d. Segera mengadakan kontak dengan marriage counseling luar negeri untuk

menambah dan memperdalam pengetahuan dan pengalaman yang bertalian

dengan hajat atau keperluan BP4.

e. Mengadakan peninjauan dan penyelidikan lembaga-lembaga adat perkawinan

dan kerumah tanggaan di daerah-daerah yang dianggap perlu.

f. Berusaha agar pemerintah menambah subsidi atau bantuan yang diberikan

kepada BP4, dan pemerintah memberikan fasilitas dan lain-lain yang

diperlukan oleh BP4.

Page 45: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

32

g. Di samping apa-apa yang tersebut pada poin di atas, kiranya perlu pula BP4 ikut

serta memikirkan dan berusaha mengenai segera keluarnya Undang-undang

Perkawinan umat Islam dan perbaikan nasib para Lebai/Modin/Kaum.19

Pembentukan BP4 sedikitnya didorong oleh tiga hal; yakni tingginya angka

perceraian, banyaknya perkawinan di bawah umur dan praktek poligami yang

tidak sehat. Pada tahun 1950-an, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, angka

perceraian pernah mencapai 50% sampai 60% dan itu didorong oleh adanya

perlakuan semena-mena terhadap wanita. Akibatnya banyak anak-anak yang

menjadi korban, dan tidak sedikit istri yang tidak menentu nasibnya karena para

suami meninggalkan istri dan anak-anaknya begitu saja tanpa pesan dan kesan.

Sejak berdirinya BP4 telah terasa perannya yang begitu sangat berarti bagi

dunia perkawinan, yang lebih penting lagi yaitu salah satu usahanya dalam

memperjuangkan lahirnya sebuah undang-undang yang mengatur tentang masalah

perkawinan. Akan tetapi, pada saat itu untuk sebagian besar penduduk Indonesia

yang mayoritas memeluk agama Islam belum ada undang-undang yang mengatur

tentang hukum perkawinan mereka.

Hal inilah yang mendorong dilaksanaknnya kongres perempuan Indonesia

pada tahun 1968 yang membahas tentang keburukan-keburukan yang terjadi pada

perkawinan umat Islam pada waktu itu. Pembahasan tersebut terjadi bukan

dikarenakan tidak adanya peraturan dalam umat Islam tentang masalah

perkawinan, akan tetapi banyak orang yang tidak mentaati rambu-rambu dalam

19

Ibid., h. 35.

Page 46: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

33

perkawinan disebabkan tidak adanya aturan atau undang-undang perkawinan yang

memberikan sanksi atau hukuman terhadap orang yang melanggar.

Melalui perjalanan panjang sejak tahun 1962 di mana BP4 mendesak

pemerintah agar segera membuat dan mengesahkan undang-undang tentang

perkawinan, pada tanggal 2 Januari 1974 keluarlah Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Walaupun dalam rancangan

undang-undang yang diajukan tersebut yang diajukan ke DPR ada beberapa hal

yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi keberadaan undang-undang ini

sangat membantu dan mendukung berlakunya perkawinan umat Islam. Dengan

keluarnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan ini, maka tercapailah cita-cita BP4, terlebih dengan dicantumkannya

Pasal 39 ayat (1):20

“Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah

pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua

belah pihak”.

Berdasarkan ketentuan tersebut, angka perceraian menurun secara drastis.

Angka perceraian yang ada pada 1975 masih sekitar 25,33%, sementara pada 1976

menurun menjadi 10,92%.21

20

Departemen Agama RI, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta:

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,

2004), h. 32. 21

Sururudin, Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian, artikel diakses pada 6 Juli

2011 dari http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-bp4-dalam-menurunkan-angka-

perceraian/.

Page 47: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

34

Penasehatan perkawinan dapat diberikan oleh seorang saja, akan tetapi akan

lebih sempurna bila diberikan oleh suatu tim (tim penasehat), yang terdiri dari

berbagai profesi, misalnya ahli agama, ahli hukum jiwa, pekerja sosial, dokter dan

lain sebagainya. Masing-masing ahli ini akan memberikan nasihat sesuai dengan

bidang keahliannya, terutama dalam pemecahan suatu masalah yang dialami oleh

orang yang diberi nasihat.

BP4 sejak didirikan sudah banyak melakukan upaya pembinaan keluarga.

Sejak pasangan keluarga sebelum menikah sudah diharuskan mengikuti kursus

calon pengantin, sampai pasangan itu berumah tangga selalu diberikan pembinaan,

bahkan kalau dalam keluarga ada perselisihan, BP4 selalu aktif memberikan

advokasi dan mediasi. Itulah sebabnya BP4 dulu, kepanjangannya adalah Badan

Penasihatan Perkawinan & Penyelesaian Perceraian. Namun, setelah semua

kasus perceraian ditangani oleh Pengadilan Agama, kepanjangan BP4 dirubah

menjadi Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan.22

Maka

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 85 Tahun 1961

BP4 berdiri secara nasional, dan kepanjangan BP4 yang semula adalah Badan

Penasihatan Perkawinan, dan Penyelesaian Perceraian kemudian disempurnakan

menjadi Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan.

22

Taufik, “Sejak Dulu BP4 sudah Menangani Perselisihan Rumah Tangga”, artikel diakses

pada 6 Juli 2011 dari http://kua-terentang.blogspot.com/2010/06/kma-mendukung-bp4-menjadi-

lembaga.html.

Page 48: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

35

Adapun visi dan misi BP4 adalah sebagai berikut:23

1) Visi BP4 adalah mewujudkan Keluarga Sakinah dengan landasan keimanan

dan ketaqwaan yang kokoh sebagai pilar pembangunan bangsa.

2) Misi BP4 adalah:

a). Membekali pasangan-pasangan dalam memasuki perkawinan dan membina

keluarga.

b). Membantu keluarga-keluarga dalam memantapkan kehidupan keluarga

sakinah dan menyelesaikan permasalahan dalam melestarikan perkawinan.

B. Pengertian Keluarga Sakinah

Keluarga Sakinah terdiri dari dua suku kata, yaitu keluarga dan sakinah.

Yang dimaksud keluarga ialah masyarakat terkecil sekurang-kurangnya terdiri

dari pasangan suami-istri sebagai sumber intinya berikut anak-anak yang lahir dari

mereka. Jadi, setidak-tidaknya keluarga adalah pasangan suami-istri. Baik

mempunyai anak atau tidak mempunya anak (nuclear family).24

Keluarga yang dimaksud ialah suami-istri yang terbentuk melalui

perkawinan.25

Di sini ada titik penekanan melalui perkawinan, kalau tidak melalui

perkawinan maka bukan keluarga. Maka hidup bersama seorang pria dengan

23

BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) Kesebelas, (Jakarta: BP4 Pusat, 1998), h. 95. 24

Departemen Agama RI, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen Agama RI

Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat Urusan Agama Islam, 2005), h. 4. 25

Departemen Agama RI, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen Agama RI

Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat Urusan Agama Islam, 2009), h. 4.

Page 49: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

36

seorang wanita tidak dinamakan keluarga, jika keduanya tidak diikat oleh

perkawinan. Karena itu perkawinan diperlukan untuk membentuk keluarga.26

Sedangkan yang dimaksud dengan sakinah adalah rasa tentram, aman dan

damai. Seorang akan merasakan sakinah apabila terpenuhi unsur-unsur hajat hidup

spiritual dan material secara layak dan seimbang. Sebaliknya apabila sebagian atau

salah satu dari yang disebutkan tadi tidak terpenuhi, maka orang tersebut akan

merasa kecewa, resah dan gelisah. Hajat hidup yang diinginkan dalam kehidupan

duniawiyah seseorang meliputi: kesehatan, sandang, pangan, papan, paguyuban,

perlindungan hak azasi dan sebagainya. 27

Seseorang yang sakinah hidupnya adalah

orang yang terpelihara kesehatannya, cukup sandang, pangan dan papan, diterima

dalam pergaulan masyarakat yang beradab, serta hak-hak azasinya terlindungi oleh

norma agama, norma hukum dan norma susila.

Pengertian keluarga sakinah dalam istilah ilmu fiqih disebut “usrah“ atau

“qirabah” yang juga telah menjadi bahasa Indonesia yaitu “kerabat”.28

Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia keluarga adalah ibu bapak dengan anak- anaknya

atau satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.29

Keluarga bisa berarti batih yaitu ibu, bapak anak-anaknya atau seisi rumah

yang menjadi tanggungan, dan dapat pula berarti kaum yaitu sanak saudara serta

26

BP4 Provinsi DKI Jakarta, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasihatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2009), h. 4. 27

BP4 Provinsi DKI Jakarta, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Badan Penasihatan

Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2010), h. 5. 28

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Ilmu Fiqih, Jilid II, cet.II,

(Jakarta: Departemen Agama, 1984/1985), h. 156. 29

Tim Penyusun Kamus pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet.I, (Jakarta: Balai Pustaka ,1988), h. 413.

Page 50: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

37

kaum kerabat.30

Yang dimaksud dengan keluarga disini adalah unit terkecil dalam

masyarakat yang terdiri dari suami dan istri, atau suami istri dan anak-anaknya,

atau ibu dan anaknya.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala

Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.31

Keluarga adalah tempat pengasuhan dan penggemblengan alami yang

sanggup memelihara anak-anak yang sedang tumbuh, yang mampu

mengembangkan fisik, daya nalar, dan jiwa seorang anak.32

Secara sosiologis keluarga merupakan golongan masyarakat terkecil yang

terdiri dari suami-istri, baik beserta anak atau anak-anak, maupun tidak.33

Sedangkan kata Sakinah dalam Kamus Besar Bahasa Indoneisa adalah

kedamaian, ketenteraman, ketenangan, kebahagian.34

Secara etimologi sakinah

adalah ketenangan, kedamaian, dari akar kata sakan menjadi tenang, damai,

merdeka, hening, tinggal.35

Dalam Islam kata sakinah menandakan ketenangan dan

30

Achmad Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga,

(Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 ), h.9. lihat juga

Anonimous, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan &

Balai Pusataka, 1995), h. 471. 31

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf. 32

Ahmad Fa’iz, Cita Keluarga Islam Pendekatan Tafsir Tematik, cet.II, (Jakarta: Serambi

Ilmu Semesta, 2002), h. 70. 33

Ahmad Subino Hadisubroto, dkk, Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 1993), h. 100. 34

Tim Penyusun Kamus pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet.I, (Jakarta: Balai Pustaka ,1988), h. 769. 35

Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, Penerjemah Ghuron A. Mas’adi, cet.II, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1991), h. 351.

Page 51: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

38

kedamaian secara khusus, yakni kedamaian dari Allah SWT, yang berada dalam

qalbu. Sakinah adalah kedamaian, katentraman, ketenangan dan kebahagiaan.36

Secara terminologi, keluarga sakinah adalah keluarga yang tenang dan

tentram, rukun, dan damai. Dalam keluarga itu terjalin hubungan mesra dan

harmonis, diantara semua anggota keluarga dengan penuh kelembutan dan kasih

sayang.37

Keluarga sakinah adalah keluarga yang mendapatkan limpahan rahmat dan

berkah dari Allah SWT, setiap manusia harusnya berlomba-lomba untuk mencapai

ketenangan dalam berumah tangga, menjadi dambaan dan idaman setiap insan

sejak merencanakan pernikahan, serta merupakan tujuan dari pernikahan itu

sendiri.38

Keluarga sakinah adalah keluarga yang saling mengerti hak dan kewajiban

masing-masing dan juga bersama. Mampu saling mengerti bahwa kita berasal dari

pendidikan yang berbeda, dan berharap kita saling mencintai karena Allah SWT

dan diakhiri dengan harapan mendapatkannya berkah dari usaha-usaha kita

mencintai sesama karena Allah SWT.39

36

Tim Penyusun Kamus pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet.I, (Jakarta: Balai Pustaka,1988), h. 863. 37

Hasan Basri, Membina Keluarga Sakinah, cet.IV, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996), h. 16. 38

Ibid., h. 17. 39

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari http://ridoens.wordpress.com/2009/08/13/konsep-

membina-keluarga-sakinah/.

Page 52: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

39

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan

Urusan Haji Nomor: D/7/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah Bab III Pasal 3 menyatakan bahwa:40

”Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibina atas perkawinan yang sah,

mampu memenuhi hajat spiritual dan material secara layak dan seimbang, diliputi

suasana kasih sayang antara anggota keluarga dan lingkungannya dengan

selaras, serasi, serta mampu mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-

nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia.41

Dalam beberapa definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

keluarga sakinah adalah sebuah keluarga unit terkecil dari masyarakat yang terdiri

dari ayah, ibu, dan anak-anaknya hidup bersama secara harmonis, diliputi rasa

kasih sayang, terpenuhinya kebutuhan baik materi maupun spiritual secara

seimbang dan di dalamnya terdapat ketenangan, kedamaian serta mengamalkan

ajaran agama sekaligus merealisasikan akhlak mulia.

Telah menjadi sunatullah bahwa setiap orang yang memasuki pintu gerbang

pernikahan akan memimpikan keluarga sakinah. Keluarga sakinah merupakan

pilar pembentukan masyarakat ideal yang dapat melahirkan keturunan yang shalih

dan shalihah. Di dalamnya, kita akan menemukan kehangatan, kasih sayang,

40

Departemen Agama RI, Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam, edisi 2004, (Jakarta:

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,

2004), h. 1191. 41

Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah,

(Bandung: Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat Bidang Urusan Agama Islam,

2001), h. 21.

Page 53: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

40

kebahagiaan, dan ketenangan yang akan dirasakan oleh seluruh anggota

keluarga.42

Setiap keluarga pasti menginginkan tercapainya kehidupan yang bahagia,

sejahtera dan damai (sakinah mawaddah wa rahmah).43

Kehidupan rumah tangga

yang bahagia, sejahtera dan damai akan melahirkan masyarakat yang rukun, damai

adil, dan makmur (baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur). Karena, masyarakat

terdiri dari keluarga-keluarga, dan keluarga adalah pusat dari semua kegiatan

masyarakat. Kehidupan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah serta

kehidupan masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, ini harus

tertanam dari usia remaja, supaya kelak bersemangat dalam menciptakan

ketenangan dalam diri dan tidak hanya menjadi keinginan individu anggota

keluarga yang bersangkutan saja, melainkan juga sudah menjadi cita-cita dan

tujuan pembangunan nasional di Indonesia.44

Masayarakat terdiri dari unsur keluarga, keluarga terdiri dari unsur individu.

Maka, bila anggota keluarga merupakan insan-insan yang saleh, kuat dan

produktif, keluarga pun menjadi saleh dan kokoh. Dan jika masing-masing

42

Mashuri Kartubi, Baiti Jannati Memasuki Pintu-pintu Surga dalam Rumah Tangga,

(Jakarta: Yayasan Fajar Islam Indonesia, 2007), h. 92. 43

Departemen Agama RI, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen

Agama RI, 2001), h. 2. 44

A. Sutarmadi dan Mesraini, Administrasi Pernikahan dan Manajemen Keluarga, (Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006 ), h. 14.

Page 54: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

41

keluarga (masyarakat) berbuat yang demikian, maka terciptalah lingkungan

masyarakat (bangsa, umat) yang sehat, kuat serta mulia.45

C. Kriteria Keluarga Sakinah

Dalam Program Pembinaan Keluarga Sakinah disusun kriteria-kriteria umum

keluarga sakinah yang terdiri dari Keluarga Pra Sakinah, Keluarga Sakinah I,

Keluarga Sakinah II, Keluarga Sakinah III, dan Keluarga Sakinah III Plus yang

dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.

Uraian masing-masing kriteria sebagai berikut:46

1. Keluarga Pra Sakinah: yaitu keluarga-keluarga yang dibentuk bukan melalui

ketentuan perkawinan yang sah, tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar

spiritual dan material (basic need) secara minimal, seperti keimanan, shalat,

zakat fitrah, puasa, sandang, pangan, papan, dan kesehatan.

2. Keluarga Sakinah I: yaitu keluarga-keluarga yang dibangun atas perkawinan

yang sah dan telah dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan material secara

minimal tetapi masih belum bisa memenuhi psikologisnya seperti kebutuhan

akan pendidikan, bimbingan keagamaan dalam keluarganya, mengikuti

interaksi social keagamaan dengan linkungannya.

45

Thoriq Ismail, Mata Kuliah Menjelang Pernikahan, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1994), h.

12. 46

Departemen Agama RI, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Geraakan Keluarga Sakinah,

(Bandung: Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat Bidang Urusan Agama Islam,

2001), h. 21-25.

Page 55: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

42

3. Keluarga Sakinah II: yaitu keluarga-keluarga yang dibagun atas perkawinan

yang sah dan disamping telah dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya juga

telah mampu memahami pentingnya pelaksanaan ajaran agama serta

bimbingan keagamaan dalam keluarga serta mampu mengadakan interaksi

social keagamaan dengan lingkungannya, tetapi belum mampu menghayati

serta mengembangkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlaqul karimah,

infaq, zakat, amal jariyah, menabung dan sebagainya.

4. Keluarga Sakinah III: yaitu keluarga-keluarga yang dapat memenuhi seluruh

kebutuhan keimanan, kataqwaan, akhlaqul karimah, sosial psikologis, dan

pengembangan keluarganya, tetapi belum mampu menjadi suri tauladan bagi

lingkungannya.

5. Keluarga Sakinah III Plus: yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat

memenuhi seluruh kebutuhan keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah

secara sempurna, kebutuhan social psikologis, dan pengembangannya serta

dapat menjadi suri tauladan bagi lingkungannya.47

Untuk mengukur keberhasilan program keluarga sakinah tersebut ditentukan

tolak ukur masing-masing tingkatan. Tolak ukur ini juga dapat dikembangkan

sesuai situasi dan kondisi di sekitarnya. Adapun tolak ukur umum adalah sebagai

berikut:

47

Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah, (Jakarta:

Departemen Agama RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat Urusan Agama

Islam, 2005), h. 25.

Page 56: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

43

1. Keluarga Pra sakinah48

a. Keluarga dibentuk tidak melalui perkawinan yang sah.

b. Tidak sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.

c. Tidak memiliki dasar keimanan.

d. Tidak melakukan shalat wajib.

e. Tidak mengeluarkan zakat fitrah.

f. Tidak menjalanankan puasa wajib.

g. Tidak tamat SD, dan tidak dapat baca tulis.

h. Termasuk kategori fakir atau miskin.

i. Berbuat asusila.

j. Terlibat perkara-perkara kriminal.

2. Keluarga Sakinah I49

a. Perkawinan sesuai dengan syariat dan Undang-undang nomor 1 Tahun

1974.

b. Keluarga memiliki surat nikah atau bukti lain, sebagai bukti perkawinan

yang sah.

c. Mempunyai perangkat shalat, sebagai bukti melaksanakan shalat wajib dan

dasar keimanan.

d. Terpenuhi kebutuhan makanan pokok, sebagai tanda bukan tergolong fakir

miskin.

48

Ibid., h. 25. 49

Ibid., h. 26.

Page 57: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

44

e. Masih sering meninggalkan shalat.

f. Jika sakit sering pergi ke dukun.

g. Percaya terhadap takhayul.

h. Tidak datang di pengajian/majelis taklim.

i. Rata-rata keluarga tamat atau memiliki ijazah SD.

3. Keluarga Sakinah II50

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah I, keluarga tersebut

hendaknya:

a. Tidak terjadi perceraian, kecuali sebab kematian atau hal sejenis lainnya

yang mengharuskan terjadinya perceraian itu.

b. Penghasilan keluarga melebihi kebutuhan pokok, sehingga bisa

menabung.

c. Rata-rata keluarga memiliki ijazah SMP.

d. Memiliki rumah sendiri meskipun sederhana.

e. Keluarga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan social keagamaan.

f. Mampu memenuhi standar makanan yang sehat/memenuhi empat sehat

lima sempurna.

g. Tidak terlibat perkara kriminal, judi, mabuk, prostitusi, dan perbuatan

amoral lainnya.

4. Keluarga Sakinah III51

50

Ibid., h. 26.

Page 58: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

45

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah II, keluarga tersebut

hendaknya:

a. Aktif dalam upaya meningkatkan kegiatan dan gairah keagamaan di

masjid-masjid maupun dalam keluarga.

b. Keluarga aktif menjadi pengurus kegiatan keagamaan dan sosial

kemasyarakatan.

c. Aktif memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan kesehatan

ibu dan anak serta kesehatan masyarakat pada umumnya.

d. Rata-rata keluarga memilliki ijazah SMA ke atas.

e. Pengeluaran zakat, infak, shadaqah, dan wakaf senantiasa meningkat.

f. Meningkatnya pengeluaran qurban.

g. Melaksanakan ibadah haji secara baik dan benar, sesuai tuntunan agama

dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

5. Keluarga Sakinah III Plus52

Selain telah memenuhi kriteria Keluarga Sakinah III, keluarga tersebut

hendaknya:

a. Keluarga yang telah melaksanakan haji dapat memenuhi kriteria haji

mabrur.

b. Menjadi tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh organisasi yang

dicintai oleh masyarakat dan keluarganya.

51

Ibid., h. 27. 52

Ibid., h. 27.

Page 59: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

46

c. Pengeluaran infaq, zakat, shadaqah, jariyah, wakaf meningkat baik secara

kualitatif maupun kuantitatif.

d. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat sekelilingnya dalam

memenuhi ajaran agama.

e. Keluarga mampu mengembangkan ajaran agama.

f. Rata-rata anggota keluarga mempunyai ijazah sarjana.

g. Nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlakul karimah tertanam dalam

kehidupan pribadi dan keluarganya.

h. Tumbuh berkembang perasaan cinta kasih sayang secara selaras, serasi,

dan seimbang dalam anggota keluarga dan lingkungannya.53

i. Mampu menjadi suri tauladan masyarakat sekitarnya.

Sedangkan dalam buku yang ditulis oleh Prof. Achmad Sutarmadi yang

berjudul Memberdayakan Keluarga Sakinah Menuju Indonesia 2020 kriteria

keluarga sakinah terdiri dari keluarga pra sakinah, keluarga sakinah I, keluarga

sakinah II, keluarga sakinah III, keluarga sakinah IV. Uraiannya adalah sebagai

berikut:54

1. Keluarga Pra sakinah

a. Perkawinan yang tidak memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

b. Tidak mampu melaksanakan shalat.

53

Ibid., h. 28. 54

Achmad Sutarmadi, Memberdayakan Keluarga Sakinah Menuju Indonesia 2020, (BP4

Bekerjasama Dengan BKM Provinsi Jawa Timur, 1997), h. 11.

Page 60: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

47

c. Tidak mampu mlaksanakan puasa.

d. Keluarga yang tidak mampu melaksanakan zakat fitrah.

e. Tidak mampu membaca al-Qur’an.

f. Tidak memiliki pengetahuan dasar agama.

g. Tempat tinggal yang tidak tetap.

h. Tidak memiliki pendidikan dasar.

2. Keluarga Sakinah I55

a. Keluarga tersebut dibentuk melalui perkawinan yang sah berdasarkan

perkawinan yang berlaku atas dasar cinta kasih.

b. Melaksanakan shalat.

c. Melaksanakan puasa.

d. Membayar zakat fitrah.

e. Mempelajari dasar agama.

f. Mampu membaca al-Qur’an.

g. Memiliki pendidikan dasar.

h. Ada tempat tinggal.

i. Memiliki pakaian.

3. Keluarga sakinah II56

a. Memenuhi kriteria sakinah I.

55

Ibid., h. 11. 56

Achmad Sutarmadi, Memberdayakan Keluarga Sakinah Menuju Indonesia 2020, (BP4

Bekerjasama Dengan BKM Provinsi Jawa Timur, 1997), h. 12.

Page 61: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

48

b. Hubungan anggota keluarga harmonis.

c. Keluarga menamatkan sekolah Sembilan tahun.

d. Mampu berinfaq.

e. Memiliki tempat tinggal sederhana.

f. Mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan.

g. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

4. Keluarga sakinah III

a. Memenuhi kriteria sakinah II.

b. Membiasakan shalat berjamaah.

c. Pengurus pengajian/organisasi.

d. Memiliki tempat tinggal layak.

e. Memahami pentingnya kesehatan keluarga.

f. Harmonis.

g. Gemar memberikan shadaqah.

h. Melaksanakan kurban.

i. Keluarga mampu memenuhi tugas dan kewajibannya masing-masing.

j. Pendidikan minimal SLTA.

5. Keluarga sakinah IV57

a. Memenuhi kriteria sakinah III.

b. Keluarga tersebut dapat menunaikan ibadah haji.

c. Salah satu keluarga menjadi pimpinan organisasi Islam.

57

Ibid., h. 13.

Page 62: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

49

d. Mampu melaksanakan wakaf.

e. Keluarga mampu mengamalkan pengetahuan agama kepada masyarakat.

f. Keluarga menjadi panutan masyarakat.

g. Keluarga dan anggotanya sarjana minimal di perguruan tinggi.

h. Keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah.

Adapun menurut Danuri yang menjadi karakteristik dari keluarga sakinah atau

ciri-ciri keluarga sakinah antara lain:58

1) Adanya ketenangan jiwa yang ditandai dengan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa;

2) Adanya hubungan yang harmonis antara individu dengan individu lain dan

antara individu dengan masyarakat;

3) Terjamin kesehatan dan rohani serta sosial;

4) Cukup sandang, pangan, dan papan;

5) Adanya jaminan hukum terutama hak asasi manusia;

6) Tersedianya pelayanan pendidikan yang wajar;

7) Adanya jaminan dihari tua;

8) Tersedianya fasilitas rekreasi yang wajar.

Dalam kaitannya dengan kriteria kaluarga sakinah di atas, dua orang Profesor

dari Universitas Nebraska (AS) yaitu Prof. Nick Stinnet dan John Defrain dalam

studinya yang berjudul ”The National Study on Family Strenght”, mengemukakan

58

Danuri, pertambahan penduduk dan kehidupan keluarga, (Yogyakarta: LPPK IKIP, 1976),

h. 19.

Page 63: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

50

6 hal sebagai suatu pegangan atau kriteria menuju perkawinan/keluarga yang sehat

dan bahagia atau keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, yaitu sebagai berikut:59

a) ciptakan kehidupan beragam dalam keluarga;

b) waktu untuk bersama keluarga itu harus ada;

c) pelihara hubungan yang baik antara anggota keluaraga;

d) harus saling harga-menghargai antara suami dan istri serta anak-anak;

e) keluarga sebagai unit yang terkecil dalam masyarakat harus erat dan kuat,

jangan longgar dan jangan rapuh;

f) jika suatu keluarga mengalami krisis, hendaknya prioritas utama adalah

keutuhan keluarga.

D. Struktur Organisasi

Susunan organisasi Gerakan Keluarga Sakinah tertuang pada Bab VII Pasal

14, yaitu:60

1. Pembina gerakan keluarga sakinah tingkat pusat adalah Menteri Agama RI,

dan Menteri Dalam Negeri RI.

2. Kelompok kerja pembina gerakan keluarga sakinah tingkat pusat adalah

Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Dirjen Pembangunan Daerah, Dirjen

Binbaga Islam, Dirjen Pembangunan Masyarakat Desa, Asmenko Kesra

Bidang Keluarga Sejahtera, Deputi BKKBN, dan dibantu oleh Kelompok

59

Dadang Hawari, Forbidden Love (Cinta Terlarang), (Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 2005), h. 15. 60

Departemen Agama RI, Modul Pembinaan Keluarga Sakinah (Untuk Pelatihan Pembina

Kelompok Keluarga Sakinah), (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001),

h. 102.

Page 64: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

51

Kerja Teknis yang terdiri dari Pejabat Eselon II sektor terkait dan Sekretariat

kecil yang dijabat secara fungsional oleh Ditura Islam.

3. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah tingkat Provinsi adalah Gubernur kepala

daerah tingkat I provinsi.61

4. Kelompok kerja Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah tingkat Provinsi

adalah Kepala Kanwil Departemen Agama, Asda II, Kabid Sosbud Bappeda,

Biro Binsos, kantor Pembangunan Masyarakat Desa Provinsi, BKKBN, Kabid

Urais, Penais, Haji, Pendais dan Pergurais.

5. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat II adalah Bupati Walikotamadya

KDH Tingkat II.

6. Kelompok Kerja Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat II adalah

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya, Asda II, Kabid

Sosbud, Biro Binsos, kantor pembangunan masyarakat desa

Kabupaten/Kotamadya, BKKBN, Kasi Urais, Penais, Pembimbing Haji,

Pendais dan Pergurais.

7. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Kecamatan adalah Camat.

8. Satuan tugas Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Kecamatan adalah Kepala

KUA Kecamatan, Kasi pembangunan masyarakat desa, penyuluh dan penilik

pendidikan agama.

9. Pembina Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Desa/Kelurahan adalah

Lurah/Kepala Desa.

61

Ibid., h. 102.

Page 65: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

52

10. Penggerak Gerakan Keluarga Sakinah Tingkat Desa/Kelurahan adalah P3N

Desa/Kelurahan, Kasi I LKMD, Ulama, Kiyai dan tokoh agama.62

62

Departemen Agama RI, Modul Pembinaan Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen Agama

RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan

Kehidupan Keluarga Sakinah, 2000), h. 107.

Page 66: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

53

BAB III

GAMBARAN UMUM KUA KECAMATAN TANAH ABANG

KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

A. Sejarah Singkat KUA Kecamatan Tanah Abang

KUA Tanah Abang merupakan salah satu dari 8 (delapan) KUA Kecamatan

yang ada di wilayah kota Jakarta Pusat, atau salah satu dari 43 KUA di wilayah

propinsi DKI Jakarta yang berhadapan langsung dengan kompleksitas perubahan

masyarakat. Berikut KUA yang ada di Kotamadya Jakarta Pusat:1

Tabel 2

Nama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan di Kotamadya Jakarta Pusat

N

O

NAMA KANTOR ALAMAT&NO.TELEPON

1 KUA Kec. Tanah Abang Jl.Mutiara No.2A Karet Tengsin Telp. 5743823

2 KUA Kec. Menteng Jl.Pegangsaan Barat No.14 Menteng Telp. 331817

3 KUA Kec. Senen Jl.Kalibaru IV Gg.II No.36 Telp. 4258264

4 KUA Kec. Gambir Jl.Pembangun 11Taman Petojo Utara Telp.6338623

5 KUA Kec. Cempaka Putih Jl.Cempaka Putih Tengah XIII/10 Telp. 4258244

6 KUA Kec. Kemayoran Jl.Serdang No.3 Kemayoran Telp. 4259950

7 KUA Kec. Sawah Besar Jl.Mangga Dua Dalam No.10 Telp. 6016889

8 KUA Kec. Johar Baru Jl.Tanah Tinggi IV / 86B Telp. 4257980

Secara singkat dapat penyusun uraikan tentang keberadaan KUA Kecamatan

Tanah Abang. Pada mulanya Kota Jakarta terbagi dalam tiga wilayah; Jakarta

1Artikel diakses pada Rabu, 6 Juli 2011 dari

http://kawanlama95.wordpress.com/2009/08/31/daftar-alamat-kua-jakarta/.

Page 67: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

54

Utara, Jakarta Tengah dan Jakrta Selatan. Pada tahun 1950-an, Jakarta Tengah

terdiri dari 5 (lima) wilayah Kecamatan: 2

1. Kecamatan Sawah Besar;

2. Kecamatan Kemayoran;

3. Kecamatan Cempaka Putih;

4. Kecamatan Gambir dan;

5. Kecamatan Tanah Abang.

Seiring dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat wilayah kecamatan

Tanah Abang, maka pada tanggal 9 Februari 1951 berdiri KUA Kecamatan Tanah

Abang secara definitif (sudah pasti).

1. Tahun 1951 KUA Kecamatan Tanah Abang berkantor di rumah bapak

Mustofa Abdul Djalil selaku kepala KUA Kecamatan Tanah Abang, yang

beralamat di Jl. Abdul Djalil Karet Raya depan kuburan Karet yang sekarang

menjadi gedung Telkom sampai tahun 1956.

2. Tahun 1956 KUA Kecamatan Tanah Abang berkantor di rumah bapak H.

Hasan Basri (tokoh betawi) di Jl. K.H. Mas Mansyur kelurahan Kebon

Kacang depan yayasan Sa’id namun sekarang menjadi Hotel Nusantara,

ketika itu kepala KUA bernama bapak H. Hamdani sampai tahun 1969.

3. Tahun 1969 KUA Kecamatan Tanah Abang berkantor di Jl. Pancamarga I

kelurahan Karet Tengsin, ketika itu kepala KUA bapak H. Mad’i Syahdi

2KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kota Jakarta

Pusat, (Jakarta: KUA Tanah Abang, 2006), h. 1.

Page 68: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

55

sampai tahun 1971, bapak Djanahar Tjampago sampai tahun 1973, bapak

Muchtar Aziz sampai tahun 1978, bapak H. Nur Ali Sani sampai 1983, bapak

H. Abdul Mu’thi Ramli sampai tahun 1986.

4. Pada tahun 1986 KUA Kecamatan Tanah Abang pindah kantor, dari

Pancamarga I Kelurahan Karet Tengsin ke Jl. Mutiara No. 2 Kelurahan Karet

Tengsin berdasarkan surat Kakanwil Departemen Agama No. WJ/2-

b/3198/1986 tanggal 23 September 1986, dan diserahkan oleh Gubernur DKI

bapak R. Soeprapto kepada kepala KUA Kecamatan Tanah Abang yakni

bapak H. Abdul Mu’thi Ramli yang menjabat sampai tahun 1989, bapak Drs.

H. Fatihin Umar sampai 1991, bapak H.M.N Ridwan sampai 1998, bapak Drs.

H. Ohan Zarkasi sampai tahun 2002, bapak jubaedi Hamid SH (Sumber:

sesepuh penghulu: H. Mahbub Na’iman).3

Berikut nama-nama Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang Kotamadya

Jakarta Pusat:

Tabel 3

Nama-Nama Kepala KUA dari Tahun 1951-Sekarang

No Nama TMT Lama Tugas

1. Mustofa Abd. Djalil 09-02-1951 s/d 05-03-1956 05th-11bln-25hari

2. H. Hamdani 06-03-1956 s/d 21-10-1969 13th-07bln-15hari

3Ibid., h. 3.

Page 69: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

56

3. H. Mad’i Syahdi 22-10-1956 s/d 06-07-1971 01th-08bln-15hari

4. Djanahar Tjampago 07-07-1971 s/d 23-10-1973 02th-03bln-16hari

5. Muchtar Aziz 24-10-1973 s/d 30-09-1978 04th-10bln-06hari

6. H. Nurdi Sani 01-10-1978 s/d 20-05-1983 04th-07bln-19hari

7. H. Abd Mu’thi Ramli 21-05-1983 s/d 08-03-1989 05th-10bln-18hari

8. Drs. H. Fatihin Umar 09-03-1989 s/d 19-06-1991 02th-03bln-10hari

9. H.M.N Ridwan 20-06-1991 s/d 30-04-1998 06th-10bln-10hari

10. H. Ohan Zarkasyi, S.Ag 01-05-1998 s/d 01-09-2002 04th-04bln-00hari

11. H. Jubaedi SH 02-09-2002 s/d 24-04-2006 03th-07bln-23hari

12. Drs. Zainul Mustofiq 24-04-2006 s/d …………… ………………….

13. Drs. H. Ashraf Syahroni ……………………………. ………………….

Pada tahun 1966 Kecamatan Tanah Abang dibentuk berdasarkan Keputusan

Gubernur KDKI Jakarta No. 1b.3/1/1/1966 tanggal 12 Agustus 1966 tentang

pembentukan kota administrasi Kecamatan dan Kelurahan dalam wilayah DKI

Jakarta. Secara administratif masuk dalam wilayah Kota Jakarta Pusat dan dibagi

menjadi 7 (tujuh) kelurahan:4

(1) Kelurahan Kampung Bali;

4Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, (Jakarta: KUA

Tanah Abang, 2009), h. 26.

Page 70: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

57

(2) Kelurahan Kebon Kacang;

(3) Kelurahan Kebon Melati;

(4) Kelurahan Petamburan;

(5) Kelurahan Karet Tengsin;

(6) Kelurahan Bendungan Hilir;

(7) Kelurahan Gelora.

B. Demografi KUA Kecamatan Tanah Abang

KUA Kecamatan Tanah Abang memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:5

Sebelah Utara : Jl. Jati Baru – Jl. Kebon Sirih.

Sebelah Selatan : Jl. Jenderal Sudirman.

Sebelah Barat : Kali Grogol Utara – Palmerah Utara – Jl. KS Tubun.

Sebelah Timur : Kali Cideng – Jembatan Dukuh Atas.

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk dari tahun ke tahun menurun karena adanya peremajaan

lingkungan. Berdasarkan hasil registrasi penduduk yang tercatat di Kecamatan

Tanah Abang, pada bulan Desember 2005 adalah 123.748 jiwa, terdiri atas:

Penduduk WNI laki-laki : 61.603 jiwa

Penduduk WNI perempuan : 62.027 jiwa

Penduduk WNA laki-laki : 68 jiwa

5KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kota Jakarta

Pusat, h. 3.

Page 71: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

58

Penduduk WNA perempuan : 50 jiwa

Jumlah : 123.748 jiwa

Jumlah penduduk setiap tahun mengalami penurunan, hal ini disebabkan

karena banyaknya lahan pemukiman yang beralih fungsi menjadi kantor dan lokasi

bisnis.

2. Data Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama Tahun 20096

Tabel 4

Data Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama Tahun 2009

N

o

Kelurahan Jumlah Jumlah Pemeluk Agama

Lk Pr Islam Kristen Katho

lik

Hindu Budha

1 Kampung Bali 7820 7852 13302 1086 841 75 312

2 Kebon Kacang 9680 9592 14320 1780 1891 504 838

3 Kebon Melati 16992 16940 31104 1782 891 11 141

4 Petamburan 15572 15795 30140 740 228 72 126

5 Karet Tengsin 9436 9572 14996 2384 1184 294 146

6 Benhil 11310 11398 20698 824 916 168 103

7 Gelora 1929 1839 3384 146 132 37 49

JUMLAH 72739 72988 127944 8742 6083 1161 1715

6Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h. 40.

Page 72: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

59

3. Rekapitulasi Data Tempat Ibadah Kecamatan Tanah Abang

Tabel 5

Rekapitulasi Data Tempat Ibadah Kecamatan Tanah Abang Tahun 2009

No Kelurahan` Masjid Musola Langgar Gereja Vihara Pura

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kamp. Bali

Kb. Kacang

Kb. Melati

Petamburan

Krt. Tengsin

Bendhil

Gelora

10

11

22

15

11

15

8

1

-

3

-

2

6

3

10

10

29

16

14

12

1

4

2

-

1

-

5

1

1

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

JUMLAH 92 15 92 13 3 -

C. Visi dan Misi KUA Kecamatan Tanah Abang

1. Visi

Terwujudnya pelayanan prima di bidang Urusan Agama Islam yang

berkualitas dan akuntabilitas di wilayah kecamatan Tanah Abang.

2. Misi7

a. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pernikahan dan rujuk (NR),

sebagaimana yang dapat diukur dengan kepuasan masyarakat lahir dan

batin; kualitas pelayanan sebagaimana yang dapat diukur dengan kualitas

7KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, (Jakarta: KUA Tanah Abang, 2009), h. 6.

Page 73: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

60

sumber daya manusia karyawan; dan peningkatan mutu tempat kerja

(workspace), sebagaimana yang dapat diukur dengan kepuasan karyawan

dalam bekerja (the right “happy” man in the rihgt place);

b. Meningkatkan pelayanan tempat ibadah;

c. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang perwakafan dan ibadah sosial;

d. Meningkatkan pelayanan pembinaan keluarga sakinah;

e. Meningkatkan pelayanan bimbingan zakat dan Baitul Maal;

f. Mengadakan pelayanan bimbingan tentang Pangan Halal;

g. Melakukan pelayanan bimbingan pengembangan kemitraan umat Islam;

h. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang pembinaan calon jamaah haji.

Peningkatan mutu dalam segala aspek adalah kata kunci dalam mengemban

misi di atas. Maka KUA Kecamatan Tanah Abang merumuskan tujuan-tujuan

strategis dalam rencana stratejik tahun 2012 dan menjabarkannya dalam kegiatan

dan program.8

Penentuan indikator keberhasilan diupayakan sedapat mungkin terukur

(measurable). Sehingga tingkat pencapaian keberhasilan atau kegagalan program

pada tahun 2011 dapat diketahui dan diantisipasi.

D. Tugas, Fungsi serta Wewenang KUA Tanah Abang

1. Tugas Pokok KUA Kecamatan Tanah Abang

a. Menurut KMA No. 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor

Urusan Agama Kecamatan, tugas KUA Kecamaan adalah:

8Ibid., h. 7.

Page 74: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

61

“melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten /Kota

di bidang urusan agama Islam dalam wilayah kecamatan”9.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, KUA Tanah Abang menyelenggarakan:

1) Statistik dan dokumentasi;

2) Surat menyurat, pengurusan surat kearsipan, pengetikan dan rumah tangga

KUA Kecamatan;

3) Pencatatan nikah dan rujuk,10

mengurus dan membina wajib zakat, wakaf,

zakat maal, dan ibadah sunah, kependudukan dan pengembangan keluarga

sakinah, produk halal, pembinaan syariah dan hisab rukiat sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji berdasarkan perundang- undangan yang berlaku.

Berdasarkan tugas-tugas tersebut Kepala KUA perlu melakukan peranan

dibidang pelayanan secara optimaal kepada masyarakat. Pelayanan yang dimaksud

seperti:

a) Pelayanan fasilitas; berupa pernikahan, pendaftaran talak cerai,

pengurusan zakat, pembinaan wakaf dan PPAIW (Pejabat Pembuat Akta

Ikrar Wakaf)11

, pembianaan baitul maal dan ibadah social, pembinaaan

9Slamet Anwar dan Ahmad Gozali, Kepimimpinan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Yang Efektif (Modul Diklat Peningkatan Kualitas Kepimimpinan Kepala Kantor Urusan Agama

Kecamatan), (Jakarta: Departemen Agama RI Badan Litbang Dan Diklat Pusdiklat Tenaga

Administrasi, 2006), h. 30-31. 10

Depag RI, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, (Jakarta: Depag RI, 2004), h. 68. 11

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, cet.III, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998), h. 502.

Page 75: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

62

masjid dan tempat ibadah lainnya serta pendataan lembaga keagamaan dan

kependudukan;12

b) Pelayanan subtantif, berupa tugas-tugas pelayanan dibidang pembinaan

kehidupan beragama, pembinaan dan pengembangan masyarakat dan

pembinaan serta pelestarian lingkungan dan sebagainya;

c) Peranan dalam mengembangkan kepemimpinan berupa, penyusunan visi/

misi, teknik mempengaruhi, menggunakan kewenangan, kemampuan

berkomunikasi.

b. KMA No. 373 Tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah

departemen agama propinsi dan kantor Departemen Agama

Kabupaten/Kotamadya. Pada Pasal 88 menyebutkan:

“Seksi urusan agama Islam mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan

bimbingan di bidang kepenghuluan, keluarga sakinah, pangan halal, ibadah

sosial serta pengembangan kemitraan umat islam”13

.

a. Untuk pencatatan pernikahan berpedoman pada PMA No. 11 Tahun 2007

tentang pencatatan nikah Bab I ketentuan umum Pasal 1 ayat(1):14

“ Kantor urusan agama yang selanjutnya disebut KUA adalah Instansi

Departemen Agama yang bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang urusan agama Islam di wilayah

Kecamatan”.

12

Departemen Agama RI, Tanya Jawab Seputar Kepenghuluan, (Jakarta: Departemen Agama

RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2003), h. 4. 13

Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat Bidang Urusan Agama Islam,

Himpunan Peraturan Perundang- undangan Produk Halal, (Bandung: Departemen Agama Provinsi

Jawa Barat, 2003), h. 231. 14

Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2007 Tentang

Pencatatan Nikah.

Page 76: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

63

2. Fungsi KUA Tanah Abang

a. Merumuskan visi, misi dan kebijaksanaan teknis di bidang pelayanan dan

bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di Kecamatan;

b. Menyelenggarakan statistik, dokumentasi, surat-menyurat, pengurusan surat,

pengetikan, kearsipan, dan rumah tangga KUA;15

c. Bimbingan pelayanan dan bimbingan masyarakat Islam di bidang Nikah,

Rujuk, Zakat dan baitul maal, Wakaf, ibadah sosial dan Masjid, serta

kependudukan dan kesejahteraan keluarga;

d. Pembinaan keluarga sakinah;

e. Pembinaan bidang produk halal;

f. Pembinaan kemitraan umat Islam;

g. Pembinaan lembaga dan ibadah sosial;

h. Pembinaan di bidang haji.

3. Wewenang KUA Kecamatan Tanah Abang

Wewenang KUA Tanah Abang adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsi

Departemen Agama Kabupaten/Kota berdasarkan kebijakan kepala kantor.

Sebagai unsur pelaksana, KUA melaporkan secara berkala kegiatannya kepada

instansi vertikal. Dalam hal ini kepada kepala kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Pusat melalui Subbag Tata Usaha kepala Kantor Kementerian Agama kota

Jakarta Pusat dan tembusan disampaikan kepada kepala seksi Urusan Agama Islam

(URAIS) Kementerian Agama kota Jakarta Pusat.

15

Depag RI, Tanya Jawab Seputar Kepenghuluan, (Jakarta: Depag RI, 2003), h. 4.

Page 77: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

64

E. Organisasi KUA Kecamatan Tanah Abang

1. Keadaan Karyawan atau Karyawati

Organisasi KUA Kecamatan Tanah Abang mengacu kepada Keputusan

Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 jumlah karyawan dan karyawati 15 orang,

dengan pembagian tugas sebagai berikut:16

a. Nama : Drs. H.A. Syahroni

NIP : 19550627 199003 1 001

Golongan : Pembina (IV/a)

Jabatan : Kepala KUA

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala kantor Kemenag Jakarta Pusat

b. Nama : Drs. Maman Taofik Rahman

NIP : 19680809 199403 1 003

Golongan : Pembina (IV/a)

Jabatan : Pengadministrasian Wakaf dan penghulu

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

c. Nama : H. Pahlawan Jurangga Daulay S.Ag. M.Pd.I

NIP : 19721110 199803 1 003

Golongan : Penata TK I (III/d)

Jabatan : Pengadministrasian BINWIN/ BP4 dan penghulu

16

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h. 50.

Page 78: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

65

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

d. Nama : Ahmad Fathoni S.Pd.I

NIP : 19560421 198903 1 001

Golongan : Penata (III/c)

Jabatan : Pengadministrasian Kemasjidan dan penghulu

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

e. Nama : Achmad Fatherius S.Ag, MM17

NIP : 19710821 200501 1 003

Golongan : Penata muda Tk. I (III/b)

Jabatan : Pengadministrasian NR dan penghulu pertama

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

f. Nama : H. Didi Rosidi, S.Pd.I

NIP : 19620130 198403 1 001

Golongan : Penata (III/c)

Jabatan : Pengadministrasian Ibadah sosial (IBSOS)

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

g. Nama : Achmad Zaini18

17

Ibid., h. 54.

Page 79: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

66

NIP : 19540729 197903 1 001

Golongan : Penata muda Tk. I (III/b)

Jabatan : Pengadministrasian Nikah dan Rujuk

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

h. Nama : Faisal Rasid

NIP : 19540521 197903 1 003

Golongan : Penata muda Tk. I (III/b)

Jabatan : Pengadministrasian Pangan halal

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

i. Nama : Zul Fahmi, S.Hi

NIP : 19571106 198603 1 004

Golongan : Penata muda (III/b)

Jabatan : Tata usaha

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

j. Nama : Hj. Siti Sulistiah19

NIP : 19630707 198303 2 003

Golongan : Penata muda Tk. I (III/b)

18

Ibid., h. 56. 19

Ibid., h. 57.

Page 80: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

67

Jabatan : Petugas keuangan

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

k. Nama : Suhandi S.Hi

NIP : 19640511 199003 1 001

Golongan : Penata muda Tk. I (III/b)

Jabatan : Pengadministrasian kemasjidan

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

l. Nama : Muhammad S

NIP :19560907 199303 1 001

Golongan : Penata muda (III/a)

Jabatan : Pengadministrasian Ibadah sosial (IBSOS)

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

m. Nama : M. Abdul Hadi

NIP : 19720917 200312 1 003

Golongan : Pengatur muda Tk. I (II/b)

Jabatan : Pengadministrasian Pangan halal

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

Page 81: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

68

n. Nama : Benni Mochamad Hidayat20

NIP : 19740516 200312 1 001

Golongan : Pengatur muda (II/b)

Jabatan : Pengadministrasian Kemitraan dan Tata Usaha

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

o. Nama : Dahniar S.Pd.I

NIP : 19710628 200604 2 008

Golongan : Pengatur muda (II/a)

Jabatan : Pengadministrasian BINWIN/BP4

Satuan kerja : Kantor Kemenag Jakarta Pusat

Atasan langsung : Kepala KUA Kecamatan Tanah Abang

2. Pembinaan Keluarga Sakinah

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanah Abang dalam rangka

mewujudkan keluarga sakinah bekerja sama dengan penyuluh agama, para lurah,

tim penggerak PKK, unsur ormas dan pengajian majelis ta’lim dalam mengadakan

penyuluhan keluarga sakinah dan sosialisasi Undang-Undang perkawinan Nomor

1 Tahun 1974.

F. Gambaran Umum Pelaksanaan Tugas

1. Dokumentasi dan Statistik21

20

Ibid., h. 61. 21

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h. 2.

Page 82: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

69

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang menyajikan data melalui

papan statistik, antara lain:

a. Statistik nikah dan rujuk (NR);

b. Statistik tempat ibadah;

c. Statistik jumlah penduduk menurut pemeluk agama;

d. Statistik tanah wakaf dan sertifikat.

2. Surat Menyurat dan Kearsipan

a. Surat Masuk

Perincian surat masuk di KUA Kecamatan Tanah Abang sampai dengan

tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Surat Masuk ke KUA Tanah Abang Tahun 2009

No. Dari Banyaknya Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kementerian Agama RI

Kanwil Kementerian Agama

Kementerian Agama JP

Kecamatan Tanah Abang

Lintas Sektoral

Ormas

Lain-lain

5

25

50

20

-

-

-

Page 83: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

70

b. Surat Keluar22

Perincian surat keluar dari KUA Kecamatan Tanah Abang sampai dengan

tanggal 31 Desember 2009 adalah:

Tabel 7

Surat Keluar dari KUA Tanah Abang ke Instansi Lainnya

No. Kepada Banyaknya Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kanwil

Kementerian Agama JP

Kecamatan Tanah Abang

Puskesmas

Pengadilan Agama

Kejagung

Polda Metro Jaya

Lain-lain

-

4

30

6

2

-

-

-

c. Kearsipan

Penyelenggaraan kearsipan menggunakan sistem arsip dinamis

berdasarkan KMA No. 81 Tahun 1984.

22

Ibid., h. 3.

Page 84: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

71

3. Pencatatan NR

KUA Kecamatan Tanah Abang telah melaksanakan pelayanan prima terhadap

masyarakat khususnya di bidang perkawinan. Pada tahun 2009 telah melayani,

mengawasi, dan mencatat 1455 pasang.

4. Pembinaan Kemasjidan23

Dalam pembinaan kemasjidan KUA Kecamatan Tanah Abang turut

berpartisipasi dalam melaksanakan jum’at bersih bersama pengurus masjid yang

ada di wilayah kecamatan Tanah Abang sesuai dengan jadwal Kementerian

Agama Kota Jakarta Pusat.

5. Zakat dan Baitul Maal

Pembinaan dan penggalangan ZIS di wilayah Kecamatan Tanah Abang

dilakukan melalui calon pengantin, pengurus masjid, serta perkantoran yang ada

di wilayah kecamatan Tanah Abang. Pada tahun 2009 KUA Kecamatan Tanah

Abang berhasil mengumpulkan infak sebesar Rp 1.500.00,00 dalam kegiatan

infak Rp 1.000,00 pada bulan Ramadhan 1430 H.

6. Wakaf

KUA Kecamatan Tanah Abang telah menyelesaikan 65 lokasi yang memiliki

AIW/APAIW, dan sudah memperoleh sertifikat dari BPN seluruhnya.

23

Ibid., h. 4.

Page 85: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

72

7. Peningkatan Mutu Perkawinan Melalui SUSCATEN

Dalam upaya peningkatan mutu perkawinan, KUA Kecamatan Tanah Abang

selama tahun 2009 telah melaksanakan suscaten sebanyak 24 kali sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, dengan jumlah peserta sebanyak 1455 orang.

8. Pembinaan dan Penyuluhan Agama24

KUA Kecamatan Tanah Abang juga telah melaksanakan pembinaan dan

penyuluhan agama melalui kegiatan majelis ta’lim, baik ta’lim bapak-bapak,

ta’lim ibu-ibu maupun ta’lim gabungan. Selain pembinaan dan penyuluhan agama

melalui ta’lim tersebut di atas, juga dilakukan pembinaan TPQ dan anak jalanan

bersama dengan penyuluh agama Islam fungsional Kecamatan Tanah Abang.

9. Produk Halal

KUA Kecamatan Tanah Abang telah melakukan bimbingan dan penyuluhan

tentang produk halal melalui majelis ta’lim dan pengajian lainnya, serta

mengusahakan buku-buku petunjuk tentang produk halal dan membagikannya

kepada masyarakat.

10. Kemitraan Umat Islam

Dalam rangka terwujudnya silaturrahmi yang kuat antar individu, kelompok,

lembaga maupun antar golongan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, KUA Kecamatan Tanah Abang memberikan motivasi dan bimbingan

tentang pentingnya kemitraan umat Islam baik pada kegiatan sektoral maupun

lintas sektoral.

24

Ibid., h. 5.

Page 86: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

73

11. Koordinasi Sektoral dan Lintas Sektoral25

a. Sektoral

1) Rakor Kandepag tiap satu bulan satu kali (minggu pertama);

2) Rakornis Urais tiga bulan satu kali (minggu kedua);

3) Rapat pembinaan PPN di Kanwil Depag DKI setiap tiga bulan satu

kali;

4) Pengajian kitab kuning di kanwil Depag DKI setiap satu bulan satu

kali;

5) Rapat koordinasi dengan pengawas pendais setiap enam bulan sekali;

6) Pembinaan pembantu PPN setiap tiga bulan sekali;

7) Rapat pembinaan karyawan atau karyawati KUA Kecamatan Tanah

Abang setiap dua bulan sekali;

8) Rapat insidental sesuai dengan kebutuhan.

b. Lintas Sektoral

1) Menghadiri apel pada upacara di Kecamatan atau Kandepag (sebagai

pembaca do’a);

2) Mengikuti rapat-rapat di Kecamatan Tanah Abang yang bersifat

insidental sesuai dengan kebutuhan;

3) Berpartisipasi aktif dalam penilaian kelurahan berprestasi;

4) Berpartisipasi aktif dalam penilaian kecamatan berprestasi;

25

KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kota Jakarta

Pusat, h. 12.

Page 87: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

74

5) Berpartisipasi dalam penilaian atau lomba sekolah sehat;

6) Bekerjasama dengan PLKB dan Puskesmas dalam pelaksanaan kursus

calon penganten (SUSCATEN);

7) Bekerjasama dengan BPN dalam rangka sertifikasi Tanah wakaf;

8) Memberikan sambutan-sambutan dan do’a, baik pada Peringatan Hari

Besar Islam (PHBI) maupun kegiatan lainnya di masyarakat;

9) Mengikuti rapat atau pertemuan di masyarakat Kecamatan Tanah

Abang (pengurus masjid atau tokoh masyarakat);

10) Bekerjasama dengan pihak kecamatan Tanah Abang dalam

mensukseskan setiap kegiatan, baik yang bersifat kedinasan maupun

kemasyarakatan.26

26

Ibid., h. 13.

Page 88: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

75

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Peran dan Kontribusi BP4 KUA Tanah Abang dalam Membentuk Keluarga

Sakinah

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala BP4 KUA Tanah

Abang dapat disimpulkan bahwa peran dari BP4 KUA Tanah Abang adalah

sebagai berikut:1

1. BP4 KUA Tanah Abang sudah mengadakan pembinaan dan pemupukan

sebuah lokasi atau kelurahan untuk dijadikan kelurahan percontohan bagi

keluarga sakinah, pembinaan dimulai dari segi keagamaan, kesehatan dan

pembinaan akhlaknya;

2. Mengadakan perlombaan keluarga sakinah I, II, dan III. Perlombaan tersebut

diadakan supaya menjadi dorongan bagi keluarga-keluarga yang lainnya

untuk menjadi keluarga yang teladan;

3. Berperan dalam mempertinggi dan meningkatkan mutu perkawinan serta

keluarga bahagia sejahtera;

4. Memberikan nasehat penerangan dalam tuntunan kepada yang berkepentingan

mengenai masalah-masalah Nikah, Talak dan Rujuk (NTR);

5. Mengadakan upaya-upaya yang dapat memperkecil perceraian;

1Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 89: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

76

6. Memberikan bantuan moril kepada masyarakat dalam menyelesaikan

kesulitan-kesulitan perkawinan dan kerumah tanggaan secara umum.

Usaha dan upaya yang dilakukan oleh BP4 untuk mencapai tujuan di atas,

sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Dasar BP4 Bab III pasal 6 tentang

upaya dan usaha, adalah sebagai berikut:2

1. Memberikan bimbingan, penasihatan dan penerangan mengenai nikah, talak,

cerai, rujuk kepada masyarakat baik perorangan maupun kelompok;

2. Memberikan bimbingan tentang peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan keluarga;

3. Memberikan bantuan mediasi kepada para pihak yang berperkara di

pengadilan agama;

4. Memberikan bantuan advokasi dalam mengatasi masalah perkawinan,

keluarga dan perselisihan rumah tangga di peradilan agama;

5. Menurunkan terjadinya perselisihan serta perceraian, poligami yang tidak

bertanggung jawab, pernikahan di bawah umur dan pernikahan tidak tercatat;

6. Bekerjasama dengan instansi, lembaga dan organisasi yang memiliki

kesamaan tujuan baik di dalam maupun luar negeri;

7. Menerbitkan dan menyebarluaskan majalah perkawinan dan keluarga, buku,

brosur dan media elektronik yang dianggap perlu;

2BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) ke XIV, (Jakarta: BP4 Pusat, 2009), h. 5.

Page 90: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

77

8. Menyelenggarakan kursus calon pengantin, penataran/pelatihan, diskusi,

seminar dan kegiatan-kegiatan sejenis yang berkaitan dengan perkawinan dan

keluarga;

9. Menyelenggarakan pendidikan keluarga untuk peningkatan, penghayatan dan

pengamalan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah dalam

rangka membina keluarga sakinah;

10. Berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral yang bertujuan membina

keluarga sakinah;

11. Meningkatkan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga;3

12. Upaya dan usaha lain yang dipandang bermanfaat untuk kepentingan

organisasi serta bagi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.

Kemudian dari usaha-usaha tersebut di atas, BP4 menjabarkannya dalam

beberapa kegiatan, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Membentuk Korps penasehatan perkawinan BP4 di semua tingkatan

baik pusat, propinsi, kabupaten, kotamadya, dan kecamatan;

b. Menyelenggarakan penataran bagi anggota korps penasehatan

perkawinan BP4;

c. Memberikan penasehatan bagi calon pengantin;

d. Memberikan buku-buku tentang membina keluarga bahagia dan

sejahtera;

3BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) XI, (Jakarta: BP4 Pusat, 1998), h. 71.

Page 91: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

78

e. Memberikan penasehatan bagi pasangan yang mengajukan gugatan

cerai ke pengadilan agama;

f. Memberikan majalah nasehat perkawinan dan keluarga yang diubah

menjadi perkawinan & keluarga, yang disebarkan di seluruh

Indonesia;

g. Membuka biro penasehatan dan konsultasi keluarga di tingkat pusat

dan propinsi;

h. Menyelenggarakan pendidikan kerumah tanggaan bagi remaja usia

nikah;

i. Membuka penasehatan perkawinan melalui hot line telepon;

j. Menyelenggarakan pemilihan ibu teladan setiap tiga tahun sekali pada

tingkatan;

k. Menyelenggarakan seminar, loka karya, dan sebagainya yang ada

relevansinya dengan upaya pembinaan keluarga bahagia dan sejahtera;

l. Membuka biro konsultasi jodoh.

Dari beberapa upaya dan usaha BP4 di atas, ada kontribusi yang khusus atau

paling utama dan terus dilaksanakan oleh BP4 KUA Kecamatan Tanah Abang,

yaitu di antaranya:4

1. Program Pra Nikah; BP4 melakukan atau mengadakan penataran atau lebih

kita kenal dengan istilah SUSCATEN (Kursus Calon Pengantin) yang di

khususkan bagi para calon penganten yang hendak melangsungkan

4Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 92: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

79

pernikahan dan ini wajib diikuti oleh mereka. Materi yang disampaikan terdiri

dari:5

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan;

b. Fiqih munakahat;

c. Fiqih ibadah dan mu’ammalat;

d. Program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan;

e. Pembinaan dan pendidikan keluarga sakinah;

f. Dan lain sebagainya yang berkaitan dan dianggap perlu.

2. Program Pasca Nikah, BP4 melakukan atau mengadakan sosialisasi

kemasyarakatan tentang masalah perkawinan, keluarga sakinah dan lain

sebagainya melalui seminar-seminar, ceramah-ceramah, khotbah Jum’at serta

menyelenggarakan praktek konsultasi hukum, penasehatan perkawinan dan

keluarga bagi pasangan suami istri yang sedang dalam konflik rumah tangga

dan kepada masyarakat luas.

Keberadaan BP4 khususnya di wilayah Kecamatan Tanah Abang Jakarta

Pusat di tengah-tengah masyarakat, sangat membantu dalam menangani hal-hal

yang dianggap riskan, terutama dalam hal permasalahan dan perselisihan

perkawinan, baik itu berupa penasehatan, pembinaan, serta pelestarian

perkawinan. Sehingga dengan adanya BP4 di masyarakat akan dapat mewujudkan

5Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 93: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

80

suatu rumah tangga yang diidam-idamkan oleh seluruh keluarga yaitu rumah

tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

Setelah diadakan wawancara kepada para pihak yang terkait mengenai

masalah efektif atau tidaknya, tentang peran dan kontribusi BP4 KUA Tanah

Abang dalam membentuk keluarga sakinah, penulis menemukan jawaban serta

pandangan yang beragam. Menurut pendapat Drs. Maman Taofik Rahman

(Penghulu KUA Tanah Abang),6 ibu Sri Rahayu (Kasi Kesmas Kelurahan Karet

Tengsin Kec. Tanah Abang),7 dan ibu Hj. Maspuah (Ketua Majelis Ta’lim al-

Ishlah Kelurahan Petamburan Kec. Tanah Abang)8 mempunyai kesamaan

pendapat. Bahwa peran dan kontribusi BP4 KUA Tanah Abang dalam membentuk

keluarga sakinah cukup efektif.

Akan tetapi peneliti menemukan jawaban yang lain, setelah melakukan

wawancara dengan pengurus Masjid Mathla’ul Anwar Kelurahan Karet Tengsin

Kecamatan Tanah Abang, yaitu Ahmad Fatemi.9 Beliau berpendapat bahwa peran

dan kontribusi BP4 dalam membentuk keluarga sakinah masih kurang efektif.

B. Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah BP4 KUA Tanah Abang

Adapun Strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4

KUA Tanah Abang antara lain:10

6Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

7Wawancara Pribadi dengan Sri Rahayu. Jakarta. 01 Agustus 2011.

8Wawancara Pribadi dengan Hj. Maspuah. Jakarta. 23 Juli 2011.

9Wawancara Pribadi dengan Ahmad Fatemi. Jakarta. 29 Juli 2011.

10Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 94: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

81

1. Terjun langsung di masyarakat dengan cara mengadakan sosialisasi

kemasyarakatan tentang masalah perkawinan dan keluarga sakinah melalui

seminar-seminar, ceramah-ceramah, pengajian-pengajian dan majelis ta’lim.

Materi yang biasa disampaikan adalah:

a. Pertama Diawali dengan Pemilihan Calon Pasangan bagi Para Pemuda

dan Pemudi yang Belum Berkeluarga

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyinggung dalam hadits:

Artinya: Dari Abi Hurairah, dari Nabi Maman SAW, bersabda “Nikahilah

perempuan karena empat perkara: karena hartanya, karena keturunannya,

karena kecantikannya dan karena agamanya. Oleh karena itu, dapatilah

perempuan yang mempunyai agama, (karena jika tidak) binasalah dua

tanganmu”.11

(Muttafaq ‘alaihi)

Boleh seseorang menikah karena harta, turunan, kecantikan, kepandaian dan

lain-lain, tetapi tidak berguna kesemuanya itu jika tidak menjalankan agama.

Begitu juga bagi wanita yang ingin menikah dengan seorang laki-laki, harus

melihat empat perkara tersebut.

b. Ketika dalam Berumah Tangga

11

Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah A. Hassan, cet.XXIII, (Bandung:

CV Diponegoro, 1999), h. 432.

Page 95: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

82

Setiap pasangan yang sudah berumah tangga, apalagi sudah

mempunyai keturunan harus diterapkan sikap saling menghargai, saling

mengasihi, saling pengertian, saling toleransi, saling mencintai, dan lain

sebagainya. Karena hal tersebut dapat menunjang suasana keluarga yang

tentram dan damai yang akan berujung pada keluarga sakinah, mawaddah, wa

rahmah.

2. Mengadakan praktek konsultasi hukum, penasehatan perkawinan dan keluarga

bagi pasangan suami istri yang sedang dalam konflik rumah tangga.

Strategi lain yang dapat dilakukan dalam pembentukan keluarga sakinah

adalah dengan menyarankan para pasangan suami istri untuk mengikuti Program-

Program Pembinaan Keluarga Sakinah yang diadakan oleh pemerintah, khususnya

dari BP4 Pusat yang dapat diikuti oleh BP4 Kantor Urusan Agama (KUA) masing-

masing.

Program Pembinaan Keluarga Sakinah adalah sebagai Gerakan Nasional yang

merupakan bagian dari upaya meletakkan dasar kerangka dan agenda reformasi

pembangunan sosial budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat bermoral

tinggi, penuh keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.

Dengan pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah diharapkan tatanan kehidupan

keluarga dan masyarakat dapat berjalan optimal sehingga nilai-nilai keimanan,

ketaqwaan, dan akhlak mulia dapat tertanam dalam kehidupan keluarga

masyarakat. Dengan mengembangkan aspek keluhuran akhlak dan moral

masyarakat Indonesia tidak akan terseret pada pola pikir materialisme dan lebih

Page 96: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

83

menghargai kebenaran, kebaikan dan keadilan. Tingkat kemiskinan masyarakat

dapat kita tekan melalui penguatan institusi keluarga dan masyarakat, sehingga

mobilisasi sumber daya masyarakat dapat ditingkatkan dan masyarakat mampu

mengatasi permasalahan yang dihadapi. Ketahanan keluarga akan terus meningkat

sehingga tidak mudah terpengaruh oleh negatif budaya asing yang merusak tatanan

kehidupan berumah tangga.

Strategi Pembentukan Keluarga Sakinah BP4 KUA Tanah Abang ini terbantu

juga dengan adanya Program Gerakan Keluarga Sakinah.12

Adapun Program

Gerakan Keluarga Sakinah antara lain sebagai berikut:

1) Pendidikan Agama dalam Keluarga

Program ini pada prinsipnya dilakukan oleh ayah dan ibu. Tujuannya adalah

untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam

kehidupan keluarga dan lingkungannya dalam hal orang tua karena sesuatu hal

tidak mampu melaksanakan tugas tersebut, maka program penyelenggraraan

bimbingan agama secara terpadu untuk kelompok para ayah dan ibu agar

mampu melaksanakan tugas bimbingan agama dalam keluarganya. Apabila

masih ada sebagian orang tua yang karena sesuatu hal tidak mampu

melaksanakan pola tersebut, program menyediakan tenaga pembimbing yang

datang kerumah-rumah. Untuk menunjang kelancaran kegiatan tersebut perlu

disiapkan sarana dan prasarananya termasuk modul, pedoman, pelatihan-

pelatihan dan penyediaan tenaga pembimbing keluarga.

12

Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 97: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

84

2) Pendidikan Agama di Masyarakat

Program ini pada prinsipnya mengupayakan peningkatan penanaman,

pengamalan, dan penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai keimanan,

ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Program ini dilaksanakan melalui peningkatan bimbingan

keagamaan di masyarakat melalui kelompok keluarga sakinah, kelompok

pengajian, kelompok majelis taklim, kelompok wirid dan kelompok kegiatan

keagamaan lainnya.

3) Peningkatan Pendidikan Agama Melalui Lembaga Pendidikan Formal

Program ini dilaksanakan melalui upaya peningkatan pendidikan formal di

lembaga pendidikan agama, pendidikan umum dan kejuruan mulai dari

tingkat pra sekolah sampai perguruan tinggi. Materi pendidikan difokuskan

pada penanaman, pengamalan, dan penghayatan nilai-nilai keimanan,

ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di

sekolah dan lingkungannya.

4) Kursus Calon Pengantin

Kursus calon pengantin mutlak diperlukan dengan memanfaatkan masa

tunggu 10 hari sebelum pelaksanaan perkawinan. Program ini dilaksanakan

untuk memberikan bekal kepada calon pengantin tentang pengetahuannya

berkeluarga dan reproduksi sehat agar supaya calon pengantin memiliki

kesiapan pengetahuan, fisik dan mental dalam memasuki jenjang perkawinan

Page 98: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

85

untuk membentuk keluarga sakinah, sehingga angka perselisihan dan

perceraian dapat ditekan.

5) Peningkatan Kegiatan Konseling Keluarga

Perselisihan keluarga sulit diselesaikan dalam intern keluarga karena sama

sulitnya dengan bersikap netral terhad apa persoalan yang dihadapi oleh pihak

suami maupun pihak istri, untuk itu maka diperlukan pihak ketiga yang netral,

yaitu konselor. Untuk kegiatan konseling ini telah dilaksanakan oleh para

konselor Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4),

tetapi pelaksanaannya masih perlu terus ditingkatkan dengan meningkatkan

kemampuan dan profesional para konselor dan mendapatkan pelayanan

konseling dengan meningkatkan peran BP4 desa atau kelurahan dan

kecamatan.

6) Pembinaan Remaja Usia Nikah

Pembinaan remaja usia nikah diarahkan untuk memantapkan benteng

keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia agar para remaja memiliki sikap

kesalehan, mengetahui tentang reproduksi sehat, sehingga tidak mudah

terpengaruh oleh pergaulan bebas, hubungan seks sebelum menikah,

perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar, kriminalitas,

dan sebagainya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan bekerjasama dengan

organisasi siswa, organisasi remaja dan pemuda, remaja masjid, dan

organisasi remaja yang berlatar belakang agama lainnya. Kegiatan tersebut

Page 99: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

86

dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, ceramah, diskusi, pesantren kilat dan

lain sebagainya.

7) Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Program ini dilaksanakan melalui peningkatan kegiatan ekonomi kerakyatan

seperti koperasi masjid, kelompok usaha produksi keluarga sakinah, koperasi

majelis taklim, dan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga lainnya. Untuk

memacu usaha ini, perlu dikaitkan dengan pemberdayaan zakat, infaq, dan

shadakah.

8) Pembinaan Gizi Keluarga

Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi dan bimbingan

kepada keluarga dan masyarakat melalui pendekatan agama agar masyarakat

mementingkan gizi yang baik bagi remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,

bayi dan balita. Untuk calon pengantin difokuskan pada kesehatan ibu dan

anak, imunisasi, pengetahuan tentang pentingnya iodium dan perlunya

mengkonsumsi tablet zat besi.

9) Pembinaan Kesehatan Keluarga

Program ini dilaksanakan dengan motivasi dan bimbingan kepada keluarga

dan masyarakat melalui pendekatan agama, agar masyarakat memperhatikan

kesehatan ibu, bayi, anak balita dan lingkungannya. Untuk melaksanakan

program tersebut kegiatan difokuskan pada imunisasi catin, bayi, dan ibu

hamil, penanggulangan diare dan kesehatan keluarga pada umumnya serta

reproduksi sehat pada khususnya.

Page 100: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

87

10) Sanitasi Lingkungan

Program ini dilaksanakan dengan memberikan motivasi, bimbingan bantuan

untuk penyediaan air bersih, jambanisasi dan sanitasi lingkungan di masjid,

mushalla, kantor, tempat umum, dan dalam keluarga.

11) Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS

Penanggulangan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS dilaksanakan

dengan melalui pendekatan moral keagamaan, bukan melalui kondomisasi.

Bimbingan kehidupan keagamaan diberikan kepada orang yang sudah terkena

HIV/AIDS agar berperilaku yang positif, dan Khusnul khatimah. Bimbingan

keagamaan diberikan kepada kelompok masyarakat yang karena perilaku dan

pekerjaannya beresiko terkena penyakit menular seksual dan tertular

HIV/AIDS agar segera sadar dan memperbaiki dirinya menuju ke perbuatan

dan pekerjaan yang lebih aman. Bimbingan dan motivasi keagamaan

diberikan kepada masyarakat yang masih bersih dari pengaruh PMS dan

AIDS agar mengetahui bahaya penyebaran PMS dan HIV/AIDS serta upaya

penanggulangannya.

12) Pembinaan Pangan Halal

Masalah pangan halal akan menjadi masalah besar tatkala masyarakat

meragukan kehalalan suatu produk makanan dan minuman yang dinyatakan

halal oleh produsen maupun importirnya, seperti kasus lemak babi beberapa

waktu yang lalu. Untuk memastikan kehalalan produk tersebut Departemen

Agama memiliki tugas untuk mengatur teknik pemeriksaannya. Kehalalan

Page 101: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

88

suatu produk pangan bukan hanya masalah tanggung jawab kemasyarakatan

tetapi juga tanggung jawab keagamaan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu,

perlu dilaksanakan secara baik dan bertanggung jawab. Untuk kegiatan

tersebut Departemen Agama (Depag), Departemen Kesehatan (Depkes), dan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk Tim Terpadu untuk pemeriksaan

dan labelisasi pangan halal.

13) Monitoring dan Evaluasi

Monitoring kegiatan dilakukan secara berjenjang melalui laporan hasil

pelaksanaan kegiatan secara berjenjang dari tingkat kelurahan, kecamatan,

Dati II, Dati I sampai dengan tingkat pusat setiap 4 (empat) bulan sekali.

Evaluasi kegiatan dilakukan melalui review tengah tahunan dan akhir tahunan

pada masing-masing tingkat administratif pemerintah tersebut.

14) Pengendalian

Pengendalian program dilakukan melalui pengawasan melekat, pengawasan

fungsional, dan pengawasan masyarakat.

Ada pula strategi lain yang perlu ditempuh guna mewujudkan cita-cita ke arah

tercapainya cita-cita keluarga sakinah. Upaya tersebut antara lain:13

(1) Mewujudkan Harmonisasi Hubungan Antara Suami Istri, di antaranya

dengan:

(a) Adanya saling pengertian;

13

Departemen Agama RI, Membina Keluarga Sakinah, (Jakarta: Departemen Agama RI,

2005), h. 25.

Page 102: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

89

(b) Saling menerima kenyataan;

(c) Saling melakukan penyesuaian diri;

(d) Memupuk rasa cinta;

(e) Melaksanakan asas musyawarah;

(f) Suka memaafkan;

(g) Berperan serta untuk kemajuan bersama.

(2) Membina Hubungan Antara Anggota Keluarga dan Lingkungan

(a) Hubungan antara anggota keluarga;

(b) Hubungan dengan tetangga dan masyarakat.

(3) Melaksanakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

(a) Keluarga Berencana (KB);

(b) Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK);

(c) Imunisasi dan manfaatnya.

(4) Membina Kehidupan Beragama dalam Rumah Tangga

(a) Melaksanakan shalat lima waktu dan membiasakan shalat berjamaah

dalam keluarga atau mengajak keluarga mengikuti shalat berjamaah di

masjid;

(b) Membiasakan berzikir (mengingat) dan berdo’a kepada Allah SWT

dalam keadaan suka dan duka;

(c) Membudayakan ucapan atau kalimat thayyibah, seperti takbir, tahmid,

tahlil dan lain sebagainya;

(d) Membiasakan mengucapkan salam dan menjawabnya;

Page 103: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

90

(e) Menjawab seruan adzan, baik yang terdengar dari masjid maupun dari

radio dan televisi;

(f) Secara tetap menyisihkan sebagian dari harta untuk kepentingan Islam

(infaq, shadaqah, dan lain-lainnya);

(g) Jika terjadi perselisihan antara suami istri atau anggota keluarga,

segeralah mengambil air wudhu dan beribadah (shalat atau membaca

al-Quran);

(h) Menghiasi rumah dengan hiasan yang bernafaskan Islam;

(i) Berpakaian yang sopan sesuai dengan ketentuan Islam;

(j) Membaca do’a sebelum melakukan hubungan suami istri.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat yang Dihadapi BP4 KUA Tanah

Abang Terhadap Pembentukan Keluarga Sakinah

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BP4 dipastikan menemui faktor-

faktor pendukung dan juga beberapa faktor penghambat (kendala atau hambatan).

Di antara faktor-faktor pendukung yaitu:14

1. Besarnya harapan dan dukungan masyarakat terhadap pembentukan keluarga

sakinah;

2. Kuatnya dukungan dari instansi pemerintah terhadap lembaga BP4 dalam

mewujudkan institusi keluarga yang bahagia kekal berdasarkan ketuhanan

Yang Maha Esa sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana tercantum

14

Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 104: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

91

dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan dalam

Kompilasi Hukum Islam (KHI);

3. Dukungan para pakar terhadap upaya penasehatan perkawinan dan pembinaan

keluarga;

4. Terbukanya hubungan kerjasama yang sinergis, dengan berbagai organisasi

atau lembaga kemasyarakatan yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama;

5. Tingginya partisipasi dari instansi atau lembaga lintas sektoral dan ormas-

ormas Islam;

6. Dasar hukum, peraturan perundang-undangan yang mendukung organisasi

BP4;

7. Dukungan kuat dari Departemen Agama sebagai mitra kerja BP4 dan instansi

terkait dari tingkat pusat sampai tingkat kecamatan;

8. Ketersediaan tenaga ahli di bidangnya untuk mendukung tugas dan fungsi

BP4 di pusat maupun di daerah;

9. Perhatian dan dukungan yang besar dari pemerintah dan masyarakat akan

terwujudnya keluarga yang sehat sejahtera lahir dan batin, yang diliputi

suasana sakinah mawaddah wa rahmah;

10. Kesediaan masyarakat untuk meniru dan meneladani sikap dan tingkah laku

ibu-ibu teladan yang dipilih melalui Pemilihan Ibu Teladan;

11. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung untuk memberikan

penasehatan bagi calon pengantin.

Page 105: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

92

Adapun kasus yang penulis temukan dalam penelitian di BP4 KUA

Kecamatan Tanah Abang, sebagaimana dikatakan oleh Bapak Drs. Maman Taofik

Rahman, di antaranya dapat di golongkan menjadi tiga golongan, yaitu:15

Golongan pertama, yaitu golongan pasangan suami istri yang pemahaman

agamanya lemah, karena salah satu untuk mewujudkan keluarga yang sakinah itu

tingkat pemahaman agama suami istri itu harus matang. Karena istri yang taat

beragama itu istri yang shalihah, akan mendatangkan kebaikan pada suaminya.

Sebaliknya, bila seorang wanita yang lemah agamanya, maka akan mendatangkan

keburukan dalam rumah tangganya.

Golongan kedua, yaitu golongan pasangan suami istri yang tingkat

ekonominya lemah. Mereka belum mampu untuk memenuhi kewajiban atau

tanggung jawabnya, sehingga menjalani kehidupan rumah tangganya sering terjadi

perselisihan di antara keduanya. Hal lainnya juga disebabkan oleh sangat

rendahnya tingkat pendidikan mereka, di mana mereka juga belum begitu

memahami tentang arti dan tujuan daripada perkawinan, persiapan yang belum

mapan, sehingga bisa menimbulkan perselisihan.

Golongan ketiga, golongan pasangan suami istri yang tingkat ekonominya

menegah ke atas. Mereka pada dasarnya mampu untuk memenuhi kewajiban atau

tanggung jawabnya, akan tetapi sifat egois atau rasa ingin menang sendiri dari

masing-masing pribadi pasangan suami istri yang menyebabkan terjadinya konflik

atau perselisihan di antara keduanya. Selain itu, kasus atau permasalahan yang

15

Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 106: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

93

terjadi dalam golongan ini juga disebabkan oleh perkawinan beda agama yang

karena berbeda keyakinan dan prinsip dalam hidup maka akhirnya dapat

menyebabkan terjadinya perselisihan dan konflik sehingga menimbulkan kurang

harmonisnya dalam kehidupan berumah tangga.

Di samping tiga golongan di atas ada pula beberapa faktor penghambat

(hambatan atau kendala) lainnya, di antaranya yaitu:16

1. Posisi atau status BP4 terkait dengan bantuan APBN dan APBD belum jelas;

2. Belum optimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi BP4 karena masih lemahnya

SDM serta terbatasnya sarana dan prasarana pendukung;

3. Kemampuan menejerial pengurus BP4 yang belum memadai;

4. Perkembangan globalisasi serta meningkatnya pengaruh teknologi informasi

yang membawa dampak bagi kehidupan masyarakat dan keluarga seperti

meluasnya gaya hidup hedonistik, materialistik, dan konsumerisme yang

bertentangan dengan nilai-nilai agama;

5. Makin meningkatnya keluarga bermasalah yang memerlukan bantuan

konseling;

6. Faktor SDM tentang pemahaman keagamaan yang harus selalu ditingkatkan;

7. Adanya faktor psikologi klien BP4 Kecamatan Tanah Abang secara umum

yang kurang mampu mengendalikan ego masing-masing;

8. Minimnya dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat tentang pendanaan

untuk operasional BP4;

16

Wawancara Pribadi dengan Drs. Maman Taofik Rahman. Jakarta, 22 Juni 2011.

Page 107: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

94

9. Masih adanya sebagian dari masyarakat di wilayah Kecamatan Tanah Abang

Jakarta Pusat yang kurang dapat memahami dan mengerti akan fungsi dan

peranan dari BP4 itu yang sebenarnya, sehingga sangatlah sedikit serta

kurangnya masyarakat untuk menggunakan jasa BP4 di wilayah Kecamatan

Tanah Abang Jakarta Pusat secara semaksimal mungkin, karena masih

menganggap BP4 itu sangatlah identik dengan KUA.

Page 108: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka

penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran BP4 KUA Tanah Abang dalam membentuk keluarga sakinah di

antaranya adalah: BP4 KUA Tanah Abang sudah mengadakan pembinaan dan

pemupukan sebuah lokasi atau kelurahan untuk dijadikan kelurahan

percontohan bagi keluarga sakinah, mengadakan perlombaan keluarga sakinah

I, II, dan III, berperan dalam mempertinggi dan meningkatkan mutu

perkawinan serta keluarga bahagia sejahtera, memberikan nasehat penerangan

dalam tuntunan kepada yang berkepentingan mengenai masalah-masalah

Nikah, Talak dan Rujuk (NTR), mengadakan upaya-upaya yang dapat

memperkecil perceraian, dan memberikan bantuan moril kepada masyarakat

dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan perkawinan dan kerumah tanggaan

secara umum. Adapun kontribusinya adalah: menjalankan program pra nikah.

BP4 melakukan atau mengadakan penataran atau lebih kita kenal dengan

istilah SUSCATEN (Kursus Calon Pengantin) yang di khususkan bagi para

calon pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan dan ini wajib diikuti

oleh mereka. Materi yang disampaikan terdiri dari: Undang-Undang RI

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, fiqih munakahat, fiqih ibadah dan

Page 109: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

96

mu’ammalat, program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan, Pembinaan

dan pendidikan keluarga sakinah, dan lain sebagainya yang berkaitan dan

dianggap perlu.

2. Strategi pembentukan keluarga sakinah yang dilakukan oleh BP4 KUA Tanah

Abang antara lain: Pertama; Terjun langsung di masyarakat dengan cara

mengadakan sosialisasi kemasyarakatan tentang masalah perkawinan dan

keluarga sakinah melalui seminar-seminar, ceramah-ceramah, pengajian-

pengajian dan majelis ta’lim, Kedua; Mengadakan praktek konsultasi hukum,

penasehatan perkawinan dan keluarga bagi pasangan suami istri yang sedang

dalam konflik rumah tangga. Strategi pembentukan keluarga sakinah BP4

KUA Tanah Abang ini terbantu juga dengan adanya Program Gerakan

Keluarga Sakinah, di antaranya yaitu: pendidikan agama dalam keluarga,

pendidikan agama di masyarakat, peningkatan pendidikan agama melalui

lembaga pendidikan formal, kursus calon pengantin, peningkatan kegiatan

konseling keluarga, pembinaan remaja usia nikah, pemberdayaan ekonomi

keluarga, pembinaan gizi keluarga, pembinaan kesehatan keluarga, sanitasi

lingkungan, penanggulangan penyakit menular seksual (pms) dan hiv/aids,

pembinaan pangan halal, monitoring dan evaluasi, serta yang terahir adalah

pengendalian.

3. Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan di BP4 KUA Tanah Abang,

bahwa faktor pendukung dalam melaksanakan tugas dan perannya adalah

Page 110: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

97

sebagai berikut: ditunjangnya sarana dan prasarana yang mendukung untuk

memberikan bimbingan dan penasehatan, tersedianya SDM dari BP4 itu

sendiri yang mempunyai kapabilitas keilmuan yang mumpuni, dan yang

paling utama adalah adanya partisipasi serta kemauan masyarakat itu sendiri.

Adapun yang menjadi faktor penghambat BP4 KUA Tanah Abang dalam

melaksanakan tugas dan perannya, di antaranya adalah: kurangnya dukungan

dari pemerintah daerah maupun pusat tentang pendanaan untuk operasional

penyuluhan, faktor psikologi klien BP4 KUA Tanah Abang yang secara

umum kurang mampu mengendalikan ego masing-masing, perkembangan

globalisasi serta meningkatnya pengaruh teknologi informasi yang membawa

dampak bagi kehidupan masyarakat dan keluarga seperti meluasnya gaya

hidup hedonistik, materialistik, dan konsumerisme yang bertentangan dengan

nilai-nilai agama.

B. Saran

1. Saran Untuk BP4 KUA Kecamatan Tanah Abang:

a. BP4 Kecamatan Tanah Abang harus mempunyai pendekatan pro aktif kepada

masyarakat daripada bersifat reaktif. Artinya, BP4 KUA Kecamatan Tanah

Abang berusaha mencari dan mengamati kasus yang terjadi di masyarakat,

kemudian mengadakan kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung

sifatnya merawat perkawinan dan keluarga. Jadi, berusaha untuk tidak selalu

Page 111: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

98

menunggu datangnya masalah serta harus mempunyai program yang sifatnya

mendahulukan pembinaan dengan pendekatan pro aktif;

b. BP4 Kecamatan Tanah Abang diharapkan mampu berperan aktif dengan

melaksanakan secara optimal kegiatan-kegiatan yang sudah diagendakan dan

harus lebih mengintensifkan agenda-agenda yang sudah ditetapkan tersebut,

khususnya penyuluhan kepada masyarakat terutama tentang masalah

perkawinan, tujuannya adalah untuk memberikan informasi kepada

masyarakat akan kesakralan ikatan sebuah perkawinan dan juga memberikan

informasi tentang fungsi dan tugas BP4 yang sebenarnya, agar mereka tidak

lagi menjadikan BP4 hanya sebagai “emergency/unit gawat darurat” menuju

perceraian;

c. Melihat kondisi SDM, khususnya di kantor BP4 Kecamatan Tanah Abang

Jakarta Pusat, perlu diadakan pembekalan yang lebih dalam dan diadakan

penambahan SDM yang lebih profesional, sehingga dapat terlaksana semua

program yang sudah direncanakan;

d. Pemasyarakatan BP4 agar terus ditingkatkan melalui media cetak dan

elektronik (internet) sehingga masyarakat mengenal fungsi dan tugas BP4;

e. Agar penyelenggaraan dan keikutsertaan SUSCATEN bagi setiap pasang

calon pengantin diwajibkan, serta dijadikan sebagai salah satu syarat dalam

pengajuan proses pernikahan;

Page 112: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

99

f. Perlu adanya peningkatan kerjasama antara pihak BP4 Kecamatan Tanah

Abang dengan Pengadilan Agama setempat, dalam hal ini yakni Pengadilan

Agama Jakarta Pusat.

2. Saran Untuk Pasangan Suami-Istri yang Mendatangi BP4 KUA Kecamatan

Tanah Abang dan Masyarakat pada Umumnya:

a. Jangan pernah merasa malu untuk datang berkonsultasi guna memperoleh

nasehat dari para konsultan perkawinan sebagai upaya pencarian jalan keluar

dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam sebuah

kehidupan rumah tangga;

b. Penulis juga menyarankan kepada pemuda dan pemudi agar sering membaca

buku-buku atau mengikuti seminar-seminar yang berkenaan dengan

pernikahan dan keluarga sakinah, agar berhati-hati dan waspada dalam

memilih pasangan hidup yang benar-benar untuk kemaslahatan diri dan

keluarga untuk masa yang akan datang;

c. Masalah pernikahan dan keluarga sakinah penulis menyarankan supaya

disosialisasikan dari khatib jum’at, buku-buku fiqh, dan masalah tersebut juga

semestinya disosialisasikan di kurikulum Tsanawiyah dan ‘Aliyah.

Page 113: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

100

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Ahmad Sudirman. Pengantar Pernikahan; Analisa Perbandingan antar

Madzhab, cet.I. Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.

Ali, Zainuddin. Hukum Perdata Islam di Indonesia, cet.I. Jakarta: Sinar Grafika,

2006.

Amidhan, dkk. BP4 Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: BP4 Pusat, 1977.

Anwar, Slamet dan Gozali, Ahmad. Kepimimpinan Kepala Kantor Urusan Agama

Kecamatan Yang Efektif (Modul Diklat Peningkatan Kualitas Kepimimpinan

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan. Jakarta: Departemen Agama RI

Badan Litbang Dan Diklat Pusdiklat Tenaga Administrasi, 2006.

As‟ad, Abdul Muhaimin. Risalah Nikah Penuntun Perkawinan. Surabaya: Bintang

Terang 99, 1993.

„Asqalani, Ibnu Hajar al-. Bulughul Maram. Penerjemah A. Hassan, cet.XXIII.

Bandung: CV Diponegoro, 1999.

Aziz, Abdul bin Abdurrahman. Perkawinan dan Masalahnya. Penerjemah Musifin

As‟ad, dkk, cet.II. Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1993.

Aziz, Abdul. Perkawinan yang Harmonis, cet.III. Jakarta: CV Firdaus, 1993.

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) DKI Jakarta.

Membina keluarga sakinah. Jakarta: BP4 DKI Jakarta, 2001.

--------------, Membina Keluarga Sakinah. Jakarta: Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2009.

--------------, Membina Keluarga Sakinah. Jakarta: Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Provinsi DKI Jakarta, 2010.

Basri, Hasan. Membina Keluarga Sakinah, cet.IV. Jakarta: Pustaka Antara, 1996.

Badan Penasihat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (BP4) Daerah Khusus

Ibukota Jakarta. Pedoman Nasihat Perkawinan. Jakarta: Badan Penasihat

Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (BP4) Daerah Khusus Ibukota

Jakarta, 1996.

Page 114: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

101

BP4 Pusat. Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) Kesebelas. Jakarta: BP4 Pusat, 1998.

--------------, Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan (BP4) ke XIV. Jakarta: BP4 Pusat, 2009.

--------------, Perkawinan dan Keluarga; Muhasabah dibalik Musibah, edisi

457/xxxviii/2010. Jakarta: BP4 Pusat, 2010.

--------------, Petunjuk Pelaksanaan Penasihatan dan Konsultasi Perkawinan.

Jakarta: BP4 Pusat, 1987.

--------------, Problema Pelaksanaan Undang-undang Perkawinan dan Pembinaan

Keluarga. Jakarta: BP4 Pusat, 1977.

--------------, Perkawinan & Keluarga. “Menuju Nomor Satu Keluarga Sakinah

Teladan dan KUA Percontohan 2008”, majalah no.431/xxxvi/2008. Jakarta:

BP4 Pusat, (2008): h.10.

--------------, Pedoman Penasehatan Perkawinan. Jakarta: BP4 Pusat, 1985.

Danuri. pertambahan penduduk dan kehidupan keluarga. Yogyakarta: LPPK IKIP,

1976.

Departemen Agama RI. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Jakarta: Departemen

Agama RI, 2004.

--------------, Membina Keluarga Sakinah. Jakarta: Departemen Agama RI Ditjen

Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Direktorat Urusan Agama Islam,

2005.

--------------, Modul Fasilitator Kursus Calon Pengantin. Jakarta: Departemen Agama

RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan

Kehidupan Keluarga Sakinah. 2002.

--------------, Modul Pembinaan Keluarga Sakinah (Untuk Pelatihan Pembina

Kelompok Keluarga Sakinah). Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek

Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001.

Page 115: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

102

--------------, Modul Pembinaan Keluarga Sakinah. Jakarta: Departemen Agama RI

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji

Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2000.

--------------, Modul TOT Kursus Calon Pengantin. Jakarta: Departemen Agama RI

Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan

Keluarga Sakinah, 2001.

--------------, Pedoman Konselor Keluarga Sakinah. Jakarta: Departemen Agama RI

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelengaraan Haji

Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001.

--------------, Pegangan Calon Pengantin. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Proyek

Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah, 2001.

--------------, Pembinaan Keluarga Pra Sakinah dan Sakinah I. Jakarta: Departemen

Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji Proyek Peningkatan Kehidupan Keluarga Sakinah

Jakarta, 2001.

--------------, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Geraakan Keluarga Sakinah.

Bandung: Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat Bidang

Urusan Agama Islam, 2001.

--------------, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah. Jakarta:

Departemen Agama RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji

Direktorat Urusan Agama Islam, 2005.

--------------, Tanya Jawab Seputar Kepenghuluan. Jakarta: Departemen Agama RI

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji,

2003.

--------------, Tuntunan Keluarga Sakinah Bagi Remaja Usia Nikah Seri Kesehatan.

Jakarta: Departemen Agama RI Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji

Direktorat Urusan Agama Islam, 2005.

--------------, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Kompilasi Hukum Islam di

Indonesia. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004.

Page 116: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

103

--------------, Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam, edisi 2004. Jakarta:

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji, 2004.

--------------, Ilmu Fiqih, Jilid II, cet.II. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat

Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985.

--------------, al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: CV. Indah Press, 1995.

Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat Bidang Urusan Agama

Islam. Himpunan Peraturan Perundang- undangan Produk Halal. Bandung:

Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, 2003.

Djaelani, Abdul Qadir. Keluarga Sakinah, cet.I. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995.

Djalil, A. Basiq. Tebaran Pemikiran Keislaman di Tanah Gayo. Jakarta: Qalbun

Salim, t.t.

Fa‟iz, Ahmad. Cita Keluarga Islam Pendekatan Tafsir Tematik, cet.II. Jakarta:

Serambi Ilmu Semesta, 2002.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat, cet.III. Jakarta: Prenada Media Group,

2008.

Glasse, Cyril. Ensiklopedia Islam. Penerjemah Ghuron A. Mas‟adi, cet.II. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 1991.

Hadisubroto, Ahmad Subino. dkk. Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993.

Hakal, Abduttawab. Rahasia perkawinan Rasulullah SAW, Poligami Dalam Islam vs

Monogami Barat, cet.I. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Hawari, Dadang. Forbidden Love (Cinta Terlarang). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, 2005.

Ilyas, Hj. Ny. Nurdin. Pernikahan yang Suci Berlandaskan Tuntutan Agama, cet.I.

Yogyakarta: Bintang Cemerlang, 2000.

Ismail, Thoriq. Mata Kuliah Menjelang Pernikahan. Surabaya: Pustaka Progressif,

1994.

Page 117: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

104

Junaedi, Dedi. Bimbingan Perkawinan Membina Keluarga Sakinah Menurut al-

Quran dan as-Sunnah, edisi pertama. Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanah Abang. Laporan Kerja Tahunan.

Jakarta: KUA Tanah Abang, 2009.

--------------, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kota Jakarta

Pusat. Jakarta: KUA Tanah Abang, 2006.

Kartubi, Mashuri. Baiti Jannati Memasuki Pintu-pintu Surga dalam Rumah Tangga.

Jakarta: Yayasan Fajar Islam Indonesia, 2007.

Mubarok, Achmad. Nasehat Perkawinan dan Konsep Hidup Berkeluarga. Jakarta:

Jatibangsa, 2006.

Muchtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan

Bintang, t.th.

Muthahhari, Murtadha. Etika Seksual dalam Islam. Penerjemah M. Hashem, cet.V.

Jakarta: PT Lentera Basritama, 1996.

Narboko, Cholid dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Pustaka,

1997.

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia, cet.III. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1998.

Soekanto, Soejono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1986.

Sopyan, Yayan. Metode Penelitian untuk Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.

Jakarta: Fakutas Syariah dan Hukum, 2009.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya, 2006.

Summa, Muhammad Amin. Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Lampiran III.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Page 118: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

105

Sutarmadi, Achmad dan Mesraini. Administrasi Pernikahan dan Manajemen

Keluarga. Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2006.

Sutarmadi, Achmad. Memberdayakan Keluarga Sakinah Menuju Indonesia 2020.

BP4 Bekerjasama Dengan BKM Provinsi Jawa Timur, 1997.

Thalib, Sayuti. Hukum Keluarga Indonesia, cet.V. Jakarta: Universitas Indonesia,

1986.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia, cet.I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

1988.

--------------, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet.I. Edisi ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka, 2002.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Surabaya: Arkola, t.th.

Wawancara Pribadi

Wawancara Pribadi dengan Ahmad Fatemi. Jakarta. 29 Juli 2011.

Wawancara Pribadi dengan Hj. Maspuah. Jakarta. 23 Juli 2011.

Wawancara Pribadi dengan Maman Taofik Rahman. Jakarta. 22 Juni 2011.

Wawancara Pribadi dengan Sri Rahayu. Jakarta. 01 Agustus 2011.

Sumber Hukum Tertulis

Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) XI.

Hasil Musyawarah Nasional Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan (BP4) ke XIV.

Page 119: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

106

Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor:

D/7/1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Gerakan Keluarga

Sakinah.

Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 1b.3/1/1/1966 tanggal 12 Agustus 1966

Tentang Pembentukan Kota Administrasi Kecamatan dan Kelurahan dalam

Wilayah DKI Jakarta.

Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 517 Tahun 2001 Tentang Penataan

Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 373 Tahun 2002 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi dan Kantor

Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya.

Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 85 tahun 1961 Tentang Penetapan

BP4.

Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Putusan Menteri Agama (PMA) Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan.

Situs Internet

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari http//www.antaranews.com/…/mencari-

keluarga-sakinah-di-tengah-maraknya-perceraian.

Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peran-bp4-dalam-menurunkan-

angka-perceraian/.

Artikel diakses pada 6 Juli 2011 dari http://rifka-annisa.or.id/go/revitalisasi-peran-

bp4/.

Artikel diakses pada Rabu, 6 Juli 2011 dari

http://kawanlama95.wordpress.com/2009/08/31/daftar-alamat-kua-jakarta/.

Page 120: PERAN DAN KONTRIBUSI BP4 DALAM MEMBENTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5490/1/... · 6. Segenap staf Kelurahan Karet Tengsin Kecamatan Tanah Abang, yang telah

107

Sururudin. “Peranan BP4 dalam Menurunkan Angka Perceraian”. Artikel diakses

pada 6 Juli 2011 dari http://sururudin.wordpress.com/2010/09/19/peranan-

bp4-dalam-menurunkan-angka-perceraian/.

Taufik, “Sejak Dulu BP4 sudah Menangani Perselisihan Rumah Tangga”. Artikel

diakses pada 6 Juli 2011 dari http://kua-terentang.blogspot.com/2010/06/kma-

mendukung-bp4-menjadi-lembaga.html.

Wordpress. “Konsep Membina Keluarga Sakinah”. Artikel diakses pada 23 April

2011 dari http://ridoens.wordpress.com/2009/08/13/konsep-membina-

keluarga-sakinah/.

Wordpress. Artikel diakses pada 23 April 2011 dari

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf.