Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi...

12
Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501 oleh: Agie Wandala Putra, M.Sc Staff Kedeputian Bidang Meteorologi BMKG Jakarta Hari minggu (28 Desember 2014) Indonesia dikejutkan dengan kabar hilangnya kontak pesawat Airasia QZ8501 di sekitar selat karimata. Saat itu juga seluruh instansi yang terkait dengan kejadian ini langsung bergerak untuk menemukan keberadaan pesawat naas tersebut dibawah koordinasi Badan SAR Nasional (BASARNAS) di Jakarta, termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai instansi yang sangat erat dengan dunia penerbangan. Melalui kedeputian bidang meteorologi dengan segera menyiapkan analisa yang terkait dengan kejadian tersebut dan menyiapkan tim reaksi cepat untuk membantu memberikan segala informasi terkait dengan kondisi cuaca dalam rangka mendukung proses pencarian pesawat naas tersebut. BMKG berkoordinasi dengan setiap instansi yang turut serta dalam proses evakuasi dengan memberikan informasi cuaca secara up to date. Dimana informasi ini sangatlah diperlukan oleh tim yang ada di lapangan, mengingat posisi hilang kontak berada di sekitaran Perarian Karimata dan Laut Jawa yang pada saat itu banyak terjadi daerah pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat menganggu proses evakuasi baik melalui laut maupun udara. Tim pencari menginformasikan bahwa awan hujan dan ketinggian gelombang di sekitar Laut Jawa cukup tinggi pada saat itu, sehingga mereka cukup kesulitan dalam proses pencarian awal. Diperlukan langkah strategis dengan mengetahui gambaran cuaca kedepan, sebelum memulai kegiatan sehingga mereka dapat mengoptimalkan pencarian dan segera menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut. Hari selasa (30 Desember 2014) menjadi hari yang sibuk bagi seluruh tim pencari, dimana Tim TNI AU yang terbang dari Halim Perdanakusuma menemukan sebuah objek yang diduga merupakan bagian dari pesawat yang hilang tersebut. Setelah mendapatkan konfirmasi dan kepastian, maka proses pencarian ini di fokuskan di sekitar perairan Laut Jawa dekat dengan selatan pulau Kalimantan serta proses koordinasi teknis lapangan di pusatkan di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Transcript of Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi...

Page 1: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

oleh: Agie Wandala Putra, M.Sc

Staff Kedeputian Bidang Meteorologi

BMKG Jakarta

Hari minggu (28 Desember 2014) Indonesia dikejutkan dengan kabar hilangnya

kontak pesawat Airasia QZ8501 di sekitar selat karimata. Saat itu juga seluruh instansi yang

terkait dengan kejadian ini langsung bergerak untuk menemukan keberadaan pesawat naas

tersebut dibawah koordinasi Badan SAR Nasional (BASARNAS) di Jakarta, termasuk Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai instansi yang sangat erat dengan

dunia penerbangan. Melalui kedeputian bidang meteorologi dengan segera menyiapkan

analisa yang terkait dengan kejadian tersebut dan menyiapkan tim reaksi cepat untuk

membantu memberikan segala informasi terkait dengan kondisi cuaca dalam rangka

mendukung proses pencarian pesawat naas tersebut.

BMKG berkoordinasi dengan setiap instansi yang turut serta dalam proses evakuasi

dengan memberikan informasi cuaca secara up to date. Dimana informasi ini sangatlah

diperlukan oleh tim yang ada di lapangan, mengingat posisi hilang kontak berada di sekitaran

Perarian Karimata dan Laut Jawa yang pada saat itu banyak terjadi daerah pertumbuhan awan

Cumulonimbus yang dapat menganggu proses evakuasi baik melalui laut maupun udara.

Tim pencari menginformasikan bahwa awan hujan dan ketinggian gelombang di

sekitar Laut Jawa cukup tinggi pada saat itu, sehingga mereka cukup kesulitan dalam proses

pencarian awal. Diperlukan langkah strategis dengan mengetahui gambaran cuaca kedepan,

sebelum memulai kegiatan sehingga mereka dapat mengoptimalkan pencarian dan segera

menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut.

Hari selasa (30 Desember 2014) menjadi hari yang sibuk bagi seluruh tim pencari,

dimana Tim TNI AU yang terbang dari Halim Perdanakusuma menemukan sebuah objek

yang diduga merupakan bagian dari pesawat yang hilang tersebut. Setelah mendapatkan

konfirmasi dan kepastian, maka proses pencarian ini di fokuskan di sekitar perairan Laut

Jawa dekat dengan selatan pulau Kalimantan serta proses koordinasi teknis lapangan di

pusatkan di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Page 2: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

Gambar 1 Press release dengan Panglima TNI beserta seluruh instansi pendukung proses evakuasi (10 Januari 2015)

Dengan segera kegiatan pencarian pesawat Airasia QZ8501 ini menjadi pekerjaan

bersama lintas instansi, banyak turut yang terlibat diantaranya BASARNAS, TNI AU, TNI

AL, TNI AD, Polri, BPPT, BMKG dan relawan di lokasi. Dengan banyaknya organisasi yang

turut serta maka koordinasi menjadi sangat penting sehingga proses evakuasi dapat berjalan

lancara. Termasuk BMKG yang berperan penting dalam memberikan masukan terkait dengan

kondisi cuaca di wilayah pencarian.

Kesiagaan BMKG

BMKG Pusat bersama dengan Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun sebagai stasiun

terdekat dengan lokasi posko utama pencarian Airasia QZ8501 di Bandara Pangkalan Bun

langsung membentuk posko cuaca khusus yang bertujuan untuk memberikan dukungan

penuh kepada tim evakuasi dan menginformasikan langsung tentang bagaimana kondisi

cuaca terkini di lapangan serta prakiraan cuaca sebagai penentuan strategi evakuasi di

lapangan yang akan dilakukan oleh tim SAR gabungan, sehingga mereka mampu

mengoptimalkan proses pencarian.

Pada periode dimana insiden ini terjadi, di sekitar wilayah Selat Karimata hingga Laut

Jawa merupakan daerah yang lazim terkena dampak dari area pertemuan massa udara atau

Page 3: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

yang lebih dikenal dengan Inter Tropical Convergency Zone (ITCZ). Dimana fenomena ini

selalu berkaitan dengan hujan lebat dan angin kencang di daerah-daerah yang dilaluinya.

Kondisi ini menjadikan tantangan yang dihadapi oleh tim SAR semakin bertambah, sehingga

proses pencarian dan evakuasi haruslah dilakukan dengan lebih hati-hati dan dilaksanakan

perencanaan yang matang sebelum melakukan kegiatan.

Gambar 2 Kepala Stamet Pangkalan Bun melakukan briefing pagi bersama Komandan Lanud Iskandar sebelum melaksanakan operasi ( 5 Januari 2015)

Melalui posko cuaca yang dibentuk di Pangkalan Bun, BMKG selalu memberikan

dukungan dalam proses perencanaan evakuasi serta penyampaian kondisi cuaca terkini di

lokasi pencarian. Setiap pagi sebelum proses pencarian dimulai, BMKG memberikan briefing

cuaca kepada para penerbang dan perwakilan instansi terkait termasuk menyampaikan

informasi yang disiapkan kepada seluruh tim yang ada di lapangan. Dengan bantuan media

cetak dan elektronik yang selalu turut serta memonitoring perkembangan terkini di posko

gabungan, sangat membantu dalam penyebaran informasi kondisi cuaca sehingga tim dapat

mengoptimalkan prinsip zero accident.

Kondisi ini menjadi sebuah pembelajaran bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG

di daerah yang merupakan representasi BMKG dalam kiprahnya secara nasional. Dalam hal

ini Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun telah berhasil dalam melaksanakan reaksi cepat

dalam setiap kejadian bencana ataupun musibah yang sangat berkaitan dengan dunia

Meteorologi. Bentuk dukungan langsung yang diberikan kepada posko gabungan utama di

Pangkalan Bun bukanlah sesuatu hal yang mudah, melainkan harus ditunjang dengan sumber

Page 4: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

daya manusia dan perlengkapan teknis yang memadai. Berkat koordinasi vertikal yang

maksimal dengan BMKG Pusat maka dukungan penuh informasi cuaca di dalam proses

evakuasi Airasia QZ8501 selalu dapat disampaikan dengan optimal.

Dalam beberapa tahun terakhir kontribusi BMKG dalam dukungan terkait

kebencanaan dan musibah semakin dibutuhkan masyarakat, selain merupakan bagian utama

dalam tugas pokok yaitu menyampaikan kesiagaan dini dalam menghadapi bencana yang

terkait Meteorologi, Klimatologi,Geofisika dan Kualitas Udara (MKKUG). BMKG juga

berperan aktif dalam kegiatan lintas sektoral dalam meminimalisir dampak bencana kepada

masyarakat, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, gempa bumi, kekeringan dan lain

sebagainya. Untuk itu kesiagaan ini juga menjadi motivasi kepada semua pelaksana teknis di

daerah, sehingga dapat lebih siap dan mampu memberikan kontribusi dan pelayanan yang

paling maksimal kepada masyarakat sebagai wujud dalam dukungan membangun bangsa dan

negara.

Teknologi Prakiraan Cuaca

Pada musibah jatuhnya Airasia QZ8501 proses pencarian dan evakuasi sangatlah

intensif dilakukan di sekitar lokasi yang diduga merupakan titik dimana pesawat tersebut

berada. Sampai pada akhirnya satu persatu objek yang merupakan bagian pesawat itu dapat

ditemukan. Untuk melakukan evakuasi pengangkatan bagian badan pesawat bukanlah sesuatu

yang mudah, melainkan harus didukung dengan peralatan canggih dan kondisi alam yang

mendukung. Disinilah peran BMKG untuk memberikan masukan kepada tim pencari tentang

bagaimana kondisi cuaca yang akan terjadi serta menginformasikan waktu-waktu yang

memiliki prosentase maksimal untuk pencarian dan evakuasi bagian-bagian pesawat tersebut.

Dengan menggunakan kemampuan observasi cuaca, analisa meteorologi dan

interpretasi Numerical Weather Prediction (NWP) seorang forecaster mampu memberikan

proyeksi terkait kondisi cuaca di lapangan dan estimasi waktu yang mendukung dalam

operasi evakuasi. Dengan didukung dengan peralatan yang memadai di Stasiun Meterologi

Pangkalan Bun yang memiliki Site Radar Cuaca Gematronik dan juga Stasiun Observasi

Udara Atas (Radiosonde) semakin memperkuat analisa tim posko BMKG Pangkalan Bun

dalam membuat produk prakiraan cuaca khusus di sekitar wilayah evakuasi.

Page 5: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

Gambar 3 Radar Cuaca dan Radiosonde di Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun

Pemahaman analisa atmosfer yang baik sangat dibutuhkan oleh seorang prakirawan

dalam menganalisa keadaan cuaca global maupun regional. Dan dengan adanya teknologi

satelit dan radar cuaca maka semakin membantu prakirawan untuk melihat kondisi cuaca

terkini di sekitar lokasi pencarian. Hasil dari evaluasi yang dilakukan dapat langsung

dikomunikasikan dengan para penerbang dan pelaut yang berada di lokasi, sehingga mereka

mampu menghindar dari cuaca buruk yang akan terjadi.

Informasi tinggi gelombang laut, angin permukaan dan arus permukaan sangat

penting artinya dalam proses pencarian dan evakuasi di laut. Informasi tersebut didapat

melalui proses analisa model gelombang dan model numerik lainnya, data pengamatan, citra

satelit/radar serta informasi dari tim SAR gabungan yang ada di lokasi. Karakteristik Selat

Karimata bagian selatan dan Laut Jawa bagian utara yang merupakan area operasi berbeda

dengan area lainnya. Wilayah tersebut merupakan perairan dalam dimana diapit setidaknya 2

pulau besar yaitu Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Oleh sebab itu mempunyai karakteristik

berbeda dengan perairan lain di Indonesia.

Bulan Desember, Januari dan Februari merupakan musim angin baratan di lokasi

tersebut. Kecepatan Angin dan Tinggi Gelombang juga lebih tinggi dari bulan-bulan lain

(kecuali bulan Juli yang mana puncak angin timuran). Berdasarkan hasil penelitian Pusat

Penelitian dan Pengembangan BMKG (2000 – 2010), rata-rata bulanan kecepatan angin

permukaan pada bulan Desember dan Januari di lokasi tersebut 10 – 15 knots dengan arah

Page 6: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

dari Barat – Barat Laut. Sedangkan rata-rata bulanan tinggi gelombang signifikan bulan

Desember dan Januari 1.0 – 2.0 meter, rata-rata tinggi gelombang sifnifikan tertinggi 2.5 –

3.5 meter, tinggi gelombang signifikan tertinggi absolut 3.0 – 5.0 meter. Tidak

mengherankan saat operasi tim SAR Gabungan di akhir bulan Desember 2014 dan bulan

Januari 2015, ada kondisi dimana tinggi gelombang dan kecepatan angin serta arus

menyulitkan bahkan menganggu operasi tersebut. Update informasi kecepatan angin

permukaan, tinggi gelombang, dan arus permukaan bersama informasi cuaca lainnya sangat

berguna bagi tim SAR Gabungan agar perencanaan dan pelaksanaan di lapangan lebih aman

dan efisien.

Pemanfaatan media sosial

Informasi cuaca dalam proses evakuasi ini sangat dibutuhkan oleh tim perencana

operasi di Jakarta serta pelaksana teknis di lapangan. Selain melalui proses briefing setiap

pagi di posko utama Lanud Iskandar pangkalan bun, tim posko BMKG berupaya melakukan

upaya strategis sehingga informasi yang diproduksi mampu tersampaikan dengan baik dan

semakin luas diterima oleh setiap komponen serta masyarakat yang ingin mengetahui

bagaimana kondisi cuaca di lapangan.

Untuk itu dibuatlah sebuah forum media sosial, yang era sekarang ini merupaka saran

yang paling mudah di akses oleh setiap orang. Melalui sebuah grup media sosial Whatss App

yang diberi nama „Diseminasi Weather IKR‟ yang dibentuk oleh tim Posko BMKG

Pangkalan Bun maka semua komponen yang terlibat mampu terkoneksi bersama melalui

wadah ini. Termasuk diantaranya penerbang, kru kapal, Basarnas, Media cetak dan

elektornik, ATC serta semua komponen yang turut andil dalam operasi ini.

Gambar 4 Kepala Stamet Pangkalan Bun, Lukman Soleh sedang melakukan wawancara live dengan TVOne (4 Januari 2015)

Page 7: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

Forum ini mampu mempercepat proses penyampaian informasi cuaca, sehingga

pengguna dapat segera mengetahui kondisi cuaca terkini di sekitar lokasi. Penerbang yang

kebanyakan melaksanakan pencarian dengan ketinggian jelajah terbang yang cukup rendah

menjadi sangat terbantu dengan perbaruan informasi Citra radar cuaca yang cepat, sehingga

mereka mampu mengoptimalkan operasi dan menentukan rute terbang terbaik.

Media sosial ini hanyalah salah satu sarana bagaiamana BMKG berusaha semaksimal

mungkin memberi pelayanan informasi cuaca kepada orang banyak. Selain akses online

melalui website maupun display cuaca di Posko utama Pangkalan Bun, melalui usaha

pembentukan wadah komunikasi online maka koordinasi lintas sektoral di lapangan menjadi

semakin optimal.

Meteorologi bagi SAR di Dunia

Bagaimana sebenarnya peran Badan Metorologi di negara-negara lain dalam

memainkan perannya pada upaya dukungan untuk setiap kegiatan SAR. Seperti di Bureau of

Meteorology Australia (BOM) yang memiliki kerjasama apik dengan Australian Maritim

Safety Authority (AMSA) dalam menyediakan informasi kondisi cuaca secara reguler serta

keadaan tertentu ketika kondisi darurat terjadi. Banyaknya kejadian tropical cyclone di negara

tersebut membuat peringatan dini dari Badan Meteorologi selalu disuahakan semaksimal

mungkin tersampaikan kepada masyarakat termasuk kepada Badan SAR setempat, sehingga

mereka mampu mengurangi dampak musibah yang akan terjadi. Kolaborasi seperti ini juga

terjadi untuk SAR pada kebakaran hutan di negara tersebut, dimana selain informasi fire

weather warning mereka juga aktif dalam dukungan operasi evakuasi.

World Meteorological Organization (WMO) telah mengembangakan regulasi terkait

dengan keselamatan dalam proses SAR yang disesuikan dengan SOLAS. Dimana institusi

meteorologi dunia harus turut andil dalam meberikan buletin informasi tentang kondisi cuaca

serta dalam proses evakuasi untuk memaksimalkan waktu pencarian. WMO menyarakan

untuk setiap Badan Meteorologi dunia membangun sistem early warning dan urgency

respons serta memperkuat basis penyebaran informasi melalui sistem komunikasi yang kuat.

Sehingga setiap terdapat proses pencarian dan evakuasi, institusi yang terkait dengan proses

ini dapat memperoleh informasi terkini, jelas dan akurat.

Bagi negara maju peran meteorologi sangat vital sesuai dengan kondisi cuaca di

wilayah mereka yang sering menimbulkan bencana. Seperti yang dijelaskan oleh Adams,

perwakilan dari US Navy yang membawa kapal USS Sampson dan USS Fort Worth ke

perairan Indonesia untuk membantu proses evakuasi Airasia QZ8501, dia menyatakan bahwa

Page 8: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

dukungan teknologi prakiraan cuaca yang dikembangkan baik oleh US Navy maupun NOAA

selalu digunakan oleh mereka dalam merencanakan sebuah misi. Termasuk juga dalam

operasi kali ini dimana USS Sampson yang juga memiliki radar dan sonar, mereka

menggunakan pemodelan cuaca yang dimiliki untuk menggambarkan kondisi yang akan

mereka hadapi di lapangan.

Pendapat Publik

Berikut beberapa pendapat tim evakuasi tentang peran Posko cuaca BMKG Pangkalan

Bun dalam upaya dukungan kepada proses evakuasi Airasia QZ8501 melalui wawancara

yang dilakukan oleh penulis pada 9 Januari 2015 di Posko Utama Lanud Iskandar Pangkalan

Bun;

Komandan Lanud Iskandar Letkol Pnb Jhonson Simatupang

“ BMKG itu menjadi mata bagi kami, sebagai mata dalam operasi ini. Karena kami

tidak tau kondisi cuaca kedepan, jadi BMKG lah yang menjadi penunjuk jalan kami. BMKG

itu faktor penting, kebetulan saya juga orang yang berkecimpung di dunia udara yang betul

betul berhubungan erat dengan kondisi cuaca.”

“ Saya merasakan selama ini prediksi dari BMKG memiliki akurasi tinggi, selama ini

saya mengira banyak teman teman BMKG kurang memvisualisasi informasi prakiraan, tapi

disini saya sangat senang karena BMKG bisa menyajikan langsung dengan visualisasi yang

jelas sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan operasi evakuasi ini. ”

Hariady Marpaung, Pilot Helikopter Dauphin Polri

“ Dalam beberapa hari ini helikopter polisi sudah hadir dari hari ketiga operasi

evakuasi Airasia QZ8501, dan selalu mengikuti briefing di posko utama Lanud iskandar serta

selalu mendengarkan briefing pagi dari BMKG tentang kondisi cuaca hari ini. Selama ini

yang kami alami dilapangan cukup presisi dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG,

keadaaan cuaca di lapangan yang kita temui sangat sesuai dengan apa yang telah

digambarkan oleh BMKG.”

“ Informasi BMKG ini sangat membantu, terutama prediksi tentang kondisi cuaca di

lapangan, jalur penerbangan dan saat kembali lagi ke lapangan. Pengalaman kami mengenai

peringatan dini tentang awan Cumulonimbus (Cb) dari BMKG ternyata di lapangan benar

Page 9: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

adanya dan bahkan posisinya cukup tepat, sehingga kami dapat menghindar dari awan

tersebut.”

“ Seperti juga info BMKG di hari ini bahwa awan Cb tidak terlalu banyak dan

cenderung terpecah pecah, memang sesuai dengan apa yang kita temui di lapangan.”

“ Selama ini selain briefing pagi untuk persiapan kami dilapangan, produk Citra

Radar Cuaca BMKG sangat membantu kami mengenali kondisi lapangan sebelum terbang.”

Vina, Reporter Metro TV

“ Menurut saya informasi cuaca BMKG selama ini cukup jelas, terutama melalui

group Whats App yang saya ikuti, selalu update dan menyertakan penjelasan tentang hal hal

yang cukup teknis. Karena kita harus menerjamahkan bahasa tersebut kepada masyarakat

awam. Sehingga kita sangat terbantu dengan informasi tersebut sebelum menyampaikannya

kepada masyarakat.”

“ Koordinasi antar instansi disini menurut saya sangat bagus, dan karena saya sering

live report informasi terkini yang kami dapat dari BMKG membantu kami untuk memberikan

penjalasan kepada masyarakat. Agar mereka faham jika operasi evakuasi tidak maksimal

karena cuaca karena yang selalu berubah ubah, sehingga masyarakat bisa faham bahwa hari

ini masuk akal atau tidak untuk melaksanakan misi. Sehingga masyarakat juga mengerti jika

kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk evakuasi.”

“ Bagi saya pribadi informasi yang paling mudah dipahami adalah daerah-dearah

pertumbuhan awan dengan gambar gambar satelit. Dimana warna merah itu berarti ada awan

Cumulonimbus. Kemudian selain itu juga tentang informasi gelombang yang sering

menganggu evakuasi.”

“ Mengenai pembagian wilayah prakiraan cuaca dengan sektor barat dan timur, kami

hanya menggunakan daerah area pencarian khususnya ekor pesawat dan tidak terlalu

memberitakan daerah di sektor timur.”

“ Saran untuk staff BMKG, agar dapat menjelaskan tentang dasar dan latar belakang

kondisi cuaca. Sehingga kami bisa memberitakan kepada masyrakat dengan informasi yang

benar. Jadi berikan gambaran yang mudah dicerna bagi kami sehingga kami juga mudah

menyampaikannya kepada masyarakat”

Page 10: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

Gambar 5 Dukungan Menteri Perhubungan; Ignasius Jonan di Posko Utama Pangkalan Bun ( 30 Desember 2014)

Jasril, J.S.Sos Kepala BASARNAS Kalimantan Selatan dan Tengah

“ Dalam misi ini, informasi cuaca sangatlah dibutuhkan, terutama untuk pergerakan

pesawat dan kapal laut. Untuk memutuskan strategi kita harus mengetahui gambaran cuaca di

TKP. Kita membutuhkan informasi dari BMKG sehingga semua bisa berjalan maksimal.”

“ Kita perlu mengetahui semua faktor cuaca, seperti hujan, angin, gelombang dan

arus. Informasi ini sangat bermanfaat terutama kita harus tahu di titik datum, seperti

kecepatan arus sehingga kita bisa menerjunkan penyelam disana. Kita selalu berharap kondisi

cuaca bagus, arus tidak terlalu kencang sehingga kita bisa melakukan evakuasi.”

“ Selama ini BMKG telah membantu kami dengan sangat baik, sehingga proses

evakuasi ini mampu berjalan lancara hingga saat ini, tanpa ada BMKG kami akan cukup

kesulitan menggambarkan kondisi cuaca di lapangan terutama untuk mentukan strategi dalam

menggerakkan armada kami untuk proses evakuasi.”

Rudi Hartanto, Tim Penyelam di lokasi evakuasi Pesawat Airasia QZ8501

“ Saat kami melakukan proses evakuasi yang menjadi tantangan pertama kali adalah

kondisi alam yaitu gelombang, arus dan hujan. Sering kami menghadapi kondisi ekstrim

seperti ini, untuk itu kami menunggu informasi cuaca dari BMKG sebelum kami melakukan

operasi penyelaman di Laut”

Page 11: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

“ Informasi ketinggian gelombang dan arus permukaan laut yang diberikan BMKG

cukup sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Namun ada tantangan lain yang terjadi

di lokasi seperti arus bawah laut. Tapi terkadang arus bawah laut itu justru membantu visibity

kami.”

“ Untuk melakukan evakuasi kami membutuhkan kondisi cuaca yang baik. Hujan juga

menganggu tim yang ada di dek kapal, sehingga mengurangi konsentrasi mereka dalam

mengawal kami yang turun ke dasar laut. Maka jika operasi ini berjalan lama terkadang kami

menunggu cuaca sampai cukup kondusif.

Lukman Soleh, Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun

“ Saya merasa sudah menjadi tanggung jawab saya dalam memberikan informasi

cuaca untuk dukungan proses evakuasi pesawat Airasia ini, apalagi posko utama berada di

Bandara Pangkalan Bun.”

“ Yang menjadi kendala dalam operasi ini bagi kami adalah jumlah SDM yang

terbatas, kami bersyukur dengan tambahan tenaga dari BMKG Pusat yang sangat membantu

kita dalam kegiatan ini. Kalau untuk peralatan saya rasa Stamet Pangkalan Bun sudah cukup

lengkap ditambah dengan adanya radar cuaca dan radiosonde”

“ Dalam kegiatan ini memang kadang terasa lelah bagi saya dan tim, tapi melihat

keluarga korban yang lebih sedih dan lelah daripada saya membuat motivasi saya menjadi

berlipat. Apalagi dukungan dari Kepala BMKG dan pejabat BMKG pusat yang 24 jam

senantiasa memberi motivasi dan dukungan bagi kami yang ada di lokasi”

Penutup

Melalui posko cuaca Pangkalan Bun, BMKG telah semaksimal mungkin berupaya

memberikan dukungan dalam proses pencarian dan evakuasi Airasia QZ8501. Dari hari

pertama peristiwa ini terjadi hingga saat ini dalam proses pengangkatan badan pesawat, tim

selalu siap sedia dalam menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh setiap

komponen di lapangan.

Dengan dukungan kepala BMKG dan jajaran pimpinan pusat, maka posko cuaca

untuk proses pencarian dan evakuasi dapat berlangsung dengan baik. Sehingga pemanfaatan

seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh Stasiun Meteorologi Pangkalan Bun dapat berjalan

optimal.

Dalam pelaksanaan posko cuaca ini, tim juga senantiasa berupaya melakukan validasi

dan verifikasi produk prakiraan yang telah dikeluarkan. Diantaranya melalui diskusi dengan

Page 12: Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi …data.bmkg.go.id/share/.../Artikel/...dan_Evakuasi_Airasia_QZ8501.pdf · Peran BMKG dalam Proses Pencarian dan Evakuasi Airasia QZ8501

para penerbang dan kru kapal, dengan bukti visual yang mereka bawa dapat menjadi masukan

yang penting bagi tim prakirawan. Selain itu TNI AU juga membantu tim posko BMKG

dalam melakukan validasi lapangan, bersama Heli Superpuma beberapa kali prakirawan

melaksanakan pengamatan langsung mengenai kondisi cuaca di sekitar lokasi pencarian.

Gambar 6 Dukungan Kepala BMKG dan Deputi Klimatologi untuk tim posko BMKG Pangkalan Bun

Pada akhirnya kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak termasuk BMKG,

untuk terus menyediakan informasi cuaca yang berkualitas dalam mendukung keselamatan

transportasi dan senantiasa siap siaga untuk memberikan respons cepat pada setiap kejadian

kebencanaan maupun musibah yang terjadi.