PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA...

36
PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIRI MOCHAMAD MUCHSON ABSTRAK Usaha Kecil Menengah ( UKM ) mempunyai peran yang signifikan dalam petumbuhan ekonomi masyarakat seperti penyerapan tenaga kerja, mencukupi kebutuhan masyarakat, menciptakan nilai tambah, pengguna dari out put perusahaan besar, menciptakan kewirausahaan sejati, dan lain- lain. Disisi yang lain UKM masih membutuhkan perhatian dari semua pihak, masalah kurangnya modal, penjualan yang tidak optimal, biaya promosi yang kecil, desain produk yang tidak menarik, manajemen yang tidak professional dan lain-lain seakan menjadi atribut UKM. Agar UKM menunjukkan kinerja yang optimal diperlukan pemberdayaan baik secara internal maupun eksternal. Pemberdayaan internal dilakukan seperti usaha meningkatkan permodalan, pemasaran, desain produk, manajemen, kualitas SDM, jiwa kewirausahaan, dan lain-lain. Pemberdayaan eksternal dilakukan seperti kebijakan pemerintah yang memihak pada UKM, meningkatkan akses pasar, akses perbankan, akses teknologi informasi, dan lain-lain. Diharapkan dari pemberdayaan internal dan eksternal ini UKM dapat mandiri, professional, produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi tenaga kerjanya maupun masyarakat pada umumnya. Pada prinsipnya pemberdayaan yang dilakukan untuk UKM dapat dilakukan oleh semua pihak. Misalnya secara individu UKM terus belajar untuk mengembangkan diri, atau secara bersama-sama membentuk komunitas UKM yang dapat saling belajar dan saling memberi masukan guna meningkatkan kompetensi UKM tersebut. Pihak lain seperti LSM, pemerintah daerah, pemerintah pusat atau organisasi non pemerintah luar negari dapat berperan dalam memberdayakan UKM. Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah membentuk Busines Development Services sebagai ujung tombak pengembangan UKM. Untuk mengembangkan Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kediri Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan BDS Kota Kediri telah memberikan pelatihan dan pendampingan. Pelatihan meliputi manajemen umum, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Pendampingan dilakukan dengan

description

Usaha Kecil Menengah ( UKM ) mempunyai peran yang signifikan dalam petumbuhan ekonomi masyarakat seperti penyerapan tenaga kerja, mencukupi kebutuhan masyarakat, menciptakan nilai tambah, pengguna dari out put perusahaan besar, menciptakan kewirausahaan sejati, dan lain-lain. Disisi yang lain UKM masih membutuhkan perhatian dari semua pihak, masalah kurangnya modal, penjualan yang tidak optimal, biaya promosi yang kecil, desain produk yang tidak menarik, manajemen yang tidak professional dan lain-lain seakan menjadi atribut UKM.

Transcript of PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA...

Page 1: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN

SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIRI

MOCHAMAD MUCHSON

ABSTRAK

Usaha Kecil Menengah ( UKM ) mempunyai peran yang signifikan dalam petumbuhan ekonomi masyarakat seperti penyerapan tenaga kerja, mencukupi kebutuhan masyarakat, menciptakan nilai tambah, pengguna dari out put perusahaan besar, menciptakan kewirausahaan sejati, dan lain-lain. Disisi yang lain UKM masih membutuhkan perhatian dari semua pihak, masalah kurangnya modal, penjualan yang tidak optimal, biaya promosi yang kecil, desain produk yang tidak menarik, manajemen yang tidak professional dan lain-lain seakan menjadi atribut UKM. Agar UKM menunjukkan kinerja yang optimal diperlukan pemberdayaan baik secara internal maupun eksternal. Pemberdayaan internal dilakukan seperti usaha meningkatkan permodalan, pemasaran, desain produk, manajemen, kualitas SDM, jiwa kewirausahaan, dan lain-lain. Pemberdayaan eksternal dilakukan seperti kebijakan pemerintah yang memihak pada UKM, meningkatkan akses pasar, akses perbankan, akses teknologi informasi, dan lain-lain. Diharapkan dari pemberdayaan internal dan eksternal ini UKM dapat mandiri, professional, produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi tenaga kerjanya maupun masyarakat pada umumnya.Pada prinsipnya pemberdayaan yang dilakukan untuk UKM dapat dilakukan oleh semua pihak. Misalnya secara individu UKM terus belajar untuk mengembangkan diri, atau secara bersama-sama membentuk komunitas UKM yang dapat saling belajar dan saling memberi masukan guna meningkatkan kompetensi UKM tersebut. Pihak lain seperti LSM, pemerintah daerah, pemerintah pusat atau organisasi non pemerintah luar negari dapat berperan dalam memberdayakan UKM. Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah membentuk Busines Development Services sebagai ujung tombak pengembangan UKM.Untuk mengembangkan Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kediri Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan BDS Kota Kediri telah memberikan pelatihan dan pendampingan. Pelatihan meliputi manajemen umum, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Pendampingan dilakukan dengan menempatkan beberapa fasilitator di sentra soto ayam tersebut. Tujuan pendampingan ini adalah mendiskusikan masalah-masalah yang muncul di lapangan atas implementasi pelatihan yang telah diberikan. Dari uraian diatas, bagaimana peran BDS dalam meningkatkan kinerja Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kota Kediri.

Kata kunci: Usaha Kecil Menengah (UKM), Business Development Service (BDS), pemberdayaan, kinerja, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen SDM.

Page 2: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................................

Daftar isi.......................................................................................................................

I. Pendahuluan........................................................................................................... 3

a. Latar Belakang................................................................................................. 3

b. Metode Pengumpulan Data.............................................................................. 4

II. Tinjauan Pustaka.................................................................................................... 5

a. Manajemen...................................................................................................... 5

b. Business Development Services (BDS).......................................................... 11

c. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)................................................................13

III. Hasil dan Pembahasan...........................................................................................14

a. Profil Perusahaan............................................................................................ 14

b. Manajemen Produksi.......................................................................................15

c. Manajemen Pemasaran....................................................................................18

d. Manajemen Keuangan.....................................................................................20

e. Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................................20

IV. Pengembangan Sentra Soto Ayam........................................................................ 21

V. Penutup..................................................................................................................22

a. Kesimpulan..................................................................................................... 22

b. Rekomendasi................................................................................................... 23

VI. Daftar Pustaka

Page 3: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

I. Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Usaha Kecil Menengah ( UKM ) selalu menampilkan kinerja seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan tapi berlawanan arah. Di satu sisi UKM sebagai penggerak roda ekonomi masyarakat seperti menyerap tenaga kerja, mencukupi kebutuhan masyarakat, menciptakan nilai tambah, pengguna dari out put perusahaan besar, menciptakan kewirausahaan sejati, dan lain-lain. Disisi yang lain UKM masih membutuhkan perhatian dari semua pihak, masalah kurangnya modal, penjualan yang tidak optimal, biaya promosi yang kecil, desain produk yang tidak menarik, manajemen yang tidak professional dan lain-lain seakan menjadi atribut UKM. Bahkan pemerintah membentuk departemen tersendiri untuk meningkatkan kinerja UKM yaitu melalui Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Disadari atau tidak, sebenarnya UKM-lah usaha yang tahan banting saat krisis datang. Banyak perusahaan besar yang gulung tikar saat krisis, karena menggunakan bahan baku impor, atau selalu mengandalkan pembiayaan perbankan. Tapi UKM selalu bertahan karena usahanya yang dekat dengan masyarakat dan mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga selalu ada permintaan. Selain karena usaha UKM harus berjalan tidak semata-mata mencari keuntungan tapi karena untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jadi laba sedikit atau impaspun UKM akan tetap berjalan karena pelakunya membutuhkan survive untuk melanjutkan kehidupan.

Tapi bagaimanapun juga agar UKM menunjukkan kinerja yang setara dengan perusahaan besar perlu pemberdayaan baik secara internal maupun eksternal. Pemberdayaan internal dilakukan seperti usaha meningkatkan permodalan, pemasaran, desain produk, manajemen, kualitas SDM, jiwa kewirausahaan, dan lain-lain. Pemberdayaan eksternal dilakukan seperti kebijakan pemerintah yang memihak pada UKM, meningkatkan akses pasar, akses perbankan, akses teknologi informasi, dan lain-lain. Diharapkan dari pemberdayaan internal dan eksternal ini UKM dapat mandiri, professional, produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, baik bagi tenaga kerjanya maupun masyarakat pada umumnya.

Pada prinsipnya pemberdayaan yang dilakukan untuk UKM dapat dilakukan oleh semua pihak. Misalnya secara individu UKM terus belajar untuk mengembangkan diri, atau secara bersama-sama membentuk komunitas UKM yang dapat saling belajar dan saling memberi masukan guna meningkatkan kompetensi UKM tersebut. Pihak lain seperti LSM, pemerintah daerah, pemerintah pusat atau organisasi non pemerintah luar negari dapat berperan dalam memberdayakan UKM. Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah membentuk Busines Development Services sebagai ujung tombak pengembangan UKM.

Tujuan BDS ialah untuk meningkatkan kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di negara-negara berkembang, sebagai alat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kesempatan kerja yang lebih luas, menanggulangi kemiskinan serta tujuan-tujuan sosial lainnya. Jasa BDS yang lebih baik hanya merupakan salah satu

Page 4: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

alat untuk mencapai tujuan tersebut diatas. Peningkatan kinerja UKM memerlukan banyak langkah, seperti lingkungan kebijakan yang kondusif bagi persaingan usaha, akses jasa keuangan maupun non keuangan serta perluasan pasar bagi produk dan jasa UKM. BDS memberikan layanan pengembangan bisnis pada UKM diantaranya adalah layanan informasi, layanan konsultasi, layanan pelatihan, melakukan bimbingan/pendampingan, menyelenggarakan kontak bisnis, fasilitasi dalam memperluas pasar, fasilitasi dalam memperoleh permodalan, fasilitasi dalam pengembangan organisasi dan manajemen, fasilitasi dalam pengembangan teknologi serta penyusunan proposal pengambangan bisnis.

Untuk mengembangkan Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kediri Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan BDS Kota Kediri telah memberikan pelatihan dan pendampingan. Pelatihan meliputi manajemen umum, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Pendampingan dilakukan dengan menempatkan beberapa fasilitator di sentra soto ayam tersebut. Tujuan pendampingan ini adalah mendiskusikan masalah-masalah yang muncul di lapangan atas implementasi pelatihan yang telah diberikan.

Dari uraian diatas paper ini bermaksud menguraikan pengembangan soto ayam bok ijo Tamanan Kediri yang dilakukan oleh BDS Kota Kediri. Pengembangan yang dimaksud disini adalah meningkatkan kinerja dari aspek manajemen umum, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manjemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan implikasi kebijakannya.

b. Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi dikumpulkan dengan metode:1. Observasi

Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung di lokasi Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kediri. Tujuan dari observasi ini adalah mengamati proses produksi, proses penjualan, jumlah penjual, fasilitas yang ada di sentra, melakukan pemotretan, dan lain-lain.

2. WawancaraWawancara dilakukan untuk menggali informasi tentang manajemen secara umum, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia, dan peran BDS dalam melakukan layanan pengembangan bisnis.

3. DokumentasiDokumentasi digunakan untuk melihat data-data jumlah penjual yang ada di sentra, catatan pembukuan dan catatan materi-materi pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan oleh BDS.

Page 5: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

II. Tinjauan Pustaka

a. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. [1]. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Sedangkan pengertian manajemen mmenurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut :1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :

Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 

2. Menurut R. Terry :Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

3. Menurut James A.F. Stoner :Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

4. Menurut Lawrence A. Appley :Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

5. Menurut Oey Liang Lee :Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 6: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

2. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

3. Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools

Page 7: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Page 8: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

4. Prinsip manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

1. Pembagian kerja (Division of work) 2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) 3. Disiplin (Discipline) 4. Kesatuan perintah (Unity of command) 5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction) 6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri 7. Penggajian pegawai 8. Pemusatan (Centralization) 9. Hirarki (tingkatan) 10. Ketertiban (Order) 11. Keadilan dan kejujuran 12. Stabilitas kondisi karyawan 13. Prakarsa (Inisiative) 14. Semangat kesatuan, semangat korps

5. Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2000).

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".

6. Manajemen sumber daya manusia (MSDM)

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat digunakan secara

Page 9: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Menurut Henry Simamora dalam Manajemen Sumber Daya Manusia : Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya (2006:5).

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.

7. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Perencanaan Keuangan

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

Penganggaran Keuangan

Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

Pengelolaan Keuangan

Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

Pencarian Keuangan

Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

Page 10: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

Penyimpanan Keuangan

Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

Pengendalian Keuangan

Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.

Pemeriksaan Keuangan

Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manejemen Keuangan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan2. Menggunakan Dana Perusahaan3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

8. Manajemen Produksi

Memilih Lokasi:

a. Biaya ruang kerjab. Biaya tenaga kerja

c. Insentif pajak

d. Sumber permintaan

e. Akses transportasi

f. Ketersediaan tenaga kerja

Page 11: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

Rancangan dan Tata Letak:

a. Karakteristik lokasib. Proses produksi

c. Jenis produk

d. Kapasitas produksi

b. Business Development Services (BDS)

1. Pengertian BDS

BDS adalah suatu lembaga berbadan hukum atau bagian dari lembaga hukum yang memberikan layanan pengembangan bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja UKM. Lembaga tersebut bukan lembaga keuangan serta dapat memperoleh fee dari jasa layanannya.

Fasilitas perkuatan BDS adalah dukungan dana operasional kepada BDS untuk meningkatkan layanan pengambangan bisnis kepada UKM di dalam sentra terpilih yang penggunaannya harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah c.q Kementrian Koperasi dan UKM secara berkela maupun pada masa akhir kontrak.

BDS baru adalah BDS yang belum mengikuti program fasilitas perkuatan dari Kementrian Koperasi dan UKM. Sedangkan BDS lama adalah BDS yang telah mengikuti program fasilitas perkuatan dan memiliki kinerja yang baik.

Layanan pengambangan bisnis BDS adalah layanan yang diberikan BDS kepada UKM yang antara lain layanan informasi, layanan konsultasi, layanan pelatihan, melakukan bimbingan/pendampingan, menyelenggarakan kontak bisnis, fasilitasi dalam memperluas pasar, fasilitasi dalam memperoleh permodalan, fasilitasi dalam pengembangan organisasi dan manajemen, fasilitasi dalam pengembangan teknologi serta penyusunan proposal pengambangan bisnis.

2. Visi BDS

Page 12: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

Sasaran akhir intervensi donor pada jasa BDS ialah untuk meningkatkan kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di negara-negara berkembang, sebagai alat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kesempatan kerja yang lebih luas, menanggulangi kemiskinan serta tujuan-tujuan sosial lainnya. Jasa BDS yang lebih baik hanya merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan tersebut diatas. Peningkatan kinerja UKM memerlukan banyak langkah, seperti lingkungan kebijakan yang kondusif bagi persaingan usaha, akses jasa keuangan maupun non keuangan serta perluasan pasar bagi produk dan jasa UKM.

Visi utama BDS yang menjadi landasan Pedoman Prinsip-prinsip BDS ialah suatu pasar yang berfungsi dengan baik dengan ketersediaan beragam jasa berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan mayoritas UKM dengan biaya yang terjangkau. Dengan demikian Pedoman Prinsip-prinsip ini berlandaskan suatu kerangka kerja pasar ekonomi sektor swasta yang mencerminkan :a) kepercayaan mendasar pada prinsip-prinsip pasar ekonomi,

dimana negara berperan menyediakan lingkungan yang kondusif, memperbaiki atau mengatasi kegagalan pasar serta menyediakan jasa-jasa publik, namun tidak terlibat secara langsung dengan menyediakan jasa-jasa yang dapat dilakukan secara lebih efisien oleh pasar;

b) asumsi bahwa sebagian besar BDS merupakan produk swasta seperti jasa-jasa lainnya dan dengan demikian berlaku aturan main pasar; dan

c) harapan bahwa dengan disain produk yang sesuai, mekanisme penyediaan dan pembayaran, BDS dapat disediakan secara komersial bahkan untuk segmen yang berpenghasilan paling rendah di sektor Usaha Kecil Menengah.

3. Para Pelaku dan Perananannya

Para pelaku yang terlibat dalam pasar BDS meliputi:a) Usaha Kecil Menengah (UKM), sisi permintaan pasar

yang terdiri dari usaha mikro dan UKM yang hampir semuanya berorientasi laba dan merupakan klien yang sudah ada atau merupakan klien potensial para penyedia BDS.

b) Penyedia BDS yang menyediakan jasa langsung bagi UK, dapat berupa individu, lembaga komersial swasta, LSM, lembaga semi-publik, lembaga negara, asosiasi industri, dsb. Mereka juga dapat berbentuk usaha kecil atau perusahaan dengan bisnis inti yang bukan berupa jasa, namun memberikan jasa usaha sebagai bagian dari transaksi yang lebih luas atau karena hubungan antar-bisnis.

Page 13: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

c) Fasilitator BDS mendukung penyedia BDS, misalnya dengan mengembangkan produk jasa yang baru, mempromosi praktek kerja yang baik dan meningkatkan kapasitas penyedia. Fasilitator BDS juga dapat bekerja pada sisi permintaan, misalnya mendidik UK tentang manfaat potensial jasa-jasa atau menyediakan insentif untuk mencoba BDS. Fungsi fasilitator pasar BDS lainnya meliputi evaluasi tentang dampak kegiatan penyedia BDS, jaminan kualitas dan advokasi iklim kebijakan yang lebih baik bagi pasar BDS lokal. Fasilitasi BDS merupakan fungsi yang biasanya dilakukan oleh lembaga yang berorientasi pembangunan dengan tujuan mengembangkan pasar BDS yang meliputi LSM, asosiasi industri dan pekerja, lembaga pemerintah, dan lainnya.

d) Donor adalah lembaga yang menyediakan pendanaan untuk proyek dan programBDS. Dalam beberapa hal, fasilitator merupakan kantor proyek lembaga donor.

e) Pemerintah, seperti juga para donor, dapat menyediakan pendanaan untuk proyek dan program BDS. Diluar intervensi BDS, peran utama pemerintah adalah menciptakan lingkungan kebijakan, hukum dan kondisi regulasi yang mendorong pengembangan UK dan penyedia BDS, maupun menyediakan barang publik seperti infrastruktur dasar, pendidikan dan jasa informasi. Masih banyak fungsi fasilitasi yang dapat dilakukan pemerintah dimasa depan untuk promosi lebih banyak pasar jasa yang dinamis.

c. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

1. Definisi UKM (UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah-UMKM)

a) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi criteria Usaha Mikro.

b) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi criteria Usaha Kecil.

c) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

Page 14: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang.

d) Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik Negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)

3. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah)

4. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah.

III. Hasil dan Pembahasan

Page 15: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

a. Profil Usaha Kecil Menengah

Sentra Soto Ayam Bok Ijo di Kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto Kediri merupakan kumpulan pedagang kaki lima yang berjualan Soto Ayam dengan jumlah pedagang mencapai 50 pedagang (belum yang tersebar di pinggir-pinggir jalan). Mula-mula pedagang ini menyebar di sepanjang jalan besar jurusan Kediri Nganjuk/Surabaya dan gang-gang desa, kemudian sejak dibangun Terminal baru Tahun 1990 sebagaian lahan Terminal ini dibangun petak-petak untuk menampung para pedagang kaki lima. Sebelah kiri jalan merupakan tempat penjualan tiket bus, pesawat dan kapal motor sedang sebelah kanan jalan digunakan pedagang kaki lima soto ayam.

Ditinjau dari segi pemilikan Sentra Soto Ayam Bok Ijo ini merupakan usaha yang dimiliki secara perorangan atau keluarga. Biasanya satu orang atau satu keluarga mempunyai satu rombong tempat berjualan tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu dengan tempat yang terpisah atau berjauhan. Biasanya proses produksi dikerjakan secara bersama-sama oleh anggota keluarga di rumah kemudian setelah matang dibawa ke terminal dengan ditunggu oleh beberapa anggota keluarga seperti ayah, ibu atau dengan anaknya saat pelanggan sedang ramai. Kadang ada juga beberapa pedagang yang sudah mampu membayar tenaga kerja karena para anggota keluarga sudah tidak mampu untuk melayani sendiri pelanggan yang datang.

Hampir seluruhnya pedagang soto ayam yang ada di sentra soto ayam bok ijo ini adalah warga kelurahan Tamanan Kecamatan Mojoroto Kediri. Para pedagang ini tersebar di seluruh desa. Namun dalam perkembangannya karena permintaan pelanggan yang semakin meningkat, tidak semua pedagang soto ayam tamanan ini berdagang di sentra soto ayam bok ijo tapi menyebar di jalan besar, jalan desa bahkan sampai ada yang di luar desa. Para pedagang ini berjualan dengan rata-rata waktu mulai jam 7 pagi sampai jam 2 malam. Tapi untuk masing-masing pedagang akan tutup apabila persediaan sotonya sudah habis atau pelanggan sudah tidak ada yang datang.

Sentra Soto Ayam Bok Ijo ini terkenal dengan nama Bok ijo karena dulu sebelum dikumpulkan menjadi sentra yang dikumpulkan diterminal menempati tempat sekitar Bok Ijo atau jembatan yang berwarna Ijo. Sehingga sampai sekarang walaupun sudah dipindah dan tidak lagi disekitar tempat Bok Ijo, nama Bok ijo masih terkenal yang menunjukkan sentra pedagang Soto Ayam di area Terminal baru Kota Kediri. Nama Soto Ayam Bok Ijo ini menjadi Trade mark Soto Ayam Tamanan yang membedakan dengan soto ayam-soto ayam di luar kelurahan Tamanan. Artinya di daerah Kediri walaupun banyak pedagang soto ayam tetapi yang paling dikenal oleh masyarakat adalah Soto Ayam Bok Ijo di daerah terminal baru Kelurahan Tamanan kecamatan Mojoroto.

Sentra Soto Ayam Bok Ijo ini dikelola dibawah manajemen Dinas Perhubungan Kota Kediri bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota Kediri. Dinas Perhubungan bertanggung jawab dalam pembangunan fisik pedagang kaki lima

Page 16: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

sedangkan Dinas Koperasi dan UKM bertanggung jawab di dalam mengembangkan UKM baik dari sisi manajemen maupun pembinaan Koperasi pedagang kaki lima (soto ayam Bok Ijo Tamanan). Pembinaan manajemen diserahkan pada BDS (Business Development Services). BDS ini melakukan pelatihan manajemen baik manajemen keuangan, manajemen produksi, manajemen pemasaran dan menejemen SDM dan melakukan pendampingan apabila pedagang ini mengalami masalah di lapangan.

b. Manajemen Produksi

Pada dasarnya manajemen produksi menyangkut kegiatan:

1. Memilih produksi2. Memilih rancangan dan tata letak

Penentuan lokasi meliputi:

1. Biaya ruang kerja

Ruang kerja adalah lokasi tempat berjualan. Ada beberapa alternatif lokasi yang dijadikan tempat berjualan, misalnya di rumah, di jalan-jalan desa, di jalan besar, berkeliling di luar desa atau di sentra soto ayam bok ijo Terminal baru Mojoroto Kediri. Pada dasarnya Pemerintah daerah (Dinas Perhubungan Kota Kediri) membangun sebuah sentra berjualan soto ayam di sebelah timur terminal baru, 80% penduduk keluarahan Tamanan berjualan di sentra ini dengan nama sentra soto ayam bok ijo Tamanan. Walaupun demikian ada beberapa pedagang yang tetap berjualan di rumah, jalan desa, jalan besar, berkeliling di luar desa. Pemilihan lokasi di terminal baru ini bukan tanpa alasan, karena sebelum dibangun terminal baru di sekitar bok ijo kelurahan tamanan terdapat banyak pedagang soto ayam yang sangat terkenal bahkan sampai keluar daerah.

2. Biaya tenaga kerja

Pada dasarnya tenaga kerja yang digunakan adalah berasal dari keluarga sendiri misalnya ayah, ibu dan dibantu anak-anaknya. Tetapi ada beberapa pedagang yang sudah memanfaatkan tenaga kerja diluar keluarga karena jumlah pelanggannya yang banyak. Untuk biaya tenaga kerja dari keluarga biasanya tidak pernah digaji, tetapi untuk tenaga kerja dari luar keluarga satu bulan Rp 300.000,-. Tenaga kerja dari luar keluarga ini sangat banyak dan sewaktu-waktu bisa diperoleh dengan mudah.

3. Insentif pajak

Di dalam sentra soto ayam bok ijo Tamanan ini tidak mendapatkan insentif pajak seperti perusahaan besar, para pedagang ini tidak membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) seperti di restoran yang sudah mempunyai ijin usaha. Selain itu juga

Page 17: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

tidak membayar pajak penghasilan (PPH) dari pendapatan hasil usahanya. Para pedagang ini membayar biaya retribusi yang besarnya Rp 1.000 setiap harinya.

4. Sumber permintaan

Sumber permintaan ini dalam arti dekat dengan pasar sasaran/pelanggan. Pelanggan soto ayam bok ijo Tamanan ini berasal dari warga kelurahan Tamanan, warga diluar kelurahan Tamanan bahkan berasal dari luar daerah. Tempatnya yang strategis yaitu di terminal baru dan di pinggir jalan besar kediri-Nganjuk/Surabaya membuat banyak orang yang berkendaraan singgah di soto ayam Tamanan.

5. Akses tranportasi

Akses transportasi dalam arti mudah dicapai oleh pelanggan dan pengiriman produk yang cepat. Karena letaknya di jalan-jalan desa, jalan besar dan di dalam terminal baru membuat pelanggan mudah mencapai lokasi sentra soto ayam ini. Disamping itu karena proses produksi/memasak di rumah yang dekat dengan lokasi sentra berjualan maka pengiriman soto yang sudah masak sangat dekat dan tidak terlalu lama apabila akan dibawa ke sentra berjualan. (sekitar 10 menit).

Rancangan dan tata letak

1. Karakteristik lokasi

Lokasi di sebuah sentra mendapatkan banyak keuntungan misalnya pelanggan sudah mengetahui apabila ingin makan soto ayam langsung menuju di sentra soto ayam bok ijo Tamanan, terdapat berbagai pilihan rasa sehingga tinggal memilih apakah memilih yang nasinya banyak atau nasinya sedikit, daging ayamnya besar-besar atau kecil-kecil, sayurnya banyak atau sedikit, yang agak kental atau agak encer, dan lain-lain. Disamping itu di dalam sentra dilengkapi dengan tempat parkir yang luas, stand-stand di tata rapi, bersih, terdapat fasilitas listrik, air, kamar kecil, dan yang paling penting adalah tempat naik dan turunnya para penumpang dalam maupun antar kota. Dari hasil pengamatan banyak pedagang yang memilih stand dekat pintu masuk dengan pertimbangan banyak pelanggan yang malas berjalan sehingga stand-stand dekat pintu masuk yang banyak pelanggannya.

2. Proses produksi

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan soto ayam bok ijo Tamanan kediri adalah sebagai berikut:

Bahan:

Page 18: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

1 ekor ayam 750 cc air untuk rebus ayam

Bumbu bumbu :3 lembar daun salam8 lembar daun jeruk purut5 cm lengkuas memarkan3 batang serai, memarkan500 cc santan dari ½ butir kelapa2 sendok the garam1 sendok the penyedap rasa, jika suka1 sendok the lada bubuk2 sendok the ketumbar bubuk1 ruas jahe1 ruas kunyit8 siung bawang merah5 siung bawang putih5 butir kemiri3 batang daun bawang potong kecilPelengkap:3 butir telur rebus100 gram soun, seduh […]Daun seledri, jeruk nipis, kecambah dan kolBawang goreng dan cabe rawit yang sudah direbus.Kecap manis

Proses Produksi :

1. Ayam dibersihkan kemudian dipotong menjadi 4 bagian.2. Rebus ayam sampai empuk dan goreng hingga kecoklatan tiriskan.

3. Suwir ayam sesuai selera

4. Haluskan bawang merah,bawang putih,kemiri,kunyit dan jahe hingga halus

5. Tumis bumbu-bumbu halus hingga harum, kemudian masukkan daun salam,daun jeruk,lengkuas,serai, lada bubuk dan ketumbar bubuk.

6. Masukkan bumbu tadi kedalam air kaldu bekas rebusan ayam beserta potongan daun bawang.

7. Setelah mendidih masukkan santan, tunggu hingga matang dan angkat.

8. Sajikan soto beserta bahan pelengkap selagi panas.

Page 19: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

Di dalam proses produksi yang paling berperan adalah ayah dan dibantu dengan ibu. Ayah paling berperan dalam proses produksi karena berjualan soto ayam menjadi satu-satunya pekerjaan yang dapat menghidupi keluarga. Selain berperan utama dalam proses produksi seorang ayah juga berperan mendorong rombong yang berisi soto yang sudah masak ke lokasi berjualan, disamping itu juga bertugas melayani pembeli di lokasi berjualan.

3. Jenis produk

Bagi penjual soto ayam yang mempunyai rombong lebih dari satu terdapat diversifikasi produk yaitu soto ayam kampung dan soto ayam horen. Ada beberapa pelanggan yang suka dengan soto ayam kampung dan ada pula pelanggan yang tidak peduli dengan jenis ayam. Biasanya harganya berbeda yaitu soto ayam kampung satu mangkok Rp 3.000,-, sedang soto ayam horen Rp 2.500,-.

4. Kapasitas produksi

Biasanya pedagang sudah mempunyai standart berapa banyak soto yang dimasak untuk satu hari. Ukuran banyak sedikitnya soto yang dimasak tersebut menggunakan jumlah ayam yang dimasak. Misalnya untuk penjual yang ramai dalam keadaan hari biasa mampu memasak 20 ekor ayam dalam satu hari, sedangkan pada saat hari lebaran mampu memasak dua kali lipatnya yaitu 40 ekor ayam dalam satu hari. Untuk pedagang dengan jumlah pelanggan yang standar dalam satu hari biasa akan memasak 3 sampai 5 ekor ayam.

c. Manajemen pemasaran

Pada dasarnya kegiatan manajemen pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan melalui proses hubungan yang berkelanjutan dan tanpa akhir. Penciptaan nilai dan proses hubungan tersebut diharapkan dapat mendatangkan keuntungan yang pada akhirnya dapat mengembangkan perusahaan.

Ada 4 kegiatan utama manajemen pemasaran yaitu menentukan harga, promosi, distribusi dan produk.

Harga

Penentuan harga satu mangkok soto ayam sebesar Rp 2.500,- untuk ayam horen dan Rp 3.000,- untuk ayam kampung didasarkan pada harga pasar, bukan berdasar biaya produksi. Artinya harga standart untuk seluruh soto ayam yang ada di sentra bahkan di daerah Kediri adalah Rp 2.500,- dan Rp 3.000,-. Para pedagang tidak berani menaikkan harga walaupun kenyatannya biaya-biaya produksi meningkat. Pada saat sekarangpun, saat hari raya idul fitri dengan harga ayam horen mencapai Rp 30.000,- per ekor dan ayam kampung Rp 80.000,-, naik 25 % dari hari biasa, dan kenaikan bahan-bahan lain, pedagang juga tidak berani menaikkan

Page 20: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

harga. Hal ini disebabkan karena jumlah penjual soto ayam yang demikian banyak kenaikan harga sedikit saja akan mengakibatkan pembeli beralih pada penjual yang lain dengan harga yang murah namun memiliki rasa yang sama. Jadi di dalam pasar soto ayam ini berlaku pasar persaingan sempurna dimana pembeli sangat mengetahui kondisi pasar dan penjual tidak berani menaikkan harga, harga keseimbanganlah yang menjadi harga yang berlaku.

Promosi

Para penjual soto ayam di sentra ini tidak pernah melakukan promosi dalam bentuk formal seperti memasang iklan baik di media cetak maupun media elektronik, spanduk, baliho, umbul-umbul atau yang lainnya. Promosi hanya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut bahwa soto pak man mempunyai rasa yang enak, dan itu menyebar di banyak pelanggan. Rasa enak ini biasanya berasal dari rasa yang tidak nek, tidak encer, dagingnya empuk, dan nasinya standart. Promosi non formal tidak hanya mengandalkan rasa tapi juga pelayanan yang cepat, ramah, dan ditunjang oleh fasilitas lain seperti minuman dingin beraneka merk.

Tempat

Tempat memegang peranan penting dalam penjualan soto ayam. Di dalam sentra ini terdapat stand-stand yang cukup luas disertai dengan tempat parkir, listrik, air, kamar kecil. Di dalam pengiriman soto yang sudah masakpun tidak membutuhkan waktu yang lama karena penjual kebanyakan berasal dari sekitar sentra. Tempat sentra terdapat di sisi timur Terminal baru Kota kediri yang merupakan tempat naik dan turunnya penumpang antar kota maupun antar propinsi sehingga memungkinkan untuk singgah sebentar untuk menikmati soto ayam Tamanan. Selain berkumpul di sentra penjual soto juga menyebar di jalan-jalan desa, dan jalan besar arah kediri nganjuk/surabaya yang sangat memudahkan pelanggan untuk mampir menikmati soto ayam Tamanan.

Produk

Produk utama sentra ini adalah soto ayam. Apabila dicermati lebih mendalam masing-masing penjual mempunyai rasa yang khas yang tidak dipunyai oleh rasa penjual yang lain. Misalnya pak man terkenal dengan rasanya yang enak dan segar, bumbunya pas di lidah tapi nasinya sedikit. Pak min sotonya rasanya agak kental, banyak sayur, dagingnya sedikit dan nasinya banyak. Pak di sotonya rasanya encer, daging atos dan sedikit, nasinya dan sayurnya banyak. Keunikan rasa dan penampilan ini akan membuat daya tarik bagi pelanggan. Pelanggan dapat memilih sesuai seleranya.

d. Manajemen Keuangan

Page 21: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

Dilihat dari sumber dana rata-rata penjual soto ayam di sentra soto ayam bok ijo Tamanan Kediri berasal dari pemilik, untuk investasi awal yang digunakan untuk pengadaan sarana prasarana biasanya mendapat tambahan dana dari pinjaman. Tetapi setelah usaha berjalan untuk kegiatan produksi dana berasal dari hasil penjualan.

Dari hasil penjualan biasanya diputar kembali untuk kegiatan produksi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik, sedang biaya tenaga kerja tidak pernah dialokasikan. Biaya bahan baku meliputi daging ayam, nasi dan bumbu-bumbu. Sedang biaya overhead pabrik adalah biaya diluar bahan baku tetapi masih dalam biaya produksi, seperti kerupuk, jeruk, kecap, listrik, air dan lain-lain. Karena penjual soto ayam ini termasuk usaha mikro maka hasil penjualan selain digunakan untuk proses produksi juga digunakan untuk keperluan keluarga seperti membayar uang sekolah, dan keperluan rumah tangga yang lain. Penerimaan dan pengeluaran uang tidak pernah ada pencatatan, uang yang masuk langsung digunakan untuk belanja besok dan sisanya digunakan untuk keperluan keluarga dan apabila masih ada sisa disimpan untuk keperluan mendadak lain.

Penganggaran belanja tidak pernah ada pencatatan tertulis, semua dilakukan berdasarkan insting atau kebiasaan yang sudah dilakukan setiap hari. Pemilik biasanya mempunyai patokan bahwa satu ekor ayam akan menghasilkan uang Rp 75.000,-. Dari hasil penjualan tersebut keuntungannya adalah Rp 15.000,-. Perhitungan ini sebenarnya belum memperhitungkan biaya tenaga kerja, depresiasi, sehingga apabila dihitung dengan perhitungan akuntansi, hasil penjualan tersebut tidak mendapatkan keuntungan. Tetapi karena biaya produksi hanya dihitung dari biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik maka seakan-akan penjualan tersebut mendapatkan keuntungan.

e. Manajemen sumber daya manusia

Pada prinsipnya tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengelola tenaga kerja. Mengelola dalam arti merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi dan mengawasi tenaga kerja agar berkontribusi terhadap tujuan perusahaan. Karena usaha ini jarang sekali yang menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga maka mengelola tenaga kerja ditujukan kepada pemilik sekaligus sebagai tenaga kerja. Sebenarnya pemilik sudah mempunyai modal dasar untuk berwirausaha sehingga pemilik sudah mempunyai jiwa kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan nampak pada sifat yang ulet, pantang menyerah, mandiri, disiplin dengan waktu, hemat, tidak berfoya-foya, punya tanggung jawab, dan lain-lain.

Walaupun tidak ada job deskripsi yang jelas dan tertulis tapi diantara anggota keluarga terdapat tugas yang dijalankan dengan baik. Misalnya sang ayah bertanggung jawab untuk membersihkan daging ayam, membantu menyiapkan bumbu, membantu memasak. Sedang si ibu bertugas berbelanja bahan-bahan soto,

Page 22: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

mencampur bumbu, dan si anak membantu menyiapkan perlengkapan memasak. Semua ini berjalan secara alami tanpa ada job deskripsinya.

Dilihat dari job spesifikasinya tenaga kerja usaha soto ayam ini tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi dan khusus. Para penjual soto ayam bok ijo Tamanan ini juga tidak ada yang berpendidikan tinggi bahkan cenderung berpendidikan rendah. Mereka juga tidak pernah sekolah khusus seperti tata boga atau pariwisata. Mereka mengandalkan ketrampilan yang diperoleh secara turun temurun atau pernah menjadi tenaga kerja di tempat orang lain kemudian mendirikan usaha soto ayam sendiri.

IV. Pengembangan Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan Kediri

Dalam rangka mengembangkan Sentra Soto Ayam Bok Ijo Tamanan, Dinas Koperasi dan UKM Kota Kediri bekerja sama dengan BDS Kota Kediri telah melakukan penyuluhan dan pendampingan manajemen baik manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Diatas telah diuraikan bahwa usaha di sentra soto ayam bok ijo Tamanan ini seperti Usaha Kecil dan Menengah yang lain juga mengalami berbagai masalah baik untuk survive maupun untuk pengembangannya. Masing-masing pemilik usaha di sentra ini juga tidak luput dari masalah tersebut seperti masalah modal, kapasitas produksi, desain produk, pemasaran, dan kualitas sumber daya manusia.

Seperti kita ketahui bersama bahwa ciri dari usaha kecil seperti juga usaha sentra soto ayam bok ijo Tamanan adalah usaha yang turun temurun, artinya usaha ayahnya di teruskan oleh anak-anaknya. Sehingga pola/mekanisme yang dilaksanakan oleh ayahnya juga dilakukan oleh anak-anaknya. Tidak ada inovasi dalam pengembangannya, semua dilaksanakan seperti sang ayah lakukan. Misalnya dari segi rasa, semua seperti rasa soto ayam yang sudah kita kenal. Dari segi penampilanpun tidak ada perubahan, semua seperti soto yang kita kenal. Untuk itu diperlukan usaha-usaha inovasi agar dapat berkembang. Inovasi diarahkan untuk mencapai rasa soto ayam yang unik, penampilan soto ayam yang unik, dan pelayanan soto ayam uang unik, lain dari pada yang lain. Sehingga setiap penjual soto ayam mempunyai ciri khas masing-masing yang berbeda dengan penjual yang lain. Persaingan diciptakan dengan memberi rasa, penampilan dan pelayanan yang inovatif dari pada persaingan yang tidak sehat yang akan menimbulkan kehancuran seluruh penjual soto ayam.

Untuk itu diperlukan penyuluhan dan pendampingan para penjual soto ayam baik dari segi manajemen maupun semangat kewirausahaan. Hal ini telah dilakukan oleh BDS Dinas Koperasi dan UKM Kota kediri dengan melakukan berbagai pelatihan manajemen dan pendampingan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul di lapangan. Pelatihan ini meliputi manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia. Pendampingan dilakukan dengan menempatkan beberapa fasilitator yang stand by di lokasi sentra untuk mendiskusikan masalah-masalah yang timbul seperti mencari informasi bahan

Page 23: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

baku yang rendah harganya, mendesain rasa yang inovatif, menghadapi persaingan dan lain-lain.

V. Penutup

a. Kesimpulan

1. Dinas Perhubungan Kota Kediri telah menyediakan lokasi pedagang kaki lima (penjual soto ayam) yaitu di sebelah timur terminal baru dengan nama sentra soto ayam bok ijo Tamanan dengan fasilitas stand, tempat parkir, listrik, air, kamar kecil. Sentra soto ayam bok ijo ini mendapat bimbingan berupa pelatihan manajemen dan pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM yang bekerja sama dengan BDS (Business Dvelopment Services).

2. Terdapat dua kegiatan utama dalam manajemen produksi yaitu penentuan lokasi dan rancangan dan tata letak. Disentra soto ayam bok ijo ini pemilihan lokasi sudah tepat yaitu diterminal yang notabene tempat naik turunnya para penumpang antar kota atau antar propinsi, di jalan-jalan desa, di jalan besar kediri Nganjuk/Surabaya, maupun berkeliling. Disamping itu akses tranportasi dan pelanggan yang relatif mudah karena berada di kota walaupun pinggiran. Rancangan dan tata letak telah didesain sedemikian rupa sehingga di dalam sentra terdapat stand-stand yang tertata rapi dilengkapi dengan halaman parkir yang luas.

3. Berkaitan dengan manajemen pemasaran terdapat beberapa kebijakan yaitu penjual tidak bisa menaikkan harga, Promosi tidak dilakukan secara formal di media cetak maupun elektronik tetapi dilakukan secara informal yaitu dari mulut ke mulut, mengandalkan rasa yang enak dan khas, pelayanan yang ramah. Tempat sentra soto ayam ini sangat strategis yaitu di samping terminal baru, jalan-jalan desa, jalan-jalan besar Kediri Nganjuk/Surabaya maupun berkeliling di tempat-tempat yang ramai. Produk biasanya mengandalkan rasa, sayur, penampilan dan pelayanan. Tetapi belum ada produk yang inovatif semua pola dan mekanisme dilakukan secara turun temurun.

4. Dalam hal manajemen keuangan semua penjual yang ada disentra ini belum melakukan pencatatan dan penganggaran, semua dilakukan berdasarkan insting. Modal kerja biasanya berasal dari pemilik, kalaupun ingin berkembang biasanya meminjam ke teman, saudara ataupun tetangga. Penghasilan dalam satu hari biasanya diputar kembali untuk mempersiapkan penjualan besok. Apabila dihitung secara akuntansi dengan membebankan semua biaya produksi ke dalam haga pokok produksi maka penjualan soto ayam ini tidak untung.

5. Tenaga kerja biasanya berasal dari pemilik, bisa ayah, ibu maupun anak-anaknya. Jarang sekali yang menggunakan tenaga kerja di luar keluarga dengan alasan tenaga kerja dari keluarga sudah cukup. Apabila memerlukan tenaga kerja dari luar keluarga biasanya dicari di lingkungan sekitar dengan biaya Rp 300.000,- setiap bulan. Kelebihan dari pemilik ini semangat kewirausahan yang tinggi yaitu memiliki ciri-ciri ulet, pantang menyerah,

Page 24: PERAN BDS (BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE) DALAM PENGEMBANGAN SENTRA SOTO AYAM BOK IJO TAMANAN KOTA KEDIR IMOCHAMAD MUCHSON

disiplin, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, dan lain-lain. Tidak ada job deskripsi tetapi masing-masing pihak telah melaksanakan tugas dengan baik misalnya ayah membersihkan daging ayam, ibu memasak, dan anak membantu menyiapkan perlengkapan. Tingkat pendidikan tenaga kerja di dalam sentra ini relatif rendah sehingga tidak memerlukan job spesification dalam pengadaanya, yang dipentingkan adalah kemampuan dan ketrampilan membuat soto ayam dan menjualnya.

6. Sentra soto ayam bok ijo ini telah mendapatkan bimbingan berupa pelatihan dan pendampingan manajemen produksi, pemasaran, keuangan dan sumberdaya manusia dari Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan BDS (Business Development Services).

b. Rekomendasi1. Upaya mengembangkan sentra soto ayam Tamanan melalui BDS adalah

sesuatu yang sangat baik, tetapi yang paling penting adalah tindak lanjut dari proses pelatihan dan pendampingan tersebut.

2. Pemerintah c.q Kementrian Koperasi dan UKM harus membuat sistem akreditasi bagi BDS agar BDS yang melakukan pelatihan dan pendampingan tersebut benar-benar profesional.

V. Daftar Pustaka

Deny A. Kwary. www.kwary.net

Menteri Koperasi dan UKM. 2008. UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah-UMKM). Jakarta. Badan Percetakan Negara.

Menteri Koperasi dan UKM. 2003. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 32.1/KEP/M. KUKM/IV/2003 tentang Petunjuk Teknis Perkuatan BDS dalam Pengembangan Sentra UKM. Jakarta. Badan Percetakan Negara.

Philip Kotler, 2006. Manajemen Pemasaran: Taktik, Strategi dan Implementasi. Jakarta. LP3ES.