PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN...

111
1 PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEANDALAN SISTEM INFORMASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Herlina Widiyanti NIM : 204082000698 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009

Transcript of PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN...

Page 1: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

1

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN

SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEANDALAN SISTEM INFORMASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh

Herlina Widiyanti

NIM : 204082000698

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009

Page 2: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

2

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN

SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEANDALAN SISTEM INFORMASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Herlina Widiyanti

NIM : 204082000698

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wiwiek Utami SE., Ak., MSi Amilin SE., Ak., MSi.

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/2009M

Page 3: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

3

Hari ini Rabu tanggal 29 April tahun 2009 telah dilakukan Ujian Komprehensif

atas nama Herlina Widiyanti NIM: 204082000698 dengan judul Skripsi

“PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN

SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEANDALAN SISTEM INFORMASI”. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS Yessi Fitri, SE., MM

Ketua Sekretaris

Rahmawati, SE., MM Penguji Ahli

Page 4: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

4

Hari ini Senin tanggal 22 bulan Juni tahun 2009 telah dilakukan Ujian Sidang

Skripsi atas nama Herlina Widiyanti NIM: 204082000698 dengan judul Skripsi

“PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN SERTA

PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEANDALAN SISTEM INFORMASI”. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2009

Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi

Dr. Wiwiek Utami SE., Ak., MSi Amilin SE.,Ak.,MSi

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 5: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

5

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama HERLINA WIDIYANTI 2. Tempat/Tanggal Lahir Jakarta, 17 April 1985

3. Tinggal di Rumah Orang Tua 4. Alamat Jl. Raden Saleh Gg.H. Azit No. 76 Rt 03/14

Karang Tengah, Ciledug, Tangerang 15157 5. Telepon 021-7306534 / 08159282006

II. PENDIDIKAN 1. SD SD Muhammadiyah 5, Jakarta 2. SMP Madrasah Tsanawiyah Darul Arqam, Garut 3. SMA Madrasah Aliyah Darul Arqam, Garut 4. S1 Universitas STIE YAI, Jakarta 5. S1 Universitas UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. IRM Koordinator Divisi Ikatan Remaja Muhammadiyah

2. IRM Anggota Ikatan Remaja Muhammadiyah IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah Slamet Heru Suprapto 2. Tempat/Tanggal Lahir Cimahi, 10 November 1951

3. Alamat Jl. Raden Saleh Gg.H. Azit No. 76 Rt 03/14 Karang Tengah, Ciledug, Tangerang 15157

4. Telepon 0812 951 3336 / 021-7306534

5. Ibu Cicih Sukaesih 6. Tempat/Tanggal Lahir Jakarta, 10 April 1960

}

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 6: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

6

7. Alamat Jl. Raden Saleh Gg.H. Azit No. 76 Rt 03/14 Karang Tengah, Ciledug, Tangerang 15157

8. Telepon 0817 771 960 / 021-7306534 9. Anak Ke dari 2 dari 3 bersaudara

THE INTERNAL AUDITOR ROLE IN THE SYSTEM

DEVELOPMENT WITH SYSTEM MAINTENANCE AND THE INFLUENCE

TO THE SYSTEM INFORMATION MAINSTAY

By: Herlina Widiyanti

Page 7: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

7

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the internal auditor role in the

system development and system maintenance influential to the system information

mainstay.

Type of data in this research is primary data which is direct acquired from

internal auditor of Sistem Technology and Information in several Currency-

issuing Bank at Jakarta by a instrument of questionnaires. This research pointed

to the entire population element, which is internal auditor of Sistem Technology

and Information. 33 questionnaires were distributed. Total returned

questionnaires was 30 (91%) questionnaires. The method of data analyzing used

in this research was path analysis.

The result of analysis in this research is show that internal auditor role in

the system development can direct influential to the system information mainstay

and it can indirect influential, by pass through the internal auditor role in the

system maintenance (as intervening) to the system information mainstay. Direct

influence is about 0,141 or 14,1% and indirect influence is about 0,260 or26%.

Keyword: internal auditor, system development, system maintenance, system

information mainstay.

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN SISTEM

SERTA PEMELIHARAAN SISTEM DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KEANDALAN SISTEM INFORMASI

Oleh: Herlina Widiyanti

Page 8: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

8

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran auditor internal dalam pengembangan sistem serta pemeliharaan sistem berpengaruh terhadap

keandalan sistem informasi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung

dari auditor internal bidang Teknologi Sistem dan Informasi pada beberapa Bank Pusat yang terdapat di Jakarta dengan instrumen penelitian yaitu kuesioner.

Penelitian ditujukan kepada seluruh elemen populasi yaitu auditor internal bidang TSI. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 33 kuesioner. Jumlah kuesioner yang

kembali adalah 30 kuesioner (91%). Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis jalur.

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peran auditor

internal dalam pengembangan sistem dapat berpengaruh langsung ke keandalan

sistem informasi dan dapat juga berpengaruh tidak langsung, yaitu melalui peran

auditor internal dalam pemeliharaan sistem (sebagai intervening) ke keandalan

sistem informasi. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,141 atau 14,1% dan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,260 atau 26%.

Kata kunci: auditor internal, pengembangan sistem, pemeliharaan sistem,

keandalan sistem informasi.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 9: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

9

Alhamdulillahhirobbil’alamiin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

menurunkan Al-Qur’an dan membenamkannya ke dalam hati, Sang Pengasih

yang tak pernah henti-hentinya mencurahkan nikmat yang tak terbalaskan dan tak

bisa tergantikan, yakni nikmat iman, islam dan ihsan. Atas rahmat dan karunia-

Nya-lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Auditor

Internal dalam Pengembangan serta Pemeliharaan Sistem dan Pengaruhnya

terhadap Keandalan Sistem Informasi”. Shalawat serta salam semoga tercurah

keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari

zaman jahilliyah ke zaman yang penuh dengan cahaya ilmu dan kebenaran.

Penulis sangat menyadari, bahwa tanpa dukungan, arahan, bimbingan, dan

bantuan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Orang tua tercinta Bapak Slamet Heru S. dan Ibu Cicih Sukaesih yang telah

mencurahkan cinta dan kasih sayangnya kepada penulis. Tidaklah cukup

ucapan terima kasih untuk dapat mengganti semua cinta, kasih sayang,

pengorbanan, air mata, peluh, untaian do’a, dan petuah bijaksana yang tidak

pernah berhenti mengiringi perjalanan hidup diri ini. Semoga ananda dapat

membahagiakan Bapak dan Ibu selamanya. Amin.

2. Kakakku Herman Syafa’at dan adikku Herlangga Saputra, terima kasih atas

dukungan, bantuan, dan motivasinya.

3. Ibu Dr. Wiwiek Utami SE., Ak., MSi selaku pembimbing pertama dan Bapak

Amilin SE., Ak., MSi selaku pembimbing kedua yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk selalu memberikan arahan, bimbingan, bantuan,

dan dukungan yang luar biasa selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial.

5. Bapak Heppy Prayudiawan, SE, Ak., MM dan Ibu Rini SE.,Ak.,MSi yang

selalu memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dukungan yang luar biasa

selama penulis menjalani pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Pak Furqon, Ibu Ratna, dan Pak Sanyoto atas segala bantuan dan

bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

10

7. Aris Sumarwan yang telah menjaga, melindungi dan mengisi “kekosongan

diantara jari-jari ini” dengan perhatian, dukungan, kasih sayang, bantuan,

motivasi, serta kesabaran yang luar biasa. Semoga Allah SWT meridhoi setiap

langkah untuk menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang memiliki akhlak dan

pribadi yang mendekati sempurna.

8. Sahabat-sahabatku, Widhya “nink”, Rahma “onenk”, Sumarni “dewe”, Ady,

Jun, dan Doni, terima kasih atas dukungan, perhatian, motivasi dan

kebersamaan yang telah kalian berikan selama ini, semoga persahabatan yang

indah dan berarti ini dapat terus terjalin serta di ridhoi oleh Allah SWT.

9. Teman-teman Akuntansi B 2004, Rama, Taufik, Andi “ello”, Rizki “qibley”,

Raihan, Agin, Faat, Putra, Mahdi, Eka, Rahil, Ochi, Fina, Pipit, Nurul, Iyoq,

Yani, Nicca, Dika, Desi, Dwi, dan Ayu, terima kasih atas kebersamaan,

kekompakan, dan kerjasamanya semoga semua ini dapat terus terjalin.

10. Teman-teman Ekstensi, Reni, Nanda, Edy ‘Kay-kay’, Ama, Pia, Tika, TB,

Agis, dan yang lainnya, terima kasih telah menyambut dan memberikan

persahabatan yang indah.

11. Serta kepada pihak-pihak yang berperan dalam penyelesaian skripsi ini, yang

tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

karena itu penulis megharapkan saran dan kritik yang membangun agar

tercapainya kesempurnaan penelitian. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi

ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Tangerang, Mei 2009

Penulis

Page 11: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

11

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN LULUS UJIAN KOMPREHENSIF ............ iii

LEMBAR PERNYATAAN LULUS UJIAN SKRIPSI ............................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiiiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat ............................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 9

A. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development

Life Cycle—SDLC) .............................................................. 9

B. Pengembangan Sistem ........................................................... 11

Page 12: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

12

C. Pemeliharaan Sistem.............................................................. 15

D. Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem ............. 16

E. Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem................ 19

F. Keandalan Sistem Berbasis Teknologi Informasi ................... 23

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu .............................................. 26

H. Kerangka Pemikiran ............................................................. 31

I. Perumusan Hipotesis ............................................................. 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 33

A. Ruang Lingkup Penelitian...................................................... 33

B. Metode Penentuan Sampel .................................................... 33

C. Metode Pengumpulan Data ................................................... 33

D. Metode Analisis .................................................................... 34

1. Uji Validitas .................................................................... 34

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 35

3. Uji Hipotesis ................................................................... 36

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 37

BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 40

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................... 40

1. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 40

2. Karakteristik Responden ................................................. 40

B. Penemuan ............................................................................. 41

1. Uji Validitas .................................................................... 41

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 46

Page 13: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

13

3. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 48

a) Multikolinieritas ........................................................ 48

b) Heterokedastisitas ..................................................... 49

c) Normalitas ................................................................. 50

4. Uji Hipotesis .................................................................... 52

C. Pembahasan .......................................................................... 57

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .......................................... 59

A. Kesimpulan ........................................................................... 59

B. Implikasi ............................................................................... 59

C. Saran .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 64

Page 14: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

14

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam

Pengembangan Sistem ………...……………………...........

38

3.2 Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam

Pemeliharaan Sistem ………...…………………….............

39

3.3 Operasional Variabel untuk Keandalan Sistem Informasi ... 39

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ………………………… 40

4.2 Karakteristik Responden Auditor …………………………. 41

4.3 Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Peran

Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem ……………

43

4.4 Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Peran

Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem …...…………

43

4.5 Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Keandalan

Sistem Informasi ……………………………..……………

44

4.6 Data Valid untuk Variabel Peran Auditor Internal dalam

Pengembangan Sistem …………………………..…………

45

4.7 Data Valid untuk Variabel Peran Auditor Internal dalam

Pemeliharaan Sistem …………………………..…………..

45

4.8 Data Valid untuk Variabel Keandalan Sistem Informasi…..

45

Page 15: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

15

Nomor Keterangan Halaman

4.9 Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal dalam

Pengembangan Sistem ……………………………………..

47

4.10 Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal dalam

Pemeliharaan Sistem ………………………………………

47

4.11 Uji Reliabilitas Variabel Keandalan Sistem Informasi …… 47

4.12 Hasil Uji Coefficients Multikolinearitas …………………... 48

4.13 Hasil Uji Coefficients Correlation Multikolinearitas …….. 49

4.14 Hasil Uji Model Summary Persamaan Regresi (1) …..……. 53

4.15 Hasil Uji ANOVA Persamaan Regresi (1) ...…….………… 53

4.16 Hasil Uji Coefficients Persamaan Regresi (1) ….…………. 53

4.17 Hasil Uji Model Summary Persamaan Regresi (2) …..……. 54

4.18 Hasil Uji ANOVA Persamaan Regresi (2) ...…….………… 54

4.19 Hasil Uji Coefficients Persamaan Regresi (2) ….…………. 55

Page 16: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

16

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem………………………. 11

2.2 Kerangka Pemikiran …………………………………...….. 32

3.1 Model Diagram Regresi……………………………............ 36

4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas …………………………......... 50

4.2 Hasil Uji Normalitas …………………………………......... 51

4.3 Analisis Jalur ……………………………………………… 55

Page 17: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

17

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Tampilan Histogram Uji Heterokedatisitas ……………….. 51

Page 18: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian…………………………..…………. 64

2 Tabel Penilaian Jawaban Responden …………………….. 69

3 Validitas dan Reliabilitas ………………………………… 71

4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ………………………….. 76

5 Hasil Pengujian Regresi ………………………………….. 79

6 Jurnal Nanik Utaminingsih ………………………………. 80

Page 19: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

19

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak luar biasa pada

berbagai bidang dan sektor kegiatan. Dampak tersebut menjadi makin

kompleks dengan terjadinya perubahan-perubahan kegiatan entitas bisnis,

antara lain pada besaran organisasi, konsep chain management, dan makin

eratnya integrasi kegiatan antar suppliers, customers dan bahkan dengan

competitors. Ketika organisasi menjadi makin besar dan lokasi

kantor/cabang-cabangnya semakin tersebar, maka sistem informasi berbasis

komputer menjadi makin penting sebagai salah satu alat bantu bagi manajer

dalam menjalankan tugas serta fungsinya baik dalam menerima, mengolah,

dan menyebarkan informasi yang diperlukan. Saat praktek manajemen

makin bergantung pada penggunaan komputer sebagai alat bantu, maka

secara otomatis perusahaan akan melakukan penyesuaian terhadap sistem dan

pengendalian intern.

Penggunaan sistem secara manual dengan sistem berbasis teknologi

informasi memiliki tujuan yang sama, yakni untuk proses akuntansi dan

berbagai bidang lainnya dalam menghasilkan informasi guna pengambilan

keputusan. Namun demikian, ada perbedaan mendasar antara penerapan

sistem teknologi informasi (TI) dengan sistem manual, terutama dalam hal

yang mempengaruhi pertimbangan struktur pengendalian intern.

Page 20: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

20

Informasi yang dihasilkan untuk pengambilan keputusan tersebut

tercermin dalam laporan keuangan. Untuk memastikan laporan keuangan

tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu Prinsip-Prinsip

Akuntansi yang Berlaku Umum (Generally Accepted Accounting Principles

– GAAP), maka perlu dilakukan audit terhadap laporan keuangan. Tujuan

audit ini adalah memberikan pendapat ahli mengenai kewajaran laporan

keuangan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk menyatakan

pendapat tersebut, auditor harus melakukan berbagai uji audit tertentu.

Namun dalam lingkungan Computer Based on Information System (CBIS),

bukti-bukti audit akan menjadi sulit karena seluruh data keuangan diproses

oleh berbagai aplikasi komputer. Akurasi dan integritas berbagai program

secara langsung mempengaruhi akurasi laporan keuangan klien. Aplikasi

yang salah, akan merusak data keuangan, sehingga para pemakai laporan

keuangan akan mendapatkan informasi mengenai laporan keuangan yang

tidak akurat pula.

Dalam dunia perbankan di mana seluruh aplikasi dijalankan secara

terkomputerisasi, perubahan dalam sistem akan sangat beresiko dan

mempengaruhi keandalan informasi yang dibutuhkan. Dalam Lampiran Surat

Edaran Bank Indonesia Nomor: 9/30/DPNP Tanggal 12 Desember 2007

mengenai Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan

Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dinyatakan bahwa bank wajib

memiliki pendekatan manajemen risiko yang terpadu (terintegrasi) untuk dapat

melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko secara

Page 21: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

21

efektif. Risiko terkait teknologi wajib dikaji ulang bersamaan dengan risiko-

risiko lainnya yang dimiliki Bank untuk menentukan risk profile bank secara

keseluruhan. Adapun risiko terkait penyelenggaraan TI yang utama adalah:

a. Risiko Operasional

Risiko operasional melekat di setiap produk dan layanan yang disediakan

Bank. Penggunaan TI dapat menimbulkan terjadinya risiko operasional yang

disebabkan oleh antara lain ketidakcukupan/ketidaksesuaian desain,

implementasi, pemeliharaan sistem atau komputer dan

perlengkapannya,metode pengamanan, testing dan standar internal audit serta

penggunaan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan TI.

b. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan dapat timbul bila Bank tidak memiliki sistem yang dapat

memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku bagi Bank

seperti kerahasiaan data nasabah. Risiko kepatuhan dapat berdampak buruk

terhadap reputasi serta citra Bank, juga berdampak pada kesempatan berusaha

dan kemungkinan ekspansi.

c. Risiko Hukum

Bank menghadapi risiko hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum,

ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung atau kelemahan perikatan

seperti tidak dipenuhinya syarat sah suatu kontrak.

d. Risiko Reputasi

Opini publik yang negatif dapat timbul antara lain karena kegagalan sistem

yang mendukung produk, kasus yang ada pada produk Bank dan

ketidakmampuan Bank memberikan dukungan layanan nasabah pada saat

Page 22: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

22

terjadi kegagalan sistem (downtime). Opini negatif ini dapat menurunkan

kemampuan Bank memelihara loyalitas nasabah dan keberhasilan produk dan

layanan Bank.

e. Risiko Strategis

Risiko ini timbul karena ketidakcocokan TI yang digunakan Bank dengan

tujuan strategis Bank dan rencana strategis yang dibuat untuk mencapai

tujuan tersebut. Hal ini karena kualitas implementasi maupun sumber daya

yang digunakan TI kurang memadai. Sumber daya tersebut mencakup saluran

komunikasi, operating systems, delivery network, serta kapasitas dan

kapabilitas pengelola TI.

Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut dan mengetahui keandalan

aplikasi yang digunakan, peran auditor internal sangat dibutuhkan, salah

satunya adalah keterlibatan auditor dalam proses pengembangan dan

pemeliharaan sistem atau lebih dikenal dengan System Development Life

Cycle (SDLC). Proses pengembangan memastikan hanya aplikasi yang

dibutuhkan saja yang dibuat, sedangkan proses pemeliharaan memastikan

hanya perubahan sah saja yang dilakukan terhadap aplikasi tersebut.

Penelitian yang berkaitan dengan peran auditor internal dalam pengembangan

sistem ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti, seperti Nanik Sri

Utaminingsih (2004) dan Rebecca C. Wu (1992).

Utaminingsih (2004) meneliti mengenai “Peran Auditor Sistem

Informasi Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi”. Dalam

penelitiannya, dipaparkan beberapa konsep teoritis yang menyatakan bahwa

partisipasi auditor sistem informasi dalam tahap pengembangan sistem

Page 23: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

23

bermanfaat dalam upaya pemeliharaan software dan dapat memberikan andil

yang cukup besar jika dilakukan pada tahap awal pengembangan sistem,

yaitu tahap definisi. Karena pada tahap inilah semua perencanaan dan analisa

sistem dirumuskan melalui pertimbangan-pertimbangan yang cukup banyak

sehingga tahap selanjutnya hanyalah tahap pelaksanaan rencana yang telah

disusun saja. Selain itu, audit dibutuhkan untuk mendeteksi permasalahan

yang muncul dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Sebagai

bahan pendukung konsep teoritis tersebut, Utaminingsih memaparkan

penelitian yang dilakukan oleh Wu (1992) dalam penelitiannya.

Penelitian Wu (1992) berjudul “The Information Systems Auditor's

Review of the Systems Development Process and its Impact on Software

Maintenance Efforts”, mencoba untuk membuktikan bahwa partisipasi

auditor sistem informasi dalam proses pengembangan sistem menghasilkan

perencanaan dan pengendalian sistem yang lebih baik, serta berkurangnya

pembiayaan sistem. Bryan dkk (1982) dalam Wu, mengindikasikan bahwa

waktu dan dana yang diinvestasikan dalam audit, khususnya dalam tahap

pengembangan sistem awal, akan menguntungkan tahap pemeliharaan. Untuk

menemukan bukti indikasi tersebut, Wu melakukan studi empiris terhadap

keterlibatan auditor internal secara detail dalam setiap fase pengembangan.

Sampel penelitian dipilih berdasarkan kriteria bahwa sistem tersebut telah

beroperasi dan dalam pemeliharaan selama 1 tahun atau lebih, dikembangkan

dengan pendekatan SDLC, dikembangkan paling sedikit oleh 6 orang, dan

ditinjau oleh auditor sistem informasi. Terdapat tiga tahap pengembangan

Page 24: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

24

sistem, yaitu definisi, construction, dan implementasi. Menurut Rittenberg &

Purdy dalam Wu (1992), tujuan auditor selama tahap definisi adalah untuk

meninjau studi kelayakan untuk kemungkinan dan kompatibilitas dengan

fasilitas yang ada untuk memberikan keyakinan bahwa kebutuhan informasi

pengguna dikomunikasikan secara memadai dan dimasukkan dalam desain.

Fase contruction merupakan tahap design sebuah sistem. Chapin

dalam Wu (1992) menyatakan bahwa masalah dalam pemeliharaan adalah

dokumentasi yang buruk yang dapat diminimalkan dalam fase ini, dimana

auditor dapat memberikan kepastian dengan mengkaji dokumentasi yang

dihasilkan selama pemrograman dan pengembangan prosedur.

Fase implementation meliputi tahap pengimplementasian dan

pengoperasian sistem. Dalam tahap ini auditor diminta memberikan kepastian

dengan pengkajian dokumentansi yang dihasilkan selama tahap konversi dan

pengujian untuk menentukan bahwa sistem tersebut lengkap dan memadai,

serta program berjalan seperti yang diharapkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa review yang dilakukan auditor

internal berperan sangat efektif dalam usaha mengurangi pemeliharaan

software. Diantara tiga tahap pengembangan sistem, usaha audit dalam tahap

definisi menunjukkan dampak paling signifikan dalam mengurangi biaya dan

waktu pemeliharaan software.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin lebih memahami mengenai

peran auditor internal dalam tahap pengembangan serta pemeliharaan sistem

dalam siklus hidup sistem serta pengaruh peranan tersebut terhadap

Page 25: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

25

keandalan sistem informasi dengan melakukan penelitian tentang “Peran

Auditor Internal dalam Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem serta

Pengaruhnya terhadap Keandalan Sistem Informasi“.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat beberapa rumusan masalah

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah peran auditor internal dalam pengembangan sistem berpengaruh

terhadap keandalan sistem informasi perusahaan?

2. Apakah peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem berpengaruh

terhadap keandalan sistem informasi perusahaan?

3. Seberapa besar pengaruh tidak langsung peran auditor internal dalam

pengembangan sistem terhadap keandalan sistem informasi melalui peran

auditor internal dalam pemeliharaan sistem?

3. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis peran auditor dalam pengembangan sistem

berpengaruh terhadap keandalan sistem informasi perusahaan.

b. Untuk menganalisis peran auditor dalam pemeliharaan sistem

berpengaruh terhadap keandalan sistem informasi perusahaan.

c. Untuk menganalisis besar pengaruh tidak langsung peran auditor

internal dalam pengembangan sistem terhadap keandalan sistem

informasi melalui peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem.

Page 26: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

26

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

perusahaan mengenai peran auditor internal terhadap pengembangan

dan pemeliharaan sistem yang dilakukan perusahaan dan dampak

peranan tersebut terhadap keandalan sistem yang akan digunakan

perusahaan.

b. Bagi Auditor Internal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

Auditor Internal mengenai peranannya dalam pengembangan dan

pemeliharaan sistem, sehingga dapat memberikan dampak positif

bagi perusahaan dalam menilai keandalan sistem perusahaan dan

mempermudah auditor internal dalam melaksanakan auditnya

terhadap aplikasi sistem perusahaan.

c. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui bagaimana peran auditor internal dalam

pengembangan dan pemeliharaan sistem serta dampaknya terhadap

keandalan sistem informasi yang digunakan perusahaan.

Page 27: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle -

SDLC)

Penggunaan sistem dalam suatu perusahaan akan mengalami

perubahan sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan kemajuan teknologi

informasi. Menurut Romney dan Steinbart (2006:266), terdapat beberapa

alasan mengapa perusahaan mengubah sistem mereka, diantaranya:

1. Perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis.

Peningkatan persaingan, pertumbuhan bisnis atau konsolidasi, merger,

peraturan baru atau perubahan dalam hubungan regional serta global dapat

mengubah struktur dan tujuan organisasi. Agar tetap responsif atas

kebutuhan perusahaan, sistem juga harus berubah.

2. Perubahan teknologi. Sejalan dengan makin maju

dan murahnya teknologi, organisasi dapat memanfaatkan berbagai

kemampuan baru atau lama, yang dahulu terlalu mahal.

3. Peningkatan proses bisnis. Banyak perusahaan

memiliki proses bisnis sehingga membutuhkan pembaharuan.

4. Keunggulan kompetitif. Peningkatan kualitas,

kuantitas, dan kecepatan informasi dapat menghasilkan peningkatan

produk atau layanan serta dapat membantu mengurangi biaya.

Page 28: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

28

5. Perolehan produktivitas. Komputer akan

mengotomatisasi pekerjaan administrasi dan rutin, secara signifikan

mengurangi waktu untuk melakukan tugas-tugas lainnya.

6. Pertumbuhan. Perusahaan berkembang lebih besar

dari sistemnya sehingga harus meningkatkan atau mengganti sistem

tersebut secara keseluruhan.

7. Penciutan. Perusahaan seringkali berpindah dari

mainframe terpusat ke jaringan PC atau sistem berbasis internet untuk

memanfaatkan rasio harga/kinerja mereka.

Saat suatu sistem tidak lagi mengikuti perubahan-perubahan tersebut,

maka perlu dilakukan pengembangan sistem. Pengembangan sistem informasi

berarti tindakan mengubah, menggantikan, atau menyusun sistem informasi

yang selama ini digunakan baik secara keseluruhan maupun sebagian untuk

diperbaiki menjadi sistem baru yang lebih baik (Putra dan Subiyakto,

2006:187). Untuk menjadikan sistem informasi yang lebih baik, diperlukan

dukungan perangkat teknologi informasi.

Hal ini dapat berlangsung terus-menerus sesuai kebutuhan perusahaan.

Pengembangan atau perubahan sistem secara keseluruhan dari sistem lama ke

sistem yang baru dinamakan siklus hidup sistem. Siklus hidup sistem (System

Life Cycle - SLC) adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan

sistem atau subsistem informasi berbasis komputer (McLeod dan Schell,

2004:133). Pelaksanaan SLC ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan utama,

dimana pengabungan seluruh tahap ini dinamakan System Development Life

Page 29: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

29

Cycle (SDLC). Menurut Hall dan Singleton (2007:201), SDLC ini merupakan

proses delapan tahap yang terdiri dari dua tahapan utama, yaitu:

1. Pengembangan sistem, yang terdiri dari tahap perencanaan sistem, analisis

sistem, desain konseptual sistem, evaluasi dan pemilihan sistem, desain

terperinci, pemrograman dan pengujian sistem, dan implementasi sistem

2. Pemeliharaan sistem.

Gambar.2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Sumber: Hall dan Singleton (2007:201)

B. Pengembangan Sistem

Menurut Hall dan Singleton (2007:195), dalam pengembangan sistem,

terdapat beberapa partisipan yang dapat diklasifikasikan ke dalam empat

kelompok umum, yaitu:

1. Profesional sistem ( system professional—SP)

SP adalah analis, teknisi sistem, dan programer. Orang-orang inilah yang

akan benar-benar membangun sistem. Mereka mengumpulkan berbagai

Page 30: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

30

fakta mengenai masalah dalam sistem yang telah ada, menganalisis fakta

tersebut, dan merumuskan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil

dari usaha mereka adalah sistem baru.

2. Pengguna akhir (end user—EU).

EU adalah pihak yang menggunakan sistem tersebut. Terdapat banyak

pengguna akhir dengan berbagai tingkatan dalam sebuah perusahaan,

meliputi para manajer, personil operasional, akuntan, dan auditor internal.

3. Pemegang kepentingan (stakeholder)

Stakeholder adalah orang-orang di dalam atau di luar perusahaan yang

memiliki kepentingan atas sistem terkait akan tetapi bukan merupakan

pengguna akhir sistem tersebut. Orang-orang ini meliputi akuntan, auditor

internal dan eksternal, serta komite pengarah internal yang mengawasi

pengembangan sistem.

4. Akuntan/Auditor (accountant/auditor)

Accountant/auditor adalah profesional yang menangani berbagai isu

pengendalian, akuntansi, dan audit untuk pengembangan sistem.

Keterlibatan ini seharusnya meliputi pula auditor internal, khususnya

auditor Sistem Informasi.

Dalam tahap pengembangan ini terdiri dari beberapa tahapan. Menurut

Hall dan Singleton (2007:202), kegiatan utama dalam pembentukan SDLC

terdiri dari:

1. Perencanaan sistem (project planning). Perencanaan ini menghubungkan

berbagai proyek sistem atau aplikasi dengan tujuan strategis perusahaan.

Page 31: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

31

Perencanaan sistem terjadi dalam dua tingkat, yaitu perencanaan startegis

dan perencanaan proyek. Perencanaan yang hati-hati adalah teknik

pengendalian yang efektif dari segi biaya maupun waktu karena dapat

mengurangi risiko menghasilkan sistem yang tidak diinginkan.

2. Analisis sistem (system analysis). Analisis sistem adalah dasar bagi

keseluruhan tahap SDLC lainnya karena hasil laporan tahap ini

menyajikan berbagai temuan dari analisis dan berbagai rekomendasi untuk

sistem yang baru. Terdapat dua tahap dalam analisis sistem, pertama

adalah survei terhadap sistem yang ada, kemudian tahap analisis

kebutuhan pengguna. Analisis yang tidak tepat akan menghasilkan sistem

yang tidak tepat pula.

3. Desain konseptual sistem. Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan

beberapa konsep sistem untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang

teridentifikasi dalam analisis sistem. Berbagai alternatif desain akan

masuk ke dalam tahap pemilihan sistem dari SDLC di mana biaya dan

manfaat dari sistem tersebut diperbandingkan dan akhirnya dipilih sistem

yang paling optimal.

4. Evaluasi dan pemillihan sistem (system selection), merupakan prosedur

untuk memilih salah satu sistem dari serangkaian desain konseptual yang

akan diteruskan ke tahap desain terperinci. Untuk menstrukturisasi proses

pengambilan keputusan dan mengurangi resiko yang tidak diinginkan,

proses evaluasi dan pemilihan sistem ini dilakukan dalam dua tahapan,

Page 32: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

32

melakukan studi kelayakan yang terperinci dan melakukan analisis biaya-

manfaat.

5. Desain terperinci (detailed design). Tujuannya untuk menghasilkan

penjelasan terperinci atas sistem yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan

sistem yang telah diidentifikasi dalam analisis sistem dan sesuai dengan

desain konseptualnya. Dalam tahap ini, semua komponen sistem (tampilan

pengguna, tabel basis data, proses dan pengendalian) secara lengkap

dispesifikasi yang kemudian komponen tersebut disajikan secara formal

dalam laporan desain terperinci yang selanjutnya akan digunakan untuk

membuat cetak biru sistem.

6. Pemrograman dan pengujian sistem. Tahap ini digunakan untuk memilih

bahasa pemrograman dari berbagai bahasa yang tersedia dan yang sesuai

untuk aplikasi terkait. Selain itu, dilakukan pengujian terhadap sistem

yang telah dibuat melalui metodologi pengujian, pengujian secara offline

sebelum digunakan secara online, dan uji data.

7. Implementasi sistem (system implementation). Dalam tahap ini, struktur

basis data akan dibuat dan diisi dengan data perlengkapan akan dibeli dan

diinstal, karyawan dilatih, sistem didokumentasikan, dan sistem yang baru

diinstal. Karena itu, dalam tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan oleh sistem baru dan melibatkan berbagai usaha dari para

desainer, programer, administrator basis data, pengguna, dan akuntan.

Page 33: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

33

C. Pemeliharaan Sistem

Saat sistem telah secara keseluruhan di implementasikan dan

digunakan untuk operasi bisnis, tahap pemeliharaan barulah di mulai. Tahap

ini merupakan tahap akhir dari siklus hidup sistem. O’Brien (2005:365) dalam

“Introduction 2 Information Systems” mendefinisikan pemeliharaan sistem

(system maintenance) sebagai:

“The monitoring, evaluating, and modifying of operational business

systems to make desirable or necessary improvements”.

Aktivitas pemeliharaan merupakan proses review untuk memastikan

bahwa sistem yang baru diimplementasikan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Kesalahan dalam pengembangan dan permasalahan yang timbul selama sistem

beroperasi diperbaiki dalam proses pemeliharaan, termasuk dalam hal ini,

melakukan review secara periodik atau melakukan audit sistem untuk

memastikan operasi berjalan baik dan mencapai tujuan, sedangkan menurut

O’Leary (2004:537) dalam “Computing Today”, pemeliharaan terdiri dari dua

bagian, yaitu a system audit dan a periodic evaluation. Audit ini merupakan

pengawasan terhadap sistem baru mengenai masalah yang potensial atau

perubahan yang diperlukan. Pemeliharaan juga termasuk melakukan

modifikasi untuk menyesuaikan sistem terhadap perubahan bisnis perusahaan

atau lingkungan bisnis. Sebagai contoh, kebijakan pajak yang baru, perubahan

perusahaan, dan inisistif dalam e-business dan e-commerce yang baru, mungki

membutuhkan perubahan utama terhadap sistem bisnis tertentu. Periode

pemeliharaan umumnya berlangsung 5 hingga 10 tahun sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

Page 34: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

34

D. Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem

Auditor internal merupakan pihak yang memberikan informasi yang

diperlukan oleh manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara

efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah

operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan

kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Sawyer’s (2005:10)

dalam “Internal Auditing” mendefinisikan audit internal sebagai:

“Penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal

terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk

menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan

dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah

diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan

dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi

yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara

efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara

efektif—semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan

manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif”.

Boynton,et.al. (2006) mendefinisikan audit internal sebagai:

“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting

activity designed to add value and improve an organizations operation.

It help an organization accomplish its objectives by bringing a

systematic, disciplined approach to evaluate and improve that auditing

activities are carried with an organization”.

Berdasarkan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia mengenai

“Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi

Informasi Oleh Bank Umum”, terdapat pernyataan bahwa auditor internal TI

perlu berperan dalam pengembangan aplikasi utama, pengadaan, konversi dan

testing, namun tidak sebagai penentu dapat tidaknya aplikasi yang

dikembangkan atau diadakan tersebut diimplementasikan, melainkan

Page 35: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

35

berpartisipasi sebagai nara sumber dalam aspek pengendalian, khususnya

mengenai standar pengamanan yang diperlukan. Selain itu, keterlibatan

auditor dalam pengembangan aplikasi ini untuk memastikan bahwa aplikasi

tersebut sesuai dengan standar audit. Batasan-batasan ini diperlukan agar

auditor TI dapat menjaga independensi dan obyektifitas dalam pemeriksaan

yang akan dilakukan nanti apabila sistem aplikasi telah diimplementasikan.

Dalam Hall dan Singleton (2007:205), sebagai pihak yang turut

berperan dalam pengembangan sistem, auditor internal memiliki peranan

dalam tiap tahapan SDLC, yaitu :

1. Peran auditor internal dalam perencanaan sistem

Auditor secara rutin memeriksa tahap perencanaan sistem dalam SDLC

karena perencanaan sistem yang hati-hati merupakan pengendalian yang

efektif dari segi biaya dan dapat mengurangi risiko menghasilkan sistem

yang tidak dibutuhkan, tidak diinginkan, dan tidak efektif. Auditor internal

dan eksternal berkepentingan untuk memastikan bahwa terdapat

perencanaan sistem yang memadai.

2. Peran auditor internal dalam analisis sistem

Auditor perusahaan (eksternal dan internal) adalah pemegang kepentingan

dalam sistem yang diusulkan. Seringkali berbagai fitur audit lanjutan tidak

dapat dengan mudah ditambahkan ke sistem yang ada, sehingga

akuntan/auditor harus dilibatkan dalam analisis kebutuhan sistem yang

diusulkan untuk menentukan apakah sistem tersebut merupakan kandidat

Page 36: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

36

yang baik untuk fitur audit lanjutan dan, jika memang demikian, fitur

mana saja yang paling sesuai untuk sistem tersebut.

3. Peran auditor internal dalam desain konseptual sistem

Auditor adalah pemegang kepentingan dalam semua sistem keuangan dan

karenanya, memiliki kepentingan dalam tahap desain konseptual sistem.

Dapat tidaknya suatu sistem diaudit tergantung sebagian pada karakteristik

desainnya. Beberapa teknik audit komputer mengharuskan sistem didesain

dengan fitur audit khusus yang merupakan kesatuan dari sistem tersebut.

4. Peran auditor internal dalam evaluasi dan pemilihan sistem

Perhatian utama auditor adalah kelayakan ekonomi sistem yang diusulkan

telah diukur seakurat mungkin atau tidak. Secara khusus, auditor harus

memastikan lima hal:

a. hanya biaya yang dapat dihindari yang digunakan dalam perhitungan

manfaat dari penghematan biaya,

b. penggunaan tingkat bunga yang wajar dalam mengukur nilai sekarang

arus kas,

c. biaya yang timbul sekali dan biaya berulang dilaporkan secara lengkap

dan akurat,

d. adanya penggunaan umur hidup yang realitis dalam membandingkan

berbagai alternatif proyek,

e. manfaat tidak berwujud diberikan nilai finansial yang wajar.

5. Peran auditor internal dalam desain terperinci

Page 37: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

37

Dalam tahap desain terperinci, auditor internal bertindak sebagai

kelompok penjaminan mutu (quality assurance group) bersama

programer, analis, dan pengguna. Tugas kelompok ini adalah

menyimulasikan operasi sistem terkait untuk mengungkap kesalahan,

penghilangan, dan ambiguitas dalam desain.

6. Peran auditor internal dalam pemrograman dan pengujian sistem

Peran auditor adalah untuk memverifikasi personil sistem dan berbagai

proyek yang digunakan untuk prosedur pengujian ini. Secara khusus

auditor harus mempertanyakan keberadaan pengujian sistem secara off-

line sebelum penggunaan secara on-line, beserta data uji dan berbagai

hasilnya. Seperti yang telah dijelaskan, auditor mungkin ingin

menggunakan data uji untuk menguji berbagai pengendalian dalam

aplikasi.

7. Peran auditor internal dalam implementasi sistem, yaitu:

a. Menyediakan keahlian teknis,

b. Menspesifikasikan standar dokumentasi,

c. Menverifikasi kecukupan pengendalian,

d. Auditor eksternal.

E. Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem

Sejak suatu sistem diimplementasikan, terdapat kemungkinan

integritasnya menurun, dalam tahap pemeliharaan ini auditor internal berperan

melakukan audit terhadap sistem tersebut untuk menentukan bahwa integritas

Page 38: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

38

aplikasi masih utuh atau tidak, dengan kata lain, auditor internal melaksanakan

audit teknologi informasi. Menurut Tarek M. Khalil dalam Adi Saptari

(2004:151), technology audit adalah suatu analisis yang dilaksanakan untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari suatu aset teknologi dalam

suatu organisasi. Dalam melaksanakan audit atas sistem TI, seorang auditor

harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai TI untuk

merencanakan, mengarahkan, melakukan supervisi dan mereview pekerjaan

yang dilakukan (Adamrah, 2001). Hal ini sesuai dengan Statement on Auditing

Standard (SAS) No.48 yang menyatakan bahwa seorang auditor yang hendak

melaksanakan audit atas sistem TI perlu untuk memiliki pengetahuan

memadai mengenai pokok-pokok sistem TI yang meliputi komponen TI,

manfaat dan resiko atas penerapan TI dan pengendalian atas sistem TI.

Pada umumnya, ruang lingkup pemeriksaan dilakukan secara

menyeluruh terhadap perencanaan TI (Information Technology Plan) dan

pengelolaan TI pada suatu organisasi, tetapi ada kalanya juga dalam lingkup

terbatas, yaitu: general information review (audit sistem informasi secara

umum pada suatu organisasi tertentu), quality assurance yang dilakukan

terhadap systems development (audit dengan tujuan membantu tim untuk

meningkatkan kualitas dari sistem yang mereka rancang dan

implementasikan). Auditor mewakili pimpinan proyek dan manajemen (top

management), dan post-implementation audit (pelaksanaan audit ini

mengevaluasi sistem yang sudah diimplementasikan, apakah sistem tersebut

Page 39: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

39

perlu dimutakhirkan atau diperbaiki, atau bahkan dihentikan kalau sudah tidak

sesuai atau mengandung kesalahan).

Dalam hubungannya dengan pelaksanaan audit terhadap suatu entitas

ekonomi yang melakukan aktivitasnya dengan berbasis komputer SPAP

(2001) menyatakan bahwa: Auditor harus mempertimbangkan metode yang

digunakan oleh entitas untuk mengolah informasi dalam perencanaan audit

karena metode tersebut mempunyai pengaruh terhadap desain pengendalian

intern. Luasnya penggunaan komputer dalam pengolahan sebagian besar data

akuntansi dan kompleksnya pengolahannya mempengaruhi pula sifat, saat,

dan luasnya prosedur audit yang digunakan oleh auditor. Berdasarkan

pernyataan IAI yang tercantum dalam SA Seksi 311 [PSA No. 05],

“Perencanaan dan Supervisi” (IAI, 2001: par.09), dalam menilai dampak

luasnya penggunaan komputer terhadap audit laporan keuangan, auditor harus

mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

1. Luasnya penggunaan komputer dalam setiap aplikasi akuntansi,

2. Kompleksitas operasi komputer entitas, termasuk penggunaan jasa

perusahaan pengolahan data dengan komputer dari luar,

3. Struktur organisasi kegiatan pengolahan data dengan komputer,

4. Tersedianya data. Dokumen yang digunakan untuk memasukkan informasi

ke dalam komputer untuk diolah, arsip komputer tertentu, dan bukti audit

lain yang diperlukan oleh auditor kemungkinan hanya ada dalam periode

yang pendek atau hanya dalam bentuk yang dapat dibaca dengan

komputer.

Page 40: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

40

Audit sistem informasi merupakan audit tersendiri dan bukanlah

bagian dari audit laporan keuangan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

mengenai tingkat kematangan atau kesiapan suatu organisasi dalam

melakukan pengelolaan teknologi informasi (IT governance). Tingkat

kesiapan (level of maturity) dapat dilihat dari tata kelola teknologi informasi

(information technology governance), tingkat kepedulian (awareness) seluruh

stakeholder (semua pihak terkait) tentang posisi sekarang dan arah masa

depan di bidang teknologi informasi pada suatu organisasi. Dengan demikian,

perlu dipahami bahwa kebutuhan audit sistem informasi (berbasis teknologi

informasi) mencakup dua hal:

1. Audit sistem informasi yang dilaksanakan dalam

rangka audit laporan keuangan (general financial audit).

Audit sistem informasi atau sering disebut audit teknologi informasi (TI),

ialah pemeriksaan terhadap aspek-aspek TI pada sistem informasi

akuntansi. Komponen SI adalah manusia (teknisi, operator, pengguna),

data, prosedur, unit/fungsi terkait, sistem pengendalian intern dan TI

(hardware, software, netware, dan infrastruktur, yaitu sumber daya yang

digunakan untuk mengolah/menyajikan informasi). Audit TI dilakukan

sesuai dengan ketentuan standar profesional akuntan publik bahwa auditor

harus memahami sistem dan internal controls serta melakukan tes

subtantif. Karena proses sudah dilakukan oleh komputer dan data terekam

pada media komputer, maka test of controls dilakukan terhadap program-

program komputer dan subtantif test dengan pemeriksaan terhadap

Page 41: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

41

data/file/database. Audit objectives-nya adalah kesesuaian dengan standar

akuntansi keuangan dan tidak adanya salah saji material pada laporan

keuangan. Panduan yang dipergunakan dalam audit ini untuk di Indonesia

adalah Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan aturan-aturan

yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntansi (IAI di Indonesia,

AICPA di USA, atau CICA di Kanada). Sedangkan referensi model sistem

pengendalian intern (internal controls framework) untuk sistem yang

terkomputerisasi adalah COBIT (Control Objectives for Information and

Related Technology).

2. Audit sistem informasi yang dilakukan dalam

kaitannya dengan information technology (IT) Governance.

Audit SI dalam rangka Information Technology Governance sebenarnya

merupakan audit operasional (secara khusus) terhadap manajemen

(pengelolaan) sumber daya informasi atau audit terhadap kehandalan

sistem informasi berbasis teknologi informasi, mengenai aspek-aspek:

efektivitas (efectiveness), efisiensi (efficiencyi, dan ekonomis tidaknya unit

fungsional sistem informasi pada suatu organisasi), data integrity,

saveguarding assets, reliability, confidentiality, availability, dan security.

F. Keandalan Sistem Berbasis Teknologi Informasi

Kebutuhan atas jaminan sistem informasi sangatlah penting.

Menyadari hal ini, AICPA bersama Canadian Institute of Chartered

Accountants (CICA) memperkenalkan pelayanan evaluasi baru yang disebut

Page 42: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

42

dengan SysTrust, yang secara independen menguji dan memverifikasi

keandalan sistem. Pelayanan ini memberikan jaminan pada pihak manajemen,

pelanggan, vendor dan mitra bisnis, bahwa suatu sistem informasi benar-benar

andal (Romney dan Steinbart, 2004:267).

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Indarto (2005:179), keandalan

(reliability) adalah adanya ketetapan dan kesesuaian sistem pelayanan dengan

standar yang seharusnya. Berdasarkan Romney dan Steinbart (2004:267),

untuk menyatakan suatu sistem andal atau tidak, SysTrust menetapkan empat

prinsip, yaitu:

1. Ketersediaan (availability) Dalam memastikan sistem tersedia untuk

dioperasikan dan digunakan yaitu dengan mencantumkannya pada

pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan. O’Brien (2005:365) dalam

Introduction 2 Information Systems menyatakan terdapat beberapa alasan

mengapa sistem dapat tidak tersedia bagi para pemakai, diantaranya

karena adanya kegagalan pada hardware dan software, bencana alam, serta

tindakan sabotase yang disengaja. Demi memastikan ketersediaan sistem

informasi, organisasi perlu meminimalkan waktu kegagalan sistem (system

downtime) dan mengembangkan rencana pemulihan dari bencana (disaster

recovery plan).

2. Keamanan (security)

Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki

otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah penggunaan yang tidak sesuai,

pemutarbalikan, penghancur atau pengungkapan informasi serta software

Page 43: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

43

serta pencurian sumber daya sistem. Romney dan Steinbart (2004:280)

menyatakan terdapat beberapa klasifikasi pengendalian yang membantu

untuk memastikan pengamanan sistem, yaitu:

a) pemisahan tugas dalam fungsi sistem, untuk mengatasi ancaman/risiko

penipuan komputer.

b) pengendalian akses secara fisik, untuk mengatasi ancaman/risiko

kerusakan komputer dan file, akses yang tidak memiliki otoritas ke

data rahasia.

c) pengendalian akses secara logis, untuk mengatasi ancaman/risiko

akses yang tidak memiliki otorisasi ke software sistem, program

aplikasi, serta sumber daya sistem lainnya.

d) perlindungan atas PC dan jaringan klien/server, untuk mengatasi

ancaman/risiko kerusakan file komputer dan perlengkapannya, akses

yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia, pemakai yang tidak

dikenali sistem pengamanan.

e) pengendalian atas internet dan e-commerce, untuk mengatasi

ancaman/risiko kerusakan file data dan perlengkapan, akses yang

tidak memiliki otorisasi ke data rahasia.

3. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila

diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas

sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji

sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh

perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia

Page 44: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

44

sumber daya untuk mengelola, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan

mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai

yang memiliki otorisasi.

4. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat,

tepat waktu, dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas

apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi sistem

tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang

tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Utaminingsih (2004) meneliti mengenai “Peran Auditor Sistem

Informasi Dalam Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi” memaparkan

beberapa konsep teoritis yang menyatakan bahwa partisipasi auditor sistem

informasi dalam tahap pengembangan sistem bermanfaat dalam upaya

pemeliharaan software dan dapat memberikan andil yang cukup besar jika

dilakukan pada tahap awal pengembangan sistem, yaitu tahap definisi. Karena

pada tahap inilah semua perencanaan dan analisa sistem dirumuskan melalui

pertimbangan-pertimbangan yang cukup banyak sehingga tahap selanjutnya

hanyalah tahap pelaksanaan rencana yang telah disusun saja. Selain itu, audit

dibutuhkan untuk mendeteksi permasalahan yang muncul dalam sistem

informasi akuntansi berbasis komputer. Sebagai bahan pendukung konsep

teoritis tersebut, Utaminingsih memaparkan penelitian yang dilakukan oleh

Rebecca C. Wu (1992) dalam penelitiannya.

Page 45: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

45

Wu (1992) dalam penelitiannya yang berjudul “The Information

Systems Auditor's Review of the Systems Development Process and its Impact

on Software Maintenance Efforts”, melihat dan memprediksi bahwa dalam

pengembangan sistem diduga adanya gejala bahwa biaya pemeliharaan piranti

lunak makin membengkak dan tidak terkontrol. Lientz dan Swanson di dalam

Wu (1992), mendapati bahwa sistem EDP secara berkala diaudit hanya pada

sepertiga dari departemen pemrosesan data. Satu alasan mengapa audit jarang

dilakukan adalah karena ketidakpastian tentang bagaimana dan apa yang akan

diaudit. Lientz dan Swanson dalam Wu (1992) menyatakan bahwa sebuah

audit adalah metode yang efektif untuk pengontrolan biaya piranti lunak.

Sedangkan Bryan et.al. dalam Wu (1992) mengindikasikan bahwa waktu dan

dana yang diinvestasikan dalam audit, khususnya tahap pengembangan sistem

awal, akan menguntungkan tahap pemeliharaan.

Dalam menemukan bukti bahwa peran auditor internal sistem

informasi mempunyai peran yang cukup berarti, Wu (1992) menggunakan

variabel dependen yaitu maintenance person hour (jam kerja pemeliharaan

software) dan maintenance cost software (biaya pemeliharaan software),

variabel independen meliputi definition review effort ( upaya review di tahap

definisi), construction review effort (upaya review di tahap konstruksi), dan

implementation review effort (upaya review di tahap implementasi) dari

auditor internal sistem informasi. Variabel kontrol yang dianggap memiliki

perngaruh terhadap variabel dependent dan yang perlu dikontrol meliputi

system age (umur sistem), Maintenaner’s RD Experience (pengalaman

Page 46: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

46

anggota pemeliharaan di RD departemen) dan System Complexity

(kompleksitas sistem).

Variabel maitenance person hours diukur sebagai jumlah total dari

waktu karyawan yang dihabiskan pada pemeliharaan sebuah sistem aplikasi.

Maitenance costs diukur sebagai pengeluaran pemeliharan aktual dalam dolar

untuk sebuah sistem. Biaya ini menunjukkan total dari biaya piranti lunak dan

biaya karyawan.

Definition review effort diukur sebagai total waktu karyawan aktual

yang auditor informasi sistem habiskan pada tinjauan sebuah aplikasi dalam

tahap definisi. Construction review effort diukur sebagai total waktu karyawan

aktual yang auditor sistem informasi habiskan pada tinjauan sebuah aplikasi

dalam tahap konstruksinya. Sedangkan implementation review effort diukur

sebagai total waktu karyawan aktual yang auditor sistem informasi habiskan

pada tinjauan sebuah aplikasi dalam tahap implementasi.

System age diukur sebagai total jumlah bulan sejak sistem aplikasi itu

berjalan. Maintainer’s review development experience diukur dengan

pembagian jumlah pemelihara yang bekerja sebelumnya pada pengembangan

sistem aplikasi dengan total jumlah pemelihara sistem, sedangkan system

complexity diukur sebagai total jumlah program yang saat ini dimasukkan

dalam sistem yang dipelihara.

Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pada kriteria bahwa

sistem tersebut telah beroperasi dan dalam pemeliharan selama satu tahun atau

lebih, sistem tersebut dikembangkan dengan menggunakan pendekatan SDLC

Page 47: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

47

dan sistem ini mensyaratkan paling sedikit 6 orang-bulan pengembangannya,

dan proses pengembangan sistem tersebut ditinjau oleh auditor sistem

informasi. Perusahaan-perusahaan yang diidentifikasi untuk penelitian ini

adalah lembaga financial multinasional di Los Angeles, yang memiliki

spesifikasi tertentu, misalnya telah memiliki databe manajemen dan masing-

masing organisasi memiliki departemen audit sistem informasi internal yang

maju dan melakukan review terhadap pengembangan sistem.

Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik

deskriptif dari semua variabel, regresi berganda, dimana terdapat 2 tahap

regresi, yaitu yang pertama hanya variabel kontrolnya saja yang dimasukkan

dan yang kedua semua variabel independen dan kontrol secara serentak

dimasukkan bersama-sama.

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa untuk software maintenance

person-hours saat dilakukan uji regresi tahap 1 memiliki nilai multiple

correlation 0.84 yang signifikan pada tingkat probability 0.0001. R square

menunjukkan 0.71 ini berarti bahwa variasi dalam variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependent sebesar 71%, sedangkan sisanya

dijelaskan oleh faktor lain. Saat dilakukan uji regresi kedua, dimana 3 variabel

independent dan 3 variabel kontrol dimasukkan semua, hasil dari regresi ini

menunjukkan peningkatan R square menjadi 0,87 dan signifikan pada tingkat

probability 0.0100. Peningkatan yang signifikan dalam R square

mengindikasikan bahwa terdapat kriteria variasi unik yang dijelaskan oleh

upaya audit, bahkan setelah pengaruh dari usia sistem.

Page 48: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

48

Wu (1992) juga melakukan uji beda t terhadap koefisen regresi. Uji ini

ditujukan untuk mengetahui perbedaan peran auditor sistem informasi yang

terbesar dilakukan dalam fase definisi, fase konstruksi, atau fase

implementasi. Berdasarkan uji-t ditunjukkan bahwa koefisien regresi dari

audit effort pada tahap definisi secara signifikan lebih besar dibandingkan

dengan koefisien dari audit effort pada fase konstrksi dan bahwa kefisien

regresi dari audit effort fase definisi secara signifikan lebih besar dari

koefisien audit effort fase impelementasi. Hasil ini mengindikasikan bahwa

investasi dari audit effort dalam tahap definisi menghasilkan pengurangan

terbesar dalam waktu karyawan pemeliharaan software (software maintenance

person-hours).

Untuk pengujian terhadap software maintenance cost, dilakukan

prosedur pengujian yang sama dengan software maintenance person-hours.

Hasilnya menunjukkan dalam regresi pertama terdapat multiple correlation

sebesar 0.79 yang signifikan pada tingkat probabilitas 0.01 dan nilai R square

sebesar 0,62. Kemudian saat regresi kedua dilakukan hasil menunjukkan

peningkatan nilai R square menjadi 0.73 dan peningkatan nilai probabilitas

menjadi 0.10. Peningkatan signifikan dalam nilai R square menindikasikan

bahwa ada variasi biya pemeliharaan yang unik yang dapat dijelaskan oleh

audit effort. Uji-t atas koefisien regresi menunjukkan hasil bahwa investasi

dari audit effort dalam tahap definisi menghasilkan pengurangan terbesar

dalam biaya pemeliharaan software.

Page 49: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

49

H. Kerangka Pemikiran

Penggunaan sistem dalam sebuah perusahaan memiliki masa manfaat.

Pada saat sistem tersebut kurang memberikan kontribusi sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, maka perlu diadakan perubahan terhadap sistem baik

sebagian ataupun keseluruhan agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan

para pengguna sistem. untuk itu, sistem yang baru haruslah terjamin

keandalannya dari sejak dibuat sampai dengan habis masa manfaatnya. Dalam

melakukan perubahan terhadap sebuah sistem, harus melalui tahapan-tahapan

yang disebut system life cycle (siklus hidup sistem). Kesatuan dari tahapan-

tahapan tersebut dinamakan system development life cycle (SDLC) yang

terbagi menjadi dua tahapan utama, yaitu pengembangan dan pemeliharaan

sistem. Dalam tahapan pengembangan, terdapat beberapa partisipan yang

terlibat, salah satunya adalah auditor internal yang berperan sebagai pengguna

akhir, pemegang kepentingan, dan auditor. Walaupun demikian, keterlibatan

auditor internal sangat terbatas untuk menjaga independensi sesuai dengan

standar dan etika profesional sebagai auditor internal. Dalam tahapan

pemeliharaan, auditor internal berperan melakukan audit terhadap sistem

untuk memastikan sistem berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah keandalan sistem

informasi yang dipengaruhi oleh peran auditor internal dalam pengembangan

dan pemeliharaan sistem.

Page 50: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

50

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

I. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, karena jawaban yang diberikan masih didasarkan pada teori yang

relevan, tidak berdasar pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono, 2005). Berdasarkan penelitian terdahulu dan

tinjauan teoritis yang telah diuraikan, maka dapat dibuat perumusan hipotesis

seperti dibawah ini:

Ha1 : Peran auditor dalam pengembangan sistem berpengaruh terhadap

keandalan sistem informasi perusahaan.

Ha2 : Peran auditor dalam pemeliharaan sistem berpengaruh terhadap

keandalan sistem informasi perusahaan.

Page 51: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini adalah perbankan yang telah mengalami siklus

hidup pengembangan sistem dan terdapat peranan auditor internal di

dalamnya serta berlokasi di Jakarta untuk periode tahun 2008. Penelitian ini

dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia (Pusat), Bank Negara Indonesia

(Pusat), dan Bank Tabungan Negara (Pusat) dengan elemen populasi auditor

internal bidang TSI. Ruang lingkup pembahasannya adalah peran auditor

internal dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem serta pengaruhnya

terhadap keandalan sistem informasi.

B. Metode Penentuan Sampel

Tidak terdapat metode penentuan sample dalam penelitian ini karena

penelitian dilakukan terhadap seluruh elemen populasi. Jumlah elemen

populasi yang di uji sebanyak 43 auditor internal bidang TSI yang terdiri dari

20 auditor pada BRI, 15 auditor pada BNI, dan 8 auditor pada BTN.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara

khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian

Page 52: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

52

(Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Pengumpulan data primer

dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

2. Data Sekunder

Indriantoro dan Supomo (2002:147) menyatakan bahwa data sekunder

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber

referensi yang diterbitkan untuk umum (buku text books, artikel, jurnal

ilmiah, dan lain-lain) maupun referensi yang tidak diterbitkan untuk

umum (skripsi, tesis).

D. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis kuantitatif sehingga pengujian yang dilakukan antara lain:

1. Uji Validitas

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut

mengukur apa yang seharusnya diukur (Indriantoro dan Supomo,

2002:181). Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu

mengungkapkan data dengan tepat, akan tetapi juga harus memberikan

gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Untuk memperoleh

pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor

total. Bila korelasi diantara skor item dengan skor total menghasilkan

korelasi yang rendah, maka item akan dikatakan gugur atau akan

Page 53: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

53

dimodifikasikan, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor

tinggi maka item tersebut akan digunakan. Rumus yang digunakan adalah

rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

( )( )

( ) ( )( )∑ ∑ ∑∑

∑ ∑∑

−−

−=

2222YYNXXN

YXXYNrxy

xyr = Angka indeks Korelasi Product Moment

N = Jumlah sampel

∑ XY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y

∑ X = Jumlah seluruh skor X

∑ Y = Jumlah seluruh skor Y

2. Uji Reliabilitas

Menurut Indriantor dan Supomo (2002) konsep realibilitas dapat dipahami

melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Uji reliabilitas

dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner menunjukkan tingkat

ketetapan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi instrument tersebut

dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu. Untuk

menguji tingkat reliabilitas dalam penelitian ini, digunakan teknik uji

cronbach’s alpha.

( )

{ }

t

br

σ

σ

κ

∑−−

Κ=

1

1

r = Reliabilitas

K = Banyak pertanyaan

bσ = Varians butir tσ = Varians total

Page 54: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

64

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur yang

bertujuan untuk menentukan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat

variabel bebas terhadap variabel terikat. Bentuk diagram dari analisis ini

ditentukan oleh proporsi teoritis yang berasal dari kerangka pemikiran atau

pada permasalahan yang dianalisis. Dalam hal ini dapat digambarkan dalam

hubungan seperti di bawah ini:

Gambar.3.1

Model Analisis Jalur

Sumber: Ghozali (2005:160)

Sehingga persamaan untuk analisis regresi yang digunakan ialah :

ερρ ++= 21 yxyxY

Dimana : Y = Keandalan sistem informasi

1yxρ = Derajat pengaruh relatif langsung 1x ke Y

1x = Peran Auditor Internal dalam pengembangan sistem

2yxρ = Derajat pengaruh relatif langsung 2x ke Y

2x = Peran Auditor Internal dalam pemeliharaan sistem

ε = Variabel error (ketidaknormalan)

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel

yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan

oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002:69). Variabel dalam penelitian ini

terbagi menjadi:

X1 ρ yx1 ε2

Y ρ x1 x2

X2 ρyx2

ε1

Page 55: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

65

1. Variabel Independen, yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini:

a) Peran auditor internal dalam pengembangan sistem (X1), di mana

auditor internal berperan dalam setiap tahapan pengembangan sebagai

nara sumber untuk aspek pengendalian, khususnya mengenai standar

pengamanan yang diperlukan.

b) Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem (X2) , di mana

auditor internal berperan mengaudit sistem untuk menentukan bahwa

integritas aplikasi sistem masih sesuai atau tidak.

2. Variabel Dependen, yaitu variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

keandalan sistem informasi (Y).

Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala likert untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.

Dengan skala ini, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang

digunakan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen berupa pernyataan atau

pertanyaan dengan gradasi dari sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), netral (skor

3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1) (Sugiono, 2004).

Tabel 3.1

Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem

Variabel Sub Variabel Indikator

1. Perencanaan sistem

1. Pemeriksaan

perencanaan

2. Pengendalian

biaya

3. Risiko pembuatan

sistem

Peran auditor internal

dalam pengembangan

sistem (variabel

independen) (sumber:

Hall dan Singleton,

2007)

2. Analisis sistem

4. Usulan kebutuhan

sistem

Page 56: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

66

5. Penentuan fitur

3. Desain konseptual

sistem 6. Usulan desain

7. Usulan fitur

4. Evaluasi dan pemilihan

sistem 8. Penghitungan manfaat

biaya

9. Penggunaan tingkat

bunga

10. Pelaporan biaya

11. Penggunaan umur

hidup

12. Nilai finansial dari

manfaat tidak

berwujud

5. Desain terperinci 13. Kelompok penjamin

mutu

14. Simulasi sistem

6. Pemrograman dan

pengujian sistem 15. Verifikasi personil

pengujian

16. Verifikasi proyek

pengujian

7. Implementasi sistem 17. Menyediakan keahlian

teknis

18. Menspesifikasi standar

dokumentasi

19. Menverifikasi

kecukupan

pengendalian

Tabel 3.2

Operasional Variabel untuk Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan

Sistem

Variabel Sub Variabel Indikator

Peran auditor internal

dalam pemeliharaan

sistem (variabel

independen) (sumber:

Hall dan Singleton,

2007)

1. Perpustakaan program sumber (SPL)

2. Prosedur pemeliharaan 3. Aplikasi bebas dari

kesalahan material 4. Perpustakaan program

terlindungi

Tabel 3.3

Operasional Variabel untuk Keandalan Sistem Informasi

Variabel Sub Variabel Indikator

Keandalan sistem 1. Ketersediaan 1. Pengoperasian sistem

Page 57: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

67

tercantum dalam

perjanjian

2. Penggunaan sistem

tercantum dalam

perjanjian

2. Keamanan 3. Terlindung dari akses

fisik

4. Terlindung dari logis

5. Dapat diubah

6. Tidak mempengaruhi

fungsi

7. Tidak mempengaruhi

integritas

3. Dapat dipelihara

8. Otorisasi dalam

perubahan

9. Perubahan telah teruji

10. Sumber daya manusia

informasi (variabel

dependen) (sumber:

Romney dan

Steinbart, 2004)

4. Integritas 11. Kelengkapan

12. Keakuratan

13. Ketepatan waktu

14. Otorisasi

15. Kesesuaian fungsi

16. Bebas dari manipulasi

Page 58: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

68

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada Auditor Internal bidang Teknologi dan

Sistem Informasi (TSI) di beberapa perbankan pusat yang terdapat di Jakarta

(tabel 4.1). Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian yang diserahkan melalui perantara kepada responden yang dimulai

pada pertengahan bulan November 2008 sampai dengan pertengahan bulan

April 2009 dengan peta distribusi sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Distribusi Sampel Penelitian

Tempat Kuesioner

disebar (eks.)

Kuesioner

kembali (eks.)

%

Responden

Bank Rakyat Indonesia Pusat 15 13 39,4

Bank Negara Indonesia Pusat 10 10 30,3

Bank Tabungan Negara Pusat 8 7 21,21

Total 33 30 90,91

Sumber: data primer

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dapat diketahui melalui kuesioner yang disebar

yang perlihatkan pada tabel 4.2. Berdasarkan posisi kerja terdapat 1 atau

3,33% responden sebagai manager, 11 atau 36,67% responden sebagai senior

auditor, dan 18 atau 60% responden sebagai junior auditor.

Page 59: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

69

Rentang waktu lama bekerja auditor terdapat 5 atau 16,67% responden

yang bekerja antara 1-5 tahun, 6 atau 20% responden yang bekerja antara 6-10

tahun, 7 atau 23,33% responden yang bekerja antara 10-15 tahun, 5 atau 16,67

responden yang bekerja antara 16-20 tahun, 5 atau 16,67% responden yang

bekerja antara 21-25 tahun, dan 2 atau 6,66% responden yang bekerja antara

26-30 tahun.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Auditor

No. Keterangan Jumlah %

1. Posisi Kerja

a. Manager

b. Senior Auditor

c. Junior Auditor

1

11

18

3,33

36,67

60

2. Lama bekerja

a. 1-5 tahun

b. 6-10 tahun c. 11-15 tahun

d. 16-20 tahun

e. 21-25 tahun

f. 26-30 tahun

5

6 7

5

5

2

16,67

20 23,33

16,67

16,67

6,66

Sumber: data primer

B. Penemuan

Data yang telah terkumpul kemudian diolah melalui beberapa tahapan,

yaitu:

1. Uji Validitas

Kuesioner yang kembali, kemudian diuji tingkat validitasnya. Untuk

mengolah data dalam penelitian ini digunakan SPSS 12. Berdasarkan table

3.1, dapat dilihat bahwa variabel tentang peran auditor dalam pengembangan

sistem terdiri dari tujuh sub variabel dengan 19 pertanyaan. Variabel tentang

peran auditor dalam pemeliharaan sistem terdiri dari satu sub variabel dengan

4 pertanyaan. Variabel tentang keandalan sistem informasi terdiri dari empat

Page 60: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

70

sub variabel dengan 16 pertanyaan. Keseluruhan dari sub variabel tersebut

terangkum menjadi 39 pertanyaan. Pertanyaan dianggap valid atau tidak

didasarkan pada nilai r hitung dengan r tabelnya. Jika r > r table, maka

instrumen pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan r tabel, bila tingkat

kesalahan 5%, dengan dk 28 (30-2), maka nilai r tabel yang digunakan adalah

0,3610.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 12, didapatkan

hasil sebagaimana terlihat pada tabel 4.3 untuk uji validitas atas variabel

pengaruh peran auditor internal dalam pengembangan sistem yang terdiri dari

19 butir pertanyaan. Pertanyaan no.3 untuk variabel ini merupakan pertanyaan

negatif, sehingga penskoran dilakukan secara terbalik. Pengolahan data

menunjukkan 11 butir pertanyaan dinilai valid dan 8 butir pertanyaan dinilai

tidak valid. Tabel 4.4 merupakan hasil uji validitas atas variabel peran auditor

internal dalam pemeliharaan sistem yang terdiri dari 4 butir pertanyaan dan

semuanya dinilai valid. Tabel 4.5 merupakan hasil uji validitas atas variabel

keandalan sistem informasi yang terdiri dari 16 butir pertanyaan. Pertanyaan

no. 4,6, dan 7 untuk variabel ini merupakan pertanyaan negatif, sehingga

penskoran dilakukan secara terbalik. Pengolahan data menunjukkan 11 butir

pertanyaan dinilai valid dan 5 butir pertanyaan dinilai tidak valid.

Tabel 4.3

Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Peran Auditor Internal Dalam

Pengembangan Sistem

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

PG1 ,359 ,710 Tidak Valid

PG2 ,185 ,717 Tidak Valid

PG3 -,137 ,728 Tidak Valid

PG4 ,444 ,705 Valid

PG5 ,443 ,705 Valid

PG6 ,309 ,710 Tidak Valid

Page 61: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

71

PG7 ,372 ,710 Valid

PG8 ,214 ,716 Tidak Valid

PG9 ,624 ,699 Valid

PG10 ,619 ,702 Valid

PG11 ,296 ,715 Tidak Valid

PG12 ,593 ,703 Valid

PG13 ,604 ,700 Valid

PG14 ,496 ,706 Valid

PG15 ,650 ,693 Valid

PG16 ,555 ,702 Valid

PG17 ,450 ,705 Valid

PG18 ,201 ,717 Tidak Valid

PG19 ,230 ,716 Tidak Valid

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.4

Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Peran Auditor Internal Dalam Pemeliharaan Sistem

Pertanyaan

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

PM1 ,396 ,785 Valid

PM2 ,638 ,738 Valid

PM3 ,530 ,766 Valid

PM4 ,828 ,679 Valid

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.5

Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian Variabel Keandalan Sistem Informasi

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

KS1 ,744 ,673 Valid

KS2 ,351 ,699 Tidak Valid

KS3 ,811 ,666 Valid

KS4 -,595 ,729 Tidak Valid

KS5 ,683 ,675 Valid

KS6 -,168 ,727 Tidak Valid

KS7 -,406 ,746 Tidak Valid

KS8 ,249 ,699 Tidak Valid

KS9 ,510 ,678 Valid

KS10 ,430 ,696 Valid

KS11 ,848 ,667 Valid

Page 62: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

72

KS12 ,590 ,690 Valid

KS13 ,758 ,661 Valid

KS14 ,525 ,693 Valid

KS15 ,761 ,668 Valid

KS16 ,487 ,687 Valid

Sumber: data primer yang telah diolah

Untuk melanjutkan pengolahan data ke tahap selanjutnya, hanya data

yang valid saja yang digunakan, sedangkan data yang tidak valid, tidak

digunakan. Setelah data yang tidak valid diabaikan, maka data yang digunakan

untuk pengujian selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6 untuk variabel peran

auditor internal dalam pengembangan sistem, tabel 4.7 untuk variabel peran

auditor internal dalam pemeliharaan sistem, dan tabel 4.8 untuk variabel

keandalan sistem informasi.

Tabel 4.6

Data Valid Variabel Peran Auditor Internal Dalam Pengembangan Sistem

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted Keterangan

PG4 ,444 ,705 Valid

PG5 ,443 ,705 Valid

PG7 ,372 ,710 Valid

PG9 ,624 ,699 Valid

PG10 ,619 ,702 Valid

PG12 ,593 ,703 Valid

PG13 ,604 ,700 Valid

PG14 ,496 ,706 Valid

PG15 ,650 ,693 Valid

PG16 ,555 ,702 Valid

PG17 ,450 ,705 Valid

Tabel 4.7 Data Valid Variabel Peran Auditor Internal Dalam Pemeliharaan Sistem

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted Keterangan

PM1 ,396 ,785 Valid

Page 63: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

73

PM2 ,638 ,738 Valid

PM3 ,530 ,766 Valid

PM4 ,828 ,679 Valid

Tabel 4.8

Data Valid Untuk Variabel Keandalan Sistem Informasi

Pertanyaan

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted Keterangan

KS1 ,744 ,673 Valid

KS3 ,811 ,666 Valid

KS5 ,683 ,675 Valid

KS9 ,510 ,678 Valid

KS10 ,430 ,696 Valid

KS11 ,848 ,667 Valid

KS12 ,590 ,690 Valid

KS13 ,758 ,661 Valid

KS14 ,525 ,693 Valid

KS15 ,761 ,668 Valid

KS16 ,487 ,687 Valid

Dari tabel di atas, diketahui bahwa data yang dapat digunakan pada

penelitian selanjutnya dari masing-masing variabel yaitu, 11 pertanyaan untuk

variabel peran auditor internal dalam pengembangan sistem, 4 pertanyaan

untuk variabel peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem, dan 11

pertanyaan untuk variabel keandalan sistem informasi.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian selanjutnya adalah uji reliabilitas yang bertujuan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur. Alat ukur dalam penelitian ini ialah

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Alat uji yang digunakan untuk pengolahan data adalah SPSS 12. Nilai

reliabilitas pada SPSS dapat dilihat dari nilai cronbanch’s alpha-nya. Suatu

Page 64: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

74

instrumen dapat dikatakan reliabel jika nilai cronbanch’s alpha-nya memiliki

koefisiensi diatas 0,60. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.9

untuk variabel peran auditor internal dalam pengembangan sistem, tabel 4.10

untuk variabel peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem, dan tabel

4.11 untuk variabel keandalan sistem informasi.

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal Dalam Pengembangan Sistem

Reliability Statistics

,720 ,815 20

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal Dalam Pemeliharaan Sistem

Reliability Statistics

,779 ,818 5

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Sumber: data primer yang telah diolah

Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel Keandalan Sistem Informasi

Page 65: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

75

Reliability Statistics

,705 ,808 17

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Sumber: data primer yang telah diolah

Dalam tabel 4.9 nilai cronbanch’s alpha untuk variabel peran auditor

internal dalam pengembangan sistem adalah 0,815. Pada tabel 4.10 nilai

cronbanch’s alpha untuk variabel peran auditor internal dalam pemeliharaan

sistem adalah 0,818, sedangkan pada tabel 4.11, nilai cronbanch’s alpha untuk

variabel keandalan sistem informasi adalah 0,808. Dari hasil tersebut dapat

dinyatakan bahwa ketiga variabel ini reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Setelah diketahui data yang valid dan variabel dalam model ini

dinyatakan reliable, pengujian selanjutnya adalah uji asumsi klasik yang

digunakan untuk melihat seberapa layak data yang telah dikumpulkan dapat

diolah. Uji ini memiliki 3 instrumen penguji, yaitu:

a) Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance <0,10 dan VIF>10, dinyatakan

terjadi multikolinieritas. Hasil pengolahan data untuk pengujian ini dapat

dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Uji Coefficients Multikolinieritas

Page 66: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

76

Coefficientsa

13,470 6,033 2,233 ,034

,124 ,128 ,141 ,967 ,342 ,836 1,196

1,692 ,379 ,652 4,469 ,000 ,836 1,196

(Constant)

Pengembangan

Pemeliharaan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keandalana.

Sumber: data primer yang telah diolah

Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa nilai tolerance dan

VIF kedua variabel independen sebesar 0,836 dan 1,196, sehingga antar

variabel pada penelitian ini dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.

Kriteria lain dapat dilihat dari nilai korelasi antara pengembangan

dan pemeliharaan. Jika nilai korelasi di bawah 95 %, maka dinyatakan

tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan data untuk pengujian ini

dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Hasil Uji Coefficients Correlation Multikolinieritas

Coefficient Correlationsa

1,000 -,405

-,405 1,000

,143 -,020

-,020 ,016

Pemeliharaan

Pengembangan

Pemeliharaan

Pengembangan

Correlations

Covariances

Model1

PemeliharaanPengemb

angan

Dependent Variable: Keandalana.

Sumber: data primer yang telah diolah

Hasil uji tersebut menunjukkan nilai correlations antara

pengembangan dan pemeliharaan sebesar -0.405 atau sekitar 40,5%.

sehingga pada penelitian ini dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas dan

dapat dilanjutkan karena sesuai dengan kriteria yang ada.

b) Heteroskedastisitas

Pengujian selanjutnya adalah menilai heteroskedastisitas.

Instrumen pengujian ini memiliki kriteria yaitu tidak ada pola yang jelas,

Page 67: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

77

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengolahan data untuk

pengujian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Hasil Uji Heterokdisitas

Sumber: data primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa peta penyebaran data

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan

dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas dan penelitian dapat

dilanjutkan.

c) Normalitas

Selanjutnya adalah pengujian normalitas yang dapat dilihat dari

grafik histogram dan ploting data residual. Dikatakan normal jika dalam

-3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Reg

res

sio

n S

tud

enti

zed

Re

sid

ual

Dependent Variable: Keandalan

Scatterplot

Page 68: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

78

grafik histogram data observasi memiliki distribusi yang mendekati

distribusi normal dan jika dalam ploting, distribusi data residual mengikuti

garis diagonalnya. Hasil pengolahan data untuk pengujian ini dapat dilihat

pada grafik 4.1 dan gambar 4.2.

Grafik 4.1 Tampilan Histogram Uji Heterokdisitas

Sumber: data primer yang telah diolah

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

1

2

3

4

5

6

7

Fre

qu

ency

Mean = 8.23E-16Std. Dev. = 0.965N = 30

Dependent Variable: Keandalan

Histogram

Page 69: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

79

Sumber: data primer yang telah diolah

Berdasarkan grafik 4.1, terlihat bahwa data observasi memiliki

distribusi yang hampir mendekati distribusi normal dan dalam ploting

gambar 4.2, distribusi data residual hampir mengikuti garis diagonalnya.

Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini

hampir mendekati normal.

4. Uji Hipotesis

Setelah melalui uji kualitas data, selanjutnya adalah melakukan uji

hipotesis. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan analisis regresi

untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Pengujian

regresi (1) untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor internal dalam

pengembangan sistem terhadap peran auditor internal dalam pemeliharaan

sistem. Pengujian regresi (2) untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor

internal dalam pengembangan sistem dan peran auditor internal dalam

pemeliharaan sistem terhadap keandalan sistem informasi.

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Keandalan

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 70: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

80

Pengujian regresi (1) untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor

internal dalam pengembangan sistem terhadap peran auditor internal dalam

pemeliharaan sistem. Hasil olah data untuk pengujian regresi (1) ini

ditunjukkan oleh tabel 4.14, tabel 4.15, dan tabel 4.16.

Tabel 4.14 Hasil Uji Model Summary Persamaan Regresi (1)

Model Summary

,405a ,164 ,134 6,222

Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Pemeliharaana.

Tabel 4.15

Hasil Uji ANOVA Persamaan Regresi (1)

ANOVAb

212,641 1 212,641 5,492 ,026a

1084,059 28 38,716

1296,700 29

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemeliharaana.

Dependent Variable: Pengembanganb.

Tabel 4.16 Hasil Uji Coefficients Persamaan Regresi (1)

Coefficientsa

16,533 8,342 1,982 ,057

1,198 ,511 ,405 2,344 ,026

(Constant)

Pemeliharaan

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Pengembangana.

Berdasarkan pengujian di atas, hasil SPSS memberikan nilai

Standardized Coefficients Beta untuk peran auditor internal dalam

Page 71: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

81

pengembangan sistem sebesar 0,405 dan signifikan pada 0,026 yang

berarti peran auditor internal dalam pengembangan sistem mempengaruhi

peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem. Nilai Standardized

Coefficients Beta 0,405 merupakan nilai regresi untuk peran auditor

internal dalam pengembangan sistem terhadap peran auditor internal dalam

pemeliharaan sistem. Dalam pengujian regresi (1) ini terdapat varians

peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem yang tidak dapat

dijelaskan oleh peran auditor internal dalam pengembangan sistem yang

dihitung dengan rumus:

ε1 = (1-R2)2

ε1 = (1-0,164) 2

ε1 = 0,70

Pengujian regresi (2) untuk melihat besarnya pengaruh peran auditor

internal dalam pengembangan sistem serta pemeliharaan sistem terhadap

keandalan sistem informasi. Hasil olah data untuk pengujian pertama ini

ditunjukkan oleh tabel 4.17, tabel 4.18, dan tabel 4.19.

Tabel 4.17 Hasil Uji Model Summary Persamaan Regresi (2)

Model Summary

,721a ,519 ,484 4,214

Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

Tabel 4.18 Hasil Uji ANOVA Persamaan Regresi (2)

Page 72: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

82

ANOVAb

518,382 2 259,191 14,595 ,000a

479,485 27 17,759

997,867 29

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

Dependent Variable: Keandalanb.

Tabel 4.19

Hasil Uji Coefficients Persamaan Regresi (2)

Coefficientsa

13,470 6,033 2,233 ,034

,124 ,128 ,141 ,967 ,342

1,692 ,379 ,652 4,469 ,000

(Constant)

Pengembangan

Pemeliharaan

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Keandalana.

Berdasarkan pengujian di atas, hasil SPSS memberikan nilai

Standardized Coefficients Beta untuk peran auditor internal dalam

pengembangan sistem sebesar 0,141 dan signifikansi 0,342 yang berarti

peran auditor internal dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh

signifikan terhadap keandalan sistem informasi. Untuk peran auditor

internal dalam pemeliharaan sistem, nilai Standardized Coefficients Beta

0,652 dan signifikansi 0,000 yang berarti peran auditor internal dalam

pemeliharaan sistem berpengaruh signifikan terhadap keandalan sistem

informasi. Nilai Standardized Coefficients Beta 0,141 dan 0,652

merupakan nilai regresi untuk peran auditor internal dalam pengembangan

sistem terhadap keandalan sistem informasi dan peran auditor internal

dalam pemeliharaan sistem terhadap keandalan sistem informasi. Dalam

pengujian regresi (2) ini terdapat varians keandalan sistem informasi yang

Page 73: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

83

tidak dapat dijelaskan oleh peran auditor internal dalam pengembangan

dan pemeliharaan sistem yang dihitung dengan rumus:

ε2 = (1-R2)

2

ε2 = (1-0,519)2

ε2 = 0,230

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa peran auditor internal

dalam pengembangan sistem dapat berpengaruh langsung ke keandalan

sistem informasi dan dapat juga berpengaruh tidak langsung, yaitu melalui

peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem (sebagai variabel

intervening) ke keandalan sistem informasi. Besarnya pengaruh langsung

adalah 0,141 atau 14,1%, sedangkan pengaruh tidak langsung harus

dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,405) x

(0,652) = 0,260 atau 26%. Untuk total pengaruh peran auditor internal

dalam pengembangan sistem ke keandalan sistem informasi = 0,141 +

(0,405) x (0,652) = 0,141 + 0,260 = 0,400 atau 40%.

Gambar 4.3 Diagram Jalur

ρ yx1=0,141 ε2= 0,230

ρ x1x2= 0,405

ρ yx2=0,652

ε1=0,70

Keandalan Sistem

Informasi (Y)

Peran AI dalam

Pemeliharaan

Sistem (X2)

Peran AI dalam

Pengembangan Sistem (X1)

Page 74: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

84

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengujian hipotesis

dengan analisis jalur, dapat diketahui bahwa pengaruh langsung, yaitu penaruh

peran auditor internal dalam pengembangan sistem terhadap keandalan sistem

informasi sebesar 0,141 atau 14,1% tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan

hipotesis pertama (Ha1), yaitu peran auditor dalam pengembangan sistem

berpengaruh terhadap keandalan sistem informasi perusahaan. Pengaruh yang

tidak signifikan ini disebabkan adanya keterbatasan peran auditor internal dalam

tahap pengembangan, sebagaimana Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia

mengenai “Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi

Informasi oleh Bank Umum”. Lampiran tersebut menyatakan bahwa peran auditor

internal hanya sebatas nara sumber dalam aspek pengendalian, khususnya

mengenai standar yang diperlukan, bukan sebagai penentu dapat tidaknya aplikasi

yang dikembangkan diimplementasikan. Dengan peran seperti ini, auditor internal

tidak terlalu dapat mempengaruhi keandalan sistem.

Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem berpengaruh signifikan

terhadap keandalan sistem informasi sebesar 0,652 atau 65,2%. Hal ini sesuai

dengan hipotesis kedua (Ha2), yaitu peran auditor dalam pemeliharaan sistem

berpengaruh terhadap keandalan sistem informasi perusahaan. Pengaruh ini

disebabkan auditor internal berperan untuk melakukan audit terhadap sistem yang

telah diimplementasikan dan dalam tahap pemeliharaan. Dengan diauditnya sistem

tersebut, maka dapat diketahui apakah sistem telah sesuai dengan standar yang

seharusnya, terjamin keamanannya, dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam

sistem merupakan perubahan yang berarti dan telah diotorisasi. Dengan

Page 75: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

85

dilakukannya audit tersebut, maka keandalan sistem informasi pun dapat terjaga

dan terjamin.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui pengaruh tidak

langsung dalam penelitian ini, yaitu pengaruh peran auditor internal dalam

pengembangan sistem terhadap keandalan sistem informasi melalui peran auditor

internal dalam pemeliharaan sistem (sebagai variabel intervening) dihitung dengan

mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu (0,405) x (0,652) = 0,260 atau 26%.

Besarnya pengaruh ini menandakan bahwa dengan berpartisipasinya auditor

internal dalam pengembangan sistem, akan mempengaruhi perannya dalam

pemeliharaan sistem, yaitu saat melakukan audit, karena saat pengembangan,

auditor telah memberikan saran agar sistem menjadi auditable, sehingga

memudahkan auditor dalam melakukan audit. Dari penelitian ini diketahui pula

total pengaruh peran auditor internal dalam pengembangan sistem ke keandalan

sistem informasi sebesar = 0,141 + (0,405 x 0,652) = 0,141 + 0,260 = 0,40 atau

40%.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, penelitian

sebelumnya membahas peran auditor internal dalam pengembangan sistem dan

pengaruhnya terhadap tahap pemeliharaan sistem, sedangkan penelitian ini

membahas peran auditor internal dalam tahap pengembangan serta pemeliharaan

sistem dan pengaruhnya terhadap keandalan sistem informasi.

Page 76: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

86

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sehubungan dengan penelitian tentang peran auditor

internal dalam pengembangan serta pemeliharaan sistem dan pengaruhnya

terhadap keandalan sistem informasi. Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Peran auditor internal dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh

signifikan terhadap keandalan sistem informasi. Hal ini terlihat dari besarnya

pengaruh hanya sebesar 0,141 atau 14,1% dan tingkat signifikansi 0,342.

2. Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem berpengaruh signifikan

terhadap keandalan sistem informasi sebesar 0,652 atau 65,2% dan tingkat

signifikansi 0,000.

3. Besarnya pengaruh tidak langsung peran auditor internal dalam pengembangan

sistem terhadap keandalan sistem informasi melalui peran auditor internal

dalam pemeliharaan sistem sebesar 0,260 atau 26%.

Page 77: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

87

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan implikasi sebagai berikut:

1. Peran auditor internal dalam pengembangan sistem tidak terlalu berpengaruh

secara signifikan terhadap keandalan sistem informasi disebabkan

keterbatasan peran auditor internal yaitu hanya sebatas memberikan saran

untuk sistem yang dibutuhkan. Namun demikian, auditor internal lain yang

memenuhi standar dan tidak terlibat dalam pemberian saran tersebut dapat

bertindak sebagai konsultan dalam hal yang berkaitan dengan

pengembangan sistem. Pemisahan tugas ini untuk menjaga independensi

auditor.

2. Peran auditor internal dalam pemeliharaan sistem berpengaruh secara

signifikan terhadap keandalan sistem informasi. Dalam hal ini, peran

auditor bukanlah memelihara sistem yang ada, namun auditor melakukan

audit terhadap sistem untuk mengetahui keandalan sistem tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil implikasi diatas, terdapat beberapa saran yang mungkin

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi perusahaan, untuk menjaga independensi auditor internal, sebaiknya

auditor yang terlibat dalam tahap pengembangan sistem dan pemeliharaan

sistem bukanlah auditor yang sama.

2. Bagi auditor internal, untuk lebih meningkatkan kemampuan teknisnya di

bidang TSI dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh

perusahaan maupun instansi lain. Hal ini dimaksudkan agar auditor dapat

Page 78: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

88

memberikan saran atau masukan yang sesuai dan dapat menganalisa resiko

dengan tepat, sehingga waktu dan biaya yang digunakan dalam melakukan

audit relatif lebih singkat dan murah, serta keandalan sistem dapat lebih

terjamin.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya jumlah responden diperbanyak dan

materi tidak hanya mengenai keandalan sistem informasi, tetapi diperluas

dengan materi lain yang difokuskan dalam standar untuk audit teknologi

informasi, salah satunya COBIT.

Page 79: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

89

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Adamrah, “Pentingnya Pemahaman Atas Struktur Pengendalian Intern

Dalam Melaksanakan Audit Sistem Informasi Dan Teknologi”, Jurnal Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, Vol. 5 No. 2, 2001.

Boynton, William C dan Raymond N Johnson, “Modern Auditing: Assurance Service

and the Integrity of Financial Reporting”, 8th edition, WILEY, New Jersey, 2006.

Brian K. William, et. all. “Using Information Technology”, IRWIN, United State of

America, 1995.

Gondodiyoto, Sanyoto, Henny Hendarti, “Audit Sistem Informasi Lanjutan”,Edisi

pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta 2007.

Hall, James A dan Tommy Singleton, “Information Technology Auditing and

Assurance”, 2nd

edition, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelititan Bisnis Untuk

Akuntansi & Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Kardono, Adi Saptari, “Kajian Perundangan Terkait Assessment dan Audit

Teknologi”, Analisis Sistem: Majalah Ilmiah, Vol. 12 No. 2, Jakarta, 2005.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 9/30/DPNP Tanggal 12 Desember

2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan

Page 80: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

90

Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Diakses tanggal 2 Juni 2008, dari

www.abuazmar.files.wordpress.com.

Nanik Sri Utaminingsih, “Peran Auditor Sistem Informasi Dalam Pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi”, edisi April, Fokus Ekonomi, 2004. Diakses tanggal

25 Agustus 2008 dari www.freejournal.com.

O’Brien, James A. “Introduction 2 Information Systems”, McGraw-Hill, IRWIN, New

York, 2005.

O’Leary, Timothy J, Linda I O’Leany. “Computing Today”, McGraw-Hill, New

York, 2004.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 9/30/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen

Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.

Putra, Syopiansyah Jaya, A’ang Subiyakto, “Pengantar Sistem Informasi”, UIN

Jakarta Press, Jakarta, 2006.

Rebecca C. Wu, “The Information Systems Auditor's Review of the Systems

Development Process and its Impact on Software Maintenance Efforts”, Journal of Information System, Spring, 1992.

Romney, Marshall B, Paul John Steinbart, “Accounting Information System”, 9th

edition, Salemba 4, Jakarta, 2006.

Sawyer, Lawrence B dan Mortimer A. Diltenhover, James H. Scheiner, “Sawyer’s

Internal Auditing”, 5th

edition, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Sawyer, Lawrence B dan Mortimer A. Diltenhover, James H. Scheiner, “Sawyer’s

Internal Auditing”, 5th

edition, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kesebelas, Alfabeta, Bandung, 2008.

Page 81: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

91

KUESIONER

PENGANTAR

Dalam rangka penyelesaian studi S1 saya,

Nama : Herlina Widiyanti

NIM : 204082000698

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Ilmu Sosial/Akuntansi/IX

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sedang melakukan penelitian dengan judul “Peran Auditor Internal dalam

Pengembangan serta Pemeliharaan Sistem dan Pengaruhnya Terhadap

Keandalan Sistem Informasi”.

Kuesioner ini ditujukan untuk memperoleh data dan informasi yang terkait dengan

permasalahan yang diteliti. Mengingat kualitas dan tingkat kepercayaan penelitian ini

sangat tergantung dari jawaban Bpk/Ibu/Sdr/i, peneliti berharap kepada semua pihak

Page 82: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

92

yang terpilih sebagai responden penelitian ini dapat bekerjasama dalam memberikan

informasi serta jawaban secara benar, jujur, dan obyektif. Atas bantuan dan

kerjasamanya, peneliti mengucapkan terima kasih.

Peneliti

HERLINA WIDIYANTI

A. PERTANYAAN UMUM

1. Nama : ……………………………………………………………

2. Jabatan : ……………………………………………………………

3. Departemen : ……………………………………………………………

4. Jumlah personel : …………… orang

5. Pengalaman kerja sampai dengan saat ini …….. tahun …….. bulan.

6. Masalah yang dihadapi dalam lingkup pekerjaan, antara lain:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

B. PERTANYAAN KHUSUS

a. Saya mohon Bapak / Ibu memberikan tanggapan atas seluruh

pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda “√”.

Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

b. Item berikut ini hendaklah dijawab berdasarkan pengalaman kerja

Bapak / Ibu, dan bukan berdasarkan ketentuan tertulis Perusahaan.

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN

Page 83: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

93

SISTEM

No PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Auditor internal berperan melakukan

pemeriksaan secara rutin terhadap

perencanaan sistem SDLC.

2 Keterlibatan auditor internal dalam

perencanaan sistem dapat menekan

biaya dalam proses pengembangan

sistem.

3 Keterlibatan auditor internal dalam

perencanaan sistem dapat mengurangi

risiko pembuatan sistem yang tidak

dibutuhkan, tidak diinginkan, dan

tidak efektif.

4 Auditor internal dilibatkan dalam

analisis kebutuhan sistem yang

diusulkan dalam tahap analisis sistem.

5 Auditor internal dilibatkan dalam

penentuan fitur sistem.

6 Auditor internal berhak memberikan

usulan desain sistem.

7 Usulan desain sistem auditor internal

sesuai dengan fitur audit.

8 Auditor internal memastikan hanya

biaya yang dapat dihindari yang

digunakan dalam perhitungan manfaat

dari penghematan biaya.

9 Auditor internal memastikan tingkat

bunga yang wajar dalam mengukur

nilai sekarang arus kas.

10 Auditor internal memastikan biaya

yang timbul sekali dan biaya berulang

dilaporkan secara lengkap dan akurat.

Page 84: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

94

11 Auditor internal memastikan adanya

penggunaan umur hidup yang realistis

dalam membandingkan berbagai

alternatif proyek.

12 Auditor internal memastikan manfaat

tidak berwujud diberikan nilai

finansial yang wajar.

13 Auditor internal harus dilibatkan

dalam percobaan desain sistem.

14 Auditor internal menyimulasikan

operasi sistem untuk mengungkapkan

kesalahan dalam desain.

15 Auditor internal memverifikasi

personil yang terlibat dalam prosedur

pengujian.

16 Auditor internal memverifikasi proyek

yang digunakan untuk pengujian

sistem.

17 Auditor internal menyediakan

keahlian teknis dalam implementasi

sistem.

18 Auditor internal secara aktif

mendorong kepatuhan terhadap

standar dokumentasi yang berlaku.

19 Auditor internal menverifikasi

kecukupan pengendalian terhadap

aplikasi.

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PEMELIHARAAN SISTEM

20 Apakah perusahaan menggunakan

perpustakaan program sumber (source

program library-SPL).

21 Auditor internal memastikan bahwa

prosedur pemeliharaan melindungi

Page 85: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

95

berbagai aplikasi dari perubahan yang

tidak sah.

22 Selama tahap pemeliharaan, auditor

internal memastikan bahwa aplikasi

bebas dari kesalahan yang material.

23 Selama tahap pemeliharaan, auditor

internal memastikan bahwa

perpustakaan program dilindungi dari

akses yang tidak sah.

KEANDALAN SISTEM INFORMASI

1 Pengoperasian sistem dicantumkan

dalam pernyataan atau perjanjian

tingkat pelayanan.

2 Penggunaan sistem dicantumkan

dalam pernyataan atau perjanjian

tingkat pelayanan.

3 Sistem dilindungi dari akses fisik yang

tidak memiliki otorisasi

4 Sistem dilindungi dari akses logis

yang tidak memiliki otorisasi

5 Sistem dapat diubah bila diperlukan.

6 Perubahan tidak mempengaruhi fungsi

sistem

7 Perubahan tidak mempengaruhi

integritas sistem.

8 Hanya perubahan dokumen yang

memiliki otorisasi saja yang termasuk

dalam sistem.

9 Hanya perubahan dokumen yang teruji

saja yang termasuk dalam sistem.

10 Tersedia sumber daya yang dapat

mengimplementasikan perubahan

sistem.

Page 86: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

96

11 Pemrosesan sistem bersifat lengkap.

12 Pemrosesan sistem bersifat akurat.

13 Pemrosesan sistem harus tepat waktu.

14 Pemrosesan sistem bersifat diotorisasi.

15 Sistem dapat melaksanakan fungsi

secara keseluruhan.

16 Sistem bebas dari manipulasi, baik

yang tidak diotorisasi maupun yang

tidak disengaja.

Data Responden Variabel Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem

(X1)

NoP P P P P P P P P P P P P P P P P P P PG

Page 87: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

97

Data Responden Variabel Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem

(X2) No. PM1 PM2 PM3 PM4 PMtot 1 3 4 4 4 15 2 4 5 5 4 18 3 4 5 4 4 17 4 5 5 5 5 20 5 1 5 5 3 14 6 5 5 4 5 19 7 4 1 4 1 10 8 3 4 4 4 15 9 4 4 4 4 16 10 3 4 5 5 17

. G 1

G 2

G 3

G 4

G 5

G 6

G 7

G 8

G 9

G 10

G 11

G 12

G 13

G 14

G 15

G 16

G 17

G 18

G 19

tot

1 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 66 2 2 2 5 4 2 5 3 4 2 4 4 4 5 4 1 2 2 5 5 65 3 5 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 73 4 5 5 5 5 2 2 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 1 5 5 77 5 5 2 2 1 1 5 3 1 3 5 5 3 3 5 5 1 3 5 5 63 6 3 4 5 3 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 4 5 46 7 4 4 4 1 1 4 1 4 1 1 4 1 4 4 1 4 1 4 1 49 8 4 2 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 51 9 5 4 4 4 3 1 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 58

10 3 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 64 11 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 63 12 5 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 69 13 5 4 5 5 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 70 14 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 80 15 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 2 2 3 69 16 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 72 17 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 72 18 5 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 5 5 67 19 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 83 20 5 4 5 5 1 1 1 5 5 5 3 3 5 5 5 5 1 5 5 74 21 5 2 5 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 71 22 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 5 67 23 5 4 3 2 2 2 2 4 4 5 5 4 4 2 3 4 4 5 5 69 24 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 70 25 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 66 26 2 4 4 1 1 1 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 2 5 5 52 27 2 5 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 70 28 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 4 4 59 29 4 3 4 2 2 1 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 60 30 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 68

Page 88: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

98

Item Statistics

4,17 ,950 30

3,57 ,898 30

1,97 ,850 30

3,30 1,149 30

2,57 1,104 30

3,10 1,242 30

3,10 ,995 30

3,20 ,887 30

3,10 ,995 30

3,77 ,858 30

3,73 ,640 30

3,40 ,855 30

3,67 ,994 30

3,57 ,898 30

3,17 1,234 30

3,53 1,008 30

PG1

PG2

PG3

PG4

PG5

PG6

PG7

PG8

PG9

PG10

PG11

PG12

PG13

PG14

PG15

PG16

Mean Std. Deviation N

11 4 4 3 4 15 12 4 4 4 4 16 13 3 4 4 4 15 14 4 4 4 3 15 15 4 3 4 4 15

Data Responden Variabel Keandalan Sistem Informasi (Y)

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Peran Auditor Internal dalam Pengembangan Sistem (X1)

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

No. PM1 PM2 PM3 PM4 PMtot 16 4 4 4 4 16 17 3 4 4 4 15 18 4 4 4 5 17 19 4 5 5 5 19 20 5 5 5 5 20 21 5 4 5 5 19 22 4 4 4 4 16 23 5 5 5 5 20 24 4 4 4 4 16 25 3 4 4 4 15 26 4 4 2 2 12 27 4 4 4 5 17 28 4 4 3 4 15 29 4 4 4 4 16 30 3 4 4 4 15 No. KS

1 KS 2

KS 3

KS 4

KS 5

KS 6

KS 7

KS 8

KS 9

KS 10

KS 11

KS 12

KS 13

KS 14

KS 15

KS 16

KS tot

1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 62 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 65 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 5 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 4 3 1 5 3 4 59 6 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 75 7 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 40 8 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 4 3 5 67 9 4 4 5 5 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 5 59 10 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 64 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 12 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 58 13 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 14 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 64 15 5 5 4 4 5 5 3 2 2 3 4 4 4 5 5 5 65 16 4 4 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 64 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 18 5 5 5 5 4 3 2 3 3 4 5 5 5 5 4 4 67 19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 79 20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 21 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 62 22 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 62 23 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 72 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 26 4 4 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63 27 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 65 28 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 61 29 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 59 30 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 61

Page 89: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

99

Item-Total Statistics

123,90 266,990 ,359 . ,710

124,50 272,741 ,185 . ,717

126,10 282,231 -,137 . ,728

124,77 261,220 ,444 . ,705

125,50 261,983 ,443 . ,705

124,97 264,999 ,309 . ,710

124,97 265,964 ,372 . ,710

124,87 271,982 ,214 . ,716

124,97 258,102 ,624 . ,699

124,30 261,114 ,619 . ,702

124,33 272,368 ,296 . ,715

124,67 261,885 ,593 . ,703

124,40 258,731 ,604 . ,700

124,50 263,776 ,496 . ,706

124,90 252,024 ,650 . ,693

124,53 259,982 ,555 . ,702

125,33 261,609 ,450 . ,705

123,93 271,926 ,201 . ,717

123,80 271,338 ,230 . ,716

64,03 69,757 1,000 . ,777

PG1

PG2

PG3

PG4

PG5

PG6

PG7

PG8

PG9

PG10

PG11

PG12

PG13

PG14

PG15

PG16

PG17

PG18

PG19

PGtot

Scale Mean if

Item Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-Total

Correlation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Reliability Statistics

,720 ,815 20

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Basedon

Standardized

Items N of Items

Scale Statistics

128,07 279,030 16,704 20

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 90: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

100

Inter-Item Correlation Matrix

PG1 PG2 PG3 PG4 PG5 PG6 PG7 PG8 PG9 PG10 PG11 PG12 PG13 PG14 PG15 PG16 PG17 PG18 PG19 PGtot

PG1 1,000 -,074 ,306 ,111 -,027 -,073 -,018 -,041 ,420 ,134 ,189 ,170 ,097 ,249 ,476 ,300 ,207 ,129 -,053 ,408

PG2 -,074 1,000 -,471 ,231 ,187 -,145 ,050 ,243 ,205 ,043 ,092 ,054 ,296 ,058 ,067 ,493 -,120 -,052 -,107 ,237

PG3 ,306 -,471 1,000 -,554 -,089 ,069 ,086 -,357 ,045 ,036 ,173 -,076 -,381 -,291 ,071 -,461 ,246 ,092 -,033 -,087

PG4 ,111 ,231 -,554 1,000 ,351 ,002 ,244 ,311 ,214 ,178 -,263 ,330 ,453 ,398 ,280 ,542 -,016 -,038 ,152 ,498

PG5 -,027 ,187 -,089 ,351 1,000 ,335 ,606 ,092 ,166 ,072 -,120 ,373 ,272 ,082 ,232 ,339 ,296 -,275 -,053 ,495

PG6 -,073 -,145 ,069 ,002 ,335 1,000 ,410 -,113 ,020 ,184 ,382 ,188 ,279 ,412 ,056 ,066 ,245 -,101 -,208 ,375

PG7 -,018 ,050 ,086 ,244 ,606 ,410 1,000 -,063 ,024 ,109 ,043 ,357 ,035 -,066 ,126 ,014 ,399 -,126 ,122 ,423

PG8 -,041 ,243 -,357 ,311 ,092 -,113 -,063 1,000 ,250 -,027 -,146 ,118 ,391 ,113 ,000 ,455 -,049 ,050 ,017 ,264

PG9 ,420 ,205 ,045 ,214 ,166 ,020 ,024 ,250 1,000 ,674 ,206 ,600 ,383 ,282 ,379 ,358 ,212 ,022 ,275 ,659

PG10 ,134 ,043 ,036 ,178 ,072 ,184 ,109 -,027 ,674 1,000 ,448 ,554 ,391 ,267 ,494 ,149 ,366 ,169 ,437 ,650

PG11 ,189 ,092 ,173 -,263 -,120 ,382 ,043 -,146 ,206 ,448 1,000 ,391 ,235 ,152 ,058 ,014 ,139 ,176 ,067 ,331

PG12 ,170 ,054 -,076 ,330 ,373 ,188 ,357 ,118 ,600 ,554 ,391 1,000 ,284 ,099 ,294 ,224 ,297 -,112 ,258 ,626

PG13 ,097 ,296 -,381 ,453 ,272 ,279 ,035 ,391 ,383 ,391 ,235 ,284 1,000 ,567 ,300 ,562 ,042 ,160 ,025 ,641

PG14 ,249 ,058 -,291 ,398 ,082 ,412 -,066 ,113 ,282 ,267 ,152 ,099 ,567 1,000 ,472 ,455 -,051 ,194 ,020 ,536

PG15 ,476 ,067 ,071 ,280 ,232 ,056 ,126 ,000 ,379 ,494 ,058 ,294 ,300 ,472 1,000 ,425 ,436 ,308 ,205 ,692

PG16 ,300 ,493 -,461 ,542 ,339 ,066 ,014 ,455 ,358 ,149 ,014 ,224 ,562 ,455 ,425 1,000 ,131 -,041 -,161 ,596

PG17 ,207 -,120 ,246 -,016 ,296 ,245 ,399 -,049 ,212 ,366 ,139 ,297 ,042 -,051 ,436 ,131 1,000 ,234 ,073 ,502

PG18 ,129 -,052 ,092 -,038 -,275 -,101 -,126 ,050 ,022 ,169 ,176 -,112 ,160 ,194 ,308 -,041 ,234 1,000 ,525 ,255

PG19 -,053 -,107 -,033 ,152 -,053 -,208 ,122 ,017 ,275 ,437 ,067 ,258 ,025 ,020 ,205 -,161 ,073 ,525 1,000 ,281

PGtot ,408 ,237 -,087 ,498 ,495 ,375 ,423 ,264 ,659 ,650 ,331 ,626 ,641 ,536 ,692 ,596 ,502 ,255 ,281 1,000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Page 91: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

101

Item Statistics

3.83 .834 30

4.13 .776 30

4.13 .681 30

4.07 .907 30

16.17 2.260 30

PM1

PM2

PM3

PM4

PMtot

Mean Std. Deviation N

Scale Statistics

32.33 20.437 4.521 5

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Peran Auditor Internal dalam Pemeliharaan Sistem (X2)

Case Processing Summary

30 100.0

0 .0

30 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

.779 .818 5

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Inter-Item Correlation Matrix

1.000 .089 .040 .334 .546

.089 1.000 .356 .624 .734

.040 .356 1.000 .487 .634

.334 .624 .487 1.000 .886

.546 .734 .634 .886 1.000

PM1

PM2

PM3

PM4

PMtot

PM1 PM2 PM3 PM4 PMtot

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Item-Total Statistics

28.50 17.017 .396 . .785

28.20 15.890 .638 . .738

28.20 16.993 .530 . .766

28.27 13.995 .828 . .679

16.17 5.109 1.000 . .659

PM1

PM2

PM3

PM4

PMtot

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 92: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

102

Item Statistics

4,00 ,743 30

4,13 ,434 30

4,37 ,809 30

1,53 ,507 30

4,03 ,765 30

2,50 1,075 30

2,40 1,163 30

3,93 ,785 30

3,77 1,040 30

4,17 ,461 30

4,13 ,730 30

4,20 ,484 30

4,00 ,983 30

4,30 ,466 30

4,07 ,828 30

4,23 ,728 30

59,77 5,335 30

KS1

KS2

KS3

KS4

KS5

KS6

KS7

KS8

KS9

KS10

KS11

KS12

KS13

KS14

KS15

KS16

KStot

Mean Std. Deviation N

Item-Total Statistics

115,53 102,120 ,744 . ,673

115,40 110,455 ,351 . ,699

115,17 100,075 ,811 . ,666

118,00 120,207 -,595 . ,729

115,50 102,672 ,683 . ,675

117,03 116,585 -,168 . ,727

117,13 122,947 -,406 . ,746

115,60 109,145 ,249 . ,699

115,77 102,047 ,510 . ,678

115,37 109,482 ,430 . ,696

115,40 100,869 ,848 . ,667

115,33 107,678 ,590 . ,690

115,53 98,120 ,758 . ,661

115,23 108,530 ,525 . ,693

115,47 100,533 ,761 . ,668

115,30 106,010 ,487 . ,687

59,77 28,461 1,000 . ,699

KS1

KS2

KS3

KS4

KS5

KS6

KS7

KS8

KS9

KS10

KS11

KS12

KS13

KS14

KS15

KS16

KStot

Scale Mean if

Item Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-Total

Correlation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Keandalan Sistem Informasi (Y)

Case Processing Summary

30 100,0

0 ,0

30 100,0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,705 ,808 17

Cronbach'sAlpha

Cronbach's

Alpha Basedon

StandardizedItems N of Items

Scale Statistics

119,53 113,844 10,670 17

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Page 93: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

103

Inter-Item Correlation Matrix

KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9 KS10 KS11 KS12 KS13 KS14 KS15 KS16 KStot

KS1 1,000 ,535 ,631 -,183 ,789 -,173 -,359 -,059 ,312 ,101 ,763 ,383 ,614 ,498 ,785 ,255 ,774

KS2 ,535 1,000 ,249 -,334 ,401 -,443 -,178 ,027 ,071 ,230 ,160 ,525 ,242 ,648 ,262 ,335 ,386

KS3 ,631 ,249 1,000 -,661 ,649 ,020 -,345 ,148 ,556 ,385 ,790 ,423 ,651 ,338 ,683 ,377 ,836

KS4 -,183 -,334 -,661 1,000 -,314 -,126 ,094 -,341 -,409 -,393 -,385 -,449 -,207 -,554 -,252 -,535 -,564

KS5 ,789 ,401 ,649 -,314 1,000 -,189 -,558 ,119 ,444 ,179 ,733 ,261 ,413 ,551 ,759 ,295 ,720

KS6 -,173 -,443 ,020 -,126 -,189 1,000 ,580 -,286 -,170 -,244 -,088 -,530 -,294 -,310 -,349 -,066 -,069

KS7 -,359 -,178 -,345 ,094 -,558 ,580 1,000 -,461 -,633 -,322 -,471 -,331 -,241 -,356 -,530 ,090 -,312

KS8 -,059 ,027 ,148 -,341 ,119 -,286 -,461 1,000 ,614 ,603 ,197 ,399 ,224 ,245 ,113 ,089 ,317

KS9 ,312 ,071 ,556 -,409 ,444 -,170 -,633 ,614 1,000 ,515 ,542 ,301 ,405 ,221 ,419 ,029 ,580

KS10 ,101 ,230 ,385 -,393 ,179 -,244 -,322 ,603 ,515 1,000 ,239 ,463 ,381 ,241 ,151 ,291 ,465

KS11 ,763 ,160 ,790 -,385 ,733 -,088 -,471 ,197 ,542 ,239 1,000 ,507 ,721 ,486 ,841 ,264 ,867

KS12 ,383 ,525 ,423 -,449 ,261 -,530 -,331 ,399 ,301 ,463 ,507 1,000 ,652 ,642 ,568 ,450 ,619

KS13 ,614 ,242 ,651 -,207 ,413 -,294 -,241 ,224 ,405 ,381 ,721 ,652 1,000 ,226 ,721 ,337 ,796

KS14 ,498 ,648 ,338 -,554 ,551 -,310 -,356 ,245 ,221 ,241 ,486 ,642 ,226 1,000 ,483 ,498 ,556

KS15 ,785 ,262 ,683 -,252 ,759 -,349 -,530 ,113 ,419 ,151 ,841 ,568 ,721 ,483 1,000 ,374 ,792

KS16 ,255 ,335 ,377 -,535 ,295 -,066 ,090 ,089 ,029 ,291 ,264 ,450 ,337 ,498 ,374 1,000 ,538

KStot ,774 ,386 ,836 -,564 ,720 -,069 -,312 ,317 ,580 ,465 ,867 ,619 ,796 ,556 ,792 ,538 1,000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Page 94: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

civ

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Model Summaryb

,721a ,519 ,484 4,214

Model1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

Dependent Variable: Keandalanb.

ANOVAb

518,382 2 259,191 14,595 ,000a

479,485 27 17,759

997,867 29

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

Dependent Variable: Keandalanb.

Coefficientsa

13,470 6,033 2,233 ,034

,124 ,128 ,141 ,967 ,342 ,836 1,196

1,692 ,379 ,652 4,469 ,000 ,836 1,196

(Constant)

Pengembangan

Pemeliharaan

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Keandalana.

Coefficient Correlationsa

1,000 -,405

-,405 1,000

,143 -,020

-,020 ,016

Pemeliharaan

Pengembangan

Pemeliharaan

Pengembangan

Correlations

Covariances

Model1

Pemeliharaan

Pengemb

angan

Dependent Variable: Keandalana.

Collinearity Diagnosticsa

2,972 1,000 ,00 ,00 ,00

,018 12,776 ,17 ,99 ,12

,009 17,884 ,82 ,00 ,88

Dimension1

2

3

Model1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant)

Pengemb

angan Pemeliharaan

Variance Proportions

Dependent Variable: Keandalana.

Page 95: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cv

Residuals Statisticsa

32,86 52,51 45,27 4,228 30

-2,933 1,713 ,000 1,000 30

,789 2,881 1,235 ,509 30

34,51 52,12 45,25 3,956 30

-9,865 9,571 ,000 4,066 30

-2,341 2,271 ,000 ,965 30

-2,919 2,447 ,002 1,066 30

-15,338 11,492 ,020 5,032 30

-3,462 2,722 -,001 1,161 30

,051 12,589 1,933 2,812 30

,000 1,576 ,094 ,297 30

,002 ,434 ,067 ,097 30

Predicted Value

Std. Predicted Value

Standard Error of

Predicted Value

Adjusted Predicted Value

Residual

Std. Residual

Stud. Residual

Deleted Residual

Stud. Deleted Residual

Mahal. Distance

Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: Keandalana.

Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Page 96: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cvi

-3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

Dependent Variable: Keandalan

Scatterplot

Hasil Pengujian Normalitas

Page 97: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cvii

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

1

2

3

4

5

6

7F

req

ue

nc

y

Mean = 8.23E-16Std. Dev. = 0.965N = 30

Dependent Variable: Keandalan

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Ex

pe

cte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: Keandalan

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pengujian Pertama Analisis Jalur Pengaruh X1 terhadap X2

Page 98: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cviii

Model Summary

,405a ,164 ,134 6,222

Model1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Pemeliharaana.

ANOVAb

212,641 1 212,641 5,492 ,026a

1084,059 28 38,716

1296,700 29

Regression

Residual

Total

Model1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemeliharaana.

Dependent Variable: Pengembanganb.

Coefficientsa

16,533 8,342 1,982 ,057

1,198 ,511 ,405 2,344 ,026

(Constant)

Pemeliharaan

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Pengembangana.

Hasil Pengujian Kedua Analisis Jalur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Model Summary

,721a ,519 ,484 4,214

Model

1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

ANOVAb

518,382 2 259,191 14,595 ,000a

479,485 27 17,759

997,867 29

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Pemeliharaan, Pengembangana.

Dependent Variable: Keandalanb.

Page 99: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cix

Coefficientsa

13,470 6,033 2,233 ,034

,124 ,128 ,141 ,967 ,342

1,692 ,379 ,652 4,469 ,000

(Constant)

Pengembangan

Pemeliharaan

Model1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Keandalana.

Monday, April 7, 2008

FOKUS EKONOMI, APRIL 2004 PERAN AUDITOR SISTEM INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Oleh : Nanik Sri Utaminingsih

Dosen Tetap STIE Stikubank Semarang ABSTRAK

Pengembangan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan. Untuk menghindari biaya pemeliharaan sistem yang tinggi dan tidak mengurangi esensi dari pentingnya pengembangan sistem informasi akuntansi, maka diperlukan langkah-langkah yang cukup strategis. Alternatif yang dapat ditempuh salah satunya adalah memberdayakan dan mengoptimalkan peran auditor sistem informasi, yang juga merupakan auditor intern untuk memberikan tinjauan kritis dan usulan terhadap proses pengembangan tersebut. Rebbeca C Wu (1992) melalui penelitiannya, melihat dan memprediksi bahwa dalam pengembangan sistem diduga adanya gejala bahwa biaya pemeliharaan piranti lunak yang makin membengkak dan tidak terkontrol. Wu membagi tahap pengembangan sistem menjadi fase definisi, fase konstruksi dan fase implementasi. Hasil penelitian Wu dan penelitan terdahulu mengungkapkan bahwa peran auditor sistem informasi lebih signifikan pada fase definisi, dibandingkan dengan fase yang lainnya. I.PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan bisnis dan industri mengalami persaingan yang cukup ketat, sehingga menuntut pihak manajemen sebuah perusahaan harus dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat mempertahankan diri (survive). Untuk dapat survive tentunya dibutuhkan kinerja yang cukup

Page 100: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cx

baik, dan salah satu cara agar tercapai kinerja yang baik maka manajemen harus dapat melakukan proses pengambilan keputusan yang tepat. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang baik, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat mensuplai kebutuhan informasi baik informasi akuntansi ataupun informasi manajemen. Informasi sistem akuntansi yang baik bagi manajemen adalah informasi yang sesuai dengan karakteristik, yaitu bersifat broadscope, timelines, aggregate dan integrated (Chenhall & Moris, 1986). Menurut Gorry dan Morton (1971), Larcker (1981) serta Gordon dan Narayanan (1984) dalam Priyono Puji (2002) informasi yang bersifat broadsope adalah informasi yang mengandung dimensi focus, time horizon dan kuantifikasi. Informasi yang bersifat timelines adalah informasi yang tersedia ketika dibutuhkan dan sering dilaporkan secara sistematis. Informasi yang bersifat aggregate adalah informasi yang memperhatikan penerapan bentuk kebijakan formal. Sedangkan infomasi yang integrated adalah informasi yang mencerminkan adanya koordinasi antara segmen yang satu dengan segmen yang lain. Agar informasi yang dihasilkannya dapat memenuhi karakteristik tersebut diatas, maka sudah selayaknya sebuah sistem informasi akuntansi perlu untuk dikembangkan sehingga dapat mengikuti perkembangan perusahaan. Akan tetapi perlu dipertimbangkan bahwa sistem yang sukses untuk dijalankan oleh organisasi, jika memenuhi tujuan sebagai berikut (Boockholdt,1996): sistem seharusnya menghasilkan informasi secara benar dan tepat waktu, dikembangkan melalui sejumlah waktu yang masuk akal, dapat sejalan dengan kebutuhan organisasi akan informasi, pengguna sistem seharusnya merasa puas dengan sistem yang ada. Dalam pengembangan sebuah sistem tentunya melibatkan sebuah tim, yang terdiri dari ahli sistem informasi, akuntan, dan pemakai sistem itu sendiri. Di mana setiap anggota tim tersebut, tentunya memiliki peran yang cukup berarti dalam pengembangan sistem informasi. Akuntan, dalam hal ini adalah auditor internal sistem informasi diharapkan dapat meningkatkan kesuksesan sebuah pengembangan sistem, yang diwujudkan dengan menurunnya biaya pengembangan. Artikel ini mengulas peran dari akuntan atau secara lebih khusus auditor internal sistem informasi, baik secara teoritis ataupun berdasarkan penelitian yang mengkaji peran dari auditor internal dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi. Ulasan mengenai topik ini akan dimulai dari pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengembangan sistem, pengembangan sistem, keterlibatan auditor intern dalam masing-masing tahap pengembangan,

Page 101: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxi

dan bukti empiris yang mengkaji masalah peran auditor dalam pengembangan sistem. II. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Menurut Hall (2002) perusahaan mempunyai 2 pendekatan yang dapat dipilihnya dalam melakukan pengembangan sistemnya, yaitu: Pengembangan sistem In-house Dalam pendekatan ini perusahaan akan mengembangkan sendiri sistem yang dibakukan melalui aktivitas pengembangan sistem secara formal. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh perusahaan yant memiliki karakteristik yang unik sehingga tidak dapat menggunakan software yang instant Pengembangan dengan melakukan sistem komersial yang ditawarkan pemasok. Biasanya perusahaan yang memilih pendekatan ini telah memiliki praktek bisnis yang telah distandardisasi sehingga penggunaannya dapat langsung dipakai ataupun dimodifikasi sehingga lebih tepat, tetapi tidak mengurangi esensinya. III. PENGEMBANGAN SISTEM Salah satu model pengembangan sistem yang dapat digunakan dan telah diakui oleh para ahli dalam komunitas sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC), dimana menurut Boockholdt terdapat lima tahap dalam model ini, yaitu: System master plan System operation System Implementasi System design System analysis Gambar 1: System Development Life Cycle Sumber: Boockholdt, J.L, 1996, Accounting Information System, Fourth Ed. Masing-masing tahapan dalam System Development Life Cycle memiliki tujuan dan manfaat, sebagai berikut:

Page 102: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxii

1. Perencanaan Sistem Tujuan tahap perencanaan adalah untuk merencanakan semua aktivitas pengembangan sistem dan menghubungakan proyek-proyek atau aplikasi sistem individual dengan tujuan-tujuan stratetegis perusahaan, dimana perencanaan sistem ini biasanya didasarkan pada perencanaan bisnis organisasi. Biasanya perusahaan-perusahaan akan menggunakan staf perencana strategis yang memberi pertimbangan kepada manajemen dan mengindentifikasi tujuan dan masalah-masalah yang dihadapi. Menurut Hall (2001), dalam perencanaan sistem harus meliputi pembahasan mengenai: Mengenal masalah, mendefinisikan masalah, menentukan tujuan-tujuan sistem, menentukan kelayakan proyek, menyiapkan proposal proyek formal, mengevaluasi dan memprioritaskan proposal-proposal yang potensial, menghasilkan sebuah jadwal proyek, dan mengumumkan proyek sistem yang baru. Sedangkan menurut McLeod (1995) tahap perencanaan meliputi menyadari permasalahan, mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem, membuat studi kelayakan , mempersiapkan usulan penelitian sistem, menyetujui atau menolak penelitian proyek, menetapkan mekanisme. McLeod juga mengemukakan bahwa jika tahap ini dilaksanakan akan memberikan keuntungan-keuntungan sbb: Menentukan lingkup proyek. Unit organisasi, kegiatan atau sistem mana yang akan terlibat, dan mana yang tidak. Informasi ini memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan. Mengenali berbagai area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin salah sehingga hal-hal ini dapat dicegah. Mengatur urutan tugas. Tugas-tugas diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. Memberikan dasar untuk pengendalian. Tingkat kinerja dan metode pengukuran tertentu harus dispesifikasikan sejak awal. Analisis Sistem Merupakan proses pengujian terhadap sistem informasi yang sudah ada dan lingkungannya untuk mengidentifikasi apakah terdapat kemungkinan yang cukup besar (potensial) untuk dikembangkan, seorang analis dapat melakukannya lewat survey dan dilanjutkan dengan pengumpulan fakta-fakta mengenai sistem, yang meliputi: sumber data, pemakai, tempat

Page 103: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxiii

penyimpanan data, proses, arus data, kontrol, volume transaksi, tingkat kesalahan, biaya sumber daya, kemacetan dan operasi yang diberlakukan. Hasil analisis ini menghasilkan informasi mengenai kebutuhan informasi yang dituangkan dalam master plan system. Ada 3 kemungkinan yang memberikan alasan untk melakukan analisis sistem, yaitu: Untuk pemecahan masalah (problem solving) Kebutuhan baru ( New requirements) Untuk mendapatkan keunggulan teknologi baru. Menurut McLeod (1995) dalam tahap ini analis sistem harus bekerja sama dengan manajer dan komite pengarah SIM, serta melakukan aktivitas mengumumkan penelitian sistem, mengorganisasikan tim proyek, mendefinisikan kebutuhan informasi, mendefinisikan kriteria kinerja sistem, menyiapkan usulan rancangan, dan yang terakhir manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan perseujuan atau tidak. Design Sistem Dalam tahap ini tim desain sistem akan menerjemahkan rekomendasi yang dibuat oleh analis sistem menjadi bentuk yang dapat untuk diimplementasikan. Dalam desain sistem yang besar, biasanya terdiri atas 2 fase, yaitu: a. Pre eliminary survey yaitu suatu fase dimana sistem disusun secara

konseptual, yang dinilai dengan menentukan tujuan, proses, data dan laporan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tsb.

Detail spesifikasi, dalam fase ini tim desain akan mengidentifikasi bagaimana sistem bekerja dan didesain program komputer serta prosedur manual pengoperasiannya, desain dokumen dan laporan gambaran file dan internal kontrol dalam sistem. Sedangkan menurut McLeod (1995) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap ini meliputi menyiapkan rancangan terperinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem, komengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, memilih konfigurasi yang terbaik, menyiapkan usaulan penerapan, menyetujui atau menolak penerapan sistem. Implementasi Sistem Tahap ini seringkali merupakan tahap yang menuntut biaya yang cukup besar dalam pengembangan sistem. Langkah-langkah yang diusulkan oleh McLeod (1995) meliputi merencanakan penerapan, mengumumkan

Page 104: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxiv

penerapan kepada para pegawai, mendapatkan sumber daya perangkat lunak, menyiapkan database, menyiapkan fasilitas fisik, mendidik peserta dan pemakai dan masuk kedalam sistem baru. Penggunaan sistem. Tahap ini dilakukan setelah beberapa waktu proses implementasi sistem, dimana semua perangkat lunak dan perangkat keras telah siap dioperasikan. Menurut McLeod (1995) langkah-langkah yang harus dilakuan adalah; Menggunakan sistem untuk mencapai tujuan telah ditetapkan Audit sistem. Setelah sistem dapat berjalan dengan baik maka diperlukan postimplementation review yang dapat dilakukan oleh seseorang dari jasa informasi atau oleh auditor internal. Memelihara sistem, yang dilaksanakan dengan alasan untuk memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, meningkatkan sistem. Semua tahapan diatas adalah siklus hidup dari sebuah pengembangan sistem, dimana siklus hidup ini tidak terputus selama pengembangan itu sendiri dan selalu dipertahankan dalam organisasi. Sedangkan menurut Atituv & Neumann (1982) dalam Rebecca Wu (1992) dengan studinya yang berjudul "The Information Systems Auditor’s review of The systems development process & Its Impact on Software Maitenance Effort" menyatakan bahwa fase pengembangan sistem terdiri dari 3 fase yaitu fase definisi yang meliputi proses perencanaan dan analisis, fase konstruksi dan fase implementasi yang meliputi fase implementasi dan pengoperasian. IV. KETERLIBATAN AUDITOR INTERN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM Keterlibatan auditor intern dapat ditinjau dari setiap tahapan dalam SDLC, yaitu: 4.1.Tahap perencanaan Menurut Hall (2002) dalam tahap ini akuntan ataupun auditor internal sering diminta untuk memberikankeahliah mereka untuk mengevaluasi kelayakan sebuah proyek, mereview masalah kelayakan ekonomi, kelayakan perencanaan sistem pengendlian intern dan kelayakan operasi. 4.2.Tahap analisis sistem

Page 105: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxv

Menurut Boockholdt (1996) peran auditor dalam tahap ini adalah mensuplai laporan audit pada sistem yang akan diuji oleh tim studi. Akuntan dengan latar belakang pendidikan formal dan informalnya menunjukkan bahwa ia memiliki keahlian untuk melakukan analisis sistem. Akuntan akan melakukan survey sistem untuk memahami elemen-elemen penting dari sistem yang digunakan saat ini dan menentukan kebutuhan informasi pemakai akhir, standar kontrol internal, kebutuhan jejakaudit, dan prosedur-prosedur dimandatkan jelas merupakan tugas-tugas penting untuk menentukan persyaratan sistem yang baru sehingga diharapkan sistem yang nantinya dipakai akan kompatibel dengan audit lanjutan yang akan digunakan. 4.3.Tahap desain sistem Dalam tahap ini akuntan berperan penting dalam memanfaatkan keahlian teknisnya, peran ini dilakukan dalam hal: Desain sistem konseptual, disini akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual (arus informasi ogis) dan profesional sistem bertanggungjawab terhadap sistem fisik (pekerjaan teknis untuk membangun sistem ), dimana dalam melakukkan perannya ini akuntan harus mempertimbangkan bahwa setiap sistem harus dikontrol secara memadai, jejak audit yang harus dilestarikan, konversi-konversi akuntansi dan persyaratan-persyaratan hukum harus dipahami. Menurut Boockholdt (1996) fase ini akuntan harus melakukan review atas: Laporan. Mengindentifikasi informasi yang dibutuhkan dalam laporan untuk pengendalian dan auditability Langkah pemrosesan Dimana auditor harus menyarankan prosedur pengendalian Seleksi Perlengkapan. Memastikan bahwa yang dipilih sesuai dengan kebijakan perusahaan. File data. Menetapkan bahwa data akan akurat dipelihara selama penggantian ke sistem baru. 4.4.Tahap implementasi sistem

Page 106: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxvi

Dalam tahap ini secara rinci internal auditor, harus terlibat dalam cara-cara berikut ini: Menspesifikasi standar dokumentasi. Auditor intern ikut serta menentukan spesifikasi dokumentasi sistem agar nantinya dalam pemeriksaan dapat mudah, maka akuntan harus aktif mendorong para pemakai sistem untui taat pada stadar dokumentasi yang telah diterapkan. Menverifikasi kelayakan kontrol. Tugas ini tidak semata-mata berdiri sendiri tetapi merupakan rangkaian atas usulan struktur pengendalian intern yang dibuat oleh auditor intern dalam fase sebelumnya. Pada tahap implementasi inilah review kembali apakah SPI yang telah ditetapkan memiliki keterbatasan yang cukup besar atau tidak. Review konversi sistem lama ke sistem baru. Untuk memastikan bahwa data-data akurat selama proses penggantian tersebut. Review terhadap ketepatan uji data dan hasil uji 4.5.Tahap pengoperasian sistem Dalam tahap ini auditor melakukan evaluasi dan menilai ketepatan pengendalian dalam operasi sistem, kaitannya dengan pemeliharaan sistem. Pada tahap ini pula auditor intern harus secara aktif memantau apakah tahap pengoperasian sistem telah sesuai dengan standar pengoperasian yang telah ditetapkan sebelumnya. V. BUKTI EMPIRIS PERAN AUDITOR INTERN SISTEM INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM Berdasarkan beberapa penelitian empiris terdahulu menyatakan bahwa : Fase definisi yang didalamnya meliputi proses perencanaan dan analisis. Fase ini memiliki ekses implication yang cukup besar atas keberhasilan pengembangan sistem, khususnya pengembangan software. Menurut Rittenberg & Purdy (1978) dalam Rebecca Wu (1992) tujuan auditor selama tahap definisi adalah untuk meninjau studi kelayakan untuk kemungkinan dan kompatibilitas dengan fasilitas yang ada plus untuk memberikan keyakinan bahwa kebutuhan informasi pengguna dikomunikasikan secara memadai dan dimasukkan dalam desain. Wysong (1983) dan Umbaugh (1987) menyatakan peningkatan keterlibatan auditor

Page 107: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxvii

internal dalam definisi dari sistem informasi perusahaan tertentu, menunjukkan bahwa biaya modifikasi sistem yang tinggi menentukan penambahan kontrol dalam desain sistem bukan penambahannya kemudian. Fase contruction yang merupakan tahap design sebuah sistem Chapin (1985) dalam Rebecca Wu (1992) menyatakan bahwa masalah pemeliharaan terbesar yang dapat diidentifikasi adalah dokumentasi yang buruk. Permasalahan ini sebenarnya dapat diminimalkan dalam fase konstruksi, dimana keterlibatan auditor dalam memberikan kepastian dengan pengkajian dokumentasi yang dihasilkan selama pemrograman dan pengembangan prosedur. Fase Implementation meliputi tahap pengimplementasian dan pengoperasian sistem. Dimana dalam tahap ini auditor diminta memberikan kepastian dengan pengkajian dokumentansi yang dihasilkan selama tahap konversi dan pengujian. Menurut Bryan dkk serta Lybrook dalam Rebecca Wu (1992), auditor sebaiknya meninjau dokumentasi untuk menentukan bahwa sistem tersebut memnuhi tujuan awal, bahwa pengujian sistem lengkap dan memadai, dan bahwa program berjalan seperti dijelaskan sebelumnya. Salah satu penelitian yang menguji keterlibatan auditor intern secara detail, setiap fase pengembangan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rebecca C.Wu. Dalam penelitian ini Wu melihat dan memprediksi bahwa dalam pengembangan sistem diduga adanya gejala bahwa biaya pemeliharaan piranti lunak yang makin membengkak dan tidak terkontrol. Dan menurut Lientz dan Swanson (1980) didapati bahwa sistem EDP secara berkala diaudit hanya pada sepertiga dari deparatemen pemrosesan data, satu alasan mengapa audit jarang dilakukan adalah karena ketidakpastian tentang bagaimana dan apa yang akan diaudit. Lientz dan Swanson (1980) juga menyatakan bahwa sebuah audit adalah metode yang efektif untuk pengontrolan biaya piranti lunak. Sedangkan Bryan dkk (1982) dalam Rebecca Wu mengindikasikan bahwa waktu dan dana yang diinvestasikan dalam audit, khususnya dalam tahap pengembangan sistem awal, akan menguntungkan tahap pemeliharaan. Dalam menemukan bukti bahwa peran auditor internal sistem informasi mempunyai peran yang cukup berarti, Wu menggunakan variabel dependent yaitu maitenance person hour (jam kerja pemeliharaan software) dan maintenance cost software (biaya pemeliharaan software), variabel independent meliputi definition review effort ( upaya review di tahap definisi), construction review effort (upaya review di tahap konstruksi), dan Implementation review effort (upaya review di yahap implementasi) dari auditor internal sistem informasi. Variabel kontrol yang dianggap memiliki perngaruh terhadap variabel dependent dan yang perlu

Page 108: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxviii

dikontrol meliputi system age (umur sistem), Maintenaner’s RD Experience (pengalaman anggota pemeliharaan di RD departemen) dan System Complexity (kompleksitas sistem). Variabel maitenance person hours diukur sebagai jumlah total dari waktu karyawan yang dihabiskan pada pemeliharaan sebuah sistem aplikasi. Maitenance costs diukur sebagai pengeluaran pemeliharan aktual dalam dollar untuk sebuah sistem. Biaya ini menunjukkan total dari biaya piranti lunak dan biaya karyawan. Definition review effort diukur sebagai total waktu karyawan aktual yang auditor informasi sistem habiskan pada tinjauan sebuah aplikasi dalam tahap definisi. Construction review effort diukur sebagai total waktu karyawan aktual yang auditor sistem informasi habiskan pada tinjauan sebuah aplikasi dalam tahap konstruksinya. Sedangkan Implementation review effort diukur sebagai total waktu karyawan aktual yang auditor sistem informasi habiskan pada tinjauan sebuah aplikasi dalam tahap implementasi. System age diukur sebagai total jumlah bulan sejak sistem aplikasi itu berjalan. Maintainer’s review development experience diukur dengan pembagian jumlah pemelihara yang bekerja sebelumnya pada pengembangan sistem aplikasi dengan total jumlah pemelihara sistem, sedangkan system complexity diukur sebagai total jumlah program yang saat ini dimasukkan dalam sistem yang dipelihara. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pada kriteria bahwa sistem tersebut telah beroperasi dan dalam pemeliharan selama satu tahun atau lebih, sistem tersebut dikembangkan dengan menggunakan pendekatan SDLC dan sistem ini mensyaratkan paling sedikit 6 orang-bulan pengembangannya, dan proses pengembangan sistem tersebut ditinjau oleh auditor sistem informasi. Perusahaan-perusahaan yang diidentifikasi untuk penelitian ini adalah lembaga financial multinasional di Los Angeles, yang memiliki spesifikasi tertentu, misalnya telah memiliki databe manajemen dan masing-masing organisasi memiliki departemen audit siste informasi internal yang majau yang melakukan review terhadap pengembangan sistem. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik deskriptif dari semua variabel, regresi berganda, dimana terdapat 2 tahap regresi, yaitu yang pertama hanya variabel kontrolnya saja yang dimasukkan dan yang kedua semua variabel independen dan kontrol secara serentak dimasukkan bersama-sama. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa untuk software maintenance person-hours saat dilakukan uji regresi tahap 1 memiliki nilai multiple correlation

Page 109: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxix

0.84 yang signifikan pada tingkat probability 0.0001. R square menunjukkan 0.71 ini berarti bahwa variasi dalam variabel independen mampu menjelaskan variabel dependent sebesar 71%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Saat dilakukan uji regresi kedua, dimana 3 variabel independent dan 3 variabel kontrol dimasukkan semua, hasil dari regresi ini menunjukkan peningkatan R square menjadi 0,87 dan signifikan pada tingkat probability 0.0100. Peningkatan yang signifikan dalam R square mengindikasikan bahwa terdapat kriteria variasi yang unik dalam yang dijelaskan oleh upaya audit, bahkan setelah pengaruh dari usia sistem, pengalaman pengembangan relatif dari pemeliharaan dan kompleksitas sistem yang telah dijelaskan. Wu juga melakukan uji beda t terhadap koefisen regresi. Uji ini ditujukan untuk mengetahui perbedaa peran auditor sistem informasi yang terbesar dilakukan dalam fase definisi, fase konstruksi, atau fase implementasi. Berdasarkan uji-t ditunjukkan bahwa koefisien regresi dari audit effort pada tahap definisi secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan koefisien dari audit effort pada fase konstrksi dan bahwa kefisien regresi dari audit effort fase definisi secara signifikan lebih besar dari koefisien audit effort fase impelementasi. Hasil ini mengindikasikan bahwa investasi dari audit effort dalam tahap definisi menghasilkan pengurangan terbesar dalam waktu karyawan pemeliharaan software (software maintenance person-hours) Untuk pengujian terhadap software maintenance cost dilakukan prosedur pengujian yang sama dengan software maintenance person-hours. Hasilnya menunjukkan dalam regresi pertama ternyata multiple correlation sebesar 0.79 yang signifikan pada tingkat probabilitas 0.01. Nilai R square sebesar 0,62. Kemudian saat regresi kedua dilakukan hasil menunjukkan peningkatan nilai R square menjadi 0.73 dan peningkatan nilai probabilitas menjadi 0.10. Peningkatan signifikan dalam nilai R square menindikasikan bahwa ada variasi biya pemeliharaan yang unik yang dapat dijelaskan oleh audit effort. Uji-t atas koefisien regresi menunjukkan hasil bahwa investasi dari audit effort dalam tahap definisi mengahasilkan pengurangan terbesar dalam biaya pemeliharaan software. Sebagai tambahan dalam penelitian ini Rebecca Wu menyertakan analisa Cost-Benefit atas investasi audit effort selama pengembangan sistem. Hasilnya menunjukkan bahwa saat total audit effort (penjumlahan dari audit effort di ketiga fase) diregresikan dengan variabel kontrol, dan kedua variabel dependent ternyata bahwa ada pengurangan rata-rata dari software maintenance-hours sebesar 0.65 yang dikaitkan dengan peningkatan waktu karyawan audit, dan bahwa ada pengurangan rata-rata software maintenance cost (biaya pemeliharaan software) kurang lebih $10 (10.1) yang dikaitkan dengan peningkatan waktu karyawan audit.

Page 110: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxx

VI. SIMPULAN Berdasarkan ulasan teoritis dan bukti empiris diatas terlihat bahwa partisipasi auditor sistem informasi dalam tahap pengembangan sistem bermanfaat pada upaya pemeliharaan software dan ternyata partisipasi ini akan memberikan andil yang cukup besar jika dilaksanakan di tahap awal, yaitu tahap definisi. Secara logika hasil ini dapat diterima karena justru di tahap atau fase awal inilah semua perencanaan dan analisa sistem dirumuskan dengan melalui pertimbangan-pertimbangan yang cukup banyak sehingga pada tahap selanjutnya sebenarnya merupakan tahap dimana mulai melaksanakan rencana yang telah disusun. Pengaruh review audit ditunjukkan dalam pengurangan waktu karyawan pemeliharaan software maupun biaya pemeliharaan. Disamping itu audit sangat diperlukan untuk mendeteksi permasalahan yang muncul dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Keterbatasan dari penelitian terdahulu. adalah tidak memasukkan variabel moderating yang dapat memperlemah ataupun memperkuat hubungan variabel independen dan dependen, seperti frekuensi review auditor disetiap tahap pengembangan, apabila variabel ini dimasukkan sebagai variabel moderating, tentunya hasil dari analisa akan berbeda.

Page 111: PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/20497/1/Herlina... · Tim Penguji Ujian Sidang Skripsi ... tidak bisa penulis sebutkan

cxxi

DAFTAR PUSTAKA : Boockholdt, J.L, 1996, Accounting Information System, Fourth Ed, Irwin Chenhall, R.H. & Morris, D. The Impact of Structur, Enviroment and Interdependence on the Perceived Usefulness of Management Accounting System, The Accounting Review, Januari 1986. Hall, James A. 2001, "Sistem Informasi Akuntansi", translated by Amir Abadi Yusuf, Jakarta: Salemba Empat. McLeod, Raymond. 1995, "Sistem Informasi Manajemen", translated by Hendra Teguh, Jakarta: Salemba Empat Prasetyo, Priyono Puji. Januari 2002. " Pengaruh Locus of Control terhadap Hubungan antara Ketidakpastian lingkungan dengan Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen" . Jurnal Riset Akuntansi Indonesia , P.119 -136 Wilkinson , Joseph W. 1991, "Sistem Akuntansi & Informasi", translated by Marianus Sinaga., Jakarta : Erlangga Rebecca Wu, 1992, "The Information System Auditor’s Review of the Systems Development Process and Its Impact on Software Maitenance Efforts", Journal of Information System, Spring, 1992